perancangan dan pembuatan film pendekrepository.amikom.ac.id/files/publikasi_08.12.3214.pdf ·...

18
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN FILM PENDEK DENGAN JUDUL “JATI DIRI” NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Guntur Wicaksono 08.12.3214 kepada JURUSAN SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2012

Upload: vankhuong

Post on 10-Mar-2019

241 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN FILM PENDEK

DENGAN JUDUL “JATI DIRI”

NASKAH PUBLIKASI

diajukan oleh

Guntur Wicaksono

08.12.3214

kepada

JURUSAN SISTEM INFORMASI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIKOM

YOGYAKARTA

2012

DESIGNING AND MAKING SHORT FILM WITH THE TITLE “JATI DIRI”

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN FILM PENDEK

DENGAN JUDUL “JATI DIRI”

Guntur Wicaksono Melwin Syafrizal

Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT

Life in rural areas far from urban areas, such as in rural areas to make people feel less developed, and left behind. On this occasion, I would make a film as a writer associated with the development of life in Yogyakarta.

The film, titled "Jati Diri" uplift the lives of the community, the film " Jati Diri " tells the story of a boy from a village far from the city, wants to change his life and went to town in order to achieve what is aspired. With advances in the film industry in Indonesia, the author tries to make the film work itself by implementing science has learned to make a short film that is able to provide color. The film " Jati Diri " that the author made about the journey and the struggle to tell the life of a boy from the village in search of a dream to be able to change their lives to the work he did.

Process in short filmmaking authors make the observation of the films that have been there now for a idea for a writer. The author got the idea in the making of the short film " Jati Diri " from a friend who did PKL (Praktek Kerja Lapangan) to areas that are less noticed by the government. With the writer wanted to elevate the story into the camera. In order for the results of the author of the short film can be a spectacle of entertainment areas although there is still a lack of education.

Keywords: Short Film, Jati Diri, Camera Techniques, The Struggle of life in the city.

1. Pendahuluan

Perkembangan teknologi diimbangi dengan perkembangan dunia perfilman saat

ini, pekembangan film sekarang jelas tampak dengan penggunaan teknologi, dulu film

hanya berupa gambar hitam putih dan bisu, lambat laun film pun berkembang sesuai

dengan penglihatan mata manusia, film yang dibuat dengan gambar berwarna, dengan

efek, membuat film terlihat semakin nyata. Sekarang film tidak hanya dapat kita tonton di

bioskop-bioskop, tetapi film dapat dimasukan ke VCD ataupun DVD, sehingga kita dapat

menonton film di rumah. Saat ini telah berkembang film 2D (2 Dimensi) dan 3D (3

Dimensi) perkembangan film sekarang membuat film menjadi lebih nyata, pada film 3D (3

Dimensi) menggunakan teknologi berupa capture information, dengan menggunakan

komputerisasi dari image aksi manusia yang sesungguhnya.

Saat ini kehidupan masyarakat dapat dikatakan berkembang, apalagi di kota-kota

besar seperti di Yogyakarta. Kota yang mendapat banyak sebutan ini menjadi salah satu

kota terbesar di Indonesia. Perkembangan ini ditandai ramainya dan padatnya penduduk

yang makin tahun makin bertambah banyak. Perkembangan kehidupan seperti ini yang

membuat orang-orang dari luar kota datang dengan tujuan untuk mencari kehidupan

yang lebih baik dari sebelumnya. Kehidupan yang jauh berbeda dengan kehidupan di

perkotaan. Mereka datang ke kota hanya bermodalkan tekad, keberanian, serta

mengharapkan keberuntungan, mereka belum siap menerima perkembangan kehidupan

di kota besar.

Kehidupan di daerah-daerah yang jauh dari perkotaan, seperti di pedesaan

membuat masyarakatnya merasa kurang berkembang, dan tertinggal. Pada kesempatan

ini, saya selaku penulis akan membuat film yang berkaitan dengan perkembangan

kehidupan di Yogyakarta.

Film yang berjudul ”Jati Diri” mengangkat kehidupan dimasyarakat, film ”Jati Diri”

menceritakan tentang seorang anak dari desa yang jauh dari perkotaan, ingin merubah

kehidupanya dan pergi ke kota demi mencapai apa yang dicita-citakan.

