plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - core.ac.uk · program studi pendidikan fisika, jurusan...

113
i PERAN GURU IPA/FISIKA DALAM UPAYA UNTUK MEMPERSIAPKAN KARIER SISWA DALAM BIDANG IPA/FISIKA (STUDI KASUS PADA 5 GURU FISIKA SMA DI YOGYAKARTA) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh: DION PASKALIS KOPONG BELOLO NIM: 111424025 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: phamtuyen

Post on 11-Mar-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

i

PERAN GURU IPA/FISIKA DALAM UPAYA UNTUK

MEMPERSIAPKAN KARIER SISWA DALAM BIDANG IPA/FISIKA

(STUDI KASUS PADA 5 GURU FISIKA SMA DI YOGYAKARTA)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Fisika

Oleh:

DION PASKALIS KOPONG BELOLO

NIM: 111424025

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

“INDAH PADA WAKTUNYA”

Kupersembahkan karyaku ini untuk:

1. Kedua orangtuaku tercinta (Amak Ludofikus Lebu

Raya Lamanepa no’o Inak Yuliana Deran Manuk).

2. Kakak dan adik-adikku yang terkasih (ka Siska

Puhugelong, ka Elias Lamanepa, Ina Boi

Lamanepa, & Simon Lamanepa).

3. Kekasih hatiku, Erlin Lasar.

4. Keluarga Bpk. Dominikus Ola Rotok di Tarakan.

5. Tadon Adonara dan suku Lewo Lamanepa.

6. Teman-teman Pendidikan Fisika angkatan 2011.

7. Almamaterku, Universitas Sanata Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Yesus

Kristus dan kepada Bunda Maria yang telah melimpahkan berkat-Nya sehingga

penulis mampu menyelesaikan skrispi yang berjudul “Peran Guru IPA/Fisika

dalam Upaya untuk Mempersiapkan Karier Siswa Dalam Bidang IPA/Fisika

(Studi Kasus Pada 5 Guru Fisika SMA di Yogyakarta”. Penulisan skripsi ini

bertujuan untuk mendapatkan gelar sarjana (S1) pendidikan di Program Studi

Pendidikan Fisika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Peneliti menyadari bahwa dalam pembuatan skripsi ini tidak lepas dari

peran serta berbagai pihak yang mendukung dan membantu sehingga skripsi ini

dapat terselesaikan. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih sebesar-

besarnya kepada:

1. Bapak Johanes Eka Priyatna, M.Sc, Ph.D., selaku Rektor Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan FKIP Universitas Sanata Dharma

dan Dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan, arahan,

motivasi, dan koreksi sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dengan

lancar.

3. Bapak Dr. M. Andi Rudhito, S.Pd., selaku Ketua Jurusan JPMIPA

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

4. Dr. Ign. Edi Santosa, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

viii

Sanata Dharma Yogyakarta, sekaligus sebagai Dosen Pembimbing

Akademik yang telah membimbing penulis masa pendidikan.

5. Kedua Orangtuaku yang telah memberikan cinta, kasih sayang, doa dan

motivasi selama penulis menempuh pendidikan.

6. Keluarga Bapak Dominikus Ola Rotok yang telah mendukung penulis

dengan sepenuh hati dalam menyelesaikan studi.

7. Kakak dan adik-adikku tercinta; Elias Lamanepa, Ina Boy Lamanepa, dan

Simon Lamanepa yang telah mendoakan penulis dalam menjalankan studi.

8. Kakak Fransiska Benga Ola, yang selalu memberikan semangat dan

inspirasi yang luar biasa buat penulis selama di bangku kuliah.

9. Kekasih hatiku, Erlin Lasar, yang selalu selalu menyemangati dan

mendoakan serta membantu penulis dalam menyelesaikan studi.

10. Segenap dosen Pendidikan Fisika Universitas Sanata Dharma yang telah

membagikan ilmu dan wawasannya.

11. Ibu Esti, Ibu Tari, Pak Jumadi, Pak Gampang dan Pak Tono yang telah

bersedia meluangkan waktu untuk menjadi subyek penelitian bagi penulis.

12. Kelompok penelitian; Veronika Niken, Perry Surya, dan Eri Pratama atas

kebersamaan, bantuan, dan berbagi ilmu selama penyusunan skrispi ini.

13. Teman-teman Pendidikan Fisika 2011 atas kebersamaan dan cerita yang

kita alami untuk berjuang menyelesaikan studi di Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

14. Sahabatku, Hendrikus Hendra Knoba, yang telah membantu penulis

selama menyelesaikan studi dari awal sampai pada akhir masa studi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

ix

15. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyelesaian

skripsi ini sehingga segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat

penulis harapkan. Semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi pembaca pada

khususnya serta ilmu pengetahuan pada umumnya.

Salam hangat

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

x

ABSTRAK

Dion Paskalis Kopong Belolo.2015. Peran Guru IPA/Fisika dalam Upaya

Untuk Mempersiapkan Karier Siswa dalam Bidang IPA/Fisika:

(Studi Kasus Pada 5 Guru Fisika SMA Di Yogyakarta). Skripsi.

Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu

Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatatif yang bertujuan

untuk mengetahui (1) sejauh mana kesadaran guru bahwa jurusan IPA/Fisika yang

dipilih oleh siswa bertujuan untuk mempersiapkan siswa berkarier dalam Bidang

IPA/Fisika, (2) sejauh mana pemahaman guru fisika mengenai karakteristik

IPA/Fisika, dan (3) cara guru fisika mempersiapkan karier siswa melalui

pengajaran di jurusan IPA/Fisika.

Penelitian ini dilaksanakan pada 4 SMA di kota Yogyakarta pada bulan

Maret-April 2015. Subyek penelitian ini adalah 5 guru fisika yang mengajar di

jurusan IPA. Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan adalah pertanyaan

wawancara.

Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) rata-rata guru fisika memiliki

kesadaran yang cukup tinggi bahwa jurusan IPA yang dipilih oleh siswa

bertujuan untuk mempersiapkan siswa berkarier dalam bidang IPA/Fisika, (2)

rata-rata guru fisika memahami karakteristik IPA/Fisika dimana pemahaman guru

fisika lebih menekankan pada aspek pengetahuan, dan (3) cara guru fisika

mempersiapkan karier siswa melalui pengajaran di jurusan IPA/Fisika dengan

cara mengembangkan keterampilan proses sains kepada siswa yaitu melalui

kegiatan laboratorium.

Kata kunci: jurusan IPA, guru fisika, karier siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

xi

ABSTRACT

Dion Paskalis Kopong Belolo. 2015. The Role of Science/Physics Teacher in

Preparing Students’ Career in Physics (A Case Study towards

Five High-School Physic Teachers in Yogyakarta).

This is a descriptive-qualitative study that aimed to determine (1) the

extent of teacher awareness that Science/Physics class majoring, which were

chosen by students, aimed to help them preparing on having a career in

Science/Physics, (2) the extent of to which teachers understand the

characteristics of Physics, and (3) the way Physics teachers prepare students'

career through teaching in Physics class.

The research was conducted in four High Schools of Yogyakarta since

March up to April 2015. The subjects of this study were five Physics teachers

who teach in department of IPA. In this study, the instruments used were the

questions of interview.

The results of this study are (1) an average of Physics teachers have a

fairly high awareness that Science majors chosen by students aimed to help

them preparing on having a career in Science/Physics, (2) an average of

Physics teachers understand the characteristics of IPA/Physics which

emphasized on the aspect of knowledge, and (3) the way Physics teachers

prepare students’ career through teaching in Science/Physics major classes is

by developing students’ science process skills through laboratory activities.

Keywords: Science major, Physics teacher, students’ career.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... ....... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................. ii

HALAMAN PEGESAHAN .................................................................................. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................... v

PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .............................................. vi

KATA PENGANTAR ........................................................................................... vii

ABSTRAK ............................................................................................................... x

ABSTRACT ............................................................................................................ xi

DAFTAR ISI .......................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xv

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2

C. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 3

D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

xiii

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 5

A. Pembelajaran IPA/Fisika .............................................................................. 5

B. Pengajaran Untuk Siswa ynag Memilih Jurusan IPA/Fisika ........................ 8

C. Peran Guru IPA/Fisika dalam Membangun Minat Siswa dalam

Mempersiapkan Karier dalam Bidang IPA ............................................... 13

1. Kesadaran guru bahwa jurusan IPA/Fisika yang dipilih oleh siswa

bertujuan untuk berkarier dalam Bidang IPA/Fisika ............................ 13

2. Guru memahami karakteristik yang membuat IPA/Fisika berbeda ...... 15

3. Guru harus mengembangkan keterampilan proses sains atau kerja ilmiah

kepada siswa ......................................................................................... 17

D. Persepsi Guru terhadap Siswa yang telah Memilih Jurusan IPA ................ 17

E. Bimbingan Karier yang Dilakukan oleh Guru Fisika .................................. 19

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 22

A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 22

B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................... 23

C. Subyek Penelitian ....................................................................................... 24

D. Variabel Penelitian ..................................................................................... 24

E. Desain Penelitian ........................................................................................ 24

1. Kegiatan Penelitian ............................................................................... 24

2. Pengumpulan Data ................................................................................ 25

F. Instrumen Penelitian ................................................................................... 25

G. Metode Pengumpulan Data ......................................................................... 27

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

xiv

H. Analisis Data ............................................................................................... 28

BAB IV DATA, ANALISIS DATA .................................................................... 30

A. Pelaksanaan Penelitian ................................................................................ 30

B. Deskripsi Guru ............................................................................................ 31

C. Data Penelitian ............................................................................................ 33

D. Analisis Data ............................................................................................... 33

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 61

A. Kesimpulan ................................................................................................. 62

B. Saran ............................................................................................................ 63

C. Daftar Pustaka ............................................................................................. 64

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

xv

DAFTAR TABEL

4.1. Daftar Pelaksanaan Penelitian ......................................................................... 31

4.2. Kesadaran Guru bahwa Jurusan IPA/Fisika yang Dipilih oleh Siswa

Bertujuan untuk Mepersiapkan Siswa Berkarier dalam Bidang IPA/Fisika ... 43

4.3. Pemahaman Guru mengenai Karakteristik yang Membuat IPA/Fisika

Berbeda ........................................................................................................... 49

4.4. Cara Guru Mengembangkan Keterampilan Proses Sains atau Kerja Ilmiah

Kepada Siswa ................................................................................................... 59

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Surat Izin Penelitian ............................................................................................ 65

Lampiran a. SMAN 6 dan SMAN 9 Yogyakarta ........................................... 65

Lampiran b. SMA PIRI 1 Yogyakarta ........................................................... 67

Lampiran c. SMA IMMANUEL Yogyakarta ................................................ 68

Surat Pernyataan Telah Melakukan Penelitian ................................................ 69

Lampiran d. SMAN 6 Yogyakarta ................................................................. 69

Lampiran e. SMAN 9 Yogyakarta ................................................................. 70

Lampiran f. SMA PIRI 1 Yogyakarta ............................................................ 71

Lampiran g. SMA IMMANUEL Yogyakarta ................................................ 72

Pedoman wawancara ........................................................................................... 73

Lampiran h. Pedoman wawancara Guru ........................................................ 73

Contoh hasil wawancara .................................................................................... 74

Lampiran i.Wawancara dengan Guru A ......................................................... 74

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam upaya mengelola kegiatan belajar mengajar fisika kiranya

ada sebuah pertanyaan yang bisa kita lontarkan, yakni iklim baru yang

bagaimana dalam pengajaran fisika dengan mempertimbangkan penalaran

yang dituntut dalam ilmu pengetahuan alam (fisika).

Dalam pemikiran modern selalu dikatakan bahwa imu pengetahuan

tugasnya adalah merumuskan hukum-hukum yang bersifat umum dan

mutlak. Namun dalam pengajaran yang dipentingkan adalah bagaimana

hukum ilmiah serupa itu terbentuk.

Menurut R. Rohandi (Sumaji, 1998: 113), untuk membahas

hakekat IPA, diperlukan sebuah kajian kritis. Ini tentu saja membawa

konsekuensi pada cara pandang orang dalam menanggapi dan menghayati

IPA. Akibat cara pandang orang dalam (guru), mengenai apa itu IPA,

dalam lingkup yang sempit, akan membawa warna pada pembelajaran

yang diterapkan manakala guru melakukan aktivitas bersama anak dalam

pembelajaran sains. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model

pembelajaran IPA sangat dipengaruhi oleh persepsi guru tentang sains,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

2

terlepas dari materi apa yang akan diajarkan. Ini sering disebut dengan

Hidden curriculum (Cross dalam sumaji dkk, 1998:13).

Oleh karena cara pandang guru tentang IPA sangat mempengaruhi

model pembelajaran IPA, maka untuk proses pembelajaran di jurusan IPA,

dalam hal ini mata pelajaran fisika, guru seharusnya menyadari bahwa

jurusan IPA yang dipilih oleh siswa itu akan memberikan kontribusi

terhadap karier siswa di masa depan. Apabila hal ini tidak disadari oleh

guru maka kemungkinan besar guru hanya akan membekali materi kepada

siswa sesuai dengan tuntutan kurikulum yang ada. Guru IPA (fisika) harus

menyadari juga apa yang membedakan mengajar/membelajarkan IPA

(fisika) dengan mengajar ilmu lain, misalnya bahasa atau IPS.

Karakteristik apa yang membuat IPA berbeda, dan mengapa guru-guru

IPA mesti memahami karakterisitik tersebut. Apabila guru IPA sudah

menyadari dan memahami hal ini, maka guru dapat membantu siswa

mempersiapkan kariernya ke depan lewat proses belajar yang sesuai

dengan karakteristik IPA.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, dapat

dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Apakah guru fisika kelas XI menyadari bahwa jurusan IPA yang

dipilih oleh siswa itu punya kepentingan tertentu yang berkaitan

dengan karier siswa ke depannya di bidang IPA/Fisika?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

3

2. Apakah guru fisika kelas XI menyadari karakteristik apa yang

membuat IPA (fisika) berbeda?

3. Bagaimana cara guru fisika kelas dalam membantu siswa

mempersiapkan kariernya ke depan lewat pengajaran yang sesuai

dengan karakteristik IPA?

C. Tujuan Penelitian

Setelah mengetahui rumusan masalah di atas, maka tujuan yang

akan dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui sejauh mana kesadaran guru fisika kelas XI bahwa

jurusan IPA yang dipilih oleh siswa sesungguhnya memiliki

kepentingan tertentu yang berkaitan dengan karier siswa ke depannya.

2. Untuk mengetahui sejauh mana guru fisika kelas XI menyadari dan

memahami karakteristik apa yang membuat IPA (fisika) berbeda.

3. Untuk mengetahui sejauh mana cara guru fisika kelas dalam

membantu siswa mempersiapkan kariernya ke depan lewat pengajaran

yang sesuai dengan karakteristik IPA.

D. Manfaat Penelitian:

Setelah memperoleh jawaban atas masalah yang dirumuskan di

atas maka, diharapkan penelitian ini berguna untuk :

1. Dunia pendidikan, sebagai bahan masukan yang penting dalam

meningkatkan mutu, khususnya dalam hal ini proses belajar-mengajar

di sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

4

2. Guru fisika, sebagai bahan masukan agar dapat membantu

mempersiapkan karir siswa lewat proses belajar mengajar.

3. Peneliti, sebagai informasi yang mendukung ketika peneliti terjun ke

lapangan.

4. Para peneliti lain kelak, sebagai bahan pertimbangan jika melakukan

penelitian yang berhubungan dengan penelitian ini dalam ruang

lingkup yang lebih luas serta pembahasan yang lebih mendalam.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

5

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pembelajaran IPA-Fisika

Pembelajaran fisika tidak akan lepas dari hakekat fisika. Fisika

merupakan cabang dari ilmu pengetahuan alam (sains). Oleh karena itu,

hakekat fisika dapat ditinjau dan dipahami melalui hakekat sains. Menurut

Zen dalam Sumaji dkk (1998: 161), sains adalah suatu eksplorasi ke alam

materi berdasarkan observasi, dan yang mencari hubungan-hubungan

alamiah yang teratur mengenai fenomena yang diamati serta bersifat

mampu menguji diri sendiri. Dawson dalam Sumaji dkk (1998: 161)

menyatakan bahwa sains adalah aktivitas pemecahan masalah oleh

manusia yang termotifasi oleh keingintahuan akan alam di sekelilingnya

dan keinginan memahami, menguasai, dan mengolahnya demi memenuhi

kebutuhan. Sains merupakan bagian dari kehidupan kita dan kehidupan

kita merupakan bagian dari pembelajaran sains. Pendidikan sains

seharusnya bukan saja berguna bagi anak dalam kehidupannya, melainkan

juga untuk perkembangan suatu masyarakat dan kehidupan yang akan

datang. Menurut Orlich dalam Sumaji dkk (1998: 117), bahwa suatu ciri

pendidikan sains adalah bahwa sains lebih dari sekedar kumpulan yang

dinamakan fakta. Cross dalam Sumaji dkk (1998: 117) menyatakan bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

6

belajar sains bukan hanya untuk memahami konsep-konsep ilmiah dan

aplikasinya dalam masyarakat, melainkan juga untuk mengembangkan

berbagai nilai. Menurut R. Rohandi (Sumaji, 1998: 113), pembelajaran

sains (fisika) tidak lain merupakan proses konstruksi pengetahuan melalui

aktivitas berfikir anak. Dalam keadaan ini anak diberi kesempatan untuk

mengembangkan pengetahuannya secara mandiri melalui proses

komunikasi yang menghubungkan pengetahuan awal yang dimiliki dengan

pengetahuan yang akan atau harus ditemukannya. Pembelajaran fisika

seharusnya lebih menekankan pada proses kegiatan yang dialami siswa

melalui interaksi dengan lingkungan dalam menguasai konsep fisika

melalui penerapan aktivitas siswa itu sendiri.

Terdapat dua aspek penting dalam sains yaitu proses sains dan

produk sains. Fisika dipandang sebagai suatu proses dan sekaligus produk

sehingga dalam pembelajarannya harus mempertimbangkan strategi atau

metode pembelajaran yang salah satunya melalui kegiatan demonstrasi dan

praktik. Hal ini dikarenakan melalui kegiatan demonstrasi, siswa

memperoleh penjelasan tentang konsep yang abstrak. Melalui kegiatan

praktik, siswa melakukan olah pikir dan tangan. Fisika merupakan

pengetahuan tentang alam, sehingga dalam pembelajarannya harus

mempertimbangkan pendekatan pembelajaran yang sesuai. Salah satu

pendekatan yang sesuai dalam pembelajaran fisika yaitu kerja

laboratorium. Hal ini dikarenakan dalam pembelajaran yang menggunakan

kerja laboratorium siswa akan lebih aktif dalam kegiatan eksperimen atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

7

praktikum, siswa akan langsung berinteraksi dengan alam dan siswa dapat

memperoleh konsep fisika yang dipelajarinya melalui kegiatan eksperimen

tersebut.

Sumaji (1998: 121) mengemukakan beberapa aspek penting yang

dapat diperhatikan dalam memberdayakan peserta didik melalui

pembelajaran IPA (fisika) sebagai berikut:

a. Pentingnya memahami bahwa pada saat memulai kegiatan

pembelajaran, siswa telah memiliki berbagai konsepsi,

pengetahuan yang relevan dengan apa yang mereka pelajari.

b. Aktivitas siswa melalui berbagai kegiatan nyata dengan alam

menjadi hal yang utama dalam pembelajaran IPA (fisika).

c. Dalam setiap pembelajaran IPA (fisika), kegiatan bertanya baik

guru maupun siswa menjadi bagian yang penting, bahkan menjadi

bagian utama dalam pembelajaran.

d. Berkaitan dengan kegiatan bertanya bagi peserta didik, pertanyaan

“mengapa” menjadi hal yang fundamental dalam IPA (fisika).

