pengaruh kelangkaan air minum dalam kemasaan galon (amdk) aqua - canggih pramono

25
Pengaruh Kelangkaan Air Minum Dalam Kemasaan Galon (AMDK) Aqua dan intesitas Pembelian terhadap produk merek lain Disusun Oleh: Canggih Pramono Gultom (1006826295) PROGRAM S1 EKSTENSI JURUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS INDONESIA TAHUN 2012

Upload: onolinus

Post on 08-Feb-2016

318 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Pengaruh Kelangkaan Air Minum Dalam Kemasaan Galon (AMDK) Aqua.

TRANSCRIPT

Page 1: Pengaruh Kelangkaan Air Minum Dalam Kemasaan Galon (AMDK) Aqua - Canggih Pramono

Pengaruh Kelangkaan Air Minum Dalam Kemasaan Galon (AMDK) Aqua dan

intesitas Pembelian terhadap produk merek lain

Disusun Oleh:

Canggih Pramono Gultom (1006826295)

PROGRAM S1 EKSTENSI JURUSAN SISTEM INFORMASI

FAKULTAS ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS INDONESIA

TAHUN 2012

Page 2: Pengaruh Kelangkaan Air Minum Dalam Kemasaan Galon (AMDK) Aqua - Canggih Pramono

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................................................................................. 2

1 BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 3

1.1 Latar Belakang Masalah................................................................................................................ 3

1.1.1 Rumusan Masalah ................................................................................................................. 5

1.1.2 Batasan Masalah ................................................................................................................... 5

1.1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................................................. 5

1.1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................................................ 6

2 BAB II. LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS .............................................................................. 7

2.1 Keputusan Pembelian .................................................................................................................... 7

2.1.1 Tahap-Tahap Proses Keputusan Pembelian .......................................................................... 7

2.1.2 Aspek-Aspek Keputusan Membeli ....................................................................................... 9

a) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Membeli ............................................................ 10

2.1.3 Kualitas Produk ................................................................................................................... 11

2.2 Harga ........................................................................................................................................... 11

2.3 Promosi ....................................................................................................................................... 13

2.4 Merek .......................................................................................................................................... 13

2.4.1 Proses Pembentukan Merek ................................................................................................ 13

2.5 Pemasaran ................................................................................................................................... 15

2.6 Kerangka Berpikir ....................................................................................................................... 16

2.7 Hipotesis ..................................................................................................................................... 17

3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................................................................... 18

3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian .................................................................................................... 18

3.2 Jenis Penelitian ............................................................................................................................ 18

3.3 Populasi, Sampel dan Sampling .................................................................................................. 18

3.4 Teknik Pengumpulan Data .......................................................................................................... 19

3.5 Pengembangan Instrumen ........................................................................................................... 19

3.6 Teknik Analisis Data ................................................................................................................... 21

4 BAB IV PENUTUP ............................................................................................................................ 24

5 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................................... 25

Page 3: Pengaruh Kelangkaan Air Minum Dalam Kemasaan Galon (AMDK) Aqua - Canggih Pramono

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sebuah merek yang terkenal dan terpercaya merupakan aset yang tidak ternilai. Keahlian yang paling

unik dari pemasar profesional adalah kemampuannya untuk menciptakan, memelihara dan melidungi dan

meningkatkan merek. Para pemasar menyatakan pemberian merek adalah seni dan bagian paling penting

dalam pemasaran. American Marketing Association mendefenisikan merek adalah suatu nama, istilah,

tanda, simbol, rancangan, atau kombinasi dari hal-hal tersebut, dan dimaksudkan untuk membedakannya

dari barang-barang yang dihasilkan oleh pesaing menjelaskan pada hakikatnya merek

mengidentifikasikan penjual atau pembuat. Merek dapat berupa nama, merek dagang, logo, atau simbol

lainnya. Merek sebenarnya janji penjual untuk secara konsisten memberikan keistimewaan, manfaat, dan

jasa tertentu kepada pembeli.

Peran ekonomi yang penting adalah memungkinkan perusahaan untuk mencapai skala ekonomi dengan

memproduksi merek tersebut secara massal. Peran ekonomi tidak ternilai lainnya adalah bahwa merek

yang sukses dapat menjadi penghambat bagi pesaing yang ingin memperkenalkan merek yang sama..

Merek mempunyai peran strategis yang penting dengan menjadi pembeda antara produk yang ditawarkan

suatu perusahaan dengan merek-merek saingannya. Citra merek yang kuat memungkinkan pabrikan

meraih kepercayaan langsung dari para pengecer dan pedagang perantara di pasar lainnya.

Dari perspektif konsumen, Chevron menyatakan bahwa merek yang terpercaya merupakan jaminan atas

konsistensi kinerja suatu produk dan menyediakan manfaat apapun (dalam bentuk status atau gengsi)

yang dicari konsumen ketika membeli produk tertentu. Lebih lanjut, merek adalah sebuah janji kepada

konsumen bahwa dengan hanya menyebut namanya, timbul harapan bahwa merek tersebut akan

memberikan kualitas yang terbaik, kenyamanan, status, dan lain-lain yang menjadi pertimbangan ketika

melakukan pembelian. Setiap akan melakukan keputusan pembelian, konsumen melakukan evaluasi

mengenai sikapnya. Kepercayaan digunakan konsumen untuk mengevaluasi sebuah merk, kemudian dia

akan dapat mengambil keputusan membeli atau tidak, untuk seterusnya konsumen akan loyal atau tidak.

Hal ini berlaku juga pada air minum dalam kemasan (AMDK). Bisnis Air Minum Dalam Kemasan

(AMDK) semakin menggiurkan, karena kebutuhan akan air minum terus meningkat seiring dengan

pertumbuhan penduduk. Perusahaan yang menggarap bisnis AMDK pun semakin banyak dan terus

melakukan ekspansi untuk memperluas jaringan pasar produk-produknya. Bayangkan saja, kebutuhan

masyarakat akan air minum sangat tinggi. Padahal ketersediaan air yang layak minum dalam arti

Page 4: Pengaruh Kelangkaan Air Minum Dalam Kemasaan Galon (AMDK) Aqua - Canggih Pramono

berkualitas dan terjamin dari segi kesehatan semakin sulit diperoleh. Saat ini masyarakat, terutama di

kota-kota besar tidak bisa lagi lepas dari AMDK.

Di samping tingginya akan permintaan air bersih, maka rendahnya hambatan untuk memasuki industri

AMDK telah mengakibatkan pertumbuhan yang pesat dalam kemunculan perusahaan perusahaan yang

baru. Pada saat ini tercatat ratusan merek produk AMDK yang beredar di seluruh Indonesia. Namun, ada

10 besar merek utama, seperti Aqua, Vit, Club, Prima, Sosro,2 Tang, Ades, Oasis, Ron88, dan Aires.

dimana masing-masing menawarkan berbagai keunggulan. Dengan munculnya berbagai produk baru

maupun penyempurnaan produk lama, para produsen semakin terpacu untuk menciptakan produk yang

mampu bersaing dan mencoba untuk memenuhi keinginan dan selera konsumen. AMDK merupakan

barang konsumen (consumers goods) ditinjau dari cara pemanfaatan oleh konsumen, yaitu barang yang

dibeli oleh konsumen akhir untuk kepentingan pribadi (dalam arti tidak dapat diolah lagi untuk

menciptakan laba).

