plagiat merupakan tindakan tidak terpuji pdf/f. farmasi/farmasi/098114099_full.pdfpengaruh carbopol...

104
i FORMULASI EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli) SEBAGAI ANTI BAU KAKI: PENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Farmasi Oleh: Lani Agustina NIM : 098114099 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: trinhnhan

Post on 22-Mar-2018

230 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

i

FORMULASI EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli) SEBAGAI ANTI BAU KAKI:

PENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh:

Lani Agustina

NIM : 098114099

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2013

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

iv

Karya ini kupersembahkan untuk:Bapaku, Tuhan Yesus Kristus;

Orang tuaku;Ci Fani, Felix, dan Welli;

Sahabat-sahabatku;dan Almamaterku.

HALAMAN PERSEMBAHAN

~ Filipi 4:6~

Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan

permohonan dengan ucapan syukur

~ Kolose 3:23~

Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan

dan bukan untuk manusia

~ Yesaya 55:8~

Sebab rancangan- Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan- Ku, demikianlah

firman Tuhan

~ Anonim~

Tidak ada kesuksesan tanpa kerja keras dan belajar dari kegagalan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

vii

PRAKATA

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih, berkat, dan

penyertaan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Formulasi Emulgel Minyak Cengkeh (Oleum caryophylli) Sebagai Anti Bau

Kaki: Pengaruh Carbopol 940 dan Sorbitol Terhadap Sifat Fisik dan Stabilitas

Fisik” dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) di Fakultas Farmasi Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

Selama proses perkuliahan, penelitian, penyusunan dan penyelesaian

skripsi ini, penulis telah mendapatkan bantuan doa, dukungan, semangat, saran

dan kritik dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima

kasih kepada:

1. Orang tua atas doa, cinta, kasih sayang, perhatian, kebersamaan, kesabaran,

inspirasi, motivasi, saran, dan kritik yang diberikan kepada penulis.

2. Bapak Ipang Djunarko, M.Sc., Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Ibu C. M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt., selaku dosen pembimbing yang

telah banyak memberikan waktu, bimbingan, diskusi, kritik, dan saran kepada

penulis mulai dari proposal, penelitian, penyusunan hingga penyelesaian

skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

viii

4. Dr. Enade Perdana Istyastono, Apt., selaku dosen penguji atas kesediaannya

meluangkan waktu untuk menjadi dosen penguji, serta memberikan

pengarahan, saran, dan kritik kepada penulis.

5. Ibu Rini Dwiastuti, M.Sc., Apt., selaku dosen penguji atas kesediaannya

meluangkan waktu untuk menjadi dosen penguji, serta memberikan

pengarahan, saran, dan kritik kepada penulis.

6. Dra. Lily Widjaja, M.Phs., Apt., yang telah membantu dalam pengadaan

minyak cengkeh dan memberikan masukan kepada penulis.

7. Ibu Maria Dwi Budi Jumpowati, S.Si., yang banyak memberikan masukan,

saran, dan kritik yang membangun kepada penulis.

8. Ir. Ignatius Aris Dwiatmoko, M.Sc., selaku dosen statistika yang telah

membantu penulis dalam menyelesaikan masalah terkait data skripsi.

9. Jenny Marina, Lia Susanti, Selvia, Melisa Silvia Angelina Wijaya, dan Tri

Pamulatsih sebagai teman satu tim penelitian atas kerja sama, bantuan, dan

kebersamaan selama proses skripsi ini.

10. Sahabat-sahabatku : Elisabeth Adelia Widjaja dan Melissa Septina Ismanto

atas semangat, dukungan, dan doa yng diberikan kepada penulis.

11. Theresia Nindyati Krisantini, Maria Quincy Pang, Vincentia Adelina

Haryanto, Agnes Mutiara Kurniawan, Sylvia Agustina, Sheilla Ardhistia, dan

teman-teman kos Dewi 2 atas kebersamaan dan motivasi yang diberikan

kepada penulis selama proses skripsi ini.

12. Teman-teman FST A dan B 2009 atas kebersamaannya baik selama proses

perkuliahan maupun praktikum.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

ix

13. Bapak Musrifin, Bapak Mukminin, Mas Ottok, Bapak Heru, Bapak Parjiman,

Mas Darto, Bapak Yuwono, Bapak-bapak satpam dan seluruh laboran serta

karyawan lain di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang telah

banyak membantu penulis selama penelitian.

14. Semua pihak yang telah banyak membantu selama proses skripsi ini yang

tidak dapat disebutkan satu per satu.

Penulis sadar bahwa memiliki keterbatasan kemampuan dan pengetahuan

pada skripsi ini. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran

yang membangun dari berbagai pihak. Akhir kata, penulis berharap semoga

skripsi ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya di

bidang farmasi.

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv

PRAKATA ................................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ viii

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ........................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................ x

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xv

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xix

INTISARI ..................................................................................................... xx

ABSTRACT ................................................................................................... xxi

BAB I. PENGANTAR .................................................................................. 1

A. Latar Belakang ......................................................................................... 1

1. Perumusan masalah ............................................................................. 4

2. Keaslian penelitian............................................................................... 4

3. Manfaat penelitian ............................................................................... 5

B. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 6

1. Tujuan umum ....................................................................................... 6

2. Tujuan khusus ...................................................................................... 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

xi

BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA ........................................................... 7

A. Bau Kaki dan Staphylococcus epidermidis ............................................... 7

B. Minyak Cengkeh ...................................................................................... 8

1. Deskripsi ............................................................................................. 8

2. Kandungan kimia ................................................................................. 8

3. Sifat fisik dan kimia ............................................................................. 9

4. Manfaat ............................................................................................... 9

C. Emulgel .................................................................................................... 10

D. Komposisi Emulgel .................................................................................. 11

1. Carbopol 940 ....................................................................................... 11

2. Triethanolamine (TEA) ....................................................................... 12

3. Sorbitol ................................................................................................ 12

4. Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ........................................... 13

5. Parafin cair .......................................................................................... 15

6. Pengawet (metil paraben dan propil paraben) ....................................... 15

7. Aquadest .............................................................................................. 17

E. Iritasi Primer ........................................................................................... 17

F. Sifat Fisik dan Stabilitas Fisik Emulgel .................................................... 18

1. Viskositas ............................................................................................ 18

2. Daya sebar ........................................................................................... 19

G. Uji Potensi Antimikroba ........................................................................... 20

1. Metode difusi ....................................................................................... 20

2. Metode dilusi ....................................................................................... 20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

xii

H. Landasan Teori ......................................................................................... 21

I. Hipotesis .................................................................................................. 22

BAB III. METODE PENELITIAN ............................................................... 23

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ................................................................ 23

B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ............................................ 23

1. Variabel penelitian ............................................................................... 23

2. Definisi operasional ............................................................................. 24

C. Bahan Penelitian ...................................................................................... 25

D. Alat Penelitian .......................................................................................... 25

E. Tata Cara Penelitian ................................................................................. 26

1. Verifikasi sifat fisik minyak cengkeh ................................................... 26

a. Verifikasi indeks bias minyak cengkeh ............................................ 26

b. Verifikasi bobot jenis minyak cengkeh ............................................ 26

2. Formulasi emulgel ............................................................................... 27

a. Pengembangan carbopol 940 .......................................................... 27

b. Pembuatan emulsi .......................................................................... 28

c. Pembuatan sediaan emulgel ........................................................... 28

3. Pengujian pH emulgel .......................................................................... 28

4. Iritasi primer ........................................................................................ 28

5. Uji sifat fisik dan stabilitas fisik emulgel minyak cengkeh ................... 29

a. Uji viskositas ................................................................................. 29

b. Uji daya sebar ................................................................................ 29

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

xiii

6. Pengujian potensi antibakteri emulgel terhadap Staphylococcus

epidermidis .......................................................................................... 29

a. Pembuatan stok bakteri .................................................................. 29

b. Pembuatan suspensi bakteri ............................................................ 30

c. Pembuatan kontrol media steril ...................................................... 30

d. Kontrol pertumbuhan bakteri uji Staphylococcus epidermidis ........ 30

e. Uji potensi antibakteri sediaan emulgel .......................................... 31

F. Analisis Hasil ........................................................................................... 31

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................... 34

A. Identifikasi dan Verifikasi Sifat Fisik Minyak Cengkeh ............................ 34

B. Formulasi Emulgel ................................................................................... 35

C. Pengujian pH Emulgel .............................................................................. 43

D. Iritasi Primer ............................................................................................ 44

E. Uji Sifat Fisik dan Stabilitas Fisik Emulgel .............................................. 45

F. Pengaruh Carbopol 940 dan Sorbitol Terhadap Sifat Fisik dan Stabilitas

Fisik Emulgel ........................................................................................... 50

1. Viskositas ............................................................................................ 50

2. Daya sebar ........................................................................................... 52

3. Pergeseran viskositas ........................................................................... 55

G. Pengujian Potensi Antibakteri Emulgel Terhadap Staphylococcus

epidermidis .............................................................................................. 57

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

xiv

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN........................................................ 61

A. Kesimpulan .............................................................................................. 61

B. Saran ........................................................................................................ 61

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 62

LAMPIRAN ................................................................................................. 66

BIOGRAFI PENULIS .................................................................................. 83

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

xv

DAFTAR TABEL

Tabel I. Kandungan eugenol dalam minyak cengkeh ............................. 8

Tabel II. Perbedaan sifat fisik dan kimia minyak cengkeh ....................... 9

Tabel III. Sistem penilaian metode Draize ................................................ 18

Tabel IV. Interpretasi nilai Primary Irritation Index (PII) ......................... 18

Tabel V. Hasil modifikasi dari formula standar untuk pembuatan

emulgel sebanyak 200 g ........................................................... 27

Tabel VI. Hasil verifikasi minyak cengkeh CV Indaroma Yogyakarta ...... 34

Tabel VII. Hasil orientasi sifat fisik emulgel dengan variasi carbopol 940 . 39

Tabel VIII. Hasil orientasi sifat fisik emulgel dengan variasi sorbitol .......... 41

Tabel IX. Hasil pengujian viskositas, daya sebar, dan pergeseran viskositas

emulgel .................................................................................... 45

Tabel X. Hasil uji normalitas Shapiro-Wilk untuk respon viskositas ........ 50

Tabel XI. Hasil uji Wilcoxon-two sample untuk melihat pengaruh variasi

carbopol 940 pada respon viskositas ......................................... 50

Tabel XII. Hasil uji Wilcoxon-two sample untuk melihat pengaruh variasi

sorbitol pada respon viskositas ................................................. 51

Tabel XIII. Hasil uji normalitas Shapiro-Wilk untuk respon daya sebar ....... 52

Tabel XIV. Hasil uji Wilcoxon-two sample untuk melihat pengaruh variasi

carbopol 940 pada respon daya sebar ........................................ 53

Tabel XV. Hasil uji Wilcoxon-two sample untuk melihat pengaruh variasi

sorbitol pada respon daya sebar ................................................ 54

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

xvi

Tabel XVI. Hasil uji normalitas Shapiro-Wilk untuk respon pergeseran

viskositas.................................................................................. 55

Tabel XVII. Hasil uji Wilcoxon-two sample untuk melihat pengaruh variasi

carbopol 940 pada respon pergeseran viskositas ....................... 55

Tabel XVIII. Hasil uji Wilcoxon-two sample untuk melihat pengaruh variasi

sorbitol pada respon pergeseran viskositas ............................... 56

Tabel XIX. Rata-rata diameter zona hambat setelah emulgel disimpan

selama satu bulan ..................................................................... 59

Tabel XX. Hasil uji normalitas Shapiro-Wilk rata-rata diameter zona

hambat ..................................................................................... 59

Tabel XXI. Hasil uji normalitas Wilcoxon-two sample rata-rata diameter zona

hambat untuk melihat potensi antibakteri terhadap Staphylococcus

epidermidis ............................................................................... 60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Unit monomer asam akrilat dalam polimer carbopol ................. 11

Gambar 2. Struktur triethanolamine (TEA) ................................................ 12

Gambar 3. Struktur sorbitol ....................................................................... 13

Gambar 4. Struktur Polysorbate 80 (tween 80) .......................................... 14

Gambar 5. Struktur Sorbitan monooleate (span 80) .................................... 15

Gambar 6. Struktur metil paraben .............................................................. 16

Gambar 7. Struktur propil paraben ............................................................. 16

Gambar 8. Skematik droplet minyak dalam emulsi O/W, menunjukkan

orientasi molekul tween dan span pada antarmuka .................... 37

Gambar 9. Carbopol dalam bentuk coiled (kiri) dan uncoiled (kanan) ........ 38

Gambar 10. Profil kurva variasi carbopol 940 terhadap viskositas ................ 40

Gambar 11. Profil kurva variasi carbopol 940 terhadap daya sebar .............. 40

Gambar 12. Profil kurva variasi sorbitol terhadap viskositas ........................ 41

Gambar 13. Profil kurva variasi sorbitol terhadap daya sebar ....................... 42

Gambar 14. Pemberian emulgel sebanyak 3 kali replikasi (A, B, C), basis (D)

pada punggung kelinci dan kulit normal (E) sebagai kontrol

negatif ...................................................................................... 44

Gambar 15. Hasil uji iritasi primer emulgel dan basis pada punggung

kelinci (pengamatan 72 jam) ..................................................... 45

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

xviii

Gambar 16. Perbandingan antara emulgel setelah penyimpanan selama 48

jam (gambar A) dan emulgel setelah penyimpanan selama satu

bulan (gambar B) ...................................................................... 48

Gambar 17. Kontrol yang digunakan yaitu kontrol media (A) dan kontrol

pertumbuhan bakteri (B) ........................................................... 58

Gambar 18. Zona hambat pada uji potensi antibakteri .................................. 58

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Certificate of Analysis (CoA) minyak daun cengkeh ................. 66

Lampiran 2. Sertifikat hasil uji Staphylococcus epidermidis ATCC 1228 ..... 67

Lampiran 3. Verifikasi minyak cengkeh ....................................................... 68

Lampiran 4. Hasil uji sifat fisik dan stabilitas fisik emulgel .......................... 69

Lampiran 5. Hasil pengolahan data dengan Software R2.14.1 ....................... 70

Lampiran 6. Dokumentasi sediaan emulgel minyak cengkeh ........................ 76

Lampiran 7. Dokumentasi hasil uji iritasi primer .......................................... 78

Lampiran 8. Hasil uji potensi antibakteri emulgel minyak cengkeh

terhadap Staphylococcus epidermidis ....................................... 79

Lampiran 9. Dokumentasi penelitian ............................................................ 82

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

xx

INTISARI

Sifat fisik dan stabilitas fisik emulgel minyak cengkeh sebagai anti bau

kaki dapat dipengaruhi oleh gelling agent dan humectant. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan signifikansi pengaruh dari carbopol 940 dan sorbitol pada level yang diteliti terhadap sifat fisik dan stabilitas fisik emulgel minyak cengkeh.

Penelitian eksperimental ini dirancang menggunakan desain faktorial 22, meliputi level rendah (1 g) dan level tinggi (5 g) carbopol 940 sebagai gelling agent serta level rendah (2 g) dan level tinggi (10 g) sorbitol sebagai humectant. Viskositas, daya sebar, dan pergeseran viskositas merupakan respon yang diuji. Data dianalisis secara statistik menggunakan software R2.14.1 dengan taraf kepercayaan 95%.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa carbopol 940 berpengaruh signifikan baik pada sorbitol level rendah maupun tinggi terhadap respon viskositas dan daya sebar, sedangkan sorbitol berpengaruh signifikan terhadap respon daya sebar dan pergeseran viskositas pada level tinggi carbopol 940. Formula emulgel minyak cengkeh yang memenuhi kriteria sifat fisik adalah formula a dan formula ab, serta tidak ada formula yang memenuhi kriteria stabilitas fisik yang diinginkan.

Kata kunci : emulgel, minyak cengkeh, carbopol 940, sorbitol.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

xxi

ABSTRACT

Physical properties and physical stability of clove oil emulgel as anti foot

odor can be affected by the gelling agent and humectant. This research aimed to prove the effect of carbopol 940 and sorbitol at levels studied on physical properties and physical stability of clove oil emulgel.

This experimental research was designed by using 22 factorial design, involving low level (1 g) and high level (5 g) of carbopol 940 as the gelling agent, as well as low level (2 g) and high level (10 g) of sorbitol as humectant. Viscosity, spreadability, and viscosity shift were selected the observed responses. The data were analysed statistically by using R2.14.1 open-source software with 95% confidence interval.

The results showed that carbopol 940 had significant effects in both low and high levels sorbitol in terms of viscosity and spreadability responses, while sorbitol has significant effects on the spreadability and the viscosity shift responses at high level of carbopol 940. The formula which met the criteria of physical properties are formula a and formula ab, and there is no formula that met the criteria of physical stability.

Keywords: emulgel, clove oil, carbopol 940, sorbitol.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

1

BAB I

PENGANTAR

A. Latar Belakang

Kaki merupakan salah satu area tubuh yang jarang mendapatkan

perhatian dari pemiliknya, baik dari segi kebersihan, kesehatan, maupun

keindahannya. Oleh karena itu, banyak masalah yang sering muncul sebagai

akibat kurangnya perhatian pada kaki, seperti bau kaki. Bau kaki disebabkan oleh

adanya keringat bercampur dengan bakteri pada kulit. Salah satu bakteri tersebut

adalah Staphylococcus epidermidis, yang merupakan bakteri flora normal kulit.

Staphylococcus epidermidis menguraikan leusin yang terkandung pada keringat

dengan bantuan enzim leusin dehidrogenase untuk memproduksi isovaleric acid.

