Download - Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya
7/16/2019 Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya
http://slidepdf.com/reader/full/kunci-pepet-rizka-isti-qomarya 1/38
1
FARMAKOLOGI
“Khasiat Kunci Pepet
(Kaempferia rotunda )
Disusun Oleh:
Rizka Isti Qomarya
NIM.10101001023
Dosen Pengampu:
Dra. Enny Kusumastuti, Apt., M.Kes
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2011/2012
7/16/2019 Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya
http://slidepdf.com/reader/full/kunci-pepet-rizka-isti-qomarya 2/38
2
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Dalam dua dasa warsa terkakhir, perhatian dunia terhadap obat-obatan dari
bahan alam (obat herbal) menunjukkan peningkatan, baik di negara-negara
berkembang maupun di negara-negara maju. Menurut data yang dihimpun oleh
Sekretariat Convention on Biological Diversity (CBD), pada tahun 2000 penjualan
global obat herbal diperkirakan mencapai nilai US$ 60 milyar 1.
Pengertian obat tradisional berdasarkan Peraturan Menteri kesehatan Nomor 246/Menkes/Per/V/1990 Pasal 1 menyebutkan bahwa : Obat tradisional
adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan,
bahan mineral, sediaan galenik atau campuran dan bahan-bahan tersebut, yang
secara traditional telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman.
Menurut World Health Organization (WHO), negara-negara di Afrika,
Asia dan Amerika Latin menggunakan obat tradisional (herbal) sebagai pelengkap
pengobatan primer yang mereka terima. Bahkan di Afrika, sebanyak 80% dari
populasi menggunakan obat herbal untuk pengobatan primer (WHO,
2003)2. WHO merekomendasi penggunaan obat tradisional termasuk obat herbal
dalam pemeliharaan kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengobatan penyakit,
terutama untuk kronis, penyakit degeneratif dan kanker.
Kecenderungan adanya peningkatan penggunaan obat-obat herbal untuk
pemeliharaan kesehatan dan pengobatan penyakit didukung oleh oleh adanya
perubahan lingkungan hidup, perilaku manusia dan perkembangan pola penyakit.
Walaupun telah diupayakan peningkatan anggaran kesehatan di semua negara,
masih saja ada masalah kesehatan yang tidak dapat diatasi secara efektif atau
memuaskan dengan cara-cara pengobatan konvensional dan obat-obat modern,
terutama penyakit-penyakit kronik, penyakit degeneratif dan kanker.
Indonesia dikenal sebagai negara dengan sumber daya hayati kedua
terbesar yang tersebar dari Sabang hingga Merauke. Di Indonesia terdapat lebih
kurang 30.000 jenis tumbuh-tumbuhan, lebih kurang 7.500 jenis diantaranya
termasuk tanaman berkhasiat obat (Kotranas, 2006)3. Salah satu jenis tumbuhan
7/16/2019 Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya
http://slidepdf.com/reader/full/kunci-pepet-rizka-isti-qomarya 3/38
3
yang dapat digunakan sebagai obat tradisional adalah Kunci Pepet ( Kaempferia
rotunda).
Kunci pepet termasuk kerabat temu-temuan, tanaman ini masih satu
genus dengan temu kunci, yakni genus Kaemferia. Kunci pepet (Kaempferia
rotunda L.) di Jawa Tengah dikenal dengan nama temu putih atau kunir putih.
Daunnya berbentuk bundar menjorong lebar, berwarna hijau muda. Bunganya
bermunculan diatas batang semu yang amat pendek dengan daun yang menutupi
permukaan tanah, bunga tumbuh bergerombolan. Rimpang temu putih tumbuh
pendek, ada beberapa rimpang yang sekaligus tumbuh bergerombolan. Akarnya
berdaging seolah membengkak, membentuk umbi yang tidak terlalu besar, yakni
hanya seukuran telur puyuh, rimpang temu putih berwarna pucat, banyak serat,
dan rasanya pahit. Secara tradisional, rimpang kunci pepet ini digunakan sebagai
obat sakit perut dan disentri. Umbi-umbinya yang kecil dan berair mempunyai
khasiat mendinginkan. Karenanya, temu rapet juga dimanfaatkan sebagai bahan
bedak, campuran jamu ibu melahirkan dan penambah nafsu makan. Selain
itu Kaempferia rotunda digunakan dalam pembuatan harum-haruman, anti
serangga, serta dijadikan bahan makanan sebagai sayuran atau lalapan4.
II.2. Tujuan
1. Mengetahui klasifikasi takosonomi farmakologi Kunci Pepet ( Kaempferia
rotunda).
2. Mengetahui karakteristik Kunci Pepet ( Kaempferia rotunda), baik
karakteristik morfologi maupun kandungan kimianya.
3. Mengetahui efek farmakologi Kunci Pepet ( Kaempferia rotunda).
4.
Mengetahui khasiat pengobatan dari Kunci Pepet ( Kaempferia rotunda).5. Mengetahui pengelolan Kunci Pepet ( Kaempferia rotunda) sebagi obat
herbal.
7/16/2019 Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya
http://slidepdf.com/reader/full/kunci-pepet-rizka-isti-qomarya 4/38
4
BAB II
ISI
II.1. Klasifikasi Tanaman Kunci Pepet (Kaempferia rotunda )
Kunci pepet ( Kaempferia rotunda L.), atau kadang kala disebut kunir
putih, adalah sejenis rempah-rempah rimpang yang masih berkerabat dekat
dengan kencur. Berbeda dengan kencur, yang banyak dipakai sebagai bumbu
masak, temu rapet lebih khusus dipakai untuk khasiat pengobatannya.
Tanaman ini dikenal pula sebagai temu putri atau temu
lilin (Betawi.); ardong, kunir putih, kunci pĕpĕt (Jawa.); dan koncé pĕt .
Dalam bahasa Inggris Kaempferia rotunda dikenal sebagai Round-rooted
Galangal . Menurut Riana (2011), klasifikasi tanaman temu putih adalah sebagai
berikut5:
?Temu rapet
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisi: Spermatophyta
Kelas: Monocotyledenae
Ordo: Zingiberales
Famili: Zingiberaceae
Upafamili: Zingiberoideae
Genus: Kaempferia
Spesies: K. rotunda
7/16/2019 Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya
http://slidepdf.com/reader/full/kunci-pepet-rizka-isti-qomarya 5/38
5
II.2. Karakteristik Tanaman Kunci Pepet (Kaempferia rotunda )
1. Karakteristik Morfologi Kunci Pepet ( Kaempferia rotunda)
Kunci pepet merupakan tanaman semak yang tumbuh semusim dan
memiliki tinggi 30-70 cm. Batangnya berpelepah, lunak, membentuk rimpang,
dan berwarna hitam keabu-abuan. Kunci pepet memiliki dua fase pertumbuhan,
yaitu fase tumbuh pertama adalah pertumbuhan normal dengan daun dan batang
semu atau fase vegertaif. Daunnya berbentuk bundar menjorong lebar, panjang 30
cm, lebar 7,5-10 cm, berwarna hijau muda. Permukaan daun sebelah atas belang-
belang cokelat, sementara tangkai daunnya melebar. Fase tumbuh kedua adalah
fase generatif, dimana terdapat bunga yang bermunculan6.
Gambar 1: Daun Kunci Pepet (Kaempferia rotunda)
Sumber: jamutemuputih.blogspot.com
Bunga bermunculan di atas batang semu yang amat pendek dengan daun
yang menutupi permukaan tanah, agak mirip tanaman kencur yang sedang
Nama binomial
Kaempferia rotunda
Linn. 1753
Sinonim
Kaempferia longa Jacq. (1798).
7/16/2019 Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya
http://slidepdf.com/reader/full/kunci-pepet-rizka-isti-qomarya 6/38
6
berbunga. Bunga tumbuh bergerombol, tabung mahkota bunga panjangnya 5-7,5
cm bentuknya seperti bintang. Kelopak bunga berwarna putih dengan mahkota
bergaris-garis. Bibir bunga berwarna ungu berwarna ungu muda kemerah-
merahan, agak pendek, bercuping dua. Kepala sari bergelombang, tepinya
bercuping dua6.
Gambar 2: Bunga Kunci Pepet (Kaempferia rotunda)
Sumber: id.wikipedia.org
Meskipun tergolong kecil, kunci pepet dapat berumur tahunan. Rimpang
kunci pepet tumbuh pendek, ada beberapa rimpang yang sekaligus tumuh
bergerombol. Akarnya berdaging seolah membengkak,membentukumbi yang
tidak terlalu besar, kira-kira seukuran telur puyuh. Rimpang kunci pepet berwarna
pucat, banyak serat, dan rasanya pahit.
Gambar 3: Rimpang Kunci Pepet (Kaempferia rotunda)
Sumber: sehatpedia.com
7/16/2019 Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya
http://slidepdf.com/reader/full/kunci-pepet-rizka-isti-qomarya 7/38
7
2. Kandungan Kimia Kunci Pepet ( Kaempferia rotunda)
Kunci pepet mempunyai rasa sepat dan agak sedikit pahit. Beberapa bahan
kimia yang terkandung dalam kunci pepet di antaranya alkaloida, saponin,
flavonoid, polifenol, dan minyak asiri.
