perencanaan keuangan dana pensiun melalui metode …
TRANSCRIPT
47
JURNAL ABDIKARYASAKTI ISSN : 2776-2769 (Online)
Vol. 1 No. 1 April 2021: Hal : 47-62 ISSN : 2776-270X (Print)
Doi : http://dx.doi.org/10.25105/ja.v1i1.8877
PERENCANAAN KEUANGAN DANA PENSIUN MELALUI METODE TIME
VALUE OF MONEY DENGAN MENGGUNAKAN KALKULATOR
FINANSIAL
Eka Desy Purnama1, Diana Frederica
2*), Gidion Adirinekso
3,
Deni Iskandar4, Subagyo
5
1, 3
Prodi S1 Manajemen dan 2,4,5
Prodi S1 Akuntansi FEB
Universitas Kristen Krida Wacana *)
Abstrak:
Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah (1) untuk memberikan edukasi
atau wawasan kepada masyarakat, khususnya kepada jemaat GKI Bogor Baru atas
pentingnya perencanaan keuangan sejak dini dalam mempersiapkan masa pensiun. Fokusnya
adalah beberapa alternatif investasi keuangan yang dapat dilakukan sesuai dengan profil
risiko masing-masing, baik investasi yang memiliki risiko rendah sampai dengan investasi
yang memiliki risiko tinggi, (2) memberikan praktek perhitungan future value dana pensiun
yang harus disediakan pada masa pensiun nanti, dengan menggunakan metode time value of
money melalui aplikasi kalkulator finansial sehingga peserta dengan mudah menghitung
kebutuhannya tanpa menggunakan rumus. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada
masyarakat yang digunakan adalah (1) penyuluhan dan pelatihan melalui presentasi materi
oleh tim pengabdian kepada masyarakat yang telah memiliki sertifikasi perencana keuangan,
(2) diskusi dengan peserta dan dipandu oleh moderator melalui aplikasi zoom, termasuk
berbagi pengalaman berinvestasi antar peserta. Umpan balik pelaksanaan kegiatan ini
dilakukan dengan pengisian kuesioner melalui google form. Hasil kegiatan ini menunjukkan
bahwa (1) melalui pelaksanaan kegiatan ini, peserta telah memahami perencanaan keuangan
untuk masa pensiun dan memahani beberapa alternatif investasi keuangan sesuai dengan
profil risiko masing-masing; (2) peserta mampu menghitung kebutuhan alokasi dana pensiun
masa depan melalui penghitungan future value menggunakan aplikasi kalkulator finansial.
Kata kunci: Perencanaan Keuangan, Masa Pensiun, Praktek Perhitungan
Abstract:
The purpose of this community service activity is (1) to provide education or insight to the
community, especially to the GKI Bogor Baru congregation on the importance of financial
planning from an early age in preparing for retirement. The focus is on several alternative
financial investments that can be carried out in accordance with each risk profile, from low-
risk to high-risk investments, (2) providing the practice of calculating the future value of
pension funds that must be provided for later retirement, with using the time value of money
method through a financial calculator application so that participants can easily calculate
their needs without using formulas. The method of implementing community service activities
48 Jurnal Abdikaryasakti Vol. 1 No. 1 April 2021
used is (1) counseling and training through material presentations by community service
teams who already have financial planning certification, (2) discussions with participants and
guided by moderators through the zoom application, including sharing investment experiences
between participants . Feedback on the implementation of this activity is carried out by filling
out a questionnaire via google form. The results of this activity indicate that (1) through the
implementation of this activity, participants have understood financial planning for retirement
and have understood several alternative financial investments according to their respective
risk profiles; (2) participants are able to calculate the need for future pension fund allocations
through future value calculations using a financial calculator application
Keywords: Financial Planning, Retirement Period, Calculation Practice
Article History:
Submission date : 2021-02-17 Revised: 2021-03-12 Accepted: 2021-03-12
*) Corresponding Author
PENDAHULUAN
Perencanaan keuangan dapat dijadikan sebagi pedoman dalam memenuhi
kebutuhan di masa kini maupun di masa depan. Dengan adanya perencanaan keuangan
akan menentukan arah keputusan finansial seseorang. Seseorang akan menyadari
bahwa setiap keputusan finansial sebagai bagian dari suatu keseluruhan perencanaan
keuangan yang dapat mempengaruhi secara jangka pendek dan jangka panjang atas
tujuan-tujuan hidupnya. Perencanaan keuangan merupakan suatu rangkaian proses
yang berkesinambungan dan bersifat dinamis. rencana tersebut pada suatu saat dapat
memerlukan penyesuaian seiring dengan perubahan kondisi (live event) yang sedang
dialami. Dengan melakukan perencanaan keuangan, maka seseorang dapat mencapai
tujuan akhir dari perencanaan keuangan yaitu memiliki kebebasan finansial (financial
freedom), yang dapat diartikan: bebas dari beban hutang, tersedianya arus penghasilan
dari investasi yang telah dilakukannya, serta terproteksi secara finansial dari risiko
apapun yang mungkin terjadi. Menurut Certified Financial Planner, Financial
Planning Standards Board Indonesia, perencanaan keuangan adalah suatu proses
untuk mencapai tujuan hidup seseorang melalui pengelolaan keuangan secara
terencana.