Isovaleric acid merupakan senyawa asam lemak rantai pendek. (Ara, Hama,

Akiba, Koike, Okisaka, Hagura, Kamiya, and Tomita, 2006). Senyawa ini paling

banyak diproduksi oleh bakteri pada saat metabolisme yang mengakibatkan bau

kaki (Caroprese, Gabbanini, Beltramini, Lucchi, and Valgimigli, 2009). Menurut

penelitian Ara et al. (2006), isovaleric acid yang menyebabkan bau kaki sebesar

2,3% (Ara et al., 2006).

Cengkeh (Syzygium aromaticum, (Linn.) Merr.) merupakan salah satu

jenis rempah-rempah yang terdapat di Indonesia. Minyak atsiri pada cengkeh

memiliki kandungan utama yaitu eugenol. Tingkat kandungan eugenol yang tinggi

dapat berperan sebagai antibakteri (Bhuiyan, Begum, Nandi, and Akter, 2010).

Kandungan eugenol ini tersebar pada bagian kuncup, batang, dan daun (Alma,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

2

Ertas, Nitz, and Kollmannsberger, 2007). Minyak cengkeh dapat menghambat

beberapa pertumbuhan bakteri, salah satunya adalah Staphyloccocus epidermidis

(Joseph and Sujatha, 2011). Hasil penelitian Kusuma (2010) menyatakan bahwa

konsentrasi minyak cengkeh 15% sudah dapat menghambat pertumbuhan bakteri

Staphyloccocus epidermidis. Range rata-rata diameter zona hambat yang

dihasilkan sebesar 17,27-20,73 mm (Kusuma, 2010). Menurut Davis dan Stout

(1971), diameter zona hambat yang dihasilkan tersebut masuk ke dalam kategori

kuat (Davis and Stout, 1971). Berdasarkan hasil penelitian Kusuma (2010), maka

minyak cengkeh dapat diformulasikan menjadi sediaan topikal yang berfungsi

sebagai anti bau kaki.

Emulgel adalah suatu sediaan emulsi baik tipe oil in water (O/W) maupun

water in oil (W/O) yang dibuat dalam bentuk gel dengan adanya penambahan

gelling agent. Keuntungan bentuk emulgel yaitu adanya kandungan emulsi dapat

memiliki kemampuan penetrasi yang tinggi (Singla, Saini, Joshi, and Rana, 2012).

Emulgel dapat menjadi salah satu alternatif bentuk sediaan anti bau kaki dengan

acceptability yang tinggi. Hal ini dikarenakan emulgel merupakan salah satu

pembawa yang baik bagi zat aktif yang bersifat hidrofobik, dimana zat aktif

tersebut akan lebih sulit apabila diformulasikan ke dalam suatu bentuk sediaan

yang mengandung banyak air, misalnya gel.

Kualitas emulgel minyak cengkeh dapat dilihat dari viskositas dan daya

sebarnya. Viskositas merupakan suatu tahanan untuk mengalir. Viskositas

berperan penting dalam meningkatkan stabilitas emulgel minyak cengkeh. Daya

sebar akan mempengaruhi efikasi terapi topikal. Konsistensi formula yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

3

optimum dapat memastikan dosis yang sesuai untuk diaplikasikan ke tempat

target. Oleh karena itu, konsistensi sediaan dan kualitas daya sebar perlu

dipertimbangkan dalam formulasi emulgel minyak cengkeh agar dapat

menghasilkan sediaan dengan sifat fisik dan stabilitas fisik yang baik.

Secara umum, formula emulgel mengandung gelling agent dan

humectant. Carbopol 940 sebagai gelling agent dapat membentuk matriks untuk

menjebak droplet-droplet minyak dari emulsi yang ada dalam sistem emulgel.

Semakin banyak jumlah carbopol 940, viskositas pun akan semakin meningkat.

Adanya peningkatan viskositas tersebut dapat membatasi pergerakan droplet-

droplet minyak sehingga terjadinya penggabungan droplet-droplet minyak

(coalescence) dapat diminimalkan. Sorbitol sebagai humectant bersifat inert dan

compatible dengan banyak eksipien. Sebagai humectant, sifat mengikat lembab

(moisture-binding) pada sorbitol dapat membantu mengurangi penguapan air dari

formulasi suatu sediaan sehingga dengan penggunaan sorbitol pada tingkat yang

cukup dapat meningkatkan ketahanan suatu emulgel. Sifat higroskopis sorbitol

lebih rendah dibandingkan dengan gliserin. Jadi, baik carbopol 940 maupun

sorbitol berpengaruh dalam suatu formulasi emulgel.

Desain faktorial merupakan rancangan untuk menentukan pengaruh

beberapa faktor secara simultan dan interaksi dari faktor-faktor tersebut. Carbopol

940 sebagai gelling agent dan sorbitol sebagai humectant merupakan faktor

penting yang berpengaruh dalam sifat fisik dan stabilitas fisik emulgel. Dengan

demikian, melalui desain faktorial dapat menentukan faktor mana yang dominan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

4

berpengaruh serta mengetahui ada atau tidaknya interaksi antar faktor yang

diteliti.

1. Perumusan masalah

a. Apakah ada pengaruh yang signifikan dari variasi carbopol 940 dan

sorbitol pada level yang diteliti terhadap sifat fisik dan stabilitas fisik emulgel

minyak cengkeh? Jika ada, bagaimana pengaruhnya terhadap respon yang diteliti?

b. Formula emulgel minyak cengkeh manakah yang memenuhi kriteria

sifat fisik dan stabilitas fisik yang diinginkan?

2. Keaslian penelitian

Penelitian terkait yang pernah dilakukan oleh Kusuma (2010) adalah

membandingkan daya antibakteri antara krim antiacne minyak cengkeh dan

emulgel antiacne minyak cengkeh dalam menghambat pertumbuhan

Staphylococcus epidermidis. Penelitian tersebut menyatakan bahwa konsentrasi

minyak cengkeh 15% sudah dapat menghambat pertumbuhan bakteri

Staphyloccocus epidermidis dengan menghasilkan range rata-rata diameter zona

hambat sebesar 17,27-20,73 mm dan diperoleh kesimpulan bahwa baik krim

antiacne minyak cengkeh maupun emulgel antiacne minyak cengkeh memiliki

kemampuan yang tidak berbeda dalam menghambat pertumbuhan Staphylococcus

epidermidis.

Joseph dan Sujatha (2011) melakukan penelitian dengan judul Bioactive

Compounds and its Autochthonous Microbial Activities of Extract and Clove Oil

(Syzygium aromaticum L.) on some Food Borne Pathogens. Hasil penelitian

menyimpulkan bahwa secara in vitro minyak cengkeh memiliki aktivitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

5

antijamur dan antibakteri yang lebih baik dibandingkan ekstrak kering dari

tanaman cengkeh dan sorbic acid propionate (pengawet makanan). Salah satu

bakteri yang diuji adalah Staphylococcus epidermidis dan minyak cengkeh dapat

menghambat bakteri tersebut dengan menghasilkan zona hambat sebesar 21 mm.

Menurut penelitian Suryarini (2011) mengenai pengaruh tween 80 dan

span 80 sebagai emulsifying agent terhadap sifat fisik dan stabilitas fisik emulgel

antiacne minyak cengkeh (Oleum caryophylli) menggunakan aplikasi desain

faktorial menunjukkan hasil bahwa semua formula dalam penelitian ini optimum

karena semua respon yang dihasilkan dari penelitian ini (viskositas, daya sebar,

dan pergeseran viskositas) masuk ke dalam range viskositas, daya sebar, dan

pergeseran viskositas yang sebelumnya telah ditentukan oleh peneliti. Penelitian

ini juga menyimpulkan bahwa tween 80 merupakan faktor yang paling signifikan

dalam menentukan respon viskositas, daya sebar, dan pergeseran viskositas

emulgel.

Namun, sejauh pengetahuan dan penelusuran beberapa pustaka yang

dilakukan oleh penulis, penelitian tentang “Formulasi Emulgel Minyak Cengkeh

(Oleum caryophylli) Sebagai Anti Bau Kaki: Pengaruh Carbopol 940 dan Sorbitol

Terhadap Sifat Fisik dan Stabilitas Fisik” belum pernah dilakukan.

3. Manfaat penelitian

a. Manfaat teoretis. Menyumbangkan pengetahuan mengenai pengaruh

carbopol 940 sebagai gelling agent dan sorbitol sebagai humectant terhadap sifat

fisik dan stabilitas fisik emulgel minyak cengkeh.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

6

b. Manfaat praktis. Menghasilkan suatu formulasi emulgel minyak

cengkeh dengan sifat fisik dan stabilitas fisik yang baik sehingga bermanfaat bagi

masyarakat.

B. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Menghasilkan emulgel minyak cengkeh dengan sifat fisik yaitu

viskositas dan daya sebar serta stabilitas fisik yaitu pergeseran viskositas yang

memenuhi kriteria.

2. Tujuan Khusus

a. Membuktikan signifikansi pengaruh dari carbopol 940 dan sorbitol

pada level yang diteliti terhadap sifat fisik dan stabilitas fisik emulgel minyak

cengkeh. Selain itu, melihat pengaruhnya apakah meningkatkan atau menurunkan

respon yang diteliti.

b. Mengetahui kualitas formula emulgel minyak cengkeh yang

memenuhi kriteria sifat fisik dan stabilitas fisik yang diinginkan secara kualitatif

dan kuantitatif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

7

BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Bau Kaki dan Staphylococcus epidermidis

Bau kaki merupakan suatu masalah kesehatan. Setiap bagian tubuh

manusia memiliki bakteri-bakteri yang berfungsi sebagai flora normal kulit,

termasuk kaki. Salah satu contoh bakteri tersebut adalah Staphylococcus

epidermidis. Apabila kaki berkeringat, maka pertumbuhan Staphylococcus

epidermidis akan mengalami peningkatan. Di dalam keringat terdapat kandungan

asam amino, seperti leusin, valin, dan isoleusin. Staphylococcus epidermidis akan

mendegradasi leusin dengan bantuan enzim leusin dehidrogenase menghasilkan

isovaleric acid. Isovaleric acid merupakan suatu senyawa asam lemak rantai

pendek (Ara et al., 2006). Hasil penelitian Caroprese et al. (2009) menyatakan

bahwa isovaleric acid merupakan senyawa utama yang berperan dalam

menyebabkan bau kaki (Caroprese et al., 2009).

Staphylococcus epidermidis adalah strain bakteri gram positif yang

merupakan flora normal kulit (Brooks, Carroll, Butel, and Morse, 2007) dan

menjadi target dari sediaan anti bau kaki (Ara et al., 2006). Koloni

Staphylococcus epidermidis berwarna abu-abu sampai putih pada isolasi primer.

Banyak koloni yang berkembang menjadi pigmen hanya pada saat inkubasi

jangka panjang (Brooks, et al., 2007).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

8

B. Minyak Cengkeh

1. Deskripsi

Cengkeh (Syzygium aromaticum (L) Merr & Perry) merupakan tanaman

rempah yang sejak lama digunakan dalam industri rokok, makanan, minuman dan

obat-obatan. Bagian tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan industri-

industri tersebut adalah bunga, tangkai bunga dan daun cengkeh (Taufik,

Triatmojo, Erwanto, Santoso, dan Kristanti, 2012).

Minyak cengkeh merupakan minyak atsiri yang diperoleh dari tanaman

cengkeh (Syzygium aromaticum (L) Merr & Perry). Minyak atsiri ini dapat

diperoleh dari bunga, gagang, dan daun tanaman cengkeh. Kualitas minyak atsiri

yang dihasilkan dievaluasi berdasarkan kandungan eugenolnya (Hidayati, 2003).

Minyak daun cengkeh merupakan minyak yang dihasilkan dengan cara

penyulingan dari daun tanaman cengkeh yang telah luruh. Hal ini menyebabkan

minyak daun cengkeh paling ekonomis apabila dibandingkan dengan minyak

bunga cengkeh dan minyak gagang cengkeh (Hidayati, 2003).

2. Kandungan kimia

Kandungan utama dalam minyak cengkeh adalah eugenol. Kadar eugenol

dan kualitas minyak cengkeh dipengaruhi oleh asal minyaknya. Minyak bunga

dan gagang cengkeh dapat menghasilkan kadar eugenol paling banyak dan

kualitas paling baik, sedangkan kadar eugenol dan kualitas minyak daun cengkeh

hanya sedikit lebih rendah dibawahnya (Hidayati, 2003).

Tabel I. Kandungan eugenol dalam minyak cengkeh (Hidayati, 2003) Asal Minyak Kadar Eugenol

Bunga 90 - 95 % Gagang 83 - 95 % Daun 82 - 87 %

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

9

Berdasarkan penelitian Ayoola et al. (2008), senyawa yang terkandung

dalam minyak bunga cengkeh, antara lain caryophyllene, eugenol acetate dan

alpha-humelene, dan eugenol yang merupakan senyawa terbanyak (Ayoola,

Lawore, Adelowotan, Aibinu, Adenipekun, Coker, and Odugbemi, 2008). Minyak

gagang cengkeh mengandung eugenol, eugenyl acetate, β-caryophyllene, dan

alpha-humulene (Lis-Balchin, 2006). Komponen minyak daun cengkeh dibagi

menjadi dua kelompok yaitu senyawa fenolat berupa eugenol dan senyawa non-

fenolat, meliputi β-kariofilen, α-kububen, α-kopaen, humulen, δ-kadien dan

kadina 1,3,5-trien (Hidayati, 2003).

3. Sifat fisik dan kimia

Minyak atsiri yang diperoleh dari bunga, gagang, dan daun tanaman

cengkeh memiliki sifat fisik dan kimia yang berbeda-beda, seperti pada tabel

berikut :

Tabel II. Perbedaan sifat fisik dan kimia minyak cengkeh (Reineccius, 1999)

Sifat Minyak bunga

cengkeh Minyak gagang

cengkeh Minyak daun

cengkeh

Warna tidak berwarna -

kuning pucat kuning - cokelat tua

sangat pucat, warna jerami

Bobot jenis ����� 1,038 - 1,060 1,048 - 1,056 1,036 - 1,046

Indeks bias ����� 1,527 - 1,535 1,534 - 1,538 1,531 - 1,535

Kelarutan dalam etanol 70%

2 vol 2 vol 2 vol

Total eugenol minimum 85%, v/v 89 - 95%, v/v 84 - 88%, v/v

4. Manfaat

Minyak cengkeh juga memiliki efek terapi, seperti antiradang,

antimuntah, analgesik, antispasmodik, antikarminatif, penguatan ginjal, dan

antiseptik. Kandungan eugenol yang tinggi pada minyak cengkeh memiliki

aktivitas antimikroba (Bhuiyan et al., 2010). Berdasarkan penelitian yang

dilakukan oleh Joseph dan Sujatha (2011), minyak cengkeh dapat menghambat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

10

pertumbuhan beberapa spesies bakteri, antara lain Bacillus subtilis, B. cereus,

Staphy. faecalis, S. aureus, S. epidermidis, Micrococcus luteus, K. Pneumoniae,

E. Coli, dan Salmonell sp. serta spesies jamur, seperti Paeciliomyces, Aspergillus

flavus, Aspergillus niger, Penicillium sp., Rhizopus sp., dan Rhizomucor sp.

(Joseph and Sujatha, 2011).

C. Emulgel

Emugel merupakan suatu bentuk sediaan emulsi dan gel yang digunakan

secara kombinasi. Pada penggunaan dermatologis, emulgel memiliki sifat-sifat

menguntungkan. Sifat-sifat tersebut, antara lain tiksotropi, dapat melembabkan,

mudah penyebarannya, mudah dihilangkan, larut dalam air, dan dapat bercampur

dengan eksipien lain (Singla et al., 2012).

Banyak obat-obatan yang bersifat hidrofobik tidak dapat bergabung

dalam sistem gel karena masalah kelarutan. Oleh karena itu, emulgel dapat

digunakan sebagai alternatif untuk mengatasi masalah tersebut. Emulgel

membantu obat-obatan yang bersifat hidrofobik bergabung dalam fase minyak,

kemudian droplet-droplet minyak akan terdispersi dalam fase air menghasilkan

emulsi tipe oil in water (O/W). Selanjutnya, emulsi ini yang akan dicampur dalam

basis gel. Hal ini dapat meningkatkan stabilitas dan pelepasan obat (Panwar,

Upadhyay, Bairagi, Gujar, Darwhekar, and Jain, 2011).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

11

D. Komposisi Emulgel

1. Carbopol 940

Carbopol 940 merupakan salah satu contoh dari gelling agent. Gelling

agent adalah suatu zat hidrokoloid organik ataupun hidrofilik inorganik yang

digunakan sebagai bahan pembentuk gel (Collet and Aulton, 1990). Syarat gelling

agent untuk sediaan farmasi dan kosmetik harus inert, aman, dan tidak bereaksi

dengan komponen lain dalam formula (Zatz and Kushla, 1996).

Gambar 1. Unit monomer asam akrilat dalam polimer carbopol

(Rowe, Sheskey, and Quinn, 2009)

Carbopol 940 lebih dikenal dengan nama carbomer 940. Range

konsentrasi carbopol 940 sebagai gelling agent yaitu (0,5-2)%. Secara kimia,

carbopol ini merupakan polimer sintetik dari asam akrilat dengan bobot molekul

tinggi (Rowe et al., 2009). Carbopol 940 berbentuk serbuk halus berwarna putih,

memiliki bau asam yang ringan, pH 2,5-3 dalam 1% larutan dan stabil pada suhu

di atas 75oC (LibrawPharma, 2008).

