embung tarubasan - litbang.pertanian.go.id · pembuatan embung sebagai langkah konservasi air...

1
Info LITBANG Bulan Ini : Temu Lapang Sistem Usaha Pertanian Terpadu di Kabupaten Klaten........................................................... 1 Embung Tarubasan............................................................ 2 RAKERTAS Badan Litbang Pertanian................................ 3 Road Show Kabadan.......................................................... 4 Badan Litbang Jalin Kerjasama Dengan Pemda Sulteng...................................................... 5 “Field Day” Jamu Tradisional Untuk Penggemukan Sapi................................................... 6 membuat si “Ratu Buah” Tak Lagi Lamban Berbuah................................................... 7 Anugerah KILB 2009........................................................... 8 Ir. H. Suswono, MMA Menteri Pertanian 2009-2014.............................................. 8 Tanaman hanya dapat berproduksi optimal jika memperoleh cukup air. Oleh karena itu sumberdaya air adalah bagian dari kehidupan yang harus dikelola secara optimal dan dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan. Bila kemarau tiba, banyak media cetak memberitakan tentang kekeringan di beberapa wilayah dengan menceritakan gagalnya panen padi dan terhentinya pasokan aliran air. Tetapi sebaliknya bila musim hujan datang, banyak petani yang merasa was-was bila areal persawahannya terendam sehingga panen padi yang diimpikan terpaksa harus dilupakan. Masalah sumberdaya air semakin menjadi perhatian serius, karena tidak saja disebabkan oleh penggunaan kebutuhan untuk pertanian, tetapi juga meningkatnya kebutuhan non pertanian. Kondisi ini terjadi di Desa Tarubasan, Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten. Dengan meningkatnya jumlah penduduk dan berkembangnya industri air minum di wilayah sekitar maka debit air untuk kebutuhan pertanian menjadi berkurang. Akibatnya, luas tanam dan panen menjadi berkurang, sehingga tanaman padi pada musim kemarau sering menghadapi resiko kegagalan, bahkan sebagian lahan pada musim kemarau diberakan. Oleh karena itu, kelebihan air di musim hujan harusnya ditampung agar bisa digunakan di musim kemarau, melalui pembuatan embung sebagai langkah konservasi air sekaligus menahan laju erosi. Pembuatan embung juga merupakan solusi terbaik yang murah dan efisien, selanjutnya air yang tertampung digunakan untuk keperluan pertanian di musim kemarau. Teknik pemanenan air hujan seperti ini cocok bagi ekosistem tadah hujan dengan intensitas dan distribusi hujan yang tidak pasti. Di samping itu, bila air sudah tertampung dalam embung, dapat juga dimanfaatkan sebagai tempat pemeliharaan ikan untuk usaha sampingan sebelum air itu digunakan sebagai pengairan. Jenis ikan yang dipelihara terutama ikan-ikan yang mempunyai toleransi tinggi terhadap kondisi lingkungan perairan yang buruk, sesuai dengan kondisi perairan embung yang tergenang. Ikan mujair biasanya dapat hidup dengan baik dalam kondisi perairan embung semacam ini. Embung Tarubasan Embung di Desa Tarubasan, Kecamatan Karanganom dibangun dengan ukuran tinggi bending 2,3 m dan panjang bentangan 40 m. Embung tersebut mampu menampung air 4.000 - 5.000 m3 dan diperkirakan dapat mengairi lahan usahatani pada musim kemarau (MT III) seluas 27 - 30 ha. Menteri Pertanian berkesempatan meresmikan embung tersebut pada tanggal 12 Oktober 2009, yang diteruskan dengan acara Temu Lapang Sistem Usaha Pertanian Terpadu. Dengan embung tersebut diharapkan dapat meningkatkan Indeks Pertanaman dan perubahan pola tanam di Desa Tarubasan.

