peningkatan prestasi belajar ipa materi alat …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/262/1/isti...
TRANSCRIPT
i
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA
MATERI ALAT INDRA MANUSIA
MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE STAD
(STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS)
PADA SISWA KELAS IV SDN 1 CABEANKUNTI
KECAMATAN CEPOGO KABUPATEN BOYOLALI
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh :
ISTI ANA TUSSUNIYAH
NIM 115-11-051
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2015
ii
iii
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA
MATERI ALAT INDRA MANUSIA
MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE STAD
(STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS)
PADA SISWA KELAS IV SDN 1 CABEANKUNTI
KECAMATAN CEPOGO KABUPATEN BOYOLALI
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh :
ISTI ANA TUSSUNIYAH
NIM 115-11-051
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2015
iv
v
vi
vii
MOTTO
“Pendidikan adalah senjata paling ampuh yang dapat kita gunakan untuk
mengubah dunia”.
(Nelson Mandela)
نيا فعليه با لعلم ومن أراداألخرةفعليه ومن أراد هما فعليه بالعلم من أراد الد
)رواه الطبراني(
“Barangsiapa yang menginginkan kehidupan dunia, maka ia harus memiliki
ilmu, dan barang siapa yang menginginkan kehidupan akhirat maka itupun
harus dengan ilmu, dan barang siapa menginginkan keduanya maka itupun
harus dengan ilmu”.(HR. Thabrani)
viii
PERSEMBAHAN
Karya kecil ini ku persembahkan kepada:
1. Bapakku Ali Mahfud dan Mamakku tercinta Muslimah, terimakasih telah
membesarkan dan mendidikku dengan penuh kasih sayang dan
pengorbanan baik secara lahir maupun batin dengan iringan do’a restu
sehingga aku seperti sekarang.
2. Kakaku Fitriyah, Keponakanku Aulia dan Akila yang telah memberikan
semangat dan terima kasih atas doanya.
3. Kepada bapak Fatchurrohman, M.Pd. selaku pembimbing dan pengarah
sampai terselesainya penulisan skripsi ini.
4. Seluruh bapak ibu dosen yang telah bersedia memberikan ilmu kepadaku
dan terima kasih atas dorongan dan motivasinya.
5. Kawan-kawan senasib dan seperjungan PGMI angkatan 2011 yang telah
memberikan kegembiraan, motivasi dan semangat belajar.
6. Teman-teman mantan kost HFC (Zhendy, Miftah, Maya, Etik, Rischa,
Farida, Mita, Nia, Ika, Titik, Indah, Yeni, dan Suriyah) yang telah
memberikan motivasi dan semangat disetiap hariku.
ix
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala
limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini. Tak lupa sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang telah menuntun umatnya ke jalan kebenaran, beserta
keluarga dan para sahabatnya.
Skripsi ini penulis susun dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapi
syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I). Adapun judul
skripsi ini adalah “Peningkatan Prestasi Belajar IPA Materi Alat Indra
Manusia Melalui Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student
Teams Achievement Divisions) Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Cabeankunti
Kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2015/2016”.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak dapat diselesaikan tanpa bantuan
dan bimbingan dari berbagai pihak dalam pelaksanaan skripsi ini. Untuk itu
dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan terima kasih kepada semua
pihak, khususnya kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
IAIN Salatiga.
3. Ibu Peni Susapti, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah IAIN Salatiga.
4. Bapak Fatchurrohman, M.Pd selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan saran, arahan, dan bimbingan serta keikhlasan dan
kebijaksanaan meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan
bimbingan dalam penulisan skripsi ini.
5. Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan ilmunya selama perkuliahan
di IAIN Salatiga.
x
xi
ABSTRAK
Ana, Isti Tussuniyah. 2015. Peningkatan Prestasi Belajar IPA Materi Alat Indra
Manusia Melalui Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams
Achievement Divisions) Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Cabeankunti Kecamatan
Cepogo Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2015/2016. Skripsi. Jurusan
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.
Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Fatchurrohman, M.Pd.
Kata kunci: Prestasi Belajar,Ilmu Pengetahuan Alam dan STAD
Penelitian ini dilatar belakangi rendahnya prestasi belajar siswa SDN 1
Cabeankunti saat pembelajaran IPA. Salah satu penyebabnya rendahnya prestasi
belajar siswa adalah kurangnya metode yang digunakan oleh guru saat
pembelajaran. Metode yang digunakan guru dalam proses pembelajaran adalah
metode konvensional yaitu ceramah. Rumusan masalah yang dikaji adalah apakah
dengan strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan prestasi
belajar IPA materi Alat Indra Manusia pada siswa kelas IV SDN 1 Cabeankunti
Kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali tahun pelajaran 2015/2016? Apakah
dengan strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat memenuhi target
pencapaian kriteria ketuntasan minimal (KKM) IPA materi Alat Indra Manusia
pada siswa kelas IV SDN 1 Cabeankunti Kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali
tahun pelajaran 2015/2016?
Penelitian ini menggunakan bentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
sebanyak tiga siklus. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 1
Cabeankunti Kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali dengan jumlah siswa 24
anak. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, dokumentasi dan tes.
Hasil penelitian ini adalah (1) nilai rata-rata pada siklus I adalah 51,04 dan
ketuntasan belajarnya 33,33% atau 8 siswa. (2) Nilai rata-rata pada siklus II
adalah 60 dan ketuntasan belajarnya 75%. (3) Nilai rata-rata pada siklus III adalah
81,25 dan ketuntasan belajarnya 91.67%. Kesimpulan penelitian ini adalah
Pembelajaran dengan menerapkan strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD
dapat meningkatkan prestasi belajar IPA materi alat indra manusia pada siswa
kelas IV SDN 1 Cabeankunti Kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali.
xii
DAFTAR ISI
SAMPUL.......................................................................................................
LEMBAR BERLOGO..................................................................................
JUDUL..........................................................................................................
PERSETUJUAN PEMBIMBING.................................................................
PENGESAHAN KELULUSAN...................................................................
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN.....................................................
MOTTO.........................................................................................................
PERSEMBAHAN.........................................................................................
KATA PENGANTAR..................................................................................
ABSTRAK....................................................................................................
DAFTAR ISI.................................................................................................
DAFTAR TABEL.........................................................................................
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................
DAFTAR BAGAN........................................................................................
DAFTAR DIAGRAM...................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ......................................................
B. Rumusan Masalah.................................................................
C. Tujuan Penelitian..................................................................
D. Hipotesis ..............................................................................
i
ii
iii
iv
v
vi
vii
viii
ix
xi
xii
xvi
xvii
xviii
xix
xx
1
6
7
8
xiii
E. Manfaat Penelitian.................................................................
F. Definisi Operasional dan Indikator Keberhasilan.................
G. Metodologi Penelitian...........................................................
1. Rancangan Penelitian......................................................
2. Lokasi, Waktu dan Subyek Penelitian............................
3. Langkah-langkah Penelitian............................................
4. Instrumen Penelitian.......................................................
5. Teknik Pengumpulan Data..............................................
6. Analisis Data...................................................................
H. Sistematika Penulisan...........................................................
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Prestasi Belajar......................................................................
1. Pengertian Prestasi.........................................................
2. Pengertian Belajar..........................................................
3. Pengertian Prestasi Belajar............................................
4. Bentuk-bentuk Prestasi Belajar......................................
5. Fungsi Utama Prestasi Belajar.......................................
6. Kegunaan Prestasi Belajar.............................................
7. Indikator Prestasi Belajar...............................................
8. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar......
B. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)..............................................
1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)...................
2. Ruang Lingkup Pelajaran IPA untuk SD/MI.................
9
10
12
12
13
13
16
16
18
19
21
21
21
23
23
28
29
30
31
32
32
33
xiv
3. Tujuan Pembelajaran IPA di SD/MI..............................
4. Funngsi Mata Pelajaran IPA di SD/MI..........................
5. SK dan KD IPA Kelas IV Semester I............................
6. Materi Alat Indra Manusia.............................................
C. Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD.....................
1. Pengertian STAD............................................................
2. Komponen Utama STAD................................................
3. Penerapan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD dalam Pelajaran IPA Materi Alat Indra
Manusia...........................................................................
4. Langkah-langkah STAD.................................................
5. Kelebihan Menggunakan STAD.....................................
6. Kelemahan Menggunakan STAD....................................
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum SDN 1 Cabeankunti.................................
1. Identitas dan Letak Geografis........................................
2. Visi dan Misi..................................................................
3. Keadaan Gedung SDN 1 Cabeankunti...........................
4. Keadaan Guru dan Karyawan........................................
5. Keadaan Siswa................................................................
6. Kurikulum Pembelajaran...............................................
7. Waktu Penelitian............................................................
8. Tempat Penelitian..........................................................
34
35
36
38
53
53
54
56
58
60
61
63
63
64
64
65
65
66
67
67
xv
9. Karakteristik Siswa Kelas IV SDN 1 Cabeankunti.......
B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian.........................................
1. Deskripsi Pra Siklus.........................................................
2. Deskripsi Siklus I............................................................
3. Deskripsi Siklus II...........................................................
4. Deskripsi Siklus III.........................................................
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Data Persiklus.........................................................
1. Analisis Data Pra Siklus..................................................
2. Analisis Data Siklus I......................................................
3. Analisis Data Siklus II.....................................................
4. Analisis Data Siklus III....................................................
B. Pembahasan...........................................................................
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................
B. Saran......................................................................................
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................
LAMPIRAN
68
69
69
70
77
84
90
90
92
98
102
105
112
113
115
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 SK dan KD IPA Kelas IV Semester 1...........................................
Tabel 3.1 Keadaan Kepala Sekolah, Guru dan Karyawan SDN 1
Cabeankunti Tahun Pelajaran 2015/2016.....................................
Tabel 3.2 Data Keadaan Peserta Didik SDN 1 Cabeankunti Tahun
Pelajaran 2015/2016......................................................................
Tabel 3.3 Jadwal Pelaksanaan Penelitian......................................................
Tabel 3.4 Daftar Nama Siswa Kelas IV SDN 1 Cabeankunti.......................
Tabel 4.1 Nilai Hasil Belajar Ulangan Harian IPA Siawa Kelas IV (Pra
Siklus)............................................................................................
Tabel 4.2 Data Prestasi Belajar Siswa Siklus I Pertemuan 1.........................
Tabel 4.3 Data Prestasi Belajar Siswa Siklus I Pertemuan 2.........................
Tabel 4.4 Data Prestasi Belajar Siswa Siklus I Pertemuan 1 dan 2...............
Tabel 4.5 Data Prestasi Belajar Siswa Siklus II.............................................
Tabel 4.6 Hasil Rekapitulasi Siklus II...........................................................
Tabel 4.7 Data Prestasi Belajar Siswa Siklus III...........................................
Tabel 4.8 Hasil Rekapitulasi Siklus III..........................................................
Tabel 4.9 Hasil Rekapitulasi Nilai-nilai pada Siklus I II dan III...................
Tabel 4.10 Hasil Rekapitulasi Pencapaian KKM pada Siklus I II dan III.....
36
65
66
67
68
91
93
93
94
98
100
103
104
107
109
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Bagian-bagian Mata...................................................................
Gambar 2.2 Bagian-bagian Telinga...............................................................
Gambar 2.3 Bagian-bagian Lidah..................................................................
Gambar 2.4 Bagian-bagian Hidung...............................................................
Gambar 2.5 Bagian-bagian Kulit...................................................................
41
45
47
49
51
xviii
DAFTAR BAGAN
Bagan 1.1 Empat Langkah Tindakan PTK....................................................
14
xix
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 4.1 Diagram Nilai Rata-rata Siklus I II dan III...............................
Diagram 4.1 Diagram Persentase Ketuntasan Belajar Siklus I II dan III......
110
111
xx
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 RPP Siklus I
Lampiran 2 RPP Siklus II
Lampiran 3 RPP Siklus III
Lampiran 4 Daftar Kelompok Siswa
Lampiran 5 Nilai Hasil Belajar Pra Siklus
Lampiran 6 Nilai Hasil Belajar Siklus I Pertemuan 1
Lampiran 7 Nilai Hasil Belajar Siklus I Pertemuan 2
Lampiran 8 Nilai Hasil Belajar Siklus I Pertemuan 1dan 2
Lampiran 9 Nilai Hasil Belajar Siklus II
Lampiran 10 Nilai Hasil Belajar Siklus III
Lampiran 11 Lembar Observasi Guru Siklus I Pertemuan 1
Lampiran 12 Lembar Observasi Guru Siklus I Pertemuan 2
Lampiran 13 Lembar Observasi Guru Siklus II
Lampiran 14 Lembar Observasi Guru Siklus III
Lampiran 15 Lembar Observasi Siswa Siklus I Pertemuan 1
Lampiran 16 Lembar Observasi Siswa Siklus I Pertemuan 2
Lampiran 17 Lembar Observasi Siswa Siklus II
Lampiran 18 Lembar Observasi Siswa Siklus III
Lampiran 19 Foto Kegiatan Pembelajaran
Lampiran 20 Surat Permohonan Izin Penelitian
Lampiran 21 Surat Pemberian Izin Penelitian
Lampiran 22 Lembar Konsultasi Skripsi
xxi
Lampiran 23 Surat Pembimbing Skripsi
Lampiran 24 Daftar Nilai SKK
Lampiran 25 Daftar Riwayat Hidup Penulis
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional menyebutkan, “Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara” (pasal 1 ayat 1, 2003:3). Dari undang-undang tersebut
bahwasanya pendidikan merupakan upaya yang disengaja atau
direncanakan dalam upaya membangun kualitas manusia Indonesia yang
bukan hanya tertuju pada aspek keduniawian semata, tetapi juga mental
spiritual. Dalam rangka itu pembangunan pendidikan dilaksanakan melalui
jalur formal, informal dan nonformal.
Salah satu isu yang banyak disoroti dalam dunia pendidikan saat ini
adalah rendahnya pencapaian hasil pendidikan yang diperoleh peserta
didik, terutama pada jalur formal di jenjang pendidikan dasar. Pendidikan
tingkat Sekolah Dasar (SD) bertujuan untuk memberikan bekal
kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan kehidupan
sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga negara dan umat manusia serta
mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti pendidikan selanjutnya
(Agung, 2010:8). Kelemahan dalam mempersiapkan dan memberikan
2
bekal pengetahuan dan kemampuan kepada peserta didik di tingkat
Sekolah Dasar, akan berpengaruh terhadap pencapaian hasil pendidikan di
tingkat selanjutnya. Rendahnya pencapaian mutu hasil pendidikan di
tingakt Sekolah Dasar, cenderung akan mempengaruhi rendahnya
pencapaian hasil pendidikan di tingkat selanjutnya.
Dalam era pembangunan saat ini, dimana situasi kehidupan semakin
mengglobal maka sangat dibutuhkan sumber daya Indonesia yang
berkualitas tinggi. Tanpa memiliki kemampuan sumber daya manusia
yang berkualitas tinggi dan mampu bersaing dengan bangsa-bangsa lain,
hanya akan menempatkan pada posisi tidak atau kurang dapat
memanfaatkan situasi yang ada, terutama untuk mencapai perbaikan
hidup. Untuk menciptakan sumber daya manusia Indonesia yang
berkualitas tinggi, maka salah satu bidang studi yang harus dipelajari oleh
peserta didik di tingkat Sekolah Dasar adalah Ilmu Penetahuan Alam, agar
peserta didik mampu dalam memenuhi kebutuhan manusia melalui
pemecahan masalah yang dapat diidentifikasai, dan diterapkan dalam
lingkungan masyarakat.
IPA merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari
fenomena-fenomena alam. IPA bukan hanya penguasaan kumpulan yang
berupa fakta-fakta, konsep- konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga
merupakan suatu proses penemuan pendidikan IPA. Pendidkan IPA juga
diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari diri
sendiri dan alam sekitar, serta dapat mengembangkannya lebih lanjut
3
sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Proses
pembelajaran IPA pada umumnya menekankan pada pemberian
pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi yang dimiliki
peserta didik sehingga mampu menjelajahi dan memahami alam sekitarnya
secara ilmiah. Pendidikan IPA juga diarahkan untuk menemukan masalah
yang terjadi di alam sekitar, sehingga dapat membantu pesrta didik
memperoleh pemahaman yang mendalam tentang alam sekitarnya. Materi-
materi dalam IPA juga banyak mempelajari fenomena-fenomena alam dan
memerlukan penalaran lebih oleh peserta didik. Karakteristik materi-
materi IPA yang cenderung abstrak akan menuntut seorang guru IPA
untuk berinovasi dalam merumuskan model pembelajaran yang tepat
untuk menyampaikannya.
Menurut Hayat dan Yusuf (dalam Widi, 2014:11) Hasil belajar IPA
yang dicapai oleh peserta didik di Indonesia yang tergolong rendah
dipengaruhi oleh banyak faktor, yaitu karakteristik peserta didik dan
keluarga, kemampuan membaca, motivasi belajar, minat dan konsep diri,
strategi belajar, tingkat kehadiran dan rasa memiliki. Faktor yang sangat
penting adalah lingkungan belajar peserta didik dalam bentuk strategi yang
diciptakan guru dalam mengoptimalkan potensi-potensi yang dimiliki
peserta didik dalam mempelajari IPA, dan menggunakan konsep IPA
tersebut dalam memahami lingkungan. Maka sebagai pendidik, guru harus
menguasai banyak strategi dan metode dalam mengajarkan IPA. Guru
4
harus kreatif dalam mengajar agar dapat menjelaskan materi secara benar
dengan suasana yang nyaman dan menyenangkan.
Pendidikan IPA di Sekolah Dasar haruslah disesuaikan dengan
perkembangannya. Biasanya siswa SD masih menggunakan pola pikir
yang konkret, maka dalam proses pembelajaran IPA yang abstrak harus
dibantu agar menjadi lebih konkret. Hal ini berarti bahwa strategi
pembelajaran IPA haruslah sesuai dengan perkembangan intelektual atau
perkembangan tingkat berfikir anak, sehingga diharapkan pembelajaran
IPA di Sekolah Dasar itu lebih efektif dan menyenangkan. Pada dasarnya
proses pembelajaran pada setiap satuan pendidikan dasar harus interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
krativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan
fisik, serta psikologis peserta didik (Rusman, 2010:4). Maka guru sebagai
pendidik wajib membimbing dan mengajarkan IPA dengan baik agar
tujuan pelajaran IPA dan proses pembelajaran Sekolah Dasar dapat
tercapai.
Pembelajaran IPA di SD merupakan sarana yang tepat untuk
mempersiapkan para siswa agar dapat memperoleh pengetahuan-
pengetahuan yang baru sehingga apa yang mereka peroleh dapat
dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari. Tetapi pada kenyataannya
prestasi belajar siswa dalam mempelajari konsep-konsep dalam IPA tidak
sesuai oleh harapan guru, hal ini di karenakan anggapan bahwa
5
pengetahuan itu bisa ditransfer dari pikiran seseorang ke pikiran orang
lain, sehingga guru yang aktif dalam pembelajaran untuk memindahkan
pengetahuan yang dimilikinya seperti mesin. Siswa hanya mendengar,
mencatat dan mengerjakan tugas yang diberikan guru sehingga
pembelajaran berpusat pada guru dan pemahaman yang dicapai siswa
bersifat sementara.
Selain itu penyebab rendahnya prestasi belajar IPA yaitu dalam
penyampaian pelajaran IPA masih sering menggunakan metode yang yang
monoton dan cenderung konvensional seperti ceramah. Penggunaan
metode tersebut yang mungkin dianggap para guru adalah metode paling
praktis, mudah dan efisien sehingga dapat dilaksanakan tanpa persiapan.
Namun dalam pembelajaran yang hanya menggunakan metode tersebut
akan membuat siswa menjadi pasif dan mudah bosan di kelas. Sehingga
siswa menjadi kurang optimal dalam memahami pelajaran IPA yang di
sampaikan oleh guru dan menyebabkan prestasi belajar siswa dalam
pelajaran IPA masih jauh dari harapan guru. Demikian juga berdasarkan
hasil observasi kegiatan pembelajaran pada kelas IV SDN Cabeankunti 1
Kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali bahwa pembelajaran masih sering
menggunakan metode yang monoton dan cenderung konvensiaonal
sehingga menjadikan siswa kurang aktif dan mudah bosan dalam
pembelajaran.
Berdasarkan nilai ulangan mata pelajaran IPA pula yang berkaitan
dengan materi Kerangka pada Manusia menunjukkan bahwa prestasi siswa
6
kelas IV SDN Cabeankunti 1 banyak yang jauh dari harapan guru dan
masih di bawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu 60. Dari hasil
ulangan IPA tersebut yang mencapai KKM adalah sebanyak 4 siswa atau
16,67% dari jumlah siswa dan yang tidak tuntas sebanyak 20 siswa atau
83,33% dari jumlah siswa. Untuk mengatasi masalah tersebut perlu ada
tindakan yang tepat agar proses kegiatan belajar mengajar mampu
mencapai tujuannya. Dalam hal ini peneliti ingin mencoba menggunakan
Strategi Pembelajaran Kooperatif tipe STAD untuk mengatasi masalah
tersebut.
Berdasarkan paparan masalah di atas maka penulis bermaksud
membuat penelitian dengan judul: PENINGKATAN PRESTASI
BELAJAR IPA MATERI ALAT INDRA MANUSIA MELALUI
STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT
TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS) PADA SISWA KELAS IV SDN 1
CABEANKUNTI KECAMATAN CEPOGO KABUPATEN BOYOLALI
TAHUN PELAJARAN 2015/2016.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti mengajukan rumusan
masalah sebagai berikut :
1. Apakah penerapan Strategi Pembelajaran Kooperatif tipe STAD dapat
meningkatan prestasi belajar IPA materi Alat Indra Manusia pada
7
siswa kelas IV SDN 1 Cabeankunti Kecamatan Cepogo Kabupaten
Boyolali tahun pelajaran 2015/2016?
2. Apakah penerapan Strategi Pembelajaran Kooperatif tipe STAD dapat
memenuhi target pencapaian kriteria ketuntasan minimal (KKM) IPA
materi Alat Indra Manusia pada siswa kelas IV SDN 1 Cabeankunti
Kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali tahun pelajaran 2015/2016?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dipaparkan diatas, maka
tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk meningkatkan prsetasi belajar IPA materi Alat Indra Manusia
melalui penerapan Strategi Pembelajaran Kooperatif tipe STAD pada
siswa Kelas IV SDN 1 Cabeankunti Kecamatan Cepogo Kabupaten
Boyolali Tahun Ajaran 2015/2016.
2. Untuk memenuhi target pencapaian kriteria ketuntasan minimal
(KKM) mata pelajaran IPA materi Alat Indra Manusia melalui Strategi
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD pada siswa kelas IV SDN 1
Cabeankunti Kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali tahun pelajaran
2015/2016.
8
D. Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban yang bersifat sementara dan bersifat teoritis.
Dalam metode penelitian, hipotesis adalah alat yang mempunyai kekuatan
dalam proses inkuiri. Karena hipotesis dapat menghubungkan dari teori
yang relevan dengan kenyataan yang ada atau fakta, atau dari kenyataan
dengan teori yang relevan (Sukardi,2011:41). Jadi Suatu hipotesis akan
diterima jika disertai dengan fakta-fakta yang membenarkan. Setelah
menelaah berbagai sumber, penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut:
1. Penerapan Strategi Pembelajaran Kooperatif tipe STAD dapat
meningkatan prestasi belajar IPA materi Alat Indra Manusia pada
siswa Kelas IV SDN 1 Cabeankunti Kecamatan Cepogo Kabupaten
Boyolali Tahun Pelajaran 2015/2016.
2. Penerapan Strategi Pembelajaran Kooperatif tipe STAD dapat
memenuhi target pencapaian kriteria ketuntasan minimal (KKM) mata
pelajaran IPA materi Alat Indra Manusia pada siswa kelas IV SDN 1
Cabeankkunti Kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali tahun pelajaran
2015/2016.
9
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik
bersifat teoritis maupun praktis.
1. Manfaat Teoritis
a. Hasil penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat memberikan
sumbangan kepada perkembangan dalam bidang ilmu pengetahuan
terutama yang berhubungan dengan Ilmu Pengetahuan Alam dan
dalam dunia pendidikan.
b. Secara khusus penelitian ini memberikan kontribusi pada srategi
berupa pergeseran dari paradigma mengajar menuju ke paradigma
belajar yang mementingkan pada proses untuk mencapai hasil.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa
Dapat digunakan sebagai masukan agar siswa dapat
mengoptimalkan kemampuan dan potensi yang dimiliki sehingga
dapat belajar dengan baik agar prestasi belajarnya meningkat.
b. Bagi Guru
Dapat digunakan sebagai saran dan masukan bahwa Strategi
Pembelajaran Kooperatif tipe STAD dapat digunakan sebagai
salah satu alternatif dalam KBM IPA.
10
c. Bagi Sekolah
Memberikan masukan kepada sekolah dalam usaha perbaikan
proses pembelajaran, sehingga berdampak pada peningkatan mutu
sekolah.
d. Bagi Institusi
Dari hasil penelitian ini nantinya dapat dipergunakan sebagai
referensi bagi mahasiswa lain untuk penulisan yang relevan, serta
dapat menambah koleksi pustaka dan bahan bacaan bagi
mahasiswa.
F. Definisi Operasional dan Indikator Keberhasilan
1. Definisi Operasional
a. Prestasi Belajar .
Prestasi belajar adalah hasil usaha belajar yang dicapai seorang
siswa berupa suatu kecakapan dari kegiatan belajar bidang
akademis di sekolah pada jangka waktu tertentu yang dicatat pada
setiap akhir semester dalam bukti laporan yang di sebut rapor
(Basri, 2015: 154).
b. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Pelajaran IPA adalah rumpun ilmu yang memiliki karakteristik
khusus yaitu mempelajari fenomena alam yang faktual (factual),
baik berupa kenyataan (reality) atau kejadian (events) dan
hubungan sebab –akibatnya (Widi, 2014: 22). Sedangkan Garnida
11
(2002: 1) menjelaskan bahwa IPA adalah cabang ilmu yang
mempelajari gejala dan perubahan-perubahan alam.
c. Strategi Pembelajaran Kooperatif tipe STAD
Student Team Achievement Disions (STAD) adalah salah satu
strategi pembelajaran kooperatif yang di dalamnya beberapa
kelompok kecil siswa dengan level kemampuan akademik yang
berbeda-beda dan saling bekerja sama untuk menyelesaikan tujuan
pembelajaran. Tidak hanya secara akademi, siswa juga
dikelompokkan secara beragam berdasarkan gender, ras, dan etnis
(Huda, 2014:201).
Sedangkan menurut Isjoni (dalam Taniredja, 2014: 64) Strategi
pembelajaran kooperatif tipe STAD yang dikembangkan oleh
Slavin ini merupakan salah satu tipe kooperatif yang menekankan
pada adanya aktivitas dan interaksi di antara siswa untuk saling
memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi
pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal.
2. Indikator Keberhasilan
Penerapan starategi pembelajaran koooperatf tipe STAD ini
dikatakan efektif apabila indikator yang diharapkan dapat tercapai.
Adapaun indikator keberhasilan penerapan strategi pembelajaran ini
adalah siswa kelas IV memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
12
individu dalam pembelajaran pada mata pelajaran IPA yaitu 60 dan
KKM klasikal sebesar 85%.
G. Metodologi Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Dalam penelitian ini, rancangan penelitian yang ditetapkan oleh
peneliti adalah penelitian tindakan kelas.
Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah penelitian tindakan dalam
bidang pendidikan yang dilaksanakan dalam kawasan kelas dengan
tujuan untuk memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas
pembelajaran (Basrowi dan Suwandi, 2008:28).
Menurut Winter (dalam Paizaluddin, 2012: 44) di dalam PTK
diperlukan hadirnya suatu kerjasama dengan pihak-pihak lain.
Kesemuanya itu diharapkan dapat dijadikan sumber data atau data
sumber. Karena pada hakikaktnya kedudukan peneliti dalam PTK
merupakan bagian dari situasi dan kondisi dari suatu latar yang
ditelitinya. Peneliti tidak hanya sebagai pengamat, tetapi dia juga
terlibat langsung dalam suatu proses situasi dan kondisi. Bentuk kerja
sama atau kolaborasi di antara para anggota situasi dan kondisi itulah
yang menyebabkan suatu proses dapat berlangsung.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka peneliti memilih
menggunakan jenis PTK kolaboratif. Jadi dalam penelitian ini,
13
peneliti bekerja sama dengan guru kelas dengan tujuan untuk
meningkatkan prestasi belajar siswa.
2. Lokasi, Waktu dan Subyek Penelitian.
a. Lokasi Penelitian
1) Tempat penelitian : SDN CabeanKunti 1
2) Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
3) Materi pokok : Alat Indra Manusia
4) Kelas / semester : IV / I
b. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan pada semester I (ganjil) tahun
ajaran 2015/2016. Penelitian dilaksanakan selama kurang lebih 1
bulan dari tanggal 10 Agustus – 12 September 2015.
c. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Cabeankunti 1
Kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali tahun pelajaran 2015/2016
sejumlah 24 siswa yang terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 9 siswa
perempuan.
3. Langkah-langkah Penelitian
Penelitian tindakan kelas dilakukan melalui empat tahapan yang
harus dilakukan secara berulang-ulang yakni sebagai berikut :
a. Perencanaan
b. Pelaksanaan
c. Pengamatan
14
d. Refleksi.
Untuk lebih jelasnya tahap-tahapan dalam penelitian tindakan kelas
dapat digambarkan sebagai berikut (Arikunto, 2007:16) :
Bagan 1.1 Empat Langkah Tindakan PTK
Adapun langkah-langkah penelitian tersebut sebagai berikut:
a. Perencanaan
Pada tahap ini peneliti melakukan persiapan untuk merancang
kegiatan pembelajaran IPA materi pokok Alat Indra Manusia
dengan strategi pembelajaran Kooperatif tipe STAD, kegiatan ini
meliputi:
1) Mengunpulkan data yang dibutuhkan dengan cara observasi,
wawancara dan dokumentasi.
2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
3) Menyiapkan media pembelajaran yang dibutuhkan.
15
4) Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati kegiatan
peserta didik.
5) Menyiapkan lembar observasi untuk kegiatan guru dalam
melaksanakan pembelajaran.
6) Mempersiapkan soal evaluasi untuk peserta didik.
b. Pelaksanaan Tindakan
1) Guru memotivasi siswa agar semangat dalam mengikuti
pembelajaran.
2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
3) Guru mulai mengadakan proses belajar mengajar.
4) Guru menerapkan strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD
dalam pembelajaran.
5) Guru bersama siswa merefleksikan pembelajaran.
6) Guru menutup pembelajaran.
c. Pengamatan
Pengamatan ( observasi ) dilaksanakan pada proses
pembelajaran berlangsung dari awal sampai akhir dengan
menggunakan lembar observasi. Hal ini dilakukan untuk
mengetahui aktivitas peserta didik pada saat proses kegiatan
belajar-mengaja.
16
d. Refleksi
Dalam tahap ini, data yang diperoleh dari observasi kemudian
dikumpulkan dan dianalisis untuk mengetahui apakah
pembelajaran yang telah dilaksanakan berhasil atau gagal.
Sehingga dari hasil analisis tersebut dapat dijadikan sebagai bahan
evaluasi dan pedoman untuk menentukan siklus selanjutnya.
4. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan oleh peneliti untuk
memperoleh data adalah sebagai berikut:
a. Silabus
b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
c. Lembar observasi untuk mengamati aktivitas peserta didik.
d. Lembar observasi untuk mengamati aktivitas guru yang
melaksanakan kegiatan pembelajaran.
e. Soal evaluasi yang berupa soal post test.
5. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang digunakan dalam kegiatan penelitian
merupakan hal yang sangat penting karena berhubungan dengan isi
penelitian yang dilakukan agar sesuai dengan data lapangan. Dengan
berbagai pertimbangan terutama subyek penelitian, maka teknik yang
digunakan adalah sebagai berikut:
17
a. Observasi
Observasi adalah suatu proses pengamatan dan pencatatan
secara sistematis, logis, objektif, dan rasional mengenai beberapa
fenomena, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam
situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu ( Arifin, 2011: 153).
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan lembar
observasi kegiatan siswa dan lembar observasi kegiatan guru.
b. Tes
Tes adalah alat pengukur yang berharga dalam penelitian. Tes
ialah seperangkat rangsangan (stimul) yang diberikan kepada
seorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban-jawaban
yang dijadikan penetapan skor angka (Paizaluddin, 2014:131).
Dalam teknik pengumpulan data melalui tes, peneliti membuat
dan menggunakan lembar tes tertulis yang berkaitan dengan materi
yang telah disampaikan oleh guru kepada peserta didik. Tes ini
diberikan disetiap akhir pelajaran guna mengukur tingkat
keberhasilan strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD yang
diterapkan dalam pembelajaran IPA untuk meningkatkan prestasi
belajar peserta didik.
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah metode yang digunakan untuk mencari
data mengenai hal-hal atau variabel berupa catatan, transkrip,
buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, legger, agenda, dan
18
sebagainya(Arikunto, 2010: 274). Dalam metode dokumentasi ini
peneliti mengumpulkan data-data berupa dokumen-dokumen hasil
belajar sebelum dan sesudah dilaksanakanya penelitian, RPP dari
silabus dan foto-foto pelaksanaan peelitian.
6. Analisis Data
Setelah semua data terkumpul, selanjutnya adalah menganalisis
data untuk mengetahui hasil akhir dari penelitian. Menurut Suharsimi
Arikunto (2007: 131) dalam Penelitian Tindakan Kelas dalam
menganalisis data menggunakan dua jenis data, sebagai berikut:
a. Data kuantitatif (nilai hasil belajar siswa) yang dapat dianalisis
secara deskriptif dengan statistik deskriptif. Dalam analisis ini
biasanya untuk mencarai nilai rerata dan mencari presentase
keberhasilan belajar. Dengan rumus sebagai berikut :
1) Rumus mencari nilai rerata.
∑
Keterangan :
= Mean ( rerata )
∑ = Jumlah dari hasil perkalian antara masing-
masing skor dengan frekuensinya.
N = Jumlah siswa (Sudijono, 2010: 83)
19
2) Rumus mencari presentase keberhasilan belajar.
Keterangan :
P = Angka Presentase
f = Frekuensi yang sedang dicari presentasenya
N = Number of Case( jumlah frekuensi/banyaknya
individu ) (Sudijono, 2010: 43)
b. Data kualitatif yaitu data yang berupa informasi yang berbentuk
kalimat yang memberi gambaran tentang ekspresi siswa tentang
tingkat pemahaman terhadap suatu mata pelajaran ( kognitif),
pandangan atau sikap siswa terhadap metode belajar yang baru
(efektif ), aktivitas siswa mengikuti pelajaran, perhatian, antusias
dalam belajar, kepercayaan diri, motivasi belajar dan sejenisnya
dapa dianalisis secara deskriptif (Arikunto, 2007: 131)
H. Sistematika Penulisan
Dari uraian di atas dapatlah peneliti gambarkan penelitian yang akan
dilakukan dalam sistematika berikut ini:
1. Bagian Awal
Bagian awal yang terdiri dari: halaman sampul, lembar logo,
halaman judul, lembar persetujuan, pernyataan keaslian tulisan,
moto, persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar
20
tabel, daftar gambar, daftar bagan, daftar diagram, dan daftar
lampiran.
2. Bagian Inti
BAB I : PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, hipotesis, manfaat penelitian, definisi
operasional, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II : KAJIAN TEORI
Berisi tentang ruang lingkup prestasi belajar, ruang lingkup
IPA, dan ruang lingkup strategi pembelajaran kooperatif tipe
STAD.
BAB III : PELAKSANAAN PENELITIAN
Berisi tentang deskripsi lokasi dan deskripsi pelaksanaan
siklus I, siklus II, dan siklus III.
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Berisi tentang hasil observasi pada tahap pra penelitian, hasil
penelitian deskripsi per siklus dan pembahasan.
BAB V : PENUTUP
Berisi kesimpulan dan saran-saran.
3. Bagian Akhir
Pada bagian akhir terdiri dari: daftar pustaka, lampiran-
lampiran, dan daftar riwayat penulis.
21
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Prestasi Belajar
1. Pengertian Prestasi
Kata prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie.
Kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi yang berarti hasil
usaha (Arifin, 2011: 12). Menurut Poerwadarminta (2006: 910)
prestasi adalah hasil yang telah dicapai dari yang dilakukan dan di
kerjakan. Syaiful Bahri Djamarah (dalam Umiarso, 2011: 226)
menjelaskan bahwa prestasi adalah penilaian pendidikan tentang
perkembangan dan kemajuan murid yang berkenaan dengan
penguasaan bahan pelajaran yang disajikan kepada mereka serta nilai-
nilai yang terdapat dalam kurikulum.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi
adalah hasil yang telah dicapai dari yang telah dilakukan dan
dikerjakakan berkenaan dengan perkembangan dan kemajuan peserta
didik.
2. Pengertian Belajar
Dalam Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, secara etimologis
belajar memiliki arti berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu
(2008: 23). Definisi di atas dapat diartikan juga bahwa belajar adalah
suatu kegiatan untuk mendapatkan atau mencapai kepandaian atau
22
ilmu. Belajar adalah serangakaian kegiatan jiwa raga untuk
memperolah suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari
pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang
menyangkut kognitif, afektif dan psikomotor (Bahri, 2011:13).
Menurut Crow and Crow (dalam Sriyanti, 2013:14) Belajar adalah
perbuatan untuk memperoleh kebiasaan, ilmu pengetahuan,dan
berbagai sikap, termasuk penemuan baru dalam mengerjakan sesuatu,
usaha memecahkan rintangan, dan menyesuaikan dengan situasi baru.
Thursan Hakim (dalam Umiarso,2011:226) mendefinisikan bahwa
belajar adalah proses perubahan di dalam kepribadian manusia, dan
perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas
dan kuantitas tingkah laku, seperti peningkatan kecakapan,
pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, ketrampilan, daya pikir,
dan lain-lain kemampuannya. Belajar juga merupakan suatu usaha
sadar yang terencana yang dilakukan oleh individu maupun kelompok
untuk menambah pengetahuan dan ketrampilan serta membentuk
sikap.
Dari pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar
adalah serangkaian kegiatan jiwa dan raga untuk memperoleh
kebiasaan, ilmu pengetahuan, dan berbagai sikap yang terjadi akibat
adanya interaksi individu dengan lingkungannya yang menyangkut
dengan aspek kognitif, afektif dan psikomotor.
23
3. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar diartikan sebagai prestasi yang dicapai oleh
seseorang siswa pada pada jangka waktu tertentu dan dicatat dalam
buku rapor sekolah (Poerwodarminto Mila Ratnawati dalam Basri,
2015: 153). Menurut Yaspir Gandhi Wirawan dalam Murjono (dalam
Basri, 2015: 153) menjelaskan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang
dicapai seorang siswa dalam usaha belajarnya sebagaimana
dicantumkan nilai rapornya. Syaiful Bahri Djamarah (dalam Umiarso,
2011 227) menjelaskan bahwa Prestasi Belajar adalah hasil yang
diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam
diri individu sebagai hasil dari kreativitas belajar. Sehingga prestasi
belajar tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena belajar
merupakan suatu proses, sedangkan prestasi belajar adalah hasil dari
proses belajar tersebut.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi
belajar adalah hasil yang dicapai oleh siswa berupa kesan-kesan yang
mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari
kreativitas belajar dalam jangka waktu tertentu sebagaimana
dicantumkan dalam buku rapornya.
4. Bentuk-bentuk Prestasi Belajar
Bentuk-bentuk prestasi belajar dalam Taksonomi Bloom dibagi
dalam tiga ranah yaitu ranah kognitif, ranah afektif dan ranah
psikomotor.
24
a. Ranah Kognitif
Ranah kognitif adalah ranah yang berkaitan dengan
pengetahuan atau kecerdasan berbahasa dan kecerdasan logika –
matematika. Menurut Bloom, dkk (dalam Dimyati dan Mudjiono,
2002: 26-27) dalam ranah kognitif terdiri dari enam aspek sebagai
berikut:
1) Pengetahuan
Mengacu pada kemampuan ingatan tentang hal yang telah
dipelajari dan tersimpan dalam ingatan. Pengetahuan itu
berkenaan dengan fakta, peristiwa, kaidah, teori, prinsip atau
metode. Misalnya, kemampuan menceritakan suatu peristiwa
yang terjadi.
2) Pemahaman
Mengacu pada kemampuan menangkap arti dan makna tentang
hal yang dipelajari. Misalnya, dapat mengungkapkan gagasan
atau pendapat dengan kata-kata sendiri.
3) Penerapan
Mengacu pada kemampuan menerapkan metode dan kaidah
untuk menghadapi masalah yang nyata dan baru. Misalnya,
kemampuan menghitung jarak dan kecepatan dalam soal cerita
matematika.
25
4) Analisis
Mengacu pada kemampuan merinci suatu kesatuan kedalam
bagian-bagian sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami
dengan baik. Misalnya, kemampuan membuat grafik.
5) Sintesis
Mengacu pada kemampuan membentuk suatu pola baru.
Misalnya, kemampuan menemukan solusi atas suatu masalah
yang terjadi di kelas.
6) Evaluasi
Mengacu pada kemampuan membentuk pendapat tentang
beberapa hal berdasarkan kriteria tertentu. Misalnya menilai
suatu karangan. Misalnya, dapat menulis suatu laporan.
b. Ranah Afektif
Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan
nilai yang mencakup tentang kecerdasan antarpribadi dan
intrapribadi. Ranah Afektif menurut Krathwohl dan Bloom, dkk
(dalam Dimyati dan Mudjiono, 2002: 27-29) terdiri dari lima aspek
sebagai berikut:
1) Penerimaan
Mengacu pada kepekaan tentang hal tertentu dan kesediaan
memperhatikan hal tersebut. Misalnya kemampuan mengakui
adanya perbedaan-perbedaan pada masing-masing siswa.
26
2) Partisipasi atau Responsi
Mengacu pada kerelaan, kesediaan, memperhatikan dan
berpartisipasi dalam suatu kegiatan. Misalnya, mematuhi aturan
sekolah dan berpartisipasi dalam kegiatan sekolah.
3) Penilaian dan Penentuan Sikap
Mengacu pada kemampuan menerima suatu nilai, menghargai,
mengakui, dan menentukan sikap. Misalnya, menerima
pendapat orang lain.
4) Organisasi
Mengacu pada kemampuan membentuk suatu sistem nilai
sebagai pedoman dan pegangan hidup. Misalnya, kemampuan
bertanggung jawab atas perilaku yang dilakukan.
5) Pembentukan Pola Hidup atau Karakterisasi
Mengacu pada kemampuan menghayati nilai dan
membentuknya menjadi pola nilai kehidupan pribadi.
Misalnya, selalu menunjukan sikap disiplin dalam menaati
aturan yang ada.
c. Ranah Psikomotor
Ranah psikomotor adalah ranah yang berkaitan dengan
ketrampilan atau kemampuan bertindak setelah mendapatkan
pengalaman belajar tertentu. Menurut Simpson (dalam Dimyati dan
Mudjiono,2002:29-30) ranah psikomotor terdiri dari tujuh aspek,
antara lain:
27
1) Persepsi
Mengacu pada kemampuan memilah-milahkan
(mendeskriminasikan) hal-hal yang khas, dan menyadari
adanya perbedaan yang khas tersebut. Misalnya, pemilihan
warna.
2) Kesiapan
Mengacu pada kemampuan menempatkan diri dalam keadaan
di mana akan terjadi suatu gerakan atau rangkaian gerakan.
Kemampuan ini mencakup jasmani dan rohani. Misalnya,
posisi star lomba lari.
3) Gerakan Terbimbing
Mengacu pada kemampuan melakukan gerakan sesuai contoh,
atau gerakan peniruan. Misalnya, membuat lingkaran diatas
pola.
4) Gerakan yang Terbiasa
Mengacu pada kemampuan melakukan gerakan-gerakan tanpa
contoh. Misalnya, melakukan lari dengan tepat.
5) Gerakan Kompleks
Mengacu pada kemampuan melakukan gerakan atau
ketrampilan yang terdiri dari banyak tahap, secara lancar,
efisien dan tepat. Misalnya, kemampuan melakukan praktikum
IPA.
28
6) Penyesuaian Pola Gerakan
Mengacu pada kemampuan mengadakan perubahan dan
penyesuaian pola gerak-gerik dengan persyaratan khusus yang
berlaku. Misalnya, ketrampilan bertanding.
7) Kreativitas
Mengacu pada kemampuan melahirkan pola gerak-gerak yang
baru atas dasar prakarsa sendiri. Misalnya, kemampuan
membuat gerakan tari kreasi baru.
5. Fungsi Utama Prestasi Belajar
Prestasi belajar semakin penting untuk dibahas, karena menurut
Arifin (2010: 12-13) prestasi belajar mempunyai beberapa fungsi
utama, antara lain:
a. Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas
pengetahuan yang telah dikuasai peserta didik.
b. Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu.
c. Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan.
d. Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu
institusi pendidikan. Indikator intern dalam arti bahwa prestasi
belajar dapat dijadikan indikator tingkat produktivitas suatu
institusi pendidikan. Sedangkan indikator ekstern dalam arti bahwa
tinggi rendahnya prestasi belajar dapat dijadikan indikator tingkat
kesuksesan peserta didik di masyarakat.
29
e. Prestasi belajar dapat dijadikan indikator daya serap (kecerdesan)
peserta didik.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi utama pertasi
belajar adalah sebagai indikator keberhasilan dalam bidang studi
tertentu dan juga sebagai indikator kualitas institusi pendidikan.
6. Kegunaan Prestasi Belajar
Menurut Cronbach (dalam Arifin, 2011: 13) bahwa keguanaan
prestasi belajar banyak ragamnya, antara lain:
a. Sebagai umpan balik bagi guru dalam mengajar.
b. Untuk keperluan diagnostik.
c. Untuk keperluan bimbingan dan penyuluhan.
d. Untuk keperluan seleksi.
e. Untuk keperluan penempatan atau penjurusan.
f. Untuk menentukan isi kurikulum.
g. Untuk menentukan kebijakan sekolah.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kegunaan prestasi
belajar adalah sebagai umpan bagi bagi guru dalam melakukan
pembelajaran serta untuk menetukan isi kurikulum dan kebijakan
sekolah.
30
7. Indikator Prestasi Belajar
Indikator dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam menyatakan
bahwa suatu proses belajar- mengajar dapat dikatakan berhasil.
Menurut Bahri (2000: 87), ada sejumlah indikator yang dapat dijadikan
tolok ukur keberhasilan belajar anak didik, yaitu:
a. Anak didik menguasai bahan pengajaran yang telah dipelajari.
b. Anak didik menguasai teknik dan cara mempelajari pengajaran.
c. Waktu yang diperlukan untuk menguasai bahan relatif lebih
singkat.
d. Teknik dan cara belajar yang dikuasai dapat digunakan untuk
mempelajari bahan pengajaran lain yang serupa.
e. Anak didik dapat mempelajari bahan pengajaran lain secara
sendiri.
f. Timbulnya motivasi instrinsik (dorongan dari dalam diri anak
didik) untuk belajar lebih lanjut.
g. Tumbuh kebiasaan anak didik untuk selalu mempersiapkan diri
dalam menghadapi kegiatan di sekolah.
h. Anak didik terampil memecahkan masalah yang dihadapinya.
i. Tumbuh kebiasaan dan ketrampilan membina kerjasama dan atau
hubungan sosial dengan orang lain.
j. Kesediaan anak didik untuk menerima pandangan orang lain dan
memberikan pendapat atau komentar terhadap gagasan orang lain.
31
Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa indikator
prestasi belajar dapat dilihat dari daya serap anak didik dan
ketrampilan yang dimiliki anak didik.
8. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Prestasi belajar siswa banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor,
baik berasal dari dirinya (internal) maupun dari luar dirinya
(eksternal). Adapun faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut:
a. Faktor yang berasal dari diri sendiri (internal)
1) Faktor jasmaniah (fisiologi) baik yang bersifat bawaan maupun
yang diperoleh. Yang termasuk faktor ini ialah panca indra
yang tidak berfungsi sebagaimana mestimya, seperti
mengalami sakit, cacat tubuh atau perkembangan yang tidak
sempurna, berfungsinya kelenjar tubuh yang membawa
kelainan tingkah laku.
2) Faktor psikologis, baik yang bersifat bawaan maupun yang
diperoleh, terdiri atas:
a) faktor intelektif yang meliputi faktor potensial, yaitu
kecerdasan dan bakat serta faktor kecakapan nyata, yaitu
prestasi yang dimiliki.
b) Faktor nonintelektif yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu
seperti sikap, kebiasaan, minat kebutuhan, motivasi, emosi,
dan penyesuaian diri.
32
3) Faktor kematangan fisik maupun psikis (Uzer, 1993:9-10).
b. Faktor yang berasal dari luar diri (eksternal)
1) Faktor lingkungan keluarga, yaitu sosial ekonomi keluarga,
pendidikan orang tua, serta perhatian orang tua dan suasana
hubungan antara anggota keluarga.
2) Faktor lingkungan sekolah, yaitu sarana dan prasarana,
kompetensi guru dan siswa, serta kurikulum dan metode
mengajar.
3) Faktor lingkungan masyarakat, yaitu sosial budaya, partisipasi
terhadap pendidikan (Basri, 2015:155-156).
Dengan demikian, beberapa faktor internal dan eksternal yang
berinteraksi baik secara langsung maupun tidak langsung
mempengaruhi prestasi belajar siswa.
B. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Ilmu Pengetahuan Alam atau IPA adalah hasil kegiatan manusia
berupa pengetahuan, gagasan, dan konsep yang terorganisasi tentang
alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui rangkaian proses
ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan dan pengujian gagasan-
gagasan (Garnida, 2002: 253). Sukarno (dalam Widi, 2014:23)
33
menjelaskan bahwa IPA adalah ilmu yang mempelajari tentang sebab
dan akibat kejadian-kejadian yang ada di alam ini.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa IPA
adalah ilmu yang mempelajari kejadian-kejadian yang terjadi di alam
yang berupa pengetahuan, gagasan, dan konsep yang terorganisasi
tentang alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui
serangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan dan
pengujian gagasan-gagasan.
2. Ruang Lingkup Pelajaran IPA untuk SD/MI
Ruang lingkup bahan kajian IPA untuk SD/MI meliputi aspek-
aspek sebagai berikut:
a. Aspek Kerja Ilmiah, meliputi:
a) Kegiatan penyelidikan.
b) Berkomunikasi ilmiah.
c) Pengembangan kreativitas.
d) Pemecahan masalah.
e) Sikap.
f) Nilai ilmiah (Samultian,2013: 2).
b. Aspek Pemahaman Konsep, meliputi:
1) Makhul hidup dan proses kehidupannya, yaitu manusia, hewan,
tumbuhan dan interaksinya.
2) Materi, sifat-sifat, dan kegunaannya meliputi: udara, air, tanah,
dan batuan.
34
3) Listrik dan magnet, energi dan panas, gaya dan pesawat
sederhana, cahaya dan bunyi, tata surya, bumi dan benda-benda
langit lainya.
4) Kesehatan, makanan, penyakit dan pencegahannya.
5) Sumber daya alam, kegunaan, pemeliharaan dan
pelestariannyan (Garnida, 2002: 254).
Dalam pembelajaran IPA di SD/MI kedua aspek tersebut saling
terkait satu sama lain. Aspek kerja ilmiah digunakan untuk membantu
siswa dalam memahami konsep dan pengetahuan IPA.
3. Tujuan Pembelajaran IPA di SD/MI
Konsep IPA di Sekolah Dasar merupakan konsep yang masih
terpadu, karena belum dipisahkan secara tersendiri. Adapun tujuan
pembelajaran IPA di Sekolah Dasar dalam Badan Nasional Standar
Pendidikan (BSNP dalam Susanto, 2013: 171), dimaksudkan untuk:
a. Memperolah keyakinan terhadap kebesaran tuhan yang Maha Esa
berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaan-
Nya.
b. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep
IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari.
c. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran
tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA,
lingkungan, teknologi, dan masyarakat.
35
d. Mengembangkan ketrampilan proses untuk menyelidiki alam
sekitar, memecahkan masalah, dan membuat keputusan.
e. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara,
menjaga, dan melestarikan lingkungan alam.
f. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala
keteraturannya sebagai salah satu ciptaan tuhan.
g. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep, dan ketrampilan IPA
sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP
4. Fungsi Mata Pelajaran IPA di SD/MI
Fungsi mata pelajaran IPA di SD/MI adalah sebagai berikut:
a. Memberikan pengetahuan tentang berbagai jenis dan perangai
lingkungan alam dan lingkungan buatan dalam kaitannya dengan
pemanfaatannya bagi kehidupan sehari-hari.
b. Mengembangkan ketrampilan proses.
c. Mengembangkan wawasan, sikap dan nilai yang berguna bagi
siswa untuk meningkatkan kualitas kehidupan sehari-hari.
d. Mengembangkan kesadaran tentang adanya hubungan keterkaitan
yang saling mempengaruhi antara kemajuan IPA dan teknologi
dengan keadaan lingkungan dan pemanfaatannya bagi kehudupan
sehari-hari.
e. Mengembangkan kemampuan untuk menerapkan ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK) serta ketrampilan yang
berguna dalam kehidupan sehari-hari maupun untuk melanjutkan
36
pendidikannya ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi (Garnida,
2002: 253-254).
5. SK dan KD IPA Kelas IV Semester 1
Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) kelas IV
Semester I dapat dilihat pada tabel 1.1, di bawah ini:
Tabel 2.1 SK dan KD IPA Kelas IV Semester 1
STANDAR
KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
Rangka dan Panca Indra
Manusia
1. Memahami
hubungan struktur
organ tubuh
manusia dengan
fungsinya, serta
pemeliharaannya.
1.1 Mendiskripsikan hubungan
antara struktur kerangka tubuh
manusia dengan fungsinya.
1.2 Menerapkan cara memelihara
kesehatan kerangka tubuh.
1.3 Mendiskripsikan hubungan
antara struktur panca indra
dengan fungsinya.
1.4 Menerapkan cara memelihara
kesehatan panca indra.
Struktur dan Fungsi
Bagian Tumbuhan
2. Memahami
hubungan antara
struktur bagian
tumbuhan dengan
fungsinya.
2.1 menjelaskan hubungan antara
struktur akar tumbuhan
dengan fungsinya.
2.2 Menjelaskan hubungan antara
struktur batang tumbuhan
dengan fungsinya.
2.3 Menjelaskan hubungan antara
struktur daun tumbuhan
dengan fungsinya.
2.4 Menjelaskan hubngan antara
bunga dengan fungsinya.