Carbopol 940 memiliki viskositas 40.000-60.000 cP pada 0,5% larutan

dengan pH 7,5. Hal ini menunjukkan sifat carbopol 940 yaitu kemampuan

thickening paling baik pada viskositas yang tinggi. Pada formulasi gel topikal

hidroalkoholik, carbopol 940 ini menghasilkan warna yang jernih (Allen, 2002).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

12

2. Triethanolamine (TEA)

Gambar 2. Struktur triethanolamine (TEA) (Rowe et al., 2009)

Triethanolamine (TEA) merupakan hasil dari reaksi antara amoniak dan

etilen oksida. Triethanolamine (TEA) mempunyai kemampuan menguap yang

rendah pada suhu ruangan, berbau amoniak, dan dapat berbentuk solid atau liquid

tergantung pada suhu dan nilai kemurniannya (Arak Petrochemical Company,

2013).

Beberapa sifat lain dari TEA yaitu memiliki pH 10,5 dalam 0,1 N larutan,

sangat higroskopis, berwarna cokelat apabila terpapar udara dan cahaya.

Triethanolamine (TEA) digunakan sebagai agen pembasa dan dapat juga

digunakan sebagai emulsifying agent (Rowe et al., 2009).

3. Sorbitol

Humectant adalah bahan dalam produk kosmetik yang bertujuan untuk

mencegah hilangnya lembab dari produk dan meningkatkan jumlah air

(kelembaban) pada lapisan kulit terluar saat produk diaplikasikan (Barel, Paye,

and Maibach, 2009). Humectant membantu menjaga kelembaban kulit dengan

mekanisme yaitu menjaga kandungan air pada lapisan stratum korneum serta

mengikat air dari lingkungan ke kulit (Leyden and Rawlings, 2002).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

13

Gambar 3. Struktur sorbitol (Rowe et al., 2009)

Sorbitol merupakan salah satu contoh humectant yang dapat juga

berfungsi sebagai plasticizer, agen penstabil, agen pemanis, bahan pengisi pada

tablet dan kapsul. Sorbitol memiliki pH 4,5-7 dalam 10% w/v larutan (Rowe et al.,

2009). Sorbitol mudah larut dalam air, tetapi sukar larut dalam etanol, dalam

metanol, dan dalam asam asetat (Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan

Makanan RI, 1995). Range konsentrasi sorbitol sebagai humectant yaitu (0,5-

15)%. Sifat higroskop sorbitol lebih rendah dibandingkan dengan gliserin (Barel,

Paye, and Maibach, 2009). Viskositas sorbitol pada suhu 25oC adalah 190 cP

(Smith and Hong, 2003).

4. Emulsifying agent (tween 80 dan span 80)

Emulsifying agent merupakan suatu bahan yang berperan dalam

kestabilan emulsi dengan menurunkan tegangan antar muka dan kemudian

menjaga pemisahan droplet pada fase dispersi dengan membentuk barrier. Syarat

emulsifying agent yang ideal yaitu tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau,

tidak toksik dan tidak mengiritasi, serta dapat memproduksi emulsi pada

konsentrasi rendah. Emulsifying agent dikatakan efektif apabila memiliki dua

gugus yaitu gugus polar yang bersifat hidrofilik dan gugus non-polar yang bersifat

lipofilik. Keseimbangan antara sifat hidrofilik dan lipofilik pada emulsifying agent

akan mempengaruhi tipe emulsi yang dihasilkan. Emulsifying agent sintetis yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

14

bersifat non-ionik cenderung akan memiliki sifat hidrofilik dan lipofilik yang

seimbang. Contoh emulsifying agent tersebut adalah tween 80 dan span 80 (Collet

and Aulton, 1990).

Gambar 4. Struktur Polysorbate 80 (tween 80) (Nair, Stephens, Vincent, Raghavan, and

Sand, 2003)

Polysorbate 80 merupakan nama lain dari tween 80. Polysorbate

merupakan surfaktan hidrofilik non-ionik yang mengandung 20 unit oksietilena

dan digunakan sebagai emulsifying agent pada emulsi tipe oil in water (O/W).

Penggunaan tween 80 secara kombinasi sebagai emulsifying agent hidrofilik

memiliki range konsentrasi sebesar (1-10)%. Nama kimia untuk tween 80 adalah

polyoxyethylene 20 sorbitan monooleate dengan rumus kimia C64H124O26,

berbentuk cairan berminyak berwarna kuning (Rowe et al., 2009).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

15

Gambar 5. Struktur Sorbitan monooleate (span 80) (Wu et al., 2010)

Sorbitan monooleate merupakan nama lain dari span 80. Sorbitan ester

digunakan secara luas untuk kosmetik, produk makanan, dan sebagai emulsifying

agent lipofilik. Range konsentrasi penggunaan span 80 secara kombinasi sebagai

emulsifying agent lipofilik sebesar (1-10)%. Nama kimia untuk span 80 adalah

(Z)-sorbitan mono-9-octadecenoate dengan rumus kimia C24H44O6, berbentuk

cairan kental berwarna kuning (Rowe et al., 2009).

5. Parafin cair

Parafin cair merupakan suatu campuran hidrokarbon yang diperoleh dari

minyak mineral. Parafin cair berbentuk cairan kental, transparan, hampir tidak

berbau (Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan RI, 1979).

Parafin merupakan salah satu contoh bahan yang memiliki sifat emolien.

Emolien merupakan suatu bahan yang dapat membantu menjaga kulit agar tetap

lembut dan halus. Fungsi dari emolien yaitu sebagai lubrikan pada permukaan

kulit, mengurangi pengelupasan pada kulit, serta meningkatkan penampilan kulit.

Beberapa emolien menunjukkan sifat lipofilik yang kuat sehingga sering disebut

bahan oklusif. Bahan oklusif yaitu bahan berminyak untuk menghambat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

16

penguapan air pada permukaan kulit sehingga kadar airnya meningkat (Barel et

al., 2009).

6. Pengawet (metil paraben dan propil paraben)

Gambar 6. Struktur metil paraben (Rowe et al., 2009)

Metil paraben berbentuk serbuk kristal, berwarna putih dan tidak berbau.

Nama kimia metil paraben adalah methyl-4-hydroxybenzoate dengan rumus kimia

C8H8O3. Range konsentrasi yang digunakan dalam sediaan topikal yaitu (0,02-

0,3)% (Rowe et al., 2009).

Gambar 7. Struktur propil paraben (Rowe et al., 2009)

Propil paraben merupakan serbuk kristal yang berwarna putih dan tidak

berbau. Nama kimia metil paraben adalah propyl-4-hydroxybenzoate dengan

rumus kimia C10H12O3. Range konsentrasi yang digunakan dalam sediaan topikal

yaitu (0,01-0,6)% (Rowe et al., 2009).

Metil paraben dan propil paraben berfungsi sebagai pengawet

antimikroba. Keduanya memiliki aktivitas antimikroba pada pH 4-8. Kombinasi

paraben dapat meningkatkan aktivitasnya sebagai pengawet karena aktivitas

antimikroba meningkat seiring dengan meningkatnya panjang rantai alkil. Oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

17

karena itu, kombinasi metil-, etil-, propil-, dan butil paraben sering digunakan

bersama, contohnya metil paraben dan propil paraben (Rowe et al., 2009).

7. Aquadest

Menurut Farmakope Indonesia III, aquadest yaitu cairan jernih, tidak

berwarna, tidak berbau, dan tidak mempunyai rasa. Nama lain aquadest adalah air

suling. Aquadest dibuat dengan menyuling air yang dapat diminum. Fungsi

aquadest sebagai pelarut. Rumus kimia dari aquadest adalah H2O dengan berat

molekul 18,02 (Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan RI, 1979).

E. Iritasi Primer

Iritasi kulit adalah proses peradangan pada kulit yang tidak dimediasi

oleh sistem imun (limfosit atau antibodi). Bahan-bahan kimia dapat mengiritasi

kulit baik pada paparan pertama maupun paparan berulang. Apabila paparan

berulang terjadi pada area yang sama, maka bahan kimia tersebut akan merusak

kulit dengan segera yang dapat mengakibatkan kematian jaringan kulit dan

pembentukan bekas luka (Benson and Watkinson, 2012).

Edema atau yang sering disebut dropsy, merupakan suatu pembengkakan

yang disebabkan oleh terakumulasinya sejumlah cairan pada sel-sel tubuh.

Kondisi ini sering terjadi pada pergelangan kaki, wajah, dan tangan (Ehrlich,

2010). Eritema merupakan kondisi kulit yang kemerahan dan menimbulkan ruam.

Jenis eritema yaitu fotosensitivitas, erythema multiforme, dan erythema nodusum.

Fotosensitivitas dikarenakan peningkatan sensitivitas pada radiasi ultraviolet.

Erythema multiforme ditandai dengan munculnya bercak pada kulit karena reaksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

18

obat, infeksi atau penyakit. Erythema nodusum dikenal dengan adanya benjolan di

bawah lutut karena suatu penyakit tertentu (Ehrlich, 2010).

Metode Draize digunakan untuk menguji iritasi kulit. Hewan uji yang

digunakan adalah kelinci. Draize menggunakan sistem penilaian secara visual

untuk menghitung Primary Irritation Index (PII) (Benson and Watkinson, 2012).

Tabel III. Sistem penilaian metode Draize (Benson and Watkinson, 2012) No Reaksi Kulit Skor

1

Eritema dan Pembentukan Kerak Tanpa eritema 0 Eritema sangat sedikit (hampir tidak nampak) 1 Eritema berbatas jelas 2 Eritema moderat sampai berat 3 Eritema berat (merah bit) sampai sedikit membentuk kerak (luka dalam) 4

2

Pembentukan edema Tanpa edema 0 Edema sangat sedikit (hampir tidak nampak) 1 Edema sedikit (tepi daerah berbatas jelas) 2 Edema moderat (tepi naik kira-kira 1 mm) 3 Edema berat (naik lebih dari 1 mm dan meluas keluar daerah pajanan) 4

Primary Irritation Index (PII) dihitung dengan cara merata-rata nilai eritema dan

edema yang terjadi pada semua bagian. Selanjutnya, kedua hasil rata-rata tersebut

dijumlahkan. Nilai PII yang dihasilkan diinterpretasikan berdasarkan Tabel IV

(Benson and Watkinson, 2012).

Tabel IV. Interpretasi nilai Primary Irritation Index (PII) (Benson and Watkinson, 2012) Primary Irritation Index (PII) Interpretasi mengenai bahan uji

< 2 Tidak mengiritasi 2 - 5 Iritasi sedang > 5 Iritasi berat

F. Sifat Fisik dan Stabilitas Fisik Emulgel

1. Viskositas

Viskositas merupakan suatu tahanan dari suatu cairan untuk mengalir.

Semakin kental suatu cairan, semakin besar tahanannya, sehingga dibutuhkan

energi lebih besar untuk membuat cairan tersebut mengalir pada kecepatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

19

tertentu (Sinko, 2006). Viskositas memiliki peranan penting pada beberapa bentuk

sediaan. Viskositas merupakan faktor penting dalam menjaga obat bentuk

suspensi, meningkatkan stabilitas emulsi, mengubah kecepatan pelepasan obat

pada tempat aplikasi, membuat suatu bentuk sediaan mudah diaplikasikan.

Seorang farmasis akan mempertimbangkan viskositas untuk meningkatkan

stabilitas bentuk sediaan yang diformulasikan (Allen, 2002). Pengujian viskositas

dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai jenis viskometer berdasarkan

kebutuhan formulator (Garg, Aggarwal, Garg, and Singla, 2002).

2. Daya sebar

Efikasi terapi topikal dipengaruhi oleh daya sebar formulasi pada tempat

target dengan dosis standar. Konsistensi formula yang optimum membantu

memastikan dosis yang sesuai untuk diaplikasikan ke tempat target, khususnya

untuk obat-obat poten. Apabila dosis berkurang, maka tidak akan memberikan

efek yang diinginkan, tetapi dengan dosis berlebih dapat memberikan efek

samping yang tidak diinginkan (Garg et al., 2002).

Faktor penting yang perlu dipertimbangkan dalam penilaian daya sebar

yaitu rigiditas sediaan, lama tekanan, suhu tempat target, viskositas formulasi

sediaan, dan laju penguapan pelarut. Metode yang paling sering digunakan dalam

pengukuran daya sebar adalah metode parallel-plate. Keuntungan metode ini

yaitu sederhana, mudah untuk dilakukan, dan tidak memerlukan banyak biaya.

Namun, metode ini kurang tepat dan sensitif karena data yang dikumpulkan harus

dihitung lagi secara manual (Garg et al., 2002).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

20

G. Uji Potensi Antimikroba

Parameter yang diukur pada uji potensi antimikroba adalah respon

pertumbuhan populasi mikroorganisme terhadap agen antimikroba. Kegunaan uji

potensi antimikroba untuk memperoleh suatu sistem pengobatan yang efektif dan

efisien. Secara garis besar, terdapat dua metode untuk uji potensi antimikroba

yaitu metode difusi dan metode dilusi (Pratiwi, 2008).

1. Metode difusi

Metode disc diffusion (tes Kirby dan Bauer) berfungsi untuk menentukan

aktivitas agen antimikroba. Disc yang berisi agen antimikroba diletakkan pada

media agar yang telah ditanami mikroorganisme. Selanjutnya, disc akan berdifusi

dengan media agar menghasilkan suatu zona jernih. Zona jernih yang dihasilkan

menandakan adanya penghambatan terhadap pertumbuhan mikroorganisme oleh

agen antimikroba pada permukaan media agar (Pratiwi, 2008).

2. Metode dilusi

a. Metode dilusi cair (broth dilution test). Metode ini digunakan untuk

mengukur Kadar Hambat Minimum (KHM) dan Kadar Bunuh Minimum (KBM).

Mekanisme metode dilusi cair adalah dengan membuat seri pengenceran agen

antimikroba pada medium cair yang ditambahkan dengan mikroba uji. Larutan

agen antimikroba dengan kadar terkecil yang terlihat jernih ditetapkan sebagai

KHM. Selanjutnya, larutan KHM tersebut dikultur ulang pada media cair tanpa

adanya penambahan agen antimikroba dan mikroba uji, diinkubasi selama 24-48

jam. Apabila larutan masih terlihat jernih, maka ditetapkan sebagai KBM

(Pratiwi, 2008).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

21

b. Metode dilusi padat (solid dilution test). Mekanisme metode ini sama

dengan metode dilusi cair, hanya saja media yang digunakan adalah media padat.

Keuntungan metode ini yaitu satu konsentrasi agen antimikroba dapat digunakan

untuk mengidentifikasi beberapa mikroba uji (Pratiwi, 2008).

H. Landasan Teori

Bau kaki disebabkan oleh senyawa isovaleric acid yang diproduksi

Staphylococcus epidermidis pada saat mendegradasi leusin di dalam keringat

dengan bantuan enzim leusin dehidrogenase (Ara et al., 2006). Minyak cengkeh

mengandung eugenol. Kandungan eugenol yang tinggi memiliki aktivitas

antimikroba (Bhuiyan et al., 2010). Minyak cengkeh dapat menghambat

pertumbuhan Staphylococcus epidermidis (Joseph and Sujatha, 2011). Oleh

karena itu, minyak cengkeh dapat diformulasikan menjadi sediaan anti bau kaki.

Emulgel merupakan salah satu pembawa yang baik untuk zat aktif yang

bersifat hidrofobik, seperti minyak cengkeh. Bentuk sediaan emulgel dapat

meningkatkan stabilitas dan pelepasan obat (Panwar et al., 2011).

Sifat fisik emulgel ditentukan melalui viskositas dan daya sebar yang

dihasilkan. Viskositas merupakan tahanan dari suatu cairan untuk mengalir.

Viskositas cairan yang semakin tinggi akan membutuhkan energi yang semakin

besar agar cairan tersebut dapat mengalir (Sinko, 2006). Viskositas merupakan

faktor penting yang dapat meningkatkan stabilitas emulsi (Allen, 2002). Efikasi

terapi topikal dipengaruhi oleh daya sebar, dimana konsistensi formula yang

optimum membantu memastikan dosis yang sesuai untuk diaplikasikan ke tempat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

22

target. Apabila dosis berkurang, maka tidak akan memberikan efek yang

diinginkan, tetapi dengan dosis berlebih dapat memberikan efek samping yang

tidak diinginkan (Garg et al., 2002).

Formula sediaan emulgel mengandung gelling agent dan humectant.

Carbopol 940 dapat digunakan sebagai gelling agent dan sorbitol sebagai

humectant. Range konsentrasi carbopol 940 sebagai gelling agent yaitu (0,5-2)%

(Rowe et al., 2009). Pada formulasi sediaan topikal, carbopol 940 akan

membentuk gel yang jernih. Kemampuan thickening carbopol 940 paling baik

pada viskositas tinggi yang dapat dicapai pada range pH 5,0-9,0. Netralisasi

gugus karboksilat pada carbopol 940 menggunakan zat alkali yang sesuai akan

membuat carbopol 940 sangat terionisasi membentuk gel yang kaku (Allen, 2002;

Lubrizol, 2009). Range sorbitol sebagai humectant sebesar (0,5-15)%, dimana

sifat moisture-binding yang dimiliki sorbitol dapat mengurangi penguapan air dari

formulasi dan mengontrol viskositas. Penggunaan sorbitol sebagai humectant

pada level yang cukup dapat meningkatkan ketahanan emulgel (Barel et al.,

2009).

