perancangan pemukiman lengkap 01
TRANSCRIPT
-
8/10/2019 Perancangan Pemukiman Lengkap 01
1/125
i
BUKU AJAR
PERANCANGAN PERMUKIMAN
(315D5103)
NURMAIDA AMRI, ST., MT
IMRIYANTI,ST., MT
PRODI ARSITEKTUR JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDINNOVEMBER 2013
-
8/10/2019 Perancangan Pemukiman Lengkap 01
2/125
-
8/10/2019 Perancangan Pemukiman Lengkap 01
3/125
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang maha Esa, atas
limpahan rahmat dan hidayatNya sehingga buku ajar Perancangan
Permukiman/315D5103 ini dapat kami selesaikan.
Pembuatan buku ajar Perancangan Permukiman ini merupakan hasil dari
rangkuman beberapa referensi buku-buku perumahan dan permukiman serta bahan
ajar dari mata kuliah tersebut. Buku ajar Perancangan Permukiman ini berisi tentang
materi pembelajaran dari minggu pertama sampai dengan minggu ke enam belas,
yakni membahas tentang sistem perhitungan kebutuhan akan sarana dan prasarana
dari suatu permukiman baik yang berbentuk vertical maupun horizontal.
Semoga segala kekurangan yang ada pada buku ajar ini dapat bermanfaat dan
dimanfaatkan secara khusus oleh mahasiswa Prodi Arsitektur Jurusan Arsitektur
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin dalam mengambil mata kuliah wajib/inti
dalam perkuliahan.
Makassar, November 2013
Tim Penyusun
Nurmaida Amri, ST., MT.
-
8/10/2019 Perancangan Pemukiman Lengkap 01
4/125
iv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL i
LEMBAR PENGESAHAN ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iv
PRAKATA 1
PROFIL LULUSAN PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR 2
FORMAT RENCANA PEMBELAJARAN 3
KOMPETENSI LULUSAN PROGRAM STUDI ARSITEKTUR 4
GARIS BESAR RENCANA PEMBELAJARAN (GBRP) 6
FORMAT RENCANA PEMBELAJARAN (Jenis Kegiatan dan Pembobotan) 10
FORMAT RENCANA PEMBELAJARAN (Kompetensi Profesional) 12
BENTUK TUGAS 15
FORMAT RENCANA EVALUASI 17
KONTRAK PEMBELAJARAN 18
1. Manfaat Mata Kuliah 18
2. Deskripsi Mata Kuliah 19
3. Tujuan Pembelajaran 20
4. Organisasi Materi 21
5. Strategi Pembelajaran 22
6. Materi Bacaan 22
7. Tugas 23
8. Kriteria Penilaian 23
9. Norma Akademik 27
10. Jadwal Pembelajaran 27
BAHAN AJAR MATA KULIAH PERANCANGAN PERMUKIMAN 31
MATERI PERTEMUAN MINGGU I 38
MATERI PERTEMUAN MINGGU II - IV 49
MATERI PERTEMUAN MINGGU V - VI 70
-
8/10/2019 Perancangan Pemukiman Lengkap 01
5/125
v
MATERI PERTEMUAN MINGGU VII - VII 72
MATERI PERTEMUAN MINGGU IX - X 77
MATERI PERTEMUAN MINGGU XI - XIII 80
MATERI PERTEMUAN MINGGU XIV - XV 93
MATERI PERTEMUAN MINGGU VIII 94
DAFTAR PUSTAKA 95
SENARAI 96
LAMPIRAN 97
-
8/10/2019 Perancangan Pemukiman Lengkap 01
6/125
vi
PRAKATA
Dalam perkuliahan, mahasiswa arsitektur telah dibekali dengan berbagai
macam ilmu pengetahuan. Namun pada umumnya mahasiswa dihapkan dengan
berbagai kesulitan dalam mengkoordinasikan sarana ilmu pengetahuan tersebut ke
dalam satu sistem yang sederhana. Maka dari itu banyak mahasiswa yang tidak
memiliki peddoman yang jelas tentang bagaimana cara untuk memulai merancang
bangunan khususnya mendesain sebuah hunian dalam suatu perumahan atau
permukiman. Modul ini adalah salah satu usulan untuk membantu para mahasiswa
di Jurusan Arsitektur yang memerlukan penjelasan dalam merenacanakan suatu
perumahan/permukiman.
Sistem pedoman dalam merencanakan suatu perumahan/permukiman baik
berbenyuk vertical maupun horizontal memerlukan susunan ataupun tata cara untuk
mendesain perumahan/permukiman yang disertai dengan sarana dan prasarananya.
Dengan adanya tata cara, maka dapat memeprmudah bagi mahasiswa untuk
menyusun/mendesain konsep dan pra rencana perumahan dan permukiman.
Mata kuliah Perancangan dan Permukiman merupakan salah satu mata
kuliah inti yang wajib di ikuti oleh mahasiswa Jurusan Arsitektur di Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin, sehingga untuk mempermudah mahasiswa maka dianggap
perlu adanya teknis penyusunan sistem perhitungan, konsep dan pra rencana untuk
mendesain suatu kawasan perumahan dan permukiman dalam bentuk modul
pembelajaran.
-
8/10/2019 Perancangan Pemukiman Lengkap 01
7/125
-
8/10/2019 Perancangan Pemukiman Lengkap 01
8/125
viii
FORMAT RENCANA PEMBELAJARAN
MATA KULIAH : Perancangan Permukiman
SKS : 3 (Tiga) SKS
SEMESTER : Lima / Ganjil
Deskripsi Singkat
Mata Kuliah : Merupakan salah satu mata kuliah institusional wajib
yang membahas tentang teori-teori perumahan dan
permukiman yang diaplikasikan ke dalam bentuk
desain secara horizontal maupun vertical bangunan
hunian.
KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN DICAPAI OLEH PESERTA DIDIK:
1. Memberikan kemampuan dalam memahami teori-teori perumahan dan
permukiman di wilayah perotaan.
2. Memberikan kemampuan mengemukakan teori-teori perumahan dan
permukiman.
3. Memberikan kemampuan untuk mengembangkan teori-teori perumahan dan
permukiman secara secara fisik dan non fisik.
Memberikan kemampuan mengaplikasikan teori-teori perumahan dan permukiman
dalam bentuk desain bangunan hunian dalam bentuk horizontal maupun vertical.
-
8/10/2019 Perancangan Pemukiman Lengkap 01
9/125
-
8/10/2019 Perancangan Pemukiman Lengkap 01
10/125
erancangan ermukiman v
ELEMEN KOMPETENSI:a. Landasan kepribadianb. Penguasaan ilmu dan keterampilanc. Kemampuan berkaryad. Sikap dan perilaku dalam berkarya menurut tingkat keahlian berdasarkan ilmu dan keterampilan yang dikuasaie. Pemahaman kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian dalam berkarya
-
8/10/2019 Perancangan Pemukiman Lengkap 01
11/125
erancangan ermukiman vi
GARIS BESAR RENCANA PEMBELAJARAN (GBRP)
Nama / Kode Mata Kuliah : Perancangan Perumahan dan PermukimanSemester/ SKS : Semester V (Ganjil)/ 3 kredit
KOMPETENSI SASARAN: Kompetensi Utama
1. Mampu berolah pikir dan berolah rasa secara kreatif, imajinatif dan inovatif yang berbasis pelestarianlingkungan. (U1)
2. Mampu menerapkan norma-norma ilmiah/sains, teknologi dan estetika arsitektural dalam konteks kehidupansoisla, ekonomi dan budaya masyarakat. (U3)
3. Mampu menerapkan metode dan proses perancangan arsitektur mencakup penelusuran masalah, perumusankonsep, pembuatan pra-rancangan skematik dwimatra/2D dan trimatra/3D. (U5)
Kompetensi Penunjang
1. Menguasai wawasan lingkungan kepulauan beriklim tropis lembab. (P2)2. Mampu menerapkan kebijakan tata ruang serta berbagai peraturan bangunan dan lingkungan dalam konteks
perencanaan kota. (P5)
Kompetensi Lainnya
1. Mampu bekerja mandiri maupun kelompok dalam koordinasi kemitraan secara multi-disiplin. (L1)2. Memiliki daya saing dan kepercayaan diri dalam komunitas professional lingkup nasional maupun
internasional. (L2)
SASARAN BELAJAR: 1. Mahasiswa dapat berpikir kritis dalam menyikapi issu, fenomena, perkembangan dan permasalahan yang
berkaitan dengan perancangan permukiman
2. Mahasiswa dapat meningkatkan pengetahuan, keahlian dan berperan serta dalam kegiatan perencanaan
lingkungan permukiman
-
8/10/2019 Perancangan Pemukiman Lengkap 01
12/125
erancangan ermukiman vii
MINGGUKE -
SASARANPEMBELAJARAN(KOMPETENSI)
MATERI PEMBELAJARANSTRATEGI
PEMBELAJARANKRITERIA PENILAIAN
(INDIKATOR)
BOBOTNILAI(%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1
Mampumengemukakanmateri dan dapat
membentuk tim kerjadalam perkuliahan
Kontrak perkuliahan Pembagian tugas gambar
(horizontal dan vertical) Pembagian tugas kelompok untukperhitungan bentuk-bentuk
permukiman
Ceramah interaktif Kesesuaian pustaka
(critical review/kognitif) Kontribusi keaktifan dlm
diskusi kelas(softskills/physikomotorik)
Kedisiplinan (apektif)
2 s/d 4
Mampu memahamidan mengetahuiperhitungan standarpermukiman
Pengertian system standarperhitungan permukiman:- Jumlah penghuni- Sarana pendidikan- Type jalan- Sarana ibadah- Sarana pertokoan, dll
Ceramah interaktif Kajian pustaka Analisis hasil
perhitunganstandarpermukiman
Pemahaman materi(critical thinking/kognitif)
Kesesuaian pustaka(critical review/kognitif)
Ketelitian dan kebenaranperhitungan stndarpermukiman
Kedisiplinan (apektif)
10
5-6
Mampu memahamidan menggambarpembuatan konseppemilihan lokasipermukiman
Pembuatan konsep pemilihanlokasi permukiman Pembuatan konsep analisis tapak
lokasi permukiman terpilih Latihan / studio
Diskusi kelompok(Small group)
Self DirectedLearning
Pemahaman materi(criticalthinking/kognitif)
Estetika (kebenaran,kelengkapan, kerapihan gambar)
Kontribusi keaktifan dlmdiskusi kelompok(softskills/physikomotorik)
Kedisiplinan mhs (apektif)
10
-
8/10/2019 Perancangan Pemukiman Lengkap 01
13/125
erancangan ermukiman viii
7-8
9-10
11-13
Mampu memahamipenggambaran siteplan permukimanyang terpilih dan midtest/ Evaluasi tengahSemester
Mampumenggambarkandenah typepermukiman
Mampumenggambarkanbentuk permukiman
Penggambaran site plan:- Permukiman horizontal- Permukiman vertical- Latihan / studio
Penggambaran type permukimanyang terpilih:- Horizontal- Vertikal- Latihan / studio
Penggambaran :
- Tampak- Potongan- Latihan / studio
Presentasi &diskusikelompok(smallgroup)
Self DirectedLearning
Presentasi &diskusikelompok(smallgroup)
Self DirectedLearning
Presentasi &
diskusikelompok(smallgroup)
Self DirectedLearning
Pemahaman materi(criticalthinking/kognitif)
Estetika (kebenaran,kelengkapan, kerapihan gambar)
Kontribusi keaktifan dlmdiskusi kelompok(softskills/physikomotorik)
Kedisiplinan mhs (apektif)
Pemahaman materi(criticalthinking/kognitif)
Estetika (kebenaran,kelengkapan, kerapihan gambar)
Kontribusi keaktifan dlmdiskusi kelompok(softskills/physikomotorik)
Kedisiplinan mhs (apektif)
Pemahaman materi(critical
thinking/) Estetika (kebenaran,
kelengkapan, kerapihan gambar) Kontribusi keaktifan dlm
diskusi kelompok (softskills) Kedisiplinan mhs apektif)
10
10
10
-
8/10/2019 Perancangan Pemukiman Lengkap 01
14/125
erancangan ermukiman ix
14-15
