perlindungan hukum terhadap konsumen air minum...

129
1 PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM MINERAL GALON ISI ULANG TIRTA GOLD DI PURWOKERTO BERDASARKAN PASAL 4 UNDANG-UNDANG PERLINDUNGAN KONSUMEN NOMOR 8 TAHUN 1999 SKRIPSI Oleh: Ades Adiyoso E1A007098 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS HUKUM PURWOKERTO 2012

Upload: others

Post on 14-Oct-2019

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

1

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM MINERAL

GALON ISI ULANG TIRTA GOLD DI PURWOKERTO BERDASARKAN

PASAL 4 UNDANG-UNDANG PERLINDUNGAN KONSUMEN NOMOR 8

TAHUN 1999

SKRIPSI

Oleh:

Ades Adiyoso

E1A007098

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS HUKUM

PURWOKERTO

2012

Page 2: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

2

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM MINERAL

GALON ISI ULANG TIRTA GOLD DI PURWOKERTO BERDASARKAN

PASAL 4 UNDANG-UNDANG PERLINDUNGAN KONSUMEN NOMOR 8

TAHUN 1999

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana

Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Jendral Soedirman Purwokerto

Oleh:

Ades Adiyoso

E1A007098

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS HUKUM

PURWOKERTO

2012

Page 3: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

3

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM MINERAL

GALON ISI ULANG TIRTA GOLD DI PURWOKERTO BERDASARKAN PASAL 4

UNDANG-UNDANG PERLINDUNGAN KONSUMEN NOMOR 8 TAHUN 1999.

Disusun oleh :

Ades Adiyoso

E1A007098

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana

Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto

Diterima dan disahkan :

Pada tanggal Februari 2012

Menyetujui,

Pembimbing I/ Pembimbing II Penguji III

Penguji I Penguji II

Hj. Rochani Urip S, S.H.,M.S. I Ketut K.N, S.H.,M.Hum. Suyadi, S.H.,M.Hum.

NIP. 195206031980032001 NIP. 19610520198703100 NIP.196110101987031001

Mengetahui,

Dekan Fakultas Hukum

Universitas Jenderal Soedirman

Hj. Rochani Urip Salami, S.H.,M.S.

NIP. 195206031980032001

Page 4: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

4

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini menyatakan skripsi yang berjudul “Perlindungan Hukum

Terhadap Konsumen Air Minum Isi Ulang Tirta Gold di Purwokerto Berdasarkan

Undang-undang No 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen”

Adalah benar merupakan hasil karya saya sendiri dan semua sumber serta

informasi yang digunakan telah dinyatakan secara jelas dan dapat diperiksa

kebenarannya

Bila pernyataan ini tidak benar maka saya bersedia menerima sanksi.

Purwokerto, Februari 2012

Ades Adiyoso

NIM. E1A007098

Page 5: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

5

“PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM ISI

ULANG TIRTA GOLD DI PURWOKERTO BERDASARKAN UNDANG-

UNDANG NO 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN”

Oleh : Ades Adiyoso

E1A007098

ABSTRAK

Fenomena Depot isi ulang sudah sering kita jumpai dimana saja, namun

tidak semua Depot isi ulang memenuhi persyaratan yang diatur dalam Peraturan

atau pedoman pelaksanaannya. Untuk menjamin kualitas air minum yang

diproduksi memenuhi standar persyaratan kesehatan dan/atau agar tidak

membahayakan kesehatan konsumen, maka Permenkes

No.492/MENKES/PER/IV/2010 Tentang Persyaratan Kualitas Air Minum

mengatur mengenai pengawasan kualitas air minum yang diselenggarakan secara

terus menerus dan berkesinambungan agar air yang digunakan oleh penduduk dari

penyediaan air minum yang ada, terjamin kualitasnya sesuai dengan persyaratan

kualitas air minum.

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran apakah perlindungan

hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait pasal 4

huruf a dan h Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan

Konsumen telah sesuai dengan kenyataan yang ada dalam kehidupan masyarakat

terutama pengguna air minum mineral galon isi ulang. Penelitian ini

menggunakan metode yuridis normatif, Data yang dikumpulkan meliputi data

sekunder dan data primer. Metode penyajian data dalam penyusunan penulisan ini

disajikan dalam bentuk teks naratifyang disusun secara sistematis. Analisis data

dilakukan secara normatif kualitatif.

Hasil penelitian menyatakan dalam hal ini Persyaratan kualitas air yang

aman diminum meliputi persyaratan bakteriologis, kimiawi dan radioaktif dan

fisik. Faktor fisik dapat berupa benda-benda mati mulai dari yang halus sampai

yang kasar, kondisi alam seperti cuaca, suhu, getaran, benturan dan sejenisnya.

Faktor kimia adalah bahan-bahan organik dan anorganik yang mungkin terlarut

kedalam air minum ataun benda dalam sarana pengolahan, penyimpanan dan

pembagian air minum yang dapat larut kedalam air. Faktor biologis adalah

mikrobiologi seperti jasad renik pathogen seperti bakteri, virus, kapang dan jamur

yang membahayakan kesehatan. Faktor biologi juga dapat berupa manusia yang

menangani air minum dalam seluruh rangkaian proses pengolahan, karena sebagai

sumber pencemar, perilaku yang tidak sehat atau kurangnya perhatian terhadap

keamanan dan keselamatan air minum.

Page 6: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

6

Hal tersebut dimaksudkan agar air yang diproduksi pada DAMIU Tirta Gold

memenuhi persyaratan air minum dan aman untuk dikonsumsi. Kemudian apabila

konsumen dirugikan atas air yang dikonsumsi ataupun pelayanannya, maka

konsumen bisa mendapatkan gantirugi atas barang yang sejenis atau setara

nilainya.

Kata Kunci : DAMIU, Depot Air Minum Isi Ulang.

Page 7: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

7

"CONSUMER PROTECTION LAW OF WATER CONTENT IN TIRTA

GOLD PURWOKERTO BASED ON LAW NO 8 OF 1999 ON CONSUMER

PROTECTION”

By : Ades Adiyoso

E1A007098

ABSTRACT

Phenomenon Depot refills are often encountered anywhere, but not all refill

Depot meets the requirements set out in regulation or its implementation

guidelines. To ensure the quality of drinking water produced meets health

standards requirements and / or in order not to endanger the health of consumers,

the Health Minister No.492/MENKES/PER/IV/2010 About Drinking Water

Quality Requirements governing drinking water quality surveillance is conducted

continuously and continuous so that the water used by residents of the existing

drinking water supply, quality assured in accordance with the requirements of

drinking water quality.

This study aims to provide an overview of legal protection for consumers if

the user gallon mineral water recharge associated article 4 paragraphs a and h of

Act No.. 8 of 1999 on Consumer Protection in accordance with the existing reality

in the lives of the people, especially users of gallons of mineral water refills. This

study uses normative juridical, including data collected secondary data and

primary data. Methods of presenting data in the preparation of this paper is

presented in text form naratif whom arranged systematically. Normative analysis

of qualitative data is done.

The results stated in this Terms of safe drinking water quality requirements

include bacteriological, radioactive and chemical and physical. Physical factors

may include inanimate objects ranging from smooth to rough, natural conditions

such as weather, temperature, vibration, impact and the like. Chemical factors are

organic materials and inorganic materials that may be dissolved into the drinking

water facilities or objects in the processing, storage and distribution of drinking

water can dissolve into the water. Biological factors such as the microbiological

pathogen microorganism such as bacteria, viruses, mold and mildew are

dangerous to health. Biological factors can also be humans who handle the entire

range of drinking water treatment processes, as a source of pollutants, unhealthy

behaviors or lack of attention to security and safety of drinking water.

Page 8: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

8

It is intended that the produced water at Tirta Gold DAMIU meets the

requirements of drinking water and safe for consumption. Then, when consumers

are injured on the water is consumed or services, so consumers can get

compensation for goods similar or equal value.

Keywords: DAMIU, Water Depot Refill.

Page 9: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

9

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr. wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karuniaNya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul : “PERLINDUNGAN

HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM GALON ISI ULANG

TIRTA GOLD DI PURWOKERTO BERDASARKAN PASAL 4 UNDANG-

UNDANG PERLINDUNGAN KONSUMEN NOMOR 8 TAHUN 1999. Skripsi

ini merupakan salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Hukum

pada Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman

Berbagai kesulitan dan hambatan penulis hadapi dalam penyusunan skripsi

ini, namun berkat bimbingan, bantuan materil dan moril serta pengarahan dari

berbagai pihak maka skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik, oleh karena itu

penulis ingin menyampaikan terima kasih yang tulus kepada :

1. Ibu Hj. Rochani Urip Salami, S.H.,M.S. selaku Dekan Fakultas Hukum

sekaligus Dosen Pembimbing 1 skripsi yang telah berkenan meluangkan

waktu, tenaga dan pikiran serta selalu memberikan bimbingan kepada

penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

2. Bapak I Ketut Karmi Nurjaya, S.H.,M.Hum selaku Dosen Pembimbing II

yang telah berkenan meluangkan waktu, tenaga dan pikiran serta selalu

memberikan arahan, bimbingan dan bantuan kepada penulis sehingga

skripsi ini dapat terselesaikan.

3. Bapak Edi Waluyo S.H.,M.H. selaku Ketua Bagian Hukum Keperdataan

Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman.

4. Bapak Drs. Antonius Shidiq Maryono, S.H., M.S. selaku Dosen

Pembimbing Akademik.

5. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen, serta Staf dan Karyawan Fakultas Hukum

Universitas Jenderal Soedirman yang telah memberikan ilmu dan pelajaran

yang bermanfaat kepada penulis

Page 10: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

10

6. Bapak Imam Subagyo, ST,M.Si selaku pegawai Dinas Kesehatan yang

telah memberikan bantuan kepada penulis dalam penelitian dan

pengumpulan data dalam penulisan skripsi ini.

7. Bapak, ibu, kakak dan adik saya atas segala doa dan bantuan baik materil

maupun moril sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

8. Buat kekasih ku Evin Utari yang selalu memberikan support,doa dan

segalanya selama penyusunan penulisan skripsi ini.

9. Seluruh teman-teman saya di Fakultas Hukum Universitas Jenderal

Soedirman Purwokerto.

10. Semua pihak-pihak yang ikut membantu penulis dalam menyusun skripsi

ini, namun tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu dalam prakata ini.

Semoga amal kebaikan dan bantuan yang telah diberikan mendapatkan

balasan dari Allah SWT.

Skripsi ini hanyalah karya manusia biasa yang memiliki banyak

kekurangan, oleh karena itu kritik dan masukan demi kesempurnaan skripsi ini

sangat penulis harapkan

Wassalamu’alaikum wr. wb

Purwokerto,……Februari 2012

Penulis,

Ades Adiyoso

Page 11: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

11

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………...………………………… i

HALAMAN PENGESAHAN….…………………………………………………...…….ii

SURAT PERNYATAAN……………………………………………………………...…iii

ABSTRAK……………………………………………………………………………..…iv

ABSTRACT………………………………………………………………………….…...vi

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………….viii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………..…..x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah…………………………………………………….....1

B. Perumusan Masalah……………………………………………………….....11

C. Tujuan Penelitian………………………………………………………….....11

D. Manfaat Penelitian…...……………………………………………………....11

BAB II TINJAUAN PUSATAKA

A. Dasar-dasar Perlindungan Konsumen………………………………………..13

1. Perlindungan Hukum……………………………………………………13

2. Hubungan Hukum Dalam Perlindungan Konsumen……………………15

3. Pengertian Perlindungan Konsumen, Hukum Konsumen dan Hukum

Perlindungan Konsumen……………………………………..…………27

4. Pengertian Konsumen. ………………………………………………….28

5. Pengertian Pelaku Usaha………………………………………………..29

6. Asas-Asas dan Tujuan Perlindungan Konsumen. ……………………...30

7. Pihak-Pihak dalam Perlindungan Konsumen……………………….......34

8. Hak dan Kewajiban Konsumen................................................................36

B. Air……………………………………………………………………………41

1. Pengertian Air Minum……………………………………………….….41

2. Persyaratan Air Minum………………………………………………....43

C. Depot Air Minum Isi Ulang……………………………………………….....50

BAB III METODE PENELITIAN

A. Metode Pendekatan…………………………………………………………..58

B. Spesifikasi Penelitian…………………………………………………….......58

C. Lokasi Penelitian………………………………………………………..........58

D. Sumber Data………………………………………………………………….58

E. Metode Pengmpulan Data …………………………………………………...59

F. Metode Penyajian Data……………………………………………………....59

G. Metode Analisis Data…………………………………………………….......60

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian………………………………………………………………61

B. Pembahasan…………………………………………………………………102

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan……………………………………………………………………112

Page 12: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

12

B. Saran………………………………………………………………………..113

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………..114

LAMPIRAN-LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

Page 13: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

13

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Setiap orang adalah konsumen, konsumen diibaratkan seorang raja

sehingga pelaku usaha harus memberikan pelayanan yang terbaik bagi para

pelanggan atau konsumennya, tetapi kenyataannya konsumen di Indonesia

sering menjadi korban akibat tindakan pelaku usaha yang tidak

memperhatikan kenyamanan dan keselamatan konsumen. Pelaku usaha dan

konsumen adalah pihak yang saling membutuhkan, pelaku usaha perlu

menjual barang dan jasanya kepada konsumen, konsumen juga memerlukan

barang dan/atau jasa yang dihasilkan oleh pelaku usaha guna memenuhi

kebutuhannya, sehingga kedua belah pihak saling memperoleh

manfaat/keuntungan.

Pertambahan dan perkembangan industri barang dan/atau jasa disatu

pihak membawa dampak positif, antara lain dapat tersedianya

kebutuhan dalam jumlah yang mencukupi, mutunya lebih baik serta

adanya alternatif pilihan bagi konsumen dalam pemenuhan

kebutuhannya. Akan tetapi dilain pihak terdapat dampak negatif yaitu

dampak penggunaan teknologi itu sendiri serta prilaku bisnis yang

timbul karena makin ketatnya persaingan yang mempengaruhi

masyarakat. Pelaku usaha akan mencari keuntungan yang setinggi-

tingginya sehingga sesama pelaku usaha harus bersaing dengan prilaku

bisnisnya sendiri-sendiri yang dapat merugikan konsumen.1

Istilah ”perlindungan konsumen” berkaitan dengan perlindungan

hukum. Oleh karena itu, perlindungan konsumen mengandung aspek

hukum. Adapun materi yang mendapatkan perlindungan itu bukan

sekedar fisik, melainkan terlebih hak-haknya yang bersifat abstrak.

1)

Janus sidabalok, Hukum Perlindungan Konsumen di Indonesia, (Bandung, Aditya

Bakti, 2006), hal 2.

Page 14: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

14

Dengan kata lain, perlindungan konsumen sesungguhnya identik

dengan perlindungan yang diberikan hukum terhadap hak-hak

konsumen.2

Masalah-masalah konsumen yang tidak mendapat perhatian dari pelaku

usaha dan pemerintah pada akhirnya akan menghilangkan kepekaan pelaku

usaha pada masalah konsumen. Ketidakpekaan ini akan menimbulkan

tindakan sewenang-wenang dari pelaku usaha sehingga semakin sulit para

konsumen mendapatkan hak-haknya. Hukum perlindungan konsumen

merupakan sarana perlindungan bagi konsumen karena dapat meningkatkan

posisi tawar konsumen ketika berhubungan dengan pelaku usaha.

Lahirnya Undang-Undang No 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan

Konsumen diharapkan dapat menciptakan kegiatan usaha perdagangan

yang fair, tidak hanya bagi kalangan pengusaha, melainkan secara

langsung untuk kepentingan konsumen selaku pemakai barang dan/atau

jasa yang ditawarkan oleh pelaku usaha.3

The UN Guidelines for Consumer Protection Majelis umum PBB

melalui Resolusi No A/RES/39/248 pada 16 April 1985 tentang

Perlindungan Konsumen, antara lain menggariskan, konsumen sedunia

mempunyai hak-hak dasar meliputi: hak untuk mendapatkan informasi

yang jelas, benar, jujur dan hak mendapatkan jaminan keamanan dan

keselamatan konsumen, konsumen juga mempunyai hak memilih, hak

untuk didengar, mendapatkan ganti rugi dan mendapatkan lingkungan

yang bersih.4

Masalah perlindungan terhadap konsumen sudah sejak lama

diperbincangkan baik di forum Nasional maupun Internasional, tetapi

kenyataanya posisi konsumen masih lemah. Umumnya konsumen belum

2) Shidarta, Hukum Perlindungan Konsumen Indonesia, (Jakarta, PT Gramedia

Widiasarana Indonesia, 2006), hal 19. 3) Gunawan Widjaya dan A.Yani, Hukum Tentang Perlindungan Konsumen, (Jakarta,

Gramedia, 2000), hal 1. 4)

Siahaan N.H.T, Hukum Perlindungan Konsumen dan Tanggung Jawab

Produk,.(Jakarta,Panta Rei, 2005), hal 12.

Page 15: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

15

mengerti tentang apa yang menjadi haknya dijamin dalam peraturan

perundang-undangan.

Berkaitan dengan kedudukan konsumen dalam kegatan perekonomian,

presiden John F. Kennedy pada tahun 1962 menyampaikan pesan

didepan Congres On Protecting The Konsumer Interest tentang

pentingnya kedudukan konsumen di dalam masyarakat, karena dua

pertiga dari jumlah uang yang dipergunakan dalam kehidupan ekonomi

berasal dari konsumen.5

Air minum mineral galon isi ulang menurut SNI (Standar Nasional

Indonesia), definisi air minum dalam kemasan (AMDK) adalah air yang telah

diolah dengan perlakuan khusus dan dikemas dalam botol atau kemasan lain

dan memenuhi persyaratan air minum (Air Minum Isi Ulang), atau dengan

kata lain merupakan salah satu bentuk sediaan air mineral oleh pengusaha air

minum atau depot air minum dengan melakukan pengisian ulang air melalui

sistem reverse osmosis (osmosis terbalik) terhadap galon dan sejenisnya

dengan menggunakan media filter untuk menyaring air agar kualitasnya tetap

terjaga.

Pengusaha air minum atau depot isi ulang sudah banyak kita jumpai di

masyarakat, dimana semakin berkembangnya pengusaha air minum

atau depot isi ulang yang dijadikan sebagai salah satu sumber

penghasilan para pelaku usaha yang dapat dikatakan untuk menambah

pendapatan guna memenuhi kehidupan, namun banyak pelaku usaha

berfikir hanya bertujuan mencari keuntungan (money oriented) tetapi

tidak memperhatikan keamanan dan keselamatan bagi para pengguna

air minum mineral isi ulang yang akan mengkonsumsinya. Dewasa ini

sering dengan terjadinya money oriented pada kehidupan kita, yaitu

banyak berita yang kita lihat di media massa atau diberita lain yang

mana hasil air dari depot air minum isi ulang Reverse Osmosis adalah

kurang layak. Banyak mengandung bakteri, PH rendah, dan amat tidak

layak untuk di konsumsi. Hal tersebut akan sangat merusak kesehatan-

5) Hadi Evianto, Hukum perlindungan konsumen bukanlah sekedar keinginan

melainkan suatu kebutuhan, Hukum dan Pembangunan No 6 Tahun XVI (Desember 1986)

hal.582.

Page 16: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

16

dan kehidupan semua, sehingga kurang begitu memperhatikan

kepentingan konsumen. Hal tersebut diakibatkan karena pelaku usaha

menggunakan bahan-bahan media filter yang kurang baik dan kurang

berkualitas, juga tidak memperhatikan jangka waktu pemakaian dari

umur Media filter tersebut yang misalnya pemakaian Carbon filter,

maupun Bahan lainnya yang sudah Kadaluarsa, serta tidak tepatnya

sasaran pemakaian pada Media filter tersebut, sehingga banyak terjadi

air minum depot Reverse Osmosis yang berbakteri, rasa pahit sebab

menggunakan bahan media pada mesin filter Reverse Osmosis tersebut

yang murah, dan juga kurang menguasainya seseorang penjual mesin

air minum Reverse Osmosis pada dunia kimia dalam air yang harus

diatasi oleh para penjual mesin filter air minum Reverse Osmosis.

Disamping itu juga dari faktor penggunaan alat-alat dari mesin air

isi ulang tersebut, yang antara lain 6 :

1. Pipanisasi dari mesin tersebut yang menggunakan pipa yang

kurang baik dan salah cara perawatannya.

2. Media Treatment yang digunakan, yang dimana mereka hanya

menggunakan Carbon filter saja, dan tidak menggunakan yang

lainnya yang sesuai dengan kondisi masalah airnya, ibarat penyakit,

maka dalam air tidak semuanya sakit batuk jadi kurang bijaksana

jika semua masalah dalam air tersebut yang beraneka ragam diberi

obat batuk.

3. Pendorang air yang digunakan masuk gallon adalah pendorong

pompa yang menggunakan bahan besi yang dapat terjadinya karat

yang dimana akan terkontaminasi dalam air minumnya, padahal

semestinya pompa itu adalah dari jenis bahan yang baik dan tidak

dari bahan yang dapat korosi.

4. Sterillisasi yang digunakan untuk mensterilkan air dengan Ultra

Violet itu adalah sudah benar, tetapi harusnya yang berkwalitas

tinggi dan bukan yang asal-asalan saja yang daya tahannya amat

pendek waktunya.

5. Penjual Mesin Depot air minum RO yang Kurang menguasai pada

bidangnya dan hanya Money Oriented/Semata-mata uang saja yang

ingin didapat, sehingga kurang bisa menjaga kwalitas barang yang

diberikan, atau mungkin malah tidak menguasainya dalam bidang

yang baru ditawarkan pada orang yang mengkonsumsi sehingga

hal itu menghasilkan kerugian pada pihak pembeli mesin serta pada

khalayak masyarakat yang mengkonsumsi air minum tersebut.

6. Spech yang ditawarkan ke konsumen dirubah memakai bahan yang

lebih murah.

7. Pihak pengusaha air minum/depot air minum yang kurang diberikan

training dari penjual mesin depot air minum tersebut, sehingga

6)

Kualitas Depot Air Minum RO yang Kurang Baik http://victoria4water.com/?p=268.

Diakses pada tanggal 12 agustus 2011.

Page 17: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

17

banyak terjadi kesalahan pada pengoperasian mesin depot air

minum tersebut, bagaimana tahap pencucian gallonnya, bagaimana

tahap pengisian gallonnya, dsb.

8. Ketelitian dari pelaksana panjualan air minum pada depot mesin air

minum tersebut yang kadang tergesa-gesa pada kondisi ramai,

sehingga pokok asal air minum tersebut sudah terisi ke gallon ya

sudah beres.

Salah satu diantaranya di Tirta Gold Purwokerto, dimana kita bisa

menjumpai ketidaktepatan sasaran pemakaian pada media filter, yang

mengakibatkan kerugian terhadap konsumen air minum gallon isi ulang.

Kondisi tersebut dapat mengakibatkan kedudukan pelaku usaha dan

konsumen menjadi tidak seimbang, dimana konsumen berada pada

posisi yang lemah karena menjadi obyek aktifitas bisnis pelaku usaha

untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya melalui

berbagai cara, baik melalui kiat promosi, cara penjualan maupun

penerapan perjanjian standard yang merugikan konsumen.7

Hal tersebut diatas sebagai contoh keadaan sekarang, dan hal itu sangat

disayangkan, karena amat berpengaruh pada kesehatan semua orang yang

mengkonsumsi air minum dari depot yang kurang baik tersebut.

Menurut Deputi Bidang Teknologi Informasi Energi, Material, dan

Lingkungan Direktorat Teknologi Lingkungan, air yang layak minum

mempunyai standar persyaratan tertentu, yakni persyaratan fisis,

kimiawi, dan bakteriologis. Jika satu parameter saja tidak memenuhi

syarat maka air tersebut tidak layak diminum. Hal itu erat kaitannya

dengan teknologi yang dipakai oleh si pelaku usaha. Jika teknologi

benar maka yang dihasilkan juga bagus.8

Sisi negatif dan bahaya air minum mineral isi ulang :

1. Dalam mendorong air menggunakan pompa atau keran besi, sehingga

adanya kemungkinan karat dalam air.

7)

Gunawan Widjaja dan Ahmad Yani, Hukum Tentang Perlindungan Konsumen,

(Jakarta, PT.Gramedia Pustaka Utama, 2003), hal 12. 8) Ir. Nusa Idaman Said, M.Eng,.,

Waspada-Gan-Dengan-Air-Galon-Isi-Ulang,

http://www.klikunic.com/2010/09/. Diakses pada tanggal 10 agustus 2011.