I. Hipotesis

1. Carbopol 940 dan sorbitol memiliki pengaruh yang signifikan terhadap sifat

fisik dan stabilitas fisik emulgel minyak cengkeh pada level yang diteliti.

2. Semua formula emulgel minyak cengkeh memenuhi kriteria sifat fisik dan

stabilitas fisik yang diinginkan baik secara kualitatif maupun kuantitatif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

23

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan desain

faktorial.

B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

1. Variabel penelitian

a. Variabel bebas. Komposisi carbopol 940 sebagai gelling agent dan

sorbitol sebagai humectant dalam formula emulgel minyak cengkeh.

b. Variabel tergantung. Daya sebar dan viskositas (sifat fisik emulgel),

pergeseran viskositas (stabilitas fisik emulgel), diameter zona hambat tiap formula

(potensi antibakteri), dan edema dan eritema (uji iritasi primer).

c. Variabel pengacau terkendali. Lama, kecepatan dan suhu pengadukan

pada saat pembuatan emulgel, lama penyimpanan, kondisi tempat penyimpanan,

suhu dan lama inkubasi, kepadatan suspensi bakteri Staphylococcus epidermidis,

umur, berat badan dan jenis kelamin kelinci.

d. Variabel pengacau tak terkendali. Suhu dan kelembaban ruangan pada

saat pembuatan, penyimpanan dan pengujian emulgel, laju penguapan minyak

cengkeh.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

24

2. Definisi operasional

a. Emulgel adalah sediaan topikal, berbentuk semisolid dengan zat aktif

minyak daun cengkeh dengan konsentrasi sebesar 15% dengan formula yang

ditunjukkan pada penelitian ini.

b. Viskositas adalah tahanan emugel untuk mengalir, yang diukur

dengan viscotester seri VT 04 (RION®-JAPAN).

c. Daya sebar adalah diameter penyebaran emulgel pada horizontal

double plate selama 1 menit.

d. Stabilitas fisik emulgel adalah suatu parameter untuk menilai kualitas

emulgel setelah penyimpanan selama 1 bulan. Pada penelitian ini stabilitas

emulgel ditentukan dari pergeseran viskositasnya.

e. Faktor adalah besaran yang dapat mempengaruhi respon. Dalam

penelitian ini, faktor yang diteliti adalah carbopol 940 dan sorbitol.

f. Level adalah jumlah faktor yang diteliti. Dalam penelitian ini terdapat

dua level yaitu level rendah dan level tinggi. Level rendah carbopol 940 adalah 1

g dan level tinggi adalah 5 g. Level rendah sorbitol adalah 2 g dan level tinggi

adalah 10 g.

g. Respon adalah besaran yang diamati perubahannya dan dapat

dikuantitatifkan. Dalam penelitian ini, respon yang dihasilkan adalah viskositas,

daya sebar, dan pergeseran viskositas

h. Pengaruh adalah perubahan respon yang disebabkan oleh adanya

variasi faktor dan level.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

25

i. Kontrol basis emulgel adalah sediaan emulgel yang diformulasikan

tanpa zat aktif yaitu minyak cengkeh dan digunakan sebagai pembanding pada

saat melakukan uji iritasi primer dan uji potensi antibakteri.

j. Potensi antibakteri emulgel adalah kemampuan emulgel minyak

cengkeh dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermidis,

dilihat dari diameter zona hambat yang dihasilkan dan dibandingkan dengan

kontrol basis emulgel.

k. Diameter zona hambat adalah parameter uji potensi antibakteri berupa

pengukuran diameter zona jernih yang dihasilkan.

C. Bahan Penelitian

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah minyak daun

cengkeh yang diperoleh dari CV Indaroma Yogyakarta (Lampiran 1), carbopol

940, TEA, sorbitol, tween 80, span 80, parafin cair, metil paraben, propil paraben,

aquadest, media Muller-Hinton Agar (Oxoid), media Muller-Hinton Broth

(Merck), kultur murni bakteri Staphylococcus epidermidis ATCC 12228 yang

diperoleh dari Dinas Kesehatan, Balai Laboratorium Kesehatan Yogyakarta

(Lampiran 2), dan kelinci.

D. Alat Penelitian

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Glasswares

(PYREX-GERMANY), neraca, mixer merk Philips®, viscotester seri VT 04

(RION®-JAPAN), refractometer ABBE, stopwatch, indikator pH, horizontal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

26

double plate, waterbath, cawan petri, labu erlenmeyer, stirer, tabung reaksi, jarum

ose, pelubang sumuran diameter 0,8 cm, pipet ukur, vortex, autoklaf dan alat

pencukur bulu kelinci.

E. Tata Cara Penelitian

1. Verifikasi sifat fisik minyak cengkeh

a. Verifikasi indeks bias minyak cengkeh. Indeks bias minyak cengkeh

diukur menggunakan refractometer ABBE. Indeks bias ini diukur dengan cara

minyak cengkeh diteteskan pada prisma utama, kemudian prisma ditutup dan

refraktometer diarahkan ke cahaya terang melaui lensa skala agar dapat dilihat

dengan jelas sehingga indeks bias dapat ditentukan. Refraktometer dialiri air

mengalir dan diatur suhunya menjadi 20oC. Selanjutnya, nilai indeks bias

ditunjukkan oleh garis batas yang memisahkan sisi terang dan sisi gelap pada

bagian atas dan bawah. Pada uji ini dilakukan replikasi sebanyak 3 kali.

b. Verifikasi bobot jenis minyak cengkeh. Bobot jenis minyak cengkeh

diukur dengan menggunakan piknometer yang telah dikalibrasi dengan

menetapkan bobot piknometer kosong dan bobot air pada suhu 25oC. Kemudian

volume air dihitung dengan cara bobot air dibagi dengan kerapatan air.

Piknometer diisi minyak cengkeh dan suhu dikondisikan pada suhu 25oC,

kemudian piknometer ditimbang. Bobot piknometer yang telah diisi minyak

cengkeh dikurangi bobot piknometer kosong untuk memperoleh bobot minyak

cengkeh. Kerapatan minyak cengkeh dihitung dengan cara bobot minyak cengkeh

dibagi dengan volume air. Bobot jenis minyak cengkeh merupakan perbandingan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

27

antara kerapatan minyak cengkeh dengan kerapatan air, pada suhu 25oC. Pada uji

ini dilakukan replikasi sebanyak 3 kali.

2. Formulasi emulgel

Formula yang digunakan mengacu pada formula emulgel antiacne

minyak cengkeh Suryarini (2011) untuk 250 g emulgel, sebagai berikut :

R/ Minyak cengkeh 37,5 g Carbopol 940 5 g NaOH 20% b/v 1,5 g Parafin cair 2,5 g Tween 80 43,75 g Span 80 6,25 g Gliserin 5 g Metil paraben 0,45 g Propil paraben 0,05 g Aquadest 135,5 g

Tabel V. Hasil modifikasi dari formula standar untuk pembuatan emulgel sebanyak 200 g

Bahan (g) F1 Fa Fb Fab

Minyak cengkeh 30 30 30 30

Carbopol 940 1 5 1 5

Sorbitol 2 2 10 10 TEA 1,5 1,5 1,5 1,5

Tween 80 35 35 35 35

Span 80 5 5 5 5

Parafin cair 2,5 2,5 2,5 2,5

Metil paraben 0,36 0,36 0,36 0,36

Propil paraben 0,04 0,04 0,04 0,04

Aquadest (mL) 110 110 110 110

Keterangan : F1 = carbopol 940 level rendah, sorbitol level rendah Fa = carbopol 940 level tinggi, sorbitol level rendah Fb = carbopol 940 level rendah, sorbitol level tinggi Fab = carbopol 940 level tinggi, sorbitol level tinggi

a. Pengembangan carbopol 940. Carbopol 940 dikembangkan dengan

cara ditaburkan dalam 70 mL aquadest yang terdapat pada formula. Carbopol 940

didiamkan selama 24 jam.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

28

b. Pembuatan emulsi. Semua bahan dicampurkan menurut fasenya

masing-masing di atas waterbath hingga suhu 50oC. Minyak cengkeh, parafin,

span 80 dan propil paraben termasuk fase minyak sedangkan sisa air (40 mL),

tween 80, sorbitol, dan metil paraben termasuk fase air. Setelah suhu 50oC, kedua

fase tersebut dicampurkan. Campuran kedua fase dicampur menggunakan mixer

dengan kecepatan putar pada skala 1 selama 10 menit di dalam baskom yang

berisi air panas dengan suhu 60oC.

c. Pembuatan sediaan emulgel. Carbopol 940 yang telah dikembangkan

selama 24 jam ditambahkan ke dalam emulsi dan dicampur menggunakan mixer

dengan kecepatan putar pada skala 1 selama 10 menit. Selanjutnya, TEA

ditambahkan ke dalam campuran dan dicampur menggunakan mixer kembali

selama 5 menit.

3. Pengujian pH emulgel

Indikator pH dimasukkan ke dalam sejumlah sediaan emulgel.

Selanjutnya, indikator pH tersebut dibandingkan dengan standar yang terdapat

pada wadah.

4. Iritasi primer

Uji ini dilakukan dengan menggunakan kelinci sebagai hewan uji.

Sebanyak 0,5 g emulgel diaplikasikan pada kulit kelinci yang bulunya sudah

dicukur dan dibersihkan dengan air suling. Emulgel diaplikasikan pada punggung

kelinci dengan luas area 2,54 x 2,54 cm. Pengamatan dilakukan setelah pemberian

selama 24 jam, 48 jam dan 72 jam (Deveda, Jain, Vyas, Khambete, and Jain,

2010).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

29

5. Uji sifat fisik dan stabilitas fisik emulgel

a. Uji viskositas. Uji ini dilakukan dengan menggunakan alat viscotester

seri VT 04 (RION®-JAPAN). Emulgel seberat 150 g ditimbang dan dimasukkan

ke dalam suatu wadah yang tersedia. Selanjutnya, wadah yang berisi emulgel

tersebut dipasang pada portable viscotester. Viskositas emulgel ditentukan dengan

mengamati pergerakkan jarum penunjuk viskositas. Uji ini dilakukan 2 kali yaitu

48 jam setelah pembuatan dan setelah penyimpanan selama 1 bulan untuk

mengetahui pergeseran viskositasnya. Range viskositas yang dikehendaki sebesar

150-300 d.Pa.s Stabilitas fisik emulgel ditentukan dari nilai pergeseran viskositas

yang dihitung dengan cara viskositas emulgel setelah penyimpanan selama 1

bulan dikurangi dengan viskositas emulgel 48 jam setelah pembuatan dibagi

dengan viskositas emulgel 48 jam setelah pembuatan, lalu dikali 100%.

Pergeseran viskositas yang dikehendaki ≤ 10.

b. Uji daya sebar. Sediaan emulgel seberat 1 g ditimbang dan diletakkan

pada horizontal double plate. Horizontal double plate lain seberat 55 gram

diletakkan di atas emulgel dan didiamkan selama 1 menit, kemudian dicatat

penyebarannya. Uji daya sebar ini dilakukan setelah penyimpanan selama 48 jam.

Daya sebar yang dikehendaki dalam penelitian ini adalah 3-5 cm.

6. Pengujian potensi antibakteri emulgel terhadap Staphylococcus

epidermidis

a. Pembuatan stok bakteri. Media Muller-Hinton Agar dimasukkan ke

dalam erlenmeyer (penimbangan disesuaikan kebutuhan dengan melihat label

pada wadah) dan ditambahkan aquadest. Selanjutnya, media diambil sebanyak 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

30

mL dengan pipet ukur, dimasukkan ke dalam tabung reaksi, dan disterilisasi

dengan autoklaf pada suhu 121oC selama 15 menit. Pada suhu 45-50oC, tabung

reaksi yang berisi media dimiringkan hingga memadat. Staphylococcus

epidermidis sebanyak 1 ose diinokulasikan secara goresan zig-zag pada media

agar miring tersebut dan diinkubasi selama 24-48 jam di dalam inkubator.

b. Pembuatan suspensi bakteri. Koloni bakteri Staphylococcus

epidermidis diambil dengan 2-3 ose dari stok bakteri, jika dikehendaki dalam

volume yang besar dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi berisi Media Muller-

Hinton Broth (penimbangan disesuaikan kebutuhan dengan melihat label pada

wadah) yang telah disterilisasi dengan autoklaf (suhu 121oC, 15 menit). Suspensi

bakteri diinkubasi selama 48 jam di dalam inkubator pada suhu 37oC. Selanjutnya,

suspensi bakteri divortex dan kekeruhannya dibandingkan dengan Mac Farland

0,5 (1,5 x 108 CFU/mL) (Bonang dan Koeswardono, 1982).

c. Pembuatan kontrol media steril. Media Muller-Hinton Agar yang telah

disterilisasi dengan autoklaf (suhu 121oC, 15 menit) dituang ke dalam cawan petri

steril, ditunggu hingga memadat dan diinkubasi di dalam inkubator selama 48 jam

pada suhu 37oC. Setelah diinkubasi, media diamati dan dibandingkan dengan

perlakuan dan kontrol pertumbuhan bakteri uji.

d. Kontrol pertumbuhan bakteri uji Staphylococcus epidermidis. Media

Muller-Hinton Agar yang steril, dengan suhu 45-50oC, diinokulasikan suspensi

bakteri uji dengan kepadatan dan jumlah yang sama dengan suspensi bakteri uji

pada perlakuan, kemudian dituang ke cawan petri steril dan digoyang sehingga

pertumbuhan bakteri dapat merata. Cawan petri tersebut diinkubasi selama 48 jam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

31

dengan suhu 37oC. Setelah diinkubasi, media diamati pertumbuhan bakteri ujinya

melalui kekeruhan media yang dibandingkan dengan perlakuan.

e. Uji potensi antibakteri sediaan emulgel. Semua alat yang akan

digunakan disterilisasi dengan autoklaf (suhu 121oC, 15 menit). Media Muller-

Hinton Agar yang steril, dengan suhu 45-50oC, diinokulasikan suspensi bakteri uji

dengan kepadatan dan jumlah yang sama dengan suspensi bakteri uji pada kontrol

pertumbuhan bakteri uji. Selanjutnya, sumuran sebanyak 5 lubang dibuat pada

media berisi bakteri uji tersebut. Lima lubang sumuran yang dibuat meliputi basis

(di tengah) dan ke 4 lubang lainnya berisi sediaan emulgel tiap formula. Cawan

petri dibungkus menggunakan plastic wrap, kemudian diinkubasi selama 48 jam

pada suhu 37oC. Setelah diinkubasi, diameter zona hambat yang dihasilkan diukur

dengan menggunakan penggaris. Pada uji ini dilakukan replikasi sebanyak 3 kali.

F. Analisis Hasil

Data utama yang diperoleh dalam penelitian ini meliputi viskositas dan

daya sebar (sifat fisik), dan pergeseran viskositas (stabilitas fisik). Uji Shapiro-

Wilk digunakan untuk menentukan normalitas distribusi data.

Besarnya pengaruh antara carbopol 940 dengan sorbitol dapat dianalisis

secara statistik menggunakan uji two-way ANOVA. Uji tersebut dilakukan jika

pada penelitian didapatkan data yang terdistribusi normal. Uji two-way ANOVA

digunakan untuk mengetahui signifikansi pengaruh carbopol 940, sorbitol, dan

interaksi keduanya. Dengan demikian, dapat diketahui faktor dominan yang

berpengaruh dalam menentukan sifat fisik dan stabilitas fisik emulgel. Apabila p-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

32

value < 0,05, maka disimpulkan bahwa faktor yang diteliti memiliki pengaruh

yang signifikan (taraf kepercayaan 95%).

Jika pada penelitian didapatkan data yang terdistrbusi tidak normal, maka

analisis data tersebut dilakukan menggunakan uji non-parametrik. Uji non-

parametrik yang digunakan adalah uji Mann-Whitney atau Wilcoxon two sample

dengan membandingkan dua kelompok formula dengan salah satu nilai faktor

yang sama untuk melihat pengaruh faktor lain yang nilainya berbeda. Apabila

dalam analisis data didapatkan p-value < 0,05, maka disimpulkan bahwa ada

perbedaan antara dua kelompok formula. Perbedaan kedua kelompok formula

yang dihasilkan dapat menunjukkan adanya pengaruh dari nilai faktor yang

berbeda tersebut. Sebaliknya, apabila p-value > 0,05, maka disimpulkan bahwa

tidak ada perbedaan antara dua kelompok formula. Taraf kepercayaan yang

digunakan adalah 95%.

Analisis statistik dilakukan menggunakan software R2.14.1. Berdasarkan

analisis statistik ini, maka dapat diketahui ada atau tidaknya pengaruh yang

signifikan dari carbopol 940 dan sorbitol terhadap respon-respon yang diuji dalam

penelitian ini.

Selain data utama, hasil uji pH, iritasi primer, dan diameter zona hambat

dapat menjadi data pendukung dalam penelitian ini. Data pH didapatkan dengan

menguji keempat formula emulgel dengan suatu indikator pH. Data iritasi primer

didapatkan dengan pengamatan secara visual, kemudian ditentukan menggunakan

evaluasi reaksi kulit metode Draize (tabel III). Pada uji potensi antibakteri sediaan

emulgel, pengujian dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Pengujian secara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

33

kulitatif dilakukan dengan cara mengamati secara visual ada atau tidaknya zona

jernih yang dihasilkan oleh keempat formula emulgel, sedangkan pengujian secara

kuantitatif dilakukan dengan cara mengukur rata-rata diamter zona hambat

masing-masing formula emulgel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

34

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Identifikasi dan Verifikasi Sifat Fisik Minyak Cengkeh

Pada penelitian ini, minyak cengkeh yang digunakan berasal dari CV

Indaroma Yogyakarta. Minyak cengkeh yang digunakan adalah minyak daun

cengkeh yang dibuktikan dengan Certificate of Analysis (CoA) pada Lampiran 1.

