peran guru agama dalam praktek pendidikan islam...

93
PERAN GURU AGAMA DALAM PRAKTEK PENDIDIKAN ISLAM MENURUT HASAN LANGGULUNG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh : ISTI NURHALIMAH NIM: 23010-15-0241 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA (IAIN) SALATIGA 2019

Upload: others

Post on 05-Dec-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERAN GURU AGAMA DALAM PRAKTEK PENDIDIKAN ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6214/1/ISTI... · 2019. 9. 25. · Melihat pandangan Hasan di atas tentang tugas guru sebagai

PERAN GURU AGAMA DALAM PRAKTEK PENDIDIKAN ISLAM

MENURUT HASAN LANGGULUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh :

ISTI NURHALIMAH

NIM: 23010-15-0241

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA (IAIN)

SALATIGA

2019

Page 2: PERAN GURU AGAMA DALAM PRAKTEK PENDIDIKAN ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6214/1/ISTI... · 2019. 9. 25. · Melihat pandangan Hasan di atas tentang tugas guru sebagai

i

Page 3: PERAN GURU AGAMA DALAM PRAKTEK PENDIDIKAN ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6214/1/ISTI... · 2019. 9. 25. · Melihat pandangan Hasan di atas tentang tugas guru sebagai

ii

PERAN GURU AGAMA DALAM PRAKTEK PENDIDIKAN ISLAM

MENURUT HASAN LANGGULUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh :

ISTI NURHALIMAH

NIM: 23010-15-0241

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA (IAIN)

SALATIGA

2019

Page 4: PERAN GURU AGAMA DALAM PRAKTEK PENDIDIKAN ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6214/1/ISTI... · 2019. 9. 25. · Melihat pandangan Hasan di atas tentang tugas guru sebagai

iii

Page 5: PERAN GURU AGAMA DALAM PRAKTEK PENDIDIKAN ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6214/1/ISTI... · 2019. 9. 25. · Melihat pandangan Hasan di atas tentang tugas guru sebagai

iv

Page 6: PERAN GURU AGAMA DALAM PRAKTEK PENDIDIKAN ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6214/1/ISTI... · 2019. 9. 25. · Melihat pandangan Hasan di atas tentang tugas guru sebagai

v

MOTTO

“Yang paling hebat bagi seorang guru adalah mendidik, dan

rekreasi yang paling indah adalah mengajar.

Ketika melihat murid-murid yang menjengkelkan dan

melelahkan, terkadang hati teruji kesabarannya, namun hadirkanlah

gambaran bahwa diantara satu dari mereka kelak akan menarik

tangan kita menuju surga”

K.H. Maimoen Zubair

Page 7: PERAN GURU AGAMA DALAM PRAKTEK PENDIDIKAN ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6214/1/ISTI... · 2019. 9. 25. · Melihat pandangan Hasan di atas tentang tugas guru sebagai

vi

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah Tuhan Semesta Alam,

berkat Rahmat, Taufik dan Inayah-Nya, skripsi ini dapat terselesaikan.

Skripsi ini penulis persembahkan untuk:

1. Seluruh keluarga di rumah khususnya orang tua tercinta Ayahanda

Warsito Suharman dan Ibunda Mulyati yang telah membantu penulis

dari segi materil, motivasi dan do‟anya. Mencurahkan segala kasih

sayangnya terhadap penulis dalam rangka menyelesaikan skripsi ini.

2. Kepada Kakak ku Abdul Rahman dan Kakak Iparku Murni Hidayati

serta Adik-adik keponakan ku Muhammad Khoirul Anam dan Tsany

Ammar El-Hamam, yang telah memberikan semangat, do‟a dan

motivasinya kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi.

3. Kepada seseorang yang sangat istimewa setelah Ayah dan Ibunda

yaitu Lutfi Khakim, yang telah memberikan semangat, do‟a dan

motivasinya kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi.

4. Kepada Bapak Mufiq, S.Ag, M. Phil, Selaku dosen pembimbing

materi dan teknik penulisan skripsi ini, yang telah meluangkan waktu,

tenaga, perhatian, dan kemudahan dalam memberikan bimbingan dan

arahan yang sangat berharga bagi penulis.

5. Kepada teman-teman PPL SMA N 1 Tuntang yang turut menemani

perjalanan penulis dalam menimba ilmu di IAIN Salatiga dan telah

memberi semangat, motivasi sehingga penulis bisa menyelesaikan

skripsi ini.

Page 8: PERAN GURU AGAMA DALAM PRAKTEK PENDIDIKAN ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6214/1/ISTI... · 2019. 9. 25. · Melihat pandangan Hasan di atas tentang tugas guru sebagai

vii

6. Kepada teman-teman KKN yang turut memberi semangat, motivasi,

dan bantuan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

7. Kepada teman-teman Kos Mbah Ribut yang sudah membantu,

memotivasi, dan memberi semangat setiap saat kepada penulis selama

penulis menempuh studi di IAIN Salatiga dan saat mengerjakan

skripsi.

8. Kepada semua teman-teman seperjuangan PAI angkatan 2015 yang

tidak saya sebut satu persatu, terutama kelas G, “Spescial Thanks to”

Nurul Fadilah, Indriyani Yuliastuti,Villy Indriyani, Lia Fatonatul

Fajar, Ilma Fatmalia, Hanif Aniko Rois, Danang Eko, Ahmad Izudin,

Edi Suryanto , Rosyid, Alfi Ridho. Kalian adalah “Pahlawan Tanpa

Tanda Jasa.”

Page 9: PERAN GURU AGAMA DALAM PRAKTEK PENDIDIKAN ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6214/1/ISTI... · 2019. 9. 25. · Melihat pandangan Hasan di atas tentang tugas guru sebagai

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah Tuhan Semesta Alam,

berkat Rahmat, Taufik dan Inayah-Nya, skripsi ini dapat terselesaikan.

Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad

SAW. besert keluarga, sahabat-sahabatnya dan kepada seluruh umat Islam

di seluruh alam.

Sebelumnya penulis mengucapkan Jazakumullah Khairan Katsiran

kepada kedua orang tua tercinta, dengan curahan cinta dan kasih sayangnya,

kerja kerasnya, serta do‟a yang selalu dipanjatkan, telah mengantar penulis

menyelesaikan pendidikan S1 di IAIN Salatiga, semoga Allah selalu

menjaga serta memberikan rahmat, nikmat beserta karunia-Nya kepada

mereka.

Selama penyusunan skripsi ini dan selama penulis belajar di Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan Agama Islam IAIN

Salatiga, penulis banyak mendapatkan bantuan, motivasi serta bimbingan

dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan yang berbahagia ini,

penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. H. Zakiyuddin Baidhawy, M.Ag, selaku Rektor IAIN

Salatiga.

2. Bapak Prof. Dr. Mansur, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan IAIN Salatiga.

3. Ibu Siti Asdiqoh, M. Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama

Islam.

Page 10: PERAN GURU AGAMA DALAM PRAKTEK PENDIDIKAN ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6214/1/ISTI... · 2019. 9. 25. · Melihat pandangan Hasan di atas tentang tugas guru sebagai

ix

Page 11: PERAN GURU AGAMA DALAM PRAKTEK PENDIDIKAN ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6214/1/ISTI... · 2019. 9. 25. · Melihat pandangan Hasan di atas tentang tugas guru sebagai

x

ABSTRAK

Nurhalimah, Isti. 2019. Peran Guru Agama dalam Praktek Pendidikan

Islam Menurut Hasan Langgulung. Skripsi, Salatiga: Program studi

Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Mufiq, S.Ag, M.

Phil.

Kata Kunci: Peran, Guru, Agama, Pendidikan Islam, Hasan

Langgulung.

Latar belakang dari penelitian ini adalah (1) bagaimana prespektif

Hasan Langgulung tentang pendidikan Islam? (2) bagaimana prespektif

Hasan Langgulung tentang peran guru agama dalam praktek pendidikan

Islam? (3) dan relevansikah pemikiran Hasan Langgulung tentang peran

guru dalam praktek pendidikan Islam pada era sekarang? Tujuan yang akan

dicapai dalam Penelitian ini adalah untuk (1) mengetahui bagaimana

prespektif Hasan Langgulung tentang pendidikan Islam, (2) mengetahui

bagaimana prespektif Hasan Langgulung tentang peran guru agama dalam

praktek pendidikan Islam, (3) dan mengetahui relevansi pemikiran Hasan

Langgulung tentang peran guru agama dalam praktek pendidikan Islam pada

era sekarang.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan atau dengan kata

lain disebut library research yaitu, serangkaian kegiatan yang berkenaan

dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca, memahami dan

mencatat serta mengolah bahan penelitian sehingga diperoleh informasi

yang jelas mengenai peran guru agama dalam praktek pendidikan Islam

menurut Hasan Langgulung. Metode penelitian ini adalah kualitatif dan

penelitian ini mengambil objek dalam buku-buku karya Hasan Langgulung.

Penelitian ini juga menggunakan beberapa metode analisis data, yaitu

metode deskriptif, metode content analysis, dan metode interpretatif.

Hasil penelitian menunjukkan: (1) bahwa pendidikan Islam adalah

bimbingan yang diberikan oleh seseorang agar ia berkembang secara

maksimal sesuai dengan ajaran Islam. (2) menurut Hasan Langgulung peran

guru tidak hanya menyampaikan ilmu pengetahuan saja. Tetapi juga sebagai

motivator dan fasilitator dalam pembelajaran. (3) pemikiran Hasan

Langgulung masih relevan dengan pendidikan saat ini khususnya

pendidikan Islam. Karena dalam kurikulum 2013 dijelaskan bahwa

pendidikan tidaklah hanya mengembangkan potensi intelektual atau kognitif

saja namun juga mengembangkan potensi afektif dan psikomotorik peserta

didik. Mengingat juga bahwa menurut Hasan Langgulung peran guru tidak

hanya menyampaikan ilmu pengetahuan saja namun juga sebagai motivator

dan fasilitator dalam pembelajaran dan juga tujuan pendidikan dari Hasan

Langgulung bahwa generasi muda yang harus mampu melaksanakan

perintah-perintah Allah, generasi muda mampu bermasyarakat, generasi

muda yang mampu berfikir ilmiah maka pemikiran Hasan Langgulung

masih relevansi dengan pendidikan saat ini khususnya pendidikan Islam.

Page 12: PERAN GURU AGAMA DALAM PRAKTEK PENDIDIKAN ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6214/1/ISTI... · 2019. 9. 25. · Melihat pandangan Hasan di atas tentang tugas guru sebagai

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL

HALAMAN BERLOGO ................................................................................ i

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................... iii

PENGESAHAN .............................................................................................. iv

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ...................................................... v

MOTTO .......................................................................................................... vi

PERSEMBAHAN ........................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................... ix

ABSTRAK ...................................................................................................... xi

DAFTAR ISI ................................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1

B. Fokus Penelitian ............................................................................. 5

C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 5

D. Manfaat Penelitian .......................................................................... 6

E. Kajian Pustaka ................................................................................. 6

F. Metode Penelitian ........................................................................... 10

Page 13: PERAN GURU AGAMA DALAM PRAKTEK PENDIDIKAN ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6214/1/ISTI... · 2019. 9. 25. · Melihat pandangan Hasan di atas tentang tugas guru sebagai

xii

G. Penegasan Istilah ............................................................................ 15

H. Sistematika Penulisan ...................................................................... 17

BAB II BIOGRAFI TOKOH

A. Riwayat Hidup Hasan Langgulung ................................................. 19

B. Riwayat Pendidikan Hasan Langgulung ......................................... 20

C. Karir Hasan Langgulung ................................................................ 21

D. Karya-Karya Hasan Langgulung .................................................... 22

E. Corak Pemikiran Hasan Langgulung .............................................. 24

BAB III LANDASAN TEORI

A. Definisi Pendidikan Islam .............................................................. 26

B. Tujuan Pendidikan Islam ................................................................ 30

C. Filsafat Pendidikan Islam ............................................................... 32

D. Asas-Asas Pendidikan Islam .......................................................... 33

E. Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam ............................................ 35

F. Realisasi Pendidikan Islam ............................................................. 39

BAB IV PEMBAHASAN

A. Peran Guru Agama Menurut Hasan Langgulung .......................... 42

B. Relevansi Pemikiran Hasan Langgulung Tentang Peran Guru Dalam

Pendidikan Islam Pada Era Sekarag .............................................. 63

Page 14: PERAN GURU AGAMA DALAM PRAKTEK PENDIDIKAN ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6214/1/ISTI... · 2019. 9. 25. · Melihat pandangan Hasan di atas tentang tugas guru sebagai

xiii

BAB V PENUTUP

A. KESIMPULAN .............................................................................. 67

B. SARAN ........................................................................................... 68

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 15: PERAN GURU AGAMA DALAM PRAKTEK PENDIDIKAN ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6214/1/ISTI... · 2019. 9. 25. · Melihat pandangan Hasan di atas tentang tugas guru sebagai

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan pilar peradaban bangsa yang artinya

pendidikan berperan penting dalam mencetak generasi-generasi bangsa

demi kemajuan hidupnya. Karena bangsa dan peradaban adalah produk

pendidikan, kegagalan suatu bangsa dan hancurnya peradaban adalah

kegagalan dunia pendidikan (Mulkan, 2002:78). Hal ini mengharuskan

suatu pendidikan memiliki tujuan yang tepat demi mencapai suatu kemajuan

yang diinginkan suatu bangsa. Tantangan tentang peningkatan mutu,

relevansi, dan efektifitas pendidikan sebagai tuntutan nasional sejalan

dengan perkembangan dan kemajuan masyarakat, berimplikasi secara nyata

dalam program pendidikan dan kurikulum sekolah.

Selama ini fokus pendidikan seakan-akan hanya sebagai transfer ilmu

dimana nilai raport atau hasil ujian yang masyarakat lihat dari keberhasilan

yang diraih dalam pendidikan. Yang seharusnya pendidikan juga

mentransfer nilai-nilai luhur, akhlak mulia dan nilai-nilai kehidupan lainnya

serta menjaganya dari generasi ke generasi. Dalam hubungan inilah para

guru dituntut untuk memiliki kemampuan dan keterampilan dalam hal

mengajar.

Page 16: PERAN GURU AGAMA DALAM PRAKTEK PENDIDIKAN ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6214/1/ISTI... · 2019. 9. 25. · Melihat pandangan Hasan di atas tentang tugas guru sebagai

2

Dalam proses pendidikan, guru tidak hanya menjalankan fungsi alih

ilmu pengetahuan, tapi juga berfungsi untuk menanamkan nilai serta

membangun karakter manusia secara keseluruhan agar dapat membentuk

Insan Kamil (Langgulung, 1988:88). Seorang guru menduduki tempat yang

tinggi dan suci, maka ia harus tahu kewajiban yang sesuai dengan posisinya

sebagai guru, ia haruslah seorang yang benar-benar zuhud. Ia mengajar

dengan maksud mencari keridhoan illahi, bukan karena mencari upah, gaji

atau uang balas jasa, artinya ia tidak menghendaki dengan mengajar itu

selain mencari keridhoan Allah dan menyebarkan ilmu pengetahuan.

Pemikiran Hasan Langgulung tentang insan kamil yaitu proses

perubahan kualitatif sehingga ia mendekati Allah dan menyerupai malaikat

(Langulung, 1985:405), karena manusia memiliki potensi yang harus

dikembangkan. Jadi, dalam pendidikan tugas dan peranan guru sangat

dibutuhkan agar potensi pada manusia dapat teraktualisasikan (Langgulung,

1988:88).

Guru berperan dalam membentuk dan membangun kepribadian anak

agar menjadi orang yang berguna bagi agama, nusa dan bangsa. Peran guru

tidak dapat diganti oleh teknologi, sekalipun teknologi memberi nilai

tambah, kemudahan hidup dan proses pembelajaran. Akan tetapi, kualitas,

integritas, dan kredibilitas guru yang akan menentukan kualitas proses

pendidikan.

Guru merupakan pintu gerbang pembaharuan yang memiliki peranan

ganda, yaitu berperan menyerap ilmu pengetahuan dan teknologi serta

Page 17: PERAN GURU AGAMA DALAM PRAKTEK PENDIDIKAN ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6214/1/ISTI... · 2019. 9. 25. · Melihat pandangan Hasan di atas tentang tugas guru sebagai

3

berperan menyampaikan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan banyak

pengalaman yang dimilikinya, kepada generasi muda dan masyarakat. Guru

berperan pula memberikan suri tauladan dan contoh yang baik melalui

perilaku dan tindakannya.

Dalam operasionalnya, mendidik merupakan proses mengajar,

memberikan dorongan, memuji, menghukum, memberi contoh,

membiasakan, dan lain sebagainya (Nizar, 2005:43). Batasan ini memberi

arti bahwa tugas pendidik bukan sekedar mengajar sebagai mana pendapat

kebanyakan orang. Di samping itu, menurut Hasan Langgulung pendidik

juga bertugas sebagai motivator dan fasilitator dalam proses belajar

mengajar (Langgulung, 1988:88), sehingga seluruh potensi peserta didik

dapat teraktualisasi secara baik dan dinamis.

Hasan Langgulung adalah seorang ahli pendidikan dan psikologi, hal

ini nampak dilihat dari jenjang pendidikannya dan karya-karyanya terutama

pendidikan Islam. Kapasitasnya sebagai pemikir pendidikan Islam secara

akademik kemudian dikukuhkan tatkala ia memperoleh gelar profesor

dalam bidang pendidikan dari Universitas Kebangsaan Malaysia.

Melihat pandangan Hasan di atas tentang tugas guru sebagai motivator

dan fasilitator yang bertujuan untuk mengembangkan potensi pada peserta

didik. Guru diharapkan mampu mengembangkan potensi anak didik dalam

mengembangkan kepribadian secara menyeluruh melalui latihan jiwa, akal,

perasaan dan hasrat manusia secara Islami.

