plagiat merupakan tindakan tidak terpuji · 2016. 12. 5. · vii program studi ilmu pendidikan...
TRANSCRIPT
-
i
PERANAN PERENCANAAN PENGAJARAN BAGI PELAKSANAAN
MENGAJAR MAHASISWA PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN
(PPL) PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK (PAK) PENDIDIKAN
MENENGAH PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN KEKHUSUSAN
PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK (IPPAK) SANATA DHARMA
TAHUN AJARAN 2012/2013
S K R I P S I
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik
Oleh:
Anne Dian Pertiwi
NIM : 081124009
PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
iv
PERSEMBAHAN
Skripsi ini dipersembahkan kepada:
Tuhan Yang Maha Esa, yang dengan KasihNya yang luar biasa selalu memberi
inspirasi dan jalan dalam menyelesaikan skripsi ini.
Orangtua dan keluargaku tercinta yang selalu memberikan dorongan meraih
pendidikan dan memotivasi untuk menyelesaikan skripsi ini.
Bp. Matius Cahyadi yang selalu memberikan dukungan moral dan material
dalam menyelesaikan studi saya.
Teman-teman yang selalu mendukung dan menyemangati penulis serta
memberikan masukan dalam menyelesaikan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
v
MOTTO
“ Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib
apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya”.
( Mazmur 139:14)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
viii
ABSTRAK
Skripsi dengan judul PERANAN PERENCANAAN PENGAJARAN BAGI PELAKSANAAN MENGAJAR MAHASISWA PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK (PAK) PENDIDIKAN MENENGAH PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK (IPPAK) SANATA DHARMA TAHUN AJARAN 2012/2013 ditulis berdasarkan pentingnya perencanaan pengajaran bagi pelaksanaan mengajar yang dilaksanakan oleh mahasiswa Program Pengalaman Lapangan (PPL) Pendidikan Agama Katolik (PAK) tingkat pendidikan menengah program studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik (IPPAK) Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Persoalan pokok dalam skripsi ini adalah apakah perencanaan pengajaran mempunyai kedudukan yang penting bagi berlangsungnya proses belajar mengajar di kelas, sehingga perencanaan pengajaran perlu mendapat perhatian yang besar dalam proses mempersiapkannya. Permasalahan tersebut diolah dalam penelitian sederhana yang ditujukan kepada mahasiswa semester VII program studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik (IPPAK) Universitas Sanata Dharma yang telah melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) Pendidikan Agama Katolik (PAK) Pendidikan Menengah, untuk semester gasal tahun ajaran 2012/2013. Meliputi Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di mana para mahasiswa melaksanakan PPL pada beberapa sekolah swasta Katolik yang tersebar di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan pengajaran mempunyai peranan yang penting dan menunjang keberhasilan guru dalam mencapai tujuan pembelajaran. Perencanaan pengajaran yang disiapkan dengan baik dapat dipakai sebagai acuan kegiatan belajar serta memudahkan guru dalam mengelola kelas. Mengingat begitu pentingnya Perencanaan pengajaran bagi guru, maupun bagi tercapainya tujuan kegiatan belajar mengajar maka Perencanaan pengajaran harus dimiliki dan dipersiapkan dengan sebaik-baiknya oleh guru sebagai fasilitator dalam kegiatan belajar mengajar.
Untuk membantu memudahkan mahasiswa dalam menyusun perencanaan pengajaran, maka penulis mencoba memberikan contoh Rencana Pelaksanaan Pengajaran (RPP) sebagai sarana agar para peserta Program Pengalaman Lapangan (PPL) Pendidikan Agama Katolik (PAK) pendidikan menengah memiliki contoh Rencana Pelaksanaan Pengajaran (RPP) pada saat menyiapkan perencanaan pengajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
ix
ABSTRACT
A study entitled THE ROLE OF LESSON PLANNING IN THE IMPLEMENTATION OF TEACHING UNDERGRADUATES IN THE FIELD EXPERIENCE PROGRAM (PPL), CATHOLIC EDUCATION (PAK), SECONDARY EDUCATION IN THE STUDY OF CATHOLIC SPECIALIZATION PROGRAM (IPPAK) of SANATA DHARMA 2012/2013 is written based on the importance of teaching planning for the implementation carried out through the Field Experience Program for undergraduates in Catholic Instruction in Educational sciences at Sanata Dharma University, Yogyakarta. The underlining issue in this study is whether or not the teaching planning has significant correlation to the ongoing learning in class, so that the planning requires constant attention in its preparation process. This issue is organized into a simple research that is intended for students in 7th semester. Research has shown that planning plays a vital role in a teacher’s success in teaching learning objectives. Lesson plans that have been adequately prepared can be used as a benchmark that allows a teacher to organize class. Lesson planning is essential and must be prepared as best as it can by the teacher who plays a role of a facilitator in the teaching and learning activities. To make it easier for undergraduates to plan a lesson, the author has provided an example of a Teaching Implementation Plan as a medium for participants in the Field Experience Program of Catholic Education who are preparing a lesson plan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
x
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
pencerahan serta menuntun hati, pikiran dan langkah penulis sehingga dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul PERANAN PERENCANAAN
PENGAJARAN BAGI PELAKSANAAN MENGAJAR MAHASISWA
PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) PRODI IPPAK
SANATA DHARMA TAHUN AJARAN 2012/2013.
Skripsi ini dimulai dari sebuah keingintahuan penulis akan peranan
perencanaan pengajaran bagi guru dalam mengajar. Penulis seringkali
menjumpai guru yang kurang begitu mempersiapkan perencanaan pengajaran
dengan maksimal, namun juga lebih banyak guru yang dengan semangat
meluangkan waktu, pikiran dan juga tenaganya untuk benar-benar
mempersiapkan kegiatan belajar mengajar yang akan dilaksanakannya.
Banyak pihak yang telah memberikan dukungan dengan berbagai peran
sehingga menjadi bagian dari skripsi ini. Oleh karena itu dengan penuh rasa
terima kasih perkenankanlah penulis menghadirkan nama-nama yang sangat
berharga berikut ini :
1. Rm. F.X Heryatno Wono Wulung, M.Ed. selaku Kaprodi IPPAK
Universitas Sanata Dharma yang senantiasa memberikan dukungan dalam
seluruh proses menyelesaikan skripsi ini.
2. Ibu Y. Supriyati, M.Pd. selaku dosen pembimbing utama yang selalu
mendampingi dan membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
3. Bapak P. Banyu Dewa. H. S. S. Ag, M. Si. selaku dosen penguji sekaligus
dosen pembimbing akademik yang telah memberikan banyak perhatian dan
mendukung seluruh perjalanan penulis di Prodi IPPAK.
4. Rm. Dr. B. Agus Rukiyanto, SJ. Selaku dosen penguji yang telah berkenan
memberikan dukungan dan bimbingan dalam perjalanan menyelesaikan
skripsi ini.
5. Segenap Bapak, Ibu, Romo, Dosen, dan seluruh staf karyawan program
studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik (IPPAK)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………… i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………….. ii
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN……………………………………….. iv
MOTTO…………………………………………………………………. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA………………………………... vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI………………………. vii
ABSTRAK………………………………………………………............ viii
ABSTRACT….…………………………………………………………. . ix
KATA PENGANTAR………………………………………………….. x
DAFTAR ISI……………………………………………………………. xii
DAFTAR SINGKATAN……………………………………………….. xv
BAB I. PENDAHULUAN……………………………………………… 1
A. Latar Belakang…………………………………………………... 1
B. Rumusan Masalah ………………………………………………. 7
C. Manfaat Penulisan……………………………………………….. 7
D. Metode Penulisan……………………………………………....... 8
E. Sistematika Penulisan……….…………………………………… 8
BAB II. PERENCANAAN PENGAJARAN DAN
PELAKSANAAN MENGAJAR MAHASISWA PPL PAK PM
PAK PENDIDIKAN MENENGAH…………………………………….. 10
A. Perencanaan Pengajaran Pada Umumnya………………………… 10
1. Pengertian perencanaan pengajaran………………………………. 10
2. Tujuan perencanaan pengajaran…………………………………... 12
3. Fungsi dan manfaat perencanaan pengajaran……………………… 14
4. Peran penting dalam melaksanakan perencanaan pengajaran…….. 16
5. Pengembangan kurikulum………………………………………… 17
B. Mengajar………………………………………………………….. 37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xiii
1. Pengertian mengajar………………………………………………. 37
2. Kompetensi Guru………………………………………………….. 39
3. Metode Mengajar…… ……………………………………………. 44
4. Keterampilan dasar mengajar……………………………………… 47
C. Gambaran Umum Prodi IPPAK……………….………………….. 49
1. Sejarah singkat……………………………………………………. 49
2. Visi……………………………………………………………….. 52
3. Misi……………………………………………………..………… 52
4. Motto………………………………..……………………………. 53
D. Program Pengalaman Lapangan (PPL) Pendidikan Agama Katolik
(PAK) Pendidikan Menengah………………………………… 53
1. Pengertian PPL PAK PM……..………………………………. 53
2. Tujuan PPL PAK PM…………………….…………………… 55
3. Kedudukan PAK di Sekolah…………………………….……. 55
4. Guru PAK di Sekolah…………………………………………. 56
BAB III. METODOLOGI, HASIL, DAN PEMBAHASAN
PENELITIAN AJARAN ………………………………………………… 61
A. METODOLOGI PENELITIAN
1. Tujuan penelitian……………………………………………… 61
2. Metode Penelitian…………………………………………….. 62
3. Tempat dan Waktu Penelitian………………………………… 62
4. Responden Penelitian…………………………………………. 62
5. Instrumen Penelitian…………………………………………… 63
6. Variabel Penelitian…………………………………………….. 63
B. HASIL PENELITIAN…………………………………………….. 64
1. Perencanaan pengajaran………………………………..……… 64
2. Pelaksanaan mengajar PPL PAK Pendidikan Menengah……… 69
C. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN…………………………. 73
1. Perencanaan Pengajaran……………………………………….. 73
2. Pelaksanaan Mengajar PPL PAK Pendidikan Menengah…….. 78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xiv
D. RANGKUMAN HASIL PENELITIAN……………………………84
BAB IV. PENUTUP……………………………………………………… 85
A. KESIMPULAN………………………………………………….. 86
B. SARAN………………………………………………………….. 88
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….. 90
Lampiran :
Lampiran 1 :Skala Likert Penelitian……..………………………………… (1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xv
DAFTAR SINGKATAN
A. Singkatan Dokumen Resmi Gereja
GE : Gravissimum Educationis
B. Singkatan Lain
AKKI : Akademi Kateketik Katolik Indonesia
CBSA : Cara Belajar Siswa Aktif
FKIP : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
IPPAK : Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik
KBK : Kurikulum Berbasis Kompetensi
KBM : Kegiatan Belajar Mengajar
KD : Kompetensi Dasar
KOMKAT : Komisi Kateketik
KTSP : Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
KWI : Konferensi Wali Gereja Indonesia
MAWI : Majelis Agung Wali Gereja Indonesia
LPTK : Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan
PPL : Program Pengalaman Lapangan
PM : Pendidikan Menengah
PAK : Pendidikan Agama Katolik
PP : Peraturan Pemerintah
RPP : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
SMA : Sekolah Menengah Atas
SMP : Sekolah Menengah Pertama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xvi
STFK : Sekolah Tinggi Filsafat Kateketik
SK : Surat Keputusan
USD : Universitas Sanata Dharma
UU : Undang-Undang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan menentukan model manusia yang akan dihasilkannya, terutama
menyangkut kepribadian yang terbentuk melalui proses pendidikan itu sendiri.
