asuransi dan dana pensiun

38
A. Asuransi 1. Pengertian Asuransi Pada prinsipnya, asuransi kerugian adalah mekanisme proteksi atau perlindungan dari risiko kerugian keuangan dengan cara mengalihkan risiko kepada pihak lain. Gambar 1 - Ilustrasi Asuransi (Insurance) Berikut adalah beberapa definisi asuransi menurut beberapa sumber: 1. Menurut Kitab Undang-undang Hukum Dagang pasal 246 Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian dengan mana sesorang penanggung mengikatkan diri kepada seseorang tertanggung, dengan menerima suatu premi untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin terjadi karena suatu peristiwa tak tentu.

Upload: muhammad-harry-s

Post on 10-Jul-2016

37 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Asuransi Dan Dana Pensiun

TRANSCRIPT

Page 1: Asuransi Dan Dana Pensiun

A. Asuransi

1. Pengertian Asuransi

Pada prinsipnya, asuransi kerugian adalah mekanisme proteksi atau

perlindungan dari risiko kerugian keuangan dengan cara mengalihkan risiko

kepada pihak lain.

Gambar 1 - Ilustrasi Asuransi (Insurance)

Berikut adalah beberapa definisi asuransi menurut beberapa sumber:

1. Menurut Kitab Undang-undang Hukum Dagang pasal 246

Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian dengan mana sesorang

penanggung mengikatkan diri kepada seseorang tertanggung, dengan

menerima suatu premi untuk memberikan penggantian kepadanya karena

suatu kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang

mungkin terjadi karena suatu peristiwa tak tentu.

2. Menurut Undang-undang No. 2 Th. 1992 tentang Usaha Perasuransian

Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih,

dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan

menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung

karena kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan,

atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita

tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk

Page 2: Asuransi Dan Dana Pensiun

memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya

seseorang yang dipertanggungkan.

3. Menurut Paham Ekonomi

Asuransi merupakan suatu lembaga keuangan karena melalui asuransi dapat

dihimpun dana besar, yang dapat digunakan untuk membiayai pembangunan,

disamping bermanfaat bagi masyarakat yang berpartisipasi dalam bisnis

asuransi, serta asuransi bertujuan memberikan perlindungan atau proteksi atas

kerugian keuangan (financial loss), yang ditimbulkan oleh peristiwa yang

tidak diduga sebelumnya (fortuitious event).

2. Manfaat Asuransi

Pada dasarnya asuransi memberikan manfaat bagi pihak tertanggung, antara

lain:

1. Rasa aman dan perlindungan

Polis asuransi yang dimiliki oleh tertanggung akan memberikan rasa aman dari

risiko atau kerugian yang mungkin timbul. Kalau risiko atau kerugian tersebut

benar-benar terjadi, pihak tertanggung (insured) berhak atas nilai kerugian sebesar

nilai polis atau ditentukan berdasarkan perjanjian antara tertanggung dan

penanggung.

2. Pendistribusian biaya dan manfaat yang lebih adil

Prinsip keadilan diperhitungkan dengan matang untuk menentukannilai

pertanggungan dan premi yang harus ditanggung oleh pemegang polis secara

periodik dengan memperhatikan secara cermat faktor-faktor yang berpengaruh

besar dalam asuransi tersebut. Untuk mendapatkan nilai pertanggungan, pihak

penanggung sudah membuat kalkulasi yang tidak merugikan kedua belah pihak.

Semakin besar nilai pertangguangan, semakin besar pula premi periodik yang

harus dibayar oleh tertanggung.

3. Polis asuransi dapat dijadikan sebagai jaminan untuk memperoleh kredit.

4. Berfungsi sebagai tabungan dan sumber pendapatan

Page 3: Asuransi Dan Dana Pensiun

Premi yang dibayarkan setiap periode memiliki substansi yang sama dengan

tabungan. Pihak penanggung juga memperhitungkan bunga atas premi yang

dibayarkan dan juga bonus (sesuai dengan perjanjian kedua belah pihak).

5. Alat penyebaran risiko

Risiko yang seharusnya ditanggung oleh tertanggung ikut dibebankan juga pada

penanggung dengan imbalan sejumlah premi tertentu yang didasarkan atas nilai

pertanggungan.

6. Membantu meningkatkan kegiatan usaha

Investasi yang dilakukan oleh para investor dibebani dengan risikokerugian yang

bisa diakibatkan oleh berbagai macam sebab (pencurian, kebakaran, kecelakaan,

dan lain-lain).

3. Risiko dan Ketidakpastian

Secara umum, risiko adalah kemungkinan terjadinya hal-hal yang tidak

diinginkan yang menimbulkan kerugian. Risiko dalam industri perasuransian

diartikan sebagai ketidakpastian dari kerugian finansial atau kemungkinan

terjadinya kerugian. Berikut ini adalah jenis-jenis risiko:

1. Risiko murni

Adalah risiko yang apabila benar-benar terjadi, akan memberikan kerugian

dan apabila tidak terjadi, tidak akan menimbulkan kerugian dan tidak juga

memberikan keuntungan.

2. Risiko spekulatif

Adalah risiko yang berkaitang dengan terjadinya dua kemungkinan, yaitu

kemungkinan untuk mendapatkan keuntungan dam kemungkinan untuk

mendapat kerugian.

3. Risiko individu

Adalah risiko yang kemungkinan dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.

Risiko individu ini masih dipilah menjadi 3 jenis :

Page 4: Asuransi Dan Dana Pensiun

a. Risiko pribadi (personal risk)

Adalah risiko yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk

memperoleh manfaat ekonomi. Atau dengan kata lain risiko ini berfungsi

untuk menanggung dirinya sendiri atau orang yang ia asuransikan.

b. Risiko harta (property risk)

Adalah risiko yang ditanggungkan atas harta yang dimilikinya rusak, hilang

atau dicuri. Dengan kerusakan atau kehilangan tersebut, pemilik akan

kehilangan kesempatan ekonomi yang diperoleh dari harta yang

dimilikinya.

c. Risiko tanggung gugat (liability risk)

Risiko yang mungkin kita alami atau derita sebagai tanggung jawab akibat

kerugian atau lukanya pihak lain. Misalkan, pemberian asuransi oleh

mandor bangunan kepada para pekerjanya.