Page 18: PERAN GURU AGAMA DALAM PRAKTEK PENDIDIKAN ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6214/1/ISTI... · 2019. 9. 25. · Melihat pandangan Hasan di atas tentang tugas guru sebagai

4

Pendidikan terutama di Indonesia membutuhkan guru yang

menghayati tugasnya sebagai panggilan jiwa, pekerjaan disebut panggilan

jiwa bila pekerjaan itu mengembangkan orang lain kearah kesempurnaan.

Ini berarti guru harus mengembangkan anak didik yang dibimbing untuk

berkembang menjadi sempurna baik dalam bidang pengetahuan umum

maupun pengetahuan agama (Langgulung, 1995:206-207).

Dengan demikian, dalam proses belajar mengajar guru mempunyai

tugas untuk mendorong, membimbing dan memberikan fasilitas belajar bagi

peserta didik dan tanggung jawab guru untuk membantu perkembangan

anak untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

Salah satu di antara kemajuan zaman yaitu adanya pekerjaan yang

ditangani secara profesionalitas, sehingga pekerjaan itu dikerjakan secara

bersungguh-sungguh dan serius oleh orang yang memiliki profesi di bidang

tersebut. Pekerjaan guru merupakan pekerjaan profesi, karena itu harus

dikerjakan sesuai dengan tuntutan profesionalitas.

Guru, sebagai salah satu profesi, yang melekat dalam konteks dunia

pendidikan, merupakan aspek yang selalu mewarnai khazanah

perkembangan sejarah bangsa. Guru diharapkan mengambil peran nyata

bagi perkembangan generasi bangsa. Dan tentunya, sebagaimana yang telah

kita saksikan dewasa ini peran guru sangat menentukan bagi pembentukan

karakteristik serta moralitas generasi bangsa ini.

Oleh karena itu, tuntutan terhadap gurupun semakin hari semakin

meningkat, seiring dengan meningkatnya pengaruh ilmu pengetahuan dan

Page 19: PERAN GURU AGAMA DALAM PRAKTEK PENDIDIKAN ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6214/1/ISTI... · 2019. 9. 25. · Melihat pandangan Hasan di atas tentang tugas guru sebagai

5

teknologi diberbagai sendi kehidupan masyarakat. Maka, profesionalisme

guru, melibatkan banyak faktor yang terkait di dalamnya, mulai dari

kompetensi, kesejahteraan guru sampai kondisi sosial-budaya masyarakat

yang mendukung.

Berdasarkan dari masalah tersebut di atas, maka langkah pertama yang

dilakukan untuk memperbaiki kualitas pendidikan dengan memperbaiki

kualitas tenaga pendidik terlebih dahulu. Yang akan penulis bahas dalam

skripsi dengan judul “Peran Guru Agama Dalam Praktek Pendidikan

Islam Menurut Hasan Langgulung”

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis akan mefokuskan

masalah berkaitan dengan judul yang akan dibahas dalam skripsi ini, antara

lain:

1. Bagaimana perspektif Hasan Langgulung tentang pendidikan Islam.

2. Bagaimana perspektif Hasan Langgulung tentang peran guru agama

dalam praktek pendidikan Islam.

3. Apa relevansi pemikiran Hasan Langgulung tentang peran guru agama

dalam praktek pendidikan Islam pada era sekarang.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian ini adalah untuk:

1. Untuk mengetahui perspektif Hasan Langgulung tentang pendidikan

Islam

Page 20: PERAN GURU AGAMA DALAM PRAKTEK PENDIDIKAN ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6214/1/ISTI... · 2019. 9. 25. · Melihat pandangan Hasan di atas tentang tugas guru sebagai

6

2. Untuk mengetahui perspektif Hasan Langgulung tentang peran guru

agama dalam praktek pendidikan Islam

3. Untuk mengetahui relevansi pemikiran Hasan Langgulung tentang

peran guru agama dalam praktek pendidikan Islam pada era sekarang

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara

teoritis dan praktis.

1. Secara teoritis penelitian ini dapat dijadikan bahan referensi dan dapat

diterapkan dalam pengembangan pendidikan Islam saat ini.

2. Secara praktis sebagai bahan pertimbangan calon guru Agama dalam

praktek pendidikan Islam.

E. Kajian Pustaka

Kajian pustaka penting untuk mengetahui sejauh mana penelitian dan

kajian terhadap tema serupa yang dilakukan, serta untuk menentukan peta

konsep penelitian yang mendasarkan memberikan daya pembeda antara

penelitian satu dengan yang lainnya, hal ini ditujukan agar orisinalitas

penelitian dapat di pertanggung jawabkan dan terhindar dari unsur duplikat.

Sejauh pengamatan peneliti secara spesifik penelitian tentang (Peran Guru

Dalam Praktek Pendidikan Islam Menurut Hasan Langgulung) belum ada,

tetapi beberapa penelitian tentang pemikiran pendidikan Hasan Langgulung

penulis temukan, antara lain:

Page 21: PERAN GURU AGAMA DALAM PRAKTEK PENDIDIKAN ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6214/1/ISTI... · 2019. 9. 25. · Melihat pandangan Hasan di atas tentang tugas guru sebagai

7

Skripsi yang berkaitan dengan pemikiran Hasan Langgulung:

Pertama, skripsi yang ditulis oleh Mahfudz Ali, Jurusan

Kependidikan Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan

Kalijaga, Yogyakarta, 2007 dengan judul “Hakikat Manusia dan

Implikasinya terhadap Pendidikan Islam (Studi Pemikiran Al-Ghazali dan

Hasan Langgulung)” skripsi ini bertujuan mengkaji dua pemikiran tokoh

untuk menemukan makna yang sebenarnya terhadap hakikat manusia dan

implikasinya terhadap pendidikan Islam. Langkah-langkah yang diambil

dalam penelitian skripsi ini adalah: pertama, pengumpulan data, kedua,

pengelolaan dan analisis data, ketiga interpretasi hasil analisis, dan keempat

penyusunan laporan. Hasil penelitiannya mengambarkan bahwa keterkaitan

antar hakikat manusia dan pendidikan adalah dimana manusia mempunyai

peran ganda, disatu sisi sebagai subyek dan disisi lain sebagai obyek dalam

pendidikan. Akan tetapi yang terpenting dari semua itu adalah bagaimana

pendidikan bisa menumbuhkan kedewasaan dalam diri manusia dan rasa

tanggung jawab terhadap dirinya dan sekitarnya. Dan ketika berbicara

tentang pendidikan Islam dewasa ini yang terekam dalam fikiran setiap

orang adalah kemunduran dalam segala bidang, baik peradaban maupun

kebudayaan. Dan Mahfudz Ali mempunyai asumsi bahwa setiap orang yang

terlibat langsung maupun tidak dalam pendidikan mengharapkan perubahan

dan kemajuan. Oleh karena itu tidak ada alternatif lain kecuali memobilisasi

generasi sekarang untuk mempersiapkan diri meratap masa depan

pendidikan yang lebih progresif dan inovatif.

Page 22: PERAN GURU AGAMA DALAM PRAKTEK PENDIDIKAN ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6214/1/ISTI... · 2019. 9. 25. · Melihat pandangan Hasan di atas tentang tugas guru sebagai

8

Dari uraian di atas, terdapat perbedaan terhadap tema yang penulis

angkat. Skripsi di atas terfokus terhadap pembahasan hakikat manusia yang

berpengaruh terhadap pendidikan sedangkan penelitian yang menjadi fokus

penulis lebih diarahkan terhadap pemikiran peran guru dalam praktek

pendidikan Islam dari Hasan Langgulung. Dan untuk persamaannya dengan

skripsi yang akan penulis buat adalah sama-sama mengangkat pendapat dari

Hasan Langgulung dan bertema tentang Pendidikan.

Kedua, skripsi yang ditulis oleh Abdul Hamid, Jurusan Kependidikan

Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta, 2002 dengan judul “Konsep Manusia dan Implikasinya

Terhadap Pendidikan Islam (Studi Atas Pemikiran Hasan Langgulung)”.

Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui konsep manusia terhadap pendidikan

Islam. Penelitian ini jenisnya adalah Library Reserach, yaitu pengumpulan

bahan dari buku-buku, artikel yang dipandang relevansinya yang dipandang

penulis. Metode yang digunakan adalah dokumentasi, datanya disebut

literatur. Sebenarnya data primernya wawancara terhadap Hasan

Langgulung secara langsung pada saat itu namun dikarnakan kendala jarak

yang jauh yakni Hasan Langgulung tinggal di Malaysia pada saat itu maka

kajiannya digantikan terhadap buku-buku karyanya. Hasil penelitiannya

menunjukan bahwa konsep manusia menurut Hasan Langgulung meliputi

fitrah, ruh, di samping badan, kemauan yang bebas, dan akal. Dengan kata

lain tugas pendidikan adalah mengembangkan aspek-aspek ini untuk

membentuk manusia yang seutuhnya dalam tujuan akhinya.

Page 23: PERAN GURU AGAMA DALAM PRAKTEK PENDIDIKAN ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6214/1/ISTI... · 2019. 9. 25. · Melihat pandangan Hasan di atas tentang tugas guru sebagai

9

Dari uraian skripsi di atas yang berjudul konsep manusia dan

implikasinya terhadap pendidikan Islam, memiliki perbedaan dengan fokus

penelitian yang penulis angkat. Pada skripsi di atas hanya terfokus terhadap

konsep manusia terhadap pendidikan Islam yang meliputi potensi-potensi

yang ada pada manusia untuk dikembangkan melalui pendidikan Islam

sesuai dengan tujuannya sebagai khalifah di muka bumi ini. Sedangkan

skripsi yang penulis angkat terfokus terhadap peran guru dalam praktek

pendidikan Islam menurut Hasan Langgulung. Dan skripsi ini memiliki

persamaan dengan skripsi yang akan penulis buat yaitu sama-sama

menggunakan penelitian yang jenisnya adalah Library Reserach.

Metodenya adalah dokumentasi datanya literatur, dan bertema tentang

pendidikan menurut Hasan Langgulung.

Ketiga, skripsi yang ditulis oleh Nugroho Sumaryanto, Jurusan

Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan

Kalijaga Yogyakarta, 2013 dengan judul “Telaah Pemikiran Hasan

Langgulung Tentang Konsep Kreativitas dan Relevansinya Terhadap

Pendidikan Islam” skripsi ini mengkaji kreativitas peserta didik dalam

pendidikan Islam serta seberapa besar peran pendidikan Islam

mengembangkan kreativitas peserta didik menurut Hasan Langgulung. Jenis

penelitian ini adalah studi pustaka (Library research) dengan melakukan

identifikasi terhadap data-data konsep kreativitas dalam perspektif Hasan

Langgulung. Pendekatan yang tekanannya ditujukan untuk mengemukakan

nilai-nilai universal dan mendasar dari suatu objek yang diteliti serta

Page 24: PERAN GURU AGAMA DALAM PRAKTEK PENDIDIKAN ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6214/1/ISTI... · 2019. 9. 25. · Melihat pandangan Hasan di atas tentang tugas guru sebagai

10

didukung data-data historis yang dapat dipercaya. Hasil penelitiannya

mengatakan bahwa kreativitas adalah suatu yang dianugrahkan Allah SWT

kepada manusia merupakan modal sebagai khilafahnya. Dengan demikian

kreativitas harus dikembangkan dalam pendidikan terutama pendidikan

Islam karena keberhasilan pengembangan kreativitas peserta didik

tergantung bagaimana pendidikannya karena itu penyelenggaraan

pendidikan haruslah fleksibel, kreatif, visoner, dan inovatif.

Dari uraian di atas, terdapat perbedaan terhadap tema yang penulis

angkat. Pada peneliti yang di atas, fokus pembahasannya terletak pada

pengaruh pendidikan terhadap kreativitas peserta didik. Sedangkan yang

menjadi fokus dalam skripsi yang akan penulis lebih diarahkan terhadap

pemikiran peran guru dalam praktek pendidikan Islam dari Hasan

langgulung. Dan juga memiliki persamaan dengan skripsi yang akan penulis

buat yaitu sama-sama mebahas tentang pendidikan menurut Hasan

Langgulung dan penelitiannya sama menggunakan penelitian jenis Library

Reserach

F. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian kepustakaan (Library Research)

yaitu serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan

data pustaka, membaca, memahami dan mencatat serta mengolah bahan

penelitian.

Page 25: PERAN GURU AGAMA DALAM PRAKTEK PENDIDIKAN ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6214/1/ISTI... · 2019. 9. 25. · Melihat pandangan Hasan di atas tentang tugas guru sebagai

11

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Metode

kualitatif (qualitatife method) adalah suatu metode yang digunakan untuk

mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial,

sikap kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun

kelompok (Sukmadinata, 2008:60).

2. Sumber Data

Sumber data dalam penulisan ini terdiri dari sumber data primer dan

sekunder.

a. Sumber Data Primer

1) Daradjat, Z. (1995). Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Sekolah

(Cet. Ke-2 ed.). Jakarta: Ruhama.

2) Daulay, H. P. (2012). Pendidikan Islam Dalam Mencerdaskan

Bangsa. Jakarta: PT Rineka Cipta.

3) Kebudayaan, D. P. (1988). Kamus Besar Bahasa Indonesia (Cet. Ke-1

ed.). Jakarta: Balai Pustaka.

4) Langgulung, H. (1980). Beberapa Pemikiran Tentang Pendidikan

Islam. Bandung: Al-Ma'arif.

5) Langgulung, H. (1985). Pendidikan dan Peradaban Islam: Suatu

Analisa Sosio-Psikologi (Cet. Ke-3 ed.). Jakarta: Pustaka Al-Husna.

6) Langgulung, H. (1986). Manusia dan Pendidikan: Suatu Analisa

Psikologi, Filsafat dan Pendidikan. Jakarta: Pustaka Al-Husna.

7) Langgulung, H. (1988). Asas-Asas Pendidikan Islam (Cet. 2 ed.).

Jakarta: Pustaka Al-Husna.

Page 26: PERAN GURU AGAMA DALAM PRAKTEK PENDIDIKAN ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6214/1/ISTI... · 2019. 9. 25. · Melihat pandangan Hasan di atas tentang tugas guru sebagai

12

8) Langgulung, H. (1988). Pendidikan Islam Menghadapi Abad Ke-21

(Cet. ke-1 ed.). Jakarta: Pustaka Al-Husna.

9) Langgulung, H. (2002). Peralihan Paradigma dalam Pendidikan

Islam dan Sains Sosial (Cet. Ke-1 ed.). Jakarta: Gaya Media Pratama.

10) Mahmud Khalifah, U. Q. (2009). Menjadi Guru Inspiratif (Cet. 1 ed.).

Sukoharjo: Mumtaza.

11) Depag. (2004). Al-Qur'an Dan Terjemahannya. Bandung:

JUMANATUL 'ALI-ART.

12) Depag. (2005). Departemen Agama RI. Bandung: J-Art.

13) Tafsir, A. (2007). Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam (Cet. Ke-7

ed.). Bandung: Remaja Rosdakarya.

14) Tohirin. (2006). Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

(Ed. 1 ed.). Jakarta: Raja Grafindo Persada.

b. Sumber Data Sekunder

Berupa artikel dan buku-buku yang relevan dengan pembahasan

judul Skripsi, di antaranya:

1) Abdullah, A. H. (tt). Pemikiran Islam di Malaysia: Sejarah dan

Aliran. Bandung: Gema Insani Press.

2) Anton Bakker, A. C. (1990). Metode Penelitian Filsafat. Jakarta:

Kanius.

3) Depag. (2006). Undang-undang dan Pemerintah RI tentang

Pendidikan. Jakarta: Dirjen Pendidikan Islam Depag RI.

Page 27: PERAN GURU AGAMA DALAM PRAKTEK PENDIDIKAN ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6214/1/ISTI... · 2019. 9. 25. · Melihat pandangan Hasan di atas tentang tugas guru sebagai

13

4) Faruqy, I. R. (1982). Islamisasi Ilmu Pengetahuan, Terjemahan Anas

Mahyuddin. Bandung: Pustaka.

5) Fauziyah, Pendidikan Islam dalam Prespektif Hasan Langgulung,

Malang: Fakultas Tarbiyah UIN Maulana Malik Ibrahim, 2009

6) Langgulung, H, Teori-teori Kesehatan Mental, Jakarta: Al-Husna,

1985.

7) Hadari Nawawi, M. M. (1996). Penelitian Terapan. Yogyakarta:

Gajah Mada University Press.

8) Muchtar, H. J, Fiqih Pendidikan . Bandung: Remaja Rosdakarya,

2005.

9) Nata, A, Pendidikan dalam Perspektif Islam, Jakarta: UIN Jakarta

Press, 2005.

10) Nizar, A.-R. D, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat Press,

2005.

11) Nata, A. (2013). Pemikiran Pendidikan Islam dan Barat. Jakarta:

Rajawali Pers.

12) Nizar, A.-R. d. (2005). Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Ciputat

Press.

13) Penyusun, T. (2004). Ensiklopedia Nasional Indonesia (Jilid 4, Cet.

Ket-4 ed.). Jakarta: Delta Pamungkas.

14) Purwanto, M. N. (2007). Ilmu Pendidikan Teoritis Dan Praktis (Cet.

Ke-18 ed.). Bandung: Remaja Rosdakarya.

Page 28: PERAN GURU AGAMA DALAM PRAKTEK PENDIDIKAN ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6214/1/ISTI... · 2019. 9. 25. · Melihat pandangan Hasan di atas tentang tugas guru sebagai

14

15) Sholeh, A. K, Pemikiran Islam Kontemporer, Yogyakarta: Penerbit

Jendela, 2003.

16) Sholeh, A. N, Membangun Profesionalitas Guru, Jakarta: Elsas, 2006.

17) Sukmadinata, N. S. (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

18) Surakhman, W. (1989). Pengantar Penelitian Ilmiah: Dasar, Metode

dan Teknik.