Kemampuan peserta didik untuk memberi penjelasan tentang

kemengapaan fenomena alam akan sangat berguna dalam

memahami suatu masalah.

Berdasarkan beberapa hal di atas, dalam belajar IPA (fisika)

peserta didik lebih dilibatkan secara aktif dengan tujuan untuk

mengembangkan dan mengajarkan cara berfikir ilmiah. Dengan demkian,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

8

kondisi seperti ini akan mampu menjadikan anak berdaya, yang sangat

berperan penting dalam kehidupan mereka sehari-hari

B. Pengajaran Untuk Siswa yang Memilih Jurusan IPA (Fisika)

Pengajaran fisika di kelas sebelum penjurusan dan sesudah

penjurusan tentu akan sedikit berbeda. Perbedaan yang paling mendasar

terletak pada jumlah jam pelajaran. Jumlah jam pelajaran fisika di jurusan

IPA akan lebih banyak dibandingkan dengan jumlah jam pelajaran fisika

pada kelas yang belum dijuruskan. Dilihat dari segi siswanya, dapat

dikatakan bahwa siswa yang telah memilih jurusan IPA akan lebih siap

untuk menerima pengajaran di jurusan IPA. Dengan melihat kondisi ini,

maka guru fisika yang mengajar di jurusan IPA harus memperhatikan

pengajaran untuk siswa yang telah memilih jurusan IPA.

Menurut Suryawan (1989), mengajar fisika hanya dengan ceramah

sebenarnya bukanlah mengajar fisika, melainkan sekedar mengenalkan

fisika. Kegiatan laboratorium hendaknya dimasukkan dalam kegiatan

intrakurikuler (wajib, bukan sekedar penunjang), karena kegiatan

laboratorium adalah inti pengajaran fisika.

Laboratorium fisika adalah suatu tempat untuk melakukan

percobaan dan penelitian. Laboratorium fisika pada umumnya berupa

ruangan tertutup, tetapi dapat juga berupa ruangan terbuka.

Ditinjau dari tujuan dan fungsi pengajaran fisika di SMA serta

ditinjau dari hakekat dan sejarah/perkembangan fisika, laboratorium

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

9

sebagai tempat mengadakan percobaan dan penelitian sangat dibutuhkan

dan memegang peranan penting (essensial). Di lain pihak hasil penelitian

psikologi kependidikan menunjukkan bahwa banyak siswa SMA bahkan

mahasiswa yang belum berkembang cara berpikir formalnya. Ternyata

pola berpikir konkrit masih banyak digunakan secara luas. Dalam kaitan

inilah laboratorium fisika di SMA semakin terasa dibutuhkan, karena

melalui laboratorium beserta alatnya dapat diperoleh pengalaman langsung

dan dapat menampilkan obyek/benda konkrit dalam pengajaran fisika.

Menurut Suryawan (1989), ditinjau dari pendekatan dan metode

pengajaran fisika sesuai dengan hakekat fisika, peranan laboratorium

sangat penting dan sangat menunjang. Sebagaimana diketahui dalam

perkembangan fisika, peranan laboratorium bagi para ilmuwan dalam

menghasilkan produk/ilmu sangat dominan. Dengan demikian diharapkan

dan selalu ditekankan agar melalui kegiatan laboratorium, peran siswa

dalam proses belajar mengajar mempunyai porsi yang tinggi sehingga

dapat diharapkan kemampuan siswa, baik kognitif, afektif, maupun

psikomotorik dapat berkembang secara lebih baik. Dalam pengajaran

fisika ditekankan tiga metode pokok dalam keseluruhan proses belajar

mengajar, yaitu: metode eskperimen, metode demonstrasi dan metode

diskusi informasi. Dua metode yang disebut terdahulu, di samping juga

metode yang ketiga sangat membutuhkan adanya laboratorium serta

pemanfaatannya yang optimal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

10

Ilmu Pengetahuan Alam (fisika) merupakan himpunan

pengetahuan yang tersusun secara sistematik yang diperoleh dan

dikembangkan dengan metode ilmiah seperti observasi, klasifikasi,

eksperimen, dsb. Dengan alasan ini pengajaran fisika tidak hanya

menekankan pada perolehan produk/hasil (penguasaan konsep) tetapi juga

proses perolehan produk/hasil tersebut. Mengajar dengan pendekatan

keterampilan proses berarti memberikan kesempatan kepada siswa untuk

menghayati fisika yang sebenarnya, yaitu yang menyangkut:

1. hasil ilmu,

2. proses berpikir atau penemuan, dan

3. sikap ilmiah.

Keterampilan proses dalam fisika mencakup keterampilan proses dasar

dan keterampilan proses lanjutan.

Sebagai salah satu sarana dalam pengajaran fisika, laboratorium

fisika dapat digunakan untuk menunjang/mengefektifkan kegiatan belajar

mengajar fisika di dalam kelas. Tetapi sebaliknya, kegiatan kelas dapat

pula diusahakan agar menunjang kegiatan laboratorium. Agar

laboratorium dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya tentulah

harus dilakukan pengelolaan yang baik. Kondisi laboratorium itu sendiri

juga menentukan. Penjagaan keamanan, pemeliharaan, pengaturan jadwal

pemakaian, penetapan peraturan dan tata tertib harus dilakukan.

Laboratorium fisika harus didesain sedemikian rupa agar memungkinkan

terlaksananya kegiatan-kegiatan laboratorium dengan baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

11

Menurut Suryawan (1989), di samping yang sudah disebutkan di

atas, dalam rangka mengoptimalkan penggunaan laboratorium perlu

diambil langkah-langkah:

1. Guru.

Guru harus dibekali keterampilan dan ditingkatkan kemampuannya

dalam menggunakan alat-alat laboratorium fisika. Di samping itu

faktor kemauan dari guru itu sendiri untuk terus belajar harus ada,

sehingga guru dapat cakap dan terampil dalam mengelola dan

mempersiapkan kegiatan-kegiatan laboratorium.

2. Siswa.

Kemauan dan kesadaran dari siswa harus ada dan perlu terus

ditingkatkan. Di samping pemberian keterampilan/kecakapan dalam

menggunakan alat-alat laboratorium fisika, peningkatan motivasi siswa

untuk belajar memahami fisika dengan proses berfikir ilmiah melalui

bantuan laboratorium juga harus terus ditingkatkan.

3. Petugas laboratorium.

Petugas laboratorium hendaklah mempunyai dan terus

mengembangkan pengetahuan/pemahaman tentang alat-alat

laboratorium

4. Fasilitas.

Walaupun disadari bahwa fasilitas/alat-alat laboratorium tidak mutlak

harus canggih (hasil teknologi), namun akan lebih baik lagi seandainya

fasilitas laboratorium terus ditingkatkan/disempurnakan. Di samping

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

12

itu pemilihan alat-alat yang relevan tentu sangat menunjang

pendayagunaan laboratorium fisika.

5. Metode.

Untuk lebih mendayagunakan atau mengoptimalkan pengunaan

laboratorium, maka metode yang dapat digunakan adalah

a. Metode experiment. Sering disebut metode laboratorium.

b. Metode demonstrasi. Model pembelajaran dengan demonstrasi

diartikan sebagai model mengajar dengan pendekatan visual

agar siswa mengamati proses, informasi, perisitiwa, dan alat

dalam pelajaran fisika.

c. Widya wisata/karya wisata (Field Trip). Mengajar dengan

wisata artinya guru mengajar para siswa untuk belajar fisika

bukan di ruang kelas, tetapi mereka diajak pergi ke tempat

wisata yang mengandung nilai fisika atau saintifik.

d. Pameran karya fisika. Yang dimaksud dengan karya fisika

adalah karya siswa entah pribadi atau kelompok, yang memang

ditugaskan guru untuk dibuat, dan setelah selesai karya-karya

itu akan dipamerkan untuk umum, untuk siswa sekolah lain,

untuk orang tua, dan juga peminat pendidikan.

e. Pemanfaatan laboratorium untuk kegiatan Karya Ilmiah

Remaja (KIR), khususnya yang berkaitan dengan fisika.

6. Perencanaan dan waktu pelaksanaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

13

Perencanaan kegiatan laboratorium hendaknya dilakukan secermat dan

setepat mungkin sehingga dengan waktu yang tersedia dapat

dilaksanakan kegiatan-kegiatan laboratorium dengan baik.

C. Peran Guru IPA/Fisika dalam Membangun Minat Siswa dalam

Mempersiapkan Karier dalam Bidang IPA

Untuk membangun minat siswa dalam mempersiapkan karier siswa

dalam bidang IPA, guru diharapkan memahami beberapa aspek selain

materi fisika yang diajarkan. Aspek-aspek tersebut antara lain:

1. Kesadaran guru bahwa jurusan IPA/Fisika yang dipilih oleh siswa

bertujuan untuk berkarier dalam Bidang IPA/Fisika.

Dengan menyadari bahwa jurusan IPA/Fisika yang dipilih oleh

siswa bertujuan untuk mempersiapkan siswa untuk dapat berkarier di

bidang IPA/Fisika, guru diharapkan mampu secara optimal

mengembangkan peserta didik dengan tidak hanya sebagai pembelajar,

melainkan juga sebagai pembimbing peserta didik dalam mengenal

dirinya dan lingkungannya. Dengan kesadaran ini guru berusaha

membimbing siswa agar dapat menemukan berbagai potensi yang

dimilikinya, membimbing siswa agar dapat mencapai dan

melaksanakan tugas-tugas perkembangan mereka, sehingga dengan

ketercapaian itu ia dapat tumbuh dan berkembang sebagai individu

yang mandiri dan produktif. Kesadaran guru akan hal ini juga

didasarkan pada Permen Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

14

Kompetensi Mata Pelajaran, dimana di sana dijelaskan 5 tujuan mata

pelajaran fisika di SMA antara lain:

a. Membentuk sikap positif terhadap fisika dengan menyadari

keteraturan dan keindahan alam serta mengagungkan kebesaran

Tuhan Yang Maha Esa.

b. Memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, obyektif, terbuka, ulet, kritis

dan dapat bekerjasama dengan orang lain.

c. Mengembangkan pengalaman untuk dapat merumuskan masalah,

mengajukan dan menguji hipotesis melalui percobaan, merancang

dan merakit instrumen percobaan, mengumpulkan, mengolah, dan

menafsirkan data, serta mengkomunikasikan hasil percobaan

secara lisan dan tertulis.

d. Mengembangkan pengalaman untuk dapat merumuskan masalah,

mengajukan dan menguji hipotesis melalui percobaan, merancang

dan merakit instrumen percobaan, mengumpulkan, mengolah, dan

menafsirkan data, serta mengkomunikasikan hasil percobaan

secara lisan dan tertulis.

e. Menguasai konsep dan prinsip fisika serta mempunyai

keterampilan mengembangkan pengetahuan, dan sikap percaya diri

sebagai bekal untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang

lebih tinggi serta mengembangkan ilmu pengetahuan dan

teknologi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

15

2. Guru memahami karakteristik yang membuat IPA/Fisika berbeda

dilihat dari hakekat IPA/Fisika itu sendiri.

Bidang ilmu sosial atau IPS dapat diartikan dengan

“penelaahan atau kajian tentang masyarakat”. Dalam mengkaji

masyarakat, guru dapat melakukan kajian dari berbagai perspektif

sosial, seperti kajian melalui pengajaran sejarah, geografi, ekonomi,

sosiologi, antropologi, politik-pemerintahan, dan aspek psikologi

sosial yang disederhanakan untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Sedangkan IPA sendiri berasal dari kata sains yang berarti alam. Sains

merupakan “pengetahuan hasil kegiatan manusia yang bersifat aktif

dan dinamis tiada henti-hentinya serta diperoleh melalui metode

tertentu yaitu teratur, sistematis, berobjek, bermetode dan berlaku

secara universal”. selain itu IPA merupakan “pengetahuan teoritis yang

diperoleh atau disusun dengan cara yang khas atau khusus, yaitu

dengan melakukan observasi, eksperimentasi, penyimpulan,

penyusunan teori, eksperimentasi, observasi dan demikian seterusnya

kait mengkait antara cara yang satu dengan cara yang lain”.

Cara memahami karakteristik IPA/fisika dengan memahami

hakekat dari sains itu sendiri. Karena fisika merupakan bagian dari

sains, maka hakekat fisika dapat dilihat dari hakekat sains. Perhatikan

definisi-definisi sains berikut ini.

Science is a problem solving activity conducted by humans who

are motivated by a curiosity about the world around them and a desire

to understand that world, or by a desire to manipulate the world in

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

16

order to satisfy other wants or needs, or by both of these. (Dawson

dalam Severinus, 2013)

Science is not just a collection of laws, a catalogue of facts, it

is a creation of human mind with its freely invented ideas and

concepts. Physical theories try to form a picture of reality and to

establish its connentions with the wide world of sense impressions.

(Einstein & Infield 1938 dalam Severinus, 2013)

Science is

a) Body of knowledge

b) Method

c) Way of knowing, or the values and beliefs inherent to scientific

knowledge and its development (Ledermann, Norman, dalam

severinus, 2013)

Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa sains

termasuk di dalamnya fisika, memiliki tiga aspek yaitu (1) aspek

pengetahuan, (2) aspek proses, (3) aspek sikap.

Aspek pengetahuan.

Fisika sebagai body of knowledge berisi fakta, konsep, prinsip,

hukum dan teori. Ini adalah produk ilmiah dari fisika.

Aspek proses.

Fisika sebagai proses ilmiah berisi keterampilan proses ilmiah

yang harus dilaksanakan untuk menghasilkan produk ilmiah. Ini

dikenal sebagai metode ilmiah (scientific method) yang berisi langkah-

langkah merumuskan masalah, menyusun hipotesis, melakukan

eksperimen, mengumpulkan data, menganalisis data, dan menarik

kesimpulan.

Aspek sikap.

Dalam melaksanan proses ilmiah, seorang fisikawan didorong

dan dikendalikan oleh sikap-sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

17

skeptis atau selalu minta bukti, terbuka terhadap pendapat lain, jujur,

obyektif, setia pada data, teliti, kerjasama, dan tidak mudah menyerah.

3. Guru mengembangkan keterampilan proses sains atau kerja

ilmiah kepada siswa.

Semiawan (1985) mengidentifikasi empat alasan yang

melandasi perlunya diterapkan pendekatan keterampilan proses dalam

kegiatan belajar-mengajar sehari-hari. Alasan pertama, perkembangan

ilmu pengetahuan semakin cepat sehingga tak mungkin lagi para guru

mengajarkan semua fakta dan konsep kepada siswa. Alasan kedua,

para ahli psikologi umumnya sependapat bahwa anak-anak mudah

memahami konsep-konsep yang rumit dan abstrak jika disertai dengan

contoh-contoh konkret, contoh-contoh yang wajar sesuai dengan

situasi dan kondisi yang dihadapi, dengan mempratekkan sendiri upaya

penemuan konsep melalui perlakuan terhadap pernyataan fisik, melalui

penanganan benda-benda yang bersifat nyata. Alasan ketiga,

penemuan ilmu pengetahuan tidak bersifat mutlak benar seratus

persen, penemuan bersifat relatif. Alasan keempat, dalam proses

belajar-mengajar seyogyanya pengembangan konsep tidak dilepaskan

dari pengembangan sikap dan nilai dalam diri anak didik.

D. Persepsi Guru terhadap Siwa yang telah Memilih Jurusan IPA

Pengindraan merupakan suatu proses diterimanya stimulus oleh

individu melalui alat indera. Namun, proses tersebut tidak berhenti sampai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

18

di situ saja. Pada umumnya stimulus tersebut diteruskan ke syaraf otak

sebagai pusat susunan syaraf dan proses selanjutnya merupakan proses

persepsi. Proses pengindraan terjadi setiap saat, yaitu pada waktu individu

menerima stimulus yang mengenai dirinya melalui alat indera. Alat indera

merupakan penghubung antara individu dengan dunia luar (Woodworth

dan Marquis dalam Bimo Walgito, 1991:53). Persepsi adalah proses

pemberian arti oleh seseorang kepada berbagai rangsangan atau stimulus

yang diterimanya (Hiam dan Schewe, 1994:212). Mengutip Kamus Besar

Bahasa Indonesia (1990:675), persepsi diartikan sebagai suatu tanggapan

(penerimaan langsung atau proses seseorang mengetahui beberapa hal

melalui pancaindra. Semua orang sangat mudah melakukan perbuatan

melihat, mendengar, membaui atau mencium, merasakan dan menyentuh,

yaitu proses-proses yang sudah semestinya ada. Namun, informasi yang

datang dari organ-organ indera kiranya perlu terlebih dahulu

diorganisasikan dan diinterpretasikan sebelum dapat dimengerti, proses ini

dinamakan persepsi/ perception (Soenardi, 1988:83)

Menurut Purwantini dan Purwanti (2007) menyatakan bahwa

persepsi adalah proses pemahaman, menerima, mengorganisasikan dan

menginterpretasikan rangsangan dari luar/lingkungan melalui panca indera

sehingga individu mengerti dan menyadari apa yang ditangkap oleh

inderanya.

Dalam hal ini, persepsi merupakan proses pemahaman,

penerimaan, pengorganisasian dan penginterpretasian oleh guru terhadap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

19

proses pembelajaran di jurusan IPA. Guru fisika harus menyadari dan

memahami bahwa siswa yang telah memilih jurusan IPA karena

mempunyai kepentingan tertentu, yaitu karier yang akan digeluti di masa

depan, yang berkaitan dengan jurusan IPA. Sehingga dengan pandangan

ini guru mengupayakan pengajaran yang menuntun siswa untuk lebih

mengenal dirinya.

E. Bimbingan Karier yang Dilakukan oleh Guru Fisika

Masa remaja merupakan masa pembentukan identitas. Identitas

karier merupakan bagian dari identitas diri yang dibentuk pada masa

remaja. Identitas karier adalah jalur pekerjaan atau karier yang ingin

ditekuni di masa depan (Santrock, 2013). Untuk dapat menemukan

identitas karier, remaja perlu menempuh proses perkembangan karier dan

mencapai kematangan karier.

Karier itu sendiri didefinisikan sebagai gabungan dan rangkaian

peran yang dijalani individu dalam kehidupannya (Super, 1980). Menurut

Greenhauss, Callanan dan Godshalk dalam wirastari dkk (2013), karier

merupakan pola pengalaman yang berkaitan dengan pekerjaan dalam

sepanjang hidup individu. Selanjutnya, Arnold dalam Wirastari (2013)

menjelaskan bahwa pengalaman dalam pekerjaan juga berkaitan dengan

posisi, peranan, dan aktivitas yang mendukung proses kerja individu.

Pendidikan, kegiatan hobi, peran keluarga dan tugas rumah tangga juga

dapat mendukung proses bekerja, meskipun hal-hal tersebut tidak

langsung berhubungan dengan pekerjaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

20

Berdasarkan definisi dari para ahli tersebut, maka dapat

disimpulkan bahwa karier merupakan peran dan pengalaman individu,

baik yang berkaitan langsung dengan pekerjaan maupun yang tidak

langsung mendukung pekerjaan yang ditekuni dalam kehidupannya.

Setelah diperoleh pemahaman tentang pengertian karier, maka

akan dikemukakan tentang pengertian bimbingan karier. Bimbingan karier

lebih menitikberatkan kepada perencanaan kehidupan, yang terlebih

haruslah mempertimbangkan potensi-potensi diri yang dimilikinya serta

lingkungan sekitar agar mereka memperoleh dan memiliki pandangan

yang cukup luas dari pengaruh terhadap berbagai peranan positif yang

layak dilaksanakan dalam masyarakat.

