perlindungan hukum terhadap konsumen …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/rizki...

104
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN JASA CAR WASH TIDAR 21 AUTO CARE & VARIASI DI KABUPATEN PEMALANG SKRIPSI OLEH : RIZKI NURMAYANTI E1A010019 Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Pada Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS HUKUM PURWOKERTO

Upload: trinhthuy

Post on 06-Feb-2018

242 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN JASA CAR WASH

TIDAR 21 AUTO CARE & VARIASI DI KABUPATEN PEMALANG

SKRIPSI

OLEH :

RIZKI NURMAYANTI

E1A010019

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Hukum Pada Fakultas Hukum

Universitas Jenderal Soedirman

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS HUKUM

PURWOKERTO

Page 2: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

201

Page 3: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

SURAT PERNYATAAN

Yang bertandatangan dibawah ini, saya:

Nama : Rizki Nurmayanti

NIM : E1A010019

Angkatan : 2010

Judul Skripsi : PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP JASA CAR WASH

TIDAR 21 AUTO CARE & VARIASI DI KABUPATEN

PEMALANG

Dengan ini manyatakan bahwa penulisan hukum (Skripsi) yang saya buat ini

adalah benar-benar hasil karya saya sendiri dan tidak menjiplak hasil karya orang

lain maupun dibuatkan oleh orang lain.

Apabila ternyata saya terbukti melakukan pelanggaran sebagaimana tersebut di

atas, maka saya bersedia dikenakan sanksi dari fakultas.

Purwokerto, Februari 2015

RIZKI NURMAYANTI

NIM. E1A010019

Page 4: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

ABSTRAK

Car Wash Tidar 21 Auto Care & Variasi merupakan salah satu pelaku usaha

yang ada di Pemalang, pelayanan yang diberikan oleh car wash Tidar 21 tidak

selamanya bisa menjamin kepuasan pihak konsumen, dalam beberapa hal tertentu

ada saja masalah-masalah yang muncul yang mengakibatkan keluhan-keluhan

pada pihak konsumen. Atas dasar hal tersebut, maka penulis tertarik untuk

mengadakan penelitian dengan judul: Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen

Jasa Car Wash Tidar 21 Auto Care & Variasi Di Kabupaten Pemalang.

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui

perlindungan hukum terhadap konsumen jasa car wash tidar 21 auto care &

variasi di Pemalang terkait dengan pemenuhan hak konsumen dalam Pasal 4 huruf

a dan h Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.

Metode penelitian yuridis normatif yang bersifat deskriptif menggunakan

data sekunder kepustakaan dari berbagai sumber bacaan seperti peraturan

perundang-undangan, buku-buku, majalah, dan internet yang dinilai relevan

dengan permasalahan yang akan dibahas penulis dalam skripsi ini dan data primer

sebagai data pendukung. Metode penyajian data adalah uraian sistematis dan

metode analisis data ialah nomatif kualitatif

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa Tidar 21 Auto Care & Variasi bahwa

hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang

atau jasa sudah memenuhi hak konsumen dengan cara menyediakan beberapa

fasilitas serta mengatasi keluhan yang disampaikan oleh pelanggan kepada

perusahaan, serta hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi, atau

penggantian, apabila barang atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian

atau tidak sebagaimana mestinya” sudah terpenuhi, bagi pelanggan yang

dirugikan, pihak perusahaan melaksanakan tanggung jawab dengan penggantian

berupa uang, barang maupun perbaikan pada mobil yang mengalami kerusakan.

Kata kunci: perlindungan konsumen, jasa car wash, tidar 21 auto care & variasi

Page 5: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

ABSTRACK

Car Wash Tidar 21 Auto Care & Variety is one of the businesses that exist

in Pemalang, services provided by the car wash Tidar 21 can not always

guarantee the satisfaction of the consumer, in certain cases there are some

problems that arise that lead to complaints on the part of consumers. On the basis

of this, the authors are interested in conducting research with the title: Legal

Protection Against Consumer Services Car Wash & Auto Care Tidar 21

Variations In Pemalang.

The purpose of this study was to determine the legal protection of the

consumer service car wash Tidar 21 auto care and variations in Pemalang

associated with the fulfillment of the consumer's rights under Article 4 letter a and

h of Law No. 8 of 1999 on Consumer Protection.

Normative research methods, descriptive literature using secondary data

from various sources such as the passage of legislation, books, magazines, and

the internet are considered relevant to the issues to be discussed in this thesis

author and primary data as supporting data. Method of data presentation is

systematic description and method of qualitative data analysis is nomatif.

The result showed that Tidar 21 Auto Care & Variations that the right to

the comfort, security, and safety in consumption of goods or services already

fulfill the rights of consumers by providing some facilities and resolve complaints

made by customers to the company, and the right to obtain compensation,

compensation, or replacement, if the goods or services received are not in

accordance with the agreement or not as it should "have been met, the affected

customers, the company carrying out the responsibility of the replacement in the

form of money, goods or repair the damaged car.

Keywords: consumer protection, car wash services, Tidar 21 auto care &

variations.

Page 6: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

PRAKATA

Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji dan syukur penulis panjatkan sebesar-besarnya atas kehadirat

Allah S.W.T., karena atas berkah dan rahmat-Nya lah sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul “PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP

JASA CAR WASH TIDAR 21 AUTO CARE & VARIASI DI KABUPATEN

PEMALANG” sebagai persyaratan wajib bagi mahasiswa Fakultas Hukum

Universitas Jenderal Soedirman guna memperoleh gelar Sarjana Hukum. Penulis

ingin mengucapkan terima kasih untuk semua pihak yang telah membantu selama

proses penyusunan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, yaitu :

1. Dr. Angkasa, S.H., M.Hum. selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas

Jenderal

Soedirman;

2. Dr. Setya Wahyudi, S.H., M.H. selaku Pembantu Dekan I Fakultas Hukum

Universitas Jenderal Soedirman;

3. MI.Wiwik Yuni Hastuti, S.H., M.H. selaku Pembantu Dekan II Fakultas

Hukum Universitas Jenderal Soedirman dan Pembimbing Skripsi II ;

4. Edi Waluyo, S.H., M.H. selaku Pembantu Dekan III Fakultas Hukum

UniversitasJenderal Soedirman;

5. Dr. Hj.Sulistyandari, S.H., M.Hum. selaku Dosen Pembimbing Akademik;

6. H. Suyadi, S.H., M.Hum. selaku Pembimbing Skripsi I yang telah

berkenan membimbing, memberikan arahan, dan saran-saran kepada

penulis dalam menyusun dan menyempurnakan skripsi ini;

7. I Ketut Karmi Nurjana, S.H., M.Hum., selaku Pembimbing Skripsi II yang

telah berkenan membimbing, memberikan arahan, dan saran-saran kepada

penulis dalam menyusun dan menyempurnakan skripsi ini;

8. Agus Mardianto, S.H., M.H. Dosen Penguji yang telah memberikan kritik

dan saran yang tentunya sangat bermanfaat dalam rangka

menyempurnakan skripsi ini;

Page 7: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

9. Penulis ingin mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tak

terhingga kepada kedua orang tua penulis, Bapak H. Muchrodji dan Ibu

Hj. Zuraidah serta kepada abang-abangku tersayang Andi Nur Hadiansyah

dan Arief Nurmansyah serta mbakku Melisa Nurmayanti atas doa restu,

dukungan, serta bantuan moril dan materil yang diberikan selama penulis

menempuh pendidikan ini;

10. Terima kasih untuk Bapak Kos Hadi Prayitno, dan teman-teman wisma

“Alfika” semuanya, ibu Paryo bagian bersih-bersih kosan serta bapak

penjaga siang maupun malam;

11. Terima kasih untuk kakak-kakak iparku mbak Dian, Rima Frieskayanti

dan mas iparku mas Piping serta ponakan-ponakanku Sheryl Nurarisa

Ramadhani, Ghailan Althamis, Sabqi Nurdiansyah, Khayla Numeera yang

menjadi alasan kenapa tante tiap minggu pulang kerumah;

12. Terima kasih untuk Pemilik sekaligus Pengelola Tidar 21 Auto Care &

Variasi Papah tersayang dan mas Arief yang telah membantu banyak

dalam mengolah data maupun informasi tentang cuci mobil;

13. Terima kasih untuk semua karyawan Tidar 21 Auto Care & Variasi yang

telah banyak membantu;

14. Terima kasih untuk teman-teman yang telah berbaik hati meminjamkan

laptop dan menyumbangkan ide serta arahan-arahan tentang skripsi;

15. Terima kasih untuk Muhammad Ahmed orang yang sangat baik hati,

sabar, dan dewasa, walau jarak Pakistan – Indonesia sangat jauh, walau

berbeda kewarganegaraa, ras, dan bahasa, tetapi tidak menyurutkan kita

untuk tetap menjaga tali silaturahmi yang sudah terjalin baik ini;

16. Terima kasih untuk sahabat terbaikku dari SMP sampai sekarang

Andiarsye Citra Astiansyah yang selalu memberikan motivasi, selalu

menemani suka maupun duka, mendengarkan keluh kesahku, memberikan

kritik dan saran, memberikan semangat, doa, selalu memberikan warna

setiap harinya;

17. Terima kasih untuk Ahmad Bahtiar yang telah menemaniku disaat akhir

dari perjuanganku, terimakasih telah memberikanku waktu untuk lebih

Page 8: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

fokus dalam menyelesaikan tugas akhirku, selalu memberikan semangat

dan motivasi serta doa dan dukungannya, cepat selesaikan tugas akhirmu

dan cepat menyusul;

18. Sahabat–sahabatku djerengs family (Andan, Kinan, Desta, Halla, Lina,

Ulfa, Tika, Ringga, Karin, Indah dan Esya ) kalian adalah sahabat yang

paling banyak membantu dan memberikan support yang tiada henti, kalian

seperti saudara buat suka duka bersama. Semoga sampai tua nanti kita

masih bisa seperti ini. Amin.

19. Sahabat-sahabatku Cemara ( Indah, Achy, Chitra, Wanda, Suci ) terutama

buat Indah, Chitra cepat menyusul ya buat kalian, buat Indah jaga diri

baik-baik di kosan, jangan malas, harus rajin ke kampus, aku tunggu kamu

wisuda di periode berikutnya;

20. Sahabat dan teman-teman seperjuangan kelas A Fakultas Hukum yang

tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih banyak untuk

kebersamaan dan bantuannya selama 4 tahun ini semoga setelah kita lulus

tidak akan terlupakan masa-masa kuliah ini.

21. Sahabat dan teman-teman seperjuanganku kelas B terutama Fita Kalpika

SBPU semangat skripsiannya, walaupun 1 semester telah berlalu tapi

semester ini harus bisa kekejar, bareng-bareng sama mba cat, indah;

22. Terima kasih untuk Caterin Kusuma Wardhani ayok mba tahun ini harus

lulus, semangat skripsiannya, yang kemana-mana selalu berdua, kalap-

kalap ya bareng, bakal kangen banget sama mba cat. Pokoknya selalu

semangat terus;

23. Teman-teman PLKH Perdata, Pidana dan PLKH PTUN;

24. Teman-teman KKN Belik Beluk ( Tita, Eka, Tyas, Agil, Apri, Fahri,

Donny, Dike ), terima kasih juga buat kalian semoga sampai nanti kita

masih bersama amin.

25. Teman-teman asrama ( Tita, Alin, Nadya ) alhamdulillah walaupun sudah

tidak 1 kamar lagi, tetapi komunikasi dan tali silaturahmi masih terjalin

baik sampai sekarang, sukses buat alin yang telah mendahului kita, dan

tetap semangat buat tita dan nadya harus bisa ngejar periode berikutnya;

Page 9: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

26. Teman-teman dan sahabatku yang ada di Pemalang, terimakasih semua

dan sukses buat kalian semua;

27. Sahabat-sahabatku Qyutix ( Ipung, Nadia, Yani, Yusi, Dinda, Kiki ) buat

kiki jadilah istri dan ibu yang baik untuk suami dan anak-anakmu, semoga

kita cepat menyusul kiki, sukses buat kita semua amin;

28. Terima kasih untuk keamanan FH Unsoed serta bagian Bapendik maupun

Transit;

29. Seluruh pihak yang telah memberikan bantuan baik moril maupun

materiil dalam penyusunan skripsi terima kasih.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Purwokerto, Februari 2015

Penulis

Page 10: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. ii

SURAT PERNYATAAN ................................................................................... iii

ABSTRAK .......................................................................................................... iv

ABSTRACT .......................................................................................................... v

PRAKATA .......................................................................................................... vi

DAFTAR ISI ........................................................................................................ x

BAB I. PENDAHULUAN.................................................................................... 1

A. Latar belakang Masalah .................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ............................................................................ 3

C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 4

D. Kegunaan Penelitian ......................................................................... 4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Hukum Perlindungan Konsumen ........................................................... 5

1. Perlindungan Hukum .................................................................... 5

2. Perlindungan Konsumen ........................................................... 7

3. Sejarah Perlindungan Konsumen di Indonesia ........................... 10

4. Asas dan Tujuan Hukum Perlindungan Konsumen...................... 14

1) Asas-Asas Hukum Perlindungan Konsumen ....................... 14

2) Tujuan Hukum Perlindungan Konsumen .............................. 17

B. Perlindungan Konsumen ........................................................................ 18

Page 11: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

1. Pihak-Pihak dalam Perlindungan Konsumen ................................... 18

2. Konsumen dan Pelaku Usaha ........................................................... 20

3. Hak dan Kewajiban Konsumen serta Pelaku Usaha ........................ 23

1) Hak dan Kewajiban Konsumen ................................................. . 23

2) Hak dan Kewajiban Pelaku Usaha ............................................. 26

4. Perbuatan yang Dilarang Oleh Pelaku Usaha ................................. 27

5. Tanggung Jawab Pelaku Usaha .........................................................29

C. Hubungan Hukum antara Pelaku Usaha dan Konsumen ...................... 30

1. Hubungan Hukum ........................................................................... 30

2. Perjanjian ......................................................................................... 31

3. Pihak-Piha k Dalam Perjanjian ......................................................... 37

4. Hak dan Kewajiban Para Pihak ...................................................... 37

1) Hak Pelanggan ........................................................................... 38

2) Kewajiban Perusahaan ............................................................. 39

5. Tanggung Jawab Para Pihak ........................................................... 39

6. Jenis-Jenis Pelayanan Jasa ............................................................. 40

7. Pelayanan Jasa Car Wash ............................................................... 41

BAB III. METODE PENELITIAN ................................................................... 45

A. Metode Pendekatan ................................................................. 45

B. Spesifikasi Penelitian ................................................................. 45

C. Lokasi Penelitian ........................................................................ 46

D. Sumber Data .............................................................................. 46

E. Metode Pengumpulan Data ..................................................... 47

Page 12: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

F. Metode Penyajian Data ....................................................... 47

G. Metode Analisis Data ................................................................. 48

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.................................... 49

A. Hasil Penelitian .............................................................................. 49

B. Pembahasan ................................................................................... 71

BAB V. PENUTUP............................................................................................. 90

A. Simpulan ........................................................................................ 90

B. Saran............................................................................................. 91

DAFTAR PUSTAKA

Page 13: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembangunan senantiasa beranjak dari suatu keadaan atau kondisi

kehidupan yang kurang baik menuju suatu kehidupan yang lebih baik lagi, dalam

rangka mencapai tujuan nasional suatu bangsa untuk mewujudkan masyarakat adil

dan makmur serta sejahtera yang merata berdasarkan Pancasila dan Undang-

Undang Dasar 1945. Pembangunan nasional merupakan suatu proses perubahan

yang berlangsung secara sadar, terencana dan berkelanjutan dengan sasaran

utamanya untuk mendorong terbukanya berbagai peluang usaha terkait dengan

produksi dan distribusi barang maupun jasa.

Beberapa usaha yang bisa dibuka antara lain: bengkel modifikasi, bengkel

service, cuci mobil dan motor, dan lain-lain, salah satu bentuk kegiatan usaha di

bidang jasa adalah jasa cuci mobil atau yang sering kita kenal dengan sebutan car

wash, pemilik perusahaan car wash berperan sebagai pelaku usaha dan yang

mempunyai kendaraan sebagai konsumen. Membuka usaha car wash merupakan

salah satu usaha yang menguntungkan sekaligus menyenangkan bagi orang yang

hobi mobil, selain jumlah kendaraan akhir-akhir ini semakin banyak karena

stabilnya ekonomi kita dan keluarnya mobil-mobil baru dengan harga cukup

murah.

Tujuan usaha car wash tentu saja untuk mencari untung, pengusaha car

wash akan mendapatkan keuntungan dari konsumen yang mencuci kendaraannya

Page 14: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

dan tentunya konsumen juga ingin mendapatkan pelayanan yang baik pula dari

pelaku usaha tersebut. Selain bertujuan untuk bisnis atau mencari untung demi

kelangsungan hidup perusahaan, pengusaha car washseharusnya juga berusaha

memberikan kepuasan terhadap konsumen dan bukan hanya memprioritaskan

keuntungan semata.

Car Wash Tidar 21 Auto Care & Variasi merupakan salah satu pelaku usaha

yang ada di Pemalang, selain keberadaannya membantu pemilik kendaraan yang

tidak mempunyai waktu luang untuk mencuci mobilnya sendiri di rumah, teknis

peralatan dan tenaga kerja yang cukup memadai, serta memiliki lokasi usaha yang

strategis yaitu berada disebelah selatan kota Pemalang, walaupun lokasinya tidak

berada dalam pusat kota tetapi car wash tidar 21 auto care& variasi ini sudah

cukup terkenal karena standar pelayanan dan kualitas yang diberikan cukup

memuaskan konsumen. Selain pelayan dan kualitas tidar 21 auto care& variasi

juga memberikan promosi pada hari-hari tertentu. Misalnya:

1. Pada saat grand opening diberlakukan gratis bagi yang mendapat

undangan, bagi yang tidak mendapatkan undangan akan mendapatkan

potongan harga sebesar 30-50% atau setengah harga. Promo ini biasanya

berlaku selama 1 minggu baik untuk car wash, variasi maupun audio;

2. Pembuatan member;

3. Dalam pembelanjaan minimal Rp. 2.000.000,- akan mendapatkan hadiah

(souvenir) berupa stiker, kaos, topi, gantungan kunci;

4. Mendapatkan diskon untuk produk variasi 5-10%;

Page 15: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

5. Pemberian kupon, jika kupon sudah terkumpul 10 (telah 10 kali mencuci)

maka pelanggan bisa menukarkan kupon-kupon tersebut dengan gratis

cuci satu kali.

