peran guru pai dalam penanaman pendidikan...

117
PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SMP PGRI 1 CIPUTAT Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh: NURLAELA SITI AZIZAH 1113011000051 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2020

Upload: others

Post on 19-Nov-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,

PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN KARAKTER

DI SMP PGRI 1 CIPUTAT

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

NURLAELA SITI AZIZAH

1113011000051

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2020

Page 2: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,
Page 3: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,
Page 4: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,
Page 5: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,
Page 6: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,
Page 7: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,

ABSTRAK

i

Nurlaela Siti Azizah (1113011000051). Peran Guru PAI dalam Penanaman

Pendidikan Karakter di SMP PGRI 1 Ciputat.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran guru pendidikan agama

islam dalam menanamkan pendidikan karakter. Metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis, yaitu menggambarkan

dan menganalisa suatu keadaan, situasi dan kondisi yang ada dilingkungan SMP

PGRI 1 Ciputat, serta bagaimana kegiatan maupun pembelajaran pendidikan

karakter yang diajarkan oleh guru pendidikan agama islam di SMP PGRI 1

Ciputat.

Hasil penelitian yang dapat disimpulkan bahwa guru pendidikan agama

islam menanamkan pendidikan karakter dalam kegiatan terprogram seperti proses

pembelajaran di dalam kelas, maupun kegiatan tidak terprogram di luar jam

pembelajaran seperti ROHIS dan BTQ. Pendidikan karakter yang diterapkan

anatara lain: religius, jujur, toleransi, disiplin, bertanggung jawab, mandiri,

demokrasi, kreatif, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,

menghargai prestasi, percaya diri, perduli, pantang menyerah, tegas, bersahabat,

gemar membaca dan cinta damai.

Kata kunci: Guru PAI, Pendidikan dan Karakter.

Page 8: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,

ABSTRACT

ii

Nurlaela Siti Azizah (1113011000051). The Role Of Islamic Studies Teacher

On Implating Character Building at SMP PGRI 1 Ciputat.

This research aims to understand the role of islamic studies teacher on

implating character building. The method used in this qualitative research are

descriptive-analytics, by describing and analyzing the situasion and condition on

PGRI 1 Junior Highschool which describe the teach on implating character

building by the islamic studies teachers.

The research concluded that islamic studies teacher implating character

building in teaching process program, such as teach in class and teach in rohis and

btq. Character building that tought are: religiusity, honesty, tolerance, discipline,

responsibility, independency, demokracy, creative, curiosity, nasionalisme,

confidence, care, stubborness, friendly, and peace loving.

Keyword : Teacher PAI, Studies, Character.

Page 9: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,

KATA PENGANTAR

iii

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang telah memberikan nikmat sehat

dan panjang umur, sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini. Sholawat dan

Salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah

mengajarkan kita untuk mencintai orang yang dicintai oleh Tuhannya.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah

membantu dan mendukung penulis untuk segera menyelesaikan penulisan skripsi

ini. Terutama kepada para dosen, guru, teman seperjuangan, serta semua pihak

yang namanya tidak bisa saya sebutkan satu-satu disini, semoga semua bentuk

dukungannya bernilai ibadah dan dan mendapatkan pahala dari Allah SWT.

Terima kasih juga penulis ucapkan khusus kepada :

1. Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Prof. Dr.

Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis, Lc., M.A.

2. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Dr. Sururin, M.Ag.

3. Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam Drs. Abdul Haris,

M.Ag., serta Sekretaris Program Studi Drs. Rusdi Jamil, M.Ag. yang

terus memotivasi dan mengingatkan penulis untuk menyelesaikan studi

ini.

4. Prof. Dr. H. M. Suparta, M.A. selaku dosen pembimbing yang selalu

memberikan masukan sehingga skripsi ini bisa selesai.

5. Dr. Dimyati, MA., Dosen Akademik, dan seluruh dosen jurusan

Pendidikan Agama Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang

senantiasa memberikan ilmu, nasihat dan motivasi dalam membimbing

prosesi akademik hingga penulis mampu menyelesaikan seluruh tugas

akademik.

6. Staff Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Bu Isti dan Bu Farah

selaku Staf Jurusan Pendidikan Agama Islam UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta yang telah memberi kemudahan dalam membuat surat-surat

dan sertifikat.

Page 10: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,

iv

7. Pimpinan dan seluruh staff Perpustakaan Utama dan Perpustakaan

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah serta

seluruh civitas akademik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

8. Orang tua tercinta yang telah mendukung baik secara materil maupun

non materil sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

9. Kakak saya yang selalu memberikan semangat maupun dukungan

materil untuk segera menyelesaikan skripsi ini, karena beliau pula

yang membuat saya bisa sampai pada tahap ini.

10. Adik, keponakan – keponakan dan sepupu-sepupu saya yang selalu

memberikan semangat dan doa hingga penulisan skripsi ini selesai.

11. Teman – teman terbaik penulis: Ka Misbah, Bang Aldiansyah, Faiza

Salsabila dan Sheilla Septiana yang telah membantu menemani serta

memberikan motivasi kepada penulis.

12. Teman-teman seperjuangan di Prodi Pendidikan Agama Islam

angkatan 2013, khususnya PAI B (Cabhe) yang telah memberikan

support dan nasehatnya.

13. Teman-teman KOPMA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah

memberikan pengalaman kepada penulis selama masa perkuliahan.

Juga kepada semua pihak yang membantu, serta kepada siapa saja yang

kenal maupun tidak secara sadar dan tidak sadar mengingatkan tentang skripsi ini

sehingga penulis bisa menyelesaikannya. Saya ucapkan terima kasih banyak dan

semoga skripsi ini dapat bermanfaat kalangan orang banyak.

Jakarta, Juli 2020

Nurlaela Siti Azizah

Page 11: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,

v

DAFTAR ISI

COVER

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASAH

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI

ABSTRAK.......................................................................................................... i

ABSTRACT ....................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ...................................................................................... iii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... V

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... X

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ....................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................ 6

C. Pembatasan Masalah ............................................................... 7

D. Perumusan Masalah ............................................................... 7

E. Tujuan Penelitian ................................................................... 7

F. Kegunaan Penelitian .............................................................. 8

BAB II KAJIAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Hakikat Guru................................................................... 9

a. Pengertian Guru ........................................................ 9

Page 12: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,

vi

b. Peranan Guru............................................................. 10

c. Tugas Guru ............................................................... 15

d. Tanggung Jawab Guru .............................................. 17

2. Hakikat Pendidikan Agama Islam................................... 18

a. Pengertian Pendidikan Agama Islam......................... 18

b. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Agama Islam ............ 19

3. Hakikat Pendidikan Karakter .......................................... 21

a. Pengertian Pendidikan Karakter ................................ 21

b. Tujuan dan Fungsi Pendidikan Karakter.................... 25

c. Nilai-nilai Pendidikan Karakter ............................... 27

B. Hasil Penelitian yang Relevan ............................................. 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian................................................ 34

1. Tempat Penelitian ........................................................... 34

2. Waktu Penelitian ............................................................. 34

B. Metode Penelitian ................................................................. 34

C. Sumber Data ......................................................................... 35

1. Sumber Data Primer ........................................................ 35

2. Sumber Data Sekunder .................................................... 35

D. Teknik Pengumpulan Data .................................................... 35

1. Wawancara ..................................................................... 35

2. Observasi ........................................................................ 36

3. Dokumentasi .................................................................. 36

E. Keabsahan Data .................................................................... 37

Page 13: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,

vii

1. Perpanjan Pengamatan ....................................................37

2. Triangulasi Data .............................................................. 37

F. Analisis Data......................................................................... 38

1. Reduksi Data ................................................................... 38

2. Penyajian Data ............................................................... 38

3. Kesimpulan .................................................................... 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian .......................................39

1. Profil SMP PGRI 1 Ciputat ............................................. 39

2. Sejarah Singkat Sekolah .................................................. 39

3. Visi dan Misi ................................................................... 41

4. Guru dan Tenaga Kependidikan ..................................... 41

5. Jumlah Siswa .................................................................. 44

6. Sarana dan Prasarana ....................................................... 45

B. Deskripsi dan Analisis Data .................................................. 49

1. Pelaksanaan Program Pendidikan Karakter ..................... 49

a. Kegiatan Terprogram ................................................ 49

b. Kegiatan Tidak Terprogram ....................................... 53

2. Peran Guru PAI dalam Penanaman Pendidikan Karakter di

SMP PGRI 1 Ciputat ....................................................... 54

3. Hambatan dalam Pembentukan Karakter ......................... 58

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan .......................................................................... 60

B. Saran..................................................................................... 61

Page 14: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,

viii

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 62

LAMPIRAN – LAMPIRAN

Page 15: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,

DAFTAR TABEL

ix

Tabel 4.1: Daftar Nama Guru dan Karyawan SMP PGRI 1 Ciputat

Tabel 4.2: Data Siswa SMP PGRI 1 Ciputat

Tabel 4.3: Sarana SMP PGRI 1 Ciputat

Tabel 4.4: Prasarana SMP PGRI 1 Ciputat

Page 16: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,

LAMPIRAN

x

Lampiran 1 : Kalender Pendidikan SMP PGRI 1 Ciputat

Lampiran 2 : Wawancara

Lampiran 3 : Dokumentasi

Lampiran 4 : Rancangan Rencana Pembelajaran

Lampiran 5 : Susunan Acara Rohis

Lampiran 6 : Surat Keterangan Penelitian dari Sekolah

Lampiran 7 : Pedoman Observasi

Lampiran 8 : Lembar Uji Referensi

Page 17: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam dunia pendidikan, peserta didik merupakan komponen yang sangat

penting dan tidak bisa ditinggalkan. Berlangsungnya kegiatan belajar

mengajar disebabkan adanya kehadiran peserta didik. Seseorang tidak bisa

dikatakan sebagai pendidik atau guru apabila tidak mempunyai peserta didik.

Peserta didik merupakan komponen manusiawi yang menempati posisi

sentral dalam proses belajar-mengajar. Di dalam proses belajar mengajar,

peserta didik merupakan pihak yang ingin meraih cita-cita, mempunyai tujuan

serta ingin mencapainya dengan sempurna.

Menurut Tatang S, peserta didik merupakan objek para pendidik dalam

melakukan tindakan yang bersifat mendidik. Peserta didik dapat dilihat dari

beberapa segi, yaitu usia, kondisi ekonomi, juga minat dan bakat

intelegensinya. Dengan mengetahui itu semua, tindakan pendidik akan

mengutamakan fleksibelitas dalam mendidik.1

Dalam beberapa hal tertentu peserta didik bisa menjadi subjek dari

pendidikan, peserta didik tidak hanya terus menerima materi dari pendidik

akan tetapi harus berperan aktif dan kreatif dalam berinteraksi dengan

pendidik hal ini bisa menjadikan upaya peserta didik dalam mengembangkan

ilmunya. Peserta didik mengalami banyak perkembangan dan perubahan,

karena hal inilah perlu adanya bimbingan dan arahan dalam membentuk

kepribadian peserta didik tersebut.

Menurut Saleh Abdul Aziz sebagaimana dikutip oleh H. Ramayulis

mengatakan bahwa peserta didik merupakan makhluk individu, yang

mempunyai kepribadian dengan ciri – ciri khas sesuai dengan perkembangan

dan pertumbuhannya, hal tersebut mempengaruhi sikap dan tingkah lakunya.

1 Tatang S, Ilmu Pendidikan, (Bandung: Pustaka setia, 2012), h. 55

1

Page 18: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,

2

Sementara perkembangan dan pertumbuhannya dipengaruhi oleh lingkungan

dimana ia berada.2

Pada saat ini banyak sekali kasus dimana seorang siswa dengan berani

menantang gurunya sendiri, contohnya seperti kasus yang terjadi di daerah

Sampang, seorang siswa mencekik dan memukul leher seorang guru ketika

pelajaran melukis. Guru tersebut menegur siswanya agar tidak menganggu

siswa lainnya dalam belajar, akan tetapi siswa tersebut tidak mendengarkan

teguran tersebut. Pada akhirnya guru mencoret wajah siswa tersebut, karena

siswa tersebut tidak terima akhirnya siswa mencekik dan memukul guru

tersebut. setelah kejadian tersebut kondisi sang guru tidak membaik dan

meninggal dunia.3

Kasus lain yang terjadi di sebuah MTs di Desa Purbalingga seorang siswa

menantang gurunya karena tidak terima dengan pembinaan yang dilakukan

gurunya, pada awalnya siswa tersebut dan teman – temannya membolos

untuk tidak mengikuti upacara, karena mendapatkan laporan dari warga

beberapa guru datang untuk menjemput para siswa tersebut. Para guru dan

siswa berjalan kaki sekitar 1,5 kilometer menuju sekolah, sedangkan motor

yang dipakai oleh siswa diangkut ke dalam mobil bak terbuka yang telah

disiapkan oleh sekolah, sesampainya di sekolah para siswa digiring ke ruang

kantor untuk diberikan pembinaan, namun salah satu siswa yang bernama TG

tidak terima dengan pembinaan tersebut. TG mengancam akan mencegat

salah seorang guru sambil mendongakkan kepala dan mengacungkan jari ke

arah guru tersebut.4

Melihat dari kasus–kasus tersebut, dapat dilihat bahwa kemerosotan

akhlak, nilai dan moral merupakan permasalahan yang terjadi pada bangsa

indonesia. Hal ini terjadi karena beberapa faktor salah satunya adalah kurang

efektifnya penanaman nilai–nilai moral maupun karakter di lingkungan

2 H. Ramayulis, Dasar – dasar Kependidikan Suatu Pengantar Ilmu Pendidikan, (Jakarta:

Kalam Mulia, 2015), h. 159 3 https://www.m.tribunnews.com/amp/regional/2018/02/02/guru-budi-dicekik-dan-

dipukul-di-leher-oleh-muridnya. Diunduh pada tanggal 04 April 2018 pukul 17.20 WIB 4 https://jogja.tribunnews.com/amp/2018/02/05/viral-siswa-smp-di-purbalingga-nekat-

tantang-gurunya-berkelahi. Diunduh pada tanggal 04 April 2018 pukul 17.40 WIB

Page 19: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,

3

keluarga, sekolah dan masyarakat. Untuk mengimbangi permasalahan

tersebut perlu adanya upaya yang dilakukan, dalam hal ini dengan

membentuk karakter pada siswa melalui sebuah pendidikan.

Pendidikan merupakan suatu bentuk pengajaran yang dilakukan di sekolah

sebagai lembaga untuk mendidik. Pendidikan mempengaruhi segala upaya

yang dilakukan oleh sekolah untuk peserta didik sehingga peserta didik

mempunyai kemampuan kognitif, mental maupun sosial. pendidikan adalah

upaya humanisasi (memanusiakan manusia) yaitu suatu upaya dalam rangka

untuk membantu manusia (peserta didik) agar mampu hidup sesuai dengan

martabat kemanusiaannya. Hal ini diharapkan akan berguna bagi peserta didik

di masa yang akan datang, kesiapan dalam mengahadapi masyarakat serta

melaksanakan tanggung jawabnya sebagai makhluk individu maupun sosial.5

Pendidikan dilaksanakan bukan hanya untuk melahirkan generasi–generasi

yang cerdas saja, akan tetapi sekaligus generasi–generasi yang berbudi luhur,

yang merupakan cerminan dari kecerdasan itu sendiri.6

Tujuan pendidikan nasional UU sisdiknas no. 20 tahun 2003 bahwa

pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman

dan bertakwa pada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta

bertanggung jawab.7

Jika melihat undang–undang tersebut maka tujuan pendidikan akan

mampu mengembangkan potensi yang ada pada dirinya serta menghasilkan

sumber daya manusia yang memiliki kekuatan spritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan

yang diperlukan untuk dirinya sendiri, masyarakat, bangsa dan negara.

Melihat fenomena yang terjadi di dunia pendidikan saat ini, tentunya

banyak sekali halangan yang harus dihadapi agar harapan untuk memiliki

5 Nurani Soyomukti, Teori – teori Pendidikan Tradisional, (Neo) Liberal, Marxis-

Sosialis, Postmodern, (Jogjakarta: Arr-Ruzz Media, 2013), h. 40 - 41 6 Ibid. h.13 7 UU RI N0. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, BAB II, Pasal 3

Page 20: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,

4

generasi yang bukan hanya cerdas tapi juga berakhlak mulia tercapai.

Kurangnya kemampuan pendidikan dalam menanamkan nilai–nilai yang baik

pada siswa mengakibatkan tertanamnya karakter buruk pada peserta didik di

masa sekarang maupun di masa yang akan datang. Dengan bantuan seorang

pendidik dalam hal ini adalah guru pendidikan agama Islam diharapkan

mampu mencapai tujuan pendidikan dalam membentuk karakter pada peserta

didik akan tercapai. Upaya pembimbingan prilaku siswa agar mengetahui,

mencintai, dan melakukan kebaikan. Fokus pada tujuan-tujuan etika melalui

proses pendalaman apresiasi dan pembiasaan.

Pembiasaan dalam pendidikan karakter mestinya dipupuk sejak dini,

dimulai dari keluarga. Keluarga adalah lingkungan yang paling utama untuk

menentukan masa depan anak. Demikian pula karakter/budi pekerti anak

yang baik dimulai dari dalam keluarga terutama Ibu.8 Akan tetapi untuk

memaksimalkan hal tersebut, peran pendidikan dalam pembentukan

karakter/budi pekerti anak di sekolah tidak kalah penting.

Guru sebagai salah satu komponen dalam pendidikan juga diharuskan

mendidik siswanya, menurut Nurla Isna Ainullah mendidik adalah kegiatan

memberikan pengajaran kepada peserta didik, membuatnya mampu

memahami sesuatu, dan dengan pemahaman yang dimilikinya, ia dapat

mengembangkan potensi dirinya dengan menerapkan sesuatu yang telah

dipelajarinya.9 Dalam proses belajar mengajar siswa dapat memahami

pembelajaran yang telah disampaikan oleh gurunya, dan setelahnya siswa

dapat memilah maupun menganalisis hal-hal terkait apakah hal tersebut

menjurus ke arah negatif atau positif. Guru bukan hanya sebagai sumber

mentransfer ilmu, akan tetapi juga sebagai orang tua kedua, pembentukan

karakter anak merupakan tanggung jawab bersama.Guru mestinya harus

menjadi tauladan para siswa yang bukan hanya sekedar menyampaikan

pelajaran apa adanya. Tetapi guru harus menjadi titik sentral, pribadi yang

8 Prof. H. Maswardi Muhammad Amin, Pendidikan karakter Anak Bangsa, (Jakarta:

Baduose Media Jakarta, 2011), h. 44 9 Nurla Isna Aunillah, Panduan Menerapkan Pendidikan Karakter di Sekolah,

(Jogjakarta: Laksana, 2011), h. 11

Page 21: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,

5

berkarakter baik. Sehingga dengan itu, para siswa mendapat dua ilmu dari

dua arah sekaligus, yaitu pengetahuan secara teoritis yaitu Pelajaran Ilmu

agama dan pelajaran secara aplikatif yang dipraktekkan guru secara langsung,

baik ketika didalam kelas maupun diluar kelas.