Page 18: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

18

2. Kurang bisa menjaga kualitas barang yang diberikan, atau mungkin malah

tidak menguasainya dalam bidang yang baru ditawarkan pada konsumen,

sehingga hal itu menghasilkan kerugian pada pihak yang mengkonsumsi

air tersebut.

3. Tergesa-gesa pada kondisi ramai, sehingga pokok asal air minum tersebut

sudah terisi ke galon yang sudah beres.

4. Tandon penampungan air baku tidak tertutup sehingga nyamuk bisa

bertelur di dalam tampungan baku.

Institute Pertanian Bogor (IPB) serta Badan Pengawasan Obat dan Makanan

(BPOM) Departemen Kesehatan telah mempublikasikan hasil penelitian mereka

terhadap depot-depot air minum isi ulang di beberapa daerah Jabodetabek.

Hasilnya, air minum isi ulang diketahui tercemar bakteri Patogen seperti

Coliform, bahkan ada yang terkontaminasi logam berat Cadmium.

Menurut Marius Widjajarta, ketua Yayasan Pemberdayaan Konsumen

Kesehatan Indonesia (YPKKI), sejatinya bakteri Coliform tidak bisa diremehkan.

Mikrobiologi ini merupakan kelompok besar dari beberapa bakteri penyakit,

seperti Escheria coli dan Enterrobahter aerogenes. Biasanya, bakteri ini berasal

dari kotoran manusia ataupun hewan, dan bila keracunan bakteri ini, pencernaan

seseorang terganggu. Bahkan orang yang dimaksud bisa terkena diare, sehingga

terus-terusan buang air besar, kalau ini terjadi, tubuh akan kekurangan cairan, dan

jelas membahayakan kesehatan. Kasus-kasus yang terjadi di tengah-tengah

masyarakat, secara kasat mata, seperti ;

Page 19: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

19

a. Galon yang diisi ulang kadang ditukar dengan galon yang kurang

baik, seperti galon bocor, rusak dsb;

b. Ketika pencucian tidak maksimal, botol-botol galon kosong yang

dibawa konsumen ke depot tak mustahil pula masih kotor meskipun

botol galonnya yang kosong tadi dicuci dulu lantas digerojoki air

bersih; dan

c. Air masih mengandung bakteri yang tidak telihat oleh mata dan

dapat membahayakan kesehatan konsumen air minum galon isi

ulang.

Dari ketiga hal diatas, tidak menutup kemungkinan bahwa masyarakat

didaerah Purwokerto pun bisa mengalami kasus-kasus serupa terhadap aktivitas

depot-depot galon isi ulang yang kurang memenuhi persyaratan.

Memang, hingga kini belum terdengar adanya kasus-kasus konsumen air

minum galon isi ulang yang kesehatannya terganggu, misal terserang penyakit

diare. Tak heran bila belum ada pengaduan semacam itu, baik ke YPKKI atau

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI). Tapi bukankah mencegah lebih

baik dari pada mengobati setelah bencana tiba?

Apabila dibandingkan, sampai saat ini kasus-kasus seperti diatas memang

belum diadukan oleh pihak konsumen. Bila hal tersebut dilihat dari kacamata

hukum sangatlah memprihatinkan, menurut beberapa pakar hukum kendala

tersebut dikarenakan :

a. Kesadaran hukum masyarakat sangat rendah;

Page 20: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

20

b. Belum terkondisinya masyarakat (konsumen) menjadi masyarakat yang

mempunyai kemampuan menuntut hak-haknya;

c. Proses peradilan yang ruwet dan makan waktu yang lama;

d. Posisi konsumen yang sangat lemah.

Hal tersebut didukung pula dengan suatu fakta bahwa konsumen memiliki

kelemahan yaitu dari segi pendidikan, kemampuan ekonomi atau daya

tawar dan segi organisasi.9

Tiap-tiap Hubungan hukum mempunyai segi : pada satu pihak ia

merupakan hak, dan pada pihak lain ia merupakan kewajiban.10

Hubungan Hukum antara konsumen air minum galon isi ulang dengan

pelaku usaha didasari oleh perjanjian jual beli, pengertian perjanjian menurut

Pasal 1313 KUH Perdata adalah “Suatu persetujuan adalah suatu perbuatan

dengan mana 1 (satu) orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap 1 (satu)

orang lain atau lebih”.

Dalam Sejarah, perlindungan konsumen pernah secara prinsipil menganut

asas the Privity of Contract. Artinya, pelaku usaha hanya dapat dimintakan

pertanggungjawaban hukumnya sepanjang ada hubungan kontraktual

antara dirinya dan konsumen. Oleh karena itu, tidak mengherankan bila

ada pandangan, hukum perlindungan konsumen berkorelasi erat dengan

hukum perikatan, khususnya perikatan perdata.11

Pasal 1457 KUH Perdata menyebutkan pengertian dari jual-beli adalah

“suatu perjanjian dengan mana pihak yang 1 (satu) mengikatkan dirinya untuk

menyerahkan suatu kebendaan, dan pihak lain yang membayar harga yang telah

diperjanjikan”. Maksud kalimat “menyerahkan suatu kebendaan” dalam hal ini

9) Andriya Risdiwiyanto, Konsumerisme Peningkatan Pendidikan dan Pemberdayaan

Konsumen Menyongsong Pemberlakuan UU No 8 Tahun 1999, (Jakarta, Wahana, 2000), hal

50. 10)

Mr L.J. Van Apeldoorn, Pengantar Ilmu Hukum, (Jakarta, Pradnya Paramita, 1976),

hal 53. 11)

Celina Tri Siwi Kristiyanti, Hukum Perlindungan Konsumen, (Jakarta, Sinar Grafika,

Indonesia, 2009), hal 13.

Page 21: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

21

adalah, pelaku usaha menyerahkan barang kepada konsumen yang melakukan

pembayaran dengan harga yang telah diperjanjikan, dan kebendaan yang

dimaksud adalah berupa barang yaitu galon yang telah diisi ulang.

Penyerahan barang oleh penjual kepada pembeli yang telah diperjanjikan

tadi, apabila tidak sesuai dengan yang diinginkan, maka penjual wajib

menanggungnya. Menurut Pasal 1474 KUH Perdata ada 2 (dua) kewajiban utama

penjual, yaitu menyerahkan barangnya dan menanggungnya. Pengertian

“menanggungnya” dijelaskan dalam Pasal 1491 KUH Perdata bahwa

penanggungan yang menjadi kewajiban si penjual terhadap si pembeli, adalah

untuk menjamin 2 (dua) hal, yaitu pertama penguasaan benda yang dijual secara

aman dan tenteram, kedua terhadap adanya cacat-cacat barang tersebut yang

tersembunyi atau yang sedemikian rupa hingga menerbitkan alasan pembatalan

pembeliannya.

Perkataan jual-beli menunjukan dari satu pihak perbuatan dinamakan

“menjual” sedangkan dari pihak lain dinamakan “membeli”. Barang yang menjadi

obyek perjanjian jual-beli, harus cukup tertentu. Setidak-tidaknya dapat

ditentukan ujud dan jumlahnya pada saat ingin diserahkan hak miliknya kepada

pembeli. Dengan demikian adalah sah menurut hukum, bahwa unsur-unsur pokok

perjanjian jual-beli adalah “barang” dan “harga”. Perjanjian jual beli itu sudah

dilahirkan pada saat terjadinya “sepakat” mengenai barang dan harga. Begitu para

pihak sudah setuju dengan barang dan harga yang telah ditentukan, maka lahirlah

perjanjian jual-beli yang sah.

Page 22: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

22

Pernyataan timbal balik antara pelaku usaha yaitu depot air minum isi

ulang dengan konsumen merupakan sumber untuk menetapkan hak dan

kewajiban bertimbal-balik diantara mereka. Berdasarkan pernyataan bertimbal-

balik itu sudah melahirkan sepakat sekaligus melahirkan perjanjian (yang

mengikat seperti undang-undang).

Hubungan hukum yang dibentuk oleh hukum pasti mempunyai 2 sisi yaitu

hak di satu sisi dan kewajiban di sisi lainnya. Dalam pelaksanaannya, hak

memberikan kenikmatan dan kebebasan pada individu dan kewajiban lebih

mengarah pada pembatasan dan beban.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis merasa tertarik untuk membahas

permasalahan mengenai air minum mineral galon isi ulang yang mana dalam

proses pengisian ulang air mineral ke dalam gallon atau kemasan botol membawa

resiko untuk konsumen dan berbagai dampak negatif lainnya. Fokus yang menjadi

obyek dalam penelitian ini adalah mengenai perlindungan hukum bagi konsumen

air minum galon isi ulang yang dirugikan karena air yang dikonsumsinya ternyata

membahayakan kesehatan karena telah terkontaminasi. Mengenai hal tersebut

menjadi penting untuk dilakukan penelitian, mengingat disini konsumen

merupakan pihak yang sangat dirugikan karena hak-haknya sebagai konsumen

terabaikan, misalnya hak untuk mendapatkan keamanan dan kenyamanan ketika

mengkonsumsi air mineral galon isi ulang.

Berdasarkan Undang-Undang No 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan

Konsumen, konsumen mempunyai hak-hak yang secara eksplisit dituangkan

dalam Pasal 4 UUPK. Oleh karena itu, penulis menyusun skripsi dengan judul :

Page 23: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

23

Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Air Minum Mineral Galon Isi Ulang

berdasarkan Pasal 4 Undang-Undang No 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan

Konsumen, dan dari pengamatan penulis masyarakat kurang mengetahui tentang

perlindungan konsumen seperti yang tersebut diatas, selanjutnya diharapkan dari

penelitian ini dapat memberikan kontribusi baik dari segi teoritis ataupun

pragmatis.

B . Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dirumuskan permasalahan

sebagai berikut :

Bagaimanakah perlindungan hukum terhadap konsumen pengguna air

mineral galon isi ulang khususnya terkait dengan Pasal 4 huruf a, dan h

Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan diadakannya penelitian ini adalah ingin mengetahui apakah

perlindungan hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang

terkait pasal 4 huruf a dan h Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang

Perlindungan Konsumen telah sesuai dengan kenyataan yang ada dalam

kehidupan masyarakat terutama pengguna air minum mineral galon isi ulang.

D. Manfaat Penelitian

1. Kegunaan Teoretis

Untuk konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang.

2. Kegunaan Praktis

Page 24: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

24

Untuk memberikan gambaran kepada masyarakat akan hak-haknya selaku

konsumen dalam Hukum Perlindungan Konsumen yang menggunakan dan

mengkonsumsi air minum mineral galon isi ulang.

Page 25: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

25

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Dasar-Dasar Perlindungan Konsumen

1. Perlindungan Hukum

Hukum tercipta karena adanya kumpulan masyarakat dalam suatu

komunitas tertentu, setiap individu dalam masyarakat tersebut mempunyai

kepentingan yang berbeda-beda dan semuanya berusaha untuk memenuhi

kepentingannya. Hukum mempunyai peranan besar yaitu sebagai kaidah

untuk mengatur tingkah laku manusia dalam memenuhi kepentingannya,

dengan adanya hukum diharapkan tidak akan terjadi bentrokan kepentingan

antara individu yang satu dengan yang lain.

Hukum bukan keseluruhan peraturan yang menetapkan bagaimana

orang seharusnya bertindak satu sama lain,melainkan terdiri atas peraturan-

peraturan yang mengatur tingkah laku orang dalam masyarakat.

Hukum melindungi kepentingan manusia supaya semua kepentingan

manusia dapat terlindungi. Hukum dapat terlaksana secara normal namun

hukum juga dapat terjadi karena adanya pelanggaran hukum. Pelanggaran

terhadap hukum harus ditindak dan hukum yang telah dilanggar harus

ditegakkan. Terdapat 3 unsur dalam penegakan hukum yaitu kepastian

hukum, kemanfaatan, dan keadilan.

Masyarakat mengharapkan adanya kepastian hukum di berbagai aspek

kehidupan. Dengan kepastian hukum, masyarakat akan lebih tertib.

Masyarakat pun mengharapkan adanya kemanfaatan dalam pelaksanaan

Page 26: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

26

hukum. Begitupun terhadap keadilan. Masyarakat mengharapkan adanya

keadilan di setiap aspek. Ketiga unsur penegakan hukum tersebut harus

berjalan dengan seimbang supaya penegakan hukum dapat berlangsung

dengan baik.

Hukum mempunyai peranan dalam mengatur dan menjaga ketertiban

masyarakat, yang diantaranya adalah mengatur hubungan antara sesama

warga masyarakat yang satu dengan yang lain. Hubungan tersebut harus

dilakukan menurut norma atau kaidah hukum yang berlaku. Adanya

kaidah hukum itu bertujuan untuk mengusahakan kepentingan-

kepentingan yang terdapat dalam masyarakat sehingga dapat

dihindarkan kekacauan dalam masyarakat.12

Hukum berfungsi sebagai perlindungan kepentingan manusia, agar

kepentingan manusia terlindungi, hukum harus dilaksanakan.

Pelaksanaan hukum dapat berlangsung secara normal, damai, tetapi

hukum juga dapat terjadi karena pelanggaran hukum. Dalam hal ini

hukum yang telah dilanggar harus ditegakan, dalam penegakan hukum

ada 3 unsur yaitu: kepastian hukum, kemanfaatan dan keadilan.

Masyarakat mengharapkan adanya kepastian hukum karena dengan

adanya kepastian hukum masyarakat akan lebih tertib, sebaliknya

masyarakat mengharapkan manfaat dalam pelaksanaan

hukum/penegakan hukum. Hukum adalah untuk manusia, maka

pelaksanaan hukum/penegakan hukum harus memberi manfaat

/kegunaan bagi masyarakat. Unsur yang ketiga adalah keadilan bahwa

dalam pelaksanaan/penegakan hukum keadilan harus diperhatikan.13

Pengertian Perlindungan adalah segala upaya yang ditujukan untuk

memberikan rasa aman bagi siapapun dan perlindungan hukum itu adalah

salah satu upaya agar tujuan hukum dapat tercapai dengan diberikannya rasa

aman bagi seseorang sehingga kepastian hukum dapat tercapai melalui

pembatasan hak dan kewajiban seseorang berdasarkan sekumpulan peraturan

yang mengatur tingkah-laku dalam masyarakat.

12)

Surojo Wignojodipuro, Pengantar Ilmu Hukum ,(Bandung, Alumni, 1974), hal 1. 13)

Iswanto, Pengantar Ilmu Hukum, (Purwokerto, Unsoed, 2004), hal 147.

Page 27: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

27

Berdasarkan pengertian diatas dapat diambil suatu pengertian bahwa

perlindungan hukum adalah segala upaya untuk memberikan rasa aman bagi

seseorang dengan membatasi hak dan kewajiban seseorang dalam masyarakat

berdasarkan sekumpulan peraturan yang mengatur tata tertib bertingkah laku

dalam masyarakat.

Sudikno Mertokusumo memberikan gambaran terhadap pengertian

perlindungan hukum sebagai berikut :

Segala upaya yang dilakukan untuk menjamin adanya kepastian hukum

berdasarkan pada keseluruhan peraturan atau kaidah - kaidah yang ada

dalam suatu kehidupan bersama. Keseluruhan peraturan ini dapat dilihat

baik di Undang-Undang maupun Diratifikasi dan Konvensi

Internasional.14

Perlindungan hukum merupakan salah satu upaya agar tujuan hukum

dapat tercapai, tujuan hukum dimaksud yaitu terpeliharanya keamanan dan

ketertiban sehingga dapat menjamin adanya kepastian hukum, dengan

demikian dapat menghindarkan tindakan kesewenangan pihak-pihak tertentu.

2. Hubungan Hukum dalam Perlindungan Konsumen

Sebagaimana kita ketahui bahwa tantangan bangsa Indonesia dalam

pembangunan jangka panjang kedua adalah meningkatkan kesejahteraan

masyarakat untuk mewujudkan masyarakat yang adil, makmur dan mandiri.

Pembangunan Nasional sebagaimana diisyaratkan dalam GBHN 1998

adalah pembangunan manusia yang seutuhnya, dimana seluruh rakyat Indonesia

berhak memperoleh kesejahteraan dan keadilan. Untuk mencapai tujuan tersebut

kita dihadapkan pada kemajuan kegiatan ekonomi perdagangan yang semakin

14)

Sudikno Mertokusumo, Mengenal Hukum Suatu Pengantar, (Yogyakarta, Liberty,

2003), hal 20.

Page 28: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

28

terbuka. Saat ini Indonesia dihadapkan pada berbagai tantangan sebagai akibat

keterbukaan tersebut, dan untuk itu dituntut untuk memiliki daya saing yang kuat.

Perlindungan konsumen pada hakikatnya berbicara mengenai upaya yang

dilakukan untuk melindungi hak-hak konsumen dari tindakan pelaku usaha yang

kerap merugikan konsumen. Kata “ konsumen ” pertama kali masuk dalam

substansi GBHN pada tahun 1983. Pembangunan pada umumnya dan pada

khususnya menurut GBHN harus menguntungkan konsumen. Lima tahun kedepan

kata-kata itu dirasakan tetap relevan untuk dimuat kembali sehingga dalam GBHN

1988 dinyatakan bahwa pembangunan ekonomi harus menjamin kepentingan

konsumen. Selanjutnya di tahun 1993 kembali dinyatakan bahwa pembangunan

ekonomi itu harus melindungi kepentingan konsumen.

Sebagaimana diketahui, dari keterbukaan itu akan memberikan begitu

banyak tantangan bagi sebagai konsumen, produsen/pengusaha ataupun

sebagai pemerintah. Salah satu aspeknya adalah bahwa akan semakin

meningkat permasalahan perlindungan konsumen.15

Konsumen menjadi subyek aktifitas bisnis untuk meraup keuntungan yang

sebesar-besarnya oleh pelaku usaha. Melalui kiat-kiat tertentu pelaku

usaha melakukan promosi, cara penjualan serta cara penerapan perjanjian

standar yang merugikan konsumen. Sehubungan dengan hal-hal diatas,

gunawan Wijaya dalam buku Hukum Tentang Perlindungan Konsume,

menyebutkan sebagai berikut : ”Salah satu faktor yang menjadi kelemahan

konsumen adalah tingkat kesadaran akan haknya masih sangat rendah”.16

Sejumlah peraturan yang tidak pernah disebut-sebut sebagai prioritas,

dalam kenyataannya justru banyak yang didahulukan pengesahannya daripada

UUPK. Hal ini memperkuat dugaan yang beredar selama ini, pemerintah biasanya

mendahulukan peraturan-peraturan yang menguntungkan pihaknya. Terlepas dari

15) Erman Raja Guguk, dkk, Perlindungan Konsumen, (Bandung , Mandar Maju, 2000), hal 6. 16)

Gunawan Wijaya dan Ahmad Yani, Hukum Tentang Perlindungan Konsumen Indonesia,

(Jakarta, PT.Gramedia Pustaka Utama,, Tahun 2000), hal 12.

Page 29: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

29

kekurangan yang ada, prinsip-prinsip pengaturan perlindungan konsumen di

Indonesia bukan berarti tidak ada sama sekali sebelum UUPK. Untuk itu ada tiga

bidang hukum yang memberikan perlindungan secara umum bagi konsumen yaitu

bidang hukum perdata,pidana dan administrasi.

Hak dan kewajiban yang satu dengan yang lain tidak boleh saling

merugikan. Hak dan kewajiban terjelma dalam tindakan perorangan atau

kelompok. Salah satu tindakan tersebut adalah tindakan antara pelaku

usaha dengan konsumen dalam melakukan hubungan hukum. Demi

kelancaran hubungan hukum tersebut perlu diterapkan ketentuan-ketentuan

yang berlaku agar hukum tersebut dapat berjalan dengan tertib, lancar, dan

teratur serta mempunyai kepastian hukum, karena hubungan hukum antara

pelaku usaha dengan konsumen yang sering terjadi hanya sebatas

kesepakatan lisan mengenai harga barang dan atau jasa tanpa diikuti dan

ditindaklanjuti dengan suatu bentuk perjanjian tertulis yang ditandatangani

oleh para pihak. Alasan pokok terjadinya hubungan hukum perjanjian

antara konsumen dan pelaku usaha yaitu kebutuhan akan barang dan atau

jasa tertentu. Pelaksanaannya senantiasa harus menjaga mutu suatu produk

agar konsumen dapat menikmati penggunaan, pemanfaatan, dan

pemakaian barang dan atau jasa tersebut secara layak.17

Hubungan antara pelaku usaha dengan konsumen dapat terjadi secara

langsung maupun tidak langsung. Hubungan langsung terjadi apabila

antara pelaku usaha dengan konsumen langsung terikat karena perjanjian

yang mereka buat atau karena ketentuan undang-undang. Kalau hubung

an itu terjadi dengan perantaraan pihak lain, maka terjadi hubungan tidak

langsung. Hubungan antara pelaku usaha dengan konsumen pada dasarnya

berlangsung terus menerus dan berkesinambungan. Hubungan ini terjadi

karena keduanya saling membutuhkan dan bahkan saling interdependensi.

Hubungan pelaku usaha dengan konsumen merupakan hubungan hukum

yang melahirkan hak dan kewajiban.18

Dalam Sejarah, perlindungan konsumen pernah secara prinsipil menganut

asas the Privity of Contract. Artinya, pelaku usaha hanya dapat dimintakan

pertanggungjawaban hukumnya sepanjang ada hubungan kontraktual

antara dirinya dan konsumen. Oleh karena itu, tidak mengherankan bila

17)

Subandi, Hak Dan Kewajiban Pelaku Usaha Terhadap Konsumen Domestik

Dihubungkan Dengan Pasal 6 dan Pasal 7 Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 Tentang

Perlindungan Konsumen, (Mei 2010), hal 1. 18)

Lihat Yustisia Edisi Nomor 68 Mei - Agustus 2006 Perlindungan Hukum Terhadap

Konsumen, hal 7.

Page 30: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

30

ada pandangan, hukum perlindungan konsumen berkorelasi erat dengan

hukum perikatan, khususnya perikatan perdata.19

Prinsip The Privity of Contract menyatakan bahwa, pelaku usaha

mempunyai kewajiban untuk melindungi konsumen, tetapi hal itu harus dapat jika

diantara mereka telah terjalin suatu hubungan kontraktual. Pelaku usaha tidak

dapat disalahkan atas hal-hal yang terjadi diluar apa yang diperjanjikan, artinya

konsumen bisa menggugat berdasarkan wanprestasi (contractual liability). Di

tengah minimnya peraturan perundang-undangan di bidang konsumen, sangat

sulit menggugat dengan dasar perbuatan melawan hukum (tortious liability).

Perlindungan konsumen merupakan masalah kepentingan manusia, oleh

karenanya menjadi harapan bagi semua bangsa di dunia untuk dapat

mawujudkannya. Mewujudkan perlindungan konsumen adalah mewujudkan

hubungan berbagai dimensi yang satu sama lain mempunyai keterkaitan dan

saling ketergantungan antara konsumen, pengusaha dan pemerintah.

Kendati hukum perlindungan konsumen dalam banyak aspek berkorelasi

erat dengan hukum perikatan perdata, tidak berarti hukum perlindungan

konsumen semata-mata ada dalam wilayah hukum perdata.

Perlindungan di bidang keperdataan diadakan bertitik tolak dari adanya

tarik menarik kepentingan antar sesama anggota masyarakat. Ketika seseorang

merasa dirugikan oleh warga masyarakat lain, tentu ia menggugat pihak lain itu

agar bertanggung-jawab secara hukum atas perbuatannya. Di antara mereka

mungkin saja sudah terdapat hubungan hukum berupa perjanjian hukum

19)

Celina Tri Siwi Kristiyanti, Hukum Perlindungan Konsumen, (Jakarta, Sinar Grafika

Indonesia, 2009), hal 13.

Page 31: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

31

keperdataan tetapi dapat pula sebaliknya sama sekali tidak ada hubungan hukum

demikian. Bagaimanapun itu, tetap saja suatu perikatan dapat muncul dari

perjanjian atau karena undang-undang.

Secara yuridis sering dinyatakan, antara pelaku usaha dan konsumen

sering dikatakan berkedudukan sama, tetapi faktanya konsumen merupakan pihak

yang selalu di dikte menurut kemauan si pelaku usaha. Fenomena kontrak-kontrak

standard yang banyak beredar di masyarakat merupakan petunjuk yang jelas

betapa tidak berdayanya konsumen menghadapi dominasi pelaku usaha. Dalam

kontrak yang demikian si pelaku usaha dapat dengan sepihak menghilangkan

kewajiban-kewajiban yang seharusnya dipikulnya.