37
Penggolongan Hewan
Berdasarkan Jenis
Makanannya.
3. Menggolongkan
hewan berdasarkan
jenis makanannya.
3.1 Mengidentifikasi makanan
hewan
3.2 Menggolongkan hewan
berdasarkan jenis
makanannya.
3.3 Mengidentifikasi jenis
makanan hewan
3.4 Menggolongkan hewan
berdasarkan jenis
makanannya.
Daur Hidup Hewan
4. Memahami daur
hidup beragam
jenis makhluk
hidup.
4.1 mendiskripsikan daur hidup
beberapa hewan di lingkungan
sekitar, misalnya kecoa,
nyamuk, kupu-kupu, kucing.
4.2 Menunjukan kepedulian
terhadap hewan peliharan,
misalnya kucing, ayam, ikan.
Makhluk Hidup dan
Lingkungannya
5. Memahami
hubungan sesama
makhluk hidup dan
antara makhluk
hidup dengan
lingkungannya.
5.1 mengidentifikasi beberapa
jenis hubungan khas
(simbiosis) dan hubungan
“makan dan dimakan” antar
makhluk hidup (rantai
makanan).
5.2 Mendiskripsikan hubungan
antara makhluk hidup dengan
lingkungannya.
Sifat dan Perubahan
Wujud Benda
6. Memahami
beragam sifat dan
perubahan wujud
benda serta
berbagai cara
penggunaan benda
berdasarkan
sifatnya.
6.1 mengidentifikasi wujud benda
padat, cair, dan gas memiliki
sifat tertentu.
6.2 Mendiskripsikan terjadinya
perubahan wujud cair padat
cair; cair gas cair;
padat gas.
38
6. Materi Alat Indra Manusia
Alat indra adalah alat dalam tubuh manusia yang dapat
menghubungkan antara tubuh manusia dengan lingkungan. Menurut
Ahmad Abtokhi (2008: 29) indra adalah kumpulan reseptor yang khas
untuk menyadari suatu bentuk perubahan lingkungan. Secara umum
alat indra adalah organ yang berfungsi menerima rangsangan yang
berasal dari luar tubuh manusia (Tim Catha Edukatif, 2013: 11).
Setiap indra mempunyai ujung-ujung saraf sehingga dapat menerima
rangsangan. Ujung saraf disebut reseptor. Rangsangan adalah segala
sesuatu yang mengakibatkan terjadi perubahan dalam tubuh ataupun
pada bagian tubuh. Ada dua macam rangsangan yaitu rangsangan
dalam dan luar. Rangsangan dari dalam dapat berupa rasa lapar, nyeri,
dan kelelahan. Rangsangan dari luar dapat berupa araoma atau bau,
cahaya, sentuhan, rasa manis, rasa asin, rasa pahit, dan suhu ataupun
kelembaban. Manusia normal memiliki lima indra, antara lain:
a. Indra Penglihat (Mata)
Manusia normal biasanya memiliki sepasang mata. Bentunya
mirip bola. Bola mata manusia mempunyai diameter kurang lebih
dua setengah sentimeter. Letak bola mata ada di dalam lekukan
tengkorak kepala. Rongga mata berlapiskan lemak membuat mata
terlindungi dengan baik. Pada bagian dalam dinding rongga mata
terdapat otot-otot untuk menambatkan bola mata.
39
1) Bagian-bagian Mata
Bagian-bagian yang melindungi mata antara lain alis,
kelopak, bulu, dan kelenjar air mata.
a) Alis mata adalah rambut yang tumbuh melintang disebelah
atas bola mata. Alis mata berfungsi untuk melindungi mata
dari air atau keringat yang mengalir dari dahi agar tidak
masuk ke dalam mata.
b) Kelopak mata atau pelupuk mata berfungsi melindungi bola
mata dari hal-hal yang membahayakan mata, seperti debu
dan benda asing. Tujuan kelopak mata berkedip adalah
untuk membasahi dan membersihkan bola mata dari
kotoran.
c) Bulu mata pada kelopak mata berfungsi untuk melindungi
mata dari benda-benda asing dan mengurangi cahaya yang
akan masuk ke mata.
d) Kelenjar air mata berfungsi sehingga memproduksi air mata
sehingga membasahi kornea agar mata tidak mudah kering.
e) Otot mata berfungsi untuk menggerakkan bola mata ke
kanan atau ke kiri dan ke bawah atau ke atas. Ciri otot mata
yang normal adalah antara otot mata kiri dan kanan harus
serasi. Otot mata tidak normal atau tidak serasi disebut
juling.
40
Sementara itu, bagian bola mata yang erat kaitannya
dengan fungsi penglihatan antara lain :
a) Kornea, terletak didepan selaput pelangi. Fungsi kornea
adalah utuk meneruskan cahaya yang masuk ke dalam mata
sampai ke selaput jala (retina).
b) Selaput pelangi / iris terletakk di depan lensa mata.
Tersusun oleh jaringan yang kaya pembuluh darah. Fungsi
selaput pelangi adalah memberi warna pada mata.
c) Pupil terletak di tengah selaput pelangi berupa bintik di
tengah dan berwarna hitam. Fungsi pupil adalah mengatur
cahaya yang masuk ke mata sesuai dengan kebutuhan
sehingga mata dapat melihat.
d) Lensa terletak di belakang selaput pelangi/ iris. Fungsi
utama lensa mata adalah membiaskan berkas-berkas cahaya
yang terpantul dari benda-benda yang dilihat menjadi
bayangan yang jelas pada selaput jala (retina).
e) Retina atau selaput jala merupakan lapisan saraf mata yang
letaknya paling belakang. Fungsi utama retina adalah
sebagai layar penangkap bayangan benda yang dilihat.
41
Gambar 2.1 Bagian-bagian Mata
2) Cara Kerja Mata
Mata bekerja ketika menerima cahaya dari lingkungan.
Pantulan cahaya dari suatu benda masuk melauli pupil dan
diteruskan ke dalam lensa mata. Di lensa mata, cahaya
diarahkan sehingga bayangan benda jatuh pada retina.
Selanjutnya bayangan benda dibawa menuju otak melalui
ujung saraf di retina. Kemudian otak akan mengolah bayangan
tersebut. Bayangan yang diolah otak mengakibatkan kita dapat
melihat suatu benda.
Pada tempat terang, pupil akan mengecil karena cahaya
yang masuk ke dalam mata hanya perlu sedikit sehingga tidak
menyilaukan. Sedangkan di tempat yang redup atau cahayanya
kurang, pupil akan membesar karena cahaya yang masuk harus
lebih banyak.
42
3) Kelainan Pada Mata
a) Rabun jauh atau miopi, tidak dapat melihat benda yang
letaknya jauh, karena bayangan benda jatuh di depan retina.
Untuk mengatasi hal tersebut, si penderita dapat ditolong
dengan kacamata berlensa cekung (negatif).
b) Rabun dekat atau hipermetropi, tidak dapat melihat benda
yang letaknya dekat. Karena bayangan benda jatuh di
belakang retina. Supaya bayangan benda jatuh tepat pada
retina, penderita ditolong denga kacamata berlensa
cembung (positif).
c) Rabun tua atau presbiopi, penderita rabun tua tidak dapat
melihat benda pada jarak yang normal atau jarak yang
sangat jauh, karena kemampuan berakomodasi mata sangat
lemah. Kelainan ini biasanya terjadi pada orang yang sudah
usia lanjut. Penderita kelainan ini dapat ditolong dengan
kacamata rangkap (positif dan negatif)
d) Rabun senja atau hemeralopia adalah suatu gejala dimana
penglihatan seseorang menjadi kurang jelas penglihatanya
pada waktu senja. Penyakit ini tejadi karena kekurangan
vitamin A. apanila dibiarkan terus-menerus akan
mengakibatkan kebutaan.
43
e) Buta warna, tidak dapat membedakan warna-warna tertentu
seperti hijau, biru, merah, dan kuning. Penyaki ini
disebabkan oleh faktor keturunan.
4) Cara Merawat Mata
Beberapa cara merawat mata agar tetap sehat, antara lain
sebagai berikut:
a) Jangan menatap langsung cahaya matahari dengan mata
telanjang.
b) Jangan membaca di tempat yang menyilaukan dan tempat
yang redup sekali.
c) Membiasakan membaca dengan jarak kurang lebih 30 cm.
d) Banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung
vitamin A.
e) Menghindari mata terkena debu dan kotoran.
f) Jangan biasakan membaca dengan tiduran.
g) Melakukan pemeriksaan dokter mata secara rutin.
b. Indra pendengar (Telinga)
Telinga adalah alat indra yang peka terhadap rangsangan suara.
Suara atau bunyi dapat kita dengan jika frekuensinya berada
diantara 20 sampai 20.000 getaran perdetik.
1) Bagian-bagian Telinga
Telinga terdiri atas tiga bagian, yaitu:
44
a) Telinga Bagian Luar
Telinga bagian luar terdiri atas daun telinga, liang telinga,
dan kelenjar minyak. Daun telinga berfungsi sebagai
penangkap suara. Dinding saluran telinga menghasilkan
minyak yang disebut minyak serumen. Minyak serumen
berfungsi menjaga saluran telinga supaya tidak kering dan
untuk membunuh serangga yang masuk ke dalam telinga.
b) Telinga Bagian Tengah
Telinga bagian tengah terdiri atas gengang telinga, tiga
tulang pendengaran (tulang martil, tulang landasan, dan
tulang sanggudi), dan saliran eustachius (saluran yang
menghubungkan kerongkongan dengan telinga. Telinga
bagian tengah berfungsi menerima suara yang ditangkap
oleh telinga bagian luar.
c) Telinga Bagian Dalam
Telinga bagian dalam terdiri atas tingkap jorong, saluran
bundar, tingkap setengah lingkaran, dan rumah siput
(koklea). Telinga dalam berfungsi untuk menerima getaran
bunyi/suara yang diterima dari telinga tengah.
45
Gambar 2.2 Bagian-bagian Telinga
2) Cara Kerja Telinga
Suara berasal dari getaran merabat melalui udara. Suara
tersebut ditangkap oleh gendang telinga. Akibatnya, gendang
telinga bergetar. Getaran di gendang telinga kemudia
dilanjutkan oleh tulang-tulang pendengar ke telinga bagian
dalam, tepatnya di ujung saraf.getaran tersebut di sampaikan ke
otak melalui saraf sehingga kita dapat mendengar.
3) Kelainan Pada Telinga
a) Congek / infeksi telinga
Bagian telinga yang terkena luka dapat menyebabkan
infeksi. Infeksi biasanya disebabkan oleh bakteri.
b) Tuli
Tuli merupakan gangguan ketidakmampuan telinga
untuk mendengarkan bunyi atau suara. Ketulian disebabkan
oleh adanya kerusakan pada gendang telinga, tersumbatnya
ruang telinga, atau rusaknya saraf pendengaran. Pada orang
46
lanjut usia, ketulian biasanya disebabkan oleh kakunya
gendang telinga dan kurang bainya hubungan antar tulang
pendengaran.
4) Cara Merawat Telinga
Cara merawat kesehatan telinga, antara lain sebagai berikut:
a) Membersihkan telinga sebaiknya tidak menggunakan benda
keras atau benda tajam.
b) Saat mendengar suara keras, sebaiknya menjauh atau
menutup telinga.
c) Menjaga telinga jangan sampai terkena tamparan krena
dapat menyebabakan selaput gendang mudah luka.
d) Jika telinga kemasukan hewan atau benda kecil lainya,
pendengaran tidak jelas, mengeluarkan nanah, dan berbau,
segera diperiksakan ke dokter atau puskesmas.
c. Indra Pengecap (Lidah)
1) Bagian-bagian Lidah
Permukaan lidah yang tampak berbintil-bintil merupakan
tempat ujung-ujung saraf pengecap. Indra pengecap dapat
menerima rangsangan bahan makanan atau minuman yang
terlarut.
Pada permukaan lidah terdapat beberapa macam reseptor,
antara lain sebagai berikut:
a) Pangkal lidah, untuk merasakan rasa pahit.
47
b) Tepi belakang lidah, untuk merasakan rasa masam.
c) Tepi depan lidah, untuk merasakan rasa asin.
d) Ujung lidah, untuk merasakn rasa manis.
Gambar 2.3 Bagian-bagian Lidah
2) Cara Kerja Lidah
Awalnya makanan atau minuman yang masuk ke dalam
mulut akan merangsang ujung-ujung saraf pengecap. Pada saraf
pengecap, rangsangan rasa kemudian dilanjutkan ke pusat saraf
pengecap di otak. Berikutnya, otak akan menanggapi rangsang
tersebut sehingga kita dapat merasakan rasa atau jenis makanan
atau minuman.
3) Kelainan Pada Lidah
Kelainan pada lidah biasanya adalah sariawan. Sariawan
adalahsejenis infeksi jamur yang berbentuk bintik-bintik putih
agak menyerupai sisa-sisa susu pada lidah, langit-langit mulut,
dan gusi. Sariawan dapat disebabkan kekurangan vitamin C.
48
4) Cara Merawat Lidah
Berikut adalah cara memelihara kesehatan lidah:
a) Menghindari makan makanan yang terlalu panas atau
terlalu dingin. Makanan yang terlalu panas atau dingin
dapat merusak bintil pengecap.
b) Membersihkan lidah dengan cara menyikat lidah saat
menggososkan gigi sehingga kotoran pada lidah hilang.
Gunakanlah sikat gigi yang bersih dan lembut.
c) Memperbanyak makanan yang mengandung vitamin C.
d. Indra Pencium (Hidung)
Hidung merupakan indra pencium. Selain sebagai indra
pencium, hidung juga digunakan sebagai alat untuk bernapas.
1) Bagian-bagian Hidung
Hidung terdiri atas dua lubang hidung dan rongga hidung.
Rongga hidung dibentuk oleh tulang hidung dan tengkorak. Di
dalam rongga hidung terdapat selaput lendir dan rambut halus
yang disebut hambut hidung. Rambut hidung dan selaput lendir
berguna untuk menahan kotoran yang masuk bersama-sama
dengan udara pernapasan. Kotoran tersebut dapat berupa debu,
kuman, dan cairan.
Di rangga hidung bagian atas terdapat sel-sel reseptor atau
ujung-ujung saraf pembau. Ujung –ujung saraf pembau
berfungsi untuk mendeteksi zat kimia yang ada dalam udara
49
pernapasan. Ujung-ujung saraf pembau bergabung dengan
pembuluh penciuman yang berada di belakang rongga hidung.
Pembuluh penciuman berfungsi meneruskan rangsang bau yang
diterima ujung-ujung saraf pembau.
Gambar 2.4 Bagian-bagian Hidung
2) Cara Kerja Hidung
Aroma masakan akan tercium oleh hidung karena aroma
masakan berbaur menjadi satu dengan gas-gas lain di dalam
udara. Saat kita mengirup udara pernapasan aroma masakan
ikut masuk ke dalam hidung. Di rongga hidung, aroma
masakan akan larut bersama lendir. Selanjutnya, rangsangan
aroma masakan diterima ujung-ujung saraf pembau dan
diteruskan ke pusat penciuman serta saraf pembau. Kemudian
otak menanggapi rangsang tersebut sehingga kita dapat
mencium aroma masakan yang masuk hidung.
50
3) Kelainan Pada Hidung
Beberapa gangguan-gangguan yang dialami oleh hidung
antara lain:
a) Pilek (tersumbatnya saluran pernafasan).
b) Polip (daging tumbuh di dalam rongga hidung).
c) Rusaknya saraf pembau akibat cidera pada kepala.
4) Cara Merawat Hidung
Berikut adalah cara merawat hidung agar tetap sehat:
a) Bersihkan hidung secara rutin dengan menggunakan kapas
setiap hari.
b) Memakai pelindung hidung (masker) saat berada pada
lingkungan yang kotor.
c) Berobat ke dokter jika mengalami gangguan pada hidung.
e. Indra Peraba (Kulit)
1) Bagian-bagian Kulit
Kulit terdiri atas dua lapisan, yaitu lapisan luar (epidermis)
dan lapisan dalam (dermis).
a) Lapisan luar, terdiri atas:
(1) Kulit ari, yang tersusun dari sel-sel mati. Kulit ari
berfungsi mencegah masuknya bakteri dan menguapnya
air dari dalam tubuh.
(2) Lapisan malpighi. Sel terluar malpighi yang mati
menggantikan sel kulit ari yang terkelupas.
51
b) Lapisan dalam (dermis) terdiri atas:
(1) Jaringan lemak, yang berfungsi mengedapkan air di
kulit agar tidak lembab.
(2) Kelenjar keringat, fungsinya mengeluarkan kotoran
(keringat).
(3) Saluran keringat, saluran tempat keluarnya keringat.
(4) Kelenjar minyak, fungsinya melumasi kulit agar tidak
kering.
(5) Pembuluh darah.
(6) Saraf penerima rangsang yang disebut reseptor, untuk
menanggapi rangsangan.
Gambar 2.5 Bagian-bagian Kulit
2) Cara Kerja Kulit
Ketika kulit menerima rangsang, rangsang selanjutnya
diterima oleh sel-sel reseptor. Kemudian rangsang diteruskan
ke otak melalui urat saraf. Tahapan berikutnya rangsang akan
52
diolah di otak. Akibatnya, kita merasakan adanya suatu
rangsang. Otak kemudian memerintahkan tubuh untuk
menanggapi rangsang. Rangsang yang dapat diterima kulit
berupa sentuhan panas, dingin, tekanan, dan nyeri.
3) Kelainan Pada Kulit
Ada beberapa penyakit kulit antara lain:
a) Panu, penyakkit ini disebabkan oleh jamur yang menempel
di kulit.
b) Jerawat, kelainan ini dapat timbul akibat
ketidakseimbangan hormon dan kulit yang kotor.
c) Radang kulit (dermatitis)
d) Cacar air
e) Campak
f) Kadas
g) Kurap
4) Cara Merawat Kulit
Untuk menghindari serangan penyakit kulit, kita perlu
menjaga kesehatan tubuh, seperti:
a) Mandi dengan air bersih menggunakan sabun mandi.
b) Sebelum makan dan tidur hendaknya mencuci tangan dan
kaki.
53
c) Menghindari pemakaian baju secara bergantian dengan
orang lain, sebab penyakit kulit dapat menular melalui
pakaian (Kusnin, 2007: 11-18) .
C. Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
1. Pengertian STAD
Pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement
Divisions) dikembangkan pertama kali oleh Robert Slavin dan teman-
temannya di Universitas John Hopkins, dan merupakan model
pembelajaran kooperatif yang paling sederhana (Ibrahim dan dkk
dalam Majid, 2014: 184)
Pengertian Student Teams Achievement Divisions atau STAD
menurut Slavin (dalam Taniredja, 2014: 64) merupakan salah satu
metode pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan
merupakan model yang paling baik untuk permulaan bagi para guru
yang baru menggunakan pendekatan kooperatif. Menurut Robert E.
Slavin juga (dalam Widi, 2014: 54) dalam STAD, para peserta didik
dibagi dalam tim belajar yang terdiri atas empat orang peserta didik
yang berbeda-beda tingkat kemampuan, jenis kelamin, latar belakang
etniknya. Guru menyampaikan pembelajaran, lalu peserta didik
bekerja dalam tim mereka untuk memastikan bahwa semua anggota
tim telah menguasai pembelajaran. Selanjutnya peserta didik
mengerjakan kuis mengenai materi secara sendiri-sendiri, dimana
54
mereka tidak boleh saling membantu. Dari kuis tersebut, pesrta didik
mendapatkan point yang akan dibandingkan dengan capaian
sebelumnya, dan dijumlahkan dengan point peserta didik lain dalam
satu kelompok sehingga diperoleh point kelompok. Kelompok yang
memperoleh point tertinggi mendapatkan penghargaan.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Student Team
Achievement Divisions (STAD) adalah salah satu tipe pembelajaran
kooperatif yang paling sederhana. Peserta didik ditempatkan dalam tim
belajar beranggotakan empat orang yang merupakan campuran
menurut tingkat kinerjanya, jenis kelamin dan suku. Guru menyajikan
pelajaran kemudian siswa bekerja daam kelompok mereka untuk
memastikan bahwa semua anggota kelompok telah menguasai
pelajaran tersebut. Akhirnya seluruh siswa dikenai kuis tentang materi
yang telah dipelajari, tetapi siswa tidak diperbolehkan untuk saling
membantu. Di akhir pelajaran, skor yang diperoleh siswa dari kuis
diakumulasikan dengan skor anggota kelompoknya untuk mencapai
skor tertinggi. Skor tertinggi yang mencapai kriteria akan mendapatkan
suatu penghargaan.
2. Komponen Utama STAD
STAD terdiri atas lima komponen utama yaitu:
a. Presentasai Kelas
Presentasi ini dilakukan oleh guru dan dapat menggunakan
media audiovisual atau multimedia, KIT praktikum untuk
55
demonstrasi, dan sumber belajar IPA yang sesuai. Beda dengan
pembelajaran biasa dalam STAD ini peserta didik harus
memperhatikan penuh karena berhubungan dengan point pada saat
mengerjakan kuis.
b. Tim
Tim dalam STAD terdiri dari empat atau lima peserta didik
yang mewakili seluruh bagian dari kelas dalam hal kinerja
akademik, jenis kelamin, dan ras. Tungsi utama dari tim adalah
memastikan semua anggotanya benar-benar belajar IPA. Tim
bekerja setelah guru melakukan presentasi materi IPA. Dalam
STAD setiap anggota tim harus berupaya melakukan yang terbaik
untuk tim dan tim pun harus melakukan hal terbaik untuk
membantu anggotanya.
c. Kuis
Setelah saru atau dua periode guru melakukan presentasi
materi IPA, dan dilanjutkan satu atau dua periode praktik tim,
selanjutnya peserta didik melakukan kuis yang dikerjakan secara
individual.
d. Skor Kemajuan Individual
Skor ini diberikan ke peserta didik untuk mengetahui
perkembangan kemajuan peserta didik. Skor ini diperoleh dari kuis
yang di kerjakan secara individual dan akan dijumlahkan menjadi
skor kelompok. Setiap peserta didik diberi skor “awal” yang
56
diperoleh dari rata-rata kinerja peserta didik sebelumnya dalam
mengerjakan kuis yang sama. Selanjutnya, peserta didik akan
mengumpulkan point untuk tim mereka berdasarkan tingkat
kenaikan skor kuis dibandingkan dengan skor awal mereka.
e. Rekognisi Tim
Tim akan memperoleh sertifikat atau penghargaan jika skor
rata-rata mereka mencapai kriteria tertentu (Widi, 2014: 54-55).
3. Penerapan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dalam
Pelajaran IPA Materi Alat Indra Manusia
a. Penyampaian Tujuan dan Motivasi
Guru menyampaikan tujuan pelajaran IPA yang ingi dicapai
pada pembelajaran tersebut dan memotivasi siswa untuk belajar.
b. Pembagian Kelompok
Guru membagi siswa bagi dalam beberapa kelompok, dimana
setiap kelompoknya terdiri dari 4-5 siswa yang memprioritaskan
heterogenitas (keragaman) kelas dalam prestasi akademik,
gender/jenis kelamin, rasa atau enik.
c. Presentasi dari Guru
Guru memyampaikan materi pelajaran dibantu dengan media,
demostrasi, pertanyaan atau masalah nyata yang terjadi dalam
kehidupan sehari-hari. Guru juga menjelaskan tentang ketrampilan
dan kemampuan yang diharapkan dikuasai siswa, tugas dan
pekerjaan yang harus dilakukan serta cara-cara mengerjakannya.
57
d. Kegiatan Belajar dalam Tim (Kerja Tim)
Guru meminta siswa untuk belajar dalam kelompok yang telah
dibentuk. Kemudian guru menyampaikan lembaran kerja sebagai
pedoman bagi kerja kelompok, sehingga semua anggota menguasai
dan masing-masing memberikan kontribusi. Selama tim bekerja,
guru melakukan pengamatan, memberikan bimbingan, dorongan
dan bantuan bila diperlukan.
Setelah siswa bekerja dalam timnya, guru meminta masing-
masing tim untuk mempresentasikan hasil kerja timnya.
e. Kuis (Evaluasi)
Setelah kegiatan presentasi, guru melakukan penilaian
terhadap presentasi hasil kerja masing-masing kelompok.
Kemudian guru melakukanevaluasi hasil belajar melalui pemberian
kuis tentang materi alat indra manusia yang telah dipelajari.
Dimana siswa diberikan kursi individual dan tidak dibenarkan
bekerja sama. Ini dilakukan untuk menjamin agar siswa secara
individual bertanggung jawab kepada diri sendiri dalam memahami
bahan ajar tersebut. Guru juga menetapkan skor batas penguasaan
untuk tiap soal sesuai dengan tingkat kesulitan siswa.
f. Penghargaan Prestasi Tim
Setelah pelaksanaan kuis , guru memeriksa hasil kerja siswa
dan diberikan angka dengan rentan 0-100. Selanjutnya pemberian
58
penghargaan atas keberhasilan kelompok dapat dilalukan oleh guru
dengan tahapan-tahapan berikut:
1) Menghitung Skor Individu
2) Menghitung Skor Kelompok
Skor kelompok dihitung dengan membuat rata-rata skor
perkembangan anggota kelompok, yaitu dengan menjumlahkan
semua skor perkembangan individu anggota kelompok dan
membagi sejumlah anggota kelompok tersebut.
3) Pemberian Hadiah dan Pengakuan Skor Kelompok
Setelah masing-masing kelompok atau tim memperoleh
predikat, guru memberikan hadiah atau penghargaan kepada
masing-masing kelompok sesuai dengan prestasinya (Rusman,
2011: 215-217).
4. Langkah-langkah STAD
Menurut Sharan (dalam Taniredja, 2014; 64-65) langkah-langkah
STAD dalam pembelajaran adalah sebagai berikut:
a. Siswa dibagi menjadi kelompok beranggotakan empat orang yang
beragam kemampuan jenis kelamin dan sukunya.
b. Guru memberikan pelajaran.
c. Siswa-siswi di dalam kelompok itu memastikan bahwa semua
anggota kelompok itu bisa menguasai pelajaran tersebut.
d. Semua siswa diberikan kuis perseorangan tentang materi tersebut.
Mereka tidak dapat membantu satu sama lain.
59
e. Nilai-nilai hasil kuis siswa diperbandingkan dengan nilai rata-rata
mereka sendiri yang sebelumnya.
f. Nilai-nilai itu di beri hadiah berdasarkan pada seberapa tinggi
peningkatan yang bisa mereka capai atau seberapa tinggi nilai itu
memlampaui nilai mereka yang sebelumnya.
g. Nilai-nilai dijumlahkan untuk mendapatkan nilai kelompok.
h. Kelompok yang bisa mencapai kriteria tertentu bisa mendapatkan
sertifikat atau hadiah-hadiah tertentu.
Adapun langkah-langkah STAD (Student Teams Achievement
Division) dalam pembelajaran IPA SD tentang panca indra manusia,
sebagai berikut:
a. Guru memnyampaikan tujuan pembelajaran, memotivasi siswa dan
tata cara pembelajaran yang akan dilaksanakan.
b. Siswa dibagi dalam beberapa kelompok yang beranggotakan 4-5
orang yang beragam kemampuan, jenis kelamin dan sukunya.
c. Guru menyampaikan materi pelajaran tentang panca indra manusia
kepada siswa.
d. Guru meminta setiap anggota kelompok untuk memastikan setiap
anggotanya bisa menguasai materi pelajaran yang disampaikan
oleh guru.
e. Guru memberikan lembar kerja kepada setiap kelompok. Siswa
saling berbagi tugas dan saling membantu untuk menyelesaikan
tugas yang diberikan tersebut.