Pendidikan agama Islam tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan

dalam bidang agama saja, tetapi disertai dengan mental dan akhlak yang

mulia. Seorang guru pendidikan agama Islam menjadi sosok utama dalam

panutan, karena pendidikan agama Islam sendiri erat kaitannya dengan akhlak

maupun karakter. Pendidikan dilakukan bukan hanya mengasah otak dengan

ilmu saja, lebih dari itu pendidikan meliputi semua aspek, baik spiritual

ataupun emosional. apabila komponen Intelektual, spiritual dan emosional

siswa bisa di optimalkan dengan baik melalui pendidikan kepada peserta

didik, maka kemerosotan akhlak, nilai dan moral peserta didik akan dapat

diatasi dengan baik.

Mestinya pendidikan karakter menjadi bagian tersendiri dalam diri

seseorang, misalkan di sekolah, seorang siswa melakukan kecuranga saat

ujian (menyontek) pada saat ujian, hal ini tidak terjadi sekali tetapi terus

berulang ketika menghadapi ujian. Apabila hal tersebut dibiarkan maka akan

ada pembiasaan yang menjadi karakter anak tersebut, jika menghadapi ujian

maka mencontek adalah hal biasa. Untuk mengatasi sifat buruk dari siswa

saat menjalani ujian, diperlukan suatu usaha dari seorang guru untuk

menanamkan sifat kejujuran. Bukan hanya sekedar menjelaskan pengertian

sifat jujur baik pengertian secara bahasa dan istilah, tetapi juga menguji

kepada para siswa sejauh mana sifat kejujuran yang ditanamkan guru PAI

baik didalam kelas maupun diluar kelas apakah berhasil atau tidak. Jika

memang belum berhasil, maka metode pengajaran yang harus di rubah.

Namun jika berhasil menanamkan sifat kejujuran yang merupakan bagian

dari pada pendidikan karakter maka metode pengajaraannya lebih

doitingkatkan menjadi lebih baik untuk menanamkan karakter yang menjadi

tujuan dari pada pendidikan.

Page 22: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,

6

Apabila sifat tersebut dibiarkan, dan tidak ada usaha menanamkan sifat

jujur agar menjadi karakter terhadap siswa, dikhawatirkan siswa tersebut di

masa depan jika sudah lulus dan bekerja, bisa saja mereka menjadi calon-

calon koruptor atau sejenisnya. Karena pendidikan berbasis karakter adalah

upaya yang dilakukan pendidik untuk membantu anak didik supaya

mengerti, memperdulikan, dan bertindak berdasarkan nilai-nilai etika.

Persoalan pendidikan yang dialami oleh sekolah-sekolah tersebut, SMP

PGRI 1 Ciputat juga memiliki masalah-masalah yang sama. Seperti

misalnya kenakalan remaja. Siswa-siswa yang kurang sopan terhadap guru,

mencontek saat ujian, mengikuti tauran antar sekolahan dan bahkan bolos

saat jam pelajaran berlangsung. Pihak sekolah berupaya memaksimalkan

penanganan agar hal-hal tersebut dapat diatasi, pada saat siswa mengikuti

tauran pihak sekolah langsung memanggil polisi untuk memberikan

pembelajaran dan arahan, dikarenakan pembelajaran dan arahan guru belum

mampu membuat siswa jera. Ini merupakan salah satu contoh usaha dari

pihak sekolah dalam menanamkan pendidikan karakter kepada para siswa.

Akan tetapi dikarenakan pendidikan karakter cakupannya sangat luas,

maka pasti ada upaya-upaya lebih yang harus dilakukan oleh guru dalam

menanamkan nilai-nilai karakter pada siswa. Usaha inilah yang menjadi

pokok utama yang diteliti untuk melakukan kajian di SMP PGRI 1 Ciputat,

sebagai bahan penelitian skripsi yang akan penulis lakukan dengan judul

“Peran Guru PAI Dalam Menanamkan Pendidikan Karakter Di SMP

PGRI 1 Ciputat ”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, masalah dapat

di identifikasikan sebagai berikut:

1. Pentingnya lembaga pendidikan agama sebagai upaya untuk

menjadikan seorang siswa yang mempunyai karakter dan akhlak yang

baik.

Page 23: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,

7

2. Peran guru agama dalam menanamkan pendidikan karakter bagi

peserta didik sangat penting.

3. Tujuan dalam penanaman pendidikan karakter yang diharapkan

mampu menanggulangi masalah-masalah sosial yang dilatarbelakangi

oleh degradasi moral.

C. Pembatasan Masalah

Agar hasil penelitian ini dapat terarah untuk mencapai tujuan dan tidak

menyimpang dari judul yang telah ditetapkan sebelumnya, maka peneliti

membatasi kajian tentang peran guru pendidikan agama islam, lebih

difokuskan pada kaitannya dengan pendidikan karakter. Hal ini disebabkan

juga oleh banyaknya ruang lingkup yang membahas tentang peran guru

agama dalam menanamkan pendidikan karakter.

D. Perumusan Masalah

1. Bagaimana peran guru PAI dalam penanaman pendidikan karakter pada

siswa di SMP PGRI 1 Ciputat?

2. Hambatan apa yang dihadapi guru PAI dalam Penanaman pendidikan

karakter pada siswa di SMP PGRI 1 Ciputat?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui peran guru PAI dalam penanaman pendidikan karakter

pada siswa di SMP PGRI 1 Ciputat

2. Untuk mengetahui hambatan-hambatan apa saja yang dihadapi dalam

Penanaman pendidikan karakter pada siswa di SMP PGRI 1 Ciputat.

Page 24: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,

8

F. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan batasan baik sebagai

kajian ilmiah maupun sebagai bentuk aplikasi langsung terhadap upaya

peningkatan mutu pendidikan. Beberapa pihak diharapkan dapat

merasakan manfaatnya baik secara langsung maupun tidak langsung,

kegunaan tersebut dapat dilihat dari dua sisi sebagai berikut:

a. Segi akademis

Sebagai bahan rujukan, tambahan referensi atau perbandingan

penelitian, Selanjutnya bagi bidang study ilmu tarbiyah dan keguruan

mengenai bagaimana peran guru PAI dalam penanaman pendidikan

karakter.

b. Segi praktis

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai penambah wawasan

hasil pengetahuan dan referensi bagi mahasiswa maupun masyarakat,

sehingga diharapkan bahwa teori ini bisa diterapkan di sekolah-sekolah

melihat dari banyaknya manfaat yang akan diperoleh.

Page 25: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Hakikat Guru

a. Pengertian Guru

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, guru adalah orang yang

pekerjaannya (mata pencahariaanya, profesinya) mengajar.1 Dalam

bahasa inggris guru memiliki beberapa sebutan yaitu “teacher”,

“tutor“, “educator” dan “instructor”. Dalam kamus Webster’s teacher

diartikan seorang yang mengajar, tutor diartikan sebagai guru yang

memberikan pengajaran kepada siswa, dan Educator diartikan sebagai

seseorang yang mempunyai tanggung jawab pekerjaan mendidik yang

lain.2

Dalam undang – undang No. 14 Tahun 2005 tentang guru dan

dosen dijelaskan bahwa “Guru merupakan pendidik profesional

dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,

mengarahkan, melatih, menilai, dan mengawasi peserta didik pada

pendidikan anak usia dini. Melalui jalur formal, pendidikan dasar,

dan pendidikan menengah”.3

Para ahli mendefinisikan kata guru atau pendidik sebagai berikut,

Zakiah Darajat, mendefinisikan “guru (pendidik) adalah pendidik

profesional, karenanya secara implisit ia telah merelakan dirinya

menerima dan memikul tanggung jawab untuk membimbing peserta

didik menjadi manusia yang manusiawi”.4

Tatang S mendefinisikan “pendidik atau guru adalah tokoh

masyarakat dan mereka yang memfungsikan dirinya untuk mendidik”.5

Moh. Uzer Usman mendefinisikan “guru sebagai jabatan atau

profesi yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru”.6

1 Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pusat Bahasa, 2008), hal. 497 2 Ramayulis, Profesi dan Etika Keguruan, (Jakarta: Kalam Mulia, 2013), h. 1 - 2 3 UU RI No. 14 Tahun 2005 pasal 1 tentang Guru dan Dosen 4 H. Ramayulis, Dasar – dasar Kependidikan Suatu Pengantar Ilmu Pendidikan, (Jakarta:

Kalam Mulia, 2015), h. 3 5 Tatang S, Ilmu Pendidikan, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2012), h. 54

9

Page 26: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,

10

Menurut Made Pidarta pendidik atau guru mempunyai dua arti,

yaitu arti luas dan sempit. Dalam arti luas pendidik atau guru adalah

semua orang yang berkewajiban membina anak – anak. Sedangkan

dalam arti sempit pendidik atau guru adalah orang – orang yang

disiapkan secara sengaja untuk menjadi guru dan dosen.7

Pendidik atau guru merupakan orang dewasa secara jasamani dan

rohani, memiliki kompetensi untuk mendewasakan peserta didik ke

arah kesempurnaan dengan menggunakan cara – cara dan pendekatan

kependidikan. Pendidik memiliki kepribadian luhur berhak untuk

mendidik orang lain agar memiliki kedewasaan berpikir.8

Seorang guru adalah orang yang memiliki kemampuan untuk

merancang program pembelajaran serta mampu menata dan mengelola

kelas sehingga siswa dapat belajar dan pada akhirnya siswa dapat

mencapai tingkat kedewasaan sebagai tujuan akhir dari proses

pendidikan.9

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa

pendidik atau guru merupakan orang – orang yang terpilih dan memiliki

keterampilan dan pemahaman dalam bidang pendidikan, melalui jalur

kependidikan yang telah dilaluinya.seorang guru bisa disebut sebagai

sebuah profesi yang bertugas dalam membina dan mendidik peserta

didik karena sudah dianggap mampu melakukan hal tersebut.

b. Peranan Guru

Adam dan Dickey, mengemukakan bahwa peran guru

sesungguhnya adalah lebih luas meliputi guru sebagai pengajae,

pembimbing dan guru sebagai peribadi (teladan).10

6 Moh Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2005), h. 6 7 H. Ramayulis, op.cit., h. 135 8 Ibid, h. 137 9 Hamzah B. Uno, Profesi Kependidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), cet ke – 5, h. 15 10 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), cet, ke – 4,

h. 123

Page 27: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,

11

Guru berperan penting dalam interaksi edukatif di sekolah, peran

dan kedudukan guru yang tepat dalam interaksi tersebut akan menjamin

tercapainya tujuan pendidikan yang diharapkan. Oleh karena itu guru

harus mengetahui sifat – sifat khusus setiap murid dan ia harus tabah

menghadapi serta berusaha untuk memecahkan kesulitannya.11

Banaldi Sutadipura, mengemukakan beberapa peran guru di

sekolah, sebagai berikut:

1. Suri tauladan dalam sikap. Ucapan tingkah laku yang dewasa,

baik mental maupun spritual

2. Director of learning, pemberi arah dalam proses perubahan

tingkah laku si peserta didik

3. Inovator, penyebar dan pelaksana idea – idea baru demi

peningkatan mutu pendidikan / pengajaran.

4. Motivator, penggali, pemupuk, pengembang motivasi, seperti

mengapa anak – anak didik itu harus belajar dengan giat,

mengapa hendaknya mereka jurusan ini dan itu dan mengapa

mereka harus memilih sekolah ini dan itu dan sebagainya.

5. Conductor of learning, guru seolah – olah seorang dirigent

suatu orkes, yang dimainkan oleh anak – anak didiknya.

6. Manager of learning, dalam hal ini tugas guru selain mengelola

kelas juga melakukan pengawasan atas anak – anak didiknya.12

Ramayulis mengatakan bahwa peranan guru dalam pendidikan

modern sebagai berikut:

1. Pengembang sumber daya manusia

2. Sebagai “pelabuhan” budaya yang akan disampaikan kepada

anak – anak

3. Sebagai orang yang bertanggung jawab untuk mecapai tujuan

pendidikan

11 H. Ramayulis, op. Cit., h. 138 12Ibid, h. 141 - 142

Page 28: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,

12

13 Ibid, h. 142

4. Sebagai orang yang bertanggung jawab atas perkembangan

kondisi mental anak

5. Menyiapkan warga negara yang cerdas

6. Menyiapkan generasi mendatang dengan generasi yang lebih

baik

7. Sebagai orang yang bertanggung jawab dalam proses belajar

mengajar disekolah

8. Sebagai orang yang bertanggung jawab terhadap

pengembangan kurikulum

9. Menciptakan kondisi lingkungan yang kondusif 13

Menurut Moh Uzer Usman mengemukakan beberapa peran guru

sebagai berikut:

1. Guru sebagi demonstrator

Guru sebagai pengajar diharuskan menguasai bahan materi

pelajaran yang akan diajarkannya kepada siswa, serta mampu

meningkatkan kemampuan dan mengembangkan keilmuan

yang dimilikinya. Hal ini akan menentukan hasil belajar yang

akan dicapai oleh siswa. Oleh karena itu guru harus terus

belajar, dengan demikian ia mampu memperkaya dirinya

dengan ilmu pengetahuan yang dimilikinya dan mampu

melaksanakan tugasnya sebagai pengajar yang profesional.

2. Guru sebagai pengelola kelas

Guru harus mampu mengelola kelas sebagai lingkungan

belajar yang merupakan aspek dari lingkungan sekolah yang

perlu diorganisasi. Hal ini diperlukan agar kegiatan – kegiatan

belajar terarah pada tujuan – tujuan pendidikan. Pengawasan

dalam pembelajaran juga menentukan lingkungan belajar yang

baik.

Page 29: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,

13

14 Moh. Uzer Usman, op.cit., h. 9 -12

3. Guru sebagai Mediator dan Fasilitator

Guru harus memiliki pengetahuan, pemahaman dan

keterampilan tentang media pendidikan. Media pendidikan

merupakan alat komunikasi agar proses belajar mengajar lebih

aktif. Media pembelajaran harus disesuaikan dengan tujuan,

materi, metode, evaluasi, kemampuan guru serta minat dan

kemampuan siswa. Sedangkan guru sebagai fasilitator adalah

mampu mengusahakan sumber belajar yang berguna dan dapat

menunjang proses belajar mengajar.

4. Guru sebagai evaluator

Guru hendaknya terus mengikuti hasil belajar yang telah

dicapai oleh siswanya dari waktu ke waktu. Hal ini dapat

dijadikan sebagai informasi yang merupakan sebuah umpan

balik (feed back) terhadap proses belajar mengajar yang

dijadikan sebagai tolak ukur dalam memperbaiki dan

meningkatkan proses belajar mengajar agar memperoleh hasil

yang optimal.14

Sardiman mengatakan bahwa peranan guru adalah sebagai berikut:

1. Informator

Guru sebagai pelaksana cara mengajar informatis,

laboratorium, studi lapangan dan sumber informasi kegiatan

akademik maupun umum

2. Pengarah/director

Guru harus menjadi pemimpin yang dapat membimbing

dan mengarahkan kegiatan pembelajaran sesuai dengan tujuan

yang yang ingin dicapai.

3. Fasilitator

Guru memberikan fasilitas dan kemudahan dalam proses

belajar mengajar. Contohnya seorang guru harus mampu

menciptakan suasana belajar yang sedemikian rupa, yang

Page 30: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,

14

serasi dengan perkembangan siswa, sehingga interaksi belajar

mengajar akan berlangsung secara efektif.

4. Mediator

Guru sebagai mediator berarti guru sebagai penengah

dalam kegiatan belajar siswa. Misalnya memberikan arahan

atau menengahi kemacetan pada saat siswa berdiskusi.

5. Evaluator

Guru mempunyai otoritas sebagai orang yang menilai

prestasi anak didiknya dalam bidang akademis maupun

sosialnya, hal tersebut dapat menentukan bagaimana anak

didiknya berhasil atau tidak. Perlu adanya kehati – hatian

dalam menentukan nilai atau kriteria keberhasilan.15

Mulyasa mengemukakan beberapa peran guru, antara lain:

1. Guru sebagai pendidik

Guru sebagai pendidik artinya guru menjadi seorang tokoh

yang menjadi panutan bagi peserta didik dan lingkungannya.

Guru harus memiliki standar kualitas pribadi tertentu, yang

mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri dan displin.

2. Guru sebagai pengajar

Peran guru sebagai pengajar adalah membantu peserta didik

dalam mengembangkan dan mempelajari sesuatu yang belum

diketahuinya, membentuk kompetensi, dan memahami materi

standar yang dipelajarinya.

3. Guru sebagai pembimbing

Dalam hal ini guru merumuskan tujuan secara jelas,

menetapkan waktu perjalanan, menetapkan jalan yang harus

ditempuh, menggunakan petunjuk perjalanan, serta menilai

kelancarannya sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan

peserta didik.

15 Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011), h. 146

Page 31: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,

15

17Tatang S, op. Cit., h. 55

4. Guru sebagai emansipator

Peran guru dalam melakukan tugasnya sebagai emansipator

sebenarnya telah dilakukan, guru memberikan motivasi dan

dorongan sehingga siswa memiliki kepercayaan diri ketika ia

merasa putus asa, merasa dirinya dicampakkan, atau merasa

tidak berharga. Hal ini memerlukan ketelatenan, keuletan dan

seni memotivasi agar timbul kembali kesadaran dan

harapannya kembali.16

Menurut Nur Uhbiyati sebagaimana dikutip oleh Tatang S,

mengatakan bahwa guru mempunyai peran sebagai berikut:

1. Perbuatan memberikan keteladanan, yaitu berbuat yang terbaik

agar layar ditiru oleh anak didiknya.

2. Perbuatan memberikan pembinaan, yaitu memberikan arahan

kepada perbuatan yang terpuji.

3. Perbuatan menuntun ke arah yang dijadikan tujuan dalam

pendidikan.17

Dari beberapa pernyataan di atas, penulis menyimpulkan bahwa

guru sebagai tokoh yang menjadi panutan bagi siswanya bukan hanya

sekedar mengajar di dalam kelas saja, akan tetapi guru harus memiliki

kemampuan, keterampilan, dan pemahaman dalam membimbing,

membina dan mengarahkan siswanya dalam proses pembelajaran dan

perkembangan diri siswanya.

c. Tugas Guru

Dalam proses belajarmengajar, guru mempunyai tugas untuk

mendorong, membimbing, dan memberi fasilitas belajar bagi siswa

untuk mencapai tujuan. Secara lebih terperinci tugas guru berpusat

pada:

16 E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya: 2008), cet

ke-7, h. 37 - 60

Page 32: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,

16

19 H. Ramayulis, Profesi dan Etika Keguruan, (Jakarta: Kalam Mulia, 2013), h. 13

1. Mendidik dengan titik berat memberikan arah dan motivasi

pencapaian tujuan baik jangka pendek maupun jangka panjang.

2. Memberi fasilitas pencapaian tujuan melalui pengalaman belajar

yang memadai.