Untuk mencapai pemahaman terhadap pengelolaan keuangan yang mencakup
pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill) dan keyakinan (confidence), dibutuhkan
literasi keuangan agar seseorang mampu mengelola keuangan pribadi dengan lebih
baik. Istilah literasi keuangan, pengetahuan keuangan dan pendidikan keuangan sering
digunakan secara bergantian di literatur dan beberapa peneliti telah berusaha untuk
mendefinisikan atau membedakan istilah-istilah ini (Kimiyaghalam, F., & Safari, M,
2015). Definisi konseptual literasi keuangan terbagi dalam empat kategori: (1)
pengetahuan tentang konsep keuangan, (2) kemampuan dalam mengelola keuangan
Perencanaan Keuangan Dana Pensiun Melalui Metode Time Value of Money
Dengan Menggunakan Kalkulator Finansial 49
pribadi, (3) keterampilan dalam membuat keputusan keuangan dan (4) kepercayaan
diri perencanaan keuangan masa depan (Remund, D. L, 2010).
Aulia, Yuliati dan Muflikhati (2019) menjelaskan bahwa Perencanaan
keuangan adalah proses pengembangan dan implementasi rencana untuk mencapai
tujuan keuangan. Selanjutnya dikatakan bahwa perencanaan keuangan tidak hanya
mengatur investasi uang dan menambah kekayaan, tetapi juga kewajiban kredit dan
pajak, pengeluaran sehari-hari, perencanaan untuk keluarga, kepemilikan rumah,
tabungan untuk dana pendidikan anak-anak, tabungan untuk masa pensiun, serta
melindungi diri dan keluarga dengan polis asuransi yang sesuai.
Pelaksanaan edukasi keuangan sangat dibutuhkan dalam rangka meningkatkan
keuangan masyarakat. Hal ini terlihat berdasarkan survei yang dilakukan oleh Otoritas
Jasa Keuangan (OJK) pada 2013 dalam ojk.go.id, bahwa persentase tingkat literasi
keuangan penduduk Indonesia dibagi menjadi empat bagian, yakni:
1. Well literate (21,84 %), yakni memiliki pengetahuan dan keyakinan tentang
lembaga jasa keuangan serta produk jasa keuangan, termasuk fitur, manfaat dan
risiko, hak dan kewajiban terkait produk dan jasa keuangan, serta memiliki
keterampilan dalam menggunakan produk dan jasa keuangan.
2. Sufficient literate (75,69 %), memiliki pengetahuan dan keyakinan tentang
lembaga jasa keuangan serta produk dan jasa keuangan, termasuk fitur, manfaat
dan risiko, hak dan kewajiban terkait produk dan jasa keuangan.
3. Less literate (2,06 %), hanya memiliki pengetahuan tentang lembaga jasa
keuangan, produk dan jasa keuangan.
4. Not literate (0,41%), tidak memiliki pengetahuan dan keyakinan terhadap
lembaga jasa keuangan serta produk dan jasa keuangan, serta tidak memiliki
keterampilan dalam menggunakan produk dan jasa keuangan.
Dengan melakukan literasi keuangan maka diharapkan tujuan jangka panjang
bagi seluruh golongan masyarakat dapat tercapai, yaitu:
1. Meningkatkan literasi seseorang dari less literate atau not literate menjadi well
literate;
2. Meningkatkan jumlah pengguna produk dan layanan jasa keuangan. (ojk.go.id)
Berdasarkan data yang diperoleh Okezone, Senin (9/11/2020), pada periode
2019-2020 terdapat 325.476 PNS yang sudah pensiun. Rinciannya adalah 180.905
pegawai yang pensiun di tahun 2019. Kemudian ada sekitar 144.571 pegawai yang
pensiun pada tahun ini alias 2020. Jika dibedah secara rinci jumlah pegawai yang
pensiun pada 2019 adalah karena sudah memenuhi batas usia pensiun (BUP) dan non
BUP. Untuk pegawai yang pensiun karena sudah batas umurnya ada sekitar 154.816
pegawai dan non BUP adalah sebanyak 26.089 pegawai (Hartomo, 2020).
