pf chf

Upload: dika-putra-yuda

Post on 14-Apr-2018

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/30/2019 pf chf

    1/7

    PENGERTIAN

    Congestif Heart Failure (CHF) adalah: ketidakseimbangan pada fungsi pompa jantung,

    dimana jantung gagal mempertahankan sirkulasi darah yang adekuat yang merupakan gabungan

    manifestasi gagal jantung kanan ( dysonea, ortopnea, batuk, mudah lelah,kegelisahan dan kecemasan)

    dan gagal jantung kiri ( edema, hepatomegali, asites, anaroksia, nokturia, kelemahan).

    CHF diklasifikasikan menjadi 4:

    1. Grade I: menggambarkan pada pasien dengan aktifitaas normal tidak menimbulkan gejala

    2. Grade II: Terjadi bila aktifitas fisik menyebabkan fatigue, dyspnea, dan gejala-gejala lain.

    3. Grade III: ditandai dengan terbatasnya aktifitas fisik yang normal

    4. Grade IV: gejala dapat dating ketika istirahat atau dengan aktifitas fisik.

    II. TANDA DAN GEJALA

    1. Dispnea saat istirahat maupun beraktifitas

    Terjadi akibat penimbunan cairan dalam alveoli yang mengganggu pertukaran gas.

    2. Ortopnea (kesulitan nafas saat berbaring) dan Paroxysmal Nocturnal Dyspnea (PND)

    3. Produk batuk berwarna merah muda.

    4. Edema

    5. Gejala non spesifik:

    - Kelemahan

    - Nyeri perut

    - Malaise

    - Wheezing

    - Nausea

    6. Pemeriksaan fisik:

    - Edema perifer, peningkatan Jugularis Vena Distension, takikardi merupakan prediksi cukup tinggi

    untuk mengarah ke CHF- Takipnea, menggunakn otot bantu pernafasan

    - Hipertensi

    - Kulit mungkin dapat terjadi;diaporesis/dingin, pucat dan sianosis

    - Impulse apek sering bergeser ke lateral

    - Auskultasi jantung menunjukkan abnormalitas aorta,valular, S3 atau S4

    - Edema ektremitas bawah juga dapat terjadi terutama pada proses subakut.

    III. PEMERIKSAAN PENUNJANG

    1. Rontgen dada :

    - Meskipun tes diagnostik ini keuntungannya sedikit pada CHF akut, Rontgen dada adalah alat yang

    paling berguna.- Dapat mengobservasi adanya cardiomegali

    - Efusi pleura dapat terlihat

    2. Pemeriksaan Echocardiography (ECHO)

    - Dapat mengidentifikasi adanya tamponade jantung, konstriksi pericardial, dan emboli paru

    3. Pemeriksaan EKG

    4. Pemeriksaan Analisa Gas Darah (AGD) untuk mengevaluasi adanya hypoxemia, hiperkapnea, dan

    asidosis

    5. Pemeriksaan Alanin Amino Transferase (ALT), aspartat aminotransferase(AST), bilirubin:

    mengindikasikan adanya hepatopathy kongestif

    6. Enzim jantung dan marker serum lainnya untuk iskemi atau infark dapat diperiksa :

    - CKMB

  • 7/30/2019 pf chf

    2/7

    - LDH

    7. Pemeriksaan creatinin, bilirubin, Na :peningkatan creatinin, hiperbilirubinemia, dan hiponatremi

    dapat terjadi pada beberapa kasus .

    CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF)

    DEFINISI

    Gagal jantung kongestif adalah keadaan dimana ketidakmampuan jantung untuk memompa

    darah yang adekuat untuk memenuhi kebutuhan jaringan akan oksigen dan nutrisi

    dikarenakan adanya kelainan fungsi jantung yang berakibat jantung gagal memompa darah

    untuk memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan dan atau kemampuannya hanya ada kalaudisertai peninggian tekanan pengisian ventrikel kiri (Braundwald).

    ETIOLOGI

    1. Kelainan Otot Jantung

    Penderita kelainan otot jantung menyebabkan menurunnya kontraktilitas jantung. Kondisi

    yang mendasari penyebab kelainan fungsi otot mencakup aterosklerosis koroner, hipertensi

    arterial, dan penyakit oto degeneratif atau inflamasi.

    2. Aterosklerosis Koroner

    Mengakibatkan disfungsi miokardium karena terganggunya aliran darah ke otot jantung.

