plagiat merupakan tindakan tidak terpuji · 2016. 4. 5. · sebagai salah satu syarat untuk...

187
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SUBTEMA 4 KEBERSAMAAN DALAM KELUARGA MENGACU KURIKULUM SD 2013 UNTUK SISWA KELAS SATU (1) SEKOLAH DASAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pogram Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Oleh : Retno Safitri Dwi Sunarsih 111134079 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 06-Feb-2021

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SUBTEMA 4 KEBERSAMAAN

    DALAM KELUARGA MENGACU KURIKULUM SD 2013 UNTUK SISWA KELAS

    SATU (1) SEKOLAH DASAR

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

    Pogram Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)

    Oleh :

    Retno Safitri Dwi Sunarsih

    111134079

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

    JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2015

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • i

    PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SUBTEMA 4

    KEBERSAMAAN DALAM KELUARGA MENGACU KURIKULUM SD 2013

    UNTUK SISWA KELAS SATU (1) SEKOLAH DASAR

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

    Pogram Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)

    Oleh :

    Retno Safitri Dwi Sunarsih

    111134079

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

    JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2015

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iv

    HALAMAN PERSEMBAHAN

    Karya ini kupersembahkan untuk:

    TUHAN YESUS KRISTUS

    Sumber dari segala sumber yang selalu memberikan kemudahan dan

    kelancaran

    Bapak dan Ibuku tercinta

    Bapak Agustinus Sujiyo (Alm) dan Ibu M. Karmini

    yang selalu memberikan motivasi dan dukungan

    Kakak dan adik tercinta

    Wawan Kristianto, Arumita Wijayanti, dan Dian Fajar Pambudi

    yang selalu memberikan dukungan

    Agung Budi Susila

    Terima kasih atas perhatian, motivasi dan dukungannya

    Teman-teman mahasiswa PGSD

    Terima kasih atas segala semangat, perhatian, bantuan, dan kasih

    sayang yang kalian berikan

    Kupersembahkan karya ku untuk

    Universitas Sanata Dharma

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • v

    MOTTO

    Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan

    yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang

    berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa

    (Ibrani 12:3)

    Jangan pernah menunda pekerjaan

    Apa yang aku lakukan hari ini adalah masa depan ku esok

    Cuma kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya, tangan

    yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya, mata yang

    akan menatap lebih banyak dari biasanya, leher yang akan

    sering melihat ke atas. Lapisan tekad yang seribu kali lebih

    keras dari baja dan hati yang akan bekerja keras dari

    biasanya, serta mulut yang akan selalu berdoa

    (kutipan novel 5 cm)

    Anda boleh kehilangan segalanya, tapi anda tidak boleh

    kehilangan harapan

    Jadilah yang terbaik dan berikan yang terbaik untuk Tuhan

    dan sesama

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vi

    PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

    Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

    memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

    kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

    Yogyakarta, 11 Desember 201

    Retno Safitri Dwi Sunarsih

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vii

    LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

    PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

    Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

    Nama : Retno Safitri Dwi Sunarsih

    Nomor Mahasiswa : 111134079

    Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

    Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

    Pengembangan Perangkat Pembelajaran Subtema 4 Kebersamaan Dalam Keluarga

    Mengacu Kurikulum 2013 Untuk Siswa Kelas Satu (1) Sekolah Dasar.

    beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada

    perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam

    bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan, mendistribusikan secara

    terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan

    akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan rolayti kepada saya

    selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

    Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

    Dibuat di Yogyakarta

    Pada tanggal 11 Desember 2014

    Yang menyatakan

    Retno Safitri Dwi Sunarsih

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • viii

    ABSTRAK

    PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SUBTEMA 4

    KEBERSAMAAN DALAM KELUARGA MENGACU KURIKULUM SD 2013

    UNTUK SISWA KELAS SATU (1) SEKOLAH DASAR

    Retno Safitri Dwi Sunarsih

    Universitas Sanata Dharma

    2015

    Penelitian ini adalah penelitian yang menghasilkan produk berupa perangkat

    pembelajaran mengacu kurikulum SD 2013 yang mengacu pendekatan tematik

    integratif, dengan pedekatan saintifik menggunakan pendidikan karakter, serta pada

    proses kegiatan pembelajaran menggunakan penilaian otentik. Pada penelitian ini

    bertujuan untuk memaparkan produk pengembangan dan kualitas perangkat

    pembelajaran pada subtema 4 “Kebersamaan Dalam Keluarga” untuk kelas 1 Sekolah

    Dasar yang mengacu pada kurikulum SD 2013.

    Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan. Prosedur

    pengembangan perangkat pembelajaran yang dibuat berdasarkan Jerold E Kemp dan

    prosedur penelitan pengembangan yang dikemukakan oleh Bord dan Gall. Prosedur

    pengembangan ini menggunakan 5 langkah dari 10 langkah prosedur pengembangan

    meliputi: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4)

    validasi ahli, (5) revisi desain. Hasil penelitian ini berupa Rencana Pelaksanaan

    Pembelajaran Tematik Harian, Penilaian, dan Lembar Kerja Siswa untuk siswa kelas

    1 Sekolah Dasar. Instrumen dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan wawancara

    analisis kebutuhan dan kuesioner. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan

    kepada guru kelas I SD, sedangkan kuesioner digunakan untuk validasi kualitas

    perangkat pembelajaran oleh dua pakar kurikulum 2013, dua guru kelas I SD.

    Hasil validasi pakar kurikulum 2013 (a)menghasilkan skor rerata 4.02 dengan

    kategori baik, validasi pakar kurikulum 2013,(b) menghasilkan skor rerata 4.00

    dengan kategori baik, guru kelas 1 (a)menghasilkan skor rerata 4.65 dengan kategori

    sangat baik, dan guru kelas I(b) menghasilkan skor rerata 4.53 dengan kategori sangat

    baik. Oleh sebab itu perangkat pembelajaran memperoleh skor 4.27 dengan kategori

    sangat baik. Perangkat pembelajaran dapat ditinjau melalui aspek instrumen validasi

    yang meliputi: (1) tujuan dan pendekatan, (2) desain dan pengorganisasian, (3) isi, (4)

    topik, dan (5) metodologi. Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa perangkat

    pembelajaran layak diuji coba di sekolah mengacu kurikulum SD 2013.

    Kata kunci : Kurikulum SD 2013 dan Perangkat Pembelajaran

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ix

    ABSTRACT

    THE DEVELOPMENT OF LEARNING INSTRUMENT BASED ON

    CURRICULUM 2013 SUBTHEME “KEBERSAMAAN DALAM KELUARGA”

    FOR FIRS GRADE OF ELEMENTARY SCHOOL

    Retno Safitri Dwi Sunarsih

    Sanata Dharma University

    2015

    This research to produces a set of learning instrument based on elementary

    curriculum 2013, which based on thematic integrative approach, using the scientific

    approach, using character education, meanwhile the process of learning activities

    using authentic assessment. This research aimed at describing the product

    development and the quality of the learning instruments based on curruculum 2013

    subtheme 4 “Kebersamaan Dalam Keluarga” for first grade of elementary school.

    This research is a development research. This procedures of learning

    instrument development used the procedure of development by Jerold E. Kemp and

    development research procedure proposed by Bord and Gall. The development

    procedure use the 5 steps of 10 steps procedure development include: (1) potential

    and problem, (2) data gathering, (3) product design, (4) professionals’ validation, (5)

    design revision. The result of this research are Thematic Daily Lesson Plans,

    Assessment instrument, and Student Worksheet for first grade elementary school. The

    research instrument used is interview and questionnaire. The interview is used to

    analize the elementary teachers needed, while the questionnaire is used to validate the

    quality of learning instrument doing by curriculum 2013 specialist and two teachers

    first grade.

    The validation result of the curriculum expert 2013 (a) produce a mean score

    of 4.02 with good category, validation curriculum expert 2013 (b) produce a mean

    score of 4.00 with good category, teacher first grade (a) produce a mean score of 4.65

    with a very good category, and teacher first grade (b) produce a mean score 4.53 with

    very good category. Therefore, the research scored 4.27 with very good category.

    Learning instrument can be reviewed through the instrument validation aspects which

    include: (1) the purpose and approach, (2) design and organization, (3) the content,

    (4) the topic, and (5) methodology. Based on statement above can be concluded that

    the learning instrument is fit for use in school based on curriculum 2013 for first

    grade of elementary school.

    Keywords: Elementary Curriculum 2013 and learning instrument

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • x

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan

    berkah-Nya, sehingga skripsi yang berjudul Pengembangan Perangkat Pembelajaran

    Subtema 4 Kebersamaan Dalam Keluarga Mengacu Kurikulum 2013 Untuk Siswa

    Kelas Satu (1) Sekolah Dasar dapat penulis selesaikan dengan baik. Skripsi disusun

    sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah

    Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma,

    Yogyakarta.

    Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis

    mendapatkan bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu

    penulis mengucapkan terimakasih kepada:

    1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

    Universitas Sanata Dharma.

    2. Romo Gregorius Ari Nugrahanta, S.J., S.S., BST., M.A. selaku Ketua Program

    Studi PGSD.

    3. Drs. Puji Purnomo, M.Si. selaku Dosen Pembimbing I yang telah membimbing

    dan memberi dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

    4. Galih Kusumo, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Pembimbing II yang telah

    membimbing dan memberi dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan

    skripsi ini.

    5. Dosen validator kurikulum bapak Rusmawan dan ibu Brigitta Erlita

    6. Guru dan staf SD Kristen Kalam Kudus dan SDN Percobaan 2 yang telah

    mengijinkan untuk melakukan validasi perangkat pembelajaran kepada guru kelas

    1 di sekolah.

    7. Orang tuaku Agustinus Sujiyo (Alm) dan M. Karmini atas dukungan dalam

    menyelesaikan skripsi ini.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xi

    8. Kakak dan adikku, Wawan Kristianto, Arumita Wijayanti, dan Dian Fajar

    Pambudi yang selalu memberi semangat.

    9. Teman dekatku Agung Budi Susila yang telah membantu dalam mencari inspirasi

    membuat LKS serta memberikan semangat.