Risiko yang dihadapi perlu ditangani dengan baik untuk mempertimbangkan

kehidupan perekonomian di masa mendatang. Dalam menangani risiko tersebut

minimal ada lima cara yang dapat dilakukan, antara lain:

1. Menghindari risiko (risk avoidance)

Dapat dilaksanakan dengan cara mempertimbangkan risiko yang mungkin

timbul sebelum kita melakukan aktivitas-aktivitas. Setelah mengetahui risiko

yang mungkin timbul kit bisa menetukan apakah aktivitas tersebut bisa kita

lanjutkan atau kita hentikan.

2. Mengurangi risiko (risk reduction)

Tindakan ini hanya bersifat meminimalisasi risiko yang mungkin terjadi.

3. Menahan risiko (risk retention)

Berarti kita tidak melakukan aktivitas apa-apa terhadap risiko tersebut. Risiko

tersebut dapat ditahan karena secara ekonomis biasanya melibatkan jumlah

yang kecil. Bahkan kadang-kadang orang tidak sadar akan usaha menahan

risiko ini.

4. Membagi risiko (risk sharing)

Page 5: Asuransi Dan Dana Pensiun

Tindakan ini melibatkan orang lain untuk sama-sama menghadapi risiko.

5. Mentransfer risiko (risk transferring)

Berarti memindahkan risiko kerugian kepada pihak lain yang bersedia serta

mampu memikul beban risiko.

4. Prinsip Asuransi

1. Insurable interest (kepentingan yang dipertanggungkan)

Pada prinsipnya merupakan hak berdasarkan hukum untuk mempertanggungkan

suatu risiko yang berkaitan dengan keuangan, yang diakui sah secara hukum antara

tertanggung dengan sesuatu yang dipertanggungkan. Syarat yang perlu dipenuhi

agar memenuhi kriteria insurable interest:

a. Kerugiaan tidak dapat diperkirakan. Risiko yang bisa diasuransikan berkaitan

dengan kemungkinan terjadinya kerugian. Kemungkian tersebut tidak dapat

diperkirakan terjadinya.

b. Kewajaran. Risiko yang dipertanggungkan dalam asuransi adalah benda atau

harta yang memiliki nilai material baik bagi tertanggung maupun bagi

penanggung.

c. Catastrophic. Risiko yang mungkin terjadi haruslah tidak akan menimbulkan

suaatu kemungkinan rugi yang sangat besar, yaitu jika sebagian besar

pertanggungan kemungkinan akan mengalami kerugian pada waktu yang

bersamaan.

d. Homogen. Untuk memenuhi syarat dapat diasuransikan, barang atau harta

yang akan dipertanggungkan harus homogen, yang berarti banyak barang yang

serupa atau sejenis.

2. Utmost Good Faith (Itikad Baik)

Dalam melakukan kontrak asuransi, kedua belah pihak dilandasi oleh itikad baik.

Antar pihak tertanggung dan penanggung harus saling mengungkapkan

keterbukaan. Kewajiban dari kedua belah pihak untuk mengungkapkan fakta

disebut duty of disclosure.

Page 6: Asuransi Dan Dana Pensiun

3. Indemnity

Konsep indemnity adalah mekanisme penanggung untuk mengompensasi risiko

yang menimpa tertanggung dengan ganti rugi finansial. Konsep ini tidak dapat

mengganti nyawa yang hilang atau anggota tubuh yang rusak atau cacat karena

indemnity berkaitan dengan ganti rugi finansial.

4. Proximate Cause

Adalah suatu sebab aktif, efisien yang mengakibatkan terjadinya suatu persitiwa

secara berantai atau berurutan tanpa intervensi suatu ketentuan lain, diawali dan

bekerja dengan aktif dari suatu sumber baru dan independent.

5. Subrogation

Pada prinsipnya merupakan hak penanggung yang telah memberikan ganti rugi

kepada tertanggung untuk menuntut pihak lain yang mengakibatkan kepentingan

asuransinya mengalami suatu peristiwa kerugian.

6. Contribution

Bahwa penanggung berhak mengajak penanggung-penanggung yang lain yang

memiliki kepentingan yang sama untuk ikut bersama membayar ganti rugi kepada

seorang tertanggung meskipun jumlah tanggungan masing-masing belum tentu

sama besar.

5. Polis Asuransi

Polis asuransi adalah bukti tertulis atau surat perjanjian antara pihak-pihak

yang mengadakan perjanjian asuransi. Dengan adanya polis asuransi perjanjian

antara edua belah pihak mendapatkan kekuatan secara hukum. Polis asuransi

memuat hal-hal sebagai berikut:

1. Nomor polis

Page 7: Asuransi Dan Dana Pensiun

2. Nama dan alamat tertanggung

3. Uraian risiko

4. Jumlah pertanggungan

5. Jangka waktu pertanggungan

6. Besar premi, bea materai, dan lain-lain

7. Bahaya-bahaya yang dijaminkan

8. Khusus untuk polis pertanggungan kendaraan bermotor ditambah dengan

nomor polisi, nomor rangka, dan nomor mesin kendaraan.

6. Premi Asuransi

Premi asuransi adalah kewajiban pihak tertanggung kepada pihak

penanggung yang berupa pembayaran uang dalam jumlah tertentu secara periodik.

Jumlah premi tergantung pada faktor-faktor yang menyebabkan tinggi rendahnya

tingkaat risiko dan jumlah nilai pertanggungan. Jangka waktu pembayaran premi

sangat tergantung pada perjanjian yang sudah dituangkan dalam polis asuransi.

