program studi pendidikan guru madrasah...

186
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, DAN SATISFACTION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V MI UNWAANUNNAJAH Skripsi Skripsi ini diajukan pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Oleh Isti Saras Swati NIM. 1111018300050 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA, 1437 H/2015 M

Upload: vuthuy

Post on 22-Feb-2018

291 views

Category:

Documents


20 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE,

RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, DAN SATISFACTION) UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V

MI UNWAANUNNAJAH

Skripsi

Skripsi ini diajukan pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan sebagai salah satu

syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

Oleh

Isti Saras SwatiNIM. 1111018300050

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAHFAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAHJAKARTA,

1437 H/2015 M

Page 2: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah
Page 3: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah
Page 4: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah
Page 5: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

i

ABSTRAK

Isti Saras Swati (1111018300050), “Penerapan Model Pembelajaran ARIAS(Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Dan Satisfaction) UntukMeningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V MI Unwaanunnaja”. SkripsiJurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah danKeguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Oktober 2015.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji, 1) Peningkatan hasil belajarIPS siswa melalui penerapan model pembelajaran ARIAS, 2) Penerapan modelpembelajaran ARIAS dalam pembelajaran Persiapan Kemerdekaan dan PerumusanDasar Negara. Penelitian ini dilakukan di MI Unwaanunnajah. Metode yangdigunakan dalam penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiridari 4 tahap, yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.Adapun subyek dari penelitian ini adalah siswa kelas V MI Unwaanunnajahsebanyak 37 orang siswa. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes hasilbelajar, lembar Observasi ARIAS, dan wawancara. Teknis analisis data yangdigunakan adalah analisis deskriptif.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan hasil belajardari tiap siklusnya. Hal ini terbukti dari nilai rata-rata hasil belajar siswa tiapsiklusnya yaitu: pada siklus I rata-rata hasil pretest sebesar 35,81 dan nilai postestsebesar 76,75. Ini berarti ada peningkatan sebesar 40,94. Pada siklus II, hasilprestasi belajar semakin mengalami peningkatan , yaitu nilai pretesr sebesar 40,40dan nilai postest sebesar 82,56. Pada siklus II ini prestasi belajar mengalamipeningkatan sebesar 42,16. Kesimpulan penelitian bahwa penerapan modelpembelajaran ARIAS dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas V MIUnwaanunnajah.

Kata Kunci : Model Pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest,Assessment, Dan Satisfaction) Hasil Belajar IPS Siswa.

Page 6: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

ii

ABSTRACT

Isti Saras Swati (1111018300050), "Application of Learning Model ARIAS(Assurance, Relevance, Interest, Assessment, and Satisfaction) To ImproveStudent Learning Outcomes IPS Class V MI Unwaanunnaja". Thesis Departmentof Islamic Elementary Teacher Education, Faculty of Science and TeachingTarbiyah, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, October 2015.

The purpose of this study was to examine, 1) Improved IPS student learningoutcomes through the application of learning models ARIAS, 2) Implementationof the learning model in teaching ARIAS Independence Preparation andFormulation of the State. This research was conducted in MI Unwaanunnajah.The method used in this research is the Classroom Action Research (CAR), whichconsists of four stages, namely planning, implementation, observation, andreflection. The subjects of this study were students of class V MI Unwaanunnajahas many as 37 students. The research instrument used is the achievement test,sheet ARIAS observation, and interviews. Technical analysis of the data used isdescriptive analysis.

Results from this study showed an increase learning outcomes of each cycle. Thisis evident from the average value of each cycle of student learning outcomes,namely: the first cycle average yield of 35.81 pretest and posttest score of 76.75.This means that there is an increase of 40.94. In the second cycle, the result oflearning achievement is getting increased, the value pretesr at 40.40 and posttestvalue of 82.56. At this second cycle of learning achievement increased by 42.16.Research conclusion that the application of learning models ARIAS can improvelearning outcomes IPS MI Unwaanunnajah fifth grade students.

Keywords: Learning Model ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment,and Satisfaction) IPS Student Learning Outcomes.

Page 7: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillaahirobbil’aalamiin, puji syukur kehadirat Allah Swt Yang

Maha Melihat dan Mendengar atas segala limpahan rahmat, hidayah dan karunia-

Nya sehingga penulis dapat menyelesikan karya tulis berbentuk skripsi ini dengan

baik. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan pada baginda Nabi besar

Muhammad Saw beserta seluruh keluarga, sahabatnya dan para pengikutnya

sampai akhir zaman.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu tugas akhir akademis di Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta guna mencapai gelar Sarjana Pendidikan

Islam. Selama penyusunan skripsi ini penulis menyadari sepenuhnya bahwa tidak

sedikit kesulitan dan hambatan yang dialami. Berkat kerja keras, doa dan

dukungan dari berbagai pihak baik moril maupun materil untuk menyelesaikan

skripsi ini semua dapat teratasi. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis

sangat ingin menyampaikan ucapan terimakasih dan penghormatan yang tiada

hingganya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Dr. Khalimi, M.Ag, Ketua Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.

3. Bapak Asep Ediana Latip, M.Pd, Sekretaris Prodi Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.

4. Bapak Dr. Rozak, M.Si, dosen pembimbing yang telah memberi masukan,

ilmu, dan arahan yang amat bermanfaat kepada penulis selama melaksanakan

penyususnan skripsi ini.

5. Ibu Nafia Wafiqni, M.Pd, selaku dosen pembimbing akademik yang penuh

keikhlasan membimbing dan memberi arahan selama masa perkuliahan.

6. Seluruh dosen jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuan serta

Page 8: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

iv

bimbingan kepada penulis selama mengikuti perkuliahan, semoga ilmu yang

telah Bapak dan Ibu berikan mendapatkan keberkahan dari Allah Swt.

7. Ibu Sanijah, S.Pd.I, kepala sekolah MI Unwaanunnajah yang dengan ramah

dan baik hati memberikan penulis tempat untuk melakukan penelitian skripsi.

8. Ibu Siti Jubaidah, S.Pd, guru bidang studi IPS khusus kelas V yang selalu

membantu, memberikan masukan yang sangat bermanfaat, memberikan arahan

yang positive dan memberikan ruang gerak yang luas bagi peneliti saat

melakukan penelitian.

Ucapan Terimakasih

1. Kedua orang tua tercintaku, orang tua yang sangat saya sayangi melebihi

apapun di dunia ini, Ibu Sujiati dan Bapak Tarmudin atas kasih sayang yang tak

pernah berhenti mengalir dan selalu aku banggakan. Terima kasih doa yang

tiada hentinya, dan berbagai dukungan kepada anakmu ini. Hanya Allah Swt

yang dapat membalasnya, dan semoga penulis dapat memberikan yang terbaik.

(terima kasih mama dan bapak, engkau memiliki kekuatan besar yang mampu

memberikan semangat dan bergairah dalam menjalani hari-hariku, termasuk

dalam menyelesaikan skripsi ini, semangat hidup dikala aku sedih, kaulah

permata hatiku).

2. Kakak dan Adikku tersayang Eko dan Elis yang selalu menjadi penyemangatku

untuk cepet menyelesaikan tugas akhir ini serta sebagai pemberi support yang

sangat handal.

3. Wan wan tercintaku, Yulia Kurnia Dewi, Febriani, Arrum Nisa, dan Eva

Fauziah yang tak pernah bosan menemaniku di kampus kurang lebih 4 tahun.

Susah senang kenyang lapar kaya miskin selalu bersama. Terima kasih untuk

kalian yang tercinta. Hanya Allah yang dapat membalas kebaikan dan

ketulusan kalian semua. Semoga ilmu yang kita miliki bermanfaat untuk diri

sendiri dan orang lain. Jadi guru professional ya wan. I love you so much..

4. Sahabat-sahabat terbaikku Anis Finalisa, Fina Syarifah, Siti Fatimah, Riana,

Vira, Sifa Fauziah Hasanah, Anisa, Nunu, Aprilia Balqis Putri, dan Melda

qanita yang selalu mendukung dan memberikan semangat yang tidak pernah

Page 9: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

v

padam, kalian adalah orang-orang yang selalu ada disampingku. Kalian adalah

pahlawan dalam hidupku, selalu ada disampingku disaat aku senang dan sedih.

5. Calon imamku Abang Suhaimi dan Ibu terima kasih banyak saya ucapkan atas

semua bantuan yang diberikan, semangat yang tak pernah putus dan dukungan

penuh atas terselesaikannya skripsi ini. I love you sayang.

6. Azizah, Rifa, dan Fitri Oniy teman-teman seperjuangan yang selalu

mengingatkan dan memberi semangat dalam pengerjaan skripsi ini.

7. Husnul Maab, Siti Saadah, Fahmi, Aab, Ayu, Igeul, Dini, Maul, Kusen, Anjay,

Akbar, Nayu, Haluk, Elis, Zi, Muti, Cece, Jo, Hana, Nisa, Barqu, Nana, Evi,

Amoy, Wiwin, Nadia, Mona, Banu Ummu, Desy and all crew PGMI A. Terima

kasih untuk semua pengalaman yang berharga selama kurang lebih 4 tahun

bersama. Terima kasih untuk support dan doa kalian semua. (Kita adalah orang

sukses di masa depan, Aamiin..)

8. Semua teman dan sahabat yang telah membantu baik moril maupun materil

sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini, yang tidak dapat disebut

satu persatu.

Semoga Allah Swt membalas amal kebaikan semua pihak yang telah

membantu dalam pembuatan dan penyusunan skripsi ini.

Jakarta, 28 September 2015Penulis

Isti Saras Swati

Page 10: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

vi

DAFTAR ISI

Abstrak…………..…..…………………………………………………………………... i

Abstract………………...………………………………………………………………... ii

Kata Pengantar………………………………………………………............................... iii

Daftar Isi…...……………..……………………………………………………………… vi

Daftar Tabel…………………………………………………………………………….... ix

Daftar Gambar………………………………………………………………………....... x

Daftar Lampiran…………………………………………………………………………. xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ………................................................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah..................................................................................................... 7

C. Pembatasan Masalah..................................................................................................... 8

D. Perumusan Masalah...................................................................................................... 8

E. Tujuan Penelitian…………………………………………………………………….. 8

F. Kegunaan Penelitian………………………………………………………………… 8

BAB II KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL

INTERVENSI TINDAKAN

A. Acuan teori area dan fokus yang diteliti

1. Model Pembelajaran ARIAS

a. Pengertian Pendekatan, Mode, Strategi, Metode, dan Teknik........................... 10

b. Pengertian Model Pembelajaran ARIAS…………….........................................

c. Ciri-ciri Model Pembelajaran ARIAS.................................................................

d. Komponen Model Pembelajaran ARIAS..........................……..………………

e. Langkah-langkah Penerapan Model Pembelajaran ARIAS................................

f. Penggunaan Model Pembelajaran ARIAS……………………………………..

g. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran ARIAS..................................

13

15

16

20

21

25

2. Hasil Belajar

a. Pengertian Belajar dan Hasil Belajar……...….……………….……………..… 25

Page 11: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

vii

b. Unsur-unsur Belajar………………………………………………………..…..

c. Kejadian Belajar…..……………………………………………………………

27

28

3. Ilmu Pengetahuan Sosial

a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial………………………………………….

b. Materi Persiapan Kemerdekaan Indonesia dan Perumusan Dasar Negara…….

30

33

B. Hasil Penelitian yang Relevan…..…………………………………………………… 33

C. Pengajuan Konseptual Intervensi Tindakan.................................................................

D. Hipotesis Tindakan..………………………………………………………………….

34

35

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian………………………………………………......……. 36

B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian...……………….……………

1. Perencanaan............................................................................................................

2. Tindakan.................................................................................................................

3. Pengamatan.............................................................................................................

4. Refleksi...................................................................................................................

36

38

38

39

39

C. Subyek Penelitian..…………………………………………………………………. 40

D. Peran dan Posisi dalam Penelitian....………………………………………………. 40

E. Tahap Intervensi Pendidikan...…………………..………………………………… 41

F. Hasil intervensi Tindakan yang diharapkan…………………………………………

G. Data dan Sumber Data..................................................................................................

H. Instrumen Pengumpulan Data......................................................................................

I. Teknik Pengumpulan Data...........................................................................................

J. Teknik Pemeriksaan kepercayaan.................................................................................

1. Uju Validitas…...…………………………………………………………………

2. Uji Reliabilitas………...………………………………………………………….

3. Taraf Kesukaran…………………………………………………………………..

4. Daya Pembeda……………………………………………………………………

K. Analisis Data dan Interpretasi Data..............................................................................

47

47

48

49

49

50

40

50

51

52

L. Pengembangan Perencanaan Tindakan..…………………………………………… 53

Page 12: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

viii

BAB IV DESKRIPSI, ANALISA DATA, DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data……………………………………………………………………….. 54

1. Gambaran Umum Madrasah…………...…………….…………………..………. 54

2. Kegiatan Pra Penelitian……………...………………….........………………..….

B. Pemeriksaan Keabsahan Data……………………………………………………….

C. Analisa Data………………………………………………………………………….

1. Hasil Observasi…………………………………………………………………..

2. Hasil Wawancara…………………………………………………………………

D. Interpretasi Hasil Analisis……………………………………………………………

59

60

6161

62

631. Pelaksanaan Penelitian Siklus I..............…………………………………………

2. Pelaksanaan Penelitian Siklus II…......................................................................

E. Pembahasan Hasil Penelitian……................................................................................

63

71

80

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan………………………………………………………………………....... 83

B. Saran…………………………………………………………………………………. 83

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................... 85

LAMPIRAN-LAMPIRAN……………………………………………………………... 87

Page 13: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Tahap Penelitian Kegiatan Pendahuluan…...…………...…… 37

Tabel 2. Tahap Penelitian Siklus I………………………………...….. 38

Tabel 3. Tahap Penelitian Siklus II……………………………...……. 40

Tabel 4. Data Guru Kependidikan MI Unwaanunnajah…………..….. 50

Tabel 5. Data Siswa Tahun Pelajaran 2014/2015…………..………… 52

Tabel 6. Data Fasilitas Madrasah……………………………..……… 52

Tabel 7. Data Ekskul Siswa Tahun Pelajaran 2014/2015……..……... 53

Tabel 8. Jadwal Pelajaran IPS…………………………………..……. 54

Tabel 9. Hasil Tes Belajar Materi Persiapan Kemerdekaan dan

Perumusan Dasar Negara…………………………………....55

Tabel 10. Refleksi Tindakan Pembelajaran pada Siklus I……………... 63

Tabel 11. Skor Hasil Belajar Siswa pada Siklus I dan II…………….… 70

Tabel 12. Hasil Observasi Penerapan Model Pembelajaran ARIAS

Siklus I……………………………………………………...... 72

Tabel 13. Hasil Observasi Penerapan Model Pembelajaran ARIAS

Siklu II……………………………………………………...... 73

Page 14: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Desain Pembelajaran dengan Model Pembelajaran

ARIAS……………...…….……………………..…………....22

Gambar 2. keterpaduan cabang Ilmu Pengetahuan Sosial ...…………… 27

Gambar 3. Desain Penelitian Tindakan Kelas ……….………………... 34

Gambar 4. Aktivitas Siswa pada saat mengerjakan tugas kelompok di

siklus I………………….…………………………….……… 59

Gambar 5. Aktivitas siswa pada tahap Assessment siklus I……...……... 60

Gambar 6. Aktivitas siswa pada tahap Satisfaction pada siklus I……….. 61

Gambar 7. Aktivitas siswa saat mengerjakan postest siklus I………...… 62

Gambar 8. Aktivitas siswa saat tahap Assurance siklus II…………...…. 66

Gambar 9. Aktivitas Siswa dalam tahap Interest pada siklus II……...…. 68

Gambar10. Aktivitas Siswa Mempersentasikan Hasil Kerja Individu

pada Siklus II…………………………………………….…..68

Page 15: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I………… 87

Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II……….. 102

Lampiran 3 : Kisi-kisi Tes Akhir Siklus I………………………….. 118

Lampiran 4 : Soal Pretest Siklus I………………………………….. 119

Lampiran 5 : Kunci Jawaban Pretest Siklus I……………………… 123

Lampiran 6 : Soal Postest Siklus I…………………………………. 124

Lampiran 7 : Kunci Jawaban Postest Siklus I……………………… 128

Lampiran 8 : Lembar Observasi ARIAS Siklus I…………………. 129

Lampiran 9 : LKS 1 dan LKS 2……………………………………. 130

Lampiran 10 : Kisi-kisi Tes Akhir Siklus II…………………………. 133

Lampiran 11 : Soal Pretest Siklus II…………………………………. 134

Lampiran 12 : Kunci Jawaban Pretest Siklus II……………………... 138

Lampiran 13 : Soal Postest Siklus II………………………………… 139

Lampiran 14 : Kunci Jawaban Postest Siklus II……………………... 143

Lampiran 15 : Lembar Observasi ARIAS Siklus II………………… 144

Lampiran 16 : LKS 3 dan LKS 4……………………………………. 145

Lampiran 17 : Soal Uji Coba Instrumen Siklus I …………………… 146

Lampiran 18 : Kunci Jawaban Soal Uji Coba Instrumen Siklus I…... 153

Lampiran 19 : Soal Uji Coba Instrumen Siklus II…………………… 154

Lampiran 20 : Kunci Jawaban Soal Uji Coba Instrumen Siklus II….. 160

Lampiran 21 : Tabel Skor N Gain Siklus I dan II…………………… 161

Lampiran 22 : Perhitungan Skor N Gain…………………………….. 162

Lampiran 23 : Lembar Wawancara Guru……………………………. 163

Lampiran 24 : Lembar Wawancara Siswa…………………………... 166

Lampiran 25 : Daftar Nama siswa kelas V………………………….. 169

Lampiran 26 : Lembar Uji Referensi………………………………... 170

Lampiran 27 : Surat Bimbingan Skripsi……………………………... 175

Lampiran 28 : Surat izin Penelitian………………………………….. 176

Page 16: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

xii

Lampiran 29 : Surat Balasan Penelitian……………………………... 177

Lampiran 30 : Biodata Penulis………………………………………. 178

Page 17: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan suatu sistem menyeluruh dan terpadu yang

meliputi jalur, jenjang, dan jenis pendidikan yang saling berkaitan satu sama

lain. Sistem tersebut meliputi komponen-komponen yang saling mempengaruhi

dan menentukan yaitu tujuan, peserta didik, alat dan lingkungan.1 Jika salah

satu komponen tersebut tidak ada maka pendidikan tidak dapat berfungsi. Oleh

karena itu bidang pendidikan perlu mendapat perhatian, penanganan dan

prioritas secara baik karena masa depan suatu bangsa sangat erat kaitannya

dengan komitmen politik dan upaya nyata bangsa dalam membangun

pendidikan untuk generasai muda. Sesuai Undang-undang RI No. 20 Tahun

2003 tentang fungsi pendidikan nasional Bab II Pasal 3 yang berbunyi:

Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan danmembentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalamrangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untukberkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yangberiman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlaq mulia,sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yangdemokratis serta bertanggung jawab.2

Fungsi tersebut merupaka salah satu usaha untuk memberikan sepirit dan

komitmen pada semua elemen masyarakat, khususnya para penyelenggara

negara untuk menyatukan visi dan tekad dalam membangun mutu pendidikan

nasional. Kemudian untuk mengembangkan bakat dan pribadi warga negara

secara optimal ke arah yang positif. Namun pada kenyataannya ilmu

pendidikan sering kurang dipahami esensinya karena pendidikan bersifat

ganda, yaitu bentuk pengalaman pendidikan dan objektivitasnya yang bersifat

multi-referensial, yang berakar dari cabang psikologi, sosiologi, filsafat, dan

1 Abdul, Kadir, dkk, Dasar-dasar pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2014), Cet. Ke-2, h. 752 Abd. Rozak, Fauzan dan Ali Nurdin, Kompilasi Undang-Undang dan peraturan bidang

pendidikan, (Jakarta: FITK Press, 2010), Cet. Ke-1, h. 6.

Page 18: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

2

antropologi.3 Bagi berbagai pihak yang bersifat konservatif4 memandang

sekolah merupakan lembaga sosial dan transmisi kebudayaan dari nilai-nilai

luhur bangsa, bukan untuk mengubah masyarakat, melainkan untuk

mempertahankan berbagai tradisi dan nilai kebudayaan.5 Namun pada

kenyataannya sekolah adalah lembaga pendidikan yang bertanggung jawab

dengan menjalankan tugasnya yakni memberikan pendidikan dan pengajaran

dengan tujuan untuk memberikan pengetahuan serta meningkatkan pemahaman

masyarakat akan pentingnya pendidikan dan meningkatkan kualitas kehidupan

masyarakat. Proses tersebut meliputi bentuk pengoprasian ilmu normatif, yaitu

memberikan warna kehidupan sosial anak pada masa sekarang dan masa yang

akan datang. Salah satu faktor yang mempengaruhi aktivitas penanaman moral

di sekolah adalah kehidupan keluarga, masyarakat dan kelembagaan.

Adapun upaya yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kualitas

pendidikan saat ini adalah pergantian kurikulum,6 tunjangan sertifikasi pada

guru,7 memberi dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), dan lain

sebagainya. Oleh karena itu pelaksanaan pendidikan dituntut maksimal dan

berkualitas. Pada hakikatnya kualitas tersebut ditentukan melalui proses belajar

mengajar di kelas yakni dengan cara mengajarkan muatan-muatan materi

seperti Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia,

Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, Seni Budaya

3Conny R, Semiawan, Belajar dan pembelajaran prasekolah dan sekolah dasar, (Jakarta:PT. Indeks, 2008), Cet. III, h. 111-112.

4Konservatif adalah kolot, bersikap mempertahankaan keadaan, kebiasaan dan tradisiyang berlaku. Lihat Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia PusatBahasa, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008), Cet. IV, h. 726

5 Conny R, Semiawan , op, cit., h. 115.6Kurikulum adalah suatu program pendidikan yang berisiskan berbagai bahan ajar dan

pengalaman belajar yang diprogramkan, direncanakan dan direncanakan secara sistematik atasdasar norma-norma yang berlaku yang dijadikan pedoman dalam proses pembelajaran bagi tenagakependidikan dan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan. Lihat Dakir, Perencanaan danpengembangan kurikulum, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), Cet. Ke-2, h. 3.

7Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat kepada sesuatu objek tertentu yangmenandakan bahwa objek tersebut layak menurut kriteria, atau standar tertentu. Lihat Marselus, R.Payong, Sertifikasi profesi guru konsep dasar, problematika, dan implementasinya, (Jakarta: PT.Indaks, 2011), Cet. 1, h. 68.

Page 19: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

3

dan Keterampilan, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.8 yang

dipelajari peserta didik di kelas Semua muatan tersebut diajarkan guru pada

peserta didik di kelas.

Pada umumnya pelajaran yang lebih banyak mendapat perhatian dari

kalangan masyarakat adalah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yakni ilmu yang

berhubungan dengan aspek kehidupan, khususnya yang diselenggarakan

melalui sistem persekolahan. Adapun tujuan dari pembelajaran IPS adalah

untuk mendidik dan memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk

mengembangkan diri sesuai bakat, minat dan kemampuannya. Namun dapat

diuraikan lebih spesifik tentang tujuan IPS adalah sebagai berikut (1)

mengembangkan konsep-konsep dari sosiologi, geografi, ekonomi, sejarah, dan

kewarganegaraan melalui pendekatan pedagogis dan psikologi. (2)

mengembangkan kemampuan berfikir kritis dan kreatif, inkuiri, memecahkan

masalah, dan keterampilan social, (3) membangun komitmen dan kesadaran

terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan, (4) meningkatkan kemampuan

bekerja sama dan kompetensi dalam masyarakat yang majemuk, baik secara

nasional maupun global.9

Pokok bahasan yang diajarkan dalam IPS di MI/SD meliputi cara

memenuhi kebutuhan manusia, baik kebutuhan untuk memenuhi materi,

budaya dan kewajibannya; memanfaatkan sumber daya yang ada dipermukaan

bumi; mengatur kesejahteraan dan pemerintahannya maupun kebutuhan

lainnya dalam rangka mempertahankan kehidupan masyarakat manusia.

Muatan tersebut diajarkan guru di kelas guna mempersiapkan peserta didik

agar dapat berfikir sesuai struktur sosial. Karena pada dasarnya peserta didik

membutuhkan bimbingan individu dan perlakuan manusiawi yang sesuai

dengan tingkat perkembangannya.10

8Bambang, Soehendro, Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar, (Jakarta: BadanStandar Nasional Pendidikan, 2006), h. 12.

9 Nadlir, dkk, Ilmu Pengetahuan Sosial 1, (Surabaya: LAPIS-PGMI, 2009), h. 1-1110 Desmita, Psikologi perkembangan peserta didik, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2011), Cet. Ke-3, h. 40.

Page 20: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

4

Namun dalam pelaksanaannya di kelas peserta didik kurang di dorong

untuk mengembangkan kemampuan berfikir, melainkan hanya sebatas pada

kemampuan menghafal suatu informasi yang ada pada isi materi, otak dipaksa

untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk

memahami isi dari informasi tersebut bahkan mereka tidak mengerti

bagaimana cara menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari. Akibatnya

peserta didik hanya pintar secara teoritis namun miskin dalam aplikasi.

Berdasarkan pernyataan tersebut guru dituntut untuk tidak hanya menjalankan

fungsi alih ilmu pengetahuan (transfer of knowledge), tapi juga guru berfungsi

untuk menanamkan nilai (value) serta membangun karakter (Character

building) peserta didik secara berkelanjutan.11

Kualifikasi dan kompetensi menjadi seorang guru menjadi satu syarat

penting untuk menunjukkan bahwa pekerjaan profesional memiliki basis

keilmuan dan teori tertentu yaitu melalui proses pendidikan dan persiapan yang

cukup lama yang dilakukan melalui seleksi secara terus menerus.12 Adapun

yang terjadi saat ini di lapangan banyak guru yang masih mengajar

menggunakan model pembelajaran klasik atau pembelajaran yang terpusat

pada guru. Hal tersebut menimbulkan kurangnya interaksi aktif antara peserta

didik dengan guru atau peserta didik dengan peserta didik. Peserta didik kurang

terampil menjawab pertanyaan atau bertanya tentang konsep yang diajarkan.

Peserta didik kurang bisa bekerja dalam kelompok diskusi dan pemecahan

masalah yang diberikan. Mereka cenderung belajar sendiri-sendiri.

Pengetahuan yang didapat bukan dibangun sendiri secara bertahap oleh peserta

didik atas dasar pemahaman sendiri. Karena peserta didik jarang menemukan

jawaban atas permasalahan atau konsep yang dipelajari.

Berdasarkan fenomena diatas guru dituntut menguasai prinsip-prinsip

pembelajaran yang mendidik. Menurut T. Raka Joni yang dikutif oleh Marselus

R. Payong dalam bukunya Sertifikasi Profesi Guru bahwa Pembelajaran yang

mendidik adalah pembelajaran yang tidak hanya berupa penerusan informasi,

11Asrorun, Ni’am Sholeh, Membangun Profesionalitas Guru analisis kronologi ataslahirnya UU Guru dan Dosen, (Jakarta: Elsas Jakarta, 2006), Cet. 1, h. 3.

12Marselus R. Payong, op. cit., h. 16.

Page 21: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

5

melaikan pembelajaran yang lebih banyak memberikan peluang bagi peserta

didik untuk membentuk kecerdasan, pemerolehan pengetahuan dan

keterampilan.13 Ini berarti guru harus lebih mengedepankan peran peserta didik

sebagai subjek aktif. Pembelajaran yang mendidik juga bisa diartikan sebagai

pembelajaran yang memberikan pengalaman-pengalaman bermakna yang tidak

hanya berguna untuk kepentingan sesaat (seperti untuk menyelesaikan soal tes

agar bisa lulus), tetapi pembelajaran yang memberikan kemampuan bagi

peserta didik untuk bisa belajar sepanjang hayat (learning how to learn).14

Guru dituntut memiliki kemampuan hard skill dan soft skill yaitu

kemampuan menguasai pengetahuan dan kemampuan melaksanakan proses

pembelajaran dikelas. Dalam penyampaian materi guru diutamakan hanya

sebagai fasilitator yang memfasilitasi peserta didik dengan bahan ajar dan

memanfaatkan media, strategi dan metode pembebelajaran. Dalam proses

pemilihannya pun tidak mudah karena banyak pertimbangan yang harus

dilakukan agar proses berjalan sesuai tujuan yang diharapkan. Karena itu

pemahaman terhadap karakteristik peserta didik dan berbagai aspek

perkembangannya dan faktor-faktor yang mempengaruhinya merupakan

sayarat mutlak bagi guru agar dapat berhasil dalam pembelajarannya.15

Keberhasilan tersebut sangat sulit di capai jika guru hanya mengajar

dengan model klasik seperti ceramah. Melihat peserta didik16 yang dilayani

guru adalah individu-individu yang unik. Mereka bukan sekelompok manusia

yang dapat dengan mudah diatur, didikte, diarahkan atau diperintah menurut

kemauan guru. Mereka adalah subyek yang memiliki latar belakang

karakteristik, keunikan, potensi/kemampuan yang berbeda-beda. Dalam

pelaksanaannya guru mengemban tugas yang sangat berat yaitu

mengidentifikasi berbagai macam karakter idividualis dan cara belajar peserta

13 Ibid, h. 33.14Ibid.15Ibid, h.30.16 Peserta didik adalah individu yang memiliki potensi fisik dan psikisyang khas (unik)

yang sedang berkembang dan membutuhkan bimbingan serta memiliki kemampuan untuk mandiri.Lihat Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,2011),Cet.ke-3, h. 40.

Page 22: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

6

didik di kelas. Pembelajaran yang kurang memperhatikan perbedaan tersebut

dan hanya didasari pada keinginan guru, maka akan sulit untuk mengantarkan

peserta didik pada tujuan pembelajaran sebenarnya.

Kondisi ini dapat mengakibatkan ketidak tuntasan belajar bahkan

menajdi terabaikan. Hal tersebutlah yang menjadi penyebab persfektif buruk

peserta didik terhadap materi pembelajaran yang disajikan pada saat proses

belajar di kelas khususnya pada mata pelajaran IPS yang berhubungan dengan

sejarah, peserta didik menjadi enggan untuk belajar dan memandang

pembelajaran terkesan membosankan dan kurang menarik. Setiap anak

memiliki kemampuan dan cara belajar yang berbeda-beda. Maka anak harus

dibimbing secara berhati-hati dan diberi pelajaran sesuai dengan perkembangan

mentalnya, dengan kata lain apa yang diberikan kepada anak didik harus

disesuaikan dengan perkembangan kognitifnya.17

Maka dari itu model pembelajaran dijadikan pola pilihan, artinya guru

boleh memilih model pembelajaran yang sesuai dan efisien untuk mencapai

tujuan pembelajaran yang diharapkan. Dalam penentuannya pun harus

melewati beberapa tahap seperti penentuan strategi dalam upaya

mengimplementasikan rencana pembelajaran, kemudian diperlukan suatu

metode yang digunakan untuk merealisasikan strategi yang telah ditetapkan.

Kemudian secara implementatif dilaksanakan sebagai teknik. Maka dari itu

model pembelajaran memiliki peranan penting yakni sebagai alat perangsang

pikiran, perasaan, perhatian dan minat sehingga terjadi proses belajar mengajar

yang dinamis. Perekayasaan proses pembelajaran dapat didesain oleh guru

sedemikian rupa. Idealnya kegiatan peserta didik pandai berbeda dengan

kegiatan untuk peserta didik sedang dan kurang, walaupun untuk memahami

satu jenis konsep yang sama karena setiap peserta didik mempunyai keunikan

masing-masing.

Untuk memecahkan permasalahan di atas, maka berdasarkan pengamatan

peneliti di kelas V MI Unwaanunnajah, maka akan diterapkan model

17Syafruddin, Nurdin, Guru profesional dan implementasi kurikulum, (Jakarta: Pt. CiputatPress, 2005), Cet. Ke-3, h. 39.

Page 23: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

7

pembelajaran ARIAS18 (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, dan

Satisfaction) sebagai salah satu alternatif pemecahan masalah yang ditawarkan

peneliti untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran

IPS. Dalam model pembelajaran ARIAS ini guru percaya bahwa akan terjadi

peningkatan hasil belajar peserta didik melalui pengembangan sikap percaya

diri, belajar secara nyata, peserta didik merasa tertarik (minat), melakukan

evaluasi dan penilaian hasil belajar maka peserta didik akan merasa puas

dengan hasil belajar yang dicapainya di kelas.

Berdasarkan paparan diatas, maka peneliti ingin menerapkan model

pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment dan

Satisfaction) khususnya mata pelajaran IPS. Adapun penelitian ini penulis

batasi dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran ARIAS (Assurance,

Relevance, Interest, Assessment, dan Satisfaction) Untuk Meningkatkan

Hasil Belajar IPS Peserta didik Kelas V MI Unwaanunnajah”.

B. Identifikasi Masalah

Penelitian dilaksanakan di MI Unwaanunnajah, penelitian tindakan kelas

ini adalah kelas V tahun ajaran 2014/2015. Dan identifikasi masalah adalah

sebagi berikut:

1. Materi pelajaran IPS masih dianggap sulit, karena materi bersifat teks dan

ditekankan pada aspek menghafal daripada penguasaan konsep.

2. Model pembelajaran yang digunakan masih berpusat pada guru

3. Model pembelajaran yang digunakan kurang memberi peluang dan

kebebasan kepada peserta didik untuk memahami konsep melalui kegiatan

yang memacu kepercayaan diri peserta didik, sesuai dengan kehidupan

nyata, membuat peserta didik tertarik, memberikan evaluasi dan membuat

peserta didik puas.

18Model pembelajaran ini merupakan modifikasi dari model ARCS (Attention, Relevance,Confidence, Satisfaction) yang dikembangkan oleh Keller dan Kopp sebagai jawaban pertanyaanbagaimana merancang pembelajaran yang dapat mempengaruhi motivasi berprestasi dan hasilbelajar. Lihat Iif Khoiru Ahmad, Sofan Amri, dan Tatik Elisah, Strategi Pembelajaran SekolahTerpadu, (Jakarta: PT. Prestasi Pustakarya, 2011), Cet. 1, h. 68.

Page 24: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

8

4. Kesiapan penguasaan keterampilan kognitif peserta didik dalam proses

pembelajaran rendah.