Menurut pengertian Donald E. Super dalam Sukardi (1987: 21-22),

bimbingan karier memiliki beberapa ciri-ciri, di antaranya:

a. Bimbingan karier adalah merupakan suatu proses yang bertujuan untuk

membantu individu menumbuhkan gambaran dirinya.

b. Bimbingan karier adalah suatu bantuan layanan untuk membantu

individu menumbuhkan dan menerima peranan yang dilakukannya

dalam dunia kerja.

c. Bimbingan karier adalah suatu bentuk layanan bimbingan yang

bertujuan membantu individu memperoleh kesempatan untuk mencoba

dan memilih pekerjaan yang sesuai dengan potensi yang dimiliki.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

21

d. Bimbingan karier adalah suatu bentuk layanan bimbingan yang

bertujuan untuk membantu individu memperoleh gambaran dirinya

dalam dunia kerja.

Dari defenisi di atas, disimpulkan bahwa bimbingan karier tidak

semata-mata hanya dilakukan oleh guru Bimbingan dan Konseling

melainkan guru mata pelajaran dalam hal ini guru fisika juga ikut terlibat

dalam mengarahkan siswa mencapai karier yang diinginkannya.

Bimbingan karier yang dilakukan oleh guru fisika menekankan pada

penyelenggaraan pengajaran sesuai dengan kebutuhan siswa, atau dengan

kata lain guru fisika membantu siswa untuk memperoleh gambaran diri

siswa lewat proses belajar mengajar. Guru fisika mendidik, mengajar,

mengarahkan, melatih, dan membimbing siswa lewat proses pengajaran

yang dilakukan. Ini merupakan cara yang dilakukan oleh guru untuk

memperiapkan karier siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

22

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Dalam sebuah penelitian sangat erat hubungannya dengan suatu

metode, karena penggunaan metode dalam penelitian harus disesuaikan

dengan permasalahan dan tujuan yang akan dikaji. Keberhasilan dalam

sebuah penelitian tidak terlepas dari suatu metode yang digunakan dalam

pelaksanaan pengumpulan data dan analisis data. Dalam penelitian ini

metode yang digunakan adalah studi deskriptif yang sifatnya penelitian

kualitatif.

Riset kualitatif mempunyai setting alamiah sebagai sumber

langsung data dan peneliti merupakan instrumen kunci. Peneliti terlibat

langsung dalam sekolah atau tempat yang diteliti. Insight peneliti menjadi

dasar analisis. Konteks penelitian sangat penting karena anggapannya

adalah sesuatu hal dapat dimengerti lebih baik dalam konteksnya.

Anggapan dasar lain: tingkah laku manusia dipengaruhi oleh setting di

mana hal itu terjadi.

Riset kualitatif bersifat deskriptif. Data dikumpulkan dalam bentuk

kata-kata, gambar, keadaan, daripada bilangan. Termasuk data adalah

transkrip interview, fieldnotes, foto, videotapes, dokumen pribadi dan

ofisial, memo dan record lain. Peneliti menganalisis data dengan segala

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

23

kekayaannya sedekat mungkin, dengan bentuk-bentuk data yang terekam.

Anggapannya: semuanya punya andil dalam menjelaskan apa yang sedang

dipelajari. Informasi dan pengungkapan detail sangat penting dalam riset

kualitatif; bukan hanya kesimpulan atau rangkuman.

Penelitian kualitatif lebih tertarik pada proses daripada hasil akhir.

Strategi kualitatif menekankan bagaimana harapan-harapan diterjemahkan

dalam kegiatan-kegiatan, prosedur dan interaksi setiap hari.

Peneliti kualitatif cenderung menganalisis data secara induktif.

Tidak mencari data/bukti untuk membuktikan atau tidak membuktikan

hipotesis yang dipunyai sebelumnya; tetapi lebih mengabstraksikan hal-hal

yang khusus. Meaning atau makna merupakan perhatian utama bagi

pendekatan kualitatif. Maka peneliti boleh terus bertanya, apa maksud dari

data-data itu (Paul Suparno ,2010: 153-154).

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat

Penelitan dilakukuan di beberapa SMA di Yogyakarta. Adapun

SMA-SMA tersebut yakni: SMA K, SMA L, SMA M, dan SMA N.

2. Waktu

Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-April 2015 Tahun

Ajaran 2014/2015.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

24

C. Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah guru fisika kelas XI di 4 sekolah yang

berbeda dimana keempat sekolah tersebut semuanya berada di

Yogyakarta. Keempat sekolah tersebut dalam penelitian ini disimbolkan

atau diberi inisial. Keempat sekolah ini adalah sekolah K, sekolah L,

sekolah M, dan sekolah N. Guru fisika kelas XI yang menjadi subyek

penelitian karena ruang lingkup penelitian ini adalah penjurusan, dimana

guru kelas XI sangat berperan penting pada tingkat ini. Alasan lain yang

mendasari adalah peneliti berasal dari jurusan pendidikan fisika.

D. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini, variabelnya adalah persepsi guru fisika kelas

XI mengenai siswa yang telah memilih jurusan IPA.

E. Desain Penelitian

1. Kegiatan Penelitian

Penelitian ini diawali dengan mencari sekolah-sekolah yang bisa

menerima penelitian di semester genap tahun ajaran 2014/2015. Dari

kegiatan awal ini diperoleh dua sekolah negeri dan dua sekolah swasta.

Setelah pihak sekolah mengizinkan untuk diadakan penelitian maka,

langkah selanjutnya adalah berkoordinasi dengan guru fisika kelas XI

untuk memberikan gambaran tentang teknik pengambilan data dan

jadwal pengambilan data. Jadwal pengambilan data ini disepakati oleh

guru dengan peneliti dengan catatan tidak mengganggu jadwal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

25

mengajar guru yang bersangkutan. Jadwal pengambilan data ini

disesuaikan juga antara satu sekolah dengan sekolah yang lain

sehingga menghindari adanya jadwal yang bertabrakan.

2. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen

wawancara. Wawancara yang dilakukan bersifat terstruktur dengan

adanya pedoman wawancara. Dari jawaban hasil wawancara bersama

guru fiska kelax IX bisa menghasilkan pertanyaan tambahan untuk

mendapatkan data yang lebih lengkap. Data tentang informasi

mengenai persepsi guru fisika kelas IX dari tiap sekolah yang

diperoleh kemudian dianalisis lebih lanjut untuk mendapatkan hasil

dan kesimpulan dari penelitian.

F. Instrumen Penelitian

Instrumentasi adalah seluruh proses untuk mengumpulkan data.

Termasuk di dalamnya bagaimana memilih atau mendesain instrumen dan

menentukan keadaan agar instrumen itu dapat digunakan/dipraktekkan.

Maka termasuk di dalamnya: di mana data akan dikumpulkan; kapan data

akan dikumpulkan; berapa kali data akan dikumpulkan; instrumen yang

mau digunakan, dan siapa yang mengumpulkan data.

Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data

dalam penelitian. Bentuknya dapat berupa: tes tertulis, angket, wawancara,

dokumentasi, dan observasi (Paul Suparno, 2010:56).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

26

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa

pedoman wawancara. Pedoman wawancara tersebut dibuat sendiri oleh

peneliti.

Pedoman wawancara merupakan sebuah alat yang dapat membantu

diperolehnya informasi yang lebih akurat. Wawancara dalam pengambilan

dilakukan secara bebas terstruktur. Artinya, peneliti mempunyai pedoman

wawancara namun, dari hasil wawancara dengan narasumber bisa

diperoleh pertanyaan baru yang dapat ditanyakan pada narasumber untuk

memperkaya data yang didapatkan. Pada pedoman wawancara berisi

beberap pertanyaan terkait dengan persepsi guru fisika kelas XI mengenai

siswa yang telah memilih jurusan IPA. Adapun pedoman wawancara yang

digunakan oleh peneliti untuk pengambilan data yaitu sebagai berikut:

1. Proses pembelajaran seperti apa yang guru berikan kepada siswa

setelah siswa dijuruskan ke IPA.

2. Proses pembelajaran yang guru berikan kepada siswa apakah

sesuai dengan kebutuhan siswa (memperhatikan karir/cita-cita

siswa dan faktor lainnya atau hanya sesuai tuntutan sekolah) atau

tidak.

3. Pada saat mengajar, guru hanya memperhatikan materi fisika yang

harus dikuasai atau dimiliki siswa saja atau ada hal lain.

4. Guru memperhatikan atau tidak karier atau cita-cita pekerjaan yang

ingin diraih siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

27

5. Cara guru fisika yang mengajar di kelas IPA mempersiapkan karir

atau cita-cita siswa IPA kelak.

6. Guru menyadari atau tidak bahwa kelas IPA harus memiliki atau

menguasai keterampilan proses sains atau kerja ilmiah.

7. Cara guru mengimplementasikan keterampilan proses sains atau

kerja ilmiah kepada siswa dalam proses belajar.

8. Cara guru mengembangkan keterampilan proses sains atau kerja

ilmiah kepada siswa IPA (melalui Lab).

9. Kondisi dan kelengkapan alat-alat yang tersedia di Lab dan

seberapa sering guru mengajak siswa untuk melakukan percobaan

atau pratikum di Lab.

10. Cara guru mengembangkan keterampilan proses sains jika alat-alat

yang tersedia di Lab kurang lengkap atau kondisi Lab yang kurang

kondusif atau jarangnya melakukan praktikum di Lab.

G. Metode Pengumpulan Data

Metode perolehan data dalam penelitian ini menggunakan

instrumen pertanyaan untuk wawancara. Pertanyaan-pertanyaan yang

diajukan dalam wawancara berupa pertanyaan untuk memperoleh

informasi perihal persepsi guru fisika kelas XI mengenai siswa yang telah

memilih jurusan IPA. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan pada

narasumber berasal dari pedoman wawancara yang telah dipersiapkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

28

lebih dahulu. Pertanyaan-pertanyaan dalam wawancara dapat berkembang

berdasarkan jawaban dari narasumber.

H. Analisis Data

Menurut Paul Suparno (2010: 121-122) analisis data sesudah

pengumpulan data adalah membuat transkrip, kategorisasi coding, dan

mekanika mengerjakan data.

Semua data yang masih belum berwujud bahasa tertulis perlu

ditranskrip ke tulisan terlebih dahulu. Dalam penelitian ini data masih

dalam wujud rekaman sehingga perlu ditulis dalam bentuk tulisan.

Pengambilan data hasil wawancara memerlukan bantuan alat rekam untuk

merekam percakapan saat wawancara berlangsung. Alat rekam yang

digunakan saat pengambilan data minimal menggunakan dua alat rekam,

hal ini dilakukan untuk antisipasi jika salah satu alat rekam kurang baik

saat merekam ataupun menghindari kemungkinan kehilangan data dalam

rekaman tersebut. Adapun rekaman hasil wawancara ditulis secara

keseluruhan untuk mendapatkan data yang asli.

Data-data yang sudah ditranskrip, dibaca dengan teliti dan diberi

tanda (coding). Coding diwujdukan dalam suatu kata yang menunjukan isi

dari bagian data tertentu. Data-data yang sama Coding-nya disatukan,

sehingga peneliti menjadi tahu pola yang sering muncul. Pola yang sama

itu kemudian diberi nama dengan konsep tertentu yang disesuaikan dengan

tujuan penelitian ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

29

Dalam mekanika mengerjakan data, secara sederhana, peneliti

memotong-motong data yang sudah diberi kode. Kemudian data-data yang

berkode sama disatukan. Setelah disatukan, diberi nama dengan suatu

kategori yang menyatakan isinya. Setelah itu kategori yang dekat

disatukan dalam konsep yang sama. Langkah selanjutnya peneliti

mengurutkan konsep-konsep yang ditemukan. Langkah terakhir adalah

menulis laporan secara lengkap berdasarkan konsep-konsep yang

ditemukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

30

BAB IV

DATA, ANALISIS DATA

A. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-April 2015 tahun ajaran

2014/2015. Penelitian di empat sekolah tersebut dilaksanakan pada hari

dan tanggal yang berbeda. Penelitian ini dilaksanakan di empat Sekolah

Menengah Atas (SMA) di Yogyakarta. Agar lebih mudah dalam

menganalisis dan membahas, peneliti mengganti nama SMA dan nama

guru. Untuk SMA pertama yang diteliti diberi nama Sekolah K, Untuk

SMA kedua yang diteliti diberi nama Sekolah L, untuk SMA ketiga yang

diteliti diberi nama Sekolah M, dan untuk SMA keempat yang diteliti

diberi nama Sekolah N. Sekolah K dan Sekolah L adalah sekolah negeri,

sedangkan Sekolah M dan Sekolah N adalah sekolah swasta.

Penelitian pada keempat sekolah ini melibatkan 5 orang guru fisika

kelas IX. Pertimbangan peneliti untuk meneliti lima guru di 4 sekolah

yang berbeda adalah faktor efisiensi waktu, tenaga, dan biaya. Menurut

peneliti, apabila hanya meneliti satu guru saja, dirasa data yang diperoleh

belum cukup dan kurang bervariasi. Penelitian pada sekolah K melibatkan

dua guru perempuan (sebut saja Guru A dan Guru B), penelitian pada

sekolah L melibatkan seorang guru laki-laki (sebut saja Guru C),

penelitian pada sekolah M melibatkan seorang guru laki-laki (sebut saja

guru D), dan penelitian pada sekolah N melibatkan seorang guru laki-laki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

31

(sebut saja guru E). Kegiatan pengambilan data berupa wawancara dengan

kelima guru fisika kelas IX ini dilaksanakan pada waktu luang dari

masing-masing guru sehingga tidak mengganggu kegiatan belajar

mengajar di kelas. Kegiatan yang dilaksanakan selama peneltian dapat

dilihat pada table berikut:

Tabel 4.1

Daftar Pelaksanaan Penelitian

No Tanggal Pelaksanaan Perlakuan

1 Kamis

26 Maret 2015

Pukul 12.30 - selesai

Wawancara dengan

Guru A di sekolah K

2 Jumad

27 Maret 2015

Pukul 09.18 – selesai

Wawancara dengan

Guru B disekolah K

3 Senin

30 Maret 2015

Pukul 09.41 – selesai

Wawancara dengan

Guru C di sekolah L

4 Rabu

1 April 2015

Pukul 10.47 – selesai

Wawancara dengan

Guru D di sekolah M

5 Kamis

9 April 2015

Pukul 12.40 – selesai

Wawancara dengan

Guru E di sekolah N

B. Deskrispi Guru

Pada penelitian ini subyek yang diteliti merupakan guru SMA di

Yogyakarta. Peneliti mengambil subyek penelitian sebanyak 5 guru dari

empat sekolah yang berbeda. Dari kelima guru itu masing-masing

memiliki pengalaman mengajar yang berbeda-beda. Kelima guru ini di

beri inisial karena tujuan penelitian ini bukan untuk membandingkan guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

32

mana yang lebih baik antara yang satu dengan lainnya, melainkan untuk

memperbanyak pengetahuan peneliti tentang pengajaran yang dilakukan

oleh guru di jurusan IPA sehingga hasil penelitian ini dapat menjadi bekal

untuk peneliti waktu mengajar nantinya. Menurut peneliti, apabila hanya

meneliti satu guru saja, dirasa data yang diperoleh belum cukup dan

kurang bervariasi. Selain itu juga untuk memudahkan peneliti dalam

menganalisis datanya. Untuk lebih jelasnya, kelima guru tersebut dapat

dideskripsikan sebagai berikut:

1. Guru A

Guru A adalah seorang guru perempuan lulusan salah

satu Universitas negeri di Yogyakarta pada tahun 1989. Guru A

termasuk dalam kategori guru senior dikarenakan pengalaman

mengajar sebagai guru fisika sudah mencapi 26 tahun.

2. Guru B

Guru B adalah seorang guru perempuan lulusan salah

satu Universitas swasta di Yogyakarta pada tahun 1999.

Pengalaman mengajar sebagai guru fisika sampai saat ini sudah

mencapai 16 tahun

3. Guru C

Guru C adalah seorang guru laki-laki lulusan salah satu

Unversitas swasta di Yogyakarta pada tahun 1995. Pengalaman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

33

mengajar sebagai guru fisika sampai saat ini sudah mencapi 20

tahun.

4. Guru D

Guru D adalah seorang guru laki-laki lulusan salah satu

Universitas negeri di Yogyakarta pada tahun 1982. Guru D

merupakan guru senior. Pengalaman mengajar sebagi guru

fisika sampai saat ini sudah mencapi 26 tahun

5. Guru E

Guru E adalah seorang guru laki-laki muda lulusan

salah satu Universitas swasta di Yogyakarta pada tahun 2014.

Sampai saat ini lama mengajar sebagai guru fisika sudah

mencapai satu setengah tahun.

C. Data Penelitian

Peneliti telah melakukan proses pengumpulan data dengan

merekam kegiatan wawancara dengan masing-masing guru. Dari data

yang diperoleh kemudian di transkrip.

D. Analisis Data

Peneliti telah melakukan penelitian kepada Guru A, Guru B, Guru

C, Guru D dan Guru E, dan mengumpulkan data-data yang diperlukan

untuk proses analisis data. Peneliti melakukan analisis data secara

deskriptif kualitatif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

34

Untuk mengetahui peran guru dalam membangun minat siswa

dalam mempersiapkan karier dalam bidang IPA, peneliti membagi

menjadi tiga kriteria yaitu (1) Kesadaran guru bahwa jurusan IPA/Fisika

yang dipilih oleh siswa bertujuan untuk mempersiapkan siswa berkarier

dalam bidang IPA/Fisika, (2) Pemahaman guru mengenai karakteristik

yang membuat IPA/Fisika berbeda, (3) Cara guru mengembangkan

keterampilan proses sains atau kerja ilmiah kepada siswa.

1. Kesadaran guru bahwa jurusan IPA/Fisika yang dipilih oleh siswa

bertujuan untuk mempersiapkan siswa berkarier dalam Bidang

IPA/Fisika.

Nama

Guru

Pernyataan Analisis

Guru A “Oh ia sih menurut saya, itu

heterogen ada yang memang

senangnya belajar IPA artinya

karena dia merasa lebih enjoy

belajar IPA dari pada belajar IPS.

Tapi ada juga yang tidak menutup

kemungkinan, sekarang jurusan

IPA kan lebih banyak mempunyai

peluang untuk masuk perguruan

tinggi daripada yang IPS, lebih

banyak lebih luas itu sehingga

mereka pilih itu. Kalau zaman

sekarang orang tua kayanya ngga

terlalu memaksakan anaknya tapi

hanya mendukung aja gitu

yah.Tetapi yah memang itulah

rata-rata memilih jurusan IPA

kalau ditanya satu per satu anak-

anak yah kebanyakan karena

memang pengennya, senangnya

Menurut data yang diperoleh dari hasil wawancara

dengan Guru A, peneliti menemukan bahwa Guru A

menyadari bahwa jurusan IPA yang dipilih oleh siswa itu

disebabkan karena memang siswa merasa senang untuk

belajar IPA. Namun di lain pihak guru juga menyadari

bahwa siswa mempunyai pengembangan cara berpikir

yang berbeda dimana siswa memandang jurusan IPA

yang dipilihnya itu akan mempunyai peluang lebih besar

untuk masuk ke jenjang pendidikan selanjutnya yaitu

perguruan tinggi dari pada jurusan IPS.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

35

tuh belajar IPA dari pada IPS”.

[pernyataan Guru A hal 74]

“Kalau harapan saya pribadi yah

konsisten gitu yah sudah memilih

IPA yah mestinya terus konsisten,

alasannya apa dulu memilih IPA,

karena saya lebih senang belajar

IPA, setelah itu yah mesti harus.

kalau saya menangkapnya seperti

itu, tapi toh itu pilihan mereka,

kita ngga ngerti yah, dalam benak

nanti mereka tidak masuk

pekerjaan yang di bidang IPA pun

mesti ada. Peluang untuk masuk

ke non IPA juga besar juga,tapi

paling tidak menurut saya pola

pikir orang IPA itu kan apapun itu

tetap beda dengan orang IPS.

berpikir tahap teknis habis itu ini,

habis itu ini itu, mungkin dengan

model pembelajaran IPA lebih

besar cara seperti itu”.