Berdasarkan cara-cara konsumen membeli suatu barang, AMDK tergolong barang nyaman (convinience

goods) yaitu barang konsumen yang sering dibeli dan kadangkala bersifat segera. Salah satu contoh,

dalam bisnis air mineral dalam kemasan (AMDK), Aqua lebih terkenal dibandingkan merek lainnya

(Aira, Ades, Vit, dll). Kekuatan merek Aqua seringkali membuat konsumen saat memesan air mineral

jenis lainnya dengan menyebut nama Aqua. Aqua adalah pelopor industri air minum di Indonesia.

Nama Aqua kini telah menjadi semacam nama generik dari produk Air

Minum Dalam Kemasan (AMDK) serupa di Indonesia hal itu mungkin sekali terjadi karena Aqua adalah pelopor bisnis AMDK dan menjadi produsen AMDK terbesar di Indonesia. Bahkan pangsa pasarnya

sendiri saat ini sudah meliputi Singapura, Malaysia, Fiji,Australia, Timur Tengah dan Afrika. Di

Indonesia sendiri mereka menguasai 80 persen penjualan AMDK dalam kemasan galon.

Sedangkan untuk keseluruhan market share AMDK di Indonesia, Aqua menguasai 50% pasar.

Saat ini Aqua memiliki 14 pabrik yang tersebar di Jawa danSumatra. Produsen AMDK Aqua, PT. Golden

Mississippi (kemudian bernama PT Aqua Golden Mississippi) yang bernaung di bawah

PT.TirtaInvestama (selanjutnya, dalam tulisan ini akan disebut sebagai Aqua saja,untuk mewakili

korporasi produsen AMDK tersebut).

Walapun perusahaan Aqua memiliki manjamen yang sangat baik namun Aqua masih diterpa masalah

dalam hal distribusi Aqua galon bahkan beritanya sempat menjadi headline di media Nasional Kemarau

berkepanjangan yang melanda Jabodatabek selama bulan April sampai dengan November telah membuat

peningkatan dalam permintaan AMDK yang berbentuk galon. Akibat melonjaknya permintaan tersebut

produk Aqua galon langka dipasaran sehingga membuat masyarakat kewalahan dan mengeluh. Perusahan

mengaku keluhan pelanggan tersebut terjadi karena naiknya permintaan air saat musim kemarau tiba.

Kenaikan permintaan air tersebut tak seiring dengan pasokan. Sebab, produsen air terbesar di Indonesia

Page 5: Pengaruh Kelangkaan Air Minum Dalam Kemasaan Galon (AMDK) Aqua - Canggih Pramono

itu mengaku tidak menambah ataupun menurunkan pasokan. Ada beberapa alasan mengapa air galon

menjadi langka di pasaran Jabodetabek beberapa hari ini yang dilansi oleh pihak manajemen Aqua:

a. Adanya peraturan pemerintah melalui Peraturan Dirjen Perhubungan Darat Kementerian

Perhubungan, yang membatasi angkutan berat beroperasi mulai H-4 sampai dengan H+1 saat

momen Lebaran 2012 kemarin,terutama untuk wilayah Jakarta, Tangerang Selatan, dan

Bogor, sehingga akibatnya sangat mempengaruhi pengiriman pasokan sehingga stok galon

menjadi sangat terbatas.

b. Ketika menjelang Lebaran, sebagian besar masyarakat Jakarta mudik ke Jawa, sehingga

terjadi pergeseran stok galon air kemasan, yang semula lebih banyak ke Jabodetabek, lalu

kemudian stock galon air kemasan tersebut dialihkan ke Jawa dan Bali, sehingga akibatnya

stock galon air kemasan di Jabodetabek menjadi kosong.

c. Adanya permintaan yang sangat tinggi dari warga Jabodetabek, akibat musim panas yang

berkepanjangan, sehingga kelangkaan galon menjadi muncul , namun karena alur distribusi

melibatkan banyak pihak, sehingga ketersediaan galon air kemasan di pasaran, menjadi tidak

cepat terisi.

Namun walaupun produk Aqua masih langkah masyarakat tetap mencari produk tersebut walaupun harus

membayar biaya lebih untuk mendapatkannya. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka

penelitian ini mencoba menggambarkan hubungan antara kelangkaan produk Aqua dan peningkatan

penjualan air mineral produk yang lain.

1.1.1 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan diatas, maka dapat dirumuskan

permasalahan sebagai berikut :

1. Apakah jika Aqua galon semakin langka maka produk lain yang sejenis akan banyak

peminatnya ?

2. Apakah konsumen mementingkan merek dalam pembelian produk AMDK (air minum dalam

kemasaan) ?

3. Jika ternyata produk sejenis dengan Aqua ternyata penjualannya tidak signifikan apakah

faktor yang menyebabkan masyarakat tidak membelinya ?

1.1.2 Batasan Masalah

Penelitian ini mencakup merek air minum dalam kemasan galon yang diperjualbelikan.

Penelitian dilakukan terhadap sample beberapa warga masyarakat depok untuk kesimpulan utama

tentang peningkatan produk air kemasan lainya.

1.1.3 Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kelangkaan produk aqua dan meningkatnya

permintaan produk Air Minum Dalam Kemasaan (AMDK) yang lain.

Page 6: Pengaruh Kelangkaan Air Minum Dalam Kemasaan Galon (AMDK) Aqua - Canggih Pramono

1.1.4 Manfaat Penelitian

1. Sebagai bahan pertimbangan bagi produsen produk lain untuk meningkatkan penjualan

maupun melakukan analisa terhadap strategi dalam meningkatkan penjualan.

2. Sebagai bahan acuan bagi Aqua untuk meningkatkan pelayanan maupun pemasaran produk

bagi masyarakat.

3. Sebagai salah satu sumber yang nantinya dapat digunakan dalam mata kuliah pemasaran

dalam menentukan atau menciptakan suatu merek yang paling diminati.

Page 7: Pengaruh Kelangkaan Air Minum Dalam Kemasaan Galon (AMDK) Aqua - Canggih Pramono

2 BAB II. LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

2.1 Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian konsumen terhadap suatu produk pada dasarnya erat kaitannya dengan perilaku

konsumen. Perilaku konsumen merupakan unsur penting dalam kegiatan pemasaran suatu produk yang

perlu diketahui oleh perusahaan, karena perusahaan pada dasarnya tidak mengetahui mengenai apa yang

ada dalam pikiran seorang konsumen pada waktu sebelum, sedang, dan setelah melakukan pembelian

produk tersebut.

