penyusunan dok target indikator ekonomi daerah kab bogor - 2014-2018

105
PENYUSUNAN PERENCANAAN TARGET INDIKATOR EKONOMI DAERAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014-2018 (LAPORAN AKHIR ) Kerjasama : BAPPEDA KABUPATEN BOGOR dengan BPS KABUPATEN BOGOR 2014 2015 2016 2017 2018

Upload: fauzi-djogja

Post on 10-Jul-2016

35 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

PENYUSUNAN PERENCANAAN TARGETINDIKATOR EKONOMI DAERAH

KABUPATEN BOGORTAHUN 2014-2018

(LAPORAN AKHIR )

Kerjasama :BAPPEDA KABUPATEN BOGOR

denganBPS KABUPATEN BOGOR

2014

2015

20162017

2018

Page 2: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

Penyusunan Perencanaan Target Indikator Ekonomi Kabupaten BogorTahun 2014-2018 i

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil ‘aalamiin, puji dan syukur senantiasa kita panjatkan

ke khadhirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan bimbingan-Nya, Laporan

Akhir Penyusunan Perencanaan Target Indikator Ekonomi Daerah Kabupaten

Bogor Tahun 2014-2018 dapat diselesaikan dengan baik.

Laporan Akhir ini memuat 4 (empat) bab yang terdiri dari: BAB I

PENDAHULUAN (terdiri dari latar belakang, maksud dan tujuan, dan ruang

lingkup), BAB II METODOLOGI (Metodologi : PDRB, Indeks Harga Konsumen/IHK,

Penduduk, Ketenagakerjaan, Kemiskinan dan Nilai Tukar Petani/NTP), BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN (Pembahasan dan Analisis Indikator : PDRB, Indeks

Harga Konsumen/IHK, Penduduk, Ketenagakerjaan, Kemiskinan dan Nilai Tukar

Petani/NTP ) dan BAB IV KESIMPULAN.

Akhirnya, kepada semua pihak yang telah membantu dalam Penyusunan

Laporan Pendahuluan Penyusunan Perencanaan Target Indikator Ekonomi Daerah

Kabupaten Bogor Tahun 2014-2018 ini kami haturkan terima kasih. Kami

berharap masukan dari semua pihak untuk kesempurnaan penyusunan kegiatan

ini .

Cibinong, Desember 2013

Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Bogor,

Drs. Erwan Syahriza NIP. 196207281990031001

Page 3: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

Penyusunan Perencanaan Target Indikator Ekonomi Kabupaten BogorTahun 2014-2018 ii

DAFTAR ISI Halaman

KATA PENGANTAR .................................................................... DAFTAR ISI ............................................................................. DAFTAR TABEL ........................................................................ DAFTAR GAMBAR .....................................................................

i ii iv viii

BAB I

PENDAHULUAN ...........................................................

1

1.1. Latar Belakang .................................................... 1.2. Maksud dan Tujuan ............................................... 1.3. Ruang Lingkup ..................................................... 1.4. Sumber Data .......................................................

1 2 2 2

BAB II METODOLOGI ............................................................. 2.1. Konsep dan Definisi ............................................... 2.2. Metodologi .........................................................

2.2.1. Metode Analisis deret Waktu (Time Series) .............. 2.2.2. Metode Aritmatik ............................................. 2.2.3. Metode Geometrik ........................................... 2.2.4. Metode Eksponensial ......................................... 2.2.5. Metode Proyeksi Ketenagakerjaan...................... 2.2.6. Model Kemiskinan Kabupaten Bogor .......................

3 3 18 19 15 16 16 17 18

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................. 3.1. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) ...................

3.1.1. PDRB Kabupaten Bogor menurut Lapangan Usaha ...... 3.1.2. PDRB Kabupaten Bogor menurut Penggunaan ........... 3.1.3. PDRB Perkapita .............................................. 3.1.4. Daya Beli..... ..............................................

3.2. ESTIMASI PENDUDUK .................................................. 3.2.1. Jumlah Penduduk, Sex Ratio dan Pertumbuhan Penduduk 3.2.2. Distribusi Penduduk ........................................... 3.2.3. Kepadatan Penduduk .......................................... 3.2.4. Piramida Penduduk ............................................ 3.2.5. Dependency Ratio ..............................................

3.3. ESTIMASI KETENAGAKERJAAN...................................... 3.3.1. Penduduk Usia Kerja ..................................... 3.3.2. Angkatan Kerja dan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja

(TPAK) ...................................................... 3.3.3. Penduduk Bekerja dan Pengangguran ..................... 3.3.4. Penduduk Bekerja dan Lapangan Usaha .................. 3.3.5. Penduduk Bekerja dan Tingkat Pendidikan................

23 24 24 46 51 54

56 56 57 64 66 69

74 74

75 78 79 82

Daftar Isi

Page 4: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

Penyusunan Perencanaan Target Indikator Ekonomi Kabupaten BogorTahun 2014-2018 iii

BAB IV

3.4. KEMISKINAN .............................................................. 3.4.1. Perkembangan Tingkat Kemiskinan di Kabupaten Bogor 3.4.2. Perubahan Garis Kemiskinan di Kabupaten Bogor ...... 3.4.3. Prediksi Indeks Kedalaman dan Indeks Keparahan

Kemiskinan di Kabupaten Bogor ............................ 3.4.4. Gini Ratio atau Koefisien Gini ...............................

3.5. PREDIKSI INFLASI ........................................................ 3.6. PREDIKSI NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI KABUPATEN BOGOR..... KESIMPULAN......................................................................

84

84

86 87

91

93

96

Page 5: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

Daftar Tabel dan Gambar

Penyusunan Perencanaan Target Indikator Ekonomi Kabupaten BogorTahun 2014-2018 iv

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Tabel Halaman

Tabel 2.1. Tabel 2.2. .

Output Hasil Analisis Regresi Data Panel Keterkaitan antara Kemiskinan dengan Indikator Ekonomi Daerah Lainnya di Kabupaten Bogor .................................. Output Hasil Analisis Regresi Data Panel Keterkaitan antara Kemiskinan dengan Sektor-sektor dalam PDRB Kabupaten Bogor ................................................

22

23 Tabel 3.1.1. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Bogor Menurut

Lapangan Usaha Tahun 2012-2013 (Juta Rupiah) ...............

25

Tabel 3.1.2. Distribusi Persentase PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Bogor Menurut Lapangan Usaha Tahun 2014-2018

26

Tabel 3.1.3. PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 Kabupaten Bogor Menurut Lapangan Usaha Tahun 2012-2013 (Miliar Rupiah)..

27

Tabel 3.1.4. Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Bogor Tahun 2014-2018 (persen)..............................................................

28

Tabel 3.1.5. Sumber Pertumbuhan PDRB Kabupaten Bogor Tahun 2014-2018 (persen)......................................................

29

Tabel 3.1.6. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Bogor Berdasarkan 17 Lapangan Usaha Tahun 2014-2018 (Milyar Rupiah................................................................

30 Tabel 3.1.7.

PDRB di Kabupaten Bogor Tahun 2012 dan 2013 menurut Penggunaan Atas Dasar Harga Konstan 2000 (juta rupiah Distribusi Persentase PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Bogor Berdasarkan 17 Lapangan Usaha Tahun 2014-2018............................................................

31 Tabel 3.1.8. Tabel 3.1.9.

PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010 Kabupaten Bogor Menurut 17 Lapangan Usaha Tahun 2011-2013 (Juta Rupiah) Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Bogor Menurut 17 Lapangan Usaha Tahun 2014-2018 (persen)....................

32

33 Tabel 3.1.10.

PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Bogor Barat Menurut Lapangan Usaha Tahun 2014-2018 (Milyar Rupiah)

34

Tabel 3.1.11.

Distribusi Persentase PDRB Atas Dasar Harga Berlaku DOB Kabupaten Bogor Barat Menurut Lapangan Usaha Tahun 2014-2018....................................................

35 Tabel 3.1.12.

PDRB Atas Dasar Harga Konstan DOB Kabupaten Bogor Barat Menurut Lapangan Usaha Tahun 2014-2018 (Milyar Rupiah).

36

Tabel 3.1.13.

Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Bogor Barat Tahun 2014-2018 (persen)........................................

37

Tabel 3.1.14.

Sumber Pertumbuhan PDRB DOB Kabupaten Bogor Barat Tahun 2014-2018....................................................

38

Page 6: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

Daftar Tabel dan Gambar

Penyusunan Perencanaan Target Indikator Ekonomi Kabupaten BogorTahun 2014-2018 v

No. Tabel Judul Tabel Halaman Tabel 3.1.15.

PDRB Atas Dasar Harga Berlaku DOB Kabupaten Bogor Barat Berdasarkan 17 Lapangan Usaha Tahun 2014-2018 (Milyar Rupiah)...............................................................

39 Tabel 3.1.16.

PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Bogor-DOB KBB Menurut Lapangan Usaha Tahun 2014-2018 (Milyar Rupiah)

40

Tabel 3.1.17.

Distribusi Persentase PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Bogor tanpa DOB KBB Menurut Lapangan Usaha Tahun 2014-2018...................................................

41 Tabel 3.1.18.

PDRB Atas Dasar Harga Konstan DOB Kabupaten Bogor Barat Menurut Lapangan Usaha Tahun 2014-2018 (Milyar Rupiah)

42

Tabel 3.1.19.

Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Bogor tanpa DOB KBB Tahun 2014-2018..................................................

43

Tabel 3.1.20.

Sumber Pertumbuhan PDRB Kabupaten Bogor Tanpa DOB Kabupaten Bogor Barat Tahun 2014-2018 (persen)............

44

Tabel 3.1.21.

PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Bogor tanpa DOB Kabupaten Bogor Barat Berdasarkan 17 Lapangan Usaha Tahun 2014-2018 (Milyar Rupiah).........................

45 Tabel 3.1.22.

PDRB Kabupaten Bogor menurut Penggunaan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2014-2018 (miliar rupiah)................

47

Tabel 3.1.23.

Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Bogor menurut Penggunaan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2014-2018.....

48

Tabel 3.1.24.

PDRB di Kabupaten Bogor Tahun 2014 - 2018 menurut Penggunaan Atas Dasar Harga Konstan 2000 (miliar rupiah)

49

Tabel 3.1.25.

Laju Pertumbuhan PDRB di Kabupaten Bogor Tahun 2014 - 2018 menurut Penggunaan (persen).............................

50

Tabel 3.1.26.

Sumber Pertumbuhan PDRB di Kabupaten Bogor Tahun 2014 - 2018 menurut Penggunaan (persen)...........................

51

Tabel 3.2.1.

Jumlah Penduduk Hasil Sensus Penduduk 2010 (Mei) menurut Kabupaten/Kota se Jawa Barat........................

57

Tabel 3.2.2

Jumlah Penduduk menurut Kecamatan dirinci menurut Jenis Kelamin, Sex Ratio (SR), LPP, Distribusi di Kabupaten Bogor, Hasil SP 2010 (Mei 2010).................................

58 Tabel 3.2.3

Proyeksi Jumlah Penduduk menurut kecamatan di Kabupaten Bogor dirinci menurut Jenis Kelamin, Tahun 2014(Juni)...........................................................

61 Tabel 3.2.4

Proyeksi Jumlah Penduduk menurut kecamatan di Kabupaten Bogor Barat dirinci menurut Jenis Kelamin, Tahun 2014.........................................................

62 Tabel 3.2.5

Proyeksi Jumlah Penduduk menurut kecamatan di Kabupaten Bogor tanpa Bogor Barat dirinci menurut Jenis Kelamin, Tahun 2014.............................................

63

Page 7: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

Daftar Tabel dan Gambar

Penyusunan Perencanaan Target Indikator Ekonomi Kabupaten BogorTahun 2014-2018 vi

Tabel 3.2.6

Kepadatan penduduk di Kabupaten Bogor, Bogor Barat dan Bogor tanpa Bogor Barat, Tahun 2014-2018....................

64

Tabel 3.2.7

Kepadatan Penduduk menurut Kecamatan Di Kabupaten Bogor, Tahun 2014.................................................

65

Tabel 3.2.8

Jumlah Penduduk Per Kelompok Umur Menurut Jenis Kelamin Di Kabupaten Bogor, Tahun 2014 (Juni)..............

70

Tabel 3.2.9

Jumlah Penduduk Per Kelompok Umur Menurut Jenis Kelamin Di Kabupaten Bogor Barat, Tahun 2014 (Juni).....

71

Tabel 3.2.10

Jumlah Penduduk Per Kelompok Umur Menurut Jenis Kelamin Di Kabupaten Bogor tanpa Bogor Barat, Tahun 2014(Juni)..........................................................

72 Tabel 3.2.11

Prediksi Jumlah Penduduk (Juni) menurut Kelompok Umur dan Dependecy ratio di Kabupaten Bogor, Tahun 2014-2018

73

Tabel 3.3.1 Prediksi Jumlah Penduduk Usia Kerja, tahun 2013-2018.... 75 Tabel 3.3.2

Jumlah Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas Menurut Kegiatan Selama Seminggu yang Lalu di Kabupaten Bogor Tahun 2014-2018...................................................

76 Tabel 3.3.3

Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas Menurut Kegiatan Selama Seminggu yang Lalu di Kabupaten Bogor, Bogor Barat dan Bogor tanpa Bogor Barat Tahun 2014-2018

77 Tabel 3.3.4

Prediksi Angkatan Kerja Menurut Kegiatan Selama Seminggu yang Lalu di Kabupaten Bogor, Bogor Barat dan Bogor tanpa Bogor Barat Tahun 2014-2018.....................

78

Tabel 3.3.5

Prediksi Penduduk Usia 15 tahun ke atas yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten Bogor, Bogor Barat dan Bogor tanpa Bogor Barat Tahun 2014-2018................

80 Tabel 3.3.6

Persentase Prediksi Penduduk Usia 15 tahun ke atas yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten Bogor, Bogor Barat dan Bogor tanpa Bogor Barat Tahun 2014-2018

81 Tabel 3.3.7

Prediksi Penduduk Usia 15 tahun ke atas yang Bekerja Menurut Tingkat Pendidikan yang Ditamatkan di Kabupaten Bogor, Bogor Barat dan Bogor tanpa Bogor Barat Tahun 2014-2018..................................................

82 Tabel 3.3.8

Persentase Prediksi Penduduk Usia 15 tahun ke atas yang Bekerja Menurut Tingkat Pendidikan yang Ditamatkan di Kabupaten Bogor, Bogor Barat dan Bogor tanpa Bogor Barat Tahun 2014-2018...................................................

83 Tabel 3.4.1

Prediksi Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Kabupaten Bogor, Bogor Barat dan Bogor tanpa Bogor Barat, 2014-2018...................................................

85 Tabel 3.4.2

Garis Kemiskinan di Kabupaten Bogor dan Perubahannya Kabupaten Bogor, Bogor Barat dan Bogor tanpa Bogor Barat Tahun 2014-2018...................................................

86

Page 8: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

Daftar Tabel dan Gambar

Penyusunan Perencanaan Target Indikator Ekonomi Kabupaten BogorTahun 2014-2018 vii

Tabel 3.4.3

Prediksi Indeks Kedalaman (P1) dan Keparahan Kemiskinan (P2) Kabupaten Bogor, Bogor Barat dan Bogor tanpa Bogor BaratTahun 2014-2018............................................

87 Tabel 3.4.4

Prediksi Gini Ratio Kabupaten Bogor, Bogor Barat dan Bogor tanpa Bogor Barat Tahun 2014-2018.............................

89

Page 9: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

Daftar Tabel dan Gambar

Penyusunan Perencanaan Target Indikator Ekonomi Kabupaten BogorTahun 2014-2018 viii

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Gambar Halaman

Gambar 3.1.1. Peta Wilayah Kabupaten Bogor dan DOB Kabupaten

Bogor Barat ...................................................

23 Gambar 3.1.2. PDRB Perkapita per tahun atas dasar harga berlaku

Tahun 2014-2018 (juta rupiah).............................

52 Gambar 3.1.3. Gambar 3.1.4.

PDRB Perkapita per tahun atas dasar harga konstan Tahun 2014-2018 (juta rupiah)....................... Daya Beli Masyarakat Tahun 2014-2018...................

53 55

Gambar 3.2.1. Piramida Penduduk Kabupaten Bogor Berdasarkan Jenis Kelamin dan Kelompok Umur, Tahun 2014 (Juni)

66

Gambar 3.2.2. Piramida Penduduk Kabupaten Bogor Barat Berdasarkan Jenis Kelamin dan Kelompok Umur, Tahun 2014 (Juni)...........................................

67 Gambar 3.2.3. Piramida Penduduk Kabupaten Bogor tanpa Bogor

Barat Berdasarkan Jenis Kelamin dan Kelompok Umur, Tahun 2014 (Juni).................................

68 Gambar 3.6.1. Prediksi NTP Kabupaten Bogor Tahun 2014-2018 94

Page 10: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

Pendahuluan

Penyusunan Perencanaan Target Indikator Ekonomi Kabupaten BogorTahun 2014-2018 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional merupakan landasan hukum di bidang perencanaan

pembangunan baik oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah. Peraturan

ini merupakan satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk

menghasilkan rencana pembangunan jangka penjang, jangka menengah, dan

tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara pemerintah di Pusat dan

Daerah dengan melibatkan masyarakat.

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang

Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,

Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Daerah mengamanatkan bahwa perencanaan daerah dirumuskan

secara transparan, responsif, efisien, efektif, akuntabel, partisipatif, terukur,

berkeadilan, dan berwawasan lingkungan. Adapun Perencanaan pembangunan

daerah adalah suatu proses penyusunan tahapan kegiatan yang melibatkan

berbagai unsur pemangku kepentingan di dalamnya, guna pemanfaatan dan

pengalokasian sumber daya yang ada, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan

sosial dalam suatu lingkungan wilayah/daerah dalam jangka waktu tertentu.

Merujuk kepada peraturan di atas dan berdasarkan telah berakhirnya RPJMD

Kabupaten Bogor periode tahun 2008-2013, bersamaan dengan berakhirnya masa

jabatan bupati maupun wakil bupati periode tersebut, Kabupaten Bogor perlu

menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten

Bogor periode tahun 2014-2018. Penyusunan prediksi/estimasi target indikator-

indikator ekonomi daerah sangat diperlukan sebagai pendukung bagi penyusunan

dokumen dimaksud. Indikator yang sering digunakan sebagai indikator ekonomi

daerah adalah Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) menurut Lapangan Usaha

dan Penggunaan, Laju Pertumbuhan Ekonomi, Struktur Perekonomian, Pendapatan

Perkapita, Daya Beli Masyarakat, Indeks Harga Konsumen, Inflasi, Nilai Tukar

Petani, Penduduk, Ketenagakerjaan dan Penggangguran serta Kemiskinan.

Page 11: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

Pendahuluan

Penyusunan Perencanaan Target Indikator Ekonomi Kabupaten BogorTahun 2014-2018 2

1.2. Maksud dan Tujuan

Maksud Penyusunan Perencanaan Target Indikator Ekonomi Daerah

Kabupaten Bogor Tahun 2014-2018 adalah menyediakan data prediksi/estimasi

indikator ekonomi daerah Kabupaten Bogor untuk periode 5 tahun ke depan.

Sedangkan tujuan Penyusunan Perencanaan Target Indikator Ekonomi Daerah

Kabupaten Bogor Tahun 2014-2018 adalah terpenuhinya data dan analisis prediksi

indikator ekonomi daerah Kabupaten Bogor berupa Produk Domestik Regional Bruto

(PDRB), Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE), Indeks Harga Konsumen (IHK), Nilai

Tukar Petani (NTP), Pendapatan Perkapita, Daya Beli Masyarakat,

Ketenagakerjaan, Kemiskinan, Gini Ratio, dan Penduduk tahun 2014-2018.

1.3. Ruang Lingkup

Ruang lingkup Penyusunan Perencanaan Target Indikator Ekonomi Daerah

Kabupaten Bogor Tahun 2014-2018 adalah untuk 3 (tiga) wilayah, yakni: Wilayah

Kabupaten Bogor utuh (meliputi 40 kecamatan), wilayah Kabupaten Bogor inti

(meliputi 26 kecamatan tanpa Bogor Barat) dan wilayah Kabupaten Bogor Barat

(meliputi 14 kecamatan). Oleh karena keterbatasan raw data, kecukupan sampel

yang ada dan data-data pendukung lainnya, dalam penyusunan target indikator

ekonomi daerah ini terdapat beberapa indikator yang belum bisa terpecah ke

dalam tiga wilayah yang menjadi ruang lingkup penyusunan, berikut disampaikan

secara rinci:

1.4. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penyusunan Prediksi/estimasi Indikator

Ekonomi Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2014-2018 ini adalah hasil Sensus

Penduduk, Sensus Ekonomi, Sensus Pertanian, series data Survei Sosial Ekonomi

Nasional (Susenas), series data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas), Survei

Industri Tahunan dan Bulanan, Survei Keuangan Daerah, series data Indikator

Ekonomi Daerah Kabupaten Bogor, Survei Penduduk Antar Sensus (Supas), Survei

Jasa dan Pariwisata, Survei Harga Konsumen, Survei Pertanian/Ubinan, dan survey

BPS lainnya, serta data sekunder dari dinas/instansi/BUMD/BUMN.

Page 12: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

Metodologi

Penyusunan Perencanaan Target Indikator Ekonomi Kabupaten BogorTahun 2014-2018 3

BAB II

METODOLOGI

2.1. Konsep dan Definisi

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Merupakan jumlah nilai produk barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh

unit produksi di dalam suatu wilayah atau daerah pada suatu periode tertentu,

biasanya satu tahun, tanpa memperhitungkan kepemilikan faktor produksi. PDRB

dapat dihitung dengan menggunakan 3 (tiga) pendekatan, yaitu: Produksi,

Pendapatan, dan Pengeluaran.

PDRB Atas Dasar Harga Berlaku

PDRB yang dinilai berdasarkan harga pada tahun berjalan, baik nilai produksi,

biaya antara maupun komponen nilai tambah.

PDRB Atas Dasar Harga Konstan

PDRB yang dinilai berdasarkan harga pada tahun tertentu atau tahun dasar, baik

pada saat menilai produksi, biaya antara maupun komponen nilai tambah.

Laju Pertumbuhan PDRB

Besarnya persentase kenaikan PDRB dalam harga konstan (tahun tertentu)

terhadap PDRB dlam harga konstan pada tahun sebelumnya.

PDRB per Kapita

PDRB dibagi dengan jumlah penduduk pertengahan tahun.