7. Penggolongan Asuransi

1. Menurut Sifat Pelaksanaannya

a. Asuransi sukarela

Pada prinsipnya pertanggungan dilakukan dengan cara sukarela, dan semata-

mata dilakukan atas kesadaran seseorang akan kemungkinan terjadinya risiko

kerugian atas sesuatu yang dipertanggungkan.

b. Asuransi wajib

Merupakan asuransi yang sifatnya wajib dilakukan oleh pihak-pihak terkait

yang pelakasanaannya dilakukan berdasarkan ketentuan perundang-undangan

yang ditetapkan oleh pemerintah.

2. Menurut Jenis Usaha Perasuransian

Menurut UU No. 2 tahun 1992 tentang usaha perasuransian jenis usaha

perasuransian dibagi menjadi beberapa jenis:

Page 8: Asuransi Dan Dana Pensiun

a. Usaha Asuransi

1) Asuransi kerugian

Yaitu usaha yang memberikan jasa-jasa dalam penanggulangan risiko atas

kerugian, kehilangan manfaat dn tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga

yang timbul dari peristiwa yag tidak pasti. Usaha asuransi kerugian ini dapat

dipilah sebagai berikut:

a) Asuransi kebakaran adalah asuransi yang menutup risiko kebakaran.

b) Asuransi pengangkutan adalah asuransi pengangkutan penanggung atau

perusahaan asuransi akan menjamin kerugian yang dialami tertanggung akibat

terjadinya kehilangan atau kerusakan saat pelayaran.

c) Asuransi aneka adalah jenis asuransi kerugian yang tidak dapat digolongkan

kedala kedua asuransi diatas, missal : asuransi kendaraan bermotor, asuransi

kecelakaan diri, dan lain sebagainya.

2) Asuransi jiwa (life insurance)

Adalah suatu jasa yang diberikan oleh perusahaan asuransi dalam

penanggulangan risiko yang dikaitkan dengan jiwa atau meninggalnya

seseorang yang dipertanggungkan. Asuransi jiwa memberikan:

a) Dukungan bagi pihak yang selamat dari suatu kecelakaan.

b) Santunan bagi tertanggung yang meninggal

c) Bantuan untuk menghindari kerugian yang disebabkan oleh meninggalnya

orang kunci

d) Penghimpunan dana untuk persiapan pension

Ruang lingkup usaha asuransi jiwa dapat digolongkan menjadi 3, yaitu :

a) Asuransi jiwa biasa (ordinary life insurance)

Biasanya polis asuransi jiwa ini diterbitkan dalam suatu nilai tertentu dengan

premi yang dibayar secara periodik (bulanan, triwulanan, semesteran, dan

tahunan).

Page 9: Asuransi Dan Dana Pensiun

b) Asuransi jiwa kelompok (group life insurance)

Asuransi jiwa ini biasanya dikeluarkan tanpa ada pemeriksaan medis atas suatu

kelompok orang di bawah satu polis induk di mana masing-masing anggota

kelompok menerima sertifikat partisipasi.

c) Asuransi jiwa industrial (industrial life insurance)

Dalam jenis asuransi ini dibuat dengan jumlah nominal tertentu. Premi

umumnya dibayar mingguan yang dibayarkan di rumah pemilik polis kepada

agen yang disebut debit agent.

3) Reasuransi (reinsurance)

Adalah pertanggungan ulang atau pertanggungan yang dipertanggungkan atau

asuransi dari asuransi. Reasuransi adalah suatu system penyebaran risiko

dimana penanggung menyebarkan seluruh atau sebagian dari pertanggungan

yang ditutupnya kepada penanggung yang lain. Penyebaran risiko tersebut

dapat dilakukan dengan dua mekanisme, yaitu koasuransi dan reasuransi.

Koasuransi adalah pertanggungan yang dilakukan secara bersama atas suatu

objek asuransi. Sedangkan reasuransi adalah proses untuk untuk

mengasuransikan kembali pertanggung jawaban pada pihak tertanggung.

Fungsi reasuransi adalah :

a) Meningkatkan kapasitas akseptasi.

b) Alat penyebaran risiko.

c) Meningkatkan stabilitas usaha.

d) Meningkatkan kepercayaan.

Mekanisme untuk reasuransi antara lain:

a) Treaty dan facultative reinsurance

Dalam model ini, reasuradur memberikan sejumlah pertanggungan yang

diinginkan dengan perjanjian kontrak dan reasuradur harus menerima jumlah

yang ditawarkan.

b) Reasuransi proporsional

Page 10: Asuransi Dan Dana Pensiun

Pembagian risiko antara ceding company dengan reasuradur dilakukan secara

proporsional berdasarkan jumlah retensi yang telah ditetapkan. Retensi adalah

jumlah maksimum risiko yang ditahan atau ditanggung oleh ceding company.

c) Reasuransi nonproporsional

Bentuk ini memberikan kemungkinan bagi reasuradur untuk tidak membayar

klaim atau membayar klaim terbatas jumlah yang ada di treaty. Treaty dalam

mekanisme reasuransi adalah pertanggungan yang dilakukan berdasarkan

ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat yang dituangkan dalam suatu perjanjian

antara ceding company dan reasuradur yang mana reasuradur mengikatkan diri

untuk menerima setiap penutupan yang diberikan oleh ceding company.

b. Usaha Penunjang

1) Pialang asuransi adalah usaha yang memberikan jasa keperantaraan dalam

penutupan asuransi dan penanganan penyelesaian ganti rugi asuransi dengan

bertindak untuk kepentingan tertanggung.

2) Pialang reasuransi adalah usaha yang memberikan jasa keperantaraan dalam

penetapan reasuransi dan penanganan ganti rugi reasuransi dewan bertindak

untuk kepentingan perusahaan asuransi.