Adanya kecenderungan pengaruh kualitas produk, harga dan promosi terhadap keputusan pembelian yang

dilakukan oleh konsumen tersebut, mengisyaratkan bahwa manajemen perusahaan perlu

mempertimbangkan aspek perilaku konsumen, terutama proses pengambilan keputusan pembeliannya.

Keputusan pembelian adalah sebuah pendekatan penyelesaian masalah pada kegiatan manusia untuk

membeli suatu barang atau jasa dalam memenuhi keinginan dan kebutuhannya yang terdiri dari

pengenalan kebutuhan dan keinginan, pencarian informasi, evaluasi terhadap alternatif pembelian,

keputusan pembelian, dan tingkah laku setelah pembelian (Basu Swastha dan T Hani Handoko, 2000:15).

Sedangkan menurut Philip Kotler (2003:251-252), yang dimaksud dengan keputusan pembelian adalah

suatu proses penyelesaian masalah yang terdiri dari menganalisa atau pengenalan kebutuhan dan

keinginan, pencarian informasi, penilaian sumber-sumber seleksi terhadap alternatif pembelian, keputusan

pembelian, dan perilaku setelah pembelian. Dari pengertian keputusan pembelian di atas dapat

disimpulkan bahwa keputusan pembelian adalah perilaku pembelian seseorang dalam menentukan suatu

pilihan produk untuk mencapai kepuasan sesuai kebutuhan dan keinginan konsumen yang meliputi

pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi terhadap alternatif pembelian, keputusan pembelian,

dan perilaku setelah pembelian.

2.1.1 Tahap-Tahap Proses Keputusan Pembelian

Dalam membeli suatu produk, seorang konsumen biasanya melalui 5(lima) tahap proses keputusan

pembelian. Walaupun hal ini tidak selalu terjadi dan konsumen bisa melewati beberapa tahap urutannya

antara lain :

a) Pengenalan Kebutuhan

Proses pembelian dimulai saat pembeli mengenali sebuah masalah atau kebutuhan. Pembeli

merasakan perbedaan antara keadaan aktualnya dengan keadaan yang diinginkannya. Kebutuhan

tersebut dapat dicetuskan oleh rangsangan internal atau eksternal. Pemasar perlu

mengidentifikasikan keadaan yang memicu kebutuhan tertentu. Dengan mengumpulkan informasi

Page 8: Pengaruh Kelangkaan Air Minum Dalam Kemasaan Galon (AMDK) Aqua - Canggih Pramono

dari sejumlah konsumen, pemasar dapat mengidentifikasikan rangsangan yang paling sering

membangkitkan minat terhadap suatu jenis produk. Pemasar kemudian dapat mengembangkan

strategi pemasaran yang memacu minat konsumen.

b) Pencarian Informasi

Seseorang yang tergerak oleh stimulus akan berusaha mencari lebih banyak informasi yang

terlibat dalam pencarian akan kebutuhan. Pencarian informasi merupakan aktivitas termotivasi

dari pengetahuan yang tersimpan dalam ingatan dan perolehan informasi dari lingkungan. Sumber

informasi konsumen terdiri atas empat kelompok, yaitu:

i. Sumber pribadi meliputi keluarga, teman, tetangga, kenalan.

ii. Sumber komersial meliputi iklan, tenaga penjual, pedagang perantara, pengemasan.

iii. Sumber umum meliputi media massa, organisasi ranting konsumen.

iv. Sumber pengalaman meliputi penanganan, pemeriksaan, penggunaan produk.

Jumlah relatif dan pengaruh sumber-sumber informasi ini berbeda-beda tergantung pada jenis

produk dan karakteristik pembeli. Secara umum, konsumen mendapatkan sebagian besar

informasi tentang suatu produk dari sumber komersial, yaitu sumber yang didominasi pemasar.

Namun informasi yang paling efektif berasal dari sumber pribadi. Tiap informasi menjalankan

fungsi yang berbeda dalam mempengaruhi keputusan pembelian. Informasi komersial biasanya

menjalankan fungsi pemberi informasi dan sumber pribadi menjalankan fungsi legitimasi dan/

atau evaluasi.

c) Evaluasi Alternatif

Evaluasi alternatif merupakan proses dimana suatu alternatif pilihan disesuaikan dan dipilih untuk

memenuhi kebutuhan konsumen.

Konsep dasar dalam proses evaluasi konsumen terdiri atas empatmacam:

a) Konsumen berusaha memenuhi kebutuhan.

b) Konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk.

c) Konsumen memandang setiap produk sebagai kumpulan atribut dengan kemampuan yang

berbeda-beda dalam memberikan manfaat yang dicari dalam memuaskan kebutuhan.

d) Konsumen mempunyai sifat yang berbeda-beda dalam memandang atribut-atribut yang

dianggap relevan dan penting. Konsumen akan memberikan perhatian besar pada atribut

yang memberikan manfaat yang dicarinya.

d) Keputusan Pembelian

Keputusan untuk membeli di sini merupakan proses dalam pembelian yang nyata. Jadi, setelah

tahap-tahap di muka dilakukan, maka konsumen harus mengambil keputusan apakah membeli

atau tidak. Konsumen mungkin juga akan membentuk suatu maksud membeli dan cenderung

Page 9: Pengaruh Kelangkaan Air Minum Dalam Kemasaan Galon (AMDK) Aqua - Canggih Pramono

membeli merek yang disukainya. Namun, ada faktor-faktor lain yang ikut menentukan keputusan

pembelian, yaitu sikap orang lain dan faktor-faktor situasional yang tidak terduga. Bila konsumen

menentukan keputusan untuk membeli, konsumen akan menjumpai keputusan yang harus diambil

menyangkut jenis produk, merek, penjual, kuantitas, waktu pelayanan, dan cara pembayarannya.

e) Perilaku Pasca Pembelian

Tugas pemasar tidak berakhir saat produk dibeli, melainkan berlanjut hingga periode pasca

pembelian. Setelah pembelian produk terjadi, konsumen akan mengalami suatu tingkat kepuasan

atau ketidakpuasan. Kepuasan atau ketidakpuasan pembeli terhadap produk akan mempengaruhi

tingkah laku berikutnya. Konsumen yang merasa puas akan memperlihatkan peluang membeli

yang lebih tinggi dalam kesempatan berikutnya. Konsumen yang merasa puas akan cenderung

mengatakan sesuatu yang serba baik tentang produk yang bersangkutan kepada orang lain.

Apabila konsumen dalam melakukan pembelian tidak merasa puas dengan produk yang telah

dibelinya, ada dua kemungkinan yang akan dilakukan oleh konsumen. Pertama,dengan

meninggalkan atau konsumen tidak mau melakukan pembelian ulang. Kedua, ia akan mencari

informasi tambahan mengenai produk yang telah dibelinya untuk menguatkan pendiriannya

mengapa ia memilih produk itu sehingga ketidakpuasan tersebut dapat dikurangi.

2.1.2 Aspek-Aspek Keputusan Membeli

Terdapat dua pandangan untuk mempengaruhi pengambilan keputusan, yaitu:

a. Seberapa jauh pembuatan keputusan tersebut.