PDRB Menurut Penggunaan

PDRB penggunaan menggambarkan penggunaan barang dan jasa yang diproduksi

oleh berbagai sektor dalam masyarakat. Penggunaan PDRB tersebut secara garis

besar ada 2 macam yaitu: Konsumsi Antara yang digunakan untuk memenuhi

kebutuhan dalam proses produksi dan Konsumsi Akhir untuk memenuhi kebutuhan

konsumsi masyarakat.

Page 13: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

Metodologi

Penyusunan Perencanaan Target Indikator Ekonomi Kabupaten BogorTahun 2014-2018 4

Harga Konsumen (HK)

Harga transaksi yang terjadi antara penjual (pedagang eceran) dan pembeli

(konsumen) secara eceran dengan pembayaran tunai. Eceran yang dimaksud adalah

membeli suatu barang atau jasa dengan menggunakan satuan terkecil untuk

dipakai/ dikonsumsi.

Nilai Tukar Petani (NTP) Adalah rasio antara indeks harga yang diterima petani (It) dengan indeks harga

yang dibayar petani (Ib) dinyatakan dalam persentase. Secara konseptual, NTP

pengukur kemampuan tukar produk pertanian yang dihasilkan petani dengan

barang atau jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga petani dan keperluan

mereka menghasilkan produk pertanian.

Indeks Harga Yang Diterima Petani (IHTP) IHTP dapat digunakan untuk melihat fluktuasi harga komoditas pertanian yang

dihasilkan petani. Indeks ini juga digunakan sebagai data penunjang dalam

penghitungan nilai produksi sektor pertanian.

Indeks Harga Yang Dibayar Petani (IHBP)

IHBP dapat digunakan untuk melihat fluktuasi harga komoditas/jasa yang

dikonsumsi oleh petani serta fluktuasi harga barang yang diperlukan untuk

memproduksi hasil pertanian.

Penduduk

Semua orang yang berdomisili di wilayah geografis suatu daerah selama 6 bulan

atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari 6 bulan tetapi bertujuan

menetap.

Laju pertumbuhan penduduk

Adalah angka yang menunjukan tingkat pertambahan penduduk pertahun dalam

jangka waktu tertentu. Angka ini dinyatakan sebagai persentase dari penduduk

Page 14: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

Metodologi

Penyusunan Perencanaan Target Indikator Ekonomi Kabupaten BogorTahun 2014-2018 5

dasar. Laju pertumbuhan penduduk digunakan untuk mengetahui perubahan

jumlah penduduk antar dua periode waktu.

Kepadatan Penduduk

Perbandingan jumlah penduduk dengan luas wilayah.

Rasio Jenis Kelamin (sex ratio)

Perbandingan antara banyaknya penduduk laki-laki dengan banyaknya penduduk

perempuan pada suatu daerah dan waktu tertentu.

Piramida Penduduk

Grafik berbentuk piramida yang merupakan gambaran secara visual dari komposisi

penduduk menurut umur dan jenis kelamin. Penggunaan piramida akan membantu

memudahkan mengenal dan memahami karakteristik penduduk suatu wilayah

menurut umur dan jenis kelamin.

Dependency Ratio

Suatu nilai yang menggambarkan beban tanggungan ekonomi penduduk kelompok

usia produktif terhadap kelompok usia non produktif.

Estimasi penduduk adalah penaksiran atau perkiraan penduduk, biasanya tentang

jumlahnya pada waktu tertentu. Menurut Swanson dan Siegel (2004), estimasi

terbagi menjadi tiga jenis, yaitu estimasi antarsensus (intercensal estimate),

estimasi pascasensus (post-censal estimate), dan proyeksi. Jadi, proyeksi penduduk

merupakan bagian dari estimasi penduduk. Proyeksi penduduk menggunakan

metode yang lebih rinci dibanding metode estimasi lainnya, karena

memperhitungkan perkembangan fertilitas, mortalitas, dan migrasi untuk kurun

waktu tertentu sehingga menghasilkan tingkat kepercayaan yang lebih tinggi.

Penduduk Usia Kerja

Penduduk yang berusia 15 tahun ke atas, sesuai dengan ketentuan dalam UU

Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003.

Page 15: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

Metodologi

Penyusunan Perencanaan Target Indikator Ekonomi Kabupaten BogorTahun 2014-2018 6

Angkatan Kerja

Penduduk usia kerja yang bekerja dan pengangguran.

Bukan Angkatan Kerja

Penduduk usia kerja yang pada periode referensi tidak mempunyai/melakukan

aktivitas ekonomi, baik karena sekolah, mengurus rumah tangga atau lainnya

(pensiun, penerima transfer/kiriman, penerima deposito/bunga bank, jompo atau

alasan yang lain).

Bekerja

Kegiatan melakukan pekerjaan dengan maksud memperoleh atau membantu

memperoleh penghasilan atau keuntungan paling sedikit selama satu jam dalam

seminggu yang lalu. Bekerja selama satu jam tersebut harus dilakukan berturut-

turut dan tidak terputus. Kegiatan bekerja ini mencakup, baik yang sedang bekerja

maupun yang punya pekerjaan tetapi dalam seminggu yang lalu sementara tidak

aktif bekerja, misal karena cuti, sakit dan sejenisnya. Di beberapa negara, konsep

bekerja didasarkan atas kebiasaan (Gainful Worker Concept). Konsep ini

menentukan seseorang apakah bekerja atau tidak berdasarkan kebiasaannya (usual

activity). Konsep ini tidak memakai batasan waktu tertentu.

Pengangguran

Terdapat dua definisi pengangguran yaitu definisi standar dan definisi luas

(relaxed). Pengangguran definisi standar yaitu meliputi penduduk yang tidak

bekerja tetapi sedang mencari pekerjaan/mempersiapkan suatu usaha. Sedangkan

pengangguran definisi luas juga mencakup penduduk yang tidak aktif mencari kerja

tetapi bersedia/siap bekerja. Sejak tahun 2001, definisi pengangguran yang

digunakan dalam Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) adalah definisi luas,

sehingga pengangguran mencakup empat kriteria yaitu: mencari pekerjaan,

mempersiapkan usaha, putus asa/merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan

(discouraged worker) dan sudah diterima bekerja tapi belum mulai bekerja.

Page 16: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

Metodologi

Penyusunan Perencanaan Target Indikator Ekonomi Kabupaten BogorTahun 2014-2018 7

Lapangan Usaha

Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tahun 1998, lapangan usaha adalah

bidang kegiatan suatu organisasi/lembaga/usaha (establishment) tempat seseorang

bekerja selama periode waktu acuan yang dibuat untuk data karakteristik ekonomi

(atau yang dikerjakan terakhir, jika orang tersebut tidak bekerja). Kegiatan

establishment adalah jenis barang yang diproduksi atau jasa yang diberikan.

Miskin

Kondisi kehidupan serba kekurangan yang dialami seseorang/rumahtangga sehingga

tidak mampu memenuhi kebutuhan minimal/layak bagi kehidupannya.

Definisi Umum Kemiskinan adalah kondisi di mana seseorang atau sekelompok

orang tidak mampu memenuhi hak-hak dasarnya untuk mempertahankan dan

mengembangkan kehidupan yang bermartabat. Hak-hak dasar antara lain:

- terpenuhinya kebutuhan pangan,

- kesehatan, pendidikan, pekerjaan, perumahan, air bersih, pertanahan,

sumberdaya alam dan lingkungan hidup,

- rasa aman dari perlakuan atau ancaman tindak kekerasan dan hak untuk

berpartisipasi dalam kehidupan sosial-politik.

Penduduk miskin

Penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulannya di bawah

Garis Kemiskinan.

Pengeluaran

Pengeluaran per kapita untuk makanan dan bukan makanan. Makanan mencakup

seluruh jenis makanan termasuk makanan jadi, minuman, tembakau, dan sirih.

Bukan makanan mencakup perumahan, sandang, biaya kesehatan, pendidikan, dan

sebagainya.

Metode yang digunakan untuk menentukan penduduk miskin adalah Garis Kemiskinan

(GK), yang terdiri dari dua komponen yaitu Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan

Page 17: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

Metodologi

Penyusunan Perencanaan Target Indikator Ekonomi Kabupaten BogorTahun 2014-2018 8

Garis Kemiskinan Non Makanan (GKNM). Jadi definisi penduduk miskin adalah

penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis

Kemiskinan.

Garis Kemiskinan (GK)

Merupakan nilai pengeluaran kebutuhan minimum makanan yang disetarakan

dengan 2.100 kilo kalori per kapita per hari.

Garis Kemiskinan Makanan (GKM)

Merupakan nilai pengeluaran kebutuhan minimum makanan yang disetarakan

dengan 2.100 kilo kalori per kapita per hari. Paket komoditi kebutuhan dasar

makanan diwakili oleh 52 jenis komoditi (padi-padian, umbi-umbian, ikan, daging,

telur dan susu, sayuran, kacang-kacangan, buah-buahan, minyak dan lemak, dll).

Garis Kemiskinan Non Makanan (GKNM)

Kebutuhan minimum untuk perumahan, sandang, pendidikan, kesehatan dan

kebutuhan dasar lainnya. Paket komoditi kebutuhan dasar bukan makanan diwakili

oleh 51 jenis komoditi di perkotaan dan 47 komoditi di perdesaan.

Gini ratio atau Angka Koefisien Gini

Ukuran kemerataan pendapatan yang dihitung berdasarkan kelas pendapatan.

Angka koefisien Gini terletak antara 0 (nol) dan 1 (satu). Nol mencerminkan

kemerataan sempurna dan satu menggambarkan ketidakmerataan sempurna.

2.2. Metodologi

Dalam penyusunan Perencanaan Target Indikator Ekonomi Daerah Kabupaten

Bogor Tahun 2014-2018 ini, beberapa metode akan digunakan untuk

memproyeksikan angka indikator ekonomi daerah Kabupaten Bogor untuk 5 tahun

ke depan. Tentunya, penggunaan metodologi yang tepat untuk masing-masing

Page 18: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

Metodologi

Penyusunan Perencanaan Target Indikator Ekonomi Kabupaten BogorTahun 2014-2018 9

indikator akan disesuaikan dengan pola dan ketersediaan raw data/data yang ada.

Berikut ini adalah beberapa metodologi yang akan digunakan:

2.2.1. Metode Analisis Deret Waktu (Time Series)

Time Series adalah data/observasi menurut deret waktu. Salah satu segi

pada data deret waktu adalah terlibatnya sebuah besaran yang dinamakan

Autokorelasi (autocorrelation), yang konsepsinya sama dengan korelasi untuk

data bivariat, dalam analisis regresi biasa. Signifikansi (keberartian) autokorelasi

menentukan analisis regresi yang harus dilakukan pada data deret waktu. Segi lain

dalam data deret waktu adalah kestasioneran data, hal ini sangat diperlukan dalam

analisis data deret waktu, karena akan memperkecil kekeliruan baku.

Jika autokorelasi tidak signifikan (dalam kata lain data deret waktu tidak

berautokorelasi), maka analisis regresi yang harus dilakukan adalah analisis regresi

sederhana biasa, yaitu analisis regresi data atas waktu. Sedangkan jika signifikans

(berautokorelasi) harus dilakukan analisis regresi data deret waktu, yaitu analisis

regresi antar nilai pengamatan. Jika data deret waktu berautokorelasi pada lag-k,

maka selanjutnya membangun model hubungan fungsional antar pengamatan

(model regresi deret waktu, model autoregresi), model regresi deret waktu dari

data yang berautokorelasi pada lag-k, dinamakan model autoregresi order-k (lag-

k), ditulis AR(k).

Model-model klasik dengan metode Box Jenkins merupakan model yang

menggambarkan time series yang stasioner (stationary time series models).

Dengan demikian tahapan yang dilakukan untuk pemodelan ini adalah dengan

identifikasi stasioneritas dari data, baik dalam mean maupun dalam variance.

1. Stasioneritas

Kestasioneran data merupakan kondisi yang diperlukan dalam analisis

regresi deret waktu karena dapat memperkecil kekeliruan model, sehingga jika

data tidak stasioner, maka harus dilakukan transformasi stasioneritas melalui

proses diferensi (jika trendnya linier), sedangkan jika tidak linier, maka

transformasinya harus dilakukan dulu transformasi linieritas trend melalui proses

logaritma natural (jika trendnya eksponensial), dan proses pembobotan

Page 19: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

Metodologi

Penyusunan Perencanaan Target Indikator Ekonomi Kabupaten BogorTahun 2014-2018 10

(penghalusan eksponensial sederhana) jika bentuknya yang lain, yang selanjutnya

proses diferensiasi pada data hasil proses linieritas.

Berdasarkan deskripsinya, bentuk kestasioneran ada dua, yaitu stasioner kuat

(strickly stationer), atau stasioner orde pertama (primary stationer) dan stasioner

lemah (weakly stationer), atau stasioner orde kedua (secondary stationer).

Deskripsi umum kestasioneran adalah sebagai berikut, data deret Z1 , Z2 , . . .

disebut stasioner kuat jika distribusi gabungan n21 tt

Z, . . . , Z, t

Z sama dengan

distribusi gabungan kkkt

Z n21 tt

Z, . . . , Z, , untuk setiap nilai t1, t2, . . . , tn dan k.

Sedangkan disebut stasioner lemah, jika rata-rata hitung data konstan, E(Zt) = ,

dan autokovariansnya merupakan fungsi dari lag, k = f(k). Sedangkan

ketidakstasioner data diklasifikasikan atas tiga bentuk yaitu:

1. Tidak stasioner dalam rata-rata hitung, jika trend tidak datar (tidak sejajar

sumbu waktu) dan data tersebar pada “pita” yang meliput secara seimbang

trendnya.

2. Tidak stasioner dalam varians, jika trend datar atau hampir datar tapi data

tersebar membangun pola melebar atau menyempit yang meliput secara

seimbang trendnya (pola terompet).

3. Tidak stasioner dalam rata-rata hitung dan varians, jika trend tidak datar dan

data membangun pola terompet.

Untuk menelaah ketidakstasioneran data secara visual, tahap pertama dapat

dilakukan pada peta data atas waktu, karena biasanya “mudah”, dan jika belum

mendapatkan kejelasan, maka tahap berikutnya ditelaah pada gambar ACF dengan

PACF. Telaahan pada gambar ACF, jika data tidak stasioner maka gambarnya akan

membangun pola,

1. Menurun, jika data tidak stasioner dalam rata-rata hitung (trend naik atau

turun),

2. Alternating, jika data tidak stasioner dalam varians,

3. Gelombang, jika data tidak stasioner dalam rata-rata hitung dan varians.

Page 20: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

Metodologi

Penyusunan Perencanaan Target Indikator Ekonomi Kabupaten BogorTahun 2014-2018 11

2. Proses Autoregressive

Jika jumlah terbatas dari bobot bukan nol, misalkan =

dan untuk k , hasil proses ini kemudian disebut proses

(model) autoregressive dari order , yang dinotasikan sebagai AR(р). Ini diberikan

oleh:

atau

( )

Dimana:

( ) ( ).

Ketika ∑ | | ∑ | |

proses ini selalu dapat dibalik (invertible).

Agar menjadi, akar-akar dari ( ) harus terletak di luar lingkaran satuan.

Proses autoregressive (AR) berguna dalam menggambarkan situasi di mana nilai-

nilai sekarang dari suatu kurun waktu tertentu tergantung pada nilai-nilai

sebelumnya ditambah sisaan yang acak.

a. Proses Autoregressive Orde Pertama – AR(1)

Untuk Proses autoregressive orde pertama AR(1), modelnya adalah

( )

atau

Telah disebutkan di atas, proses ini selalu dapat dibalik (invertible). Agar

stasioner, akar-akar dari ( ) harus terletak di luar lingkaran satuan.

Dengan demikian, untuk proses stasioner, kita mempunyai | | Proses AR(1)

seringkali dinamakan Proses Markov sebab nilai dari sepenuhnya ditentukan oleh

pengetahuan tentang .

Page 21: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

Metodologi

Penyusunan Perencanaan Target Indikator Ekonomi Kabupaten BogorTahun 2014-2018 12

Autocorelation Function (ACF) dari Proses AR(1)

Autocovariances diperoleh melalui:

E( ) E( ) E( )

, k

Dan fungsi autocorrelation menjadi

, k

Dimana kita gunakan secara nyata bahwa . Dengan demikian, saat | |

dan proses adalah stasioner, AFC menurun secara eksponensial (sinusoida) atau

alternating tergantung pada tanda (+ atau -) dari Jika 0 1, semua

autokorelasinya adalah positif; jika tanda autokorelasinya

menunjukkan pola alternating diawali dengan nilai negatif.

Partial Autocorelation Function (ACF) dari Proses AR(1)

Untuk proses AR(1), bentuk PACF-nya adalah

{

dengan demikian, PACF dari proses AR(1) menunjukkan positif atau negatif cutt off

pada lag 1 tergantung pada tanda

b. Proses Autoregressive Orde Kedua – AR(2)

Model autoregressive orde kedua, AR(2) adalah

( )

atau

Proses AR(2), sebagai model autoregressive terbatas, selalu dapat dibalik

(invertible). Untuk menjadi stasioner, akar-akar dari ( ) ( )

harus terletak di luar lingkaran satuan. Kondisi stasioner dari model AR(2) dapat

Page 22: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

Metodologi

Penyusunan Perencanaan Target Indikator Ekonomi Kabupaten BogorTahun 2014-2018 13

juga diekspresikan dalam nilai-nilai parameter. Misalkan dan merupakan akar-

akar dari ( ) atau ekuivalen dari

1 . Kita

mempunyai

,

dan

,

Sekarang,

,

dan

.

Kondisi diperlukan | | menyiratkan | ⁄ | untuk ¡ 1 dan 2. Dengan

demikian,

|

| | |

dan

| | |

| 2

Kemudian, kita harus mengikuti syarat yang diperlukan untuk stationaritas terlepas

dari apakah akar yang riil atau kompleks:

{

Untuk akar-akar riil, kita perlu 0, yang berarti bahwa

Atau ekuivalen,

{

Page 23: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

Metodologi

Penyusunan Perencanaan Target Indikator Ekonomi Kabupaten BogorTahun 2014-2018 14

Untuk akar-akar yang kompleks, kita mempunyai Jadi,

dalam hal nilai-nilai parameter, kondisi stasionerity dari model AR(2) adalah

diberikan oleh daerah dalam gambar segitiga berikut

{

Autocorelation Function (ACF) dari Proses AR(2)

Kita peroleh autocavariance dengan mengalikan pada kedua sisi dan

mengambil nilai harapan,

( ) E( ) E( ) | |

Dengan demikian, fungsi autocorrelation menjadi

Secara khusus, bila dan 2

Partial Autocorelation Function (ACF) dari Proses AR(2)

Menghitung autokorelasi parsial antara Z dengan Zt+k dapat dilakukan sebagai

berikut:

k = 1i-1 + 2i-2

Untuk k ≥ 1

11 = 1

1

1

1

1

1

21

1

22

Page 24: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

Metodologi

Penyusunan Perencanaan Target Indikator Ekonomi Kabupaten BogorTahun 2014-2018 15

1

1

1

1

1

22

11

21

311

21

11

33

= 0

c. Identifikasi Model

Pada tahap identifikasi model data time series yang stasioner digunakan:

1. ACF atau Autocorrelation Function yaitu fungsi yang menunjukkan besarnya

korelasi antara pengamatan pada waktu ke t dengan pengamatan pada waktu-

waktu sebelumnya.

2. PACF atau Partial Autocorrelation Function yaitu fungsi yang menunjukkan

besarnya korelasi parsial antara pengamatan pada waktu ke t dengan

pengamatan-pengamatan pada waktu-waktu sebelumnya.

Secara umum bentuk model dari data time series dinyatakan sebagai model

Autoregressive Integrated Moving Average atau ARIMA (p,d,q) yang stasioner

dengan:

1. Autoregressive = AR(p) yaitu ACFnya turun eksponensial (sinusoida) menuju

0 dengan bertambahnya k dan PACFnya cut off setelah lag p.

2. Moving Average = MA(q) yaitu ACFnya cut off setelah lag q dan PACF-nya

turun eksponensial (sinusoida).

Differencing = d, yaitu pengurangan Zt terhadap Zt+d untuk membuat data time

series menjadi stasioner dalam mean.

2.2.2. Metode Aritmatik

Metode aritmatik mengasumsikan bahwa angka indikator pada masa depan

akan bertambah dengan pertambahan nilai yang sama setiap tahun. Formula

yang digunakan pada metode Prediksi aritmatik adalah:

Page 25: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

Metodologi

Penyusunan Perencanaan Target Indikator Ekonomi Kabupaten BogorTahun 2014-2018 16

0 1tP P rt

0

11tP

rt P

Keterangan:

tP = Nilai Indikator pada tahun t

0P = Nilai Indikator pada tahun awal

r = laju pertumbuhan Indikator

t = periode waktu antara tahun dasar dan tahun t (dalam tahun)

2.2.3. Metode Geometrik

Metode geometrik menggunakan asumsi bahwa angka akan bertambah

secara geometrik menggunakan dasar perhitungan bunga majemuk (Adioetomo dan

Samosir, 2010). Laju pertumbuhan Indikator (rate of growth) dianggap sama untuk

setiap tahun. Berikut formula yang digunakan pada metode geometrik:

0 1t

tP P r

1

0

1t

tPr

P

dimana:

tP = Nilai indikator pada tahun t

0P = Nilai indikator pada tahun awal

r = laju pertumbuhan Indikator

t = periode waktu antara tahun dasar dan tahun t (dalam tahun)

2.2.4. Metode Eksponensial

Metode eksponensial menggambarkan pertambahan yang terjadi secara

sedikit-sedikit sepanjang tahun, berbeda dengan metode geometrik yang

Page 26: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

Metodologi

Penyusunan Perencanaan Target Indikator Ekonomi Kabupaten BogorTahun 2014-2018 17

mengasumsikan bahwa pertambahan hanya terjadi pada satu saat selama kurun

waktu tertentu. Formula yang digunakan pada metode eksponensial adalah:

0

rt

tP P e

0

1ln tP

rt P

Keterangan:

tP = jumlah (indikator) pada tahun t

0P = jumlah (indikator) pada tahun awal

r = laju pertumbuhan (indikator)

t = periode waktu antara tahun dasar dan tahun t (dalam tahun)

e = bilangan pokok dari sitem logaritma natural yang besarnya adalah

2,7182818

2.2.5. Metode Proyeksi Ketenagakerjaan

Secara fungsional, angkatan kerja (sisi penawaran tenaga kerja) dipengaruhi

oleh banyak faktor termasuk jumlah penduduk, struktur umur, jenis kelamin

penduduk, tingkat pendapatan riil dan distribusinya, angka upah riil, struktur

ekonomi, partisipasi dalam sistem pendidikan, kebiasaan atau tradisi kerja dan

partisipasi kerja. Tetapi, dalam praktek sangat sulit (jika mungkin) untuk

memasukkan semua variabel itu dalam proyeksi angkatan kerja.