Memproduksi sebuah film indie sendiri melewati beberapa tahap, antara lain tahap

praproduksi, tahap produksi dan pasca produksi.

2. Landasan Teori

2.1 Pengertian Film

Film atau disebut juga movie merupakan suatu media komunikasi yang merekam

atau mengambil gambar gerak serta menggabungkan seni dengan dua indera yaitu

penglihatan dan pendengaran, yang mempunyai inti sebuah cerita¹.

2.2 Perangkat Multimedia yang di Gunakan

Pembuatan film pendek ini menggunakan software multimedia yang telah

dipelajari dan diterima selama perkuliahan.

2.2.1 Adobe Premiere Pro CS3

Adobe premiere merupakan salah satu software editing video yang mempunyai

kualitas dan hasil editing yang bagus.

2.2.2 Adobe Soundbooth CS3

Adobe Soundbooth adalah software editing audio, Adobe Soundbooth dapat

menyeleksi frekuensi suara dan menyeleksi secara custom, selain itu Adbe Soundbooth

memperbaiki suara yang rusak atau terdengar pecah menjadi lebih baik Adobe

Soundbooth juga dapat melakukan proses rekam suara serta pemotongan terhadap

suara yang sudah jadi.

2.2.3 Adobe Photoshop CS3

Adobe Photoshop merupakan software editing untuk para desainer grafis.

Mempuyai tool yang mudah dibaca, dan juga mempunyai interface yang menarik dari

versi sebelumnya.

2.4 Istilah dalam Produksi Film Pendek yang digunakan

1 Best Boy yaitu Assisten Gaffer, bisa juga sebagai Asisten Key Grip. Bertugas

membantu Gaffer dalam menata cahaya dalam set dan mengoperasikan system

pencahayaan dalam set. Dia juga bertugas membantu Key Grip dalam membantu

setting rig kamera, cutting light, dan membawa semua peralatan untuk kebutuhan

gerak kamera.

_______________________

¹GURU, 2011, Pengertian Sinematografi-Film, www.perpuskita.com/pengertian-sinematografi/126/,

2012

2 Boom Man atau Boomer yaitu individu yang mengoperasikan mikrofon boom.

3. Cameraman terbagi menjadi:

a) First Cameraman biasa disebut juga sebagai penata fotografi (Director of

Photography) atau kepala kameramen, bertanggung jawab terhadap

pergerakan dan penempatan kamera dan juga pencahayaan dalam suatu

adegan. Kecuali dalam unit produksi yang kecil, penata fotografi tidak

melakukan pengoperasian kamera selama syuting yang sesungguhnya.

b) Second Cameraman sering disebut juru kamera atau operator camera,

bertindak sesuai instruksi dari cameramen utama dan melakukan

penyesuaian pada kamera atau mengoperasikan kamera selama syuting.

c) First Assistant Cameraman sering disebut kepala asisten untuk operator

kamera. Seringkali bertanggung jawab untuk mengatur focus kamera

(kamera film).

d) Second Assistant Cameraman, menjadi asisten operator kamera sebagai

clapper dan loader.

3 Analisis Dan Perancangan Sistem

3.1 Proses Pra Produksi

3.1.1 Ide Cerita

Ide cerita dalam film ini penulis awal mulanya didapatkan dari cerita-cerita dari

beberapa teman yang sedang melakukan kegiatan kampus di suatu wilayah di daerah-

daerah terpencil di sekitar jawa tengah, kemudian penulis pun berpikir untuk menjadikan

cerita-cerita tersebut menjadi suatu karya, kedalam bentuk visual atau film, yang

beberapa adegan dalam film dikembangkan oleh penulis sendiri.

3.1.2 Tema

Tema film “Jati Diri” adalah “Perjuangan dan Pengorbanan”.

3.1.3 Logline

Logline dari film pendek penulis adalah Kisah seorang anak desa yang pergi

3.1.4 Sinopsis

3.1.5 Diagram Adegan

Babak I

Pada babak ini, alur cerita “Jati Diri” adalah sebagai berikut:

Pengenalan tokoh utama

Pengenalan setting

Pengenalan masalah

Babak II

Pada babak ini, alur cerita adalah sebagai berikut:

Pertemuan tokoh utama dengan tokoh-tokoh pendamping

Selesainya tokoh utama dengan masalah lama

Munculnya masalah baru yang datang pada tokoh utama

Babak III

Pada babak ini, alur cerita adalah sebagai berikut:

Selesainya masalah baru oleh tokoh utama

Pengenalan tokoh utama dengan tokoh yang membantu dalam hidupnya

Tersadarnya tokoh utama dari lamunannya.