5. Minimnya motivasi dan minat belajar peserta didik.

6. Kurangnya variasi dalam penggunaan model-model pembelajaran di kelas.

7. Hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPS masih rendah.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka

penelitian ini dibatasi pada penerapan model pembelajaran ARIAS (Assurance,

Relevance, Interest, Assessment, dan Satisfaction) untuk meningkatkan hasil

belajar IPS siswa kelas V MI Unwaanunnajah.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dirumuskan sebagai berikut:

“Apakah penerapan model pembelajaran ARIAS dapat meningkatkan hasil

belajar IPS peserta didik pada materi persiapan kemerdekaan Indonesia dan

perumusan dasar negara kelas V MI Unwaanunnajah?”

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: “Mengetahui

peningkatan hasil belajar IPS peserta didik pada materi persiapan kemerdekaan

Indonesia dan perumusan dasar negara melalui penerapan model pembelajaran

ARIAS kelas V MI Unwaanunnajah.”

F. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Peserta didik

Penelitian ini diharapkan mampu meminimalisasikan kelemahan yang

selama ini dihadapi guru dan peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar

khususnya dalam pemahaman konsep yang berkaitan dengan sejarah, dan

dapat memotivasi peserta didik untuk belajar IPS.

Page 25: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

9

2. Bagi guru

Untuk menambah pengetahuan dan keterampilan, serta dapat

mengembangkan kreativitas guru dalam merancang model pembelajaran

yang tepat dan bervariasi untuk digunakan saat mengajar di dalam kelas.

3. Bagi Sekolah

Dapat memberi masukan pada kepala sekolah untuk memotivasi guru-guru

dalam mengembangkan model pembelajaran yang baru, serta memfasilitasi

atau menyediakan sarana dan prasarana yang menunjang bagi pelaksanaan

proses pembelajaran dalam upaya peningkatan kualitas dan prestasi sekolah.

4. Bagi peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan peneliti

mengenai berbagai hal khususnya mengenai penerapan model pembelajaran

ARIAS yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPS peserta didik.

5. Bagi peneliti lain

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi refrensi bagi penelitian selanjutnya,

yaitu penelitian yang berhubungan dengan model pembelajaran ARIAS dan

hasil belajar peserta didik pada pelajaran IPS.

Page 26: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

10

BAB II

KAJIAN TEORETIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL

INTERVENSI TINDAKAN

A. Acuan Teori Area dan Fokus yang Diteliti

1. Model Pembelajaran ARIAS

a. Pengertian Pendekatan, Model, Strategi, Metode, dan Teknik

Pembelajaran

Sebelum membahas tentang model pembelajaran ARIA, terlebih

dahulu akan membahas tentang pengertian pendekatan, strategi, metode,

teknik dan model pembelajaran.

Menurut Gladene Robertson dan Hellmut Lang Pendekatan

pembelajaran memiliki dua pengertian, yaitu sebagai dokumen tetap dan

sebagai bahan kajian yang terus berkembang.1 pendekatan pembelajaran

digambarkan sebagai kerangka umum tentang skenario yang digunakan

guru untuk membelajarkan siswa dalam rangka mencapai suatu tujuan

pembelajaran. Sedangkan menurut Hanzah Pendekatan pembelajaran adalah

sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran,

yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya

masih sangat umum, diantaranya mewadahi, menginspirasi, menguatkan

dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoritis tertentu.

Selanjutnya model pembelajaran, menurut Joyce & Weil adalah suatu

rancangan atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum

(rencana pembelajaran jangka panajang), merancang bahan pelajaran, dan

1Pendekatan sebagai dokumen tetap dimaknai sebagai suatu kerangka umum dalampraktek profesional guru, yaitu serangkaian dokumen yang dikembangkan untuk mendukungpencapaian kurikulum. Hal tersebut berguna untuk : 1) mendukung kelancaran guru dalam prosespembelajaran; 2) membantu para guru menjabarkan kurikulum dalam praktik pembelajarandikelas; 3) sebagai panduan bagi guru dalam mengahadapi perubahan kurikulum; dan 4) sebagaibahan masukan bagi para penyususn untuk mendesain kurikulum dan pembelajaran yangterintegrasi. Sedangkan pendekatan sebagai bahan kajian yang terus berkembang dimaknai sebagaistudi komprehensif tentang praktik pembelajaran maupun petujuk pelaksanaannnya., lihat Abdul,Majid, Strategi Pembelajaran, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013), Cet. 1, h. 19.

Page 27: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

11

membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain.2 Model juga dapat

diartikan sebgai pola umum prilaku pembelajaran untuk mencapai tujuan

pembelajaran yang diharapkan yakni para guru dapat memilih model yang

sesuai dan efisien untuk mencapai tujuan pendidikannya. Model

pembelajaran juga biasanya disusun berdasarkan berbagai prinsip dan teori

pengetahuan. Para ahli menyusun model pembelajaran berdasarkan prinsip-

prinsip pembelajaran, teori-teori lain yang mendukung.3

Apabila antar pendekatan, strategi, metode, teknik dan bahkan taktik

pembelajaran sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh maka

terbentuklah apa yang disebut dengan model pembelajaran. Jadi model

pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang

tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru.

Dengan kata lain model adalah bungkus atau bingkai dari penerapan suatu

pendekatan, strategi, metode dan teknik pembelajaran.4

Selanjutnya strategi pembelajaran adalah suatu rencana tindakan

(rangkaian kegiatan) yang termasuk penggunaan motede dan pemanfaatan

berbagai sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran.5 Hai ini dapat

diartikan bahwa di dalam penyusunan strategi baru sampai pada proses

penyusunan rencana kerja, belum sampai pada tindakan. Strategi disusun

untuk mencapai tujuan tertentu, artinya arah dari semua keputusan

penyusunan langkah-langkah pembelajaran, pemanfaatan berbagai fasilitas

dan sumber belajar, semua diarahkan pada upaya pencapaian tujuan.

Strategi pembelajaran adalah cara-cara yang akan dipilih dan digunakan

oleh seorang pengajar untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga

akan memudahkan peserta didik menerima dan memahami mata pelajaran

yang pada akhirnya tujuan pembelajaran dapat dikuasainya di akhir kegiatan

2 Rusman, Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, (Jakarta:Rajawali pers, 2012), Cet. 5, h. 133.

3 Ibid., h. 132.4 Abdul, Majid, op. cit., h. 25.5Ibid, h. 8.

Page 28: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

12

belajar.6 Strategi pembelajaran memiliki arti yang lebih luas yakni metode

dan teknik merupakan bagian dari strategi pembelajaran.

Menurut Iif Khoiru Ahmadi dkk dalam bukunya strategi pembelajaran

berorientasi KTSP metode pembelajaran adalah cara untuk mempermudah

peserta didik mencapai kompetensi tertentu.7 Metode adalah cara yang

digunakan guru dalam menjalankan fungsinya yakni sebagai alat untuk

mencapai tujuan pembelajaran. Metode pembelajaran ini lebih bersifat

prosedural, yaitu berisi tahapan tertentu.

Sedangkan teknik pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang

dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara

spesifik.8 Menurut Gerlach dan Ely Teknik adalah jalan, alat atau media

yang digunakan oleh guru untuk mengarahkan kegiatan peserta didik ke

arah tujuan yang ingin dicapai atau bisa dikatakan teknik adalah cara yang

bersifat implementatif9 Misalkan, penggunaan metode ceramah pada kelas

dengan jumlah siswa yang relatif banyak membutuhkan tekhnik tersendiri,

yang tentunya secara teknis akan berbeda dengan penggunaan metode

ceramah pada kelas yang siswanya terbatas. Demikian pula dengan

penggunaan metode diskusi perlu digunakan teknik yang berbeda pada kelas

yang berbeda pada kelas yang siswanya tergolong aktif dengan kelas yang

siswanya tergolong pasif. Dengan kata lain metode yang dipilih oleh

masing-masing guru sama, tetapi mereka menggunakan teknik yang

berbeda. Dalam hal ini,guru pun dapat berganti-ganti menggunakan teknik,

meskipun dalam koridor metode yang sama.

Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan beberapa perbedaan dari

masing-masing pengertian di atas bahwa pendekatan adalah kerangka umum

tentang skenario pembelajaran sedangkan model pembelajaran adalah suatu

rancangan atau pola. Selanjutnya strategi adalah suatu rencana tindakan

6 Hamzah B. Uno, Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yangkreatif dan efektif, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008), h. 2.

7 Iif Khoiru Ahmadi, dkk, Strategi Pembelajaran Berorientasi KTSP, (Jakarta: PT.Prestasi Pustaka, 2011), Cet. I, h. 101

8 Abdul, Majid, op. cit., h. 249 Hamzah B. Uno, loc. Cit.

Page 29: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

13

(rangkaian kegiatan) sedangkan metode pembelajaran ini lebih bersifat

prosedural, yaitu berisi tahapan tertentu dan terakhir teknik yakni cara yang

dilakukan dalam mengimplementasikan metode. Keterkaitan antara semua

komponen dapat dijelaskan seperti suatu strategi pembelajaran yang

diterapkan guru akan tergantung pada pendekatan yang digunakan,

sedangkan bagaimana menjelakan strategi itu dapat ditetapkan melalui

berbagai metode pembelajaran. Dalam upaya menjalankan metode

pembelajaran, guru dapat menentukan teknik yang dapat dianggap relevan

dengan metode, dan penggunaan teknik itu setiap guru memiliki taktik yang

mungkin berbeda antara guru yang satu dengan guru yang lain.

b. Pengertian Model Pembelajaran ARIAS

Model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest,

Assessment, dan Satisfaction) dikembangkan sebagai salah satu alternatif

yang dapat digunakan guru sebagai dasar melaksanakan kegiatan

pembelajaran dengan baik. Model pembelajran ini berisi lima komponen

yang merupakan satu kesatuan yang diperlukan dalam kegiatan

pembelajaran yaitu Assurance, Relevance, Interest, Assessment, dan

Satisfaction yang dikembangkan berdasarkan teori-teori belajar.10 Model

pembelajaran ini merupakan modifikasi dari model ARCS (Attention,

Relevance, Confidence, Satisfaction) yang dikembangkan oleh Keller dan

Kopp sebagai jawaban pertanyaan bagaimana merancang pembelajaran

yang dapat mempengaruhi motivasi berprestasi dan hasil belajar. Model

pembelajaran ini dikembangkan berdasarkan teori nilai harapan (expectancy

value theory) yang mengandung dua komponen yaitu nilai (value) dari

tujuan yang akan dicapai dan harapan (expectancy) agar berhasil mencapai

tujuan tersebut. Dari dua komponen tersebut oleh Keller dikembangkan

10 Iif Khoiru Ahmad, Sofan Amri, dan Tatik Elisah, Strategi Pembelajaran SekolahTerpadu, (Jakarta: PT. Prestasi Pustakarya, 2011), Cet. 1, h. 68.

Page 30: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

14

menjadi empat komponen. Keempat komponen tersebut adalah attention,

relevance, confidence, satisfaction dengan akronim ARCS.11

Model pembelajaran ini menarik karena dikembangkan atas dasar

teori-teori belajar dan pengalaman nyata para instruktur. Namun pada model

ini tidak ada evaluasi (assessment), padahal evalusi merupakan komponen

yang tidak dapat dipisahkan dalam kegiatan pembelajaran tetapi perlu

dilaksanakan tidak hanya pada kahir kegiatan tetapi dilaksanakan selama

proses kegaitan berlangsung. Evaluasi dilaksanakan untuk mengetahui

samapi sejauh mana kemajuan yang dicapai atas hasil belajar yang diperoleh

siswa. Sedangkan evaluasi yang dilaksanakan selama proses pembelajaran

dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Mengingat pentingnya evaluasi,

mak model pembelajaran ini dimodifikasi dengan menambahkan komponen

evaluasi pada model pembelajaran tersebut.12

Dengan modifikasi tersebut model pembelajaran yang digunakan

mengandung lima komponen yaitu: Assurance (minat/perhatian), Relevance

(Relevansi), Confidence (percaya/yakin), Satisfaction (Kepuasan/bangga)

dan Assessment (Evaluasi). Model ini juga dilakukan dengan penggantian

nama confidence menjadi assurance, dan attention menjadi interest.

Penggantian nama confidence (percaya diri) menjadi assurance, karena kata

assurance sinonim dengan kata self-confidence.13

Dalam kegiatan pembelajaran guru tidak hanya percaya bahwa siswa

akan mampu dan berhasil, melaikan juga sangat penting menanamkan rasa

percaya diri siswa bahwa mereka merasa mampu dan dapat berhasil

demikian juga penggantian kata attention menjadi interest, karena pada kata

interest (minat) sudah terkandung pengertian attention (perhatian). Dengan

kata interest tidak hanya sekedar menarik minat/perhatian siswa pada awal

kegiatan melainkan tetap memelihara minat/perhatian tersebut selama

kegiatan pembelajaran berlangsung. Untuk memperoleh akronim yang baik

11 Nurochim, Perencanaan Pembelajaran Ilmu-ilmu Sosial, (Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada, 2013), h. 71.

12 Iif Khoiru Ahmad, Sofan Amri, dan Tatik Elisah, op. cit., h. 70.13 Ibid.

Page 31: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

15

dan lebih bermakna maka urutannya pun dimodifikasi menjadi Assurance,

Relevance, Interest, Assessment, dan Satisfaction.14

Makna dari modifikasi ini adalah usaha pertama dalam kegiatan

pembelajaran untuk menanamkan rasa yakin/percaya pada siswa. Kegiatan

pembelajaran ada relevansinya dengan kehidupan siswa, berusaha menarik

dan memelihara minat/perhatian siswa. Kemudian diadakan evaluasi dan

menumbuhkan rasa bangga pada siswa dengan memberikan penguatan

(reinforcement). Dengan mengambil huruf awal dari masing-masing

komponen menghasilkan kata ARIAS sebagai akronim yang telah

dimodifikasi.15

Menurut beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran Assurance, Relevance, Interest, Assessment, dan Satisfaction

(ARIAS) merupakan sebuah model pembelajaran hasil perkembangan dari

model ARCS yang terdiri dari beberapa komponen yang memudahkan siswa

untuk mengetahui hasil kegiatan siswa yang telah dilakukan serta dapat

menumbuhkan minat siswa karena dalam proses pembelajaran guru dapat

mengintegrasikan model ini dengan strategi pembelajaran lain.

c. Ciri-ciri Model Pembelajaran ARIAS

Setiap model pembelajaran pasti memiliki ciri-ciri tersendiri, karena

ciri-ciri tersebut merupakan identitas dari keunikan model pembelajaran.

Adapun ciri-ciri dari model pembelajaran ARIAS adalah :

1. Guru sebagai mediator hanya memberi stimulus terhadap siswa.

2. Siswa ikut serta dalam proses penentuan topik dalam materi pelajaran

yang akan dibahas

3. Suasana kelas ditentukan oleh guru sebagai perancang kondisi.

4. Lebih mengutamakan keluasan materi ajar daripada proses terjadinya

pembelajaran.

14 Nurochim, op. cit., h. 71-72.15 Ibid.

Page 32: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

16

5. Siswa diberi kesempatan mengevaluasi diri sendiri dan mengevaluasi

temannya.

6. Penghargaan diberikan kepada individu siswa baik secara verbal maupun

non-verbal

d. Komponen Model Pembelajaran ARIAS

Seperti yang telah dikemukakan model pembelajaran ARIAS terdiri

dari lima komponen (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, dan

Satisfaction) yang disusun berdasarkan teori belajar. Kelima komponen

tersebut adalah satu kesatuan yang dibutuhkan dalam proses kegiatan

pembelajaran. Berikut penjelasan dari masing-masing komponen tersebut

antara lain:16

1.Assurance

Yaitu salah satu komponen yang berhubungan dengan sikap percaya

diri, yakni akan berhasil atau yang berhubungan dengan harapan untuk

berhasil. Menurut bandura, seseorang yang memiliki sikap percaya diri

tinggi cenderung akan berhasil bagaimanapun kemampuan yang ia miliki.

Sikap dimana seseorang merasa yakin, percaya dapat berhasil mencapai

sesuatu akan mempengaruhi mereka bertingkah laku untuk mencapai

keberhasilan tersebut. Sikap percaya, yakin atau harapan akan berhasil

mendorong individu bertingkah laku untuk mencapai suatu keberhasilan dan

mendorong untuk mencapai suatu keberhasilan. Siswa yang percaya diri

memiliki penilaian positif tentang dirinya cenderung menampilkan prestasi

yang baik secara terus menerus. Beberapa cara yang dapat memenuhi sikap

percaya diri:

a. Membantu siswa menyadari kekuatan dan kelemahan diri sertamenanamkan pada siswa gambaran diri positif terhadap diri sendiri.Menghadirkan seseorang yang terkenal pada satu bidang sebagaipembicara, memperlihatkan video tapes atau potret seseorang yangtelah berhasil (sebagai model), misalnya merupakan salah satu caramenanamkan gambaran positif terhadap diri sendiri dan kepadasiswa.

16 Ibid.

Page 33: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

17

b. Menggunakan suatu patokan, standar yang memungkinkan siswadapat mencapai keberhasilan (misalnya dengan mengatakan bahwakamu tentu dapat menjawab pertanyaan dibawah ini tanpa melihatbuku).

c. Memberikan tugas yang sukar, tetapi cukup realistis untukdiselesaikan sesuai dengan kemampuan siswa.

d. Memberikan kesempatan kepada siswa secara bertahap mandiridalam belajar dan melatih suatu keterampilan.17

2. Relevance (Relevansi/kegunaan)

Yaitu salah satu komponen yang berhubungan dengan kehidupan

siswa, baik berupa pengalaman sekarang atau yang telah dimiliki maupun

yang berhubungan dengan kebutuhan karier sekarang atau yang akan

datang. Siswa akan terdorong mempelajari sesuatu kalau apa yang akan

dipelajari ada relevansinya dengan kehidupan mereka, dan memiliki arah

tujuan dan sasaran yang jelas. Seuatu yang memiliki arah tujuan dan

sasaran yang jelas mereka akan mengetahui kemampuan apa yang jelas

mereka akan miliki dan pengalaman yang akan didapat. Beberapa cara yang

dapat digunakan untuk meningkatkan relevansi dalam pemeblajaran adalah:

a. Mengemukakan tujuan sasaran yang akan dicapai

b. Mengemukakan manfaat pelajaran bagi kehidupan siswa baik untuk masa

sekarang atau untuk berbagai aktivitas dimasa mendatang.

c. Menggunakan bahasa yang jelas atau contoh-contoh yang ada

hubungannya dengan pengalaman nyata atau nilai-nilai yang dimiliki

siswa.

d. Menggunakan berbagai alternatif strategi dan media pembelajaran yang

cocok untuk mencapai tujuan.

3. Interest (Minat/Perhatian)

yaitu yang berhubungan dengan minat/perhatian siswa. Menurut

Woodruff, sesungguhnya belajar tidak terjadi tanpa ada minat/perhatian.18

17 Ibid.18 Ibid., h. 74-75.

Page 34: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

18

Beberapa cara yang digunakan untuk membangkitkan dan menjaga

minat/perhatian siswa antara lain:

a. Menggunakan cerita, analog, sesuatu yang baru, menampilkan sesuatu

yang lain/ aneh yang berbeda dari biasa dalam pembelajaran.

b. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi secara aktif

dalam pembelajaran, misalnya para siswa diajak berdiskusi untuk

memilih topik yang akan dibicarakan, mengajukan pertanyaan atau

mengemukakan masalah yang perlu dipecahkan.

c. Mengadakan variasi dalam kegiatan pembelajaran, misalnya variasi dari

serius ke humor, dari cepat kelambat, dari suara keras ke suara sedang,

dan mengubah gaya mengajar.

d. Mengadakan komunikasi nonverbal dalam kegiatan pembelajaran seperti

demonstrasi dan simulasi yang dapat dilakukan untuk menarik

minat/perhatian siswa.

4. Assessment (Evaluasi)

Yaitu salah satu komponen yang berhubungan dengan evaluasi siswa.

Evaluasi merupakan suatu bagain pokok dalam pembelajaran yang

memberikan keuntungan bagi guru dan siswa19. Pada intinya evaluasi

dilakukan untuk mengetahui sampai sejauh mana kemajuan yang telah

mereka capai. Bebrapa cara yang dapat digunakan dalam melaksanakn

evaluasi antara lain:

a. Mengadakan evaluasi dan memberikan umpan balik terhadap kinerja

siswa.

b. Memberikan evaluasi yang objektif dan adil serta segera meng-

informasikan hasil evaluasi kepada siswa.

c. Memberikan kesempatan kepada siswa mengadakan evaluasi terhadap

diri sendiri.

d. Memberikan kesempatan kepada siswa mengadakan evaluasi terhadap

teman.

19 Ibid., h. 75.

Page 35: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

19

5. Satisfaction(Kepuasan)

Yaitu komponen akhi yang berhubungan dengan rasa bangga, puas

atas hasil yang dicapai. Siswa yang telah berhasil mengerjakan atau

mencapai sesuatu merasa bangga/puas atas ke-berhasilannya. Keberhasilan

dan kebanggaan tersebut menjadi penguat untuk mencapai keberhasilan

berikutnya. Kebanggaan dan rasa puas juga dapt timbul karena pengaruh

dari luar individu, yaitu dari orang lain atau lingkungan yang disebut

kebanggaan ekstrinsik.20 Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk

menimbulkan kepuasan dalam diri siswa, antara lain:

1. Memberikan penguatan (Reinforcement) berupa pujian, pemberian

kesempatan atau bahkan kalau mungkin pemberian hadiah.

2. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menerapkan pengetahuan

atau keterampilan yang baru diperoleh dalam situasi nyata atau simulasi.

3. Memperlihatkan perhatian yang besar kepada siswa, sehingga mereka

merasa dikenal dan dihargai oleh para guru.

4. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk membentu teman mereka

yang mengalami kesulitan atau memerlukan bantuan.

Dengan menerapkan dan mengembangkan model pembelajaran

ARIAS tersebut diharapkan guru mampu menyusun rencana pembelajaran

yang dapat menumbuhkan, mengembangkan, serta menjaga motivasi para

siswa. Tujuannya agar proses pembelajaran dapat mencapai hasil yang

optimal, efektif dan efisien sesuai dengan apa yang telah ditetapkan.

d. Langkah-langkah Penerapan Model Pembelajaran ARIAS

Langkah-langkah pembelajaran model pembelajaran ARIAS

tergambar pada pengertian dari kelima komponen ARIAS, yaitu:

1. Tahap assurance

Membantu siswa menentukan kekuatan dan kelemahan diri serta

menanamkan pada siswa gambaran diri positif terhadap diri sendiri. Hal

ini dapat dilakukan dengan menampilkan video ataupun gambar

20 Ibid., h. 77.

Page 36: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

20

seseorang yang telah berhasil. Dengan adanya ini, maka siswa akan bisa

menanamkan gambaran positif terhadap diri sendiri.

2. Tahap relevance

a. Guru menggunakan bahasa yang jelas atau contoh-contoh yang ada

hubungannya dengan

b. pengalaman nyata atau nilai-nilai yang dimiliki siswa. Pengalaman

nyata dapat menjembatani siswa ke hal-hal yang baru.

3. Tahap interest

a. Siswa diberikan kesempatan oleh guru untuk berpartisipasi secara

aktif dalam pembelajaran, misalnya siswa diajak berdiskusi untuk

memilih topik yang akan dibicarakan, mengajukan pertanyaan atau

mengemukakan masalah yang perlu dipecahkan.

b. Guru juga dapat mengadapat variasi dalam kegiatan pembelajaran,

misalnya variasi dari serius ke humor, dari cepat ke lambat, dari suara

keras ke suara yang sedang, dan mengubah gaya mengajar.

4. Tahap assessment

Guru mengadakan evaluasi dan memberikan umpan balik terhadap

kinerja siswa, memberikan evaluasi yang objektif dan adil serta segera

menginformasikan hasil evaluasi kepada siswa.

5. Tahap satisfaction

Guru memberikan reinforcement atau penguatan, penghargaan yang

pantas baik secara verbal maupun nonverbal kepada siswa yang telah

menampilkan keberhasilannya.

e. Penggunaan Model Pembelajaran ARIAS

Penggunaan model pembelajaran ARIAS perlu dilakukan sejak awal,

sebelum guru melakukan kegiatan pembelajaran di kelas. Model

pembelajaran ini digunakan sejak guru merancang kegiatan pembelajaran

dalam bentuk satuan pelajaran. Satuan pelajaran sebagai pegangan

(pedoman) guru kelas dan satuan pelajaran sebagai bahan/materi bagi siswa.

Satuan pelajaran sebagai pegangan bagi guru disusun sedemikian rupa,

Page 37: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

21

sehingga pelajaran tersebut sudah mengandung komponen-komponen

ARIAS. Artinya, dalam satuan pelajaran sudah menggambarkan

usaha/kegiatan yang akan dilakukan untuk menanamkan rasa percaya diri

pada siswa, mengadakan kegiatan yang relevan, membangkitkan

minat/perhatian siswa, melakukan evaluasi dan menumbuhkan rasa

dihargai/bangga pada siswa.

Guru sudah merancang urutan semua kegiatan yang akan dilakukan,

strategi atau metode pembelajaran yang akan digunakan, media

pembelajaran apa yang akan dipakai, perlengkapan apa yang dibutuhkan,

dan bagaimana cara penilaian yang akan dilaksanakan. Meskipun demikian

pelaksanaan kegiatan pembelajaran disesuaikan dengan situasi, kondisi dan

lingkungan siswa. Demikian juga halnya dengan satuan pelajaransebagai

bahan/materi untuk siswa. Bahan/materi tersebut harus disusun berdasarkan

model pembelajaran ARIAS. Bahasa, kosakata, kalimat, gambar atau

ilustrasi, pada bahan/materi untuk siswa. Bahan/materi dapat menumbuhkan

rasa percaya diri pada siswa, bahwa mereka mampu, dan apa yang dipelajari

ada relevansi dengan kehidupan mereka. Bentuk, susunan dan isi

bahan/materi dapat membankitkan minat/ perhatian siswa, memberikan

kesempatan kepada siswa untuk mengadakan evaluasi diri dan siswa merasa

dihargai yang dapat menimbulkan rasa bangga pada mereka.

Guru sebaiknya menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan

dimengerti, kata-kata yang jelas dan kalimat yang sederhana tidak berbelit-

belit sehingga maksudnya dapat dengan mudah ditangkap dan dicermati

siswa. Bahan/materi agar lengkap dengan gambar yang jelas dan menarik

dalam jumlah yang cukup. Gambar dapat menimbulkan berbagai macam

khayalan/fantasi dan dapat membantu siswa lebih mudah memahami

bahan/materi yang sedang dipelajari. Bahan/materi yang disusun sesuai

urutan dan tahap kesukarannya perlu dibuat sedemikian rupa sehingga dapat

menimbulkan keinginan dan memungkinkan siswa dapat mengadakan

evaluasi sendiri.

Page 38: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

22

1. Tahap-tahap pembelajaran yang diterapkan guru dengan model

pembelajaran ARIAS dalam materi persiapan kemerdekaan Indonesia

ddan perumusan dasar negara:

a. Tahap Assurance

Membantu siswa menyadari kekuatan dan kelemahan diri sendiri

serta menanamkan pada siswa gambaran diri positif terhadap diri

sendiri. Misalnya merupakan salah satu cara menanamkan

gambaran positif terhadap diri sendiri dan kepada siswa.

Penggunaan model seseorang yang berhasil dapat mengubah sikap

dan tingkah laku individu mendapat dukungan luas dari para ahli.

Menggunakan seseorang sebagai model untuk menanamkan sikap

percaya diri menurut bandura seperti dikutip Gagne dan Briggs

sudah dilakukan secara luas di sekolah-sekolah.

Pada tahap ini sebelum pelajaran dimulai guru memberikan

ilustrasi tentang permasalahan kehidupan sehari-hari yang

berkaitan dengan persiapan kemerdekaan Indonesia ddan

perumusan dasar negara. Sehingga siswa yakin dapat mengikuti

pembelajaran dengan baik.

b. Tahap Relevance

Pada tahap ini guru menyampaikan tujuan dan mafaat yang akan

didapat siswa setelah mempelajari materi sejarah.sehingga siswa

dapat mengetahui relevansinya dengan kehidupan mereka.

Misalnya siswa dapat memberikan contoh perilaku yang ada

disekitar siswa sehingga dapat memahami materi yang disampaikan

oleh guru.

Menggunakan bahasa yang jelas atau contoh-contoh yang ada

hubungannya dengan pengalaman nyata atau nilai-nilai yang

dimiliki siswa. Bahasa yang dimengerti oleh siswa.

c. Tahap Interst

Page 39: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

23

Pada tahap ini guru menggunakan media gambar untuk mendukung

proses pembelajaran sehingga siswa tertarik untuk mengikuti

pembelajaran dengan baik.

d. Tahap Assessment

Pada tahap ini guru memberikan evaluasi dan umpan balik terhadap

kinerja siswa dengan cara membahas soal latihan dan langsung

mengembalikan hasil pekerjaan siswa agar siswa langsung

mengetahi kesalahannya.

e. Tahap Satisfaction

Pada tahap ini guru memberikan rewerd berupa nilai tambahan

kepada siswa yang dapat menjawab latihan dengan benar. Dengan

pemberian rewerd menjadi penguat bagi siswa untuk mencapai

keberhasilan berikutnya.

Memberikan penguatan (Reinforcement), penghargaan yang pantas

baik secara verbal maupun non-verbal kepada siswa yang telah

menampilkan keberhasilannya. Ucap guru: “Bagus, kamu telah

mengerjakannya dengan baik sekali!”. Menganggukan kepala

sambil tersenyum sebagi tanda setuju atas jawaban siswa terhadap

suatu pertanyaan, merupakan suatu bentuk penguatan bagi siswa

yang telah berhasil melakukan suatu kegiatan. Ucapan yang tulus

dan senyum guru yang simpatik menimbulkan rasa bangga pada

siswa dan ini akan mendorongnya untuk melakukan kegiatan lebih

baik lagi. Dan memperoleh hasil yang lebih baik dari sebelumnya.

Page 40: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

24

Adapun secara garis besar prosedur dalam pembelajaran ARIAS dapat

dilihat pada bagan dibawah in

Gambar 2.1

Desain Pembelajaran dengan Model Pembelajaran ARIAS21

21 Kiranawati, Desain Pembelajaran ARIAS, 2015, (www.gurupkn.wordpress.com)

Guru Merancang Kegiatan Pembelajaran dalam BentukSatuan Pelajaran

Satuan Pelajaran Sebagai

Pegangan (Pedoman) Guru

Satuan Pelajaran sebagai

Bahan/ Materi bagi Siswa

AssuranceGuru melakukan usaha/kegiatan untuk

menanamkan rasa percaya diri padasiswa

RelevanceGuru menyampaikan/menjelaskankepada siswa manfaat dari materi

pembelajaran

InterestGuru membangkitkan minat/perhatiansiswa selama kegiatan pembelajaran

berlangsung

AssuranceSiswa percaya bahwa ia mampu dan bisaberhasil dalam mempelajari sesuatu guna

mencapai keberhasilan yang optimal

RelevanceSiswa mengetahui bahwa apa yang dipelajari

ada relevannya dengan kehidupan mereka

InterestSiswa termotivasi bahwa apa yang dipelajari

bermanfaat dalam mencapai keberhasilan

AssessmentGuru mengevaluasi siswa untuk

mengetahui keberhasilan siswa dalampembelajaran

AssessmentSiswa melakukan evaluasi diri mereka

sendiri dan teman mereka untuk mengetahuisejauh mana keberhasilan yang mereka capai

SatisfactionGuru menumbuhkan rasa bangga/puas

pada siswa atas hasil yang dicapai

SatisfactionSiswa merasa dihargai sehingga menjadi

penguat bagi siswa untuk mencapai keberhasilanberikutnya

Model Pembelajaran ARIAS

Page 41: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

25

f. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran ARIAS

Menurut Adiartanti (2011) menyatakan bahwa kelebihan model

pembelajaran ARIAS adalah:

1. Siswa merasa kegiatan pembelajaran yang mereka ikuti memiliki nilai

bermanfaat dan berguna bagi kehidupan mereka

2. Siswa akan terdorong mempelajari sesuatu yang akan dipelajari dan

memiliki tujuan yang jelas

3. Sesuatu yang memiliki arah tujuan, dan sasaran yang jelas serta ada

manfaat mendorong individu untuk mencapai tujuan tersebut.

Sementara itu, model pembelajaran ARIAS juga memiliki

kekurangan, diataranya:

1. Untuk siswa yang kurang pintar akan susah mengikuti

2. Siswa terkadang susah untuk mengingat

3. Siswa yang malas susah untuk belajar mandiri.

Jadi, kelebihan dari model pembelajaran ARIAS adalah model

pembelajaran yang menyenangkan,dapat menumbuhkan rasa percaya diri,

minat dan semangat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran karena

siswa merasa materi yang akan siswa pelajari memiliki makna dan nilai

guna baik bagi kehidupan sekarang maupun yang akan datang. Jika ada

kelebihan, pasti ada kekurangan, dan kekurangan dari model pembelajaran

ARIAS adalah sulitnya menumbuhkan sifat mandiri pada siswa, terutama

pada siswa yang malas belajar, sehingga akibatnya siswa akan terlambat

dalam mengikuti materi ajar yang diberikan.

2. Hasil Belajar

a. Pengertian Belajar dan Hasil Belajar

Belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh

pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap, dan

Page 42: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

26

mengokohkan kepribadian.22 Dalam hal ini konteks menjadi tahu menurut

pemahaman sains konvensional, kontak manusia dengan alam diistilahkan

dengan pengalaman (eksperiance). Pengalaman berulang akan melahirkan

pengetahuan (Knowledge) atau a body of knowledg. Belajar dimulai dengan

adanya dorongan, semangat dan upaya yang timbul dalam diri seseorang

sehingga orang itu melakukan kegitan belajar,kegitan tersebut adalah

menyesuaikan tingkah laku dengan kemampuan dirinya dalam upaya

meningkatkan kualitas kehidupannya.

Sedangkan menurut Morgan belajar adalah setiap perubahan yang

relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari

latihan atau pengalaman.23 Belajar sebagai konsep mendapatkan

pengetahuan. Guru bertindak sebagai pengajar yang berusaha memberikan

ilmu pengetahaun sebanyak-banyaknya dan peserta didik giat

mengumpulkan dan menerimanya.

Menurut Suparjono dalam buku belajar pembelajaran karya

Muhammad Thobroni dan Arif Mustofa, hasil belajar adalah pola-pola

perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan

keterampilan. Merujuk pemikiran Gagne, hasil belajar berupa hal-hal

berikut:24

1. Informasi verbal, yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam

bentuk bahasa, baik lisan maupun tulisan. Kemampuan merespon secara

sefesifik terhadap rangsangan spesifik. Kemampuan tersebut tidak

memerlukan manipulasi simbol, pemecahan masalah, maupun penerapan

aturan.

