perencanaan embung kahabilangga
DESCRIPTION
perencanaan embung kahabilanggaTRANSCRIPT
-
5/20/2018 PERENCANAAN EMBUNG KAHABILANGGA
1/15
STUDI PERENCANAAN EMBUNG KAHABILANGGA
KECAMATAN PAHUGA LODU KABUPATEN SUMBA TIMUR
JURNAL ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi persyaratan
memperoleh gelar Sarjana Teknik
Disusun Oleh :
TAUFIQ AZHAR
NIM. 0910640072-64
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK PENGAIRAN
MALANG2013
-
5/20/2018 PERENCANAAN EMBUNG KAHABILANGGA
2/15
LEMBAR PERSETUJUAN
STUDI PERENCANAAN EMBUNG KAHABILANGGA
KECAMATAN PAHUGA LODU KABUPATEN SUMBA TIMUR
JURNAL ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan
memperoleh gelar Sarjana Teknik (S.T.)
Disusun Oleh :
TAUFIQ AZHAR
NIM. 0910640072-64
Menyetujui :
Dosen Pembimbing I
Dr. Ir. Pitojo Tri Juwono, MT.
NIP. 19700721 200012 1 001
Dosen Pembimbing II
Dr. Runi Asmaranto, ST., MT.
NIP. 19710830 200012 1 001
-
5/20/2018 PERENCANAAN EMBUNG KAHABILANGGA
3/15
STUDI PERENCANAAN EMBUNG KAHABILANGGA
KECAMATAN PAHUGA LODU KABUPATEN SUMBA TIMUR
Taufiq Azhar1, Pitojo Tri Juwono2, Runi Asmaranto2
Jurusan Teknik Pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Jalan MT. Haryono 167, Malang 65145, Indonesia
E-mail: [email protected]
ABSTRAK
Kecamatan Pahuga LoduKabupaten Sumba Timur Propinsi Nusa Tenggara Timur
adalah salah satu daerah semi kering di Indonesia yang memiliki curah hujan rendah dan
seringkali mengalami kekeringan. Musim hujan umumnya berlangsung selama 3 sampai 5bulan, sedangkan musim kemarau berlangsung selama 7 sampai 9 bulan. Sehingga
bangunan penyimpan air cadangan untuk musim kemarau sangat diperlukan di daerah ini.
Terlebih daerah ini belum memiliki kemajuan teknologi yang maju seperti di Pulau Jawa.
Oleh karena itu embung sebagai bangunan penampung air yang relatif kecil sangat cocok
dengan keadaan alam setempat. Bangunan semacam ini dapat dibangun secara masal
dengan cepat dan menyebar mendekati pemukiman penduduk.
Tahap awal studi perencanaan embung adalah analisis hidrologi yakni perhitungan
debit rancangan Q50 dan penetuan volume air yang tersedia mengisi embung (inflow).
Selanjutnya menganalisis terjadinya erosi dan sedimentasi yang mengendap pada waduk
untuk menentukan volume ruang sedimen, analisis daya tampung oleh topografi dan
membandingkan dengan volume air yang tersedia untuk menentukan tampungan efektifwaduk, simulasi operasi waduk untuk analisis neraca air dan kemungkinan perubahan
tampungan efektif, dan analisis lebar pelimpah untuk menentukan muka air banjir. Dengan
mengetahui tampungan waduk tersebut, maka dapat dicari dimensi tubuh embung yang
meliputi, tinggi embung, lebar puncak embung, kemiringan lereng tubuh embung, dan juga
dimensi saluran pelimpah. Setelah itu embung di analisis keamanannya terhadap rembesan
dan kelongsoran.
Dari analisis yang telah dilakukan, didapatkan besarnya debit rancangan Q50adalah
sebesar 12,283 m3/dt. Volume ruang sedimen sebesar 1.125,71 m3 yang terletak pada
elevasi +41,40, tampungan efektif sebesar 59.130,02 m3yang terletak pada elevasi +45,50,
dan muka air banjir setinggi 0,557 m dari pelimpah atau pada elevasi +46,057. Hasil
perencanaan mengenai dimensi tubuh embung didapatkan: tinggi embung 8,2 m; elevasipuncak embung +47,00; lebar puncak embung 3 m; kemiringan hulu 1 : 3; kemiringan hilir
1 : 2,25; lebar dasar saluran pelimpah 11 m; kemiringan dinding saluran 1 : 1; elevasi
puncak pelimpah +45,50. Untuk analisis stabilitas lereng embung, dilakukan dengan
metode Bishop baik perhitungan manual maupun perhitungan menggunakan Software
Geostudio. Dari analisis yang telah dilakukan didapatkan angka keamanan yang memenuhi
persyaratan untuk keamanan terhadap kelongsoran.