3.2.1 Naskah

3.1.7 Perancangan dan Pembuatan Storyboard

Pembuatan storyboard disesuaikan dengan naskah yang dibuat oleh penulis

sebelumnya sudah dirancang dan dibuat terlebih dahulu.

Frame Video Audio Time

1

MS. Andi yang

sedang

mengetik di

depan laptop,

tiba-tiba

melihat

fotonya

bersama Dian,

Andi pun

mengambil

foto dan

melihatnya,

kemudian andi

teringat masa

lalunya.

SFX : Suara

suasana di

ruangan.

Lagu :

“Depapepe-

Arigatou”

00.12-00.41

2

LS. Andi

sedang duduk

di pohon

tumbang dekat

pinggir pantai.

SFX : Suara

pantai

,dubbing.

Lagu:

“Depapepe-

Arigatou”

00.42-01.33

3

MS. Andi dan

Ayah andi

mengobrol

didepan TV.

SFX : Suara

percakapan

dan suara TV.

00.34-03.21

4

MS. Andi dan

Dian

mengobrol di

pinggir pantai.

SFX : Suara

pencakapan

dan pantai.

03-22-05.29

5

MS. Andi dan

Ayah andi

mengobrol

didepan TV.

SFX : Suara

percakapan

dan suara TV.

05.30-07.10

6

MS. Andi dan

Dian

mengobrol di

teras rumah

andi

SFX : Suara

pencakapan

dan suara

suasana.

Lagu:

“Merpati

Band-Setia

Selamanya

Denganku”

07.11-08.59

7

LS. Andi pamit

dengan

ayahnya untuk

pergi ke Jogja.

SFX : Suara

pencakapan

dan Dubbing.

09.00-09.30

8

LS. Andi

sampai di Jogja

dan mulai

mencari

pekerjaan.

SFX : Suara

Andi dan

suara suasana.

09-31-10.33

9

LS. Andi

berjalan

dipinggir jalan

sambil mencari

pekerjaan di

sepanjang toko

dipinggir jalan.

SFX : Suara

suasana kota

Jogja.

Lagu:

“Peterpan -

Kota Mati”

10.34-11.37

10

MS. Andi

duduk dengan

pengusaha

muda yang

menerima

telepon

didepan

benteng

Vredeburg,

kemudian

pengusaha itu

pergi, saat

pengusaha itu

pergi dompet

pengusaha itu

pun dicopet.

SFX : Suara

percakapan

pengusaha

muda dan

suara suasana.

11.38-12.49

11

LS. Andi

mengejar

pencopet dan

berhasil

mendapatkan

dompet

pengusaha

muda itu

kembali.

SFX : Suara

suasana.

Lagu : “Need

For Speed

Most Wanted

Black Edition

- Original

Soundtrack -

Disturbed -

Decadence”

12.50-13.27

12

MS. Pengusaha

muda datang

dan

menghampiri

andi kemudian

mereka pun

duduk dibawah

pohon sambil

mengobrol.

SFX : Suara

percakapan

dan suara

suasana.

13.28-14.33

13

MS. Andi yang

sedang

mengetik di

depan laptop

kemudian Dian

datang

membawakan

kopi, andi pun

tersadar dari

lamunannya.

SFX : Suara

suasana dan

suara

percakapan.

Lagu :

“Depapepe-

Arigatou”

14.34-15.07

3.1.8 Perencanaan Anggaran (Funding)

3.1.8.1 Hardware

Pembuatan film ini tidak lepas dengan adanya peran hardware atau perangkat

keras yang bekerja, kebutuhan perangkat keras yang mendukung dapat memudahkan

penulis dalam membuat sebuah karya multimedia baik film ataupun karya multimedia

lainnya.

3.1.8.2 Software

Software atau perangkat lunak merupakan suatu program yang bekerja bersama

dengan sistem komputer yang dilakukan oleh user.

3.1.8.3 Brainware

Manusia pada aspek ini berperan penting dalam pembuatan film.

