kunci pepet-rizka isti qomarya

39
 1 FARMAKOLOGI “Khasiat Kunci Pepet (Kaempferia rotunda ) Disusun Oleh: Rizka Isti Qomarya NIM.10101001023 Dosen Pengampu: Dra. Enny Kusumastuti, Apt., M.Kes FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT 2011/2012

Upload: rizka-isti-qomarya

Post on 30-Oct-2015

398 views

Category:

Documents


19 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya

7/16/2019 Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya

http://slidepdf.com/reader/full/kunci-pepet-rizka-isti-qomarya 1/38

  1

FARMAKOLOGI

“Khasiat Kunci Pepet

(Kaempferia rotunda )

Disusun Oleh:

Rizka Isti Qomarya

NIM.10101001023

Dosen Pengampu:

Dra. Enny Kusumastuti, Apt., M.Kes

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

2011/2012

Page 2: Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya

7/16/2019 Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya

http://slidepdf.com/reader/full/kunci-pepet-rizka-isti-qomarya 2/38

  2

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Dalam dua dasa warsa terkakhir, perhatian dunia terhadap obat-obatan dari

 bahan alam (obat herbal) menunjukkan peningkatan, baik di negara-negara

 berkembang maupun di negara-negara maju. Menurut data yang dihimpun oleh

Sekretariat Convention on Biological Diversity (CBD), pada tahun 2000 penjualan

global obat herbal diperkirakan mencapai nilai US$ 60 milyar 1.

Pengertian obat tradisional berdasarkan Peraturan Menteri kesehatan Nomor 246/Menkes/Per/V/1990 Pasal 1 menyebutkan bahwa : Obat tradisional

adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan,

 bahan mineral, sediaan galenik atau campuran dan bahan-bahan tersebut, yang

secara traditional telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman.

Menurut World Health Organization (WHO), negara-negara di Afrika,

Asia dan Amerika Latin menggunakan obat tradisional (herbal) sebagai pelengkap

 pengobatan primer yang mereka terima. Bahkan di Afrika, sebanyak 80% dari

 populasi menggunakan obat herbal untuk pengobatan primer (WHO,

2003)2. WHO merekomendasi penggunaan obat tradisional termasuk obat herbal

dalam pemeliharaan kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengobatan penyakit,

terutama untuk kronis, penyakit degeneratif dan kanker.

Kecenderungan adanya peningkatan penggunaan obat-obat herbal untuk 

 pemeliharaan kesehatan dan pengobatan penyakit didukung oleh oleh adanya

 perubahan lingkungan hidup, perilaku manusia dan perkembangan pola penyakit.

Walaupun telah diupayakan peningkatan anggaran kesehatan di semua negara,

masih saja ada masalah kesehatan yang tidak dapat diatasi secara efektif atau

memuaskan dengan cara-cara pengobatan konvensional dan obat-obat modern,

terutama penyakit-penyakit kronik, penyakit degeneratif dan kanker.

Indonesia dikenal sebagai negara dengan sumber daya hayati kedua

terbesar yang tersebar dari Sabang hingga Merauke. Di Indonesia terdapat lebih

kurang 30.000 jenis tumbuh-tumbuhan, lebih kurang 7.500 jenis diantaranya

termasuk tanaman berkhasiat obat (Kotranas, 2006)3. Salah satu jenis tumbuhan

Page 3: Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya

7/16/2019 Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya

http://slidepdf.com/reader/full/kunci-pepet-rizka-isti-qomarya 3/38

  3

yang dapat digunakan sebagai obat tradisional adalah Kunci Pepet ( Kaempferia

rotunda).

Kunci pepet termasuk kerabat temu-temuan, tanaman ini masih satu

genus dengan temu kunci, yakni genus Kaemferia. Kunci pepet (Kaempferia

rotunda L.) di Jawa Tengah dikenal dengan nama temu putih atau kunir putih.

Daunnya berbentuk bundar menjorong lebar, berwarna hijau muda. Bunganya

 bermunculan diatas batang semu yang amat pendek dengan daun yang menutupi

 permukaan tanah, bunga tumbuh bergerombolan. Rimpang temu putih tumbuh

 pendek, ada beberapa rimpang yang sekaligus tumbuh bergerombolan. Akarnya

 berdaging seolah membengkak, membentuk umbi yang tidak terlalu besar, yakni

hanya seukuran telur puyuh, rimpang temu putih berwarna pucat, banyak serat,

dan rasanya pahit. Secara tradisional, rimpang kunci pepet ini digunakan sebagai

obat sakit perut dan disentri. Umbi-umbinya yang kecil dan berair mempunyai

khasiat mendinginkan. Karenanya, temu rapet juga dimanfaatkan sebagai bahan

 bedak, campuran jamu ibu melahirkan dan penambah nafsu makan. Selain

itu Kaempferia rotunda digunakan dalam pembuatan harum-haruman, anti

serangga, serta dijadikan bahan makanan sebagai sayuran atau lalapan4.

II.2. Tujuan

1.  Mengetahui klasifikasi takosonomi farmakologi Kunci Pepet ( Kaempferia

rotunda).

2.  Mengetahui karakteristik Kunci Pepet ( Kaempferia rotunda), baik 

karakteristik morfologi maupun kandungan kimianya.

3.  Mengetahui efek farmakologi Kunci Pepet ( Kaempferia rotunda).

4. 

Mengetahui khasiat pengobatan dari Kunci Pepet ( Kaempferia rotunda).5.  Mengetahui pengelolan Kunci Pepet ( Kaempferia rotunda) sebagi obat

herbal.

Page 4: Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya

7/16/2019 Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya

http://slidepdf.com/reader/full/kunci-pepet-rizka-isti-qomarya 4/38

  4

BAB II

ISI

II.1. Klasifikasi Tanaman Kunci Pepet (Kaempferia rotunda )

Kunci pepet ( Kaempferia rotunda L.), atau kadang kala disebut kunir 

 putih, adalah sejenis rempah-rempah rimpang yang masih berkerabat dekat

dengan kencur. Berbeda dengan kencur, yang banyak dipakai sebagai bumbu

masak, temu rapet lebih khusus dipakai untuk khasiat pengobatannya.

Tanaman ini dikenal pula sebagai temu putri atau temu

lilin (Betawi.); ardong, kunir putih, kunci pĕpĕt  (Jawa.); dan koncé pĕt .

Dalam bahasa Inggris  Kaempferia rotunda dikenal sebagai Round-rooted 

Galangal . Menurut Riana (2011), klasifikasi tanaman temu putih adalah sebagai

 berikut5:

?Temu rapet

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Plantae

Divisi: Spermatophyta

Kelas: Monocotyledenae

Ordo: Zingiberales

Famili: Zingiberaceae

Upafamili: Zingiberoideae

Genus:  Kaempferia

Spesies: K. rotunda  

Page 5: Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya

7/16/2019 Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya

http://slidepdf.com/reader/full/kunci-pepet-rizka-isti-qomarya 5/38

  5

II.2. Karakteristik  Tanaman Kunci Pepet (Kaempferia rotunda )

1. Karakteristik Morfologi Kunci Pepet ( Kaempferia rotunda) 

Kunci pepet merupakan tanaman semak yang tumbuh semusim dan

memiliki tinggi 30-70 cm. Batangnya berpelepah, lunak, membentuk rimpang,

dan berwarna hitam keabu-abuan. Kunci pepet memiliki dua fase pertumbuhan,

yaitu fase tumbuh pertama adalah pertumbuhan normal dengan daun dan batang

semu atau fase vegertaif. Daunnya berbentuk bundar menjorong lebar, panjang 30

cm, lebar 7,5-10 cm, berwarna hijau muda. Permukaan daun sebelah atas belang-

 belang cokelat, sementara tangkai daunnya melebar. Fase tumbuh kedua adalah

fase generatif, dimana terdapat bunga yang bermunculan6.

Gambar 1: Daun Kunci Pepet (Kaempferia rotunda)

Sumber: jamutemuputih.blogspot.com

Bunga bermunculan di atas batang semu yang amat pendek dengan daun

yang menutupi permukaan tanah, agak mirip tanaman kencur yang sedang

Nama binomial

Kaempferia rotunda  

Linn. 1753

Sinonim

 Kaempferia longa Jacq. (1798).

Page 6: Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya

7/16/2019 Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya

http://slidepdf.com/reader/full/kunci-pepet-rizka-isti-qomarya 6/38

  6

 berbunga. Bunga tumbuh bergerombol, tabung mahkota bunga panjangnya 5-7,5

cm bentuknya seperti bintang. Kelopak bunga berwarna putih dengan mahkota

 bergaris-garis. Bibir bunga berwarna ungu berwarna ungu muda kemerah-

merahan, agak pendek, bercuping dua. Kepala sari bergelombang, tepinya

 bercuping dua6.

Gambar 2: Bunga Kunci Pepet (Kaempferia rotunda)

Sumber: id.wikipedia.org

Meskipun tergolong kecil, kunci pepet dapat berumur tahunan. Rimpang

kunci pepet tumbuh pendek, ada beberapa rimpang yang sekaligus tumuh

 bergerombol. Akarnya berdaging seolah membengkak,membentukumbi yang

tidak terlalu besar, kira-kira seukuran telur puyuh. Rimpang kunci pepet berwarna

 pucat, banyak serat, dan rasanya pahit.