19) Susanto, A, Pemikiran Pendidikan Islam, Jakarta: Amza, 2009.

20) Wiyono, H. H. (1995). Sari Sejarah Filsafat Barat. Yogyakarta:

Kanisius.

21) Yamin, M. (2006). Sertifikasi Propesi Keguruan di Indonesia (Cet.

Ke-2 ed.). Jakarta: Gaung Persada.

3. Metode Analisis Data

Penelitian ini menggunakan beberapa metode analisis data. Pertama,

metode deskriptif, yakni sebuah prosedur pemecahan masalah yang

dislidiki, dengan menggambarkan keadaan objek penelitian dengan

menemukan fakta-fakta sebagaimana keadaan sebenarnya (Hadari Nawawi,

1996,73). Dalam metode ini, data yang telah dikumpulkan mula-mula

disusun, dijelaskan kemudian dianalisis (Surakhman, 1989). Dengan

penelitian ini peneliti menyusun data berupa pemikiran Hasan Langgulung

tentang peran guru dalam praktek pendidikan Islam yang telah ditemukan

pada data primer, lalu dideskripsikan, kemudian dianalisis menggunakan

data yang diperoleh dari sumber data sekunder.

Page 29: PERAN GURU AGAMA DALAM PRAKTEK PENDIDIKAN ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6214/1/ISTI... · 2019. 9. 25. · Melihat pandangan Hasan di atas tentang tugas guru sebagai

15

Kedua, metode content analysis yang merupakan analisis ilmiah

tentang isi pesan suatu komunikasi yang mencakup upaya klasifikasi tanda-

tanda yang dipakai dalam komunikasi dan menggunakan kriteria sebagai

dasar klasifikasi dan menggunakan teknik analisis tertentu sebagai pembuat

prediksi (Muhadjir, 2000:68). Metode ini digunakan dalam penelitian ini

untuk menemukan gagasan utama dari pemikiran Hasan Langgulung

tentang peran guru dalam praktek pendidikan Islam, dilakukan

pengumpulan data dan penarikan kesimpulan awal, kemudian dibandingkan

dengan data-data dari sumber sekunder, terakhir dilakukan interpretasi dan

penarikan kesimpulan (valid).

Ketiga, metode interpretatif, metode ini adalah metode yang

digunakan untuk menyelami teks dengan setepat mungkin, agar dapat

mengungkapkan arti dan makna uraian yang disajikan (Anton Bakker,

1990:63). Dengan metode ini, peneliti bermaksud untuk menemukan detail

pemikiran Hasan Langgulung tentang peran guru dalam praktek pendidikan

Islam.

G. Penegasan Istilah

Agar pembaca mudah untuk memperoleh pemahaman dan gambaran

yang pasti terhadap istilah tersebut, maka penulis akan menjabarkan terlebih

dahulu yaitu:

1. Pendidikan Islam

Pendidikan Islam adalah pendidikan yang difahami dan

dikembangkan dari ajaran dan nilai-nilai fundamental yang terkandung

Page 30: PERAN GURU AGAMA DALAM PRAKTEK PENDIDIKAN ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6214/1/ISTI... · 2019. 9. 25. · Melihat pandangan Hasan di atas tentang tugas guru sebagai

16

dalam sumber dasarnya, yaitu al-Qur‟an dan al-Sunnah. Dalam pengertian

ini, pendidikan Islam dapat berwujud pemikiran dan teori pendidikan yang

mendasarkan diri atau dibangun dan dikembangkan dari sumber-sumber

dasar tersebut atau bertolak dari spirit Islam (Muhaimin, 2003:23).

2. Guru

Kata guru berasal dari bahasa Indonesia yang berarti orang yang

mengajar. Guru adalah pekerjaannya mengajar, baik mengajar bidang studi

umum maupun mengajarkan suatu ilmu pengetahuan kepada orang lain.

Guru menurut paradigma baru bukan hanya bertindak sebagai pengajar,

tetapi sebagai motivator dan fasilitator proses belajar (Langgulung,

1988:86).

Guru adalah orang yang memiliki ilmu lebih dari pada anak didiknya,

oleh karena itu guru juga bisa disebut ulama, asalkan rajin beribadah dan

berakhlak mulia. Guru adalah tenaga yang profesional dari pada sekedar

tenaga sambilan (Muchtar, 2005:150).

Dari pengertian di atas, walaupun berbeda susunan redaksinya namun

mempunyai kesamaan maksud, yaitu bahwa guru bukan hanya sekedar

pemberi ilmu pengetahuan kepada anak didiknya di depan kelas. Tetapi

merupakan tenaga professional yang di samping memperhatikan aspek

kognitif juga aspek psikomotorik dan afektif pada anak didik agar tumbuh

dan terbina secara utuh sebagai manusia yang susila sehingga maksud

mendidik untuk mengantarkan anak didik menuju tujuan yang diharapkan

oleh agama, bangsa dan Negara.

Page 31: PERAN GURU AGAMA DALAM PRAKTEK PENDIDIKAN ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6214/1/ISTI... · 2019. 9. 25. · Melihat pandangan Hasan di atas tentang tugas guru sebagai

17

3. Peran Guru

a. Motivator

Dalam proses pembelajaran, motivasi merupakan salah satu aspek

yang sangat penting. Proses pembelajaran akan berhasil apabila siswa

mempunyai motivasi dalam belajar. Untuk itu, guru dituntut kreatif dalam

membangkitkan motivasi belajar siswa.

a. Sebagai Fasilitator

Guru sebagai fasilitator memiliki peran memfasilitasi siswa-siswa

untuk belajar secara maksimal dengan mempergunakan berbagai strategi,

metode, media dan sumber belajar (Yamin, 2006:27).

Guru menciptakan suatu komunitas yang bersuasana saling

bergantung dan saling berdialog atas dasar saling mempercayai satu sama

lain, menghasilkan pengalaman yang luas, namun ia tetap mengambil

bagian dan memperhatikan dengan sikap yang sama dengan peserta

didiknya (M.Arifin, 1988:45).

H. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam memahami isi dari skripsi ini, maka

penulis akan menguraikan secara singkat mengenai sistematika

pembahasannya yaitu:

Bab. I Bab ini berisi tentang gambaran umum penulisan yang meliputi

latar belakang masalah, fokus penelitian, tujuan penelitian, kegunaan

penelitian, kajian pustaka, metode penelitian, penegasan istilah, sistematika

penulisan skripsi.

Page 32: PERAN GURU AGAMA DALAM PRAKTEK PENDIDIKAN ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6214/1/ISTI... · 2019. 9. 25. · Melihat pandangan Hasan di atas tentang tugas guru sebagai

18

Bab. II Bab ini membahas tentang biografi Hasan Langgulung yang

meliputi riwayat hidup Hasan Langgulung, riwayat pendidikan Hasan

Langgulung, karir Hasan Langgulung, karya-karya Hasan Langgulung,

corak pemikiran Hasan Langgulung.

Bab. III Bab ini membahas tentang pendidikan Islam menurut Hasan

Langgulung, Tujuan Pendidikan, Filsafat Pendidikan Islam, asas-asas

pendidikan Islam, Dasar-dasar Pokok Pendidikan Islam, upaya

merealisasikan konsep pendidikan Islam.

Bab. IV Bab ini membahas tentang peran guru menurut Hasan

Langgulung dan relevansi pemikiran hasan langgulung tentang peran guru

agama dalam praktek pendidikan islam

Bab. V Bab ini adalah bab terakhir dari kesimpulan dan saran-saran.

Page 33: PERAN GURU AGAMA DALAM PRAKTEK PENDIDIKAN ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6214/1/ISTI... · 2019. 9. 25. · Melihat pandangan Hasan di atas tentang tugas guru sebagai

19

BAB II

BIOGRAFI HASAN LANGGULUNG

A. Riwayat Hidup Hasan Langgulung

Hasan Langgulung adalah seorang pemikir dari Indonesia. Ia lahir

di Rappang, Sulawesi Selatan pada tanggal 16 Oktober 1934 M. Ayahnya

bernama Langgulung dan ibunya bernama Aminah Tansuruh. Dan ia

merupakan seorang tokoh pendidikan di Indonesia yang telah lama

berdomisili di Malaysia. Pada tanggal 22 September 1971 M, Hasan

Langgulung melepas masa lajangnya dengan menikahi seorang perempuan

bernama Nuraimah Mohammad Yunus. Pasangan ini dikarunia dua orang

putera dan seorang puteri, yaitu Ahmad Taupiq, Nurul Huda dan Siti

Zakiyah. Keluarga ini tinggal disebuah rumah dijalan B 28 Taman Bukit,

Kajang, Malaysia (Langgulung, 1989:407-412).

Pada tanggal 1 Agustus 2008, pukul 19.45 WIB hari Jum‟at Hasan

Langgulung meninggal dunia di rumah sakit Selayang Kuala Lumpur,

Karena gagal ginjal pada usia 73 tahun. Jenazahnya dimakamkan pada 2

Agustus 2008, selepas sholat Zuhur di pemakaman taman Selasih, Sentul,

Kuala Lumpur. Hasan Langgulung selain aktif sebagai penasehat Pimpinan

Cabang Istimewa (PCIM) Kuala Lumpur, juga dikenal sebagai putra

Indonesia yang menjadi tokoh pendidikan di Malaysia. Dalam upacara

pemakaman, seluruh pejabat, perwakilan dari kerajaan Malaysia, dan Rektor

Page 34: PERAN GURU AGAMA DALAM PRAKTEK PENDIDIKAN ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6214/1/ISTI... · 2019. 9. 25. · Melihat pandangan Hasan di atas tentang tugas guru sebagai

20

IIUM ikut Menghadiri. Sejumlah petinggi politik UMNO dan PAS turut

mengucapkan belasungkawa. Bahkan sebagai penghormatan, Wakil

Presiden Jusuf Kalla mengutus utusan khusus untuk menghadiri upacara

pemakaman Hasan Langgulung. Hasan Langgulung merupakan salah satu

putra terbaik Indonesia, sewaktu Malaysia baru saja menginjak usia

kemerdekaan ke-14 pada 30 tahun yang lalu, pemerintah Malaysia bergiat

membangun negaranya terutama dari segi pendidikan. Saat itu banyak

putra-putra pilihan dari Indonesia yang diundang pemerintah Malaysia

untuk ikut serta membangun negeri tersebut. Hasan Langgulung termasuk

salah satu putra pilihan tersebut. Salah satu jasa yang disumbangkan Hasan

Langgulung di Malaysia adalah Fakultas Pendidikan di Universitas

Kebangsaan Malaysia (UKM) dan Universitas Islam Internasional Malaysia.

Hingga akhir hidupnya, ia masih teguh memegang kewarganegaraannya. Ia

tetap memilih menjadi warga negara Indonesia, meskipun telah

menghabiskan waktu dan berkarir di Malaysia (Langgulung, 1989:407-412).

B. Riwayat Pendidikan Hasan Langgulung

Hasan Langgulung menempuh pendidikan dasarnya di daerah

Sulawesi, Indonesia. Ia memulai pendidikan dasarnya di Sekolah Rakyat

(SR) yang sekarang setingkat dengan Sekolah Dasar (SD) di Rappang,

Sulawesi Selatan. Kemudian melanjutkan jenjang pendidikannya di Sekolah

Menengah Islam dan Sekolah Guru Islam di Makassar sejak tahun 1949

sampai tahun 1952 serta menempuh B.I. Inggris di Ujung Pandang.

Makassar.

Page 35: PERAN GURU AGAMA DALAM PRAKTEK PENDIDIKAN ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6214/1/ISTI... · 2019. 9. 25. · Melihat pandangan Hasan di atas tentang tugas guru sebagai

21

Perjalanan pendidikan di mulai sejak ia hijrah ke Timur Tengah untuk

menempuh pendidikan sarjana muda atau Bachelor Of Arts (BA) yang

spesialisasi Islamic and Arabic Studiens yang beliau peroleh dari Fakultas

Darul „Ulum, Cairo University, Mesir pada tahun 1962. Setahun kemudian

ia sukses meraih gelar Diploma of Education (General) dari Ein Shams

University, Kairo dari tahun 1963-1964. Di Ein Shams University Kairo

pula ia mendapat gelar M.A. dalam bidang Psikologi dan Kesehatan Mental

(Mental Hygiene) pada tahun 1967 (Nata, 2013:341). Sebelumnya, ia juga

sempat memperoleh Diploma dalam bidang Sastra Arab Moderen dari

Institute of Higher Arab Studies, Arab League, Kairo, yaitu di tahun 1964.

Kecintaanya kepada ilmu pengetahuan membuat ia berangkat ke Barad,

hasil gelar Doctor of Philosophy (ph.D) dalam Psikologi diperoleh dari

University of Georgia, Amerika Serikat tahun 1971 (Susanto, 2009:126-

127).

Sewaktu kuliah ia sudah menunjukkan talenta sebagai seorang aktifis

dan seorang pendidik. Hal ini dapat dibuktikan ketika ia diberi kepercayaan

sebagai Ketua Mahasiswa Indonesia di Kairo tahun 1957. Kemampuan

organisatornya semakin matang ketika ia menjadi Wakil Ketua Mahasiswa

Indonesia di Timur Tengah (1966-1967) (Langgulung, 1992:413).

C. Karir Hasan Langgulung

Sebagai guru besar pendidikan namanya tersohor sedemikian cepat.

Hal ini terjadi karena beliau termasuk tokoh-tokoh yang produktif

menyumbangkan pemikirannya dalam bentuk tulisan-tulisan ilmiah. Sebagai

Page 36: PERAN GURU AGAMA DALAM PRAKTEK PENDIDIKAN ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6214/1/ISTI... · 2019. 9. 25. · Melihat pandangan Hasan di atas tentang tugas guru sebagai

22

tokoh pendidikan yang digandrungi dunia pendidikan, negara Malaysia

memintanya untuk mengajar dan menetap sebagai guru besar dalam bidang

pendidikan di Universitas Kebangsaan Malaysia. Selain menjadi guru besar

di UKM Hasan Langgulung juga pernah meniti karir diberbagai tempat

antara lain:

1. Visiting Professor di University of Riyadh, Saudi Arabia, 1977-1978;

2. Research Assistant, di University of Georgia, 1969-1971;

3. Teaching Assistant, di University of Georgia 1969-1970;

4. Psychological-Consultant, Stanford Research Institute Menla Park,

California;

5. Kepala Sekolah Indonesia di Kairo 1957-1968;

6. Pimpinan Redaksi majalah Journal Pendidikan, diterbitkan oleh

Universitas Kebangsaan Malaysia;

7. Anggota Redaksi Majalah Pcidopreisse, Journal for Special Education

yang diterbitkan di Amerika Serikat;

8. Anggota redaksi majalah, Journal Academica, diterbitkan Universitas

Kebangsaan Malaysia dalam bidang Social-Science (Langgulung,

1989:407-412).

D. Karya-karya Hasan Langgulung

Sebagai seorang pemikir yang produktif, Hasan Langgulung telah

menulis berbagai buku dalam bidang psikologi, filsafat dan pendidikan

Islam. Di antara karya-karyanya antara lain:

Page 37: PERAN GURU AGAMA DALAM PRAKTEK PENDIDIKAN ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6214/1/ISTI... · 2019. 9. 25. · Melihat pandangan Hasan di atas tentang tugas guru sebagai

23

1. Pendidikan Islam suatu Analisa Sosio Psikologikal, terbitan Pustaka

Antara, Kuala Lumpur, 1979;

2. Falsafah Pendidikan Islam (Terjemah), terbitan Bulan Bintang,

Jakarta, 1979;

3. Beberapa Pemikiran tentang Pendidikan Islam, terbitan Al-Ma‟arif,

Bandung, 1980;

4. Beberapa Tinjauan tentang Pendidikan Islam, terbitan Pustaka

Antara, Kuala Lumpur, 1983;

5. Statistik dalam Psikologi dan Pendidikan, terbitan Pustaka Antara,

Kuala Lumpur, 1983;

6. Psikologi dan Kesehatan Mental di Sekolah-sekolah, terbitanUKM

Bangi, 1979;

7. Pengenalan Tamaddun Islam dalam Pendidikan, terbitan Dewan

Bahasa dan Pustaka, Kuala Lumpur, 1986;

8. Daya Cipta dalam Kurikulum Pendidikan Guru, terbitan UKM

Bangi, 1986;

9. Pendidikan Menjelang Abad ke 21, terbitan UKM Bangi, 1986;

10. Pendidikan dan Peradaban Islam: Suatu Analisa Sosio-Psikologi,

terbitan Pustaka Al-Husna, Jakarta, 1985;

11. Manusia dan Pendidikan: Suatu Analisa Psikologi, Falsafah dan

Pendidikan, terbitan Pustaka Al-Husna, Jakarta, 1986;

12. Teori-teori Kesehatan Mental, terbitan Pustaka Al-Husna, Jakarta,

1992;

Page 38: PERAN GURU AGAMA DALAM PRAKTEK PENDIDIKAN ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6214/1/ISTI... · 2019. 9. 25. · Melihat pandangan Hasan di atas tentang tugas guru sebagai

24

13. Asas-asas Pendidikan Islam, terbitan Pustaka Al-Husna, Jakarta,

1992;

14. Kreativitas dan Pendidikan Islam: Analisis Psikologi dan Falsafah,

terbitan Pustaka Al-Husna, Jakarta, 1991;

15. Al-Taqwim wal-Ikhsan fit-Tarbiyah wa Ilmun Nafs, Riyadh Univ.

Press (masih dalam proses cetak)

16. Kreativiti dan Pendidikan, UKM Bangi (masih dalam proses cetak);

17. Ilmunnafs Al-Ijtima‟, Riyadh Univ. Press (masih dalam proses cetak)

18. Isu-isu semasa dalam psikologi, Pustaka Huda (masih dalam proses

cetak)

19. Fenomena Al-Qur‟an, Pustaka Iqra‟ (masih dalam proses cetak)

(Soleh(ed), 2003:178-181)

Selain dalam bentuk buku, Hasan Langgulung juga aktif menulis

artikel. Ia telah menulis lebih dari 60 artikel yang terbit diberbagai majalah,

seperti Journal of Special Psychology, Journal of Cross-Cultural

Psychology, Islamic Quarterly, Dewan Masyarakat dan lain-lain (Syamsul

Kurniawan, 2011:272-273).

