digilib.uns.ac.id/peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id mamiek purwaning universitas...

130
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA RUAS JALAN NGAWEN – KARANGPADANG KOTAMADYA SALATIGA TUGAS AKHIR Disusun sebagai Salah Satu Syarat untuk memperoleh Gelar Ahli Madya pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta Disusun Oleh : MAMIEK PURWANING I 8208011 PROGRAM DIPLOMA III TEKNIK SIPIL TRANSPORTASI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Upload: trankien

Post on 07-Mar-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

i

PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL

PERKERASAN DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA

RUAS JALAN NGAWEN – KARANGPADANG

KOTAMADYA SALATIGA

TUGAS AKHIR Disusun sebagai Salah Satu Syarat untuk memperoleh Gelar Ahli Madya pada

Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Disusun Oleh :

MAMIEK PURWANING I 8208011

PROGRAM DIPLOMA III

TEKNIK SIPIL TRANSPORTASI FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

Page 3: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 4: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“Orang yang sukses telah belajar membuat diri mereka melakukan hal yang harus dikerjakan

ketika hal itu memang harus dikerjakan, entah mereka menyukainya atau tidak”

PERSEMBAHAN

Tugas akhir ini aku persembahkan untuk:

Allah SWT……

Kesempurnaan hanya milik-Mu yaa Allah …

Dengan kerja keras, semangat dan doa, akhirnya Tugas Akhir ini terselesaikan. Dan dengan

rendah hati kupersembahkan sebuah karya kecilku ini …

Seluruh dosen Teknik Sipil UNS, terimakasih untuk ilmu dan bimbingannya.

Keluarga ku

Bapak dan Ibuk tersayang…

Adik ku, Ady dan Dewi…. I love you all

Sahabat – sahabat seperjuangan di teknik sipil transportasi angkatan 2008

(Meynita, susi, andika, eko, aziz, ita, ahyu, hafiedh, ms fitrah, agus, edi, watik, pramesti,

bayu, bima, nur muhammad, dimas, untung, henry, agung, fahri, pratiwi)

Special person “Mas Wahyu”

Terimakasih untuk dukungan dan kesabarannya…

My best friend I’in dan Nova

Keluarga besar D3 Sipil Transportasi UNS

Dan semua pihak – pihak yang telah membantu dan tidak dapat ditulis semua…

Thank’s all…

Atas semua do’a, bimbingan, dan semangat yang diberikan…

Karyaku ini ku persembahkan untuk semua…

Page 5: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmad, hidayah serta inayahnya-Nya, sehingga Tugas Akhir “PERENCANAAN

GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA RUAS JALAN

NGAWEN – KARANGPADANG KOTAMADYA SALATIGA” dapat

diselesaikan dengan baik.

Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk meraih

gelar Ahli Madya pada Jurusan Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Dengan adanya Tugas Akhir ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan

pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang

telah membantu penyusunan dan pengerjaan Tugas Akhir ini. Secara khusus

penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dekan Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta beserta

jajaranya.

2. Ketua Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret

Surakarta beserta jajaranya.

3. Ketua Program D3 Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas

Maret Surakarta beserta jajaranya.

4. Ir. Djoko sarwono, MT, Selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir.

5. Ir. Djumari, MT, Selaku Dosen Pembimbing Akademik

6. Bapak, Ibu, Adikku, dan semua pihak yang selalu memberi semangat dan

motivasi dalam penyusunan dan pengerjaan Tugas Akhir ini.

Page 6: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

7. Sahabat, orang–orang terdekat dan teman-teman D3 Teknik Sipil Transportasi

2008 .

Dalam Penyusunan Tugas Akhir ini penulis menyadari masih terdapat kekurangan

dan jauh dari kesempurnaan, maka diharapkan saran dan kritik yang bersifat

membangun, akhir kata semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi kita

semua, amin.

Surakarta, November 2011

Penyusun

MAMIEK PURWANING

Page 7: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii

PERSEMBAHAN .......................................................................................... iv

KATA PENGANTAR ...................................................................................... v

DAFTAR ISI .................................................................................................. vii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ..........................................................................................xiv

DAFTAR NOTASI ........................................................................................ xvi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xix

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1

1.2. Tujuan Perencanaan ...................................................................... 2

1.3.Teknik Perencanaan ...................................................................... 2

1.3.1 Perencanaan Geometrik Jalan Raya ................................. 2

1.3.2 Perencaan Tebal Perkerasan Lentur ................................. 3

1.3.3 Rencana Anggaran Biaya ................................................ 4

1.4.Lingkup Perencanaan .................................................................... 4

1.5.Flow Chart Pengerjaan Tugas Akhir .............................................. 5

BAB II DASAR TEORI

2.1. Klasifikasi Jalan ......................................................................... 8

2.2. Kecepatan Rencana .................................................................... 9

2.3. Bagian-Bagian Jalan ................................................................. 10

2.4. Alinement Horisontal ................................................................ 12

2.4.1. Panjang Bagian Lurus .................................................... 12

2.4.2. Tikungan ......................................................................... 12

2.4.3 Diagram Super Elevasi ................................................... 19

Page 8: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

Halaman

2.4.4. Jarak Pandang ................................................................ 23

2.4.5. Daerah Bebas Samping di Tikungan ............................... 27

2.4.6. Pelebaran Perkerasan ...................................................... 28

2.4.7. Kontrol Overlapping ....................................................... 30

2.4.8. Perhitungan Stasioning .................................................... 31

2.5. Alinement Vertikal ....................................................................... 34

2.6. Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur ........................................... 40

2.6.1. Lalu Lintas ...................................................................... 40

2.6.2. Koefisien Distribusi Kendaraan ....................................... 41

2.6.3. Angka Ekivalen (E) Beban Sumbu Kendaraan ................. 42

2.6.4. Daya Dukung Tanah Dasar (DDT & CBR) ...................... 44

2.6.5. Faktor Regional (FR) ...................................................... 44

2.6.6. Indeks Permukaan (IP) .................................................... 45

2.6.7. Koefisien Kekuatan Relatif (a) ........................................ 47

2.6.8. Batas-batas Minimum Tebal Terkerasan .......................... 49

2.6.9. Analisa Komponen Perkerasan ........................................ 51

2.7. Rencana Anggaran Biaya .............................................................. 51

BAB III PERENCANAAN JALAN

3.1. Penetapan Trace Jalan ............................................................... 54

3.1.1. Gambar Perbesaran Peta ................................................. 54

3.1.2. Penghitungan Trace Jalan ............................................... 54

3.1.3. Penghitungan Azimuth ................................................... 56

3.1.4. Penghitungan Sudut PI ................................................... 57

3.1.5. Penghitungan Jarak Antar PI .......................................... 57

3.1.6 Perhitungan Kelandaian melintang .................................. 59

3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal .......................................... 64

3.2.1. Tikungan PI1 ................................................................... 64

3.2.2. Tikungan PI2 . ................................................................. 74

3.2.3. Tikungan PI3 .................................................................. 81

3.3. Penghitungan Stationing ........................................................... 90

Page 9: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

Halaman

3.4. Kontrol Overlapping ................................................................. 93

3.5. Penghitungan Alinemen Vertikal .............................................. 96

3.5.1. Elevasi Jembatan Rencana............................................... 97

3.5.2. Perhitungan Kelandaian Memanjang ................................ 98

3.5.3. Penghitungan Lengkung Vertikal ................................... 99

BAB IV PERHITUNGAN TEBAL PERKERASAN

4.1. Data Perencanaan Tebal Perkerasan ........................................ 168

4.2. Perhitungan Volume Lalu Lintas .............................................. 169

4.2.1. Perhitungan Volume Lalu Lintas Harian Rata-rata.......... 169

4.2.2. Angka Ekivalen (E) Masing-Masing Kendaraan ............ 170

4.2.3. Penentuan Koefisien Distribusi Kendaraan (C) ............... 170

4.2.4. Penghitungan LEP, LEA, LET dan LER......................... 170

4.3. Penentuan CBR Desain Tanah Dasar ....................................... 174

4.4. Penentuan Daya Dukung Tanah (DDT) .................................... 177

4.4.1. Perhitungan Indeks Tebal Perkerasan (ITP) .................... 177

4.4.2. Penentuan Nilai Faktor Regional ................................... 177

BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN TIME SCHEDULE

5.1. Typical Potongan Melintang .................................................... 183

5.2. Analisa Perhitungan Volume Pekerjaan . .................................. 183

5.2.1. Penghitungan Volume Pekerjaan Tanah ....................... 183

5.2.2. Penghitungan Volume Pekerjaan Drainase .................... 194

5.2.3. Penghitungan Volume Pekerjaan Dinding Penahan ........ 196

5.2.4. Penghitungan Volume Pekerjaan Perkerasan ................. 217

5.2.5. Penghitungan Volume Pekerjaan Pelengkap .................. 218

5.3. Analisa Perhitungan Waktu Pelaksanaan proyek ...................... 222

5.3.1. Pekerjaan Umum ........................................................... 222

5.3.2. Pekerjaan Tanah ............................................................ 222

5.3.3. Pekerjaan Drainase ........................................................ 224

5.3.4. Pekerjaan Dinding Penahan ............................................ 225

Page 10: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

Halaman

5.3.5. Pekerjaan Perkerasan ..................................................... 227

5.3.6. Pekerjaan Pelengkap ..................................................... 228

5.4. Analisa Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan ........................... 232

5.5. Analisa Perhitungan Bobot Pekerjaan ...................................... 233

5.6. Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya ..................................... 235

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan ............................................................................... 237

6.2. Saran ........................................................................................ 238

PENUTUP ..................................................................................................... 240

DAFTAR PUSTAKA

Page 11: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. RUMAJA, RUMIJA, RUWASJA, dilingkungan Jalan Antar Kota

(TPGJAK) ................................................................................... 11

Gambar 2.2. Lengkung Full Circle ................................................................... 15

Gambar 2.3. Lengkung Spiral – Circle – Spiral ................................................ 17

Gambar 2.4. Lengkung Spiral – Spiral ............................................................ 19

Gambar 2.5. Superelevasi ................................................................................. 20

Gambar 2.6. Diagram Superelevasi Full Circle ................................................ 21

Gambar 2.7. Diagram Superelevasi Spiral – Circle – Spiral ............................ 22

Gambar 2.8. Diagram Superelevasi Spiral – Spiral .......................................... 23

Gambar 2.9. Jarak Pandangan Pada Lengkung Horizontal untuk Jh < Lt ......... 27

Gambar 2.10. Jarak Pandangan Pada Lengkung Horizontal untuk Jh > Lt ....... 28

Gambar 2.11. Pelebaran Perkerasan Pada Tikungan ........................................ 29

Gambar 2.12. Kontrol Overlaping .................................................................... 30

Gambar 2.13. Stasioning .................................................................................. 33

Gambar 2.14. Lengkung Vertikal Cembung ...................................................... 36

Gambar 2.15. Lengkung Vertikal Cekung ....................................................... 37

Gambar 2.16. Sketsa Ruang Bebas Jembatan ................................................... 39

Gambar 2.17. Sketsa Ruang Bebas Jalan ........................................................... 39

Gambar 2.18. Susunan Lapis Konstruksi Perkerasan Lentur ............................ 40

Gambar 2.19. Korelasi DDT dan CBR ............................................................ 44

Gambar 3.1. Sket Azimuth. ............................................................................... 55

Gambar 3.2. Sket Trace Jalan ............................................................................ 60

Gambar 3.3. Tikungan PI1 (S-C-S) .................................................................... 72

Gambar 3.4. Diagram Superelevasi Tikungan PI1 STA 0+990,954 (tipe SCS) ... 73

Gambar 3.5. Tikungan PI2 (FC)......................................................................... 79

Gambar 3.6. Diagram Superelevasi Tikungan PI2 STA 1+973,215 (tipe FC) ..... 80

Gambar 3.7. Tikungan PI3 (SS) ........................................................................ 88

Gambar 3.8. Diagram Superelevasi Tikungan PI3 STA 2+454,962 (tipe SS) ..... 89

Page 12: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

Halaman

Gambar 3.9. Sket Stasioning ............................................................................. 92

Gambar 3.10. Sket Kontrol Overlaping ............................................................. 95

Gambar 3.11. Lengkung Vertikal PVI1 ............................................................. 99

Gambar 3.12. Lengkung Vertikal PVI2 ............................................................. 105

Gambar 3.13. Lengkung Vertikal PVI3 ............................................................ 110

Gambar 3.14. Lengkung Vertikal PVI4 ............................................................ 116

Gambar 3.15. Lengkung Vertikal PVI5 ............................................................ 121

Gambar 3.16. Lengkung Vertikal PVI6 ............................................................ 126

Gambar 3.17. Lengkung Vertikal PVI7 ............................................................ 131

Gambar 3.18. Lengkung Vertikal PVI8 ............................................................ 136

Gambar 3.19. Lengkung Vertikal PVI9 ............................................................ 141

Gambar 3.20. Lengkung Vertikal PVI10 ........................................................... 146

Gambar 3.21. Lengkung Vertikal PVI11 ........................................................... 151

Gambar 3.22. Lengkung Vertikal PVI12 ........................................................... 156

Gambar 3.23. Lengkung Vertikal PVI13 ........................................................... 161

Gambar 4.1. Grafik Penentuan CBR desain 90% ............................................. 176

Gambar 4.2. Korelasi DDT dan CBR .............................................................. 177

Gambar 4.2. Grafik Penentuan Nilai Indeks Tebal Perkerasan (ITP) ............... 180

Gambar 4.3. Susunan Perkerasan .................................................................... 182

Gambar 4.4. Typical Cross section .................................................................. 182

Gambar 5.1. Potongan Melintang Jalan ........................................................... 183

Gambar 5.2. Typical Cross section STA 1+300 ................................................ 184

Gambar 5.3. Typical Cross section STA 1+350 ............................................... 185

Gambar 5.4. Typical Cross section STA 2+100 ................................................ 186

Gambar 5.5. Typical Cross section STA 2+150 ............................................... 187

Gambar 5.6. Sket Volume Galian Saluran ....................................................... 194

Gambar 5.7. Sket Volume Pasangan Batu ....................................................... 195

Gambar 5.8. Detail Plesteran Pada Drainase .................................................... 196

Gambar 5.9. Sket Volume Pasangan Batu pada Dinding Penahan .................... 197

Gambar 5.10.Detail Plesteran pada Dinding Penahan ....................................... 211

Gambar 5.11. Sket Luas Siaran pada Talud ..................................................... 212

Page 13: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

Halaman

Gambar 5.12. Sket Lapis Permukaan ............................................................... 217

Gambar 5.13. Sket Lapis Pondasi Atas ............................................................ 217

Gambar 5.14. Sket Lapis Pondasi Bawah ........................................................ 218

Gambar 5.15. Sket Marka Jalan Putus-Putus .................................................... 218

Gambar 5.16. Sket Guard Rail ........................................................................ 220

Gambar 5.17. Sket Lokasi Bangunan Pelengkap Jalan ..................................... 221

Page 14: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Klasifikasi menurut Kelas Jalan ......................................................... 8