Istilah Pensiun mempunyai beberapa arti, tergantung dari pihak yang
50 Jurnal Abdikaryasakti Vol. 1 No. 1 April 2021
menjalaninya. Bagi Karyawan, bisa berarti berhenti bekerja karena telah mencapai
usia pensiun. Sedangkan bagi siapa saja termasuk professional, pekerja mandiri,
pedagang, petani, nelayan, pekerja jasa, dan lainnya bisa berarti berhenti bekerja
karena lelah. Dapat juga diartikan bahwa masa produktif telah habis, tinggal masa
tidak produktif. Definisi lain dari istilah pensiun adalah masa kebebasan setelah
bekerja, tinggal menikmati hidup. Kemandirian dan kesejahteraan masa pensiun tidak
terlepas dari apa yang direncanakan dan dilakukan dalam pengelolaan keuangan di
saat masih produktif. Pensiunan sejahtera dan mandiri secara finansial dapat dicapai
jika dimasa produktif seseorang menyisihkan sebagian penghasilannya dan
mempunyai tabungan serta investasi yang berkembang untuk bekal di masa pensiun.
Di masa produktif menjelang pensiun, di saat itu umumnya karier pekerjaan atau
usaha sedang menanjak, tetapi kebutuhan biaya hidup juga mencapai puncaknya.
Kebutuhan membeli rumah baik cicilan ataupun cash, kebutuhan biaya pendidikan
anak sampai dengan memasuki perguruan tinggi, pembiayaan pernikahan anak,
membeli atau mengganti kendaraan, dan lain-lain. Namun, apapun alasannya, dimasa
prapensiun seharusnya seseorang sudah menyiapkan tabungan atau investasi untuk
bekal hidup pada saat pensiun atau tidak bekerja lagi.
Mitra kegiatan ini adalah jemaat di GKI Bogor Baru. GKI Bogor Baru lahir
menjadi jemaat dewasa pada 20 Januari 2003, yang kemudian memiliki Pos Jemaat
Sentul pada tanggal 27 Agustus 2017. Kondisi demografi GKI Bogor Baru sebagai
mitra pengabdian kepada masyarakat dijelaskan melalui beberapa tabel berikut.
Anggota jemaat di GKI Bogor Baru relatif seimbang antara pria (135) dan
wanita (133). Berdasarkan gambar 1, terlihat bahwa struktur anggota jemaat berbentuk
seperti piramida terbalik. Paling banyak anggota jemaat berumur 31 sampai dengan
69 tahun. Struktur yang demikian menjadi permasalahan tersendiri dalam jangka
Panjang.
Gambar 1. Piramida Usia
Komposisi jemaat menurut etnis ditunjukkan dalam gambar 2. Suku Tionghoa
dan Jawa mendominasi jumlah jemaat, diikuti oleh suku Batak, Toraja, Nias, Ambon,
Perencanaan Keuangan Dana Pensiun Melalui Metode Time Value of Money
Dengan Menggunakan Kalkulator Finansial 51
Minahasa dan Sunda. Warna keIndonesiaan muncul dari perspektif keberagaman latar
belakang budaya.
Gambar 2. Komposisi Etnis
Tingkat Pendidikan anggota jemaat di GKI Bogor Baru bervariasi, namun
didominasi oleh tingkat pendidikan strata 1 atau sarjana, yang hampir mencapai 100
orang. Mereka ini adalah bagian dari sekitar 140 anggota jemaat yang berhasil
mengenyam pendidikan tinggi, atau lebih dari 50% anggota jemaat dewasa. Kondisi
ini menjadi modal untuk berkembang bagi GKI Bogor Baru.
Gambar 3. Sebaran Tingkat Pendidikan
Sementara itu dari sisi jenis pekerjaan dari anggota jemaat, sebarannya
ditunjukkan dalam gambar 5 di bawah. Berturut-turut dari yang terbesar adalah
pegawai swasta, Ibu Rumah Tangga, pensiunan, wirausaha, pelajar atau mahasiswa,
professional, ASN dan lainnya. Mereka yang bekerja sebagai pegawai swasta, ASN,
wirausaha dan profesional adalah mayoritas anggota jemaat yang masih punya
52 Jurnal Abdikaryasakti Vol. 1 No. 1 April 2021
kesempatan mempersiapkan diri untuk mengatur keuangannya agar bisa menikmati
masa pensiun dengan nyaman. Edukasi dalam perencanan dan pengelolaan keuangan
diperlukan bagi kategori jemaat ini. Terlebih dengan kondisi perekonomian pada masa
covid saat ini menyebabkan kebingungan dalam memilih investasi mana yang sesuai
dan bagaimana sebaiknya pengelolaan keuangannya sehingga dibutuhkan edukasi dan
konsultasi tentang perencanaan persiapan dana pensiun.