Pelayanan yang diberikan oleh car wash Tidar 21 tidak selamanya bisa

menjamin kepuasan pihak konsumen, dalam beberapa hal tertentu ada saja

masalah-masalah yang muncul yang mengakibatkan keluhan-keluhan pada pihak

konsumen, antara lain:

1. Salah pasang karpet / tertukar dengan mobil lain, bahkan pernah terjadi

karpet terbawa pada mobil yang tidak ada karpetnya;

2. Pada saat mobil di bawa oleh driver untuk di cuci karena ketidak hati-

hatian driver membuat mobil menjadi penyok atau terdapat garis-garis

pada body mobil sehingga pihak perusahaan harus mendempul ulang dan

mengecat bagian mobil yang rusak.

Atas dasar hal tersebut diatas, maka penulis tertarik untuk mengadakan

penelitian dengan judul: “Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Jasa Car

Wash Tidar 21 Auto Care & Variasi Di Kabupaten Pemalang”

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan

permasalahan sebagai berikut :

Bagaimanakah perlindungan hukum terhadap konsumen jasa car wash Tidar

21 Auto Care& Variasi Pemalang terkait dengan pemenuhan hak konsumen dalam

Page 16: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

Pasal 4 huruf a dan h Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan

Konsumen?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui

perlindungan hukum terhadap konsumen jasa car washtidar 21 auto care &

variasi di Pemalang terkait dengan pemenuhan hak konsumen dalam Pasal 4 huruf

a dan h Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.

D. Kegunaan Penelitian

Adapun yang menjadi kegunaan penelitian karya tulis ini adalah:

1. Kegunaan Teoritis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk pengembangan

pustaka hukum terutama dibidang perlindungan konsumen.

b. Dapat memperluas wawasan dan ilmu pengetahuan serta memberikan

sumbangan pemikiran bagi ilmu pengetahuan hukum, khususnya

berkaitan dengan perlindungan konsumen.

2. Kegunaan Praktis

Untuk dapat memberikan pengetahuan bagi penulis dan masyarakat

khususnya yang menjadi konsumen jasa car wash tidar 21 auto car& variasi

akan hak-haknya selaku konsumen dalam perlindungan konsumen.

Page 17: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Hukum Perlindungan Konsumen

1. Perlindungan Hukum

Hukum mempunyai peranan penting dalam mengatur dan menjaga

ketertiban masyarakat, yang diantaranya mengatur hubungan hukum antara

masyarakat yang satu dengan lainnya. Hubungan hukum tersebut dilakukan

menurut norma kaidah hukum yang berlaku. Adanya kaidah hukum tersebut

bertujuan untuk mengusahakan adanya keseimbangan dari segala macam

kepentingan-kepentingan yang terdapat dalam masyarakat sehingga

kekacauan dihindarkan1

Hukum adalah peraturan-peraturan yang bersifat memaksa, yang

menentukan tingkah laku manusia dalam lingkungan masyarakat, dibuat

oleh lembaga-lembaga resmi yang berwenang, pelanggaran terhadap

peraturan tersebut berakibat diambilnya tindakan berupa sanksi.2

Melihat dari pengertian hukum diatas, maka hukum terdiri dari

beberapa unsur:

1. Peraturan mengenai tingkah laku manusia dan pergaulan

masyarakat;

2. Peraturan itu diadakan oleh lembaga-lembaga resmi yang

berwenang;

3. Peraturan bersifat memaksa;

4. Sanksi terhadap pelanggaran adalah tegas;

1 Surojo Wignjodipuro, “Pengantar Ilmu Hukum”, Alumni: Bandung, 1974, hlm. 1. 2CST. Kansil dan S.T. kansil, “Pengantar Hukum Indonesia cetakan ke 6” Jakarta:Balai

Pustaka, 1997, hlm 1.

Page 18: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

Hukum itu sebagai suatu alat untuk menempatkan tiap orang dalam

alur yang ditunjuk baginya di dalam masyarakat, dan dengan demikian

mencegah perbenturan atau sesamanya.3

Perlindungan hukum adalah suatu perlindungan yang diberikan

terhadap subyek hukum dalam bentuk perangkat hukum baik yang bersifat

preventif maupun bersifat represif, baik yang tertulis maupun tidak tertulis.

Perlindungan hukum dapat disebut sebagai suatu gambaran dari fungsi

hukum, yaitu konsep dimana hukum dapat memberikan suatu keadilan,

ketertiban, kepastian, kemanfaatan dan kedamaian4.

Philipus M. Hadjon dalam buku Zahirin Harahap menyatakan bahwa

perlindungan hukum dibagi menjadi 2 macam, yaitu:

a. Perlindungan hukum yang preventif

Perlindungan hukum yang preventif kepada rakyat diberikan

kesempatan untuk mengajukan keberatan atau pendapatnya

sebelum suatu keputusan pemerintah menjadi bentuk yang

definitife. Perlindungan hukum ini bertujuan untuk mencegah

adanya sengketa

b. Perlindungan hukum yang represif

Perlindungan hukum yang represif yang bertujuan untuk

menyelesaikan sengketa.

Kedua macam perlindungan diatas bertumpu dan bersumber

padapengakuan dan perlindungan hak-hak asasi manusia serta berlandaskan

prinsip-prinsip Negara Hukum.5

Perlindungan hukum merupakan upaya yang ditujukan untuk

memberikan rasa aman kepada seseorang dengan membatasi hak dan

3Iswanto, “Pengantar Ilmu Hukum”, Purwokerto: Universitas Jenderal Soedirman, 2002,

hlm. 40. 4Thesis “pengertian perlindungan hukum menurut para ahli” diakses dari

http://tesishukum.com/pengertian-perlindungan-hukum-menurut-para-ahli pada tanggal 25

Agustus 2014 pukul 19.00 5Zahirin Harahap, “Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara”, Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, 2001, hlm.2.

Page 19: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

kewajibannya berdasarkan suatu peraturan yang mengurus tata tertib suatu

masyarakat, begitu juga dengan perlindungan konsumen.

Perlindungan Hukum adalah upaya melindungi secara hukum

terhadap jiwa raga, harta benda seseorang dan Hak Asasi Manusia yang

terdiri dari hak untuk hidup, hak kemerdekaan, hak beragama, dan lain

sebagainya. Jadi pelanggaran hukum apapun yang dilakukan terhadap hal-

hal diatas akan dikenakan sanksi hukum atau mendapat hukuman.6

Perlindungan hukum merupakan jaminan perlindungan pemerintah

dan masyarakat kepada warga negara dalam melaksanakan fungsi, hak,

kewajiban, dan peranannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan yang berlaku

2. Perlindungan Konsumen

Pada awalnya masalah perlindungan konsumen diawali dengan

munculnya pergerakan konsumen yang merupakan reaksi masyarakat

konsumen terhadap kelalaian yang dilakukan oleh birokrasi, dan

ketidakpedulian perusahaan. Pergerakan tersebut membawa suatu hal yang

positif terhadap peraturan hukum perlindungan konsumen.

Berpijak pada pengertian perlindungan hukum yang dinyatakan oleh

Iswanto maka yang dimaksud perlindungan konsumen adalah perlindungan

yang diberikan kepada masyarakat dengan mencegah perbenturan atau

sesamanya.

Menurut Purba, perlindungan bagi konsumen sebagai 1 konsep

terpadu, karena merupakan hal baru yang perkembangannya dimulai dari

negara-negara maju. Namun demikian, konsep tersebut saat ini sudah

6Di akses darihttp:///www.fakultashukum-universitas pancasakti.com/2013/bahan-kuliah-

hukum-administrasi-negara, pada tanggal 27 September 2014 pukul 15.30

Page 20: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

tersebar kebagian dunia lain. Terdapat sendi-sendi pokok pengaturan

perlindungan bagi konsumen, yaitu:7

1. Kesederajatan antara konsumen dengan pelaku usaha;

2. Konsumen punya hak;

3. Pelaku usaha mempunyai kewajiban;

4. Pengaturan mengenai perlindungan hukum bagi konsumen

menyumbang pada pembangunan nasional;

5. Pengaturan tidak merupakan syarat;

6. Perlindungan hukum bagi konsumen merupakan iklim hubungan

bisnis yang sehat;

7. Keterbukaan dalam promosi produk;

8. Pemerintah berperan aktif;

9. Peran serta masyarakat;

10. Implementasi asas kesadaran hukum;

11. Perlindungan hukum bagi konsumen memerlukan penerobosan

konsep-konsep hukum tradisonal;

12. Konsep perlindungan hukum bagi konsumen memerlukan

penerobosan konsep-konsep hukum.

Menurut Shidarta dalam buku Hukum Perlindungan Konsumen

Indonesia bahwa istilah “Hukum Konsumen” dan “Hukum Pelindungan

Konsumen” sudah sering didengar, namun belum jelas apa yang masuk

dalam materi keduanya, juga apakah kedua “cabang” hukum itu identik,

karena posisi konsumen yang lemah maka ia harus dilindungi oleh hukum.

Salah satu sifat sekaligus tujuan hukum adalah memberikan perlindungan

kepada masyarakat, oleh karena itu, sebenarnya hukum konsumen dan

hukum perlindungan konsumen adalah dua bidang hukum yang sulit

dipisahkan dan ditarik batasannya.8

Menurut Nasution hukum perlindungan konsumen merupakan bagian

dari hukum konsumen yang memuat asas-asas atau kaidah-kaidah hukum

yang mengatur, dan juga mengandung sifat yang melindungi kepentingan

konsumen.9

Adapun hukum konsumen diartikan sebagai keseluruhan asas-asas dan

kaidah-kaidah hukum yang mengatur hubungan dan masalah antara berbagai

pihak satu sama lain berkaitan dengan barang dan jasa konsumen, di dalam

pergaulan hidup.

7Abdul Halim Barkatullah, “Hak-Hak Konsumen”, Nusa Media: Bandung, 2010, hlm.3. 8 Shidarta, “Hukum Perlindungan Konsumen Indonesia”, Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2006, hlm. 11. 9Ibid. hlm. 12.

Page 21: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

Pasal 1 angka 1 Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang

Perlindungan Konsumen sebagai berikut:

“Perlindungan Konsumen adalah segala upaya yang menjamin adanya

kepastian hukum untuk memberi perlindungan kepada konsumen”.

Menurut Shidarta dalam buku Hukum Perlindungan Konsumen

Indonesia berdasarkan norma hukum positif Indonesia yang merupakan

landasan yuridis yang tertinggi terdapat dalam Undang-Undang Dasar 1945,

yakni terdapat dalam Pasal 27 Ayat (1) yang berbunyi:

“Segala warga negara Indoneisa bersamaan kedudukannya didalam

hukum dan pemerintahan, dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan

itu dengan tidak ada kecualinya”

Menurut Shidarta dalam buku Hukum Perlindungan Konsumen

Indonesia menyatakan bahwa Pasal dalam Undang-Undang Perlindungan

Konsumen yang pada dasarnya memberikan landasan konstitusional bagi

perlindungan konsumen di Indonesia karena dalam ketentuan itu secara jelas

dinyatakan bahwa kedudukan hukum semua warga negara adalah sama atau

sederajat (equility before the law). Sebagai warga negara, kedudukan hukum

konsumen tidak boleh lebih rendah daripada produsen atau pemasaran

produk si produsen. Mereka memiliki hak-hak yang seimbang satu sama

lainnya.10

Menurut Suyadi dalam diktat kuliah Hukum Perlindungan Konsumen,

menyebutkan bahwa Perlindungan konsumen adalah keseluruhan peraturan-

peraturan yang mengatur segala tingkah laku manusia yang berhubungan

dengan pihak konsumen dan pelaku usaha yang disertai sanksi bagi

pelanggarnya.11

10Shidarta, Op. Cit, hlm. 92. 11Suyadi,“Hukum Perlindungan Konsumen”, Purwokerto: FH. Unsoed, 2006, hlm. 1.

Page 22: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

3. Sejarah Perlindungan Konsumen di Indonesia

Perlindungan konsumen di Indonesia baru dibentuk sekitar 20 tahun

yang lalu yaitu dengan berdirinya suatu lembaga swadaya masyarakat yang

bernama Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) berdiri pada

tanggal 11 Mei 1973 mempunyai tujuan untuk membantu konsumen

Indonesia agar tidak dirugikan dalam mengkonsumsi barang dan jasa,

Setelah YLKI, kemudian muncul beberapa organisasi serupa, antara lain

Lembaga Pembinaan dan Perlindungan Konsumen (LP2K) di Semarang

yang berdiri sejak Februari 1988 dan pada 1990 bergabung sebagai anggota

Costumer Internatioanal (CI). Di luar itu, banyak lembaga swadaya

masyarakat serupa yang berorientasi pada kepentingan pelayanan

konsumen, seperti Yayasan Lembaga Bina Konsumen Indonesia (YLBKI)

di Bandung dan perwakilan di berbagai propinsi di Tanah Air.

Pasal 1 angka (4) Undang-undang Perlindungan Konsumen yang

berbunyi:

“Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat adalah

lembaga non pemerintah yang terdaftar dan diakui oleh pemerintah yang

mempunyai kegiatan mengenai perlindungan konsumen”

Pasal tersebut menjelaskan bahwa Lembaga ini dibentuk untuk

meningkatkan partisipasi masyarakat dalam upaya perlindungan konsumen

serta menunjukkan perlindungan konsumen menjadi tanggung jawab

bersama antara pemerintah dengan masyarakat.

Gerakan konsumen di Indonesia, memperkuat adanya aturan yang

telah dibuat termasuk yang diprakarsai YLKI mencatat prestasi besar setelah

naskah akademik Undang-Undang Perlindungan Konsumen berhasil dibawa

ke DPR. Selanjutnya rancangan disahkan menjadi undang-undang.

Page 23: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

Keberadaan YLKI sangat membantu dalam upaya peningkatan kesadaran

atas hak-hak konsumen. Lembaga tidak sekedar melakukan penelitian atau

pengujian, penerbitan dan menerima pengaduan tetapi mengadakan upaya

advokasi langsung melalui jalur pengadilan12

Mengenai perlindungan konsumen di Indonesia telah diatur secara

khusus di dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang

Perlindungan Konsumen yang telah diundangkan pada tanggal 20 April

1999. Selain dalam Undang-undang Perlindungan Konsumen juga dapat

ditemukan dalam berbagai peraturan perundang-undangan lain yang

berlaku, sebagaimana telah disebutkan dalam Pasal 64 (Ketentuan

Peralihan) Undang-undang Perlindungan Konsumen yang berbunyi:

“Segala ketentuan peraturan perundang-undangan yang bertujuan

melindungi konsumen yang telah ada pada saat undang-undang ini

diundangkan, dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak diatur secara khusus

atau tidak bertentangan dengan ketentuan dalam undang-undang ini”.

Berdasarkan bunyi pasal tersebut maka selain Undang-undang

Perlindungan Konsumen juga berlaku peraturan perundang-undangan lain

yang ditujukan untuk membela kepentingan konsumen. Peraturan

perundang-undangan umum yang berlaku tersebut memuat berbagai kaidah

yang menyangkut hubungan dan masalah konsumen. Peraturan umum

tersebut setidaknya merupakan sumber hukum dari hukum perlindungan

konsumen walaupun peraturan perundang-undangan itu tidak khusus

diterbitkan untuk konsumen.Peraturan perundang-undangan lain yang

dimaksud yaitu:

1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1961 tentang Barang;

2. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1966 tentang Hygiene;

12Ibid. hlm. 4

Page 24: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Pendaftaran

Gedung;

4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok

Pemerintah di Daerah;

5. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1981 tentang Metrologi Legal;

6. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar

Perusahaan;

7. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1962 tentang Hygiene untuk

Usaha-Usaha Umum;

8. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2010 tentang Kesehatan;

9. Ordonansi tentang Barang Berbahaya, Stb. 1949 Nomor 337;

10. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2000 tentang Desain Industri;

11. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan-

Ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup sebagaimana

telah dirubah dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997;

12. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang

Ketenagalistrikan;

13. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1987 tentang Kamar Dagang

dan Industri;

14. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang Agreement

Establishing The World Organization (Persetujuan

Pembentukan Organisasi Perdagangan Sedunia);

Page 25: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

15. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan

Terbatas;

16. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro,

Kecil dan Menengah;

17. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan;

18. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta;

19. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Paten;

20. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek;

21. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan

dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;

22. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran;

23. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang

Ketenagakerjaan;

24. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan;

25. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan

Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.

Disamping 25 Undang-undang diatas dan undang-undang lainnya,

telah disebutkan dalam KUHPerdata yang merupakan hukum yang bersifat

umum terinegrasi dengan Undang-undang Perlindungan Konsumen dan

upaya memberi perlindungan kepada konsumen. Ketentuan yang dimaksud

dan berkaitan dengan penelitian dari penulis adalah ketentuan yang terdapat

dalam KUHPerdata khususnya Pasal 1601 yang berbunyi:

Selain perjanjian-perjanjian untuk melakukan sementara jasa-

jasa, yang diatur oleh ketentuan-ketentuan yang khusus untuk itu dan

Page 26: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

oleh syarat-syarat yang diperjanjikan, dan jika itu tidak ada, oleh

kebiasaan, maka adalah dua macam perjanjian dengan mana pihak

yang satu mengikatkan dirinya untuk melakukan pekerjaan bagi pihak

yang lainnya dengan menerima upah, perjanjian perburuhan dan

pemborongan pekerjaan

Penjelasan resmi undang-undang tentang Perlindungan Konsumen

juga menyatakan bahwa di kemudian hari masih terbuka kemungkinan

terbentuknya Undang-undang baru memuat ketentuan yang melindungi

konsumen. Dengan demikian, Undang-undang Perlindungan Konsumen

merupakan payung yang mengintegrasikan dan memperkuat penegakan

hukum dibidangPerlindungan Konsumen.