2. Keterampilan intelektual, yaitu kemampuan mempresentasikan konsep

dan lambang. Keterampilan intelektual terdiri dari kemampuan

mengorganisasi, kemampuan analitis-sintesis fakta-konsep, dan

22 Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajara, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,2011), cet. Ke-2, h. 9.

23 Muhammad, Thobroni dan Arif, Mustofa, Belajar dan Pembelajaran pengembanganwacana dan praktik pembelajaran dalam pembangunan nasional, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media,2011), Cet I, h. 20.

24Ibid, h. 22-23.

Page 43: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

27

mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan. Keterampilan intelektual

merupakan kemampuan melakukan aktivitas kognitif bersifat khas.

3. Strategi kognitif, yaitu kecakapan menyeluruh dan mengarahkan aktivitas

kognitifnya. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah

dalam memecahkan masalah.

4. Keterampilan motorik, yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak

jasmani dalam urusan dan koordinasi sehingga terwujud otomatisme

gerak jasmani.

5. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan

penilaian terhadap objek tersebut. Sikap berupa kemampuan

menginternalisasi dan eksternalisasi nilai-nilai sebagai standar perilaku.

Selain itu menurut Lindgren hasil pembelajaran meliputi kecakapan,

informasi, pengetahuan dan sikap.25 Maka dap disimpulkan hasil belajar

adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek

potensi kemanusiaan saja. Artinya, hasil pembelajaran yang dikatagorisasi

oleh para pakar pendidikan sebagaimana tersebut diatas tidak dilihat secara

fragmentaris atau terpisah, tetapi secara komprehensif.

b. Unsur-unsur Belajar

Unsur-unsur belajar adalah faktor-faktor yang menjadi indikator

keberlangsungan proses belajar. Adapaun unsur utama dalam proses belajar

menurut Sukmadinata dalam buku belajar dan pembelajaran karya suyono

dan hariyanto adalah:26

(1) Tujuan. Belajar dimulai karena adanya suatu tujuan yang ingin dicapai.

Tujuan ini muncul karena adanya sesuatu kebutuhan. Pengalaman

belajar akan efektif bila diarahkan pada tujuan yang jelas dan bermakna

bagi individu.

(2) Kesiapan. Agar mampu melaksanakan proses pembelajaran dengan

baik, anak perlu memiliki kesiapan, baik fisik, psikis, maupun kesiapan

25 Ibid, h. 24.26 Suyono dan Hariyanto, op. cit., h. 126.

Page 44: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

28

yang berupa kematangan untuk melakukan sesuatu yang terkait dengan

pengalaman belajar.

(3) Situasi. Situasi belajar adalah tempat atau lingkungan sekitar, alat dan

bahan yang dipelajari, guru, kepala sekolah, pegawai administrasi dan

seluruh warga sekolah yang lain.

(4) Interpretasi yaitu melihat hubungan diantara komponen-komponen

situasi belajar , melihat makna dari hubungan tersebut dan

menghubungkannya dengan kemungkinan pencapaian tujuan.

(5) Respon. Berlandaskan hasil interpretasi tentang kemungkinannya dalam

mencapai tujuan belajar, maka anak akan membut respon. Respon ini

dapat berupa usaha terencana dan sistematis, baik berupa usaha coba-

coba. (Trial and Error)

(6) Konsekuensi. Berupa hasil, dapat hasil positif (keberhasilan) maupun

hasil negatif (kegagalan) sebagai konsekuensi respon yang dipilih

siswa.

Reaksi terhadap kegagalan. Kegagalan dapat menurunkan semangat

motivasi, memperkecil usaha-usaha belajar selanjutnya. Namun dapat juga

membangkitkan siswa untuk belajar dari kegagalannya.

c. Kejadian Belajar

Gagn mengmukakan delapan fase dalam satu tindakan belajar (learning

act). Fase-fase tersebut merupakan kejadian-keadian eksternal yang dapat

distrukturkan oleh siswa (yang belajar) atau guru. Setiap fase dipasangkan

dengan suatu proses yang terjadi dalam pikiran peserta didik. Adapun kejadian-

kejadian belajar itu sebagai berikt:27

1. Fase Motivasi

Dalam fase ini peserta didik harus diberi motivasu untuk belajar dengan

harapan bahwa belajar akan memperoleh hadiah. Misalnya peserta didik

dapat mengharapkan bahwa informasi tentang suatu pokok bahasan akan

27 Ratna, Wilis Dahar, Teori-teori Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Erlangga, 2011),h. 124-126.

Page 45: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

29

memenuhi keingintahuan mereka dan akan berguna bagi mereka untuk

memperoleh nilai yang lebih baik.

2. Fase Pengenalan

Dalam fase ini perserta didik harus memberikan perhatian pada bagian-

bagian yang esensial pada saat belajar terjadi. Misalnya peserta didik

memperhatikan aspek-aspek yang relevan tentang gagasan utama dalam

pelajaran.

3. Fase Pemerolehan

Dalam fase ini peserta didik memperoleh informasi baru yang relevan

kemudian dihubungkan dengan informasi yang telah ada pada peserta didik.

Seperti yang telah diketahui bahwa informasi tidak langsung disimpan

dalam memori, namun informasi itu diubah menjadi bentuk yang bermakna

yang dihubungkan dengan informasi yang telah ada. Misalnya dengan guru

membiarkan peserta didik melihat atau memanipulasi benda-benda, dengan

menunjukkan hubungan antara informasi baru dengan pengetahuan

sebelumnya.

4. Fase Retensi

Dalam fase ini peserta didik memindahkan memori jangka pendek ke

memori jangka panjang, seperti dilakukannya pengulangan kembali, praktik,

elaborasi dan lain sebagainya.

5. Fase Pemanggilan

Dalam fase ini peserta didik mampu belajar dan menghubungkannya dengan

apa yang telah dipelajari, untuk mempermudah pemangglan informasi yang

telah dipelajari sebelumnya.

6. Fase Generalisasi

Dalam fase ini peserta didik dapat menerapkan di luar konteks yakni dalam

dunia nyata. Misalnya setelah peserta didik mempelajari pemuaian zat, maka

mereka dapat menjelaskan mengapa botol yang berisi penuh dengan air dan

tertutup menjadi retak dalam lemari es.

7. Fase Penampilan

Page 46: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

30

Dalam fase ini peserta didik dapat memperlihatkan hasil yang telah

dipelajari. Misalnya peserta didik mempelajari struktur kalimat dalam

bahasa, maka mereka dapat menyusun kalimat yang benar.

8. Fase Umpan Balik

Dalam fase ini peserta didik menerima umpan balik terkait hasil

pembelajaran yang telah dipelajari.

3. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial

Ilmu Pengetahuan Sosial adalah ilmu yang mengkaji berbagai disiplin

ilmu sosial dan humaniora serta kegiatan dasar manusia yang dikemas secara

ilmiah dalam rangka member wawasan dan pemahaman yang mendalam

kepada peserta didik, khususnya di tingkat dasar dan menengah.28 Luasnya

kajian IPS ini mencakup berbagai kehidupan yang beraspek majemuk baik

hubungan sosial, ekonomi, psikologi, budaya, sejarah maupun politik,

semuanya dipelajari dalam ilmu sosial. Adapun keterpaduan cabang Ilmu

Pengetahuan Sosial dapat dilihat pada bagan dibawah ini:

Gambar 2.2

Keterpaduan Cabang Ilmu Pengetahuan Sosial29

28 Susanto, Ahmad, Teori belajar dan pembelajaran di sekolah dasar, (Jakarta : PT. FajarInterpratama Mandiri, 2014) cet. 2, h. 137.

29 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), cet. Ke-2, h. 172

IlmuPengetahuan

Sosial

Sejarah Ilmu Politik

Geografi Ekonomi

PsikologiSosial

Sosiologi

Antropologi Filsafat

Page 47: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

31

Segala sesuatu yang berhubungan dengan aspek sosial meliputi proses,

faktor, perkembangan, permasalahan, semuanya dipelajari dan dikaji dalam

sosiologi. Aspek ekonomi yang meliputi perkembangan, dan permasalahan-

permasalahan dipelajari dalam ilmu ekonomi. Aspek budaya dengan segala

perkembangan dan permasalahan-permasalahannya dipelajari dalam

antropologi. Aspek sejarah yang tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan

manusia dipelajari dalam ilmu sejarah. Begitu juga aspek geografi yang

memberikan karakter ruang terhadap kehidupan di masyarakat dipelajari dalam

ilmu geografi.

Adapun tujuan pembelajaran IPS di sekolah adalah sebagai berikut:30

1. Memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat atau

lingkungannya, melalui pemahaman terhadap nilai-nilai sejarah dan

kebudayaan masyarakat.

2. Mengetahui dan memahami konsep dasar maupun menggunakan metode

yang diadaptasi dari ilmu-ilmu social yang kemudian dapat digunakan

untuk memecahkan masalah-masalah social.

3. Mampu menggunakan model=model dan proses berfikir serta membuat

keputusan untuk menyelesaikan isu dan masalah yang berkembang di

masyarakat.

4. Menaruh perhatian terhadap isu-isu dan masalah-masalah social, serta

mampu membuat analisis yang kritis, selanjutnya mampu membuat analisis

yang kritis, selanjutnya mampu mengambil tindakan yang tepat.

5. Mampu mengembangkan berbagai potensi sehingga mampu membangun

diri sendiri agar survive yang kemudian bertanggung jawab membangun

masyarakat.

Faktor-faktor dalam pemilihan metode yang diterapkan dalam proses

pembelajaran social:31

30 Ibid, 145-14631 Ibid, h. 154

Page 48: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

32

1. Metode hendaknya sesuai dengan tujuan. Tujuan adalah suatu cita-cita yang

akan dicapai dalam kegiatan belajar mengajar.

2. Metode hendaknya disesuaikan dengan bahan pengajaran.

3. Metode hendaknya diadaptasi dengan kemampuan siswa. Metode dalam

mengajarkan perkembangan untuk siswa sekolah dasar akan berbeda dengan

siswa seklah menengah. Selain itu juga, penyesuaian metode mengajar itu

menyangkut pemilihan media yang dimanfaatkan.

Adapun tema-tema yang ada pada pendidikan IPS di sekolah dasar

dapat diklasifikasikan menjadi tiga bagian, yang masing-masing memiliki

tujuan yang berbeda, wait :32

1. Pendidikan IPS sebagai pendidikan nilai (value education) yakni:

a. Pendidikan nilai yang baik-baik, yang merupakan norma-norma keluarga

dan masyarakat.

b. Memberikan klasifikasi nilai-nilai yang sudah dimiliki siswa, dan

c. Nilai-nilai inti atau nilai utama (core value) seperti menghormati hak-hak

perorangan , kesetaraan, etos kerja dan martabat manusia (the dignity of

man and work) sebagai upaya membangun kelas yang demokratis.

2. Pendidikan IPS sebagai pendidikan multicultural (multicultural education),

yakni:

a. Mendidik siswa bahwa perbedaan itu wajar.

b. Menghormati perbedaan etnik, budaya, agama, yang menjadikan

kekayaan budaya bangsa, dan

c. Persamaan dan keadilan dalam perlakuan terhadap kelompok etnik atau

minoritas.

3. Pendidikan IPS sebagai pendidikan global (global education), yakni:

a. Mendidik siswa akan kebhinekaan bangsa, budaya dan perbedaan di

dunia.

b. Menanamkan kesadaran ketergantungan antarbangsa.

c. Menanamkan kesadaran semakin terbentuknya komunikasi dan

transportasi antarbangsa di dunia, dan

32 Ibid, h. 159-160

Page 49: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

33

d. Mengurangi kemiskinan, kebodohan dan perusakan lingkungan.

b. Materi Persiapan Kemerdekaan Indonesia dan Perumusan Dasar

Negara

Berdasarkan hasil observasi yang telah peneliti lakukan di kelas V MI

Unwaanunnajah maka peneliti memutuskan materi ini yang menjadi fokus

penelitian karena materi ini memiliki tingkat relevansi untuk meningkatkan

dan mengembangkan model-model pembelajaran yakni materi IPS semester

genap persiapan kemerdekaan Indonesia dan perumusan dasar negara.

peneliti menilai siswa kurang tertarik dengan materi yang berkaitan dengan

sejarah, dimana siswa kurang tertarik pada hal yang bersifat teks.

Diharapkan penerapan model ARIAS ini dapat berhasil meningkatkan hasil

belajar siswa di kelas. Adapun sedikit ringkasan materi yang akan diajarkan

pada penelitian ini sebagai berikut:

Kemerdekaan merupakan dambaan setiap negara, demikian juga

bangsa Indonesia. Sejak penjajahan bercokol di Indonesia, bangsa Indonesia

telah berjuang untuk mencapai kemerdekaan. Perjuanag telah menelan

banyak korban baik jiwa maupun harta benda. Menjelang kemerdekaan,

Indonesia berada di bawah pendudukan Jepang. Di masa pendudukan

Jepang inilah, dilakukan beberapa usaha persiapan kemerdekaan. Usaha

Persiapan Kemerdekaan Indonesia tersebut anatara lain:33

a. Pembentukan BPUPKI

b. Pembentukan PPKI

c. Perumusan dasar negara

d. Perumusan naskah proklamasi

e. Proklamasi kemerdekaan

33 Dwi, Ari istiyani, dkk, Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD/MI kelas V, (Jakarta : PusatPembukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009) h. 90-107.

Page 50: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

34

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini antara lain adalah:

Prahesti Sthyawati, dalam skripsi yang berjudul “Penerapan Model

Pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, dan

Satisfaction) untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Matematika Siswa di MTs.

Sa’aadatul Mahabbah pondok cabe.” Dalam penelitian ini juga sama-sama

menggunakan model pembelajaran ARIAS, berbedaanya terletak pada fokus

yang diteliti yaitu meningkatkan aktivitas belajar matematika yakni fokus pada

proses pembelajaran di kelas sedangkan peneliti berfokus pada peningkatan

hasil belajar IPS yakni pada hasil akhir dari pemahaman siswa pada proses

yang telah dilakukan dengan model ARIAS.34

Agus Salim dalam skripsi yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran

ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, dan Satisfaction) dalam

Meningkatkan Hasil Belajar Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) pada Siswa.”

Dalam penelitian ini juga menggunakan model pembelajaran ARIAS,

perbedaannya adalah dalam fokus penelitian yakni pada mata pelajaran Sejarah

Kebudayaan Islam (SKI) sedangkan peneliti pada mata pelajaran IPS.35

Adi Nurcahyo dan Sri Sutarni dalam jurnal yang berjudul “Penerapan

Model Pembelajaran ARIAS Terintegrasi pada Pembelajaran Kooperatif

STAD untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika.” Dalam penelitian

ini juga menggunakan model pembelajaran ARIAS, namun dalam jurnal ini

model pembelajaran diintegrasikan pada pembelajaran kooperatif, kemudian

fokusnya pun berbeda pada jurnal ini untuk meningkatkan motivasi belajar

sedangkan peneliti berfokus pada hasil belajar siswa.36

34Prahesti Sthyawati, dalam skripsi yang berjudul “Penerapan Model PembelajaranARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, dan Satisfaction) untuk MeningkatkanAktivitas Belajar Matematika Siswa di MTs. Sa’aadatul Mahabbah pondok cabe.” Skripsi padaSarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011.

35Agus Salim, Penerapan Model Pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest,Assessment, dan Satisfaction) dalam Meningkatkan Hasil Belajar Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)pada Siswa”, Skripsi pada Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2012.

36Adi Nurcahyo dan Sri Sutarni, Penerapan Model Pembelajaran ARIAS Terintegrasipada Pembelajaran Kooperatif STAD untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika, dariJurnal pada Seminar Nasional Pendidikan Matematika pada 09 Mei 2012 diakses pada 29 Maret2015 pukul 11.11 WIB.

Page 51: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

35

C. Pengajuan Konseptual Intervensi Tindakan

Adanya peningkatan hasil belajar IPS, hal ini dikarenakan pembelajaran

yang dilaksanakan masih bersifat konvensional seperti metode ceramah dan

metode penugasan sehingga siswa kurang tertarik dalam mengikuti proses

pembelajaran, hal ini juga mengakibatkan siswa kurang mengerti makna dan

tujuan dari pembelajaran sehingga IPS selalu dianggap sebagai mata pelajaran

yang sulit, rumit, gampang-gampang susah, kurang menarik dan terkesan

membosankan.

Untuk mengatasi hal tersebut perlu diadakan pembenahan proses

pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti. Solusi yang diambil adalah dengan

penerapan Model Pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest,

Assessment, Dan Satisfaction). Dengan penggunaan model ARIAS siswa akan

lebih tertarik dan antusisa dalam mengikuti pelajaran IPS. Setelah

menggunakan model ARIAS maka hasil belajar siswa menjadi meningkat.

D. Asumsi Dasar

Berdasarkan landasan teori dan kerangka berfikir, maka dapat diketahui

asumsi dasar penelitian tindakan kelas ini sebagai berikut: Apakah penerapan

model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, dan

Satisfaction) dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas V MI

Unwaanunnajah?.

Page 52: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

36

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian tindakan kelas dilaksanakan di MI Unwaanunnajah yang

beralamat di Komplek Pondok Pucung Indah Tahap II No. 45 Pondok

Pucung, Pondok Aren kota Tangerang Selatan khususnya kelas V semester

genap tahun ajaran 2014/2015.

2. Waktu Penelitian

Pelaksanaannya dilaksanakan dari bulan Maret 2015 sampai bulan Mei

2015. Proses penelitian ini dilakukan secara bertahap mulai dari

perencanaan dan persiapan instrumen penelitian dan dilanjutkan dengan

pengumpulan data lapangan sebagai kegiatan inti penelitian.

B. Metode dan Rancangan Siklus Penelitian

Metode yang digunakan peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

atau Classroom Action Research (CAR). Dengan ini peneliti akan mengkaji

dan merefleksi penerapan Model Pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance,

Interest, Assessment, dan Satisfaction) dengan tujuan untuk meningkatkan

hasil belajar siswa di kelas. Proses belajar adalah proses konstruksi makna

yang berlangsung terus menerus, setiap kali berhadapan dengan fenomena atau

pengalaman baru diadakan rekonstruksi, baik secara kuat maupun lemah.1

Proses ini meliputi interaksi antara guru dan siswa, siswa dengan siswa,

keadaan kelas dan materi sehingga dalam penelitian ini peneliti menggunakan

2 siklus. Siklus ini dapat berhenti jika telah tercapai tujuan pembelajaran

dengan nilai hasil belajar siswa mencapai ≥ 85% dari jumlah siswa yang ada di

kelas.

1 Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,2011), Cet ke-2, h. 127.

Page 53: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

37

Pemilihan metodologi ini didasarkan pada pendapat ahli yang

menerangkan bahwa PTK adalah penelitian yang bersifat reflektif dengan

melakukan tindakan-tindakan tertentu untuk memperbaiki dan meningkatkan

praktik pembelajaran di kelas.2 Sedangkan menurut Hasley yang di kutif oleh

Wina Sanjaya penelitian tindakan adalah intervensi dalam dunia nyata serta

terhadap pengaruh yang ditimbulkan dari intervensi tersebut,3 maksudnya

adalah perlakuan yang dilakukan dalam kehidupan nyata di kelas dan apakah

ada pengaruh yang di timbulkan dari tindakan tersebut seperti hasil belajar

yang meningkat.

Secara etimologis, ada tiga istilah yang berhubungan dengan tindakan

kelas (PTK), yakni penelitian, tindakan dan kelas. Pertama, penelitian adalah

suatu proses pemecahan masalah yang dilakukan secara sistematis, empiris dan

terkontrol. kedua, tindakan adalah sebagai perlakuan tertentu yang dilakukan

oleh peneliti atau guru. Ketiga, kelas menunjukkan ada tempat proses

pembelajaran berlangsung. Dari ketiga penjelasan diatas dapat disimpulkan

bahawa Penelitian Tindakan Kelas adalah proses pengkajian masalah

pembelajaran dalam kelas melalui refleksi diri dalam upaya untuk

memecahkan masalah tersebut dengan cara melakukan berbagai tindakan yang

terencana dalam situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari

perlakukan tersebut.4

Desain penelitian tidakan kelas dilaksanakan secara bersiklus. Banyak

sedikitnya siklus penelitian tergantung pada tercapai tidaknya tujuan penelitian.

Dengan kata lain, banyaknya siklus ditentukan oleh berhasil tidaknya tindakan

kelas yang dilakukan dan dapat mengatasi permasalahan yang ingin diatasi.

Siklus akan berulang apabila masih terdapat hal-hal yang belum tercapai atau

masih perlu perbaikan.

Menurut Wina Sanjaya terdapat 3 tujuan Penelitian Tindakan Kelas yaitu

peningkatan praktik, pengembangan profesional, dan peningkatan situasi

2 Wina, Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Kencana, 2010), Cet ke-2, h. 243 Ibid.4 Ibid., h. 26.

Page 54: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

38

tempat praktik berlangsung.5 Tujuan utama PTK adalah peningkatan kualitas

proses dan hasil belajar secara praktis, sehingga dalam pelaksanaannya sangat

situasional dan kondisional yang kadang tidak memperhatikan kaidah ilmiah.

Penelitian ini ditekankan pada pembelajaran IPS dengan Model

Pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Dan

Satisfaction) sebagai usaha untuk meningkatkan hasil belajar IPS, dalam

penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa siklus yang didasarkan pada

materi yang akan dilaksanakan. Secara garis besar terdapat empat tahap yang

lazim dilalui, yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4)

refleksi.6 Berikut penjelasan keempat kegiatan utama yang ada pada siklus

yaitu:

1. Menyusun rancangan tindakan (Planning)

Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di

mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Peneliti

merencanakan tindakan yang akan dilakukan selama proses belajar

mengajar berlangsung seperti:

a. Peneliti menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

b. Membuat instrumen penelitian

c. Melakukan uji validitas, reliabilitas dan tingkat kesukaran

d. Menyiapkan sumber belajar

e. Mengembangkan format observasi pembelajaran dan

f. Menyiapkan lembar penilaian siswa.

Perencanaan tersebut disusun untuk mencapai titik fokus dan

mempermudah peneliti merekam fakta yang terjadi selama tindakan

berlangsung.

2. Pelaksanaan Tindakan (Acting)

Pada tahap tindakan ini peneliti mengimplementasikan atau

menerapkan isi rancangan yang telah direncanakan pada tahap awal.

5 Ibid., h. 30-32.6 Didik, Komaidi dan Wahyu, Wijayati, Panduan Lengkap PTK (Penelitian Tindakan

Kelas), (Yogyakarta: Sabda Media, 2011), Cet ke-1, h. 36.

Page 55: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

39

3. Pengamati (Observation)

Peneliti melakukan pengamatan pada siswa selama proses belajar

mengajar berlangsung dengan lembar catatan lapangan.

4. Refleksi (reflection)

Pada tahap ini peneliti beserta guru menganalisis data yang diperoleh

dari kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang

direncanakan. Hasil ini kemudian dianalisis dan akan digunakan untuk

merencanakan tindakan selanjutnya. Berikut adalah rancangan siklus

penelitian. Desain penelitian tindakan kelas yang dimaksud disajikan secara

sistematis pada gambar dibawah ini:

Siklus - I

Siklus - II

Desain Penelitian Tindakan Kelas7

7 Ibid, h. 56.

PerencanaanTindakan - I

Refleksi - I

PerencanaanTindakan - II

Permasalahanbaru, hasil

refleksi

Refleksi - II

Bilapermasalahan

belumterselesaikan

Pelaksanaantindakan - I

Pengamatan/pengumpulan

data I

Pengamatan/pengumpulan

data II

Pelaksanaantindakan - II

Dilanjutkan kesiklusselanjutnya

Permasalahan

Gambar 3.1

Page 56: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

40

Berikut sedikit penjelasan mengenai desain penelitian tindakan kelas di atas

adalah berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan peneliti di kelas maka

akan terlihat permasalahan yang muncul. Dari masalah tersebut peneliti mulai

melakukan perencanaan tindakan pertama dengan menyiapkan berbagai instrumen

yang dibutuhkan dalam proses tindakan, selanjutnya setelah persiapan selesai

mulailah dengan pelaksanaan tindakan di kelas dengan menerapkan model

pembelajaran ARIAS. Selanjutnya peneliti melakukan pengajaran dan

pengamatan serta pengumpulan data. Selanjutnya peneliti melakukan refleksi dari

hasil tindakan yang telah dilakukan, melakukan perbaikan dan melihat hasil

apakah permasalahan sudah terselesaikan dan menelaah masalah baru apa yang

muncul pada saat tindakan dilakukan. Berdasarkan hasil refleksi tersebut maka

peneliti akan melanjutkan pada siklus II. Dengan menyusun rencana II,

pelaksanaan tindakan II, pengumpulan data, melakukan refleksi dan dianalisis.

Jika penelitian sudah dirasa berhasil berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan

maka penelitian sudah cukup, tetapi jika masalah belum terselesaikan maka

dilanjutkan pada siklus selanjutnya dengan melkukan langkah-langkah yang sama.

C. Subyek Penelitian

Penelitian ini dilaksankan di kelas V MI Unwaanunnajah Pondok Aren.

Pihak yang terkait dalam penelitian ini adalah guru IPS dan observer. Guru

bidang studi selain menjelaskan materi juga ikut berpartisipasi dalam

mengamati aktivitas siswa, sedangkan observer bertugas mengamati dan

mencatat sikap detail aktivitas guru (peneliti) dan siswa dikelas pada lembar

observasi.

D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian

Pada penelitian ini, Peneliti sebagai perancang dan pelaksana kegiatan.

Peneliti membuat perencanaan kegiatan, melaksanakan kegiatan,

mengumpulkan data. Dalam penelitian ini, peneliti dibantu oleh seorang teman

sejawat (guru kelas V MI Unwaanunnajah) yang berperan sebagai kolaborator

dan observer yang bekerjasama dengan peneliti dalam hal menyususn

Page 57: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

41

rancangan pembelajaran, melakukan refleksi dan menentukan tindakan-

tindakan pada siklus selanjutnya. Observer berperan sebagai pengamat proses

pembelajaran melalui Model Pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance,

Interest, Assessment, dan Satisfaction), baik yang berhubungan dengan

kompetensi guru maupun yang berhubungan dengan kondisi siswa dalam

mengikuti proses pembelajaran.

E. Tahap Intervensi Tindakan

Tahap penelitian ini dimulai dengan tahap prapenelitian yang akan

dilanjutkan dengan siklus I, setelah melakukan analisis dan refleksi pada siklus

I penelitian akan dilanjutkan pada siklus II dan seterusnya.

Adapun prosedur yang digunakan untuk melakukan penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Persiapan Pratindakan

Membuat rencana tindakan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Tindakan

pembelajaran yang akan dilaksanakan dibagi ke dalam dua pertemuan.

Siklus I membahas tentang persiapan kemerdekaan dan proses perumusan

dasar negara, siklus II mengenai tokoh-tokoh penting dalam proklamasi.

2. Pelaksanaan Tindakan

a. Tindakan 1

Pada siklus I guru melaksanakan pembelajaran dengan model

pembelajaran ARIAS yang meliputi lima tahap yaitu Assurance, Relevance,

Interest, Assessment, dan Satisfaction. Materi yang disampaikan adalah

tentang persiapan kemerdekaan dan proses perumusan dasar negara. Pada

awal pembelajaran terlebih dahulu siswa ditanamkan rasa percaya diri

(tahap Assurance) dan menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa

(tahap Relevance). Kemudian guru membentuk 6 kelompok untuk

berdiskusi agar siswa lebih termotivasi dalam belajar (tahap Interest).

Setelah selesai berdiskusi, guru memberikan evaluasi (tahap Assessment)

dan hasil evaluasi siswa yang terbaik akan mendapatkan reward berupa

pujian dan tambahan nilai (tahap Satisfaction). Kemudian diikuti dengan

Page 58: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

42

pelaksanaan tes hasil belajar siklus I, menganalisis dan merefleksi terhadap

pelaksanaan tindakan I yang telah dilaksanakan.

Untuk keperluan ini dilakukan kegiatan anatara lain memeriksa

lembar observasi dan catatan lapangan. Hasil analisis dan refleksi ini

menjadi bahan perbaiakan untuk pelaksanaan tindakan berikutnya.

Berdasarkan hasil analisis serta refleksi terhadap hasil pembelajaran siswa

dan hasil belajar siklus I, penelitian merancang rencana tindakan

pembelajaran siklus II untuk materi tokoh-tokoh penting dalam proklamasi.

b. Tindakan 2

Guru melaksanakan tindakan pembelajaran II yaitu dengan model

pembelajaran ARIAS. Pada awal pembelajaran terlebih dahulu guru

menanamkan rasa percaya diri pada siswa seperti memberi tebak-tebakan

terkait materi pembelajaran sebelumnya seperti guru mengajukan

pertanyaan tentang materi dan siswa yang bisa menjawab mendapat reward

dan pujian sehingga siswa terpacu dan merasa percaya diri (tahap

Assurance) dan menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa serta

menyambungkannya dengan kehidupan sehari-hari siswa (tahap Relevance).

Kemudian guru menyampaikan pembelajaran tentang tokoh-tokoh penting

dalam proklamasi dengan menggunakan media agar siswa merasa tertarik

untuk belajar (tahap Interest). Setelah guru selesai menerangkan, lalu guru

membagikan latihan soal kepada siswa untuk dikerjakan secara individu

(tahap Assessment). Setelah selesai, guru menginstruksikan siswa untuk

menjawab latihan soal dengan cara menjelaskan kembali materi yang telah

disampaikan didepan kelas. Lalu guru memberikan pujian dan nilai

tambahan kepada siswa yang mendapat nilai tinggi (tahap Satisfaction).

Pada akhir pembelajaran siklus II diadakan pelaksanaan tes hasil

belajar siklus II diikuti dengan menganalisis dan merefleksi terhadap

pelaksanaan tindakan pembelajaran siklus II yang telah dilaksanakan.

c. Tindakan 3

Kolaborator melakukan observasi di kelas pada saat

berlangsungnya pembelajaran IPS dengan model pembelajaran ARIAS,

Page 59: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

43

dengan maksud sebagai data pendukung setelah dilakukannya model

pembelajaran ARIAS.

d. Tindakan 4

Melakukan wawancara dengan kolaborator dan beberapa obyek

penelitian pada setiap akhir siklus. Hal ini dimaksud untuk memperoleh

masukan bagi rencana pembelajaran pada siklus selanjutnya.

3. Evaluasi Seluruh Tindakan

Menganalisis dan merefleksi keseluruhan hasil tindakan dan memberi

interpretasi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan.

Prosedur penelitian diatas bila digambarkan seperti terlihat pada tabel

berikut:

Tabel 3.1

Tahap Penelitian Kegiatan Pendahuluan

Kegiatan Pendahuluan

1. Observasi ke MI Unwaanunnajah Pondok Aren

2. Mengurus surat izin

3. Membuat instrumen

4. Menghubungi kepala sekolah

5. Wawancara terhadap guru IPS kelas V

6. Menentukan kelas penelitian

7. Observasi proses pembelajaran di kelas penelitian

8. Mensosialisasikan pembelajaran IPS dengan penggunaan model

pembelajaran ARIAS kepada subjek penelitian.

Tabel 3.2

Tahap Penelitian Siklus I

SIK

LU

S I

Tahap Perencanaan

1. Membuat rencana pengajaran

2. Mendiskusikan RPP dengan guru koloborator

3. Menyiapkan materi ajar untuk setiap pertemuan

Page 60: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

44

4. Menyiapkan lembar observasi siswa, wawancara, catatan lapangan

serta keperluan observasi lainnya

5. Menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS) kelompok dan individu,

latihan soal serta PR pada setiap pertemuan

6. Menyaiapkan sola akhir siklus

7. Menyiapkan alat dokumentasi

Tahap Pelaksanaan

Pendahuluan

1. Guru melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM) diawali dengan

pemberian pretest

2. Guru memberikan motivasi agar siswa bersemangat dan memiliki

rasa percaya diri dalam mengikuti proses belajar dengan bernyanyi

(tahap Assurance)

3. Guru menjelaskan tujuan dan manfaat pembelajaran serta

menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari siswa (tahap

Relevance)

Kegiatan Inti

1. Guru membentuk 6 kelompok untuk berdiskusi mengerjakan LKS

membuat Mind Map agar siswa lebih termotivasi dalam belajar

(tahap Interst)

2. Guru membagikan LKS kepada masing-masing kelompok

3. Guru menjelaskan cara kerja siswa

4. Siswa mulai melakukan diskusi dalam kelompok dan

mengerjakannya

5. Wakil dari setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya

dan kelompok lain menanggapinya

6. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling

mengevaluasi hasil diskusi kelompok lainnya dengan memberi

penilaian secara objektif (tahap Assessment)

Penutup

Page 61: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

45

1. Guru memberikan rewerd berupa pujian, nilai tambahan dan hadih

kecil kepada kelompok yang paling aktif dalam berdiskusi (tahap

Satisfaction)

2. Guru mengarahkan siswa untuk menyimpulkan materi yang baru

dipelajari

3. Guru memberikan pekerjaan rumah

4. Guru memberikan tes pada akhir siklus I

Tahap Observasi

Tahap ini berlangsung bersamaan dengan pelaksanaan yang terdiri

dari observasi terhadap aktivitas belajar siswa, observasi terhadap

guru, wawancara terhadap guru dan siswa serta mencatat semua hal

yang terjadi selama proses pembelajaran.

Tahap Refleksi

1. Menganalisa data pada siklus I dan melakukan evaluasi tindakan

yang telah dilakukkan berupa postest

2. Melakukan pertemuan untuk membahas hasil evaluasi tentang

pembelajaran

3. Menarik kesimpulan dari apa saja yang telah dicapai dan yang

belum tercapai serta kekurangan atau permasalahan yang muncul

pada siklus I

Tabel 3.3

Tahap Penelitian Siklus II

SIK

LU

S II

Tahap Perencanaan

1. Membuat rencana pengajaran

2. Mendiskusikan RPP dengan guru koloborator

3. Menyiapkan materi ajar untuk setiap pertemuan

4. Menyiapkan lembar observasi siswa, wawancara, catatan lapangan

serta keperluan observasi lainnya

5. Menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS) kelompok dan individu,

Page 62: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

46

latihan soal

6. Menyaiapkan soal akhir siklus

7. Menyiapkan alat dokumentasi

Tahap Pelaksanaan

Pendahuluan

1. Guru melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM) diawali dengan

pemberian pretest

2. Guru memberikan motivasi agar siswa bersemangat dan memiliki

rasa percaya diri dalam mengikuti proses belajar dengan bermain

tebak-tebakan terkait materi pembelajaran yang telah dipelajari

(tahap Assurance)

3. Guru menjelaskan tujuan dan manfaat pembelajaran serta

menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari siswa (tahap

Relevance)

Kegiatan Inti

1. Guru membentuk kelompok diskusi (tahap Interst)

2. Guru membagikan LKS kepada siswa di dalam kelompok

3. Guru memberikan instruksi pada seluruh siswa terkait

pembelajaran yang akan dilakukan

4. Siswa mulai membaca dan mengerjakan tugas

5. Wakil dari setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya

dan kelompok lain menanggapi.

6. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling

mengevaluasi hasil diskusi kelompok lainnya (tahap Assessment)

Penutup

1. Guru memberikan rewerd berupa pujian dan nilai tambahan

kepada kelompok yang paling aktif dalam berdiskusi (tahap

Satisfaction)

2. Guru mengarahkan siswa untuk menyimpulkan materi yang baru

dipelajari

Page 63: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

47

3. Guru memberikan tes pada akhir siklus II

Tahap Observasi

Tahap ini berlangsung bersamaan dengan pelaksanaan yang terdiri

dari observasi terhadap aktivitas belajar siswa, observasi terhadap

guru, wawancara terhadap guru dan siswa serta mencatat semua hal

yang terjadi selama proses pembelajaran serta menganalisa data yang

telah terkumpul.

Tahap Refleksi

1. Menganalisa data pada siklus I dan melakukan evaluasi tindakan

yang telah dilakukkan berupa postest

2. Melakukan pertemuan untuk membahas hasil evaluasi tentang

pembelajaran

3. Menarik kesimpulan dari apa saja yang telah dicapai dan yang

belum tercapai serta kekurangan atau permasalahan yang muncul

pada siklus I

F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan

Dari hasil yang telah dilakukan, diharapkan dengan menerapkan model

pembelajaran ARIAS dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi

persiapan kemerdekaan Indonesia dan perumusan dasar negara. Sesuai dengan

standar ketuntasan belajar mengajar.

G. Data dan Sumber Data

Data dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu kualitatif dan data

kuantitatif.

1. Data kualitatif : hasil observasi proses pembelajaran, catatan lapangan, hasil

wawancara terhadap guru dan siswa serta hasil dokumentasi (berupa foto

kegiatan pembelajaran).

2. Data kuantitatif : tes hasil pretest dan postest belajar IPS.

Adapun sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari guru, siswa, dan

observer yang didapat pada saat pelaksanaan pembelajaran berlangsung.

Page 64: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

48

H. Instrumen Pengumpulan Data

Instrument adalah sesuatu yang dapat berfungsi sebagai pembantu agar

usaha pencapaian tujuan lebih mudah.8 Instrument juga berfungsi untuk

mempermudah, memperlancar, dan membuat pekerjaan pengumpulan data

menjadi lebih sistematis.9 Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan

untuk mengumpulkan data terdiri atas dua jenis yaitu:

1. Instrumen Tes

a. Tes Obyektif (pretest dan postest)

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes pilihan ganda

(multiple choice). Soal-soal yang diajukan berupa materi yang akan

dibahas pada pelaksanaan pembelajaran. Bentuk penilaian adalah dengan

memberikan nilai 1 apabila siswa menjawab dengan benar dan nilai 0

apabila siswa menjawab salah.

2. Instrumen Non Tes

Dalam instrumen non tes ini digunakan instrumen sebagai berikut:

a. Lembar observasi hasil belajar IPS siswa

Lembar observasi hasil belajar IPS siswa digunakan untuk mengetahui

tingkat hasil belajar IPS siswa. Lembar observasi ini juga digunakan

untuk menganalisa dan merefleksi setiap siklus untuk memperbaiki

pembelajaran pada siklus berikutnya.

b. Lembar observasi guru

Lembar observasi guru pada KBM digunakan untuk mengetahui kegiatan

guru dalam penerapan model pembelajaran ARIAS.

c. Catatan lapangan

Catatan lapangan untuk setiap tindakan dimaksudakan untuk

mengungkapkan aktivitas siswa dan guru yang tidak diungkapkan dengan

menggunakan lembar observasi.

d. Lembar wawancara

8 Suharsimi, Arikunto, Evaluasi Program Pendidikan, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2010),Cet. Ke-4, h. 90.

9 Ibid.

Page 65: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

49

Wawancara dilakukan pada awal penelitian dan tiap akhir siklus dalam

penelitian. Wawancara serta saran terhadap pembelajaran berikutnya.

I. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Berupa nilai hasil dari pretest dan postest

b. Berupa nilai hasil dari latihan-latihan yang diberikan dari lembar kerja siswa

1. Tahap Persiapan

Persiapan yang dilakukan yaitu berupa penyesuaian waktu belajar di

sekolah sesuai dengan pelajaran dan alokasi waktu yang telah ditetapkan,

juga berupa penyusunan materi yang akan diajarkan dengan menerapkan

model pembelajaran ARIAS. Setelah itu dilakukan pembuatan dan

pengujian instrumen penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan

Pelaksanaan awal penelitian dilakukan dengan memberikan pretest pada

obyek penelitian, kemudian dilanjutkan dengan melakukan pengajaran di

kelas yang dilakukan oleh guru dengan menggunakan model

pembelajaran ARIAS dengan menggunakan konsep, model, dan skenario

pembelajaran ARIAS sampai selesai diterapkan. Kemudian diadakan tes

hasil belajar berupa postest. Data yang didapat kemudian dianalisis dan

ditarik kesimpulan.

3. Tahap Pelaporan

Pelaporan merupakan tahap akhir dari penelitian, pada tahap ini

dikemukakan proses berlangsungnya penelitian dan kesimpulan.

J. Teknik Pemeriksaan Kepercayaan Studi

Sebelum tes-tes tersebut dijadikan sebagai instrumen penelitian, terlebih

dahulu dilakukan uji coba kepada responden, dalam hal ini di luar sampel yang

sudah ditetapkan. Tes uji coba tersebut dimaksudkan untuk mengetahui apakah

instrumen tersebut dapat memenuhu syarat dan reliabilitasnya atau tidak.

Page 66: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

50

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen.10 Yakni suatu instrumen yang

valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang

kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Sebuah instrumen dikatakan

valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap

data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya instrumen

menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari

gambaran tentang validitas yang dimaksud. Uji coba ini dilakukan dengan

menggunakan AnatesV4.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah menunjuk pada suatu instrumen cukup dapat

dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen

tersebut sudah baik.11 Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius

mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu.

Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan mengahasilkan

data yang dapat dipercaya juga. Pengukuran ini dilakukan dengan

menggunakan AnatesV4.

3. Tarap Kesukaran

Tingkat kesukaran soal adalah pengukuran seberapa besar derajat

kesukaran suatu soal. Jika soal memiliki tingkat kesukaran seimbang

(proporsional), maka dapat dikatakan bahwa soal tersebut baik12. Maka dari

itu sebelum penelitian dimulai peneliti melakukan uji instrument dari tiap

butir soal untuk mengetahui taraf kesukarannya. Soal yang baik adalah soal

yang tidak terlalu mudah dan juga tidak terlalu sukar. Bilangan yang

10 Suharsimi, Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT.Rieneka Cipta, 2010), Cet. Ke-4, h. 211.

11 Ibid, h. 221.12 Zainal, Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013), Cet.

Ke-5, h. 266.

Page 67: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

51

menunjukan sukar dan mudahnya sesuatu soal tersebut indeks kesukaran.

Besar indeks kesukaran antara 0,00 sampai 1,0. Indeks ini menunjukan taraf

kesukaran soal.

Untuk dapat mengukur tingkat kesukaran suatu soal digunakan rumus:13

P :

Keterangan:

P : Proporsi (indeks kesukaran)

B : Jumlah siswa yang menjawab benar

N : Jumlah peserta tes

Kriteria tingkat kesukaran:0,00 - 0,30 : sukar0,30 - 0,70 : sedang0,70 - 1,00 : mudah

4. Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah pengukuran sejauh mana suatu butir soal

mampu membedakan peserta didik yang sudah menguasai kompetensi dengan

peserta didik yang belum/kurang menguasai kompetensi berdasarkan criteria

tertentu.14 Angka yang menunjukan besarnya daya pembeda disebut indeks

diskriminasi (daya pembeda) ini berkisar antara 0.00 sampai 1.00. Indeks daya

pembeda menunjukan kesesuaian antara fungsi soal dengan tinggi tes secara

keseluruhan. Indeks daya pembeda dapat ditentukan dengan rumus sebagai

berikut:15

DP :

Keterangan:

DP : Daya Pembeda

WL : Jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok bawah

WH : Jumlah peserta yang gagal dari kelompok atas

n : 27% x N

13 Ibid, h. 272.14 Ibid, h. 273.15 Ibid.

Page 68: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

52

Kriteria daya pembeda:

0,40 – 1,00 : Daya pembeda sangat baik

0,30 – 0,39 : Daya pembeda baik

0,20 – 0,29 : Daya pembeda sedang

0,00 – 1,19 : Daya pembeda lemah

Adapun taraf kesukaran daya pembeda tiap butir soal instrumen penelitian

ini diperoleh dengan menggunakan program anates dan terlampir.

K. Analisis Data dan Interpretasi Hasil Analisis

Pengujian teknik analisa data menggunakan data kualitatif yaitu analisis

statistik deskriptif dari tiap siklus dan menggunakan N-gain untuk melihat

selisih antara pretest dan postest pada tiap siklus, serta uji-t untuk melihat

perbedaan hasil belajar pada tiap siklus. Peneliti dianggap berhasil jika setelah

dilakukan tindakan terjadi peningkatan hasil belajar siswa.

1. Skor Gain (N Gain)

Gain adalah selisih anatara nilai postest dengan pretest, gain menunjukan

peningkatan hasil belajar antara penguasaan konsep siswa setelah

pembelajaran yang dilakukan guru. Uji normalitas gain digunakan untuk

menghindari bias pada penelitian dan menggunakan rumus Meltzer

Rumus gain menurut Melzer adalah:

N gain =

Terdapat tiga kategori perolehan skor gain ternormalisasi:

g – tinggi : nilai [<g>] > 0.7

g – sedang : nilai 0.70 – 0.30

g – rendah : nilai [<g>] < 0.30

Setelah didapatkan nilai rerata N Gain siklus I dan II, kemudian

dilakukan pengujian dua sampel tujuannya untuk mengetahui perbedaan

peningkatan hasil belajar pada kedua siklus.

Page 69: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

53

L. Pengembangan Perencanaan Tindakan

Setelah tindakan pertama (siklus I) selesai dilakukan dan hasil yang

diharapkan belum mencapai kriteria keberhasilan yaitu peningatan hasil belajar

IPS siswa maka akan ditindak lanjuti untuk melakukan tindakan selanjutnya

sebagai rencana perbaikan pembelajaran.

Penelitian ini berakhir, apabila peneliti menyadari bahwa penelitian ini

telah berhasil menguji adanya peningkatan hasil belajar IPS siswa pada materi

persiapan kemerdekaan Indonesia dan perumusan dasar negar dengan model

ARIAS. Banyak faktor lain yang ikut mempengaruhi hasil belajar IPS siswa,

untuk itu diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan faktor-faktor lain

tersebut.

Page 70: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

54

BAB IV

DESKRIPSI, ANALISA DATA, DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. Gambaran Umum Madrasah

a. Sejarah Singkat Madrasah

Pada tahun 80-an semangat belajar masyarakat pondok pucung yang tak

pernah padam dalam menggali ilmu pengetahuan dan tentang tatacara

membaca dan menulis membuat para tokoh tergerak untuk mendirikan sebuah

lembaga pendidikan. Dengan bekal semangat dan tekad para tokoh tersebut

berhasil membentuk sebuah lembaga pendidikan yang bernama

Unwaanunnajah. Pelopor dari yayasan pendidikan Unwaanunnajah ini adalah

Bapak KH. Ahmad Djusi. Beliau bertekad memajukan kampung Pondok

Pucung menjadi kampung yang berilmu dan berakhlak. Atas semangat yang

tinggi beliau mendapatkan dukungan dari berbagai tokoh setempat untuk

mengukuhkan kegiatan pembelajaran tersebut menjadi lembaga pendidikan

yang formal.

Pada tahun 1984 dihadapan notaris Sri Rahayu yang berkedudukan di

Ciputat disahkanlah yayasan pendidikan Unwaanunnajah yang terletak di

kelurahan Pondok Pucung kecamatan Pondok Aren. Adapun Para tokoh

perintis yang dapat dikenang dalam pendirian tersebut diantaranya H.

Maneng Bin Umat, Bapak H. Mual yakni sebagai tonggak yang monumental,

Madrasah ini mengeluarkan ijazah yang pertama kali untuk para lulusannya

pada tahun 1985. Seiring berjalannya waktu dengan banyaknya masyarakat

yang percaya pada yayasan ini maka yayasan Unwaanunnajah membuka

jenjang menengah Madrasah Tsanawiyah (MTS). Dalam perjalanannya hingga

saat ini, putra-putri MI Unwaanunnajah telah banyak meraih prestasi baik

dalam bidang akademik maupun non akademik.

Yayasan MI Unwaanunnajah terletak di Jalan Komplek Pondok Pucung

Indah Tahap II No. 45 Desa Pondok Pucung, Kecamatan Pondok Aren

Tangerang Selatan. Terdiri dari tiga lantai dengan beberapa fasilitas yang

Page 71: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

55

dapat digunakan seperti Ruang kelas, Ruang Guru, Perpustakaan, Lab

Komputer, Musholah dan Lapangan futsal serta Kamar mandi. Fasilitas

tersebut disedikan untuk menunjang proses pembelajaran setiap hari. Adapun

yang menjabat sebagai kepala sekolah MI Unwaanunnajah Ibu Sanijah, S.Pd.I.

Adapun program kurikulumnya meliputi materi pembelajaran pokok yang

diajarkan pada tingkat MI pada umumnya.

b. Visi, Misi dan Tujuan Madrasah

Adapun Visi, Misi dan Tujuan Madrasah antara lain:

Visi Madrasah : Terwujudnya peserta didik yang terbina dalam akhlak,

unggul dalam prestasi dan terpercaya dalam

masyarakat.

Misi Madrasah

Adapun Misi MI Unwaanunnajah sebagai beriku:

1) Membina Akhlak melalui ajaran agama Islam dan keteladanan Nabi

Muhammad SAW

2) Mengembangkan pengetahuan melalui pembelajaran dan bimbingan.

3) Melaksanakan kerja sama dengan masyarakat dan lingkungan sekolah

untuk menjalin keharmonisan

4) Membina dan mengarahkan peserta didik agar mampu beradaptasi sesuai

ilmu pengetahuan dan teknologi terdasar iman dan taqwa.

Tujuan Madrasah

Tujuan madarasah kami merupakan jabaran dari visi dan misi

madrasah agar komunikatif dan bisa diukur sebagai berikut:

1) Memajukan kegiatan keagamaan dan kepedulian madrasah terhadap

lingkungan masyarakat dan terciptanya suasana madrasah yang nyaman.

2) Perolehan nilai yang tinggi pada kegiatan UASBN, dan UAMBN.

3) Unggul dalam penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama

bidang agama, sains dan matematika.

4) Prestasi yang membanggakan dalam setiap lomba.

Page 72: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

56

5) Menjadi cermin dan tauladan dalam kebersihan dan penghijauan

madrasah.

Tujuan madrasah kami tersebut secara bertahap akan dimonitoring,

dievaluasi, dan dikendalikan setiap kurun waktu tertentu, untuk mencapai

Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Madrasah Ibtidaiyah yang dibakukan

secara nasional sebagai berikut:

1) Meyakini, memahami, dan menjalankan ajaran agama yang diyakini

dalam kehidupan.

2) Memahami dan menjalankan hak dan kewajiban untuk berkarya dan

memanfaatkan lingkungan secara bertanggung jawab.

3) Berpikir secara logis, kritis dan kreatif, inovatif dalam memecahkan

masalah, serta berkomunikasi melalui berbagai media.

4) Menyenangi dan menghargai seni.

5) Menjalankan pola hidup bersih, bugar dan sehat.

6) Berpartisipasi dalam kehidupan sebagai cerminan rasa cinta dan bangga

terhadap bangsa dan tanah air.

c. Guru dan Tenaga Kependidikan

Guru dan tenaga kependidikan di MI Unwaanunnajah berjumlah 17

orang termasuk kepala sekolah. Tenaga guru dan kependidikan di MI

Unwaanunnajah merupakan tenaga profesional yang rata-rata telah

menempuh jenjang strata satu (S1), akan tetapi hanya 3 orang yang belum

menempuh jenjang strata satu (S1)

Tabel 4.1

Data Guru Kependidikan MI Unwaanunnajah

NIP/NIGNP Nama Lengkap Jabatan

- KH. Ahmad Djusi Ketua Yayasan

111236740008020004 Sanijah, S.Pd.I Kepala Sekolah

111236740008090009 Achmad Hidayat Administrasi

Page 73: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

57

196612112007011032 Romelih, S.Pd Guru Kelas VI

111236740008320014 Siti Jubaidah, S.Pd Guru Kelas V

111236740008320005 Siti Haroh, S.Pd Guru Kelas IV

197704212007012030 Siti Maisaroh, S.Pd Guru Kelas III A

111236740008320011 Siti Aliyah, S.Pd.I Guru Kelas III B

111236740008320017 Lina Andriyani Guru Kelas IIA

111236740008320015 Evi Fitrya, S.Pd.I Guru Kelas IIB

196612112007011032 Maryanih, S.Pd Guru Kelas I A

111236740008320024 Triyana, S.Pd.I Guru Kelas I B

111236740008240013 M. Ali Imron, S.Pd.I Guru Olah Raga

111236740008320019 Kusnandar, Amd Guru Komputer

111236740008320025 Siti Rodiah, S.Pd.I

Guru Bidang Studi

Akidah Akhlak,

Qur’an Hadits, Fiqih

111236740008320026 Dimas MahfudzoGuru Bidang Studi

Bahasa Arab

111236740008090009 Achmad Hidayat Bahasa Inggris

- Deden Pembina Pramuka

- SandiPenjaga dan bag.

Kebersihan

- WatiPenjaga dan bag.

Kebersihan

Page 74: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

58

d. Data Siswa di Madrasah Ibtidaiyah Unwaanunnajah

Adapun data siswa siswi Madrasah Ibtidaiyah Unwaanunnajah tahun

ajaran 2014-2015 meliputi:

Tabel 4.2 Data Siswa Tahun Pelajaran 2014/2015

Kelas Jumlah Siswa Jumlah Rombel

I 59 2

II 54 2

III 40 1

IV 37 1

V 36 1

VI 31 1

Jumlah 257 8

Berdasarkan tabel, Siswa siswi MI Unwaanunnajah berjumlah 257 pada

tahun ajaran 2014-2015. Adapun jumlah rombel kelas sebanyak 8 kelas.

e. Fasilitas Madrasah

Adapun fasilitas yang ada pada madrasah antara lain:

Tabel 4.3 Data Fasilitas Madrasah

No. Fasilitas Jumlah

1. Ruang Kelas 9

2. Ruang Kepala Sekolah 1

3. Kamar Mandi Siswa 7

4. Kamar Mandi Guru 1

5. Mushallah 1

6. Lapangan Futsal 1

7. Perpustakaan 1

8. Koprasi Sekolah 1

9. Lab Komputer 1

10. Dapur 1

Page 75: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

59

f. Kegiatan Ekstrakulikuler

Adapun kegiatan-kegiatan diluar jam belajar yang bertujuan untuk

meningkatkan kemampuan siswa antara lain:

Tabel 4.4 Data Ekskul Siswa Tahun Pelajaran 2014/2015

No. Jenis Ekskul Pelatih Rombel

1. Calistung Guru Kelas 1 dan 2

2. Sains Ahmad Hidayat 3 - 6

3. Tahfiz dan Tahsin Dimas 3 - 6

4. Angklung Entin 3 - 6

5. Drum Band Pelatih 3 - 6

6. Futsal Alam 3 - 6

2. Kegiatan Pra Penelitian

Pelaksanaan prapenelitian dilakukan pada tanggal 24 s.d 31 Maret

2015. Kegiatan ini merupakan tahap awal yang dilakukan peneliti untuk

mengetahui kondisi sekolah dan sebagai tahap perkenalan peneliti dengan

kepala sekolah, guru, siswa, staf di lingkungan sekolah itu sendiri agar

peneliti tidak merasa asing ketika melakukan penelitian di sekolah tersebut.

Dalam kegiatan ini peneliti melakukan wawancara, observasi dan

mensosialisasikan model pembelajaran ARIAS dengan guru kelas yang

mengajar pada bidang studi IPS. Hasil pengamatan dapat diketahui situasi

kelas tergolong kelas yang ramai dengan karakteristik siswa yang berbeda-

beda. Dilihat dari segi intensitas, siswa memiliki kemampuan yang

heterogen. Ada yang berkemampuan tinggi, sedang, bahkan rendah.

Berdasarkan hasil intervensi tindakan dengan menerapkan model

pembelajaran ARIAS diketahui bahwa hasil pretest dan postest

menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar pada siswa yang cukup baik

pada siklus I maupun siklus II. Adapun kegiatan belajar mengajar di MI

Unwanunnajah dilakukan pada pukul 07.00 sampai dengan 13.40 WIB.

Page 76: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

60

Tabel 4.5 Jadwal Pelajaran IPS

Kelas Hari Jam ke- Waktu

V (Lima) Selasa 4 10.00-11.10

Kelas yang dijadikan objek penelitian adalah kelas V yang berjumlah 37

siswa, terdiri dari 22 laki-laki dan 15 perempuan. Dalam wawancara dengan

guru bidang studi IPS terungkap bahwa :

a. Muatan materi yang terdapat di LKS terlalu padat dan luas sehingga

menjadi kurang efektif saat digunakan dalam proses belajar mengajar.

b. Kapasitas kelas yang terlalu gemuk menjadi kendala dalam pengelolahan

kelas. Jumlah ideal dalam satu kelas sebanyak 28 siswa. Namun, jumlah

siswa di kelas V MI Unwaanunnajah sebanyak 37 siswa.

c. Banyak siswa yang kurang tertarik pada mata pelajaran IPS hal tersebut

terlihat dari nilai atau hasil belajar siswa dibawah standar.

Sementara itu, penulis menemukan bahwa antusiasme para siswa terhadap

pelajaran IPS tidak merata, disamping itu metode pembelajaran yang

digunakan kurang bervariasi sehingga siswa kurang bersemangat dan menjadi

jenuh serta kurang mandiri dalam melakukan latihan. hal lain yang ditemukan

yaitu masih banyak siswa yang bingung dalam memahami materi, terlihat saat

siswa menjawab soal yang diberikan, mereka tidak yakin akan jawaban yang

mereka isi.

B. Pemeriksaan Keabsahan Data

Data hasil belajar yang diperoleh dari pretest, yaitu tes yang dilakukan

sebelum siswa memperoleh materi pelajaran dan postest, yaitu tes yang dilakukan

setelah siswa mendapat materi pelajaran. Masing-masing tes diperiksa atau

dikoreksi untuk mengetahui hasil belajar siswa yang telah mengikuti proses

pembelajaran . Kemudian dari hasil pretest dan postest tersebut dianalisis dan

diperbandingkan apakah telah terjadi peningkatan hasil belajar atau tidak. Apabila

hasil belajar yang diperoleh tidak sesuai dengan kriteria yang diharapkan maka

akan dilanjutkan ke siklus selanjutnya sebagai perbaikan pembelajaran.

Page 77: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

61

Hasil penelitian juga diperoleh dari hasil observasi oleh kolaborator dan

catatan lapangan yang dilakukan oleh peneliti agar dapat mengevaluasi kegiatan

pembelajaran yang dilakukan peneliti sehingga dapat memperbaiki kegiatan

belajar mengajar di kelas agar berjalan lebih baik. Selanjutnya diberikan lembar

wawancara kepada siswa dan guru untuk mengetahui tanggapan dari guru dan

siswa mengenai penerapan model pembelajaran ARIAS pada materi persiapan

kemerdekaan Indonesia dan perumusan dasar negara.

C. Analisis Data

1. Hasil Observasi

Tabel 4.6

Tes Hasil Belajar Materi Persiapan Kemerdekaan dan Perumusan

Dasar Negara

Tes N Minimum Maximum Mean

Pretest I 37 20.00 55.00 35.81

Postest I 37 65.00 95.00 76.75

Pretest II 37 20.00 65.00 40.40

Postest II 37 75.00 100.0 82.56

Berdasarkan proses penelitian yang telah dilakukan peneliti selama 2

siklus maka di peroleh hasil seperti yang tergambar pada tabel 4.6 di atas yakni

diperoleh data pretest dan postest yang terdiri dari 20 soal pilihan ganda pada

siklus I. Dari hasil belajar pada siklus I, diperoleh rata-rata pretest sebesar

35,81 dengan nilai terendah 20 dan nilai tertinggi 55. Sedangkan hasil postest

diperoleh rata-rata sebesar 76,75 dengan nilai terendah sebesar 65 dan nilai

tertinggi 95. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan

hasil belajar yang sangat tinggi ≥ 100% mengalami kenaikan hasil belajar hal

ini terjadi karena siswa telah diberikan tindakan-tindakan berupa pengaaran di

kelas dengan menggunaka model pembelajaran ARIAS.

Kemudian pada siklus II diperoleh data pretest dan postest yang terdiri

dari 20 soal pilihan ganda, dengan nilai rata-rata hasil pretest sebesar 40,4

Page 78: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

62

dengan nilai terendah 20 dan nilai tertinggi 65. Sedangkan nilai hasil postest

diperoleh rata-rata sebesar 82,5 dengan nilai terendah 75 dan nilai tertinggi

100. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil

belajar yang sangat tinggi ≥ 100% mengalami kenaikan hasil belajar hal ini

terjadi karena siswa telah diberikan tindakan-tindakan berupa pengaaran di

kelas dengan menggunaka model pembelajaran ARIAS.

Berdasarkan hasil dan analisis data di atas maka dapat diambil

kesimpulan bahwa telah terjadi peningkatan hasil belajar dari pretest dan

postest baik pada siklus I dan II hal ini terjadi karena adanya pemberian

tindakan yang dilakukan peneliti pada siswa dengan menggunakan model

pembelajaran ARIAS, dan diketahui bahwa pada rata-rata siklus II 82,5 cukup

besar dibandingkan dengan rata-rata siklus I yakni 76,7. Jadi dapat disimpulkan

bahwa terjadinya peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan model

pembelajaran ARIAS pada siklus I dan siklus II.

2. Hasil Wawancara

Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh kolaborator pada akhir siklus I

diketahui bahwa, penerapan model pembelajaran ARIAS telah meningkatkan

hasil bela1ar siswa ini terlihat dari data pretest dan postest yang telah

dilakukan sebagai media pembanding kemudian model pembelajaran ARIAS

dirasakan sangat menyenangkan yakni dapat membantu siswa aktif dalam

proses pembelajaran namun guru harus lebih membuat siswa aktif tidak hanya

5 atau 10 siswa namun semua. Dalam kegiatan belajar mengajar guru juga

harus lebih bisa mengkondisikan siswa di kelas. Namun sejauh ini hasil belajar

siswa sudah meningkat dari sebelumnya dan siswa terlihat sangat antusias

dalam proses pembelajaran di kelas.

Berdasarkan hasil wawancara pada akhir siklus II bahwa, penerapan

model pembelajaran ARIAS sudah sangat baik karena sudah terlihat komponen

dari model tersebut yakni memotivasi siswa saat awal pembelajaran,

memaparkan tujuan dan manfaat pembelajaran serta menghubungakannya

dengan kehidupan nyata siswa, siswa pun tertarik dalam mengikuti setiap

Page 79: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

63

pembelajaran, nilai yang didapat sudah jauh sangat baik dan mereka menjadi

sangat puas dengan hasil nilai yang di dapat. Dan penerapan pembelajaran ini

juga dirasakan sangat tepat bila digunakan dalam pembelajaran IPS. Karena

lima komponen tersebut sangat bermanfaat bagi siswa untuk mencapai tujuan

pembelajaran.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan guru pada siswa untuk

mengetahui tanggapan atau respon siswa mengenai penerapan model

pembelajaran ARIAS diketahui bahwa, menurutnya model ini sangat

menyenangkan sehingga proses pembelajaran menjadi sangat mudah dan

sangat membantu siswa untuk mempelajari materi pelajaran IPS khususnya

pada materi persiapan kemerdekaan dan pembentukan dasar negara.

Berdasarkan hasil analisis ini dapat disimpulkan bahwa penerapan model

pembelajaran ARIAS ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan dapat

digunakan sebagai salah satu model belajar yang dapat membantu guru dalam

menyampaikan ilmu pengetahuan.

D. Interpretasi Hasil Analisis

1. Pelaksanaan Penelitian Pembelajaran Siklus I

a. Tahap Perencanaan

Kegiatan yang dilakukan pada perencanaan siklus I ini adalah

menyiapakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan

menggunakan model pembelajaran ARIAS, menyiapkan Lembar Kerja

Siswa (LKS), soal tes akhir siklus (pretest dan postest), lembar observasi,

lembar wawancara, catatan lapangan dan alat dokumentasi.

Materi yang akan diajarkan pada siklus I ini yaitu tentang Persiapan

kemerdekaan (pembentukan BPUPKI dan PPKI) dan penyusunan dasar

negara (Pancasila). Lembar Kerja Kelompok, latihan dan soal akhir siklus

yang dibuat untuk mengetahui perkembangan hasil belajar siswa. Lembar

wawancara dipersiapkan untuk mewawancarai guru dan siswa, untuk

mengetahui pendapat mereka mengenai model pembelajaran ARIAS dalam

pembelajaran IPS yang telah diajarkan guru.

Page 80: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

64

Target yang ingin dicapai pada siklus I adalah hasil belajar IPS

meningkat dengan model pembelajaran ARIAS.

b. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan pada siklus I terdiri dari 4 kali pertemuan

diataranya pretest (pertemuan pertama, kamis, 2 April 2015) pertemuan

selanjutnya dilanjutkan dengan KBM dengan sub pokok bahasan

menjelaskan tentang Pembentukan BPUPKI (Badan Persiapan Usaha-usaha

Persiapan Kemerdekaan Indonesia) dan PPKI (Panitia Persiapan

Kemerdekaan Indonesia) sebagai usaha persiapan kemerdekaan Indonesia

(pertemuan kedua, selasa, 7 April 2015), menjelaskan proses perumusan

dasar negara dan UUD (pertemuan ketiga , selasa, 14 April 2015) dan

terakhir pemberikan soal postest pada siswa (pertemua keempat, Jumat, 17

April 2015). Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada siklus I dapat

dilihat pada lampiran.

Adapun tahap pembelajaran ARIAS pada siklus I adalah sebagai

berikut:

(1) Tahap Assurance (Kepercayaan Diri)

Pada tahap ini sebelum proses belajar mengajar berlangsung, guru

selalu memotivasi dan menanamkan rasa percaya diri pada siswa

dengan cara membicarakan salah satu tokoh pahlawan pada era modern

dan menyambungkannya dengan tokoh pahlawan di masa lampau agar

siswa tertarik dan mudah memahami konsep sendiri sehingga siswa

menjadi yakin dan percaya bahwa mereka dapat mengikuti kegiatan

belajar dengan baik.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh kolaborator,

dapat disimpulkan bahwa penerapan tahap Assurance pada siklus I ini

sudah ada namun siswa belum terlihat mandiri. Hal ini terlihat dari

tingkat kepercayaan diri siswa saat belajar IPS yang relatif rendah.

Siswa masih terlihat mengandalkan teman yang aktif pada saat

menyelesaikan tugas kelompok. Ketika peneliti memberikan

Page 81: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

65

kesempatan pada siswa untuk bertanya, sebagian dari mereka hanya

diam dan hanya mendengarkan. Dan pada akhir siklus I peneliti

mewawancarai beberapa siswa dan diperoleh informasi bahwa siswa

senang belajar namun ada beberapa siswa yang masih bingung dan

mereka tidak bertanya karena merasa tidak percaya diri dalam

mengungkapkannya. Kemudian kepercayaan diri siswa masih ada yang

rendah yakni terlihat ketika mengerjakan tugas kelompok, beberapa

siswa hanya diam dan pasif tidak mau terlibat.

Selain itu, dalam mengerjakan latihan soal tes akhir siklus I

kepercayaan diri siswa masih ada yang kurang hal tersebut terlihat dari

beberapa siswa menyontek dengan teman sebelahnya. Untuk mengatasi

situasi seperti ini peneliti akan lebih menerapkan tahap assurance

dengan menumbuh kembangkan kepercayaan diri siswa saat belajar dan

mampu meningkatkan konsentrasi siswa saat penyampaian materi

pembelajaran berlangsung.

(2) Tahap Relevance (Relevansi/Kegunaan)

Pada tahap ini peneliti mengemukakan tujuan dan manfaat

pembelajaran pada saat awal pembelajaran dimulai. Dari pengamatan

peneliti untuk tahap Relevance siswa masih belum memahami terlihat

dari siswa masih merasa bingung dan karena siswa belum terbiasa

dengan model pembelajaran ARIAS.

(3) Tahap Interest (Minat/Perhatian)

Pada siklus I, peneliti menggunakan variasi dalam setiap kegiatan

pembelajaran yaitu dengan menggunakan media, metode dan teknik

dalam menyampaikan materi yang diajarkan seperti membuat mindmap

(peta pikiran) secara berkelompok yang dibagi atas 6 kelompok dan

indexs card (kartu indeks) yang terbagi atas dua tim besar. Berdasarkan

hasil observasi peneliti dapat menyimpulkan pada tahap interest minat

siswa sudah mulai terlihat yakni siswa terlihat bersemangat dan antusias

namun masih ada beberapa siswa yang masih belum tertarik dengan

Page 82: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

66

terlihat cuek dan malas dalam mengikuti proses belajar. Sebagian siswa

juga masih sering mengobrol dan tidak memperhatikan penjelasan guru.