[pernyataan Guru A hal 75]

“Mesti sebelum bekerja kan

mereka harus anu dulu harus ke

perguruan tinggi dulu kan,nah itu

kalau menurut saya kan

memangnya yang dibangun bukan

cuma harus ngerti ilmunya yah

tapi yang dibangun itu adalah

kecintaanya pada yang mau

ditekuni. Supaya dia tekun disitu

kan dia harus cinta dulu”.

“Ternyata memang ada beberapa

anak itu cinta fisika sekalipun

mungkin dari sisi nilai dia ngga

bagus. Tapi itu saya menekankan,

ibu tidak melatih kamu untuk

mengejar nilainya, tapi kejarlah

ilmunya fisikanya”.

Selain menyadari alasan dari siswa sendiri kenapa

memilih jurusan IPA, guru A juga mempunyai kesadaran

dan harapan untuk siswa yang telah memilih jurusan

IPA. Kesadaran yang dimiliki oleh Guru A yaitu siswa

yang telah memilih jurusan IPA akan mempunyai pola

pikir yang berbeda dengan siswa yang memilih bukan

jurusan IPA. Pola pikir yang berbeda di sini yaitu anak

memiliki pola pikir yang lebih kritis. Pola pikir kritis

anak tersebut merupakan salah satu sikap ilmiah yang

harus dimilikinya. Harapan yang dimiliki oleh Guru A

yaitu siswa yang telah memilih jurusan IPA/Fisika

nantinya akan melanjutkan ke jenjang pendidikan yang

lebih tinggi di bidang IPA/Fisika dan nantinya juga akan

berkarier di bidang yang sama yaitu bidang IPA/Fisika.

Guru A mempunyai kesadaran bahwa siswa yang

masuk jurusan IPA/Fisika ini nantinya akan melanjutkan

ke perguruan tinggi. Oleh sebab itu dalam pengajaran

yang dilakukan, Guru A berusaha untuk membuat siswa

mencintai fisika-nya. Guru A menyadari bahwa dalam

proses belajarnya, anak harus dibuat mencintai apa yang

sedang dan nanti dipelajari. Dengan membuat anak

mencintai fisika-nya, maka anak tersebut akan semangat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

36

“Memberikan wawasan bahwa

banyak kok fisika itu tidak

sekedar pelajaran fisika tapi

banyak hampir semua yang ada di

lingkungan kita itu semua itu

butuh fisika”.

[pernyataan Guru A hal 76,77]

Peneliti: Apakah dalam proses

pembelajaran itu selain motivasi

ibu memberikan sesuatu di luar

motivasi untuk bisa meningkatkan

keterampilan mereka itu bu?

Guru A: Biasanya itu yang bisa

dilakukan dalam keadaan yang

terbatas yah paling hanya alat-alat

lab. Ngga ada alat yang cukup yah

biasanya demonstrasi gitu yah.

dan tekun dalam belajar fisika. Cara Guru A

mengembangkan kecintaan anak terhadap fisika yaitu

memberikan motivasi terhadap anak dengan cara

membuka pikiran anak bahwa segala sesuatu yang ada di

sekitar kita selalu berhubungan atau berkaitan dengan

fisika, atau secara sederhana mengkaitkan kehidupan

sehari-hari dengan fisika-nya. Guru A menyadari anak

masih memiliki proses yang lebih panjang sehingga

dengan membuat mereka mencintai ilmunya, anak akan

lebih tekun dan lebih kreatif. Hal ini ditunjukkan dengan

beberapa anak yang menurut Guru A mempunyai nilai

pelajaran fisika yang tidak begitu tinggi tapi melanjutkan

ke perguruan tinggi dengan memilih jurusan teknik

fisika. Alat ukur kemampuan seorang anak tidak hanya

diukur dari kemampuan mengerjakan soal ujian tapi

masih banyak alat ukur yang lain misalkan keterampilan

membuat alat, dimana yang ditekankan di sini adalah

kreativitas anak.

Guru A juga mempunyai kesadaran bahwa dalam

meningkatkan keterampilan anak dalam hal ini bersikap

ilmiah, tidak hanya dalam hal motivasi tetapi juga lewat

pembelajaran di laboratorium. Apabila sekolah memiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

37

Demonstrasi artinya biar kita itu

biar anak-anak itu ngga anu yah

walaupun banyak yah sekarang

misalnya mau merangkai itu kan

sekarang udah ada animasi itu

loh,cuma kan ngga lihat alatnya

yang benar juga kadang bingung.

[pertanyaan dan pernyataan Guru

A hal 78]

keterbatasan alat maka diganti dengan demonstrasi.

Salah satu tujuan demonstrasi ini yaitu menghindari

kebingungan siswa apabila siswa tidak melihat alatnya

secara langsung melainkan lewat video animasi

pembelajaran.

Dari hasil analisis permyataan Guru A, dapat

dikatakan bahwa Guru A mempunyai kesadaran yang

tinggi bahwa siswa yang memilih jurusan IPA/Fisika

akan berkarier dalam bidang IPA/Fisika. Kesadaran

Guru A itu diimplementasikan lewat pengajaran yaitu

dengan membangun kecintaan anak terhadap ilmu fisika

dengan cara memotivasi siswa serta meningkatkan

keterampilan siswa lewat pengajaran fisika melalui

laboratorium.

Guru B “Karena di K 13 memang

diharuskan seperti itu yah. Jadi

karakteristik anak itu betul-betul

diperhatikan, itu kan kalau jumlah

siswanya sedikit, karena ini

kembali ke KTSP dimana jumlah

siswanya banyak, tidak mungkin

ibu memperhatikan kebutuhan

anak satu per satu. Jadi saya

global saja, rata-rata dari anak ini

yang saya olah seperti itu. Jadi

ngga memandang satu persatu

gitu, karena kita kan terkendala

waktu. Waktu mengajar efektif

kan cuman sebentar, banyak

liburnya padahal materi kan sudah

harus selesai”.

[pernyataan Guru B hal 93]

Menurut data yang diperoleh dari hasil wawancara

dengan Guru B, peneliti menemukan bahwa dalam

proses belajar mengajar, Guru B mempunyai kendala

terutama dalam hal waktu. Guru B menganggap waktu

efektif untuk pembelajaran menjadi berkurang

disebabkan karena banyaknya hari libur dalam tiap

semester, padahal materi yang dituntut dalam kurikulum

yang sudah ditetapkan oleh pemerintah harus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

38

“Kalau di kelas X saya tidak

mengunggul-unggulkan IPA

kalau IPA itu lebih itu ngga

karena saya juga menghormati

anak-anak yang bakatnya tidak di

IPA tapi begitu mereka di kelas

XI dan sudah jelas jurusannya

IPA, saya selalu memberikan

angin segar bahwa kalau di IPA

itu untuk masa depan itu lebih

luas jangkuannya, saya selalu

memberi motivasi seperti itu.

Kalian mau dimana saja bisa,

bahkan mau meramba ke IPS pun

bisa bahkan bersaing dengan anak

IPS itu bisa, itu kelebihan kamu

yang harus kalian kembangkan”.

[pernyataan Guru B hal 93]

diselesaikan. Hal ini berdampak juga pada kesadaran

Guru B untuk memperhatikan kebutuhan anak yang

sudah memilih jurusan IPA. Kebutuhan tiap anak tidak

menjadi hal yang diutamakan tapi penyelesaian materi

yang menjadi hal yang lebih diutamakan. Dengan jumlah

siswa yang banyak dan waktu efektif yang sudah

berkurang karena banyaknya hari libur sementara materi

harus diselesaikan sehingga tidak memungkinkan Guru

B memperhatikan kebutuhan tiap masing-masing anak.

Kebutuhan anak diperhatikan secara umum.

Dalam pengajaran di Jurusan IPA, Guru B

memiliki pengembangan pola berpikir yang berbeda

mengenai siswa yang berada di jurusan IPA. Guru B

memiliki pandangan bahwa siswa yang di jurusan IPA

akan mempunyai peluang lebih luas untuk memasuki

dunia kerja. Hal ini disebabkan karena siswa yang telah

memilih jurusan IPA bisa bersaing dengan siswa yang

telah memilih jurusan IPS untuk merebut peluang

melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi

dalam bidang sosial dan nantinya akan bekerja di bidang

sosial juga.

Dari analisis pernyataan Guru B, dapat dikatakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

39

bahwa Guru B kurang mempunyai kesadaran bahwa

siswa yang memilih jurusan IPA/Fisika akan berkarier

dalam bidang IPA/Fisika.

Guru C “Banyak diantara mereka

mengambil itu karena kepingin

kuliah di IPA yah, misalnya di

teknik dan lain sebagainya. Itu

bapa menyadari hal itu, karena

memang sebagian besar arahnya

kesana, mereka pingin ke teknik,

ke dokteran dan lain sebagainya.

Jadi kita berikan sesuai dengan

kebutuhan sesuai kita jangan

menyimpang dari kurikulum,

silabus, RPP.”

[pernyataan Guru C hal 97]

“misalnya sebagian besar kan

anak itu kan cendrung ke teknik

misalnya gitu yah, yah untuk

fisikanya kita tekankan pada

dinamika rotasi, kesimbangan

benda tegar itu kita kuatkan dan

itu salah satu dasar dari teknik

misalnya tekik sipil juga perlu,

arsitekjuga perlu, membuat

jembatan juga rumah dan

sebagainya juga perlu dasar-dasar

itu. Kemudian untuk

termodinamika misalnya, anak

Menurut data yang diperoleh dari hasil wawancara

dengan Guru C, peneliti menemukan bahwa, Guru C

menyadari bahwa jurusan IPA yang telah dipilih oleh

siswa itu karena siswa memiliki tujuan untuk

melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi yang

berkaitan dengan IPA/Fisika. Guru C menyadari bahwa

siswa yang mengambil jurusan IPA karena keinginan

untuk melanjutkan kuliah di bidang IPA. Dalam

pengajarannya, Guru C memberikan sesuai dengan

kebutuhan siswa itu sendiri. Kebutuhan yang dimaksud

oleh Guru C ini adalah kebutuhan yang sesuai dengan

harapan dari kurikulum yang tertuang dalam silabus dan

RPP.

Pengajaran yang dilakukan oleh Guru C dimana

sesuai dengan kebutuhan siswa ini dicontohkan dengan

memberi penekanan pada materi-materi tertentu.

Penekanan pada materi-materi tertentu ini dikarenakan

Guru C menyadari bahwa sebagian besar siswanya akan

melanjutkan ke bangku kuliah dengan mengambil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

40

pasti masuk kedokteran pasti juga

akan kembali diberikan materi itu

kaitannya dengan termodinamika

suhu dan lain sebaginya pasti ada

kaitanya dengan kebutuhan

mereka selain kita juga harus

memberikan materi-materi yang

harus kita selipkan, penekanan

penting”.

[pernyataan Guru C hal 97]

jurusan sesuai dengan materi-materi yang ditekankan

tersebut.

Dari hasil analisis pernyataan Guru C, dapat

dikatakan bahwa Guru C mempunyai kesadaran yang

tinggi bahwa siswa yang memilih jurusan IPA/Fisika

akan berkarier dalam bidang IPA/Fisika. Kesadaran

Guru C itu diimplementasikan lewat pengajaran yaitu

dengan banyak memberi penekanan-penekanan pada

materi yang yang sesuai dengan kebutuhan siswa.

Guru D “Jadi ada anak itu dikira

kemampuan kimianya udah

cukup, saya besok mau ke teknik

kimia, waduh mas jangan kamu

tidak keterima, karena apa great

seseorang bisa masuk ke UGM,

itu tidak hanya nilai mas, faktor

yang ngga kelihatan, yang ngga

kelihatan itu apa, e istilahnya apa

toh tapi itu menyangkut sekolah,

bukan nama baik”.

[pernyataan Guru D hal 105]

Menurut data yang diperoleh dari hasil wawancara

dengan Guru D, dalam pengajaran yang dilakukannya,

Guru D kadang-kadang menginformasikan kepada siswa

tentang bagaimana caranya untuk bisa lolos seleksi

masuk ke perguruan tinggi dengan melihat berbagai

macam faktor antara lain dengan melihat kondisi pribadi

atau kemampuan intelektual, dan keadaan orang tua.

Menurut Guru D, ketika siswa melanjutkan ke perguruan

tinggi negeri adalah suatu kebanggaan tersendiri dari

orang tua siswa sehingga dalam hal ini Guru D lebih

menekankan bagaimana caranya agar para siswa bisa

lolos ke perguruan tinggi negeri dengan cara memilih

jurusan yang jarang diminati. Dalam hal ini juga, Guru D

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

41

menyarankan kepada siswa agar memilih jurusan tidak

hanya dengan kemampuan intelektual saja tapi lihat juga

kondisi sekolah tempat siswa itu belajar.

Dari pernyataan ini secara tidak langsung membuat

motivasi siswa menjadi menurun untuk menekuni bidang

yang disukainya. Guru D memberikan saran kepada

siswa yang menyukai bidang IPA bahwa ketika

melanjutkan ke perguruan tinggi, siswa bisa memilih

jurusan lain yang tidak terkait dengan bidang IPA.

Dari analisis pernyataan Guru D, dapat dikatakan

bahwa Guru D kurang mempunyai kesadaran bahwa

siswa yang memilih jurusan IPA/Fisika akan berkarier

dalam bidang IPA/Fisika.

Guru E “Di lab lab dia mau belajar

sungguh-sungguh atau cuman

main-main yah nanti kelihatan

disana. Kalau anak-anak yang

kelihatan main-main nanti saya

tegur saya suruh kerjakan ulang.”

[pernyataan Guru E hal 114]

Menurut data yang diperoleh dari hasil wawancara,

Guru E mempunyai pandangan bahwa siswa yang

memilih jurusan IPA akan mempunyai karier di bidang

IPA. Dengan kesadaran itu Guru E memperhatikan sikap

siswa dalam tiap proses pembelajarannya. Dengan

kesadaran itu Guru E benar-benar membimbing

siswanya untuk mau belajar menekuni bidang

IPA/Fisika. Hal ini terlihat dari keseriusan Guru E dalam

membimbing siswanya untuk mengadakan praktikum di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

42

“Ada hal lain ada hubungannya,

paling ngga hubungannya dalam

kehidupan kita sehari-hari, ada

hubungannya gitu. Jadi apa yang

kita pelajari nanti dihubungkan

sama kejadian yang kita lakukan

setiap hari misalnya contohnya

simple misalnya gaya gesek,

kenapa mobil itu dibuat ujungnya

kaya kepala ikan, anak itu diberi

gambaran seperti itu, tujuannya

apa, untuk mengurangi gesekan

udara, biar mobil kecepatannya

bisa lebih tinggi seperti itu saya

gambarkan seperti itu.”

[pernyataan Guru E hal 113]

laboratorium. Apabila ada siswa yang kurang serius

dalam melaksanakan pratikum, maka Guru E akan

meminta siwa itu untuk mengulanginya. Hal ini

dilakukan oleh Guru E dengan tujuan untuk membuat

anak lebih serius untuk menekuni bidang yang nanti di

pilih di jenjang pendidikan selanjutnya.

Dengan menyadari bahwa siswa akan berkarier di

bidang IPA/Fisika, Guru E menerapakan pembelajaran

fisika yang kontekstual dengan menghubungkan kejadian

sehari-hari yang berkaitan dengan fisika sehingga

membuat siswa termotivasi karena pembelajaran fisika

sangat dekat dengan kehidupan atau fenomena di sekitar

kita.

Dari hasil analisis pernyataan Guru E, dapat

disimpulkan bahwa Guru E memiliki kesadaran yang

tinggi bahwa siswa yang telah memilih jurusan

IPA/Fisika akan berkarier di bidang IPA/Fisika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

43

Tabel 4.2

Kesadaran Guru bahwa jurusan IPA/Fisika yang dipilih oleh siswa

bertujuan untuk mempersiapkan siswa berkarier dalam bidang

IPA/Fisika

Guru A

Mempunyai kesadaran yang tinggi bahwa siswa yang

memilih jurusan IPA/Fisika akan berkarier dalam bidang

IPA/Fisika.

Guru B

Kurang mempunyai kesadaran bahwa siswa yang memilih

jurusan IPA/Fisika akan berkarier dalam bidang IPA/Fisika.

Guru C

Mempunyai kesadaran yang tinggi bahwa siswa yang

memilih jurusan IPA/Fisika akan berkarier dalam bidang

IPA/Fisika.

Guru D

Kurang mempunyai kesadaran bahwa siswa yang memilih

jurusan IPA/Fisika akan berkarier dalam bidang IPA/Fisika.

Guru E

Memiliki kesadaran yang tinggi bahwa siswa yang telah

memilih jurusan IPA/Fisika akan berkarier di bidang

IPA/Fisika.

Dari hasil analisis di atas mengenai peran guru dalam membangun

minat siswa dalam mempersiapkan karier dalam bidang IPA/Fisika, guru

memiliki persepsi atau pandangan masing-masing mengenai siswa yang

sudah memilih jurusan IPA, ada guru yang mempunyai pandangan bahwa

jurusan IPA yang dipilih oleh siswa bertujuan untuk berkarier dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

44

bidang IPA tetapi ada juga yang memiliki pola pikir yang berbeda, yaitu

siswa yang memilih jurusan IPA mempunyai peluang lebih besar untuk

masuk ke bidang karier yang lain selain karier di bidang IPA. Pandangan

yang berdasarkan bahwa siswa yang memilih jurusan IPA akan berkarier

dalam bidang IPA memiliki pengaruh yang lebih baik untuk guru yang

bersangkutan dan untuk siswa terutama. Hal ini dikarenakan dengan

perpandangan bahwa siswa yang memilih jurusan IPA akan berkarier

dalam bidang IPA maka dalam pembelajaran guru akan berfokus pada

pengajarannya untuk mengarahkan siswa mempelajari IPA, dalam hal ini

adalah ilmu fisika. Dengan kata lain, guru berfokus pada siswa untuk

memberi penguasaan konsep dan prinsip fisika serta mempunyai

keterampilan mengembangkan pengetahuan, dan sikap percaya diri

sebagai bekal untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih

tinggi serta mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

2. Pemahaman guru mengenai karakteristik yang membuat IPA/Fisika

berbeda

Nama

Guru

Pernyataan Analisis

Guru A “Kalau orang IPA kan ciri

khasnya berpikir kritis yah,

berpikir sains gitu, memecahkan

masalah gitu yah, dengan metode

tahapan seperti itu. Ada masalah

dia prediksi sendiri lalu cari

benaranya seperti apa, dari

prediksinya itu benar apa ngga

entah lewat eksperimen, entah

lewat membaca, entah lewat

Menurut data yang diperoleh dari hasil wawacara,

Guru A mengatakan bahwa ciri khas orang IPA adalah

berpikir kritis dalam memecahkan masalah-masalah

yang dihadapi. Cara memecahkan masalah yang dihadapi

adalah dengan memprediksi kemungkinan jawaban yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

45

mencoba hal-hal yang sederhana

seperti itu.”

[pernyataan Guru A hal 89]

ada kemudian dibuktikan. Cara pembuktiannya yaitu

melalui eksperimen, membaca, dan mencoba hal-hal

yang sederhana.

Dari hasil analisis Pernyataan Guru A, dapat

dikatakan bahwa Guru A memahami Karakteristik

IPA/Fisika berbeda, dimana pemahaman Guru A lebih

menekankan pada Aspek Proses dan Aspek Sikap yang

harus dimiliki oleh siswanya yang ada di jurusan

IPA/Fisika.

