perhitungan break even point dalam menentukan …

141
PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN PERENCANAAN LABA ATAS PENJUALAN GORONG-GORONG PADA CV TIGA SUMBER REZEKI TUGAS AKHIR DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PERSYARATAN UNTUK MENYELESAIKAN PROGRAM PENDIDIKAN DIPLOMA III PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN OLEH : PRADIKTA WICHAKSONO SUTARTO A03140048 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN JURUSAN AKUNTANSI 2017

Upload: others

Post on 19-Oct-2021

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM

MENENTUKAN PERENCANAAN LABA ATAS PENJUALAN

GORONG-GORONG PADA CV TIGA SUMBER REZEKI

TUGAS AKHIR

DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PERSYARATAN UNTUK

MENYELESAIKAN PROGRAM PENDIDIKAN DIPLOMA III

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

JURUSAN AKUNTANSI

POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN

OLEH :

PRADIKTA WICHAKSONO SUTARTO A03140048

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN

JURUSAN AKUNTANSI

2017

Page 2: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

ii

PERSETUJUAN TUGAS AKHIR

Page 3: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

iii

PENGESAHAN TUGAS AKHIR

Page 4: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Pradikta Wichaksono Sutarto

NIM : A03140048

Tempat dan Tgl Lahir : Ujung Pandang, 29 Mei 1996

Agama : Islam

Alamat : Komp. TNI-AL No. 04 Jl. A.Yani Km 3,5

Banjarmasin

Nama Orang Tua (ayah) : Sutarto

(ibu) : Suyati

Riwayat Pendidikan : - TK Kartika VII-19 Tahuna (Tahun2002)

- SDN Kebun Bunga 2 Banjarmasin (Tahun 2008)

- SMP Negeri 3 Banjarmasin (Tahun 2011)

- SMK Negeri 3 Banjarmasin (Tahun 2014)

Page 5: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

v

MOTTO

SETIAP ORANG PUNYA JALAN HIDUPNYA MASING-MASING

BELAJAR LAH DARI SETIAP KEBERHASILAN YANG MEREKA

CAPAI BUKAN IRI DENGAN APA YANG MEREKA CAPAI

Page 6: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

vi

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan dengan sesungguhnya

bahwa tugas akhir ini merupakan hasil penelitian yang telah saya lakukan. Segala

kutipan dan bantuan dari berbagai sumber telah diungkapkan sebagaimana

mestinya.

Tugas akhir ini belum pernah dipublikasikan untuk keperluan lain oleh

siapapun juga, tugas akhir ini merupakan hasil tulisan saya yang dapat saya

pertanggungjawabkan otentikasinya atau bukan hasil dari aktivitas plagiat. Saya

juga menyatakan bahwa objek dan data yang saya ambil dalam penelitian ini bukan

merupakan objek dan data fiktif. Apabila dikemudian hari ternyata pernyataan saya

tidak benar, maka saya bersedia menerirna sanksi hukum dari ketidakbenaran

pernyataan tersebut. Saya bersedia dicabut titel akademik serta hak yang melekat

padanya oleh Politeknik Negeri Banjarmasin, apabila saya terbukti melanggar

pernyataan yang telah sampaikan diatas.

Banjarmasin, Juli 2017

Pradikta Wichaksono Sutarto

A03140048

Page 7: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

vii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr... Wb.. Assalamualaikum Wr... Wb...

Puji dan syukur Penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan segala rahmat dan hidayah-Nya serta tidak lupa shalawat dan salam

kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW sehingga penyusun dapat

menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul “Perhitungan Break Even Point dalam

Menentukan Perencanaan Laba atas Penjualan Gorong-Gorong pada CV Tiga

Sumber Rezeki“ yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli

Madya (A.Md) pada Program Akuntansi Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri

Banjarmasin dapat Penyusun selesaikan tepat waktunya.

Saat penulisan Tugas Akhir ini Penyusun banyak mendapat bantuan dari

berbagai pihak, oleh karena itu dalam kesempatan ini Penyusun menyampaikan

ucapan “Terima Kasih” yang sebesar–besarnya Kepada:

1. Bapak H. Edi Yohanes, ST., MT, selaku Direktur Politeknik Negeri

Banjarmasin.

2. Ibu Andriani, SE., M.M.,M.Sc selaku Ketua Jurusan Akuntansi Politeknik

Negeri Banjarmasin.

3. Ibu Hj. Nurul Muklisah, SE, MM selaku Dosen Wali Akuntansi B 2014 serta

Ketua Program Studi Akuntansi Politeknik Negeri Banjarmasin.

4. Bapak Julkawait, SE, MM selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak

membantu dan memberi arahan hingga selesai dalam penulisan Tugas Akhir.

Page 8: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

viii

5. Bapak H. Muhammad Luthfie sebagai Pemilik dan Direktur CV Tiga Sumber

Rezeki beserta seluruh karyawan perusahaan atas kerjasama, penjelasan, dan

kesediaan waktunya.

6. Bapak dan Ibu Dosen Pengajar di Politeknik Negeri Banjarmasin Jurusan

Akuntansi Program Studi Akuntansi yang telah memberikan ilmu serta

pendidikan kepada Penyusun.

7. Kedua orang tua serta seluruh keluarga yang selalu memberikan doa dan

dukungan sehingga penyusun dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

8. Teman - teman seperjuangan VI B Akuntansi, terutama para teman terdekat

penulis yang selalu memberikan semangat dan motivasi kepada penulis.

9. Seluruh kerabat dan rekan-rekan beserta semua pihak yang telah mendoakan

dan membantu dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

Penulis menyadari dalam penulisan Tugas Akhir ini masih banyak

kekurangan, karena itu berharap dengan segala kerendahan hati menerima kritikan

dan saran dari semua pihak guna penyempurnaan Tugas Akhir ini untuk penulisan

yang lebih baik dimasa yang akan datang.

Wassalamu’alaikum Wr... Wb...

Banjarmasin, Juli 2017

Pradikta Wichaksono Sutarto

Page 9: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

PERSETUJUAN TUGAS AKHIR ...................................................................... ii

PENGESAHAN TUGAS AKHIR ....................................................................... iii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................ iv

MOTTO ................................................................................................................ v

SURAT PERNYATAAN ..................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xi

DAFTAR BAGAN .............................................................................................. xvi

DAFTAR GRAFIK ........................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xviii

ABSTRAK .......................................................................................................... xix

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1

B. Permasalahan ........................................................................................ 3

C. Batasan Masalah ................................................................................... 3

D. Tujuan Penelitian ................................................................................. 3

E. Kegunaan Penelitian ............................................................................. 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 5

A. Landasan Teori .................................................................................. 5

1. Definisi Break Even Point ............................................................. 5

2. Kegunaan Break Even Point ......................................................... 7

3. Pengertian Biaya dan Penggolongan Biaya .................................. 8

a. Biaya Tetap ................................................................................... 8

b. Biaya Semi Fixed .......................................................................... 9

c. Biaya Variabel ............................................................................... 9

d. Biaya Semi Variabel ................................................................... 10

6. Definisi Laba ............................................................................... 13

7. Kegunaan Perencanaan Laba ...................................................... 14

8. Dasar Penentuan Tujuan Laba .................................................... 15

Page 10: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

x

9. Definisi Analisis Break Even Point ............................................. 15

10. Perhitungan Analisis Break Even Point .................................... 16

11. Laporan Laba Rugi Kontribusi ................................................. 20

B. Hasil Penelitian Terdahulu ............................................................... 20

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 24

A. Identifikasi dan Pemberian Definisi Operasional Variabel ............. 24

B. Jenis Penelitian ................................................................................ 25

C. Jenis dan Sumber Data ..................................................................... 25

D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 27

E. Teknik Analisis Data ....................................................................... 28

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ......... 30

A. Hasil Penelitian ................................................................................ 30

1. Sejarah Singkat Perusahaan ...................................................... 30

2. Struktur Organisasi ................................................................... 32

3. Bahan-Bahan dan Peralatan yang digunakan............................ 35

4. Proses Produksi ......................................................................... 37

5. Daerah Pemasaran Produk ........................................................ 39

B. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................... 41

1. Penerimaan Pendapatan ............................................................ 42

2. Penentuan Tingkat break even point pada CV Tiga Sumber

Rezeki ....................................................................................... 53

3. Membuat perencanaan laba serta menghitung berapa besar

produk yang terjual untuk memperoleh laba yang diinginkan.. 86

BAB V SIMPULAN DAN SARAN .................................................................. 102

A. Simpulan ........................................................................................ 102

B. Saran .............................................................................................. 107

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Laporan Laba Rugi Kontribusi ............................................................. 20

Tabel 2 Penelitian Terdahulu ............................................................................. 22

Tabel 3 Daftar Jumlah Produksi Perbulan Gorong-Gorong Periode I

Oktober-Desember 2016 ...................................................................... 42

Tabel 4 Daftar Jumlah Produksi Perbulan Gorong-Gorong Periode II

Januari-Maret 2017 ............................................................................... 43

Tabel 5 Daftar Jumlah Penjualan Perbulan Gorong-Gorong Periode I

Oktober-Desember 2016....................................................................... 43

Tabel 6 Daftar Jumlah Penjualan Perbulan Gorong-Gorong Periode II

Januari-Maret 2017 ............................................................................... 44

Tabel 7 Daftar Penjualan Gorong-Gorong Periode I Oktober-Desember 2016 . 44

Tabel 8 Daftar Penjualan Gorong-Gorong Periode II Januari-Maret 2017........ 45

Tabel 9 Pendapatan Penjualan dalam Persentase Periode I

Oktober-Desember 2016....................................................................... 45

Tabel 10 Pendapatan Penjualan dalam Persentase Periode II

Januari-Maret 2017 .............................................................................. 46

Tabel 11 Biaya Bahan Baku Produksi Gorong-Gorong Periode I

Oktober-Desember 2016....................................................................... 46

Tabel 12 Biaya Bahan Baku Produksi Gorong-Gorong Periode II

Januari-Maret 2017 ............................................................................... 47

Tabel 13 Biaya Bahan Penolong Gorong-Gorong Periode I

Oktober-Desember 2016....................................................................... 48

Tabel 14 Biaya Bahan Penolong Gorong-Gorong Periode II

Januari-Maret 2017 .............................................................................. 48

Tabel 15 Upah Tenaga Kerja Produksi Gorong-Gorong Periode I

Oktober-Desember 2016....................................................................... 49

Tabel 16 Upah Tenaga Kerja Produksi Gorong-Gorong Periode II

Januari-Maret 2017 ............................................................................... 50

Tabel 17 Perhitungan Depresiasi Aktiva Tetap Periode I

Oktober-Desember 2016....................................................................... 51

Tabel 18 Perhitungan Depresiasi Aktiva Tetap Periode II Januari-Maret 2017 .. 52

Tabel 19 Biaya Tetap dan Biaya Variabel Periode I Oktober-Desember 2016 ... 53

Tabel 20 Biaya Tetap dan Biaya Variabel Periode II Januari-Maret 2017 .......... 54

Page 12: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

xii

Tabel 21 Alokasi Biaya Gaji Setiap Jenis Gorong-Gorong Periode I

Oktober-Desember 2016....................................................................... 54

Tabel 22 Alokasi Biaya Depresiasi Aktiva Tetap Setiap Jenis Gorong-Gorong

Periode I Oktober-Desember 2016 ....................................................... 55

Tabel 23 Alokasi Biaya Listrik Setiap Jenis Gorong-Gorong Periode I

Oktober-Desember 2016....................................................................... 55

Tabel 24 Alokasi Biaya Internet Setiap Jenis Gorong-Gorong Periode I

Oktober-Desember 2016....................................................................... 56

Tabel 25 Alokasi Biaya Air Setiap Gorong-Gorong Periode I

Oktober-Desember 2016....................................................................... 56

Tabel 26 Alokasi Biaya Telpon Setiap Jenis Gorong-Gorong Periode I

Oktober-Desember 2016....................................................................... 57

Tabel 27 Alokasi Biaya Bahan Baku Setiap Jenis Gorong-Gorong Periode I

Oktober-Desember 2016....................................................................... 57

Tabel 28 Alokasi Biaya Bahan Penolong Setiap Jenis Gorong-Gorong

Periode I Oktober-Desember 2016 ....................................................... 58

Tabel 29 Alokasi Biaya Gaji Setiap Jenis Gorong-Gorong Periode II

Januari-Maret 2017 ............................................................................... 58

Tabel 30 Alokasi Biaya Depresiasi Aktiva Tetap Setiap Jenis Gorong-Gorong

Periode II Januari-Maret 2017 .............................................................. 59

Tabel 31 Alokasi Biaya Listrik Setiap Jenis Gorong-Gorong Periode II

Januari-Maret 2017 ............................................................................... 59

Tabel 32 Alokasi Biaya Internet Setiap Jenis Gorong-Gorong Periode II

Januari-Maret 2017 ............................................................................... 60

Tabel 33 Alokasi Biaya Air Setiap Gorong-Gorong Periode II

Januari-Maret 2017 ............................................................................... 60

Tabel 34 Alokasi Biaya Telpon Setiap Jenis Gorong-Gorong Periode II

Januari-Maret 2017 ............................................................................... 61

Tabel 35 Alokasi Biaya Bahan Baku Setiap Jenis Gorong-Gorong Periode II

Januari-Maret 2017 ............................................................................... 61

Tabel 36 Alokasi Biaya Bahan Penolong Setiap Jenis Gorong-Gorong

Periode II Januari-Maret 2017 .............................................................. 62

Tabel 37 Perhitungan Biaya Variabel Produk Terjual Periode I

Oktober-Desember 2016....................................................................... 62

Tabel 38 Perhitungan Biaya Variabel Produk Terjual Periode II

Januari-Maret 2017 ............................................................................... 63

Tabel 39 Perhitungan Biaya Tetap Produk Terjual Periode I

Oktober-Desember 2016....................................................................... 63

Page 13: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

xiii

Tabel 40 Perhitungan Biaya Tetap Produk Terjual Periode II

Januari-Maret 2017 ............................................................................... 64

Tabel 41 Laporan Laba Rugi Kontribusi (sebelum BEP) Gorong-Gorong d20

Periode I Oktober-Desember 2016 ....................................................... 64

Tabel 42 Laporan Laba Rugi Kontribusi (sebelum BEP) Gorong-Gorong d30

Periode I Oktober-Desember 2016 ....................................................... 65

Tabel 43 Laporan Laba Rugi Kontribusi (sebelum BEP) Gorong-Gorong d40

Periode I Oktober-Desember 2016 ....................................................... 65

Tabel 44 Laporan Laba Rugi Kontribusi (sebelum BEP) Gorong-Gorong d50

Periode I Oktober-Desember 2016 ....................................................... 66

Tabel 45 Laporan Laba Rugi Kontribusi (sebelum BEP) Gorong-Gorong d60

Periode I Oktober-Desember 2016 ....................................................... 66

Tabel 46 Laporan Laba Rugi Kontribusi (sebelum BEP) Gorong-Gorong d70

Periode I Oktober-Desember 2016 ....................................................... 67

Tabel 47 Laporan Laba Rugi Kontribusi (sebelum BEP) Gorong-Gorong d80

Periode I Oktober-Desember 2016 ....................................................... 67

Tabel 48 Laporan Laba Rugi Kontribusi (sebelum BEP) Gorong-Gorong d20

Periode II Januari-Maret 2017 .............................................................. 68

Tabel 49 Laporan Laba Rugi Kontribusi (sebelum BEP) Gorong-Gorong d30

Periode II Januari-Maret 2017 .............................................................. 68

Tabel 50 Laporan Laba Rugi Kontribusi (sebelum BEP) Gorong-Gorong d40

Periode II Januari-Maret 2017 .............................................................. 69

Tabel 51 Laporan Laba Rugi Kontribusi (sebelum BEP) Gorong-Gorong d50

Periode II Januari-Maret 2017 .............................................................. 69

Tabel 52 Laporan Laba Rugi Kontribusi (sebelum BEP) Gorong-Gorong d60

Periode II Januari-Maret 2017 .............................................................. 70

Tabel 53 Laporan Laba Rugi Kontribusi (sebelum BEP) Gorong-Gorong d70

Periode II Januari-Maret 2017 .............................................................. 70

Tabel 54 Laporan Laba Rugi Kontribusi (sebelum BEP) Gorong-Gorong d80

Periode II Januari-Maret 2017 .............................................................. 71

Tabel 55 Perhitungan Titik Impas dalam Unit Periode I

Oktober-Desember 2016 ...................................................................... 71

Tabel 56 Perhitungan Titik Impas dalam Unit Periode II Januari-Maret 2017.... 72

Tabel 57 Perhitungan Titik Impas dalam Rupiah Periode I

Oktober-Desember 2016....................................................................... 73

Tabel 58 Perhitungan Titik Impas dalam Rupiah Periode II

Januari-Maret 2017 ............................................................................. 73

Tabel 59 Laporan Laba Rugi Kontribusi (sesudah BEP) Gorong-Gorong d20

Periode I Oktober-Desember 2016 ....................................................... 74

Page 14: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

xiv

Tabel 60 Laporan Laba Rugi Kontribusi (sesudah BEP) Gorong-Gorong d30

Periode I Oktober-Desember 2016 ....................................................... 75

Tabel 61 Laporan Laba Rugi Kontribusi (sesudah BEP) Gorong-Gorong d40

Periode I Oktober-Desember 2016 ....................................................... 75

Tabel 62 Laporan Laba Rugi Kontribusi (sesudah BEP) Gorong-Gorong d50

Periode I Oktober-Desember 2016 ....................................................... 76

Tabel 63 Laporan Laba Rugi Kontribusi (sesudah BEP) Gorong-Gorong d60

Periode I Oktober-Desember 2016 ....................................................... 76

Tabel 64 Laporan Laba Rugi Kontribusi (sesudah BEP) Gorong-Gorong d70

Periode I Oktober-Desember 2016 ....................................................... 77

Tabel 65 Laporan Laba Rugi Kontribusi (sesudah BEP) Gorong-Gorong d80

Periode I Oktober-Desember 2016 ....................................................... 77

Tabel 66 Laporan Laba Rugi Kontribusi (sesudah BEP) Gorong-Gorong d20

Periode II Januari-Maret 2017 .............................................................. 78

Tabel 67 Laporan Laba Rugi Kontribusi (sesudah BEP) Gorong-Gorong d30

Periode II Januari-Maret 2017 .............................................................. 78

Tabel 68 Laporan Laba Rugi Kontribusi (sesudah BEP) Gorong-Gorong d40

Periode II Januari-Maret 2017 .............................................................. 79

Tabel 69 Laporan Laba Rugi Kontribusi (sesudah BEP) Gorong-Gorong d50

Periode II Januari-Maret 2017 .............................................................. 79

Tabel 70 Laporan Laba Rugi Kontribusi (sesudah BEP) Gorong-Gorong d60

Periode II Januari-Maret 2017 .............................................................. 80

Tabel 71 Laporan Laba Rugi Kontribusi (sesudah BEP) Gorong-Gorong d70

Periode II Januari-Maret 2017 .............................................................. 80

Tabel 72 Laporan Laba Rugi Kontribusi (sesudah BEP) Gorong-Gorong d80

Periode II Januari-Maret 2017 .............................................................. 81

Tabel 73 Perhitungan Margin Kontribusi Per unit Periode I

Oktober-Desember 2016....................................................................... 81

Tabel 74 Perhitungan Margin Kontribusi Per unit Periode II

Januari-Maret 2017 .............................................................................. 82

Tabel 75 Perhitungan Ratio Margin Kontribusi Periode I

Oktober-Desember 2016....................................................................... 82

Tabel 76 Perhitungan Ratio Margin kontribusi Periode II Januari-Maret 2017 .. 83

Tabel 77 Perhitungan Penjualan Per unit Periode I Oktober-Desember 2016 ..... 84

Tabel 78 Perhitungan Penjualan Per unit Periode II Januari-Maret 2017 ............ 84

Tabel 79 Perhitungan Penjualan dalam Rupiah Periode I

Oktober-Desember 2016....................................................................... 85

Tabel 80 Perhitungan Penjualan dalam Rupiah Periode II Januari-Maret 2017 .. 85

Page 15: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

xv

Tabel 81 Laporan Laba Rugi (dengan laba yang diinginkan)

Gorong-Gorong d20 Periode II Januari-Maret 2017 ............................ 87

Tabel 82 Laporan Laba Rugi (dengan laba yang diinginkan)

Gorong-Gorong d30 Periode II Januari-Maret 2017 ............................ 88

Tabel 83 Laporan Laba Rugi (dengan laba yang diinginkan)

Gorong-Gorong d40 Periode II Januari-Maret 2017 ............................ 89

Tabel 84 Laporan Laba Rugi (dengan laba yang diinginkan)

Gorong-Gorong d50 Periode II Januari-Maret 2017 ............................ 90

Tabel 85 Laporan Laba Rugi (dengan laba yang diinginkan)

Gorong-Gorong d60 Periode II Januari-Maret 2017 ............................ 91

Tabel 86 Laporan Laba Rugi (dengan laba yang diinginkan)

Gorong-Gorong d70 Periode II Januari-Maret 2017 ............................ 92

Tabel 87 Laporan Laba Rugi (dengan laba yang diinginkan)

Gorong-Gorong d80 Periode II Januari-Maret 2017 ............................ 93

Tabel 88 Laporan Laba Rugi (dengan laba yang diinginkan)

Gorong-Gorong d20 Periode III Apirl-Juni 2017 ................................. 94

Tabel 89 Laporan Laba Rugi (dengan laba yang diinginkan)

Gorong-Gorong d30 Periode III April-Juni 2017 ................................. 96

Tabel 90 Laporan Laba Rugi (dengan laba yang diinginkan)

Gorong-Gorong d40 Periode III April-Juni 2017 ................................. 97

Tabel 91 Laporan Laba Rugi (dengan laba yang diinginkan)

Gorong-Gorong d50 Periode III April-Juni 2017 ................................. 98

Tabel 92 Laporan Laba Rugi (dengan laba yang diinginkan)

Gorong-Gorong d60 Periode III April-Juni 2017 ................................. 99

Tabel 93 Laporan Laba Rugi (dengan laba yang diinginkan)

Gorong-Gorong d70 Periode III April-Juni 2017 ............................... 100

Tabel 94 Laporan Laba Rugi (dengan laba yang diinginkan)

Gorong-Gorong d80 Periode III April-Juni 2017 ............................... 101

Tabel 95 Titik Break Even Point dan Penjualan Periode I

Oktober-Desember 2016..................................................................... 102

Tabel 96 Titik Break Even Point dan Penjualan Periode II

Januari-Maret 2017 ........................................................................... 103

Tabel 97 Laba Penjualan Periode I dan Laba Penjualan Periode II ................... 104

Tabel 98 Laba Penjualan Periode II dan Laba Penjualan Periode III ................ 106

Page 16: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

xvi

DAFTAR BAGAN

Halaman

Bagan 1 Struktur Organisasi CV Tiga Sumber Rezeki ........................................ 33

Bagan 2 Proses Gorong-Gorong CV Tiga Sumber Rezeki .................................. 39

Page 17: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

xvii

DAFTAR GRAFIK

Halaman

Grafik 1 Grafik Break Even Point ........................................................................ 19

Page 18: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Balasan Ijin Penelitian Perusahaan Terkait

2. Surat Keterangan Tempat Usaha

3. Denah Perusahaan

4. Foto Perusahaan

5. Daftar Jumlah Produksi Perbulan Gorong-Gorong Periode I dan II

6. Daftar Jumlah Penjualan Perbulan Gorong-Gorong Periode I dan II

7. Daftar Penjualan Gorong-Gorong Periode I dan II

8. Daftar Pendapatan Penjualan dalam Persentase Periode I dan II

9. Daftar Biaya Bahan Baku dan Bahan Penolong Produksi Gorong-Gorong

Periode I dan II

10. Daftar Upah Tenaga Kerja Produksi Gorong-Gorong Periode I dan II

11. Lembar Bimbingan Tugas Akhir (Pembimbing 1)

12. Lembar Saran Penguji 1 Ujian Sidang

13. Lembar Saran Penguji 2 Ujian Sidang

Page 19: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

xix

ABSTRAK

PRADIKTA WICHAKSONO SUTARTO / A03140048 / PERHITUNGAN

BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN PERENCANAAN LABA

ATAS PENJUALAN GORONG-GORONG PADA CV TIGA SUMBER

REZEKI / Akuntansi Manajemen / Break Even Point / CV TIGA SUMBER

REZEKI

CV Tiga Sumber Rezeki didirikan pada tahun 1994. CV Tiga Sumber

Rezeki adalah salah satu usaha manufaktur dan beralamat di Jalan Sultan Adam

RT.20 NO.85 seberang SMAN 5 Banjarmasin. Selama ini CV Tiga Sumber Rezeki

belum membuat perencanaan laba dan belum menentukan penjualan minimum

yang harus dicapai agar perusahaan tidak menderita kerugian atau memperoleh

laba. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui cara mengklasifikasikan biaya

variabel dan biaya tetap, untuk mengetahui titik impas dan menentukan tingkat

penjualan untuk tingkat laba tertentu.

Kerangka teori yang digunakan untuk penelitian ini didasari bahwa

manajemen perusahaan perlu mengetahui dan menerapkan perhitungan break even

point, karena dari hasil perhitungan ini dapat diketahui berapa titik penjualan

minimum agar perusahaan tidak mengalami kerugian dan dapat memberikan

informasi tingkat penjualan dengan kemungkinan memperoleh laba yang

diinginkan perusahaan pada periode yang akan mendatang.

Penelitian berhasil menghitung titik impas untuk semua jenis produk

gorong-gorong yang diproduksi oleh CV Tiga Sumber Rezeki. Dari penelitian ini

dapat disarankan agar perusahaan menerapkan analisis break even point, sehingga

dapat menentukan penjualan minimum yang harus dicapai agar perusahaan tidak

mengalami kerugian serta tingkat penjualan perusahaan yang harus dicapai untuk

mendapatkan laba yang diinginkan.

Kata Kunci: Perhitungan Break Even Point, Penjualan, Biaya Tetap, Biaya

Variabel, Perencanaan Laba.