Berikut dokumentasi siswa pada saat mengerjakan tugas

kelompok pada siklus I sebagai beriku:

(4) Tahap Assessment (Evaluasi)

Pada tahap ini, peneliti selalu memberikan evaluasi di setiap akhir

pembelajaran. Hasil dari evaluasi tersebut segera diinformasikan kepada

siswa agar siswa dapat mengetahui sejauh mana penguasaan materi

yang telah dipahami siswa. Bentuk evaluasi yang diberikan oleh

peneliti kepada siswa berupa latihan soal yang dikerjakan secara

individu. Pada tahap Assessment hasil evaluasi pada siklus I belum

menunjukan hasil yang memuaskan. Masih banyak siswa yang

mendapatkan nilai dibawah rata-rata namun ada juga yang telah

mencapai rata-rata. Berikut dokumentasi siswa pada saat membacakan

hasil tugas siswa pada siklus I adalah sebagai beriku:

Gambar 4.1Aktivitas Siswa pada saat mengerjakan tugas kelompok di siklus I

Gambar 4.2Aktivitas siswa pada tahap Assessment siklus I

Page 83: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

67

(5) Tahap Satisfaction (Kepuasan)

Pada tahap ini peneliti berusaha menanamkan rasa bangga dan

puas dalam diri siswa agar siswa merasa lebih dihargai. Cara yang

dilakukan peneliti untuk menerapkan tahap ini pada siklus I adalah

memberikan reward berupa nilai tambahan kepada siswa yang

mendapat nilai paling tinggi atau pada siswa yang aktif. Bahkan juga

peneliti meberikan reward berupa makanan ringan pada siswa yang

dapat menyelesaikan tugas dengan baik. Menurut hasil wawancara

dengan siswa di akhir siklus I disimpulkan bahwa dengan adanya

pemberian reward kepada siswa yang telah berhasil mengerjakan atau

mencapai sesuatu yang bisa membuat siswa merasa puas/bangga atas

keberhasilan yang telah diraihnya. Berikut dokumentasi siswa pada saat

menerima reward dan terlihat puas pada siklus I sebagai beriku:

c. Tahap Observasi dan Analisis

Pada tahap pertemuan pretest dari 20 soal pilihan ganda,

diperoleh nilai rata-rata kelas 35,81 dengan nilai tertinggi 95 dan nilai

terendah 20. Dari hasil ini disimpulkan bahwa siswa di dalam kelas ini

memiliki pengetahuan awal yang relatif sama dan belum menguasai

konsep yang akan dipelajari dengan baik. Dari pengamatan peneliti

Gambar 4.3Aktivitas siswa pada tahap Satisfaction pada siklus I

Page 84: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

68

masih banyak siswa yang bingung ketika peneliti menjelaskan tujuan

dari pembelajaran yang akan disampaikan karena mereka masih belum

terbiasa dengan model pembelajaran ARIAS.

Siswa belum terbiasa dengan pembelajaran ARIAS, maka pada

siklus I masih ada beberapa siswa yang tidak percaya diri dalam

mengerjakan tugas kelompok. Siswa tidak akan membantu

mengerjakan jika guru tidak menginstruksikannya. Siswa belum

memiliki rasa kebersamaan ketika mengerjakan tugas. Dalam proses

diskusi kelompok belum berjalan dengan baik, karena masih ada siswa

yang tidak ikut berperan dalam kegiatan ini. Pada saat presentasi hasil

diskusi kelompok, siswa belum berani mengungkapkan hasil

diskusinya. Kegiatan diskusi ini masih didominasi oleh beberapa

kelompok saja, siswa yang tidak aktif lebih mengandalkan kepada

siswa yang aktif.

Pada akhir pertemuan siklus I diadakan postest. Hasil tes dari 20

soal yang diberikan diperoleh rata-rata niai satu kelas adalah 76,75

dengan nilai terendah 65 dan nilai tertinggi 95 dengan gain 0,63. Dari

hasil ini dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar

siswa bila dibandingkan dengan hasil pretest. Berikut dokumentasi

siswa pada saat mengerjakan soal postest siklus I sebagai beriku:

Gambar 4.4Aktivitas siswa saat mengerjakan postest siklus I

Page 85: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

69

Kemudian pada tahap selanjutnya adalah wawancara yang

dilakukan oleh kolaborator sebagai observer. Wawancara dilakukan

usai peneliti mengadakan tes akhir siklus I. Berdasarkan hasil

wawancara dengan observer dapat ditarik kesimpulan bahwa model

pembelajaran ARIAS sudah cukup baik dalam upaya meningkatkan

hasil belajar siswa. Tetapi dalam siklus I ini tahap-tahap pembelajaran

ARIAS belum sepenuhnya peneliti laksanakan. Rangkuman hasil

wawancara peneliti dengan observer pada siklus I dapat dilihat pada

lampiran.

Adapun catatan lapangan pada siklus I ini adalah pada saat proses

diskusi kelompok berlangsung penyediaan lembar kerja satu kelompok

satu kurang membuat siswa tertarik mengikuti pembelajaran karena

hanya beberapa siswa saja yang mengerjakan tugas sisanya hanya

melihat dan banyak dari mereka sibuk mengobrol. Sehingga

penyampaian materi dirasa kurang efektif yakni siswa yang mengerti

hanya siswa yang aktif mengerjakan tugas namun siswa yang hanya

melihat dan mengobrol belum mengerti isi materi tersebut. Kemudian

pada saat proses presentasi banyak dari siswa yang malu untuk

mempersentasikan hasil kerja kelompoknya. Artinya siswa belum

memiliki rasa percaya diri dan proses penilaian pun terhambat.

d. Tahap Refleksi

Tahap ini dilakukan oleh peneliti dan kolaborator setelah

melakukan analisis pada hasil belajar siklus I, wawancara siswa dan

guru serta catatan lapangan ditemukan beberapa permasalahan yang ada

pada siklus I.

Hasil refleksi tersebut dijelaskan dalam tabel berikut:

Tabel 4.7

Refleksi Tindakan Pembelajaran pada Siklus I

No. Permasalahan Rencana Perbaikan

1. Dalam proses pembelajaran Meningkatkan keberanian dan rasa

Page 86: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

70

ARIAS pada tahap Assurance

siswa masih belum sepenuhnya

percaya diri untuk bertanya,

menjawab pertanyaan guru,

mengerjakan tugas secara mandiri

dan cenderung mengandalkan

teman saat berdiskusi, bahkan

pada saat menyelesaikan tugas

kelompok beberapa siswa terlihat

sangat pasif dan hanya diam.

percaya diri siswa dengan cara

memberikan point tambahan pada

siswa yang berani bertanya dan

menjawab pertanyaan guru. Serta

membuat LKS yang dikerjakan oleh

individu walaupun dikerjakan

dalam kelompok agar siswa yang

pasif menjadi aktif mengerjakan

tugas dan bertanggung jawab atas

tugasnya sendiri.

2.

Untuk tahap Relevance siswa

masih merasa bingung untuk

memberi contoh masalah yang

berhubungan dengan materi dan

kehidupan sehari-hari siswa.

Memberikan bimbingan kepada

siswa dalam mencari contoh

masalah yang berhubungan dengan

kehidupan siswa saat ini.

3.

Untuk tahap Interest, ada sebagian

siswa yang masih kurang

berminat pada pelajaran IPS yang

mengakibatkan pada saat proses

pembelajaran siswa terlihat asik

bermain sendiri dan mengobrol.

Lebih memberikan variasi lagi pada

saat menyampaikan materi

pembelajaran agar minat belajar

siswa meningkat dan proses

pembelajaran menjadi dinamis.

4.

Untuk tahap Assessment, masih

ada beberapa siswa yang

mendapat nilai rendah. Dan secara

keseluruhan penampilan

kelompok bagus namun secara

individu masih ada yang tidak

melaksanakan evaluasi dengan

baik.

Memberikan proses pembelajaran

yang lebih berkesan agar siswa

dapat mengikuti proses

pembelajaran secara baik dan dapat

melaksanakan evaluasi dengan baik

dan mencapai tujuan pembelajaran

yang telah ditetapkan oleh guru.

Page 87: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

71

5.

Untuk tahap Satisfaction, masih

ada siswa yang belum merasa

puas karena saat pembelajaran

pasif dan tidak mendapat

reward.atau nilai tambahan.

Memberikan semangat pada siswa

untuk saling berkompetisi dengan

siswa yang lain untuk merebutkan

posisi terbaik dan mendapatkan

sebuah reward dan nilai tambahan.

Berdasarkan hasil refleksi tindakan pembelajaran siklus I

diperoleh informasi bahwa hasil belajar siswa pada tes akhir siklus I

(postest) sudah mencapai nilai yang memuaskan dengan nilai rata-rata

76,75. Peneliti merasa bahwa siklus I belum mencapai hasil interventasi

tindakan yang diharapkan yaitu hasil belajar siswa belum mencapai ≥

85% dari jumlah siswa yang ada di kelas. Kemudian peneliti belum

merasa puas karena sebagian anak masih belum percaya diri pada saat

proses pembelajaran di kelas kemudian hasil belajar yang dicapaipun

masih belum seluruhnya baik ada 6 siswa yang mendapat nilai di bawah

rata-rata. Sehingga perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya dengan

refleksi siklus I digunakan sebagai acuan di siklus berikutnya atau

siklus II.

2. Pelaksanaan Penelitian Pembelajaran Siklus II

a. Tahap Perencanaan

Rencana pembelajaran siklus II berupa pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran ARIAS yang mengacu pada hasil

observasi siklus I. Pada siklus II ini guru akan lebih mengkondisikan

kelas dan meningkatkan kegiatan pada setiap tahap pembelajaran ARIAS

agar pembelajaran berjalan lebih baik dari pembelajaran pada siklus I.

Materi pada siklus II ini yaitu tentang Jasa dan peran tokoh dalam

persiapan proklamasi kemerdekaan. Adapun tahap persiapan untuk

pembelajaran siklus II yaitu menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS),

soal tes akhir siklus (pretest dan postest), lembar observasi, lembar

wawancara, catatan lapangan dan alat dokumentasi.

Page 88: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

72

Target pada siklus II ini adalah hasil belajar siswa meningkat

melalui model pembelajaran ARIAS dan penerapan pembelajaran

ARIAS dapat berjalan dengan baik.

b. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan pada siklus II terdiri dari 2 kali pertemuan

dengan sub pokok bahasan peristiwa-peristiwa penting menjelang

proklamasi, perumusan naskah proklamasi dan detik-detik proklamasi

(pertemuan kelima, Selasa, 28 April 2015), garis waktu tahapan peristiwa

menjelang proklamasi dan menjelaskan riwayat singkat tokoh yang

berperan dalam peristiwa proklamasi (pertemuan keenam, Selasa 05 Mei

2015). Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada siklus II dapat

dilihat pada lampiran.

Adapun tahap pembelajaran ARIAS pada siklus II adalah sebagai

berikut:

1. Tahap Assurance (Kepercayaan Diri)

Sama halnya pada siklus sebelumnya, pada tahap ini sebelum

proses pembelajaran berlangsung, guru selalu memotivasi dan

menanamkan rasa percaya diri pada siswa dengan cara memberi

tebak-tebakan terkait materi pelajaran IPS sebelumnya. Berikut

dokumentasi siswa pada tahap Assurance yakni bermain tebak-

tebakan terkait materi yang telah dipelajari dan bernyanyi bersama

pada siklus II:

Gambar 4.5Aktivitas siswa saat tahap Assurance siklus II

Page 89: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

73

Kepercayaan diri siswa dalam belajar IPS pada pelaksanaan

siklus II ini mengalami kemajuan yang cukup baik. Beberapa siswa

yang pada siklus I hanya diam saja ketika guru memberikan

pertanyaan, pada siklus II ini sudah mulai berani untuk

mengungkapkan pendapatnya tanpa menunggu namanya dipanggil.

Pada siklus II, dalam diskusi kelompok hampir semua siswa

percaya diri untuk turut aktif dalam berdiskusi mengemukakan

pendapatnya dan bertukar pikiran. Hal tersebut sejalan dengan teori

bahwa seseorang yang memiliki sikap percaya diri tinggi cenderung

akan berhasil bagaimanapun kemampuan yang ia miliki. Siswa yang

memiliki rasa percaya diri memiliki penilaian positif tentang dirinya

dan cenderung menampilkan prestasi yang baik secara terus menerus

Kemudian dalam proses mengerjakan soal latihanpun semua

siswa antusias dan terlihat kepercayaan diri siswa sudah sangat baik.

2. Tahap Relevance (Relevan/Kegunaan)

Sama halnya pada siklus I, pada siklus II guru mengemukakan

tujuan dan manfaat pembelajaran dan nilai-nilai yang akan didapat

siswa setelah mengikuti pembelajaran. Selain itu peneliti juga

memberikan bimbingan kepada siswa dalam mencari contoh materi

IPS yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari siswa. Karena

dalam sebuah teori mengatakan siswa akan lebih terdorong

mempelajari sesuatu kalau apa yang akan dipelajari ada relevansinya

dengan kehidupan mereka, dan memiliki arah tujuan dan sasaran yang

jelas maka dari itu pada siklus ini beberapa siswa yang sebelumnya

terlihat bingung, pada siklus II ini sudah mulai bisa menerima

penjelasan mengenai manfaat dari pembelajaran dan

menghubungkannya dengan keseharian siswa.

3. Tahap Interest (Minat/Perhatian)

Page 90: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

74

Pada siklus II, peneliti menggunakan metode picture and pictur

untuk menjelaskan materi dengan cara yang menyenangkan. Karena

Menurut Woodruff, sesungguhnya belajar tidak terjadi tanpa ada

minat/perhatian maka berdasarkan teori tersebut terlihat dari hasil

pengamatan, minat siswa dalam belajar IPS pada siklus II ini

mengalami kemajuan yang baik. Beberapa siswa yang semula terlihat

malas dan cuek dalam proses pembelajaran, pada siklus II ini semua

siswa sudah terlihat antusias dan bersemangat dalam mengerjakan

tugasnya masing-masing. Berikut dokumentasi hasil kerja siswa

menyusun gambar berdasarkan runtutan peristiwa persiapan

kemerdekaan Indonesia dan pada pertemuan ke dua mencari informasi

terkait gambar pahlawan kemerdekaan pada buku tulis di siklus II

sebagai beriku:

4. Tahap Assessment (Evaluasi)

Sedangkan evaluasi yang dilakukan oleh peneliti sama seperti

pada siklus I, peneliti selalu memberikan evaluasi disetiap akhir

pembelajaran. Hasil evaluasi tersebut berupa nilai yang langsung

diberikan guru pada siswa. Karena sejatinya evaluasi yang dilakukan

adalah untuk mengetahui sampai sejauh mana kemajuan yang telah

siswa capai. Pada siklus II bentuk evaluasi yang diberikan peneliti

Gambar 4.6Aktivitas Siswa dalam tahap Interest pada siklus II

Page 91: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

75

berupa pengerjaan tugas menyusun gambar, menghafal naskah

proklamasi dan mencari informasi singkat tokoh perjuangan. Penilaian

dilakukan secara individu walaupun dilakukan dalam kelompok. Hasil

evaluasi pada siklus II sudah cukup memuaskan. Berikut dokumentasi

siswa pada saat mempresentasikan tugas individu pada siklus II

sebagai beriku:

5. Tahap Satisfaction (Kepuasan/Bangga)

Sama halnya pada siklus I, pada setiap pembelajaran siklus II

peneliti selalu berusaha menanamkan rasa bangga dan puas dalam diri

siswa agar merasa lebih dihargai. Hal tersebut sesuai dengan teori

yang mengatakan bahwa keberhasilan dan kebanggaan menjadi

sebuah penguat untuk mencapai keberhasilan berikutnya. Maka dari

itu peneliti berusaha membuat siswa puas atas hasil kemampuannya

dan mendukung keberhasilan selanjutnya dalam belajar. Cara yang

dilakukan peneliti untuk menerapkan tahap ini pada siklus II sama

seperti pada pembelajaran siklus I. Berdasarkan hasil pengamatan,

pemberian nilai pada hasil kerja siswa, pujian dari guru, dan senyum

guru yang simpatik, serta sama halnya seperti pada siklus sebelumnya

peneliti memberikan reward yaitu makanan ringan dan pulpen pada

siswa yang mendapat nilai yang memuaskan. Sehingga dalam

mengerjakan soal latihan dapat menimbulkan rasa bangga dan

Gambar 4. 7Aktivitas Siswa Mempersentasikan Hasil Kerja Individu pada Siklus II

Page 92: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

76

mendorong siswa untuk melakukan kegiatan yang lebih baik serta

memperoleh hasil yang lebih baik juga dari sebelumnya.

Adapun catatan lapangan peneliti pada siklus II ini adalah

seluruh siswa sudah aktif mengikuti proses pembelajaran sehingga

proses penyampaian materi sudah 88% tersampaikan. Bagi siswa yang

terlihat masih cuek pada proses pembelajaran akan di bimbing lebih

intensif agar siswa tersebut aktif seperti siswa lain. Namun sejauh ini

hanya 2 siswa yang terlihat cuek terhadap pelajaran IPS. Namun

berdasarkan hasil tes belajar yang diperoleh melalui postest semua

siswa tuntas.

c. Tahap Observasi dan Analisis

Pada awal pertemuan diadakan pretest dari 20 soal pilihan

ganda, diperoleh nilai rata-rata kelas 40,4 dengan nilai tertinggi 65 dan

nilai terendah 20. Sama halnya seperti siklus sebelumnya dari hasil ini

disimpulkan bahwa siswa di dalam kelas ini memiliki pengetahuan

awal yang relatif sama dan belum menguasai konsep dengan baik.

Pengamatan hasil belajar siswa melalui pemberian tes akhir

siklus I dan II selama penerapan model pembelajaran ARIAS dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.8

Skor Hasil Belajar Siswa pada Siklus I dan II

No. SiswaSiklus I Siklus II

Pretest Postest Pretest Postest1. S1 35 75 40 952. S2 20 60 20 753. S3 20 70 35 854. S4 40 80 40 755. S5 40 75 35 806. S6 40 80 60 907. S7 35 75 35 958. S8 35 80 35 809. S9 55 80 65 80

Page 93: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

77

10. S10 30 80 65 10011. S11 30 65 35 8012. S12 50 90 65 9013. S13 35 85 50 8514. S14 35 70 55 9515. S15 50 90 50 10016. S16 35 80 55 8017. S17 30 75 30 8018. S18 35 85 50 8019. S19 40 80 35 8020. S20 25 75 40 7521. S21 35 75 65 9522. S22 45 75 35 9023. S23 25 75 20 8024. S24 30 70 30 8025. S25 40 75 30 8026. S26 55 95 65 10027. S27 35 75 20 8528. S28 40 75 35 8529. S29 45 75 55 9530. S30 20 60 20 7531. S31 55 75 25 7532. S32 20 80 25 8033. S33 30 80 65 8534. S34 20 65 30 8035. S35 25 80 25 8536. S36 35 75 20 8537. S37 55 85 35 80

Jumlah 1325 2840 1495 3055Rata-rata 35,81 76,75 40,40 82,56

Berdasarkan tabel diatas, diperoleh bahwa rata-rata hasil belajar

baik pretest pada siklus II mengalami peningkatan bila dibandingkan

dengan siklus I.

Pada siklus II ini siswa sudah mulai fokus memperhatikan

penjelasan guru ketika peneliti menjelaskan tujuan dari pembelajaran

yang akan disampaikan dan sudah jarang terlihat siswa yang

mengobrol pada saat proses belajar mengajar. Mereka merasa sangat

senang dengan model pembelajaran ARIAS.

Pada siklus II, dalam diskusi kelompok para siswa sudah mulai

percaya diri untuk turut aktif dalam berdiskusi mengemukakan

Page 94: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

78

pendapatnya di depan kelas secara sendiri-sendiri dan siswa sudah

ikut berperan dalam kegiatan diskusi kelompok ini.

Kemudian dalam melakukan langkah kerja yang dijelaskan oleh

guru, siswa sudah serius mengerjakannya. Dalam mengerjakan soal

latihan kepercayaan diri siswa sudah cukup baik.

Pada akhir siklus II diadakan postest. Hasil tes terdiri dari 20

soal yang diberikan diperoleh rata-rata nilai satu kelas adalah 82,56

dengan nilai terendah 75 dan nilai tertinggi 100 dengan gain 0,74.

Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan hasil

belajar siswa pada siklus II bila dibandingkan dengan hasil belajar

pada siklus I. Peneliti merasa bahwa siklus II sudah mencapai hasil

interventasi tindakan yang diharapkan yaitu hasil belajar siswa sudah

mencapai ≥ 85% dari jumlah siswa yang ada di kelas

d. Tahap Refleksi

Setelah melaksanakan pembelajaran siklus II, penelti

mengidentifikasi permasalahan yang ditemukan selama pembelajaran

pada siklus II. Dari hasil observasi, wawancara dengan siswa dan

guru, catatan lapangan, diperoleh hasil analisis refleksi yaitu:

1. Pada siklus II pembelajaran IPS dengan model pembelajaran

ARIAS telah dilaksanakan dengan baik dan lancar dari siklus

sebelumnya. Walaupun masih ada beberapa tahapan dari model

ARIAS yang belum terlihat maksimal.

2. Kepercayaan diri siswa dalam belajar IPS dalam proses pengerjaan

tugas sudah menunjukan peningkatan yang semakin baik.

3. Hasil belajar sudah sangat memuaskan. Rata-rata belajar siswa

pada siklus II meningkat dibandingkan dari siklus I yaitu 82,5.

Diperoleh nilai rata-rata N Gain pada siklus I adalah 0,639 dan

rata-rata N Gain pada siklus II adalah 0,746. Jadi dapat

disimpulkan adanya peningkatan hasil belajar siswa pada siklus II

bila dibandingkan dengan siklus I sebesar 0,107.

Page 95: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

79

Setelah mengidentifikasi dan menganalisis kegiatan refleksi

pada tindakan siklus II, maka solusi untuk tindakan selanjutnya yaitu

mempertahankan dan terus memperbaiki pembelajaran dengan model

pembelajaran ARIAS dengan memperhatikan kendala dan saran guru

dari hasil temuan.

Sedangkan gambaran mengenai hasil observasi selama

penerapan model pembelajaran ARIAS pada siklus I dan II disajikan

tabel di bawah ini:

Tabel 4.9

Hasil Observasi Penerapan Model Pembelajaran ARIAS Siklus I

No. Aspek yang diamati Siklus II Assurance (Percaya Diri)

1. Guru melakukan usaha/kegiatan untuk menanamkanrasa percaya diri pada siswa

2. Siswa secara bertahap mandiri dalam belajar -3. Siswa dengan penuh percaya diri mengungkapkan

pendapatnya.-

II Relevance (Relevan/Kegunaan)1. Guru mengemukakan tujuan sasaran yang akan

dicapai.

2. guru mengemukakan manfaat pelajaran bagikehidupan siswa masa sekarang dan mendatang.

3. Siswa bersemangat mengikuti proses pembelajaran. -III Interest (Minat/Perhatian)

1. Guru menggunakan metode pembelajaran yangbervariasi.

2. Guru menggunakan media untuk melengkapipenyampaian bahan kajian

3. Guru memberi kesempatan kepada siswa untukberpartisipasi secara aktif dalam pembelajaran

IV Assessment (Evaluasi)1. Guru mengadakan evaluasi dan memberikan umpan

balik terhadap kinerja guru

2. Guru memberikan evaluasi yang objektif dan adilserta menginformasikan hasil evaluasi kepada siswa.

3. Siswa membantu teman yang kesulitan selamaproses pembelajaran

-

4. Siswa mengevaluasi diri sendiri dan temannya. -V Satisfaction (Kepuasan)

1. Guru memberikan penghargaan baik verbal atau non

Page 96: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

80

verbal kepada siswa yang telah menunjukankeberhasilan

2. Guru memperlihatkan perhatian besar pada siswa,sehingga mereka merasa dihargai.

Keterangan : () = Terlihat Penerapannya

( - ) = Tidak terlihat penerapannya

Berdasarkan hasil observasi diatas terlihat bahwa penerapan model

pembelajaran ARIAS pada siklus I belum maksimal karena masih ada

beberapa dari komponen ARIAS belum terlaksana secara baik. Maka dari

itu pada penelitian ini dilajut pada siklu II. Berikut hasil observasi

kolaborator pada siklus II.

Tabel 4.10Hasil Observasi Penerapan Model Pembelajaran ARIAS Siklu II

No. Aspek yang diamati Siklus III Assurance (Percaya Diri)

1. Guru melakukan usaha/kegiatan untukmenanamkan rasa percaya diri pada siswa

2. Siswa secara bertahap mandiri dalam belajar 3. Siswa dengan penuh percaya diri mengungkapkan

pendapatnya.

II Relevance (Relevan/Kegunaan)1. Guru mengemukakan tujuan sasaran yang akan

dicapai.

2. guru mengemukakan manfaat pelajaran bagikehidupan siswa masa sekarang dan mendatang.

3. Siswa bersemangat mengikuti proses pembelajaran. III Interest (Minat/Perhatian)

1. Guru menggunakan metode pembelajaran yangbervariasi.

2. Guru menggunakan media untuk melengkapipenyampaian bahan kajian

3. Guru memberi kesempatan kepada siswa untukberpartisipasi secara aktif dalam pembelajaran

IV Assessment (Evaluasi)1. Guru mengadakan evaluasi dan memberikan umpan

Page 97: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

81

balik terhadap kinerja guru2. Guru memberikan evaluasi yang objektif dan adil

serta menginformasikan hasil evaluasi kepadasiswa.

3. Siswa membantu teman yang kesulitan selamaproses pembelajaran

4. Siswa mengevaluasi diri sendiri dan temannya. V Satisfaction (Kepuasan)

1. Guru memberikan penghargaan baik verbal atau nonverbal kepada siswa yang telah menunjukankeberhasilan

2. Guru memperlihatkan perhatian besar pada siswa,sehingga mereka merasa dihargai.

Keterangan : () = Terlihat Penerapannya

( - ) = Tidak terlihat penerapannya

E. Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil pengamatan pada siklus I diperoleh data bahwa hasil belajar

sebagian besar siswa meningkat namun ada beberapa siswa yang mengalami

peningkatan yang cukup kecil. Namun empat tahap dari lima tahap yang

terkandung pada pembelajaran ARIAS belum terlaksana dengan baik.

Diantaranya pada tahap Assurance (Kepercayaan diri) siswa pada siklus I

masih sangat rendah. Pada tahap Relevance (Relevan/kegunaan) rata-rata siswa

masih belum memahami dan bingung dengan penyampaian guru mengenai

tujuan dan manfaat pembelajaran. Tahap Assessment masih banyak siswa yang

mendapatkan hasil evaluasi rendah dan Pada tahap Satisfaction beberapa anak

tidak puas karena tidak mendapat nilai bagus dan tidak mendapat reward.

Berdasarkan pengamatan pada siklus I, rata-rata hasil belajar siswa

selama pembelajaran pada siklus I adalah 76,75. Indikator keberhasilan sudah

tercapai namun pada proses pembelajaran masih sangat kurang menjalankan

tahap-tahapan yang ada pada model pembelajaran ARIAS maka dilanjutkan

pada siklus II.

Page 98: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

82

Pada siklus II, hasil belajar siswa dengan menggunakan model

pembelajaran ARIAS mengalami peningkatan yang sangat baik. Pada tahap

Assurance, siswa sudah mulai percaya diri dalam mengikuti proses

pembelajaran dan pada saat mengerjakan soal rasa percaya diri siswa sudah

meningkat bila dibandingkan dengan siklus I. Pada tahap Relevance, siswa

sudah mulai paham ketika guru menyampaikan tujuan dan manfaat

pembelajaran. Pada tahap Interest minta belajar siswa meningkat begitu pula

pada tahap Assessment hasil latihan LKS siswa mendapatkan nilai yang cukup

baik. Pada tahap Satisfaction siswa sudah merasa bangga dengan nilai yang

mereka dapatkan dan lebih bersemangat dalam pembelajaran.

Pada siklus II proses pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran ARIAS sudah berjalan dengan baik dan tertib. Semua tahap yang

terdapat pada pembelajaran ARIAS sudah berjalan. Berdasarkan pengamatan

pada siklus II diperoleh nilai rata-rata postest hasil belajar siswa 82,56. Dengan

demikian pada hasil rata-rata siklus I dan II telah mengalami peningkatan

maka pada siklus II ini penelitian dihentikan dan tidak dilanjutkan pada siklus

selanjutnya.

Dapat disimpulkan bahwa hasil temuan dari penelitian yang diadakan

selama II siklus dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil

belajar siswa yang diperoleh dari tes akhir pada setiap siklus (postest) adanya

peningkatan hasil belajar siswa yang sangat baik, peningkatan rata-rata hasil

belajar siswa dari setiap pertemuan dapat terlihat karena lima komponen yang

terdapat pada pemblajaran ARIAS mendukung meningkatnya hasil belajar

siswa dalam belajar mengajar. Yakni sesuai dengan teori Dasar perancangan

model pembelajaran ARIAS bahwa modeel pembelajaran ini dapat

mempengaruhi hasil belajar siswa. Model pembelajaran ini dikembangkan

berdasarkan teori nilai harapan (Expectancy value theory) yang mengandung

dua komponen yaitu nilai (value) dari tujuan yang akan dicapai dan harapan

(expectancy) agar berhasil mencapai tujuan itu.

Page 99: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

83

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menerapakan

model pembelajaran ARIAS pada mata pelajaranIlmu Pengetahuan Sosial,

dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran ARIAS dalam KBM

dapat meningkatkan hasil belajar siswa, ini terlihat dari hasil pengujian N Gain

diketahui bahwa hasil peningkatannya sebesar 0,11 yakni pada siklus I

memiliki rata-rata 0,63. Sedangkan pada siklus II memiliki rata-rata 0,74.

Sehingga dapat dikatakan penerapan model pembelajaran ARIAS dapat

meningkatkan hasil belajar siswa pada siklus I dan II.Kemudian ini tergambar

pada kegiatan yang dilakukan oleh guru kepada siswa dengan menggunakan

lima komponen yang terdapat pada pembelajaran ARIAS yaitu Assurance,

Relevance, Interest, Assessment, dan Satisfaction. Berdasarkan hasil

pengamatan pada lembar observasi guru dapat disimpulkan bahwa kelima

komponen ARIAS sudah diterapkan dengan baik hal ini tergambar dengan

kepercayaan diri siswa meningkat, siswa mengetahui tujuan, dan manfaat dari

pembelajaran serta dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari ini

terbukti pada hasl belajar siswa yang semakin meningkat pada setiap

pertemuan. Kemudian berdasarkan hasil wawancara guru dan siswa diketahui

model ARIAS ini membuat suasana belajar menjadi hidup dan menyenangkan,

hal ini terlihat dari hasil wawancara yang terlampir. Minat siswa untuk belajar

juga meningkat. Dengan diterapkannya model pembelajaran ARIAS siswa

dapat mengikuti pembelajaran dengan baik.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, analisis dan pembahasan pada bab IV serta

kesimpulan yang diperoleh, maka disarankan hal-hal sebagai berikut:

1. Model pembelajaran ARIAS dapat meningkatkan hasil belajar siswa, oleh

karena itu disarankan kepada guru untuk menerapkan model pembelajaran

Page 100: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

84

ARIAS dalam pembelajaran IPS, sebagai alternatif model pembelajaran

yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Mengarahkan siswa pada pemahaman bahwa pelajaran IPS merupakan

pelajaran yang sangat penting dan berguna bagi kehidupan sehari-hari,

sehingga tujuan pembelajaran IPS dapat tercapai.

3. Begi peneliti lebih lanjut apabila ingin menerapkan model pembelajaran

ARIAS disarankan dapat menerapkan kelima tahap yang terdapat dalam

model pembelajaran ARIAS agar hasil dari penelitian dapat berjalan dengan

baik.

Page 101: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

85

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Iif Khoiru, Amri, Sofan, dan Elisah, Tatik, Strategi PembelajaranSekolah Terpadu, Jakarta : PT. Prestasi Pustakarya, 2011

Ahmad, Iif ,Khoiru, dkk, Strategi Pembelajaran Berorientasi KTSP, Jakarta: PT.Prestasi Pustaka, 2011

Ari istiyani, Dwi dkk, Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD/MI kelas V, Jakarta :Pusat Pembukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009

Arikunto, Suharsimi, Evaluasi Program Pendidikan, Jakarta: PT. Bumi Aksara,2010

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu PendekatanPpraktik, Jakarta: PT.Rieneka Cipta, 2010

Ahmad, Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta :PT. Fajar Interpratama Mandiri, 2014) cet. 2, h. 137

Arifin,, Zainal, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,2013), cet. Ke-5, h. 266

B. Uno, Hamzah, Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajaryang kreatif dan efektif, Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2008.

Dakir, Perencanaan dan pengembangan kurikulum, Jakarta : Rineka Cipta, 2010.

Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik, Bandung: PT. RemajaRosdakarya,2011

Didik, Komaidi dan Wahyu, Wijayati, Panduan Lengkap PTK (PenelitianTindakan Kelas), Yogyakarta: Sabda Media, 2011.

Kadir, Abdul, dkk, Dasar-dasar Pendidikan, Jakarta : Kencana, 2014

Kiranawati, Desain Pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest,Assessment, and Satisfaction) dalamhttp://gurupkn.wordpress.com/2007/12/22/model-pembelajaran-arias,diakses pada tanggal 20 Maret 2015, pukul 19;22

Majid, Abdul, Strategi Pembelajaran, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013.

Muhammad, Thobroni dan Arif, Mustofa, Belajar dan Pembelajaranpengembangan wacana dan praktik pembelajaran dalam pembangunannasional, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011

Nadlir, dkk, Ilmu Pengetahuan Sosial 1, Surabaya: LAPIS-PGMI, 2009.

Nurdin, Syafruddin, Guru profesional dan implementasi kurikulum, Jakarta : PT.Ciputat Press, 2005.

Page 102: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

86

Nurochim, Perencanaan Pembelajaran Ilmu-ilmu Sosial, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2013.

Payong, Marselus. R, Sertifikasi profesi guru konsep dasar, problematika, danimplementasinya, Jakarta : PT. Indaks, 2011.

Rozak, Abdul, Fauzan, dan Nurdin, Ali, Kompilasi Undang-undang danPeraturan Bidang Pendidikan, Jakarta : FITK Press, 2010.

Rusman, Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru,Jakarta : Rajawali pers, 2012.

Sa’dah, dkk, “Penerapan Model ARIAS ((Assurance, Relevance, Interest,Assesment, and Satisfaction) Dalam Pembelajaran TIK (TeknologiInformasi dan Komunikasi) Untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa”,Jurnal pendidikan. 1, 2012.

Sanjaya, Wina, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Kencana, 2010.

Semiawan, Conny R, Belajar dan pembelajaran prasekolah dan sekolah dasar,Jakarta: PT. Indeks, 2008.

Sholeh, Asrorun, Ni’am, Membangun Profesionalitas Guru analisis kronologiatas lahirnya UU Guru dan Dosen, Jakarta: Elsas Jakarta, 2006.