Gambar 4. Komposisi Pekerjaan
Melihat adanya kebutuhan edukasi tentang persiapan perencanaan dana
pensiun, maka kami menawarkan solusi yakni penyuluhan perencanaan keuangan
untuk menghadapi masa pensiun dan berbagai jenis investasi yang bisa dilakukan saat
ini agar biaya hidup semasa pensiun dapat tercukupi. Di samping itu, juga diberikan
praktik cara menghitung kebutuhan dana pensiun masa depan menggunakan kalkulator
finansial. Tujuan dari dilakukannya penyuluhan dan pelatihan ini agar jemaat GKI
Bogor Baru memahami bagaimana persiapan yang diperlukan saat ini agar pada masa
pensiun nanti tidak mengalami kesulitan keuangan. Adapun target dari kegiatan ini
adalah jemaat GKI Bogor Baru dapat menghitung berapa dana yang dibutuhkan pada
masa pensiun yang dihitung menggunakan metode time value of money melalui
kalkulator finansial, kemudian mengetahui jenis investasi apa yang cocok sesuai
dengan target dana dan profil risiko masing-masing. Berikut ini adalah foto Gedung
GKI Bogor Baru.
Gambar 5. GKI Bogor Baru
Perencanaan Keuangan Dana Pensiun Melalui Metode Time Value of Money
Dengan Menggunakan Kalkulator Finansial 53
METODE
Hal yang penting dalam mempersiapkan pensiun adalah kedisiplinan dalam
melakukan kesadaran finansial seseorang, sehingga dapat membantu untuk meraih
kemerdekaan secara finansial ketika pensiun nanti. Oleh karena itu, demi terciptanya
masa pensiun yang sejahtera, kegiatan ini bertemakan “Financial Planning for
Prosperous Future”. Adapun kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dilakukan oleh
dosen-dosen FEB UKRIDA kepada jemaat GKI Bogor Baru yang berlokasi di Jl.
Cimanuk No.10, RT.03/RW.09, Tegal Gundil, Kec. Bogor Utara, Kota Bogor, Jawa
Barat 16152 Telepon: (0251) 8380768.
Langkah awal pelaksanaan kegiatan ini adalah mengetahui profil dari GKI
Bogor Baru. Selanjutnya dilakukan jajak pendapat atau survei awal untuk keperluan
pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan kebutuhan mitra.
Desain pelatihan yang sesuai, dirancang untuk diimplementasikan. Setelah kegiatan
selesai, maka dilakukan evaluasi atas kegiatan pengabdian kepada masyarakat tersebut
melaui survei pengisian google form.
Gambar 6. Proses Pelaksanaan Pengabdian Masyarakat
Gambar 6, memperlihatkan tahapan pelaksanaan pengabdian pada masyarakat
ini dimulai dengan adanya survei awal dengan mengidentifikasi adanya permasalahan
pada masyarakat calon peserta kegiatan ini. GKI Bogor Baru memiliki sebuah
komunitas yang antusiasmenya tinggi untuk belajar hal-hal baru. Sebagian jemaatnya
sudah berada pada usia dewasa hingga senior, dimana dalam tahap tersebut sudah
berfikir tentang bagaimana pengelolaan keuangan masa pensiun. Perencanaan
keuangan untuk masa pensiun justru sebaiknya dikelola sejak dini. Semakin dini, akan
semakin baik. Hal ini juga didukung oleh jenis pekerjaan dari jemaat yang sebagian
besar adalah pegawai swasta, ASN, profesional dan wirausaha. Pemahaman ini
melatarbelakangi kebutuhan edukasi perencanaan dan pengelolaan keuangan untuk
persiapan pensiun.
Adanya kebutuhan edukasi tentang perencanaan dan pengelolaan keuangan
untuk masa pensiun bagi jemaat GKI Bogor Baru membuat para dosen FEB Ukrida
tergerak untuk memberikan seminar dan diskusi seputar topik pengelolaan keuangan,
khususnya untuk masa pensiun.
Metode pelaksanaan kegiatan ini berupa Seminar dan diskusi tentang persiapan
dan pengelolaan dana pensiun serta praktik penggunaan kalkulator finansial yang
dilakukan melalui media zoom. Diskusi lanjutan dimungkinkan melalui Whatsapp
group. Setelah selesai pelaksanaan, dilakukan evaluasi bersama panitia pelaksana.