Pendidikan juga memberikan konstribusi yang sangat besar terhadap kemajuan
suatu bangsa dan merupakan wahana dalam menterjemahkan pesan-pesan sosial,
serta sarana dalam membentuk watak bangsa. Di satu sisi, dunia pendidikan di
Indonesia dirundung masalah yang besar, dan di sisi lain era globalisasi menuntut
lebih. Masalah besar itu menurut Sudarminta SJ. (Suparno, 2002: 9) ialah:
pertama, mutu pendidikan yang masih rendah; kedua: sistem pembelajaran di
sekolah-sekolah yang belum memadai; ketiga: krisis moral yang melanda
masyarakat. Rendahnya mutu pendidikan tersebut dipengaruhi oleh: kualitas
guru yang kurang memadai, dana operasional pendidikan, kurikulum, model
pembelajaran yang tidak menantang siswa, dan manajemen sekolah. Persoalan
dengan mutu itu berarti guru tidak sungguh menguasai bidang yang diajarkan dan
guru kurang mampu membantu siswa dalam pembelajaran sehingga siswa tidak
terdorong untuk belajar aktif secara pribadi dan mandiri.
Perkembangan dan perubahan dalam lapangan pendidikan menimbulkan
tantangan agar para pendidik mempunyai sikap tertentu yang telah bersendikan
atas pendirian tertentu pula. Pendirian tersebut, menurut Theodore Brameld
(Imam Barnadib, 1997: 24) adalah kemungkinan-kemungkinan sikap seperti
konservatif, bebas dan modifikatif, regresif, atau radikal konstruktif. Tujuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
2
pendidikan hendaknya diartikan sebagai rekonstruksi pengalaman yang terus-
menerus.
Dalam Undang-undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005 tentang
kompetensi pendidik disebutkan empat kompetensi guru dan dosen yang
dipersyaratkan. Kompetensi yang pertama menyangkut kompetensi pedagogik,
yakni pemahaman dan pengembangan potensi, pemahaman akan perkembangan
peserta didik, kemampuan menyusun perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran,
dan pemahaman sistem evaluasi pembelajaran. Kompetensi kedua adalah
kompetensi kepribadian yang menyangkut kemantapan pribadi dan akhlak mulia,
memiliki kedewasaan dan kearifan, dan memiliki keteladanan serta kewibawaan.
Kompetensi ketiga adalah kompetensi profesional yang meliputi: penguasaan
materi keilmuan, penguasaan kurikulum, dan silabus sekolah, metode
pembelajaran bidang studi, memiliki wawasan etika dan pengembangan profesi.
Kompetensi keempat adalah kompetensi sosial menyangkut bidang sosial, yang
meliputi kemampuan berkomunikasi dan komputer, serta memiliki pengetahuan
umum.
Berdasarkan kompetensi tersebut, guru sering dipandang sebagai seorang
yang profesional, yakni seorang yang punya pekerjaan atau tugas dengan keahlian
atau keterampilan khusus. Profesionalitas guru tampak dalam tugas-tugas
profesionalnya yang meliputi mendidik, mengajar, melatih. Mendidik berarti
meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup seperti halnya memelihara,
melindungi dan mencintai kehidupan. Mengajar berarti meneruskan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
3
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi perkembangan zaman tetapi
tidak hanyut oleh arus globalisasi.
Begitu pentingnya pendidikan bagi wajah-wajah penerus bangsa,
menjadikan pendidikan sebagai titik tolak pembangunan di segala bidang
kehidupan dan kemasyarakatan. Melalui pendidikan orang menjadi tahu akan
pentingnya pengetahuan sehingga terpacu untuk selalu terus menerus ingin
mengembangkan dan memperluas wawasan sebagai modal untuk berelasi dengan
orang lain baik dalam dunia kerja maupun kemasyarakatan. Melihat begitu
pentingnya pendidikan maka tidak heran jika pendidikan selalu menjadi dambaan
bagi banyak kalangan, baik miskin maupun kaya, muda maupun tua mereka haus
akan pengetahuan, mereka berlomba-lomba meraih sebuah gelar melalui
pendidikan. Dalam hal ini guru mempunyai peran penting bagi kesuksesan
pendidikan di Indonesia ini, di tangan guru lah pendidikan digantungkan. Guru
dianggap sebagai sosok orang yang memegang kunci pengetahuan. Perlu sebuah
perjuangan dan pembelajaran yang khusus untuk mencapai kompetensi sebagai
seorang guru yang profesional. Menjadi guru memang bukan perkara yang
mudah. Guru yang baik tidak hanya mengajar dalam arti menyampaikan
pengetahuan saja kepada murid melainkan senantiasa mengembangkan pribadi
anak (Nasution, 1986: 17).
Guru yang baik di kelas rendah belum tentu baik di kelas tinggi dan
sebaliknya. Memang mengajar bukanlah suatu pekerjaan rutin, sesuatu yang
mekanis. Guru bukanlah semacam piringan hitam yang memperdengarkan lagu
yang sama, dari tahun ke tahun, mengajar adalah kegiatan yang kreatif. Setiap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
4
situasi yang di hadapi berlainan. Setiap anak lain daripada yang lain dan
memerlukan bantuan yang khusus. Itu sebabnya ada yang mengatakan bahwa
mengajar itu suatu tugas yang menarik justru oleh sebab mengandung unsur-
unsur yang tak terduga. Begitu banyaknya materi dan juga keragaman kelas dan
nara didik yang ditangani oleh seorang guru terkadang membuat guru stres bahkan
bisa juga kehilangan konsentrasi dan ide pada saat mengajar, maka untuk
mengatasi kemungkinan tersebut seorang guru harus membuat suatu perencanaan
pengajaran agar kondisi belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar.
Membuat perencanaan pengajaran memang tidaklah mudah, membutuhkan
waktu dan juga pemikiran yang ekstra untuk menyelesaikannya. Di samping
kewajiban administrasi sekolah yang mewajibkan guru membuat perencanaan
pengajaran, seorang guru juga tidak dapat lepas dari pekerjaan lain yang tidak
kalah membutuhkan perhatian ekstra. Di sini lah para mahasiswa Program
Pengalaman Lapangan (PPL) ditantang untuk dapat melaksanakan tugas dan
tanggungjawab sesuai dengan amanat yang dipercayakan oleh pihak sekolah
yaitu mengajar Pendidikan Agama Katolik (PAK) sesuai dengan kelas yang telah
ditentukan. Program Pengalaman Lapangan (PPL) Pendidikan Agama Katolik
(PAK) pendidikan menengah merupakan kelanjutan dari Program Pengalaman
Lapangan (PPL) Pendidikan Agama Katolik (PAK) pendidikan dasar yang telah
lebih dahulu dilaksanakan oleh mahasiswa. Dalam mengajar pendidikan agama
Katolik di sekolah mahasiswa diharapkan mampu menguasai bidangnya sehingga
harus dihindari penyampaian pengetahuan yang tidak dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya. Pengetahuan yang disampaikan juga harus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
5
sesuai dengan kurikulum dan materi yang telah ditetapkan oleh dinas pendidikan.
Melalui Program Pengalaman Lapangan (PPL) Pendidikan Agama Katolik
(PAK) pendidikan menengah mahasiswa disiapkan untuk menjadi seorang
pendidik yang sesungguhnya. Mahasiswa diharapkan dapat mengenal seluk beluk
sekolah, belajar mengelola kelas dan berinteraksi dengan semua warga sekolah,
serta melaksanakan berbagai tugas dan kewajiban lain di sekolah selain mengajar
sebagai latihan agar siap terjun di dunia pendidikan setelah menyelesaikan masa
studi di perguruan tinggi.
Kesiapan dalam merencanakan pengajaran jelas terlihat dalam adanya
satuan pengajaran yang disiapkan secara sistematis oleh seorang guru sebelum
mengajar, yang meliputi perencanaan pembukaan pelajaran, isi materi hingga
penutup dan tugas serta evaluasi belajar siswa. Begitu berpengaruhnya
perencanaan pengajaran dalam menunjang keberhasilan mengajar membuat
perencanaan pengajaran sangat penting dan harus dimiliki oleh seorang guru yang
hendak mengajar. Namun begitu ada juga guru yang tidak terlalu memperhatikan
perencanaan mengajar, dia lebih mengutamakan pada pengajaran spontan sesuai
keadaan naradidik, atau bahkan hanya mengikuti buku petunjuk guru atau
pedoman mengajar guru sesuai dengan materi yang akan diajarkan.
Tugas utama seorang guru adalah mengajar (Peraturan Pemerintah No 28
tentang profesi guru tahun 1990). Untuk dapat melaksanakan tugas tersebut
dengan baik, seorang guru sesungguhnya telah dibekali dengan sejumlah
kompetensi, yakni kompetensi sosial, kompetensi pedagogik, kompetensi personal
dan kompetensi profesional. Dari keempat kompetensi tersebut, kompetensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
6
profesional merupakan salah satu kompetensi terpenting dan paling menentukan
bagi keefektifan pelaksanaan tugas guru (mengajar) sehingga dapat dikatakan
bahwa seorang guru akan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik apabila
mampu dan terampil dalam merencanakan pengajaran, melaksanakan pengajaran
dan menilai pengajaran dengan baik pula.