Rimpang dan daun Kaempferia rotunda mengandung kurkuminoid,
saponin, tanin dan minyak atsiri. Minyak temu putih mengandung 0,15 % minyak
atsiri yang terdiri dari 11 senyawa dan terdapat 2 sebagai komponen utama, yaitu
benzyl benzoate (30,61%), dan siklopropazulen (26,85%) (Agusta, 2000).
Kunci pepet diketahui banyak mengandung minyak atsiri yang terdiri atas
curdione dan curcumol. Memiliki sifat antioksidan yang dapat menahan zat
radikal bebas penyebab tumbuhnya sel kanker, antiinflamasi (peradangan) serta
dapat meningkatkan sel darah merah (Kriswanto, 2011)7.
Kandungan kimia yang terdapat di dalam kunci pepet antara lain saponin,
polifenol, curcumin, 2-norbornane, 3-methylene, caryophylen oxcide,
cyclopentane acetaldehyde, caryophylen, dan cinnamyltiglate. Tanaman ini juga
memiliki sifat hemostatis (menghentikan pendarahan), menambah nafsu makan,
analgesik, antitoksik, dan mempercepat penyembuhan luka (Yellian, 2011)7.
II.3. Efek Farmakologis Kunci Pepet (Kaempferia rotunda )
Kandungan kimia yang terkandung pada kunci pepet akan menimbulkan
efek farmakologi yang ditimbulkan jika dikonsumsi atau digunakan sebagai obat
herbal. Efek farmakologi ini berhubungan dengan khasiat yang terdapat kunci
pepet untuk mengatasi permasalahan gangguan kesehatan/penyakit. Efek
farmakologi dari kunci pepet diantaranya adalah astringent, antidiare, antidisentri,
antiinflamasi, immunostimulan, antikanker, dan penurunan panas badan.Berikut akan dijelaskan efek – efek farmakologis dari kunci pepet tersebut:
1. Anti Biotik, merupakan agen antimikroba, adalah obat yang melawan
infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Antibiotika adalah
segolongan senyawa, baik alami maupun sintetik, yang mempunyai efek
menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam organisme,
khususnya dalam proses infeksi oleh bakteri. Penggunaan antibiotika
khususnya berkaitan dengan pengobatan penyakit infeksi, meskipun
7/16/2019 Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya
http://slidepdf.com/reader/full/kunci-pepet-rizka-isti-qomarya 8/38
8
dalam bioteknologi dan rekayasa genetika juga digunakan sebagai alat
seleksi terhadap mutan atau transforman. Antibiotika bekerja
seperti pestisida dengan menekan atau memutus satu mata rantai
metabolisme, hanya saja targetnya adalah. Sifat antibitotik pada kunci
pepet dapat dilihat sebagai obat anti disentri, obat kencing nanah, dan
mencret.
2. Anti Inflamasi, merupakan adalah obat yang dapat menghilangkan radang
yang disebabkan bukan karena mikroorganisme (non infeksi). Sifat anti
inflamasi pada kunci pepet tepat pada pengobatan pembengkakan dan
bisul.
3.
Analgesik, merupakan obat yang dapat mengurangi atau menghilangkan
rasa nyeri dan akhirnya akan memberikan rasa nyaman pada orang yang
menderita. Analgesik merupakan lanjutan dari efek farmakologis anti
inflamasi.
4. Immunostimulant atau yang juga dikenal sebagai yang dikenal sebagai
immunostimulators, adalah zat (obat-obatan dan nutrisi) yang merangsang
sistem kekebalan tubuh dengan merangsang aktivasi atau meningkatnya
aktivitas dari setiap komponen. Pada kunci pepet, efek immunostimulantini adalah terjadinya peningkatan daya tahan tubuh.
5. Anti Oksidan, merupakan zat yang berperan untuk melindungi tubuh
dari serangan radikal bebas. Beberapa zat yang termasuk dalam
antioksidan diantaranya adalah polipenol, mineral, vitamin dan karotin.
Pada umumnya zat ini sangat berperan untuk mencegah tubuh terserang
penyakit. Dalam prosesnya antioksidan melindungi / mencegah tubuh dari
serangan radikal bebas dengan cara menekan terjadinya kerusakan seldalam tubuh yang disebabkan oleh proses oksidasi radikal bebas.
6. Anti Kanker, merupakan senyawa kemoterapetik yang digunakan untuk
pengobatan tumor yang membahayakan kehidupan.Obat antikanker sering
dinamakan pula sebagai obat Sitotoksik, sitostatik atau antineoplasma.
Sifat anti kanker pada kunci pepet berhubungan erat dengan sifat
immunostimlan, karena sifat immunostimulan akan meningkatkan jumlah
limfosit yang merupakan mekanisme pertahanan tubuh spesifik,
7/16/2019 Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya
http://slidepdf.com/reader/full/kunci-pepet-rizka-isti-qomarya 9/38
9
meningkatkan toksisitas sel pembunuh kanker. Sehingga dengan sifat –
sifat immunostimulan tadi, kunci pepet dapat dijadikan obat alternatif anti
kanker.
II.4. Khasiat Kunci Pepet (Kaempferia rotunda )
Kunci pepet merupakan salah satu obat herbal yang sering digunakan
untuk pengobatan tradisional ataupun sebagai bahan campuran pada campuran
jamu, kosmetik tradisional, minuman temulawak, dan sebagainya. Kunci pepet
(Kaempferia rotunda) ini memiliki berbagai macam khasiat bagi gangguan
kesehatan/penyakit seperti sakit perut, disentri, sebagai penurun panas, penambah
nafsu makan, menyembuhkan bengkak – bengkak pada tubuh, mempercepat
penyembuhan luka, dan anti radang6.
Kunci pepet yang mengandung komponen aktif berupa minyak atsiri,
camphor, sineol, metil chavicol, saponin, flavonoid dan polifenol (Kardinan dan
Taryono, 2004) selama ini dimanfaatkan sebagai obat penyakit kencing nanah
(Sugeng, 2001) dan sebagai antikanker, antiinflamasi juga sebagai
immunostimulan (Kardinan dan Taryono, 2004). Sementara itu menurut Muhlisah
(1999), kunci pepet juga mengandung borneol, sineol dan metal khavikol, yangdimanfaatkan untuk penurunan panas badan, mengurangi rasa mulas. Lebih lanjut
dijelaskan bahwa bila seluruh bagian tanaman ditumbuk dan dilarutkan dalam
minyak dapat digunakan untuk mencegah infeksi dan menyembuhkan luka8.
Berikur beberapa khasiat atau manfaat penggunaan kunci pepet untuk
mengatasi gangguan kesehatan/penyakit :
1. Obat Anti Disentri
Disentri adalah adalah gangguan peradangan usus, terutama usus besar,yang menghasilkan diare berat yang mengandung lendir dan / atau darah dalam
tinja. Dua penyebab yang paling umum adalah infeksi dengan basil dari kelompok
Shigella, dan kutu oleh amuba, Entamoeba histolytica. Ketika disebabkan oleh
basil itu disebut disentri basiler, dan ketika yang disebabkan oleh amuba itu
disebut disentri amuba.
Pada kasus disentri, kunci pepet berperan sebagai penghambat
pertumbuhan bakteri Shigella dysentriae secara in vitro, dimana Flavonoid
7/16/2019 Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya
http://slidepdf.com/reader/full/kunci-pepet-rizka-isti-qomarya 10/38
10
sebagai salah satu senyawa kimia yang dikandung oleh Kaempferia rotunda
memiliki sifat mudah larut dalam air dan berfungsi sebagai antimikroba, antivirus,
dan immunostimulan (Naiborhu, 2002; Middleton, 2000)10.
Untuk penanganan penyakit Shigella disentryiae, kunci pepet biasanya
dikonsumsi dengan secara oral, yaitu, dengan meminum air saringan dari rimpang
kunci pepet segar. Untuk ramuan obat tersebut hal yang dilakukan adalah rimpang
segar 10 gram (diiris-iris), direbus dengan 1 gelas air selama 15 menit, setelah
dingin disaring dan diminum11.
2. Pengurang Rasa Mulas dan Penurunan Panas Badan
Sebelum ditemukan penemuan mengenai khasiat lain kunci pepet,
masyarakat menggunakan kunci pepet sebagai obat pengurang rasa mulas dan
penurunan panas badan. Hal ini disebabkan karena kunci pepet mengandung
borneol, sineol dan metal khavikol, yang dimanfaatkan untuk penurunan panas
badan, mengurangi rasa mulas8.
Untuk mengurangi rasa mulas, kunci pepet biasanya dikonsumsi dengan
secara oral, yaitu, dengan meminum air saringan dari rimpang kunci pepet segar.
Untuk ramuan obat tersebut hal yang dilakukan adalah rimpang segar 10 gram
(diiris-iris), direbus dengan 1 gelas air selama 15 menit, setelah dingin disaringdan diminum11.