3.1.9 Pencarian dan Pembentukan Kru (Crew)

Pencarian dan pembentukan kru dilakukan penulis agar pembuatan film “Jati Diri”

ini menjadi lancar dan mudah, karena dalam pembuatan film ini penulis tidak dapat

dilakukan sendiri, harus ada orang-orang yang membantu si pembuat film (sutradara).

Penulis disini memilih dan membentuk kru dari teman-teman sendiri yang dapat

menguasai alat-alat multimedia dan paham dengan dunia film.

3.1.10 Pemilihan Pemain atau Casting

Sebelum melakukan pengambilan gambar, penulis melakukan pemilihan pemain

dalam film ini, hal ini bertujuan agar dalam proses pengambilan gambar atau shooting

peran dan pemain sesuai dengan apa yang diinginkan oleh sang penulis. Penulis dalam

membuat film ini juga melakukan casting dan pemilihan pemain agar dimaksudkan

memperoleh pemain dengan peran yang sesuai dan cocok dalam film ini.

3.1.11 Menyiapkan Busana dan Properti

Busana dan properti dalam pembuatan film ini disesuaikan dengan cerita dalam

skenario yang telah ada, penulis dalam pemilihan busana juga memperhatikan ukuran

baju, banyaknya baju yang diperlukan oleh pemain. Pembuatan film ini penulis

mendapatkan busana dari sponsor yang terkait, ada pula busana yang dipakai pemain

dari busana pemain itu sendiri, ini dilakukan karena penulis ingin menampilkan

kehidupan dalam film itu nyata.

3.1.12 Mencari dan Memilih Lokasi Shooting

Pencarian lokasi dalam pembuatan film merupakan hal yang penting, ini

Berkaitan dengan jalan cerita yang sesuai dengan naskah yang telah dibuat, penulis

disini harus memainkan imajinasi dalam pencarian lokasi yang tepat untuk pembuatan

film “Jati Diri” ini. Lokasi yang akan digunakan dalam pengambilan gambar untungnya

tidak memerlukan surat ijin tertentu.

Penulis dalam mencari tempat pengambilan gambar tidak jauh dari tempat

pengambilan gambar yang lain, ini dimaksudkan pengambilan gambar dilakukan dengan

cepat, adapun akomodasi dan transport dari tempat yang telah dipilih oleh penulis.

4.Implementasi Dan Pembahasan

4.1 Proses Produksi Film Pendek “Jati Diri”

Pembuatan film ini penulis menggunakan tiga tahapan proses, antara lain proses

pra produksi, proses produksi dan proses pasca produksi. Penulis akan menjelaskan

proses produksi dan pasca produksi lebih lanjut :

4.1.1 Proses Produksi

Berikut tahapan dari proses produksi sebagai berikut.

4.1.1.1 Laporan Kegiatan Shooting

Proses shooting film pendek “Jati Diri” dilaksanakan selama 2 hari. Pengambilan

gambar dilakukan pada pagi hari sampai malam dan dilanjutkan pada pagi sampai sore

hari. Pengambilan gambar dilakukan di 5 tempat berbeda sesuai dengan cerita penulis.

1. Lokasi I Tugu Yogyakarta

2. Lokasi II Depan Benteng Vredeburg Yogyakarta

3. Lokasi III Alun-Alun Selatan Yogyakarta

4. Lokasi IV Kawasan Kaliurang Yogyakarta

5. Lokasi V di Pantai Kuwaru, Srandakan, Bantul, Yogyakarta

4.1.1.2 Cahaya (Lighting)

Kualitas suatu film salah satunya dapat dilihat dalam pencahayaan dari hasil

rekam video saat shooting telah berlangsung. Dalam film “Jati Diri” pada proses

pengambilan gambar di malam hari, penulis menggunakan cahaya tambahan sebesar

500 watt, berwarna kuning yang dipantulkan secara Reflected Light atau cahaya pantul.

4.1.1.3 Penataan Suara

Suara merupakan faktor penting dalam sebuah film, agar mendapatkan suara

yang bagus maka harus didukung dengan peralatan yang mendukung dan berkualitas.