Berkaitan dengan hal itu, dalam bab III skripsi ini penulis memaparkan
hasil penelitian sederhana guna menggali realitas pelaksanaan pengajaran oleh
guru PPL PAK Pendidikan Menengah program studi Ilmu Pendidikan
Kekhususan Pendidikan Agama Katolik (IPPAK) Sanata Dharma. Sampel yang
digunakan adalah mahasiswa semester VII yang telah melaksanakan PPL
Pendidikan Menengah. Penulis mengadakan penelitian kepada mahasiswa-
mahasisi IPPAK dengan alasan bahwa mahasiswa-mahasiswi yang telah
melaksanakan PPL PAK menengah sudah pasti pernah mengalami PPL PAK
Pendidikan Dasar, sehingga sudah berpengalaman dalam mengajar dan membuat
persiapan mengajar. Tidak hanya itu penelitian ditujukan kepada mahasiswa PPL
PAK Pendidikan menengah berdasarkan kompetensi lulusan IPPAK yang
bergelar Strata 1 (S1) untuk disiapkan menjadi seorang pendidik yang siap
ditempatkan baik di sekolah dasar hingga sekolah menengah. Oleh karena itu
penulis hendak membuat penelitian sederhana dengan judul PERANAN
PERENCANAAN PENGAJARAN BAGI PELAKSANAAN MENGAJAR
MAHASISWA PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)
PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK (PAK) PENDIDIKAN MENENGAH
PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN KEKHUSUSAN PENDIDIKAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
7
AGAMA KATOLIK (IPPAK) SANATA DHARMA TAHUN AJARAN
2012/2013
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah penulis paparkan di atas, rumusan
masalah yang menjadi perhatian penulis adalah:
1. Bagaimana realitas persiapan perencanaan pengajaran yang di lakukan
oleh para mahasiswa Program Pengalaman Lapangan (PPL) Pendidikan
Agama Katolik (PAK) Pendidikan Menengah Program Studi Ilmu
Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik (IPPAK) Sanata
Dharma tahun ajaran 2012/2013?
2. Bagaimana realitas pelaksanaan mengajar mahasiswa Program
Pengalaman Lapangan (PPL) Pendidikan Agama Katolik Pendidikan
Menengah program studi Ilmu Pendidikana Kekhususan Pendidikan
Agama Katolik (IPPAK) Universitas Sanata Dharma tahun ajaran
2012/2013?
3. Bagaimana peranan Perencanaan Pengajaran dalam rangka mendukung
pelaksanaan mengajar guru PPL Pendidikan Agama Katolik Pendidikan
Menengah Prodi IPPAK Sanata Dharma Yogyakarta?
C. MANFAAT PENULISAN Beberapa manfaat yang dapat dipetik dari penulisan skripsi ini antara lain:
1. Mahasiswa IPPAK menemukan perencanaan pengajaran yang sesuai
dengan kebutuhan peserta didik .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
8
2. Mahasiswa PPL mampu melaksanakan pengajaran sesuai dengan
perencanaan yang telah dibuat, sebagai latihan untuk menjadi seorang
pendidik.
3. Mahasiswa memahami peranan perencanaan pengajaran dalam rangka
mendukung pelaksanaan mengajar bagi naradidik pendidikan menengah.
D. METODE PENULISAN Metode penulisan yang penulis gunakan adalah metode deskriptif analistis.
Melalui metode ini penulis akan menggambarkan permasalahan yang ada dan
data yang diperoleh dari pengamatan dan penelitian. Fungsi dari deskriptif
sendiri adalah untuk menjelaskan berbagai karakteristik data sehingga
gambaran dari data itu terungkap dengan jelas (Sambas Ali Muhidin, 2007:
54). Melalui skripsi ini diharapkan dapat diperoleh gambaran mengenai
peranan perencanaan bagi pelaksanaan mengajar mahasiswa Program
Pengalaman Lapangan (PPL) Pendidikan Agama Katolik (PAK) pendidikan
menengah.
E. SISTEMATIKA PENULISAN Untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai isi menyeluruh
skripsi ini, penulis akan menggambarkan sistematika sebagai berikut:
Bab pertama merupakan bagian pendahuluan, dalam bab ini penulis
akan menguraikan latar belakang permasalahan, rumusan masalah, manfaat,
metode penulisan serta sistematika penulisan.
Bab kedua membahas mengenai perencanaan pengajaran dan
pelaksanaan mengajar guru Program Pengalaman Lapangan (PPL)
Pendidikan Agama Katolik (PAK) pendidikan menengah, pada bab ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
9
menguraikan tentang perencanaan pengajaran, pengertian mengajar, tujuan
mengajar, ciri-ciri guru yang baik, kemampuan umum mengajar,
keterampilan dasar mengajar serta langkah-langkah dalam mengajar dan juga
kegiatan dalam perencanaan pengajaran, kompetensi guru yang meliputi
kompetensi kepribadian, pendagogik, sosial, professional serta uraian tentang
Program Pengalaman Lapangan (PPL) Pendidikan Agama Katolik (PAK)
pendidikan menengah.
Bab ketiga menyajikan metodologi penelitian, hasil dan pembahasan
penelitian mengenai peranan perencanaan pengajaran bagi pelaksanaan
mengajar Guru Program Pengalaman Lapangan (PPL) Pendidikan Agama
Katolik (PAK) pendidikan menengah program studi Ilmu Pendidikan
Kekhususan Pendidikan Agama Katolik (IPPAK) Universitas Sanata Dharma
tahun ajaran 2012/2013.
Bab ke empat menguraikan tentang hal-hal yang ditemukan dari awal
penyusunan sampai akhir penyusunan skripsi, yang diuraikan dalam dua
bagian yakni kesimpulan dan saran sebagai penutup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
10
BAB II
PERENCANAAN PENGAJARAN DAN PELAKSANAAN MENGAJAR
MAHASISWA PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)
PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK (PAK) PENDIDIKAN MENENGAH
A. Perencanaan Pengajaran pada Umumnya
Perencanaan pendidikan dalam arti yang seluas-luasnya, adalah penggunaan
analisa yang bersifat rasional dan sistematik terhadap proses pengembangan
pendidikan yang bertujuan untuk menjadikan pendidikan menjadi lebih efektif dan
efisien dalam menanggapi kebutuhan dan tujuan murid-murid dan masyarakat
(Vembrianto dkk, 1972: 43-44). Perencanaan pengajaran sebagai suatu sistem
merupakan sebuah susunan dari sumber dan prosedur-prosedur untuk
menggerakkan pembelajaran. Pengembangan sistem pengajaran melalui proses
yang sistematik selanjutnya diimplementasikan dengan mengacu pada sistem
perencanaan itu (Abdul Majid, 2009: 17).
1. Pengertian Perencanaan Pengajaran
Suatu pekerjaan baik itu sederhana maupun yang memiliki tingkat kesulitan
tinggi, selalu membutuhkan perencanaan. Perencanaan merupakan bagian
terpenting dalam menyusun suatu kegiatan maupun pekerjaan. dan sesuatu yang
direncanakan dengan baik selalu menghasilkan yang terbaik pula. Demikian
halnya dengan pendidikan, pendidikan perlu direncanakan secara nyata dan
sistematis guna mencapai tujuan pendidikan yang hendak dicapai. Guru
merupakan komponen terpenting dalam pendidikan, karena guru merupakan
pelaksana pendidikan yang secara langsung memberikan transfer ilmu kepada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
11
naradidik. Ilmu yang diberikan juga tidak melulu sesuatu yang sudah ada dan
ditetapkan sumbernya, namun juga terkadang membutuhkan suatu kreativitas
untuk dapat menciptakan dan mentransfer ilmu tersebut sehingga dapat diterima
dengan baik oleh naradidik. Perencanaan pengajaran yang dilakukan oleh guru
sebelum mengajar dapat membantu kelancaran proses belajar-mengajar baik di
kelas maupun di luar kelas. Selain untuk melengkapi administrasi mengajar,
perencanaan pengajaran juga memberikan kontribusi positif baik bagi guru
maupun naradidik, sehingga profesionalitas seorang guru dapat terlihat dari
kesiapan mengajar yang disertai dengan rencana pengajaran yang baik.
Perencanaan pengajaran yang ditulis dengan baik rapi dan sistematis dapat
mempermudah guru dalam mengajar, juga menghindari kebingungan saat kurang
konsentrasi dalam mengajar, selain itu perencanaan pengajaran juga dapat
membantu proses akreditasi sekolah.
Sebelum lebih lanjut membahas mengenai fungsi dan tujuan perencanaan
pengajaran maka terlebih dahulu perlu dimengerti mengenai pengertian
perencanaan pengajaran. Perencanaan pengajaran menurut Robert M.Gagne dan
Leslie J. Briggs (1983: 1) adalah sebuah pengajaran itu harus direncanakan
sedemikian pula agar tujuan pengajaran dapat dicapai semaksimal mungkin.
Tujuan pengajaran pada hakekatnya adalah membantu setiap individu untuk
menggunakan secara optimal bakat-bakatnya, menikmati kehidupannya dan
mengadakan integrasi dengan lingkungan sosial dan lingkungan fisiknya. Tujuan
pengajaran bukanlah membentuk manusia-manusia yang lebih seragam,
sebaliknya perbedaan individual lebih ditonjolkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
12
Perencanaan pengajaran adalah suatu penerapan yang rasional dari analisis
sistematis proses perkembangan pendidikan dengan tujuan agar pendidikan itu
lebih efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan dan tujuan para murid dan
masyarakatnya (menurut Philip Commbs dalam Harjanto, 2006: 6). Sedangkan
menurut Kaufman, Perencanaan Pengajaran adalah proyeksi tentang apa yang
diperlukan dalam rangka mencapai tujuan yang sah dan bernilai. Menurut Enoch,J
(dalam Supriyati, Y, 2012: 29) perencanaan pengajaran merupakan proses
penyusunan alternatif kebijaksanaan mengatasi masalah yang akan dilaksanakan
dalam rangka mencapai tujuan pembangunan pendidikan nasional, dengan
mempertimbangkan kenyataan di bidang sosial, budaya, ekonomi dan kebutuhan
pembangunan pendidikan nasional secara menyeluruh. Berbeda dengan yang lain,
dijelaskan dalam Akta V B (Supriyati. Y, 2012: 29) bahwa perencanaan
pengajaran merupakan proses menetapkan tujuan, menyediakan fasilitas serta
lingkungan tertentu, mengidentifikasi prasyarat untuk mencapai tujuan serta
menetapkan cara yang efektif dan efisien dalam usaha membentuk manusia agar
memiliki kompetensi sosial dan individual secara maksimal.