Seseorang yang bertindak sebagai konsumen mempunyai hubungan

hukum berupa perjanjian dengan pihak lain, ketika pihak lain itu melanggar

perjanjian yang disepakati bersama, maka konsumen berhak menggugat lawannya

berdasarkan dalih melakukan wanprestasi (cedera janji). Apabila sebelumnya

tidak ada perjanjian, konsumen tetap saja memiliki hak untuk menuntut secara

perdata, yakni melalui ketentuan perbuatan melawan hukum. Mengingat konsepsi

perbuatan melawan hukum, seseorang diberi kesempatan untuk menggugat

sepanjang terpenuhi tiga unsur, yaitu ada kesalahan (yang dilakukan pihak lain

atau tergugat), ada kerugian (yang diderita si penggugat), dan ada hubungan

kausalitas antara kesalahan dan kerugian itu.

Transaksi antara konsumen dengan pelaku usaha cenderung bersifat tidak

balance. Konsumen terpaksa menandatangani perjanjian yang sebelumnya

telah disiapkan oleh pelaku usaha.

Page 32: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

32

Tahapan transaksi antara konsumen dan pelaku usaha,

1. Pratransaksi.

Adalah tahapan yang terjadi sebelum konsumen memutuskan untuk

membeli dan memakai produk yang ditawarkan oleh pelaku usaha.

Pada tahap ini pelaku usaha melakukan penawaran (offer) kepada

konsumen. Penawaran ini dapat dilakukan secara langsung kepada

konsumen.

2. Transaksi yang sesungguhnya.

Bila calon konsumen menerima penawaran, maka terjadilah transaksi

atau dalam bahasa hukum terjadi perjanjian.

Pada tahap ini para pihak menyepakati apa yang menjadi hak dan

kewajiban masing-masing pihak. Kesepakatan ini kemudian dapat di

tuangkan kedalam suatu perjanjian tertulis

3. Purnatransaksi.

Tahap ini merupakan realisasi dari tahap transaksi, pada tahap ini para

pihak harus melaksanakan semua kewajiban yang telah disepakati

sebelumnya. Menurut bahasa hukum kewajiban yang harus dipenuhi

adalah prestasi dan pihak yang tidak memenuhi kewajibannya

dianggap melakukan wanprestasi.

Sebagaimana dipaparkan diatas, maka dapat digambarkan bahwa

hubungan hukum antara konsumen air minum galon isi ulang dengan Tirta Gold

sebagai pelaku usaha didasari oleh suatu perjanjian jual beli. Perjanjian menurut

Pasal 1313 KUH Perdata adalah “Suatu persetujuan adalah suatu perbuatan

Page 33: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

33

dengan mana 1 (satu) orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap 1 (satu)

orang lain atau lebih”.

Syarat terjadinya perjanjian menurut Pasal 1320 KUH Perdata adalah:

a. Kesepakatan mereka yang mengikatkan dirinya.

b. Kecakapan untuk membuat perikatan.

c. Ada suatu hal tertentu.

d. Kausa yang halal.

Suatu kesepakatan menjadi tidak ada sah apabila diberikan karena

kekhilafan, paksaan, atau penipuan. Selanjutnya untuk mengikatkan diri

secara sah menurut hukum ia harus cakap untuk berbuat menurut hukum,

dan oleh karenanya maka ia bertanggung jawab atas apa yang dilakukan.

Akibatnya apabila syaratsyarat atau salah satu syarat sebagaimana

disebutkan di dalam Pasal 1320 KUH Perdata tersebut tidak dipenuhi,

maka berakibat batalnya perikatan yang ada atau bahkan mengakibatkan

tuntutan penggantian kerugian bagi pihak yang tidak memenuhi

persyaratan tersebut.20

Pasal 1457 KUH Perdata menyebutkan pengertian dari jual-beli adalah

“suatu perjanjian dengan mana pihak yang 1 (satu) mengikatkan dirinya untuk

menyerahkan suatu kebendaan, dan pihak lain yang membayar harga yang telah

diperjanjikan”. Maksud kalimat “menyerahkan suatu kebendaan” dalam hal ini

adalah, pelaku usaha menyerahkan barang kepada konsumen yang melakukan

pembayaran dengan harga yang telah diperjanjikan, dan kebendaan yang

dimaksud adalah berupa barang yaitu galon yang telah diisi ulang.

Perkataan jual-beli menunjukan dari satu pihak perbuatan dinamakan

“menjual” sedangkan dari pihak lain dinamakan “membeli”. Barang yang menjadi

obyek perjanjian jual-beli, harus cukup tertentu. Setidak-tidaknya dapat

20)

Subekti, Hukum Perjanjian, ( Jakarta, Pradnya Paramita, 1992), hal 35.

Page 34: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

34

ditentukan ujud dan jumlahnya pada saat ingin diserahkan hak miliknya kepada

pembeli. Dengan demikian adalah sah menurut hukum, bahwa unsur-unsur pokok

perjanjian jual-beli adalah “barang” dan “harga”. Perjanjian jual beli itu sudah

dilahirkan pada saat terjadinya “sepakat” mengenai barang dan harga. Begitu para

pihak sudah setuju dengan barang dan harga yang telah ditentukan, maka lahirlah

perjanjian jual-beli yang sah.

Penyerahan barang oleh penjual kepada pembeli yang telah diperjanjikan

tadi, apabila tidak sesuai dengan yang diinginkan, maka penjual wajib

menanggungnya. Menurut Pasal 1474 KUH Perdata ada 2 (dua) kewajiban utama

penjual, yaitu menyerahkan barangnya dan menanggungnya. Pengertian

“menanggungnya” dijelaskan dalam Pasal 1491 KUH Perdata bahwa

penanggungan yang menjadi kewajiban si penjual terhadap si pembeli, adalah

untuk menjamin 2 (dua) hal, yaitu pertama penguasaan benda yang dijual secara

aman dan tenteram, kedua terhadap adanya cacat-cacat barang tersebut yang

tersembunyi atau yang sedemikian rupa hingga menerbitkan alasan pembatalan

pembeliannya.

Pernyataan timbal balik antara pelaku usaha yaitu depot air minum isi

ulang dengan konsumen merupakan sumber untuk menetapkan hak dan kewajiban

bertimbal-balik diantara mereka. Berdasarkan pernyataan bertimbal-balik itu

sudah melahirkan sepakat sekaligus melahirkan perjanjian (yang mengikat seperti

undang-undang).

Adapun dalam hal penyerahan (levering) itu berlaku ketentuan-ketentuan

sebagai berikut :

Page 35: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

35

“Biaya penyerahan” dipikul oleh si penjual, sedangkan “biaya

pengambilan” dipikul oleh si pembeli, jika telah tidak diperjanjikan

sebaliknya (Pasal 1476 KUH Perdata).

Pengertian biaya penyerahan adalah segala biaya yang diperlukan untuk

membuat barangnya siap untuk diangkut kerumah si pembeli, jadi misalnya

ongkos pengepakan atau pengisian air minum isi ulang kedalam galon, sedangkan

biaya pengambilan merupakan biaya yang harus dikeluarkan untuk mengangkut

kerumah barang si pembeli air minum isi ulang.

Kewajiban utama si pembeli ialah membayar harga pembelian pada waktu

dan ditempat sebagaimana ditetapkan menurut perjanjian. Harga tersebut harus

berupa sejumlah uang dan harga itu harus ditetapkan oleh kedua belah pihak. Jika

si pembeli tidak membayar harga pembelian, maka dianggap merupakan suatu

wanprestasi yang memberikan alasan kepada si penjual untuk menuntut ganti rugi

dan pembatalan pembelian menurut ketentuan-ketentuan Pasal 1266 dan 1267

KUH Perdata.

Persetujuan jual-beli sebagai perjanjian yang dibuat antara konsumen air

minum isi ulang dengan pelaku usaha depot air minum isi ulang meletakan hak

dan kewajiban pada kedua belah pihak dan berlaku mengikat bagi masing-masing

pihak. Dalam hubungan hukum antara pelaku usaha dengan konsumen tadi timbul

kepentingan-kepentingan diantara kedua belah pihak yaitu kepentingan konsumen

dan kepentingan pelaku usaha. Kepentingan itu berhubungan dengan hak-hak

yang ada dalam hubungan tersebut, baik hak konsumen maupun hak pelaku usaha.

Page 36: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

36

Hak konsumen merupakan kewajiban produsen, dan kewajiban produsen

merupakan hak konsumen.

Secara normatif pelaku usaha bertanggung jawab memberikan ganti rugi

atas kerusakan, pencemaran dan atau kerugian konsumen akibat mengkonsumsi

barang dan atau jasa yang dihasilkan atau diperdagangkan. Ganti rugi tersebut

dapat berupa pengembalian uang atau penggantian barang dan atau jasa yang

sejenis atau setara nilainya, atau perawatan kesehatan dan atau pemberian

santunan yang sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku ( Pasal

19 ayat 1, 2 UUPK ). Ketentuan ini merupakan upaya untuk memberikan

perlindungan kepada konsumen. Dengan demikian dapat ditegaskan apabila

konsumen menderita kerugian sebagai akibat mengkonsumsi barang dan atau jasa

yang dihasilkan oleh pelaku usaha, berhak untuk menuntut tanggung jawab secara

perdata kepada pelaku usaha atas kerugian yang timbul tersebut.

Dengan demikian, secara normatif telah ada ketentuan yang mengatur

tanggung jawab pelaku usaha, sebagai upaya melindungi pihak konsumen.

Secara teoritik, di dalam Undang-Undang Perlindungan Konsumen

( UUPK ) diatur beberapa macam tanggung jawab ( liability) sebagai

berikut21:

1. Contractual Liability.

Dalam hal terdapat hubungan perjanjian (privity of contract) antara pelaku

usaha (barang atau jasa) dengan konsumen, maka tanggung jawab pelaku

usaha didasarkan pada Contractual Liability (Pertanggungjawaban

Kontraktual), yaitu tanggung jawab perdata atas dasar perjanjian/kontrak

dari pelaku usaha, atas kerugian yang dialami konsumen akibat

mengkonsumsi barang yang dihasilkannya atau memanfaatkan jasa yang

diberikannya.

2. Product Liability.

Dalam hal tidak terdapat hubungan perjanjian (no privity of contract)

21) Johannes Gunawan, Tanggungjawab Pelaku Usaha Menurut Undang-Undang

Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen, Jurnal Hukum Bisnis. Volume 8

Tahun 1999 ( Jakarta, Yayasan Pengembangan Hukum Bisnis, 1999), hal 45-46.

Page 37: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

37

antara pelaku usaha dengan konsumen, maka tanggung jawab pelaku usaha

didasarkan pada Product Liability (Pertanggungjawaban Produk), yaitu

tanggung jawab perdata secara langsung (Strict Liability ) dari pelaku

usaha atas kerugian yang dialami konsumen akibat mengkonsumsi barang

yang dihasilkannya.

Ada aspek-aspek hukum perlindungan konsumen yang berada dalam

bidang hukum publik, terutama hukum pidana dan hukum administrasi Negara.

Jadi, tepatnya hukum perlindungan konsumen ada di wilayah hukum privat

(perdata) dan di wilayah hukum publik.

Perlindungan Konsumen secara garis besar dapat ditempuh dua model

kebijakan. Pertama, kebijakan yang bersifat komplementer, yaitu kebijakan yang

mewajibkan pelaku usaha memberikan informasi yang memadai kepada

konsumen (hak atas informasi). Kedua, kebijakan kompensatoris, yaitu kebijakan

yang berisikan perlindungan terhadap kepentingan ekonomi konsumen (hak atas

keselamatan dan keamanan). Berbagai kasus, konsumen tidak cukup dilindungi

hanya berdasarkan kebijakan komplementer tetapi juga harus ditindaklanjuti

dengan kebijakan kompensatoris.

Informasi-informasi tersebut meliputi tentang ketersediaan barang atau

jasa yang dibutuhkan masyarakat konsumen, tentang kualitas produk,

keamanannya, harganya, tentang berbagai persyaratan dan/atau cara

memperolehnya, tentang jaminan dan garansi produk, persediaan suku cadang,

tersedianya pelayanan jasa purna-jual, dan lain-lain yang berkaitan dengan itu.

Bagi konsumen, informasi tentang barang dan/atau jasa merupakan

kebutuhan pokok sebelum ia menggunakan dananya (gaji, upah, honor

atau apapun nama lainnya) untuk mengadakan transaksi konsumen tentang

barang atau jasa tersebut. Dengan transaksi, konsumen dimaksudkan

diadakannya hubungan hukum (jual-beli, beli-sewa, sewa-menyewa,

Page 38: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

38

pinjam-meminjam dan sebagainya) tentang produk konsumen dengan

pelaku usaha itu.22

Secara pidana, tuntutannya tidak lagi semata-mata karena pihak lain

melanggar perjanjian. Filosofi dari penuntutan secara pidana lebih luas daripada

itu yaitu untuk melindungi masyarakat dari tindak pidana tertentu. Perlindungan

demikian diberikan oleh Negara kepada warga masyarakatnya. Untuk itu

penuntutan secara pidana tidak dibebankan kepada perorangan tetapi kepada suatu

instansi pemerintah, tepatnya kejaksaan. Aparat kejaksaan berkedudukan sebagai

penuntut umum yang berarti ia mewakili Negara dan masyarakat luas melindungi

hak-hak warga Negara dan warga masyarakat yang dirampas oleh pihak lain.

Perlindungan Konsumen dalam lapangan Hukum Adminsitrasi Negara,

perlindungan yang diberikan biasanya lebih bersifat tidak langsung, preventif dan

proaktif. Pemerintah biasanya mengeluarkan berbagai ketentuan normatif yang

membebani pelaku usaha dengan kewajiban tertentu. Sebagai contoh, hasil

produksi harus memenuhi standar kualitas yang ditetapkan, limbah (polutan)nya

harus di bawah ambang batas, harga jual dikendalikan oleh pemerintah dengan

melakukan operasi pasar. Semua itu, kebijakan yang bersifat administrative.

Walaupun sasaran langsungnya kepada pelaku usaha, dampak positif dari

kebijakan itu sebenarnya ditujukan kepada konsumen sebagai warga masyarakat

terbesar.

Hubungan hukum yang dibentuk oleh hukum pasti mempunyai 2 sisi yaitu

hak di satu sisi dan kewajiban di sisi lainnya. Dalam pelaksanaannya, hak

22)

Celina Tri Siwi Kristiyanti, Hukum Perlindungan Konsumen, (Jakarta, Sinar Grafika

Indonesia, 2009), hal 70.

Page 39: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

39

memberikan kenikmatan dan kebebasan pada individu dan kewajiban lebih

mengarah pada pembatasan dan beban.

3. Pengertian Perlindungan Konsumen, Hukum Konsumen dan Hukum

Perlindungan Konsumen

Hukum perlindungan konsumen merupakan bagian dari hukum

konsumen yang memuat asas-asas atau kaidah-kaidah yang bersifat

mengatur, dan juga mengandung sifat melindungi konsumen 23

AZ Nasution Mendefinisikan Hukum Konsumen Sebagai berikut:

Keseluruhan asas-asas dan kaidah-kaidah hukum yang mengatur

hubungan hukum dan masalah antara berbagai pihak satu sama lain

berkaitan dengan barang dan / atau jasa konsumen didalam pergaulan

hidup.

Hukum konsumen yaitu keseluruhan asas-asas dan kaidah-kaidah yang

mengatur hubungan dan masalah penyediaan dan penggunaan produk

barang dan atau jasa antara penyedia dan penggunanya dalam

kehidupan bermasyarakat.24

Hukum konsumen memiliki skala yang lebih luas meliputi berbagai

aspek hukum yang didalamnya terdapat kepentingan pihak konsumen, ini

adalah aspek perlindungannya, misalnya bagaimana cara mempertahankan

hak-hak konsumen terhadap gangguan pihak lain.

Hukum perlindungan konsumen merupakan bagian dari hukum

konsumen yang lebih luas. Hukum perlindungan konsumen yang memuat

asas-asas atau kaidah-kaidah bersifat mengatur dan juga mengandung sifat

yang melindungi kepentingan konsumen.

23)

Shidartha, Hukum Perlindungan Konsumen Indonesia, (Jakarta, Grasindo, 2004), hal 11.

24) Suyadi, Dasar-Dasar Hukum Perlindungan Konsumen, (Purwokerto, Unsoed, 2007), hal 5.

Page 40: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

40

Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang

Perlindungan Konsumen disebutkan bahwa perlindungan konsumen adalah

segala upaya yang menjamin adanya kepastian hukum diharapkan sebagai

sebagai benteng untuk meniadakan tindakan sewenang-wenang pelaku usaha

yang merugikan konsumen.

4. Pengertian Konsumen

Istilah konsumen berasal dari alih bahasa dari kata consumer (Inggris-

Amerika), atau consume/konsumet ( Belanda). Pengertian consumer atau

consument itu bergantung dalam posisi mana ia berada.25

Kata konsument (Belanda) oleh para ahli hukum telah disepakati

sebagai pemakai terakhir dari benda dan jasa (uitenindelijk gebruiker

van gordern en diesten) yang diserahkan kepada mereka oleh

pengusaha (ondernemer).26

Berdasarkan Undang-Undang No 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan

Konsumen, konsumen diartikan sebagai setiap orang pemakai barang dan

/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri,

keluarga orang lain maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk

diperdagangkan.

Penjelasan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan

Konsumen bahwa pengertian konsumen adalah konsumen akhir.

Konsumen adalah pengguna terkahir (end user) dari suatu produk yaitu

setiap pemakai barang dan jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik

bagi kepentingan sendiri, keluarga, orang lain maupun makhluk hidup

lain dan tidak untuk diperdagangkan.27

25) AZ .Nasution, Hukum Perlindungan Konsumen Suatu Pengantar, (Jakarta, Diadit

Media, 2006), hal 21. 26)

Prasetyo Hadi Purwandoko, Penegakan Hukum Perlindungan Konsumen , (Solo,

UNS, 1997), hal 4. 27) Munir Fuady,Pengantar Hukum Bisnis Menata Bisnis Modern di Era Pasar Global,

(Bandung, Citra Aditya Bakti, 2002), hal 227.

Page 41: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

41

Ahmadi Miru dan Sutarman Yodo berpendapat, apabila badan hukum,

keluarga dan orang lain diberi hak untuk menuntut ganti kerugian maka

rumusan pengertian konsumen sebaiknya menentukan bahwa:

Konsumen adalah setiap orang atau badan hukum yang memperoleh

dan/atau memakai barang dan/atau jasa yang berasal dari pelaku usaha

dan tidak untuk diperdagangkan.28

Distributor maupun trailer tidak termasuk dalam pengertian konsumen,

karena tujuan mereka memperoleh barang tidak bagi kepentingan diri sendiri,

keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan bermaksud untuk

diperdagangkan. Hak dan kewajiban mereka tidak sama sepereti yang

tercantum dalam Pasal 4 dan Pasal 5 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999

tentang Perlindungan Konsumen, kedua Pasal tersebut hanya berlaku bagi

konsumen akhir. Pada prinsipnya kewajiban tersebut bermaksud agar

konsumen sendiri dapat memperoleh hasil yang optimum atas perlindungan

dan atau kepastian hukum baginya.

5. Pengertian Pelaku Usaha

UUPK dalam Pasal I butir 3, memberikan definisi tentang pelaku usaha

sebagai berikut:

Adalah setiap orang perseorangan atau badan usaha, baik yang

berbentuk badan hukum maupun yang bukan berbadan hukum yang dididrikan

dan berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam wilayah hukum Negara

Republik Indonesia, baik sendiri maupun bersama-sama melalui perjanjian

menyelenggarakan kegiatan usaha dalam berbagai bidang ekonomi.

28) Ahmadi Miru dan Sutarman Yodo, Hukum Perlindungan Konsumen, (Jakarta, PT

Sinar Grafika, 2007), hal 6-7.

Page 42: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

42

Sedangkan dalam penjelasan UUPK yang termasuk pelaku usaha yaitu

perusahaan, korporasi, BUMN, koprasi, importir, pedagang, distributor, dan

lain-lain. Jadi pengertian pelaku usaha dalam Undang-Undang Perlindungan

Konsumen tersebut luas sekali, karena pengertiannya tidak dibatasi hanya

pabrikan saja, melainkan juga para distributor (dan jaringannya), serta

termasuk para importir.

Pelaku usaha yang dimaksud dalam UUPK sama dengan cakupan

produsen yang dikenal di Belanda, karena produsen dapat berupa perorangan

atau badan hukum. Pengertian pelaku usaha tersebut, tidaklah mencakup

eksportir atau pelaku usaha di luar negeri, karena UUPK membatasi orang

perseorangan atau badan usaha, baik yang berbentuk badan hukum maupun

bukan yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam

wilayah hukum Negara Republik Indonesia. Luasnya pengertian mengenai

pelaku usaha akan lebih memudahkan konsumen dalam menuntut ganti

kerugian karena konsumen yang dirugikan akibat penggunaan produk

membuat konsumen lebih mudah dalam menemukan kepada siapa tuntutan

diajukan sebab banyak pihak yang dapat digugat.

6. Asas-Asas dan Tujuan Perlindungan Konsumen

Asas hukum bukan merupakan hukum yang konkrit melainkan sebagai

pikiran dasar yang umum dan abstrak atau merupakan latar belakang

peraturan konkrit yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan dan

putusan hakim yang merupakan hukum positif dan dapat diketemukan

Page 43: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

43

denngan mencari sifat-sifat atau ciri-ciri yang umum dalam peraturan konkrit

tersebut.

Penjelasan umum Undang-Undang No 8 Tahun 1999 tentang

Perlindungan Konsumen (UUPK) pada alinea delapan menyebutkan undang-

undang ini mengacu pada filosofi pembangunan nasional, termasuk

pembangunan hukum didalamnya yang memberikan perlindungan terhadap

konsumen yang ditetapkan dalam Pasal 2 UUPK.

Asas-Asas tersebut meliputi:

a. Asas Manfaat

Perlindungan Konsumen harus memberikan manfaat semaksimal

mungkin, baik bagi kepentingan konsumen maupun bagi pelaku

usaha secara keseluruhan.

b. Asas Keadilan

Memberikan kesempatan kepada konsumen dan pelaku usaha untuk

untuk memperoleh haknya dan melaksanakan kewajibannya secara

adil.

c. Asas Keseimbangan

Memberikan keseimbangan antara kepentingan konsumen, pelaku

usaha dan pemerintah dalam arti materil maupun spiritual.

d. Asas Keamanan dan Keselamatan Konsumen

Memberikan jaminan keamanan dan keselamatan konsumen atas

barang dan jasa yang digunakan.

e. Asas Kepastian Hukum

Page 44: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

44

Para pelaku usaha dan konsumen harus harus mentaaati hukum dan

memperoleh keadilan, dimana negara menjamin kepastian hukum.

Kelima asas yang disebutkan dalam pasal tersebut bila diperhatikan

substansinya, dapat dibagi menjadi 3 (tiga) asas yaitu:

2. Asas Kemanfaatan yang didalamnya meliputi asas keamanan dan

keselamatan konsumen

3. Asas Keadilan yang didalamnya meliputi asas keseimbangan

4. Asas Kepastian Hukum.29

Asas-asas Hukum Perlindungan Konsumen yang dikelompokan dalam

3 (tiga) kelompok diatas, dalam hukum ekonomi keadilan disejajarkan

dengan keseimbangan, kemanfaatan disejajarkan dengan asas

maksimalisasi, dan kepastian hukum disejajarkan dengan asas efisiensi

karena menurut Himawan bahwa”Hukum yang berwibawa berarti

hukum yang efisien”, di bawah naungan mana seseorang dapat

melaksanakan kewajibanya tanpa penimpangan”.30

Asas-asas hukum perlindungan konsumen dipadankan dengan tujuan

perlindungan konsumen. Pasal 3 Undang-Undang Perlindungan Konsumen

menetapkan 6 tujuan perlindungan konsumen, yakni:

a. Meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kemandirian konsumen

untuk melindungi diri;

b. Mengangkat harkat dan martabatkonsumen supaya terhindar dari

dampak negatif pemakaian barang dan jasa;

c. Meningkatkan pemerdayaan konsumen dalam mengambil keputusan

mengenai hak-hak konsumennya;

d. Menciptakan sistem perlindungan yang berkepastian hukum,

keterbukaan informasi serta akses mendapatkan informasi;

29)

Ahmadi Miru dan Sutarman Yodo, Op.Cit, hal 26 30) Ibid, hal 33

Page 45: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

45

e. Menumbuhkan kesadaran pelaku usaha untuk bersikap jujur dan

bertanggung jawab supaya konsumennya dapat terlindungi

f. Meningkatkan kualitas produksi dengan jaminan kesehatan,

kenyamanan dan keselamatan konsumen.