E. Corak Pemikiran Hasan Langgulung

Usaha Hasan Langgulung identik dengan gerakan Islamisasi ilmu

pengetahuan, yaitu penguasaan disiplin ilmu modern, penguasaan khazanah

Islam, penentuan relevansi Islam bagi masing-masing bidang ilmu modern,

pencarian sintesa kreatif antara khazanah dengan ilmu modern, dan

Page 39: PERAN GURU AGAMA DALAM PRAKTEK PENDIDIKAN ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6214/1/ISTI... · 2019. 9. 25. · Melihat pandangan Hasan di atas tentang tugas guru sebagai

25

pengarahan aliran pemikiran Islam kejalan yang mencapai penemuan pola

rencana Allah (Faruqy, 1982:98).

Dasar (epistemology) yang dijadikan rujukan Hasan Langgulung

dalam mengkonstruksi paradigma pemikiran pendidikan Islam adalah: 1)

Al-Qur‟an, 2) Hadits, 3) Ijtihad para Sahabat dan para pemikir Muslim baik

klasik maupun kontemporer, 4) Pemikir Barat. Dalam membangun teori

pendidikan Islam ia tetap berpegang pada sumber utama ajaran Islam, di

samping juga memanfaatkan produk pemikiran barat modern, terutama

dalam masalah psikologi, filsafat dan pendidikan, sehingga teori

pendidikannya tampak nuansa kontemporer, yaitu upaya pengembangan

pendidikan Islam dengan pendekatan multi disipliner (Wiyono, 1995:18).

Hasan Langgulung adalah salah seorang pemikir Islam Asia Tenggara

yang banyak mencurahkan perhatiannya pada Islamisasi Ilmu Pengetahuan,

terutama pada bidang pendidikan dan Psikologi. Pemikirannya mempunyai

relevansi dengan perkembangan sains dan teknologi, serta mengikuti

perkembangan zaman, bahkan dalam tulisannya ia berupaya mengantisipasi

masa depan, sehingga beliau patut dimasukkan kedalam kelompok

modernist (Abdullah, tt:14).

Page 40: PERAN GURU AGAMA DALAM PRAKTEK PENDIDIKAN ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6214/1/ISTI... · 2019. 9. 25. · Melihat pandangan Hasan di atas tentang tugas guru sebagai

26

BAB III

PENDIDIKAN ISLAM MENURUT PEMIKIRAN HASAN

LANGGULUNG

A. Definisi Pendidikan Islam

Menurut Hasan Langgulung, secara istilah pendidikan dalam bahasa

Inggris adalah education, berasal dari bahasa latin yaitu educere, yang

berarti memasukkan sesuatu, barangkali memasukkan ilmu ke kepala

seseorang. Jadi di sini ada tiga hal yang terlibat yaitu: Ilmu, proses

memasukkan dan kepala orang, kalaulah ilmu itu memang masuk dikepala.

Dalam bahasa Arab ada beberapa istilah yang biasa dipergunakan dalam

pengertian (Langgulung, 1992:4). Biasa dipergunakan (ta‟alim) تعليم sesuai

dengan firman Allah SWT yang berbunyi:

وعلم آدم الأسماء كلها ثم عرضهم على الملائكة فـقال أنبئوني بأسماء هـؤلاء

(53)البقرة . إن كنتم صادقين

Artinya:

“Dan Allah mengajarkan kepada Adam segala nama, kemudian ia

berkata kepada malaikat: beritahulah Aku nama-nama semua itu jika

kamu benar”(Q.S. Al-Baqarah: 31) (Depag, 2004:6).

Juga kata (tarbiyah) تربية dipergunakan untuk pendidikan. Seperti

fiman Allah dalam Surat Al-Isra‟ yang berbunyi:

Page 41: PERAN GURU AGAMA DALAM PRAKTEK PENDIDIKAN ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6214/1/ISTI... · 2019. 9. 25. · Melihat pandangan Hasan di atas tentang tugas guru sebagai

27

(46)الاسرآء واخفض لهما جناح الذل من الرحمة وقل رب ارحمهما كما ربـياني صغيرا

Artinya:

“Hai Tuhanku, sayangilah keduanya sebagaimana mereka

mendidikku sewaktu kecil” (Q.S. Al-Isra‟ 24) (Depag,2004:284).

Di samping itu kata ta‟dib تأديب dipergunakan, seperti sebuah Hadits

Rasulullah SAW yang berbunyi:

أدبنى رب فأحسن تأديبى

Artinya:

“Allah mendidikku, maka ia memberikan kepadaku sebaik-baik

pendidikan” (Langgulung, 1992: 4-5).

Ketiga istilah tersebut sering digunakan oleh para pakar pendidikan

yang memberikan pengertian pedidikan. Hasan Langgulung menegaskan

bahwa pendidikan merupakan sebuah proses untuk mengubah dan

memindahkan nilai-nilai kebudayaan kepada setiap individu masyarakat

melalui berbagai proses. Proses pemindahan tersebut ialah pengajaran,

latihan, dan indoktrinasi. Pemindahan nilai-nilai melalui pengajaran ialah

memindahkan pengetahuan dari individu kepada individu lain. Ketiga

proses ini berjalan serentak dalam masyarakat primitif dan modern. Dalam

makna yang lebih luas Hasan Langgulung mengartikan pendidikan sebagai

usaha memindahkan nilai-nilai kebudayaan kepada setiap individu dalam

masyarakat, dengan kata lain Hasan Langgulung juga mengatakan bahwa

Page 42: PERAN GURU AGAMA DALAM PRAKTEK PENDIDIKAN ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6214/1/ISTI... · 2019. 9. 25. · Melihat pandangan Hasan di atas tentang tugas guru sebagai

28

pendidikan suatu tindakan (action) yang diambil oleh suatu masyarakat,

kebudayaan, atau peradaban untuk memelihara kelanjutan hidupnya

(Langgulung, 1980:91-92).

Pendidikan menurut Hasan Langgulung sebenarnya dapat ditinjau dari

segi yaitu:

1. Dari Sudut Pandangan Masyarakat

Segi pandangan masyarakat, pendidikan berarti pewarisan kebudayaan

dari generasi tua kepada generasi muda, agar hidup masyarakat tetap

berkelanjutan. Atau dengan kata lain, menurut Hasan Langgulung,

masyarakat mempunyai nilai-nilai budaya yang ingin disalurkan dari

generasi ke generasi agar identitas masyarakat tersebut tetap terpelihara nilai

yang ingin disalurkan itu bermacam-macam, ada yang bersifat intelektual,

seni, politik, dan lain-lain (Langgulung, 1988:3).

2. Dari Segi Pandangan Individu

Pendidikan menurut Hasan Langgulung berarti pembangunan potensi-

potensi yang terpendam dan tersembunyi. Dalam hal ini Hasan Langgulung

mengibaratkan individu laksana lautan yang dalam penuh mutiara dan

bermacam-macam ikan, tetapi tidak tampak. Ia masih berada di dasar laut,

ia perlu dipancing dan digali supaya dapat menjadi makanan dan perhiasan

bagi manusia. Potensi, bakat ataupun kemampuan individu lah yang

dituntun untuk menggali mutiara tersebut dan mengubahnya menjadi emas

dan intan sehingga menjadi kekayaan yang berlimpah untuk kemakmuran

masyarakat. Dalam istilah lain berkenaan dengan pemahaman Hasan

Page 43: PERAN GURU AGAMA DALAM PRAKTEK PENDIDIKAN ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6214/1/ISTI... · 2019. 9. 25. · Melihat pandangan Hasan di atas tentang tugas guru sebagai

29

Langgulung tentang pendidikan. Dilihat dari individu, pendidikan adalah

proses menampakkan (manifestasi) aspek-aspek yang tersembunyi (latent)

pada anak didik. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kemakmuran

suatu masyarakat bergantung kepada kesanggupan masyarakat tersebut

menggarap kekayaan yang terpendam pada setiap individunya. Dengan kata

lain, kemakmuran masyarakat tergantung kepada keberhasilan

pendidikannya dalam menggarap kekayaan yang terpendam pada setiap

individu (Langgulung, 1988:3).

3. Dari Segi Proses Antara Individu dan Masyarakat

Dilihat dari segi proses (transaksi), maka pendidikan itu menurut

Hasan Langgulung adalah proses memberi dan mengambil, antara manusia

dan lingkungannya dalam rangka mengembangkan dan menciptakan

keterampilan-keterampilan yang diperlukan untuk merubah dan

memperbaiki kondisi-kondisi kemanusiaan dan lingkungannya. Dalam

istilah lain Hasan Langgulung, katakan sebagai interaksi antara potensi dan

budaya, dimana kedua proses ini berjalan sama-sama, isi mengisi antara satu

dengan yang lain (Langgulung, 1988:3-4).

Dalam penjelasan di atas Hasan Langgulung menyebutkan, bahwa

pendidikan Islam merupakan suatu proses penyiapan generasi muda untuk

mengisi peranan memindahkan pengetahuan dan nilai-nilai Islam yang

diselaraskan dengan fungsi manusia untuk beramal di dunia dan memetik

hasilnya di akhirat. Pendidikan tidak hanya sekedar transfer of knowledge

Page 44: PERAN GURU AGAMA DALAM PRAKTEK PENDIDIKAN ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6214/1/ISTI... · 2019. 9. 25. · Melihat pandangan Hasan di atas tentang tugas guru sebagai

30

(transfer pengetahuan), tetapi juga transfer of value (transfer nilai) dan

berorientasi dunia akhirat (teosentris dan antroposentris), sebagai tujuannya.

B. Tujuan Pendidikan Islam

Menurut Hasan Langgulung, berbicara tentang tujuan pendidikan

tidak dapat tidak berbicara tentang tujuan hidup. Sebab pendidikan

bertujuan untuk memelihara kehidupan manusia. Dalam konteks Islam, Al-

Qur‟an surat Al-An‟am ayat 162 dengan tegas mengatakan bahwa apapun

tindakan yang dikerjakan oleh manusia haruslah dikaitkan dengan Allah.

Hasan Langgulung menerjemahkan tujuan pendidikan Islam ke dalam

tiga kategori, yaitu tujuan tertinggi atau akhir (aim), tujuan umum (goals)

dan tujuan khusus (objectives).

Tujuan tertinggi dari pendidikan Islam adalah membina individu-

individu yang akan bertindak sebagai khalifah, atau setidaknya

menempatkannya di suatu jalan menuju kearah tersebut. Sedangkan tujuan

umum dan tujuan khusus dalam pendidikan Islam merupakan perluasan dari

tujuan akhir yang bersifat operasional (Langgulung, 1995:57).

Tujuan umum adalah perubahan yang dikehendaki, yang diusahakan

oleh pendidikan untuk dicapai. Hasan Langgulung mengutip beberapa tokoh

yang menyebutkan tentang tujuan umum pendidikan, salah satunya adalah

An-Nahlawy, yang menyatakan bahwa tujuan umum pendidikan Islam

meliputi empat hal, yaitu pendidikan akal dan persiapan pikiran,

menumbuhkan potensi-potensi dan bakat-bakat bawaan anak, menaruh

perhatian pada kekuatan dan potensi generasi muda baik lelaki maupun

Page 45: PERAN GURU AGAMA DALAM PRAKTEK PENDIDIKAN ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6214/1/ISTI... · 2019. 9. 25. · Melihat pandangan Hasan di atas tentang tugas guru sebagai

31

perempuan, dan berusaha untuk menyeimbangkan segala potensi-potensi

dan bakat-bakat manusia (Langgulung, 1995:58-61).

Tujuan khusus dalam pendidikan Islam adalah perubahan-perubahan

yang diinginkan yang merupakan bagian yang termasuk di bawah tiap

tujuan umum. Adapun tujuan khusus pendidikan Islam menurut Hasan

Langgulung adalah:

a. Memperkenalkan kepada generasi muda tentang akidah dan dasar-

dasarnya serta ibadah dan cara pelaksanaannya.

b. Menumbuhkan kesadaran yang betul pada diri pelajar terhadap agama.

c. Menanamkan keimanan kepada Allah, malaikat-malaikatNya, rasul-

rasulNya, kitab-kitabNya dan hari akhir berdasarkan faham kesadaran

dan perasaan.

d. Menumbuhkan minat generasi muda untuk menambah pengetahuan

keagamaan.

e. Menanamkan rasa cinta dan penghargaan kepada Al-Qur‟an, serta

membiasakan untuk membaca, memahami dan mengamalkan ajaran-

ajarannya.

f. Menumbuhkan rasa bangga terhadap sejarah dan kebudayaan Islam.

g. Menumbuhkan rasa rela, optimis, percaya diri, tanggung jawab,

menghargai kewajiban, tolong menolong dalam kebaikan, cinta

kebaikan, sabar dalam berjuang, memegang teguh pada prinsip

berkorban untuk agama dan tanah air.

Page 46: PERAN GURU AGAMA DALAM PRAKTEK PENDIDIKAN ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6214/1/ISTI... · 2019. 9. 25. · Melihat pandangan Hasan di atas tentang tugas guru sebagai

32

h. Mendidik naluri, motivasi dan keinginan generasi muda, dan

membiasakan mereka untuk mengatur emosi dengan baik.

i. Membersihkan hati mereka dari sifat-sifat tercela (Langgulung,

1995:63-64).

Tujuan-tujuan umum dan khusus dalam pendidikan Islam ini, menurut

Hasan Langgulung sangat luas cakupannya, karena beberapa aspek seperti

aspek sudut pandang perumus tujuan maupun aspek kelembagaannya

(Langgulung, 1995:66-67).

Jadi, berdasarkan uraian di atas, pendidikan Islam adalah pendidikan

kemanusiaan yang berdiri di atas persaudaraan seiman. Pendidikan Islam

adalah pendidikan universal yang diperuntukkan kepada umat manusia

seluruhnya. Itulah dasar-dasar pokok pendidikan Islam atau formulasi

kurikulum sebagai landasan untuk mencapai cita-citanya yang tercantum

dalam tujuan-tujuan yang telah diuraikan sebelumnya. Strategi selanjutnya

untuk mencapai keberhasilan dalam usaha mencapai cita-cita itu ialah harus

ada skala prioritas dalam mencapai cita-cita itu, baik dalam tindakan,

anggaran, administrasi, dan lain-lain.

C. Filsafat Pendidikan Islam

Falsafah pendidikan Islam bersumber dari falsafah hidup Islam.

Falsafah hidup Islam mencakup kebenaran yang bersifat spekulatif dan

praktikal yang dapat menolong untuk menafsirkan tentang manusia, sifat-

sifatnya, nasib kesudahannya, dan keseluruhan hakikat. Yang didasarkan di

atas prinsip-prinsip awal atau tertinggi, dan tidak berubah yang memiliki

Page 47: PERAN GURU AGAMA DALAM PRAKTEK PENDIDIKAN ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6214/1/ISTI... · 2019. 9. 25. · Melihat pandangan Hasan di atas tentang tugas guru sebagai

33

norma-norma yang tidak akan bertakluk pada kesalahan-kesalahan bagi

tingkah laku individu dan masyarakat.

Falsafah pendidikan Islam menentukan tujuan akhir, objektif, nilai-

nilai, dan cita-citayang telah ditentukan lebih dahulu oleh falsafah hidup

Islam dan dilaksanakan oleh proses pendidikan. Falsafah Islam meletakkan

prinsip-prinsip, norma-norma yang menguasai keseluruhan skop

pendidikan. Ini semua memerlukan pemahaman terhadap prinsip-prinsip

dasar tentang:

1. Kejadian manusia menurut pandangan Islam dan tujuan hidupnya

2. Sifat-sifat semula jadi manusia yang merupakan sebagian sifat-sifat

Tuhan

3. Keadaan amanah dan khalifah manusia diatas bumi ini

4. Perjanjian antara Tuhan dan umat manusia (Langgulung, 1986:3).

D. Asas-Asas Pendidikan Islam

Sebagai aktivitas yang bergerak dalam proses pembinaan kepribadian

muslim, maka pendidikan Islam memerlukan asas atau dasar yang

dijanjikan landasan kerja. Dengan dasar ini akan memberikan arah bagi

pelaksanaan pendidikan yang telah diprogramkan. Dalam konteks ini, dasar

yang menjadi acuan pendidikan Islam hendaknya merupakan sumber nilai

kebenaran dan kekuatan yang dapat menghantarkan peserta didik ke arah

pencapaian pendidikan. oleh karena itu, dasar pokok yang terpenting dari

pendidikan Islam menurut Hasan Langgulung adalah Al-Qur‟an dan hadits.

Berkenaan asas-asas yang digunakan oleh Hasan Langgulung, Pendidikan

Page 48: PERAN GURU AGAMA DALAM PRAKTEK PENDIDIKAN ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6214/1/ISTI... · 2019. 9. 25. · Melihat pandangan Hasan di atas tentang tugas guru sebagai

34

menurutnya memiliki enam asas yang sangat berhubungan erat dan saling

melengkapi diantaranya asas-asas tersebut:

1. Asas-asas historis (sejarah), yang mempersiapkan guru dengan sebuah

hasil pengalaman masa lalu, dengan melalui undang-undang dan

peraturan-peraturan, batas-batas, dan kekurangan-kekurangan.

2. Asas-asas sosial yang memberinya kerangka budaya darimana

pendidikan itu bertolak dan bergerak; memindahkan budaya, memilih,

dan mengembangkan.

3. Asas ekonomi yang memberinya perspektif tentang potensi-potensi

manusia dan keuangan, materi, persiapan yang mengatur sumber-

sumbernya, dan bertanggung jawab terhadap anggaran belanja.