Menurut Suyadi dalam diktat kuliah Hukum Perlindungan Konsumen,

menyebutkan bahwa kedudukan Undang-undang Perlindungan Konsumen

tidak di atas undang-undang yang lain, Undang-undang Perlindungan

Konsumen hanya mengintegrasikan undang-undang lain, artinya apabila ada

hak konsumen yang dilanggar, tetapi undang-undang lain kurang

memberikan perlindungan untuk konsumen maka Undang-undang

Perlindungan Konsumen berfungsi untuk melindungi konsumen.13

4. Asas dan Tujuan Hukum Perlindungan Konsumen

1) Asas-Asas Hukum Perlindungan Konsumen

Menurut Mertokusumo dalam diktat kuliah Hukum

Perlindungan Konsumen, mengatakan bahwa asas hukum bukan

merupakan hukum konkrit, melainkan pemikiran dasar yang umum

dan abstrak serta merupakan latar belakang dalam peraturan

perundang-undangan dan putusan hakim yang merupakan hukum

positif dan dapat ditemukan dengan mencari sifat dan ciri-ciri umum

dalam peraturan tersebut.14

Perlindungan Konsumen diselenggarakan sebagai usaha

bersama berdasarkan 5 (lima) asas yang relevan dalam pembangunan

13Ibid. hlm7-8. 14Ibid. hlm 9.

Page 27: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

nasional. Kelima asas perlindungan konsumen tersebut tercantum

dalam Pasal 2 Undang-undang Perlindungan Konsumen, yaitu :

1. Asas Manfaat

Manfaat dimaksudkan untuk mengamanatkan bahwa segala

upaya dalam menyelenggarakan perlindungan konsumen

harus memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi

kepentingan konsumen dan pelaku usaha secara keseluruhan.

2. Asas Keadilan

Keadilan dimaksudkan agar partisipasi seluruh rakyat dapat

diwujudkan secara maksimal dan memberikan kesempatan

kepada konsumen dan pelaku usaha untuk memperoleh

haknya dan melaksanakan kewajibannya secara adil.

3. Asas Keseimbangan

Keseimbangan dimaksudkan untuk memberikan

keseimbangan antara kepentingan konsumen, pelaku usaha,

dan pemerintah dalam arti materiil dan spiritual.

4. Asas Keamanan dan Keselamatan Konsumen

Keamanan dan Keselamatan Konsumen dimaksudkan untuk

memberikan jaminan atas keamanan dan keselamatan pada

konsumen dalam penggunaan, pemakaian, dan pemanfaatan

barang dan/atau jasa yang dikonsumsi atau digunakan.

5. Asas Kepastian Hukum

Kepastian Hukum dimaksudkan agar pelaku usaha maupun

konsumen menaati hukum dan memperoleh keadilan dalam

menyelenggarakan perlindungan konsumen serta negara

menjamin kepastian hukum.

Memperhatikan substansi Pasal 2 Undang-Undang Perlindungan

Konsumen serta penjelasannya, tampak bahwa perumusannya

mengacu pada filosofi pembangunan nasional yaitu pembangunan

manusia Indonesia seutuhnya yang berlandaskan pada falsafah negara

Republik Indonesia. Kelima asas yang disebutkan dalam pasal

tersebut, bila diperhatikan substansinya, dapat dibagi menjadi 3 (tiga)

asas, yaitu:

Page 28: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

1. Asas kemanfaatan yang di dalamnya meliputi asas

keamananan dan keselamatan konsumen;

2. Asas keadilan yang di dalamnya meliputi asas

keseimbangan, dan

3. Asas kepastian hukum.

Menurut Radbruch bahwa keadilan, kemanfaatan dan kepastian

hukum sebagai “tiga ide dasar hukum” atau “tiga nilai dasar hukum”

yang artinya dapat dipersamakan dengan asas hukum.15

Menurut Achmad Ali bahwa jika dikatakan tujuan hukum

sekaligus mewujudkan keadilan, kemanfaatan, dan kepastian hukum

karena dalam kenyataannya sering terjadi ketidaksamaan antara tujuan

yang satu dengan tujuan yang lainnya. Seperti dalam kasus hukum

tertentu bila hakim menginginkan putusannya “adil” menurut

presepsinya, maka akibatnya sering merugikan kemanfaatan bagi

masyarakat luas, demikian pula sebaliknya.16

Menurut Radbruch bahwa kita harus menggunakan asas

prioritas dimana prioritas pertama selalu jatuh pada keadilan, baru

kemanfaatan, dan yang terakhir kepastian hukum.

Menurut Ahmadi Miru & Sutarman Yodo dalam buku Hukum

Perlindungan Konsumen mengatakan bahwa beliau sependapat untuk

menganut asas prioritas, tetapi tidak dengan menetapkan urutan

prioritas seperti yang diajarkan Radbruch dengan berturut-turut

keadilan dulu baru kemanfaatan lalu yang terakhir kepastian hukum.

Ajaran tersebut menganut asas prioritas yang kasuistis, artinya ketiga

tujuan hukum kita diprioritaskan sesuai dengan kasus yang dihadapi,

dengan demikian dapat dikatakan bahwa melalui asas prioritas yang

kasuistis, tujuan hukum untuk mencapai keadilan, kemanfaatan dan

kepastian hukum semuanya tergantung dari kondisiyang ada atau

dihadapi dalam setiap kasus.17

15Ahmadi Miru dan Sutarman Yodo, 2011, “Hukum Perlindungan Konsumen”, Jakarta:

Grafindo, hlm. 26. 16Ibid., hlm. 27. 17Ibid., hlm. 27.

Page 29: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

2) Tujuan Hukum Perlindungan Konsumen

Berkaitan dengan tujuan yang ingin dicapai oleh Hukum

Perlindungan Konsumen menurut undang-undang Perlindungan

Konsumen yang dijelaskan dalam Pasal 3 yang berbunyi:

a. Meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kemandirian

konsumen untuk melindungi diri;

b. Mengangkat harkat dan martabat konsumen dengan cara

menghindarkannya dari ekses negatif pemakaian barang

dan/atau jasa;

c. Meningkatkan pemberdayaan konsumen dalam memilih,

menentukan, dan menuntut hak-haknya sebagai

konsumen;

d. Menciptakan sistem perlindungan konsumen yang

mengandung unsur kepastian hukum dan keterbukaan

informasi serta akses untuk mendapatkan informasi;

e. Menumbuhkan kesadaran pelaku usaha mengenai

pentingnya perlindungan konsumen sehingga tumbuh

sikap jujur dan bertanggungjawab dalam berusaha;

f. Meningkatkan kualitas barang dan/atau jasa yang menjamin

kelangsungan usaha produksi barang dan/atau jasa,

kesehatan, kenyamanan, keamanan, dan keselamatan

konsumen

Pasal 3 Undang-Undang Perlindungan Konsumen ini merupakan

isi pembangunan nasional sebagaimana disebutkan dalam Pasal 2

sebelumnya, karena tujuan perlindungan konsumen merupakan

sasaran akhir yang harus dicapai dalam pelaksanaan pembangunan di

bidang hukum perlindungan konsumen.18

18Ibid, hlm. 34.

Page 30: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

B. Perlindungan Konsumen

1. Pihak-pihak dalam Perlindungan Konsumen

1) Konsumen.

Pengertiannya terdapat dalam Pasal 1 Angka (2) Undang-

Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, yaitu

setiap orang pemakai barang dan atau jasa yang tersedia dalam

masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain

maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.

2) Pelaku usaha.

Pengertiannya terdapat dalam Pasal 1 Angka (3) Undang-

Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, yaitu

setiap perseorangan atau badan usaha, baik yang berbentuk badan

hukum maupun bukan badan hukum yang didirikan dan berkedudukan

atau melakukan kegiatan dalam wilayah hukum negara Republik

Indonesia, baik sendiri maupun bersama-sama melalui perjanjian

penyelenggaraan kegiatan usaha dalam bidang ekonomi.

3) Pemerintah

Merupakan pihak yang mempunyai wewenang untuk membuat

peraturan maupun kebijaksanaan, melaksanakan, dan menjalankan

pelaksanaan peraturan yang dibuat untuk ditaati oleh pihak yang

berada dalam daerah atau pemerintah serta seluruh penduduk

Indonesia yang berkaitan dengan masalah perlindungan konsumen.

Page 31: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

Selain ketiga pelaku utama dalam perlindungan konsumen

tersebut, terdapat Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya

Masyarakat yang mempunyai tugas sesuai dengan tercantum dalam

Pasal 44 ayat (3) Undang-undang Perlindungan Konsumen berbunyi:

1. Menyebar informasi dalam rangka meningkatkan kesadaran

atas hak dan kewajiban dan kehati-hatian konsumen dalam

mengkonsumsi barang dan/atau jasa;

2. Memberikan nasihat kepada konsumen yang memerlukannya;

3. Bekerja sama dengan instansi terkait dalam upaya mewujudkan

perlindungan konsumen;

4. Membantu konsumen dalam memperjuangkan haknya termasuk

menerima keluhan atau pengaduan konsumen;

5. Melakukan pengawasan bersama pemerintah dan masyarakat

terhadap pelaksanaan perlindungan konsumen.

Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat dikatakan

sebagai Lembaga non Pemerintah, tetapi Lembaga yang selama ini diketahui

sebagai Lembaga yang “idependent”, masih tetap harus didaftarkan dan

mendapat pengakuan Pemerintah, dengan tugas-tugas yang masih harus

diatur dengan Peraturan Pemerintah.

Kehadiran Lembaga Konsumen, terutama YLKI, merupakan langkah

maju dalam perlindungan konsumen, karena dalam upaya mencapai

tujuannya YLKI melaksanakan berbagai kegiatan yang dilakukan melalui

beberapa bidang, yaitu:19

a. Bidang Penelitian;

b. Bidang Pendidikan;

c. Bidang Penerbitan, Warta Konsumen dan Perpustakaan;

d. Bidang Pengaduan;

e. Bidang Umum dan Keuangan.

19Ibid., hlm. 219.

Page 32: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

2. Konsumen dan Pelaku Usaha

1) Konsumen

Seluruh anggota masyarakat adalah konsumen dari barang dan

jasa yang dihasilkan oleh pelaku usaha. Konsumen adalah setiap orang

yang menggunakan atau mengkonsumsi barang dan jasa untuk

memenuhi kebutuhan hidupnya, dari yang bersifat primer, sekunder,

maupun tersier.

Konsumen sebagai istilah yang sering dipergunakan dalam

percakapan sehari-hari, merupakan istilah yang perlu diberikan

batasan pengertian agar mempermudah dalam membahas tentang

perlindungan konsumen.

Pengertian Konsumen dalam Rancangan Akademik Undang-

Undang tentang Perlindungan Konsumen yang di susun oleh Fakultas

Hukum Universitas Indonesia bekerja sama dengan Badan Penelitian

dan Pengembangan Perdagangan Departemen Perdagangan RI, yang

berbunyi:20

“Setiap orang atau keluarga yang mendapatkan barang untuk

dipakai dan tidak untuk diperdagangkan”.

Pengertian konsumen yaitu setiap orang pemakai barang

dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan

diri sendiri, keluarga, orang lain maupun makhluk hidup lain dan tidak

untuk diperdagangkan.21

20Ibid.,hlm. 6. 21Ibid., hlm. 7.

Page 33: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

Pengertian lain tentang konsumen adalah setiap orang yang

mendapatkan secara sah dan menggunakan barang atau jasa untuk

kegunaan tertentu, yang dimaksud dengan setiap orang dalam batasan

diatas adalah orang alamiah maupun orang yang diciptakan oleh

hukum (badan hukum), mendapatkan secara sah suatu barang atau jasa

dengan cara yang tidak bertentangan atau melawan hukum. Unsur

kegiatan tertentu merupakan tolok ukur pembeda antara masing-

masing konsumen (konsumen antara dan konsumen akhir).

Menurut Nasutionberbagai studi yang dilakukan berkaitan

dengan perlindungan konsumen telah berhasil membuat batasan

mengenai konsumen, antara lain:22

1. Konsumen dalam arti umum adalah setiap orang yang

mendapatkan barang atau jasa digunakan untuk tujuan

tertentu;

2. Konsumen-antara adalah setiap orang yang mendapatkan

barang atau jasa untuk digunakan dengan tujuan membuat

barang atau jasa lain atau untuk diperdagangkan (tujuan

komersial);

3. Konsumen-akhir adalah setiap orang alami yang

mendapatkan dan menggunakan barang atau jasa untuk

tujuan memenuhi kebutuhan hidupnya pribadi, keluarga

atau rumah tangga dan tidak untuk diperdagangkan

kembali (non komersil).

2) Pelaku Usaha

Istilah pelaku usaha merupakan istilah lain dari produsen. Pasal

1 angka 3 Undang-undang Perlindungan Konsumen memberikan

pengertian tentang pelaku usaha yang berbunyi:

22 Suyadi, op.cit, hlm. 4.

Page 34: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

“Pelaku usaha adalah setiap orang perseorangan atau badan

usaha, baik yang berbentuk badan hukum maupun bukan badan

hukum yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan

dalam wilayah hukum negara Republik Indonesia, baik sendiri

maupun bersama-sama melalui perjanjian menyelenggarakan kegiatan

usaha dalam berbagai bidang ekonomi”

Pelaku usaha yang termasuk dalam pengertian ini adalah

perusahaan, koperasi, BUMN, korporasi, importir, perdagangan,

distributor, dan lain-lain. Pengertian pelaku usaha dalam Pasal 1

angka 3 Undang-undang Perlindungan Konsumen cukup luas karena

meliputi grosir, leveransir, sampai pengecer, namun dalam pengertian

pelaku usaha tersebut tidak mencakup eksportir atau pelaku usaha

diluar negeri, karena Undang-Undang Perlindungan Konsumen

membatasi orang perseorangan atau badan usaha, baik yang berbentuk

badan hukum maupun bukan badan hukum yang didirikan dan

berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam wilayah hukum Negara

Republik Indonesia.

Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia mengelompokkan pelaku

usaha menjadi:23

1. Kalangan investor, yaitu pelaku usaha penyedia dana

untuk membiayai berbagai kepentingan;

2. Produsen, yaitu pelaku usaha yang membuat,

memproduksi barang dan jasa dari barang-barang atau

jasa-jasa lain;

3. Distributor, yaitu pelaku usaha yang mendistribusikan atau

memperdagangkan barang atau jasa tersebut kepada

masyarakat.

23

Anastasya Marisa Hutabarat, 2011 “Perlindungan Konsumen Terhadap Produk Kosmetik

Import Tanpa Izin Edar Dari Badan POM Ditinjau Dari Hukum Perlindungan Konsumen Di

Indonesia”, skripsi pada FH UI Depok.

Page 35: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

Pengertian penyelenggaraan kegiatan usaha dalam berbagai

bidang ekonomi pada rumusan Pasal 1 angka 3 Undang-Undang

Perlindungan Konsumen dapat diartikan:24

1. Penyedia dana untuk keperluan para penyedia barang atau

jasa (investor);

2. Penghasil atau pembuat barang atau jasa;

3. Penyalur barang atau jasa.

3. Hak dan Kewajiban Konsumen serta Pelaku Usaha

1) Hak dan Kewajiban Konsumen

Konsumen maupun pelaku usaha, memiliki hak dan kewajiban

yang harus diperhatikan dan dilaksanakan oleh masing-masing pihak,

jika terjadi pelanggaran akan hak-hak konsumen atau konsumen

mengalami kerugian akibat dari pelaku usaha yang tidak

melaksanakan apa yang menjadi kewajibannya, maka konsumen dapat

menuntut pelaku usaha tersebut untuk bertanggung jawab. Sebaliknya,

konsumen sangat sulit menuntut pelaku usaha untuk bertanggung

jawab karena posisi konsumen tidak sejajar dengan pelaku usaha

melainkan berada dibawah pelaku usaha.

Pasal 4 Undang-undang Perlindungan Konsumen mengatur

tentang Hak-hak dari konsumen, yang berbunyi:

a. Hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam

mengkonsumsi barang dan atau jasa;

b. Hak untuk memilih barang dan atau jasa serta mendapatkan

barang dan atau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan

kondisi serta jaminan yang dijanjikan;

24

Suyadi, op.cit. hlm. 8.

Page 36: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

c. Hak atas informasi yang benar. Jelas, jujur mengenai

kondisi dan jaminan barang dan atau jasa;

d. Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang

dan atau jasa yang digunakan;

e. Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan, dan upaya

penyelesaian sengketa perlindungan konsumen secara

patut;

f. Hak untuk mendapatkan binaan dan pendidikan konsumen;

g. Hak untuk diperlakukan dan dilayani secara benar dan jujur

serta tidak deskriminatif;

h. Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan atau

penggantian apabila barang dan atau jasa yang diterima

tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana

mestinya;

i. Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-

undangan lainnya.

Penjelasan Pasal 4 Undang-undang Perlindungan Konsumen

menjelaskan hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan

jujur serta tidak diskriminatif berdasarkan suku, agama, budaya,

daerah, pendidikan, kaya, miskin dan status sosial lainnya. Hak-hak

konsumen sebagaimana disebutkan dalam Pasal 4 tersebut lebih luas

dari pada hak-hak dasar konsumen sebagai mana pertama kali

dikemukakan oleh Presiden Amerika Serikat J.F.Kennedy di depan

kongres pada tanggal 15 Maret 1962, yaitu:25

1. Hak memperoleh keamanan;

2. Hak memilih;

3. Hak mendapat informasi;

4. Hak untuk didengar.

Keempat hak tersebut merupakan bagian dari Deklarasi

Hak-hak Asasi Manusia yang dicanangkan PBB pada tanggal 10

Desember 1948, masing-masing Pasal 3, 8, 19, 21 dan Pasal 26,

25 Ibid., hlm. 38.

Page 37: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

oleh Organisasi Konsumen Sedunia ditambahkan empat hak

dasar konsumen lainnya, yaitu:26

a. Hak untuk memperoleh kebutuhan hidup;

b. Hak untuk memperoleh ganti rugi;

c. Hak untuk memperoleh pendidikan konsumen;

d. Hak untuk memperoleh lingkungan hidup yang

bersih dan sehat.

Masyarakat Eropa telah menyepakati lima hak dasar

konsumen sebagai berikut:27

a. Hak perlindungan kesehatan dan keamanan;

b. Hak perlindungan kepentingan ekonomi;

c. Hak mendapatkan ganti rugi;

d. Hak atas penerangan;

e. Hak untuk didengar.

Konsumen selain mempunyai hak juga mempunyai

kewajiban yang harus dilakukan oleh konsumen sebagai

penyeimbang hak-hak yang ada. Pasal 5 Undang-undang

mengatur mengenai kewajiban konsumen pada Pasal 5, yaitu

sebagai berikut:

a) Membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan

prosedur pemakaian atau pemanfaatan barang dan

atau jasa, demi keamanan dan keselamatan;

b) Beriktikad baik dalam melakukan transaksi

pembelian barang dan atau jasa;

c) Membayar sesuai dengan nilai tukar yang telah

disepakati;

d) Mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa

perlindungan konsumen secara patut.