Mampu memahamipenggambaranstandar permukiman
Analisis penggambaran danperhitungan standar permukimandari minggu 2 sampai denganminggu 15
Presentasi &diskusikelompok(smallgroup)
Self DirectedLearning
Pemahaman materi(critical thinking/kognitif)
Estetika (kebenaran,kelengkapan, kerapihangambar)
Kontribusi keaktifan dlmdiskusi kelas(softskills/physikomotorik)
Kedisiplinan (apektif)
15
16 Final Test / EvaluasiAkhir Semester
Perhitungan dan penggambaranstandar permukiman(Horisontal/vertikal)
Presentasi &diskusikelompok(smallgroup)
Self DirectedLearning
Pemahaman materi(critical thinking/kognitif)
Estetika (kebenaran,kelengkapan, kerapihangambar)
Kedisiplinan (apektif)
35
-
8/10/2019 Perancangan Pemukiman Lengkap 01
15/125
erancangan ermukiman x
FORMAT RENCANA PEMBELAJARAN (Jenis Kegiatan dan Pembobotan)
MingguKe
Jenis Kegiatan Pembelajaran Topik Bahasan Bentuk TugasNilai
Bobot(%)
1 2 3 4 5
1 Perkuliahan (Role Play, Case Study)Kontrak Perkuliahan, Pembagian Tugaskelompok untuk perhitungan sarana dan
prasarana permukiman, Defenisiperumahan dan permukiman
Pemahaman materi, mengetahuitopic materi dan kajian pustaka,
membentuk tim kerja
2 - 4 Case Study, Self Directed LearningPemahaman defenisi dan perbedaan
antara perumahan dengan permukiman,sistem standar perhitungan sarana
prasaran permukiman
Pemahaman materi, prosespenyelesaian perhitungan sarana
dan prasaran permukiman 10%
5,6 Small Group, Self Directed LearningPenyusunan konsep pemilihan lokasi dananalisis tapak lokasi permukiman terpilih
(Latihan/Studio)
Pembuatan konsep pemilihan lokasidan analisis tapak lokasi terpilih, 10%
7,8 Small Group, Self Directed Learning,Evaluasi Tengah Semester (UTS)/Problem
Based Learning
Penggambaran site plan permukimandalam bentuk vertical/horizontal
(Latihan/Studio)
Proses penyelesaian site planpermukiman dan presentasi desain
site plan permukiman10%
9,10 Small Group, Self Directed Learning Penggambaran type permukiman vertical/horizontal (Latihan/Studio)
Proses penyelesaian desain typepermukiman (vertical/horizontal)
10%
-
8/10/2019 Perancangan Pemukiman Lengkap 01
16/125
-
8/10/2019 Perancangan Pemukiman Lengkap 01
17/125
erancangan ermukiman xii
FORMAT RENCANA PEMBELAJARAN (Kompetensi Profesional)
Kemampuan AkhirYang Diharapkan
(KompetensiWaktuMinggu
Entry Skill Bahan KajianBentuk
KegiatanPembelajaran
Kriteria Penilaian BobotNilai(%)
StandarKompetensi
1 2 3 4 5 6 7 8
Mampumengemukakan
materi dan dapatmembentuk tim kerja
dalam perkuliahan
1
Memahami materitentang
perancanganpermukiman sertadapat membuat
tim kerja
KontrakPerkuliahan,
Kajian Pustakadan Kersama tim
Kerja
Perkuliahan, RolePlay, Case Study
Kesesuaian pustaka(criticalreview/kognitif)
Kontribusi keaktifandlm diskusi kelas(softskills/physikomotorik)
Kedisiplinan (apektif
Dapat mengetahuidan paham tentang
sistem-sistemperancanganpermukiman
Mampu memahami danmengetahui
perhitungan standarpermukiman
2 - 4
Mengetahui danmemahami sistem
perhitungankebutuhan sarana
dan prasaranapermukiman
Sistemperhitungan
snatadkebutuhan
sarana danprasarana
permukiman
Case Study, SelfDirected Learning
Pemahaman materi(criticalthinking/kognitif)
Ketelitian dankebenaran perhitunganstndar permukiman
Kedisiplinan (apektif)
10%
Dapat mengetahui,terampil menjelaskan
dan menghitungsistem kebutuhan
sarana danprasarana
permukiman
-
8/10/2019 Perancangan Pemukiman Lengkap 01
18/125
erancangan ermukiman xiii
Dapat memahami danmenggambar
pembuatan konseppemilihan lokasi
permukiman
5,6
Mengetahui sistempenggambaran
untuk pembuatankonsep pemilihan
lokasi
Pembuatankonsep praktis
dalam pemilihanlokasi
perumahan danpermukiman
Small Group, SelfDirected Learning
Pemahaman materi(criticalthinking/kognitif)
Ketelitian dankebenaran perhitunganstndar permukiman
Estetika (kebenaran,kerapihan, gambar)
Kedisiplinan (apektif)
7,5%Dapat terampilmenjelaskan
mendesain danmembuat konseppemilihan lokasi
permukiman yangsesuai standar SNI
Dapat memahamipenggambaran siteplan permukiman
yang terpilih dan midtest/ Evaluasi tengah
Semester
7,8
Mengetahui danmemahami
penggambaransite plan
permukiman danpenilaian
pemahamanmateri
perenacanganpermukiman
Mendesaian SitePlan dan Ujikemampuanmahasiswaterhadap
perancanganpermukiman
Small Group, SelfDirected Learning
Pemahaman materi(criticalthinking/kognitif)
Ketelitian dankebenaran perhitunganstndar permukiman
Estetika (kebenaran,kerapihan, gambar)
Kedisiplinan (apektif
10%
Dapat terampilmendesain site plan
permukiman danmenghitung sistem
kebutuhan akansarana danprasarana
permukiman
Dapatmenggambarkan
denah typepermukiman
9 , 10
Memahami sistem
penggambarandenah type rumahdipermukiman
Menggambar
denah typerumah
Small Group, Self
Directed Learning
Pemahaman materi(critical
thinking/kognitif) Ketelitian dankebenaran perhitunganstndar permukiman
Estetika (kebenaran,kerapihan, gambar)
Kedisiplinan (apektif
10%
Dapat terampil
menggambar denahtype-type rumah
-
8/10/2019 Perancangan Pemukiman Lengkap 01
19/125
erancangan ermukiman xiv
Dapatmenggambarkan
bentuk/polapermukiman
11-13Memahami dan
mengetahui sistempenggambarnbentuk/polapermukiman
Menggambarbentuk/polapermukiman
Small Group,Self Directed
Learning
Pemahaman materi(criticalthinking/kognitif)
Ketelitian dankebenaran perhitunganstndar permukiman
Estetika (kebenaran,kerapihan, gambar)
Kedisiplinan (apektif)
10%Dapat terampil
mendesainbentuk/polapermukiman
Dapat memahamipenggambaran
standar permukiman
14,15Memahami sistem
penggambaranyang sesuai
dengan standarpermukiman
Menganalisispenggambaransesuai dengan
standarperhitungankebutuhansarana &prasarana
permukiman
Small Group,Self Directed
Learning
Pemahaman materi(criticalthinking/kognitif)
Ketelitian dankebenaran perhitunganstndar permukiman
Estetika (kebenaran,kerapihan, gambar)
Kedisiplinan (apektif
15%
Dapat terampilmenjelaskan sistem
perhitungankebutuhan sarana &
prasaranapermukiman yang
diaplikasikan dalamdesain
Final Test 16Final Test /
Evaluasi AkhirSemester
Uji KemampuanProblem BasedLearning, Self
Directed Learning
Pemahaman materi(criticalthinking/kognitif)
Estetika (kebenaran,kerapihan, gambar)
Kedisiplinan (apektif
35%
Dapatmengaplikasikan
sistem perhitungansarana & prasaranapermukiman dalam
bentuk desain/Evaluasi AkhirSemester
-
8/10/2019 Perancangan Pemukiman Lengkap 01
20/125
erancangan ermukiman xv
BENTUK TUGAS
Mata Kuliah : Perancangan Permukiman / 315D5103
SKS : 3 (tiga) sks
Semester : 5 (lima)/Ganjil
1. TUJUAN TUGAS : Mampu menjelaskan, menghitung dan mendesain pola-
pola, type-type permukiman
2. URAIAN TUGAS :
a. Obyek garapan : Sistem perhitungan kebutuhan sarana dan prasarana
permukiman
b. Yang harus dikerjakan dan batasan-batasannya;
- memahami pengertian dan aturan pembangunan perumahan dan
permukiman
- perhitungan sistem sarana dan prasarana permukiman
- sistem pembuatan konsep pemilihan lokasi
- sistem pembuatan analisis tapak lokasi terpilih
- desain site plan terpilih untuk perumahan dan permukiman
- mendesain type-type rumah
- mendesain pola-pola perumahan
- mendesaian denah, tampak, potongan dan utilitas dari tiap type rumah
dalam satu permukiman
-
8/10/2019 Perancangan Pemukiman Lengkap 01
21/125
-
8/10/2019 Perancangan Pemukiman Lengkap 01
22/125
erancangan ermukiman xvii
FORMAT RENCANA EVALUASI
NAMA MATAKULIAH : Perancangan PermukimanKODE/NAMA DOSEN : Nurmaida Amri, ST., MT & Imriyanti, ST., MTJUMLAH PESERTA :
Evaluasi Kinerja Mahasiswa
No. Stambuk NamaMahasiswa
Minggu 1- 15 Minggu 16PemahamanMateri10%
PembuatanKonsep
10%
Desain45%
Ujian Akhir Semester ( UAS)35%
-
8/10/2019 Perancangan Pemukiman Lengkap 01
23/125
erancangan ermukiman xviii
KONTRAK PEMBELAJARAN
Nama Mata Kuliah : Perancangan Permukiman
Kode MK : 315D5103
Pembelajar : Nurmaida Amri, ST., MT & Imriyanti, ST., MT
Semester : V (Ganjil)
Hari/Jam Pertemuan : Jumat, 07.30 10.10 Wita
Tempat Pertemuan : Ruang 108 C
1. MANFAAT MATA KULIAH
Pembelajaran Perancangan Permukiman merupakan salah satu mata kuliah
inti pada Prodi Arsitektur Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas
Hasanuddin, dimana mahasiswa wajib mengambil mata kuliah ini pada semester 5
(lima). Mata kuliah Perancangan Permukiman memiliki materi tentang perumahan,
permukiman, sistem perhitungan kebutuhan saran dan prasaran permukiman,
desain permukiman baik berbentuk vertical maupun horizontal, pendistribusian
sistem perhitungan kebutuhan sarana dan prasarana kedalam bentuk desain
permukiman, serta menjelaskan hadil desain dan perhitungan dalam bentuk
presentasi. Mata kuliah Perancangan Permukiman ini dimaksudkan untuk
memperoleh pemahaman yang komprehensif tentang sistem perhitungan akan
kebutuhan suatu permukiman. Di samping itu mata kuliah ini akan menjadi pedoman
dalam mata kuliah selanjutnya yakni mata kuliah Workshop Riset Perumahan dan
Permukiman, Perumahan Swadaya, Permukiman Pesisir.
-
8/10/2019 Perancangan Pemukiman Lengkap 01
24/125
erancangan ermukiman xix
2. DESKRIPSI MATA KULIAH
Dalam pembelajaran mata kuliah Perancangan Permukiman terbagi dalam 4
(empat tahap program permbelajaran, yakni :
1. Sistem standar perhitungan permukiman
2. Perencanaan type permukiman
3. Penyusunan Konsep
4. Sistem Penggambaran : site plan, denah, tampak, potongan dan sistem utilitas.
Mata kuliah Perancangan Permukiman merupakan mata kuliah inti dan dapat
di ikuti oleh mahasiswa yang telah melulusi mata kuliah Teori Kota Arsitektur dan
Permukiman, sehingga dalam mendewsain perumahan mahasiswa mampu
menempatakan batasan perumahan yang didesain dalam suatu perkotaan. Oleh
karena itu dalam merncana suatu permukiman dibutuhkan perhitungan jumlah
hunian yang disesuaikan dengan fasilitas permukiman agar pemanfaatan
permukiman tersebut sesuai dengan SNI (Standar Nasional Indonesia) untuk
bangunan hunian bagi masyarakat.
