peranan embung

Upload: andika-satria-agus

Post on 02-Jun-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/11/2019 peranan embung

    1/6

  • 8/11/2019 peranan embung

    2/6

    II.PENGERTIAN EMBUNG

    Kata embung menurut beberapa orang berasal dari bahasa Nusa Tenggara Timur yang secara

    keseluruhan dapat diartikan suatu tandon air atau waduk kecil dilahan pertanian yang bertujuan

    untuk menampung kelebihan air hujan dan menggunakannya pada saat musim kemarau untuk

    berbagai keperluan baik dibidang pertanian maupun rumah tangga.

    III. TEKNIK PEMBUATAN EMBUNG

    Teknik pembuatan embung sebenarnya boleh dikatakan sangat sederhana, hanya ada

    beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain :

    A. Penentuan Lokasi

    1. Tekstur Tanah.

    Embung sebaiknya dibuat dilahan dengan tanah bertekstur liat, lempung, liat

    berlempung dan lempung liat berdebu, agar fungsinya sebagai penampung air dapat

    terpenuhi.

    Pada tanah berpasir yang poreus tidak dianjurkan untuk pembuatan embung karena air

    akan cepatmeresap kedalam tanah dan hilang, dan apabila terpaksa dianjurkan untuk

    dibuat maka dianjurkan untuk memakai, plastic atau ditembok lapisan luarnya

    sehingga air tidak merembes. 2. Kemiringan lahan.

    Embung sebaiknya dibuat pada areal pertanian yang bergelombang dengan kemiringan

    antara 20- 30 persen agar lapisan air permukaan dapat dengan mudah mengalir

    kedalam embung dan selanjutnya air embung mudah untuk disalurkan kepetak-petak

    pertanian, karena adanya perbedaan ketinggian antara embung dengan petak pertanian.

    Areal pertanian yang datar kurang cocok untuk dibuat embung , karena sulit untuk

    mengalirkan air dari embung kepetak pertanian.

    Pada lahan yang terlalu miring kurang lebih 30 persen embung akan cepat penuh

    dengan endapan tanah karena pengaruh erosi

    B. Kontruksi Embung

    1. Bentuk Embung.

  • 8/11/2019 peranan embung

    3/6

    Bentuk embung sebaiknya bujur sangkar atau mendekati bujur sangkar hal ini agar diperoleh

    keliling yang paling pendek. Tujuannya agar resapan air melalui tanggul lebih sedikit.

    2. Ukuran embung.

    Embung bisa dibuat berdasarkan perorangan maupun kelompok, hal ini tergantung dari pada

    keperluan dan luas pertanian yang akan di airi

    3. Penggalian Tanah.

    Penggalian tanah dapat dimulai dari batas pinggir embung menuju ke bagian tengah.

    Kedalam galian diusahakan mencapai 2-3 meter, hal ini untuk memperoleh kapasitas

    embung

    Keliling embung dibuat lebih tinggi dari permukaan tanah hal ini untuk menghindari

    masuknya kotoran kedalam embung

    Jarak saluran pembuangan dari permukaan tanggul berkisar antara 25-50 cm dan dibuat

    sedemikian rupa sehingga air embung tidak meluap.

    4. Pelapisan tanah.

    Untuk menjaga agar embung tidak bocor maka perlu dilakukan pelapisan tanah terutama

    pada bagian dinding embung. Pelapisan dinding ini dilakukan dengan cara; Tanah liat

    dibasahi dan diolah sampai berbentuk seperti pasta, baru kemudian dilapiskan secara

    merata.

    Dinding embung pada tanah bertekstur liat atau lempung liat berdebu tidak perlu

    dilapisi, karena pada jenis tanah ini resapan air boleh dikatakan kurang.

    Pada tanah berpasir resapan air kebawah maupun yang melalui tanggul cukup banyak,

    karena itu dinding embung perlu dilapisi dengan beberapa bahan misalnya, plastic, batu

    bata, tembok, atau campuran pasir dengan tanah liat untuk penahan resapan air.

    5. Pelapisan Plastik.

    Plastik yang digunakan untuk pelapisan dinding maupun dasar embung dapat digunakan

    dari jenis polyethilin atau polyvinil Chloride (PVC) dengan ketebalan 0, 15 mm

    Untuk pelapisan didasar embung , plastic ditimbun tanah setebal kurang lebih 25 cm

  • 8/11/2019 peranan embung

    4/6

    Ketahan plastik ini bisa mencapai 2-3 tahun.

    6. Penembokan.

    Pencegahan peresapan air selain dengan plastic dapat pula digunakan dengan penembokan baik

    untuk dinding maupun untuk dasar embung.