Gambar 3: Rimpang Kunci Pepet (Kaempferia rotunda)

Sumber: sehatpedia.com 

Page 7: Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya

7/16/2019 Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya

http://slidepdf.com/reader/full/kunci-pepet-rizka-isti-qomarya 7/38

  7

2. Kandungan Kimia Kunci Pepet ( Kaempferia rotunda)

Kunci pepet mempunyai rasa sepat dan agak sedikit pahit. Beberapa bahan

kimia yang terkandung dalam kunci pepet di antaranya alkaloida, saponin,

flavonoid, polifenol, dan minyak asiri.

Rimpang dan daun  Kaempferia rotunda mengandung kurkuminoid,

saponin, tanin dan minyak atsiri. Minyak temu putih mengandung 0,15 % minyak 

atsiri yang terdiri dari 11 senyawa dan terdapat 2 sebagai komponen utama, yaitu

 benzyl benzoate (30,61%), dan siklopropazulen (26,85%) (Agusta, 2000).

Kunci pepet diketahui banyak mengandung minyak atsiri yang terdiri atas

curdione dan curcumol. Memiliki sifat antioksidan yang dapat menahan zat

radikal bebas penyebab tumbuhnya sel kanker, antiinflamasi (peradangan) serta

dapat meningkatkan sel darah merah (Kriswanto, 2011)7.

Kandungan kimia yang terdapat di dalam kunci pepet antara lain saponin,

 polifenol, curcumin, 2-norbornane, 3-methylene, caryophylen oxcide,

cyclopentane acetaldehyde, caryophylen, dan cinnamyltiglate. Tanaman ini juga

memiliki sifat hemostatis (menghentikan pendarahan), menambah nafsu makan,

analgesik, antitoksik, dan mempercepat penyembuhan luka (Yellian, 2011)7.

II.3. Efek Farmakologis Kunci Pepet (Kaempferia rotunda )

Kandungan kimia yang terkandung pada kunci pepet akan menimbulkan

efek farmakologi yang ditimbulkan jika dikonsumsi atau digunakan sebagai obat

herbal. Efek farmakologi ini berhubungan dengan khasiat yang terdapat kunci

 pepet untuk mengatasi permasalahan gangguan kesehatan/penyakit. Efek 

farmakologi dari kunci pepet diantaranya adalah astringent, antidiare, antidisentri,

antiinflamasi, immunostimulan, antikanker, dan penurunan panas badan.Berikut akan dijelaskan efek  – efek farmakologis dari kunci pepet tersebut:

1.  Anti Biotik, merupakan agen antimikroba, adalah obat yang melawan

infeksi yang disebabkan oleh bakteri.  Antibiotika adalah

segolongan senyawa, baik alami maupun sintetik, yang mempunyai efek 

menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam organisme, 

khususnya dalam proses infeksi oleh bakteri. Penggunaan antibiotika

khususnya berkaitan dengan pengobatan penyakit infeksi, meskipun

Page 8: Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya

7/16/2019 Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya

http://slidepdf.com/reader/full/kunci-pepet-rizka-isti-qomarya 8/38

  8

dalam bioteknologi dan rekayasa genetika juga digunakan sebagai alat

seleksi terhadap mutan  atau transforman. Antibiotika bekerja

seperti pestisida dengan menekan atau memutus satu mata rantai

metabolisme, hanya saja targetnya adalah. Sifat antibitotik pada kunci

 pepet dapat dilihat sebagai obat anti disentri, obat kencing nanah, dan

mencret.

2.  Anti Inflamasi, merupakan adalah obat yang dapat menghilangkan radang

yang disebabkan bukan karena mikroorganisme (non infeksi). Sifat anti

inflamasi pada kunci pepet tepat pada pengobatan pembengkakan dan

 bisul.

3. 

Analgesik, merupakan obat yang dapat mengurangi atau menghilangkan

rasa nyeri dan akhirnya akan memberikan rasa nyaman pada orang yang

menderita. Analgesik merupakan lanjutan dari efek farmakologis anti

inflamasi.

4.  Immunostimulant atau yang juga dikenal sebagai yang dikenal sebagai

immunostimulators, adalah zat (obat-obatan dan nutrisi) yang merangsang

sistem kekebalan tubuh dengan merangsang aktivasi atau meningkatnya

aktivitas dari setiap komponen. Pada kunci pepet, efek immunostimulantini adalah terjadinya peningkatan daya tahan tubuh.

5.  Anti Oksidan, merupakan zat yang berperan untuk melindungi tubuh

dari serangan radikal bebas. Beberapa zat yang termasuk dalam

antioksidan diantaranya adalah polipenol, mineral, vitamin dan karotin.

Pada umumnya zat ini sangat berperan untuk mencegah tubuh terserang

 penyakit. Dalam prosesnya antioksidan melindungi / mencegah tubuh dari

serangan radikal bebas dengan cara menekan terjadinya kerusakan seldalam tubuh yang disebabkan oleh proses oksidasi radikal bebas.

6.  Anti Kanker, merupakan senyawa kemoterapetik yang digunakan untuk 

 pengobatan tumor yang membahayakan kehidupan.Obat antikanker sering

dinamakan pula sebagai obat Sitotoksik, sitostatik atau antineoplasma.

Sifat anti kanker pada kunci pepet berhubungan erat dengan sifat

immunostimlan, karena sifat immunostimulan akan meningkatkan jumlah

limfosit yang merupakan mekanisme pertahanan tubuh spesifik,

Page 9: Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya

7/16/2019 Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya

http://slidepdf.com/reader/full/kunci-pepet-rizka-isti-qomarya 9/38

  9

meningkatkan toksisitas sel pembunuh kanker. Sehingga dengan sifat  –  

sifat immunostimulan tadi, kunci pepet dapat dijadikan obat alternatif anti

kanker.

II.4. Khasiat Kunci Pepet (Kaempferia rotunda )

Kunci pepet merupakan salah satu obat herbal yang sering digunakan

untuk pengobatan tradisional ataupun sebagai bahan campuran pada campuran

 jamu, kosmetik tradisional, minuman temulawak, dan sebagainya. Kunci pepet

(Kaempferia rotunda) ini memiliki berbagai macam khasiat bagi gangguan

kesehatan/penyakit seperti sakit perut, disentri, sebagai penurun panas, penambah

nafsu makan, menyembuhkan bengkak   –  bengkak pada tubuh, mempercepat

 penyembuhan luka, dan anti radang6.

Kunci pepet yang mengandung komponen aktif berupa minyak atsiri,

camphor, sineol, metil chavicol, saponin, flavonoid dan polifenol (Kardinan dan

Taryono, 2004) selama ini dimanfaatkan sebagai obat penyakit kencing nanah

(Sugeng, 2001) dan sebagai antikanker, antiinflamasi juga sebagai

immunostimulan (Kardinan dan Taryono, 2004). Sementara itu menurut Muhlisah

(1999), kunci pepet juga mengandung borneol, sineol dan metal khavikol, yangdimanfaatkan untuk penurunan panas badan, mengurangi rasa mulas. Lebih lanjut

dijelaskan bahwa bila seluruh bagian tanaman ditumbuk dan dilarutkan dalam

minyak dapat digunakan untuk mencegah infeksi dan menyembuhkan luka8.

Berikur beberapa khasiat atau manfaat penggunaan kunci pepet untuk 

mengatasi gangguan kesehatan/penyakit :

1. Obat Anti Disentri

Disentri adalah adalah gangguan peradangan usus, terutama usus besar,yang menghasilkan diare berat yang mengandung lendir dan / atau darah dalam

tinja. Dua penyebab yang paling umum adalah infeksi dengan basil dari kelompok 

Shigella, dan kutu oleh amuba, Entamoeba histolytica. Ketika disebabkan oleh

 basil itu disebut disentri basiler, dan ketika yang disebabkan oleh amuba itu

disebut disentri amuba.

Pada kasus disentri, kunci pepet berperan sebagai penghambat

 pertumbuhan bakteri Shigella dysentriae secara in vitro, dimana  Flavonoid 

Page 10: Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya

7/16/2019 Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya

http://slidepdf.com/reader/full/kunci-pepet-rizka-isti-qomarya 10/38

  10

sebagai salah satu senyawa kimia yang dikandung oleh Kaempferia rotunda  

memiliki sifat mudah larut dalam air dan berfungsi sebagai antimikroba, antivirus,

dan immunostimulan (Naiborhu, 2002; Middleton, 2000)10.

Untuk penanganan penyakit Shigella disentryiae, kunci pepet biasanya

dikonsumsi dengan secara oral, yaitu, dengan meminum air saringan dari rimpang

kunci pepet segar. Untuk ramuan obat tersebut hal yang dilakukan adalah rimpang

segar 10 gram (diiris-iris), direbus dengan 1 gelas air selama 15 menit, setelah

dingin disaring dan diminum11.

2. Pengurang Rasa Mulas dan Penurunan Panas Badan

Sebelum ditemukan penemuan mengenai khasiat lain kunci pepet,

masyarakat menggunakan kunci pepet sebagai obat pengurang rasa mulas dan

 penurunan panas badan. Hal ini disebabkan karena kunci pepet mengandung

 borneol, sineol dan metal khavikol, yang dimanfaatkan untuk penurunan panas

 badan, mengurangi rasa mulas8.

Untuk mengurangi rasa mulas, kunci pepet biasanya dikonsumsi dengan

secara oral, yaitu, dengan meminum air saringan dari rimpang kunci pepet segar.