Perancangan permukiman merupakan bagian dari mata kuliah di Jurusan
Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin, yang didasari dengan
perhitungan jumlah penghuni, sarana dan prasarana serta pembuatan konsep, site
plan dalam bentuk pola-pola perumahan dalam suatu kawasan permukiman serta
desain tampak dan potongan suatu permukiman.
-
8/10/2019 Perancangan Pemukiman Lengkap 01
25/125
erancangan ermukiman xx
3. TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan dari pembelajaran Perancangan Permukiman adalah :
1. Diharapkan mahasiswa mampu memahami perhitungan standar
permukiman
2. Mahasiswa mampu membuat konsep pemilihan lokasi permukiman
3. Mahasiswa mampu menerapkan perhitungan standar permukiman dalam
penggambaran site plan
4. Mahasiswa mampu menggambar denah type permukiman
Mahasiswa mampu menggambar bentuk permukiman dalam gambar tampak,
potongan.
-
8/10/2019 Perancangan Pemukiman Lengkap 01
26/125
erancangan ermukiman xxi
4. ORGANISASI MATERI
Perumahan dan Permukiman
Perhitungan Standar
Permukiman
Pembuatan
Konsep
Pembuatan
Desain
- Sarana Penghuni
- Sarana Pendidikan
- Type Jalan
- Sarana Ibadah
- Sarana Pertokoan
- Sarana Kesehatan
- Ruang Terbuka Hijau
- Pemilihan
Lokasi
- Analsisi
Tapak
Permukiman
- Site Plan
- Denah type
permukiman
- Tampak
- Potongan
- Rencana
Utilitas
- Detail
Perancangan Permukiman
-
8/10/2019 Perancangan Pemukiman Lengkap 01
27/125
erancangan ermukiman xxii
5. STRATEGI PEMBELAJARAN
Pembelajaran Perancangan Permukiman merupakan mata kuliah yang
diawali dengan kuliah interaktif atau bentuk ceramah (Cooperatif Learning) yang di
laksanakan pada minggu I, II sampai dengan minggu IV. Pada minggu pertemuan ke
V sampai dengan ke VII yang menerapkan dalam bentuk kerja studio yakni
membuat konsep pemilihan lokasi, analisis tapapk, mendesain pola-pola
permukiman seperti site plan, perencanaan type-type rumah , dan minggu VIII
diterapkan sistem pembelajaran Self Directed Learning yang menerapkan dalam
bentuk kerja studio yakni membuat konsep pemilihan lokasi, analisis tapapk,
mendesain pola-pola permukiman seperti site plan, perencanaan type-type rumah.
6. MATERI BACAAN
1. Direktorat Pekerjaan Umum, Undang -Undang RI No. 4 Tahun 1992 tentang
Perumahan dan Permu kiman
2. Doxiadis, C.A., Act ion for Human Sett lements,Athaen Center of Ekistics, 1977
3. Hamby, W, F, and Melvyn jones, Sett lement Geograph y, Cambridge University,
1991
4. Silas Johan, Perumahan dan Permuk iman (Buku 1 dan 2), Jurusan Arsitektur
FTSP ITS, Surabaya, 1985
5. Silas Johan, Perumahan ; Hunian dan Fungsi Lebihny a, Pidato Pengukuhan
Guru Besar FTSP ITS, Surabaya, 1993
6. Turner, J.F.C., Housing by People, Marions Boyars, 1976
7. Turner, J,F,C., & Fitcher, R., Freedom to B ui ld, Mac Millan, 1972
8. Yudohusodo Siswono, Rumah Untuk Seluruh Rakyat, Yayasan Padamu
Negeri, Jakarta, 1991
7. TUGAS
-
8/10/2019 Perancangan Pemukiman Lengkap 01
28/125
erancangan ermukiman xxiii
1. Mahasiswa memahami sistem perencanan perumahan dan permukiman
2. Mahasiswa mengerjakan perhitungan kebutuhan sarana dan prasarana
permukiman.
3. Mahasiswa membuat konsep gambar 9Pemilihan lokasi, analisis tapak/lokasi
terpilih) dalam bentuk praktis
4. Mahasiswa mengaplikasikan sistem perhitungan kebutuhan sarana dan
prasarana permukiman ke dalam bentuk .
8. KRITERIA PENILAIAN
Kriteria penilaian pada mata kuliah Perancangan Permukiman dinilai pada
setiap pertemuan, akan tetapi nilai maksimum pada mata kuliah ini adalah pada
final test yakni sebesar 35% dimana dinilai dari tugas besar yakni estetika
(kebenaran, kelengkapan, kerapihan gambar). Yang menjadi patokan penilaian
setiap pertemuan adalah :
1. Memahami dan mengetahui materi perkuliahan dan sistem perhitungan standar
permukiman berupa sarana-sarana perumahan 10%
2. Memahami penggambaran konsep pemilihan lokasi 10%
3. Mampu mendesain popa-pola dan type-type permukiman 45%
4. Mengevaluasi hasil desain dari minggu ke II sampai dengan minggu ke XVI.
35%.
Nilai Angka Nilai Mutu Nilai Konversi
86 A 4,00
81
85 A- 3,75
-
8/10/2019 Perancangan Pemukiman Lengkap 01
29/125
erancangan ermukiman xxiv
76 80 B+ 3,50
71 75 B 3,00
66 70 B- 2,75
61
65 C+ 2,5051 60 C 2,00
46 50 D 1,00
-
8/10/2019 Perancangan Pemukiman Lengkap 01
30/125
erancangan ermukiman xxv
Prodi : Arsitektur
Mata Kuliah : Perancangan Permukiman
Tugas : Tugas Studio Perancangan Permukiman
Jenis Tugas : Studio Gambar/ Desain Site Plan
No Aspek yang dinilai Skor (0-4) Bobot Nilai
1 Kelengkapan gambar 30%
2 Kebenaran gambar 30%
3 Teknik presentase gambar 15%
4 Norma dan Standar
penggambaran
15%
5 Etika dan Kerapihan Tugas 10%
Total Nilai 100%
Keterangan:
Skor 0,00 1,00 = sangat kurang (E)
Skor 1,01 2,00 = kurang (D)
Skor 2,01 2,75 = cukup (C)
Skor 2,76 3,30 = baik (B)
Skor 3,31 4,00 = baik sekali (A)
Defenisi Operasional Tabel
1) Aspek yang dinilai:
Kelengkapan gambar sesuai tugas yang diberikan yaitu terpenuhinya jumlah
gambar secara kuantitas sesuai yang diminta dalam soal.
Kebenaran gambar, yaitu terpenuhinya kualitas gambar secara benar sesuai
dengan teori atau materi yang telah diberikan dalam perkuliahan,
-
8/10/2019 Perancangan Pemukiman Lengkap 01
31/125
erancangan ermukiman xxvi
Teknik presentase gambar, yaitu terpenuhinya gambar-gambar yang secara
visual benar, indah (estetik), dan komposisi tepat, sesuai dengan teknik
presentase gambar yang diajarkan dalam perkuliahan ini, atau pada mata
kuliah lain
Norma dan standar penggambaran, yaitu terpenuhinya gambar yang benar
berdasarkan berbagai aturan penggambaran seperti menempatkan ukuran
sesuai skala, kelengkapan keterangan, dll.
Etika dan kerapihan tugas, yaitu terpenuhinya perilaku mahasiswa yang tidak
melanggar aturan kejujuran, kedisiplinan dan kemandirian. Di samping itu
juga dilihat tingkat penyajian gambar yang jelas dan rapih sehingga mudah
dimengerti oleh orang lain.
2) Skor dengan interval 0 s/d 4 dengan keterangan seperti di atas.
3) Bobot, bervariasi pada tiap aspek sesuai dengan tingkat kesulitan dan telah
ditentukan seperti terlihat pada tabel. Keseluruhan bobot tersebut berjumlah
100%.
4) Nilai adalah hasil kali antara skor satuan dengan bobot satuan. Lima dari nilai
satuan tersebut, akan dijumlah menjadi total nilai, yang akan disesuaikan
kembali dengan nilai yang ada pada keterangan atau dikonversi menjadi nilai E
s/d A.
9. NORMA AKADEMIK
1. Mahasiswa harus berpakaian rapih dan pakai sepatu
2. Mahasiswa wajib membawa perlengkapan gambar seperti: kertas gambar, pensil,
mistar/penggaris, penghapus dan isolasi kertas untuk pengerjaan tugas gambar di
ruang studio gambar.
-
8/10/2019 Perancangan Pemukiman Lengkap 01
32/125
erancangan ermukiman xxvii
3. Peserta matakuliah wajib menyelesaikan matakuliah ini karena merupakan
matakuliah wajib di prodi Arsitektur Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin dan matakuliah ini adalah matakuliah yang berhubungan
dengan mata kuliah Workshop Perumahan dan Permukiman yang merupakan
matakuliah riset dimana akan berlanjut dalam tugas akhir.
10. JADWAL PEMBELAJARAN
Minggu Topik Bahasan MetodePembelajaran
Kriteria Penilaian
1 2 3 4
IPenjelasan umum tentangprogram pembelajaran ,kepustakaan, pembagiantugas kelompok
Role Play, Case StudyKesesuaian pustaka
(Critical Review)
II - IVPemahaman sistemperhitungan standarkebutuhan sarana danprasarana permukiman
Case Study ,Self Directed Learning
Pemahaman materi(critical thinking/kognitif)
Kesesuaian pustaka
(critical review/kognitif) Ketelitian dan
kebenaran perhitunganstndar permukiman
Kedisiplinan (apektif)
V - VI
Pemahaman dalam
pembuatan konsep
Case Study,
Self Directed Learning
Pemahaman materi(criticalthinking/kognitif)
Estetika (kebenaran,kelengkapan, kerapihangambar)
Kontribusi keaktifandlm diskusi kelompok(softskills/physikomotorik)
Kedisiplinan mhs(apektif)
VII - VIIIPemahaman penggambaransite plan
Case Study,Self Directed Learning
Pemahaman materi(critical
thinking/kognitif) Estetika (kebenaran,
-
8/10/2019 Perancangan Pemukiman Lengkap 01
33/125
erancangan ermukiman xxviii
kelengkapan, kerapihangambar)
Kontribusi keaktifandlm diskusi kelompok(softskills/physikomotorik)
Kedisiplinan mhs(apektif)
IX - XPemahaman penggambarandenah type permukiman
Case Study,, Self Directed Learning
Pemahaman materi(criticalthinking/kognitif)
Estetika (kebenaran,kelengkapan, kerapihangambar)
Kontribusi keaktifandlm diskusi kelompok(softskills/physikomoto
rik) Kedisiplinan mhs(apektif)
XI - XIIIPemahaman dalampenggambaran bentukpermukiman
Case Study,Self Directed Learning
Pemahaman materi(criticalthinking/kognitif)
Estetika (kebenaran,kelengkapan, kerapihangambar)
Kontribusi keaktifandlm diskusi kelompok(softskills/physikomotorik)
Kedisiplinan mhs(apektif)
XIV - XV
Mengaplikasikan sistemperhitungan :sarana danprasarana permukimankedalam desain permukiman
Case Study,Self Directed Learning
Pemahaman materi(criticalthinking/kognitif)
Estetika (kebenaran,kelengkapan, kerapihangambar)
Kontribusi keaktifandlm diskusi kelompok(softskills/physikomotorik)
Kedisiplinan mhs(apektif)
XVI Ujian Akhir Semester (UAS) Problem Based Learning
Pemahaman materi(criticalthinking/kognitif)
Estetika (kebenaran,kelengkapan, kerapihangambar)
Kedisiplinan (apektif)
-
8/10/2019 Perancangan Pemukiman Lengkap 01
34/125
erancangan ermukiman xxix
BAHAN AJAR
MATAKULIAH PERANCANGAN PERMUKIMAN
315D5103
Pengajar : Nurmaida Amri, ST., MT
Imriyanti, ST., MT
Semester : V (Lima)/Ganjil
JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2013
-
8/10/2019 Perancangan Pemukiman Lengkap 01
35/125
erancangan ermukiman xxx
BAHAN AJAR
Mata Kuliah: Perancangan Permukiman
Tujuan Umum
Mata kuliah Perancangan Permukiman merupakan mata kuliah inti dan dapat
di ikuti oleh mahasiswa yang telah melulusi mata kuliah Teori Kota Arsitektur dan
Permukiman, sehingga dalam mendewsain perumahan mahasiswa mampu
menempatakan batasan perumahan yang didesain dalam suatu perkotaan. Oleh
karena itu dalam merncana suatu permukiman dibutuhkan perhitungan jumlah
hunian yang disesuaikan dengan fasilitas permukiman agar pemanfaatan
permukiman tersebut sesuai dengan SNI (Standar Nasional Indonesia) untuk
bangunan hunian bagi masyarakat.