Dari pandangan berbagai ahli mengenai perencanaan pengajaran dapat
disimpulkan bahwa perencanaan pengajaran merupakan alat yang digunakan
untuk mencapai tujuan pendidikan, yang berisi rancangan sistematis sebagai alat
bantu pengajaran.
2. Tujuan Perencanaan Pengajaran Berbagai upaya dilakukan oleh para penyelenggara pendidikan untuk
mencapai tujuan pendidikan yang ideal. Perencanaan pengajaran bertujuan untuk
memastikan pembelajaran yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
13
keberhasilan pembelajaran siswa dalam rangka mengembangkan kemampuannya
(Supriyati.Y, 2012: 39). Perencanaan pengajaran juga dibuat sedemikian rupa
sehingga membantu berbagai pihak baik guru, naradidik maupun penyelenggara
pendidikan. Mengingat begitu pentingnya perencanaan pengajaran maka
diharapkan perencanaan tersebut memenuhi kriteria :
a. Pengajaran harus berorientasi pada manusia secara individual dalam perkembangannya dari masa kanak-kanak sampai masa dewasa.
b. Rancangan pengajaran mempunyai tujuan-tujuan jangka panjang dan jangka pendek
c. Pengajaran yang dibentuk secara sistematis dapat sangat mempengaruhi perkembangan manusia secara individual.
d. Dalam merancang pengajaran kita harus berdasarkan pada pengetahuan mengenai prinsip-prinsip belajar, sehingga dapat diperoleh hasil yang diinginkan. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan pengajaran tidak hanya
dimaksudkan untuk membantu naradidik memahami ilmu tetapi juga demi
menunjang profesionalitas seorang guru. Menurut Gagne dan Briggs (dalam
Gagne, 1983: 5) pekerjaan merencanakan pengajaran dapat sangat disederhanakan
dengan menempatkan tujuan pengajaran ke dalam lima kategori :
a. Kecakapan intelektual
Kecakapan ini memungkinkan seseorang untuk memberikan respon
terhadap konseptualisasi lingkungannya. Kecakapan ini pula yang membentuk
struktur pendidikan formal yang paling dasar dan mendalam. Kemampuan ini
berkisar dari kecakapan bahasa yang dasar sampai kecakapan teknik tingkat
tinggi.
b. Strategi kognitif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
14
Kemampuan ini mengatur tingkah laku belajar, mengingat dan berpikir
manusia itu sendiri. Kecakapan ini diharapkan akan bertambah baik apabila
seseorang lebih banyak belajar dan berpikir.
c. Informasi verbal
Kita semua telah mempelajari banyak sekali informasi verbal atau
pengetahuan verbal, baik yang bersifat umum dan berguna bagi kehidupan sehari-
hari, maupun yang sifatnya lebih tinggi. Contoh: nama, tanggal, jumlah hari,
peristiwa-peristiwa dalam sejarah, dan lain sebagainya.
d. Keterampilan motorik
Walaupun pada kenyataannya pengajaran di sekolah sebagian besar
berhubungan dengan fungsi-fungsi intelektual, kita tidak mengharapkan bahwa
seorang dewasa yang cukup berpendidikan, kekurangan dalam keterampilan
motorik tertentu, yang beberapa diantaranya (seperti menulis) harus dipergunakan
setiap hari.
e. Sikap
Dalam bidang afektif terdapat kemampuan yang dipelajari, yang disebut
dengan sikap. Kita semua memiliki sikap yang berlain-lainan terhadap hal, orang
dan situasi yang berbeda-beda. Efek dari sikap adalah untuk memperkuat reaksi-
reaksi positif atau negatif individu terhadap orang, situasi dan atau hal-hal
tertentu. Kekuatan sikap seseorang terhadap sesuatu hal, dapat dilihat dari
kekerapannya memilih hal tersebut dalam berbagai keadaan.
3. Fungsi dan Manfaat Perencanaan Pengajaran Perencanaan pengajaran merupakan rangkaian terpenting dalam proses
belajar mengajar di kelas, mengingat begitu pentingnya maka perencanaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
15
pengajaran harus dimiiki oleh setiap guru, dan harus disusun secara terencana dan
sistematis. Alasan mengapa perencanaan pengajaran penting dilakukan bagi guru
yaitu ( Supriyati, 2012: 39) :
a. Memberikan arah pelaksanaan pengajaran dan mengurangi kecemasan guru
b. Membiasakan guru untuk mengatur, dan mengolah isi pembelajaran. c. Membiasakan guru untuk merencanakan dan mempersiapkan bahan
pembelajaran berikut media pengajaran yang dipergunakannya. d. Menjadikan guru mampu memanfaatkan berbagai strategi pembelajaran. e. Mempersiapkan interaksi (menyusun pertanyaan dan perencanaan
pengelolaan kelas) guru dengan siswa di dalam kelas. f. Mampu memadukan teknik-teknik pengajaran guna memotivasi belajar
siswa. g. Mampu menentukan bentuk evaluasi yang tepat guna pencapaian
kompetensi siswa. h. Perencanaan dapat dijadikan sarana informasi bagi guru pengganti i. Merupakan bentuk laporan kepada tim pengajar lain tentang bagaimana
pelaksanaan pembelajaran di kelas. j. Sarana pelengkap persyaratan administrasi yang dinilai secara langsung
oleh kepala sekolah. k. Memanfaatkan perencanaan pengajaran yang sudah disusunnya untuk
direvisi dan dipergunakan dalam pengajaran mendatang.
Alasan mengapa perencanaan pengajaran penting bagi sekolah/instansi :
a. Untuk melihat proses pembelajaran selama satu tahun mendatang b. Untuk melengkapi peraturan sekolah dan tuntutan dinas pendidikan
(akreditasi). c. Sebagai bahan penilaian kepala sekolah terhadap guru (supervisi
pengangkatan guru). d. Mengevaluasi kegiatan pembelajaran yang lalu untuk memperbaiki
kegiatan pembelajaran berikutnya.
Perencanaan Pengajaran berfungsi sebagai rancangan awal suatu kegiatan
pembelajaran di kelas sehingga kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan
baik dan sesuai dengan tujuan pembelajaran/ kompetensi yang hendak dicapai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
16
Sebagai rancangan awal, perencanaan pengajaran juga memiliki manfaat, bagi
guru :
a. Membentuk pribadi guru yang disiplin dan tertib administrasi b. Membentuk guru yang tertib melaksanakan pembelajaran dengan baik. c. Menghilangkan kecemasan guru akan pemilihan bahan pembelajaran dan
memonitor kemampuan siswa. d. Guru memiliki kerangka pola pengajaran yang pasti dan sistematis. e. Menjadikan pribadi guru yang memiliki rutinitas rutin dalam memilih
teknik dan metode pembelajaran, memilih bahan ajar, mengatur proses pembelajaran, mengalokasikan waktu belajar, mengkoordinasi siswa di kelas.
f. Menjadikan guru mudah memfokuskan diri pada kegiatan pembelajaran dan mengatasi faktor-faktor yang mempengaruhi pembelajaran.
g. Perencanaan yang disusun dapat digunakan guru lain yang menggantikan guru yang bersangkutan.
h. Guru dapat mengontrol keseluruhan kegiatan pengajaran. i. Tujuan pembelajaran di kelas dapat dicapai dengan mudah.
Sedangkan bagi siswa, perencanaan mempunyai manfaat untuk:
a. Memudahkan siswa menguasai kompetensi yang diharapkan guru/ penguasaan tujuan pembelajaran.
b. Memudahkan siswa menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan guru. c. Siswa akan terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran. d. Menghilangkan kegelisahan siswa terhadap hasil belajar yang belum
dikuasainya.
4. Empat peran penting dalam melaksanakan perencanaan pengajaran
(Jerrold, 1994:23)
a. Perancang pengajaran adalah orang yang bertanggung jawab dalam
melaksanakan dan mengkoordinasikan tugas perencanaan: berkemampuan
dalam semua segi proses perancanngan pengajaran.
b. Pengajar adalah orang (atau anggota sebuah tim) yang memanfaatkan hasil
perencanaan dan juga ikut dalam perencanaan program pengajaran;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
17
mengenal siswa dengan baik; menguasai tata cara pengajaran dan
persyaratan program pengajaran; dengan bantuan perancang, mampu
melaksanakan semua rincian dari hampir semua unsur perencanaan;
bertanggungjawab dalam mengujicobakan dan kemudian menerapkan
rencana pengajaran yang dikembangkan.
c. Ahli mata pelajaran adalah orang yang berkualifikasi dalam pemberian
informasi tentang pengetahuan dan sumber yang berkaitan dengan semua
aspek pokok bahasan yang dikembangkan dalam perencanaan pengajaran;
bertanggung jawab atas pengecekan ketepatan isi dalam semua kegiatan,
bahan dan ujian.
d. Penilai adalah Orang yang berkualifikasi untuk membantu mengembangkan
instrumen pengujian untuk uji-awal sejumlah ujian untuk praktik dan
penilaian hasil belajar siswa (uji-akhir); bertanggungjawab untuk
mengumpulkan dan menafsirkan data selama uji coba program, dan untuk
menentukan keefektifan dan keefisienannya ketika dilaksanakan secara
lengkap.