Untuk ramuan obat tersebut hal yang dilakukan adalah rimpang segar 10 gram

(diiris-iris), direbus dengan 1 gelas air selama 15 menit, setelah dingin disaringdan diminum11.

3. Menyembuhkan Bengkak  – Bengkak pada Tubuh

Tubuh yang mengalami pembengkakan karena benturan atau karena

 penyakit dapat diobati dengan rimpang kunci pepet. Hal ini disebabkan karena

kunci pepet memiliki efek farmakologis untuk mencegah penggumpalan dara dan

 bersifar sebagai anti pembengkakan, sehingga pembengkakan tersebut akan cepat

sembuh.Penggunaan rimpang untuk mengobati pembengkakan ini adalah dengan

cara rimpang kunci pepet dibersihkan, kemudian diparut dan ditambah sedikit air 

hangat. Balurkan pada bagian tubuh yang bengkak  – bengkak 6.

4. Pengobatan Kencing Nanah

Kencing nanah atau gonorrhoea adalah  penyakit menular seksual yang

disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae yang menginfeksi lapisan dalam uretra, 

leher rahim, rektum, tenggorokan, dan bagian putih mata (konjungtiva).

Page 11: Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya

7/16/2019 Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya

http://slidepdf.com/reader/full/kunci-pepet-rizka-isti-qomarya 11/38

  11

 gonorrhoea bisa menyebar melalui aliran darah ke bagian tubuh lainnya, terutama

kulit dan persendian. Pada wanita,  gonorrhoea bisa menjalar ke saluran kelamin

dan menginfeksi selaput di dalam pinggul sehingga timbul nyeri pinggul dan

gangguanreproduksi. 

Gonorrhoea merupakan penyakit infeksi yang menyerang

lapisan epitel (lapisan paling atas dari suatu jaringan), bila tidak diobati, infeksi

ini akan menyebar ke jaringan yang lebih dalam. Biasanya membentuk koloni di

daerah mukosa, orofaring, dan anogenital. 

Mekanisme kerja kunci pepet pada pengobatan kencing nanah sama

dengan obat untuk penanganan disentri, yaitu bekerja dengan menghambat

 pertumbuhan bakteri Neisseria gonorrhoeae.

Untuk pengobatan kencing nanah, kunci pepet biasanya dikonsumsi

dengan secara oral, yaitu, dengan meminum air saringan dari rimpang kunci pepet

segar. Untuk ramuan obat tersebut hal yang dilakukan adalah rimpang segar 10

gram (diiris-iris), direbus dengan 1 gelas air selama 15 menit, setelah dingin

disaring dan diminum11.

5. Mempercepat Pencairan Nanah/Bisul (Abses)

Abses adalah suatu timbunan nanah yang terjadi akibat proses infeksi bakteri atau parasit atau karena adanya benda asing yang nasuk. Organisme atau

 benda asing yang masuk ke dalam tubuh akan membunuh sel-sel disekitarnya

yang memicu terjadinya pelepasan sitoksin, selanjutnya terjadi respon inflamsi

atau peradangan yang akhirnya menarik kedatangan sel  – sel darah putih ke area

tersebut dan meningkatkan aliran darah setempat. Sel-sel darah putih tersebut

akan memakan bakteri dan kemudian mati, sel-sel darah putih yang mati inlah

yang membentuk nanah.Kunci pepet memiliki efek antiinflamasi yang dapat menghilangkan

radang. Cara penggunaan rimpang kuji tersebut adalah rimpang kunci pepet

sebanyak 2 ruas jari dibersihkan dan diparut, kemudian dibentuk seperti tapal dan

ditempelkan pada bisul6.

6. Obat Anti Kanker

Kanker merupakan penyakit yang ditandai dengan terjadinya pembentukan

 jaringan baru yang abnormal dan bersifat ganas serta tidak.Kanker dapat

Page 12: Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya

7/16/2019 Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya

http://slidepdf.com/reader/full/kunci-pepet-rizka-isti-qomarya 12/38

  12

disebabkan oleh faktor endogen maupun eksogen. Faktor endogen dapat berupa

faktor genetik, penyakit, dan hormon. Sedangkan faktor eksogen dapat berasal

dari makanan, virus, senyawa-senyawa karsinogenik seperti polusi udara, zat

warna, logam-logam karsinogen, dan banyak penyebab lainnya seperti

siklofosfamida

Kunci pepet memiki kemampuan immunostimulan diduga berkaitan

dengan kandungan minyak atsiri, hal ini sesuai dengan Sinambela (1985) bahwa

minyak atsiri memiliki kemampuan untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

Selanjutnya pada Kardinan dan Kusuma (2004) kandungan senyawa aktif dalam

minyak tersebut diantaranya camphor ,  sineol , metil chavicol ,  saponin,  flavanoid ,

dan  polifenol .  Flavonoid  memiliki sifat mudah larut dalam air dan berfungsi

sebagai antimikroba, antivirus, dan immunostimulan (Naiborhu, 2002; Middleton,

2000). Kandungan senyawa polifenol  juga mempunyai aktivitas antioksidan tinggi

(Subagiyo, 2009)10.

Sifat immunostimulan akan meningkatkan jumlah limfosit yang

merupakan mekanisme pertahanan tubuh spesifik, meningkatkan toksisitas sel

 pembunuh kanker. Sehingga dengan sifat  –  sifat immunostimulan tadi, kunci

 pepet dapat dijadikan obat alternatif anti kanker.

7. Khasiat – Khasiat Lainnya

Selain khasiat  – khasiat yang disebutkan diatas, kunci pepet juga dapat

digunakan sebagai obat gangguan pencernaan seperti mencret, peluruh kentut

(karminatif), perangsang nafsu makan. Seluruh bagian tanamah dapat ditumbuk 

menjadi tepung, ditambah sedikit minyak kelapa dan digunakan seperti salep.

Salep ini dioleskan untuk mempercepat penyembuhan luka.

Kunci pepet yang dikonsumsi sebagai obat dalam dapat mencegah pembelahan darah dan mencairkan nanah dalam luka  –  luka pada organ bagian

dalam. Di Bombay, India, tepung kunci pepet dikenal sebagai obat penyakit

radang yang mengeluarkan nanah atau darah, juga mengobati radang selaput di

telinga6.

Selain itu kunci pepet dapat digunakan sebagai obat pelangsing, hal ini

disebabkan karena terdapat senyawa flavonoid, saponin, polifenol, dan minyak 

atsiri pada rimpangkunci pepet yang dapat menghambat proses aktivase lipase.

Page 13: Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya

7/16/2019 Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya

http://slidepdf.com/reader/full/kunci-pepet-rizka-isti-qomarya 13/38

  13

Lipase pankereas merupakan enzim yang terdapat dalam tubuh manusia, yang

teruatamaberperan dalam penguraian lipid untuk mengarbsorbsi asam lemak.

Dengan terhambatnya aktivitas lipase tersebut maka proses penimbunan lemak 

tidak terjadi.

Untuk membuat ramuan pelangsing, iris  – iris 10g rimpang kunci pepet

segar, lalu rebus dengan air 1 gelas air selama 15 menit. Setelah dingin, saring air 

rebusan, lalu minum tiga kali sehari dengan dosis yang sama12.

Page 14: Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya

7/16/2019 Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya

http://slidepdf.com/reader/full/kunci-pepet-rizka-isti-qomarya 14/38

  14

BAB III

KESIMPULAN

Indonesia merupakan negara yang kayak akan keragaman tumbuhan

obatnya, lebih kurang 30.000 jenis tumbuh-tumbuhan, lebih kurang 7.500 jenis

diantaranya termasuk tanaman berkhasiat obat (Kotranas, 2006)3. Salah satu jenis

tumbuhan yang dapat digunakan sebagai obat tradisional adalah Kunci Pepet

( Kaempferia rotunda).

Kunci Pepet atau (Kaempferia rotunda) merupakan salah satu tumbuhan

herbal yang termasuk kerabat temu-temuan, tanaman ini masih satu genus dengan

temu kunci, yakni genus Kaemferia. Kunci pepet (Kaemferia rotunda L.) di Jawa

Tengah dikenal dengan nama temu putih atau kunir putih.

Kunci pepet mempunyai rasa sepat dan agak sedikit pahit. Beberapa bahan

kimia yang terkandung dalam kunci pepet di antaranya alkaloida, saponin,

flavonoid, polifenol, dan minyak asiri. Kandungan kimia yang terkandung pada

kunci pepet akan menimbulkan efek farmakologi yang ditimbulkan jika

dikonsumsi atau digunakan sebagai obat herbal.

Efek farmakologi ini berhubungan dengan khasiat yang terdapat kunci pepet untuk mengatasi permasalahan gangguan kesehatan/penyakit. Efek 

farmakologi dari kunci pepet diantaranya adalah antidiare, antidisentri,

antiinflamasi, immunostimulan, antikanker, dan penurunan panas badan. Berikut

 beberapa khasiat kunci pepet yang digunakan sebagai obat herbal:

  Obat anti disentri

  Obat penghilang rasa mulas dan penurun panas badan

 Penyembuhan bengkak  – bengkak pada tubuh

  Pengobatan kencing nanah

  Mempercepat proses pencairan bisul/abses

  Obat anti kanker 

  Obat pelangsing

  Peluruh kentut

Page 15: Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya

7/16/2019 Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya

http://slidepdf.com/reader/full/kunci-pepet-rizka-isti-qomarya 15/38

  15

BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

1. 

