analisis break even point sebagai perencanaan...

170
ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN LABA PADA HOME INDUSTRY KAIN KASUR PALEMBANG DI DESA KADU KABUPATEN TANGERANG Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Disusun Oleh: Sifa Paddilah NIM. 11140150000068 JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018

Upload: hadang

Post on 26-Apr-2019

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN LABA PADA

HOME INDUSTRY KAIN KASUR PALEMBANG DI DESA KADU

KABUPATEN TANGERANG

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi

Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Disusun Oleh:

Sifa Paddilah

NIM. 11140150000068

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2018

Page 2: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah rm:

Narna

NIM

Junrsan

Alarnat

: Sifa Paddilalr

:11140150000068

: Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial/Ekonomi

: Kp. Sempur, Curug-Kabupaten Tangerang

MENYATAKAN DENGAN SESUNGGT]HNYA

Nama Pembimbing I

NIDN

Nama Pembimbing II

NIP

: Tri Harjawati, M.Si

: 2014118001

: Dr. Jakiatin Nisa, M.Pd

: 198312052011012012

Bahwa Skripsi yang be{udul Analisis Break Even Point'sebagai Perencanaan

Laba Pada Home Industry Kain Kasur Palembang di Desa Kadu Kabupaten

Tangerang adalah benar hasil karya sendiri di bawah bimbingan dosen:

Demikian surat pemyataan ini saya

menerima segala konsekuensi apabila

sendiri.

buat dengan sesungguhnya dan saya siap

terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karya

Jakarta, 19 Septgmber 2018

NrM.111401s0000068

Page 3: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

Skipsi berjudul Analisis Break Even Point Sebagai Perencanaan Laba Pada

Home Indastry Kain Kasur Palembang di Desa Kadu Kabupaten Tangerang

yang disusun oleh Sifa Paddilah, NIM. 11140150000068, Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai

karya ilmiah yang berhak untuk diujikan pada sidang munaq4sah sesuai ketentuan

yang ditetapkan oleh fakultas.

Jakart'a, 19 September 2018

Yang Men gesahkan,

bing Skripsi I Pembimbing Skripsi II

Dr. Jakiatin Nisa. M.PdNrP. 1983 120520 tt0t20t2NrDN.2014118001

T I H ti M sir a a aw

Page 4: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

. LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

ANALISIS 'REI

K EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN LABA PADAHOME INDUSTRYKAIN KASUR PALE,MBANG DI DESA KADU

KABUPATEN TANGERANG

Skipsi

Diajukan Kepada Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu

Persyaratan Msmperoleh Gelar Sarjana Pendidikan 1S.Pd)

Oleh:

Sifa PaddilahNIM.1 1 140150000068

Mengesalkan,

Pembimbing Skripsi II

Dr. Jakiatin Nisa. M.PdNrP. 1983110s20 lt0t20t2NIDN.2014118001

Page 5: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis
Page 6: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

ABSTRAK

Sifa Paddilah, Analisis Break Even Point Sebagai Perencanaan Laba Pada Home Industry Kain Kasur Palembang di Desa Kadu Kabupaten Tangerang. Skripsi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis break even point sebagai perencanaan laba pada home industry kain kasur palembang di Desa Kadu Kabupaten Tangerang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis break even point, yaitu melalui pengumpulan data-data dari perusahaan seperti data biaya, data pendapatan dan data penjulan. Mengklasifikasikan biaya, menghitung margin kontribusi, menghitung rasio margin kontribusi, menghitung break even point, menghitung margin of safety (tingkat keamanan), dan menentukan target laba. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Analisis Break Even Point Sebagai Perencanaan Laba Pada Home Industry Kain Kasur Palembang di Desa Kadu Kabupaten Tangerang yaitu sudah sesuai dengan penghitungan break even point baik tahun 2015, 2016 dan 2017. Sedangkan perencanaan laba yaitu pada tahun 2016 untuk ukuran kain 80 cm, 140 cm dan 100 cm sudah diatas penghitungan perencanaan laba dan untuk ukuran kain 120 cm, 160 cm, dan 180 cm dibawah penghitungan perencanaan laba yang penulis lakukan. Selanjutnya pada tahun 2017 sudah diatas penghitungan perencanaan laba untuk semua jenis ukuran kain kasur palembang. maka dapat diambil kesimpulan bahwa pada tahun 2017 home industry kain kasur palembang mengalami kenaikan laba.

Kata Kunci : Break Even Point, Perencanaan Laba, Home Industry

i

Page 7: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

ABSTRACT

Sifa Paddilah, Analysis of Break Even Point as Profit Planning on Palembang Mattress Fabric Home Industry in Kadu Village, Tangerang Regency. ‘A Skripsi’: Social Science Education Department, Faculty of Tarbiyah and Educational Sciences, State Islamic University Syarif Hidayatullah, Jakarta.

The purpose of this study was to determine the analysis of break even point as a profit planning on the palembang mattress fabric home industry in Kadu Village, Tangerang Regency. The method used in this study is a quantitative method. Data analysis is done by using break even point analysis, namely through collecting data from companies such as cost data, revenue data and sales data. Classify costs, calculate contribution margins, calculate contribution margin ratios, calculate break even points, calculate margins of safety (security level), and determine profit targets. The results showed that the Analysis of Break Even Point as Profit Planning on Palembang Mattress Fabric Home Industry in Kadu Village, Tangerang Regency, was in accordance with the break even point calculation in 2015, 2016 and 2017. When viewed from the profit plan that is in 2016 for the size of the fabric 80 cm, 140 cm and 100 cm above the calculation of profit planning while for the size of the fabric 120 cm, 160 cm, and 180 cm under the calculation of profit planning that the author did. Furthermore, in 2017 it has been above the calculation of profit planning for all types of palembang mattress fabric, it can be concluded that in 2017 the palembang mattress fabric home industry experienced an increase in profits.

Keywords: Break Even Point, Profit Planning, Home Industry

ii

Page 8: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat

Allah SWT, karena segala rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini. Tidak lupa pula shalawat dan salam semoga selalu dilimpahkan kepada

Baginda Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing umat manusia dari jalan

jahiliyah menuju jalan yang terang benderang dengan Agama Islam yang

dibawanya menjadi penyelamat dan mengantarkan pemeluknya menuju

kedamaian di dunia maupun di akhirat.

Selama penyelesaian skripsi ini, penulis dibantu oleh berbagai pihak yang

telah memberikan dorongan dan dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini. Oleh karena itu dengan kerendahan hati penulis mengucapkan terima

kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ahmad Thib Raya M.A., selaku Dekan Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan.

2. Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan juga selaku

dosen penguji I.

3. Bapak Drs. H. Syaripulloh M.Si selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial.

4. Ibu Tri Harjawati, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik dan Dosen

Pembimbing Skripsi I serta Ibu Dr. Jakiatin Nisa, M.Pd., selaku Dosen

Pembimbing Skripsi II yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran

untuk terus membantu dalam membimbing sampai selesainya penulisan

skripsi.

5. Ibu Neng Sri Nuraeni, M.Pd, selaku dosen penguji II yang telah meluangkan

waktu dan pikirannya, sehingga penulis dapat mempertanggungjawabkan hasil

penelitian

iii

Page 9: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

6. Seluru dosen, staf, dan karyawan FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

khususnya jurusan pendidikan IPS yang telah memberikan ilmu pengetahuan,

pemahaman dan pelayanan selama proses perkuliahan di perguruan tinggi ini

7. Bapak Adih Selaku pemilik Home Industry Kain Kasur Palembang yang telah

membantu dalam proses penelitian.

8. Seluruh Karyawan Home Industry Kain Kasur Palembang

9. Ayahanda Sa’adih dan Ibunda Maisari, orang tua yang penulis cintai tidak

pernah henti membantu mendoakan, memotivasi, dan selalu siap dikala

penulis kesulitan.

10. Adik-Adik yang penulis sayangi, Zahrotul Muflihah, Syahadatul Abadiah,

dan Syaidatun Niswah Alawiyah yang selalu setia menjadi motivasi penulis

untuk menyelesaikan skripsi ini dengan segera.

11. Rekan-rekan Jurusan Pendidikan IPS Angkatan 2014 konsentrasi ekonomi,

sosiologi dan geografi yang senantiasa memberikan inspirasi dan motivasi

selama perkuliahan.

12. Kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu untuk

membantu dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini, semoga Allah SWT

membalas semua kebaikan.

Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan karena apabila bukan karena Allah

SWT penulis tidak dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini masih

banyak kekurangan di dalamnya, untuk itu penulis memerlukan kritik dan saran

dari pembaca. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi pembaca

serta bagi masyarakat.

Jakarta, 16 Oktober 2018

Penulis

Sifa Paddilah

iv

Page 10: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

DAFTAR ISI

SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI

ABSTRAK……………………………………………………………………….i

ABSTRACT……………………………………………………………………..ii

KATA PENGANTAR………………………………………………………….iii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………….v

DAFTAR TABEL……………………………………………………….……viii

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………..……..x

DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………...xi

BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………….1

A. Latar Belakang Masalah……………..……...…………………...1

B. Identifikasi Masalah……………………………………………...6

C. Pembatasan Masalah……………………………………………..7

D. Rumusan Masalah………………………………………………..7

E. Tujuan Penelitian…………………………………………....…....7

F. Manfaat Penelitian………………………………………………..7

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERFIKIR……...…….....9

A. Kajian Teori….…………………………………………….…….9

1. Break Even Point (BEP)/Titik Impas……………………....9

2. Perencanaan Laba……………………………………...….25

3. Home Industry………………………………………….....31

v

Page 11: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

B. Hasil Penelitian yang Relevan…………………………………..36

C. Kerangka Berfikir….…………………………………………....40

BAB III METODOLOGI PENELITIAN………………………………....43

A. Tempat dan Waktu Penelitian………………………………..…43

B. Metode Penelitian…………………………………….………....44

C. Populasi dan Sampel ……………………………..……….........44

D. Teknik Pengumpulan Data……………………………………...45

E. Instrumen Penelitian…………………………………………….45

F. Teknik Analisis dan Pengolahan Data…………………………..47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………….……....50

A. Hasil Penelitian…………………………………………………50

1. Gambaran Umum Home Industry Kain Kasur Palembang

Kain Kasur Palembang……………………………………...50

1.1 Sejarah Singkat dan Profil Home Industry Kain Kasur

Palembang……………………………………….……...50

1.2 Visi dan Misi Home Industry Kain Kasur Palembang….51

1.3 Bentuk Usaha Home Industry Kain Kasur Palembang….52

1.4 Lokasi Usaha Home Industry Kain Kasur Palembang….52

1.5 Proses Pembuatan Kain Kasur Palembang……………...52

1.6 Struktur Organisasi Home Industry Kain

Kasur Palembang………………………………………..55

2. Data Penelitian……………………………………………....55

2.1 Data Penjualan…………………………………………..56

2.2 Data Pendapatan………………………………………...57

2.3 Data Biaya-Biaya……………………………….……….58

2.4 Data Wawancara…………………..…………………….59

3. Analisis Break Even Point………………………………..…66

3.1 Mengklasifikasikan Biaya Tetap dan Biaya Variabel…..66

3.2 Menghitung Margin Kontribusi…………………………68

3.3 Menghitung Rasio Margin Kontribusi…………………..77

vi

Page 12: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

3.4 Menghitung Break Even Point………………….…........83

4. Perhitungan Perencanaan Laba……………….……………..91

4.1 Margin of Safety (Tingkat Keamanan………………..…91

4.2 Analisis Target Laba…………………………………….95

5. Leverage Operasi…………………………………………..104

B. Pembahasan Hasil Penelitian…………………………………..110

C. Keterbatasan Penelitian……………………………………......113

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN.…………..…….114

A. Kesimpulan…………………………………………..……..…114

B. Implikasi…………………………………………………….…114

B. Saran………………………………………………..………....115

DAFTAR PUSTAKA……………………………………….…...…..…....…116.

vii

Page 13: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Jumlah Penjualan dan Pendapatan yang di Peroleh Home Industry

Kain Kasur Palembang di Desa Kadu Kabupaten Tangerang

tahun 2015, 2016 dan 2017………………………………..……….4

Tabel 2.1. Metode Sederhana Analisis Break Even Point…..…..……………14

Tabel 2.2. Penelitian Relevan...………………………..……………………..42

Tabel 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian……………..…………………………43

Tabel 3.2. Lembar Instrumen Wawancara Penelitian……………………..….46

Tabel 4.1. Data Penjualan Tahun 2015, 2016, dan 2017………..……………56

Tabel 4.2. Data Pendapatan Tahun 2015, 2016, dan 2017…………..……….57

Tabel 4.3. Data Biaya-Biaya Tahun 2015, 2016, dan 2017…………...……..58

Tabel 4.4 Klasifikasi Biaya Tetap dan Biaya Variabel………...……………67

Tabel 4.5. Biaya Tetap Total Tahun 2015, 2016, dan 2017……….……..…..67

Tabel 4.6. Biaya Variabel Total Tahun 2015, 2016, dan 2017…….………....68

Tabel 4.7. Margin Kontribusi Perunit dan Rupiah Tahun 2015……………...71

Tabel 4.8. Margin Kontribusi Perunit dan Rupiah Tahun 2016……………...73

Tabel 4.9. Margin Kontribusi Perunit dan Rupiah Tahun 2017………….…..75

Tabel 4.10. Margin Kontribusi Total Perunit dan Rupiah Tahun 2015-2017…77

viii

Page 14: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

Tabel 4.11. Laba Bersih Tahun 2015……………………..……….…….….…78

Tabel 4.12. Laba Bersih Tahun 2016……………….…………..……….…….79

Tabel 4.13. Laba Bersih Tahun 2017…………………..…..…………….……80

Tabel 4.14. Produksi Kain Kasur di Utamakan 2015,2016, dan 2017……...…81

Tabel 4.15. Break Even Point Perunit dan Rupiah Tahun 2015 - 2017....…….90

Tabel 4.16. Ukuran Kain Kasur Rawan Mengalami Kerugian tahun 2015,

2016, dan 2017……………….…………………………….….….94

Tabel 4.17. Estimasi Target Penjualan………………………………..….…..102

Tabel 4.18. Hasil Perhitungan Persentase Leverage Operasi

Tahun 2015-2017…………………………………………………108

Tabel 4.19. Hasil Perhitungan Peningkatan Persentase Leverage Operasi

Tahun 2015-2017…………………………………………………109

Tabel 4.20. Gabungan Break Even Point dan Perolehan Laba………….…….110.

ix

Page 15: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Grafik Break Even Point ……………………………….………15

Gambar 2.2. Kerangka Berfikir………………………………………………42

Gambar 4.1. Struktur Organisasi Kain Kasur Palembang Bapak Adih………55

Gambar 4.2. Grafik Analisis Target Laba…………………………………..103.

x

Page 16: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Uji Referensi………………………………………….119

Lampiran 2 Data Penjualan………………………………………..125

Lampiran 3 Data Pendapatan……………………………………...130

Lampiran 4 Data Biaya-Biaya…………………………………….135

Lampiran 5 Data Wawancara……………………………………..138

Lampiran 6 Instrumen Penelitian…………………………………143

Lampiran 7 Lembar Wawancara………………………………….146

Lampiran 8 Dokumentasi…………………………………………148

Lampiran 9 Surat Izin Penelitian…………………………………151

Lampiran 10 Surat Keterangan Penelitian…………………………152

Lampiran 11 Surat Bimbingan Skripsi…………………………..…153

Lampiran 12 Biodata Penulis………………………………………154

xi

Page 17: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di Indonesia kata bisnis sudah tidak asing lagi, bahkan memiliki peranan

penting bagi pendapatan negara. Bisnis merupakan kegiatan dalam menjual

produk atau jasa agar memberikan keuntungan bagi pemiliknya. G.Sampath

menyatakan pula bahwa bisnis adalah kegiatan ekonomi yang ditujukan untuk

memperoleh keuntungan.1

Faktanya bisnis tidak selalu berkaitan dengan perusahaan yang besar

tetapi juga berkaitan dengan usaha-usaha yang tergolong kecil dan tidak

memiliki aset yang besar seperti usaha mikro, kecil ataupun menengah

(UMKM). Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan kelompok

usaha yang perannya sangat signifikan dalam perekonomian Indonesia,

dengan jumlah pelaku usaha mikro yang diperkirakan sebagian besar bergerak

di sektor informal.2

Pertumbuhan UMKM di Indonesia sudah semakin pesat bahkan

memberikan kontribusi bagi pendapatan negara. Jumlah pelaku usaha industri

UMKM di Indonesia termasuk paling banyak di antara negara lainnya,

terutama sejak tahun 2014. Menurut data dari Kementerian Koperasi dan

Usaha Kecil Menengah pada tahun 2014, terdapat sekitar 57,8 juta pelaku

UMKM di Indonesia. Jumlah UMKM di Indonesia terus mengalami

perkembangan dan pertumbuhan dari tahun 2015, 2016 hingga tahun 2017.

Pertumbuhan dan perkembangan UMKM juga terjadi di berbagai daerah

di Indonesia seperti di Kabupaten Tangerang. UMKM yang berada di

Kabupaten Tangerang sudah sangat berkembang dan tidak asing lagi hampir

disetiap kecamatan terdapat UMKM. Berdasarkan data dari Badan Pusat

Statistik Kabupaten Tangerang di update pada tanggal 16 Mei 2015 jumlah

1 Nurochim dan Iwan Purwanto, Manajemen bisnis, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010), hlm. 1. 2 Hartono, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan UMKM di Surakarta, (Jurnal Bisnis & Manajemen, Vol.14, No.1, 2014), hlm.16.

1

Page 18: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

2

perusahaan menurut golongan industri yaitu industri besar, sedang dan industri

kecil pada tahun 2013 mencapai 695 unit.3 Maka dari itu dapat di akui bahwa

usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) memainkan peran penting dalam

pertumbuhan ekonomi Indonesia, itu artinya pemilik usaha sukses dalam

menjalankan usahanya.

Kesuksesan suatu usaha tidak didapatkan begitu saja tetapi harus

menggunakan suatu strategi untuk mampu bersaing di pangsa pasar. Salah

satu strategi yang dapat dilakukan yaitu dengan perencanaan laba.

Perencanaan laba dalam bidang usaha besar biasanya dikelola oleh bagian

manajemen keuangan. Perencanaan laba berisikan langkah-langkah yang akan

ditempuh perusahaan untuk mencapai besarnya target laba yang diinginkan.

Laba adalah uang yang tersisa setelah perusahaan mengurangkan biaya-biaya

untuk memproduksi dan memasarkan barang atau jasa dari penerimaannya.4

Menurut Milton F. Usry dan Adolph Matz perencanaan laba terbagi

menjadi dua yaitu perencanaan laba jangka pendek dan perencanaan laba

jangka panjang. Perencanaan laba jangka panjang bisa dilakukan dengan

melakukan perhitungan rugi-laba bayangan/prospektif, neraca tahunan,

laporan arus kas, dan analisis break even point. Salah satu bagian perencanaan

laba yang digunakan adalah analisis Break Even Point (BEP).

Break even point/titik impas merupakan keadaan dimana perusahaan

dalam melakukan kegiatannya tidak memperoleh laba dan tidak menderita

kerugian. Bagi perusahaan break even point sangat lah penting karena dapat

membantu manajemen untuk mengambil keputusan dalam menarik produk

atau mengembangkan produk yang dijalankannya.5 Selain itu manajer suatu

perusahaan dapat mengindikasikan tingkat penjualan agar terhindar dari

kerugian, dan diharapkan dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk

masa yang akan datang. Break even point juga memiliki manfaat bagi

perusahaaan yaitu memberikan peringatan penting bagi pimpinan mengenai

3 Badan Puat Statistik Kabupaten Tangerang, Direktori Survei IBS Tahunan. 4 Nurochim dan Iwan Purwanto, Op. Cit, hlm. 3 5 Ari Purwanti dan Darsono Prawironegoro, Akuntansi Manajemen Edisi 3 Revisi, (Jakarta: Mitra Wacana Mesia, 2013), hlm. 243

Page 19: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

3

berapa unit dan rupiah penjualan minimum harus tercapai di masa yang akan

datang.6

Berdasarkan informasi dari Badan Pusat Statistik (BPS) UMKM, bahwa

di Indonesia UMKM mengalami penurunan keuntungan pada tahun 2012,

dari tahun 2011 yaitu mencapai 9,94% menjadi 9,68% yang artinya dalam

waktu satu tahun mengalami penurunan sekitar 0,26%. Dari data tersebut

terlihat bahwa industri UMKM yang ada di Indonesia tidak

mengimplementasikan perhitungan break even point. Sedangkan dengan

mengunakan break even point itu sendiri industri UMKM akan memperoleh

informasi mengenai keuntungan ataupun perencanaan laba bagi perusahaan.

Dengan adanya analisis break even point yang dilakukan UMKM pada tahun

2011 setidaknya bisa mengakomodir kerugian di tahun 2012 sehingga

kerugian tersebut akan menurun sedikit atau bahkan bisa terantisipasi menjadi

laba.

Salah satu UMKM yang ada di Indonesia itu adalah UMKM jenis industri

yang memproduksi kain kasur palembang milik bapak Adih yang beralamat di

Kp. Sempur Rt.05 Rw.06 No.58 Desa Kadu Kecamatan Curug Kabupaten

Tangerang. Usaha kain kasur palembang merupakan usaha kecil sejenis home

industry yang merupakan salah satu UMKM yang berdiri sudah cukup lama

dan masih mampu bertahan sampai sekarang. Home industry ini mampu

menyerap tenaga kerja khususnya dikalangan ibu rumah tangga supaya

memiliki penghasilan tanpa harus meninggalkan kewajibannya sebagai ibu

rumah tangga yang mengurus berbagai perkerjaan rumah, karena home

industry kain kasur Palembang memiliki tahap yang harus dikerjakan secara

manual yang biasa disebut dengan “Menggender”. Selain alasan diatas Home

Industry Kain Kasur Palembang merupakan industri yang cukup berkembang

diwilayah tersebut.

Berdasarkan observasi awal yang telah peneliti lakukan pada tanggal 02

November 2017 melalui wawancara langsung dengan pemilik usaha bahwa

6 Edi Herman, Akuntansi Manajerial Suatu Orientasi Praktis, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2013), h.109

Page 20: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

4

home industry kain kasur palembang tidak melakukan perencanaan laba

dengan menggunakan analisis break even point karena setelah melihat

pencatatan pembukuannya hanya mengurangi pendapatan dengan beban-

beban produksi. Masih dalam pengamatan yang dilakukan peneliti pada

tanggal 02 November 2017 melalui wawancara dengan pegawai kain kasur

palembang dan dengan melihat bukti pembukuan pemilik usaha bahwa tidak

adanya pemisahan biaya-biaya produksi, baik itu biaya tetap maupun biaya

variabel. Dari data yang dilihat membuktikan bahwa home industry kain kasur

Palembang tidak melakukan analisis break even point untuk merencanakan

laba usahanya.

Dengan melakukan wawancara dan melihat pembukuan home industry

kain kasur Palembang pada tanggal yang sama bahwa, tidak ada juga

perhitungan hasil penjualan sama dengan jumlah biaya total atau hasil

penjualan berada diatas jumlah biaya total atau bahkan sebaliknya sehingga

besarnya tingkat keuntungan yang diperoleh usaha ini belum diketahui secara

pasti. Berikut merupakan data penjualan kain kasur Palembang pada tahun

2015, 2016 dan 2017:

Tabel 1.1.

Jumlah Penjualan dan Pendapatan yang di Peroleh Home Industry Kain

Kasur Palembang di Desa Kadu Kabupaten Tangerang tahun 2015, 2016 dan

2017.

(disajikan dalam rupiah)

No. Tahun Ukuran Harga Penjualan Pendapatan

1. 2015 80 cm

100 cm

120 cm

140 cm

160 cm

180 cm

Rp. 28.000

Rp. 31.000

Rp. 33.000

Rp. 36.000

Rp. 46.000

Rp. 52.000

4.000 pcs

3.500 pcs

5.000 pcs

8.000 pcs

6.000 pcs

7.500 pcs

Rp. 112.000.000

Rp. 108.500.000

Rp. 165.000.000

Rp. 288.000.000

Rp. 276.000.000

Rp. 390.000.000

Jumlah 34.000 pcs Rp. 1.399.500.000

Page 21: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

5

2. 2016 80 cm

100 cm

120 cm

140 cm

160 cm

180 cm

Rp. 28.000

Rp. 31.000

Rp. 33.000

Rp. 36.000

Rp. 46.000

Rp. 52.000

5.000 pcs

4.500 pcs

5.500 pcs

6.000 pcs

7.500 pcs

7.500 pcs

Rp. 140.000.000

Rp. 139.500.000

Rp. 181.500.000

Rp. 216.000.000

Rp. 345.000.000

Rp. 390.000.000

Jumlah 36.000 pcs Rp.1.412.000.000

3. 2017 80 cm

100 cm

120 cm

140 cm

160 cm

180 cm

Rp. 28.000

Rp. 31.000

Rp. 33.000

Rp. 36.000

Rp. 46.000

Rp. 52.000

6.000 pcs

5.000 pcs

4.000 pcs

6.000 pcs

7.000 pcs

8.000 pcs

Rp. 168.000.000

Rp. 155.000.000

Rp. 132.000.000

Rp. 216.000.000

Rp. 322.000.000

Rp. 416.000.000

Jumlah 36.000 pcs Rp. 1.409.000.000

Jumlah Keseluruhan 106.000 pcs Rp. 4.220.000.000

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa penjualan kain kasur Palembang

pada tahun 2015, 2016 dan 2017 memproduksi dengan jumlah yang berbeda

salah satunya terjadi pada tahun 2015 yaitu sebanyak 34.000 pcs sedangkan

tahun 2016 dan 2017 memproduksi dengan jumlah yang sama yaitu 36.000

pcs kain kasur palembang. Pada tahun 2015 pemilik usaha lebih banyak

menjualan kain kasur ukuran 140 cm sebanyak 8.000 pcs. Berbeda dengan

ukuran 80 cm, 100 cm, 120 cm mengalami kenaikan produksi pada tahun

2016 dibanding dengan tahun 2015, berbanding terbalik dengan ukuran 140

cm dan 160 cm mengalami penurunan produksi pada tahun 2016. Tetapi untuk

ukuran 180 cm pada tahun 2015 dan 2016 memproduksi dengan jumlah yang

sama yaitu sebanyak 7.500 pcs.

Selanjutnya pada tahun 2016 ukuran kain 80 cm, 100 cm, dan 180 cm

mengalami kenaikan jumlah penjualan dan pada tahun 2017, untuk ukuran 140

cm mengalami penjualan yang sama, baik di tahun 2016 maupun tahun 2017,

sedangkan ukuran 120 cm dan 160 cm mengalami penurunan penjualan pada

Page 22: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

6

tahun 2017. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa penjualan kain kasur

palembang pada tahun 2015, 2016 dan 2017 mengalami kenaikan, penurunan

bahkan jumlah penjualan tetap.

Dan apabila dilihat dari pendapatan disetiap tahunnya maka pada tahun

2015 jumlah pendapatan usaha home industry kain kasur palembang hanya

sebesar Rp.1.399.500.000, berbeda dengan tahun 2016 pendapatannya

mencapai Rp.1.412.000.000, maka bisa dikatakan bahwa pada tahun 2016

mengalami peningkatan pendapatan sebesar Rp. 12.500.000 dari tahun 2015.

Sedangkan pada tahun 2017 pendapatan yang diterima mengalami penurunan

kembali, dan hanya menghasilkan pendapatan sebesar Rp. 1.409.000.000.

Maka dapat disimpulkan bahwa usaha home industry kain kasur

palembang mengalami kenaikan pendapatan pada tahun 2016 dan kembali

mengalami penurunan pendapatan di tahun 2017. Hal ini membuktikan bahwa

pemilik usaha home industry kain kasur palembang tidak melakukan

perhitungan analisis break even point untuk merencanakan pendapatan laba

pada usahanya.

Bertolak dari latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian dengan mengambil judul: “ANALISIS BREAK EVEN

POINT SEBAGAI PERENCANAAN LABA PADA HOME INDUSTRY

KAIN KASUR PALEMBANG DI DESA KADU KABUPATEN

TANGERANG”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas maka yang

menjadi permasalahan pada penelitian ini adalah:

1. Home industry tidak mengetahui break even point pada usahanya

2. Home industry tidak mengetahui perhitungan perencanaan laba

3. Tidak ada pemisahan biaya antara biaya tetap dan biaya variabel

4. Tidak ada perhitungan hasil break even point untuk mengetahui

tingkat laba usaha.

Page 23: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

7

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka peneliti membatasi

masalah pada penelitian ini yaitu tentang:

1. Home industry tidak mengetahui break even point pada usahanya

2. Home industry tidak mengetahui perhitungan perencanaan laba

Adapun pembatasan masalah secara spesifiknya adalah:

a. Hanya berfokus pada penghitungan break even point pada Home

Industry Kain Kasur Palembang

b. Perencanan laba dengan melihat harga barang dan biaya-biaya

pada tahun 2015, 2016, dan 2017

c. Home Industry yang ada di Desa Kadu Kabupaten Tangerang

D. Rumusan Masalah

Dari identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang telah

dikemukakan diatas maka dapat di rumuskan masalah yang akan diteliti yaitu

Bagaimanakah analisis break even point sebagai perencanaan laba pada home

industry kain kasur Palembang di Desa Kadu Kabupaten Tangerang?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah penelitian ini memiliki tujuan yaitu untuk

mengetahui analisis break even point sebagai perencanaan laba pada home

industry kain kasur palembang di Desa Kadu Kabupaten Tangerang.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian yang akan dilaksanakan diharapkan dapat memberikan manfaat

sebagai berikut:

a. Secara Teoritis

Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi

penelitian dalam penulisan skripsi selanjutnya mengenai analisis break

even untuk merencanakan laba perusahaan.

b. Secara Praktis

1. Bagi pemilik usaha

Page 24: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

8

Analisis break even point dapat digunakan sebagai informasi bagi

pemilik usaha kain kasur Palembang untuk menyusun perencanaan

laba yang lebih baik sehingga dapat meningkatkan laba usaha rumah

tangga.

2. Bagi penulis

Penelitian ini dapat memberikan sumbangan ilmu dan memperluas

pengetahuan pembaca baik secara teori maupu praktek. Selain itu juga

bermanfaat sebagai bahan penulisan skripsi yang merupakan salah satu

syarat untuk mencapai gelar sarjana.

3. Bagi pembaca

Bagi pembaca dapat bermanfaat untuk bahan rujukan penulisan skripsi

berikutnya atau sekedar menambah wawasan bagi para pembacanya.