5. Pengembangan Kurikulum Pengembangan kurikulum mencakup pengembangan program tahunan,
program semester, program modul (pokok bahasan), program mingguan dan
harian, program pengayaan dan remedial, program bimbingan dan konseling,
pengembangan silabus serta penyusunan rencana pembelajaran (Kunandar, 2007:
236).
a. Program tahunan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
18
Program tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran untuk
setiap kelas, yang dikembangkan oleh guru mata pelajaran yang
bersangkutan sebagai pedoman bagi pengembangan program-program
selanjutnya, seperti program semester, program mingguan dan program
harian atau program pembelajaran setiap pokok bahasan.
b. Program semester Program semester adalah program yang berisikan garis-garis besar
mengenai hal-hal yang hendak dilaksanakan dan dicapai dalam semester
tersebut. Program semester merupakan penjabaran dari program tahunan, isi
dari program semester adalah tentang bulan, pokok bahasan yang hendak
disampaikan, waktu yang direncanakan, dan keterangan-keterangan.
c. Program modula atau pokok bahasan Program modul (pokok bahasan) adalah program yang dikembangkan dari
setiap kompetensi dan pokok bahasan yang akan disampaikan yang
merupakan penjabaran dari program semester dan berisi lembar kegiatan
peserta didik, lembar kerja, kunci lembar kerja, lembar soal, lembar
jawaban, dan kunci jawaban. Dengan program modul diharapkan peserta
didik dapat belajar secara mandiri.
d. Program mingguan dan harian Program mingguan dan harian merupakan penjabaran dari program semester
dan program modul yang dimaksudkan untuk mengetahui tujuan-tujuan
yang telah dicapai dan yang perlu diulang bagi setiap peserta didik dan juga
untuk mengidentifikasi kemajuan belajar setiap peserta didik sehingga dapat
diketahui peserta didik yang mendapat kesulitan dalam setiap modul yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
19
dikerjakan dan peserta didik yang memiliki kecepatan belajar di atas rata-
rata kelas.
e. Program remedial dan pengayaan Pengajaran remedial merupakan suatu bentuk pengajaran yang bersifat
mengobati, menyembuhkan atau membetulkan pengajaran dan membuatnya
menjadi lebih baik dalam rangka mencapai tujuan pengajaran yang
maksimal.
f. Pengembangan silabus Silabus berisi uraian program yang mencantumkan mata pelajaran yang
diajarkan, tingkat sekolah, semester, pengelompokan kompetensi dasar
(KD), materi pokok, indikator, strategi pembelajaran, alokasi waktu, dan
sistem penilaiannya. Jadi silabus merupakan seperangkat rencana dan
pengaturan tentang pengembangan kurikulum, yang mencakup kegiatan
pembelajaran, pengelolaan kurikulum berbasis sekolah, kurikulum dan hasil
belajar, serta penilaian berbasis kelas. Silbus merupakan kerangka inti dari
kurikulum yang berisikan tiga komponen utama, yang dapat menjawab
permasalahan: 1) kompetensi apa yang akan ditanamkan kepada peserta
didik melalui suatu kegiatan pembelajaran; 2) kegiatan apakah yang harus
dilakukan untuk menanamkan kompetensi tersebut dan; 3) upaya apakah
yang harus dilakukan (Kunandar, 2007: 243-244)
Prinsip pengembangan Silabus (Kunandar, 2007: 245-246) :
1) Ilmiah: keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam
silabus harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
20
2) Relevan : Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian
materi dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik,
intelektual, sosial, emosional, dan spiritual peserta didik.
3) Sistematis : komponen-komponen silabus saling berhubungan secara
fungsional dalam mencapai kompetensi.
4) Konsisten : adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara
kompetensi dasar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber
belajar dan sistem penilaian.
5) Memadai : cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, dan
sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.
6) Aktual dan Kontekstual: cakupan indikator, materi pokok, pengalaman
belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian memperhatikan
perkembangan ilmu, teknologi dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata
dan peristiwa yang terjadi.
7) Fleksibel : keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi
keragaman peserta didik, pendidik serta dinamika perubahan yang terjadi
di sekolah dan tuntutan masyarakat.
8) Menyeluruh : komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi
(kognitif, afektif, dan psikomotorik)
Komponen-komponen silabus : (Kunandar, 2007: 250-252)
1) Standar Kompetensi Mata Pelajaran
Batas dan arah kemampuan yang harus dimiliki dan dapat dilakukan oleh
peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran suatu mata pelajaran
tertentu; kemampuan yang dapat dilakukan atau ditampilkan siswa untuk
suatu mata pelajaran; komponen dalam mata pelajaran tertentu harus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
21
dimiliki siswa; kemampuan yang harus dimiliki oleh lulusan dalam suatu
mata pelajaran tertentu. Standar Kompetensi terdapat dalam Permen
Diknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi.
2) Kompetensi Dasar
Adalah kemampuan minimal pada tiap mata pelajaran yang harus dicapai
siswa. Kompetensi dasar dalam silabus berfungsi untuk mengarahkan
guru mengenai target yang harus dicapai dalam pembelajaran. Misalnya,
mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya, mampu menyanyikan
lagu sekolah minggu.
3) Hasil Belajar
Merupakan kemampuan siswa dalam memenuhi suatu tahapan pencapaian
pengalaman belajar dalam satu kompetensi dasar. Hasil belajar dalam
silabus berfungsi sebagai petunjuk tentang perubahan perilaku yang akan
dicapai oleh siswa sehubungan dengan kegiatan belajar yang dilakukan,
sesuai dengan kompetensi dasar dan materi standar yang dikaji.
4) Indikator Hasil Belajar
Adalah ciri penanda ketercapaian kompetensi dasar, yang berfungsi
sebagai tanda-tanda yang menunjukkan terjadinya perubahan perilaku
pada diri siswa.
5) Materi Pokok
Adalah pokok-pokok materi yang harus dipelajari siswa sebagai sarana
pencapaian kompetensi dasar dan yang akan dinilai dengan menggunakan
instrument penelitian yang disusun berdasarkan indicator pencapaian
belajar.
6) Kegiatan Pembelajaran
Adalah bentuk atau pola umum kegiatan pembelajaran yang akan
dilaksanakan. Strategi pembelajaran meliputi kegiatan tatap muka dan non
tatap muka (pengalaman belajar)
7) Alokasi waktu
Adalah waktu yang diperlukan untuk menguasai masing-masing
kompetensi dasar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
22
8) Adanya penilaian
Penilaian adalah jenis, bentuk, dan instrumen yang digunakan untuk
mengetahui atau mengukur keberhasilan belajar siswa.
9) Sarana dan Sumber Belajar
Adalah sarana dan sumber belajar yang digunakan dalam proses belajar-
mengajar.
g. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana yang
menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai
satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan dijabarkan dalam
silabus. Lingkup rencana pembelajaran paling luas mencakup satu kompetensi
dasar yang terdiri atas satu indikator atau beberapa indikator untuk satu kali
pertemuan atau lebih. (Kunandar, 2007: 262)
RPP merupakan persiapan yang harus dilakukan guru sebelum mengajar.
Persiapan di sini dapat diartikan persiapan tertulis maupun persiapan mental,
situasi emosional yang ingin dibangun, lingkungan belajar yang produktif,
termasuk meyakinkan pembelajar untuk mau terlibat secara penuh. Rencana
pelaksanaan pembelajaran adalah penggalan-penggalan kegiatan yang perlu
dilakukan oleh guru untuk setiap pertemuan. Di dalamnya harus terlihat tindakan
apa yang perlu dilakukan oleh guru untuk mencapai ketuntasan kompetensi serta
tindakan selanjutnya setelah pertemuan selesai.
Tujuan rencana pelaksanaan pembelajaran adalah untuk: 1)
mempermudah, memperlancar dan meningkatkan hasil proses belajar mengajar; 2)
dengan menyusun rencana pembelajaran secara profesional, sistematis dan
berdaya guna, maka guru akan mampu melihat, mengamati, menganalisis, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
23
memprediksi program pembelajaran sebagai kerangka kerja yang logis dan
terencana.
Sementara itu, fungsi rencana pembelajaran adalah sebagai acuan bagi
guru untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar (kegiatan pembelajaran) agar
lebih terarah dan berjalan secara lebih efektif dan efisien. Dengan kata lain
rencana pelaksanaan pembelajaran berperan sebagai skenario proses
pembelajaran. Oleh karena itu, rencana pelaksanaan pembelajaran hendaknya
bersifat luwes (fleksibel) dan memberi kemungkinan bagi guru untuk
menyesuaikan dengan respon siswa dalam proses pembelajaran sesungguhnya.
Unsur-unsur yang perlu diperhatikan dalam penyusunan RPP (Kunandar, 2007:
264) :
1. Mengacu pada kompetensi dan kemampuan dasar yang harus dikuasai
siswa, serta materi dan sub materi pembelajaran, pengalaman belajar yang
telah dikembangkan di dalam silabus.
2. Menggunakan berbagai pendekatan yang sesuai dengan materi yang
memberikan kecakapan hidup (life skill) sesuai dengan permasalahan dan
lingkungan sehari-hari.
3. Menggunakan metode dan media yang sesuai, yang mendekatkan siswa
dengan pengalaman langsung.
4. Penilaian dengan sistem pengujian menyeluruh dan berkelanjutan
didasarkan pada sistem pengujian yang dikembangkan selaras dengan
pengembangan silabus.
Komponen-komponen RPP: (Kunandar 2007: 264)
1. Identitas mata pelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
24
Tuliskan nama mata pelajaran, kelas, semester, dan alokasi waktu (jam
pertemuan).
2. Standar kompetensi dan kompetensi dasar :
Tuliskan standar kompetensi dan kompetensi dasar sesuai dengan Standar Isi.
3. Materi pembelajaran:
Cantumkan materi pembelajaran dan lengkapi dengan uraian-nya yang telah
dikembangkan dalam silabus. Dalam menetapkan dan mengembangkan
materi perlu diperhatikan hasil dari pengembangan silabus, pengalaman
belajar yang bagaimana yang ingin diciptakan dalam proses pembelajaran
yang didukung oleh uraian materi untuk mencapai kompetensi tersebut. Agar
penjabaran dan penyesuaian kemampuan dasar tidak meluas dan melebar,
maka perlu diperhatikan kriteria untuk menyeleksi materi yang perlu
diajarkan.
4. Strategi atau skenario pembelajaran:
Merupakan strategi atau skenario apa dan bagaimana dalam menyampaikan
materi pembelajaran kepada siswa secara terarah, aktif, efektif, bermakna dan
menyenangkan.
5. Sarana dan sumber pembelajaran:
Sarana berarti alat atau media yang brfungsi memudahkan terjadinya proses
pembelajaran.