60
f. Guru meminta beberapa kelompok untuk mempresentasian hasil
kerja kelompoknya. Kemudian hasil kerja kelompok tersebut
dikumpulkan.
g. Guru memberikan kuis kepada setiap siswa tentang materi panca
indra manusia. Dalam mengerjakan kuis tersebut setiap siswa tidak
diperbolehkan saling membantu walaupun dengan siswa lain dalam
satu kelompok.
h. Guru dan siswa bersama-sama menghitung skor yang diperoleh
setiap siswa dalam mengerjakan kuis, kemudian skor yang telah
diperoleh setiap siswa dijumlahkan dengan skor siswa lain dalam
satu kelompok. Setelah itu skor tersebut dirata-ratakan untuk
mendapatkan skor kelompok.
i. Guru memberikan penghargaan atau hadiah kepada kelompok yang
mendapatkan skor terbaik dengan kriteria tertentu.
5. Kelebihan Menggunakan STAD
Banyak sekali manfaat dari strategi pembelajaran kooperatif tipe
STAD ini, diantaranya :
a. Karena dalam kelompok siswa dituntut untuk aktif sehingga
dengan model ini siswa dengan sendirinya akan percaya diri dan
meningkatkan kecakapan individunya.
b. Interaksi sosial dalam kelompok, dengan sendirinya siswa belajar
dalam bersosialisasi di lingkungannya (kelompok).
61
c. Dengan kelompok yang ada, siswa diajarkan untuk membangun
komitmen dalam mengembangkan kelompoknya.
d. Mengajarkan menghargai orang lai dan saling percaya.
e. Dalam kelompok siswa diajarkan untuk saling mengerti dengan
materi yang ada, sehingga siswa saling memberitahu dan
mengurangi sifat kompetitif (Kurniasih, 2015: 22).
Ibrahim dkk (dalam Majid, 2014: 188) juga menguraikan bahwa
penggunaan strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD memiliki
kelebihan, diantaranya:
a. Dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerjasama
dengan siswa lain.
b. Siswa dapat menguasai pelajaran yang disampaikan.
c. Dalam pross belajar mengajar siswa saling ketergantungan positif.
d. Setiap siswa dapat saling mengisi satu sama lain.
6. Kelemahan Menggunakan STAD
Adapun kelemahan penggunaan strategi pembelajaran kooperatif
tipe STAD, antara lain:
a. Membutuhkan waktu yang lama.
b. Siswa pandai cenderung enggan apabila disatukan dengan
temannya yang kurang pandai, dan yang kurang pandai pun merasa
minder apabila digabungkan dengan temannya yang pandai,
walaupun lama-kelamaan perasaan itu akan hilang dengan
sendirinya.
62
c. Siswa diberikan kuis dan tes secara perorangan. Pada tahap ini
setiap siswa harus memerhatikan kemampuannya dan
menunjukkan apa yang diperoleh pada kegiatan kelompok dengan
cara menjawab soal kuis atau tes sesuai dengan kemampuannya.
Pada saat mengerjakan kuis atau tes ini, setiap siswa bekerja
sendiri.
d. Penentuan skor. Hasil kuis atau tes diperiksa oleh guru, setiap skor
yang diperoleh siswa dimasukan ke dalam daftar skor individual,
untuk melihat peningkatan kemampuan individual. Rata-rata skor
peningkatan individual merupakan sumbangan bagi kinerja
pencapaian hasil kelompok.
e. Penghargaan terhadap kelompok. Berdasarkan skor peningkatan
individu, maka akan diperoleh skor kelompok. Dengan demikian,
skor kelompok sangat tergantung dari sumbangan skor individu
(Majid, 2014: 188).
63
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum SDN 1 Cabeankunti
1. Identitas dan Letak Geografis
a. Identitas SDN 1 Cabeankunti
1) Nama Sekolah : SDN 1 Cabeankunti
2) No Statistik Sekolah : 101030903020
3) Akreditasi Sekolah : Terakreditasi B
4) Alamat Sekolah : Dsn. Sidorejo, RT. 17, RW. III, Ds.
Cabeankunti, Kec. Cepogo, Kab. Boyolali, Provinsi Jawa
Tengah.
5) NPSN Sekolah : 20309182
6) Kepala Madrasah : Suwarno, S.Pd.
b. Letak Geografis
SDN 1 Cabeankunti berlokasi di Dusun Sidorejo, Desa
Cabeankunti, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali. Adapun
batas-batasnya adalah sebagai berikut:
1) Sebelah Utara : Rumah Penduduk.
2) Sebelah Selatan : Pondok pesantren Nurul Ula.
3) Sebelah Barat : Lapangan Desa Cabeankunti.
4) Sebelah Timur : Rumah penduduk.
64
2. Visi dan Misi
a. Visi Sekolah
“TERWUJUDNYA GENERASI MUDA YANG CERDAS,
TERAMPIL, BERTAQWA DAN BERBUDI PEKERTI LUHUR”.
b. Misi Sekolah
Misi SDN 1 Cabeankunti Cepogo Boyolali yaitu sebagai
berikut:
1) Meningkatkan kegiatan belajar mengajar secara teratur, disiplin
dan bermutu.
2) Meningkatkan kerja sama antara sekolah, siswa, orang tua dan
masyarakat.
3) Memberikan bimbingan terhadap siswa sesuai dengan
kemampuannya.
4) Menanamkan sikap peduli terhadap masyarakat dan bangsa.
5) Menyelenggarakan pendidikan terpadu menuju inklusi.
3. Keadaan Gedung SDN 1 Cabeankunti
Gedung yang dimiliki SDN 1 Cabeankunti meliputi:
a. 6 lokal kelas untuk kelas I-VI dengan ukuran 7 x 6 .
b. 1 lokal ukuran 10 x 6 terbagi menjadi ruang kepala sekolah,
ruang guru,ruang komputer dan ruang UKS.
c. 3 lokal WC siswa dan 1 WC untuk guru.
d. 1 gudang dengan ukuran 7 x 6
65
4. Keadaan Guru dan Karyawan
Guru atau tenaga pendidik SDN 1 Cabeankunti Cepogo Boyolali
sebanyak 9 orang guru, termasuk kepala sekolah, staff TU dan bagian
kebersihan. Untuk lebih jelasnya tentang keadaan pengajar dan staf
yang lainnya yang membantu jalanya proses pendidikan di SDN 1
Cabeankunti Cepogo Boyolali, dapat dilihat dari tabel 3.1 sebagai
berikut:
Tabel 3.1
Keadaan Kepala Sekolah, Guru dan Karyawan SDN 1 Cabeankunti
Tahun Pelajaran 2015/2016
No Nama L/P Ijazah Jabatan
1. Suwarno, S.Pd. L S1 Kep-Sek
2. Puguh Santoso, S.Pd. L S1 Wakil Kep-Sek
3. Viktorina Suwarni Adi, S.Pd.SD. P S1 Guru
4. Sri Wahyuningsih, S.Pd.SD. P S1 Guru
5. Sutami, S.Pdi. P S1 Guru
6. Diyah Ipmawati, S.Pd.SD. P S1 Guru
7. Sri Wahyuningsih, S.Pd.SD P S1 Guru
8. Widodo L SMA Penjaga
9. Siti Ngafiyah, A.Ma. P D2 Guru
5. Keadaan Siswa
SDN 1 Cabeankunti Cepogo Boyolali memiliki 6 kelas dengan
jumlah keseluruhan sebanyak 178 siswa, yang terdiri dari kelas I-VI
untuk lebih jelasnya penulis sajikan rincian dalam tabel 3.2 sebagai
berikut :
66
Tabel 3.2
Data Keadaan Peserta Didik SDN 1 Cabeankunti
Tahun Pelajaran 2015/2016
No Kelas Jumlah Jumlah
Putra Putri
1 I 11 12 23
2 II 15 19 34
3 III 19 15 34
4 IV 15 9 24
5 V 14 18 32
6 VI 15 16 31
Jumlah 89 89 178
6. Kurikulum Pembelajaran
Kurikulum yang diterapkan pada SDN 1 Cabeankunti adalah KTSP
yang memuat jenis-jenis mata pelajaran umum dan muatan lokal yang
meliputi :
a. Pelajaran Umum: Matematika, Bahasa Indonesia, Pendidikan
Kewarga Negaraan, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan,
Pendidikan Agama Islam, Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu
Pengetahuan Sosial, Seni Budaya dan Ketrampilan.
b. Muatan Lokal : Bahasa Jawa dan Bahasa Inggris.
c. Ekstrakurikuler yaitu kegiatan yang diselenggarakan di luar jam
pelajaran yang bertujuan untuk mengembangkan bakat dan minat
peserta didik sesuai dengan kemampuan masing-masing, adapun
kegiatan ekstrakurikuler yang diselenggarakan di SDN 1
Cabeankunti meliputi : Kepramukaan, Rebana dan Olahraga.
67
7. Waktu Penelitian
Pelaksanaan tindakan ini dilaksanakan di kelas IV SDN 1
Cabeankunti Kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali. Pelaksanaan
penelitian mulai Senin, 10 Agustus hingga Sabtu, 12 September 2015.
Setiap pertemuan kurang lebih 2 jam pelajaran (2 x 35 menit).
Penelitian tindakan kelas ini sesuai dengan jadwal Mata Pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam di kelas IV, sehingga penelitian yang penulis
lakukan tidak banyak menggangu jadwal mengajar guru kelas maupun
guru mapel lainnya. Penelitian ini dilakukan dengan cara kolaboratif.
Ibu Sri Wahyuningsih, S.Pd. sebagai guru kelas mengamati penulis
ketika meneliti. Adapun jadwal pelaksanaan penelitian dapat dilihat
dari tabel 3.3 berikut ini:
Tabel 3.3
Jadwal Pelaksanaan Penelitian
No Waktu Kegiatan
1. 8 Agustus 2015 Permohonan Ijin Penelitian
2. 13 Agustus 2015 Pelaksanaan Siklus I Pertemuan 1
3. 21 Agustus 2015 Pelaksanan Siklus I Pertemuan 2
4. 27 Agustus 2015 Pelaksanaan Siklus II
5. 31 Agustus 2015 Pelaksanaan Siklus III
8. Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di kelas IV SDN 1 Cabeankunti
Kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali. Pemilihan temapt penelitian
didasarkan pada :
68
a. SDN 1 Cabeabnkunti adalah salah satu lembaga pendidikan yang
berkualitas di Cepogo.
b. Pembelajaran IPA di SDN 1 Cabeankunti masih monoton.
c. Materi panca indra manusia yang di kelas IV sangat sesuai bila
diajarkan dengan strategi kooperatif tipe STAD.
9. Karakteristik Siswa Kelas IV SDN 1 Cabeankunti
Siswa kelas VI SDN 1 Cabeankunti berjumlah 24 siswa, terdiri
dari 15 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel 3.4 sebagai berikut:
Tabel 3.4
Daftar Nama Siswa Kelas IV SDN 1 Cabeankunti
No Nama L/P
1. Agus Supriyanto L
2. Agus Setyawan L
3. M. Agym Duta Satria L
4. Dedi Kurniawan L
5. Arief Syarifudin L
6. Siswanto L
7. Agus Yulianto L
8. Nanda Dwi Latifah P
9. Riska Wahyuningsih P
10. Anisa Dwi Handayani P
11. Ahmad Alghifari L
12. Adha Nur Abidin L
13. Arief Ikhsanudin L
14. Irfan Dino Laksono L
15. Lutfi Zani Al Fathoni L
16. Nurul Khasanah P
17. Pratama Agus Setyawan L
18. Rahmawati Oktavia P
19. Retno Sekar Arimbi P
20. Sabrina Salwa Azzahra P
21. Salma Choirunisa P
22. Vina Rahmawati P
69
23. Puji Setiawan L
24. Ari Setiawan L
B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian
1. Deskripsi Pra Siklus
Berdasarkan data diperoleh dari pembelajaran pra siklus
menunjukkan bahwa hasil ulangan pada Mata Pelajaran IPA siswa
kelas IV masih banyak yang berada dibawah KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal) yaitu 60. Dari hasil observasi juga diperoleh
informasi bahwa sistem pembelajaran yang berlangsung di SDN 1
Cabeankunti masih satu arah dimana guru berperan sebagai satu-
satunya sumber pengetahuan bagi siswa. Sehingga dalam proses
pembelajaran guru cenderung aktif sedangkan siswa cenderung pasif.
Serta masih banyaknya siswa yang tidak tenang pada saat proses
pembelajaran seperti bermain ketika proses pembelajaran dan bercerita
dengan temannya ketika proses pembelajaran.
Maka pada tahap ini hal yang perlu dilakukan peneliti adalah
membentuk kelompok-kelompok kecil dalam belajar. Dalam
membentuk kelompok belajar, peneliti membagi kelompok secara
heterogen. Dimana siswa dibagi menjadi 5 kelompok dan setiap
kelompok terdiri 4-5 siswa yang mempunyai kemampuan yang
berbeda. Dalam hal ini peneliti mengurutkan data pra siklus siswa
berupa nilai ulangan harian siswa dari yang tertinggi sampai yang
terendah. Kemudian mengambil 5 siswa dengan nilai tertingi sebagai
70
kunci dalam suatu kelompok, setelah itu siswa yang berkemampuan
sedang dan rendah dibagi dalam kelompok-kelompok tersebut. Maka
komposisi dalam suatu kelompok terdiri dari seorang siswa
berkemampuan tinggi, seorang siswa berkemampuan sedang I, seorang
siswa berkemampuan sedang II dan sisanya siswa yang berkemampuan
rendah. Selain itu dalam pembentukan kelompok juga didasarkan pada
jenis kelamin dan tempat tinggal yang berbeda-beda. Dengan
pembentukan kelompok ini bertujuan untuk mengetahui secara
mendalam aktivitas dan prestasi siswa dengan diterapkannya strategi
pembelajaran kooperatif tipe STAD.
2. Deskripsi Siklus I
Siklus I dilaksanakan pada hari Kamis 13 Agustus 2015 jam
(07.30-08.40) dan Jum’at 21 Agustus 2015 jam (08.00-09.10) selama 4
jam pembelajaran (140 menit). Tahapan-tahapan yang dilakukan
adalah:
a. Perencanaan
1) Mempersiapkan materi IPA pokok bahasan alat indra manusia,
dengan sub pokok bahasan alat indra mata manusia.
2) Mempersiapkan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
pokok bahasan alat indra manusia, dengan sub pokok bahasan
alat indra mata manusia.
3) Membuat lembar observasi kegiatan peneliti dan lembar
observasi kegiatan siswa.
71
4) Membuat lembar soal post test untuk mengetahui peningkatan
prestasi belajar siswa.
5) Menyiapkan media dan alat peraga untuk menunjang proses
pembelajaran.
b. Pelaksanaan
1) Kegiatan awal (15 menit)
b) Salam, do’a dan mengabsen siswa.
c) Guru memperkenalkan diri.
d) Guru memotivasi siswa dengan menyampaikan kata-kata
penyemangat.
e) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai.
f) Guru menjelaskan cakupan materi tentang alat indra mata
manusia melalui metode ceramah, tanya jawab, diskusi dan
strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD.
2) Kegiatan inti (50 menit)
a) Eksplorasi
(1) Guru memberikan informasi kepada siswa untuk
membentuk kelompok yang beranggoatakan 4-5 orang
yang beragam kemampuan, jenis kelamin dan sukunya.
(2) Guru memberikan penjelasan kepada siswa terkait
dengan materi indra mata manusia dengan media dan
alat peraga yang telah dipersiapkan.
72
(3) Guru melakukan tanya jawab dengan siswa terkait
materi indra mata manusia.
b) Elaborasi
(1) Guru membagikan lembar kerja kelompok terkait
dengan materi indra mata manusia kepada setiap
kelompok.
(2) Guru menyampaikan peraturan dan tata cara kerja
kelompok.
(3) Guru meminta siswa untuk mengerjakan tugas yang
diberikan secara bersama-sama dengan anggota
kelompoknya.
(4) Guru meminta siswa yang bisa mengerjakan tugas
kelompok tersebut untuk menjelaskan kepada anggota
kelompoknya agar semua anggota kelompoknya dapat
menguasai tugas yang diberikan.
(5) Guru meminta salah satu kelompok untuk
mempresentasikan hasil kerja kelompoknya.
(6) Guru meminta setiap kelompok untuk mengumpulkan
hasil kerja kelompoknya.
(7) Guru membagikan kuis kepada siswa dan siswa diminta
mengerjakannya.
73
(8) Guru tidak memperbolehkan siswa untuk bekerja sama
dengan siswa lain walaupun dengan anggota
kelompoknya.
(9) Guru bersama siswa membahas kuis yang telah
dikerjakan.
(10) Guru bersama siswa menghitung skor yang
diperoleh setiap siswa, kemudian dijumlahkan dengan
skor anggota kelompoknya dan dirata-ratakan untuk
mendapatakan skor kelompok.
c) Konfirmasi
(1) Guru memberikan apresiasi kepada siswa yang aktif
dan kelompok yang mendapatkan skor tertinggi.
(2) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
bertanya.
3) Kegiatan akhir/ penutup (5 menit)
a) Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang sudah
disampaikan.
b) Guru menyampaikan pokok materi yang akan dipelajarai
selanjutnya.
c) Guru meminta siswa untuk belajar materi yang akan
datang.
d) Berdoa bersama-sama.
e) Menutup dengan salam.
74
c. Observasi
Kegiatan observasi dilaksanakan untuk mengamati tingkah
laku dan sikap siswa ketika mengikuti pembelajaran IPA dengan
menerapkan strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD.
Observasi juga dilakukan terhadap guru yang menerapkan starategi
pembelajaran kooperatif tipe STAD pada pembelajaran IPA. Tahap
ini dilakukan pada proses pembelajaran atau pada tahap
pelaksanaan tindakan. Observasi diarahkan pada poin-poin yang
telah ditetapkan dalam indikator.
Indikator keberhasilan guru yang ingin dicapai yaitu guru
dapat menerapkan strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD
pada mata pelajaran IPA materi tentang Alat Indra Manusia dengan
baik. Sedangkan Indikator keberhasilan siswa yang ingin dicapai
yaitu hasil tes formatif siswa 85% dari jumlah siswa harus
memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) individu yaitu 60.
Dari data pengamatan siswa dan guru selama pembelajaran
dapat diketahui bahwa:
1. Keterlibatan siswa dalam pembelajaran masih kurang, dimana
siswa belum aktif dalam kegiatan pembelajaran karena model
yang digunakan belum sepenuhnya menarik perhatian siswa.
2. Keterlibatan guru dalam proses pembeleajaran juga masih
kurang, dimana langkah-langkah penerapan STAD yang
75
dilakukan guru masih kurang cakap, serta dalam pelaksanaan
alokasi waktu dan pengelolaan kelas masih kurang.
d. Refleksi
Adapun hasil refleksi dari siklus I adalah sebagai berikut:
1) Guru kurang mampu memotivasi siswa ketika pembelajaran.
2) Guru kurang mampu mengkondisikan siswa untuk membentuk
kelompok.
3) Guru kurang cakap dalam menyampaikan materi.
4) Guru kurang mampu dalam menghitung skor yang diperoleh
siswa bersama-sama siswa.
5) Guru juga belum terlalu cakap dalam pengelolaan kelas dan
pengelolaan waktu.
6) Siswa belum aktif dalam kegiatan pembelajaran karena siswa
belum terbiasa dalam memahami jalanya startegi pembelajaran
tipe STAD yang diterapkan sehingga belum menarik perhatian
siswa.
7) Siswa kurang aktif untuk bertanya.
8) Siswa masih sering gaduh dalam kelas.
9) Berdasarkan hasil tes formatif pada akhir pembelajaran siklus I
diketahui jumlah peserta didik yang mengalami ketuntasan
belajar semakin meningkat dibandingkan dengan tahap pra
siklus. Namun hanya 33,33% dari jumlah siswa atau 8 siswa
yang mengalami ketuntasan belajar.
76
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
pelaksanaan tindakan pada siklus I belum berhasil. Dengan
demikian perlu dicari kelemahan yang ada pada tindakan I untuk
kemudian dapat ditentukan perbaikan-perbaikannya. Berdasarkan
hasil diskusi antara peneliti dengan guru mata pelajaran IPA bahwa
perbaikan dilakukan pada siklus II. Perbaikan-perbaikan yang
dilakukan adalah sebagai berikut:
1) Penambahan pemberian motivasi kepada siswa ketika
pembelajaran.
2) Guru melakukan pengkodisian kelompok di awal
pembelajaran, agar pembelajaran menjadi lebih efektif.
3) Guru menyampaikan materi dengan bantuan gambar-gambar,
power point dan video.
4) Dalam penghitungan skor guru bersama siswa menghitung
secara berkelompok.
5) Untuk perbaikan guru mengelola waktu dengan semaksimal
mungkin dan dalam memulai pembelajaran guru lebih dahulu
mengelola kelas, agar pembelajaran lebih efektif.
6) Untuk perbaikan, siswa dikenalkan lebih dalam dengan strategi
pembelajaran kooperatif tipe STAD, agar terbiasa menerima
pelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran tersebut.
77
7) Agar siswa aktif bertanya maka guru memberikan motivasi
kepada siswa agar bertanya dan memberikan penambahan
pertanyaan kepada siswa.
8) Untuk meningkatkan hasil tes formatif, maka guru memberikan
pengulangan-pengulangan terhadap materi yang disampaikan
serta memberikan penambahan pertanyaan kepad siswa.
3. Deskripsi Siklus II
Siklus II dilakukan pada hari Kamis 27 Agustus 2015 jam (07.30-
08.40) selama 2 jam pembelajaran (70 menit). Tahapan-tahapan yang
dilakukan adalah:
a. Perencanaan
Pada siklus ini peneliti merencanakan pembelajaran dengan
model yang sama pada siklus I hanya saja mengalami beberapa
perbaikan berdasarkan hasil refleksi siklus I untuk materi alat indra
manusia pokok bahasan indra telinga manusia.
b. Pelaksanaan
Prinsip pelaksanaan pada siklus II hampir sama dengan siklus I,
tetapi peneliti lebih menekanakan pemberian latihan atau
pertanyaan yang sering dilakukan, serta memotivasi siswa untuk
bertanya. Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II mengacu pada
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah dipersiapkan.
1) Kegiatan awal (15 menit)
a) Salam, do’a dan mengabsen siswa.
78
b) Guru menyapa siswa dengan menanyakan kabar.
c) Guru memotivasi siswa dengan menyampaikan kata-kata
penyemangat.
d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai.
e) Guru menjelaskan cakupan materi tentang alat indra mata
manusia melalui metode ceramah, tanya jawab, diskusi dan
strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD.
2) Kegiatan inti (50 menit)
a) Eksplorasi
(1) Guru memberikan informasi kepada siswa untuk
membentuk kelompok yang beranggoatakan 4-5 orang
yang beragam kemampuan, jenis kelamin dan sukunya.
(2) Guru memberikan penjelasan kepada siswa terkait
dengan materi indra telinga manusia dengan media dan
alat peraga yang telah dipersiapkan.
(3) Guru melakukan tanya jawab dengan siswa terkait
materi indra telinga manusia.
b) Elaborasi
(1) Guru membagikan lembar kerja kelompok terkait
dengan materi indra telinga manusia kepada setiap
kelompok.
79
(2) Guru menyampaiakan peraturan dan tata cara kerja
kelompok.
(3) Guru meminta siswa untuk mengerjakan tugas yang
diberikan secara bersama-sama dengan anggota
kelompoknya.
(4) Guru meminta siswa yang bisa mengerjakan tugas
kelompok tersebut untuk menjelaskan kepada anggota
kelompoknya agar semua anggota kelompoknya dapat
menguasai tugas yang diberikan.
(5) Guru meminta salah satu kelompok untuk
mempresentasikan hasil kerja kelompoknya.
(6) Guru meminta setiap kelompok untuk mengumpulkan
hasil kerja kelompoknya.
(7) Guru membagikan kuis kepada siswa dan siswa diminta
mengerjakannya.
(8) Guru tidak memperbolehkan siswa untuk bekerja sama
dengan siswa lain walaupun dengan anggota
kelompoknya.
(9) Guru bersama siswa membahas kuis yang telah
dikerjakan.
(10) Guru bersama siswa menghitung skor yang
diperoleh setiap siswa, kemudian dijumlahkan dengan
80
skor anggota kelompoknya dan dirata-ratakan untuk
mendapatkan skor kelompok.
c) Konfirmasi
(1) Guru memberikan apresiasi kepada siswa yang aktif
dan kelompok yang mendapatkan skor tertinggi.
(2) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
bertanya.
3) Kegiatan akhir/ penutup (5 menit)
a) Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang sudah
disampaikan.
b) Guru menyampaikan pokok materi yang akan dipelajarai
selanjutnya.
c) Guru meminta siswa untuk belajar materi yang akan
datang.
d) Berdoa bersama-sama.
e) Menutup dengan salam.
c. Observasi
Kegiatan observasi dilaksanakan untuk mengamati tingkah
laku dan sikap siswa ketika mengikuti pembelajaran IPA dengan
menerapkan strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD pada
pembelajarn IPA.
81
Tahap ini dilakukan pada proses pembelajaran atau pada tahap
pelaksanaan tindakan. Observasi diarahkan pada poin-poin yang
telah ditetapkan dalam indikator.
Indikator keberhasilan guru yang ingin dicapai yaitu guru
dapat menerapkan strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD
pada mata pelajaran IPA materi tentang Alat Indra Manusia dengan
baik. Sedangkan Indikator keberhasilan siswa yang ingin dicapai
yaitu hasil tes formatif siswa 85% dari jumlah siswa harus
memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) individu yaitu 60.
Dari data pengamatan siswa dan peneliti selama pembelajaran
dapat diketahui bahwa
1. Keterlibatan siswa dalam pembelajaran mulai meningkat,
dimana sebagian siswa sudah aktif dalam kegiatan
pembelajaran karena sebagian siswa sudah dapat mengikuti
model yang digunakan dalam pembelajaran dan mulai menarik
perhatian siswa.
2. Keterlibatan guru dalam proses pembeleajaran juga mulai
meningkat, dimana guru telah mampu dalam menerapkan
langkah-langkah STAD baik, pelaksanan alokasi waktu sudah
sesuai dengan waktu yang ditentukan, namun dalam
pengelolaan kelas perlu ditingkatkan lagi.
d. Refleksi
82
Adapun hasil refleksi dari siklus II adalah sebagai berikut:
1) Guru masih kurang mampu mengkondisikan siswa dalam
pembentukan kelompok.
2) Guru kurang mampu dalam penghitungan skor siswa bersama-
sama siswa.
3) Guru dalam mengelola waktu sudah sesuai dengan waktu yang
ditentukan, serta guru telah mampu menyampaikan materi
dengan baik. Namun dalam pengelolaan kelas masih harus
ditingkatkan pengelolaaannya.
4) Sebagian siswa belum aktif dalam kegiatan pembelajaran
karena beberapa siswa masih ada yang belum memahami
jalanya startegi pembelajaran tipe STAD yang diterapkan.
Namun pembelajaran sudah mulai menarik perhatian siswa.
5) Hanya ada beberapa siswa yang aktif bertanya.
6) Berdasarkan hasil tes formatif pada akhir pembelajaran siklus
II diketahui jumlah peserta didik yang mengalami ketuntasan
belajar semakin meningkat dibandingkan dengan tahap siklus I.