Page 25: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

9

BAB II

KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERFIKIR

A. Kajian Teori

1. Break Even Point (BEP)/Titik Impas

1.1. Pengertian Break Even Point (BEP)/Titik Impas

Break even point/titik impas/titik balik pokok mempunyai definisi

yang berbeda-beda dari para ahli. Ari Purwanti dan Darsono

Prawiranegoro dalam bukunya mengatakan BEP = Break Even Point

atau titik impas, dimana perusahaan tidak memperoleh laba dan tidak

menderita kerugian. BEP atau titik impas sangat penting bagi

manajemen untuk mengambil keputusan untuk menarik produk atau

mengembangkan produk, atau untuk menutup anak perusahaan yang

profit center atau mengembangkannya.7

Edi Herman dalam bukunya mengatakan titik impas (break even

point) adalah kondisi operasi dari suatu entiti dimana total pendapatan

sama dengan total biaya dan tidak mempeoleh laba juga tidak

mengalami rugi. Manfaat utamanya adalah memberikan peringatan

penting bagi pimpinan berapa unit dan rupiah penjualan minimum

harus tercapai di masa yang akan datang.8

Ridwan S. Sundjaja dkk dalam bukunya mengatakan, titik impas

operasi perusahaan adalah tingkat penjualan yang diperlukan untuk

dapat menutupi semua biaya operasional, dimana pada titik impas

tersebut laba sebelum bunga dan pajak sama dengan nol.9 Sedangkan

menurut S.Ernawati break even point merupakan suatu keadaan

dimana seluruh penerimaan hanya mampu menutup seluruh

pengeluaran.10

7 Ari Purwanti dan Darsono Prawironegoro, Op. Cit, hlm. 243. 8 Edi Herman, Op. Cit, hlm. 109. 9 Ridwan S. Sundjaja, dkk, Manajemen Keuangan 2 Edisi 6, (Bandung: Literata Lintas Media, 2010), hlm. 258. 10 S. Ernawati, Analisis Break Even Point (BEP) Usahatani Pembibitan Sapi Potong di Kabupaten Sleman, (Jurnal Sains dan Peternakan, Vol.5(2), September 2007), hlm. 7.

Page 26: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

10

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa break

even point/titik impas/titik balik pokok adalah keadaan dimana

perusahaan tidak mengalami keuntungan ataupun kerugian atau total

pendapatan dan total biaya sama dengan nol.

Sedangkan Analisis break even point adalah suatu keadaan dimana

perusahaan beroperasi dalam kondisi tidak memperoleh pendapatan

(laba) dan tidak pula menderita kerugian. Artinya dalam kondisi ini

jumlah pendapatan yang diterima sama dengan jumlah biaya yang

dikeluarkan. Lebih lanjut analisis ini digunakan untuk menentukan

berapa unit yang harus dijual agar kita memperoleh keuntungan, baik

dalam volume penjualan dalam unit maupun rupiah.11

Harmono dalam bukunya mengatakan analisis break even point

adalah sebuah metode yang berguna untuk para manajer supaya dapat

dan mampu memastikan prediksi penjualan produk perusahaan yang

memadai dan dapat menutup biaya produk atau jasa yang dihasilkan

pada tingkat keuntungan yang ditargetkan. 12

Maka dapat disimpulkan bahwa analisis break even point adalah

proses perhitungan yang dilakukan oleh suatu manajemen untuk

mengetahui titik impas dimana keadaan perusahaan tidak mengalami

keuntungan maupun kerugian atau pendapatan dan biaya sama dengan

nol.

1.2. Rumus Break Even Point (BEP)/Titik Impas

Rumus break even point terbagi menjadi empat metode, masing-

masing metode berasal dari sumber yang berbeda. Pemakaian metode

break even point dapat dilakukan sesuai dengan keinginan dan tujuan

pemakai. Berikut ini beberapa metode break even point yang dapat

digunakan dalam analisis break even point:

11 Kasmir, Loc. Cit, hlm. 333 12 Harmono, Manajemen Keuangan Berbasis Balanced Scorecard, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2014), hlm. 167

Page 27: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

11

1.2.1. Metode Persamaan

Menurut L.M. Samryn metode persamaan memanfaatkan

data-data dari laporan laba rugi yang disusun dengan format

kontribusi. Titik impas dengan metode ini dapat dihitung

dengan menggunakan rumus:13

Atau

1.

Namun apabila data tidak tersedia untuk menggunakan

rumus tersebut, maka titik impas dalam rupiah dapat dihitung

dengan prosedur sebagai berikut:

Perusahaan biasanya hanya memiliki data persentase biaya

variabel dari harga jual dan pendekatan yang disajikan di atas

dapat digunakan untuk menentukan titik impas. Perhatikan

bahwa penggunaan persentase dalam persamaan tersebut dapat

digunakan untuk menentukan titik impas berdasarkan nilai

penjualan dan bukan dalam unit.

1.2.2. Metode Margin Kontribusi

Menurut Edi Herman margin kontribusi adalah jumlah

yang tersisa dari penjualan dikurangi dengan biaya variabel.

Jumlah tersebut akan digunakan untuk menutup biaya tetap dan

laba untuk periode tersebut. Margin kontribusi akan digunakan

untuk menutup biaya tetap dan apabila masih ada sisa akan

13 L.M. Samryn, Akuntansi Manajemen Informasi Biaya untuk Mengendalikan Aktivitas Operasi & Investasi, (Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2012), hlm. 175

Penjualan – Biaya variabel – Biaya tetap = Laba

Penjualan = Biaya variabel + Biaya tetap + laba

Rasio penjualan=Rasio margin kontribusi+Biaya tetap+Laba

Page 28: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

12

menjadi laba. Jika margin kontribusi tidak cukup menutup

biaya tetap, maka akan mengalami kerugian.

Berikut merupakan rumus margin kontribusi yang terbagi

menjadi dua macam yaitu:

1) Menghitung margin kontribusi dalam unit, dengan rumus

sebagai berikut: 14

Dimana margin kontribusi perunit sama dengan harga

jual dikurang biaya variabel per unit. Dari rumus diatas

manajemen akan mengetahui margin kontribusi setiap unit

produksi.

2) Margin kontribusi dalam jumlah totalnya, dengan rumus

sebagai berikut:

Dimana:

TP : Total Pendapatan

BV : Biaya Variabel

TBV : Total Biaya Variabel

Sedangkan menurut Garrison dan Noreen metode margin

kontribusi pada dasarnya adalah metode singkat dari metode

persamaan yang telah dijelaskan di atas. Pendekatan ini

memusatkan pada ide bahwa setiap unit yang terjual

memberikan margin kontribusi tertentu yang dapat digunakan

untuk menutupi biaya tetap. Untuk menentukan berapa unit

14 Edi Herman, Loc. Cit, hlm. 108

Margin Kontribusi per unit = Harga Jual – BV

Margin Kontribusi = TP -TBV

Page 29: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

13

yang harus dijual untuk mencapai titik impas, total biaya tetap

dibagi dengan margin kontribusi per unit.

Margin kontribusi dapat dihitung melalui total pendapatan

dikurangi dengan total biaya variabel. Jadi, dapat disimpulkan

bahwa dalam menghitung margin kontribusi bisa dilakukan

dengan dua cara yaitu menghitung margin kontribusi dalam

unit dan menghitung dalam jumlah total. Setelah menentukan

nilai margin kontribusi maka perusahaan dapat menentukan

nilai break even point dengan menggunakan rumus sebagai

berikut:15

Titik Impas (unit) : 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑢𝑛𝑖𝑡

Variasi dari metode ini menggunakan rasio margin

kontribusi sebagai pengganti margin kontribusi per unit.

Hasilnya adalah titik impas yang ditentukan berdasarkan nilai

penjualan. Berikut adalah rumus yang digunakan:

Titik Impas (Penjualan) : 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖

Margin kontribusi sebagi persentase penjualan disebut

rasio margin kontribusi (Rasio MK). Rasio ini dihitung dengan

cara berikut:16

Rasio Margin Kontribusi = 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖

𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 %

Pendekatan berdasarkan rasio margin kontribusi sangat

berguna apabila perusahaan memiliki berbagai macam produk

dan akan menentukan titik impas untuk perusahaan secara

keseluruhan.

Berdasarkan penjelasan diatas maka dalam penelitian ini

menggunakan metode margin kontribusi dengan alasan bahwa

pendekatan margin kontribusi memiliki kelebihan yaitu dapat

15 Garrison dan Noreen, Akuntansi Manajerial, (Jakarta: Salemba Empat, 2000), hlm. 261. 16 Garrison dan Noreen, ibid, hlm. 254

Page 30: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

14

menunjukan secara jelas bagaimana biaya berubah bersama

dengan perubahan tingkat penjualan.

Pendekatan ini jauh lebih sesuai digunakan pada

perusahaan yang mempunyai jenis produk lebih dari satu

macam dan menghendaki menghitung break even point tunggal

sebagai keseluruhan. Hal ini sesuai dengan kondisi usaha yang

akan diteliti.

1.2.3. Metode Sederhana

Menurut Sofyan Syafri Harahap perhitungan break even

point dapat dilakukan dengan cara berbeda yaitu dengan

membuat tabel harga penjualan, biaya variabel dan biaya tetap.

Berikut adalah tabel beserta contoh yang digunakan untuk

menghitung break even point :17

Contoh: Diketahui

Harga Penjualan Rp. 2,00/unit

Biaya Variabel Rp. 1,2/unit

Biaya Tetap Rp. 40.000

Tabel 2.1. Metode Sederhana Analisis Break Even Point

(dalam rupiah)

Jumlah

Unit 1

Harga

Penjualan

2 (1x2)

Biaya

Tetap

3

Biaya

Variabe

l4

(1x BV)

Total

Biaya 5

(3x4)

Laba 6

(2-5)

30.000

40.000

50.000

60.000

60.000

80.000

100.000

120.000

40.000

40.000

40.000

40.000

36.000

48.000

60.000

72.000

76.000

88.000

100.000

112.000

(16.00)

(8.000)

-

8.000

17 Sofyan Syafri Harahap, Analisis Kritis atas Laporan Keuangan, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2010), hlm. 361.

Page 31: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

15

70.000

100.000

140.000

200.000

40.000

40.000

84.000

120.000

124.000

160.000

16.000

40.000

Dari tabel ini dapat dilihat bahwa titik break even point

adalah pada jumlah volume penjualan sebesar 50.000 unit.

Ini berarti bahwa apabila penjualan perusahaan 50.000 unit

maka perusahaan berada dalam posisi tidak mendapat laba dan

tidak mengalami rugi. Oleh karena itu jika ingin memperoleh

laba maka penjualan harus diatas break even point tersebut.

1.2.4. Metode Grafik

Dari tabel diatas terlihat bahwa untuk tiap-tiap masing unit

penjualan terdapat informasi yang lengkap seperti setiap rupiah

penjualan, biaya tetap, biaya variabel, total biaya maupun laba

atau rugi. Jadi manajemen dapat melihat jika akan

memproduksi sekian unit, akan terlihat seluruh komponen

diatas.18 Berikut merupakan contoh gambar grafik break even

point.

Gambar 2.1.Grafik Break Even Point

18 Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), hlm. 344.

Page 32: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

16

1.3. Tingkat Keamanan (Margin Of Safety)

Margin of safety adalah kelebihan dari proyeksi atau aktual

penjualan atas break even point. MOS ini bermanfaat selama

memberikan informasi tentang seberapa jauh penurunan penjualan baik

dalam rupiah maupun dalam kuantiti sehingga perusahaan masih

dalam posisi aman atau masih berlaba.19

Perusahaan yang mempunyai margin of safety yang besar lebih

baik dibandingkan dengan perusahaan yang mempunyai margin of

safety yang rendah, karena margin of safety memberikan gambaran

kepada manajemen beberapa penurunan yang dapat ditolerir sehingga

perusahaan tidak menderita rugi tetapi juga belum memperoleh laba.20

Rumus yang digunakan untuk mencari tingkat keamanan atau

margin of safety (MOS) adalah sebagai berikut:21

1) Penjualan yang direncanakan

MOS = 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟 𝑏𝑢𝑗𝑒𝑡𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑖𝑚𝑝𝑎𝑠

X 100%

2) Penjualan MOS

MOS = 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟 𝑏𝑢𝑗𝑒𝑡− 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑖𝑚𝑝𝑎𝑠𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟 𝑏𝑢𝑗𝑒𝑡

X 100%

Dalam penelitian ini menggunakan rumus ke dua yaitu penjualan

MOS dimana penjualan per bujet dikurang penjualan titik impas di

bagi penjualan per bujet di kali 100%, maka akan akan diketahui

tingkat keamanan (MOS) penjualan perusahaan.

Perusahaan yang mempunyai margin of safety yang besar lebih

baik dibandingkan dengan perusahaan yang mempunyai margin of

19 Edi Herman, Loc. Cit, hlm. 117. 20 Cristine P. Ponomban, Analisis Break Even Point Sebagai Perencanaan Laba Pada PT. Tropica Cocoprima, (Jurnal EMBA, Vol. 1, Desember 2013), hlm. 1253. 21 Kasmir, Loc. Cit, hlm. 345.

Page 33: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

17

safety yang rendah, karena margin of safety memberikan gambaran

kepada manajemen beberapa penurunan yang dapat diantisispasi

sehingga perusahaan tidak menderita rugi tetapi juga belum

memperoleh laba.

1.4. Analisis Target Laba

Rumus Biaya-Volume-Laba dapat digunakan untuk menentukan

volume penjualan untuk mencapai target laba. Didalam analisis target

laba dapat dilakukan dengan dua pendekatan yaitu metode persamaan

dan metode margin kontribusi.22

a. Metode Persamaan

Dalam metode persamaan analisis target laba dapat dilakukan

dengan cara:

Penjualan = Biaya Variabel + Biaya Tetap + Laba

b. Metode Margin Kontribusi

Dalam metode margin kontribusi analisis target laba dapat

dilakukan dengan cara:

Unit Penjualan = 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝+𝑡𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝐿𝑎𝑏𝑎𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖 𝑝𝑒𝑟 𝑈𝑛𝑖𝑡

untuk mencapai target laba

Dalam penelitian ini untuk menentukan target laba perusahaan

menggunakan metode margin kontribusi karena dalam perhitungan

rumus break even point atau biaya-volume-laba menggunakan metode

margin kontribusi.

1.5. Peranan Margin Kontribusi

Dalam menggunakan analisis CVP umumnya dan BEP khususnya,

pengertian dan perhatian yang lebih besar terhadap Margin Kontribusi

(MK) sangat diperlukan sekali, karena dengan cepat pula kita dapat

22 Garrison dan Noreen, Loc. Cit, hlm. 263.

Page 34: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

18

membuat suatu keputusan dan sebagai titik awal dari keputusan-

keputusan berikutnya. Keputusan-keputusan atau masalah-masalah

yang dapat diselesaikan dengan memperhatikan margin kontribusi,

antara lain:23

a) Menutup atau meneruskan segmen atau bagian tertentu. Dengan

melihat MK saja dapat diambil keputusan pertama, MK yang

positif akan menguntungkan perusahaan secara keseluruhan, jika

fix cost nya tanggungan bersama

b) Jika alternatif penutupan suatu segmen atau bagian itu dilakukan

dan dilakukan alternatif lain, maka keputusannya pun hanya

membandingkan MK saja.

c) Dalam analisis join cost dengan join product, keputusannya hanya

membandingkan harga jual baru dikurangi harga jual lama dengan

MK (yaitu biaya proses lanjutan) sudah dapat diambil keputusan.

d) Tidak ,memerlukan perhitungan-perhitungan yang rumit dan lebih

efesien terutama dalam analisis BEP.

1.6. Leverage Operasi

Menurut L.M. Samryn, S.E., Ak., M.M. leverage operasi adalah

suatu ukuran kemampuan manajemen memanfaatkan biaya tetap dalam

suatu organisasi agar mencapai tingkat laba tertentu. Leverage operasi

merupakan suatu ukuran tentang seberapa sensitif laba bersih terhadap

perubahan dalam penjualan. Model ini dapat digunakan untuk

menjawab pertanyaan tentang berapa besarnya kenaikan laba jika

terjadi kenaikan penjualan dalam jumlah persentase tertentu.24

Rumus dalam tingkat leverage operasi dapat dihitung dengan

menggunakan formula:

Tingkat leverage operasi = 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ

23 Komaruddin Ahmad, Akuntansi Manajemen Dasar-Dasar Konsep Biaya dan Pengambilan Keputusan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2000), hlm. 36. 24 L.M. Samryn, Loc.Cit, hlm.182

Page 35: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

19

Dengan pendekatan tingkat leverage operasi tersebut, selanjutnya

manajemen dapat membuat proyeksi peningkatan laba dengan

menggunakan formula:

Kenaikan Laba Bersih =

Tingkat leverage operasi x Kenaikan penjualan

Kenaikan laba dapat dihitung setelah melakukan perhitungan

leverage operasi, maka penelitian ini akan menggunakan perhitungan

leverage untuk mengantisipasi kenaikan penjualan pada tahun

berikutnya.

1.7. Klasifikasi Biaya dalam Analisis Break Even Point (BEP)/Titik

Impas

1.7.1. Pengertian Biaya

Biaya (cost) merupakan sejumlah nilai yang dikorbankan

untuk memperoleh barang dan jasa, dimana pengorbanan

tersebut diukur dengan berkurangnya harta dan bertambahnya

kewajiban dalam satuan rupiah, guna melaksanakan suatu

proses produksi.25

Menurut Firdaus dan Wasilah dalam M.Yusuf Andrianto

Nengah Sudjana dan Devi Farah Azizah, biaya (cost) adalah

pengeluaran-pengeluaran atau nilai pengorbanan untuk

memperoleh barang atau jasa yang berguna untuk masa yang

akan datang, atau mempunyai manfaat melebihi satu periode

akuntansi.26

Menurut Kamaruddin Ahmad dalam Saparida, Satriani dan

Marheni Lona Miranda yang dimaksud dengan biaya dan beban

adalah “pengeluaran yang diukur dalam moneter yang telah

25 Dian Mulansari dan Kun Ismawati, Analisis Perencanaan Laba dengan Menggunakan Metode Cost-Volume-Provit (CVP) pada PT. Indo Acidatama Tbk, (Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah, Vol.14, No.4, Oktober 2016), hlm. 8 26 M. Yusuf Andrianto , Nengah Sudjana , dan Devi Farah Azizah, Analisis Break Even Point (Bep) Sebagai Alat Perencanaan Laba (Studi Pada CV. Langgeng Makmur Bersama Lumajang Periode 2012-2014), (Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), Vol. 35, No. 2, Juni 2016), hlm. 31.

Page 36: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

20

dikeluarkan atau potensial akan dikeluarkan untuk memperoleh

dan mencapai tujuan tertentu. Sebaliknya beban adalah

pengeluaran yang telah digunakan untuk menghasilkan

prestasi”. Biaya (cost) dikeluarkan untuk mendapatkan manfaat

di masa depan. Ketika biaya telah dihabiskan dalam proses

menghasilkan pendapatan, biaya tersebut dinyatakan

kedaluwarsa (expire). Biaya (cost) yang telah kedaluwarsa

disebut beban (expenses).27

Dapat disimpulkan bahawa biaya adalah pengeluaran-

pengeluaran yang ditanggung oleh suatu perusahaaan untuk

memperoleh barang dan jasa serta untuk mencapai tujuan yang

berguna di masa yang akan datang dalam satu periode

akuntansi.

1.7.2. Jenis-Jenis Biaya

Dalam analisis ini, hanya digunakan dua macam biaya,

yaitu biaya tetap dan biaya variabel. Artinya mengelompokkan

biaya tetap disuatu sisi dan mengelompokkan biaya variabel

disisi lain. Dalam hal ini secara umum untuk memisahkan

kedua biaya ini relatif sulit karena ada biaya yang tergolong

semu variabel dan tetap. Untuk memisahkan biaya ini dapat

dilakukan melalui dua pendekatan sebagai berikut:28

a. Pendekatan Analitis, yaitu kita harus meneliti setiap jenis

dan unsur biaya yang terkandung satu per satu dari biaya

yang ada beserta sifat- sifat biaya tersebut.

b. Pendekatan Historis. Dalam hal ini yang harus dilakukan

adalah memisahkan biaya tetap dan variabel berdasarkan

angka- angka dan data biaya masa lampau.

27 Saprida Satriani, Marheni dan Lona Miranda, Analisis Cost-Volume-Profit Sebagai perencanaan Laba Jangka Pendek Pada CV. Mentari Dempo Indah Pangkalpinang, (Jurnal Ilmiah Akuntansi Bisnis dan Keuangan JIABK, Vol. 3, Issue 2, November 2015), hlm. 29. 28 Kasmir, Loc. Cit, hlm. 338.

Page 37: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

21

Dalam penelitian ini untuk menentukan jenis biaya

perusahaan menggunakan pendekatan analitis, dimana penulis

akan meneliti satu per satu biaya dan membaginya menjadi dua

bagian yaitu biaya tetap dan biaya variabel. 29

1) Biaya Tetap

Biaya tetap merupakan biaya yang secara total tidak

mengalami perubahan, walaupun ada perubahan volume

produksi atau penjualan (dalam batas tertentu). Artinya kita

menganggap biaya tetap konstan sampai kapasitas tertentu

saja, biasanya kapasitas produksi yang dimiliki.

Biaya tetap selanjutnya dapat dikelompokkan menjadi

dua bagian yaitu: 30

a) Committed fixed cost meliputi biaya-biaya tetap yang

berhubungan dengan investasi dalam fasilitas,

peralatan, dan struktur dasar organisasi sebuah

perusahaan. Biaya-biaya ini sulit ditelusuri

hubungannya dengan volume output, seperti unit

produksi.

b) Discretionary fixed atau dikenal juga sebagai managed

fixed cost meliputi biaya-biaya tetap yang timbul dari

keputusan tahunan manajemen untuk membelanjai

bidang-bidang biaya tetap tertentu seperti iklan dan

penelitian. Sebagai discretionary fixed cost, biaya ini

akan hilang jika kebijakan yang bersangkutan juga

ditiadakan. Demikian juga fluktuasinya akan

dipengaruhi oleh kebijakan manajemen. Biaya ini bisa

melekat pada volume kegiatan dan/atau perubahan

lingkup organisasi. Biaya tetap mempunyai

karakteristik sebagai berikut:

29 Kasmir, ibid, hlm. 339. 30 Saprida Satriani, Marheni dan Lona Miranda, Op. Cit, hlm. 30.

Page 38: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

22

1. Biaya total yang tidak berubah atau tidak

dipengaruhi oleh periode yang ditentukan atau

kegiatan tertentu.

2. Biaya per unitnya berbanding terbalik dengan

perubahan volume, pada volume rendah fixed cost

unitnya tinggi, sebaliknya pada volume yang tinggi

fixed cost per unitnya rendah.

2) Biaya Variabel

Biaya variabel merupakan biaya yang secara total

berubah ubah sesuai dengan perubahan volume produksi

dan penjualan. Dalam hal ini sulit terjadi dalam praktiknya

karena dalam penjualan jumlah besar aka nada potongan-

potongan tertentu, baik yang diterima maupun tang

diberikan perusahaan.31

Biaya variabel dapat dikelompokkan sebagai

berikut: 32

a) Engineered variable cost atau true variable cost, yaitu

biaya yang memiliki spesifikasi hubungan fisik yang

eksplisit dengan pelaksanaan suatu aktivitas. Biaya ini

timbul dalam rangka aktivitas operasi normal

perusahaan, contohnya adalah biaya bahan baku dan

biaya tenaga kerja langsung yang berubah volume nya

karena proses pembuatan produk.

b) Discretionary variable cost atau step variable cost,

yaitu semacam biaya kebijakan yang memiliki pola

grafis variabel, tetapi bukan karena alasan yang sama

seperti bahan langsung atau tenaga kerja langsung.

Biaya variabel mempunyai pola sebagai berikut :

31 Kasmir, Op. Cit, hlm. 339. 32 Saprida Satriani, Marheni dan Lona Miranda, Op. Cit, hlm. 30

Page 39: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

23

1. Total biaya variabel berubah proporsional dengan

perubahan volume /kapasitas, makin besar kapasitas

yang digunakan semakin besar pula total biaya

variabel, demikian pula sebaliknya.

2. Per unit biaya berubah (variabel) konstan/tetap.

Misalnya biaya bahan langsung, contoh di muka

biaya pemakaian bahan langsung, bensin, oli yang

dihitung dan tergantung kilometer yang ditempuh.

c) Biaya Semivariabel Mixed Cost atau semivariabel cost,

adalah biaya yang di dalamnya terdiri dari elemen-

elemen biaya tetap dan biaya variabel. Biaya ini

umumnya terdapat dalam komponen biaya tidak

langsung. Dalam keadaan tertentu, jumlah biaya

semivariabel akan menjadi lebih tinggi dalam satu

tingkat aktivitas, akan tetapi dalam keadaan lain bisa

terjadi biayanya akan lebih rendah pada tingkat aktivitas

yang sama. Sifat dari biaya semivariabel seperti disebut

di bawah ini:33

1. Totalnya berubah mengikuti perubahan volume,

tetapi perubahannya tidak proporsional.

2. Per-unitnya juga berubah, tetapi terbalik dengan

perubahan volume dan tidak sebanding. Contoh:

1.8. Perubahan-Perubahan dalam Analisis Break Even Point (BEP)

Salah satu aspek yang penting dalam analisa break even bahwa

adanya perubahan dalam satu faktor atau lebih yang mempengaruhi

analisa, dapat diadakan penilaian atau evaluasi. Faktor-faktor yang

dapat berubah dalam hubungan dengan analisa break even antara lain

33 Saprida Satriani, Marheni dan Lona Miranda, ibid, hlm. 31.

Page 40: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

24

biaya tetap, biaya variabel, harga jual maupun komposisi penjualan

(sales mix).34

a. Perubahan Biaya Tetap

Perubahan jumlah biaya tetap akan mengakibatkan perubahan

jumlah biaya secara keseluruhan pada berbagai tingkat penjualan

akan berubah pula, dengan perubahan jumlah biaya maka

besarnya penjualan pada tingkat break even akan berubah pula.

b. Kenaikan Biaya Variabel

Dengan adanya kenaikan biaya variabel maka jumlah biaya

juga akan berubah begitu juga besarnya penjualan pada tingkat

break even juga akan berubah.

c. Perubahan Komposisi Penjualan

Apabila perusahaan memproduksi atau menjual lebih dari

satu macam barang, maka analisa break even dapat pula

diterapkan untuk seluruh barang yang diproduksi dan dijual oleh

perusahaan tersebut. untuk maksud tersebut maka komposisi

(perbandingan) antara barang-barang tersebut tetap sama baik

dalam komposisi produksinya maupun penjualannya (product-mix

dan sales-mix). Jadi, apabila komposisinya berubah maka break

evennya secara total akan berubah.

1.9. Kelemahan Analisis Break Even Point (BEP)

Dalam pemakaian analisis ini kita harus menyadari keterbatasan

yang dikandung model ini. Kelemahan tersebut adalah sebagai

berikut:35

1. Asumsi yang menyebutkan harga jual konstan padahal

kenyataannya harga ini kadang-kadang harus berubah sesuai

dengan kekuatan permintaan dan penawaran di pasar. Untuk

34 Munawir, Loc. Cit, hlm. 201. 35 Sofyan Syafri Harahap, Loc. Cit, hlm. 364

Page 41: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

25

menutupi kelemahan itu, maka harus dibuat analisis sensitivitas

untuk harga jual yang berbeda.

2. Asumsi terhadap cost

Pengelompokkan biaya tetap dan biaya variabel juga

mengandung kelemahan. Dalam keadaan tertentu untuk

memenuhi volume penjualan biaya tetap tidak bisa tidak harus

berubah karena pembelian mesin-mesin atau peralatan lainnya.

Demikian juga perhitungan biaya variabel perunit juga akan

dapat dipengaruhi perubahan ini.

3. Jenis barang yang dijual tidak selalu satu jenis

4. Biaya tetap juga tidak selalu tetap pada berbagai kapasitas

5. Biaya variabel juga tidak selalu berubah sejajar dengan

perubahan volume.

2. Perencanaan Laba

2.1. Pengertian Perencanaan

Robbins dan Coulter mendefinisikan perencanaan sebagai sebuah

proses yang dimulai dari penetapan tujuan organisasi, menentukan

strategi untuk pencapaian tujuan organisasi tersebut secara

menyeluruh, serta merumuskan sistem perencanaan yang menyeluruh

untuk mengintegrasikan dan mengoordinasikan seluruh pekerjaan

organisasi hingga tercapainya tujuan organisasi.36

Perencanaan merupakan langkah awal dalam menjalankan suatu

usaha sebelum menentukan dalam pengambilan keputusan. Baik

buruknya atau berhasil tidaknya keputusan dalam usaha tergantung

dari matangnya rencana tersebut. Perencanaan merupakan fungsi dari

manajemen dalam suatu organisasi atau lembaga yang tujuannya

kearah jangka panjang atau ke masa depan.37

36 Erni Tisnawati Sule dan Kurniawan Saefullah, Pengantar Manajemen, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2005), hlm. 96. 37 Nirmala Buata dkk, Analisis Perencanaan Laba Perusahaan Melalui Penerapan Break Even Point Pada Pt. Tira Austenite Tbk Bitung, (Jurnal EMBA, Vol. 3 No.1, Maret 2015), hlm. 614.

Page 42: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

26

Perencanaan merupakan salah satu faktor keberhasilan dari suatu

perusahaan. perencanaan yang baik harus mampu melihat

kemungkinan dan kesempatan serta mampu merencanakan cara yang

terbaik dalam menghadapi kemungkinan-kemungkinan yang terjadi di

masa yang akan datang.38

Maka dapat disimpulkan bahwa perencanaan adalah sebuah

langkah yang harus dilakukan untuk menentukan keberhasilan dan

pengambilan keputusan bagi manajemen dalam suatu perusahaan

karena baik-buruknya atau berhasil tidaknya suatu perusahaan

tergantung dari matangnya rencana yang dijalankan.

2.2. Pengertian Laba

Laba adalah uang yang tersisa setelah perusahaan mengurangkan

biaya-biaya untuk memproduksi dan memasarkan barang atau jasa dari

penerimaannya. Secara kuantitatif, laba adalah selisih antara

penerimaan-penerimaan bisnis dengan pengeluaran-pengeluaran

bisnis.39

Harahap dalam Nirmala Buata dkk menyebutkan bahwa laba

adalah kelebihan penghasilan diatas biaya selama satu periode

akuntansi”. Sementara pengertian laba yang dianut oleh struktur

akuntansi sekarang ini adalah selisih pengukuran pendapatan dan

biaya. Besar kecilnya laba sebagai pengukur kenaikan sangat

bergantung pada ketepatan pengukuran pendapatan dan biaya.40

Laba atau keuntungan merupakan salah satu tujuan utama

perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya. Pihak manajemen selalu

merencanakan besar perolehan laba setiap periode, yang ditentukan

38 M.Yusuf, Analisa Break Event Point (Bep) Terhadap Laba Perusahaan, (Jurnal Bisnis dan Manajemen, Vol.4, No.1, April 2014), hlm. 49. 39 Nurochim dan Iwan Purwanto, Op. Cit, hlm. 3. 40 Nirmala Buata dkk, Op. Cit, hlm. 614.