6. Penilaian dan tindak lanjut:
Tuliskan sistem penilaian dan prosedur yang digunakan untuk menilai
pencapaian belajar siswa berdasarkan sistem penilaian yang telah
dikembangkan selaras dengan perkembangan silabus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
25
Contoh RPP:
RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
A. IDENTITAS : 1. Sekolah : SMA Pangudi Luhur Yogyakarta
2. Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik
3. Kelas/semester : X
4. Pokok Bahasan : Saya Memiliki Kelebihan dan Kekurangan
5. Hari dan tanggal : Kelas X : Kamis, 9 Agustus 2012
6. Waktu : 2 x 45 menit
7. Jumlah Pertemuan : 1 Pertemuan
B. STANDAR KOMPETENSI : Memahami nilai-nilai keteladanan Yesus Kristus sebagai landasan
mengembangkan diri sebagai perempuan atau laki-laki yang memiliki
rupa-rupa kemampuan dan keterbatasan sehingga dapat berelasi dengan
sesama secara lebih baik.
C. KOMPETENSI DASAR : Mengenal diri dengan segala kelebihan dan kekurangannya
sehingga menerima diri sebagaimana adanya.
D. INDIKATOR : 1. Menyebutkan kelebihan dan kekurangannya dari segi jasmani,
kemampuan maupun sifat-sifatnya.
2. Menyebutkan tindakan ataupun sikap yang sering muncul ketika
menghadapi kekurangan yang dimiliki.
3. Membuat karya cipta untuk mengungkapkan rasa syukur atas
kekurangan dan kelebihan yang dimiliki.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
26
4. Merumuskan pesan kutipan Kitab Suci (Mat 25:14-30), tentang
talenta dan memberi alasan perlunya mengembangkan talenta yang
dimiliki.
5. Mengungkapkan usaha-usaha mengembangkan talenta yang
dimilikinya.
E. TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Siswa dapat menyebutkan kelebihan dan kekurangannya dari segi
jasmani, kemampuan maupun sifat-sifatnya.
2. Siswa dapat menyebutkan tindakan ataupun sikap yang sering
muncul ketika menghadapi kekurangan yang dimiliki.
3. Siswa dapat membuat karya cipta untuk mengungkapkan rasa syukur
atas kekurangan dan kelebihan yang dimiliki.
4. Siswa dapat merumuskan pesan kutipan Kitab Suci (Mat 25:14-30),
tentang talenta dan memberi alasan perlunya mengembangkan talenta
yang dimiliki.
5. Siswa dapat mengungkapkan usaha-usaha mengembangkan talenta
yang dimilikinya.
F. MATERI/ BAHAN KAJIAN: “ Saya Memiliki Kelebihan dan Kekurangan”
G. ALOKASI WAKTU : 2 x 45 menit
H. METODE PEMBELAJARAN : Dialog, Tanya jawab
I. SARANA : Video inspiratif “Hee Ah Lee”
permainan “ Siapa Aku”
Kitab Suci (Mat 25: 14-30).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
27
J. KEGIATAN PEMBELAJARAN DAN WAKTU :
No Kegiatan Belajar Waktu Indikator
1 PEMBUKA :
Guru mengajak siswa-siswi untuk doa pagi secara
bersama-sama yang dipimpin oleh petugas.
Apersepsi tentang pelajaran Minggu lalu dengan
berdialog bersama siswa/i untuk mengingatkan
siswa akan pelajaran Minggu lalu sebagai pengantar
untuk masuk pada pelajaran hari ini yaitu tentang
“Saya Memiliki Kelebihan dan Kekurangan”.
Anak-anak, minggu lalu kita sudah bersama-sama
berdinamika bersama mengenal diri kita sebagai
Pribadi yang unik. Kita sudah menyadari dan
bersyukur atas keunikan yang kita miliki. Kita
memiliki keunikan yang berbeda satu dengan yang
lain yang merupakan ciri khas kita sebagai individu
yang diciptakan “Istimewa”. Sebagai Pribadi yang
unik, tentu kita juga memiliki kekurangan dan
kelebihan. Sekarang kita mau lebih mendalami
bersama apa kekurangan dan kelebihan yang kita
miliki dan nanti dapat membuat kita bersyukur dan
selalu berusaha mengembangkan talenta yang kita
miliki. Hari ini kita mau belajar bersama mengenai
materi: “Saya memiliki kekurangan dan kelebihan”
5
menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
28
No Kegiatan Belajar Waktu Indikator
2 KEGIATAN INTI
A. Langkah I : 1) Guru mengajak siswa mendalami materi “Saya
Memiliki Kelebihan dan Kekurangan” dengan
menonton video inspiratif “ Hee Ah Lee”. (lihat
lampiran)
2) Guru memutarkan video inspiratif berjudul :Hee
Ah Lee”.
3) Guru mengajak siswa mendalami isi video klip
tersebut dengan panduan beberapa pertanyaan
berikut ini :
a. Ceritakan perasaan teman-teman setelah
melihat video tersebut?
b. Pesan apa yang dapat teman-teman ambil dari
video tersebut?
c. Bagaimana cara Hee Ah Lee menerima
kekurangan yang ada di dalam dirinya dan
kemudian mengembangkan keunikannya itu?
4) Guru meminta beberapa orang untuk
mensharingkan jawaban mereka atas beberapa
pertanyaan di atas. kemudian, guru memberikan
masukan sebagai berikut:
Anak-anak, tadi kita sudah bersama-sama melihat
video tentang Hee Ah Lee. Seorang pianis terkenal
yang memainkan pianonya dengan menggunakan
empat jari. Hee Ah Lee dengan segala
kekurangannya tetap berjuang untuk menjadi
pribadi yang mandiri dan percaya diri. Dia tetap
semangat menjalani hidupnya hingga ia
menemukan kelebihan yang ada didalam dirinya.
20
menit
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
29
No Kegiatan Belajar Waktu Indikator
Dia memulai usaha mengembangkan talenda yang
terpendam di dalam dirinya dengan berusaha
keras untuk terus berlatih memainkan sebuah lagu
dengan piano. Dibalik kekuranagn yang dia miliki
dari segir fisik maupun mental itu tidak
mematahkan semangatnya untuk terus berkembang
hingga dia berhasil dan percaya diri. Bagaimana
dengan kita yang memiliki fisik yang sempurna?
Sudahkah kita mensyukuri kelemahan kita dan
berusaha mengembangkan talenta kita?
B. Langkah II :
1) Guru mengajak siswa untuk mengisi dalam kertas
teman yang secara berantai dengan permainan
“Siapa Aku” :
Tahap 1: Siswa menuliskan apa yang menjadi
kelebihannya.
Tahap 2: Siswa dalam posisi berdiri, semua hadap
kanan dan menuliskan dikertas yang ditempel
dipunggung teman didepannya. Dengan memilih 3
Kriteria dibawah ini:
a. Kemampuannya b. Kelebihannya c. Kekurangannya Tahap 3: Siswa bertukaran bertukaran posisi.
Siswa yang tadi menulis jadi posisi yang
menerima tulisan dari teman. Masih dengan
kriteria yang sama.
Tahap 4: Siswa boleh berpencar untuk
menuliskan dikertas yang ditempel dipunggung
temannya mengenai 3 kriteria tersebut.
25 menit
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
30
No Kegiatan Belajar Waktu Indikator
NB: peraturan permainan: semua permainan harus
dilakukan dengan posisi diam. Tidak ada
komunikasi apapun.
2) Masing-masing siswa melihat hasil yang
dituliskan oleh teman-temannya.
3) Setelah itu, guru meminta siswa untuk berdialog
berkaitan dengan kemampuan dan sifat dengan
panduan pertanyaan di bawah ini :
a. Bagaimana perasaan kalian, ketika kalian
membaca tulisan teman-teman kalian tentang
kemampuan dan sifatmu?
b. Apakah yang ditulis oleh teman-teman kalian
benar?
c. Sifat baik mana yang paling banyak ditulis
oleh teman-teman kalian?
d. Sikap apakah yang sering muncul terhadap
kekurangan dan kelebihan kita?
e. Sikap apa yang perlu dikembangkan dalam
menghadapi kelebihan dan kekurangan diri
sendiri maupun orang lain?
4) Guru merangkum berdasarkan sharing siswa :
Dari proses dan dinamika kita bersama tadi, kita
bersama-sama mengetahui bagiamana setiap
manusia itu pasti memiliki kekurangan dan
kelebihan. Seperti halnya Hee Ah Lee yang
memiliki kekurangan fisik bahkan mental. Namun
didukung oleh orang terdekat dia tumbuh dan
berkembang menjadi sosok yang penuh percaya
diri dan menjadi pribadi yang mandiri.
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
31
No Kegiatan Belajar Waktu Indikator
Dia dengan segala usahanya selalu berusaha mengembangkan talenta yang dia miliki. Kita tadi juga sudah bersama-sama menyadari kekurangan dan kelebihan kita melalui pendapat teman-teman yang sudah mengenal kita. Apakah kita sudah menyadari talenta yang ada di dalam diri kita dibalik semua kekurangan kita? Sudahkah kita berusaha mengembangkannya?
5) Guru menjelaskan mengenai keberadaan fisik
manusia, kemampuan dan sifat-sifat yang dimiliki
oleh manusia sebagai berikut :
Ada beberapa pandangan dari kalangan ahli ilmu
jiwa tentang talenta itu ada di dalam diri melalui:
a. Keberadaan fisik, bakat, kemampuan, karakter
dan sikap kita disebabkan oleh faktor
keturunan. Contohnya : berkulit hitam, tinggi,
pendek, dll. Semua itu dianggap sebagai
keturunan dari orang tua dan leluhur kita.
b. Keberadaan fisik, bakat, kemampuan, karakter
dan sikap kita disebabkan oleh pengaruh
lingkungan. Contohnya : alam dan kebudayaan
Asia menghasilkan orang Asia.
c. Keberadaan fisik, bakat, kemampuan, karakter
dan sikap kita lebih disebabkan oleh kedua-
duanya (faktor keturunan dan pengaruh
lingkungan).
d. Adapun sikap kita yang sering muncul dan
dapat menghambat kita untuk dapat
mengembangkan potensi/kemampuan kita
adalah :
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
32
No Kegiatan Belajar Waktu Indikator
Kita cenderung belum menyadari segala
potensi dan keunggulan yang kita miliki dan
kadang merasa minder terhadap kekurangan
yang kita miliki.