3. Membantu perkembangan aspek-aspek pribadi seperti sikap, nilai-

nilai, dan penyesuaian diri.18

Tugas guru dibagi menjadi dua macam, yakni tugas secara umum,

dan tugas secara khusus. Pertama tugas secara umum, adalah sebagai

warasatulanbiya yang pada hakikatnya mengemban tugas hampir sama

dengan tugas seorang Rasul. Kedua tugas secara khusus, adalah:

1. Sebagai pengajar (instruksional) yang bertugas merencanakan

program pengajaran dan melaksanakan program pengajaran yang

telah disusun, dan penilaian setelah program itu dilaksanakan.

2. Sebagai pemimpin (manajerial), yang memimpin dan

mengendalikan diri sendiri, murid dan masyarakat terkait.

Menyangkut upaya pengarahan, pengawasan, pengorganisasian,

pengontrolan, partisipasiatas program yang dilakukanitu.19

Menurut Uzer sebagaimana dikutip oleh Hamzah B. Uno

mengatakan bahwa ada 3 jenis tugas yang dilakukan oleh guru, antara

lain:

1. Tugas guru sebagai suatu profesi, meliputi mendidik yang

berarti meneruskan dan mengembangkan nilai hidup, mengajar

yang berarti meneruskan kan mengembangkan iptek, dan

melatih yang berarti mengembangkan keterampilan peserta

didik.

2. Tugas guru dalam bidang kemanusiaan, guru di sekolah menjadi

orang tua kedua,guru mempunyai tugas untuk memahami

perkembangan peserta didik.

18Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta: PT

BinekaCipta, 2016), h. 97

Page 33: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,

17

20 Hamzah B. Uno, op, cit., h. 20 - 21

3. Tugas guru dalam bidang kemasyarakatan, dalam pandangan

masyarakat guru menjadi sosok yang dihormati di

lingkungannya dikarenakan masyarakat memandang bahwa dari

seorang guru lah masyarakat dapat memperoleh ilmu

pengetahuan. Hal ini berarti guru diwajibkan untuk

mencerdsakan bangsa indonesia seutuhnya berdasarkan

pancasila.20

Dari beberapa penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa tugas

guru pada dasarnya sama, yaitu mendidik, membina dan mengarahkan

peserta didik dalam mengembangkan pengetahuan maupun potensi

yang ada di dalam peserta didik. Guru diharuskan mampu untuk

menanamkan nilai – nilai kebaikan kepada peserta didik, sehingga

peserta didik mempunyai kemampuan dalam berinteraksi dengan

lingkungannya serta mampu membangun pemahaman yang dimilkinya

dengan cara yang benar.

d. Tanggung Jawab Guru

Menurut Mulyasa guru mempunyai tanggung jawab khusus,

diantaranya sebagai berikut:

1. Tanggung jawab moral

Seorang guru harus mampu menghayati perilaku dan etika

yang sesuai dengan moral pancasila dan mengamalkannya

dalam pergaulan hidup sehari - hari

2. Tanggung jawab dalam bidang pendidikan di sekolah

Setiap guru harus menguasai cara belajar mengajar yang

efektif, mampu mengembangkan kurikulum, silabus, dan

rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), melaksanakan

pembelajaran yang efektif, menjadi model bagi peserta didik,

memberi nasehat, melaksanakan evaluasi hasil belajar dan

mengembangkan peserta didik.

Page 34: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,

18

3. Tanggung jawab dalam bidang kemasyarakatan

Setiap guru harus turut serta mensukseskan pembangunan,

harus kompeten dalam membimbing, mengabdi dan melayani

masyarakat.

4. Tanggung jawab dalam bidang keilmuan

Setiap guru harus turut serta memajukan ilmu, terutama

yang menjadi spesifikasinya, dengan melaksanakan penelitian

dan pengembangan.21

Tanggung jawab guru adalah membentuk peserta didik agar menjadi

peribadi yang kompeten, mandiri serta cakap, berguna bagi agama, bangsa

dan negara. Setiap tingkah laku, ucapan maupun perbuatan seorang guru

akan menjadi tolak ukur dalam mengembangkan kepribadian dan jiwa

peserta didik.

2. Hakikat Pendidikan Agama Islam

a. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Menurut Zakiah Dardjat pengertian agama islam dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1. Pendidikan agama islam ialah usaha berupa bimbingan dan asuhan

terhadap anak didik agar kelak setelah selesai pendidikannya dapat

memahami dan mengamalkan ajaran agama islam serta

menjadikannya sebagai pandangan hidup.

2. Pendidikan agama islam ialah pendidikan yang dilaksanakan

berdasarkan ajaran islam.

Pendidikan agama islam merupakan pendidikan dengan melalui

ajaran – ajaran agama islam, yaitu berupa bimbingan dan arahan

terhadap peserta didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia

dapat memahami, mengahayti, dan mengamalkan ajaran – ajaran agama

islam yang telah diyakininya secara menyeluruh, serta menjadikan

21 E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), cet ke – 4, h. 18

Page 35: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,

19

ajaran agama islam sebagai suatu pandangan hidupnya demi

keselamatan dan kesejahteraan hidup di dunia maupun akhirat kelak.22

Pendidikan agama islam mempunyai dua jenis dasar yaitu Al –

qur’an dan hadist, guru bisa merujuk apabila merasa ada kekeliruan

atau ragu – ragu dalam tindakannya. Al – qur’an dan hadist dapat

langsung memberi petunjuk tentang pendidikan, sebagai sumber –

sumber penelaahan atau perenungan.23

Maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan agama islam adalah

pendidikan yang merajuk pada Al – quran dan hadist, dimana seorang

guru memberikan bimbingan dan pengajaran kepada peserta didik.

Melalui pendidikan agama islam guru dapat mempersiapkan peserta

didik agar meyakini, memahami dan mengamalkan ajaran agama islam

yang dianutnya.

b. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Agama Islam

Menurut Marimba Ahmad akhir dari fungsi dan tujuan agama islam

yaitu:24

1. Untuk menjadi hamba Allah, hamba Allah mengandung

implikasi kepercayaan dan penyerahan diri.

2. Manusia hanya diperkenankan memilih satu agama yaitu agama

islam, tujuan hidupnya ialah penyerahan diri sepenuhnya kepada

Allah SWT.

Adapun kurikulum pendidikan agama islam berfungsi untuk sekolah

atau madrasah sebagai berikut:

1. Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketakwaan

peserta didik kepada Allah SWT yang telah ditanamkan dalam

lingkungan keluarganya.

22 Zakiah Dardjat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), h. 86 23 D. Marimba Ahmad, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: PT Al – Maarif,

1989), h. 42 24 Ibid, h. 48 - 49

Page 36: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,

20

2. Penanaman nilai, yaitu sebagai pedoman hidup untuk mencari

kebahagiaan hidup dunia dan akhirat.

3. Penyesuaian mental, yaitu untuk menyesuaikan diri dengan

lingkungannya baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial

yang dapat mengubah lingkungannya sesuai dengan ajaran agama

islam

4. Perbaikan, yaitu untuk memperbaiki kesalahan – kesalahan,

kekurangan – kekurangan dan kelemahan – kelemahan peserta didik

dalam keyakinan, pemahaman dan pengalaman – pengalaman

ajaran dalam kehidupan sehari – hari.

5. Pencegahan, yaitu untuk menangkal hal – hal negatif dari

lingkungannya atau dari budaya lain yang dapat membahayakan

dirinya dan menghambat perkembangannya menuju manusia

seutuhnya.

6. Pengajaran, yaitu tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara

umum, sistem dan fungsionalnya.

7. Penyaluran, yaitu yaitu untuk menyalurkan anak – anak yang

memiliki bakat khusus dibidang agama islam agar dapat

berkembang secara optimal sehingga dapat dimanfaatkan untuk

dirinya sendiri dan orang lain.25

Jadi pada dasarnya tujuan pendidikan agama islam adalah menjadikan

umat manusia yang bertakwa kepada Allah SWT dalam hal ini

melaksanakan perintahnya dan menjauhi larangannya, dan berpedoman

kepada Al – qur’an dan sunnah. Pendidikan agama islam juga bertujuan

kepada terbentuknya kepribadian yang islami, sebagaimana yang telah

dicontohkan oleh Rasulullah SAW sebagai suri tauladan.

25 Abdul Majid, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, h. 134 - 135

Page 37: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,

21

3. Hakikat Pendidikan Karakter

a. Pengertian Pendidikan Karakter

Karakter berasal dari bahasa latin“Kharakter”, “Kharassein”,

“Kharax” atau dalam bahasa inggris character dan dalam bahasa

indonesia adalah karakter.26Menurut kamus besar bahasa indonesia

(KBBI) karakter berarti sifat – sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti

yang membedakan seseorang dengan yang lain, atau bermakna bawaan,

hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat tabiat,

tempramen watak.27

Sedangkan para tokoh mengemukakan pendapat tentang karakter

sebagai berikut : Wynne mengemukakan bahwa karakter berasal dari

bahasa Yunani yang berarti “to mark” (menandai) dan memfokuskan

pada bagaimana menerapkan nilai-nilai kebaikan dalam tindakan nyata

atau prilaku sehari-hari.28

Aristoteles mendefinisikan bahwa karakter yang baik adalah

seseorang yang hidup dengan melakukan perbuatan – perbuatan baik

dan benar untuk dirinya maupun orang lain.

Micheal Novak yang merupakan seorang filsuf kontemporer

karakter merupakan gabungan dari semua hal dari seluruh kebaikan

yang didefinisikan baik dari segi keagamaan, cerita – cerita masa

lampau, para cendikiawan maupun orang – orang yang mampu berfikir

dengan akal sehat yang ada dalam sejarah.29

26 Abdul Majid dkk, Pendidikan Karakter Persfektif Islam, (Bandung: Remaja Rosdakarya Offset, 2011), h. 11

27 Heri Gunawan, Pendidikan Karakter Konsep dan Implementasi, (bandung: Alfabeta,

2012), cet ke – 2, h. 1 - 2 28 Dr. H. E. Mulyasa, M.pd., Manajemen Pendidikan Karakter, (Jakarta: PT Bumi

Aksara, 2012), h. 3 29 ThomasLickona,. Educating For Character, Mendidik Untuk Membentuk Karakter

Bagaimana Sekolah Dapat Memberikan Pendidikan tentang Sikap Hormat dan Bertanggung

Jawab, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2012), h. 81

Page 38: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,

22

Menurut Tadkiroatun Musfiroh karakter mengacu kepada

serangkaian sikap (attitude), prilaku (behavior), motivasi (motivation),

dan keterampilan (skill).30

Karakter adalah nilai-nilai yang khas baik (tahu nilai kebaikan,

mauberbuat baik, nyata berkehidupan baik, dan berdampak baik

terhadap lingkungan) yang terpatri dalam diri dan terwujud dalam

prilaku. Karakter secara koheran memancar dari hasil olah pikir, olah

hati, olah raga, serta olah rasa dan karsa seseorang atau sekelomok

orang. Karakter merupakan ciri khas seseorang atau sekelompok orang

yang mengandung nilai, kemampuan, kapasitas moral, dan ketegaran

dalam menghadapi kesulitan dan tantangan.31

Karakter kehidupan memiliki dua sisi: prilaku benar dalam

hubungan dengan orang lain dan prilaku benar dalam kaitannya dengan

diri sendiri. Kehidupan yang penuh dengan kebajikan berisi kebajikan

berorientasi-orang lain. Seperti keadilan, kejujuran, rasa syukur, dan

cinta, tetapi juga termasuk kebajikan berorientasi-diri sendiri seperti

kerendahan hati, ketabahan, kontrol diri, dan berusaha yang terbaik

daripada menyerah pada kemalasan.32

Berbicara bagaimana karakter itu penting, karakter yang baik

merupakan kunci terhadap hormat atas diri sendiri, terhadap

pemerolehan rasa hormat dari orang lain, terhadap hubungan positif,

terhadap rasa pemenuhan, terhadap prestasi yang dapat di banggakan33

Secara khusus pengertian karakter adalah nilai – nilai yang khas

baik (tahu nilai kebaikan, mau berbuat baik, nyata berkehidupan baik,

30 Sofan Amri, S.Pd, dkk, Implementasi Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran,

(Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2011), h. 3 31 Anas Salahudin dan Irwanto Alkrienciehie, Pendidikan Karakter Pendidikan Berbasis

Agama dan Budaya Bangsa, (Bandung: Pustaka Setia, 2013), h. 42 32Thomas Lickona, Character Matters, Persoalan karakter Bagaimana Membantu Anak

Mengembangkan Penilaian yang Baik, Integritas, dan Kebajikan Penting Lainnya, (Jakarta: PT

Bumi Aksara, 2013), h. 21 33 Ibid, h. 244

Page 39: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,

23

dan berdampak baik terhadap lingkungan) yang terpatri dalam diri dan

terwujud dalam perilaku.34

Pada dasarnya manusia memiliki dua potensi, yaitu karakter baik

dan karakter buruk. Karakter baik ini sudah ada sejak seseorang itu

lahir, hal ini dijelaskan dalam Al – Qur’an surat Al – Syams ayat 8 :35

Jadi dapat disimpulkan bahwa karakter merupakan ciri khas yang

melekat berupa sifat yang terdapat pada diri seseorang sejak lahir, sifat

maupun tindakan yang dilakukannya itu akan mempengaruhi

lingkungan disekitarnya. Baik atau buruknya karakter seseorang

tergantung pada bagaimana kebiasaan atau pilihan yang

ditanamkannya. Seperti contoh apabila seseorang hidup di lingkungan

yang baik maka kemungkinan besar karakter yang dia miliki pun akan

baik. Karakter mencirikan apa yang dilihat oleh orang lain.

Dalam kurikulum yang disusun oleh pemerintah terutama

kurikulum 2013, karakter dijadikan sebagai poin utama dalam

pendidikan. Sebab karakter yang dibangun sejak dini akan berkembang

pada sifat – sifat anak setelah ia dewasa. Maka pendidikan karakter

sangat penting ditanamkan dilingkungan keluarga, sekolah maupun

masyarakat.

Dalam hubungannya dengan pendidikan, pendidikan karakter

dapat dimaknai sebagai pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti,

pendidikan moral, pendidikan watak, yang bertujuan untuk

mengembangkan kemampuan siswa untuk memberikan keputusan baik

buruk, memelihara kebaikan, mewujudkan dan menebar kebaikan

dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati.36

Pendidikan karakter adalah sebuah system yang menanamkan nilai-

nilai karakter pada pesertadidik, yang mengandung komponen

pengetahuan, kesadaran individu, tekad, serta adanya kemauan dan

34 Anas Salahudin M., dan Irwanto Alkhrienche. Loc. Cit. 35 Agus Zaenal Fitri, Reinventing Human Character: Pendidikan Karakter Berbasis Nilai

& Etika di Sekolah, (Jogjakarta: Ar – Ruzz Media, 2012), h. 20 36 Anas Salahudin dan Irwanto Alkrienciehie, loc. Cit.

Page 40: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,

24

tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai, baik terhadap Tuhan Yang

Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, maupun bangsa,

sehingga akan terwujud insan kamil.37

Menurut Barnawi dan Arifin “pendidikan karakter merupakan

ihwal karakter, atau pendidikan yang mengajarkan hakikat karakter

dalam ketiga ranah cipta, rasa, dan karsa”.38

Menurut H Teguh Sunaryo sebagaimana dikutip oleh Symsul

Kurniawan mengatakan pendidikan karakter menyangkut bakat (potensi

dasar alami), harkat (derajat melalui penguasaan ilmu dan teknologi),

dan martabat (harga diri melalui etika dan moral).39

Sedangkan menurut M. Jafar Anwar dan M. A. Salam “pendidikan

karakter adalah segala sesuatu yang dilakukan guru, yang mampu

mempengaruhi karakter peserta didik. Guru membantu membentuk

watak peserta didik. Hal ini mecakup keteladanan bagaimana prilaku

guru, cara menyampaikan materi, bertoleransi, dan hal lainnya”.40

Deni Damayanti juga berpendapat pendidikan karakter merupakan

suatu usaha yang direncanakan secara bersama yang bertujuan

menciptakan generasi penerus memiliki dasar – dasar pribadi yang baik,

dalam pengetahuan, perasaan dan tindakan.41

Dari beberapa penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa

pendidikan karakter merupakan pendidikan yang meranah pada moral,

watak, budi pekerti dan nilai – nilai. Melalui pendidikan karakter ini

peserta didik dimasa yang akan datang mampu menjadi manusia yang

37Nurla Isna Aunillah, Panduan Menerapkan Pendidikan Karakter di Sekolah,

(Jogjakarta: Laksana, 2011), h. 18 38 Barnawi & M. Arifin, Strategi & Kebijakan Pembelajaran Pendidikan Karakter,

(Jogjakarta: Ar – Ruzz Media, 2012), h. 22 39 Syamsul Kurniawan, Pendidikan Karakter Konsep dan implementasinya secara

terpadu di lingkungan keluarga, Sekolah, Perguruan Tinggi dan Masyarakat, (Yogyakarta: Ar –

Ruzz Media, 2013), h. 30 40 Muhammad Jafar Anwar dan Muhammad A Salam, Membumikan Pendidikan Karakter

Implementasi Pendidikan Berbobot Nilai dan Moral, (Jakarta: CV Suri Tatu’uw, 2015), h. 33 41 Deni Damayanti, Panduan Implementasi Karakter di Sekolah, (Yogyakarta: Araska,

2014), h. 12

Page 41: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,

25

bermartabat, memiliki kepribadian yang baik, serta pengetahuan

maupun tindakannya yang dapat dipertanggung jawabkan.

b. Tujuan dan Fungsi Pendidikan Karakter

1) Fungsi

Sebagai mana dikutip oleh Anas Salahudin dan Irwanto

Alkrienciehie, Ahmad Fikri mengatakan bahwa fungsi pendidikan

karakter adalah:

a) Pengembangan: pengembangan potensi dasar peserta didik

agar berhati, berpikiran, dan berprilaku baik.

b) Perbaikan: memperkuat dan membangun perilaku bangsa yang

multikul turuntuk menjadi bangsa yang bermartabat

c) Penyaring: untuk menyaring budaya negative dan menyerap

budaya yang sesuai dengan nilai budaya dan karakter bangsa

untuk meningkatkan peradaban bangsa yang kompetitif dalam

pergaulan dunia.42

Menurut Sahrudin, pendidikan karakter memiliki fungsi –

fungsi berikut:

a) Mengembangkan potensi dasar peserta didik agar ia tumbuh

menjadi sosok yang berhati baik, perpikiran baik, dan

berperilaku baik.

b) Memperkuat dan membangun perilaku masyarakat yang

multikultur

c) Meningkatkan peradaban bangsa yang kompetitif dalam

pergaulan dunia43

2) Tujuan

Secara umum tujuan pendidikan karakter adalah untuk

membangun dan mengembangkan karakter/ budi pekerti peserta

didik pada setiap jalur, jenis, dan jenjang pendidikan agar dapat

42 Anas Salahudin dan Irwanto Alkrienciehie, op, cit., h. 104 43Nurla Isna Aunillah, op, cit., h. 106

Page 42: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,

26

menghayati dan mengamalkan nilai – nilai luhur menurut ajaran

agama dan nilai – nilai luhur dari setiap butir sila dari pancasila.