Guru B “Yang membedakan ilmu fisika

dengan ilmu yang lain, ilmu fisika

itu kan ilmu fakta alam jadi sebisa

mungkin apa yang kita sampaikan

itu anak membuktikan. Lalu saya

selalu menekankan ke anak

bahwa fisika itu bukan pelajaran

diawang-awang tapi yang dekat

dengan kita. Jadi selalu saya

hubungkan dengan keseharian

yang sering kita alami gitu. jadi

untuk soal ini dalam kasarannya,

dalam kehidupan sehari-hari

contohnya seperti ini. Kadang

saya yang mencari, kadang anak

yang saya minta suruh mencari,

mungkin bedanya disitu kalau

dengan pelajaran yang lain”.

[pernyataan Guru B hal 92]

Menurut data yang diperoleh dari hasil

wawancara, Guru B mengatakan bahwa ilmu fisika itu

adalah ilmu yang mempelajari tentang fenomena atau

kejadian-kejadian alam jadi dalam mempelajarinya harus

diperlukan pembuktian akan fakta-fakta yang terjadi.

Oleh karena itu dalam proses belajar mengajar Guru B

mengaitkan materi pengajaran fisika dengan kejadian

sehari-hari yang dialami oleh siswa.

Dari hasil analisis pernyataan Guru B, dapat

dikatakan bahwa Guru B memahami Karakteristik

IPA/Fisika berbeda, dimana pemahaman Guru B lebih

menekankan kepada Aspek Pengetahuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

46

Guru C “terutama fisika itu kan harus

dengan praktek mas, tidak hanya

sekedar teori saja, sejauh yang

kita laksanakan dalam proses

pembelajaran itu yah selain teori

juga praketek. Itu kan istilahnya

apa tadi, pembelajaran sains yah”.

[pernyataan Guru C hal 98]

Menurut data yang diperoleh dari hasil wawacara,

Guru C mengatakan bahwa sains itu selalu berkaitan

dengan teori dan praktikum. Artinya bahwa kedua hal ini

sangat berkaitan erat. Pembelajaran IPA/Fisika harus

dipraktekkan tidak hanya teorinya saja atau tidak hanya

sekedar teori saja yang diberikan kepada siswa. Dengan

pembelajaran lewat praktikum ini membuat siswa yang

lebih berperan aktif dan menemukan sendiri atau

membuktikan sendiri teori-teori yang sudah ada.

Dari hasil analisis pernyataan Guru C, dapat

dikatakan bahwa Guru C memahami karakteristik

IPA/Fisika berbeda, dimana pemahaman Guru C lebih

menekankan kepada Aspek Pengetahuan dan Aspek

Proses.

Guru D “cuman biasanya kalau untuk

yang bahasa itu tidak ada dasar

matematikanya jadi

penyampaiannya mungkin

penyampaian seperti itu”.

[pernyataan Guru D hal 103]

“Perbedaanya adalah nanti kita

IPA nanti itu ada angka-angka

sedangkan kalau itu bahasa atau

itu nanti biologi tetap nanti dia

cuman hafalan. Cuman bedanya

kalau biologi itu banyak istilah

Menurut data yang diperoleh dari hasil wawancara

dengan Guru D, pembelajaran IPA/Fisika itu berbeda

dengan ilmu yang lain semata-mata pada materi yang

disampaikan. Perbedaan yang paling mendasar menurut

Guru D adalah dasar matematikanya.

Dalam ilmu lain, misalkan ilmu bahasa, di sana

tidak ada dasar matematikanya. Selain itu Guru D tidak

memiliki pemahaman yang menyeluruh terkait bidang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

47

asing. Kalau IPA nanti harus ada

matematikanya”.

[pernyataan Guru D hal 103]

IPA. Pemahaman yang tidak menyeluruh disini terkait

dengan lingkup bidang IPA, misalkan Biologi. Guru D

memiliki pandangan bahwa Biologi hanya ilmu yang

semata-mata berupa hafalan, padahal di sini ilmu biologi

termasuk dalam ruang lingkup IPA dimana

karakteristiknya atau hakekatnya sama dengan ilmu

fisika.

Dari hasil analisis di atas, dapat dikatakan bahwa

Guru D kurang memahami karakteristik yang membuat

IPA/Fisika itu berbeda

Guru E “Ya kalau fisika menurut saya,

kalau fisika saya lebih suka

karena apa fisika tuh ada

abstraksinya ada bayangan. Kita

di fisika selain belajar ilmu kita

juga belajar merenung. Setelah

belajar teori, kita pahami, kita

abstrasikan, kita renungkan lalu

kita lakukan penelitian. Memang

fisika tuh menangnya

dipenelitiannya jadi kita bisa

mencari kesimpulan misalnya

diteori ini ideal ternyata di lab

kok ngga ideal berarti ada

istilahnya kita ada cari sesuatu

disitu, misalnya ada ralat atau apa

banyak sekali, yah seperti itulah”.

[pernyataan Guru E hal 114]

Menurut data yang diperoleh dari hasil wawancara,

Guru E mengatakan bahwa karaketeristik yang membuat

IPA/Fisika itu berbeda adalah dari segi penelitian.

Penelitian ini yang mendasari lahirnya suatu teori. Dan

dari penelitian itu kita bisa menemukan masalah dan kita

harus memahami masalah tersebut. Dengan penelitian

kita bisa mencari suatu kesimpulan dari suatu masalah,

misalkan dalam percobaan di laboratorium hasil yang

diperoleh berbeda dengan teori yang ada sehingga di situ

kita harus mencari tahu di mana letak masalahnya

sehingga data yang didapatkan tidak sesuai dengan teori

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

48

yang ada.

Dari hasil analisis di atas, dapat dikatakan bahwa

Guru E memahami Karakteristik IPA/Fisika berbeda,

dimana pemahaman Guru E lebih menekankan kepada

Aspek Pengetahuan dan Aspek Proses.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

49

Table 4.3

Pemahaman Guru mengenai Karakteristik yang Membuat IPA/Fisika

Berbeda

Guru A

Guru A memahami Karakteristik IPA/Fisika berbeda,

dimana pemahaman Guru A lebih menekankan pada Aspek

Proses dan Aspek Sikap yang harus dimiliki oleh siswanya

yang ada di jurusan IPA/Fisika.

Guru B

Guru B memahami Karakteristik IPA/Fisika berbeda,

dimana pemahaman Guru B lebih menekankan kepada

Aspek Pengetahuan.

Guru C

Guru C memahami Karakteristik IPA/Fisika berbeda,

dimana pemahaman Guru C lebih menekankan kepada

Aspek Pengetahuan dan Aspek Proses.

Guru D

Guru D kurang memahami karakteristik yang membuat

IPA/Fisika itu berbeda.

Guru E

Guru E memahami Karakteristik IPA/Fisika berbeda,

dimana pemahaman Guru E lebih menekankan kepada

Aspek Pengetahuan dan Aspek Proses.

Pandangan dari guru untuk mempersiapkan karier dalam bidang

IPA/Fisika juga tidak telepas dari pemahaman guru mengenai karakteristik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

50

pengajaran IPA/Fisika itu sendiri. Dengan memahami karateristik

IPA/Fisika, maka dalam pengajarannya guru akan lebih mengutamakan

pengajaran yang sesuai dengan hakekat pengajaran IPA/Fisika itu sendiri.

3. Cara Guru mengembangkan keterampilan proses sains atau kerja

ilmiah kepada siswa.

Nama

Guru

Pernyataan Analisis

Guru A “Harusnya lewat kegiatan Lab.

Kegiatan lab itu kan mestinya

ngga cuman bekerja di dalam lab

sebetulnya bisa dilakukan diluar

lab gitu yah yang penting ada alat

ukurnya, ada yang dipake untuk

mengukur alat ukurnya, misalnya

aja diajak kemana, outbond

misalnya. Outbond kan bukan

milik anak IPS aja yah misalnya

mereka belajar ekonomi tentang

perbankkan mereka di lepas ke

bank tapi mereka bisa aja anak

IPA di lepas ke parangtritis

mengukur tekanan udara disana,

kecepatan angin dan sebagainya

itu kan jadi sebuah proyek

pekerjaan.”

[pernyataan Guru A hal 89]

“Kalau kelas XI itu kalau sini kan

praktikum sore yah, satu tahun

ajaran ada 8 praktikum tapi

dengan alat terbatas tidak

semuanya. saya tidak menerapkan

praktikum didalam pembelajaran

saya yang terpadu tapi disini

Menurut data yang diperoleh dari hasil

wawancara, cara Guru A mengembangkan keterampilan

proses sains adalah melalui kegiatan di laboratorium.

Kegiatan laboratorium ini tidak hanya dilaksanakan di

dalam ruangan atau biasa disebut dengan ruang

laboratorium tetapi juga bisa dilaksanakan di alam

terbuka. Kegiatan di alam terbuka ini merupakan salah

satu metode untuk lebih mendayagunakan atau

mengoptimalkan penggunaan laboratorium. Kegiatan di

alam terbuka ini biasa disebut dengan widya wisata atau

karya wisata.

Dalam proses pengembangan keterampilan proses

sains atau kerja ilmiah siswa, Guru A tidak

menerapkannya dalam pembelajaran yang terpadu atau

pembelajaran di kelas sesuai dengan jam pelajaran fisika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

51

programnya pratikum tujuannya

nanti pas ujian praktek itu mereka

bisa, cuman nanti saya masukan

dipembelajaran itu karena dia

sudah melakukan percobaan

misalnya saja waktu saya

membahas tentang elastisitas itu

sudah praktikum tentang

menentukan konstanta pegas”.

[pernyataan Guru A hal 90]

“Kendala pertamanya itu satu alat,

yang kedua waktu, mungkin juga

karena saya, saya mau

menyalahkan diri sendiri,

manajemen waktu saya kurang

bagus mungkin, tapi yah saya

lihat hampir rata-rata semua guru

untuk fisika yah itu merasakan

ngga bisa memanej waktu. Jadi

ngga ngerti mungkin yang salah

gurunya atau sistemnya yah.

Kalau saya ngga menyalahkan

sistem yah saya sendiri yang saya

salahkan untuk saya ngga bisa

memanage waktu atau membuat

sebuah pembelajaran yang

terpadu, yang melibatkan metode

laboratorium tapi sekaligus…ee

kan gitu yah kita memperhatikan

proses yah, kita mengutamakan

akhirnya kan proses, tapi pada

kenyataannya pada saat ujian itu

kan bukan proses apalagi cek

point jadi yah saya pribadi

merasakan evaluasi ujian nasional

jadi tidak sinkron dengan printah

menanamkan konsep itu dengan

proses”.

“Sebetulnya kalau praktikum tu

anak-anak cenderung lebih suka

karena lebih otak atik otak atik

gitu yah. Cuman kadang-kadang

untuk memasukan metode

pembelajaran yang ideal yang

tapi dilakukan pada sore hari yaitu dengan mengadakan

pratikum di lab. Namun tujuan dari pelaksanaan

pratikum ini hanya semata-mata untuk memenuhi

administrasi dari kurikulum dimana pada mata pelajaran

fisika itu ada nilai pratek yang harus dimasukkan.

Dalam proses pengembangan keterampilan proses

ini juga, Guru A menyadari bahwa anak-anak

menyenangi pratikum karena anak terlibat langsung

untuk mengenal alat-alat kemudian memakai alat-alat

tersebut. Namun dalam pengajarannya, Guru A tidak

melaksanakan semua pratikum yang telah direncanakan.

Ada beberapa faktor yang menghambat Guru A dalam

melaksanakan pengajaran seperti itu, antara lain: (a)

peralatan laboratorium fisika yang kurang lengkap atau

kurang memadai; (b) Guru A tidak bisa mengatur waktu

secara efektif untuk melaksanakan kegiatan pratikum.

Namun secara tidak langsung faktor lain yang

berpengaruh adalah efek dari evaluasi kurikulum yang

dibuat pemerintah dimana alat pengukur evaluasi itu

adalah mengadakan ujian nasional. Ujian nasional

berupa check point ini tidak sejalan dengan tuntutan dari

kurikulum itu sendiri yaitu penanaman konsep terhadap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

52

seperti yah saya pun juga punya

anuh yah punya

pandangan/gambaran idealisnya

orang ngajar itu seperti apa tapi

pada akhirnya saya tidak bisa

melaksanakan seperti idealism

yang saya pikirkan itu Untuk

menyiapkan alat dengan tugas

saya yang begitu banyak, artinya

ngga ada waktu artinya ada orang

yang menyiapkannya disana.

Harus ada orang laborannya”.

[pernyataan Guru A hal 78, 81]

anak lewat proses. Peralatan laboratorium yang kurang

memadai ini salah satunya disebabkan karena

laboratorium dari sekolah negeri hanya mengandalkan

bantuan dari pemerintah. Sementara itu yang dipenuhi

tidah hanya peralatan lab fisika tetapi juga lab kimia dan

lab biologi. Dimana peralatan yang lebih dulu dipenuhi

adalah peralatan lab yang lebih murah sementara untuk

lab fisika peralatannya rata-rata lebih mahal daripada lab

kimia dan lab biologi. Dan terkait dengan masalah

waktu, Guru A berharap harus ada laboran yang bisa

menyiapkan peralatan lab sehingga Guru A tidak

membuang waktu menyiapkan peralatan yang akan

dipakai untuk pembelajaran di lab.

Untuk mengatasi kekurangan namun dapat

mengefektifkan pengajaran fisika, Guru A

melakukannya dengan cara demonstrasi dan

pembelajaran yang menggunakan multimedia.

Dari hasil analisis pernyataan Guru A, dapat

dikatakan dalam mengajarkan fisika, Guru A belum

secara maksimal mengembangkan keterampilan proses

sains atau kerja ilmiah kepada siswa. Hal itu karena

sesuai dengan alasan-alasan yang disebutkan sebelumnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

53

di atas.

Guru B “Yah itu mereka diberi peluang

untuk praktikum itu kan salah

satunya itu. Disitu mereka

mencari data, menganalisis data,

kemudian membuat laporan, dari

laporan itu mereka mengambil

hipotesa, lalu menganalisa,

menyimpulkan seperti itu”.

[pernyataan Guru B hal 95]

“Kalau lab fisika itu jauh dari kata

sempurna karena kita tahu sendiri

kita kan sekolah negeri jadi apa-

apa itu kan menunggu bantuan

dari pemerintah. Kita sering tiap

tahun itu kan mengusulkan ala ini,

alat ini rusak, mnta ditambah alat

ini tapi realisasinya sampe

sekarang ngga pernah ada, jadi

yah kia hanya gunakan alat apa

yang ada di lab. Itu kendalanya,

dan tidak semua materi bisa kita

praktekkan karena kendala alat

itu.”

[pernyataan Guru B hal 95]

Menurut data yang diperoleh dari hasil

wawancara, cara Guru B mengembangkan keterampilan

proses sains adalah melalui kegiatan praktikum. Melalui

kegiatan pratikum ini, anak akan mencari data,

menganalisis data kemudian membuat laporan sesuai

dengan praktikum yang telah dilakukan. Dalam laporan

itu anak akan menganalisis data yang telah diperoleh dari

hasil pratikum dan dari analisis itu anak akan sampai

pada kesimpulan akan data yang sebelumnya telah

dianalisis.

Namun dalam kenyataan dalam proses

pembelajaran, Guru B tidak melaksanakan semua

kegiatan pratikum yang telah direncanakan sebelumnya.

Hal ini disebabkan karena keterbatasan alat laboratorium

atau dengan kata lain, alat laboratorium yang tersedia

belum memadai. Dalam upaya untuk menambah fasilitas

atau alat-alat laboratorium, Guru B dan guru-guru

lainnya di sekolah telah berusaha untuk mengusulkan

kepada pemerintah setempat mengenai pengadaan alat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

54

“Harus pake alat peraga, tapi saya

kendalanya waktu, kadang tidak

punya bakat untuk ke arah sana,

membuat alat peraga Kita banyak

dapat bantuan alat peraga dari

universitas lain ketika mereka

melakukan penelitian, banyak

sekali dapat bantuan alat peraga

dan itu lebih sederhana, biayanya

murah dan mudah digunakan

seperti itu jadi anak lebih muda

mencapai sesuatu kesimpulan

yang kita inginkan itu muda dari

alat peraga yang mahasiswa buat

itu”.

“Kalau ngga ada lab yang

memadai ibu ada tayangan-

tayangan animasi itu, bisa ibu cari

di internet atau kalau ngga anak

yang saya suruh nyari atau buat

power point seperti itu”.

[pernyataan Guru B hal 95, 96]

laboratorium yang belum ada, mengganti alat yang telah

rusak atau yang sudah tidak layak untuk digunakan dan

menambah alat-alat yang sudah ada karena dirasa belum

mencukupi untuk jumlah siswa yang banyak. Namun

pada kenyataannya alat-alat yang telah diusulkan itu

belum pernah didatangkan oleh pemerintah.

Untuk mengatasi kekurangan ini, dalam

pengajarannya Guru B mengatasinya dengan

menggunakan alat peraga. Namun karena terkendala

waktu dan kurang terampilnya guru dalam membuat alat

peraga, maka alat peraga yang digunakan oleh Guru B

ini adalah alat peraga hasil bantuan dari mahasiswa-

mahasiswa yang melaksankan penelitian di sekolah

tersebut. Dengan alat peraga ini keterbatasan alat di

laboratorium bisa teratasi. Alat peraga ini juga bisa

membantu siswa mencapai kesimpulan terhadap materi

yang sedang dipelajari. Selain menggunakan alat peraga

untuk mengatasi kekurangan ini, Guru B juga

menggunakan tayangan animasi atau melalui powerpoint

presentation.

Dari hasil analisis di atas, dapat dikatakan dalam

mengajarkan fisika, Guru B belum secara maksimal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

55

mengembangkan keterampilan proses sains atau kerja

ilmiah kepada siswa. Hal itu karena keterbatasan alat

laboratorium.

Guru C “Senang mas, anak senang karena

selain…kita memang punya anak

yang senang gitu yah karena

memang sudah jurusan mereka,

karena mereka sudha yakin betul

ini jurusan saya yang harus saya

laksanakan”.

[pernyataan Guru C hal 99]

“Untuk misalnya materi-materi

tertentu untuk bisa kita prakteka

yah, kecuali kalau termodinamika

kan susah yah. Teori kinetik gas

paling ngga kita memberikan

animasi pembelajaran karena alat

kita memang terbatas. Yang bisa

misalnya gaya gesek itu bisa kita

laksanakan, kemudian optik,

kemudian grafitasi itu kan sains

semua, dan lan sebaginya”.

“Kalau masih kurang sih masih

yah, nanti kaitannya dengan dana,

nanti kita punya apa ngga”.

Menurut data yang diperoleh dari hasil

wawancara, cara Guru C mengembangkan keterampilan

proses sains adalah melalui kegiatan praktikum. Guru C

mengatakan bahwa fisika itu perlu pembuktian

kebenarannya. Pembuktian kebenaran ini dengan melalui

pratikum. Pengajaran melalui pratikum yang dilakukan

ini menurut Guru C, disenangi oleh siswa karena

kembali lagi pada dasarnya yaitu anak yang berperan

aktif. Guru C melihat bahwa siswa merasa senang karena

mereka sudah menyadari betul bahwa jurusan IPA yang

dipilih oleh mereka itu harus melakukan hal-hal yang

seperti itu.

Dalam mengembangkan keterampilan proses ini,

Guru C mengalami keterbatasan alat sehingga upaya

untuk mengoptimalkannya, Guru C menggunakan

tayangan animasi sesuai dengan materi yang mau

diajarkan. Menurut Guru C keterbatasan alat ini karena

berkaitan dengan keterbatasan dana yang dimiliki oleh

sekolah ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

56

[pernyataan Guru C hal 99, 101]

Dari hasil analisis pernyataan Guru C, dapat

dikatakan dalam mengajarkan fisika, Guru C belum

secara maksimal mengembangkan keterampilan proses

sains atau kerja ilmiah kepada siswa. Hal itu karena

keterbatasan alat laboratorium.