3. Menyembuhkan Bengkak – Bengkak pada Tubuh
Tubuh yang mengalami pembengkakan karena benturan atau karena
penyakit dapat diobati dengan rimpang kunci pepet. Hal ini disebabkan karena
kunci pepet memiliki efek farmakologis untuk mencegah penggumpalan dara dan
bersifar sebagai anti pembengkakan, sehingga pembengkakan tersebut akan cepat
sembuh.Penggunaan rimpang untuk mengobati pembengkakan ini adalah dengan
cara rimpang kunci pepet dibersihkan, kemudian diparut dan ditambah sedikit air
hangat. Balurkan pada bagian tubuh yang bengkak – bengkak 6.
4. Pengobatan Kencing Nanah
Kencing nanah atau gonorrhoea adalah penyakit menular seksual yang
disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae yang menginfeksi lapisan dalam uretra,
leher rahim, rektum, tenggorokan, dan bagian putih mata (konjungtiva).
7/16/2019 Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya
http://slidepdf.com/reader/full/kunci-pepet-rizka-isti-qomarya 11/38
11
gonorrhoea bisa menyebar melalui aliran darah ke bagian tubuh lainnya, terutama
kulit dan persendian. Pada wanita, gonorrhoea bisa menjalar ke saluran kelamin
dan menginfeksi selaput di dalam pinggul sehingga timbul nyeri pinggul dan
gangguanreproduksi.
Gonorrhoea merupakan penyakit infeksi yang menyerang
lapisan epitel (lapisan paling atas dari suatu jaringan), bila tidak diobati, infeksi
ini akan menyebar ke jaringan yang lebih dalam. Biasanya membentuk koloni di
daerah mukosa, orofaring, dan anogenital.
Mekanisme kerja kunci pepet pada pengobatan kencing nanah sama
dengan obat untuk penanganan disentri, yaitu bekerja dengan menghambat
pertumbuhan bakteri Neisseria gonorrhoeae.
Untuk pengobatan kencing nanah, kunci pepet biasanya dikonsumsi
dengan secara oral, yaitu, dengan meminum air saringan dari rimpang kunci pepet
segar. Untuk ramuan obat tersebut hal yang dilakukan adalah rimpang segar 10
gram (diiris-iris), direbus dengan 1 gelas air selama 15 menit, setelah dingin
disaring dan diminum11.
5. Mempercepat Pencairan Nanah/Bisul (Abses)
Abses adalah suatu timbunan nanah yang terjadi akibat proses infeksi bakteri atau parasit atau karena adanya benda asing yang nasuk. Organisme atau
benda asing yang masuk ke dalam tubuh akan membunuh sel-sel disekitarnya
yang memicu terjadinya pelepasan sitoksin, selanjutnya terjadi respon inflamsi
atau peradangan yang akhirnya menarik kedatangan sel – sel darah putih ke area
tersebut dan meningkatkan aliran darah setempat. Sel-sel darah putih tersebut
akan memakan bakteri dan kemudian mati, sel-sel darah putih yang mati inlah
yang membentuk nanah.Kunci pepet memiliki efek antiinflamasi yang dapat menghilangkan
radang. Cara penggunaan rimpang kuji tersebut adalah rimpang kunci pepet
sebanyak 2 ruas jari dibersihkan dan diparut, kemudian dibentuk seperti tapal dan
ditempelkan pada bisul6.
6. Obat Anti Kanker
Kanker merupakan penyakit yang ditandai dengan terjadinya pembentukan
jaringan baru yang abnormal dan bersifat ganas serta tidak.Kanker dapat
7/16/2019 Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya
http://slidepdf.com/reader/full/kunci-pepet-rizka-isti-qomarya 12/38
12
disebabkan oleh faktor endogen maupun eksogen. Faktor endogen dapat berupa
faktor genetik, penyakit, dan hormon. Sedangkan faktor eksogen dapat berasal
dari makanan, virus, senyawa-senyawa karsinogenik seperti polusi udara, zat
warna, logam-logam karsinogen, dan banyak penyebab lainnya seperti
siklofosfamida
Kunci pepet memiki kemampuan immunostimulan diduga berkaitan
dengan kandungan minyak atsiri, hal ini sesuai dengan Sinambela (1985) bahwa
minyak atsiri memiliki kemampuan untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Selanjutnya pada Kardinan dan Kusuma (2004) kandungan senyawa aktif dalam
minyak tersebut diantaranya camphor , sineol , metil chavicol , saponin, flavanoid ,
dan polifenol . Flavonoid memiliki sifat mudah larut dalam air dan berfungsi
sebagai antimikroba, antivirus, dan immunostimulan (Naiborhu, 2002; Middleton,
2000). Kandungan senyawa polifenol juga mempunyai aktivitas antioksidan tinggi
(Subagiyo, 2009)10.
Sifat immunostimulan akan meningkatkan jumlah limfosit yang
merupakan mekanisme pertahanan tubuh spesifik, meningkatkan toksisitas sel
pembunuh kanker. Sehingga dengan sifat – sifat immunostimulan tadi, kunci
pepet dapat dijadikan obat alternatif anti kanker.
7. Khasiat – Khasiat Lainnya
Selain khasiat – khasiat yang disebutkan diatas, kunci pepet juga dapat
digunakan sebagai obat gangguan pencernaan seperti mencret, peluruh kentut
(karminatif), perangsang nafsu makan. Seluruh bagian tanamah dapat ditumbuk
menjadi tepung, ditambah sedikit minyak kelapa dan digunakan seperti salep.
Salep ini dioleskan untuk mempercepat penyembuhan luka.
Kunci pepet yang dikonsumsi sebagai obat dalam dapat mencegah pembelahan darah dan mencairkan nanah dalam luka – luka pada organ bagian
dalam. Di Bombay, India, tepung kunci pepet dikenal sebagai obat penyakit
radang yang mengeluarkan nanah atau darah, juga mengobati radang selaput di
telinga6.
Selain itu kunci pepet dapat digunakan sebagai obat pelangsing, hal ini
disebabkan karena terdapat senyawa flavonoid, saponin, polifenol, dan minyak
atsiri pada rimpangkunci pepet yang dapat menghambat proses aktivase lipase.
7/16/2019 Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya
http://slidepdf.com/reader/full/kunci-pepet-rizka-isti-qomarya 13/38
13
Lipase pankereas merupakan enzim yang terdapat dalam tubuh manusia, yang
teruatamaberperan dalam penguraian lipid untuk mengarbsorbsi asam lemak.
Dengan terhambatnya aktivitas lipase tersebut maka proses penimbunan lemak
tidak terjadi.
Untuk membuat ramuan pelangsing, iris – iris 10g rimpang kunci pepet
segar, lalu rebus dengan air 1 gelas air selama 15 menit. Setelah dingin, saring air
rebusan, lalu minum tiga kali sehari dengan dosis yang sama12.
7/16/2019 Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya
http://slidepdf.com/reader/full/kunci-pepet-rizka-isti-qomarya 14/38
14
BAB III
KESIMPULAN
Indonesia merupakan negara yang kayak akan keragaman tumbuhan
obatnya, lebih kurang 30.000 jenis tumbuh-tumbuhan, lebih kurang 7.500 jenis
diantaranya termasuk tanaman berkhasiat obat (Kotranas, 2006)3. Salah satu jenis
tumbuhan yang dapat digunakan sebagai obat tradisional adalah Kunci Pepet
( Kaempferia rotunda).
Kunci Pepet atau (Kaempferia rotunda) merupakan salah satu tumbuhan
herbal yang termasuk kerabat temu-temuan, tanaman ini masih satu genus dengan
temu kunci, yakni genus Kaemferia. Kunci pepet (Kaemferia rotunda L.) di Jawa
Tengah dikenal dengan nama temu putih atau kunir putih.
Kunci pepet mempunyai rasa sepat dan agak sedikit pahit. Beberapa bahan
kimia yang terkandung dalam kunci pepet di antaranya alkaloida, saponin,
flavonoid, polifenol, dan minyak asiri. Kandungan kimia yang terkandung pada
kunci pepet akan menimbulkan efek farmakologi yang ditimbulkan jika
dikonsumsi atau digunakan sebagai obat herbal.
Efek farmakologi ini berhubungan dengan khasiat yang terdapat kunci pepet untuk mengatasi permasalahan gangguan kesehatan/penyakit. Efek
farmakologi dari kunci pepet diantaranya adalah antidiare, antidisentri,
antiinflamasi, immunostimulan, antikanker, dan penurunan panas badan. Berikut
beberapa khasiat kunci pepet yang digunakan sebagai obat herbal:
Obat anti disentri
Obat penghilang rasa mulas dan penurun panas badan
Penyembuhan bengkak – bengkak pada tubuh
Pengobatan kencing nanah
Mempercepat proses pencairan bisul/abses
Obat anti kanker
Obat pelangsing
Peluruh kentut
7/16/2019 Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya
http://slidepdf.com/reader/full/kunci-pepet-rizka-isti-qomarya 15/38
15
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
1.
Anonim. 2008. http://binfar.depkes.go.id/index.php/berita/view/85.
(diakses tanggal 27 Oktober 2012).