    10. Teman payung Pengembangan Perangkat Pembelajaran Mengacu Kurikulum

    2013 Untuk Siswa Kelas Satu (1) Sekolah Dasar yang telah memberikan

    dukungan.

    11. Teman-teman kelas VII A Avenger yang telah memberikan dukungan.

    12. Segenap pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih untuk bantuan

    dan dukungannya selama ini.

    Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak kekurangannya,

    maka penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi

    pembaca.

    Yogyakarta, 11 Desember 2014

    Penulis

    Retno Safitri Dwi Sunarsih

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xii

    DAFTAR ISI

    Hal.

    HALAMAN JUDUL .........................................................................................i

    HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................ii

    HALAMAN PENGESAHAN ...........................................................................iii

    HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................iv

    HALAMAN MOTTO .......................................................................................v

    PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...........................................................vi

    LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

    ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ........................................vii

    ABSTRAK .........................................................................................................viii

    ABSTRACT ........................................................................................................ix

    KATA PENGANTAR .......................................................................................x

    DAFTAR ISI ......................................................................................................xii

    DAFTAR TABEL .............................................................................................xv

    DAFTAR GAMBAR .........................................................................................xvi

    DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................xvii

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang Masalah...............................................................................1

    1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................7

    1.3 Tujuan Penelitian .........................................................................................7

    1.4 Manfaat Penelitian .......................................................................................8

    1.5 Batasan Istilah ..............................................................................................9

    1.6 Spesifikasi Produk yang Dikembangkan .....................................................10

    BAB II LANDASAN TEORI

    2.1 Kajian Pustaka .............................................................................................11

    2.1.1 Kurikulum SD 2013 ................................................................................11

    2.1.1.1 Pengertian Kurikulum SD 2013 ..............................................................11

    2.1.1.2 Rasional Kurikulum SD 2013 .................................................................13

    2.1.1.3 Elemen Kurikulum SD 2013 ...................................................................19

    2.1.1.4 Karakteristik Kurikulum SD 2013 ..........................................................21

    2.1.1.5 Tujuan Pengembangan Kurikulum SD 2013 ..........................................23

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiii

    Hal.

    2.1.1.6 Landasan Pengembangan Kurikulum SD 2013 ......................................24

    2.1.1.7 Pengembangan Struktur Kurikulum ........................................................25

    2.1.2 Berpikir Tingkat Tinggi ..........................................................................26

    2.1.3 Pendidikan Karakter ................................................................................29

    2.1.3.1 Pengertian Pendidikan Karakter ..............................................................29

    2.1.3.2 Tujuan Pendidikan Karakter ....................................................................31

    2.1.4 Pendidikan Tematik Integratif .................................................................33

    2.1.4.1 Pengertian Tematik Integratif ..................................................................33

    2.1.4.2 Landasan Pendekatan Tematik Integratif ................................................35

    2.1.4.3 Prinsip Pendekatan Tematik Integratif ....................................................36

    2.1.4.4 Karakteristik Pendekatan Tematik Integratif ..........................................37

    2.1.5 Pendekatan Saintifik ................................................................................38

    2.1.6 Penilaian Otentik .....................................................................................39

    2.1.6.1 Pengertian Penilaian ................................................................................39

    2.1.6.2 Macam Penilaian Otentik ........................................................................42

    2.1.6.3 Teknik Penilaian Otentik .........................................................................43

    2.1.7 Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran .....................................45

    2.1.8 Penelitian yang Relevan ..........................................................................55

    2.1.9 Kerangka Pikir .........................................................................................59

    2.1.10 Pertanyaan Penelitian ..............................................................................61

    BAB III METODE PENELITIAN

    3.1 Jenis Penelitian .............................................................................................62

    3.2 Prosedur Pengembangan ..............................................................................68

    3.3 Jadwal Pelaksanaan Penelitian .....................................................................71

    3.4 Validasi Ahli Kurikulum SD 2013 ..............................................................72

    3.5 Validasi Guru Kelas 1 Pelaksana Kurikulum SD 2013 ...............................72

    3.6 Instrumen Penelitian ....................................................................................73

    3.6.1 Teknik Pengumpulan Data ......................................................................73

    3.6.2 Teknik Analisis Data ...............................................................................74

    3.6.2.1 Data Kuantitatif .......................................................................................74

    3.6.2.2 Data Kualitatif .........................................................................................74

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiv

    Hal.

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    4.1 Analisis Kebutuhan .......................................................................................78

    4.1.1 Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan ....................................................78

    4.1.2 Pembahasan Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan ...............................82

    4.2 Deskripsi Produk Awal .................................................................................83

    4.2.1 Silabus .....................................................................................................84

    4.2.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) .............85

    4.3 Data Uji Coba dan Revisi Produk .................................................................89

    4.3.1 Data Validasi Pakar Kurikulum SD 2013 dan Revisi Produk .................89

    4.3.2 Data Validasi Guru SD yang Sudah Melaksanakan Kurikulum

    2013 dan Revisi Produk...........................................................................93

    4.4 Kajian Produk Akhir dan Pembahasan ..........................................................95

    4.4.1 Kajian Produk Akhir................................................................................95

    4.4.1.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik harian (RPPTH)...............95

    4.4.2 Pembahasan .............................................................................................98

    BAB V PENUTUP

    5.1 Kesimpulan ....................................................................................................101

    5.2 Keterbatasan Pengembangan .........................................................................102

    5.3 Saran .............................................................................................................102

    DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................104

    LAMPIRAN .......................................................................................................107

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xv

    DAFTAR TABEL

    Hal.

    Tabel 2.1 Identifikasi Kesenjangan Kurikulum ..................................................15

    Tabel 2.2 Penyempurnaan Pola Pikir ..................................................................17

    Tabel 2.3 Elemen Perubahan ...............................................................................20

    Tabel 3.3 Waktu Pelaksanaan Penelitian ............................................................71

    Tabel 3.4 Konversi Nilai Skala Lima ..................................................................75

    Tabel 3.5 Kriteria Skor Lima ..............................................................................77

    Tabel 4.1. Komentar Pakar Kurikulum 2013 dan Revisi ....................................92

    Tabel 4.2 Komentar Guru Kelas I SD dan Revisi ...............................................94

    Tabel 4.3 Rekapitulasi Nilai ................................................................................98

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xvi

    DAFTAR GAMBAR

    Hal.

    Gambar 2.4 Revisi Taksonomi Bloom .................................................................. 27

    Gambar 2.5 Model Desain Pengembangan Pembelajaran Kemp yang Direvisi ... 47

    Gambar 2.6 Kerangka Pikir................................................................................... 59

    Gambar 3.1 Gambar Langkah-langkah Prosedur Pengembangan

    Perangkat Pembelajaran Bord dan Gall ................................................................ 63

    Gambar 3.2 Gambar langkah prosedur pengembangan Perangkat

    Pembelajaran ......................................................................................................... 68

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xvii

    DAFTAR LAMPIRAN

    Hal.

    Lampiran 1 Surat Ijin Wawancara ......................................................................108

    Lampiran 2 Surat Pernyataan Wawancara ..........................................................109

    Lampiran 3 Hasil wawancara ..............................................................................110

    Lampiran 4 Data Mentah Validasi Pakar ............................................................112

    Lampiran 5 Data Mentah Validasi Guru ............................................................120

    Lampiran 6 Silabus Tema 4 Keluargaku .............................................................128

    Lampiran 7 Biodata Penulis ................................................................................170

    Lampiran 8 Perangkat Pembelajaran (cetak Terpisah) ......................................

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang Masalah

    Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

    suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa aktif. Keaktifan siswa

    diharapkan dapat mengembangkan potensi yang dimiliki untuk kepentingan

    individu dan masyarakat. Menurut Suyanto (2013: 1) pendidikan digunakan

    untuk mempersiapkan sumber daya manusia agar mampu menjadikan

    pembangunan yang lebih baik. Sumber daya manusia dapat diperbaiki melalui

    pendidikan di sekolah yang layak. Sekolah sebagai pelaksana pendidikan

    dalam proses pembelajarannya menggunakan acuan berupa kurikulum.

    Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 (dalam

    Permendikbud, 2013: 1) tentang Sistem Pendidikan Nasional, menyebutkan

    kurikulum merupakan seperangkat perencanaan serta pengaturan yang berisi

    tujuan, isi, serta bahan ajar yang digunakan sebagai pedoman untuk

    menyelenggarakan kegiatan pembelajaran yang digunakan untuk mencapai

    tujuan pendidikan. Perubahan kurikulum dilakukan pemerintah untuk

    memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia.

    Kurikulum yang digunakan akan menentukan tujuan dan pola

    kehidupan suatu negara. Menurut Arifin (2011: 1-2), kurikulum harus bersifat

    dinamis, yaitu kurikulum mengalami perubahan sesuai perkembangan zaman,

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 2

    ilmu pengetahuan dan teknologi, tingkat kecerdasan siswa, budaya, sistem

    nilai, serta kebutuhan masyarakat. Kurikulum yang dibutuhkan dalam dunia

    pendidikan saat ini adalah kurikulum yang mampu mengembangkan aspek

    kognitif, afektif, serta psikomotorik.

    Perubahan dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

    menjadi Kurikulum SD 2013 karena dalam Kurikulum SD 2013 mampu

    mengembangkan aspek kognitif, afektif, serta psikomotorik. Aspek kognitif

    merupakan aspek pengetahuan. Dalam taksonomi Bloom revisi, pengetahuan

    merupakan bagian dari pemahaman. Dalam tingkatannya pengetahuan

    memiliki tingkatan yang meruncing, tahap pengetahuan yang tertinggi adalah

    menganalisis.

    Menurut Basuki (2014: 12-15) kemampuan menganalisis memerlukan

    kemampuan untuk memahami dan menerapkan, sehingga hubungannya

    dengan asesmen semakin tinggi hirarki suatu konsep maka semakin sulit

    dalam membuat soal. Kurikulum SD 2013 menyeimbangkan antara sikap

    spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreatifitas, kerjasama dan kemampuan

    intelektual dan psikomotoriknya, sehingga pada kurikulum SD 2013 lebih

    menekankan pada pendidikan karakter. Dalam penyusunan pembelajaran

    kurikulum 2013 memerlukan suatu perencanaan.