Tabel 2.2. Klasifikasi menurut Medan Jalan ....................................................... 9

Tabel 2.3. Kecepatan Rencana (Vr) Sesuai Klasifikasi Fungsi & Klasifikasi

Medan .............................................................................................. 10

Tabel 2.4. Panjang Bagian Lurus Maksimum .................................................. 12

Tabel 2.5. Panjang Jari-jari Minimum (dibulatkan) untuk emax = 10% ............... 14

Tabel 2.6. Jari – jari Tikungan yang Tidak Memerlukan Lengkung Peralihan .. 16

Tabel 2.7. Jarak Pandang Henti (Jh) Minimum ................................................ 25

Tabel 2.8. Panjang Jarak Pandang Menyiap/ Mendahului .................................. 26

Tabel 2.9. Kelandaian Maksimum yang diijinkan ............................................ 38

Tabel 2.10. Panjang Kritis (m) ......................................................................... 38

Tabel 2.11. Koefisien Distribusi Kendaraan ..................................................... 42

Tabel 2.12. Angka Ekivalen (E) Sumbu Kendaraan ........................................... 43

Tabel 2.13. Prosentase Kendaraan Berat yang Berhenti serta Iklim .................. 45

Tabel 2.14. Indeks Permukaan pada Akhir Umur Rencana (IPt) ....................... 46

Tabel 2.15. Indeks Permukaan pada Awalr Umur Rencana (IP0) ...................... 47

Tabel 2.16. Koefisien Kekuatan Relatif ............................................................ 48

Tabel 2.17. Lapis Permukaan ........................................................................... 49

Tabel 2.18. Lapis Pondasi ................................................................................ 50

Tabel 3.1. Perhitungan Kelandaian Melintang .................................................. 62

Tabel 3.2. Elevasi Tanah Asli............................................................................ 96

Tabel 3.3. Data Titik PVI .................................................................................. 98

Tabel 3.4. Elevasi Tanah Asli dan Tanah Rencana Jalan .................................. 166

Tabel 4.1. Nilai LHRs ..................................................................................... 169

Tabel 4.2. Perhitungan Lalu Lintas Harian Rata-rata ....................................... 170

Tabel 4.3. Perhitungan Angka Ekivalen umtuk Masing-masing kendaraan ...... 170

Tabel 4.4. Nilai LEP, LEA, LET dan LER ....................................................... 174

Tabel 4.5. Data CBR Tanah Dasar ................................................................... 175

Page 15: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

Halaman

Tabel 4.6. Penentuan CBR Desain 90% .......................................................... 175

Tabel 4.7. Faktor Regional .............................................................................. 178

Tabel 5.1. Hasil perhitungan volume galian dan timbunan ............................... 189

Tabel 5.2. Hasil perhitungan volume galian pondasi pada dinding penahan ...... 199

Tabel 5.3. Hasil perhitungan volume pasangan batu pada dinding penahan ...... 206

Tabel 5.4. Hasil Perhitungan Luas Siaran pada Dinding Penahan ..................... 214

Tabel 5.5. Rekapitulasi perkiraan waktu pekerjaan .......................................... 230

Tabel 5.6. Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya ........................................... 234

Page 16: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR NOTASI

a : Koefisien Relatif

a` : Daerah Tangen

A : Perbedaan Kelandaian (g1 – g2) %

α : Sudut Azimuth

c : Perubahan percepatan

Ci : Koefisien Distribusi

CS : Circle to Spiral, titik perubahan dari lingkaran ke spiral

CT : Circle to Tangen, titik perubahan dari lingkaran ke lurus

d : Jarak

t : Tebal lapis perkerasan

Δ : Sudut luar tikungan

Δh : Perbedaan tinggi

Dtjd : Derajat lengkung terjadi

Dmaks : Derajat maksimum

DDT : Daya dukung tanah

e : Superelevasi

E : Daerah kebebasan samping

Ec : Jarak luar dari PI ke busur lingkaran

Ei : Angka ekivalen beban sumbu kendaraan

em : Superelevasi maksimum

en : Superelevasi normal

Eo : Derajat kebebasan samping

Es : Jarak eksternal PI ke busur lingkaran

Ev : Pergeseran vertical titik tengah busur lingkaran

f : Koefisien gesek memanjang

fm : Koefisien gesek melintang maksimum

Fp : Faktor Penyesuaian

g : Kemiringan tangen ; (+) naik ; (-) turun

h : Elevasi titik yang dicari

Page 17: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

i : Kelandaian melintang

I : Pertumbuhan lalu lintas

ITP : Indeks Tebal Perkerasan

Jd : Jarak pandang mendahului

Jh : Jarak pandang henti

k : Absis dari p pada garis tangen spiral

L : Panjang lengkung vertikal

Lc : Panjang busur lingkaran

LEA : Lintas Ekivalen Akhir

LEP : Lintas Ekivalen Permulaan

LER : Lintas Ekivalen Rencana

LET : Lintas Ekivalen Tengah

Ls : Panjang lengkung peralihan

Ls` : Panjang lengkung peralihan fiktif

Lt : Panjang tikungan

O : Titik pusat

p : Pergeseran tangen terhadap spiral

θc : Sudut busur lingkaran

θs : Sudut lengkung spiral

PI : Point of Intersection, titik potong tangen

PLV : Peralihan lengkung vertical (titik awal lengkung vertikal)

PPV : Titik perpotongan tangen

PTV : Peralihan Tangen Vertical (titik akhir lengkung vertikal)

R : Jari-jari lengkung peralihan

Rren : Jari-jari rencana

Rmin : Jari-jari tikungan minimum

SC : Spiral to Circle, titik perubahan spiral ke lingkaran

S-C-S : Spiral-Circle-Spiral

SS : Spiral to Spiral, titik tengah lengkung peralihan

S-S : Spiral-Spiral

ST : Spiral to Tangen, titik perubahan spiral ke lurus

T : Waktu tempuh

Page 18: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

Tc : Panjang tangen circle

TC : Tangen to Circle, titik perubahan lurus ke lingkaran

Ts : Panjang tangen spiral

TS : Tangen to Spiral, titik perubahan lurus ke spiral

Tt : Panjang tangen total

UR : Umur Rencana

Vr : Kecepatan rencana

Xs : Absis titik SC pada garis tangen, jarak lurus lengkung peralihan

Y : Factor penampilan kenyamanan

Ys : Ordinat titik SC pada garis tegak lurus garis tangen, jarak tegak

lurus ke titik

Page 19: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xix

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A SOAL TUGAS AKHIR

LAMPIRAN B LEMBAR KOMUNIKASI dan PEMANTAUAN

LAMPIRAN C FORM SURVEY LALU-LINTAS

LAMPIRAN D DAFTAR HARGA SATUAN (Upah, Bahan dan Peralatan)

LAMPIRAN E ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN

LAMPIRAN F GAMBAR AZIMUTH

LAMPIRAN G GAMBAR TRACE JALAN

LAMPIRAN H GAMBAR LONG PROFIL

LAMPIRAN I GAMBAR CROSSECTION

LAMPIRAN J GAMBAR PLAN PROFIL

LAMPIRAN K GAMBAR NOMOGRAM

LAMPIRAN L TIME SCHEDULE DAN KURVA S

LAMPIRAN M NETWORK PLANNING

Page 20: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan jalan raya merupakan salah satu hal yang selalu beriringan dengan

kemajuan teknologi dan pemikiran manusia yang menggunakannya, karenanya

jalan merupakan fasilitas penting bagi manusia supaya dapat mencapai suatu

daerah yang ingin dicapai.

Jalan raya adalah suatu lintasan yang bertujuan melewatkan lalu lintas dari suatu

tempat ke tempat yang lain. Arti Lintasan disini dapat diartikan sebagai tanah

yang diperkeras atau jalan tanah tanpa perkerasan, sedangkan lalu lintas adalah

semua benda dan makhluk hidup yang melewati jalan tersebut baik kendaraan

bermotor, tidak bermotor, manusia, ataupun hewan.

Pembuatan jalan yang menghubungkan Ngawen - Karangpadang yang terletak di

Kotamadya Salatiga bertujuan untuk memperlancar arus transportasi,

menghubungkan serta membuka keterisoliran antara 2 daerah yaitu Ngawen -

Karangpadang demi kemajuan suatu daerah serta pemerataan ekonomi.

Page 21: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

1.2 Tujuan Perencanaan

Dalam perencanaan pembuatan jalan ini ada tujuan yang hendak dicapai yaitu :

1. Merencanakan bentuk geometrik dari jalan kelas fungsi arteri.

2. Merencanakan tebal perkerasan pada jalan tersebut.

3. Merencanakan anggaran biaya dan Time Schedule yang dibutuhkan untuk

pembuatan jalan tersebut.

1.3 Teknik Perencanaan

Dalam penulisan ini perencanaan yang menyangkut hal pembuatan jalan akan

disajikan sedemikian rupa sehingga memperoleh jalan sesuai dengan fungsi dan

kelas jalan. Hal yang akan disajikan dalam penulisan ini adalah :

1.3.1. Perencanaan Geometrik Jalan

Dalam perencanaan geometrik jalan raya pada penulisan ini mengacu pada

Peraturan Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota Tahun 1997 dan Petunjuk

Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa

Komponen SKBI 2.3.26 Tahun 1987 yang dikeluarkan oleh Dinas Pekerjaan

Umum Direktorat Jenderal Bina Marga. Perencanaan geometrik ini akan

membahas beberapa hal antara lain :

1. Alinemen Horisontal

Alinemen ( garis tujuan ) horisontal merupakan trace jalan yang terdiri dari :

Garis lurus ( tangent ), merupakan jalan bagian lurus.

Lengkungan horisontal yang disebut tikungan yaitu :

Page 22: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

a.) Full – Circle

b.) Spiral – Circle – Spiral

c.) Spiral – Spiral

Pelebaran perkerasan pada tikungan.

Kebebasan samping pada tikungan

2. Alinemen Vertikal

Alinemen Vertikal adalah bidang tegak yang melalui sumbu jalan atau

proyeksi tegak lurus bidang gambar. Profil ini menggambarkan tinggi

rendahnya jalan terhadap muka tanah asli.

3. Stationing

4. Overlapping

1.3.2. Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur

Penulisan ini membahas tentang perencanaan jalan baru yang menghubungkan

dua daerah. Untuk menentukan tebal perkerasan yang direncanakan sesuai dengan

Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode

Analisis Komponen Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga. Satuan perkerasan yang

dipakai adalah sebagai berikut :

1. Lapis permukaan ( surface course ) : Laston MS 744

2. Lapis pondasi atas ( base course ) : Batu pecah CBR 100 %

3. Lapis pondasi bawah ( sub base course ) : Sirtu CBR 70 %

Page 23: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

1.3.3 Rencana Anggaran Biaya

Menghitung rencana anggaran biaya yang meliputi :

1. Volume Pekerjaan

2. Harga satuan Pekerjaan, bahan dan peralatan

3. Alokasi waktu penyelesaian masing-masing pekerjaan.

Dalam mengambil kapasitas pekerjaan satuan harga dari setiap pekerjaan

perencanaan ini mengambil dasar dari Analisa Harga Satuan tahun 2008 Dinas

Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga Surakarta.

1.4 Lingkup Perencanaan

Dalam perencanaan pembuatan jalan ini ada lingkup perencanaan yang hendak

dicapai yaitu :

1. Merencanakan bentuk geometrik dari jalan kelas fungsi arteri.

2. Merencanakan tebal perkerasan pada jalan tersebut.

3. Merencanakan anggaran biaya dan Time Schedule yang dibutuhkan untuk

pembuatan jalan tersebut.

Page 24: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

1.5 Flow Chart Pengerjaan Tugas Akhir

MULAI

Peta topografi Skala 1 : 25.000

Perbesaran peta menjadi skala 1: 10.000 : - Perencanaan trace jalan - Perhitungan : koordinat PI (x,y) ,

sudut azimuth (α), sudult luar

Perbesaran peta menjadi skala 1: 5.000 : - Perhitungan elevasi ( 100 m kanan

, 100 m kiri, tengah ) setiap 50 m - Kelandaian melintang dan

memanjang medan - Kelandaian melintang dan

memanjang medan rata - rata - Klasifikasi medan

Perencanaan Alinemen Horizontal - Bagian lurus dan bagian lengkung /

tikungan - Perhitungan Rmin dan Dmaks - Penetuan Rr - Perhitungan etjd - Perhitungan data lengkung / tikungan - Diagram superelevasi

Stasioning

Control Overlapping

a

Page 25: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

Perencanaan Alinemen Vertikal - Data : elevasi tanah asli - Gambar Long Profile - Elevasi rencana jalan, kelandaian

memanjang - Perhitungan data lengkung vertical

a

Perencanaan Tebal Perkerasan Data : - Kelas jalan menurut fungsi

- Tipe jalan - Umur Rencana - CBR rencana - Curah hujan setempat - Kelandaian rata – rata

Gambar Cross Section

Gambar Plan Profile

Perhitungan Volume Pekerjaan - Umum : Pengukuran , Mobilisasi

dan Demobilisasi ,Pekerjaan Direksi Keet ,Administrasi dan dokumentasi

- Pekerjaan Tanah - Pekerjaan Drainase - Pekerjaan Dinding Penahan - Pekerjaan Perkerasan

Perhitungan Volume galian dan timbunan

Analisa Waktu Pelaksanaan Proyek

b

Page 26: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

Analisa Harga Satuan Data : - Daftar harga satuan bahan,

upah dan peralatan

b

Pembuatan Time Schedule

Rencana anggaran Biaya

SELESAI

Page 27: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

BAB II

DASAR TEORI

2.1 Klasifikasi Jalan

Jalan dibagi dalam kelas-kelas yang penetapannya kecuali didasarkan pada

fungsinya juga dipertimbangkan pada besarnya volume serta sifat lalu lintas yang

diharapkan akan menggunakan jalan yang bersangkutan.

1. Klasifikasi menurut fungsi jalan terbagi atas :

a. Jalan Arteri

b. Jalan Kolektor

c. Jalan Lokal

2. Klasifikasi menurut kelas jalan :

Klasifikasi menurut kelas jalan dan ketentuannya serta kaitannya dengan

klasifikasi menurut fungsi jalan dapat dilihat dalam tabel 2.1. (Pasal

II.PP.No.43/1993)

Tabel 2.1 Klasifikasi Menurut Kelas Jalan

Fungsi Kelas Muatan sumbu terberat MST (ton)

Arteri

I

II

IIIA

>10

10

8

Kolektor IIIA

IIIB 8

Sumber : TPGJAK No. 038/T/BM/1997

8

Page 28: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

3. Klasifikasi menurut medan jalan

Medan jalan diklasifikasikan berdasarkan kondisi sebagian besar kemiringan

medan yang diukur tegak lurus garis kontur. Klasifikasi jalan menurut medan

jalan ini dapat dilihat dalam tabel 2.2.