Slogan bahwa ”Kaum Muda adalah harapan
dan masa depan Gereja dan Bangsa”,
memberi kesan seolah-olah kaum muda hanya
untuk masa yang akan datang, bukan masa
sekarang, sehingga menyebabkan secara
tidak sadar orang muda memendam bakat
dan kemampuannya untuk masa depan.
Larangan-larangan dari semua pihak untuk
kegiatan/kreativitas para remaja yang dinilai
tidak sesuai dengan kepribadian bangsa
Indonesia/moral tradisional sehingga
membuat kaum mudah bersikap acuh tak acuh
dan berdiam diri.
Potensi/kemampuan yang selalu ditunjukkan
dengan sikap yang berlebihan .
Ada juga orang yang sangat menyadari
potensi/kelebihannya, sehingga mereka
bersikap arogan, angkuh, dan “sok super”.
Maka mereka cenderung menonjolkan diri,
meremehkan orang lain, suka membangkang,
suka mendahului, dan sebagainya. Hal ini
membuat orang lain merasa kecewa, terhina
dan tersingkirkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
33
No Kegiatan Belajar Waktu Indikator
e. Kekurangan-kekurangan dan berbagai cacat
yang ada di dalam diri setiap orang :
Kekurangan dapat menyebabkan sikap
minder/rendah diri dan menyebabkan hidup
seseorang menjadi berat.
Dapat menggangu hubungan sosial dalam
masyarakat.
Oleh karena itu, untuk mengatasi cacat
tersebut, maka sangat dibutuhkan sikap untuk
dapat menerima diri apa adanya dalam
memperkembangkan kemampuan di dalam diri
kita.
C. Langkah III :
1) Guru mengajak siswa untuk membaca teks Kitab
Suci (Mat 25:14-30) untuk menyadari segala
potensi dan peluang
2) Guru membentuk kelompok yang terdiri atas 4-5
orang siswa dan meminta mereka untuk
mensharingkan isi/pesan dari Kitab Suci.
3) Guru memberi bantuan beberapa pertanyaan
sebagai berikut:
a. Sebutkanlah talenta yang sudah dianugerahkan
Tuhan dalam dirimu berdasarkan perikop Kitab
Suci tersebut!
b. Apakah kalian termasuk hamba yang
dipercayakan 5 talenta atau 2 talenta atau 1
talenta? Mengapa?
25 Menit
3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
34
No Kegiatan Belajar Waktu Indikator
c. Bagaimanakah kalian dapat
mempertanggungjawabkan talenta yang telah
diberikan Tuhan kepadamu supaya
berkembang?
d. Bagaimana kalian mengembangkan talenta-
talenta yang kalian miliki?
e. Buatlah sebuah karya cipta ( puisi/sajak
panjang/ gambar) yang menunjukkan
ungkapan rasa syukur atas talenta yang Tuhan
berikan.
4) Guru dapat memberikan penjelasan tentang
pengertian akan kelebihan, sifat-sifat dan potensi
yang siswa miliki dengan memberikan beberapa
contoh dari cerita orang-orang berbakat yang
talentanya diremehkan oleh orang lain misalnya :
Luis Braille, Helen Keller, Nick Vujicic, Albert
Einstein, Thomas Alva Edison, Isaac Newton,
Warner Von Braun, Golda Meir, dan Beethoven.
5) Guru memberikan rangkuman:
Manusia sebagai pribadi pasti memiliki
kemampuan dan bakat yang sesuai dalam
lingkungan tertentu. Kemampun yang dimiliki oleh
seseorang hendaknya harus digunakan dan
diperkembangkan. Kemampuan dan bakat adalah
anugrah Tuhan, yang dalam Kitab Suci disebut
talenta. Tuhan menghendaki agar talenta yang
kita miliki digunakan dan dikembangkan dengan
baik.
4 4 3 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
35
No Kegiatan Belajar Waktu Indikator
Dalam Inji Matius 25:14-30 dikisahkan seorang tuan yang memberikan kepada mereka masing-masing sejumlah talenta sesuai dengan kemampuannya untuk dikembangkan dan digunakan. Tuan yang memberikan talenta itu ternyata bertindak tegas terhadap hamba yang tidak mengembangkan talenta itu dengan baik. Setiap orang termasuk kita telah diberi Tuhan talenta masing-masing. Maka kita hendaknya mengembangkan talenta itu sebagai mana mestinya. Mengembangkan dan menggunakan talenta dengan baik adalah tuntutan dan panggilan kita sebagai orang Kristiani. Contoh-contoh orang yang telah mengembangkan talenta dengan baik adalah Albert Eistein, Isaac Newton, Nick Vujicic, dll”
5
3
PENUTUP
Guru memberikan evaluasi kepada siswa untuk
ditulis di buku catatan masing-masing:
1. Bagaimana sikap kalian terhadap kelebihan dan
kekurangan yang kalian miliki?
2. Inspirasi apa yang dapat kalian petik dari
perumpamaan Tuhan tentang “talenta”?
3. Sebutkanlah usaha-usaha yang dapat kalian
lakukan untuk mengembangkan talenta yang
kalian miliki!
Doa penutup dipimpin oleh salah satu siswa yang
telah ditunjuk.
15
menit
2
K. SUMBER BAHAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN 1. Sumber Bahan
Komisi Kateketik KWI. 2007. Buku Guru I: “Perutusan Murid-
murid Yesus. Pendidikan Agama Katolik untuk SMA/SMK”.
Yogyakarta: Kanisius. Hal. 26-36
Kitab Suci Perjanjian Baru (Matius 25:14-30)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
36
Kristianto, Yosef dkk. 2010. Pendidikan Agama Katolik, Menjadi
Murid-murid Yesus. Yogyakarta : Kanisius. Hal 3-5
2. Media/ Alat Pembelajaran
LCD, Laptop, speaker, komputer, papan tulis, spidol, Pengalaman
siswa.
Yogyakarta, 6 Agustus 2012
Menyetujui
Dosen Pembimbing, Praktikan,
(Dra. Y. Supriyati, M.Pd) Anne Dian Pertiwi
Mengetahui
Guru Mata Pelajaran
Drs. B. Sumarno, S.Pd., S.Kom.
NIP : 19540405 1985031 015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
37
B. Mengajar
1. Pengertian mengajar
Mengajar merupakan kegiatan yang dilakukan secara terencana dengan media
buku pelajaran, pengalaman atau bahkan alat peraga guna melakukan transfer
ilmu kepada naradidik. Mengajar menurut Nasution (1986: 1) yaitu: a)
menanamkan pengetahuan kepada anak; b) menyampaikan kebudayaan kepada
anak; c) mengajar adalah suatu aktivitas mengorganisasi atau mengatur
lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkan dengan anak sehingga terjadi
proses belajar. Hal tersebut menurut Nasution (1986: 1) memiliki tujuan yaitu: a)
Penguasaan pengetahuan oleh anak; b) di harapkan anak-anak mengenal
kebudayaan bangsanya dan kebudayaan dunia; dan c) mengajar itu suatu usaha
dari pihak guru, yakni mengatur lingkungan, sehingga terbentuklah suasana yang
sebaik-baiknya bagi anak untuk belajar.
Sementara tujuan mengajar menurut Gagne (1986: 1) adalah membantu
setiap individu untuk menggunakan secara optimal bakat-bakatnya, menikmati
kehidupannya, dan mengadakan integrasi dengan lingkungan sosial dan ligkungan
fisiknya. Karakteristik cara perencanaan dan perancangan pengajaran menurut
Gagne dan Briggs ( dalam Gagne, 1983: 1) adalah pengajaran harus berorientasi
pada manusia secara individual dalam perkembangannya dari masa kanak-kanak
sampai masa dewasa, rancangan pengajaran mempunyai tujuan jangka panjang
dan jangka pendek, pengajaran yang dibentuk secara sistematis dapat sangat
mempengaruhi perkembangan manusia secara individual. Dalam merancang
pengajaran juga harus berdasarkan pada pengetahuan mengenai prinsip-prinsip
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
38
belajar, terutama kondisi-kondisi yang mempengaruhi belajar, sehingga dapat
diperoleh kondisi yang diinginkan.
Menurut Hasibuan & Moedjiono (1986: 3) mengajar adalah penciptaan
sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar. Sistem
lingkungan ini terdiri dari komponen-komponen yang saling mempengaruhi,
yakni tujuan instruksional yang ingin dicapai, materi yang diajarkan, guru dan
siswa yang harus memainkan peranan serta ada dalam hubungan sosial tertentu,
jenis kegiatan yang dilakukan, serta sarana dan prasarana belajar yang tersedia.
Untuk mencapai tujuan-tujuan belajar tertentu seorang guru perlu menggunakan
strategi belajar-mengajar.
Dari berbagai pendapat dapat disimpulkan bahwa mengajar merupakan
interaksi antara pendidik dan peserta didik, dimana terjadi transfer pengetahuan
ataupun penemuan pengetahuan yang menjadikan peserta didik semakin
memahami ilmu.
Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara
keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peranan utama. Proses belajar
mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru
dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi
edukatif untuk mencapai tujuan tertentu (Uzer Usman, 1990: 1).