Guru D “Nah terus terang untuk saya

pribadi, itu belum begitu banyak

mas,belum begitu banyak untuk

menyelenggarakan yang saintifik

atau kerja ilmiah itu”.

[pernyataan Guru D hal 112]

“Kendalanya sih banyak,

kendalanya itu ee bukan kendala

yah, dikatakan kendala yah ada,

memang banyak faktor, belum

tentu alat yang saya sampaikan

sesuai dengan materi itu ada,

kemudian memang kondisi anak,

sebenarnya kan sebelum saya

menyampaikan materi itu kan

saya sudah memberi informasi

kan, nak besok materinya seperti

ini, ada bukunya ini, halaman ini,

kalian punya buku mohon dibaca

dulu sehingga anak itu udah tahu

sudah ada masukan dulu baru

besok kita mengadakan

pembelajaran saintifik mulai dari

pratikum atau mulai dari

percobaan”.

[pernyataan Guru D hal 112]

Menurut data yang diperoleh dari hasil

wawancara, cara Guru D mengembangkan keterampilan

proses sains adalah melalui kegiatan praktikum. Namun

pada kenyataannya, Guru D jarang melaksanakan

pembelajaran yang seperti ini.

Pembelajaran yang menitikberatkan keterampilan

proses sains ini menjadi jarang dilakukan oleh Guru D

disebabkan oleh faktor-faktor antara lain: kondisi alat

lab yang kurang lengkap atau kurang memadai serta

kondisi anak yang belum terlalu siap untuk memulai

proses belajar mengajar sehingga akan menghambat

pemebelajaran yang seperti ini. Kondisi anak yang

menurut Guru D sangat susah untuk diatur karena

memiliki latar belakang yang sedikit berbeda dari siswa-

siswa yang lainnya.

Selain itu juga karena terkendala waktu sehingga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

57

“Yang namanya laboran ada,

maunya yah seperti yang sekolah-

sekolah besar itu, tenaga laboran

ada, kemudian kita sebagai guru

hanya mas, ngomong sama

laboranya, besok pertemuan ini

tanggal ini disiapka ini yah mas,

dengan laborannya, laborannya

yang menyiapkan. Sini ngga

mungkin, yah guru, yah laboran,

yah tukang bersih-bersih lab”.

[pernyataan Guru D hal 109]

membuat Guru D jarang melakukan pratikum. Dari segi

keterbatasan waktu itu, Guru D mengharapkan agar di

sekolah harus ada laboran sehingga waktu praktikum

tidak tersita untuk menyiapkan alat-alat yang mau

digunakan untuk praktikum pada saat itu.

Dari hasil analisis pernyataan Guru D, dapat

dikatakan dalam mengajarkan fisika, Guru D belum

secara maksimal mengembangkan keterampilan proses

sains atau kerja ilmiah kepada siswa. Hal itu karena

keterbatasan alat laboratorium, kondisi siswa dan

keterbatasan waktu.

Guru E “Khusus yang fisika sudah cukup

memadai”

“Semua tapi ada sebagian alat

yang belum bisa dipake karena

saya sendiri belum pernah make

itu, saya belum berani otak-atik”.

[pernyataan Guru E hal 116]

Menurut data yang diperoleh dari hasil

wawancara, cara Guru E mengembangkan keterampilan

proses sains adalah melalui kegiatan praktikum. Setiap

materi yang diajarkan oleh Guru E nantinya akan ada

pratikumnya. Dari setiap pratikum itu sebagian besar

siswa merasa senang karena siswa lebih diajak untuk

terlibat dalam belajar. Menurut Guru E dengan belajar di

Laboratorium, anak-anak seolah-olah belajar sambil

bermain mereka mengunakan alat dan mengatur alat atau

memposisikan alat sehinga sesuai dengan yang

diinginkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

58

Dalam mengembangkan keterampilan proses sains

atau kerja ilmiah ini, Guru E merasa alat yang tersedia di

laboratorium fisika sudah cukup memadai untuk

melaksanakan semua pratikum yang telah direncanakan.

Namun di lain sisi, dengan ketersediaan alat yang cukup

memadai tersebut masih ada kendala yang menghambat

proses pembelajaran yang dilakukan yang datang dari

Guru E sendiri, yaitu ada beberapa alat yang menurut

Guru E belum bisa dioperasikan karena Guru E memiliki

keterbatasan pengetahuan atau keterampilan tentang

pengoperasian beberapa alat tersebut.

Dari hasil analisis di atas, dapat dikatakan dalam

mengajarkan fisika, Guru E belum secara maksimal

mengembangkan keterampilan proses sains atau kerja

ilmiah kepada siswa. Hal itu karena keterbatasan Guru

dalam mengoperasikan alat laboratorium tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

59

Tabel 4.4

Cara Guru Mengembangkan Keterampilan Proses Sains atau Kerja

Ilmiah Kepada Siswa.

Cara

Mengembangkan

Keterampilan

Proses Sains

Fakta Kendala

Guru

A

Melalui kegiatan

laboratorium

Belum secara maksimal

mengembangkan

keterampilan proses

sains atau kerja ilmiah

kepada siswa

(a) Peralatan laboratorium

fisika yang kurang

lengkap atau kurang

memadai; (b) Guru A

tidak bisa mengatur waktu

secara efektif untuk

melaksanakan kegiatan

pratikum.

Guru

B

Melalui kegiatan

laboratorium

Belum secara maksimal

mengembangkan

keterampilan proses

sains atau kerja ilmiah

kepada siswa

Keterbatasan alat

laboratorium.

Guru

C

Melalui kegiatan

laboratorium

Belum secara maksimal

mengembangkan

keterampilan proses

sains atau kerja ilmiah

kepada siswa.

Keterbatasan alat

laboratorium.

Guru

D

Melalui kegiatan

laboratorium

Belum secara maksimal

mengembangkan

keterampilan proses

sains atau kerja ilmiah

kepada siswa.

Karena keterbatasan alat

laboratorium, kondisi

siswa yang belum siap

untuk mengikuti

pembelajaran dan

keterbatasan waktu.

Guru

E

Melalui kegiatan

laboratorium

Belum secara maksimal

mengembangkan

keterampilan proses

sains atau kerja ilmiah

kepada siswa.

Keterbatasan pengetahuan

atau keterampilan untuk

mengoperasikan beberapa

alat tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

60

Dari hasil analisis diperoleh hasil bahwa dalam pengajaran di

jurusan IPA dalam hal ini pengajaran fisika, kegiatan laboratorium

menjadi inti pengajaran fisika. Namun dalam kenyataannya guru-guru

belum memaksimalkan kegiatan laboratorium ini. Dalam penelitian ini

ditemukan masih dijumpai adanya kendala-kendala dalam pengajaran dan

pendayagunaan laboratorium fisika dan pemanfaatan secara optimal.

Kendala-kendala yang ditemukan antara lain:

a. Peralatan laboratorium fisika yang kurang lengkap atau tidak lengkap serta

kondisi laboratorium yang buruk.

b. Keterbatasan waktu yang tersedia.

c. Guru yang kurang atau tidak terampil/ mengelola dan menggunakan alat-

alat laboratorium fisika.

d. Kondisi siswa yang belum siap untuk menerima kondisi pembelajaran

yang seperti itu.

Oleh karena itu harus ada upaya untuk mengoptimalkan

pendayagunaan laboratorium dari kendala-kendala yang ada antara lain:

(a) walaupun disadari bahwa fasilitas/alat-alat laboratorium tidak mutlak

harus canggih, namun akan lebih baik lagi fasilitas laboratorium terus

disempurnakan/ditingkatkan terlepas dari itu juga, fasilitas laboratorium

juga dapat mengarah pada perkembangan teknologi; (b) keterbatasan

waktu yang tersedia ini bisa diatasi dengan adanya petugas laboratorium

atau yang biasa dinamakan dengan laboran. Apabila laboran ini ada, maka

laboran hendaklah mempunyai dan terus mengembangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

61

pengetahuan/pemahaman tentang alat-alat laboratorium; (c) guru harus

dibekali keterampilan dan ditingkatkan kemampuannya dalam pengunaan

alat-alat laboratorium fisika. Salah satu cara untuk meningkatkan

kemampuan ini dengan cara diadakannya pelatihan pengunaan alat-alat

laboratorium fisika; selain itu guru harus dituntut untuk kreatif dalam

membuat alat peraga yang sederhana yang dapat dibuat dengan biaya yang

murah namun tetap mengutamakan sisi pemanfaat dan tidak terlepas dari

materi yang mau diajarkan dengan menggunakan alat peraga itu sendiri (d)

peningkatan motivasi siswa untuk belajar memahami fisika dengan proses

berfikir ilmiah melalui bantuan laboratorium harus tarsus ditingkatkan.

Kemauan dan kesadaran dari siswa harus ada dan terus ditingkatkan, di

samping pemberian keterampilan/kecakapan dalam menggunakan alat-alat

laboratorium fisika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

62

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan data dan analisis data, dapat disimpulkan beberapa hal

mengenai peran guru IPA/Fisika dalam upaya untuk mempersiapkan karier

siswa dalam bidang IPA/Fisika sebagai berikut:

1. Rata-rata guru fisika memiliki kesadaran yang cukup tinggi bahwa

jurusan IPA yang dipilih oleh siswa bertujuan untuk berkarier

dalam bidang IPA/Fisika.

2. Semua guru fisika menyadari karakteristik IPA/Fisika berbeda

dengan ilmu yang lainnya. Namun rata-rata guru fisika belum

memahami karakteristik IPA/Fisika secara menyeluruh yang

seharusnya diterapkan dalam pengajaran. Rata-rata guru fisika

lebih menekankan pada Aspek Pengetahuan dalam pengajarannya

3. Cara guru fisika mempersiapkan karier siswa melalui pengajaran

adalah dengan mengembangkan keterampilan proses sains kepada

siswa melalui kegiatan laboratorium. Namun rata-rata guru fisika

belum maksimal mengembangkan kegiatan laboratorium dalam

pengajarannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

63

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh, peneliti menyampaikan

beberapa saran, yaitu:

Sebagai seorang guru fisika, harus terus mengembangkan keterampilan dalam

mengunakan alat-alat laboratorium fisika.

1. Harus ada kerjasama yang baik antara guru fisika dan pihak sekolah

untuk pengadaan fasilitas laboratorium.

2. Bagi peneliti selanjutnya, dapat melihat bagaimana persepsi siswa

terhadap pengajaran oleh guru fisika melalui kegiatan laboratorium ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

64

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia. Undang-undang Republik

Indonesia, No. 20, Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Diakses 11 april 2015. hhtp://www.Depdiknas.90.id

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jakarta: Balai Pustaka

Druxes, Herbert dkk. 1986. Kompendium Didaktik Fisika. Bandung: Remadja

Karya CV.

Hiam, Alexander dan Charles D.S. 1994.(Alih bahasa Agus Maulana). The

portable MBA: Pemasaran. Jakarta : Bina Rupa Aksara.

Hosnan, M. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran

Abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia.

Ledermann, Norman. 2007. “Nature of Science: past, present and future”., dalam

Handbook of Research On Science Eduction, hal. 831-879

Liem, T.L. 2007. Asyiknya Meneliti Sains. Bandung: Pudak Scientific.

Pudjijogyanti, C.R. 1985. Konsep Diri dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta:

Pusat Penelitian UNIKA Atma Jaya.

Purwantini, Corneliom dan Purwanti, R.E. 2007. “Persepsi Guru, Siswa dan

Orangtua terhadap UN”; dalam Jurnal, Widya Dhrma vol. 18, No. 1.

Yogyakarta: Lembaga Penelitian Universitas Sanata Dharma.

Rohandi, R. 1998. “Memberdayakan Anak Melalui Pendidikan Sains”; dalam

Sumaji.dkk (Eds.). Pendidikan Sains yang Humanistis, hlm. 112-124.

Yogyakarta: Kanisius.

Rohandi, R. 2000. “Menuju Kebiasaan Bertanya dalam Pembelajaran Sains di

Sekolah Dasar”; dalam Sudarminta.dkk (Eds.). Transformasi Pendidikan,

edit. Atmadi & Setiyaningsih, hlm. 199-211. Yogyakarta: Kanisius.

Sanjaya, Wina. 2008. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

65

Santrock J. W. (2013). Life Span Development. New York: McGraw-Hill.

Semiawan, C., Tangyong, Belen, S., Matahelemual, Y. 1985. Pendekatan

Keterampilan Proses. Jakarta: Gramedia.

Soenardi. 1998. Pengantar Psikologi. Edisi 2. Jakarta : Erlangga.

Sukardi. 1987. Bimbingan Karier di Sekolah-Sekolah. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Suparno, P. 2007. Metodologi Pembelajaran Fisika. Yogyakarta: Universitas

Sanata Dharma.

Suparno, P. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Fisika. Yogyakarta: Universitas

Sanata Dharma.

Super, D.E. (1980). A Life-Span, Life-Space Approach to Career Development.

Journal of Vocational Behavior 16: 282-289

Suryawan, E.A. 1989. “Pendayagunaan Laboratorium Fisika dalam Pengajaran

Fisika di SMA”; dalam Rangkuman Seminar Pendidikan Fisika se-Jawa.

IKIP, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

Severinus, Domi. 2013. “Pembelajaran Fisika seturut Hakekatnya serta

Sumbangannya dalam Pendidikan Karakter Siswa”., dalam Lontar Physics

Forum. Diakses pada tanggal 2 juni 2015

http://prosiding.upgrismg.ac.id/index.php/lpf2013/lpf2013/paper/viewFile/

121/73

Walgito,Bimo.1991.Psikologi Sosial: Suatu pengantar.Yogyakarta: Andi Offset

Wirastari, Maria & Ajisuksmo, C.R.P. 2013. “Kematangan Karier Peserta Didik

Kelas XII sebuah SMA Swasta di Jakarta”.; dalam Jurnal Widya Dharma

vol.25, N0. 1. Yogyakarta: Lembaga Penelitian Universitas Sanata

Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

65

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

65

Surat Izin penelitan

Lampiran a. SMAN 6 dan SMAN 9 Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

66

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

67

Lampiran b. SMA PIRI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

68

Lampiran c. SMA IMANUEL KALASAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

69

Surat Pernyataan telah Melakukan Penelitian

Lampiran d. SMAN 6 Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

70

Lampiran e. SMAN 9 Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

71

Lampiran f. SMA PIRI I Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

72

Lampiran g. SMA Imanuel Kalasan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

73

Pedoman wawancara

Lampiran h. Pedoman wawancara Guru

1. Proses pembelajaran seperti apa yang guru berikan kepada siswa

setelah siswa dijuruskan ke IPA

2. Proses pembelajaran yang guru berikan kepada siswa apakah

sesuai dengan kebutuhan siswa (memperhatikan karir/cita-cita

siswa dan faktor lainnya atau hanya sesuai tuntutan sekolah)

3. Pada saat mengajar, guru hanya memperhatikan materi fisika yang

harus dikuasai atau dimiliki siswa saja atau ada hal lain

4. Guru memperhatikan atau tidak karier atau cita-cita pekerjaan yang

ingin diraih siswa

5. Cara guru fisika yang mengajar di kelas IPA mempersiapkan karir

atau cita-cita siswa IPA kelak

6. Guru menyadari atau tidak bahwa kelas IPA harus memiliki atau

menguasai keterampilan proses sains atau kerja ilmiah

7. Cara guru mengimplementasikan keterampilan proses sains atau

kerja ilmiah kepada siswa dalam proses belajar

8. Cara guru mengembangkan keterampilan proses sains atau kerja

ilmiah kepada siswa IPA (melalui Lab)

9. Kondisi dan kelengkapan alat-alat yang tersedia di Lab dan

seberapa sering guru mengajak siswa untuk melakukan percobaan

atau pratikum di Lab

10. Cara guru mengembangkan keterampilan proses sains jika alat-alat

yang tersedia di Lab kurang lengkap atau kondisi Lab yang kurang

kondusif atau jarangnya melakukan praktikum di Lab

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

74

Contoh hasil wawancara

Lampiran i.Wawancara dengan Guru A

Peneliti: Terima kasih sebelumnya ibu, sekedar menceritakan sedikit, sebelumnya

kami sudah wawancara dengan guru BK mengenai penjurusan dan berikutnya

kami mewawancarai ibu untuk mengetahui proses belajar mengajar di jurusan IPA

sendiri karena pada saaat siswa di juruskan.

Guru A : Jadi kalau saya tuh memberi informasi yang sudah dijuruskan gitu kan.

Kalau tadi kan yang proses penjurusanya kelas X ini kan kelas XI.

Peneliti: Setelah di juruskan terutama siswa IPA nya dan proses pembelajaran

IPA nya (fisika). proses belajar mengajar terutama pelajaran fisika yah bu,apakah

ibu menyadari bahwa jurusan IPA yang dipilih oleh siswa itu punya kepentingan

tertentu bagi siswanya sendiri.

Guru A: Oh ia sih menurut saya, itu heterogen ada yang memang senangnya

belajar IPA artinya karena dia merasa lebih enjoy belajar IPA dari pada belajar

IPS. Tapi ada juga yang tidak menutup kemungkinan, sekarang jurusan IPA kan

lebih banyak mempunyai peluang untuk masuk perguruan tinggi daripada yang

IPS, lebih banyak lebih luas itu sehingga mereka pilih itu. Tapi ada juga yang

mungkin orang tuanya mungkin itu sebagian kecil kalau itu. Kalau zaman

sekarang orang tua kayanya ngga terlalu memaksakan anaknya tapi hanya

mendukung aja gitu yah, mungkin ada yang memang orang tuanya yang pengen

anaknya masuk IPA dengan alasan tertentu gitu. Tetapi yah memang itulah rata-

rata memilih jurusan IPA kalau ditanya satu per satu anak-anak yah kebanyakan

karena memang pengennya, senangnya tuh belajar IPA dari pada IPS tapi

mungkin kalau menurut perhitungan saya mungkin karena mereka sudah ngerti

nanti setelah lulus itu lebih luas peluang untuk masuk ke perguruan tingginya itu

jika dia memilih jurusan IPA. Anak IPA kan bisa memilih IPS, walupun setelah

lulus akhirnya yang dipilih fakultasnya yang IPS gitu yah. Kalau bahasa saya

meletas, gimana kok meletas, belajar fisika kok malah yang dipilih IPS.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

75

Peneliti: Ee misalkan mendengkarkan ada beberapa persoalan belum tertentu

orang dengan porsi IPA kemudian bekerja di bidang IPA. Diluar itu apakah ibu

menyadari bahwa siswa yang masuk di jurusan IPA itu nanti akan bekerja di

dalam atau bidang yang nanti digeluti di masa depan itu berkaitan dengan bidang

IPA?

Guru A: maksudnya?

Peneliti: Dalam benak ibu apakah ibu menyadari bahwa apakah siswa yang nanti

masuk di jurusan IPA itu masa depannya ke jurusan IPA juga atau bekerja di

bidang IPA juga?