Anonim. 2008. http://binfar.depkes.go.id/index.php/berita/view/85.  

(diakses tanggal 27 Oktober 2012).

2.  Anonim. 2008. Tinjauan Yuridis Terhadap Perlindungan Konsumen Atas

Beredarnya Obat Tradisional yang Tidak Mencantumkan Label

Berbahasa Indonesia pada Kemasannya.

http://www.lawskripsi.com/index.php?option=comcontent&view=

article&id=80&Itemid=80. (diakses tanggal 27 Oktober 2012).

3. 

Anonim. Kebun Tanaman Obat Badan POM RI.

http://www.pom.go.id/pom/berita_aktual/data/ktobpom.pdf. (diakses

tanggal 27 Oktober 2012).

4.  Anonim. Temu Rapet. http://id.wikipedia.org/wiki/Temu_rapet. (diakses

27 Oktober 2012).

5.  Ritonga, Neta Idiani. 2011. Entobotano Tumbuhan Obat Oleh Masyarakat

Suku Using di Kecamatan Glagah Kabupaten Banyuwangi. Skripsi

 Fakultas Sains dan Teknologi UIN Maulana Malik Ibrahim

 Malang. Halaman 64. http://lin.uinmalang.ac.id/thesis/chapter 

iv/076200009-neta-idiani-ritonga.ps. (diakses 29 Oktober 2012).

6.  Muhlisah, Fauziah. 2007. Temu  –  Temuan dan Empon  –  Emponan,

Budidaya dan Manfaatnya. Jakarta: Kanisius.

7.  Ansar, Achmad. 2012. Studi Pembuatan Serbuk Kunyit Putih (Kaempferia

rotunda L) Untuk Minuman Herbal. Skripsi Universitas

 Hasanudin. http://.repository.unhas.ac.id/handle/123456789/1989.Halaman 4-8. (diakses 29 Oktober 2012).

8.  Admadi, Bambang. 2009. Mempelajari Bagian Tanaman dan Konsentrasi

Ekstrak Kunci Pepet (Kaempferia rotunda L) Yang Mempunyai

Sidat Repellan Nyamuk Aedes aegepti.  Jurnal Argoteknologi

 Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana. [online].

Voulume 15, Nomor 2, Halaman 43-44.

Page 16: Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya

7/16/2019 Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya

http://slidepdf.com/reader/full/kunci-pepet-rizka-isti-qomarya 16/38

  16

(http://ejournal.unud.ac.id/abstrak/0809agrotekno_2.pdf  (diakses

29 Oktober 2012 )

9.  Jayanti, Ilmiah. 2006. Efektifitas Berbagai Konsentrasi Infus Rimpang

Kunci Pepet (Kaempferia rotunda L.) Sebagai Penghambat

Pertumbuhan Bakteri Shigella dysentriae Secara In Vitro. Abstrak 

Skripsi Fakultas Biologi Universitas Muhammadiyah Malang.

http://studentresearch.umm.ac.id/index.php/dept_of_biology/article

/view/3871. (diakses: 29 Oktober 2012). 

10. Chifdhiyah, Alina Nurul. 2012. Pengaruh Penambahan Ekstrak Kunyit

Putih (Kaempferia rotunda) Terhadap Jumlah Total Hemosit dan

Aktivitas Fagositosis Udang Windu (Penaeus monodon).  Journal 

of Aquatculture Management and Technology Diponogoro

University . [online].  Volume 1, Nomor 1, Halaman 8 .

(http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jfpik. (diakses 29 Oktober 

2012).

11. Anonim.  Kunci Pepet. http://www.tanaman-obat.com/penyakit/136-kunci-

 pepet. (diakses tanggal 27 Oktober 2012 ).

12. Hariana, Arief. 2005. Tumbuhan Obat dan Khasiatnya Seri 3 (Seri Agri

Sehat). Jakarta: Penebar Swadaya.

Page 17: Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya

7/16/2019 Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya

http://slidepdf.com/reader/full/kunci-pepet-rizka-isti-qomarya 17/38

  17

LAMPIRAN

1. LAMPIRAN I

Anonim. 2008. http://binfar.depkes.go.id/index.php/berita/view/85. (diakses

tanggal 27 Oktober 2012):

Pengembangan Bahan Obat Alam

BAGIAN I 

LATAR BELAKANG 

1. Dalam dua dasa warsa terkakhir, perhatian dunia terhadap obat-obatan dari

 bahan alam (obat herbal) menunjukkan peningkatan, baik di negara-negara berkembang maupun di negara-negara maju. Menurut data yang dihimpunoleh Sekretariat Convention on Biological Diversity (CBD), pada tahun 2000

 penjualan global obat herbal diperkirakan mencapai nilai US$ 60 milyar.

2. Obat-obat herbal telah diterima secara luas di negara-negara yangtergolong berpendapatan rendah sampai sedang. Sementara itu di banyak negara maju, penggunaan obat-obat herbal semakin popular. BadanKesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa hingga 65 % dari

 penduduk Negara-negara maju telah menggunakan obat-obat herbal.

3. Kecenderungan adanya peningkatan penggunaan obat-obat herbal untuk  pemeliharaan kesehatan dan pengobatan penyakit didukung oleh oleh adanya perubahan lingkungan hidup, perilaku manusia dan perkembangan pola penyakit. Walaupun telah diupayakan peningkatan anggaran kesehatan disemua negara, masih saja ada masalah kesehatan yang tidak dapat diatasisecara efektif atau memuaskan dengan cara-cara pengobatan konvensionaldan obat-obat modern, terutama penyakit-penyakit kronik, penyakitdegeneratif dan kanker.

4. Ada sejumlah aspek positif dari penggunaan obat-obat herbal yang

diidentifikasi yaitu: lebih beragam dan lebih fleksibel, lebih mudah didapatdan tersedia di banyak belahan dunia, secara komparatif rata-rata lebih murahdan relatif memerlukan teknologi yang lebih sederhana. Kalaupun ada obatherbal yang lebih mahal dari obat kimia, hal ini lebih disebabkan oleh

 pengaruh faktor tradisi dan budaya.

5. Faktor pendorong terjadinya peningkatan penggunaan obat herbal dinegara-negara maju ialah adanya umur harapan hidup yang lebih panjang

 pada saat meningkatnya prevalensi penyakit-penyakit kronik, adanyakegagalan penggunaan obat-obat modern untuk pengobatan penyakit tertentu,adanya efek samping dari penggunaan obat-obat kimia serta semakin luasnya

akses informasi mengenai obat-obat herbal di seluruh dunia.

Page 18: Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya

7/16/2019 Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya

http://slidepdf.com/reader/full/kunci-pepet-rizka-isti-qomarya 18/38

  18

6. Penggunaan obat-obat herbal dan pengobatan tradisional di Indonesia telahdi mulai sejak berabad-abad yang lalu. Hal ini dapat ditelusuri dari

 peninggalan sejarah bangsa Indonesia, antara lain ditemukan pada

 peninggalan Kerajaan Mataram pada abad ke 15. Rilief yang terdapat pada beberapa candi di tanah air seperti Candi Borobudur, Candi Prambanan danCandi Panataran menunjukkan gambar banyak jenis tanaman obat yangdigunakan pada zaman itu. Namun disayangkan, karena sedikitnyadokumentasi tertulis mengenai tanaman obat tersebut dan ramuannya, makaobat-obat herbal tersebut tidak berkembang dengan baik.

7. Jamu dikenal di manca negara sebagai obat tradisional Indonesia. Sebagaiwarisan budaya bangsa Indonesia, Jamu perlu terus dilestarikan dandikembangkan agar dapat memenuhi persyaratan dan standar yang berlaku.

Oleh Admin Binfar, Pada 2008-02-20

Telah Dibaca 474 Kali

Page 19: Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya

7/16/2019 Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya

http://slidepdf.com/reader/full/kunci-pepet-rizka-isti-qomarya 19/38

  19

2. LAMPIRAN II

Anonim. 2008. Tinjauan Yuridis Terhadap Perlindungan Konsumen Atas

Beredarnya Obat Tradisional yang Tidak Mencantumkan Label

Berbahasa Indonesia pada Kemasannya.

http://www.lawskripsi.com/index.php?option=comcontent&view=

article&id=80&Itemid=80. (diakses tanggal 27 Oktober 2012) :

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PERLINDUNGAN

KONSUMEN ATAS BEREDARNYA OBAT TRADISIONAL

YANG TIDAK MENCANTUMKAN LABEL BERBAHASA

INDONESIA PADA KEMASANNYA 

A. Latar Belakang 

Sejak jaman dahulu, manusia sangat mengandalkan lingkungan sekitarnya

untuk memenuhi kebutuhannya. Misalnya untuk makan, tempat berteduh,

 pakaian, obat, pupuk, parfum, dan bahkan untuk kecantikan dapat diperoleh dari

lingkungan. Sehingga kekayaan alam di sekitar manusia sebenarnya sedemikian

rupa sangat bermanfaat dan belum sepenuhnya digali, dimanfaatkan, atau bahkan

dikembangkan. Bangsa Indonesia telah lama mengenal dan menggunakan

tanaman berkhasiat obat sebagai salah satu upaya dalam menanggulangi masalah

kesehatan. Pengetahuan tentang tanaman berkhasiat obat berdasar pada

 pengalaman dan ketrampilan yang secara turun temurun telah diwariskan dari satu

generasi ke generasi berikutnya.