Page 20: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menurut Todaro (2011:16) salah satu faktor yang menunjang lajunya

pembangunan ekonomi suatu negara adalah perusahaan swasta. Perusahaan

swasta yang banyak menciptakan lapangan kerja dapat mengurangi tingkat

pengangguran di negeri ini. Pada dasarnya tujuan perusahaan swasta didirikan

adalah untuk memperoleh laba yang maksimal dalam kegiatan usaha yang

lakukan. Untuk mencapai tujuannya perusahaan perlu menyusun berbagai

rencana dan program untuk mendukung berjalannya kegiatan usaha yang

dijalankan.

Dengan melakukan perencanaan laba perusahaan bisa memecahkan

permasalahan yang terjadi untuk dapat mencegah kerugian di masa yang akan

datang. Dan penghematan biaya-biaya yang tidak perlu dikeluarkan oleh

perusahaan.

Tujuan perencanaan laba adalah untuk merencanakan seberapa besar

laba yang perusahaan inginkan dan besar kecilnya laba yang diperoleh adalah

menunjukan kesuksesan suatu perusahaan dalam mengelola usahanya. Salah

satu alat untuk membuat perencanaan jangka pendek adalah dengan perhitungan

break even point. Perhitungan break even point bukan hanya untuk menentukan

titik impas tetapi juga dapat menentukan atau merencanakan laba dimasa yang

Page 21: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

2

akan datang. Perhitungan titik impas penting bagi manajemen untuk

mengetahui hubungan antara biaya, volume dan laba, terutama informasi

mengenai jumlah penjualan minimum dan besarnya penurunan relisasi

penjualan dari rencana penjualan agar perusahaan tidak menderita rugi.

Besar kecilnya penjualan akan berpengaruh pada proses penjualan

perusahaan. Apabila volume penjualannya berada di bawah titik impas/break

even-nya, maka perusahaan akan mengalami kerugian, karena penghasilannya

tidak mampu untuk menutupi biaya-biaya yang telah dikeluarkan oleh

perusahaan, baik berupa biaya tetap (fixed cost) maupun biaya variabel

(variable cost). Apabila jumlah penjualan perusahaan di atas titik impas/break

even-nya yang berarti penghasilan lebih besar dari pada total biayanya, maka

perusahaan ini akan mendapatkan keuntungan atau laba.

Kegunaan dibentuknya suatu manajemen adalah untuk membuat

perencanaan, pengorganisasian dan pengawasan sehingga dapat membantu

proses kelancaran perusahaan dan menentukan berhasil tidaknya perusahaan

untuk mendapatkan tujuannya. Jadi berhasil tidaknya perusahaan dalam

mencapai tujuannya tergantung pada bagaimana perusahaan tersebut

difungsikan. Semakin baik bagi pihak manajemen dalam mengarahkan dan

mengelola semua kegiatan yang dilaksanakan dan dikembangkan perusahaan,

maka semakin memudahkan perusahaan dalam mencapai tujuannya.

CV Tiga Sumber Rezeki adalah salah satu usaha manufaktur di

Banjarmasin yang memproduksi gorong-gorong. Selama ini perusahaan belum

menentukan besarnya tingkat penjualan yang harus dicapai untuk

Page 22: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

3

merencanakan laba yang akan diperoleh dimasa mendatang. Sebagai akibat

tidak menentukan tingkat penjualan maka perusahaan tidak bisa menentukan

berapa laba yang harus dicapai supaya tidak mengalami kerugian. Sehubungan

dengan hal tesebut, maka penulis tertarik untuk memperhitungkan tingkat laba

CV Tiga Sumber Rezeki dengan menggunakan perhitungan break even point.

Berdasarkan latar belakang di atas penulis mengangkat judul “Perhitungan

Break Even Point dalam Menentukan Perencanaan Laba atas Penjualan

Gorong-Gorong pada CV Tiga Sumber Rezeki”.

B. Permasalahan

Berdasarkan dari latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas

maka penulis menetapkan permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana

perhitungan Break Even Point dalam Menentukan Perencanaan Laba atas

Penjualan Gorong-Gorong pada CV Tiga Sumber Rezeki.

C. Batasan Masalah

Penulis membatasi masalah hanya pada perhitungan break even point

perperiode 3 bulan dari periode pertama pada bulan Oktober–Desember 2016,

dan periode kedua pada bulan Januari–Maret 2017 serta dalam menentukan

perencanaan laba untuk penjualan gorong-gorong pada periode kedua bulan

Januari–Maret 2017, dan periode ketiga bulan April–Mei 2017 pada CV Tiga

Sumber Rezeki.

D. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk

mengetahui bagaimana perhitungan Break Even Point dalam Menentukan

Page 23: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

4

Perencanaan Laba atas Penjualan Gorong-Gorong pada CV Tiga Sumber

Rezeki.

E. Kegunaan Penelitian

Adapun yang menjadi kegunaan dari diadakannya penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi dan masukan

untuk CV Tiga Sumber Rezeki agar dapat merencanakan laba dengan

perhitungan break even point, yang akan diperoleh untuk tahun berikutnya

dan dapat memperkirakan penjualan yang akan harus dijual untuk

mendapatkan laba yang maksimum, sehingga perusahaan tidak mengalami

kerugian.

2. Bagi pengembangan IPTEK

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan

menambah wawasan dibidang Akuntansi (Khususnya Akuntansi

Manajemen).

3. Bagi Penelitian Lain

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi dan

menjadi gambaran untuk peneliti lain yang ingin mengangkat masalah topik

yang sama pada masa yang mendatang.

Page 24: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Definisi Break Even Point

Dalam rangka memproduksi atau menghasilkan suatu produk,

baik barang maupun jasa, perusahaan terkadang perlu terlebih

dulu merencanakan berapa besar laba yang ingin diperoleh.

Artinya dalam hal ini besar laba merupakan prioritas yang harus

dicapai perusahaan, di samping hal-hal lainnya. Agar perolehan

laba mudah ditentukan, salah satu caranya adalah perusahaan

harus mengetahui terlebih dulu berapa titik impasnya. Artinya

perusahaan beroperasi pada jumlah produksi atau penjualan

tertentu sehingga perusahaan tidak mengalami kerugian ataupun

keuntungan. Kasmir (2016:332).

Menurut Kasmir Analisis titik impas atau analisis pulang pokok

atau dikenal dengan nama analisis Break Even Point (BEP)

merupakan salah satu analisis keuangan yang sangat panting

dalam perencanaan keuangan perusahaan. Analisis titik impas

sering disebut analisis perencanaan laba (profit planning).

Analisis ini biasanya lebih sering digunakan apabila perusahaan

ingin mengeluarkan suatu produk baru. Artinya dalam

memproduksi produk baru tentu berkaitan dengan masalah biaya

yang harus dikeluarkan, kemudian penentuan harga jual serta

jumlah barang atau jasa yang akan diproduksi atau dijual ke

konsumen. Kasmir (2016:332).

Analisis titik impas digunakan untuk rnengetahui pada titik

berapa hasil penjualan sama dengan jumlah biaya. Atau

perusahaan beroperasi dalam kondisi tidak laba dan tidak rugi,

atau laba sama dengan nol. Melalui analisis titik impas, kita akan

dapat mengetahui bagaimana hubungan antara biaya tetap, biaya

variabel, keuntungan dan volume kegiatan (penjualan atau

produksi). Oleh karena itu, analisis ini juga sering disebut dengan

nama cost profit volume analysis. Kasmir (2016:332).

Analisis titik impas juga memberikan pedoman tentang berapa

jumlah produk minimal yang harus diproduksi atau dijual.

Tujuannya adalah agar perusahaan mampu memperoleh laba

(keuntungan) yang maksimal. Artinya dengan memproduksi

Page 25: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

6

sejumlah barang dengan kapasitas produksi yang dimilikinya,

perusahaan akan tahu batas minimal yang harus dijual dan

keuntungan maksimal yang diperoleh apabila diproduksi secara

penuh. Kasmir (2016:333).

Jumlah produksi yang akan dijual akan berkaitan erat dengan

biaya yang dikeluarkan. Pada akhirnya biaya-biaya ini menjadi

penentu terhadap harga jual perusahaan. Besar kecilnya biaya

sangai berpengaruh terhadap harga jual, demikian pula

sebaliknya. Oleh karena itu, salah satu kegunaan analisis titik

impas adalah untuk menentukan biaya-biaya yang dikeluarkan

dan jumlah produksi. Dengan demikian, akan dapat diketahui

berapa jumlah yang layak untuk dijalankan. Kasmir (2016:333).

“Manfaat lain analisis titik impas adalah untuk membantu

manajer mengambil keputusan dalam hal aliran kas, jumlah permintaan

(produksi), dan penentuan harga suatu produk tertentu. Intinya, kegunaan

analisis ini adalah untuk menentukan jumlah keuntungan pada berbagai

tingkat penjualan”. Kasmir (2016:333).

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa arti analisis titik

impas adalah suatu keadaan di mana perusahaan beroperasi dalam

kondisi tidak memperoleh pendapatan (laba) dan tidak pula

menderita kerugian. Artinya dalam kondisi ini jumlah pendapatan

yang diterima sama dengan jumlah biaya yang dikeluarkan. Lebih

lanjut analisis ini digunakan untuk menentukan berapa unit yang

harus dijual agar kita memperoleh keuntungan, baik dalam

volume penjualan dalam unit maupun rupiah. Kasmir (2016:333).

Dalam rangka penentuan titik impas ini, perlu diketahui beberapa

hal yang panting, agar titik impas dapat ditentukan dengan tepat,

yaitu:

a. Tingkat keuntungan (laba) yang ingin dicapai dalam suatu

periode;

b. Besarnya kapasitas produksi yang tersedia atau yang

mungkin dapat ditingkatkan;

c. Jumlah biaya yang harus dikeluarkan, baik biaya tetap

maupun biaya variabel.

Untuk semua itu, diperlukan suatu analisis yang mendalam dan

analisis tersebut kita kenal dengan nama analisis titik impas.

Kasmir (2016:334).

Page 26: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

7

Menurut Mulyadi Break Even Point (Titik Impas/Titik Pulang

Pokok) adalah suatu keadaan perusahaan dimana jumlah total

biaya sama dengan jumlah total penghasilan atau suatu keadaan

perusahaan dimana laba ruginya sebesar nol, perusahaan tidak

memperoleh laba tetapi juga tidak menderita kerugian. Mulyadi

(2001:232).

Menurut Abas Kartadinata “Titik pulang pokok (TPP) atau break

even point (BEP) menunjukan tingkat penjualan, dimana perusahaan tidak

untung dan tidak rugi. Oleh sebab itu, pada titik pulang pokok jumlah

pendapatan sama dengan jumlah biaya-biaya”. Abas Kartadinata

(2000:264 - 265).

Menurut Abdul Halim “Break Even Point merupakan istilah yang

digunakan untuk menyebutkan suatu kondisi usaha, pada saat perusahaah

tidak memperoleh laba, tetapi tidak menderita kerugian atau pada saat

jumlah penghasilan perusahaan sama besarnya dengan jumlah biaya

perusahaan”. Abdul Halim (2001:50).

Menurut Henry Simamora “Titik impas adalah jumlah unit yang

mesti dijual oleh perusahaan untuk memperoleh keuntungan nol (yakni

impas)”. Henry Simamora (2000:603 - 604).

2. Kegunaan Break Even Point

Soehardi Sigit menyatakan tentang kegunaan analisis Break Even

Point antara lain:

a. Sebagai dasar atau landasan untuk mengendalikan kegiatan

operasional dalam usaha untuknmencapai laba tertentu. Jadi dapat

digunakan untuk perencanaan laba atau “Profit Planning”.

b. Sebagai dasar atau landasan untuk mengendalikan kegiatan operasi

yang sedang berjalan, yaitu untuk alat pencocokan antara realisasi

dengan angka-angka dalam perhitungan Break Even Point atau dalam

Page 27: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

8

gambar (Chart) Break Even Point, jadi sebagai alat pengendalian atau

“Controlling”.

c. Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan harga jual yaitu

setelah diketahui hasil-hasil perhitungan menurut analisis Break Even

Point dan laba yang ditargetkan.

d. Sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan yang harus

dilakukan oleh seorang manajer. Soehardi Sigit (1990:2).

3. Pengertian Biaya dan Penggolongan Biaya

Menurut Mulyadi pengertian biaya dalam arti luas yaitu “Biaya

adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang,

yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan

tertentu.” Mulyadi (1993:8).

Mulyadi menyatakan bahwa dalam hubungannya dengan

perubahan volume kegiatan, biaya dapat digolongkan menjadi biaya

variabel, biaya semi variabel, biaya semi fixed, dan biaya tetap. Mulyadi

(1993:16).

a. Biaya Tetap

Menurut Abdul Halim “biaya tetap adalah biaya-biaya yang

didalam jarak kapasitas (range of capacity) tertentu totalnya tetap,

meskipun volume kegiatan perusahaan berubah-ubah. Contoh biaya

tetap adalah biaya penyusutan, biaya gaji pimpinan dan sebagainya”.

Abdul Halim (2001:18).

Mulyadi menerangkan bahwa “biaya tetap adalah biaya yang

jumlah totalnya tetap dalam besar volume kegiatan tertentu. Contoh

biaya tetap adalah gaji pemimpin, gaji karyawan tetap, gaji pegawai,

penjualan dan biaya depresiasi/penyusutan”. Mulyadi (1993:l7).

Page 28: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

9

Biaya tetap merupakan biaya yang secara total tidak

mengalami perubahan, walaupun ada perubahan volume

produksi atau penjualan (dalam batas tertentu). Artinya kita

menganggap biaya tetap konstan sampai kapasitas tertentu

saja, biasanya kapasitas produksi yang dimiliki. Namun,

untuk kapasitas produksi bertambah, biaya tetap juga

menjadi lain. Contoh biaya tetap adalah seperti gaji,

penyusutan aktiva tetap, bunga, sewa atau biaya kantor, dan

biaya tetap lainnya. Kasmir (2008:339).

b. Biaya Semi Fixed

Menurut Mulyadi biaya semi fixed yaitu “biaya tetap untuk

volume kegiatan tertentu dan berubah konstan pada volume tertentu”.

Mulyadi (1993:17).

c. Biaya Variabel

Menurut Mulyadi bahwa “biaya variabel adalah biaya yang

jumlah totalnya berubah sebanding dengan volume kegiatan. Contoh

biaya variabel adalah biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja

borongan/tidak tetap”. Mulyadi (1993:16).

Menurut Abdul Halim “biaya variabel adalah biaya-biaya

yang totalnya selalu berubah secara proporsional (sebanding) dengan

perubahan volume kegiatan perusahaan. Contoh biaya variabel adalah

biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung”. Abdul Halim

(2001:15).

Biaya variabel merupakan biaya yang secara total berubah-

ubah sesuai dengan perubahan volume produksi atau

penjualan. Artinya asumsi kita biaya varibel berubah-ubah

secara sebanding (proporsional) dengan perubahan volume

produksi atau penjualan. Dalam hal ini sulit terjadi dalam

praktiknya karena dalam penjualan jumlah besar akan ada

potongan-potongan tertentu, baik yang diterima maupun

diberikan perusahaan. Contoh biaya variabel adalah biaya

Page 29: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

10

bahan baku, upah buruh langsung, dan komisi penjualan

biaya variabel lainnya. Kasmir (2008:339).

d. Biaya Semi Variabel

Menurut Abdul Halim “biaya semi variabel adalah biaya-

biaya yang totalnya selalu berubah tetapi tidak proposional dengan

perubahan volume kegiatan perusahaan. Contoh biaya semi variabel

adalah biaya tenaga kerja yang dikaitkan dengan kurva belajar, biaya

energi dan lain sebagainya”. Abdul Halim (2001:20).

4. Pengertian Depresiasi

Depresiasi adalah “sebagian dari harga perolehan aktiva tetap

yang secara sistematis dialokasikan menjadi biaya setiap periode

akuntansi”. Menurut PSAK No 17, depresiasi (penyusutan) adalah alokasi

jumlah suatu aktiva yang dapat disusutkan sepanjang masa manfaat yang

diestimasi yang akan dibebankan ke pendapatan baik secara langsung

maupun tidak langsung. Aktiva tetap yang akan disusutkan adalah aktiva

yang:

a. Diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode akuntansi.

b. Memiliki masa manfaat yang terbatas.

c. Dimiliki oleh suatu perusahaan untuk digunakan dalam produksi atau

memasok barang atau jasa, untuk disewakan atau untuk tujuan

administrasi. Zaki Baridwan (2010:305).

Faktor-faktor dalam perhitungan depresiasi adalah sebagai

berikut:

a. Biaya perolehan adalah hal yang mempengaruhi penentuan biaya

perolehan aset yang harus didepresiasi.

b. Masa manfaat atau umur aset adalah jangka waktu pemakaian aset

yang diharapkan perusahaan.

c. Nilai residu atau nilai sisa adalah taksiran tunai aset pada akhir masa

manfaat aset tersebut. Haryono Yusuf (2011:146).

5. Metode Perhitungan Depresiasi

a. Metode Garis Lurus (Straight Line Method)

Metode ini adalah “metode depresiasi yang paling sederhana

dan banyak digunakan. Jumlahnya dalam cara ini beban depresiasi

tiap periode jumlahnya sama (kecuali kalau ada penyesuaian-

Page 30: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

11

penyesuaian)”. Rumus metode garis lurus adalah sebagai berikut:

(1)

Keterangan:

HP = Harga Perolehan (cost)

NS = Nilai Sisa (residu).

n = Taksiran umur/masa manfaat.

Perhitungan depresiasi dengan garis lurus ini didasarkan pada

anggapan-anggapan sebagai berikut:

1) Kegunaan ekonomis dari suatu aktiva akan menurun secara

proporsional setiap periode.

2) Biaya reparasi dan pemeliharaan tiap-tiap periode jumlah relative

tetap.

3) Kegunaan ekonomis berkurang karena lewat waktu.

Penggunaan (kapasitas) aktiva tiap-tiap periode relative tetap. Zaki

Baridwan (2010:308).

b. Metode Jam Jasa (Service Hours method)

Metode ini didasarkan pada anggapan bahwa aktiva (terutama

mesin-mesin) akan lebih cepat rusak bila digunakan sepenuhnya (full

time) dibanding dengan penggunaan yang tidak sepenuhnya (part time).

Dalam cara ini beban depresiasi periodik besarnya akan sangat

tergantung pada jam jasa yang terpakai (digunakan).

(2)

Keterangan:

HP = Harga Perolehan

NS = Nilai Sisa

N = Taksiran Jam Jasa.

Zaki Baridwan (2010:309).

c. Metode Hasil Produksi (Productive Output Method)

Dalam metode ini umur kegunaan aktiva ditaksir dalam satuan

jumlah unit hasil produksi. Beban depresiasi dihitung dengan dasar

satuan hasil produksi, sehingga depresiasi tiap periode akan

berfluktuasi sesuai dengan fluktuasi dalam hasil produksi. Dasar teori

yang dipakai adalah bahwa suatu aktiva itu dimiliki untuk

Depresiasi=HP-NS

n

Depresiasi per Jam =HP − NS

n

Page 31: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

12

menghasilkan produk, sehingga depresiasi juga didasarkan pada jumlah

produk yang dapat dihasilkan.

Untuk dapat menghitung beban depresiasi periodik, pertama

kali dihitung tarif defresiasi untuk tiap unit produk. Kemudian tarif ini

akan dikalikan dengan jumlah produk yang dihasilkan dalam periode

tersebut.

(3)

Keterangan:

HP = Harga Perolehan

NS = Nilai Sisa

N = Taksiran Hasil Produksi Unit

Zaki Baridwan (2010:310-311).

d. Metode beban berkurang (Reduching charge Method)

Dalam metode ini beban depresiasi tahun-tahun pertama akan

lebih besar daripada beban depresiasi tahun-tahun berikutnya. Metode

ini didasarkan pada teori bahwa aktiva yang baru akan dapat digunakan

dengan lebih efisien dibandingkan dengan aktifa yang lebih tua. Begitu

juga biaya refarasi dan pemeliharaannya. Biasaya aktiva yang baru

akan memerlukan reparasi dan pemeliharaan yang lebih sedikit

disbanding dengan aktiva yang lama. Jiaka dipakai metode ini maka

diharapkan jumlah beban depresiasi dan biaya reparasi dan

pemeliharaan dari tahun ketahun akan relative stabil karena, jika

depresiasinya besar maka biaya reparasi dan pemeliharaannya kecil

(dalam tahun pertama), dan sebaliknya dalam tahun terakhir, beban

depresiasi kecil sedangkan biaya reparasi dan pemeliharaanya besar.

Zaki Baridwan (2010:312).

Ada 4 cara untuk menghitung beban depresiasi yang menurun

dari tahun ketahun yaitu:

1) Metode jumlah angka tahun (sum of years digit method)

Didalam metode ini depresiasi dihitung dengan cara mengalikan

bagian pengurang (reducing fractions) yang setiap tahunnya selalu

menurun dengan harga perolehan dikurangi nilai residu. Bagian

pengurang ini dihitung sebagai berikut:

Pembilang = bobot (weight) untuk tahun yang bersangkutan;

Penyebut = jumlah angka tahun selama umur ekonomis aktiva atau

jumlah angka bobot (weight)

2) Metode saldo menurun (declining balance method)

Dalam cara ini beban depresiasi periodic dihitung dengan cara

mengalikan tarif yang tetap dengan nilai buku aktiva. Karena nilai

Depresiasi =HP − NS

n

Page 32: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

13

buku aktiva ini setiap tahun selalu menurun maka bebandepresiasi

tiap tahunnya juga selalu menurun. Tarif ini dihitung dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:

(4)

Keterangan:

T = Tarif

n = Umur Ekonomis

NS = Nilai Sisa

HP = Harga Perolehan.

3) Double declining balance method

Dalam metode ini, beban depresiasi tiap tahunnya menurun. Dasar

yang digunakan adalah persentase depresiasi dengan cara garis

lurus. Persentase ini dilakukan dua dan setiap tahunnya dikalikan

pada nilai buku aktiva tetap. Karena nilai buku selalu menurun

maka beban depresiasi juga selalu menurun.

4) Metode tarif menurun (declining rate on cost method)

Disamping metode-metode yang telah diuraikan dimuka, kadang-

kadang dijumpai cara menghitung depresiasi dengan menggunakan

tarif (%) yang selalu menurun. Tarif (%) ini setiap periode

dikalikan dengan harga perolehan. Penurunan tarif (%) setiap

periode dilakukan tanpa menggunakan dasar yang pasti, tetapi

ditentukan berdasarkan kebijakan pimpinan perusahaan. Zaki

Baridwan (2010:313-314).

6. Definisi Laba

Menurut Mulyadi laba adalah sama dengan pendapatan penjualan

dikurangi dengan biaya. Laba atau sering dimanfaatkan rugi

sebagai ukuran untuk menilai presentasi perusahaan atau sebagai

dasar ukuran penilaian yang lain, seperti laba perlembar saham.

Unsur-unsur yang menjadi bagian pembentukan laba adalah

pendapatan dan biaya, akan dapat diperoleh hasil pengukuran

laba yang berbeda antara lain: laba kotor, laba usaha, laba

sebelum pajak dan laba bersih. Mulyadi (2001:233).

Menurut Zaki Baridwan laba adalah kenaikan modal (aktiva

bersih) yang berasal dari transaksi sampingan atau transaksi yang

jarang terjadi dari suatu badan usaha, dan dari semua transaksi

atau kejadian lain yang mempengaruhi badan usaha selama satu

periode, kecuali yang timbul dari pendapatan (revenue) atau

investasi pemilik. Zaki Baridwan (1992:31).

T = 1 − √NS

HP

2

Page 33: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

14

Definisi-definisi laba menurut Fraser & Ormistor adalah sebagai

berikut:

Laba kotor (Gross Profit) adalah laba tingkat partama dalam

laporan laba-rugi yang multiple step. Laba kotor menunjukan

berapa besar laba yang di hasilkan perusahaan sesudah dipotong

dengan harga pokok penjualan. Laba kotor dinyatakan dalam

presentase terhadap penjualan bersih disebut profit margin. Fraser

& Ormistor (2004:104).

Laba usaha (Operating Profit) adalah “Laba tingkat kedua dalam

laporan laba-rugi dan mengukur kinerja perusahaan secara keseluruhan,

laba kotor dikurangi dengan beban usaha”. Fraser & Onnistor (2004:107).

Laba sebelum pajak adalah “laba sebelum dipotong dengan pajak,

pajak penghasilan dibicarakan dalam catatan laporan keuangan

menggambarkan beda antara angka pajak penghasilan yang dilaporkan

dengan jumlah pajak penghasilan yang dibayar”. Fraser & Ormistor

(2004:108).

Laba bersih (Net Earnings) adalah “laba perusahaan sesudah

memperhitungkan semua pendapatan dan beban yang dilaporkan semasa

periode akuntansi”. Fraser & Ormistor (2004:108).

7. Kegunaan Perencanaan Laba

Menurut Matz perencanaan laba bermanfaat karena:

a. Memberikan pendekatan yang terarah dalam pemecahan

permasalahan.

b. Memaksa pihak manajemen untuk segera mungkin mengadakan

penelaahan terhadap masalah yang dihadapinya dan menanamkan

kebiasaan pada organisasi untuk mengadakan telah yang seksama

sebelum mengambil keputusan.

Page 34: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

15

c. Menciptakan suasana organisasi yang mengarah pada pencapaian

laba, dan mendorong timbulnya perilaku yang sadar akan

penghematan biaya dan pemanfaatan sumber daya maksimum.

d. Merangsang peran serta mengkoordinasi operasi sebagai segmen dari

keseluruhan organisasi manajemen sehingga keputusan akhir dan

rencana yang saling terkait dapat menggambarkan keseluruhan

organisasi dalam bentuk rencana yang terpadu dan menyeluruh.

e. Menawarkan kesempatan untuk menilai secara sistematis setiap segi

dari aspek organisasi maupun untuk memeriksa serta memperbaharui

kebijakan dan pedoman dasar secara berkala.

f. Mengarahkan pengguna modal pada kegiatan yang paling

menguntungkan.

g. Mengkoordinasi dan mempertemukan semua upaya perusahaan

kedalam suatu prosedur perencanaan anggaran yang terarah.

h. Berperan sebagai tolak ukur untuk mengukur hasil kegiatan dan

menilai kebijakan manajemen dan tingkat kecakapan dari setiap

pelaksanaan perusahaan. Matz (1994:6-7).