4. Asas-asas politik dan administrasi yang memberinya bingkai ideology

(aqidah) dari mana ia bertolak untuk mencapai tujuan yang dicita-

citakan dan rencana yang telah dibuat.

5. Asas-asas psikologis yang memberinya informasi tentang watak

pelajar-pelajar, guru-guru, cara-cara terbaik dalam praktek,

pencapaian, dan penilaian, pengukuran dan bimbingan.

6. Asas-asas filsafat yang mampu memberinya kemampuan memilih

yang lebih baik, memberi arah suatu sistem, mengontrolnya, dan

memberi arah kepada semua asas-asas yang lain (Langgulung, 1992:6-

7).

Kesimpulannya adalah bahwa asas-asas pendidikan yang enam itu

turut membantu dalam mencipta pendidikan dari segi bahwa asas-asas ini

Page 49: PERAN GURU AGAMA DALAM PRAKTEK PENDIDIKAN ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6214/1/ISTI... · 2019. 9. 25. · Melihat pandangan Hasan di atas tentang tugas guru sebagai

35

adalah sistem dan organisasi, begitu juga turut mengadakan pembaharuan

dalam pendidikan dari segi bahwa asas-asas ini adalah ilmu-ilmu dan

cabang-cabang ilmu. Dari sini dapat difahami bahwa pendidikan itu tidak

dapat hidup terpisah dari asas-asas itu, sebab kalau demikian maka ia

kehilangan akar-akar yang membawa makanan dan urat-urat yang akan

membaharui kegiatannya.

E. Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam

Hasan Langgulung memandang bahwa pendidikan dewasa ini berada

dalam kondisi yang sangat memprihatinkan. Untuk itu, ia menawarkan

gagasan bahwa tindakan yang perlu diambil ialah dengan memformat

kurikulum pendidikan Islam dengan format yang lebih integralistik dan

bersifat universal. Hasan Langgulung menjabarkan delapan aspek yang

termasuk dalam dasar-dasar pokok pedidikan Islam yaitu:

1. Keutuhan (Syumuliyah)

Pendidikan Islam haruslah bersifat utuh, artinya memperhatikan

segala aspek manusia: badan, jiwa, akal, dan rohnya. Pendidikan dalam

rangka pengembangan SDM (Sumber Daya Manusia), di temukan Al-

Qur‟an, menghadapi peserta didiknya dengan seluruh totalitas unsur-

unsurnya. Al-Qur‟an tidak memisahkan unsur jasmani dan rohani tetapi

merangkaikan pembinaan jiwa dan pembinaan akal, sekaligus tidak

mengabaikan jasmaninya. Karena itu, seringkali ditemukan uraian-

uraiannya disajikan dengan argumentasi logika, disertai sentuhan-sentuhan

kepada kalbu. Hal ini merupakan salah satu prinsip utama dalam

Page 50: PERAN GURU AGAMA DALAM PRAKTEK PENDIDIKAN ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6214/1/ISTI... · 2019. 9. 25. · Melihat pandangan Hasan di atas tentang tugas guru sebagai

36

pengembangan kualitas SDM. Diharapkan dengan melaksanakan prinsip ini,

bukan hanya kesucian jiwa yang diperoleh, tetapi juga pengetahuan yang

merangsang kepada daya cipta, karena daya ini dapat lahir dari penyajian

materi secara rasional, serta rangsangan pertanyaan-pertanyaan melalui

diskusi timbal balik

Pendidikan Islam perlu mendidik semua individu di masyarakat

(democratization) dan dari segi pelaksanaannya, sistem pendidikan Islam

haruslah meliputi segala aktivitas pendidikan normal, non-formal, dan

informal seperti pendidikan di rumah, masjid, pekerjaan, lembaga-lembaga

sosial dan budaya (Langgulung, 1988:142-145).

2. Keterpaduan Kurikulum

Kurikulum pendidikan Islam hendaknya bersifat terpadu antara

komponen yang satu dengan yang lain (integralitas) dengan memperhatikan

hal-hal sebagai berikut:

a. Pendidikan Islam haruslah memberlakukan individu dengan

memperhitungkan ciri-ciri kepribadiannya: jasad, jiwa, akal, dan roh

yang berkaitan secara organik, berbaur satu sama lain sehingga bila

terjadi perubahan pada salah satu komponennya maka akan berlaku

perubahan-perubahan pada komponen yang lain.

b. Pendidikan Islam harus bertolak dari keterpaduan di antara Negara-

negara Islam. Ia mendidik individu-individu itu supaya memiliki

semangat setia kawan dan kerja sama sambi mendasarkan aktivitasnya

atas semangat dan ajaran Islam. Berbagai jenis dan tahap pendidikan

Page 51: PERAN GURU AGAMA DALAM PRAKTEK PENDIDIKAN ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6214/1/ISTI... · 2019. 9. 25. · Melihat pandangan Hasan di atas tentang tugas guru sebagai

37

itu dipandang terpadu antara berbagai komponen dan aspeknya

(Langgulung, 1988:142).

3. Kesinambungan/Keseimbangan

Pendidikan Islam haruslah bersifat kesinambungan dan tidak terpisah-

pisah dengan memperhatikan aspek-aspek berikut:

a. Sistem pendidikan itu perlu memberi peluang belajar pada tiap tingkat

umur, tingkat persekolahan dan setiap suasana. Dalam Islam tidak

boleh ada halangan dari segi umur, pekerjaan, kedudukan, dan lain-

lain.

b. Sistem pendidikan Islam itu selalu memperbaharui diri atau dinamis

dengan perubahan yang terjadi. Sayyidina Ali r.a pernah memberikan

nasehat: “Ajarkan anak-anakmu ilmu lain dari yang kamu pelajari,

sebab mereka diciptakan bagi zaman bukan zamanmu” (Langgulung,

1988:143).

4. Keaslian

Pendidikan Islam haruslah orisinil berdasarkan ajaran Islam seperti

yang disimpulkan berikut ini:

a. Pendidikan Islam harus mengambil komponen-komponen, tujuan-

tujuan, materi dan metode dalam kurikulumnya dari peninggalan

Islam sendiri sebelum ia menyempurnakannya dengan unsur-unsur

dari peradaban lain.

Page 52: PERAN GURU AGAMA DALAM PRAKTEK PENDIDIKAN ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6214/1/ISTI... · 2019. 9. 25. · Melihat pandangan Hasan di atas tentang tugas guru sebagai

38

b. Haruslah memberi prioritas kepada pendidikan kerohanian yang

diajarkan oleh Islam. Pendidikan kerohanian Islam sejati menghendaki

agar kita menguasai bahasa Arab, yaitu bahasa Al-Qur‟an dan Sunnah.

Keaslian ini menghendaki juga pengajaran sains dan seni modern

dalam suasana perkembangan dimana yang menjadi pedoman adalah aqidah

Islam (Langgulung, 1988:143-144).

5. Bersifat Ilmiah

Pendidikan Islam haruslah memandang sains dan teknologi sebagai

komponen terpenting dari peradaban modern, dan mempelajari sains dan

teknologi itu merupakan suatu keniscayaan yang mendesak bagi dunia Islam

jikatidak mau ketinggalan zaman.

Selanjutnya memberi perhatian khusus ke berbagai sains dan teknik

modern dalam kurikulum dan berbagai aktivitas pendidikan, hanya ia harus

sejalan dengan semangat Islam (Langgulung, 1988:143-144).

6. Bersifat Praktikal

Kurikulum pendidikan Islam tidak hanya bisa bicara secara teoritis

saja, namun ia harus bisa dipraktekkan. Karena ilmu tidak akan berhasil jika

tidak dipraktekkan atau realita. Pendidikan Islam hendaknya

memperhitungkan bahwa kerja itu adalah komponen terpenting dalam

kehidupan sehari-hari. Jadi pendidikan Islam itu membentuk manusia yang

beriman kepada ajaran Islam, melaksanakan dan mebelanya, dan agar ia

membentuk pekerja produktif dalam bidang ekonomi dan individu yang

aktif di masyarakat (Langgulung, 1988:143-144).

Page 53: PERAN GURU AGAMA DALAM PRAKTEK PENDIDIKAN ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6214/1/ISTI... · 2019. 9. 25. · Melihat pandangan Hasan di atas tentang tugas guru sebagai

39

7. Kesetiakawanan

Di antara ajaran terpenting dalam Islam adalah kerja sama,

persaudaraan dan kesatuan di kalangan umat Muslimin. Jadi pendidikan

Islam harus dapat menumbuhkan dan mengukuhkan setia kawan di kalangan

individu dan kelompok (Langgulung, 1988:143-144).

8. Keterbukaan

Pedidikan haruslah membuka jiwa manusia terhadap alam jagat dan

Penciptanya, terhadap kehidupan dan benda hidup, dan terhadap bangsa-

bangsa dan kebudayaan-kebudayaan yang lain. Islam tidak mengenal

fanatisme, perbedaan kulit atau sosial, sebab di dalam Islam tidak ada

rasialisme, tidak ada perbedaan antara manusia kecuali karena taqwa dan

iman.

Dari ke delapan aspek pendidikan di atas sangat jelas sekali

bagaimana keterkaitanya, sehingga bisa mecapai tujuan pendidikan itu

sendiri (Langgulung, 1988:143-144).

F. Realisasi Konsep Pendidikan Islam

Untuk merealisasikan konsep pendidikan Islam diperlukan

perencanaan pendidikan, meliputi: Pertama, kelembagaan; kedua,

kurikulum; ketiga, manajemen; keempat, pendidik; kelima dan keenam, alat

(Daulay, 2012,19-20).

Pendidikan Islam ditinjau dari segi kelembagaan mengandung makna

bahwa kelembagaan pendidikan Islam adalah kelembagaan yang

menekankan untuk dapat merealisasikan seluruh aspek pendidikan Islam

Page 54: PERAN GURU AGAMA DALAM PRAKTEK PENDIDIKAN ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6214/1/ISTI... · 2019. 9. 25. · Melihat pandangan Hasan di atas tentang tugas guru sebagai

40

yang telah disebutkan terdahulu, terutama pada pendidikan formalnya.

Adapaun pada pendidikan nonformal dan informalnya dapat memberi

tekanan kepada beberapa aspek tertentu, misalnya aspek pendidikan

keterampilan dan lainnya (Daulay, 2012,19-20).

Tinjauan dari sudut kurikulum, pendidikan Islam tersebut harus

merencanakan untuk memuat berbagai aspek pendidikan Islam dalam

rancangannya, yang kemudian diuraikan dalam bentuk mata pelajaran,

silabus, GBPP, evaluasi, dan seterusnya yang tujuannya untuk meraih

berbagai aspek tersebut di depan (Daulay, 2012,19-20).

Manajemen pendidikan adalah upaya untuk memberdayakan

operasional pendidikan. Sulit rasanya dibayangkan suatu operasional

pendidikan berjalan dengan baik tanpa manajemen (Daulay, 2012,19-20).

Pendidik adalah orang yang secara langsung bertanggung jawab untuk

membawa peserta didik ke arah yang dicita-citakan. Seorang pendidik

dituntut tanggung jawab yang besar. Untuk itu diperlukan beberapa

kompetensi pokok. Pertama kompetensi keilmuan, seorang pendidik mesti

memiliki ilmu yang kadarnya layak untuk mengajar pada tingkat dan

program tertentu. Kedua, kompetensi keterampilan mengkomunikasikan

keilmuan. Ketiga, kompetensi moral akademik. Saat sekarang dalam

Undang-Undang tentang Guru dan Dosen telah ditetapkan empat

kompetensi. Kompetensi pedagogik, kompetensi profesional (Daulay,

2012,19-20).

Page 55: PERAN GURU AGAMA DALAM PRAKTEK PENDIDIKAN ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6214/1/ISTI... · 2019. 9. 25. · Melihat pandangan Hasan di atas tentang tugas guru sebagai

41

Peserta didik, adalah orang yang akan diajar, dibimbing dilatih ke arah

tujuan yang ingin diraih. Alat pendidikan itu ada dua. Alat yang bersifat

fisik yaitu sarana dan fasilitas yang dipergunakan untuk mencapai tujuan

pendidikan. Selanjutnya alat yang bersifat non-fisik yaitu segala upaya yang

bersifat edukatif guna mencapai tujuan pendidikan, seperti hukuman

(punishment), hadiah (reward), suruhan, larangan, dorongan, dan lain

sebagainya (Daulay, 2012,19-20).

Page 56: PERAN GURU AGAMA DALAM PRAKTEK PENDIDIKAN ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6214/1/ISTI... · 2019. 9. 25. · Melihat pandangan Hasan di atas tentang tugas guru sebagai

42

BAB IV

PERAN GURU MENURUT PEMIKIRAN HASAN LANGGULUNG DAN

RELEVANSINYA TERHADAP PENDIDIKAN ISLAM

A. Peran Guru Menurut Hasan Langgulung

Sebelum penulis membahas lebih lanjut tentang guru agama, penulis

akan menjelaskan satu-persatu dari kata “guru agama”. Kata “guru agama”

terdiri dari dua kata, yaitu “guru” dan “agama”. Terlebih dahulu penulis

akan menguraikan kata “guru” kemudian tentang “agama” setelah itu akan

dijelaskan tentang “guru agama”.

1. Pengertian Guru

Kata guru berasal dari bahasa Indonesia yang berarti orang yang

mengajar. Dalam bahasa Inggris, dijumpai kata “teacher” yang berarti

pengajar. Selain itu juga terdapat kata “tutor” yang berarti guru pribadi yang

mengajar di rumah, mengajar ekstra, pemberi kuliah, memberi les tambahan

pelajaran, educator, pendidik, ahli didik, penceramah. Dalam bahasa arab

istilah yang mengacu kepada pengertian guru lebih banyak seperti al-„alim

(jamaknya ulama‟) atau al-mu‟allim, yang berarti orang yang mengetahui

dan banyak digunakan para ulama atau ahli pendidikan yang menunjuk pada

arti guru (Kebudayaan, 1988:288).

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, “guru adalah orang yang

pekerjaannya (mata pencahariannya, profesinya) mengajar” (Kebudayaan,

1988:288). Dalam bahasa Yunani pendidik adalah pedagoog, “pedagoog

Page 57: PERAN GURU AGAMA DALAM PRAKTEK PENDIDIKAN ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6214/1/ISTI... · 2019. 9. 25. · Melihat pandangan Hasan di atas tentang tugas guru sebagai

43

(pendidik atau ahli didik) ialah seseorang yang tugasnya membimbing anak

dalam pertumbuhannya agar dapat berdiri sendiri” (Purwanto, 2007:3).

Guru adalah pekerjaannya mengajar, baik mengajar bidang studi

umum maupun mengajarkan suatu ilmu pengetahuan kepada orang lain.

Guru menurut paradigma baru bukan hanya bertindak sebagai pengajar,

tetapi sebagai motivator dan fasilitator proses belajar (Langgulung,

1988:86).

Hasan Langgulung berpendapat bahwa guru disebut juga sebagai

ulama. Yaitu orang yang memiliki ilmu lebih dari pada anak didiknya. Atau

orang-orang yang berilmu pengetahuan (Langgulung, 2002:45).

Ulama yang dimaksud dalam pengertian ini adalah para sarjana dan

cendikiawan muslim dan nonmuslim. Kata-kata ulama dapat mencakup

setiap ahli ilmu, bukan hanya yang memahami dan menguasai ilmu-ilmu

agama. Namun yang populer di dalam masyarakat Indonesia, ulama berarti

orang yang ahli dibidang ilmu Islam (Daradjat, 2004:120).

Dari pengertian di atas, walaupun berbeda susunan redaksinya namun

mempunyai kesamaan maksud, yaitu bahwa guru bukan hanya sekedar

pemberi ilmu pengetahuan kepada anak didiknya di depan kelas. Tetapi

merupakan tenaga profesional yang di samping memperhatikan aspek

kognitif juga aspek psikomotorik dan afektif pada anak didik agar tumbuh

dan terbina secara utuh sebagai manusia yang susila sehingga maksud

mendidik untuk mengantarkan anak didik menuju tujuan yang diharapkan

oleh agama, bangsa dan Negara.

Page 58: PERAN GURU AGAMA DALAM PRAKTEK PENDIDIKAN ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6214/1/ISTI... · 2019. 9. 25. · Melihat pandangan Hasan di atas tentang tugas guru sebagai

44

2. Pengertian Agama

Menurut Hasan Langgulung agama berarti: taat (oleh manusia, kepada

Tuhan), undang-undang (yang diturunkan oleh Tuhan untuk manusia),

hukum (dari Tuhan untuk manusia dan kepentingan manusia), aturan-aturan

(dari Tuhan untuk kepentingan manusia), penguasaan (yaitu penguasaan

Tuhan atas manusia), penghambaan (manusia kepada Tuhan), supaya

manusia mencapai ketinggian dan kemuliaan serta kebahagiaan

(Langgulung, 1985:129).

Secara sederhana agama adalah aturan atau tata cara hidup manusia

dalam hubungannya dengan Tuhan dan sesamanya. Agama adalah kata

sangsekerta, sebagaimana kata Dharma (bahasa sangsekerta), din (dari

bahasa arab), dan religi (dari bahasa latin) (Tim Penyusun, 2004:156).

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia agama adalah kepercayaan

kepada Tuhan (Dewa atau sebagainya) dengan ajaran kebaikan dan

kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan itu (Kebudayaan,

1988:9).

Definisi di atas merupakan definisi agama secara sederhana karena

definisi agama secara sempurna dan lengkap tidak dapat dibuat, sebab

agama sebagai bentuk keyakinan yang berhubungan dengan kehidupan batin

manusia memang sulit untuk di ukur secara tepat dan rinci. Hal ini mungkin

yang menyulitkan para ahli untuk memberikan definisi yang tepat tentang

agama.