Jika dilihat dari sisi permintaan tenaga kerja, banyak faktor yang

mempengaruhi kemampuan penyerapan tenaga kerja. Dengan sistem

perekonomian yang bersifat global, gerak perekonomian suatu daerah tidak

terlepas dari geliat perekonomian daerah lain. Apa yang terjadi pada wilayah lain,

berimbas pada aktivitas ekspor impor yang pada akhirnya berpengaruh terhadap

kemampuan penyerapan tenaga kerja. Jika ditelusuri, banyak mata rantai terkait

Page 27: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

Metodologi

Penyusunan Perencanaan Target Indikator Ekonomi Kabupaten BogorTahun 2014-2018 18

kemampuan penyerapan tenaga kerja, namun dalam praktek juga sangat sulit

untuk memasukkan semua variabel itu dalam proyeksi kesempatan kerja.

Salah satu metode yang digunakan dalam proyeksi tenaga kerja pada tulisan

ini adalah metode yang mempertimbangkan komponen demografi (struktur

penduduk) dan angka partisipasi angkatan kerja menurut jenis kelamin. Struktur

penduduk yang digunakan adalah struktur penduduk hasil proyeksi sementara

berdasarkan data SP2010 yang dilakukan oleh BPS. Selain metode demografi,

ditempuh juga metode peramalan menggunakan model ekonometrika dengan

memperhitungkan pertumbuhan ekonomi, mencakup PDRB total maupun PDRB

sektoral. Asumsi yang digunakan adalah bahwa berbagai faktor yang mempengaruhi

proses produksi yang berdampak pada kemampuan penyerapan tenaga kerja dan

pencapaian kesejahteraan masyarakat pada akhirnya termuara pada besaran

PDRB.

Ada beberapa skenario yang ingin diambil yaitu:

1. Proyeksi berdasarkan struktur umur penduduk dan komposisi Angkatan Kerja

(AK) dan Bukan Angkatan Kerja (BAK). Asumsi yang digunakan adalah tenaga

kerja tumbuh linear mengikuti pola data Sakernas triwulanan periode 2005-

2012.

2. Proyeksi menggunakan Model Ekonometrika I. Model ini mengkaitkan data

struktur umur penduduk, struktur ketenagakerjaan dan Produk Domestik Bruto

(PDB) total. Model ini mengasumsikan bahwa penyerapan tenaga kerja sektoral

dipengaruhi oleh pertumbuhan PDRB total.

3. Proyeksi menggunakan Model Ekonometrika II. Model ini mengkaitkan data

struktur umur penduduk, struktur ketenagakerjaan dan Produk Domestik

Regional Bruto (PDRB) sektoral. Model ini mengasumsikan bahwa penyerapan

tenaga kerja sektoral dipengaruhi oleh pertumbuhan PDRB sektor yang

bersangkutan.

2.2.6. Model Kemiskinan Kabupaten Bogor

Penghitungan penduduk miskin tingkat Kabupaten Bogor Barat dan

Kabupaten Bogor tanpa Bogor Barat dilakukan dengan menggunakan gabungan

data Susenas Kor, sehingga kecukupan sampel untuk estimasi pada tingkat

kabupaten terpenuhi. Metode yang digunakan adalah dengan menggunakan

Page 28: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

Metodologi

Penyusunan Perencanaan Target Indikator Ekonomi Kabupaten BogorTahun 2014-2018 19

metode yang didasarkan pada Hukum Engel. Dasar dari Hukum Engel adalah

semakin miskin seseorang maka akan semakin tinggi proporsi pengeluaran untuk

makanan.

Langkah-langkah penghitungannya adalah seperti berikut ini:

a. Melakukan penghitungan penduduk miskin tingkat Kabupaten Bogor Barat,

Bogor tanpa Bogor Barat. Penghitungan penduduk miskin tingkat

kabupaten Bogor Barat, Bogor tanpa Bogor Barat dilakukan dengan

menggunakan gabungan data Susenas Kor tahun 2000-2012, sehingga

kecukupan sampel untuk estimasi pada tingkat kabupaten terpilah

terpenuhi.

b. Metode yang digunakan adalah dengan menggunakan metode yang

didasarkan pada Hukum Engel. Dasar dari Hukum Engel adalah semakin

miskin seseorang maka akan semakin tinggi proporsi pengeluaran untuk

makanan.

c. Menghitung jumlah dan persentase penduduk miskin Kabupaten Bogor

Barat, Bogor tanpa Bogor Barat berdasarkan GK kabupaten Bogor dengan

menggunakan data Susenas Kor gabungan.

d. Jumlah dari penduduk miskin Kabupaten Bogor Barat, Bogor tanpa Bogor

Barat disesuaikan dengan jumlah penduduk miskin Kabupaten Bogor yang

sudah dirilis. Perlu langkah iterasi untuk penyesuaian tersebut.

e. Melakukan estimasi garis kemiskinan dengan memasukkan faktor inflasi.

f. Melakukan estimasi penduduk dengan menggunakan metode matematik.

Estimasi penduduk digunakan sebagai pembagi dari penduduk miskin untuk

memperoleh persentase penduduk miskin (head count index).

Sejak tahun 2011 Bappeda Kabupaten Bogor bekerjasama dengan BPS

Kabupaten Bogor telah membuat kajian mengenai keterkaitan antara kemiskinan

dengan beberapa indikator ekonomi daerah di Kabupaten Bogor dan Wilayah

sekitarnya. Berikut adalah hasil kajian keterkaitan kemiskinan dengan beberapa

indikator lainnya:

1. Model Kemiskinan I

Pada tahun 2011 telah dikaji dengan menggunakan metode analisis Regresi

Data Panel mengaitkan antara kemiskinan dengan variabel jumlah penduduk, PDRB

Page 29: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

Metodologi

Penyusunan Perencanaan Target Indikator Ekonomi Kabupaten BogorTahun 2014-2018 20

(Laju pertumbuhan ekonomi), rata-rata lama sekolah dan pengangguran. Dengan

menggunakan model :

0 1

2 3 4

( )it i t it

it it it

LNMISKIN LNPENDUDUK

LNPDRB LNRLS LNPENGANGGURAN

Keterangan : MISKINit = jumlah Penduduk Miskin di kabupaten i tahun t. PENDUDUKit = jumlah penduduk di kabupaten i tahun t. PDRBit = PDRB di kabupaten i tahun t. RLSit = rata-rata lama sekolah di kabupaten i tahun t PENGANGGURANit = jumlah pengangguran di kabupaten i tahun t. βj = parameter yang diestimasi, j = 0, 1, 2, 3, 4.

αi = efek individu kabupaten i µt = efek waktu tahun t ui = komponen error.

Maka model kemiskinan I yang dihasilkan adalah:

Tabel 2.1. Output Hasil Analisis Regresi Data Panel Keterkaitan antara Kemiskinan

dengan Indikator Ekonomi Daerah Lainnya di Kabupaten Bogor

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

(1) (2) (3) (4) (5)

C -20.98648 6.684282 -3.139676 0.0040

1. Penduduk 4.089762 0.835343 4.895907 0.0000

2. PDRB -1.289988 0.433259 -2.977407 0.0059

3. RLS -2.421340 0.728541 -3.323545 0.0025

4. Pengangguran 0.011814 0.057945 0.203889 0.8399

R-squared 0.991597

Adjusted R-squared 0.988296

F-statistic 300.3689

Prob(F-statistic) 0.000000

2. Model Kemiskinan II

Pada tahun 2011 juga telah dikaji dengan menggunakan metode analisis Regresi

Data Panel mengaitkan antara kemiskinan dengan variabel sektor-sektor dalam

PDRB (9 sektor). Model kedua ini merupakan pengembangan dari model kemiskinan

Page 30: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

Metodologi

Penyusunan Perencanaan Target Indikator Ekonomi Kabupaten BogorTahun 2014-2018 21

I. Pada model kemiskinan I dihasilkan bahwa PDRB cukup signifikan dalam menekan

angka kemiskinan, akan tetapi belum terjawab sektor-sektor mana saja dalam

PDRB yang signifikan dapat menurunkan angka kemiskinan. Model kemiskinan II ini

akan dapat menjawabnya. Dengan menggunakan model :

( )

Keterangan : PENDUDUKMISKINit = jumlah Penduduk Miskin di kabupaten i tahun t. Hit = pangsa PDRB perkapita sektor j di kabupaten i tahun t.

Dit = PDRB perkapita di sektor j di kabupaten i tahun t. βj = parameter yang diestimasi, i = 0, 1, 2, 3, 4...9.

αi = efek individu kabupaten i µt = efek waktu tahun t ui = komponen error.

Maka model kemiskinan II yang dihasilkan adalah:

Tabel 2.2. Output Hasil Analisis Regresi Data Panel Keterkaitan antara

Kemiskinan dengan Sektor-sektor dalam PDRB Kabupaten Bogor

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

(1) (2) (3) (4) (5)

C 43.76966 8.114605 5.393936 0.0001

LNSEKTOR1 -3.482684 1.088122 -3.200639 0.0060

LNSEKTOR2 -1.097694 0.307461 -3.570190 0.0028

LNSEKTOR3 -3.834151 0.691504 -5.544657 0.0001

LNSEKTOR4 1.650489 0.506048 3.261524 0.0053

LNSEKTOR5 -0.546108 0.323682 -1.687175 0.1122

LNSEKTOR6 -0.883050 0.393162 -2.246022 0.0402

LNSEKTOR7 0.229349 0.508156 0.451336 0.6582

LNSEKTOR8 1.523320 0.627190 2.428800 0.0282

LNSEKTOR9 3.524320 0.777219 4.534529 0.0004

R-squared 0.991981

Adjusted R-squared 0.984497

F-statistic 132.5391

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 31: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

Metodologi

Penyusunan Perencanaan Target Indikator Ekonomi Kabupaten BogorTahun 2014-2018 22

Keterangan Sektor :

1. Pertanian,Peternakan, Kehutanan, & Perikanan

2. Pertambangan dan penggalian

3. Industri Manufaktur

4. Listrik, Gas & Air Minum

5. Konstruksi

6. Perdagangan, Hotel,& Restoran

7. Pengangkutan dan Telekomunikasi

8. Lembaga Keuangan

9. Jasa-Jasa

Page 32: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

Hasil dan Pembahasan

Penyusunan Perencanaan Target Indikator Ekonomi Kabupaten Bogor Tahun 2014-2018 23

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penyusunan target IED tahun 2014-2018 ini merupakan salah satu upaya

untuk menentukan perencanaan pembangunan daerah agar dapat bermanfaat bagi

kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Dalam penyusunan target IED ini telah

mengakomodir kemungkinan berdirinya Daerah Otonomi Baru (DOB) Kabupaten

Bogor Barat yang terlepas dari Kabupaten Bogor. Keempatbelas kecamatan yang

akan menjadi Kabupaten Bogor Barat tergambar dalam peta berikut ini.

Gambar 3.1.1. Peta wilayah Kabupaten Bogor dan DOB Kabupaten Bogor Barat

Penyusunan target Indikator Ekonomi Daerah Kabupaten Bogor tahun 2014-

2018 akan disajikan menjadi 3 uraian yaitu :

a. Uraian pertama berisikan data target seluruh kecamatan yang ada di

Kabupaten Bogor, meliputi 40 Kecamatan.

b. Uraian kedua berisi data target dari 14 kecamatan calon Daerah Otonomi Baru

(DOB) Kabupaten Bogor Barat (KBB), yaitu Kecamatan Tenjo, Parung Panjang,

Rumpin, Jasinga, Cigudeg, Sukajaya, Nanggung, Pamijahan, Cibungbulang,

Leuwiliang, Leuwisadeng, Tenjolaya, Ciampea dan Dramaga.

Page 33: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

Hasil dan Pembahasan

Penyusunan Perencanaan Target Indikator Ekonomi Kabupaten Bogor Tahun 2014-2018 24

c. Uraian ketiga berisi data target dari 26 Kecamatan, di luar calon Daerah

Otonomi Baru (DOB) Kabupaten Bogor Barat (KBB).

3.1. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB)

Pembahasan pada sub bab ini akan dibagi menjadi 4 (empat) pokok bahasan,

yaitu : PDRB menurut lapangan usaha (sektor) dan PDRB menurut penggunaan,

PDRB perkapita dan daya beli. Analisis dilakukan secara deskriptif mengenai PDRB

atas dasar harga berlaku, PDRB atas dasar harga konstan, laju dan sumber

pertumbuhan komponen-komponen PDRB menurut penggunaan dan struktur

ekonomi.

3.1.1. PDRB Kabupaten Bogor menurut Lapangan Usaha

1. PDRB Kabupaten Bogor (terdiri atas 40 kecamatan) Pembahasan pada bagian ini akan menguraikan PDRB Kabupaten Bogor

menurut lapangan usaha. Estimasi dilakukan terhadap PDRB atas dasar harga

berlaku dan PDRB atas dasar harga konstan baik atas dasar harga konstan 2000

maupun 2010.

Pada tahun 2014, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga

berlaku di Kabupaten Bogor diprediksi mencapai 124,29 triliun rupiah. Nilai ini

terus mengalami peningkatan hingga pada tahun 2018 PDRB Kabupaten Bogor

diprediksi sebesar 193,68 triliun rupiah. Sektor ekonomi yang menunjukkan Nilai

Tambah Bruto (NTB) terbesar adalah sektor industri pengolahan yang mencapai Rp.

70,87 triliun dan terus meningkat hingga pada tahun 2018 sektor industri

pengolahan diprediksi mencapai 106,34 triliun rupiah. NTB terbesar kedua adalah

sektor perdagangan, hotel dan restoran yang mencapai nilai 26,41 triliun rupiah

pada tahun 2014 dan mencapai 42,00 triliun rupiah pada tahun 2018. Kedua sektor

tersebut memiliki andil besar terhadap pembentukan PDRB. Sektor yang memiliki

peranan relatif kecil adalah sektor keuangan,persewaan dan jasa perusahaan

sebesar 1,79 triliun rupiah dan mencapai 2,89 triliun rupiah pada tahun 2018.

Tabel 3.1.1 menguraikan PDRB atas dasar harga berlaku di Kabupaten Bogor tahun

2014-2018.

Page 34: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

Hasil dan Pembahasan

Penyusunan Perencanaan Target Indikator Ekonomi Kabupaten Bogor Tahun 2014-2018 25

Tabel 3.1.1. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Bogor Menurut Lapangan Usaha Tahun 2014-2018 (Milyar Rupiah)

Distribusi persentase PDRB sektoral menunjukkan peranan masing-masing

sektor terhadap nilai PDRB secara keseluruhan. Semakin besar persentase suatu

sektor, semakin besar pula pengaruh sektor tersebut di dalam perkembangan

ekonomi suatu daerah. Distribusi persentase juga dapat memperlihatkan kontribusi

nilai tambah setiap sektor dalam pembentukan PDRB, sehingga akan tampak

sektor-sektor yang menjadi motor penggerak pertumbuhan (sektor andalan) di

wilayah yang bersangkutan. Jika dilihat distribusi persentase lapangan usaha dari

tahun ke tahun, terlihat adanya pergeseran di beberapa sektor lapangan usaha.

Sektor industri pengolahan memperlihatkan penurunan kontribusi, sedangkan

sektor konstruksi menunjukkan peningkatan kontribusi dalam penciptaan nilai

tambah. Demikian juga dengan sektor pengangkutan dan komunikasi mengalami

peningkatan dari tahun ke tahun meski peningkatannya relatif sedikit. Tabel 3.1.2

menyajikan distribusi persentase PDRB Kabupaten Bogor tahun 2014-2018.

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1Pertanian, Peternakan,

Kehutanan dan Perikanan5.004,07 5.466,54 6.044,74 6.634,96 7.397,08

2Pertambangan dan

Penggalian1.920,84 2.212,06 2.596,48 3.016,21 3.473,32

3 Industri 70.874,75 78.597,93 87.502,27 97.375,87 106.342,67

4 Listrik, Gas dan Air Bersih 3.409,62 3.746,67 4.182,52 4.640,84 5.178,95

5 Konstruksi 5.977,04 7.055,14 8.327,71 9.768,73 11.194,47

6Perdagangan, Hotel dan

Restoran26.412,87 30.120,54 33.544,40 37.183,13 42.003,28

7Pengangkutan dan

Komunikasi5.338,40 6.355,85 7.275,15 8.256,12 9.618,41

8Keuangan, Real Estat dan

Jasa Perusahaan1.792,57 1.987,39 2.245,09 2.521,26 2.894,01

9 Jasa-Jasa 3.559,56 3.974,09 4.437,54 4.925,35 5.580,82

124.289,72 139.516,21 156.155,90 174.322,47 193.683,00

2016 2017 20182014 2015

Kabupaten Bogor

No. Lapangan Usaha

Page 35: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

Hasil dan Pembahasan

Penyusunan Perencanaan Target Indikator Ekonomi Kabupaten Bogor Tahun 2014-2018 26

Tabel 3.1.2. Distribusi Persentase PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Bogor Menurut Lapangan Usaha Tahun 2014-2018

Berdasarkan harga konstan tahun 2000, PDRB tahun 2014 atas dasar harga

konstan diprediksi mencapai 41,08 triliun rupiah. Nilai ini terus mengalami

peningkatan pada tahun berikutnya hingga pada tahun 2018 PDRB Kabupaten Bogor

atas dasar harga konstan diprediksi sebesar 52,19 triliun rupiah. Sektor yang

memberikan kontribusi terbesar dalam penciptaan nilai tambah adalah sektor

industri pengolahan disusul sektor perdagangan, hotel dan restoran. Tabel 3.1.3

menunjukkan nilai PDRB atas dasar harga konstan Kabupaten Bogor tahun 2014-

2018.

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1Pertanian, Peternakan,

Kehutanan dan Perikanan4,03 3,92 3,87 3,81 3,82

2Pertambangan dan

Penggalian1,55 1,59 1,66 1,73 1,79

3 Industri 57,02 56,34 56,04 55,86 54,91

4 Listrik, Gas dan Air Bersih 2,74 2,69 2,68 2,66 2,67

5 Konstruksi 4,81 5,06 5,33 5,60 5,78

6Perdagangan, Hotel dan

Restoran21,25 21,59 21,48 21,33 21,69

7Pengangkutan dan

Komunikasi4,30 4,56 4,66 4,74 4,97

8Keuangan, Real Estat dan

Jasa Perusahaan1,44 1,42 1,44 1,45 1,49

9 Jasa-Jasa 2,86 2,85 2,84 2,83 2,88

Kabupaten Bogor 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

No. 2016 2017 20182014 2015Lapangan Usaha

Page 36: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

Hasil dan Pembahasan

Penyusunan Perencanaan Target Indikator Ekonomi Kabupaten Bogor Tahun 2014-2018 27

Tabel 3.1.3. PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 Kabupaten Bogor Menurut Lapangan Usaha Tahun 2012-2013 (Miliar Rupiah)

Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Kabupaten Bogor pada tahun 2014

diprediksi akan tumbuh sebesar 6,07 persen. Nilai pertumbuhan ekonomi

Kabupaten Bogor terus meningkat hingga pada tahun 2018 diprediksi akan

mencapai 6,21 persen. Pertumbuhan ekonomi yang cukup baik diperlukan untuk

menjaga stabilitas ekonomi dan penciptaan lapangan kerja. Laju pertumbuhan

ekonomi Kabupaten Bogor selama periode 2014-2018 ditunjukkan pada Tabel 3.1.4.

Berdasarkan prediksi PDRB tahun 2014-2018, terlihat bahwa secara umum

pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bogor berada pada kisaran 6 persen.

Tabel 3.1.4. menunjukkan bahwa sektor konstruksi diprediksi akan mencapai

kinerja yang sangat baik, dengan pertumbuhan rata-rata di atas dua digit. Sektor

pertambangan dan penggalian, sektor perdagangan, hotel dan restoran serta sektor

pengangkutan dan komunikasi merupakan sektor dengan pertumbuhan yang lebih

tinggi dibandingkan rata-rata laju pertumbuhan Kabupaten Bogor.

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1Pertanian, Peternakan,

Kehutanan dan Perikanan1.846,78 1.917,76 1.979,02 2.027,51 2.074,71

2Pertambangan dan

Penggalian453,82 487,51 533,03 578,90 616,86

3 Industri 24.423,87 25.777,68 27.228,23 28.827,31 30.480,77

4 Listrik, Gas dan Air Bersih 1.432,56 1.485,66 1.563,71 1.641,45 1.721,82

5 Konstruksi 1.604,78 1.806,69 2.016,17 2.231,92 2.439,92

6Perdagangan, Hotel dan

Restoran7.651,49 8.192,05 8.800,67 9.430,70 10.175,99

7Pengangkutan dan

Komunikasi1.334,13 1.462,53 1.559,89 1.677,19 1.809,68

8Keuangan, Real Estat dan

Jasa Perusahaan743,44 785,17 833,71 883,04 935,64

9 Jasa-Jasa 1.590,29 1.675,84 1.760,12 1.842,71 1.935,72

41.081,15 43.590,88 46.274,55 49.140,73 52.191,12

No.

Kabupaten Bogor

2014 2015 2016 2017 2018Lapangan Usaha

Page 37: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

Hasil dan Pembahasan

Penyusunan Perencanaan Target Indikator Ekonomi Kabupaten Bogor Tahun 2014-2018 28

Tabel 3.1.4. Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Bogor

Tahun 2014-2018 (persen)

Berdasarkan sumber pertumbuhannya, sektor industri pengolahan

merupakan sektor yang memberikan kontribusi terbesar terhadap pertumbuhan

ekonomi Kabupaten Bogor. Hal ini ditunjukkan melalui nilai sumber pertumbuhan

sektor industri pengolahan yang paling besar yaitu sekitar 3 persen dari total LPE

yang mencapai sekitar 6 persen. Tingginya sumber pertumbuhan yang berasal dari

sektor industri pengolahan menunjukkan kekuatan dan potensi sektor industri

pengolahan dalam menentukan capaian pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bogor.