Survei Awal
(Identifikasi
Permasalahan)
Pelatihan dan
Diskusi
Evaluasi
Pelaksanaan
54 Jurnal Abdikaryasakti Vol. 1 No. 1 April 2021
HASIL
Berikut ini disajikan demografi peserta kegiatan pengabdian kepada
masyarakat. Peserta kegiatan terdiri dari 15 orang Jemaat GKI Bogor Baru, 5 orang
Dosen FEB UKRIDA, dan 5 orang mahasiswa UKRIDA. Sebanyak 36% peserta
adalah wanita dan 64% peserta adalah pria. Rentang usia peserta adalah mulai dari 19
tahun sampai dengan 57 tahun.
Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk seminar online melalui media zoom
dengan pemateri adalah Dr. Eka Desy Purnama, SE., ME., CFP®. Beliau adalah salah
satu dosen FEB UKRIDA yang telah memiliki sertifikasi Perencana Keuangan
(Certified Financial Planning). Seminar online ini dipandu oleh Bapak Kristanto
Hartadi yang mewakili GKI Bogor Baru sebagai moderator seminar. Dosen FEB
UKRIDA lainnya yang tergabung dalam kegiatan ini juga sudah tersertifikasi sebagai
perencana keuangan, dimana kebutuhan masyarakat akan edukasi ini disesuaikan
dengan kompetensi penyuluh dalam hal ini dosen-dosen FEB UKRIDA. Kegiatan ini
dilaksanakan pada hari Sabtu, 19 Desember 2020.
Pemaparan materi diawali dengan penjelasan pentingnya perencanaan
keuangan, kemudian dilanjutkan dengan penjelasan bagaimana mengatur komposisi
pengeluaran bulanan, dan menjelaskan mengapa perlu mempersiapkan pensiun.
Pemahaman pentingnya perencanaan keuangan diilustrasikan dengan siklus keuangan
yang menggambarkan tahap-tahap kehidupan dikaitkan dengan pendapatan dan
pengeluaran (Gambar 7). Terlihat sejalan dengan bertambahnya usia dimana pada saat
tertentu seseorang tidak lagi bekerja maka penghasilannya akan menurun tetapi di sisi
lain pengeluaran tidak menurun bahkan mengalami peningkatan yang salah satu
penyebabnya adalah inflasi.
Sumber : Samuel Aset Manajemen
Gambar 7. Siklus Keuangan
Perencanaan Keuangan Dana Pensiun Melalui Metode Time Value of Money
Dengan Menggunakan Kalkulator Finansial 55
Biaya hidup rata-rata tidak pernah menunjukkan tren yang menurun. Namun,
penghasilan bergantung pada usia produktif kita. Semakin kita tua, semakin tidak
produktif, penghasilan menurun. Faktanya, tidak banyak orang yang
memperhitungkan dana pensiun mereka. Keuangan untuk masa pensiun, perlu
disiapkan sejak awal agar kebutuhan keuangan untuk biaya hidup saat pensiun
tercukupi. Terdapat dua pendekatan dalam menghitung kebutuhan dana pensiun, yaitu:
(1) Pendekatan biaya hidup; yaitu kebutuhan dana pensiun dihitung dengan gambaran
besaran biaya hidup yang dibutuhkan saat pensiun kelak; (2) Pendekatan pengganti
penghasilan; yaitu kebutuhan dana pensiun dihitung dengan gambaran besaran
penghasilan yang diharapkan diperoleh kelak sebagai pengganti penghasilan pada saat
ini.
Ada tiga langkah yang harus dijalani dalam melakukan perencanaan keuangan.
Langkah pertama adalah mencatat semua kebutuhan agar diketahui berapa dana
kebutuhan setiap bulannya. Setelah mencatat, peserta diminta menyusun daftar
kebutuhan tersebut berdasarkan skala prioritas karena tentu tak semuanya bisa
dipenuhi secara bersamaan.
Langkah kedua adalah melakukan financial check up yaitu mereview kondisi
keuangan. Dalam tahap ini, peserta akan mengetahui berapa arus keluar masuk kas
keuangan, termasuk di dalamnya jumlah seluruh hutang yang dimiliki, Berdasarkan
hal ini kita bisa memulai proses berikutnya, yaitu mengatur dan menyiapkan anggaran.
Langkah ketiga adalah menetukan persentase pengeluaran berdasarkan
kategori. Dalam pengelolaan keuangan, ada rumus sederhana yang dapat dijadikan
panduan dalam mengatur dan menyiapkan anggaran sebagai tahap permulaan yaitu
70%, 20%, dan 10%. Persentase 70% digunakan untuk berbagai pengeluaran, dari
konsumsi, transportasi, hingga biaya listrik dan telepon. Setelah itu, 20% digunakan
untuk investasi atau menabung dan 10% untuk utang konsumtif, seperti kartu kredit.