Dimensi pertama ini menggambarkan rangkaian dari pengambilan keputusan untuk yang bersifat

habit/kebiasaan. Konsumen dapat mendasarkan keputusannya pada proses kognitif (berfikir) dari

pencarian informasi dan evaluasi alternatif-alternatif merek. Pada sisi ini konsumen hanya akan

melakukan pembelian pada satu merek saja atau selalu terjadi pembelian yang konsisten.

b. Derajat keterlibatan di dalam pembelian itu sendiri.

Pada dimensi kedua ini menggambarkan rangkaian keterlibatan pembelian dari tinggi ke rendah.

Pembelian dengan keterlibatan tinggi sangat penting bagi konsumen. Seperti beberapa pembelian

yang didasarkan pada ego dari image sendiri. Dalam pembelian demikian konsumen akan

melibatkan beberapa resiko, seperti financial risk yaitu pada produk-produk yang tergolong

mahal, social risk yaitu pada produk-produk yang dianggap penting dalam kelompoknya, atau

psychological risk yaitu pengambilan keputusan yang salah pada konsumen berakibat fatal atau

lebih serius. Sedangkan produk-produk dengan keterlibatan rendah kurang begitu penting bagi

konsumen, karena resiko financial, social, dan psychological tidaklah cukup besar.

Kedua dimensi yang telah disebutkan di atas nantinya akan menggolongkan keputusan membeli

dalam empat tipe pengambilan keputusan. Keempat tipe tersebut adalah, pengambilan keputusan

Page 10: Pengaruh Kelangkaan Air Minum Dalam Kemasaan Galon (AMDK) Aqua - Canggih Pramono

yang komplek, pembuatan keputusan terbatas, loyalitas merek dan inersia. Keempat tipe ini

merupakan perpaduan tinggi rendahnya dua dimensi di atas.

Pada tipe pertama, yaitu pengambilan keputusan komplek dicirikan dengan perpaduan adanya

keterlibatan yang tinggi dan adanya pembuatan keputusan. Pada pembuatan keputusan rendah,

konsumen hanya memiliki keterlibatan rendah namun ada pengambilan keputusan. Pada tipe

loyalitas merek, konsumen memiliki keterlibatan yang tinggi namun seberapa jauh ia membuat

keputusan hanya bersifat kebiasaan. Pada tipe terakhir inersia konsumen memiliki keterlibatan

yang rendah dan pembuatan keputusan sebatas kebiasaan. Pembuatan keputusan terlihat dari

adanya proses pencarian informasi yang banyak dan adanya evaluasi terhadap merek. Dan pada

pengambilan keputusan yang berdasar kebiasaan, konsumen tidak terlalu memikirkan proses

pencarian informasi dan evaluasi terhadap merek.

a) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Membeli

Tujuan kegiatan pemasaran adalah mempengaruhi pembeli untuk bersediamembeli barang dan jasa

perusahaan pada saat mereka membutuhkan. Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan membeli

berbeda-beda untuk masing-masing pembeli di samping produk yang dibeli. Faktor-faktor tersebut

adalah:

a. Lokasi penjual yang strategis

Dari segi lokasi ini, pembeli akan memilih lokasi yang benar-benarstrategis dan tidak

membutuhkan terlalu banyak waktu, tenaga, danbiaya seperti: mudah dijangkau, dekat

dengan fasilitas-fasilitas umum,atau mungkin dekat dengan jalan raya, sehingga lokasi ini

dapatmendukung yang lain.

b. Pelayanan yang baik

Bagi konsumen yang ingin membeli suatu produk, pelayanan yangdiberikan pada saat

memilih sampai terjadinya transaksi pembeliansangatlah berpengaruh terhadap jadi tidaknya

pembelian yangdilakukan oleh konsumen. Pelayanan yang kurang baik akanmenimbulkan

rasa tidak puas yang dirasakan oleh konsumen yangselanjutnya akan mempengaruhi tingkat

penjualan pada waktu selanjutnya.

c. Kemampuan tenaga penjualnya

Dalam suatu kegiatan usaha (penjualan), tidak terlepas dari tenaga kerjabaik tenaga kerja mesin

maupun tenaga kerja manusia. Tenaga kerja merupakan faktor utama dalam perusahaan

sehingga diperlukan sejumlah tenaga kerja yang berkemampuan dan mempunyai

keterampilan tertentu yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan untuk mendukung kegiatan

dalam pemasaran.

d. Iklan dan promosi

Page 11: Pengaruh Kelangkaan Air Minum Dalam Kemasaan Galon (AMDK) Aqua - Canggih Pramono

Iklan dan promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilansuatu program

pemasaran. Betapapun berkualitasnya suatu produk, bila konsumen belum pernah

mendengarnya dan tidak yakin produk itu akan berguna bagi mereka, maka mereka tidak akan

membelinya.

e. Penggolongan barang

Penggolongan barang akan menjadi faktor pertimbangan olehkonsumen yang melakukan

kegiatan pembelian. Penggolongan barangsecara tepat dan rapi akan memudahkan

konsumen di dalam melakukanpembelian

2.1.3 Kualitas Produk

Salah satu keunggulan dalam persaingan ini terutama adalah kualitas produk yang dapat memenuhi

keinginan konsumen. Bila tidak sesuai dengan spesifikasi maka produk akan ditolak. Sekalipun produk

tersebut masih dalam batas toleransi yang telah ditentukan maka produk tersebut sebaiknya perlu menjadi

catatan untuk menghindari terjadinya kesalahan yang lebih besar diwaktu yang akan datang. Demikian

juga konsumen dalam dalam membeli suatu produk konsumen selalu berharap agar barang yang dibelinya

dapat memuaskan segala keinginan dan kebutuhannya.

Untuk itu perusahaan harus dapat memahami keinginan konsumen, sehingga perusahaan dapat

menciptakan produk yang sesuai dengan harapan konsumen. Kualitas produk yang baik merupakan

harapan konsumen yang harus dipenuhi oleh perusahaan, karena kualitas produk yang baik merupakan

kunci perkembangan produktivitas perusahaan.Kualitas produk merupakan hal penting yang harus

diusahakan oleh setiap perusahaan apabila menginginkan produk yang dihasilkan dapat bersaing di pasar.

Dewasa ini, dikarenakan kemampuan ekonomi dan tingkat pendidikan masyarakat cenderung meningkat,

sebagian masyarakat semakin kritis dalam mengkonsumsi suatu produk. Konsumen selalu ingin

mendapatkan produk yang berkualitas sesuai dengan harga yang dibayar, walaupun terdapat sebagian

masyarakat yang berpendapat bahwa, produk yang mahal adalah produk yang berkualitas. Jika hal itu

dapat dilaksanakan oleh perusahaan, maka perusahaan tersebut akan dapat tetap memuaskan para

konsumen dan dapat menambah jumlah konsumen.