    Menurut Banghart dan Trull 1973 (dalam Majid, 2014: 15)

    perencanaan merupakan awal dari semua proses yang rasional dan

    mengandung sifat optimisme yang didasarkan atas kepercayaan bahwa akan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 3

    dapat mengatasi berbagai macam permasalahan. Perencanaan berkaitan

    dengan penentuan apa yang akan dilakukan sebagai proses untuk menentukan

    kemana harus pergi dan mengidentifikasi semua hal yang diperlukan dengan

    cara yang efektif dan efisien. Menurut Cunningham (dalam Hamzah, 2007: 1)

    perencanaan adalah suatu cara yang digunakan untuk mengantisipasi dan

    menyeimbangkan suatu perubahan. Perencanaan dalam pelaksanaan

    pendidikan seharusnya mengacu pada peningkatan mutu pendidikan.

    Peningkatan mutu pendidikan di sekolah membutuhkan perangkat

    pembelajaran yang baik.

    Perangkat pembelajaran merupakan sekumpulan media atau sarana

    yang digunakan oleh siswa maupun guru dalam proses pembelajaran di kelas

    untuk memenuhi keberhasilan seorang guru dalam pembelajaran. Menurut

    Majid (2009: 21) perangkat pembelajaran terdiri dari silabus, Rencana

    Pelaksanaan Tematik Harian (RPPTH), instrumen penilaian, bahan ajar dan

    Lembar Kerja Siswa (LKS). Oleh karena itu, seorang guru harus

    mempersiapkan perangkat pembelajaran yang harus dilaksanakan dalam

    merencanakan program. Perangkat pembelajaran dapat memudahkan guru

    dalam menyampaikan pembelajaran kepada siswa. Hal ini mengakibatkan

    perangkat pembelajaran menjadi bagian dari Kurikulum SD 2013.

    Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013 (dalam Fadlilah, 2014: 148)

    menyatakan bahwa RPPTH adalah rencana pembelajaran yang dikembangkan

    secara rinci dari suatu materi pokok atau tema tertentu yang mengacu pada

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 4

    silabus. RPPTH mencakup: (1) data sekolah, muatan pelajaran, dan

    kelas/semester; (2) materi pokok; (3) alokasi waktu; (4) tujuan pembelajaran,

    Kompetensi Dasar (KD) dan indikator pencapaian kompetensi; (5) materi

    pembelajaran; (6)metode pembelajaran; (7) media, alat dan sumber belajar;

    (8) langkah-langkah kegiatan pembelajaran; dan (8) penilaian.

    RPPTH membantu guru dalam proses pembelajaran karena memuat

    tujuan dari pembelajaran dan pokok bahasan. RPPTH juga memuat tentang

    perencanaan bahan, perencanaan alat peraga, metode pengajaran dan

    prosedur-posedur pembelajaran. Minimal dengan guru membuat RPPTH guru

    mengerti materi yang akan disampaikan untuk peserta didik, sehingga guru

    akan lebih memahami materi yang disampaikan.

    RPPTH sesuai dengan Kurikulum SD 2013 harus dikuasai dengan

    baik oleh guru. Akan tetapi kenyataan berbeda, permasalahan banyak muncul

    di lapangan. Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu MI, S.Pd., guru kelas I

    di SD Negeri Gentan sebagai sekolah percobaan Kurikulum SD 2013 pada

    hari Sabtu tanggal 12 April 2014 pukul 10.00 sampai 11.00 WIB, diperoleh

    informasi bahwa guru masih mengalami kesulitan dalam mengembangkan

    perangkat pembelajaran yang mengacu pada Kurikulum SD 2013.

    Pengembangan perangkat pembelajaran Kurikulum SD 2013 membutuhkan

    dana banyak untuk membuat alat peraga yang membantu proses pembelajaran

    di kelas. Hal ini dikarenakan pada SD Negeri Gentan belum memiliki alat

    peraga yang dapat digunakan untuk mendukung proses pembelajaran di kelas.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 5

    Selain itu contoh perangkat pembelajaran yang sesuai dengan Kurikulum SD

    2013 sangat dibutuhkan, dikarenakan contoh perangkat pembelajaran yang

    disediakan di sekolah sangat sedikit.

    Perangkat pembelajaran di sekolah belum bisa digunakan sebagai

    acuan karena hanya asal jadi. SD Negeri Gentan memiliki RPPTH, akan tetapi

    belum tahu kebenarannya. Hal itu dikarenakan RPPTH yang telah dibuat

    belum dikritisi secara langsung oleh pakar kurikulum. Guru menceritakan

    bahwa pada saat penataran belum pernah dicontohkan cara membuat RPPTH

    yang baik, guru hanya diajak untuk membuat RPPTH. Dari pernyataan diatas,

    guru menginginkan agar diberikan pelatihan cara membuat RPPTH, alat

    pembelajaran, serta cara mengajar yang baik sesuai dengan karakteristik

    RPPTH yang mengacu pada Kurikulum SD 2013.

    Pemahaman guru mengenai Kurikulum SD 2013 hanya sejauh yang

    diberikan oleh dinas pendidikan. Sedangkan pemahaman mengenai

    pengembangan indikator terkait dengan perumusan indikator dan tujuan

    pembelajaran hanya sesuai dengan buku dan dikembangkan sendiri dengan

    menggunakan buku guru sebagai acuan pengembangan. Dalam pembelajaran

    yang berlangsung, Kurikulum SD 2013 menggunakan pendekatan tematik

    integratif dan pendekatan saintifik. Pendekatan tematik integratif dan

    pendekatan saintifik menurut pengetahuan guru adalah pendekatan dimana

    pembelajaran saling berkaitan, keterpaduan antar pelajaran sehingga apabila

    terjadi perpindahan muatan pelajaran tidak terasa. Sedangkan pendekatan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 6

    saintifik merupakan metode pembelajaran yang mengandung tiga ranah yang

    digunakan untuk membuat RPPTH.

    RPPTH yang digunakan dalam kurikulum 2013 menggunakan

    penilaian otentik. Penialaian otentik menurut guru adalah penilaian yang

    menjenuhkan. Hal ini dikarenakan guru masih kesulitan, tiap Kompetensi

    Dasar (KD) harus diturunkan dan penilaian tiap KD itu beda-beda. Selain itu

    guru masih sangat membutuhkan contoh rubrik penilaian nontes beserta

    rumus penilaian harus mendapat contoh dari dinas pendidikan. Penilaian

    nontes yang berkaitan dengan karakter masih belum dikuasai guru, begitu

    juga dengan pendidikan karakter. Guru mengatakan bahwa karakter

    membentuk siswa dari yang belum bisa manjadi bisa melalui tingkah laku

    siswa. Jenis karakter yang dikembangkan oleh Kementrian Pendidikan dan

    Kebudayaan Nasional hanya membuat teori karakter siswa saja bukan

    mendidik siswa dari dalam, sehingga kenyataan di lapangan Kementrian

    Pendidikan dan Kebudayaan Nasional hanya mengembangkan teori saja

    belum sampai merasuk ke dalam pribadi siswa.

    Berdasarkan kenyataan tersebut, peneliti mencoba untuk membuat dan

    mengembangkan produk perangkat pembelajaran yang terintegrasi dengan

    pendidikan karakter berupa RPPTH pada subtema 4 Kebersamaan Dalam

    Keluarga kelas I semester gasal untuk membantu siswa dalam menanamkan

    nilai karakter yang mengacu pada Kurikulum SD 2013.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 7

    1.2 Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti merumuskan permasalahan

    sebagai berikut:

    1.2.1 Bagaimana prosedur pengembangan perangkat pembelajaran subtema

    4 Kebersamaan Dalam Keluarga mengacu Kurikulum SD 2013 untuk

    siswa kelas satu (1) Sekolah Dasar?.

    1.2.2 Bagaimana kualitas produk perangkat pembelajaran subtema 4

    Kebersamaan Dalam Keluarga mengacu Kurikulum SD 2013 untuk

    siswa kelas satu (1) Sekolah Dasar?.

    1.3 Tujuan Penelitian

    Sesuai dengan permasalahan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah

    sebagai berikut:

    1.3.1 Untuk memaparkan prosedur pengembangan perangkat pembelajaran

    subtema 4 Kebersamaan Dalam Keluarga mengacu Kurikulum SD

    2013 untuk siswa kelas satu (1) Sekolah Dasar.

    1.3.2 Untuk mendeskripsikan kualitas produk prosedur perangkat

    pembelajaran subtema 4 Kebersamaan Dalam Keluarga mengacu

    Kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas satu (1) Sekolah Dasar.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 8

    1.4 Manfaat Penelitian

    Penelitian pengembangan ini diharapkan bermanfaat bagi:

    1.4.1 Bagi peneliti

    Dapat memperoleh pengalaman pengembangan perangkat

    pembelajaran subtema 4 Kebersamaan Dalam Keluarga mengacu

    Kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas satu (1) Sekolah Dasar.

    1.4.2 Bagi guru

    Memberikan inspirasi pengembangan perangkat pembelajaran subtema

    4 Kebersamaan Dalam Keluarga mengacu Kurikulum SD 2013 untuk

    siswa kelas satu (1) Sekolah Dasar.

    1.4.3 Bagi siswa

    Perangkat pembelajaran ini membantu siswa kelas satu (1) Sekolah

    Dasar dalam proses melakukan pembelajaran pada subtema 4

    Kebersamaan Dalam Keluarga mengacu Kurikulum SD 2013 agar

    siswa menjadi lebih aktif sehingga dapat meningkatkan proses

    pembelajaran dan hasil belajar.

    1.4.4 Bagi sekolah

    Dapat menambah bahan bacaan pengembangan perangkat

    pembelajaran subtema kebersamaan dalam keluarga mengacu

    kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas satu (1) Sekolah Dasar.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 9

    1.4.5 Bagi Prodi PGSD

    Memberi inspirasi untuk memproduksi mahasiswa yang kreatif dan

    memiliki karakter Universitas Sanata Dharma dan dapat menambah

    acuan untuk mengembangkan produk yang lain.