    7. Pelapisan Kapur.

    Untuk pelapisan dengan kapur dibuat adonan dengan perbandingan kapur tembok dan

    tanah liat 1:1

    Dibuat pasta yang selanjutnya baru dilapiskan pada dinding embung atau dasar embung.

    IV.

    MANFAAT EMBUNG

    1. Air Embung Pada prinsipnya air embung digunakan untuk mengairi lahan terutama pada

    musim kemarau. Pemanfaatan air pada musim kemarau perlu juga memperhatikan luasan

    lahan dengan ketersediaan air yang ada didalam embung. Apakah untuk mengairi sawah

    atau palawija dengan memperhitungkan kebutuhan air sebagai misal untuk padi 200 mm

    per bulan atau 1 liter/ detik /Ha. Disamping itu juga perlu diperhatikan jika embung juga

    untuk persediaan minuman ternak

    2. Pengairan padi dan palawija Pengairan dari embung untuk padi dan palawija tidak

    sepenuhnya menggunakan air, hanya dilakukan pada saat kritis, yaitu pada fase

    primordial (bunting), Pembungaan dan pengisian gabah. Saat ini air disalurkan ke petak

    pertanian bisa menggunakan selang plastic hingga kondisi tanah jenuh air. Untuk

    tanaman palawija caranya dengan menyiram seputar pangkal tanaman, mengingat

    ketersediaan air di embung terbatas. Sebaiknya perlu diketahui kebutuhan dari masing-

    masing jenis palawija akan air per musim atau per hektarnya

    3.

    Peternakan. Pada musim kemarau ada kalanya sulit untuk mendapatkan air untuk

    minuman ternaknya dan harus diangkut dari tempat yang jauh. Dengan adanya air

    embung ini dapat digunakan untuk memberi minuman ternaknya

  • 8/11/2019 peranan embung

    5/6

    4. Perikanan Khusus dibidang perikanan embung ini dapat dimanfaatkan pada musim hujan

    maupun musim kemarau, dengan catatan untuk musim kemarau ketersediaan air harus

    cukup.

    Beberapa factor penting yang perlu diperhatikan jika embung digunakan untuk

    pemeliharaan ikan adalah ; Curah hujan, penguapan, Tekstur tanah, Kontruksi kolam dan

    mutu air yang ada diembung. Untuk mutu air sendiri perlu juga diperhatikan. Oksigen

    terlarut dan Ammonia, jenis ikan untuk embung perlu dipilih yang tepat dan sesuai

    dengan kondisi embung. Yang pada dasarnya serba terbatas, yaitu air yang menggenang,

    jenis ikan yang cocok, yaitu Gurame , Mujair, Tawes, lele. Untuk pakannya dapat berupa

    dedak, sisa makanan atau pellet serta tanaman-tanaman seperti daun talas.

    V.

    PEMELIHARAAN EMBUNG

    Pemeliharaan embung perlu dilakukan agar tetap bermanfaat dan terhindar dari kerusakan dini

    Pemeliharaan ini antara lain dapat dilakukan sebagai berikut:

    1. Pemagaran embung dengan bambu atau pagar hidup

    2. Pengangkatan lumpur yang dilakukan pada musim kemarau atau ketika volume air sudah

    minimal dan tidak digunakan.

    3. Perbaikan embung terutama untuk bagian dinding tanggul jika terjadi kerusakan segera

    diperbaikai agar tidak berlarut larut dan bertambah parah.

    4. Untuk mencegah jebolnya tanggul, usahakan agar air tidak melimpah dipermukaan tanggul

    5. Usahakan tidak menggembalakan, memandikan dan memberikan minuman ternak diatas

    tanggul maupun masuk kedalam area embung.

    6. Untuk menekan kehilangan air karena penguapan dapat dilakukan penanaman sebagai

    berikut :

    Anjang-anjang atau tanaman penutup/peneduh dimana tiang anjang dibuat dari anyaman

    bambu.

    Pada anjang-anjang yang dibuat ini dijalarkan tanaman merambat yang bermanfaat

    seperti tanaman kecipir, markisa, gambas, yang juga berfungsi sebagai penutup

    permukaan air.

  • 8/11/2019 peranan embung

    6/6

    Pohon penahan angin juga diperlukan disekitar embung seperti pohon buah-buhan atau

    rumput-rumputan untuk pakan ternak.

    Demikian teknologi pembuatan embung dan manfaatnya bagi masyarakat tani, semoga tulisan ini

    dapat bermanfaat bagi petani atau masyarakat yang memerlukannya. (mnr)

    http://bpkaliori.blogspot.com/2013/04/teknologi-pembuatan-embung-dan.html