3) Penilai kerugian asuransi adalah usaha yang memberikan jasa penilaian

terhadap kerugian pada objek asuransi yang dipertanggungkan.

4) Konsultan aktuaria adalah usaha yang memberikan jasa konsultan aktuaria.

5) Agen asuransi adalah pihak yang memberikan jasa keperantaraan dalam rangka

pemasaran jasa asuransi untuk dan atas nama penanggung.

3. Menurut The Chartered Insurance Institute London

a. Asuransi kerugian (property insurance)

Merupakan pertanggungan untuk semua milik yang berupa harta benda yang

memiliki risiko. Jenisnya ada :

1) Asuransi kebakaran (fire insurance)

2) Asuransi pengangkutan (marine insurance)

3) Asuransi penerbangan (flight insurance)

Page 11: Asuransi Dan Dana Pensiun

4) Asuransi kecelakaan (accident insurance)

b. Asuransi tanggung gugat (liability insurance)

Adalah asuransi untuk melindungi tertanggung terhadap kerugian yang timbul

dari gugatan pihak ketiga karena kelalaian tertanggung.

c. Asuransi jiwa (life insurance)

Asuransi jiwa terdiri atas :

1) Asuransi kecelakaan

2) Asuransi jiwa

3) Anuitas

4) Asuransi industri

d. Asuransi kerugian (general insurance)

e. Reasuransi (reinsurance)

8. Pengaturan Perasuransian di Indonesia

Berikut merupakan peraturan perundangan yang digunakan sebagai dasar

acuan pembinaan dan pengawasan atas usaha perasuransian di Indonesia saat ini :

1. UU No. 2 tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian

2. PP No.73 tahun 1002 tentang Usaha Perasuransian

3. Keputusan Menteri Keuangan, antara lain:

a. Nomor 223/KMK.017/1993 tanggal 26 Februari 1993 tentang Perizinan

Perusahaan Asuransi dan Reasuransi

b. No.224/KNE.017/1993 tanggal 26 Februari 1993 tentang Kesehatan Keuangan

Perusahaan Asuransi dan Reasuransi

c. No.225/KMK.017/1993 tanggal 26 Februari 1993 tentang Penyelenggaraan

Usaha Perusahaan Asurasni dan Reasuransi

d. No.226/CMK.017/1993 tanggal 26 Februari 1993 tentang Perizinan dan

Penyelenggaraan Kegiatan Usaha Perusahaan Penunjang Usaha Asuransi

9. Perizinan Pendirian Perusahaan Asuransi

Page 12: Asuransi Dan Dana Pensiun

Pemberian izin oleh Menteri Keuangan bagi perusahaan perasuransian

menurut PP Nomor 73 Tahun 1992 dilakukan dalam dua tahap, yaitu:

1. Persetujuan Prinsip

Adalah persetujuan yang diberikan untuk melakukan persiapan pendirian suatu

perusahaan yang bergerak di bidang perasuransian, dimana batas waktu

persetujuan prinsip dibatasi selama-lamanya satu tahun.

2. Izin usaha

Adalah izin yang diberikan untuk melakukan usaha setelah perisiapan pendirian

selesai, dimana izin usaha diberikan setelah persyaratan izin usaha telah dipenuhi.

10. Asuransi Kredit

Asuransi kredit mempunyai kaitan erat dengan jasa perbankan terutama di

bidang perkreditan yang selalu dikaitkan dengan jaminan kredit berupa barang

bergerak dan tidak bergerak yang sewaktu-waktu dapat tertimpa risiko yang dapat

mengakibatkan kerugian bagi pemilik barang dan bank sebagai pemberi kredit.

Kredit adalah pinjaman uang yang diberikan oleh pemberi kepada

nasabahnya. Untuk melindungi diri dari kemungkinan nasabah yang tidak dapat

mengembalikan kredit, pemberi kredit menutup asuransi atas kredit tersebut.

Dalam asuransi kredit, yang menjadi pihak tertanggung adalah pemberi kredit

(bank dan/atau lembaga keuangan) dan yang ditanggung oleh penanggung adalah

risiko kredit di mana tidak diperolehnya kembali kredit kepada para nasabahnya

(yang umumnya terdiri atas para pengusaha). Asuransi kredit bertujuan:

1. Melindungi pemberi kredit dari kemungkinan tidak diperolehnya kembali

kredit yang diberikan kepada para nasabahnya.

2. Membantu kegiatan, pengarahan, dan keamanan perkreditan baik kredit

perbankan maupun kredit lainnya diluar perbankan.

Dengan adanya asuransi kredit ini bank terdorong untuk lebih giat

membantu para nasabahnya dalam menyediakan modal untuk mengembangkan

usahanya. Pengelolaan asuransi kredit di Indonesia dipercayakan oleh pemerintah

Page 13: Asuransi Dan Dana Pensiun

kepada PT Asuransi Kredit Indonesia (PT Askrindo) yang berkantor pusat di

Jakarta, di mana yang menjadi tertanggung adalah bank-bank pemerintah, bank-

bank swasta, dan lembaga-lembaga keuangan lainnya. Sebagai imbalan atas

jaminan yang diberikan oleh PT Askrindo, bank membayar premi atas kredit

yang ditanggung. Premi tersebut menjadi beban bank, tetapi dalam praktik, ada

juga bank yang membebankan premi tersebut kepada nasabahnya yang

memperoleh kredit. Walaupun begitu, yang menjadi tertanggung bukan

nasabahnya, tetapi bank pemberi kredit.

B. Dana Pensiun

1. Pengertian

Dana pensiun sesuai dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992 adalah

Badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan

manfaat pensiun bagi pesertanya. Definisi ini memberi pengertian bahwa dana

pensiun merupakan suatu lembaga yang mengelola program pensiun yang

dimaksudkan untuk memberikan kesejahteraan kepada karyawan suatu perusahaan

terutama yang telah pensiun. Penyelenggaraan pensiun tersebut dapat dikelola oleh

pemberi kerja atau dengan menyerahkan kepada lembaga-lembaga keuangan yang

menawarkan jasa pengelolaan program pensiun.

Gambar 2 - Ilustrasi Dana Pensiun (Pension Fund)

2. Tujuan Penyelenggaraan Dana Pensiun

Page 14: Asuransi Dan Dana Pensiun

Bagi Pemberi Kerja

a. Kewajiban Moral. Perusahaan mempunyai kewajiban moral untuk

memberikan rasa aman kepada karyawan pada saat mencapai usia

pensiun. Kewajiban moral tersebut diwujudkan dengan memberikan

jaminan ketenangan atas masa depan para karyawannya dengan

mengikutkan atau membentuk sendiri dana pensiun untuk para

karyawannya.

b. Loyalitas. Jaminan yang diberikan untuk karyawan akan memberikan

dampak positif pada perusahaan. Karyawan akan termotivasi untuk

bekerja lebih baik dengan loyalitas dan dedikasi yang tinggi.

c. Kompetisi Pasar Tenaga Kerja. Dengan memasukan program pensiun

sebagai suatu bagian dari total kompensasi yang diberikan kepada

karyawan diharapkan perusahaan akan memiliki daya saing dan nilai lebih

dalam usaha mendapatkan karyawan yang berkualitas dan professional di

pasaran tenaga kerja. Karena, salah satu pengikat bagi karyawan yang

berkualitas adalah tawaran manfaat pensiun pada karyawan tersebut.

Bagi Karyawan

a. Rasa aman terhadap masa yang akan datang. Karyawan

mengharapkan akan mendapatkan jaminan ekonomis dari penghasilan

yang diterima setelah memasuki masa pensiun. Harapan ini akan

mempengaruhi kinerja saat ini, pada saat ia masih produksif.

b. Kompensasi yang lebih baik. Karyawan mempunyai tambahan

kompensasi meskipun baru bisa dinikmati pada saat mencapai usia

pensiun atau berhenti bekerja.

Bagi Lembaga Pengelolaan Dana Pensiun

a. Memperoleh keuntungan dengan berinvestasi

b. Turut membantu dan mendukung program pemerintah

3. Asas Dana Pensiun

Page 15: Asuransi Dan Dana Pensiun

Dalam pengelolaan dana pensiun, pemerintah menganut beberapa asas pokok,

yaitu:

a. Penyelenggaraan dilakukan dengan system pendanaan. Setiap

penyelanggaraan program pensiun harus dilakukan dengan pemupukan dana

sehingga cukup untuk memenuhi pembayaran hak peserta. Pemupukan dana

tersebut bersumber dari iuran dan hasil pengembangannya.

b. Pemisahan kekayaan dana pensiun dari kekayaan pendiri. Sehingga, tidak

diperkenankan adanya pembentukan “cadangan pensiun” dalam pembukuan

pendiri/perusahaan.

c. Kesempatan untuk mendirikan dana pensiun. Setiap pemberi kerja

memperoleh kesempatan untuk mendirikan dana pensiun bagi karyawannya.

Keputusan untu membentuk dana pensiun merupakan tindak lanjut dari

prakarsa pemberi kerja yang menjanjikan manfaat pensiun bagi karyawannya

yang merupakan suatu komitmen dengan konsukuensi pembiayaan.

d. Penundaan manfaat. Pembayaran hak peserta hanya dapat dilakukan setelah

peserta pensiun. Karena, penghimpunan dana dalam rangka penyelenggaraan

program pensiun dimaksudkan untuk memenuhi kewajiban pembayaran hak

peserta yang telah pensiun.

e. Pembinaan dan Pengawasan. Pengelolaan dan penggunaan kekayaan dana

pensiun harus dihindarkan dari pengaruh kepentingan-kepentingan sehingga

tidak tercapainya maksud utama dari pemupukan dana, yaitu memenuhi

kewajiban pembayaran hak peserta

4. Fungsi Dana Pensiun

Fungsi program dana pensiun harus dapat diidentifikasikan dengan jelas

supaya program tersebut dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Fungsi program

pensiun antara lain:

a. Asuransi. Peserta yang meninggal dunia atau cacat sebelum mencapai usia

pensiun dapat diberikan uang pertanggungan atas beban bersama dari dana

pensiun. Apabila masa karyawan belum mencapai masa kerja yang

Page 16: Asuransi Dan Dana Pensiun

diisyaratkan tetapi karyawan tersebut cacat tetap sehingga tidak mungkin lagi

bekerja atau meninggal karyawan tersebut dijamin dapat memperoleh pensiun.

Dengan, jumlah uang yang diterima tidak penuh atau lebih sedikit.

b. Tabungan. Himpunan iuran peserta dan iuran pemberi kerja merupakan

tabungan untuk dan atas nama pesertanya sendiri. Iuran yang dibayarkan oleh

karyawan setiap bulan dapat dilihat sebagai tabungan dari para pesertanya,

yang merupakan konsekuensi dari manfaat yang akan diterima oleh karyawan

di masa yang akan datang.

c. Pensiun. Seluruh himpunan iuran peserta dan iuran pemberi kerja serta hasil

pengelolaannya akan dibayarkan dalam bentuk manfaat pensiun sejak bulan

pertama setelah mencapai usia pensiun selama hidup peserta, dan janda/duda

peserta.

5. Norma Dana Pensiun

Norma merupakan aturan-aturan yang di tentukan dalam melaksanakan

program pensiun agar pihak pensiun mendapatakan jaminan atas masa depannya

setelah tidak dapat bekerja lagi. Norma perhitungan manfaat pensiun, uang

pertanggungan, nilai tunai, serta tata cara pembayaran ditetapkan sebagai berikut:

a. Manfaat pensiun bagi peserta didasarkan atas himpunan iuran ditambah bonus

b. Uang pertanggungan bagi peserta yang meninggal/cacat sebelum masa

pensiun diberikan penuh

c. Nilai tunai bagi peserta yang berhenti sebelum mencapai masa kepesertaan 3

tahun hanya didasarkan atas himpunan iuran sendiri ditambah bonus

d. Nilai tunai bagi peserta yang berhenti setelah 3 tahun, perhitungan nilai tunai

didasarkan atas himpunan iuran sendiri dan iuran pemberi kerja serta bonus

e. Pembayaran manfaat pensiun, uang pertanggungan dan nilai tunai ditujukan

kepada peserta/ahli waris peserta yang ditunjuk dalam Sertifikat Dana Pensiun

6. Peserta dan Usai Pensiun

Page 17: Asuransi Dan Dana Pensiun

Peserta adalah setiap orang yang memenuhi persyaratan peraturan dana

pensiun. Pasal 19 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992 menyatakan bahwa setiap

karyawan yang termasuk golongan karyawan yang memenuhi syarat kepersertaan

dalam dana pensiun yang didirikan oleh pemberi kerja, berhak menjadi peserta,

apabila telah berusia setidaknya 18 tahun atau telah kawin dan telah memiliki masa

kerja minimal 1 tahun pada pendiri atau mitra pendiri.

Usia pensiun adalah usia ketika peserta berhak mengajukan pensiun dan

mendapatkan manfaat pensiun. Usia pensiun dapat dibedakan menjadi:

a. Pensiun normal. Dimana usia paling rendah saat karyawan berhak untuk

pensiun tanpa perlu persetujuan dari pemberi kerja dengan memperoleh

manfaat pensiun penuh. Dalam usia pensiun normal, peserta pensiun berhak

atas jumlah pensiun penuh.

b. Pensiun dipercepat. Dimana ketentuan pensiun yang mengijinkan peserta

pensiun untuk mempercepat pensiun karena suatu hal. Ketentuan ini

memungkinkan karyawan untuk pensiun lebih awal dari usia pensiun normal

dengan persyaratan khusus. Besarnya manfaat pensiun yang dapat diperoleh

ditentukan berdasarkan perhitungan ekuivalen actuarial.

c. Pensiun ditunda. Dimana karyawan yang secara mental dan fisik masih

sehat, diperkenankan untuk tetap bekerja melampaui usia pensiun normal,

dengan ketentuan pembayaran pensiun dimulai pada tanggal pensiun normal

meskipun yang bersangkutan tetap meneruskan bekerja dan memperoleh gaji

dari perusahaan bersangkutan.

d. Pensiun cacat. Dimana karyawan mengalami cacat dan dianggap tidak lagi

mampu melaksanakan pekerjaannya, berhak memperoleh manfaat pensiun.

7. Jenis Lembaga Dana Pensiun

Jenis kelembagaan dana pensiun menurut pasal 2 Undang-Undang Nomor 11

Tahun 1992 Bab II, dapat dibatasi dalam:

a. Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPK). Dana pensiun yang dibentuk oleh

orang atau badan yang mempekerjakan karyawan, selaku pendiri untuk

Page 18: Asuransi Dan Dana Pensiun

menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti dan program pensiun iuran

pasti bagi kepentingan sebagian atau seluruh karyawan sebagai peserta, dan

yang menimbulkan kewajiban terhadap pemberi kerja. Ada beberapa hal yang

perlu diperhatikan dalam prosedur Dana Pensiun Pemberi Kerja yaitu:

1. PP Nomor 76 Tahun 1992 tentang Peraturan Dana Pensiun Pemberi

Kerja

o Nama dana pensiun yang bersangkutan

o Nama Pendiri

o Karyawan yang berhak menjadi peserta dan persyaratan untuk

menjadi peserta

o Nama Mitra pendiri

o Tanggal pembentukkan dana pensiun

o Pembentukkan kekayaan dana pensiun yang terpisah dari

kekayaan pemberi kerja

o Maksud dan tujuan pembentukan dana pensiun

o Masa jabatan pengurus dan dewan pengawas, hak, kewajiban

dan tanggung jawab pengutus, dewan pengawas, peserta,

pemberi kerja

o Besarnya iuran untuk program pensiun dan rumus manfaat

pensiun serta faktor-faktor yang mempengaruhi perhitungan

o Tatacara pembayaran dan penggantian pihak yang berhak atas

manfaat pensiun apabila peserta meninggal dunia

o Tatacara perubahan peraturan dana pensiun dan tatacara

pembubaran dan penyelesaian dana pensiun.

2. Pasal 5 Undang-undang Nomor 11 Tahun 1992 Ayat 1 dari sudut

pembentukannya

3. Kepengurusan dan pelaporan

4. Penggabungan atau pemisahan dana pensiun

5. Pengalihan kepersertaan

Page 19: Asuransi Dan Dana Pensiun

b. Dana Pensiun Lembaga Keuangan. Dana pensiun yang dibentuk oleh bank

atau perusahaan asuransi jiwa, untuk menyelenggarakan program pensiun

iuran pasti bagi perorangan baik karyawan maupun pekerja mandiri yang

terpisah dari dana pensiun pemberi kerja bagi karyawan bank atau perusahaan

asuransi yang bersangkutan. Persyaratan yang harus dimiliki agar dapat

menyelenggarakan dana pensiun :

a. Memenuhi tingkat solvabilitas.

b. Memiliki kesiapan untuk menyelenggarakan DPLK yang dibuktikan

dengan kesiapan di bidang organisasi dan personil serta kesiapan

sistem administrasi.

c. Memiliki kinerja investasi yang sehat dalam arti memiliki hasil yang

memadai dari portofolio investasi dan penempatan investasi tidak

menyimpang dari ketentuan tentang investasi yang berlaku di bidang

asuransi.

d. Memiliki tingkat kesinambungan pertanggungan yang sehat sekurang-

kurangnya dalam 2 tahun terakhir.

e. Sanggup untuk menyampaikan laporan hasil penilaian solvabilitas dan

laporan investasi perusahaan.

f. Telah menjalankan usaha sekurang-kurangnya 5 tahun.

8. Program Pensiun

Program pensiun adalah program yang mengupayakan manfaat pensiun bagi

peserta. Menurut Undang-undang Nomor 11 Tahun 1992, program pensiun terdiri

dari:

a. Program Pensiun Iuran Pasti. Program pensiun yang iurannya ditetapkan

dalam peraturan dana pensiun dan seluruh iuran serta hasil pengembangannya

dibukukan pada rekening masing-masing peserta sebagai manfaat pensiun.

Formula yang umum digunakan untuk menentukan jumlah iuran yang

dibayarkan adalah:

Page 20: Asuransi Dan Dana Pensiun

Money Purchase Plan. Menetapkan jumlah iuran yang dibayarkan

oleh karyawan dan pemberi kerja.

Saving Plan. Hampir sama dengan money purchase plan, hanya

berbeda dalam hal iuran, seluruhnya biasanya karyawan yang

menentukan. Untuk menetapkan jumlah iuran, beberapa factor perlu

dipertimbangkan antara lain:

1. Besarnya nilai manfaat atau imbalan

2. Usia rata-rata karyawan

3. Skala gaji perusahaan yang bersangkutan

4. Jumlah masa kerja

b. Program Pensiun Manfaat Pasti. Program pensiun yang manfaatnya

ditetapkan dalam peraturan dana pensiun atau program pensiun lain yang

bukan merupakan program pensiun iuran pasti. Formula yang umum di

gunakan untuk menentukan besar manfaat pensiun untuk jenis program ini

adalah: Final Earning Pensiun Plan dihitung berdasarkan persentase tertentu

dari gaji terakhir peserta pada saat mencapai usia pensiun.

c. Program Pensiun Berdasarkan Keuntungan. Program pensiun iuran pasti,

dengan iuran hanya dari pemberi kerja yang didasarkan pada rumus yang

dikaitkan dengan keuntungan pemberi kerja.

9. Metode Pembiayaan Program Pensiun

Penghimpunan dana dilakukan dilakukan agar dapat dipakai untuk

pembayaran manfaat pada masa yang akan datang. System pendanaan dibedakan

dalam:

a. Metode Pay As You Go. Dimana pemberi kerja hanya membiayai manfaat

pensiun seorang karyawan atau peserta begitu diperlukan diluar gaji terakhir.

Ciri-cirinya adalah:

Tidak ada ketentuan mengenai besarnya manfaat pensiun Metode

Sistem Pendanaan

Manfaat tidak ditetapkan dan belum dijanjikan

Page 21: Asuransi Dan Dana Pensiun

Pensiun merupakan bagian kecil dalam kaitannya dengan kegiatan

usaha

b. Metode funding system. Sistem Pendanaan. Penghimpunan dana dilakukan

agar dapat dipakai untuk pembayaran manfaat pada masa yang akan datang.

System pendanaan dibedakan dalam:

Single Premium Funding. Dimana biaya setiap peserta program

untuk suatu tahun tertentu ditentukan dengan factor anuitas untuk

menetapkan nilai sekarang dari pensiun tahunan peserta setelah

memperhitungkan masa kerja. Pembayaran pensiun untuk satu tahun

tertentu merupakan satu unit manfaat yang besarnya sebagai berikut:

1. 2% dari gaji tahun tersebut

2. 2% dari gaji rata-rata terakhir

3. sebesar 30 ribu per bulan

Level Premium Funding. Adalah metode yang dirancang untuk

menghindari kenaikan biaya pensiun yang terjadi pada saat usia

peserta semakin bertambah dan pada saat kenaikan gaji

10. Peran Dana Pensiun

Untuk dapat memahami peran dana pensiun, perlu dilihat pada Undang-

undang Nomor 11 Tahun 1992 sebagai berikut:

a. Memelihara kesinambungan penghasilan pada hari tua dalam rangka

mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

b. Sarana penghimpunan dana guna meningkatkan peran serta masyarakat dalam

pembangunan nasional

c. Menambah motivasi dan ketenagan kerja sehingga meningkatkan

produktifitas

Berdasarkan hal-hal di atas diharapkan dana pensiun dapat berperan serta

secara aktif dalam pembangunan, sebagai salah satu lembaga keuangan

penghimpun dana, sekaligus membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi,

penyediaan lapangan kerja.

Page 22: Asuransi Dan Dana Pensiun

Layanan kesejahtaraan pensiun dilakukan oleh Yayasan Dana Pensiun

(YDP). Namun manfaat pensiun yang diberikan melalui beberapa yayasan dana

pensiun tertentu masih jauh dari manfaat yang seharusnya dapat diterima peserta.

Berdasarkan penelitian, terdapat beberapa kelemahan dari program YDP antara

lain:

a. Belum ada ketentuan yang mengatur hal-hal yang mendasar

b. Pengelolaan YDP masih banyak yang kurang profesional

c. Arahan investasi kurang jelas

d. Banyak investasi dalam bentuk aktiva tetap yang kurang produktif

e. Administrasi keuangan kurang dipersiapkan dengan baik

f. Investasi gedung kantor yang berlebihan/mewah

g. Manajemen kurang perduli terhadap perbaikan manfaat pensiun

h. Keuntungan lembaga/yayasan dana pensiun yang besar tidak diimbangi

dengan perbaikan manfaat yang sepadan

i. Ada perbedaan jumlah manfaat pensiun untuk kalangan pensiunan, janda/duda

dan anak yatim/piatu dari para pensiunan

Pada umumnya dana pensiun mempunyai keunggulan potensial sebagai

berikut:

1. Pengelola yang ditunjuk, seyogyanya professional, setia dan jujur serta

mampu untuk rencana dan berpikir jangka panjang.