Seiring berjalannya waktu, kita dapat mengubah komposisi tersebut terutama
mengubah komposisi. Tentunya bukan untuk memperbesar hutang konsumtif atau
memperkecil persentase investasi dan menabung. Justru sebaliknya diusahakan untuk
menekan pengeluaran sehingga angka 70% dapat berkurang dan mengalokasikannya
untuk menambah porsi investasi dan tabungan yang nantinya sangat berguna sebagai
dana persiapan masa pensiun. (Samuel Aset Manajemen https://www.sam.co.id/2016
/03/07/persiapkan-dana-sedari-dini/)
56 Jurnal Abdikaryasakti Vol. 1 No. 1 April 2021
Gambar 8. Piramida Perencanaan Keuangan – Melvin Mumpuni Finansialku (2020)
Gambar 8, menunjukkan Piramida perencanaan keuangan holistik. Piramida ini
menggambarkan urutan prioritas perencanaan keuangan. Prioritas pertama adalah
memenuhi kebutuhan jangka pendek atau kebutuhan rutin, seperti mengelola arus kas
(cash flow), dana darurat, dan hutang. Prioritas pertama dikategorikan sebagai
keamanan keuangan. Prioritas kedua dikategorikan sebagai kenyamanan keuangan
Kenyamanan keuangan disini adalah seseorang dapat memenuhi kebutuhan keuangan
untuk jangka menengah (1-5 tahun) dan jangka panjang (>5 tahun) dimana masa
pensiun berada pada posisi nomor dua dari atas yang mengandalkan investasi cash
flow dan penghasilan pasif, dengan harapan tercipta kenyamanan keuangan. Prioritas
ketiga adalah distribusi kekayaan, mencakup waris dan hibah untuk keturunan.
Masa pensiun akan dialami oleh pekerja pada waktunya, saat dimana seseorang
tidak lagi menerima penghasilan rutin dari pekerjaannya, sementara pengeluaran terus
berjalan secara rutin sampai akhir hidupnya. Masa pensiun perlu dipersiapkan dengan
baik, karena setidaknya ada dua alasan berikut: (1) Penting untuk disadari bahwa
setiap orang memiliki kemungkinan 50% untuk hidup lebih lama dari perkiraan waktu
rata-rata, (2) Sebuah laporan riset mengungkapkan bahwa banyak pasangan menikah
di Asia, termasuk di Indonesia, tidak memperhitungkan jumlah waktu yang akan
mereka lalui bersama di masa pensiun. Sebagai dampaknya, kemungkinan besar
pasangan ini tidak bisa mengumpulkan dana yang cukup untuk masa pensiun. Untuk
itu pada saat seseorang masih bekerja maka perlu dilakukan pengelolaan keuangan
secara terencana sehingga dapat mendanai pengeluaran pada masa pensiun kelak.
Pengelolaan keuangan tidak dilihat dari berapa besar kecilnya penghasilan yang
diterima, akan tetapi dilihat dari bagaimana penghasilan tersebut dapat dikelola dengan
optimal (Frederica & Desy Purnama, 2020).
Perencanaan Keuangan Dana Pensiun Melalui Metode Time Value of Money
Dengan Menggunakan Kalkulator Finansial 57
Di samping pemaparan materi, peserta juga diberikan praktek bagaimana
menghitung dana yang perlu diinvestasikan saat ini untuk memperoleh dana pensiun
yang diinginkan, dengan menggunakan kalkulator finansial khusus untuk menghitung
investasi dana pensiun pada nilai uang saat ini. Penggunaan kalkulator keuangan
memudahkan peserta tanpa perlu menggunakan rumus-rumus yang rumit. Peserta
diajak untuk membuka aplikasi dari smartphonenya atau laptop untuk menggunakan
kalkulator finansial. Peserta dapat memasukkan sesuai dengan usianya saat ini dan
rencana usia pensiunnya, dengan memasukkan persentase pertumbuhan investasi dan
inflasi maka peserta mendapatkan rincian dana yang diperlukan pada saat pensiun
nantinya baik dalam hitungan total sesuai usia harapan hidup maupun biaya bulanan
setelah pensiun.
Kita dapat menghitung kebutuhan investasi saat ini menggunakan finansial
kalkulator untuk mempersiapkan dana pensiun mendatang. Gambar kalkulator dapat
dilihat pada gambar 6. Kalkulator Dana Pensiun. Kita cukup memasukkan berapa
biaya hidup per bulan saat ini, berapa usia saat ini, berapa usia pensiun yang
diharapkan, berapa perkiraan usia harapan hidup, berapa nilai inflasi. Kalkulator
finansial akan langsung menghitungkan berapa biaya hidup per bulan pada masa
pensiun mendatang dan berapa total biaya pensiun yang dibutuhkan. Berapa lama
masa investasi yang bisa dilakukan saat ini dan berapa tahun lagi masa pensiunnya.