Secara khusus bertujuan mengembangkan potensi anak didik agar

berhati baik, berpikiran baik, berkelakuan baik, memiliki sikap

percaya diri, bangga pada bangsa dan Negara, dan mencintai

sesame umat manusia.44

Sebagaimana dikutip oleh Muhammad Jafar Anwar dan

Muhammad A Salam, Mulyasa menulis bahwa pendidikan karakter

bertujuan untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan

yang mengarah pada pembentukan karakter da akhlak mulia peserta

secara utuh, terpadu, dan seimbang sesuai standar kompeten

silulusan pada setiap satuan pendidikan. Melalui pendidikan

karakter peserta didik diharapkan mampu secara mandiri

meningatkan dan menggunakan pengetahuannya, mengkaji dan

menginternalisasikan serta mempersonalisasikan nilai – nilai

karakter dan akhlak mulia sehingga terwujud dalam perilaku sehari

– hari.45

Nurla isna mengatakan bahwa ada dua tujuan pendidikan

karakter, yaitu:

a) Versi Pemerintah

(1) Membentuk manusia Indonesia yang bermoral

(2) Membentuk manusia Indonesia yang cerdas dan rasional

(3) Membentuk manusia Indonesia yang inovatif dan suka bekerja

keras

(4) Membentuk manusia Indonesia yang optimis dan percaya diri

(5) Membentuk manusia Indonesia yang berjiwa patriot

b) Versi Pengamat

Sebagaimana dikutip oleh Nurla Isna, Sahrudin dan Sri Iriani

berpendapat bahwa pendidikan karakter bertujuan membentuk

44 Maswardi Muhammad Amin, Pendidikan Karakter Anak Bangsa, (Jakarta: Baduose Media Jakarta, 2011), h. 37

45 Muhammad Jafar Anwar dan Muhammad A. Salam, op, cit., h. 34

Page 43: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,

27

masyarakat yang tangguh, kompetitif, berakhlak mulia, bermoral,

bertoleran, bergotong royong, berjiwa patriotik, berkembang

dinamis, serta berorientasi ilmu pengetahuan dan teknologi, yang

semuanya dijiwai oleh iman dan takwa kepada Tuhan yang Maha

Esa sekaligus berdsarkan pancasila.46

Menurut E Mulyasa pendidikan karakter bertujuan untuk

meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan yang mengarah pada

pembentukan karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh,

terpadu, dan seimbang, sesuai standar kompetensi lulusan pada setiap

satuan pendidikan.47

Menurut Barnawi dan M. Arifin pendidikan karakter betujuan tiada

lain adalah perubahan kualitas tiga aspek pendidikan, yakni kognitif,

afektif dan psikomotorik.48

c. Nilai - nilai Pendidikan Karakter

Menurut Nurla Isna bentuk – bentuk nilai pendidikan karakter, antara

lain:

1) Jujur

Ada beberapahal yang perlu dilakukan oleh guru dalam

membangun karakter peserta didik, diantaranya:

a) Proses pemahaman terhadap kejujuran itu sendiri

b) Menyediakan sarana yang dapat merangsang tumbuhnya sikap

jujur

c) Keteladanan

d) Terbuka

e) Tidak bereaksi berlebihan

46Nurla Isna Aunillah, op, cit., h. 97 - 105 47 E. Mulyasa, Manajemen Pendidikan Karakter, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2013), h. 9 48 Barnawi dan M. Arifin, Strategi dan kebijakan pembelajaran Pendidikan Karakter,

(Jogjakarta, Ar-Ruzz Media, 2012), h. 28

Page 44: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,

28

2) Disiplin

Ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh guru untu

kmembentuk karakter peserta didik, diantaranya sebagai berikut:

a) Konsisten

b) Bersifa jelas

c) Memperhatikan harga diri

d) Sebuah alasan yang bisa dipahami

e) Memberikan hukuman

f) Melibatkan peserta didik

g) Bersikap tegas

h) Jangan emosional

3) Percaya Diri

Berikut ada beberapa cara yang dapat ditempuh oleh guru untuk

membangun percaya diri pada peserta didik:

a) Memberi pujian atas setiap pencapaian

b) Mengajari peserta didik untuk bertanggung jawab

c) Mengubah kesalahan menjadi bahan baku demi kemajuan

d) Mendukung sesuatu yang menjadi minat peserta didik

4) Peduli

Beberapa langkah yang perlu diterapkan dalam rangka

menanamkan dan menumbuh kembangkan karakter peduli pada

peserta didik adalah sebagai berikut:

a) Menanamkan rasa perduli terhadap diri sendiri

b) Peduli terhadap adikkelas

c) Peduli terhadap orang tua

d) Peduli terhadap teman sekelas

e) Peduli terhadap guru

f) Peduli terhadap lingkungan sosial

5) Mandiri

Peserta didik yang mandiri bisa melayani kebutuhannya sendiri

sekaligus bisa bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri.

Page 45: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,

29

6) Gigih

Kegigihan adalah semangat pantang menyerah yang diikuti

keyakinan kuat dan mantap untuk mencapai impian dan cita-cita.

Dalam kenyataanya, nilai – nilai tersebut sangat dibutuhkan oleh

semua orang agar mereka selalu memiliki semangat yang besar dan

tidak mudah putus asa dalam mencapai cita – cita.

7) Tegas

Ketegasan merupakan salah satu nilai yang perlu ditanamkan

pada peserta didik. Sikap ini diperlukan olehnya dalam menjalani

pergaulan, terutama agar ia mampu memutuskan hal yang benar dan

keliru.

8) Bertanggung Jawab

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh guru dalam

menanamkan rasa tanggung jawab, diantaranya:

a) Memulai dari tugas – tugas sederhana

b) Menebus kesalahan saat berbuat salah

c) Segala sesuatu mempunyai konsekunsi

d) Sering berdiskusi tentang pentingnya rasa tanggung jawab49

9) Religius

Agama merupakan keseluruhan tingkah laku manusia, tingkah

laku tersebut membentuk manusia yang berbudi luhur. Artinya

agama mencakup totalitas tingkah laku manusia dalam kehidupan

sehari – hari. Di sekolah ada beberapa strategi yang dapat

ditanamkan untuk menumbuhkan sikap religius:

a) Pengembangan kegiatan religius secara rutin dalam belajar

sehari – hari

b) Menciptakan lingkungan yang mendukung dan dapat dijadikan

sebagai laboratorium bagi penyampaian warga sekolah.

49Nurla Isna Aunillah, op, cit,. h. 87

Page 46: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,

30

52Ibid, h. 152

c) Normatic reeducative, memberikan pendidikan tentang norma,

untuk menanamkan paradigma masyarakat lembaga yang lama

dengan yang baru. 50

10) Toleransi

Toleransi berarti membiarkan ketidaksepakatan dan tidak

menolak pendapat, sikap ataupun gaya hidup maupun sikap yang

berbeda. Sikap dan tindakan yang mengahargai perbedaan baik

agama, suku, etnis, ras, pendapat, sikap maupun pandangan yang

berbeda dari dirinya.51

11) Kreatif

Kreatif menjadikan seseorang agar tidak pasif, pemikirannya akan

terus berkembang dan melakukan hal – hal baru yang bermanfaat

bagi kehidupan secara luas. Setiap anak berhak mendapatkan

kesempatan untuk mengembangkan kreativitasnya secara luas.

Dalam pengembangan kreativitas perlu adanya proses,

melakukan, mempelajari dan menerapkan. Hal ini membuat

pengetahuan, pemahaman dan pengalaman bertambah seiring

aktivitas yang dilakukan setiap hari. Selain itu juga dapat mengasah

kreativitas seseorang.52

12) Demokratis

Menurut Masdar F. Mas’udi sebagaimana dikutip oleh Ngainum

Naim mengatakan bahwa demokratis dalam implementasinya ada

dua bentuk, yaitu demokratis formal – prosedural dan demokratis –

substansial. Demokratis formal – prosedural adalah demokrasi

tatanan bentuk, dimana di dalamnya terdapat hak dalam mengambil

sebuah keputusan, dalam hal ini adalah doktrin kedaulatan rakyat.

Sementara demokrasi material – substansial berkaitan dengan isi,

50Ngainum Naim, Character Building: Optimalisasi Peran Pendidikan dalam Ilmu dan

Pembentukan Karakter Bangsa, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012), h. 131 - 132 51Ibid, h. 138

Page 47: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,

31

53Ibid, h. 165

substansi, dan tentang siapa yang harus diuntungkan dalam dengan

adanya sebuah keputusan.

Di indonesia masih berada pada demokrasi formal – prosedural,

kelebihan demokrasi ini adalah mempersatukan masyarakat dalam

perbedaan, hal ini disebabkan karena mempunyai dasar dan tujuan

yang sama. Demokrasi berarti memiliki cara berpikir, bersikap,

bertindak, maupun menilai bahwa seseorang hak maupun

kewajibannya sama dengan orang lain.53

13) Rasa ingin tahu

Berarti sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk

mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang

dipelajarinya, dilihat, maupun yang didengarnya.

14) Semangat kebangsaan

Dalam hal ini cara berpikir, bersikap, dan berwawasan yang

menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan

diri dan kelompoknya.

15) Cinta tanah air

Bagaimana seseorang berpikir, bersikap dan berbuat yang

menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi

terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan

politik bangsa.

16) Menghargai prestasi

Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan

sesuatu yang berguna bagi masyarakat dan mengakui serta mengakui

keberhasilan orang lain.

17) Bersahabat / komunikatif

Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul,

dan bekerja sama dengan orang lain.

Page 48: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,

32

54Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter: Konsepsi dan Aplikasinya dalam Lembaga

Pendidikan, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), h. 75

18) Cinta damai

Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain

merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya.

19) Gemar membaca

Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan

yang memberikan kebajikan bagi dirinya.54

20) Mencintai Tuhan dan segenap ciptaannya

Apabila seseorang mencintai Tuhannya berarti ia pun mencintai

sesama manusia, hewan, tumbuhan, dan seluruh alam ini (ciptaan-

Nya). Orang yang mempunyai karakter tersebut akan berusaha

berprilaku penuh cinta dan kebaikan.

21) Hormat dan santun

Pendidikan perlu membangun karakter anak didiknya agar

mempunyai sifat hormat dan santun dalam pergaulan. Dengan

demikian mereka akan menjadi pribadi – pribadi yang

menyenangkan.

22) Dermawan, suka menolong, dan kerja sama

Hal terpenting harus dibangun dalam diri anak didik adalah

menjadi dermawan dan suka menolong tanpa syarat. Memberikan

bantuan tanpa melihat terlebih dahulu orang tersebut.

23) Kepemimpinan dan keadilan

Setiap manusia pasti akan menjadi pemimpin baik untuk dirinya

maupun pemimpin di dilingkungan masyarakat. Oleh karena itu

perlu peserta didik perlu dibangun keperibadiannya agar mempunyai

jiwa kepemimpinan, jiwa kepemimpinan yang baik sudah tentu juga

harus mempunyai karakter yang bisa bersikap adil.

24) Baik dan rendah hati

Pendidikan berkewajiban membangun karakter yang baik dan

rendah hati kepada para peserta didik, apabila hal ini bisa diajarkan

Page 49: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,

33

55Akhmad Muhaimin Azzet, Urgensi Pendidikan Karakter di Indonesia, (Ar – ruzz

media), h. 30 - 33

dengan baik maka pendidikan berhasil mencetak manusia – manusia

yang cerdas secara intelektual maupun karakter dan perilaku yang

baik.55

B. Hasil Penelitian yang Relevan

1. Implementasi Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran PAI tahun 2014

yang ditulis oleh Pipit Sofani mahasiswa jurusan PAI UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Jenis penilitian yang digunakan adalah metode

deskriftip dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Peneliti

menggunakan teknik wawancara, observasi, dokumentasi, dan angket. Dari

hasil penelitian yang dilakukan oleh peniliti bahwa metode yang dilakukan

oleh guru PAI, sebagian besar sudah mencakup dalam penerapan

pendidikan berbasis karakter. Adapun nilai karakter yang sudah terbentuk

adalah religius, jujur, toleransi, disiplin, kreatif, mandiri, demokratis, rasa

ingin tahu, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, gemar

membaca, peduli lingkungan dan peduli sesama. Sedangkan penulis

menuliskan tentang bagaimana peran guru PAI dalam penerapan

pendidikan karakter.

2. Implementasi Program Pendidikan Karakter ( studi kasus di sekolah dasar

islam terpadu (SDIT) Darul Muttaqien Parung-Bogor) tahun 2016 yang

ditulis oleh Nuning Yulistika mahasiswa jurusan Manajemen Pendidikan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Peneliti menggunakan metode deskriptif

dengan pendekatan kualitatif. Peneliti menggunakan teknik wawancara,

observasi dan dokumentasi. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh

peneliti penerapan pendidikan karakter sudah terprogram melalui

pembelajaran formal dan kegiatan ekstrakulikuler. Sedangkan penulis

menuliskan tentang bagaimana peran guru PAI dalam penerapan

pendidikan karakter.

Page 50: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Tempat penelitian

Adapun tempat yang dijadikan sebagai tempat untuk menelitian adalah

SMP PGRI 1 Ciputat, yang terletak di Jl. Pendidikan No. 30 Ciputat,

dimana peneliti dapat memperoleh data atau informasi yang diperlukan

dan berkaitan dengan permasalahan penelitian.

2. Waktu penelitian

Penelitian dilaksanakan di mulai pada bulan Februari 2020 sampai

dengan Juni 2020 Tahun pelajaran 2019/2020.

B. Metode Penelitian

Di dalam penelitian ini, penulis menggunakan penelitian dengan

pendekatan kualitatif, dimana penelitian kualitatif adalah penelitian yang

berangkat dari inkuari naturalistic yang temuan – temuannya tidak diperoleh

dari prosedur perhitungan secara statistik. Penelitian kualitatif dapat memberi

rincian yang kompleks tentang penomena yang sulit diungkapkan oleh

metode kuantitatif.1 dan metode yang digunakan dalam penulisan penelitian

ini adalah metode deskriptif. Yaitu penulisan yang bermaksud

menggambarkan menggambarkan tentang suatu variable, gejala atau keadaan

apa adanya, dan tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu.2

Menurut Bogdan dan Taylor menyatakan bahwa metode kualitatif sebagai

prosedur penelitian yang mengahsilkan data-data deskriptif yang berupa kata-

kata tertulis atau lisan dari oang-orang dan perilaku yang diamati.3

h.22

234

hal. 4

1 Basrawi dan Suandi, Memahami Penelitian Kualitatif, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2008),

2 Suharsimi Arikunto, Menejemen Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), cet. 10, h.

3 Lexi J Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004),

34

Page 51: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,

35

Maka Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode

penelitian deskriptif, yaitu metode penelitian yang berusaha menyajikan data-

data fakta yang berkaitan dengan bagaimana pendidikan karakter ditanamkan

sebagai pembentuk akhlak siswa dengan cara mengamati dan mewawancarai

pihak-pihak yang berkaitan. Penulis menggambarkan secara detail bagaimana

kondisi sekolah, situasi yang terjadi di lingkungan sekolah dan menarik suatu

keadaan yang menjadi ciri dan karakter sekolah tersebut.

C. Sumber Data

1. Sumber Data Primer

Sumber data primer yang digunakan dalam penelitian merupakan

informasi dari data – data yang telah diperoleh penulis dari hasil

wawancara dengan beberapa narasumber, foto dan hasil dokumentasi.

2. Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

journal ilmiah terkait tentang hasil penelitian, kamus, serta buku – buku

penunjang terkait teori – teori yang ada.

D. Teknik Pengumpulan Data

Sesuai dengan data yang diperoleh maka peniliti memakai beberapa

prosedur, antara lain:

1. Wawancara

Wawancara sebagai proses tanya jawab lisan, dimana dua orang

atau lebih berhadap-hadapan secara fisik yang satu menghadap yang lain

dan mendengarkan suaranya.4 Peneliti mewawancarai pihak-pihak yang

terkait dalam penelitian ini, seperti Kepala sekolah, siswa, pihak-pihak lain

yang memang diperlukan dan terutama guru pendidikan agama islam yang

ada di SMP PGRI 1 Ciputat. Wawancara yang digunakan juga merupakan

wawancara secara terstruktur, penulis telah menyiapkan beberapa

pertanyaan kepada narasumber sehingga proses pertanyaan akan terarah

4 Hadi Strurisno, Metodologi Research, jilid 2, (Yogyakarta: Adi Offset, 2002) h. 192

Page 52: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,

36

dengan baik. Proses wawancara ini juga dibantu dengan menggunakan alat

perekam suara dari ponsel.

Wawancara dilakukan di ruang staff pimpinan serta perpustakaan

sekolah. Pada saat wawancara inilah penulis menggali lebih dalam tentang

informasi melalui pertanyaan – pertanyaan yang telah disiapkan, sesuai

dengan rumusan masalah terkait dengan bagaimana pendidikan karakter di

SMP PGRI 1 Ciputat ditanamkan. Maka dengan proses wawancara

tersebut diharapkan dapat mendapatkan memperoleh keterangan dari

responden sesuai dengan tujuan penelitian.

2. Observasi

Metode observasi bisa dikatakan sebagai pengamatan dan

pencatatan sebagai sistematika fenomena-fenomena yang diselidiki, dalam

arti yang luas, observasi tidak hanya terbatas pada pengamatan yang

dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung.5

Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data-data dengan jelas

menjadi partisiapan secara langsung dan sistematis terhadap obyek yang

diteliti, dengan cara mendatangi langsung lokasi penelitian yaitu SMP

PGRI 1 Ciputat. Selama observasi peneliti akan mengamati kegiatan yang

berhubungan dengan peran guru pendidikan agama islam dalam

penanaman pendidikan karakter yang ada di SMP PGRI 1 Ciputat serta

mencatat hasil pengamatan tersebut sebagai bahan atau sumber data yang

digunakan oleh peniliti.

3. Dokumentasi

Sukandarrumidi Mengatakan, “Dokumen merupakan catatan peristiwa

yang sudah berlalu. Dokumen dapat berupa catatan pribadi, surat pribadi,

laporan kerja, notulen rapat, catatan khusus, foto, video, karya-karya

monumental dan lain sebagainya”.6

5 Hadi Strurisno, Metodologi Research, h. 136 6 Sukandarrumidi,Metodologi Penelitian, (Yogyakarta: Gajah Mada University Press

2012), h. 44

Page 53: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,

37

Studi dokumen merupakan teknik pengumpulan data kualitatif,

sejumlah data dan fakta tersimpan dalam bahan yang berbentuk

dokumentasi. Sebagian besar data berbentuk surat, catatan harian, arsip

foto, jurnal kegiatan dan sebagainya. Data ini mempunyai sifat tak terbatas

ruang dan waktu sehingga bisa digunakan untuk menggali informasi yang

terjadi di masa silam.7

Teknik ini dilakukan untuk melangkapi data penelitian yang dilakukan

di SMP PGRI 1 Ciputat. Peneliti menggunakan untuk mendapatkan

struktur organisasi, kegiatan – kegiatan yang menyangkut sekolah, prestasi

dan lain – lain yang memberikan kelengkapan penelitian ini.

Teknik dokumentasi menjadi salah satu teknik penunjang validnya

suatu data penelitian, karena penilitian ini bersifat deskriptif kualitatif.