Sektor perdagangan, hotel dan restoran memberikan kontribusi di atas satu

persen dari total pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bogor. Adapun sektor-sektor

lainnya memberikan kontribusi terhadap sumber pertumbuhan relatif kecil yaitu di

bawah satu persen. Berdasarkan penghitungan sumber pertumbuhan, maka pada

umumnya pertumbuhan sektor yang memiliki kontribusi besar dalam penciptaan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1Pertanian, Peternakan,

Kehutanan dan Perikanan4,96 3,84 3,19 2,45 2,33

2Pertambangan dan

Penggalian7,92 7,42 9,34 8,61 6,56

3 Industri 4,98 5,54 5,63 5,87 5,74

4 Listrik, Gas dan Air Bersih 3,85 3,71 5,25 4,97 4,90

5 Konstruksi 12,88 12,58 11,59 10,70 9,32

6Perdagangan, Hotel dan

Restoran8,92 7,06 7,43 7,16 7,90

7Pengangkutan dan

Komunikasi7,56 9,62 6,66 7,52 7,90

8Keuangan, Real Estat dan

Jasa Perusahaan6,09 5,61 6,18 5,92 5,96

9 Jasa-Jasa 4,64 5,38 5,03 4,69 5,05

6,07 6,11 6,16 6,19 6,21

No.

Kabupaten Bogor

2017 20182014 2015 2016Lapangan Usaha

Page 38: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

Hasil dan Pembahasan

Penyusunan Perencanaan Target Indikator Ekonomi Kabupaten Bogor Tahun 2014-2018 29

NTB akan memberikan kontribusi yang besar pula dalam sumber pertumbuhan.

Rincian sumber pertumbuhan tiap lapangan usaha terdapat pada Tabel 3.1.5.

Tabel 3.1.5. Sumber Pertumbuhan PDRB Kabupaten Bogor Tahun 2014-2018 (persen)

Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 57 Tahun 2009

tentang Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (Perka BPS No 57 Tahun

2009 tentang Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI)) pada bulan

Desember 2009 yang merupakan revisi dari KBLI Tahun 2005, maka KBLI yang

digunakan dalam penyusunan PDRB Kabupaten Bogor tahun dasar 2010 mengacu

pada Perka BPS tersebut. Berdasarkan Perka BPS No. 57 Tahun 2009, jumlah

sektor (kategori) yang disajikan sebanyak 21, namun dalam publikasi ini dijadikan

17 sektor, artinya ada sektor yang merupakan gabungan dari dua atau lebih

kategori. Hal ini dilakukan dalam rangka menyesuaikan dengan penyajian PDRB

perubahan tahun dasar 2000 ke 2010 (17 sektor) yang disajikan secara nasional.

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1Pertanian, Peternakan,

Kehutanan dan Perikanan0,23 0,17 0,14 0,10 0,10

2Pertambangan dan

Penggalian0,09 0,08 0,10 0,10 0,08

3 Industri 2,99 3,30 3,33 3,46 3,36

4 Listrik, Gas dan Air Bersih 0,14 0,13 0,18 0,17 0,16

5 Konstruksi 0,47 0,49 0,48 0,47 0,42

6Perdagangan, Hotel dan

Restoran1,62 1,32 1,40 1,36 1,52

7Pengangkutan dan

Komunikasi0,24 0,31 0,22 0,25 0,27

8Keuangan, Real Estat dan

Jasa Perusahaan0,11 0,10 0,11 0,11 0,11

9 Jasa-Jasa 0,18 0,21 0,19 0,18 0,19

6,07 6,11 6,16 6,19 6,21

2016 2017 2018

Kabupaten Bogor

2014 2015No. Lapangan Usaha

Page 39: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

Hasil dan Pembahasan

Penyusunan Perencanaan Target Indikator Ekonomi Kabupaten Bogor Tahun 2014-2018 30

Pada tahun 2014, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga

berlaku di Kabupaten Bogor diprediksi mencapai 124,29 triliun rupiah, nilai ini

terus meningkat hingga pada tahun 2018 PDRB Kabupaten Bogor diprediksi

mencapai 193,68 triliun rupiah. Sektor yang mendominasi perekonomian Kabupaten

Bogor adalah sektor industri pengolahan dan sektor perdagangan besar dan eceran

dan reparasi mobil dan motor. PDRB berdasarkan klasifikasi 17 sektor atas dasar

harga berlaku disajikan dalam Tabel 3.1.6.

Tabel 3.1.6. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Bogor Berdasarkan 17 Lapangan Usaha Tahun 2014-2018 (Milyar Rupiah)

Pada Tabel 3.1.6, sektor ekonomi yang menunjukkan Nilai Tambah Bruto

(NTB) terbesar adalah sektor industri pengolahan yang mencapai 70,84 triliun

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1Pertanian, Kehutanan dan

Perikanan5.004,07 5.466,54 6.044,74 6.634,96 7.397,08

2 Pertambangan dan Penggalian 1.920,84 2.212,06 2.596,48 3.016,21 3.473,32

3 Industri Pengolahan 70.874,75 78.597,93 87.502,27 97.375,87 106.342,67

4 Pengadaan Listrik, Gas 3.248,92 3.569,88 3.988,01 4.427,59 4.944,38

5 Pengadaan Air 160,69 176,80 194,51 213,25 234,57

6 Konstruksi 5.977,04 7.055,14 8.327,71 9.768,73 11.194,47

7Perdagangan Besar dan Eceran,

dan Reparasi Mobil dan Motor21.795,83 25.050,90 27.996,33 31.140,85 35.312,44

8 Transportasi dan Pergudangan 4.328,70 5.181,38 5.909,03 6.677,07 7.745,09

9Penyediaan Akomodasi dan

makan Minum4.038,10 4.287,17 4.669,79 5.054,74 5.566,68

10 Informasi dan komunikasi 1.009,70 1.174,46 1.366,11 1.579,05 1.873,32

11 Jasa Keuangan 391,58 429,94 488,99 553,09 639,71

12 Real Estate 1.187,28 1.319,97 1.492,20 1.676,60 1.925,83

13 Jasa Perusahaan 213,71 237,48 263,90 291,57 328,47

14Administrasi Pemerintahan,

Pertahanan dan Jaminan Sosial2.059,60 2.367,19 2.645,52 2.942,66 3.336,85

15 Jasa Pendidikan 1.376,82 1.582,44 1.768,50 1.967,14 2.230,65

16Jasa Kesehatan dan Kegiatan

Sosial599,55 689,09 770,11 856,61 971,36

17 Jasa lainnya 102,53 117,84 131,70 146,49 166,11

124.289,72 139.516,21 156.155,90 174.322,47 193.683,00

No. LAPANGAN USAHA 2014 2015 2016 2017 2018

KABUPATEN BOGOR

Page 40: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

Hasil dan Pembahasan

Penyusunan Perencanaan Target Indikator Ekonomi Kabupaten Bogor Tahun 2014-2018 31

rupiah. Sektor perdagangan besar dan eceran dan reparasi mobil dan motor

memiliki andil terbesar kedua setelah industri pengolahan yaitu sebesar 21,79

triliun rupiah. Kedua sektor tersebut memiliki andil terbesar terhadap

pembentukan PDRB. Sedangkan sektor yang memiliki peranan paling kecil adalah

sektor jasa lainnya yaitu sebesar 102,53 milyar rupiah. Adapun distribusi

persentase tiap sektor berdasarkan 17 sektor lapangan usaha disajikan dalam Tabel

3.1.7.

Tabel 3.1.7. Distribusi Persentase PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Bogor Berdasarkan 17 Lapangan Usaha Tahun 2014-2018

Distribusi persentase PDRB sektoral menunjukkan peranan masing-masing

sektor dalam sumbangannya terhadap PDRB secara keseluruhan. Semakin besar

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1Pertanian, Kehutanan dan

Perikanan4,03 3,92 3,87 3,81 3,82

2 Pertambangan dan Penggalian 1,55 1,59 1,66 1,73 1,79

3 Industri Pengolahan 57,02 56,34 56,04 55,86 54,91

4 Pengadaan Listrik, Gas 2,61 2,56 2,55 2,54 2,55

5 Pengadaan Air 0,13 0,13 0,12 0,12 0,12

6 Konstruksi 4,81 5,06 5,33 5,60 5,78

7Perdagangan Besar dan Eceran,

dan Reparasi Mobil dan Motor17,54 17,96 17,93 17,86 18,23

8 Transportasi dan Pergudangan 3,48 3,71 3,78 3,83 4,00

9Penyediaan Akomodasi dan

makan Minum3,25 3,07 2,99 2,90 2,87

10 Informasi dan komunikasi 0,81 0,84 0,87 0,91 0,97

11 Jasa Keuangan 0,32 0,31 0,31 0,32 0,33

12 Real Estate 0,96 0,95 0,96 0,96 0,99

13 Jasa Perusahaan 0,17 0,17 0,17 0,17 0,17

14Administrasi Pemerintahan,

Pertahanan dan Jaminan Sosial1,66 1,70 1,69 1,69 1,72

15 Jasa Pendidikan 1,11 1,13 1,13 1,13 1,15

16Jasa Kesehatan dan Kegiatan

Sosial0,48 0,49 0,49 0,49 0,50

17 Jasa lainnya 0,08 0,08 0,08 0,08 0,09

100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

2014 2015 2016 2017 2018No. LAPANGAN USAHA

KABUPATEN BOGOR

Page 41: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

Hasil dan Pembahasan

Penyusunan Perencanaan Target Indikator Ekonomi Kabupaten Bogor Tahun 2014-2018 32

persentase suatu sektor, semakin besar pula pengaruh sektor tersebut di dalam

perkembangan ekonomi suatu daerah. Distribusi persentase juga dapat

memperlihatkan kontribusi nilai tambah setiap sektor dalam pembentukan PDRB,

sehingga akan tampak sektor-sektor yang menjadi motor penggerak pertumbuhan

(sektor andalan) di wilayah yang bersangkutan. Pada Tabel 3.1.7. terlihat bahwa

sektor industri pengolahan mengalami penurunan kontribusi dalam penciptaan nilai

tambah dar tahun ketahun. Sebaliknya, sektor perdagangan besar dan eceran dan

reparasi mobil dan motor mengalami peningkatan kontribusi penciptaan nilai

tambah dari tahun ke tahun. PDRB Kabupaten Bogor 17 sektor berdasarkan harga

konstan 2010 disajikan pada Tabel 3.1.8.

Tabel 3.1.8. PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010 Kabupaten Bogor Menurut 17 Lapangan Usaha Tahun 2011-2013 (Juta Rupiah)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1Pertanian, Kehutanan dan

Perikanan3.654,81 3.795,29 3.916,51 4.012,47 4.105,89

2 Pertambangan dan Penggalian 1.141,63 1.226,37 1.340,90 1.456,28 1.551,77

3 Industri Pengolahan 54.202,35 56.902,44 60.056,53 63.436,01 67.161,54

4 Pengadaan Listrik, Gas 2.667,03 2.765,76 2.910,79 3.055,16 3.204,41

5 Pengadaan Air 133,33 138,61 146,65 154,84 163,39

6 Konstruksi 4.403,85 4.957,93 5.532,79 6.124,86 6.695,67

7Perdagangan Besar dan Eceran,

dan Reparasi Mobil dan Motor15.736,52 17.072,27 18.314,86 19.719,51 21.130,16

8 Transportasi dan Pergudangan 3.369,59 3.679,37 3.915,62 4.152,95 4.416,60

9Penyediaan Akomodasi dan

makan Minum2.840,22 2.960,29 3.151,51 3.343,74 3.588,76

10 Informasi dan komunikasi 830,54 916,74 981,53 1.079,99 1.193,12

11 Jasa Keuangan 326,23 342,77 367,99 393,80 422,44

12 Real Estate 929,38 986,20 1.046,52 1.107,87 1.172,95

13 Jasa Perusahaan 175,13 183,08 192,06 200,99 210,04

14Administrasi Pemerintahan,

Pertahanan dan Jaminan Sosial1.435,59 1.529,35 1.604,24 1.677,79 1.753,14

15 Jasa Pendidikan 903,78 959,99 1.004,01 1.046,93 1.090,69

16Jasa Kesehatan dan Kegiatan

Sosial395,36 420,38 440,11 459,41 479,11

17 Jasa lainnya 65,48 68,43 71,75 74,95 79,06

93.210,85 98.905,27 104.994,38 111.497,57 118.418,74

No. LAPANGAN USAHA 2014 2015 2016

KABUPATEN BOGOR

2017 2018

Page 42: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

Hasil dan Pembahasan

Penyusunan Perencanaan Target Indikator Ekonomi Kabupaten Bogor Tahun 2014-2018 33

Berdasarkan Tabel 3.1.8, PDRB atas harga konstan tahun 2014 diprediksi

akan mencapai 93,21 triliun. Nilai ini terus meningkat hingga mencapai 118,42

triliun rupiah pada tahun 2018. Sektor yang mendominasi penciptaan nilai tambah

adalah sektor industri pengolahan dan perdagangan besar dan eceran dan reparasi

mobil dan motor.

Pada tahun 2014, Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Kabupaten Bogor

diprediksi mencapai 6,07 persen. Nilai ini terus mengalami peningkatan hingga

pada tahun 2018 LPE Kabupaten Bogor diprediksi mencapai 6,21 persen. Rincian

LPE tiap sektor disajikan dalam Tabel 3.1.9.

Tabel 3.1.9. Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Bogor Menurut 17 Lapangan Usaha Tahun 2014-2018 (persen)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1Pertanian, Kehutanan dan

Perikanan4,96 3,84 3,19 2,45 2,33

2 Pertambangan dan Penggalian 7,92 7,42 9,34 8,61 6,56

3 Industri Pengolahan 4,45 4,98 5,54 5,63 5,87

4 Pengadaan Listrik, Gas 3,84 3,70 5,24 4,96 4,89

5 Pengadaan Air 4,12 3,96 5,81 5,58 5,52

6 Konstruksi 12,88 12,58 11,59 10,70 9,32

7Perdagangan Besar dan Eceran,

dan Reparasi Mobil dan Motor10,83 8,49 7,28 7,67 7,15

8 Transportasi dan Pergudangan 7,46 9,19 6,42 6,06 6,35

9Penyediaan Akomodasi dan

makan Minum4,41 4,23 6,46 6,10 7,33

10 Informasi dan komunikasi 7,72 10,38 7,07 10,03 10,48

11 Jasa Keuangan 6,44 5,07 7,36 7,01 7,27

12 Real Estate 6,22 6,11 6,12 5,86 5,87

13 Jasa Perusahaan 4,63 4,54 4,90 4,65 4,50

14Administrasi Pemerintahan,

Pertahanan dan Jaminan Sosial4,78 6,53 4,90 4,59 4,49

15 Jasa Pendidikan 4,47 6,22 4,59 4,27 4,18

16Jasa Kesehatan dan Kegiatan

Sosial4,58 6,33 4,69 4,38 4,29

17 Jasa lainnya 4,59 4,51 4,85 4,46 5,48

6,07 6,11 6,16 6,19 6,21

No. LAPANGAN USAHA 2018

KABUPATEN BOGOR

2014 2015 2016 2017

Page 43: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

Hasil dan Pembahasan

Penyusunan Perencanaan Target Indikator Ekonomi Kabupaten Bogor Tahun 2014-2018 34

Pada tahun 2018, LPE Kabupaten Bogor diprediksi mencapai 6,21 persen.

Nilai ini setara dengan LPE Provinsi Jawa Barat pada tahun 2012. Sektor yang

mengalami pertumbuhan cukup tinggi adalah sektor konstruksi, perdagangan besar

dan eceran dan reparasi mobil dan motor, dan sektor informasi dan komunikasi.

Pertumbuhan sektor yang relatif kecil adalah sektor listrik dan gas. Sedangkan

sektor dengan pertumbuhan yang menurun adalah sektor pertanian, kehutanan dan

perikanan.

2. PDRB Kabupaten Bogor Barat

Pada tahun 2014, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga

berlaku di DOB Kabupaten Bogor Barat diprediksi mencapai 13,03 triliun rupiah.

Nilai ini terus mengalami peningkatan hingga pada tahun 2018 PDRB Kabupaten

Bogor Barat diprediksi sebesar 22,17 triliun rupiah. Tabel 3.1.10 menguraikan PDRB

atas dasar harga berlaku di Kabupaten Bogor tahun 2014-2018.

Tabel 3.1.10. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Bogor Barat Menurut Lapangan Usaha Tahun 2014-2018 (Milyar Rupiah)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1Pertanian, Peternakan,

Kehutanan dan Perikanan2.045,04 2.222,30 2.414,93 2.624,25 2.851,72

2Pertambangan dan

Penggalian1.360,64 1.496,71 1.646,38 1.811,01 1.992,11

3 Industri 1.126,25 1.276,92 1.447,75 1.641,44 1.861,03

4Listrik, Gas dan Air

Bersih906,97 1.018,77 1.144,35 1.285,41 1.443,86

5 Konstruksi 183,43 216,20 254,84 300,38 354,06

6Perdagangan, Hotel dan

Restoran5.659,80 6.636,05 7.780,70 9.122,79 10.696,38

7Pengangkutan dan

Komunikasi562,19 669,04 796,19 947,51 1.127,58

8Keuangan, Real Estat dan

Jasa Perusahaan140,95 159,55 180,60 204,44 231,42

9 Jasa-Jasa 1.046,53 1.165,63 1.298,27 1.446,01 1.610,57

13.031,79 14.861,17 16.964,02 19.383,25 22.168,74 Kabupaten Bogor Barat

2016 2017 20182014 2015No. Lapangan Usaha

Page 44: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

Hasil dan Pembahasan

Penyusunan Perencanaan Target Indikator Ekonomi Kabupaten Bogor Tahun 2014-2018 35

Sektor ekonomi yang menunjukkan Nilai Tambah Bruto (NTB) terbesar

adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran yang mencapai 5,66 triliun rupiah

pada tahun 2014 dan terus meningkat hingga pada tahun 2018 sektor ini diprediksi

mencapai 10,69 triliun rupiah. NTB terbesar kedua adalah sektor pertanian yang

mencapai nilai Rp. 2,04 triliun rupiah pada tahun 2014 dan meningkat menjadi

2,85 triliun rupiah pada tahun 2018. Kedua sektor tersebut memiliki andil besar

terhadap pembentukan PDRB. Sektor yang memiliki peranan relatif kecil adalah

sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan yaitu sebesar 140,95 miliar

rupiah pada tahun 2014 dan meningkat menjadi 231,42 miliar rupiah. Tabel 3.1.11

menyajikan distribusi persentase PDRB Kabupaten Bogor tahun 2014-2018.

Tabel 3.1.11. Distribusi Persentase PDRB Atas Dasar Harga Berlaku DOB Kabupaten Bogor Barat Menurut Lapangan Usaha Tahun 2014-2018

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1Pertanian, Peternakan,

Kehutanan dan Perikanan15,69 14,95 14,24 13,54 12,86

2Pertambangan dan

Penggalian10,44 10,07 9,71 9,34 8,99

3 Industri 8,64 8,59 8,53 8,47 8,39

4Listrik, Gas dan Air

Bersih6,96 6,86 6,75 6,63 6,51

5 Konstruksi 1,41 1,45 1,50 1,55 1,60

6Perdagangan, Hotel dan

Restoran43,43 44,65 45,87 47,07 48,25

7Pengangkutan dan

Komunikasi4,31 4,50 4,69 4,89 5,09

8Keuangan, Real Estat dan

Jasa Perusahaan1,08 1,07 1,06 1,05 1,04

9 Jasa-Jasa 8,03 7,84 7,65 7,46 7,27

100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

No.

Kabupaten Bogor Barat

2015 2016 2017 2018Lapangan Usaha 2014

Page 45: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

Hasil dan Pembahasan

Penyusunan Perencanaan Target Indikator Ekonomi Kabupaten Bogor Tahun 2014-2018 36

Berdasarkan Tabel 3.1.11. yang menguraikan distribusi persentase lapangan

usaha dari tahun ke tahun, terlihat adanya pergeseran di beberapa sektor lapangan

usaha. Sektor pertanian serta sektor pertambangan dan penggalian menunjukkan

penurunan kontribusi, sedangkan sektor perdagangan, hotel dan restoran

menunjukkan peningkatan kontribusi dalam penciptaan nilai tambah. Demikian

juga dengan sektor pengangkutan dan komunikasi mengalami peningkatan dari

tahun ke tahun meski relatif sedikit.

Berdasarkan harga konstan 2000, PDRB DOB Kabupaten Bogor Barat tahun

2014 atas harga konstan diprediksi mencapai 4,15 triliun rupiah. Nilai ini terus

mengalami peningkatan pada tahun berikutnya hingga pada tahun 2018 PDRB

Kabupaten Bogor atas dasar harga konstan diprediksi sebesar 5,17 triliun rupiah.

Tabel 3.1.12. menunjukkan nilai PDRB atas dasar harga konstan Kabupaten Bogor

Barat tahun 2014-2018.

Tabel 3.1.12. PDRB Atas Dasar Harga Konstan DOB Kabupaten Bogor Barat Menurut Lapangan Usaha Tahun 2014-2018 (Milyar Rupiah)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1Pertanian, Peternakan,

Kehutanan dan Perikanan744,67 753,49 762,61 772,06 781,71

2Pertambangan dan

Penggalian351,44 378,90 415,45 450,02 481,08

3 Industri 376,99 391,85 411,40 432,36 457,57

4Listrik, Gas dan Air

Bersih370,33 384,97 402,01 423,63 446,86

5 Konstruksi 47,64 51,51 55,96 60,51 64,77

6Perdagangan, Hotel dan

Restoran1.614,37 1.732,33 1.859,29 1.997,36 2.146,18

7Pengangkutan dan

Komunikasi134,77 144,84 155,67 167,46 180,15

8Keuangan, Real Estat dan

Jasa Perusahaan56,52 59,42 62,79 66,47 70,45

9 Jasa-Jasa 453,43 471,43 492,63 515,81 541,71

4.150,15 4.368,75 4.617,80 4.885,69 5.170,48

2018

Kabupaten Bogor Barat

2014 2015 2016 2017No. Lapangan Usaha

Page 46: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

Hasil dan Pembahasan

Penyusunan Perencanaan Target Indikator Ekonomi Kabupaten Bogor Tahun 2014-2018 37

Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Kabupaten Bogor Barat pada tahun 2014

diprediksi akan tumbuh sebesar 5,05 persen. Nilai pertumbuhan ekonomi

Kabupaten Bogor Barat terus meningkat hingga pada tahun 2018 diprediksi akan

mencapai 5,25 persen. Berdasarkan prediksi PDRB Kabupaten Bogor Barat tahun

2014-2018, terlihat bahwa secara umum pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bogor

berada pada kisaran 5 persen. Nilai ini masih di bawah LPE Kabupaten Bogor yang

berada pada kisaran 6 persen.

Pada prediksi PDRB Kabupaten Bogor Barat tahun 2014-2018, sektor yang

menunjukkan pertumbuhan cukup tinggi adalah sektor konstruksi, sektor

perdagangan, hotel dan restoran serta sektor pengangkutan dan komunikasi. Sektor

dengan kinerja yang rendah ditunjukkan melalui laju pertumbuhannya yang

rendah. Sektor tersebut adalah sektor pertanian. Laju pertumbuhan ekonomi

Kabupaten Bogor selama periode 2014-2018 ditampilkan pada Tabel 3.1.9.