Kata Kunci : Embung, Pelimpah, Dimensi Embung, Stabilitas Lereng,Bishop.
-
5/20/2018 PERENCANAAN EMBUNG KAHABILANGGA
4/15
ABSTRACT
Pahuga Lodu is Sub-district of Sumba Timur District Nusa Tenggara Timur
Province, it is one of half-dryarea in Indonesia that have low rainfall and its often run
to drought. Usually the rainy season occur for 3 until 5 month, while the summertime
occur for 7 until 9 month. So the water depositor building for summertime is very needed
in this area. Whats more is this area dont have great technology such as Java Island.
Because of that embung as small water depositor building is very suitable with the
condition of local nature. This kind of buildings can build in massive quantity fastly and
spread near the resident settlement.
First stage of this embung study design is hidrology analyses, it is calculation of
flood design Q50 and determination of available water volume that fill the embung
reservoir (inflow). Futhermore is analyses the erotion and sedimentation that settle in the
reservoir for determination the room for sediment, analyses the volume capacity by
topography and compare it with available water volume for determine the effectivecapacity, simulation of reservoir operation to analyse the water balance and possibilities
of changing the effective capacity, and analyses the width of spillway to determine the
flood water level. After knowing that reservoir capacity, the dimention of embung main
body can determined, such as height of embung, width of the embung crest, slope of
embung main body, and dimention of spillway channel. After that embung analysed its
slope stability and its seepage stability.
From the analyses that has been done, obtain the flood design Q50 is 12,283 m3/dt.
The room for sediment is 1.125,71 m3 at elevation +41,40, the effective capacity is
59.130,02 m3 at elevation +45,50, and the height of flood water level is 0,557 m from
spillway crest or at elevation +46,057. The result design abaut dimention of embung main
dam obtain: height of embung is 8,2 m; embung crest at elevation +47,00; width of theembung crest is 3 m; upstream slope is 1 : 3; downstream slope is 1 : 2,25; widht of
spillway channel is 11 m; slope of wall of spillway channel is1 : 1; and the crest of
spillway at elevation +45,50. For the slope stability of embung, calculated with Bishop
method both for manual calculation and calculation with Geostudio software. From the
analyses that has been done, the safety factor of slope stability fulfill all the criteria.
Keywords: Embung, spillway, embung dimention, slope stabilty, Bishop.
-
5/20/2018 PERENCANAAN EMBUNG KAHABILANGGA
5/15
1. PENDAHULUAN
Bagian selatan Indonesia bagian
timur meliputi Propinsi Bali, Nusa
Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur,
dan bagian Selatan Propinsi Maluku
merupakan daerah dengan iklim kering.
Ketersediaan air di musim kering
merupakan masalah besar bagi penduduk
karena keterbatasan curah hujan dan
sumber air lain. Musim hujan umumnya
berlangsung selama 3 sampai 5 bulan,
sedangkan musim kemarau berlangsung
selama 7 sampai 9 bulan. Mata air yang
merupakan sumber aliran dasar suatu
sungai jarang sekali dijumpai di musim
kemarau.Bangunan penyimpan air cadangan
untuk musim kemarau sangat diperlukan
di daerah ini. Daerah ini merupakan
deretan pulau yang relatif kecil, keadaan
topografinya berbukit dengan dataran
rendah yang sempit. Oleh karena itu
embung sebagai bangunan penampung
air yang relatif kecil sangat cocok
dengan keadaan alam setempat.
Bangunan semacam ini dapat dibangun
secara masal dengan cepat dan menyebarmendekati pemukiman penduduk.
Sesuai analisis kebutuhan dan
neraca air, di Provinsi Nusa Tenggara
Timur membutuhkan 3.000 buah
embung kecil untuk dapat menangkap
aliran permukaan akibat hujan sebesar
15,6 milyar m3. Saat ini baru teralisasi
embung kecil sebesar 500 buah (+16,7
%) dan masih jauh dari yang dibutuhkan.