    1.5 Batasan Istilah

    1.5.1 Penguatan pendidikan karakter adalah sebuah usaha sadar untuk

    mendidik atau mewujudkan kebajikan yaitu kualitas siswa yang baik

    secara objektif agar dapat mengambil keputusan dengan dan

    mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka

    dapat menjadi individu yang baik bagi perseorangan dan dapat

    memberikan kontribusi yang positif kepada lingkungannya

    1.5.2 Kemampuan berfikir tingkat tinggi adalah kemampuan yang

    dikembangkan oleh Bloom melalui tahap sebagai berikut C1

    (mengingat), C2 (memahami), C3 (mengaplikasikan), C4

    (menganalisis), C5 (mengevaluasi) dan C6 (mencipta). Kemampuan

    berpikir tingkat tinggi merupakan proses berpikir kognitif yang

    digunakan untuk membantu siswa dalam mengembangkan pengetahuan

    kedalam 3 aspek mulai dari aspek analisa, aspek evaluasi dan aspek

    mencipta.

    1.5.3 Pendekatan tematik integratif adalah pendekatan pembelajaran yang

    dalam prosesnya memadukan berbagai kompetensi dan berbagai macam

    pelajaran menjadi satu tema.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 10

    1.5.4 Pendekatan saintifik adalah suatu proses dalam pembelajaran yang lebih

    mengutamakan pada pengamatan, penalaran, penemuan, pengabsahan,

    dan penjelasan tentang suatu kebenaran.

    1.5.5 Penilaian otentik merupakan suatu bentuk tugas yang menghendaki

    siswa untuk menunjukkan kinerja di dunia nyata secara bermakna dan

    merupakan penerapan esensi pengetahuan dan ketrampilan

    1.5.6 Perangkat Pembelajaran

    Perangkat pembelajaran adalah RPPTH beserta lampirannya yang terdiri

    dari LKS, media pembelajaran, Instrumen penilaian yang berupa soal

    dan kunci jawaban serta tugas dan rubrik penilaian, serta materi ajar.

    1.6 Spesifikasi Produk yang Dikembangkan

    1.6.1 Komponen RPPTH yang disusun lengkap.

    1.6.2 RPPTH disusun dengan memperhatikan keutuhan perkembangan

    pribadi siswa (intelektual, keterampilan, sikap sosial, dan sikap

    spiritual) yang nampak dalam perumusan indikator dan tujuan

    pembelajaran.

    1.6.3 RPPTH disusun dengan pendekatan tematik integratif.

    1.6.4 RPPTH disusun berbasis aktivitas siswa dengan menerapkan

    pendekatan saintifik.

    1.6.5 Penilaian dalam RPPTH menggunakan penilaian otentik.

    1.6.6 RPPTH disusun sesuai dengan ketentuan EYD.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 11

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    2.1 Kajian Pustaka

    2.1.1 Kurikulum SD 2013

    2.1.1.1 Pengertian Kurikulum SD 2013

    Menurut Echols (dalam Siregar Evelin dan Hatini Nara, 2010: 61)

    kurikulum merupakan suatu sistem dalam dunia pendidikan yang bersifat

    dinamis. Hal ini disebabkan karena kurikulum mengikuti perubahan zaman.

    Kurikulum selalu mengembangkan sistem pendidikan dari tahun ketahun

    untuk memperbaiki sistem pendidikan di Indonsia. Secara etismologi

    kurikulum berasal dari Bahasa Inggris curriculum yang berarti rencana

    pembelajaran.

    Menurut Hasibun (dalam Siregar dan Hatini Nara, 2010: 61)

    mengemukakan bahwa curriculum berasal dari kata curere yang memiliki

    arti berlari cepat, maju dengan cepat, merambat, tergesa-gesa, menjelajahi,

    menjalani, dan berusaha untuk. Kurikulum memiliki arti lain yaitu jarak

    yang harus ditempuh oleh seorang pelari. Selanjutnya istilah kurikulum

    digunakan dalam dunia pendidikan.

    Para ahli menafsirkan kurikulum berbeda dengan makna yang

    sebenarnya namun ada kesamaan, bahwa kurikulum berhubungan erat

    dengan usaha mengembangkan siswa sesuai dengan tujuan yang ingin

    dicapai (Wina, 2008: 3). Webster’s (dalam Siregar dan Hatini Nara, 2010:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 12

    61) mengatakan bahwa kurikulum merupakan sejumlah mata pelajaran yang

    harus dikuasai oleh siswa untuk memperoleh ijazah atau naik kelas.

    Robert M. Hutchins (dalam Wina, 2008: 4) menyatakan bahwa The

    curriculum should include grammar, reading, theoretic and logic, and

    mathematic, and a addicional at the secondary level introduce the great

    books of the western world. David Pratt (dalam Burhan, 2011: 8)

    menyatakan bahwa kurikulum merupakan seperangkat organisasi dalam

    dunia pendidikan formal.

    Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 (dalam Permendikbud,

    2013: 1) tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa

    kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,

    dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman

    penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan

    tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua dimensi kurikulum, yang

    pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan

    pelajaran, sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk

    kegiatan pembelajaran. Praktisi pendidikan mengatakan bahwa kurikulum

    merupakan suatu usaha untuk menyampaikan asas-asas dan ciri-ciri yang

    penting dari suatu rencana dalam bentuk yang sedemikian rupa, sehingga

    dapat dilaksanakan guru di sekolah (Siregar, 2010: 61).

    Dari pernyataan para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa

    kurikulum merupakan usaha yang harus dilakukan dan ditempuh siswa

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 13

    untuk menempuh semua mata pelajaran yang ada untuk memperoleh ijazah

    pada tiap tahapan pendidikan.

    2.1.1.2 Rasional Kurikulum SD 2013

    Perkembangan kurikulum tidak selamanya dapat berjalan dengan

    lancar. Kurikulum selalu diadakan evaluasi, dicari kelebihan dan

    kekurangan sehingga kurikulum digunakan untuk meningkatan mutu

    pendidikan. Dalam pengembangan Kurikulum SD 2013 terdapat beberapa

    faktor yang mempengaruhi perubahan kurikulum antara lain faktor internal

    dan faktor eksternal.

    Menurut Kunandar (2013: 22) faktor yang pertama adalah faktor

    internal. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam negara

    penyelenggara kurikulum. Adapun faktor internal tersebut antara lain terkait

    dengan tuntuntan pendidikan yang mengacu pada 8 Standar Nasional

    Pendidikan yang meliputi: Standar Isi, Standar Proses, Standar Kompetensi

    Lulusan (SKL), Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Standar Sarana

    dan Prasarana, Standar Pengelolaan, Standar Pembiayaan, dan Standar

    Penilaian Pendidikan. Tantangan internal lainnya yang berkaitan dengan

    perkembangan penduduk Indonesia yang dapat dilihat dari pertumbuhan

    penduduk usia produktif.

    Menurut Permendikbud (2013: 1-2) tantangan internal mengenai

    delapan standar nasional pendidikan maka berbagai upaya kegiatan

    dicanangkan pemerintah untuk menjadikan sistem pendidikan menjadi lebih

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 14

    maju dan pada akhirnya akan mencapai kedelapan standar pendidikan yang

    telah ditetapkan oleh pemerintah. Berdasarkan tantangan internal yang

    berkaitan dengan perkembangan penduduk,Sumber Daya Manusia (SDM)

    usia produktif yang melipah apabila memiliki potensi dan keterampilan

    yang memadai akan menjadi modal pembangunan yang baik. Sebaliknya

    apabila SDM yang besar ini tidak memiliki potensi dan keterampilan yang

    baik maka hanya akan menjadi beban bagi pembangunan negara. Oleh

    sebab itu SDM usia produktif yang banyak sebaiknya memiliki

    keterampilan dan potensi yang baik agar tidak menjadi beban bagi suatu

    negara. Hal ini dapat terwujud melalui pendidikan.

    Selain tantangan internal terdapat tantangan eksternal yang dapat

    mempengaruhi perkembangan kurikulum disuatu negara. Menurut

    Kunandar (2013: 23), tantangan eksternal itu berkaitan dengan arus

    globalisasi dan berbagai isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup,

    kemajuan teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya,

    dan perkembangan pendidikan di tingkat internasional. Arus globalisasi

    dapat menggeser pola hidup masyarakat dari masyarakat tradisional menjadi

    manusia modern. Tantangan eksternal terkait dengan pergeseran kekuatan

    ekonomi dunia, pengaruh dan imbas teknosains serta mutu, investasi, dan

    transformasi bidang pendidikan. Apabila siswa hanya dititik beratkan pada

    pelajaran saja maka siswa akan jenuh. Akibat dari kejenuhan ini akan

    mengakibatkan fenomena negatif dalam kalangan siswa. Oleh karena itu

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 15

    diharapkan Kurikulum SD 2013 mampu memberikan jawaban atas masalah

    yang dihadapi bangsa Indonesia dimasa depan (Permendikbud, 2013: 2).

    Perubahan dan pengembangan kurikulum diperlukan karena adanya

    kesenjangan antara kurikulum yang berlaku sekarang KTSP dengan

    kurikulum yang berlaku dimasa depan yaitu Kurikulum SD 2013.

    Kesenjangan KTSP dengan Kurikulum SD 2013 dapat dilihat pada tabel 2.1

    dibawah ini (Mulyasa, 2013: 61-63).