Tujuan Perlindungan Konsumen yang telah dituangkan dalam Pasal 3

UUPK tersebut merupkan sasaran akhir yang harus dicapai dalam pelaksanaan

pembangunan dibidang hukum. Menurut Ahmad Ali masing-masing Undang-

Undang memiliki tujuan khusus, begitu pula dengan ketentuan yang ada dalam

Pasal 3 UUPK yang mengatur tujuan khusus perlindungan. Keenam tujuan

khusus perlindungan konsumen bisa dikelompokan menjadi 3 tujuan hukum

secara umum, yaitu:

a. Tujuan hukum untuk mendapatkan keadilan, hal tersebut dirumuskan

dalam rumusan huruf c dan huruf e.

b. Tujuan hukum untuk memberikan kemanfaatan, hal tersebut dirumuskan

dalam rumusan a, b, c dan d serta huruf f.

c. Tujuan khusus diarahkan untuk tujuan kepastian hukum hal tersebut

dirumuskan dalam rumusan huruf d

Adanya tujuan yang telah ditetapkan dalam UUPK, maka hal tersebut dapat

dijadikan landasan hukum yang kuat bagi pemerintah dan lembaga perlindungan

konsumen untuk melakukan upaya pemberdayaan konsumen. Agar tujuan yang

tercantum dalam Pasal 3 UUPK tersebut tercapai secara maksimal, maka harus

didukung dengan keseluruhan subsistem perlindungan yang diatur dalam UUPK

tanpa mengabaikan fasilitas penunjang dan kondisi masyarakat.

Page 46: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

46

7. Pihak-Pihak dalam Perlindungan Konsumen

Di dalam UUPK antara lain ditegaskan, pelaku usaha berkewajiban untuk

menjamin mutu barang dan atau jasa yang diproduksi dan atau diperdagangkan

berdasarkan ketentuan standar mutu barang dan atau jasa yang berlaku. Pelaku

usaha dilarang memproduksi dan atau memperdagangkan barang dan atau jasa

yang tidak memenuhi atau tidak sesuai dengan standar yang dipersyaratkan.

Ketentuan tersebut semestinya ditaati dan dilaksanakan oleh para pelaku usaha.

Namun dalam realitasnya banyak pelaku usaha yang kurang atau bahkan tidak

memberikan perhatian yang serius terhadap kewajiban maupun larangan tersebut,

sehingga berdampak pada timbulnya permasalahan dengan konsumen.

Secara umum pihak-pihak yang berkaitan dengan perlindungan konsumen

dapat dibedakan menjadi tiga pihak utama antara lain:

a. Konsumen

Konsumen sebagai pihak yang harus dilindungi juga memiliki peranan

dalam rangka melindungi kepentingannya. Perlu diketahui bahwa konsumen

juga dituntut untuk mencari apa dan bagaimana informasi yang dianggap relevan

yang dapat dipergunakannya untuk membuat suatu keputusan tentang

penggunaan, pemanfaatan, maupun pemakaian barang dan/jasa tertentu.

Pendidikan tentang perlindungan konsumen menjadi suatu hal yang

signifikan, tidak hanya untuk memberikan bergaining position yang

lebih kuat pada konsumen untuk menegakan hak-haknya, melainkan

juga agar dapat tercipta aturan main yang lebih fair bagi semua pihak.31

31) Gunawan widjaya dan Ahmad Yani, Hukum Tentang Perlindungan Konsumen,

(Jakarta, Gramedia, 2000), hal 4.

Page 47: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

47

Bagi masyarakat konsumen, aneka permasalahan yang diungkapkan

menyadarkan bahwa hanya mereka sendiri yang dapat memperjuangkan

nasibnya menghadapi para produsen, dengan demikian akan mampu

memberikan respons atau tanggapan yang baik bagi pengusaha.Tanggapan yang

baik itu secara langsung ataupun tidak langsung menjadi sarana “pendidikan”

dan tekanan bagi pengusaha untuk bertanggung jawab dan memiliki integritas

dalam pekerjaan dan perbuatan mereka.

b. Pelaku Usaha

Pelaku usaha juga mempunyai peranan yang besar sebagai pihak yang

ikut andil dalam perlindungan konsumen, disamping harus menghormati hak-

hak konsumen, pelaku usaha juga harus bisa bersikap fair dengan menunjukan

integritasnya kepada konsumen, berupa pertanggung jawaban atau moralitas

ketika terjadi kerugian yang dialami konsumen.

Tanggungjawab pelaku usaha dalam Undang-Undang No.8 Tahun 1999

tentang Perlindungan Konsumen merupakan tanggung-jawab dalam

melaksanakan kewajiban-kewajiban pelaku usaha. Tanggungjawab tersebut

tidak hanya ada dalam Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan

Konsumen saja namun juga untuk melindungi kepentingan konsumen yang

antara lain kewajiban-kewajiban yang seharusnya dilakukan sebagaimana

mestinya sebagai pelaku usaha, dapat berdasarkan undang-undang selain

Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, ketentuan-

ketentuan lain, kebiasaan, doktrin, dan sebagainya.

c. Pemerintah

Page 48: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

48

Pemerintah adalah pihak yang mempunyai wewenang untuk membuat

peraturan kebijaksanaan, melaksanakan dan menjalankan pelaksanaan

peraturan yang dibuatnya agar ditaati oleh para pihak yang ada dalam daerah

pemerintahannya yaitu seluruh penduduk Indonesia, artinya Jika dikaitkan

dengan bidang perlindungan konsumen, kegiatan antara konsumen dan pelaku

usaha tidak akan dapat berlangsung dengan baik bila tidak didukung dengan

peraturan yang bersangkutan. Pemerintah disini, bertugas untuk mengawasi

berjalannya peraturan serta Undang-Undang tersebut dengan baik, meskipun

selama ini permasalahan yang dihadapi konsumen tersebut pada dasarnya dis

ebabkan oleh kurang adanya tanggungjawab pengusaha dan juga lemah

nya pengawasan pemerintah.

8. Hak dan Kewajiban Konsumen

a. Hak Konsumen

Konsumen sebagai pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam

masyarakat memiliki hak-hak dan kewajiban yang dilindungi oleh Undang-

Undang. Pasal 4 dan 5 Undang-Undang No 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan

Konsumen merumuskan sejumlah hak dan kewajiban penting konsumen antara

lain:

a) Hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam

mengkonsumsi barang dan/atau jasa ;

b) Hak untuk memilih dan mendapatkan barang dan/atau jasa sesuai

dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan;

Page 49: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

49

c) Hak atas informasi yang benar, jelas, jujur mengenai kondisi dan

jaminan barang dan/atau jasa;

d) Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan/atau jasa;

e) Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan, dan upaya

penyelesaian sengketa perlindungan konsumen secara patut;

f) Hak untuk mendapatkan pendidikan dan pembinaan konsumen;

g) Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar, jujur, serta tidak

diskriminatif berdasarkan suku, agama, budaya, daerah, pendidikan,

kaya miskin, dan status sosial lainnya;

h) Hak untuk kompensasi, ganti rugi, dan atau penggantian apabila barang

dan/atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak

sebagaimana mestinya

i) Hak-hak diatur dalam ketentuan peraturan perundangan lainnya.

Shidarta menambahkan dengan hak untuk dilindungi dari akibat

negatif persaingan curang. Hal ini berangkat dari pertimbangan, kegiatan

bisnis yang dilakukan pengusaha sering dilakukan dengan tidak jujur, yang

dalam buku hukum dikenal dengan terminologi ”persaingan curang”.

Berdasarkan sembilan butir hak konsumen diatas, terlihat bahwa

masalah keamanan, kenyamanan, keselamatan konsumen pada huruf a,

masalah kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian apabila barang dan/atau

jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana

mestinya pada huruf h, dan hak-hak diatur dalam ketentuan peraturan

perundangan lainnya pada huruf i, merupakan hal yang paling pokok dan

Page 50: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

50

utama dalam hukum perlindungan konsumen. Barang dan/atau jasa yang

penggunaanya tidak memberikan kenyamanan, terlebih lagi yang tidak aman

atau membahayakan keselamatan konsumen jelas tidak layak untuk diedarkan

dalam masyarakat. Jika terdapat penyimpangan yang merugikan, konsumen

berhak untuk didengar, memperoleh advokasi, pembinaan, perlakuan yang

adil, kompensasi sampai ganti rugi, sehingga hak-hak konsumen sebagai

pemakai barang dan/jasa dapat ditegakkan.

Penjelasan Ahmadi Miru dan Sutarman Yodo mengenai hak atas

keamanan dan keselamatan pada huruf a, dimana hak atas keamanan dan

keselamatan ini dimaksudkan untuk menjamin keamanan dan keselamatan

konsumen dalam penggunaan barang atau jasa yang diperolehnya, sehingga

konsumen dapat terhindar dari kerugian (fisik maupun psikis) apabila

mengkonsumsi suatu produk. Kemudian mengenai hak untuk memperoleh

ganti kerugian pada huruf h, dimana hak atas ganti kerugian ini dimaksudkan

untuk memulihkan keadaan yang telah menjadi rusak (tidak seimbang) akibat

adanya penggunaan barang dan/atau jasa yang tidak memenuhi harapan

konsumen. Hak ini sangat terkait dengan penggunaan produk yang telah

merugikan konsumen baik yang merupakan kerugian materi, maupun

kerugian yang menyangkut diri (sakit, cacat, bahkan kematian) konsumen.

Untuk merealisasikan hak ini tentu saja harus memenuhi prosedur tertentu,

baik yang diselesaikan secara damai (diluar pengadilan) maupun yang

diselesaikan melalui pengadilan.

Page 51: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

51

Sebagai konsekuensi hukum dari pelanggaran yang diberikan oleh

Undang-undang tentang Perlindungan Konsumen Nomor 8 Tahun 1999, dan

sifat perdata dari hubungan hukum antara pelaku usaha dan konsumen, maka

demi hukum, setiap pelanggaran yang dilakukan oleh pelaku usaha yang

merugikan konsumen memberikan hak kepada konsumen yang dirugikan

tersebut untuk meminta pertanggungjawaban dari pelaku usaha yang

merugikannya, serta untuk menuntut ganti rugi atas kerugian yang diderita

oleh konsumen tersebut.

Hak-hak konsumen dalam Undang-undang Perlindungan Konsumen

Nomor 8 Tahun 1999 bisa dikatakan diseimbangi dengan tanggung jawab

pelaku usahanya dimana pelaku usaha wajib memberikan ganti rugi atas

kerusakan, pencemaran, dan/atau kerugian konsumen akibat mengkonsumsi

barang dan/atau jasa yang dihasilkan atau diperdagangkan dengan ketentuan

bahwa ganti rugi tersebut dapat dilakukan dalam bentuk : pengembalian uang

atau penggantian barang atau perawatan kesehatan dan/atau pemberian

santunan yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

b. Kewajiban konsumen :

a) Membaca atau mengikuti informasi dan prosedur pemakaian atau

pemanfaatan barang dan/atau jasa, demi keamanan dan keselamtan;

b) Beritikad baik dalam melakukan transaksi pembelian barang

dan/atau jasa;

c) Membayar dengan nilai tukar yang disepakati;

Page 52: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

52

d) Mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa perlindungan

konsumen secara patut.

Kewajiban-kewajiban konsumen tersebut sebagai penyeimbang hak

konsumen untuk mendapatkan upaya penyelesaian sengketa perlindungan

konsumen secara patut.

Sebagai konsekuensi dari hak konsumen yang telah disebutkan di atas,

maka kepada pelaku usaha dibebankan kewajiban–kewajiban sebagaimana

dirumuskan dalam Pasal 7 UUPK, yaitu:

a) Beritikad baik dalam melakukan kegiatan usahanya;

b) Memberikan informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi

dan jaminan barang dan/jasa, serta memberikan penjelasan

penggunaan, perbaikan, dan pemeliharaan;

c) Memperlakukan atau melayani konsumen secara benar dan jujur,

serta tidak diskriminatif;

d) Menjamin mutu barang dan/jasa yang diproduksi dan/atau

diperdagangkan;

e) Memberi konpensasi, ganti rugi dan/atau penggantian atas kerugian

akibat penggunaan, pemakaian, dan pemanfaatan barang dan/jasa

yang diperdagangkan;

f) Memberi kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian apabila

barang dan/atau jasa yang diterima atau dimanfaatkan tidak sesuai

dengan perjanjian.

Page 53: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

53

Undang-Undang Perlindungan Konsumen selain mengatur kewajiban-

kewajiban pelaku usaha juga mengatur mengenai hak-hak untuk pelaku usaha

seperti yang diatur dalam Pasal 6 Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 yaitu :

1) Hak untuk menerima pembayaran yang sesuai dengan kesepakatan

mengenai kondisi dan nilai tukar barang dan atau jasa yang

diperdagangkan.

2) Hak untuk mendapat perlindungan hukum dari tindakan konsumen yang

beritikad tidak baik.

3) Hak untuk melakukan pembelaan diri sepatutnya di dalam penyelesaian

hukum sengketa konsumen.

4) Hak untuk rehabilitasi nama baik apabila terbukti secara hukum bahwa

kerugian konsumen tidak diakibatkan oleh barang dan atau jasa yang

diperdagangkan.

5) Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan

lainnya.

B. AIR

1. Pengertian Air Minum

Kebutuhan yang paling utama bagi manusia adalah air minum.

Menurut ilmu kesehatan setiap orang memerlukan air minum hidup 2-3

minggu tanpa makan tetapi hanya dapat bertahan 2-3 hari tanpa air minum.

Air merupakan faktor penting dalam pemenuhan kebutuhan vital bagi

mahluk hidup diantaranya sebagai air minum atau keperluan rumah tangga

Page 54: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

54

lainnya. Air yang digunakan harus bebas dari kuman penyakit dan tidak

mengandung bahan beracun. Sumber air minum yang memenuhi syarat

sebagai air baku air minum jumlahnya makin lama makin berkurang sebagai

akibat ulah manusia sendiri baik sengaja maupun tidak disengaja.

Selain berguna untuk manusia, airpun diperlukan oleh makhluk hidup

lain misalnya hewan dan tumbuh-tumbuhan. Bagi manusia, air diperlukan

untuk menunjang kehidupan, antara lain dalam kondisi yang layak untuk

diminum tanpa menggangu kesehatan.

Pengertian Air adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi

semua bentuk kehidupan. Air yang bersih sangat penting bagi

kehidupan manusia dan alam sekitar, dapat berwujud padatan (es),

cairan (air) dan gas (uap air). Dimana air merupakan satu-satunya zat

yang secara alami terdapat di permukaan bumi dalam ketiga wujudnya

tersebut.32

Pengertian Air Minum adalah: “air yang diperlukan untuk kebutuhan

hidup rumah tangga, yang meliputi air untuk masak, minum, air

mandi, air cuci dan air untuk membersihkan rumah”.33

Pengertian air minum menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik

Indonesia No.492/MENKES/PER/IV/2010 Tentang Persyaratan Kualitas Air

Minum, Pasal 1 adalah: “air yang melalui proses pengolahan atau tanpa

proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung

diminum”.

Air mineral adalah air yang diperoleh langsung dari sumbernya,

dikemas di dekat lokasi sumber air, memiliki syarat kandungan mineral

tertentu, dan juga dikemas dalam botol ataupun kemasan lainnya.

32)

Definisi Air, http://etnize.wordpress.com/2009/07/01/. Diakses tanggal 30 Juni 2011. 33)

Ibid. hal 9.

Page 55: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

55

2. Persyaratan Air Minum

Kualitas air secara umum menunjukkan mutu atau kondisi air yang

dikaitkan dengan suatu kegiatan atau keperluan tertentu. Sedangkan kuantitas

menyangkut jumlah air yang dibutuhkan manusia dalam kegiatan tertentu. Air

adalah materi esensial didalam kehidupan, tidak ada satupun makhluk hidup

di dunia ini yang tidak membutuhkan air. Sebagian besar tubuh manusia itu

sendiri terdiri dari air. Tubuh manusia rata-rata mengandung air sebanyak

90% dari berat badannya. Tubuh orang dewasa, sekitar 55-60%, berat badan

terdiri dari air, untuk anak-anak sekitar 65% dan untuk bayi sekitar 80% . Air

bersih dibutuhkan dalam pemenuhan kebutuhan manusia untuk melakukan

segala kegiatan mereka. Sehingga perlu diketahui bagaimana air dikatakan

bersih dari segi kualitas dan bisa digunakan dalam jumlah yang memadai

dalam kegiatan sehari-hari manusia. Ditinjau dari segi kualitas, ada bebarapa

persyaratan yang harus dipenuhi, di antaranya kualitas fisik yang terdiri atas

bau, warna dan rasa, kulitas kimia yang terdiri atas pH, kesadahan, dan

sebagainya serta kualitas biologi dimana air terbebas dari mikroorganisme

penyebab penyakit. Agar kelangsungan hidup manusia dapat berjalan lancar,

air bersih juga harus tersedia dalam jumlah yang memadai sesuai dengan

aktifitas manusia pada tempat tertentu dan kurun waktu tertentu.

Bagi manusia air minum adalah salah satu kebutuhan utama. Mengingat

bahwa berbagai penyakit dapat dibawah oleh air kepada manusia

memanfaatkannya, maka tujuan utama penyediaan air bersih/air minum bagi

masyarakat adalah untuk mencegah penyakit yang dibawah oleh air.

Page 56: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

56

Penyediaan air bersih selain kuantitas kualitasnya pun harus memenuhi

standar yang berlaku. Air minum yang memenuhi baik kuantitas maupun

kualitas sangat membantu menurunkan angka kesakitan penyakit perut

terutama penyakit diare.

Beberapa sumber air minum alternative yang dapat diproses lebih lanjut

sehingga layak minum, antara lain :

a. Air hujan yang ditampung dalam bak penampungan.

Secara teoritis air hujan adalah air yang bersih yang tidak

mengandung kuman, dapat diminum, tetapi tidak mengandung

mineral-mineral guna bagi kesehatan. Air hujan pada umumnya

sudah tercemar oleh debu di udara, gas-gas dan asap

pabrik/industry.

b. Air permukaan tanah.

Antara lain air danau, sungai, tambak dan lain-lain. Air permukaan

tanah ini umumnya mudah tercemar oleh kotoran yang ada di

dalam atau permukaan tanah, sehingga perlu adanya penjernihan.

c. Mata air.

Terdapat di daerah pegunungan yang bnayak pepohonannya, mata

air ini keluar dari sela-sela akar pohon yang rindang. Air ini

biasanya bersih dan jernih. Oleh karena itu air ini tidak

memerlukan penjernihan ataupun penyaringan dan bisa langsung

diminum.

d. Air dari dalam tanah dengan kedalaman 3 m.

Page 57: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

57

Biasanya air ini cukup bersih, misalnya air sumur, ada 2 (dua)

macam sumur yaitu sumur dangkal dan sumur dalam (sumur

artesis). Kedalaman sumur artesis dapat mencapai lebih dari 50 m

dari permukaan tanah, yang semakin dalam semakin bersih airnya.

Persyaratan air minum meliputi syarat fisik, kimia, biologi dan

radioaktif. Standard mutu air minum atau air untuk kebutuhan rumah tangga

ditetapkan berdasarkan keputusan menteri kesehatan No.492/MENKES/PER/

IV/2010 Tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. Standard baku air minum

tersebut di sesuaikan dengan standard internasioanal yang dikeluarkan WHO.

standarisasi tersebut bertujuan untuk memelihara, melindungi dan

mempertinggi derajat kesehatan masyarakat terutama terhadap konsumen air

minum isi ulang, yaitu pelaku usaha harus memperhatikan dalam pengolahan

air atau kegiatan usaha mengolah dan mendistribusikan air minum untuk

masyarakat umum. Dengan adanya standarisasi tersebut dapat dinilai

kelayakan pendistribusian sumber air untuk keperluan rumah tangga. Kualitas

air yang digunakan sebagai air minum sebaiknya memenuhi persyaratan

secara fisik, kimia dan mikrobiologi.

1). Persyaratan fisik

Menurut Ir Nusa Idaman Said dalam bukunya Teknologi Pengolahan Air

Minum (Teori dan Pengalaman Praktis) air yang berkualitas baik harus

memenuhi persyaratan fisik sebagai berikut:

Page 58: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

58

a. Jernih atau tidak keruh, air yang keruh disebabkan oleh adanya

butiran-butiran koloid dari bahan tanah liat. Semakin banyak

kandungan koloid, maka air semakin keruh.

b. Tidak berwarna, air untuk keperluan rumah tangga harus jernih. Air

yang berwarna berarti mengandung bahan-bahan lain yang berbahaya

bagi kesehatan.

c. Rasanya tawar, secara fisik air bisa dirasakan oleh lidah. Air yang

terasa asam, pahit, atau asin menunjukan bahwa kualitas air tersebut

tidak baik. Rasa asin disebabkan adanya garam-garam tertentu yang

larut dalam air, sedangkan rasa asam disebabkan adanya asam

organik maupun asam anorganik.

d. Tidak berbau, air yang baik memiliki ciri tidak berbau bila dicium dari

jauh maupun dari dekat. Air yang berbau busuk mengandung bahan

organik yang sedang mengalami dekomposisi (penguraian) oleh

mikroorganisme air.

e. Temperaturnya normal, suhu air sebaiknya sejuk atau tidak panas

terutama agar tidak terjadi pelarutan zat kimia yang ada pada

saluran/pipa, yang dapat membahayakan kesehatan dan menghambat

pertumbuhan mikro organisme.

f. Tidak mengandung zat padatan, air minum mengandung zat padatan

yang terapung di dalam air. Walaupun jernih, tetapi air mengandung

zat padatan yang terapung maka tidak baik digunakan sebagai air

Page 59: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

59

minum. Apabila dididihkan maka zat padatan tadi bisa larut dalam air

dan mengurangi kualitas air.

2). Persyaratan kimia

Kualitas air tergolong baik apabila memenuhi persyaratan kimia

sebagai berikut:

a. pH (derajat keasaman) netral.

Penting dalam proses penjernihan air karena keasaman air pada

umumnya disebabkan gas Oksida yang larut dalam air terutama

karbondioksida. Pengaruh yang menyangkut aspek kesehatan dari

pada penyimpangan standar kualitas air minum dalam hal pH yang

lebih kecil 6,5 dan lebih besar dari 9,2 akan tetapi dapat menyebabkan

beberapa senyawa kimia berubah menjadi racun yang sangat

mengganggu kesehatan.

b. Tidak mengandung ion-ion logam.

Air yang mengandung banyak besi akan berwarna kuning dan

menyebabkan rasa logam besi dalam air, serta menimbulkan korosi

pada bahan yang terbuat dari metal. Besi merupakan salah satu unsur

yang merupakan hasil pelapukan batuan induk yang banyak

ditemukan diperairan umum. Batas maksimal yang terkandung

didalam air adalah 1,0 mg/l

c. Kesadahan.

Kesadahan ada dua macam yaitu kesadahan sementara dan kesadahan

nonkarbonat (permanen). Kesadahan sementara akibat keberadaan

Page 60: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

60

Kalsium dan Magnesium bikarbonat yang dihilangkan dengan

memanaskan air hingga mendidih atau menambahkan kapur dalam air.

Kesadahan nonkarbonat (permanen) disebabkan oleh sulfat dan

karbonat, Chlorida dan Nitrat dari Magnesium dan Kalsium disamping

Besi dan Alumunium. Konsentrasi kalsium dalam air minum yang

lebih rendah dari 75 mg/l dapat menyebabkan penyakit tulang rapuh,

sedangkan konsentrasi yang lebih tinggi dari 200 mg/l dapat

menyebabkan korosifitas pada pipa-pipa air. Dalam jumlah yang lebih

kecil magnesium dibutuhkan oleh tubuh untuk pertumbuhan tulang,

akan tetapi dalam jumlah yang lebih besar 150 mg/l dapat

menyebabkan rasa mual.

d. Alumunium.