Perancangan permukiman merupakan bagian dari mata kuliah di Jurusan
Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin, yang didasari dengan
perhitungan jumlah penghuni, sarana dan prasarana serta pembuatan konsep, site
plan dalam bentuk pola-pola perumahan dalam suatu kawasan permukiman serta
desain tampak dan potongan suatu permukiman.
-
8/10/2019 Perancangan Pemukiman Lengkap 01
36/125
erancangan ermukiman xxxi
Materi Pertemuan Minggu I.
Pengertian Perumahan dan Permukiman serta Sarana dan Prasarana Permukiman
Materi Pertemuan Minggu II- IV.
Pengertian system standar perhitungan permukiman :
Sarana Penghuni
Sarana Pendidikan
Sarana Kesehatan
Sarana Pertokoan/Perniagaan
Sarana Pemerintahan
Sarana Kebudayaan dan Rekreasi
Sarana Peribadahan
Sarana Olahraga/Ruang Terbuka
Materi Pertemuan Minggu V - VI.
Pembuatan Konsep :
Konsep Pemilihan Lokasi
Konsep Analisis Tapak Lokasi
Materi Pertemuan Minggu VIIVIII
Desain Site Plan Dan Ujian Tengah Semester (UTS), dalam bentuk presentasi
materi pertemuan II sampai dengan materi pertemuan VII.
-
8/10/2019 Perancangan Pemukiman Lengkap 01
37/125
erancangan ermukiman xxxii
Materi Pertemuan Minggu IX - X
Desain denah type permukiman (Grid, Loop, Culdesac)
Materi Pertemuan Minggu XI - XIII.
Desain Bentuk Permukiman (Vertical / Horizontal)
Materi Pertemuan Minggu XIVXV
Pengaplikasian Sistem Perhitungan Sarana dan Prasarana Permukiman Dalam
Bentuk Desain.
Materi Pertemuan Minggu XVI
Ujian Akhir Semester (UAS) : Perhitungan dan Penggambaran Standar Permukiman
SNI (Standar Nasional Indonesia)
Dalam memahami isi bahan ajar mata kuliah Perancangan Permukiman yang
disajikan pada semester lima/ganjil sebaiknya mempelajari secara berkelanjutan
karena diawali dengan mata kuliah Teori Kota dan Permukiman dan mata kuliah
Perancangan Permukiman berkaitan dengan mata kuliah selanjutnya yakni mata
kuliah Workshop Riset Perumahan dan Permukiman, Perumahan Swadaya,
Permukiman Pesisir.
Pada materi pertemuan minggu V sampai dengan pertemuan minggu XVI
merupakan materi yang dikerjakan dalam bentuk kerja studio dimana hasil dari kerja
studio ini adalah desain/gambar kawasan permukiman dengan sarana dan
prasarananya. Untuk jelasnya berikut akan diuraikan setiap materi pertemuan
perminggu dari mata kulai Perancangan Permukiman.
-
8/10/2019 Perancangan Pemukiman Lengkap 01
38/125
erancangan ermukiman xxxiii
BAHAN AJAR
MATA KULIAH : PERANCANGAN PERMUKIMAN
A. PENDAHULUAN
Bahan ajar mata kuliah Perancangan Permukiman akan menguraikan
tentang pengertian perumahan dan permukiman, sistem perhitungan sarana dan
prasarana permukiman, pembuatan konsep lokasi, desain type permukiman,
desain bentuk permukiman, pengaplikasian hasil perhitungan sarana dan
prasarana permukiman dalam bentuk desain.
Metode perkuliahan pada awal perkuliahan dimulai dengan bentuk
ceramah kemudian pada minggu ke dua sampai minggu ke empat diberikan
materi sistem standar perhitungan sarana dan prasarana permukiman. Dan
pada pertemuan ke lima sampai dengan minggu ke tiga belas yakni sistem
pembelajaran dilakaukan dengan cara kerja studi yang menghasilkan desain.
Pada pertemuan minggu ke empat belas sampai dengan lima belas, materinya
dalam bentuk aplikasi perhitungan permukiman dan desain di presentasikan
sedangkan pada minggu ke enam belas adalah ujian akhir semester dimana
bahan materinya dari minggu ke dua sampai dengan minggu ke tiga belas.
Tugas yang diberikan kepada mahasiswa berupa sistem standar
perhitungan kebutuhan sarana dan prasarana permukiman yang diaplikasikan
ke dalam desain. Dimana dikerjakan setiap minggunya dalam studio gambar
Tugas yang dikerjakan untuk minggu ke II IV dalam kertas HVS ukuran A4.
Setiap pertemuan pembelajaran di dalam ruang perkuliahan selalu difasilitasi
-
8/10/2019 Perancangan Pemukiman Lengkap 01
39/125
erancangan ermukiman xxxiv
dan diarahkan oleh fasilitator/dosen pengasuh mata kuliah yang biasa di sebut
dengan asistensi tugas yang dikerjakan.
Pokok bahasan dalam mata kuliah Perancangan Permukiman ini
berkaitan erat dengan pengetahuan dan pemahaman mahasiswa terhadap
sistem perhitungan sarana dan prasarana permukiman yang diaplikasikan dalam
bentuk desain. Selanjutnya pokok bahasan mata kuliah Perancangan
Permukiman ini akan saling berkaitan dengan mata kuliah Teori Kota dan
Permukiman, Workshop Riset Perumahan dan Permukiman, Perumahan
Swadaya, Permukiman Pesisir pada Prodi Arsitektur Jurusan Arsitektur Fakultas
Teknik Universitas Hasanuddin.
Tujuan Instruksional Khusus (TIK), sebagai penjabaran Tujuan
Instruksional Umum (TIU), yang ingin dicapai dari pokok bahasan atau tiap
materi ini adalah setelah mengikuti kuliah Perancanagn Permukiman ini,
mahasiswa akan mampu memahami, menganalisa, mendesain dan
mengaplikasikan sistem perhitungan sarana dan prasarana permukiman
kedalam bentuk desain kawasan permukiman.
B. PENYAJIAN
Materi bahan ajar yang dibahas dalam buku ini mengacu pada Kontrak
Pembelajaran, Garis Besar Rencana Pembelajaran (GBRP) mata kuliah
Perancangan Permukiman, yakni :
-
8/10/2019 Perancangan Pemukiman Lengkap 01
40/125
erancangan ermukiman xxxv
Isi Materi Pertemuan Minggu I.
Pengertian Perumahan dan Permukiman serta Sarana dan Prasarana
Permukiman
Isi Materi Pertemuan Minggu II- IV.
Pengertian system standar perhitungan permukiman :
Sarana Penghuni
Sarana Pendidikan
Sarana Kesehatan
Sarana Pertokoan/Perniagaan
Sarana Pemerintahan
Sarana Kebudayaan dan Rekreasi
Sarana Peribadahan
Sarana Olahraga/Ruang Terbuka
Isi Materi Pertemuan Minggu V - VI.
Pembuatan Konsep :
Konsep Pemilihan Lokasi
Konsep Analisis Tapak Lokasi
Isi Materi Pertemuan Minggu VIIVIII
Desain Site Plan Dan Ujian Tengah Semester (UTS), dalam bentuk presentasi
materi pertemuan II sampai dengan materi pertemuan VII.
-
8/10/2019 Perancangan Pemukiman Lengkap 01
41/125
erancangan ermukiman xxxvi
Isi Materi Pertemuan Minggu IX - X
Desain denah type permukiman (Grid, Loop, Culdesac)
Isi Materi Pertemuan Minggu XI - XIII.
Desain Bentuk Permukiman (Vertical / Horizontal)
Isi Materi Materi Pertemuan Minggu XIVXV
Pengaplikasian Sistem Perhitungan Sarana dan Prasarana Permukiman Dalam
Bentuk Desain.
Isi Materi Materi Pertemuan Minggu XVI
Ujian Akhir Semester (UAS) : Perhitungan dan Penggambaran Standar
Permukiman Sesuai SNI (Standar Nasional Indonesia)
-
8/10/2019 Perancangan Pemukiman Lengkap 01
42/125
erancangan ermukiman xxxvii
Materi Pertemuan Minggu I
Pendahuluan
Perancangan adalah suatu cara mendesain suatu bidang yang mengarah
pada pola-pola gambar yang disertai dengan skala gambar, ornamen atau tekstur
dari suatu desain. Perumahan dalam arti luas meliputi rumah dan fasilitas
penduduknya yang bersama merupakan lingkungan perumahan. Secara umum
perumahan adalah suatu sarana hunian yang erat kaitannya dengan tata
carakehidupan masyarakat. Lingkungan perumahan merupakan suatu daerah
hunian yang perlu dilindungi dari gangguan suara, kotoran udara, bau dan lain-lain.
Sehingga daerah perumahan bebas dari gangguan tersebut harus aman serta
mudah mencapai pusat-pusat pelayanan serta tempat kerja.
Sedangkan pengertian permukiman adalah suatu kawasan perumahan yang
ditata secara professional sebagai suatu kesatuan social ekonomi dan fisik tata
ruang dilengkapi dengan prasarana lingkungan secara umum dan fasilitas social
sebagai suatu kesatuan yang utuh, dengan mendayagunakan sumber-sumber daya
dan dana yang ada, mengolah lingkungan yang ada dan peningkatan mutu
kehidupan manusia, memberi rasa aman dan tentram dalam
keselarasan,keserasian,keseimbangan agar fungsi sebagai wadah yang dapat
melayani kehidupan pribadi, keluarga dan masyarakat.
Perumahan dan permukiman merupakan salah satu kebutuhan dasar
manusia. Di dalam masyarakat Indonesia, perumahan merupakan pencerminan dari
jati diri manusia, baik secara perseorangan maupun dalam suatu kesatuan dan
kebersamaan dengan lingkungan alamnya. Perumahan dan permukiman juga
mempunyai peranan yang sangat startegis dalam pembentukan watak serta
-
8/10/2019 Perancangan Pemukiman Lengkap 01
43/125
erancangan ermukiman xxxviii
kepribadian bangsa sehingga perlu dibina serta dikembangkan demi kelangsungan
dan peningkatan kehidupan dan penghidupan masyarakat.
Menurut Undang-Undang No. 4 Tahun 1992 tentang perumahan dan
permukiman Pasal 1 Ayat 1,2 dan 3, yakni :
- Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan
sarana pembinaan keluarga
- Perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat
tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi denga sarana dan prasarana
lingkungan
- Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung, baik dari
kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat
kegiatan yang mendukung kehidupan.
- Satuan lingkungan perumahan adalah kawasan perumahan dalam berbagai bentuk
dan ukuran dengan penataan dan ruang, prasarana dan sarana lingkungan yang
terstruktur.
- Prasara lingkungan adalah kelengkapan dasar fisik lingkungan yang memungkinkan
permukiman dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
- Sarana dan lingkungan adalah fasilitas penunjang yang berfungsi untuk
penyelenggaraan dan pengembangan kehidupan ekonomi, social dan budaya.
Permukiman dapat pula di artikan sebagai suatu kelompok tempat tinggal
manusia dalam perwujudannya sebagai makhluk social adalah suatu kawasan
perumahan lengkap dengan prasarana umum dan fasilitas social yang mengandung
keterpaduan kepentingan dan keselarasan pemfaatan sesuai lingkungan kehidupan.
Permukiman juga sebagai pemberi ruang gerak, sumber daya dan pelayanan
-
8/10/2019 Perancangan Pemukiman Lengkap 01
44/125
erancangan ermukiman xxxix
sebagai peningkatan mutu kehidupan serta kecerdasan warna penghuni yang
berfungsi sebagai sarana untuk melakukan interaksi sosial.