4.1.1.4 Acting Pemain

Pemain dalam film pendek “Jati Diri” mempunyai karakter masing-masing, ada

yang sudah bisa acting, karena biasa bermain theater, ada juga yang masih amatir dalam

berakting. Disini penulis berperan juga dalam mengatur acting pemain, agar para pemain

dapat berperan sesuai dengan cerita yang sudah dibuat.

Sebelum pengambilan gambar, ada pula latihan yang sudah dilakukan

oleh para pemain film, penulis memberikan waktu 1 (satu) minggu agar pemain bisa

mengenal pemain lain dan menghayati peran dalam film.

4.1.2 Proses Pasca Produksi

4.1.2.1 Proses Capturing

Setelah tahap produksi selesai, selanjutnya penulis melakukan tahap

selanjutnya, yaitu tahap pasca produksi, kemudian penulis mencapture hasil rekam

kamera ke komputer. Hasil capture video dari kamera ke komputer akan berupa .avi.

4.1.2.2 Editing

Setelah video di capture, penulis melakukan editing film dengan menggunakan

software Adobe Premire Pro CS 3 dan audio dengan Adobe Soundbooth CS3.

Pertama-tama penulis membuat project baru, kemudian memasukan video-

video film dan lagu-lagu yang akan diedit.

Editing selesai, penulis mengatur suara musik dengan adegan yang dirasa pas,

penulis juga menambahkan lagu pada adegan tertentu, untuk memperindah film “Jati

Diri”.

Pembuatan film “Jati Diri” ini penulis juga menambahkan dubbing suara.

Setelah film selesai di edit, penulis menambahkan effect transisi pada setiap

pergantian gambar pada adegan film dan lagu.

Film selesai di edit, penulis melakukan rendering. Karena di dalam Adobe

Premire Pro CS 3 sudah terdapat fasilitas untuk merender, penulis memanfaatkan untuk

merender film “Jati Diri”.

4.1.2.3 Mastering

Proses rendering selesai, selanjutnya penulis melakukan burning film .avi ke

DVD. Proses burning sendiri penulis menggunakan Windows DVD Maker, untuk

melakukan burning.

5. Penutup

5.1 Kesimpulan

Dari seluruh uraian skripsi penulis ini dapat ditarik kesimpulan, antara lain sebagai

berikut :

1. Ide cerita dalam perancangan dan pembuatan film pendek “Jati Diri” adalah

benar-benar hasil pemikiran penulis yang dibuat untuk media hiburan dan

edukasi. Dimana setelah kita menonton film pendek ini, kita dapat memetik

sedikit pelajaran yang terkandung didalamnya.

2. Film pendek ini merupakan cerita nyata yang diangkat penulis kedalam sorotan

kamera.

3. Tema dari film pendek penulis yang masih jarang dibuat dalam produksi film

lain.

5.2 Saran

1. Dalam merancang sebuah film harus benar-benar memperhatikan tata cara

perfilman.

2. Perhatikan teknik dalam pengambilan gambar keseluruhan saat proses

produksi.

3. Perhatikan dalam pembentukan kru saat pembuatan film. Agar dapat sesuai

dengan apa yang kita inginkan.

4. Menyeleksi para pemain film, agar cerita yang kita masukan dapat terlihat

bagus.

Daftar Pustaka

Suyanto, M. 2005. Strategi Perancangan Iklan Televisi Perusahaan Top Dunia, Andi

Offset, Yogyakarta

Suyanto, M. 2003. Multimedia Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing, Andi

Offset, Yogyakarta

Widi Nugroho, Yulius. 2011. Jepret! Panduan Fotografi dengan Kamera Digital dan

DSLR, Familia, Yogyakarta

www.bhinneka.com/aspx/bhindexpc.aspx

www.perangkat-keras-komputer.tokobagus.com/monitor-crt/monitor-samsung-14in-

tabung-ada-7-unit-1-paket-p3-157155582.html

www.alnect.net/search.php?Search=&submit.x=23&submit.y=10&submit=search

www.amazon.com/exec/obidos/tg/browse/-/229534

Parlindungan,2010, Antara Film, Industri, dan Tuntutan, 06 Desember 2011,

www.riaubisnis.com/index.php/opini-news/opini/50-opini/4351-antara-film-

industri-dan-tuntutan, 2012,

Guru, 2011, Pengertian Sinematografi-Film, www.perpuskita.com/pengertian-

sinematografi/126/, 2012