Namun hanya 75% dari jumlah siswa atau 18 siswa yang
mengalami ketuntasan belajar.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
pelaksanaan tindakan pada siklus II belum sepenuhnya berhasil
karena target siswa yang harus mencapai KKM adalah 85%,
sedangkan hasil tes menunjukan baru sekitar 75% dari jumlah
83
siswa yang mencapai KKM. Dengan demikian perlu dicari
kelemahan yang ada pada tindakan II untuk kemudian dapat
ditentukan perbaikan-perbaikannya. Berdasarkan hasil diskusi
antara peneliti dengan guru mata pelajaran IPA bahwa perbaikan
yang dilakukan pada siklus III. Perbaikan-perbaikan yang
dilakukan adalah sebagai berikut:
1) Guru melakukan pengkodisian pembentukan kelompok
sebelum pembelajaran di mulai, agar pembelajaran menjadi
lebih efektif.
2) Dalam penghitungan skor guru bersama siswa menghitung
secara berkelompok dan dengan bantuan power point.
3) Pengeloaan kelas dilakukan dimulai sebelum kegiatan
pembelajaran.
4) Memberikan penjelasan dan pengenalan yang lebih mendalam
tentang strategi pembelajaran yang digunakan, agar semua
siswa terbiasa menerima pelejaran dengan menggunakan
strategi pembelajaran tersebut.
5) Lebih sering memberikan motivasi kepada siswa untuk
bertanya dengan lebih sering memberikan pertanyaan atau
latihan.
6) Untuk meningkatkan hasil tes formatif, maka guru memberikan
pengulangan-pengulangan terhadap materi yang disampaikan
serta memberikan penambahan pertanyaan kepad siswa.
84
7) Memberikan pengulangan-pengulangan terhadap materi yang
disampaikan serta frekuensi pemberian pertanyaan ditambah.
4. Deskripsi Siklus III
Siklus III dilakukan pada hari Senin 31 Agustus 2015 jam (08.00-
09.10) selama 2 jam pembelajaran (70 menit). Tahapan-tahapan yang
dilakukan adalah:
a. Perencanaan
Pada siklus ini peneliti merencanakan pembelajaran dengan model
yang sama pada siklus II hanya saja mengalami beberapa
perbaikan berdasarkan hasil refleksi siklus II untuk materi alat
indra manusia pokok bahasan indra lidah manusia.
b. Pelaksanaan
Prinsip pelaksanaan pada siklus II hampir sama dengan siklus
II, tetapi peneliti lebih menekanakan pemberian latihan atau
pertanyaan yang sering dilakukan, serta memotivasi siswa untuk
bertanya. Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II mengacu pada
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah dipersiapkan.
1) Kegiatan awal (15 menit)
a) Salam, do’a dan mengabsen siswa.
b) Guru menyapa siswa dengan menanyakan kabar.
c) Guru memotivasi siswa dengan menyampaikan kata-kata
penyemangat.
85
d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai.
e) Guru menjelaskan cakupan materi tentang alat indra mata
manusia melalui metode ceramah, tanya jawab, diskusi dan
strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD.
2) Kegiatan inti (50 menit)
a) Eksplorasi
(1) Guru memberikan informasi kepada siswa untuk
membentuk kelompok yang beranggoatakan 4-5 orang
yang beragam kemampuan, jenis kelamin dan sukunya.
(2) Guru memberikan penjelasan kepada siswa terkait
dengan materi indra lidah manusia dengan media dan
alat peraga yang telah dipersiapkan.
(3) Guru melakukan tanya jawab dengan siswa terkait
materi indra lidah manusia.
b) Elaborasi
(1) Guru membagikan lembar kerja kelompok terkait
dengan materi indra lidah manusia kepada setiap
kelompok.
(2) Guru menyampaikan peraturan dan tata cara kerja
kelompok.
86
(3) Guru meminta siswa untuk mengerjakan tugas yang
diberikan secara bersama-sama dengan anggota
kelompoknya.
(4) Guru meminta siswa yang bisa mengerjakan tugas
kelompok tersebut untuk menjelaskan kepada anggota
kelompoknya agar semua anggota kelompoknya dapat
menguasai tugas yang diberikan.
(5) Guru meminta salah satu kelompok untuk
mempresentasikan hasil kerja kelompoknya.
(6) Guru meminta setiap kelompok untuk mengumpulkan
hasil kerja kelompoknya.
(7) Guru membagikan kuis kepada siswa dan siswa diminta
mengerjakannya.
(8) Guru tidak memperbolehkan siswa untuk bekerja sama
dengan siswa lain walaupun dengan anggota
kelompoknya.
(9) Guru bersama siswa membahas kuis yang telah
dikerjakan.
(10) Guru bersama siswa menghitung skor yang
diperoleh setiap siswa, kemudian dijumlahkan dengan
skor anggota kelompoknya dan dirata-ratakan untuk
mendapatakan skor kelompok.
c) Konfirmasi
87
(1) Guru memberikan apresiasi kepada siswa yang aktif
dan kelompok yang mendapatkan skor tertinggi.
(2) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
bertanya.
3) Kegiatan akhir/ penutup (5 menit)
a) Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang sudah
disampaikan.
b) Guru menyampaikan pokok materi yang akan dipelajarai
selanjutnya.
c) Guru meminta siswa untuk belajar materi yang akan
datang.
d) Berdoa bersama-sama.
e) Menutup dengan salam.
c. Observasi
Kegiatan observasi dilaksanakan untuk mengamati tingkah
laku dan sikap siswa ketika mengikuti pembelajaran IPA dengan
menerapkan strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD pada
pembelajarn IPA.
Tahap ini dilakukan pada proses pembelajaran atau pada tahap
pelaksanaan tindakan. Observasi diarahkan pada poin-poin yang
telah ditetapkan dalam indikator.
Indikator keberhasilan guru yang ingin dicapai yaitu guru dapat
menerapkan strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD pada mata
88
pelajaran IPA materi tentang Alat Indra Manusia dengan baik.
Sedangkan Indikator keberhasilan siswa yang ingin dicapai yaitu
hasil tes formatif siswa 85% dari jumlah siswa harus memenuhi
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) individu yaitu 60.
Dari data pengamatan siswa dan peneliti selama pembelajaran
dapat diketahui bahwa:
1. Keterlibatan siswa dalam pembelajaran sudah meningkat,
dimana hampir seluruh siswa sudah aktif dalam kegiatan
pembelajaran karena siswa sudah dapat mengikuti model yang
digunakan dalam pembelajaran sehingga menarik perhatian
siswa.
2. Keterlibatan guru dalam proses pembeleajaran sudah
meningkat, ditunjukan pada penerapan langkah-langkah STAD
dalam pembelajaran IPA sudah sangat bagus. Dan dalam
pelaksanan alokasi waktu sudah sesuai waktu yang ditentukan
dan pengelolaan kelas sudah berjalan dengan baik.
d. Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan terdapat keberhasilan pada
proses pembelajaran yaitu siswa dapat mengikuti kegiatan
pembelajaran dengan baik dibandingkan dengan siklus
sebelumnya, hampir seluruh siswa mulai berani bertanya dan
menjawab pertanyaan, ketepatan guru dalam mengajar dengan
menerapkan strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat
89
meningkatkan prestasi belajar IPA materi alat indra manusia dan
telah terlampaui target pencapaian KKM yaitu 91,67% > 85%.
Hasil observasi pada siklus III ini sudah sesuai harapan peneliti,
maka tidak perlu adanya refleksi.
90
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Data Persiklus
1. Analisis Data Pra Siklus
Kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru IPA kelas IV
SDN 1 Cabeankunti masih sering menggunakan metode pembelajaran
yang berbasis satu arah. Dimana siswa hanya mendengar, mencatat
dan mengerjakan soal yang terdapat pada LKS. Maka pembelajaran
tersebut hanya berpusat pada guru dan pemahaman siswa hanya
bersifat sementara. Bahkan guru juga hanya menggunakan metode
pembelajaran yang monoton seperti ceramah, dan jarang menggunakan
metode-metode pembelajaran yang bervariasi yang dapat memotivasi
siswa.
Data yang di peroleh dari kondisi awal, hasil nilai tes ulangan
harian semester gasal 2015/2016 siswa kelas IV pada mata pelajaran
IPA masih banyak yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) belajar yang digunakan sebagai patokan dalam mata pelajaran
IPA yaitu 60.
Rangkuman hasil ulangan harian IPA siswa kelas IV ditunjukkan
pada tabel 4.1 sebagai berikut:
91
Tabel 4.1 Nilai Hasil Belajar Ulangan Harian IPA Siswa Kelas IV (Pra Siklus)
No Nama Siswa Nilai Keterangan
1. Agus Supriyanto 50 Tidak Tuntas
2. Agus Setyawan 50 Tidak Tuntas
3. M. Agym Duta Satria 40 Tidak Tuntas
4. Dedi Kurniawan 60 Tuntas
5. Arief Syarifudin 50 Tidak Tuntas
6. Siswanto 40 Tidak Tuntas
7. Agus Yulianto 30 Tidak Tuntas
8. Nanda Dwi Latifah 30 Tidak Tuntas
9. Riska Wahyuningsih 30 Tidak Tuntas
10. Anisa Dwi Handayani 40 Tidak Tuntas
11. Ahmad Alghifari 60 Tuntas
12. Adha Nur Abidin 40 Tidak Tuntas
13. Arief Ikhsanudin 50 Tidak Tuntas
14. Irfan Dino Laksono 30 Tidak Tuntas
15. Lutfi Zani Al Fathoni 50 Tidak Tuntas
16. Nurul Khasanah 50 Tidak Tuntas
17. Pratama Agus S. 50 Tidak Tuntas
18. Rahmawati Oktavia 60 Tuntas
19. Retno Sekar Arimbi 70 Tuntas
20. Sabrina Salwa Azzahra 30 Tidak Tuntas
21. Salma Choirunisa 50 Tidak Tuntas
22. Vina Rahmawati 50 Tidak Tuntas
23. Puji Setiawan 30 Tidak Tuntas
24. Ari Setiawan 30 Tidak Tuntas
Jumlah 1070
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari Pra Siklus ini yaitu:
∑ = 1070
∑ = 4
∑ = 24
Presentase ketuntasan belajar (P)
92
Nilai rata-rata ( ) ∑
Berdasarkan tabel di atas dapat dikatakan bahwa ulangan harian
sebelum diadakanya pembelajaran dengan strategi pembelajaran
kooperatif tipe STAD dari 24 orang siswa yang dinyatakan lulus
sebanyak 4 siswa atau sebesar 16,67% dan yang dinyatakan tidak
tuntas sebanyak 20 siswa atau sebesar 83,33%.
Dari uraian diatas dapat dijadikan sebagai pembanding sebelum
dan sesudah diterapkanya strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD.
1. Analisis Data Siklus I
a. Data Hasil Pengamatan
Dalam siklus I ini pembelajaran IPA untuk materi Alat Indra
Manusia sudah dilaksanakan. Data yang diperoleh dari siklus ini
adalah data nilai prestasi belajar siswa. Pengamatan dilakukan
selama proses pembelajaran berlangsung oleh guru kolaborator
yang berperan sebagai pengamat sekaligus penilai.
Pada akhir pembelajaran dilakukan tes, dengan maksud untuk
mengetahui tingkat keberhasilan dalam proses pembelajaran.
Dalam penelitian ini akan diketahui tingkat kenaikan prestasi
belajar dan ketuntasan siswa yang dapat dilihat dari siklus ke
siklus. Hasil tes pada siklus I dapat dilihat pada tabel 4.2, 4.3, 4.4
sebagai berikut:
93
Tabel 4.2 Data Prestasi Belajar Siswa Siklus I Pertemuan 1
No Nama Siswa Nilai Keterangan
1. Agus Supriyanto 60 Tuntas
2. Agus Setyawan 30 Tidak Tuntas
3. M. Agym Duta Satria 40 Tidak Tuntas
4. Dedi Kurniawan 60 Tuntas
5. Arief Syarifudin 60 Tuntas
6. Siswanto 40 Tidak Tuntas
7. Agus Yulianto 70 Tuntas
8. Nanda Dwi Latifah 30 Tidak Tuntas
9. Riska Wahyuningsih 40 Tidak Tuntas
10. Anisa Dwi Handayani 50 Tidak Tuntas
11. Ahmad Alghifari 60 Tuntas
12. Adha Nur Abidin 40 Tidak Tuntas
13. Arief Ikhsanudin 40 Tidak Tuntas
14. Irfan Dino Laksono 40 Tidak Tuntas
15. Lutfi Zani Al Fathoni 40 Tidak Tuntas
16. Nurul Khasanah 40 Tidak Tuntas
17. Pratama Agus S. 50 Tidak Tuntas
18. Rahmawati Oktavia 40 Tidak Tuntas
19. Retno Sekar Arimbi 70 Tuntas
20. Sabrina Salwa Azzahra 50 Tidak Tuntas
21. Salma Choirunisa 60 Tuntas
22. Vina Rahmawati 50 Tidak Tuntas
23. Puji Setiawan 30 Tidak Tuntas
24. Ari Setiawan 30 Tidak Tuntas
Jumlah 1120
Tabel 4.3 Data Prestasi Belajar Siswa Siklus I Pertemuan 2
No Nama Siswa Nilai Keterangan
1. Agus Supriyanto 70 Tuntas
2. Agus Setyawan 50 Tidak Tuntas
3. M. Agym Duta Satria 50 Tidak Tuntas
4. Dedi Kurniawan 80 Tuntas
5. Arief Syarifudin 70 Tuntas
6. Siswanto 50 Tidak Tuntas
7. Agus Yulianto 60 Tuntas
8. Nanda Dwi Latifah 30 Tidak Tuntas
94
9. Riska Wahyuningsih 50 Tidak Tuntas
10. Anisa Dwi Handayani 60 Tuntas
11. Ahmad Alghifari 60 Tuntas
12. Adha Nur Abidin 60 Tuntas
13. Arief Ikhsanudin 50 Tidak Tuntas
14. Irfan Dino Laksono 50 Tidak Tuntas
15. Lutfi Zani Al Fathoni 50 Tidak Tuntas
16. Nurul Khasanah 50 Tidak Tuntas
17. Pratama Agus S. 70 Tuntas
18. Rahmawati Oktavia 50 Tidak Tuntas
19. Retno Sekar Arimbi 80 Tuntas
20. Sabrina Salwa Azzahra 60 Tuntas
21. Salma Choirunisa 70 Tuntas
22. Vina Rahmawati 50 Tidak Tuntas
23. Puji Setiawan 30 Tidak Tuntas
24. Ari Setiawan 30 Tidak Tuntas
Jumlah 1330
Tabel 4.4 Data Prestasi Belajar Siswa Siklus I
Pertemuan 1 dan 2
No Nama Siswa Pertemuan
1
Pertemuan
2
Rata-
rata
Keterangan
1. Agus Supriyanto 60 70 65 Tuntas
2. Agus Setyawan 30 50 40 Tidak Tuntas
3. M. Agym Duta S. 40 50 45 Tidak Tuntas
4. Dedi Kurniawan 60 80 70 Tuntas
5. Arief Syarifudin 60 70 65 Tuntas
6. Siswanto 40 50 45 Tidak Tuntas
7. Agus Yulianto 70 60 65 Tuntas
8. Nanda Dwi L. 30 30 30 Tidak Tuntas
9. Riska W. 40 50 45 Tidak Tuntas
10. Anisa Dwi H. 50 60 55 Tidak Tuntas
11. Ahmad Alghifari 50 70 60 Tuntas
12. Adha Nur Abidin 40 60 50 Tidak Tuntas
13. Arief Ikhsanudin 40 50 45 Tidak Tuntas
14. Irfan Dino L. 40 50 45 Tidak Tuntas
15. Lutfi Zani Al F. 40 50 45 Tidak Tuntas
16. Nurul Khasanah 40 50 45 Tidak Tuntas
17. Pratama Agus S. 60 60 60 Tuntas
18. Rahmawati O. 40 50 45 Tidak Tuntas
19. Retno Sekar A. 70 80 75 Tuntas
95
20. Sabrina Salwa A. 50 60 55 Tidak Tuntas
21. Salma Choirunisa 60 70 65 Tuntas
22. Vina Rahmawati 50 50 50 Tidak Tuntas
23. Puji Setiawan 30 30 30 Tidak Tuntas
24. Ari Setiawan 30 30 30 Tidak Tuntas
Jumlah 1120 1330 1225
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari pelaksanaan siklus I ini
yaitu:
∑ = 1225
∑ = 8
∑ = 24
Presentase ketuntasan belajar (P)
Nilai rata-rata ( ) ∑
Pencapaian rata-rata belajar di siklus I ini belum mencapai
indikator keberhasilan yang ditentukan. Hal ini terbukti dengan
perolehan rata-rata hasil belajar sebesar 51,04 dengan ketuntasan
belajar hanya mencapai 33,33%. Maka harus dilaksanakan
pembelajaran pada siklus II dengan menggunakan strategi
pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk mendapatkan ketuntasan
belajar yang mencapai pada indikator yang telah ditentukan.
b. Refleksi
96
Pada tahap ini peneliti menganalisis dan mengolah nilai yang
terdapat pada lembar observasi siswa dan guru. Berdasarkan
pengamatan dari lembar observasi siswa dan guru dapat ditemukan
kelemahan-kelemahan sebagai berikut:
1) Kegiatan guru dalam pembelajaran susah sesuai dengan RPP
yang dirancang sebelumnya tetapi Guru kurang mampu
memotivasi siswa ketika pembelajaran.
2) Guru kurang mampu mengkondisikan siswa untuk membentuk
kelompok.
3) Guru kurang cakap dalam menyampaikan materi.
4) Guru kurang mampu dalam menghitung skor yang diperoleh
siswa bersama-sama siswa.
5) Guru juga belum terlalu cakap dalam pengelolaan kelas dan
pengelolaan waktu.
6) Siswa belum aktif dalam kegiatan pembelajaran karena siswa
belum terbiasa dalam memahami jalanya startegi pembelajaran
tipe STAD yang diterapkan sehingga belum menarik perhatian
siswa.
7) Siswa kurang aktif untuk bertanya.
8) Siswa masih sering gaduh dalam kelas.
9) Berdasarkan hasil tes formatif pada akhir pembelajaran siklus I
diketahui jumlah peserta didik yang mengalami ketuntasan
belajar semakin meningkat dibandingkan dengan tahap pra
97
siklus. Namun hanya 33,33% dari jumlah siswa atau 8 siswa
yang mengalami ketuntasan belajar.
Adapun tindakan perbaikan untuk siklus I ini sebagai
berikut:
1) Penambahan pemberian motivasi kepada siswa ketika
pembelajaran.
2) Guru melakukan pengkodisian kelompok di awal
pembelajaran, agar pembelajaran menjadi lebih efektif.
3) Guru menyampaikan materi dengan bantuan gambar-gambar,
power point dan video.
4) Dalam penghitungan skor guru bersama siswa menghitung
secara berkelompok.
5) Untuk perbaikan guru mengelola waktu dengan semaksimal
mungkin dan dalam memulai pembelajaran guru lebih dahulu
mengelola kelas, agar pembelajaran lebih efektif.
6) Untuk perbaikan, siswa dikenalkan lebih dalam dengan strategi
pembelajaran kooperatif tipe STAD, agar terbiasa menerima
pelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran tersebut.
7) Agar siswa aktif bertanya maka guru memberikan motivasi
kepada siswa agar bertanya dan memberikan penambahan
pertanyaan kepada siswa.
98
8) Untuk meningkatkan hasil tes formatif, maka guru memberikan
pengulangan-pengulangan terhadap materi yang disampaikan
serta memberikan penambahan pertanyaan kepad siswa.
2. Analisis Data Siklus II
a. Data Hasil Pengamatan
Dalam siklus II ini pembelajaran IPA untuk materi Alat Indra
Manusia dilaksanakan dengan menerapkan strategi pembelajaran
kooperatif tipe STAD. Namun dalam pelaksanaannya tetap
memperhatikan kelemahan-kelemahan yang terdapat pada siklus I.
Data yang diperoleh dari siklus ini adalah data nilai prestasi belajar
siswa. Pengamatan dilakukan selama proses pembelajaran
berlangsung oleh guru kolaborator yang berperan sebagai
pengamat sekaligus penilai.
Pada akhir pembelajaran dilakukan tes, dengan maksud untuk
mengetahui tingkat keberhasilan dalam proses pembelajaran.
Dalam penelitian ini dapat diketahui tingkat kenaikan prestasi
belajar dan ketuntasan siswa yang dapat dilihat dari siklus ke
siklus. Hasil tes pada siklus II dapat dilihat pada tabel 4.5 sebagai
berikut:
Tabel 4.5 Data Prestasi Belajar Siswa Siklus II
No Nama Siswa Nilai Keterangan
1. Agus Supriyanto 60 Tuntas
2. Agus Setyawan 40 Tidak Tuntas
3. M. Agym Duta Satria 60 Tuntas
99
4. Dedi Kurniawan 80 Tuntas
5. Arief Syarifudin 70 Tuntas
6. Siswanto 70 Tuntas
7. Agus Yulianto 60 Tuntas
8. Nanda Dwi Latifah 50 Tidak Tuntas
9. Riska Wahyuningsih 60 Tuntas
10. Anisa Dwi Handayani 70 Tuntas
11. Ahmad Alghifari 60 Tuntas
12. Adha Nur Abidin 60 Tuntas
13. Arief Ikhsanudin 40 Tidak Tuntas
14. Irfan Dino Laksono 60 Tuntas
15. Lutfi Zani Al Fathoni 80 Tuntas
16. Nurul Khasanah 70 Tuntas
17. Pratama Agus S. 60 Tuntas
18. Rahmawati Oktavia 80 Tuntas
19. Retno Sekar Arimbi 60 Tuntas
20. Sabrina Salwa Azzahra 50 Tidak Tuntas
21. Salma Choirunisa 70 Tuntas
22. Vina Rahmawati 60 Tuntas
23. Puji Setiawan 30 Tidak Tuntas
24. Ari Setiawan 40 Tidak Tuntas
Jumlah 1440
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari pelaksanaan siklus II ini
yaitu:
∑ = 1440
∑ = 18
∑ = 24
Presentase ketuntasan belajar (P)
Nilai rata-rata ( ) ∑
100
Siklus II belum dapat dikatakan tuntas, karena tingkat
ketuntasan baru mencapai 75% dan belum mencapai indikator
ketercapaian penelitian yaitu 85%. Untuk lebih jelasnya data
rekapitulasi dapat dilihat dalam tabel 4.6 sebagai berikut:
Tabel 4.6 Hasil Rekapitulasi Siklus II
No Uraian Keterangan
1. Nilai rata-rata tes 60
2. Jumlah siswa yang tuntas belajar 18 siswa
3. Persentase ketuntasan belajar 75%
4. Peningkatan rata-rata tes 8,96
5. Peningkatan ketuntasan belajar 10 siswa
6. Peningkatan persentase belajar 41,67%
Pencapaian nilai rata-rata pada siklus II 60 dengan persentase
ketuntasan belajar sebanyak 75% dari jumlah siswa atau 18 siswa.
Sedangakan untuk peningkatan rata-rata tes dari siklus I ke siklus
II yaitu 8,96 dengan peningkatan ketuntasan belajar sebanyak
41,67% dari jumlah siswa atau 10 siswa. Hasil pada siklus II ini
menunjukan bahwa siklus II belum berhasil dalam mencapai
ketuntasan belajar yang ditentukan dengan indikator ketuntasan
belajar yaitu 85%.
b. Refleksi
Pada tahap ini peneliti menganalisis dan mengolah nilai yang
terdapat pada lembar observasi siswa dan guru. Berdasarkan
pengamatan dari lembar observasi siswa dan guru dapat ditemukan
kelemahan-kelemahan sebagai berikut:
101
1) Kegiatan guru dalam pembelajaran susah sesuai dengan RPP
yang dirancang sebelumnya, namun guru masih kurang mampu
mengkondisikan siswa dalam pembentukan kelompok.
2) Guru kurang mampu dalam penghitungan skor siswa bersama-
sama siswa.
3) Guru dalam mengelola waktu sudah sesuai dengan waktu yang
ditentukan, serta guru telah mampu menyampaikan materi
dengan baik. Namun dalam pengelolaan kelas masih harus
ditingkatkan pengelolaaannya.
4) Sebagian siswa belum aktif dalam kegiatan pembelajaran
karena beberapa siswa masih ada yang belum memahami
jalanya startegi pembelajaran tipe STAD yang diterapkan.
Namun pembelajaran sudah mulai menarik perhatian siswa.
5) Hanya ada beberapa siswa yang aktif bertanya.
6) Berdasarkan hasil tes formatif pada akhir pembelajaran siklus
II diketahui jumlah peserta didik yang mengalami ketuntasan
belajar semakin meningkat dibandingkan dengan tahap siklus I.
Namun hanya 75% dari jumlah siswa atau 18 siswa yang
mengalami ketuntasan belajar.
Adapun tindakan perbaikan untuk siklus II ini sebagai berikut:
1) Guru melakukan pengkodisian pembentukan kelompok
sebelum pembelajaran di mulai, agar pembelajaran menjadi
lebih efektif.
102
2) Dalam penghitungan skor guru bersama siswa menghitung
secara berkelompok dan dengan bantuan power point.
3) Pengeloaan kelas dilakukan dimulai sebelum kegiatan
pembelajaran.
4) Memberikan penjelasan dan pengenalan yang lebih mendalam
tentang strategi pembelajaran yang digunakan, agar semua
siswa terbiasa menerima pelajaran dengan menggunakan
strategi pembelajaran tersebut.
5) Lebih sering memberikan motivasi kepada siswa untuk
bertanya dengan lebih sering memberikan pertanyaan atau
latihan.
6) Untuk meningkatkan hasil tes formatif, maka guru memberikan
pengulangan-pengulangan terhadap materi yang disampaikan
serta memberikan penambahan pertanyaan kepad siswa.
7) Memberikan pengulangan-pengulangan terhadap materi yang
disampaikan serta frekuensi pemberian pertanyaan ditambah.
3. Analisis Data Siklus III
a. Data Hasil Pengamatan
Dalam siklus III ini pembelajaran IPA untuk materi Alat Indra
Manusia tetap dilaksanakan dengan strategi pembelaran kooperatif
tipe STAD. Data yang diperoleh dari siklus ini adalah data nilai
prestasi belajar siswa. Pengamatan dilakukan selama proses
103
pembelajaran berlangsung oleh guru kolaborator yang berperan
sebagai pengamat sekaligus penilai.
Pada akhir pembelajaran dilakukan tes, dengan maksud untuk
mengetahui tingkat keberhasilan dalam proses pembelajaran.