Sebagai contoh, Saudara A berusia 35 tahun dengan usia harapan hidup 80 tahun dan
usia pensiun yang diharapkan adalah 65 tahun. Jika biaya hidup per bulan saat ini
adalah Rp20.000.000,- dengan tingkat inflasi 2,5% maka besarnya biaya hidup per
bulan pada masa pensiun adalah sebesar Rp41.951.352,-. Saudara A memiliki waktu
investasi 30 tahun ke depan dan masa pensiun selama 15 tahun dengan total biaya
masa pensiun sebesar Rp7.551.243.285,-. Dari angka yang diperoleh ini, maka
Saudara A perlu memikirkan investasi yang cocok dilakukan dalam 30 tahun sesuai
dengan profil risiko dari Saudara A. Hasil perhitungan ini dapat dilihat pada kalkulator
finansial di bawah ini.
58 Jurnal Abdikaryasakti Vol. 1 No. 1 April 2021
Gambar 9. Kalkulator Dana Pensiun oleh Andreas Hartono, CFP
Setelah pemaparan materi dan praktek menghitung dengan kalkulator finansial
telah disampaikan, dibuka sesi diskusi tanya jawab. Para peserta antusias dan terus
menggali informasi tentang pengelolaan keuangan yang baik. Ada juga yang sharing
dengan pengalaman pribadinya dan menjadi diskusi bersama. Berikut adalah
dokumentasi kegiatan.
Gambar 10. Penyampaian Materi oleh Narasumber
Perencanaan Keuangan Dana Pensiun Melalui Metode Time Value of Money
Dengan Menggunakan Kalkulator Finansial 59
Gambar 11. Sesi Diskusi Tanya Jawab
Gambar 12. Dokumentasi Foto Bersama
PEMBAHASAN
Dalam proses pelaksanaan pengabdian masyarakat melalui seminar online ini,
banyak materi yang telah disampaikan. Bagian ini mengulas pertanyaan-pertanyaan
diskusi yang diajukan oleh para peserta.
Beberapa permasalahan yang dihadapi oleh peserta, yang kemudian
didiskusikan bersama salah satunya adalah kebingungan untuk menentukan pilihan
investasi, harus berinvestasi apa. Dalam mempersiapkan dana pensiun sejak awal,
maka perlu dipahami berbagai pilihan investasi. Beberapa pilihan investasi yang dapat
diambil antara lain: (1) sektor finansial (emas/saham/reksa dana/deposito), (2) sektor
properti (kontrakan, kosan), (3) sektor bisnis (waralaba). Tentunya investasi
bergantung dari individu masing-masing, apakah tipe orang yang risk taker atau risk
averse. Sesuai prinsip investasi: High Risk High Return, maka bagi orang yang bertipe
risk taker, maka akan memilih saham. Bagi orang yang risk averse, bisa memilih
deposito atau reksadana. Pilihan investasi lainnya adalah emas, tanah. Tentunya
penentuan pilihan ini juga memperhitungkan usia individu. Karena semakin tua usia
seseorang, maka waktu untuk investasi lebih pendek, sehingga diisarankan untuk
melakukan investasi yang resiko rendah.
60 Jurnal Abdikaryasakti Vol. 1 No. 1 April 2021
Pertanyaan berikutnya adalah, apakah nilai deposito bisa berkembang
mengikuti inflasi. Jika dilihat dari bunga deposito saat ini yakni 4%-5%, dan inflasi
4%, maka masih bisa mengcover, namun sangat kecil. Instrumen perbankan lebih
ditujukan untuk keamanan dan transaksi bukan investasi. Lalu apa saran investasi
untuk yang masih muda dan pemula? Reksadana cocok untuk investasi bagi pemula
karena dikelola oleh manajer investasi. Namun apabila kita sudah paham dengan
analisis fundamental dan teknikal, maka kita bisa langsung melakukan transaksi saham
sendiri. Tentunya harus dengan kehati-hatian dan selalu memperhatikan kondisi
perekonomian dan faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap pergerakan saham.
Peserta juga bertanya mengenai asuransi yang memiliki investasi unit link.
Disarankan untuk mengambil asuransi yang murni investasi, agar mendapat
pengembalian yang lebih besar. Lalu muncul pertanyaan, apabila memiliki dana
seratus juta, apakah sebaiknya investasi ke deposito atau reksadana. Kita harus
memperhatikan kondisi perekonomian. Apabila perekonomian sedang tidak baik, dan
ingin yang aman, maka pilih deposito. Namun imbal hasil deposito rendah. Masih
terdapat beberapa pertanyaan lainnya. Investasi lain seperti emas bisa ditujukan untuk
menjaga nilai dari inflasi. Pergerakan harga emas tidak sefluktuatif pergerakan harga
saham. Peserta juga menanyakan hal-hal perhitungan praktek penggunaan finansial
kalkulator. Semoga kegiatan pengabdian kepada masyarakat jemaat GKI Bogor Baru
dapat bermanfat.