2. Sesuai UU No 11/1992, dana pensiun dibebaskan dari pajak penghasilan

dengan demikian para peserta dapat menikmati manfaat pensiun sekurang-

kurangnya 15% lebih tinggi dari manfaat program lain.

3. Seluruh himpunan iuran dan hasil pengelolaan kekayaan, investasi dibagikan

kepada peserta atau ahli warisnya secara prorate menurut jumlah iuran dan

masa kepesertaannya.

4. Biaya-biaya tetap (overhead) relative rendah, karena umumnya peserta secara

bersama-sama melalui mitra pendiri, pemberi kerja memikulnya sehingga

Page 23: Asuransi Dan Dana Pensiun

akan memberikan dampak efisiensi yang tinggi karena dampak skala

ekonomis.

5. Dana pensiun mempunyai prospek menjadi suatu lembaga keuangan dengan

likuditas dan solvabilitas yang tinggi sehingga memberikan posisi penentu

dalam melakukan kerja sama dengan lembaga keuangan lain.

6. Untuk mengurangi resiko kematian/kecelakan dari peserta, maka sebagian

atau seluruh peserta dapat dipertanggungkan dengan asuransi jiwa/kecelakaan

kepada perusahaan asuransi dengan premi asuransi relative rendah karena sifat

kolektif dan mendapat pembagian keuntungan atas pertanggungan jiwa para

peserta.

7. Manfaat pensiun dapat dinikmati secara berkala bulanan selama seumur hidup

dengan jumlah yang sama bagi peserta dan bagi janda/duda dari peserta, serta

anak yatim piatu dan peserta samapai berusia 25 tahun.

8. Dana pensiun dapat mempunyai 3 fungsi yang terpadu yaitu: Tabungan,

Asuransi dan Pensiun. Fungsi ini dapat dilakukan dengan cara kerjasama antar

ketiga lembaga (Perbankan, Perusahaan Asuransi Jiwa dan Dana Pensiun).

11. Pengurus Dana Pensiun

Syarat Pengurus

1. WNI, memiliki akhlak dan moral yang baik, tidak pernah melakukan

perbuatan tercela di bidang perekonomian dan atau  dihukum karena

melakukan tindak pidana perekonomian, memiliki pengetahuan dan atau

pengalaman di bidang Dana Pensiun (dibuktikan dengan kepemilikan

sertifikat pengetahuan dasar dan pengetahuan lanjutan di bidang Dana

Pensiun)

2. Ditunjuk dan diberhentikan oleh Pendiri

3. Tidak dapat merangkap jabatan Pengurus dana pensiun lain atau Direksi dan

atau jabatan eksekutif pada perusahaan lain

Wewenang Pengurus

Page 24: Asuransi Dan Dana Pensiun

1. Membuat perjanjian dengan Penerima Titipan

2. Membuat perjanjian dengan pihak ketiga

3. Melakukan tindakan hukum untuk dan atas nama Dana Pensiun dan mewakili

Dana Pensiun di dalam atau di luar pengadilan

Kewajiban Pengurus

1. Mengelola Dana Pensiun

2. Mengumumkan perkembangan portofolio investasi dan hasilnya pada peserta

sekurang-kurangnya 6 bln sekali dan melaporkannya kepada Pendiri dan

Dewan Pengawas

3. Melaporkan perkembangan portofolio investasi dan hasilnya kepada Pendiri

dan Dewan Pengawas minimal 6 bulan sekali

4. Melaporkan kepada menteri Keuangan, Laporan keuangan dan perkembangan

investasi dan hasilnya yang telah diaudit Akuntan Publik paling lambat 5

bulan setelah tahun buku beserta laporan semesteran paling lambat 2 bulan

tiap akhir semester, Laporan teknis, Laporan Aktuaris minimal 3 tahun sekali

dan Laporan apabila Pendiri tidak membayar iuran 3 bulan berturut-turut

5. Mengumumkan pembentukan Dana Pensiun dan pengesahan Peraturan Dana

Pensiun dengan menempatkan Keputusan Menteri Keuangan tentang

pengesahan Dana Pensiun pada Berita Negara RI

6. Memberitahukan kepada Pendiri apabila Mitra Pendiri tidak membayar iuran

3 bulan berturut-turut atau Mitra Pendiri bubar

7. Memperlihatkan buku, catatan, dokumen dan memberikan keterangan yang

diperlukan dalam rangka pemeriksaan langsung oleh Menkeu

8. Menyampaikan kepada Peserta, Neraca dan perhitungan hasil usaha, Hal-hal

yang timbul dalam kepesertaan dan Setiap perubahan Peraturan Dana Pensiun

9. Menyusun tata cara bagi Peserta untuk menyampaikan saran dan pendapat

mengenai perkembangan portofolio investasi dan hasilnya dan membicarakan

saran dan pendapat dimaksud bersama Pendiri dan Dewan Pengawas

Page 25: Asuransi Dan Dana Pensiun

Tanggung Jawab Pengurus

1. Pengurus masing-masing atau bersama-sama bertanggung jawab secara

pribadi atas segala kerugian yang timbul pada kekayaan Dana Pensiun akibat

tindakan Pengurus yang melanggar atau melalaikan tugas dan atau

kewajibannya. Pengurus bertanggung jawab kepada Pendiri.

DAFTAR PUSTAKA

Triandaru, Sigit, dan Budisantoso T. 2009. Bank dan Lembaga Keuangan Lain.

Jakarta: Salemba Empat.

Bapepam. [Internet]. Dana Pensiun. (diakses pada tanggal 15 Mei 2016 pukul 11.26

WIB). http://www.bapepam.go.id/dana_pensiun/