Tujuan Dan Sasaran Pembangunan Perumahan Dan Permukiman
Tujuan pembangunan perumahan dan permukiman adalah menyelenggarakan
pembangunan perumahan dan permukiman yang mengacu pada suatu kerangka
penataan ruang wilayah, sehingga dapat berlangsung tertib, terorganisasi dengan
baik, berdaya guna dan berhasil guna, sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku. Tujuan ini tidak akan tercapai bila tidak
dilakukan perubahan dalam pengelolaan tanah (pendaftaran, sertifikasi,
pembebasan tanah, ganti rugi, pemberian hak atas tanah).
Sasarana dari rencana pembangunan perumahan dan permukiman anatara
lain :
a. Tersedianya rencana pembangunan perumahan dan permukiman di daerah
yang aspiratif dan akomodatif, yang dapat di programkan bersama antara pelaku
dan penyelenggara pembangunan, yang ditruangkan dalam suatu Rencana
Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman di daerah
(RPAD)
b. Tersedianya scenario pembangunan perumahan dan permukiman yang
memungkinkan terselengganya pembangunan secara tertib dan terorganisasi,
serta terbuka peluang bagi masyarakat untuk berperan serta dalam seluruh
prosesnya.
c. Terakomodasinya kebutuhan akan perumahan dan permukiman yang dijamin
oleh kepastian hukum, terutama bagi kelompok masyarakat berpenghasilan
rendah.
-
8/10/2019 Perancangan Pemukiman Lengkap 01
45/125
erancangan ermukiman xl
d. Tersedianya informasi pembangunan perumahan dan permukiman di daerah
sebagai bahan masukan bagi penyusunan kebijaksanaan pemerintah serta bagi
berbagai pihak yang akan terlibat/melibatkan diri.
Persyaratan dasar Perencanaan Permukiman
1. Ketentuan Umum
Pembangunan perumahan dan permukiman merupakan factor penting dalam
peningkatan harkat dan manfaat, mutu kehidupan serta kesejahteraan umum
sehingga perlu dikembangkan secara tepadu, terarah, terencana serta
berkelanjutan/berkesinambungan. Beberapa ketentuan umum yang harus
dipenuhi dalam merencanakan lingkungan perumahan diperkotaan adalah :
a. Lingkungan perumahan dan permukiman merupakan bagian dari kawasan
perkotaan sehingga dalam perencanaannya harus mengacu pada rencana
lainnya yang ditetapkan oleh Pemerintah Kota/Kabupaten
b. Untuk mengarahkan pengaturan pembangunan lingkungan permukiman
yang sehat, aman, serasi secara teratur, terarah serta berkelanjutan /
berkesinambungan, harus memenuhi persyaratan administrasi, teknis dan
ekologis, setiap rencana pembangunan rumah atau perumahan, baik yang
dilakukan oleh perorangan maupun badan usaha peumahan dan
permukiman.
c. Perencanaan lingkungan permukiman kota meliputi perencanaan sarana
hunia, prasarana dan sarana lingkungan serta utilitas umum yang diperlukan
untuk menciptakan lingkungan perumahan perkotaan yang serasi, sehat,
harmonis dan aman. Pengaturan ini dimaksudkan untuk membentuk
-
8/10/2019 Perancangan Pemukiman Lengkap 01
46/125
erancangan ermukiman xli
lingkungan perumahan sebagai satu kesatuan fungsional dalam tata ruang
fisik, kehidupan ekonomi dan social budaya.
d. Perencanaan pembangunan lingkungan perumahan harus dilaksanakan oleh
kelompok tenaga ahlinya yang dapat menjamin kelayakan teknis, yang
keberadaannya diakui oleh peraturan yang berlaku.
e. Penyediaan prasarana dan sarana lingkungan perumahan dan permukiman
merupakan bagian dari sistem pelayanan umum perkotaan sehingga dalam
perencanannya harus dipadukan dengan perencanaan lingkungan
perumahan dan kawasan-kawasan fungsional lainnya.
f. Perencanaan pembangunan lingkungan perumahan harus menyediakan
pusat-pusat lingkungan yang menampung berbagai sector kegiatan
(ekonomi, social, budaya), dari skala lingkungan terkecil (250 penduduk)
hingga skala terbesar (120.000 penduduk), yang ditempatkan dan ditata
terintegrasi dengan pengambangan desain dan perhitungan kebutuhan
sarana dan prasarana lingkungan.
g. Pembangunan perumahan harus memenuhi persyaratan adminsitrasi yang
berkaitan dengan perizinan pembangunan, perizinan layak huni dan
sertifikasi tanah, yang diatur oleh Pemerintah Kota/Kabupaten setempat
dengan berpedoman pada pertauran perundang-undangan yang berlaku.
h. Rancangan bangunan hunian, prasarana dan sarana lingkungan harus
memenuhi persyaratan teknis kesehatan dan keselamatan sesuai Standar
Nasional Indonesia atau ketentuan-ketentuan lain yang diatur dengan
Peraturan Pemerintah, Peraturan Daerah serta Pedoman Teknis yang
disusun oleh instansi terkait.
-
8/10/2019 Perancangan Pemukiman Lengkap 01
47/125
erancangan ermukiman xlii
i. Perencanaan lingkungan permukiman juga harus memberikan kemudahan
bagi semua orang, termasuk yang memiliki ketidakmampuan fisik atau
mental seperti para penyandang cacat, lansia dan ibu hamil, penderita
penyakit tertentu atas dasar pemenuhan azas aksebilitas (sesuai dengan
Kepmen No. 468 tahun 1998), yaitu:
Kemudahan, yaitu setiap orang dapat mencapai semua tempat atau
bangunan yang bersifat umum dalam suatu lingkungan.
Kegunaan, yaitu setiap orang harus dapat memeprgunakan semua
tempat atau bangunan yang bersifat umum dalam suatu lingkungan.
Keselamatan, yaitu setiap bangunan yang bersifat umum dalam suatu
lingkungan terbangun, harus memperhatikan keselamatan bagi semua
orang
Kemandirian, yaitu setiap orang harus dapat mencapai, masuk dan
mempergunakan semua tempat atau bangunan yang bersifat umum
dalam suatu lingkungan dengan tanpa membutuhkan bantuan orang lain.
j. Dalam menentukan besaran standar untuk perencanaan lingkungan
permukiman kota yang meliputi perencanaan sarana hunia, prasarana dan
sarana lingkungan, menggunakan pendekatan besaran kepadatan
penduduk.
k. Dalam merencanakan kebutuhan lahan untuk sarana lingkungan didasarkan
pada beberapa ketentuan khusus, yaitu :
Besaran standar ini direncanakan untuk kawasan dengan kepadatan
penduduk < 200 jiwa/ha,
Untuk mengatasi kesulitan mendapatkan lahan, beberapa sarana
bangunan dengan tidak mengurai kualitas lingkungan secara menyeluruh,
-
8/10/2019 Perancangan Pemukiman Lengkap 01
48/125
erancangan ermukiman xliii
Untuk kawasan yang berkepadatan > 200 jiwa/ha diberikan reduksi 15
30% terhadap persyaratan kebutuhan lahan, dan
Perencanaan prasarana lignkungan, utilitas umum dan sarana lingkungan
harus direncanakan secara terpadu dengan mempertimbangkan
keberadaan prasarana dan sarana yang telah ada dengan tidak
mengurangi kualitas dan kuantitas secara menyeluruh.
l. Dalam menentukan besaran standar untuk perencanaan kawasan
perumahan baru di kota/new development area yang meliputi perencanaan
sarana hunian, prasarana dan sarana lingkungan, pengembangan desain
dapat mempertimbangkan sistem blok/grup bangunan/clutser untuk
memudahkan dalam distribusi sarana lingkungan dan manajemen sistem
pengelolaan administratifnya. Apabila dengan sistem blok/grup bangunan /
cluster ternyata pemenuhan sarana hunian, prasarana dan sarana
lingkungan belum dapat terpenuhi sesuai besaran standar yang ditentukan,
maka pengembangan desain dapat mempertimbangkan sistem radius
pelayanan bagi penempatan sarana dan prasarana lingkungan, yaitu dengan
criteria pemenuhan distribusi sarana dan prasarana lingkungan dengan
memperhatikan kebutuhan lingkungan sekitar terdekat.
m. Perencanaan lingkungan permukiman untuk hunian bertingkat (rumah susun)
harus mempertimbangkan sasaran pemakai yang dilihat dari tingkat
pendapatan KK penghuni.
-
8/10/2019 Perancangan Pemukiman Lengkap 01
49/125
erancangan ermukiman xliv
Tabel 2 . Faktor reduksi kebutuhan lahan untuk sarana lingkunganberdasarkan kepadatan penduduk
KlasifikasiKawasan
Kepadatan
Rendah Sedang Tinggi Sangat Padat
KepadatanPenduduk
< 150 jiwa/ha 151 200jiwa/ha
201 400jiwa/ha
400 jiwa/ha
Reduksiterhadapkebutuhanlahan
- -15%
(maksimal)30%
(maksimal)
2. Persyaratan Lokasi
Lokasi lingkungan perumahan dan permukiman harus memenuhi ketentuan
sebagai berikut :
a. Lokasi perumahan harus sesuai dengan rencana peruntukan lahan yang
diatur dalam rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) setempat atau dokumen
perencanaan lainnya yang ditetapkan denan Peraturan Daerah setempat,
dengan criteria sebagai berikut :
kriteria keamanan, dicapai dengan mempertimbangkan bahwa lokasi
tersebut bukan merupakan kawasan lindung (catchment area), olahan
pertanian, hutan produksi, daerah buangan limbah pabrik, daerah bebas
bangunan pada area Bandara, daerah di bawah jaringan listrik tegangan
tinggi.
kriteria kesehatan, dicapai dengan mempertimbangkan bahwa lokasi
tersebut bukan daerah yang mempunyai pencemaran udara di atas
ambang batas, pencemaran air permukaan dan air tanah dalam.
kriteria kenyamanan, dicapai dengan kemudahan pencapaian
(aksesibilitas), kemudahan berkomunikasi (internal/eksternal, langsung
-
8/10/2019 Perancangan Pemukiman Lengkap 01
50/125
erancangan ermukiman xlv
atau tidak langsung), kemudahan berkegiatan (prasarana dan sarana
lingkungan tersedia).
kriteria keindahan/keserasian/keteraturan (kompatibilitas), dicapai
dengan penghijauan, mempertahankan karakteristik topografi dan
lingkungan yang ada, misalnya tidak meratakan bukit, mengurug seluruh
rawa atau danau/setu/sungai/kali dan sebagainya.
kriteria fleksibilitas, dicapai dengan mempertimbangkan kemungkinan
pertumbuhan fisik/pemekaran lingkungan perumahan dikaitkan dengan
kondisi fisik lingkungan dan keterpaduan prasarana.
kriteria keterjangkauan jarak, dicapai dengan mempertimbangkan jarak
pencapaian ideal kemampuan orang berjalan kaki sebagai pengguna
lingkungan terhadap penempatan sarana dan prasarana utilitas
lingkungan dan,
kriteria lingkungan berjati diri, dicapai dengan mempertimbangkan
keterkaitan dengan karakter social budaya masyarakat setempat,
terutama aspek kontekstual terhadap lingkungan tradisional/local
setempat
b. Lokasi perencanaan perumahan harus berada pada lahan yang jelas status
kepemilikannya dan memenuhi persyaratan administrative, teknis dan
ekologis.
c. Keterpaduan antara tatanan kegiatan dan alam di sekelilingnya dengan
mempertimbangkan jenis, masa tumbuh dan usia yang dicapai, serta
pengaruhnya terhadap lingkungan, bagi tumbuhan yang ada dan mungkin
tumbuh dikawasan permukiman tersebut.
-
8/10/2019 Perancangan Pemukiman Lengkap 01
51/125
erancangan ermukiman xlvi
3. Persyaratan Fisik
Ketentuan dasar fisik lingkungan perumahan dan permukiman harus memenuhi
factor-faktor berikut ini :
a. Ketinggian lahan tidak berada di bawah permukaan air setempat kecuali
dengan rekayasa/penyelesaian teknis.
b. Kemiringan lahan tidak melebihi 15% dengan ketentuan :
Tanpa rekayasa untuk kawasan yang terletak pada lahan bermorfologi
datar landai dengan kemiringan 0 8%
Diperlukan rekayasa teknis untuk lahan dengan kemiringan 8
15%.