Tabel 2.2 Klasifikasi Menurut Medan Jalan

No Jenis Medan Notasi Kemiringan medan

(%)

1

2

3

Datar

Perbukitan

Pegunungan

D

B

G

< 3

3 – 25

>25

Sumber : TPGJAK No. 038/T/BM/1997

4. Klasifikasi menurut wewenang pembinaan jalan

Klasifikasi jalan menurut wewenang pembinaannya sesuai PP. No. 26/1985

adalah Jalan Nasional, Jalan Kabupaten/Kotamadya, Jalan Desa dan Jalan

Khusus

2.2 Kecepatan Rencana

Kecepatan rencana (Vr) pada ruas jalan adalah kecepatan yang dipilih sebagai

dasar perencanaan geometrik jalan yang memungkinkan kendaraan –

kendaraan bergerak dengan aman dan nyaman dalam kondisi cuaca yang

cerah, lalu lintas yang lenggang, dan tanpa pengaruh samping jalan yang

berarti.

Page 29: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Tabel 2.3 Kecepatan Rencana (Vr) sesuai klasifikasi fungsi dan klasifikasi medan

Fungsi

Kecepatan Rencana, Vr, km/jam

Datar Bukit Pegunungan

Arteri 70 – 120 60 – 80 40 – 70

Kolektor 60 – 90 50 – 60 30 – 50

Lokal 40 – 70 30 – 50 20 – 30

Sumber : TPGJAK No 038/T/BM/1997

2.3 Bagian – Bagian Jalan

1 Ruang Manfaat Jalan (RUMAJA)

a. Lebar antara batas ambang pengaman konstruksi jalan di kedua sisi jalan

b. Tinggi 5 meter diatas permukaan perkerasan pada sumbu jalan

c. Kedalaman ruang bebas 1,5 m di bawah muka jalan

2 Ruang Milik Jalan (RUMIJA)

Ruang daerah milik jalan (RUMIJA) dibatasi oleh lebar yang sama dengan

RUMAJA ditambah ambang pengaman konstruksi jalan dengan tinggi 5m dan

kedalaman 1,5m.

3 Ruang Pengawasan Jalan (RUWASJA)

Ruang sepanjang jalan di luar RUMIJA yang dibatasi oleh tinggi dan lebar

tertentu, diukur dari sumbu jalan sesuai dengan fungsi jalan:

a. Jalan Arteri minimum 20 meter

b. Jalan Kolektor minimum 15 meter

c. Jalan Lokal minimum 10 meter

Page 30: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Gambar 2.1 RUMAJA, RUMIJA, RUWASJA, di lingkungan jalan antar kota

( TPGJAK )

ambang

selokan

bahu bahu

selokan

RUMIJA

RUMAJA

Jalur lalu lintas

+ 0.00m

+ 5.00m

Batas kedalaman RUMAJA - 1.50m

RUWASJA

Arteri min 20,00m

Kolektor min 15,00m

Lokal min 10,00m

-2% -2% -4% -4%

Page 31: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

2.4 Alinemen Horisontal

Pada perencanaan alinemen horisontal, umumnya akan ditemui dua bagian

jalan, yaitu : bagian lurus dan bagian lengkung atau umum disebut tikungan

yang terdiri dari 3 jenis tikungan yang digunakan, yaitu :

Lingkaran ( Full Circle = F-C )

Spiral-Lingkaran-Spiral ( Spiral- Circle- Spiral = S-C-S )

Spiral-Spiral ( S-S )

2.4.1 Panjang Bagian Lurus

Panjang maksimum bagian lurus harus dapat ditempuh dalam waktu ≤ 2,5

menit (Sesuai Vr), dengan pertimbangan keselamatan pengemudi akibat dari

kelelahan.

Tabel 2.4 Panjang Bagian Lurus Maksimum

Fungsi Panjang Bagian Lurus Maksimum ( m )

Datar Bukit Gunung

Arteri

Kolektor

3.000 2.500 2.000

2.000 1.750 1.500

Sumber : TPGJAK No 038/T/BM/1997

2.4.2 Tikungan

a) Jari - Jari Tikungan Minimum

Page 32: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Agar kendaraan stabil saat melalui tikungan, perlu dibuat suatu kemiringan

melintang jalan pada tikungan yang disebut superelevasi (e). Pada saat

kendaraan melalui daerah superelevasi, akan terjadi gesekan arah melintang

jalan antara ban kendaraan dengan permukaan aspal yang menimbulkan gaya

gesekan melintang. Perbandingan gaya gesekan melintang dengan gaya

normal disebut koefisien gesekan melintang (f).

Rumus penghitungan lengkung horizontal dari buku TPGJAK :

Rmin = )(127

2

fexVr

.................................................................................. (1)

Dd = Rd

4,1432 ......................................................................................... (2)

Keterangan : R : Jari-jari lengkung (m)

D : Derajat lengkung (o)

Untuk menghindari terjadinya kecelakaan, maka untuk kecepatan tertentu

dapat dihitung jari-jari minimum untuk superelevasi maksimum dan koefisien

gesekan maksimum.

fmak = 0,192 – ( 0.00065 x Vr ) ................................................................... (3)

Rmin = )(127

2

maksmaks

r

feV

............................................................................ (4)

Dmaks = 2

)(53,181913

r

maksmaks

Vfe

................................................................ (5)

Keterangan : Rmin : Jari-jari tikungan minimum, (m)

Vr : Kecepatan kendaraan rencana, (km/jam)

emaks : Superelevasi maksimum, (%)

Page 33: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

fmaks : Koefisien gesekan melintang maksimum

D : Derajat lengkung

Dmaks : Derajat maksimum

Untuk perhitungan, digunakan emaks = 10 % sesuai tabel

Tabel 2.5 panjang jari-jari minimum (dibulatkan) untuk emaks = 10%

VR(km/j

am)

1

2

0

1

0

0

9

0

8

0

6

0

5

0

4

0

3

0

2

0

Rmin (m) 6

0

0

3

7

0

2

8

0

2

1

0

1

1

5

8

0

5

0

3

0

1

5

Sumber : TPGJAK No 038/T/BM/1997

Untuk kecepatan rencana < 80 km/jam berlaku fmaks = - 0,00065 V + 0,192

80 – 112 km/jam berlaku fmaks = - 0,00125 V + 0,24

b). Lengkung Peralihan (Ls)

Dengan adanya lengkung peralihan, maka tikungan menggunakan jenis S-C-S.

panjang lengkung peralihan (Ls), menurut Tata Cara Perencanaan Geometrik

Jalan Antar Kota, 1997, diambil nilai yang terbesar dari tiga persamaan

di bawah ini :

Page 34: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

1. Berdasar waktu tempuh maksimum (3 detik), untuk melintasi lengkung

peralihan, maka panjang lengkung :

Ls = 6,3rV

x T .................................................................................... (6)

2. Berdasarkan antisipasi gaya sentrifugal, digunakan rumus Modifikasi

Shortt:

Ls = 0,022 xcRd

Vr

3

- 2,727 xc

edVr ............................................. (7)

3. Berdasarkan tingkat pencapaian perubahan kelandaian

Ls = e

nm

ree

6,3

)(xVr ............................................................................ (8)

4. Sedangkan Rumus Bina Marga

Ls = meeWtjdn )(

2 ....................................................................... (9)

Keterangan :

T = Waktu tempuh = 3 detik

Rd = Jari-jari busur lingkaran (m)

C = Perubahan percepatan 0,3-1,0 disarankan 0,4 m/det2

re = Tingkat pencapaian perubahan kelandaian melintang jalan, sebagai

berikut:

Untuk Vr 70 km/jam Untuk Vr 80 km/jam

re mak = 0,035 m/m/det re mak = 0,025 m/m/det

e = Superelevasi

Page 35: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

em = Superelevasi Maksimum

en = Superelevasi Normal

c). Jenis Tikungan dan Diagram Superelevasi

1. Bentuk busur lingkaran Full Circle (F-C)

Gambar 2.2 Lengkung Full Circle

Keterangan :

= Sudut Tikungan

O = Titik Pusat Tikungan

TC = Tangen to Circle

CT = Circle to Tangen

Rd = Jari-jari busur lingkaran

Tt

TC CT

Rd Rd

Et

Lc

PI

Page 36: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Tt = Panjang tangen (jarak dari TC ke PI atau PI ke TC)

Lc = Panjang Busur Lingkaran

Ec = Jarak Luar dari PI ke busur lingkaran

FC (Full Circle) adalah jenis tikungan yang hanya terdiri dari bagian suatu

lingkaran saja. Tikungan FC hanya digunakan untuk R (jari-jari) yang besar

agar tidak terjadi patahan, karena dengan R kecil maka diperlukan

superelevasi yang besar.

Tabel 2.6 Jari-jari tikungan yang tidak memerlukan lengkung peralihan

Vr (km/jam) 120 100 80 60 50 40 30 20

Rmin 2500 1500 900 500 350 250 130 60

Sumber : TPGJAK No 038/T/BM/1997

Tc = Rc tan ½ ....................................................................................... (10)

Ec = Tc tan ¼ ....................................................................................... (11)

Lc = o

Rc3602

............................................................................................ (12)

Page 37: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

2. Tikungan Spiral-Circle-Spiral (S-C-S)

Gambar 2.3 Lengkung Spiral-Circle-Spiral

Keterangan gambar :

Xs = Absis titik SC pada garis tangen, jarak dari titik ST ke SC

Ys = Jarak tegak lurus ketitik SC pada lengkung

Ls = Panjang dari titik TS ke SC atau CS ke ST

Lc = Panjang busur lingkaran (panjang dari titik SC ke CS)

Ts = Panjang tangen dari titik PI ke titik TS atau ke titik ST

TS = Titik dari tangen ke spiral

SC = Titik dari spiral ke lingkaran

Es = Jarak dari PI ke busur lingkaran

s = Sudut lengkung spiral

Rd = Jari-jari lingkaran

Page 38: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

p = Pergeseran tangen terhadap spiral

k = Absis dari p pada garis tangen spiral

Rumus-rumus yang digunakan :

- s = 22

360

Rd

Ls ........................................................

(13)

- Δc = PI – (2 x s) ................................................................... (14)

- Xs = Ls x

2

2

401

RdLs

.................................... (15)

- Ys = Rd

Ls6

2

...................................................................... (16)

- P = Ys – Rd x ( 1 – cos s ) ................................. (17)

- K = Xs – Rd x sin s ........................................... (18)

- Et = RrCos

pRd

21

.......................................... (19)

- Tt = ( Rd + p ) x tan ( ½ PI ) + K ....................... (20)

- Lc = 180

Rdc ...........................................................

(21)

- Ltot = Lc + (2 x Ls) ..................................................... (22)

Jika P yang dihitung dengan rumus di bawah, maka ketentuan tikungan yang

digunakan bentuk S-C-S.

Page 39: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

P = Rd

Ls24

2

< 0,25 m ................................................................................ (23)

Untuk Ls = 1,0 m maka p = p’ dan k = k’

Untuk Ls = Ls maka P = p’ x Ls dan k = k’ x Ls

3. Tikungan Spiral-Spiral (S-S)

Tikungan yang disertai lengkung peralihan.

Gambar 2.4 Lengkung Spiral-Spiral

Untuk bentuk spiral-spiral berlaku rumus sebagai berikut:

Lc = 0 dan s = ½ PI ........................................................................... (24)

Ltot = 2 x Ls ............................................................................................. (25)

Untuk menentukan s rumus sama dengan lengkung peralihan.

Page 40: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

As Jalan

Tt

Kanan = ka - Kiri = ki -

e = - 2% h = beda tinggi

e = - 2%

Kemiringan melintang pada tikungan belok kanan

As Jalan

Tt

Kanan = ka -

Kiri = ki + emin h = beda tinggi

emaks

As Jalan

Tt Kanan = ka +

+

Kiri = ki -

emaks h = beda tinggi emin

Kemiringan normal pada bagian jalan lurus

Kemiringan melintang pada tikungan belok kiri

Lc = 90

Rdc ................................................................................. (26)

P, K, Ts, dan Es rumus sama dengan lengkung peralihan.

2.4.3 Diagram Super elevasi

Super elevasi adalah kemiringan melintang jalan pada daerah tikungan. Untuk

bagian jalan lurus, jalan mempunyai kemiringan melintang yang biasa disebut

lereng normal atau Normal Trawn yaitu diambil minimum 2 % baik sebelah

kiri maupun sebelah kanan AS jalan. Hal ini dipergunakan untuk system

drainase aktif. Harga elevasi (e) yang menyebabkan kenaikan elevasi terhadap

sumbu jalan di beri tanda (+) dan yang menyebabkan penurunan elevasi

terhadap jalan di beri tanda (-).

Gambar 2.5 Super elevasi

Page 41: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Sisi dalam tikungan

Sisi luar tikungan

Sedangkan yang dimaksud diagram super elevasi adalah suatu cara untuk

menggambarkan pencapaian super elevasi dan lereng normal ke kemiringan

melintang (Super Elevasi). Diagram super elevasi pada ketinggian bentuknya

tergantung dari bentuk lengkung yang bersangkutan.

a) Diagam super elevasi Full-Circle menurut Bina Marga

Gambar 2.6 Diagram Super Elevasi Full-Cirle

Ls pada tikungan Full-Cirle ini sebagai Ls bayangan yaitu untuk perubahan

kemiringan secara berangsur-angsur dari kemiringan normal ke maksimum atau

minimum.

dn eemWLs 2 ............................................................................ (27)

Keterangan : Ls = Lengkung peralihan.

W = Lebar perkerasan.

m = Jarak pandang.

emax ki

Lc Ls’

e = 0% en= -2%

Ls’

1

2

3

emax ka

4

1

2

3

4

Page 42: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Sisi dalam tikungan

Bagian lengkung penuh Bagian lurus

Bagian lurus

Sisi luar tikungan

Bagian lengkung peralihan

Bagian lengkung peralihan

ne = Kemiringan normal.

de = Kemiringan maksimum.

Kemiringan lengkung di role, pada daerah tangen tidak mengalami kemiringan

Jarak kemiringan = 2/3 Ls

Jarak kemiringan awal perubahan = 1/3 Ls

b) Diagram super elevasi pada Spiral-Cricle-Spiral.

Gambar 2.7 Diagram super elevasi Spiral-Cirle-Spiral.

CTTC

minmaks

CTTC

i

TS ii iii iv

SC

emax kiri

Lc Ls

e = 0% en= -2%

iv

CS iii ii i

ST

Ls

emax kanan

Page 43: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

c) Diagram super elevasi pada Spiral-Spiral.

SS

Gambar 2.8 Diagram Super Elevasi Spiral-Spiral

2.4.4 Jarak Pandang

Jarak pandang adalah suatu jarak yang diperlukan oleh seorang pengemudi pada

saat mengemudi sedemikian rupa, sehingga jika pengemudi melihat suatu

halangan yang membahayakan, pengemudi dapat melakukan sesuatu (antisipasi)

untuk menghindari bahaya tersebut dengan aman.

Jarak pandang terdiri dari :

o Jarak pandang henti (Jh)

o Jarak pandang mendahului (Jd)

Menurut ketentuan Bina Marga, adalah sebagai berikut :

A. Jarak Pandang Henti (Jh)

1) Jarak minimum

Ls

TS

e = 0%

en = - 2%

ST

emaks

Ls

1 Ts

2 3 3 1 2

4

Sisi dalam tikungan

Sisi luar tikugan

Page 44: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Jh adalah jarak minimum yang diperlukan oleh setiap pengemudi untuk

menghentikan kendaraannya dengan aman begitu melihat adanya halangan

didepan. Setiap titik disepanjang jalan harus memenuhi ketentuan Jh.

2) Asumsi tinggi

Jh diukur berdasarkan asumsi bahwa tinggi mata pengemudi adalah 105 cm

dan tinggi halangan 15 cm, yang diukur dari permukaan jalan.

3) Rumus yang digunakan.

Jh dalam satuan meter, dapat dihitung dengan rumus :

Jh = Jht + Jhr ........................................................................................... (28)

2

2

6,3

6,3 fpg

Vr

TVrJh

....................................................................... (29)

Dimana : Vr = Kecepatan rencana (km/jam)

T = Waktu tanggap, ditetapkan 2.5 detik

g = Percepatan gravitasi, ditetapkan 9.8 m/det2

fp =Koefisien gesek memanjang antara ban kendaraan dengan

perkerasan jalan aspal, ditetapkan 0.28–0.45 (menurut

AASHTO), fp akan semakin kecil jika kecepatan (Vr) semakin

tinggi dan sebaliknya. (Menurut Bina Marga, fp = 0.35–0.55)

Persamaan (29) dapat disederhanakan menjadi:

o Untuk jalan datar :

fpVrTVrJh

254

278.02

............................................................... (30)

o Untuk jalan dengan kelandaian tertentu :

Page 45: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

)(254278.0

2

LfpVrTVrJh

................................................. (31)

Dimana : L = landai jalan dalam (%) dibagi 100

Tabel 2.7 Jarak pandang henti (Jh) minimum

Vr, km/jam 120 100 80 60 50 40 30 20

Jh minimum (m) 250 175 120 75 55 40 27 16

Sumber : TPGJAK No 038/T/BM/1997

B. Jarak Pandang Mendahului (Jd)

1) Jarak adalah jarak yang memungkinkan suatu kendaraan mendahului kendaraan

lain didepannya dengan aman sampai kendaraan tersebut kembali kelajur

semula.

2) Asumsi tinggi

Jh diukur berdasarkan asumsi bahwa tinggi mata pengemudi adalah 105 cm

dan tinggi halangan 105 cm.

3) Rumus yang digunakan.

Jd, dalam satuan meter ditentukan sebagai berikut :

Jd = d1+d2+d3+d4

Dimana : d1 = Jarak yang ditempuh selama waktu tanggap (m)

d2 = Jarak yang ditempuh selama mendahului sampai dengan kembali

kelajur semula (m)

d3 = Jarak antara kendaraan yang mendahului dengan kendaraan yang

dating dari arah berlawanan setelah prases mendahului selesai (m)

Page 46: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

d4 = Jarak yang ditempuh oleh kendaraan yang dating dari arah

berlawanan.

Rumus yang digunakan :

2

278.0 111

TamVrTd ........................................................... (32)

22 278.0 TVrd ................................................................................. (33)

mantarad 100303 ............................................................................ (34)

Vr, km/jam 60-65 65-80 80-95 95-110

d3 (m) 30 55 75 90

24 32 dd ............................................................................................ (35)

Dimana : T1 = Waktu dalam (detik), ∞ 2.12 + 0.026 x Vr

T2 = Waktu kendaraan berada dijalur lawan, (detik) ∞ 6.56+0.048xVr

a = Percepatan rata-rata km/jm/dtk, (km/jm/dtk), ∞ 2.052+0.0036xVr

m = perbedaan kecepatan dari kendaraan yang menyiap dan kendaraan

yang disiap, (biasanya diambil 10-15 km/jam)

Tabel 2.8 Panjang jarak pandang mendahului berdasarkan Vr

Vr, km/jam 120 100 80 60 50 40 30 20

Jd (m) 800 670 550 350 250 200 150 100

Sumber : TPGJAK No 038/T/BM/1997

Page 47: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

garis pandangE

Lajur Dalam

Lajur Luar

Jh

Penghalang Pandangan

RR'R

Lt

2.4.5 Daerah Bebas Samping di Tikungan

Jarak pandang pengemudi pada lengkung horisontal (di tikungan), adalah

pandanngan bebas pengemudi dari halangan benda-benda di sisi jalan. Daerah

bebas samping di tikungan dihitung bedasarkan rumus-rumus sebagai berikut:

1) Jarak pandangan lebih kecil daripada panjang tikungan (Jh < Lt).

Keterangan :

Jh = Jarak pandang henti (m)

Lt = Panjang tikungan (m)

E = Daerah kebebasan samping (m)

R = Jari-jari lingkaran (m)

Maka: E = R’ ( 1 – cos '

65.28R

Jh ) ...................................................... (36)

Gambar 2.9 Jarak pandangan pada lengkung horizontal untuk Jh

< Lt

Page 48: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

2) Jarak pandangan lebih besar dari panjang tikungan (Jh > Lt)

m = R’

'65.28

sin2'

65.28cos1

RJhLtJh

RJh

..................... (37)

Keterangan:

Jh = Jarak pandang henti

Lt = Panjang lengkung total

R = Jari-jari tikungan

R’ = Jari-jari sumbu lajur

2.4.6 Pelebaran Perkerasan

PENGHALANG PANDANGAN

RR'

R

Lt

LAJUR DALAMJh

Lt

GARIS PANDANG

E

LAJUR LUAR

d d

Gambar 2.10. Jarak pandangan pada lengkung horizontal

Page 49: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Pelebaran perkerasan dilakukan pada tikungan-tikungan yang tajam, agar

kendaraan tetap dapat mempertahankan lintasannya pada jalur yang telah

disediakan.

Gambar dari pelebaran perkerasan pada tikungan dapat dilihat pada gambar

berikut ini.

Gambar 2.11 Pelebaran Perkerasan Pada Tikungan

1. Rumus yang digunakan :

B = n (b’ + c) + (n + 1) Td + Z ................................................. (38)

b’ = b + b” ................................................. (39)

b” = Rd2 - 22 pRd ................................................. (40)

Td = RdApARd 22 ................................................. (41)

= B - W ................................................. (42)

Page 50: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Keterangan:

B = Lebar perkerasan pada tikungan

n = Jumlah jalur lalu lintas

b = Lebar lintasan truk pada jalur lurus

b’ = Lebar lintasan truk pada tikungan

p = Jarak As roda depan dengan roda belakang truk

A = Tonjolan depan sampai bumper

W = Lebar perkerasan

Td = Lebar melintang akibat tonjolan depan

Z = Lebar tambahan akibat kelelahan pengamudi

c = Kebebasan samping

= Pelebaran perkerasan

Rd = Jari-jari rencana

2.4.7 Kontrol Overlapping

Pada setiap tikungan yang sudah direncanakan, maka jangan sampai terjadi

Over Lapping. Karena kalau hal ini terjadi maka tikungan tersebut menjadi

tidak aman untuk digunakan sesuai kecepatan rencana. Syarat supaya tidak

terjadi Over Lapping : λn > 3detik × Vr

Dimana : λn = Daerah tangen (meter)

Vr = Kecepatan rencana

Page 51: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Contoh :

Syarat over lapping a’ a, dimana a = 3 detik × Vr m/detik

2.4.8 Perhitungan Stationing

Stasioning adalah dimulai dari awal proyek dengan nomor station angka sebelah

kiri tanda (+) menunjukkan (meter). Angka stasioning bergerak kekanan dari titik

awal proyek menuju titik akhir proyek.

a3

d1 d2

d3

d4

ST CS

SC TS

ST TS

TC

CT PI-1

PI-2

PI-3

A

B

a1

a2

a4

Gambar 2.12 Kontrol Over Lapping

Page 52: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Gambar 2.13. Stasioning

d4 d3

A

PI2 PI3

Ts2

Ls2 Ls2

Ts2

Tc3

Ts1 Lc1

Lc3

Ts1

Ct3 Tc3 St2

St1

Sc2 Cs2

Cs1

Sc1

Ls1

Ls1

d1

d2

PI1

B Lc2

Page 53: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Contoh perhitungan stationing :

STA A = Sta 0+000

STA PI1 = Sta A + d 1

STA Ts1 = Sta PI1 – Ts1

STA Sc1 = Sta Ts1 + Ls1

STA Cs1 = Sta Sc1 + Lc1

STA St1 = Sta Cs + Lc1

STA PI2 = Sta St1 + d 2 – Ts1

STA Ts2 = Sta PI2 – Ts2

STA Sc2 = Sta Ts2 + Ls2

STA Cs2 = Sta Sc2 + Lc2

STA St2 = Sta Cs2 + Ls2

STA PI3 = Sta St2 + d 3 – Ts2

STA Tc3 = Sta PI3 – Tc3

STA Ct3 = Sta Tc3 + Lc3

STA B = Sta Ct3 + d4 – Tc3

2.5 Alinemen Vertikal

Alinemen Vertikal adalah perencanaan elevasi sumbu jalan pada setiap titik

yang ditinjau, berupa profil memanjang. Pada peencanaan alinemen vertikal

terdapat kelandaian positif (Tanjakan) dan kelandaian negatif (Turunan),

sehingga kombinasinya berupa lengkung cembung dan lengkung cekung.

Disamping kedua lengkung tersebut terdapat pula kelandaian = 0 (Datar).

Page 54: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Rumus-rumus yang digunakan untuk alinemen vertikal :

%100

awalStaakhirSta

awalelevasiakhirelevasig .......................................... (43)

A = g2 – g1 ........................................................................................ (44)

)(254278,0

2

gfpVrTVrS

.................................................. (45)

800LvAEv

..................................................................................... (46)

LvxAy

200

2

.................................................................................... (47)

Panjang Lengkung Vertikal (PLV)

1. Berdasarkan syarat keluwesan

VrLv 6,0 .................................................................................... (48)

2. Berdasarkan syarat drainase

ALv 40 ...................................................................................... (49)

3. Berdasarkan syarat kenyamanan

tVrLv ....................................................................................... (50)

4. Berdasarkan syarat goncangan

360

2 AVrLv ................................................................................ (51)

5. Berdasarkan Jarak Pandang

Lengkung Vertikal Cembung

Jarak Pandang Henti

S < L 412

2SLv .......................................................... (52)

Page 55: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

S > L

412

2SLv .................................................. (53)

Jarak Pandang Menyiap

S < L 1000

2SLv ......................................................... (54)

S > L

1000

2SLv ................................................. (55)

Lengkung Vertikal Cekung

S < L

SSLv 5,3150

2 ............................................ (56)

S > L S

SLv5,3150

2

....................................................... (57)

1). Lengkung vertikal cembung

Adalah lengkung dimana titik perpotongan antara kedua tangent berada di atas

permukaan jalan

Gambar. 2.14 Lengkung Vertikal Cembung

Keterangan :

PLV = Titik awal lengkung parabola

PV1 = Titik perpotongan kelandaian 1g dan 2g

g = Kemiringan tangen : (+) naik, (-) turun

A = Perbedaan aljabar landai ( 1g - 2g ) %

PLV d1 d2

g2

PVI 1

Ev

m

g1

h2 h1

Jh PTV

L

Page 56: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

EV = Pergeseran vertikal titik tengah besar lingkaran (PV1 – m) meter

Jh = Jarak pandang

1h = Tinggi mata pengaruh

2h = Tinggi halangan

2). Lengkung vertikal cekung

Adalah lengkung dimana titik perpotongan antara kedua tangent berada di bawah

permukaan jalan.

Gambar 2.15. Lengkung Vertikal Cekung.

Keterangan :

PLV = Titik awal lengkung parabola

PV1 = Titik perpotongan kelandaian 1g dan 2g

g = Kemiringan tangen : (+) naik, (-) turun

A = Perbedaan aljabar landai ( 1g - 2g ) %

EV = Pergeseran vertikal titik tengah besar lingkaran (PV1 – m) meter

Lv = Panjang lengkung vertikal

V = Kecepatan rencana ( km/jam)

Rumus-rumus yang digunakan pada lengkung parabola cekung sama dengan

rumus-rumus yang digunakan pada lengkung vertikal cembung.

PL

EV

g2

%

EV g1

%

PV1

Jh PTV

LV

Page 57: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan Alinemen Vertikal

1) Kelandaian maksimum.

Kelandaian maksimum didasarkan pada kecepatan truk yang bermuatan penuh

mampu bergerak dengan kecepatan tidak kurang dari separuh kecepatan semula

tanpa harus menggunakan gigi rendah.

Tabel 2.9 Kelandaian Maksimum yang diijinkan

Landai maksimum % 3 3 4 5 8 9 10 10

Vr (km/jam) 120 110 100 80 60 50 40 <40

Sumber : TPGJAK No 038/T/BM/1997

2) Kelandaian Minimum

Pada jalan yang menggunakan kerb pada tepi perkerasannya, perlu dibuat

kelandaian minimum 0,5 % untuk keperluan kemiringan saluran samping,

karena kemiringan jalan dengan kerb hanya cukup untuk mengalirkan air

kesamping.

3) Panjang kritis suatu kelandaian

Panjang kritis ini diperlukan sebagai batasan panjang kelandaian maksimum agar

pengurangan kecepatan kendaraan tidak lebih dari separuh Vr.

Tabel 2.10 Panjang Kritis (m)

Kecepatan pada awal

tanjakan (km/jam)

Kelandaian (%)

4 5 6 7 8 9 10

80 630 460 360 270 230 230 200

60 320 210 160 120 110 90 80

Sumber : TPGJAK No 038/T/BM/1997

Page 58: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Tinggi Ruang Bebas

Drainase Lebar Bahu Lebar Perkerasan Jalan DrainaseLebar Bahu

0,5m

4,6m

0,5m

4) Ruang Bebas dan Elevasi Rencana

a. Melewati Sungai

Gambar 2.16 Sketsa Ruang Bebas Jembatan

Elevasi jembatan = elevasi dasar sungai + muka air normal + muka air

banjir + jagaan + tebal jembatan

b. Ruang Bebas Jalan

Gambar 2.17 Sketsa Ruang Bebas Jalan

Muka air banjir

Muka air normal

Tebal jembatan

Jagaan ±2,5 m

Elevasi minimum jembatan

Page 59: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

2.6 Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur

Perencanaan konstruksi lapisan perkerasan lentur disini untuk jalan baru dengan

Metoda Analisa Komponen, yaitu dengan metoda analisa komponen SKBI –

2.3.26. 1987.

Gambar 2.18 Susunan Lapis Konstruksi Perkerasan Lentur

Adapun untuk perhitungannya perlu pemahaman Istilah-istilah sebagai berikut :

2.6.1 Lalu lintas

1. Lalu lintas harian rata-rata (LHR)

Lalu lintas harian rata-rata (LHR) setiap jenis kendaraan ditentukan pada awal

umur rencana, yang dihitung untuk dua arah pada jalan tanpa median atau masing-

masing arah pada jalan dengan median.

- Lalu lintas harian rata-rata permulaan (LHRP)

1

11 nSP iLHRLHR ............................................................. (58)

- Lalu lintas harian rata-rata akhir (LHRA)

2

21 nPA iLHRLHR ............................................................ (59)

2. Rumus-rumus Lintas ekivalen

- Lintas Ekivalen Permulaan (LEP)

Surface Course

Base Course

Subbase Course

CBR tanah dasar Subgrade

Page 60: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

ECLHRLEPn

mpjPj

............................................................ (60)

- Lintas Ekivalen Akhir (LEA)

ECLHRLEAn

mpjAj

............................................................ (61)

- Lintas Ekivalen Tengah (LET)

2LEALEPLET

..................................................................... (62)

- Lintas Ekivalen Rencana (LER)

FpLETLER ......................................................................... (63)

102nFp ...................................................................................... (64)

Dimana: i1 = Pertumbuhan lalu lintas masa konstruksi

i2 = Pertumbuhan lulu lintas masa layanan

J = jenis kendaraan

n1 = masa konstruksi

n2 = umur rencana

C = koefisien distribusi kendaraan

E = angka ekivalen beban sumbu kendaraan

2.6.2 Koefisien Distribusi Kendaraan

Koefisien distribusi kendaraan (C) untuk kendaraan ringan dan berat yang lewat

pada jalur rencana ditentukan menurut daftar di bawah ini:

Tabel 2.11 Koefisien Distribusi Kendaraan

Page 61: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Jumlah Lajur Kendaraan ringan *) Kendaraan berat **)

1 arah 2 arah 1 arah 2 arah

1 Lajur

2 Lajur

3 Lajur

4 Lajur

5 Lajur

6 Lajur

1,00

0,60

0,40

-

-

-

1,00

0,50

0,40

0,30

0,25

0,20

1,00

0,70

0,50

-

-

-

1,00

0,50

0,475

0,45

0,425

0,40

*) Berat total < 5 ton, misalnya : Mobil Penumpang, Pick Up, Mobil Hantaran.

**) Berat total ≥ 5 ton, misalnya : Bus, Truk, Traktor, Semi Trailer, Trailer.

Sumber: Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa

Komponen SKBI 2.3.26.1987, Halaman 9

2.6.3 Angka Ekivalen (E) Beban Sumbu Kendaraan

Angka Ekivalen (E) masing-masing golongan beban umum (Setiap kendaraan)

ditentukan menurut rumus daftar sebagai berikut:

- 4

8160.

kgdlmtunggalsumbusatubebanTunggalSumbuE .................. (65)

- 4

8160086,0.

kgdlmgandasumbusatubebanGandaSumbuE ................ (66)

Tabel 2.12 Angka Ekivalen (E) Sumbu Kendaraan

Page 62: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Beban Sumbu Angka Ekivalen

Kg Lb Sumbu Tunggal Sumbu Ganda

1000 2205 0.0002 -

2000 4409 0.0036 0.0003

3000 6614 0.0183 0.0016

4000 8818 0.0577 0.0050

5000 11023 0.1410 0.0121

6000 13228 0.2923 0.0251

7000 15432 0.5415 0.0466

8000 17637 0.9238 0.0794

8160 18000 1.0000 0.0860

9000 19841 1.4798 0.1273

10000 22046 2.2555 0.1940

11000 24251 3.3022 0.2840

12000 26455 4.6770 0.4022

13000 28660 6.4419 0.5540

14000 30864 8.6647 0.7452

15000 33069 11.4184 0.9820

16000 35276 14.7815 1.2712

Sumber: Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa

Komponen SKBI 2.3.26.1987, Halaman 10

2.6.4 Daya Dukung Tanah Dasar (DDT dan CBR)

Page 63: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Daya dukung tanah dasar (DDT) ditetapkan berdasarkan grafik korelasi DDT dan

CBR.

Gambar 2.19 Korelasi DDT dan CBR

Catatan : Hubungan nilai CBR dengan garis mendatar kesebelah kiri diperoleh nilai

DDT

Sumber: Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa

Komponen SKBI 2.3.26.1987, Halaman 13

2.6.5 Faktor Regional (FR)

Faktor regional bisa juga juga disebut faktor koreksi sehubungan dengan

perbedaan kondisi tertentu. Kondisi-kondisi yang dimaksud antara lain keadaan

lapangan dan iklim yang dapat mempengaruhi keadaan pembebanan daya dukung

100 90

80 70 60 50

40 30

20

10 9

8 7 6 5 4 3

2

1

10

9

8

7

6

5

4

3

2

1

DDT CBR

Page 64: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

tanah dan perkerasan. Dengan demikian dalam penentuan tebal perkerasan ini

Faktor Regional hanya dipengaruhi bentuk alinemen ( Kelandaian dan Tikungan)

Tabel 2.13 Prosentase kendaraan berat dan yang berhenti serta iklim

Kelandaian 1 (<6%) Kelandaian II (6–10%) Kelandaian III (>10%)

% kendaraan berat % kendaraan berat % kendaraan berat

≤ 30% >30% ≤ 30% >30% ≤ 30% >30%

Iklim I

< 900 mm/tahun

0,5 1,0 – 1,5 1,0 1,5 – 2,0 1,5 2,0 – 2,5

Iklim II

≥ 900 mm/tahun

1,5 2,0 – 2,5 2,0 2,5 – 3,0 2,5 3,0 – 3,5

Sumber: Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa

Komponen SKBI 2.3.26.1987

2.6.6 Indeks Permukaan (IP)

Indeks Permukaan ini menyatakan nilai dari pada kerataan / kehalusan serta

kekokohan permukaan yang bertalian dengan tingkat pelayanan bagi lalu – lintas

yang lewat.

Adapun beberapa nilai IP beserta artinya adalah sebagai berikut :

IP = 1,0 : adalah menyatakan permukaan jalan dalam keadaan rusak berat

sehingga sangat menggangu lalu lintas kendaraan.

IP = 1,5 : adalah tingkat pelayanan rendah yang masih mungkin (jalan tidak

terputus ).

IP = 2,0 : adalah tingkat pelayanan rendah bagi jalan yang mantap

IP = 2,5 : adalah menyatakan permukaan jalan masih cukup stabil dan baik.

Tabel 2.14 Indeks permukaan Pada Akhir Umur Rencana ( IPt)

Page 65: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

LER= Lintas Ekivalen

Rencana *)

Klasifikasi Jalan

Lokal Kolektor Arteri Tol

< 10 1,0 – 1,5 1,5 1,5 – 2,0 -

10 – 100 1,5 1,5 – 2,0 2,0 -

100 – 1000 1,5 – 2,0 2,0 2,0 – 2,5 -

> 1000 - 2,0 – 2,5 2,5 2,5

*) LER dalam satuan angka ekivalen 8,16 ton beban sumbu tunggal

Sumber: Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa

Komponen SKBI 2.3.26.1987, Halaman 15

Dalam menentukan indeks permukaan pada awal umur rencana (IPo) perlu

diperhatikan jenis lapis permukaan jalan ( kerataan / kehalusan serta kekokohan)

pada awal umur rencana menurut daftar di bawah ini:

Tabel 2.15 Indeks Permukaan Pada Awal Umur Rencana (IPo)

Page 66: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Jenis Lapis Perkerasan IPo Rougnes *) mm/km

LASTON ≥ 4 ≤ 1000

3,9 – 3,5 > 1000

LASBUTAG 3,9 – 3,5 ≤ 2000

3,4 – 3,0 > 2000

HRA 3,9 – 3,5 ≤ 2000

3,4 – 3,0 < 2000

BURDA 3,9 – 3,5 < 2000

BURTU 3,4 – 3,0 < 2000

LAPEN 3,4 – 3,0 ≤ 3000

2,9 – 2,5 > 3000

LATASBUM 2,9 – 2,5

BURAS 2,9 – 2,5

LATASIR 2,9 – 2,5

JALAN TANAH ≤ 2,4

JALAN KERIKIL ≤ 2,4

Sumber: Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa

Komponen SKBI 2.3.26.1987

2.6.7 Koefisien kekuatan relative (a)

Koefisien kekuatan relative (a) masing-masing bahan dan kegunaan sebagai lapis

permukaan pondasi bawah, ditentukan secara korelasi sesuai nilai Marshall Test

(untuk bahan dengan aspal), kuat tekan untuk (bahan yang distabilisasikan dengan

semen atau kapur) atau CBR (untuk bahan lapis pondasi atau pondasi bawah).

Tabel 2.16 Koefisien Kekuatan Relatif

Page 67: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Koefisien

Kekuatan Relatif

Kekuatan

Bahan Jenis Bahan

a1 a2 a3 Ms (kg) Kt

kg/cm2 CBR %

0,4 - - 744 - -

LASTON 0,35 - - 590 - -

0,32 - - 454 - -

0,30 - - 340 - -

0,35 - - 744 - -

LASBUTAG 0,31 - - 590 - -

0,28 - - 454 - -

0,26 - - 340 - -

0,30 - - 340 - - HRA

0,26 - - 340 - - Aspal Macadam

0,25 - - - - - LAPEN (mekanis)

0,20 - - - - - LAPEN (manual)

- 0,28 - 590 - -

LASTON ATAS - 0,26 - 454 - -

- 0,24 - 340 - -

- 0,23 - - - - LAPEN (mekanis)

- 0,19 - - - - LAPEN (manual)

- 0,15 - - 22 - Stab. Tanah dengan semen

- 0,13 - - 18 -

- 0,15 - - 22 - Stab. Tanah dengan kapur

- 0,13 - - 18 -

- 0,14 - - - 100 Pondasi Macadam (basah)

Bersambung

Page 68: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

- 0,12 - - - 60 Pondasi Macadam

- 0,14 - - - 100 Batu pecah (A)

- 0,13 - - - 80 Batu pecah (B)

- 0,12 - - - 60 Batu pecah (C)

- - 0,13 - - 70 Sirtu/pitrun (A)

- - 0,12 - - 50 Sirtu/pitrun (B)

- - 0,11 - - 30 Sirtu/pitrun (C)

- - 0,10 - - 20 Tanah / lempung kepasiran

Sumber: Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa

Komponen SKBI 2.3.26.1987

2.6.8 Batas – batas minimum tebal perkerasan

1. Lapis permukaan :

Tabel 2.17 Lapis permukaan

ITP Tebal Minimum

(cm) Bahan

< 3,00 5 Lapis pelindung : (Buras/Burtu/Burda)

3,00 – 6,70 5 Lapen /Aspal Macadam, HRA, Lasbutag, Laston

6,71 – 7,49 7,5 Lapen / Aspal Macadam, HRA, Lasbutag, Laston

7,50 – 9,99 7,5 Lasbutag, Laston

≥ 10,00 10 Laston

Sumber: Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa

Komponen SKBI 2.3.26.1987

2. Lapis Pondasi Atas :

Tabel 2.18 Lapis Pondasi

Page 69: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

ITP Tebal Minimum

( Cm ) Bahan

< 3,00 15 Batu pecah,stbilisasi tanah dengan semen, stabilisasi

tanah dengan kapur.

3,00 – 7,49 20 *)

Batu pecah, stabilisasi tanah dengan semen, stabilisasi

tanah dengan kapur

10 Laston atas

7,50 – 9,99 20

Batu pecah, stabilisasi tanah dengan semen, stabilisasi

tanah dengan kapur, pondasi macadam.

15 Laston Atas

10 – 12,14 20

Batu pecah, stabilisasi tanah dengan semen, stabilisasi

tanah dengan kapur, pondasi macadam, Lapen, Laston

atas.

≥ 12,25 25

Batu pecah, stabilisasi tanah dengan semen, stabilisasi

tanah dengan kapur, pondasi macadam, Lapen, Laston

atas.

*) batas 20 cm tersebut dapat diturunkan menjadi 15 cm bila untuk pondasi bawah digunakan

material berbutir kasar.

Sumber: Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa

Komponen SKBI 2.3.26.1987

3. Lapis pondasi bawah :

Untuk setiap nilai ITP bila digunakan pondasi bawah, tebal minimum adalah 10

cm

2.6.9 Analisa komponen perkerasan

Page 70: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Penghitungan ini didstribusikan pada kekuatan relatif masing-masing lapisan

perkerasan jangka tertentu (umur rencana) dimana penetuan tebal perkerasan

dinyatakan oleh Indeks Tebal Perkerasan (ITP)

Rumus:

332211 DaDaDaITP ................................................................. (67)

D1,D2,D3 = Tebal masing-masing lapis perkerasan (cm)

Angka 1,2,3 masing-masing lapis permukaan, lapis pondasi atas dan pondasi

bawah

2.7 Rencana Anggaran Biaya (RAB)

Untuk menentukan besarnya biaya yang diperlukan terlebih dahulu harus

diketahui volume dari pekerjaan yang direncanakan. Pada umumnya pembuat

jalan tidak lepas dari masalah galian maupun timbunan. Besarnya galian dan

timbunan yang akan dibuat dapat dilihat pada gambar Long Profile. Sedangkan

volume galian dapat dilihat melalui gambar Cross Section.

Selain mencari volume galian dan timbunan juga diperlukan untuk mencari

volume dari pekerjaan lainnya yaitu:

1. Volume Pekerjaan

a. Pekerjaan persiapan

- Peninjauan lokasi

- Pengukuran dan pemasangan patok

- Pembersihan lokasi dan persiapan alat dan bahan untuk pekerjaan

- Pembuatan Bouplank

b. Pekerjaan tanah

Page 71: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

- Galian tanah

- Timbunan tanah

c. Pekerjaan perkerasan

- Lapis permukaan (Surface Course)

- Lapis pondasi atas (Base Course)

- Lapis pondasi bawah (Sub Base Course)

- Lapis tanah dasar (Sub Grade)

a. Pekerjaan drainase

- Galian saluran

- Pembuatan talud

b. Pekerjaan pelengkap

- Pemasangan rambu-rambu

- Pengecatan marka jalan

- Penerangan

2. Analisa Harga Satuan

Analisa harga satuan diambil dari harga satuan tahun 2009.

3. Kurva S

Setelah menghitung Rencana Anggaran Biaya dapat dibuat Time Schedule

dengan menggunakan Kurva S.

Proses penyusunan diagram batang :

a. Mendaftar item kegiatan yang berisi seluruh jenis kegiatan pekerjaan

yang ada dalam rencana pelaksanaan pekerjaan

b. Mengurutkan pekerjaan dari daftar item kegiatan yang akan dilaksanakan

lebih dahulu dan item kegiatan yang akan dilaksanakan, kemudian tanpa

Page 72: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

mengesampingkan kemungkinan pelaksanaan pekerjaan secara

bersamaan.

c. Waktu pelaksanaan pekerjaan adalah jangka waktu pelaksanaan dari

seluruh kegiatan yang dihitung dari permulaan kegiatan sampai dengan

seluruh pekerjaan berakhir.

Langkah – langka pembuatan Kurva S:

a. Menghitung besarnya bobot ( % ) setiap item kegiatan

b. Menghitung bobot setiap minggu ( satuan waktu ) dari setiap kegiatan

c. Membuat diagram batang pada kolom waktu sesuai dengan durasi setiap

pekerjaan

d. Menghitung prestasi setiap minggu ( satuan waktu ) dengan cara

menjumlahkan setiap bobot kegiatan yang direncanakan dalam minggu (

waktu ) yang dihitung

e. Menghitung prestasi kumulatif dalam setiap minggu ( satuan waktu )

f. Menggambar Kurva S berdasar data prestasi kumulatif dengan skala

BAB III

PERENCANAAN JALAN

Page 73: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

3.1. Penetapan Trace Jalan

3.1.1 Gambar Perbesaran Peta

Peta topografi skala 1:25.000 dilakukan perbesaran pada daerah yang akan dibuat

trace jalan menjadi 1:10.000 dan diperbesar lagi menjadi 1:5.000, trace digambar

dengan memperhatikan kontur tanah yang ada.

3.1.2 Penghitungan Trace Jalan

Dari trace jalan (skala 1:10.000) dilakukan penghitungan-penghitungan azimuth,

sudut tikungan dan jarak antar PI (lihat gambar 3.1).

54

Page 74: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Gambar 3.1 Grafik Sudut Azimuth, Jarak PI da Sudut PI

d

Page 75: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

3.1.3 Penghitungan Azimuth :

Diketahui koordinat :

A = ( 0 ; 0 )

PI – 1 = (-770 ; 490 )

PI – 2 = (-1080 ; 1510 )

PI – 3 = (-1350 ; 1900 )

B = (-1510 ; 2530 )

"29,1628302

3600490

0)770(

360

'0

1

11

ArcTg

YYXXArcTg

A

AA

"43,415343

3604901510

)770()1080(

360

'0

12

1221

ArcTg

YYXXArcTg

"45,1718325

36015101900

)1080()1350(

360

'0

23

2332

ArcTg

YYXX

ArcTg

"88,5944345

36019002530

)1350()1510(

360

'0

34

343

ArcTg

YYXX

ArcTgB

Page 76: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

3.1.4 Penghitungan Sudut PI

'''0

'0'0

1211

15,253740

"29,1628302"43,415343

A

"74,361516

"43,415343"45,1718325'0

'0'0

21322

"43,422620

"45,1718325"88,5944345'0

'0'0

3233

B

3.1.5 Penghitungan Jarak Antar PI

a. Menggunakan rumus Phytagoras

m

YYXXd AAA

688,912

)0490()0)770((

)()(

22

21

211

m

YYXXd

068,1066

)4901510())770()1080((

)()(

22

212

21221

m

YYXXd

342,474

)15101900())1080()1350((

)()(

22

223

22332

Page 77: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

m

YYXXdB

000,650

)19002530())1350()1510((

)()(

22

234

2343

b. Menggunakan rumus Sinus

mSin

SinXXdA

AA

688,912

29,16283020)770(

"'0

1

11

mSin

SinXXd

068,1066

43,415343)770()1080("'0

21

1221

mSin

SinXX

d

342,474

45,1718325)1080()1350("'0

32

2332

mSin

SinXX

d B

000,650

88,5944345)1350()1510("'0

43

343

c. Menggunakan rumus Cosinus

mCos

CosYYd

A

AA

688,912

29,16283020490

"'0

1

11

Page 78: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

mCos

CosYYd

068,1066

43,4153434901510

"'0

21

1221

mCos

CosYY

d

342,474

45,171832515101900

"'0

32

2332

mCos

CosYY

d B

000,650

88,594434519002530

"'0

43

343

∑d = dA-1 + d1-2 + d2-3 + d3-B

= 912,688 + 1066,068 + 474,342 + 650,000

= 3103,098 m

3.1.6 Penghitungan Kelandaian Melintang

Untuk mengklarifikasi jenis medan dalam perencanaan jalan raya perlu diketahui

kelandaian melintang pada medan dengan ketentuan :

a. Kelandaian dihitung tiap 50 m

b. Potongan melintang 200 m dengan tiap samping jalan masing-masing

sepanjang 100 m dari as jalan

c. Harga kelandaian melintang dan ketinggian samping kiri dan samping kanan

jalan sepanjang 100 m , diperoleh dengan :

i =Lh

x 100 %

Page 79: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

h =

tiggibeda

konturantarjaraktitikterhadapkonturjarakterkecilkonturElevasi

dimana:

i : Kelandaian melintang

L : Panjang potongan (200m)

∆h : Selisih ketinggian dua kontur terpotong

Contoh perhitungan :

Gambar 3.2. Sket Trace Jalan

Elevasi pada titik A kanan

a1

b1

x

+625

+612,5

y

Page 80: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

m

ba

795,619

5,122552,546649,31

5,612

5,125,612kananA titik Elevasi

Elevasi pada titik A kiri

m

ba

784,630

5,124244,628866,28

625

5,12625kiriA titik Elevasi

a2

b2

+637,5

+625 x

y

Page 81: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Tabel 3.1 Perhitungan Kelandaian Melintang

STA JARAK (m)

ELEVASI ∆H (m)

L (m)

I (%)

KELAS

MEDAN KANAN KIRI

0+000 0 619.795 630.784 10.989 200 5.49 B 0+050 50 617.758 629.545 11.787 200 5.89 B 0+100 100 616.850 632.778 15.927 200 7.96 B 0+150 150 616.654 629.606 12.952 200 6.48 B 0+200 200 616.274 625.717 9.444 200 4.72 B 0+250 250 610.593 619.343 8.750 200 4.37 B 0+300 300 606.249 612.062 5.813 200 2.91 D 0+350 350 603.522 608.824 5.303 200 2.65 D 0+400 400 600.881 607.222 6.341 200 3.17 B 0+450 450 593.220 605.585 12.366 200 6.18 B 0+500 500 583.671 597.716 14.045 200 7.02 B 0+550 550 585.712 589.222 3.510 200 1.76 D 0+600 600 582.855 585.657 2.802 200 1.40 D 0+650 650 588.522 590.912 2.390 200 1.19 D 0+700 700 590.748 594.980 4.232 200 2.12 D 0+750 750 586.610 596.590 9.980 200 4.99 B 0+800 800 586.483 594.551 8.068 200 4.03 B 0+850 850 585.509 592.483 6.974 200 3.49 B 0+900 900 586.051 587.136 1.085 200 0.54 D 0+950 950 584.280 583.566 0.714 200 0.36 D 1+000 1000 580.405 580.081 0.324 200 0.16 D 1+050 1050 579.007 576.787 2.220 200 1.11 D 1+100 1100 577.778 574.121 3.658 200 1.83 D 1+150 1150 576.737 572.012 4.725 200 2.36 D 1+200 1200 575.390 569.842 5.548 200 2.77 D 1+250 1250 573.628 568.396 5.233 200 2.62 D 1+300 1300 570.380 568.949 1.431 200 0.72 D 1+350 1350 569.384 564.391 4.993 200 2.50 D 1+400 1400 564.642 562.907 1.735 200 0.87 D 1+450 1450 563.377 561.624 1.753 200 0.88 D 1+500 1500 562.894 560.249 2.645 200 1.32 D 1+550 1550 561.521 558.121 3.400 200 1.70 D 1+600 1600 561.112 556.221 4.891 200 2.45 D 1+650 1650 560.005 554.631 5.374 200 2.69 D 1+700 1700 558.675 553.061 5.614 200 2.81 D 1+750 1750 557.335 550.953 6.382 200 3.19 B 1+800 1800 555.922 549.038 6.883 200 3.44 B

Bersambung

Page 82: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Sambungan tabel 3.1 Perhitungan Kelandaian Melintang

STA JARAK (m)

ELEVASI ∆H (m)

L (m)

I (%)

KELAS

MEDAN KANAN KIRI

1+850 1850 554.507 547.990 6.518 200 3.26 B 1+900 1900 553.082 546.127 6.955 200 3.48 B 1+950 1950 551.644 544.836 6.808 200 3.40 B 2+000 2000 548.757 543.153 5.604 200 2.80 D 2+050 2050 547.338 541.873 5.465 200 2.73 D 2+100 2100 545.983 540.462 5.521 200 2.76 D 2+150 2150 544.424 539.164 5.260 200 2.63 D 2+200 2200 542.838 537.317 5.521 200 2.76 D 2+250 2250 541.237 534.972 6.265 200 3.13 B 2+300 2300 539.641 532.805 6.836 200 3.42 B 2+350 2350 538.044 530.541 7.504 200 3.75 B 2+400 2400 536.007 528.465 7.542 200 3.77 B 2+450 2450 535.352 525.866 9.486 200 4.74 B 2+500 2500 533.904 524.759 9.145 200 4.57 B 2+550 2550 532.211 523.488 8.723 200 4.36 B 2+600 2600 530.664 522.451 8.213 200 4.11 B 2+650 2650 529.502 521.490 8.011 200 4.01 B 2+700 2700 529.990 521.241 8.749 200 4.37 B 2+750 2750 528.822 520.613 8.208 200 4.10 B 2+800 2800 527.381 519.352 8.029 200 4.01 B 2+850 2850 525.952 518.320 7.631 200 3.82 B 2+900 2900 524.694 516.809 7.885 200 3.94 B 2+950 2950 523.093 515.480 7.614 200 3.81 B 3+000 3000 521.246 514.076 7.170 200 3.58 B 3+050 3050 519.314 513.290 6.023 200 3.01 B 3+112 3100 518.070 512.718 5.352 200 2.68 D

Dari perhitungan kelandaian melintang, didapat:

Medan datar : 29 titik

Medan bukit : 34 titik

Medan gunung : 0 titik

63 titik didominasi oleh medan bukit, maka menurut tabel II.6 TPGJAK, Hal

11 dipilih klasifikasi fungsi jalan arteri dengan kecepatan antara 60 – 80

km/jam. Diambil kecepatan 60 km /jam.

Page 83: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal

Data dan klasifikasi desain :

Vr = 60 km/jam

emax = 10 %

en = 2 %

Lebar perkerasan = 2 × 3,5 m

153,0

6000065,0192,0

)00065,0(192,0max

Vf

0

2

2maxmax

max

784,1260

153,01,053,181913

53,181913

VrfeD

mm

feVrR

115041,112

153,010,012760

1272

maxmax

2

min

3.2.2 Tikungan PI 1

Diketahui :

Vr = 60 Km/Jam

1 = 400 37’ 25,15”

emax = 10 %

en = 2 %

Rd = 150 m > Rmin = 115 m

Page 84: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

3.2.1.1. Menentukan superelevasi desain:

0549,9150

4,1432

4,1432

Rd

Dd

%360,9

09360,0

784,12549,910,02

784,12549,910,0

2

2

2

max

max2

max

2max

DDde

DDdeed

3.2.1.2. Penghitungan lengkung peralihan (Ls)

a. Berdasarkan waktu tempuh maximum (3 detik) untuk melintasi lengkung

peralihan, maka panjang lengkung:

m

TVrLs

50

36,3

60

6,3

b. Berdasarkan rumus modifikasi Shortt:

m

ceVr

cRdVrLs d

913,40

4,009360,060

727,24,0150

60022,0

727,2022,0

3

3

c. Berdasarkan tingkat pencapaian perubahan kelandaian:

Vr

reee

Ls nm

6,3

Page 85: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Dimana re = tingkat pencapaian perubahan kelandaian melintang jalan, untuk

Vr = 60 km/jam, re max = 0,035 m/m/det.

m

Ls

095,38

60035,06,302,01,0

d. Berdasarkan Bina Marga :

m

meewLs dn

616,63

16009360,002,02

5,322

Syarat kenyamanan dipakai nilai Ls terbesar yaitu 63,616 m ≈ 65 m

3.2.1.3. Penghitungan besaran-besaran tikungan

'''0 71,5024121504

360654

360

RdLss

'''0

'''0

73,434715

71,5024122"15,25'3740

21

sc

m

RdcLc

352,41

150180

73,434715180

'''0

Lc > 20 m, syarat hitungan tikungan SCS terpenuhi

Page 86: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

m

RdLsLsXs

695,64

1504065

165

401

2

2

2

2

m

RdLss

694,41506

656

2

2

'''0 71,5024121506590

90

RdLss

m

RdsLc

352,41

150180

)71,5024122(15,253740180

21

'''0"'0

m

sRdsP

187,1

71,502412cos1150694,4

cos1'''0

m

sRdXsK

449,32

71,502412sin150695,64

sin'''0

m

KPIPRdTt

410,88

449,3215,253740/tan187,1150

/tan"'0

21

121

Page 87: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

m

RdPIpRdEs

212,11

150"15,25'3740/cos

187,1150

/cos

02

1

121

L total = Lc + 2 Ls

= 41,352 + (2 × 65)

= 171,652 m

Kontrol perhitungan tikungan S – C – S

2Tt > Ltotal

2 × 88,410 > 171,652

176,820 > 171,652 OK

(Tikungan S – C – S bisa digunakan)

3.2.1.4. Penghitungan pelebaran perkerasan di tikungan

Rumus:

ZTdncbnB 1'

Dimana :

B = Lebar perkerasan pada tikungan

n = Jumlah jalur Lintasan (2)

b’ = Lebar lintasan kendaraan truck pada tikungan

c = Kebebasan samping (0,4 m)

Td = Lebar melintang akibat tonjolan depan

Z = Lebar tambahan akibat kelainan dalam mengemudi

Ketentuan Lain :

Page 88: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

Jalan rencana kelas II (arteri) dengan muatan sumbu terberat 10 ton maka

kendaraan rencananya menggunakan kendaraan berat ( Truck sedang )

b = 2,6m (lebar lintasan kendaraan truck pada jalur lurus)

p = 7,6m (jarak as roda depan dan belakang)

A = 2,1m (tonjolan depan sampai bumper)

Vr = 60 km/jam

a. Pelebaran tikungan pada PI 1

* Secara Analisis

Vr = 60 km/jam

R = 150 m

m

PRRb

193,0

6,7150150

"22

22

m

bbb

793,2

193,06,2

"'

m

RAPARTd

121,0

1501,26,721,2150

2

2

2

m

RVZ

514,0150

60105,0

105,0

m

ZTdncbnB

021,7

514,0121,0124,0793,22

1'

Page 89: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

Lebar pekerasan pada jalan lurus 2 x 3,5 = 7 m

Ternyata B < 7

7,021 < 7

7,021 – 7 = 0,021 m

Karena B > w maka perlu pelebaran perkerasan sebesar 0,021 m pada tikungan

PI1.

3.2.1.5. Penghitungan kebebasan samping pada tikungan PI 1

Data-data :

Vr = 60 km/jam

R = 150 m

Lebar perkerasan, ω = 2 x 3,5 m = 7 m

Ltotal = 171,652 m

Jh minimum, menurut TPGJAK 1997 hal 21 = 75 m

Jd menurut TPGJAK 1997 hal 22 = 350 m

Lebar Penguasaan minimal = 40 m

a. Kebebasan samping yang tersedia (Eo) :

Eo = 0,5 (lebar daerah pengawasan – lebar perkerasan)

= 0,5 (40 – 7)

= 16,5 m

b. Berdasarkan jarak pandangan henti (Jh) :

Jh = 0,694 Vr + 0,004 [Vr² ∕(ƒp)]

= 0,694 × 80 + 0,004 × [60² ∕ (0,35 )]

= 82,783 m ~ 85 m

c. Kebebasan samping yang diperlukan (E).

