perkembangan sosio-emosional

11
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Psikologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang banyak hal yang berhubungan dengan jiwa manusia diantaranya perasaan manusia, perilaku manusia, kebiasaan-kebiasaan yang dilakukannya termasuk emosi adalah salah satunya. Dalam ilmu psikologi, emosi merupakan kajian penting yang perlu dibahas karena dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu tak lepas akan adanya gejala-gejala emosi yang timbul. Berbagai peristiwa yang sering terjadi yakni ketika manusia tidak lagi mendapatkan sesuatu yang diinginkan, mendapatkan sebuah masalah, mengalami kerugian usaha yang besar, cobaan datang terus menerus. Inilah yang menjadikan manusia kadang-kadang meluapkan emosinya karena tidak dapat mengontrol atau mengendalikan dirinya sendiri terhadap keadaan yang dialaminya. Selain itu emosi pada hakikatnya tidaklah mempelajari gejala negatif perasaan seorang manusia yang timbul namun juga mempelajari emosi manusia yang bersifat positif seperti bahagia, senang , dan ceria. Emosi tidak terjadi kadang-kadang namun emosi terjadi setiap hari dimana manusia akan memunculkan hal tersebut sesuai dengan kondisi yang dialaminya. Dengan berjalannya waktu, maka emosi akan selalu mengalami dinamika atau perubahan. 1

Upload: purnomo

Post on 09-Dec-2015

7 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

psikologi

TRANSCRIPT

Page 1: Perkembangan sosio-emosional

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Psikologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang banyak hal yang

berhubungan dengan jiwa manusia diantaranya perasaan manusia, perilaku manusia,

kebiasaan-kebiasaan yang dilakukannya termasuk emosi adalah salah satunya. Dalam

ilmu psikologi, emosi merupakan kajian penting yang perlu dibahas karena dalam

kehidupan sehari-hari manusia selalu tak lepas akan adanya gejala-gejala emosi yang

timbul. Berbagai peristiwa yang sering terjadi yakni ketika manusia tidak lagi

mendapatkan sesuatu yang diinginkan, mendapatkan sebuah masalah, mengalami

kerugian usaha yang besar, cobaan datang terus menerus. Inilah yang menjadikan

manusia kadang-kadang meluapkan emosinya karena tidak dapat mengontrol atau

mengendalikan dirinya sendiri terhadap keadaan yang dialaminya.

Selain itu emosi pada hakikatnya tidaklah mempelajari gejala negatif perasaan

seorang manusia yang timbul namun juga mempelajari emosi manusia yang bersifat

positif seperti bahagia, senang , dan ceria. Emosi tidak terjadi kadang-kadang namun

emosi terjadi setiap hari dimana manusia akan memunculkan hal tersebut sesuai

dengan kondisi yang dialaminya. Dengan berjalannya waktu, maka emosi akan selalu

mengalami dinamika atau perubahan. Sehingga emosi mengalami perkembangan

sesuai bergantinya kondisi dan usia manusia. Dimana kita perlu mempelajari tahapan

emosi pada fase dasar hingga dewasa serta mengkajinya secara jelas dan ilmiah.

Pertumbuhan dan perkembangan emosi dapat dilihat dari tingkah laku, yang

ditentukan oleh proses pematangan dan proses belajar. Contohnya seperti seorang

bayi yang baru lahir ia dapat menangis dan akan mencapai proses kematangannya

ketika ia akan tertawa nanti.

Pada umumnya perbuatan kita sehari-hari disertai oleh perasaan-perasaan

tertentu, yaitu perasaan senang atau perasaan tidak senang. Perasaan senang atau tidak

senang yang selalu menyertai perbuatan-perbuatan kita sehari-hari yang disebut

Warna Afektif. Warna afektif ini kadang-kadang kuat, kadang-kadang lemah atau

samar-samar.