Page 59: PERAN GURU AGAMA DALAM PRAKTEK PENDIDIKAN ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6214/1/ISTI... · 2019. 9. 25. · Melihat pandangan Hasan di atas tentang tugas guru sebagai

45

Dan perlu dijelaskan kembali bahwa agama yang dimaksud dalam

penelitian ini merupakan agama Islam. Agama Islam adalah agama Allah

yang dibawa oleh Rosulullah SAW untuk umat manusia dan mengatur

seluruh aspek kehidupan manusia yang bertujuan mencapai kehidupan yang

diridhai Allah dan kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.

Jadi, agama Islam adalah agama Allah yang disampaikan kepada Nabi

Muhammad SAW, untuk diteruskan kepada seluruh umat manusia yang

mengandung ketentuan-ketentuan keimanan (aqidah) dan ketentuan-

ketentuan ibadah dan muamalah (syariah), yang menentukan proses berfikir,

merasa dan berbuat dan proses terbentuknya kepribadian.

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa agama

adalah tata tertib meliputi upacara, pemujaan, dan kepercayaan sebagai

pedoman hidup, pedoman bagaimana ia harus berfikir, bertingkah laku dan

bertindak, sehingga tercipta hubungan serasi antar manusia dan hubungan

dengan Tuhan.

Namun demikian, dalam pembahasan masalah di atas agama yang

dimaksud adalah agama Islam, maka dapat dirumuskan agama Islam adalah

„addin yang dibawa Nabi Muhammad SAW ialah wahyu yang diturunkan

Allah SWT di dalam Al-Qur‟an dan sunnah yang berupa perintah dan

larangan serta petunjuk untuk kesejahteraan dan kebahagiaan baik di dunia

maupun di akhirat.

Page 60: PERAN GURU AGAMA DALAM PRAKTEK PENDIDIKAN ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6214/1/ISTI... · 2019. 9. 25. · Melihat pandangan Hasan di atas tentang tugas guru sebagai

46

3. Pengertian Guru Agama

Dari beberapa pengertian di atas dapat diketahui bahwa guru agama

secara umum adalah seseorang yang mengajarkan materi atau pelajaran

agama, dalam hal ini adalah agama Islam. Dalam pengertian secara khusus

guru agama adalah guru yang memiliki kompetensi dan kewenangan untuk

mengajar agama baik di sekolah umum, madrasah negeri maupun swasta.

4. Kedudukan Guru Agama

Kedudukan orang alim dalam Islam dihargai tinggi bila orang itu

mengamalkan ilmunya. Sebenarnya tingginya kedudukan guru dalam Islam

merupakan realisasi ajaran Islam itu sendiri. Islam memuliakan

pengetahuan, pengetahuan itu didapat dari belajar dan mengajar, yang

belajar adalah calon guru, dan yang mengajar adalah guru (Tafsir, 2007:76).

Pentingnya peranan guru terutama guru agama untuk menciptakan

generasi baru di suatu masyarakat, terutama masyarakat Islam merupakan

hal terpenting untuk menghargai kedudukan guru, yang melibatkan

kesejahteraan hidup dengan tenang dan menempatkan kedudukan guru

sebagai pembimbing, pemimpin, dan pengawas bagi generasi muda

(Langgulung, 1988:92).

Di samping itu, guru juga harus diberi peluang dalam mengambil

keputusan mengenai perkembangan kurikulum dalam pelaksanaan

pendidikan, dan meningkatkan kaulitasnya agar dapat dihargai oleh

masyarakat.

Page 61: PERAN GURU AGAMA DALAM PRAKTEK PENDIDIKAN ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6214/1/ISTI... · 2019. 9. 25. · Melihat pandangan Hasan di atas tentang tugas guru sebagai

47

Di masyarakat, guru merupakan salah satu kontrol sosial. Di mata

masyarakat guru adalah orang yang mempunyai perilaku yang baik yang

dapat dijadikan contoh, sehingga jika ada guru berperilaku kurang baik atau

melakukan kesalahan, masyarakat akan dengan cepat meresponnya,

dibandingkan dengan anggota masyarakat lain yang melakukan kesalahan.

Menurut Hasan Langgulung guru juga disebut ulama(Langgulung,

2002:45). yang merupakan penerus para nabi dalam mengajarkan ilmu

agama. Pada masa Rasulullah SAW kedudukan guru memperoleh tempat

yang istimewa, tertinggi dan dihormati.

Dengan demikian, kedudukan guru sangat mulia dan luhur, baik

ditinjau dari sudut masyarakat, negara maupun agama. Guru sebagai

pendidik merupakan seorang yang berjasa besar terhadap masyarakat dan

negara. Tinggi atau rendahnya kebudayaan suatu masyarakat sebagian besar

bergantung pada guru.

Di samping itu juga, kedudukan guru dalam kegiatan pembelajaran

sangat strategis dan menentukan. Strategis karena guru yang berhadapan

langsung dengan peserta didik akan menentukan kedalaman dan keluasaan

materi pelajaran, sedangkan menentukan karena guru yang memilah dan

memilih bahan pelajaran yang disajikan kepada peserta didik.

Sebagai pribadi yang ditiru, tidak menutup kemungkinan bila peserta

didik mengharapkan figur yang senantiasa memperlihatkan kepentingan

peserta didik. Biasanya guru yang seperti ini mendapatkan extra perhatian

dari peserta didik. Peserta didik senang dengan sikap dan prilaku yang baik

Page 62: PERAN GURU AGAMA DALAM PRAKTEK PENDIDIKAN ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6214/1/ISTI... · 2019. 9. 25. · Melihat pandangan Hasan di atas tentang tugas guru sebagai

48

yang diperlihatkan oleh guru. Guru tidak hanya sebagai pengajar, tetapi juga

sebagai pendidik sekaligus pembimbing yang akan mengarahkan peserta

didik pada tahap perkembangan yang lebih baik.

Kedudukan guru terutama guru agama Islam saat ini perlu mendapat

perhatian. Jelas sekali bahwa kedudukan guru saat ini semakin merosot,

jauh lebih rendah dibandingkan kedudukan guru pada masa Rasulullah

SAW (Tafsir, 2007:86).

Rendahnya kedudukan guru dalam masyarakat Islam saat ini agaknya

disebabkan oleh berbagai hal.

Pertama, karena pengaruh pandangan rasionalisme, materialisme, dan

pragmatisme. Kedudukan guru pada zaman modern ini juga di dunia Islam

telah merosot rendah sekali. Pengajar sekarang hanya dipandang sebagai

petugas semata yang mendapat gaji dari negara atau dari organisasi swasta,

dan mempunyai tanggung jawab tertentu yang harus dilaksanakannya.

Akibatnya ialah jarak antara guru dan murid semakin jauh. Padahal, pada

masa lampau jarak itu tidak ada. Pengajar dalam masyarakat lampau itu,

juga dalam masyarakat Islam masa lalu, lebih dari sekedar petugas yang

bertugas mengajar, lantas dari pekerjaan itu ia memperoleh upah. Guru pada

masa itu adalah teladan bagi muridnya. Guru lebih bersifat sebagai

pengembala dari pada sebagai sekedar pengajar. Murid digembalakan untuk

mengenal peraturan moral yang dianut oleh masyarakat. Karena itulah maka

di dalam Islam seorang guru harus memenuhi syarat tidak saja berkeahlian

mengajar, tetapi juga ia orang yang bermoral Islam. Yang penting bukan

Page 63: PERAN GURU AGAMA DALAM PRAKTEK PENDIDIKAN ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6214/1/ISTI... · 2019. 9. 25. · Melihat pandangan Hasan di atas tentang tugas guru sebagai

49

hanya apa yang diajarkannya, melainkan juga apa yang dilakukan dan tidak

dilakukannya, cara ia membawakan diri, di dalam dan di luar kelas (Tafsir,

2007:87).

Konsep guru seperti itu sayangnya telah dirusak oleh budaya modern

yang didasari oleh rasionalime dan materialisme. Pragmatisme menambah

rusaknya konsep guru yang diajarkan Islam tersebut. Kita tidak dapat

membayangkan pada masa lampau (baik di dunia Islam maupun non-Islam)

guru melakukan pemogokan, atau secara bersama-sama atau sendiri-sendiri

melakukan perbuatan yang merugikan murid. Pusat-pusat pengajaran Islam

pada masa lampau tumbuh di sekeliling tokoh-tokoh yang menarik para

murid karena kepandaian dan kesalehan mereka. Ini mempunyai akibat-

akibat yang luas. Guru dan murid membantu menegakkan hukum moral dan

masyarakat. Hasilnya ialah suatu hubungan yang selaras yang menjadikan

kehidupan masyarakat nyaman, yang merupakan jaminan bagi hilangnya

kemungkinan-kemungkinan kejahatan dalam masyarakat. Inilah yang tidak

ada lagi pada zaman modern ini. Ini disebabkan oleh pengajar dipandang

sebagai orang gajian, murid kehilangan rasa hormat kepada guru, dan guru

tidak lagi menjadi objek teladan. Pengaruh rasionalisme itu menyebabkan

hubungan guru-murid diatur semata-mata secara rasional. Pengaruh

materialisme telah menyebabkan guru berhitung secara ekonomis dalam

melaksanakan tugas mengajarnya. Pragmatisme telah memberikan pengaruh

yang luar biasa pula, yaitu membentuk pandangan bahwa kebenaran itu

relatif (Tafsir, 2007:87-88).

Page 64: PERAN GURU AGAMA DALAM PRAKTEK PENDIDIKAN ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6214/1/ISTI... · 2019. 9. 25. · Melihat pandangan Hasan di atas tentang tugas guru sebagai

50

Kedua, pengaruh dari masyarakat itu sendiri yang telah rusak juga

oleh paham-paham itu. Masyarakat telah menggunakan pertimbangan yang

semata-mata rasional, ekonomis, dan relatif. Akibat yang muncul dalam

dunia pendidikan umat Islam ialah merosotnya mutu pendidikan umat Islam

bila diukur dengan firman-firman Allah dan hadis Rasulullah SAW.

Mungkin saja sains dan teknologi dapat dikatakan maju dalam umat Islam,

tetapi sains dan teknologi itu tidak akan dapat membawa orang Islam lebih

baik, lebih dekat kepada Tuhannya, bahkan dapat sebaliknya. Guru mungkin

saja telah dinilai oleh masyarakat mengenai kecanggihan logikanya dalam

mengajarkan pengetahuan, guru mungkin juga dinilai dari segi penampilan

lahiriahnya, misalnya pakainnya, rumahnya, atau kendaraannya. Dua

pengaruh itu memang sudah cukup untuk memerosotkan kedudukan guru

dalam masyarakat Islam, juga sudah mencukupi untuk merusak mutu

hubungan guru dengan murid (Tafsir, 2007:88).

Untuk itu, menurut Hasan Langgulung guru agama hendaknya selalu

meningkatkan kualitas ilmu pengetahuan yang dimilikinya. Dalam hal ini

Hasan Langgulung menawarkan adanya sejumlah latihan terhadap guru

agama dalam meningkatkan profesionalismenya, dengan tujuan:

a. Menciptakan guru-guru yang terlatih dan memiliki profesionalisme

yang tinggi.

b. Menghasilkan guru-guru yang bersemangat tinggi (Langgulung,

1995:233-235).

Page 65: PERAN GURU AGAMA DALAM PRAKTEK PENDIDIKAN ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6214/1/ISTI... · 2019. 9. 25. · Melihat pandangan Hasan di atas tentang tugas guru sebagai

51

5. Peran Guru Agama

Perbedaan pendapat terjadi sepanjang masa tentang peran yang

dijalankan guru. Pada zaman dahulu sebelum masa pendidikan modern

seorang guru dipandang sebagai orang yang memaparkan dan

menyampaikan ilmu pengetahuan saja. Tiada kewajiban atas murid-murid

yang dia ajari kecuali menghafalkan pengetahuan yang dia sampaikan

kepada meraka. Guru juga dianggap sebagai satu-satunya penanggung

jawab pengajaran adab dan pendidikan terhadap anak-anak, tanpa

meperhitungkan pentingnya peran keluarga dan dalam pembentukan dan

pendidikan yang baik (Khalifah, 2009:107).

Konsep ini berkembang pada masa pendidikan modern, sehingga guru

dipandang sebagai seorang pengajar dan pendidik sekaligus. Oleh karena

itulah di atas pundaknya dibebankan tanggung jawab murid dalam belajar

dan mengajar, berperan serta secara langsung dan efektif dalam

menumbuhkan mereka secara benar melalui perhatian yang berkesadaran

dan komprehensif terhadap pertumbuhan kepribadian murid secara utuh,

baik secara mental, intelektual, fisik, keterampilan (skill), maupun

emosional. Ini ditambahkan pada peran guru di lapangan kerjasama antara

lingkungan, pelayanan masyarakat, dan peran serta dalam memajukan

bangsa (Khalifah, 2009:108).

Seorang guru dituntut menunaikan sekian banyak peran dan fungsi ini

sebaik-baiknya, melaksanakannya dalam posisi sebagai poros dan tulang

punggung aktivitas di sekolah, nilai seorang guru terletak pada kesadaran

Page 66: PERAN GURU AGAMA DALAM PRAKTEK PENDIDIKAN ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6214/1/ISTI... · 2019. 9. 25. · Melihat pandangan Hasan di atas tentang tugas guru sebagai

52

dan perhatiannya terhadap tanggung jawabnya yang besar, terus teperbarui,

berkembang, komprehensif, dan sesuai dengan semangat zamannya dalam

mewujudkan tujuan pendidikan dengan segala sisinya yang beraneka. Dia

juga dituntut bekerja sama secara efektif dan posistif dalam pekerjaannya

sebagai anggota dalam lembaga pendidikan, dalam mempersiapkan wahana

yang baik, dan mengetahui apa hak serta kewajibannya. Ini semua dapat

diwujudkan dengan menjaga pertumbuhan secara menyeluruh untuk murid

yang menjadi pelajar, baik fisik, intelektual, maupun emosional (Khalifah,

2009:108).

Secara umum, pandangan modern terhadap seorang guru terwakili

dengan sebutan pengajar tradisi, pengajar keteladanan, dan salah satu dari

sekian banyak pilar utama peradaban. Guru adalah pencipta generasi dan

penyebar ilmu. Dia juga merupakan penjelajah gagasan dan pembangun

kebangkitan. Apabila bangsa itu diukur dengan kualitas orang-orangnya

maka gurulah sang pembangun manusia dan pembuat masa depan

(Khalifah, 2009:108).

Guru pada era pendidikan modern merepresentasikan sejumlah peran

pendidikan sosial yang sesuai dengan semangat dan perkembangan zaman.

Di antara perannya adalah (Khalifah, 2009:108-111):

a. Guru sebagai pentransfer pengetahuan

Dalam peran ini, guru tidak dianggap sebagai pengangkut informasi

dan pengetahuan kepada murid, bukan pula sebagai pemberi instruksi atau

indoktrinasi kepada mereka. Peran guru di bidang ini adalah sebagai

Page 67: PERAN GURU AGAMA DALAM PRAKTEK PENDIDIKAN ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6214/1/ISTI... · 2019. 9. 25. · Melihat pandangan Hasan di atas tentang tugas guru sebagai

53

pembantu murid dalam kegiatan belajar mengajar, karena murid juga

berperan dalam mepersiapkan pelajaran, mencari bahan studi, dan

melakukan studi dengan petunjuk dan pengarahan guru yang kapabel serta

menguasai sarana teknik dan teknologi pembelajaran. Seorang guru yang

memiliki kemampuan dan kapabilitas yang bertujuan membantu murid

dalam menjalankan tugas pengetahuan di berbagai bidang kehidupan yang

beragam. Ini sebagai tambahan dari kemampuan guru untuk menentukan

tujuan dan target pembelajaran serta pendidikan, dan berusaha

mewujudkannya melalui pengajaran, alokasi jam pelajaran, kegiatan

ekstrakulikuler. Oleh karena itulah, seorang guru pada bidang ini

memerlukan pengembangan diri dan pembaruan secara terus-menerus dalam

merealisasikan tujuan dan target kegiatan belajar mengajar.

b. Peran guru dalam menjaga pertumbuhan murid yang komprehensif.

Salah satu hal yang sudah dimaklumi dalam era pendidikan modern

adalah bahwa murid merupakan poros dalam proses pendidikan dengan

beragam dimensinya. Satu-satunya tujuan dalam proses menuju

pertumbuhan murid secara komprehensif meliputi aspek spiritual,

intelektual, pengetahuan, dan emosional. Dengan dasar bahwa seorang guru

merupakan pemegang kendali di bidang pendidikan dan proses pendidikan

maka dia bertanggung jawab mewujudkan tujuan perilaku tersebut, melalui

peran posistifnya di bidang pendidikan, baik melalui sesi pembelajaran di

dalam maupun di luar kelas, yakni di masyarakat akademis dan lokal.

Page 68: PERAN GURU AGAMA DALAM PRAKTEK PENDIDIKAN ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6214/1/ISTI... · 2019. 9. 25. · Melihat pandangan Hasan di atas tentang tugas guru sebagai

54

Semua itu menuntut guru membuat perencanaan, baik harian,

mingguan, bulanan, maupun tahunan untuk merealisasikan target perilaku

yang membantu dalam pertumbuhan yang lengkap bagi murid serta

pengembangannya secara sehat.

Pada bidang ini guru juga dituntut mampu menganalisis kurikulum

dan panduan refrensi yang dia pelajari, seraya memperkaya dia dan

menugaskannya untuk membantu murid. Di samping itu, guru juga

terbebani kewajiban menentukan perencanaan yang sarat maknanya untuk

kegiatan di dalam dan luar kelas, yang membantu dalam penggunaan dan

penerapan pengetahuan dalam realitas kehidupan yang akan dijalani murid

ketika dia sudah memiliki kemampuan dalam hal itu.