8. Dasar Penentuan Tujuan Laba

Menurut Sigit dalam menentukan tujuan laba, manajemen perlu

mempertimbangkan:

a. Laba atau rugi perusahaan yang telah diperoleh perusahaan akibat

volume penjualan yang telah dicapai.

b. Volume penjualan yang akan dicapai harus bisa menutupi biaya-biaya

yang akan dikeluarkan sehingga dapat menghasilkan laba yang cukup

untuk membayar deviden dan laba yang ditahan untuk tujuan

pengembangan usaha di masa yang akan datang.

c. Tingkat break even dari perusahaan perlu ditekan lebih dulu untuk

digunakan sebagai dasar atau landasan merencanakan kegiatan-

kegiatan operasional dalam usaha mencapai laba tertentu.

d. Volume penjualan yang direncanakan harus didukung dengan

kapasitas produksi yang memadai. Sigit (I989:2).

9. Definisi Analisis Break Even Point

Menurut Mulyadi “analisis break even point (Titik Impas) adalah

suatu teknik analisis untuk mempelajari hubungan antara biaya tetap, biaya

variabel, keuntungan dan volume kegiatan”. Mulyadi (2001:232).

Page 35: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

16

Menurut Abdul Halim “analisis break even point (Titik Impas)

merupakan salah satu bagian dari analisis terhadap hubungan antara biaya,

volume dan laba”. Abdul Halim (2001:58).

Asumsi yang mendasari analisis Break Even Point menurut

Abdul Halim adalah:

a. Harga jual per unit tidak berubah-ubah pada berbagai volume

penjualan.

b. Perusahaan berproduksi pada jarak kapasitas yang secara

relative konstan.

c. Biaya dapat dipisahkan menjadi biaya tetap dan biaya

variabcl. Biaya tetap jumlahnya tidak berubah dalam jarak

kapasitas tertentu, sedangkan biaya variabel berubah secara

proporsional dengan perubahan volume kegiatan perusahaan.

d. Jumlah perubahan persediaan awal dan persediaan akhir

tidak berarti.

e. Jika perusahaan menjual lebih dari satu macam produk,

komposisi produk yang dijual dianggap tidak berubah. Abdul

Halim (2001:58-59).

10. Perhitungan Analisis Break Even Point

Untuk dapat rnenentukan tingkat break even point, maka biaya

yang terjadi harus dapat dipisahkan menjadi biaya tetap dan biaya variabel.

Menurut Sofyan Syafri Harahap “Pengetahuan akan angka break

even point ini sangat penting dalam melakukan analisa keuangan, maupun

dalam perencanaan laba dan pengambilan keputusan”. Sofyan Syafri

Harahap (2002:359).

Break Even Point dapat dihitung menggunakan pendekatan

persamaaan, pendekatan margin kontribusi, dan pendekatan teknik grafik.

a. Pendekatan Persamaan

Pendekatan persamaan memanfaatkan data-data dari

laporan laba rugi yang disusun oleh format kontribusi. Penggunaan

presentasi dalam persamaan tersebut dapat digunakan untuk

menentukan titik impas berdasarkan nilai penjualan dan bukan dalam

Page 36: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

17

unit. Persamaan sebagai berikut:

Laba = Penjualan - Biaya Variabel -Biaya Tetap (5)

Penjualan = Biaya Variabel + Biaya Tetap + Laba (6)

Garrison (2006:334)

b. Pendekatan Margin Kontribusi

Margin kontribusi adalah selisih antara hasil penjualan

dikurangi biaya variabel. Jumlah margin kontribusi dapat digunakan

untuk menutupi biaya tetap dan membentuk laba. Break even point

yang dicari dengan metode margin kontribusi dicapai ketika

jumlah margin kontribusi sama besarnya dengan biaya tetap.

Impas (Unit) = Total Biaya Tetap

(Harga Jual Per unit - Biaya variabel Per unit) (7)

Analisis titik impas dalam unit

BEP = FC

P-VC/uit (8)

Analisis titik impas dalam rupiah

BEP = FC

1 - VC

S

(9)

atau

Impas (Rupiah) = Harga Jual x Titik Impas (unit) (10)

Keterangan:

BEP = Analisis Titik Impas (Break Even Point)

FC = Biaya Tetap (Fixed Cost)

VC = Biaya Variabel Persatuan (Variabel Cost)

P = Harga Jual Persatuan (Price)

S = Jumlah Penjualan (Sales Volume)

Kasmir (2016:340).

Konsep Marjin Kontribusi dan Rasio Margin Kontribusi adalah

sebagai berikut:

a) Margin Kontribusi

Margin Kontribusi adalah perbedaan harga jual per unit

dan biaya variabel per unit atau juga disebut total contribution

margin yang merupakan perbedaan antara jumlah penjualan dan

jumlah variabel. Margin kontribusi merupakan jumlah yang

tersisa untuk menutup biaya tetap dan memberikan laba.

Penjualan (unit) = Total Biaya Tetap + Laba

Margin Kontribusi (11)

Page 37: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

18

Penjualan (rupiah) = Total Biaya Tetap + Laba

Rasio Margin Kontribusi (12)

Darsono (2009:238)

b) Rasio Margin Kontribusi

“Rasio Margin Kontribusi adalah perbandingan antara

margin kontribusi (total penghasilan dikurangi biaya variabel)

dengan total penghasilan/penjualan”. Rumus rasio margin

kontribusi adalah sebagai berikut:

Rasio Margin Kontribusi = Margin Kontribusi

Penjualan x 100% (13)

Darsono (2009:248)

c. Pendekatan teknik grafik.

Perhitungan Break Even Point dapat dilakukan juga dengan

menentukan titik pertemuan antara garis pendapatan penjualan dengan

garis biaya merupakan Break Even Point. Untuk menentukan titik

impas, harus dibuat grafik dengan sumbu datar menunjukkan volume

penjualan, sedangkan sumbu tegak menunjukan biaya dan pendapatan.

Page 38: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

19

RUGI

Total Biaya

Biaya Variabel

Grafik 1

Grafik Break Even Point

Sumber : Mulyadi (2001 : 242).

Keterangan:

Harga Jual / Satuan = c

Kuantitas Produk Yang Dijual = x

Biaya Tetap = a

Biaya Variabel / Satuan = b

Volume Penjualan = x

Pendapatan Penjualan = cx

Biaya Variabel = bx

Biaya tetap = a

Besarnya volume produksi atau penjualan dalam unit nampak

pada sumbu horizontal (Sumbu X) dan besarnya biaya dan

penghasilan penjualan akan nampak pada sumbu vertikal (Sumbu

Y). Dalam gambar Break Even Point dapat ditentukan pada titik

tempat terjadinya persilangan antara garis penghasilan penjualan

dan garis biaya total. Apabila dari garis titik tersebut kita tarik

garis lurus vertikal kebawah sampai sumbu X, akan nampak

X

Pendapatan dan

Biaya

Pendapatan

Break Even Point LABA

Biaya Tetap

Y

Page 39: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

20

besarnya Break Even Point dalam unit. Kalau dari titik itu ditarik

garis lurus horizontal kesamping sumbu Y, akan nampak besarya

Break Even Point dalam rupiah. Mulyadi (2001: 242).

11. Laporan Laba Rugi Kontribusi

“Dalam analisis biaya, volume, dan laba adalah pemahaman

tentang penyusunan laporan laba rugi dengan menggunakan variabel

costing. Pendekatan ini menghasilkan suatu model laporan laba rugi

dimana biaya diklarifikasikan menurut perilakunya”. L.M. Samryn

(2013:173).

Tabel 1

PT JKS

Laporan Laba Rugi Kontribusi

Bulan Juni 2009

Penjualan Xxx

Biaya Variabel (xxx)

Margin Kontribusi Xxx

Biaya Tetap (xxx)

Laba Bersih Xxx

Sumber: Samryn (2013:173).

Informasi margin kontribusi menjadi faktor penting pada banyak

keputusan dalam sebuah perusahaan seperti produk apa yang

akan diproduksi/dijual, kebijakan harga mana yang akan diikuti,

strategi pemasaran yang akan digunakan, dan jenis fasilitas

produktif apa yang dibeli. Hubungan konsep biaya, volume, dan

laba dalam perencanaan laba dapat digunakan untuk menghitung

titik impas, margin keamanan, komposisi biaya untuk

memaksimumkan margin kontribusi, dan/atau mengantisipasi

titik penutupan usaha. L.M. Samryn (2013:174).

B. Hasil Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang berkaitan dengan perhitungan Break Even

Point telah dilakukan oleh Rina Mayasari dengan judul Analisis Break Even

Page 40: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

21

Point Dalam Menentukan Perencanaan Laba Atas Penjualan Meubel Pada UD

Karya Indah.

Penelitian yang berkaitan dengan Perhitungan Break Even Point juga

dilakukan oleh Nova Novita dengan judul Analisis Break Even Point Dalam

Menentukan Perencanaan Laba Atas Penjualan Digital Printing Pada CV

Sukses Jaya Gemilang.

Penelitian yang akan dilakukan oleh penulis tidak jauh berbeda

dengan penelitian sebelumnya yaitu Perhitungan Break Even Point Dalam

Menentukan Perencanaan Laba Atas Penjualan Gorong-Gorong Pada CV Tiga

Sumber Rezeki. Tujuan penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu untuk

mengetahui bagaimana perhitungan Break Even Point dalam Menentukan

Perencanaan Laba atas Penjualan Gorong-Gorong pada CV Tiga Sumber

Rezeki.

Untuk lebih jelas dan detail terhadap penelitian terdahulu dapat dilihat

pada tabel berikut ini:

Page 41: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

22

Tabel 2

Penelitian Terdahulu

Identitas

Penelitian

Aspek

Rina Mayasari

A03050042

Jurusan

Akuntansi

Politeknik Negeri

Banjarmasin 2008

Nova Novita

A03070099

Jurusan Akuntansi

Politeknik Negeri

Banjarmasin 2010

Pradikta

Wichaksono

Sutarto

A03140048

Jurusan Akuntansi

Politeknik Negeri

Banjarmasin 2017

Judul Analisis Break

Even Point Dalam

Menentukan

Perencanaan Laba

Atas Penjualan

Meubel Pada UD

Karya Indah

Analisis Break

Even Point Dalam

Menentukan

Perencanaan Laba

Atas Penjualan

Digital Printing

Pada CV Sukses

Jaya Gemilang

Perhitungan Break

Even Point Dalam

Menentukan

Perencanaan Laba

Atas Penjualan

Gorong-Gorong

Pada CV Tiga

Sumber Rezeki

Objek Penelitian UD Karya Indah CV Sukses Jaya

Gemilang

CV Tiga Sumber

Rezeki

Permasalahan Bagaimana

menghitung

analisis break

even point dalam

menentukan

perencanaan laba

atas penjualan

Meubel yang tepat

bagi UD Karya

Indah

Bagaimana

menghitung

analisis break even

point dalam

menentukan

perencanaan laba

untuk penjualan

Digital Printing

pada tahun 2016

pada CV Sukses

Jaya Gemilang

Bagaimana

menghitung

analisis break even

point dalam

menentukan

perencanaan laba

untuk penjualan

gorong-gorong

pada tahun 2017

pada CV Tiga

Sumber Rezeki.

Tujuan

Penelitin

Untuk

mengetahui

kemampuan

analisis BEP

dalam

merencanakan

laba yang akan

diperoleh pada

periode yang akan

datang

Untuk

mengklasifikasi

biaya tetap dan

biaya variable,

untuk mengetahui

titik impas dan

menentukan

tingkat penjualan

untuk tingkat laba

tertentu

Untuk

mengklasifikasi

biaya tetap dan

biaya variable,

untuk mengetahui

titik impas dan

menentukan

tingkat penjualan

untuk tingkat laba

tertentu

Page 42: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

23

Lanjutan Tabel 2

Metode

Penelitian

Wawancara

Dokumentasi

Penelitian

Wawancara

Dokumentasi

Penelitian

Wawancara

Observasi

Dokumentasi

Hasil Penelitian Bahwa UD Karya

Indah belum

membuat

perencanaan laba

dan penjualan

minimum yang

harus dicapai agar

perusahaan tidak

menderita

kerugian. Untuk

tahun 2008 titik

BEP UD Karya

Indah priode

Januari-Juni

adalah sebesar Rp

110.550.000,-

atau tingkat

penjualan 67 set.

Bahwa CV Sukses

Jaya Gemilang

belum membuat

perencanaan laba

dan penjualan

minimum yang

harus dicapai agar

perusahaan tidak

menderita

kerugian. Untuk

tahun 2009 titik

BEP CV Sukses

Jaya Gemilang

priode Januari-

Desember adalah

sebesar Rp

127.680.000,- atau

tingkat penjualan

3.192 meter.

Sumber: Rina Mayasari (2008), dan Nova Novita (2010)

Page 43: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

24

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Identifikasi dan Pemberian Definisi Operasional Variabel

Adapun variabel yang digunakan penulis sebagai pedoman dalam

penelitian ini sebagai berikut:

1. Break Even Point (Titik Impas/Titik Pulang Pokok) adalah suatu keadaan

perusahaan dimana jumlah total biaya sama dengan jumlah total

penghasilan atau suatu keadaan perusahaan dimana laba ruginya sebesar

nol, perusahaan tidak memperoleh laba tetapi juga tidak menderita

kerugian. Mulyadi (2001:232).

Break Even Point (Titik Impas/Titik Pulang Pokok) pada CV Tiga Sumber

Rezeki terjadi pada saat dimana jumlah total biaya sama dengan jumlah

total penghasilan atau suatu keadaan CV Tiga Sumber Rezeki dimana laba

ruginya sebesar nol dari periode pertama pada bulan Oktober–Desember

2016, dan periode kedua pada bulan Januari–Maret 2017, CV Tiga Sumber

Rezeki tidak memperoleh laba tetapi juga tidak menderita kerugian.

2. Perencanaan laba berperan sebagai tolak ukur untuk mengukur hasil

kegiatan dan menilai kebijakan manajemen dan tingkat kecakapan dari

setiap pelaksanaan perusahaan. Matz (1994:7)

Perencanaan laba atas penjualan gorong-gorong perperan sebagai tolak

ukur untuk mengukur hasil kegiatan dan menilai kebijakan manajemen dan

Page 44: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

25

tingkat kecakapan dari setiap pelaksanaan perusahaan pada periode kedua

bulan Januari–Maret 2017, dan periode ketiga bulan April–Mei 2017 pada

CV Tiga Sumber Rezeki.

B. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah studi kasus. “Studi

kasus adalah salah satu jenis pendekatan deskriptif, penelitian yang dilakukan

secara intensif, terperinci dan mendalam terhadap organisasi (individu),

lembaga atau instansi tertentu”. Imam Gunawan (2013:116). Penelitian studi

kasus yang dilakukan penulis yaitu lebih membahas tentang perhitungan break

even point dalam menentukan perencanaan laba atas penjualan gorong-gorong

CV Tiga Sumber Rezeki.

C. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Data Kualitatif

“Data Kualitatif merupakan sebuah metode penelitian yang

digunakan dalam mengungkapkan permasalahan kehidupan kerja

organisasi pemerintah, swasta, kemasyarakatan, kepemudaan,

perempuan, olahraga, seni dan budaya”. Imam Gunawan (2013:80).

Data kualitatif pada penelitian ini seperti sejarah CV Tiga Sumber

Rezeki dan struktur organisasi CV Tiga Sumber Rezeki.

Page 45: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

26

b. Data Kuantitatif

“Data Kuantitatif adalah suatu proses menemukan

pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat

menganalisis keterangan mengenai apa yang ingin diketahui”.

Kasiram (2008:49). Data kuantitatif pada penelitian ini seperti data

seperti data harga jual gorong-gorong, biaya tetap dan biaya variable

CV Tiga Sumber Rezeki.

2. Sumber data yang digunakan terdiri dari dua sumber yaitu:

a. Data Primer

“Data Primer yaitu sumber langsung yang memberikan data

kepada pengumpul data”. Sugiono (2011:156). Data primer pada

penelitian ini seperti sejarah perusahaan, struktur organisasi, biaya

produksi dan data penyusutan aktiva tetap.

b. Data Sekunder

“Data Sekunder yaitu sumber yang tidak langsung

memberikan data kepada pengumpul data”. Sugiono (2011:156). Data

Sekunder pada penelitian ini seperti SIUP dan data penjualan.

Page 46: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

27

D. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang diperlukan, penulis melakukan

beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut:

1. Wawancara

“Wawancara adalah suatu percakapan yang diarahkan pada

suatu masalah tertentu dan merupakan tanya jawab lisan dimana dua

orang penulis atau lebih berhadapan secara fisik”. Imam Gunawan

(2013:160). Wawancara dilakukan langsung dengan pimpinan CV Tiga

Sumber Rezeki untuk mendapatkan data-data yang penulis perlukan.

2. Dokumentasi

“Dokumentasi merupakan salah satu jenis teknik yang digunakan

dalam penelitian sosial yang berkaitan dengan teknik pengumpulan

datanya”. Imam Gunawan (2013:180). Data yang didokumentasikan

berupa data penjulan dari CV Tiga Sumber Rezeki.

3. Observasi

“Observasi merupakan suatu teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara mengadakan penelitian secara teliti, serta

pencatatan secara sistematis”. Imam Gunawan (2013:143). Penulis

melakukan observasi dengan cara mendatangi CV Tiga Sumber Rezeki

pada lokasi pembuatan produksi gorong-gorong dan tempat penjualan

produk.

Page 47: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

28

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

teknik analisis deskriptif, yaitu:

1. Mengumpulkan data-data perusahaan seperti sejarah perusahaan,

struktur organisasi perusahaan, mengumpulkan data penjualan dan

biaya-biaya perperiode 3 bulan dari periode pertama pada bulan

Oktober–Desember 2016, dan periode kedua pada bulan Januari–Maret

2017.

2. Menghitung break even point, data penjualan produk gorong-gorong

perperiode 3 bulan dari periode pertama pada bulan Oktober–Desember

2016, dan periode kedua pada bulan Januari–Maret 2017 dengan

menggunakan perhitungan metode pendekatan margin kontribusi dalam

unit dan rupiah dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Titik impas dalam unit dicari dengan persamaan:

Analisis titik impas dalam unit

BEP = FC

P-VC/uit (8)

Analisis titik impas dalam rupiah

BEP = FC

1 - VC

S

(9)

Kasmir (2015:340).

3. Membuat perencanaan laba serta menghitung berapa besar produk yang

harus dijual untuk memperoleh laba yang diinginkan pada priode kedua

bulan Januari–Maret 2017, dan priode ketiga bulan April–Mei 2017

dalam unit dan rupiah dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Penjualan (unit) = Total Biaya Tetap + Laba

Margin Kontribusi (11)

Page 48: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

29

Penjualan (rupiah) = Total Biaya Tetap + Laba

Rasio Margin Kontribusi (12)

Darsono (2009:238).

4. Membuat laporan laba/rugi kontribusi pada priode kedua bulan Januari–

Maret 2017, dan periode ketiga bulan April–Mei 2017 dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:

Tabel 1

PT JKS

Laporan Laba Rugi Kontribusi

Bulan Juni 2009

Penjualan Xxx

Biaya Variabel (xxx)

Margin Kontribusi Xxx

Biaya Tetap (xxx)

Laba Bersih Xxx

Sumber: Samryn (2013:173).

Page 49: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

30

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

A. Hasil Penelitian

1. Sejarah Singkat Perusahaan

CV Tiga Sumber Rezeki adalah salah satu usaha manufaktur di

Banjarmasin yang bisa dibilang cukup sukses selama ini, karena memulai

usahanya dari nol atau dari pengalaman-pengalaman yang dialaminya,

Sekitar tahun 1974 sampai 1976 pemilik perusahaan memutuskan

sekolahnya sejak duduk di bangku kelas 1 SMP dan ikut bekerja dengan

orang tuanya dipasar sebagai pedagang eceran. Tahun 1979 ayahnya

meninggal dunia, sehingga sejak dari tahun itu ia bekerja ikut dengan

orang lain di pasar dan berhenti dari pekerjaan di pasar, ia kemudian ikut

bekerja lagi di perusahaan Kaltagen. Tahun 1991 pemilik CV Tiga Sumber

Rezeki ini berhenti di Kaltagen, kemudian menjadi buruh lepas di

beberapa bangunan.

Tahun 1994 pemilik mulai mendirikan usaha kecil-kecilan dari

uang hasil kerjanya selama menjadi buruh lepas. Dengan modal usaha

kurang lebih Rp 600.000,- dengan segala ketekunan yang dilakukannya

dengan sendiri. Usaha kecil-kecilan yang dibukanya berupa pembuatan

gorong-gorong untuk dijual sendiri ke konsumen, 2 tahun kemudian

pemilik memiliki karyawan 2 orang untuk membantu bekerja, dari

keuntungan penjualan digunakan pemilik untuk membayar gaji dan makan

karyawan serta membiayai hidupnya.

Page 50: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

31

Sejak saat itu usaha tersebut mulai berkembang dan sedikit demi sedikit

karyawannya bertambah banyak.

Seiring dengan perkembangan usahanya dari tahun ke tahun yang

cukup bagus dan pesat, pemilik usaha ini memutuskan untuk mendirikan

sebuah toko di Jalan Sultan Adam seberang SMAN 5 Banjarmasin. Berkat

ketekunan, keuletan dan kegigihan dari pemilik usaha ini yang

menginginkan usahanya semakin maju dan menjadi lebih besar lagi

terwujud, hal ini terlihat dengan semakin meningkatnya volume penjualan

meskipun laba yang diperoleh tidak begitu besar. Dengan perkembangan

usahanya yang semakin pesat dan dalam rangka menunjang kegiatan

operasionalnya sehari-hari yang memerlukan area bangunan yang cukup

luas, maka pemilik usaha ini memutuskan untuk memiliki tempat usaha

sendiri yang beralamat di Jalan Sultan Adam RT.20 NO.85 seberang

SMAN 5 Banjarmasin, dengan nama usaha CV Tiga Sumber Rezeki.

CV Tiga Sumber Rezeki merupakan usaha pengadaan dan

perdagangan gorong-gorong untuk kebutuhan perseorangan, proyek kecil

maupun proyek besar yang dipimpin oleh Muhammad Luthfie H. Usaha

ini mempunyai Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) Nomor: 503-

245/SIUP.KP-V/BP2TPM/2012, dan NPWP : 02.043.131.8-731.000.

Dalam rangka menunjang pelaksanaan kegiatan perusahaan

sehari-hari pemilik usaha ini dibantu oleh beberapa orang karyawan yang

berjumlah 10 orang yaitu 4 orang bagian cetak, 4 bagian angkut dan

sekaligus merangkap sebagai bagian pasang, 1 orang bagian pengawas

Page 51: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

32

lapangan, dan 1 orang bagian pengawas gudang. Namun demikian, usaha

ini tetap dikelola secara sederhana dan bersifat kekeluargaan, sehingga

praktis dan mudah dalam mengambil keputusan perusahaan.

Tujuan didirikannya perusahaan adalah untuk memperoleh

keuntungan dan memberikan lapangan pekerjaan terutama untuk

masyarakat sekitar. Keuntungan yang didapat dari usaha tersebut

dipergunakan untuk kesejahteraan pekerja, keluarga dan 5% dari

keuntungan yang diperoleh untuk pembangunan mesjid yang berada

dipelosok wilayah Kalimantan Selatan seperti: Alalak, Kandangan dalam,

Anjir, Tamban dan banyak lagi yang lainnya.

2. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi merupakan salah satu hal yang penting bagi

suatu perusahaan, baik perusahaan besar, menengah maupun perusahaan

kecil, karena struktur organisasi menunjukkan kerangka susunan

perwujudan pola tetap hubungan-hubungan diantara fungsi-fungsi,

bagian-bagian atau posisi-posisi, maupun orang-orang yang menunjukkan

kedudukan, tugas, wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda

dalam suatu perusahaan.

Struktur organisasi pada suatu perusahaan yang satu dengan yang

lain mungkin berbeda, dikarenakan faktor-faktor yang mempengaruhi

perusahaan tersebut misalnya ukuran perusahaan, jumlah karyawan

perusahaan dan lain-lain. Walaupun demikian, tujuan dibuat struktur

organisasi perusahaan adalah sama yaitu memudahkan pimpinan dalam

Page 52: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

33

mengkoordinasikan perusahaan yang dikelolanya untuk mencapai suatu

tujuan.

CV Tiga Sumber Rezeki dalam menjalankan usahanya, telah

menetapkan suatu struktur organisasi garis. Pada sistem organisasi garis

terdapat kesatuan komando yang terjaga secara baik, karena pimpinan ada

dipuncak dan bawahan hanya mempunyai seorang atasan, sehingga

disiplin bawahan dapat ditingkatkan dalam sistem ini juga, kekuasaan dan

pengawasan berjalan lurus dari atas ke bawah, sedangkan arus tanggung

jawab berjalan dari bawah ke atas.

Berikut ini adalah struktur organisasi CV Tiga Sumber Rezeki

Bagan 1

Struktur Organisasi CV Tiga Sumber Rezeki

Sumber : CV Tiga Sumber Rezeki

Berikut adalah tugas dan kewajiban dari setiap bagian organisasi

CV Tiga Sumber Rezeki:

a. Pimpinan atau Pemilik Modal

Tugas, wewenang dan tanggung jawabnya antara lain:

1) Menyelenggarakan kegiatan perusahaan secara menyeluruh

Pimpinan

Bagian Produksi

Bagian Pencetakan

Bagian Pengangkut

Bagian Pasang

Bagian Pengawasan

Lapangan Gudang

Page 53: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

34

2) Bertanggung jawab atas kelancaran usaha yang dilaksanakannya

3) Bertanggung jawab secara keseluruhan mengenai kegiatan

operasional perusahaan

4) Mengadakan hubungan dengan pihak luar perusahaan

b. Bagian Produksi

Mengerjakan kegiatan produksi dan bertanggung jawab terhadap

pelaksanaan seluruh kegiatan perusahaan.