Dalam perkembangan suatu perusahaan, persoalan kualitas produk akan ikut menentukan pesat tidaknya

perkembangan perusahaan tersebut. Apabila dalam situasi pemasaran yang semakin ketat persaingannya,

peranan kualitas produk akan semakin besar dalam perkembangan perusahaan. Selainitu, konsumen

akan men yukai produk yang menawarkan kualitas, kinerja, dan pelengkap inovatif yang terbaik.

2.2 Harga Harga merupakan salah satu faktor penting dari sisi penyedia jasa untuk memenangkan suatu persaingan

dalam memasarkan produknya. Oleh karena itu harga harus ditetapkan . Harga merupakan salah satu

Page 12: Pengaruh Kelangkaan Air Minum Dalam Kemasaan Galon (AMDK) Aqua - Canggih Pramono

variabel penting dalam pemasaran, dimana harga dapat mempengaruhi konsumen dalam mengambil

keputusan untuk membeli suatu produk, karena berbagai alasan. Alasan ekonomis akan menunjukkan

harga yang rendah atau harga terlalu berkompetisi merupakan salah satu pemicu penting untuk

meningkatkan kinerja pemasaran, tetapi alasan psikologis dapat menunjukkan bahwa harga justru

merupakan indikator kualitas dan karena itu dirancang sebagai salah satu instrumen penjualan sekaligus

sebagai instrument kompetisi yang menentukan.

Konsumen mempunyai anggapan adanya hubungan yang negatif antara harga dan kualitas suatu produk,

maka mereka akan membandingkan antara produk yang satu dengan yang lainnya, dan barulah konsumen

mengambil keputusan untuk membeli suatu produk

Lebih jauh lagi, harga adalah sejumlah nilai yang konsumen tukarkan untuk jumlah manfaat dengan

memiliki atau menggunakan suatu barang atau jasa. Harga merupakan hal yang diperhatikan konsumen

saat melakukan pembelian. Sebagian konsumen bahkan mengidentifikasikan harga dengan nilai.

Harga merupakan salah satu atribut penting yang dievaluasi oleh konsumen sehingga manajer perusahaan

perlu benar-benar memahami peran tersebut dalam mempengaruhi sikap konsumen. Harga sebagai atribut

dapat diartikan bahwa harga merupakan konsep keanekaragaman yang memiliki arti berbeda bagi tiap

konsumen, tergantung karakteristik konsumen, situasi dan produk. Dengan kata lain, pada tingkat harga

tertentu yang telah dikeluarkan, konsumen dapat merasakan manfaat dari produk yang telah dibelinya.

Dan konsumen akan merasa puas apabila manfaat yang mereka dapatkan sebanding atau bahkan lebih

tinggi dari nominal uang yang mereka keluarkan.

Banyak hal yang berkaitan dengan harga yang melatarbelakangi mengapa konsumen memilih suatu

produk untuk dimilikinya. Konsumen memilih suatu produk tersebut karena benar-benar ingin merasakan

nilai dan manfaat dari produk tersebut, karena melihat kesempatan memiliki produk tersebut dengan

harga yang lebih murah dari biasanya sehingga lebih ekonomis, kerena ada kesempatan untuk

mendapatkan hadiah dari pembelian produk tersebut, atau karena ingin dianggap konsumen lain bahwa

tahu banyak tentang produk tersebut dan ingin dianggap loyal.Harga memiliki dua peranan utama dalam

proses pengambilan keputusan para pembeli yaitu:

a. Peranan alokasi dari harga, yaitu fungsi harga dalam membantu para pembeli untuk memutuskan

cara memperoleh manfaat tertinggi yang diharapkan berdasarkan daya belinya. Dengan demikian

dengan adanya harga dapat membantu para pembeli untuk memutuskan cara mengalokasikan

daya belinya pada berbagai jenis barang atau jasa. Pembeli membandingkan harga dari berbagai

alternatif yang tersedia, kemudian memutuskan alokasi dana yang dikehendaki.

b. Peranan informasi dari harga, yaitu fungsi harga dalam “mendidik” konsumen mengenai faktor-

faktor produk, seperti kualitas. Hal ini terutama bermanfaat dalam situasi dimana pembeli

Page 13: Pengaruh Kelangkaan Air Minum Dalam Kemasaan Galon (AMDK) Aqua - Canggih Pramono

mengalami kesulitan untuk menilai faktor produksi atau manfaatnya secara objektif. Persepsi

yang sering berlaku adalah bahwa harga yang mahal mencerminkan kualitas yang tinggi.

2.3 Promosi Dalam mengelola suatu sistem komunikasi pemasaran memerlukan suaturancangan strategi dan program-

program penjualan yang efektif dan efisien. Promosi penjualan merupakan unsur kunci dalam kampanye

perusahaan dan promosi yang paling baik adalah promosi yang dilakukan oleh pelanggan yang puas.

Dengan demikian, promosi perlu ditangani secara cermat karena masalahnya bukan hanya menyangkut

pada bagaimana berkomunikasi dengan pelanggan akan tetapi juga menyangkut seberapa besar biaya

yang dikeluarkan untuk biaya ini yang tentunya harus disesuaikan pada kondisi dan kemampuan

perusahan.

Promosi merupakan salah satu variabel di dalam marketing mix yang sangat penting dilaksanakan oleh

perusahaan dalam pemasaran produk atau jasanya. Promosi penjualan adalah bentuk persuasi langsung

melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan

segera dan meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan.

Promosi merupakan alat komunikasi dan penyampaian pesan bersifat memberitahukan, membujuk,

mengingatkan kembali kepada konsumen, para perantara atau kombinasi keduanya. Dalam promosi

terdapat beberapa unsur yang mendukung jalannya sebuah promosi tersebut yang biasa disebut bauran

promosi.

2.4 Merek Merek merupakan sebuah identitas produk atau jasa atau bahkan bagi perusahaan (corporate brand).

Merek merupakan bagian dari produk yang paling mungkin memberikan perbedaan terhadap produk

perusahaan lain yang sejenis. Sebagai contoh pada industri air minum dalam kemasan yang masing-

masing produk menawarkan atribut dan manfaat (benefit)yang tidak jauh berbeda, merek menjadi

alasan konsumen memilih sebuah produk. Kata kunci dari pengertian sebuah merek adalah identitas dan

pembeda. Tujuan utama pembentukan merek adalah untuk membedakan produk kita dengan produk yang

dibuat perusahaan atau orang lain. Penggunaan merek juga digunakan untuk memberi identitas. Dengan

adanya identitas, konsumen akan lebih mudah mencari, menyebut, ataupun mempercayai kualitas produk

apabila produk tersebut merupakan produk turunan dari produk lain.

2.4.1 Proses Pembentukan Merek

Dalam seluruh struktur pasar kecuali pasar persaingan sempurna, keberadaan merek menjadi sangat

penting dalam menentukan kekuatan sebuah produk di pasar. Oleh karena itu, proses pembentukan

sebuah merek menjadi sebuah langkah stratejik.Dalam model pembentukan merek di atas dapat dilihat

Page 14: Pengaruh Kelangkaan Air Minum Dalam Kemasaan Galon (AMDK) Aqua - Canggih Pramono

bahwa untuk menetapkan sebuah strategi pembentukan merek sebuah perusahaan melewati lima langkah,

yaitu:

1. Branding decision

Langkah awal dalam pembentukan merek adalah apakah perusahaan akan menggunakan

merek atau tidak. Pada kenyataannya hampir semua perusahaan formal menggunakan merek

untuk setiap produk yang mereka hasilkan.