Pengujian organoleptis (bentuk, bau, dan warna) dari minyak daun cengkeh

tersebut juga dilakukan. Berdasarkan Reineccius (1999), warna minyak daun

cengkeh yaitu sangat pucat, warna jerami (Reineccius, 1999). Hasil organoleptis

minyak cengkeh yang digunakan dalam penelitian adalah berbentuk cair dengan

bau yang khas dan berwarna kuning jerami.

Tahap awal dari penelitian ini adalah melakukan verifikasi terhadap

minyak cengkeh yang akan digunakan sebagai bahan uji. Verifikasi ini bertujuan

untuk mengetahui kualitas dari minyak cengkeh yang digunakan. Sifat fisik yang

diuji pada tahap verifikasi ini meliputi indeks bias dan bobot jenis. Hasil yang

didapatkan dari proses ini adalah sebagai berikut :

Tabel VI. Hasil verifikasi minyak cengkeh CV Indaroma Yogyakarta Sifat Fisik Teoretis Spesifikasi CoA Hasil Verifikasi

Indeks bias ����� 1,528-1,535 (SNI, 2006) 1,520-1,540 1,534 ± 0,001

Bobot jenis ����� 1,036-1,046 (Reineccius, 1999) 1,010-1,035 1,0207 ± 0,0021

Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa indeks bias yang

dihasilkan masuk kedalam range indeks bias ����� teoretis berdasarkan SNI (2006)

dan masuk kedalam spesifikasi yang menjadi parameter CV Indaroma Yogyakarta

pada CoA (Lampiran 1). Menurut Reineccius (1999), range bobot jenis �����

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

35

minyak daun cengkeh adalah 1,036-1,046 (Reineccius, 1999) dan bobot jenis

yang dihasilkan tidak masuk kedalam range bobot jenis tersebut, tetapi masuk

kedalam spesifikasi yang menjadi parameter CV Indaroma Yogyakarta pada CoA

(Lampiran 1). Jadi, minyak yang berasal dari CV Indaroma tersebut adalah

minyak daun cengkeh, tetapi memiliki kualitas kemurnian yang berbeda dari yang

disebutkan pada literatur. Perbedaan ini diduga disebabkan karena adanya

perbedaan jumlah kandungan eugenol dalam minyak daun cengkeh tersebut.

Kandungan eugenol dalam minyak daun cengkeh yang digunakan dalam

penelitian sebesar 74,08% (Lampiran 1), sedangkan kandungan eugenol pada

literatur yang disebutkan sebesar 84-88%.

B. Formulasi Emulgel

Emulgel memiliki dua sistem yaitu sistem emulsi dan sistem gel.

Emulgel dipilih karena zat aktif yang digunakan dalam penelitian ini adalah

minyak daun cengkeh. Minyak memiliki sifat hidrofobik sehingga zat aktif

tersebut akan lebih sulit apabila diformulasikan ke dalam bentuk sediaan gel yang

mengandung banyak air.

Kegunaan sediaan emulgel yang diformulasikan ini adalah sebagai anti

bau kaki. Umumnya, setiap orang menggunakan kaos kaki dan sepatu. Kaki yang

tertutup kaos kaki dan sepatu akan berkeringat sehingga menyebabkan bau kaki.

Hal tersebut dikarenakan adanya kandungan lembab berlebih pada kaki

menyebabkan Staphylococcus epidermidis sebagai flora normal kulit menguraikan

leusin yang ada di dalam keringat menjadi isovaleric acid (Ara et al., 2006) dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

36

senyawa tersebut menyebabkan bau kaki (Caroprese et al., 2009). Jadi, sistem

emulsi yang digunakan pada penelitian adalah sistem oil in water (O/W). Selain itu,

rasa lengket yang ditimbulkan oleh minyak daun cengkeh sebagai zat aktif akan

mengurangi acceptability penggunanya sehingga pemilihan sediaan emulgel pada

penelitian ini dapat memberikan keuntungan. Emulgel mengandung sejumlah air

yang apabila menguap, maka dapat memberikan efek dingin dan sistem emulsi

tipe O/W yang terbentuk pada emulgel dalam penelitian ini dapat menutupi kesan

berminyak dari minyak cengkeh.

Bentuk sediaan emulgel tipe O/W juga akan lebih stabil dengan adanya

penambahan gelling agent untuk membentuk sistem gel didalamnya. Polimer-

polimer gelling agent akan menjebak droplet-droplet minyak sehingga

mengurangi terjadinya penggabungan droplet-droplet minyak (coalescence)

tersebut. Selain itu, gelling agent juga dapat berfungsi sebagai pengental yang

dapat meningkatkan viskositas. Peningkatan viskositas ini akan membuat droplet-

droplet minyak semakin susah bergerak sehingga coalescence semakin kecil.

Pada penelitian ini, formulasi sediaan emulgel terdiri dari minyak

cengkeh, parafin cair, tween 80, span 80, carbopol 940, triethanolamine (TEA),

sorbitol, metil paraben, propil paraben, dan aquadest. Minyak cengkeh berfungsi

sebagai zat aktif karena minyak cengkeh 15% sudah dapat menghambat

pertumbuhan bakteri Staphyloccocus epidermidis (Kusuma, 2010). Bersama

dengan minyak cengkeh, parafin cair digunakan sebagai fase minyak pada saat

proses emulsifikasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

37

Tween 80 dan span 80 digunakan sebagai emulsifying agent, yang

menjembatani antara fase minyak dengan fase air dengan mekanisme menurunkan

tegangan antar muka pada kedua fase tersebut agar dapat bercampur sehingga

menghasilkan bentuk emulgel yang stabil. Tween 80 lebih bersifat hidrofilik

sedangkan span 80 lebih bersifat lipofilik.

Adapun mekanisme kerja penggunaan tween dan span secara kombinasi

yaitu bagian hidrokarbon molekul span (sorbitan monooleate) terletak pada globul

minyak dan bagian radikalnya terletak pada fase air. Kepala yang besar pada

molekul sorbitan mencegah ekor-ekor hidrokarbon di dalam fase minyak saling

berdekatan. Ketika tween (polyoxyethylene 20 sorbitan monopalmitat)

ditambahkan, senyawa ini akan berorientasi pada antarmuka sehingga bagian ekor

hidrokarbonnya berada pada fase minyak. Sisa rantai pada senyawa tersebut

bersama dengan cincin sorbitan dan rantai polyoxyethylene terletak pada fase air.

Gambar 8. Skematik droplet minyak dalam emulsi O/W, menunjukkan orientasi molekul

tween dan span pada antarmuka (Sinko, 2006)

Pada gambar 10 dapat teramati bahwa rantai hidrokarbon molekul

polyoxyethylene terletak di dalam globul minyak diantara rantai sorbitan sehingga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

38

orientasi ini akan menghasilkan gaya tarik menarik van der Waals yang efektif.

Dengan cara ini, kedua emulsifying agent tersebut dapat memperkuat interfacial

film dan meningkatkan stabilitas emulsi tipe O/W terhadap coalescence.

Pada formula ini, metil paraben dan propil paraben berfungsi untuk

mencegah terkontaminasinya emulgel oleh mikroba (sebagai pengawet).

Peningkatan rantai alkil seiring dengan peningkatan aktivitas antimikroba pada

golongan paraben (Rowe et al., 2009). Oleh karena itu, metil paraben dan propil

paraben dikombinasikan dalam penelitian ini. Aquadest berfungsi untuk

mengembangkan carbopol 940 dan sebagai fase air pada saat proses emulsifikasi.

Carbopol 940 berfungsi sebagai gelling agent. Carbopol 940 merupakan

suatu polimer yang membentuk gelungan sangat erat (coiled) dalam bentuk serbuk

kering sehingga dapat membatasi kemampuan thickening-nya.

Gambar 9. Carbopol dalam bentuk coiled (kiri) dan uncoiled (kanan)

(Noveon, 2002)

Ketika didispersikan ke dalam air, carbopol 940 terhidrasi dan sebagian

gelungannya terbuka (uncoiled). Carbopol 940 dapat berfungsi dengan baik

apabila polimer tersebut benar-benar uncoiled (Chikalikar and Moorkath, 2002).

Mekanisme carbopol 940 untuk uncoiled adalah penetralan gugus asam

karboksilat pada rantai polimer dengan basa yang sesuai. Penetralan tersebut akan

mengakibatkan terbentuknya muatan negatif di sepanjang rantai polimernya. Gaya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

39

tolak-menolak antar muatan negatif tersebut menyebabkan carbopol 940 benar-

benar uncoiled ke dalam strukturnya yang lebih bebas. Namun, rantai carbopol

940 tetap akan terjalin satu sama lain menghasilkan matriks tiga dimensi untuk

membentuk gel yang sangat kental dalam waktu seketika (Suhaime, Tripathy,

Mohamed, and Majeed, 2012). Pada penelitian ini, triethanolamine (TEA)

berfungsi sebagai basa untuk menetralkan pH asam carbopol 940 sehingga dapat

membantu carbopol 940 untuk uncoiled.

Humectant akan menarik air saat diaplikasikan pada kulit sehingga

meningkatkan penyerapan air pada stratum korneum. Dalam penelitian ini,

sorbitol berfungsi sebagai humectant. Sorbitol dipilih karena bersifat inert dan

compatible dengan banyak eksipien. Sifatnya yang mengikat lembab (moisture-

binding) dapat menstabilkan emulgel dengan cara mengurangi penguapan air dari

formulasinya. Dalam jumlah tertentu, penggunaan sorbitol dapat meningkatkan

ketahanan emulgel. Selain itu, sorbitol juga dapat mempertahankan kelembaban

pada kulit.

Faktor yang akan diteliti adalah carbopol 940 dan sorbitol dengan dua

level yaitu level rendah dan level tinggi untuk masing-masing faktor. Level

rendah dan level tinggi untuk carbopol 940 adalah 1 g dan 5 g.

Tabel VII. Hasil orientasi sifat fisik emulgel dengan variasi carbopol 940 Carbopol 940 (g) Viskositas (d.Pa.s) Daya sebar (cm)

1 60 5,50 2 120 4,05 3 150 4,00 4 160 3,75 5 180 3,53

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

40

Gambar 10. Profil kurva variasi carbopol 940 terhadap viskositas

Gambar 11. Profil kurva variasi carbopol 940 terhadap daya sebar

Pada orientasi ini diambil 5 titik untuk jumlah carbopol 940 yaitu 1, 2, 3,

4, dan 5 g. Tabel VII menunjukkan bahwa jumlah carbopol 940 sebesar 3 g

sampai 5 g menghasilkan viskositas yang sesuai dengan range yang dikehendaki

yaitu 150-300 d.Pa.s , sedangkan range daya sebar yang dikehendaki yaitu 3-5 cm

dihasilkan oleh jumlah carbopol 940 sebesar 2 g sampai 5 g. Namun, level yang

dipilih pada penelitian ini adalah carbopol 940 sebesar 1 g sebagai level rendah

meskipun tidak masuk kedalam range viskositas dan daya sebar yang dikehendaki

dan carbopol 940 sebesar 5 g sebagai level tinggi. Hal ini dikarenakan grafik pada

gambar 10 terjadi peningkatan viskositas dan grafik pada gambar 11 terjadi

0

50

100

150

200

250

300

0 1 2 3 4 5 6

Vis

kosi

tas

(d.P

a.s

)

Carbopol (g)

Profil Carbopol 940 terhadap Viskositas

0

1

2

3

4

5

6

0 1 2 3 4 5 6

Day

a Se

bar

(cm

)

Carbopol (g)

Profil Carbopol 940 terhadap Daya Sebar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

41

penurunan daya sebar. Berdasarkan grafik tersebut, maka diprediksikan bahwa

ada pengaruh dari penambahan carbopol 940 terhadap viskositas dan daya sebar.

Jadi, pemilihan level rendah dan level tinggi carbopol 940 sebesar 1 g dan 5 g

dimaksudkan untuk melihat pengaruh yang lebih jelas dari penambahan carbopol

940 sebagai gelling agent terhadap sifat fisik dan stabilitas fisik emulgel yang

diformulasikan.

Tabel VIII. Hasil orientasi sifat fisik emulgel dengan variasi sorbitol Sorbitol (g) Viskositas (d.Pa.s) Daya sebar (cm)

2 185 3,85 4 175 3,83 6 225 3,78 8 150 3,95 10 155 3,80

Gambar 12. Profil kurva variasi sorbitol terhadap viskositas

0

50

100

150

200

250

0 2 4 6 8 10 12

Vis

kosi

tas

(d.P

a.s)

Sorbitol (g)

Profil Sorbitol terhadap Viskositas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

42

Gambar 13. Profil kurva variasi sorbitol terhadap daya sebar

Sorbitol memiliki level rendah dan level tinggi yaitu 2 g dan 10 g.

Penentuan level tersebut juga didasarkan pada hasil orientasi menurut tabel VIII

dengan mengambil 5 titik untuk jumlah sorbitol. Hasil orientasi menunjukkan

bahwa semua titik yang diambil memenuhi baik range viskositas (150-300 d.Pa.s)

maupun daya sebar (3-5 cm) meskipun dilihat dari grafik, nilainya tidak stabil

(naik-turun). Level rendah dan level tinggi sorbitol yaitu 2 g dan 10 g dipilih

berdasarkan grafik pada gambar 12 dan 13 yang masih mengalami peningkatan

dan penurunan, meskipun grafik pada gambar 13 tidak terlalu signifikan dalam

menggambarkan peningkatan dan penurunan yang terjadi. Peningkatan dan

penurunan tersebut menandakan bahwa sorbitol memiliki pengaruh terhadap

viskositas dan daya sebar. Oleh karena itu, level sorbitol yang dipilih dalam

penelitian ini yaitu level rendah sebesar 2 g dan level tinggi sebesar 10 g. Hal ini

bertujuan untuk dapat melihat pengaruh yang lebih jelas dari sorbitol sebagai

humectant terhadap sifat fisik dan stabilitas fisik emulgel yang diformulasikan.

Proses formulasi emulgel ini terdiri dari dua tahap yaitu tahap

emulsifikasi dan penambahan gelling agent. Emulsifikasi merupakan tahap

pembentukan emulsi. Proses ini dilakukan dengan mencampurkan fase minyak

0

1

2

3

4

5

6

0 2 4 6 8 10 12

Da

ya S

eb

ar

(cm

)

Sorbitol (g)

Profil Sorbitol terhadap Daya Sebar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

43

dan fase air yang dilakukan di atas waterbath hingga suhunya mencapai 50oC,

kemudian dicampur menggunakan mixer selama 10 menit untuk meningkatkan

hasil proses emulsifikasi. Proses mixer dapat memberikan energi kinetik dalam

pencampuran fase minyak dan fase air yang dibantu dengan adanya emulsifying

agent. Tahapan kedua adalah penambahan gelling agent, yaitu carbopol 940, yang

telah dikembangkan dengan cara didispersikan di dalam air selama 24 jam,

kemudian dicampur menggunakan mixer selama 10 menit. Selanjutnya,

triethanolamine (TEA) ditambahkan ke dalam campuran untuk menetralkan pH

yang sebelumnya memiliki pH asam, kemudian dicampur menggunakan mixer

selama 5 menit.

C. Pengujian pH Emulgel

Uji pH dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah sediaan

emulgel yang diformulasi telah sesuai dengan pH kulit atau tidak. Menurut

Tranggono dan Latifah (2007), pH fisiologis kulit adalah 4,5-6,5. Apabila suatu

bahan yang mengenai kulit semakin bersifat asam atau basa dapat mengiritasi

kulit. Contoh iritasi yang dapat ditimbulkan, seperti kulit menjadi kering, pecah-

pecah, sensitif dan mudah mengalami infeksi (Tranggono and Latifah, 2007).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua formula emulgel menunjukkan pH 5-

6. Jadi, emulgel yang diformulasikan telah memenuhi kriteria pH kulit manusia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

Tujuan dilakukan uji iritasi primer yaitu untuk mengetahui apakah

sediaan yang diformulasikan mengiritasi kulit atau tidak. Iritasi kulit yang dil

pada uji ini adalah eritema dan edema. Uji iritasi ini dilakukan menggunakan

kelinci sebagai hewan uji.

evaluasi reaksi kulit metode Draize.

Pada uji ini, kontrol yang digunakan adalah kontrol basis em

kontrol negatif. Kontrol basis berfungsi untuk mengetahui apakah bahan

lain, kecuali zat aktif,

tidak. Kontrol negatif dilakukan dengan tujuan untuk membandingkan apakah

terjadi iritasi atau tidak antara kulit normal dan kulit yang diberi sediaan (basis

dan emulgel) pada punggung kelinci. Pengamatan dilakukan setelah pemberian 24

jam, 48 jam, dan 72 jam.

Gambar 14. Pemberian emulgel sebanyak 3 kali replikasi pada punggung kelinci

D. Iritasi Primer

Tujuan dilakukan uji iritasi primer yaitu untuk mengetahui apakah

sediaan yang diformulasikan mengiritasi kulit atau tidak. Iritasi kulit yang dil

pada uji ini adalah eritema dan edema. Uji iritasi ini dilakukan menggunakan

kelinci sebagai hewan uji. Selanjutnya, hasil uji ini ditentukan menggunakan

evaluasi reaksi kulit metode Draize.