Page 43: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

27

melalui target yang harus dicapai. Penentuan target besarnya laba ini

penting guna mencapai tujuan perusahaan secara keseluruhan.41

Laba adalah prestasi seluruh karyawan dalam suatu perusahaan

yang dinayatkan dalam bentuk angka keuangan yaitu selisih positif

antara pendapatan dikurangi beban (expenses).42

Dari pengertian para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa laba

adalah suatu keuntungan yang dimiliki oleh perusahaan yang

merupakan kelebihan penghasilan dimana pendapatan lebih besar dari

pada beban usaha dalam satu periode tertentu.

2.3. Pengertian Perencanaan Laba

Perencanaan laba merupakan rencana kerja yang telah

diperhitungkan dengan cermat dimana implikasi keuangannya

dinyatakan dalam bentuk proyeksi perhitungan rugi-laba, neraca, kas,

dan modal kerja untuk jangka panjang dan jangka pendek.

Perencanaan laba yang baik dan cermat tidaklah mudah karena

teknologi berkembang dengan cepat dan faktor-faktor sosial, ekonomi,

dan politik berpengaruh kuat dalam dunia usaha. Guna melaksanakan

tugas ini, para manajer harus didorong agar berusaha keras mencapai

sasaran pribadi yang sejalan dengan sasaran perusahaan.43

Perencanaan laba merupakan salah satu perencanaan yang sangat

penting yang harus dibuat oleh manajemen perusahaan untuk

mendapatkan laba semaksimum mungkin. Perencanaan laba berisi

tentang langkah-langkah yang akan ditempuh perusahaan untuk

mencapai besarnya target laba yang diinginkan.44

Menurut Manullang dalam Sabrin menyebutkan bahwa

perencanaan laba merupakan salah satu faktor yang sangat penting

41 Kasmir, Loc. Cit, hlm. 302. 42 Ari Purwanti dan Darsono Prawironegoro, Loc. Cit, hlm. 243. 43 Milton F, Usry, dan Adolph Matz, Akuntansi Biaya Perencanaan dan Pengendalian, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 1990), hlm. 3. 44 Dian Mulansari dan Kun Ismawati, Op. Cit, hlm. 7.

Page 44: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

28

karena dapat mempengaruhi secara langsung terhadap kelancaran

maupun keberhasilan dalam menghasilkan laba. Oleh karena itu

perencanaan laba memungkinkan suatu perusahaan memilih bebrapa

alternatif yang mungkin untuk dilaksanakan dimasa depan dengan

mempertimbangkan secara kuantitatif dan kualitatif dalam bentuk

keuangan. Dimana keuangana suatu perusahaan menjadi lebih fleksibel

dari perusahaan laba operasi perusahaan.

Sedangkan menurut Supriyono dalam Sabrin menyatakan bahwa:

“perencanaan laba adalah memilih beberapa alternatif yang

memungkinkan untuk dilaksanakan dimasa depan dengan

mempertimbangkan tujuan perusahaan serta sumber-sumber ekonomi

yang dimiliki serta kendala-kendala yang dihadapainya dimasa akan

datang”.45

Maka dapat disimpulkan bahwa perencanaan laba adalah rencana

yang dilakukan oleh suatu perusahaan untuk memaksimalkan laba

yang ingin dicapai, besar kecilnya laba yang didapatkan tergantung

kepada kelancaran dan keberhasilan perencanaan laba yang dilakukan

manajemen untuk perusahaannya.

2.4. Manfaat Perencanaan Laba

Perencanaan laba atau penganggaran sangat bermanfaat karena:46

a. Memberikan pendekatan yang terarah dalam pemecahan

permasalahan.

b. Memaksa pihak manajemen untuk secara dini mengadakan

penelaahan terhadap masalah yang dihadapinya dan menanamkan

kebiasaan pada organisasi untuk mengadakan telaah yang seksama

sebelum mengambil suatu keputusan.

c. Menciptakan suasana organisasi yang mengarah pada pencapaian

laba, dan mendorong timbulnya perilaku yang sadar akan

45 Sabrin, Analisis Break Even Point Pada Produksi Es Balok Pada PT. Yanaghi Histalaraya, (Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol. XVI Tahun 8, Desember 2015), hlm. 29. 46 Milton F, Usry, dan Adolph Matz, Op. Cit, hlm. 6

Page 45: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

29

penghematan biaya dan pemanfaatan sumber daya secara

maksimum.

d. Merangsang peran serta dan mengkoordinasi rencana operasi

berbagai segmen dari keseluruhan organisasi manajemen sehingga

keputusan akhir dan rencana yang saling terkait dapat

menggambarkan keseluruhan organisasi dalam bentuk rencana

yang terpadu dan menyeluruh (komprehensif)

e. Menawarkan kesempatan untuk menilai secara sistematik setiap

segi atau aspek organisasi maupun untuk memeriksa serta

memperbarui kebijakan dan pedoman dasar secara berkala.

2.5. Keterbatasan Perencanaan Laba

Meskipun manfaat perencanaan laba jelas meyakinkan dan

berjangkauan luas, namun kita perlu menyadari keterbatasan dan

kekurangan-kekurangannya:47

a. Peramalan atau pemrakiran bukanlah ilmu pasti, dalam setiap

penyusunan anggaran akan terdapat sejumlah pertimbangan

tertentu.

b. Anggaran dapat mengikat perhatian manjer pada sasaran tertentu

(seperti produksi yang tinggi, penjualan kredit yang besar dan

lain-lain) yang tidak selaras dengan tujuan organisasi secara

keseluruhan.

c. Perencanaan laba memerlukan kerja sama dan peran serta dari

seluruh anggota manajemen.

d. Perencanaan laba tidaklah menghapus maupun mengambil alih

peranan bagian administrasi.

e. Pelaksanaan rencana memerlukan waktu.

47 Milton F, Usry, dan Adolph Matz, ibid, hlm. 7.

Page 46: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

30

2.6. Langkah Strategis untuk Melakukan Perluasan Usaha Setelah

dilakukan Perencanaan Laba

Setelah melakukan perencaan laba tentunya perusahaan ingin

selalu dalam keadaan laba atau untung maka dari itu langkah yang

dapat diambil oleh suatu perusahaan adalah:

1) Melakukan perencanaan laba jangka panjang

Dunia usaha makin menyadari perlunya mengembangkan

perencanaan laba atau prakiraan (ramalan) laba jangka panjang.

Perencanaan jangka panjang juga didefinisikan sebagai “proses

yang berkesinambungan untuk mengambil keputusan saat ini

secara sistematik, disertai dengan perkiraan terbaik mengenai

keadaan di masa mendatang, mengorganisasi kegiatan yang

diperlukan secara sistematik guna melaksanakan keputusan ini, dan

menilai serta membandingkan hasil keputusan terhadap hasil yang

diharapkan melalui umpan balik yang terorganisasi dan

sistematik”.

Didalam perencanaan laba jangka panjang langkah yang harus

diambil oleh perusahaan adalah:48

1. Melakukan perhitungan rugi-laba bayangan/prospektif

kemudian disusun guna menyajikan antisipasi penjualan

2. Melakukan pemisahan biaya antara biaya tetap dan biaya

variabel

3. Melakukan perhitungan margin kontribusi dan laba utuk setiap

tahunnya.

4. Neraca tahunan harus menunjukkan taksiran saldo kas, tingkat

persediaan, saldo perkiraan piutang usaha, dan berbagai

kewajiban (hutang).

5. Tingkat pengembalian atas modal (total aktiva) yang digunakan

merupakan angka statistik yang penting dalam perencanaan

laba jangka panjang dan dalam mnetapkan sasaran laba.

48 Milton F, Usry, dan Adolph Matz, ibid, hlm. 5

Page 47: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

31

2) Melakukan rencana atau anggaran jangka pendek

Rencana jangka panjang manajemen hanya akan tercapai jika

sasaran laba jangka panjang bisa dipenuhi secara memuaskan, dan

ini memerlukan pertumbuhan dan tingkat laba yang cukup tinggi

dan stabil. Akan tetapi, rencana jangka panjang dengan segala laba

dan pertumbuhan yang diharapkan haruslah dipecah-pecah

kedalam anggaran jangka pendek, agar dapat direncanakan dan

dikendalikan secara terarah. Periode perencanaan laba biasanya

dilakukan setahun sekali, namun anggaran jangka pendek bisa saja

hanya mencangkup jangka waktu tiga, enam, atau duabelas bulan

tergantung pada sifat perusahaan.49

3. Home Industry

3.1. Pengertian Home Industry

Secara harfiah, home berarti rumah, tempat tinggal, atau kampung

halaman, sedangkan industri dapat diartikan sebagai kerajinan, usaha

produk barang dan ataupun perusahaan. Singkatnya, Home Industry

adalah rumah usaha produk barang atau juga perusahaan kecil. Home

Industry juga disebut dengan industri rumah tangga karena termasuk

dalam kategori usaha kecil yang dikelola keluarga.

Istilah home industry atau usaha di rumah adalah tempat tinggal

yang merangkap tempat usaha, baik itu berupa usaha jasa, kantor

hingga perdagangan. Semula pelaku home industry yang memiliki

desain ini adalah kalangan enterpreneur dan profesional, yang

sekarang mulai meluas pada kalangan umum, untuk memiliki lokasi

yang strategis untuk tempat berkembangnya usaha jenis rumahan ini

tidak terlepas dari berkembangnya virus enterpreneur/kewirausahaan

yang berperan membuka pola pikir ke depan masyarakat bahwa rumah

49 Milton F, Usry, dan Adolph Matz, ibid, hlm. 6

Page 48: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

32

bukan hanya sebagai tempat tinggal namun dapat digunakan juga

sebagai tempat mencari penghasilan. 50

Menurut bank Indonesia dalam Riski Ananda menyebutkan bahwa

industri kecil atau industri rumah tangga yakni industri yang memiliki

asset (tidak termasuk tanah dan bangunan), bernilai kurang dari Rp.

600.000.000. Sedangkan menurut Biro Pusat Statistik dalam Riski

Ananda mendefinisikan industri kecil adalah usaha rumah tangga yang

melakukan kegiatan mengolah bahan dasar menjadi barang belum jadi

atau barang setengah jadi, barang setengah jadi menjadi barang jadi,

atau kurang nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya dengan

maksud untuk dijual, dengan jumlah pekerja paling sedikit 5 orang dan

paling banyak 19 orang termasuk pengusaha itu sendiri.51

Dapat disimpulkan bahwa home industry adalah kegiatan

menghasilkan barang atau jasa yang dalam kegiatan produksinya

dilakukan dirumah pemilik usaha dengan jumlah pegawai atau tenaga

kerja paling sedikit 5 orang dan paling banyak 19 orang dan memiliki

asset bernilai kurang dari Rp.600.000.000 tidak termasuk tanah dan

bangunan.

3.2. Kriteria Home Industry

Home industry memiliki peran yang penting bagi perekonomian

negara, maka dari itu home industry memiliki kriteria dan karakteristik

tertentu. Berikut merupakan kriteria dari home industry adalah sebagai

berikut:52

50 Abidatul Afiyah, Muhammad Saifi, dan Dwiatmanto, Analisis Studi Kelayakan Usaha Pendirian Home Industry (Studi Kasus Pada Home Industry Cokelat “Cozy” Kademangan Blitar), (Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), Vol. 23, Juni 2015), hlm. 3. 51 Riski Ananda, Peran Home Industry Dalam Meningkatkan Ekonomi Keluarga (Studi Kasus Home Industry Keripik Di Kelurahan Kubu Gadang), (Jurnal JPM FISIP, Vol. 3, No. 2, Oktober 2016), hlm.4 52 Abidatul Afiyah, Muhammad Saifi, dan Dwiatmanto, Op. Cit, hlm. 3

Page 49: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

33

1) Proses produksi dilakukan di sekitar rumah pemilik usaha.

2) Teknologi yang digunakan masih sederhana dan manual

menggunakan tenaga kerja manusia.

3) Tenaga kerja berasal dari anggota keluarga atau kerabat.

4) Lokasi usaha biasanya berada di pedesaan.

5) Kegiatan produksi berkaitan dengan hasil pertanian

3.3. Manfaat Home Industry

Sebagai usaha dalam skala kecil, home industry mempunyai

manfaat dan peran diantaranya sebagai berikut:53

1. Home Industry sebagai alternatif penghasilan bagi keluarga.

Kegiatan ekonomi rumah tangga ini membantu meningkatkan

pendapatan keluarga karena merupakan usaha sampingan yang

tidak banyak menyita waktu.

2. Home Industry Berpeluang untuk mengurangi angka

kemiskinan. Kegiatan ekonomi home industry secara tidak

langsung membuka lapangan kerja bagi anggota keluarga

ataupun tetangga yang berada di sekitar tempat tinggal, oleh

karena itu home industry dapat membantu mengurangi angka

pengangguran dan kemiskinan.

3.4. Landasan Hukum Home Industry

Adapun landasan hukum usaha kecil menengah di antaranya:

1. UU RI No. 9 Tahun 1995 tentang usaha kecil.

Dalam undang-undang ini tujuan pemberdayaan usaha kecil

sesuai pasal 4 yaitu:

a. Menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan usaha kecil

menjadi usaha yang tangguh dan mandiri serta dapat

berkembang menjadi usaha menengah;

53 Abidatul Afiyah, Muhammad Saifi, dan Dwiatmanto, ibid, hlm. 3

Page 50: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

34

b. Meningkatkan peranan usaha kecil dalam pembentukan produk

nasional, perluasan kesempatan kerja dan berusaha,

meningkatkan ekspor, serta peningkatan dan pemerataan

pendapatan untuk mewujudkan dirinya sebagai tulang

punggung serta memperkukuh struktur perekonomian nasional.

2. PP (Peraturan Pemerintah) No. 32 Tahun 1998 tentang pembinaan

dan pengembangan usaha kecil.

Dalam undang-undang ini pembinaan dan pengembangan

usaha kecil sesuai pasal 5 dilakukan melalui langkah-langkah

sebagai berikut:

a. Identifikasi potensi dan masalah yang dihadapi oleh usaha

kecil,

b. Penyiapan program pembinaan dan pengembangan sesuai

potensi dan masalah yang dihadapai oleh usaha kecil,

c. Pelaksanaan program pembinaan dan pengembangan,

d. Pemantauan dan pengendalian pelaksanaan program pembinaan

dan pengembangan bagi usaha kecil.

3. Keppres (Keputusan Presiden) No. 99 Tahun 1998 tentang

bidang/jenis usaha yang dicadangkan untuk usaha kecil dan

bidang/jenis usaha yang terbuka untuk usaha menengah atau usaha

besar dengan syarat kemitraan. Sesuai Keputusan Presiden yang

terdapat pada pasal 1 bahwa yang dimaksud dengan:54

a. Usaha Kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala

kecil dan memenuhi kriteria sebagaimana dimaksud dalam

Undang-undang No. 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil;

b. Bidang/jenis usaha yang dicadangkan untuk usaha kecil adalah

bidang/jenis usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan

usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari

persaingan usaha yang tidak sehat;

54 Riski Ananda, Op. Cit, hlm. 30.

Page 51: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

35

c. Kemitraan adalah kerja sama antara usaha kecil dengan usaha

menengah atau dengan usaha besar disertai pembinaan dan

pengembangan oleh usaha menengah atau usaha besar dengan

memperhatikan prinsip saling memerlukan, saling memperkuat

dan saling menguntungkan.

4. Inpres (Instruksi Presiden) No. 10 Tahun 1999 tentang

pemberdayaan usaha menengah. 55

Para Menteri dan Menteri Negara, seluruh Pimpinan Lembaga

Pemerintah Non Departemen, Gubernur serta Bupati/Walikota,

sesuai dengan ruang lingkup tugas, kewenangan dan tanggung

jawab masing-masing secara bersama-sama atau secara sendiri-

sendiri, melaksanakan pemberdayaan usaha menengah yang

meliputi bidang-bidang di antaranya pembiayaan, pemasaran,

teknologi, sumber daya manusia, perizinan, dan menyusun skala

prioritas dalam pemberdayaan usaha menengah, terutama yang

berkaitan dengan pengembangan ekspor, penyerapan tenaga kerja,

serta pemenuhan kebutuhan pokok.

5. UU RI No. 20 Tahun 2008 tentang usaha mikro kecil dan

menengah.

Adapun tujuan pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan

menengah

sesuai pasal 5 yaitu:

a. Mewujudkan struktur perekonomian nasional yang seimbang,

berkembang,dan berkeadilan;

b. Menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan Usaha

Mikro, Kecil, dan Menengah menjadi usaha yang tangguh dan

mandiri; dan

c. Meningkatkan peran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dalam

pembangunan daerah, penciptaan lapangan kerja, pemerataan

55 Riski Ananda, ibid, hlm. 31.

Page 52: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

36

pendapatan, pertumbuhan ekonomi, dan pengentasan rakyat

dari kemiskinan.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian mengenai Analisis Break Even Point sebagai Perencanaan Laba

pada Home Industri Kecil Kain Kasur Palembang di Desa Kadu Kabupaten

Tangerang pernah dilakukan oleh beberapa peneliti diantaranya sebagai

berikut:

Aulia Puspita K D, pada tahun 2012 dalam skripsi yang berjudul

“Analisis Break Even Terhadap Perencanaan Laba PR. Kreatifa Hasta Mandiri

Yogyakarta”. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan expost facto

karena variabel yang diteliti tidak dikenai suatu tindakan, perlakuan atau

manipulasi, melainkan hanya meneliti dan mengungkapkan faktor-faktor yang

diteliti berdasarkan keadaan yang sudah ada. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa (1) Break even point total tahun 2009 yaitu Rp.14.517.416.341,00,

untuk rokok Rush Rp.9.920.234.500,00, untuk rokok Exo

Rp.4.960.117.250,00. Break even point total tahun 2010 yaitu

Rp.21.618.352.500,00, untuk rokok Rush RP.12.917.011.500,00, untuk rokok

Exo Rp.8.385.300.364,00. Break even point total tahun 2011 yaitu Rp.

8.706,410.182,00, untuk rokok Rush RP.5.130.563.143,00, untuk rokok Exo

Rp.3.482.564.073,00. Persamaan dari penelitian ini adalah perhitungan dalam

menentukan break even point menggunakan margin kontribusi, dan kalimat

judul. Sedangkan perbedaannya adalah terletak pada metode penelitian yaitu

menggunakan pendekatan expost facto dan perbedaan tempat penelitian.

Desi Sri Wahyuni, pada tahun 2017 dalam skripsi yang berjudul “Analisis

Break Even Point sebagai Alat Perencanaan Laba Pada PDAM Tirta Alami

Kabupaten Tanah Datar”. Metode penelitian ini menggunakan deskriptif

kuantitatif dengan hasil penelitian pada PDAM Tirta Alami Kabupaten Tanah

Datar dengan menggunakan teknik analisis break even point dapat diketahui

bahwa, untuk tahun 2011 break even point adalah sebesar Rp 8.247.662.612,

tahun 2012 break event point menjadi Rp 9.582.789.509, tahun 2013 tingkat

Page 53: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

37

break even point adalah sebesar 11.399.703.030 dan tahun 2014 break event

point sebesar 10.759.262.830. Persamaan dari penelitian ini adalah sama-sama

menganalisis break even point sebagai perencanaan laba, dan menggunakan

metode yang sama yaitu deskriptif kuantitatif. Sedangkan perbedaannya

adalah tempat yang dijadikan sebagai penelitian usaha dan analisis BEP.

Jalaluddin Dimisyqiyani, Darminto, dan Topowijino, pada tahun 2014

dalam jurnal yang berjudul “ Analisis Break Even Point Sebagai Alat Untuk

Merencanakan Laba Perusahaan (Studi Pada Koperasi Sari Apel Brosem

Periode 2011-2013). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. BEP terjadi pada penjualan

Rp. 699.705.406,66, BEP tahun 2014 terjadi pada penjualan Rp.

732.291.347,83 Persamaan dari penelitian diatas adalah Persamaan dari

penelitian ini adalah sama-sama menganalisis break even point sebagai

perencanaan laba, dan menggunakan metode yang sama yaitu deskriptif

kuantitatif. Sedangkan perbedaannya adalah tempat yang dijadikan sebagai

penelitian usaha.

Sabrin, pada tahun 2015 dalam jurnal yang berjudul “Analisis Break Even

Point Pada Produksi Es Balok Pada Pt. Yanaghi Histalaraya”. Metode yang

digunakan teknik analisis deskriptif dengan bantuan perhitungan break even

point dan margin of safety. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa besarnya

volume penjualan agar perusahaan berada pada posisi break even point pada

tahun 2012 adalah sebanyak 36.806 balok atau senilai Rp 515.283.621, pada

tahun 2013 sebanyak 35.104 balok atau sebesar Rp 526.561.971 dan pada

tahun 2014 BEP terjadi pada penjualan sebanyak 32.524 balok atau sebesar

Rp 520.392.107 Persamaan dari penelitian diatas adalah Persamaan dari

penelitian ini adalah sama-sama menganalisis break even point sebagai

perencanaan laba, dan menggunakan metode yang sama yaitu deskriptif

kuantitatif. Sedangkan perbedaannya adalah tempat yang dijadikan sebagai

penelitian usaha dan terdapat analisis faktor-faktor yang mempengaruhi break

even point.

Page 54: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

38

Muhamad Yusuf Andrianto, Nengah Sudjana dan Devi Farah Azizah pada

tahun 2016 dalam jurnal yang berjudul “Analisis Break Even Point (Bep)

Sebagai Alat Perencanaan Laba (Studi Pada CV. Langgeng Makmur Bersama

Lumajang Periode 2012-2014)”. Metode yang digunakan yaitu deskriptif

dengan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa

perhitungan BEP (mix) pada tahun 2014 sebesar Rp5.143.925.585 sedangkan

BEP (unit) sebesar 3.365 unit. Dalam penjualan dan perencanaan laba

perusahaan merencanakan laba untuk 2015 sebesar Rp 1.500.000.000. untuk

mencapai kenaikan laba, maka harus menaikan penjualan sebesar 11.869 unit

atau sebesar Rp 19.033.566.736. Berdasarkan perhitungan penjualan dan

perencanaan laba tahun 2015 maka diperoleh Margin Of Safety sebesar

72,97%. Hal ini menunjukan bahwa perusahaan mendapatkan toleransi

penurunan penjualan sebesar 72,97%. Apabila perusahaan mengalami

penurunan penjualan melebihi 72,97% maka perusahaan akan mengalami

kerugian. Persamaan dari penelitian diatas adalah Persamaan dari penelitian

ini adalah sama-sama menganalisis break even point sebagai perencanaan

laba, dan menggunakan metode yang sama yaitu deskriptif kuantitatif.

Sedangkan perbedaannya adalah tempat yang dijadikan sebagai penelitian

usaha dan menggunakan analisis BEP mix.

Berikut ini merupakan ringkasan dari hasil penelitian releven:

Tabel 2.2.Penelitian Relevan

No. Nama

Peneliti/Tahun

Judul Penelitian Persamaan dan

Perbedaan

1. Aulia Puspita K D

(2012)

Analisis Break Even

Terhadap Perencanaan

Laba PR. Kreatifa Hasta

Mandiri Yogyakarta

Persamaan: Metode

Analisis BEP

Perbedaan: tempat

penelitian dan

metode penelitian

2. Desi Sri Wahyuni Analisis Break Even Persamaan :

Page 55: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

39

(2017) Point sebagai Alat

Perencanaan Laba Pada

PDAM Tirta Alami

Kabupaten Tanah Datar

Metode Penelitian

Deskriptif

Kuantitatif

Perbedaan: analisis

BEP

3. Jalaluddin

Dimisyqiyani

(2014)

Analisis Break Even

Point Sebagai Alat

Untuk Merencanakan

Laba Perusahaan (Studi

Pada Koperasi Sari Apel

Brosem Periode 2011-

2013)

Persamaan :

Metode Penelitian

Deskriptif

Kuantitatif

Perbedaan: analisis

BEP dan tempat

penelitian

4. Sabrin (2015) Analisis Break Even

Point Pada Produksi Es

Balok Pada Pt. Yanaghi

Histalaraya

Persamaan :

Metode Penelitian

Deskriptif

Kuantitatif

Perbedaan: analisis

BEP dan tempat

penelitian

5. Muhamad Yusuf

Andrianto, Nengah

Sudjana dan Devi

Farah Azizah

(2016)

Analisis Break Even

Point (Bep) Sebagai Alat

Perencanaan Laba (Studi

Pada CV. Langgeng

Makmur Bersama

Lumajang Periode 2012-

2014)

Persamaan :

Metode Penelitian

Deskriptif

Kuantitatif

Perbedaan: analisis

BEP dan tempat

penelitian

Page 56: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

40

C. Kerangka Berfikir

Perencanaan laba merupakan rencana kerja yang telah diperhitungkan

dengan cermat dimana implikasi keuangannya dinyatakan dalam bentuk

proyeksi perhitungan rugi-laba, neraca, kas, dan modal kerja untuk jangka

panjang dan jangka pendek. Manfaat dilakukannya perencanaan laba salah

satunya adalah untuk memberikan pendekatan yang terarah dalam pemecahan

permasalahan dalam suatu perusahaan sehingga dapat memaksimalkan laba

yang ingin diperoleh. Untuk melakukan perencanaan laba salah satunya

menggunakan analisis break even point (BEP).

Break even point adalah suatu keadaan dimana perusahaan tidak

memperoleh laba dan tidak menderita kerugian. Manfaat dilakukan break even

point adalah untuk menentukan jumlah keuntungan pada berbagai tingkat

penjualan. Banyak cara untuk menghitung break even point diantaranya

dengan menggunakan metode persamaan, metode margin kontribusi, metode

sederhana, dan metode grafik. Dari sekian banyak cara untuk mencari break

even point dalam penelitian ini penulis mengkhususkan mencari break even

point dengan menggunakan margin kontribusi. Dengan alasan bahwa

pendekatan margin kontribusi memiliki kelebihan yaitu dapat menunjukan

secara jelas bagaimana biaya berubah bersama dengan perubahan tingkat

penjualan. Pendekatan ini jauh lebih sesuai digunakan pada perusahaan yang

mempunyai jenis produk lebih dari satu macam dan menghendaki menghitung

break even point tunggal sebagai keseluruhan. Hal ini sesuai dengan kondisi

usaha yang akan diteliti.

Margin Kontribusi adalah jumlah yang tersisa dari penjualan dikurangi

dengan biaya variabel. Langkah-langkah yang dilakukan untuk menentukan

margin kontribusi suatu produk terbagi menjadi dua. Pertama, menghitung

margin kontribusi perunit dengan cara harga jual dikurangi biaya variabel

perunit. Kedua, menghitung margin kontribusi total dengan cara total

pendapatan dikurangi total biaya variabel suatu produk. Yang harus

diperhatikan dalam implementasi margin kontribusi adalah jumlah penjualan

dan biaya variabel dari suatu produk. Metode margin kontribusi memusatkan

Page 57: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

41

pada ide bahwa setiap unit yang terjual memberikan margin kontribusi tertentu

yang dapat digunakan untuk menutupi biaya tetap. Untuk menentukan berapa

unit yang harus dijual untuk mencapai break even point/titik impas, total biaya

tetap dibagi dengan margin kontribusi per unit.

Pada penelitian ini penulis mengimplementasikan perhitungan break even

point menggunakan margin kontribusi di home industry kain kasur

Palembang sehingga diharapkan memperoleh informasi berapa tingkat break

even point di industri kain kasur Palembang yang nantinya akan dilakukan

analisis kelanjutan tentang break even point.

Analisis break even point ini dilakukan dengan dua langkah pertama,

melihat nilai break even point dan menyimpulkan bahwa jika perusahaan

menjual produk kurang dari nilai break even point maka perusahaan akan

mengalami rugi tetapi sebaliknya jika perusahaan menjual produk di atas nilai

berak even point maka perusahaan akan mengalami keuntungan atau laba.

Kedua, menganalisa nilai break even point dengan melakukan tindak lanjut

analisis yaitu menghitung margin of savety dan menghitung target laba yang

ingin di capai perusahaan. Maka kesimpulannya adalah bahwa analisis break

even point selain untuk mengetahui pada jumlah penjualan berapa perusahaan

supaya tidak menderita kerugian tetapi juga dapat melakukan analisis lebih

lanjut mengenai target laba yang ingin di capai perusahaan agar perusahaan

yang dijalankan dapat berkembang dan bahkan mampu memperluas usahanya.

Sehingga dengan melakukan penelitian ini penulis berharap pemilik usaha

mampu untuk merencanakan jumlah penjualan sehingga terhindar dari resiko

kerugian dan dengan adanya perhitungan target laba diharapkan pemilik usaha

mampu mengembangkan usaha yang dijalaninya serta pemilik usaha mampu

melakukan perencanaan laba dalam jangka waktu yang panjang.

Dari penjelasan diatas maka penulis rangkum dalam bentuk bagan

kerangka berfikir berikut ini:

Page 58: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

42

Gambar 2.2. Kerangka Berfikir

Perencanaan Laba

Break Even Point (BEP)

Metode Persamaan

Metode Margin Kontribusi

Metode Sederhana

Metode Grafik

1. Menghitung Margin Kontribusi per unit2. Menghitung Margin Kontribusi total3. Menghitung Rasio Margin Kontribusi4. Menghitung Titik Impas Unit5. Menghitung Titik impas penjualan/ total

Implementasi di Home Industri “Kain Kasur Palembang”

Analisis Break Even Point (BEP)

1. Melihat nilai BEP dan menyimpulkan rugi danlaba perusahaan

2. Melakukan tindak lanjut analisis yaitu menghitungMargin of Savety dan Target Laba

Keputusan Perencanaan Laba

Page 59: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

43

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat yang dijadikan penelitian yaitu Pada Home Industry Kain Kasur

Palembang yang terletak di Kp. Sempur Rt.05 Rw.06 No. 58 Desa Kadu

Kecamatan Curug Kabupaten Tangerang Banten.

Waktu penelitian dilakukan dalam kurun waktu 4 bulan terhitung sejak

Desember 2017 dilanjutkan pada bulan Juli 2018 hingga September 2018.