2. Brand sponsor decision

Langkah kedua adalah memilih merek sponsor. Ada tiga pilihan dalam menentukan merek

sponsor, yaitu menggunakan merek pembuat (manufacturer) seperti Sony, IBM, Samsung.

Menggunakan merek distributor seperti beberapa produk kebutuhan pokok yang dijual di

hypermarketseperti Carrefour. Penggunaan merek distributor sering disebut sebagai private

brand. Yang ketiga adalah menggunakan merek yang dilisensikan. Merek sponsor

menentukan kredibilitas produk yang kita jual sesuai dengan sponsor yang kita pilih.

3. Brand name decision

Dalam langkah ketiga ini perusahaan harus menentukan nama merek yang akan digunakan.

Ada empat alternatif pilihan yang bisa dipilih, yaitu:

a) Individual names. Nama merek merupakan sebuah nama tunggal tanpa menggunakan

merek lain yang menggandeng. Contoh: Beng-beng, Extra Joss, Fanta, dan lain-lain.

b) Blanket family names. Nama merek menggunakan nama merek keluarganya untuk

mempermudah konsumen dalam mengenali produk baru yang dihasilkan. Contoh:

Nokia N-90, N-91, N-92, dan lain-lain.

c) Separate family names for all products.Menggunakan nama keluarga merek yang

berbeda untuk produk yang memiliki kategor produk yang berbeda. Contoh: Toyota

menggunkan merek Lexus untuk produk mereka yang memiliki kelas premium.

d) Corporate name combined with individual product names.Hampir sama dengan

blanket family names namun menggunakan nama perusahaan sebagai nama

keluarga. Contoh: Honda Civic, Suzuki SX-4. dan lain-lain.

4. Brand strategy decision

Langkah keempat adalah menetapkan strategi pemerekan. Ada lima strategi yang bisa

diambil, yaitu:

a) Line extensions. Menambah varian produk pada satu ketegori dengan tetap

menggunakan merek yang sudah ada.

b) Brand extensions. Menambah kategori produk baru dari merek yang sudah ada.

Page 15: Pengaruh Kelangkaan Air Minum Dalam Kemasaan Galon (AMDK) Aqua - Canggih Pramono

c) Multibrands. Menggunakan merek baru pada kategori produk yang sama dengan

merek yang telah dikeluarkan sebelumnya.

d) New brands. Merek baru pada kategori produk baru. Cobrands.Menggunakan merek

yang dibentuk oleh dua atau lebih merek yang sudah terkenal. Cobrandsini yang akan

penulis teliti lebih lanjut.

5. Brand repositioning strategy

Langkah yang terakhir adalah perusahaan memilih apakah merek yang akan dikeluarkan

melakukan strategi repositioning atau tidak. Repositioning dilakukan apabila merek yang

akan diluncurkan menginginkan identitas baru dari merek terdahulu.

2.5 Pemasaran

1. Pengertian Pemasaran

Menurut Kotler (2003:9), bahwa pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang

didalamnya individu dan kelompok mendapat apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan

menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain.

Menurut William J. Stanton dalam Basu Swastha (2000:5), bahwa pemasaran dapat diartikan sebagai

suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan,

menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan

kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.

Pengertian pemasaran menurut American Marketing Associaton (AMA) dalam Kotler (2003:14)

mendefinisikan bahwa pemasaran sebagai suatu proses perencanaan dan eksekusi, mulai dari tahap

konsepsi, penetapan harga, promosi, hingga distribusi barang-barang, ide-ide, dan jasa, untuk

melakukan pertukaran yang memuaskan individu dan lembaga-lembaganya. Hal ini menunjukkan

bahwa pemasaran membutuhkan suatu strategi yang diungkapkan dalam rencana-rencana untuk

memperoleh keuntungan, kelancaran penerimaan pembayaran, investasi yang dibutuhkan, produk

yang dibuat dan sebagainya.

2. Manajemen Pemasaran

Kotler menyatakan bahwa pengertian manajemen pemasaran sebagai analisis, perencanaan,

implementasi, dan pengendalian dari program-program yang dirancang untuk menciptakan,

membangun, dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk

mencapai tujuan perusahaan (Kotler, 2003:18).

Manajemen pemasaran pada hakekatnya terdiri dari perencanaan dan pelaksanaan dari sebuah

rencana. Manajemen pemasaran mempunyai tugas untuk mempengaruhi tingkat, jangkauan waktu

dan kompetisi permintaan sehingga membantu perusahaan dalam mencapai sasaran perusahaan.

Page 16: Pengaruh Kelangkaan Air Minum Dalam Kemasaan Galon (AMDK) Aqua - Canggih Pramono

Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan nilai

(value) perusahaan di mata masyarakat, mempertahankan kelangsungan hidupnya, selain itu juga

untuk berkembang dan mendapatkan laba

2.6 Kerangka Berpikir

Aqua saat ini merupakan salah satu AMDK yang memiliki market share di Indonesia. Kekuatan Aqua ada

pada produknya dan kualitas yang diberikan. Namun pada beberapa bulan yang lalu Aqua Galon tiba –

tiba hilang dari pasaran yang menyebabkan konsumen kesulitan mendapat air minum. Ditengah

kehilangan Aqua Galon konsumen dihadapkan dengan banyak pilihan untuk berpindah kepada AMDK

yang lain seperti Qutang, Vit dan Amour. Ditengah hal diatas dapat kita katakan bahwa dengan langkanya

produk Aqua dipasaran maka produk dari AMDK lainpun seharusnya akan meningkat pemasaranya.

Namun realita didalam masyarakat kadangkala tidak sesuai dengan kenyataan teori dari konsep yang

diberikan. Ingatan akan merek Aqua yang melekat sebagai salah satu produk paling baik dan pioner

dalam AMDK telah membuat masyarakat bahkan antri dan mengadukan Aqua ke YLKI agar pasokan

Aqua galon diperbanyak lagi kepada daerah Jabodetabek dan sekitarnya.

Kerangka berpikir untuk hali ini dapat digambarkan dengan :

Pembelian AMDK lain ketika Aqua langka dipasaran

MeningkatTida Meningkat

Hasil

Page 17: Pengaruh Kelangkaan Air Minum Dalam Kemasaan Galon (AMDK) Aqua - Canggih Pramono

2.7 Hipotesis

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir di atas, hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Kelangkaan Aqua dipasaran tidak meningkatkan pembelian produk AMDK yang lain

dikarenakan brand Aqua yang telah melekat pada masyarakat sehingga dengan brand tersebut

masyarakat menjamin akan kualitas dari produk.