26Ibid., hlm. 39. 27Ibid., hlm. 39.

Page 38: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

2) Hak dan Kewajiban Pelaku Usaha

Undang-undang Perlindungan Konsumen tidak hanya

mencantumkan hak dan kewajiban konsumen saja, namun juga

mencantumkan hak dan kewajiban pelaku usaha. Mengenai hak

dan kewajiban pelaku usaha dalam Undang-undang

Perlindungan Konsumen diatur dalam dua pasal yang disusun

secara berurutan, Pasal 6 menyebutkan hak-hak pelaku usaha,

yaitu:

a. Hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan

dalam mengkonsumsi barang dan atau jasa;

b. Hak untuk memilih barang dan atau jasa serta

mendapatkan barang dan atau jasa tersebut sesuai

dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang

dijanjikan;

c. Hak atas informasi yang benar. Jelas, jujur mengenai

kondisi dan jaminan barang dan atau jasa;

d. Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas

barang dan atau jasa yang digunakan;

e. Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan,

dan upaya penyelesaian sengketa perlindungan

konsumen secara patut;

f. Hak untuk mendapatkan binaan dan pendidikan

konsumen;

g. Hak untuk diperlakukan dan dilayani secara benar

dan jujur serta tidak deskriminatif;

h. Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan

atau penggantian apabila barang dan atau jasa yang

diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak

sebagaimana mestinya;

i. Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan

perundang-undangan lainnya.

Sedangkan dalam Pasal 7 Undang-undang Perlindungan

Konsumen menyebutkan kewajiban pelaku usaha, yaitu:

Page 39: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

a. Beriktikad baik dalam melakukan kegiatan

usahanya;

b. Memberikan informasi yang benar, jelas, dan jujur

mengenai kondisi dan jaminan barang dan atau jasa

serta memberi penjelasan penggunaan, perbaikan

dan pemeliharaan;

c. Memperlakukan dan melayani konsumen secara

benar dan jujur serta tidak deskriminatif;

d. Menjamin mutu barang dan atau jasa yang

diproduksi dan atau diperdagangkan berdasarkan

ketentuan standart mutu barang dan atau jasa yang

berlaku;

e. Memberi kesempatan kepada konsumen untuk

menguji, dan atau mencoba barang dan atau jasa

tertentu serta memberi jaminan dan atau garansi atas

barang yang dibuat dan atau yang diperdagangkan;

f. Memberi kompensasi, ganti rugi dan atau

penggantian atas kerugian akibat penggunaan,

pemakaian dan pemanfaatan barang dan atau jasa

yang diperdagangkan;

g. Memberi kompensasi, ganti rugi dan atau

penggantian apabila barang dan atau jasa yang

diterima atau dimanfaatkan tidak sesuia dengan

perjanjian.

4. Perbuatan yang Dilarang Oleh Pelaku Usaha

Pelaku usaha selain melakukan perbuatan untuk melayani

kebutuhan barang dan jasa untuk konsumen, juga terdapat perbuatan

yang dilarang memproduksi atau memperdagangkan barang atau jasa

yang:

a. Tidak memenuhi atau tidak sesuai dengan standart yang

dipersyaratkan dan ketentuan peraturan perundang-

undangan;

b. Tidak sesuai dengan berat bersih, isi bersih, atau netto, dan

jumlah dalam hitungan sebagaimana yang dinyatakan

dalam label artikel barang tersebut;

c. Tidak sesuai dengan ukuran, takaran, timbangan, dan

jumlah dalam hitungan menurut ukuran yang sebenarnya;

Page 40: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

d. Tidak sesuai dengan kondisi, jaminan, keistimewaan, atau

kemanjuran sebagimana dinyatakan dalam label, etiket,

atau keterangan barang atau jasa tersebut;

e. Tidak sesuai dengan mutu, tingkatan, komposisi, proses

pengolahan, gaya, mode atau penggunaan tertentu

sebagaimana dinyatakan dalam label atau keterangan

barang atau jasa tersebut;

f. Tidak sesuai dengan janji yang dinyatakan label, etiket,

keterangan, iklan atau promosi penjualan barang atau jasa

tersebut;

g. Tidak mencantumkan tanggal kadaluarsa atau jangka waktu

penggunaan / pemanfaatan yang paling baik atas barang

tertentu;

h. Tidak mengikuti ketentuan berproduksi secara halal,

sebagaimana pernyataan “halal” yang dicantumkan dalam

label;

i. Tidak memasang label atau membuat penjelasan barang

yang memuat nama barang, ukuran berat/isi bersih atau

netto, komposisi, atau pakai tanggal pembuatan, akibat

sampingan, nama dan alamat pelaku usaha, serta

keterangan lain untuk penggunaan yang menurut

ketentuan harus dipasang / dibuat;

j. Tidak mencantumkan informasi atau petunjuk penggunaan

barang dalam bahasa Indonesia sesuai dengan ketentuan

perundang-undangan yang berlaku.

Selain itu Pelaku usaha juga dilarang memperdagangkan barang

yang rusak, cacat atau bekas, dan tercemar tanpa memberikan

informasi secara lengkap dan benar atas barang dimaksud dan pelaku

usaha dilarang memperdagangkan persediaan farmasi dan pangan

yang rusak, cacat atau bekas dan tercemar, dengan atau tanpa

memberikan informasi secara lengkap dan benar. Pelaku usaha yang

melakukan pelanggaran pada ayat (1) dan ayat (2) wajib menariknya

dari peredaran.

Page 41: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

5. Tanggung Jawab Pelaku Usaha

Undang-undang Perlindungan Konsumen tidak hanya

menyantumkan hak dan kewajiban konsumen dan pelaku usaha,

namun mencantumkan tanggung jawab pelaku usaha. Mengenai

tanggung jawab pelaku usaha dalam Undang-undang Perlindungan

Konsumen diatur dalam Pasal 19 yang mengatur tanggung jawab

pelaku usaha, yaitu:

1. Pelaku usaha bertanggung jawab memberikan ganti rugi

atas kerusakan, pencenaran, atau kerugian konsumen

akibat mengkonsumsi barang atau jasa yang dihasilkan

atau diperdagangkan;

2. Ganti rugi sebagaimana yang dimaksud ayat (1) dapat

berupa pengambilan uang atau penggantian barang atau

jasa yang sejenis atau setara nilainya, atau perawatan

kesehatan dan pemberian sentuhan yang sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

3. Pemberian ganti rugi dilaksanakan dalam tenggang waktu 7

(tujuh) hari setelah tanggal transaksi;

4. Pemberian ganti rugi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dan (2) tidak menghapuskan kemungkinan adanya

tuntutan pidana berdasarkan pembuktian lebih lanjut

mengenai adanya unsur kesalahan;

5. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat

(2) tidak berlaku apabila pelaku usaha dapat membuktikan

bahwa kesalahan tersebut merupakan kesalahan

konsumen.

Selain adanya hak dan kewajiban mengenai pelaku usaha

dan konsumen, tanggung jawab pelaku usaha serta perbuatan

yang dilarang oleh pelaku usaha, dalam Undang-Undang

Perlindungan Konsumen juga disebutkan mengenai menurut

Ketentuan Peralihan diatur dalam Pasal 64 Undang-Undang

Perlindungan Konsumen, yaitu:

Page 42: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

“Segala ketentuan peraturan perundang-undangan yang

bertujuan melindungi konsumen yang telah ada pada saat

undang-undang ini diundangkan, dinyatakan tetap berlaku

sepanjang tidak diatur secara khusus dan tidak bertentangan

dengan ketentuan dalam undang-undang ini”

C. Hubungan Hukum antara Pelaku Usaha dan Konsumen

1. Hubungan Hukum

Hubungan hukum (rechtsbetrekkingen) adalah hubungan antara

dua subyek hukum atau lebih mengenai hak dan kewajiban di satu

pihak berhadapan dengan hak dan kewajiban dipihak yang lain.28

Dalam hubungan hukum ini, hak dan kewajiban pihak yang satu akan

berhadapan dengan hak dan kewajiban pihak yang lain, dengan

demikian hukum memberikan suatu hak kepada subyek hukum untuk

berbuat sesuatu atau menuntut sesuatu yang di wajibkan oleh hak

tersebut dalam perjanjian. Pada akhirnya terlaksananya perjanjian itu

dijamin oleh hukum.

Setiap hubungan hukum mempunyai 2 segi yaitu hak dan

kewajiban. Hak dan kewajiban ini keduanya timbul dari suatu

peristiwa hukum dan lenyapnya pun bersamaan. Unsur-unsur

hubungan hukum setidaknya ada 3 hal yaitu adanya para pihak, obyek

dan hubungan antara pemilik hak dan pengemban kewajiban atau

28Ahmad Rifa‟i, “Hubungan Hukum”, Blogspot, diakses dari http://ahmad-rifai-

uin.blogspot.com/2013/04/hubungan-hukum.html, pada tanggal 23 November 2013 pukul 20.15

Page 43: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

adanya hubungan atas obyek yang bersangkutan dalam sebuah

perjanjian itu sendiri.29

2. Perjanjian

Perjanjian sering kali dilakukan oleh semua orang yang

mempunyai kepentingan dengan orang lain. Hukum perjanjian diatur

di dalam Buku III KUHPerdata yang mengatur perikatan, karena

perjanjian merupakan salah satu peristiwa yang melahirkan hubungan

hukum dalam lapangan harta kekayaan antara dua pihak yang satu

pihak ada hak dan di lain pihak ada kewajiban. KUHPerdata telah

menjelaskan pengertian perjanjian Pasal 1313 Kitab Undang-Undang

Hukum Perdata yang berbunyi:

“Suatu perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana satu

orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain atau

lebih”.

Rumusan Pasal 1313 KUHPerdata tersebut menegaskan kembali

bahwa perjanjian mengakibatkan seseorang mengikatkan dirinya

terhadap orang lain, artinya lahirlah suatu kewajiban atau prestasi dari

satu atau lebih kepada satu atau lebih lainnya, yang berhak atas

prestasi tersebut. Rumusan tersebut memberikan konsekuensi hukum

bahwa suatu perjanjian akan selalu ada dua pihak, dimana satu pihak

29

Anwar Afandi, “ Peristiwa Hukum, Hubungan Hukum, dan Obyek Hukum Dalam Hukum

Adat”, diakses dari http://yvlyk003.blogspot.com/2014/01/peristiwa-hukum-hubungan-hukum-

dan.html, pada tanggal 23 November 2013 pukul 20.15

Page 44: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

wajib berprestasi disebut debitur. Pihak lainnya berhak atas prestasi

disebut kreditur.

Ada dua macam perjanjian menurut namanya, yaitu perjanjian

nominaat (bernaman) dan perjanjian innominat (tidak bernama)30

1. Perjanjian Bernama (nominaat)

Istilah kontrak nominat merupakan terjemahan dari

nominaat contract. Kontrak nominaat sama artinya dengan

penjualan bernama atau benoemde dalam bahasa Belanda.

Kontrak nominaat merupakan perjanjian yang dikenal dan

terdapat dalam Pasal 1319 KUHPerdata yang berbunyi:

“Semua perjanjian, baik yang mempunyai nama khusus,

maupun yang tidak dikenal dengan suatu nama tertentu,

tunduk pada peraturan umum yang termuat dalam bab ini

dan bab yang lalu”

2. Perjanjian Tidak Bernama (innominaat)

Perjanjian tidak bernama merupakan perjanjian yang timbul,

tumbuh, hidup dan berkembang dalam masyarakat. Jenis

perjanjian tidak bernama merupakan perjanjian-perjanjian

yang tidak diatur di dalam KUHPerdata, tetapi terdapat di

dalam masyarakat. Jumlah perjanjian ini tidak terbatas

dengan nama yang disesuaikan dengan kebutuhan pihak-

pihak yang mengadakannya.

30“Jenis-Jenis Perjanjian”,http://ju raganmakalah.blogspot.com/2013/06/jenis-jenis-

perjanjian.html, Pada tanggal 22 oktober 2014 Pukul 22.00

Page 45: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

Salah satu jenis perjanjian bernama adalah perjanjian pelayanan

jasa sebagaimana diatur pada Pasal 1601 KUHPerdata yang berbunyi:

“Selain perjanjian-perjanjian untuk melakukan sementara jasa-

jasa, yang diatur oleh ketentuan-ketentuan yang khusus untuk itu dan

oleh syarat-syarat yang diperjanjikan, dan jika itu tidak ada, oleh

kebiasaan, maka adalah dua macam perjanjian dengan mana pihak

yang satu mengikatkan dirinya untuk melakukan pekerjaan bagi pihak

yang lainnya dengan menerima upah, perjanjian perburuhan dan

pemborongan pekerjaan.”

MenurutSupranto pelayanan jasa merupakan suatu kinerja,

penampilan, tidak berwujud dan cepat hilang. Lebih dapat dirasakan

daripada dimiliki, serta pelanggan lebih dapat berpartisipasi aktif

dalam proses mengkonsumsi jasa tersebut.31

Menurut Kotlerpelayanan merupakan setiap tindakan atau

kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain,

pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan

apapun. Pelayanan ini merupakan bentuk dari perilaku produsen

dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen demi

tercapainya kepuasan pada konsumen itu sendiri.32

Pengertian jasa berdasarkan pada KUHPerdata tidak berbeda

dalam pengertian jasa menurut Undang-Undang Perlindungan

Konsumen sudah ada sendiri mengenai pengertiannya, namun jasa

dalam Undang-Undang Perlindungan Konsumen tidak boleh

bertentangan dengan Undang-Undang yang lainnya.

31http://thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00762-MN%20Bab%202.pdf, Pada tanggal

24 September 2014 Pukul 19.30 32 Putu Arif Setianto, “Presepsi Pasien”, diakses dari

http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/131483-T%2027478-Persepsi%20pasien-

Tinjauan%20literatur.pdf, Pada tanggal 24 September 2014 Pukul 19.00

Page 46: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

Pengertian Jasa menurut Pasal 1 angka 5 Undang-undang

Perlindungan Konsumen berbunyi:

“Jasa adalah setiap layanan yang berbentuk pekerjaan atau

prestasi yang disediakan bagi masyarakat untuk dimanfaatkan oleh

konsumen”.

Pasal 1320 KUHPerdata, berbunyi:

“Untuk sahnya perjanjian diperlukan 4 syarat”, yaitu:

1. Ada persetujuan kehendak antara pihak-pihak yang

membuat perjanjian;

2. Kecapakan pihak-pihak yang membuat perjanjian;

3. Ada suatu hal tertentu;

4. Ada suatu sebab yang halal.

Berikut mengenai penjelasan terhadap syarat-syarat Pasal 1320

KUHPerdata:

1. Kesepakatan

J. Satrio mengungkapkan bahwa:

Suatu syarat yang logis, karena dalam perjanjian setidak-

tidaknya ada dua orang yang saling berhadap-hadapan dan

mempunyai kehendak yang saling mengisi. Orang

dikatakan telah memberikan persetujuannya/sepakatnya

kalau orang memang menghendaki apa yang disepakati.

Dengan demikian, sepakat sebenarnya merupakan

pertemuan antara dua kehendak, dimana kehendak orang

yang satu saling mengisi dengan apa yang dikehendaki

pihak lain.33

Kehendak seseorang baru nyata bagi pihak lain kalau kehendak

tersebut dinyatakan atau diutarakan, jadi perlu ada pernyataan

33J.Satrio, Hukum Perikatan (Perikatan Yang Lahir Dari Perjanjian : Buku I), PT.Citra

Aditya Bakti, Bandung, 2001, hlm. 128.

Page 47: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

kehendak. Pernyataan kehendak tersebut merupakan pernyataan

bahwa ia menghendaki timbulnya hubungan hukum.

2. Kecakapan

Untuk mengadakan perjanjian, para pihak harus cakap,

namun dapat saja terjadi bahwa para pihak yang mengadakan

perjanjian adalah tidak cakap menurut hukum. Cakap adalah

mereka yang telah berumur 21 tahun, atau sebelum berumur 21

tahun tetapi telah pernah menikah (Pasal 330 KUHPerdata)

Sementara itu, dalam Pasal 1330 KUHPerdata, ditentukan

bahwa “tidak cakap membuat suatu perjanjian”, yaitu:

a. Orang yang belum dewasa;

b. Mereka yang ditaruh dibawah pengampuan;

c. Orang-orang perempuan, dalam hal-hal yang ditetapkan

oleh undang-undang, dan pada umumnya semua orang

kepada siapa undang-undang telah melarang membuat

perjanjian-perjanjian tertentu.

Perjanjian tersebut menjadi bukti adanya hubungan atau

transaksi antara konsumen dan produsen sebagai dasar

pemenuhan hak dan kewajiban diantara mereka. Jika syarat 1

dan 2 tidak terpenuhi maka akibatnya adalah perjanjian dapat

dibatalkan.

3. Hal tertentu

Obyek perjanjian adalah prestasi yang menjadi pokok

perjanjian yang bersangkutan, bisa merupakan suatu perilaku

tertentu, memberikan sesuatu, melakukan sesuatu atau tidak

Page 48: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

melakukan sesuatu. Syarat bahwa obyek perjanjian (prestasi) itu

harus tertentu atau dapat ditentukan, gunanya adalah untuk

menetapkan hak dan kewajiban yang harus dipenuhi oleh kedua

belah pihak. Sehingga jika timbul perselisihan dalam

pelaksanaan perjanjian dapat dipergunakan sebagai bukti.

Perjanjian tanpa “suatu hal tertentu” adalah batal demi hukum.

4. Sebab yang Halal

Suatu hal tertentu merupakan pokok dari perjanjian, atau

merupakan prestasi yang dipenuhi dalam suatu perjanjian.

Disamping itu, pokok dari perjanjian isinya harus halal, sebab isi

perjanjian itulah yang akan dilaksanakan. Apabila syarat 3 dan 4

tidak terpenuhi maka akibatnya adalah perjanjian batal demi

hukum.

Pasal 1338 KUHPerdata, berbunyi:

“Semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai

undang-undang bagi mereka yang membuatnya. Suatu perjanjian tidak

dapat ditarik kembali selain dengan sepakat kedua belah pihak, atau

karena alasan-alasan yang oleh undang-undang dinyatakan cukup

untuk itu. Suatu perjanjian harus dilaksanakan dengan iktikad baik.”