Berikut ini merupakan rincian secara keseluruhan jadwal kegiatan penelitian:

Tabel 3.1.Jadwal Kegiatan Penelitian

No. Jenis Kegiatan Bulan

Jun Jul Agst Sept Okt Nov

1. Revisi Proposal Skripsi

2. Pembuatan Instrumen

3. Uji Coba Instrumen

4. Pengumpulan Data

5. Pengolahan dan Analisis

Data

6. Penyusunan Laporan

Penelitian

7. Kelengkapan Lampiran

8. Sidang Skripsi

9. Revisi Skripsi

10. Wisuda

Page 60: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

44

B. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan metodologi ilmiah yang digunakan untuk

memahami suatu fenomena/ masalah dengan menggunakan fakta-fakta(data

sampel atau data populasi) dan analisa secara ilmiah, baik analisa kualitatif

maupun analisa kuantitatif untuk suatu tujuan tertentu.56 Pendekatan penelitian

yang dilakukan adalah pendekatan kuantitatif dengan metode survey lapangan

dimana penelitian yang dilakukan dengan langsung mendatangi tempat

penelitian yang dituju untuk mendapatkan data yang diperlukan, yaitu data

dari pemilik usaha Kain Kasur Palembang di Desa Kadu Kabupaten

Tangerang.

Pendekatan kuantitatif dalam penelitian ini, akan mengkaji dan mengolah

data berupa pendapatan, penjualan, biaya-biaya baik berupa biaya tetap

maupun biaya variabel, dan harga jual pada tahun 2015, 2016, dan 2017.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas Obyek/Subyek

yang mempunyai dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.57 Jadi populasi

bukan hanya orang tetapi juga objek dan benda-benda alam yang lain.

Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada subjek/objek yang

dipelajari tetapi meliputi seluruh karakterisitk/sifat yang dimiliki oleh

subjek atau objek itu. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Home

Industry Kain Kasur Palembang di Desa Kadu Kabupaten Tangerang yang

berjumlah empat jenis Home Industry dengan pemilik usaha yang berbeda-

beda.

56 Ali Idris Soentoro, Cara Mudah Belajar Metodologi Penelitian Dengan Aplikasi Statistika Edisi Pertama, (Depok: PT. Taramedia Bakti Persada, 2015), hlm.1 57 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2009), hlm.80.

Page 61: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

45

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dua karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut.58 Teknik pengambilan sampel yang akan digunakan

dengan metode purposive sampling., Metode purposive sampling

merupakan metode pengambilan sampel dimana tidak semua elemen

populasi dapat digunakan sebagai sampel, karena sampel yang dipilih

harus memenuhi kriteria-kriteria tertentu.59 Dalam penelitian ini sampel

yang diambil adalah Home Industry Kain Kasur Palembang milik Bapak

Adih.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis pada Home

Industry Kecil Kain Kasur Palembang adalah sebagai berikut :

1. Wawancara

Wawancara yang dilakukan oleh penulis dengan melakukan tanya jawab

kepada pemilik usaha dan pegawai tetap kain kasur Palembang untuk

meminta data dan informasi sesuai dengan apa yang dibutuhkan dalam

penelitian ini.

2. Dokumentasi

Cara memperoleh data yang digunakan dengan pencatatan yang

dilakukan oleh home industry yaitu pembukuan pemilik usaha. Data yang

diperoleh dari proses dokumentasi yaitu pembukuan berupa data

penjualan, data pendapatan, data biaya baik biaya tetap maupun variabel,

dan foto-foto dari proses produksi sampai siap dijual pada konsumen.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian menempati posisi teramat penting dalam hal

bagaimana dan apa yang harus dilakukan untuk memperoleh data dilapangan.

Instrumen penelitian adalah bagian paling rumit dari keseluruhan proses

58 Sugiyono, ibid, hlm. 81. 59 Ali Idris Soentoro, Op.Cit, hlm.70

Page 62: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

46

penelitian. Pada dasarnya instrumen penelitian kuantitatif memiliki dua fungsi

yaitu sebagai substitusi dan sebagai suplemen. Sebagai substitusi berupa

instrumen angket sedangkan sebagai suplemen, instrumen hanya sebagai

pelengkap dari sekian alat-alat bantu penelitian yang diperlukan oleh peneliti

pada pengumpulan data yang menggunakan instrumen penelitian. 60

Penelitian ini menggunakan instrumen sebagai suplemen karena data yang

paling utama adalah data primer berupa pembukuan pemilik usaha. Pada

penelitian ini instrumen yang digunakan adalah dengan melakukan wawancara

atau tanya jawab dengan pemilik usaha dan pegawai tetap home industry kain

kasur palembang. Berikut kisi-kisi instrumen wawancara yang telah penulis

jabarkan pada tabel 3.2.:

Tabel 3.2.

Lembar Instrumen Wawancara Penelitian “Analisis Break Even Point

Sebagai Perencanaan Laba pada Home Industry Kain Kasur Palembang di

Desa Kadu Kabupaten Tangerang”

No. Indikator Pertanyaan Responden

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Bagaimana asal mula berdirinya home industry kain

kasur palembang?

Bagaimana proses pembuatan kain kasur palembang?

Apakah home industry kain kasur palembang

memiliki struktur organisasi khusus?

Apa visi misi home industry kain kasur palembang?

Apakah home industry kain kasur palembang telah

memiliki izin usaha?

Apakah di home industry kain kasur palembang

menggunakan analisis break even point sebagai salah

satu alat perencanaan laba?

Apa penyebab pendapatan mengalami penurunan di

Pemilik Usaha

60 H.M. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif Edisi Kedua, (Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2005), hlm. 104-105.

Page 63: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

47

8.

9.

10.

tahun 2017?

Apakah ada kenaikan biaya pada tahun tertentu?

Bagaimana pemilik usaha mengatasi kenaikan biaya

bahan baku dan bahan penolong pada tahun 2016?

Berapa target laba yang diinginkan untuk tahun

2018?

1.

2.

3.

4.

5.

Apakah bapak/Ibu tahu analisis break even point

untuk menentukan perencanaan laba usaha?

Apakah bapak/ibu tahu penurunan pendapatan yang

terjadi pada tahun 2017?

Apakah dari kenaikan biaya di tahun 2016 bapak/ibu

mengalami penurunan gaji?

Bagaimana menurut bapak/ibu mengenai

perencanaan laba yang telah dilakukan oleh pemilik

usaha?

Apakah menurut bapak/ibu home industry kain kasur

palembang memerlukan analisis break even point ?

Pegawai Tetap

F. Teknik Analisis dan Pengolahan Data

1. Teknik Analisis Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan

sekunder. Data primer dalam penelitian ini data yang diamati, diperoleh,

dikumpulkan, dan dicatat atau diolah secara langsung untuk pertama

kalinya oleh peneliti yang didapat langsung dari sumber asli (objek

penelitian). Dalam hal ini berupa data pembukuan dari pemilik usaha kain

kasur Palembang.

Data sekunder dalam penelitian ini yang digunakan yaitu data yang

sudah diperoleh dari pihak-pihak objek penelitian, dengan pencarian dan

pengumpulan data dengan memperoleh data-data dari luar perusahaan.

Data ini bersumber pada buku-buku serta catatan yang dianggap relevan

Page 64: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

48

dengan masalah-masalah yang akan mendukung penelitian. Kemudian

setelah data diperoleh akan di analisis dengan menggunakan analisis break

even point yang bertujuan untuk mengetahui nilai break even point yang

dimana keadaan perusahaan tidak mengalami kerugian dan tidak

mengalami laba atau keuntungan.

2. Teknik Pengolahan Data

Seperti yang telah dijelaskan diatas setelah data diperoleh diolah

secara tabulasi dan selanjutnya di analisis dengan menggunakan analisis

break even point dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Mengumpulkan data yang diperoleh dari perusahaan yang terdiri dari

data-data mengenai pengumpulan biaya, data hasil produksi, harga

jual, dan data hasil penjualan.

2. Mengklasifikasikan biaya yaitu biaya tetap dan biaya variabel.

Mengklasifikasikan biaya dengan menggunakan pendekatan

analitis, dimana penulis akan meneliti satu per satu biaya dan

membaginya menjadi dua bagian yaitu biaya tetap dan biaya variabel.

3. Menghitung Margin Kontribusi

Menghitung margin kontribusi dengan menggunakan dua rumus

yaitu sebagai berikut:

a. Menghitung margin kontribusi dalam unit

KM per unit = Harga Jual – Biaya Variabel per unit

b. Menghitung margin kontribusi dalam Jumlah Total

KM = Total Pendapatan –Total Biaya Variabel

4. Menghitung Rasio Margin Kontribusi

Rasio Margin Kontribusi berguna untuk mengetahui titik impas

secara keseluruhan. Dengan rumus sebagai berikut:

Rasio Margin Kontribusi = 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛

%

5. Menghitung Nilai Break Even Point (BEP)/Titik Impas

Page 65: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

49

a. Titik Impas dalam unit

Titik Impas (unit) : 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑢𝑛𝑖𝑡

b. Titik Impas dalam penjualan/total

Titik Impas (Penjualan) : 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖

6. Menghitung Tingkat Keamanan (Margin of Safety)

Menghitung Tingkat keamanan (Margin of Safety) pada

perusahaan menggunakan rumus sebagai berikut:

MOS = 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟 𝑏𝑢𝑗𝑒𝑡− 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑖𝑚𝑝𝑎𝑠𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟 𝑏𝑢𝑗𝑒𝑡

X 100%

7. Menentukan target laba yang direncanakan perusahaan, dengan rumus

sebagai berikut:

Unit Penjualan = 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝+𝑡𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝐿𝑎𝑏𝑎𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖 𝑝𝑒𝑟 𝑈𝑛𝑖𝑡

untuk mencapai target laba

8. Kesimpulan analisis break even point.

9. Trianggulasi kesesuaian hasil penelitian dengan teori yang digunakan.

Page 66: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

50

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Home Industry Kain Kasur Palembang

1.1. Sejarah Singkat dan Profil Home Industry Kain Kasur Palembang

Dalam penelitian ini, penulis memilih objek penelitian pada home

industry milik bapak Adih yang memproduksi kain kasur Palembang

dengan enam ukuran yaitu ukuran 80 cm, 100 cm, 120 cm, 140 cm,

160 cm, dan 180 cm. Kain kasur palembang memiliki empat warna

berbeda yaitu warna merah, biru, hijau dan ungu. Usaha kain kasur

Palembang tidak terlalu banyak memiliki pesaing karena kebanyakan

penduduk lebih memilih usaha kasur daripada kainnya. Usaha Kain

kasur Palembang merupakan jenis usaha yang lambat dalam

pengerjaannya karena prosesnya lebih banyak manual daripada dengan

mesin atau teknologi.

Pada awalnya usaha kain kasur milik bapak Adih berdiri tahun

2010, bermula saat pemilik usaha bekerja di pabrik kasur Palembang

yang saat itu pabrik kasur palembang sedang kesulitan mencari kain

kasur. Penjual Kain kasur Palembang yang terdekat hanya ada di kota

Depok tetapi itu pun sulit karena berebut dengan pelanggan lain. Dari

banyaknya peminat kain kasur Palembang bapak Adih akhirnya

tertarik untuk membuka usaha kain kasur Palembang dengan modal

seadanya dan memasarkan kainnya pun hanya dengan menunggu

pembeli yang datang kerumah saja dengan bermodal 2 rol kain polos

dan 2 rol kain bermotif proses pembuatan pun dijalankan. Dalam

proses pengerjaaannya hanya dilakukan oleh pihak keluarga seperti

istri dan anaknya saja tanpa melibatkan karyawan selama kurang lebih

satu tahun. Usaha yang dijalankan masih bersifat rumah tangga dan

belum ada merek dagang pada usaha yang didirikan.

Page 67: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

51

Pada tahun 2012, home industry memiliki karyawan dan mulai

dikenal dikalangan masyarakat. Usaha yang dilakukan dengan penuh

kesabaran akhirnya memiliki perkembangan positif karena awal

membuka usaha konsumen hanya satu orang di tahun 2012 home

industry memiliki 3 konsumen tetap yang berlangganan kain kasur

palembang. Semakin banyak konsumen yang berlangganan kain

semakin banyak pula karyawan yang dipekerjakan.

Dari tahun ke tahun home industry kain kasur Palembang

mengalami perkembangan. Pembeli berdatangan dari berbagai

wilayah bukan hanya satu, dua atau, tiga pembeli tetapi lebih dari itu.

Kunci utama keberhasilan usaha yakni sabar dan jujur. Pada tahun

2014 bapak Adih mencoba untuk membuka usaha sampingan yaitu

kasur lantai, bantal dan guling tetapi usaha sampingan ini tidak begitu

berkembang hanya bertahan satu tahun.

Pada tahun 2015 dan 2016 home industry kain kasur Palembang

milik bapak Adih telah dilakukan penelitian oleh sekolah SMK Al-

Hikmah untuk mengetahui manajemen keuangan home industry kain

kasur Palembang. Walaupun telah mengalami perkembangan, home

industry masih belum mempunyai merek dagang hingga sekarang itu

dikarenakan sulitnya mengurus perizinan usaha. Tetapi mengenai

pajak bumi bangunan home industry bapak Adih taat pajak karena

setiap tahunnya home industry ini membayar pajak.

1.2. Visi dan Misi Home Industry Kain Kasur Palembang

Visi dari home industry kain kasur Palembang yaitu kain kasur

Palembang menjadi lebih ternama dan terfavorit bukan hanya di

Indonesia tetapi bisa ke Mancanegara. Sedangkan misi home industry

kain kasur Palembang yaitu mengurangi pengangguran dengan

memberdayakan penduduk yang ada di lingkungan sekitarnya.

Page 68: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

52

1.3. Bentuk Usaha Home Industry Kain Kasur Palembang

Home industry kain kasur Palembang ini merupakan bentuk usaha

perorangan. Modal usaha yang digunakan berasal dari pemilik

perusahaan. keuntungan dari bentuk badan usaha perorangan adalah

dapat menikmati seluruh keuntungan yang diperoleh dari kegiatan

usaha. Sedangkan kelemahannya adalah segala bentuk kerugian atau

beban usaha harus ditanggung sendiri oleh pemilik perusahaan.

pemilik usaha merangkap sebagai pemimpin usaha yang memegang

kendali atas semua keputusannya.

1.4. Lokasi Usaha Home Industry Kain Kasur Palembang

Home industry kain kasur Palembang ini terletak di Kp.Sempur

Rt.05 Rw.06 No.58 Desa Kadu Kecamatan Curug Kabupaten

Tangerang. Lokasi ini merupakan lokasi yang sulit karena letaknya

yang jauh dari jalan raya bahkan berada di wilayah perkampungan.

Selain dari itu jenis usaha ini melibatkan penduduk sekitar sebagai

pengrajin kain kasur lantai. Setiap kekurangan pasti memiliki

kelebihan, kelebihan dari lokasi ini adalah tidak ada home industry

lain yang memproduksi kain kasur lantai dan penduduk sekitar yang

sangat produktif karena setiap kepala keluarga menjadi pengrajin kain

kasur Palembang.

Sedangkan dari sisi transportasi walaupun di wilayah

perkampungan tetapi kondisi jalan sudah diaspal dengan kondisi baik.

Tidak ada kesulitan untuk menuju lokasi usaha karena fasilitas jalan

yang telah memadai sehingga dapat diakses dengan menggunakan

kendaraan beroda dua maupun beroda empat.

1.5. Proses Pembuatan Kain Kasur Palembang

Proses pembuatan kain kasur palembang tidak semudah yang

dipikirkan karena dalam pembuatannya banyak sekali memakan

waktu dan masih bisa dikatakan manual. Proses pembuatan kain kasur

Page 69: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

53

palembang memiliki empat tahapan dimana dari ketiga tahap ini

hanya satu yang menggunakan mesin. Sebelum mengetahui proses

pembuatan kain kasur lantai, berikut merupakan bahan dan alat yang

harus dimiliki saat proses pembuatan kain kasur palembang:

a. Kain bahan kahatex polos dan bermotif

b. Gunting

c. Meteran

d. Alat pemotong kain dengan ukuran yang disesuaikan

e. Penggaris dari kayu yang sudah dilubangi

f. Papan titik

g. Spidol dan tinta spidol

h. Jarum dan benang

i. Mesin jahit (di tanggung karyawan sendiri)

Proses pembuatan kain kasur palembang melalui beberapa tahap

mulai dari proses pemotongan hingga proses menggender. Berikut

merupakan tahapan proses pembuatan kain kasur palembang:

1) Proses Pemotongan

Pemotongan kain dilakukan dengan alat yang manual yaitu

alat pemotong kayu yang telah memiliki ukuran khusus, gunting

untuk memotong dan meteran untuk memabantu proses

pemotongan. Proses pemotongan kain dibagi menjadi empat

ukuran yaitu 80 cm, 100 cm, 120 cm, 140 cm, 160 cm, dan 180 cm.

Proses pemotongan harus dilakukan secara teliti karena dari satu

gulungan harus bisa menghasilkan beberapa ukuran kain sehingga

tidak ada kain yang terbuang percuma.

2) Proses Menjahit

Proses menjahit ini merupakan salah satu proses yang modern

karena menggunakan mesin jahit. Proses yang dilakukan hanya

menyambungkan bagian kain tambir dan kain motif hingga

membentuk segiempat dengan motif kain ditengah. Dalam proses

Page 70: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

54

ini pemilik usaha tidak menyediakan mesin jahit tetapi mesin jahit

ditanggungkan ke tenaga kerjanya.

3) Proses Menitik

Proses menitik bisa dibilang proses yang cukup lama karena

hanya bisa dilakukan secara manual tidak bisa oleh mesin. Proses

ini dilakukan dengan menjepit kain di papan titik dan memberi

tanda hitam di kain dan di titik dengan tempo cepat hingga

membentuk tanda-tanda hitam. Tanda hitam ini sangat berguna

untuk tahap selanjutnya yaitu tahap menggender karena sebagai

acuan jarak. Alat yang digunakan adalah spidol dan penggaris kayu

yang telah dilubangi dan diberi jarak kurang lebih 5 cm.

4) Proses Menggender

Proses menggender banyak dilakukan oleh ibu rumah tangga

karena proses ini bisa di bawa kerumah pengrajin. Tahap ini

merupakan tahap yang sangat memakan waktu karena proses ini

tidak bisa dilakukan oleh mesin dan untuk masing-masing tanda

hitam harus di jahit dengan menggunakan tangan yang disebut

dengan menggender. Menggender bisa memakan waktu sehari

sampai dua hari untuk 10 kain dengan ukuran yang kecil

sedangkan untuk ukuran yang besar bisa mencapai tiga sampai

empat hari pengerjaan.

Page 71: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

55

1.6. Struktur Organisasi Home Industry Kain Kasur Palembang

Struktur Organisasi

Kain Kasur Palembang Bapak Adih

Gambar 4. 1.Struktur Organisasi Kain Kasur Palembang Bapak Adih

Adapun pembagian tugasnya yaitu:

1. Pemilik perusahaan bertugas melakukan rencana/planning pembelian

bahan baku kain, mengatur penjualan pada setiap ukuran, dan membeli

bahan penolong produksi serta terkadang melayani konsumen.

2. Bagian produksi, karyawan/tenaga kerja bertugas pada tahap proses

pemotongan, menjahit, menitik dan menggender, tahap proses ini

melibatkan karyawan tetap dan karyawan tidak tetap. Karyawan tetap

berjumlah 3 orang sedangkan karyawan tidak tetap mencapai ratusan

karena pada proses menggender melibatkan penduduk sekitar sebagai

pengrajin kain kasur Palembang.

3. Bagian keuangan, mencatat arus keuangan seluruh aktivitas usaha.

2. Data Penelitian

Perencanaan laba melalui analisis break even point dalam penelitian

ini menggunakan beberapa data diantaranya data penjualan, data

pendapatan, data biaya-biaya pada tahun 2015, 2016, dan 2017 serta

melalui data wawancara. Berikut ini data-data yang menjadi dasar dalam

Owner/Manager

Bagian Keuangan Bagian Produksi

Karyawan Tidak Tetap

Karyawan Tetap

Karyawan Tetap

Page 72: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

56

penelitian perencanaan laba melalui analisis break even point pada tahun

2015, 2016, dan 2017:

2.1. Data Penjualan

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa data penjualan dari tahun

ketahun mengalami kenaikan, penurunan, bahkan mengalami

penjualan tetap, baik perunit maupun dalam jumlah total. Berikut ini

data penjualan dari tahun 2015, 2016, dan 2017 disajikan dalam bentuk

tabel dibawah ini:

Tabel 4.1.Data Penjualan Tahun 2015, 2016, dan 2017.

Ukuran 2015 2016 2017

80 cm 4.000 pcs 5.000 pcs 6.000 pcs

100 cm 3.500 pcs 4.500 pcs 5.000 pcs

120 cm 5.000 pcs 5.500 pcs 4.000 pcs

140 cm 8.000 pcs 6.000 pcs 6.000 pcs

160 cm 6.000 pcs 7.500 pcs 7.000 pcs

180 cm 7.500 pcs 7.500 pcs 8.000 pcs

Total 34.000 pcs 36.000 pcs 36.000 pcs

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa penjualan pada

tahun 2015 sebanyak 34.000 pcs mengalami kenaikan penjualan di

tahun 2016 yaitu sebanyak 36.000 pcs, walaupun mengalami

kenaikan tetapi ada beberapa ukuran kain kasur yang mengalami

penurunan ditahun 2016 yaitu pada ukuran 140 cm penurunan

terjadi sebanyak 2.000 pcs. Sedangkan pada tahun 2017 Home

Industry mengalami penjualan tetap seperti tahun sebelumnya yaitu

tahun 2016 sebanyak 36.000 pcs tetapi memiliki perbedaan

penjualan pada tiap ukuran kain kasur palembang. Penjualan pada

tahun 2017 yang mengalami kenaikan terjadi pada ukuran 80 cm,

Page 73: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

57

100 cm dan 180 cm, sedangkan penjualan yang mengalami

penurunan tarjadi pada ukuran 120 cm dan 160 cm.

2.2. Data Pendapatan

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa data pendapatan hanya

didapat dari hasil penjualan kain kasur palembang, data pendapatan

dari tahun ketahun mengalami kenaikan dan penurunan. Berikut ini

data pendapatan dari tahun 2015, 2016, dan 2017 disajikan dalam

bentuk tabel dibawah ini:

Tabel 4.2.Data Pendapatan Tahun 2015, 2016, dan 2017

(dalam rupiah)

Ukuran 2015 2016 2017

80 cm 112.000.000 140.000.000 168.000.000

100 cm 108.500.000 139.500.000 155.000.000

120 cm 165.000.000 181.500.000 132.000.000

140 cm 288.000.000 216.000.000 216.000.000

160 cm 276.000.000 345.000.000 322.000.000

180 cm 390.000.000 390.000.000 416.000.000

Total 1.339.500.000 1.412.000.000 1.409.000.000

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa pendapatan yang

dihasilkan oleh home industry kain kasur palembang tahun dari tahun

mengalami kenaikan dan penurunan. Pada tahun 2015 pendapatan

sebesar Rp.1.339.500.000 sedangkan untuk tahun 2016 pendapatan

mengalami kenaikan yaitu sebesar Rp.1.412.000.000. Kenaikan ini

terjadi karena ada beberapa kenaikan penjualan di tahun 2016 sehingga

mempengaruhi pendapatan home industry. Sedangkan untuk tahun

2017 pendapatan mengalami penurunan yaitu sebesar

Rp.1.409.000.000 hal ini karenakan terjadi beberapa perubahan

Page 74: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

58

penjualan disetiap ukuran kain kasur palembang walaupun penjualan

total tidak berubah.

2.3. Data Biaya-Biaya

Dari penelitian diperoleh data biaya-biaya yang menjadi

pengeluaran bagi home industry kain kasur palembang. Biaya yang

dikeluarkan oleh home industry mengalami kenaikan dan penurunan

dari tahun ketahun. Berikut ini data biaya-biaya yang dikeluarkan pada

tahun 2015, 2016, dan 2017 disajikan dalam bentuk tabel dibawah ini:

Tabel 4.3.Data Biaya-Biaya Tahun 2015, 2016, dan 2017

(dalam rupiah)

Jenis Biaya 2015 2016 2017

Biaya Gaji Tetap 276.008.140 300.700.000 290.500.000

Biaya Pinjaman 79.900.000 80.100.000 80.300.000

Biaya PBB 91.860 127.900 131.576

Biaya Bahan Baku 424.285.000 430.550.000 428.200.000

Biaya Bahan Penolong 323.200.000 330.100.000 329.200.000

Upah Borongan 180.000.000 198.750.000 190.600.000

Biaya Transportasi 8.000.000 8.400.000 8.200.000

Biaya Telepon 5.000.000 6.200.000 5.200.000

Biaya Tak Terduga 10.000.000 23.500.000 19.300.000

Total Biaya 1.306.485.000 1.378.427.900 1.351.631.576

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa dari tahun 2015

pengeluaran yang dimiliki home industry kain kasur palembang cukup

besar yaitu sebesar Rp.1.306.485.000. Pada tahun 2016 biaya yang

dikeluarkan oleh home industry mengalami kenaikan yang cukup

besar, hal ini disebabkan karena terjadinya perubahan harga disemua

biaya sehingga menyebabkan kenaikan biaya. Sedangkan pada tahun

2017 pengeluaran home industry kain kasur palembang mengalami

Page 75: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

59

penurunan, hal ini terjadi karena perubahan penjualan disetiap ukuran

kain dan penurunan harga pada seluruh biaya yang dikeluarkan pada

tahun 2017. Sehingga home industry mengalami penurunan biaya

sebesar Rp.1.351.631.576. Dari penurunan biaya pada tahun 2017

tentu akan berdampak pada bertambahnya laba yang dihasilkan home

industry kain kasur palembang.

2.4. Data Wawancara

Wawancara ini dilakukan dengan bantuan pedoman wawancara.

Terkait dengan penelitian ini, perangkat yang digunakan dalam

wawancara adalah alat pengumpul data yang berupa pertanyaan yang

ditujukan kepada pemilik usaha yaitu Bapak Adih dan pegawai tetap

home industry kain kasur palembang yang berjumlah tiga orang yaitu

Bapak Mulhat, Ibu Uum, dan Ibu Mai. Berikut hasil yang diperoleh

dari data wawancara yang diuraikan dalam bentuk pertanyaan dan

jawaban.

2.4.1. Pemilik Usaha

Wawancara dilakukan kepada Bapak Adih sebagai pemilik

usaha dengan 10 pertanyaan. Dibawah ini pertanyaan dan

jawaban yang penulis rangkum dalam bentuk uraian:

Pertanyaan :

Jawaban :

Bagaimana asal mula berdirinya home industry kain

kasur palembang?

Mulanya saya cuma pekerja di pabrik kasur palembang

terus saya sering diajak sama bos buat beli kain nya,

liat-liat proses pembuatannya lama kelamaan paham

cara buatnya. Kain kasur lantai itu susah dicarinya

karena sedikit sekali yang mau buka usaha kain kasur.

Nah, dari situ saya tertarik buat bikin sendiri kain

kasur. Pertama beli cuma 2 rol kain motif sama 2 rol

Page 76: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

60

kain yang polos trus dibikin kain kasur. Pas udah jadi

saya tawarin ke bos-bos yang bikin kasur palembang.

Lama kelamaan banyak yang minta ya saya lanjutin

usahanya sampai sekarang.

Pertanyaan :

Jawaban :

Bagaimana proses pembuatan kain kasur palembang?

Prosesnya ada 4 tahap pertama itu di potong dulu kain

yang masih dalam bentuk rol jadi 6 ukuran 80 cm, 100

cm, 120 cm, 140 cm, 160 cm, 180 cm. Kedua dijahit

ngebentuk kasur palembang kalau yang ini pakai

mesin ya mba. Ketiga itu dititik kaya dibikin tanda

hitam buat yang pengrajinnya jadi tanda titik itu jadi

patokan. terakhir yang keempat itu menggender,

menggender ini sebutan buat pengrajin yang jahit

pakai tangan, itu namanya menggender, kalau buat

bahannya namanya genderan. Kalau udah selesai

digender baru bisa dijual.

Pertanyaan :

Jawaban :

Apakah home industry kain kasur palembang memiliki

struktur organisasi khusus?

Ya... kalau struktur organisasi gak ribet-ribet banget

cuma ada bagian produksi itu ada karyawan tetap sama

karyawan tidak tetap terus bagian keuangan itu untuk

karyawan tetap. Udah itu aja.

Pertanyaan :

Jawaban :

Apa visi misi home industry kain kasur palembang?

Visinya itu kain kasur palembang menjadi lebih

ternama lagi kalau bisa jadi favorit bukan cuma di

Indonesia tapi bisa impor juga. Kalau misinya supaya

mengurangi pengangguran aja terutama kan buat

penduduk desa yang rata-rata tidak sekolah tinggi.

Daripada nganggur mending kerja walaupun gajinya

tidak seperti yang kerja pabrik ada UMR gitu.

Pertanyaan : Apakah home industry kain kasur palembang telah

Page 77: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

61

Jawaban :

memiliki izin usaha?

Kalo izin resmi tercatat dipemerintah belum mba,tapi

kalo RT sudah tau, karena kan izin mendirikan usaha

itu susah ribet banget saya tidak ada waktu buat

ngurusnya. Ini juga masih usaha rumahan yang baru

berkembang aja.

Pertanyaan :

Jawaban :

Apakah di home industry kain kasur palembang

menggunakan analisis break even point sebagai salah

satu alat perencanaan laba?

Wah kalo itu tidak mba, saya saja baru denger kata

break even point, paling saya cuma catat pendapatan

sama biaya-biaya saja. Nah dari pendapatan itu saya

kurangi sama biaya-biaya, itu sih kalo mau tahu laba

tiap tahun. Kalau perencanaan laba biasanya saya

menambah jumlah penjualan yang harganya tinggi

seperti ukuran 180 cm sama 160 cm itu kalau banyak

pesanan lumayan laba juga naik. Paling

perencanaannya dari penjualan tiap ukuran saja.

Pertanyaan :

Jawaban :

Apa penyebab pendapatan mengalami penurunan di

tahun 2017?

Ditahun 2016 itu penjualan totalnya sama kan ya mba

sama tahun 2017, tapi beda tiap ukuran kain kasur

yang dijual. Nah itu yang buat beda pendapatan dari

tahun 2016 ke tahun 2017.

Pertanyaan :

Jawaban :

Apakah ada kenaikan biaya pada tahun tertentu?

Iya ada mba pas tahun 2016 itu biaya kain, benang

sama tinta spidol naik, jadi laba juga turun drastis beda

banget sama tahun 2015 biaya-biaya stabil tidak ada

kenaikan, nah kalo tahun 2017 harga kain mulai turun

jadi laba juga lumayan besar.

Page 78: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

62

Pertanyaan :

Jawaban :

Bagaimana pemilik usaha mengatasi kenaikan biaya

bahan baku dan bahan penolong pada tahun 2016?