Tabel 3.1.13. Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Bogor Barat

Tahun 2014-2018 (persen)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1Pertanian, Peternakan,

Kehutanan dan Perikanan1,03 1,19 1,21 1,24 1,25

2Pertambangan dan

Penggalian8,55 7,82 9,64 8,32 6,90

3 Industri 3,08 3,94 4,99 5,10 5,83

4Listrik, Gas dan Air

Bersih3,85 3,95 4,43 5,38 5,48

5 Konstruksi 7,05 8,12 8,65 8,12 7,05

6Perdagangan, Hotel dan

Restoran7,20 7,31 7,33 7,43 7,45

7Pengangkutan dan

Komunikasi7,46 7,47 7,48 7,57 7,58

8Keuangan, Real Estat dan

Jasa Perusahaan4,17 5,13 5,66 5,87 5,98

9 Jasa-Jasa 3,62 3,97 4,50 4,71 5,02

5,04 5,27 5,70 5,80 5,83 Kabupaten Bogor Barat

2015 2016 2017 20182014No. Lapangan Usaha

Page 47: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

Hasil dan Pembahasan

Penyusunan Perencanaan Target Indikator Ekonomi Kabupaten Bogor Tahun 2014-2018 38

Berdasarkan sumber pertumbuhannya, sektor perdagangan, hotel dan

restoran merupakan sektor yang memberikan kontribusi terbesar terhadap

pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bogor Barat. Hal ini ditunjukkan melalui nilai

sumber pertumbuhan sektor perdagangan, hotel dan restoran yang paling besar

yaitu sekitar 3 persen dari total LPE yang mencapai sekitar 5 persen. Tingginya

sumber pertumbuhan yang berasal dari sektor perdagangan, hotel dan restoran

menunjukkan kekuatan dan potensi yang dimiliki sektor ini dalam menentukan

capaian pertumbuhan ekonomi di DOB Kabupaten Bogor Barat. Berdasarkan

penghitungan sumber pertumbuhan, maka pada umumnya pertumbuhan sektor

yang memiliki kontribusi besar dalam penciptaan NTB akan memberikan kontribusi

yang besar pula dalam sumber pertumbuhan. Rincian sumber pertumbuhan tiap

lapangan usaha terdapat pada Tabel 3.1.14.

Tabel 3.1.14. Sumber Pertumbuhan PDRB DOB Kabupaten Bogor Barat

Tahun 2014-2018

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1Pertanian, Peternakan,

Kehutanan dan Perikanan0,19 0,21 0,21 0,20 0,20

2Pertambangan dan

Penggalian0,70 0,66 0,84 0,75 0,64

3 Industri 0,29 0,36 0,45 0,45 0,52

4Listrik, Gas dan Air

Bersih0,35 0,35 0,39 0,47 0,48

5 Konstruksi 0,08 0,09 0,10 0,10 0,09

6Perdagangan, Hotel dan

Restoran2,74 2,84 2,91 2,99 3,05

7Pengangkutan dan

Komunikasi0,24 0,24 0,25 0,26 0,26

8Keuangan, Real Estat dan

Jasa Perusahaan0,06 0,07 0,08 0,08 0,08

9 Jasa-Jasa 0,40 0,43 0,49 0,50 0,53

5,04 5,27 5,70 5,80 5,83

2015 2016 2017 2018

Kabupaten Bogor Barat

2014No. Lapangan Usaha

Page 48: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

Hasil dan Pembahasan

Penyusunan Perencanaan Target Indikator Ekonomi Kabupaten Bogor Tahun 2014-2018 39

Pada tahun 2014, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga

berlaku di DOB Kabupaten Bogor Barat diprediksi mencapai 13,031 triliun rupiah,

nilai ini terus meningkat hingga pada tahun 2018 PDRB Kabupaten Bogor diprediksi

mencapai 22,17 triliun rupiah. Sektor yang mendominasi perekonomian Kabupaten

Bogor Barat adalah sektor perdagangan besar dan eceran dan reparasi mobil dan

motor. PDRB Kabupaten Bogor Barat berdasarkan klasifikasi 17 sektor atas dasar

harga berlaku disajikan dalam Tabel 3.1.15.

Tabel 3.1.15. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku DOB Kabupaten Bogor Barat Berdasarkan 17 Lapangan Usaha Tahun 2014-2018 (Milyar Rupiah)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1Pertanian, Kehutanan dan

Perikanan2.045.039,36 2.222.300,79 2.414.927,03 2.624.249,87 2.851.716,55

2Pertambangan dan

Penggalian1.360.641,30 1.496.705,43 1.646.375,98 1.811.013,57 1.992.114,93

3 Industri Pengolahan 1.126.247,09 1.276.920,16 1.447.750,77 1.641.435,67 1.861.032,38

4 Pengadaan Listrik, Gas 666.932,93 745.831,03 864.204,94 1.001.030,27 1.144.513,77

5 Pengadaan Air 32.986,84 36.937,07 42.151,51 48.212,69 54.297,13

6 Konstruksi 183.425,02 216.204,07 254.840,92 300.382,38 354.062,34

7

Perdagangan Besar dan

Eceran, dan Reparasi Mobil

dan Motor

4.474.208,25 5.233.721,60 6.066.829,40 7.040.610,20 8.174.043,04

8Transportasi dan

Pergudangan888.587,89 1.082.512,88 1.280.493,21 1.509.614,15 1.792.815,54

9Penyediaan Akomodasi dan

Makan Minum828.933,73 895.691,07 1.011.948,55 1.142.822,67 1.288.561,16

10 Informasi dan komunikasi 207.269,77 245.373,08 296.037,53 357.006,05 433.632,36

11 Jasa Keuangan 80.383,42 89.824,83 105.964,19 125.047,82 148.078,45

12 Real Estate 243.723,42 275.771,97 323.360,74 379.060,89 445.785,97

13 Jasa Perusahaan 43.869,22 49.615,36 57.187,53 65.920,78 76.033,37

14Administrasi Pemerintahan,

Pertahanan dan Jaminan 422.791,00 494.561,33 573.285,98 665.303,55 772.407,46

15 Jasa Pendidikan 282.631,49 330.609,23 383.235,85 444.748,66 516.346,54

16Jasa Kesehatan dan

Kegiatan Sosial123.074,48 143.966,82 166.883,57 193.669,89 224.847,85

17 Jasa lainnya 21.046,85 24.619,64 28.538,61 33.119,31 38.451,02

13.031.792,07 14.861.166,36 16.964.016,30 19.383.248,41 22.168.739,85

URAIAN

KABUPATEN BOGOR BARAT

2014 2015 2016 2017 2018No.

Page 49: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

Hasil dan Pembahasan

Penyusunan Perencanaan Target Indikator Ekonomi Kabupaten Bogor Tahun 2014-2018 40

3. PDRB Kabupaten Bogor tanpa Bogor Barat (26 kecamatan)

Pada tahun 2014, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga

berlaku di Kabupaten Bogor setelah Daerah Otonomi Baru (DOB) Kabupaten Bogor

Barat (KBB) keluar, diprediksi mencapai 111,26 triliun rupiah. Nilai ini terus

mengalami peningkatan hingga pada tahun 2018 PDRB Kabupaten Bogor tanpa DOB

KBB Bogor Barat diprediksi sebesar 171,51 triliun rupiah. Tabel 3.1.16 menguraikan

PDRB atas dasar harga berlaku di Kabupaten Bogor tahun 2014-2018.

Tabel 3.1.16. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Bogor-DOB KBB Menurut Lapangan Usaha Tahun 2014-2018 (Milyar Rupiah)

Sektor ekonomi yang menunjukkan Nilai Tambah Bruto (NTB) terbesar adalah

sektor industri pengolahan yang mencapai 69,76 triliun rupiah pada tahun 2014 dan

terus meningkat hingga pada tahun 2018 sektor industri pengolahan diprediksi

mencapai 104,48 triliun rupiah. NTB terbesar kedua adalah sektor perdagangan,

hotel dan restoran yang mencapai nilai 20,75 triliun rupiah pada tahun 2014 dan

meningkat menjadi 31,31 triliun rupiah pada tahun 2018. Kedua sektor tersebut

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1Pertanian, Peternakan,

Kehutanan dan Perikanan2.959,03 3.244,24 3.629,81 4.010,71 4.545,37

2Pertambangan dan

Penggalian560,20 715,35 950,11 1.205,20 1.481,20

3 Industri 69.748,50 77.321,01 86.054,52 95.734,44 104.481,64

4 Listrik, Gas dan Air Bersih 2.502,64 2.727,90 3.038,17 3.355,42 3.735,09

5 Konstruksi 5.793,62 6.838,94 8.072,86 9.468,35 10.840,41

6Perdagangan, Hotel dan

Restoran20.753,07 23.484,49 25.763,70 28.060,34 31.306,90

7Pengangkutan dan

Komunikasi4.776,21 5.686,81 6.478,96 7.308,62 8.490,83

8Keuangan, Real Estat dan

Jasa Perusahaan1.651,63 1.827,84 2.064,48 2.316,82 2.662,58

9 Jasa-Jasa 2.513,03 2.808,46 3.139,27 3.479,33 3.970,25

111.257,93 124.655,04 139.191,88 154.939,22 171.514,26 Kabupaten Bogor-DOB KBB

2016 2017 20182014 2015No. Lapangan Usaha

Page 50: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

Hasil dan Pembahasan

Penyusunan Perencanaan Target Indikator Ekonomi Kabupaten Bogor Tahun 2014-2018 41

memiliki andil besar terhadap pembentukan PDRB. Sektor yang memiliki peranan

relatif kecil adalah sektor pertambangan dan penggalian yang pada tahun 2014

diprediksi mencapai 560,20 miliar rupiah dan meningkat menjadi 1,48 triliun pada

tahun 2018. Tabel 3.1.17 menyajikan distribusi persentase PDRB Kabupaten Bogor

tanpa DOB KBB tahun 2014-2018.

Tabel 3.1.17. Distribusi Persentase PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Bogor tanpa DOB KBB Menurut Lapangan Usaha Tahun 2014-2018

Tabel 3.1.17 yang menyajikan distribusi persentase lapangan usaha dari

tahun ke tahun, menunjukkan adanya pergeseran di beberapa sektor lapangan

usaha. Sektor industri pengolahan menunjukkan penurunan kontribusi, sedangkan

sektor konstruksi dan sektor pengangkutan dan komunikasi menunjukkan

peningkatan kontribusi dalam penciptaan nilai tambah.

Berdasarkan harga konstan 2000, PDRB Kabupaten Bogor tanpa DOB KBB,

tahun 2014 diprediksi mencapai 36,93 triliun rupiah. Nilai ini terus mengalami

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1Pertanian, Peternakan,

Kehutanan dan Perikanan2,66 2,60 2,61 2,59 2,65

2Pertambangan dan

Penggalian0,50 0,57 0,68 0,78 0,86

3 Industri 62,69 62,03 61,82 61,79 60,92

4 Listrik, Gas dan Air Bersih 2,25 2,19 2,18 2,17 2,18

5 Konstruksi 5,21 5,49 5,80 6,11 6,32

6Perdagangan, Hotel dan

Restoran18,65 18,84 18,51 18,11 18,25

7Pengangkutan dan

Komunikasi4,29 4,56 4,65 4,72 4,95

8Keuangan, Real Estat dan

Jasa Perusahaan1,48 1,47 1,48 1,50 1,55

9 Jasa-Jasa 2,26 2,25 2,26 2,25 2,31

100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

2014 2015 2016 2017

Kabupaten Bogor-DOB KBB

No. Lapangan Usaha 2018

Page 51: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

Hasil dan Pembahasan

Penyusunan Perencanaan Target Indikator Ekonomi Kabupaten Bogor Tahun 2014-2018 42

peningkatan pada tahun berikutnya hingga pada tahun 2018 PDRB Kabupaten Bogor

atas dasar harga konstan diprediksi sebesar 47,02 triliun rupiah. Tabel 3.1.18

menunjukkan nilai PDRB atas dasar harga konstan Kabupaten Bogor Barat tahun

2014-2018.

Tabel 3.1.18. PDRB Atas Dasar Harga Konstan DOB Kabupaten Bogor Barat

Menurut Lapangan Usaha Tahun 2014-2018 (Milyar Rupiah)

Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Kabupaten Bogor tanpa DOB Kabupaten

Bogor Barat pada tahun 2014 diprediksi akan tumbuh sebesar 6,18 persen. Nilai

pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bogor Barat terus meningkat hingga pada tahun

2018 diprediksi akan mencapai 6,25 persen. Berdasarkan prediksi PDRB Kabupaten

Bogor tanpa DOB KBB tahun 2014-2018, terlihat bahwa secara umum pertumbuhan

ekonomi Kabupaten Bogor tanpa DOB KBB berada pada kisaran 6 persen lebih. Nilai

ini telah melampaui LPE Kabupaten Bogor yang berada pada kisaran 6 persen.

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1Pertanian, Peternakan,

Kehutanan dan Perikanan1.102,11 1.164,27 1.216,41 1.255,45 1.293,00

2Pertambangan dan

Penggalian102,38 108,60 117,59 128,88 135,78

3 Industri 24.046,87 25.385,83 26.816,82 28.394,95 30.023,20

4 Listrik, Gas dan Air Bersih 1.062,23 1.100,69 1.161,70 1.217,81 1.274,96

5 Konstruksi 1.557,14 1.755,18 1.960,21 2.171,41 2.375,15

6Perdagangan, Hotel dan

Restoran6.037,12 6.459,72 6.941,38 7.433,34 8.029,81

7Pengangkutan dan

Komunikasi1.199,36 1.317,69 1.404,22 1.509,73 1.629,52

8Keuangan, Real Estat dan

Jasa Perusahaan686,91 725,75 770,93 816,56 865,19

9 Jasa-Jasa 1.136,86 1.204,40 1.267,49 1.326,90 1.394,02

36.931,00 39.222,13 41.656,75 44.255,04 47.020,64 Kabupaten Bogor - DOB KBB

20182014 2015 2016 2017No. Lapangan Usaha

Page 52: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

Hasil dan Pembahasan

Penyusunan Perencanaan Target Indikator Ekonomi Kabupaten Bogor Tahun 2014-2018 43

Pada prediksi PDRB Kabupaten Bogor Barat tanpa DOB Kabupaten Bogor

Barat tahun 2014-2018, sektor yang menunjukkan pertumbuhan cukup tinggi adalah

sektor konstruksi, sektor perdagangan, hotel dan restoran serta sektor

pengangkutan dan komunikasi. Sektor dengan kinerja yang masih rendah

ditunjukkan melalui laju pertumbuhannya yang rendah. Sektor tersebut adalah

sektor jasa-jasa. Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bogor selama periode

2014-2018 ditampilkan pada Tabel 3.1.19.

Tabel 3.1.19. Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Bogor tanpa DOB KBB Tahun 2014-2018

Berdasarkan sumber pertumbuhannya, sektor industri pengolahan

merupakan sektor yang memberikan kontribusi terbesar terhadap pertumbuhan

ekonomi Kabupaten Bogor Barat. Hal ini ditunjukkan melalui nilai sumber

pertumbuhan sektor industri pengolahan yang paling besar yaitu sekitar 3 persen

dari total LPE yang mencapai sekitar 6 persen. Tingginya sumber pertumbuhan

yang berasal dari sektor industri pengolahan menunjukkan kekuatan sektor ini

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1Pertanian, Peternakan,

Kehutanan dan Perikanan7,80 5,64 4,48 3,21 2,99

2Pertambangan dan

Penggalian5,82 6,07 8,27 9,60 5,36

3 Industri 5,01 5,57 5,64 5,88 5,73

4 Listrik, Gas dan Air Bersih 3,85 3,62 5,54 4,83 4,69

5 Konstruksi 13,07 12,72 11,68 10,77 9,38

6Perdagangan, Hotel dan

Restoran9,39 7,00 7,46 7,09 8,02

7Pengangkutan dan

Komunikasi7,57 9,87 6,57 7,51 7,93

8Keuangan, Real Estat dan

Jasa Perusahaan6,25 5,65 6,22 5,92 5,96

9 Jasa-Jasa 5,05 5,94 5,24 4,69 5,06

6,18 6,20 6,21 6,24 6,25 Kabupaten Bogor-DOB KBB

20182014 2015 2016 2017No. Lapangan Usaha

Page 53: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

Hasil dan Pembahasan

Penyusunan Perencanaan Target Indikator Ekonomi Kabupaten Bogor Tahun 2014-2018 44

dalam menentukan capaian pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bogor tanpa DOB

Kabupaten Bogor Barat. Berdasarkan penghitungan sumber pertumbuhan, maka

pada umumnya pertumbuhan sektor yang memiliki kontribusi besar dalam

penciptaan NTB akan memberikan kontribusi yang besar pula dalam sumber

pertumbuhan. Rincian sumber pertumbuhan tiap lapangan usaha terdapat pada

Tabel 3.1.20.

Tabel 3.1.20. Sumber Pertumbuhan PDRB Kabupaten Bogor Tanpa DOB Kabupaten

Bogor Barat Tahun 2014-2018 (persen)

PDRB Kabupaten Bogor tanpa DOB Kabupaten Bogor Barat berdasarkan

klasifikasi 17 sektor atas dasar harga berlaku disajikan dalam Tabel 3.1.21. Dalam

tabel tersebut terlihat bahwa PDRB Kabupaten Bogor setelah dikeluarkan DOB

Kabupaten Bogor Barat pada tahun 2014 diprediksi mencapai 111,26 triliun rupiah.

Nilai ini terus mengalami peningkatan hingga pada tahun 2018 PDRB Kabupaten

Bogor tanpa DOB KBB Bogor Barat diprediksi sebesar 171,51 triliun rupiah. Sektor

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1Pertanian, Peternakan,

Kehutanan dan Perikanan0,23 0,17 0,13 0,09 0,08

2Pertambangan dan

Penggalian0,02 0,02 0,02 0,03 0,02

3 Industri 3,30 3,63 3,65 3,79 3,68

4 Listrik, Gas dan Air Bersih 0,11 0,10 0,16 0,13 0,13

5 Konstruksi 0,52 0,54 0,52 0,51 0,46

6Perdagangan, Hotel dan

Restoran1,49 1,14 1,23 1,18 1,35

7Pengangkutan dan

Komunikasi0,24 0,32 0,22 0,25 0,27

8Keuangan, Real Estat dan

Jasa Perusahaan0,12 0,11 0,12 0,11 0,11

9 Jasa-Jasa 0,16 0,18 0,16 0,14 0,15

6,18 6,20 6,21 6,24 6,25

2017 2018

Kabupaten Bogor-DOB KBB

2014 2015 2016No. Lapangan Usaha

Page 54: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

Hasil dan Pembahasan

Penyusunan Perencanaan Target Indikator Ekonomi Kabupaten Bogor Tahun 2014-2018 45

industri pengolahan menempati porsi terbesar disusul sektor perdagangan besar

dan eceran dan reparasi mobil dan motor di posisi kedua.

Tabel 3.1.21. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Bogor tanpa DOB Kabupaten Bogor Barat Berdasarkan 17 Lapangan Usaha Tahun 2014-2018

(Milyar Rupiah)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1Pertanian, Kehutanan dan

Perikanan2.959,03 3.244,24 3.629,81 4.010,71 4.545,37

2 Pertambangan dan Penggalian 560,20 715,35 950,11 1.205,20 1.481,20

3 Industri Pengolahan 69.748,50 77.321,01 86.054,52 95.734,44 104.481,64

4 Pengadaan Listrik, Gas 2.581,99 2.824,04 3.123,80 3.426,56 3.799,87

5 Pengadaan Air 127,71 139,86 152,36 165,03 180,27

6 Konstruksi 5.793,62 6.838,94 8.072,86 9.468,35 10.840,41

7

Perdagangan Besar dan

Eceran, dan Reparasi Mobil

dan Motor

17.321,62 19.817,18 21.929,50 24.100,24 27.138,40

8 Transportasi dan Pergudangan 3.440,11 4.098,87 4.628,54 5.167,46 5.952,27

9Penyediaan Akomodasi dan

Makan Minum3.209,17 3.391,48 3.657,85 3.911,92 4.278,11

10 Informasi dan komunikasi 802,43 929,09 1.070,07 1.222,04 1.439,69

11 Jasa Keuangan 311,20 340,12 383,02 428,04 491,63

12 Real Estate 943,56 1.044,19 1.168,84 1.297,54 1.480,04

13 Jasa Perusahaan 169,84 187,87 206,71 225,65 252,44

14Administrasi Pemerintahan,

Pertahanan dan Jaminan Sosial1.636,81 1.872,63 2.072,23 2.277,36 2.564,45

15 Jasa Pendidikan 1.094,19 1.251,83 1.385,27 1.522,39 1.714,31

16Jasa Kesehatan dan Kegiatan

Sosial476,48 545,12 603,23 662,94 746,51

17 Jasa lainnya 81,48 93,22 103,16 113,37 127,66

111.257,93 124.655,04 139.191,88 154.939,22 171.514,26 KABUPATEN BOGOR - DOB KBB

2014 2015 2016 2017 2018No. URAIAN

Page 55: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

Hasil dan Pembahasan

Penyusunan Perencanaan Target Indikator Ekonomi Kabupaten Bogor Tahun 2014-2018 46

3.1.2. PDRB Kabupaten Bogor menurut Penggunaan

Pembahasan pada bagian ini mengenai PDRB Kabupaten Bogor menurut

penggunaan atau disebut juga menurut pengeluaran. Analisis dilakukan secara

deskriptif mengenai PDRB atas dasar harga berlaku, PDRB atas dasar harga

konstan, laju dan sumber pertumbuhan komponen-komponen PDRB menurut

penggunaan, dan struktur ekonomi. Karena keterbatasan data untuk penghitungan

prediksi PDRB penggunaan, data-data yang disajikan hanya menghitung prediksi

PDRB penggunaan Kabupaten Bogor tahun 2014-2018, belum dapat mengitung PDRB

penggunaan DOB Kabupaten Bogor Barat. Perhitungan PDRB menurut penggunaan

di Kabupaten Bogor hingga saat ini baru dihitung sampai komponen-komponennya,

sedangkan penghitungan untuk sub komponennya masih belum bisa dilakukan, hal

tersebut dikarenakan keterbatasan data.

Dari sisi pengeluaran, penggunaan PDRB atas dasar harga berlaku pada tahun

2014 sebagian besar digunakan untuk Konsumsi Rumah tangga sebesar 59,53 triliun

rupiah, digunakan untuk Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 35,56

triliun rupiah, Eksport Netto sebesar 11,63 triliun rupiah, Perubahan stok sebesar

10,94 triliun rupiah, dan Konsumsi Pemerintah sebesar 5,99 triliun rupiah.