Batas maksimal yang terkandung didalam air menurut Peraturan

Menteri Kesehatan No.82/2001 yaitu 0,2mg/l. Air yang mengandung

banyak aluminium menyebabkan rasa yang tidak enak apabila

dikonsumsi

e. Tidak mengandung bahan organik.

Larutan zat organik yang bersifat kompleks ini dapat berupa unsur

hara makanan maupun sumber energi lainnya bagi flora dan fauna

yang hidup di perairan.

f. Tidak mengandung Sulfat berlebihan.

Kandungan sulfat yang berlebihan dalam air dapat mengakibatkan

kerak air yang keras pada alat merebus air (panci / ketel)selain

Page 61: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

61

mengakibatkan bau dan korosi pada pipa. Sering dihubungkan dengan

penanganan dan pengolahan air bekas.

g. Nitrat dan nitrit.

Pencemaran air dari nitrat dan nitrit bersumber dari tanah dan

tanaman. Nitrat dapat terjadi baik dari NO2 atmosfer maupun dari

pupuk-pupuk yang digunakan dan dari oksidasi NO2 oleh bakteri dari

kelompok Nitrobacter. Jumlah Nitrat yang lebih besar dalam usus

cenderung untuk berubah menjadi Nitrit yang dapat bereaksi langsung

dengan hemoglobine dalam daerah membentuk methaemoglobine

yang dapat menghalang perjalanan oksigen didalam tubuh.

h. Chlorida.

Dalam konsentrasi yang layak, tidak berbahaya bagi manusia.

Chlorida dalam jumlah kecil dibutuhkan untuk desinfektan namun

apabila berlebihan dan berinteraksi dengan ion Na+ dapat

menyebabkan rasa asin dan korosi pada pipa air.

i. Zink atau Zn.

Batas maksimal Zink yang terkandung dalam air adalah 15 mg/l.

penyimpangan terhadap standar kualitas ini menimbulkan rasa pahit,

sepet dan rasa mual. Dalam jumlah kecil, Zink merupakan unsur yang

penting untuk metabolisme, karena kekurangan Zink dapat

menyebabkan hambatan pada pertumbuhan anak.

3). Persyaratan mikrobiologi

Page 62: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

62

Persyaratan mikrobiologis yang harus dipenuhi oleh air adalah sebagai

berikut:

1. Tidak mengandung bakteri patogen, misalnya: bakteri golongan coli;

Salmonella typhi, Vibrio cholera dan lain-lain. Kuman-kuman ini

mudah tersebar melalui air.

2. Tidak mengandung bakteri non patogen seperti: Actinomycetes,

Phytoplankton coliform, Cladocera dan lain-lain.

Masih belum bisa dipastikan tingkat bahaya berbagai bakteri penyakit

yang terdeteksi dalam air minum isi ulang. Demikian pula asal-muasalnya.

Ia bisa berasal dari perjalanan air minum itu dari sumber airnya, baik di

sumber mata air, air ledeng dari perusahaan daerah air minum, ataupun

sumber air tanah. Atau proses pengolahan yang kurang tepat.34

C. Depot Air Minum Isi Ulang

Meningkatnya kebutuhan penduduk terhadap air minum terutama di

perkotaan telah mendorong tumbuhnya Perusahaan Air Minum (PAM) di kota-

kota besar. PAM ini melayani kebutuhan penduduk terutama kelompok ekonomi

menegah keatas namum belum menjangkau seluruh penduduk. Kemudian dengan

memanfaatkan sumber air permukaan, PAM mengembangkan lebih lanjut

instalasi pengolahan air minum, sehingga dewasa ini jangkauan system

perpipaannya makin mencapai pelosok kota. PAM di kota-kota kemudian diikuti

pula oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di ibukota propinsi dan

kabupaten. Namum adanya PAM dan PDAM tersebut belum muga menjangkau

seluruh lapisan masyarakat secara merata dan kualitas airnya ketika mencapai

34) Kualitas-dan-kuantitas-air-bersih-untuk-pemenuhan-kebutuhan-manusia/

http://uripsantoso.wordpress.com, Diakses pada tangaal 30 Juni 2011.

Page 63: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

63

konsumen pun sering belum memenuhi syarat air minum, sehingga merangsang

pertumbuhan perusahaan pengemas air minum yang siap melayani masyarakat.

Adapun mengandalkan sumber air dari mata air, maka perusahaan

pengemasan ini melakukan pengemasan air ke dalam wadah-wadah air yang

terbuat dari bahan plastik dan gelas. Perusahaan itu disebut perusahaan Air

Minum Dalam Kemasan (AMDK). Pertumubuhan usaha AMDK cukup

menjanjikan, sehingga jumlah perusahaan bertambah dan meluas bukan saja di

kota tetapi juga desa. Konsumen AMDK berhasil menjangkau seluruh lapisan

masyarakat, karena praktis dan estetis dibandingkan dengan air minum tradisional.

Khusus AMDK gallon, perusahaan menyediakan pelayan isi ulang dengan

cara mengembalikan botol lama (satu merek) dengan botol kemasan baru yang

terisi penuh. Sejauh ini, pemakaian AMDK telah menjadi budaya dan kehidupan

masyarakat luas. Makin banyaknya minat masyarakat terhadap AMDK ksususnya

untuk pengisian ulang/kembali, telah mendorong pertumbuhan Depot Air Minum

(DAM) isi ulang di berbagai tempat.

Depot ini dimulai pada tahun 1997 oleh 400 pengusaha kecil dan

jumlahnya terus meningkat sehingga di awal tahun 2002 telah mencapai

1200 pengusaha yang tersebar di berbagai kota.35

Dalam buku Pedoman Pengawasan Hygiene Sanitasi depot air minum isi

ulang kabupaten banyumas, disebutkan bahwa pengertian depot air

minum isi ulang (DAMIU) adalah: “badan usaha, perorangan yang

mengelola air minum untuk keperluan masyarakat dalam bentuk curah dan

tidak dikemas”.36

Air minum mineral galon isi ulang menurut SNI (Standar Nasional

Indonesia), definisi air minum dalam kemasan (AMDK) adalah air yang telah

35) Ibid.hal 2. 36) Dinas Kesehatan Kab. Banyumas, Pedoman Pelaksanaan Penyelenggaraan Hygiene

Sanitasi Depot Air Minum Isi Ulang, (Kab. Banyumas, 2010), hal 4.

Page 64: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

64

diolah dengan perlakuan khusus dan dikemas dalam botol atau kemasan lain dan

memenuhi persyaratan air minum (Air Minum Isi Ulang).

Sesuai pasal 109 Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan,

dikatakan bahwa setiap orang/badan hukum yang memproduksi, mengolah serta

mendistribusikan makanan dan minuman yang diperlakukan sebagai makanan dan

minuman hasil teknologi yang diedarkan harus menjamin agar aman bagi

manusia, karena yang dibahas dalam hal ini mengenai airnya, Sehingga jangan

sampai membawa resiko buruk terhadap kesehatan masyarakat. Selain itu dalam

bagian ke 16 Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 di pertegas lagi di pasal 111

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009, bahwa makanan dan minuman yang

dipergunakan untuk masyarakat harus didasarkan pada standard dan/atau

persyaratan kesehatan, sehingga apabila ada makanan dan minuman yang tidak

memenuhi ketentuan standard persyaratan kesehatan dan/atau membahayakan

kesehatan, dilarang untuk diedarkan, dan pemerintah berwenang dan bertanggung

jawab mengatur dan mengawasi produksi, pengolahan serta pendistribusian

minuman di masyarakat.

Selain apa yang telah dipaparkan diatas, menurut

keputusan menteri kesehatan No.492/MENKES/PER/IV/2010 Tentang

Persyaratan Kualitas Air Minum, pengelola penyediaan air minum juga harus

dapat menjamin air yang diproduksinya memenuhi syarat kesehatan dengan

melakukan pemeriksaan berkala melalui berbagai tahap. Hal tersebut meliputi :

Page 65: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

65

a. Menjamin air minum yang diproduksinya memenuhi syarat kesehatan

dengan melaksanakan pemeriksaan secara berkala memeriksa kualitas

air yang diproduksi mulai dari:

- pemeriksaan instalasi pengolahan air;

- pemeriksaan pada jaringan pipa distribusi;

- pemeriksaan pada pipa sambungan ke konsumen;

- pemeriksaan pada proses isi ulang dan kemasan;

b. Melakukan pengamanan terhadap sumber air baku yang dikelolanya dari

segala bentuk pencemaran berdasarkan peraturan perundangan yang

berlaku.

Untuk menjamin kualitas air minum yang diproduksi memenuhi standar

persyaratan kesehatan dan/atau agar tidak membahayakan kesehatan konsumen,

maka No.492/MENKES/PER/IV/2010 Tentang Persyaratan Kualitas Air Minum

mengatur mengenai pengawasan kualitas air minum yang diselenggarakan secara

terus menerus dan berkesinambungan agar air yang digunakan oleh penduduk dari

penyediaan air minum yang ada, terjamin kualitasnya, sesuai dengan persyaratan

kualitas air minum yang tercantum dalam Keputusan ini. Pengawasan kualitas air

minum dalam hal ini meliputi :

a. Air minum yang diproduksi oleh suatu perusahaan, baik pemerintah

maupun swasta yang didistribusikan ke masyarakat dengan sistem

perpipaan.

Page 66: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

66

b. Air minum yang diproduksi oleh suatu perusahaan, baik pemerintah

maupun swasta, didistribusikan kepada masyarakat dengan kemasan

dan atau kemasan isi ulang.

Kegiatan pengawasan ini dilakukan oleh Dinas Kesehatan

Kabupaten/Kota, yang meliputi:

1) Pengamatan lapangan atau inspeksi sanitasi:

Pada air minum perpipaan maupun air minum kemasan, dilakukan

pada seluruh unit pengolahan air minum, mulai dari sumber air baku,

instalasi pengolahan, proses pengemasan bagi air minum kemasan,

dan jaringan distribusi sampai dengan sambungan rumah bagi air

minum perpipaan.

2) Pengambilan sampel:

Jumlah, frekuensi, dan titik sampel air minum harus dilaksanakan

sesuai kebutuhan, dengan ketentuan minimal sebagai berikut:

Untuk Penyediaan Air Minum Kemasan dan atau Kemasan isi ulang.

Jumlah dan frekuensi sampel air minum harus dilaksanakan sesuai kebutuhan,

dengan ketentuan mimimal sebagai berikut:

1) Pemeriksaan kualitas Bakteriologi:

Jumlah minimal sampel air minum pada penyediaan air minum

kemasan dan atau kemasan isi ulang adalah sebagai berikut:

- Air baku diperiksa minimal satu sampel tiga bulan satu kali.

- Air yang siap dimasukan kedalam kemasan minimal satu

sample sebulan sekali.

Page 67: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

67

- Air dalam kemasan minimal dua sampel satu bulan satu kali.

2) Pemeriksaan Kualitas Kimiawi:

Jumlah minimal sampel air minum adalah sebagai berikut:

- Air baku diperiksa minimal satu sampel tiga bulan sekali

- Air yang siap dimasukan kedalam kemasan minimal satu

sample sebulan sekali.

- Air dalam kemasan minimal satu sampel satu bulan sekali.

3) Pemeriksaan kualitas air minum

Dilakukan di lapangan, dan di Laboratorium Dinas Kesehatan

Kabupaten/Kota, atau laboratorium lainnya yang ditunjuk.

4) Hasil pemeriksaan laboratorium harus disampaikan kepada pemakai

jasa, selambat-lambatnya 7 hari untuk pemeriksaan mikrobiologik

dan 10 hari untuk pemeriksaan kualitas kimiawi.

5) Pengambilan dan pemeriksaan sampel air minum dapat dilakukan

sewaktu-waktu bila diperlukan karena adanya dugaan terjadinya

pencemaran air minum yang menyebabkan terjadinya gangguan

kesehatan atau kejadian luar biasa pada para konsumen.

6) Parameter kualitas air yang diperiksa:

Dalam rangka pengawasan kualitas air minum secara rutin yang

dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, maka parameter

kualitas air minimal yang harus diperiksa di Laboratorium adalah

sebagai berikut:

- Parameter yang berhubungan langsung dengan kesehatan:

Page 68: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

68

a. Parameter Mikrobiologi:

1) E. Koli

2) Total Koliform

b. Kimia an-organik:

1. Arsen

2. Fluorida

3. Kromium-val.6

4. Kadmium

5. Nitrit, sbg-N

6. Nitrat, sbg-N

7. Sianida

8. Selenium

- Parameter yang tidak langsung berhubungan dengan kesehatan:

a. Parameter Fisik:

(1) Bau

(2) Warna

(3) Jumlah zat padat terlarut (TDS)

(4) Kekeruhan

(5) Rasa

(6) Suhu

b. Parameter Kimiawi:

(1) Aluminium

(2) Besi

Page 69: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

69

(3) Kesadahan

(4) Khlorida

(5) Mangan

(6) pH

(7) Seng

(8) Sulfat

(9) Tembaga

(10) Sisa Khlor

(11) Amonia

Dengan kata lain tindakan pengawasan terhadap kualitas air minum harus

dilakukan secara berkala, karena air yang digunakan untuk kepentingan umun

harus diuji kualitas airnya, sehingga dalam hal ini perlu adanya pengawasan

terhadap air minum yang akan di konsumsi oleh masyarakat, dimana pengawasan

kualitas air bertujuan untuk mencegah penurunan kualitas dan penggunaan air

yang dapat mengganggu dan membahayakan kesehatan, serta meningkatkan

kualitas air.

Page 70: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

70

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Pendekatan

Metode pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode

pendekatan yuridis normatif, yaitu :

Pendekatan yang menggunakan konsepsi legistis positivis, yaitu

mengemukakan bahwa hukum identik dengan norma-norma

tertulis yang dibuat dan diundangkan oleh lembaga atau pejabat

yang berwenang. Konsepsi ini juga melihat hukum sebagai suatu

sistem normatif yang mandiri, bersifat tertutup dan terlepas dari

kehidupan masyarakat dan mengabaikan norma yang ada selain

norma hukum.37

B. Spesifikasi Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif, yaitu :

Suatu penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan keadaan

atau gejala dari obyek yang akan diteliti tanpa bermaksud

mengambil kesimpulan yang berlaku umum. Suatu penelitian

deskriptif dimaksudkan untuk memberikan data yang seteliti

mungkin tentang manusia , keadaan atau gejala-gejala lainnya

dengan membatasi permasalahan dan pendekatannya.38

C. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU) Tirta Gold,

Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas dan Perpustakaan Fakultas Hukum

Universitas Jenderal Soedirman.

D. Sumber Data

1. Data Sekunder

37) Ronny Hanitijo Soemitro, Metode Penelitian Hukum dan Jurimetri, (Jakarta, PT Ghalia

Indonesia, 1985), Hal 11. 38)

Ibid, Hal 166

Page 71: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

71

Data sekunder adalah data yang bersumber dari peraturan perundang-

undangan yang berlaku, buku-buku literatur dan dokumen-dokumen yang

relevan dengan obyek penelitian.

2. Data Primer

Penunjang data sekunder berupa keterangan-keterangan secara langsung

diperoleh dari Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU) Tirta Gold dan

pihak-pihak atau staf Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas.

E. Metode Pengumpulan Data

1. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dengan cara melakukan studi pustaka terhadap

peraturan perundang-undangan, buku-buku literatur dan dokumen-

dokumen yang berhubungan dengan obyek penelitian yang selanjutnya

dipelajari sebagai satu kesatuan yang utuh.

2. Data Primer

Data primer merupakan penunjang data sekunder diperoleh dengan cara

mengadakan wawancara bebas terpimpin yaitu dengan cara

mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan terlebih dahulu yang sesuai dengan

masalah tersebut secara relevan dimana unsur kebebasan masih

dipertahankan sehingga kewajaran dapat dicapai.

F. Metode Penyajian Data

Metode penyajian data dalam penyusunan penelitian ini akan disajikan

dalam bentuk uraian yang disusun secara sistematis. Artinya adalah kesuluruhan

data yang diperoleh akan dihubungkan satu dengan yang lainnya, disesuaikan

Page 72: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

72

dengan pokok permasalahan sehingga tercipta satu kesatuan yang utuh tentang

masalah yang diteliti.

G. Metode Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan

normatif kualitatif, yaitu data yang telah diperoleh dianalisis berdasarkan pada

teori-teori dan peraturan perundang-undangan berlaku dan berkaitan dengan

permasalahan yang diteliti.

Page 73: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

73

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Berdasarkan penelitian yang diadakan, maka dapat diuraikan mengenai

data yang diperoleh sebagai berikut :

a. Data Sekunder

1.1. Pengertian.

1. Air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa

proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat

langsung diminum Pasal 1 ayat (1) Keputusan Menteri Kesehatan

No.492/MENKES/PER/IV/2010 Tentang Persyaratan Kualitas Air

Minum.

2. Pengguna air minum isi ulang adalah setiap orang yang

mengkonsumsi produk air minum isi ulang di Depot Air Minum Isi

Ulang (DAMIU).

3. Depot air minum isi ulang adalah badan usaha yang mengelola air

minum untuk keperluan masyarakat dalam bentuk curah.

4. Sampel air adalah air yang diambil sebagai contoh yang digunakan

untuk keperluan pemeriksaan laboratorium yang dapat terdiri dari air

minum dan atau air baku Pasal 1 ayat (2) Keputusan Menteri

Kesehatan No.492/MENKES/PER/IV/2010 Tentang Persyaratan

Kualitas Air Minum.

Page 74: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

74

5. Bangunan adalah tempat atau ruangan yang digunakan untuk

melakukan kegiatan produksi, penyimpanan dan pembagian air

minum.

6. Hygiene sanitasi adalah usaha yang dilakukan untuk mengendalikan

faktor-faktor air minum, penjamah, tempat dan perlengkapan yang

dapat atau mungkin dapat menimbulkan penyakit atau ganguan

kesehatan lainnya.

7. Dinas kesehatan adalah dinas kesehatan kabupaten/kota dan khusus

di daerah pelabuhan oleh kantor kesehatan pelabuhan.

1.2. Transaksi Air Minum Isi Ulang

Ada sebuah tahapan yang terjadi sebelum konsumen memutuskan

untuk membeli dan memakai produk yang ditawarkan oleh pelaku usaha.

Pada tahap ini pelaku usaha yaitu DAMIU Tirta Gold melakukan

penawaran (offer) kepada konsumen. Penawaran ini dapat dilakukan

secara langsung kepada konsumen. Bila calon konsumen menerima

penawaran, maka terjadilah transaksi atau dalam bahasa hukum terjadi

perjanjian. Pihak-pihak yang dimaksud yaitu penjual dan pembeli dalam

hal ini adalah mahasiswa dan warga sekitar. Pada tahap ini para pihak

menyepakati apa yang menjadi hak dan kewajiban masing-masing pihak,

dimana air yang dibeli oleh konsumen harus sudah memenuhi persyaratan

kesehatan yang diatur pemerintah. Kesepakatan ini kemudian dapat di

tuangkan kedalam suatu perjanjian tertulis yaitu penjual memberikan

semacam bukti pembayaran kepada pembeli dalam bentuk nota. Setelah itu

Page 75: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

75

barulah para pihak harus melaksanakan semua kewajiban yang telah

disepakati sebelumnya.

1.3. Persyaratan Kualitas Air Minum

Menurut Pasal 3 Permenkes No.492/MENKES/PER/IV/2010

Tentang Persyaratan Kualitas Air Minum, Persyaratan kualitas air yang

aman diminum meliputi persyaratan bakteriologis, kimiawi dan radioaktif

dan fisik.

Faktor fisik dapat berupa benda-benda mati mulai dari yang halus

sampai yang kasar, kondisi alam seperti cuaca, suhu, getaran, benturan dan

sejenisnya.

Faktor kimia adalah bahan-bahan organik dan anorganik yang

mungkin terlarut kedalam air minum ataun benda dalam sarana

pengolahan, penyimpanan dan pembagian air minum yang dapat larut

kedalam air.

Faktor biologis adalah mikrobiologi seperti jasad renik pathogen

seperti bakteri, virus, kapang dan jamur yang membahayakan kesehatan.

Faktor biologi juga dapat berupa manusia yang menangani air minum

dalam seluruh rangkaian proses pengolahan, karena sebagai sumber

pencemar, perilaku yang tidak sehat atau kurangnya perhatian terhadap

keamanan dan keselamatan air minum.

Pasal 3 ayat (4) menyebutkan bahwa peryaratan kesehatan air minum

sebagaimana disebutkan pada ayat (1) tercantum dalam lampiran 1

keputusan ini. Dalam pemeriksaan air nya harus memenuhi persyaratan

Page 76: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

76

wajib parameter kualitas air minum, persyaratan tersebut adalah sebagai

berikut:

1.3.1. Parameter yang berhubungan langsung dengan kesehatan.

1.3.1.1. Mikrobiologi

Parameter Satuan Kadar maksimum yang

diperbolehkan

ket

Air minum E Coli atau Fecal

Coli

Jumlah per

100ml

sample

0

Total bakteri

Coliform

Jumlah per

100ml

sample

0

1.3.1.2. Kimia an-organik

Parameter Satuan

Kadar

maksimum yang

diperbolehkan

ket

Arsenik (mg/liter) 0,01

Flouride (mg/liter) 1,5

Total kromium (mg/liter) 0,05

Cadmium (mg/liter) 0,003

Borom (mg/liter) 0,3

Nitrit (sbgNO2) (mg/liter) 3

Nitrat (sbgNO3) (mg/liter) 50

Sianida (mg/liter) 0,07

Selenium (mg/liter) 0,01

1.3.2. Parameter yang tidak langsung berhubungan dengan

kesehatan.

1.3.2.1. Parameter Fisik.

Parameter Satuan

Kadar

maksimum yang

diperbolehkan

Ket

1. 2. 3. 4.

Parameter fisik

Page 77: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

77

Warna TCU 15

Rasa dan bau -

- Tidak berbau

dan berasa

Temperatur 0

C Suhu udara +30

Kekeruhan NTU 5

Total zat padat

terlarut (TDS) (mg/liter)

500

1.3.2.2. Parameter Kimiawi.

Parameter Satuan

kadar

maksimum

yang

diperbolehkan

Ket

Ammonia (mg/liter) 1,5

Alumunium (mg/liter) 0,2

Chloride (mg/liter) 250

Kesadahan (mg/liter) 500

Besi (mg/liter) 0,3

Mangan (mg/liter) 0,4

PH

6,5-8,5

Sulfat (mg/liter) 250

Seng (mg/liter) 3

Tembaga (mg/liter) 2

Dari persyaratan parameter wajib diatas, kualitas air minum

sebagaimana disebutkan dalam Permenkes No.492/MENKES/PER/I

V/2010, yang meliputi persyaratan Mikrobiologi, Kimia, dan fisik,

dapat dikatakan parameter tersebut wajib dilakukan pula

pemeriksaannya kepada pengelola penyedia air minum isi ulang

khususnya Tirta Gold.

Sama halnya dengan pemeriksaan persyaratan kualitas air

DAMIU Tirta Gold yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan dibantu

Puskesmas II Purwokerto utara. Pengecekan persyaratan kualitas air

Page 78: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

78

minum tersebut dilakukan di Laboratorium Kesehatan Masyarakat

dengan tahapan sebagai berikut ;

Parameter Satuan

Kadar Maksimum

yang

diperbolehkan

Hasil

Pemeriksa

an

Pertimbangan

(kelas

kualitas air)

A. Bakteriologis 1. E Coli atau Fecal Coli

2. Total bakteri Coliform

B. Kimia 1.Ph

2. Nitrat

3. Nitrit

4. Zat organic

5. Mangan

6. Besi

7. Kesadahan

8. Klorida

9.Flouride

10. Sisa Chlor

C. Fisik 1.Temperatur

2. Bau

3. Rasa

4. Warna

5. Kekeruhan

6. TDS

Jumlah per 100

ml sampel

Jumlah per 100

ml sampel

-

mg/l

mg/l

mg/l

mg/l

mg/l

mg/l

mg/l

mg/l

mg/l

oC

-

-

TCU

NTU

mg/l

0

0

6,5-8,5

50

3

10

0,1

0,3

500

250

1,5

0,2-1,0

Suhu udara ±30C

Tidak berbau

Tidak berasa

15

5

500

0

0

6,8

*)

*)

*)

*)

*)

*)

*)

*)

**)

*)

*)

*)

*)

*)

*)

Memenuhi

syarat A

Memenuhi

syarat A

Memenuhi

syarat

Keterangan :

*) . Tidak diperiksa

**). Tidak terdeteksi

1.4. Pengawasan kualitas air minum

Berdasarkan Permenkes No . 907 / Menkes / SK / VII / 2002,

pengawasan kualitas air minum dilakukan oleh Dinas Kesehatan

Kabupaten/Kota Pasal 4 ayat (1), meliputi :

1.4.1. Inspeksi sanitasi dan pengambilan sampel air.

Page 79: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

79

Dalam hal ini pihak Dinas Kesehatan Kabupaten purwokerto

yang dibantu oleh puskesmas II purwokerto utara telah

melaksanakan inspeksi sanitasi dan pengambilan sampel air ke

DAMIU Tirta Gold, mengenai pemeriksaan laboratorium dan

pengambilan sampel didasarkan pada ketentuan Permenkes ini.