Tabel 3. Kesesuaian penggunaan lahan berdasarkan kemiringan lereng
Peruntukan
Lahan
Kelas Sudut Lereng (%)
0 - 3 3 - 5 510 10-15 15- 20 20 - 30 3040 >40
Jalan rayaParkir
Taman Bermain
Perdagangan
Drainase
Permukiman
Trotoar
Bidang resapanseptic
Tangga umum
Rekreasi
Dalam menentukan besaran standar untuk perencanaan lingkungan
perumahan dan permukiman yang meliputi perencanaan sarana hunian, prasarana
dan sarana lingkungan menggunakan pendekatan besaran kepadatanpenduduk.
Jumlah penduduk yang berada pada satuan-satuan administrasi pemerintah akan
menjadi dasar pendekatan untuk sarana-sarana pemerintah dan pelayanan umum.
-
8/10/2019 Perancangan Pemukiman Lengkap 01
52/125
-
8/10/2019 Perancangan Pemukiman Lengkap 01
53/125
erancangan ermukiman xlviii
Materi Pertemuan Minggu IIIV
Sistem Standar Perhitungan Permukiman
a. Sarana Penghuni
Perumahan adalah sebagai salah satu sarana hunian yang sangat erat
kaitannya dengan tata cara kehidupan masyarakat. Besaran sarana-sarana ini
dapat diketahui melalui :
- Luas perpetakan tanah untuk rumah
Untuk menentukan luas minimum rata-rata dari perpetakan tanah harus
dipertimbangkan factor-faktor kehidupan manusianya, factor alamnya dan
peraturan bangunan setempat
Contoh Perhitungan :
Rumus :U
T.p= L. per orang
Dimana :
U = Kebutuhan udara segar/orang/jam dalam satuan m3
Tp = Tinggi plafond dalam satuan m
L.per orang = Luas lantai per orang
-
8/10/2019 Perancangan Pemukiman Lengkap 01
54/125
erancangan ermukiman xlix
Bila kebutuhan udara segar per orang per jam 15 m 3dengan pergantian udara
di dalam ruang sebanyak-banyaknya 2 kali per jam dan tinggi plafond rata-rata
2,5 m, maka :
Luas lantai per orang :U
T.p =
15 m3
2,5 m=6 m2
Jadi bila 1 umpi terkecil terdiri dari 4 orang (ayah, ibu + 2 anak) maka
kebutuhan luas lantai = minimum :
Luas lantai utama 4 x 6 m2= 24 m2
Luas lantai pelayanan diambil
50% x 24 m2=12 m 2
36 m 2
Bila building coverage (BC) 50% maka luas kaveling minimum untuk
keluarga/umpi terkecil :
100
50x 36 m3= 72 m3
Tetapi bila 1 umpi hanya terdiri dari satu orang maka kebutuhan lantai adalah
18 m2
(sudah termasuk pelayanan).
-
8/10/2019 Perancangan Pemukiman Lengkap 01
55/125
erancangan ermukiman l
Luas perpetakan ini adalah luas perpetakan minimum sebagai dasar
keseluruhan. Untuk daerah-daerah luas perpetakan ini perlu dibedakan dengan
mempertimbangkan akan :
Kepdatan penduduk yang direncanakan
Kepadatan bangunan yang direncanakan
Serta memperhatikan pada daerah pusat kota dan pinggiran kota
yang keseluruhannya akan diatur oleh peraturan bangunan
daerah sesuai dengan kondisi kota masing-masing
Building Coverage (BC) = bagian kapling yang digunakan untuk
bangunan
- Lokasi daerah perumahan
Lokasi daerah perumahan haruslah memenuhi beberapa persyaratan
Tidak terganggu oleh polusi (air, udara, suara)
Dapat disediakan air bersih (air minum)
Memberi kemungkinan untuk berkembang
Mempunyai aksebilitas yang baik
Mudah dan aman mencapai tempat kerja
Tidak di bawah permukaan air
Juga dalam menentukan lokasi daerah perumahan ini harus pula
diperhatikan segi-segi social seperti adanya tempat-tempat
keramat/bersejarah dan penghidupan penduduknya.
-
8/10/2019 Perancangan Pemukiman Lengkap 01
56/125
-
8/10/2019 Perancangan Pemukiman Lengkap 01
57/125
erancangan ermukiman lii
terdapat taman dan lapangan. Luas lantai 1514 m2 5000 m2.
Standar kebutuhan ruang gerak 15 m2/orang 27,7 m2/orang..
Untuk SLP dan SLA Umum Building Coverage sebaiknya diusahakan
jangan lebih dari 60%. Untuk SLP dan SLA khusus dimana ada
laboratorium dan ruang-ruang kerja sebaiknya BC jangan lebih dari 50%.
c. Sarana Kesehatan
Fungsi utama sarana kesehatan adalah memberikan pelayanan kesehatan
kepada penduduk baik berupa pelayanan kesehtan dalam bentuk pengobatan,
pemeriksaan, perawatan dan pemberian obat kepada masyarakat. Sarana
kesehatan terdiri dari :
- Balai Pengobatan (BP)
Minimum penduduk yang dapat mendukung sarana ini adalah 3000
penduduk ( 1 RW). Luas lantai yang dibutuhkan untuk Balai
Pengobatan semacam ini adalah 150 m2. Luas tanah yang dibutuhkan
bila building coverage (kepadatan bangunan) 50%
=100
50x 150 m2= 300 m2
Sarana-sarana lain yang sebaiknya ada dan mendukung sarana ini
adalah : tempat parkir, pusat pertokoan RW dan TamanKanak-Kanak.
-
8/10/2019 Perancangan Pemukiman Lengkap 01
58/125
erancangan ermukiman liii
- Balai Kesejahteraan Ibu dan Anak (BKIA + Rumah Bersalin)
Minimum penduduk yang dapat mendukung sarana ini adalah 10.000
penduduk (4 RW). Jadi 1 lingkungan memeiliki 3 BKIA + rumah
bersalin.
- BKIA untuk 10.000 penduduk, 1 penduduk memerlukan 0,2 m2
tanah 10.000 penduduk memerlukan :
10.000 x 0,1 m2= 1.000 m2
- Rumah bersalin untuk 10.000 penduduk. Bila lama perawatan rata-
rata selama 5 hari :
Kapasitas Perawatan 1 thn =jumlah hari 1 tahun
lama perawatan rata rata
=365
5= 73 ibu
Kebutuhan tempat tidur =jumlah persalinan 1 tahun
kapasitas perawatan 1 thn
Sarana-sarana yang mendukung adalah tempat parkir, balai
pengobatan, pertokoan, taman kanak-kanak.
- Puskesmas + Balai Pengobatan
Lokasi Puskesmas dan Balai Pengobatan sebaiknya di pusat
kecamatan atau tempat-tempat khusus.Minimum pemduduk yang
mendukung sarana ini adalah 120.000 penduduk (1 kecamatan). Luas
tanah bangunan yang dibutuhkan 2.400 m2. Sarana pelengkap yakni
tempat parkir, apotik, terminal kecamatan.
-
8/10/2019 Perancangan Pemukiman Lengkap 01
59/125
erancangan ermukiman liv
- Rumah Sakit Wilayah
Rumah sakit ini sebaiknya tersebar di setiap wilayah dengan di
koordinasi oleh sebuah rumah sakit Umum Pusat, sehingga kasus-
kasus yang jarang/khusus cukup disediakan di rumah sakit umum
pusat (RSUP).
Minimum penduduk pendukung adalah 240.000 penduduk. Luas tanah
yang dibutuhkan standar kebutuhan tempat tidur :
3 tempat tidur
1.000 penduduk= 720 tempat tidur untuk 1 RS Wilayah
1 tempat tidur untuk bangunan tidak bertingkat/pavilion sistem
membutuhkan luas tanah (gross area) = 120 m2:
1 RS Wilayah = 720 x 120 m2= 86400 m2
= 8,64 HA
Sarana-sarana lain yang mendukung yakni : taman dan area parkir.
- Tempat Praktek Dokter
Tempat praktek dokter ini sebaiknya juga merupakan salah satu sarana
yang tidak dapat dipisahkan dari area perumahan dan didukung oleh
5000 penduduk.
-
8/10/2019 Perancangan Pemukiman Lengkap 01
60/125
erancangan ermukiman lv
Lokasi tempat praktek dokter haruslah ditengah-tengah kelompok
keluarga. Luas tanah yang dibutuhkan dapat bersatu dengan rumah
tinggal biasa.
- Apotik
Fungsi utama dari sarana ini adalah untuk melayani penduduk di dalam
bidang obat-obatan. Lokasi sebaiknya tersebar di antara kelompok
keluarga dan terletak di pusat-pusat RW atau pusat lingkungan.
Minimum penduduk yang dapat mendukung sarana ini adalah 10.000
penduduk. Sarana pelengkap yakni sebaiknya memiliki tempat parkir.
Luas tanah yang dibutuhkan untuk sarana ini adalah 350 m2.
d. Sarana Pertokoan/Perniagaan
Sarana perniagaan merupakan unsur karya dalam perencanaan kota, di
samping sebagi fasilitas perbelanjaan dan industry juga merupakan fasilitas
kerja bagi kelompok yang lain ( sebagai mata pencaharian).
- Warung
Minimum penduduk pendukung untuk pengadaan warung adalah 250
penduduk. Lokasi berada di tengah-tengah kelompok keluarga dan
terdapat sekolah TK,. Luas lahan yang dibutuhkan 100 m2. Radiun
pencapaian 500 m. Standar kebutuhan perorang 0,4 m2/orang. Jenis
bangunannya adalah bangunan tidak bertingkat.
-
8/10/2019 Perancangan Pemukiman Lengkap 01
61/125
erancangan ermukiman lvi
- Pertokoan
Minimum penduduk pendukung untuk pengadaan pertokoan adalah
2500 penduduk. Lokasi berada di pusat RW (Rukun Warga). Luas
lahan yang dibutuhkan 1200 m2. Radius pencapaian 500 m.
Persentase terhadap area yang dilayani 1%. Standar kebutuhan
perorang 0,48 m2/orang. Building Coverege 30% - 40%.
- Pusat Perbelanjaan Lingkungan (toko + pasar)
Minimum penduduk pendukung untuk pengadaan pusat perbelanjaan
pertokoan adalah 30.000 penduduk. Lokasi berada di pusat
lingkungan. Luas lahan yang dibutuhkan 13.500 m2. Radius
pencapaian 500 m. Persentase terhadap area yang dilayani 0,937% -
1%. Standar kebutuhan perorang 0,45 m2/orang. Penempatan
bangunan ini dapat berupa tanah-tanah sisa dalam perumahan sekitar
60% - 70% agar dapat difungsikan.
- Pusat Perbelanjaan dan Niaga
Minimum penduduk pendukung untuk pengadaan pusat perbelanjaan
dan niaga adalah 120.000 140.000 penduduk. Lokasi berada di
pusat kecamatan dan dekat dengan terminal wilayah. Luas lahan yang
dibutuhkan 36.000m2 96.000m2. Radius pencapaian 500 m.
Persentase terhadap area yang dilayani 0,4%. Standar kebutuhan
perorang 0,2 m2/orang. Penempatan pusat perbelanjaan dan niaga ini
sebaiknya dilengkapi dengan plaza (open space), pekarangan dan
lahan parkir.
-
8/10/2019 Perancangan Pemukiman Lengkap 01
62/125
erancangan ermukiman lvii
e. Sarana Pemerintahan
Yang dimaksud dengan sarana-saran tersebut adalah :
1. Kantor administrasi pemerintahan (eksekutif, legislative, yudikatif)
2. Kantor pemerintahan lainnya seperti : kantor polisi, kantor pos, telepon,
telegram, pemadam kebakaran, PLN, PAM dan yang lainnya yang
berhubungan dengan tata Pemerintahan.