Setiap pembangunan embung kecil
diperlukan adanya perencaanaan lengkapuntuk untuk mendapatkan lokasi yang
cocok dan biaya yang dibutuhkan.
Dalam perencanaan suatu embung
diperlukan analisis dan perhitungan yang
tepat guna menentukan dimensi dan
desain embung yang sesuai. Hasil desain
ini harus aman terhadap stabilitasnya
masing-masing. Nantinya keberadaan
Embung Kahabilangga ini diharapkan
akan dapat memenuhi kebutuhan air
penduduk di sekitar embung.
2. BAHAN DAN METODEPada studi ini dibutuhkan data-
data diantaranya data topografi, data
klimatologi data curah hujan, serta data
geologi. Data yang digunakan
merupakan data sekunder yang didapatdari laporan konsultan. Selain itu
diperlukan data-data penunjang lain
seperti data penduduk, peta zonasi
gempa, dan peta geologi.
Dalam penyelesaian studi ini
disusun suatu metode teknis secara
menyeluruh mengenalisa berbagai data
tersebut untuk keperluan perencanaan
embung. Analisis tersebut diantaranya
analisa data topografi, analisa erosi dan
sedimentasi, analisa penetuantampungan efektif, analisa penentuan
tampungan banjir, analisis neraca air,
perencanaan bangunan pelimpah, dan
analisa stabilitas tubuh embung.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis HidrologiPerhitungan analisis hidrologi
dalam studi ini digunakan untuk
menentukan besarnya debit banjirrancangan kala ulang 50 tahun (Q50) di
daerah studi. Data curah hujan yang
digunakan untuk keperluan studi adalah
data curah hujandari pos hujan terdekat
yakni pos hujan melolo.
Perhitungan hidrologi untuk
daerah studi didasarkan hanya
menggunakan satu pos hujan. Hal ini
karena keberadaan pos hujan di daerah
studi memang masih jarang. Namun
variasi topografi yang kecil dan luasdaerah tangkapan air yang kecil, lebih
kecil dari 250 ha. Penggunaan satu pos
hujan masih memenuhi standard yang
dipersyaratkan.
Data curah hujan maksimum
tahunan di daerah studi ditunjukkan
pada Tabel 1. Selanjutnya dilakukan
perhitungan parameter statistik dari data
tersebut untuk menentukan analisis
distribusi yang sesuai. Hasil penilaian
pemilihan dstribusi yang sesuai
ditunjukkan pada Tabel 2.
-
5/20/2018 PERENCANAAN EMBUNG KAHABILANGGA
6/15
Tabel 1. Curah Hujan Maksimum
Tahunan
No TahunTinggi Curah
Hujan (mm)
1 1996 1232 1997 66,5
3 1998 114
4 1999 71
5 2000 87
6 2001 75
7 2002 91
8 2003 47
9 2004 24,5
10 2005 87
11 2006 87Sumber : data
Tabel 2. Penilaian Pemilihan
Distribusi
No Distribusi PersyaratanHasil
PerhitunganPenilaian
Cs = 1,14 Cs = -0,4228
Ck = 5,4 Ck = 4,3029
Cs 0 Cs = -0,4228
Ck 3 Ck = 4,3029
Cs = Cv3+ 3Cv -0,4288=1,09
Ck = Cv8
+ 6Cv6+
15Cv
4
+ 16Cv
2
+ 3
4,3029=5,1964
Cs = -0,4228
Ck = 4,3029
3 Log NormalTidak
Sesuai
4Log Pearson
III
Selain dari nilai
diatasSesuai
1 GumbelTidak
Sesuai
2 NormalKurang
Sesuai
Sumber : perhitungan
Dari hasil penilaian pemilihan
distribusi, dipilih yang paling sesuai
yakni distribusi Log Pearson III.
Selanjutnya dilakukan uji kesesuaian
distribusi yakni uji chi-kuadrat dan uji
smirnov-kolmogorov.
Uji Chi-Square dimaksudkan
untuk menentukan apakah persamaandistribusi peluang yang telah dipilih
dapat mewakili dari distribusi statistik
sampel data yang dianalisis.Dalam uji
chi-kuadrat, harga Xh2dibandingkan
dengan harga X2Cr. Apabila Xh2