Penyelenggaraan pengawasan yang dimaksud dalam pasal 4 ayat

(1) tercantum dalam lampiran Keputusan. Pengambilan sampel

air minum isi ulang Tirta Gold untuk jumlah, frekuensi dan titik

sampel guna penyediaan air minum kemasan dan atau kemasan

isi ulang harus dilaksanakan sesuai kebutuhan, dengan ketentuan

minimal sebagai berikut :

1. Pemeriksaan kualitas bakteriologi

Jumlah minimal sample air minum pada penyediaan air

minum kemasan dan atau kemasan isi ulang adalah sebgai

berikut :

- Air baku diperiksa minimal satu sampel tiga bulan

sekali.

- Air dalam kemasan minimal dua sampel satu bulan

sekali

2. Pemeriksaan kualitas kimiawi

Jumlah minimal sampel air minum adalah sebagai berikut :

- Air baku diperiksa minimal satu sampel enam bulan

satu kali.

Page 80: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

80

- Air dalam kemasan minimal satu sampel tiga bulan satu

kali.

3. Pemeriksaan kualitas air minum

Dilakukan di lapangan dan di laboratorium Dinas Kesehatan

Kabupaten/kota atau laboratorium lainnya yang ditunjuk.

Sesuai dengan Pasal 6 Keputusan Menteri Kesehatan

No.907/MENKES/SK/2002 yang menyebutkan bahwa

pemeriksaan sampel air minum dilaksanakan di

laboratorium pemeriksaan kualitas air minum yang ditunjuk

oleh pemerintah kabupaten/kota.

4. Hasil pemeriksaan laboratorium harus disampaikan kepada

pemakai jasa, selambat-lambatnya tujuh hari untuk

pemeriksaan mikrobiologi dan sepuluh hari untuk

pemeriksaan kimiawi

5. Pemeriksaan dan pengambilan sampel air minum dapat

dilakukan sewaktu-waktu bila diperlukan karena adanya

dugaan adanya pencemaran air minum yang menyebabkan

terjadinya ganguan kesehatan atau kejadian luar biasa pada

para konsumen.

Dari paparan mengenai pengawasan air minum diatas, Pengambilan

sampel air minum isi ulang Tirta Gold untuk jumlah, frekuensi dan titik

sampel guna penyediaan air minum kemasan dari pemeriksaan

bakteriologi, kimiawi dan kualitas air minum masing-masing diperiksa

Page 81: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

81

untuk bakteriologi 1 (satu) bulan sekali, kimiawi dan fisik 6 (enam) bulan

sekali setiap pengambilan sampel, untuk menetukan kandungan-

kandungan yang ada dalam setiap parameter. Rinciannya adalah sebagai

berikut :

a. Dalam pemeriksaan parameter bakteriologi air bakunya diperiksa

setiap pengisian satu sampel 1 (satu) tahun sekali yang mana

seharusnya minimal harus 2 (dua) kali dalam setahun setiap

pengambilan air baku dan air dalam kemasan diperiksa satu sampel

1 (satu) bulan sekali namun pada bulan Juni 2011 Tirta Gold tidak

memenuhi syarat bakteriologis pemeriksaan air produknya.

b. Parameter kimiawi air bakunya juga diperiksa satu tahun satu kali,

dan air dalam kemasannya 1 (satu) tahun sekali yang mana

seharusnya harus 2 (dua) kali dalam setahun.

Penjelasan tersebut berdasarkan data hasil Pemeriksaan

Laboratorium air baku dan air produk wilayah Puskesmas II Purwokerto

Utara, Yaitu termasuk dalam pengawasan berkala oleh Dinas Kesehatan

yang dibantu oleh Puskesmas II Purwokerto Utara pada tahun 2011.

Dapat dikatakan idealnya suatu DAMIU apabila telah memenuhi

persyaratan setiap tahunnya dengan tabel sebagai berikut :

Jenis Waktu pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Page 82: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

82

I. Air baku

Fisika

Kimia

Bakteriologi

II. Air produk

Fisika

Kimia

Bakteriologi

1.4.2. Analisis hasil laboratorium dan pemberian rekomendasi.

Setelah dilakukan pemeriksaan atas pengambilan sampel yang

diuji di laboratorium, ketika hasil pemeriksaan tersebut

kandungan airnya diketahui berbahaya untuk dikonsumsi, maka

tindakan selanjutnya dari Dinas kesehatan memberikan

rekomendasi semacam pembinaan langsung dalam bentuk

kunjungan lapangan guna mengatasi masalah yang ditemui dari

hasil kegiatan laboratorium, dan hasil rekomendasi ini ditujukan

pada pengelola atau penyedia air minum, dan hal ini dapat

dilakukan sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan dahulu kepada

pemilik DAMIU.

1.4.3. Tindak lanjut upaya penanggulangan

Apabila sudah dipastikan dalam pemeriksaan laboratorium air

yang diperiksa berbahaya untuk dikonsumsi, maka Dinas

kesehatan akan melakukan upaya penanggulangan di lapangan

atau ditempat DAMIU tersebut dalam bentuk diadakannya

Page 83: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

83

pemeriksaan kesehatan dengan menggunakan pendekatan serta

penyelidikan atas dampak yang dihasilkan air minum tersebut

terhadap konsumen DAMIU.

1.4.4. Pengawasan kualitas air oleh kepala Dinas Kesehatan.

Hasil pemeriksaan kualitas air wajib dilaporkan secara berkala

oleh kepala Dinas Kesehatan setempat kepada pemerintah

kabupaten/kota setempat secara rutin, minimal setiap tiga bulan

sekali, dan apabila terjadi kejadian luar biasa karena terjadinya

penurunan kualitas air minum dari penyediaan air minum

tersebut, maka pelaporannya wajib langsung dilakukan dengan

tembusan kepada Dinas Kesehatan Propinsi dan Direktur

Jenderal.

Menurut Pasal 5 ayat (1) Keputusan Menteri Kesehatan

No.907/MENKES/SK/2002, menyebutkan bahwa dalam pelaksanaan

pengawasan kualitas air minum, Dinas Kesehatan kabupaten/kota dapat

menentukan parameter kualitas air minum yang akan diperiksa, sesuai

dengan kebutuhan dan kondisi daerah tangkapan air, instansi pengolahan

air dan jaringan perpipaan.

1.4.5. Jenis-jenis pengawasan kualitas air.

1.4.5.1. Pengawasan eksternal meliputi :

1.4.5.1.1. Pengawasan berkala.

a. Pemeriksaan lapangan dengan melakukan kunjungan ke

perusahaan Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU) paling

Page 84: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

84

sedikit dua kali dalam setahun yang dilakukan oleh

petugas sanitasi dari organisasi asosiasi atau organisasi

yang terdaftar lainnya. Petugas kesehatan yang

menangani HSMM (Hygiene Sanitasi Makanan dan

Minuman) Dinas Kesehatan kabupaten Banyumas

dibantu sanitarian puskesmas. Pengawasan rutin

menggunakan formulir DAM 2 sebagai pemantau

kualitas Hygiene Sanitasi depot yang telah mendapat

Sertifikat Laik Hygiene Sanitasi (SLHS) dan mempunyai

izin usaha.

b. Pengambilan contoh dan specimen dikirim ke

laboratorium untuk menganalisa tingkat pemcemaran

minuman pada suatu waktu, atau dalam rangka uji petik

pengawasan atau pada saat terjadi peristiwa Kejadian

Luar Biasa (KLB) keracunan

c. Pemeriksaan contoh dan spesimen dilakukan di

laboratorium yang telah mendapatkan akreditasi sesuai

peraturan perundangan yang berlaku.

Berdasarkan data yang ditemukan dalam hasil penelitian,

Pengawasan dan pemeriksaan berkala yang dilakukan oleh pihak Dinas

Kesehatan, berupa Data Tabel Rekapitulasi Pemeriksaan Sampel DAMIU

di Kabupaten Banyumas bulan Januari-Desember Tahun 2011 adalah

sebagai berikut :

Page 85: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

85

No Puskesmas Jmlh

DAM

Pemeriksaan air baku Pemeriksaan air produk Ket

Bakteri Kimia Bakteri kimia

MS TM MS TM MS TM MS TM

1 Lumbir 2 2 0 2 0 3 0 2 0

2 Wangon 1 9 1 0 1 0 11 1 1 0

3 Wangon 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 Jatilawang 0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 Rawalo 1 0 0 0 0 1 0 0 0

6 Kebasen 1 0 1 1 0 2 0 2 0

7

Kemranjen

1 1 0 0 0 0 0 1 0 0

8

Kemranjen

2 7 0 2 2 0 27 4 1 1

9 Sumpiuh 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0

10 Sumpiuh 2 1 0 0 0 0 1 0 0 0

11 Tambak 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0

12 Tambak 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0

13 Somagede 1 0 0 0 0 1 0 1 0

14 Kalibagor 5 5 0 5 0 8 0 5 0

15 Banyumas 6 1 1 2 0 5 2 4 0

16 Patikraja 9 3 1 1 3 22 6 6 0

17 Purwojati 0 0 0 0 0 0 0 0 0

18 Ajibarang 1 3 0 0 0 0 3 1 0 0

19 Ajibarang 2 1 0 0 0 0 2 4 0 0

20 Gumelar 0 0 1 0 0 0 0 0 0

21 Pekuncen 1 0 0 1 0 6 0 1 0

22 Cilongok 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0

23 Cilongok 2 1 0 0 0 1 1 0 1 0

24

Karang

lewas 4 2 0 2 4 7 4 3 0

25 Pwt barat 2 1 0 1 0 5 0 3 0

26 Pwt timur 1 8 2 0 2 0 46 1 2 0

27 Pwt timur 2 2 2 1 2 0 2 0 2 0

28 Pwt selatan 25 3 1 4 0 68 6 7 0

29 Pwt utara 1 4 0 0 1 0 2 2 2 0

30 Pwt utara 2 14 1 3 1 0 107 8 1 0

31 Sokaraja 1 7 2 1 1 0 11 2 4 0

32 Sokaraja 2 4 0 1 1 0 20 3 1 0

33 Kembaran 1 9 4 1 4 1 28 3 5 0

34 Kembaran 2 4 0 0 0 0 7 4 1 0

35 Sumbang 1 6 0 2 2 0 33 4 2 0

36 Sumbang 2 2 0 0 0 0 16 2 0 0

37

Kedung

banteng 5 0 3 1 2 5 3 3 1

Page 86: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

86

38 Baturaden 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0

39 Baturaden 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0

jumlah 146 30 18 40 11 451 61 61 2

% 65,7 66 34 78,7 21,3 88 12 96,5 3,5

• Keterangan : Jumlah DAMIU yang mempunyai izin adalah

213 DAMIU.

Dari keterangan rekapitulasi tersebut, Tirta Gold termasuk dalam

wilayah dari pengawasan Puskesmas Purwokerto Utara II, yaitu

berdasarkan Laporan Peningkatan Hygiene Sanitasi Depot Air Minum

Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas Tahun 2011, DAMIU yang

terdaftar dan menjadi sampel uji petik di wilayah Puskesmas II Purwokerto

Utara ada 6 (enam) dari 14 DAMIU, dan ke enam DAMIU tersebut

khususnya Tirta Gold memenuhi persyaratan kualitas air minum yang

baik. Perincian hasil data uji petiknya sebagai berikut :

Hasil Pemeriksaaan

Puskesmas Nama

DAMIU

Alamat Juml

ah

sam

pel

Bakteri Kimia

Penyimpang

Purwokerto

II Utara

Bio Water Jl.Kampus No 3

Grendeng

1 0 -

Q-TA Jl.HR.Bunyamin

Grendeng

1 0 -

OXI-PLUS Jl.Madrani No.14

Grendeng

1 0 -

Tirta Gold Jl.Kenanga No.

24 Grendeng

1 0 -

UVITA Jl.dr Suparno No.

24 Kr.Wangkal

1 0 -

TIRTA

SARI

Jl.Riyanto No.32

Sumampir

1 0 -

Page 87: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

87

1.4.5.1.2. Penyuluhan

a. Penyuluhan dalam bentuk kursus penjamah bagi pegawai

depot Tirta Gold dan karyawan Tirta Gold yang melayani

langsung produk air minum.

b. Penyelenggaraan penyuluhan dan atau kursus dilakukan

oleh asosiasi atau organisasi lain yang telah terakreditasi

sesuai peraturan perundangan yang berlaku.

c. Pertemuan berkala, seminar atau sarasehan untuk

pengembangan usaha dilaksanakan oleh organisasi

asosiasi.

1.4.5.1.3. Uji petik.

Uji petik adalah pengawasan yang dilaksanakan untuk

menilai kondisi fisik bangunan, fasilitas dan lingkungan

DAMIU Tirta Gold, tingkat pencemaran air baku dan air

minum secara insidental yang dilakukan oleh petugas Dinas

Kesehatan Kabupaten Banyumas. Setiap saat dilakukan

pengambilan sampel air produk isi ulang oleh tenaga sanitarian

dari Dinas Kesehatan kabupaten Banyumas tanpa atau dengan

pemberitahuan terlebih dahulu untuk diperiksa di laboratorium

terakreditasi. Uji petik ini meliputi:

1. Lokasi

Bangunan harus ada dilokasi yang bebas dari pencemaran,

seperti:

Page 88: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

88

a. Daerah tergenang air dan rawa, tempat pembuangan

kotoran dan sampah, penumpukan barang-barang bekas

atau bahan berbahaya dan beracun termasuk daerah lain

yang diduga dapat menimbulkan pencemaran terhadap air

minum.

b. Perusahaan lain yang menimbulkan pencemaran seperti

bengkel.

c. Tempat pembuangan kotoran limbah umum, terminal bus

atau daerah padat pencemaran lainnya.

2. Bangunan

a. Bangunan harus kuat, aman dan mudah dibersihkan dan

mudah pemeliharaannya.

b. Tata ruang usaha DAMIU paling sedikit terdiri dari:

- Ruangan proses pengolahan.

- Ruangan tempat penyimpanan.

- Ruangan tempat pembagian penyediaan.

- Ruang tunggu pengunjung.

c. Lantai

- Bahan kedap air.

- Permukaan rata, halus tetapi tidak licin, tidak

menyerap debu dan mudah dibersihkan.

- Kelandaiannya cukup untuk memudahkan

pembersihan.

Page 89: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

89

- Selalu dalam keadaan bersih dan tidak berdebu.

d. Dinding

- Bahan kedap air.

- Permukaan rata, halus, tidak menyerap debu dan

mudah dibersihkan.

- Warna dinding cerah dan terang.

- Selalu dalam keadaan bersih, tidak berdebu dan

bebas dari pakaian tergantung.

- Khusus dinding yang berhubungan dengan

semprotan air harus rapat air setinggi minimal 2

meter dari lantai.

e. Atap dan langit-langit

- Atap bangunan harus halus, menutup sempurna,

tahan terhadap air dan tidak bocor.

- Kontruksi atap dibuat anti tikus.

- Langit-langit harus menutup sempurna seluruh

ruangan.

- Bahan langit-langit harus kuat, tahan lama dan

mudah dibersihkan dan tidak menyerap debu.

- Permukaan langit-langit rata dan berwarna terang

- Selalu dalam keadaan bersih dan tidak berdebu.

- Tinggi langit-langit minimal 3 meter dari lantai

Page 90: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

90

f. Pintu

- Bahan pintu harus kuat, taha lama dan tidak

mengeluarkan zat beracun.

- Permukaan rata, halus, terang dan mudah

dibersihkan.

- Pemasangan rapih sehingga dapat menutup dengan

baik.

- Membuka kedua arah.

- Selalu dalam keadaan bersih dan tidak berdebu.

g. Jendela

- Jendela depot harus terbuat dari bahan yang tembus,

sehingga proses pengolahan dapat terlihat jelas.

- Dibuat dari bahan yang tahan lama.

- Permukaan rata, halus, berwarna terang dan mudah

dibersihkan.

- Tinggi sekurang-kurangnya 1 meter diatas lantai.

- Luasnya disesuaikan dengan kegunaan.

h. Pencahayaan

Permukaan tempat kerja dan ruangan pengolahan dan

penyimpanan mendapat penyinaran cahaya baik alam

maupun buatan.

i. Ventilasi

- Menjamin terjadinya peredaran udara dengan baik.

Page 91: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

91

- Tidak mencemari proses pengolahan dan air minum.

- Menjaga suhu tetap nyaman dan sesuai kebutuhan.

j. Sekat pemisah

- Setiap sekat bangunan depot untuk pencucian,

pengisian dan pengolahan harus dari bahan yang

kuat tidak melarutkan bahan serta mudah

dibersihkan.

- Kontruksi sekat pemisah harus menjamin tidak dapat

dimasuki serangga atau tikus.

k. Dampak radiasi

- Setiap proses memungkinkan terjadinya dampak

radiasi harus dilakukan perlindungan yang

dibutuhkan.

- Untuk mengatur dampak radiasi, harus dilakukan

pengujian secar berkala sesuai kebutuhan.

3. Fasilitas sanitasi

Depot sedikitnya harus menyediakan fasilitas sanitasi sebagai

berikut :

a. Tempat cuci tangan yang dilengkapi dengan sabun

pembersih dan saluran limbah.

b. Menyediakan satu unit dispenser untuk air minum contoh

bagi pengunjung.

Page 92: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

92

Dari definisi dan penjabaran uji petik di atas, dapat kita

deskripsikan bahwasanya kegiatan ini merupakan salah satu

bentuk Inspeksi sanitasi semacam kroscek ulang yang

dilakukan sewaktu-waktu oleh Dinas terkait untuk melihat

perkembangan dari kualitas DAMIU secara keseluruhan,

apakah masih layak atau tidak dalam menyelenggarakan

produksi air minum. Kegiatan uji petik yang dilakukan di Tirta

Gold mengenai ketentuan mengenai fisik bangunan, fasilitas

dan lingkungan DAMIU sebagian besar persyaratan sudah

terpenuhi. Data perincian uji petiknya pada tanggal 16 Januari

2012 sebagai berikut :

1. Mengenai data keadaan umum depot air minum nya,

hanya masalah pembilasan galon Tirta Gold

menggunakan air biasa tidak dengan Ozon dan di Tirta

Gold belum menyediakan adanya dispenser.

2. Pemeriksaan fisik Depot air minum isi ulangnya Tirta

Gold tidak mempunyai alat bukti tertulis/sertifikat air

baku berasal dari sumber air tertentu, tidak memiliki

penunjuk alat penunjuk tekanan air dan tidak memiliki

contoh prodak air minum sebagai sampel.

3. Saran perbaikan dari atas hasil Inspeksi Sanitasi ini

adalah :

a. Disediakan tempat cuci tangan

Page 93: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

93

b. Tidak menyediakan galon lebih dari 24 buah.

c. Perilaku hidup bersih ditingkatkan.

d. Kawasan bebas asap rokok.

e. Disediakan sampel air minum untuk konsumen.

f. Disediakan tempat sampah yang tertutup.

g. Tidak berkuku panjang dan tidak merokok saat

melayani konsumen.

1.4.5.1.4. Pembinaan.

Hasil pemeriksaan berkala DAMIU dilaporkan oleh

organisasi/lembaga kepada kepala Dinas Kesehatan

Kabupaten Banyumas untuk selanjutnya dibuatkan laporan

pengawasan dan pemeriksaan DAMIU kepada Bupati dengan

umpan balik kepada organisasi/lembaga yang mengeluarkan

sertifikat/plakat Laik Hygiene Sanitasi (SLHS). Berkaitan

dengan hal ini pembinaan yang dilakukan oleh pihak Dinas

Kesehatan

1.4.5.2. Pengawasan internal.

Pengawasan yang dilakukan oleh pemilik atau

penanggung jawab operator Depot Air Minum Isi Ulang terhadap

kualitas bakteriologi, kimia maupun air bakunya, Pengusaha dan

atau penanggung jawab usaha DAMIU wajib melaksanakan

pengawasan internal dengan menggunakan jaminan mutu/produk,

cara produksi yang baik atau menerapkan Analisa Bahaya Titik

Page 94: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

94

Kendali Kritis. Selain itu membantu kelancaran pelaksanaan

pengawasan oleh petugas sanitarian dari Dinas atau

lembaga/asosiasi yang datang melakukan pemeriksaan. Setiap

pengiriman air baku harus diperiksa kebenaran sumber air dan

kualitas sumber air baku dengan pemeriksaan cepat lapangan.

Artinya DAMIU Tirta Gold harus selalu melakukan pengawasan

internal dengan memeriksa secara berkala jaringan perpipaanya

misalnya dikhawatirkan terjadinya korosif pada pipa, namun

sampai saat ini data untuk pengawasan internal secara berkala di

Tirta Gold belum belum ditemukan, artinya belum dilaksanakan

sepenuhnya oleh Tirta Gold. Pengawasan internalnya hanya

dilakukan dalam bentuk perintah lisan oleh pemilik DAMIU

kepada karyawan atau operator DAMIU Tirta Gold untuk

melakukan pengawasan internal secara berkala dalam bentuk

pengecekan-pengecekan mulai dari instalasi sampai pada

pengisian air produk (galon).

1.4.5.3. Pengawasan organisasi

Pengawasan DAMIU dapat dilaksanakan oleh Asosiasi

Profesi bersamaan dengan Dinas atau Lembaga yang telah terdaftar

di pemda yang mengeluarkan sertifikat/plakat Hygiene Sanitasi

atau mitra lainnya dengan melakukan pengawasan terhadap

kualitas fisik bangunan dan instalasi depot air minum isi ulang

(form DAM 4) secara berkala setiap 6 bulan sekali dan melaporkan

Page 95: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

95

hasilnya ke Dinas Kesehatan. Asosiasi depot mengusakan

pengadaan peralatan laboratorium sederhana untuk pengawasan

mutu produk secara regular oleh masing-masing pengusaha.

Berkaitan dengan ini Asosiasi DAMIU di Kabupaten Banyumas

sudah tidak aktif lagi sejak dibentuknya pengurus Asosiasi Air

minum isi ulang Kabupaten Banyumas tahun 2008 dengan melihat

data terakhir yang diterima Dinas Kesehatan mengenai pengawasan

berkala DAMIU oleh Asosiasi pada tahun 2009.

1.4.6. Pemantauan kualitas.

1.4.6.1. Pemeriksaan kualitas air DAMIU.

Air minum produksi depot harus sesuai dengan persyaratan

kesehatan air minum yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan RI.

Pemeriksaan dilakukan secara periodik dan teratur sesuai dengan

ketentuan peraturan perundangan yang berlaku di daerah.

Konsumen dapat melakukan pengujian biologis di DAMIU untuk

menambah keyakinan akan kualitas air minumnya. Sementara

pengusaha melakukan uji bakteriologis (E-Coli) dan kimia terbatas

secara rutin.

1.4.6.2. Pemeriksaan pakaian karyawan.

Karyawan harus memakai pakaian kerja yang bersih

berseragam, memakai tutup rambut dan khusus dipakai pada saat

bertugas, serta memakai tanda pengenal sehingga hanya petugas

Page 96: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

96

resmi yang berkerja. Karyawan yang dimaksud disini adalah

karyawan yang bertugas mengambil sampel secara berkala.

1.4.6.3. Proses produksi di Tirta Gold.

Berdasarkan hasil penelitian yang didapat, proses produksi

air minum isi ulang di Tirta Gold berlandaskan pada buku pedoman

pelaksanaan penyelenggaraan Hygiene Sanitasi Depot Air Minum.

Berhubung DAMIU Tirta Gold menggunakan air jaringan

perpipaan dari PDAM, maka setelah air masuk kedalam tandon

penampungan air baku, selanjutnya air menuju stainless water

pump yang nantinya di tunjukan tekanan air dalam penyaringan

melalui tahap active sand, anthracite filter, granular active carbon

media filter berjalan terus sampai kepada tahap micro filter dengan

pengukuran otomatis dari flow meter dan yang terkahir disinari

dengan Ultra violet/ozon kemudian dilakukan pembilasan barulah

pengsian air minum isi ulangnya.