Sedangkan yang digunakan untuk konsumsi lembaga non profit menempati posisi

terkecil sebesar 602,64 miliar rupiah. Tabel 3.1.22. menggambarkan nilai PDRB

menurut penggunaan.

Nilai prediksi PDRB Kabupaten Bogor menurut penggunaan terus mengalami

peningkatan hingga pada tahun 2018 mencapai 193,68 triliun rupiah. Pengeluaran

terbesar masih ditempati komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar

91,92 triliun rupiah disusul pembentukan modal tetap bruto sebesar 60,13 triliun

rupiah.

Page 56: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

Hasil dan Pembahasan

Penyusunan Perencanaan Target Indikator Ekonomi Kabupaten Bogor Tahun 2014-2018 47

Tabel 3.1.22. PDRB Kabupaten Bogor menurut Penggunaan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2014-2018 (miliar rupiah)

Berdasarkan distribusi persentase setiap komponen PDRB penggunaan tahun

2014-2018 yang disajikan dalam Tabel 2.1.23, terlihat bahwa komponen yang

memberikan kontribusi terbesar dalam PDRB penggunaan Kabupaten Bogor adalah

pengeluaran konsumsi rumah tangga. Artinya, sebagian besar output baik produksi

di dalam Kabupaten Bogor maupun impor dari luar Kabupaten Bogor sebagian besar

digunakan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Pada tahun 2014 porsi

penggunaan konsumsi rumah tangga adalah sebesar 47,90 persen, selanjutnya

menurun pada tahun berikutnya yang mencapai 47,86 persen, yang pada tahun

2018 diprediksi mencapai 47,46 persen. Sebaliknya, PMTB menunjukkan

peningkatan kontribusi terhadap PDRB total di Kabupaten Bogor. Kontribusi PMTB

pada tahun 2014 diperkirakan mencapai 28,60 persen dan terus meningkat hingga

pada tahun 2018 mencapai 31,05 persen. Rincian distribusi persentase berdasarkan

PDRB penggunaan tahun 2014-2018 disajikan pada tabel 3.1.23

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1Pengeluaran Konsumsi

Rumahtangga59.531,08 66.768,26 73.926,22 83.091,74 91.917,08

2Pengeluaran Konsumsi

Lembaga Non Profit602,64 644,42 687,38 731,52 776,84

3Pengeluaran Konsumsi

Pemerintah5.999,53 6.743,97 7.538,19 8.549,84 9.275,98

4Pembentukan Modal tetap

Bruto35.547,57 40.574,61 46.441,10 52.285,30 60.129,77

5 Perubahan Stok 10.974,40 12.242,05 13.401,15 14.327,76 14.768,72

6 Ekspor Netto 11.634,50 12.542,91 14.161,86 15.336,32 16.814,62

124.289,72 139.516,21 156.155,90 174.322,47 193.683,00 Kabupaten Bogor

2016 2017 20182014 2015No. Lapangan Usaha

Page 57: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

Hasil dan Pembahasan

Penyusunan Perencanaan Target Indikator Ekonomi Kabupaten Bogor Tahun 2014-2018 48

Tabel 3.1.23. Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Bogor menurut Penggunaan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2014-2018

PDRB penggunaan atas dasar harga konstan ditampilkan pada Tabel 3.1.24.

Penggunaan PDRB atas dasar harga konstan memiliki struktur yang sama dengan

PDRB penggunaan atas dasar harga berlaku. Pada tabel 3.1.24 terlihat bahwa

penggunaan untuk konsumsi rumah tangga menempati posisi terbesar yaitu pada

tahun 2014 mencapai 22,78 triliun rupiah. Selanjutnya konsumsi terbesar

berikutnya secara berturut-turut adalah PMTB sebesar 8,15 triliun rupiah, Eksport

Netto sebesar 5,73 triliun rupiah, Konsumsi Pemerintah sebesar 2,33 triliun rupiah

dan Perubahan Stok sebesar 1,79 triliun rupiah. Sedangkan yang digunakan untuk

Konsumsi Lembaga Non Profit sebesar 302,25 miliar rupiah.

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1Pengeluaran Konsumsi

Rumahtangga47,90 47,86 47,34 47,67 47,46

2Pengeluaran Konsumsi

Lembaga Non Profit0,48 0,46 0,44 0,42 0,40

3Pengeluaran Konsumsi

Pemerintah4,83 4,83 4,83 4,90 4,79

4Pembentukan Modal tetap

Bruto28,60 29,08 29,74 29,99 31,05

5 Perubahan Stok 8,83 8,77 8,58 8,22 7,63

6 Ekspor Netto 9,36 8,99 9,07 8,80 8,68

100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

No.

Kabupaten Bogor

2015 2016 2017 2018Lapangan Usaha 2014

Page 58: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

Hasil dan Pembahasan

Penyusunan Perencanaan Target Indikator Ekonomi Kabupaten Bogor Tahun 2014-2018 49

Tabel 3.1.24. PDRB di Kabupaten Bogor Tahun 2014 - 2018 menurut Penggunaan Atas Dasar Harga Konstan 2000 (miliar rupiah)

Berdasarkan PDRB penggunaan atas dasar harga konstan, dapat diprediksi

laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bogor tahun 2014-2018. Tabel 3.1.25

menyajikan data LPE Kabupaten Bogor berdasarkan komponen PDRB penggunaan.

Pada tabel tersebut terlihat bahwa pertumbuhan yang cukup tinggi dicapai oleh

komponen pembentukan modal tetap bruto, bahkan pada tahun 2016 diprediksi

mencapai 9,97 persen.

Pertumbuhan yang relatif besar juga dicapai oleh komponen pengeluaran

pemerintah. Pada tahun 2014, pertumbuhan pengeluaran pemerintah diperkirakan

mencapai 7,11 persen, dan pada tahun 2018 diperkirakan mencapai 7,18 persen.

Salah satu fungsi pemerintah adalah memberikan jasa layanan kepada publik atau

masyarakat dalam bentuk kolektif atau individual. Artinya, bahwa setiap rupiah

yang dikeluarkan oleh pemerintah harus dapat dirasakan manfaatnya oleh

masyarakat, baik langsung maupun tidak langsung. Peningkatan pengeluaran

pemerintah secara “riil” mendatangkan sebuah konsekuensi logis bahwa

masyarakat seharusnya dapat merasakan peningkatan pengeluaran konsumsi

pemerintah tersebut melalui pelayanan publik yang lebih baik. Rincian laju

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1Pengeluaran Konsumsi

Rumahtangga22.776,19 24.140,61 25.500,11 27.020,86 28.611,96

2Pengeluaran Konsumsi

Lembaga Non Profit302,25 316,33 330,91 345,99 361,59

3Pengeluaran Konsumsi

Pemerintah2.334,37 2.514,64 2.648,55 2.843,53 3.047,72

4Pembentukan Modal tetap

Bruto8.150,42 8.807,10 9.684,93 10.479,02 11.455,93

5 Perubahan Stok 1.788,30 1.859,70 1.931,78 2.044,63 2.075,89

6 Ekspor Netto 5.729,62 5.952,50 6.178,27 6.406,94 6.638,51

41.081,15 43.590,88 46.274,55 49.140,98 52.191,60

2018

Kabupaten Bogor

2014 2015 2016 2017No. Lapangan Usaha

Page 59: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

Hasil dan Pembahasan

Penyusunan Perencanaan Target Indikator Ekonomi Kabupaten Bogor Tahun 2014-2018 50

pertumbuhan PDRB Kabupaten Bogor berdasarkan penggunaan disajikan pada Tabel

3.1.25.

Tabel 3.1.25. Laju Pertumbuhan PDRB di Kabupaten Bogor Tahun 2014 - 2018 menurut Penggunaan (persen)

Berdasarkan sumber pertumbuhannya, komponen pengeluaran rumah tangga

merupakan komponen yang memberikan kontribusi terbesar terhadap pertumbuhan

ekonomi Kabupaten Bogor. Hal ini ditunjukkan melalui nilai sumber pertumbuhan

komponen pengeluaran rumah tangga yang paling besar yaitu sekitar 3 persen dari

total LPE yang mencapai sekitar 6 persen. Tingginya sumber pertumbuhan yang

berasal dari komponen pengeluaran rumah tangga menunjukkan kontribusi yang

sangat besar dari komponen pengeluaran rumah tangga dalam menentukan capaian

pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bogor.

Komponen yang cukup besar dalam memberikan kontribusi dalam

pencapaian pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bogor adalah pembentukan modal

tetap bruto yang memberikan kontribusi sekitar lebih dari satu persen dari total

LPE sekitar 6 persen. Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB)

menggambarkan bagian dari pendapatan (income) yang direalisasikan dalam

bentuk investasi (fisik) atau digunakan sebagai fungsi kapital. Fungsi kapital

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1Pengeluaran Konsumsi

Rumahtangga6,50 5,99 5,63 5,96 5,89

2Pengeluaran Konsumsi

Lembaga Non Profit4,67 4,66 4,61 4,56 4,51

3Pengeluaran Konsumsi

Pemerintah7,11 7,72 5,33 7,36 7,18

4Pembentukan Modal tetap

Bruto7,35 8,06 9,97 8,20 9,32

5 Perubahan Stok 3,14 3,99 3,88 5,84 1,53

6 Ekspor Netto 3,21 3,89 3,79 3,70 3,61

6,07 6,11 6,16 6,19 6,21 Kabupaten Bogor

2015 2016 2017 20182014No. Lapangan Usaha

Page 60: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

Hasil dan Pembahasan

Penyusunan Perencanaan Target Indikator Ekonomi Kabupaten Bogor Tahun 2014-2018 51

merupakan input tidak langsung (indirect input) di dalam proses produksi di

berbagai lapangan usaha. Kapital ini bisa bersumber dari produksi di dalam

Kabupaten Bogor atau dari luar Kabupaten Bogor. Bentuk-bentuk PMTB dapat

berwujud bangunan baik berupa tempat tinggal atau bukan tempat tinggal, mesin

dan peralatannya, alat angkutan maupun binatang ternak (misalkan sapi perah,

induk ayam petelur). Berikut Tabel 3.1.26 yang menyajikan sumber pertumbuhan

PDRB Kabupaten Bogor berdasarkan penggunaan.

Tabel 3.1.26. Sumber Pertumbuhan PDRB di Kabupaten Bogor Tahun 2014 - 2018 menurut Penggunaan (persen)

3.1.3. PDRB Perkapita

Indikator yang sering digunakan untuk menggambarkan tingkat kemakmuran

masyarakat secara makro salah satunya adalah pendapatan per kapita per tahun.

Semakin tinggi pendapatan yang diterima penduduk di suatu wilayah maka tingkat

kesejahteraan di wilayah bersangkutan dapat dikatakan bertambah baik. PDRB per

kapita dapat dijadikan sebagai pendekatan untuk indikator pendapatan perkapita.

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1Pengeluaran Konsumsi

Rumahtangga3,59 3,32 3,12 3,29 3,24

2Pengeluaran Konsumsi

Lembaga Non Profit0,03 0,03 0,03 0,03 0,03

3Pengeluaran Konsumsi

Pemerintah0,40 0,44 0,31 0,42 0,42

4Pembentukan Modal tetap

Bruto1,44 1,60 2,01 1,72 1,99

5 Perubahan Stok 0,14 0,17 0,17 0,24 0,06

6 Ekspor Netto 0,46 0,54 0,52 0,49 0,47

6,07 6,11 6,16 6,19 6,21

2016 2017 2018

Kabupaten Bogor

2014 2015No. Lapangan Usaha

Page 61: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

Hasil dan Pembahasan

Penyusunan Perencanaan Target Indikator Ekonomi Kabupaten Bogor Tahun 2014-2018 52

Gambar 3.1.2. memperlihatkan PDRB perkapita Kabupaten Bogor, Kabupaten Bogor

barat dan Kabupaten Bogor tanpa kabupaten Bogor Barat pada tahun 2014-2018.

23,75

8,98

29,42

26,06

10,15

32,04

28,52

11,50

34,80

31,16

13,06

37,70

33,90

14,85

40,65

0,00

5,00

10,00

15,00

20,00

25,00

30,00

35,00

40,00

45,00

Bogor Bogor Barat Bogor - Bogor Barat

2014 2015 2016 2017 2018

Gambar 3.1.2. PDRB Perkapita per tahun atas dasar harga berlaku Tahun 2014-2018 (juta rupiah)

Gambar 3.1.2. memperlihatkan PDRB perkapita Kabupaten Bogor atas dasar

harga berlaku mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2014, PDRB

per kapita atas dasar harga berlaku Kabupaten Bogor diperkirakan mencapai 23,75

juta rupiah. Pada tahun-tahun berikutnya, nilai ini mengalami peningkatan hingga

pada tahun 2018 mencapai 33,90 juta rupiah.

PDRB perkapita atas dasar harga berlaku Kabupaten Bogor Barat pada tahun

2014 diperkirakan hanya mencapai 8,98 juta rupiah. Pada tahun-tahun berikutnya,

nilai ini mengalami peningkatan hingga pada tahun 2018 mencapai 14,85 juta

rupiah. Berdasarkan nilai PDRB perkapita atas dasar harga berlaku ini, DOB

Kabupaten Bogor Barat dapat dikategorikan menjadi kabupaten termiskin se-

Provinsi Jawa Barat.

PDRB perkapita atas dasar harga berlaku Kabupaten Bogor tanpa Kabupaten

Bogor Barat pada tahun 2014 diperkirakan mencapai 29,42 juta rupiah. Pada tahun-

tahun berikutnya, nilai ini mengalami peningkatan hingga pada tahun 2018

mencapai 40,65 juta rupiah. Berdasarkan nilai PDRB perkapita Kabupaten Bogor

Page 62: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

Hasil dan Pembahasan

Penyusunan Perencanaan Target Indikator Ekonomi Kabupaten Bogor Tahun 2014-2018 53

tanpa DOB Kabupaten Bogor Barat, maka Kabupaten Bogor dapat dikategorikan

sebagai kabupaten kaya di Provinsi Jawa Barat.

Peningkatan PDRB per kapita dari tahun ke tahun, masih belum

menggambarkan secara riil kenaikan pendapatan perkapita masyarakat di

Kabupaten Bogor secara umum. Hal ini disebabkan PDRB per kapita yang dihitung

berdasarkan PDRB atas dasar harga berlaku masih mengandung faktor inflasi yang

sangat berpengaruh terhadap pendapatan perkapita. Untuk mengamati

perkembangan pendapatan perkapita secara riil dapat digunakan PDRB per kapita

yang dihitung atas dasar harga konstan. Gambar 3.1.3 menyajikan PDRB perkapita

atas dasar harga konstan antara ketiga wilayah yang dianalisis.

7,85

2,86

9,76

8,14

2,99

10,08

8,45

3,13

10,41

8,78

3,29

10,77

9,14

3,46

11,14

0,00

2,00

4,00

6,00

8,00

10,00

12,00

Bogor Bogor Barat Bogor - Bogor Barat

2014 2015 2016 2017 2018

Gambar 3.1.3. PDRB Perkapita per tahun atas dasar harga konstan Tahun 2014-2018 (juta rupiah)

Bila dilihat berdasarkan dasar harga konstan, PDRB per kapita Kabupaten

Bogor atas dasar harga konstan diperkirakan sebesar Rp. 7,85 juta pada tahun

2014. Nilai ini menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun hingga pada tahun

2018 diperkirakan mencapai 9,14 juta rupiah. PDRB per kapita DOB Kabupaten

Bogor Barat atas dasar harga konstan diperkirakan sebesar Rp. 2,86 juta pada

tahun 2014. Nilai ini menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun hingga pada

tahun 2018 diperkirakan mencapai 3,46 juta rupiah. PDRB perkapita Kabupaten

Page 63: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

Hasil dan Pembahasan

Penyusunan Perencanaan Target Indikator Ekonomi Kabupaten Bogor Tahun 2014-2018 54

Bogor tanpa DOB Kabupaten Bogor Barat atas dasar harga konstan diperkirakan

sebesar 9,76 juta rupiah pada tahun 2014. Nilai ini menunjukkan peningkatan dari

tahun ke tahun hingga pada tahun 2018 diperkirakan mencapai 11,14 juta rupiah.

3.1.4. DAYA BELI MASYARAKAT

Pada bidang ekonomi, pembangunan manusia direpresentasikan oleh

pengeluaran perkapita per tahun yang disesuaikan/ Purchasing Power Parity (PPP).

Komponen ini mempunyai hubungan langsung maupun tidak langsung dengan

beberapa variabel seperti: keterampilan, kesempatan kerja, dan pendapatan.

Pengukuran komponen daya beli didekati dengan besarnya konsumsi per kapita

yang telah disesuaikan. Pemakaian variabel konsumsi riil dimaksudkan untuk

mengeliminir perbedaan dan perubahan harga (inflasi) yang terjadi, sehingga

angka yang dihasilkan dapat dibandingkan antar daerah dan antar waktu. Daya beli

masyarakat dapat menggambarkan tingkat kemampuan masyarakat untuk membeli

barang-barang yang dibutuhkan baik makanan maupun non makanan.

Kestabilan perekonomian sangat menentukan daya beli masyarakat.

Perubahan kebijakan di sektor ekonomi yang cenderung mendapat respon negatif

dari masyarakat seperti kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan ongkos

transportasi ternyata turut serta mempengaruhi kemampuan daya beli di

masyarakat dalam jangka panjang. Hal ini disebabkan pada umumnya setiap

kenaikan pada dua sektor tersebut langsung diikuti oleh kenaikan harga berbagai

kebutuhan pokok/dasar. Untuk itu, diperlukan langkah-langkah yang cukup

kondusif dari pemerintah agar setiap kebijakan yang diambil tetap mengedepankan

kepentingan masyarakat secara luas.

Gambar 3.1.3 menunjukkan bahwa daya beli masyarakat Kabupaten Bogor

mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2014 daya beli

masyarakat diprediksi mencapai Rp. 974.703,-. Nilai ini terus mengalami

peningkatan hingga pada tahun 2018 daya beli masyarakat mencapai Rp.

1.696.790,-. Untuk DOB Kabupaten Bogor Barat, daya beli masyarakat pada tahun

2014 diprediksi sebesar Rp. 716.399,- yang akan terus meningkat hingga mencapai

Rp. 1.199.386,- pada tahun 2018. Jika DOB Kabupaten Bogor Barat telah berdiri,

Page 64: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

Hasil dan Pembahasan

Penyusunan Perencanaan Target Indikator Ekonomi Kabupaten Bogor Tahun 2014-2018 55

maka daya beli masyarakat Kabupaten Bogor akan lebih tinggi dibandingkan

sebelum Kabupaten Bogor Barat berdiri. Kondisi ini sejalan dengan kondisi PDRB

perkapita antara Kabupaten Bogor, Kabupaten Bogor Barat dan Kabupaten Bogor

setelah DOB Kabupaten Bogor Barat berdiri. Daya beli masyarakat Kabupaten Bogor

pada tahun 2014 diprediksi mencapai 1.105.079,- dan meningkat menjadi

1.955.084,- pada tahun 2018.

Gambar 3.1.4. Daya Beli Masyarakat Tahun 2014-2018

Page 65: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

Hasil dan Pembahasan

Penyusunan Perencanaan Target Indikator Ekonomi Kabupaten Bogor Tahun 2014-2018 56

3.2. ESTIMASI PENDUDUK

Misi pertama pembangunan Provinsi Jawa Barat tahun 2013-2018 adalah

membangun masyarakat yang berkualitas dan berdaya saing. Dalam misi tersebut

terkandung makna sekaligus menjadi tantangan pembangunan. Salah satu

tantangan pembangunan 2013-2018 di Provinsi Jawa Barat (dalam RPJMD Provinsi

Jawa Barat 2013-2018) adalah tekanan jumlah penduduk yang semakin tinggi.

Kabupaten Bogor (4.771.932 jiwa) merupakan penyumbang jumlah penduduk

terbesar di Provinsi Jawa Barat dengan laju pertumbuhan 3,15 persen per tahun

(tahun 2000-2010).

Pertumbuhan penduduk dan persebarannya juga merupakan salah satu isu

strategis dalam RPJMD Provinsi Jawa Barat tahun 2013-2018. Karenanya

ketersediaan data dasar kependudukan dan estimasinya tahun 2013-2018 terkait

jumlah dan struktur penduduk yang akan digunakan sebagai input dalam

perencanaan pembangunan untuk rujukan dalam memperkirakan jumlah sumber

daya manusia (SDM) atau tenaga kerja yang dapat diserap dalam kegiatan

pembangunan dan sebagai output untuk menentukan kelompok sasaran (target

groups) pembangunan mutlak diperlukan.

3.2.1.Jumlah Penduduk, Sex ratio dan Pertumbuhan Penduduk

Jumlah penduduk yang besar merupakan potensi sekaligus modal dasar

pembangunan. Penduduk yang berkualitas akan membawa ke arah kemajuan dan

akan menjadi beban jika penduduknya tidak berkualitas.

Berdasarkan hasil Sensus Penduduk tahun 2010, jumlah penduduk Kabupaten

Bogor 4.771.932 jiwa atau menyumbang sekitar 2,01 persen dari total penduduk

Indonesia. Jumlah penduduk Kabupaten Bogor menduduki urutan ke-11 terbanyak

penduduknya jika dibandingkan dengan jumlah penduduk menurut urutan provinsi

di Indonesia. Kabupaten Bogor menempati urutan pertama terbanyak penduduknya

pada tingkat kabupaten/kota seluruh Indonesia. Jumlah penduduk Kabupaten

Bogor menyumbang 11,08 persen dari total penduduk Provinsi Jawa Barat (Laporan

Antara: Indikator Makro Kabupaten Bogor 2013).