Guru A Kalau harapan saya pribadi yah ee konsisten gitu yah sudah memilih IPA

yah mestinya terus konsisten, alasannya apa dulu memilih IPA, karena saya lebih

senang belajar IPA, setelah itu yah mesti harus, kalau saya menangkapnya seperti

itu, tapi toh itu pilihan mereka, kita ngga ngerti yah, dalam benak nanti mereka

tidak masuk pekerjaan yang di bidang IPA pun mesti ada. Peluang untuk masuk

ke non IPA juga besar juga. Tapi paling tidak menurut saya pola pikir orang IPA

itu kan apapun itu tetap beda dengan orang IPS. Walaupun sama-sama pinternya,

di IPA dan IPS itu cara berpikirnya tetap berbeda. Walaupun mungkin ada anak di

IPS yang model berpikirnya seperti orang IPA misalnya poin-poin, tetapi kita kan

juga punya kelemahan yah ngga fleksibel tapi untuk berpikir tahap teknis habis itu

ini, habis itu ini itu, mungkin dengan model pemebelajaran IPA lebih besar cara

seperti itu,tapi kita punya kelemahan yang ngga luwes gitu. Saya mesti sama anak

selalu yah saya karena guru kelas XI yah jadi sudah mereka sudah memilih.

Kalau saya guru kelas X, saya akan memberi anak-anak seperti itu. IPA sama IPS

itu kan semua punya konsekuensi sendiri-sendiri yah. Silahkan kamu memilih apa

IPA atau IPS tapi harus konsisten harus konsekuen dan harus bertanggung

jawab,tidak mau asal senang aja tapi kenyataannya nilainya tidak ada usaha lah.

peneliti: Harapan ibu nantinya anak ibu yang masuk ke jurusan IPA akan bekerja

di bidang IPA juga, proses pembelajaran yang seperti apa sehingga mengantar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

76

siswa sendiri untuk bisa kedepannya mencapai cita-cita mereka itu seperti apa

Bu?

Guru A Mesti sebelum bekerja kan mereka harus anu dulu harus ke perguruan

tinggi dulu kan,nah itu kalau menurut saya kan memangnya yang dibangun bukan

Cuma harus ngerti ilmunya yah tapi yang dibangun itu adalah kecintaanya pada

yang mau ditekuni. Supaya dia tekun disitu kan dia harus cinta dulu. Kadang-

kadang kan saya lihat itu ada juga yang fisikanya waktu saya mengajar itu

menurut saya bukan golongan menengah ke atas, tapi yah boleh di katakan

menengah ke bawa, artinya mereka standar yah KKMnya tuh hanya karena dilatih

terus. Itu tapi setelah kelas 3 (tiga) itu terus dia saya tanya mau milih atau ambil

apa dek jawabanya fisika. Ternyata memang ada beberapa anak itu cinta fisika

sekalipun mungkin dari sisi nilai dia ngga bagus. Tapi itu saya menekankan, ibu

tidak melatih kamu untuk tidak mengejar nilainya, tapi kejarlah ilmunya

fisikanya. Kalau suka fisika yah ilmu fisikanya itu diambil nanti nilai itu akan

mengikuti ilmu yang kamu peroleh walaupun mungkin tidak seperti yang kamu

harapakan bangetnya, ilmunya banyak, itu mungkin karena kamu kurang berlatih.

Tapi nanti seiring dengan perkembangan psikisnya itu kan nanti mereka juga akan

berubah. Itu banyak kok anak-anak yang dulunya yah menurut guru itu dia biasa

saja, tapi kenyataannya setelah mereka bekerja, setelah lulus kuliah bekerja

mereka sukses. Itu kan karena melalui proses yang menurut saya harus

dikembangkan pertama itu kecintaanya pada itu supaya dia tekun disitu, supaya

dia semangat untuk belajar tidak dilihat dari susah banget eee, ngga senang aku,

susah banget ee, itu kan ngga tekun lagi, ngga cinta lagi. Kalau cinta itu yo sulit

seperti apapun tetap dia pinginya mempelajari itu. Jadi kalau pelaksanaanya

bagaimana yah menurut saya standar-standar saja. Di tempat kita yah misalnya

hanya dengan praktikum kah atau dengan media pembelajaran yang IT kan sudah

biasa yah, menurut saya yah semenarik-menariknya itu kalau hatinya tidak cinta

yah susalah. Membangunnya itu yah tetap aja kalau dipandang, kalau standar kita

nilai yah nilainya akan dari dulu sampai sekarang segitu-gitu terus.yah namanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

77

nilai fisika. Supaya dia konsisten,tekun menekuninya. Terus nanti untuk bekerja

pun saya inginnya ke situ.

Peneliti: Cara ibu mengembangkannya?

Guru A: Memotivasi mereka

Peneliti: Terus cara ibu memotivasinya dengan bagaimana?

Guru A Saya biasanya anuh diskusi dengan mereka. Kalau bahasa garis kerasnya

itu memasukan konsep tentang kecintaan kita terhadap sebuah ilmu.itu supaya

kita konsisten itu dengan cara diskusi dengan mereka, terus yang kedua kita juga

memberikan wawasan bahwa banyak kok fisika itu tidak sekedar pelajaran fisika

tapi banyak hamper semua yang ada di lingkungan kita itu semua itu butuh fisika.

Sebagai contoh orang IPS mau tidak mau itu yang namanya handphone kan dia

pake. Saya selalu bilang sebenci-bencinya kamu dengan fisika, fisik itu di

sekitarmu pake, sekalipun milih IPS sekalipun kalau HP ngga ngerti ngga

mungkin, kita mau menghidupkan lampu di rumah atau mengganti bohlam lampu

yang sudah rusak itu kan fisika juga. Terus gimana cara menggunakan

Handphone yang benar misalnya terkait dengan radiasi dengan apa itu dengan

fisika juga. Terkait dengan gelombang, itu tuh tetap ada fisikanya. Jadi membuka

pikiran mereka gitu, yah memang itu metodenya mesti setiap orang berbeda-beda

yah. Tapi kalau saya pribadi memang kalau ada waktu memang saya sisipi itulah.

Mau bahas masalah gelombang misalnya itu yah 15 menit itu masukin itu supaya

mereka termotivasi ternyata luas benar dan itu bisa dimanfaatkan. Tapi saya

bisanya ngomong doang ngga bisa menerapkan, tapi anak-anak itu masih panjang,

dia masih bisa berkembang dengan luar biasa jadi harus ditekankan seperti itu

dan anak kok menurut saya, yang saya lihat itu meskipun belum begitu banyak

yah, beberapa masuk teknik fisika,.dengan nilai fisika yang tidak tinggi bukan

kemampuannya yah, dengan nilai pelajarannya itu loh ulangan dan sebaginya kan

alat ukurnya sebetulnya ngga cuman it toh mereka kreatif misalnya bikin alat ini

ini ini. kalau konsepnya ngga paham yah udah ngga bisa lah bikin alat seperti itu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

78

donk, saya saja ngga bisa, berartikan konsep saya masih kalah dengan mereka

meskipun kalau mengerjakaa soal nilainya lebih bagus saya daripada mereka.

Peneliti: Cara ibu membuat kecintaan mereka dengan memberikan motivasi,

mengkaitkan suatu hal dengan kehidupan yang nyata dengan ilmu fisikanya. Salah

satu kecintaan yang kita bangun itu kan kecintaan terhadap bagaimana dia

bersikap ilmiah. Di fisika kan harapan kita kan dia bisa menjadi seorang yang

konsisten dan focus disitu dan bisa menjadi seorang peneliti di bidang fisika

seperti itu. Apakah dalam proses pembelajaran itu selain motivasi ibu

memberikan sesuatu di luar motivasi untuk bisa meningkatkan keterampilan

mereka itu bu?

Guru A: Biasanya itu yang bisa dilakukan dalam keadaan yang terbatas yah

paling hanya alat-alat lab. Ngga ada alat yang cukup yah biasanya demonstrasi

gitu yah. Demonstrasi artinya biar kita itu biar anak-anak itu ngga anu yah

walaupun banyak yah sekarang misalnya mau merangkai itu kan sekarang udah

ada animasi itu loh. Cuman kan ngga lihat alatnya yang benar juga kadang

bingung, misalnya statip kadang-kadang mereka ngga ngerti statip itu seperti apa

kalau mereka ngga kita tunjukan, padahalkan cuman statip, Cuma karena kita

udah tau statip. Tapi kalu misalanya siapkan statip cuman gitu yah, statip tuh yang

mana bu, jadi tetap itu harus diberitahukan. Sebetulnya kalau praktikum tu anak-

anak cenderung lebih suka karena lebih otak atik otak atik gitu yah. Cuman

kadang-kadang untuk memasukan metode pembelajaran yang ideal yang seperti

yah saya pun juga punya anuh yah punya pandangan/gambaran idealisnya orang

ngajar itu seperti apa tapi pada akhirnya saya tidak bisa melaksanakan seperti

idealism yang saya pikirkan itu kan harus semaksimal mungkin saya harus

melakukan itu. Kalau idealism saya misalnya saya mau menanamkan konsep

umpamannya e misalnya hukum ohm gitu aja yah, konsep hukum ohm itu kan

saya harus menyediakan dulu, menyiapkan alat lab. Untuk menyiapkan alat

dengan tugas saya yang begitu banyak, artinya ngga ada waktu artinya ada orang

yang menyiapkannya disana. Harus ada orang laborannya. Nah apakah laboran itu

tersedia di sekolah. Seandainya idealisme saya, ada yang bagian yang sudah mulai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

79

ngurusi bagian itu mereka sudah paham betul, saya tinggal tanya, saya tinggal

bilang hari ini saya mau jam pertama kedua besok pagi saya mau praktikum

hokum ohm, lalu dia Ok bu sudah siap, saya tinggal masuk tidak buang-buang

waktu itu mungkin cukup waktunya, terus di ukurkan R-nya dengan V sekian

Arus ketemunya berapa, gimana kalau beda potensialnya diganti, power

supplynya ditambahi dari 3 ke 6 ohh arusnya ternyata berubah juga, terus

sekarang coba dibandingkan coba V kamu bagi dengan I-nya dari tabel itu kan,

nah itu sebelumnya kan dalam idealisme saya mestinya terus dari praktikum tadi

mereka bisa menyimpulkan terus nanti digiring toh R itu tergantung dari V ngga

karena anak-anak secara matematika itu kan R itu V/I. itu matematika, kalau

Cuma lihat matematikanya mestinya kalau V-nya lebih besar R-nya akan lebih

besar dengan I yang sama. Tapi R=V/I menurut Ohm, hasil percobaan itn tidak

seperti yang kita lakukan, itulah bedanya matematika dengan fisika. Jadi gga bisa

kalau punya V-nya gede nanti R-nya ikut gede. Dari hasil percobaan kalau V-nya

besar I-nya mengikut perubahan menjadi besar sehingga menghasilkan R yang

konstan gitu. Nanti kalau kita pengen memberitahukan konsep bahwa R itu

tergantung dari hambat jenisnya, tergantung dari apa itu ee panjangnya, itu kan

harus pake praktek juga. Jadi nanti mereka anuh idealisme saya itu, praktikumnya

agak lama itu yah kalau hambatan nikelinnya sama tembaga misalnya beda

hambat jenis nanti akan menghasilkan R yang berbeda walaupun panjangnya

sama, luas penampangnya sama gitu kan, nanti variabelnya diganti yang rhonya

sama tapi panjangnya beda. Itu memakan waktu yang cukup banyak tapi cukup

untuk mengajarkan konsep beda itu karena kita belum terbiasa tadi, mungkin

kalau dari SD itu sudah dibiasakan seperti itu yah nanti sampai kita SMA tinggal

istilahnya melanjutkan saja, kalau idealisme saya seperti itu tapi kenyataannya

kan tidak seperti itu sehingga saya harus menyesuaikan diri antara waktu yang

tersedia dengan materi mereka harus tuntas dan dengan alat yang seadanya.

Peneliti: Sebenarnya ibu berharap bahwa pelajaran fisika itu lewat eksperimen di

lab seperti itu tapi karena….

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

80

Guru A: Anuh harus terpadu, kalau Cuma dengan eksperimen saja ngga bisa.

Saya pernah itu ada anak dari Taiwan, disini waktu ngobrol-ngobrol sama… kalau

anak-anak sama dengan anak-anak bahasa inggrisnya udah klop yah kalau dengan

saya ngga. Itu saya pernah tanyakan, coba ditanyakan kalau pembelajaran disana

gimana kok sih anak itu bisa, anak-anak menganggapnya pinter kok Bu anaknya

itu bisa kalau matematika. Terus setelah ditanya, pembelajarannya disana itu

anuh lama, jadi pake fisiknya kalau cuman dengerin gitu dia anuh dia mungkin

ngga ngerti bahasanya juga yah jadi ngantuk gitu yah. Tapi mereka tuh dengan

menggunakan medianya tuh multi, multimedia. Cuman lab saja ngga tapi mereka

melakukan dan multimedia dan itu memang waktu yang diperlukan banyak karena

pelajarannya ngga sebanyak kita. Pengennya fisika yah belajarnya banyak fisika,

yang kedua alatnya itu mencukupi tapi ceramahnya tetap ada. Kemarin waktu kita

tukar dari Cibain University itu mereka memberikan kebetulan materi yang

diberikan itu anuh kolaborasi antara calon guru bahasa inggris jadi kuliah juga

toh dengan kalian yang dua orang itu, kemudian yang satu tuh mahasiswa teknik

elektro kalau ngga salah itu sudah hampir lulus, dia mau skripsi matematika terus

anuh apa dia berkolaborasi yang mahasiswa teknik elektronya itu mau membuat

alat kan terus yang menjelaskanya adalah yang bahasa inggrisnya. Terus yang

menyampaikan kan yang elektro kan ngga begitu pintar menyampaikan dalam

bahasa inggris karena orang jepang, terus yang anuh mahasiswa teknik elektronya

itu yang punya alatnya itu yang melakukan. Dia itu membuat alat amanya apa,

lupa saya. Konsep alat itu bahwa ada pemantulan bunyi, terus alatnya itu speaker.

Speakernya itu kecil-kecil, kalau dipantulkan kesana, anak-anak disuruh merem

gitu, suruh pejam matanya itu, seolah-olah suara itu datang dari sana. Nah itu

yang menjelaskan mahasiwa bahasa inggrisnya tapi konsepnya itu dirumuskan

oleh mahasiswa elektronya itu. Itu kan pembelajaran yang menarik menurut saya,

dulu pernah ada tim teaching yah, jadi satu kelas yang ngajar ngga cuman satu,

dua guru. Tempat kita ngga ngerti ini, kaya guru TK itu kan yang ngajar satu

kelas ngga cuman satu guru terus SMA pun sebetulnya bagus juga kalau tim

teaching gitu tapi optimal gitu loh, kerja sama yang harus solid optimal. Bisa itu

anak itu, menarik sekali tapi yah kalau saya amati cuman membahas tentang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

81

pemantulan bunyi butuh waktu berapa jam yah dek sekitar 2 jam itu 120 menit

cuman pemantulan gelombang bunyi dan dengan alat yang banyak multimedia

menjelaskan juga paling ngga menjelaskan, power point juga, tapi membuat

power point juga mestinya kalau persiapan lama juga itu menurut saya, karena

power pointnya juga bagus, persiapanya banyak toh dan itu kalau hanya

dipersiapkan oleh satu orang guru ngga mungkin selesai dalam waktu yang

singkat itu harus tim, jelas tim harus kerja sama. Kalau mau ideal loh yah, kalau

ideal itu kan seperti yang saya sampaikan idealisme saya. Coba yah kalau anak,

kalau kita mampu seperti itu, yah semua ada kelebihan dan kekurangannya. Orang

luar kan mempelajarinya tidak global yah jadi fokus k… seperti anak-anak disini

senang untuk…tapi kan dia ngga mungkin menyelesaikan ngga cuman fisika saja,

menyelesaikan kimia, biologi, matematika. Masih yang lainnya yang IPS pun

masuk situ, bahasa inggris.

Peneliti: Selama pembelajaran, ibu mengampuh pelajaran fisika ini, ibu merasa

materi fisika yang diajarkan itu terlalu banyak sehingga waktu untuk

kaya…apalagi ibu merasa harus ada keseimbangan antara materi pengajaran di

kelas dengan praktikum di lab. kalau dari ibu sendiri, apakah ibu berharap supaya

untuk kenyataannya disini seperti apa, apakah proses pembelajaran di kelas

dengan di laboratorium itu seimbang atau sepertinya kurang berimbang?

Guru A: Yang sekarang dirasakan untuk saat ini? yah kurang berimbang

Peneliti: Kendala utamanya itu karena apa?

Guru A: Kendala pertamanya itu satu alat, yang kedua waktu, mungkin juga

karena saya, saya mau menyalahkan diri sendiri, manajemen waktu saya kurang

bagus mungkin, tapi yah saya lihat hampir rata-rata semua guru ee untuk fisika

yah itu merasakan ngga bisa memanej waktu. Jadi ngga ngerti mungkin yang

salah gurunya atau sistemnya yah. Kalau saya ngga menyalahkan sistem yah saya

sendiri yang saya salahkan untuk saya ngga bisa memanej waktu atau membuat

sebuah pembelajaran yang terpadu, yang melibatkan metode laboratorium tapi

sekaligus…ee kan gitu yah kita memperhatikan proses yah, kita mengutamakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

82

akhirnya kan proses, tapi pada kenyataannya pada saat ujian itu kan bukan proses

apalagi cek point jadi yah saya pribadi merasakan evaluasi ujian nasional jadi

tidak sinkron dengan printah menanamkan konsep itu dengan proses. Jadi kalau

ujiannya tidak sama dengan waktu saya kuliah yah misalnya waktu saya kuliah

kan kita hampir ngga kenal ujian cek pont yah tapi esai jadi sebetulnya yah

sebenanrnya saya mesti isi, jadi mau tidak mau saya harus belajar beneran ini

gimana toh cara kerjanya kok bisa gitu. Waktu saya pernah kecewa juga, waktu

kurikulum baru KBK dahulu (Kurikulum Berbasis Kompetensi) memang

mengenai proses yang diutamakan setelah evaluasinya masih cek point gitu yah

ngga cocok. Mungkin masih kesulitan kita untuk membuat sistem yang bagus gitu

yah, yah bertahaplah. Itu kan kita harus laksanakan dalam keadaan apapun kan

harus secara maksimal. Untuk fisika yah konsep fisikanya punyalah meskipun

nanti ternyata dia tidak menggeluti itu tapi paling tidaklah kita harus punya

kenangan konsep yang matematis gitu, kan mungkin aja yah orang laki-laki

misalnya dulu lulusan IPA gitu yah, kalau konsep fisika matang gitu nanti logika

dia dalam kehidupan sehari-hari tetap pake tuh loh jadi kan paling ngga ada

manfaatnya sekalipun setelah bekerja ternyata di Bank misalnya itu kan ngga ada

kaitanya yah dengan fisika tapi paling tidak andai ada alat untuk anuh uang gitu

yah paling nda sedikit dia tau lah. Ohh ini alatnya, masuk dia. Itu nanti di rumah

dimanfaatkanlah supaya konsep fisika yang dia bawa itu bermanfaat sekalipun

hanya kecil konsep tapi manfaatnya besar.

Peneliti:Kalau menurut ibu sendiri, tadi kan ibu sudah bercerita banyak. Kalau

pembelajaran yang efektif untuk fisika tuh yang seperti apa Bu?

Guru A: Efektifnya yang memandang fisika efektif dari mana?

Peneliti: Efektifnya itu maksudnya ee prosesnya baik dan nilainya juga baik.