2. Anonim. 2008. Tinjauan Yuridis Terhadap Perlindungan Konsumen Atas
Beredarnya Obat Tradisional yang Tidak Mencantumkan Label
Berbahasa Indonesia pada Kemasannya.
http://www.lawskripsi.com/index.php?option=comcontent&view=
article&id=80&Itemid=80. (diakses tanggal 27 Oktober 2012).
3.
Anonim. Kebun Tanaman Obat Badan POM RI.
http://www.pom.go.id/pom/berita_aktual/data/ktobpom.pdf. (diakses
tanggal 27 Oktober 2012).
4. Anonim. Temu Rapet. http://id.wikipedia.org/wiki/Temu_rapet. (diakses
27 Oktober 2012).
5. Ritonga, Neta Idiani. 2011. Entobotano Tumbuhan Obat Oleh Masyarakat
Suku Using di Kecamatan Glagah Kabupaten Banyuwangi. Skripsi
Fakultas Sains dan Teknologi UIN Maulana Malik Ibrahim
Malang. Halaman 64. http://lin.uinmalang.ac.id/thesis/chapter
iv/076200009-neta-idiani-ritonga.ps. (diakses 29 Oktober 2012).
6. Muhlisah, Fauziah. 2007. Temu – Temuan dan Empon – Emponan,
Budidaya dan Manfaatnya. Jakarta: Kanisius.
7. Ansar, Achmad. 2012. Studi Pembuatan Serbuk Kunyit Putih (Kaempferia
rotunda L) Untuk Minuman Herbal. Skripsi Universitas
Hasanudin. http://.repository.unhas.ac.id/handle/123456789/1989.Halaman 4-8. (diakses 29 Oktober 2012).
8. Admadi, Bambang. 2009. Mempelajari Bagian Tanaman dan Konsentrasi
Ekstrak Kunci Pepet (Kaempferia rotunda L) Yang Mempunyai
Sidat Repellan Nyamuk Aedes aegepti. Jurnal Argoteknologi
Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana. [online].
Voulume 15, Nomor 2, Halaman 43-44.
7/16/2019 Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya
http://slidepdf.com/reader/full/kunci-pepet-rizka-isti-qomarya 16/38
16
(http://ejournal.unud.ac.id/abstrak/0809agrotekno_2.pdf (diakses
29 Oktober 2012 )
9. Jayanti, Ilmiah. 2006. Efektifitas Berbagai Konsentrasi Infus Rimpang
Kunci Pepet (Kaempferia rotunda L.) Sebagai Penghambat
Pertumbuhan Bakteri Shigella dysentriae Secara In Vitro. Abstrak
Skripsi Fakultas Biologi Universitas Muhammadiyah Malang.
http://studentresearch.umm.ac.id/index.php/dept_of_biology/article
/view/3871. (diakses: 29 Oktober 2012).
10. Chifdhiyah, Alina Nurul. 2012. Pengaruh Penambahan Ekstrak Kunyit
Putih (Kaempferia rotunda) Terhadap Jumlah Total Hemosit dan
Aktivitas Fagositosis Udang Windu (Penaeus monodon). Journal
of Aquatculture Management and Technology Diponogoro
University . [online]. Volume 1, Nomor 1, Halaman 8 .
(http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jfpik. (diakses 29 Oktober
2012).
11. Anonim. Kunci Pepet. http://www.tanaman-obat.com/penyakit/136-kunci-
pepet. (diakses tanggal 27 Oktober 2012 ).
12. Hariana, Arief. 2005. Tumbuhan Obat dan Khasiatnya Seri 3 (Seri Agri
Sehat). Jakarta: Penebar Swadaya.
7/16/2019 Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya
http://slidepdf.com/reader/full/kunci-pepet-rizka-isti-qomarya 17/38
17
LAMPIRAN
1. LAMPIRAN I
Anonim. 2008. http://binfar.depkes.go.id/index.php/berita/view/85. (diakses
tanggal 27 Oktober 2012):
Pengembangan Bahan Obat Alam
BAGIAN I
LATAR BELAKANG
1. Dalam dua dasa warsa terkakhir, perhatian dunia terhadap obat-obatan dari
bahan alam (obat herbal) menunjukkan peningkatan, baik di negara-negara berkembang maupun di negara-negara maju. Menurut data yang dihimpunoleh Sekretariat Convention on Biological Diversity (CBD), pada tahun 2000
penjualan global obat herbal diperkirakan mencapai nilai US$ 60 milyar.
2. Obat-obat herbal telah diterima secara luas di negara-negara yangtergolong berpendapatan rendah sampai sedang. Sementara itu di banyak negara maju, penggunaan obat-obat herbal semakin popular. BadanKesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa hingga 65 % dari
penduduk Negara-negara maju telah menggunakan obat-obat herbal.
3. Kecenderungan adanya peningkatan penggunaan obat-obat herbal untuk pemeliharaan kesehatan dan pengobatan penyakit didukung oleh oleh adanya perubahan lingkungan hidup, perilaku manusia dan perkembangan pola penyakit. Walaupun telah diupayakan peningkatan anggaran kesehatan disemua negara, masih saja ada masalah kesehatan yang tidak dapat diatasisecara efektif atau memuaskan dengan cara-cara pengobatan konvensionaldan obat-obat modern, terutama penyakit-penyakit kronik, penyakitdegeneratif dan kanker.
4. Ada sejumlah aspek positif dari penggunaan obat-obat herbal yang
diidentifikasi yaitu: lebih beragam dan lebih fleksibel, lebih mudah didapatdan tersedia di banyak belahan dunia, secara komparatif rata-rata lebih murahdan relatif memerlukan teknologi yang lebih sederhana. Kalaupun ada obatherbal yang lebih mahal dari obat kimia, hal ini lebih disebabkan oleh
pengaruh faktor tradisi dan budaya.
5. Faktor pendorong terjadinya peningkatan penggunaan obat herbal dinegara-negara maju ialah adanya umur harapan hidup yang lebih panjang
pada saat meningkatnya prevalensi penyakit-penyakit kronik, adanyakegagalan penggunaan obat-obat modern untuk pengobatan penyakit tertentu,adanya efek samping dari penggunaan obat-obat kimia serta semakin luasnya
akses informasi mengenai obat-obat herbal di seluruh dunia.
7/16/2019 Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya
http://slidepdf.com/reader/full/kunci-pepet-rizka-isti-qomarya 18/38
18
6. Penggunaan obat-obat herbal dan pengobatan tradisional di Indonesia telahdi mulai sejak berabad-abad yang lalu. Hal ini dapat ditelusuri dari
peninggalan sejarah bangsa Indonesia, antara lain ditemukan pada
peninggalan Kerajaan Mataram pada abad ke 15. Rilief yang terdapat pada beberapa candi di tanah air seperti Candi Borobudur, Candi Prambanan danCandi Panataran menunjukkan gambar banyak jenis tanaman obat yangdigunakan pada zaman itu. Namun disayangkan, karena sedikitnyadokumentasi tertulis mengenai tanaman obat tersebut dan ramuannya, makaobat-obat herbal tersebut tidak berkembang dengan baik.
7. Jamu dikenal di manca negara sebagai obat tradisional Indonesia. Sebagaiwarisan budaya bangsa Indonesia, Jamu perlu terus dilestarikan dandikembangkan agar dapat memenuhi persyaratan dan standar yang berlaku.
Oleh Admin Binfar, Pada 2008-02-20
Telah Dibaca 474 Kali
7/16/2019 Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya
http://slidepdf.com/reader/full/kunci-pepet-rizka-isti-qomarya 19/38
19
2. LAMPIRAN II
Anonim. 2008. Tinjauan Yuridis Terhadap Perlindungan Konsumen Atas
Beredarnya Obat Tradisional yang Tidak Mencantumkan Label
Berbahasa Indonesia pada Kemasannya.
http://www.lawskripsi.com/index.php?option=comcontent&view=
article&id=80&Itemid=80. (diakses tanggal 27 Oktober 2012) :
TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PERLINDUNGAN
KONSUMEN ATAS BEREDARNYA OBAT TRADISIONAL
YANG TIDAK MENCANTUMKAN LABEL BERBAHASA
INDONESIA PADA KEMASANNYA
A. Latar Belakang
Sejak jaman dahulu, manusia sangat mengandalkan lingkungan sekitarnya
untuk memenuhi kebutuhannya. Misalnya untuk makan, tempat berteduh,
pakaian, obat, pupuk, parfum, dan bahkan untuk kecantikan dapat diperoleh dari
lingkungan. Sehingga kekayaan alam di sekitar manusia sebenarnya sedemikian
rupa sangat bermanfaat dan belum sepenuhnya digali, dimanfaatkan, atau bahkan
dikembangkan. Bangsa Indonesia telah lama mengenal dan menggunakan
tanaman berkhasiat obat sebagai salah satu upaya dalam menanggulangi masalah
kesehatan. Pengetahuan tentang tanaman berkhasiat obat berdasar pada
pengalaman dan ketrampilan yang secara turun temurun telah diwariskan dari satu
generasi ke generasi berikutnya.