    3. Hipertensi Sistemik atau Pulmonal

    Meningkatkan beban kerja jantung dan pada gilirannya mengakibatkan hipertropi serabut otot

    jantung.

    4. Peradangan dan Penyakit Miokardium Degenaratif

    Berhubungan dengan gagal jantung kerena kondisi ini secara langsung merusak serabut

    jantung, menyebabkan kontraktilitas menurun.

    5. Penyakit Jantung Lain

    Mekanisme yang biasanya terlibat mencakup gangguan aliran darah melalui jantung,

    ketidakmampuan jantung untuk mengisi darah, peningkatan mendadak afterload akibat

    meningkatnya tekanan darah sistemik dapat mengakibatkan gagal jantung meskipun tidak ada

    hipertropi miokardial.

    6. Faktor Sistemik

    - Meningkatnya laju metabolisme (demam, tirotoksikosis)

  • 7/30/2019 pf chf

    3/7

    - Hipoksia dan anemia

    - Asidosis (respiratori atau metabolik)

    - Disritmia jantung

    Grade gagal jantung menurut New York Heart Association, terbagi dalam 4 kalainan

    fungsional :

    Timbul sesak pada aktifitas fisik berat

    Timbul sesak pada aktifitas fisik sedang

    Timbul sesak pada aktifitas fisik ringan

    Timbul sesak pada aktifitas sangat ringan/istirahat

    PATOFISIOLOGI

    Mekanisme yang mendasari gagal jantung meliputi gangguan kemampuan kontraktilitas

    jantung yang menyebabkan curah jantung lebih rendah dari curah jantung normal. Bila curah

    jantung kurang, sistem syaraf simpatis akan mempercepat frekuensi jantung untuk

    mempertahankan curah jantung. Bila mekanisme kompensasi ini gagal unutk

    mempertahankan perfusi jaringan yang memadai, maka vlume sekuncup jantunglah yang

    harus menyesuaikan diri untuk mempertahankan curah jantung.

    Jika curah jantung gagal dipertahankan maka akan terjadi gagal jantung kongestif karena

    kontraktlitas, karena preload, kontraktilitas dan afterload terganggu.

    MANIFESTASI KLINIS

    1. Meningkatnya volume intravaskuler

    2. Kongestif jaringan akibat tekanan arteri dan vena meningkat

    3. Edema paru akibat peningkatan tekanan vena pulmonalis sehingga cairan mengalir dari

    kapiler paru ke alveoli, yang dimanifestasikan dengan batuk dan napas pendek

    4. Edema perifer umum dan perubahan berat badan akibat tekanan sistemik

    5. Turunnya curah jantung akibat darah tidak dapat mencapai jaringan dan organ

    6. Tekanan perfusi ginjal menurun mengakibatkan pelepasan renin dari ginjal yang pada

    gilirannya akan menyebabkan sekresi aldosteron, retensi Na dan cairan, serta peningkatan

    volume intravaskuler.

  • 7/30/2019 pf chf

    4/7

    Tempat kongestif tergantung dari ventrikel yang terlibat, yaitu :