1

Page 2: Perkembangan sosio-emosional

Perbedaan antara emosi dan perasaan tidak dapat dinyatakan dengan tegas,

karena keduanya merupakan suatu hal yang bersifat kualitatif yang tidak ada

batasnya. Terkadang, warna afektif dapat dinyatakan sebagai perasaan atau dapat

dinyatakan sebagai emosi. Oleh karena itu, emosi bukan hanya disebabkan karena

perasaan saja, tetapi warna afektif yang meliputi keadaan seseorang. Ada yang kuat,

lemah atau mungkin samar-samar.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana perkembangan sosio-emosional pada masa kanak-kanak?

2. Bagaimana perkembangan sosio-emosional pada masa pra-remaja?

3. Bagaimana perkembangan sosio-emosional pada masa remaja?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui perkembangan sosio-emosional pada masa kanak-kanak.

2. Untuk mengetahui perkembangan sosio-emosional pada masa pra-remaja.

3. Untuk mengetahui perkembangan sosio-emosional pada masa remaja.

2

Page 3: Perkembangan sosio-emosional

BAB II

PEMBAHASAN

1. Perkembangan sosio-emosional pada masa kanak-kanak

Perkembangan sosial pada masa kanak-kanak tumbuh dari hubungan mereka

yang erat dengan orang tua atau pengasuh lain, termasuk anggota keluarga. Interaksi

sosial diperluas dari rumah ke tetangga dan dari taman kanak-kanak ke sekolah dasar.

Tetapi, pengaruh orang tua selalu yang paling kuat.

Diane Baumrind(1983) mengidentifikasikan tiga gaya orang tua dalam

mendidik anaknya, meliputi :

a) Tingkat kontrol orang tua terhadap anak.

b) Kejelasan komunikasi orang tua dan anak.

c) Tuntutan orang tua kepada anak untuk menjadi matang.

1) Orang tua otoriter (authoritarian parents)

a. Melarang anak dengan mengorbankan otonomi anak.

b. Tidak mendorong sikap memberi dan menerima (give and take).

c. Menganggap bahwa anak-anak seharusnya menerima otoriter orang tua

tanpa banyak pertanyaan dan cenderung keras.

2) Orang tua yang permisif ( cenderung membiarkan dan tidak tegas)

a. Memberikan kebebasan sebanyak mungkin pada anak-anak mereka.

b. Menempatkan harapan-harapan pada anak-anak mereka.

3) Orang tua yang dapat dipercaya (authoritative)

a. Menghargai kemampuan anak secara langsung pada waktu anak

bertingkah lak, sekaligus menunjukkan standar tingkah laku mereka

sendiri.

b. Bersedia berkompromi; berharap dengan standar anak.

c. Bersikap hangat, tapi juga menuntut.

2. Perkembangan sosio-emosional pada pra remaja

Selama masa ini (6-12 tahun ), banyak orang-orang atau lembaga yag telah

mempengaruhi sosial anak-anak. Pada saat ini, hubungan antar teman menjadi

sangat penting. Kemudian, antara umur 7-9 tahun membentuk persahabatan yang erat

dengan kelompoknya yang sejenis. Mereka cenderung melihat kelompok mereka

3

Page 4: Perkembangan sosio-emosional

sebagai model tingkah laku dan sebagai social reinforcement, seperti yang sering

mereka lihat pada keluarga mereka sendiri. Hasil penelitihan juga menunjukkan

bahwa anak-anak telah mempercayakan teman-temannya sebagai sumber sosial dan

sebagai pemberi dukungan moral.

Masalah-masalah yang berhubungan dengan perkembangan fisik, kognitif, dan

sosial pada anak-anak ini adalah umum. Walaupun remaja umumnya bahagia dan

optimis, mereka juga mempunyai banyak ketakutan, seperti : tidak diterima oleh

kelompoknya, tidak mempunyai sahabat, dihukum oleh orang tua, mempunyai orang

tua yang bercerai, tidak melaksanakan tugas sekolah, dan sakit hati.