Penggunaan bahan alam sebagai obat tradisional di Indonesia telah
dilakukan oleh nenek moyang kita sejak berabad-abad yang lalu terbukti dari
adanya naskah lama pada daun lontar Husodo (Jawa), Usada (Bali), Lontarak
pabbura (Sulawesi Selatan), dokumen Serat Primbon Jampi, Serat Racikan Boreh
Wulang Dalem dan relief candi Borobudur yang menggambarkan orang sedang
meracik obat (jamu) dengan tumbuhan sebagai bahan bakunya. Obat tradisional
(herbal) telah diterima secara luas di hampir seluruh Negara di dunia. Menurut
World Health Organization (WHO), negara-negara di Afrika, Asia dan Amerika
Latin menggunakan obat tradisional (herbal) sebagai pelengkap pengobatan
primer yang mereka terima. Bahkan di Afrika, sebanyak 80% dari populasi
menggunakan obat herbal untuk pengobatan primer (WHO, 2003). Faktor
7/16/2019 Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya
http://slidepdf.com/reader/full/kunci-pepet-rizka-isti-qomarya 20/38
20
pendorong terjadinya peningkatan penggunaan obat tradisional di negara maju
adalah usia harapan hidup yang lebih panjang pada saat prevalensi penyakit
kronik meningkat, adanya kegagalan penggunaan obat modern untuk penyakit
tertentu diantaranya kanker, serta semakin luas akses informasi mengenai obat
tradisional di seluruh dunia.
WHO merekomendasi penggunaan obat tradisional termasuk obat herbal
dalam pemeliharaan kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengobatan penyakit,
terutama untuk kronis, penyakit degeneratif dan kanker. Hal ini menunjukan
dukungan WHO untuk back to nature yang dalam hal yang lebih menguntungkan.
Untuk meningkatkan keselektifan pengobatan dan mengurangi pengaruh musim
dan tempat asal tanaman terhadap efek, serta lebih dalam memudahkan
standarisasi bahan obat maka zat aktif diekstraksi lalu dimurnikan sampai
diperoleh zat murni. Di Indonesia dari tahun ke tahun terjadi peningkatan
produksi obat tradisional. Menurut data Badan Pengawasan Obat dan Makanan
(POM), sampai tahun 2007 terdapat 1.012 industri obat tradisional yang memiliki
izin usaha industri yang terdiri dari 105 industri berskala besar dan 907 industri
berskala kecil. Karena banyaknya variasi sediaan bahan alam, maka untuk
memudahkan pengawasan dan perizinan, maka badan POM mengelompokandalam sediaan jamu, sediaan herbal terstandar dan sediaan fitofarmaka.
Persyaratan ketiga sediaan berbeda yaitu untuk jamu pemakaiannya secara
empirik berdasarkan pengalaman, sediaan herbal terstandar bahan bakunya harus
distandarisasi dan sudah diuji farmakologi secara eksperimental, sedangkan
sediaan fitofarmaka sama dengan obat modern bahan bakunya harus distandarisasi
dan harus melalui uji klinik.
Pengertian obat tradisional berdasarkan Peraturan Menteri kesehatan Nomor 246/Menkes/Per/V/1990 Pasal 1 menyebutkan bahwa : Obat tradisional
adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan,
bahan mineral, sediaan galenik atau campuran dan bahan-bahan tersebut, yang
secara traditional telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman
Menurut penelitian masa kini, meskipun obat-obatan tradisional yang
pengolahannya masih sederhana (tradisional) dan digunakan secara turun-temurun
berdasarkan resep nenek moyang adat-istiadat, kepercayaan, atau kebiasaan
7/16/2019 Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya
http://slidepdf.com/reader/full/kunci-pepet-rizka-isti-qomarya 21/38
21
setempat, memang bermanfaat bagi kesehatan dan kini digencarkan
penggunaannya karena lebih mudah dijangkau masyarakat, baik harga maupun
ketersediaannya. Obat tradisional pada saat ini banyak digunakan karena menurut
beberapa penelitian tidak terlalu menyebabkab efek samping, karena masih bisa
dicerna oleh tubuh. Beberapa perusahaan mengolah obat-obatan tradisional yang
dimodifikasi lebih lanjut. Bagian dari Obat tradisional yang bisa dimanfaatkan
adalah akar, rimpang, batang, buah, daun dan bunga. Bentuk obat tradisional yang
banyak dijual dipasar dalam bentuk kapsul, serbuk, cair, simplisia dan tablet.
Khasiat alamiah dan kemurnian obat-obatan tradisional seringkali
“dinodai” oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab terutama produsen obat
tradisional yang hanya mencari keuntungan finansial saja tanpa memperhatikan
kemurnian dan resiko dari kandungan obat tradisional. Banyak dari para produsen
dengan sengaja mencampur kandungan herbal dari obat tradisional dengan obat
modern yang secara kimiawi jika dosisnya tidak tepat akan berbahaya.
Bukan yang pertama kali Badan Pangan Obat dan Makanan (BPOM)
menarik obat tradisional dari peredaran. Seperti halnya yang baru-baru ini terjadi,
sebanyak 22 macam obat tradisional dan suplemen berkhasiat menambah stamina
pria ditarik dari peredaran. Obat-obat itu mengandung bahan kimia obat Sildenafilsitrat dan Tadalafil sitrat. Bahan kimia obat keras itu dapat membahayakan
kesehatan bahkan dapat mematikan jika digunakan tanpa resep dokter. Efek
Sildenafil yang bisa terjadi yaitu sakit kepala, dispepsia, mual, nyeri perut,
gangguan penglihatan, radang hidung, nyeri dada hingga kematian. Sedangkan
pada Tadalafil dapat menyebabkan nyeri otot, nyeri punggung, kehilangan potensi
seks permanen, menurunkan tekanan darah, hingga stroke. Daftar obat-obatan
yang ditarik dari peredaran tersebut antara lain: Blue Moon, Caligula kapsul,Cobra X kapsul, Hwang-Ni-Shen-Dan, kuat tahan lama serbuk, Lak-Gao-69,
Alvaret, Macagold, Manovel, Okura, Otot Madu, Ramstamin, Sanomale, Sari
Madu kapsul, Samson, Sunny-Sang-Rang-Wang-Ing-Ying-Din, dan pil Sunny
kapsul, Teraza, Top One kapsul, Tripoten, Urat Perkasa kapsul dan Dumex. Saat
ini BPOM telah mengumpulkan 157.749 kotak obat tradisional dan suplemen
makanan. Secara nasional jmlahnya telah mencapai 208.091 kotal atau 1.095
bungkus.
7/16/2019 Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya
http://slidepdf.com/reader/full/kunci-pepet-rizka-isti-qomarya 22/38
22
Seperti diketahui selama ini mayoritas obat-obatan tradisional yang ditarik
dari peredaran adalah obat-obatan tradisional dari negara lain yang dalam hal ini
adalah dari Cina. Produsen yang mengimpor produk obat tradisional dari Cina
tersebut jarang sekali melakukan penyaduran bahasa yang terdapat dalam label
obat tradisional dari Cina tersebut. Akibatnya banyak konsumen hanya
mengetahui informasi mengenai khasiat dan penggunaan obat tersebut hanya dari
penjualnya saja tanpa bisa memahami arti yang tertulis dari label obat-obatan
tersebut karena label ditulis dalam bahasa Cina. Padahal dalam Pasal 15 Peraturan
Pemerintah Nomor 69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan, disebutkan
bahwa: “Keterangan pada Label, ditulis atau dicetak dengan menggunakan bahasa
Indonesia, angka Arab dan huruf Latin.”
Kewajiban penulisan label dalam bahasa Indonesia adalah salah satu
bentuk perlindungan dari pemerintah terhadap konsumen seperti yang
diamanatkan dalam Pasal 1 ayat (1) Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen (UUPK) : “Perlindungan konsumen adalah segala upaya
yang menjamin adanya kepastian hukum untuk memberi perlindungan kepada
konsumen”
Pemerintah dalam waktu dekat ini akan mewajibkan setiap produk impor untuk menggunakan label berbahasa Indonesia. Aturan tersebut dimaksudkan
untuk menekan tingginya penyelundupan barang impor. Label itu seperti data asal
produk, perusahaan importir dan menggunakan bahasa Indonesia. Kebijakan
mengenai label itu arus diterapkan agar jangan sampai produk dalam negeri
terancam atau kalah bersaing dengan banyaknya produk impor ilegal.
Banyaknya pangan atau yang dalam hal ini adalah obat-obatan tradisional
yang beredar di masyarakat tanpa mengindahkan ketentuan tentang pencantumanlabel dinilai sudah meresahkan. Perdagangan pangan yang kedaluwarsa,
pemakaian bahan pewarna yang tidak diperuntukkan bagi pangan atau perbuatan-
perbuatan lain yang akibatnya sangat merugikan masyarakat, bahkan dapat
mengancam kesehatan dan keselamatan jiwa manusia, terutama bagi anak-anak
pada umumnya dilakukan melalui penipuan pada label pangan atau melalui iklan.