Pasal 1339 KUHPerdata, berbunyi:

“Suatu perjanjian tidak hanya mengikat untuk hal-hal yang

dengan tegas dinyatakan didalamnya, tetapi juga untuk segala sesuatu

yang menurut sifat perjanjian, diharuskan oleh kepatutan, kebiasaan

atau undang-undang”

Page 49: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

3. Pihak Pihak Dalam Perjanjian

Subyek hukum dalam suatu perjanjian, atau pihak-pihak dalam

suatu perjanjian. Pada umumnya, subyek perjanjian ada dua macam

yaitu seorang manusia atau badan hukum yang mendapat beban

kewajiban untuk sesuatu dan seorang manusia atau badan hukum yang

mendapat hak atas pelaksanaan kewajiban itu, biasa disebut dengan

kreditur dan debitur.34

Aturan mengenai subyek perjanjian terdapat dalam Pasal 1315

yang berbunyi “Pada umumnya tak seorang dapat mengikatkan diri

atas nama sendiri atau meminta ditetapkannya suatu janji dari pada

untuk dirinya sendiri.”:35

Pasal 1315 KUHPerdata mengandung pengertian bahwa para

pihak tidak boleh mempunyai tujuan untuk atau mengikutsertakan

orang lain atau mengikat pihak ketiga selain daripada mereka sendiri.

Suatu perjanjian hanya berlaku dan mengikat para pihak yang

membuatnya.

4. Hak dan Kewajiban Para Pihak

Berkaitan dengan hak dan kewajiban para pihak khususnya hak

konsumen dan kewajiban pelaku usaha kita perlu menyimak lebih

jauh apa yang ditentukan dalam Pasal 1601 KUHPerdata yang

menyatakan sebagai berikut:

“Selain perjanjian-perjanjian untuk melakukan sementara jasa-

jasa, yang diatur oleh ketentuan-ketentuan yang khusus untuk itu dan

34 Wirjono Prodjodikoro, 2011, “Azaz-Azaz Hukum Perjanjian”, Bandung:Mandar Maju,

hlm. 7. 35Yusuf Petriatno Tjahjono, “Serba Serbi Hukum dan Notaris” diakses dari

http://notarissby.blogspot.com/2008/09/subyek-hukum-dalam-perjanjian.html,Pada tanggal 23

Oktober 2014 Pukul 17.00

Page 50: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

oleh syarat-syarat yang diperjanjikan, dan jika itu tidak ada, oleh

kebiasaan, maka adalah dua macam perjanjian dengan mana pihak

yang satu mengikatkan dirinya untuk melakukan pekerjaan bagi pihak

yang lainnya dengan menerima upah, perjanjian perburuhan dan

pemborongan pekerjaan”

Mengacu pada ketentuan yang ada dalam KUHPerdata diatas,

khususnya berkaitan dengan kalimat “yang diatur oleh ketentuan-

ketentuan yang khusus untuk itu dan oleh syarat-syarat yang

diperjanjikan”. Maka dapat dikatakan bahwa dalam perjanjian untuk

melakukan sementara jasa-jasa yang diadakan di car wash Tidar 21.

Hak dan kewajiban pihak-pihak itu bersandar pada syarat-syarat yang

telah diperjanjikan di car wash Tidar 21, yaitu:

1. Hak dan Kewajiban Pelanggan serta Pelaku Usaha

1.) Hak-hak Pelanggan

a. Pelanggan harus mendapatkan ganti kerugian

bilamana terjadi kerusakan yang disebabkan oleh

pihak perusahaan;

b. Memperoleh bukti transaksi pada nota pembayaran;

c. Mendapatkan pelayanan yang terbaik;

d. Menyampaikan keluhannya jika terjadi kerusakan

pada kendaraannya.

Page 51: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

1. Kewajiban Pelaku Usaha

a. Memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan;

b. Mempromosikan barang-barang yang dijual selain

cuci mobil dan cuci motor;

c. Memberikan fasilitas kepada pelanggan;

d. Memberikan ganti rugi;

e. Perusahaan harus mempunyai dokumentasi setiap

transaksi.

5. Tanggung Jawab Para Pihak

Tanggung jawab merupakan realisasi dari kewajiban terhadap

pihak lain. Untuk merealisasikan kewajiban tersebut perlu ada

pelaksanaan, hasilnya adalah terpenuhinya hak pihak lain secara

sempurna atau tidak sempurna. Dikatakan terpenuhi secara sempurna

apabila kewajiban itu dilaksanakan tidak sebagimana mestinya

sehingga pihak lain memperoleh haknya sebagaimana mestinya pula

(pihak yang dirugikan). Hal ini menimbulkan masalah, yaitu siapa

yang bertanggung jawab artinya siapa yang wajib memikul beban

kerugian itu, pihak debitur atau kreditur, pihak konsumen atau

pengusaha.

Pertanggung jawaban ini hak pahak lain diperoleh sebagaimana

mestinya (haknya dipulihkan). Jika pihak yang mempunyai kewajiban

tidak melaksanakan kewajibannya, ia dikatakan tidak bertanggung

Page 52: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

jawab. Masalah tanggung jawab dirumuskan di dalam syarat-syarat

perjanjian. Dalam rumusan tersebut terdapat tanggung jawab yang

menjadi beban konsumen dan yang menjadi beban pengusaha.

Apabila ditelaah secara cermat, beban tanggung jawab konsumen

lebih ditonjolkan daripada beban tanggung jawab pengusaha. Bahkan

pengusaha berusaha keras supaya terbebas dari tanggung jawab,

keadaan ini dirumuskan sedemikian rapi di dalam syarat-syarat

perjanjian, sehingga dalam waktu relatif singkat kurang dapat

dipahami oleh konsumen ketika membuat perjanjian dengan

pengusaha.36

6. Jenis-jenis Pelayanan Jasa

Perkembangan di bidang ekonomi dan industri yang begitu pesat

serta kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan, memberikan peluang

kepada setiap orang untuk membuka usaha yang bergerak dalam

bidang jasa, yaitu:

a. Jasa Pendidikan;

b. Jasa Cuci Mobil;

c. Jasa Pengangkutan;

d. Jasa Perhotelan;

e. Jasa Laundry;

f. Jasa Kesehatan (Fitness);

36Kaerini Muljadi dan Gunawan Widjaja, 2008, “Perikatan Yang Lahir dari Perjanjian”,

Jakarta: RajaGrafindo, hlm. 25.

Page 53: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

g. Jasa Desain, dll.

Salah satu contoh jenis pelayanan jasa adalah jasa cuci mobil

atau yang sering di kenal dengan sebutancar wash merupakan usaha

yang sedang di minati saat ini, selain fleksibel, bisa memberikan

keuntungan tiap bulannya, menyalurkan hobi bagi pecinta mobil,

usaha ini juga tidak mengenal musim. Perkembangan jumlah

kendaraan yang meningkat merupakan salah satu peluang besar bagi

bisnis cuci kendaraan, karena banyak orang yang tidak mempunyai

banyak waktu untuk membersihkan kendaraannya sendiri,

keterbatasan peralatan dan pengetahuan serta pemilik kendaraan yang

tidak mau repot membersihkan kendaraannnya sendiri dirumah,

sehingga pemilik mobil mempercayakan sepenuhnya kepada jasa cuci

mobil.

7. Pelayanan Jasa Car Wash

Gaya hidup dan modernisasi yang selalu berkembang menuntut

banyak hal untuk menciptakan inovasi baru yang dibutuhkan

masyarakat. Produsen berlomba-lomba ingin memproduksi atau

menciptakan suatu permintaan pasar yang belum pernah ada, tetapi

sangat dibutuhkan konsumen. Bidang usaha bagian jasa seperti car

wash ini mempunyai potensi yang sangat bagus dengan alasan

kebutuhan jasa pencucian kendaraan sangat dibutuhkan terutama

Page 54: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

eksekutif muda yang tidak memiliki banyak waktu luang namun ingin

selalu terlihat rapi dan bersih dari sisi kendaraan.

Permintaan pasar yang cukup besar akan pentingnya kebersihan

pada kendaraan maka membawa perubahan pola pikir di masyarakat

kita saat ini yang semakin hidup konsumtif dan serba

instan.Persaingan usaha selalu ada dimana-mana, untuk itu diperlukan

cara-cara meningkatkan keunggulan produk agar diminati

pengunjung. Tahap awal membuka bisnis ini dengan memilih tempat

lokasi untuk dijadikan tempat usaha, lokasi merupakan salah satu

faktor yang sangat penting serta dapat mempengaruhi keberhasilan

dari sebuah usaha. Setiap pelaku usaha harus memilih lokasi yang

strategis, ramai dilalui kendaraan seperti dipinggir jalan untuk

mengurangi biaya marketing.

Pelaku usaha harus bisa membuat pengunjung penasaran seperti

undian berhadiah, bonus cuci setelah beberapa kali kunjungan,

mendapatkan diskon dalam jumlah pembelian tertentu. Selain

promosi, harus bisa memberikan pelayanan yang nyaman dengan

mengoptimalkan kualitas jasa yang ditawarkan. Biasanya tergantung

pada kesan pertama yang sangat menentukan. Berilah pelayanan

sebaik-baiknya, jangan sampai mengecewakan, sehingga mereka

merasa puas dengan pelayanan yang telah diberikan. Sikap ramah dari

pemilik maupun karyawan sangat penting dalam menjalankan usaha

Page 55: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

car wash ini, dapat dipastikan akan banyak orang yang akan kembali

menggunakan jasa car wash ini.

Apabila mereka tidak merasa puas dengan pelayanan yang

diberikan dapat dipastikan pengunjung tidak akan kembali untuk

menggunakan jasa car wash tempat usaha tersebut.Pastikan pemilik

usaha dan sejumlah karyawan yang bekerja di tempat car wash ini

memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan yang datang.

Terutama keramahan dan pelayanan yang baik dan cepat, sehingga

pelanggan akan terpuaskan dengan pelayanan yang diberikan car

wash ini. Kejujuran menjadi kunci penting dalam sebuah usaha, tidak

sedikit orang yang mengaku kehilangan barang di mobilnya saat di

cuci. Jagalah keamanan kendaraan yang dipercayakan oleh

pengunjung. Sebelum proses pencucian dilakukan untuk

memberitahukan atau mengingatkan kepada pelanggan agar tidak

menyimpan barang berharga di dalam mobil.

Air menjadi media utama dalam proses cuci mobil, perhatikan

kondisi air yang akan digunakan, apakah terlihat kotor atau keruh dan

berpasir, maka tidak disarankan untuk menggunakan air yang kotor

atau keruh serta berpasir tersebut dalam mencuci mobil.

Selain air, usaha car wash ini harus mempunyai karyawan yang

ahli dan sesuai dengan bidangnya. Sepintas terlihat mudah saat

melihat proses pencucian mobil, tetapi tidak semua orang bisa

Page 56: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

melakukan pekerjaan ini, karena pekerjaan ini membutuhkan keuletan,

disiplin serta ketelitian.

Pegawai harus mengetahui cara membersihkan mobil dan

standar kebersihan yang harus dicapai, selain tentang kebersihan

mobil, karyawan harus bisa dan mengerti mesin mobil. Pengetahuan

ini akan mencegah kesalahan dalam bekerja mencuci mobil, tanpa ada

bekal pengetahuan tentang mesin mobil kemungkinan besar dapat

terjadi kerusakan pada mobil saat pencucian.

Ruang tunggu merupakan fasilitas utama, dan harus ada, karena

pemilik kendaraan akan menunggu kendaraannya sampai selesai

dicuci sehingga dari pihak pelaku usaha harus menyediakan ruang

tunggu yang baik dan nyaman serta kebersihan tempat maupun

ruangan rapi, bersih agar pengunjung betah. Fasilitas lain adalah

media baca. Pihak pelaku usaha bisa menyediakan koran dan majalah

untuk dibaca oleh pengunjung. Sediakan TV agar pengunjung tidak

merasa jenuh. Selanjutnya adalah jajanan. Pelaku usaha harus

menyediakan jajanan yang bisa dibeli oleh para pengunjung, seperti

makanan ringan, minuman, kue, roti, rokok dan lain-lain. Fasilitas ini

bisa menambah income perusahaan.

Page 57: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Pendekatan

Pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah yuridis normatif,

yaitu menggunakan konsep hukum sebagai suatu kaidah dan pengertian

pokok hukium (legistis positivis)37

dengan pendekatan perundang-undangan

dan pendekatan analisis. Hal ini karena penelitian hukum dalam level

dogmatic hukum atau penelitian untuk praktik hukum tidak dapat

melepaskan diri dari pendekatan perundang-undangan.38

B. Spesifikasi Penelitian

Spesifikasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah spesifikasi

deskriptifnormatif, yaitu penelitian yang selain melukiskan keadaan, obyek,

atau peristiwa juga keyakinan tertentu akan diambil kesimpulan-kesimpulan

dari obyek persoalan yang dikaitkan dengan teori-teori hukum dan praktek

hukum positif yang menyangkut permasalahannya..

Menurut Soerjono Soekanto dalam bukunya Pengantar Penelitian

Hukum dijelaskan bahwa penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang

dimaksudkan untuk memberikan data yang seteliti mungkin dengan

manusia, keadaan atau gejala-gejala lainnya, serta hanya menjelaskan

37Soerjono soekanto dan Sri Mamudji, 1985, „‟Penelitian Hukum Normatif”, Jakarta:

Raja Grafindo Persada, hlm. 15. 38Peter Mahmud Marzuki, 2008, “Penelitian Hukum”, edisi pertama cetakan ke-4,

Jakarta: Kencana, hlm. 96

Page 58: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

keadaan objek masalahnya tanpa bermaksud mengambil kesimpulan yang

berlaku umum.39

C. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di Tidar 21 Auto Car& Variasi, Pusat

Informasi Ilmiah Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman, UPT

Perpustakaan Universitas Jenderal Soedirman.

D. Sumber Data

a. Data sekunder

Data sekunder adalah data pustaka yang mencakup peraturan

perundang-undangan, buku-buku kepustakaan, karya ilmiah, artikel-

artikel, serta dokumen-dokumen yang berkaitan dengan materi

penelitian. Data sekunder meliputi :

1) Bahan hukum primer yaitu bahan mengikat berupa peraturan

perundang-undangan yang berlaku;

2) Bahan hukum sekunder yaitu bahan yang memberikan

penjelasan menganai bahan hukum primer, meliputi hasil-

hasil penelitian, hasil karya dari kalangan hukum, buku-buku

literatur, karya ilmiah dari para sarjana, dan dokumen resmi

yang berkaitan dengan pokok permasalahan yang diteliti;

39ibid. hlm. 10

Page 59: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

3) Bahan hukum tersier yaitubahan yang memberikan petunjuk

maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan

sekunder, contohnya kamus.40

b. Data primer yaitu data yang berupa keterangan atau hasil

wawancara dengan pemilik, karyawan, dan konsumen di car wash

Tidar 21 Auto Care &Variasi Pemalang.

E. Metode Pengumpulan Data

a. Data sekunder diperoleh dengan melakukan studi pustaka terhadap

peraturan perundang-undangan, buku-buku kepustakaan, karya

ilmiah, artikel-artikel, untuk kemudian disaji sebagai pedoman

untuk menyusun data.

b. Data primer merupakan penunjang data sekunder yang diperoleh

dari hasil wawancara secara langsung dengan pemilik, karyawan

dan konsumen di car wash Tidar 21 Auto Care& Variasi

Pemalang.

F. Metode Penyajian Data

Data yang akan diperoleh akan disajikan dalam bentuk teks naratif

yang disusun secara sistematis sebagai satu kesatuan yang utuh. Dalam

penelitian ini, data sekunder yang diperoleh akan disajikan dalam bentuk

uraian yang disusun secara sistematis dan logis.

40 Soerjono Soekanto dan Sri Mamuji, op.cit, hlm. 14-15.

Page 60: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

G. Metode Analisis Data

Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode

normatif kualitatif. Normatif artinya penelitian ini bertitik tolak dari

peraturan-peraturan yang ada sebagai norma hukum positif, sedangkan

kualitatif yaitu dengan menguraikan data secara bermutu dalam bentuk

kalimat yang teratur, runtut, logis, tidak tumpang tindih, dan efektif, serta

usaha-usaha penemuan asas, kemudian dilakukan pembahasan.

Page 61: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di car wash Tidar 21 Auto Care

&Variasi di Kabupaten Pemalang, maka diperoleh data sebagai berikut:

a. Data Sekunder

1.1 Dasar Hukum Pendirian car wash Tidar 21 Auto Care

&Variasi.

Surat Izin Mendirikan Bangunan Nomor: 503.4.242.2002

Surat Izin Usaha Perdagangan Nomor: 503.9/69/KPPT/PKI/11-

22/1/2/13

Tanda Daftar Perusahaan Nomor: 112254509132

Kartu Izin Gangguan/ Izin Tempat Usaha Nomor:

503.5/1421/KPPT/IV/2018

Nomor Pokok Wajib Pajak Nomor: 07.774.169.2-502.000

Syarat dan kelengkapan dokumen pembuatan SIUP:

a. Fotocopy KTP Pemilik/ penanggung jawab yang

masih berlaku;

b. Fotocopy NPWP;

c. Fotocopy surat ijin dari pemerintah kota bagi

kegiatan perdagangan yang dipersyaratkan

Page 62: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

berdasarkan ketentuan Undang-undang Gangguan

(HO);

d. Surat Asli Keterangan Domisili perusahaan dari

kelurahan;

e. Neraca awal Perusahaan;

f. Fotocopy status kepemilikan tempat usaha.

Syarat-syarat kelengkapan dokumen pembuatan TDP:

a. Surat permohonan;

b. Fotocopy Akta Pendirian Perusahaan;

c. Fotocopy Keputusan pengesahan sebagai badan

hukum;

d. Fotocopy KTP Penanggung jawab yang masih

berlaku;

e. Fotocopy ijin usaha atau surat keterangan yang

dipersamakan dengan yang diterbitkan oleh

instansi terkait

Tanda Daftar Perusahaan hapus apabila terjadi hal-hal

sebagai berikut:

a. Perusahaan menghentikan segala kegiatan

usahanya;

b. Perusahaan berhenti pada waktu akta pendirian

kadaluarsa;

Page 63: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

c. Perusahaan dihentikan segala kegiatan usahanya

berdasarkan suatu putusan Pengadilan Negeri

yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.

Syarat-syarat kelengkapan dokumen pembuatan HO:

a. Fotocopy KTP pemohon yang masih berlaku;

b. Dokumen untuk mengelola lingkungan hidup.