    KONDISI SAAT INI KONSEP IDEAL

    A. KOMPETENSI LULUSAN

    1 Belum sepenuhnya menekankan pendidikan karakter

    1 Berkarakter mulia

    2 Belum menghasilkan keterampilan sesuai kebutuhan

    2 Keterampilan yang relevan

    3 Pengetahuan-pengetahuan lepas 3 Pengetahuan-pengetahuan terkait

    B. MATERI PEMBELAJARAN

    1 Belum relevan dengan kompetensi yang dibutuhkan

    1 Relevan dengan materi yang dibutuhkan

    2 Beban belajar terlalu berat 2 Materi esensial

    3 Terlalu luas, kurang mendalam 3 Sesuai dengan tingkat perkembangan anak

    C. PROSES PEMBELAJARAN

    1 Berpusat pada guru 1 Berpusat pada siswa

    2 Proses pembelajaran focus buku teks 2 Sifat pembelajaran yang kontekstual

    3 Buku teks hanya memuat materi

    bahasan

    3 Buku teks memuat materi dan proses

    pembelajaran, sistem penilaian serta

    kompetensi yang diharapkan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 16

    KONDISI SAAT INI KONSEP IDEAL

    D. PENILAIAN

    1 Menekankan aspek kognitif 1 Menekankan aspek kognitif, afektif,

    psikomotorik secara proposional

    2 Tes menjadi cara penilaian yang

    dominan

    2 Penilaian tes pada portofolio saling

    melengkapi

    E. PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

    1 Memenuhi kompetensi profesi saja 1 Memenuhi kompetensi profesi,

    pedagogi, sosial, dan personal

    2 Fokus pada ukuran kinerja PTK 2 Motivasi mengajar

    F. PENGELOLAAN KURIKULUM

    1 Satuan pendidikan mempunyai

    pembebasan dalam pengelolaan

    kurikulum

    1 Pemerintah pusat dan daerah

    memiliki kendali kualitas dalam

    pelaksanaan kurikulum di tingkat

    satuan pendidikan

    2 Masih terdapat kecenderungan

    satuan pendidikan menyususn

    kurikulum tanpa mempertimbangkan

    kondisi satuan pendidikan,

    kebutuhan siswa, dan potensi

    daerah.

    2 Satuan pendidikan mampu

    menyusun kurikulum dengan

    mempertimbangkan kondisi satuan

    pendidikan, kebutuhan siswa, dan

    potensi daerah

    3 Pemerintah hanya menyiapkan

    sampai standar isi mata pelajaran

    3 Pemerintah menyiapkan semua

    komponen kurikulum sampai buku

    teks dan pedoman

    Tabel. 2.1 Identifikasi Kesenjangan Kurikulum

    Tantangan-tantangan dan kesenjangan yang ada dihadapi oleh negara

    penyelenggara kurikulum, maka perlu penyempurnaan pola pikir.

    Penyempurnaan pola pikir merupakan salah satu elemen perubahan

    kurikulum. Pada Kurikulum SD 2013 dapat dilihat bahwa pola

    pembelajaran yang pada kurikulum sebelumnya berpusat pada guru menjadi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 17

    pembelajaran berpusat pada siswa. Sedangkan pola penyampaian materi

    pembelajaran dari satu arah yaitu penyampaian materi dari guru ke siswa

    diubah menjadi pembelajaran interaktif yaitu pembelajaran dimana guru,

    siswa, masyarakat, lingkungan masyarakat, dan sumber belajar lainnya

    saling berinteraksi. Siswa dapat memperoleh ilmu dari siapa saja dan

    dimana saja yang dapat dihubungkan dengan jejaring internet pada pola

    pembelajarannya. Hal ini mengubah pola pembelajaran terisolasi menjadi

    pembelajaan secara jejaring. Pola pembelajaran siswa yang pasif diubah

    menjadi pembelajaran aktif yang diperkuat dengan model pembelajaran

    sains, dimana siswa aktif dalam menemukan informasi baru tanpa guru

    menyampaikan materi terlebih dahulu. (Permendikbud, 2013: 2-3).

    Sejalan dengan itu, perlu dilakukan penyempurnaan pola pikir dan

    penggunaan pendekatan baru dalam perumusan Standar Kompetensi

    Lulusan (SKL). Menurut Mulyasa (2013: 63) perumusan SKL di dalam

    Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) 2004 dan KTSP 2006 yang

    diturunkan dari Standar Isi (SI) harus diubah menjadi perumusan yang

    diturunkan dari kebutuhan. Penyempurnaan pola pikir perumusan kurikulum

    dapat dilihat di Tabel 2.2.

    No. KBK 2004 KTSP 2006 Kurikulum SD 2013

    1. Standar Kompetensi Lulusan

    diturunkan dari Standar Isi

    Standar Kompetensi Lulusan

    diturunkan dari kebutuhan

    2. Standar Isi dirumuskan

    berdasarkan Tujuan Mata

    Pelajaran (Standar Kompetensi

    Standar Isi diturunkan dari Standar

    Kompetensi Lulusan melalui

    Kompetensi Inti yang bebas mata

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 18

    Lulusan Mata Pelajaran) yang

    dirinci menjadi Standar

    Kompetensi dan Kompetensi

    Dasar Mata Pelajaran

    pelajaran

    3. Pemisahan antara mata pelajaran

    pembentukan sikap, pembentukan

    keterampilan, dan pembentukan

    pengetahuan

    Semua mata pelajaran harus

    berkontribusi terhadap pembentukan

    sikap, keterampilan, dan pengetahuan

    4. Kompetensi diturunkan dari mata

    pelajaran

    Mata pelajaran diturunkan dari

    kompetensi yang ingin dicapai

    5. Mata pelajaran lepas satu dengan

    yang lain, seperti sekumpulan

    mata pelajaran terpisah

    Semua mata pelajaran diikat oleh

    Kompetensi Inti (tiap kelas)

    Tabel 2.2 Penyempurnaan Pola Pikir

    Pola penyempurnaan kurikulum dapat berjalan selaras apabila

    mempertimbangkan faktor perubahan pasa kurikulum. Faktor perubahan

    kurikulum salah satunya adalah penguatan tata kelola kurikulum.

    Pelaksanaan kurikulum menempatkan kurikulum sebagai daftar mata

    pelajaran. Pendekatan Kurikulum SD 2013 untuk SD/MI diubah dan

    disesuaikan dengan KTSP. Oleh karena itu dalam Kurikulum SD 2013

    dilakukan penguatan dalam tata kelola seperti tata kerja guru yang bersifat

    individual diubah menjadi tata kerja yang bersifat kolaboratif yaitu guru

    harus mampu bekerjasama satu dengan yang lainnya dalam menciptakan

    pembelajaran yang baru.

    Pada Kurikulum SD 2013 penguatan manajeman sekolah diperlukan

    untuk memberikan penguatan melalui kemampuan manajemen kepala

    sekolah sebagai pimpinan kependidikan (educational leader). Kemudian,

    penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen dan proses

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 19

    pembelajaran. Faktor selanjutnya adalah penguatan materi, dilakukan

    dengan cara pendalaman dan perluasan materi yang relevan bagi siswa.

    Dalam penguatan materi siswa diberikan materi yang mendalam dan sesuai

    dengan tingkatan penguasaan materi yang akan disampaikan.

    Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam

    perkembangan kurikulum mempertimbangkan beberapa faktor diantaranya

    adalah faktor eksternal dan faktor internal. Sejalan dengan faktor di atas

    maka diperlukan pemyempurnaan pola pikir guna memperbaiki kualitas

    dalam pengajaran sehingga proses pembelajaran dapat berjalan secara

    efektif dan efisien. Penyempurnaan pola pikir itu berasal dari siswa, guru,

    dan cara penyampaian materi. Penyempurnaan pola pikir harus disesuaikan

    dengan tata kelola kurikulum. Tata kelola kurikulum merupakan faktor yang

    mendukung keberhasilan penerapan kurikulum yang diterapkan di sekolah,

    karena ini mencakup dua elemen yang penting yaitu bagaimana merubah

    tata kelola guru dan tata kelola sekolah.

    2.1.1.3 Elemen Kurikulum SD 2013

    Pada Kurikulum SD 2013 terdapat beberapa elemen yang dimulai

    dengan penataan terhadap empat elemen standar nasional yaitu Standar

    Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Isi (SI), Standar Proses, dan Standar

    Penilaian. Elemen perubahan Kurikulum SD 2013 dapat dilihat pada elemen

    kompetensi lulusan, kedudukan mata pelajaran, pendekatan, Struktur

    kurikulum, Proses pembelajaran, penilaian, dan ekstrakulikuler.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 20

    Berdasarkan elemen-elemen perubahan kurikulum di atas merupakan salah

    satu upaya untuk menata ulang sistem nasional pendidikan nasional yang

    ada di negara Indonesia guna memperbaiki mutu pendidikan agar menjadi

    lebih baik.

    Standar Kompetensi Lulusan merupakan salah satu dari 8 (delapan)

    standar nasional pendidikan sebagaimana yang ditetapkan dalam Pasal 35

    Ayat (1) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

    Nasional. Kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan

    yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan, yang akan menjadi

    acuan bagi pengembangan kurikulum dalam rangka mewujudkan tujuan

    pendidikan nasional. Elemen perubahan tersebut dapat dilihat pada diagram

    elemen perubahan (Mulyasa, 2013: 77-79).

    ELEMEN DESKRIPSI

    SD

    Kompetensi

    Lulusan

    Adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard

    skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan,

    dan pengetahuan

    Kedudukan

    mata pelajaran

    (ISI)

    Kompetensi yang semula diturunkan dari matapelajaran

    berubah menjadi mata pelajaran dikembangkan dari

    kompetensi.