Page 66: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

Hasil dan Pembahasan

Penyusunan Perencanaan Target Indikator Ekonomi Kabupaten Bogor Tahun 2014-2018 57

Tabel 3.2.1. Jumlah Penduduk Hasil Sensus Penduduk 2010 (Mei) menurut Kabupaten/Kota se Jawa Barat

No  Kelompok Umur Jenis Kelamin  Distribusi

% Laki‐laki  Perempuan  Total (1) (2) (3) (4) (5) (6)

1  Kab. Bogor  2.452.562 2.319.370  4.771.932 11,08**  Kab. Bogor Tanpa Bogor Barat  1.727.098   1.643.690    3.370.788  7,832  Kab. Bandung  1.620.274 1.558.269  3.178.543 7,383  Kab. Bekasi  1.347.223 1.283.178  2.630.401 6,114  Kab. Garut  1.217.768 1.186.353  2.404.121 5,585  Kota Bandung  1.215.348 1.179.525  2.394.873 5,566  Kab. Sukabumi  1.193.342 1.148.067  2.341.409 5,447  Kota Bekasi  1.183.620 1.151.251  2.334.871 5,428  Kab. Cianjur  1.123.091 1.048.190  2.171.281 5,049  Kab. Karawang  1.096.892 1.030.899  2.127.791 4,9410  Kab. Cirebon  1.059.463 1.007.733  2.067.196 4,8011  Kota Depok  880.816 857.754  1.738.570 4,0412  Kab. Tasikmalaya  834.996 840.679  1.675.675 3,8913  Kab. Indramayu  856.640 807.097  1.663.737 3,8614  Kab. Ciamis  758.889 773.615  1.532.504 3,5615  Kab. Bandung Barat  770.702 739.582  1.510.284 3,5116  Kab. Subang  739.925 725.232  1.465.157 3,40**  Kab. Bogor Barat  725.464  675.680  1.401.144 3,2517  Kab. Majalengka  582.892 583.581  1.166.473 2,7118  Kab. Sumedang  547.797 545.805  1.093.602 2,5419  Kab. Kuningan  520.632 514.957  1.035.589 2,4120  Kota Bogor  484.791 465.543  950.334 2,2121  Kab. Purwakarta  436.082 416.439  852.521 1,9822  Kota Tasikmalaya  321.460 314.004  635.464 1,4823  Kota Cimahi  274.124 267.053  541.177 1,2624  Kota Sukabumi  152.080 146.601  298.681 0,6925  Kota Cirebon  148.600 147.789  296.389 0,6926  Kota Banjar  87.031 88.126  175.157 0,41

JAWA BARAT  21.907.040 21.146.692  43.053.732 100,00Sumber : BPS, Sensus Penduduk 2010 (Mei) Keterangan : ** = bagian dari Kabupaten Bogor

Laju pertumbuhan penduduk menggambarkan tingkat pertambahan

penduduk per-tahun dalam jangka waktu tertentu. Angka ini dinyatakan sebagai

persentase dari penduduk dasar. Laju pertumbuhan penduduk digunakan untuk

mengetahui perubahan jumlah penduduk antar dua periode waktu. Jika jumlah

Page 67: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

Hasil dan Pembahasan

Penyusunan Perencanaan Target Indikator Ekonomi Kabupaten Bogor Tahun 2014-2018 58

penduduk hasil sensus penduduk 2010 dibandingkan dengan hasil penduduk 2000

diperolehlah laju pertumbuhan penduduk (LPP). LPP Kabupaten Bogor tahun

2000-2010 sebesar 3,15 persen. Artinya rata-rata setiap tahun selama tahun 2000

hingga 2010 rata-rata pertumbuhan penduduk Kabupaten Bogor meningkat sebesar

3,15 per tahun. LPP sebesar ini digunakan untuk menghitung proyeksi penduduk

hingga tahun 2018. Tabel 3.2.2. menyajikan data hasil proyeksi penduduk

pertengahan tahun dari tahun 2014 hingga tahun 2018.

Tabel 3.2.2. Prediksi Jumlah Penduduk (Juni) Sex Ratio dan LPP Kabupaten Bogor menurut Jenis Kelamin, Tahun 2014-2018

Tahun  Laki‐laki  Perempuan  L+P  Sex Ratio  LPP 

(1)  (2)  (3)  (4)  (5)  (6) Kabupaten Bogor 

2014  2.678.161 2.555.428 5.233.589 105  2,38 2015  2.738.973 2.615.686 5.354.659 105  2,31 2016  2.798.744 2.675.801 5.474.545 105  2,24 2017  2.857.928 2.735.990 5.593.918 104  2,18 2018  2.917.763 2.795.082 5.712.845 104  2,13 

Kabupaten Bogor Barat 2014  748.610 702.757 1.451.367 107  0,93 2015  754.687 708.879 1.463.566 106  0,84 2016  760.001 714.491 1.474.492 106  0,75 2017  764.691 719.650 1.484.341 106  0,67 2018  769.091 724.061 1.493.152 106  0,59 

Kabupaten Bogor tanpa Bogor Barat 2014  1.929.551 1.852.671 3.782.222 104  2,95 2015  1.984.286 1.906.807 3.891.093 104  2,88 2016  2.038.743 1.961.310 4.000.053 104  2,80 2017  2.093.237 2.016.340 4.109.577 104  2,74 2018  2.148.672 2.071.021 4.219.693 104  2,68 

Sumber: BPS, Proyeksi Hasil SP2010

Pada tahun 2018 diperkirakan jumlah penduduk Kabupaten Bogor sebanyak

5.712.845 jiwa dengan komposisi laki-laki 2.917.763 jiwa dan perempuan

2.795.082 jiwa. Laju pertumbuhan penduduk per tahun dari tahun 2010 hingga

2018 cenderung menurun. Hal ini salah satunya disebabkan oleh kecenderungan

penurunan jumlah penduduk alami.

Page 68: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

Hasil dan Pembahasan

Penyusunan Perencanaan Target Indikator Ekonomi Kabupaten Bogor Tahun 2014-2018 59

Berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2010, jumlah penduduk

Kabupaten Bogor Barat tahun 2010 (Mei) sebanyak 1.401.144 jiwa terdiri atas laki-

laki 725.464 jiwa dan perempuan 675.680 jiwa. Jumlah penduduk Kabupaten

Bogor Barat menyumbang 3,25 persen dari total penduduk Provinsi Jawa Barat.

Kabupaten Bogor Barat (1.401.144 jiwa ) menduduki urutan ke-17 penduduk

terbanyak se-Provinsi Jawa Barat. Laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Bogor

Barat 2000-2010 sebesar 1,85 persen.

Diperkirakan tahun 2018 jumlah penduduk Kabupaten Bogor Barat sebanyak

1.493.152 jiwa. Sex ratio di Kabupaten Bogor Barat tahun 2010 – 2018 diperkirakan

berkisar antara 109 hingga 106.

Jumlah penduduk Kabupaten Bogor tanpa Bogor Barat berdasarkan hasil

SP2010 (Mei) sebanyak 3.370.788 jiwa yang terdiri atas laki-laki 1.727.098 jiwa dan

perempuan sebanyak 1.643.690 jiwa. Jumlah penduduk Kabupaten Bogor tanpa

Bogor Barat menyumbang 3,25 persen dari total penduduk Provinsi Jawa Barat.

LPP Kabupaten Bogor tanpa Bogor Barat 2000-2010 sebesar 3,74 persen.

Tingginya LPP Kabupaten Bogor tanpa Bogor Barat lebih disebabkan karena

wilayahnya memiliki potensi ekonomi yang tinggi terutama sektor industri seperti

di Kecamatan Gunung Putri dan Kecamatan Cileungsi. Selain itu LPP yang tinggi

juga terjadi di Kecamatan Bojong gede yang merupakan tempat pemukiman yang

nyaman dan terjangkau karena kemudahan akses terutama mereka yang bekerja

di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Jumlah perumahan di Kecamatan tersebut

meningkat tajam dalam sepuluh tahun terakhir.

Berdasarkan hasil sensus penduduk 2010, jika dilihat antar kecamatan se-

Kabupaten Bogor LPP terbesar terjadi di Kecamatan Gunung Putri sebesar 6,27

persen, kemudian Kecamatan Bojonggede sebesar 5,86 persen dan Kecamatan

Cileungsi sebesar 5,72 persen. Ketiga kecamatan tersebut berada pada Kabupaten

Bogor tanpa Bogor Barat. Hal ini sekaligus berdampak pada tingginya LPP

Kabupaten Bogor tanpa Bogor Barat.

Page 69: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

Hasil dan Pembahasan

Penyusunan Perencanaan Target Indikator Ekonomi Kabupaten Bogor Tahun 2014-2018 60

3.2.2. Distribusi Penduduk

Jumlah penduduk Kabupaten Bogor tahun 2014 diperkirakan sebanyak

5.233.589 jiwa yang terdiri atas laki-laki sebanyak 2.678.161 jiwa dan perempuan

sebanyak 2.555.428 jiwa. Jika dilihat antar kecamatan jumlah penduduk terbesar

terdapat di Kecamatan Cibinong sebanyak 377.059 jiwa atau menyumbang 7,20

persen dari total penduduk Kabupaten Bogor, kemudian Kecamatan Gunungputri

sebanyak 381.653 jiwa atau menyumbang sebanyak 7,2 persen dari total penduduk

Kabupaten Bogor.

Jumlah penduduk Kabupaten Bogor Barat tahun 2014 sebanyak 1.451.367

jiwa yang terdiri atas 748.610 jiwa laki-laki dan 702.757 jiwa perempuan. Sex ratio

antar kecamatan berkisar antara 102 (Kecamatan Dramaga) hingga 109 (Kecamatan

Leuwisadeng dan Cigudeg).

Page 70: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

Hasil dan Pembahasan

Penyusunan Perencanaan Target Indikator Ekonomi Kabupaten Bogor Tahun 2014-2018 61

Tabel 3.2.3 Proyeksi Jumlah Penduduk menurut kecamatan di Kabupaten Bogor dirinci menurut Jenis Kelamin, Tahun 2014(Juni)

No  Kecamatan 2014 (Juni) 

Laki‐laki  Perempuan Jumlah  Sex Ratio 

Pertumbuhan Penduduk

Distribusi (%) 

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1  Nanggung  43.980 41.078 85.058 107  0,36  1,63 2  Leuwiliang  60.577 56.728 117.305 107  0,92  2,24 3  Leuwisadeng  37.681 34.675 72.356 109  0,58  1,38 4  Pamijahan  70.420 66.744 137.164 106  0,66  2,62 5  Cibungbulang  66.345 62.538 128.883 106  0,78  2,46 6  Ciampea  78755 74.460 153.215 106  1,06  2,93 7  Tenjolaya  28.990 27.728 56.718 105  0,86  1,08 8  Dramaga  53.278 52.271 105.549 102  1,22  2,02 9  Ciomas  84.229 80.737 164.966 104  2,56  3,15 10  Tamansari  50.742 47.511 98.253 107  1,69  1,88 11  Cijeruk  43.450 39.634 83.084 110  1,42  1,59 12  Cigombong  48.995 46.909 95.904 104  2,10  1,83 13  Caringin  61.331 58.226 119.557 105  1,18  2,28 14  Ciawi  56.836 53.155 109.991 107  1,68  2,10 15  Cisarua  61.218 57.033 118.251 107  1,25  2,26 16  Megamendung  53.233 48.736 101.969 109  1,32  1,95 17  Sukaraja  96.824 92.466 189.290 105  2,25  3,62 18  Babakan Madang  58.621 55.238 113.859 106  2,53  2,18 19  Sukamakmur  39.556 37.120 76.676 107  0,74  1,47 20  Cariu  22.904 22.719 45.623 101  ‐0,24  0,87 21  Tanjungsari  25.681 24.912 50.593 103  0,34  0,97 22  Jonggol  67.786 65.582 133.368 103  2,12  2,55 23  Cileungsi  150.303 146.683 296.986 102  4,74  5,67 24  Kelapa Nunggal  55.558 52.630 108.188 106  3,29  2,07 25  Gunung Putri  188.770 192.883 381.653 98  5,29  7,29 26  Citeureup  109.542 105.140 214.682 104  2,01  4,10 27  Cibinong  191.410 185.649 377.059 103  3,65  7,20 28  Bojong Gede  146.204 140.358 286.562 104  4,88  5,48 29  Tajur Halang  56.380 53.945 110.325 105  3,20  2,11 30  Kemang  52.209 49.742 101.951 105  2,50  1,95 31  Ranca Bungur  26.828 25.109 51.937 107  0,97  0,99 32  Parung  65.921 62.006 127.927 106  3,25  2,44 33  Ciseeng  54.827 51.248 106.075 107  1,96  2,03 34  Gunung Sindur  60.193 57.300 117.493 105  3,34  2,24 35  Rumpin  69.773 64.494 134.267 108  1,02  2,57 36  Cigudeg  63.250 57.813 121.063 109  0,84  2,31 37  Sukajaya  29.322 27.055 56.377 108  0,37  1,08 38  Jasinga  48.636 45.588 94.224 107  0,36  1,80 39  Tenjo  35.362 33.242 68.604 106  0,98  1,31 40  Parung Panjang  62.241 58.343 120.584 107  2,34  2,30 

KABUPATEN BOGOR 2.678.161 2.555.428 5.233.589 105  2,38  100,00 

Page 71: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

Hasil dan Pembahasan

Penyusunan Perencanaan Target Indikator Ekonomi Kabupaten Bogor Tahun 2014-2018 62

Tabel 3.2.4. Proyeksi Jumlah Penduduk menurut kecamatan di Kabupaten Bogor Barat dirinci menurut Jenis Kelamin, Tahun 2014

No Kecamatan 2014 (Juni)

Laki-laki Perempuan Jumlah Sex Ratio

Pertumbuhan Penduduk

Distribusi (%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1 Nanggung 43.980 41.078 85.058 107  0,36  5,86 2 Leuwiliang 60.577 56.728 117.305 107  0,92  8,08 3 Leuwisadeng 37.681 34.675 72.356 109  0,58  4,99 4 Pamijahan 70.420 66.744 137.164 106  0,66  9,45 5 Cibungbulang 66.345 62.538 128.883 106  0,78  8,88 6 Ciampea 78755 74.460 153.215 106  1,06  10,56 7 Tenjolaya 28.990 27.728 56.718 105  0,86  3,91 8 Dramaga 53.278 52.271 105.549 102  1,22  7,27 9 Rumpin 69.773 64.494 134.267 108  1,02  9,25 10 Cigudeg 63.250 57.813 121.063 109  0,84  8,34 11 Sukajaya 29.322 27.055 56.377 108  0,37  3,88 12 Jasinga 48.636 45.588 94.224 107  0,36  6,49 13 Tenjo 35.362 33.242 68.604 106  0,98  4,73 14 Parung Panjang 62.241 58.343 120.584 107  2,34  8,31 KAB. BOGOR BARAT 748.610 702.757 1.451.367 107  0,93  100,00 

Penyumbang penduduk terbesar di Kabupaten Bogor Barat adalah

Kecamatan Ciampea sebanyak 153.215 jiwa atau 10,56 persen dari total penduduk

Kabupaten Bogor Barat dan terendah adalah Kecamatan Kecamatan sebesar 3,88

persen.

Tabel 3.2.4. menunjukkan pertumbuhan penduduk antar kecamatan di

Kabupaten Bogor Barat berkisar antara 0,36 persen (Kecamatan Nanggung dan

Jasinga) hingga 2,34 persen (Kecamatan Parung Panjang).

Jumlah penduduk Kabupaten Bogor tanpa Bogor Barat pada tahun 2014

diperkirakan sebanyak 3.782.222 jiwa terdiri atas laki-laki 1.929.551 jiwa dan

perempuan sebanyak 1.852.671jiwa atau memiliki sex ratio sebesar 104. Dilihat

antar kecamatan sex ratio tertinggi terdapat di Kecamatan Megamendung (109)

dan terendah terdapat di Kecamatan Gunungputri sebesar 98.

Pertumbuhan penduduk tahun 2014 tertinggi terdapat di Kecamatan

Gunungputri sebesar 5,29 persen dan terendah terdapat di Kecamatan Cariu

sebesar minus 0,24 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Page 72: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

Hasil dan Pembahasan

Penyusunan Perencanaan Target Indikator Ekonomi Kabupaten Bogor Tahun 2014-2018 63

Tabel 3.2.5. Proyeksi Jumlah Penduduk menurut kecamatan di Kabupaten Bogor tanpa Bogor Barat dirinci menurut Jenis Kelamin, Tahun 2014

No Kecamatan 2014 (Juni)

Laki-laki Perempuan Jumlah Sex Ratio

Pertumbuhan Penduduk

Distribusi (%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1 CIOMAS  84.229  80.737 164.966 104 2,56  4,36 2 TAMANSARI  50.742  47.511 98.253 107 1,69  2,60 3 CIJERUK  43.450  39.634 83.084 110 1,42  2,20 4 CIGOMBONG  48.995  46.909 95.904 104 2,10  2,54 5 CARINGIN  61.331  58.226 119.557 105 1,18  3,16 6 CIAWI  56.836  53.155 109.991 107 1,68  2,91 7 CISARUA  61.218  57.033 118.251 107 1,25  3,13 8 MEGAMENDUNG  53.233  48.736 101.969 109 1,32  2,70 9 SUKARAJA  96.824  92.466 189.290 105 2,25  5,00 10 BABAKAN MADANG  58.621  55.238 113.859 106 2,53  3,01 11 SUKAMAKMUR  39.556  37.120 76.676 107 0,74  2,03 12 CARIU  22.904  22.719 45.623 101 ‐0,24  1,21 13 TANJUNGSARI  25.681  24.912 50.593 103 0,34  1,34 14 JONGGOL  67.786  65.582 133.368 103 2,12  3,53 15 CILEUNGSI  150.303  146.683 296.986 102 4,74  7,85 16 KLAPA NUNGGAL  55.558  52.630 108.188 106 3,29  2,86 17 GUNUNG PUTRI  188.770  192.883 381.653 98 5,29  10,09 18 CITEUREUP  109.542  105.140 214.682 104 2,01  5,68 19 CIBINONG  191.410  185.649 377.059 103 3,65  9,97 20 BOJONG GEDE  146.204  140.358 286.562 104 4,88  7,58 21 TAJUR HALANG  56.380  53.945 110.325 105 3,20  2,92 22 KEMANG  52.209  49.742 101.951 105 2,50  2,70 23 RANCA BUNGUR  26.828  25.109 51.937 107 0,97  1,37 24 PARUNG  65.921  62.006 127.927 106 3,25  3,38 25 CISEENG  54.827  51.248 106.075 107 1,96  2,80 26 GUNUNG SINDUR  60.193  57.300 117.493 105 3,34  3,11 

KAB. BOGOR TANPA BOGOR BARAT 1.929.551  1.852.671 3.782.222 104 2,95  100,00 

Penyumbang penduduk terbesar di Kabupaten Bogor tanpa Bogor Barat

tahun 2014 adalah Kecamatan Gunung Putri dengan jumlah penduduk sebanyak

381.653 jiwa atau sebesar 10,09 persen dari total penduduk Kabupaten Bogor

tanpa Bogor Barat dan terendah terdapat di Kecamatan Cariu dengan penduduk

sebanyak 45.623jiwa atau -0,24 persen dari penduduk Kabupaten Bogor tanpa

Bogor Barat.

Page 73: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

Hasil dan Pembahasan

Penyusunan Perencanaan Target Indikator Ekonomi Kabupaten Bogor Tahun 2014-2018 64

3.2.3. Kepadatan Penduduk

Kepadatan penduduk mencerminkan banyaknya penduduk tiap satuan luas

wilayah dalam km2. Luas wilayah yang digunakan dalam menghitung kepadatan

penduduk adalah luas daratan wilayah Kabupaten Bogor artinya tidak termasuk

luas perairan seperti waduk, danau atau setu.

Kepadatan penduduk di Kabupaten Bogor pada tahun 2018 diperkirakan

mencapai 2.145 jiwa/km2, di Kabupaten Bogor Barat sebesar 1.329 km2 dan Bogor

tanpa Bogor Barat akan mencapai 2.740 jiwa/km2 (Tabel 4.8).

Tabel 3.2.6. Kepadatan penduduk di Kabupaten Bogor, Bogor Barat dan Bogor

tanpa Bogor Barat, Tahun 2014-2018

Tahun 

Jumlah Penduduk  Kepadatan (jiwa/km2) 

Bogor  Bogor Barat Bogor Tanpa 

Bogor BaratBogor  Bogor 

Barat 

Bogor Tanpa Bogor Barat 

(1)  (2)  (3)  (4)  (5)  (6)  (7) 2014  5.233.589  1.451.367 3.782.222 1.965  1.291  2.456 2015  5.354.659  1.463.566 3.891.093 2.010  1.302  2.527 2016  5.474.545  1.474.492 4.000.053 2.055  1.312  2.597 2017  5.593.918  1.484.341 4.109.577 2.100  1.321  2.669 2018  5.712.845  1.493.152 4.219.693 2.145  1.329  2.740 

Keterangan: Luas wilayah Kab Bogor = 2.663,82 km2; Bogor Barat= 1.123,82 km2 dan Bogor tanpa Bogor Barat = 1.540,01 km2

Dilihat antar Kecamatan pada tahun 2014, kecamatan dengan penduduk

terpadat adalah Kecamatan Ciomas mencapai 10.117 jiwa/km2, sedangkan

kepadatan terendah terdapat di Kecamatan Tanjungsari sebesar 389 jiwa/km2.