E. Keabsahan Data

1. Perpanjang Pengamatan

Dengan memperpanjang pengamatan berarti peneliti kembali ke

lapangan, melakukan pengamatan, wawancara lagi dengan sumber data

yang pernah ditemui maupun baru.8 Peneliti mengumpulkan data dengan

lebih dari satu kali kunjungan yang bertujuan untuk melengkapi data-data

yang dibutuhkan. Proses ini berguna untuk menguatkan data yang didapat

dalam penelitian.

2. Triangulasi Data

Dalam penelitian, setiap hal temuan harus di cek keabsahanya agar hasil

penelitiannya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya dan dapat

dibuktikan keabsahannya. Untuk pengecekan temuan ini maka teknik yang

dipakai adalah triangulasi.

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan dan yang

memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data untuk keperluan pengecekan

7 John W. Creswell, Education Research (Planning,Conducting, and Evaluating

Quantitative and Qualitative Research), (Boston: Pearson Education, 2012), Forth edition, pp. 33 8 Sugiono, Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods), (Bandung : Alfabeta, 2013),

h. 366

Page 54: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,

38

atau sebagai pembanding terhadap data itu.9 Maka dengan cara triangulasi

ini peneliti membandingkan kebenaran suatu fenomena berdasarkan data

yang diperoleh oleh peneliti, dalam hal ini menggunakan observasi

lapangan yang didukung dengan pengecekan melalui wawancara dan

dokumentasi.

F. Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data

yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi.

Berikut adalah aktifitas yang dilakukan pada saat analisis data sebagai

berikut:

1. Reduksi Data

Penggabungan dan penyeragaman segala bentuk data yang

diperoleh menjadi satu bentuk tulisan (script) yang akan dianalisis.

Dikarenakan data yang di dapat di lapangan cukup banyak maka

penulis mrnggunakan alat bantu untuk menyimpan atau mencatat data

selama penelitian. Pada saat wawancara penulis menggunakan ponsel

untuk merekam data hasil wawancara lalu mencatat garis besar

kesimpulan dan menyeluruh dari data yang diperoleh.

2. Penyajian Data

Sebelum melakukan pembahasan penelitian. Penulis mencoba

menjabarkan data hasil wawancara dan observasi dengan teks naratif

agar lebih mudah dipahami dan dikaitkan dengan teori yang dijadikan

landasan berpikir.

3. Kesimpulan

Kesimpulan dalam penelitian ini merupakan gambaran umum yang

didapat dari penelitian yang telah dilakukan. Sebuah konsep dan

temuan baru yang menjawab rumusan masalah yang telah diuraikan

dimuka.

9 Lexi J Moleong, h, 178

Page 55: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Profil SMP PGRI 1 Ciputat

Nama Sekolah : SMP PGRI 1 Ciputat

NPSN 20603566

Status Akreditas : A

Alamat Lengkap : Jl. Pendidikan No. 30 Rt 001/006 Ciputat,

Kota Tangerang Selatan

Kode Pos 15411

No. Telpon 021 7409827

Alamat Email : [email protected]

Website : http://www.smppgri1ciputat.sch.id

Luas Tanah : 2945 m2

Status Sekolah : Swasta

Waktu Penyelenggaraan : Pagi

Tempat Penyelenggaraan : Sekolah sendiri

2. Sejarah Singkat Sekolah

SMP PGRI 1 Ciputat beralamat di jalan Pendidikan No.30 Ciputat.

Pada awalnya lulusan sekolah dasar atau sederajat yang berada di

limgkungan ciputat yang akan melanjutkan ke SMP Negeri atau umum

sebagian besar harus ke wilayah DKI Jakarta, terutama wilayah Jakarta

Selatan. Sedangkan, pada waktu itu di kecamatan ciputat SMP yang ada

baru SMP Swasta, yaitu SMP Muhammadiyah 17 dan SMP Islamiyah, dan

Madrasah Pembangunan IAIN Jakarta.

Dengan didorong semangat yang luhur guru-guru SMP Negeri 87

Jakarta (Pondok Pinang yang di Pelopori oleh Bapak Drs. Sukandi

Kuswara, Bapak Ahmad Mursyid, B.A dan S. Danuwardoyo serta Bapak

R.H Sakri Gandadipura (Kepala Sekolah kelas pembangunan), beliau

39

Page 56: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,

40

berempat sepakat untuk mendirikan Sekolah Menengah Pertama Persiapan

(SMPP) pada tahun 1975 yang selanjutnya berubah menjadi Sekolah

Menengah Pertama Persatuan Guru Republik Indonesia (SMP PGRI

Ciputat) dengan kepala sekolah pertama yaitu Bapak R.A Sakri Gandipura

dan diresmikan pada tanggal 1 Januari 1975.

Untuk pertama kali (1975) jumlah murid yang diterima di SMP

PGRI 1 Ciputat berjumlah kurang lebih 25 orang dan pada pertengahan

tahun bertambah 10 orang menjadi 35 orang. Kemudian pada tahun 1976

kelas I 58 orang, kelas II 39 orang. Pada tahun 1977 kelas I 107 orang

kelas II 56 orang dan kelas III 38 orang.

Pada tahun 1979 pendiri SMP PGRI 1 Ciputat mendapat izin dari

kantor wilayah DEPDIKBUD Jakarta Raya dengan nomor izin : 329/1/01-

4/R-4/79 tertanggal 29 maret 1979, dan pada tanggal 18 maret 1982

mendapat izin operasi dari Yayasan Lembaga Pendidikan Persatuan Guru

Republik Indonesia dengan izin nomor : 097.YPLP-PGRI/VKpt/1982

tertanggal : 18 mei 1982 dan kemudian izin dari kanwil tersebut

mengalami perubahan yakni dari Kanwil DEPDIKBUT DKU Jakarta Raya

dengan nomor : 210/I.02/Kep?E/1983 tertanggal, 5 Januari 1983.

Kemudian status Sekolah Menengah Pertama Guru Republik Indonesia

(SMP PGRI 1 Ciputat) telah berstatus “DIAKUI” dengan surat Keputusan

Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah dengan nomor : 02.0075

tanggal 25 Februari 1986 dengan nomor statistic Sekolah nomor :

204020417055. Pada Tahun 1992 Status SMP PGRI 1 Ciputat berubah

dari DIAKUI menjadi DISAMAKAN dengan Nomor :

876/I.02/Kep/I/1982 dan diakreditasi Ulang pada tahun 1999 dengan

Nomor : 16581a/I.02/Kep/1999, pada November 2004 kemudian

diakreditasi dengan Keputusan Badan Akreditasi Sekolah (BAS) Daerah

Kabupaten Tangerang Nomor : 008/BASDA/KAB-TNG/2004 tertanggal

29 Desember 2004, status sekolah menjadi terakreditasi A sampai

sekarang.

Page 57: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,

41

3. Visi dan Misi

a. Visi

Menjadi sekolah keunggulan yang didasari oleh IMTAQ dan IPTEK,

serta berwawasan lingkungan budaya.

b. Misi

1) Menyiapkan generasi muda yang menguasai ilmu pengetahuan dan

teknologi, dengan landasan iman dan taqwa.

2) Meningkatkan pengetahuan, bakat dan minat peserta didik yang

cerdas, mandiri, terampil dan budi luhur.

3) Menjadikan lulusan sebagai calon pemimpin masa depan yang

menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.

4. Guru dan Tenaga Kependidikan

Tabel 4.1

Daftar Nama Guru dan Karyawan SMP PGRI 1 Ciputat

No Nama Pend Jabatan

1 Ade Imaniah, S,Pd S1 Guru Mapel

2 Buyung Tarmizi, S.Pd S1 Guru Mapel

3 Cartam, S.Pd, M.Pd S2 Kepala Sekolah

4 Dasyati, S.Pd S1 Guru Mapel

5 Dedi Suryadi, M.Pd S2 Guru Mapel

6 Edi SMA /

sederajat

Tenaga Administrasi

Sekolah

7 Eko Purwanto Paket C Petugas Keamanan

8 Eti Hernawati, S.Pd S1 Guru Mapel

9 Even Afriansyah, S.Pd S1 Guru Mapel

10 Gunawan, M.M.Pd S2 Guru Mapel

11 Hardomo, S.Pd S1 Guru Mapel

Page 58: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,

42

12 Hasanah, S.Pd S1 Guru Mapel

13 Hj. Nurwati, S.Pd S1 Guru Mapel

14 Icih Cicih, S.Pd S1 Tenaga Administrasi

Sekolah

15 Idjah, S.Pd S1 Guru BK

16 Indy Maharani, S.H, S.Pd S1 Guru Mapel

17 Jumbadi, S.E S1 Guru Mapel

18 Kiswadi, S.Pd S1 Guru Kelas

19 Kiwa, S. Hut S1 Guru Mapel

20 Komariah, M.M.Pd S2 Guru Mapel

21 Kono Sukana, S.Pd, MM S2 Guru Mapel

22 Lala Radin Sanjaya SMA /

sederajat

Tenaga Administrasi

Sekolah

23 Lilis Kristiani, S.Pd S1 Guru Mapel

24 Muhamad Alim SMA /

sederajat

Tenaga Administrasi

Sekolah

25 Muhammad Syarifuddin, S.Pd

S1 Guru Mapel

25 Muhammad Tarigan SMA /

sederajat

Tenaga Administrasi

Sekolah

27 Mujeni SMP /

sederajat

Petugas Keamanan

28 Mulyadi, S.Pd S1 Guru Mapel

29 Nani Mulyani, S.Pd S1 Guru Mapel

30 Nurjanah, S.Pd S1 Guru Mapel

31 Nursiwan, S.Pd S1 Guru Mapel

32 Pendi, S.Pd S1 Guru TIK

Page 59: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,

43

33 Peri Rijaludin Khawas, S.Pd

S1 Guru Mapel

34 Rasmini SMA /

sederajat

Tenaga Administrasi

Sekolah

35 Refniwati, S.pd. M.Pd S2 Guru Mapel

36 RIYANTI SD /

sederajat

Pesuruh/Office Boy

37 Rohaeti Paket B Pesuruh/Office Boy

38 Salpi SMA /

sederajat

Tenaga Perpustakaan

39 Samsudin SD /

sederajat

Penjaga Sekolah

40 Septa Azes Ardiyanto SMA /

sederajat

Pesuruh/Office Boy

41 Subarkah Bayu Aji, S.Pd S1 Guru Mapel

42 Sudarmilah, S.Pd S1 Guru Mapel

43 Sumarti, S.Pd S1 Guru Mapel

44 Surati, M.Pd S2 Guru Mapel

45 Suteja Tri Purbo Adi Nur Cahyo, S.Pd

S1 Guru Mapel

46 Tarso Sutarsono, S.Pd S1 Guru Mapel

47 Taufik Hidayat SMA /

sederajat

Tenaga Administrasi

Sekolah

48 Teti Rohaeti SMA /

sederajat

Tenaga Perpustakaan

49 Tri Lestari SMA /

sederajat

Tenaga Administrasi

Sekolah

50 Ucu Lestari SD /

sederajat

Penjaga Sekolah

Page 60: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,

44

51 Wawang Ukawan SMA /

sederajat

Guru Mapel

52 Yayat Ruhiyat SD /

sederajat

Petugas Keamanan

Terwujudnya proses pembelajaran dalam suatu pendidikan

ditentukan oleh peran serta karyawan. Kelancaran dan kebutuhan

pendidikan tidak lepas dari administrasi yang baik, teratur serta terencana.

Pegawai pada unit pelaksanaan teknis SMP PGRI 1 Ciputat adalah

keseluruhan karyawan sekolah yang diantaranya tenaga administrasi

sekolah, tenaga perpustakaan, petugas keamanan dan pesuruh (officce

boy).

5. Jumlah Siswa

Siswa merupakan salah satu komponen sekolah yang sangat

penting. Siswa di SMP PGRI 1 Ciputat berjumlah 835 siswa. Hal ini

membuktikan antusisas masyarakat yang cukup tinggi untuk

menyekolahkan anaknya di SMP PGRI 1 Ciputat. Adapun jumlah siswa di

SMP PGRI 1 Ciputat, yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.2

Data Siswa SMP PGRI 1 Ciputat

No Nama Rombel Tingkat Kelas Jumlah Siswa

L P Total

1 IX-1 9 20 15 35

2 IX-2 9 19 16 35

3 IX-3 9 17 18 35

4 IX-4 9 19 15 34

5 IX-5 9 18 18 36

6 IX-6 9 13 21 34

7 IX-7 9 18 17 35

8 IX-8 9 17 16 33

9 VII-1 7 18 16 34

10 VII-2 7 16 17 33

11 VII-3 7 16 15 31

Page 61: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,

45

12 VII-4 7 15 15 30

13 VII-5 7 16 16 32

14 VII-6 7 18 17 35

15 VII-7 7 16 16 32

16 VII-8 7 20 16 36

17 VIII-1 8 19 20 39

18 VIII-2 8 17 22 39

19 VIII-3 8 19 20 39

20 VIII-4 8 19 20 39

21 VIII-5 8 21 18 39

22 VIII-6 8 20 17 37

23 VIII-7 8 19 17 36

24 VIII-8 8 17 19 36

6. Sarana dan Prasarana

Dari hasil tinjauan proses belajar mengajar tidak terlepas dari

sarana maupun fasilitas yang mendukung proses belajar mengajar tersebut,

adapun sarana dan prasana yang dimiliki oleh SMP PGRI 1 Ciputat yaitu:

Tabel 4.3

Sarana SMP PGRI 1 Ciputat

No

Jenis Sarana

Letak Jumlah

1

Lemari Ruang Gudang Lab Komputer

1

2

Mesin Ketik Ruang Gudang Lab Komputer

2

3

Komputer Ruang Gudang Lab Komputer

8

4

Printer Ruang Gudang Lab Komputer

1

5

Proyektor Ruang Gudang Lab Komputer

3

6

Lemari

Ruang BP/ BK 2

7 Tempat Sampah Ruang BP/ BK 1

8

Kursi Kerja

Ruang BP/ BK 3

9

Meja Kerja / sirkulasi

Ruang BP/ BK 2

Page 62: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,

46

10

Papan pengumuman

Ruang BP/ BK 1

11 Kursi dan Meja Tamu

Ruang BP/ BK 1

12

Simbol Kenegaraan

Ruang BP/ BK 1

13 Catatan Kesehatan Siswa

Ruang BP/ BK 1

14

Meja Siswa

Ruang Kelas 552

15 Kursi Siswa Ruang Kelas 552

16

Meja Guru

Ruang Kelas 1

17

Kursi Guru

Ruang Kelas 1

18

Papan Tulis

Ruang Kelas 1

19

Papan Tulis

Ruang Kelas 1

20

Lemari

Ruang Kelas 1

21 Tempat Sampah Ruang Kelas 24

22

Jam Dinding

Ruang Kelas 24

23

Papan pengumuman

Ruang Kelas 24

24

Simbol Kenegaraan

Ruang Kelas 24

25

Lemari

Ruang Dapur / Makan 2

26

Tempat Sampah

Ruang Dapur / Makan 2

27 Tempat cuci tangan Ruang Dapur / Makan 1

28

Jam Dinding

Ruang Dapur / Makan 1

29

Tempat Air (Bak)

Ruang Dapur / Makan 2

30

Gayung

Ruang Dapur / Makan 2

31

Lainnya

Ruang Dapur / Makan 3

32

Meja Siswa Ruang Laboratorium IPA

8

33

Meja Siswa Ruang Laboratorium IPA

23

Page 63: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,

47

34

Kursi Siswa Ruang Laboratorium IPA

46

35

Meja Guru Ruang Laboratorium IPA

1

36

Kursi Guru Ruang Laboratorium IPA

1

37

Lemari Ruang Laboratorium IPA

2

38

Tempat Sampah Ruang Laboratorium IPA

2

39

Tempat cuci tangan Ruang Laboratorium IPA

3

40

Jam Dinding Ruang Laboratorium IPA

1

41

Simbol Kenegaraan Ruang Laboratorium IPA

1

42

Perlengkapan P3K Ruang Laboratorium IPA

1

43

Tensimeter Ruang Laboratorium IPA

1

44

Termometer Badan Ruang Laboratorium IPA

12

45

Timbangan Badan Ruang Laboratorium IPA

1

46

Kloset Jongkok Ruang Laboratorium IPA

1

47

Tempat Air (Bak) Ruang Laboratorium IPA

3

48

Gayung Ruang Laboratorium IPA

3

49

Lainnya Ruang Laboratorium IPA

4

Page 64: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,

48

Tabel 4.4

Prasarana SMP PGRI 1 Ciputat

No Nama Prasarana Panjang Lebar

1 Ruang Tata Laksana 10.5 8.5

2 Ruang / WC Putri 1.8 1.8

3 Ruang BP/ BK 7.5 2.8

4 Ruang Dapur / Makan 8.5 8.1

5 Ruang Gudang Lab Komputer 1 8.2

6 Ruang Guru 7.5 11.5

7 Ruang ibadah / Mushola 7.2 6.5

8 Ruang Kantin 12 3.3

9 Ruang Kelas IX-1 8.2 7.3

10 Ruang Kepala Sekolah 7.1 5.5

11 Ruang Kesenian 7.6 7.1

12 Ruang Koperasi/ Toko 11.3 2.4

13 Ruang Laboratorium IPA 8.2 10

14 Ruang Laboratorium Komputer 7.2 8.2

15 Ruang Laboratorium Multimedia 8.3 8

16 Ruang OSIS 7.2 1.7

17 Ruang Perpustakaan 7 15

18 Ruang Staf Pimpinan 7.5 4.7

19 Ruang Tata Busana 5.5 3

20 Ruang Tata Usaha 7.65 7.1

21 Ruang Toilet / WC Putri 2.6 2.6

22 Ruang Toilet WC Putra 10.3 1.35

23 Ruang UKS 7.5 2.8

Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa keadaan sarana

dan prasarana di SMP PGRI 1 Ciputat sudah cukup lengkap. Dengan

tersedianya sarana dan prasarana yang lengkap akan memudahkan proses

belajar dan mengajar di sekolah, siswa pun akan bersemangat dalam

belajar.

Page 65: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,

49

B. Deskripsi dan Analisis Data

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa narasumber yang

dilengkapi dengan hasil observasi dan studi dokumen, maka hasil penelitian

diperoleh sebagai berikut:

1. Pelaksanaan program pendidikan karakter

Pelaksanaan program pendidikan karakter yang ada di SMP PGRI

1 Ciputat dilaksanakan setiap hari, selama berlangsungnya proses belajar

mengajar. Dalam arti lain Pemendidikan karakter adalah kegiatan yang

terprogram yang dijalankan di sekolah SMP PGRI1 Ciputat. Karena

pendidikan karakter merupakan amanat kurikulum 2013 yang diterapkan.

Akan tetapi, para guru di SMP PGRI 1 Ciputat tidak hanya menjalankan

program tersebut secara terprogram, juga menjalankan pendidikan karakter

yang tidak terprogram.

a. Kegiatan terprogram

kegiatan terprogram adalah kegiatan yang sudah dijadikan acuan

oleh guru untuk diimplementasikan selama proses belajar mengajar.