Mengajar bukanlah hanya menyampaikan materi pelajaran saja, akan tetapi
merupakan pekerjaan yang bertujuan dan bersifat kompleks. Oleh karena itu
dalam pelaksanaannya, diperlukan sejumlah keterampilan khusus yang didasarkan
pada konsep dan ilmu pengetahuan yang spesifik. Artinya setiap keputusan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
39
melaksanakan aktivitas mengajar bukanlah didasarkan kepada pertimbangan-
pertimbangan subjektif atau tugas yang dapat dilakukan sekehendak hati, tetapi
didasarkan kepada suatu pertimbangan berdasarkan keilmuan tertentu, sehingga
apa yang dilakukan guru dalam mengajar dapat dipertanggungjawabkan secara
ilmiah. Oleh karena itu, untuk menjadi seorang guru profesional diperlukan latar
belakang yang sesuai, yaitu latar belakang kependidikan keguruan (Wina,
2006:16)
2. Kompetensi Guru
Untuk menjadi guru diperlukan syarat-syarat khusus, apalagi menjadi
seorang guru yang profesional harus menguasai betul seluk-beluk pendidikan dan
pengajaran dengan berbagai ilmu pengetahuan lainnya yang perlu dibina dan
dikembangkan melalui masa pendidikan tertentu atau pendidikan pra jabatan
(Uzer Usman, 1990: 2). Kunandar (2008: 46) menjelaskan bahwa profesi guru
adalah keahlian dan kewenangan khusus dalam bidang pendidikan, pengajaran
dan pelatihan yang ditekuni untuk menjadi mata pencaharian dalam memenuhi
kebutuhan hidup yang bersangkutan sementara guru yang profesional adalah guru
yang memiliki kompetensi yang dipersyaratkan untuk melakukan tugas
pendidikan dan pengajaran. Adapun macam-macam kompetensi yang harus
dimiliki oleh tenaga guru antara lain (Hamzah B Uno, 2007: 69):
a. Kompetensi profesional, artinya guru harus memiliki pengetahuan yang luas
dari bidang studi yang akan diajarkan serta penguasaan metodologi dalam arti
memiliki konsep teoritis mampu memilih metode dalam proses belajar
mengajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
40
b. Kompetensi personal, artinya sikap kepribadian yang mantap sehingga
mampu menjadi sumber intensifikasi bagi subyek. Dalam hal ini berarti
memiliki kepribadian yang pantas diteladani, mampu melaksanakan
kepemimpinan seperti yang dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantara, yaitu “
Ing Ngarsa Sung Tulada, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani”.
c. Kompetensi sosial, artinya guru harus menunjukkan atau mampu berinteraksi
sosial, baik dengan murid-muridnya maupun dengan sesama guru dan kepala
sekolah, bahkan dengan masyarakat luas.
d. Kompetensi pedagogik, yaitu kompetensi untuk melaksanakan kegiatan
pembelajaran dengan sebaik-baiknya yang berarti mengutamakan nilai-nilai
sosial dari nilai material.
Kompetensi profesional adalah kompetensi atau kemampuan yang
berhubungan dengan penyelesaian tugas-tugas keguruan. Kompetensi ini
merupakan kompetensi yang sangat penting sebab langsung berhubungan dengan
kinerja yang ditampilkan. Oleh karena itu tingkat keprofesionalan guru dapat
dilihat dari kompetensi ini ( Wina, 2006: 18). Kemampuan yang berhubungan
dengan kompetensi ini diantaranya :
a. Kemampuan untuk menguasai landasan pendidikan, misalnya paham akan tujuan pendidikan yang harus dicapai, baik tujuan nasional, tujuan institusional, tujuan kurikuler, dan tujuan pembelajaran.
b. Pemahaman dalam bidang psikologi pendidikan, misalnya paham tentang tahapan perkembangan siswa, paham tentang teori-teori belajar dan lain sebagainya
c. Kemampuan dalam penguasaan materi pelajaran sesuai dengan bidang studi yang diajarkannya.
d. Kemampuan dalam mengaplikasikan berbagai metodologi dan strategi pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
41
e. Kemampuan merancang dan memanfaatkan berbagai media dan sumber belajar
f. Kemampuan dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran g. Kemampuan dalam menyusun program pembelajaran h. Kemampuan dalam melaksanakan unsur-unsur penunjang, misalnya paham
akan administrasi sekolah, bimbingan dan penyuluhan. i. Kemampuan dalam melaksanakan penelitian dan berpikir ilmiah untuk
meningkatkan kinerja
Hakikat Profesi Guru (Hamzah, 2007: 15) Guru merupakan suatu profesi,
yang berarti suatu jabatan yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru dan
tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang di luar bidang pendidikan. Walaupun
pada kenyataannya masih terdapat hal-hal tersebut di luar bidang kependidikan.
Untuk seorang guru perlu mengetahui dan dapat menerapkan beberapa prinsip
mengajar agar ia dapat melaksanakan tugasnya secara profesional, yaitu sebagai
berikut :
a. Guru harus dapat membangkitkan perhatian peserta didik pada materi pelajaran yang diberikan serta dapat menggunakan berbagai media dan sumber belajar yang bervariasi.
b. Membangkitkan minat peserta didik untuk aktif dalam berpikir serta mencari dan menemukan sendiri pengetahuan.
c. Guru harus dapat membuat urutan dalam pemberian pelajaran dan penyesuaiannya dengan usia dan tahapan tugas perkembangan peserta didik.
d. Guru perlu menghubungkan pelajaran yang akan diberikan dengan pengetahuan yang dimiliki peserta didik (kegiatan apersepsi) agar peserta didik menjadi mudah dalam memahami pelajaran yang diterimanya.
e. Sesuai dengan prinsip repetisi dalam proses pembelajaran, diharapkan guru dapat menjelaskan unit pelajaran secara berulang-ulang hingga tanggapan peserta didik menjadi jelas.
f. Guru wajib memperhatikan dan memikirkan korelasi atau hubungan antara mata pelajaran dan atau praktik nyata dalam kehidupan sehari-hari.
g. Guru harus tetap menjaga konsentrasi belajar para peserta didik dengan cara memberikan kesempatan berupa pengalaman secara langsung, mengamati/ meneliti, dan menyimpulkan pengetahuan yang didapatnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
42
h. Guru harus mengembangkan sikap peserta didik dalam membina hubungan sosial, baik dalam kelas maupun di luar kelas.
i. Guru harus menyelidiki dan mendalami perbedaan peserta secara individual agar dapat melayani siswa sesuai dengan perbedaannya tersebut.
Undang-undang Republik Indonesia No.14 Tahun 2005 pada Bab III pasal 7
ayat(1) tentang sistem pendidikan nasional menyebutkan bahwa profesi guru dan
profesi dosen merupakan bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakan berdasarkan
prinsip sebagai berikut:
a. Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa dan idealisme, b. Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan,
ketaqwaan, dan akhlak mulia. c. Memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan
bidang tugas. d. Memiliki tanggungjawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan. e. Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas f. Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerja. g. Memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara
berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat. h. Memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas
keprofesionalan i. Memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan mengatur hal-hal
yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan guru. Guru yang profesional adalah guru yang memiliki sejumlah kompetensi
yang dapat menunjang tugasnya. Ada empat kompetensi yang harus dimiliki
seorang guru yakni kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi
sosial dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi
(UU No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 10 ayat 2). Secara implisit
Nouwen (1998: 17) mengatakan bahwa profesi keguruan idealnya bukan sekedar
suatu pekerjaan atau tugas eksternal melainkan sungguh merupakan manifestasi
dari suatu dorongan batin internal pribadinya. Demikian dalam aktivitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
43
profesionalnya, guru memang harus cakap dalam membuat desain program dan
keterampilan untuk mengkomunikasikan program kepada anak didik. Namun
lebih jauh dari itu, keduanya mesti digerakkan oleh minat dan kompetensinya.
Kemampuan yang sepenuhnya harus dikuasai oleh guru yang bertaraf
profesional ( Nana Sudjana, 1989: 20-22) meliputi:
1) Kemampuan merencanakan program belajar mengajar
Sebelum membuat perencanaan belajar-mengajar, guru terlebih dahulu harus
mengetahui arti dan tujuan perencanaan tersebut, dan menguasai secara teoritis
dan praktis unsur-unsur yang terdapat dalam perencanaan belajar mengajar.
Kemampuan merencanakan belajar-mengajar merupakan muara dari segala
pengetahuan, teori, keterampilan dasar, dan pemahaman yang mendalam tentang
objek belajar dan situasi pengajaran.
2) Melaksanakan / mengelola proses belajar mengajar
Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar, kemampuan yang dituntut adalah
keaktifan guru dalam menciptakan dan menumbuhkan kegiatan siswa belajar
sesuai dengan rencana yang telah disusun dalam perencanaan. Guru harus dapat
mengambil keputusan atas dasar penilaian yang tepat, apakah kegiatan belajar-
mengajar dihentikan-ataukah diubah metodenya, apakah mengulang dahulu
pelajaran yang lalu, manakala para siswa belum dapat mencapai tujuan
pengajaran. Maka kemampuan mengelola proses belajar-mengajar tidak
mungkin diperoleh tanpa mengalaminya langsung.
3) Menilai kemajuan proses belajar mengajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
44
Setiap guru harus dapat melakukan penilaian tentang kemajuan yang dicapai
para siswa, baik secara iluminatif observatif maupun secara struktural-objektif.
Penilaian secara iluminatif observatif dilakukan dengan pengamatan yang terus
menerus tentang perubahan dan kemajuan yang dicapai siswa. Sedangkan
penilaian secara struktural- obyektif berhubungan dengan pemberian skor angka
atau nilai yang biasa dilakukan dalam rangka penilaian hasil belajar siswa.
4) Menguasai bahan pelajaran
Guru yang bertaraf profesional penuh mutlak harus menguasai bahan yang akan
diajarkannya. Adanya buku pelajaran yang bisa dibaca siswa, tidak berarti guru
tak perlu menguasai bahan. Memang guru bukan maha tahu tapi guru dituntut
pengetahuan yang luas dan mendalami keahliannya atau mata pelajaran yang
menjadi tanggung jawabnya.
Dari berbagai pengertian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa suatu
pekerjaan yang bersifat profesional memerlukan beberapa bidang ilmu yang
dengan sengaja harus dipelajari dan kemudian diaplikasikan bagi kepentingan
umum (Uzer Usman, 1995: 14). Maka guru profesional adalah orang yang
memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguruan sehingga ia
mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan
maksimal (Uzer Usman, 1995: 15).
3. Metode Mengajar (Hasibuan, 1986 : 13-31)
Menghadapi peserta didik dengan berbagai keragaman latar belakang dan
juga kemampuan menerima suatu pelajaran memang membutuhkan perhatian
khusus. Seorang guru perlu menyesuaikan metode mengajar dengan materi dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
45
juga keadaan peserta didik, oleh karena itu guru perlu menguasai berbagai metode
mengajar, antara lain:
a. Metode Ceramah
metode ceramah adalah cara penyampaian bahan pelajaran dengan
komunikasi lisan. Metode ceramah ekonomis dan efektif untuk keperluan
penyampaian informasi dan pengertian. Kelemahannya adalah bahwa siswa
cenderung pasif, pengaturan kecepatan ditentukan oleh pengajar, kurang
cocok untuk pembentukan keterampilan dan sikap, dan cenderung
menempatkan pengajar sebagai otoritas terakhir.
b. Metode Tanya-jawab
Dalam proses belajar-mengajar, bertanya memegang peranan yang penting,
sebab pertanyaan yang tersusun b