Emosi lain dari masa ini meliputi marah (ketakutan tidak dapat mengontrol

kemarahan), merasa bersalah, frustasi, dan iri hati. Pra remaja membutuhkan bantuan

dalam menyadari bahwa emosi-emosi ini adalah sesuatu yang wajar sebagai bagian

dari pertumbuhan mereka.

3. Perkembangan sosio-emosional pada masa remaja

Perkembangan remaja dimulai dengan masa puber, yaitu sekitar 12-14 tahun.

Masa puber atau permulaan remaja adalah suatu masa saat perkembangan fisik dan

intelektual berkembang sangat cepat. Pertengahan masa remaja adalah masa yang

lebih stabil untuk menyesuaikan diri dan berintegrasi dengan perubahan permulaan

remaja, kira-kira umur 14-16 tahun. Remaja akhir kira-kira umur 18-20 tahun ditandai

dengan tradisi untuk mulai bertanggung jawab, membuat pilihan, dan berkesempatan

untuk mulai menjadi dewasa.

Salah satu ciri remaja adalah kecenderungan untuk berfikir tentang apa yang

terjadi pada pikiran seseorang dan mempelajari dirinya sendiri. Remaja mulai melihat

lebih dekat diri mereka sendiri untuk mendefinisikan bahwa diri mereka berbeda.

Mereka mudah menjadi tidak puas dengan diri mereka sendiri, mengkritik sifat-sifat

pribadi mereka, membandingkan diri mereka sendiri dengan orang lain. Berikut

adalah beberapa konsep dalam perkembangan sosio-emosional pada masa remaja

hingga dewasa yang diambil secara umum dari teori psikososial Erickson.

a. Identitas

Menurut Erikson (salah satu tokoh psikologi), tahap selama remaja adalah

berpusat pada siapa saya, dengan identitas apa sebetulnya saya.

4

Page 5: Perkembangan sosio-emosional

Perubahan pubertas memerlukan remaja untuk mengubah konsep fisik

mereka., menyesuaikan diri terhadap harapan-harapan teman dan keluarga serta

membuat keputusan tentang peranan sekolah dan tingkah laku. Kemampuan

intrelektual remaja tumbuh termasuk kecenderungan baru tentang refleksi diri dan

juga membuat perubahan dalam konsep diri dan integritas terhadap keterampilan

logika baru.

Perubahan fisik dan intelektual remaja dapat berpotensi mengacaukan

perasaan dan pribadi anak secara keseluruhan. Tugas psikososial remaja adalah

menciptakan suatu perasaan yang Erikson sebut, sebagai ego identity. Untuk

mencapai ini biasanya tergantung pada beberapa aktivitas.

1. Mereka menaruh perhatian besar pada cara orang lain memandang mereka.

2. Mereka mencari sesuatu yang sudah berlalu; misalnya mencari tahu tentang asal

usul mereka, siapa saja keluarga besar mereka, pengalaman-pengalaman mereka

waktu kecil dan masa kanak-kanak.

3. Mereka bertindak pada perasaan dan mengekspresikan kepercayaan serta pendapat

mereka; remaja menilai tinggi “kejujuran” dan bertingkah laku dengan cara-cara

“benar untuk dirinya sendiri”

b. Otonomi

Perkembangan kepribadian lain yang penting pada masa remaja adalah

tuntutan otonomi yang bertambah untuk menentukan dirinya sendiri. Kesadaran

remaja untuk berkembang sama sepertiorang dewasa berkembang, dan

kemampuan mereka untuk menganalisis dan memperbaiki rencana mereka

menjadi bertambah sulit jika mereka menerima pengarahan orang dewasa. Remaja

tahu bahwa mereka harus bertanggung jawab untuk perbuatan mereka seperti

halnya orang dewasa dan mereka perlu berlatih bahwa tanggung jawab adalah

sangat penting.