1) Bagian Pencetakan

Bertugas untuk mencetak gorong-gorng, melaporkan kepada

pimpinan berapa gorong-gorong yang diproduksi selama satu

bulan

2) Bagian Pengangkut

Bagian ini berkewajiban atau bertugas sebagai pengangkut

gorong-gorong yang dipesan konsumen untuk mengantarnya ke

tempat yang dituju dan mengangkut dari tempal produksi ke

tempat gudang atau kehalaman depan untuk dijual kepada

konsumen

c. Bagian Pasang

Bagian ini bertugas untuk memasang gorong-gorong ke tempat yang

dipesan oleh konsumen.

d. Bagian Pengawasan

Bagian ini bertugas untuk mengawasi segala kegiatan baik itu di

lapangan maupun di bagian gudang.

Page 54: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

35

1) Bagian Pengawas lapangan

a) Bagian ini berkewajiban atau bertugas untuk mengontrol

pekerjaan bagian-bagian lain seperti bagian percetakan,

bagian pengkuas dan lain-lain

b) Mengontrol bahan material yang diperlukan untuk

memproduksi gorong-gorong baik itu bahan baku, bahan

penolong dan sebagainya

c) Mempunyai tanggung jawab terhadap pengendalian mutu

dan pemeliharam sisa material pada akhir produksi serta

tanggung jawab atas segala persedian perusahaan

d) Bagian pengawas lapangan ini bertugas untuk membantu

pimpinan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya

e) Mengawasi penjualan produk, baik jumlah maupun harganya

f) Mencari pelanggan baru untuk meningkatkan volume

penjualan

2) Bagian Pengawas Gudang

Bagian ini bertugas untuk mengontrol hasil produksi yang masuk

ke gudang, serta menghitung hasil produksi yang masuk ke

gudang pada hari itu, bertanggung jawab atas terjaganya hasil

gorong-gorong yang masuk ke gudang agar tidak hilang.

3. Bahan-Bahan dan Peralatan yang digunakan

a. Bahan-bahan yang digunakan

Page 55: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

36

Bahan-bahan yang dipergunakan dalam pembuatan gorong-gorong

pada CV Tiga Sumber Rezeki adalah:

1) Batu koral

2) Pasir sirtu

3) Semen

b. Alat-Alat yang dipergunakan

Alat-alat yang digunakan dalam proses produksi pembuatan gorong-

gorong pada CV Tiga Sumber Rezeki adalah:

1) Cangkul

Alat ini digunakan untuk mencangkul pasir yang ada didalam truk

agar mudah dipindahkan ke gerobak sorong dan diletakan

dihalaman tempat pembuatan proses produksi gorong-gorong.

2) Sekop

Alat ini digunakan untuk melakukan pencampuran bahan dan

pengadukan, pengadukan ini dilakukan dengan tenaga manual

yang disebut dengan sekop. Sekop juga bisa sebagai pengangkut

pasir. Sekop ini terbuat dan kayu dan besi.

3) Alat Cetak

Alat cetak ini terbuat dari besi atau plat, yang digunakan pada saat

proses pencampuran dan pengadukan telah selesai dan siap umuk

dilakukan pencetakan.

Page 56: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

37

4) Ember

Ember ini terbuat dari plastik yang digunakan untuk mengambil

air yang ada disumur agar dicampur dengan bahan pembuatan

gorong-gorong.

5) Gerobak Sorong

Gerobak sorong ini terbual dari besi yang digunakan untuk

mengangkut pasir dari truk ke halaman tempat pembuatan

gorong-gorong. Atau bias juga mengangkut gorong-gorong yang

sudah jadi ketempat halaman yang tersedia untuk dijual ke

konsumen.

6) Mesin Aduk Beton/Molen

Mesin Aduk beton/molen ini digunakan untuk melakukan

pencampuran bahan baku secara otomatis agar hasil adukan akan

tercampur lebih merata dan lebih sempurna.

4. Proses Produksi

Proses produksi pada hakekatnya merupakan cara, metode, dan

teknik untuk menciptakan atau menghasilkan suatu barang atau jasa

dengan menggunakan sumber-sumber seperti bahan baku, bahan

penolong, tenaga kerja dan dana yang tersedia. Secara garis besar urutan-

urutan proses pembuatan gorong-gorong pada CV Tiga Sumber Rezeki

adalah sebagai berikut:

Page 57: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

38

a. Pencampuran Bahan Baku

Pada bagian ini pertama yang dilakukan adalah mencampur semua

bahan baku seperti pasir sirtu, batu koral, semen dan air. Semua bahan

baku tersebut dicampur sesuai dengan ukuran atau komposisi dan

aturan yang telah ditetapkan dengan perbandingan 1 : 2 : 4 yaitu

semen, batu koral dan pasir sirtu.

b. Pengadukan Bahan Baku

Setelah proses pencampuran selesai, dilakukan lagi proses

pengadukan bahan baku, pengadukan ini menggunakan sekop, hal ini

dilakukan agar semua bahan yang dicampur menjadi menyatu dengan

baik dan merata.

c. Pencetakan

Pada tahap pencetakan ini bahan baku yang sudah diaduk akan dicetak

sesuai dengan ukuran tinggi ketebalan gorong-gorong yang

diinginkan. Cetakan ini terbuat dari besi atau plat yang langsung

dipesan dari Surabaya.

d. Pengeringan - Proses Pertama

Setelah bahan baku dicetak maka dilakukan pengeringan pertama

selama 1 x 24 jam tidak terkena matahari tetapi tempatnya terbuka dan

teduh untuk menghilangkan 0,4% kadar air. Setelah kering cetakan

tersebut diturunkan kemudian dijemur disinar matahari terbuka.

Cetakan bahan baku yang sudah kering dapat disebut sebagai gorong-

gorong.

Page 58: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

39

e. Pengangkutan

Setelah melakukan pengeringan tahap pertama maka gorong-gorong

yang sudah setangah mengering akan di alihkan ketempat yang telah

disediakan.

f. Pengeringan - Proses Akhir

Setelah itu dilakukan lagi proses akhir pengeringan gorong-gorong

jalan selama 24 hari disinar matahari. Sesudah proses penjemuran

maka gorong-gorong tersebut siap dijual atau dipasarkan kepada

konsumen.

Bagan 2

Proses Gorong-Gorong CV Tiga Sumber Rezeki

Sumber: CV Tiga Sumber Rezeki

5. Daerah Pemasaran Produk

Pada awalnya berdirinya usaha dagang ini, daerah pemasaran

hanya terbatas yaitu dipasarkan pada daerah sekitar dekat pembuatan

Pencampuran Bahan Baku

Pengadukan Bahan Baku

Pencetakan Gorong-gorong

Pengeringan - Proses Pertama

Pengangkutan

Pengeringan - Proses Akhir

Page 59: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

40

gorong-gorong tersebut, setelah informasi pembuatan gorong-gorong

meluas maka daerah pemasaran menjadi lebih luas juga seperti

Banjarmasin, Lianganggang, Banjarbaru, Pelaihari, Martapura. Walaupun

daerah pemasaran hanya sekitar daerah Kalimantan Selatan saja tetapi

volume penjualan yang dipasarkan ke konsumen dari tahun ketahun

meningkat.

Cara pemasaran atau penjualan gorong-gorong yang dilakukan

oleh CV Tiga Sumber Rezeki ada 2 yaitu:

a. Secara Langsung

Pelanggan dapat melakukan pembelian secara langsung ke tempat

produksinya yaitu di perusahaan CV Tiga Sumber Rezeki tanpa

melalui perantara.

b. Secara Order

1) Memesan melalui kontraktor

Pelanggan dapat melakukan pembelian dengan cara memesan

kepada salah satu pekerja di CV Tiga Sumber Rezeki bisa melalui

telepon atau berbicara tatap muka secara langsung kepada pekerja

atau pun dari perantara pekerja yang membelikan pemesanan

konsumen.

2) Memesan langsung dari tempat pembuatan gorong-gorong

Pelanggan dapat melakukan pembelian dengan memesan langsung

ke CV Tiga Sumber Rezeki dengan cara menelpon ke tempat

perusahaan atau datang ke perusahaan.

Page 60: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

41

3) Memesan langsung dan rumah pribadi pemilik perusahaan

Pelanggan dapat memesan produk gorong-gorong dengan cara

datang bertatap muka kerumah pemilik perusahaan atau menelpon

kerumah atau ke hp pemilik.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Break Even Point penting bagi sebuah perusahaan dalam

merencanakan laba yang akan didapatkan perusahaan. Hal ini dilakukan untuk

mengetahui jumlah produksi atau tingkat penjualan yang harus dicapai oleh

perusahaan agar terhindar dari kerugian.

Selama ini CV Tiga Sumber Rezeki tidak pernah melakukan

perhitungan break even point, sehingga dalam proses penjualannya CV Tiga

Sumber Rezeki mengalami kelebihan stok barang. Kelebihan stok barang ini

mengakibatkan gorong-gorong rusak dan meningkatkan biaya yang

dikeluarkan oleh perusahaan. Karena perusahaan tidak menghitung break

even point, perusahaan tidak dapat mengetahui pada tingkat penjualan berapa

harus menjual produk agar tidak menderita kerugian dan juga perusahaan

tidak dapat mengetahui seluruh jumlah biaya yang dikeluarkan. Selain itu,

perusahaan tidak mengetahui berapa banyak produk gorong-gorong yang

terjual untuk mencapai laba yang diinginkan.

Jumlah pendapatan dari CV Tiga Sumber Rezeki terlebih dahulu harus

diketahui untuk menghitung Break Even Point, begitu juga total biaya tetap dan

biaya variabelnya. Selanjutnya harus diketahui berapa besar produk yang

terjual sehingga dapat diketahui penghasilan penjualannya.

Page 61: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

42

1. Penerimaan Pendapatan

Perusahaan yang beroperasi atau mempunyai kegiatan sesuai

dengan didirikannya perusahaan tersebut akan mengharapkan adanya

penerimaan pendapatan dari operasi perusahaan yang dilaksanakan. Bagi

perusahaan yang memproduksi barang maka pendapatan berasal dari

penjualan barang tersebut. Demikian pula bagi perusahaan yang

menawarkan jasa, pendapatan mereka dari penjualan jasa. CV Tiga

Sumber Rezeki adalah perusahaan yang memproduksi beberapa jenis

gorong-gorong.

Produksi dan pendapatan CV Tiga Sumber Rezeki selama periode

I bulan Oktober–Desember 2016 dan periode II bulan Januari–Maret 2017

dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3

CV Tiga Sumber Rezeki

Daftar Jumlah Produksi Perbulan Gorong-Gorong

Periode I Oktober–Desember 2016

No Jenis Gorong-Gorong Produksi per Bulan (Unit) Jumlah

(Unit) Okt Nov Des

1 Gorong-gorong d20 12 13 15 40

2 Gorong-gorong d30 10 15 15 40

3 Gorong-gorong d40 30 35 35 100

4 Gorong-gorong d50 40 45 45 130

5 Gorong-gorong d60 80 85 85 250

6 Gorong-gorong d70 70 75 75 220

7 Gorong-gorong d80 70 65 60 195

Total 312 333 330 975

Sumber: CV Tiga Sumber Rezeki Data diolah penulis

Page 62: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

43

Tabel 4

CV Tiga Sumber Rezeki

Daftar Jumlah Produksi Perbulan Gorong-Gorong

Periode II Januari–Maret 2017

No Jenis Gorong-Gorong Produksi per Bulan (Unit) Jumlah

(Unit) Jan Feb Mar

1 Gorong-gorong d20 13 15 10 38

2 Gorong-gorong d30 15 10 10 35

3 Gorong-gorong d40 30 30 30 90

4 Gorong-gorong d50 37 40 40 117

5 Gorong-gorong d60 75 80 85 240

6 Gorong-gorong d70 68 65 60 193

7 Gorong-gorong d80 62 60 50 172

Total 300 300 285 885

Sumber: CV Tiga Sumber Rezeki Data diolah penulis

Tabel 5

CV Tiga Sumber Rezeki

Daftar Jumlah Penjualan Perbulan Gorong-Gorong

Periode I Oktober–Desember 2016

No Jenis Gorong-Gorong Penjualan per Bulan (Unit) Jumlah

(Unit) Okt Nov Des

1 Gorong-gorong d20 11 12 13 36

2 Gorong-gorong d30 10 14 16 40

3 Gorong-gorong d40 30 33 35 98

4 Gorong-gorong d50 40 44 46 130

5 Gorong-gorong d60 80 82 83 245

6 Gorong-gorong d70 70 72 75 217

7 Gorong-gorong d80 68 64 60 192

Total 309 321 328 958

Sumber: CV Tiga Sumber Rezeki Data diolah penulis

Page 63: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

44

Tabel 6

Daftar Jumlah Penjualan Perbulan Gorong-Gorong

CV Tiga Sumber Rezeki

Periode II Januari–Maret 2017

No Jenis Gorong-

Gorong

Penjualan per Bulan (Unit) Jumlah

(Unit) Jan Feb Mar

1 Gorong-gorong d20 10 11 11 32

2 Gorong-gorong d30 10 10 9 29

3 Gorong-gorong d40 28 29 30 87

4 Gorong-gorong d50 35 38 40 113

5 Gorong-gorong d60 75 79 82 236

6 Gorong-gorong d70 65 64 61 190

7 Gorong-gorong d80 60 56 50 166

Total 283 287 283 853

Sumber: CV Tiga Sumber Rezeki Data diolah penulis

Tabel 7

CV Tiga Sumber Rezeki

Daftar Penjualan Gorong-Gorong

Periode I Oktober–Desember 2016

No Jenis Gorong-Gorong Penjualan Harga Jual Total Pendapatan

1 Gorong-gorong d20 36 Rp 80.000 Rp 2.880.000

2 Gorong-gorong d30 40 Rp 90.000 Rp 3.600.000

3 Gorong-gorong d40 98 Rp 110.000 Rp 10.780.000

4 Gorong-gorong d50 130 Rp 150.000 Rp 19.500.000

5 Gorong-gorong d60 245 Rp 175.000 Rp 42.875.000

6 Gorong-gorong d70 217 Rp 250.000 Rp 54.250.000

7 Gorong-gorong d80 192 Rp 300.000 Rp 57.600.000

Total 958 Rp 191.485.000

Sumber: CV Tiga Sumber Rezeki Data diolah penulis

Page 64: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

45

Tabel 8

CV Tiga Sumber Rezeki

Daftar Penjualan Gorong-Gorong

Periode II Januari–Maret 2017

No Jenis Gorong-Gorong Penjualan Harga Jual Total Pendapatan

1 Gorong-gorong d20 32 Rp 80.000 Rp 2.560.000

2 Gorong-gorong d30 29 Rp 90.000 Rp 2.610.000

3 Gorong-gorong d40 87 Rp 110.000 Rp 9.570.000

4 Gorong-gorong d50 113 Rp 150.000 Rp 16.950.000

5 Gorong-gorong d60 236 Rp 175.000 Rp 41.300.000

6 Gorong-gorong d70 190 Rp 250.000 Rp 47.500.000

7 Gorong-gorong d80 166 Rp 300.000 Rp 49.800.000

Total 853 Rp 170.290.000

Sumber: CV Tiga Sumber Rezeki Data diolah penulis

Tabel 9

CV Tiga Sumber Rezeki

Pendapatan Penjualan dalam Persentase

Periode I Oktober–Desember 2016

Sumber: CV Tiga Sumber Rezeki Data diolah penulis

Pendapatan Jumlah %

Gorong-gorong d20 Rp 2.880.000 1,50

Gorong-gorong d30 Rp 3.600.000 1,88

Gorong-gorong d40 Rp 10.780.000 5,63

Gorong-gorong d50 Rp 19.500.000 10,18

Gorong-gorong d60 Rp 42.875.000 22,39

Gorong-gorong d70 Rp 54.250.000 28,33

Gorong-gorong d80 Rp 57.600.000 30,08

Total Rp 191.485.000 100

Page 65: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

46

Tabel 10

CV Tiga Sumber Rezeki

Pendapatan Penjualan dalam Persentase

Periode II Januari–Maret 2017

Sumber: CV Tiga Sumber Rezeki Data diolah penulis

Untuk menghitung break even point yang dicapai oleh CV

Tiga Sumber Rezeki, maka biaya operasinal yang terjadi selama periode I

bulan Oktober–Desember 2016 dan periode II bulan Januari–Maret 2017

dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Rincian biaya bahan baku pembuatan gorong-gorong untuk

periode I bulan Oktober – Desember 2016, yaitu:

Tabel 11

CV Tiga Sumber Rezeki

Biaya Bahan Baku Produksi Gorong-Gorong

Periode I Oktober–Desember 2016

No Bahan Baku Biaya Bahan Baku per Bulan

Total Biaya Oktober November Desember

1 Batu Koral Rp 2.700.000 Rp 3.600.000 Rp 3.600.000 Rp 9.900.000

2 Pasir Sirtu Rp 3.000.000 Rp 3.500.000 Rp 3.500.000 Rp 10.000.000

3 Semen Rp 22.000.000 Rp 24.750.000 Rp 24.750.000 Rp 71.500.000

Total Rp 27.700.000 Rp 31.850.000 Rp 31.850.000 Rp 91.400.000

Sumber: CV Tiga Sumber Rezeki Data diolah penulis

Keterangan tabel:

Biaya Bahan Baku:

a. Batu Koral

Pendapatan Jumlah %

Gorong-gorong d20 Rp 2.560.000 1,50

Gorong-gorong d30 Rp 2.610.000 1,53

Gorong-gorong d40 Rp 9.570.000 5,62

Gorong-gorong d50 Rp 16.950.000 9,95

Gorong-gorong d60 Rp 41.300.000 24,25

Gorong-gorong d70 Rp 47.500.000 27,89

Gorong-gorong d80 Rp 49.800.000 29,24

Total Rp 170.290.000 100

Page 66: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

47

1) Bulan Oktober = 3 truk x Rp 900.000 = Rp 2.700.000

2) Bulan November = 4 truk x Rp 900.000 = Rp 3.600.000

3) Bulan Desember = 4 truk x Rp 900.000 = Rp 3.600.000

b. Pasir Sirtu

1) Bulan Oktober = 6 truk x Rp 500.000 = Rp 3.000.000

2) Bulan November = 7 truk x Rp 500.000 = Rp 3.500.000

3) Bulan Desember = 7 truk x Rp 500.000 = Rp 3.500.000

c. Semen

1) Bulan Oktober = 400 sak x Rp 55.000 = Rp 22.000.000

2) Bulan November = 450 sak x Rp 55.000 = Rp 24.750.000

3) Bulan Desember = 450 sak x Rp 55.000 = Rp 24.750.000

Rincian biaya bahan baku pembuatan gorong-gorong untuk

periode II bulan Januari–Maret 2017, yaitu:

Tabel 12

CV Tiga Sumber Rezeki

Biaya Bahan Baku Produksi Gorong-Gorong

Periode II Januari–Maret 2016

No Bahan Baku Biaya Bahan Baku per Bulan

Total Biaya Januari Februari Maret

1 Batu Koral Rp 2.700.000 Rp 3.600.000 Rp 2.700.000 Rp 9.000.000

2 Pasir Sirtu Rp 3.000.000 Rp 3.000.000 Rp 2.500.000 Rp 8.500.000

3 Semen Rp 22.000.000 Rp 19.250.000 Rp 16.500.000 Rp 57.750.000

Total Rp 27.700.000 Rp 25.850.000 Rp 21.700.000 Rp 75.250.000

Sumber: CV Tiga Sumber Rezeki Data diolah penulis

Keterangan tabel:

Biaya Bahan Baku:

a. Batu Koral

1) Bulan Januari = 3 truk x Rp 900.000 = Rp 2.700.000

2) Bulan Februari = 4 truk x Rp 900.000 = Rp 3.600.000

3) Bulan Maret = 3 truk x Rp 900.000 = Rp 2.700.000

b. Pasir Sirtu

1) Bulan Januari = 6 truk x Rp 500.000 = Rp 3.000.000

2) Bulan Februari = 6 truk x Rp 500.000 = Rp 3.000.000

3) Bulan Maret = 5 truk x Rp 500.000 = Rp 2.500.000

c. Semen

1) Bulan Januari = 400 sak x Rp 55.000 = Rp 22.000.000

2) Bulan Februari = 350 sak x Rp 55.000 = Rp 19.250.000

3) Bulan Maret = 300 sak x Rp 55.000 = Rp 16.500.000

Page 67: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

48

Rincian biaya bahan penolong pembuatan gorong-gorong untuk

periode I bulan Oktober–Desember 2016 yaitu:

Tabel 13

CV Tiga Sumber Rezeki

Biaya Bahan Penolong Gorong-Gorong

Periode I Oktober–Desember 2016

No Bahan Penolong Biaya Bahan

1 Obat Pengering Rp 3.000.000

Total Rp 3.000.000

Sumber: CV Tiga Sumber Rezeki Data diolah penulis

Keterangan Tabel:

Biaya Bahan Penolong:

a. Obat Pengering = 5 buah x Rp 200.000 x 3 bulan = Rp 3.000.0000

Rincian biaya bahan penolong pembuatan gorong-gorong untuk

periode II bulan Januari-Maret, yaitu:

Tabel 14

CV Tiga Sumber Rezeki

Biaya Bahan Penolong Gorong-Gorong

Periode II Januari–Maret 2017

No Bahan Penolong Biaya Bahan

1 Obat Pengering Rp 3.000.000

Total Rp 3.000.000

Sumber: CV Tiga Sumber Rezeki Data diolah penulis

Keterangan Tabel:

Biaya Bahan Penolong:

a. Obat Pengering = 5 buah x Rp 200.000 x 3 bulan = Rp 3.000.0000

Rincian upah tenaga kerja pembuatan gorong-gorong untuk

periode I bulan Oktober–Desember 2016, yaitu:

Page 68: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

49

Tabel 15

CV Tiga Sumber Rezeki

Upah Tenaga Kerja Produksi Gorong-Gorong

Periode I Oktober–Desember 2016

No Keterangan Upah / orang

(bulan) Upah (triwulan)

1 Pimpinan @ 1 orang Rp 5.000.000 Rp 15.000.000

2 Bagian Cetak @ 4 orang Rp 1.800.000 Rp 21.600.000

3 Bagian Angkut/Bagian

Pasang @ 4 orang Rp 1.800.000 Rp 1.600.000

4 Bagian Pengawas

Lapangan @ 1 orang Rp 1.700.000 Rp 5.100.000

5 Bagian Pengawas

Gudang @ 1 orang Rp 1.700.000 Rp 5.100.000

Total Biaya Rp 12.000.000 Rp 68.400.000

Sumber: CV Tiga Sumber Rezeki Data diolah penulis

Keterangan Tabel:

Biaya Gaji

a. Gaji Pimpinan

1 orang x Rp 5.000.000 x 3 bulan = Rp 15.000.000

b. Gaji Pegawai

Bagian Cetak:

4 orang x Rp 1.800.000 x 3 bulan = Rp 21.600.000

Bagian Angkut/Bagian Pasang:

4 orang x Rp 1.800.000 x 3 bulan = Rp 21.600.000

Bagian Pengawasan Lapangan:

1 orang x Rp 1.700.000 x 3 bulan = Rp 5.100.000

Bagian Pengawas Gudang:

1 orang x Rp 1.700.000 x 3 bulan = Rp 5.100.000

Total = Rp 68.400.000

Rincian upah tenaga kerja pembuatan gorong-gorong untuk

periode II bulan Januari–Maret 2017, yaitu:

Page 69: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

50

Tabel 16

CV Tiga Sumber Rezeki

Upah Tenaga Kerja Produksi Gorong-Gorong

Periode II Januari–Maret 2017

No Keterangan Upah / orang

(bulan) Upah (triwulan)

1 Pimpinan @ 1 orang Rp 5.000.000 Rp 15.000.000

2 Bagian Cetak @ 4 orang Rp 1.800.000 Rp 21.600.000

3 Bagian Angkut/Bagian

Pasang @ 4 orang Rp 1.800.000 Rp 21.600.000

4 Bagian Pengawas

Lapangan @ 1 orang Rp 1.700.000 Rp 5.100.000

5 Bagian Pengawas

Gudang @ 1 orang Rp 1.700.000 Rp 5.100.000

Total Biaya Rp 12.000.000 Rp 68.400.000

Sumber: CV Tiga Sumber Rezeki Data diolah penulis

Keterangan Tabel:

Biaya Gaji

a. Gaji Pimpinan

1 orang x Rp 5.000.000 x 3 bulan = Rp 15.000.000

b. Gaji Pegawai

1) Bagian Cetak:

4 orang x Rp 1.800.000 x 3 bulan = Rp 21.600.000

2) Bagian Angkut/Bagian Pasang:

4 orang x Rp 1.800.000 x 3 bulan = Rp 21.600.000

3) Bagian Pengawasan Lapangan:

1 orang x Rp 1.700.000 x 3 bulan = Rp 5.100.000

4) Bagian Pengawas Gudang:

1 orang x Rp 1.700.000 x 3 bulan = Rp 5.100.000

Total = Rp 68.400.000

Perhitungan depresiasi aktiva tetap pada CV Tiga Sumber

Rezeki untuk periode I bulan Oktober–Desember 2016 dan periode II

bulan Januari-Maret 2017 dengan menggunakan rumus Metode Garis

Lurus yaitu sebagai berikut:

Depresiasi = Harga Perolehan-Nilai Sisa

Umur Ekonomis (1)