Ya… kalau dari bahan baku seperti kain nya itu saya

cari yang jualnya sedikit murah, terus kalau biaya

bahan penolong seperti benang, dan tinta spidol saya

bilang ke karyawan jangan terlalu boros pakainya saya

nargetin satu benang berapa kain yang harus didapat

begitupun sama tinta spidol diirit saja.

Pertanyaan :

Jawaban :

Berapa target laba yang diinginkan untuk tahun 2018?

Kalau laba untuk tahun 2018 saya nargetin sama saja

dulu dari tahun sebelumnya, ini juga kan terkadang

biaya bahan baku masih suka naik belum stabil

2.4.2. Pegawai Tetap

Wawancara dilakukan selain kepada pemilik usaha juga

dilakukan kepada karyawan tetap home industry kain kasur

palembang yang berjumlah 3 orang. Wawancara dilakukan

kepada Bapak Mulhat sebagai pegawai pemotong kain, Ibu

Uum sebagai pegawai menjahit, dan Ibu Mai sebagai pegawai

pencatat keuangan usaha. Berikut ini hasil wawancara yang

penulis peroleh disajikan dalam bentuk pertanyaan dan jawaban

dibawah ini:

Pertanyaan :

Pak Mulhat :

Ibu Uum :

Apakah bapak/Ibu tahu analisis break even point

untuk menentukan perencanaan laba usaha?

Saya tidak tahu mba, baru denger dari mba itu

break even point yang saya tahu kalau mau tahu

laba ya cuma mengurangi pendapatan sama

biaya-biaya saja.

Saya juga tidak tahu apa itu break even point

mba, saya tidak mengerti perencanaan laba itu

Page 79: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

63

Ibu Mai :

apa.

Tidak tahu mba, cuma kalau saya biasanya catat

pendapatan, penjualan, sama biaya-biaya saja,

dan kalau udah akhir tahun paling disuruh bos

buat ngitung pendapatan sama biaya-biaya habis

itu dikurangi pendapatan sama biayanya, udah

gitu saja.

Dari hasil wawancara diatas diperoleh data bahwa pegawai

tetap home industry kain kasur palembang sebanyak 100%

menjawab tidak mengetahui mengenai perhitungan analisis break

even point untuk menentukan perencanaan laba usaha.

Pertanyaan :

Pak Mulhat :

Ibu Uum :

Ibu Mai :

Apakah bapak/ibu tahu penurunan pendapatan

yang terjadi pada tahun 2017?

Ya.. saya tahu kadang bos juga suka cerita kalau

pendapatan tahun 2017 tidak sebesar tahun 2016

tapi itu buat atisipasi kenaikan harga bahan baku

sama bahan penolong jadi ngerubah penjualan

tiap ukuran saja.

Wah kalau itu saya kurang tahu, saya kan cuma

jahit jadi saya cuma mencatat apa yang sudah

saya selesaikan, jadi tidak tahu pendapatan usaha.

Iya saya tahu, itu bos juga antisipasi biaya karena

kan tahun 2016 itu biaya banyak yang naik ya

jadi lebih merencanakan ke penjualan perukuran

saja, niatnya supaya dapat laba yang lebih dari

tahun 2016.

Dari hasil wawancara diatas diperoleh data bahwa pegawai

tetap home industry kain kasur palembang sebanyak 66%

menjawab mengetahui penurunan pendapatan pada tahun 2017,

Page 80: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

64

dan sebanyak 34% tidak mengetahui mengenai penurunan

pendapatan pada tahun 2017.

Pertanyaan :

Pak Mulhat :

Ibu Uum :

Ibu Mai :

Apakah dari kenaikan biaya di tahun 2016

bapak/ibu mengalami penurunan gaji?

Oh.. tidak turun kalau gaji mba, mungkin dari

segi gaji borongan saya turun apalagi pas tahun

2016 itu beda banget sama tahun 2017 gaji yang

saya dapat.

Tidak turun gaji mba, paling bos bilang suruh

hemat dari segi benang buat jahit, tapi menurut

saya itu juga susah kadang kan tidak bisa kita

tentuin kalo mesin.

Gaji tidak turun, cuma bos lebih suruh

pegawainya bisa meminimalisir pemakain saja,

contohnya kaya benang genderan kalau tidak

diatur kadang pengrajin itu boros bener jadi

biayanya tinggi banget buat benang saja, belum

lagi tinta spidol buat nitik itu hambur banget

kadang ada yang tumpah kan sayang bikin

pengeluaran usaha naik, jadi lebih meminimalisir

biaya-biaya saja. Mungkin sama yang tadi atur-

atur penjualan perukuran saja.

Dari hasil wawancara diperoleh hasil bahwa pegawai tetap

home industry kain kasur pelembang sebanyak 100% menjawab

bahwa tidak ada penurunan gaji ditahun 2016 karena pemilik usaha

hanya meminta pegawainya untuk meminimalisir penggunaan

bahan penolang seperti benang, dan tinta spidol.

Pertanyaan :

Bagaimana menurut bapak/ibu mengenai

perencanaan laba yang telah dilakukan oleh

pemilik usaha?

Page 81: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

65

Pak Mulhat :

Ibu Uum :

Ibu Mai :

Menurut saya sudah baik ya, karena kan dizaman

sekarang ini apa-apa naik, tapi bos berusaha

banget supaya gaji karyawan tidak turun padahal

mba tahu sendiri ini cuma usaha rumahan.

Sudah baik ya mba dizaman sekarang banyak

yang usaha-usaha kecil harus gulung tikar karena

banyak yang naik.

Menurut saya sih belum, karena kalau mau

melakukan perencanan laba ya harus ada

perhitungannya ya mba, bukan hanya mengurangi

pendapatan sama biaya saja tetapi juga harus ada

yang lain seperti yang tadi mba sebutin pakai

analisis BEP, supaya bos juga tahu laba yang

sebenarnya.

Dari hasil wawancara yang diperoleh bahwa pegawai tetap

home industry kain kasur palembang sebanyak 66% menjawab

bahwa pemilik usaha sudah baik dalam merencanakan laba usaha.

Sedangkan sebanyak 34% menjawab bahwa pemilik usaha belum

baik dalam merencanakan laba usaha .

Pertanyaan :

Pak Mulhat :

Ibu Uum :

Ibu Mai :

Apakah menurut bapak/ibu home industry kain

kasur palembang memerlukan analisis break even

point ?

Perlu menurut saya, supaya usaha rumahan ini

juga makin berkembang.

Iya perlu mba, supaya usaha kain kasur ini

banyak yang minat juga supaya lebih maju.

Perlu banget ya mba karena kan kalau cuma

mengurangi pendapatan sama biaya-biaya saja itu

tidak bisa merencanakan laba untuk jangka

panjang, kita cuma tahu di akhir tahun saja.

Page 82: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

66

Dari hasil wawancara diatas diperoleh bahwa pegawai tetap

home industry kain kasur palembang sebanyak 100% menjawab

perlunya analisis break even point untuk menentukan perencanaan

laba, supaya home industry mengalami perkembangan dan

kemajuan serta mampu merencanakan laba jangka panjang.

3. Analisis Break Even Point

Berdasarkan pada perumusan masalah mengenai bagaimana analisis

break even point sebagai perencanaan laba pada Home Industry Kain

Kasur Palembang di Desa Kadu Kabupaten Tangerang, dan didasarkan

pada hasil data yang diperoleh sebelumnya, maka dapat penulis urutkan

bagaimana proses pencarian nilai break even point yaitu dengan

mengklasifikasikan biaya tetap dan biaya variabel, menghitung margin

kontribusi, menghitung rasio margin kontribusi, dan menghitung break

even point. Adapun penjelasan dari masing-masing langkah tersebut

adalah sebagai berikut:

3.1. Mengklasifikasikan Biaya Tetap dan Biaya Variabel

Biaya tetap adalah biaya yang totalnya tetap tanpa dipengaruhi

oleh perubahan output aktivitas dalam batas relevan tertentu,sedangkan

biaya perunit berubah berbanding terbalik. Sedangkan biaya variabel

adalah biaya yang totalnya berubah secara proporsional dengan

perubahan output aktivitas, sedangkan biaya perunitnya tetap dalam

batas relevan tertentu. Semakin tinggi output aktivitas, semakin tinggi

total biayanya, dan semakin rendah output aktivitasnya, semakin

rendah total biayanya. Jadi untuk menghitung titik impas terlebih

dahulu kita dapat menggolongkan biaya variabel dan biaya tetap.

Berikut adalah penggolomgan biaya tetap dan biaya variabel

laporan keuangan Home Industry Kain Kasur Palembang.

Page 83: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

67

Tabel 4.4.Klasifikasi Biaya Tetap dan Biaya Variabel

Jenis Biaya Klasifikasi Biaya

Bahan Baku

- Kain Polos

- Kain Motif

Biaya Variabel

Bahan Penolong

- Benang

- Spidol

- Tinta Spidol

- Jarum

Biaya Variabel

Upah Borongan Biaya Variabel

Biaya Tak Terduga Biaya Variabel

Biaya Gaji Tetap Biaya Tetap

Biaya Pinjaman Biaya Tetap

Biaya Transportasi Biaya Variabel

Biaya Telepon Biaya Variabel

PBB Biaya Tetap

a) Biaya Tetap Total

Biaya tetap terdiri dari biaya gaji tetap, biaya pinjaman, dan

biaya PBB. Tabel dibawah ini menggambarkan biaya tetap total

tahun 2015, 2016, dan 2017.

Tabel 4.5.Biaya Tetap Total Tahun 2015, 2016, dan 2017.

(dalam rupiah)

Jenis Biaya 2015 2016 2017

Biaya Gaji Tetap 276.008.140 300.700.000 290.500.000

Biaya Pinjaman 79.900.000 80.100.000 80.300.000

Biaya PBB 91.860 127.900 131.576

Total Biaya 356.000.000 380.927.900 370.931.576

Sumber: Home Industry Kain Kasur Palembang.

Page 84: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

68

b) Biaya Variabel

Biaya variabel yang dimiliki oleh home industry kain kasur

Palembang terdiri dari biaya bahan baku, biaya bahan penolong,

upah borongan, biaya transportasi, biaya telepon dan biaya tak

teduga. Tabel dibawah ini menggambarkan biaya variabel tahun

2015, 2016, dan 2017.

Tabel 4.6.Biaya Variabel Total Tahun 2015, 2016, dan 2017.

(dalam rupiah)

Jenis Biaya 2015 2016 2017

B. Bahan Baku 424.285.000 430.550.000 428.200.000

B. Bahan Penolong 323.200.000 330.100.000 329.200.000

Upah Borongan 180.000.000 198.750.000 190.600.000

B. Transportasi 8.000.000 8.400.000 8.200.000

Biaya Telepon 5.000.000 6.200.000 5.200.000

B. Tak Terduga 10.000.000 23.500.000 19.300.000

Total Biaya 950.485.000 997.500.000 980.700.000

Sumber: Home Industry Kain Kasur Palembang.

3.2. Menghitung Margin Kontribusi

Margin Kontribusi adalah jumlah yang tersisa dari penjualan

dikurangi dengan biaya variabel, jumlah tersebut akan digunakan

untuk menutup biaya tetap dan apabila masih sisa akan menjadi laba.

Jika margin kontribusi tidak cukup menutup biaya tetap, maka akan

dialami kerugian. Menghitung margin kontribusi dapat dilakukan

dengan menggunakan dua rumus yaitu menghitung margin kontribusi

perunit dan menghitung margin kontribusi total. Berikut perhitungan

margin kontribusi perunit dan total pada tahun 2015, 2016, dan 2017:

Page 85: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

69

3.2.1. Margin Kontribusi Perukuran Kain

Margin kontribusi perunit adalah perhitungan margin pada

setiap unit produk yang yang dihasilkan. Produk yang

dihasilkan oleh home industry kain kasur Palembang terdiri

dari enam produk yang masing-masing memiliki biaya variabel

sendiri. Produk yang akan dihitung adalah kain dengan ukuran

80 cm, 100 cm, 120 cm, 140 cm, 160 cm dan 180 cm. Berikut

merupakan perhitungan margin kontrubusi perukuran kain

kasur baik dalam unit maupun rupiah pada tahun 2015, 2016,

dan 2017.

1) Margin Kontribusi dalam Rupiah dan Unit Tahun 2015

Margin koontribusi dalam rupiah dan unit dihitung

dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

MK Rupiah = Harga Jual – Biaya variabel perunit

MK Unit = margin kontribusi perunitunit produk yang dijual

a) Margin Kontribusi dalam Rupiah

Ukuran 80 cm

MK = (28.000 x 4.000) – 90.356.000

= 21.644.000

Ukuran 100 cm

MK = (31.000 x 3.500) – 86.164.000

= 22.336.000

Ukuran 120 cm

MK = (33.000 x 5.000) – 149.321.000

= 15.679.000

Ukuran 140 cm

MK = (36.000 x 8.000) – 192.934.000

= 95.066.000

Ukuran 160 cm

Page 86: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

70

MK = (46.000 x 6.000) – 182.264.000

= 93.736.000

Ukuran 180 cm

MK = (52.000 x 7.500) – 249.446.000

= 140.554.000

b) Margin Kontribusi dalan Unit

Setelah menghitung margin kontribusi dalam

rupiah selanjutnya menghitung margin kontribusi

perunit. Berikut adalah penghitungan margin kontribusi

perunit tahun 2015.

Ukuran 80 cm

MK = 21.644.0004.000

= 5.411

Ukuran 100 cm

MK = 22.336.0003.500

= 6.381

Ukuran 120 cm

MK = 15.679.0005.000

= 3.135

Ukuran 140 cm

MK = 95.066.0008.000

= 11.883

Ukuran 160 cm

MK = 93.736.0006.000

= 15.622

Ukuran 180 cm

MK = 140.554.0007.500

= 18.740

Page 87: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

71

Berikut ini margin kontribusi perunit dan rupiah pada

tahun 2015 yang disajikan dalam bentuk tabel sebagai

berikut:

Tabel 4.7. Margin Kontribusi Perunit dan Rupiah

Tahun 2015

Ukuran Kain

Terjual

MK unit MK Rupiah

80 cm 4.000 5.411 21.644.000

100 cm 3.500 6.381 22.336.000

120 cm 5.000 3.135 15.679.000

140 cm 8.000 11.883 95.066.000

160 cm 6.000 15.622 93.736.000

180 cm 7.500 18.740 140.554.000

2) Margin Kontribusi dalam Rupiah dan Unit Tahun 2016

Margin koontribusi dalam rupiah dan unit dihitung

dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

MK Rupiah = Harga Jual – Biaya variabel perunit

MK Unit = margin kontribusi perunitunit produk yang dijual

a) Margin Kontribusi dalam Rupiah

Ukuran 80 cm

MK = (28.000 x 5.000) – 113.323.000

= 26.677.000

Ukuran 100 cm

MK = (31.000 x 4.500) – 107.566.000

= 31.934.000

Ukuran 120 cm

MK = (33.000 x 5.500) – 162.464.000

Page 88: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

72

= 19.036.000

Ukuran 140 cm

MK = (36.000 x 6.000) – 135.393.000

= 80.607.000

Ukuran 160 cm

MK = (46.000 x 7.500) – 220.951.000

= 124.049.000

Ukuran 180 cm

MK = (52.000 x 7.500) – 257.803.000

= 132.197.000

b) Margin Kontribusi dalam Unit

Setelah menghitung margin kontribusi dalam

rupiah selanjutnya menghitung margin kontribusi

perunit. Berikut adalah penghitungan margin kontribusi

perunit tahun 2016.

Ukuran 80 cm

MK = 26.677.0005.000

= 5.335

Ukuran 100 cm

MK = 31.934.0004.500

= 7.096

Ukuran 120 cm

MK = 19.036.0005.500

= 3.461

Ukuran 140 cm

MK = 80.607.0006.000

= 13.434

Ukuran 160 cm

MK = 124.049.0007.500

Page 89: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

73

= 16.539

Ukuran 180 cm

MK = 132.197.0007.500

= 17.626

Berikut ini margin kontribusi perunit dan Rupiah pada

tahun 2016 yang disajikan dalam bentuk tabel sebagai

berikut:

Tabel 4.8. Margin Kontribusi Perunit dan Rupiah

Tahun 2016

Ukuran Kain

Terjual

MK unit MK Rupiah

80 cm 5.000 5.335 26.677.000

100 cm 4.500 7.096 31.934.000

120 cm 5.500 3.461 19.036.000

140 cm 6.000 13.434 80.607.000

160 cm 7.500 16.539 124.049.000

180 cm 7.500 17.626 132.197.000

3) Margin Kontribusi Perunit dan Rupiah Tahun 2017

Margin kontribusi dalam rupiah dan Perunit dihitung

dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

MK Rupiah = Harga Jual – Biaya variabel perunit

MK Unit = margin kontribusi perunitunit produk yang dijual

a) Margin Kontribusi dalam Rupiah

Ukuran 80 cm

MK = (28.000 x 6.000) – 118.536.000

= 49.464.000

Ukuran 100 cm

Page 90: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

74

MK = (31.000 x 5.000) – 129.422.000

= 25.578.000

Ukuran 120 cm

MK = (33.000 x 4.000) – 109.490.000

= 22.510.000

Ukuran 140 cm

MK = (36.000 x 6.000) – 139.294.000

= 76.706.000

Ukuran 160 cm

MK = (46.000 x 7.000) – 198.181.000

= 123.819.000

Ukuran 180 cm

MK = (52.000 x 8.000) – 272.777.000

= 143.223.000.

b) Margin Kontribusi Perunit

Setelah menghitung margin kontribusi dalam

rupiah selanjutnya menghitung margin kontribusi

perunit. Berikut adalah penghitungan margin kontribusi

perunit tahun 2017.

Ukuran 80 cm

MK = 49.464.0006.000

= 8.244

Ukuran 100 cm

MK = 25.578.0005.000

= 5.115

Ukuran 120 cm

MK = 22.510.0004.000

= 5.627

Ukuran 140 cm

MK = 76.706.0004.000

Page 91: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

75

= 19.176

Ukuran 160 cm

MK = 123.819.0007.000

= 17.688

Ukuran 180 cm

MK = 143.223.0008.000

= 17.902

Berikut ini margin kontribusi perunit dan Rupiah pada

tahun 2017 disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 4.9. Margin Kontribusi Perunit Tahun 2017

Ukuran Kain

Terjual

MK unit MK Rupiah

80 cm 6.000 8.244 49.464.000

100 cm 5.000 5.115 25.578.000

120 cm 4.000 5.627 22.510.000

140 cm 6.000 19.176 76.706.000

160 cm 7.000 17.688 123.819.000

180 cm 8.000 17.902 143.223.000

3.2.2. Margin Kontribusi Total

Setelah menghitung margin kontribusi perukuran kain

kasur selanjutnya adalah menghitung margin kontribusi Total

pada tahun 2015, 2016, dan 2017. Berikut perhitungan margin

kontribusi dari tahun 2015-2017.

1) Margin Kontribusi Total 2015

Margin kontribusi total dalam rupiah dan Perunit

dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Page 92: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

76

MK unit Total = 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑛𝑖𝑡 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑗𝑢𝑎𝑙

MK Rupiah Total

= Total Pendapatan – Total Biaya Variabel

a) Margin Kontribusi Perunit

MK unit Total = 389.015.00034.000

= 11.441

b) Margin Kontribusi dalam Rupiah

MK Rupiah Total = 1.339.500.000 - 950.485.000

= 389.015.000

2) Margin Kontribusi Total Tahun 2016

Margin kontribusi total dalam rupiah dan Perunit

dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

MK unit Total = 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑛𝑖𝑡 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑗𝑢𝑎𝑙

MK Rupiah Total

= Total Pendapatan – Total Biaya Variabel

a) Margin Konribusi Perunit

MK unit Total = 414.500.00036.000

= 11.513

b) Margin Kontribusi dalam Rupiah

MK Rupiah Total = 1.412.000.000 – 997.500.000

= 414.500.000

3) Margin Kontribusi Total Tahun 2017

Margin kontribusi total dalam rupiah dan Perunit dihitung

dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

MK unit Total = 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑛𝑖𝑡 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑗𝑢𝑎𝑙

Page 93: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

77

MK Rupiah Total

= Total Pendapatan – Total Biaya Variabel

a) Margin Kontribusi Perunit

MK unit Total = 441.500.00036.000

= 12.263

b) Margin Kontribusi dalam Rupiah

MK Rupiah Total = 1.409.000.000 – 980.700.000

= 441.300.000

Berikut ini Margin Kontribusi Total yang disajikan dalam

bentuk tabel dibawah ini:

Tabel 4.10. Margin Kontribusi Total Perunit dan Rupiah

Tahun 2015-2017.

Thn Pendapatan B.Variabel Margin Kontribusi

Unit Rupiah

2015 1.339.500.000 950.485.000 11.441 389.015.000

2016 1.412.000.000 997.500.000 11.513 414.500.000

2017 1.409.000.000 980.700.000 12.263 441.300.000

Berdasarkan perhitungan diatas diketahui pada tahun 2015

margin kontribusi perunit home industry sebanyak 11.441 unit dan

margin kontribusi dalam rupiah sebesar Rp.389.015.000. Dan pada

tahun 2016 margin kontribusi perunit home industry sebanyak

11.513 unit dan margin kontribusi dalam rupiah sebesar

Rp.414.500.000. Selanjutnya pada tahun 2017 margin kontribusi

perunit home industry sebanyak 12.263 unit dan margin kontribusi

dalam rupiah sebesar Rp.441.300.000.

3.3. Menghitung Rasio Margin Kontribusi

Rasio margin kontribusi sangat berguna apabila perusahaan

memiliki berbagai macam produk dan akan menentukan titik impas

Page 94: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

78

untuk perusahaan secara keseluruhan. Dengan melihat data penjualan,

data kontribusi margin dan data laba bersih pemilik usaha pada tahun

2015, 2016, dan 2017 disajikan kedalam tabel dibawah ini:

Tabel 4.11.Laba Bersih Tahun 2015

(dalam rupiah)

Ukuran Penjualan Margin

Kontribusi

Biaya

Tetap

Laba

Bersih

80 cm 112.000.000 21.644.000 18.515.310 3.128.690

100 cm 108.500.000 22.336.000 18.623.450 4.712.550

120 cm 165.000.000 15.679.000 13.395.310 2.283.690

140 cm 288.000.000 95.066.000 89.615.310 6.450.690

160 cm 276.000.000 93.736.000 85.615.310 8.120.690

180 cm 390.000.000 140.554.000 130.235.310 8.318.690

Total 1.399.500.000 389.015.000 356.000.000 33.015.000

Berikut ini perhitungan rasio margin kontribusi pada tahun 2015:

a) Rasio Margin Kontribusi Total

RCM = 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖

𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 x 100%

RCM Total = 389.015.0001.399.500.000

x 100% = 28 %

b) Rasio Margin Kontribusi masing-masing produk

RCM 80 cm = 21.644.000112.000.000

x 100% = 19%

RCM 100 cm = 22.336.000108.500.000

x 100% = 21%

RCM 120 cm = 15.679.000165.000.000

x 100% = 10%

RCM 140 cm = 95.066.000288.000.000

x 100% = 33%

Page 95: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

79

RCM 160 cm = 93.736.000276.000.000

x 100% = 34%

RCM 180 cm = 140.554.000390.000.000

x 100% = 36%

Tabel 4.12.Laba Bersih tahun 2016

(dalam rupiah)

Ukuran Penjualan Margin

Kontribusi

Biaya

Tetap

Laba

Bersih

80 cm 140.000.000 26.677.000 21.321.316 3.355.684

100 cm 139.500.000 31.934.000 26.371.316 5.562.684

120 cm 181.500.000 19.036.000 16.921.316 2.114.684

140 cm 216.000.000 80.607.000 72.721.316 9.885.684

160 cm 345.000.000 124.049.000 117.071.320 6.977.680

180 cm 390.000.000 132.197.000 126.521.316 5.675.684

Total 1.412.000.000 414.500.000 380.927.900 33.572.100

Berikut ini perhitungan rasio margin kontribusi pada tahun 2016:

a) Rasio Margin Kontribusi Total

RCM = 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖

𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 x 100%

RCM Total = 414.500.0001.412.000.000

x 100% = 30 %

b) Rasio Margin Kontribusi masing-masing produk

RCM 80 cm = 26.677.000140.000.000

x 100% = 19%

RCM 100 cm = 31.934.000139.500.000

x 100% = 23%

RCM 120 cm = 19.036.000181.500.000

x 100% = 10%

RCM 140 cm = 80.607.000216.000.000

x 100% = 37%

Page 96: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

80

RCM 160 cm = 124.049.000345.000.000

x 100% = 36%

RCM 180 cm = 132.197.000390.000.000

x 100% = 34%

Tabel 4.13.Laba bersih tahun 2017

(dalam rupiah)

Ukuran Penjualan Margin

Kontribusi

Biaya

Tetap

Laba

Bersih

80 cm 168.000.000 49.464.000 39.521.900 9.942.100

100 cm 155.000.000 25.578.000 17.021.929 8.556.071

120 cm 132.000.000 22.510.000 15.021.958 7.488.042

140 cm 216.000.000 76.706.000 63.221.920 13.484.080

160 cm 322.000.000 123.819.000 105.721.938 18.097.062

180 cm 416.000.000 143.223.000 130.421.931 12.801.069

Total 1.409.000.000 441.300.000 370.931.576 70.368.424

Berikut ini perhitungan rasio margin kontribusi pada tahun 2017:

a) Rasio Margin Kontribusi Total

RCM = 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖

𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 x 100%

RCM Total = 441.300.0001.409.000.000

x 100% = 31 %

b) Rasio Margin Kontribusi masing-masing produk

RCM 80 cm = 49.464.000168.000.000

x 100% = 29%

RCM 100 cm = 25.578.000155.000.000

x 100% = 17%

RCM 120 cm = 22.510.000132.000.000

x 100% = 17%

RCM 140 cm = 76.706.000216.000.000

x 100% = 35%

RCM 160 cm = 123.819.000322.000.000

x 100% = 38%

Page 97: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

81

RCM 180 cm = 143.223.000416.000.000

x 100% = 34%

Perhitungan Rasio Margin Kontribusi (RCM) untuk masing-

masing ukuran dapat diketahui dengan melihat jenis ukuran kain

kasur yang memiliki RCM lebih besar. Ukuran kain kasur yang

memiliki RCM lebih besar, maka diutamakan dalam produksinya.

Berikut ini adalah ukuran kain kasur yang diutamakan dalam

produksinya pada tahun 2015, 2016 dan 2017 yang disajikan dalam

tabel:

Tabel 4.14.

Produksi Kain Kasur di Utamakan 2015,2016, dan 2017.

Keterangan 2015 2016 2017

Produksi yang

diutamakan

Ukuran

180 cm

Ukuran

140 cm

Ukuran

160 cm

RCM 36% 37% 38%

Laba Bersih Rp.8.318.690 Rp.9.885.684 Rp.18.097.062

Rasio Margin Kontribusi (RCM) sangat penting dalam

menentukan kebijakan bisnis, karena menunjukkan bagaimana

margin kontribusi akan dipengaruhi oleh total penjualan. Tahun

2015 home industry kain kasur Palembang memiliki rasio margin

kontribusi (RCM) 28%. Hal ini berarti bahwa home industry kain

kasur Palembang merencanakan peningkatan penjualan sebesar

Rp.1.390.500.000 untuk tahun 2015, pemilik usaha dapat

menentukan margin kontribusi sebesar Rp.389.015.000 dan

memperoleh laba sebesar Rp.33.015.000. Melalui perhitungan

masing-masing produk maka produksi kain kasur dengan ukuran

180 cm lebih diutamakan, karena rasio margin kontribusi kain

ukuran 180 cm lebih besar dari ukuran kain 80 cm (19%), 100 cm

(21%), 120 cm (10%), 140 cm (33%), dan 160 cm (34%) yaitu

Page 98: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

82

sebesar 36%. Artinya peningkatan penjualan kain kasur ukuran 180

cm sebesar Rp.390.000.000 untuk tahun 2015, pemilik usaha

dapat menentukan margin kontribusi sebesar Rp.140.554.000

memperoleh laba Rp.8.318.690.

Tahun 2016 home industry kain kasur Palembang memiliki

rasio margin kontribusi (RCM) 30%. Hal ini berarti bahwa home

industry kain kasur Palembang merencanakan peningkatan

penjualan sebesar Rp.1.412.000.000, pemilik usaha dapat

menentukan margin kontribusi sebesar Rp.414.500.000 dan

memperoleh laba sebesar Rp.33.572.100. Melalui perhitungan

masing-masing produk maka produksi kain kasur dengan ukuran

140 cm diutamakan, karena rasio margin kontribusi kain kasur

ukuran 140 cm lebih besar dari pada ukuran kain 80 cm (19%), 100

cm (23%), 120 cm (10%), 160 cm (36%), dan 180 cm (34%) yaitu

sebesar 37%. Artinya peningkatan penjualan kain kasur ukuran 140

cm sebesar Rp.216.000.000 untuk tahun 2016, pemilik usaha

dapat menentukan margin kontribusi sebesar Rp.80.607.000

memperoleh laba Rp. 9.885.684.

Tahun 2017 home industry kain kasur Palembang memiliki

rasio margin kontribusi (RCM) 31%. Hal ini berarti bahwa home

industry kain kasur Palembang merencanakan peningkatan

penjualan sebesar Rp.1.409.000.000, pemilik usaha dapat

menentukan margin kontribusi sebesar Rp.441.300.000 dan

memperoleh laba sebesar Rp.70.368.424. Melalui perhitungan

masing-masing produk maka produksi kain kasur dengan ukuran

160 cm diutamakan, karena rasio margin kontribusi kain kasur

ukuran 140 cm lebih besar dari pada ukuran kain 80 cm (29%), 100

cm (17%), 120 cm (17%), 140 cm (35%), dan 180 cm (34%) yaitu

sebesar 38%. Artinya peningkatan penjualan kain kasur ukuran 160

cm sebesar Rp.322.000.000 untuk tahun 2017, pemilik usaha

Page 99: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

83

dapat menentukan margin kontribusi sebesar Rp.123.819.000

memperoleh laba Rp.18.097.062.

3.4. Menghitung Break Even Point

Break even point adalah suatu keadaan dimana perusahaan tidak

mengalami keuntungan maupun kerugian. Perhitungan ini bertujuan

untuk mengetahui pada tingkat berapa penjualan tidak mendapatkan

laba dan tidak mendapatkan kerugian. Berikut ini adalah perhitungan

break even point total dan unit dalam rupiah pada masing-masing

ukuran kain kasur Palembang:

3.4.1. Break even point (BEP) dalam Rupiah

a) Break even point (BEP) Total 2015

BEP = 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝𝑅𝐶𝑀

BEP = 356.000.00028%

= 1.271.428.570.

b) Break even point (BEP) perunit 2015

BEP 80 cm = 18.515.31019%

= 97.449.000

BEP 100 cm = 17.623.45921%

= 83.921.233

BEP 120 cm = 13.395.31010%

= 133.953.100

BEP 140 cm = 88.615.31033%

= 268.531.242

BEP 160 cm = 85.615.31034%

= 54.750.912

BEP 180 cm = 132.235.31036%

= 367.320.306

a) Break even point (BEP) Total 2016

BEP = 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝𝑅𝐶𝑀

BEP = 380.927.90029%

= 1.313.544.480.

b) Break even point (BEP) perunit 2016

Page 100: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

84

BEP 80 cm = 23.321.31619%

= 122.743.768

BEP 100 cm = 26.371.31623%

= 114.657.896

BEP 120 cm = 16.921.31610%

= 169.213.160

BEP 140 cm = 70.721.31637%

= 191.138.692

BEP 160 cm = 117.071.32036%

= 325.198.111

BEP 180 cm = 126.521.31634%

= 372.121.518

a) Break even point (BEP) Total 2017

BEP = 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝𝑅𝐶𝑀

BEP = 370.931.57631%

= 1.196.553.470.

b) Break even point (BEP) perunit 2017

BEP 80 cm = 39.521.90029%

= 136.282.414

BEP 100 cm = 17.021.92917%

= 100.128.994

BEP 120 cm = 15.021.95817%

= 88.364.459

BEP 140 cm = 63.221.92035%

= 180.634.057

BEP 160 cm = 105.721.93838%

= 278.215.626

BEP 180 cm = 130.421.93134%

= 383.593.915

Break even point (BEP) menunjukan penjualan perusahaan

tidak mendapatkan laba dan tidak mendapatkan rugi. Pada tahun

2015 BEP total home industry sebesar Rp.1.271.428.570.

perhitungan BEP masing-masing produk yaitu untuk ukuran kain

kasur 80 cm sebesar Rp.97.449.000, ukuran 100 cm sebesar

Rp.83.921.233, ukuran 120 cm sebesar Rp.133.953.100, ukuran

140 cm Rp.268.531.242, ukuran 160 cm sebesar Rp.54.750.912,

dan ukuran 180 cm sebesar Rp. 367.320.306. analisis tersebut

menunjukan bahwa pemilik usaha lebih baik memperbanyak

produksi kain kasur Palembang ukuran 160 cm karena BEP kain

Page 101: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

85

kasur Palembang ukuran 160 cm lebih kecil dari pada ukuran-

ukuran kain kasur Palembang lainnya.

Tahun 2016 BEP total home industry sebesar

Rp.1.313.544.480. Perhitungan BEP masing-masing produk yaitu

untuk ukuran kain kasur 80 cm sebesar Rp.122.743.768, ukuran

100 cm sebesar Rp.114.657.896, ukuran 120 cm sebesar

Rp.169.213.160, ukuran 140 cm Rp.268.531.242, ukuran 160 cm

sebesar Rp.325.198.111, dan ukuran 180 cm sebesar

Rp.372.121.518. Analisis tersebut menunjukan bahwa pemilik

usaha lebih baik memperbanyak produksi kain kasur Palembang

ukuran 100 cm karena BEP kain kasur Palembang ukuran 100 cm

lebih kecil dari pada ukuran-ukuran kain kasur Palembang lainnya.

Tahun 2017 BEP total home industry sebesar

Rp.1.196.553.470. Perhitungan BEP masing-masing produk yaitu

untuk ukuran kain kasur 80 cm sebesar Rp.136.282.414, ukuran

100 cm sebesar Rp.100.128.994, ukuran 120 cm sebesar

Rp.88.364.459, ukuran 140 cm Rp.180.634.057, ukuran 160 cm

sebesar Rp.278.215.626, dan ukuran 180 cm sebesar

Rp.383.593.915. Analisis tersebut menunjukan bahwa pemilik

usaha lebih baik memperbanyak produksi kain kasur Palembang

ukuran 120 cm karena BEP kain kasur Palembang ukuran 120 cm

lebih kecil dari pada ukuran-ukuran kain kasur Palembang lainnya.

3.4.2. Break even point (BEP) dalam unit

Penghitungan BEP dalam unit bertujuan untuk mengetahui

bauran penjualan (enam jenis ukuran kain kasur Palembang

yang berbeda) secara bersama-sama, terlebih dahulu dicari

margin kontribusi perunit untuk masing-masing ukuran kain

kasur.

a) Break even point tahun 2015

Page 102: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

86

Berdasarkan penghitungan yang dilakukan sebelumnya

untuk menentukan nilai break even point maka dapat

dilakukan dengan menghitung biaya tetap dibagi dengan

margin kontribusi setiap ukuran kain kasur palembang yang

terjual.

Ukuran 80 cm

BEP perunit = 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖 𝑝𝑒𝑟𝑢𝑛𝑖𝑡

= 18.515.3105.411

= 3.421

Ukuran 100 cm

BEP perunit = 18.623.4506.381

= 2.918

Ukuran 120 cm

BEP perunit = 13.395.3103.135

= 4.272

Ukuran 140 cm

BEP perunit = 89.615.31011.883

= 7.541

Ukuran 160 cm

BEP perunit = 85.615.31015.622

= 5.480

Ukuran 180 cm

BEP perunit = 130.235.31018.740

= 6.949

Setelah diketahui margin kontribusi perunit selanjutnya

menghitung margin kontribusi dalam jumlah total, maka

dapat dicari dengan rumus sebagai berikut:

BEP total = 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑢𝑛𝑖𝑡

Page 103: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

87

= 356.000.00011.441

= 31.116 unit

Dari penghitungan diatas menunjukan bahwa tingkat

penjualan titik impas dalam unit menunjukan volume

penjualan untuk masing-masing ukuran kain kasur

palembang telah mencapai BEP, sama halnya dengan

penghitungan break even point total yang berjumlah

31.116 unit sedangkan volume penjualan yang terjadi

sebanyak 34.000 unit. Hal ini menunjukan bahwa volume

penjualan yang dilakukan perusahaan telah mencapai

BEP.

b) Break even point tahun 2016

Berdasarkan penghitungan yang dilakukan sebelumnya

untuk menentukan nilai break even point maka dapat

dilakukan dengan menghitung biaya tetap dibagi dengan

margin kontribusi setiap ukuran kain kasur palembang yang

terjual.

Ukuran 80 cm

BEP perunit = 21.321.3165.335

= 3.996

Ukuran 100 cm

BEP perunit = 26.371.3167.096

= 3.716

Ukuran 120 cm

BEP perunit = 16.921.3163.461

= 4.889

Ukuran 140 cm

BEP perunit = 72.721.31613.434

= 5.413

Page 104: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

88

Ukuran 160 cm

BEP perunit = 117.071.32016.539

= 7.078

Ukuran 180 cm

BEP perunit = 126.521.31617.626

= 7.178

Setelah diketahui margin kontribusi perunit selanjutnya

menghitung margin kontribusi dalam jumlah total, maka

dapat dicari dengan rumus sebagai berikut:

BEP total = 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑢𝑛𝑖𝑡

= 380.927.90011.513

= 33.086 pcs

Dari penghitungan diatas menunjukan bahwa tingkat

penjualan titik impas dalam unit menunjukan volume

penjualan untuk masing-masing ukuran kain kasur

palembang telah mencapai BEP, sama halnya dengan

penghitungan break even point total yang berjumlah 33.086

unit sedangkan volume penjualan terjadi sebanyak 36.000

unit. Hal ini menunjukan bahwa volume penjualan yang

dilakukan perusahaan telah mencapai BEP.

c) Break even point tahun 2017

Berdasarkan penghitungan yang dilakukan sebelumnya

untuk menentukan nilai break even point maka dapat

dilakukan dengan menghitung biaya tetap dibagi dengan

margin kontribusi setiap ukuran kain kasur palembang yang

terjual. Berikut ini tabel margin kontribusi dalam unit dan

rupiah.

Ukuran 80 cm

Page 105: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

89

BEP perunit = 39.521.9008.244

= 4.794

Ukuran 100 cm

BEP perunit = 17.021.9295.115

= 3.327

Ukuran 120 cm

BEP perunit = 15.021.9585.627

= 2.669

Ukuran 140 cm

BEP perunit = 63.221.92019.176

= 3.296

Ukuran 160 cm

BEP perunit = 105.721.93817.688

= 5.977

Ukuran 180 cm

BEP perunit = 130.421.93117.902

= 7.285

Setelah diketahui margin kontribusi perunit selanjutnya

menghitung margin kontribusi dalam jumlah total, maka dapat

dicari dengan rumus sebagai berikut:

BEP total = 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑢𝑛𝑖𝑡

= 370.931.57612.263

= 30.248 unit

Dari penghitungan diatas menunjukan bahwa tingkat

penjualan titik impas dalam unit menunjukan volume

penjualan untuk masing-masing ukuran kain kasur palembang

telah mencapai BEP, sama halnya dengan penghitungan break

Page 106: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

90

even point total yang berjumlah 30.248 unit sedangkan volume

penjualan yang terjadi sebanyak 36.000 unit. Hal ini

menunjukan bahwa volume penjualan yang dilakukan

perusahaan telah mencapai BEP.

Berikut ini break even point perunit dan rupiah pada tahun 2015,

2016, dan 2017 yang disajikan dalam bentuk tabel dibawah ini:

Tabel 4.15.

Break Even Point Perunit dan Rupiah Tahun 2015- 2017

Thn Ukuran Penjualan BEP

unit

Pendapatan BEP rupiah

2015 80 cm

100 cm

120 cm

140 cm

160 cm

180 cm

4.000

3.500

5.000

8.000

6.000

7.500

3.421

2.918

4.272

7.541

5.480

6.949

112.000.000

108.500.000

165.000.000

288.000.000

276.000.000

390.000.000

97.449.000

83.921.233

133.953.100

268.531.242

54.750.912

367.320.306

2016 80 cm

100 cm

120 cm

140 cm

160 cm

180 cm

5.000

4.500

5.500

6.000

7.500

7.500

3.996

3.716

4.889

5.413

7.078

7.178

140.000.000

139.500.000

181.500.000

216.000.000

345.000.000

390.000.000

122.743.768

114.657.896

169.213.160

191.138.692

325.198.111

372.121.518

2017 80 cm

100 cm

120 cm

140 cm

160 cm

180 cm

6.000

5.000

4.000

6.000

7.000

8.000

4.794

3.327

2.669

3.296

5.977

7.285

168.000.000

155.000.000

132.000.000

216.000.000

322.000.000

416.000.000

136.282.414

100.128.994

88.364.459

180.634.057

278.215.626

383.593.915

Page 107: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

91

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa penjualan dan

pendapatan dari tahun 2015, 2016, dan 2017 diatas titik break even point

yang telah dilakukan, maka dapat dikatakan pemilik usaha memperoleh

laba atau keuntungan disetiap tahunnya.

4. Perhitungan Perencanaan Laba

Perhitungan perencanaan laba dilakukan dengan menghitung margin

of safety atau tingkat keamanaan perusahaan dan dengan melakukan

perhitungan analisis target laba. Perhitungan margin of safety dilakukan

bertujuan untuk mengetahui di titik mana perusahaan berada dalam posisi

aman. Artinya resiko mengalami kerugian bisa diantisipasi. Selanjutnya

dengan menggunakan perhitungan analisis target laba perusahaan akan

diuntungkan karena pemilik usaha dapat mengetahui ditingkat penjualan

berapa perusahaan dapat mencapai target laba yang diinginkan. Berikut ini

perhitungan margin of safety dan analisis target laba pada tahun 2015,

2016, dan 2017:

4.1. Margin of Safety (Tingkat Keamanan)

4.1.1. Margin of Safety (MOS) tahun 2015

a) Margin of safety (MOS) total tahun 2015

MOS = 𝑎𝑛𝑔𝑔𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛−𝐵𝐸𝑃𝑎𝑛𝑔𝑔𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛

x 100%

MOS rupiah = MOS x anggaran penjualan

MOS total = 1.399.500.000− 1.271.428.5701.399.500.000

x 100% = 10%

MOS rupiah = 10% x 1.399.500.000 = 139.950.000

b) Margin of safety (MOS) perunit tahun 2015

MOS 80 cm = 112.000.000−97.449.000 112.000.000

x 100% = 13%

MOS rupiah = 13% x 112.000.000 = 14.560.000

MOS 100 cm = 108.500.000− 83.921.233 108.500.000

x 100% = 23%

MOS rupiah = 23% x 108.500.000 = 24.955.000

MOS 120 cm = 165.000.000−133.953.100 165.000.000

x 100% = 19%

Page 108: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

92

MOS rupiah = 19% x 165.000.000 = 31.350.000

MOS 140 cm = 288.000.000−268.531.242 288.000.000

x 100% = 7%

MOS rupiah = 7% x 288.000.000 = 20.160.000

MOS 160 cm = 276.000.000−54.750.912 276.000.000

x 100% = 81%

MOS rupiah = 81% x 276.000.000 = 223.560.000

MOS 180 cm = 390.000.000 − 367.320.306 390.000.000

x 100% = 6%

MOS rupiah = 6% x 390.000.000 = 23.400.000

4.1.2. Margin of Safety (MOS) tahun 2016

a) Margin of safety (MOS) total tahun 2016

MOS = 𝑎𝑛𝑔𝑔𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛−𝐵𝐸𝑃𝑎𝑛𝑔𝑔𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛

x 100%

MOS rupiah = MOS x anggaran penjualan

MOS total = 1.412.000.000− 1.313.544.480 1.412.000.000

x 100% = 7%

MOS rupiah = 7% x 1.412.000.000 = 98.840.000

b) Margin of safety (MOS) perunit tahun 2016

MOS 80 cm = 140.000.000−122.743.768 140.000.000

x 100% = 13%

MOS rupiah = 13% x 140.000.000 = 18.200.000

MOS 100 cm = 139.500.000−114.657.896 139.500.000

x 100% = 18%

MOS rupiah = 18% x 139.500.000 = 25.110.000

MOS 120 cm = 181.500.000−169.213.160 181.500.000

x 100% = 7%

MOS rupiah = 7% x 181.500.000 = 12.705.000

MOS 140 cm = 216.000.000−191.138.692 216.000.000

x 100% = 12%

MOS rupiah = 12% x 216.000.000 = 25.920.000

MOS 160 cm = 345.000.000−325.198.111 345.000.000

x 100% = 6%

MOS rupiah = 6% x 345.000.000 = 20.700.000

MOS 180 cm = 390.000.000 −372.121.518 390.000.000

x 100% = 5%

MOS rupiah = 5% x 390.000.000 = 19.500.000

Page 109: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

93

4.1.3. Margin of Safety (MOS) tahun 2017

a) Margin of safety (MOS) total tahun 2017

MOS = 𝑎𝑛𝑔𝑔𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛−𝐵𝐸𝑃𝑎𝑛𝑔𝑔𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛

x 100%

MOS rupiah = MOS x anggaran penjualan

MOS total = 1.409.000.000−1.196.553.470 1.409.000.000

x 100% = 15%

MOS rupiah = 15% x 1.409.000.000 = 211.350.000

b) Margin of safety (MOS) perunit tahun 2017

MOS 80 cm = 168.000.000−136.282.414 168.000.000

x 100% = 19%

MOS rupiah = 19% x 168.000.000 = 31.920.000

MOS 100 cm = 155.000.000−100.128.994 155.000.000

x 100% = 36%

MOS rupiah = 36% x 155.000.000 = 55.800.000

MOS 120 cm = 132.000.000−88.364.459 132.000.000

x 100% = 34%

MOS rupiah = 34% x 132.000.000 = 44.880.000

MOS 140 cm = 216.000.000−180.634.057216.000.000

x 100% = 17%

MOS rupiah = 17% x 216.000.000 = 36.720.000

MOS 160 cm = 322.000.000−278.215.626322.000.000

x 100% = 14%

MOS rupiah = 14% x 322.000.000 = 45.080.000

MOS 180 cm = 416.000.000 −383.593.915 416.000.000

x 100% = 8%

MOS rupiah = 8% x 416.000.000 = 33.280.000

Margin of safety menunjukan jarak antara penjualan yang

direncanakan dengan penjualan pada break even point. Melalui

perhitungan margin of safety masing-masing produk dari tahun

2015, 2016, dan 2017, produk yang memiliki margin of safety

lebih kecil menunjukkan hasil penjualan produk tersebut lebih

rawan mengalami kerugian. Berikut ini adalah produk kain

kasur Palembang yang lebih rawan mengalami kerugian dalam

Page 110: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

94

produksinya pada tahun 2015, 2016, dan 2017 yang disajikan

dalam tabel:

Tabel 4.16. Ukuran Kain Kasur Rawan Mengalami Kerugian tahun

2015, 2016, dan 2017.

Tahun Produk MOS MOS dalam rupiah

2015

2016

2017

Ukuran 180 cm

Ukuran 180 cm

Ukuran 180 cm

6%

5%

8%

Rp.23.400.000

Rp.19.500.000

Rp.33.280.000

Margin of safety menunjukan jarak antara penjualan yang

direncanakan dengan penjualan pada break even point. Dengan

demikian margin of safety juga menggambarkan batas jarak

tersebut, home industry akan menderita kerugiaan. Margin of

safety tahun 2015 sebesar 10% menunjukan bahwa jumlah

penjualan yang nyata berkurang atau menyimpang lebih besar

dari 10% (dari penjualan yang direncanakan) home industry

akan menderita rugi. Margin of safety masing-masing produk

kain kasur Palembang tahun 2015 pada ukuran kain 80 cm

sebesar 13%, ukuran kain 100 cm sebesar 23%, ukuran kain

120 cm sebesar 19%, ukuran 140 cm sebesar 7%, ukuran 160

cm sebesar 81%, dan ukuran 180 cm sebesar 6%. Hasil ini

menunjukan penjualan kain kasur Palembang dengan ukuran

180 cm lebih rawan mengalami kerugian karena memiliki MOS

lebih kecil dari ukuran kain kasur palembang lainnya. Semakin

kecil MOS berarti semakin cepat perusahaan menderita

kerugian, dalam hal ini terdapat penurunan jumlah penjualan

yang nyata.

Margin of safety tahun 2016 sebesar 7% menunjukan

bahwa jumlah penjualan yang nyata berkurang atau

menyimpang lebih besar dari 7% (dari penjualan yang

Page 111: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

95

direncanakan) home industry akan menderita rugi. Margin of

safety masing-masing produk kain kasur Palembang tahun

2015 pada ukuran kain 80 cm sebesar 13%, ukuran kain 100

cm sebesar 18%, ukuran kain 120 cm sebesar 7%, ukuran 140

cm sebesar 12%, ukuran 160 cm sebesar 6%, dan ukuran 180

cm sebesar 5%. Hasil ini menunjukan penjualan kain kasur

Palembang dengan ukuran 180 cm lebih rawan mengalami

kerugian karena memiliki MOS lebih kecil dari ukuran kain

kasur palembang lainnya. Semakin kecil MOS berarti semakin

cepat perusahaan menderita kerugian, dalam hal ini terdapat

penurunan jumlah penjualan yang nyata.

Margin of safety tahun 2017 sebesar 15% menunjukan

bahwa jumlah penjualan yang nyata berkurang atau

menyimpang lebih besar dari 15% (dari penjualan yang

direncanakan) home industry akan menderita rugi. Margin of

safety masing-masing produk kain kasur Palembang tahun

2015 pada ukuran kain 80 cm sebesar 19%, ukuran kain 100

cm sebesar 36%, ukuran kain 120 cm sebesar 34%, ukuran 140

cm sebesar 17%, ukuran 160 cm sebesar 8%, dan ukuran 180

cm sebesar 5%. Hasil ini menunjukan penjualan kain kasur

Palembang dengan ukuran 180 cm lebih rawan mengalami

kerugian karena memiliki MOS lebih kecil dari ukuran kain

kasur palembang lainnya. Semakin kecil MOS berarti semakin

cepat perusahaan menderita kerugian, dalam hal ini terdapat

penurunan jumlah penjualan yang nyata.

4.2. Analisis Target Laba

Analisis target laba dilakukan bertujuan untuk mengetahui berapa

volume penjualan yang akan dicapai untuk mencapai laba tertentu.

Metode perhitungan yang digunakan yaitu dengan metode margin

kontribusi untuk tahun 2016 dan 2017 adalah sebagai berikut:

Page 112: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

96

4.2.1. Analisis Target Laba dalam Unit

Berikut adalah penghitungan analisis target laba dengan

mengacu pada laba sebelumnya yaitu tahun 2015, sehingga

penghitungan target laba dimulai dari tahun 2016, 2017, dan

untuk merencanakan laba pada tahun selanjutnya yaitu dengan

menghitung perkiraan laba pada tahun 2018.

1) Analisis Target Laba Tahun 2016

Analisis target laba pada Home Industry Kain Kasur

Palembang dapat dihitung dengan rumus dibawah ini:

Target Laba = 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙+𝑡𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙

a) Target Laba total

Target Laba = 380.927.900+33.015.00011.513

= 35.954

b) Target Laba Perukuran Kain

Ukuran 80 cm

Target laba = 21.321.316+3.128.6905.335

= 4.582

Ukuran 100 cm

Target laba = 26.371.316+4.712.5507.096

= 4.380

Ukuran 120 cm

Target laba = 16.921.316+2.283.6903.461

= 5.548

Ukuran 140 cm

Target laba = 72.721.316+6.450.69013.434

= 5.893

Ukuran 160 cm

Page 113: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

97

Target laba = 117.071.320+8.120.69016.539

= 7.569

Ukuran 180 cm

Target laba = 126.521.316+8.318.69017.626

= 7.650

2) Analisis Target Laba Tahun 2017

Analisis target laba pada Home Industry Kain Kasur

Palembang dapat dihitung dengan rumus dibawah ini:

Target Laba = 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙+𝑡𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙

a) Target Laba Total

Target Laba = 370.931.576+33.572.10012.263

= 32.985

b) Target Laba unit 2017

Ukuran 80 cm

Target laba = 39.521.900+3.355.6848.244

= 5.201

Ukuran 100 cm

Target laba = 17.021.929+5.562.6845.115

= 4.415

Ukuran 120 cm

Target laba = 15.021.958+2.114.6845.627

= 3.045

Ukuran 140 cm

Target laba = 63.221.920+9.885.68419.176

= 3.812

Ukuran 160 cm

Page 114: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

98

Target laba = 105.721.938+6.977.68017.688

= 6.371

Ukuran 180 cm

Target laba unit = 130.421.931+5.675.68417.902

= 7.602

3) Analisis Target Laba Tahun 2018

Analisis target laba pada Home Industry Kain Kasur

Palembang dapat dihitung dengan rumus dibawah ini:

Target Laba = 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙+𝑡𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙

a) Target Laba Total

Target Laba = 370.931.576+70.368.42412.263

= 35.986

b) Target Laba Perukuran Kain

Ukuran 80 cm

Target laba = 39.521.900+9.942.1008.244

= 6.000

Ukuran 100 cm

Target laba = 17.021.929+8.556.0715.115

= 5.000

Ukuran 120 cm

Target laba = 15.021.958+7.488.0425.627

= 4.000

Ukuran 140 cm

Target laba = 63.221.920+13.484.08019.176

= 4.000

Ukuran 160 cm

Target laba = 105.721.938+18.097.06217.688

Page 115: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

99

= 7.000

Ukuran 180 cm

Target laba = 130.421.931+12.801.06917.902

= 8.000

4.2.2. Analisis Target Laba dalam Rupiah

Berikut adalah penghitungan analisis target laba dengan

mengacu pada laba sebelumnya yaitu tahun 2015, sehingga

penghitungan target laba dimulai dari tahun 2016, 2017, dan

untuk merencanakan laba pada tahun selanjutnya yaitu dengan

menghitung perkiraan laba pada tahun 2018.

1) Analisis Target Laba Tahun 2016

Analisis target laba pada Home Industry Kain Kasur

Palembang dapat dihitung dengan rumus dibawah ini:

Target Laba = 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙+𝑡𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙

a) Target Laba Total

Target Laba = 380.927.900+𝟑𝟑.015.00030%

= 1.379.809.670.

b) Target Laba Perukuran Kain

Ukuran 80 cm

Target laba = 21.321.316+3.128.69019%

= 128.684.242

Ukuran 100 cm

Target laba = 26.371.316+4.712.55023%

= 135.147.243

Ukuran 120 cm

Target laba = 16.921.316+2.283.69010%

Page 116: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

100

= 192.050.060

Ukuran 140 cm

Target laba = 72.721.316+6.450.69037%

= 213.978.395

Ukuran 160 cm

Target laba = 117.071.320+8.120.69036%

= 347.755.583

Ukuran 180 cm

Target laba = 126.521.316+8.318.69034%

= 396.588.253

2) Analisis Target Laba Tahun 2017

Analisis target laba pada Home Industry Kain Kasur

Palembang dapat dihitung dengan rumus dibawah ini:

Target Laba = 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙+𝑡𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙

a) Target Laba Total

Target Laba = 370.931.576+33.572.10031%

= 1.304.850.570

b) Target Laba Perukuran Kain

Ukuran 80 cm

Target laba = 39.521.900+3.355.68429%

= 147.853.738

Ukuran 100 cm

Target laba unit = 17.021.929+5.562.68417%

= 132.850.665

Ukuran 120 cm

Target laba = 15.021.958+2.114.68417%

Page 117: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

101

= 100.803.776

Ukuran 140 cm

Target laba = 63.221.920+9.885.68435%

= 208.878.869

Ukuran 160 cm

Target laba = 105.721.938+6.977.68038%

= 296.577.942

Ukuran 180 cm

Target laba = 130.421.931+5.675.68434%

= 400.287.103

3) Analisis Target Laba Tahun 2018

Analisis target laba pada Home Industry Kain Kasur

Palembang dapat dihitung dengan rumus dibawah ini:

Target Laba = 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙+𝑡𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙

a) Target Laba Total

Target Laba = 370.931.576+70.368.42431%

= 1.423.548.387.

b) Target Laba Perukuran Kain

Ukuran 80 cm

Target laba = 39.521.900+9.942.10029%

= 170.565.517

Ukuran 100 cm

Target laba = 17.021.929+8.556.07117%

= 150.458.824

Ukuran 120 cm

Target laba = 15.021.958+7.488.04217%

= 132.411.765

Page 118: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

102

Ukuran 140 cm

Target laba = 63.221.920+13.484.08035%

= 219.160.000

Ukuran 160 cm

Target laba = 105.721.938+18.097.06238%

= 325.839.474

Ukuran 180 cm

Target laba = 130.421.931+12.801.06934%

= 421.244.118

Berdasarkan penghitungan diatas diperoleh data mengenai

target laba perusahaan yang dicapai melalui perhitungan laba

sebelumnya dari tahun 2016, 2017, dan 2018 yang disajikan dalam

bentuk tabel dan grafik dibawah ini:

Tabel 4.17.Estimasi Target Penjualan

Tahun 2016, 2017, dan 2018

Thn Biaya

Tetap (Rp)

Laba (Rp) Margin

Kontri

busi

Unit

Target Penjualan

Unit/

pcs

(Rp)

2015 356.000.000 33.015.000 11.441 - -

2016 380.927.900 33.572.100 11.513 35.954 1.379.809.670

2017 370.931.576 70.368.424 12.263 32.985 1.304.850.570

2018 370.931.576 70.368.424 12.263 35.986 1.423.548.387

Page 119: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

103

Sedangkan dalam bentuk grafik dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 4. 2.Grafik Analisis Target Laba

Pada perhitungan target penjualan diatas, jumlah laba pada tahun

2015 merupakan langkah awal dalam penentuan pencapaian target

penjualan untuk tahun-tahun berikutnya. Terlihat bahwa laba pada

tahun 2015 sebesar Rp.33.015.000. Laba tersebut digunakan sebagai

patokan laba minimal yang akan dicapai untuk rencana penjualan

tahun berikutnya, yaitu rencana penjualan tahun 2016. Rencana

penjualan tahun 2016 adalah sebesar Rp.1.379.809.670 atau sebanyak

35.954 unit yang harus dicapai perusahaan untuk mendapatkan laba

minimal seperti tahun 2015. Ternyata penjualan pada tahun 2016

sebesar Rp.1.412.000.000 atau sebanyak 36.000 unit. Oleh karena itu

home industry kain kasur Palembang mengalami kenaikan laba sebesar

340

350

360

370

380

390

2015 2016 2017 2018

Grafik Biaya Tetap (dalam jutaan rupiah)

0

20

40

60

80

2015 2016 2017 2018

Grafik Laba (dalam jutaan rupiah)

11

11.5

12

12.5

2015 2016 2017 2018

Grafik Margin Kontribusi

(dalam unit)

31323334353637

2015 2016 2017 2018

Grafik Target Laba perunit

(dalam unit)

Page 120: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

104

Rp.33.572.100. Kenaikan laba yang diperoleh perusahaan cenderung

minim karena terjadi ketidakstabilan harga untuk pembelian bahan

baku yang kadang meningkat dan kadang menurun, serta perbedaan

jumlah produksi untuk masing-masing ukuran kain kasur.

Laba tahun 2016 tersebut juga menjadi laba minimal yang

menjadi patokan bagi home industry kain kasur Palembang dalam

meningkatkan laba. Tahun 2017 diperoleh hasil perhitungan bahwa

apabila perusahaan ingin mencapai laba minimal seperti tahun

sebelumnya maka perusahaan harus melakukan penjualan sebesar

Rp.1.304.850.570 atau volume penjualan sebanyak 32.985 unit, jumlah

ini merupakan jumlah dimana biaya-biaya baik biaya tetap maupun

variabel tidak berubah atau tetap. Ternyata pada tahun 2017

mengalami kenaikan realisasi penjualan sebesar Rp.1.409.000.000

atau sebanyak 36.000 unit. Oleh karena itu perusahaan memperoleh

laba lebih dari laba minimal yang ditargetkan perusahaan yaitu

sebesar Rp.70.368.424.

Dengan analisis target laba dapat diketahui pula penjualan untuk

tahun 2018 yaitu sebesar Rp.1.423.548.387 atau volume penjualan

sebanyak 35.986 unit untuk mendapatkan laba minimal seperti tahun

2017 yaitu sebesar Rp.70.368.424 dengan asumsi biaya tetap dan rasio

margin kontribusi sama dengan tahun 2017.

5. Leverage Operasi

Agar dapat mempertahankan stabilitas labanya, perusahaan

memerlukan analisis struktur biaya. Untuk itu salah satunya perlu

dipertimbangkan faktor - faktor leverage operasi. Faktor leverage operasi

diukur dengan angka absolut dan mempengaruhi sensitivitas laba bersih

terhadap perubahan penjualan. Berikut ini perhitungan leverage operasi

jika penjualan mengalami kenaikan 1%.

Page 121: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

105

5.1. Leverage Operasi Tahun 2015

Tingkat leverage operasi pada Home Industry Kain Kasur

Palembang dapat dihitung dengan rumus dibawah ini:

Tingkat leverage operasi = 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ

a) Leverage operasi Total

Tingkat leverage operasi = 389.015.00033.015.000

= 11,78

b) Leverage operasi Perukuran Kain

Ukuran 80 cm

Tingkat leverage operasi = 21.644.0003.128.690

= 6,91

Ukuran 100 cm

Tingkat leverage operasi = 22.336.0004.712.550

= 4,73

Ukuran 120 cm

Tingkat leverage operasi = 15.679.0002.283.690

= 6,86

Ukuran 140 cm

Tingkat leverage operasi = 95.066.0006.450.690

= 14,73

Ukuran 160 cm

Tingkat leverage operasi = 93.736.0008.120.690

= 11,54

Ukuran 180 cm

Tingkat leverage operasi = 140.554.0008.318.690

= 16,89

Page 122: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

106

5.2. Leverage Operasi Tahun 2016

Tingkat leverage operasi pada Home Industry Kain Kasur

Palembang dapat dihitung dengan rumus dibawah ini:

Tingkat leverage operasi = 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ

a) Leverage Operasi Total

Tingkat leverage operasi = 414.500.00033.572.100

= 12,34

b) Leverage Operasi Perukuran Kain

Ukuran 80 cm

Tingkat leverage operasi = 26.677.0003.355.684

= 7,94

Ukuran 100 cm

Tingkat leverage operasi = 31.934.0005.562.684

= 5,74

Ukuran 120 cm

Tingkat leverage operasi = 19.036.0002.114.684

= 9,00

Ukuran 140 cm

Tingkat leverage operasi = 80.607.0009.885.684

= 8,15

Ukuran 160 cm

Tingkat leverage operasi = 124.049.0006.977.680

= 17,77

Ukuran 180 cm

Tingkat leverage operasi = 132.197.0005.675.684

= 23,29

Page 123: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

107

5.3. Leverage Operasi Tahun 2017

Tingkat leverage operasi pada Home Industry Kain Kasur

Palembang dapat dihitung dengan rumus dibawah ini:

Tingkat leverage operasi = 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ

c) Leverage Operasi Total

Tingkat leverage operasi = 441.300.00070.368.424

= 6,27

d) Leverage Operasi Perukuran Kain

Ukuran 80 cm

Tingkat leverage operasi = 49.464.0009.942.100

= 4,97

Ukuran 100 cm

Tingkat leverage operasi = 25.578.0008.556.071

= 2,98

Ukuran 120 cm

Tingkat leverage operasi = 22.510.0007.488.042

= 3,01

Ukuran 140 cm

Tingkat leverage operasi = 76.706.00013.484.080

= 5,68

Ukuran 160 cm

Tingkat leverage operasi = 123.819.00018.097.062

= 6,84

Ukuran 180 cm

Tingkat leverage operasi = 143.223.00012.801.069

Page 124: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

108

= 11,18

Tabel 4.18. Hasil Perhitungan Persentase Leverage Operasi

Tahun 2015- 2017

Thn Penjualan

(Rp)

Margin

Kontribusi

Laba

Usaha (Rp)

Tingkat

Leverage

Operasi

2015 1.399.500.000 389.015.000 33.015.000 11,78

2016 1.412.000.000 414.500.000 33.572.100 12,34

2017 1.409.000.000 441.300.000 70.368.424 6,27

Jika kenaikan penjualan 1% tiap tahun dapat dihitung dengan

prosedur sebagai berikut:

a.) Kenaikan Penjualan

Kenaikan Penjualan tahun 2015 = 101% x 1.399.500.000

= 1.413.495.000

Kenaikan Penjualan tahun 2016 = 101% x 1.412.000.000

= 1.426.120.000

Kenaikan Penjualan tahun 2017 = 101% x 1.409.000.000

= 1.423.090.000

b.) Margin Kontribusi Setelah Kenaikan Penjualan

Margin Kontribusi = 28% x 1.413.495.000

= 395.778.600

Margin Kontribusi = 30% x 1.426.120.000

= 427.836.000

Margin Kontribusi = 31% x 1.423.090.000

= 441.157.900

c.) Laba Usaha Setelah Kenaikan Penjualan

Laba Usaha = 111,78% x 33.015.000

= 36.904.167

Laba Usaha = 112,34% x 33.572.100

Page 125: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

109

= 37,714.897

Laba Usaha = 106,27% x 70.368.424

= 74.780.524.

Tabel 4.19. Hasil Perhitungan Peningkatan Leverange Operasi

Tahun 2015- 2017

Tahun Penjualan

Naik 1%

(Rp)

Margin

Kontribusi

Setelah

Kenaikan

Penjualan

(Rp)

Rasio

Margin

Kontribusi

Laba

Usaha

2015 1.413.495.000 395.778.600 28% 36.904.167

2016 1.426.120.000 427.836.000 30% 37.714.897

2017 1.423.090.000 441.157.900 31% 74.780.524.

Dari tabel 4.17 dapat dilihat bahwa apabila Home Industry Kain

Kasur Palembang menaikkan penjualan sebesar 1%, maka persentase

kenaikan laba usaha dari usaha kain kasur lantai tahun 2015 sebesar

11,78%, tahun 2016 sebesar 12,34%, dan tahun 2017 sebesar 6,27%.

Tabel 4.18 menunjukkan bahwa Home Industry Kain Kasur

Palembang menaikkan penjualan 1%, maka kenaikan penjualan yang

akan diperoleh tahun 2015 yaitu sebesar Rp.1.413.495.000, kenaikan

Margin kontribusi sebesar Rp.395.778.600 dan kenaikan laba usaha

sebesar Rp.36.904.167. Tahun 2016 apabila perusahaan menaikkan

penjualan sebesar 1%, maka kenaikan penjualan yang akan diperoleh

tahun 2016 yaitu sebesar Rp.1.426.120.000, kenaikan margin

kontribusi sebesar Rp.427.836.000, dan kenaikan laba usaha sebesar

Rp.37.714.897.

Selanjutnya pada tahun 2017, apabila perusahaan menaikkan

penjualan penjualan sebesar 1%, maka kenaikkan penjualan yang akan

Page 126: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

110

diperoleh tahun 2017 yaitu sebesar Rp.1.423.090.000, kenaikan margin

kontribusi sebesar Rp.441.157.900 dan kenaikan laba usaha sebesar

Rp.74.780.524.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Perencanaan laba adalah salah satu perencanaan yang sangat penting

yang harus dibuat oleh manajemen perusahaan untuk mendapatkan laba

semaksimum mungkin. Setelah melakukan perencanaaan laba tentunya

suatu perusahaan harus mampu membuat keputusan mengenai usaha yang

dikelolanya. Berdasarkan hasil perhitungan diatas dapat disimpulkan

bahwa dari tahun ke tahun home industry kain kasur palembang

mengalami kenaikan laba. Berikut ini adalah gabungan informasi dari

penghitungan break even point dan perolehan laba tahun 2015, 2016, dan

2017 yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.20.Gabungan Break Even Point dan Perolehan Laba

(dalam rupiah)

Thn Unt

(cm)

BEP Realisasi

penjualan

Ksmp Peren.

Laba

Realisasi

laba

Kesimpulan

2015 80

100

120

140

160

180

97.449.000

83.921.233

133.953.100

268.531.242

54.750.912

367.320.306

112.000.000

108.500.000

165.000.000

288.000.000

276.000.000

390.000.000

Laba:

Penju

alan

diatas

titik

BEP

-

-

-

-

-

-

3.128.690

4.712.550

2.283.690

6.450.690

8.120.690

8.318.690

-

-

-

-

-

-

2016 80

100

120

140

160

180

122.743.768

114.657.896

169.657.160

191.138.692

325.198.111

372.121.518

140.000.000

139.500.000

181.500.000

216.000.000

345.000.000

390.000.000

Laba:

Penju

alan

diatas

titik

BEP

3.128.690

4.712.550

2.283.690

6.450.690

8.120.690

8.318.690

3.355.684

5.562.684

2.114.684

9.885.684

6.977.680

5.675.684

Laba naik (6%)

Laba naik (15%)

Laba turun (7%)

Laba naik (34%)

Laba turun (14%)

Laba turun (31%)

2017 80 136.282.414 168.000.000 Laba: 3.355.684 9.942.100 Laba naik (66%)

Page 127: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

111

100

120

140

160

180

100.128.994

88.364.459

180.634.057

278.215.626

383.593.915

155.000.000

132.000.000

216.000.000

322.000.000

416.000.000

Penju

alan

diatas

titik

BEP

5.562.684

2.114.684

9.885.684

6.977.680

5.675.684

8.556.071

7.488.042

13.484.080

18.097.062

12.801.069

Laba naik (34%)

Laba naik (71%)

Laba naik (26%)

Laba naik (61%)

Laba naik (55%)

Dari tabel diatas diperoleh informasi bahwa jumlah penjualan dari

tahun 2015, 2016, dan 2017 yang telah dikeluarkan oleh perusahaan diatas

titik break even point. Maka dapat disimpulkan pada tahun 2015, 2016,

dan 2017 home industry kain kasur palembang telah mengalami laba.

Sedangkan pada penghitungan perencanaan laba diperoleh informasi

bahwa home industry mengalami kenaikan dan penurunan laba.

Pada tahun 2016 perusahaan mengalami kenaikan dan penurunan laba.

Pada ukuran kain 80 cm, 100 cm dan 140 cm home industry mengalami

kenaikan laba dikarenakan terjadinya peningkatan penjualan dari tahun

sebelumnya yaitu tahun 2015 untuk ukuran kain kasur 80 cm sebanyak

4.000 pcs menjadi 5.000 pcs, dan 100 cm sebanyak 3.500 pcs menjadi

4.500 pcs, sedangkan untuk ukuran kain 140 cm walaupun mengalami

penurunan penjualan yang sebelumnya tahun 2015 sebanyak 8.000 pcs

menjadi 6.000 pcs ternyata dipengaruhi oleh biaya tetap yang dikeluarkan

lebih kecil dari tahun 2015 sehingga home industry mengalami kenaikan

laba. Selanjutnya untuk ukuran kain 120 cm, 160 cm, dan 180 cm

mengalami penurunan laba dikarenakan adanya beberapa faktor seperti

adanya kenaikan upah borongan, kenaikan bahan baku dan bahan

penolong yang menyebabkan home industry mengalami penurunan laba.

Menurut hasil wawancara yang penulis lakukan pada tanggal 08

Agustus 2018 pada tahun 2016 kestabilan harga bahan baku sangat tidak

menentu dikarenakan langkanya jenis kain yang dibutuhkan dan semakin

naiknya harga bahan penolong seperti benang dan tinta spidol yang

menyebabkan hal ini berdampak pada biaya variabel yang semakin

Page 128: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

112

meningkat dengan meningkatnya biaya variabel maka mempengaruhi laba

bersih home industry.

Pada tahun 2017 home industry mengalami kenaikan laba untuk

semua ukuran dikarenakan pemilik usaha merencanakan jumlah penjualan

yang sama tetapi melakukan perubahan jumlah produksi pada ukuran kain

tertentu, hal ini berdampak pada menurunnya jumlah pendapatan tetapi

meningkatkan laba bersih. Selain itu terjadinya penurunan harga bahan

baku dan bahan penolong pada tahun 2017, menghemat bahan-bahan

penolong seperti tinta spidol, spidol dan benang, serta mengurangi

produksi yang menghabiskan banyak biaya dengan menambah ukuran

yang memiliki pendapatan tinggi seperti mengurangi ukuran kain kasur

160 cm dan menambah jumlah penjualan untuk 180 cm, hal ini bertujuan

untuk menambah laba pada ukuran kain kasur 160 cm sehingga laba bersih

pun meningkat.

Dengan melihat analisis break even point yang dilakukan kepada

home industry kain kasur palembang milik bapak sa’adih. Pemilik usaha

dapat memperoleh banyak informasi untuk dapat mencapai target laba

yang telah direncanakan. Hal ini sesuai dengan tujuan peneliti yaitu

dengan melakukan analisis break even point sebagai alat perencanaan laba

perusahaan.

Berdasarkan dari hasil perhitungan diatas sesuai dengan teori yang

dikemukakan oleh Ari Purwanti dan Darsono bahwa break even point atau

titik impas sangat penting bagi manajemen untuk mengambil keputusan

untuk menarik produk atau mengembangkan produk, atau untuk menutup

anak perusahaan yang profit center atau mengembangkannya. Dan juga

sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Edi Herman bahwa break even

point memberikan peringatan penting bagi pemimpin berapa unit dan

rupiah penjualan minimum harus tercapai dimasa yang akan datang.

Karena analisis ini merupakan alat yang berguna untuk perencanaan dan

pengambilan keputusan baik jangka pendek maupun panjang. Teori ini

sesuai dengan penelitian yang penulis lakukan sehingga dari hasil

Page 129: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

113

penelitian ini didapatkan bahwa dengan melakukan analisis break even

point manajer memperoleh banyak informasi untuk dapat mencapai target

laba yang telah direncanakan. Kesimpulan tersebut sesuai dengan

penelitian Dian Mulansari dan Kun Ismawati.

C. Keterbatasan Penelitian

Selama penulis melakukan penelitian tidak terlepas dari hambatan yang

penulis rasakan diantaranya:

1. Sulitnya mengurus perizinan penelitian

2. Sulitnya mencari responden untuk melakukan wawancara

3. Sulitnya mencari waktu yang tepat untuk melakukan penelitian karena

pemilik usaha yang sangat sibuk.

4. Akses jalan yang sangat sulit karena tidak ada angkutan umum yang

masuk ke wilayah home industry kain kasur palembang

Page 130: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

114

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pada hasil penelitian pada bab IV dapat penulis simpulkan

bahwa Analisis Break Even Point Sebagai Perencanaan Laba Pada Home

Industry Kain Kasur Palembang di Desa Kadu Kabupaten Tangerang yaitu

sudah sesuai dengan penghitungan break even point baik tahun 2015, 2016

dan 2017, hal ini dikarena nilai penjualan yang dikeluarkan home industry

kain kasur palembang diatas nilai break even point. Jika dilihat dari

perencanaan laba yaitu pada tahun 2016 untuk ukuran kain 80 cm, 140 cm dan

100 cm sudah diatas penghitungan perencanaan laba sedangkan untuk ukuran

kain 120 cm, 160 cm, dan 180 cm dibawah penghitungan perencanaan laba

yang penulis lakukan. Selanjutnya pada tahun 2017 sudah diatas penghitungan

perencanaan laba untuk semua jenis ukuran kain kasur palembang, maka dapat

diambil kesimpulan bahwa pada tahun 2017 home industry kain kasur

palembang mengalami kenaikan laba.

B. Implikasi

Hasil penelitian ini dapat memberikan implikasi pada Home Industry

Kain Kasur Palembang di Desa Kadu Kabupaten Tangerang. Implikasi

tersebut berupa informasi mengenai laba yang diperoleh pemilik usaha.

Dengan dilakukannya perhitungan break even point pada home industry kain

kasur palembang pemilik usaha dapat melakukan rencana kerja yang lebih

baik dari tahun-tahun sebelumnya.

Analisis break even point memberikan hasil perhitungan mengenai

margin of safety atau tingkat keamanan dimana perusahaan atau suatu usaha

yang mempunyai margin of safety yang besar lebih baik dibandingkan dengan

perusahaan yang mempunyai margin of safety yang rendah, karena margin of

safety memberikan gambaran kepada manajemen beberapa penurunan yang

dapat di tolerir sehingga perusahaan tidak menderita rugi tetapi juga belum

Page 131: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

115

memperoleh laba. Selanjutnya dalam penelitian ini memberikan informasi

perhitungan target laba dengan jumlah penjualan tetap dan penjualan

mengalami peningkatan 1%, sehingga pemilik usaha dapat mengetahui laba

pada tahun berikutnya baik dalam jumlah penjualan tetap maupun penjualan

yang mengalami perubahan.

C. Saran

Berdasarkan pada hasil penelitian analisis break even point sebagai

perencanaan laba pada home industry kain kasur palembang terdapat beberapa

rekomendasi yang dapat penulis berikan:

1. Pemerintah Daerah

a) Memberikan kebijakan untuk kemudahan perizinan usaha

b) Memberikan informasi mengenai perolehan dana untuk modal usaha

c) Memberikan informasi terkait pencairan dana usaha

2. Pemilik usaha

a) Lebih melakukan pengawasan terhadap penggunaan biaya, seperti

biaya penolong (tinta spidol dan benang).

b) Memperbanyak karyawan tetap terutama untuk masalah keuangan

home industry kain kasur palembang.

c) Memberikan perhatian kepada karyawan supaya karyawan yang ada

semangat dalam bekerja seperti memberikan bonus untuk karyawan

yang telah memenuhi target produksi

3. Karyawan

a) Lebih disiplin dalam bekerja tidak banyak mengobrol

b) Memenuhi target yang sudah ditentukan pemilik usaha.

4. Peneliti lain

a) Jika ingin meneliti mengenai penelitian keuangan home industry

pastikan terlebih dahulu data-data yang dibutuhkan karena kesiapan

untuk masing-masing industri belum didukung dengan data sekunder.

b) Jika ingin meneliti mengenai home industry maka telitilah mengenai

peran home industry terhadap pendapatan masyarakat sekitar.

Page 132: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

116

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Ahmad, Komaruddin, Akuntansi Manajemen Dasar-Dasar Konsep Biaya dan

Pengambilan Keputusan, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2000.

Buringin, H.M. Burhan, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Jakarta: Kencana

Prenadamedia Group, 2005.

Garrison dan Noreen, Akuntansi Manajerial, Jakarta: Salemba Empat, 2000.

Harmono, Manajemen Keuangan Berbasis Balanced Scorecard, (Jakarta: PT

Bumi Aksara, 2014.

Herman, Edi, Akuntansi Manajerial Suatu Orientasi Praktis, Jakarta: Mitra

Wacana Media, 2013

Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, Jakarta: Rajawali Pers, 2014.

Kasmir, Pengantar Manajemen Keuangan, Jakarta: Prenada Media Group, 2010.

Munawir, Analisa Laporan Keuangan, Yogyakarta: Liberty Yogyakarta, 1995.

Nurochim dan Iwan Purwanto, Manajemen Bisnis, Jakarta: Lembaga Penelitian

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010.

Purwanti, Ari dan Darsono Prawironegoro, Akuntansi Manajemen Edisi 3 Revisi,

Jakarta: Mitra Wacana Media, 2013.

S. Sundjaja, Ridwan, dkk, Manajemen Keuangan 2 Edisi 6, Bandung: Literata

Lintas Media, 2010

Samryn, L.M., Akuntansi Manajemen Informasi Biaya untuk Mengendalikan

Aktivitas Operasi dan Investasi Edisi Revisi, Jakarta: Kencana

Prenadamedia Group, 2012

Page 133: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

117

Soentoro, Ali Idris, Cara Mudah Belajar Metodologi Penelitian Dengan Aplikasi

Statistika Edisi Pertama, Depok: PT. Taramedia Bakti Persada, 2015.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta,

2008.

Sule, Erni Tisnawati dan Kurniawan Saefullah, Pengantar Manajemen Edisi

Pertama, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2005

Syafri Harahap, Sofyan, Analisis Kritis atas Laporan Keuangan, Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, 2010.

Usry, Milton F., dan Adolph Matz, Akuntansi Biaya Perencanaan dan

Pengendalian, Jakarta: Erlangga, 1990

JURNAL

Afiyah, Abidatul, M. Saifi, dan Dwiatmanto, Analisis Studi Kelayakan Usaha

Pendirian Home Industry (Studi Kasus Pada Home Industry Cokelat

“Cozy” Kademangan Blitar), Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), Vol.23,

Juni 2015.

Ananda, Riski, Peran Home Industry dalam Meningkatkan Ekonomi Keluarga

(Studi Kasus Home Industry Keripik di Kelurahan Kubu Gadang, (Jurnal

JPM FISIP, Vol. 3, No.2, Oktober 2016.

Andriyanto, M.Yusuf, Nengah Sudjana, dan Devi Farah Azizah, Analisis Break

Even Point (BEP) Sebagai Alat Perencanaan Laba (Studi Pada CV.

Langgeng makmur Bersama Lumajang Periode 2012-2014, Jurnal

Administrasi Bisnis (JAB), Vol. 35, No. 2, Juni 2016.

Buata, Nirmala, Ventje Ilat, dan S.S. Pangemanan, Analisis Perencanaan laba

Perusahaan Melalui Penerapan Break Even Point Pada PT. Tira

Austenite Tbk Bitung, Jurnal EMBA, Vol. 3, No.1, Maret 2015.

Page 134: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

118

Hartono, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan UMKM di

Surakarta, Jurnal Bisnis & Manajemen, Vol.14, No.1, 2014.

M. Yusuf, Analisa Break Even Point (BEP) Terhadap Laba Perusahaan, Jurnal

Bisnis dan Manajemen, Vol.4, No.1, April 2014.

Mulansari, Dian dan Kun Ismawati, Analisis Perencanaan Laba dengan

Menggunakan Metode Cost-Volume-Provit (CVP) pada PT. Indo

Acidatama Tbk, Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah, Vol.14, No.4,

Oktober 2016.

Ponomban, Cristine P., Analisis Break Even Point Sebagai Perencanaan Laba

Pada PT. Tropica Cocoprima, Jurnal EMBA, Vol.1, Desember 2013.

S. Emawati, Analisis Break Even Point (BEP) Usahatani Pembibitan Sapi Potong

di Kabupaten Sleman, Jurnal Sains Peternakan, Vol. 5(2), September

2007.

Sabrin, Analisis Break Even Point Pada Produksi Es Balok Pada PT. Yanaghi

Histalaraya, Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol. XVI Tahun 8, Desember

2015.

Satriani, Saprida, Marheni, dan Lona Miranda, Analisis Cost-Volume-Profit

Sebagai Perencanaan Laba Jangka Pendek Pada CV. Mentari Dempo

Indah Pangkalpinang, Jurnal Ilmiah Akuntansi Bisnis dan Keuangan

(JIABK), Vol. 3, Issue 2, November 2015.

Page 135: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

LAMPIRAN 1

LEMBAR UJI REFERENSI

UJI REFERENSI

Seluruh referensi yang digrnakan dalam penulisan skripsi yang berjudul "Analisis

Break Even Point Sebagai Perencanaan Laba Pada Home Indastry Kain Kasur

Palembang di Desa Kadu Kabupaten Tangerang" yang disusun oleh Sifa

Paddilah, NIM. 11140150000068, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial,

Fakultas Ihnu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Neleri Syarif Fiidayatullah

Jakarta telah diuji Kebenarannya oleh dosen pembimbing skripsi pada tanggal

Jakaria,2O September 20 1 8

Mengetahui,

Dr. Jakiatin Nisa. M.PdNrP. I 983 I 20s20 I I 01 2012

Pembimbing Skripsi II

Page 136: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

Nama

NIM

Jurusan/Semester

Judul Skripsi

UJI REFERENSI

Sifa Paddilah

1 1140150000058

Pendidikan IPS/IX

Analisis Break Even Point Sebagai Perencanaan Laba Pada

Hone lrulustry Kain Kasu Palernbang di Desa Kadu

Kabupaten Tangerang.

No. Referensi Paraf

Pembim bing

,I

Paraf

Pembimbing

.. IIBAB I

Nnrochim dan Iwan Purwanto, Manojemen

R,in is, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2010), hhn.1, 3. [,2. Hartono, l;'akbr-1.'ahor Yang Mempengaruhi

Perkcnthongan UMKM di Surakarta, (Jrmal

Bisnis & Manajemen, Vol.14, No.l, 2014),

hlm. 16.

ll-3. Ari Purwanti dan Darsono Prawironegoro,

Akuntonsi Manajemen Edisi 3 Revisi, (Jakarta:

Mitra Wacana Media, 2013), hhn.243.

4. Edi Herman, Akuntonsi Manajerial Suatu

Orientasi Prctklis, (Jakarta: Mitra Wacana

Media,2013), hhn. 109 M x{e'BAB II

5. Ridwan S. Sundjaja, dkk, Manajemen

Keuangan 2 Edisi 6, (Bandung: Literata Lintas fi. w

Page 137: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

Media,2010), hlm.258

6. S. Emawati, Analisis Break Even Poinl (BEP)

(Isahatani Pernbibitan Sapi Potong di

Kabupaten Sleman, (Jumal Sains Peternakan,

Vol. 5(2), September 2007), hlm.7

7. L.M. Sarnryn, Akuntansi Manajenen Informasi

Biaya untuk Mengendalikan Ahivitas Operasi

dan Investasi Edisi Revisi, (Jakarta: Kencana

Prenadamedia Group, 201 2), hlm. I 75bs

8. Edi Herman, Akuntansi Monaieridl Suatu

Orientasi Prdktis, (Jakrta: Mitra Wacana

Media, 2013), hlm. 108, 117L 7*d

9. Garrison dan Noreen, Akuntansi Monaierial,

(Jakarta: Salemba Ernpat, 2000), h1m.254,

261,263_

,Lq^,{

10. Sofuan Syafri Harahap, Analisis Kritis atas

Laporan Keuangan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2010), htm. 361,364(1"

11. Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, (Jakarta:

Rajawali Pers, 2014), hlm. 333, 338-339,344,

34s

12. Cristine P. Ponomban, Analisis Break Even

Point Sebagai Perencanoan Labo Poda PT.

Tropica Cocoprima, (lwnal EMBA, Vol.l ,

Desember 2013), hlm. 1253

w13. Kornaruddin Ahmad, Akuntansi Manajemen

Dasor-Dasar Konsep Biaya don Pengambilan

Keputusdn, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, w

Page 138: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

Flarmono, Manajemen Keuangan Berbasis

Balanced Scorecarcl, (Jakarta: PT Bumi Aksara,

2014), hlm. 167

Dian Mulansari dan Kun Ismawati, Analisis

Perencanaan l-aba dengon Menggtnakan

Metode Cost-Lblume-Provit (CVP) pada PT.

Indo Acidatama Tbk, (htmal Penelitian dan

Kajian Ilniah, Vol.14, No.4, Oktober 2016),

hlm.7,8

M.Yusuf Andriyanto, Nengah Sudjana, dan

Devi Faralr Azizah, Analisis Breok Even Point

(BEP) Sebagai Alat Perencanaan Laba (Studi

Poda CV. Langgeng makmur Bersona

Lumajang Periode 2012-2011, (Jurnal

Administrasi Bisnis (JAB), Vol. 35, No. 2, Juni

2016),h1m.31,49

Saprida Satriani, Marheni, dan Lona Miranda,

Anali,sis Cost-Volume-ProJit Sebagai

Perencanoan Laba Jangka Pendek Pada CV.

Menlari Dempo Indah Pongkalpinang (Jttrnal

Ilmiah Akuntansi Bisnis dan Keuangan

(nABK), Vol. 3, Issue 2, November 2015),

hlm. 2e, 30, 3l

Munawir, Analisa Laporan Keuangan,

(Yogyakarta: Liberty Yogyakarta, 1995),

hlm.184-185

Kasmir, Penganlar Monajemen Keuangan,

Page 139: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

(Jakarta: Prenada Media Group,2010), hlm.166 /L,W)

20. Erni Tisnawati Sule dan Kurniawan Saefullah,

Pengantar Manajemen Edisi Pertama, (Jakarta:

Kencana Prenada Media Group, 2005), hlm. 96

21. Nirmala Buata, Ventje Ilat, dan S.S.

Pangemanan, Analisis Pcrenconaan laba

Perusahaan Melolui Penerapan llreak Even

Point Pado PT. Tira Austenite Tbk tsitung,

(Jurnal EMBA, Vol. 3, No.l, Maret 2015),

hlm.614

q"V

22. Nurochim dan Iwan Puwanto, Manojemen

Blsnis, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif

Hidayatuilah Jakarta,20l0), hlm. 3@'Kf

23. M. Yusuf, Analisa Break Even Point (BEP)

Terhadap Laba Perusahaan, (Jurnal Bisnis dan

Manajemen, Vol.4, No. l, April 2014), hlm. 49 ?e24. Milton F. Usry, dan Adolph Matz, Akuntansi

tsioya Perencanaan dan Pengendalian,

(Jakarta: Erlangga, 1990), hlm.3, 5,6,7

j^g25. Sabrin, Analisis Break Even Point Pada

Produksi Es Bolok Pada PT. Yanaghi

Histalorayo, (Jumal Ekonorni Pembangunan,

Vol. XVI Tahun 8, Desember 201 5), hlm.29

1,:v26. Abidatul Afiyah, M. Saifi, dan Dwiatmanto,

Analisis Studi Kelayakan Llsaha Pendirion

Home Industry (Sndi Kosus Pada Home

Industry Cokelat "Cozy" Kademangan Blitar),

(Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), Vol.23, Juni

Page 140: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

2015), hlm. 3

27. Riski Ananda, Peran Home Industry dalam

Meningkatkan Ekonomi Keluarga (Studi Kctsus

Home Industry Keripik di Kelurahan Kubu

Godang, (Jurnal JPM FISIP, Vol. 3, No.2,

Oktober 2016), hlm. 4, 30, 31

BAB III28. H.M. Burhan Buringin, Metodologi Penelitian

Kuantitalif Edisi Kedua, (Jakarta: Kencana

Prenadamedia Group, 2005), hlm. 104-105.

30. Ali Idris Soentoro, Cara Mudah Belajar

Metodologi Penelitian Dengan Aplikasi

Statislika Edisi Pertamo, (Depok: PT.

Taramedia Bakti Persada, 2015), hlm.l, 70.

31. Sugiyono, Metode Penelitian Kuanlitdtif

KuolitatiJ- dan R&D, (Bandung: Alfabsta,

2008), hlm.80, 81.

Pembimbing Skipsi I

Men gesahkan,

Pembimbing Skripsi II

-a^l.fu-

a

Dr. Jakiatin Nisa" M.PdNIP. 1983 120s20 1.1012012

Page 141: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

LAMPIRAN 2

DATA PENJUALAN

Data Penjualan Kain Kasur Palembang Bapak Adih

Tahun 2015, 2016, dan 2017

Ukuran : 80 cm

Bulan Ukuran Harga

Jual Per

Unit

2015 2016 2017

Vol.

Penjualan

Vol.

Penjualan

Vol.