Soehendro, Bambang, Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar, Jakarta:Badan Standar Nasional Pendidikan, 2006

Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajara, Bandung: PT. RemajaRosdakarya, 2011.

Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, Jakarta: Bumi Aksara, 2010.

Wilis Dahar, Ratna, Teori-teori Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Erlangga,2011

Page 103: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

87

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SISKLUS I

Satuan Pendidikan : MI Unwaanunnajah

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Kelas/Semester : V/Genap

Pertemuan Ke- : 1 (satu)

Alokasi Waktu : 2x35 menit

A. Standar Kompetensi

Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan

dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia

B. Kompetensi Dasar

2.2 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan

kemerdekaan Indonesia

C. Indikator

2.2.1 Mengidentifikasi proses persiapan kemerdekaan

2.2.2 Menjelaskan proses pembentukan BPUPKI

2.2.3 Menjelaskan proses pembentukan PPKI

D. Tujuan Pembelajaran

2.2.1 Siswa mampu mengidentifikasi proses persiapan kemerdekaan

2.2.2 Siswa mampu menjelaskan proses pembentukan BPUPKI

2.2.3 Siswa mampu menjelaskan proses pembentukan PPKI

E. Materi Pembelajaran

(Uraian Materi Terlampir)

Persiapan kemerdekaan Indonesia dan Perumusan dasar negara

1) Kerja keras para tokoh dalam proses perumusan dasar negara

Lampiran 1

Page 104: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

88

a. Perumusan dasar negara

b. Usaha persiapan kemerdekaan

- Pembentukan BPUPKI

- Pembentukan PPKI

2) Menghargai jasa tokoh-tokoh persiapan kemerdekaan

a. Ir. Soekarno

b. Drs. Moh. Hatta

F. Metode Pembelajaran

ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, dan Satisfaction)

G. Kegiatan Pembelajaran

(Pertemuan I)

Tahapan

Pembelajaran

Deskripsi

Kegiatan Guru dan Peserta Didik

Alokasi

Waktu

Pendahuluan 1. Orientasi

1) Guru mempersiapkan kelas di awal pembelajarandengan berdo’a bersama dan mengabsensi pesertadidik.

2. Motivasi dan Appersepsi

1) Guru menyampaikan topik yang akan diajarkan.2) Guru memberi motivasi dan menanamkan rasa

percaya diri pada siswa dalam mengikuti prosesbelajar dengan bernyanyi (Tahap Assurance)

3) Guru menjelaskan tujuan dan manfaatpembelajaran topik ini dalam kehidupan sehari-hari (Tahap Relevance)

4) Guru memberikan penjelasan sedikit seputarmateri secara singkat terkait contoh gambar.

Pemberian Acuan1) Guru membentuk peserta didik menjadi 6

kelompok dengan cara mencocokan warna yangsama.

15 menit

Page 105: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

89

Inti 1) Guru membagikan lembar kerja kelompok.2) Guru menjelaskan proses diskusi yang akan

dilakukan siswa perkelompok.3) Guru memberikan kesempatan kepada setiap

kelompok untuk bertanya terkait bahan belajaryang telah diberikan

4) Siswa mulai melakukan diskusi dan mengerjakantugas kelompok membuat mind map. (TahapInterest)

5) Guru mengawasi setiap kelompok dan memberipenjelasan bila ada yang belum mengerti.

6) Guru menginstruksikan pada siswa yang sudahselesai mengerjakan mind map untukmenemperkan hasil didinding kelas

7) Guru memberi kesempatan pada 1 kelompokyang pertama selesai untuk mempresentasikanhasil kerja kelompoknya. (Tahap Assessment)

8) Proses penilaian antar kelompok.9) Penghitungan skor oleh guru di depan kelas.10) Memberikan hadiah pada kelompok presentasi

dan pada kelompok terbaik. (Tahap Satisfaction)

50 menit

Penutup 1. Kesimpulan1) Guru melakukan refleksi berupa curah pendapat

dengan peserta didik terkait pembelajaran.2) Guru memberikan pekerjaan rumah (PR) pada

setiap individu sebagai penguat hasilpembelajaran.

2. Informasi Kegiatan Selanjutnya1) Guru memberikan informasi terkait dengan

proses pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

5 menit

H. Alat dan Sumber Pembelajaran

Alat : Sepidol, papan tulis, kertas karton, dll.

1) Dwi, Ari istiyani, dkk, Ilmu Pengetahuan Sosial

untuk SD/MI kelas V, Jakarta : Pusat Pembukuan,

Departemen Pendidikan Nasional, 2009.

2) Lembar Kerja Kelompok

Sumber Belajar:

Page 106: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

90

I. Penilaian Proses dan Hasil Pembelajaran

(Penilaian Terlampir)

Indikator PencapaianKompetensi

JenisPenilaian

Bentuk Penilaian Instrumen

- Mengidentifikasi proses

persiapan kemerdekaan

- Menjelaskan proses

pembentukan BPUPKI

- Menjelaskan proses

pembentukan PPKI

individu

Kelompok

Essay

Hasil Presentasi

Tes Tulis

Non tes

Tangerang selatan, 07 April 2015

Mengetahui Guru kelas, Guru Bidang Studi,

( Siti Jubaidah, S.Pd ) ( Isti Saras Swati )

Page 107: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

91

LAMPIRAN MATERI

JASA DAN PERAN TOKOH DALAM PERSIAPAN

PROKLAMASI KEMERDEKAAN

Kemerdekaan merupakan dambaan setiap negara, demikian juga bangsa

Indonesia. Sejak penjajahan bercokol di Indonesia, bangsa Indonesia telah

berjuang untuk mencapai kemerdekaan. Perjuanag telah menelan banyak

korban baik jiwa maupun harta benda. Menjelang kemerdekaan, Indonesia

berada di bawah pendudukan Jepang. di masa pendudukan Jepang inilah,

dilakukan beberapa usaha persiapan kemerdekaan.

Kedudukan tentara Jepang dalam Perang Pasifik makin terdesak.

Pemerintah Jepang berusaha bangsa Indonesia agar bersedia membantunya.

Salah satu cara pemerintah pendudukan mengambil hati bangsa Indonesia

adalah dengan memberi janji kemerdekaan.

1. Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia

Pemerintah pendudukan Jepang berusaha mewujudkan janji kemerdekaan

kepada bangsa Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah pendudukan Jepang

membentuk organisasi/badan yang bertugas mempersiapkan kemerdekaan

Indonesia. Sebagai berikut

a. Pembentukan BPUPKI

Perdana mentri jepang Kaiso, pada tanggal

7 September 1944 menyatakan: “Indonesia akan

diberikan kemerdekaan di kelak kemudian hari”.

Janji tersebut dikeluarkan karena jepang sudah

semakin terdesak oleh sekutu. Dengan cara

demikian, jepang berharap memperoleh bantuan

dari rakyat Indonesia.

Jepang ingin membuktikan janjinya. Pada

tanggal 1 Maret 1945, Letnan Jendral Kumakici Harada membentuk Badan

Penyelidikan Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia

(BPUPKI). BPUPKI dalam bahsa Jepang, di sebut juga Dokuritsu Junbi

Cosakai.

Page 108: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

92

Tugas BPUPKI adalah mempelajari dan menyelidiki masalah-masalah

penting yang berhubung dengan pembentukan negara Indonesia merdeka.

Pada tanggal 29 April 1945, susunan pengurus BPUPKI diumumkan. dr.

Radjiman Wediodiningrat sebagai ketua (Kaico), sedangkan wakilnya dua

orang, satu dari Indonesia, yakni R.P. Suroso dan satu dari jepang Ichi

Bangase.

Pada tanggal 28 Mei 1945 diselenggarakan upacara peresmian

BPUPKI bertempat di gedung Cuo Sangi In, pejambon Jakarta (sekarang

gedung Departemen Luar Negri). Pada peresmian itu dilakukan upacara

pengibaran bendera kedua bangsa. Bendera Jepang, Hinomaru, dikibarkan

oleh A.G. Pringgodigdo; kemudian bendera Indonesia, Merang Putih

dikibarkan oleh Toyohoto Masuda. Upacara tersebut, membangkitkan

semangat para anggota BPUPKI untuk mempersiapkan kemerdekaan.

b. Pembentukan PPKI

Pada tanggal 7 Agustus 1945 dibentuklah Panitia Persiapan

Kemerdekaan Indonesia (PPKI) atau Dokuritsu Jumbi Inkai. PPKI

beranggotakan 21 orang, yang terdiri atas wakil-wakil dari seluruh

Indonesia. Ketua Ir. Soekarno dan wakil ketua Drs. Moh. Hatta. Setelah

PPKI terbentuk BPUPKI yang telah berhasil menyelesaikan tugasnya yakni

menyusun rancangan Dasar Negara, dibubarkan. Pembubaran BPUPKI dan

pembentukan PPKI ini sesuai dengan keputusan Jendral Terauchi,

seorang Panglima Tertinggi Pasukan Jepang di Asia Tenggara.

Pada tanggal 9 Agustus 1945 tiga tokoh pergerakan Nasional. Yakni Ir.

Soekarno, Drs. Moh. Hatta dan dr. Radjiman Wediodiningrat dipanggil

menghadap Jendral Terauchi di Dalat, Saigon (Vietnam Selatan). Dalam

pertemuannya pada tanggal 12 Agustus 1945. Jendral Terauchi

menyampaikan kepada tiga pemimpin Indonesia tersebut bahwa Pemerintah

Kekaisaran Jepang akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia

setelah persiapannya selesai. Wilayah Indonesia akan meliputi seluruh

wilayah bekah jajahan Hindia Belanda.

Page 109: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

93

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SISKLUS I

Satuan Pendidikan : MI Unwaanunnajah

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Kelas/Semester : V/Genap

Pertemuan Ke- : 2 (dua)

Alokasi Waktu : 2x35 menit

A. Standar Kompetensi

Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan

dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia

B. Kompetensi Dasar

2.2 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan

kemerdekaan Indonesia

C. Indikator

2.2.1 Menjelaskan proses perumusan dasar negara

2.2.2 Membedakan peran tokoh dalam proses mempersipakan

kemerdekaan.

D. Tujuan Pembelajaran

2.2.1.1 Siswa mampu menjelaskan proses perumusan dasar negara

2.2.2.2 Siswa mampu membedakan peran tokoh dalam proses

mempersipakan kemerdekaan.

E. Materi Pembelajaran

(Uraian Materi Terlampir)

1) Kerja keras para tokoh dalam proses perumusan dasar negara

a. Perumusan dasar negara

Page 110: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

94

b. Usaha persiapan kemerdekaan

- Pembentukan BPUPKI

- Pembentukan PPKI

2) Menghargai jasa tokoh-tokoh persiapan kemerdekaan

a. Ir. Soekarno

b. Drs. Moh. Hatta

F. Pendekatan Pembelajaran

ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, dan Satisfaction)

G. Kegiatan Pembelajaran

Tahapan

Pembelajaran

Deskripsi

Kegiatan Guru dan Peserta Didik

Alokasi

Waktu

Pendahuluan 1. Orientasi

1) Guru mempersiapkan kelas di awal pembelajarandengan berdo’a bersama dan mengabsensi pesertadidik.

2. Motivasi dan Appersepsi

1) Guru menyampaikan topik yang akan diajarkan.2) Guru memberi motivasi dan menanamkan rasa

percaya diri pada siswa dengan membacapancasila bersama-sama dan adu kecepatan(Tahap Assurance)

3) Guru menjelaskan tujuan dan manfaatpembelajaran topik ini dalam kehidupan sehari-hari (Tahap Relevance)

4) Guru menjelaskan materi secara singkat.

Pemberian Acuan1) Guru membentuk peserta didik menjadi 2

kelompok besar.

10 menit

Inti 1) Guru membagikan bahan belajar.2) Guru mengisntruksikan siswa untuk membaca

bahan belajar.3) Siswa mulai membaca bahan belajar.

Page 111: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

95

4) Guru melakukan curah pendapat pada siswaterkait hasil bacaan siswa.

5) Guru membagikan kartu indeks pada siswa.6) Guru menginstruksikan pada siswa untuk menulis

pertanyaan - jawaban pada kartu indeks berbeda.7) siswa mengumpulkan kartu indeks dan

mengkocoknya.8) Guru membagikan indeks pada siswa secara acak.9) Guru memerintahkan pada siswa untuk mencari

pasangan kartu yang sesuai. (Tahap Interest)10) Setelah selesai siswa duduk rapi dan guru

menjelakan permainan.11) Siswa mulai melakukan permaian. 1 kelompok

membaca pertanyaan dan kelompok lawanmenjawab. (Tahap Assessment)

12) Guru mengawasi setiap proses permainan danguru mencatat skor di depan kelas.

13) Guru memberikan nilai tambahan dan rewardbagi kelompok yang yang menang. (TahapSatisfaction)

50 menit

Penutup 1. Kesimpulan1) Guru melakukan refleksi berupa curah pendapat

terkait proses pembelajaran.

2. Informasi Kegiatan Selanjutnya1) Guru memberikan informasi kepada peserta didik

terkait pertemuan berikutnya.

10 menit

H. Alat dan Sumber Pembelajaran

Alat : Sepidol, papan tulis, kartu indeks, dll .

1) Dwi, Ari istiyani, T. Suparman dan Padmawati, Ilmu

Pengetahuan Sosial untuk SD/MI kelas V, Jakarta : Pusat

Pembukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009.

2) Lembar Kerja Kelompok

Sumber Belajar:

Page 112: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

96

a. Penilaian Aspek Kognitif

Indikator Pencapaian Kompetensi JenisPenilaian

BentukPenilaian Instrumen

- Menjelaskan proses perumusan dasar

negara

- Menyebutkan dan Membedakan peran

tokoh dalam proses mempersipakan

kemerdekaan.

Individu

Kelompok

Essay

Hasil Presentasi

Tes Tulis

Non tes

Tangerang Selatan, 14 April 2015

Mengetahui Guru kelas, Guru Bidang Studi,

( Siti Jubaidah, S.Pd ) ( Isti Saras Swati )

I. Penilaian Proses dan Hasil Pembelajaran

a.

Page 113: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

97

LAMPIRAN MATERI

JASA DAN PERAN TOKOH DALAM PERSIAPAN

PROKLAMASI KEMERDEKAAN

1. Perumusan Dasar Negara

Dasar negara adalah bagaikan membangun sebuah rumah atau bangunan

diperlukan sebuah pondasi. Sebelum bangunan dibuat lebih dulu agar kokoh

dan tidak terombang ambingkan. Demikian juga bangsa Indonesia, sebelum

kemerdekaan telah merumuskan dasar negara, yakni dasar yang akan

digunakan untuk mendirikan bangsa Indonesia, sebelum kemerdekaan telah

merumuskan dasar negara, yakni dasar yang akan digunakan untuk mendirikan

Negara Kesatuan republik Indonesia.

Setelah BPUPKI dibentuk, BPUPKI mengadakan sidang sebanyak dua kali.

Sidang pertama tanggal 29 Mei – 1 Juni 1945 untuk merumuskan rancangan

dasar negara. Sidang kedua pada tanggal 10-17 Juni 1945 untuk merumuskan

rancangan Undang-undang Dasar.

Dalam sidang pertama ada tiga pembicara yakni Muh. Yamin, Mr. Supomo

dan Ir. Soekarno. Pada tanggal 29 Mei 1945, tampil pembicara pertama yakni

Muh. Yamin. Beliau mengemukakan lima azaz Dasar Negara kebangsaan

Indonesia sebagai berikut:

1. Peri Kebangsaan

2. Peri Kemanusiaan

3. Peri Ke-Tuhanan

4. Peri Kerakyatan

5. Kesejahteraan Rakyat

Pembicara kedua Prof. Dr. Mr. Soepomo tampil pada

tanggal 31 Mei 1945. Beliau mengemukakan dasar-dasar

untuk Indonesia Merdeka sebagai beriku:

1. Paham negara kesatuan

2. Perhubungan negara dan agama

3. Sistem badan permusyawaratan

Page 114: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

98

4. Sosialisme Indonesia

5. Hubungan antar bangsa

Sidang terakhir tanggal 1 Juni 1945, sebgai

pembicara Ir. Soekarno. Beliau juga

mengusulkan lima dasar Negara Indonesia

Merdeka, yakni sebagai berikut:

1. Kebangsaan Indonesia

2. Internasionalisme dan Peri kemanusiaan

3. Mufakat dan Demokrasi

4. Kesejahteraan sosial

5. Ketuhanan Yang Maha Esa

Ir. Soekarno mengusulkan nama dasar tersebut adalah pancasila. Kata

panca artinya lima dan sila artinya dasar atau azas. Jadi pancasila artinya

lima dasar atau azas. Kelima asas itu atas seorang ahli bahasa oleh

Ir.Soekarno diberi nama pancasila, kemudian diusulkan menjadi dasar

negara Indonesia.

Pada tanggal 22 Juni 1945 BPUPKI membentuk panitia kecil yang

beranggotakan sebanyak 9 orang, maka disebut Panitia Sembilan. Anggota

panitia sembilan adalah:

1. Ir. Soekarno 6. K.H. Wahid Hasyim

2. Drs. Moh. Hatta 7. H. Agus Salim

3. Mr. Moh. Yamin 8. Abdul Kahar Muzakir

4. Mr. Ahmad Subarjo 9. Abikusno Cokrosuyoso

5. Mr. A.A. Maramis

Panitia sembilan berhasil menyusun satu rumusan yang menggambarkan

maksud dan tujuan pembentukan negara Indonesia Merdeka. Hasil kerja

Panitia Sembilan itu kemudian diberi nama Jakarta Charter atau Piagam

Jakarta. Rumusan dasar negara yang terdiri dalam Piagam jakarta berbunyi

sebagai berikut:

1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat-syariat Islam bagi

pemeluk-pemeluknya

Page 115: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

99

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.

3. Persatuan Indonesia.

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan/perwakilan.

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.

Sidang BPUPKI yang kedua berlangsung pada tanggal 10-17 Juli 1945

membahas masalah Rancangan UUD. Pada sidang yang kedua ini, BPUPKI

membentuk satu panitia baru yakni Panitia perencanaan UUD. Tugas

panitia ini adalah menyusun UUD Negara Indonesia. Pada tanggal 14 Juli

1945, Panitia perancang UUD melaporkan hasil kerjanya BPUPKI. Laporan

hasil kerja itu, berisikan tiga hal, yaitu:

1. Pernyataan Indonesia Merdeka

2. Pembukaan UUD, dan

3. Batang Tubuh (isi) UUD

Selanjutnya pada tanggal 18 agustus 1945 (setelah proklamasi Republik

Indonesia), PPKI mengadakan sidang. Sebelum sidang secara resmi di

buka, Ir. Soekarno didampingi Drs. Moh. Hatta melakukan pertemuan

dengan tokoh-tokoh Islam. Mereka adalah Ki Bagus Hadikusuma, K.H.

Wachid Hasyim, Kasman Singodimbejo dan Teuku Mohammad Hasan.

Pertemuan itu membahas perumusan dasar negara khususnya mengenai sila

pertama. Ada sebgaian masyarakat Indonesia yang tidak setuju bunyi sila

pertama menurut Piagam jakarta: “Ke Tuhanan dengan kewajiban

menjalankan Syariat-syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”. Pesan

ketidak setujuan itu, mereka sampaikan kepada Drs. Moh. Hatta.

Apabila kata-kata itu tetap dipakai, maka seolah-olah hanya memberi

tempat kepada kelompok Islam saja. Oleh karena itu, kata-kata itu hanya

diubah. Demi rasa persatuan dan kesatuan, maka atas dasar kesepakatan

para tokoh Islam yang diajak berdialog dengan Ir. Soekarno dan Drs. Moh.

Hatta dicapai kata sepakat. Kalimat itu diganti dengan : Ketuhanan Yang

Maha Esa”.

Rumusan dasar negara yang otentik, bukanlah rumusan-rumusan

individu yang diusulkan oleh Moh. Yamin, Mr. Soepomo atau Ir. Soekarno.

Page 116: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

100

Bukan pula rumusan dalam Piagam Jakarta. Perubahan sila pertama ini

berimbas pada perubahan beberapa pasal yang ada dalam rancangan

Undang-Undang Dasar

Rumusan Dasar Negara yang otentik adalah seperyi dirumuskan oleh

PPKI dalam sidangnya yang pertama tanggal 18 Agustus 1945, yaitu

sebagai berikut:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.

3. Persatuan Indonesia.

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan/perwakilan.

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia

2. Menghargai Jasa Para Tokoh dalam Persiapan Kemerdekaan

Pembentukan BPUPKI dan PPKI adalah sebagian dari persiapan

kemerdekaan Indonesia. Hal ini pada masa pendudukan jepang. banyak

tokoh Indonesia yang berperan dalam mempersiapakn kemerdekaan

indonesia. Tokoh tersebut adalah Ir. Soekarno (Bung Karno) dan Drs. Moh.

Hatta (bung Hatta).

1. Ir. Soekarno

Ir. Soekarno, lahir di Belitar, Jawa Timur pada

tanggal 6 Juni 1901. Ayahnya bernama Raden

Sukemi Sosrodiharjo. Ibunya, berasal dari Bali

bernama Ida Nyoman rai. Pada masa kecil dan masa

muda beliau dikenal pemberani. Pendidikan yang

ditempuh cukup berhasil. Ditengah penjajahan

beliau berhasil meraih gelar Ir (Insinyur) di Techische Hooge School

(THS) Bandung sekarang ITB. Peran Ir. Soekarno dalam

mempersiapakn kemerdekaan Indonesia, yaitu:

a. Dalam sidang BPUPKI pertama beliau mengusulkan konsep dasar

negara Pancasila 1 Juni 1945.

Page 117: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

101

b. Sebagi ketua “Panitia Kecil” yang dibentuk BPUPKI pada tanggal 22

Juni 45

c. Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta dan dr. Radjiman Wediodiningrat pada

tanggal 9 Agustus 1945 berangkat ke Dalat, Vietnam Selatan

memenuhi panggilan jendral Terauchi.

2. Drs. Moh. Hatta

Drs. Moh. Hatta lahir di bukit tinggi, Sumatra Barat

tanggal 12 Agustus 1902. Beliau pernah belajar di

sekolah tinggi ilmu ekonomi di negara Belanda. Peran

Ir. Soekarno dalam mempersiapakn kemerdekaan

Indonesia, yaitu:

a. Sebagi wakil ketua PPKI yang dibentuk 7 Agustus

1945

b. Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta dan dr. Radjiman Wediodiningrat pada

tanggal 9 Agustus 1945 berangkat ke Dalat, Vietnam Selatan

memenuhi panggilan jendral Terauchi.

Page 118: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

102

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SISKLUS II

Satuan Pendidikan : MI Unwaanunnajah

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Kelas/Semester : V/Genap

Pertemuan Ke- : 1 (satu)

Alokasi Waktu : 2x35 menit

A. Standar Kompetensi

Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan

dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia

B. Kompetensi Dasar

2.3 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan

kemerdekaan Indonesia

C. Indikator

2.3.1 Menyebutkan peristiwa yang terjadi menjelang proklamasi

2.3.2 Menghubungkan pristiwa rengas dengklok dan penyusunan naskah

proklamasi

D. Tujuan Pembelajaran

2.3.1.1 Siswa mampu menyebutkan peristiwa yang terjadi menjelang

proklamasi

2.3.1.2 Siswa mampu menghubungkan pristiwa rengas dengklok dan

penyusunan naskah proklamasi

E. Materi Pembelajaran

(Uraian Materi Terlampir)

Peristiwa sekitar proklamasi

Lampiran 2

Page 119: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

103

a. Peristiwa menjelang proklamasi

- Garis waktu tahapan menjelang proklamasi

- Peristiwa yang terjadi saat proklamasi

b. Tokoh-tokoh yang berperan dalam peristiwa proklamasi

- Cara menghargai jasa para tokoh

- Riwayat singkat para tokoh dan pesannya

F. Metode Pembelajaran

ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, dan Satisfaction)

G. Kegiatan Pembelajaran

Tahapan

Pembelajaran

Deskripsi

Kegiatan Guru dan Peserta Didik

Alokasi

Waktu

Pendahuluan 1. Orientasi

1) Guru mempersiapkan kelas di awal pembelajarandengan berdo’a bersama dan mengabsensi pesertadidik.

2. Motivasi dan Appersepsi

1) Guru menyampaikan topik yang akan diajarkan.2) Guru memberi motivasi dan menanamkan rasa

percaya diri pada siswa dalam mengikuti prosesbelajar dengan bermain tebak-tebakan (TahapAssurance)

3) Guru menjelaskan tujuan dan manfaatpembelajaran topik ini dalam kehidupan sehari-hari (Tahap Relevance)

Pemberian Acuan1) Guru memberi pretest2) Guru membentuk peserta didik menjadi 9

kelompok sesuai tempat duduk.

15 menit

Inti 1) Guru membagikan lembar kerja kelompok dangambar.

2) Guru menjelaskan proses diskusi yang akandilakukan siswa perkelompok.

3) Guru memberikan kesempatan kepada setiap

50 menit

Page 120: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

104

kelompok untuk bertanya terkait bahan belajaryang telah diberikan

4) Siswa mulai melakukan diskusi dan mengerjakantugas individu dalam kelompok yaitu menyusungambar sesuai kronologi kejadian dan di tempeldi masing-masing buku siswa. (Tahap Interest)

5) Guru mengawasi setiap kelompok dan memberipenjelasan bila ada yang belum mengerti.

6) Guru menginstruksikan pada siswa yang sudahselesai untuk mengumpulkan tugas.

7) Guru mengocok siswa yang akan membacakanhasil di depan kelas dan kelompok lainmemperhatikan. (Tahap Assessment)

8) Memberikan hadiah pada siswa presentasi danpada kelompok terbaik. (Tahap Satisfaction)

9) Guru menjelaskan kembali materi yangdipelajari.

Penutup 1. Kesimpulan1) Guru melakukan refleksi berupa curah pendapat

dengan peserta didik terkait pembelajaran.

2. Informasi Kegiatan Selanjutnya1) Guru memberikan informasi kepada peserta didik

terkait dengan proses pembelajaran padapertemuan berikutnya.

5 menit

H. Alat dan Sumber Pembelajaran

Alat : Sepidol, papan tulis, gambar, kertas hvs, .

1) Dwi, Ari istiyani, T. Suparman dan Padmawati,

Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD/MI kelas V,

Jakarta : Pusat Pembukuan, Departemen

Pendidikan Nasional, 2009.

2) Lembar Kerja Kelompok

Sumber Belajar:

Page 121: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

105

I. Penilaian Proses dan Hasil Pembelajaran

a. Penilaian Aspek Kognitif

(Terlampir)

Indikator PencapaianKompetensi

JenisPenilaian

Bentuk Penilaian Instrumen

- Pretest

- Menyebutkan peristiwa

yang terjadi menjelang

proklamasi

- Menghubungkan

pristiwa rengasdengklok

dan penyusunan naskah

proklamasi

Individu

Kelompok

Individu

Pilihan Ganda

Hasil Presentasi

Lisan naskahproklamasi

Tes Tulis

Non tes

Tes Lisan

Tangerang Selatan, 28 April 2015

Mengetahui Guru kelas, Guru Bidang Studi,

( Siti Jubaidah, S.Pd ) ( Isti Saras Swati )

Page 122: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

106

LAMPIRAN MATERI

JASA DAN PERAN TOKOH DALAM PERSIAPAN

PROKLAMASI KEMERDEKAAN

1. Peristiwa-peristiwa penting di sekitar Proklamasi

a. Peristiwa Rengasdengklok

Pada tanggal 14 Agustus 1945 Jepang menyerah tanpa syarat kepada

sekutu. Sementara itu, pemerintah pendudukan Jepang di Indonesia

merahasiakan berita penyerahan Jepang kepada sekutu. Sultan Syahrir yang

telah mengetahui kekalahan Jepang segera menemui Bung Karno dan Bung

Hatta. Sultan Syahrir mendesak kedua tokoh tersebut untuk segera

memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Namun Ir. Soekarno dan Drs.

Moh. Hatta ingin membahas pelaksanaan proklamasi kemerdekaan di dalam

rapat PPKI terlebih dahulu.

Para pemuda tidak putus asa. Pada malam tanggal 15 Agustus 1945, para

tokoh pemuda mengadakan rapat kilat, keputusan rapat adalah segera

memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 16 Agustus 1945,

sebab Jepang sudah kalah, sedangkan sekutu sebagai pemenang perang belum

datang. Golongan muda mengutus Darwis dan wikana menemui Bung Karno

dan Bung Hatta untuk menyampaikan hasil rapat golongan muda tersebut.

Terjadilah keteganagn akibat pertentangan pendapat antara golongan tua dan

golongan muda. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, maka pada

hari tanggal 16 agustus 1945 tiga tokoh pemuda yakni Soekarni, Yusuf kunto,

dan Syodanco singgih membawa Bung Karno dan Bung Hatta ke

Rengahdengklok, Jawa Barat.

Di Rengasdengklok para pemuda mendesak Bung Karno dan Bung Hatta

agar segera melaksanakan proklamasi kemerdekaan Indonesia. Pada sore

harinya Ahmad Subardjo menyusul ke Rengasdengklok dan berhasil

menjembatani pertentangan pendapat antara golongan muda dengan Bung

Karno dan Bung Hatta. Setelah para tokoh mencapai kesepakatan dalam

musyawarah, mereka memutuskan untuk memproklamasikan kemedekaan

Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Setelah terjadi kesepakatan antara

Page 123: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

107

golongan pemuda dan golongan tua tentang waktu pelaksanaan proklamasi,

mereka kembali ke Jakarta.

b. Perumusan Naskah Proklamasi Kemerdekaan

Setelah tiba di Jakarta, segera diadakan pembicaraan antara anggota PPKI

(golongan tua) dengan para pemuda (golongan muda) untuk membicarakan

persiapan proklamasi kemerdekaan Indonesia. Pertemuan dilaksanakan di

rumah Laksamana Muda Maeda di jalan Imam Bonjol No.1 Jakarta.

Laksamana Maeda adalah seorang kepala perwakilan angkatan laut jepang di

jakarta yang simpati terhadap perjuangan bangsa Indoensia sehingga

mengijinkan dan menjamin keselamatan untuk membicarakan pelaksanaan

proklamasi.

Ir. Soekarno memegang pena untuk menulis konsep. Ahmad Subadjo

mendikte kalimat pertama: “kami bangsa Indoenesia dengan ini menyatakan

kemerdekaan Indonesia”. Kemudian Bung Hatta menyempurnakan dengan

kalimat “Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain

diselenggarakan dengan seksama dan dalam tempo yang sesingkat-

singkatnya.”

Menjelang pagi tanggal 17 Agustus 1945 teks proklamasi berhasil

dirumuskan oleh Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta dan Ahmad Subardjo yang

disaksikan oleh Sayuti Melik, Sukarni, M. Diah, dan Sudiro. Naskah

proklamasi yang ditulis tangan oleh Soekarno dibacakan di hadapan peserta

rapat (yang menunggu di rung depan). Ketika itu timbul permasalahan , yaitu

siapa yang akan menandatangani naskah proklamasi tersebut. Mulanya

diusulkan agar semua yang hadir ikut menandatangani naskah proklamasi

tersebut. Tetapi mereka tidak setuju. Sukarni mengusulkan agar naskah

tersebut ditandatangani oleh Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta, atas nama

bangsa Indonesia. Usul tersebut diterima dengan suara bulat.

Setelah mendapat persetujuan isi dan siapa yang menandatangani teks

tersebut kemudian Ir. Soekarno meminta kepada Sayuti Melik untuk mengetik

konsep naskah proklamasi tersebut dengan beberapa perubahan. Setelah

diketik kemudian ditandatangani oleh Soekarno-Hatta atas nama bangsa

Indoensia.

Page 124: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

108

c. Detik-detik Proklamasi

Berita tentang akan dinyatakan proklamasi kemerdekaan Indonesia telah di

dengar oleh rakyat. Menurut rencana pembacaan teks proklamasi dilaksanakan

di lapangan Ikada. Namun karena pertimbangan keamanan maka dialihkan, di

rumah Ir. Soekarno, di jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta (sekarang jalan

proklamasi) mereka mengetahui bahwa pada hari itu (Jumat tanggal 17

agustus 1945) akan dibacakan proklamasi kemedekaan Indoensia. Para

hadirin sudah tidak sabar untuk menyatakan pernyataan Kemerdekaan

Indoensia.

Tepat pukul 10.00 WIB, Ir. Soekarno didampingi drs. Moh. Hatta

membacakan naskah Proklamasi kemerdekaan Indoensia. Sebelum

membacakan naskah proklamasi Ir. Soekarno mengucapkan kalimat pengantar

yang berbunyi:...” Saudara-saudara! Dengan ini kami menyatakan kebulatan

tekad itu. Dengarkanlah proklamasi kami:”

Setelah teks proklamasi dibacakan Ir. Soekarno berkata: “demikianlah

saudara-saudara! Kita sekarang telah merdeka. Tidak ada satu ikatan lagi yang

mengikat tanah air kita dan bangsa kita! Mulai saat ini kita menyusun negara

kita merdeka, negara Republik Indoenesia merdeka, kekal dan abadi.

Insya’Allah Tuhan memberikan kemerdekaan untuk kita. Setelah pembacaan

teks proklamasi selesai, dilanjutkan dengan pengibaran bendera merah putih

(dijahit oleh Ibu Fatmawati, istri Soekarno) pengibaran dilakukan oleh Suhud

dan Latief Hendraningrat dan diiringi oleh laku Indoensia raya. Setelah itu

berita kemerdekaan disebarkan melalui radio, surat kabar dan kurir.

d. Makna proklamasi

Pernyataan proklamasi Kemerdekaan Indoensia memiliki arti yang sangat

penting bagi kehidupan bangsa Indonesia. Makna tersebut ialah:

1. Merupakan titik puncak perjuanagn pergerakan kemerdekaan Indoensia

2. Lepasnya bangsa Indoensia dari belenggu penjajahan asing

3. Lahirnya Negara Kesatuan Republik Indoensia

Dengan proklamasi bangsa Indoenesia dapat menentukan kehidupannya

sendiri sesuai dengan harkat dan martabat, serta sendi-sendi kehidupan

bangsa Indoensia.

Page 125: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

109

P R O K L A M A S I

Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaanIndonesia.

Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l.,diselenggarakan dengan tjara seksama dan dalam tempo jangsesingkat-singkatnja.

Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05Atas seluruh bangsa IndonesiaSoekarno/Hatta

Page 126: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

110

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SISKLUS II

Satuan Pendidikan : MI Unwaanunnajah

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Kelas/Semester : V/Genap

Pertemuan Ke- : 2 (dua)

Alokasi Waktu : 2x35 menit

A. Standar Kompetensi

Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan

dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia

B. Kompetensi Dasar

2.3 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan

kemerdekaan Indonesia

C. Indikator

2.3.1 Menyebutkan garis waktu tahapan menjelang proklamasi

2.3.2 Menjelaskan riwayat singkat para tokoh yang berperan dalam proses

proklamasi

2.3.3 Menunjukan cara menghargai jasa para tokoh

D. Tujuan Pembelajaran

2.3.2.2 Siswa mampu menyebutkan garis waktu tahapan menjelang

proklamasi

2.3.2.3 Siswa mampu Menjelaskan riwayat singkat para tokoh yang

berperan dalam proses proklamasi

2.3.3.3 Siswa mampu Menunjukan cara menghargai jasa para tokoh

Page 127: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

111

E. Materi Pembelajaran

(Uraian Materi Terlampir)

Peristiwa sekitar proklamasi

a. Peristiwa menjelang proklamasi

- Garis waktu tahapan menjelang proklamasi

- Peristiwa yang terjadi saat proklamasi

b. Tokoh-tokoh yang berperan dalam peristiwa proklamasi

- Cara menghargai jasa para tokoh

- Riwayat singkat para tokoh dan pesannya

F. Metode Pembelajaran

ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, dan Satisfaction)

G. Kegiatan Pembelajaran

(Pertemuan I)

Tahapan

Pembelajaran

Deskripsi

Kegiatan Guru dan Peserta Didik

Alokasi

Waktu

Pendahuluan 1. Orientasi

1) Guru mempersiapkan kelas di awal pembelajarandengan berdo’a bersama dan mengabsensi pesertadidik.

2. Motivasi dan Appersepsi

1) Guru menyampaikan topik yang akan diajarkan.2) Guru memberi motivasi dan menanamkan rasa

percaya diri pada siswa dengan bermain tebak-tebakan (Tahap Assurance)

3) Guru menjelaskan tujuan dan manfaatpembelajaran topik ini dalam kehidupan sehari-hari (Tahap Relevance)

10 menit

Inti 1) Guru membagikan bahan ajar.2) Guru menginstruksikan peserta didik untuk

membaca bahan ajar3) Siswa membaca.

45 menit

Page 128: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

112

4) Guru dan siswa melakukan curah pendapatterhadap hasil bacaan siswa.

5) Guru membagikan gambar pahlawan pada siswa.6) Guru menjelaskan proses pembelajaran yang

akan dilakukan.7) Guru meminta siswa untuk menempelkan

gambar-gambar tokoh persiapan kemerdekaan dibuku. (Tahap Interest)

8) Siswa mencari informasi tokoh terkait nama,tempat tanggal lahir dan perannya.

9) Guru mengawasi proses pembelajaran10) Guru memberi kesempatan 2 siswa untuk

membacakan hasil kerja di depan kelas. (TahapAssessment)

11) Guru memberikan LKS pada siswa.12) Siswa mulai mengerjakan LKS.13) Guru memberikan hadiah pada 2 siswa yang

mempresentasikan hasil kerja siswa dan pada 5siswa yang selesai lebih awal dan memberitambahan nilai. (Tahap Satisfaction)

Penutup 1. Kesimpulan1) Guru melakukan refleksi berupa curah pendapat

dengan peserta didik terkait pembelajaran.2) Guru memberikan Postest

2. Informasi Kegiatan Selanjutnya1) Guru memberikan informasi kepada peserta didik

terkait dengan proses pembelajaran padapertemuan berikutnya.

15 menit

H. Alat dan Sumber Pembelajaran

Alat : Sepidol, papan tulis,.

1) Dwi, Ari istiyani, T. Suparman dan Padmawati,

Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD/MI kelas V,

Jakarta : Pusat Pembukuan, Departemen

Pendidikan Nasional, 2009.

2) Lembar Kerja Kelompok

Sumber Belajar:

Page 129: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

113

I. Penilaian Proses dan Hasil Pembelajaran

a. Penilaian Aspek Kognitif

(Terlampir)

Indikator PencapaianKompetensi

JenisPenilaian

Bentuk Penilaian Instrumen

- Menjelaskan riwayat singkat

para tokoh yang berperan

dalam proses proklamasi

- Menunjukan cara menghargai

jasa para tokoh

- Postest

Individu

Individu

Individu

Teka Teki Silang

Essay

Pilihan Ganda

Tes Tulis

Tes Tulis

Tes Tulis

Tangerang Selatan, 05 Mei 2015

Mengetahui Guru kelas, Guru Bidang Studi,

( Siti Jubaidah, S.Pd ) ( Isti Saras Swati )

Page 130: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

114

LAMPIRAN MATERI

JASA DAN PERAN TOKOH DALAM PERSIAPAN

PROKLAMASI KEMERDEKAAN

1. Garis Waktu tentang Tahapan Peristiwa Menjelang Proklamsi

Setelah mempelajari berbagai peristiwa penting menjelang proklamasi

kemerdekaan RI. Sekarang, mari kita lihat tahapan peristiwa menjelang

proklamasi sesuai urutan waktu.

a. Pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945, kota Hiroshima dan Nagasaki dibom

oleh sekutu (Amerika Serikat)

b. Pada tanggal 9 Agustus 1945, tiga pemimpin bangsa, yaitu Ir. Soekarno,

Drs. Moh. Hatta dan dr. Radjiman Wedyadiningrat berangkat ke Dalat

memenuhi undangan Jendral Terauchi.

c. Pada tanggal 14 Agustus 1945, jepang menyerah tanpa syarat kepada

sekutu.

d. Pada tanggal 15 agustus 1945 para tokoh pemuda mengadakan rapat.

Mereka sepakat untuk segera menyatakan proklamasi kemerdekaan secepat

mungkin.

e. Pada tanggal 15 Agustus 1945, sekitar pukul 22.30, utusan golongan muda

menemui Bung Karno dan Bung Hatta. Mereka menuntuk agar proklamasi

kemerdekaan pada tanggal 16 Agustus 1945.

f. Pada tanggal 16 Agustus 1945, Bung Karno dan Bung Hatta di bawa ke

Rengasdengklok, Jawa Barat.

g. Pada tanggal 16 Agustus 1945 pukul 21.00 WIB, kedua tokoh tersebut

dibawa kembali oleh para pemuda ke Jakrta. Setiabanya di Jakrta segera

mengadakan pertemuan untuk persiapan proklamasi kemerdekaa.

h. Pertemuan di adakan di rumah Laksamana Maeda. Tiga tokoh penting yaitu

Bung Karno, Bung Hatta dan Ahmad Subadjo berhasil merumuskah teks

proklamasi.

i. Pada tanggal 17 Agustus 1945, tepat jam 10.00 WIB Ir. Soekarno

didampingi Drs. Moh. Hatta membacakan teks proklamasi Kemedekaan RI

di Jalan Timur No. 56 Jakarta.

Page 131: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

115

2. Tokoh-Tokoh yang Berperan dalam Peristiwa Proklamasi

Riwayat singkat Para Tokoh

a. Ir. Soekarno

Ir. Sokarno adalh tokoh penting dari golongan tua. Berbagai jabatan

pernah dipegang, antara lain sebagai ketua PPKI. Bung Karno adalah tokoh

yang sangat perpengaruh dalam perjuanagn mencapai kemerdekaan. Peran

Bung Kano sbb:

1. Pada tanggal 9 Agustus 1945, tiga pemimpin bangsa, yaitu Ir. Soekarno,

Drs. Moh. Hatta dan dr. Radjiman Wedyadiningrat berangkat ke Dalat

memenuhi undangan Jendral Terauchi.

2. Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta dan Ahmad Subadjo berhasil merumuskah

teks proklamasi.

3. Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta membacakan teks proklamasi

kemerdekaan.

Setelah merdeka, Ir. Soekarno dipilih dan diangkat menjadi presiden

pertama RI (1945-1949), dan RIS (1949-1950), RI (1950-1966)

b. Drs. Moh. Hatta

Pada masa pendudukan Jepang Drs. Moh. Hatta sebagai pemimpin

PETA bersama Ir. Soekarno, Ki Hajar Dewantara dan K.H. Mansur. Drs.

Moh. Hatta juga diangkat sebagai wakil PPKI. Peranya beliau sebagai

berikut:

1. Pada tanggal 17 Agustus 1945, Drs. Moh. Hatta bersama Ir. Soekarno

memproklamasikan kemerdekaan Indoenesia.

2. Drs. Moh. Hatta mendapat julukan Bapak Koperasi, karena konsep-

konsepnya yang dituankan dalam pasar 33 UUD 1945.

3. Drs. Moh. Hatta, dipilih dan diangkat menajdi wakail presiden RI

pertama. Ia meninggal pada tanggal 14 Maret 1980 dimakankan di Tn.

Kusir Jakarta.

c. Ahmad Subardjo

Ahmad Subardjo termasuk orang penting dalam sejarah

perjuangan bangsa Berikut peranya beliau:

Page 132: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

116

1. Sebagai anggota panitia sembilan yang berhasil merumuskan piagam

jakarta dan juga sebgai anggota PPKI

2. Mr. Ahmad Subardjo berhasil menjembatani perbedaan pendapat anatara

golongan tua dan golongan muda di Rengasdengklok. Atas prakarsanya,

akhirnya kedua golongan ini bersatu bersama membahas persiapan

proklamasi kemerdekaan Indonesia di Jakarta.

3. Mr. Ahmad Subardjo juga merupakan konseptor yang ikut

menyumbangkan pikirannya dalam penyusunan naskah proklamasi

kemerdekaan.

d. Fatmawati

Fatmawati adalah istri Presiden Soekarno. Beliau lahir di Bengkulu

tahun 1923. Beliau wafat pada tahun 1980. Peran beliau

diantaranya:

1. Fatmawati selalu mendampingi Presiden soekarno

dalam banyak kegiatan baik acara kenegaraan

maupun kekeluargaan.

2. Fatmawati yang menjahit bendera merah putih yang

dikibarkan pada saat proklamasi Kemerdekaan Indoensia.

e. Chaerul Saleh

Ia adalah seorang aktifis pemuda dalam pergerakan

nasional. Chaerul Saleh dilahirkan tanggal 13

September 1916 di Sawahlunto, Sumatra Barat. Ia

menjadi anggota angkatan muda pada saat kedudukan

Jepang. pada akhirnya ia membenci Jepang. ia menajdi

pemeimpin dalam pertemuan di gedung Bakteriologi Jakarta. Yang

menginginkan Indoensia merdeka tanpa peran PPKI. Sebab menurutnya

PPKI merupakan badan bentukan Jepang.

f. Wikana

Wikana aktif dalam organisasi kepemudaan pada

zaman Jepang. lahir pada 13 September 1916 di

Sumedang, Jawa Barat. Ia merupakan wakil dari

Page 133: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

117

golongan muda yang menghadap Ir. Soekarno brersama Darwis untuk

menyampaikan hasil rapat pemuda Indonesia yang dilakukan di gedung

Bakteriologi.

g. Sukarni

Sukarni, aktif dalam organisasi pemuda angkatan Baru

Indonesia. Ia dilahirkan pada tanggal 14 Juli 1916 di Blitar,

Jawa Timur. Sukarni mengusulkan agar naskah proklamsi

ditandatangani oleh Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta

sebgai wakil bangsa Indonesia.

Page 134: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

118

KISI-KISI TES AKHIR SIKLUS I (POSTEST)

Tingkat Pendidikan : SD atau MI

Kelas / Semester : V/ Genap

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Standar Kompetensi : Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat

dalam

mempersiapka dan mempertahankan kemerdekaan

Indonesia

Pokok BahasanSub PokokBahasan Indikator Soal Nomor Soal

Jasa Dan Peran

Tokoh Dalam

Persiapan

Proklamasi

Kemerdekaan

Kerja keras para

tokoh dalam

persiapan

proklamasi

1. Mengidentifikasi proses

persiapan kemerdekaan

2. Menjelaskan proses

pembentukan BPUPKI

3. Menjelaskan proses

pembentukan PPKI

Menghargai Jasa

para tokoh dalam

persiapan

kemerdekaan

4. Menjelaskan proses

perumusan dasar negara

5. Membedakan peran tokoh

dalam proses mempersipakan

kemerdekaan.

JUMLAH 20

1, 5, 8, 9, 11,12

2, 3, 4, 6, 7

14, 15, 16

10, 18, 20

13, 17, 19

Lampiran 3

Page 135: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

119

Nama :

Kelas :

Hari/Tanggal :

Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini!

1. Menjelang kemerdekaan, Indonesia berada di bawah kekuasaan bangsa.....

a. Portugis

b. Jepang

c. Belanda

d. Amerika

2. Nama lain dari BPUPKI adalah...

a. Dokuritsu Junbi Cosakai

b. Jawa Hokokai

a. Dokuritsu Junbi Inkai

b. Chuo Sangi In

3. Peresmian BPUPKI dilakukan di....

a. Gedung Suo Sangi In

b. Gedung Kebangkitan Nasional

c. Istana Merdeka

d. Gedung Harmoni

4. Pada tanggal berapa sidang kedua BPUPKI dilaksanakanl......

a. 29 Mei – 1 Juni 1945

b. 29 Juni – 1 Juli 1945

c. 30 Mei – 1 Juni 1945

d. 10 – 17 Juli 1945

5. Jepang memberikan janji kemerdekaan Indonesia di kelak kemudian hari Janji tersebut

dikemukakan oleh.....

a. Perdana Mentri Kaiso

b. Perdana Mentri Konoye

Nilai

SOAL PRETEST SIKLUS I

Lampiran 4

Page 136: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

120

c. Kaisar Hirohito

d. Jendral Tojo

6. Yang diangkat sebagai ketua BPUPKI ialah....

a. Ir. Soekarno

b. Drs. Moh. Hatta

c. Dr. Radjiman Wediodiningrat

d. Mr. Moh. Yamin

7. Anggota BPUPKI berjumlah....

a. 60 Orang

b. 9 orang

c. 10 Orang

d. 5 orang

8. Hasil sidang BPUPKI yang pertama ialah....

a. Rumusan Dasar Negara

b. Rancangan Lembaga Negara

c. Rumusan Piagam Jakarta

d. Rancangan UUD

9. Hasil sidang BPUPKI yang kedua.....

a. Rancangan Lembaga Negara

b. Rumusan Piagam Jakarta

c. Rancangan UUD

d. Rumusan Dasar Negara

10. Yang mengusulkan nama Pancasila dalam sidang BPUPKI yang pertama ialah....

a. Mr. Moh. Yamin

b. Prof. Dr. Supomo

c. Drs. Moh. Hatta

d. Ir. Soekarno

11. Hasil kerja Panitia Sembilan dikenal dengan nama....

Page 137: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

121

a. UUD 1945

b. Jakarta Pair

c. Dasar negara

d. Piagam Jakarta

12. Nama lain dari Piagam Jakarta adalah...

a. Jakarta Convention

b. Jakarta Agreement

c. Jakarta Charter

d. Jakarta Decision

13. Sikap kita pada tokoh persiapan kemerdekaan adalah.....

a. Tunduk

b. Taat

c. Menghargai jasa-jasanya

d. Mencela

14. Pada tanggal 7 Agustus 1945 BPUPKI dibubarkan dan diganti oleh PPKI dan yang

diangkat sebagai ketua ialah....

a. Ir. Soekarno

b. Mr. Ahmad Subarjo

c. Drs. Moh. Hatta

d. Abikusno Cokrosuyoso

15. Nama lain dari PPKI adalah.....

a. Dokuritsu Junbi Inkai

b. Chuo Sangi In

c. Dokuritsu Junbi Cosakai

d. Jawa Hokokai

16. Anggota PPKI berjumlah....

a. 10 orang

Page 138: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

122

b. 21 orang

c. 20 orang

d. 30 orang

17. Berikut tokoh yang memenuhi panggilan Jendral Terauchi ke Dalat (Vietnam Selatan),

kecuali....

a. Ir. Soekarno

b. Drs. Moh. Hatta

c. Dr. Radjiman Wediodiningrat

d. Mr. Moh. Yamin

18. Pada tanggal berapa ditetapkannya hari pancasila....

a. 1 Juni 1945

b. 1 Juli 1945

c. 1 Agustus 1945

d. 1 september 1945

19. Dimana tempat lahir Ir. Soekarno ....

a. Bukit tinggi

b. Surabaya

c. Belitar

d. Malang

20. Pada tanggal berapa dibentunya panitia kecil/ panitia sembilan....

a. 22 Juni 1945

b. 17 Agustus 1945

c. 29 Mei 1945

d. 30 Juni 1945

Selamat Mengerjakan

Page 139: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

123

KUNCI JAWABAN PRETEST SIKLUS I

No. Jawaban No. Jawaban No. Jawaban No. Jawaban

1. B 6. C 11. D 16. B

2. A 7. A 12. C 17. D

3. A 8. A 13. C 18. A

4. B 9. C 14. A 19. C

5. A 10. D 15. A 20. A

Lampiran 5

Page 140: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

124

Nama :

Kelas :

Hari/Tanggal :

Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini!

1. Menjelang kemerdekaan, Indonesia berada di bawah kekuasaan bangsa.....

a. Portugis

b. Jepang

c. Belanda

d. Amerika

2. Nama lain dari BPUPKI adalah...

a. Dokuritsu Junbi Cosakai

b. Jawa Hokokai

a. Dokuritsu Junbi Inkai

b. Chuo Sangi In

3. Peresmian BPUPKI dilakukan di....

a. Gedung Suo Sangi In

b. Gedung Kebangkitan Nasional

c. Istana Merdeka

d. Gedung Harmoni

4. Pada tanggal berapa sidang kedua BPUPKI dilaksanakanl......

a. 29 Mei – 1 Juni 1945

b. 29 Juni – 1 Juli 1945

c. 30 Mei – 1 Juni 1945

d. 10 – 17 Juli 1945

5. Jepang memberikan janji kemerdekaan Indonesia di kelak kemudian hari Janji tersebut

dikemukakan oleh.....

a. Perdana Mentri Kaiso

b. Perdana Mentri Konoye

Nilai

SOAL POSTEST SIKLUS I

Lampiran 6

Page 141: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

125

c. Kaisar Hirohito

d. Jendral Tojo

6. Yang diangkat sebagai ketua BPUPKI ialah....

a. Ir. Soekarno

b. Drs. Moh. Hatta

c. Dr. Radjiman Wediodiningrat

d. Mr. Moh. Yamin

7. Anggota BPUPKI berjumlah....

a. 60 Orang

b. 9 orang

c. 10 Orang

d. 5 orang

8. Hasil sidang BPUPKI yang pertama ialah....

a. Rumusan Dasar Negara

b. Rancangan Lembaga Negara

c. Rumusan Piagam Jakarta

d. Rancangan UUD

9. Hasil sidang BPUPKI yang kedua.....

a. Rancangan Lembaga Negara

b. Rumusan Piagam Jakarta

c. Rancangan UUD

d. Rumusan Dasar Negara

10. Yang mengusulkan nama Pancasila dalam sidang BPUPKI yang pertama ialah....

a. Mr. Moh. Yamin

b. Prof. Dr. Supomo

c. Drs. Moh. Hatta

d. Ir. Soekarno

11. Hasil kerja Panitia Sembilan dikenal dengan nama....

Page 142: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

126

a. UUD 1945

b. Jakarta Pair

c. Dasar negara

d. Piagam Jakarta

12. Nama lain dari Piagam Jakarta adalah...

a. Jakarta Convention

b. Jakarta Agreement

c. Jakarta Charter

d. Jakarta Decision

13. Sikap kita pada tokoh persiapan kemerdekaan adalah.....

a. Tunduk

b. Taat

c. Menghargai jasa-jasanya

d. Mencela

14. Pada tanggal 7 Agustus 1945 BPUPKI dibubarkan dan diganti oleh PPKI dan yang

diangkat sebagai ketua ialah....

a. Ir. Soekarno

b. Mr. Ahmad Subarjo

c. Drs. Moh. Hatta

d. Abikusno Cokrosuyoso

15. Nama lain dari PPKI adalah.....

a. Dokuritsu Junbi Inkai

b. Chuo Sangi In

c. Dokuritsu Junbi Cosakai

d. Jawa Hokokai

16. Anggota PPKI berjumlah....

a. 10 orang

b. 21 orang

c. 20 orang

Page 143: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

127

d. 30 orang

17. Berikut tokoh yang memenuhi panggilan Jendral Terauchi ke Dalat (Vietnam Selatan),

kecuali....

a. Ir. Soekarno

b. Drs. Moh. Hatta

c. Dr. Radjiman Wediodiningrat

d. Mr. Moh. Yamin

18. Pada tanggal berapa ditetapkannya hari pancasila....

a. 1 Juni 1945

b. 1 Juli 1945

c. 1 Agustus 1945

d. 1 september 1945

19. Dimana tempat lahir Ir. Soekarno ....

a. Bukit tinggi

b. Surabaya

c. Belitar

d. Malang

20. Pada tanggal berapa dibentunya panitia kecil/ panitia sembilan....

a. 22 Juni 1945

b. 17 Agustus 1945

c. 29 Mei 1945

d. 30 Juni 1945

Selamat Mengerjakan

Page 144: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

128

KUNCI JAWABAN POSTEST SIKLUS I

No. Jawaban No. Jawaban No. Jawaban No. Jawaban

1. B 6. C 11. D 16. B

2. A 7. A 12. C 17. D

3. A 8. A 13. C 18. A

4. B 9. C 14. A 19. C

5. A 10. D 15. A 20. A

Lampiran 7

Page 145: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

129

LEMBAR OBSERVASI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS SIKLUS I

Nama Sekolah : MI Unwaanunnajah Mata Pelajaran : IPS

Nama Guru : Siti Jubaidah, S.Pd Kelas : V/Genap

Tanggal/Pukul : 14 April 2015/ 12.00 Pokok Bahasan :

Pertemuan ke : 2 (dua) Sub Pokok Bahasan :

PetunjukBerikut tanda () pada kolom yang tersedia sesuai dengan penelitian anda!No. Aspek yang diamati Ya Tidak

I Assurance (Percaya Diri)1. Guru melakukan usaha/kegiatan untuk menanamkan rasa percaya diri pada

siswa

2. Siswa secara bertahap mandiri dalam belajar 3. Siswa dengan penuh percaya diri mengungkapkan pendapatnya.

II Relevance (Relevan/Kegunaan)1. Guru mengemukakan tujuan sasaran yang akan dicapai. 2. guru mengemukakan manfaat pelajaran bagi kehidupan siswa masa

sekarang dan mendatang.

3. Siswa bersemangat mengikuti proses pembelajaran. III Interest (Minat/Perhatian)

1. Guru menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi. 2. Guru menggunakan media untuk melengkapi penyampaian bahan kajian 3. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi secara aktif

dalam pembelajaran

IV Assessment (Evaluasi)1. Guru mengadakan evaluasi dan memberikan umpan balik terhadap kinerja

guru

2. Guru memberikan evaluasi yang objektif dan adil serta menginformasikanhasil evaluasi kepada siswa.

3. Siswa membantu teman yang kesulitan selama proses pembelajaran 4. Siswa mengevaluasi diri sendiri dan temannya.

V Satisfaction (Kepuasan)1. Guru memberikan penghargaan baik verbal atau non verbal kepada siswa

yang telah menunjukan keberhasilan

2. Guru memperlihatkan perhatian besar pada siswa, sehingga mereka merasadihargai.

Catatan Observasi

- Guru harus merangsang keaktifan siswa lagi- Guru harus lebih mengkondisikan situasi kelas

Observer

( Siti Jubaidah, S.Pd )

Lampiran 8

Page 146: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

130

Nama/Kelompok :Kelas :Hari/Tanggal :

Jawablah Pertanyaan-pertanyaan dibawah ini!1. Perdana mentri yang memberikan janji kemerdekaan kepada Indonesia ialah.....2. Dimana sidang peresmian BPUPKI dilakukan....3. Berapa jumlah anggota BPIPKI dan siapa nama ketuanya.....4. Pada tanggal 7 agustus 1945 BPUPKI resmi dibubarkan dan diganti menjadi.....5. Apa nama lain PPKI dalam bahasa jepang.....6. Berapa jumlah anggota PPKI dan siapa nama ketuanya....

JAWABAN

د م ح ال

LEMBARKERJA SISWA

م حی ن الر م ح الر هللا م Lampiran 9بس

Page 147: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

131

د م ح ال

Buatlah sebuah Mind Maping bersama kelompokmu,Dengan materi proses pembentukan BPUPKI dan PPKI secara

lengkap dan kreatif!

BPUPKI(Badan Penyelidikan Usaha-

usaha Persiapan KemerdekaanIndonesia)

Tugas BPUPKI

Tugas BPUPKI

Nama Ketua BPUPKI

Jumalah anggotaBPUPKII

Sejarah terbentuknyaBPUPKI

BPUPKI dalam bahasaJepang

Page 148: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

132

Nama/Kelompok :Kelas :Hari/Tanggal :

Jawablah Pertanyaan-pertanyaan dibawah ini!1. Sebutkan tokoh yang menjadi pembicara dalam sidang pertama yang

dilaksanakan pada tanggal 29 Mei – 1 Juni 1945....2. Sebutkan rumusan dasar negara yang dikemukakan oleh Mr.Soepomo...3. Sebutkan 5 Dasar Negara Indoenesia.......4. Pada tanggal 22 Juni 1945 BPUPKI membentuk panitia kecil/sembilan,

sebutkan hasil rumusan dari Piagam Jakarta/Jakarta Charter....5. Jelaskan secara singkat biografi Drs. Moh. Hatta......

JAWABAN

د م ح ال

Lembar KerjaSiswa

م حی ن الر م ح الر هللا م بس

Page 149: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

133

KISI-KISI SIKLUS II

Tingkat Pendidikan : SD atau MI

Kelas / Semester : V/ Genap

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Standar Kompetensi : Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam

mempersiapka dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia

Pokok Bahasan Sub PokokBahasan

Indikator Soal Nomor Soal

Jasa Dan Peran

Tokoh Dalam

Persiapan

Proklamasi

Kemerdekaan

Kerja keras para

tokoh dalam

persiapan

proklamasi

1. Menyebutkan peristiwa yang

terjadi menjelang proklamasi

2. Menghubungkan pristiwa

rengas dengklok dan

penyusunan naskah

proklamasi

Menghargai Jasa

para tokoh dalam

persiapan

kemerdekaan

3. Menyebutkan garis waktu

tahapan menjelang

proklamasi

4. Menjelaskan riwayat singkat

para tokoh yang berperan

dalam proses proklamasi

5. Menunjukan cara menghargai

jasa para tokoh

JUMLAH 20

1, 2, 5,

3, 4, 8, 9, 17,

6, 7, 12, 15,18,

10, 13, 14, 19,20

11, 16

Lampiran 10

Page 150: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

134

Nama :

Kelas :

Hari/Tanggal :

Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini!

1. Pada tanggal 14 Agustus 1945, jepang menyerah tanpa syarat kepada....

a. NICA

b. Sekutu

c. Belanda

d. Jerman

2. Tokoh pemuda yang pertama kali mengetahui bahwa Jepang telah menyerah ialah....

a. Ir. Soekarno

b. Wikana

c. Drs. Moh. Hatta

d. Sutan Syahrir

3. Tokoh yang mengetik teks proklamasi adalah....

a. Chaerul Saleh

b. Sajuti Melik

c. Darwis

d. Wikana

4. Tokoh yang menjahit bendera Merah Putih untuk dikibarkan saat proklamasi 17 Agustus

1945 adalah....

a. R.A Kartini

b. Fatmawati

c. Dewi Sartika

d. Cut Nya Dien

5. Tokoh yang memproklamirkan teks proklamasi adalah....

a. Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta

b. Drs. Moh. Hatta dan Mr. M. yamin

Nilai

SOAL PRETEST SIKLUS IILampiran 11

Page 151: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

135

c. Sudirman dan Sutomo

d. Mr. Moh. Yamin dan Soeharto

6. Pada tanggal 15 Agustus 1945 jepang menyatakan menyerah tanpa syarat kepada

sekutu, dimana peristiwa tersebut dilakukan...

a. Kapal tempur Amerika “Misouri”

b. Rumah perdana mentri Kuniaki

c. Kantor sekertariat Amerika Serikat

d. Dalat (Vietnam Selatan)

7. Pada tanggal 16 Agustus 1945, Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta diamankan oleh

golongan muda ke daerah.....

a. Majalengka

b. Tasikmalaya

c. Rengasdengklok

d. Cikampek

8. Di rumah siapakah dilaksanakannya pembicaraan tentang persiapan proklamasi

kemerdekaan antara golongan tua dan golongan muda...

a. Ir. Soekarno

b. Ahmad Subardjo

c. Laksamana Maeda

d. Drs. Moh. Hatta

9. Berikut tokoh yg berhasil merumuskan naskah proklamasi, kecuali.....

a. Ir. Soekarno

b. Ahmad Subardjo

c. Sayuti Melik

d. Drs. Moh. Hatta

10. Siapa tokoh yang mengusulkan naskah proklamasi ditandatangani oleh Ir. Soekarna

dan Drs. Moh. Hatta atas nama bangsa Indonesia......

a. Ahmad Subardjo

b. Wikana

Page 152: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

136

c. Sukarni

d. Chaerul Saleh

11. Berikut makna proklamasi, kecuali...

a. Merupakan titik puncak perjuanagn pergerakan kemerdekaan Indoensia

b. Lepasnya bangsa Indoensia dari belenggu penjajahan asing

c. Lahirnya Negara Kesatuan Republik Indoensia

d. Perayaan ulang tahun presiden

12. Pada tanggal berapa Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta dan dr. Radjiman Wediodiningrat

berangkat ke Dalat untuk memenuhi undangan Jendral Terauchi....

a. 9 Agustus 1945

b. 10 Agustus 1945

c. 16 Agustus 1945

d. 17 Agustus 1945

13. Berikut peran Ir. Soekarno pada peristiwa proklamasi, kecuali.....

a. Ikut ke Dalat memenuhi undangan Jendral Terauchi

b. Merumuskan naskah proklamasi

c. Membacakan teks proklamasi

d. Menjaga keamanan Rengasdengklok

14. Berikut tokoh golongan tua, kecuali...

a. Ir. Soekarno

b. Drs. Moh. Hatta

c. Ahmad Subardjo

d. Sukarni

15. UUD 1945 disahkan oleh PPKI dalam sidangnya pada tanggal...

a. 17 Agustus 1945

b. 18 Agustus 1945

c. 19 Agustus 1945

d. 20 Agustus 1945

Page 153: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

137

16. Sikap kita pada tokoh kemerdekaan adalah...

a. Patuh

b. Taat

c. Tunduk

d. Menghargai jasa-jasanya

17. Pembacaan naskah proklamasi Kemerdekaan RI dilaksankan di....

a. Jl.Pegangsaan Timur No. 5 Jakarta

b. Jl.Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta

c. Jl.Imam Bonjol No. 1 Jakarta

d. Jl.Imam Bonjol No. 1 Jakarta

18. Pada pukul berapa naskah proklamasi dibacakan...

a. 07.00 WIB

b. 08.00 WIB

c. 09.00 WIB

d. 10.00 WIB

19. Berikut adalah tokoh dari golongan muda, kecuali.....

a. Sukarni

b. Ahmad Subardjo

c. Chaerul Saleh

d. Wikana

20. Fatmawati adalah istri dari...

a. Ir. Soekarno

b. Drs. Moh. Hatta

c. Ahmad Subardjo

d. Chaerul Saleh

SELAMAT MENGERJAKAN

Page 154: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

138

KUNCI JAWABAN PRETEST SIKLUS II

No. Jawaban No. Jawaban No. Jawaban No. Jawaban

1. B 6. A 11. D 16. D

2. D 7. C 12. A 17. B

3. B 8. C 13. D 18. D

4. B 9. C 14. D 19. B

5. A 10. C 15. B 20. A

Lampiran 12

Page 155: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

139

Nama :

Kelas :

Hari/Tanggal :

Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini!