Dalam penelitian ini dapat diketahui tingkat kenaikan prestasi
belajar dan ketuntasan siswa yang dapat dilihat dari siklus ke
siklus. Hasil tes pada siklus III dapat dilihat pada tabel 4.7 sebagai
berikut:
Tabel 4.7 Data Prestasi Belajar Siswa Siklus III
No Nama Siswa Nilai Keterangan
1. Agus Supriyanto 100 Tuntas
2. Agus Setyawan 50 Tidak Tuntas
3. M. Agym Duta Satria 60 Tuntas
4. Dedi Kurniawan 90 Tuntas
5. Arief Syarifudin 100 Tuntas
6. Siswanto 80 Tuntas
7. Agus Yulianto 70 Tuntas
8. Nanda Dwi Latifah 90 Tuntas
9. Riska Wahyuningsih 80 Tuntas
10. Anisa Dwi Handayani 80 Tuntas
11. Ahmad Alghifari 70 Tuntas
12. Adha Nur Abidin 90 Tuntas
13. Arief Ikhsanudin 70 Tuntas
14. Irfan Dino Laksono 90 Tuntas
15. Lutfi Zani Al Fathoni 90 Tuntas
16. Nurul Khasanah 100 Tuntas
17. Pratama Agus S. 60 Tuntas
18. Rahmawati Oktavia 100 Tuntas
19. Retno Sekar Arimbi 90 Tuntas
20. Sabrina Salwa Azzahra 100 Tuntas
21. Salma Choirunisa 90 Tuntas
22. Vina Rahmawati 70 Tuntas
23. Puji Setiawan 50 Tidak Tuntas
24. Ari Setiawan 80 Tuntas
104
Jumlah 1950
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari pelaksanaan siklus III
ini yaitu:
∑ = 1950
∑ = 22
∑ = 24
Presentase ketuntasan belajar (P)
Nilai rata-rata ( ) ∑
Siklus III sudah dikatakan tuntas, karena tingkat ketuntasan
sudah mencapai 91,67% dan sudah di atas indikator ketercapaian
penelitian yaitu sebesar 85%. Dari data rekapitulasi dapat dilihat
dalam tabel 4.8 sebagai berikut:
Tabel 4.8 Hasil Rekapitulasi Siklus III
No Uraian Keterangan
1. Nilai rata-rata tes 81,25
2. Jumlah siswa yang tuntas belajar 22 siswa
3. Persentase ketuntasan belajar 91,67%
4. Peningkatan rata-rata tes 21,25
5. Peningkatan ketuntasan belajar 4 siswa
6. Peningkatan persentase belajar 16,67
Pencapaian nilai rata-rata pada siklus III yaitu 81,25 dengan
persentase ketuntasan belajar sebanyak 91,67% dari jumlah siswa
105
atau 22 siswa. Sedangakan untuk peningkatan rata-rata tes sari
siklus II ke siklus III yaitu 21,25 dengan peningkatan ketuntasan
belajar sebanyak 16,26% dari jumlah siswa atau 4 siswa. Hasil
pada siklus III ini menunjukan bahwa siklus III telah berhasil
dalam mencapai ketuntasan belajar yang ditentukan dengan
indikator ketuntasan belajar yaitu 85%.
b. Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan terdapat keberhasilan pada
proses pembelajaran yaitu siswa dapat mengikuti kegiatan
pembelajaran dengan baik dibandingkan dengansiklus sebelumnya,
hampir seluruh siswa mulai berani bertanya dan menjawab
pertanyaan, ketepatan guru dalam mengajar dengan menerapkan
strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan
prestasi belajar IPA materi alat indra manusia dan telah terlampaui
target pencapaian KKM yaitu 91,67% > 85%. Hasil observasi pada
siklus III ini sudah sesuai harapan peneliti, maka tidak perlu
adanya refleksi.
B. Pembahasan
Dari hasil penelitian yang diperoleh berdasarkan data-data yang
terkumpul, maka diketahui bahwa pengguanaan strategi pembelajaran
kooperatif tipe STAD pada pembelajaran IPA dapat meningkatkan prestasi
belajar siswa. Pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran
106
kooperatif tipe STAD menjadi salah satu solusi untuk mencapai target
yang diinginkan. Dengan menggunakan strategi pembelajaran kooperatif
tipe STAD dalam pembelajaran IPA yang dilaksanakan dalam penelitian
tindakan kelas tersebut menunjukkan bahwa siswa dapat menerima materi
Alat Indra Manusia dengan baik. Hal ini di buktikan dengan peningkatan
prestasi belajar siswa selama pembelajaran berlangsung.
Berdasarkan hasil ulangan pada kondisi awal atau pra siklus, nilai
rata-rata dari 24 siswa yaitu 44,56 dengan rincian 4 siswa atau 16,67% dari
jumlah siswa telah mencapai nilai ketuntasan minimal dan dinyatakan
tuntas, sedangkan 20 siswa atau 83,33% dari jumlah siswa belum
mencapai nilai ketuntasan minimal dan dinyatakan tidak tuntas. Karena
guru IPA kelas IV dalam pembelajaran masih menggunakan metode
pembelajaran yang konvensional. Sehingga pembelajaran yang
disampaikan menjadi kurang menarik dan membuat siswa menjadi kurang
aktif. Hal ini juga sangat mempengaruhi hasil belajar siswa selama proses
pembelajaran yang diperoleh dari tes formatif yang dilakukan pada setiap
akhir pembelajaran. Upaya untuk meningkatkan prestasi belajar siswa
pada pembelajaran IPA, peneliti melakukan penelitian tindakan kelas
dengan menerapkan strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD. Dari
penelitian tersebut menunjukan bahwa terjadi peningkatan jumlah siswa
yang prestasi belajarnya telah mencapai KKM pada tiap siklusnya. Hal ini
dapat dilihat dari nilai-nilai tes formatif yang diperoleh siswa di setiap
siklusnya pada tabel 4.9 sebagai berikut:
107
Tabel 4.9 Hasil Rekapitulasi Nilai-nilai pada Siklus I II dan III
No Nama Siswa Siklus
I II III
1. Agus Supriyanto 65 60 100
2. Agus Setyawan 40 40 50
3. M. Agym Duta S. 45 60 60
4. Dedi Kurniawan 70 80 90
5. Arief Syarifudin 65 70 100
6. Siswanto 45 70 80
7. Agus Yulianto 65 60 70
8. Nanda Dwi L. 30 50 90
9. Riska W. 45 60 80
10. Anisa Dwi H. 55 70 80
11. Ahmad Alghifari 60 60 70
12. Adha Nur Abidin 50 60 90
13. Arief Ikhsanudin 45 40 70
14. Irfan Dino L. 45 60 90
15. Lutfi Zani Al F. 45 80 90
16. Nurul Khasanah 45 70 100
17. Pratama Agus S. 60 60 60
18. Rahmawati O. 45 80 100
19. Retno Sekar A. 75 60 90
20. Sabrina Salwa A. 55 50 100
21. Salma Choirunisa 65 70 90
22. Vina Rahmawati 50 60 70
23. Puji Setiawan 30 30 50
24. Ari Setiawan 30 40 80
Jumlah 1225 1440 1950
Rata-rata 51,04 60 81,25
Pada siklus I dilaksankan selama 2 kali pertemuan, sehingga pada
siklus I nilai rata-rata dari 24 siswa yaitu 51,04 dengan rincian 8 siswa
atau 33,33% dari jumlah siswa telah mencapai KKM yaitu 60 dan
dinyatakan tuntas, sedangkan 16 siswa atau 66,66% dari jumlah siswa
belum mencapai nilai ketuntasan minimal dan dinyatakan tidak tuntas.
Untuk penilaian hasil pengamatan terhadap guru maka peneliti mengkaji
108
ulang data hasil pengamatan yang diperoleh dan melakukan perbaikan.
Hasilnya adalah guru kurang cakap dalam menerapkan strategi
pembelajaran kooperatif tipe STAD dan guru masih kurang menguasai
kelas serta mengelola waktu secara tepat. Sedangkan siswa masih belum
memahami jalanya strategi pembelajaran yang diterapkan sehingga
pembelajaran belum menarik perhatian siswa. Maka perbaikannya adalah
sebelum pembelajaran guru memahami langkah demi langkah penerapan
STAD pada mata pelajaran IPA dan ketika pembelajaran guru mengelola
kelas terlebih dahulu secara maksimal serta mengenalkan lebih dalam
kepada siswa tentang strategi pembelajaran yang digunakan.
Pada siklus II, nilai rata-rata dari 24 siswa yaitu 60 dengan rincian 18
siswa atau 75% dari jumlah siswa telah mencapai nilai ketuntasan minimal
yaitu 60 dan dinyatakan tuntas, sedangkan 6 siswa atau 25% dari jumlah
siswa belum mencapai nilai ketuntasan minimal dan dinyatakan tidak
tuntas. Untuk penilaian hasil pengamatan terhadap guru maka peneliti
mengkaji ulang data hasil pengamatan yang diperoleh dan melakukan
perbaikan. Hasilnya adalah guru telah mampu menerapkan STAP pada
pelajaran IPA dengan baik dan guru sudah mampu menguasai kelas
dengan baik, namun perlu ditingkatkan lagi dalam penguasaannya. Selain
itu masih ada sebagian siswa yang belum memahami jalanya strategi
pembelajaran yang diterapkan. Maka perbaikanya adalah guru lebih
memaksimalkan lagi dalam pengelolaan kelas dan memberikan
pengulangan dalam melakukan langkah-langkah strategi pembelajaran
109
yang diterapkan. Mengingat jumlah siswa yang mencapai ketuntasan
minimal belum mencapai target serta masih banyak perbaikan-perbaikan
yang harus dilakukan, maka dari itu untuk perbaikan-dilakukan dilakukan
pada tahap berikutnya yaitu pada siklus III.
Pada siklus III, nilai rata-rata dari 24 siswa yaitu 81,25 dengan rincian
22 siswa atau 91,67% dari jumlah siswa telah mencapai nilai ketuntasan
minimal yaitu 60 dan dinyatakan tuntas, sedangkan 2 siswa atau 8,33%
dari jumlah siswa belum mencapai nilai ketuntasan minimal dan
dinyatakan tidak tuntas. Untuk penilaian hasil pengamatan terhadap guru
terjadi peningkatan karena guru telah maksimal dalam mengelola kelas
dan menerapkan strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan
sangat baik. Selain itu hasil belajar siswa dari tes formatif yang dilakukan
meningkat dan jumlah siswa yang nilainya mencapai KKM sudah
memenuhi indikator yang telah ditentukan. Hasil pencapaian KKM pada
siklus I II dan II dapat dilihat pada tabel 4.10 sebagai berikut:
Tabel 4.10 Hasil Rekapitulasi Pencapaian KKM pada Siklus I II dan III
Ketuntasan
Pelaksanaan
Nilai Rata-
rata
Ketuntasan
(KKM Individu 60)
Ketuntasan
(KKM Nasional 75)
Siklus I
51,04 8 siswa (33,33%) 1 siswa (4,17%)
Siklus II
60 18 siswa (75%) 3 siswa (12,5%)
Siklus III
81,25 22 siswa (91,67%) 16 siswa (66,67%)
110
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan
prestasi belajar yaitu dari siklus I sebesar 51,04 dan 60 pada siklus II
menjadi 81,25 pada sisklus III. Nilai rata-rata yang dicapai pada siklus III
sebesar 81,25, menunjukkan bahwa telah melampaui KKM individu yaitu
60 dan KKM nasional yaitu 75. Peningkatan prestasi belajar ini juga dapat
dilihat pada diagram 4.1 sebagai berikut:
Diagram 4.1 Diagram Nilai Rata-rata Siklus I II dan III
Selain terjadi peningkatan prestasi belajar pada tiap siklusnya,
ketuntasan belajar dengan KKM individu yaitu 60 juga mengalami
peningkatan pada siklus I sebesar 33,33%, pada siklus II sebesar 75%,
pada siklus III sebesar 91,67% dan dapat dilihat pada diagram 4.2.
51
.04
60
81
.25
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Siklus I Siklus II Siklus III
NIL
AI
TAHAPAN SIKLUS
RATA-RATA NILAI
Siklus ISiklus IISiklus III
111
Diagram 4.2 Diagram Persentase Ketuntasan Belajar Siklus I II dan III
Berdasarkan grafik di atas dapat disimpulkan bahwa banyaknya siswa
yang semula prestasi belajarnya relatif rendah, cenderung naik secara
perlahan, kegiatan aktivitas siswa mengikuti pembelajaran juga meningkat
sehingga kualitas hasil belajar siswa cukup mmemuaskan.
33
.33
75
91
.67
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Siklus I Siklus II Siklus III
PR
OSE
NTA
SE
TAHAPAN SIKLUS
PERSENTASE KELULUSAN
112
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang diperoleh dari
Penelitian Tindakan Kelas dengan judul “ Peningkatan Prestasi Belajar
IPA Materi Alat Inda Manusia Melalui Strategi Pembelajaran Kooperatif
Tipe STAD Pada Siswa Kelas IV SDN Cabeankunti Kecamatan Cepogo
Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2015/2016” dapat disimpulkan
bahwa:
1. Penerapan Strategi Pembelajaran Kooperatif tipe STAD pada materi
Alat Indra Manusia dapat meningkatkan prestasi belajar IPA pada
siswa kelas IV SDN 1 Cabeankunti Kecamatan Cepogo Kabupaten
Boyolali tahunpelajaran 2015/2016. Hal ini dapat dilihat dari hasil
setiap siklusnya yang menunjukan bahwa terjadi peningkatan prestasi
belajar, dimana pada siklus I sebesar 51,04, siklus II sebesar 60 dan
siklus III sebesar 81,25. Hasil tersebut telah melampaui KKM individu
yaitu 60 dan KKM nasional yaitu 75.
2. Penerapan Strategi Pembelajaran Kooperatif tipe STAD dapat
memenuhi target pencapaian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
yang telah ditentukan, terbukti pada siklus III siswa yang mencapai
KKM sebesar 91,67% > 85% (standar KKM kelas).
113
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian mengenai penerapan strategi
pembelajaran kooperatif tipe STAD pada kelas IV SDN 1 Cabeankunti
tahun ajaran 2015/1016, maka saran-saran yang diberikan sebagai
sumbangan pemikiran untuk meningkatkan mutu pendidikan pada
umumnya dan meningkatkan kompetensi peserta didik SDN 1
Cabeankunti pada khususnya sebagai berikut:
1. Bagi Sekolah
Penelitian dengan classroom action research membantu dalam
meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah.
2. Bagi Guru
a. Untuk meningkatkan hasil belajar IPA diharapkan menggunakan
pendekatan kontekstual.
b. Untuk meningkatkan keaktifan, kreativitas siswa dan keefektifan
pembelajaran diharapkan menerapkan strategi pembelajaran
kooperatif tipe STAD.
c. Untuk memperoleh jawaban yang tepat, sesuai dengan tujuan
penelitian disarankan untuk menggali pendapat atau tanggapan
siswa dengan kalimat yang lebih mengarah pada proses
pembelajaran dengan strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD.
d. Adanya tindak lanjut terhadap penggunaan strategi pembelajaran
kooperatif tipe STAD.
114
3. Bagi Siswa
a. Peserta didik hendaknya dapat berperan aktif dengan
menyampaikan ide atau pendapat pada proses pembelajaran,
sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar
sehingga memperoleh hasil belajar yang optimal.
b. Siswa dapat mengaplikasikan hasil belajarnya kedalam kehidupan
sehari-hari.
115
DAFTAR PUSTAKA
Abtokhi, Ahmad. 2008. Sains untuk PGMI dan PGSD. Malang: UIN
Malang Press.
Agung, Iskandar. 2010. Meningkatkan Kreativitas Pembelajaran Bagi
Guru; Pedoman dan Acuan Guru dalam Meningkatkan Kreativitas
Pembelajaran pada Pembelajaran pada Peserta Didik. Jakarta:
Penerbit Bestari Buana Murni.
Arifin, Zainal. 2011. Evaluasi Pembelajaran; Prinsip, Teknik, Prosedur.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi, Suhardjono dan Supardi. 2007. Penelitian Tindakan
Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Bahri, Syaiful Djamarah. 2000. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi
Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta.
____________________. 2011. Psikilogi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Basri, Hasan. 2015. Paradigma Baru Sistem Pembelajaran. Bandung: CV
Pustaka Setia.
Basrowi dan Suwandi. 2008. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:
Galia Indonesia.
Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia
Pusat Bahasa. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka
Cipta.
Garnida, Dadang dan Rudy Budiman. 2002. Buku Pedoman Guru Mata
Pelajaran Pendidikan Ipa Madrasah Ibtidiyah. Jakarta: Ditjin
Binbaga Departemen Agama.
Huda, Miftahul. 2014. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran; Isu-isu
Metodis dan Paradigmatis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Kurniasih, Imas dan Berlin Sani. 2015. Ragam Pengembangan Model
Pembelajaran untuk Meningkatkan Profesionalisme Guru. Jogjakarta:
Kata Pena.
Kusnin. 2007. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI Kelas 4. Jakarta:
Piranti Darma Kalokatama.
116
Majid, Abdul. 2014. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT. Rosdakarya
offset.
Paizaluddin dan Ermalinda. 2014. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom
Action Research) Panduan Teoritis dan Praktis. Bandung: CV
Alfabeta.
Poerwadarminta. 2006. Kamus Umum Bahasa Indonesia Edisi Ketiga.
Jakarta: Balai Pustaka.
Rusman. 2011. Model-model Pembelajaran: Mengembangkan
Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajawali Pers.
Sriyanti, Lilik, Muna Erawati dan Suwardi. 2013. Teori-Teori Belajar.
Salatiga: STAIN Press.
Sudijono, Anas. 2010. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali
Pers.
Sukardi. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan
Praktiknya. Yogyakarta:PT. Bumi Aksara.
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Taniredja, Tukiran, Efi Miftah Faridli dan Sri Harmianto. 2014. Model-
model Pemnelajaran Inovatif dan Efektif. Bandung: Alfabeta.
Tim Catha Edukatif. 2012. Fokus Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD/MI
Kelas V Semester 1. Sukoharjo: CV Sindunata.
Umiarso dan Imam Gojali. 2011. Manajemen Mutu Sekolah di Era Otonomi
Pendidikan. Jogjakarta: IRCiSoD.
Uzer, Moh. Usman dan Lilis Setiawati. 1993. Upaya Optimalisasi Kegiatan
Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Widi, Asih Wisudawati dan Eka Sulistyowati. 2014. Metodologi
Pembelajaran IPA. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
2003. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: PT. Kloang Klede Putra Timur
bekerjasama dengan Koperasi Primer Praja Mukti I Departemen
Dalam Negeri.
http://cayangsamultian.blogspot.com/2013/01/hakikat-pembelajaran-ipa-di-
sd.html. Diakses pada hari Senin, 15 Juni 2015.
117
118
Lampiran 1 RPP Siklus I
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah : SDN 1 CABEANKUNTI
Mapel : IPA
Kelas/Semester : IV/1
Alokasi Waktu : 2 X pertemuan (4X35 menit)
A. Standar Kompetensi
1. Memahami hubungan antara struktur organ tubuh manusia dengan
fungsinya, serta pemeliharaannya.
B. Kompetensi Dasar
1.3 Mendiskripsikan hubungan antara struktur panca indra dengan
fungsinya.
1.4 Menerapkan cara memelihara kesehatan panca indra.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui gambar siswa dapat menyebutkan tentang bagian-bagian alat
indra mata manusia besrta fungsinya dengan tepat.
2. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat menjelaskan cara kerja alat
indra mata dengan benar.
3. Melalui power point, siswa dapat menjelaskan cara menjaga kesehatan
alat indra mata dengan tepat.
119
D. Indikator
1. Menyebutkan bagian-bagian alat indra mata manusia beserta
fungsinya.
2. Menjelaskan cara kerja alat indra mata.
3. Menjelaskan cara menjaga kesehatan alat indra mata.
E. Materi Pembelajaran
1. Bagian-bagian mata beserta fungsinya. (Terlampir)
2. Cara kerja mata. (Terlampir)
3. Cara merawat kesehatan mata. (Terlampir)
F. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama
Langkah-langkah Waktu
a. Apersepsi
1) Guru mengucap salam.
2) Guru bersama siswa berdo’a dengan khidmat.
3) Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi
tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan
pembelajaran.
4) Guru menyapa siswa dengan memperkenalkan diri.
5) Guru memotivasi siswa dengan menyampaikan kata-
kata penyemangat.
6) Menyampaikan tujuan pembelajaran.
7) Menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari.
15 E
n
i
1
f
f
15 menit
b. Kegiatan Inti
1) Eksplorasi
a) Guru memberikan informasi kepada siswa untuk
membentuk kelompok yang beranggotakan 4-5
orang yang beragam kemampuan, jenis kelamin
dan sukunya.
b) Guru meminta siswa mengamati gambar terkait
bagian-bagian mata.
c) Guru menjelaskan gambar tentang bagian-bagian
mata beserta fungsinya.
50 menit
120
d) Guru meminta siswa untuk memperhatikan
penjelasan guru.
e) Guru mendorong siswa untuk mengajukan
pertanyaan yang terkait dengan gambar bagian-
bagian mata besrta fungsinya, jika sulit guru
memancing pertanyaan pada siswa:
(1) Gambar tentang apakah ini?
(2) Apa saja bagian-bagian mata?
2) Elaborasi
a) Guru membagikan lembar kerja tentang bagian-
bagian mata dan fungsinya kepada setiap
kelompok.
b) Guru menyampaikan peraturan dan tata cara kerja
kelompok.
c) Guru meminta siswa untuk mengerjakan tugas yang
diberikan secara bersama-sama dengan anggota
kelomponya.
d) Guru meminta siswa yang bisa mengerjakan tugas
untuk menjelaskan kepada anggota kelompoknya
agar semua anggota kelompoknya dapat menguasai
tugas yang diberikan.
e) Guru meminta salah satu kelompok untuk
mempresentasikan hasil kerja kelompoknya.
f) Guru meminta setiap kelompok untuk
mengumpulkan hasil kerja kelompoknya.
g) Guru membagikan kuis kepada siswa dan siswa
diminta mengerjakannya.
h) Guru tidak memperbolehkan siswa untuk
bekerjasama dengan siswa lain walaupun dengan
anggota kelompoknya.
i) Siswa bersama guru membahas kuis yang telah
dikerjakan.
j) Siswa bersama guru menghitung skor yang
diperoleh setiap siswa, kemudian dijumlahkan
dengan skor anggota kelomponya dan dirata-
ratakan untuk mendapatakan skor kelompok.
3) Konfirmasi
a) Guru memberikan apresiasi kepada siswa yang
aktif.
b) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
121
bertanya.
c. Penutup
1) Guru menyimpulkan materi yang sudah disampaikan.
2) Guru memberikan komentar terhadap aktivitas siswa
saat pembelajaran.
3) Guru memberitahu materi yang akan datang.
4) Guru meminta siswa belajar materi yang akan datang.
5) Guru menutup dengan doa.
6) Salam penutup.
5 menit
2. Pertemuan Kedua
a. Apersepsi
1) Guru mengucap salam.
2) Guru bersama siswa berdo’a dengan khidmat.
3) Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi
tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan
pembelajaran.
4) Guru menyapa siswa dengan menanyakan kabar.
5) Guru memotivasi siswa dengan menyampaikan kata-
kata penyemangat.
6) Menyampaikan tujuan pembelajaran.
7) Menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari.
16 E
n
i
1
f
f
15 menit
b. Kegiatan Inti
1) Eksplorasi
a) Guru memberikan informasi kepada siswa untuk
membentuk kelompok yang beranggotakan 4-5
orang yang beragam kemampuan, jenis kelamin
dan sukunya.
b) Guru meminta siswa mengamati power point
terkait cara kerja mata.
c) Guru menjelaskan gambar tentang cara kerja mata
dan cara menjaga kesehatan mata.
d) Guru meminta siswa untuk memperhatikan
penjelasan guru.
e) Guru mendorong siswa untuk mengajukan
pertanyaan yang terkait dengan power point tentang
cara kerja mata dan cara memelihara kesehatan
mata.
b. e
n
i
t
50 menit
122
2) Elaborasi
a) Guru membagikan lembar kerja tentang cara kerja
dan cara memelihara kesehatan mata kepada setiap
kelompok.
b) Guru menyampaikan peraturan dan tata cara kerja
kelompok.
c) Guru meminta siswa untuk mengerjakan tugas yang
diberikan secara bersama-sama dengan anggota
kelomponya.
d) Guru meminta siswa yang bisa mengerjakan tugas
untuk menjelaskan kepada anggota kelompoknya
agar semua anggota kelompoknya dapat menguasai
tugas yang diberikan.
e) Guru meminta salah satu kelompok untuk
mempresentasikan hasil kerja kelompoknya.
f) Guru meminta setiap kelompok untuk
mengumpulkan hasil kerja kelompoknya.
g) Guru membagikan kuis kepada siswa dan siswa
diminta mengerjakannya.
h) Guru tidak memperbolehkan siswa untuk
bekerjasama dengan siswa lain walaupun dengan
anggota kelompoknya.
i) Siswa bersama guru membahas kuis yang telah
dikerjakan.
j) Siswa bersama guru menghitung skor yang
diperoleh setiap siswa, kemudian dijumlahkan
dengan skor anggota kelomponya dan dirata-
ratakan untuk mendapatakan skor kelompok.
3) Konfirmasi
a) Guru memberikan apresiasi kepada siswa yang
aktif.
b) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
bertanya.
b. Penutup
2) Guru menyimpulkan materi yang sudah disampaikan.
3) Guru memberikan komentar terhadap aktivitas siswa
saat pembelajaran.
4) Guru memberitahu materi yang akan datang.
5) Guru meminta siswa belajar materi yang akan datang.
5 menit
123
6) Guru menutup dengan doa.
7) Salam penutup.
G. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi
4. Kooperatif tipe STAD
H. Media, Alat Pembelajaran dan Sumber Belajar
1. Media dan alat
a. Gambar-gambar berkaitan dengan mata.
b. Power point.
c. Lembar kerja kelompok.
2. Sumber Belajar
a. Buku Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI Kelas 4, BSE
Halaman 23-29.
b. Buku Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI Kelas IV, BSE
Halaman 11-15.
c. Buku IPA untuk Kelas 4 Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah,
Diknas Halaman 15-18.
d. LKS Fokus Ilmu Pengetah Alam untuk SD/MI Kelas IV Semester
1, Halaman 10-12.
I. Penilaian
1. Teknik : tes proses, post test.
2. Bentuk : tertulis.
3. Jenis : Unjuk kerja .
4. Alat tes : Soal tes/kuis
Kunci Jawaban
Kriteria Penilaian
124
Soal Post Test / Kuis pertemuan 1
1. Indra penglihat kita adalah ...
2. Mata memiliki dua bagian, yaitu mata bagian ... dan mata
bagian ...
3. Kelenjar air mata berfungsi untuk membasahi ...
4. Mata bagian luar yang berfungsi untuk melindungi mata dari keringat yang
jatuh ke mata adalah ...
5. Mata bagian dalam yang letaknya paling luar yang berupa selaput bening
adalah ...
6. Pupil berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya ... yang masuk
ke mata.
7. Bagian mata yang berfungsi untuk menerima bayangan benda yang masuk
kemudian diteruskan ke saraf mata adalaha...
8. Bagian mata yang berfungsi untuk menyerap cahaya adalah ...
9. Lapisan mata yang berwarna putih disebut ....
10. Bagian dalam mata yang berfungsi untuk meneruskan dan mengumpulkan
cahaya atau bayangan benda agar jatuh tepat diretina disebut ...
Kunci Jawaban pertemuan 1
1. Mata 6. Cahaya
2. Luar dan dalam 7. Retina
3. Kornea 8. Iris
4. Alis 9. Sklera
5. Kornea 10. Lensa mata
125
Soal Post Test / Kuis pertemuan 2
1. Pupil berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya ... yang masuk ke
mata.
2. Bagian dalam mata yang berfungsi untuk meneruskan dan
mengumpulkan cahaya atau bayangan benda agar jatuh tepat diretina
disebut ....
3. Mata bagian dalam yang letaknya paling luar yang berupa selaput bening
adalah ...
4. Pantulan cahaya dari suatu benda masuk melalui ...
5. Cahaya yang masuk ke lensa diarahkan, sehingga bayangan benda jatuh
pada ...