c. Penyesuaian diri

Pada saat yang sama ketika remaja sedang mencari otonomi dari orang tua

mereka dan orang lain, mereka juga sedang mencari penyesuaian (conformity)

untuk dapat diterima oleh kelompok mereka. Untuk bisa diterima, mereka

mungkin membentuk “peraturan –peraturan kelompok” yang melarang masuk

siapa saja yang tidak mengikuti aturan mereka, termasuk cara berpakaian, bahasa,

dan tingkah laku kelompok. Meskipun kelompok merupakan suatu pernyataan

5

Page 6: Perkembangan sosio-emosional

emansipasi sosial, tidak terlepas dari adanya bahaya, sebab setiap pembentukan

kelompok kecenderungan kohesi bertambah kuat.

d. Perkembangan pribadi

Persahabatan, popularitas, konflik dengan kelompoknya, berkencan, dan

hubungan seksual, semua memghabiskan waktu dan energi remaja yang cukup

besar. Pada permulaan remaja, dan kebutuhan baru muncul, yaitu :

1) Kebutuhan akan hubungan dengan orang lain secara akrab dimana dia dapat

menyampaikan perasaan-perasaannya dan pemikiran-pemikirannya.

2) Kebutuhan untuk kepuasan seks. Tugas remaja dalah mengembangkan

keterampilan untuk berhubungan dengan orang lain secara akrab dan mulai

mengembangkan hubungan yang akan menuju pilihan partner untuk kepuasan

seks.

e. Keintiman

Harry Stack Sullivan (1953) menyampaikan suatu hipotesis untuk

mengambarkan perubahan dalam hubungan penting anak sampai dewasa. Menurut

Sullivan, tingkah laku manusia dibentuk oleh usaha kita untuk tetap menjalin

hubungan dengan orang lain secara enak dan menyenangkan. Kita sering

bertindak untuk menghindari kecemasan akan retaknya hubngan dengan orang

lain. Hubungan manusia berkembang, seperti anak juga berkembang. Karena

hubungan makin luas, keterampilan sosial baru diperlukan dan anak-anak

perlahan-lahan bergabung dengan masyarakat luas. Hubungan dengan orang lain

dan perasaan aman adalaah kebutuhan manusia yang paling penting dan ini

memberikan motivasi untuk tingkah laku sosial dan perkembangan.

6

Page 7: Perkembangan sosio-emosional

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Diane Baumrind(1983) mengidentifikasikan tiga gaya orang tua dalam

mendidik anaknya, meliputi :Tingkat kontrol orang tua terhadap anak., Kejelasan

komunikasi orang tua dan anak., Tuntutan orang tua kepada anak untuk menjadi

matang.

1. Orang tua otoriter (authoritarian parents)

2. Orang tua yang permisif ( cenderung membiarkan dan tidak tegas)

3. Orang tua yang dapat dipercaya (authoritative)

Walaupun remaja umumnya bahagia dan optimis, mereka juga mempunyai

banyak ketakutan, seperti : tidak diterima oleh kelompoknya, tidak mempunyai

sahabat, dihukum oleh orang tua, mempunyai orang tua yang bercerai, tidak

melaksanakan tugas sekolah, dan sakit hati. Emosi lain dari masa ini meliputi marah

(ketakutan tidak dapat mengontrol kemarahan), merasa bersalah, frustasi, dan iri hati.

Pra remaja membutuhkan bantuan dalam menyadari bahwa emosi-emosi ini adalah

sesuatu yang wajar sebagai bagian dari pertumbuhan mereka.

Perkembangan remaja dimulai dengan masa puber, yaitu sekitar 12-14 tahun.

Masa puber atau permulaan remaja adalah suatu masa saat perkembangan fisik dan

intelektual berkembang sangat cepat. Berikut adalah beberapa konsep dalam

perkembangan sosio-emosional pada masa remaja hingga dewasa yang diambil secara

umum dari teori psikososial Erickson:

a) Identitas

b) Otonomi

c) Penyesuaian diri

d) Perkembangan pribadi

e) keintiman

7