perawatan pasca resusitasi

Upload: andina-rosmalianti

Post on 17-Feb-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 perawatan pasca resusitasi

    1/7

    dr. Rudy Firmansyah B. Rifai, SpA

    Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta

    Ketua II PP Perinasia

    Proses persalinan merupakan periode adaptasi dari kehidupan intrauterin ke

    ekstrauterin. Sebagian besar bayi lahir bugar tanpa masalah. Hanya sekitar 1!bayi yang memerlukan bantuan resusitasi saat lahir dan sekitar 1! memerlukan

    resusitasi yang lebih lengkap. Bayi yang membutuhkan resusitasi saat lahir berisiko

    mengalami perburukan kembali "alaupun tanda #italnya telah normal. Ketika

    #entilasi dan sirkulasi telah adekuat, bayi tetap harus dipantau atau dipindahkan ke

    $asilitas yang dapat dilakukan monitoring penuh dan tindakan antisipasi. %orbiditas

    dan mortalitas neonatus akan meningkat bila penanganan pas&a resusitasi atau

    sebelum diru'uk kurang baik. Beberapa $aktor yang berperan diantaranya adalah

    stabilitas suhu, kadar gula darah, sirkulasi yang adekuat, dan kualitas pernapasan.

    Semuanya harus di'aga dalam batas normal untuk meminimalkan komplikasi yang

    mungkin timbul kemudian serta e$ek samping. Periode transpor pada neonatus

    dapat dikelompokkan men'adi ()

    1. Periode I : proses setelah dilakukan resusitasi dan sebelum pemindahan bayi

    2. Periode II : proses pemindahan ke unit atau RS lain

    Proses persalinan, proses resusitasi, periode pas&a resusitasi, dan periode

    ru'ukan*pemindahan pada neonatus disebut sebagai +olden Period-. %engingat

    keterbatasan sumber daya manusia dan peralatan maka proses transportasi

    neonatus merupakan tantangan. ulisan ini akan membahas se&ara singkat

    mengenai stabilisasi neonatus pas&a resusitasi.

    STABILISASI NEONATUS PASCA RESUSITASI

    Penanganan pas&a resusitasi pada neonatus yang mengalami as/ksia perinatal,

    sangat kompleks, membutuhkan monitoring ketat dan tindakan antisipasi yang

    &epat, karena bayi berisiko mengalami dis$ungsi multiorgan dan perubahan dalam

    kemampuan mempertahankan homeostasis /siologis. Prinsip umum dari

    penanganan pas&a resusitasi neonatus diantaranya melan'utkan dukungan

    kardiorespiratorik, stabilitas suhu, koreksi hipoglikemia, asidosis metabolik,

    abnormalitas elektrolit, serta penanganan hipotensi. Salah satu a&uan yang telah

    mempunyai bukti ilmiah yang kuat dalam melaksanakan stabilisasi pas&a resusitasi

    neonatus dikenal sebagai S.T.A.B.L.E.,yaitu tindakan stabilisasi yang ter$okus pada

    0 dasar penanganan yang direkomendasikan oleh Ameri&an A&ademy o$ Pediatri&s

    AAP2, bertu'uan untuk meningkatkan keamanan pasien, baik dalam mana'emen,

    men&egah kemungkinan adanya kesalahan, serta mengurangi e$ek samping.

    Stabilisasi neonatus yang tepat terbukti menurunkan tingkat morbiditas dan

    mortalitas 3eroni&a R%, allo 44.Bol %ed Hosp In$ant %e5,(1160712)819:6 Spe&tor

    J%, 3illanue#a HS. J Perinatol, (;6(;

  • 7/23/2019 perawatan pasca resusitasi

    2/7

    L -- Laboratory

    E -- Emotional support

    Kata SAB4= tersebut dibuat agar petugas penolong bayi tidak melupakan aspek9

    aspek penting dalam stabilisasi. >alam tindakannya sendiri tidak me"a'ibkan harus

    sesuai dengan urutan kata tersebut.

    S (SUGAR A! SA"E CARE#

    %erupakan langkah untuk menstabilkan kadar gula darah neonatus. Pada a"al

    kehidupan, kelangsungan pasokan nutrisi terhenti setelah pemotongan tali pusat.

    Bayi baru lahir memerlukan kelangsungan nutrisi untuk mempertahankan asupan

    glukosa. Ke&ukupan glukosa diperlukan agar metabolisme sel tertap berlangsung

    terutama sel otak. Ada 8 $aktor risiko yang mempengaruhi kadar gula darah)

    1. Cadangan glikogen terbatas

    2. Hiperinsulinemia

    3. Peningkatan penggunaan glukosa

    >engan demikian pada bayi prematur, BB4R, bayi yang ibunya menderita diabetes

    melitus, dan bayi yang sakit berat memiliki risiko tinggi hipoglikemia..

    Skrining hipoglikemia)

    %enggunakan darah kapiler

    >ekstrosti5 Simple, &ukup akurat

    arget gula darah ) :911 mg*dl

    1:! lebih rendah dari gula serum

    ?rekuensi )

    Sebelum transpor

    >iulang lagi saat akan ditranspor

    Proses transpor

    Bila hasil pemeriksaan I normal ) tidak perlu diulang

    Stabilisasi bayi)

    Bila ter'adi hipoglikemia, mulai terapi

    In$us mengandung >ekstrosa >e5 1!2, 7 ml*kg*hari arget setidaknya ) IR @ 90 mg*kg*menit

    PESAN PENTING (!

    Sebelum bayi diru'uk )

    Pasang akses intra #ena

    3ena umbilikal pilihan 12, #ena peri$er

    Perhatikan keamanan saat melakukan pemasangan) in$us H=PARIC=, sterilitas,

    /ksasi, amati kemungkinan emboli*klot

    T (TE$%ERATURE#

    %erupakanusaha untuk mempertahankan suhu normal bayi dan men&egahhipotermia. Pada bayi dengan hipotermi akan ter'adi #asokonstriksi pembuluh darah

  • 7/23/2019 perawatan pasca resusitasi

    3/7

    sehingga mengakibatkan ketidak&ukupan sirkulasi di 'aringan tubuh. Selain itu

    kondisi hipotermia dapat meningkatkan metabolism dalam rangka untuk

    meningkatkan kalori tubuh, kondisi ini akan meningkatkan kebutuhan tubuh

    terhadap oksigen. >engan demikian suhu9gula darah9oksigen mempunyai

    keterkaitan erat.

    Ceonatus lebih mudah mengalami hipotermia daripada hipertermia. 4ingkunganekstrauterin berbeda dengan lingkungan intrauterin. 4ingkungan ekstrauterin

    meningkatkan risiko hipotermia karena lingkungan udara bukan &airan hangat, selain

    itu 'uga pengaruh konduksi, kon#eksi, e#aporasi, dan radiasi. Suhu normal adalah

    80,:D E 8

  • 7/23/2019 perawatan pasca resusitasi

    4/7

    Skor Down

    0 1 2

    Kecepatan

    napas

    < 60x/menit 60-80x/menit > 80x/menit

    Retraksi Tidak adaretraksi

    Retraksiringan

    Retraksi erat

    Sianosis Tidak ada

    sianosis

    Tidak tampak

    sianosis dg

    !2

    Sianosis "#$ dg%

    !2

    &dara mas'k "#$ &dara mas'k

    erk'rang

    Tidak ada

    'dara mas'k

    (egap-megap Tidak megap-

    megap

    Terdengar

    me)a)'i

    stetoskop

    Terdengar

    tanpa

    mengg'nakan

    pera)atan

    Skor ! " #angguan pernapasan ringan

    Skor "$% #angguan pernapasan sedang

    Skor & ' #angguan pernapasan berat

    (diperlukan analisis gas darah)

    Selain mengamati tanda kega"atan pernapasan, penting untuk menilai)

    Kebutuhan oksigen dan peningkatan kebutuhan

    Komplikasi akibat hipoksia dan hiperkarbia

    9 PPHC perbedaan saturasi ( pre dan post duktal2

    9 Per$usi peri$er, tekanan darah

    9 Ceurologis ) kesadaran, akti/tas, ada tidaknya ke'ang

    9 Produksi urin

    anda9tanda akan ter'adi kegagalan pernapasan

    9 Pernapasan megap9megap

    9 idak berespons dengan pemberian (

    Bila memungkinkan ) analisis gas darah data penting) pD( dan B=2

    PESAN PENTING ($!

    Stabilisasi pernapasan )

    Segera berikan bantuan #entilasi. Pilih bantuan #entilasi yang dapat memberikan

    P==P untuk membuka al#eoli paru2. %isalnya) DPAP, high fow nasal canula

    Bila ada tanda akan ter'adi kegagalan pernapasan) segera intubasi dan beri napas

    buatan penggunaan sungkup laring bisa merupakan alternati$, bila tidak

    memungkinkan intubasi2.

    Pasang saturasi (, target saturasi post duktal6 a"al lahir ) ;9;! , setelah usia 8

    hari ) 779;*;(!2

    Pasang pipa orogastrik untuk dekompresi lambung

    PESAN PENTING (%!

    Pada bayi dengan #entilasi mekanik adekuat, namun tidak menun'ukkan perbaikan

    bermakna, pertimbangkan kemungkinan )

    Hernia dia$ragmatika

    Pneumotoraks

  • 7/23/2019 perawatan pasca resusitasi

    5/7

    PPHC

    Sumbatan 'alan napas atas

    Anemia

    B (BL))! %RESSURE#

    Syok ter'adi akibat adanya gangguan per$usi dan oksigenasi organ. Ada 8 'enis syok,yaitu)

    Hipo#olemi tersering pada neonatus2

    Kardiogenik

    Septik

    Penyebab tersering pada neonatus adalah)

    1. *ehilangan darah saat intrauterin+persalinan

    2. *ehilangan darah setelah lahir

    3. ,ehidrasi

    Ceonatus seyogyanya di&egah agar 'angan sampai 'atuh pada kondisi syok. e'ala

    dini gangguan sirkulasi pada neonatus lebih sering berupa gangguan pernapasan.

    1. -akipnu

    2. *era na/as meningkat

    3. -akikardi

    Pada $ase lan'ut akan ter'adi)

    1. 0egap$megap+apnu

    2. radikardi

    3. adi peri/er lemah

    ". Hipotensi

    %. 0ottle sign (per/isi peri/er buruk)

    Hal penting dalam menentukan bayi mulai mengalami hipotensi adalah menilai

    tekanan darah. ekanan darah normal bayi berbeda, tergantung pada usia gestasi.

    Penghitungan &ara mudah adalah)

    1. 0elihat gra/ik tabel tekanan darah berdasarkan

    2. Cara epat berdasarkan usia gestasi bayi (4 diastolik)

    3. 0enggunakan ukuran manset sesuai untuk neonatus

  • 7/23/2019 perawatan pasca resusitasi

    6/7

    Prinsip penanganan

    1. Identi/ikasi syok

    2. eri bantuan 5entilasi

    3. eri airan /isiologis 16 +kg

    ". Sambil ari penyebab

    %. Hindari terapi iknat seara agresi/

    '. ila perlu berikan ,opamine %$16 mg+kg+menit

    PESAN PENTING (&!

    1. #eala dini syok merupakan gangguan pernapasan

    2. Pada bayi dengan gangguan pernapasan selalu pikirkan kemungkinan teradinya insu/isiensi sirkulasi

    3. 0eruuk bayi dengan gangguan napas selain bantuan 5entilasi angan lupa memasang akses 5askular 7

    bolus aCl 689 16+kg (36$'6 menit)

    ". Hindari pemberian biknat (tidak rutin) intra5askular harus diisi lebih dahulu. (Pemberian biknat yang agresi/

    selain berbahaya terhadap aringan tubuh uga memiu iskemi sel otak).

    L (LAB)RAT)R#

    Pada bayi yang akan diru'uk, "a'ib dilakukan pemeriksaan laboratorium untukkemungkinan in$eksi bila $asilitas memadai2. Perlu dilakukan 'uga pada bayi berisiko

    in$eksi. ?aktor risiko tersering)

    KP> 17 'am

    Ibu dengan ri"ayat korioamnionitis

    Ibu sakit in$eksi2 men'elang persalinan, misalnya keputihan, diare, suhu ibu

    87D, persalinan prematur, bayi dengan ri"ayat ga"at 'anin.

    PESAN PENTING ('!

    Pemeriksaan laboratorium pada neonatus)

    Hitung 'enis, Jumlah lekosit, I ratio, trombosit

    Kultur darah ula darah

  • 7/23/2019 perawatan pasca resusitasi

    7/7

    Analisis gas darah bila mungkin2

    Berdasarkan hasil pemeriksaan dan*atau bila di&urigai adanya in$eksi, berikan

    antibiotika sesaat sebelum bayi diru'uk. %enanggulangi in$eksi dengan ge'ala yang

    lebih 'elas atau dengan komplikasi akan lebih sulit.

    E (E$)T&)AL SU%%)RT#

    Kelahiran anak merupakan saat yang dinantikan dan membahagiakan. Bila kondisi

    tidak seperti yang diharapkan akan mengganggu emosi. rangtua biasanya akan

    memiliki perasaan bersalah, menyangkal, marah, tidak per&aya, merasa gagal,

    takut, saling menyalahkan, depresi. >ukungan emosi terhadap orangtua atau

    keluarga bayi sangat penting.

    Petugas kesehatan perlu 'uga mendapat dukungan emosi, pera"at adalah u'ung

    tombak dalam pera"atan bayi. Sebaiknya sebelum bayi diru'uk, bila kondisi ibu

    memungkinkan, beri ibu kesempatan untuk melihat bayinya, beri dorongan ibu

    untuk kontak dengan bayinya. Beri kesempatan bagi ayah untuk sesering mungkinkontak dengan bayinya, biarkan ayah mengambil gambar atau #ideo. Beri dorongan

    dan keyakinan pada ibu untuk tetap memberikan ASI kepada bayinya, dengan

    melakukan pompa dan mengirim ASI ke rumah sakit dimana bayi diru'uk.

    Hal lain yang perlu dipersiapkan untuk disampaikan kepada tim transpor adalah)

    Inormed consent

    Datatan medis ibu

    Datatan medis bayi

    Hasil laboratorium atau radiologi

    Pemberian terapi yang sudah diberikan dan yang akan diberikan