Pada uji ini, kontrol yang digunakan adalah kontrol basis em

kontrol negatif. Kontrol basis berfungsi untuk mengetahui apakah bahan

, kecuali zat aktif, yang terdapat dalam formula menyebabkan iritasi atau

tidak. Kontrol negatif dilakukan dengan tujuan untuk membandingkan apakah

tau tidak antara kulit normal dan kulit yang diberi sediaan (basis

dan emulgel) pada punggung kelinci. Pengamatan dilakukan setelah pemberian 24

jam, 48 jam, dan 72 jam.

Pemberian emulgel sebanyak 3 kali replikasi (A, B, C), basis (D)pada punggung kelinci dan kulit normal (E) sebagai kontrol negatif

A B C

D

E

44

Tujuan dilakukan uji iritasi primer yaitu untuk mengetahui apakah

sediaan yang diformulasikan mengiritasi kulit atau tidak. Iritasi kulit yang dilihat

pada uji ini adalah eritema dan edema. Uji iritasi ini dilakukan menggunakan

asil uji ini ditentukan menggunakan

Pada uji ini, kontrol yang digunakan adalah kontrol basis emulgel dan

kontrol negatif. Kontrol basis berfungsi untuk mengetahui apakah bahan-bahan

yang terdapat dalam formula menyebabkan iritasi atau

tidak. Kontrol negatif dilakukan dengan tujuan untuk membandingkan apakah

tau tidak antara kulit normal dan kulit yang diberi sediaan (basis

dan emulgel) pada punggung kelinci. Pengamatan dilakukan setelah pemberian 24

(A, B, C), basis (D)

dan kulit normal (E) sebagai kontrol negatif

D

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

Berdasarkan tabel evaluasi reaksi kulit metode Draize (tabel III), hasil

yang didapatkan yaitu tanpa eritema dan tanpa edema sehingga

Index (PII) sama dengan nol. Hal ini menunjukkan bahwa

menimbulkan iritasi pada kulit.

Gambar 15. Hasil

E.

Kualitas dari

fisik dari bentuk sediaan tersebut. Sifat fisik yang a

emulgel yang diformulasikan dalam penelitian ini adalah viskositas dan daya

sebar, sedangkan stabilitas

Tabel IX. Hasil pengujian viskositas, daya sebar, da

Formula Viskositas

(d.Pa.s)

F1 42,33 ± 2,52

Fa 248,33 ±

Fb 43,00 ± 3,61

Fab 245,00 ± 0

Berdasarkan tabel evaluasi reaksi kulit metode Draize (tabel III), hasil

yang didapatkan yaitu tanpa eritema dan tanpa edema sehingga Primary Irritation

(PII) sama dengan nol. Hal ini menunjukkan bahwa

menimbulkan iritasi pada kulit.

. Hasil uji iritasi primer emulgel dan basis pada punggung kelinci(pengamatan 72 jam)

Uji Sifat Fisik dan Stabilitas Fisik Emulgel

Kualitas dari bentuk sediaan biasanya dilihat dari sifat fisik dan stabilitas

fisik dari bentuk sediaan tersebut. Sifat fisik yang akan diidentifikasi pada

yang diformulasikan dalam penelitian ini adalah viskositas dan daya

sebar, sedangkan stabilitas fisik emulgel ditentukan dari pergeseran viskositasnya.

X. Hasil pengujian viskositas, daya sebar, dan pergeseran viskositas emulgel

Viskositas (d.Pa.s)

Daya sebar (cm)

Pergeseran viskositas

42,33 ± 2,52 5,93 ± 0,15 4,68 ± 2,16

248,33 ± 2,89 3,45 ± 0,03 4,71 ± 1,22

43,00 ± 3,61 5,75 ± 0,16 6,01 ± 4,22

245,00 ± 0,00 3,54 ± 0,04 14,29 ± 4,09

45

Berdasarkan tabel evaluasi reaksi kulit metode Draize (tabel III), hasil

Primary Irritation

(PII) sama dengan nol. Hal ini menunjukkan bahwa emulgel tidak

pada punggung kelinci

Emulgel

bentuk sediaan biasanya dilihat dari sifat fisik dan stabilitas

kan diidentifikasi pada

yang diformulasikan dalam penelitian ini adalah viskositas dan daya

gel ditentukan dari pergeseran viskositasnya.

n pergeseran viskositas emulgel

Pergeseran viskositas (%)

4,68 ± 2,16

4,71 ± 1,22

6,01 ± 4,22

14,29 ± 4,09

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

46

Viskositas merupakan suatu tahanan dari suatu cairan untuk mengalir.

Semakin tinggi viskositas, maka semakin besar tahanannya. Dalam penelitian ini,

apabila viskositas semakin besar, maka pergerakan droplet-droplet minyak dapat

dibatasi. Hal ini untuk meminimalkan kecenderungan droplet-droplet tersebut

untuk bergabung membentuk droplet-droplet yang lebih besar. Dengan demikian,

stabilitas fisik emulgel yang diformulasikan dapat meningkat.

Pengujian viskositas emulgel dilakukan sebanyak dua kali yaitu setelah

penyimpanan selama 48 jam dan satu bulan. Pada proses pembentukan emulgel,

banyak energi yang diberikan, misal saat pencampuran dengan mixer dapat

mempengaruhi besarnya viskositas emulgel tersebut. Dengan adanya

penyimpanan selama 48 jam ini diharapkan dapat menstabilkan sistem emulgel

setelah pembuatan. Sebelum viscotester diputar untuk mengetahui viskositas,

emulgel yang telah dituangkan ke dalam wadah yang tersedia ditunggu selama

lima menit untuk masing-masing formula. Hal ini bertujuan agar semua perlakuan

sama untuk masing-masing formula setelah penuangan emulgel ke dalam wadah

yang tersedia. Penuangan juga merupakan suatu bentuk energi yang dapat

mempengaruhi viskositas emulgel. Nilai viskositas ditentukan dengan cara

melihat skala yang ditunjuk jarum pemutar pada alat viscotester. Satuan pada alat

tersebut adalah d.Pa.s. Skala yang ditunjuk tergantung pada nomor seri alat

pemutar yang digunakan. Pada penelitian ini, viskositas ditentukan dengan

menggunakan seri alat pemutar nomor dua untuk formula a dan formula ab,

sedangkan seri alat pemutar nomor satu untuk formula 1 dan formula b. Hal ini

dikarenakan secara visual bentuk emulgel formula 1 dan formula b lebih encer

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

47

dibandingkan formula a dan formula ab. Apabila dalam penentuan viskositas, seri

alat pemutar nomor satu digunakan untuk formula a dan formula ab, maka jarum

pemutar tidak akan bergerak karena seri alat pemutar yang digunakan tidak sesuai.

Range viskositas yang dikehendaki adalah 150-300 d.Pa.s. Penentuan range ini

berdasarkan atas orientasi yang telah dilakukan dengan asumsi bahwa range

tersebut menghasilkan emulgel yang tidak terlalu encer dan tidak terlalu kental.

Sifat fisik lain yang diuji adalah daya sebar. Pengujian daya sebar ini

berkaitan dengan pengaplikasian emulgel di kulit, acceptability konsumen, dan

pengeluaran dari kemasan. Selain itu, penghantaran dosis obat yang tepat juga

dipengaruhi oleh daya sebar. Daya sebar pada suatu bentuk sediaan berbanding

terbalik dengan viskositasnya. Semakin tinggi viskositas, maka daya sebar akan

semakin rendah. Semakin rendah viskositas, maka daya sebar akan semakin tinggi

(Garg et al., 2002). Range daya sebar yang dikehendaki adalah 3-5 cm. Range ini

ditentukan berdasarkan hasil orientasi dengan mempertimbangkan daya sebar

yang dihasilkan dapat membuat sediaan mudah diaplikasikan tanpa harus

menggunakan tekanan yang besar dan dapat tinggal di kulit dalam waktu yang

lama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

Gambar 16. Perbandingan dan emulgel setelah

Emulgel yang telah disimpan selama satu

ketidakstabilan. Ketidakstabilan tersebut ditunjukkan dengan adanya minyak

cengkeh yang keluar dari sistem

kapasitas surfaktansi

droplet minyak (coalescence

dapat menyebabkan ketidakstabilan yaitu kurangnya rigiditas carbopol 940 pada

pH 5. Rigiditas carbopol 940 akan lebih stabil pada pH 7. Namun, pada penelitian

ini, pH yang dikehendaki dalam fo

Jadi, perlu dilakukan pengevaluasian

pengamatan stabilitas emulgel secara berkala

ketidakstabilan tersebut

Stabilitas emulgel juga ditentukan berdasarkan

viskositas yang dihasilkan.

penurunan viskositas karena kemungkinan terjadinya

penyimpanan cukup besar sehingga p

mengamati ada atau tidaknya perubahan konsistensi emulgel selama penyimpanan

dalam periode waktu tertentu

A

. Perbandingan antara emulgel setelah penyimpanan selama 48 jamemulgel setelah penyimpanan selama satu bulan (gambar B)

mulgel yang telah disimpan selama satu bulan menunjukkan

ketidakstabilan. Ketidakstabilan tersebut ditunjukkan dengan adanya minyak

cengkeh yang keluar dari sistem (gambar 16B). Hal ini bisa terjadi dikarenakan

surfaktansi yang melemah sehingga terjadi penggabungan droplet

coalescence) selama penyimpanan. Faktor lainnya yang juga

dapat menyebabkan ketidakstabilan yaitu kurangnya rigiditas carbopol 940 pada

pH 5. Rigiditas carbopol 940 akan lebih stabil pada pH 7. Namun, pada penelitian

ini, pH yang dikehendaki dalam formula adalah pH kulit dengan

perlu dilakukan pengevaluasian mengenai kapasitas surfaktansi

pengamatan stabilitas emulgel secara berkala untuk meminimalkan terjadinya

ketidakstabilan tersebut.

Stabilitas emulgel juga ditentukan berdasarkan besarnya pergeseran

viskositas yang dihasilkan. Adanya sistem emulsi dalam emulgel menyebabkan

penurunan viskositas karena kemungkinan terjadinya coalescence

penyimpanan cukup besar sehingga pergeseran viskositas perlu

mengamati ada atau tidaknya perubahan konsistensi emulgel selama penyimpanan

dalam periode waktu tertentu. Pergeseran viskositas merupakan persentase dari

B

48

48 jam (gambar A)

(gambar B)

bulan menunjukkan

ketidakstabilan. Ketidakstabilan tersebut ditunjukkan dengan adanya minyak

. Hal ini bisa terjadi dikarenakan

yang melemah sehingga terjadi penggabungan droplet-

Faktor lainnya yang juga

dapat menyebabkan ketidakstabilan yaitu kurangnya rigiditas carbopol 940 pada

pH 5. Rigiditas carbopol 940 akan lebih stabil pada pH 7. Namun, pada penelitian

rmula adalah pH kulit dengan range 4,5-6,5.

mengenai kapasitas surfaktansi serta adanya

untuk meminimalkan terjadinya

besarnya pergeseran

Adanya sistem emulsi dalam emulgel menyebabkan

coalescence selama

perlu diuji untuk

mengamati ada atau tidaknya perubahan konsistensi emulgel selama penyimpanan

Pergeseran viskositas merupakan persentase dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

49

selisih penyimpanan emulgel selama satu bulan dengan penyimpanan emulgel

selama 48 jam dibagi dengan penyimpanan emulgel selama 48 jam. Emulgel

dikatakan stabil jika pergeseran viskositasnya kecil atau bahkan tidak terjadi

perubahan konsistensi sediaan selama penyimpanan dalam periode waktu tertentu.

Pergeseran viskositas yang dikehendaki ≤ 10%.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, viskositas formula a dan formula

ab masuk kedalam range yang dikehendaki sedangkan formula 1 dan formula b

tidak. Begitu pula untuk hasil pengujian daya sebar, formula a dan formula ab

masuk kedalam range yang dikehendaki sedangkan formula 1 dan formula b

tidak. Hasil pergeseran viskositas semua formula masuk kedalam range yang

dikehendaki, kecuali formula ab. Hal ini menunjukkan bahwa formula ab paling

tidak stabil selama penyimpanan. Namun, secara fisik keempat formula emulgel

menunjukkan ketidakstabilan seperti pada gambar 16. Jadi, formula a dan formula

ab memenuhi kriteria sifat fisik yang diinginkan, tetapi tidak ada formula emulgel

yang memenuhi kriteria stabilitas fisik yang diinginkan. Selanjutnya, data yang

diperoleh tersebut akan dianalisis secara statistik untuk melihat ada atau tidaknya

pengaruh yang signifikan dari carbopol 940 dan sorbitol terhadap respon

viskositas, daya sebar, dan pergeseran viskositas yang diuji dalam penelitian ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

50

F. Pengaruh Carbopol 940 dan Sorbitol terhadap Sifat Fisik dan

Stabilitas Emulgel

1. Viskositas

Viskositas merupakan tahanan sediaan untuk mengalir. Pada penelitian

ini, viskositas berperan dalam meningkatkan stabilitas emulgel serta

mempermudah emulgel saat pengaplikasian. Pengujian viskositas ini memperoleh

data yang kemudian dianalisis secara statistik. Uji normalitas yang dilakukan pada

respon viskositas mendapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel X. Hasil uji normalitas Shapiro-Wilk untuk respon viskositas

Formula p-value

F1 0,7804

Fa 1,127e-07

Fb 0,5367

Fab not available (N/A)

Berdasarkan hasil uji normalitas Shapiro-Wilk pada tabel X, menunjukkan bahwa

formula 1 dan formula b memiliki p-value > 0,05, sedangkan formula a memiliki

p-value < 0,05. Hal ini berarti bahwa data untuk respon viskositas terdistribusi

tidak normal. Pada tabel X, formula ab menghasilkan p-value yaitu not available

(N/A), artinya bahwa data tidak terdistribusi. Jadi, analisis statistika untuk respon

viskositas menggunakan uji non-parametrik yaitu uji Wilcoxon-two sample.

Tabel XI. Hasil uji Wilcoxon-two sample untuk melihat pengaruh variasi carbopol 940 pada respon viskositas

Perbandingan Formula p-value Keterangan Kesimpulan

F1 : Fa 0,0463 berbeda ada pengaruh

Fb : Fab 0,0369 berbeda ada pengaruh

Formula 1 dibandingkan dengan formula a untuk melihat pengaruh

carbopol 940 pada level rendah sorbitol, dimana formula 1 dan formula a

memiliki jumlah sorbitol yang sama yaitu 2 g, jumlah carbopol 940 1 g pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

51

formula 1 dan 5 g pada formula a. Hasilnya dapat dilihat dari p-value. Hasilnya

adalah berbeda (p-value < 0,05), artinya bahwa pada level rendah sorbitol,

carbopol 940 berpengaruh terhadap respon viskositas.

Pengaruh carbopol 940 pada level tinggi sorbitol dilihat dengan

membandingkan antara formula b dengan formula ab. Formula b dan formula ab

memiliki jumlah sorbitol yang sama yaitu 10 g dan jumlah carbopol 940 yang

berbeda. Formula b memiliki jumlah carbopol 940 1 g dan formula ab 5 g.

Hasilnya adalah berbeda (p-value < 0,05). Hal ini berarti carbopol 940

berpengaruh terhadap respon viskositas pada level tinggi sorbitol. Kesimpulannya,

carbopol 940 berpengaruh terhadap respon viskositas. Pengaruh carbopol 940

adalah meningkatkan respon viskositas. Hal ini dapat dilihat pada rata-rata

viskositas yang dihasilkan (tabel IX). Carbopol 940 berpengaruh terhadap respon

viskositas karena carbopol 940 sebagai gelling agent dapat membentuk matriks

yang meningkatkan viskositas seiring dengan adanya penambahan jumlah

carbopol 940. Matriks yang dihasilkan akan menjebak droplet-droplet minyak

untuk meminimalkan terjadinya coalescence pada emulgel yang diformulasikan.

Tabel XII. Hasil uji Wilcoxon-two sample untuk melihat pengaruh variasi sorbitol pada respon viskositas

Perbandingan Formula p-value Keterangan Kesimpulan

F1 : Fb 0,8222 tidak berbeda tidak ada pengaruh Fa : Fab 0,1138 tidak berbeda tidak ada pengaruh

Selanjutnya, pengaruh sorbitol pada level rendah carbopol 940 dapat

dilihat dengan membandingkan antara formula 1 dengan formula b (tabel XII).

Formula 1 dan formula b memiliki jumlah carbopol 940 yang sama yaitu 1 g,

jumlah sorbitol 2 g pada formula 1 dan 10 g pada formula b. Analisis statistika ini

menghasilkan p-value > 0,05 yang artinya tidak berbeda. Hal ini menunjukkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

52

bahwa sorbitol tidak berpengaruh terhadap respon viskositas pada level rendah

carbopol 940.

Pengaruh sorbitol pada level tinggi carbopol 940 dilihat dari

perbandingan antara formula a dengan formula ab. Formula a dan formula ab

memiliki jumlah carbopol 940 yang sama yaitu 5 g dan memiliki variasi jumlah

sorbitol. Formula a memiliki jumlah sorbitol 2 g dan formula ab 10 g. Hasilnya

adalah tidak berbeda (p-value > 0,05), artinya sorbitol tidak berpengaruh terhadap

respon viskositas pada level tinggi carbopol 940. Jadi, dapat disimpulkan bahwa

sorbitol tidak berpengaruh terhadap respon viskositas. Hal ini dikarenakan sorbitol

sebagai humectant tidak dapat membentuk matriks sehingga tidak berpengaruh

terhadap respon viskositas.