Page 70: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

51

Tabel 17

CV Tiga Sumber Rezeki

Perhitungan Depresiasi Aktiva Tetap

Periode I Oktober–Desember 2016

No Keterangan

Unit Harga

Perolehan

Total Harga

Perolehan

Tahun

Perolehan

Umur

Ekonomis

Nilai

Residu

Depresiasi Per

Tahun

Depresiasi Per

Triwulan

Akumulasi

Depresiasi s.d

Thn 2016

Nilai Buku s.d

Thn 2016

a b c=a*b d e f g=(c-f)/e h=g/4 i=g*tahun yang

terhitung j=c-i

1 Cangkul 4 Rp 60.000 Rp 240.000 2016 2 Tahun - Rp 120.000 Rp 30.000 Rp 120.000 Rp 120.000

2 Sekop 4 Rp 60.000 Rp 240.000 2016 2 Tahun - Rp 120.000 Rp 30.000 Rp 120.000 Rp 120.000

3 Alat Cetak Ukuran 20d 5 Rp 1.000.000 Rp 5.000.0000 2016 5 Tahun - Rp 1.000.000 Rp 250.000 Rp 1.000.000 Rp 4.000.000

4 Alat Cetak Ukuran 30d 5 Rp 1.500.000 Rp 7.500.0000 2013 5 Tahun - Rp 1.500.000 Rp 375.000 Rp 6.000.000 Rp 1.500.000

5 Alat Cetak Ukuran 40d 5 Rp 2.000.000 Rp 10.000.000 2013 5 Tahun - Rp 2.000.000 Rp 500.000 Rp 8.000.000 Rp 2.000.000

6 Alat Cetak Ukuran 50d 10 Rp 2.500.000 Rp 25.000.000 2013 5 Tahun - Rp 5.000.000 Rp 1.250.000 Rp 20.000.000 Rp 5.000.000

7 Alat Cetak Ukuran 60d 10 Rp 3.000.000 Rp 30.000.000 2013 5 Tahun - Rp 6.000.000 Rp 1.500.000 Rp 24.000.000 Rp 6.000.000

8 Alat Cetak Ukuran 70d 5 Rp 3.500.000 Rp 17.500.000 2013 5 Tahun - Rp 3.500.000 Rp 875.000 Rp 14.000.000 Rp 3.500.000

9 Alat Cetak Ukuran 80d 5 Rp 4.000.000 Rp 20.000.000 2013 5 Tahun - Rp 4.000.000 Rp 1.000.000 Rp 16.000.000 Rp 4.000.000

10 Ember 4 Rp 15.000 Rp 60.000 2016 1 Tahun - Rp 60.000 Rp 15.000 Rp 60.000 -

11 Gerobak Sorong 2 Rp 450.000 Rp 900.000 2016 2 Tahun - Rp 450.000 Rp 112.500 Rp 450.000 Rp 450.000

12 Mesin Aduk Beton/Molen 3 Rp 12.000.000 Rp 36.000.000 2013 5 Tahun - Rp 7.200.000 Rp 1.800.000 Rp 28.800.000 Rp 7.200.000

Total Rp 152.440.000 Rp 30.950.000 Rp 7.737.500 Rp 118.550.000 Rp 33.890.000

Sumber: CV Tiga Sumber Rezeki Data diolah penulis

Page 71: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

52

Tabel 18

CV Tiga Sumber Rezeki

Perhitungan Depresiasi Aktiva Tetap

Periode II Januari-Maret 2017

No Keterangan

Unit Harga

Perolehan

Total Harga

Perolehan

Tahun

Perolehan

Umur

Ekonomis

Nilai

Residu

Depresiasi Per

Tahun

Depresiasi Per

Triwulan

Akumulasi

Depresiasi s.d

Thn 2017

Nilai Buku s.d

Thn 2017

a b c=a*b d e f g=(c-f)/e h=g/4 i=g*tahun yang

terhitung j=c-i

1 Cangkul 4 Rp 60.000 Rp 240.000 2016 2 Tahun - Rp 120.000 Rp 30.000 Rp 240.000 -

2 Sekop 4 Rp 60.000 Rp 240.000 2016 2 Tahun - Rp 120.000 Rp 30.000 Rp 240.000 -

3 Alat Cetak Ukuran 20d 5 Rp 1.000.000 Rp 5.000.0000 2016 5 Tahun - Rp 1.000.000 Rp 250.000 Rp 2.000.000 Rp 3.000.000

4 Alat Cetak Ukuran 30d 5 Rp 1.500.000 Rp 7.500.0000 2013 5 Tahun - Rp 1.500.000 Rp 375.000 Rp 7.500.000 -

5 Alat Cetak Ukuran 40d 5 Rp 2.000.000 Rp 10.000.000 2013 5 Tahun - Rp 2.000.000 Rp 500.000 Rp 10.000.000 -

6 Alat Cetak Ukuran 50d 10 Rp 2.500.000 Rp 25.000.000 2013 5 Tahun - Rp 5.000.000 Rp 1.250.000 Rp 25.000.000 -

7 Alat Cetak Ukuran 60d 10 Rp 3.000.000 Rp 30.000.000 2013 5 Tahun - Rp 6.000.000 Rp 1.500.000 Rp 30.000.000 -

8 Alat Cetak Ukuran 70d 5 Rp 3.500.000 Rp 17.500.000 2013 5 Tahun - Rp 3.500.000 Rp 875.000 Rp 17.500.000 -

9 Alat Cetak Ukuran 80d 5 Rp 4.000.000 Rp 20.000.000 2013 5 Tahun - Rp 4.000.000 Rp 1.000.000 Rp 20.000.000 -

10 Ember 4 Rp 15.000 Rp 60.000 2017 1 Tahun - Rp 60.000 Rp 15.000 Rp 60.000 -

11 Gerobak Sorong 2 Rp 450.000 Rp 900.000 2016 2 Tahun - Rp 450.000 Rp 112.500 Rp 900.000 -

12 Mesin Aduk Beton/Molen 3 Rp 12.000.000 Rp 36.000.000 2013 5 Tahun - Rp 7.200.000 Rp 1.800.000 Rp 36.000.000 -

Total Rp 152.440.000 Rp 30.950.000 Rp 7.737.500 Rp 149.500.000 Rp 3.00.000

Sumber: CV Tiga Sumber Rezeki Data diolah penulis

Page 72: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

53

2. Penentuan Tingkat break even point pada CV Tiga Sumber Rezeki

Biaya yang terjadi pada CV Tiga Sumber Rezeki harus

dipisahkan menjadi biaya tetap dan biaya variabel untuk dapat menentukan

tingkat break even point. Biaya tetap adalah biaya secara total tidak

mengalami perubahan, walaupun ada perubahan volume produksi atau

penjualan. Contoh biaya tetap adalah gaji, penyusutan aktiva tetap, bunga,

sewa, dan biaya tetap lainnya. Biaya variabel adalah biaya yang secara

total berubah-ubah sesuai dengan perubahan volume produksi atau

penjualan. Contoh biaya variabel adalah biaya bahan baku, upah buruh

langsung dan komisi penjualan variable lainnya. (Kasmir, 2009: 339).

Sebelum melakukan perhitungan break even point, terlebih

dahulu biaya yang ada pada CV Tiga Sumber Rezeki harus dipisahkan

kedalam biaya tetap dan biaya variabel.

Tabel 19

CV Tiga Sumber Rezeki

Biaya Tetap dan Biaya Variabel

Periode I Oktober–Desember 2016

No Unsur Biaya Biaya Tetap Biaya Variabel

1 Biaya Gaji Rp 68.400.000

2 Biaya Depresiasi Aktiva Tetap Rp 7.737.500

3 Biaya Listrik Rp 120.000 Rp 2.210.000

4 Biaya Internet Rp 1.140.000

5 Biaya Air Rp 60.000 Rp 405.000

6 Biaya Telpon Rp 90.000 Rp 600.000

7 Biaya Bahan Baku Rp 91.400.000

8 Biaya Bahan Penolong Rp 3.000.000

Jumlah Rp 76.407.500 Rp 98.775.000

Sumber: CV Tiga Sumber Rezeki Data diolah penulis

Page 73: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

54

Tabel 20

CV Tiga Sumber Rezeki

Biaya Tetap dan Biaya Variabel

Periode II Januari–Maret 2017

No Unsur Biaya Biaya Tetap Biaya Variabel

1 Biaya Gaji Rp 68.400.000

2 Biaya Depresiasi Aktiva Tetap Rp 7.737.500

3 Biaya Listrik Rp 120.000 Rp 2.205.000

4 Biaya Internet Rp 1.095.000

5 Biaya Air Rp 60.000 Rp 375.000

6 Biaya Telpon Rp 90.000 Rp 650.000

7 Biaya Bahan Baku Rp 75.250.000

8 Biaya Bahan Penolong Rp 3.000.000

Jumlah Rp 76.407.500 Rp 82.575.000

Sumber: CV Tiga Sumber Rezeki Data diolah penulis

Berikut ini adalah pengalokasian biaya tetap dan biaya variabel

berdasarkan setiap jenis gorong-gorong yang dijual pada CV Tiga Sumber

Rezeki periode I bulan Oktober-Desember 2016 dan periode II bulan

Januari-Maret 2017 adalah sebagai berikut:

Alokasi biaya gaji setiap jenis gorong-gorong pada CV Tiga

Sumber Rezeki untuk periode I bulan Oktober-Desember 2016, yaitu:

Tabel 21

CV Tiga Sumber Rezeki

Alokasi Biaya Gaji Setiap Jenis Gorong-Gorong

Periode I Oktober–Desember 2016

No Jenis Gorong-Gorong Persen Biaya Gaji

1 Gorong-gorong d20 1,50% Rp 1.028.759

2 Gorong-gorong d30 1,88% Rp 1.285.949

3 Gorong-gorong d40 5,63% Rp 3.850.704

4 Gorong-gorong d50 10,18% Rp 6.965.559

5 Gorong-gorong d60 22,39% Rp 15.315.299

6 Gorong-gorong d70 28,33% Rp 19.378.541

7 Gorong-gorong d80 30,08% Rp 20.575.187

Jumlah 100% Rp 68.400.000

Sumber: CV Tiga Sumber Rezeki Data diolah penulis

Page 74: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

55

Alokasi biaya depresiasi aktiva tetap setiap jenis gorong-gorong

pada CV Tiga Sumber Rezeki untuk periode I bulan Oktober-Desember

2016, yaitu:

Tabel 22

CV Tiga Sumber Rezeki

Alokasi Biaya Depresiasi Aktiva Tetap Setiap Jenis Gorong-Gorong

Periode I Oktober–Desember 2016

No Jenis Gorong-Gorong Persen Biaya Depresiasi

Aktiva Tetap

1 Gorong-gorong d20 1,50% Rp 116.375

2 Gorong-gorong d30 1,88% Rp 145.468

3 Gorong-gorong d40 5,63% Rp 435.597

4 Gorong-gorong d50 10,18% Rp 787.953

5 Gorong-gorong d60 22,39% Rp 1.732.487

6 Gorong-gorong d70 28,33% Rp 2.192.127

7 Gorong-gorong d80 30,08% Rp 2.327.493

Jumlah 100% Rp 7.737.500

Sumber: CV Tiga Sumber Rezeki Data diolah penulis

Alokasi biaya listrik setiap jenis gorong-gorong pada CV Tiga

Sumber Rezeki untuk periode I bulan Oktober-Desember 2016, yaitu:

Tabel 23

CV Tiga Sumber Rezeki

Alokasi Biaya Listrik Setiap Jenis Gorong-Gorong

Periode I Oktober–Desember 2016

No Jenis Gorong-Gorong Persen Biaya Tetap Biaya Variabel

1 Gorong-gorong d20 1,50% Rp 1.805 Rp 33.239

2 Gorong-gorong d30 1,88% Rp 2.256 Rp 41.549

3 Gorong-gorong d40 5,63% Rp 6.756 Rp 124.416

4 Gorong-gorong d50 10,18% Rp 12.220 Rp 225.057

5 Gorong-gorong d60 22,39% Rp 26.869 Rp 294.836

6 Gorong-gorong d70 28,33% Rp 33.997 Rp 626.120

7 Gorong-gorong d80 30,08% Rp 36.097 Rp 664.783

Jumlah 100% Rp 120.000 Rp 2.210.000

Sumber: CV Tiga Sumber Rezeki Data diolah penulis

Page 75: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

56

Alokasi biaya internet setiap jenis gorong-gorong pada CV Tiga

Sumber Rezeki untuk periode I bulan Oktober-Desember 2016, yaitu:

Tabel 24

CV Tiga Sumber Rezeki

Alokasi Biaya Internet Setiap Jenis Gorong-Gorong

Periode I Oktober–Desember 2016

No Jenis Gorong-Gorong Persen Biaya Internet

1 Gorong-gorong d20 1,50% Rp 17.146

2 Gorong-gorong d30 1,88% Rp 21.432

3 Gorong-gorong d40 5,63% Rp 64.178

4 Gorong-gorong d50 10,18% Rp 116.093

5 Gorong-gorong d60 22,39% Rp 255.255

6 Gorong-gorong d70 28,33% Rp 322.976

7 Gorong-gorong d80 30,08% Rp 342.920

Jumlah 100% Rp 1.140.000

Sumber: CV Tiga Sumber Rezeki Data diolah penulis

Alokasi biaya air setiap jenis gorong-gorong pada CV Tiga

Sumber Rezeki untuk periode I bulan Oktober-Desember 2016, yaitu:

Tabel 25

CV Tiga Sumber Rezeki

Alokasi Biaya Air Setiap Jenis Gorong-Gorong

Periode I Oktober–Desember 2016

No Jenis Gorong-

Gorong Persen Biaya Tetap Biaya Variabel

1 Gorong-gorong d20 1,50% Rp 902 Rp 6.091

2 Gorong-gorong d30 1,88% Rp 1.128 Rp 7.614

3 Gorong-gorong d40 5,63% Rp 3.378 Rp 22.800

4 Gorong-gorong d50 10,18% Rp 6.110 Rp 41.243

5 Gorong-gorong d60 22,39% Rp 13.434 Rp 90.683

6 Gorong-gorong d70 28,33% Rp 16.999 Rp 114.741

7 Gorong-gorong d80 30,08% Rp 18.048 Rp 121.827

Jumlah 100% Rp 60.000 Rp 405.000

Sumber: CV Tiga Sumber Rezeki Data diolah penulis

Alokasi biaya telpon setiap jenis gorong-gorong pada CV Tiga

Sumber Rezeki untuk periode I bulan Oktober-Desember 2016, yaitu:

Page 76: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

57

Tabel 26

CV Tiga Sumber Rezeki

Alokasi Biaya Telpon Setiap Jenis Gorong-Gorong

Periode I Oktober–Desember 2016

No Jenis Gorong-Gorong Persen Biaya Tetap Biaya Variabel

1 Gorong-gorong d20 1,50% Rp 1.354 Rp 9.024

2 Gorong-gorong d30 1,88% Rp 1.692 Rp 11.280

3 Gorong-gorong d40 5,63% Rp 5.067 Rp 33.778

4 Gorong-gorong d50 10,18% Rp 9.165 Rp 61.101

5 Gorong-gorong d60 22,39% Rp 20.152 Rp 134.245

6 Gorong-gorong d70 28,33% Rp 25.498 Rp 169.987

7 Gorong-gorong d80 30,08% Rp 27.073 Rp 180.585

Jumlah 100% Rp 90.000 Rp 600.000

Sumber: CV Tiga Sumber Rezeki Data diolah penulis

Alokasi biaya bahan baku setiap jenis gorong-gorong pada CV

Tiga Sumber Rezeki untuk periode I bulan Oktober-Desember 2016, yaitu:

Tabel 27

CV Tiga Sumber Rezeki

Alokasi Biaya Bahan Baku Setiap Jenis Gorong-Gorong

Periode I Oktober–Desember 2016

No Jenis Gorong-Gorong Persen Biaya Bahan Baku

1 Gorong-gorong d20 1,50% Rp 1.374.687

2 Gorong-gorong d30 1,88% Rp 1.718.359

3 Gorong-gorong d40 5,63% Rp 5.145.531

4 Gorong-gorong d50 10,18% Rp 9.307.779

5 Gorong-gorong d60 22,39% Rp 20.465.180

6 Gorong-gorong d70 28,33% Rp 25.894.718

7 Gorong-gorong d80 30,08% Rp 27.493.746

Jumlah 100% Rp 91.400.000

Sumber: CV Tiga Sumber Rezeki Data diolah penulis

Alokasi biaya bahan penolong setiap jenis gorong-gorong pada

CV Tiga Sumber Rezeki untuk periode I bulan Oktober-Desember 2016,

yaitu:

Page 77: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

58

Tabel 28

CV Tiga Sumber Rezeki

Alokasi Biaya Bahan Penolong Setiap Jenis Gorong-Gorong

Periode I Oktober–Desember 2016

No Jenis Gorong-Gorong Persen Biaya Bahan Penolong

1 Gorong-gorong d20 1,50% Rp 45.121

2 Gorong-gorong d30 1,88% Rp 56.401

3 Gorong-gorong d40 5,63% Rp 168.891

4 Gorong-gorong d50 10,18% Rp 305.507

5 Gorong-gorong d60 22,39% Rp 671.724

6 Gorong-gorong d70 28,33% Rp 849.936

7 Gorong-gorong d80 30,08% Rp 902.421

Jumlah 100% Rp 3.000.000

Sumber: CV Tiga Sumber Rezeki Data diolah penulis

Alokasi biaya gaji setiap jenis gorong-gorong pada CV Tiga

Sumber Rezeki untuk periode II bulan Januari–Maret 2017, yaitu:

Tabel 29

CV Tiga Sumber Rezeki

Alokasi Biaya Gaji Setiap Jenis Gorong-Gorong

Periode II Januari–Maret 2017

No Jenis Gorong-Gorong Persen Biaya Gaji

1 Gorong-gorong d20 1,50% Rp 1.028.269

2 Gorong-gorong d30 1,53% Rp 1.048.353

3 Gorong-gorong d40 5,62% Rp 3.843.960

4 Gorong-gorong d50 9,95% Rp 6.808.268

5 Gorong-gorong d60 24,25% Rp 16.588.878

6 Gorong-gorong d70 27,89% Rp 19.079.218

7 Gorong-gorong d80 29,24% Rp 20.003.054

Jumlah 100% Rp 68.400.000

Sumber: CV Tiga Sumber Rezeki Data diolah penulis

Alokasi biaya depresiasi aktiva tetap setiap jenis gorong-gorong

pada CV Tiga Sumber Rezeki untuk periode II bulan Januari–Maret 2017,

yaitu:

Page 78: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

59

Tabel 30

CV Tiga Sumber Rezeki

Alokasi Biaya Depresiasi Aktiva Tetap Setiap Jenis Gorong-Gorong

Periode II Januari–Maret 2017

No Jenis Gorong-Gorong Persen Biaya Depresiasi

Aktiva Tetap

1 Gorong-gorong d20 1,50% Rp 116.319

2 Gorong-gorong d30 1,53% Rp 118.591

3 Gorong-gorong d40 5,62% Rp 434.834

4 Gorong-gorong d50 9,95% Rp 770.160

5 Gorong-gorong d60 24,25% Rp 1.876.556

6 Gorong-gorong d70 27,89% Rp 2.158.267

7 Gorong-gorong d80 29,24% Rp 2.262.772

Jumlah 100% Rp 7.737.500

Sumber: CV Tiga Sumber Rezeki Data diolah penulis

Alokasi biaya listrik setiap jenis gorong-gorong pada CV Tiga

Sumber Rezeki untuk periode II bulan Januari–Maret 2017, yaitu:

Tabel 31

CV Tiga Sumber Rezeki

Alokasi Biaya Listrik Setiap Jenis Gorong-Gorong

Periode II Januari–Maret 2017

No Jenis Gorong-Gorong Persen Biaya Tetap Biaya Variabel

1 Gorong-gorong d20 1,50% Rp 1.804 Rp 33.148

2 Gorong-gorong d30 1,53% Rp 1.839 Rp 33.796

3 Gorong-gorong d40 5,62% Rp 6.744 Rp 123.917

4 Gorong-gorong d50 9,95% Rp 11.944 Rp 219.477

5 Gorong-gorong d60 24,25% Rp 29.103 Rp 534.773

6 Gorong-gorong d70 27,89% Rp 33.472 Rp 615.054

7 Gorong-gorong d80 29,24% Rp 35.093 Rp 644.835

Jumlah 100% Rp 120.000 Rp 2.205.000

Sumber: CV Tiga Sumber Rezeki Data diolah penulis

Alokasi biaya internet setiap jenis gorong-gorong pada CV Tiga

Sumber Rezeki untuk periode II bulan Januari–Maret 2017, yaitu:

Page 79: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

60

Tabel 32

CV Tiga Sumber Rezeki

Alokasi Biaya Internet Setiap Jenis Gorong-Gorong

Periode II Januari–Maret 2017

No Jenis Gorong-Gorong Persen Biaya Internet

1 Gorong-gorong d20 1,50% Rp 16.461

2 Gorong-gorong d30 1,53% Rp 16.783

3 Gorong-gorong d40 5,62% Rp 61.537

4 Gorong-gorong d50 9,95% Rp 108.992

5 Gorong-gorong d60 24,25% Rp 265.568

6 Gorong-gorong d70 27,89% Rp 305.435

7 Gorong-gorong d80 29,24% Rp 320.224

Jumlah 100% Rp 1.095.000

Sumber: CV Tiga Sumber Rezeki Data diolah penulis

Alokasi biaya air setiap jenis gorong-gorong pada CV Tiga

Sumber Rezeki untuk periode II bulan Januar–Maret 2017, yaitu:

Tabel 33

CV Tiga Sumber Rezeki

Alokasi Biaya Air Setiap Jenis Gorong-Gorong

Periode II Januari–Maret 2017

No Jenis Gorong-Gorong Persen Biaya Tetap Biaya Variabel

1 Gorong-gorong d20 1,50% Rp 902 Rp 5.637

2 Gorong-gorong d30 1,53% Rp 920 Rp 5.748

3 Gorong-gorong d40 5,62% Rp 3.372 Rp 21.074

4 Gorong-gorong d50 9,95% Rp 5.972 Rp 37.326

5 Gorong-gorong d60 24,25% Rp 14.552 Rp 90.948

6 Gorong-gorong d70 27,89% Rp 16.736 Rp 104.601

7 Gorong-gorong d80 29,24% Rp 17.547 Rp 109.666

Jumlah 100% Rp 60.000 Rp 375.000

Sumber: CV Tiga Sumber Rezeki Data diolah penulis

Alokasi biaya telpon setiap jenis gorong-gorong pada CV Tiga

Sumber Rezeki untuk periode II bulan Januari–Maret 2017, yaitu:

Page 80: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

61

Tabel 34

CV Tiga Sumber Rezeki

Alokasi Biaya Telpon Setiap Jenis Gorong-Gorong

Periode II Januari–Maret 2017

No Jenis Gorong-Gorong Persen Biaya Tetap Biaya Variabel

1 Gorong-gorong d20 1,50% Rp 1.353 Rp 9.772

2 Gorong-gorong d30 1,53% Rp 1.379 Rp 9.962

3 Gorong-gorong d40 5,62% Rp 5.058 Rp 36.529

4 Gorong-gorong d50 9,95% Rp 8.958 Rp 64.698

5 Gorong-gorong d60 24,25% Rp 21.827 Rp 157.643

6 Gorong-gorong d70 27,89% Rp 25.104 Rp 181.308

7 Gorong-gorong d80 29,24% Rp 26.320 Rp 190.088

Jumlah 100% Rp 90.000 Rp 650.000

Sumber: CV Tiga Sumber Rezeki Data diolah penulis

Alokasi biaya bahan baku setiap jenis gorong-gorong pada CV

Tiga Sumber Rezeki untuk periode II bulan Januari–Maret 2017, yaitu:

Tabel 35

CV Tiga Sumber Rezeki

Alokasi Biaya Bahan Baku Setiap Jenis Gorong-Gorong

Periode II Januari–Maret 2017

No Jenis Gorong-Gorong Persen Biaya Bahan Baku

1 Gorong-gorong d20 1,50% Rp 1.131.247

2 Gorong-gorong d30 1,53% Rp 1.153.341

3 Gorong-gorong d40 5,62% Rp 4.228.918

4 Gorong-gorong d50 9,95% Rp 7.490.090

5 Gorong-gorong d60 24,25% Rp 18.250.191

6 Gorong-gorong d70 27,89% Rp 20.989.929

7 Gorong-gorong d80 29,24% Rp 22.006.283

Jumlah 100% Rp 75.250.000

Sumber: CV Tiga Sumber Rezeki Data diolah penulis

Alokasi biaya bahan penolong setiap jenis gorong-gorong pada

CV Tiga Sumber Rezeki untuk periode II bulan Januari–Maret 2017, yaitu:

Page 81: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

62

Tabel 36

CV Tiga Sumber Rezeki

Alokasi Biaya Bahan Penolong Setiap Jenis Gorong-Gorong

Periode II Januari–Maret 2017

No Jenis Gorong-Gorong Persen Biaya Bahan Penolong

1 Gorong-gorong d20 1,50% Rp 45.100

2 Gorong-gorong d30 1,53% Rp 45.980

3 Gorong-gorong d40 5,62% Rp 168.595

4 Gorong-gorong d50 9,95% Rp 298.608

5 Gorong-gorong d60 24,25% Rp 727.582

6 Gorong-gorong d70 27,89% Rp 836.808

7 Gorong-gorong d80 29,24% Rp 877.327

Jumlah 100% Rp 3.000.000

Sumber: CV Tiga Sumber Rezeki Data diolah penulis

Berikut ini adalah perhitungan biaya variabel dan biaya tetap

berdasarkan produk gorong-gorong yang terjual. Biaya variabel

berdasarkan produk yang terjual periode I bulan Oktober-Desember 2016

dan periode II bulan Januari–Maret 2017 adalah sebagai berikut:

Tabel 37

CV Tiga Sumber Rezeki

Perhitungan Biaya Variabel Produk Terjual

Periode I Oktober–Desember 2016

No Jenis Gorong-

Gorong Persen

Alokasi Biaya

Variabel Kuantitas

Biaya Variabel

Per Unit

1 Gorong-gorong d20 1,50% Rp 1.485.309 36 Rp 41.259

2 Gorong-gorong d30 1,88% Rp 1.856.636 40 Rp 46.416

3 Gorong-gorong d40 5,63% Rp 5.559.594 98 Rp 56.731

4 Gorong-gorong d50 10,18% Rp 10.056.780 130 Rp 77.360

5 Gorong-gorong d60 22,39% Rp 22.112.022 245 Rp 90.253

6 Gorong-gorong d70 28,33% Rp 27.978.477 217 Rp 128.933

7 Gorong-gorong d80 30,08% Rp 29.706.181 192 Rp 154.720

Jumlah 100% Rp 98.755.000 958 Rp 595.671

Sumber: CV Tiga Sumber Rezeki Data diolah penulis

Page 82: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

63

Tabel 38

CV Tiga Sumber Rezeki

Perhitungan Biaya Variabel Produk Terjual

Periode II Januari–Maret 2017

No Jenis Gorong-

Gorong Persen

Alokasi Biaya

Variabel Kuantitas

Biaya Variabel

Per Unit

1 Gorong-gorong d20 1,50% Rp 1.241.365 32 Rp 38.793

2 Gorong-gorong d30 1,53% Rp 1.265.610 29 Rp 43.642

3 Gorong-gorong d40 5,62% Rp 4.640.571 87 Rp 53.340

4 Gorong-gorong d50 9,95% Rp 8.219.192 113 Rp 72.736

5 Gorong-gorong d60 24,25% Rp 20.026.704 236 Rp 84.859

6 Gorong-gorong d70 27,89% Rp 23.033.135 190 Rp 121.227

7 Gorong-gorong d80 29,24% Rp 24.148.423 166 Rp 145.472

Jumlah 100% Rp 82.575.000 853 Rp 560.069

Sumber: CV Tiga Sumber Rezeki Data diolah penulis

Biaya tetap berdasarkan produk yang terjual periode I bulan

Oktober-Desember 2016 dan periode II bulan Januari–Maret 2017 adalah

sebagai berikut:

Tabel 39

CV Tiga Sumber Rezeki

Perhitungan Biaya Tetap Produk Terjual

Periode I Oktober–Desember 2016

No. Jenis Gorong-Gorong Persen Alokasi Biaya Tetap

1 Gorong-gorong d20 1,50% Rp 1.149.195

2 Gorong-gorong d30 1,88% Rp 1.436.494

3 Gorong-gorong d40 5,63% Rp 4.301.501

4 Gorong-gorong d50 10,18% Rp 7.781.008

5 Gorong-gorong d60 22,39% Rp 17.108.241

6 Gorong-gorong d70 28,33% Rp 21.647.162

7 Gorong-gorong d80 30,08% Rp 22.983.900

Jumlah 100% Rp 76.407.500

Sumber: CV Tiga Sumber Rezeki Data diolah penulis

Page 83: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

64

Tabel 40

CV Tiga Sumber Rezeki

Perhitungan Biaya Tetap Produk Terjual

Periode II Januari–Maret 2017

No. Jenis Gorong-Gorong Persen Alokasi Biaya Tetap

1 Gorong-gorong d20 1,50% Rp 1.148.648

2 Gorong-gorong d30 1,53% Rp 1.171.082

3 Gorong-gorong d40 5,62% Rp 4.293.968

4 Gorong-gorong d50 9,95% Rp 7.605.303

5 Gorong-gorong d60 24,25% Rp 18.530.916

6 Gorong-gorong d70 27,89% Rp 21.312.797

7 Gorong-gorong d80 29,24% Rp 22.344.785

Jumlah 100% Rp 76.407.500

Sumber: CV Tiga Sumber Rezeki Data diolah penulis

Berikut ini adalah hasil perhitungan laporan laba rugi kontribusi

sebelum perhitungan titik impas pada CV Tiga Sumber Rezeki untuk

semua jenis produk gorong-gorong periode I bulan Oktober-Desember

2016 dan periode II bulan Januari–Maret 2017, yaitu:

Tabel 41

CV Tiga Sumber Rezeki

Laporan Laba Rugi Kontribusi (sebelum BEP) Gorong-Gorong d20

Periode I Oktober–Desember 2016

Sumber: CV Tiga Sumber Rezeki Data diolah penulis

Berdasarkan tabel di atas jenis produk Gorong-Gorong d20

mengalami keuntungan (laba) sebesar Rp 245.496.