    Pendekatan

    (ISI)

    Kompetensi dikembangkan melalui:

    Tematik terpadu dalam semua mata pelajaran

    Struktur

    Kurikulum

    (Mata

    Pelajaran dan

    alokasi waktu)

    a. Holistik dan integratif berfokus kepada alam, sosial, dan budaya

    b. Pembelajaran dilaksanakan dengan pendekatan sains c. Jumlah mata pelajaran dari 10 menjadi 6 d. Jumlah jam bertambah 4 JP/minggu akibat perubahan

    pendekatan pembelajaran

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 21

    ELEMEN DESKRIPSI

    SD

    Proses

    pembelajaran

    a. Standar proses yang semula terfokus pada eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi dilengkapi dengan mengamati,

    menanya, mengolah, menalar, menyajikan,

    menyimpulkan, dan mencipta.

    b. Belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di lingkungan sekolah dan masyarakat

    c. Guru bukan satu-satunya sumber belajar. d. Sikap tidak diajarkan secara verbal, tetapi melalui contoh

    dan teladan

    Tematik dan terpadu

    Penilaian

    a. Penilaian berbasis kompetensi b. Pergeseran dari penilaian melalui tes (mengukur

    komptensi pengetahuan berdasarkan hasil saja), menuju

    penilaian otentik (mengukur semua kompetensi sikap,

    keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan

    hasil)

    c. Memperkuat PAP (Penilaian Acuan Patokan) yaitu pencapaian hasil belajar didasarkan pada posisi skor

    yang diperolehnya terhadap skor ideal (maksimal)

    d. Penilaian tidak hanya pada level KD, tetapi juga pada kompetensi inti dan SKL

    e. Mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat siswa sebagai instrument utama penilaian

    Ekstrakurikuler

    a. Pramuka (wajib) b. UKS c. PMR d. Bahasa Inggris

    Tabel 2.3 Tabel Elemen Perubahan

    Berdasarkan elemen perubahan di atas dapat disimpulkan bahwa

    Kurikulum SD 2013 menata ulang Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang

    telah berlaku sehingga menjadi penyempurnaan bagi pendidikan nasional.

    2.1.1.4 Karakteristik Kurikulum SD 2013

    Kurikulum SD 2013 memiliki beberapa karakteristik yang

    membedakan dengan kurikulum yang lainnya. Kurikulum SD 2013 lebih

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 22

    mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan

    sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerjasama dengan kemampuan intelektual

    dan psikomotorik. Sarana yang digunakan dalam penyelenggaraan

    Kurikulum SD 2013 antara lain adalah sekolah. Sekolah menjadi bagian dari

    masyarakat yang memberikan pengalaman belajar terencana dimana siswa

    menerapkan yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan

    masyarakat sebagai sumber belajar.

    Siswa dikembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta

    menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat. Memberi

    waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap,

    pengetahuan, dan keterampilan merupakan salah satu karakteristik dalam

    Kurikulum SD 2013. Pada kompetensi Kurikulum SD 2013 dinyatakan

    dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam

    kompetensi dasar matapelajaran. Selain itu kompetensi inti kelas menjadi

    unsur pengorganisasi (organizing elements) kompetensi dasar, dimana

    semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk

    mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti. Sejalan

    dengan itu, kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip

    akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched)

    antar mata pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan

    vertikal) (Permendikbud, 2013: 3-4).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 23

    Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa karakteristik

    Kurikulum SD 2013 adalah ciri khas yang membedakan Kurikulum SD

    2013 dengan kurikulum yang lainnya. Karakteristik tersebut mulai dari

    kompetensi lulusan yang diharapkan, kompetensi dasar yang dikembangkan

    dalam Kurikulum SD 2013 dan penyeimbangan antara kemampuan

    kognitifnya dan kemampuan afektif, sosial maupun spiritualnya.

    2.1.1.5 Tujuan Pengembangan Kurikulum SD 2013

    Pengembangan kurikulum difokuskan pada pembentukkan

    kompetensi dan karakter yang dimiliki oleh siswa berupa paduan

    pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang dapat didemonstrasikan siswa

    sebagai wujud pemahaman terhadap konsep yang dipelajarinya secara

    kontekstual. UU no 20 tahun 2003 bagian umum dikatakan bahwa: “Strategi

    pembangunan pendidikan nasional dalam undang-undang ini meliputi:

    …….. 2. Pengembangan dan pelaksanaan kurikulum berbasisi kompetensi

    ,……” dan pada penjenjelasannya pasal 35, bahwa “Kompetensi lulusan

    merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,

    pengetahuan, dan ketrampilan sesuai dengan standar nasional yang telah

    disepakati”. Maka diadakan perubahan kurikulum dengan tujuan untuk

    “melanjutkan pengembangan kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah

    dirintis pada tahun 2004 dengan mencakup kompetensi sikap, pengetahuan,

    dan ketrampilan secara terpadu” (Mulyasa, 2013: 65).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 24

    Dengan demikian Kurikulum SD 2013 bertujuan untuk

    mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup

    sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif,

    dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat,

    berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia (Permendikbud, 2013: 4).

    2.1.1.6 Landasan Pengembangan Kurikulum SD 2013

    Mulyasa, (2013:64) pengembangan kurikulum dilandasi oleh

    beberapa landasan yaitu landasan filosofis, landasan Yuridis, dan landasan

    Konsptual. Pertama, landasan Filosofis pancasila yang memberikan

    berbagai prinsip dasar dalam pembangunan pendidikan. Filosofi pendidikan

    yang berbasis pada nilai-nilai luhur, nilai akademik, kebutuhan siswa,

    maupun masyarakat.

    Kunandar (2013: 31-32) menyebutkan landasan filosofis

    menentukan kulaitas siswa yang akan dicapai kurikulum, proses

    pembelajaran, posisi siswa, penilaian hasil belajar, hubungan siswa dengan

    masyarakat sekitar. Landasan filosofis digunakan untuk memberikan dasar

    bagi potensi siswa menjadi manusia berkualitas sesuai dengan tujuan

    pendidikan. Secara spesifik tujuan pengembangan kurikukum untuk

    menghasilkan manusia berkualitas.

    Kedua, landasan yuridis meliputi 1) RPJMM 2010-2014 sektor

    pendidikan, tentang perubahan metodologi pembelajaran dan penataan

    kurikulum, 2) PP No.19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan, 3)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 25

    INPRES NO.1 tahun 2010 tentang percepatan pelaksanaan prioritas

    pembangunan nasional, penyempurnaan kurikulum dan metode

    pembelajaran aktif berdasrkan nilai-nilai budaya bangsa untuk membentuk

    daya saing dan karakter bangsa, (Mulyasa, 2013: 64).

    Ketiga, landasan konseptual meliputi: 1) Relevansi pendidikan (link

    and match), 2) Kurikulum berbasis kompetensi, dan karakter, 3)

    Pembelajaran kontkstual (contextual teaching and learning), 4)

    Pembelajaran aktif (student active learning), 5) Penilaian yang valid, utuh,

    dan menyeluruh. (Mulyasa, 2013: 64-65).

    Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa landasan

    pengembangan kurikulum itu ada tiga yaitu landasan filosofi, landasan

    yuridis, dan landasan konseptual. Landasan tersebut digunakan sebagai

    acuan dalam pelaksanaan kurikulum di suatu negara.

    2.1.1.7 Pengembangan Struktur Kurikulum

    Kurikulum SD 2013 mengembangkan struktur kurikulum mencakup

    tiga langkah kegiatan yaitu mengidentifikasi kompetensi, mengembangkan

    struktur kurikulum, dan mendeskripsikan mata pelajaran. Dalam identifkasi

    masalah yang berkaitan dengan Kurikulum SD 2013 terdapat delapan

    sumber yaitu 1) Daftar yang ada (exiting list), 2) Menerjemahkan mata

    pelajaran (course translation), 3) Menerjemahkan mata pelajaran dengan

    perlindungan (course translation with safeguard), 4) Analisis taksonomi

    (taxonomi analysis), 5) Masukkan dari profesi (input fron the profesion), 6)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 26

    Membangun teoriti (theoretical constructs), 7) Masukan siswa daan

    masyarakat (input fron clients, including pupils and community), 8) Analisis

    tugas (task analysis).

    Struktur Kurikulum SD 2013 yang berbasis karakter dan kompetensi

    untuk sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan sekolah menengah

    atas, serta sekolah mnengan kejuruan juga disajikan dalam materi uji publik

    Kurikulum SD 2013. Pada sekolah dasar akan menyajikan 6 mata pelajaran

    meliputi pendidikan agama, pendidikan pancasila dan kewarganegaraan,

    Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS menjadi 8 mata pelajaran dengan

    ditambah seni budaya dan prakarya serta pendidikan Olahraga dan

    Kesehatan (Permendikbud, 2013: 6).

    2.1.2 Berpikir Tingkat Tinggi

    Berpikir tingkat tinggi adalah proses kognitif yang berguna untuk

    mengembangkan pengetahuan siswa. Berpikir tingkat tinggi menjadi ciri

    khas dalam Kurikulum SD 2013, menurut Benyamin. S Bloom (dalam

    Wendie 2013: 17). Benyamin Bloom, menggolongkan tujuan pendidikan

    menjadi tiga ranah yaitu ranah kognitif (menalar atau “cipta”), ranah afektif

    (“rasa”), dan ranah psikomotor (gerak atau “karya”). Taksonomi Bloom

    memuat dimensi proses kognitif mulai dari tingkat rendah sampai tingkat

    tinggi yaitu, 1) Tahap mengingat; 2) Tahap memahami; 3) Tahap

    mengaplikasikan; 4) Tahap menganalisis; 5) Tahap mengevaluasi; 6) Tahap

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 27

    mencipta. Kemampuan berfikir Taksonomi Bloom dapat digambarkan

    sebagai berikut:

    2.4 Gambar revisi taksonomi Bloom

    Taksonomi Bloom (dalam Anderson 2010: 43) memuat dimensi

    proses kognitif. Pada tahap mengingat dapat dikatakan dengan mengambil

    pengetahuan dari memori jangka panjang. Dalam tahap memahami siswa

    mulai mengkonstruksi makna dari materi pembelajaran, termasuk apa yang

    diucapkan, ditulis, dan digambar oleh guru. Sedangkan dalam tahap

    mengaplikasikan, siswa mulai menerapkan atau menggunakan suatu

    prosedur dalam keadaan tertentu. Kemudian tahap menganalisis dimana

    siswa bisa memecah-mecah materi jadi bagian-bagian penyusunnya dan

    menentukan hubungan-hubungan antar bagian itu dan hubungan antara

    bagian-bagian tersebut dan keseluruhan struktur atau tujuan. Tahap

    mengevaluasi, pada tahap ini siswa sudah bisa mengambil keputusan

    berdasarkan kriteria. Tahap sintesis atau mencipta siswa sudah bisa

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 28

    memadukan bagian-bagian untuk membentuk sesuatu yang baru atau untuk

    membuat suatu produk yang orisinal.