Yang menurut ibu yang paling efektif untuk mendapatkan dua hasil yang nilainya

baik dan prosesnya juga baik

Guru A: Dengan keadaan yang tidak mau diubah seperti sekarang ini yah… yah

tetap kalau menurut saya multimedia yah. Multimedia yang semaksimal yang ada.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

83

Misalnya: kok alatnya cuman satu, yah udah kita pake demonstrasi aja. Jadi selain

misalnya aja waktu saya menjelaskan elastisitas itu kan pegas yah, yah saya bawa

pegas atau bawa karet gitu toh terus habis itu nanti dipandu juga dengan

powerpoint itu yah ada toh.ngambil dari yang anuh itu, misalnya gambar aja pegas

nanti ditarik pake beban lalu dia bisa narik sendir, di lepas dia bisa bolak-balik

gitu toh. Nah itu kan mereka lihat ohh gitu toh caranya tapi saya hanya

menunjukan demonstrasinya itu ngga ngitung menghitung gitu yah, ini ditarik

ngulur, dalam kenyataan benar toh sama panjang beneran nanti baru kita

demosntrasikan lewat power pointnya itu lewat animasi sehingga oh yah itu tidak

sekedar animasi tapi dalam kenyataan memang seperti itu pegas ditarik dia

akan…bahkan mungkin susah toh dek kadang terlalu panjang bisa mental gitu

kan, supaya anuh kita contohkan sekali yah ini kalau beneran gitu yah tarik sedikit

itu kan gerakannya cepat sekali susah diikuti kalau digambar itu kan gampang, ini

kenyataannya, terus kalau mau diperhatikan diteliti dengan baik gerakannya itu

seperti apa pake animasi. Tapi paling ngga mereka…itu kan memaksimalkan

kondisi yang tidak maksimal, alatnya ngga maksimal, mungkin keterbatasan

waktu juga gitu. Menurut saya yah yang efisien yah itu harus multimedia cuman

memang harus gurunya itu supaya apa namanya memang tugasnya belum begitu

ini sih. Kalau mau jadi guru beneran itu tidak cuek yah, yang beneran tidak usah

seratus yah nilainya taruh aja yang KKM 80 gitu aja sudah cukup bagus toh

diatas KKM. Guru yang 80 itu tadi itu yah memang waktunya bener-bener terisi

toh nah harus menyiapkan gitu tapi kalau parallel aja masih mending yah jadi

kelas berbeda dengan kelas yang lain yah kasihan dia menyiapkan dan jam yang

diampuh beda misalnya saya nggajar kelas X, kelas XI, kelas XII kasihan itu,

kalau misalnya kelas XI aja mungkin masih bisalah dilakukan walaupun habis

waktu itu, belum lagi menyiapkan misalnya koreksiannya, materinya, itu memang

senang bener kalau ngga senang yah nanti akan jadi jelek. Jadi ngga ada keinginan

dari hati kita untuk memberikan ke anak itu nanti apa targetnya yang mau kita

capai. Kalau saya terus terang ngga sekedar nilainya bagus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

84

Peneliti: Terus kalau soal materi pembelajaran yang mungkin dari soal ketika

kuriklum 2013 dialihkan ke kurikulum 2006 kemudian kembali lagi dari

kurikulum 2013 ke 2006 tapi pandangan kita kan untuk pembelajaran fisikanya

sendiri mungkin tidak menjadi permasalahan tentang kurikulum karena perubahan

kurikulum apapun tetap pembelajaran fisika itu berbasis saintifik jadi yah tetap itu

yah tetap itu. Jadi kalau soal perubahan kurikulum, dari guru fisika mungkin tidak

terlalu berpengaruh, yang penting disini proses saintifiknya apalagi anak fisika

untuk itu dalam proses pembealajarannya itu cara ibu bagaimana sehingga bisa

menerapkan proses saintifik yang ada dalam fisika tersebut?

Guru A: Proses saintifik kalau mau dibuat… kan tidak setiap tatap muka harus

dengan proses…

Peneliti: Dari segi pembelajaran ibu bisa menerapkan proses saintifik seperti apa

bu?

Guru A: Biasanya kita memberikan ini yah misalnya aja contoh dalam…

misalnya kita mau apa yang dibahas, umpamannya apa yah gelombang gitu aja,

misalnya mau membahas tentang gelombang nah itu yah diberi permasalahan dulu

anuh apa bukan permasalahan tapi diberi sebuah keadaan yang nanti

memunculkan jawaban gelombang gitu, jadi mereka nanti nyambung antara

materi yang mau kita bahas dengan apa yang konsep dasar yang sudah mereka

punya, gelombang tuh apa yah menurut saya yah sedikit, kalau fisika memang

dengan memberi ini terus nanti mereka bertanya atau saya yang bertanya mereka

yang dipancing toh kadang-kadang kalau mereka suruh langsung bertanya kan

kadang juga belum terbiasa kalau sudah terbiasa ngga masalah. Ada sih kelas

yang ada satu orang anak, oh yah karena mungkin mereka ada yang tertarik anak

itu, tapi kan ngga semuanya tertarik seperti itu. Itu yah kita anuh kita pancing

supaya mereka bertanya. Kadang-kadang kalau anuh yah kalau kita mengajari

yang nilainya 80 itu cape banget karena kita harus ngomong-ngomong dengan

anak-anak. Mengajar tapi omong-omong, kita ngomong muridnya jawab nanti

terus gantian nanti mempunyai kemungkinan lain nanti ada yang nyahut lagi terus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

85

nanti saya menegaskan, melakukannya agak sulit yah jadi sampai materi itu

masuk yah tapi sudah dibatasi dulu digiringnya kemana supaya mereka bertanya

sesuai dengan yang mau dibahas.

Peneliti: menurut ibu dalam pembelajaran itu antara praktikum dengan teorinya,

menurut pandangan ibu sendiri lebih baiknya mengajar materi dulu baru

praktikum yang menyangkut materi itu atau praktikum dulu baru mendalami

materi yang berkaitan dengan praktikum tadi?

Guru A: kalau menurut ngga bisa di…saya bilang praktikum dulu atau tergantung

pokok bahasannya, karena ada pokok bahasan yang bisa cocok dengan praktikum

dulu baru nanti penjelasan tapi ada juga yang bahaya kalau praktikum langsung

kalau tidak diberi pengantarnya dulu. Jadi harus kondisional lah.

Peneliti: dari selama ibu disini, ibu biasanya mungkin tidak tentu tapi

frekuensinya keseringan ibu mengajarkan materi dulu baru praktikum atau

praktikum dulu baru teorinya?

Guru A: kalau saya lebih suka praktikum dulu baru materi. Cuman lebih

banyaknya tidak dilepas langsung, meski ada pengantar dulu. Tidak terus mereka

dikasih LKS kemudian disuruh membaca sendiri kemudian praktek nanti baju

dijelaskan teorinya, ngga bisa seperti itu juga. Kadang-kadang kalau memang

kira-kira bisa mengerjakan dengan itu mesti harus tetap dengan pengantar dulu.

Untuk kita mau membahas…waktunya memang cukup panjang karena memberi

bantuan itu contoh aja yang sederhana misalnya umpamannya mau alat optik yang

paling sederhana, yang paling sederhana misalnya lup gitu yah, terus kita mau

percobaan dengan menggunakan lup, menentukan fokusnya lup itu berapa, nah itu

anuh kok itu juga harus pake pengantar dulu karena kan materi alat optik itu di

kelas X sementara dulu di SMP mereka belajar optika geometri di SMA tidak

diuluang lagi optika geometrinya rata-rata sudah lupa yah, terus fokus itu apa juga

sudah lupa makanya harus diberi petunjuk praktikumnya setelah itu dikomeni

dulu, kalau tidak nanti tidak fokus mencarinya itu. Jadi nanti hasil yang kita

peroleh ngga sama dengan yang kita harapkan gitu jadi tetap harus dibimbing

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

86

dulu. Bimbing dulu kasih tujuannya apa diberitahukan baru kemudian mereka

percobaan mengarah kesitu baru kemudian diterangkan lewat gambarnya. Secara

geometris kan digambar yah ini pembentukan bayangan seperti itu. Sebenarnya

kalau teori dulu baru praktikum itu anuh yah, contoh yang mudah misalnya kita

ingin menunjukan gelombang stasioner kemudian ingin menentukan cepat rambat

gelombang dalam tali itu mungkin itu bisa pratikum langsung dengan LKS itu

ditunjukan tapi pernah suatu saat itu kita kan praktikumnya lepas dari KBM jadi

praktikum sore itu ada itu terus pas jatah praktikum perocobaan melde itu yah dia

ngga ngerti pokonya asal percobaan sesuai dengan ini tapi tujuannya ngga dibaca

jadi ngga bermakna gitu loh bagi dia. Nanti setelah begitu usai terus saya pasti

menjelaskan itu terus saya tanyakan sudah pernah melihat gelombang stasioner

baru terus…bingung kalau gelombang stasioner tiba-tiba saya tanya seperti itu dia

ngga ngerti karena ngga pernah lihat jadi percobaan melde itu gitu. Nanti setelah

kita jelaskan gelombang stasioner itu terbentuk ini ini ini misalnya gitu gitu gitu.

Baru nanti dia bisa jawab yang kemarin percobaan melde itu. Jadi memang harus

barang itu, sampe angel to itu kalau praktikum terpisah. Lebih efisien itu kalau

jumlah gurunya ngga cuman satu jadi praktikum yang satu ni alatnya gini gini

nanti diselingi dengan penjelasan langsung.

Peneliti: Menurut ibu disini selama ini apakah labnya sudah standar untuk

pembelajaran yang baik atau bagaimana?

Guru A: Belum, belum karena biasanya lab-lab di sekolah negeri itu kan hanya

mengandalkan bantuan dari pemerintah terus apalagi sekarang-sekarang ini kan

tidak boleh yah menarik dana orang tua itu kan sudah sangat-sangat dibatasi,

sementara kita tau alat-alat lab itu kan fisika terutama harganya mahal jadi yah

menurut saya yah belum mencukupi artinya sangat terbatas banget dan sekolah

kalau memenihi kan ngga cuman fisika saja ada kimia, ada biologi, mestiya yang

dipenuhi dulu yang tidak terlalu mahal yah. Misalnya besic meter gitu aja, mau

beli untuk 8 kelompok berarti harus beli 8 ia toh minimal, itu kalau cuman ampere

meter doang kalau voltmeter, basic meter yang bisa untuk anuh yah belinya

berarti 2 kali 16 kan gitu jadi…hampir semua sekolah negeri masih anuh dek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

87

masih kurang, mungkin kalau agak cukup itu dulu SMA 7 disini itu kan karena

SMA 7 dulu untuk workshop untuk pusat pembelajaran lab itu di SMA 7. Dulu

ibu soalnya ada disana 11 tahun gitu yah jadi agak tahu perbedaanya yah kalau

labnya sana sama labnya sini. Saya pindah kesini pertama juga…memang sekolah

riset yah tapi mereka, anak-anak itu benar-benar kreatif sendiri sementara alat-alat

di sekolah tidak mendung/belum mendukung, belum bisa dikatakan memenuhi

syarat sebagai sekolah atau tempat untuk memfasilitasi riset mereka jadi mereka

kerja sama dengan UGM gitu biasanyauntuk pinjam alat disana. Kalau di

sekolahnya sendiri malah belum tersedia. Bahakan kalau mau praktikum itu tidak

bisa satu kelas 6 kelompok gitu terus tersedia 6 alat yang sama bisa. Intinya yang

praktikum sore itu satu kelas beda-beda alatnya karena alatnya terbatas toh yang

penting dalam satu semester bisa menyelesaikan misalnya bisa memberikan

sekian gitu. Intinya semua sekolah negeri dari anak-anak yang sering saya tanya

dari SMA mana-mana yang negeri yah khususnya itu yah saya tanya, belum

pernah melihat. Sudah pernah melihat CRO, jawabanya belum padahal sudah

kelas 12 yah. CRO tuh apa, terus saya harus memperlihatkan gambarnya kalau

cara membacanya gimana yah ngga tau. Saya aja baru tau cara membaca, kalau

mengoperasikan juga masih lihat-lihat petunjuknya atau coba-coba. Dari dulu

sampai sekarang yah masih seperti itu.

Peneliti: Terus alat-alat lab itu kan misalkan ibu menyadari bahwa masih kurang

terutama fisika. Untuk pengadaan barang-barang alat-alat lab itu sekolah dikasih

jatah pertahun atau gimana Bu untuk pembelian alat-alat lab?

Guru A: Mengajukan, tapi kalau ini anuh e kalau selama saya disini 3 tahun

terakhir saya disini itu anuh yah hanya mengajukan gitu kalau ada dananya yah

belilah kalau ngga ada dananya yah dipending.

Peneliti: Itu ibu sudah pernah mengajukan pembeliaan alat-alat lab tapi dari

pemerintah sendiri belum…

Guru A: ooo belum itu kan harus lewat sekolah dong. Itu pun juga mungkin

prosedurnya, mungkin sekolah sudah tahu prosedurnya gimana, lama atau gimana,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

88

atau hasilnya nanti akan seperti apa mungkin sekolah tahu tapi terus terang saya

ngga pernah mengorek keterangan misalnya mengajukan ke anuh terus

prosedurya gimana, saya ngga tau. Yang jelas kalau mengajukan alat lab yah

lewat sekolah, misalnya ada edaran yang fisika butunya apa gitu, tapi yah itu

belum tentu…

Peneliti: Pernah diedarkan ke ibu suratnya?

Guru A: Bukan surat, cuman alat-alat yang dibutuhkan

Peneliti: Itu dari pemerintah yang..

Guru A: Ibu ngga tahu, itu sekolah yang urus, tapi ibu ngga pernah cari tahu gitu

loh, mungkin saya kurang informasi tapi pernah.

Peneliti: Barang-barang yang selama ibu list pernah didatangkan ke sekolah?

Guru A: Yah ada sih tapi ngga.. ada yah kan sesuai dengan dana mungkin yah

misalnya kemarin itu beli basic meter.

Peneliti: Kalau di SMA 6 ini kan kalau alat lab itu kan dapat dari bantuan

pemerintah, nah kalau buku buat siswanya sendiri bagaimana Bu, biasa pake buku

paket, LKS atau dua-duanya?

Guru A: Dua-duanya

Peneliti: Kalau buku, pinjaman dari perpustakaan…

Guru A: Yah ada, ada beberapa yang pinjam dari perpus tapi ada juga yang beli.

Kalau selama saya disini, kalau untuk fisika, anak-anak itu bebas tidak saya suruh

beli yang apa, yang penting pinjam juga boleh yang penting ada materi yang

sedang kita bahas gitu aja tapi harus punya. Kamu harus usaha loh, andai tidak

punya pun pada saat butuh barangnya itu harus ada karena untuk latihan, LKS

untuk latihan-latihan soal, kan ngga mungkin dibahas di kelas semua toh itu

belajarnya saya mewajibkannya seperti itu. Beli boleh, pinjam juga silahkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

89

Peneliti: Menurut ibu, karakteristik orang IPA terutama fisika itu harus bisa apa

Bu?

Guru A: Mungkin kan mestinya anaknya itu logis yah. Karena kadang-kadang

logika itu,kalau logika bagus itu kadang-kadang tidak usah diberi turnya, itu kan

dia mengadapi anuh…Kalau orang IPA kan ciri khasnya berpikir kritis yah,

berpikir sains gitu, memecahkan masalah gitu yah, dengan metode tahapan seperti

itu. Ada masalah dia prediksi sendiri lalu cari benaranya seperti apa, dari

prediksinya itu benar apa ngga entah lewat eksperimen, entah lewat membaca,

entah lewat mencoba hal-hal yang sederhana seperti itu.

Peneliti: Karakterisitik orang MIPA itu seperti yang ibu sampaikan tadi kan bisa

meneliti, bisa merumuskan masalah terus bisa menganalisis, kalau dalam proses

pembelajaran IPA itu diimpelementasikan lewat sehingga mereka bisa

mengembangkan karakteristik orang IPA terutama fisika?

Guru A: Harusnya lewat kegiatan Lab. Kegiatan lab itu kan mestinya ngga cuman

bekerja di dalam lab sebetulnya bisa dilakukan diluar lab gitu yah yang penting

ada alat ukurnya, ada yang dipake untuk mengukur alat ukurnya, misalnya aja

diajak kemana, outbond misalnya. Outbond kan bukan milik anak IPS aja yah

misalnya mereka belajar ekonomi tentang perbankkan mereka di lepas ke bank

tapi mereka bisa aja anak IPA di lepas ke parangtritis mengukur tekanan udara

disana, kecepatan angin dan sebagainya itu kan jadi sebuah proyek pekerjaan.

Kalau orang IPA logikanya lah yang harus dikembangkan. Logikanya dan dia

harus menghadapi apa yah keadaan yang dia temukan itu, pengen mencari

solusinya. Kalau kita mungkin yang lebih kerennya yah berpikir ilmiah.

Peneliti: Dari ibu sendiri, sejauh ini apakah merasa sudah membekali siswa

dengan kemampuan seperti itu?

Guru A: Belum bisa maksimal. Saya sudah berusaha maksimal tapi hasilnya

menurut saya belum maksimal karena tidak semua anak, nda usah tidak semua,

tidak 50% tapi mungkin lebih kecil dari 50% yang mampu seperti itu. Kalau anak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

90

sini masih mending karena ada pelatihan dasar penelitian yah jadi awalnya

mereka sering dipaksa toh nantinya lama-lama karena tau kebiasaanya kaya gini

lama-lama mereka bisa sendiri jauh lebih bisa daripada gurunya. Gurunya ngga

bisa membuat yang anuh… dia bisa. Karena dia ini yah tertarik dengan… tapi itu

tidak signifikan dengan nilai fisikanya loh makanya pemerintah tinggal mintanya

yang mana.kalau dari pemerintah kan minta nilai. Anak itu pas pelajaran, nilai

fisikanya…Selama ini saya tidak pernah lihat dia mendapatkan nilai yah artinya

bersama teman-teman yang lain karena yang bagus hanya satu dua orang tapi dia

konsisiten memilihnya. Waktu saya tanya juga, kamu ambil apa dek, kalau tidak

fisika saya milih teknik nuklir. Waktu dia mengajukan beasiswa ke turki yang

dipilih apa dek “fisika”. Beasiswa ke turki kan dia dulu membuat periskop terus

tingkat nasional juara 2 tapi fisikanya tidak signifikan antara nilai fisikanya dan

kecintaan dia terhadap fisika. Kalau dia tidak senang ngga mungkin dia memilih

jurusan fisika karena dia tau konsekwensinya. Konsekwensinya kenyataanya dia

nilainya ngga pernah bagus. Mungkin konsep fisika dia bagus cuman ngga cocok.

Kalau saya pribadi saya lebih suka dia tahu konsepnya tapi nilainya itu saya nanti

gampanglah. Yang penting dia berusaha diremedi gitu sampai tuntas. Kalau

pemerintah kan ngukurnya dari situ.

Peneliti: Dari pengamatan ibu ketika ekpserimen, mereka menyenangi

eksperimennya atau ?

Guru A : Sebagian besar menyenangi apalagi kalau anak itu tahu konsepnya yah.

Tapi kalau tidak yah sekedar caranya ini untuk nyari ini, dicari ini dulu cuman

gitu doang. Kalau bahasa saya ngga bermakna.

Peneliti: Sejauh ini berapa praktikum yang sudah ibu terapkan ke siswa kelas XI?

Guru A: Kalau kelas XI itu kalau sini kan praktikum sore yah, satu tahun ajaran

ada 8 praktikum tapi dengan alat terbatas tidak semuanya. saya tidak menerapkan

praktikum didalam pembelajaran saya yang terpadu tapi disini programnya

pratikum tujuannya nanti pas ujian praktek itu mereka bisa, cuman nanti saya

masukan dipembelajaran itu karena dia sudah melakukan percobaan misalnya saja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

91

waktu saya membahas tentang elastisitas itu sudah praktikum tentang

menentukan konstanta pegas. Itu kalau mereka belum belajar elastisitas kan

mereka ngga mudeng konstanta pegas itu apa kan ditulis tujuan menentukan

konstanta pegas, cara kerja ini diukur awalnya berapa, digantungi beban sekian

gram bertambah berapa dan seterusnya toh nah nanti pada saat pembelajaran

karena mereka sudah melakukan toh. Sudah toh praktikum menentukan konstanta

pegas, sudah, masih ingat caranya, masih.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI