perencanaan pengajaran

25
1. Pengertian Perencanaan Perencanaan adalah menyusun langkah – langkah yang akan dlaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Perencanaan tersebut dapat disusun berdasarkan kebutuhan dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan keinginan pembuat perencanaan. Berkenaan dengan perencanaan, Willian H. Newman dalam bukunya Administrative Techniques of Organization and Management : mengemukakan bahwa “Perencanaan adalah menentukan apa yang akan dilakukan”. Perencanaan mengandung rangkaian – rangkaian putusan yang luas dan penjelasan – penjelasan dari tujuan, penentuan kebijakan, penentuan program, penentuan metode – metode dan prosedur tertentu dan penentuan kegiatan berdasarkan jadwal sehari – hari.’ Terry (1993 : 17) menyatakan bahwa perencanaan adalah menetapkan pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh kelompok untuk mencapai tujuan yang digariskan. Perencanaan mencakup kegiatan pengambil keputusan. Untuk itu diperlukan kemampuan untuk mengadakan visualisasi dan melihat kedepan guna merumuskan suatu pola tindakan untuk masa mendatang. Banghart dan Trull, (1973) mengemukakan bahwa perencanaan adalah awal dari semua proses yang rasional dan mengandung sifat optimism yang didasarkan atas kepercayaan bahwa akan dapat mengatasai berbagai macam permasalahan. Nana sudjana (2000:61) mengatakan bahwa perencanaan adalah 1

Upload: danx-zumaic-exodus

Post on 19-Jun-2015

7.596 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: perencanaan pengajaran

1. Pengertian Perencanaan

Perencanaan adalah menyusun langkah – langkah yang akan dlaksanakan untuk

mencapai tujuan yang telah ditentukan. Perencanaan tersebut dapat disusun berdasarkan

kebutuhan dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan keinginan pembuat perencanaan.

Berkenaan dengan perencanaan, Willian H. Newman dalam bukunya Administrative

Techniques of Organization and Management : mengemukakan bahwa “Perencanaan

adalah menentukan apa yang akan dilakukan”. Perencanaan mengandung rangkaian –

rangkaian putusan yang luas dan penjelasan – penjelasan dari tujuan, penentuan

kebijakan, penentuan program, penentuan metode – metode dan prosedur tertentu dan

penentuan kegiatan berdasarkan jadwal sehari – hari.’

Terry (1993 : 17) menyatakan bahwa perencanaan adalah menetapkan pekerjaan

yang harus dilaksanakan oleh kelompok untuk mencapai tujuan yang digariskan.

Perencanaan mencakup kegiatan pengambil keputusan. Untuk itu diperlukan kemampuan

untuk mengadakan visualisasi dan melihat kedepan guna merumuskan suatu pola

tindakan untuk masa mendatang.

Banghart dan Trull, (1973) mengemukakan bahwa perencanaan adalah awal dari

semua proses yang rasional dan mengandung sifat optimism yang didasarkan atas

kepercayaan bahwa akan dapat mengatasai berbagai macam permasalahan. Nana sudjana

(2000:61) mengatakan bahwa perencanaan adalah proses yang sistematis dalam

pengambilan keputusan tentang tindakan yang akan dilakukan pada waktu yang akan

datang.

Hal senada juga dikemukakan oleh Hadari Nawawi (1983 : 16) bahwa

perencanaan berarti menyusun langkah – langkah penyelesaian suatu masalah atau

pelaksanaan suatu pekerjaan yang terarah pada pencapaian tujuan tertentu. Dalam hal ini

perencanaan mencakup rangkaian kegiatan untuk menentukan tujuan umum (goal) dan

tujuan khusus (objektivitas) suatu organisasi atau lembaga penyelenggara pendidikan,

berdasarkan dukungan informasi yang lengkap. Setelah tujuan ditetapkan proses kegiatan

yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Singkatnya, efektifitas perencanaan

berkaitan dengan penyusunan rangkaian kegiatan untuk mecapai tujuan, dapat diukur

dengan terpenuhinya factor kerjasama perumusan perencanaan, program kerja madrasah,

dan upaya implementasi program kerja tersebut dalam mencapai tujuan.

1

Page 2: perencanaan pengajaran

Sedangkan pengajaran dapat diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan oleh

para guru dalam membimbing, membantu, dan mengarahkan peserta didik untuk

memiliki pengalaman belajar. Dengan kata lain pengajaran adalah suatu cara bagaimana

mempersiapkan pengalaman belajar bagi peserta didik. (Jones at. Al dalam Mulyani

Sumantri, 1988 : 95)

Konsep perencanaan pengajaran dapat dilihat dari berbagai sudut pandang, yaitu :

a. Perencanaan pengajaran sebagai teknologi

b. Perencanaan pengajaran sebagai suatu system

c. Perencanaan pengajaran sebagai sebuah disiplin

d. Perencanaan pengajaran sebagai sains (science)

e. Perencanaan pengajaran sebagai sebuah proses

f. Perencanaan pengajaran sebagai sebuah realitas

2. Dimensi – dimensi Perencanaan

Berbicara tentang dimensi perencanaan pengajaran yakni nerkaitan dengan

cakupan dan sifat – sifat dari beberapa karakteristik yang ditemukan dalam perencanaan

pengajaran. Pertimbangan terhadap dimensi – dimensi itu menurut Harjanto (1997 : 5)

memungkinkan diadakannya perencanaan komprehensif yang menalar dan efisien, yakni:

a. Signifikansi

b. Feasibilitas

c. Relevansi

d. Kepastian

e. Ketelitian

f. Adaptabilitas

g. Waktu

h. Monitoring

i. Isi perencanaan

Isi perencaan merujuk pada hal – hal yang akan direncanakan. Perencanaan

pengajaran yang baik perlu memuat :

2

Page 3: perencanaan pengajaran

a. Tujuan apa yang diinginkan, atau bagaimana cara mengorganisasi

aktivitas belajar dan layanan – layanan pendukungnya

b. Program dan layanan, atau bagaimana cara mengorganisasi aktivitas

belajar dan layanan – layanan pendukungnya

c. Tenaga manusia, yakni mencakup cara mengembangkan prestasi,

spesialisasi, perilaku, kompetensimaupun kepuasan mereka.

d. Keuangan, meliputi rencana pengeluaran dan rencana penerimaan

e. Bangunan fisik mencakup tentang cara – cara penggunaan pola distribusi

dan kaitannya dengan pengembangan psikologis

f. Struktur organisasi, maksudnya bagaimana cara mengorganisasi dan

manajemen operasi dan pengawasan program dan aktivitas kependidikan

yang direncanakan.

g. Konteks social atau elemen – elemen lainnya yang perlu dipertimbangkan

dalam perencanaan pengajaran

Hidayat (1990 : 11) mengemukakan bahwa perangkat yang harus dipersiapkan

dalam perencanaan pembelajaran antara lain :

1) Memahami kurikulum

2) Menguasai bahan ajar

3) Menyusun program pengajaran

4) Melaksanakan program pengajaran

5) Menilai program pengajaran dan hasil proses belajar mengajar yang telah

dilaksanakan.

3

Page 4: perencanaan pengajaran

3. Manfaat Perencanaan Pengajaran

Perencanaan pengajaran memainkan peran penting dalam memandu guru untuk

melaksanakan tugas sebagai pendidik dalam melayani kebutuhan belajar siswanya.

Perencanaan pengajaran juga dimaksudkan sebagai langkah awal sebelum proses

pembelajaran berlangsung.

Terdapat beberapa manfaat perencanaan pengajaran dalam proses belajar

mengajar yaitu :

1) Sebagai petunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan

2) Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi setiap unsur yang

terlibat dalam kegiatan

3) Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur, baik untuk guru maupun unsur murid

4) Sebagai alat ukur efektif tidaknya suatu pekerjaan, sehingga setiap saat diketahui

ketepatan dan kelambatan kerja

5) Untuk bahan penyusunan data agar erjadi keseimbangan kerja

6) Untuk menghemat waktu, tenaga, alat – alat dan biaya.

4

Page 5: perencanaan pengajaran

4. Penyusunan rencana pemanfaatan dan produksi media dalam proses

pembelajaran

4.1 Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

4.1.1 Pengembangan Silabus

Secara teknis apa yang akan dilakukan guru dalam konteks pembelajaran

tidak lepas dari rencana yang dibuatnya, termasuk saat guru menghadirkan

atau memanfaatkan media dalam proses pembelajarannya. Oleh karena itu,

tulisan ini akan mencoba memberikan alternatif model perencanaan

pembelajaran yang memanfaatkan program media secara lebih teliti dengan

tetap berpijak pada prinsip – prinsip pengembangan silabus dan RPP (rencana

pelaksanaan pembelajaran) yang berlaku. Sebelum membahas pokok utama,

ada baiknya kita memahami terlebih dahulu makna silabus dan hal – hal yang

berkaitan dengannya.

Silabus bisa dikatakan juga sebagai pola dasar kegiatan pembelajaran

yakni menguraikan standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi

pokok, kegiatan pembelajaran dan indicator pencapaian kompetensi untuk

penilaian.

Silabus dapat dilakukan pengembangannya oleh para guru secara mandiri

atau berkelompok dalam sebuah sekolah atau beberapa sekolah, kelompok

Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) pada Pusat Kegiatan Guru

(PKG), dan Dinas Pendidikan.

Hal tersebut mengingat bahwa sebagai tenaga professional yang memiliki

tanggung jawab langsung terhadap kemajuan belajar siswanya, seorang guru

diharapkan mampu mengembangkan silabus sesuai dengan kompetensi

mengajarnya secara mandiri. Di sisi lain, guru dianggap sebagai orang yang

lebih mengenal karakteristik siswa dan kondisi sekolah serta lingkungannya.

4.1.2 Prinsip – prinsip Pengembangan Silabus

Ada beberapa prinsip yang harus diperhatkan para pengembang silabus, yakni:

a. Ilmiah, yakni keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan

dalam silabus harus benar dan dapat dipertanggung jawabkan secara

keilmuan.

5

Page 6: perencanaan pengajaran

b. Relevan, yakni cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan

penyajian materi dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan

fisik, intelektual, social, emosional, dan spiritual peserta didik.

c. Sistematis, yakni komponen – komponen silabus saling berhubungan

secara fungsional dalam mencapai kompetensi

d. Konsisten, artinya adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asa)

antara kompetensi dasar, indicator, materi pokok, pengalaman belajar,

sumber belajar, dan sistem penilaian

e. Memadai, maksudnya cakupan indikator, materi pokok, pengalaman

belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang

pencapaian kompetensi dasar

f. Aktual dan kontekstual, yakni cakupan indikator , materi pokok,

pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian

memperhatkan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir

dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi

g. Fleksibel, maksudnya keseluruhan komponen silabus dapat

mengakomodasi variasi peserta didik, pendidik, serta dinamika

perubahan yang terjadi disekolah dan tuntutan masyarakat

h. Menyeluruh, maksudnya komponen mencakup keseluruhan ranah

kompetensi (kognitif, afektif, dan psikomotorik)

4.1.3 Tahapan Pengembangan Silabus

Dalam melakukan pengembangan silabus, para guru pengembang

hendaknya melakukan tahapan sebagai berikut :

Pertama, tahap analisis kebutuhan. Disini, tim yang ditugaskan untuk

menyusun silabus terlebih dahulu perlu melakukan analisis kebutuhan.

Walaupun Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) telah menyusun

Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Standar Isi (SI) sebagai panduan

penyusunan silabus, tetap saja para pengembang (para guru) harus melakukan

penyesuaian – penyesuaian, terutama terhadap kebutuhan dimana silabus

tersebut dikembangkan.

6

Page 7: perencanaan pengajaran

Kedua, tahap perancangan. Setelah melakukan analisis kebutuhan

kemudian melakukan perancangan atau perencanaan. Disini para guru

pengembang mengumpulkan informasi serta mempersiapkan kepustakaan atau

referensi yang sesuai dengan kebutuhan tersebut.

Ketiga, tahap pelaksanaan. Dalam melaksanakan penyusunan silabus perlu

memahami semua perangkat yang berhubungan dengan penyusunan silabus,

seperti standar isi yang berhubungan dengan mata pelajaran yang

bersangkutan dan standar kompetensi lulusan serta kurikulum tingkat satuan

pendidikan.

Keempat, tahap evaluasi. Buram silabus perlu dievaluasi atau dikaji ulang,

sebelum digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Pelaku evaluasi atau

pengkaian dapat terdiri atas para spesialis kurikulum, ahli mata pelajaran, ahli

didaktik-metodik, ahli media, ahli penilaian, psikolog, guru / instruktur,

kepala sekolah, pengawas, staf professional dinas pendidikan, perwakilan

orang tua siswa, dan siswa itu sendiri.

Kelima, tahap perbaikan dan pemantapan. Masukan dari pengkajian ulang

dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk memperbaiki buram awal.

Perbaikan dilakukan sesuai dengan masukan – masukan terssebut. Apabila

telah memenuhi criteria dengan cukup baik dapat segera disampaikan kepada

Kepala Dinas Pendidikan dan komunitas sekolah lainnya/

Keenam, tahap terkahir adalah melakukan penilaian terhadap silabus.

Penilaian pelaksanaan silabus perlu secara berkala dengan menggunakan

model – model penilaian kurikulum.

7

Page 8: perencanaan pengajaran

4.1.4 Komponen dan Format Silabus

a. Komponen Silabus

Silabus memuat sekurang – kurangnya komponen – komponen berikut

ini :

Identifikasi

Standar Kompetensi

Materi Pokok

Pengalaman Belajar

Indikator

Penilaian

Alokasi Waktu

Media (sumber/bahan/alat)

b. Format Penyajian Silabus

Silabus dituangkan dalam format sebagai berikut :

SILABUSNama Sekolah : …………………………………………………………Mata Pelajaran : …………………………………………………………Kelas / Semester : …………………………………………………………Standar Kompetensi : …………………………………………………………

…………………………………………………………

Contoh Format Penyajian Silabus

8

Kompetensi Dasar

Materi Pokok

Pengalaman Belajar

IndikatorPenilaia

nAlokasi Waktu

Media (Audio, Visual,

Audiovisual, multimedia)

1 2 3 4 5 6 7

….. ….. ….. ….. ….. ….. …..

             

             

             

             

             

             

             

             

Page 9: perencanaan pengajaran

4.1.5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Setelah silabus tersusun, langkah berikutnya adalah penyusunan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP merupakan penjabaran dari silabus.

RPP disusun untuk setiap kali pertemuan oleh guru. Di dalam RPP tercermin

kegiatan yang dilakukan guru dan peserta didik untuk mencapai kompetensi

yang telah ditetapkan. RPP minimal memuat komponen – komponen

sebagaimana berikut :

a) Tujuan Pembelajaran

b) Materi Ajar

c) Metode Pembelajaran

d) Sumber Belajar (Media Pembelajaran)

e) Penilaian Hasil Belajar

Di bawah ini disajikan contoh format RPP :

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)

Nama Sekolah : ……………………………………………………….Mata Pelajaran : ……………………………………………………….Kelas / Semester : ……………………………………………………….Pertemuan Ke- : ……………………………………………………….Alokasi Waktu : ……………………………………………………….Standar Kompetensi : ……………………………………………………….Kompetensi Dasar : ……………………………………………………….Indikator : ……………………………………………………….

1. Tujuan Pembelajaran2. Materi Ajar (Materi Pokok)3. Metode Pembelajaran4. Sumber Belajar (Media Pembelajaran)5. Langkah – langkah Pembelajaran6. Penilaian Hasil Belajar

Contoh Format RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

9

Page 10: perencanaan pengajaran

4.2 Penyusunan Rencana Pemanfaatan dan Produksi Media dalam Proses

Pembelajaran

Rencana pemanfaatan media pembelajaran merupakan salah satu komponen RPP

seperti tampak pada poin “4”, yakni “Sumber Belajar (Media Pembelajaran)”. Pada

poin ini hendaknya dilakukan analisis terhadap pertimbangan – pertimbangan

pemilihan media sebagaimana telah dibahas pada bab terdahulu, yakni meliputi (1)

deskripsi singkat tentang karakterisistik siswa; (2) analisis tujuan (meliputi kognitif,

afektif, psikomotorik); (3) analisis bahan ajar yang biasanya menuntut berbagai

aktivitas siswa; dan (4) ketersediaan atau pengadaan media pembelajaran.

10

Page 11: perencanaan pengajaran

5. Sifat Bahan Ajar

Isi pelajaran atau bahan ajar memiliki keragaman dari sisi tugas yang ingin

dilakukan siswa. Tugas – tugas tersebut biasanya menuntut adanya aktivitas dari para

siswanya.

Banyak jenis aktivitas yang biasa dilakukan siswa di sekolah. Isi bahan ajar tidak

cukup hanya menuntut aktivitas siswa. Ada delapan aktivitas belajar siswa disekolah

diantaranya :

Visual Activities yang termasuk di dalamnya adalah membaca,

memperhatikan demonstrasi, percobaan dan pekerjaan orang lain

Oral Activities, seperti menyatakan, bertanya, member saran,

mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, interupsi

Listening Activities, sebagai contoh mendengarkan uraian, diskusi

Writing Activities, seperti menulis poin – poin yang penting di dengarnya,

menulis karangan

Drawing Activities, seperti menggambar, membuat grafik, peta

Motor Activities antara lain melakukan percobaan, membuat kontruksi

model, mereparasi, beternak, berkebun

Mental Activities contoh : menanggapi, mengingat, memecahkan soal

Emotional Activities seperti merasa bosan, berani, tenang, gugup

11

Page 12: perencanaan pengajaran

5.1 Penentuan Sumber / Bahan Ajar

Untuk mensukseskan kurikulum 2004 berbagai cara dapat ditempuh. Penentuan

bahan ajar merupakan salah satu wujudnya. Sumber bahan adalah rujukan, referensi

atau literature yang digunakan, baik untuk menyusun silabus maupun buku yang

digunakan guru dalam mengajar. Sumber bahan ini diperlukan agar dalam menyusun

silabus terhindar dari kesalahan konsep.

Bagi para guru sumber utama penyusunan silabus adalah buku teks dan buku

kurikulum. Sumber – sumber lain seperti jurnal, hasil penelitian, penerbitan berkala,

dokumen Negara juga dapat digunakan, disamping buku – buku teks guru juga

dikenalkan dengan sumber pembelajaran (Instructional Sheet), misalnya lembar tugas

(Job Sheet), lembar kerja (Work Sheet), lembar informasi (Information Sheet)

Berdasarkan pengertian diatas, sumber belajar, dapat dikategorikan sebagai

berikut :

a) Tempat atau lingkungan alam sekitar dimana saja seseorang dapat melakukan

belajar atau proses perubahan tingkah laku, maka tempat dikategorikan sebagai

tempat belajar yang berarti sumber belajar misalnya perpustakaan, museum

b) Benda yaitu segala benda yang memungkinkan terjadinya tingkah laku bagi

peserta didik

c) Orang, yaitu siapa saja yang mempunyai keahlian tertentu dimana peserta didik

dapat belajar sesuatu

d) Buku, yaitu segala macam buku yang dapat dibaca secara mandiri oleh peserta

didik misalnya buku pelajaran, buku teks, kamus

e) Peristiwa dan fakta yang sedang terjadi, misalnya peristiwa kerusuhan, bencana

yang dapat dijadikan fakta sebagai sumber belajar

12

Page 13: perencanaan pengajaran

Bahan Ajar disusun untuk :

1. Membantu siswa dalam mempelajari sesuatu

2. Memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran

3. Agar kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik

4. Menyediakan berbagai jenis pilihan bahan ajar

Bahan Ajar dapat dikelompokan menjadi beberapa kategori :

1. Bahan Ajar cetak (Printed) yang meliputi : handout, buku, modul, lembar kerja siswa

2. Bahan Ajar gambar (Audio) mencakup : kaset / piringan hitam

3. Bahan Ajar pandang dengar (Audio Visual) yang meliputi : video, film, orang /

narasumber

4. Bahan Ajar interaktif yaitu multimedianya merupakan kombinasi dari dua atau lebih

media yang penggunaannya dimanipulasi untuk mengendalikan perintah atau perilaku

alami dari suatu presentasi

13

Page 14: perencanaan pengajaran

6. Pengertian Media

Kata media berasal dari bahasa Latin Medius yang secara harfiah berarti “tengah”,

perantara atau ‘pengantar”. Dalam bahasa Arab media adalah perantara atau pengantar

pesan dari pengirim kepada penerima pesan.

6.1 Macam – macam Media

No Jenis Media Lampiran1 Media Audio - Naskah media audio    - Deskripsi Langkah - langkah produksi2 Media Audio Visual - Naskah    - Skenario    - Deskripsi Langkah - langkah produksi3 Media Visual -Sketsa media visual yang akan ditampilkan    -Untuk benda asli disamping sketsa, dibuat    juga deskripsi tahapan produksinya4 Multimedia berbasis    komputer    - Presentasi - Hand Out  - Simulasi - Manual program simulasi  - Video - Deskripsi singkat isi materi video5 Multimedia berbasis    pengalaman langsung    - Simulasi - Nama simulasi    - Deskripsi materi yang akan disimulasikan    - Jumlah siswa yang dibutuhkan    - Perlengkapan yang dibutuhkan  - Permainan - Nama permainan    - Deskripsi singakt (termasuk tujuan)    - Jumlah siswa yang dibutuhkan    - Perlengkapan yang dibutuhkan    - Penjelasan langkah - langkah permainan  - Bermain peran dan - Naskah  forum teater - Jumlah siswa yang dibutuhkan    - Perlengkapan yang dibutuhkan

14

Page 15: perencanaan pengajaran

6.2 Ciri – ciri Media Pendidikan

a. Ciri Fiksatif

b. Ciri Manipulatif

c. Ciri Distributif

6.3 Fungsi dan Manfaat Media Pendidikan

Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang amat penting adalah metode

mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan salah

satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media pembelajaran yang

sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih

media, antara lain tujuan pembelajaran, jenis tugas dan respon yang diharapkan siswa

kuasai setelah pembelajaran berlangsung, dan konteks pembelajaran termasuk

karakteristik siswa. Meskipun demikian, pembelajaran adalah sebagai alat bantu

mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata

dan diciptakan oleh guru.

Hamalik (1986) mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam

proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru,

membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa

pengaruh – pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada

tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu keeftifan.

Levie & Lentz (1982) mengemukakan empat fungsi media pembelajaran,

khususnya media visual, yaitu :

a) Fungsi Atensi

b) Fungsi Afektif

c) Fungsi Kognitif

d) Fungsi Kompensatoris

15

Page 16: perencanaan pengajaran

Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian

siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang

ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. Seringkali pada awal pelajaran siswa tidak

tertarik dengan materi pelajaran atau mata pelajaran itu oleh mereka sehingga mereka tidak

memperhatikan.Media gambar, khususnya gambar yang diproyeksikan melalui overhead

projector dapat menenangkan dan mengarahkan perhatian mereka kepada pelajaran yang akan

mereka terima. Dengan demikian, kemungkinan untuk memperoleh dan mengingat isi pelajaran

semakin besar.

Fungsi afektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar

(atau membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lambing visual dapat menggugah emosi dan

sikap siswa, misalnya informasi yang menyangkut masalah social atau ras

Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan – temuan penelitian yang

mengungkapkan bahwa lambing visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk

memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.

Fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media

visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam

membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali. Dengan

kata lain, media pembelajaran befungsi untuk mengakomodasikan siswa yang lemah dan lambat

menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal.

16

Page 17: perencanaan pengajaran

Kesimpulan

Perencanaan adalah menyusun langkah – langkah yang akan dilaksanakan untuk

mencapai tujuan yang telah ditentukan. Manfaat dari perencanaan pengajaran adalah :

a. Sebagai petunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan

b. Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi setiap unsur yang terlibat

dalam kegiatan

c. Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur, baik unsur guru maupun unsur murid

d. Sebagai alat ukur efektif tidaknya suatu pekerjaan sehingga setiap saat dketahui ketepatan

dan kelambatan kerja

e. Untuk bahan penyusunan data agarterjadi keseimbangan kerja

f. Untuk menghemat waktu, tenaga, alat – alat dan biaya bahan agar disusun dengan tujuan

untuk :

1) Membantu siswa dalam memperlajari sesuatu

2) Memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran

3) Agar kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik

4) Menyediakan berbagai jenis pilihan bahan ajar

Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan

Ciri – ciri media pendidikan adalah :

Ciri Fiksatif (Fixative Property)

Ciri Manipulatif (Manipulative Property)

Ciri Distributif (Distributive Property)

17

Page 18: perencanaan pengajaran

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar. 1997 Media Pembelajaran, Jakarta : Penerbit Rajawali Pres

Majid, Abdul. 2008 Perencanaan Pembelajaran, Bandung : Penerbit Rosda

Rosyada, Dede. 2008 Media Pembelajaran, Jakarta : Penerbit Gaung Persada Press

18