1.5. Ruang lingkup pengawasan Air Minum.

1.5.1. Pengawasan pengisian air baku meliputi :

a. Desinfeksi dilakukan terhadap keran pengeluaran air pada air

tangki maupun pada kran pengisian depot air, serta pipa penyalur

air baik pada mobil tangki maupun pada depot air. Desinfeksi

dilakukan dengan cara antara lain :

b. Menyiram dengan ozon selama 5 detik.

Page 97: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

97

c. Sebelum dilakukan desinfeksi, dilakukan pencucian terlebih

dahulu dengan air minum untuk membersihkan kotoran fisik dan

debu.

d. Untuk mencegah pencemaran baik pada kran pengeluaran air

pada tangki maupun kran pengisian air baku pada depot harus

selalu tertutup dan terlindung dari pencemaran.

e. Sebelum air dialirkan pada kran pengisian depot harus dilakukan

pembilasan pipa penyalur dengan cara membiarkan air terbuang,

baru pipa dimasukan kedalam kran pengisian depot.

f. Bahan kran, pipa penyalur dan peralatan lainnya harus terbuat

dari bahan yang tidak dapat melepaskan zat-zat yang beracun

kedalam air seperti food grade staienlessteel atau wadah berlapis

poly carbonat.

1.5.2. Pengawasan proses pengolahan meliputi :

a. Tandon air baku

1. Tandon air baku sebagai penyimpan air pertama harus

terlindung dari sinar matahri, jamahan serangga dan tikus

dan tidak menjadi tempat perindukan nyamuk (jentik).

2. Bahan tandon harus terbuat dari bahan yang dapat

melepaskan zat-zat yang beracun kedalam air seperti food

grade staienlessteel atau wadah berlapis poly carbonat

atau poly vinyl carbonat.

3. Tandon tidak diisi selain air baku.

Page 98: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

98

4. Lamanya waktu penyimpanan maksimal 1 (satu) bulan

setelah itu air harus dikuras untuk dibersihkan.

5. Mempunyai saluran pembuangan untuk pembilasan/

pencucian yang dihubungkan kesaluran limbah yang

tertutup.

6. Pengawasan fisik air baku yaitu harus terlihat/transparan

sampai kebagian dasar tandon.

b. Tabung filter

1. Tabung filter harus terbuat dari bahan yang mudah

peliharaannya.

2. Filter memiliki indikator untuk kepentingan pemantauan

dan perbaikan.

3. Kualitas filter harus mendapat rekomendasi dari

departemen kesehatan.

4. Bahan wadah tabung filter harus terbuat dari food grade.

c. Tandon air bersaring

1. Tandon air tersaring sebagai penyimpanan air yang kedua

harus terlindungi dari jamahan serangga dan tikus dan

tidak menjadi tempat perindukan nyamuk.

2. Bahan tandon harus terbuat dari bahan yang dapat

melepaskan zat-zat yang beracun kedalam air seperti food

grade staienlessteel atau wadah berlapis poly carbonat

atau poly vinyl carbonat.

Page 99: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

99

3. Tandon tidak diisi selain air tersaring.

4. Lamanya waktu untuk penyimpanan maksimal adalah

5x24 jam per pengisian setalah itu air harus dikuras untuk

dibersihkan.

5. Mempunyai saluran pembuangan untuk pembilasan/

pencucian yang dihubungkan kesaluran limbah yang

tertutup.

d. Micro filter

1. Micro filter dimaksudkan untuk penyaringan kedua agar

bakteri virus dan partikel halus lainnya dapat tersaring

dengan baik.

2. Micro filter memiliki indicator untuk pemantauan dan

perbaikan.

3. Kualitas filter harus mendapat rekomendasi dari

departemen kesehatan.

4. Bahan wadah micro filter harus dari bahan foodgrade.

e. Peralatan sterilisasi / disinfeksi

Peralatan sterilisasi / desinfeksi harus mampu membunuh

kuman pathogen dalam air minum, tetapi tidak menimbulkan

perubahan pada struktur air minum. Kuman yang harus

dibebashamakan adalah E-coli, coliform dan kuman pathogen

lainnya termasuk jamur dan virus.

f. Peralatan pompa dan pipa penyalur air

Page 100: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

100

1. Semua pipa dan bahan penyalur air harus terbuat dari

bahan yang dapat melepaskan zat-zat yang beracun

kedalam air seperti food grade staienlessteel atau wadah

berlapis poly carbonat atau poly vinyl carbonat.

2. Semua peralatan harus terpasang dalam keadaan tertutup

sehingga tidak ada rembesan atau bocoran yang dapat

menimbulkan pencemaran terhadap kualitas air ataupun

tekanan balik.

3. Dianjurkan menggunakan peralatan yang tembus pandang

sehingga mudah dilakukan pemantauan.

Berdasarkan pengawasan proses pengolahan, baik dari tahap

tandon air baku, tabung filter, tandon air bersaring, micro filter,

peralatan sterilisasi / disinfeksi peralatan pompa dan pipa penyalur air,

pengawasan dari DAMIU Tirta Gold sudah memenuhi persyaratan

dan selalu mengacu pada buku pedoman hygienitas dan sanitasi depot

air minum isi ulang.

1.5.3. Pengawasan Pelayanan Penjualan Air Minum.

a. Pencucian botol

1. Botol yang diperbolehkan di isi adalah botol yang

dijamin dalam keadaan bersih dan steril.

2. Pencucian dilakukan pada semua bagian botol, yaitu

bagian permuakaan dalam, leher dan mulut botol

Page 101: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

101

3. Setelah botol dibersihkan barulah dilakukan sterilisasi

bagian dalam botol dengan cara semprotkan larutan air

mengandung ozon atau penyinaran dengan ultra violet.

4. Botol yang setelah di sterilkan harus langsung diisi

dengan air minum dari kran pengisian.

b. Cara Pengisian

1. Petugas yang melakukan pengisian harus bersih, sehat,

tidak batuk, korengan, luka atau berprilaku yang tidak

hygienis lainnya.

2. Tangan petugas harus dicuci bersih dengan sabun dan

tidak sambil memegang rokok atau makanan.

3. Pengisian botol dilakukan pada ruangan tertutup yang

tembus pandang sehingga terlihat dari luar.

4. Pengisian botol dilakukan sedemikian rupa hanya

sampai pundak botol, sehingga tidak terjadi tumpahan

air yang berlebihan yang akan mencemari air minum.

5. Botol yang sudah terisi penuh segera ditutup dengan

penutup botol yang baru dan steril (dalam kemasan

tertutup)

Mengenai pengawasan proses pengolahan dan pengawasan

pelayanan penjualan air minum, proses pencucian botol-botol galon

DAMIU Tirta Gold melakukan pencuciannya masih belum

berdasarkan pada ketentuan yang tercakup dalam pengawasan dan

Page 102: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

102

penjualan air minum, karena terkadang karyawan Tirta Gold tidak

mencuci bagian luar dari wadah galon tetapi hanya bagian dalamnya

saja, kalaupun mau konsumen bisa membersihkan sendiri bagian

luarnya dengan tisu yang diberikan pada saat pengisian ulang air

minum. Berkaitan dengan itu, dalam proses pengisian terkadang

karyawan Tirta Gold memegang makanan yang dikhawatirkan ada zat

dari makanan yang masuk ke dalam air yang telah di isi ulang dan

menyebabkan menurunya kualitas air yang akan diminum.

1.5.4. Pengawasan kebersihan.

a. Tempat cuci tangan

Yang dilengkapi dengan air bersih dan sabun, bagi

karyawan setiap kali melakukan pelayanan penjualan air

minum harus dipelihara kebersihan setiap saat.

b. Kebersihan ruang pengolahan.

1. Tidak ada sampah yang berserakan dan disediakan

tempat sampah yang tertutup.

2. Lantai kedap air dan mudah dibersihkan.

3. Suhu udara cukup sejuk dan tidak pengap.

4. Cahaya cukup terang sehingga dapat melihat air

dengan jelas.

c. Kebersihan Ruang Pengisian

1. Tidak ada sampah berserakan dan lingkungannya

bersih.

Page 103: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

103

2. Tidak ada celah yang menjadi sarang tikus.

3. Lantai kedap air dan mudah dibersihkan.

4. Semua sambungan pipa atau selang terlihat rapih dan

tidak bocor.

d. Pembuangan sampah dan limbah

1. Sampah setiap hari dikumpulkan dan dibuang keluar

dari depot air minum.

2. Limbah dialirkan kesaluran pembuangan limbah yang

tertutup.

3. Setiap hari lantai selalu dicuci dan dibersihkan.

Berbicara mengenai kebersihan, baik mengenai tempat cuci

tangan, kebersihan ruang pengolahan, kebersihan ruang pengisian dan

pembuangan sampah, Tirta Gold telah melakukan pola hidup bersih

dan sehat dengan selalu melaksanakan saran perbaikan dari hasil uji

petik dan terus memperhatikan lingkungan tempat kegiatan usahanya

yaitu DAMIU Tirta Gold, misalnya dengan memberikan tempat cuci

tangan, menyediakan tempat sampah dan peralatan kebersihan yang

lainnya.

1.5.5. Pengawasan kebersihan dispenser.

a. Dispenser air minum harus selalu dijaga bersih, siap pakai

dan tidak bocor.

Page 104: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

104

b. Dianjurkan penyediaan gelas sekali pakai (disposable) yang

terbuat dari poly vinyl carbonat atau gelas. Jika tidak maka

gelas harus selalu dicuci dan selalu dalam keadaan bersih.

Berhubung di DAMIU Tirta Gold belum tersedia dispenser

sebagai salah satu syarat pengawasan air minum, maka untuk hal

pengawasan kebersihan dispenser belum ada tindakan lebih lanjut dari

DAMIU Tirta Gold.

1.6. Pelayanan dan Penentuan Harga

Pelayanan yang diberikan berupa pemberian informasi layanan

masyarakat dalam bentuk brosur yang dibagikan pada pelanggan atau

konsumen pada DAMIU Tirta Gold.

Berdasarkan brosur yang dikeluarkan atau disebarkan kepada

konsumen, dapat diketahui hal-hal sebagai berikut :

1. Pilihan harga murah dengan variabel yang digunakan dalam

penghitungan harga jual produk air minum isi ulang.

a. Lokasi mata air yang digunakan (jarak dari mata air sampai

depot)

b. Filter-filter yang digunakan dan frekuensi penggantiannya

(sesuai lifetime filter)

c. Layanan-layanan yang diberikan kepada konsumen.

d. Sistem pengawasan kualitas air minum.

2. Penjualan air minum isi ulang dengan system tunggu dan sistem

langganan yaitu dengan layanan antar gratis.

Page 105: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

105

3. Keramahan pelayanan.

Konsumen berhak mendapatkan kenyamanan pelayanan saat

melakukan pengisian dan berhak mendapatkan informasi yang

benar seputar produk air minum isi ulang DAMIU Tirta Gold.

1.7. Pencatatan dan pelaporan keluhan konsumen

Adanya keluhan, pengaduan atau tuntutan dari konsumen merupakan

hal penting yang mempengaruhi penilaian pengawasan. Menurut Pedoman

Pengawasan Hygiene Sanitasi DAMIU kabupaten Banyumas, penilaian

pengawasan meliputi :

a. Jumlah DAMIU yang telah terdata, jumlah penjamah, jumlah

penduduk yang dilayani dan sebaran pelayanan DAMIU.

b. Jumlah DAMIU yang telah diberikan Laik Hygiene sanitasi

terhadap depot air minum yang ada.

c. Perkembangan tingkat cemaran DAMIU.

d. Frekuensi pengawasan DAMIU per daerah/wilayah kerja.

e. Jumlah pengusaha dan penjamah yang telah mengikuti kursus

Hygiene Sanitasi.

f. DAMIU dan kapasitas terpasang dalam setahun.

g. Jumlah dan frekuensi kejadian Keadaan Luar Biasa (KLB) akibat

depot air minum di setiap wilayah atau daerah pengawasan.

h. Jumlah keluhan atau pengaduan dari konsumen.

Page 106: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

106

Berdasarkan Pedoman Pengawasan Hygiene Sanitasi DAMIU

kabupaten Banyumas, ada beberapa hal yang terkait dengan

adanya pengajuan keluhan dari konsumen, diantaranya yaitu :

1.7.1. Pencatatan

Pencatatan dalam hal ini meliputi pendataan pengusaha air

minum isi ulang dan asosiasi, meliputi :

1. Pemilik/penanggung jawab dan asosiasi Depot air minum

isi ulang.

a. Pengusaha dan penanggung jawab berkewajiban

melaporkan kepada kepala Dinas Kesehatan

Kabupaten/kota atau kepala Kantor Kesehatan

Pelabuhan setempat bilamana diduga terjadi KLB

penyakit akibat air minum isi ulang. Laporan

disampaikan kepada petugas kesehatan terdekat

dengan mengisi formulir.

b. Pelanggaran terhadap ketentuan yang tercantum di

dalam keputusan ini dikenakan tindakan sesuai

dengan perundang-undangan yang berlaku, seperti :

1. Tindakan penghentian/penutupan sementara

kegiatan DAMIU.

2. Tuntutan pengadilan, bilamana diduga telah

menimbulkan bahaya kesehatan masyarakat seperti

Page 107: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

107

Kejadian Luar Biasa / keracunan air minum isi

ulang dan atau kematian.

3. Pencabutan Laik Hygiene Sanitasi setelah

mendapat pertimbangan organisasi profesi/Asosiasi

DAMIU disertai berita acara pemeriksaan.

2. Petugas kesehatan.

a. Meregister (mencatat) Surat Keterangan Laik Hygiene

Sanitasi Depot Air Minum di wilayah kerjanya dengan

menggunakan format register Laik Hygiene Sanitasi

Depot Air Minum (Form DAM 17).

b. Petugas pengawas harus mencatat semua KLB

keracunan secara tertib dan teratur.

c. Petugas menyampaikan laporan berkala berupa

• Kejadian Luar Biasa (KLB) keracunan dan

tindakan yang dilakukan.

• Kegiatan lain yang perlu dilaporkan.

d. Pengiriman laporan dilakukan berjenjang dengan

tembusan dikirim kepada Direktorat Penyehatan

Lingkungan (Direktorat PL), Ditjen, PP & PL,

Departemen Kesehatan.

3. Masyarakat atau konsumen

Masyarakat dan/atau konsumen pelanggan dapat

menyampaikan laporan atau keluhan atas pelayanan depot

Page 108: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

108

air minum dan atau meminta konfirmasi tentang depot air

minum yang laik hygiene sanitasi kepada Dinas Kesehatan

Kabupaten atau Kota atau Asosiasi Depot air minum yang

telah terdaftar di Pemerintah Daerah setempat.

1.8. Sanksi

Sanksi yang dikenakan atas perbuatan yang melanggar ketentuan

perundang-undangan, berdasarkan pasal 11, Permenkes No

907/Menkes/SK/VII/2002 disebutkan bahwa :

“Setiap pengelola penyedia air minum yang melakukan perbuatan

bertentangan dengan ketentuan-ketentuan dalam dalam keputusan ini yang

dapat mengakibatkan gangguan kesehatan masyarakat dan merugikan

kepentingan umum dapat dikenakan sanksi administratif dan/atau sanksi

pidana berdasarkan peraturan yang berlaku.

b. Data Primer

Salah satu cara yang dilakukan penulis dalam pengumpulan data,

yaitu dengan melakukan wawancara kepada pemilik DAMIU Tirta Gold

serta badan atau instansi terkait dalam hal ini Dinas Kesehatan Kabupaten

Banyumas untuk memperoleh keterangan mengenai tanggung jawab

DAMIU Tirta Gold terhadap konsumen berkaitan dengan kualitas air

minum.

1. Hasil wawancara dengan Pihak Tirta Gold

Penelitian ini dilakukan di Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU)

Tirta Gold. DAMIU ini didirikan di atas tanah milik Ibu Rakem yang

Page 109: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

109

beralamat Jl. Kenanga No 24 Grendeng Purwokerto Utara atas nama

pemilik saudara Dra Hj Kartini sebagaimana pemegang izin ganguan

berdasarkan surat keputusan Bupati Banyumas Nomor

503/1254/BPM/X/2008 dan mulai beroperasi pada tanggal 17 September

2008.

Sumber mata air yang digunakan berasal dari PDAM Purwokerto,

yang terletak ± 5 km dari DAMIU Tirta Gold. Untuk melakukan proses

pengisian dan pengolahan air minum isi ulang diperlukan peralatan sebagai

berikut :

1. Tandon air baku.

2. Stainless water pump.

3. Back washing sistem (active sand media filter, anthracitie meter,

granular active carbon media filter).

4. Micro filter.

5. Flow meter

6. Sinar UV/Ozon

7. Tempat pembilasan

Depot air minum isi ulang (DAMIU) Tirta Gold dalam 1 (satu) hari

rata-rata melakukan pengisian sebanyak ± 40-50 galon, untuk mendapatkan

volume pengisian sebanyak itu perharinya, diperlukan usaha-usaha yang

keras dari pengusaha DAMIU. Salah satunya melalui brosur dan stiker yang

disebarkan kepada masyarakat atau konsumen, yang isinya berupa petunjuk-

Page 110: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

110

petunjuk pilihan air yang berkualitas yang layak untuk di konsumsi

konsumen dengan harga Rp.4000,- per galonnya.

Upaya-upaya yang dilakukan untuk menarik konsumen dalam

pelayanan dan penetuan harga berdasarkan brosur tersebut sesuai dengan

komitmen dari DAMIU Tirta Gold yaitu untuk memberikan jaminan

kualitas dan pelayanan yang terbaik. Untuk itu di buktikan pula dengan

terpenuhinya izin-izin dan pengecekan kualitas air minum, sehingga

konsumen lebih mendapat keyakinan akan keamanan dalam mengkonsumsi

air minum isi ulang tersebut.

Diperolehnya izin yang digunakan untuk usaha tersebut didapat

dengan terlebih dahulu dilakukan pengujian laik hygienis sanitasi DAMIU,

berdasarkan intruksi dan surat edaran bupati sebagai rekomendasi untuk

dikeluarkannya surat izin usaha DAMIU oleh pemerintah kabupaten. Hasil

dari pengujian laboratorium baik pemeriksaaan bakteriologis dan kimiawi

itu dipasang di DAMIU Tirta Gold agar konsumen dapat mengetahui

apakah air minum isi ulang produksi DAMIU Tirta Gold telah memenuhi uji

Laik hygienis atau tidak.

DAMIU Tirta Gold sendiri melakukan pengujian bakteriologi secara

rutin yaitu setiap 1 (satu) bulan sekali dan untuk uji laboratorium fisika dan

kimia setiap 6 (enam) bulan sekali.

Selama menjalankan usahanya, DAMIU Tirta Gold sendiri belum

pernah mendapatkan pengaduan dari konsumen mengenai kualitas air

minum isi ulang tersebut, atau pun bentuk tuntutan ganti rugi yang di ajukan

Page 111: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

111

oleh konsumen atau pelanggaran air minum isi ulang yang diproduksi oleh

DAMIU Tirta Gold. Namun pemilik DAMIU sendiri telah mengantisipasi

apabila terjadi adanya komplain dari konsumen karena adanya kerugian atau

Keadaan Luar Biasa (KLB), dengan melihat dulu kasusnya apakah kerugian

yang ditimbulkan itu memang benar-benar diakibatkan karena

mengkonsumsi air minum yang di produksi oleh DAMIU Tirta Gold atau

tidak, jika memang terbukti dari hasil penyelidikan dan pemeriksaan Dinas

kesehatan terkait kerugian itu diakibatkan karena mengkonsumsi air minum

yang di produksi oleh DAMIU Tirta Gold, maka pelaku usaha dalam hal ini

yaitu Tirta Gold akan memberikan ganti kerugian berupa pengembalian

uang atau penggantian barang dan/atau jasa yang sejenis atau yang setara

dengan nilainya, atau apabila terjadi KLB maka ganti rugi yang yang

diberikan dalam bentuk perawatan kesehatan atau pemberian santunan yaitu

dengan membayar biaya perawatan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

2. Hasil wawancara dengan pihak Dinas Kesehatan dan Puskesmas.

Berdasarkan keterangan hasil wawancara dengan pihak Dinas

Kesehatan Kabupaten Banyumas diketahui bahwa pemeriksaan yang

dilakukan tersebut sudah sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan dalam

peraturan yang berlaku.

Dilakukannya pengawasan itu sendiri didasarkan pada pedoman

pengawasan Laik Hygiene Sanitasi, sebagai acuan bagi petugas kesehatan

untuk melakukan pembinaan dan pengawasan depot air minum isi ulang

serta acuan bagi pengusaha dan masyarakat dalam meningkatkan kondisi

Page 112: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

112

hygiene sanitasi yang diperlukan dalam usaha depot air minum isi ulang.

Selain itu juga tujuan khusus dari adanya pedoman ini adalah agar

terlindungnya masyarakat dari potensi pengaruh buruk akibat

mengkonsumsi air minum yang berasal dari depot. Dengan demikian

masyarakat akan terhindar dari kemungkinan terkena resiko penyakit

bawaan dari air yang dikonsumsi.

Diketahui bahwa setiap pemeriksaan sampel air yang menggunakan

parameter mikrobiologi, kimia dan fisik yang dilakukan oleh Dinas

Kesehatan yang dibantu puskesmas itu tidak gratis begitu saja, artinya biaya

pemeriksaan tersebut dibebankan kepada pelaku usaha. Diketahui

perinciannya untuk pemeriksaan mikrobiologi saja Rp.42.500,- yang harus

dikeluarkan setiap bulan sedangkan untuk satu paket pemeriksaan

mikrobiologi, kimia dan fisik itu Rp.275.000,- untuk biaya setiap 6 (enam)

bulan sekali. Berdasarkan wawancara dari pihak Dinas Kesehatan bagian

P2PL, selain mahalnya harga untuk melakukan pemeriksaan sampel air di

laboratorium, kesadaran pelaku usaha untuk memeriksakan kualitas airnya

semakin rendah, hal ini dibuktikan dengan catatan pelaporan pengambilan

sampel yang masuk di laboratorium Dinas Kesehatan semakin menurun,

sehingga pihak Dinas Kesehatan menyimpulkan dari hasil pemeriksaan

Laboratorium air baku dan air produk wilayah Puskesmas II purwokerto

Utara, dari 14 DAMIU 3 (tiga) diantaranya tidak memenuhi persyaratan

pemeriksaan bakteriologi, namun Tirta Gold tidak termasuk ketiga DAMIU

yang tidak memenuhi persyaratan tersebut, hanya saja dibulan Juni tahun

Page 113: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

113

2011 Tirta Gold pernah tidak memenuhi persyaratan bakteriologinya.

Maksud dari tidak memenuhi syarat disini bukan berarti berbahaya atau

tidak layak konsumsi, melainkan ada kemungkinan kandungan air tersebut

punya pengaruh langsung terhadap tubuh, sehingga dibutuhkan upaya

penanggulangan oleh pihak Dinas Kesehatan.

Ditambah pihak asosiasi DAMIU sekarang sudah tidak aktif, yang

diketahui dahulunya Asosiasi ini saling mendukung antar sesame DAMIU,

namun sekarang antar DAMIU tersebut saling bersaing untuk mendapatkan

keuntungan masing-masing dengan secara tidak sehat, justru ini yang

menimbulkan kepasifan dari Asosiasi, sehingga hal itu dapat berpengaruh

pula terhadap tindakan pengawasan mengenai kualitas air minum yang

dilakukan Asosiasi tersebut. Diketahui data terakhir yang diterima Dinas

Kesehatan oleh Asosiasi adalah pada tahun 2009 sampai 2010, setelah itu

tidak ada pengawasan kembali oleh Asosiasi DAMIU. Artinya setelah tahun

2010 sudah tidak ada bentuk pengawasan lagi dari Asosiasi, padahal Sejauh

ini pihak Dinas Kesehatan selalu memfasilitasi terselenggaranya

pengawasan DAMIU oleh Asosiasi di Kabupaten Banyumas.

Pihak Dinas Kesehatan dan Pengusaha atau asosiasi depot air minum

isi ulang sampai saat ini belum pernah mendapatkan pengaduan seperti KLB

(kejadian luar biasa) dari konsumen akibat mengkonsumsi air minum isi

ulang dan berdasarkan pantauan belum pernah ada kasus KLB yang terjadi

akibat mengkonsumsi air minumm isi ulang di Kabupaten Banyumas.