SIMPULAN DAN IMPLIKASI
Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini telah berhasil dilaksanakan dengan
beberapa pencapaian berikut ini:
1. Terlaksananya program pelatihan pengelolaan keuangan untuk masa pensiun
bagi jemaat GKI Bogor Baru.
2. Terlaksanakan pendampingan dalam bentuk diskusi tanya jawab mengenai
pengelolaan keuangan untuk masa pensiun.
3. Para peserta telah memahami pengelolaan keuangan bagi dirinya untuk
persiapan masa pensiun dengan berinvestasi pada produk investasi yang sesuai
dengan profil risiko mereka.
4. Para peserta telah memahami penggunaan kalkulator finansial yang dapat
menghitung future value dana pensiun yang dibutuhkan di masa pensiun
dengan metode time value of money.
Kegiatan ini memberikan implikasi bagi perkembangan ilmu pengetahuan di
bidang keuangan khususnya pengelolaan keuangan untuk dana pensiun, bagaimana
memilih investasi yang tepat, dan praktik penghitungan time value of money dana
pensiun menggunakan kalkulator finansial. Kegiatan ini dapat dijadikan sebagai
evaluasi dan masukan untuk pendidikan dan pengajaran pada mata kuliah manajemen
keuangan dan investasi. Kegiatan ini juga memberikan implikasi dalam menambah
wawasan tentang pengelolaan keuangan, investasi, dan praktik menghitung kebutuhan
Perencanaan Keuangan Dana Pensiun Melalui Metode Time Value of Money
Dengan Menggunakan Kalkulator Finansial 61
dana pensiun bagi masyarakat, khususnya jemaat GKI Bogor Baru.
PENGAKUAN
Ucapan terima kasih ditujukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis UKRIDA
dan Majelis/Jemaat GKI Bogor Baru yang turut terlibat secara langsung atau tidak
langsung dalam mensukseskan kegiatan ini.
REFERENSI
Aulia, N, Noor Yuliati, L, & Muflikhati, I. (2019). Kesejahteraan Keuangan Keluarga
Usia Pensiun: Literasi Keuangan, Perencanaan Keuangan Hari Tua, Dan
Kepemilikan Aset. Jurnal Ilmiah Kel. & Kons, Vol. 12, No.1, hal 38-51, ISSN :
1907 – 6037 e-ISSN : 2502 – 3594 DOI: http://dx.doi.org/10.24156/jikk.2019.
12.1.38
DBJA (Data Base Anggota Jemaat) GKI Bogor Baru 2020-2021.
Financial Planning Standards Board Indonesia. (2013)
Frederica, D., & Desy Purnama, E. (2020). Pelatihan Perencanaan Keuangan Keluarga
Bagi Calon Keluarga Baru pada Bina Pra Nikah di GKI Agus Salim Bekasi.
PROSIDING “Peran Perguruan Tinggi Dalam Transformasi, Adaptasi, Dan
Metamorfosis Pengabdian Pada Masyarakat Di Era New Normal,” 5(1).
Hartono, A. Diambil dari http://mengelolakeuangan.com/kalkulator-perencanaan-
keuangan/
Hartomo, G. (2020). Ada 325.476 PNS yang Pensiun di 2019-2020,
https://economy.okezone.com/read/2020/11/09/320/2306382/ada-325-476-pns-
yang-pensiun-di-2019-2020, diunduh pada hari kamis 22 Januari 2021, pukul
09.50
https://www.ojk.go.id/id/kanal/edukasi-danperlindungankonsumen/Pages/Literasi-
Keuangan.aspx
Kimiyaghalam, F., & Safari, M. (2015). Review Papers on Definition of Financial
Literacy and Its Measurement, SEGi Review, Vol.8, ISSN :1985.5672.
Mumpuni, M. (2020). Mengapa Perlu Perencanaan Keuangan (Financial Planning)?.
Diambil dari https://melvinmumpuni.com/perencanaan-keuangan/pentingnya-
perencanaan-keuangan-financial-planning/5/.
Remund, D. L. (2010). Financial literacy explicated: The Case for a Clearer Definition
an Increasingly Complex Economy. Journal of Consumer Affairs, Vol.44 No.2,
hal 276-295.
Samuel. Aset Manajemen dalam https://www.sam.co.id/2016/03/07/persiapkan-dana-
sedari-dini/
62 Jurnal Abdikaryasakti Vol. 1 No. 1 April 2021