2. Daya sebar

Parameter lain untuk menentukan sifat fisik emulgel minyak cengkeh

adalah daya sebar. Hasil uji normalitas pada respon daya sebar untuk masing-

masing formula yaitu

Tabel XIII. Hasil uji normalitas Shapiro-Wilk untuk respon daya sebar

Formula p-value F1 0,1866

Fa 0,7804

Fb 0,2983 Fab 0,7262

Pada tabel XIII, menunjukkan bahwa seluruh formula memiliki p-value > 0,05.

Hal ini berarti bahwa data untuk respon daya sebar terdistribusi normal sehingga

diperkirakan uji yang digunakan adalah two-way ANOVA.

Tiga syarat untuk uji parametrik yaitu skala pengukuran variabelnya

numerik, data terdistribusi normal, dan adanya kesamaan varians. Selanjutnya,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

53

Levene’s test dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya kesamaan varians.

Dalam penelitian ini, hasil Levene’s test data daya sebar menghasilkan Pr (> F)

sebesar 0,02353 (Pr (> F) kurang dari 0,05). Artinya, bahwa varians data tidak

sama. Oleh karena itu, analisis data dilakukan dengan menggunakan uji non-

parametrik yaitu uji Wilcoxon-two sample.

Tabel XIV. Hasil uji Wilcoxon-two sample untuk melihat pengaruh variasi carbopol 940 pada respon daya sebar

Perbandingan Formula p-value Keterangan Kesimpulan

F1 : Fa 0,04953 berbeda ada pengaruh

Fb : Fab 0,04953 berbeda ada pengaruh

Pengaruh carbopol 940 pada level rendah sorbitol diamati dengan

membandingkan antara formula 1 dengan formula a, dimana formula 1 dan

formula a memiliki jumlah sorbitol yang sama yaitu 2 g dan memiliki variasi

jumlah carbopol 940. Jumlah carbopol 940 1 g pada formula 1 dan 5 g pada

formula a. Hasilnya adalah berbeda (p-value < 0,05), artinya bahwa pada level

rendah sorbitol, carbopol 940 berpengaruh terhadap respon daya sebar.

Formula b dibandingkan dengan formula ab untuk mengamati pengaruh

carbopol 940 pada level tinggi sorbitol, dimana formula b dan formula ab

memiliki jumlah sorbitol yang sama yaitu 10 g, jumlah carbopol 940 1 g pada

formula 1 dan 5 g pada formula ab. Hasilnya adalah berbeda (p-value < 0,05),

artinya bahwa pada level tinggi sorbitol, carbopol 940 berpengaruh terhadap

respon daya sebar. Kesimpulannya, carbopol 940 berpengaruh terhadap respon

daya sebar. Berdasarkan tabel IX, carbopol 940 berpengaruh menurunkan respon

daya sebar. Hal ini dikarenakan semakin banyak jumlah carbopol 940 yang

ditambahkan, maka matriks yang dihasilkan untuk menjebak droplet-droplet

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

54

minyak semakin banyak pula sehingga viskositas meningkat. Apabila viskositas

meningkat, maka daya sebarnya akan menurun.

Tabel XV. Hasil uji Wilcoxon-two sample untuk melihat pengaruh variasi sorbitol pada respon daya sebar

Perbandingan Formula p-value Keterangan Kesimpulan

F1 : Fb 0,1266 tidak berbeda tidak ada pengaruh Fa : Fab 0,04953 berbeda ada pengaruh

Kemudian, pengaruh sorbitol pada level rendah carbopol 940 dapat

diamati dengan membandingkan antara formula 1 dengan formula b (tabel XV).

Formula 1 dan formula b memiliki jumlah carbopol 940 yang sama yaitu 1 g dan

jumlah sorbitol yang berbeda. Formula 1 memiliki jumlah sorbitol 2 g dan

formula b 10 g. Analisis statistika ini menghasilkan p-value > 0,05 yang artinya

tidak berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa sorbitol tidak berpengaruh terhadap

respon daya sebar pada level rendah carbopol 940.

Perbandingan antara formula a dengan formula ab untuk mengamati

pengaruh sorbitol pada level tinggi carbopol 940. Formula a dan formula ab

memiliki jumlah carbopol 940 yang sama yaitu 5 g dan memiliki variasi jumlah

sorbitol. Jumlah sorbitol 2 g pada formula a dan 10 g pada formula ab. Hasilnya

adalah berbeda (p-value < 0,05), artinya sorbitol berpengaruh terhadap respon

daya sebar pada level tinggi carbopol 940. Sorbitol berpengaruh meningkatkan

respon daya sebar. Hal ini dapat diamati pada rata-rata daya sebar untuk formula a

yang memiliki jumlah sorbitol 2 g sebesar 3,45 cm dan formula ab yang memiliki

jumlah sorbitol 10 g sebesar 3,54 cm.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

55

3. Pergeseran viskositas

Pergeseran viskositas merupakan parameter untuk menentukan stabilitas

fisik emulgel minyak cengkeh. Hasil uji normalitas Shapiro-Wilk pada respon

pergeseran viskositas yaitu

Tabel XVI. Hasil uji normalitas Shapiro-Wilk untuk respon pergeseran viskositas

Formula p-value F1 0,7571

Fa 8,502e-08 Fb 0,6027 Fab 0,9986

Berdasarkan tabel XIV, menunjukkan bahwa formula 1, formula b, dan formula

ab memiliki p-value > 0,05, sedangkan formula a memiliki p-value < 0,05. Hal ini

berarti bahwa data untuk respon pergeseran viskositas terdistribusi tidak normal.

Oleh karena itu, analisis data dilakukan dengan menggunakan uji non-parametrik

yaitu uji Wilcoxon-two sample.

Tabel XVII. Hasil uji Wilcoxon-two sample untuk melihat pengaruh variasi carbopol 940 pada pergeseran viskositas

Perbandingan Formula p-value Keterangan Kesimpulan

F1 : Fa 0,8248 tidak berbeda tidak ada pengaruh

Fb : Fab 0,1266 tidak berbeda tidak ada pengaruh

Formula 1 dibandingkan dengan formula a untuk melihat pengaruh

carbopol 940 pada level rendah sorbitol, dimana formula 1 dan formula a

memiliki jumlah sorbitol yang sama yaitu 2 g, jumlah carbopol 940 1 g pada

formula 1 dan 5 g pada formula a. Hasilnya adalah tidak berbeda (p-value > 0,05),

artinya bahwa pada level rendah sorbitol, carbopol 940 tidak berpengaruh

terhadap respon pergeseran viskositas.

Pengaruh carbopol 940 pada level tinggi sorbitol dilihat dengan

membandingkan antara formula b dengan formula ab. Formula b dan formula ab

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

56

memiliki jumlah sorbitol yang sama yaitu 10 g dan jumlah carbopol 940 yang

berbeda. Formula b memiliki jumlah carbopol 940 yaitu 1 g dan formula ab 5 g.

Hasilnya adalah tidak berbeda (p-value > 0,05). Hal ini berarti carbopol 940 tidak

berpengaruh terhadap respon pergeseran viskositas pada level tinggi sorbitol.

Kesimpulannya, carbopol 940 tidak berpengaruh terhadap respon pergeseran

viskositas.

Tabel XVIII. Hasil uji Wilcoxon-two sample untuk melihat pengaruh variasi sorbitol pada pergeseran viskositas

Perbandingan Formula p-value Keterangan Kesimpulan

F1 : Fb 0,8222 tidak berbeda tidak ada pengaruh Fa : Fab 0,0463 berbeda ada pengaruh

Selanjutnya, pengaruh sorbitol pada level rendah carbopol 940 dapat

dilihat dengan membandingkan antara formula 1 dengan formula b (tabel XVIII).

Formula 1 dan formula b memiliki jumlah carbopol 940 yang sama yaitu 1 g dan

memiliki variasi jumlah sorbitol. Jumlah sorbitol sebesar 2 g pada formula 1 dan

10 g pada formula b. Analisis statistika ini menghasilkan p-value > 0,05 yang

artinya tidak berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa sorbitol tidak berpengaruh

terhadap respon viskositas pada level rendah carbopol 940.

Pengaruh sorbitol pada level tinggi carbopol 940 dilihat dari

perbandingan antara formula a dengan formula ab. Formula a dan formula ab

memiliki jumlah carbopol 940 yang sama yaitu 5 g, jumlah sorbitol 2 g pada

formula a dan 10 g pada formula ab. Hasilnya adalah berbeda (p-value < 0,05),

artinya sorbitol berpengaruh terhadap respon viskositas pada level tinggi carbopol

940. Pengaruh sorbitol adalah meningkatkan respon pergeseran viskositas (tabel

IX). Hal ini bisa terjadi karena sifat sorbitol sebagai humectant yang menarik air

dari lingkungan selama masa penyimpanan sehingga viskositas sediaan menurun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

57

Semakin banyak jumlah sorbitol yang ditambahkan maka akan semakin banyak

menarik air dari lingkungan. Oleh karena itu, pergeseran viskositas yang

ditimbulkan semakin besar.

Dalam penelitian ini, jumlah carbopol 940 sebagai gelling agent yang

digunakan sebesar 1 g (level rendah) dan 5 g (level tinggi) serta jumlah sorbitol

sebesar 2 g (level rendah) dan 10 g (level tinggi). Hasil analisis data secara

statistik menunjukkan bahwa dengan kriteria jumlah tersebut pada masing-masing

bahan, carbopol 940 memiliki pengaruh yang signifikan terhadap viskositas dan

daya sebar, sedangkan sorbitol memiliki pengaruh yang signifikan terhadap daya

sebar dan pergeseran viskositas. Oleh karena itu, perlu diperhatikan kedua faktor

yang berpengaruh tersebut karena dengan sedikit saja perubahan dapat mengubah

respon-respon yang diteliti.

G. Pengujian Potensi Antibakteri Emulgel terhadap

Staphylococcus epidermidis

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Joseph dan Sujatha (2011),

minyak cengkeh memiliki kandungan eugenol yang berfungsi sebagai antibakteri.

Salah satu bakteri yang diujikan dalam penelitian tersebut adalah Staphylococcus

epidermidis (Joseph dan Sujatha, 2011). Penelitian lebih lanjut dilakukan oleh

Kusuma (2010) yang menyatakan bahwa dengan konsentrasi 15%, minyak

cengkeh sudah dapat melakukan penghambatan terhadap bakteri Staphylococcus

epidermidis yang ditunjukkan dengan adanya zona jernih di sekitar lubang

sumuran sampel. Oleh karena itu, pengujian ini dilakukan dengan tujuan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

membuktikan ada atau tidaknya

terhadap pertumbuhan bakteri

Gambar 17. Kontrol yang digunakan yaitu

Pengujian potensi antibakteri ini menggunakan metode difusi sumuran

karena sampel yang digunakan adalah sediaan semisolid. Pengujian potensi

antibakteri ini terdiri dari

potensi sediaan yang direplikasi sebanyak tiga kali. Kontrol media berfungsi

untuk memastikan bahwa media yang digunakan steril (tidak ada pertumbuhan

mikroba). Kontrol pertumbuhan bakteri berfungsi untuk

yang digunakan sesuai dengan bakteri uji sehingga dapat bertumbuh dengan baik.

Gambar 1

A

ada atau tidaknya potensi antibakteri dari keempat formula emulgel

pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermidis.

Kontrol yang digunakan yaitu kontrol media (A) dan kontrol pertumbuhan bakteri (B)

Pengujian potensi antibakteri ini menggunakan metode difusi sumuran

karena sampel yang digunakan adalah sediaan semisolid. Pengujian potensi

antibakteri ini terdiri dari kontrol media, kontrol pertumbuhan bakteri, dan uji

potensi sediaan yang direplikasi sebanyak tiga kali. Kontrol media berfungsi

untuk memastikan bahwa media yang digunakan steril (tidak ada pertumbuhan

mikroba). Kontrol pertumbuhan bakteri berfungsi untuk memastikan bahwa media

yang digunakan sesuai dengan bakteri uji sehingga dapat bertumbuh dengan baik.

Gambar 18. Zona hambat pada uji potensi antibakteri

B

58

dari keempat formula emulgel

kontrol pertumbuhan

Pengujian potensi antibakteri ini menggunakan metode difusi sumuran

karena sampel yang digunakan adalah sediaan semisolid. Pengujian potensi

kontrol media, kontrol pertumbuhan bakteri, dan uji

potensi sediaan yang direplikasi sebanyak tiga kali. Kontrol media berfungsi

untuk memastikan bahwa media yang digunakan steril (tidak ada pertumbuhan

memastikan bahwa media

yang digunakan sesuai dengan bakteri uji sehingga dapat bertumbuh dengan baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

59

Pada cawan petri untuk uji potensi terdapat 5 buah lubang sumuran yang

dilubangi dengan sumuran berdiameter 8 mm. Lubang-lubang tersebut terdiri dari

formula 1, formula a, formula b, formula ab, dan kontrol basis emulgel (bagian

tengah). Kontrol basis emulgel digunakan sebagai pembanding untuk memastikan

bahwa diameter zona hambat yang dihasilkan benar-benar berasal dari zat aktif

yaitu minyak cengkeh pada keempat formula tersebut. Pengujian potensi

antibakteri ini dilakukan setelah penyimpanan emulgel selama satu bulan.

Berdasarkan gambar 18, keempat formula emulgel yang diamati secara visual

menunjukkan zona jernih, sedangkan kontrol basis emulgel tidak.

Hasil pengukuran diameter zona hambat yang dihasilkan, yaitu:

Tabel XIX. Rata-rata diameter zona hambat setelah emulgel disimpan selama satu bulan

Keterangan Diameter zona hambat (mm)

Rata-rata ± SD Rep I Rep II Rep III

Kontrol basis emulgel 0 0 0 0,000 ± 0,000 Emulgel F1 11,00 8,50 8,50 9,333 ± 1,443 Emulgel Fa 10,50 8,50 8,50 9,167 ± 1,155 Emulgel Fb 9,25 8,50 8,50 8,750 ± 0,433 Emulgel Fab 9,25 9,00 8,75 9,000 ± 0,250

Emulgel memiliki perbedaan nilai rata-rata diameter zona hambat apabila

dibandingkan dengan kontrol basis emulgel. Selanjutnya data rata-rata diameter

zona hambat dianalisis menggunakan statistik. Hasil yang didapatkan dari

pengujian normalitas rata-rata diameter zona hambat adalah sebagai berikut:

Tabel XX. Hasil uji normalitas Shapiro-Wilk rata-rata diameter zona hambat

Formula p-value F1 4,581e-08

Fa 6,304e-08 Fb 9,220e-08 Fab 1,000

Berdasarkan tabel XVII, menunjukkan bahwa formula 1, formula a, dan formula b

memiliki p-value < 0,05, sedangkan formula ab memiliki p-value > 0,05. Hal ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

60

berarti bahwa data diameter rata-rata zona hambat terdistribusi tidak normal. Oleh

karena itu, analisis data dilakukan menggunakan uji non-parametrik yaitu uji

Wilcoxon-two sample untuk membandingkan masing-masing formula emulgel

dengan kontrol basis.

Tabel XXI. Hasil uji Wilcoxon-two sample rata-rata diameter zona hambat untuk melihat potensi antibakteri terhadap Staphylococcus epidermidis

Perbandingan p-value Keterangan Kesimpulan

F1 : basis 0,03389 berbeda ada potensi

Fa : basis 0,03389 berbeda ada potensi Fb : basis 0,03389 berbeda ada potensi Fab : basis 0,0369 berbeda ada potensi

Berdasarkan tabel VIII, masing-maasing formula emulgel yang

dibandingkan dengan kontrol basis memiliki p-value <0,05, yang artinya berbeda.

Jadi, keempat formula emulgel tersebut memiliki potensi antibakteri terhadap

Staphylococcus epidermidis baik secara kualitatif (gambar 18) maupun kuantitatif

(tabel XVI dan XVIII).

Penelitian ini masih memiliki keterbatasan, antara lain belum membahas

mengenai kemasan emulgel sehingga tidak bisa melakukan uji extrudability

terhadap emulgel yang diformulasikan. Uji extrudability merupakan uji untuk

mengetahui kemudahan emulgel keluar dari kemasannya. Evaluasi ini tidak bisa

dilakukan karena kemasan tube yang sesuai dengan kriteria yang dikehendaki sulit

didapatkan. Tube emulgel yang dikehendaki adalah metallic collapsible tube

dengan mulut berdiameter 40 mm. Pemilihan tube tersebut untuk kepentingan

efisiensi dan kenyamanan konsumen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

61

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Carbopol 940 berpengaruh baik pada level rendah maupun tinggi sorbitol yang

meningkatkan respon viskositas dan menurunkan respon daya sebar. Sorbitol

berpengaruh meningkatkan respon daya sebar dan meningkatkan respon

pergeseran viskositas pada level tinggi carbopol 940.

2. Formula emulgel minyak cengkeh yang memenuhi kriteria sifat fisik adalah

formula a dan formula ab, serta tidak ada formula yang memenuhi kriteria

stabilitas fisik yang diinginkan.

B. Saran

1. Pengujian dengan jumlah replikasi sampel lebih banyak perlu dilakukan untuk

mendapatkan data yang lebih akurat.

2. Perlu dilakukan studi mengenai kapasitas surfaktansi terhadap lama

penyimpanan sehingga emulgel minyak cengkeh yang dihasilkan lebih stabil.