Adapun proses program tersebut mengacu pada proses penilaian yang

terdapat pada RPP kurikulum 2013, dimana penilaian tersebut

mengacu pada 18 indikator penilaian karakter, diantaranya;

1) Nilai karakter religius

Nilai karakter ini bersifat agamis yang ada dalam diri seseorang

terkait tentang nilai-nilai keislaman. Dari hasil penelitian dan

wawancara yang telah dilakukan, adanya penyambutan siswa dan

siswa setiap pagi oleh para guru di depan gerbang sekolah,

melakukan 5S senyum, salam, sapa, sopan, dan santun, berdoa

sebelum dan sesudah belajar, membaca asmaul husna sebelum

memulai pelajaran, membaca bacaan sholat dan surat-surat pendek,

sholat berjamaah di masjid, memperingati perayaan hari besar

Page 66: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,

50

islam seperti maulid nabi, serta mengikuti lomba-lomba yang

diadakan di sekolah maupun MGMP.1

2) Nilai karakter jujur

Kesesuaian antara perkataan dan perbuatan. Mengacu pada

kurikulum 2013 penilaian belajar dilihat dari kognitif, afektif dan

psikomotorik. Membiasakan siswa tidak mencontek pada saat

ulangan, berkata jujur kepada siapapun baik guru, siswa, maupun

orang tua. Melaporkan kepada petugas piket guru apabila

menemukan barang yang hilang.2

3) Nilai karakter toleransi

Sikap menghargai pendapat, sikap maupun prilaku baik dari

segi agama maupun sosial. Adanya saling menghargai ketika

bertukar pendapat atau diskusi saat pembelajaran di dalam kelas.3

4) Nilai karakter disiplin

Mentaati peraturan yang sudah berlaku. Contoh secara

langsung yang diberikan guru PAI adalah datang tepat waktu saat

akan melakukan pembelajaran di dalam kelas, disiplin dalam

berpakaian, sholat berjamaah, serta dalam pengerjaan tugas sesuai

batas waktu yang telah diberikan.

5) Nilai karakter bertanggung jawab

Kesadaran diri terhadap tingkah laku maupun perbuatan,

guru PAI memberikan tanggung jawab terkait tugas-tugas dalam

pembelajaran.

1 Hasil wawancara dengan wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, Bapak Kono Sukana

02 Juni 2020 2 Hasil wawancara dengan wakil kepala sekolah bidang kurikulum, Bapak Kiwa, Selasa

02 Juni 2020 3 Hasil observasi tidak terstrukur pada hari jumat, 28 Januari 2020

Page 67: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,

51

6) Nilai karakter mandiri

Melakukan sesuatu tanpa bergantung kepada orang lain.

Guru PAI melakukan pembelajran aktif berdasarkan kurikulum

2013 dimana siswa harus mencari, berdiskusi serta mengerjakan

tugas dengan kemampuan yang dimiliki masing-masing.

7) Nilai karakter demokrasi

Memperhatikan kebebasan yang dimiliki oleh setiap orang.

Guru PAI memberikan kesempatan dan kebebasan dalam bertanya

maupun mengemukakan pendapatnya pada saat proses belajar

mengajar.

8) Nilai karakter kreatif

Guru PAI melaksanakan pembelajaran yang menarik yang

memicu kreatifitas siswa dalam pembelajaran sehingga bakat yang

dimiliki siswa dalapat berkembang.

9) Nilai karakter rasa ingin tahu

Keinginan untuk mengetahui sesuatu. Guru PAI

menyampaikan pelajaran dengan jelas, siswa bertanya terkait

materi materi yang disampaikan.

10) Nilai karakter semangat kebangsaan

Menumbuhkan rasa semangat untuk bangsa, dalam hal ini

sikap dilakukan oleh semua guru, terutama pada saat pelaksanaan

upacara setiap hari senin.

11) Nilai karakter cinta tanah air

Kecintaan seseorang terhadap tanah airnya. Guru PAI

menanamkan rasa cinta pada sesama umat islam dan negara dalam

diri siswa baik dalam bahasa, budaya maupun lingkungan.

12) Nilai karakter menghargai prestasi

Mengadakan penilaian dalam pembelajaran, memberikan

pujian, serta memberikan apresiasi kepada para siswa ketika

mengikuti lomba maupun kegiatan-kegiatan yang bersifat positif.

Page 68: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,

52

13) Nilai karakter percaya diri

Keyakinan terhadap kemampuan yang dimiliki, pada

dasarnya guru PAI memberikan tanggung jawab dalam melakukan

suatu kegiatan pembelajaran seperti presentasi atau bakat membaca

al-quran atau ceramah.

14) Nilai karakter perduli

Menunjukkan sikap perduli kepada orang lain maupun

lingkungan, siswa saling membantu apabila ada siswa yang

membutuhkan pertolongan, serta membuang sampah pada

tempatnya, dan menjaga kebersihan kelas sebelum maupun sesudah

pembelajaran.

15) Nilai karakter gigih atau pantang menyerah

Siswa mengikuti proses pembelajaran dengan sungguh-

sungguh, mengikuti perlombaan yang dilaksanakan pada

pelaksanaan perayaan hari besar islam ataupun O2SN PAI yang

dilaksanakan oleh MGMP.

16) Nilai karakter tegas

Guru PAI memberikan arahan terhadap sikap yang

diperlukan dalam pergaulan, agar siswa mampu mebedakan mana

yang benar dan mana yang keliru.

17) Nilai karakter bersahabat

Menanamkan rasa saling menyayangi kepada sesama

manusia, sehingga tercipta lingkungan dan komunikasi yang baik

antara guru maupun siswa.

18) Nilai karakter gemar membaca

Pembiasaan dalam membaca asmaul husna dan surat – surat

pendek sebelum memulai pembelajaran. Adanya budaya literasi

yang dilakukan pada saat kegiatan pembelajaran. Guru PAI

Page 69: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,

53

mengajak siswa membaca buku diperpustakaan terkait

pembelajaran.4

19) Nilai karakter cinta damai

Siswa bersikap, berkata, dan berprilaku dengan baik kepada

siapapun baik di lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan

sekolah.

b. Kegiatan tidak terprogram

Kegiatan tidak terprogram adalah kegiatan yang tidak ada didalam

kurikulum 2013. Akan tetapi kegiatan tidak terprogram ini menjadi

salah satu metode pembelajaran yang digunakan oleh para guru

khususnya guru agama islam sebagai bagian dari ikhtiar menamamkan

pendidikan karakter kepada para murid. Kegiatan tidak terprogram

tersebut adalah:

1) ROHIS

ROHIS yang ada di SMP PGRI 1 Ciputat adalah salah satu

sarana yang digunakan untuk pembentukan karakter oleh guru PAI

terhadap siswa. Diharapkan dengan adanya kegiatan rohis para

siswa tidak hanya pandai secara intelektual akan tetapi pandai

secara emosional dengan menanamkan nilai-nilai agama kepada

setiap siswa. Adapun kegiatan rohis di SMP PGRI 1 Ciputat yang

dilaksanakan oleh para siswa seuai arahan guru pendidikan agama

islam yaitu mendidik siswa agar tampil secara percaya diri, dengan

menampilkan kemampuan yang dimilki seperti ceramah

keagamaan dan membaca al-quran serta adanya rasa tanggung

jawab terhadap apa yang akan dihadapi oleh para siswa. Karena

yang diharapkan oleh para guru PAI kepada siswa tidak hanya

bersifat individual akan tetapi secara sosial.

4 Hasil wawancara dengan guru PAI, Bapak Feri, Senin 24 februari 2020

Page 70: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,

54

2) BTQ

BTQ atau biasa yang disebut dengan baca tulis quran

merupakan kegiatan yang diikuti oleh para siswa dalam menunjang

kemampuan membaca dan menulis al-quran sebagai kitab suci

agama islam. Sebelum pembelajaran BTQ dimulai, para siswa

diharapkan mengahafal ayat-ayat al quran yang ditugaskan pada

minggu sebelumnya. SMP PGRI 1 Ciputat diharapkan tidak hanya

unggul dalam ilmu umum tetapi juga bisa unggul dalam bidang

keagamaan.

2. Peran Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pendidikan Karakter di

SMP PGRI 1 Ciputat

Seperti sudah dijelaskan pada pada pembahasan sebelumnya,

peran guru dalam dunia pendidikan begitu sangat pokok. Sebab

gurulah yang menjadi sumber pengetahuan yang akan didapatkan para

siswa. Dari gurulah nilai dan pengetahuan (ilmu) di transfer kepada

siswanya melalui kegiatan belajar mengajar. Peran guru menjadi

faktor penentu yang begitu sangat urgent dalam dunia pendidikan.

Tidak terkecuali yang dilakukan di SMP PGRI 1 Ciputat.

Peran guru dalam proses pembelajaran begitu sangat komplek.

Perannya tidak hanya sekedar memberikan pengatahuan kepada siswa

melalui buku-buku pelajaran yang telah tersedia sebagaimana yang

telah diatur oleh kurikulum. Akan tetapi guru harus menjadi contoh,

teladan bagi para siswa agar pendidikan karakter yang ditanamkan

kepada siswa bisa terlaksana dan berhasil penerapannya. Guru tidak

hanya sekedaar memberikan pelajaran secara teori tetapi juga harus

dengan praktek. Sebagai contoh, ketika guru hendak mengajarkan

sikap pemaaf, jujur, ramah dan sifat-sifat baik lainnya, maka yang

pertama dan paling utama yang harus diajarkan adalah semua sifat itu

harus melakat pada pribadi seorang guru dan menjadi contoh kepada

para siswa untuk ditiru. Sebagaimana dengan slogan bahwa guru itu

Page 71: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,

55

harus digugu dan ditiru yang memiliki dasar falsafah yang mendalam

bagi seorang guru.

Guru pendidikan agama Islam, ketika hendak mengajarkan

tentang pendidikan karakter seperti sifat pemaaf, jujur, keutamaan

Solat, dan Iman kepada Allah dan para Nabi, itu tidak hanya sekedar

menerangkan secara teoritis prihal pembelajaran tersebut. Selain guru

PAI menjadikan dirinya contoh pemaaf, jujur dan beriman pada Allah

dan Rasul-Nya. Para guru PAI juga mengadakan praktek lanngsung

yang harus di ikuti oleh para siswa, yakni seperti yang diterangkan

pada pmbahasan diatas yaitu dengan mengadakan BTQ dan ROHIS.

Dimana dalam kegiatan itu, diaharapkan bisa menanamkan dengan

mudah pendidikan karakter kepada para siswa yang mnejadi tujuan

utama dari pendidikan.

Bila diklasifikasikan mengenai peran guru dalam proses

pmebelajaran, penulis bisa membaginya kepada beberapa bagian.

Daintaranya.

1. Informator

Sebagai seorang informan, guru sebisa mungkin harus

memberikan informasi yang baik dan juga efektif mengenai

pengetahuan yang terprogram dan yang tidak terprogram. Serta

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi harus selalu

disampaikan kepada para siswa. Tujuannya, supaya para siswa

tidak ketinggalan dalam pemanfaatan teknologi dan tentunya

adalah ilmu pengetahuan.

Guru pendidikan agama islam di PGRI 1 Ciputat yang

menjadi sumber pengetahuan khususnya ilmu agama islam,

menyalurkan pengetahuan tentang ilmu-ilmu agama yang

diketahui oleh seorang guru kepada para siswa. Dengan demikian,

apa yang guru ketahui tentang pengetahuan dalam bidang agama

juga diketahui oleh para siswa.

Page 72: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,

56

2. Fasilitator

Guru sebagai fasilitator harusnya bisa menyediakan fasilitas

yang memudahkan para siswa dapat belajar dengan baik dan

nyaman. Fasilitas yang ada bukan hanya terpaku pada fasilitas

yang sifatnya berupa fisik, seperti ruang kelas atau alat belajar

yang lengkap, laboratorium komputer, perpustakaan, Fasilitas yang

lebih penting adalah fasilitas yang sifatnya psikis. Fasilitas pisikis

yang harus disediakan oleh seorang guru di PGRI 1 Ciputat adalah

bagaimana proses pembelajaran menjadi lebih nyaman dan

membuat para siswa semangat dan termotivasi buat belajar.

Hubungan harmonis antara guru Pendidikan Agama Islam dan

siswa tercipta dengan baik saat proses pembelajaran berlangsung.

Sehingga kelancaran dan penyerapan ilmu pengetahuan dan

khuisusnya pendidikan karakter bisa dengan mudah diterima dan

dicerna oleh para siswa.

3. Mediator

Peran guru sebagai mediator hendaknya memiliki

pengetahuan dan juga pemahaman yang cukup dalam hal penyedia

media pendidikan. Karena media pendidikan adalah alat

komunikasi yang memudahkan dalam proses pembelajaran dan

akan lebih efektif. Sehingga para siswa bisa dengan cepat

mengusasi dan tidak merasa kesulitan untuk menerima materi yang

diajarkan atau yang disampaikan oleh guru.

Peran guru agama di SMP PGRI 1 Ciputat dalam

menanamkan pendidikan karakter dan perannya sebagai seorang

mediator tidak hanya sekedar penyedia alat bantu belajar. Akan

tetapi proses belajarnya tidak monoton begitu saja, pembelajaran

didalam kelas lebih berfariatif.5

5 Hasil wawancara dengan guru PAI, Bapak Feri, Senin 24 februari 2020

Page 73: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,

57

4. Demonstrartor

Proses belajar yang diwarnai dengan kreasi metode

pembelajaran oleh guru PAI di SMP PGRI 1 Ciputat harus selalu

ditingkatkan. Tujuannya, agar para siswa tidak cepat merasa jenuh,

bosan dan malas ketika proses belajar mengajar berlangsung.

Kemampuan guru untuk memeragakan segala sesuatu harus yang

membuat para siswa cepat paham dan mengerti. Dalam arti lain,

sebagai seorang demonstrator, guru PAI lebih menekankan kepada

contoh-contoh yang bisa ditunjukkan secara langsung sesuai

dengan materi pelajaran yang ia jelaskan kepada para siswa.

Sebagai contoh, ketika guru PAI menanamkan sifat jujur,

pemaaf dan bersikap ramah, langsung di peragakan oleh guru PAI

di SMP PGRI 1 Ciputat kepada para siswa ataupun kepada para

guru di sekolahan. Sehingga pemeragaan seperti ini secara tidak

langsung memeraktekkan kepada para siswa bahwa sifat demikian

itu bila di praktekkan itu seperti yang mereka lihat tidak hanya

sekedar arti dari definisi dari sikap-sikap yang diajarkan.

5. Evaluator

Setelah menjelaskan semua materi pelajaran kepada para

siswa, seorang guru dalam satu waktu harus melakukan evaluasi.

Guru di SMP PGRI 1 Ciputat perannya sebagai seorang evaluator

harus benar-benar dijalankan dengan baik. Hal ini dimaksudkan,

apakah proses pembelajaran yang selama ini berlangsung dengan

baik, apakah para siswa merasa senang, mengerti, dan paham,

bukan hanya dalam tataran teori tapi juga praktek.

Semua pertanyaan-pertanyaan itu akan terjawab dengan

melakukan evaluasi. Dengan adanya ujian, dapat diketahui dari nilai

apakah para siswa paham setiap materi yang diajarkan. Jika rata-rata

nilai para siswa bagus artinya proses pembelajaran dikelas berhasil.

Jika nilai kebanyakan para siswa itu jelek artinya, ada suatu persoalan

di dalam kelas yang harus diketahui sebabnya dan guru harus merubah

Page 74: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,

58

metoda pembelajaran yang selama ini dia terapkan. Evaluasi yang

dilakukan adalah dengan melihat laporan penilaian yang terus

dievaluasi setelah proses belajar selesai, dengan menggunakan rubrik

penilaian yang disesuaikan di rencanan proses pembelajaran.

3. Hambatan dalam pembentukan pendidikan karakter

Penanaman pendidikan karakter kepada para siswa di SMP

PGRI 1 Ciputat memunyai beberapa kendala, kendala internal dan

kendala eksternal. Hambatan internalnya adalah ada pada guru sendiri.

Hambatan ini dianggap sebagai sesuatu yang penting dalam

penanaman pendidikan karakter. Karena sifat para guru kepada para

siswa tidak begitu tegas ketika para siswa melanggar aturan atau

melakukan perbuatan yang tidak baik. Karena sikap yang tidak tegas

itu menjadi alasan para siswa untuk mengulangi kesalahan yang sama.

Karena mereka menganggap, ketika hanya ditegur secara halus tidak

akan menjadi jera dan bahkan para siswa bisa mengulangi kesalahan

yang sama. Karena mereka mengaggap akan ditegur secara halus yang

tidak menimbulkan rasa jera.

Hambatan eksternal yang dirasakan oleh sekolah termasuk guru

PAI tidak memiliki perbedaan sama sekali. Faktor penghambat yang

utama dirasakan oleh para guru khususnya guru pendidikan agama

islam adalah faktor lingkungan dan keluarga. Pendidikan karakter

yang ditanamkan di sekolah tidak berkelanjutan atau berseusian

dengan apa yang dirasakan para siswa di rumah. Dengan demikian

penanaman karakter secara umum dan berbasis agamis secara khusus,

hanya terjadi di sekolah sedangkan dirumah dan lingkungannya tidak

didukung sama sekali. Sehingga hal tersebut menjadi persoalan yang

cukup pelik.

Para guru yang mestinya mudah menanamkan pendidikan

karakter ini bisa dengan mudah dan cepat ditangkap dan di

realisasikan oleh para siswa menjadi lambat karena faktor lingkungan

dan keluarga tidak mendukung sama sekali. Karena pembelajaran

Page 75: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,

59

pendidikan karakter itu harus dilaksanakan secara berulang-ulang dan

terus menerus bukan hanya terjadi di sekolah akan tetapi harus

dilaksanakan juga di runah ataupun di lingkungan dimana siswa

tersebut tinggal.6

Hasil penelitian mengacu pada wawancara, observasi dan dokumentasi.

Wawancara yang dilakukan oleh peneliti antara lain, Wakil kepala sekolah bidang

Kurikulum, Wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, dan Guru PAI. Observasi

yang dilakukan adalah melihat kegiatan guru mengajar di dalam kelas. Pendidikan

karakter yang dilaksanakan guru PAI di SMP PGRI 1 Ciputat adalah dengan cara

mencontohkan secara langsung kepada para siswa, pembiasaan ini diterapkan

langsung dalam kehidupan sehari-hari, terutama pada saat proses belajar mengajar

yang berlangsung selama di sekolah.

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan dengan Wakil kepala

sekolah bidang kurikulum, penerapan pelaksanaan nilai karakter kepada para

siswsa sudah cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari bagaimana siswa bersikap

sopan dan menghormati guru, adanya pembiasaan hafalan sebelum pelaksanaan

pembelajaran, sholat dzuhur berjamaah, dan pembiasaan ROHIS yang diadakan

setiap hari jumat. Upaya yang dilakukan oleh sekolah dalam meningkatkan

kualitas guru hususnya guru PAI adalah dengan mengikuti kegiatan MGMP

maupun workshop tentang kurikulim 2013, mengikuti seminar terkait pembuatan

silabus dan RPP, serta adanya supervisi yang dilakukan minimal 3 bulan, atau

setiap semester.7 Usaha tersebut diharapkan agar para guru PAI kemampuan

dalam pengelolaan kelas dan metode pengajatran yang efektif keepada para siswa,

agar proses pembelajaran penanamakan karakter bisa dilaksanakan dengan hasil

yang memuaskan.