Pendapatan Penjualan Gorong-Gorong d20:

36 x Rp 80.000 = Rp 2.880.000

Biaya Variabel:

36 x

Kontribusi Margin

Rp 41.259 = (Rp 1.485.309)

Rp 1.394.691

Biaya Tetap (Rp 1.149.195)

Laba Rp 245.496

Page 84: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

65

Tabel 42

CV Tiga Sumber Rezeki

Laporan Laba Rugi Kontribusi (sebelum BEP) Gorong-Gorong d30

Periode I Oktober–Desember 2016

Sumber: CV Tiga Sumber Rezeki Data diolah penulis

Berdasarkan tabel di atas jenis produk Gorong-Gorong d30

mengalami keuntungan (laba) sebesar Rp 306.870.

Tabel 43

CV Tiga Sumber Rezeki

Laporan Laba Rugi Kontribusi (sebelum BEP) Gorong-Gorong d40

Periode I Oktober–Desember 2016

Sumber: CV Tiga Sumber Rezeki Data diolah penulis

Berdasarkan tabel di atas jenis produk Gorong-Gorong d40

mengalami keuntungan (laba) sebesar Rp 918.905.

Pendapatan Penjualan Gorong-Gorong d30:

40 x Rp 90.000 = Rp 3.600.000

Biaya Variabel:

40 x

Kontribusi Margin

Rp 46.416 = (Rp 1.856.636)

Rp 1.743.364

Biaya Tetap (Rp 1.436.494)

Laba Rp 306.870

Pendapatan Penjualan Gorong-Gorong d40:

98 x Rp 110.000 = Rp 10.780.000

Biaya Variabel:

98 x

Kontribusi Margin

Rp 56.713 = (Rp 5.559.594)

Rp 5.220.406

Biaya Tetap (Rp 4.301.501)

Laba Rp 918.905

Page 85: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

66

Tabel 44

CV Tiga Sumber Rezeki

Laporan Laba Rugi Kontribusi (sebelum BEP) Gorong-Gorong d50

Periode I Oktober–Desember 2016

Sumber: CV Tiga Sumber Rezeki Data diolah penulis

Berdasarkan tabel di atas jenis produk Gorong-Gorong d50

mengalami keuntungan (laba) sebesar Rp 1.662.212

Tabel 45

CV Tiga Sumber Rezeki

Laporan Laba Rugi Kontribusi (sebelum BEP) Gorong-Gorong d60

Periode I Oktober–Desember 2016

Sumber: CV Tiga Sumber Rezeki Data diolah penulis

Berdasarkan tabel di atas jenis produk Gorong-Gorong d60

mengalami keuntungan (laba) sebesar Rp3.654.736.

Pendapatan Penjualan Gorong-Gorong d50:

130 x Rp 150.000 = Rp 19.500.000

Biaya Variabel:

130 x

Kontribusi Margin

Rp 77.360 = (Rp 10.056.780)

Rp 9.443.220

Biaya Tetap (Rp 7.781.008)

Laba Rp 1.662.212

Pendapatan Penjualan Gorong-Gorong d60:

245 x Rp 175.000 = Rp 42.875.000

Biaya Variabel:

245 x

Kontribusi Margin

Rp 90.253 = (Rp 22.112.022)

Rp 20.762.978

Biaya Tetap (Rp 17.108.241)

Laba Rp 3.654.736

Page 86: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

67

Tabel 46

CV Tiga Sumber Rezeki

Laporan Laba Rugi Kontribusi (sebelum BEP) Gorong-Gorong d70

Periode I Oktober–Desember 2016

Sumber: CV Tiga Sumber Rezeki Data diolah penulis

Berdasarkan tabel di atas jenis produk Gorong-Gorong d70

mengalami keuntungan (laba) sebesar Rp 4.624.360

Tabel 47

CV Tiga Sumber Rezeki

Laporan Laba Rugi Kontribusi (sebelum BEP) Gorong-Gorong d80

Periode I Oktober–Desember 2016

Sumber: CV Tiga Sumber Rezeki Data diolah penulis

Berdasarkan tabel di atas jenis produk Gorong-Gorong d80

mengalami keuntungan (laba) sebesar Rp 4.909.920.

Pendapatan Penjualan Gorong-Gorong d70:

217 x Rp 250.000 = Rp 54.250.000

Biaya Variabel:

217 x

Kontribusi Margin

Rp 128.933 = (Rp 27.978.477)

Rp 26.271.523

Biaya Tetap (Rp 21.647.162)

Laba Rp 4.624.360

Pendapatan Penjualan Gorong-Gorong d80:

192 x Rp 300.000 = Rp 57.600.000

Biaya Variabel:

192 x

Kontribusi Margin

Rp 154.720 = (Rp 29.706.181)

Rp 27.893.819

Biaya Tetap (Rp 22.983.900)

Laba Rp 4.909.920

Page 87: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

68

Tabel 48

CV Tiga Sumber Rezeki

Laporan Laba Rugi Kontribusi (sebelum BEP) Gorong-Gorong d20

Periode II Januari–Maret 2017

Sumber: CV Tiga Sumber Rezeki Data diolah penulis

Berdasarkan tabel di atas jenis produk Gorong-Gorong d20

mengalami keuntungan (laba) sebesar Rp 169.988.

Tabel 49

CV Tiga Sumber Rezeki

Laporan Laba Rugi Kontribusi (sebelum BEP) Gorong-Gorong d30

Periode II Januari–Maret 2017

Sumber: CV Tiga Sumber Rezeki Data diolah penulis

Berdasarkan tabel di atas jenis produk Gorong-Gorong d30

mengalami keuntungan (laba) sebesar Rp 173.308.

Pendapatan Penjualan Gorong-Gorong d20:

32 x Rp 80.000 = Rp 2.560.000

Biaya Variabel:

32 x

Kontribusi Margin

Rp 38.793 = (Rp 1.241.365)

Rp 1.318.635

Biaya Tetap (Rp 1.148.648)

Laba Rp 169.988

Pendapatan Penjualan Gorong-Gorong d30:

29 x Rp 90.000 = Rp 2.560.000

Biaya Variabel:

29 x

Kontribusi Margin

Rp 43.642 = (Rp 1.265.610)

Rp 1.344.390

Biaya Tetap (Rp 1.171.082)

Laba Rp 173.308

Page 88: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

69

Tabel 50

CV Tiga Sumber Rezeki

Laporan Laba Rugi Kontribusi (sebelum BEP) Gorong-Gorong d40

Periode II Januari–Maret 2017

Sumber: CV Tiga Sumber Rezeki Data diolah penulis

Berdasarkan tabel di atas jenis produk Gorong-Gorong d40

mengalami keuntungan (laba) sebesar Rp 635.462.

Tabel 51

CV Tiga Sumber Rezeki

Laporan Laba Rugi Kontribusi (sebelum BEP) Gorong-Gorong d50

Periode II Januari–Maret 2017

Sumber: CV Tiga Sumber Rezeki Data diolah penulis

Berdasarkan tabel di atas jenis produk Gorong-Gorong d50

mengalami keuntungan (laba) sebesar Rp 1.125.504.

Pendapatan Penjualan Gorong-Gorong d40:

87 x Rp 110.000 = Rp 9.570.000

Biaya Variabel:

87 x

Kontribusi Margin

Rp 53.340 = (Rp 4.640.571)

Rp 4.929.430

Biaya Tetap (Rp 4.293.968)

Laba Rp 635.462

Pendapatan Penjualan Gorong-Gorong d50:

113 x Rp 150.000 = Rp 16.950.000

Biaya Variabel:

113 x

Kontribusi Margin

Rp 72.736 = (Rp 8.219.192)

Rp 8.730.808

Biaya Tetap (Rp 7.605.303)

Laba Rp 1.125.504

Page 89: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

70

Tabel 52

CV Tiga Sumber Rezeki

Laporan Laba Rugi Kontribusi (sebelum BEP) Gorong-Gorong d60

Periode II Januari–Maret 2017

Sumber: CV Tiga Sumber Rezeki Data diolah penulis

Berdasarkan tabel di atas jenis produk Gorong-Gorong d60

mengalami keuntungan (laba) sebesar Rp 2.742.379.

Tabel 53

CV Tiga Sumber Rezeki

Laporan Laba Rugi Kontribusi (sebelum BEP) Gorong-Gorong d70

Periode II Januari–Maret 2017

Sumber: CV Tiga Sumber Rezeki Data diolah penulis

Berdasarkan tabel di atas jenis produk Gorong-Gorong d70

mengalami keuntungan (laba) sebesar Rp 3.154.068.

Pendapatan Penjualan Gorong-Gorong d60:

236 x Rp 175.000 = Rp 41.300.000

Biaya Variabel:

236 x

Kontribusi Margin

Rp 84.859 = (Rp 20.026.704)

Rp 21.273.296

Biaya Tetap (Rp 18.530.916)

Laba Rp 2.742.379

Pendapatan Penjualan Gorong-Gorong d70:

190 x Rp 250.000 = Rp 47.500.000

Biaya Variabel:

190 x

Kontribusi Margin

Rp 121.227 = (Rp 23.033.234)

Rp 24.466.865

Biaya Tetap (Rp 21.312.797)

Laba Rp 3.154.068

Page 90: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

71

Tabel 54

CV Tiga Sumber Rezeki

Laporan Laba Rugi Kontribusi (sebelum BEP) Gorong-Gorong d80

Periode II Januari–Maret 2017

Sumber: CV Tiga Sumber Rezeki Data diolah penulis

Berdasarkan tabel di atas jenis produk Gorong-Gorong d80

mengalami keuntungan (laba) sebesar Rp 3.306.791.

Berikut ini tabel perhitungan titik impas dalam unit periode I

bulan Oktober-Desember 2016, dengan menggunakan rumus:

Impas (Unit) = Total Biaya Tetap

(Harga Jual Per unit - Biaya variabel Per unit) (7)

Tabel 55

CV Tiga Sumber Rezeki

Perhitungan Titik Impas dalam Unit

Periode I Oktober–Desember 2016

No Jenis Gorong-Gorong Biaya Tetap

Harga

/unit

Biaya

Variabel

/unit

Jumlah BEP

dalam Unit Pembulatan

a b c d=a/(b-c)

1 Gorong-gorong d20 Rp 1.149.195 Rp 80.000 Rp 41.259 29,66321579 30

2 Gorong-gorong d30 Rp 1.436.494 Rp 90.000 Rp 46.416 32,95912865 33

3 Gorong-gorong d40 Rp 4.301.501 Rp 110.000 Rp 56.731 80,7498652 81

4 Gorong-gorong d50 Rp 7.781.008 Rp 150.000 Rp 77.360 107,1171681 107

5 Gorong-gorong d60 Rp 17.108.241 Rp 175.000 Rp 90.253 201,874663 202

6 Gorong-gorong d70 Rp 21.647.162 Rp 250.000 Rp 128.933 178,8032729 179

7 Gorong-gorong d80 Rp 22.983.900 Rp 300.000 Rp 154.720 158,2038175 158

Jumlah Rp 76.407.500 Rp 595.671 789,3711312 789

Sumber: CV Tiga Sumber Rezeki Data diolah penulis

Pendapatan Penjualan Gorong-Gorong d80:

166 x Rp 300.000 = Rp 49.800.000

Biaya Variabel:

166 x

Kontribusi Margin

Rp 145.472 = (Rp 24.148.423)

Rp 25.651.577

Biaya Tetap (Rp 22.344.785)

Laba Rp 3.306.791

Page 91: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

72

Berikut ini tabel perhitungan titik impas dalam unit periode II

bulan Januari–Maret 2017, dengan menggunakan rumus:

Impas (Unit) = Total Biaya Tetap

(Harga Jual Per unit - Biaya variabel Per unit) (7)

Tabel 56

CV Tiga Sumber Rezeki

Perhitungan Titik Impas dalam Unit

Periode II Januari–Maret 2017

No Jenis Gorong-Gorong Biaya Tetap

Harga

/unit

Biaya

Variabel

/unit

Jumlah BEP

dalam Unit Pembulatan

a b c d=a/(b-c)

1 Gorong-gorong d20 Rp 1.148.648 Rp 80.000 Rp 38.793 27,87482187 28

2 Gorong-gorong d30 Rp 1.171.082 Rp 90.000 Rp 43.642 25,26155732 25

3 Gorong-gorong d40 Rp 4.293.968 Rp 110.000 Rp 53.340 75,78467195 76

4 Gorong-gorong d50 Rp 7.605.303 Rp 150.000 Rp 72.736 98,43296472 98

5 Gorong-gorong d60 Rp 18.530.916 Rp 175.000 Rp 84.859 205,5768113 206

6 Gorong-gorong d70 Rp 21.312.797 Rp 250.000 Rp 121.227 165,5067548 166

7 Gorong-gorong d80 Rp 22.344.785 Rp 300.000 Rp 145.472 144,6006384 145

Jumlah Rp 76.407.500 Rp 560.069 743,0382204 743

Sumber: CV Tiga Sumber Rezeki Data diolah penulis

Adapun tabel perhitungan titik impas dalam rupiah periode I

bulan Oktober-Desember 2016, dengan menggunakan rumus:

Impas (Rupiah) = Harga Jual x Titik Impas (unit) (10)

Page 92: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

73

Tabel 57

CV Tiga Sumber Rezeki

Perhitungan Titik Impas dalam Rupiah

Periode I Oktober–Desember 2016

No Jenis Gorong-Gorong Harga/unit Titik Impas (unit) Titik Impas (Rp)

a b c=a*b

1 Gorong-gorong d20 Rp 80.000 30 Rp 2.400.000

2 Gorong-gorong d30 Rp 90.000 33 Rp 2.970.000

3 Gorong-gorong d40 Rp 110.000 81 Rp 8.910.000

4 Gorong-gorong d50 Rp 150.000 107 Rp 16.050.000

5 Gorong-gorong d60 Rp 175.000 202 Rp 35.350.000

6 Gorong-gorong d70 Rp 250.000 179 Rp 44.750.000

7 Gorong-gorong d80 Rp 300.000 158 Rp 47.400.000

Jumlah Rp 157.830.000

Sumber: CV Tiga Sumber Rezeki Data diolah penulis

Adapun tabel perhitungan titik impas dalam rupiah periode II

bulan Januari–Maret 2017, dengan menggunakan rumus:

Impas (Rupiah) = Harga Jual x Titik Impas (unit) (10)

Tabel 58

CV Tiga Sumber Rezeki

Perhitungan Titik Impas dalam Rupiah

Periode II Januari–Maret 2017

No Jenis Gorong-Gorong Harga/unit Titik Impas (unit) Titik Impas (Rp)

a b c=a*b

1 Gorong-gorong d20 Rp 80.000 28 Rp 2.240.000

2 Gorong-gorong d30 Rp 90.000 25 Rp 2.250.000

3 Gorong-gorong d40 Rp 110.000 76 Rp 8.360.000

4 Gorong-gorong d50 Rp 150.000 98 Rp 14.700.000

5 Gorong-gorong d60 Rp 175.000 206 Rp 36.050.000

6 Gorong-gorong d70 Rp 250.000 166 Rp 41.500.000

7 Gorong-gorong d80 Rp 300.000 145 Rp 43.500.000

Jumlah Rp 148.600.000

Sumber: CV Tiga Sumber Rezeki Data diolah penulis

Setelah menghitung titik impas dalam unit dan rupiah, kemudian

menghitung laporan laba rugi kontribusi. Pendekatan ini menghasilkan

Page 93: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

74

suatu model laporan laba rugi kontribusi dimana biaya diklasifikasikan

menurut perilakunya.

Adapun laporan laba rugi kontribusi sesudah perhitungan titik

impas pada CV Tiga Sumber Rezeki untuk semua jenis produk gorong-

gorong periode I bulan Oktober-Desember 2016 dan periode II bulan

Januari–Maret 2017, yaitu:

Tabel 59

CV Tiga Sumber Rezeki

Laporan Laba Rugi Kontribusi (sesudah BEP) Gorong-Gorong d20

Periode I Oktober–Desember 2016

Sumber: CV Tiga Sumber Rezeki Data diolah penulis

Berdasarkan tabel di atas jenis produk Gorong-Gorong d20 tidak

memperoleh laba tetapi juga tidak menderita kerugian.

Pendapatan Penjualan Gorong-Gorong d20:

30 x Rp 80.000 = Rp 2.373.057

Biaya Variabel:

30 x

Kontribusi Margin

Rp 41.259 = (Rp 1.223.862)

Rp 1.149.195

Biaya Tetap (Rp 1.149.195)

Laba 0

Page 94: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

75

Tabel 60

CV Tiga Sumber Rezeki

Laporan Laba Rugi Kontribusi (sesudah BEP) Gorong-Gorong d30

Periode I Oktober–Desember 2016

Sumber: CV Tiga Sumber Rezeki Data diolah penulis

Berdasarkan tabel di atas jenis produk Gorong-Gorong d30 tidak

memperoleh laba tetapi juga tidak menderita kerugian.

Tabel 61

CV Tiga Sumber Rezeki

Laporan Laba Rugi Kontribusi (sesudah BEP) Gorong-Gorong d40

Periode I Oktober–Desember 2016

Sumber: CV Tiga Sumber Rezeki Data diolah penulis

Berdasarkan tabel di atas jenis produk Gorong-Gorong d40 tidak

memperoleh laba tetapi juga tidak menderita kerugian.

Pendapatan Penjualan Gorong-Gorong d30:

33 x Rp 90.000 = Rp 2.966.322

Biaya Variabel:

33 x

Kontribusi Margin

Rp 46.416 = (Rp 1.529.828)

Rp 1.436.494

Biaya Tetap (Rp 1.436.494)

Laba 0

Pendapatan Penjualan Gorong-Gorong d40:

81 x Rp 110.000 = Rp 8.882.485

Biaya Variabel:

81 x

Kontribusi Margin

Rp 56.713 = (Rp 4.580.985)

Rp 4.301.501

Biaya Tetap (Rp 4.301.501)

Laba 0

Page 95: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

76

Tabel 62

CV Tiga Sumber Rezeki

Laporan Laba Rugi Kontribusi (sesudah BEP) Gorong-Gorong d50

Periode I Oktober–Desember 2016

Sumber: CV Tiga Sumber Rezeki Data diolah penulis

Berdasarkan tabel di atas jenis produk Gorong-Gorong d50 tidak

memperoleh laba tetapi juga tidak menderita kerugian.

Tabel 63

CV Tiga Sumber Rezeki

Laporan Laba Rugi Kontribusi (sesudah BEP) Gorong-Gorong d60

Periode I Oktober–Desember 2016

Sumber: CV Tiga Sumber Rezeki Data diolah penulis

Berdasarkan tabel di atas jenis produk Gorong-Gorong d60 tidak

memperoleh laba tetapi juga tidak menderita kerugian.

Pendapatan Penjualan Gorong-Gorong d50:

107 x Rp 150.000 = Rp 16.067.575

Biaya Variabel:

107 x

Kontribusi Margin

Rp 77.360 = (Rp 8.286.568)

Rp 7.781.008

Biaya Tetap (Rp 7.781.008)

Laba 0

Pendapatan Penjualan Gorong-Gorong d60:

202 x Rp 175.000 = Rp 35.328.066

Biaya Variabel:

202 x

Kontribusi Margin

Rp 90.253 = (Rp 18.219.825)

Rp 17.108.241

Biaya Tetap (Rp 17.108.241)

Laba 0

Page 96: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

77

Tabel 64

CV Tiga Sumber Rezeki

Laporan Laba Rugi Kontribusi (sesudah BEP) Gorong-Gorong d70

Periode I Oktober–Desember 2016

Sumber: CV Tiga Sumber Rezeki Data diolah penulis

Berdasarkan tabel di atas jenis produk Gorong-Gorong d70 tidak

memperoleh laba tetapi juga tidak menderita kerugian.

Tabel 65

CV Tiga Sumber Rezeki

Laporan Laba Rugi Kontribusi (sesudah BEP) Gorong-Gorong d80

Periode I Oktober–Desember 2016

Sumber: CV Tiga Sumber Rezeki Data diolah penulis

Berdasarkan tabel di atas jenis produk Gorong-Gorong d80 tidak

memperoleh laba tetapi juga tidak menderita kerugian.

Pendapatan Penjualan Gorong-Gorong d70:

179 x Rp 250.000 = Rp 44.700.818

Biaya Variabel:

179 x

Kontribusi Margin

Rp 128.933 = (Rp 23.053.656)

Rp 21.647.162

Biaya Tetap (Rp 21.647.162)

Laba 0

Pendapatan Penjualan Gorong-Gorong d80:

158 x Rp 300.000 = Rp 47.461.145

Biaya Variabel:

158 x

Kontribusi Margin

Rp 154.720 = (Rp 24.477.246)

Rp 22.983.900

Biaya Tetap (Rp 22.983.900)

Laba 0

Page 97: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

78

Tabel 66

CV Tiga Sumber Rezeki

Laporan Laba Rugi Kontribusi (sesudah BEP) Gorong-Gorong d20

Periode II Januari–Maret 2017

Sumber: CV Tiga Sumber Rezeki Data diolah penulis

Berdasarkan tabel di atas jenis produk Gorong-Gorong d20 tidak

memperoleh laba tetapi juga tidak menderita kerugian.

Tabel 67

CV Tiga Sumber Rezeki

Laporan Laba Rugi Kontribusi (sesudah BEP) Gorong-Gorong d30

Periode II Januari–Maret 2017

Sumber: CV Tiga Sumber Rezeki Data diolah penulis

Berdasarkan tabel di atas jenis produk Gorong-Gorong d30 tidak

memperoleh laba tetapi juga tidak menderita kerugian.

Pendapatan Penjualan Gorong-Gorong d20:

28 x Rp 80.000 = Rp 2.229.986

Biaya Variabel:

28 x

Kontribusi Margin

Rp 38.793 = (Rp 1.102.458)

Rp 1.148.648

Biaya Tetap (Rp 1.148.648)

Laba 0

Pendapatan Penjualan Gorong-Gorong d30:

25 x Rp 90.000 = Rp 2.273.540

Biaya Variabel:

25 x

Kontribusi Margin

Rp 43.642 = (Rp 1.102.458)

Rp 1.171.082

Biaya Tetap (Rp 1.171.082)

Laba 0

Page 98: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

79

Tabel 68

CV Tiga Sumber Rezeki

Laporan Laba Rugi Kontribusi (sesudah BEP) Gorong-Gorong d40

Periode II Januari–Maret 2017

Sumber: CV Tiga Sumber Rezeki Data diolah penulis

Berdasarkan tabel di atas jenis produk Gorong-Gorong d40 tidak

memperoleh laba tetapi juga tidak menderita kerugian.