2. Supplay Chain mapun promosi dari AMDK yang lain tidak baik sehingga tidak mampu

menangkap peluang dari langkanya produk Aqua dipasaran. Sehingga membuat keteratarikan

konsumen untuk berpindah kepada produk lain kurang.

3. Kurangnya pemain dalam pasar AMDK jenis galon sehingga menyebabkan Aqua menjadi

memonopoli dalam penyedian galon dan juga air dalam galon.

Page 18: Pengaruh Kelangkaan Air Minum Dalam Kemasaan Galon (AMDK) Aqua - Canggih Pramono

3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di gang madrasah jl margonda raya Depok dengan subjek penilitan adalah

masyarakat yang menggunakan AMDK sebagai sumber air minum.

Penelitian ini dilakukan secara bertahap. Adapun tahap pelaksanaan penelitian

sebagai berikut:

1. Tahap Perencanaan

Tahap perencanaan meliputi penyusunan dan pengajuan proposal, mengajukan ijin penelitian,

serta penyusunan instrumen dan perangkat penelitian. Tahap ini dilaksanakan pada bulan

Oktober 2012

2. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap ini peneliti akan melaksanakan penelitian pada bulan November – Desember 2012.

3. Tahap Penyelesaian

Pada tahap ini terdiri dari proses analisis data dan penyusunan laporan penelitian, yang dimulai

bulan November 2012

3.2 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif karena dalam pelaksanaannya meliputi data,

analisis dan interpretasi tentang arti dan data yang diperoleh. Penelitian ini disusun sebagai penelitian

induktif yakni mencari dan mengumpulkan data yang ada di lapangan dengan tujuan untuk mengetahui

faktor-faktor, unsur-unsur bentuk, dan suatu sifat dari fenomena di masyarakat. Pada penelitian ini

dilakukan dengan memberikan kuisioner kepada masyarakat untuk diisi yang berisi dari beberapa

pertayaan yang mengandung suatu isi dalam penarikan kesimpulan yang paling banyak digunakan oleh

masyarakat.

3.3 Populasi, Sampel dan Sampling Pada penelitian ini mengambil populasi masyarakat gang Madrasah Kecamatan Depok. Pada gang ini

terdapat sekitar 100 atau lebih kepala keluarga. Pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu dengan

cara melakukan pembagian kuisioner kepada masyarakat untuk diisi mengenai pemakian AMDK dan

solusi saat Aqua “menghilang” dari pemasaran.

Adapun langkah dalam pengambilan sampel yaitu dengan stratified cluster random sampling. Tahapan

yang dilakukan dalam pengambilan sampel yaitu dari seluruh anggota kepala keluarga yang bertempat

Page 19: Pengaruh Kelangkaan Air Minum Dalam Kemasaan Galon (AMDK) Aqua - Canggih Pramono

tinggal di kecamatan Depok terlebih dahulu dikelompokkan menjadi tingkatan, yaitu Pelanggan Aqua

Galon, Pelanggan produk lain, dan bukan pengguna AMDK kelompok, masing-masing kelompok dipiih

secara acak tiga atau empat orang yang akan dijadikan sebagai subjek penelitian.

3.4 Teknik Pengumpulan Data Salah satu kegiatan dalam penelitian adalah menentukan cara mengukur variabel penelitian dan alat

pengumpulan data. Untuk mengukur variabel diperlukan instrumen penelitian dan instrumen ini berfungsi

untuk digunakan mengumpulkan data. Adapun teknik pengumpulan data pada penelitian ini ada macam,

yaitu:

a. Metode Angket

Metode angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat

pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Pada penelitian ini model angket

digunakan untuk mengumpulkan data mengenai masyarakat yang membeli AMDK yang lain pada saat

kelangkaan Aqua yang terjaid. Adapun prosedur pemberian skor untuk menjawab angket yang diberikan

kepada responden yaitu untuk butir soal yang merupakan pertanyaan atau pernyataan positif, masyarakat

yang memberikan pernyataan setuju diberi skor 3, netral diberi skor 2, tidak setuju diberi skor 1, dan jika

tidak memberikan pernyataan diberi skor 0. Sedangkan untuk butir soal yang negative, masyarakat yang

memberikan pernyataan setuju diberi skor 1, netral diberi skor 2, tidak setuju diberi skor 3, dan jika tidak

memberikan pernyataan diberi skor 0.

3.5 Pengembangan Instrumen Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa Angket untuk memperoleh data tentang intensistas

masyarakat yang membeli AMDK yang berbeda pada saat Aqua Galon langka, dan Tes digunakan untu

memperoleh data tentang banyaknya orang membeli AMDK yang berbeda ketika Aqua Galon langka.

Sebelum instrumen digunakan, terlebih dahulu diadakan ujicoba. Ujicoba instrumen digunakan untuk

mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen. Setelah dilakukan ujicoba, kemudian dilakukan analisis

butir soal dan analisis instrument tes dan angket.

a) Metode Angket

i. Tujuan: untuk mengetahui banyaknya instesitas masyarakat yang membeli AMDK yang

lain ketika Aqua Galon langka.

ii. Langkah-langkah penyusunan angket:

1) Menjabarkan komponen – komponen pembentuk pertanyaan untuk mendapatkan

banyaknya data yang digunakan dalam membeli AMDK.

2) Menyusun kisi-kisi pembuatan instrumen pembelian AMK

3) Menjabarkan Indikator ke dalam butir angket

Page 20: Pengaruh Kelangkaan Air Minum Dalam Kemasaan Galon (AMDK) Aqua - Canggih Pramono

4) Memberikan skor pada setiap butir

5) Uji coba instrumen

Setelah dilakukan uji cobakan, butir yang tidak baik tidak digunakan dalam angket ini.

Untuk mengetahui baik atau tidaknya suatu butir angket, dilakukan validitas isi, uji konsistensi

internal dan uji reliabilitas.

1) Validitas Isi

Suatu instrumen valid menurut validitas isi apabila isi instrumen tersebut telah

merupakan sampel yang representative dari keseluruhan isi hal yang akan diukur.

Untuk menilai apakah instrumen mempunyai validitas tinggi, biasanya dilakukan melalui

expert judgment. Jadi untuk melihat apakah suatu angket dapat dikatakan valid, maka

penilaian dilakukan oleh pakar.Dalam penyusunan dan pengembangan instrumen baik

angket maupun tes, pengujian validitas suatu instrumen dalam menjalankan fungsi

ukurnya seringkali dapat dilakukan dengan melihat sejauh mana kesesuaian antara hasil

ukur instrumen tersebut dengan hasil instrumen lain yang telah teruji kualitasnya.Dalam

hal ini para pakar atau penilai instrumen, menilai apakah kisi-kisi yang dibuat telah

menunjukkan klasifikasi kisi-kisi telah mewakili isi yang akan diukur. Apakah masing-

masing butir yang telah tersusun cocok dengan kisi-kisi yang telah ditentukan.