    a. Disfungsi ventrikel kiri atau gagal jantung kiri

    Tanda dan Gejala

    - Dispenia : akibat penimbunan cairan dalam alveoli yang mengganggu pertukaran

    gas

    - Ortopnea : kesulitan bernapas saat berbaring

    - Paroximal : nokturna dispnea

    - Batuk : bisa batuk kering dan basah yang menghasilkan sputum berbusa dalam

    jumlah banyak kadang disertai banyak darah

    - Mudah lelah : akibat cairan jantung yang kurang

    - Kegelisahan : akibat gangguan oksigenasi jaringan

    b. Disfungsi ventrikel kanan atau gagal jantung kanan

    Tanda dan Gajala

    Edema ekstremitas bawah atau edema dependen

    Hepatomegali dan nyeri tekan pada kuadran kanan batas abdomen

    Anoreksia dan mual akibat pembesaran vena

    Nokturna : rasa ingin kencing pada malam hari

    Lemah : akibat menurunnya curah jantung

    PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

    1. EKG : disritmia ( takikardia, fibrilasi atrial )

    2. Sonogram : menunjukkan dimensi pembesaran bilik

    3. Scan jantung : penyuntikan fraksi dan perkiraan gerakan dinding

    4. Kateteresasi jantung

    5. Rontgen dada : menunjukkan perubahan ukuran jantung

    Pemeriksaan fisik umum

    a. Keadaan umum pasien : - kelainan

    - umur pasien

    - tampak sakit atau tidak

    - kesadaran dan keadaan emosi

  • 7/30/2019 pf chf

    5/7

    - sikap dan tingkah laku

    b. Tanda vital : - pernapasan

    - nadi

    - tekanan darah

    - suhu

    PENATALAKSANAAN MEDIK

    a. Terapi Non-Farmakologis

    Anjuran umum

    1. Edukasi : terangkan hubungan keluhan, gejala dengan pengobatan

    2. Aktivitas sosial dan pekerjaan diusahakan agar dapat dilakukan seperti biasa

    sesuai kemampuan fisik

    3. Gagal jantung berat harus menghindari penerbangan panjang

    Tindakan umum

    1. Diet rendah garam

    2. Hentikan rokok

    3. Aktivitas fisik

    4. Istirahat baring pada gagal jantung akut, berat, dan eksaserbasi akut

    b. Terapi Farmakologis

    1. Glikosida jantung

    Digitalis, meningkatkan kekuatan kontraksi otot jantung dan memperlambat frekuensi

    jantung

    Efek yang dihasilkan : peningkatan curah jantung, penurunan tekanan vena dan volume

    darah, dan peningkatan diurisi dan mengurangi edema.

    Ex : Digoxin

    - Digoxin memiliki efek inotropik positif (bekerja meningkatkan kontraksi otot jantung )

    pada irama sinus dan menyebabkan perbaikan simptomatis serta menurunkan tingkat

    perwatan di rumah sakit walaupun tidak mempengaruhi tingkat mortilitas.

    - Penghambat Fosfodiesterase

    Hambatan enzim ini menyebabkan peningkatan kadar siklik AMP (cAMP) dalam sel miokard

    yang akan meningkatan kadar kalsium intrasel, ex : Mirinon dan Amirinon

  • 7/30/2019 pf chf

    6/7

    2. Diuretik

    Dasar untuk terapi simptomatik. Dosisnya harus cukup besar untuk menghilangkan edema

    paru dan/atau perifer. Efek samping utama adalah hipokalemia ( berikan suplemen K+ atau

    diuretik hemat kalium seperti amilorid)

    Ex : Spironolakton, suatu diuretik hemat kalium (antagonis aldosteron), memperbaiki

    prognosis pada CHF berat.

    3. Inhibitor ACE

    Menghambat perubahan angiotensin I menjadi angiotensin II, memotong respon

    neuroendokrin maladaptif, menimbulkan vasodilatasi dan menurunkan tekanan darah. Obat

    ini dapat memicu gagal ginjal pada stenosis arteri renalis bilateral.

    Efek samping lain : batuk kering persisten

    4. Antagonis Reseptor Angiotensin II

    Ex : Losartan, menghambat angiotensin II dengan antagonisme langsung terhadap

    reseptornya. Efek dan manfaatnya sama seperti inhibitor ACE.

    5. -Bloker

    Ex : Bisoprolol, Metoprolol, Karvedilol

    -Bloker diberikan hanya pada pasien yang stabil, dengan dosis sangat rendah, dinaikkan

    bertahap. Menurunkan kegagalan pompa serta kematian mendadak akibat aritmia.

    6. Kombinasi Hidralazin dengan Isosorbid Dinitrat

    Untuk pasien yang intoleran dengan inhibitor ACE

    7. Terapi Umum

    Obati penyebab yang mendasari dan aritmia bila ada. Kurangi asupan garam dan air, pantau

    terapi dengan mengukur berat badan setiap hari. Obati faktor resiko hipertensi dan PJK

    dengan tepat.

    KOMPLIKASI

    1. Tromboemboli

  • 7/30/2019 pf chf

    7/7

    Resiko terjadinya bekuan vena ( trombosis vena dalam DVT/deep venous thrombosis dan

    emboli paru atau EP) dan emboli sistemik tinggi, terutama pada CHF berat. Bisa diturunkan

    dengan pemberian warfarin.

    2. Komplikasi fibrilasi atrium sering terjadi pada CHF yang menyebabkan perburukan dramatis.

    Dapat diberikan digoxin atau -Bloker dan pemberian warfarin.

    3. Kegagalan pompa kongestif

    Bisa terjadi karena penggunaan diuretik dengan dosis yang ditinggikan.

    4. Aritmia Ventrikel

    Sering dijumpai, bisa menyebabkan sinkop atau kematian jantung mendadak ( 25-

    50% kematian pada CHF ).