Tabel 69

CV Tiga Sumber Rezeki

Laporan Laba Rugi Kontribusi (sesudah BEP) Gorong-Gorong d50

Periode II Januari–Maret 2017

Sumber: CV Tiga Sumber Rezeki Data diolah penulis

Berdasarkan tabel di atas jenis produk Gorong-Gorong d50 tidak

memperoleh laba tetapi juga tidak menderita kerugian.

Pendapatan Penjualan Gorong-Gorong d40:

76 x Rp 110.000 = Rp 8.336.314

Biaya Variabel:

76 x

Kontribusi Margin

Rp 53.340 = (Rp 4.042.346)

Rp 4.293.968

Biaya Tetap (Rp 4.293.968)

Laba 0

Pendapatan Penjualan Gorong-Gorong d50:

98 x Rp 150.000 = Rp 14.764.945

Biaya Variabel:

98 x

Kontribusi Margin

Rp 72.736 = (Rp 7.159.641)

Rp 7.605.303

Biaya Tetap (Rp 7.605.303)

Laba 0

Page 99: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

80

Tabel 70

CV Tiga Sumber Rezeki

Laporan Laba Rugi Kontribusi (sesudah BEP) Gorong-Gorong d60

Periode II Januari–Maret 2017

Sumber: CV Tiga Sumber Rezeki Data diolah penulis

Berdasarkan tabel di atas jenis produk Gorong-Gorong d60 tidak

memperoleh laba tetapi juga tidak menderita kerugian.

Tabel 71

CV Tiga Sumber Rezeki

Laporan Laba Rugi Kontribusi (sesudah BEP) Gorong-Gorong d70

Periode II Januari–Maret 2017

Sumber: CV Tiga Sumber Rezeki Data diolah penulis

Berdasarkan tabel di atas jenis produk Gorong-Gorong d70 tidak

memperoleh laba tetapi juga tidak menderita kerugian.

Pendapatan Penjualan Gorong-Gorong d60:

206 x Rp 175.000 = Rp 35.975.942

Biaya Variabel:

206 x

Kontribusi Margin

Rp 84.859 = (Rp 17.445.026)

Rp 18.530.916

Biaya Tetap (Rp 18.530.916)

Laba 0

Pendapatan Penjualan Gorong-Gorong d70:

166 x Rp 250.000 = Rp 41.376.689

Biaya Variabel:

166 x

Kontribusi Margin

Rp 121.227 = (Rp 20.063.891)

Rp 21.312.797

Biaya Tetap (Rp 21.312.797)

Laba 0

Page 100: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

81

Tabel 72

CV Tiga Sumber Rezeki

Laporan Laba Rugi Kontribusi (sesudah BEP) Gorong-Gorong d80

Periode II Januari–Maret 2017

Sumber: CV Tiga Sumber Rezeki Data diolah penulis

Berdasarkan tabel di atas jenis produk Gorong-Gorong d80 tidak

memperoleh laba tetapi juga tidak menderita kerugian.

Berikut ini perhitungan margin kontribusi per unit periode I bulan

Oktober-Desember 2016 dan periode II bulan Januari–Maret 2017 pada

CV Tiga Sumber Rezeki, yaitu:

Tabel 73

CV Tiga Sumber Rezeki

Perhitungan Margin Kontribusi Per unit

Periode I Oktober–Desember 2016

Sumber: CV Tiga Sumber Rezeki Data diolah penulis

Pendapatan Penjualan Gorong-Gorong d80:

145 x Rp 300.000 = Rp 43.380.192

Biaya Variabel:

145 x

Kontribusi Margin

Rp 145.472 = (Rp 21.035.406)

Rp 22.344.785

Biaya Tetap (Rp 22.344.785)

Laba 0

No Nama Jenis Gorong Harga Jual Biaya Variabel (unit) Margin Kontribusi

(unit) a b c=a-b

1 Gorong-gorong d20 Rp 80.000 Rp 41.259 Rp 38.741

2 Gorong-gorong d30 Rp 90.000 Rp 46.416 Rp 43.584

3 Gorong-gorong d40 Rp 110.000 Rp 56.731 Rp 53.269

4 Gorong-gorong d50 Rp 150.000 Rp 77.360 Rp 72.640

5 Gorong-gorong d60 Rp 175.000 Rp 90.253 Rp 84.747

6 Gorong-gorong d70 Rp 250.000 Rp 128.933 Rp 121.067

7 Gorong-gorong d80 Rp 300.000 Rp 154.720 Rp 145.280

Jumlah Rp 595.671 Rp 559.329

Page 101: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

82

Tabel 74

CV Tiga Sumber Rezeki

Perhitungan Margin Kontribusi Per unit

Periode II Januari–Maret 2017

Sumber: CV Tiga Sumber Rezeki Data diolah penulis

Setelah menghitung margin kontribusi per unit, kemudian

menghitung Ratio Margin Kontribusi periode I bulan Oktober–Desember

2016, dengan menggunakan rumus:

Rasio Margin Kontribusi = Margin Kontribusi

Penjualan x 100% (13)

Tabel 75

CV Tiga Sumber Rezeki

Perhitungan Ratio Margin Kontribusi

Periode I Oktober–Desember 2016

No Jenis Gorong-Gorong Margin Kontribusi Penjualan Persen Jumlah a b c d=(a/b)*c

1 Gorong-gorong d20 Rp 38.741 Rp 80.000 100% 48,43% 2 Gorong-gorong d30 Rp 43.584 Rp 90.000 100% 48,43% 3 Gorong-gorong d40 Rp 53.269 Rp 110.000 100% 48,43%

4 Gorong-gorong d50 Rp 72.640 Rp 150.000 100% 48,43% 5 Gorong-gorong d60 Rp 84.747 Rp 175.000 100% 48,43% 6 Gorong-gorong d70 Rp 121.067 Rp 250.000 100% 48,43%

7 Gorong-gorong d80 Rp 145.280 Rp 300.000 100% 48,43% Jumlah Rp 559.329

Sumber: CV Tiga Sumber Rezeki Data diolah penulis

No Nama Jenis Gorong Harga Jual Biaya Variabel (unit) Margin Kontribusi

(unit) a b c=a-b

1 Gorong-gorong d20 Rp 80.000 Rp 38.793 Rp 41.207

2 Gorong-gorong d30 Rp 90.000 Rp 43.642 Rp 46.358

3 Gorong-gorong d40 Rp 110.000 Rp 53.340 Rp 56.660

4 Gorong-gorong d50 Rp 150.000 Rp 72.736 Rp 77.264

5 Gorong-gorong d60 Rp 175.000 Rp 84.859 Rp 90.141

6 Gorong-gorong d70 Rp 250.000 Rp 121.227 Rp 128.773

7 Gorong-gorong d80 Rp 300.000 Rp 145.472 Rp 154.528

Jumlah Rp 560.069 Rp 594.931

Page 102: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

83

Setelah menghitung margin kontribusi per unit, kemudian

menghitung Ratio Margin Kontribusi periode II bualan Januari–Maret

2017, dengan menggunakan rumus:

Rasio Margin Kontribusi = Margin Kontribusi

Penjualan x 100% (13)

Tabel 76

CV Tiga Sumber Rezeki

Perhitungan Ratio Margin Kontribusi

Periode II Januari–Maret 2017

No Jenis Gorong-Gorong Margin Kontribusi Penjualan Persen Jumlah

a b c d=(a/b)*c

1 Gorong-gorong d20 Rp 41.207 Rp 80.000 100% 51,51% 2 Gorong-gorong d30 Rp 46.358 Rp 90.000 100% 51,51% 3 Gorong-gorong d40 Rp 56.660 Rp 110.000 100% 51,51%

4 Gorong-gorong d50 Rp 77.264 Rp 150.000 100% 51,51% 5 Gorong-gorong d60 Rp 90.141 Rp 175.000 100% 51,51% 6 Gorong-gorong d70 Rp 128.773 Rp 250.000 100% 51,51%

7 Gorong-gorong d80 Rp 154.528 Rp 300.000 100% 51,51% Jumlah Rp 594.931

Sumber: CV Tiga Sumber Rezeki Data diolah penulis

Adapun perhitungan penjualan per unit periode I bulan Oktober-

Desember 2016 dan periode II bulan Januari–Maret 2017, dengan

menggunakan rumus:

Penjualan (unit) = Total Biaya Tetap + Laba

Margin Kontribusi (11)

Page 103: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

84

Tabel 77

CV Tiga Sumber Rezeki

Perhitungan Penjualan Per unit

Periode I Oktober–Desember 2016

No Jenis Gorong-Gorong Biaya Tetap Laba

Margin Kontribusi

Per Unit

Penjualan Per

Unit Pembulatan

a b c d=(a+b)/c

1 Gorong-gorong d20 Rp 1.149.195 Rp 500.000 Rp 38.741 42,56930066 43

2 Gorong-gorong d30 Rp 1.436.494 Rp 700.000 Rp 43.584 49,02003427 49

3 Gorong-gorong d40 Rp 4.301.501 Rp 2.000.000 Rp 53.269 118,2948394 118

4 Gorong-gorong d50 Rp 7.781.008 Rp 4.000.000 Rp 72.640 162,1831302 162

5 Gorong-gorong d60 Rp 17.108.241 Rp 8.000.000 Rp 84.747 296,2734552 296

6 Gorong-gorong d70 Rp 21.647.162 Rp 10.000.000 Rp 121.067 261,4022161 261

7 Gorong-gorong d80 Rp 22.983.900 Rp 10.000.000 Rp 145.280 227,0362702 227

Jumlah Rp 76.407.500 Rp 35.200.000 Rp 559.329 1156,779246 1156

Sumber: CV Tiga Sumber Rezeki Data diolah penulis

Tabel 78

CV Tiga Sumber Rezeki

Perhitungan Penjualan Per unit

Periode II Januari–Maret 2017

No Jenis Gorong-Gorong Biaya Tetap Laba

Margin Kontribusi

Per Unit

Penjualan Per

Unit Pembulatan

a b c d=(a+b)/c

1 Gorong-gorong d20 Rp 1.148.648 Rp 500.000 Rp 41.207 40,00857892 40

2 Gorong-gorong d30 Rp 1.171.082 Rp 700.000 Rp 46.358 40,36134387 40

3 Gorong-gorong d40 Rp 4.293.968 Rp 2.000.000 Rp 56.660 111,0828743 111

4 Gorong-gorong d50 Rp 7.605.303 Rp 4.000.000 Rp 77.264 150,2036615 150

5 Gorong-gorong d60 Rp 18.530.916 Rp 8.000.000 Rp 90.141 294,3265771 294

6 Gorong-gorong d70 Rp 21.312.797 Rp 10.000.000 Rp 128.773 243,1628 243

7 Gorong-gorong d80 Rp 22.344.785 Rp 10.000.000 Rp 154.528 209,3140094 209

Jumlah Rp 76.407.500 Rp 35.200.000 Rp 594.931 1088,459845 1088

Sumber: CV Tiga Sumber Rezeki Data diolah penulis

Adapun perhitungan penjualan dalam rupiah periode I bulan

Oktober-Desember 2016 dan periode II bulan Januari–Maret 2017 pada

CV Tiga Sumber Rezeki, dengan menggunakan rumus:

Page 104: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

85

Penjualan (rupiah) = Total Biaya Tetap + Laba

Rasio Margin Kontribusi (12)

Tabel 79

CV Tiga Sumber Rezeki

Perhitungan Penjualan dalam Rupiah

Periode I Oktober–Desember 2016

No Jenis Gorong-Gorong Biaya Tetap Laba

Ratio Margin

Kontribusi

Penjualan dalam

Rupiah

a b c d=(a+b)/c

1 Gorong-gorong d20 Rp 1.149.195 Rp 500.000 48,43% Rp 3.405.544

2 Gorong-gorong d30 Rp 1.436.494 Rp 700.000 48,43% Rp 4.411.803

3 Gorong-gorong d40 Rp 4.301.501 Rp 2.000.000 48,43% Rp 13.012.432

4 Gorong-gorong d50 Rp 7.781.008 Rp 4.000.000 48,43% Rp 24.327.470

5 Gorong-gorong d60 Rp 17.108.241 Rp 8.000.000 48,43% Rp 51.847.855

6 Gorong-gorong d70 Rp 21.647.162 Rp 10.000.000 48,43% Rp 65.350.554

7 Gorong-gorong d80 Rp 22.983.900 Rp 10.000.000 48,43% Rp 68.110.881

Jumlah Rp 76.407.500 Rp 35.200.000 Rp230.466.539

Sumber: CV Tiga Sumber Rezeki Data diolah penulis

Tabel 80

CV Tiga Sumber Rezeki

Perhitungan Penjualan dalam Rupiah

Periode II Januari–Maret 2017

No Jenis Gorong-Gorong Biaya Tetap Laba

Ratio Margin

Kontribusi

Penjualan dalam

Rupiah

a b c d=(a+b)/c

1 Gorong-gorong d20 Rp 1.148.648 Rp 500.000 51,51% Rp 3.200.686

2 Gorong-gorong d30 Rp 1.171.082 Rp 700.000 51,51% Rp 3.632.521

3 Gorong-gorong d40 Rp 4.293.968 Rp 2.000.000 51,51% Rp 12.219.116

4 Gorong-gorong d50 Rp 7.605.303 Rp 4.000.000 51,51% Rp 22.530.549

5 Gorong-gorong d60 Rp 18.530.916 Rp 8.000.000 51,51% Rp 51.507.151

6 Gorong-gorong d70 Rp 21.312.797 Rp 10.000.000 51,51% Rp 60.790.700

7 Gorong-gorong d80 Rp 22.344.785 Rp 10.000.000 51,51% Rp 62.794.203

Jumlah Rp 76.407.500 Rp 35.200.000 Rp216.674.926

Sumber: CV Tiga Sumber Rezeki Data diolah penulis

Page 105: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

86

3. Membuat perencanaan laba serta menghitung berapa besar produk yang

terjual untuk memperoleh laba yang diinginkan.

Setelah tingkat break even point dari biaya tetap, biaya variabel

dan penjualan diketahui, maka dapat dihitung tingkat penjualan yang harus

dilaksanakan untuk memperoleh keuntungan yang diharapkan perusahaan.

Berikut ini ada beberapa ilustrasi tentang perencanaan laba untuk

Periode II bulan Januari–Maret 2017 yaitu:

a. Jika perusahaan menginginkan laba untuk jenis gorong-gorong

berdiameter 20 di Periode II bulan Januari-Maret 2017 sebesar Rp

500.000 maka jumlah produk yang terjual adalah sebagai berikut:

Pendekatan margin kontribusi

Penjualan (unit) = Total Biaya Tetap + Laba

Margin Kontribusi (11)

Penjualan (rupiah) = Total Biaya Tetap + Laba

Rasio Margin Kontribusi (12)

Gorong-gorong d20 = Rp 1.49.195 + Rp 500.000

Rp 38.741

= 42,56930066 dibulatkan menjadi 43 unit

Gorong-gorong d20 = Rp 1.149.195 + Rp 500.000

48,43% = Rp 3.405.544

Jadi, dengan asumsi harga jual Rp 80.000 dan laba yang

dianggarkan sebesar Rp 500.000 maka perusahaan harus mampu

menjual produk gorong-gorong sebanyak 43 unit atau sebesar Rp

3.405.544 dalam rupiah.

Adapun perhitungan laporan laba rugi (dengan laba yang

diinginkan) dapat dilihat sebagai berikut:

Page 106: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

87

Tabel 81

CV Tiga Sumber Rezeki

Laporan Laba Rugi (dengan laba yang diinginkan) Gorong-Gorong d20

Periode II Januari–Maret 2017

Sumber: CV Tiga Sumber Rezeki Data diolah penulis

b. Jika perusahaan menginginkan laba untuk jenis gorong-gorong

berdiameter 30 di Periode II bulan Januari-Maret 2017 sebesar Rp

700.000 maka jumlah produk yang terjual adalah sebagai berikut :

Pendekatan margin kontribusi

Penjualan (unit) = Total Biaya Tetap + Laba

Margin Kontribusi (11)

Penjualan (rupiah) = Total Biaya Tetap + Laba

Rasio Margin Kontribusi (12)

Gorong-gorong d30 = Rp 1.436.494 + Rp 700.000

Rp 43.584

= 49,02003427 dibulatkan menjadi 49 unit

Gorong-gorong d30 = Rp 1.436.494 + Rp 700.000

48,43% = Rp 4.411.803

Jadi, dengan asumsi harga jual Rp 90.000 dan laba yang

dianggarkan sebesar Rp 700.000 maka perusahaan harus mampu

menjual produk gorong-gorong sebanyak 49 unit atau sebesar Rp

4.411.803 dalam rupiah.

Pendapatan Penjualan Gorong-Gorong d20:

43 x Rp 80.000 = Rp 3.405.544

Biaya Variabel:

43 x

Kontribusi Margin

Rp 41.259 = (Rp 1.756.349)

Rp 1.649.195

Biaya Tetap (Rp 1.149.195)

Laba Rp 500.000

Page 107: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

88

Adapun perhitungan laporan laba rugi (dengan laba yang

diinginkan) dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 82

CV Tiga Sumber Rezeki

Laporan Laba Rugi (dengan laba yang diinginkan) Gorong-Gorong d30

Periode II Januari–Maret 2017

Sumber: CV Tiga Sumber Rezeki Data diolah penulis

c. Jika perusahaan menginginkan laba untuk jenis gorong-gorong

berdiameter 40 di Periode II bulan Januari-Maret 2017 sebesar Rp

2.000.000 maka jumlah produk yang terjual adalah sebagai berikut :

Pendekatan margin kontribusi

Penjualan (unit) = Total Biaya Tetap + Laba

Margin Kontribusi (11)

Penjualan (rupiah) = Total Biaya Tetap + Laba

Rasio Margin Kontribusi (12)

Gorong-gorong d40 = Rp 4.301.501 + Rp 2.000.000

Rp 53.269

= 118,2948394 dibulatkan menjadi 118 unit

Gorong-gorong d40 = Rp 4.301.501 + Rp 2.000.000

48,43% = Rp 13.012.432

Jadi, dengan asumsi harga jual Rp 110.000 dan laba yang

dianggarkan sebesar Rp 2.000.000 maka perusahaan harus mampu

Pendapatan Penjualan Gorong-Gorong d30:

49 x Rp 90.000 = Rp 4.411.803

Biaya Variabel:

49 x

Kontribusi Margin

Rp 46.416 = (Rp 2.275.309)

Rp 2.136.494

Biaya Tetap (Rp 1.436.494)

Laba Rp 700.000

Page 108: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

89

menjual produk gorong-gorong sebanyak 118 unit atau sebesar Rp

13.012.432 dalam rupiah.

Adapun perhitungan laporan laba rugi (dengan laba yang

diinginkan) dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 83

CV Tiga Sumber Rezeki

Laporan Laba Rugi (dengan laba yang diinginkan) Gorong-Gorong d40

Periode II Januari–Maret 2017

Sumber: CV Tiga Sumber Rezeki Data diolah penulis

d. Jika perusahaan menginginkan laba untuk jenis gorong-gorong

berdiameter 50 di Periode II bulan Januari-Maret 2017 sebesar Rp

4.000.000 maka jumlah produk yang terjual adalah sebagai berikut :

Pendekatan margin kontribusi

Penjualan (unit) = Total Biaya Tetap + Laba

Margin Kontribusi (11)

Penjualan (rupiah) = Total Biaya Tetap + Laba

Rasio Margin Kontribusi (12)

Gorong-gorong d50 = Rp 7.781.008 + Rp 4.000.000

Rp 72.640

= 162,1831302 dibulatkan menjadi 162 unit

Gorong-gorong d50 = Rp 7.781.008 + Rp 4.000.000

48,43% = Rp 24.327.470

Pendapatan Penjualan Gorong-Gorong d40:

118 x Rp 110.000 = Rp 13.012.432

Biaya Variabel:

118 x

Kontribusi Margin

Rp 56.731 = (Rp 6.710.932)

Rp 6.301.501

Biaya Tetap (Rp 4.301.501)

Laba Rp 2.000.000

Page 109: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

90

Jadi, dengan asumsi harga jual Rp 150.000 dan laba yang

dianggarkan sebesar Rp 4.000.000 maka perusahaan harus mampu

menjual produk gorong-gorong sebanyak 162 unit atau sebesar Rp

24.327.470 dalam rupiah.

Adapun perhitungan laporan laba rugi (dengan laba yang

diinginkan) dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 84

CV Tiga Sumber Rezeki

Laporan Laba Rugi (dengan laba yang diinginkan) Gorong-Gorong d50

Periode II Januari–Maret 2017

Sumber: CV Tiga Sumber Rezeki Data diolah penulis

e. Jika perusahaan menginginkan laba untuk jenis gorong-gorong

berdiameter 60 di Periode II bulan Januari-Maret 2017 sebesar Rp

8.000.000 maka jumlah produk yang terjual adalah sebagai berikut :

Pendekatan margin kontribusi

Penjualan (unit) = Total Biaya Tetap + Laba

Margin Kontribusi (11)

Penjualan (rupiah) = Total Biaya Tetap + Laba

Rasio Margin Kontribusi (12)

Gorong-gorong d60 = Rp 17.108.241 + Rp 8.000.000

Rp 84.747

= 296,2734552 dibulatkan menjadi 296 unit

Pendapatan Penjualan Gorong-Gorong d50:

162 x Rp 150.000 = Rp 24.327.470

Biaya Variabel:

162 x

Kontribusi Margin

Rp 77.360 = (Rp 12.546.462)

Rp 11.781.008

Biaya Tetap (Rp 7.781.008)

Laba Rp 4.000.000

Page 110: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

91

Gorong-gorong d60 = Rp 17.108.241 + Rp 8.000.000

48,43% = Rp 51.847.855

Jadi, dengan asumsi harga jual Rp 175.000 dan laba yang

dianggarkan sebesar Rp 8.000.000 maka perusahaan harus mampu

menjual produk gorong-gorong sebanyak 296 unit atau sebesar Rp

51.847.855 dalam rupiah.

Adapun perhitungan laporan laba rugi (dengan laba yang

diinginkan) dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 85

CV Tiga Sumber Rezeki

Laporan Laba Rugi (dengan laba yang diinginkan) Gorong-Gorong d60

Periode II Januari–Maret 2017

Sumber: CV Tiga Sumber Rezeki Data diolah penulis

f. Jika perusahaan menginginkan laba untuk jenis gorong-gorong

berdiameter 70 di Periode II bulan Januari-Maret 2017 sebesar Rp

10.000.000 maka jumlah produk yang terjual adalah sebagai berikut:

Pendekatan margin kontribusi

Penjualan (unit) = Total Biaya Tetap + Laba

Margin Kontribusi (11)

Penjualan (rupiah) = Total Biaya Tetap + Laba

Rasio Margin Kontribusi (12)

Gorong-gorong d70 = Rp 21.647162 + Rp 10.000.000

Rp 121.067

Pendapatan Penjualan Gorong-Gorong d60:

296 x Rp 175.000 = Rp 51.847.855

Biaya Variabel:

296 x

Kontribusi Margin

Rp 90.253 = (Rp 26.739.613)

Rp 25.108.241

Biaya Tetap (Rp 17.108.241)

Laba Rp 8.000.000

Page 111: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

92

= 261,4022161 dibulatkan menjadi 261 unit

Gorong-gorong d70 = Rp 21.647.162 + Rp 10.000.000

48,43% = Rp 65.350.554

Jadi, dengan asumsi harga jual Rp 250.000 dan laba yang

dianggarkan sebesar Rp 10.000.000 maka perusahaan harus mampu

menjual produk gorong-gorong sebanyak 261 unit atau sebesar Rp

65.350.554 dalam rupiah.

Adapun perhitungan laporan laba rugi (dengan laba yang

diinginkan) dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 86

CV Tiga Sumber Rezeki

Laporan Laba Rugi (dengan laba yang diinginkan) Gorong-Gorong d70

Periode II Januari–Maret 2017

Sumber: CV Tiga Sumber Rezeki Data diolah penulis

g. Jika perusahaan menginginkan laba untuk jenis gorong-gorong

berdiameter 80 di Periode II bulan Januari-Maret 2017 sebesar Rp

10.000.000 maka jumlah produk yang terjual adalah sebagai berikut:

Pendekatan margin kontribusi

Penjualan (unit) = Total Biaya Tetap + Laba

Margin Kontribusi (11)

Penjualan (rupiah) = Total Biaya Tetap + Laba

Rasio Margin Kontribusi (12)

Pendapatan Penjualan Gorong-Gorong d70:

261 x Rp 250.000 = Rp 65.350.554

Biaya Variabel:

261 x

Kontribusi Margin

Rp 128.933 = (Rp 33.703.392)

Rp 31.647.162

Biaya Tetap (Rp 21.647.162)

Laba Rp 10.000.000

Page 112: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

93

Gorong-gorong d80 = Rp 22.983.900 + Rp 10.000.000

Rp 145.280

= 227,0362702 dibulatkan menjadi 227 unit

Gorong-gorong d80 = Rp 22.983.900 + Rp 10.000.000

48,43% = Rp 68.110.881

Jadi, dengan asumsi harga jual Rp 300.000 dan laba yang

dianggarkan sebesar Rp 10.000.000 maka perusahaan harus mampu

menjual produk gorong-gorong sebanyak 227 unit atau sebesar Rp

68.110.881 dalam rupiah.