Dikecualikan bagi usaha yang menimbulkan

gangguan kecil atau tidak mempunyai limbah

buangan;

c. Fotocopy IMB sesuai fungsi, yang belum ber-

IMB dilampirkan surat pernyataan kesanggupan

mengurus IMB bermatarai Rp.6000;

d. Fotocopy bukti kepemilikan atau sertifikat tanah

atau surat keterangan lain yang sah;

e. Fotocopy akta pembuktian atau cabang

perusahaan bagi usaha yang berbadan hukum;

f. Surat pernyataan persetujuan atau tidak

keberatan dari pemilik tempat atau bukti sewa

bagi tempat usaha yang bukan milik sendiri;

g. Denah lokasi domisili tempat usaha dan gambar

situasi atau site plan tempat usaha yang jelas;

h. Izin gangguan asli atau SK dan Tanda izin bagi

yang mengajukan permohonan perpanjangan;

Page 64: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

i. Surat kuasa bagi pemohon yang tidak dapat

mengurus sendiri Surat Izin Gangguan;

j. Persetujuan dari tetangga sekitar tempat usaha

yang diketahui oleh pejabat setempat.

1.2 Pendirian Perusahaan

1.2.1 Luas Tanah

Perusahaan Tidar 21 Auto Care & Variasi menurut

SIUP (Surat Ijin Usaha Perdagangan) Nomor:

503.9/69/KPPT/PKI/11-22/1/2-13 merupakan Perusahaan

berbentuk Perseorangan yang memiliki luas tanah kurang

lebih 700M2

full bangunan, muka bangunan 20 M dan

panjang 35 M2

mempunyai 25 orang karyawan.

1.2.2 Visi dan Misi

- Visi: Menjadi perusahaan jasa mobil yang terpercaya dan

berkualitas serta memberikan pelayanan terbaik kepada

semua pelanggan dengan hasil kerja kami.

- Misi: memprioritaskan kepuasan pelanggan, memberikan

pelayanan yang ramah, sopan, beretika dan terpercaya,

selalu berusaha memberikan layanan prima, membangun

hubungan baik dalam bidang bisnis dan usaha.

Page 65: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

1.2.3 Tempat dan Lokasi

Car wash Tidar 21 Auto Care & Variasi ada di Jl.

D.I. Panjaitan No. 99 Pemalang, letaknya persis di jalan

raya utama kota Pemalang. Buka setiap hari dari jam 08.00

WIB sampai jam 16.30 WIB.

1.2.4 Fasilitas Tidar 21 Auto Care & Variasi

a. Ruang cuci mobil terdapat 4 tempat diantaranya 2

menggunakan Hidrolik dan 2 tanpa alat (manual);

b. Kantor;

c. Wifi;

d. Terdapat toko variasi dan toko audio untuk mobil;

e. Ruang tunggu yang dilengkapi AC dan LCD TV serta

cafetaria untuk pelanggan yang ingin bersantai sambil

menunggu agar tidak merasa jenuh;

f. Ruang tunggu diluar dilengkapi dengan meja dan kursi;

g. Ganti oli pada mobil terdapat lubang dibawah untuk

kerja petugas saat mobil akan ganti oli;

h. Ruang variasi untuk pemasangan variasi maupun

service pintu mobil, central lock dan service AC mobil;

i. Mushola;

j. Kamar mandi terdiri dari 2 WC pertama untuk

pelanggan dan 2 WC untuk karyawan;

Page 66: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

k. Halaman parkir dalam untuk finishing;

l. Ruang mesin kompresor;

m. Halaman parkir luar (untuk mobil yang sudah selesai

dicuci);

n. Media promosi.

1.2.5 Jumlah Karyawan Tidar 21 Auto Care& Variasi

a. Cuci mobil 7 orang pria;

b. Driver cucian 1 orang pria;

c. Petugas pelayanan (penerima tamu) 1 orang wanita;

d. Administrasi 1 orang wanita;

e. Kasir 1 orang wanita;

f. Teknisi variasi 1 orang pria;

g. Teknisi audio 1 orang pria;

h. Teknisi AC 1 orang pria;

i. Teknisi kaca film 1 orang pria;

j. Cafetaria 1 orang wanita;

k. Jaga malam dan kebersihan 2 orang pria;

l. Keamanan 1 orang pria;

m. Salon mobil 3 orang pria.

Page 67: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

1.2.6 Kegiatan Usaha car wash Tidar 21

a. Cuci mobil;

b. Cuci motor;

c. Variasi mobil;

d. Audio system;

e. Angin nitrogen;

f. Kaca film;

g. Service AC mobil;

h. Perbaikan power window,central lock, service pintu;

i. Cafetaria;

j. Sarung jok;

k. Salon mobil.

1.2.7 Cuci Mobil

1.2.7.1 Perlengkapan Cuci Mobil

a. Tempat khusus untuk cuci mobil;

b. Sprayer- tembakan semprotan air;

c. Tabung Snow Wash;

d. Vacum cleaner – penyedot debu;

e. Selang air untuk mengeringkan sela-sela pada body

mobil dan ruang mesin;

f. Kit untuk mengkilapkan dasbord;

Page 68: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

g. Semir ban untuk mengkilapkan ban dan bahan karet

yang menempel pada body mobil;

h. Ember tempat sabun cuci;

i. Lap kanebo;

j. Lap kain;

k. Sikat plastik untuk menyikat ban dan bagian bawah

mobil.

1.2.7.2 Proses Cuci Mobil

a. Driver menempatkan mobil pada Hodrolik atau yang

manual di naikkan pada panjatan, petugas cucian

menempatkan kaki hidrolik pada tempatnya lalu di

angkat naik ke atas;

b. Cuci dengan sprayer atau disemprot di bagian bawah

mobil dan di bersihkan dengan sabun lalu disikat/ dilap

dengan kain setelah selesai di semprot dengan air dan

hidrolik diturunkan;

c. Body mobil dibasahi air dengan menggunakan sprayer

lalu dibersihkan dengan shampo hingga rata, setelah

selesai body mobil di semprot kembali dengan sprayer

atau air sampai rata;

d. Mobil di semprot dengan snow wash, kemudian

dibersihkan sampai snow wash nya hilang;

Page 69: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

e. Driver membawa mobil pada ruang finishing,

kemudianpetugas finishing mengerjakan pengeringan

dengan dilap menggunakan kanebo sampai kering, sela-

sela body di semprot dengan angin sampai kering dan

tidak ada air yang masih menempel pada sela-sela;

f. Mesin dan ruang-ruang pada mesin dibersihkan dengan

kain dan di semprot angin sampai kering;

g. Ban mobil di semir hingga mengkilap;

h. Tempat duduk dan kaca bagian dalam juga di bersihkan

dengan menggunakan vacum cleaner;

i. Setelah selesai semua yang terakhir ruang dalam mobil

disemprot pengharum;

j. Driver memarkirkan mobil di tempat parkir mobil yang

telah disediakan, serta kunci mobil diserahkan pada

kasir;

k. Driver memberitahu kepada pelanggan, bahwa mobil

sudah selesai di cuci agar segera mengambil kunci

mobil dikasir dan membayarnya.

1.2.7.3 Jenis Cuci Mobil

a. Cuci Snow merupakan busa salju

b. Cuci lengkap merupakan cuci snow dan dusmire

dengan menggunakan oli turalik atau oli yang encer

Page 70: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

disemprotkan pada body bagian bawah. Gunanya agar

plat bagian bawah mobil tidak mudah keropos.

1.2.7.4 Perbedaan Cuci Hidrolik dengan Cuci Manual

a. Cuci Hidrolik fungsinya mengangkat mobil keatas

sampai ketinggian 2,5 meter dan mudah untuk

dibersihkan bagian bawahnya dan roda bisa di putar

sehingga kotoran mudah dibersihkan. Hidrolik bisa

terangkat karena ada tekanan angin dari tabung angin

kompresor;

b. Cuci Manual fungsinya agar mobil bisa naik pada

landasan yang telah disediakan dengan ketinggian 70

cm dan dibawahnya sudah dibuatkan lubang hingga

kedalaman 1,5 meter. Untuk mencuci bagian bawah

memang tidak menyeluruh kesemua bagian, termasuk

roda yang tidak bisa diputar seperti menggunakan

hidrolik.

1.2.8 Cuci Motor

1.2.8.1 Perlengkapan Cuci Motor

a. Tempat untuk cuci motor;

b. Sprayer atau tembakan semprotan air;

c. Tabung snow wash;

Page 71: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

d. Selang angin untuk mengeringkan sela-sela dan mesin;

e. Semir ban untuk mengkilapkan ban dan bahan karet;

f. Ember sebagai tempat sabun cuci;

g. Lap kanebo;

h. Lap kain;

i. Sikat plastik untuk menyikat ban dan mesin.

1.2.8.2 Proses Cuci Motor

a. Motor dinaikkan ke tempat cucian;

b. Motor dibasahi dengan air;

c. Motor di cuci dengan sabun;

d. Body dan mesin di semprot dengan snow wash;

e. Sela mesin di sikat dengan kuas sampai bersih;

f. Body motor dan mesin di semprot dengan sprayer

sampai snow washnya hilang;

g. Ban di semir hingga mengkilap;

h. Petugas menyerahkan kunci motor kepada kasir,

konsumen mengambil kuncinya beserta membayar

dikasir.

1.2.9 Manfaat Kompresor

a. Tempat penampungan angin;

b. Digunakan untuk mengangkat Hidrolik;

Page 72: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

c. Sprayer atau semprotan tembakan air untuk mencuci

mobil dan motor dengan tekanan keras dan kuat;

d. Menekan tabung snow wash (busa salju) untuk shampo

pada mobil;

e. Pengeluaran angin lewat selang untuk mengeringkan air

yang ada di sela-sela body mobil;

f. Mengeringkan mesin pada saat ganti oli.

1.2.10 Macam-macam Variasi Mobil

a. Talang air untuk segala jenis mobil;

b. Kamera mundur;

c. Bamper depan dan bamper belakang;

d. Injakan kaki;

e. Pedal gas;

f. Sarung setir;

g. Garnis;

h. Alarm;

i. Cover body;

j. Penutup velg;

k. GPS, dll.

Page 73: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

1.2.11 Daftar Harga

a. Cuci mobil snow wash Rp. 30.000,-

b. Cuci mobil lengkap atau dusmire Rp. 38.000,-

c. Cuci Motor Rp. 8.000,-

1.3 Struktur Organisasi diCar Wash Tidar 21

1.3.1 Pihak Perusahaan dalam hal ini adalah Tidar 21 Auto Care

&Variasi Pemalang yang merupakan pihak yang

memberikan pelayanan jasa berupa cuci mobil terhadap

pelanggan;

1.3.2 Pihak Karyawan merupakan orang yang menggunakan

tenaga dan kemampuannya untuk mendapatkan balasan

berupa uang maupun bentuk lainnya kepada pihak

Perusahaan Tidar 21 Auto Care &Variasi.

1.4 Hak dan Kewajiban

1.4.1 Hak Karyawan

a. Hak atas pekerjaan;

b. Hak atas upah yang adil;

c. Hak atas perlindungan keamanan dan kesehatan dengan

adanya BPJS, maka seluruh karyawan diwajibkan

menjadi peserta BPJS;

d. Hak mendapatkan kesejahteraan;

Page 74: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

e. Hak untuk diperlakukan tanpa diskriminasi;

f. Hak atas rahasia pribadi.

g. Hak mendapatkan bonus apabila melebihi target yang

telah ditentukan oleh perusahaan khusus bagi tenaga

cuci mobil;

h. Hak menerima tambahan gaji bulanan bagi semua

karyawan yang tidak pernah absen dalam 1 bulan.

1.4.2 Kewajiban Karyawan

a. Karyawan harus mematuhi peraturan yang di buat oleh

Perusahaan;

b. Karyawan harus menjaga nama baik Perusahaan;

c. Karyawan harus menjaga peralatan agar tidak rusak

atau hilang;

d. Karyawan harus menjaga kualitas kerja agar tidak

mengecewakan pelanggan;

e. Karyawan harus mempunyai rasa tanggung jawab yang

tinggi;

f. Karyawan bersikap sopan, ramah terhadap pelanggan

yang datang.

Page 75: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

1.4.3 Hak Perusahaan

a. Perusahaan mempunyai hak memberhentikan karyawan

diluar kehendak karyawan dengan alasan mendesak;

1.4.4 Kewajiban Perusahaan terhadap Karyawan

a. Pihak perusahaan tidak boleh mempraktekkan

diskriminasi kepada karyawannya;

b. Perusahaan harus menjamin keamanan dan kesehatan

dengan mengharuskan semua karyawan menjadi peserta

BPJS. Perusahaan menanggung 65% dan 35% di

tanggung oleh karyawan;

c. Perusahaan wajib memberikan kesejahteraan kepada

karyawan berupa memberikan kaos dan sepatu kerja

apabila sudah rusak;

d. Perusahaan berkewajiban memberi gaji yang adil;

e. Perusahaan tidak boleh menghentikan karyawannya

dengan sewena-wena tanpa ada alasan yang jelas;

f. Memberikan uang THR dan pakaian setiap tahunnya;

g. Mengadakan meeting setiap bulannya;

h. Perusahaan memberikan bonus apabila telah mencapai

target;

i. Perusahaan memberikan fasilitas kepada karyawannya;

Page 76: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

j. Perusahaan memberikan seragam untuk semua

karyawan.

1.5 Perjanjian antara Tidar 21 dengan Pelanggan

1.5.1 Para Pihak

1.5.1.1 Pihak Perusahaan dalam hal ini adalah Tidar 21 Auto Care

&Variasi Pemalang yang merupakan pihak yang

memberikan pelayanan jasa berupa cuci mobil terhadap

pelanggan;

1.5.1.2 Pelanggan Cuci Mobil disebut juga dengan konsumen,

dalam hal ini adalah setiap orang yang datang ke Tidar 21

untuk membersihkan kendaraannya berupa cuci mobil yang

bermacam-macam status dan umurnya, baik yang muda,

dewasa, maupun yang tua.

1.6 Hak dan Kewajiban Para Pihak

1.6.1 Hak Pelanggan

a. Pelanggan harus mendapatkan ganti kerugian bilamana

terjadi kerusakan yang disebabkan oleh pihak

perusahaan;

b. Memperoleh bukti transaksi pada nota pembayaran;

c. Mendapatkan pelayanan yang terbaik;

Page 77: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

d. Menyampaikan keluhannya jika terjadi kerusakan pada

kendaraannya.

1.6.2 Kewajiban Pelanggan

a. Membayar sesuai dengan harga yang tertera;

b. Mematuhi peraturan yang berlaku di area car wash.

1.6.3 Hak Perusahaan

a. Menerima uang pembayaran sesuai dengan

kesepakatan;

1.6.4 Kewajiban Perusahaan

a. Memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan;

b. Mempromosikan barang-barang yang dijual selain cuci

mobil dan cuci motor;

c. Memberikan fasilitas kepada pelanggan;

d. Memberikan ganti rugi;

e. Perusahaan harus mempunyai dokumentasi setiap

transaksi.

Page 78: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

1.7 Tanggung jawab perusahaan

Pihak Tidar 21 Auto Care & Variasi sebagai pihak

perusahaan selalu memberikan pelayanan terbaik bagi

pelanggan.

Pihak perusahaan akan mengganti semua kerugian yang

diderita oleh pelanggan apabila terbukti ada kesalahan,

kelalaian dan kekurang hati-hatian dalam proses cuci mobil

yang letak kesalahannya ada pada karyawan yang mengerjakan

proses tersebut, maka pihak perusahaan akan memberikan

sanksi tegas berupa ganti kerugian yang ditanggung 75% dari

petugas bagian cuci dan 25% dari pihak perusahaan.

Kasus yang pernah terjadi di car wash Tidar 21 Auto Care

& Variasi di Pemalang, yaitu:

a. Tertukarnya karpet mobil / hilangnya karpet mobil pada

saat proses cuci mobil;

b. Pada saat mobil di bawa oleh driver untuk di cuci

karena ketidak hati-hatian driver membuat mobil

menjadi penyok atau terdapat garis-garis pada body

mobil sehingga pihak perusahaan harus mendempul

ulang dan mengecat bagian mobil yang rusak.

Page 79: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

1.8 Ganti kerugian

1.8.1 Konsumen yang merasa dirugikan karena karpet mobilnya

tertukar dengan mobil lain dengan kata lain hilang karena

tertukar. Dan mobil yang penyok karena kelalaian driver

dapat meminta ganti rugi terhadap pihak perusahaan yaitu

Tidar 21 Auto Care & Variasi. Pelanggan akan

mendapatkan perbaikan terhadap kerusakaan pada

mobilnya.

1.8.2 Penyelesaian ganti rugi antara pihak pelanggan dan pihak

perusahaan melalui jalur musyawarah mufakat atau

kekeluargaansehingga memperoleh kesepakatan antara dua

belah pihak. Apabila pelanggan merasa tidak puas dengan

penyelesaian secara musyawarah tersebut, maka pelanggan

dapat mengadukan lembaga yang bertugas menyelesaikan

sengketa atau dapat juga ke pengadilan yang berada di

lingkungan peradilan umum.

b. Data Primer

Berdasarkan data primer yang diperoleh secara langsung dari

hasil wawancara terhadap pemilik car wash Tidar 21 Auto Care

& Variasi, bahwa car wash ini merupakan car wash yang

bergerak dalam bidang perdagangan khususnya pelayanan jasa.

Page 80: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

1.1 Fasilitas

Bahwa pemilik car wash telah menyediakan berbagai fasilitas

untuk kenyamanan pelanggan yang datang saat menunggu

proses cuci mobil hingga selesai seperti ruang tunggu yang

ber- AC dilengkapi dengan LCD TV, cafetaria dan wifi serta

toilet.

1.2 Pelayanan

Kepuasan pelanggan yang sangat diharapkan bagi setiap orang

dalam menjalankan usahanya termasuk car wash Tidar 21 ini

akan memberikan pelayanan yang maksimal dengan merekrut

karyawan dan teknisi-teknisi yang kompeten, profesional,

terlatih. Untuk bagian teknisi harus mengetahui lebih

mendalam tentang seluk beluk mobil, dan untuk semua

karyawan harus mengutamakan sikap ramah, sopan kepada

pelanggan agar pelanggan merasa nyaman.

1.3 Harga

Untuk harga cuci mobil sendiri atau cuci motor, tidak bisa

tawar-menawar karena harga yang ditawarkan termasuk harga

yang cukup murah, untuk pemasangan audio system dan

variasi mobil lainnya bisa di lakukan tawar-menawar.