Upload: phambao

Post on 05-Apr-2019

264 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Embung Tarubasan - litbang.pertanian.go.id · pembuatan embung sebagai langkah konservasi air sekaligus menahan laju erosi. Pembuatan embung juga Pembuatan embung juga merupakan solusi

Info LITBANG Bulan Ini :Temu Lapang Sistem Usaha Pertanian Terpadudi Kabupaten Klaten........................................................... 1

Embung Tarubasan............................................................ 2

RAKERTAS Badan Litbang Pertanian................................ 3

Road Show Kabadan.......................................................... 4

Badan Litbang Jalin Kerjasama Dengan Pemda Sulteng...................................................... 5

“Field Day” Jamu Tradisional Untuk Penggemukan Sapi................................................... 6

membuat si “Ratu Buah” Tak Lagi Lamban Berbuah................................................... 7

Anugerah KILB 2009........................................................... 8

Ir. H. Suswono, MMAMenteri Pertanian 2009-2014.............................................. 8

Tanaman hanya dapat berproduksi optimal jika memperoleh cukup air. Oleh karena itu sumberdaya air adalah bagian dari kehidupan yang harus dikelola secara optimal dan dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan. Bila kemarau tiba, banyak media cetak memberitakan tentang kekeringan di beberapa wilayah dengan menceritakan gagalnya panen padi dan terhentinya pasokan aliran air. Tetapi sebaliknya bila musim hujan datang, banyak petani yang merasa was-was bila areal persawahannya terendam sehingga panen padi yang diimpikan terpaksa harus dilupakan.

Masalah sumberdaya air semakin menjadi perhatian serius, karena tidak saja disebabkan oleh penggunaan kebutuhan untuk pertanian, tetapi juga meningkatnya kebutuhan non pertanian. Kondisi ini terjadi di Desa Tarubasan, Kecamatan Karanganom,

Kabupaten Klaten. Dengan meningkatnya jumlah penduduk dan berkembangnya industri air minum di wilayah sekitar maka debit air untuk kebutuhan pertanian menjadi berkurang. Akibatnya, luas tanam dan panen menjadi berkurang, sehingga tanaman padi pada musim kemarau sering menghadapi resiko kegagalan, bahkan sebagian lahan pada musim kemarau diberakan.

Oleh karena itu, kelebihan air di musim hujan harusnya ditampung agar bisa digunakan di musim kemarau, melalui pembuatan embung sebagai langkah konservasi air sekaligus menahan laju erosi. Pembuatan embung juga merupakan solusi terbaik yang murah dan efisien, selanjutnya air yang tertampung digunakan untuk keperluan pertanian di musim kemarau. Teknik pemanenan air hujan seperti ini cocok bagi ekosistem tadah hujan dengan intensitas dan distribusi hujan yang tidak pasti.

Di samping itu, bila air sudah tertampung dalam embung, dapat juga dimanfaatkan sebagai tempat pemeliharaan ikan untuk usaha sampingan sebelum air itu digunakan sebagai pengairan. Jenis ikan yang dipelihara terutama ikan-ikan yang mempunyai toleransi tinggi terhadap kondisi lingkungan perairan yang buruk, sesuai dengan kondisi perairan embung yang tergenang. Ikan mujair biasanya dapat hidup dengan baik dalam kondisi perairan embung semacam ini.

Embung Tarubasan

Embung di Desa Tarubasan, Kecamatan Karanganom dibangun dengan ukuran tinggi bending 2,3 m dan panjang bentangan 40 m. Embung tersebut mampu menampung air 4.000 - 5.000 m3 dan diperkirakan dapat mengairi lahan usahatani pada musim kemarau (MT III) seluas 27 - 30 ha. Menteri Pertanian berkesempatan meresmikan embung tersebut pada tanggal 12 Oktober 2009, yang diteruskan dengan acara Temu Lapang Sistem Usaha Pertanian Terpadu. Dengan embung tersebut diharapkan dapat meningkatkan Indeks Pertanaman dan perubahan pola tanam di Desa Tarubasan.