1. Pada tanggal 14 Agustus 1945, jepang menyerah tanpa syarat kepada....

a. NICA

b. Sekutu

c. Belanda

d. Jerman

2. Tokoh pemuda yang pertama kali mengetahui bahwa Jepang telah menyerah ialah....

a. Ir. Soekarno

b. Wikana

c. Drs. Moh. Hatta

d. Sutan Syahrir

3. Tokoh yang mengetik teks proklamasi adalah....

a. Chaerul Saleh

b. Sajuti Melik

c. Darwis

d. Wikana

4. Tokoh yang menjahit bendera Merah Putih untuk dikibarkan saat proklamasi 17 Agustus

1945 adalah....

a. R.A Kartini

b. Fatmawati

c. Dewi Sartika

d. Cut Nya Dien

5. Tokoh yang memproklamirkan teks proklamasi adalah....

a. Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta

b. Drs. Moh. Hatta dan Mr. M. yamin

Nilai

SOAL POSTEST SIKLUS IILampiran 13

Page 156: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

140

c. Sudirman dan Sutomo

d. Mr. Moh. Yamin dan Soeharto

6. Pada tanggal 15 Agustus 1945 jepang menyatakan menyerah tanpa syarat kepada

sekutu, dimana peristiwa tersebut dilakukan...

a. Kapal tempur Amerika “Misouri”

b. Rumah perdana mentri Kuniaki

c. Kantor sekertariat Amerika Serikat

d. Dalat (Vietnam Selatan)

7. Pada tanggal 16 Agustus 1945, Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta diamankan oleh

golongan muda ke daerah.....

a. Majalengka

b. Tasikmalaya

c. Rengasdengklok

d. Cikampek

8. Di rumah siapakah dilaksanakannya pembicaraan tentang persiapan proklamasi

kemerdekaan antara golongan tua dan golongan muda...

a. Ir. Soekarno

b. Ahmad Subardjo

c. Laksamana Maeda

d. Drs. Moh. Hatta

9. Berikut tokoh yg berhasil merumuskan naskah proklamasi, kecuali.....

a. Ir. Soekarno

b. Ahmad Subardjo

c. Sayuti Melik

d. Drs. Moh. Hatta

10. Siapa tokoh yang mengusulkan naskah proklamasi ditandatangani oleh Ir. Soekarna

dan Drs. Moh. Hatta atas nama bangsa Indonesia......

a. Ahmad Subardjo

b. Wikana

Page 157: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

141

c. Sukarni

d. Chaerul Saleh

11. Berikut makna proklamasi, kecuali...

a. Merupakan titik puncak perjuanagn pergerakan kemerdekaan Indoensia

b. Lepasnya bangsa Indoensia dari belenggu penjajahan asing

c. Lahirnya Negara Kesatuan Republik Indoensia

d. Perayaan ulang tahun presiden

12. Pada tanggal berapa Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta dan dr. Radjiman Wediodiningrat

berangkat ke Dalat untuk memenuhi undangan Jendral Terauchi....

a. 9 Agustus 1945

b. 10 Agustus 1945

c. 16 Agustus 1945

d. 17 Agustus 1945

13. Berikut peran Ir. Soekarno pada peristiwa proklamasi, kecuali.....

a. Ikut ke Dalat memenuhi undangan Jendral Terauchi

b. Merumuskan naskah proklamasi

c. Membacakan teks proklamasi

d. Menjaga keamanan Rengasdengklok

14. Berikut tokoh golongan tua, kecuali...

a. Ir. Soekarno

b. Drs. Moh. Hatta

c. Ahmad Subardjo

d. Sukarni

15. UUD 1945 disahkan oleh PPKI dalam sidangnya pada tanggal...

a. 17 Agustus 1945

b. 18 Agustus 1945

c. 19 Agustus 1945

d. 20 Agustus 1945

Page 158: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

142

16. Sikap kita pada tokoh kemerdekaan adalah...

a. Patuh

b. Taat

c. Tunduk

d. Menghargai jasa-jasanya

17. Pembacaan naskah proklamasi Kemerdekaan RI dilaksankan di....

a. Jl.Pegangsaan Timur No. 5 Jakarta

b. Jl.Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta

c. Jl.Imam Bonjol No. 1 Jakarta

d. Jl.Imam Bonjol No. 1 Jakarta

18. Pada pukul berapa naskah proklamasi dibacakan...

a. 07.00 WIB

b. 08.00 WIB

c. 09.00 WIB

d. 10.00 WIB

19. Berikut adalah tokoh dari golongan muda, kecuali.....

a. Sukarni

b. Ahmad Subardjo

c. Chaerul Saleh

d. Wikana

20. Fatmawati adalah istri dari...

a. Ir. Soekarno

b. Drs. Moh. Hatta

c. Ahmad Subardjo

d. Chaerul Saleh

SELAMAT MENGERJAKAN

Page 159: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

143

KUNCI JAWABAN POSTEST SIKLUS II

No. Jawaban No. Jawaban No. Jawaban No. Jawaban

1. B 6. A 11. D 16. D

2. D 7. C 12. A 17. B

3. B 8. C 13. D 18. D

4. B 9. C 14. D 19. B

5. A 10. C 15. B 20. A

Lampiran 14

Page 160: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

144

LEMBAR OBSERVASI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS SIKLUS II

Nama Sekolah : MI Unwaanunnajah Mata Pelajaran : IPS

Nama Guru : Siti Jubaidah, S.Pd Kelas : V/Genap

Tanggal/Pukul : 05 Mei 2015/12.00 Pokok Bahasan :

Pertemuan ke : 2 (dua) Sub Pokok Bahasan :

PetunjukBerikut tanda () pada kolom yang tersedia sesuai dengan penelitian anda!No. Aspek yang diamati Ya Tidak

I Assurance (Percaya Diri)1. Guru melakukan usaha/kegiatan untuk menanamkan rasa percaya diri pada

siswa

2. Siswa secara bertahap mandiri dalam belajar 3. Siswa dengan penuh percaya diri mengungkapkan pendapatnya.

II Relevance (Relevan/Kegunaan)1. Guru mengemukakan tujuan sasaran yang akan dicapai. 2. guru mengemukakan manfaat pelajaran bagi kehidupan siswa masa

sekarang dan mendatang.

3. Siswa bersemangat mengikuti proses pembelajaran. III Interest (Minat/Perhatian)

1. Guru menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi. 2. Guru menggunakan media untuk melengkapi penyampaian bahan kajian 3. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi secara aktif

dalam pembelajaran

IV Assessment (Evaluasi)1. Guru mengadakan evaluasi dan memberikan umpan balik terhadap kinerja

guru

2. Guru memberikan evaluasi yang objektif dan adil serta menginformasikanhasil evaluasi kepada siswa.

3. Siswa membantu teman yang kesulitan selama proses pembelajaran 4. Siswa mengevaluasi diri sendiri dan temannya.

V Satisfaction (Kepuasan)1. Guru memberikan penghargaan baik verbal atau non verbal kepada siswa

yang telah menunjukan keberhasilan

2. Guru memperlihatkan perhatian besar pada siswa, sehingga mereka merasadihargai.

Catatan Observasi

Guru sudah dapat membuat siswa lebih aktif dan kondisi siswa sudah mulai kondusif sehinggapembelajaran berjalan dengan baik.

Observer

( Siti Jubaidah, S.Pd )

Lampiran 15

Page 161: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

145

LEMBAR KERJA SISWA

Lingkarilah bagian yang kalian pilih dengan tepat! Nama :

A C D E F G H I J K L

H H F A T M A W A T I

M A M I M I S T I E R

A E I Y O U W I N S A

D R M S I T I B A O M

S U I S O E K A R N O

U L S A L L A F R I H

B S A U M I N E U A H

A A Y N K S A B M C A

R L A H E A H R A M T

D E L W T G R I M K T

J H O H A N I S A O A

O I P A N C A S I L A

Carilah Kata-kata di bwah ini!1. Soekarno 6. Sukarni2. Moh. Hatta 7. Wikana3. Ahmad Subardjo4. Fatmawati5. Chaerul Saleh NILAI

Lampiran 16

Page 162: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

146

Nama :

Kelas :

Hari/Tanggal :

Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini!

1. Menjelang kemerdekaan, Indonesia berada di bawah kekuasaan bangsa.....

a. Portugis

b. Belanda

c. Jepang

d. Amerika

2. Berikut ini usaha jepang untuk menarik simpati rakyat Indonesia, kecuali ....

a. Memberikan pekerjaan pada rakyat Indonesia

b. Boleh mengibarkan bendera Merah Putih

c. Boleh menyanyikan lagu Indonesia

d. Memberi janji kemerdekaan

3. Salah satu usaha mempersiapkan kemerdekaan Indonesia, maka dibentuk..

a. BPUPKI

b. PETA

c. PUTERA

d. Panitia Kemerdekaan

4. Nama lain dari BPUPKI adalah...

a. Dokuritsu Junbi Cosakai

b. Dokuritsu Junbi Inkai

c. Chuo Sangi In

d. Jawa Hokokai

5. Pada tanggal berapa BPUPKI didirikan...

a. 17 Agustus 1945

b. 1 Maret 1945

c. 1 Juni 1945

Nilai

SOAL UJI COBA SIKLUS I

Lampiran 17

Page 163: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

147

d. 30 Mei 1945

6. Peresmian BPUPKI dilakukan di....

a. Gedung Kebangkitan Nasional

b. Istana Merdeka

c. Gedung Suo Sangi In

d. Gedung Harmoni

7. Yang diangkat sebagai ketua BPUPKI ialah....

a. Ir. Soekarno

b. Drs. Moh. Hatta

c. Dr. KRT Radjiman Wediodiningrat

d. Mr. Moh. Yamin

8. BPUPKI mengadakan sidangnya dua kali; dan sidang yang pertama ber-langsung dari

tanggal......

a. 29 Juni – 1 Juli 1945

b. 30 Mei – 1 Juni 1945

c. 29 Mei – 1 Juni 1945

d. 10 – 17 Juli 1945

9. Jepang memberikan janji kemerdekaan Indonesia di kelak kemudian hari Janji tersebut

dikemukakan oleh.....

a. Perdana Mentri Kaiso

b. Perdana Mentri Konoye

c. Kaisar Hirohito

d. Jendral Tojo

10. Anggota BPUPKI berjumlah....

a. 60 Orang

b. 10 Orang

c. 9 Orang

d. 5 Orang

Page 164: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

148

11. Hasil sidang BPUPKI yang pertama ialah....

a. Rumusan Dasar Negara

b. Rancangan Lembaga Negara

c. Rumusan Piagam Jakarta

d. Rancangan UUD

12. Hasil sidang BPUPKI yang kedua.....

a. Rancangan Lembaga Negara

b. Rumusan Piagam Jakarta

c. Rancangan UUD

d. Rumusan Dasar Negara

13. Yang mengusulkan nama Dasar Negara, Pancasila dalam sidang BPUPKI yang pertama

ialah....

a. Mr. Moh. Yamin

b. Prof. Dr. Supomo

c. Drs. Moh. Hatta

d. Ir. Soekarno

14. Pada tanggal berapa PPKI dibentuk...

a. 5 Agustus 1945

b. 6 Agustus 1945

c. 7 Agustus 1945

d. 8 Agustus 1945

15. Hasil kerja Panitia Sembilan dikenal dengan nama....

a. UUD 1945

b. Jakarta Pair

c. Dasar negara

d. Piagam Jakarta

16. Nama lain dari Piagam Jakarta adalah...

a. Jakarta Convention

b. Jakarta Agreement

Page 165: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

149

c. Jakarta Charter

d. Jakarta Decision

17. Sikap kita pada tokoh persiapan kemerdekaan adalah.....

a. Tunduk

b. Taat

c. Menghargai jasa-jasanya

d. Mencela

18. Pada tanggal 7 Agustus 1945 BPUPKI dibubarkan dan diganti oleh PPKI dan yang

diangkat sebagai ketua ialah....

a. Ir. Soekarno

b. Mr. Ahmad Subarjo

c. Drs. Moh. Hatta

d. Abikusno Cokrosuyoso

19. Nama lain dari PPKI adalah.....

a. Dokuritsu Junbi Inkai

b. Chuo Sangi In

c. Dokuritsu Junbi Cosakai

d. Jawa Hokokai

20. Anggota PPKI berjumlah....

a. 10 orang

b. 20 orang

c. 21 orang

d. 30 orang

21. PPKI dibentuk atas persetujuan dari...

a. Ir. Soekarno

b. Jendral Terauchi

c. Jendral Latif Hendraningrat

d. Dr. KRT Radjiman Wediodiningrat

Page 166: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

150

22. Berikut tokoh yang memenuhi panggilan Jendral Terauchi ke Dalat (Vietnam Selatan),

kecuali....

a. Ir. Soekarno

b. Drs. Moh. Hatta

c. Dr. KRT Radjiman Wediodiningrat

d. Mr. Moh. Yamin

23. Berikut pembicara dalam sidang BPUPKI pertama, kecuali......

a. Muh. Yamin

b. Mr. Supomo

c. Ir. Soekarno

d. Drs. Moh. Hatta

24. Pada tanggal berapa Ir. Soekarno tampil sebagai pembicara ...

a. 29 Mei 1945

b. 30 Mei 1945

c. 31 Mei 1945

d. 1 Juni 1945

25. Peri Kebangsaan, peri Kemanusiaan, peri Ke-Tuhanan, peri Kerakyatan, kesejahteraan

Rakyat, adalah lima azas yang dikemukakan oleh......

a. Muh. Yamin

b. Mr. Supomo

c. Ir. Soekarno

d. Drs. Moh. Hatta

26. Tanggal 31 Mei 1945 Mr. Soepomo menjadi pembicara dalam sidang pertama, asas pertama

yang dikemukakannya adalah....

a. Paham negara kesatuan

b. Perhubungan negara dan agama

c. Sistem badan permusyawaratan

d. Sosialisme Indonesia

Page 167: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

151

27. Pada tanggal berapa ditetapkannya hari pancasila....

a. 1 Juni 1945

b. 1 Juli 1945

c. 1 Agustus 1945

d. 1 september 1945

28. Sila berapa yang mengalami perubahan setelah proklamasi...

a. Sila ke-1

b. Sila ke-4

c. Sila ke-3

d. Sila ke-5

29. Bagaimana watak dan sikap Ir. Soekarno pada masa kecil dan muda....

a. Penakut

b. Sombong

c. Pemberani

d. Rendah diri

30. Berikut rumusan yang dihasilakn dalam piagam jakarta, kecuali....

a. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat-syariat Islam bagi pemeluk-

pemeluknya

b. Ketuhanan Yang Maha Esa

c. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

d. Persatuan Indonesia

31. Siapa yang menandatangani naskah proklamasi....

a. Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta

b. Wikana dan darwis

c. Mr. Yamin dan Ir. Soekarno

d. Drs. Moh. Hatta dan Mr. Yamin

32. Siapakah nama ayah dari Ir. Soekarno....

a. Radjiman Wediodiningrat

b. Ki Bagus Hadikusuma

Page 168: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

152

c. Raden Sukemi Sosrodiharjo

d. Kasman Singodimbejo

33. Dimana tempat lahir Ir. Soekarno ....

a. Bukit tinggi

b. Surabaya

c. Belitar

d. Malang

34. Pada tanggal berapa dibentunya panitia kecil/ panitia sembilan....

a. 22 Juni 1945

b. 17 Agustus 1945

c. 29 Mei 1945

d. 30 Juni 1945

35. Pada tanggal berapa Drs. Moh. Hatta lahir...

a. 10 Agustus 1902

b. 11 Agustus 1902

c. 12 Agustus 1902

d. 13 Agustus 1902

36. Rumusan pertama rancangan dasar negara yang diarahkan Ir. Soekarno ialah..

a. Ketuhanan Yang Maha Esa

b. Kemanusiaan yang adil dan beradab

c. Mufakat/demokrasi

d. Kebangsaan Indonesia

SELAMAT MENGERJAKAN

Page 169: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

153

KUNCI JAWABANSOAL UJI COBA INSTRUMEN SIKLUS I

No. Jawaban No. Jawaban No. Jawaban

1. C 13. D 25. A

2. A 14. C 26. A

3. A 15. D 27. A

4. A 16. C 28. D

5. B 17. C 29. B

6. C 18. A 30. B

7. C 19. A 31. A

8. C 20. C 32. C

9. A 21. B 33. B

10. A 22. D 34. A

11. A 23. D 35. C

12. C 24. D 36. D

Lampiran 18

Page 170: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

154

Nama :

Kelas :

Hari/Tanggal :

Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini!

1. Pada tanggal 14 Agustus 1945, jepang menyerah tanpa syarat kepada....

a. NICA

b. Sekutu

c. Belanda

d. Jerman

2. Tokoh pemuda yang pertama kali mengetahui bahwa Jepang telah menyerah ialah....

a. Ir. Soekarno

b. Wikana

c. Drs. Moh. Hatta

d. Sutan Syahrir

3. Nama tokoh yang memimpin pertemuan di Gedung Bakteriologi adalah....

a. Wikana

b. Sukarni

c. Ahmad Subardjo

d. Chaerul Saleh

4. Tokoh yang mengetik teks proklamasi adalah....

a. Chaerul Saleh

b. Sajuti Melik

c. Darwis

d. Wikana

5. Tokoh yang menjahit bendera Merah Putih untuk dikibarkan saat proklamasi 17 Agustus 1945

adalah....

a. R.A Kartini

b. Fatmawati

Nilai

SOAL UJI COBA INSTRUMENPRETEST SIKLUS II

Lampiran 19

Page 171: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

155

c. Dewi Sartika

d. Cut Nya Dien

6. Tokoh yang memproklamirkan teks proklamasi adalah....

a. Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta

b. Drs. Moh. Hatta dan Mr. M. yamin

c. Sudirman dan Sutomo

d. Mr. Moh. Yamin dan Soeharto

7. Kota Hiroshima dijatuhi bom atom oleh Sekutu pada tanggal....

a. 06 Agustus 1945

b. 07 Agustus 1945

c. 08 Agustus 1945

d. 10 Agustus 1945

8. Berikut tokoh yang memenuhi panggilan Jendral Terauchi ke Dalat (Vietnam Selatan),

kecuali....

a. Ir. Soekarno

b. Drs. Moh. Hatta

c. Dr. Radjiman Wediodiningrat

d. Mr. Moh. Yamin

9. Berikut alasan golongan tua belum mau melakukan proklamasi, kecuali...

a. Takut pada Jepang

b. Khawatir terjadi pertumpahan darah

c. Tidak berani melanggar perjanjian yang telah disepakati

d. Proklamasi harus dibicarakan secara matang

10. Pada tanggal 15 Agustus 1945 jepang menyatakan menyerah tanpa syarat kepada sekutu,

dimana peristiwa tersebut dilakukan...

a. Kapal tempur Amerika “Misouri”

b. Rumah perdana mentri Kuniaki

c. Kantor sekertariat Amerika Serikat

d. Dalat (Vietnam Selatan)

Page 172: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

156

11. Pada tanggal 16 Agustus 1945, Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta diamankan oleh golongan

muda ke daerah.....

a. Majalengka

b. Tasikmalaya

c. Rengasdengklok

d. Cikampek

12. Siapakah tokoh yang berhasil menjembatani pertentangan golongan muda dan golongan tua...

a. Yusuf kunto

b. Ahmad Subardjo

c. Syodanco singgih

d. Soekarni

13. Pada tanggal berapakah proklamasi kemerdekaan dilaksanakan....

a. 17 Agustus 1945

b. 18 Agustus 1945

c. 19 Agustus 1945

d. 20 Agsutus 1945

14. Di rumah siapakah dilaksanakannya pembicaraan tentang persiapan proklamasi kemerdekaan

antara golongan tua dan golongan muda...

a. Ir. Soekarno

b. Ahmad Subardjo

c. Laksamana Maeda

d. Drs. Moh. Hatta

15. Berikut tokoh yg berhasil merumuskan naskah proklamasi, kecuali.....

a. Ir. Soekarno

b. Ahmad Subardjo

c. Sayuti Melik

d. Drs. Moh. Hatta

Page 173: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

157

16. Siapa tokoh yang mengusulkan naskah proklamasi ditandatangani oleh Ir. Soekarna dan

Drs. Moh. Hatta atas nama bangsa Indonesia......

a. Ahmad Subardjo

b. Wikana

c. Sukarni

d. Chaerul Saleh

17. Dimana dilaksanakannya proklamasi kemerdekaan Indoensia....

a. Kediaman Ir. Soekarno jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta

b. Lapangan Ikada

c. Rengasdengklok

d. Gedung Bakteriologi

18. Siapa yang bertugas mengibarkan bendera merah putih pada saat proklamasi

kemerdekaan.....

a. Suhud dan Latief Hendraningrat

b. Ir. Soekarno dan Ahmad Subardjo

c. Suhud dan Drs. Moh. Hatta

d. Latief Hendraningrat dan Wikana

19. Berikut makna proklamasi, kecuali...

a. Merupakan titik puncak perjuanagn pergerakan kemerdekaan Indoensia

b. Lepasnya bangsa Indoensia dari belenggu penjajahan asing

c. Lahirnya Negara Kesatuan Republik Indoensia

d. Perayaan ulang tahun presiden

20. Pada tanggal berapa Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta dan dr. Radjiman Wediodiningrat

berangkat ke Dalat untuk memenuhi undangan Jendral Terauchi....

a. 9 Agustus 1945

b. 10 Agustus 1945

c. 16 Agustus 1945

d. 17 Agustus 1945

Page 174: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

158

21. Pada tanggal berapa Jepang menyerah tanpa syarat pada sekutu....

a. 11 Agustus 1945

b. 12 Agustus 1945

c. 13 Agustus 1945

d. 14 Agustus 1945

22. Perwira PETA yang menjaga Soekarno-Hatta selama di Rengasdengklok adalah...

a. Supriyadi

b. Latif Hendraningrat

c. Shodanco Singgih

d. Laksamana Maeda

23. Berikut peran Ir. Soekarno pada peristiwa proklamasi, kecuali.....

a. Ikut ke Dalat memenuhi undangan Jendral Terauchi

b. Merumuskan naskah proklamasi

c. Membacakan teks proklamasi

d. Menjaga keamanan Rengasdengklok

24. Siapa yang dijuluki bapak koperasi...

a. Drs. Moh. Hatta

b. Ir. Soekarno

c. Laksamana Maeda

d. Latief Hendraningrat

25. Tiga tokoh perumus dasar/azas negara adalah...

a. Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dr. Radjiman Wediodiningrat

b. Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Prof. Dr. Supomo

c. Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Mr. Ahmad Subardjo

d. Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Mr. Moh. Yamin

26. Berikut tokoh golongan tua, kecuali...

a. Ir. Soekarno

b. Drs. Moh. Hatta

c. Ahmad Subardjo

Page 175: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

159

d. Sukarni

27. UUD 1945 disahkan oleh PPKI dalam sidangnya pada tanggal...

a. 17 Agustus 1945

b. 18 Agustus 1945

c. 19 Agustus 1945

d. 20 Agustus 1945

28. Sikap kita pada tokoh kemerdekaan adalah...

a. Patuh c. Tunduk

b. Taat d. Menghargai jasa-jasanya

29. Penyusunan naskah proklamasi Kemerdekaan RI dilaksankan di....

a. Jl.Pegangsaan Timur No. 5 Jakarta

b. Jl.Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta

c. Jl.Imam Bonjol No. 1 Jakarta

d. Jl.Imam Bonjol No. 1 Jakarta

30. Pada pukul berapa naskah proklamasi dibacakan...

a. 07.00 WIB

b. 08.00 WIB

c. 09.00 WIB

d. 10.00 WIB

31. Berikut adalah tokoh dari golongan muda, kecuali.....

a. Sukarni c. Chaerul Saleh

b. Ahmad Subardjo d. Wikana

32. Fatmawati adalah istri dari...

a. Ir. Soekarno

b. Drs. Moh. Hatta

c. Ahmad Subardjo

d. Chaerul Saleh

SELAMAT MENGERJAKAN

Page 176: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

160

KUNCI JAWABANSOAL UJI COBA INSTRUMEN SIKLUS II

No. Jawaban No. Jawaban No. Jawaban

1. B 13. A 25. C

2. D 14. C 26. D

3. D 15. C 27. B

4. B 16. C 28. D

5. B 17. A 29. B

6. A 18. A 30. D

7. A 19. D 31. C

8. D 20. A 32. A

9. A 21. D

10. A 22. C

11. C 23. D

12. B 24. A

Lampiran 20

Page 177: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

161

TABEL SKOR N_GAIN

PADA SIKLUS I DAN II

No. SiswaSiklus I Siklus II

Pretest Postest N-Gain Pretest Postest N-Gain1. S1 35 75 0,615 40 95 0,9162. S2 20 60 0,5 20 75 0,6873. S3 20 70 0,625 35 85 0,7694. S4 40 80 0,667 40 75 0,5835. S5 40 75 0,583 35 80 0,6926. S6 40 80 0,667 60 90 0,757. S7 35 75 0,615 35 95 0,9238. S8 35 80 0,692 35 80 0,6929. S9 55 80 0,556 65 80 0,428

10. S10 30 80 0,714 65 100 111. S11 30 65 0,5 35 80 0,69212. S12 50 90 0,8 65 90 0,71413. S13 35 85 0,769 50 85 0,714. S14 35 70 0,538 55 95 0,88915. S15 50 90 0,8 50 100 116. S16 35 80 0,692 55 80 0,55517. S17 30 75 0,642 30 80 0,71418. S18 35 85 0,769 50 80 0,619. S19 40 80 0,667 35 80 0,69220. S20 25 75 0,667 40 75 0,58321. S21 35 75 0,615 65 95 0,85722. S22 45 75 0,545 35 90 0,84623. S23 25 75 0,667 20 80 0,7524. S24 30 70 0,571 30 80 0,71425. S25 40 75 0,583 30 80 0,71426. S26 55 95 0,889 65 100 127. S27 35 75 0,615 20 85 0,81228. S28 40 75 0,583 35 85 0,76929. S29 45 75 0,545 55 95 0,88930. S30 20 60 0,5 20 75 0,68731. S31 55 75 0,444 25 75 0,66732. S32 20 80 0,75 25 80 0,73333. S33 30 80 0,714 65 85 0,57134. S34 20 65 0,562 30 80 0,71435. S35 25 80 0,733 25 85 0,836. S36 35 75 0,615 20 85 0,81237. S37 55 85 0,667 35 80 0,692

Jumlah 1325 2840 23,67 1495 3055 27,61Rata-rata 35,81 76,75 0,639 40,40 82,56 0,746

Lampiran 21

Page 178: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

162

PENGHITUNGAN SKOR N GAIN

N gain =

Contoh N gain siswa no. 1 pada siklus I

N gain =

=

= 0,615

Jadi nilai N Gain yang diperoleh siswa sebesar 0,615

Lampiran 22

Page 179: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

163

LEMBAR WAWANCARA GURU (PRA PENELITIAN)

Wawancara dengan Guru IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) kelas V MI

Unwaanunnajah dilakukan pada pra penelitian, hari selasa 25 Maret 2015. Berikut

ini petikan wawancaranya:

Peneliti : “Bagaimana menurut Ibu pembelajaran yang selama ini dilakukan di

sekolah MI Unwaanunnajah khususnya mata pelajaran IPS?”

Guru :

Peneliti : “Lalu bagaimana hasil belajar dan aktivitas siswa kelas V khususnya

pada pembelajaran IPS?”

Guru : “Hasil belajar siswa ada yang tinggi, sedang dan ada juga yang rendah”.

Peneliti : “Saya mahasiswa yang akan melakukan penelitian, kira-kira jika saya

meneliti di kelas V, bagaimana menurut Ibu?”

Guru : “ Iya, silahkan. Memang ingin meneliti tentang apa?

Peneliti : “Saya ingin meneliti tentang model pembelajaran ARIAS dalam upaya

meningkatkan hasil belajar siswa dan penelitian yang akan saya

lakukan adalah penelitian tindakan kelas”

Guru : “Oh ya silahkan samudah-mudahan model ARIAS bisa meningkatkan

hasil belajar siswa.”

Peneliti : “Iya bu mudah-mudahan, saya juga berharap begitu. Terimakasih bu”

Guru : “Iya sama-sama”

Pondok Aren, 25 Maret 2015

“Pembelajaran yang selama ini diterapkan di sekolah masih

menggunakan model pembelajaran konvensional, namun kadang saya

menggunakan strategi seperti memberikan tugas untuk mencari foto-

foto pahlawan di internet agar siswa lebih kreatif dan semangat dalam

belajar.

( Siti Jubaidah, S.Pd)

Lampiran 23

Page 180: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

164

LEMBAR WAWANCARA GURU 2

Wawancara dengan Guru IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) kelas V MI

Unwaanunnajah dilakukan pada akhir siklus I. Selasa, 14 April 2015. Berikut ini

petikan wawancaranya:

Peneliti : “Bagaimana menurut Ibu mengenai model pembelajaran ARIAS yang

dilaksanakan pada siklus I ini?”

Guru : “Cukup Menarik, namun guru harus lebih kretif dalam membuat semua

siswa aktif, tidak hanya 5 atau 10 siswa saja tapi diusahakan semua

siswa.

Peneliti :

Guru :

Peneliti : “Apakah ada kritikan atau masukan terhadap pembelajaran ARIAS

yang telah saya lakukan?”

Guru : “Sudah cukup baik dan menyenangkan, namun pada siklus selanjutnya

harus lebih mampu mengkondisikan situasi kelas dengan baik dan

merangsang semua anak aktif belajar.”

Peneliti : “Oke bu, terimakasih banyak atas kritik dan sarannya. Semoga pada

pertemuan selanjutnya saya bisa lebih baik lagi.”

Pondok Aren, 14 April 2015

“Hasil belajar sangat meningkat dari sebelumnya. Namun masihada siswa yang belum mencapai KKM.

“Iya bu, saya akan lebih berusaha memperbaiki. Lalu Bagaimana

dengan hasil belajar siswa selama model pembelajaran ARIAS

diterapkan?”

Page 181: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

165

LEMBAR WAWANCARA GURU 3

Wawancara dengan Guru IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) kelas V MI

Unwaanunnajah dilakukan pada akhir siklus II. Selasa, 05 Mei 2015. Berikut ini

petikan wawancaranya:

Peneliti : “Bagaimana menurut Ibu mengenai model pembelajaran ARIAS yang

dilaksanakan pada siklus II ini?”

Guru : “Sudah sangat baik, model ini sangat memberi motivasi dan relevan

pada kehidupan siswa. Siswa pun sangat antusias dalam belajar.

Peneliti : “Bagaimana dengan hasil belajar siswa selama model pembelajaran

ARIAS diterapkan pada siklus II ini?”

Guru : “Hasil belajar siswa jauh meningkat, model ini bisa saya gunakan pada

pembelajaran selanjutnya.”

Peneliti : “Apakah ada yang kurang dengan model pembelajaran ARIAS ini bu?”

Guru : “ Menurut saya sudah cukup baik. Tinggal ada perbaikan sedikit pada

tahap yang belum tercapai sepenuhnya.”

Peneliti : “Terimakasih bu atas bimbingan yang diberikan selama ini, saya

ucupkan banyak terimakasih.”

Pondok Aren, 05 Mei 2015

Page 182: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

166

LEMBAR WAWANCARA SISWA 1

Wawancara kepada siswa dilaksanakan pada akhir siklus I, pada hari

Selasa, 14 April 2015. Wawancara dilakukan dengan tiga orang siswa yang

merupakan perwakilan dari siswa yang kemampuannya tinggi (S1), sedang (S2)

dan rendah (S3). Berikut ini adalah hasil kutipan wawancara peneliti dengan tiga

siswa:

P : “Bagaimana pendapat kamu tentang pembelajaran dengan model

pembelajaran ARIAS?”

S1 : “Pelajarannya mudah dimengerti dan istirahatnya cepat bu.”

S2 : “Menyenangkan, gurunya baik, pelajaranya gampang dan tim perempuan

menang.”

S3 : “Seru, enak belajarnya karena ada proses bermainnya.”

P : “Bagaimana dengan permainan yang dilakukan pada pembelajaran?

S1 : “Rame dan seru ka!”

S2 : “Menyenangkan.”

S3 : “Seru ka!”

P : “Apakah ada peningkatan kepercayaan diri kamu setelah mendapatkan

pengajaran model pembelajaran ARIAS?

S1 : “Ya ka, karena pelajarannya mudah dimengerti.”

S2 : “Ya, karena kelompok perempuan menang ka.”

S3 : “Sedikit .”

Lampiran 24

Page 183: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

167

Menurutmu apakah model pembelajaran ARIAS ini dapat

mempermudah kalaian dalam memahami pelajaran?”

P : “

S1 : “Ya, karena pelajaran menjadi mudah dimengerti ka.”

S2 : “Ya, karena permainannya unik dan menyenangkan.”

S3 : “Iya ka jadi mudah belajarnya, tapi kadang saya masih bingung dengan

pelajarannya.”

Page 184: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

168

LEMBAR WAWANCARA SISWA 2

Wawancara kepada siswa dilaksanakan pada akhir siklus II, pada hari

Selasa, 5 Mei 2015. Wawancara dilakukan dengan tiga orang siswa yang

merupakan perwakilan dari siswa yang kemampuannya tinggi (S1), sedang (S2)

dan rendah (S3). Berikut ini adalah hasil kutipan wawancara peneliti dengan tiga

siswa:

P : “Bagaimana menurut kamu tentang pembelajaran pembelajaran ARIAS

pada siklus II ini?”

S1 : “Menyenangkan, karena pelajarannya gampang.”

S2 : “Pelajarannya unik-unik ka, jadi kami senang.”

S3 : “Enak pelajarannya ka.”

P : “Menurut kalian apakah pembelajaran seperti ini perlu diteruskan?

S1 : “Iya ka, kami menjadi tidak bosan dalam belajar.”

S2 : “Iya ka, karena bisa belajar bersama-sama dengan kelompok.”

S3 : “Iya ka, karena membuat semangat belajar.”

P : “Hal-hal apa saja yang harus diperbaiki dari pembelajaran ARIAS yang

kalian ikuti selama ini?

S1 : “Sudah cukup ka.”

S2 : “Kk besok ngajar lagi ka.”

S3 : “Tidak ka.”

Page 185: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

169

DAFTAR SISWA KELAS V

MI UNWAANUNNAJAH PONDOK AREN

NO NAMA1 Abdul Jabar2 Abdul Kafi3 Adam Januar syahputra4 Ahmad Sayidul Hajani5 Alfin Khafila Fadli6 Alifa Nurul Fajri P.M7 Alya Kemuning8 Aulia Agustin9 Elisah Damayanti

10 Eneng Rohmatul Ummah11 Haidar Ali12 Hanifah13 Kumala Khairunisya14 Mahfudin Hasyim15 Mila Oktavia16 Muhammad Dimas A.S17 Muhammad fadli F18 Muhammad Nur Arifin19 Muhammad Rifky. H20 Muhammad Sultan A21 Nadhila Nur Shadrina22 Nadhira nur Shadrina23 Nazar Nur hidayat24 Novi Nur Cahyani25 Pardiva Prianka. S26 Ratu Ratna Jelita27 Rezal Maheru Asna. P28 Selma Oktaviani29 Shodriyah Khoirunnisa30 Siswanto Setiawan31 Suhendi32 Tri Wahyudi33 Wandira34 Yuda Kurniawan35 Yusuf Khidmat Ali36 Indra Maulana37 Danu Rizki

Lampiran 25

Page 186: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32793/1/Isti... · isti saras swati nim. 1111018300050 program studi pendidikan guru madrasah

178

Jln. Mushallah No. 26 RT 005/02Kec. Pd. Aren Kel. Pd. PucungKota Tangsel- Banten

BIODATA PENULIS

Nama : Isti Saras Swati

TTL : Tangerang, 24 April 93

Alamat :

No. Hp : +6283871985406

Email : [email protected]

Cita-cita : Menjadi orang yang bermanfaat bagi

orang lain

Hobi : Tidur, Jalan-jalan dll

Kesan :Selama kurang lebih 4 tahun penulis belajar di kampus nan megah ini banyak

sekali pengalaman yg penulis dapatkan, terutama ilmu yang bermanfaat yang

didapat dari para dosen pengajar yang sangat lua biasa semoga ilmu yang

beliau berikan selalu bermanfaat dan menjadi amal ibadan yang terus mengalir

dan berkah (Amin). Ketika penulis memulai perkuliahan tahun 2011, penulis

bertemu dengan teman-teman yang memiliki background yang berbeda-beda.

Seiring berjalannya waktu dengan banyaknya ilmu dan pengalaman yang di

dapat membuat cara berfikir penulis berubah menjadi lebih baik.

Kesimpulannya bahwa kesan penulis adalah sebuah pengalaman yang sangat

mendidik mampu membuat suatu perubahan yang positif.

Pesan :

BERMIMPILAH SETINGGI LANGIT siapapun anda, dimana pun anda

berada, berasal dari mana pun anda, kaya miskin muda tua sehat sakit tinggi

pendek gendut kurus.. semangatttt karna tidak ada yang tidak mungkin “Man

jadda wa jadda..!” Berdoa, usaha, dan tawaqal

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi penulis dan bagi pembaca.

Lampiran 30