2) Uji Reliabilitas Angket

Suatu instrumen dikatakan reliable apabila hasil pengukuran dengan alat tersebut adalah

sama jika sekiranya pengukuran tersebut dilakukan pada orang yang sama pada waktu

yang berlainan atau pada kelompok orang yang berlainan pada waktu yang sama. Skor

dalam angket adalah 0 sampai 3 maka untuk uji reliabilitas digunakan rumus alpha,

sebagai berikut:

Page 21: Pengaruh Kelangkaan Air Minum Dalam Kemasaan Galon (AMDK) Aqua - Canggih Pramono

3.6 Teknik Analisis Data Analisis data penelitian merupakan langkah yang sangat penting dalam kegiatan penelitian, analisis data

yang benar dan tepat akan menghasilkan kesimpulan yang benar.

Analisis data yang dilakukan yaitu:

1) Uji Keseimbangan

Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelompok (kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol) dalam keadaan seimbang atau tidak. Statistik uji yang digunakan dalam uji keseimbangan

adalah uji-t, yaitu:

a) Hipotesis

Ho: µ1 = µ2 (kelompok yang tetap membeli AMDK Aqua Galon walaupun Aqua Galon langka)

H1: µ1 ≠ µ2 (kelompok yang membeli AMDK yang berbeda ketia Aqua Galon langka ).

b) Tingkat signifikansi: α = 0,05

c) Statistik Uji

Dengan :

t = harga statistik yang di uji t

1 X = rata-rata kelompok eksperimen

2 X = rata- rata kelompok kontrol

n1 = jumlah anggota kelompok ekperimen

n2 = jumlah anggota kelompok kontrol

s12 = variansi kelompok eksperimen

s22= variansi kelompok kontrol

Page 22: Pengaruh Kelangkaan Air Minum Dalam Kemasaan Galon (AMDK) Aqua - Canggih Pramono

sp = variansi gabungan

d0= 0 (sebab tidak membicarakan selisih rataan)

d) Daerah Kritik

DK = { t | t < - t (a/2 ,v)} atau DK = { t | t > t (a/2 , v)}

e) e. Keputusan Uji: Ho ditolak jika t ∈DK

2) Uji Hipotesis Penelitian

Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan analisis variansi dua jalan sel tak sama dengan

model sebagai berikut:

Dengan :

Xijk = data amatan ke-k pada baris ke – i dan kolom ke – j

µ = rerata dari seluruh data amatan (rerata besar, grand mean)

αi = efek baris ke-i pada variabel terikat, dengan i= 1, 2

βj = efek kolom ke-j pada variabel terikat, dengan j = 1, 2,

αβij = kombinasi efek baris ke-i dan kolom ke-j pada variabel terikat

εijk = deviasi amatan terhadap rataan populasinya (µij) yang berdistribusi normal dengan rataan 0,

deviasi amatan terhadap rataan populasi juga disebut error (galat)

i= 1, 2 yaitu

1 = Masyarakat lebih banyak membeli AMDK yang berbeda ketika Aqua Galon langka.

2 = Masyarakat tetap menggunakan Aqua Galon walapun Aqua Galon langka.

j = 1, 2 yaitu

1 = Benar

2 = Salah

Prosedur dalam pengujian menggunakan analisis variansi yaitu

i. Hipotesis

a) H0A: αi = 0 untuk i = 1, 2 (tidak ada perbedaan efek antar baris terhadap variabel terikat )

H1A: αi ≠ 0 paling sedikit ada satu harga i (ada perbedaan efek antar baris terhadap variabel

terikat )

b) H0B: αj = 0 untuk j = 1, 2 (tidak ada perbedaan efek antar kolom terhadap variabel terikat ) H1B:

αj ≠ 0 paling sedikit ada satu harga j (ada perbedaan efek antar kolom terhadap variabel terikat )

c) H0AB: αβij = 0 untuk semua pasang (ij) dengan i = 1, 2 dan j = 1, 2 (tidak ada interaksi baris dan

antar kolom terhadap variabel terikat)

d) H1AB: paling sedikit ada satu pasang (ij) (ada interaksi baris dan antar kolom terhadap variabel

terikat )

Page 23: Pengaruh Kelangkaan Air Minum Dalam Kemasaan Galon (AMDK) Aqua - Canggih Pramono
Page 24: Pengaruh Kelangkaan Air Minum Dalam Kemasaan Galon (AMDK) Aqua - Canggih Pramono

4 BAB IV PENUTUP

Dalam penulisan proposal mengenai Pengaruh kelangkaan Aqua Galon dan intensistas pembelian AMDK

yang lain diharapkan dapat mendorong perusahaan AMDK yang lain untuk memberbenah diri untuk lebih

menguatkan pemasaran dan juga promosi. Penulis juga mengharapkan saran dan kritik dari pembaca dan

penerima proposal ini, apabila ada kekurangan ataupun kesalahan dapat diperbaiki dan dapat dijadikan

pertimbangan.

Atas perhatiannya penulis mengucapkan terima kasih. Semoga proposal ini dapat berguna bagi semua

yang membacanya.

Page 25: Pengaruh Kelangkaan Air Minum Dalam Kemasaan Galon (AMDK) Aqua - Canggih Pramono

5 DAFTAR PUSTAKA

Aaker, David. A, 1997, Manajemen Ekuitas Merek: Memanfaatkan Nilai dari Suatu Merek, Terjemahan

Aris Ananda, Penerbit Spektrum, Jakarta.

Hikari. Isi Proposal Penelitian. Diakses pada tanggal 27 Oktober 2012 dari

http://ilmuhikari.wordpress.com/tag/proposal-penelitian-teknik-informatika/

Ibrahim, M. Nasir, 2007, “Analisis Pengaruh Media Iklan Terhadap Pengambilan Keputusan Membeli

Air Minum Dalam Kemasan Merek Aqua Pada Masyarakat Kota Palembang”, Jurnal Manajemen dan

Bisnis Sriwijaya, Palembang.

Kotler, Phillip, dan Gary Armstrong, 2003, Dasar–Dasar Pemasaran Jilid 1, Edisi Kesembilan,

Terjemahan Drs. Alexander Sindoro, Penerbit PT. Indeks, Jakarta.

Kotler, Philip, 2003, Manajemen Pemasaran : Analisa Perencanaan dan Pengendalian, Alih Bahasa oleh

Hendra Teguh, SE,Ak dan Ronny A.Rusli, SE,Ak, Jilid I, PT.Prenhallindo, Jakarta.

Peter, J. Paul. dan Jerry, C. Olson, 2000, Consumer Behavior, Perilaku Konsumen dan Strategi

Pemasaran, alih bahasa, Sihombing, Damos, Erlangga, Jakarta.

Proposal Penelitian Pengembangan . Diakses pada tanggal 27 Oktober 2012 dari

http://www.infoskripsi.com/Proposal/Proposal-Penelitian-Pengembangan.html

Rossister, John, Lary Percy, 1997, Advertising and Promotion Management, Mc. Graw Hill Book

Company, United States of America.

Wiersma Wiliam dan Jurs, Stephen G, 2009, Reseach Method In Introduction, Pearson Company, United

States of America

www.aqua.com diakses 27 Oktober 2012, pukul 10:10 WIB.