Dalam peran ini, guru dituntut memiliki hubungan humanis yang baik

dengan murid dan para staf guru lainnya secara sempurna, sehingga dia

mampu mewujudkan sisi positif dari peran ini.

c. Guru sebagai seorang ahli dan kapabel dalam profesi mengajar

Guru harus senantiasa berupaya menumbuhkan, mengembangkan, dan

memperbarui kapabilitas profesi terbaru dan terpebarui. Di samping itu,

sudah selayaknya dan seharusnya dia menjaga sarana dan teknik terbaru

untuk mentransfer ilmu yang terus berkembang kepada murid-muridnya

dalam bentuk yang efektif dan konstruktif. Dia juga dituntut menjadi orang

yang modern dalam memanfaatkan teknologi pembelajaran dan pengajaran

yang terprogram serta instrumen elektronik lainnya. Dia juga harus terus

memperbarui dan berjalan searah dengan spirit zaman pada sarannya dan

Page 69: PERAN GURU AGAMA DALAM PRAKTEK PENDIDIKAN ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6214/1/ISTI... · 2019. 9. 25. · Melihat pandangan Hasan di atas tentang tugas guru sebagai

55

kemampuan mengajarnya, agar berikutnya dia mampu berpartisipasi secara

efektif dalam merealisasikan target perilaku pendidikan yang diharapkan.

d. Peran guru dalam tanggung jawab kedisiplinan dan menjaga

peraturan.

Dalam aspek ini guru dianggap sebagai pembantu dan mediator dalam

mewujudkan perilaku sosial yang positif pada murid, yang pilarnya adalah

kedisiplinan dan peraturan. Hal itu tidak mungkin terwujud hanya melalui

instruksi-instruksi dan pengawasan yang ketat, akan tetapi melalui

diciptakannya suasana demokratis yang bertujuan menjaga murid di bidang

ini, di mana murid ikut berpartisipasi dalam rencana-rencana dan keputusan-

keputusan utuk menjaga peraturan dan kedisiplinan ini sesuai dengan batas-

batas kemampuan mereka secara umum.

Murid yang berpartisipasi dalam membuat sebuah keputusan, pasti

akan menghormati dan melaksanakan keputusan tersebut.

e. Guru sebagai penanggung jawab prestasi murid.

Prestasi yang baik di bidang pendidikan variatif, yakni sisi kognitif,

afektif, dan skil (motorik), dianggap sebagai target di mana seorang guru

sukses akan berusaha mencapai dan merealisasikannya, dengan

menggunakan semua sarana teknis dan teknologi pembelajaran dalam

rangka menjaga prestasi para murid sepanjang tahun pelajaran. Itu

dilakukan berdasarkan kurikulum yang diajarkannya. Guru yang berhasil

adalah guru yang dapat memfungsikan lembaran penilaian murid dalam

aspek kognitif, afektif, dan skil motorik secara terarah dan efektif.

Page 70: PERAN GURU AGAMA DALAM PRAKTEK PENDIDIKAN ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6214/1/ISTI... · 2019. 9. 25. · Melihat pandangan Hasan di atas tentang tugas guru sebagai

56

Dalam aspek ini, dia harus membuka arsip-arip yang dibutuhkan

untuk mendokumentasikan prestasi murid sesuai instruksi. Selain itu, ia

harus membuka catatan-catatan akumulatif untuk memantau dan menilai

perilaku murid. Guru juga dituntut membuat rencana yang dibutuhkan untuk

mengatasi berbagai kelemahan dan mendorong pencapaian prestasi.

Dalam aspek ini guru juga berkewajiban melakukan penelitian dan

pengkajian praktis terhadap kemunduran-kemunduran prestasi di bidang

kognitif atau di bidang perilaku lainnya dalam bekerja sama dengan rekan

sesama guru, administrasi sekolah, dan keluarga.

f. Guru sebagai pembimbing mental.

Betapa pun beratnya guru menjalankan peran sebagai pemberi

petunjuk dan pengarahan kepada murid, tetapi dia juga harus mengawasi

secara teliti perilaku manusia. Di samping itu, dia juga berkewajiban

menghadapi secara positif ketika terjadi gejolak emosional murid yang dia

ajar. Dia juga harus mengetahui kapan saatnya membawa murid kepada

psikiater untuk mendapatkan pertolongan.

g. Guru sebagai teladan.

Dengan memandang secara mendalam terhadap apa yang dikerjakan

guru, baik di dalam maupun di luar kelas maka dia dianggap sebagai teladan

bagi murid. Para guru secara sengaja dimanfaatkan sebagai model.

Misalnya, pada presentasi yang disampaikan guru dalam materi pendidikan

jasmani, kimia, ataupun seni, dia dianggap sebagai teladan langsung untuk

model. Dalam sejumlah keadaan, guru tidak menyadari perannya sebagai

Page 71: PERAN GURU AGAMA DALAM PRAKTEK PENDIDIKAN ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6214/1/ISTI... · 2019. 9. 25. · Melihat pandangan Hasan di atas tentang tugas guru sebagai

57

teladan perilaku yang ditiru para muridnya. Ketika seorang guru merokok di

depan murid-muridnya atau dia menggunakan kata-kata kasar kepada

muridnya, berarti dia tidak meyadari pengaruh itu terhadap perilaku

muridnya pada masa mendatang.

h. Peran guru sebagai anggota organisasi profesi.

Seorang guru harus memiliki loyalitas kepada profesi yang

diperankannya dengan bergabung kepada asosiasi profesi serta menjaga

kehormatan dan reputasi asosiasi tersebut. Ia harus selalu berusaha

menumbuhkan dan mengembangkan diri dalam organisasi-organisasi dan

asosiasi-asosiasi guru, karena lembaga ini berusaha mengembangkan dan

memperbaharui para guru yang menjadi anggotanya melalui pertemuan-

pertemuan, forum-forum, seminar-seminar, dan publikasi. Di samping itu

guru dituntut untuk berpartisipasi dalam kegiatan dan organisasi tersebut,

karena keikutsertaannya akan memberikan hasil-hasil yang positif dalam

pengembangannya terhadap profesi.

i. Peran guru sebagai anggota masyarakat.

Seorang guru dalam peran ini dituntut menjadi anggota yang aktif di

masyarakat lokal, dengan cara berinteraksi aktif dengannya, lalu

mendapatkan manfaat darinya, dan memberikan manfaat kepadanya.

Seorang guru dalam konsep pendidikan modern merupakan agen perubahan

budaya masyarakat. Lalu bagaimana itu bisa dilakukan bila dia tidak

berpartisipasi dalam pelayanan masyarakat pada kegiatan keagamaan dan

kenegaraan. Ini sebagai tambahan terhadap aktivitas sosialnya yang lain

Page 72: PERAN GURU AGAMA DALAM PRAKTEK PENDIDIKAN ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6214/1/ISTI... · 2019. 9. 25. · Melihat pandangan Hasan di atas tentang tugas guru sebagai

58

melalui komisi sekolah dan dewan guru, serta bergabung ke dalam

organisasi amal lainnya yang bertujuan memberi pelayanan kepada

masyarakat, dan bekerja sama dengan berbagai yayasan pendidikan serta

perhimpunan spesialis lainnya yang ada di masyarakat.

Guru sebagai pendidik dan pembina generasi muda harus menjadi

teladan, di dalam maupun di luar sekolah. Guru harus senantiasa sadar akan

kedudukannya. Di mana dan kapan saja ia akan dipandang sebagai guru

yang harus memperlihatkan kelakuan yang patut ditiru oleh masyarakat,

khususnya oleh anak didik.

Dengan demikian, salah satu faktor utama yang menentukan mutu

pendidikan adalah guru. Gurulah yang berada di garda terdepan dalam

menciptakan kualitas sumber daya manusia. Khususnya proses

pembelajaran di sekolah, guru memegang peran yang penting diantaranya

menyampaikan dan mewariskan ilmu, teknologi, dan kebudayaan yang terus

menerus berkembang.

Menurut Hasan Langgulung, peran guru adalah untuk menyelamatkan

masyarakat dan peradaban dari penghancuran atau dalam istilah sehari-hari

disebut mati dan akhirnya kita jumpai di musium, seperti Mesir kuno,

Yunani kuno, dan lain-lain. Dengan kata lain tanpa guru yang berfungsi

sebagai transmitter (penyambung) budaya akan mati (Langgulung,

2002:45).

Peran guru agama dari hari ke hari semakin berat, seiring dengan

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Guru sebagai komponen

Page 73: PERAN GURU AGAMA DALAM PRAKTEK PENDIDIKAN ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6214/1/ISTI... · 2019. 9. 25. · Melihat pandangan Hasan di atas tentang tugas guru sebagai

59

utama dalam dunia pendidikan dituntut untuk mampu mengimbangi bahkan

melampaui perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

berkembang dalam masyarakat.

Menurut Hasan Langgulung, “guru dalam paradigma baru ini bukan

hanya bertindak sebagai pengajar, tetapi sebagai motivator dan fasilitator

proses belajar (Langgulung, 1988:86).

b. Motivator

Dalam proses pembelajaran, motivasi merupakan salah satu aspek

yang sangat penting. Proses pembelajaran akan berhasil apabila siswa

mempunyai motivasi dalam belajar. Untuk itu, guru dituntut kreatif dalam

membangkitkan motivasi belajar siswa.

c. Fasilitator

Sebagai fasilitator, guru dituntut agar mempunyai kemampuan dalam

berkomunikasi dan berinteraksi dengan siswa. Hal ini sangat penting, karena

kemampuan berkomunikasi secara efektif dapat memudahkan siswa

menangkap pesan sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar mereka.

Dari penjelasan di atas dapat diringkas bahwa peran guru agama

dalam paradigma baru menurut Hasan Langgulung adalah selain sebagai

transmitter (penyambung) budaya, guru berperan sebagai motivator dan

fasilitator dalam mengembangkan potensi-potensi anak didik untuk

mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan.

Dalam mewujudkan peranan guru, Hasan Langgulung berpendapat

guru harus memiliki tiga macam pengetahuan, yaitu:

Page 74: PERAN GURU AGAMA DALAM PRAKTEK PENDIDIKAN ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6214/1/ISTI... · 2019. 9. 25. · Melihat pandangan Hasan di atas tentang tugas guru sebagai

60

1) Pendidikan atau pengetahuan umum, yaitu semua materi atau bidang

ilmu yang diajarkan, baik materi agama maupun materi umum

lainnya.

2) Pendidikan atau pengetahuan profesi, yaitu pengetahuan atau materi

yang berkaitan dengan profesi guru yang mengikuti latihan tersebut.

3) Pendidikan atau pengetahuan khusus, yaitu beberapa pengetahuan

khusus yang diberikan kepada guru-guru sesuai dengan tingkat

pendidikan yang diajarnya (Langgulung, 1986:233-235).

6. Tugas dan Tanggung Jawab Guru Agama

Sebagaimana telah dijelaskan di atas, dalam pemikiran Hasan

Langgulung peran guru tidak hanya menyampaikan ilmu pengetahuan saja.

Tetapi guru juga sebagai motivator dan fasilitator dalam pembelajaran.

Dengan demikian, penulis menyimpulkan bahwa tugas guru menurut Hasan

Langgulung adalah:

a. Sebagai motivator, tugas guru adalah mendidik peserta didik dengan

titik berat memberikan arah dan motivasi terhadap pencapaian tujuan

yang diharapkan.

b. Sebagai fasilitator, tugas guru adalah memberi fasilitas dalam

mencapai tujuan yang diharapkan.

c. Tugas guru juga membantu perkembangan aspek-aspek pribadi seperti

sikap, nilai-nilai dan penyesuaian diri.

Demikianlah dalam proses belajar mengajar guru tidak terbatas

sebagai penyampai ilmu pengetahuan akan tetapi lebih dari itu, guru

Page 75: PERAN GURU AGAMA DALAM PRAKTEK PENDIDIKAN ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6214/1/ISTI... · 2019. 9. 25. · Melihat pandangan Hasan di atas tentang tugas guru sebagai

61

bertanggung jawab akan keseluruhan perkembangan kepribadian peserta

didik. Guru harus mampu menciptakan proses belajar mengajar yang

sedemikian rupa, sehingga dapat merangsang peserta didik untuk belajar

secara dinamis dalam memenuhi kebutuhan dan pencapaian tujuan.

Guru agama berbeda dengan guru-guru bidang studi lainnya. Guru

agama di samping memberitahukan pengetahuan keagamaan, ia juga

melaksanakan tugas pendidikan dan pembinaan bagi peserta didik, ia

membantu pembentukan kepribadian, pembinaan akhlak, di samping

menumbuhkan dan mengembangkan keimanan dan ketakwaan anak didik

(Daradjat, 1995:99).

Menurut Hasan Langgulung yang dimaksud pembelajaran adalah

realisasi potensi-potensi manusia agar dapat mengimbangi kelemahan

aslinya, yaitu sifat suka lupa. Oleh sebab itu, Al-Qur‟an dianggap sebagai

pemberi ingat yang paling istimewa. Tambahnya bahwa: “Potensi-potensi

itu tercermin dalam “al-Asma al-Husna” yang 99 itu, kalau direalisasikan

maka umat manusia sebagai individu dan masyarakat berfungsi penuh (full-

functioning). Sebaliknya kalau potensi-potensi itu tidak direalisasikan, maka

manusia akan tertimpa berbagai penyakit seperti kejahiliahan, kemiskinan,

kemunduran, kelaparan, dan lain-lain yang mengakibatkan kehancuran

walaupun mereka berdiri di atas telaga minyak dan emas, dan dikelilingi

oleh sumber alam yang kaya raya seperti terjadi pada Negara-negara dunia

ketiga dewasa ini, termasuk Negara-negara Islam (Langgulung, 1988:87).

Page 76: PERAN GURU AGAMA DALAM PRAKTEK PENDIDIKAN ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6214/1/ISTI... · 2019. 9. 25. · Melihat pandangan Hasan di atas tentang tugas guru sebagai

62

Dari sinilah muncul konsep baru tentang pendidikan, yaitu sebagai

pemberi ingat pada manusia yang suka lupa. Dalam pengertian modern,

manusia itu pelupa karena potensi-potensinya tidak dikembangkan dan

diaktualisasikan. Potensi-potensi itu terpendam dalam dirinya. Oleh sebab

itu, menjadi tugas dan tanggung jawab guru untuk mengembangkan dan

mengaktualisasikan potensi-potensi tersebut.

Adapun upaya yang dapat dilakukan guru untuk mengurangi kelupaan

adalah:

a. Selalu meningkatkan motivasi belajar siswa dengan menyadarkan

anak didik akan tujuan pembelajaran.

b. Menunjukkan unsur-unsur pokok sebelum menunjukan unsur-unsur

penunjang yang relevan dalam materi pelajaran yang akan disajikan.

c. Menyajikan pokok bahasan materi yang akan disajikan pada sesi

berikutnya.

d. Dalam mengajukan pertanyaan kepada anak didik guru sebaiknya

memperhatikan hal-hal sebagai berikut: (1) disampaikan secara akrab

dan tidak menegangkan, (2) singkat, padat, jelas, dan tidak

mengandung banyak tafsiran, (3) mengandung satu masalah, (4)

alternatif jawaban bukan “tidak” atau “ya”, (5) jangan memaksa anak

didik yang tidak dapat menjawab, (6) tawarkan pertanyaan-pertanyaan

kepada siswa lain, (7) berilah pujian terhadap siswa yang berhasil

menjawab (Tohirin, 2006:139-140).

Page 77: PERAN GURU AGAMA DALAM PRAKTEK PENDIDIKAN ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6214/1/ISTI... · 2019. 9. 25. · Melihat pandangan Hasan di atas tentang tugas guru sebagai

63

B. Relevansi pemikiran Hasan Langgulung tentang Peran Guru Agama

dalam Praktek Pendidikan Islam pada era sekarang

Menurut Hasan Langgulung pendidikan sebenarnya dapat ditinjau dari

dua segi. Pertama dari sudut pandang masyarakat, dan kedua dari segi

pandangan individu. Dari segi pandangan masyarakat, pendidikan berarti

pewarisan kebudayaan dari generasi tua kepada generasi muda, agar hidup

masyarakat tetap berlanjutan. Atau dengan kata lain, masyarakat

mempunyai nilai-nilai budaya yang ingin disalurkan dari generasi ke

generasi agar identitas masyarakat tersebut tetap terpelihara. Nilai-nilai ini

bermacam-macam. Ada yang bersifat intelektual, seni, politik, ekonomi dan

lain-lain lagi. Dalam berbagai hal nilai-nilai budaya ini berpadu dalam suatu

karya seperti pada binaan rumah. Dalam bangunan rumah, nampak jelas

warisan intelektual, seni, ekonomi, politik, agama dan lain-lain dari bangsa

dan masyarakat yang menciptakannya. Inilah yang disebut kepribadian atau

identitas. Itu sebabnya bentuk rumah dan ukirannya berbeda-beda menurut

budaya bangsa yang menciptakannya. Bentuk rumah orang Eskrimo berbeda

dengan rumah orang Afrika yang berbeda dengan rumah orang Jepang dan

selanjutnya berbeda dengan rumah orang Indonesia. Setiap masyarakat

berusaha mewariskan keahlian dan keterampilan yang dipunyainya itu

kepada generasi mudanya agar masyarakat tersebut tetap memelihara

kepribadiannya yang berarti memelihara kelanjutan hidup masyarakat

tersebut. Inilah dia pendidikan ditinjau dari segi kacamata masyarakat.