    Aspek kemampuan berpikir tingkat tinggi meliputi: aspek analisa,

    aspek evaluasi, dan aspek mencipta sebagai pedoman berpikir. Salah satu

    karakter belajar abad ke-21, adalah Critical thinking and problem solving,

    pada karakter ini siswa diminta untuk berpikir untuk berusaha menggunakan

    kemampuan yang dimilikinya untuk berusaha menyelesaikan suatu masalah

    yang dialaminya dengan mandiri, siswa juga memiliki kemamapuan untuk

    menyususn, mengungkapkan, menganalisa, dan menyelesaikan masalah.

    Siswa yang mampu memecahkan suatu masalah yang mewakili kejadian

    yang nyata, sebenarnya dia telah terlibat dalam perilaku berpikir.

    Pencapaian pemecahan suatu masalah mengakibatkan siswa belajar sesuatu

    yang dapat di generalisasikan pada masalah yang lain. Dalam hal ini siswa

    telah mencapai suatu kemampuan baru yang didapatkan dari berpikir atau

    aturan tingkat tinggi. Berpikir rasional dan berpikir kritis adalah suatu

    perwujudan dari perilaku belajar terutama yang berkaitan dengan

    pemecahan masalah. Berpikir rasional siswa dituntut untuk menggunakan

    logika dalam menentukan sebab-akibat, menganalisis, menarik kesimpulan,

    dan bahkan menciptakan hukum teoritis. Sedangkan dalam berpikir kritis,

    siswa dituntut untuk menggunakan strategi kognitif tertentu yang tepat

    untuk menguji keandalan gagasan pemecahan masalah dan mengatasi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 29

    kekurangan maupun kelebihannya. Jadi Kurikulum SD 2013 ini bertujuan

    mendorong siswa utuk berpikir tingkat tinggi, rasional, dan kritis.

    2.1.3 Pendidikan Karakter

    2.1.3.1 Pengertian Pendidikan Karakter

    Pada Kurikulum SD 2013 menekankan pada pendidikan karakter.

    Pendidikan karakter berasal dari dua kata yaitu pendidikan dan karakter.

    Menurut UU No 20 tahun 2003 (dalam Permendikbud, 2013: 1) menyatakan

    bahwa pendidikan merupakan upaya sadar dan terencana dalam proses

    pembimbingan pembelajaran bagi individu agar tumbuh berkembang

    menjadi manusia yang mandiri, bertanggung jawab, kreatif, berilmu, sehat,

    dan berakhlak (karakter) mulia. Pendidikan nasional mengemban misi untuk

    menjadikan manusia yang sempurna yaitu membangun jati diri bangsa.

    Sistem pendidikan yang baik memiliki materi yang holistik dan ditopang

    oleh pengelolaan dan pelaksanaan yang baik sehingga pendidikan nasional

    harus bermutu dan berkarakter. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa

    pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana yang dilakukan untuk

    membimbing individu menjadi pribadi yang bermartabat.

    Karakter berasal dari bahasa inggris character, Yunani eharassein

    yang bererti mengukir, melukis, memahat, atau menggoreskan (Echols dan

    Shadily, 1995: 214) (dalam Maksudin, 2013)). Menurut Kamus Besar

    Bahasa Indonesia belum memasukkan kata karakter kedalam yang hanya

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 30

    ada hanyalah kata watak yang berarti sifat batin manusia yang

    mempengaruhi segenap pikiran dan tingkah laku, budi pekerti dan tabiat.

    Pengertian menurut Pusat Bahasa Depdiknas, karakter adalah

    bawaan hati jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat,

    temperamental, watak. Pusat Bahasa Depdiknas mengatakan bahwa orang

    yang berkarakter merupakan orang yang memiliki kepribadian, berperilaku,

    bersifat, bertabiat, dan mempunyai watak yang menjadi ciri khas yang dapat

    digunakan untuk membedakan diri dengan orang lain.

    Dorland’s Pocket Medical Dictionary (1968:126) (dalam

    Hidayatulloh Furqon, 2010: 12) menyatakan karakter adalah sifat nyata dan

    berbeda yang ditunjukkan individu, sejumlah atribut yang dapat diamati

    pada individu. Sedangkan Hermawan (2010:3) (dalam Hidayatulloh, 2010:

    13) mengatakan bahwa karakter merupakan ciri khas yang dimiliki oleh

    individu. Ciri khas menjadi tanda keaslian dan mengakar pada kepribadian

    benda atau individu dan merupakan “mesin” yang mendorong manusia

    untuk bertindak, bersikap, berujar, dan merespon sesuatu. Dari pengertian

    para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa karakter merupakan ciri khas

    dari manusia yang bersumber dari pembentukan pribadi individu yang

    diterima dari lingkungan maupun dari individu itu sendiri.

    Menurut Ratna Megawangi (dalam Kesuma, dkk, 2011: 5)

    mengemukakan bahwa pendidikan karakter adalah sebuah usaha untuk

    mendidik anak-anak agar dapat mengambil keputusan dengan bijak dan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 31

    mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka dapat

    memberikan kontribusi yang positif terhadap lingkungannya. Menurut

    David Elkind dan Freddy Sweet Ph.D (dalam Zubaedi, 2011:15)

    menyatakan pendidikan karakter adalah usaha sengaja (sadar) untuk

    membantu manusia memahami, peduli tentang, dan melaksanakan nilai-nilai

    etika inti.

    Dari pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan

    karakter adalah pendidikan yang terencana (sadar) menekankan pada

    penguatan dan perkembangan perilaku anak secara utuh yang berpedoman

    pada nilai tertentu yang ada di sekolah.

    2.1.3.2 Tujuan Pendidikan Karakter

    UUSPN No. 20 tahun 2003 Bab 2 Pasal 3 menyatakan fungsi dan

    tujuan pendidikan nasional. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan

    kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang

    bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Sedangkan

    tujuannya adalah untuk berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia

    yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak

    mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara

    yang demokratis serta tanggung jawab.

    Sunarya Kartadinata (dalam Kesuma, 2011: 8-9) menegaskan bahwa

    ukuran keberhasilan pendidikan yang berhenti pada angka ujian, seperti

    halnya ujian nasional, adalah sebuah kemunduran, karena dengan demikian

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 32

    pembelajaran akan menjadi sebuah proses menguasai ketrampilan dan

    mengakumulasikan pengetahuan.

    Tujuan pendidikan karakter dalam setting sekolah adalah sebagai berikut:

    i. Menguatkan dan mengembangkan nilai-nilai kehidupan yang

    dianggap penting dan perlu sehingga menjadi kepribadian/

    kepemilikan siswa yang khas sebagaimana nilai-nilai yang

    dikembangkan.

    ii. Mengoreksi perilaku siswa yang tidak bersesuaian dengan nilai-nilai

    yang dikembangkan oleh sekolah.

    iii. Membangun koneksi yang harmoni dengan keluarga dan masyarakat

    dalam memerankan tanggung jawab pendidikan karakter secara

    bersama.

    Menurut Zubaedi (2011: 18), pendidikan karakter secara terperinci

    memiliki lima tujuan yaitu 1) Mengembangkan potensi afektif siswa sebagai

    manusia dan warga Negara yang memiliki nilai-nilai karakter bangsa, 2)

    Mengembangkan kebiasaan dan perilaku siswa yang terpuji dan sejalan

    dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang religius, 3)

    Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab siswa sebagai

    generasi penerus bangsa, 4) Mengembangkan kemampuan siswa menjadi

    manusia yang mandiri, kreatif, dan berwawasan kebangsaan, serta 5)

    Mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan belajar

    yang aman, jujur, penuh kreativitas, persahabatan, rasa kebangsaan yang

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 33

    tinggi, dan penuh kegiatan. Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan

    bahwa tujuan dari pendidikan karakter adalah memfasilitasi penguatan dan

    pengembangan nilai-nilai tertentu sehingga mewujudkan perilaku anak

    dalam proses sekolah maupun setelah proses sekolah.

    Menurut Kesuma (dalam Narwanti, 2011:17), tujuan pendidikan

    karakter yaitu 1) Memfasilitasi pengembangan nilai-nilai tertentu sehingga

    terwujud dalam perilaku anak, baik ketika proses sekolah maupun setelah

    proses sekolah; 2) Mengoreksi perilaku siswa yang tidak bersesuaian

    dengan nilai-nilai yang dikembangkan sekolah; dan 3) Membangun koneksi

    yang harmoni dengan keluarga dan masyarakat dalam memerankan

    tanggung jawab pendidikan karakter secara bersamaan.

    2.1.4 Pendekatan Tematik integratif

    2.1.4.1 Pengertian Tematik Integratif

    Pendekatan tematik integratif berasal dari kata tematik dan integratif.

    Tematik menurut kamus besar bahasa Indonesia edisi terbaru “tematik”

    diartikan sebagai “berkenaan dengan tema”. Tematik pada hakikatnya

    berorientasi pada satu wujud melalui penyesuaian dengan suatu tema

    (objek) tertentu. Joiceu, Weil, dan Calchoun (dalam Andi Prastowo, 2014:

    53) menyatakan bahwa model pembelajaran merupakan gambaran suatu

    lingkungan pembelajaran, yang juga meliputi perilaku kita sebagai guru saat

    model tersebut diterapkan. Joice (dalam Prastowo, 2014: 53) menjelaskan

    lebih spesifik bahwa model pembelajaran merupakan suatu perencanaan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 34

    atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan

    pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk

    menentukkan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya

    buku-buku, film, komputer, kurikulum, dan sebagainya.

    Soekamto dkk (dalam Prastowo, 2014: 53) model pembelajaran

    adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis

    dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan, dan

    berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para

    pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar. Dari pertanyaan

    tersebut dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran adalah cara khas

    yang digunakan oleh guru untuk menyampaikan materi kepada siswa untuk

    mencapai tujuan pembelajaran.