1.4 Keunggulan

Yang menjadikan car wash ini spesial adalah dengan

menggunakan Hidrolik, karena mobil di angkat ke atas

Page 81: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

dengan hidrolik, dan di cuci menggunakan busa salju

sehingga bisa membersihkan semua kotoran yang ada pada

mobil dengan bersih, khususnya dibagian-bagian yang sulit

dibersihkan.

1.5 Promosi

Tidar 21 melakukan promosi dengan menawarkan pembuatan

kartu member, strategi ini dapat merangsang minat pelanggan

untuk datang, dengan adanya kartu member terdapat berbagai

keistimewaan yang ditawarkan, seperti mendapat potongan

harga pada saat membeli produk variasi 5-10%, gratis cuci 1x

apabila sudah 10x cuci dengan memberikan kupon kepada

petugas.

1.6 Permasalahan yang pernah terjadi di Tidar 21 Auto Care &

Variasi, yaitu:

1.6.1 Tertukarnya karpet mobil / hilangnya karpet mobil pada

saat proses cuci mobil;

1.6.2 Pada saat mobil di bawa oleh driver untuk di cuci karena

ketidak hati-hatian driver membuat mobil menjadi penyok

atau terdapat garis-garis pada body mobil sehingga pihak

perusahaan harus mendempul ulang dan mengecat bagian

mobil yang rusak.

Page 82: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

1.7 Ganti Rugi

Ganti rugi kepada pihak pelanggan dengan cara musyawarah

mufakat atau dengan cara kekeluargaan antara kedua belah

pihak. Ganti rugi tersebut selalu dalam bentuk perbaikan pada

mobilnya yang rusak atau dengan bentuk barang yang hilang

minta dibelikan lagi dengan yang baru. Pelanggan yang

dirugikan tidak pernah meminta ganti rugi berupa uang.

1.7.1 Pada kasus 1.8.1 pertanggung jawaban awal perusahaan

dengan meminta maaf kepada pihak pelanggan yang sudah

dirugikan oleh karyawan yang lalai dari pihak perusahaan.

Diadakan musyawarah mufakat antara pelanggan yang

merasa dirugikan dengan pihak perusahaan. Kesepakatan

yang terjadi adalah pihak perusahaan harus mengganti

karpet yang tertukar pada mobil lain. Jadi bentuk ganti

ruginya adalah penggantian karpet sesuai dengan hilannya

karpet

1.7.2 Pada kasus 1.8.2 pertanggung jawaban awal perusahaan

dengan meminta maaf kepada pihak pelanggan yang sudah

dirugikan oleh salah satu karyawan yang bekerja di

perusahaan Tidar 21 tersebut. Langkah selanjutnya

diadakan musyawarah mufakat antara kedua belak pihak,

dan kesepakatan yang terjadi adalah pihak perusahaan

harus mendempul body mobil yang penyok dan

Page 83: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

mengecatnya agar kembali seperti semula. Semua proses

dan kerugian diserahkan kepada pihak perusahaan.

B. Pembahasan

Hukum tercipta karena adanya kumpulan manusia yang disebut

masyarakat. Dalam suatu komunitas tertentu, setiap individu dalam

masyarakat mempunyai kepentingan yang berbeda-beda dan semua

manusia berusaha untuk memenuhi semua kepentingannya. Hukum

mempunyai peranan yang besar yaitu sebagai kaidah untuk mengatur

tingkah laku manusia dalam memenuhi kepentingan antara yang satu

dengan yang lainnya.

Perlindungan konsumen merupakan suatu hal yang relatif baru

dalam peraturan perundang-undangan di Indonesia. Praktek monopoli dan

kurang terjaminnya perlindungan konsumen telah meletakkan posisi

konsumen dalam tingkat terendah dalam menghadapi para pelaku usaha.

Undang-undang nomor 5 tahun 1999 tentang Larangan Praktek

Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat memberikan definisi

konsumen sebagai berikut:

Konsumen adalah setiap pemakai atau pengguna barang

dan jasa, baik untuk kepentingan diri sendiri maupun untuk

kepentingan orang lain. Batasan ini mirip dan garis besar

maknanya diambil alih oleh Undang-undang Perlindungan

Konsumen.

Pengertian konsumen dari Undang-undang Perlindungan

Konsumenpada Pasal 1 angka 2 berbunyi:

Page 84: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

konsumen yaitu setiap orang pemakai barang dan/atau jasa

yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri

sendiri, keluarga, orang lain maupun makhluk hidup lain dan

tidak untuk diperdagangkan.

Munir Fuady berpendapat pengertian konsumen, yaitu: 41

Pengguna terakhir dari suatu produk, yaitu setiap pemakai

barang dan jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi

kepentingan sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk

hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.

Philip Kotler pengertian konsumen adalah semua individu dan

rumah tangga yang membeli atau memperoleh barang dan jasa untuk

tujuan tertentu.42

Aziz Nasution pengertian konsumen pada umumnya adalah setiap

orang yang mendapatkan barang dan jasa digunakan untuk tujuan

tertentu.

Shidarta memberikan catatan terhadap unsur-unsur definisi

konsumen sebagai berikut:43

1. Setiap orang

Subjek yang disebut sebagai konsumen berarti setiap orang

yang berstatatus sebagai pemakai barang atau jasa.

2. Pemakai

42 Fuady, Munir, “Pengantar Hukum Bisnis,Menata Bisnis Modern di Era Pasar

Global”, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2002, hlm. 227. 42

Putu Arif Setianto, “Presepsi Pasien”, diakses dari

http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/131483-T%2027478-Persepsi%20pasien-

Tinjauan%20literatur.pdf, Pada tanggal 24 Januari 2015 Pukul 19.00 43 Shidarta, “ Hukum Perlindungan Konsumen Indonesia”, Jakarta: Grasindo, 2006. hlm.

15.

Page 85: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

Semua dengan bunyi Pasal 1 angka 2 Undang-undang

Perlindungan Konsumen, kata “pemakai” menekankan bahwa

konsumen adalah konsumen akhir.

3. Barang atau Jasa

Istilah barang atau jasa sebagai pengganti terminologi tersebut

digunakan kata produk.

4. Yang tersedia dalam masyarakat

Barang atau jasa yang ditawarkan kepada masyarakat harus

tersedia di pasaran. Dalam perdagangan yang semakin

kompleks, syarat itu sudah tidak mutlak lagi dituntut oleh

masyarakat konsumen.

5. Bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, makhluk

hidup lain.

Transaksi konsumen ditujukan untuk kepentingan diri sendiri,

keluarga, orang lain dan makhluk hidup lain. Kepentingan ini

tidak hanya sekedar ditujukan untuk diri sendiri dan keluarga,

tetapi barang atau jasa itu diperuntukan bagi orang lain ( di

luar diri sendiri dan keluarganya), bahkan untuk makhluk

hidup lain seperti hewan dan tumbuhan.

6. Barang atau jasa itu tidak untuk diperdagangkan.

Pengertian konsumen dalam Undang-undang Perlindungan

Konsumen dipertegas, yaitu hanya konsumen akhir. Batasan

Page 86: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

itu sudah biasa dipakai dalam peraturan perlindungan

konsumen di berbagai negeri.

Berdasarkan data sekunder tentang konsumen pada 1.6.1.2

mengenai pelanggan car wash Tidar 21 Auto Care& Variasi apabila

dikaitkan dengan pendapatnya Munir Fuady maka dapat disimpulkan

bahwa setiap orang yang datang untuk mencuci kendaraanya di car wash

Tidar 21 Auto Care& Variasi termasuk sebagai pihak konsumen, dimana

konsumen ini berkedudukan sebagai pengguna jasa yang disediakan oleh

pihakcar wash Tidar 21Auto Care & Variasi di Pemalang.

Undang-undang nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan

Konsumen pada Pasal 1 angka 3 memberi pengertian tentang pelaku usaha

yang berbunyi:

Pelaku usaha adalah setiap orang perseorangan atau badan

usaha, baik yang berbentuk badan hukum maupun bukan badan

hukum yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan

kegiatan dalam wilayah hukum negara Republik Indonesia, baik

sendiri maupun bersama-sama melalui perjanjian

menyelenggarakan kegiatan usaha dalam berbagai bidang

ekonomi

Penjelasan Pasal 1 angka 3 Undang-undang nomor 8 tahun 1999

tentang Perlindungan Konsumen menjelaskan pelaku usaha yang termasuk

dalam pengertian ini adalah perusahaan, korporasi, BUMN, koperasi,

importir, pedagang, distributor dan lain-lain.

Page 87: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

Ketentuan di atas dapat jabarkan ke dalam beberapa syarat,

yaitu:44

1. Bentuk atau wujud dari pelaku usaha:

a. Orang perorangan, yaitu setiap individu yang melakukan

kegiatan usahanya secara seorang diri;

b. Badan usaha, yaitu kumpulan individu yang secara

bersama-sama melakukan kegiatan usaha. Badan usaha

selanjutnya dapat dikelompokkan ke dalam dua katagori

yaitu Badan Hukum dan Bukan Badan Hukum.

2. Badan usaha tersebut harus memenuhi salah satu kriteria ini:

a. Didirikan dan berkedudukan di wilayah hukum Negara RI;

b. Melakukan kegiatan di wilayah hukum Negara RI;

c. Kegiatan usaha tersebut harus di dasarkan pada perjanjian;

d. Di dalam berbagai bidang ekonomi, bukan hanya pada

bidang produksi.

Undang-undang nomor 5 tahun 1999 tentang Larangan Praktek

Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat memberikan definisi pelaku

usaha, yang berbunyi:

Setiap perorangan atau badan usaha baik yang berbentuk

badan hukum maupun bukan badan hukum yang didirikan,

berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam wilayah negara

Republik Indonesia baik berdiri sendiri maupun bersamna-sama

melalui perjanjian menyelenggarakan berbagai kegiatan dalam

bidang ekonomi.

44Sekar Dhatu Indei Hapsari, “Uang Kembalian Dari Pelaku Usaha Yang Tidak Sesuai

Dengan Hak Konsumen Di SPBU Ovis Purwokerto”, Skripsi, Purwokerto: Unsoed, 2013, hlm. 20.

Page 88: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

Az. Nasution memberikan catatan terhadap unsur-unsur definisi

pelaku usaha sebagai berikut:45

1. Pelaku usaha sebagai pencipta atau pembuat barang yang

menjadi sumber terwujudnya barang yang aman dan tidak

merugikan konsumen;

2. Pedagang sebagai pihak yang menyampaikan barang kepada

konsumen;

3. Pengusaha jasa.

Berdasarkan data sekunder pada 1.6.1.1 tentang pelaku usaha

apabila dikaitkan dengan pasal 1 angka 3 Undang-undang Perlindungan

Konsumen dan pendapat Az. Nasution maka dapat disimpulkan bahwa

pihak car wash Tidar 21 Auto Care &Variasi termasuk sebagai pihak

pelaku usaha dimana pihak perusahaan menyelenggarakan usaha

perseorangan dalam bidang ekonomi khususnya bidang jasa cuci mobil.

Perlindungan konsumen menurut Shidarta pada dasarnya adalah

perlindungan terhadap hak-hak konsumen. Pasal 4 Undang-undang

Perlindungan Konsumen mengatur tentang hak-hak konsumen, yaitu:

j. Hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam

mengkonsumsi barang dan atau jasa;

k. Hak untuk memilih barang dan atau jasa serta mendapatkan

barang dan atau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan

kondisi serta jaminan yang dijanjikan;

l. Hak atas informasi yang benar. Jelas, jujur mengenai

kondisi dan jaminan barang dan atau jasa;

m. Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang

dan atau jasa yang digunakan;

45 Az. Nasution, Nasution, “Hukum Perlindungan Konsumen Suatu Pengantar”,

Jakarta:Diadit Media, 2001, hlm. 32.

Page 89: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

n. Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan, dan upaya

penyelesaian sengketa perlindungan konsumen secara

patut;

o. Hak untuk mendapatkan binaan dan pendidikan konsumen;

p. Hak untuk diperlakukan dan dilayani secara benar dan jujur

serta tidak deskriminatif;

q. Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan atau

penggantian apabila barang dan atau jasa yang diterima

tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana

mestinya;

r. Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-

undangan lainnya.

Penelitian ini hanya membahas hak-hak konsumen pada Pasal 4 huruf a

dan h.

Hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam

mengkonsumsi barang dan atau jasa

Kolcaba (1992, dalam Potter & Perry, 2005) dalam blognya Bara

Kuswninata mengungkapkan kenyamanan atau rasa aman sebagai

berikut:46

Suatu keadaan telah terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yaitu

kebutuhan akan ketentraman (suatu kepuasan yang meningkatkan

penampilan sehari-hari). Kelegaan (kebutuhan telah terpenuhi), dan

transenden (keadaan tentang sesuatu yang melebihi masalah).

Kenyamanan dipandang secara holistik yang mencakup empat

aspek:

1. Fisik, berhubungan dengan sensasi tubuh;

2. Sosial, berhubungan dengan hubungan interpesonal, keluarga,

dan sosial;

3. Psikospiritual, berhubungan dengan kewaspadaan internal

dalam diri sendiri yang meliputi harga diri, seksualitas, dan

makna kehidupan;

46http://barakuswinata.blogspot.com/2013/01/kebutuhan-rasa-aman-nyaman.html diakses

tanggal 28 Januari 2015, Pukul 07.00 WIB.

Page 90: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

4. Lingkungan, berhubungan dengan latar belakang pengalaman

eksternal manusia seperti cahaya, bunyi, temperatur, warna,

dan unsur alamiyah lainnya.

Keamanan adalah keadaan bebas dari cidera fisik dan psikologis

atau keadaan aman dan tentram (Potter & Perry, 2005) dalam blognya

Bara Kuswinata serta keselamatan merupakan keadaan orang 1 atau lebih

yang terhindar dari ancaman bahaya atau kecelakaan.

Landasan dari perjanjian melaksanakan sementara jasa-jasa adalah

Pasal 1601 yang menyatakan:

Selain perjanjian-perjanjian untuk melakukan sementara jasa-

jasa, yang diatur oleh ketentuan-ketentuan yang khusus untuk itu

dan oleh syarat-syarat yang diperjanjikan, dan jika itu tidak ada,

oleh kebiasaan, maka adalah dua macam perjanjian dengan mana

pihak yang satu mengikatkan dirinya untuk melakukan pekerjaan

bagi pihak yang lainnya dengan menerima upah, perjanjian

perburuhan dan pemborongan pekerjaan.

Berdasarkan Pasal tersebut diatas dalam rangka menganalisis Pasal

4 huruf a tentang kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam

mengkonsumsi barang dan atau jasa, terlebih dulu perlu menganalisis sah

atau tidaknya perjanjian melakukan jasa-jasa tersebut.

Agar perjanjian sah, perjanjian harus sesuai dengan ketentuan

Pasal 1320 KUHPerdata, berbunyi:

“Untuk sahnya perjanjian diperlukan 4 syarat”, yaitu:

5. Ada persetujuan kehendak antara pihak-pihak yang

membuat perjanjian;

6. Kecapakan pihak-pihak yang membuat perjanjian;

7. Ada suatu hal tertentu;

8. Ada suatu sebab yang halal

Page 91: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

Berikut mengenai penjelasan terhadap syarat-syarat Pasal 1320

KUHPerdata:

5. Kesepakatan

J. Satrio mengungkapkan bahwa:

Suatu syarat yang logis, karena dalam perjanjian setidak-

tidaknya ada dua orang yang saling berhadap-hadapan dan

mempunyai kehendak yang saling mengisi. Orang

dikatakan telah memberikan persetujuannya/sepakatnya

kalau orang memang menghendaki apa yang disepakati.

Dengan demikian, sepakat sebenarnya merupakan

pertemuan antara dua kehendak, dimana kehendak orang

yang satu saling mengisi dengan apa yang dikehendaki

pihak lain.47

Kehendak seseorang baru nyata bagi pihak lain kalau kehendak

tersebut dinyatakan atau diutarakan, jadi perlu ada pernyataan

kehendak. Pernyataan kehendak tersebut merupakan pernyataan

bahwa ia menghendaki timbulnya hubungan hukum.

6. Kecakapan

Untuk mengadakan perjanjian, para pihak harus cakap,

namun dapat saja terjadi bahwa para pihak yang mengadakan

perjanjian adalah tidak cakap menurut hukum. Cakap adalah

mereka yang telah berumur 21 tahun, atau sebelum berumur 21

tahun tetapi telah pernah menikah (Pasal 330 KUHPerdata)

Sementara itu, dalam Pasal 1330 KUHPerdata, ditentukan

bahwa “tidak cakap membuat suatu perjanjian”, yaitu:

a. Orang yang belum dewasa;

b. Mereka yang ditaruh dibawah pengampuan;

47J.Satrio, log.cit., hlm. 128.

Page 92: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

c. Orang-orang perempuan, dalam hal-hal yang ditetapkan

oleh undang-undang, dan pada umumnya semua orang

kepada siapa undang-undang telah melarang membuat

perjanjian-perjanjian tertentu.

Perjanjian tersebut menjadi bukti adanya hubungan atau

transaksi antara konsumen dan produsen sebagai dasar

pemenuhan hak dan kewajiban diantara mereka. Jika syarat 1

dan 2 tidak terpenuhi maka akibatnya adalah perjanjian dapat

dibatalkan.

7. Hal tertentu

Obyek perjanjian adalah prestasi yang menjadi pokok

perjanjian yang bersangkutan, bisa merupakan suatu perilaku

tertentu, memberikan sesuatu, melakukan sesuatu atau tidak

melakukan sesuatu. Syarat bahwa obyek perjanjian (prestasi) itu

harus tertentu atau dapat ditentukan, gunanya adalah untuk

menetapkan hak dan kewajiban yang harus dipenuhi oleh kedua

belah pihak. Sehingga jika timbul perselisihan dalam

pelaksanaan perjanjian dapat dipergunakan sebagai bukti.

Perjanjian tanpa “suatu hal tertentu” adalah batal demi hukum.