Kebutuhan-kebutuhan akan sarana tersebut untuk setiap tingkatan
kelompok penduduk dan luas tanahnya :
Kawasan 2.500 penduduk (RW)
Kebutuhan akan sarana :
- Pos hansip + balai pertemuan + bis surat 300 m2
- parkir umum + mck 100 m2
400 m2
Kawasan 30.000 penduduk (lingkungan)
Kebutuhan akan sarana :
- Kantor lingkungan 500 m2
- Pos Polisi 200 m2
- Kantor Pos Pembantu 100 m2
- Pos Pemadam Kebakaran 200 m2
- Parkir Umum + MCK 1.000 m2
- 1 Bioskop 2.000 m2
4.000 m2
-
8/10/2019 Perancangan Pemukiman Lengkap 01
63/125
erancangan ermukiman lviii
Perbandingan luas tanah yang dibutuhkan terhadap penduduk yang
dilayani = 0,13 m2/penduduk/(APR)
Kawasan 480.000 penduduk (wilayah)
Kebutuhan akan sarana :
- Kantor Wilayah 5.000 m2
- Kantor Polisi 1.000 m2
- Kantor Telepon 1.000 m2
- Pos Pemadam Kebakaran 1.000 m2
- Gedung Kesenian 2.000 m2
- Parkir Umum 4.000 m2
14.000 m2
Perbandingan luas tanah yang dibutuhkan terhadap penduduk yang
dilayani = 0,029 m2/penduduk/(APR)
Kawasan 120.000 penduduk (kecamatan)
Kebutuhan akan sarana :
- Kantor kecamatan 1.000 m2
- Kantor Polisi 200 m2
- Kantor Pos Cabang 500 m2
- Kantor Telepon 300 m2
- Pos Pemadam Kebakaran 300 m2
- Parkir Umum 4.000 m2
6.400 m2
-
8/10/2019 Perancangan Pemukiman Lengkap 01
64/125
erancangan ermukiman lix
Perbandingan luas tanah yang dibutuhkan terhadap penduduk yang
dilayani = 0,05 m2/penduduk
Kawasan 1.000.000 penduduk lebih (tingkat kota)
Kebutuhan akan sarana :
- Balai Kota 5.000 m2
- Kantor Polisi Pusat 3.000 m2
- Kantor PLN 3.000 m2
- Kantor PAM 3.000 m2
- Kantor Pos Pusat 3.000 m2
- Kantor Telepon Pusat 3.000 m2
- Parkir Umum 10.000 m2
3 HA/ 30.000 m2
Perbandingan luas tanah yang dibutuhkan terhadap penduduk yang
dilayani = 0,03 m2/penduduk/(APR)
Catatan : APR = Area Population Ratio
3. Sarana Kebudayaan Dan Rekreasi
Yang dimaksud dengan sarana-sarana ini adalah bangunan yang
dipergunakan aktivitas-aktivitas kebudayaan dan atau rekreasi seperti :
gedung-gedung pertemuan, gedung serba guna, bioskop, gedung kesenian
dan lain-lain. Jenis dan macam sarana ini sangat tergantung
-
8/10/2019 Perancangan Pemukiman Lengkap 01
65/125
erancangan ermukiman lx
Kebutuhan-kebutuhan sarana ini yang secara umum dapat dinyatakan sebagai
berikut :
a. Kelompok penduduk sarana ini ;
- Balai pertemuan = 300 m2
atau dengan standar = 0,12 m2/penduduk
b. Kelompok penduduk 30.000 penduduk (lingkungan)
Kebutuhan tanah untuk sarana ini :
- Gedung serba guna = 1.000 m2
- Gedung bioskop = 2.000 m2
3.000 m2
atau dengan standar = 0,1 m2/penduduk
c. Kelompok penduduk 120.000 (kecamatan)
- Gedung serba guna = 3000 m2
atau dengan standar = 0,025 m2/penduduk
d. Kelompok penduduk 480.000 (wilayah)
Kebutuhan tanah untuk sarana ini :
- Gedung serba guna = 3.000 m2
- Gedung bioskop = 2.000 m2
- Gedung kesenian = 2.000 m2
7.000 m2
atau dengan standar = 0,014 m2/penduduk
-
8/10/2019 Perancangan Pemukiman Lengkap 01
66/125
erancangan ermukiman lxi
e. Kelompok penduduk 1.000.000 (tingkat kota)
Kebutuhan tanah untuk sarana ini :
- Perpustakaan = 1.000 m2
- Gedung serba guna = 3.000 m2
- Gedung bioskop = 3.000 m2
- Gedung kesenian = 3.000 m2
10.000 m2
atau dengan standar = 0,01 m2/penduduk
4. Sarana Peribadahan
Sarana peribadahan ini merupakan jenis, macam dan besaran sangat
tergantung dari kondisi setempat. Untuk mendapatkan hasil perencanaan yang
sesuai perlu dilakukan survey setempat tentang,
a. Struktur penduduk menurut umur dan jenis kelamin
b. Jenis agama/kepercayaan yang dianut
c. Cara atau pola melaksanakan agama/kepercayaan
Sebagai standar umum dapat digunakan perhitungan sebagai berikut :
Untuk agama Islam dan Kristen
- Luas lantai bruto per jamaah = 1,2 m2
- Luas tanah bruto per jamaah adalah tergantung pada peraturan
bangunan setempat
-
8/10/2019 Perancangan Pemukiman Lengkap 01
67/125
erancangan ermukiman lxii
Bila tidak dikehendaki perhitungan maka bisa digunakan patokan
untuk kebutuhan tanah sebagai berikut :
Untuk agama Islam :
- Kelompok penduduk 2.500 (RW)
1 langgar = 300 m2
- Kelompok penduduk 30.000 (lingkungan)
1 mesjid lingkungan = 1.750 m2
- Kelompok penduduk 120.000 (kecamatan)
1 mesjid kecamatan = 4.000 m2
- Kelompok penduduk 1.000.000 (tingkat kota)
1 mesjid kota
5. Sarana Olah Raga Dan Daerah Terbuka
Sarana-sarana ini memiliki fungsi utama sebagai taman, tempat main anak-
anak dan lapangan olah raga juga akan memberikan kesegaran pada kota
(cahaya dan udara segar) dapat juga menetralisir polusi udara sebagai paru-
paru kota.
a. Taman, tempat main
Minimum penduduk pendukung 250 penduduk 2500 penduduk. Lokasi
dipusat kegiatan RW (Rukun Warga). Luas lahan 250 m21.250 m2. Area
yang dilayani 1,04% -2%. Radius pencapai 200m - 500 m. Standar ruang
gerak pemakai 0,5 m2/penduduk - 1 m2/penduduk.
-
8/10/2019 Perancangan Pemukiman Lengkap 01
68/125
erancangan ermukiman lxiii
b. Taman, tempat main dan lapangan olah raga
Minimum penduduk pendukung 30.000 penduduk 480.000 penduduk.
Lokasi dipusat kegiatan sekolah dan pusat wilayah . Luas lahan 9.000 m2
124.000 m2 (12,4 Ha). Area yang dilayani 0,625% -0,83%. Standar ruang
gerak pemakai 0,3 m2/penduduk
c. Jalur hijau
Untuk jalur hijau sebaiknya diletakkan secara menyebar dan standar ruang
gerak pemakai 15 m2/penduduk.
6. Type Jalan
Lingkungan perumahan dan permukiman haruslah disediakan jaringan jalan
untuk pergerakan manusia dan kendaraan dan berfungsi sebagai akses untuk
penyelamatan dalam keadaan darurat. Dalam merencanakan jaringan jalan,
harus mengacu pada ketentuan teknis tentang pembangunan prasarana jalan
perumahan, jaringan jalan dan geometri jalan yang berlaku, terutama
mengenai tata cara perencanaan umum jaringan jalan pergerakan kendaraan
dan manusia, dan akses penyelamatan dalam keadaan darurat, drainase
pada lingkungan perumahan di perkotaan. Salah satu pedoman teknis
jaringan jalan diatur dalam Pedoman Teknis Prasarana Jalan Perumahan
(Sistem Jaringan dan Geometri Jalan (Dirjen Cipta Karya, 1998).
-
8/10/2019 Perancangan Pemukiman Lengkap 01
69/125
erancangan ermukiman lxiv
Gambar 1 . Deskripsi bagian-bagian dari jalan
a. Jalan Lokal Sekunder I
adalah jalan-jalan raya yang sedikit sekali mempunyai jalan ke luar masuk
ke daerah atau pekarangan kanan kirinya dan berfungsi menghubungkan
daerah-daerah dan kota-kota satu dan yang lainnya dan yang juga
melewati bagian luar dan kota-kota itu. Lebar jalan raya utama terdiri dari
2 saluran, tiap saluran mempunyai 3 -4 jalur, tanpa jalur pejalan kaki dan
jalur sepeda. JUmlah lebar jalan 40 m.
Gambar 2 . Type jalan Lokal Sekunder I
-
8/10/2019 Perancangan Pemukiman Lengkap 01
70/125
erancangan ermukiman lxv
b. Jalan Lokal Sekunder II
adalah jalan-jalan raya di dalam batas kota, yang sedikit sekali
mempunyai jalan ke luar masuk ke kanan kiri dan menyalurkan lalu lintas
campuran yang berat. Jalan utama terdiri dari 2 saluran, tiap saluran
mempunyai 2 -3 jalur, mempunyai jalan kaki dan jalur sepeda. Jumlah
lebar jalan 20 m.
Gambar 3 . Type jalan Lokasl Sekunder II
c. Jalan Lokal Sekunder III
adalah jalan-jalan yang mempunyai hubungan yang terbatas denga
pekarangan-pekarangan kanan-kirinya, menyalurkan lau lintas dari
berbagai bagian kota, menghubungkan bagian-bagian itu dengan yang
lain dan dengan jalan-jalan utama di dalam kota.
Gambar 4 . Type jalan Lokal Sekunder III
-
8/10/2019 Perancangan Pemukiman Lengkap 01
71/125
erancangan ermukiman lxvi
d. Jalan lingkungan (streets)
adalah jalan-jalan yang hanya melayani suatu lingkungan tertentu
misalnya yang hanya melayani lingkungan industry, perdagangan atau
tempat tinggal, dan lain-lain yang menghubungkan dengan jaringan jalan
utama dan yang mempunyai hubungan langsung dengan pekarangan-
pekarangan atau bangunan-bangunan kanan-kirinya. Jalan lignkungan
terdiri dari satu saluran, tiap saluran memuat 1 - 3 jalur. Dimana perlu
dilengkapi jalur sepeda dan jalan kaki. Jumlah lebar jalan 10 m.
Gambar 5 . Type jalan Lingkungan I
7.Jaringan Drainase
Jaringan drainase adalah prasarana yang berfungsi mengalirkan air permukaan
ke badan penerima air dan atau ke bangunan resapan buatan, yang harus
disediakan pada lingkungan perumahan di perkotaan.
-
8/10/2019 Perancangan Pemukiman Lengkap 01
72/125
erancangan ermukiman lxvii
Tabel 4. Sistem jaringan drainase
Sarana Prasarana
Badan penerima air Sumber air di permukaan tanah (laut, sungai, danau)
Bangunan pelengkap Sumber air di bawah permukaan tanah ( air tanahakifer)
Gorong-gorong
Pertemuan saluran
Bangunan terjunan
Jembatan
Street inlet
Pompa
Pintu air
Sumber : SNI 03-1733-2004. Tata cara perencanaan kawasan perumahan kota
8.Jaringan Listrik
Beberapa persyaratan, criteria dan kebutuhan yang harus dipenuhi adalah
a. Penyediaan kebutuhan daya listrik
Setiap lingkungan perumahan dan permukiman harus mendapatkan daya
listrik dari PLN atau dari sumber lain.
Setiap unit rumah tangga harus dapat dilayani daya listrik minimum 450
VA per jiwa dan untuk sarana lingkungan sebesar 40% dari total
kebutuhan rumah tangga.
b. Penyediaan jaringan listrik
Disediakan jaringan listrik lingkungan dengan mengikuti hirarki pelayanan,
dimana besar pasokannya telah diprediksikan berdasarkan jumlah unit
hunian yang mengisi blok siap bangun.
Disediakan tiang listrik sebagai penerangan jalan yang ditempatkan pada
area damija (daerah milik jalan) pada sisi jalur hijau yang tidak
menghalangi sirkulasi pejalan kaki di trotoar.
-
8/10/2019 Perancangan Pemukiman Lengkap 01
73/125
erancangan ermukiman lxviii
Disediakan gardu listrik untuk setiap 200 KVA daya listrik yang
ditempatkan pada lahan yang bebas dari kegiatan umum
Adapun penerangan jalan dengan memiliki kuat penerangan 500 lux
dengan tinggi > 5 meter dari muka tanah
Sedangkan untuk daerah di bawah tegangan tinggi sebaiknya tidak
dimanfaatkan untuk tempat tinggal atau kegiatan lain yang bersifat
permanen karena akan membahayakan keselamatan.