Label yang tidak jujur atau menyesatkan dapat berakibat buruk terhadap
perkembangan kesehatan manusia. Dalam hubungannya dengan masalah label dan
7/16/2019 Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya
http://slidepdf.com/reader/full/kunci-pepet-rizka-isti-qomarya 23/38
23
iklan pangan maka masyarakat perlu memperoleh informasi yang benar, jelas dan
lengkap baik mengenai kuantitas, isi, kualitas maupun hal-hal lain yang
diperlukannya mengenai pangan yang beredar di pasaran. Informasi pada label
pangan sangat diperlukan bagi masyarakat agar supaya masing-masing individu
secara tepat dapat menentukan pilihan sebelum membeli dan atau mengkonsumsi
pangan. Tanpa adanya informasi yang jelas maka kecurangan-kecurangan dapat
terjadi. Perdagangan obat tradisional yang jujur dan bertanggungjawab bukan
semata-mata untuk melindungi kepentingan masyarakat yang mengkonsumsi saja.
Melalui pengaturan yang tepat berikut sanksi-sanksi hukum yang berat,
diharapkan setiap orang yang memproduksi obat-obatan tradisional atau
memasukkan obat-obatan tradisional ke dalam wilayah Indonesia untuk
diperdagangkan dapat memperoleh perlindungan dan jaminan kepastian hukum.
Persaingan dalam perdagangan obat-obatan tradisional diatur supaya pihak yang
memproduksi obat-obatan tradisional tidak menyesatkan masyarakat melalui
pencantuman label yang memuat keterangan mengenai obat-obatan tradisional
dengan jujur.
Adanya kewajibkan agar label ditulis dengan menggunakan bahasa
Indonesia, angka Arab dan atau huruf Latin berlaku mengikat tidak hanyaterhadap obat-obatan tradisional yang diproduksi di dalam negeri, namun berlaku
juga terhadap obat-obatan tradisional yang dimasukkan ke dalam wilayah
Indonesia untuk diperdagangkan. Tujuan pengaturan ini dimaksudkan agar
informasi tentang pangan khususnya obat-obatan tradisional prosuksi pabrik dapat
dipahami oleh seluruh lapisan masyarakat, baik dikota maupun didesa-desa.
B. Permasalahan
1.
Bagaimanakah tanggungjawab pelaku usaha atas beredarnya produk obattradisional tanpa label berbahasa indonesia yang mengakibatkankerugian
bagi konsumen ?
2. Bagaimanakah upaya hukum dari konsumen yang dirugikan akibat tidak
dicantumkannya label berbahasa Indonesia pada kemasan obat tradisional?
7/16/2019 Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya
http://slidepdf.com/reader/full/kunci-pepet-rizka-isti-qomarya 24/38
24
3. LAMPIRAN III
Anonim. Kebun Tanaman Obat Badan POM RI.
http://www.pom.go.id/pom/berita_aktual/data/ktobpom.pdf. (diakses
tanggal 27 Oktober 2012):
KEBUN TANAMAN OBAT BADAN POM RI
LATAR BELAKANG DAN TUJUAN
Indonesia dikenal sebagai negara dengan sumberdaya hayati kedua terbesar yang
tersebar dari Sabang hingga Merauke. Di Indonesia terdapat lebih kurang 30.000
jenis tumbuh-tumbuhan, lebih kurang 7.500 jenis diantaranya termasuk tanaman
berkhasiat obat (Kotranas, 2006), lebih dari 1.800 jenis tanaman telah
diidentifikasi dari beberapa formasi hutan, namun hingga saat ini pemanfaatannya
belum optimal. Jumlah tanaman obat yang dimanfaatkan oleh masyarakat baru
sekitar 1.000 hingga 1.200 jenis, dan yang digunakan secara rutin dalam industri
obat tradisional baru sekitar 300 jenis.
Pada beberapa tahun terakhir ini, minat akan produk makanan maupun obat-
obatan berbasis bahan baku alami semakin meningkat. Namun yang sangat penting dicermati adalah konsekuensi dari pemanfaatan sumber daya hayati
tanaman berkhasiat obat tanpa upaya pembudidayaannya dan diperoleh dengan
mengeksploitasi/ memanen secara liar, tentunya akan mendorong timbulnya
kerusakan ekologi dan mengakibatkan laju kelangkaan tumbuhan di habitat
alaminya semakin cepat.
Sesuai dengan Keputusan Presiden RI Nomor 103 Tahun 2001 tentangKedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2005, Keputusan Presiden
RI Nomor 110 Tahun 2001 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Lembaga
Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Peraturan Presiden Nomor 52 Tahun 2005 dan Keputusan Kepala Badan
Pengawas Obat dan Makanan RI Nomor 02001/SK/KB/KBPOM Tahun 2001
7/16/2019 Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya
http://slidepdf.com/reader/full/kunci-pepet-rizka-isti-qomarya 25/38
25
tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas Obat dan Makanan
sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan
Makanan Nomor HK.00.05.21.4231 Tahun 2004, Direktorat Obat Asli Indonesia
diberi wewenang untuk penetapan pedoman penggunaan, konservasi,
pengembangan dan pengawasan tanaman obat.
Sejalan penyelenggaraan fungsi Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan
POM) RI dalam penetapan pedoman penggunaan, konservasi, pengembangan dan
pengawasan tanaman obat maka sebagai implementasinya Badan POM mengelola
dan mengembangkan Kebun Tanaman Obat (KTO) seluas ± 3,2 Ha yang
berlokasi di Desa Karang Tengah, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten
Bogor. KTO tersebut diharapkan menjadi sarana penunjang kegiatan
pengembangan dan konservasi obat asli Indonesia melalui kegiatan penerapan
budidaya tumbuhan obat secara konvensional maupun kultur jaringan;
komunikasi, informasi dan edukasi; pengolahan pasca panen (pembuatan
simplisia, ekstrak, penyulingan minyak atsiri); penyediaan bibit tanaman obat;
serta bermanfaat untuk meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap tumbuhan
obat lingkungan.
FASILITAS
Fasilitas yang tersedia saat ini di KTO Badan POM antara lain: Gedung Curcuma
(Kantor); Gedung Hibiscus (Aula); Gedung Eurycoma (Laboratorium) terdiri dari:
laboratorium kultur jaringan, laboratorium simplisia dan ekstrak,tempat
penyulingan minyak atsiri, rumah kassa; Gedung Artemisia (Rumah Kaca),
Gedung Myristica dan Valeriana (Mess), tempat pembibitan, petakan kebunkoleksi dan perangkat lunak Sistem Informasi Kebun Tanaman Obat (SIKTOC).
KOLEKSI TANAMAN OBAT
KTO Badan POM saat ini telah memiliki koleksi ± 420 jenis tanaman obat.
Koleksi tanaman obat tersebut walapun masih terbatas bila dibandingkan dengan
jumlah tanaman yang secara empiris memiliki khasiat sebagai obat, namun dari
waktu ke waktu diharapkan dapat terus diperbanyak terutama tumbuhan obat yang
7/16/2019 Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya
http://slidepdf.com/reader/full/kunci-pepet-rizka-isti-qomarya 26/38
26
memiliki satu atau lebih kriteria yaitu: tumbuhan obat langka; bernilai ekonomi
tinggi; tumbuhan obat yang kemanfaatannya sudah didukung data ilmiah dan
banyak dimanfaatkan oleh industri obat tradisional; serta tumbuhan obat yang
perbanyakan secara alami lambat atau sulit dilakukan karena memerlukan kondisi
tertentu sehingga dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan. Koleksi tumbuhan
obat tersebut ditata di areal kebun antara lain berdasarkan pada kekerabatannya.
KEGIATAN
Kegiatan yang dilakukan di KTO Badan POM antara lain konservasi dan
budidaya tanaman obat baik melalui metode konvensional maupun kultur
jaringan, melakukan perbanyakan bibit unggul tanaman obat, pembuatan simplisia
tanaman obat, pembuatan ekstrak tanaman obat. KTO Badan POM ke depan
direncanakan dapat dikembangkan menjadi penyedia bibit unggul tanaman obat
bagi petani/ industri obat tradisional, tempat pelatihan terhadap industri kecil obat
tradisional tentang cara pembuatan simplisia dan ekstraksi yang baik. Disamping
itu, terdapat juga kegiatan penyulingan minyak atsiri.
7/16/2019 Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya
http://slidepdf.com/reader/full/kunci-pepet-rizka-isti-qomarya 27/38
27
4. Lampiran IV
Anonim. Temu Rapet. http://id.wikipedia.org/wiki/Temu_rapet. (diakses 27
Oktober 2012).
Temu Rapet
Temu rapet
Temu rapet, Kaempferia
rotunda dari Darmaga,Bogor
bunga dan daun dari rumpun
berbeda
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Liliopsida
Ordo: Zingiberales
Famili: Zingiberaceae
Upafamili: Zingiberoideae
Genus: Kaempferia
Spesies: K. rotunda
Nama binomial
7/16/2019 Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya
http://slidepdf.com/reader/full/kunci-pepet-rizka-isti-qomarya 28/38
28
Kaempferia rotunda
Linn. 1753
Sinonim
Kaempferia longa Jacq. (1798).