J. Satrio menyimpulkan bahwa yang dimaksud dengan suatu

hal tertentu dalam perjanjian adalah syarat sahnya perjanjian

yang ketiga yaitu objek prestasi perjanjian. Isi prestasi tersebut

paling sedikit dapat ditentukan jenisnya. KUHPerdata

menentukan bahwa barang yang dimaksud tidak harus

disebutkan, asalkan dapat dihitung atau ditentukan. Suatu

perjanjian harus memiliki objek tertentu atau suatu hal tertentu,

apa yang diperjanjikan yaitu hak dan kewajiban kedua belah

Page 93: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

pihak. Barang yang dimaksudkan dalam perjanjian paling

sedikit dapat ditentukan jenisnya.48

Pasal 1333 KUHPerdata yang berbunyi:

“Suatu perjanjian harus mempunyai sebagai pokok suatu

berang yang paling sedikit dapat ditentukan jenisnya. Tidaklah

menjadi halangan bahwa jumlah barang tidak tentu, asal saja

jumlah itu terkemudian dapat ditentukan dan dihitung”

Istilah zaak merupakan bahasa Belanda yang artinya benda

tidak hanya berarti barang dalam arti sempit, tetapi dalam arti

luas adalah pokok persoalan, oleh karena itu objek perjanjian

tidak hanya berupa benda, tetapi juga bisa berupa jasa

8. Sebab yang Halal

Suatu hal tertentu merupakan pokok dari perjanjian, atau

merupakan prestasi yang dipenuhi dalam suatu perjanjian.

Disamping itu, pokok dari perjanjian isinya harus halal, sebab isi

perjanjian itulah yang akan dilaksanakan.

Hogeraad berpendapat bahwa sebab yang halal ini sangat

berkaitan dengan Pasal 1337 KUHPerdata yang berbunyi:

“Suatu sebab adalah terlarang, jika sebab itu dilarang oleh

undang-undang atau bila sebab itu bertentangan dengan

kesusilaan atau dengan ketertiban umum.”

Pasal ini memberikan dasar bahwa selain aturan tertulis

juga norma-norma tidak tertulis diakui dalam memberikan dasar

bahwa suatu sebab itu terlarang atau tidak. Kata ketertiban

umum mengacu pada asas-asas pokok fundamental dari tatanan

48 http://download.portalgaruda.org/article.php?article=40635&val=3587 diakses pada

tanggal 30 Januari 2015. Pukul 20.00 WIB, hlm.7

Page 94: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

masyarakat. Perbedaan antara nilai kesusilaan dengan ketertiban

umum, dilihat dari titik tolak penilaiannya. Titik tolak

kesusilaan adalah pada hubungan intern perorangan, sedangkan

pada nilai ketertiban umum yang menjadi titik tolak

penilaiannya adalah elemen kekuasaan.49

Apabila syarat 3 dan 4 tidak terpenuhi maka akibatnya

adalah perjanjian batal demi hukum.

Berdasarkan data sekunder nomor 1.5.1.1 tentang pihak

perusahaan, data nomor 1.5.1.2 tentang pelanggan, data nomor 1.2.7.2

tentang proses cuci mobil, data nomor 1.2.6 tentang kegiatan usaha,

apabila dikaitkan dengan unsur-unsur yang ada dalam Pasal 1320

KUHPerdata dan 1330 KUHPerdata, dapat disimpulkan bahwa unsur

yang pertama dan kedua adalah para pihak yaitu pihak pelanggan dan

pihak perusahaan. Kalau pihak perusahaan tidak ada masalah

mengingat pemilik dan pengelola sudah berumur 30 tahun keatas dan

tidak ada dalam pengampuan sebagaimana disebutkan dalam Pasal

1330 KUHPerdata. Permasalahan muncul manakala pihak pelanggan

yang mencuci mobil umurnya dibawah 21 tahun dan belum menikah

mengakibatkan perjanjian menjadi dapat dibatalkan. Kemudian pada

Pasal 1333 KUHPerdata dan Pasal 1337 KUHPerata jika dikaitkan

dengan unsur yang ketiga dan keempat adalah kegiatan usaha dan

melakukan jasa pencucian mobil. Kegiatan usaha yang dilakukan oleh

49 http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23887/3/Chapter%20II.pdf diakses

pada tanggal 30 Januari 2015. Pukul 21.00 WIB, hlm. 12

Page 95: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

Tidar 21 ini merupakan kegiatan usaha yang menimbulkan sebuah

prestasi bagi pihak perusahaan terhadap pelanggan, bentuk dari

kegiatan usaha berupa pelayanan jasa cuci mobil ini tidak

bertentangan dengan undang-undang, kesusilaan dan ketertiban umum.

Permasalahannya apabila Tidar 21 ini tidak melakukan prestasinya

sebagaimana disebutkan dalam Pasal 1333 KUHPerdata dan

bertentangan dengan Pasal 1337 KUHPerdata mengakibatkan

perjanjian batal demi hukum.

Pasal 1338 KUHPerdata, menentukan bahwa:

“Semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai

undang-undang bagi mereka yang membuatnya. Suatu

perjanjian tidak dapat ditarik kembali selain dengan sepakat

kedua belah pihak, atau karena alasan-alasan yang oleh undang-

undang dinyatakan cukup untuk itu. Suatu perjanjian harus

dilaksanakan dengan iktikad baik.

Setelah perjanjian itu sah sebagaimana telah dinyatakan diatas,

maka berdasarkan Pasal 1338 KUHPerdata ayat 1 akan menjadi undang-

undang bagi para pihak yang sedang mengadakan suatu hubungan

hukum.

Hak konsumen untuk mendapatkan kenyamanan, keamanan, dan

keselamatan dalam mengkonsumsi barang atau jasa, sebagaimana diatur

dalam Pasal 4 sejalan dengan pendapat Shidarta yang menyatakan

sebagai berikut:

Konsumen berhak mendapatkan kenyamanan, keamanan,

keselamatan atas barang dan jasa yang ditawarkan kepadanya.

Produk barang dan jasa itu tidak boleh membahayakan jika

Page 96: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

dikonsumsi sehingga konsumen tidak dirugikan baik secara

jasmani maupun rohani.50

Berdasarkan data sekunder nomor 1.2.4 tentang fasilitas car wash,

data nomor 1.2.7.1 perlengkapan cuci mobil, data nomor 1.2.7.2 tentang

proses cuci mobil, data nomor 1.7 tentang tanggung jawab perusahaan

serta data nomor 1.8 tentang ganti rugi apabila dikaitkan dengan Pasal

1320 KUHPerdata dan Pasal 1338KUHPerdata serta pendapatnya

Shidarta maka dapat di diskripsikan bahwa hak konsumen atas

kenyamanan, keamanan, dan keselamatan sudah diupayakan.

Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan/atau

penggantian, apabila barang dan/atau jasa yang diterima tidak

sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya

Pasal 4 Undang-undang No 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan

Konsumen huruf h tentang hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti

rugi atau penggantian, apabila barang atau jasa yang diterima tidak sesuai

dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya mempunyai

konsekuensi pelaku usaha dibebani kewajiban untuk memberi

kompensasi, ganti rugi atau penggantian apabila barang atau jasa yang

diterima tidak sesuai dengan perjanjian.

Kompensasi, ganti rugi maupun penggantiandigunakan dalam

pencarian kepuasan dalam suatu bidang untuk memperoleh

50 Shidarta, op.cit. hlm. 22.

Page 97: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

keseimbangan dari kekecewaan pelanggan atas bentuk

pertanggungjawaban dari pihak perusahaan.

Bentuk tanggung jawab dari pelaku usaha diatur dalam Pasal 19

Undang-undang Perlindungan Konsumen, sebagai berikut:

6. Pelaku usaha bertanggung jawab memberikan ganti rugi

atas kerusakan, pencemaran, atau kerugian konsumen

akibat mengkonsumsi barang atau jasa yang dihasilkan

atau diperdagangkan;

7. Ganti rugi sebagaimana yang dimaksud ayat (1) dapat

berupa pengambilan uang atau penggantian barang atau

jasa yang sejenis atau setara nilainya, atau perawatan

kesehatan dan pemberian sentuhan yang sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

8. Pemberian ganti rugi dilaksanakan dalam tenggang waktu 7

(tujuh) hari setelah tanggal transaksi;

9. Pemberian ganti rugi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dan (2) tidak menghapuskan kemungkinan adanya

tuntutan pidana berdasarkan pembuktian lebih lanjut

mengenai adanya unsur kesalahan;

10. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat

(2) tidak berlaku apabila pelaku usaha dapat membuktikan

bahwa kesalahan tersebut merupakan kesalahan

konsumen.

Pasal 1243 KUHPerdata mengatur tentang wanprestasi yang

berbunyi:

Penggantian biaya, ganti rugi dan bunga karena tak

dipenuhinya suatu perikatan, barulah mulai diwajibkan apabila

si berutang, setelah dinyatakan lalai memenuhi perikatannya,

tetap melalaikannya atau jika sesuatu yang harus diberikan atau

dibuatnya, hanya dapat diberikan atau dibuat dalam tenggang

waktu yang telah dilampaukannya

Wanprestasi mempunyai hubungan yang sangat erat dengan

somasi yaitu sebuah teguran atau peringatan tertulis yang disampaikan

Page 98: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

kepada orang lain yang telah melanggar kesepakatan dan melakukan

wanprestasi.

Atmaja memberikan pengertian pertanggungjawaban sebagai

suatu kebebasan bertindak untuk melaksanakan tugas yang dibebankan,

tetapi pada akhirnya tidak dapat melepaskan diri dari resultante

kebebasan bertindak, berupa penuntutan untuk melaksanakan secara

layak apa yang diwajibkan kepadanya.51

Fitzsimmons dalam Sedarmayanti (2004) mengemukakan bahwa

kualitas pelayanan merupakan sesuatu yang kompleks, sehingga untuk

menentukan sejauh mana kualitas dari pelayanan tersebut, dapat dilihat

dari dua dimensi:52

1. Pertanggungjawaban, merupakan kesadaran atau keinginan

untuk membantu konsumen dan memberikan pelayanan yang

cepat;

2. Jaminan, merupakan pengetahuan atau wawasan, kesopan

santunan, kepercayaan diri dari pemberi layanan, serta respon

terhadap konsumen.

Ada empat akibat adanya wanprestasi, sebagai berikut:53

1. Perikatan tetap ada;

2. Debitur harus membayar ganti rugi kepada kreditur;

3. Bebas resiko beralih untuk kerugian debitur, jika halangan

itu timbul setelah debitur wanprestasi, kecuali bila ada

kesengajaan atau kesalahan besar dari pihak debitur. Oleh

karena itu, debitur tidak dibenarkan untuk berpegangan pada

keadaan memaksa;

51 http://www.ilhamarisaputra.com// diakses tanggal 26 Januari 2015, Pukul 08.00 WIB 52 Pelayanan Jasa serta Pertanggungjawabannya,

http://juraganmakalah.blogspot.com/2013/06/pelayanan-jasa-pertanggungjawaban.html, Pada

tanggal 22 Januari 2015 Pukul 19.00 WIB 53 http://www.ekasriwahyuningsih.blogspot.com/2013/04/wanprestasi.html diakses

tanggal 27 Januari 2015, pukul 22.00 WIB

Page 99: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

4. Jika perikatan lahir dari perjanjian timbal balik, kreditur

dapat membebaskan diri dari kewajibannya memberikan

kontra prestasi dengan menggunakan Pasal 1266

KUHPerdata.

Akibat-akibat wanprestasi berupa hukuman bagi debitur yang

melakukan wanprestasi, dapat digolongkan menjadi tiga katagori, yaitu:

1. Membayar kerugian yang diderita oleh kreditur (ganti rugi),

ganti rugi meliputi:

a. Biaya adalah segala pengeluaran atau perongkosan yang

nyata-nyata sudah dikeluarkan oleh salah satu pihak;

b. Rugi adalah kerugian karena kerusakan barang-barang

kepunyaan kreditur yang diakibatkan oleh kelalaian

debitur;

c. Bunga adalah kerugian yang berupa kehilangan

keuntungan yang sudah dibayangkan atau dihitung oleh

kreditur.

2. Pembatalan perjanjian atau pemecahan perjanjian. Di dalam

pembatasan tuntutan ganti rugi telah diatur dalam Pasal 1247

dan Pasal 1248 KUHPerdata. Pembatalan perjanjian atau

pemecahan perjanjian bertujuan membawa kedua belah

pihak kembali pada keadaan sebelum perjanjian diadakan;

3. Peralihan resiko adalah kewajiban untuk memikul kerugian

jika terhadi suatu peristiwa di luar kesalahan salah satu

Page 100: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

pihakyang menimpa barang dan menjadi obyek perjanjian

sesuai dengan Pasal 1237 KUHPerdata.

Berdasarkan data sekunder nomor 1.6.1 tentang hak pelanggan

dan 1.6.4 tentang kewajiban pihak Tidar 21 dan data nomor 1.7 tentang

tanggung jawab perusahaan apabila dihubungkan dengan Pasal 7 huruf a,

f dan Pasal 19 ayat 2 Undang-undang Perlindungan Konsumen dan

pendapat Atmaja disimpulkan bahwa perbaikan atas kerusakan yang

dilakukan oleh pihak Tidar 21 Auto Care dan Variasi adalah kewajiban

yang dilaksanakan berdasarkan iktikat baik dari pelaku usaha.

Page 101: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat di tarik

kesimpulan bahwa perlindungan hukum terhadap konsumen jasa car wash

Tidar 21 Auto Care & Variasi khususnya terkait dengan haknya

sebagaimana diatur dalam Pasal 4 huruf a, huruf h Undang-undang No. 8

Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, adalah:

1. Perlindungan hukum terhadap konsumen pengguna jasa car wash di

Tidar 21 Auto Care & Variasi Pemalang berdasarkan Pasal 4 huruf a

yang menyatakan “hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan

dalam mengkonsumsi barang atau jasa” sudah memenuhi hak

konsumen dengan cara menyediakan beberapa fasilitas serta mengatasi

keluhan yang disampaikan oleh pelanggan kepada perusahaan.

2. Perlindungan hukum terhadap konsumen jasa car wash Tidar 21 Auto

Care & Variasi Pemlanag berdasarkan Pasal 4 huruf h yang

menyatakan “hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi, atau

penggantian, apabila barang atau jasa yang diterima tidak sesuai

dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya” sudah terpenuhi,

bagi pelanggan yang dirugikan, pihak perusahaan melaksanakan

tanggung jawab dengan penggantian berupa uang, barang maupun

perbaikan pada mobil yang mengalami kerusakan.

Page 102: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

B. Saran

1. Tidar 21 Auto Care & Variasi seyogyanya meningkatkan upaya yang

lebih konkrit dalam mengupayakan perlindungan kepada konsumen

agar kenyamanan dan kepuasan konsumen meningkat sehingga

perusahaan menjadi semakin maju dan tetap eksis ditengah persaingan

yang semakin berat.

2. Konsumen diharapkan tanggap terhadap keadaan, bilamana ada hal-hal

yang dirasa merugikan mereka harus sadar bahwa mereka punya hak

yang dilindungi oleh undang-undang untuk meminta agar pelaku usaha

bertanggung jawab.

Page 103: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

DAFTAR PUSTAKA

Buku Literatur:

Halim Abdul Barkatullah, 2010. “Hak-Hak Konsumen”, Nusa Media: Bandung.

Harahap Zahirin, 2001. “Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara”, Jakarta:

PT. Raja Grafindo Persada.

Iswanto. 2002. “Pengantar Ilmu Hukum”. Purwokerto: Universitas Jenderal

Soedirman.

Kansil. CST dan S.T. kansil, 1997. “Pengantar Hukum Indonesia cetakan ke 6”

Jakarta: Balai Pustaka.

Mahmud Peter Marzuki. 2008. “Penelitian Hukum”, edisi pertama cetakan ke-4,

Jakarta: Kencana.

Muljadi Kaerini dan Gunawan Widjaja, 2008, “Perikatan Yang Lahir dari

Perjanjian”, Jakarta: Raja Grafindo.

Miru Ahmadi dan Sutarman Yodo. 2011. “Hukum Perlindungan Konsumen”.

Jakarta: Grafindo.

Prodjodikoro Wirjono, 2011 “Azaz-Azaz Hukum Perjanjian”. Bandung: Mandar

Maju.

Satrio. J 2001. “Hukum Perikatan (Perikatan Yang Lahir Dari Perjanjian : Buku

I)”, PT.Citra Aditya Bakti, Bandung.

Shidarta. 2006. “Hukum Perlindungan Konsumen Indonesia”. Jakarta: Grasindo.

Soekanto Soerjono dan Sri Mamudji. 1985. ”Penelitian Hukum Normatif”.

Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Suyadi. 2006. “Hukum Perlindungan Konsumen”. Purwokerto: FH. Unsoed.

Wignjodipuro Surojo, 1974. “Pengantar Ilmu Hukum”, Alumni: Bandung.

Page 104: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/RIZKI NURMAYANTI... · metode analisis data ialah ... cuci mobil dan motor, ... salah satu bentuk

Perundang-Undang:

KUHPerdata

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

Sumber lain:

http://thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00762-MN%20Bab%202.pdf diaksese tanggal 24

September 2014 pukul 20.15 WIB

http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/131483-T%2027478-Persepsi%20pasien-

Tinjauan%20literatur.pdf diakses tangal 24 September 2014 pukul 21.00 WIB

http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/122490-PK%20I%202080.8169-Hubungan%20hukum-

Literatur.pdf diakses tanggal 23 Oktober 2014 pukul 15.09 WIB

http://notarissby.blogspot.com/2008/09/subyek-hukum-dalam-perjanjian.html diakses tanggal 23

Oktober 2014 pukul 16.00 WIB

http://juraganmakalah.blogspot.com/2013/06/jenis-jenis-perjanjian.html diakses tanggal 22

oktober 2014 pukul 22.34 WIB

http://ahmad-rifai-uin.blogspot.com/2013/04/hubungan-hukum.html, pada tanggal 23 November

2013 pukul 20.15

http://yvlyk003.blogspot.com/2014/01/peristiwa-hukum-hubungan-hukum-dan.html, pada tanggal

23 November 2013 pukul 20.15

http://ju raganmakalah.blogspot.com/2013/06/jenis-jenis-perjanjian.html, Pada tanggal 22 oktober

2014 Pukul 22.00

http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/131483-T%2027478-Persepsi%20pasien-

Tinjauan%20literatur.pdf, Pada tanggal 24 September 2014 Pukul 19.00

http://notarissby.blogspot.com/2008/09/subyek-hukum-dalam-perjanjian.html, Pada tanggal 23

Oktober 2014 Pukul 17.00

http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/122490-PK%20I%202080.8169-Hubungan%20hukum-

Literatur.pdf, Pada tanggal 23 Oktober 2014 Pukul 19.15