9.Jaringan Air Bersih
Lingkungan perumahan dan permukiman membutuhkan jaringan air bersih baik
berupa sumur ataupun dari sumber PDAM , akan tetapi elemen perencanaan
jaringan air bersih harus dilengkapi dengan :
a. Kebutuhan air bersih
b. Jaringan air bersih
c. Kran umum
d. Hidran kebakaran.
-
8/10/2019 Perancangan Pemukiman Lengkap 01
74/125
erancangan ermukiman lxix
Materi Pertemuan Minggu V dan VI
Perencanaan Konsep Lokasi Terpilih
Pembuatan konsep dalam mata kuliah Perancangan Permukiman merupakan
konsep pemilihan lokasi dan analisis tapak yang praktis. Fungsi dari pembuatan
konsep adalah untuk mengetahui aksebilitas/topografi dari lokasi yang terpilih.
a. Konsep Pemilihan Lokasi
Dalam konsep pemilihan lokasi, sebaiknya dapat di ketahui tipe topografi dari
lokasi yang terpilih. Topografi adalah kondisi iklim/cuaca, kontur tanah,
ketinggian lokasi dari laut, sehingga dapat disesuaikan dengan pembentukan
perumahan dan permukiman serta dalam pemilihan lokasi sebaiknya juga
diungkapkan keberadaan lokasi dalam tata ruang kota.
b. Konsep Analisis Tapak
Konsep analisis tapak mencakup tentang penganalisaan lokasi dimana
memperhatikan siklus angin, arah mata angin, tingkat kebisingan, akses
pencapaian dan sitem penerimaan pencahayaan alami secara langsung.
Pembuatan konsep dalam mata kuliah Perancangan Permukiman dibuat sedetail
mungkin agar lebih spesifik dalam pemilihan lokasi yang telah ditinjau dari analisis
tapak pemilihan lokasi, sehinggan dalam mendesain suatu perumahan/permukiman
dapat jelas.
-
8/10/2019 Perancangan Pemukiman Lengkap 01
75/125
erancangan ermukiman lxx
Lembar Kerja Pembuatan Konsep Lokasi terpilih.
Desain Konsep di kerjakan di kertas A3
-
8/10/2019 Perancangan Pemukiman Lengkap 01
76/125
erancangan ermukiman lxxi
Materi Pertemuan Minggu VII dan VIII
Desain Site Plan
Dalam desain perancangan permukiman yang sangat dibutuhkan adalah dibutuhkan
pola-pola perumahan yang diterapkan dalam penggambaran. Desain yang disajikan
dalam mata kuliah Perancangan Permukiman adalah Site Plan
Penggambaran site plan adalah penggambaran kawasan perumahan atau
permukiman yang mana di tempatkan pola-pola perumahan. Adapun pola-pola
perumahan yaitu :
Pola Grid, merupakan pola yang teratur seperti papan catur dan pola ini yang
paling banyak digunakan oleh para developer dalam membangun perumahan,
hal ini dipengaruhi dari segi perletakan yang kaku. Pola ini biasanya dipakai
untuk type rumah kecil yakni type 21,36,45.
Gambar 6 . Pola Grid
-
8/10/2019 Perancangan Pemukiman Lengkap 01
77/125
erancangan ermukiman lxxii
Pola Loop, merupakan pola perumahan yang bentuknya seperti huruf U. Pola ini
biasanya di pakai untuk type rumah-rumah yang besar seperti type 54. Type ini
memiliki privasi yang tinggi terhadap lingkungan sekitarnya.
Gambar 7. Pola Loop
Pola Cul-de-sac, pola ini merupakan pola yang berbentuk kantong dan sifat dari
pola ini sangat privasi dimana pembatas antar rumah biasanya ditempatkan
ruang terbuka hijau sekaligus sebagai penyejuk pola perumahan. Pola ini
biasanya di tempatkan pada type besar dalam perumahan.
Gambar 8. Pola Cul-de-sac
-
8/10/2019 Perancangan Pemukiman Lengkap 01
78/125
erancangan ermukiman lxxiii
Penggambaran site plan dibuat dalam skala yang kecil seperti skala 1 : 500. 1 :
600. 1 : 1000. Skala yang digunakan merupakan skala kecil agar supaya
penggambaran dapat diketahui tingkat sarana yang dimasukkan dalam desain
permukiman. Sarana yang dimaksud adalah sarana pendidikan, sarana
kesehatan, saran peribahadan dan lain-lain.
-
8/10/2019 Perancangan Pemukiman Lengkap 01
79/125
-
8/10/2019 Perancangan Pemukiman Lengkap 01
80/125
erancangan ermukiman lxxv
Lembar Kerja Desain Site Plan
Desain Site Plan di kerjakan di kertas Roti A2
-
8/10/2019 Perancangan Pemukiman Lengkap 01
81/125
erancangan ermukiman lxxvi
Materi Pertemuan Minggu IX dan X
Desain Denah type perumahan
Denah type yang dimaksud dalam perancangan permukiman adalah jenis hunian
yang berbentuk vertical dan horizontal.
- Bentuk Vertical adalah bentuk hunian yang mengarah ke atas yakni rumah
susun (rusun), apartemen dan condominium.
- Bentuk Horizontal adalah bentuk melebar seperti bentuk perumahan biasa yakni
BTN.
Bentuk perumahan dengan mengarah ke horizontal merupakan type rumah
tinggal/hunian yang digolongkan ke dalam 4 (empat) type (Berdasarkan
Keputusan Menpera No. 4/KPTS/BKP4/1995, tentang klasifikasi rumah tidak
bersusun), yaitu :
1. Rumah Tunggal (hunian tidak bertingkat)
Rumah kediaman yang mempunyai persil sendiri dan salah satu dinding
bangunan induknya tidak dibangun tepat pada batas persil. Untuk rumah
tunggal lebar minimal kapling meter.
-
8/10/2019 Perancangan Pemukiman Lengkap 01
82/125
erancangan ermukiman lxxvii
Gambar 9 . Type rumah tunggal
2. Rumah Kopel (Hunian gandeng dua)
Dua buah tempat kediaman lengkap, dimana salah satu sisi bangunan
induknya menyatu dengan sisi satu bangunan lain atau satu tempat
kediaman lain, dan masing-masing mempunyai persil sendiri. Untuk rumah
kopel lebar minimal kapling ditentukan 7 meter.
Gambar 10 . Type rumah kopel
-
8/10/2019 Perancangan Pemukiman Lengkap 01
83/125
erancangan ermukiman lxxviii
3. Rumah Deret (hunian gandeng banyak)
Beberapa tempat kediaman lengkap dimana satu atau lebih dari sisi
bangunan induknya menyatu dengan sisi satu atau lebih bangunan lain atau
tempat kediaman lain, tetapi masing-masing mempunyai persil sendiri. Untuk
rumah deret minimal kapling ditentukan 6 meter.
Gambar 11 . Type rumah deret
Penggambaran type perumahan dan permukian adalah berbentuk 2 (dua) dimensi
yang mengarahkan sistem pembagian ruang dan type-type rumah.
Desain type perumahan dan permukiman ini di masukkan/digabungkan dalam
desainsite plan
-
8/10/2019 Perancangan Pemukiman Lengkap 01
84/125
erancangan ermukiman lxxix
Materi Pertemuan Minggu XI dan XIII
Desain Denah Unit Rumah
a. Denah Unit Rumah
Yang dimaksud denah unit rumah adalah rumah dalam bentuk mikro yakni
penggambaran pembagian ruang public (teras, ruang tamu) ruang semi public
(ruang keluarga, ruang makan, ruang nonton), ruang privat (ruang tidur), service
(km/wc, dapur). Penggambaran ini dibagi dalam 3 (tiga unit rumah yaitu type
kecil, sedang dan besar dengan perbandingan 5 : 3 : 1 dimana 5 adalah
penggambaran denah rumah dengan type kecil, 3 yakni penggambaran denah
rumah sedang sedangkan 1 yakni penggambaran dengan type rumah besar.
Contoh denah unit rumah
-
8/10/2019 Perancangan Pemukiman Lengkap 01
85/125
erancangan ermukiman lxxx
Gambar 12 . Denah unit rumah
b. Tampak
Penggambaran tampak adalah desain yang menampilkan bentuk type-type
rumah yang dipakai dalam perancangan permukiman. Dalam penggambaran ini
juga ditampilkan gambar tampak kompleks. Gambar tampak ini di arahkan
dalam 4 (empat) arah yakni tampak depan, tampak belakang, tampak samping
kiri dan tampak samping kanan.
-
8/10/2019 Perancangan Pemukiman Lengkap 01
86/125
erancangan ermukiman lxxxi
Skala penggambaran tampak untuk type rumah diharapkan dalam skala 1 : 100
sedangkan skala yang digunakan dalam gambar tampak kompleks yakni sama
dengan penggambaran site plan.
Contoh gambar tampak unit rumah
-
8/10/2019 Perancangan Pemukiman Lengkap 01
87/125
erancangan ermukiman lxxxii
-
8/10/2019 Perancangan Pemukiman Lengkap 01
88/125
erancangan ermukiman lxxxiii
-
8/10/2019 Perancangan Pemukiman Lengkap 01
89/125
erancangan ermukiman lxxxiv
c. Potongan
Penggambaran potongan adalah berfungsi untuk melihat sisi dalam
penggambaran type rumah. Sisi dalam yang dimaksud adalah sistem struktur
bangunan hunian yang didesain dan menampakkan sistem struktur dari sub
struktur, super struktur dan up struktur bangunan hunian. Pada penggambaran
potongan secara kompleks juga memperlihatkan sistem struktur yang digunakan
tetapi dalam skala yang kecil yakni 1 : 200, 1 : 500 dan lain-lain.
Contoh gambar potongan unit rumah
-
8/10/2019 Perancangan Pemukiman Lengkap 01
90/125
erancangan ermukiman lxxxv
-
8/10/2019 Perancangan Pemukiman Lengkap 01
91/125
erancangan ermukiman lxxxvi
d. Rencana Utilitas
Rencana utilitas adalah penggambaran sistem jaringan yang didesain seperti
penyaluran sistem air bersih, air kotor, sampah, listrik, telepon. Desain ini
menggunakan skala kecil seperti skala site plan.
e. Detail
Gambar detail adalah desain yang menggunakan skala besar agar gambar
dapat dilihat sesuai dengan desain rencana yang digunakan. Gambar detail
yang dimaksud adalah detail potongan jalan, detail sistem struktur type rumah
ataupu detail dari vocal point dari permukiman seperti taman, plaza.
-
8/10/2019 Perancangan Pemukiman Lengkap 01
92/125
erancangan ermukiman lxxxvii
Lembar Kerja Desain Unit Rumah
a. Denah Rumah, dengan 3 (tiga type unit rumah).
Penyajian desain denah unit rumah pada kertas roti ukuran A2
-
8/10/2019 Perancangan Pemukiman Lengkap 01
93/125
erancangan ermukiman lxxxviii
Lembar Kerja
b. Tampak dilihat dari 4 arah
Penyajian desain tampak unit rumah pada kertas roti ukuran A2
-
8/10/2019 Perancangan Pemukiman Lengkap 01
94/125
erancangan ermukiman lxxxix
Lembar Kerja
c. Potongan dilihat dari 2 arah yakni: pemotongan secara
sumbu XX dan sumbu Y - Y
Penyajian desain tampak unit rumah pada kertas roti ukuran A2
-
8/10/2019 Perancangan Pemukiman Lengkap 01
95/125
erancangan ermukiman xc
Lembar Kerja
d. Desain Rencana Utilitas
Penyajian desain rencana utilitas perumahan dan permukiman pada
kertas roti ukuran A2
-
8/10/2019 Perancangan Pemukiman Lengkap 01
96/125
-
8/10/2019 Perancangan Pemukiman Lengkap 01
97/125
erancangan ermukiman xcii
Materi Pertemuan Minggu XIV dan XV
Analisis penggambaran dan sistem standar perhitungan kebutuhan
sarana dan prasarana permukiman, dimana hasil desain atau rancangan
dijelaskan dalam bentuk presentasi perindividu sekaligus
pengngumpulan tugas besar mahasiswa yang dikerjakan dalam stusio
gambar dari minggu ke 5 (lima) sam