Penggunaan bahan alam sebagai obat tradisional di Indonesia telah

dilakukan oleh nenek moyang kita sejak berabad-abad yang lalu terbukti dari

adanya naskah lama pada daun lontar Husodo (Jawa), Usada (Bali), Lontarak 

 pabbura (Sulawesi Selatan), dokumen Serat Primbon Jampi, Serat Racikan Boreh

Wulang Dalem dan relief candi Borobudur yang menggambarkan orang sedang

meracik obat (jamu) dengan tumbuhan sebagai bahan bakunya. Obat tradisional

(herbal) telah diterima secara luas di hampir seluruh Negara di dunia. Menurut

World Health Organization (WHO), negara-negara di Afrika, Asia dan Amerika

Latin menggunakan obat tradisional (herbal) sebagai pelengkap pengobatan

 primer yang mereka terima. Bahkan di Afrika, sebanyak 80% dari populasi

menggunakan obat herbal untuk pengobatan primer (WHO, 2003). Faktor 

Page 20: Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya

7/16/2019 Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya

http://slidepdf.com/reader/full/kunci-pepet-rizka-isti-qomarya 20/38

  20

 pendorong terjadinya peningkatan penggunaan obat tradisional di negara maju

adalah usia harapan hidup yang lebih panjang pada saat prevalensi penyakit

kronik meningkat, adanya kegagalan penggunaan obat modern untuk penyakit

tertentu diantaranya kanker, serta semakin luas akses informasi mengenai obat

tradisional di seluruh dunia.

WHO merekomendasi penggunaan obat tradisional termasuk obat herbal

dalam pemeliharaan kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengobatan penyakit,

terutama untuk kronis, penyakit degeneratif dan kanker. Hal ini menunjukan

dukungan WHO untuk back to nature yang dalam hal yang lebih menguntungkan.

Untuk meningkatkan keselektifan pengobatan dan mengurangi pengaruh musim

dan tempat asal tanaman terhadap efek, serta lebih dalam memudahkan

standarisasi bahan obat maka zat aktif diekstraksi lalu dimurnikan sampai

diperoleh zat murni. Di Indonesia dari tahun ke tahun terjadi peningkatan

 produksi obat tradisional. Menurut data Badan Pengawasan Obat dan Makanan

(POM), sampai tahun 2007 terdapat 1.012 industri obat tradisional yang memiliki

izin usaha industri yang terdiri dari 105 industri berskala besar dan 907 industri

 berskala kecil. Karena banyaknya variasi sediaan bahan alam, maka untuk 

memudahkan pengawasan dan perizinan, maka badan POM mengelompokandalam sediaan jamu, sediaan herbal terstandar dan sediaan fitofarmaka.

Persyaratan ketiga sediaan berbeda yaitu untuk jamu pemakaiannya secara

empirik berdasarkan pengalaman, sediaan herbal terstandar bahan bakunya harus

distandarisasi dan sudah diuji farmakologi secara eksperimental, sedangkan

sediaan fitofarmaka sama dengan obat modern bahan bakunya harus distandarisasi

dan harus melalui uji klinik.

Pengertian obat tradisional berdasarkan Peraturan Menteri kesehatan Nomor 246/Menkes/Per/V/1990 Pasal 1 menyebutkan bahwa : Obat tradisional

adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan,

 bahan mineral, sediaan galenik atau campuran dan bahan-bahan tersebut, yang

secara traditional telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman

Menurut penelitian masa kini, meskipun obat-obatan tradisional yang

 pengolahannya masih sederhana (tradisional) dan digunakan secara turun-temurun

 berdasarkan resep nenek moyang adat-istiadat, kepercayaan, atau kebiasaan

Page 21: Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya

7/16/2019 Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya

http://slidepdf.com/reader/full/kunci-pepet-rizka-isti-qomarya 21/38

  21

setempat, memang bermanfaat bagi kesehatan dan kini digencarkan

 penggunaannya karena lebih mudah dijangkau masyarakat, baik harga maupun

ketersediaannya. Obat tradisional pada saat ini banyak digunakan karena menurut

 beberapa penelitian tidak terlalu menyebabkab efek samping, karena masih bisa

dicerna oleh tubuh. Beberapa perusahaan mengolah obat-obatan tradisional yang

dimodifikasi lebih lanjut. Bagian dari Obat tradisional yang bisa dimanfaatkan

adalah akar, rimpang, batang, buah, daun dan bunga. Bentuk obat tradisional yang

 banyak dijual dipasar dalam bentuk kapsul, serbuk, cair, simplisia dan tablet.

Khasiat alamiah dan kemurnian obat-obatan tradisional seringkali

“dinodai” oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab terutama produsen obat

tradisional yang hanya mencari keuntungan finansial saja tanpa memperhatikan

kemurnian dan resiko dari kandungan obat tradisional. Banyak dari para produsen

dengan sengaja mencampur kandungan herbal dari obat tradisional dengan obat

modern yang secara kimiawi jika dosisnya tidak tepat akan berbahaya.

Bukan yang pertama kali Badan Pangan Obat dan Makanan (BPOM)

menarik obat tradisional dari peredaran. Seperti halnya yang baru-baru ini terjadi,

sebanyak 22 macam obat tradisional dan suplemen berkhasiat menambah stamina

 pria ditarik dari peredaran. Obat-obat itu mengandung bahan kimia obat Sildenafilsitrat dan Tadalafil sitrat. Bahan kimia obat keras itu dapat membahayakan

kesehatan bahkan dapat mematikan jika digunakan tanpa resep dokter. Efek 

Sildenafil yang bisa terjadi yaitu sakit kepala, dispepsia, mual, nyeri perut,

gangguan penglihatan, radang hidung, nyeri dada hingga kematian. Sedangkan

 pada Tadalafil dapat menyebabkan nyeri otot, nyeri punggung, kehilangan potensi

seks permanen, menurunkan tekanan darah, hingga stroke. Daftar obat-obatan

yang ditarik dari peredaran tersebut antara lain: Blue Moon, Caligula kapsul,Cobra X kapsul, Hwang-Ni-Shen-Dan, kuat tahan lama serbuk, Lak-Gao-69,

Alvaret, Macagold, Manovel, Okura, Otot Madu, Ramstamin, Sanomale, Sari

Madu kapsul, Samson, Sunny-Sang-Rang-Wang-Ing-Ying-Din, dan pil Sunny

kapsul, Teraza, Top One kapsul, Tripoten, Urat Perkasa kapsul dan Dumex. Saat

ini BPOM telah mengumpulkan 157.749 kotak obat tradisional dan suplemen

makanan. Secara nasional jmlahnya telah mencapai 208.091 kotal atau 1.095

 bungkus.

Page 22: Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya

7/16/2019 Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya

http://slidepdf.com/reader/full/kunci-pepet-rizka-isti-qomarya 22/38

  22

Seperti diketahui selama ini mayoritas obat-obatan tradisional yang ditarik 

dari peredaran adalah obat-obatan tradisional dari negara lain yang dalam hal ini

adalah dari Cina. Produsen yang mengimpor produk obat tradisional dari Cina

tersebut jarang sekali melakukan penyaduran bahasa yang terdapat dalam label

obat tradisional dari Cina tersebut. Akibatnya banyak konsumen hanya

mengetahui informasi mengenai khasiat dan penggunaan obat tersebut hanya dari

 penjualnya saja tanpa bisa memahami arti yang tertulis dari label obat-obatan

tersebut karena label ditulis dalam bahasa Cina. Padahal dalam Pasal 15 Peraturan

Pemerintah Nomor 69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan, disebutkan

 bahwa: “Keterangan pada Label, ditulis atau dicetak dengan menggunakan bahasa

Indonesia, angka Arab dan huruf Latin.” 

Kewajiban penulisan label dalam bahasa Indonesia adalah salah satu

 bentuk perlindungan dari pemerintah terhadap konsumen seperti yang

diamanatkan dalam Pasal 1 ayat (1) Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang

Perlindungan Konsumen (UUPK) : “Perlindungan konsumen adalah segala upaya

yang menjamin adanya kepastian hukum untuk memberi perlindungan kepada

konsumen” 

Pemerintah dalam waktu dekat ini akan mewajibkan setiap produk impor untuk menggunakan label berbahasa Indonesia. Aturan tersebut dimaksudkan

untuk menekan tingginya penyelundupan barang impor. Label itu seperti data asal

 produk, perusahaan importir dan menggunakan bahasa Indonesia. Kebijakan

mengenai label itu arus diterapkan agar jangan sampai produk dalam negeri

terancam atau kalah bersaing dengan banyaknya produk impor ilegal.

Banyaknya pangan atau yang dalam hal ini adalah obat-obatan tradisional

yang beredar di masyarakat tanpa mengindahkan ketentuan tentang pencantumanlabel dinilai sudah meresahkan. Perdagangan pangan yang kedaluwarsa,

 pemakaian bahan pewarna yang tidak diperuntukkan bagi pangan atau perbuatan-

 perbuatan lain yang akibatnya sangat merugikan masyarakat, bahkan dapat

mengancam kesehatan dan keselamatan jiwa manusia, terutama bagi anak-anak 

 pada umumnya dilakukan melalui penipuan pada label pangan atau melalui iklan.