6 Hasil wawancara dengan wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, Bapak Kono Sukana

02 Juni 2020

7 Hasil wawancara dengan wakil kepala sekolah bidang kurikulum, Bapak Kiwa, Selasa

02 Juni 2020

Page 76: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian, penulis bisa menyimpulkan beberapa hal.

Diantaranya;

1. Peran guru dalam menanamkan pendidikan karakter di SMP PGRI 1

Ciputat sudah cukup berjalan dengan baik. Hal ini bisa dilihat dari peran

para guru PAI dalam menanamkan pendidikan karakter kepada para siswa

bukan hanya sekdar mengajar dan mentransfer ilmu sesuai dengan yang

tercantum dalam kurikulum. Para Guru PAI menjadikan diri mereka

contoh kepada para siswa untuk diteladani. Seperti contoh pemaaf, jujur,

baik dan ramah kepada teman dan kerabat. Selain dari pada itu, hal

terpenting dari tugasnya sebagai pengajar, seorang guru memunyai peran

sebagai, Informator, Fasilitator, Mediator, Demosntrator dan Evaluator.

Dengan demikian, peran untuk menanamkan pendidikan karakter kepada

para siswa bisa berjalan dengan baik. Selain titik sentral tauladan bagi

siswa, para Guru PAI dalam mendukung pelaksanaan pendidikan karakter

kepada siswa, diharuskan mengikuti kegiatan ROHIS dan BTQ. Karena

kedua program tersebut adalah ikhtiar para guru pendidikan agama islam

menanamkan karakter yang bersifat agamis bukan hanya dalam tataran

teori melainkan juga dalam tataran praktek.

2. Hambatan yang dialami oleh sekolah maupun guru PAI dalam penanaman

pendidikan karakter pada siswa adalah faktor lingkungan dan kelurga.

Penanaman pendidikan karakter di sekolah yang telah dijalankan sesuai

kemampuan para guru tidak didukung dengan baik oleh keluarga maupun

lingkungan. Karena kedua faktor tersebut merupakan faktor pendukung

yang sangat penting dengan apa yang diajarkan di sekolah.

60

Page 77: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,

61

B. Saran

Dari kesimpulan yang telah diyraikan di atas, ada beberapa saran yang

bermanfaat untuk perbaikan di masa yang akan datang, khususnya dalam

pelaksanaan penanaman pendidikan karakter di SMP PGRI 1 Ciputat sebagai

berikut:

1. Perlunya perhatian Kepala sekolah untuk meningkatkan program

penanaman pendidikan karakter di sekolah, melalui pembelajaran baik di

dalam kelas maupun di dalam kelas.

2. Khususnya guru-guru pendidikan agama islam lebih mengembangkan

kemampuan pedagogig dan metode pembelajaran di dalam kelas agar lebih

bervariasi, sehingga pembelajaran tidak monotan dan siswa

menangkapnya dengan lebi cepat.

3. Keluarga dan lingkungan diharapkan turut aktif dalam menanamkan

pendidikan karakter di luar lingkungan sekolah. Karena pendidikan

karakter yang ditanamkan di sekolah akan dianggap berhasil apabila

pemebelajaran di sekolah dipraktekan dilingkungan dan keluarga.

Page 78: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,

62

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, D. Marimba. Pengantar Filsafat Pendidikan Islam. Bandung: PT Al –

Maarif, 1989.

Amri, Sofan. Implementasi Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran. Jakarta:

Prestasi Pustaka Publisher, 2011.

Anas Salahudin dan Irwanto Alkrienciehie. Pendidikan Karakter Pendidikan

Berbasis Agama dan Budaya Bangsa. Bandung: Pustaka Setia, 2013.

Arikunto, Suharsimi . Menejemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta, 2009.

Aunillah, Nurla Isna. Panduan Menerapkan Pendidikan Karakter di Sekolah.

Jogjakarta: Laksana, 2011.

Aunillah, Nurla Isna. Panduan Menerapkan Pendidikan Karakter di Sekolah.

Jogjakarta: Laksana, 2011.

B. Uno, Hamzah. Profesi Kependidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 2010.

Barnawi dan M. Arifin. Strategi & Kebijakan Pembelajaran Pendidikan Karakter.

Jogjakarta: Ar – Ruzz Media, 2012.

Basrawi dan Suandi. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Rineka Cipta,

2008.

Creswell, John W. Education Research (Planning,Conducting, and Evaluating

Quantitative and Qualitative Research). Boston: Pearson Education, 2012.

Damayanti, Deni. Panduan Implementasi Karakter di Sekolah. Yogyakarta:

Araska, 2014.

Dardjat, Zakiah. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara, 2006.

Fitri, Agus Zaenal. Reinventing Human Character: Pendidikan Karakter Berbasis

Nilai & Etika di Sekolah. Jogjakarta: Ar – Ruzz Media, 2012.

Gunawan, Heri. Pendidikan Karakter Konsep dan Implementasi. Bandung:

Alfabeta, 2012.

Hamalik, Oemar. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara, 2005.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa, 2008.

Page 79: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,

63

Kurniawan, Syamsul. Pendidikan Karakter Konsep dan implementasinya secara

terpadu di lingkungan keluarga, Sekolah, Perguruan Tinggi dan

Masyarakat. Yogyakarta: Ar –Ruzz Media, 2013.

Lickona, Thomas. Character Matters, Persoalan karakter Bagaimana Membantu

Anak Mengembangkan Penilaian yang Baik, Integritas, dan Kebajikan

Penting Lainnya. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2013.

Lickona, Thomas. Educating For Character, Mendidik Untuk Membentuk

Karakter Bagaimana Sekolah Dapat Memberikan Pendidikan tentang Sikap

Hormat dan Bertanggung Jawab. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2012.

Majid, Abdul. Pendidikan Karakter Persfektif Islam. Bandung: Remaja

Rosdakarya Offset, 2011.

Moleong, Lexi J. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya,

2004.

Muhaimin Azzet, Akhmad. Urgensi Pendidikan Karakter di Indonesia. Ar – ruzz

media.

Muhammad Amin, Maswardi. Pendidikan Karakter Anak Bangsa. Jakarta:

Baduose Media Jakarta, 2011.

Muhammad Jafar Anwar dan Muhammad A Salam. Membumikan Pendidikan

Karakter Implementasi Pendidikan Berbobot Nilai dan Moral. Jakarta: CV

Suri Tatu’uw, 2015.

Mulyasa, E. Manajemen Pendidikan Karakter. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2012.

Mulyasa, E. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya: 2008.

Mulyasa, E. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2009.

Naim, Ngainum. Character Building: Optimalisasi Peran Pendidikan dalam Ilmu

dan Pembentukan Karakter Bangsa. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012.

Ramayulis, H. Dasar – dasar Kependidikan Suatu Pengantar Ilmu Pendidikan.

Jakarta: Kalam Mulia, 2015.

Ramayulis, H. Profesi dan Etika Keguruan. Jakarta: Kalam Mulia, 2013.

Rumidi, Sukandar. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Gajah Mada University

Press 2012.

Page 80: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,

64

Sardiman. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2011.

Slameto. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Bineka

Cipta, 2016.

Soyomukti, Nurani. Teori – teori Pendidikan Tradisional, (Neo) Liberal, Marxis-

Sosialis, Postmodern. Jogjakarta: Arr-Ruzz Media, 2013.

Strurisno, Hadi. Metodologi Research, jilid 2. Yogyakarta: Adi Offset, 2002.

Sugiono. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung : Alfabeta,

2013.

Tatang. Ilmu Pendidikan. Bandung: CV. Pustaka Setia, 2012.

Undang-undang Guru dan Dosen. Jakarta: Sinar Grafika, 2009.

Undang-undang RI, N0 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional,

Jakarta Visimedia, 2003.

Usman, Moh Uzer. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2005.

Zubaedi. Desain Pendidikan Karakter: Konsepsi dan Aplikasinya dalam Lembaga

Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012.

https://www.m.tribunnews.com/amp/regional/2018/02/02/guru-budi-dicekik-dan-

dipukul-di-leher-oleh-muridnya. Diunduh pada tanggal 04 April 2018 pukul

17.20 WIB

https://jogja.tribunnews.com/amp/2018/02/05/viral-siswa-smp-di-purbalingga-

nekat-tantang-gurunya-berkelahi. Diunduh pada tanggal 04 April 2018

pukul 17.40 WIB

Page 81: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,

LAMPIRAN – LAMPIRAN

Page 82: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,

Lampiran 1

Page 83: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,

Lampiran 2

PEDOMAN WAWANCARA

Nama : Bapak Kiwa, S.Hut

Jabatan : Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum

Tempat Wawancara : Di Ruang Balitbang

Tanggal Wawancara : 02 Juni 2020

1. Bagaimana pendapat bapak mengenai pendidikan karakter di sekolah ini?

Mengacu pada kemendikbud tentang BPK memuat 8 sikap, yang memang

sudah teradopsi dalam penerapan kurikulim 2013.

2. Kurikulum apa yang diterapkan pada siswa di sekolah ini, terutama mengenai

pendidikan karakter?

Sesuai dengan peraturan terbaru revisi kurikulum 2013 bahwa penerapan

kurikulum sekolah kami menerapkan pada aturan tersebut.

3. Dari 18 nilai pendidikan karakter, nilai mana yang menjadi tekanan dalam

menanamkan pendidikan karakter melalui proses KBM?

Kami menerapkan sesuai dengan instrumen penilaian karakter, ada 4 yaitu

bertanggung jawab, kejujuran, gotong royong dan sikap nasionalisme.

4. Bagaimana konsep pendidikan karakter yang diterapkan melalui kegiatan

belajar mengajar disekolah?

Sesuai dengan aturan pemerintah pendidikan karakter ini harus teradopsi

dalam rencana pelaksanaan pembelajaran guru, setiap mata pelajaran yang

diajarkan harus termuat PPK-nya. Menurut aturan yang paling ditekankan dan

berhak menilai memang hanya dua mata pelajaran yaitu mata pelajaran

agama dan kewarganegaraan, tetapi semua pelajaran wajib ada penguatan

karakternya.

Page 84: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,

5. Apa tujuan yang ingin dicapai dari pendidikan karakter dalam kegiatan

belajar mengajar di sekolah?

Selain kompetensi siswa dalam kemampuan akademik, kami juga

menerapkan adanya pencapaian karakter pada siswa, diantaranya dengan

pelaksanaan proses penguatan pendidikan karakter pada setiap pembelajaran.

Setiap guru harus menonjolkan pendidikan karakter terlebih dahulu sebelum

ke arah pembelajaran keilmuan siswa.

6. Bagaimana strategi yang diterapkan dalam rangka pelaksanaan pendidikan

karakter pada kegiatan belajar mengajar di sekolah?

Yang menjadi patokan sebenarnya adalah guru, karena guru sebagai

fasilitator pada pendidikan tersebut. Kami memberi contoh dengan

menyambut siswa setiap pagi dengan menerapkan 5S, yaitu senyum, sapa,

salam, sopan dan santun sebagai dasar pendidikan karakter di SMP PGRI 1

Ciputat.

7. Bagaimana metode yang dilakukan dalam menerapkan program pembiasaan

baik dari segi akademik maupun akademik pada proses belajar mengajar di

sekolah?

Untuk non akademik kita memiliki konsep 5S dalam pergaulan sehari-hari di

sekolah, kemudian dalam akademik guru memberikan contoh secara langsung

dalam proses pembelajaran.

8. Bagaimana pengawasan yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam penerapan

program pembiasaan , seperti apa bentuk pengawasan tersebut?

Pengawasan yang dilakukan oleh sekolah adanya supervisi atau pemantauan

setiap triwulan, memang kami tidak melaksanakan secara terus menerus akan

tetapi kami melakukan pengamatan dari penemuan kasus-kasus anak maupun

guru yang belum menerapkan proses pendidikan karakter akan diberikan

pembinaan.

9. Kendala apa yang dirasakan dalam menerapkan pendidikan karakter di

sekolah?

Banyak kendala dalam proses penerapan ini, salah satunya adalah belum

semua guru mengerti bagaimana cara penerapan pembelajaran karakter ini,

Page 85: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,
Page 86: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,

PEDOMANA WAWANCARA

Nama : Bapak Kono Sukana, S.Pd.MM

Jabatan : Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan

Tempat Wawancara : Di Ruang Staff Pimpinan

Tanggal Wawancara : 02 Juni 2020

1. Bagaimana pendapat bapak mengenai pendidikan karakter di SMP PGRI 1

Ciputat?

Untuk pendidikan karakter di PGRI 1 Ciputat, pertama kita ada rohis, lalu

adanya penyambutan bagi siswa yang disambut dengan salam dan tersenyum,

ada rasa tanggung jawab dan percaya diri.

2. Apa saja bentuk kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan pendidikan

karakter?

Seperti yang sudah disebutkan, pertama adanya ROHIS dan BTQ untuk

keagamaannya, dan ekskul-ekskul lainnya.

3. Apakah kegiatan ekstrakulikuler dijadikan media pendidikan karakter?

Kepramukaan yang dijadikan sebagai karakter untuk percaya diri, dan

pramuka ini merupakan ekskul yang wajib diikuti oleh siswa, karena semua

karakter ada di pramuka. Begitupun dengan ROHIS.

4. Apakah siswa wajib mengikuti kegiatan ekstrkulikuler?

Ekskul yang wajib diikuti sudah disebutkan yaitu ROHIS dan Kepramukaan

yang dilaksanakan setiap minggu, sedangkan untuk ekskul lainnya bersipat

tidak mengikat dan diikuti sesuai dengan keinginan siswa tersebut.

5. Nilai pendidikan karakter apa saja yang diharapkan dari kegiatan – kegiatan

ektrakulikuler yang diikuti siswa?

Percaya diri, tanggung jawab, jujur, mandiri dan disiplin. Paling tidak siswa

kami memiliki poin-poin dasar seperti yang sudah disebutkan di atas.

6. Bagaimana strategi yang diterapkan dalam rangka penanaman pendidikan

karakter pada kegiatan – kegiatan ektrakulikuler?

Page 87: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,
Page 88: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,

PEDOMAN WAWANCARA

Nama : Bapak Peri Rijaludin K, S.Pd.I

Jabatan : Guru Pendidikan Agama Islam

Tempat Wawancara : Di Perpustakaan

Tanggal Wawancara : 24 Februari 2020

1. Bagaimana pendapat bapak mengenai pendidikan karakter?

Pendidikan karakter pada intinya berinduk pada K13, anak-anak lebih dilatih

agar apa yang mereka miliki seperti bakat lebih menonjol.

2. Bagaimana pendidikan karakter dikenalkan kepada siswa?

Kami mengenalkan pendidikan karakter di dalam kelas maupun di luar kelas,

di dalam kelas pengajaran disesuaikan dengan apa yang ada dalam RPP

maupun silabus yang sudah kami susun sebelumnya. Sedangkan di luar kelas,

melalui perilaku sehari-hari yang bisa kami contohkan, pada intinya

berdasarkan tata tertib yang sudah ada di sekolah.

3. Bagaimana konsep pendidikan karakter yang diterapkan melalui kegiatan

belajar mengajar di sekolah?

Kami memakai konsep bagaimana memacu kelebihan yang siswa miliki,

karena setiap siswa memiliki kelebihan yang berbeda. Untuk memacu hal

tersebut tentunya kami maupun siswa tersebut harus lebih paham dengan

karakter siswa tersebut. Kami menggunakan berbagai metode pembelajaran

yang disesuaikan dengan kondisi anak yang ada di sekolah SMP PGRI 1

Ciputat, meskipun tidak semua metode kami bisa pakai.

4. Apa saja bentuk – bentuk pembiasaan karakter pada kegiatan belajar

mengajar di kelas?

Sebelum melakukan pembelajaran setiap pagi siswa diharuskan untuk

membaca doa, membaca surat-surat pendek dan bacaan sholat, setiap

tingkatan kelas surat-surat pendek yang dibaca berbeda, hal ini dilakukan agar

siswa terbiasa.

Page 89: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,

5. Apa tujuan yang ingin di capai dari setiap program pembiasaan karakter di

kelas?

Tujuan yang ingin kami capai yang pertama kedisiplinan, kedua tanggung

jawab, dan yang ketiga tentunya istiqomah. Ini sebagai tahap awal agar siswa

bisa melaksanakan karakter-karakter baik yang selanjutnya.

6. Apa strategi yang dilakukan guru dalam mengintegrasikan program

pendidikan karakter pada kegiatan belajar mengajar di kelas?

Staregi yang kami gunakan kami memerlukan kelebihan IT, agar

pembelajaran yang disampaikan lebih menarik dan pembelajaran berjalan

dengan tidak monoton.

7. Dalam penerapan nilai pendidikan karakter kebiasaan apa yang ditanamkan

kepada siswa sehingga secara tidak langsung dapat membentuk karakter

siswa?

Dalam hal ini kami bekerjasama dengan orang tua, setiap pembagian rapot

kami mengadakan sesi wawancara dengan orang tua, bagaimana sikap dan

karakter anak selama di rumah, apakah ada perubahan atau tidak. Karena

tentunya kami tidak bisa bekerja dengan sendiri untuk melaksanakan hal-hal

tersebut.

8. Bagaimana cara penanaman pendidikan karakter untuk membentuk karakter

siswa yang baik?

di samping kami bekerja sama dengan orang tua, kami terus menerus

memberikan arahan kepada siswa, bagaimana cara menjaga sikap dan bergaul

dengan para siswa dengan cara yang baik, mengarahkan mereka melakukan

kegiatan-kegiatan yang bermanfaat, contoh apabila ada kegiatan di masjid

sebisa mungkin mereka harus mengikuti.

9. Bimbingan dan arahan seperti apa yang bapak berikan kepada peserta didik

agar berkarakter dan berakhlak dengan baik?

Bimbingan dan arahan dilakukan dengan cara pendekatan secara terus

menerus, dan untuk beberapa siswa yang memang memerlukan arahan yang

lebih kami membimbing secara khusus dengan berbicara secara individu.

Page 90: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,

10. Dalam proses kegiatan belajar, apakah siswa mampu bertanggung jawab

dalam melaksanakan tugas yang diberikan?

Tidak semua siswa mampu bertanggung jawab dengan setiap tugas yang kami

berikan, harus selalu ada pengawasan dan arahan. Sebagian besar

memberikan tugas secara tepat waktu, akan tetapi yang memang terlambat

akan diberikan sanksi atau tugas lainnya. Dan pastikan kondisi kelas harus

dalam kondisi yang bersih.

11. Bagaimana bentuk kemandirian siswa dalam melaksanakan tugasnya?

Tentunya tugas diberikan secara individu maupun kelompok, untuk itu

penilaian kami berikan dengan cara bagaimana siswa tersebut mengerjakan

tugasnya, kalau tugas itu secara kelompok tentu kami mengobservasi secara

langsung bagaimana cara siswa tersebut mengerjakan tugas yang diberikan,

apakah dia memang membantu dan mengerjakan bersama kelompoknya atau

tidak.