6. Setelah bayangan benda diterima diretina, kemudian ujung-ujung saraf
penglihatan menyampaikan bayangan tersebut ke ..
7. Ketika membaca, jarak antara tulisan dengan mata seharusnya kurang
lebih ...cm
8. Agar mata kita tetap sehat maka kita harus banyak-banyak mengonsumsi
makanan yang mengandung vitamin ...
9. Seseorang tidak bisa melihat benda kecil yang letaknya dekat, maka
orang tersebut menderita ...
10. Orang yang menderita rabun jauh (miopi) dapat ditolong dengan
menggunakan kacamata berlensa ...
Kunci Jawaban pertemuan 2
1. Cahaya 6. Otak
2. Lensa Mata 7. 30
3. Kornea 8. A
4. Pupil 9. Rabun dekat (hipermetropi)
5. Retina 10. Cekung (negatif)
Kriteria Penilaian : Jumlah jawaban betul x 10= skor /nilai.
126
127
128
129
130
131
132
133
Lampiran 2 RPP Siklus II
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah : SDN 1 CABEANKUNTI
Mapel : IPA
Kelas/Semester : IV/1
Alokasi Waktu : 2 X pertemuan (4X35 menit)
A. Standar Kompetensi
1. Memahami hubungan antara struktur organ tubuh manusia dengan
fungsinya, serta pemeliharaannya.
B. Kompetensi Dasar
1.3 Mendiskripsikan hubungan antara struktur panca indra dengan
fungsinya.
1.4 Menerapkan cara memelihara kesehatan panca indra.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui gambar siswa dapat menyebutkan tentang bagian-bagian alat
indra telinga manusia besrta fungsinya dengan tepat.
2. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat menjelaskan cara kerja alat
indra telinga dengan benar.
3. Melalui power point, siswa dapat menjelaskan cara menjaga kesehatan
alat indra telinga dengan tepat.
D. Indikator
1. Menyebutkan bagian-bagian alat indra telinga manusia beserta
fungsinya.
2. Menjelaskan cara kerja alat indra telinga.
3. Menjelaskan cara menjaga kesehatan alat indra telinga.
134
E. Materi Pembelajaran
1. Bagian-bagian telinga beserta fungsinya. (Terlampir)
2. Cara kerja telinga. (Terlampir)
3. Cara merawat kesehatan telinga. (Terlampir)
F. Langkah-langkah Pembelajaran
Langkah-langkah Waktu
1. Apersepsi
a) Guru mengucap salam.
b) Guru bersama siswa berdo’a dengan khidmat.
c) Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi
tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan
pembelajaran.
d) Guru menyapa siswa dengan menanyakan kabar.
e) Guru memotivasi siswa dengan menyampaikan kata-
kata penyemangat.
f) Menyampaikan tujuan pembelajaran.
g) Menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari.
16 E
n
i
1
f
f
15menit
2. Kegiatan Inti
a) Eksplorasi
1) Guru memberikan informasi kepada siswa untuk
membentuk kelompok yang beranggotakan 4-5
orang yang beragam kemampuan, jenis kelamin dan
sukunya.
2) Guru meminta siswa mengamati power point terkait
bagian-bagian telinga, cara kerja telinga dan cara
memelihara telinga.
3) Guru menjelaskan power point tentang bagian-
bagian telinga beserta fungsinya, cara kerja telinga
dan cara memelihara telinga.
4) Guru meminta siswa untuk memperhatikan
penjelasan guru.
5) Guru mendorong siswa untuk mengajukan
pertanyaan yang terkait dengan gambar bagian-
bagian mata besrta fungsinya, cara kerja telinga dan
cara memelihara telinga.
50 e
n
i
t
135
b) Elaborasi
1) Guru membagikan lembar kerja terkait dengan
materi telinga kepada setiap kelompok.
2) Guru menyampaikan peraturan dan tata cara kerja
kelompok.
3) Guru meminta siswa untuk mengerjakan tugas yang
diberikan secara bersama-sama dengan anggota
kelomponya.
4) Guru meminta siswa yang bisa mengerjakan tugas
untuk menjelaskan kepada anggota kelompoknya
agar semua anggota kelompoknya dapat menguasai
tugas yang diberikan.
5) Guru meminta salah satu kelompok untuk
mempresentasikan hasil kerja kelompoknya.
6) Guru meminta setiap kelompok untuk
mengumpulkan hasil kerja kelompoknya.
7) Guru membagikan kuis kepada siswa dan siswa
diminta mengerjakannya.
8) Guru tidak memperbolehkan siswa untuk
bekerjasama dengan siswa lain walaupun dengan
anggota kelompoknya.
9) Siswa bersama guru membahas kuis yang telah
dikerjakan.
10) Siswa bersama guru menghitung skor yang diperoleh
setiap siswa, kemudian dijumlahkan dengan skor
anggota kelomponya dan dirata-ratakan untuk
mendapatakan skor kelompok.
c) Konfirmasi
1) Guru memberikan apresiasi kepada siswa yang aktif.
2) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
bertanya.
c. Penutup
1) Guru menyimpulkan materi yang sudah disampaikan.
2) Guru memberikan komentar terhadap aktivitas siswa
saat pembelajaran.
3) Guru memberitahu materi yang akan datang.
4) Guru meminta siswa belajar materi yang akan datang.
5) Guru menutup dengan doa.
6) Salam penutup.
5 me
nit
136
G. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi
4. Kooperatif tipe STAD
H. Media, Alat Pembelajaran dan Sumber Belajar
1. Media dan alat
a. Gambar-gambar berkaitan dengan telinga.
b. Power point.
c. Lembar kerja kelompok.
2. Sumber Belajar
a. Buku Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI Kelas 4, BSE
Halaman 30-33.
b. Buku Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI Kelas IV, BSE
Halaman 15-17.
c. Buku IPA untuk Kelas 4 Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah,
Diknas Halaman 21-22.
d. LKS Fokus Ilmu Pengetah Alam untuk SD/MI Kelas IV Semester
1, Halaman 13-14.
I. Penilaian
1. Teknik : tes proses, post test.
2. Bentuk : tertulis.
3. Jenis : Unjuk kerja .
4. Alat tes : Soal tes/kuis
Kunci Jawaban
Kriteria Penilaian
137
Soal Post Test / Kuis pertemuan 3
2. Indra pendengaran kita adalah ...
3. Telinga memiliki tiga bagian, yaitu telinga bagian... , telinga bagian ....
dan telinga bagian...
4. Telinga normal mampu mendengarkan suara dengan frekuensi antara ...
getaran per detik.
5. Koklea disebut juga dengan ....
6. Saluran eustachius adalah saluran yang menghubungkan antara telinga
tengah dengan ...
7. Suara dari luar atau dari lingkungan akan ditangkap oleh ...
8. Setelah rambut-rambut halus pada rumah siput meneruskan getaran ke
ujung-ujung saraf pendengaran, kemudian ujung-ujung saraf pendengaran
menyampaikan rangsang bunyi ke ...
9. Jika telinga terluka dan menyebabkan pendengaran tidak jelas, maka
sebaiknya dibawa ke ...
10. Agar telinga kita tidak sakit, maka ketika kita menyalakan radio tidak
boleh terlalu...
11. Kelainan pada telinga yang menyebabkan penderita tidak bisa mendengar
adalah ...
Kunci Jawaban
1. Telinga 6. Daun telinga
2. Luar, tengah dan dalam 7. Otak
3. 20 – 20.000 8. Dokter
4. Rumah siput 9. Keras
5. Rongga mulut 10. Tuli
Kriteria Penilaian : Jumlah jawaban betul x 10= skor /nilai.
138
139
140
141
142
143
Lampiran 3 RPP Siklus III
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah : SDN 1 CABEANKUNTI
Mapel : IPA
Kelas/Semester : IV/1
Alokasi Waktu : 2 X pertemuan (4X35 menit)
A. Standar Kompetensi
1. Memahami hubungan antara struktur organ tubuh manusia dengan
fungsinya, serta pemeliharaannya.
B. Kompetensi Dasar
1.3 Mendiskripsikan hubungan antara struktur panca indra dengan
fungsinya.
1.4 Menerapkan cara memelihara kesehatan panca indra.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui gambar siswa dapat menyebutkan tentang bagian-bagian alat
indra lidah manusia besrta fungsinya dengan tepat.
2. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat menjelaskan cara kerja alat
indra lidah dengan benar.
3. Melalui power point, siswa dapat menjelaskan cara menjaga kesehatan
alat indra lidah dengan tepat.
D. Indikator
1. Menyebutkan bagian-bagian alat indra lidah manusia beserta
fungsinya.
2. Menjelaskan cara kerja alat indra lidah.
3. Menjelaskan cara menjaga kesehatan alat indra lidah.
144
E. Materi Pembelajaran
1. Bagian-bagian lidah beserta fungsinya. (Terlampir)
2. Cara kerja lidah. (Terlampir)
3. Cara merawat kesehatan lidah. (Terlampir)
F. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama
Langkah-langkah Waktu
a. Apersepsi
2) Guru mengucap salam.
3) Guru bersama siswa berdo’a dengan khidmat.
4) Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi
tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
5) Guru menyapa siswa dengan menanyakan kabar.
6) Guru memotivasi siswa dengan menyampaikan kata-kata
penyemangat.
7) Menyampaikan tujuan pembelajaran.
8) Menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari.
b. E
n
i
1
f
f
15 eni
t
b. Kegiatan Inti
1) Eksplorasi
a) Guru memberikan informasi kepada siswa untuk
membentuk kelompok yang beranggotakan 4-5
orang yang beragam kemampuan, jenis kelamin dan
sukunya.
b) Guru meminta siswa mengamati power point terkait
bagian-bagian lidah, cara kerja lidah dan cara
memelihara lidah.
c) Guru menjelaskan power point tentang bagian-bagian
lidah beserta fungsinya, cara kerja telinga dan cara
memelihara telinga.
d) Guru meminta siswa untuk memperhatikan
penjelasan guru.
e) Guru mendorong siswa untuk mengajukan
pertanyaan yang terkait dengan gambar bagian-
bagian mata besrta fungsinya, cara kerja telinga dan
cara memelihara telinga.
50 e
n
i
t
145
2) Elaborasi
a) Guru membagikan lembar kerja terkait dengan
materi lidah kepada setiap kelompok.
b) Guru menyampaikan peraturan dan tata cara kerja
kelompok.Guru meminta siswa untuk mengerjakan
tugas yang diberikan secara bersama-sama dengan
anggota kelomponya.
c) Guru meminta siswa yang bisa mengerjakan tugas
untuk menjelaskan kepada anggota kelompoknya
agar semua anggota kelompoknya dapat menguasai
tugas yang diberikan.
d) Guru meminta salah satu kelompok untuk
mempresentasikan hasil kerja kelompoknya.
e) Guru meminta setiap kelompok untuk
mengumpulkan hasil kerja kelompoknya.
f) Guru membagikan kuis kepada siswa dan siswa
diminta mengerjakannya.
g) Guru tidak memperbolehkan siswa untuk
bekerjasama dengan siswa lain walaupun dengan
anggota kelompoknya.
h) Siswa bersama guru membahas kuis yang telah
dikerjakan.
i) Siswa bersama guru menghitung skor yang diperoleh
setiap siswa, kemudian dijumlahkan dengan skor
anggota kelomponya dan dirata-ratakan untuk
mendapatakan skor kelompok.
c) Konfirmasi
1) Guru memberikan apresiasi kepada siswa yang
aktif.
2) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
bertanya.
b. Penutup
1) Guru menyimpulkan materi yang sudah disampaikan.
2) Guru memberikan komentar terhadap aktivitas siswa saat
pembelajaran.
3) Guru memberitahu materi yang akan datang.
4) Guru meminta siswa belajar materi yang akan datang.
5) Guru menutup dengan doa.
6) Salam penutup.
5 m
e
n
i
t
146
G. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi
4. Kooperatif tipe STAD
H. Media, Alat Pembelajaran dan Sumber Belajar
1. Media dan alat
a. Gambar-gambar berkaitan dengan lidah.
b. Power point.
c. Lembar kerja kelompok.
2. Sumber Belajar
a. Buku Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI Kelas 4, BSE
Halaman 40-42.
b. Buku Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI Kelas IV, BSE
Halaman 20-22.
c. Buku IPA untuk Kelas 4 Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah,
Diknas Halaman 25-26.
d. LKS Fokus Ilmu Pengetah Alam untuk SD/MI Kelas IV Semester
1, Halaman 14-16.
I. Penilaian
1. Teknik : tes proses, post test.
2. Bentuk : tertulis.
3. Jenis : Unjuk kerja .
4. Alat tes : Soal tes/kuis
Kunci Jawaban
Kriteria Penilaian
147
Soal Post Test / Kuis pertemuan 4
1. Indra pengecap kita adalah ...
2. Di permukaan lidah terdapat bintil-bintl lidah yang di sebut ...
Gambar disamping ini untuk pertanyaan no. 3,4 dan 4.
3. Bagian lidah yang merasakan asin ditunjukan pada nomor ...
4. Pada bagian lidah nomor 4 berfungsi unuk merasakan rasa ...
5. Ketika kita makan es krim, rasa manis yang di timbulkan oleh es krim
akan dirasakan oleh bagian lidah yang bernomor ....
6. Di dalam bintil-bintil lidah terdapat ... yang sangat peka terhadap
rangsang rasa makanan atau minuman yang masuk ke mulut
7. Setelah rangsang makanan di terima oleh saraf-saraf pengecap kemudian
di lanjutkan ke ....
8. Kelainan pada lidah akibat infeksi jamur berupa bintik-bintik putih
menyerupai sisa-sisa susu pada lidah dan gusi karena kekurangan vitamin
C disebut...
9. Agar bintil pengecap pada lidah kita tidak mudah rusak, maka sebaiknya
tidak mengonsumsi makanan yang terlalu ... dan ...
10. Agar lidah kita tetap sehat maka sebaiknya kita mengonsumsi makanan
yang mengandung vitamin ...
Kunci Jawaban
1. Lidah 6. Saraf Pengecap
2. Papila 7. Otak
3. 2 8. Sariawan
4. Manis 9. Panas dan Dingin
5. 1 10. Vitamin C
Kriteria Penilaian : Jumlah jawaban betul x 10= skor /nilai.
148
149
150
151
Lampiran 4 Daftar Kelompok Siswa
DAFTAR KELOMPOK SISWA SIKLUS I II DAN III
Kelompok Banana
1. Lutfi Zaini Alfathoni
2. Agus Supriyanto
3. Ari Setiawan
4. Nanda Dwi Lathifah
5. Retno Sekar Arimbi
Kelompok Apple
1. Arif Iksanudin
2. Siswanto
3. M. Agym Duta Satria
4. Rahmawati Oktavia
5. Sabrina Salwa Azzahra
Kelompok Orange
1. Adha Nur Abidin
2. Ahmad Algifari
3. Agus Yulianto
4. Salma Choirunisa
5. Vina Rahmawati
Kelompok Grape
1. Dedi Kurniawan
2. Pratama Agus Setyawan
3. Puji Setiawan
4. Anisa Dwi Handayani
5. Riska Wahyuningsih
Kelompok Strawberry
1. Irfan Dino Laksono
2. Agus Setiawan
3. Arief Syarifudin
4. Nurul Khasanah
152
Lampiran 5 Nilai Hasil Belajar Pra Siklus
NILAI HASIL BELAJAR PRA SIKLUS
No Nama Siswa Nilai Keterangan
25. Agus Supriyanto 50 Tidak Tuntas
26. Agus Setyawan 50 Tidak Tuntas
27. M. Agym Duta Satria 40 Tidak Tuntas
28. Dedi Kurniawan 60 Tuntas
29. Arief Syarifudin 50 Tidak Tuntas
30. Siswanto 40 Tidak Tuntas
31. Agus Yulianto 30 Tidak Tuntas
32. Nanda Dwi Latifah 30 Tidak Tuntas
33. Riska Wahyuningsih 30 Tidak Tuntas
34. Anisa Dwi Handayani 40 Tidak Tuntas
35. Ahmad Alghifari 60 Tuntas
36. Adha Nur Abidin 40 Tidak Tuntas
37. Arief Ikhsanudin 50 Tidak Tuntas
38. Irfan Dino Laksono 30 Tidak Tuntas
39. Lutfi Zani Al Fathoni 50 Tidak Tuntas
40. Nurul Khasanah 50 Tidak Tuntas
41. Pratama Agus S. 50 Tidak Tuntas
42. Rahmawati Oktavia 60 Tuntas
43. Retno Sekar Arimbi 70 Tuntas
44. Sabrina Salwa Azzahra 30 Tidak Tuntas
45. Salma Choirunisa 50 Tidak Tuntas
46. Vina Rahmawati 50 Tidak Tuntas
47. Puji Setiawan 30 Tidak Tuntas
48. Ari Setiawan 30 Tidak Tuntas
Jumlah 1070
153
Lampiran 6 Nilai Hasil Belajar Siklus I Pertemuan 1
NILAI HASIL BELAJAR SIKLUS I PERTEMUAN 1
No Nama Siswa Nilai Keterangan
25. Agus Supriyanto 60 Tuntas
26. Agus Setyawan 30 Tidak Tuntas
27. M. Agym Duta Satria 40 Tidak Tuntas
28. Dedi Kurniawan 60 Tuntas
29. Arief Syarifudin 60 Tuntas
30. Siswanto 40 Tidak Tuntas
31. Agus Yulianto 70 Tuntas
32. Nanda Dwi Latifah 30 Tidak Tuntas
33. Riska Wahyuningsih 40 Tidak Tuntas
34. Anisa Dwi Handayani 50 Tidak Tuntas
35. Ahmad Alghifari 60 Tuntas
36. Adha Nur Abidin 40 Tidak Tuntas
37. Arief Ikhsanudin 40 Tidak Tuntas
38. Irfan Dino Laksono 40 Tidak Tuntas
39. Lutfi Zani Al Fathoni 40 Tidak Tuntas
40. Nurul Khasanah 40 Tidak Tuntas
41. Pratama Agus S. 50 Tidak Tuntas
42. Rahmawati Oktavia 40 Tidak Tuntas
43. Retno Sekar Arimbi 70 Tuntas
44. Sabrina Salwa Azzahra 50 Tidak Tuntas
45. Salma Choirunisa 60 Tuntas
46. Vina Rahmawati 50 Tidak Tuntas
47. Puji Setiawan 30 Tidak Tuntas
48. Ari Setiawan 30 Tidak Tuntas
Jumlah 1120
154
Lampiran 7 Nilai Hasil Belajar Siklus I Pertemuan 2
NILAI HASIL BELAJAR SIKLUS I PERTEMUAN 2
No Nama Siswa Nilai Keterangan
25. Agus Supriyanto 70 Tuntas
26. Agus Setyawan 50 Tidak Tuntas
27. M. Agym Duta Satria 50 Tidak Tuntas
28. Dedi Kurniawan 80 Tuntas
29. Arief Syarifudin 70 Tuntas
30. Siswanto 50 Tidak Tuntas
31. Agus Yulianto 60 Tuntas
32. Nanda Dwi Latifah 30 Tidak Tuntas
33. Riska Wahyuningsih 50 Tidak Tuntas
34. Anisa Dwi Handayani 60 Tuntas
35. Ahmad Alghifari 60 Tuntas
36. Adha Nur Abidin 60 Tuntas
37. Arief Ikhsanudin 50 Tidak Tuntas
38. Irfan Dino Laksono 50 Tidak Tuntas
39. Lutfi Zani Al Fathoni 50 Tidak Tuntas
40. Nurul Khasanah 50 Tidak Tuntas
41. Pratama Agus S. 70 Tuntas
42. Rahmawati Oktavia 50 Tidak Tuntas
43. Retno Sekar Arimbi 80 Tuntas
44. Sabrina Salwa Azzahra 60 Tuntas
45. Salma Choirunisa 70 Tuntas
46. Vina Rahmawati 50 Tidak Tuntas
47. Puji Setiawan 30 Tidak Tuntas
48. Ari Setiawan 30 Tidak Tuntas
Jumlah 1330
155
Lampiran 8 Nilai Hasil Belajar Siklus I Pertemuan 1 dan 2
NILAI HASIL BELAJAR SIKLUS I PERTEMUAN 1 DAN 2
No Nama Siswa Pertemuan
1
Pertemuan
2
Rata-
rata
Keterangan
25. Agus Supriyanto 60 70 65 Tuntas
26. Agus Setyawan 30 50 40 Tidak Tuntas
27. M. Agym Duta S. 40 50 45 Tidak Tuntas
28. Dedi Kurniawan 60 80 70 Tuntas
29. Arief Syarifudin 60 70 65 Tuntas
30. Siswanto 40 50 45 Tidak Tuntas
31. Agus Yulianto 70 60 65 Tuntas
32. Nanda Dwi L. 30 30 30 Tidak Tuntas
33. Riska W. 40 50 45 Tidak Tuntas
34. Anisa Dwi H. 50 60 55 Tidak Tuntas
35. Ahmad Alghifari 50 70 60 Tuntas
36. Adha Nur Abidin 40 60 50 Tidak Tuntas
37. Arief Ikhsanudin 40 50 45 Tidak Tuntas
38. Irfan Dino L. 40 50 45 Tidak Tuntas
39. Lutfi Zani Al F. 40 50 45 Tidak Tuntas
40. Nurul Khasanah 40 50 45 Tidak Tuntas
41. Pratama Agus S. 60 60 60 Tuntas
42. Rahmawati O. 40 50 45 Tidak Tuntas
43. Retno Sekar A. 70 80 75 Tuntas
44. Sabrina Salwa A. 50 60 55 Tidak Tuntas
45. Salma Choirunisa 60 70 65 Tuntas
46. Vina Rahmawati 50 50 50 Tidak Tuntas
47. Puji Setiawan 30 30 30 Tidak Tuntas
48. Ari Setiawan 30 30 30 Tidak Tuntas
Jumlah 1120 1330 1225
156
Lampiran 9 Nilai Hasil Belajar Siklus II
NILAI HASIL BELAJAR SIKLUS II
No Nama Siswa Nilai Keterangan
25. Agus Supriyanto 60 Tuntas
26. Agus Setyawan 40 Tidak Tuntas
27. M. Agym Duta Satria 60 Tuntas
28. Dedi Kurniawan 80 Tuntas
29. Arief Syarifudin 70 Tuntas
30. Siswanto 70 Tuntas
31. Agus Yulianto 60 Tuntas
32. Nanda Dwi Latifah 50 Tidak Tuntas
33. Riska Wahyuningsih 60 Tuntas
34. Anisa Dwi Handayani 70 Tuntas
35. Ahmad Alghifari 60 Tuntas
36. Adha Nur Abidin 60 Tuntas
37. Arief Ikhsanudin 40 Tidak Tuntas
38. Irfan Dino Laksono 60 Tuntas
39. Lutfi Zani Al Fathoni 80 Tuntas
40. Nurul Khasanah 70 Tuntas
41. Pratama Agus S. 60 Tuntas
42. Rahmawati Oktavia 80 Tuntas
43. Retno Sekar Arimbi 60 Tuntas
44. Sabrina Salwa Azzahra 50 Tidak Tuntas
45. Salma Choirunisa 70 Tuntas
46. Vina Rahmawati 60 Tuntas
47. Puji Setiawan 30 Tidak Tuntas
48. Ari Setiawan 40 Tidak Tuntas
Jumlah 1440
157
Lampiran 10 Nilai Hasil Belajar Siklus III
NILAI HASIL BELAJAR SIKLUS III
No Nama Siswa Nilai Keterangan
25. Agus Supriyanto 100 Tuntas
26. Agus Setyawan 50 Tidak Tuntas
27. M. Agym Duta Satria 60 Tuntas
28. Dedi Kurniawan 90 Tuntas
29. Arief Syarifudin 100 Tuntas
30. Siswanto 80 Tuntas
31. Agus Yulianto 70 Tuntas
32. Nanda Dwi Latifah 90 Tuntas
33. Riska Wahyuningsih 80 Tuntas
34. Anisa Dwi Handayani 80 Tuntas
35. Ahmad Alghifari 70 Tuntas
36. Adha Nur Abidin 90 Tuntas
37. Arief Ikhsanudin 70 Tuntas
38. Irfan Dino Laksono 90 Tuntas
39. Lutfi Zani Al Fathoni 90 Tuntas
40. Nurul Khasanah 100 Tuntas
41. Pratama Agus S. 60 Tuntas
42. Rahmawati Oktavia 100 Tuntas
43. Retno Sekar Arimbi 90 Tuntas
44. Sabrina Salwa Azzahra 100 Tuntas
45. Salma Choirunisa 90 Tuntas
46. Vina Rahmawati 70 Tuntas
47. Puji Setiawan 50 Tidak Tuntas
48. Ari Setiawan 80 Tuntas
Jumlah 1950
158
Lampiran 11 Lembar Observasi Guru Siklus I Pertemuan 1
LEMBAR OBSERVASI GURU SIKLUS I PERTEMUAN 1
Nama Mahasiswa : Isti Ana Tussuniyah
Tempat Praktik : SDN1 Cabeankunti
Kelas/ Semester : IV/1
Mata Pelajaran : IPA
Tanggal : 13 Agustus 2015
Berilah tanda centang pada kolom penilaian di bawah ini!
No Aspek Yang Diamati Skala Partisipasi
1 2 3 4
I PRA PEMBELAJARAN
1 Kesiapan ruang, alat dan pembelajaran √
2 Memeriksa kesiapan siawa √
II KEGIATAN MEMBUKA PELAJARAN
3 Kesesuaian kegiatan apersepsi dengan
materi ajar.
√
4 Menyampaikan kompetensi (tujuan yang
akan dicapai.
√
II KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN
A Penguasaan Materi Pembelajaran
5 Menunjukkan penguasaan materi
pembelajaran
√
6 Mengaitkan materi dengan pengetahuan
lain yang relevan.
√
7 Menyampaikan materi dengan jelas √
8 Mengkaitkan materi dengan realita √
159
kehidupan
B Pendekatan / Strategi Pembelajaran
9 Membimbing siswa untuk membentuk
kelompok yang heterogen
√
10 Menyajikan materi pembelajaran √
11 Menjelaskan cara mengerjakan tugas
kelompok
√
12 Memberikan bantuan apabila siswa
mengalami kesulitan dalam kerja
kelompok
√
13 Memberikan kuis /pertanyaan individu
kepada siswa
√
14 Menghitung skor yang diperoleh siswa
dari kuis
√
15 Memberikan reward kepada siswa √
C Pemanfaatan Sumber Belajar / Media Pembelajaran
16 Menggunakan LKS atau buku paket
sebagai sumber belajar
√
17 Menggunakan media yang menarik dan
efisien.
√
18 Melibatkan siswa dalam pemanfaatan
sumber belajar
√
D Pembelajaran yang Memicu dan Memelihara Keterlibatan Siswa
19 Menumbuhkan pastisipasi aktif dalam
pembelajaran
√
20 Menunjukkan sikap terbuka terhadap
respon siswa
√
160
21 Menumbuhkan keceriaan siswa dan
antusiasme dalam pembelajaran
√
E Penilaian Proses dan Hasil Belajar
22 Memantau kemajuan belajar selama
proses pembelajaran
√
23 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan
Kompetensi
√
F Pengguanaan Bahasa
24 Menggunakan bahasa lisan dan tulis
secara jelas, baik dan benar
√
25 Menyampaikan pesan dengan gaya yang
sesuai
√
IV PENUTUP
26 Menanyakan hal-hal yang belum
diketahui siswa
√
27 Melakukan refleksi/memberikan
kesimpulan materi pembelajaran dengan
melibatkan siswa
√
28 Memlaksanakan tindak lanjut √
Jumlah 3 36 21
total 60
Keterangan:
Skor
4 = Sangat baik.