Adapun perhitungan laporan laba rugi (dengan laba yang

diinginkan) dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 87

CV Tiga Sumber Rezeki

Laporan Laba Rugi (dengan laba yang diinginkan) Gorong-Gorong d80

Periode II Januari–Maret 2017

Sumber: CV Tiga Sumber Rezeki Data diolah penulis

Berikut ini ada beberapa ilustrasi tentang perencanaan laba untuk

Periode III bulan April–Juni 2017, yaitu:

a. Jika perusahaan menginginkan laba untuk jenis gorong-gorong

berdiameter 20 di Periode III bulan April-Juni 2017 sebesar Rp

500.000 maka jumlah produk yang terjual adalah sebagai berikut:

Pendapatan Penjualan Gorong-Gorong d80:

227 x Rp 300.000 = Rp 68.110.881

Biaya Variabel:

227 x

Kontribusi Margin

Rp 154.720 = (Rp 35.126.982)

Rp 32.983.900

Biaya Tetap (Rp 22.983.900)

Laba Rp 10.000.000

Page 113: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

94

Pendekatan margin kontribusi

Penjualan (unit) = Total Biaya Tetap + Laba

Margin Kontribusi (11)

Penjualan (rupiah) = Total Biaya Tetap + Laba

Rasio Margin Kontribusi (12)

Gorong-gorong d20 = Rp 1.148.648 + Rp 500.000

Rp 41.207

= 40,00857892 dibulatkan menjadi 40 unit

Gorong-gorong d20 = Rp 1.148.648 + Rp 500.000

51,51% = Rp 3.200.686

Jadi, dengan asumsi harga jual Rp 80.000 dan laba yang

dianggarkan sebesar Rp 500.000 maka perusahaan harus mampu

menjual produk gorong-gorong sebanyak 40 unit atau sebesar Rp

3.200.868 dalam rupiah.

Adapun perhitungan laporan laba rugi (dengan laba yang

diinginkan) dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 88

CV Tiga Sumber Rezeki

Laporan Laba Rugi (dengan laba yang diinginkan) Gorong-Gorong d20

Periode III April-Juni 2017

Sumber: CV Tiga Sumber Rezeki Data diolah penulis

Pendapatan Penjualan Gorong-Gorong d20:

40 x Rp 80.000 = Rp 3.200.686

Biaya Variabel:

40 x

Kontribusi Margin

Rp 38.793 = (Rp 1.552.039)

Rp 1.648.648

Biaya Tetap (Rp 1.148.648)

Laba Rp 500.000

Page 114: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

95

b. Jika perusahaan menginginkan laba untuk jenis gorong-gorong

berdiameter 30 di Periode III bulan April-Juni 2017 sebesar Rp

700.000 maka jumlah produk yang terjual adalah sebagai berikut :

Pendekatan margin kontribusi

Penjualan (unit) = Total Biaya Tetap + Laba

Margin Kontribusi (11)

Penjualan (rupiah) = Total Biaya Tetap + Laba

Rasio Margin Kontribusi (12)

Gorong-gorong d30 = Rp 1.171.082 + Rp 700.000

Rp 46.358

= 40,36134387 dibulatkan menjadi 40 unit

Gorong-gorong d30 = Rp 1.171.082 + Rp 700.000

51,51% = Rp 3.632.521

Jadi, dengan asumsi harga jual Rp 90.000 dan laba yang

dianggarkan sebesar Rp 700.000 maka perusahaan harus mampu

menjual produk gorong-gorong sebanyak 40 unit atau sebesar Rp

3.632.521 dalam rupiah.

Adapun perhitungan laporan laba rugi (dengan laba yang

diinginkan) dapat dilihat sebagai berikut:

Page 115: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

96

Tabel 89

CV Tiga Sumber Rezeki

Laporan Laba Rugi (dengan laba yang diinginkan) Gorong-Gorong d30

Periode III April-Juni 2017

Sumber: CV Tiga Sumber Rezeki Data diolah penulis

c. Jika perusahaan menginginkan laba untuk jenis gorong-gorong

berdiameter 40 di Periode III bulan April-Juni 2017 sebesar Rp

2.000.000 maka jumlah produk yang terjual adalah sebagai berikut :

Pendekatan margin kontribusi

Penjualan (unit) = Total Biaya Tetap + Laba

Margin Kontribusi (11)

Penjualan (rupiah) = Total Biaya Tetap + Laba

Rasio Margin Kontribusi (12)

Gorong-gorong d40 = Rp 4.293.968 + Rp 2.000.000

Rp 56.660

= 111,0828743 dibulatkan menjadi 111 unit

Gorong-gorong d40 = Rp 4.293.968 + Rp 2.000.000

51,51% = Rp 12.219.116

Jadi, dengan asumsi harga jual Rp 110.000 dan laba yang

dianggarkan sebesar Rp 2.000.000 maka perusahaan harus mampu

menjual produk gorong-gorong sebanyak 111 unit atau sebesar Rp

12.219.116 dalam rupiah.

Pendapatan Penjualan Gorong-Gorong d30:

40 x Rp 90.000 = Rp 3.632.521

Biaya Variabel:

40 x

Kontribusi Margin

Rp 43.642 = (Rp 1.761.439)

Rp 1.871.082

Biaya Tetap (Rp 1.171.082)

Laba Rp 700.000

Page 116: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

97

Adapun perhitungan laporan laba rugi (dengan laba yang

diinginkan) dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 90

CV Tiga Sumber Rezeki

Laporan Laba Rugi (dengan laba yang diinginkan) Gorong-Gorong d40

Periode III April-Juni 2017

Sumber: CV Tiga Sumber Rezeki Data diolah penulis

d. Jika perusahaan menginginkan laba untuk jenis gorong-gorong

berdiameter 50 di Periode III bulan April-Juni 2017 sebesar Rp

4.000.000 maka jumlah produk yang terjual adalah sebagai berikut :

Pendekatan margin kontribusi

Penjualan (unit) = Total Biaya Tetap + Laba

Margin Kontribusi (11)

Penjualan = (rupiah) Total Biaya Tetap + Laba

Rasio Margin Kontribusi (12)

Gorong-gorong d50 = Rp 7.605.303 + Rp 4.000.000

Rp 77.264

= 150,2036615 dibulatkan menjadi 150 unit

Gorong-gorong d50 = Rp 7.605.303 + Rp 4.000.000

51,51% = Rp 22.530.549

Jadi, dengan asumsi harga jual Rp 150.000 dan laba yang

dianggarkan sebesar Rp 4.000.000 maka perusahaan harus mampu

Pendapatan Penjualan Gorong-Gorong d40:

111 x Rp 110.000 = Rp 12.219.116

Biaya Variabel:

111 x

Kontribusi Margin

Rp 53.340 = (Rp 5.925.148)

Rp 6.293.968

Biaya Tetap (Rp 4.293.968)

Laba Rp 2.000.000

Page 117: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

98

menjual produk gorong-gorong sebanyak 150 unit atau sebesar Rp

22.530.549 dalam rupiah.

Adapun perhitungan laporan laba rugi (dengan laba yang

diinginkan) dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 91

CV Tiga Sumber Rezeki

Laporan Laba Rugi (dengan laba yang diinginkan) Gorong-Gorong d50

Periode III April-Juni 2017

Sumber: CV Tiga Sumber Rezeki Data diolah penulis

e. Jika perusahaan menginginkan laba untuk jenis gorong-gorong

berdiameter 60 di Periode III bulan April-Juni 2017 sebesar Rp

8.000.000 maka jumlah produk yang terjual adalah sebagai berikut :

Pendekatan margin kontribusi

Penjualan (unit) = Total Biaya Tetap + Laba

Margin Kontribusi (11)

Penjualan (rupiah)= Total Biaya Tetap + Laba

Rasio Margin Kontribusi (12)

Gorong-gorong d60 = Rp 18.530.916 + Rp 8.000.000

Rp 90.141

= 294,3265771 dibulatkan menjadi 294 unit

Gorong-gorong d60 = Rp 18.530.916 + Rp 8.000.000

51,51% = Rp 51.507.151

Pendapatan Penjualan Gorong-Gorong d50:

150 x Rp 150.000 = Rp 22.530.549

Biaya Variabel:

150 x

Kontribusi Margin

Rp 72.736 = (Rp 10.925.246)

Rp 11.605.303

Biaya Tetap (Rp 7.605.303)

Laba Rp 4.000.000

Page 118: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

99

Jadi, dengan asumsi harga jual Rp 175.000 dan laba yang

dianggarkan sebesar Rp 8.000.000 maka perusahaan harus mampu

menjual produk gorong-gorong sebanyak 294 unit atau sebesar Rp

51.507.151dalam rupiah.

Adapun perhitungan laporan laba rugi (dengan laba yang

diinginkan) dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 92

CV Tiga Sumber Rezeki

Laporan Laba Rugi (dengan laba yang diinginkan) Gorong-Gorong d60

Periode III April-Juni 2017

Sumber: CV Tiga Sumber Rezeki Data diolah penulis

f. Jika perusahaan menginginkan laba untuk jenis gorong-gorong

berdiameter 70 di Periode III bualn April-Juni 2017 sebesar Rp

10.000.000 maka jumlah produk yang terjual adalah sebagai berikut:

Pendekatan margin kontribusi

Penjualan (unit) = Total Biaya Tetap + Laba

Margin Kontribusi (11)

Penjualan (rupiah) = Total Biaya Tetap + Laba

Rasio Margin Kontribusi (12)

Gorong-gorong d70 = Rp 21.312.797 + Rp 10.000.000

Rp 128.773

= 243,1628 dibulatkan menjadi 243 unit

Pendapatan Penjualan Gorong-Gorong d60:

294 x Rp 175.000 = Rp 51.507.151

Biaya Variabel:

294 x

Kontribusi Margin

Rp 84.859 = (Rp 24.976.235)

Rp 26.530.916

Biaya Tetap (Rp 18.530.916)

Laba Rp 8.000.000

Page 119: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

100

Gorong-gorong d70 = Rp 21.312.797 + Rp 10.000.000

51,51% = Rp 60.790.700

Jadi, dengan asumsi harga jual Rp 250.000 dan laba yang

dianggarkan sebesar Rp 10.000.000 maka perusahaan harus mampu

menjual produk gorong-gorong sebanyak 243 unit atau sebesar Rp

60.790.700 dalam rupiah.

Adapun perhitungan laporan laba rugi (dengan laba yang

diinginkan) dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 93

CV Tiga Sumber Rezeki

Laporan Laba Rugi (dengan laba yang diinginkan) Gorong-Gorong d70

Periode III April-Juni 2017

Sumber: CV Tiga Sumber Rezeki Data diolah penulis

g. Jika perusahaan menginginkan laba untuk jenis gorong-gorong

berdiameter 80 di Periode III bulan April-Juni 2017 sebesar Rp

10.000.000 maka jumlah produk yang terjual adalah sebagai berikut:

Pendekatan margin kontribusi

Penjualan (Unit) = Total Biaya Tetap + Laba

Margin Kontribusi (11)

Penjualan (Rupiah) = Total Biaya Tetap + Laba

Rasio Margin Kontribusi (12)

Gorong-gorong d80 = Rp 22.344.785 + Rp 10.000.000

Rp 154.528

Pendapatan Penjualan Gorong-Gorong d70:

243 x Rp 175.000 = Rp 60.790.700

Biaya Variabel:

243 x

Kontribusi Margin

Rp 121.227 = (Rp 29.477.903)

Rp 31.312.797

Biaya Tetap (Rp 21.312.797)

Laba Rp 10.000.000

Page 120: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

101

= 209,3140094 dibulatkan menjadi 209 unit

Gorong-gorong d80 = Rp 22.344.785 + Rp 10.000.000

51,51% = Rp 62.794.203

Jadi, dengan asumsi harga jual Rp 300.000 dan laba yang

dianggarkan sebesar Rp 10.000.000 maka perusahaan harus mampu

menjual produk gorong-gorong sebanyak 209 unit atau sebesar Rp

62.794.203 dalam rupiah.

Adapun perhitungan laporan laba rugi (dengan laba yang

diinginkan) dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 94

CV Tiga Sumber Rezeki

Laporan Laba Rugi (dengan laba yang diinginkan) Gorong-Gorong d80

Periode III April-Juni 2017

Sumber: CV Tiga Sumber Rezeki Data diolah penulis

Pendapatan Penjualan Gorong-Gorong d80:

209 x Rp 300.000 = Rp 62.794.203

Biaya Variabel:

209 x

Kontribusi Margin

Rp 145.472 = (Rp 30.449.417)

Rp 32.344.785

Biaya Tetap (Rp 22.344.785)

Laba Rp 10.000.000

Page 121: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

102

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Dari penelitian yang penulis lakukan terhadap CV Tiga Sumber

Rezeki yang beralamat di Jalan Sultan Adam RT.20 NO.85 seberang SMAN 5

Banjarmasin, dapat ditarik simpulan sebagai berikut:

1. CV Tiga Sumber Rezeki adalah salah satu usaha manufaktur yang menjual

beberapa jenis gorong-gorong. CV Tiga Sumber Rezeki didirikan pada

tahun 1994.

2. Selama ini CV Tiga Sumber Rezeki belum membuat perencanaan laba dan

belum menentukan penjualan minimum yang harus dicapai agar

perusahaan tidak menderita kerugian atau memperoleh laba.

3. Titik break even point dan penjualan untuk periode I bulan Oktober-

Desember 2016 dan periode II bulan Januari–Maret 2017 pada CV Tiga

Sumber Rezeki adalah sebagai berikut:

Tabel 95

CV Tiga Sumber Rezeki

Titik Break Even Point dan Penjualan

Periode I Oktober–Desember 2016

No Jenis Gorong-Gorong Titik Break Even Point Penjualan

Unit Rupiah Unit Rupiah

1 Gorong-gorong d20 30 Rp 2.400.000 36 Rp 2.880.000

2 Gorong-gorong d30 33 Rp 2.970.000 40 Rp 3.600.000

3 Gorong-gorong d40 81 Rp 8.910.000 98 Rp 10.780.000

4 Gorong-gorong d50 107 Rp 16.050.000 130 Rp 19.500.000

5 Gorong-gorong d60 202 Rp 35.350.000 245 Rp 42.875.000

6 Gorong-gorong d70 179 Rp 44.750.000 217 Rp 54.250.000

7 Gorong-gorong d80 158 Rp 47.400.000 192 Rp 57.600.000

Sumber: CV Tiga Sumber Rezeki Data diolah penulis

Page 122: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

103

Pada tingkat penjualan 7 jenis gorong-gorong pada CV Tiga

Sumber Rezeki periode I bulan Oktober-Desember 2016 telah mencapai

dan berada di atas titik break even point, yaitu dengan selisih penjualan

lebih besar sebagai berikut:

a. Gorong-gorong d20 sebanyak 6 unit atau sebesar Rp 480.000

b. Gorong-gorong d30 sebanyak 7 unit atau sebesar Rp 630.000

c. Gorong-gorong d40 sebanyak 17 unit atau sebesar Rp 1.870.000

d. Gorong-gorong d50 sebanyak 23 unit atau sebesar Rp 3.450.000

e. Gorong-gorong d60 sebanyak 43 unit atau sebesar Rp 7.525.000

f. Gorong-gorong d70 sebanyak 38 unit atau sebesar Rp 9.500.000

g. Gorong-gorong d80 sebanyak 34 unit atau sebesar Rp 10.200.000

Tabel 96

CV Tiga Sumber Rezeki

Titik Break Even Point dan Penjualan

Periode II Januari-Maret 2017

No Jenis Gorong-Gorong Titik Break Even Point Penjualan

Unit Rupiah Unit Rupiah

1 Gorong-gorong d20 28 Rp 2.240.000 32 Rp 2.560.000

2 Gorong-gorong d30 25 Rp 2.250.000 29 Rp 2.610.000

3 Gorong-gorong d40 76 Rp 8.360.000 87 Rp 9.570.000

4 Gorong-gorong d50 98 Rp 14.700.000 113 Rp 16.950.000

5 Gorong-gorong d60 206 Rp 36.050.000 236 Rp 41.300.000

6 Gorong-gorong d70 166 Rp 41.500.000 190 Rp 47.500.000

7 Gorong-gorong d80 145 Rp 43.500.000 166 Rp 49.800.000

Sumber: CV Tiga Sumber Rezeki Data diolah penulis

Pada tingkat penjualan 7 jenis gorong-gorong pada CV Tiga

Sumber Rezeki periode II bulan Januari–Maret 2017 telah mencapai dan

berada di atas titik break even point, yaitu dengan selisih penjualan lebih

besar sebagai berikut:

Page 123: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

104

a. Gorong-gorong d20 sebanyak 4 unit atau sebesar Rp 320.000

b. Gorong-gorong d30 sebanyak 4 unit atau sebesar Rp 360.000

c. Gorong-gorong d40 sebanyak 11 unit atau sebesar Rp 1.210.000

d. Gorong-gorong d50 sebanyak 15 unit atau sebesar Rp 2.250.000

e. Gorong-gorong d60 sebanyak 30 unit atau sebesar Rp 5.250.000

f. Gorong-gorong d70 sebanyak 24 unit atau sebesar Rp 6.000.000

g. Gorong-gorong d80 sebanyak 21 unit atau sebesar Rp 6.300.000

4. Dari analisis yang penulis lakukan, apabila perusahaan CV Tiga Sumber

Rezeki menganggarkan laba yang diinginkan untuk periode II bulan

Januari-Maret 2017 dan periode III bulan April–Juni 2017 adalah sebagai

berikut:

Tabel 97

CV Tiga Sumber Rezeki

Laba Penjualan Periode I dan Laba Penjualan Periode II

No Jenis Gorong-

Gorong

Laba Penjualan Periode I Laba Penjualan Periode II

Penjualan

(unit) Laba

Penjualan

(unit) Laba

1 Gorong-gorong d20 36 Rp 245.496 43 Rp 500.000

2 Gorong-gorong d30 40 Rp 306.870 49 Rp 700.000

3 Gorong-gorong d40 98 Rp 918.905 118 Rp 2.000.000

4 Gorong-gorong d50 130 Rp 1.662.212 162 Rp 4.000.000

5 Gorong-gorong d60 245 Rp 3.654.736 296 Rp 8.000.000

6 Gorong-gorong d70 217 Rp 4.624.360 261 Rp 10.000.000

7 Gorong-gorong d80 192 Rp 4.909.920 227 Rp 10.000.000

Sumber: CV Tiga Sumber Rezeki Data diolah penulis

Dari perhitungan yang dilakukan, apabila perusahaan CV Tiga

Sumber Rezeki menganggarkan laba yang ingin di peroleh pada periode II

bulan Januari-Maret 2017 sebagai berikut:

a. Gorong-gorong d20 sebesar Rp 500.000, maka penjualan produk harus

Page 124: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

105

ditingkatkan sebesar 7 unit dari penjualan pada periode I bulan

Oktober-Desember 2016.

b. Gorong-gorong d30 sebesar Rp 700.000, maka penjualan produk harus

ditingkatkan sebesar 9 unit dari penjualan pada periode I bulan

Oktober-Desember 2016.

c. Gorong-gorong d40 sebesar Rp 2.000.000, maka penjualan produk

harus ditingkatkan sebesar 20 unit dari penjualan pada periode I bulan

Oktober-Desember 2016.

d. Gorong-gorong d50 sebesar Rp 4.000.000, maka penjualan produk

harus ditingkatkan sebesar 32 unit dari penjualan pada periode I bulan

Oktober-Desember 2016.

e. Gorong-gorong d60 sebesar Rp 8.000.000, maka penjualan produk

harus ditingkatkan sebesar 51 unit dari penjualan pada periode I bulan

Oktober-Desember 2016.

f. Gorong-gorong d70 sebesar Rp 10.000.000, maka penjualan produk

harus ditingkatkan sebesar 44 unit dari penjualan pada periode I bulan

Oktober-Desember 2016.

g. Gorong-gorong d80 sebesar Rp 10.000.000, maka penjualan produk

harus ditingkatkan sebesar 35 unit dari penjualan pada periode I bulan

Oktober-Desember 2016.

Page 125: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

106

Tabel 98

CV Tiga Sumber Rezeki

Laba Penjualan Periode II dan Laba Penjualan Periode III

No Jenis Gorong-

Gorong

Laba Penjualan Periode II Laba Penjualan Periode III

Penjualan

(unit) Laba

Penjualan

(unit) Laba

1 Gorong-gorong d20 32 Rp 169.988 40 Rp 500.000

2 Gorong-gorong d30 29 Rp 173.308 40 Rp 700.000

3 Gorong-gorong d40 87 Rp 635.462 111 Rp 2.000.000

4 Gorong-gorong d50 113 Rp 1.125.504 150 Rp 4.000.000

5 Gorong-gorong d60 236 Rp 2.742.379 294 Rp 8.000.000

6 Gorong-gorong d70 190 Rp 3.154.068 243 Rp 10.000.000

7 Gorong-gorong d80 166 Rp 3.306.791 209 Rp 10.000.000

Sumber: CV Tiga Sumber Rezeki Data diolah penulis

Dari perhitungan yang dilakukan, apabila perusahaan CV Tiga

Sumber Rezeki menganggarkan laba yang ingin di peroleh pada periode

III bulan April-Mei 2017 sebagai berikut:

a. Gorong-gorong d20 sebesar Rp 500.000, maka penjualan produk harus

ditingkatkan sebesar 8 unit dari penjualan pada periode II bulan

Januari-Maret 2017.

b. Gorong-gorong d30 sebesar Rp 700.000, maka penjualan produk harus

ditingkatkan sebesar 11 unit dari penjualan pada periode II bulan

Januari-Maret 2017.

c. Gorong-gorong d40 sebesar Rp 2.000.000, maka penjualan produk

harus ditingkatkan sebesar 24 unit dari penjualan pada periode II bulan

Januari-Maret 2017.

d. Gorong-gorong d50 sebesar Rp 4.000.000, maka penjualan produk

harus ditingkatkan sebesar 37 unit dari penjualan pada periode II bulan

Januari-Maret 2017.

Page 126: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

107

e. Gorong-gorong d60 sebesar Rp 8.000.000, maka penjualan produk

harus ditingkatkan sebesar 58 unit dari penjualan pada periode II bulan

Januari-Maret 2017.

f. Gorong-gorong d70 sebesar Rp 10.000.000, maka penjualan produk

harus ditingkatkan sebesar 53 unit dari penjualan pada periode II bulan

Januari-Maret 2017.

g. Gorong-gorong d80 sebesar Rp 10.000.000, maka penjualan produk

harus ditingkatkan sebesar 43 unit dari penjualan pada periode II bulan

Januari-Maret 2017.

B. Saran

Berikut ini beberapa saran yang diberikan penulis sehubungan dengan

masalah yang dihadapi CV Tiga Sumber Rezeki yaitu:

1. Sebaiknya CV Tiga Sumber Rezeki melakukan pemisahan biaya ke dalam

biaya tetap dan biaya variabel karena dengan adanya pemisahan biaya

tersebut akan memungkinkan perusahaan untuk menganalisis break even

point, sehingga akan memudahkan perusahaan dalam merencanakan

labanya.

2. Sebelum membuat perencanaan laba, sebaiknya CV Tiga Sumber Rezeki

melakukan analisis sederhana yaitu analisis break even point yang dapat

membantu manajemen dalam memberikan memberikan informasi

mengenai:

a. Batas minimal tingkat penjualan yang harus dijual agar CV Tiga

Sumber Rezeki tidak mengalami kerugian dan tidak memperoleh laba.

b. Tingkat penjualan yang harus dicapai oleh CV Tiga Sumber Rezeki

Page 127: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

108

untuk mendapat laba yang diinginkan.

3. Hendaknya perusahaan memperhatikan tiga jenis elemen dalam

merencanakan laba yang dicapai yaitu laba, biaya, dan volume penjualan,

serta tingkat maksimum produksi gorong-gorong dan menganalisisnya

sehingga pihak manajemen dapat mengambil keputusan dengan tepat

dalam merencanakan kebijakan perencanaan laba perusahaan.

4. Untuk dapat mencapai penjualan yang diinginkan perusahaan harus

memperhatikan strategi pemasaran, yakni:

a. Memiliki tenaga marketing yang handal.

b. Membuat format toko yang memberikan daya tarik pelanggan.

c. Melakukan promosi melalui internet.

d. Menjual gorong-gorong dengan harga kompetitif bukan hanya murah.

e. Pelayanan pesan antar cepat untuk kepuasan pelanggan.

Page 128: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

DAFTAR PUSTAKA

Baridwan, Zaki. 2010. Intermediate Accounting. Edisi Kedelapan. Cetakan Ketiga.

Yogyakarta: BPFF

Fraser, Lym M. & Ailen Ormistor. 2004. Memahami laporan keuangan. Edisi

Keenam. Penerbit PT Indeks Kel. Gramedia. Jakarta.

Garrison, Ray H dan Eric W. Noreen. 2006. Asas-Asas Manajemen. Edisi

Kesebelas. Jakarta: Salemba Empat.

Gunawan, Imam. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Teori & Praktik. Jakarta: PT

Bumi Akrasa.

Halim, Abdul dan Bambang Supomo, 2001. Akuntansi Manajemen, Edisi

Kesepuluh BPFE. Yogyakarta.

Harapan, Sofyan Syafri. 2002. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Cetakan

Ketiga. Penerbit PT Raja Grafindo Persada.

Kartadinata, Abas. 2000. Akuntansi dan Analisis Biaya suatu Pendekatan Terhadap

Tingkah Laku Biaya. Penerbit Reneka Cifta. Jakarta.

Kasmir. 2016. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat dan Rekayasa. Edisi

Ketiga. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.

Matz. Adolf dan Milton F. Usry. 1994. Akuntansi Biaya: Perencanaan dan

Pengendalian Biaya. Edisi Kedelapan. Penerbit Rineka Cifta, Jakarta.

Prawirinegoro, Darsono dan Purwati Ari. 2009. Akuntansi Manajemen. Edisi

Ketiga. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Samryn, L.M. 2012. Akuntansi Manajemen. Edisi Revisi. Jakarta: Kencana

Prenadamedia Group.

Simamora, Henry. 2000. Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bisnis. Jilid

Kedua. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.

Sugiono. 2013. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta

Todaro, Michael dan Smith Stephen. 2011. Pembangunan Ekonomi. Edisi

Kesebelas. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Page 129: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …
Page 130: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …
Page 131: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

DENAH PERUSAHAAN

Nama Perusahaan : CV Tiga Sumber Rezeki

Alamat : Jalan Sultan Adam RT.20 NO.85 seberang SMAN 5

Banjarmasin

Telp : (0551) 3363856

Email : -

Kordinat : -3.306160, 114.601564

A. Denah / Peta Perusahaan

Page 132: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …

B. Foto Perusahaan

Page 133: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …
Page 134: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …
Page 135: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …
Page 136: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …
Page 137: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …
Page 138: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …
Page 139: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …
Page 140: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …
Page 141: PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT DALAM MENENTUKAN …