3. Pengujian extrudability perlu dilakukan untuk mengetahui konsistensi emulgel

saat dikeluarkan dari kemasan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

62

DAFTAR PUSTAKA

Alma, M.H., Ertas, M., Nitz, S., and Kollmannsberger, H., 2007, Chemical Composition and Content of Essential Oil from Bud of Cultivated Turkiish Clove (Syzygium aromaticum L.), BioResouces, 2 (2), 265-269.

Allen, L.V., 2002, The Art, Science, and Technology of Pharmaceutical

Compounding 2nd ed., American Pharmaceutical Association,

Washington, D.C., pp. 250, 308-310. Ara, K., Hama, M., Akiba, S., Koike, K., Okisaka, K., Hagura, T., Kamiya, T.,

and Tomita, F., 2006, Foot Odor Due to Microbial Metabolism and its Control, Can. J. Microbiol, (52), 357-364.

Arak Petrochemical Company, 2013, Triethanolamine (TEA),

http://www.arpc.ir/Portals/0/Pdf/Products/Chemical/TEA.pdf, diakses tanggal 31 Juni, 2013.

Ayoola, G.A., Lawore, F.M., Adelowotan, T., Aibinu, I.E., Adenipekun, E.,

Coker, H.A.B., and Odugbemi, T.O., 2008, Chemical Analysis and Antimicrobial Activity of The Essential of Syzygium aromaticum (Clove), African Journal of Microbiology Research., (2), 162-166.

Barel, A.O., Paye, M., and Maibach, H.I., 2009, Handbook of Cosmetic Science

and Technology, 3rd edition, Informa Healthcare USA pp. 115, 126, 357-378.

Benson, H.A.E. and Watkinson, A.C., 2012, Topical and Transdermal Drug

delivery, Wiley, Hoboken, New Jersey, pp. 327-329. Bhuiyan, Md.N.I., Begum, J., Nandi, N.C., and Akter, F., 2010, Constituents of

The Essential Oil From Leaves and Buds of Clove (Syzigium caryophyllatum (L.) Alston), African Journal of Plant Science, 4 (11), 451-454.

Bonang, G., Koeswardono, E.S., 1982, Mikrobiologi Kedokteran untuk

Laboratorium dan Klinik, Gramedia, Jakarta, pp.190. Brooks G.F., Carroll K.C., Butel J.S., and Morse, S.A., 2007, Jawetz, Melnick,

and Adelberg’s Medical Microbiology, 24th ed., chapter 11 dan 14, The McGraw-Hill Companies, Inc.

Caropresel, A., Gabbanini, S., Beltramini, C., Lucchi, E., and Valgimigli, 2009,

HC-SPME-GC-MS Analysis of Body Odor to Test The efficacy, Skin Research and Technology, (15), 503-510.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

63

Chikalikar K. and Moorkath, S., 2002, Carbopol Polymers: A versatile range of polymers for pharmaceutical applications, http://saffron.pharmabiz.com/article/detnews.asp?articleid=16723&sectionid=50, diakses tanggal 3 Januari 2013.

Collet, D.M., and Aulton, M.E., 1990, Pharmaceutical Practice, Educational-

Low-Priced Books Scheme, British, pp. 109-115, 127-128. Davis, W.W., and Stout, T.R, 1971, Disc Plate Methods of Microbiological

Antibiotic Assay, Microbiology, 22(4): 659-665. Deveda P., Jain, A., Vyas, N., Khambete, H., and Jain, S., 2010, Gellified

Emulsion For Sustain Delivery of Itraconazole for Topical Fungal Disease, Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences, 2 (1), 107.

Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan RI, 1979, Farmakope

Indonesia, jilid III, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, pp. 96, 474-475.

Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan RI, 1995, Farmakope

Indonesia, jilid IV, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, 765.

Ehrlich, S.D., 2010, Erythema, http://www.umm.edu/altmed/articles/erythema-

000154.htm, diakses tanggal 27 Januari 2013. Ehrlich, S.D., 2010, Edema, http://www.umm.edu/altmed/articles/edema-

000055.htm, diakses tanggal 27 Januari 2013. Garg, A., Aggarwal, D., Garg, S., and Singla, A.K., 2002, Spreading of Semisolid

Formulations : An Update, http://www.pharmtech.com/pharmtech/data/articlestandard/pharmtech/362002/30365/article.pdf, diakses tanggal 5 September 2012.

Hidayati N, 2003, Ekstraksi Eugenol dari Minyak Daun Cengkeh, Jurnal Teknik

Gelagar., 14 (2), 108-114. Joseph, B. and Sujatha, S., 2011, Bioactive Compounds and its Autochthonous

Microbial Activities of Extract and Clove Oil (Syzygium aromaticum L.) on Some Food Borne Pathogens, Asian Journal of Biological Sciences, 4 (1), 35-43.

Kusuma, D., 2010, Perbandingan Daya Antibakteri Krim Antiacne Minyak

Cengkeh dengan Emulgel Antiacne Minyak Cengkeh Terhadap Staphylococcus epidermidis, Skripsi, 30-31, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

64

Leyden, J.J. and Rawlings, A.V., 2002, Skin Moisturization, Marcel Dekker, Inc, New York, pp.245-249.

LibrawPharma, 2008, Carbomer 940/980, http://www.pharma-

excipients.com/carbomer-940-980.html, diakses tanggal 17 Januari 2013. Lis-Balchin, M., 2006, Aromatherapy Science : A guide for healthcare

proffesionals, Pharmaceutical Press, London, pp. 170-173. Lubrizol, 2009, Neutralizing Carbopol® and Pemulen® Polymers in Aqueous and

Hydroalcoholic Systems, http://www.lubrizol.com/Home-Care/Documents/Technical-Data-Sheets/TDS-237-Neutralizing-Carbopol-Pemulen-in-Aqueous-Hydroalcoholic-Systems--HC.pdf, diakses tanggal 3 Januari 2013.

Nair, L.M., Stephens, N.V., Vincent, S., Raghavan, N., and Sand, P.J., 2003,

Determination of Polysorbate 80 in Parenteral Formulations by High-Performance Liquid Chromatography and Evaporative Light Scattering Detection, Journal of Chromatography A, 1012 (2003), 81–86.

Noveon, 2002, Neutralizing Carbopol® and Pemulen® Polymers in Aqueous and

Hydroalcoholic Systems, http://talasonline.com/photos/msds/carbopol_mixing.pdf, diakses tnggal 3 Januari 2013.

Panwar A.S., Upadhyay, N., Bairagi, M., Gujar, S., Darwhekar, G.N., and Jain,

D.K., 2011, Emulgel : A Review, Asian Journal of Pharmacy and Life Science, 1 (3), 333-343.

Pratiwi, S.T., 2008, Mikrobiologi Farmasi, Erlangga, Jakarta, pp. 22-24, 188-191. Reineccius, G., 1999, Source Book of Flavors 2nd ed., Aspen Publishers, Inc, pp.

285-286. Rowe, R.C., Sheskey, P.J., and Quinn, M.E., 2009, Handbook of Pharmaceutical

Excipients, 6th edition, Pharmaceutical Press and American Pharmacists Association, USA, pp.110-113, 441-445, 549-553, 596-598, 675-681, 754-755.

Singla, V., Saini, S., Joshi, B., and Rana, A.C., 2012, Emulgel:A New Platform

for Topical Drug Delivery, International Journal of Pharma. and Bio. Sciences, 3 (1), 485-498.

Sinko, P.J., 2006, Physical Chemical and Biopharmaceutical Principles in the

Pharmaceutical Sciences 5th ed., Lippincott Williams & Wilkins, Philadelphia, pp. 481-483, 512.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

65

Smith, J. and Hong, L., 2003, Food Additives Data Book, Blackwell Science Ltd., USA, pp. 971.

SNI, 2006, Minyak Daun Cengkih,

https://www.google.com/search?hl=en&tbo=d&biw=1280&bih=681&noj=1&sclient=psy-ab&q=SNI-minyak+daun+cengkih&oq=SNI-minyak+daun+cengkih&gs_l=serp.3...800172.805249.1.805590.23.14.0.0.0.0.0.0..0.0.les%3B..0.0...1c.1.2.serp.xtx85WIQBy8, diakses tanggal 17 Januari 2013.

Suhaime, I.H.B., Tripathy, M., Mohamed, M.S., and Majeed, A.B.A., 2012, The

Pharmaceutical Applications of Carbomer, Asian Journal of Pharmaceutical Sciences and Research, 2 (2), 1-12.

Suryarini, S., 2011, Pengaruh Tween 80 dan Span 80 Sebagai Emulsifying Agent

Terhadap Sifat Fisik dan Stabilitas Fisik Emulgel Antiacne Minyak Cengkeh (Oleum caryophilli) : Aplikasi Desain Faktorial, Skripsi, ii, 27, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Taufik, M., Triatmojo, S., Erwanto, Y., Santoso, U., dan Kristanti, N.D., 2012,

Aktivitas Antibakteri Minyak Cengkeh Terhadap Bakteri Patogen, http://stpp-malang.ac.id/PDF/Aktivitas%20mikroba%20cengkeh.pdf, diakses tanggal 14 April 2012.

Tranggono, R.I. and Latifah, F., 2007, Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan

Kosmetik, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, pp. 19-20. Wu, Y., Iglauer, S., Shuler, P., Tang, Y., and Goddard III, W.A., 2010, Alkyl

Polyglycoside-Sorbitan Ester Formulations for Improved Oil Recovery, http://www.wag.caltech.edu/publications/sup/pdf/892.pdf, diakses 20 Februari 2013.

Zatz, J. L. and Kushla, G. P., 1996, Gels, in Lieberman, H. A., Lachman, L., and

Schwatz, J. B. Pharmaceutical Dosage Form: Disperse System Vol. 2. 2nd ed, New York: Marcell Dekker, Inc, pp.399-417.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

66

LAMPIRAN

Lampiran 1. Certificate of Analysis (CoA) minyak daun cengkeh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

67

Lampiran 2. Sertifikat hasil uji Staphylococcus epidermidis ATCC 12228

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

68

Lampiran 3. Verifikasi minyak cengkeh

1. Indeks bias minyak cengkeh

Replikasi Indeks bias I 1,535 II 1,533 III 1,534

Rata-rata ± SD 1,534 ± 0,001

2. Bobot jenis minyak cengkeh

Rumus untuk menghitung kerapatan minyak cengkeh (25oC) :

ρ minyak cengkeh = ����� ������ ������� (�)

������ ������ ������� (��)

Replikasi I II III Bobot piknometer (g) 24,6291 24,3469 24,6159 Bobot piknometer + air (g) 34,8958 34,5556 34,8720 Bobot air (g) 10,2667 10,2087 10,2561 ρ air (25oC) (g/mL) 0,99707 0,99707 0,99707 Volume air (mL) 10,2969 10,2387 10,2862

Replikasi I II III Bobot piknometer (g) 24,6286 24,3450 24,6158 Bobot piknometer + minyak cengkeh (g) 35,0843 34,7819 35,0891 Bobot minyak cengkeh (g) 10,4557 10,4369 10,4733 Volume minyak cengkeh (mL) 10,2969 10,2387 10,2862 ρ minyak cengkeh (25oC) (g/mL) 1,0154 1,0194 1,0182 Rata-rata ± SD 1,0177 ± 0,0020

Rumus untuk menghitung bobot jenis minyak cengkeh (25oC) :

BJ = ��������� ������ ������� ����

��������� ��� ����

Replikasi Bobot jenis I 1,0184 II 1,0224 III 1,0212

Rata-rata ± SD 1,0207 ± 0,0021

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

69

Lampiran 4. Hasil uji sifat fisik dan stabilitas fisik emulgel

1. Viskositas (d.Pa.s)

Formula Replikasi

Rata-rata ± SD I II III

F1 40 42 45 42,33 ± 2,52 Fa 250 250 245 248,33 ± 2,89 Fb 40 47 42 43,00 ± 3,61 Fab 245 245 245 245,00 ± 0

2. Daya Sebar (cm)

Formula Replikasi

Rata-rata ± SD I II III

F1 6,03 5,75 6,00 5,93 ± 0,15 Fa 3,45 3,48 3,43 3,45 ± 0,03 Fb 5,93 5,63 5,68 5,75 ± 0,16 Fab 3,58 3,50 3,53 3,54 ± 0,04

3. Pergeseran viskositas (d.Pa.s)

Rumus untuk menghitung pergeseran viskositas emulgel minyak cengkeh :

pergeseran viskositas = ����������� �� �������������� �� ����

���������� �� ���� �100%

Formula Replikasi

Rata-rata ± SD I II III

F1 5,00 2,38 6,67 4,68 ± 2,16 Fa 4,00 4,00 6,12 4,71 ± 1,22 Fb 5,00 10,64 2,38 6,01 ± 4,22 Fab 18,37 14,29 10,20 14,29 ± 4,09

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

70

Lampiran 5. Hasil pengolahan data dengan Software R2.14.1

1. Viskositas

a. Uji normalitas dengan Shapiro-Wilk

formula 1

formula a

formula b

formula ab

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

71

b. Uji Wilcoxon two sample

formula 1 : formula a

formula b : formula ab

formula 1 : formula b

formula a : formula ab

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

72

2. Daya Sebar

a. Uji normalitas dengan Shapiro-Wilk

formula 1

formula a

formula b

formula ab

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

73

b. Levene’test

c. Uji Wilcoxon two sample

formula 1 : formula a

formula b : formula ab

formula 1 : formula b

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

74

formula a : formula ab

3. Pergeseran Viskositas

a. Uji normalitas dengan Shapiro-Wilk

formula 1

formula a

formula b

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

75

formula ab

b. Uji Wilcoxon two sample

formula 1 : formula a

formula b : formula ab

formula 1 : formula b

formula a : formula ab

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

Lampiran 6. Dokumentasi sediaan emulgel m

1. Saat pembuatan

Formula 1, replikasi III

Formula b, replikasi III

Dokumentasi sediaan emulgel minyak cengkeh

Saat pembuatan

Formula 1, replikasi III Formula a, replikasi III

Formula b, replikasi III Formula ab, replikasi III

76

engkeh

Formula a, replikasi III

Formula ab, replikasi III

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

2. Setelah penyimpanan 30 hari

Formula 1, replikasi III

Formula b, replikasi

Setelah penyimpanan 30 hari

Formula 1, replikasi III Formula a, replikasi III

Formula b, replikasi III Formula ab, replikasi III

77

Formula a, replikasi III

Formula ab, replikasi III

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

Lampiran 7. Dokumentasi hasil uji iritasi p

Setelah pencukuran bulu kelinci

Setelah pendiaman 24 jam

Dokumentasi hasil uji iritasi primer

Setelah pencukuran Setelah pemberianbulu kelinci emulgel dan basis

Setelah pendiaman Setelah pendiaman 48 jam

78

Setelah pemberian

emulgel dan basis

Setelah pendiaman

72 jam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

79

Lampiran 8. Hasil uji potensi antibakteri emulgel terhadap Staphylococcus

epidermidis

1. Zona hambat setelah emulgel disimpan selama 1 bulan

Keterangan Diameter zona hambat (mm) Rata-rata ±

SD Rep I Rep II Rep III Kontrol basis emulgel 0 0 0 0 ± 0

Emulgel F1 11,00 8,50 8,50 9,333 ± 1,444 Emulgel Fa 10,50 8,50 8,50 9,167 ± 1,155 Emulgel Fb 9,25 8,50 8,50 8,750 ± 0,433 Emulgel Fab 9,25 9,00 8,75 9,000 ± 0,250

2. Hasil uji statistik zona hambat masing-masing formula emulgel

dibandingkan dengan kontrol negatif (basis)

a. Uji normalitas dengan Shapiro-Wilk

formula 1

formula a

formula b

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

80

formula ab

b. Uji Wilcoxon two sample

formula 1 : kontrol basis

formula a : kontrol basis

formula b : kontrol basis

formula ab : kontrol basis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

3. Dokumentasi uji potensi

Kontrol me

Dokumentasi uji potensi

Kontrol media Kontrol pertumbuhan bakteri Uji potensi

81

Uji potensi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

82

Lampiran 9. Dokumentasi penelitian

Proses pembuatan emulgel Hasil emulsifikasi

Uji viskositas

Indikator pH Waterbath

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/098114099_full.pdfPENGARUH CARBOPOL 940 DAN SORBITOL TERHADAP ... Emulsifying agent (tween 80 dan span 80) ... Pengujian

83

BIOGRAFI PENULIS

Penulis bernama lengkap Lani Agustina, lahir di Kudus,

23 Agustus 1991. Penulis adalah anak kedua dari tiga

bersaudara, dari pasangan Lilik Dwi Santoso dan

Kristine. Penulis menempuh pendidikan formal di TK

Masehi Kudus (1996-1997), SD Masehi Kudus (1997-

2003), SMP Masehi Kudus (2003-2006), dan SMA

Masehi Kudus (2006-2009). Pada tahun 2009, penulis melanjutkan kuliah

program S1 di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Selama

kuliah, penulis pernah menjadi asisten praktikum Kimia Organik tahun ajaran

2011/2012, asisten praktikum Biokimia tahun ajaran 2012/2013, asisten

praktikum Bioanalisis tahun ajaran 2012/2013, asisten praktikum Biofarmasetika

tahun ajaran 2012/2013 dan asisten praktikum Formulasi Teknologi Sediaan

Farmasi tahun ajaran 2012/2013. Selain itu, penulis juga pernah menjadi sie

pengawas pada Pharmacy Competition 2010, volunteer pada Kampanye Informasi

Obat 2010 “Health by herbal, herbal for healthy” dan mengikuti Olimpiade

Kimia Mahasiswa PTS Kopertis Wilayah V Tahun 2010.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI