perawatan pasca resusitasi
TRANSCRIPT
-
7/23/2019 perawatan pasca resusitasi
1/7
dr. Rudy Firmansyah B. Rifai, SpA
Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta
Ketua II PP Perinasia
Proses persalinan merupakan periode adaptasi dari kehidupan intrauterin ke
ekstrauterin. Sebagian besar bayi lahir bugar tanpa masalah. Hanya sekitar 1!bayi yang memerlukan bantuan resusitasi saat lahir dan sekitar 1! memerlukan
resusitasi yang lebih lengkap. Bayi yang membutuhkan resusitasi saat lahir berisiko
mengalami perburukan kembali "alaupun tanda #italnya telah normal. Ketika
#entilasi dan sirkulasi telah adekuat, bayi tetap harus dipantau atau dipindahkan ke
$asilitas yang dapat dilakukan monitoring penuh dan tindakan antisipasi. %orbiditas
dan mortalitas neonatus akan meningkat bila penanganan pas&a resusitasi atau
sebelum diru'uk kurang baik. Beberapa $aktor yang berperan diantaranya adalah
stabilitas suhu, kadar gula darah, sirkulasi yang adekuat, dan kualitas pernapasan.
Semuanya harus di'aga dalam batas normal untuk meminimalkan komplikasi yang
mungkin timbul kemudian serta e$ek samping. Periode transpor pada neonatus
dapat dikelompokkan men'adi ()
1. Periode I : proses setelah dilakukan resusitasi dan sebelum pemindahan bayi
2. Periode II : proses pemindahan ke unit atau RS lain
Proses persalinan, proses resusitasi, periode pas&a resusitasi, dan periode
ru'ukan*pemindahan pada neonatus disebut sebagai +olden Period-. %engingat
keterbatasan sumber daya manusia dan peralatan maka proses transportasi
neonatus merupakan tantangan. ulisan ini akan membahas se&ara singkat
mengenai stabilisasi neonatus pas&a resusitasi.
STABILISASI NEONATUS PASCA RESUSITASI
Penanganan pas&a resusitasi pada neonatus yang mengalami as/ksia perinatal,
sangat kompleks, membutuhkan monitoring ketat dan tindakan antisipasi yang
&epat, karena bayi berisiko mengalami dis$ungsi multiorgan dan perubahan dalam
kemampuan mempertahankan homeostasis /siologis. Prinsip umum dari
penanganan pas&a resusitasi neonatus diantaranya melan'utkan dukungan
kardiorespiratorik, stabilitas suhu, koreksi hipoglikemia, asidosis metabolik,
abnormalitas elektrolit, serta penanganan hipotensi. Salah satu a&uan yang telah
mempunyai bukti ilmiah yang kuat dalam melaksanakan stabilisasi pas&a resusitasi
neonatus dikenal sebagai S.T.A.B.L.E.,yaitu tindakan stabilisasi yang ter$okus pada
0 dasar penanganan yang direkomendasikan oleh Ameri&an A&ademy o$ Pediatri&s
AAP2, bertu'uan untuk meningkatkan keamanan pasien, baik dalam mana'emen,
men&egah kemungkinan adanya kesalahan, serta mengurangi e$ek samping.
Stabilisasi neonatus yang tepat terbukti menurunkan tingkat morbiditas dan
mortalitas 3eroni&a R%, allo 44.Bol %ed Hosp In$ant %e5,(1160712)819:6 Spe&tor
J%, 3illanue#a HS. J Perinatol, (;6(;
-
7/23/2019 perawatan pasca resusitasi
2/7
L -- Laboratory
E -- Emotional support
Kata SAB4= tersebut dibuat agar petugas penolong bayi tidak melupakan aspek9
aspek penting dalam stabilisasi. >alam tindakannya sendiri tidak me"a'ibkan harus
sesuai dengan urutan kata tersebut.
S (SUGAR A! SA"E CARE#
%erupakan langkah untuk menstabilkan kadar gula darah neonatus. Pada a"al
kehidupan, kelangsungan pasokan nutrisi terhenti setelah pemotongan tali pusat.
Bayi baru lahir memerlukan kelangsungan nutrisi untuk mempertahankan asupan
glukosa. Ke&ukupan glukosa diperlukan agar metabolisme sel tertap berlangsung
terutama sel otak. Ada 8 $aktor risiko yang mempengaruhi kadar gula darah)
1. Cadangan glikogen terbatas
2. Hiperinsulinemia
3. Peningkatan penggunaan glukosa
>engan demikian pada bayi prematur, BB4R, bayi yang ibunya menderita diabetes
melitus, dan bayi yang sakit berat memiliki risiko tinggi hipoglikemia..
Skrining hipoglikemia)
%enggunakan darah kapiler
>ekstrosti5 Simple, &ukup akurat
arget gula darah ) :911 mg*dl
1:! lebih rendah dari gula serum
?rekuensi )
Sebelum transpor
>iulang lagi saat akan ditranspor
Proses transpor
Bila hasil pemeriksaan I normal ) tidak perlu diulang
Stabilisasi bayi)
Bila ter'adi hipoglikemia, mulai terapi
In$us mengandung >ekstrosa >e5 1!2, 7 ml*kg*hari arget setidaknya ) IR @ 90 mg*kg*menit
PESAN PENTING (!
Sebelum bayi diru'uk )
Pasang akses intra #ena
3ena umbilikal pilihan 12, #ena peri$er
Perhatikan keamanan saat melakukan pemasangan) in$us H=PARIC=, sterilitas,
/ksasi, amati kemungkinan emboli*klot
T (TE$%ERATURE#
%erupakanusaha untuk mempertahankan suhu normal bayi dan men&egahhipotermia. Pada bayi dengan hipotermi akan ter'adi #asokonstriksi pembuluh darah
-
7/23/2019 perawatan pasca resusitasi
3/7
sehingga mengakibatkan ketidak&ukupan sirkulasi di 'aringan tubuh. Selain itu
kondisi hipotermia dapat meningkatkan metabolism dalam rangka untuk
meningkatkan kalori tubuh, kondisi ini akan meningkatkan kebutuhan tubuh
terhadap oksigen. >engan demikian suhu9gula darah9oksigen mempunyai
keterkaitan erat.
Ceonatus lebih mudah mengalami hipotermia daripada hipertermia. 4ingkunganekstrauterin berbeda dengan lingkungan intrauterin. 4ingkungan ekstrauterin
meningkatkan risiko hipotermia karena lingkungan udara bukan &airan hangat, selain
itu 'uga pengaruh konduksi, kon#eksi, e#aporasi, dan radiasi. Suhu normal adalah
80,:D E 8
-
7/23/2019 perawatan pasca resusitasi
4/7
Skor Down
0 1 2
Kecepatan
napas
< 60x/menit 60-80x/menit > 80x/menit
Retraksi Tidak adaretraksi
Retraksiringan
Retraksi erat
Sianosis Tidak ada
sianosis
Tidak tampak
sianosis dg
!2
Sianosis "#$ dg%
!2
&dara mas'k "#$ &dara mas'k
erk'rang
Tidak ada
'dara mas'k
(egap-megap Tidak megap-
megap
Terdengar
me)a)'i
stetoskop
Terdengar
tanpa
mengg'nakan
pera)atan
Skor ! " #angguan pernapasan ringan
Skor "$% #angguan pernapasan sedang
Skor & ' #angguan pernapasan berat
(diperlukan analisis gas darah)
Selain mengamati tanda kega"atan pernapasan, penting untuk menilai)
Kebutuhan oksigen dan peningkatan kebutuhan
Komplikasi akibat hipoksia dan hiperkarbia
9 PPHC perbedaan saturasi ( pre dan post duktal2
9 Per$usi peri$er, tekanan darah
9 Ceurologis ) kesadaran, akti/tas, ada tidaknya ke'ang
9 Produksi urin
anda9tanda akan ter'adi kegagalan pernapasan
9 Pernapasan megap9megap
9 idak berespons dengan pemberian (
Bila memungkinkan ) analisis gas darah data penting) pD( dan B=2
PESAN PENTING ($!
Stabilisasi pernapasan )
Segera berikan bantuan #entilasi. Pilih bantuan #entilasi yang dapat memberikan
P==P untuk membuka al#eoli paru2. %isalnya) DPAP, high fow nasal canula
Bila ada tanda akan ter'adi kegagalan pernapasan) segera intubasi dan beri napas
buatan penggunaan sungkup laring bisa merupakan alternati$, bila tidak
memungkinkan intubasi2.
Pasang saturasi (, target saturasi post duktal6 a"al lahir ) ;9;! , setelah usia 8
hari ) 779;*;(!2
Pasang pipa orogastrik untuk dekompresi lambung
PESAN PENTING (%!
Pada bayi dengan #entilasi mekanik adekuat, namun tidak menun'ukkan perbaikan
bermakna, pertimbangkan kemungkinan )
Hernia dia$ragmatika
Pneumotoraks
-
7/23/2019 perawatan pasca resusitasi
5/7
PPHC
Sumbatan 'alan napas atas
Anemia
B (BL))! %RESSURE#
Syok ter'adi akibat adanya gangguan per$usi dan oksigenasi organ. Ada 8 'enis syok,yaitu)
Hipo#olemi tersering pada neonatus2
Kardiogenik
Septik
Penyebab tersering pada neonatus adalah)
1. *ehilangan darah saat intrauterin+persalinan
2. *ehilangan darah setelah lahir
3. ,ehidrasi
Ceonatus seyogyanya di&egah agar 'angan sampai 'atuh pada kondisi syok. e'ala
dini gangguan sirkulasi pada neonatus lebih sering berupa gangguan pernapasan.
1. -akipnu
2. *era na/as meningkat
3. -akikardi
Pada $ase lan'ut akan ter'adi)
1. 0egap$megap+apnu
2. radikardi
3. adi peri/er lemah
". Hipotensi
%. 0ottle sign (per/isi peri/er buruk)
Hal penting dalam menentukan bayi mulai mengalami hipotensi adalah menilai
tekanan darah. ekanan darah normal bayi berbeda, tergantung pada usia gestasi.
Penghitungan &ara mudah adalah)
1. 0elihat gra/ik tabel tekanan darah berdasarkan
2. Cara epat berdasarkan usia gestasi bayi (4 diastolik)
3. 0enggunakan ukuran manset sesuai untuk neonatus
-
7/23/2019 perawatan pasca resusitasi
6/7
Prinsip penanganan
1. Identi/ikasi syok
2. eri bantuan 5entilasi
3. eri airan /isiologis 16 +kg
". Sambil ari penyebab
%. Hindari terapi iknat seara agresi/
'. ila perlu berikan ,opamine %$16 mg+kg+menit
PESAN PENTING (&!
1. #eala dini syok merupakan gangguan pernapasan
2. Pada bayi dengan gangguan pernapasan selalu pikirkan kemungkinan teradinya insu/isiensi sirkulasi
3. 0eruuk bayi dengan gangguan napas selain bantuan 5entilasi angan lupa memasang akses 5askular 7
bolus aCl 689 16+kg (36$'6 menit)
". Hindari pemberian biknat (tidak rutin) intra5askular harus diisi lebih dahulu. (Pemberian biknat yang agresi/
selain berbahaya terhadap aringan tubuh uga memiu iskemi sel otak).
L (LAB)RAT)R#
Pada bayi yang akan diru'uk, "a'ib dilakukan pemeriksaan laboratorium untukkemungkinan in$eksi bila $asilitas memadai2. Perlu dilakukan 'uga pada bayi berisiko
in$eksi. ?aktor risiko tersering)
KP> 17 'am
Ibu dengan ri"ayat korioamnionitis
Ibu sakit in$eksi2 men'elang persalinan, misalnya keputihan, diare, suhu ibu
87D, persalinan prematur, bayi dengan ri"ayat ga"at 'anin.
PESAN PENTING ('!
Pemeriksaan laboratorium pada neonatus)
Hitung 'enis, Jumlah lekosit, I ratio, trombosit
Kultur darah ula darah
-
7/23/2019 perawatan pasca resusitasi
7/7
Analisis gas darah bila mungkin2
Berdasarkan hasil pemeriksaan dan*atau bila di&urigai adanya in$eksi, berikan
antibiotika sesaat sebelum bayi diru'uk. %enanggulangi in$eksi dengan ge'ala yang
lebih 'elas atau dengan komplikasi akan lebih sulit.
E (E$)T&)AL SU%%)RT#
Kelahiran anak merupakan saat yang dinantikan dan membahagiakan. Bila kondisi
tidak seperti yang diharapkan akan mengganggu emosi. rangtua biasanya akan
memiliki perasaan bersalah, menyangkal, marah, tidak per&aya, merasa gagal,
takut, saling menyalahkan, depresi. >ukungan emosi terhadap orangtua atau
keluarga bayi sangat penting.
Petugas kesehatan perlu 'uga mendapat dukungan emosi, pera"at adalah u'ung
tombak dalam pera"atan bayi. Sebaiknya sebelum bayi diru'uk, bila kondisi ibu
memungkinkan, beri ibu kesempatan untuk melihat bayinya, beri dorongan ibu
untuk kontak dengan bayinya. Beri kesempatan bagi ayah untuk sesering mungkinkontak dengan bayinya, biarkan ayah mengambil gambar atau #ideo. Beri dorongan
dan keyakinan pada ibu untuk tetap memberikan ASI kepada bayinya, dengan
melakukan pompa dan mengirim ASI ke rumah sakit dimana bayi diru'uk.
Hal lain yang perlu dipersiapkan untuk disampaikan kepada tim transpor adalah)
Inormed consent
Datatan medis ibu
Datatan medis bayi
Hasil laboratorium atau radiologi
Pemberian terapi yang sudah diberikan dan yang akan diberikan