Temu rapet atau kunci pepet ( Kaempferia rotunda L.), atau kadang kala
disebut kunir putih, adalah sejenis rempah-rempah rimpang yang masih
berkerabat dekat dengankencur. Berbeda dengan kencur, yang banyak dipakai
sebagai bumbu masak, temu rapet lebih khusus dipakai untuk khasiat
pengobatannya. Selain itu, karena daunnyayang indah, temu rapet ditanam pula
di pekarangan sebagai tanaman hias.
Tanaman ini dikenal pula sebagai temu putri atau temu lilin (Btw.); ardong, kunir
putih, kunci pĕpĕt (Jw.); dan koncé pĕt (Md.). Namun soal nama ini perlu berhati-
hati, karena kunir putih atau kunyit putih juga merupakan nama dari Curcuma
zedoaria dankunci pepet juga digunakan untuk menyebut Kaempferia
angustifolia. Dalam bahasa Inggris Kaempferia rotunda dikenal sebagai Round-
rooted Galangal
Pengenalan
Terna yang tak seberapa tinggi, tegak, berdaun 2 – 5 helai. Daun-daun bertangkai,
dengan pelepah 7 – 24cm; helaian daun lanset menjorong, 7 – 36 cm × 4 – 11 cm; sisi
atas gundul, sering dengan pola-pola kembang yang simetris, hijau dan keputihan;
sisi bawah sedikit berambut, keunguan.
Perbungaan muncul dari kuncup yang lain padarimpang, berisi 4 – 6
kuntum bunga. Kelopak bunga putih atau kehijauan, 3 – 7 cm panjangnya; mahkota
serupa tabung di pangkalnya, dengan taju bentuk garis, putih, melengkung ke luar,
7/16/2019 Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya
http://slidepdf.com/reader/full/kunci-pepet-rizka-isti-qomarya 29/38
29
lk. 5 cm. Labellumatau bibir (yakni staminodia yang membesar, melebar, dan
berwarna-warni) berbentuk jantung terbalik, berbagi hingga setengah jalan atau
lebih, 4 – 7 cm × 2 – 4 cm, ungu-lila dengan rusuk kekuningan.
Penyebaran dan habitat
Kaempferia rotunda diduga berasal dari wilayah Indocina, namun didapati
menyebar secara alami di Asia mulai dari India di barat, Sri
Lanka, Burma, Cina (Guangdong, Guangxi, Hainan, Yunnan), Taiwan, ke selatan
melalui Indocina hingga Thailand, Malaysia, danIndonesia.
Tumbuhan ini ditemukan tumbuh di hutan-hutan jati, hutan pegunungan bawah,
hutan bambu, dan juga padang-padang rumput, hingga ketinggian 1.300 m dpl.
Kegunaan
Secara tradisional, rimpang kunci pepet ini digunakan sebagai obat sakit perut dan
disentri. Umbi-umbinya yang kecil dan berair mempunyai khasiat mendinginkan.
Karenanya, temu rapet juga dimanfaatkan sebagai bahan bedak, campuran jamu
ibu melahirkan dan penambah nafsu makan. Selain itu Kaempferia
rotunda digunakan dalam pembuatan harum-haruman, anti serangga, serta
dijadikan bahan makanan sebagai sayuran atau lalapan.
7/16/2019 Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya
http://slidepdf.com/reader/full/kunci-pepet-rizka-isti-qomarya 30/38
30
5. LAMPIRAN V
Ritonga, Neta Idiani. 2011. Entobotano Tumbuhan Obat Oleh Masyarakat
Suku Using di Kecamatan Glagah Kabupaten Banyuwangi. Skripsi
Fakultas Sains dan Teknologi UIN Maulana Malik Ibrahim
Malang. Halaman 64. http://lin.uinmalang.ac.id/thesis/chapter
iv/076200009-neta-idiani-ritonga.ps. (diakses 29 Oktober 2012):
7/16/2019 Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya
http://slidepdf.com/reader/full/kunci-pepet-rizka-isti-qomarya 31/38
31
6. LAMPIRAN VI
Ansar, Achmad. 2012. Studi Pembuatan Serbuk Kunyit Putih (Kaempferia
rotunda L) Untuk Minuman Herbal. Skripsi Universitas
Hasanudin. http://.repository.unhas.ac.id/handle/123456789/1989.
Halaman 4-8. (diakses 29 Oktober 2012).
I. TINJAUAN PUSTAKA
A. Kunyit Putih (Kaempferia rotunda L )
Kunyit putih merupakan tanaman semak yang tumbuh semusim dan memiliki
tinggi 30-70 cm. Batangnya berpelepah, lunak, membentuk rimpang, dan berwarna hitam keabu-abuan. Daunnya tunggal, lanset, ujung runcing, pangkal
berpelepah, tepi rata, ibu tulang daun menonjol, panjang 70 cm, berwarna hijau
muda. Bunganya majemuk, berbentuk tabung, kelopak lanset, memiliki panjang
4-8 cm, lebar 2-3,5 cm, mahkota panjang 10-19 cm, benang sari dan putik kecil,
berwarna putih. Kunyit putih memiliki akar serabut dan berwana putih. Tanaman
kunyit putih diklasifikasikan sebagai berikut (Anonim, 2011a).
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Bangsa : Zingiberales
Suku : Zingiberaceae
Marga : Kaempferia
Jenis : Kaempferia rotunda L.
Ciri-ciri spesifik Kunyit/ kunir putih adalah helaian daunnya berwarna hijau muda
sampai hijau tua. Kulit rimpang berwarna putih saat masih segar dan menjadi
kuning kecoklatan setelah kering. Daging rimpang berwarna kuning muda dengan
aroma harum seperti buah mangga. Berbeda dengan rimpang temu putih, rimpang
kunir putih sangat mudah dipatahkan (getas), rasanya tidak pahit, dan rimpang
muda enak dimakan sebagai lalapan. Bagian tanaman yang digunakan untuk obatadalah rimpangnya (Karyasari, 2011).
Syarat pertumbuhan dari tanaman kunyit putih adalah sebagai berikut (Dyah,
2011) :
1. Tumbuh baik pada tanah jenis latosol (tanah perkebunan), aluvial
(endapan lumpur sungai yang subur), dan regosol (endapan abu
vulkaik dengan butiran kasar).
2. Ketinggian tempat 240 - 1200 m di atas permukaan laut (dpl)
3. Curah hujan 2000 – 4000 ml/ tahun.
7/16/2019 Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya
http://slidepdf.com/reader/full/kunci-pepet-rizka-isti-qomarya 32/38
32
4. Kunyit juga dapat tumbuh di bawah tegakan tanaman keras seperti
sengon, jati yang masih muda sekitar umur 3 - 4 tahun, dengan
tingkat naungan tidak lebih dari 30%.
B. Komposisi Kimia
Kunyit putih merupakan salah satu tanaman obat keluarga (toga) yang mungkin
tidak seakrab saudara kandungnya, kunir alias kunyit. Kunyit putih
memiliki rasa yang lebih getir dibandingkan dengan kunyit kuning. Namun aroma
yang dimiliki lebih khas dan kuat lantaran kandungan minyak atsirinya lebih
banyak. Kunyit putih diketahui banyak mengandung minyak atsiri yang terdiri
atas curdione dan curcumol. Memiliki sifat antioksidan yang dapat menahan zat
radikal bebas penyebab tumbuhnya sel kanker, antiinflamasi (peradangan) serta
dapat meningkatkan sel darah merah (Kriswanto, 2011).
Kandungan kimia yang terdapat di dalam kunyit putih antara lain saponin,
polifenol, curcumin, 2-norbornane, 3-methylene, caryophylen oxcide,cyclopentane acetaldehyde, caryophylen, dan cinnamyltiglate. Tanaman ini juga
memiliki sifat hemostatis (menghentikan pendarahan), menambah nafsu makan,
analgesik, antitoksik, dan mempercepat penyembuhan luka (Yellian, 2011).
Komposisi kimia kunyit yang digunakan sebagai bahan tambahan makanan dapat
dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 01. Komposisi Kimia Kunyit Menurut Tabel Komposisi Pangan Indonesia.
No.Komposisi zat gizi makanan /100 gram
bddSatuan Kadar
1. Air G 84.9
2. Energi kkal 69
3. Protein G 2
4. Lemak G 2.7
5. KH G 9.1
6. Abu G 1.3
7. Kalsium mg 24
8. Fosfor mg 78
9. Besi mg 3.3
10. Tiamin mg 0.03
11. Vitamin C mg 1
Sumber : (Mahmud, dkk , 2009).
Komponen kimia yang terdapat pada kunyit dapat dilihat pada tabel berikut ini :
7/16/2019 Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya
http://slidepdf.com/reader/full/kunci-pepet-rizka-isti-qomarya 33/38
33
Tabel 02. Komposisi Kimia Kunyit Munurut Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan.
No. Komponen Satuan Kadar
1. Glukosa % 28
2. Fruktosa % 12
3. Protein % 8
4. Kadar Minyak :
- Turmerone
- Zingiberene
%
%
60
25
Sumber : (Muchtadi, dkk , 2010).
Komposisi kimia yang terdapat pada kunyit putih dapat dilihat pada tabel berikut
ini :
Tabel 03. Komposisi Kimia Kunyit
No. Komponen Satuan Kadar
1. Lemak % 1 – 3
2. Karbohidrat % 3
3. Protein % 30
4. Patih % 8
5. Vitamin C % 45 – 55
6.