Label yang tidak jujur atau menyesatkan dapat berakibat buruk terhadap

 perkembangan kesehatan manusia. Dalam hubungannya dengan masalah label dan

Page 23: Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya

7/16/2019 Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya

http://slidepdf.com/reader/full/kunci-pepet-rizka-isti-qomarya 23/38

  23

iklan pangan maka masyarakat perlu memperoleh informasi yang benar, jelas dan

lengkap baik mengenai kuantitas, isi, kualitas maupun hal-hal lain yang

diperlukannya mengenai pangan yang beredar di pasaran. Informasi pada label

 pangan sangat diperlukan bagi masyarakat agar supaya masing-masing individu

secara tepat dapat menentukan pilihan sebelum membeli dan atau mengkonsumsi

 pangan. Tanpa adanya informasi yang jelas maka kecurangan-kecurangan dapat

terjadi. Perdagangan obat tradisional yang jujur dan bertanggungjawab bukan

semata-mata untuk melindungi kepentingan masyarakat yang mengkonsumsi saja.

Melalui pengaturan yang tepat berikut sanksi-sanksi hukum yang berat,

diharapkan setiap orang yang memproduksi obat-obatan tradisional atau

memasukkan obat-obatan tradisional ke dalam wilayah Indonesia untuk 

diperdagangkan dapat memperoleh perlindungan dan jaminan kepastian hukum.

Persaingan dalam perdagangan obat-obatan tradisional diatur supaya pihak yang

memproduksi obat-obatan tradisional tidak menyesatkan masyarakat melalui

 pencantuman label yang memuat keterangan mengenai obat-obatan tradisional

dengan jujur.

Adanya kewajibkan agar label ditulis dengan menggunakan bahasa

Indonesia, angka Arab dan atau huruf Latin berlaku mengikat tidak hanyaterhadap obat-obatan tradisional yang diproduksi di dalam negeri, namun berlaku

 juga terhadap obat-obatan tradisional yang dimasukkan ke dalam wilayah

Indonesia untuk diperdagangkan. Tujuan pengaturan ini dimaksudkan agar 

informasi tentang pangan khususnya obat-obatan tradisional prosuksi pabrik dapat

dipahami oleh seluruh lapisan masyarakat, baik dikota maupun didesa-desa.

B. Permasalahan 

1. 

Bagaimanakah tanggungjawab pelaku usaha atas beredarnya produk obattradisional tanpa label berbahasa indonesia yang mengakibatkankerugian

 bagi konsumen ?

2.  Bagaimanakah upaya hukum dari konsumen yang dirugikan akibat tidak 

dicantumkannya label berbahasa Indonesia pada kemasan obat tradisional?

Page 24: Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya

7/16/2019 Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya

http://slidepdf.com/reader/full/kunci-pepet-rizka-isti-qomarya 24/38

  24

3. LAMPIRAN III

Anonim. Kebun Tanaman Obat Badan POM RI.

http://www.pom.go.id/pom/berita_aktual/data/ktobpom.pdf. (diakses

tanggal 27 Oktober 2012):

KEBUN TANAMAN OBAT BADAN POM RI

LATAR BELAKANG DAN TUJUAN

Indonesia dikenal sebagai negara dengan sumberdaya hayati kedua terbesar yang

tersebar dari Sabang hingga Merauke. Di Indonesia terdapat lebih kurang 30.000

 jenis tumbuh-tumbuhan, lebih kurang 7.500 jenis diantaranya termasuk tanaman

 berkhasiat obat (Kotranas, 2006), lebih dari 1.800 jenis tanaman telah

diidentifikasi dari beberapa formasi hutan, namun hingga saat ini pemanfaatannya

 belum optimal. Jumlah tanaman obat yang dimanfaatkan oleh masyarakat baru

sekitar 1.000 hingga 1.200 jenis, dan yang digunakan secara rutin dalam industri

obat tradisional baru sekitar 300 jenis.

Pada beberapa tahun terakhir ini, minat akan produk makanan maupun obat-

obatan berbasis bahan baku alami semakin meningkat. Namun yang sangat penting dicermati adalah konsekuensi dari pemanfaatan sumber daya hayati

tanaman berkhasiat obat tanpa upaya pembudidayaannya dan diperoleh dengan

mengeksploitasi/ memanen secara liar, tentunya akan mendorong timbulnya

kerusakan ekologi dan mengakibatkan laju kelangkaan tumbuhan di habitat

alaminya semakin cepat.

Sesuai dengan Keputusan Presiden RI Nomor 103 Tahun 2001 tentangKedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja

Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah

terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2005, Keputusan Presiden

RI Nomor 110 Tahun 2001 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Lembaga

Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir 

dengan Peraturan Presiden Nomor 52 Tahun 2005 dan Keputusan Kepala Badan

Pengawas Obat dan Makanan RI Nomor 02001/SK/KB/KBPOM Tahun 2001

Page 25: Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya

7/16/2019 Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya

http://slidepdf.com/reader/full/kunci-pepet-rizka-isti-qomarya 25/38

  25

tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas Obat dan Makanan

sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan

Makanan Nomor HK.00.05.21.4231 Tahun 2004, Direktorat Obat Asli Indonesia

diberi wewenang untuk penetapan pedoman penggunaan, konservasi,

 pengembangan dan pengawasan tanaman obat.

Sejalan penyelenggaraan fungsi Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan

POM) RI dalam penetapan pedoman penggunaan, konservasi, pengembangan dan

 pengawasan tanaman obat maka sebagai implementasinya Badan POM mengelola

dan mengembangkan Kebun Tanaman Obat (KTO) seluas ± 3,2 Ha yang

 berlokasi di Desa Karang Tengah, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten

Bogor. KTO tersebut diharapkan menjadi sarana penunjang kegiatan

 pengembangan dan konservasi obat asli Indonesia melalui kegiatan penerapan

 budidaya tumbuhan obat secara konvensional maupun kultur jaringan;

komunikasi, informasi dan edukasi; pengolahan pasca panen (pembuatan

simplisia, ekstrak, penyulingan minyak atsiri); penyediaan bibit tanaman obat;

serta bermanfaat untuk meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap tumbuhan

obat lingkungan.

FASILITAS

Fasilitas yang tersedia saat ini di KTO Badan POM antara lain: Gedung Curcuma

(Kantor); Gedung Hibiscus (Aula); Gedung Eurycoma (Laboratorium) terdiri dari:

laboratorium kultur jaringan, laboratorium simplisia dan ekstrak,tempat

 penyulingan minyak atsiri, rumah kassa; Gedung Artemisia (Rumah Kaca),

Gedung Myristica dan Valeriana (Mess), tempat pembibitan, petakan kebunkoleksi dan perangkat lunak Sistem Informasi Kebun Tanaman Obat (SIKTOC).

KOLEKSI TANAMAN OBAT

KTO Badan POM saat ini telah memiliki koleksi ± 420 jenis tanaman obat.

Koleksi tanaman obat tersebut walapun masih terbatas bila dibandingkan dengan

 jumlah tanaman yang secara empiris memiliki khasiat sebagai obat, namun dari

waktu ke waktu diharapkan dapat terus diperbanyak terutama tumbuhan obat yang

Page 26: Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya

7/16/2019 Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya

http://slidepdf.com/reader/full/kunci-pepet-rizka-isti-qomarya 26/38

  26

memiliki satu atau lebih kriteria yaitu: tumbuhan obat langka; bernilai ekonomi

tinggi; tumbuhan obat yang kemanfaatannya sudah didukung data ilmiah dan

 banyak dimanfaatkan oleh industri obat tradisional; serta tumbuhan obat yang

 perbanyakan secara alami lambat atau sulit dilakukan karena memerlukan kondisi

tertentu sehingga dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan. Koleksi tumbuhan

obat tersebut ditata di areal kebun antara lain berdasarkan pada kekerabatannya.

KEGIATAN

Kegiatan yang dilakukan di KTO Badan POM antara lain konservasi dan

 budidaya tanaman obat baik melalui metode konvensional maupun kultur 

 jaringan, melakukan perbanyakan bibit unggul tanaman obat, pembuatan simplisia

tanaman obat, pembuatan ekstrak tanaman obat. KTO Badan POM ke depan

direncanakan dapat dikembangkan menjadi penyedia bibit unggul tanaman obat

 bagi petani/ industri obat tradisional, tempat pelatihan terhadap industri kecil obat

tradisional tentang cara pembuatan simplisia dan ekstraksi yang baik. Disamping

itu, terdapat juga kegiatan penyulingan minyak atsiri.

Page 27: Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya

7/16/2019 Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya

http://slidepdf.com/reader/full/kunci-pepet-rizka-isti-qomarya 27/38

  27

4. Lampiran IV

Anonim. Temu Rapet. http://id.wikipedia.org/wiki/Temu_rapet. (diakses 27

Oktober 2012).

Temu Rapet

Temu rapet

Temu rapet, Kaempferia 

rotunda dari Darmaga,Bogor 

bunga dan daun dari rumpun

berbeda

Klasifikasi ilmiah  

Kerajaan: Plantae 

Divisi: Magnoliophyta

Kelas: Liliopsida

Ordo: Zingiberales 

Famili: Zingiberaceae 

Upafamili: Zingiberoideae 

Genus: Kaempferia 

Spesies: K. rotunda  

Nama binomial  

Page 28: Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya

7/16/2019 Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya

http://slidepdf.com/reader/full/kunci-pepet-rizka-isti-qomarya 28/38

  28

Kaempferia rotunda  

Linn. 1753

Sinonim 

Kaempferia longa Jacq. (1798).