    Model pendekatan tematik merupakan model pembelajaran terpadu

    yang menggunakan pendekatan tematik yang melibatkan beberapa mata

    pelajaran untuk memberikan pengalaman bermakna yang melibatkan

    beberapa mata pelajaran untuk memberikan pengalaman bermakna kepada

    siswa. Mamat SB, dkk (dalam Prastowo, 2014: 53) menyatakan pendekatan

    tematik merupakan pendekatan dengan pembelajaran terpadu dengan

    mengelola pembelajaran yang mengintegrasi materi dai beberapa mata

    pelajaran yang dalam satu topik pembicaran yang disebut tema. Mulyasa

    (2013: 170) menjelaskan bahwa pendekatan tematik integratif sebelumnya

    hanya diterapkan pada kelas rendah saja, sedangkan kelas tinggi setiap mata

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 35

    pelajaran terkesan terpisah atau berdiri sendiri. Pada penerapan Kurikulum

    SD 2013 pembelajaran tematik integratif dilakukan pada semua tingkatan

    kelas rendah dan kelas tinggi.

    Menurut buku pedoman pelaksanaan pembelajaran tematik oleh

    dirjen kelembagaan agama, pembelajaran tematik dimaknai sebagai pola

    pembelajaran yang mengintegrasi pengetahuan ketrampilan, kreativitas,

    nilai,sikap pembelajaran dengan menggunakan tema. Model pendekatan

    tematik integratif merupakan pendekatan pembelajaran yang didalamnya

    mengintegrasikan beberapa kompetensi dalam beberapa mata pelajaran

    sehingga membentuk suatu tema. Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan

    bahwa model pendekatan tematik merupakan model pendekatan yang

    memadukan mata pelajaran sehingga membuat siswa menjadi mudah dalam

    pembelajaran dalam sebuat tema.

    2.1.4.2 Landasan Pendekatan Tematik Integratif

    Landasan pendekatan tematik meliputi pertama landasan filosofis

    yaitu landasan yang dipengaruhi oleh tiga aliran yaitu progresivisme,

    konstruktivisme, dan humanisme. Aliran progresivisme lebih menekankan

    pada pembentukkan kreatifitas, pemberian sejumlah kegiatan, suasana

    alamiah (natural), dan memperhatikan pengalaman siswa. Aliran

    konstruktivisme melihat pengalaman langsung siswa sebagai kunci dalam

    pembelajaran.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 36

    Kedua landasan psikoligis, psikologi diperlukan terutama dalam

    menentukkan isi/ materi pendekatan tematik yang diberikan kepada siswa

    sesuai dengan tahap perkembangannya. Ketiga adalah landasan yuridis

    dimana pendekatan ini berkaitan dengan kebijakan-kebijakan yang

    mendukung pelaksanaan pendekatan tematik di sekolah dasar. (Majid, 2014:

    87-88)

    Berdasarkan pengalaman di atas dapat disimpulkan bahwa landasan

    pendekatan tematik yang melliputi landasan filosofis, psikologis, dan

    yuridis merupakan landasan yang digunakan sebagai acuan dalam proses

    pendekatan tematik, hal ini dapat berguna untuk menjadikan pembalajaran

    yang menyenangkan dan mempermudah siswa dalam proses pembelajaran.

    2.1.4.3 Prinsip Pendekatan Tematik Integratif

    Pendekatan tematik integratif memiliki beberapa prinsip diantaranya

    adalah sebagai berikut: Dalam pendekatan tematik integratif memiliki satu

    tema yang aktual yang dekat dengan kehidupan siswa dan tema ini

    digunakan untuk menyatukan beberapa materi dan beberapa muatan

    pembelajaran. Pendekatan tematik integratif memilih mata pelajaran yang

    mungkin saling terkait. Materi yang dipilih dapat mengungkapkan tema

    secara bermakna. Pendekatan tematik integratif tidak boleh bertentangan

    dengan tujuan kurikulum yang berlaku. Sedangkan materi pembelajaran

    dapat dipadukan dalam satu tema dan selalu memperhatikan karakter dan

    minat siswa. Pada pendekatan tematik integratif, materi pembelajaran

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 37

    dipadukan dengan tidak terlalu dipaksakan maksudnya apabila materi yang

    tidak mungkin dipadukan tidak usah dipadukan (Majid, 2014: 89).

    2.1.4.4 Karakteristik Pendekatan Tematik Integratif

    Pendekatan tematik merupakan suatu kode pembelajaran di Sekolah

    Dasar (SD). Pada pendekatan tematik memilliki beberapa karakteristik yang

    dapat membedakan dengan model pembelajaran yang lain. Pendekatan

    tematik lebih berpusat pada siswa (Student centered). Hal ini lebih

    menempatkan siswa sebagai subjek, sedangkan guru hanya sebagai

    fasilitator. Guru sebagai fasilitator artinya guru hanya memberikan

    kemudahan pada siswa dalam proses kegiatan belajar di sekolah.

    Pendekatan tematik juga memberikan pengalaman langsung kepada

    siswa (direct experiences). Direct experiences yaitu siswa dihadapkan pada

    sesuatu yang konkret, hal ini digunakan sebagai dasar untuk memehami hal-

    hal yang bersifat abstrak dalam pembelajaran. Pembelajaran diarahkan

    kepada pembahasan tema-tema yang dekat dengan kehidupan siswa. Hal itu

    membuat siswa mampu memahami konsep secara utuh, sehingga membantu

    memecahkan masalah yang dihadapi siswa dalam kehidupan sehari-hari

    (Majid, 2014: 89-90)

    Menurut Hesti (dalam Majid, 2014: 90) karakteristik pendekatan

    tematik yaitu: 1) Holistik yaitu suatu gejala yang menjadi pusat perhatian

    dalam pendekatan tematik diamati dari berbagai bidang, bukan dari sudut

    yang terkotak-kotak, 2) Bermakna yaitu mengkaji fenomena dari berbagai

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 38

    aspek, 3) Otentik yaitu memungkinkan siswa memahami secara langsung

    mengenai konsep dan prinsip yang dipelajari, 4) Aktif, melalui pendekatan

    inkuiri siswa secara aktif dalam proses pembelajaran mulai dari

    perencanaan, pelaksanaan, sampai evaluasi.

    2.1.5 Pendekatan Saintifik

    Menurut model diklat Kurikulum SD 2013 mengatakan proses

    pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik digunakan untuk

    memberikan pemahaman kepada siswa dalam mengenal, memahami,

    berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah (scientific approach).

    Informasi bisa berasal dari mana saja, kapan saja, tidak bergantung pada

    informasi searah dari guru. Maka, kondisi pembelajaran yang diharapkan

    harus terarah untuk mendorong siswa dalam mencari tahu dari berbagai

    sumber observasi. Menurut Sudarwan (dalam Majid 2014: 194), pendekatan

    saintifik bercirikan penonjolan dimensi pengamatan, penalaran, penemuan,

    pengabsahan, dan penjelasan tentang suatu kebenaran. Proses pembelajaran

    harus dilaksanakan dengan dipandu nilai-nilai, perinsip-prinsip, atau kriteria

    ilmiah.

    Permendikbud (2013: 211) juga menyatakan bahwa hasil

    pembelajaran dengan pendekatan ilmiah lebih efektif dibandingkan dengan

    pembelajaran tradisional. Sedangkan langkah-langkah pembelajaran ilmiah

    adalah sebagai berikut, pertama mengamati yaitu dengan menyajikan media

    obyek secara nyata sehingga siswa akan ditantang rasa ingin tahunya; kedua

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 39

    menanya yaitu dengan memberikan kesempatan pada siswa untuk

    meningkatkan dan mengambangkan sikap, keterampilan, dan

    pengetahuannya dengan cara mengajukan suatu pertanyaan selama proses

    pembelajaran; ketiga, menalar dengan merujuk pada kemampuan

    mengelompokkan beragam ide dan mengasosiasikan beragam peristiwa

    untuk kemudian memasukannya menjadi penggalan memori yang dimiliki

    siswa; keempat mencoba, dengan mengajak siswa melakukan suatu

    percobaan selama proses pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan

    siswa; lalu kelima, mengomunikasikan adalah hubungan antarfenomena

    untuk mempertajam daya nalar siswa.

    Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa pendekatan

    scientific adalah pendekatan yang dalam proses pembelajarannya

    memberikan pemahaman kepada siswa agar terdorong untuk memperoleh

    informasi secara mandiri tanpa disuruh guru.

    2.1.6 Penilaian Otentik

    2.1.6.1 Pengertian Penilaian

    Penilaian merupakan proses sistematis dalam pengumpulan, analisis,

    dan penafsiran informasi untuk menentukan seberapa jauh seorang siswa

    dapat mencapai tujuan pendidikan. Penilaian pada proses pembelajaran

    biasanya menggunakan penilaian otentik. Penilaian dalam Kurikulum SD

    2013 mengacu pada Permendikbud Nomor 66 Thun 2013 tentang standar

    pendidikan (Kunandar, 2014: 35). Penilaian otentik (authentic assessment)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 40

    menekankan kemampuan siswa untuk mendemonstrasikan pengetahuan

    yang dimiliki secara bermakna. Menurut Stiggins (dalam Nurgiantoro,

    2011: 23) penilaian otentik merupakan penilaian kinerja (performance) yang

    meminta siswa untuk mendemonstrasikan ketrampilan dan kompetensi

    tertentu yang merupakan penerapan yang dikuasainya.

    Rustaman (2006) mengatakan penilaian otentik (authentic

    assessment) mengacu pada penilaian yang dilakukan secara langsung

    sehingga penilaian dapat dilakukan dengan sebenarnya sesuai keadaan siswa

    pada saat itu juga. Mueller (2011) (dalam Basuki, 2014: 168) mengatakan

    bahwa bentuk penilaian yang mengharuskan para siswa untuk melaksanakan

    tugas-tugas dunia nyata yang menunjukkan aplikasi yang bermakna dari

    suatu pengetahuan atau keterampilan esensial disebut dengan penilaian

    otentik.

    Mueller (dalam Nurgiantoro, 2011: 23) menyatakan bahwa penilaian

    otentik merupakan a form of assessment in which students are asked to

    perform real-world tasks that’s demonstrate meaningful application of

    essential knoeledge and skills. Penilaian otentik merupakan penilaian