Page 114: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

114

Pihak Dinas Kesehatan pun mengakui bahwa selama ini pengawasan

yang dilakukan belum optimal, masalahnya selain kurangnya kesadaran

pelaku usaha untuk memeriksakan karena faktor money oriented juga untuk

standar pengawasan dan kualitas air minum secara internal yang diatur

dalam buku pedoman Hygiene dan Sanitasi belum dilaksanakan sepenuhnya

oleh pihak pelaku usaha.

B. Pembahasan

Perlindungan Hukum Konsumen Air Minum Mineral Galon Isi Ulang

Tirta Gold.

Antara konsumen dengan pelaku usaha terdapat suatu hubungan yang

erat yang timbul pada saat konsumen membutuhkan barang dan/atau jasa

guna memenuhi kebutuhan hidupnya, begitu pula halnya dengan DAMIU

Tirta Gold sebagai pelaku usaha yang memiliki hubungan dengan konsumen

secara langsung.

Hubungan hukum antara konsumen air minum galon isi ulang dengan

DAMIU Tirta Gold sebagai pelaku usaha didasari oleh suatu perjanjian jual

beli. Perjanjian menurut Pasal 1313 KUH Perdata disebut Suatu persetujuan

adalah suatu perbuatan dengan mana 1 (satu) orang atau lebih mengikatkan

dirinya terhadap 1 (satu) orang lain atau lebih”.

Syarat terjadinya perjanjian menurut Pasal 1320 KUH Perdata adalah:

e. Kesepakatan mereka yang mengikatkan dirinya.

f. Kecakapan untuk membuat perikatan.

g. Ada suatu hal tertentu.

Page 115: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

115

h. Kausa yang halal.

Menurut Pasal 1321 KUH Perdata yang berbunyi “Tiada sepakat

yang sah apabila sepakat itu diberikan karena kekhilafan, atau diperolehnya

dengan paksaan atau penipuan” dan melihat pendapat Abdulkadir

Muhammad bahwa yang dimaksud dengan kesepakatan adalah persetujuan

kehendak seia sekata antara pihak-pihak mengenai pokok perjanjian yang

dibuat itu. Apabila kita kaitkan dengan data No 1.2 tentang Transaksi air

minum isi ulang, maka dapat dideskripsikan bahwa transaksi yang terjadi di

DAMIU Tirta Gold sudah didasari oleh suatu kesepakatan.

Menurut Pasal 1329 KUH Perdata “setiap orang adalah cakap untuk

membuat perikatan-perikatan, jika ia oleh undang-undang tidak dinyatakan

tak cakap” maksud tidak cakap dijelaskan pada Pasal 1330 KUH Perdata

yang berbunyi “Tak cakap untuk membuat suatu perjanjian adalah orang-

orang yang belum dewasa, mereka yang ditaruh dibawah pengampuan dan

orang-orang perempuan dalam hal-hal yang ditetapkan oleh undang-undang”,

kemudian melihat pendapat Abdulkadir Muhammad bahwa orang itu

dikatakan cakap melakukan perbuatan hukum apabila ia sudah dewasa artinya

sudah mencapai umur 21 tahun atau sudah kawin walaupun belum 21 tahun.

Apabila kita kaitkan dengan data No 1.2 tentang Transaksi air minum isi

ulang maka dapat dideskripsikan bahwa transaksi yang terjadi di DAMIU

Tirta Gold tidak selamanya memenuhi syarat kecakapan mengingat

konsumennya bersifat heterogen dalam arti ada yang umurnya 21 tahun

keatas dan 21 tahun kebawah.

Page 116: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

116

Menurut Pasal 1332 KUH Perdata “hanya barang-barang yang dapat

diperdagangkan saja dapat menjadi pokok suatu perjanjian” dan berdasarkan

pendapat Abdulkadir Muhammad bahwa suatu hal tertentu merupakan pokok

perjanjian, obyek perjanjian dan apa yang diperjanjikan harus cukup jelas

dengan ditentukan jenisnya. Apabila kita kaitkan dengan data No 1.2 tentang

Transaksi air minum isi ulang maka dapat dideskripsikan bahwa yang

menjadi obyek transaksi di DAMIU Tirta Gold adalah air isi ulang yang

sudah diwadahi galon, dimana sebelumnya melalui proses pengolahan

berdasarkan persyaratan peraturan pemerintah.

Menurut Pasal 1335 KUH Perdata “suatu perjanjian tanpa sebab atau

yang telah dibuat karena sesuatu sebab yang palsu atau terlarang, tidak

mempunyai kekuatan” dan melihat pendapat Abdulkadir Muhammad bahwa

causa bukanlah sebab dalam arti yang menyebabkan atau yang mendorong

orang membuat perjanjian melainkan sebab dalam arti “isi perjanjian itu

sendiri”, yang mengambarkan tujuan yang aka dicapai, apakah dilarang oleh

undang-undang, ketertiban umum atau kesusilaan. Apabila kita kaitkan

dengan data No 1.2 tentang Transaksi air minum isi ulang maka dapat

dideskripsikan bahwa dasar terjadinya transaksi di DAMIU Tirta Gold

bukanlah sesuatu yang melanggar undang-undang, ketertiban umum dan

kesusilaan, melainkan isi daripada perjanjian itu merupakan tujuan atas

penjual dan pembeli yang sah menurut hukum.

Menurut Pasal 1457 KUH Perdata yang menyebutkan pengertian

dari jual-beli adalah “suatu perjanjian dengan mana pihak yang 1 (satu)

Page 117: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

117

mengikatkan dirinya untuk menyerahkan suatu kebendaan, dan pihak lain

yang membayar harga yang telah diperjanjikan”,apabila dikaitkan dengan

data No 1.2. tentang Transaksi air minum isi ulang, dan data No 1.3. tentang

Persyaratan kualitas air minum. Maka dapat dideskripsikan bahwa pelaku

usaha yaitu DAMIU Tirta Gold menyerahkan suatu kebendaan dalam hal ini

adalah air minum galon isi ulang yang telah memenuhi persyaratan

berdasarkan peraturan pemerintah. Yang kemudian timbul suatu kewajiban

dari konsumen untuk melakukan pembayaran dengan harga yang telah

diperjanjikan.

Hubungan hukum antara pelaku usaha dengan konsumen tadi

menimbul kepentingan-kepentingan diantara kedua belah pihak yaitu

kepentingan konsumen dan kepentingan pelaku usaha. Kepentingan itu

berhubungan dengan hak-hak yang ada dalam hubungan tersebut, baik hak

konsumen maupun hak pelaku usaha. Hak konsumen merupakan kewajiban

produsen, dan kewajiban produsen merupakan hak konsumen.

Menurut Pasal 1 ayat 2 Undang-Undang No 8 Tahun 1999 tentang

Perlindungan Konsumen, konsumen diartikan sebagai setiap orang pemakai

barang dan /atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan

diri sendiri, keluarga orang lain maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk

diperdagangkan dan menurut pendapat Ahmadi miru dan Sutarman yodo

Konsumen adalah setiap orang atau badan hukum yang memperoleh dan/atau

memakai barang dan/atau jasa yang berasal dari pelaku usaha dan tidak untuk

diperdagangkan. Apabila dikaitkan dengan data No 1.1 angka (2) tentang

Page 118: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

118

pengertian konsumen (pengguna produk air minum isi ulang) dan data No 1.1

angka (3) tentang pengertian depot air minum isi ulang (DAMIU) maka dapat

dideskripsikan bahwa konsumen adalah mereka yang menggunakan produk air

minum isi ulang DAMIU Tirta Gold, dan mereka ini adalah orang yang

menggunakan atau mengkonsumsi air minum isi ulang di DAMIU Tirta Gold

yang didasari adanya hubungan jual-beli antara pelaku usaha dengan

konsumen.

Menurut Shidarta perlindungan konsumen berkaitan dengan

perlindungan hukum. Oleh karena itu, perlindungan konsumen mengandung

aspek hukum. Adapun materi yang mendapatkan perlindungan itu bukan

sekedar fisik, melainkan terlebih hak-haknya yang bersifat abstrak. Dengan

kata lain, perlindungan konsumen sesungguhnya identik dengan perlindungan

yang diberikan hukum terhadap hak-hak konsumen.

Hak-hak konsumen sebagaimana tercantum dalam Pasal 4 Undang-

undang perlindungan konsumen adalah :

a. Hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam

mengkonsumsi barang dan/atau jasa ;

b. Hak untuk memilih dan mendapatkan barang dan/atau jasa sesuai

dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan;

c. Hak atas informasi yang benar, jelas, jujur mengenai kondisi dan

jaminan barang dan/atau jasa;

d. Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan/atau

jasa;

Page 119: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

119

e. Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan, dan upaya

penyelesaian sengketa perlindungan konsumen secara patut;

f. Hak untuk mendapatkan pendidikan dan pembinaan konsumen;

g. Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar, jujur, serta tidak

diskriminatif berdasarkan suku, agama, budaya, daerah, pendidikan,

kaya miskin, dan status sosial lainnya;

h. Hak untuk kompensasi, ganti rugi, dan atau penggantian apabila

barang dan/atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian

atau tidak sebagaimana mestinya

i. Hak-hak diatur dalam ketentuan peraturan perundangan lainnya.

Dalam skripsi ini yang dibahas oleh penulis hanya hak-hak konsumen

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf (a) dan (h) Undang-undang

perlindungan konsumen.

Pasal 4 huruf (a) Undang-undang Perlindungan Konsumen mengenai

hak konsumen :

“Hak atas kenyamanan, keamanan dan keselamatan dalam mengkonsumsi

barang dan/atau jasa”.

Dalam Pasal 7 huruf (d) Undang-undang Perlindungan Konsumen

mengatur mengenai kewajiban pelaku usaha yaitu “Menjamin mutu barang

dan/atau jasa yang diproduksi dan/atau diperdagangkan berdasarkan

ketentuan standard mutu barang dan/atau jasa yang berlaku” dan berdasarkan

Pasal 1474 KUH Perdata ada 2 (dua) kewajiban utama penjual, yaitu

menyerahkan barangnya dan menanggungnya. Pengertian “menanggungnya”

Page 120: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

120

dijelaskan dalam Pasal 1491 KUH Perdata bahwa penanggungan yang

menjadi kewajiban si penjual terhadap si pembeli, adalah untuk menjamin 2

(dua) hal, yaitu pertama penguasaan benda yang dijual secara aman dan

tenteram, kedua terhadap adanya cacat-cacat barang tersebut yang

tersembunyi atau yang sedemikian rupa hingga menerbitkan alasan

pembatalan pembeliannya, kemudian menurut Shidarta konsumen berhak

mendapatkan keamanan dan barang atau jasa yang ditawarkan kepadanya

tidak boleh membahayakan jika dikonsumsi, sehingga konsumen tidak

dirugikan baik secara jasmani maupun rohani. Apabila kita kaitkan dengan

data No 1.3. tentang Persyaratan kualitas air minum dan data No 1.4.

mengenai Pengawasan kualitas air minum maka dapat kita deskripsikan

bahwa hak konsumen yang tercantum dalam bunyi Pasal 4 huruf (a) dapat

terwujud apabila pelaku usaha dapat menjamin mutu barang dan/atau jasa

yang diproduksi dan/atau diperdagangkan berdasarkan ketentuan standard

mutu barang dan/jasa yang berlaku yang tercantum dalam Pasal 7 huruf (d).

Tirta Gold dalam menjalankan usahanya telah memberikan jaminan

keamanan dan keselamatan air yang dikonsumsi oleh konsumen, sehingga

konsumen dalam mengkonsumsi air minum isi ulang dapat merasakan

kenyamanan, keamanan dan keselamatan terhadap air yang di konsumsinya.

Hal tersebut dibuktikan dengan adanya sertifikat Laik Hygiene dan telah

memenuhi syarat-syarat kualitas air yang baik dengan melalui pemeriksaan

atau uji laboratorium. Dimana air dikatakan aman untuk dikonsumsi apabila

telah memenuhi standar persyaratan yaitu telah diuji di laboratorium dengan

Page 121: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

121

parameter bakteriologis, fisik dan kimiawi secara berkala dengan mengikuti

ketentuan-ketentuan didalam peraturan pemerintah.

Pasal 4 huruf (h) Undang-undang Perlindungan Konsumen mengenai

hak konsumen :

“Hak untuk kompensasi, ganti rugi, dan atau penggantian apabila barang

dan/atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak

sebagaimana mestinya”

Berkaitan dengan kompensasi, ganti rugi, dan atau penggantian

barang sebagaimana dalam Pasal 4 huruf (h), di DAMIU Tirta Gold secara

normatif belum ada ketentuannya secara tertulis, namun dalam prakteknya

berdasarkan hasil wawancara apabila terjadi adanya komplain dari konsumen

karena adanya kerugian yang ditimbulkan akibat karena mengkonsumsi air

minum yang di produksi oleh DAMIU Tirta Gold, maka pelaku usaha dalam

hal ini yaitu DAMIU Tirta Gold akan memberikan ganti kerugian berupa

pengembalian uang atau penggantian barang dan/atau jasa yang sejenis atau

yang setara dengan nilainya.

Dalam Pasal 19 Undang-undang Perlindungan konsumen

menyebutkan mengenai tanggung jawab pelaku usaha adalah :

(1). Pelaku usaha bertanggung jawab memberikan ganti rugi atas

kerusakan, pencemaran dan/atau kerugian konsumen akibat

mengkonsumsi barang dan/jasa yang dihasilkan atau diperdagangkan.

(2). Ganti rugi yang dimaksud pada ayat (1) dapat berupa

pengembalian uang atau penggantian barang dan/jasa yang sejenis

Page 122: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

122

atau setara nilainya, atau perawatan kesehatan dan atau pemberian

santunan yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

Ditambah menurut pendapat Shidarta, ketika konsumen merasakan

kuantitas dan kualitas barang dan/atau jasa yang dikonsumsinya tidak sesuai

dengan nilai tukar yang diberikannya, ia berhak mendapatkan ganti kerugian

yang pantas. Apabila kita kaitkan dengan hasil wawancara dengan pihak

DAMIU Tirta Gold maka dapat kita deskripsikan bahwa DAMIU Tirta Gold

baik sebagai penjual maupun pelaku usaha sudah berupaya melaksanakan

ketentuan dalam Pasal 4 huruf (h) Undang-undang Perlindungan Konsumen

yaitu dengan memberikan kompensasi, ganti rugi, dan atau penggantian

apabila barang dan/atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian.

Secara normatif pelaku usaha bertanggung jawab memberikan ganti

rugi atas kerusakan, pencemaran dan atau kerugian konsumen akibat

mengkonsumsi barang dan atau jasa yang dihasilkan atau diperdagangkan.

Ganti rugi tersebut dapat berupa pengembalian uang atau penggantian barang

dan atau jasa yang sejenis atau setara nilainya, atau perawatan kesehatan dan

atau pemberian santunan yang sesuai dengan ketentuan perundang-undangan

yang berlaku ( Pasal 19 ayat (1), (2) UUPK ). Ketentuan ini merupakan upaya

untuk memberikan perlindungan kepada konsumen, dengan demikian dapat

ditegaskan apabila konsumen menderita kerugian sebagai akibat

mengkonsumsi barang dan atau jasa yang dihasilkan oleh pelaku usaha,

Page 123: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

123

berhak untuk menuntut tanggung jawab secara perdata kepada pelaku usaha

atas kerugian yang timbul tersebut.

Page 124: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

124

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di DAMIU Tirta Gold dapat di

simpulkan sebagai berikut :

Bentuk perlindungan hukum kepada konsumen DAMIU terhadap kualitas

air minum yang dikelola atau di produksi oleh pelaku usaha Tirta Gold

diwujudkan dalam bentuk :

a. Pelaku usaha yaitu DAMIU Tirta Gold telah memberikan

kenyamanan, keamanan dan keselamatan dalam mengkonsumsi air

minum isi ulang, dengan dibuktikan adanya sertifikat Laik Hygiene

yang telah memenuhi syarat-syarat kualitas air yang baik berdasarkan

Permenkes No. 492/MENKES/PER /IV / 2010 tentang Persyaratan

Kualitas Air Minum. Hal ini sesuai dengan Pasal 4 huruf a Undang-

undang No 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.

b. DAMIU Tirta Gold belum mengatur secara tertulis hak konsumen

yang berkaitan dengan kompensasi dan ganti rugi, namun konsumen

DAMIU Tirta Gold bisa mendapatkan kompensasi, ganti rugi,

dan/atau penggantian apabila barang yang diterima tidak sesuai

dengan keinginan konsumen atau tidak sebagaimana mestinya. Hal ini

sesuai dengan Pasal 4 huruf h Undang-undang No 8 Tahun 1999

tentang Perlindungan Konsumen.

Hubungan antara konsumen dan pelaku usaha pada dasarnya berlang

sung terus menerus dan berkesinambungan. Hubungan ini terjadi karena

Page 125: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

125

keduanya saling membutuhkan dan bahkan saling interdependensi. Hubungan

pelaku usaha dengan konsumen merupakan hubungan hukum yang melahirkan

hak dan kewajiban. Secara normatif pelaku usaha bertanggung jawab memberikan

ganti rugi atas kerusakan, pencemaran dan atau kerugian konsumen akibat

mengkonsumsi barang dan atau jasa yang dihasilkan atau diperdagangkan. Hal ini

terkait pada ketentuan Pasal 4 huruf (a) dan (h) Undang-undang Perlindungan

Konsumen.

B. SARAN

a. Agar konsumen merasa aman dalam mengkonsumsi air minum isi ulang yang

di produksi DAMIU Tirta Gold, maka Tirta Gold harus meningkatkan

kualitas dan menjamin air minum isi ulangnya dengan cara melakukan

pemeriksaan rutin terhadap air yang diproduksi, sesuai persyaratan

sebagaimana diatur dalam Permenkes No. 492/ MENKES /PER /IV / 2010

tentang Persyaratan Kualitas Air Minum.

b. Melakukan pemeriksaan internal secara berkala terhadap kualitas air yang

diproduksi dan dibutuhkan pula peran serta dari Dinas Kesehatan

Kabupaten/kota dengan melaksanakan pengecekan secara berkala terhadap

DAMIU agar kualitas air minum isi ulang yang dikonsumsi terjamin

kemanannya, sehingga membuat konsumen percaya, merasa aman serta

terlindungi dalam mengkonsumsi air minum isi ulang.

Page 126: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

126

DAFTAR PUSTAKA

Apeldoorn, L.J Van . 1976. “Pengantar Ilmu Hukum”, Jakarta: Pradnya Paramita.

Fuady, Munir.2002.”Pengantar Hukum Bisnis Menata Bisnis Modern di Era

Pasar Global”. Bandung : Citra Aditya Bakti.

Guguk, Erman Raja,dkk.2000. “Perlindungan Konsumen”, Bandung : Mandar

Maju.

Iswanto. 2004. “Pengantar Ilmu Hukum”. Purwokerto : Universitas Jenderal

Soedirman.

Kristiyanti, Celina Tri Siwi. 2009. “Hukum Perlindungan Konsumen”,Jakarta:

Sinar Grafika, Indonesia.

Mertokusumo, Sudikno. 2003. “Mengenal Hukum Suatu Pengantar”. Yogyakarta

: Liberty.

Muhammad, Abdulkadir. 1982. “Hukum Perikatan”. Bandung : Alumni.

Miru, Ahmadi, dkk. 2007. “ Hukum Perlindungan Konsumen ”. Jakarta : PT Sinar

Grafika.

Nasution, A.Z. 2006. “ Hukum Perlindungan Konsumen Suatu Pengantar ”.

Jakarta : Diadit Media.

N.H.T, Siahaan.2005. “Hukum Perlindungan Konsumen dan Tanggung Jawab

Produk”. Jakarta : Panta Rei.

Purwandoko, Prasetyo Hadi .1997. “Penegakan Hukum Perlindungan Konsumen”

.Solo: Universitas Negeri Sebelas Maret.

Risdiwiyanto, Andriya, 2000. “Konsumerisme Peningkatan Pendidikan dan

Pemberdayaan Konsumen Menyongsong Pemberlakuan UU No 8 Tahun

1999”. Jakarta: Wahana.

Said, Nusa Idaman.2008.”Teknologi Pengolahan Air Minum (Teori dan

Pengalaman Praktis)”.

Shidartha.2004. ”Hukum Perlindungan Konsumen Indonesia”. Jakarta: Grasindo.

Shidhartha.2006. “Hukum Perlindungan Konsumen Indonesia”. Jakarta :

Grasindo.

Page 127: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

127

Sidabalok, Janus. 2006. “ Hukum Perlindungan Konsumen di Indonesia”.

Bandung : Aditya Bakti.

Soekanto, Sardjono, dkk. 1985. “ Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan

Singkat ”. Jakarta : Rajawali.

Soemitro, Ronny Hanitjo. 1985. “ Metode Penelitian Hukum dan Jurimetri ”.

Jakarta : PT Ghalia Indonesia.

Subekti.1992. “Hukum Perjanjian”. Jakarta: Pradnya Paramita.

Waluyo, Bambang . 2002. “ Penelitian Hukum Dalam Praktek”, Jakarta : Sinar

grafika.

Widjaya, Gunawan, dkk. 2000. “ Hukum Tentang Perlindungan Konsumen”.

Jakarta : Gramedia.

Wignojodipuro, Surojo. 1974. “ Pengantar Ilmu Hukum”. Bandung : Alumni

Wijaya, Gunawan, dkk. 2003. “ Hukum Tentang Perlindungan Konsumen ”.

Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Sumber Lain :

Dinas kesehatan Kab. Banyumas. 2010. “Buku Pedoman Pelaksanaan

Penyelenggaraan Hygiene Sanitasi depot air minum isi ulang”, kab.

Banyumas

Evianto, Hadi. 1999. ”Hukum perlindungan konsumen bukanlah sekedar

keinginan melainkan suatu kebutuhan, Hukum dan Pembangunan No 6

Tahun XVI”. Jakarta: Universitas Indonesia.

Gunawan, Johannes. 1999. “Tanggungjawab Pelaku Usaha Menurut Undang-

Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen”, Jurnal

Hukum Bisnis. Volume 8. Jakarta: Yayasan Pengembangan Hukum

Bisnis.

Subandi.2010.” Hak Dan Kewajiban Pelaku Usaha Terhadap Konsumen

Domestik Dihubungkan Dengan Pasal 6 dan Pasal 7 Undang-Undang No.

8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen”.Cirebon : Universitas

Muhammadiyah Cirebon,.

Suyadi,2007. “Dasar-Dasar Hukum Perlindungan Konsumen”. Purwokerto :

Universitas Jenderal Soedirman.

Page 128: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

128

Yustisia Edisi Nomor 68 Mei - Agustus 2006 “ Perlindungan Hukum Terhadap

Konsumen”.

Definisi Air ( http : //etnize.wordpress.com/2009/07/01).

Kualitas-dan-kuantitas-air-bersih-untuk-pemenuhan-kebutuhan-manusia/

http://uripsantoso.wordpress.com,

Kualitas Depot Air Minum RO yang Kurang Baik ( http : // victoria4water. com/

?p= 268). . Waspada Gan Dengan Air Galon Isi Ulang ( http : // www. klikunic. com/ 2010/

09).

Peraturan Perundang-undangan :

Kitab Undang-undang Hukum Perdata.

Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.

Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan

Permenkes No.492/MENKES/PER/IV/2010 tentang Persyaratan kualitas air

minum.

Permenkes No.907/MENKES/SK/VII/2002 tentang Syarat-syarat dan pengawasan

kualitas air minum.

Page 129: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AIR MINUM …fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/SKRIPSI_20.pdf · hukum bagi konsumen pengguna air minum mineral galon isi ulang terkait

129

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Tangerang pada tanggal 09 Desember 1989 sebagai

anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Bapak Anhadi dan Ibu Siti Aula Utami.

Saat ini penulis bertempat tinggal di Perum Total Persada Raya JL.Purwakarta

Blok E1/34 RT 06 RW 07 Tangerang. Penulis memulai pendidikan Tingkat Dasar

di SD Doyong 3 Tangerang lulus tahun 2001, kemudian melanjutkan ke jenjang

tingkat menengah pertama di SMPN 15 Tangerang lulus tahun 2004, selanjutnya

jenjang tingkat menengah atas di SMA Muhammadiyah 1 Wonosobo lulus tahun

2007. Selanjutnya penulis melanjutkan pendidikan Strata 1 pada Program Studi

Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman pada Tahun 2007

dan lulus tahun 2012.