Temu rapet atau kunci pepet ( Kaempferia rotunda L.), atau kadang kala

disebut kunir putih, adalah sejenis rempah-rempah rimpang yang masih

 berkerabat dekat dengankencur. Berbeda dengan kencur, yang banyak dipakai

sebagai bumbu masak, temu rapet lebih khusus dipakai untuk khasiat

 pengobatannya. Selain itu, karena daunnyayang indah, temu rapet ditanam pula

di pekarangan sebagai tanaman hias. 

Tanaman ini dikenal pula sebagai temu putri atau temu lilin (Btw.); ardong, kunir 

 putih, kunci pĕpĕt  (Jw.); dan koncé pĕt  (Md.). Namun soal nama ini perlu berhati-

hati, karena kunir putih atau kunyit putih juga merupakan nama dari Curcuma

 zedoaria dankunci pepet juga digunakan untuk menyebut  Kaempferia

angustifolia. Dalam bahasa Inggris Kaempferia rotunda dikenal sebagai Round-

rooted Galangal  

Pengenalan

Terna yang tak seberapa tinggi, tegak, berdaun 2 – 5 helai. Daun-daun bertangkai,

dengan pelepah 7 – 24cm; helaian daun lanset menjorong, 7 – 36 cm × 4 – 11 cm; sisi

atas gundul, sering dengan pola-pola kembang yang simetris, hijau dan keputihan;

sisi bawah sedikit berambut, keunguan.

Perbungaan muncul dari kuncup yang lain padarimpang, berisi 4 – 6

kuntum bunga. Kelopak bunga putih atau kehijauan, 3 – 7 cm panjangnya; mahkota

serupa tabung di pangkalnya, dengan taju bentuk garis, putih, melengkung ke luar,

Page 29: Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya

7/16/2019 Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya

http://slidepdf.com/reader/full/kunci-pepet-rizka-isti-qomarya 29/38

  29

lk. 5 cm. Labellumatau bibir (yakni staminodia yang membesar, melebar, dan

 berwarna-warni) berbentuk jantung terbalik, berbagi hingga setengah jalan atau

lebih, 4 – 7 cm × 2 – 4 cm, ungu-lila dengan rusuk kekuningan.

Penyebaran dan habitat

 Kaempferia rotunda diduga berasal dari wilayah Indocina, namun didapati

menyebar secara alami di Asia mulai dari India di barat, Sri

Lanka, Burma, Cina (Guangdong, Guangxi, Hainan, Yunnan), Taiwan, ke selatan

melalui Indocina hingga Thailand, Malaysia, danIndonesia. 

Tumbuhan ini ditemukan tumbuh di hutan-hutan jati, hutan pegunungan bawah, 

hutan bambu, dan juga padang-padang rumput, hingga ketinggian 1.300 m dpl.

Kegunaan

Secara tradisional, rimpang kunci pepet ini digunakan sebagai obat sakit perut dan

disentri. Umbi-umbinya yang kecil dan berair mempunyai khasiat mendinginkan.

Karenanya, temu rapet juga dimanfaatkan sebagai bahan bedak, campuran jamu

ibu melahirkan dan penambah nafsu makan. Selain itu Kaempferia

rotunda digunakan dalam pembuatan harum-haruman, anti serangga, serta

dijadikan bahan makanan sebagai sayuran atau lalapan.

Page 30: Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya

7/16/2019 Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya

http://slidepdf.com/reader/full/kunci-pepet-rizka-isti-qomarya 30/38

  30

5. LAMPIRAN V

Ritonga, Neta Idiani. 2011. Entobotano Tumbuhan Obat Oleh Masyarakat

Suku Using di Kecamatan Glagah Kabupaten Banyuwangi. Skripsi

 Fakultas Sains dan Teknologi UIN Maulana Malik Ibrahim

 Malang. Halaman 64. http://lin.uinmalang.ac.id/thesis/chapter 

iv/076200009-neta-idiani-ritonga.ps. (diakses 29 Oktober 2012):

Page 31: Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya

7/16/2019 Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya

http://slidepdf.com/reader/full/kunci-pepet-rizka-isti-qomarya 31/38

  31

6. LAMPIRAN VI

Ansar, Achmad. 2012. Studi Pembuatan Serbuk Kunyit Putih (Kaempferia

rotunda L) Untuk Minuman Herbal. Skripsi Universitas

 Hasanudin. http://.repository.unhas.ac.id/handle/123456789/1989.

Halaman 4-8. (diakses 29 Oktober 2012).

I.  TINJAUAN PUSTAKA

A.  Kunyit Putih (Kaempferia rotunda L )

Kunyit putih merupakan tanaman semak yang tumbuh semusim dan memiliki

tinggi 30-70 cm. Batangnya berpelepah, lunak, membentuk rimpang, dan berwarna hitam keabu-abuan. Daunnya tunggal, lanset, ujung runcing, pangkal

 berpelepah, tepi rata, ibu tulang daun menonjol, panjang 70 cm, berwarna hijau

muda. Bunganya majemuk, berbentuk tabung, kelopak lanset, memiliki panjang

4-8 cm, lebar 2-3,5 cm, mahkota panjang 10-19 cm, benang sari dan putik kecil,

 berwarna putih. Kunyit putih memiliki akar serabut dan berwana putih. Tanaman

kunyit putih diklasifikasikan sebagai berikut (Anonim, 2011a).

Divisi : Spermatophyta

Sub Divisi : Angiospermae 

Kelas : Monocotyledoneae 

Bangsa : Zingiberales 

Suku : Zingiberaceae 

Marga : Kaempferia 

Jenis : Kaempferia rotunda L. 

Ciri-ciri spesifik Kunyit/ kunir putih adalah helaian daunnya berwarna hijau muda

sampai hijau tua. Kulit rimpang berwarna putih saat masih segar dan menjadi

kuning kecoklatan setelah kering. Daging rimpang berwarna kuning muda dengan

aroma harum seperti buah mangga. Berbeda dengan rimpang temu putih, rimpang

kunir putih sangat mudah dipatahkan (getas), rasanya tidak pahit, dan rimpang

muda enak dimakan sebagai lalapan. Bagian tanaman yang digunakan untuk obatadalah rimpangnya (Karyasari, 2011).

Syarat pertumbuhan dari tanaman kunyit putih adalah sebagai berikut (Dyah,

2011) :

1.  Tumbuh baik pada tanah jenis latosol (tanah perkebunan), aluvial

(endapan lumpur sungai yang subur), dan regosol (endapan abu

vulkaik dengan butiran kasar).

2.  Ketinggian tempat 240 - 1200 m di atas permukaan laut (dpl)

3.  Curah hujan 2000 – 4000 ml/ tahun.

Page 32: Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya

7/16/2019 Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya

http://slidepdf.com/reader/full/kunci-pepet-rizka-isti-qomarya 32/38

  32

4.  Kunyit juga dapat tumbuh di bawah tegakan tanaman keras seperti

sengon, jati yang masih muda sekitar umur 3 - 4 tahun, dengan

tingkat naungan tidak lebih dari 30%.

B.  Komposisi Kimia

Kunyit putih merupakan salah satu tanaman obat keluarga (toga) yang mungkin

tidak seakrab saudara kandungnya, kunir alias kunyit. Kunyit putih

memiliki rasa yang lebih getir dibandingkan dengan kunyit kuning. Namun aroma

yang dimiliki lebih khas dan kuat lantaran kandungan minyak atsirinya lebih

 banyak. Kunyit putih diketahui banyak mengandung minyak atsiri yang terdiri

atas curdione dan curcumol. Memiliki sifat antioksidan yang dapat menahan zat

radikal bebas penyebab tumbuhnya sel kanker, antiinflamasi (peradangan) serta

dapat meningkatkan sel darah merah (Kriswanto, 2011).

Kandungan kimia yang terdapat di dalam kunyit putih antara lain saponin,

 polifenol, curcumin, 2-norbornane, 3-methylene, caryophylen oxcide,cyclopentane acetaldehyde, caryophylen, dan cinnamyltiglate. Tanaman ini juga

memiliki sifat hemostatis (menghentikan pendarahan), menambah nafsu makan,

analgesik, antitoksik, dan mempercepat penyembuhan luka (Yellian, 2011).

Komposisi kimia kunyit yang digunakan sebagai bahan tambahan makanan dapat

dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 01. Komposisi Kimia Kunyit Menurut Tabel Komposisi Pangan Indonesia.

 No.Komposisi zat gizi makanan /100 gram

 bddSatuan Kadar 

1. Air G 84.9

2. Energi kkal 69

3. Protein G 2

4. Lemak G 2.7

5. KH G 9.1

6. Abu G 1.3

7. Kalsium mg 24

8. Fosfor mg 78

9. Besi mg 3.3

10. Tiamin mg 0.03

11. Vitamin C mg 1

Sumber : (Mahmud, dkk , 2009).

Komponen kimia yang terdapat pada kunyit dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Page 33: Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya

7/16/2019 Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya

http://slidepdf.com/reader/full/kunci-pepet-rizka-isti-qomarya 33/38

  33

Tabel 02. Komposisi Kimia Kunyit Munurut Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan.

 No. Komponen Satuan Kadar 

1. Glukosa % 28

2. Fruktosa % 12

3. Protein % 8

4. Kadar Minyak :

- Turmerone

- Zingiberene

%

%

60

25

Sumber : (Muchtadi, dkk , 2010).