3 = Baik.
2 = Cukup.
1 = Perlu diperbaiki.
161
162
Lampiran 12 Lembar Observasi Guru Siklus I Pertemuan 2
LEMBAR OBSERVASI GURU SIKLUS I PERTEMUAN 2
Nama Mahasiswa : Isti Ana Tussuniyah
Tempat Praktik : SDN1 Cabeankunti
Kelas/ Semester : IV/1
Mata Pelajaran : IPA
Tanggal : 21 Agustus 2015
Berilah tanda centang pada kolom penilaian di bawah ini!
No Aspek Yang Diamati Skala Partisipasi
1 2 3 4
I PRA PEMBELAJARAN
1 Kesiapan ruang, alat dan pembelajaran √
2 Memeriksa kesiapan siawa √
II KEGIATAN MEMBUKA PELAJARAN
3 Kesesuaian kegiatan apersepsi dengan
materi ajar.
√
4 Menyampaikan kompetensi (tujuan yang
akan dicapai.
√
II KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN
A Penguasaan Materi Pembelajaran
5 Menunjukkan penguasaan materi
pembelajaran
√
6 Mengaitkan materi dengan pengetahuan
lain yang relevan.
√
7 Menyampaikan materi dengan jelas √
8 Mengkaitkan materi dengan realita √
163
kehidupan
B Pendekatan / Strategi Pembelajaran
9 Membimbing siswa untuk membentuk
kelompok yang heterogen
√
10 Menyajikan materi pembelajaran √
11 Menjelaskan cara mengerjakan tugas
kelompok
√
12 Memberikan bantuan apabila siswa
mengalami kesulitan dalam kerja
kelompok
√
13 Memberikan kuis /pertanyaan individu
kepada siswa
√
14 Menghitung skor yang diperoleh siswa
dari kuis
√
15 Memberikan reward kepada siswa √
C Pemanfaatan Sumber Belajar / Media Pembelajaran
16 Menggunakan LKS atau buku paket
sebagai sumber belajar
√
17 Menggunakan media yang menarik dan
efisien.
√
18 Melibatkan siswa dalam pemanfaatan
sumber belajar
√
D Pembelajaran yang Memicu dan Memelihara Keterlibatan Siswa
19 Menumbuhkan pastisipasi aktif dalam
pembelajaran
√
20 Menunjukkan sikap terbuka terhadap
respon siswa
√
164
21 Menumbuhkan keceriaan siswa dan
antusiasme dalam pembelajaran
√
E Penilaian Proses dan Hasil Belajar
22 Memantau kemajuan belajar selama
proses pembelajaran
√
23 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan
Kompetensi
√
F Pengguanaan Bahasa
24 Menggunakan bahasa lisan dan tulis
secara jelas, baik dan benar
√
25 Menyampaikan pesan dengan gaya yang
sesuai
√
IV PENUTUP
26 Menanyakan hal-hal yang belum
diketahui siswa
√
27 Melakukan refleksi/memberikan
kesimpulan materi pembelajaran dengan
melibatkan siswa
√
28 Memlaksanakan tindak lanjut √
Jumlah 16 57 4
total 77
Keterangan:
Skor
4 = Sangat baik.
3 = Baik.
2 = Cukup.
1 = Perlu diperbaiki.
165
166
Lampiran 13 Lembar Observasi Guru Siklus II
LEMBAR OBSERVASI GURU SIKLUS II
Nama Mahasiswa : Isti Ana Tussuniyah
Tempat Praktik : SDN1 Cabeankunti
Kelas/ Semester : IV/1
Mata Pelajaran : IPA
Tanggal : 27 Agustus 2015
Berilah tanda centang pada kolom penilaian di bawah ini!
No Aspek Yang Diamati Skala Partisipasi
1 2 3 4
I PRA PEMBELAJARAN
1 Kesiapan ruang, alat dan pembelajaran √
2 Memeriksa kesiapan siawa √
II KEGIATAN MEMBUKA PELAJARAN
3 Kesesuaian kegiatan apersepsi dengan
materi ajar.
√
4 Menyampaikan kompetensi (tujuan yang
akan dicapai.
√
II KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN
A Penguasaan Materi Pembelajaran
5 Menunjukkan penguasaan materi
pembelajaran
√
6 Mengaitkan materi dengan pengetahuan
lain yang relevan.
√
7 Menyampaikan materi dengan jelas √
8 Mengkaitkan materi dengan realita √
167
kehidupan
B Pendekatan / Strategi Pembelajaran
9 Membimbing siswa untuk membentuk
kelompok yang heterogen
√
10 Menyajikan materi pembelajaran √
11 Menjelaskan cara mengerjakan tugas
kelompok
√
12 Memberikan bantuan apabila siswa
mengalami kesulitan dalam kerja
kelompok
√
13 Memberikan kuis /pertanyaan individu
kepada siswa
√
14 Menghitung skor yang diperoleh siswa
dari kuis
√
15 Memberikan reward kepada siswa √
C Pemanfaatan Sumber Belajar / Media Pembelajaran
16 Menggunakan LKS atau buku paket
sebagai sumber belajar
√
17 Menggunakan media yang menarik dan
efisien.
√
18 Melibatkan siswa dalam pemanfaatan
sumber belajar
√
D Pembelajaran yang Memicu dan Memelihara Keterlibatan Siswa
19 Menumbuhkan pastisipasi aktif dalam
pembelajaran
√
20 Menunjukkan sikap terbuka terhadap
respon siswa
√
168
21 Menumbuhkan keceriaan siswa dan
antusiasme dalam pembelajaran
√
E Penilaian Proses dan Hasil Belajar
22 Memantau kemajuan belajar selama
proses pembelajaran
√
23 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan
Kompetensi
√
F Pengguanaan Bahasa
24 Menggunakan bahasa lisan dan tulis
secara jelas, baik dan benar
√
25 Menyampaikan pesan dengan gaya yang
sesuai
√
IV PENUTUP
26 Menanyakan hal-hal yang belum
diketahui siswa
√
27 Melakukan refleksi/memberikan
kesimpulan materi pembelajaran dengan
melibatkan siswa
√
28 Memlaksanakan tindak lanjut √
Jumlah 39 60
total 99
Keterangan:
Skor
4 = Sangat baik.
3 = Baik.
2 = Cukup.
1 = Perlu diperbaiki.
169
170
Lampiran 14 Lembar Observasi Guru Siklus III
LEMBAR OBSERVASI GURU SIKLUS III
Nama Mahasiswa : Isti Ana Tussuniyah
Tempat Praktik : SDN1 Cabeankunti
Kelas/ Semester : IV/1
Mata Pelajaran : IPA
Tanggal : 31 Agustus 2015
Berilah tanda centang pada kolom penilaian di bawah ini!
No Aspek Yang Diamati Skala Partisipasi
1 2 3 4
I PRA PEMBELAJARAN
1 Kesiapan ruang, alat dan pembelajaran √
2 Memeriksa kesiapan siawa √
II KEGIATAN MEMBUKA PELAJARAN
3 Kesesuaian kegiatan apersepsi dengan
materi ajar.
√
4 Menyampaikan kompetensi (tujuan yang
akan dicapai.
√
II KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN
A Penguasaan Materi Pembelajaran
5 Menunjukkan penguasaan materi
pembelajaran
√
6 Mengaitkan materi dengan pengetahuan
lain yang relevan.
√
7 Menyampaikan materi dengan jelas √
8 Mengkaitkan materi dengan realita √
171
kehidupan
B Pendekatan / Strategi Pembelajaran
9 Membimbing siswa untuk membentuk
kelompok yang heterogen
√
10 Menyajikan materi pembelajaran √
11 Menjelaskan cara mengerjakan tugas
kelompok
√
12 Memberikan bantuan apabila siswa
mengalami kesulitan dalam kerja
kelompok
√
13 Memberikan kuis /pertanyaan individu
kepada siswa
√
14 Menghitung skor yang diperoleh siswa
dari kuis
√
15 Memberikan reward kepada siswa √
C Pemanfaatan Sumber Belajar / Media Pembelajaran
16 Menggunakan LKS atau buku paket
sebagai sumber belajar
√
17 Menggunakan media yang menarik dan
efisien.
√
18 Melibatkan siswa dalam pemanfaatan
sumber belajar
√
D Pembelajaran yang Memicu dan Memelihara Keterlibatan Siswa
19 Menumbuhkan pastisipasi aktif dalam
pembelajaran
√
20 Menunjukkan sikap terbuka terhadap
respon siswa
√
172
21 Menumbuhkan keceriaan siswa dan
antusiasme dalam pembelajaran
√
E Penilaian Proses dan Hasil Belajar
22 Memantau kemajuan belajar selama
proses pembelajaran
√
23 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan
Kompetensi
√
F Pengguanaan Bahasa
24 Menggunakan bahasa lisan dan tulis
secara jelas, baik dan benar
√
25 Menyampaikan pesan dengan gaya yang
sesuai
√
IV PENUTUP
26 Menanyakan hal-hal yang belum
diketahui siswa
√
27 Melakukan refleksi/memberikan
kesimpulan materi pembelajaran dengan
melibatkan siswa
√
28 Memlaksanakan tindak lanjut √
Jumlah 9 100
total 109
Keterangan:
Skor
4 = Sangat baik.
3 = Baik.
2 = Cukup.
1 = Perlu diperbaiki.
173
174
Lampiran 15 Lembar Observasi Siswa Siklus I Pertemuan 1
LEMBAR OBSERVASI SISWA SIKLUS I PERTEMUAN 1
Nama Mahasiswa : Isti Ana Tussuniyah
Tempat Praktik : SDN1 Cabeankunti
Kelas/ Semester : IV/1
Mata Pelajaran : IPA
Tanggal : 13 Agustus 2015
NO ASPEK YANG DIAMATI
1 2 3 4
I PRA PEMBELAJARAN
1 Siswa menempati tempat duduknya
masing-masing
√
2 Kesiapan menerima pembelajaran √
II KEGIATAN MEMBUKA PELAJARAN
3 Siswa mampu menjawab pertanyaan
apersepsi
√
4 Mendengarkan secara seksama saat
dijelaskan potensi yang hendak dicapai
√
III KEGIAATAN INTI PEMBELAJARAN
A Penjelasan Materi Pelajaran
5 Memperhatikan dengan serius ketika
dijelaskan materi pembelajaran
√
6 Aktif bertanya saat proses penjelasan
materi
√
7 Adanya interaksi positif antar siswa √
8 Adanya interaksi positif antara siswa-
guru, siswa-siswa, siswa – materi
pembelajaran
√
B Pendekatan / Strategi belajar
175
9 Siswa terlibat aktif dalam kegiatan
belajar
√
10 Siswa memberikan pendapatnya ketika
diberikan kesempatan
√
11 Aktif mencatat berbagai penjelasan
yang diberikan
√
12 Siswa termotivasi dalam mengikuti
proses pembelajaran
√
13 Siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran dengan tenang dan tidak
terasa tertekan
√
14 Siswa merasa senang menerima
pelajaran
√
C Pemanfaatan Sumber Belajar/ Media Pembelajaran
15 Adanya interaksi positif antara siswa
dan media pembelajaran yang
digunakan guru
√
16 Siswa tertarik pada materi yang di
sajikan dengan media pembelajaran
√
17 Siswa tampak tekun mempelajari
sumber belajar yang ditentukan guru.
√
D Penilaian proses dan hasil belajar
18 Siswa merasa terbimbing √
19 Siswa mampu menjawab dengan benar
pertanyaan- pertanyaan yang diajukan
guru
√
E Penggunaan bahasa
20 Siswa mampu mengemukakan
pendapatnya dengan lancar
√
21 Siswa mampu mengajukan pertanyaan
dengan lugas
√
IV PENUTUP
22 Siswa secara aktif membuat rangkuman √
23 Siswa menerima tugas tindak lanjut
dengan aktif
√
JUMLAH 4 22 21 4
TOTAL 51
176
177
Lampiran 16 Lembar Observasi Siswa Siklus I Pertemuan 2
LEMBAR OBSERVASI SISWA SIKLUS I PERTEMUAN 2
Nama Mahasiswa : Isti Ana Tussuniyah
Tempat Praktik : SDN1 Cabeankunti
Kelas/ Semester : IV/1
Mata Pelajaran : IPA
Tanggal : 21 Agustus 2015
NO ASPEK YANG DIAMATI
1 2 3 4
I PRA PEMBELAJARAN
1 Siswa menempati tempat duduknya
masing-masing
√
2 Kesiapan menerima pembelajaran √
II KEGIATAN MEMBUKA PELAJARAN
3 Siswa mampu menjawab pertanyaan
apersepsi
√
4 Mendengarkan secara seksama saat
dijelaskan potensi yang hendak dicapai
√
III KEGIAATAN INTI PEMBELAJARAN
A Penjelasan Materi Pelajaran
5 Memperhatikan dengan serius ketika
dijelaskan materi pembelajaran
√
6 Aktif bertanya saat proses penjelasan
materi
√
7 Adanya interaksi positif antar siswa √
8 Adanya interaksi positif antara siswa-
guru, siswa-siswa, siswa – materi
pembelajaran
√
B Pendekatan / Strategi belajar
178
9 Siswa terlibat aktif dalam kegiatan
belajar
√
10 Siswa memberikan pendapatnya ketika
diberikan kesempatan
√
11 Aktif mencatat berbagai penjelasan
yang diberikan
√
12 Siswa termotivasi dalam mengikuti
proses pembelajaran
√
13 Siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran dengan tenang dan tidak
terasa tertekan
√
14 Siswa merasa senang menerima
pelajaran
√
C Pemanfaatan Sumber Belajar/ Media Pembelajaran
15 Adanya interaksi positif antara siswa
dan media pembelajaran yang
digunakan guru
√
16 Siswa tertarik pada materi yang di
sajikan dengan media pembelajaran
√
17 Siswa tampak tekun mempelajari
sumber belajar yang ditentukan guru.
√
D Penilaian proses dan hasil belajar
18 Siswa merasa terbimbing √
19 Siswa mampu menjawab dengan benar
pertanyaan- pertanyaan yang diajukan
guru
√
E Penggunaan bahasa
20 Siswa mampu mengemukakan
pendapatnya dengan lancar
√
21 Siswa mampu mengajukan pertanyaan
dengan lugas
√
IV PENUTUP
22 Siswa secara aktif membuat rangkuman √
23 Siswa menerima tugas tindak lanjut
dengan aktif
√
JUMLAH 1 12 45 4
TOTAL 62
179
180
Lampiran 17 Lembar Observasi Siswa Siklus II
LEMBAR OBSERVASI SISWA SIKLUS II
Nama Mahasiswa : Isti Ana Tussuniyah
Tempat Praktik : SDN1 Cabeankunti
Kelas/ Semester : IV/1
Mata Pelajaran : IPA
Tanggal : 27 Agustus 2015
NO ASPEK YANG DIAMATI
1 2 3 4
I PRA PEMBELAJARAN
1 Siswa menempati tempat duduknya
masing-masing
√
2 Kesiapan menerima pembelajaran √
II KEGIATAN MEMBUKA PELAJARAN
3 Siswa mampu menjawab pertanyaan
apersepsi
√
4 Mendengarkan secara seksama saat
dijelaskan potensi yang hendak dicapai
√
III KEGIAATAN INTI PEMBELAJARAN
A Penjelasan Materi Pelajaran
5 Memperhatikan dengan serius ketika
dijelaskan materi pembelajaran
√
6 Aktif bertanya saat proses penjelasan
materi
√
7 Adanya interaksi positif antar siswa √
8 Adanya interaksi positif antara siswa-
guru, siswa-siswa, siswa – materi
pembelajaran
√
B Pendekatan / Strategi belajar
181
9 Siswa terlibat aktif dalam kegiatan
belajar
√
10 Siswa memberikan pendapatnya ketika
diberikan kesempatan
√
11 Aktif mencatat berbagai penjelasan
yang diberikan
√
12 Siswa termotivasi dalam mengikuti
proses pembelajaran
√
13 Siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran dengan tenang dan tidak
terasa tertekan
√
14 Siswa merasa senang menerima
pelajaran
√
C Pemanfaatan Sumber Belajar/ Media Pembelajaran
15 Adanya interaksi positif antara siswa
dan media pembelajaran yang
digunakan guru
√
16 Siswa tertarik pada materi yang di
sajikan dengan media pembelajaran
√
17 Siswa tampak tekun mempelajari
sumber belajar yang ditentukan guru.
√
D Penilaian proses dan hasil belajar
18 Siswa merasa terbimbing √
19 Siswa mampu menjawab dengan benar
pertanyaan- pertanyaan yang diajukan
guru
√
E Penggunaan bahasa
20 Siswa mampu mengemukakan
pendapatnya dengan lancar
√
21 Siswa mampu mengajukan pertanyaan
dengan lugas
√
IV PENUTUP
22 Siswa secara aktif membuat rangkuman √
23 Siswa menerima tugas tindak lanjut
dengan aktif
√
JUMLAH 2 33 44
TOTAL 79
182
183
Lampiran 18 Lembar Observasi Siswa Siklus III
LEMBAR OBSERVASI SISWA SIKLUS III
Nama Mahasiswa : Isti Ana Tussuniyah
Tempat Praktik : SDN1 Cabeankunti
Kelas/ Semester : IV/1
Mata Pelajaran : IPA
Tanggal : 31 Agustus 2015
NO ASPEK YANG DIAMATI
1 2 3 4
I PRA PEMBELAJARAN
1 Siswa menempati tempat duduknya
masing-masing
√
2 Kesiapan menerima pembelajaran √
II KEGIATAN MEMBUKA PELAJARAN
3 Siswa mampu menjawab pertanyaan
apersepsi
√
4 Mendengarkan secara seksama saat
dijelaskan potensi yang hendak dicapai
√
III KEGIAATAN INTI PEMBELAJARAN
A Penjelasan Materi Pelajaran
5 Memperhatikan dengan serius ketika
dijelaskan materi pembelajaran
√
6 Aktif bertanya saat proses penjelasan
materi
√
7 Adanya interaksi positif antar siswa √
8 Adanya interaksi positif antara siswa-
guru, siswa-siswa, siswa – materi
pembelajaran
√
B Pendekatan / Strategi belajar
184
9 Siswa terlibat aktif dalam kegiatan
belajar
√
10 Siswa memberikan pendapatnya ketika
diberikan kesempatan
√
11 Aktif mencatat berbagai penjelasan
yang diberikan
√
12 Siswa termotivasi dalam mengikuti
proses pembelajaran
√
13 Siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran dengan tenang dan tidak
terasa tertekan
√
14 Siswa merasa senang menerima
pelajaran
√
C Pemanfaatan Sumber Belajar/ Media Pembelajaran
15 Adanya interaksi positif antara siswa
dan media pembelajaran yang
digunakan guru
√
16 Siswa tertarik pada materi yang di
sajikan dengan media pembelajaran
√
17 Siswa tampak tekun mempelajari
sumber belajar yang ditentukan guru.
√
D Penilaian proses dan hasil belajar
18 Siswa merasa terbimbing √
19 Siswa mampu menjawab dengan benar
pertanyaan- pertanyaan yang diajukan
guru
√
E Penggunaan bahasa
20 Siswa mampu mengemukakan
pendapatnya dengan lancar
√
21 Siswa mampu mengajukan pertanyaan
dengan lugas
√
IV PENUTUP
22 Siswa secara aktif membuat rangkuman √
23 Siswa menerima tugas tindak lanjut
dengan aktif
√
JUMLAH 9 80
TOTAL 89
185
186
Lampiran 19 Foto Kegiatan Pembelajaran
FOTO KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan membuka pelajaran dan penyampaian strategi pembelajaran STAD
Kegiatan penyampaian materi
187
Kegiatan pembagian tugas kelompok
Kegiatan kerja kelompok
188
Kegiatan membimbing siswa dalam kelompok
Kegiatan penyampaian hasil kerja kelompok
189
Kegiatan pemberian evaluasi/ kuis kepada siswa
Kegiatan penghitungan skor
190
Kegiatan penyerahan hadiah kepada siswa
191
192
193
194
195
DAFTAR NILAI SKK
Nama : Isti Ana Tussuniyah Fakultas :Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
NIM : 11511051 Progdi : PGMI
P.A. : Rasimin, S.Pdi., M.Pd.
No. Jenis Kegiatan Pelaksanaan Jabatan Nilai
1. Orientasi Pengenalan Akademik dan
Kemahasiswaan (OPAK) oleh Dewan
Mahasiswa (DEMA) STAIN Salatiga
20-22 Agustus
2011 Peserta 3
2. Achievement Motivation Training
(AMT) oleh Ittaqo dan CEC STAIN
Salatiga
23 Agustus
2011 Peserta 2
3. Orientasi Dasar Keislaman (ODK) oleh
STAIN Salatiga
24 Agustus
2011 Peserta 2
4. Seminar Entrepreneurship dan Koperasi
oleh Kopma dan KSEI STAIN Salatiga
25 Agustus
2011 Peserta 2
5. USER EDUCATION oleh UPT
PERPUSTAKAAN STAIN
19 September
2011 Peserta 2
6. Pendidikan dan Latihan Calon Pramuka
Pandega (PLCPP) ke-21 oleh Racana
Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi STAIN
Salatiga
30 September-
03 Oktober
2011
Peserta 2
7. Penerimaan Anggota Baru (PAB) oleh
Jam’iyyatul Qurro’ wal Huffadh (JQH)
3-4 Desember
2011 Peserta 2
8. PRAKTIKUM PENDIDIKAN
KEPRAMUKAAN oleh Program Studi
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
(PGMI) STAIN Salatiga
7-8 Februari Peserta 2
9. Pelatihan Penggunaan Maktabah
Syamilah dan Mengetik Arab Cepat
“STAIN ARABY” dengan Tema
“Bahasa Arab Sebagai Penunjang
Perkuliahan Mahasiswa” oleh ITTAQO
STAIN Salatiga
17 Maret 2012 Peserta 2
10. Comparison of English and Arabic oleh
CEC & ITTAQO STAIN Salatiga
“Aktualisasi Nilai Pendidikan Bahasa
Arab dan Inggris Sebagai Upaya
Memahami Khazanah Keilmuan
Mutakhir di Era Globalisasi”
13 April 2012 Peserta 2
11. SEMINAR NASIONAL 15 Mei 2012 Peserta 8
196
“Berpolitik untuk Kesejahteraan
Indonesia Reorientasi Gerakan
Mahasiswa Pasca Reformasi” oleh
Senat Mahasiswa (SEMA) STAIN
Salatiga
12. SEMINAR NASIONAL Kristologi dan
Tabligh Akbar dengan Tema
“Membangun Pemahaman Agama
Menuju Khoirul Ummah” oleh MUI
Kota Salatiga
20 Mei 2012 Peserta 8
13. SEMINAR INTERNASIONAL
Problematika dan Solusi Pengajaran
Bahasa dengan Tema “Upaya
Menjawab Kompeksitas Persoalan
Pengajaran Bahasa Arab” oleh ITTAQO
STAIN Salatiga
02 Juni 2012 Peserta 8
14. Pelatihan Mengatasi Kecemasan Tampil
di Depan Umum oleh Biro Konsultasi
Psikologi Tazkia STAIN Salatiga
09 Juni 2012 Peserta 2
15. Bimbingan Belajar Menghadapi UAS
SIBA Bahasa Inggris dan Bahasa Arab
“Meningkatkan Khazanah Keilmuan
Mutakhir dengan Bahasa Inggris dan
Bahasa Arab” oleh CEC & ITTAQO
ATAIN Salatiga
29 Juni 2012 Peserta 2
16. SEMINAR NASIONAL
Dalam rangka Pelatikan Pengurus
Himpunan Mahasiswa Islam Cabang
Salatiga Periode 2013-2014 dengan
Tema “Kepemimpinan dan Masa
Depan Bangsa” oleh HMI Cabang
Salatiga
23 Februari
2013 Peserta 8
17. Pelatihan Karya Tulis Ilmiah (PKTI)
dengan Tema “ Karya Ilmiah Sebagai
Wujud Pelaksanaan Tridarma
Perguruan Tinggi” oleh HMJ Tarbiyah
STAIN Salatiga
16 Maret 2013 Peserta 2
18. Masa Penerimaan Anggota Baru
(MAPABA) Pergerakan Mahasiswa
Islam Indonesia (PMII) Joko Tingkir
Salatiga
06-07 April
2013 Peserta 2
19. SEMINAR NASIONAL 20 April 2013 Peserta 8
197
Dan Dialog Publik dengan Tema
“Minimnya Pasokan Energi Dalam
Negeri; Pembatasan Subsidi BBM Dan
Peran Masyarakat Dalam Penghematan
Energi” oleh HMJ Tarbiyah dan
Syari’ah STAIN Salatiga
20. SEMINAR NASIONAL
Entrepreneurship dengan Tema
“Menumbuhkan Jiwa Entrepreneurship
Generasi Muda” oleh Koperasi
Mahasiswa (KOPMA)”FATAWA”
STAIN Salatiga
27 Mei 2013 Peserta 8
21. SEMINAR NASIONAL
“How To Develop the Best Generation”
oleh CEC STAIN Salatiga
01 Juni 2013 Peserta 8
22. SEMINAR NASIONAL
“Mengawal Pengendalian BBM
Bersubsidi, Kebijakan BLSM yang
Tepat Sasaran Serta Pengendalian
Inflasi dalam Negeri Sebagai Dampak
Kenaikan Harga BBM Bersubsidi” oleh
DEMA STAIN Salatiga
08 Juli 2013 Peserta 8
23. SEMINAR NASIONAL
“Guru Kreatif Dalam Implementasi
Kurikulum 2013” oleh HMJ Tarbiyah
STAIN Salatiga
18 November
2013 Peserta 8
24. Sarasehan Akbar Bersama Tokoh
Nasional Dengan Tema “ Komitmen
Politik Islam dalam Menata Arah Masa
Depan Bangsa Indonesia” oleh
Lembaga Dakwah Mahasiswa Islam
(LDMI) dan Pengurus Besar Himpunan
Mahasiswa Islam (PB HMI)
15 Maret 2014 Peserta 2
25. Training and TOEFL Tests oleh
Himpunan Mahasiswa Program Studi
Perbankan Syariah (HMPS) S-1
8-9 November
2014 Peserta 2
26. Seminar Harmonisasi Lingkungan oleh
Mapala MITAPASA STAIN Salatiga
27 Desember
2014 Peserta 2
27. Lomba Festival Anak Sholeh Indonesia
(FASI) Tingkat Desa Bondowoso Kec.
Mertoyudan Kab. Magelang oleh Team
Kuliah Kerja Nyata (KKN) IAIN
Salatiga
04 April 2015 Panitia 3
198
199
Lampiran 25 Daftar Riwayat Hidup Penulis
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Isti Ana Tussuniyah
NIM : 11511051
Tempat/tanggal lahir : Boyolali, 16 November 1992
Agama : Islam
Kebangsaan : Indonesia
Alamat : Dukuh Lerep, RT/RW: 03/01, Desa Cabeankunti, Kecamatan
Cepogo, Kabupaten Boyolali.
Riwayat Pendidikan :
1. TK Dharma Wanita, lulus tahun 1999
2. SDN 2 Caceankunti, lulus tahun 2005
3. MTSN Cepogo, lulus tahun 2008
4. MAN 1 Boyolali, lulus tahun 2011
5. Menyelesaikan pendidikan S1 Jurusan PGMI Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan IAIN Salatiga tahun 2015.