Page 78: PERAN GURU AGAMA DALAM PRAKTEK PENDIDIKAN ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6214/1/ISTI... · 2019. 9. 25. · Melihat pandangan Hasan di atas tentang tugas guru sebagai

64

Dilihat dari kaca mata individu, pendidikan berarti pengembangan

potensi-potensi yang terpendam dan tersembunyi. Individu itu laksana

lautan dalam yang penuh mutiara dan bermacam-macam ikan, tetapi tidak

tampak. ia masih berada di dasar laut. Ia perlu dipancing dan digali supaya

dapat menjadi makanan dan perhiasan bagi manusia. Manusia berbagai

bakat dan kemampuan yang kalau pandai kita mempergunakannya bisa

berubah menjadi emas dan intan, bisa menjadi kekayaan yang berlimpah-

limpah. Kemampuan intelektual saja beraneka ragam. Kemampuan bahasa,

menghitung, mengingat, berfikir, daya cipta dan lain-lain. Malah menurut

Guilford yang dijelaskan dalam buku karya Hasan Langgulung, kemampuan

intelektual ini terdiri dari 120 macam. Sudah tentu sampai sekarang

kemampuan-kemampuan itu belum dapat dipergunakan semuanya. Tetapi

hasilnya, manusia sudah sampai ke bulan dan menciptakan teknologi yang

tinggi. Artinya biarpun dengan kemampuan akal yang terbatas manusia

sudah dapat menjelajah angkasa raya. Jadi pendidikan menurut pandangan

individu adalah menggarap kekayaan yang terdapat pada setiap individu

agar ia dapat dinikmati oleh individu dan selanjutnya oleh masyarakat.

Sebab kemakmuran suatu masyarakat bergantung pada kesanggupan

masyarakat tersebut menggarap kekayaan yang terpendam pada setiap

individunya. Dengan kata lain kemakmuran masyarakat tergantung pada

keberhasilan pendidikannya dalam menggarap kekayaan yang terpendam

pada setiap individu (Langgulung, 1988:3).

Page 79: PERAN GURU AGAMA DALAM PRAKTEK PENDIDIKAN ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6214/1/ISTI... · 2019. 9. 25. · Melihat pandangan Hasan di atas tentang tugas guru sebagai

65

Dalam penjelasan di atas Hasan Langgulung menyebutkan, bahwa

pendidikan Islam merupakan suatu proses penyiapan generasi muda untuk

mengisi peranan memindahkan pengetahuan dan nilai-nilai Islam yang

diselaraskan dengan fungsi manusia untuk beramal di dunia dan memetik

hasilnya di akhirat. Pendidikan tidak hanya sekedar transfer of knowledge

(transfer pengetahuan), tetapi juga transfer of value (transfer nilai) dan

berorientasi dunia akhirat (teosentris dan antroposentris), sebagai tujuannya.

Namun Hasan Langgulung juga mengatakan bahwa pendidikan saat

ini sangat memprihatinkan di mana selama ini fokus pendidikan seakan-

akan hanya sebagai transfer ilmu di mana nilai raport atau hasil ujian yang

masyarakat lihat dari keberhasilan yang diraih dalam pendidikan. Yang

seharusnya pendidikan juga mentransfer nilai-nilai luhur, akhlak mulia dan

nilai-nilai kehidupan lainnya serta menjaganya dari generasi ke generasi.

Maka dalam hubungan inilah para guru dituntut untuk memiliki kemampuan

dan keterampilan dalam hal mengajar.

Dalam proses pendidikan, guru tidak hanya menjalankan fungsi alih

ilmu pengetahuan, tapi juga berfungsi untuk menanamkan nilai serta

membangun karakter manusia secara keseluruhan agar dapat membentuk

Insan Kamil. Insan kamil yaitu proses perubahan kualitatif sehingga ia

mendekati Allah dan menyerupai malaikat, (Langulung, 1985:405) karena

manusia memiliki potensi yang harus dikembangkan. Jadi, dalam

pendidikan tugas dan peranan guru sangat dibutuhkan agar potensi pada

manusia dapat teraktualisasikan (Langgulung, 1988:88). Menurut Hasan

Page 80: PERAN GURU AGAMA DALAM PRAKTEK PENDIDIKAN ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6214/1/ISTI... · 2019. 9. 25. · Melihat pandangan Hasan di atas tentang tugas guru sebagai

66

Langgulung tinggi atau rendahnya suatu Masyarakat, maju atau mundurnya

tingkat kebudayaan suatu masyarakat dan Negara, sebagian besar tergantung

kepada pendidikan yang diberikan oleh guru. Makin tinggi pendidikan guru,

makin tinggi pula mutu pendidikan yang diterima oleh peserta didik, dan

makin tinggi pula derajat masyarakat. Menjadi seorang guru memiliiki

tanggung jawab yang sangat berat apalagi menjadi seorang guru agama

karena tugas guru agama tidak hanya melaksanakan pendidikan agama

secara baik, tetapi guru agama juga harus dapat memperbaiki pendidikan

agama yang telah terlanjur salah diterima anak, baik dalam keluarga,

maupun masyarakat sekitarnya, serta melakukan pembinaan kembali

terhadap pribadi anak didik.

Secara umum, pandangan modern terhadap seorang guru terwakili

dengan sebutan pengajar tradisi, pengajar keteladanan, dan salah satu dari

sekian banyak pilar utama peradaban. Guru adalah pencipta generasi dan

penyebar ilmu. Dia juga merupakan penjelajah gagasan dan pembangun

kebangkitan. Apabila bangsa itu diukur dengan kualitas orang-orangnya

maka gurulah sang pembangun manusia dan pembuat masa depan

(Khalifah, 2009:108).

Page 81: PERAN GURU AGAMA DALAM PRAKTEK PENDIDIKAN ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6214/1/ISTI... · 2019. 9. 25. · Melihat pandangan Hasan di atas tentang tugas guru sebagai

67

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil analisis dalam penelitian pemikiran Hasan Langgulung

mengenai Peran Guru Agama dalam Praktek Pendidikan Islam, maka dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Pendidikan Islam Menurut Pemikiran Hasan Langgulung

Ada tiga poin penting prespektif Hasan Langgulung tentang

pendidikan Islam yaitu:

Pendidikan Islam menyangkut aspek jasmani dan rohani. Keduanya

merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Oleh karena itu

pembinaan terhadap keduanya harus seimbang (tawazun)

Pendidikan Islam terbangun atas dasar nilai-nilai religius. Ini berarti

bahwa pendidikan Islam tidak mengabaikan teologis sebagai sumber dari

ilmu itu sendiri.

Kemudian adanya unsur takwa sebagai tujuan yang harus dicapai.

Sebagaimana kita ketahui, bahwa takwa merupakan benteng yang dapat

berfungsi sebagai daya tangkal terhadap pengaruh-pengaruh negatif yang

datang dari luar.

2. Peran Guru Agama Menurut Pemikiran Hasan Langgulung

Guru agama adalah seorang profesional yang mempunyai peranan dan

kedudukan sebagai pengganti dari orang tua peserta didik atau orang tua

Page 82: PERAN GURU AGAMA DALAM PRAKTEK PENDIDIKAN ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6214/1/ISTI... · 2019. 9. 25. · Melihat pandangan Hasan di atas tentang tugas guru sebagai

68

kedua di sekolah yang mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk

mengembangkan seluruh potensi dan mendidik kepribadian peserta didik

agar dapat hidup sesuai yang diharapkan oleh agama, masyarakat dan

bangsa. Dan menurut Hasan Langgulung peran guru tidak hanya

menyampaikan ilmu pengetahuan saja. Tetapi juga sebagai motivator dan

fasilitator dalam pembelajaran.

3. Relevansi Peran Guru Agama dalam Praktek Pendidikan Islam

Pemikiran Hasan Langgulung tentang peran guru masih relevan

dengan pendidikan saat ini khususnya pendidikan Islam. Saat ini di dalam

kurikulum 2013 dijelaskan bahwa pendidikan tidaklah hanya

mengembangkan potensi intelektual atau kognitif saja namun juga

mengembangkan potensi afektif dan psikomotorik peserta didik. Mengingat

bahwa menurut Hasan Langgulung peran guru tidak hanya menyampaikan

ilmu pengetahuan saja namun juga sebagai motivator dan fasilitator dalam

pembelajaran dan tujuan pendidikan dari Hasan Langgulung bahwa generasi

muda yang harus mampu melaksanakan perintah-perintah Allah, generasi

muda mampu bermasyrakat, generasi muda yang mampu berfikir ilmiah

maka pemikiran Hasan Langgulung masih relevan dengan pendidikan saat

ini khususnya pendidikan Islam.

B. Saran

Pemikiran Hasan Langgulung yang terdapat dalam skripsi ini, semoga

dapat mewakili dalam memberikan saran yang baik untuk pendidikan bagi

para pendidik (guru agama), masyarakat, maupun pemerintah. Adapun

Page 83: PERAN GURU AGAMA DALAM PRAKTEK PENDIDIKAN ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6214/1/ISTI... · 2019. 9. 25. · Melihat pandangan Hasan di atas tentang tugas guru sebagai

69

saran-saran dari penulis, khususnya guru agama dalam memajukan

pendidikan adalah:

1. Dapat dijadikan refrensi dan pedoman dalam wacana pengembangan

dunia pendidikan dan transfer ilmu pengetahuan. Sebagai profesi, guru

hendaknya mampu mengadakan penelitian-penelitian yang berkaitan

dengan peningkatan profesional seorang pendidik.

2. Hak dan kewajiban hendaknya harus diletakkan secara seimbang,

bukan saja hak yang harus dituntut melainkan juga kewajiban harus

dipenuhi.

3. Meniru kembali pendidikan dari Rasululloh SAW seperti keikhlasan

dalam mengembangkan, mewujudkan tujuan, menjaga serta

melestarikan kebudayaan Islam dengan disertai kepribadian yang

sesuai ajaran Islam maupun ketentuan-ketentuan dalam UU

pemerintah.

4. Pendidik khususnya guru agama harus selalu meningkatkan

profesionalnya agar selalu siap menjalankan tugas-tugasnya dan

mampu menghadapi tantangan-tantangan zaman, merespon dan

memecahkannya dengan penuh kearifan dan kebijakan.

5. Selalu bekerja sama dengan masyarakat dan pemerintah dalam

melaksanakan pendidikan yang sesuai dengan yang dicita-citakan.

Dan,

Page 84: PERAN GURU AGAMA DALAM PRAKTEK PENDIDIKAN ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6214/1/ISTI... · 2019. 9. 25. · Melihat pandangan Hasan di atas tentang tugas guru sebagai

70

6. Selalu kreatif atau melakukan terobosan-terobosan baru dalam

pendidikan agar guru selalu menjadi panutan, sehingga kedudukannya

selalu dihormati dan dihargai.

Page 85: PERAN GURU AGAMA DALAM PRAKTEK PENDIDIKAN ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6214/1/ISTI... · 2019. 9. 25. · Melihat pandangan Hasan di atas tentang tugas guru sebagai

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, A. H. (tt). Pemikiran Islam di Malaysia: Sejarah dan Aliran. Bandung:

Gema Insani Press.

Anton Bakker, A. C. (1990). Metode Penelitian Filsafat. Jakarta: Kanius.

Daradjat, Z. (1995). Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Sekolah (Cet. Ke-2

ed.). Jakarta: Ruhama.

Daradjat, Z. (2004). Dasar-dasar Pendidikan Islam (Cet. Ke-4 ed.). Jakarta: Bumi

Aksara.

Daulay, H. P. (2012). Pendidikan Islam Dalam Mencerdaskan Bangsa. Jakarta:

PT Rineka Cipta.

Faruqy, I. R. (1982). Islamisasi Ilmu Pengetahuan, Terjemahan Anas Mahyuddin.

Bandung: Pustaka.

Fauziyah, U. (2009). Pendidikan Islam dalam Prespektif Hasan Langgulung.

Malang: Fakultas Tarbiyah UIN Maulana Malik Ibrahim.

Hadari Nawawi, M. M. (1996). Penelitian Terapan. Yogyakarta: Gajah Mada

University Press.

Kebudayaan, D. P. (1988). Kamus Besar Bahasa Indonesia (Cet. Ke-1 ed.).

Jakarta: Balai Pustaka.

Langgulung, H. (1980). Beberapa Pemikiran Tentang Pendidikan Islam.

Bandung: Al-Ma'arif.

Langgulung, H. (1985). Pendidikan dan Peradaban Islam: Suatu Analisa Sosio-

Psikologi (Cet. Ke-3 ed.). Jakarta: Pustaka Al-Husna.

Langgulung, H. (1986). Manusia Dan Pendidikan. Jakarta: Pustaka Al Husna.

Langgulung, H. (1986). Manusia dan Pendidikan: Suatu Analisa Psikologi,

Filsafat dan Pendidikan. Jakarta: Pustaka Al-Husna.

Langgulung, H. (1988). Asas-Asas Pendidikan Islam (Cet. 2 ed.). Jakarta: Pustaka

Al-Husna.

Langgulung, H. (1988). Pendidikan Islam Menghadapi Abad Ke-21 (Cet. ke-1

ed.). Jakarta: Pustaka Al-Husna.

Langgulung, H. (1989). Manusia dan Pendidikan. Jakarta: Pustaka Al-Husna.

Langgulung, H. (1995). Manusia dan Pendidikan: Suatu Analisis Psikologi dan

Pendidikan. Jakarta: Al-Husna.

Page 86: PERAN GURU AGAMA DALAM PRAKTEK PENDIDIKAN ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6214/1/ISTI... · 2019. 9. 25. · Melihat pandangan Hasan di atas tentang tugas guru sebagai

Langgulung, H. (2002). Peralihan Paradigma dalam Pendidikan Islam dan Sains

Sosial (Cet. Ke-1 ed.). Jakarta: Gaya Media Pratama.

Langulung, H. (1985). Teori-teori Kesehatan Mental. Jakarta: Al-Husna.

M.Arifin. (1988). Pendidikan Islam dalam Arus Dinamika Masyarakat. Jakarta:

IAIN Syarif Hidayatullah.

Mahmud Khalifah, U. Q. (2009). Menjadi Guru Inspiratif (Cet. 1 ed.). Sukoharjo:

Mumtaza.

Muchtar, H. J. (2005). Fiqih Pendidikan (Cet Ke-1 ed.). Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Muhadjir, N. (2000). Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Rake Sarasin.

Muhaimin. (2003). Wacana Pengembangan Pendidikan Islam. Yogyakarta:

PSAPM.

Mulkan, A. M. (2002). Nalar Sepiritual Pendidikan, (Solusi Problem Filosof

Pendidikan Islam). Yogyakarta: PT: Tiara Wacana.

Nata, A. (2005). Pendidikan dalam Perspektif Islam. Jakarta: UIN Jakarta Press.

Nata, A. (2013). Pemikiran Pendidikan Islam dan Barat. Jakarta: Rajawali Pers.

Nizar, A.-R. d. (2005). Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Ciputat Press.

Penyusun, T. (2004). Ensiklopedia Nasional Indonesia (Jilid 4, Cet. Ket-4 ed.).

Jakarta: Delta Pamungkas.

Purwanto, M. N. (2007). Ilmu Pendidikan Teoritis Dan Praktis (Cet. Ke-18 ed.).

Bandung: Remaja Rosdakarya.

UU. (2006). Undang-undang dan Pemerintah RI tentang Pendidikan. Jakarta:

Dirjen Pendidikan Islam Depag RI.

Depag. (2004). Al-Qur'an Dan Terjemahannya. Bandung: JUMANATUL 'ALI-

ART.

Sholeh. (2006). Membangun Profesionalitas Guru. Jakarta: Elsas.

Sholeh, A. K. (2003). Pemikiran Islam Kontemporer. Yogyakarta: Penerbit

Jendela.

Sukmadinata, N. S. (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Surakhman, W. (1989). Pengantar Penelitian Ilmiah: Dasar, Metode dan Teknik.

Susanto, A. (2009). Pemikiran Pendidikan Islam. Jakarta: Amza.

Page 87: PERAN GURU AGAMA DALAM PRAKTEK PENDIDIKAN ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6214/1/ISTI... · 2019. 9. 25. · Melihat pandangan Hasan di atas tentang tugas guru sebagai

Syamsul Kurniawan, E. M. (2011). Jejak Pemikiran Pendidikan Islam: Ibnu Sina,

al-Ghazali, Ibnu Khaldu, Muhammad Abduh, Muhammad Iqbal, Hasan al-

Banna, Syed Muhammad Nauquid al-Attas, K.H. Ahmad Dahlan, K.H.

Hasyim Asy'ari, Hamka, Basiuni Imran, Hasan Langgulung, Azyumardi

Azra. Jogjakarta: Ar-Ruzz.

Tafsir, A. (2007). Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam (Cet. Ke-7 ed.).

Bandung: Remaja Rosdakarya.

Tohirin. (2006). Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Ed. 1 ed.).

Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Wiyono, H. H. (1995). Sari Sejarah Filsafat Barat. Yogyakarta: Kanisius.

Yamin, M. (2006). Sertifikasi Propesi Keguruan di Indonesia (Cet. Ke-2 ed.).

Jakarta: Gaung Persada.

Page 88: PERAN GURU AGAMA DALAM PRAKTEK PENDIDIKAN ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6214/1/ISTI... · 2019. 9. 25. · Melihat pandangan Hasan di atas tentang tugas guru sebagai
Page 89: PERAN GURU AGAMA DALAM PRAKTEK PENDIDIKAN ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6214/1/ISTI... · 2019. 9. 25. · Melihat pandangan Hasan di atas tentang tugas guru sebagai
Page 90: PERAN GURU AGAMA DALAM PRAKTEK PENDIDIKAN ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6214/1/ISTI... · 2019. 9. 25. · Melihat pandangan Hasan di atas tentang tugas guru sebagai
Page 91: PERAN GURU AGAMA DALAM PRAKTEK PENDIDIKAN ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6214/1/ISTI... · 2019. 9. 25. · Melihat pandangan Hasan di atas tentang tugas guru sebagai
Page 92: PERAN GURU AGAMA DALAM PRAKTEK PENDIDIKAN ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6214/1/ISTI... · 2019. 9. 25. · Melihat pandangan Hasan di atas tentang tugas guru sebagai
Page 93: PERAN GURU AGAMA DALAM PRAKTEK PENDIDIKAN ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6214/1/ISTI... · 2019. 9. 25. · Melihat pandangan Hasan di atas tentang tugas guru sebagai