Komposisi kimia yang terdapat pada kunyit putih dapat dilihat pada tabel berikut

ini :

Tabel 03. Komposisi Kimia Kunyit

 No. Komponen Satuan Kadar 

1. Lemak % 1 – 3

2. Karbohidrat % 3

3. Protein % 30

4. Patih % 8

5. Vitamin C % 45 – 55

6.

Kadar Minyak :

- Tumeon

- Zingiberen

%

%

60

25

Sumber : (Raina, 2012).

Pati memiliki dua fraksi utama yaitu amilosa dan amilopektin. Proses pemanasan

di samping terjadi pembengkakan granular pati juga diikuti dengan peningkatan

viskositas. Semakin besar pembangkakan granula, semakin besar viskositas

setelah pembengkakan maksimum, dan pemanasan tetap dilanjutkan dengan suhu

diatas 650C, granula pati membengkak dimana pati akan menyerap air lebih

 banyak (Winarno, 2004).

Page 34: Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya

7/16/2019 Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya

http://slidepdf.com/reader/full/kunci-pepet-rizka-isti-qomarya 34/38

  34

7. LAMPIRAN VII

Admadi, Bambang. 2009. Mempelajari Bagian Tanaman dan Konsentrasi

Ekstrak Kunci Pepet (Kaempferia rotunda L) Yang Mempunyai

Sidat Repellan Nyamuk Aedes aegepti.  Jurnal Argoteknologi

 Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana. [online].

Voulume 15, Nomor 2, Halaman 43-44.

(http://ejournal.unud.ac.id/abstrak/0809agrotekno_2.pdf, diakses

29 Oktober 2012 ):

AGROTEKNO 15 (2): 43-48 ISSN 0853-6414

43 - Agrotekno Vol 15, Nomor 2, Agustus 2009

MEMPELAJARI BAGIAN TANAMAN DAN KONSENTRASI EKSTRAK 

KUNCI PEPET( Kaempferia rotunda L) YANG MEMPUNYAI SIFAT REPELAN NYAMUK 

 Aedes aegypti

Bambang Admadi HJurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana

ABSTRACT

The research purpose were to find out the part of plant extract and an extract

concentration of Narrow-leaf peacock ginger as repellant agent to  Aedes aegypti

mosquito.The research method used the completed randomized design with twofactors in factorial experimental. The both factors were 1) the plant part to enclose

a stalk-root and tuber; 2) an extract concentration with 5 levels to enclose 0,5, 10,

15, 20% so that there were 10 combination treatmentsthat to be replicated 5 times.

The results of the research showed that the tuber andstalk-root extracts of Narrow-

leaf peacock ginger had anatural repellant constituent. Narrow-leaf peacock 

ginger tuber extract in 15 and 20% concentration had the highest ofrepellant

capacity or to kill mosquito. The longer applicationof the extract decreased the

repellant capacity, especially thatto be extracted of the stalk-root and tuber in

consentrationapplication of 5 and 10%.

 Keywords: plant part of narrow-leaf peacock ginger, extractconcentration of 

narrow-leaf peacock ginger,repellant capacity, Aedes aegypti mosquito.

PENDAHULUAN

Bahan alami repelan nyuamuk atau penolak nyamuk belum banyak dikenal saat

ini. Referensi yang ada menunjukkan bahwa hanya bahan yang berasal tanaman

Page 35: Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya

7/16/2019 Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya

http://slidepdf.com/reader/full/kunci-pepet-rizka-isti-qomarya 35/38

  35

obat yang dapat digunakan sebagai insektisida baik untuk membunuh maupun

menolak serangga. Zuhud dan Haryanto (1994), menunjukkan bahwa telah

diketahui sebanyak 9.606 spesies tanaman obat dan sebagian besar telah

digunakan untuk berbagai keperluan, namun jumlah dan jenisnya yang dapat

digunakan sebagai insektisida, masih sangat terbatas. Zuhud dan Haryanto (1994)

 juga menunjukkan ada 11 spesies tanaman obat yang dapat dimanfaatkan sebagai

insektisida dengan kandungan bioaktif yang berbeda-beda dan bahkan ada yang

 belum diketahui kandungannya tapi sudah terbukti mampu membunuh serangga.

Tanaman obat tersebut adalah tuba biji (komponen aktif: pikrotoksin, kokulin,

anamirtin, pikrotin, menispermin, resin, titosferin), daun luntas (komponen

aktif: sineol, fenchone, citrate), daun ganyong, seruni (komponen aktif : glikosida,

krisantenin), labu merah (komponen alkaloid, resin), gandarusa, mindi kecil

(komponen aktif: sterol, katekol, asam valirat, asam bakayanat), mimba

(komponen aktif: quersetin, beta sitosterol, margosin), pucung atau kluwak 

(komponen aktif: asam hidrosianat), buah lerak (komponen aktif saponin) dan

waru laut (komponen aktif: tetrahidroksin, antroqinon, populnin, populnetin).

Selain itu, Tengah etal . (1992) juga menunjukkan beberapa tanaman obat yang

mempunyai daya insektisida dalam Lontar Usada Taru Premana, dan juga ekstrak dari tanaman purnajiwa, lada panjang (Tengah et al ., 1991), medori, rimpang

gamongan dan rimpang isen (Tengah dan Arka, 1994). Sementara itu, Kardinan

(1995) menunjukkan bahwa ekstrak piretrum 0.5% yang mengandung piretrin

mampu membunuh 90% populasi serangga hama gudang dalam waktu 24 jam.

Begitu pula ekstrak daun aglaia 1.5% dalam aseton dengan kandungan minyak 

atsiri, alkaloid, saponin, flavonoid dan tannin, mampu membunuh serangga

Tribolium castaneum (Kardinan et al ., 2004). Menurut Kardinan (2005) ekstrak daun atau bunga babadotan 1% yang mengandung minyak atsiri, saponin,

flavanoid dan polifenol, juga mampu membunuh serangga. Sementara itu, ekstrak 

rimpang jeringau 1  –  2% yang mengandung minyak atsiri, asarone, kolamenol,

kolamen, kolameone, metil eugenol dan eugenol telah dimanfaatkan sebagai

repelan atau penolak serangga (Iskandar dan Kardinan, 1997). Lebih lanjut

dijelaskan bahwa ekstrakbiji bitung 10% yang mengandung saponin dan

Page 36: Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya

7/16/2019 Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya

http://slidepdf.com/reader/full/kunci-pepet-rizka-isti-qomarya 36/38

  36

triterpenoids mampu menolak 80% populasi serangga Sitophilus sp serta mampu

membunuh 60% populasinya. Informasi tersebut menunjukkan bahwa beberapa

tanaman obat dan bagian-bagian tertentunya seperti daun, bunga, biji, batang,

rimpang atau umbi mengandung insektisida alami. Karena tanaman obat tersebut

semuanya bahan alami maka dapat dipastikan bahwa senyawa insektisidanya

tidak akan memberikan efek samping yang negatif bagi penggunanya bila

digunakan secara benar. Akhir-akhir ini diketahui terdapat tanaman liar yang

tumbuh di hutan-hutan jati dengan jumlah yang sangat banyak. Tanaman tersebut

dikenal sebagai kunci pepet ( Kaempferia rotunda L). Menurut survai

Harsojuwono (2005), tanaman ini tumbuh dan tersebar lebih dari 75% areal hutan

 jati  Kabupaten Nganjuk, Bojonegoro, Ngawi, Cepu dan  sebagian Tuban yang

luasnya masing-masing sekitar  55.000 Ha, 80.000 Ha, 75.000 Ha, 75.000 Ha dan 

20.000 Ha dengan produksi mencapai 8 ton/Ha. Kunci pepet yang mengandung

komponen aktif berupa minyak atsiri, camphor, sineol, metil chavicol, saponin,

flavonoid dan polifenol (Kardinan dan Taryono, 2004) selama ini dimanfaatkan

sebagai obat penyakit kencing nanah (Sugeng, 2001) dan sebagai antikanker,

antiinflamasi juga sebagai immunostimulan (Kardinan dan Taryono, 2004).

Sementara itu menurut Muhlisah (1999), kunci pepet juga mengandung borneol,sineol dan metal khavikol, yang dimanfaatkan untuk penurunan panas badan,

mengurangi rasa mulas. Lebih lanjut dijelaskan bahwa bila seluruh bagian

tanaman ditumbuk dan dilarutkan dalam minyak dapat digunakan untuk 

mencegah infeksi dan menyembuhkan luka.

Page 37: Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya

7/16/2019 Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya

http://slidepdf.com/reader/full/kunci-pepet-rizka-isti-qomarya 37/38

  37

8. LAMPIRAN VIII

Chifdhiyah, Alina Nurul. 2012. Pengaruh Penambahan Ekstrak Kunyit

Putih (Kaempferia rotunda) Terhadap Jumlah Total Hemosit dan

Aktivitas Fagositosis Udang Windu (Penaeus monodon).  Journal 

of Aquatculture Management and Technology Diponogoro

University . [online].  Volume 1, Nomor 1, Halaman 8 .

(http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jfpik, diakses:29 Oktober 

2012):

Page 38: Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya

7/16/2019 Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya

http://slidepdf.com/reader/full/kunci-pepet-rizka-isti-qomarya 38/38

9. LAMPIRAN IX

Anonim.  Kunci Pepet. http://www.tanaman-obat.com/penyakit/136-kunci-

 pepet. (diakses tanggal 27 Oktober 2012 ):