12. Apakah ada teguran / nasehat antar guru dan siswa apa bila siswa tidak dapat

melaksanakan tugasnya secara baik?

Teguran dan nasehat selalu kami berikan, kami akan memberikan contoh

secara langsung yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, kami akan

mencontohkan bagaimana siswa tersebut harus bersyukur dengan keadaan

dan bagaimana cara berterimakasih kepada orang tua, memberikan

perumpamaan dan perbandingan, sehingga membuat anak tersebut terpacu

untuk melaksanakan tugas tersebut

13. Bagaimana bapak melatih peserta didik agar terbiasa dengan karakter –

karakter yang baik sehingga terbentuk karakter yang ideal?

Kami membuat program secara harian, yaitu tadi yang sudah disebutkan,

adanya hafalan, untuk program mingguannya ada ROHIS dan untuk program

pertahunnya ada PHBI atau peringatan hari besar islam, apalagi pada saat

bulan romadhan, adanya sanlat dan tadarus 30 juz.

14. Apa dan bagaimana cara bapak menanggulangi masalah peserta didik yang

memiliki karakter karakter kurang baik, dengan waktu KBM yang 1 jam

setiap minggunya?

Page 91: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,

Biasanya kami memisahkan terlebih dahulu siswa tersebut, kami panggil dan

kami berikan arahan secara terpisah. Setiap anak diberikan nasehat atau

arahan yang berbeda sesuai dengan sikap siswa tersebut agar pengarahan

tersebut lebih mengena ke dalam diri siswa.

15. Bagaimana menurut bapak apakah ada dari pendidikan karakter yang bapak

ajarkan sudah turut membantu pembentukan karakter peserta didik?

Sangat membantu sekali, apalagi kita tahu bahwa mencetak generasi yang

baik itu sangat sulit. Bukan hanya sekolah, terutama peran keluarga sangat

diperlukan dalam pembentukan karakter ini, lalu lingkungan rumah pun juga

turut ikut serta.

16. Apakah teguran yang diberikan guru setiap hari untuk mengingatkan siswa

bersikap baik?

Kami tidak melakukan teguran setiap hari, akan tetapi tergantung situasi saja,

apabila salah maka kita berikan teguran langsung saat itu juga.

17. Bagaimana metode yang digunakan dalam pembiasaan karakter di sekolah?

Metode yang digunakan sudah tertera dalam RPP dan disesuaikan dengan

materi yang akan dipelajari, akan tetapi kami lebih banyak menggunakan

metode pembelajaran secara jigsaw atau membentuk kelompok. Karena

memang diwajibkan untuk pembelajaran aktif sesuai K13.

18. Apa dampak atau hasil yang terlihat dari program pembiasaan karakter?

Tentu tanggung jawab, karena dalam kelompok tentu ada pembagian tugas

yang sudah diberikan oleh ketua kelompok.

19. Bagaimana pandangan bapak tentang karakter peserta didik di smp pgri 1

ciputat?

Pada dasarnya karakter anak itu sama, seperti tabularasa, tergantung

bagaimana lingkungan yang membentuk karakter anak tersebut. Kalaupun

ada yang berkarakter kuarang baik berarti memang lingkungan tempat dia

tumbuh tidak mendukung. Arahan yang diberikan kepada siswa apabila

dalam hal tugas itu sama, hanya teguran dan peringatan, dan biasanya siswa

akan langsung mengerjakan. Akan tetapi apabila dalam hal-hal tertentu

biasanya kami memberikan peringatan terlebih dahulu, apabila tidak ada

Page 92: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,
Page 93: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,

Lampiran 3

Dokumentasi

Depan TU dan Ruang Kepala Sekolah Ruang Belajar

Musholla Depan Ruang Kepala Sekolah

Kamar mandi dan tempat wudhu Lapangan

Page 94: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,

Taman Mini Sekolah

Sekolah Tampak Depan

Perpustakaan Ruang Guru

Pelaksanaan ROHIS

Page 95: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,

Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran

Pelaksanaan upacara hari senin, dan beberapa ekskul yang ada di SMP PGRI 1

Ciputat.

Page 96: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,

Setiap pagi para guru akan melaksanakan briefing sebelum melaksanakan

kegiatan pembelajaran.

Wawancara dengan Wakasek Kesiswaan Wawancara dengan guru PAI

Wawancara dengan Wakasek bidang kurikulum

Page 97: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,

Lampiran 4

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( R P P )

Satuan Pendidikan : SMP PGRI 1 Ciputat

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam

Kelas / Semester : VII (Tujuh) / Genap

Materi Pokok : Shalat Jum’at

Alokasi Waktu : 1 JP

A. KOMPETENSI INTI

KI.1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

KI.2 Menghargai, dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung

jawab, peduli(toleransi,gotong royong), santun, percaya diri, dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam

dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

KI.3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni budaya terkait penomena dan kejadian yang tampak

mata).

KI.4 Mencoba, mengolah, dan menyaji, dalam ranah konkret

(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan

membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,

dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan

sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori).

B. KOMPETENSI DASAR dan INDIKATOR:

NO. KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN

KOMPETENSI

1 1.6 Menunaikan shalat Jumat

sebagai implementasi dari

pemahaman surah al-

Jumu’ah /62: 9

1. menunjukkan tata cara salat Jumat.

2. melaksanakan salat Jumat sebagai

implementasi dari pemahaman surah al-

Jumu’ah /62: 9.

3. menjelaskan pengertian salat Jumat.

4. menjelaskan hukum dasar salat Jumat

2 3.10 Memahami ketentuan salat 5. menjelaskan syarat mendirikan salat

Page 98: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,

Jumat Jumat.

6. menerangkan perbuatan sunnah yang

terkait dengan Salat Jumat

7. menerangkan beberapa halangan

melaksanakan Salat Jumat.

3 4.11 Mempraktikkan salat

Jumat

8. menunjukkan contoh pelaksanaan Salat

Jumat

9. mempraktikkan Salat Jumat

C. TUJUAN PEMBELAJARAN:

Peserta didik dapat:

1. menunjukkan tata cara salat Jumat.

2. melaksanakan salat Jumat sebagai implementasi dari pemahaman surah al-

Jumu’ah /62: 9.

3. menjelaskan pengertian salat Jumat.

4. menjelaskan hukum dasar salat Jumat

5. menjelaskan syarat mendirikan salat Jumat.

6. menerangkan perbuatan sunnah yang terkait dengan Salat Jumat

7. menerangkan beberapa halangan melaksanakan Salat Jumat.

8. menunjukkan contoh pelaksanaan Salat Jumat

9. mempraktikkan Salat Jumat

D. MATERI PEMBELAJARAN:

1. Tayangan/model/ilustrasi tata cara salat Jumat.

2. Kegiatan pelaksanaan salat Jumat sebagai implementasi dari pemahaman

surah al-Jumu’ah /62: 9.

3. pengertian salat Jumat.

4. hukum dasar salat Jumat

5. syarat mendirikan salat Jumat.

6. perbuatan sunnah yang terkait dengan Salat Jumat

7. beberapa halangan melaksanakan Salat Jumat.

Page 99: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,

8. contoh pelaksanaan Salat Jumat

9. praktik Salat Jumat

E. METODE PEMBELAJARAN:

1. Pendekatan Scientific

2. Model pembelajaran Contextual Teaching and Learning dan Direct

Instruction

3. Metode diskusi, drill, dan demontrasi

F. SUMBER BELAJAR

1. Kitab al-Qur’anul Karim dan terjemahnya, Depag RI

2. Buku teks siswa PAI SMP Kelas VII

3. Buku lain yang memadai.

G. MEDIA PEMBELAJARAN

1. Media

a. Video Pembelajaran

b. Gambar atau tulisan manual di papan tulis

2. Alat

a. Komputer

b. LCD Projector

c. Karton atau kertas besar, spidol, whiteboard, dll

H. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN

1. Pendahuluan ( 10 menit )

a. Pembelajaran dimulai dengan guru mengucapkan salam dan berdoa

bersama.

b. Guru memulai pembelajaran dengan membaca al-Qur’an surah/aya

tpilihan (nama surat sesuai dengan program pembiasaan yang

ditentukan sebelumnya);

Page 100: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,

c. Memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat duduk

disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.

d. Memotivasi peserta didik dengan kegiatan yang ringan, seperti cerita

motivasi.

e. Menyampaikan tujuan pembelajaran.

f. Mengajukan pertanyaan secara komunikatif materi sebelumnya dan

mengaitkan materi empati, hormat kepada kedua orang tua dan guru

g. Guru membagi peserta didik dalam beberapa kelompok.

2. Kegiatan inti ( 25 menit)

Mengamati

Mengamati dan memberi komentar gambar atau tayangan yang terkait

dengan shalat Jumat.

Menyimak dan membaca penjelasan mengenai tata cara shalat Jumat.

Membaca dalil naqli mengenai shalat Jumat.

Menanya

Dengan dimotivasi oleh guru mengajukan pertanyaan tentang

ketentuan shalat Jumat.

Mengajukan pertanyaan terkait dengan tata cara pelaksanaan shalat

Jumat.

Eksperimen/explore

Secara berkelompok mencari data dari berita atau informasi tentang

ketentuan shalat Jumat.

Mendiskusikan tata cara shalat Jumat.

Mendiskusikan manfaat shalat Jumat.

Asosiasi

Membuat analisis tata cara shalat Jumat.

Membuat analisis tentang halangan shalat Jumat.

Merumuskan manfaat shalat Jumat.

Page 101: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,

Komunikasi

Mendemonstrasikan tatacara shalat Jumat.

Menyajikan paparan bagan tentang ketentuan shalat Jumat.

Memaparkan rumusan hikmah dan manfaat shalat Jumat.

Menanggapi pertanyaan dalam diskusi.

Merumuskan kesimpulan.

3. Penutup

a. Dibawah bimbingan guru, peserta didik menyimpulkan materi

pembelajaran secara demokratis.

b. Bersama-sama melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang

telah dilaksanakan.

c. Guru memberikan reward kepada kelompok “terbaik”, yakni:

- Kelompok yang benar dalam memaparkan hasil diskusinya.

- Kelompok yang paling baik dalam menanggapi pertanyaan

dari kelompok lain.

d. Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari pada pertemuan

berikutnya dan menyampaikan tugas mandiri terstruktur.

e. Bersama-sama menutup pelajaran dengan berdoa.

I. PENILAIAN

1. Sikap spiritual

a. Teknik Penilaian : Pengamatan

b. Bentuk Instrumen : Lembar pengamatan

c. Kisi-kisi : indikator penilaian aktivitas diskusi

No Nama

Siswa

Aspek Yang

dinilai

Skor

Maks

NIlai Ketuntasan Tindak

Lanjut

1 2 3 T TT R P

1

2

3

Page 102: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,

Keterangan:

T : Tuntas mencapai nilai ..... ( disesuaikan dengan nilai KKM )

TT : Tidak Tuntas jika nilai yang diperoleh kurang dari nilai KKM

R : Remedial

P : Pengayaan

d. Aspek dan rubrik penilaian:

1. Kejelasan dan kedalaman informasi

a. Jika kelompok tersebut dapat memberikan penjelasan dan

kedalaman informasi lengkap dan sempurna, skor 30.

b. Jika kelompok tersebut dapat memberikan penjelasan dan

kedalaman informasi lengkap dan kurang sempurna, skor 20.

c. Jika kelompok tersebut dapat memberikan penjelasan dan

kedalaman informasi kurang lengkap, skor 10.

2. Keaktifan dalam diskusi

a. Jika kelompok tersebut berperan sangat aktif dalam diskusi, skor

30.

b. Jika kelompok tersebut berperan aktif dalam diskusi, skor 20.

c. Jika kelompok tersebut kurang aktif dalam diskusi, skor 10.

3. Kejelasan dan kerapian presentasi

a. Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan dengan sangat

jelas dan rapi, skor 40.

b. Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan dengan jelas

dan rapi, skor 30.

c. Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan dengan sangat

jelas dan kurang rapi, skor 20.

Page 103: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,

2. Sikap sosial

a. Teknik Penilaian : Penilaian Diri

b. Bentuk Instrumen: Lembar Penilaian

c. Kisi-kisi:

NO Pernyataan Ya Tidak

1. Saya harus selalu mengerjakan ¡alat Jumat.

2. Saya yakin bahwa ¡alat Jumat akan menghapus dosa-dosa

kecil yang saya perbuat.

3. Saya akan mengajak teman-teman untuk mengerjakan ¡alat Jumat.

4. Saya akan mendengarkan khatib saat berkhotbah.

5. Saya yakin dengan mengerjakan ¡alat Jumat akan tumbuh

persatuan dan kesatuan.

6. Saya selalu melaksanakan ¡alat ta¥iyatul masjid.

7. Saya yakin bahwa dengan melaksanakan ¡alat Jumat

persatuan dan kesatuan akan terbina.

8. Saya yakin kalau berbicara pada saat khotbah ¡alat Jumat

saya sia-sia

9. Saya yakin bisa memenuhi ketentuan-ketentuan ¡alat Jumat

10. Saya yakin ¡alat Jumat yang saya lakukan ada manfaatnya.

3. Pengetahuan

a. Teknik Penilaian :Tes tertulis

b. Bentuk Instrumen : Uraian

c. Kisi-kisi : Terlampir

d. Instrumen penilaian :

Jawablah soal berikut ini sesuai dengan pernyataan!

1. Apa yang kamu ketahui tentang salat Jumat?

2. Mengapa laki-laki diwajibkan salat Jumat?

3. Siapakah yang boleh jadi khatib?

4. Sebutkan syarat-syarat salat Jumat!

5. Jelaskan tata cara salat Jumat!

6. Sebutkan orang-orang yang membolehkan untuk tidak salat Jumat!

7. Sebutkan sunat-sunat salat Jumat!

Page 104: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,

8. Apa yang harus dilakukan apabila tidak melaksanakan salat Jumat

karena berhalangan?

9. Sebutkan larangan saat khatib sedang berkhotbah!

10.Jelaskan hikma salat Jumat!

4. Keterampilan

a. Teknik Penilaian : Performance

b. Bentuk Instrumen : Praktik

c. Kisi-kisi:

No. Keterampilan Butir Instrumen Indikator Penilaian

1.

Mempraktikkan

shalat jum’at

Praktikkan

tatacara shalat

jum’at dengan

baik dan benar!

Kesesuaian gerakan

Shalat Jum’at

Kesesuaian bacaan

shalat Jum’at

Ketertuban ketentuan

shalat Jum’at

Ciputat, Agustus 2019

Mengetahui,

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

SMP PGRI 1 Ciputat Pendidikan Agama Islam

Cartam, S.Pd, M.Pd Peri Rijaludin K, S.Pd.I

NIP. 19631230 198703 1 008

Page 105: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,

Lampiran 6

Lampiran

Lampiran 5

AssalamualaikumWr. Wb.

ي لع او ء اي ب ن ألا ف

ش أ

ر

لاس

م

ة لاص

لاو

لا ر و م أ اي ن د

ي لع لاو , ن ي ده لا و

ن ه ب و . ن ي م ل اع لا ب ه ر لل ه د م ح ل ا

ن ي ع تس

أ ه ب اح ص د ع ب ما

, ن ي ع م ج

أ

آ ي لع و

أو ه ل

ل س

ي

ن

ر م ل

Yang saya hormati Bapak Kepala Sekolah SMP PGRI 1 Ciputat, Yang saya hormati Kepala

sekolah SMA PGRI 56 Ciputat, yang saya hormati Dewan Guru, Tu, dan tata laksana,

Serta teman-teman yang saya banggakan.

Syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. atas limpahan rahmat, taufiq,dan

hidayah -Nya kepada Kita semua sehingga pada pagi hari ini kita dapat berkumpul di tempat

yang mulia ini untuk melakukan suatu kegiatan yang bermanfaat yaitu ROHIS yang setiap

hari jumat kita laksanakan.

Sholawat serta salam semoga terlimpahkan kepada junjungan kita nabi Muhammad

Saw yang telah membawa umatnya dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang

benderang dan yang kita harapkan syafaatnya nanti di yaumil qiyamah. Amiin.

Baiklah, saya sebagai pembawa acara akan membacakan susunan acara pada pagi hari

ini.

1. pembukaan

2. sambutan

3. pembacaan kalam ilahi

4. siraman rohani

5. doa dan penutup

ACARA

- Acara yang pertama, pembukaan, marilah sama-sama kita buka acara ini dengan

mengucap kalimat basmalah.

- Untuk acara yang kedua, sambutan yang akan dari Kepala Sekolah SMP PGRI 1

Ciputat, Kepada bapak Cartam, S.Pd, M.Pd kami persilahkan.

- Acara selanjutnya yaitu pembacaan kalam Ilahi serta sari tilawah, yang akan

dilantunkan oleh sdra/sdri …........... dan sdra/sdri ............... kepadanya dipersilahkan.

Kami ucapkan terimakasih atas pembacaannya semoga bermanfaat bagi kita semua.

Aaminn

- Berlanjut ke acara yang keempat yaitu siraman rohani, yang akan disampaikan oleh:

.....................

Kami ucapkan terima kasih atas nasihatnya semoga kita semua dapat mengambil

pelajaran serta menjalaninya dengan baik.

Melangkah ke acara yang terakhir yaitu do’a dan penutup, yang akan dipimpin oleh

Bpk/Sdra/sdri ......................kepadanya kami dipersilahkan.

Hadirin yang berbahagia acara demi acara telah kita lewati bersama. Kami selaku MC mohon

maaf apabila ada kata-kata yang tidak pantas di ucapkan, Hadaanallahu wa iyyakum ajma’in.

Akhirul kalam Wassalamu’alaikum……Wr .Wb.

Page 106: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,
Page 107: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,

Lampiran 7

Pedoman Observasi

Variabel Aspek Observasi Sub Dimensi

Peran Guru Penyampaian

pendidikan karakter

1. Konsep pendidikan karakter yang

diterapkan: Memacu minat dan bakat

siswa

2. Strategi yang digunakan:

Pembelajaran yang menarik

menggunakan IT

3. Cara menanamkan pendidikan

karakter: Kerjasama antara orang tua

dan guru

4. Bimbingan dan arahan: melalui

pendekatan secara terus menerus.

Pendidikan

Karakter

Kegiatan Sekolah 1. Kegiatan akademik

2. Kegiatan non akademik

3. Pembiasaan spritual yang dilakukan

dilingkungan sekolah

Strategi Pendidikan

Karakter

1. Kegiatan sehari – hari

a. Keteladanan: Kepala sekolah,

guru, dan staf karyawan

b. Spontanitas: adanya 5S (senyum,

salam, sapa, sopan, santun).

c. Lingkungan

d. Teguran: teguran ketika siswa

mengatakan atau berprilaku hal

yang tidak baik.

Page 108: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,

e. Kegiatan rutin: pelaksanaan

program harian, bulanan, dan

tahunan.

2. Tempat pelaksanaan akademis siswa

3. Metode, sumber belajar dan sarana

prasarana.

Page 109: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,
Page 110: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,
Page 111: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,
Page 112: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,
Page 113: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,
Page 114: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,
Page 115: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,
Page 116: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,
Page 117: PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif analitis,