Kadar Minyak :
- Tumeon
- Zingiberen
%
%
60
25
Sumber : (Raina, 2012).
Pati memiliki dua fraksi utama yaitu amilosa dan amilopektin. Proses pemanasan
di samping terjadi pembengkakan granular pati juga diikuti dengan peningkatan
viskositas. Semakin besar pembangkakan granula, semakin besar viskositas
setelah pembengkakan maksimum, dan pemanasan tetap dilanjutkan dengan suhu
diatas 650C, granula pati membengkak dimana pati akan menyerap air lebih
banyak (Winarno, 2004).
7/16/2019 Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya
http://slidepdf.com/reader/full/kunci-pepet-rizka-isti-qomarya 34/38
34
7. LAMPIRAN VII
Admadi, Bambang. 2009. Mempelajari Bagian Tanaman dan Konsentrasi
Ekstrak Kunci Pepet (Kaempferia rotunda L) Yang Mempunyai
Sidat Repellan Nyamuk Aedes aegepti. Jurnal Argoteknologi
Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana. [online].
Voulume 15, Nomor 2, Halaman 43-44.
(http://ejournal.unud.ac.id/abstrak/0809agrotekno_2.pdf, diakses
29 Oktober 2012 ):
AGROTEKNO 15 (2): 43-48 ISSN 0853-6414
43 - Agrotekno Vol 15, Nomor 2, Agustus 2009
MEMPELAJARI BAGIAN TANAMAN DAN KONSENTRASI EKSTRAK
KUNCI PEPET( Kaempferia rotunda L) YANG MEMPUNYAI SIFAT REPELAN NYAMUK
Aedes aegypti
Bambang Admadi HJurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana
ABSTRACT
The research purpose were to find out the part of plant extract and an extract
concentration of Narrow-leaf peacock ginger as repellant agent to Aedes aegypti
mosquito.The research method used the completed randomized design with twofactors in factorial experimental. The both factors were 1) the plant part to enclose
a stalk-root and tuber; 2) an extract concentration with 5 levels to enclose 0,5, 10,
15, 20% so that there were 10 combination treatmentsthat to be replicated 5 times.
The results of the research showed that the tuber andstalk-root extracts of Narrow-
leaf peacock ginger had anatural repellant constituent. Narrow-leaf peacock
ginger tuber extract in 15 and 20% concentration had the highest ofrepellant
capacity or to kill mosquito. The longer applicationof the extract decreased the
repellant capacity, especially thatto be extracted of the stalk-root and tuber in
consentrationapplication of 5 and 10%.
Keywords: plant part of narrow-leaf peacock ginger, extractconcentration of
narrow-leaf peacock ginger,repellant capacity, Aedes aegypti mosquito.
PENDAHULUAN
Bahan alami repelan nyuamuk atau penolak nyamuk belum banyak dikenal saat
ini. Referensi yang ada menunjukkan bahwa hanya bahan yang berasal tanaman
7/16/2019 Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya
http://slidepdf.com/reader/full/kunci-pepet-rizka-isti-qomarya 35/38
35
obat yang dapat digunakan sebagai insektisida baik untuk membunuh maupun
menolak serangga. Zuhud dan Haryanto (1994), menunjukkan bahwa telah
diketahui sebanyak 9.606 spesies tanaman obat dan sebagian besar telah
digunakan untuk berbagai keperluan, namun jumlah dan jenisnya yang dapat
digunakan sebagai insektisida, masih sangat terbatas. Zuhud dan Haryanto (1994)
juga menunjukkan ada 11 spesies tanaman obat yang dapat dimanfaatkan sebagai
insektisida dengan kandungan bioaktif yang berbeda-beda dan bahkan ada yang
belum diketahui kandungannya tapi sudah terbukti mampu membunuh serangga.
Tanaman obat tersebut adalah tuba biji (komponen aktif: pikrotoksin, kokulin,
anamirtin, pikrotin, menispermin, resin, titosferin), daun luntas (komponen
aktif: sineol, fenchone, citrate), daun ganyong, seruni (komponen aktif : glikosida,
krisantenin), labu merah (komponen alkaloid, resin), gandarusa, mindi kecil
(komponen aktif: sterol, katekol, asam valirat, asam bakayanat), mimba
(komponen aktif: quersetin, beta sitosterol, margosin), pucung atau kluwak
(komponen aktif: asam hidrosianat), buah lerak (komponen aktif saponin) dan
waru laut (komponen aktif: tetrahidroksin, antroqinon, populnin, populnetin).
Selain itu, Tengah etal . (1992) juga menunjukkan beberapa tanaman obat yang
mempunyai daya insektisida dalam Lontar Usada Taru Premana, dan juga ekstrak dari tanaman purnajiwa, lada panjang (Tengah et al ., 1991), medori, rimpang
gamongan dan rimpang isen (Tengah dan Arka, 1994). Sementara itu, Kardinan
(1995) menunjukkan bahwa ekstrak piretrum 0.5% yang mengandung piretrin
mampu membunuh 90% populasi serangga hama gudang dalam waktu 24 jam.
Begitu pula ekstrak daun aglaia 1.5% dalam aseton dengan kandungan minyak
atsiri, alkaloid, saponin, flavonoid dan tannin, mampu membunuh serangga
Tribolium castaneum (Kardinan et al ., 2004). Menurut Kardinan (2005) ekstrak daun atau bunga babadotan 1% yang mengandung minyak atsiri, saponin,
flavanoid dan polifenol, juga mampu membunuh serangga. Sementara itu, ekstrak
rimpang jeringau 1 – 2% yang mengandung minyak atsiri, asarone, kolamenol,
kolamen, kolameone, metil eugenol dan eugenol telah dimanfaatkan sebagai
repelan atau penolak serangga (Iskandar dan Kardinan, 1997). Lebih lanjut
dijelaskan bahwa ekstrakbiji bitung 10% yang mengandung saponin dan
7/16/2019 Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya
http://slidepdf.com/reader/full/kunci-pepet-rizka-isti-qomarya 36/38
36
triterpenoids mampu menolak 80% populasi serangga Sitophilus sp serta mampu
membunuh 60% populasinya. Informasi tersebut menunjukkan bahwa beberapa
tanaman obat dan bagian-bagian tertentunya seperti daun, bunga, biji, batang,
rimpang atau umbi mengandung insektisida alami. Karena tanaman obat tersebut
semuanya bahan alami maka dapat dipastikan bahwa senyawa insektisidanya
tidak akan memberikan efek samping yang negatif bagi penggunanya bila
digunakan secara benar. Akhir-akhir ini diketahui terdapat tanaman liar yang
tumbuh di hutan-hutan jati dengan jumlah yang sangat banyak. Tanaman tersebut
dikenal sebagai kunci pepet ( Kaempferia rotunda L). Menurut survai
Harsojuwono (2005), tanaman ini tumbuh dan tersebar lebih dari 75% areal hutan
jati Kabupaten Nganjuk, Bojonegoro, Ngawi, Cepu dan sebagian Tuban yang
luasnya masing-masing sekitar 55.000 Ha, 80.000 Ha, 75.000 Ha, 75.000 Ha dan
20.000 Ha dengan produksi mencapai 8 ton/Ha. Kunci pepet yang mengandung
komponen aktif berupa minyak atsiri, camphor, sineol, metil chavicol, saponin,
flavonoid dan polifenol (Kardinan dan Taryono, 2004) selama ini dimanfaatkan
sebagai obat penyakit kencing nanah (Sugeng, 2001) dan sebagai antikanker,
antiinflamasi juga sebagai immunostimulan (Kardinan dan Taryono, 2004).
Sementara itu menurut Muhlisah (1999), kunci pepet juga mengandung borneol,sineol dan metal khavikol, yang dimanfaatkan untuk penurunan panas badan,
mengurangi rasa mulas. Lebih lanjut dijelaskan bahwa bila seluruh bagian
tanaman ditumbuk dan dilarutkan dalam minyak dapat digunakan untuk
mencegah infeksi dan menyembuhkan luka.
7/16/2019 Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya
http://slidepdf.com/reader/full/kunci-pepet-rizka-isti-qomarya 37/38
37
8. LAMPIRAN VIII
Chifdhiyah, Alina Nurul. 2012. Pengaruh Penambahan Ekstrak Kunyit
Putih (Kaempferia rotunda) Terhadap Jumlah Total Hemosit dan
Aktivitas Fagositosis Udang Windu (Penaeus monodon). Journal
of Aquatculture Management and Technology Diponogoro
University . [online]. Volume 1, Nomor 1, Halaman 8 .
(http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jfpik, diakses:29 Oktober
2012):
7/16/2019 Kunci Pepet-Rizka Isti Qomarya
http://slidepdf.com/reader/full/kunci-pepet-rizka-isti-qomarya 38/38
9. LAMPIRAN IX
Anonim. Kunci Pepet. http://www.tanaman-obat.com/penyakit/136-kunci-
pepet. (diakses tanggal 27 Oktober 2012 ):