Penjualan

Januari 80 cm 28.000 300 pcs 420 pcs 520 pcs

Februari 350 pcs 450 pcs 550 pcs

Maret 340 pcs 350 pcs 400 pcs

April 300 pcs 380 pcs 420 pcs

Mei 275 pcs 400 pcs 460 pcs

Juni 325 pcs 420 pcs 500 pcs

Juli 330 pcs 300 pcs 520 pcs

Agustus 400 pcs 500 pcs 600 pcs

September 350 pcs 480 pcs 510 pcs

Oktober 360 pcs 400 pcs 500 pcs

November 290 pcs 420 pcs 520 pcs

Desember 380 pcs 480 pcs 500 pcs

Total 4.000 pcs 5.000 pcs 6.000 pcs

Page 142: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

Ukuran : 100 cm

Bulan Ukuran Harga

Jual Per

Unit

2015 2016 2017

Vol.

Penjualan

Vol.

Penjualan

Vol.

Penjualan

Januari 100 cm 31.000 250 pcs 340 pcs 480 pcs

Februari 270 pcs 300 pcs 450 pcs

Maret 300 pcs 320 pcs 420 pcs

April 220 pcs 450 pcs 400 pcs

Mei 250 pcs 415 pcs 380 pcs

Juni 380 pcs 400 pcs 480 pcs

Juli 400 pcs 425 pcs 420 pcs

Agustus 350 pcs 450 pcs 400 pcs

September 300 pcs 350 pcs 350 pcs

Oktober 280 pcs 300 pcs 300 pcs

November 300 pcs 350 pcs 500 pcs

Desember 200 pcs 400 pcs 420 pcs

Total 3.000 pcs 4.500 pcs 5.000 pcs

Ukuran : 120 cm

Bulan Ukuran Harga

Jual Per

Unit

2015 2016 2017

Vol.

Penjualan

Vol.

Penjualan

Vol.

Penjualan

Januari 120 cm 33.000 480 pcs 430 pcs 300 pcs

Februari 420 pcs 500 pcs 275 pcs

Maret 450 pcs 470 pcs 290 pcs

Page 143: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

April 300 pcs 450 pcs 350 pcs

Mei 420 pcs 380 pcs 360 pcs

Juni 400 pcs 460 pcs 380 pcs

Juli 350 pcs 540 pcs 400 pcs

Agustus 380 pcs 520 pcs 330 pcs

September 480 pcs 480 pcs 325 pcs

Oktober 500 pcs 420 pcs 300 pcs

November 420 pcs 400 pcs 340 pcs

Desember 400 pcs 450 pcs 350 pcs

Total 5.000 pcs 5.500 pcs 4.000 pcs

Ukuran : 140 cm

Bulan Ukuran Harga

Jual Per

Unit

2015 2016 2017

Vol.

Penjualan

Vol.

Penjualan

Vol.

Penjualan

Januari 140 cm 36.000 820 pcs 520 pcs 500 pcs

Februari 880 pcs 550 pcs 520 pcs

Maret 800 pcs 400 pcs 500 pcs

April 750 pcs 420 pcs 510 pcs

Mei 700 pcs 460 pcs 600 pcs

Juni 650 pcs 500 pcs 520 pcs

Juli 600 pcs 520 pcs 550 pcs

Agustus 550 pcs 600 pcs 500 pcs

September 550 pcs 510 pcs 460 pcs

Oktober 580 pcs 500 pcs 420 pcs

November 620 pcs 520 pcs 400 pcs

Desember 500 pcs 500 pcs 520 pcs

Page 144: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

Total 8.000 pcs 6.000 pcs 6.000 pcs

Ukuran : 160 cm

Bulan Ukuran Harga

Jual Per

Unit

2015 2016 2017

Vol.

Penjualan

Vol.

Penjualan

Vol.

Penjualan

Januari 160 cm 46.000 520 pcs 600 pcs 600 pcs

Februari 550 pcs 650 pcs 650 pcs

Maret 400 pcs 700 pcs 700 pcs

April 420 pcs 750 pcs 650 pcs

Mei 460 pcs 600 pcs 600 pcs

Juni 500 pcs 550 pcs 500 pcs

Juli 520 pcs 520 pcs 520 pcs

Agustus 600 pcs 480 pcs 480 pcs

September 510 pcs 650 pcs 500 pcs

Oktober 500 pcs 700 pcs 550 pcs

November 520 pcs 600 pcs 600 pcs

Desember 500 pcs 700 pcs 650 pcs

Total 6.000 pcs 7.500 pcs 7.000 pcs

Ukuran : 180 cm

Bulan Ukuran Harga

Jual Per

Unit

2015 2016 2017

Vol.

Penjualan

Vol.

Penjualan

Vol.

Penjualan

Januari 180 cm 52.000 600 pcs 600 pcs 820 pcs

Februari 650 pcs 700 pcs 880 pcs

Page 145: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

Maret 700 pcs 700 pcs 800 pcs

April 750 pcs 480 pcs 750 pcs

Mei 600 pcs 520 pcs 700 pcs

Juni 550 pcs 550 pcs 650 pcs

Juli 520 pcs 600 pcs 600 pcs

Agustus 480 pcs 650 pcs 550 pcs

September 650 pcs 750 pcs 550 pcs

Oktober 700 pcs 700 pcs 580 pcs

November 600 pcs 650 pcs 620 pcs

Desember 700 pcs 600 pcs 500 pcs

Total 7.500 pcs 7.500 pcs 8.000 pcs

Page 146: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

LAMPIRAN 3

DATA PENDAPATAN

Data Pendapatan Kain Kasur Palembang Bapak Adih

Tahun 2015, 2016, dan 2017

Ukuran : 80 cm

Buln Harga

Jual

2015 2016 2017

Vol.

Pen.

Pen. Vol.

Pen.

Pen. Vol.

Pen.

Pen.

Jan 28.000 300 8.400.000 420 11.760.000 520 14.560.000

Feb 350 9.800.000 450 12.600.000 550 15.400.000

Maret 340 9.520.000 350 9.800.000 400 11.200.000

April 300 8.400.000 380 10.640.000 420 11.760.000

Mei 275 7.700.000 400 11.200.000 460 12.880.000

Juni 325 9.100.000 420 11.760.000 500 14.000.000

Juli 330 9.240.000 300 8.400.000 520 14.560.000

Agust 400 11.200.000 500 14.000.000 600 16.800.000

Sept 350 9.800.000 480 13.440.000 510 14.280.000

Okt 360 10.080.000 400 11.200.000 500 14.000.000

Nov 290 8.120.000 420 11.760.000 520 14.560.000

Des 380 10.640.000 480 13.440.000 500 14.000.000

Total 4.000 112.000.000 5.000 140.000.000 6.000 168.000.000

Page 147: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

Ukuran : 100 cm

Buln Harga

Jual

2015 2016 2017

Vol.

Penj.

Pend. Vol.

Penj.

Pend. Vol.

Penj.

Pend

Jan 31.000 250 7.750.000 340 10.540.000 480 14.880.000

Feb 270 8.370.000 300 9.300.000 450 13.950.000

Maret 300 9.300.000 320 9.920.000 420 13.020.000

April 220 6.820.000 450 13.950.000 400 12.400.000

Mei 250 7.750.000 415 12.865.000 380 11.780.000

Juni 380 11.780.000 400 12.400.000 480 14.880.000

Juli 400 12.400.000 425 13.175.000 420 13.020.000

Agst 350 10.850.000 450 13.950.000 400 12.400.000

Sept 300 9.300.000 350 10.850.000 350 10.850.000

Okt 280 8.680.000 300 9.300.000 300 9.300.000

Nov 300 9.300.000 350 10.850.000 500 15.500.000

Des 200 6.200.000 400 12.400.000 420 13.020.000

Total 3.000 108.500.000 4.500 139.500.000 5.000 155.000.000

Ukuran : 120 cm

Buln Harga

Jual

2015 2016 2017

Vol.

Penj.

Pend. Vol.

Penj.

Pend. Vol.

Penj.

Pend.

Jan 33.000 480 15.840.000 430 14.190.000 300 9.900.000

Feb 420 13.860.000 500 16.500.000 275 9.075.000

Page 148: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

Mar 450 14.850.000 470 15.510.000 290 9.570.000

Aprl 300 9.900.000 450 14.850.000 350 11.550.000

Mei 420 13.860.000 380 12.540.000 360 11.880.000

Jun 400 13.200.000 460 15.180.000 380 12.540.000

Jul 350 11.550.000 540 17.820.000 400 13.200.000

Agust 380 12.540.000 520 17.160.000 330 10.890.000

Sept 480 15.840.000 480 15.840.000 325 10.725.000

Okt 500 16.500.000 420 13.860.000 300 9.900.000

Nov 420 13.860.000 400 13.200.000 340 11.220.000

Des 400 13.200.000 450 14.850.000 350 11.550.000

Total 5.000 165.000.000 5.500 181.500.000 4.000 132.000.000

Ukuran : 140 cm

Buln Harga

Jual

2015 2016 2017

Vol.

Penj.

Pend. Vol.

Penj.

Pend. Vol.

Penj.

Pend.

Jan 36.000 820 29.520.000 520 18.720.000 500 18.000.000

Feb 880 31.680.000 550 19.800.000 520 18.720.000

Mar 800 28.800.000 400 14.400.000 500 18.000.000

Apr 750 27.000.000 420 15.120.000 510 18.360.000

Mei 700 25.200.000 460 16.560.000 600 21.600.000

Jun 650 23.400.000 500 18.000.000 520 18.720.000

Jul 600 21.600.000 520 18.720.000 550 19.800.000

Agust 550 19.800.000 600 21.600.000 500 18.000.000

Sept 550 19.800.000 510 18.360.000 460 16.560.000

Okt 580 20.880.000 500 18.000.000 420 15.120.000

Nov 620 22.320.000 520 18.720.000 400 14.400.000

Page 149: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

Des 500 18.000.000 500 18.000.000 520 18.720.000

Total 8.000 288.000.000 6.000 216.000.000 6.000 216.000.000

Ukuran : 160 cm

Buln Harga

Jual

2015 2016 2017

Vol.

Penj.

Pend. Vol.

Penj.

Pend. Vol.

Penj.

Pend.

Jan 46.000 520 23.920.000 600 27.600.000 600 27.600.000

Feb 550 25.300.000 650 29.900.000 650 29.900.000

Mar 400 18.400.000 700 32.200.000 700 32.200.000

Apr 420 19.320.000 750 34.500.000 650 29.900.000

Mei 460 21.160.000 600 27.600.000 600 27.600.000

Jun 500 23.000.000 550 25.300.000 500 23.000.000

Jul 520 23.920.000 520 23.920.000 520 23.920.000

Agust 600 27.600.000 480 22.080.000 480 22.080.000

Sep 510 23.460.000 650 29.900.000 500 23.000.000

Okt 500 23.000.000 700 32.200.000 550 25.300.000

Nov 520 23.920.000 600 27.600.000 600 27.600.000

Des 500 23.000.000 700 32.200.000 650 29.900.000

Total 6.000 276.000.000 7.500 345.000.000 7.000 322.000.000

Ukuran : 180 cm

Buln Harga

Jual

2015 2016 2017

Vol.

Penj.

Pend. Vol.

Penj.

Pend. Vol.

Penj.

Pend.

Jan 52.000 600 31.200.000 600 31.200.000 820 42.640.000

Page 150: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

Feb 650 33.800.000 700 36.400.000 880 45.760.000

Mar 700 36.400.000 700 36.400.000 800 41.600.000

Apr 750 39.000.000 480 24.960.000 750 39.000.000

Mei 600 31.200.000 520 27.040.000 700 36.400.000

Jun 550 28.600.000 550 28.600.000 650 33.800.000

Jul 520 27.040.000 600 31.200.000 600 31.200.000

Agust 480 24.960.000 650 33.800.000 550 28.600.000

Sep 650 33.800.000 750 39.000.000 550 28.600.000

Okt 700 36.400.000 700 36.400.000 580 30.160.000

Nov 600 31.200.000 650 33.800.000 620 32.240.000

Des 700 36.400.000 600 31.200.000 500 26.000.000

Total 7.500 390.000.000 7.500 390.000.000 8.000 416.000.000

Page 151: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

LAMPIRAN 4

DATA BIAYA-BIAYA

Data Biaya-Biaya Home Industry Kain Kasur Palembang Bapak Adih

Tahun 2015, 2016, dan 2017

(dalam rupiah)

Ukuran Jenis Biaya 2015 2016 2017

80 cm Bahan baku

Bahan penolong

Upah borongan

Transportasi

Telepon

Gaji Tetap

Pinjaman

B.tak Terduga

PBB

48.350.000

28.175.000

10.200.000

1.250.000

831.000

10.000.000

8.500.000

1.550.000

15.310

50.165.000

37.440.000

20.218.000

1.253.000

910.000

12.500.000

10.800.000

3.235.000

21.316

52.844.000

38.600.000

21.667.000

1.430.000

830.000

23.500.000

16.000.000

3.165.000

21.900

Total 108.871.310 136.644.316 158.057.900

100 cm Bahan baku

Bahan penolong

Upah borongan

Transportasi

Telepon

Gaji Tetap

Pinjaman

B.tak Terduga

PBB

47.263.000

24.125.000

11.230.000

1.200.000

783.000

8.008.140

9.600.000

1.563.000

15.310

50.300.000

32.240.000

19.908.000

1.253.000

850.000

13.650.000

12.700.000

3.015.000

21.316

59.550.000

45.200.000

20.100.000

1.108.000

744.000

11.200.000

5.800.000

2.720.000

21.929

Total 103.787.450 133.937.316 146.443.929

Page 152: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

120 cm Bahan baku

Bahan penolong

Upah borongan

Transportasi

Telepon

Gaji Tetap

Pinjaman

B.tak Terduga

PBB

70.500.000

52.825.000

22.230.000

1.300.000

836.000

10.200.000

3.180.000

1.630.000

15.310

72.550.000

58.003.000

25.970.000

1.363.000

963.000

12.900.000

4.000.000

3.615.000

21.316

51.264.000

33.100.000

20.233.000

1.220.000

813.000

10.000.000

4.000.000

2.860.000

21.958

Total 162.716.310 179.385.316 124.511.958

140 cm Bahan baku

Bahan penolong

Upah borongan

Transportasi

Telepon

Gaji Tetap

Pinjaman

B.tak Terduga

PBB

83.790.000

69.175.000

34.817.000

1.498.000

857.000

74.900.000

13.700.000

1.797.000

15.310

65.300.000

43.017.000

20.488.000

1.433.000

1.030.000

56.200.000

14.500.000

4.125.000

21.316

68.500.000

46.120.000

20.900.000

1.543.000

911.000

50.500.000

12.700.000

3.320.000

21.920

Total 281.549.310 206.114.316 202.515.920

160 cm Bahan baku

Bahan penolong

Upah borongan

Transportasi

Telepon

Gaji Tetap

Pinjaman

B.tak Terduga

PBB

74.000.000

60.425.000

44.923.000

1.363.000

843.000

70.100.000

15.500.000

1.710.000

15.310

87.835.000

69.900.000

55.948.000

1.453.000

1.200.000

106.950.000

10.100.000

4.615.000

21.320

80.200.000

67.500.000

44.500.000

1.490.000

931.000

90.300.000

15.400.000

3.560.000

21.938

Total 268.879.310 338.022.320 303.902.938

Page 153: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

180 cm Bahan baku

Bahan penolong

Upah borongan

Transportasi

Telepon

Gaji Tetap

Pinjaman

B.tak Terduga

PBB

100.382.000

88.475.000

56.600.000

1.389.000

850.000

102.800.000

29.420.000

1.750.000

15.310

102.400.000

90.500.000

57.218.000

1.543.000

1.247.000

98.500.000

28.000.000

4.895.000

21.316

115.842.000

98.680.000

63.200.000

1.409.000

971.000

104.000.000

26.400.000

3.675.000

21.931

Total 381.681.310 384.324.316 403.198.931

Page 154: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

LAMPIRAN 5

DATA WAWANCARA

Transkip Data Wawancara

a. Pemilik Usaha (Bapak Adih)

Pertanyaan :

Jawaban :

Bagaimana asal mula berdirinya home industry kain kasur

palembang?

Mulanya saya cuma pekerja di pabrik kasur palembang terus

saya sering diajak sama bos buat beli kain nya, liat-liat proses

pembuatannya lama kelamaan paham cara buatnya. Kain kasur

lantai itu susah dicarinya karena sedikit sekali yang mau buka

usaha kain kasur. Nah, dari situ saya tertarik buat bikin sendiri

kain kasur. Pertama beli cuma 2 rol kain motif sama 2 rol kain

yang polos trus dibikin kain kasur. Pas udah jadi saya tawarin

ke bos-bos yang bikin kasur palembang. Lama kelamaan

banyak yang minta ya saya lanjutin usahanya sampai sekarang.

Pertanyaan :

Jawaban :

Bagaimana proses pembuatan kain kasur palembang?

Prosesnya ada 4 tahap pertama itu di potong dulu kain yang

masih dalam bentuk rol jadi 6 ukuran 80 cm, 100 cm, 120 cm,

140 cm, 160 cm, 180 cm. Kedua dijahit ngebentuk kasur

palembang kalau yang ini pakai mesin ya mba. Ketiga itu dititik

kaya dibikin tanda hitam buat yang pengrajinnya jadi tanda titik

itu jadi patokan. terakhir yang keempat itu menggender,

menggender ini sebutan buat pengrajin yang jahit pakai tangan,

itu namanya menggender, kalau buat bahannya namanya

genderan. Kalau udah selesai digender baru bisa dijual.

Pertanyaan :

Apakah home industry kain kasur palembang memiliki struktur

organisasi khusus?

Page 155: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

Jawaban : Ya... kalau struktur organisasi gak ribet-ribet banget cuma ada

bagian produksi itu ada karyawan tetap sama karyawan tidak

tetap terus bagian keuangan itu untuk karyawan tetap. Udah itu

aja.

Pertanyaan :

Jawaban :

Apa visi misi home industry kain kasur palembang?

Visinya itu kain kasur palembang menjadi lebih ternama lagi

kalau bisa jadi favorit bukan cuma di Indonesia tapi bisa impor

juga. Kalau misinya supaya mengurangi pengangguran aja

terutama kan buat penduduk desa yang rata-rata tidak sekolah

tinggi. Daripada nganggur mending kerja walaupun gajinya

tidak seperti yang kerja pabrik ada UMR gitu.

Pertanyaan :

Jawaban :

Apakah home industry kain kasur palembang telah memiliki

izin usaha?

Kalo izin resmi tercatat dipemerintah belum mba,tapi kalo RT

sudah tau, karena kan izin mendirikan usaha itu susah ribet

banget saya tidak ada waktu buat ngurusnya. Ini juga masih

usaha rumahan yang baru berkembang aja.

Pertanyaan :

Jawaban :

Apakah di home industry kain kasur palembang menggunakan

analisis break even point sebagai salah satu alat perencanaan

laba?

Wah kalo itu tidak mba, saya saja baru denger kata break even

point, paling saya cuma catat pendapatan sama biaya-biaya saja.

Nah dari pendapatan itu saya kurangi sama biaya-biaya, itu sih

kalo mau tahu laba tiap tahun. Kalau perencanaan laba biasanya

saya menambah jumlah penjualan yang harganya tinggi seperti

ukuran 180 cm sama 160 cm itu kalau banyak pesanan lumayan

laba juga naik. Paling perencanaannya dari penjualan tiap

ukuran saja.

Page 156: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

Pertanyaan :

Jawaban :

Apa penyebab pendapatan mengalami penurunan di tahun

2017?

Ditahun 2016 itu penjualan totalnya sama kan ya mba sama

tahun 2017, tapi beda tiap ukuran kain kasur yang dijual. Nah

itu yang buat beda pendapatan dari tahun 2016 ke tahun 2017.

Pertanyaan :

Jawaban :

Apakah ada kenaikan biaya pada tahun tertentu?

Iya ada mba pas tahun 2016 itu biaya kain, benang sama tinta

spidol naik, jadi laba juga turun drastis beda banget sama tahun

2015 biaya-biaya stabil tidak ada kenaikan, nah kalo tahun 2017

harga kain mulai turun jadi laba juga lumayan besar.

Pertanyaan :

Jawaban :

Bagaimana pemilik usaha mengatasi kenaikan biaya bahan baku

dan bahan penolong pada tahun 2016?

Ya… kalau dari bahan baku seperti kain nya itu saya cari yang

jualnya sedikit murah, terus kalau biaya bahan penolong seperti

benang, dan tinta spidol saya bilang ke karyawan jangan terlalu

boros pakainya saya nargetin satu benang berapa kain yang

harus didapat begitupun sama tinta spidol diirit saja.

Pertanyaan :

Jawaban :

Berapa target laba yang diinginkan untuk tahun 2018?

Kalau laba untuk tahun 2018 saya nargetin sama saja dulu dari

tahun sebelumnya, ini juga kan terkadang biaya bahan baku

masih suka naik belum stabil

b. Pegawai Tetap

Pertanyaan :

Pak Mulhat :

Apakah bapak/Ibu tahu analisis break even point untuk

menentukan perencanaan laba usaha?

Saya tidak tahu mba, baru denger dari mba itu break even

point yang saya tahu kalau mau tahu laba ya cuma mengurangi

pendapatan sama biaya-biaya saja.

Page 157: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

Ibu Uum :

Ibu Mai :

Saya juga tidak tahu apa itu break even point mba, saya tidak

mengerti perencanaan laba itu apa.

Tidak tahu mba, cuma kalau saya biasanya catat pendapatan,

penjualan, sama biaya-biaya saja, dan kalau udah akhir tahun

paling disuruh bos buat ngitung pendapatan sama biaya-biaya

habis itu dikurangi pendapatan sama biayanya, udah gitu saja.

Pertanyaan :

Pak Mulhat :

Ibu Uum :

Ibu Mai :

Apakah bapak/ibu tahu penurunan pendapatan yang terjadi

pada tahun 2017?

Ya.. saya tahu kadang bos juga suka cerita kalau pendapatan

tahun 2017 tidak sebesar tahun 2016 tapi itu buat atisipasi

kenaikan harga bahan baku sama bahan penolong jadi

ngerubah penjualan tiap ukuran saja.

Wah kalau itu saya kurang tahu, saya kan cuma jahit jadi saya

cuma mencatat apa yang sudah saya selesaikan, jadi tidak tahu

pendapatan usaha.

Iya saya tahu, itu bos juga antisipasi biaya karena kan tahun

2016 itu biaya banyak yang naik ya jadi lebih merencanakan

ke penjualan perukuran saja, niatnya supaya dapat laba yang

lebih dari tahun 2016.

Pertanyaan :

Pak Mulhat :

Ibu Uum :

Apakah dari kenaikan biaya di tahun 2016 bapak/ibu

mengalami penurunan gaji?

Oh.. tidak turun kalau gaji mba, mungkin dari segi gaji

borongan saya turun apalagi pas tahun 2016 itu beda banget

sama tahun 2017 gaji yang saya dapat.

Tidak turun gaji mba, paling bos bilang suruh hemat dari segi

benang buat jahit, tapi menurut saya itu juga susah kadang kan

tidak bisa kita tentuin kalo mesin.

Gaji tidak turun, cuma bos lebih suruh pegawainya bisa

Page 158: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

Ibu Mai : meminimalisir pemakain saja, contohnya kaya benang

genderan kalau tidak diatur kadang pengrajin itu boros bener

jadi biayanya tinggi banget buat benang saja, belum lagi tinta

spidol buat nitik itu hambur banget kadang ada yang tumpah

kan sayang bikin pengeluaran usaha naik, jadi lebih

meminimalisir biaya-biaya saja. Mungkin sama yang tadi atur-

atur penjualan perukuran saja.

Pertanyaan :

Pak Mulhat :

Ibu Uum :

Ibu Mai :

Bagaimana menurut bapak/ibu mengenai perencanaan laba

yang telah dilakukan oleh pemilik usaha?

Menurut saya sudah baik ya, karena kan dizaman sekarang ini

apa-apa naik, tapi bos berusaha banget supaya gaji karyawan

tidak turun padahal mba tahu sendiri ini cuma usaha rumahan.

Sudah baik ya mba dizaman sekarang banyak yang usaha-

usaha kecil harus gulung tikar karena banyak yang naik.

Menurut saya sih belum, karena kalau mau melakukan

perencanan laba ya harus ada perhitungannya ya mba, bukan

hanya mengurangi pendapatan sama biaya saja tetapi juga

harus ada yang lain seperti yang tadi mba sebutin pakai

analisis BEP, supaya bos juga tahu laba yang sebenarnya.

Pertanyaan :

Pak Mulhat :

Ibu Uum :

Ibu Mai :

Apakah menurut bapak/ibu home industry kain kasur

palembang memerlukan analisis break even point ?

Perlu menurut saya, supaya usaha rumahan ini juga makin

berkembang.

Iya perlu mba, supaya usaha kain kasur ini banyak yang minat

juga supaya lebih maju.

Perlu banget ya mba karena kan kalau cuma mengurangi

pendapatan sama biaya-biaya saja itu tidak bisa merencanakan

laba untuk jangka panjang, kita cuma tahu di akhir tahun saja.

Page 159: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

LAMPIRAN 6

INSTRUMEN PENELITIAN

Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

Sub Indikator Teknik

Pengumpulan

Data

Analisis Penelitian

BEP Primer dengan

melihat

pembukuan Home

Industry Kain

Kasur Palembang

1. Margin Kontribusi dengan melihat harga

jual, biaya variabel, dan total

pendapatan di tahun 2015,2016 dan

2017.

2. Rasio Margin Kontribusi dengan

melihat penjualan di tahun 2015, 2016,

dan 2017.

3. Analisis BEP/Titik Impas dengan

melihat biaya tetap di tahun 2015,2016

dan 2017.

4. Analisis Tingkat keamanan pada tahun

2015,2016 dan 2017.

5. Analisis Target Laba pada tahun

2015,2016 dan 2017.

Perencanaan

Laba

Wawancara

dilakukan dengan

pemilik usaha dan

pegawai tetap

home industry

kain kasur

Palembang

Tringulasi atau uji kebenaran melalui tanya

jawab dengan pertanyaan-pertanyaan

sebagai berikut:

a. Pemilik Usaha

1. Bagaimana asal mula berdirinya

home industry kain kasur

palembang?

2. Bagaimana proses pembuatan kain

kasur palembang?

Page 160: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

3. Apakah home industry kain kasur

palembang memiliki struktur

organisasi khusus?

4. Apa visi misi home industry kain

kasur palembang?

5. Apakah home industry kain kasur

palembang telah memiliki izin

usaha?

6. Apakah di home industry kain kasur

palembang menggunakan analisis

break even point sebagai salah satu

alat perencanaan laba?

7. Apa penyebab pendapatan

mengalami penurunan di tahun

2017?

8. Apakah ada kenaikan biaya pada

tahun tertentu?

9. Bagaimana pemilik usaha mengatasi

kenaikan biaya bahan baku dan

bahan penolong pada tahun 2016?

10. Berapa target laba yang diinginkan

untuk tahun 2018?

b. Pegawai Tetap

1. Apakah bapak/Ibu tahu analisis

break even point untuk menentukan

perencanaan laba usaha?

2. Apakah bapak/ibu tahu penurunan

pendapatan yang terjadi pada tahun

2017?

3. Apakah dari kenaikan biaya di tahun

2016 bapak/ibu mengalami

Page 161: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

penurunan gaji?

4. Bagaimana menurut bapak/ibu

mengenai perencanaan laba yang

telah dilakukan oleh pemilik usaha?

5. Apakah menurut bapak/ibu home

industry kain kasur palembang

memerlukan analisis break even

point ?

Page 162: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

LAMPIRAN 7

LEMBAR WAWANCARA

Lembar Instrumen Wawancara Penelitian

“Analisis Break Even Point Sebagai Perencanaan Laba pada Home Industry

Kain Kasur Palembang di Desa Kadu Kabupaten Tangerang”

Jenis Usaha : Home Industry Kain Kasur Palembang

Nama :

Umur :

No. Indikator Pertanyaan Responden

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Bagaimana asal mula berdirinya home industry kain

kasur palembang?

Bagaimana proses pembuatan kain kasur palembang?

Apakah home industry kain kasur palembang

memiliki struktur organisasi khusus?

Apa visi misi home industry kain kasur palembang?

Apakah home industry kain kasur palembang telah

memiliki izin usaha?

Apakah di home industry kain kasur palembang

menggunakan analisis break even point sebagai salah

satu alat perencanaan laba?

Apa penyebab pendapatan mengalami penurunan di

tahun 2017?

Apakah ada kenaikan biaya pada tahun tertentu?

Pemilik Usaha

Page 163: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

9.

10.

Bagaimana pemilik usaha mengatasi kenaikan biaya

bahan baku dan bahan penolong pada tahun 2016?

Berapa target laba yang diinginkan untuk tahun

2018?

1.

2.

3.

4.

5.

Apakah bapak/Ibu tahu analisis break even point

untuk menentukan perencanaan laba usaha?

Apakah bapak/ibu tahu penurunan pendapatan yang

terjadi pada tahun 2017?

Apakah dari kenaikan biaya di tahun 2016 bapak/ibu

mengalami penurunan gaji?

Bagaimana menurut bapak/ibu mengenai

perencanaan laba yang telah dilakukan oleh pemilik

usaha?

Apakah menurut bapak/ibu home industry kain kasur

palembang memerlukan analisis break even point ?

Pegawai Tetap

Page 164: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

LAMPIRAN 8

DOKUMENTASI

1. Proses Pembuatan Kain Kasur Palembang

Proses Memotong Proses Menjahit

Proses Menitik Proses Menggender

Page 165: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

2. Bahan Sebelum dan Sesudah di Proses Menjadi Kain Kasur Palembang

Sebelum Proses Memotong Sesudah Proses Memotong

Sesudah Proses Memotong Kain Kasur Siap di Jahit

Kain Kasur Siap di Titik Kain Kasur Siap di Gender

Page 166: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

Kain Kasur Sesudah diproses Kain Kasur Siap Jual

3. Pemilik Usaha Kain Kasur Palembang

Bapak Adih

4. Para Pegawai Kain Kasur Palembang

Karyawan Proses Menitik Karyawan Proses Memotong

Page 167: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis
Page 168: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis
Page 169: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis
Page 170: ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42062/2/SIFA... · LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skipsi berjudul Analisis

BIODATA PENULIS

Sifa Paddilah , (11140150000068), Jurusan

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (Ekonomi),

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Penulis lahir di Tangerang

Banten 11 Agustus 1996. Bertempat tinggal di

Kampung Sempur Kecamatan Curug Kabupaten

Tangerang. Penulis merupakan anak pertama dari

empat bersaudara, Ayahanda penulis bernama

Sa’adih dan Ibunda penulis bernama Maisari.

Riwayat Pendidikan MI Al-Muawanah Curug Tangerang, MTs Al-Muawanah

Curug Tangerang, dan Sekolah Menengah Atas Al-Husna Curug (SMA Al-Husna

Curug) Kabupaten Tangerang. Skripsi ini didedikasikan untuk orangtua tercinta

semoga dapat memberikan manfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan

bagi sesama.

Email: [email protected]