Page 90: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

Jh = 85 m

Ltot = 171,652 m

Karena Jh < Lt dapat digunakan rumus :

m

RJhRE

981,5

1509085

cos1150

90cos1

Nilai E < Eo (5,981 < 16,5)

Kesimpulan :

Karena nilai E < Eo maka daerah kebebasan samping yang tersedia mencukupi.

3.2.1.6. Hasil penghitungan

a. Tikungan PI1 menggunakan tipe Spiral – Circle – Spiral dengan hasil

penghitungan sebagai berikut:

Δ1 = 400 37’ 25,15”

Rd = 150 m

Tt = 88,410 m

Lc = 41,352 m

Es = 11,212 m

Ls = 65 m

Xs = 64,695 m

Ys = 4,694 m

emax = 10 %

ed = 9,360 %

en = 2 %

Page 91: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

b. Hasil penghitungan kebebasan samping pada tikungan PI 1.

Nilai E < Eo maka daerah kebebasan samping yang tersedia mencukupi.

Gambar 3.3 Tikungan PI1 ( S-C-S )

PI2

TS

SC CS

ST

Et

pYs

Tt

k

2

S

p

XS

S

2

Sc

2

Page 92: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

Gambar 3.4 Diagram Super Elevasi Tikungan PI1 STA 0+990,954 ( tipe S-C-S )

Page 93: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

3.2.2 Tikungan PI 2

Diketahui :

Δ2 = 70 47’ 23,98”

Vr = 60 km/jam

Rmin = 115 m ( R min dengan Ls )

Rmin = 500 m ( R min tanpa Ls )

Dicoba Tikungan Full Circle

Digunakan Rd = 700 m

(Sumber Buku TPGJAK th.1997)

3.2.2.1 Menentukan superelevasi terjadi:

0046,2700

4,1432

4,1432

Rr

Dtjd

%945,2

02945,0

784,12046,210,02

784,12046,210,0

2

2

2

max

max

2max

2max

DDe

DDe

e tjdtjdtjd

3.2.2.2 Penghitungan lengkung peralihan (Ls)

a. Berdasarkan waktu tempuh maximum (3 detik) untuk melintasi lengkung

peralihan, maka panjang lengkung:

Page 94: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

m

TVrLs

50

36,3

60

6,3

b. Berdasarkan rumus modifikasi Shortt:

m

cetjdVr

cRrVrLs

925,4

4,002945,060

727,24,0700

60022,0

727,2022,0

3

3

c. Berdasarkan tingkat pencapaian perubahan kelandaian:

Vr

reeeLs nmsx

6,3

dimana re = tingkat pencapaian perubahan kelandaian melintang jalan, untuk

Vr = 60 km/jam, re max = 0,035 m/m/det.

m

Ls

095,38

60035,06,302,01,0

d. Berdasarkan Bina Marga:

m

eemwLs tjdn

692,27

02945,002,01602

50,322

Syarat kenyamanan dipakai nilai Ls = 50 m

Page 95: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

3.2.2.3 Penghitungan besaran-besaran tikungan

m

RdLc

173,95360

7002"98,23'47736022

0

0

0

m

RdTc

660,47

"98,23'47721tan700

221tan0

m

TcEc

621,1

"98,23'47741tan660,47

241tan0

2Tc > Lc

2×47,660 > 95,173

95,320 > 95,173 OK ( Tikungan F-C bisa digunakan )

3.2.2.4 Penghitungan pelebaran perkerasan di tikungan

Dengan rumus nomor 38 – 43 dapat dihitung pelebaran perkerasan di tikungan PI2

yaitu dengan ketentuan :

Jalan rencana kelas II (arteri) dengan muatan sumbu terberat 10 ton maka

kendaraan rencananya menggunakan kendaraan sedang.

b = 2,6 m (lebar lintasan kendaraan truck pada jalur lurus)

p = 7,6 m (jarak as roda depan dan belakang)

A = 2,1 m (tonjolan depan sampai bumper)

Vr = 60 km/jam

Page 96: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

Pelebaran tikungan pada PI 2

* Secara Analisis

Vr = 60 km/jam

R = 700 m

m

PRRb

041,0

6,7700700

"22

22

m

bbb

641,2

041,06,2

"'

m

RAPARTd

026,0

7001,26,721,2700

2

2

2

m

RVZ

238,0700

60105,0

105,0

m

ZTdncbnB

146,7

238,0026,0128,0641,22

1'

Lebar pekerasan pada jalan lurus 2 × 3,5 = 7 m

Ternyata B > 7

7,146 > 7

7,146 – 7 = 0,146 m

Sehingga dibuat pelebaran perkerasan sebesar: 0,146 m

3.2.2.5 Penghitungan kebebasan samping pada tikungan PI 2

Page 97: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

Data-data:

Vr = 60 km/jam

R = 700 m

Lebar perkerasan, ω = 2 × 3,5m = 7m

Lc = 95,173 m

Jh minimum, menurut TPGJAK 1997 hal 21 = 75 m

Jd menurut TPGJAK 1997 hal 22 = 350 m

a. Kebebasan samping yang tersedia (Eo):

Eo = 0,5 (lebar daerah pengawasan – lebar perkerasan)

= 0,5 (40 – 7)

= 16,5 m

b. Berdasarkan jarak pandangan henti (Jh)

Jh = 0,694 Vr + 0,004 [Vr² ∕(ƒp)]

= 0,694 × 60 + 0,004 [60² ∕0,35]

= 82,783 m

c. Kebebasan samping yang diperlukan (E).

Jh = 82,783 m

Lt = 95,173 m

Karena Jh < Lt dapat digunakan rumus :

E = R ( 1 – cos RJho

.90

)

700

173,9590cos1700

o

= 1,617 m < 16,5 m ( Nilai E < Eo )

Kesimpulan :

Page 98: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

Karena nilai E < Eo maka daerah kebebasan samping yang tersedia mencukupi.

3.2.2.6 Hasil perhitungan

a. Tikungan PI2 menggunakan tipe Full Circle dengan hasil penghitungan

sebagai berikut:

ΔPI2 = 70 47’ 23,98”

Rr = 700 m

Tc = 47,660 m

Ec = 1,621 m

Lc = 95,173 m

Ls’ = 50 m

emax = 10 %

etjd = 2,945 %

en = 2 %

b. Perhitungan pelebaran perkerasan pada tikungan yaitu sebesar 0,146 m

c. Hasil penghitungan kebebasan samping pada tikungan PI 2. Nilai E < Eo

maka daerah kebebasan samping yang tersedia mencukupi.

T

TC

CT

Rc

Rc

Ec

Lc

Gambar 3.5 Tikungan PI2 Full Circle

Page 99: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

Gambar 3.6 Diagram Super Elevasi tikungan PI2 STA 1+973,215 ( tipe FC )

3.2.3 Tikungan PI 3

Page 100: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

Diketahui :

Vr = 60 Km/Jam

PI2 = 200 26’ 42,43”

emax = 10 %

en = 2 %

Rd = 180 m > Rmin = 115 m.

3.2.2.1.Menentukan superelevasi desain:

0958,7180

4,1432

4,1432

Rd

Dd

%575,8

08575,0

784,12958,710,02

784,12958,710,0

2

2

2

max

max2

max

2max

DDde

DDdeed

3.2.2.2.Penghitungan lengkung peralihan (Ls)

a. Berdasarkan waktu tempuh maximum (3 detik) untuk melintasi lengkung

peralihan, maka panjang lengkung:

m

TVrLs

50

36,3

60

6,3

b. Berdasarkan rumus modifikasi Shortt:

Page 101: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

m

ceVr

cRdVrLs d

924,30

4,008575,060

727,24,0180

60022,0

727,2022,0

3

3

c. Berdasarkan tingkat pencapaian perubahan kelandaian:

Vr

reee

Ls nm

6,3

Dimana re = tingkat pencapaian perubahan kelandaian melintang jalan,

untuk Vr = 60 km/jam, re max = 0,035 m/m/det.

m

Ls

095,38

60035,06,302,01,0

d. Berdasarkan Bina Marga :

m

meewLs dn

220,59

16008575,002,02

5,322

Dipakai nilai Ls yg terbesar yaitu 59,220 m ≈ 60 m.

3.2.2.3. Penghitungan besaran-besaran tikungan

"47,57'3291804

360604

360

RdLss

"49,47'201

"47,57'3292"85,12'3320

23

sc

Page 102: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

m

RdLsLsXs

833,59

1804060

160

401

2

2

2

2

m

RdcLc

230,4

180180

"49,47'201180

Syarat S – C – S, Lc > 20 m

4,230 m < 20 m S – C – S tidak terpenuhi

Dicoba tikungan S – S

"'0 21,211310

"43,42'262021

321

s

m

RdsLs

230,6490

180"21,21'131090

m

RLsLsXs

052,5618040230,64

230,64

40

2

3

2

3

m

RdLsYs

820,31806230,64

62

2

Page 103: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

m

sRdYsP

963,0

"21,21'1310cos1180820,3

cos1

m

sRdXsK

107,24

"21,21'1310sin180052,56

sin

m

KPRdTs

741,56

107,24"43,42'2620/tan963,0180

3/tan0

21

21

m

RdPIPRdEs

882,3

180"43,42'2620/cos

963,0180

/cos

02

1

121

Ltotal = 2Ls

= 2 × 64,230

= 128,460 m

Kontrol tikungan S – S

Ts > Ls

56,741 > 64,230 OK

(Tikungan S – S bisa digunakan)

3.2.2.4. Penghitungan pelebaran perkerasan di tikungan

Rumus:

ZTdncbnB 1'

Dimana :

B = Lebar perkerasan pada tikungan

Page 104: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

n = Jumlah jalur Lintasan (2)

b’ = Lebar lintasan kendaraan truck pada tikungan

c = Kebebasan samping (0,8m)

Td = Lebar melintang akibat tonjolan depan

Z = Lebar tambahan akibat kelainan dalam mengemudi

Ketentuan Lain :

Jalan rencana kelas II (arteri) dengan muatan sumbu terberat 10 ton maka

kendaraan rencananya menggunakan kendaraan berat ( Truck sedang )

b = 2,6m (lebar lintasan kendaraan truck pada jalur lurus)

p = 7,6m (jarak as roda depan dan belakang)

A = 2,1m (tonjolan depan sampai bumper)

Vr = 60 km/jam

b. Pelebaran tikungan pada PI 3

* Secara Analisis

Vr = 60 km/jam

R = 180 m

m

PRRb

161,0

6,7180180

"22

22

m

bbb

761,2

161,06,2

"'

m

RAPARTd

101,0

1801,26,721,2180

22

2

Page 105: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

m

RVZ

470,0180

60105,0

105,0

m

ZTdncbnB

693,7

470,0101,0128,0761,22

1'

Lebar pekerasan pada jalan lurus 2 × 3,5 = 7 m

Ternyata B > 7

7,693 > 7

7,693 – 7 = 0,693 m

Sehingga dibuat pelebaran perkerasan sebesar = 0,693 m

3.2.2.5. Penghitungan kebebasan samping pada tikungan PI 3

Data-data :

Vr = 60 km/jam

R = 180 m

Lebar perkerasan, ω = 2 × 3,5m = 7 m

Lc = Ltot = 128,460 m

Jh minimum, menurut TPGJAK 1997 hal 21 = 75 m

Jd menurut TPGJAK 1997 hal 22 = 350 m

a. Kebebasan samping yang tersedia (Eo) :

Eo = 0,5 (lebar daerah pengawasan – lebar perkerasan)

= 0,5 (40 – 7)

= 16,5 m

Page 106: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

b. Berdasarkan jarak pandangan henti (Jh) :

Jh = 0,694 Vr + 0,004 [Vr² ∕(ƒp)]

= 0,694×60 + 0,004×[60² ∕ (0,35 )]

= 82,783 m ~ 85 m

c. Kebebasan samping yang diperlukan (E).

Jh = 85 m

Ltot = 128,460 m

Karena Jh < Lt dapat digunakan rumus :

m

RJhRE

994,4

1809085

cos1180

90cos1

Nilai E < Eo (4,994 < 16,5)

Kesimpulan :

Karena nilai E < Eo maka daerah kebebasan samping yang tersedia mencukupi.

3.2.2.6. Hasil penghitungan

a. Tikungan PI3 menggunakan tipe Spiral - Spiral dengan hasil penghitungan

sebagai berikut:

Δ3 = 200 26’ 42,43”

Rd = 180 m

Ts = 56,741 m

Es = 3,882 m

Ls = 64,230 m

Xs = 56,052 m

Page 107: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

Ys = 3,820 m

emax = 10 %

ed = 8,575 %

en = 2 %

b. Hasil perhitungan pelebaran perkerasan pada tikungan yaitu sebesar 0,693 m.

c. Hasil penghitungan kebebasan samping pada tikungan PI 3.

Nilai E < Eo maka daerah kebebasan samping yang tersedia mencukupi

Gambar 3.7 tikungan PI3 ( S-S )

Page 108: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

Gambar 3.8 Diagram Super Elevasi Tikungan PI3 STA 2+454,962 (tipe S – S )

Page 109: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

3.3 Penghitungan Stationing

Data – data tikungan :

dA – 1 = 912,688 m

d1 – 2 = 1066,068 m

d2 – 3 = 474,342 m

d3 – B = 650,000 m

1. Tikungan PI1 (S-C-S)

Tt1 = 88,410 m

Ls1 = 65 m

Lc1 = 41,352 m

2. Tikungan PI2 (F-C)

Tc2 = 47,660 m

Lc2 = 95,163 m

3. Tikungan PI3 (S-S)

Ts3 = 56,741 m

Ls3 = 64,230 m

STA A = 0 + 000

STA TS1 = dA – 1 – Tt1

= 912,688 – 88,410

= 0 + 824,278 m

STA SC1 = Sta TS1 + Ls1

= (0 + 824,278) + 65

= 0 + 889,278 m

Page 110: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

STA CS1 = Sta SC1 + Lc1

= (0 + 889,278) + 41,352

= 0 + 930,630 m

STA ST1 = Sta CS1 + Ls1

= (0 + 930,630) + 65

= 0 + 995,630 m

STA TC2 = Sta ST1+ d 1-2 – Tt1– Tc2

= (0 + 995,630) + 1066,068 – 88,410 – 47,660

= 1+925,628

STA CT2 = Sta TC2 + Lc2

= (1+925,628) + 95,163

= 2+020,791

STA TS3 = Sta CT2 + d2-3 – Tc2 – Ts3

= (2+020,791) + 474,342 – 47,660 – 56,741

= 2 + 390,732 m

STA ST3 = Sta TS3 + (2Ls)

= (2 + 390,732 ) + (2×64,230)

= 2 + 519,192 m

STA B = Sta ST3 + d3-B – Ts3

= (2 + 519,192 ) + 650 – 56,741

= 3 + 112,451 m

Page 111: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

Page 112: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

3.4 Kontrol Overlaping

Diketahui:

Diketahui :

det/667,163600

60000

/80

m

jamkm

renV

Syarat overlapping

d ≥ 3 dt

≥ 3 × 16,667 m/dt .dt

d ≥ 50,001 m Aman

Koordinat :

A = ( 0 ; 0 )

PI – 1 = ( -770 ; 490 )

PI – 2 = (-1080 ; 1510)

PI – 3 = ( -1350 ; 1900 )

B = ( -1510 ; 2530 )

Jalan kolektor = ( -300,9 ; 199,3 )

Sungai = ( - 487,1 ; 322,5)

Jarak titik A – Jalan = m917,36003,19909,300 22

Jarak jalan – PI1 = m871,5513,1994909,300770 22

Jarak titik A – jembatan = m185,58405,32201,487 22

Jarak Sungai – PI 1 = m768,3285,3224901,487770 22

Page 113: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

STA Jalan = STA A + (Jarak A - Jalan )

= ( 0 + 000 ) + 360,917

= 0 + 360,917

STA Jembatan = STA A + (Jarak A - Jembatan )

= ( 0 + 000 ) + 584,185

= 0 + 584,185 m

Sehingga agar tidak over laping dn > 50,001 m

1. A – jembatan

d 1 = STA Jembatan - (½ asumsi) – STA A

= (0 + 584,185) - (½ × 50) – (0 + 000)

= 559,185 m > 50,001 m Aman

2. Jembatan – PI1

d 2 = STA TS1 – STA Jembatan 1 - (½ asumsi)

= (0 + 824,278) - (0 + 584,185) - (½ × 50)

= 215,093 m > 50,001 m Aman

3. PI1 – PI2

d 3 = STA TC2 – STA ST1

= (1+925,628) – (0 + 995,630)

= 929,998 m > 50,001 m Aman

4. PI2 – PI3

d 4 = STA TS3 - STA CT2

= (2 + 390,732) – (2 + 020,791)

= 369,941 m > 50,001 m Aman

Page 114: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

Page 115: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

3.5 Perhitungan Alinemen Vertikal

Tabel 3.4 Elevasi Muka Tanah Asli

Stationing Elevasi Stationing Elevasi 0+000 622.825 1+650 558.191 0+050 622.618 1+700 556.442 0+100 623.782 1+750 554.518 0+150 623.594 1+800 551.430 0+200 620.899 1+850 550.621 0+250 614.183 1+900 548.912 0+300 609.777 1+950 548.130 0+350 606.400 2+000 546.780 0+400 604.053 2+050 540.452 0+450 601.192 2+100 542.921 0+500 597.175 2+150 541.021 0+550 589.759 2+200 539.047 0+600 589.338 2+250 536.993 0+650 591.845 2+300 535.178 0+700 594.126 2+350 533.958 0+750 591.523 2+400 532.416 0+800 590.728 2+450 530.866 0+850 586.253 2+500 529.620 0+900 583.979 2+550 528.397 0+950 584.130 2+600 527.002 1+000 582.884 2+650 526.722 1+050 576.913 2+700 526.287 1+100 574.931 2+750 525.487 1+150 573.627 2+800 524.533 1+200 572.404 2+850 523.172 1+250 570.965 2+900 521.336 1+300 572.390 2+950 519.055 1+350 568.115 3+000 518.662 1+400 566.534 3+050 517.413 1+450 565.540 3+112 516.571 1+500 563.598

1+550 562.060

1+600 560.159

Setelah diperoleh elevasi muka tanah asli kemudian dibuat gambar Long Profile (

Lampiran H ), selanjutnya menentukan elevasi tanah rencana.

Page 116: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

3.5.1. Elevasi Jembatan Rencana :

Jembatan

Elevasi dasar sungai = +583,206

Elevasi muka air sungai = +586

Elevasi muka air sungai saat banjir = +589

Ruang bebas = 7,354 m

Tebal plat jembatan = 1,5 m

Elevasi rencana jembatan minimum = +596,354 m

Sket perencanaan elevasi jembatan

Page 117: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

3.5.2. Perhitungan kelandaian memanjang

Tabel 3.3 Data Titik PVI

No Titik STA Elevasi

Beda Tinggi

(m)

Jarak Datar

(m)

Kelandaian

Memanjang

(%)

1 A 0+000 622,825

2 PV1 0+110 614,067

3 PV2 0+250 605,840

4 PV3 0+400 605,840

5 PV4 0+500 597,854

6 PV5 0+700 597,854

7 PV6 0+800 590,722

8 PV7 1+050 579,525

9 PV8 1+150 573,626

10 PV9 1+600 560,159

11 PV10 1+800 551,430

12 PV11 2+100 545,219

13 PV12 2+300 535,178

14 PV13 2+650 528,046

15 B 3+112 516,571

Kelandaian Memanjang Dapat Dihitung Dengan Menggunakan Rumus :

%100

jarakelevasig n

Contoh Penghitungan :

% 7,962 -

%100110

622,825 -614,067

100%A - 1 PVIJarak

A Elevasi1 PVI Elevasi1

g

Perhitungan kelandaian memanjang selanjutnya dapat dilihat pada tabel 3.4 di atas

8,758

110 -7,962

8,226

7,987

0 7,132

11,196

150

100 200

100

-5,876

0 -7,987 0 -7,132

140

-4,479

0

5,899 13,467 8,729

10,042 7,132 11,475

100

250

450

200

300

200

350

462

-5,899

-4,365 -2,070

-2,038

-5,021

-2,993

-2,484

6,211

Page 118: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

3.5.3. Penghitungan lengkung vertikal

1. PVI1

Gambar 3.11 Lengkung Vertikal PV1

Data – data :

STA PV1 = 0 + 110

Elevasi PV1 = 614,067

Vr = 60 km/jam

g1 = - 7,962 %

g2 = -5,876 %

Page 119: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

%086,2

)%962,7(%876,5

12

gg

Jh minimum untuk kecepatan rencana 60 km/jam adalah 75 m.

m

gfpVrTVrJh

374,76

05876,035,025460

5,260278,0

254278,0

2

2

Perhitungan Lv:

Syarat keluwesan bentuk

mVLv

36606,0

6,0

Syarat drainase

mLv

44,83086,240

40

Syarat kenyamanan

mikjamkmtVLv

50det360

Pengurangan goncangan

m

VLv

86,20360

086,260360

2

2

Jika menggunakan jarak pandang :

Jh < Lv,

Page 120: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

m

JhJhLv

157,29

)374,765,3(150374,76086,2

5,31502

2

Jh > Lv,

m

hhLv

236,71

086,2)086,25,3(150

086,22

5,31502

Dipakai Lv terbesar, yaitu = 83,44 m ~ 85 m

m

LvEv

222,0800

85086,2800

m

EvLvXaYa

0123,0

222,08510

4

4

2

2

m

EvLvXfYe

222,0

222,08535

4

'4

2

2

m

EvLvXbYb

0492,0

222,08520

4

4

2

2

m

EvLvXgYf

0768,0

222,08525

21

'4

2

2

Page 121: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

m

EvLvXcYc

111,0

222,08530

4

4

2

2

m

EvLvXYg

0277,0

222,08515

4

4

2

2

2

m

EvLvXdYd

197,0

222,08540

4

4

2

2

Stationing lengkung vertikal PVI1

Sta A = Sta PVI1 – ½ Lv

= (0 + 110) – ½ 85

= 0 + 067,5 m

Sta B = Sta PVI1 – ( ½ Lv – Xa )

= (0 + 110) – ( ½ 85 – 10 )

= 0 + 077,5 m

Sta C = Sta PVI1 – ( ½ Lv – Xb )

= (0 + 110) – ( ½ 85 – 20 )

= 0 + 087,5 m

Sta D = Sta PVI1 – ( ½ Lv – Xc )

= (0 + 110) – ( ½ 85 – 30 )

= 0 + 097,5 m

Sta E = Sta PVI1 – ( ½ Lv – Xd )

= (0 + 110) – ( ½ 85 – 40 )

= 0 + 107,5 m

Page 122: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

Sta PVI1’ = Sta PVI1

= 0 + 110 m

Sta F = Sta PVI1 + ( ½ Lv – Xf’ )

= (0 + 110) + ( ½ 85 – 35 )

= 0 + 117,5 m

Sta G = Sta PVI1 + ( ½ Lv – Xg’ )

= (0 + 110) + ( ½ 85 – 25 )

= 0 + 127,5 m

Sta H = Sta PVI1 + ( ½ Lv – Xh’ )

= (0 + 110) + ( ½ 85 – 15 )

= 0 + 137,5 m

Sta I = Sta PVI1 + ½ Lv

= (0 + 110) + ½ 85

= 0 + 152,5 m

Elevasi Lengkung vertikal:

Elevasi a = Elevasi PVI1 + ( ½ Lv × g1 )

= 614,067 + ( 42,5 × 7,962% )

= 617,450 m

Elevasi b = Elevasi PVI1 + (Xd × g1) + Ya

= 614,067 + ( 40 × 7,962%) + 0,0123

= 617,264 m

Elevasi c = Elevasi PVI1 + (Xc × g1) + Yb

= 614,067 + (30 × 7,962%) + 0,0492

Page 123: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104

= 616,505 m

Elevasi d = Elevasi PVI1 + (Xb × g1) + Yc

= 614,067 + (20 × 7,962%) + 0,111

= 615,770 m

Elevasi e = Elevasi PVI1 + (Xa × g1) + Yd

= 614,067 + (10 × 7,962%) + 0,197

= 615,060 m

Elevasi PV1’ = Elevasi PVI1 + Ev

= 614,067 + 0,222

= 614,289 m

Elevasi f = Elevasi PVI1 - (Xf × g2) + Ye

= 614,067 - ( 7,5 × 5,876 %) + 0,151

= 613,777 m

Elevasi g = Elevasi PVI1 - (Xg × g2) + Yf

= 614,067 - (17,5 × 5,876 %) + 0,0768

= 613,116 m

Elevasi h = Elevasi PVI1 + (Xh × g2) + Yg

= 614,067 - (27,5 × 5,876 %) + 0,0277

= 612,479 m

Elevasi i = Elevasi PVI1 - ( ½ Lv × g2 )

= 614,067 - ( 42,5 × 5,876 %)

= 611,570 m

Page 124: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

105

2. PVI2

Gambar 3.12 Lengkung Vertikal PV2

Data – data :

STA PV2 = 0 + 250

Elevasi PV2 = 605,840

Vr = 60 km/jam

g2 = -5,876 %

g3 = 0 %

%876,5

)%876,5(%0

12

gg

Page 125: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

106

Jh minimum untuk kecepatan rencana 60 km/jam adalah 75 m.

m

gfpVrTVrJh

195,82

035,025460

5,260278,0

254278,0

2

2

Perhitungan Lv:

Syarat keluwesan bentuk

mVLv

36606,0

6,0

Syarat drainase

mLv

04,235876,540

40

Syarat kenyamanan

mikjamkmtVLv

50det360

Pengurangan goncangan

m

VLv

76,58360

876,560360

2

2

Jika menggunakan jarak pandang :

Jh < Lv,

m

JhJhLv

701,90

)195,825,3(150195,82876,5

5,31502

2

Jh > Lv,

Page 126: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

107

m

hhLv

276,17

876,5)876,55,3(150

876,52

5,31502

Dipakai Lv = 90,701 m ≈ 95 m, karena untuk menghindari overlaping dengan PV

sebelum atau selanjutnya.

m

LvEv

698,0800

95876,5800

m

EvLvXaYa

124,0

698,09520

4

4

2

2

m

EvLvXdYc

379,0

698,09535

4

'4

2

2

m

EvLvXbYb

495,0

698,09540

4

4

2

2

m

EvLvXeYd

070,0

698,08515

4

'4

2

2

Page 127: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

108

Stationing lengkung vertikal PVI2

Sta A = Sta PVI2 – ½ Lv

= (0 + 250) – ½ 95

= 0 + 202,5 m

Sta B = Sta PVI2 – ( ½ Lv – Xa )

= (0 + 250) – ( ½ 95 – 20 )

= 0 + 222,5 m

Sta C = Sta PVI2 – ( ½ Lv – Xb )

= (0 + 250) – ( ½ 95 – 40 )

= 0 + 242,5 m

Sta PVI2’ = Sta PVI2

= 0 + 250 m

Sta D = Sta PVI2 + ( ½ Lv – Xd’ )

= (0 + 250) + ( ½ 95 – 35 )

= 0 + 262,5 m

Sta PVI2’= Sta PVI2 + ( ½ Lv – Xe’ )

= (0 + 250) + ( ½ 95 – 15 )

= 0 + 282,5 m

Sta F = Sta PVI2 + ( ½ Lv)

= (0 + 250) + ( ½ 95)

= 0 + 297,5 m

Page 128: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

109

Elevasi Lengkung vertikal:

Elevasi a = Elevasi PVI2 + ( ½ Lv × g2 )

= 605,840 + ( 47,5 × 5,876 % )

= 608,631 m

Elevasi b = Elevasi PVI2 + ((½ Lv – Xa) × g2) + Ya

= 605,840 + ( (47,5 – 20) × 5,876 %) + 0,124

= 607,580 m

Elevasi c = Elevasi PVI2 + ((½ Lv – Xb) × g2) + Yb

= 605,840 + ((47,5 – 40) × 5,876 %) + 0,495

= 606,776 m

Elevasi PV2’ = Elevasi PVI2 + Ev

= 605,840 + 0,698

= 606,538 m

Elevasi d = Elevasi PVI2 - ((½ Lv – Xd’) × g3) + Yc

= 605,840 - ((47,5 – 35) × 0 %) + 0,379

= 606,219 m

Elevasi e = Elevasi PVI2 - ((½ Lv – Xe’) × g3) + Yd

= 605,840 - ((47,5 – 15) × 0 %) + 0,070

= 605,910 m

Elevasi f = Elevasi PVI2 - ( ½ Lv × g3 )

= 605,840 - ( 42,5 × 0 %)

= 605,840 m

Page 129: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

110

3. PVI 3

Gambar 3.13 Lengkung Vertikal PVI3

Data – data :

STA PV3 = 0 + 400

Elevasi PV3 = 605,840

Vr = 60 km/jam

g3 = 0 %

g4 = - 7,987 %

%987,7

%0%)987,7(

34

gg

Page 130: digilib.uns.ac.id/Peren... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MAMIEK PURWANING UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i i PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

111

Jh minimum untuk kecepatan rencana 60 km/jam adalah 75 m.

m

gfpVrTVrJh

671,74

079,035,025460

5,260278,0

254278,0

2

2

Perhitungan Lv:

Syarat keluwesan bentuk

mVLv

36606,0

6,0

Syarat kenyamanan

mikjamkmtVLv

50det360

Pengurangan goncangan

m

VLv

87,79360

987,760360

2

2

Jika menggunakan jarak pandang :

- Jarak pandang henti

Jh < Lv,

m

JhLv

091,108412

671,74987,7412

2

2

Jh > Lv,

m

JhLv

758,97987,7

412671,742

4122