Page 74: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

Hasil dan Pembahasan

Penyusunan Perencanaan Target Indikator Ekonomi Kabupaten Bogor Tahun 2014-2018 65

Tabel 3.2.7. Kepadatan Penduduk menurut Kecamatan Di Kabupaten Bogor, Tahun 2014

Kode  Kecamatan  Jumlah Penduduk 

Luas  Kepadatan Penduduk Km2  % 

(1)  (2)  (3)  (4)  (5)  (6) 010  NANGGUNG   85.058   135,25   5,08   629  020  LEUWILIANG   117.305   61,77   2,32   1.899  021  LEUWISADENG   72.356   32,83   1,23   2.204  030  PAMIJAHAN  137.164   80,88   3,04   1.696  040  CIBUNGBULANG   128.883   32,66   1,23   3.946  050  CIAMPEA   153.215   51,06   1,92   3.000  051  TENJOLAYA  56.718   23,68   0,89   2.395  060  DRAMAGA   105.549   24,38   0,92   4.330  070  CIOMAS   164.966   16,31   0,61   10.117  071  TAMANSARI  98.253   21,61   0,81   4.546  080  CIJERUK   83.084   31,66   1,19   2.624  081  CIGOMBONG   95.904   40,43   1,52   2.372  090  CARINGIN   119.557   57,30   2,15   2.087  100  CIAWI   109.991   25,81   0,97   4.262  110  CISARUA   118.251   63,74   2,39   1.855  120  MEGAMENDUNG   101.969   39,87   1,50   2.557  130  SUKARAJA   189.290   42,97   1,61   4.405  140  BABAKAN MADANG   113.859   98,71   3,71   1.153  150  SUKAMAKMUR   76.676   126,78   4,76   605  160  CARIU   45.623   73,66   2,77   619  161  TANJUNGSARI   50.593   129,99   4,88   389  170  JONGGOL   133.368   126,86   4,76   1.051  180  CILEUNGSI   296.986   73,79   2,77   4.025  181  KLAPA NUNGGAL   108.188   97,64   3,67   1.108  190  GUNUNG PUTRI   381.653   56,29   2,11   6.781  200  CITEUREUP  214.682   67,19   2,52   3.195  210  CIBINONG   377.059   43,37   1,63   8.694  220  BOJONG GEDE   286.562   29,55   1,11   9.696  221  TAJUR HALANG   110.325   29,28   1,10   3.768  230  KEMANG   101.951   63,70   2,39   1.600  231  RANCA BUNGUR   51.937   21,69   0,81   2.395  240  PARUNG   127.927   73,77   2,77   1.734  241  CISEENG   106.075   36,79   1,38   2.883  250  GUNUNG SINDUR   117.493   51,26   1,92   2.292  260  RUMPIN   134.267   111,01   4,17   1.210  270  CIGUDEG   121.063   158,90   5,97   762  271  SUKAJAYA   56.377   76,28   2,86   739  280  JASINGA   94.224   208,07   7,81   453  290  TENJO   68.604   64,45   2,42   1.064  300  PARUNG PANJANG   120.584   62,59   2,35   1.926  

KABUPATEN BOGOR   5.233.589   2.663,82   100,00  1.965 

Page 75: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

3.2.

disa

Pira

Hal

10-1

pira

kece

dido

Kabu

ting

ting

seda

kelo

Ga

Penyusunan

.4. Piramid

Kompos

jikan dala

mida Pend

ini diperli

14 tahun y

mida untu

enderunga

ominasi ole

upaten Bo

kat kema

kat kelahi

angkan tin

ompok umu

ambar 3.2

400.00

0‐4 th5‐9 th

10‐14 th15‐19 th20‐24 th25‐29 th30‐34 th35‐39 th40‐44 th45‐49 th50‐54 th55‐59 th60‐64 th65‐69 th70‐74 th75 th +

Perencanaa

da Pendud

sisi pendud

am bentuk

duduk Kab

hatkan ole

yang sedik

uk kelompo

n komposi

eh pendud

ogor seda

tian dan

ran diperli

ngginya ti

ur 60 ke at

.1. Pirami da

280.032289.869281.907

257.739242.05252.019232.2219

00 300.000

an Target Ind

duk

duk berda

k piramida

bupaten Bo

eh panjang

kit lebih p

ok umur 60

isi pendud

uk usia pro

ng menga

tingkat p

ihatkan ole

ingkat ke

tas.

da Pendudan Kelomp

95092709.225181.419

139.908105

0 200.000

La

dikator Ekon

asarkan jen

a pendudu

ogor tergo

g batang p

panjang da

0 tahun ke

uk Kabupa

oduktif. H

alami per

pertumbuh

eh panjang

matian di

duk Kabupapok Umur,

85.946

73.48246.03032.43221.6822.15

100.000

aki‐laki

omi Kabupat

nis kelami

k seperti

long pend

piramida u

ari kelomp

e atas yan

aten Bogor

al ini men

tumbuhan

an pendu

gnya kelom

iperlihatka

aten Bogor Tahun 201

43224.27.

28251

0

P

H

ten Bogor Ta

in dan kel

terlihat p

uduk muda

untuk kelo

pok umur

g cukup pe

r di masa d

ggambarka

, dimana

duk masih

mpok umur

an oleh s

r Berdasark14 (Juni)

1122.9

92.12659.897

45.345.660798084

100.000 20

Perempuan

Hasil dan Pe

ahun 2014-20

lompok um

pada Gamb

a menuju

mpok umu

lainnya da

endek. Art

depan aka

an bahwa

tingkat

h tinggi.

r 0-4 dan 5

semakin p

kan Jenis K

222

247243.250

232.0205.155

163.069933

00.000 300

n

embahasan

018 66

mur dapat

bar 3.2.1.

"transisi".

ur 5-9 dan

an batang

tinya, ada

n semakin

penduduk

kelahiran,

Tingginya

5-9 tahun,

pendeknya

Kelamin

66.873275.06066.9697.795.0700.507087

0.000 400.

000

Page 76: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

cend

mer

kelo

Perp

mas

pert

G

pend

pira

dari

ke a

Kabu

prod

men

05

10‐115‐120‐225‐230‐335‐340‐445‐450‐555‐560‐665‐670‐775

Penyusunan

Jika dip

derung m

rupakan pe

ompok umu

paduan mo

ih relatif

tumbuhan

Gambar 3.

Gambar

duduk mu

mida untu

kelompok

atas yang

upaten Bo

duktif. Hal

ngalami pe

78.7884.194

88.45979.733

7

100.000 8

‐4 th‐9 th14 th19 th24 th29 th34 th39 th44 th49 th54 th59 th64 th69 th74 th5 th+

Perencanaa

perhatikan

mengerucut

erpaduan d

ur 60 ke ba

odel ini da

tinggi, a

masih terg

2.2. PiramKelam

r 3.2.2.

uda menuj

uk kelompo

k umur lai

cukup p

ogor di m

l ini mengg

ertumbuha

85

30.06566.773

56.02753.083

44

80.000 60.00

an Target Ind

n, piramid

t di bag

dua model

awah, seda

pat dijelas

angka beb

golong ting

mida Penduin dan Kel

Piramida

ju "transis

ok umur 0-

nnya dan

endek. Ar

asa depan

gambarkan

n, dimana

3.65837.331

30.06520.59

14

00 40.000

Laki‐la

dikator Ekon

da pendud

gian atas.

l piramida

angkan mo

skan bahw

ban tangg

ggi.

uduk Kabuplompok Um

Penduduk

si". Hal in

-4, 5-9 dan

batang pi

rtinya, ad

n akan se

n bahwa pe

a tingkat k

924.3489.8857.2267.386

20.000 0

aki

omi Kabupat

duk Kabup

. Model

a, yaitu mo

odel 5 untu

wa tingkat

ungan ter

paten Bogomur, Tahun

k Kabupat

ni diperlih

n 10-14 tah

ramida un

a kecende

emakin did

enduduk K

kelahiran,

16.713.99

9.8768.3528.752

0 20.000

Peremp

H

ten Bogor Ta

aten Bogo

piramida

odel 3 dan

uk kelomp

kelahiran

rgolong re

or Barat Ben 2014 (Jun

ten Bogor

hatkan ole

hun yang se

tuk kelom

erungan k

dominasi o

Kabupaten

tingkat ke

4941.64

33.33226.302

76398

40.000 60

puan

Hasil dan Pe

ahun 2014-20

or bentuk

Kabupate

n 5. Mode

ok umur 6

di Kabupa

endah, da

erdasarkanni)

r Barat

eh panjan

edikit lebi

mpok umur

komposisi

oleh pend

Bogor Bar

ematian da

74.8

74.67.493

61.74253.4759.04048

0.000 80.00

embahasan

018 67

grafiknya

en Bogor

l 3, untuk

60 ke atas.

aten Bogor

an tingkat

n Jenis

tergolong

ng batang

h panjang

r 60 tahun

penduduk

uduk usia

rat sedang

an tingkat

.60280.09482.539.7493

00 100.000

Page 77: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

pert

oleh

kem

ting

umu

10-1

Gam

terg

bata

panj

tahu

Kabu

prod

Bara

0

5

10‐1

15‐1

20‐2

25‐2

30‐3

35‐3

40‐4

45‐4

50‐5

55‐5

60‐6

65‐6

70‐7

75

Penyusunan

tumbuhan

h panjangn

matian dipe

Dalam

kat penuru

ur 0-4 th le

14 tahun. H

mbar 3.2.3

Gambar

golong pen

ang pirami

jang dari k

un ke atas

upaten Bo

duktif. Hal

at sedang m

201.247

205.675

193.44

178

17

185.

176

1

250.000 20

‐4 th

‐9 th

14 th

19 th

24 th

29 th

34 th

39 th

44 th

49 th

54 th

59 th

64 th

69 th

74 th

5 th +

Perencanaa

penduduk

nya kelom

erlihatkan

kurun wak

unan angk

ebih pend

Hal ini juga

. PiramidaJenis Kela

r 3.2.3. P

nduduk mu

da untuk k

kelompok u

yang cuku

ogor di m

l ini meng

mengalam

7

48

8.006

71.985

246

6.243

166.142

136.761

10

00.000 150.0

an Target Ind

k masih ti

pok umur

oleh sema

ktu 10 tah

a kelahira

ek diband

a ditunjuk

a Pendudukamin dan

Piramida P

uda menuj

kelompok

umur lainn

up pendek.

asa depan

gambarkan

i pertumb

02.577

75.881

52.89

3

000 100.000

La

dikator Ekon

inggi. Tin

0-4 dan 5

akin pende

hun, kabup

n, hal ini

ingkan 5-9

kkan oleh L

k Kabupate Kelompok

Penduduk

ju "transis

umur 0-4,

nya dan ba

. Artinya, a

n akan se

n bahwa p

uhan, dim

90

31.682

22.547

14.456

14.765

50.000 0

ki‐laki

omi Kabupat

gginya tin

5-9 tahun,

knya kelom

paten bog

terlihat pa

9 tahun da

LPP 2000-2

en Bogor ta Umur, Ta

Kabupate

si". Hal in

5-9 dan 1

atang piram

ada kecend

emakin did

penduduk K

ana tingka

43.

31.34

22.784

16.446

18.332

0 50.000

P

H

ten Bogor Ta

ngkat kela

sedangka

mpok umur

gor barat s

ada panjan

an lebih pe

010 yang h

anpa Bogohun 2014 (

en Bogor

i diperliha

10-14 tahu

mida untuk

derungan k

dominasi o

Kabupaten

at kelahira

12

89.601

65.824

134

7

100.000 15

Perempuan

Hasil dan Pe

ahun 2014-20

ahiran dipe

an tingginy

r 60 ke ata

sudah men

ng batang

endek diba

hanya 1,85

or Barat Be(Juni)

tanpa Bo

atkan oleh

un yang sed

k kelompo

komposisi

oleh pend

n Bogor ta

an, tingkat

19

1

184

173.0

175.5

18

178.

156.115

21.421

50.000 200.00

embahasan

018 68

erlihatkan

ya tingkat

as.

nunjukkan

kelompok

andingkan

5 persen.

erdasarkan

gor Barat

h panjang

dikit lebih

k umur 60

penduduk

uduk usia

npa Bogor

kematian

92.271

94.966

4.430

046

577

8.765

612

00 250.000

Page 78: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

Hasil dan Pembahasan

Penyusunan Perencanaan Target Indikator Ekonomi Kabupaten Bogor Tahun 2014-2018 69

dan tingkat pertumbuhan penduduk masih tinggi. Tingginya tingkat kelahiran

diperlihatkan oleh panjangnya kelompok umur 0-4 dan 5-9 tahun, sedangkan

tingginya tingkat kematian diperlihatkan oleh semakin pendeknya kelompok umur

60 ke atas.

Kabupaten Bogor tanpa Bogor Barat memiliki penduduk usia produktif yang

tinggi, hal ini terlihat dari batang piramida kelompok umur 25-29, 30-34 dan 35-39

tahun yang sedikit lebih panjang. Struktur seperti ini biasanya ditemukan

diwilayah-wilayah yang memiliki potensi ekonomi/industri sebagai mata

pencaharian.

3.2.5 Dependency Ratio

Penyajian data penduduk menurut kelompok umur seringkali disederhanakan

menjadi tiga kelompok, yaitu kurang dari 15 tahun, 15-64 tahun dan 65 tahun atau

lebih. Penduduk dapat digolongkan atas usia produktif dan tidak produktif. Jika

persentase penduduk (0-14) tahun minimal 40% dan penduduk 65 tahun keatas

tidak melebihi 5% dari total penduduk maka digolongkan penduduk usia tidak

produktif. Sebaliknya penduduk usia produktif, apabila persentase mereka yang

berusia (0-14) tahun maksimal 30% dan mereka yang berusia (15-64) tahun

persentasenya lebih dari 60%.

Page 79: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

Hasil dan Pembahasan

Penyusunan Perencanaan Target Indikator Ekonomi Kabupaten Bogor Tahun 2014-2018 70

Tabel 3.2.8. Jumlah Penduduk Per Kelompok Umur Menurut Jenis Kelamin

Di Kabupaten Bogor, Tahun 2014 (Juni)

Kelompok Umur Laki-laki Perempuan Jumlah L+P

(1) (2) (3) (4) 0 - 4 280.032  266.873  546.905 5 - 9 289.869  275.060  564.929 10-14 281.907  266.969  548.876 15-19 257.739  247.795  505.534 20-24 242.050  243.070  485.120 25-29 252.019  250.507  502.526 30-34 232.270  232.087  464.357 35-39 219.225  205.155  424.380 40-44 181.419  163.069  344.488 45-49 139.908  122.933  262.841 50-54 105.946  92.126  198.072 55-59 73.482  59.897  133.379 60-64 46.030  45.345  91.375 65-69 32.432  32.660  65.092 70-74 21.682  24.798  46.480 75+ 22.151  27.084  49.235 

Jumlah 2.678.161  2.555.428  5.233.589 Sumber : BPS, Proyeksi Hasil SP 2010

Dari gambaran diatas dapat kita lihat bahwa komposisi penduduk Kabupaten

Bogor merupakan penduduk usia produktif dimana penduduk usia (15-64) tahun

sebanyak 65,20 persen, sedangkan penduduk usia non produktif (0-14) tahun

sebanyak 31,73 persen, dan usia 65 tahun keatas sebanyak 3,07 persen. Hal ini

memberikan indikasi bahwa permasalahan ketenagakerjaan di Kabupaten Bogor

merupakan pekerjaan rumah yang harus mendapat perhatian serius.

Penduduk usia produktif dan tidak produktif erat kaitannya dengan rasio

beban ketergantungan (Burden of Dependency Ratio). Rasio beban ketergantungan

merupakan perbandingan antara penduduk tidak produktif (0-14 tahun dan 65

tahun keatas) dengan penduduk produktif (berusia 15-64 tahun).

Hasil proyeksi menunjukan bahwa rasio ketergantungan anak di Kabupaten

Bogor tahun 2014 sebesar 48,67 persen, dan rasio ketergantungan lanjut sebesar

4,71 persen atau secara keseluruhan angka beban ketergantungan Kabupaten Bogor

sebesar 53,38 persen. Hal ini dapat diartikan bahwa untuk setiap 100 penduduk

usia produktif harus menanggung sebanyak 53-54 penduduk yang tidak produktif.

Page 80: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

Hasil dan Pembahasan

Penyusunan Perencanaan Target Indikator Ekonomi Kabupaten Bogor Tahun 2014-2018 71

Tabel 3.2.9. Jumlah Penduduk Per Kelompok Umur Menurut Jenis Kelamin

Di Kabupaten Bogor Barat, Tahun 2014 (Juni)

Kelompok Umur Laki-laki Perempuan Jumlah L+P

(1) (2) (3) (4) 0 - 4  78.785    74.602    153.387  5 - 9  84.194    80.094    164.288  10-14  88.459    82.539    170.998  15-19  79.733    74.749    154.482  20-24  70.065    67.493    137.558  25-29  66.773    61.742    128.515  30-34  56.027    53.475    109.502  35-39  53.083    49.040    102.123  40-44  44.658    41.648    86.306  45-49  37.331    33.332    70.663  50-54  30.065    26.302    56.367  55-59  20.592    16.763    37.355  60-64  14.348    13.998    28.346  65-69  9.885    9.876    19.761  70-74  7.226    8.352    15.578  75+  7.386    8.752    16.138  

Jumlah  748.610    702.757    1.451.367  Sumber : BPS, Proyeksi Hasil SP 2010

Komposisi penduduk dilihat menurut kelompok umur pada tahun 2014 di

Kabupaten Bogor Barat merupakan penduduk usia produktif, dimana penduduk usia

(15-64) tahun sebanyak 62,78 persen, sedangkan penduduk usia non produktif

(0-14) tahun sebanyak 33,67 persen, dan usia 65 tahun ke atas sebanyak 3,55

persen. Hal ini memberikan indikasi bahwa permasalahan ketenagakerjaan di

Kabupaten Bogor Barat merupakan pekerjaan rumah yang harus mendapat

perhatian serius.

Rasio ketergantungan anak di Kabupaten Bogor Barat tahun 2014 sebesar

53,63 persen, dan rasio ketergantungan lanjut sebesar 5,65 persen atau secara

keseluruhan angka beban ketergantungan Kabupaten Bogor Barat sebesar 59,28

persen. Hal ini dapat diartikan bahwa untuk setiap 100 penduduk usia produktif

harus menanggung sebanyak 59 penduduk yang tidak produktif.

Page 81: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

Hasil dan Pembahasan

Penyusunan Perencanaan Target Indikator Ekonomi Kabupaten Bogor Tahun 2014-2018 72

Tabel 3.2.10. Jumlah Penduduk Per Kelompok Umur Menurut Jenis Kelamin Di Kabupaten Bogor tanpa Bogor Barat, Tahun 2014(Juni)

Kelompok Umur Laki-laki Perempuan Jumlah L+P

(1) (2) (3) (4) 0 - 4  201.247    192.271    393.518  5 - 9  205.675    194.966    400.641  10-14  193.448    184.430    377.878  15-19  178.006    173.046    351.052  20-24  171.985    175.577    347.562  25-29  185.246    188.765    374.011  30-34  176.243    178.612    354.855  35-39  166.142    156.115    322.257  40-44  136.761    121.421    258.182  45-49  102.577    89.601    192.178  50-54  75.881    65.824    141.705  55-59  52.890    43.134    96.024  60-64  31.682    31.347    63.029  65-69  22.547    22.784    45.331  70-74  14.456    16.446    30.902  75+  14.765    18.332    33.097  

Jumlah  1.929.551    1.852.671    3.782.222  Sumber : BPS, Proyeksi Hasil SP 2010

Dilihat dari komposisi penduduk menurut kelompok umur, Kabupaten Bogor

tanpa Bogor Barat merupakan penduduk usia produktif dimana penduduk usia

(15-64) tahun sebanyak 66,12 persen, sedangkan penduduk usia non produktif

(0-14) tahun sebanyak 30,99 persen, dan usia 65 tahun keatas sebanyak 2,89

persen. Tingginya penduduk usia produktif merupakan potensi besar suatu wilayah

untuk berkembang lebih baik dengan mengurangi tingkat pengangguran.

Rasio ketergantungan anak di Kabupaten Bogor tanpa Bogor Barat tahun

2014 sebesar 46,86 persen, dan rasio ketergantungan lanjut sebesar 4,37 persen

atau secara keseluruhan angka beban ketergantungan Kabupaten Bogor tanpa

Bogor Barat sebesar 51,24 persen. Hal ini dapat diartikan bahwa untuk setiap 100

penduduk usia produktif harus menanggung sebanyak 51 penduduk yang tidak

produktif.

Page 82: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

Hasil dan Pembahasan

Penyusunan Perencanaan Target Indikator Ekonomi Kabupaten Bogor Tahun 2014-2018 73

Jika dibandingkan antara Kabupaten Bogor Barat dengan Kabupaten Bogor

tanpa Bogor Barat, beban ketergantungan Bogor Barat (59,28%) lebih tinggi

dibandingkan Bogor tanpa Bogor Barat (51,24%).

Mengingat keterbatasan data, dalam melakukan estimasi penduduk menurut

kelompok umur tidak menggunakan metode komponen yang memperhatikan

migrasi maupun angka kematian menurut kelompok umur. Hal ini berdampak pada

angka dependecy ratio yang relatif sama.

Tabel 3.2.11. Prediksi Jumlah Penduduk (Juni) menurut Kelompok Umur dan Dependecy ratio di Kabupaten Bogor, Tahun 2014-2018

Tahun Penduduk  Dependency 

Ratio 0‐14 th  15‐64 th  65 th +  Total 

(1)  (2)  (3)  (4)  (5)  (6) Kabupaten Bogor 

2014  1.660.710 3.412.072 160.807 5.233.589  53,38 2015  1.698.032 3.492.574 164.053 5.354.659  53,32 2016  1.734.933 3.572.367 167.245 5.474.545  53,25 2017  1.771.620 3.651.903 170.395 5.593.918  53,18 2018  1.808.114 3.731.221 173.510 5.712.845  53,11 

Bogor Barat 2014  488.673 911.217 51.477 1.451.367  59,28 2015  492.737 918.927 51.902 1.463.566  59,27 2016  496.387 925.832 52.273 1.474.492  59,26 2017  499.668 932.063 52.610 1.484.341  59,25 2018  502.600 937.642 52.910 1.493.152  59,25 

Bogor tanpa Bogor Barat 2014  1.172.037 2.500.855 109.330 3.782.222  51,24 2015  1.205.295 2.573.647 112.151 3.891.093  51,19 2016  1.238.546 2.646.535 114.972 4.000.053  51,14 2017  1.271.952 2.719.840 117.785 4.109.577  51,10 2018  1.305.514 2.793.579 120.600 4.219.693  51,05 

Sumber: BPS, Proyeksi Hasil SP2010

Page 83: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

Penyusunan Perencanaan Target Indikator Ekonomi Kabupaten Bogor Tahun 2014-2018 74

3.3. ESTIMASI KETENAGAKERJAAN

Indikator terukur yang dirancang dalam RPJMD Provinsi Jawa Barat tahun

2013-2018 yang berhubungan dengan sasaran pembangunan kesejahteraan rakyat

di bidang ekonomi antara lain pertumbuhan ekonomi yang meningkat rata-rata

6,0 – 6,5 persen pertahun pada periode 2013-2018, inflasi terkendali pada angka

sekitar 0,30 – 0,35 persen per tahun, menurunkan tingkat pengangguran menjadi

7 – 8 persen pada akhir tahun 2018, dan menurunnya penduduk miskin menjadi

sekitar 5,00 – 4,10 persen pada akhir tahun 2018.

Masalah ketenagakerjaan di Indonesia dan Kabupaten Bogor khususnya

merupakan masalah yang besar dan kompleks. Besar karena menyangkut jutaan

jiwa, dan kompleks karena mempengaruhi sekaligus dipengaruhi oleh banyak faktor

yang saling berinteraksi mengikuti pola yang tidak selalu mudah untuk dipahami.

Banyaknya faktor yang mempengaruhi kondisi ketenagakerjaan tersebut, juga tidak

selalu mudah untuk diprediksi. Akibatnya, prediksi situasi ketenagakerjaan di suatu

wilayah, menjadi relatif sulit, kecuali disertai asumsi-asumsi tertentu.

3.3.1. Penduduk Usia Kerja

Penduduk usia kerja adalah mereka yang berusia 15 tahun ke atas. Tabel

3.3.1 memperlihat jumlah dan persentase penduduk Usia kerja yang ada di

Kabupaten Bogor, Bogor Barat dan Bogor tanpa Bogor Barat.

Jumlah penduduk usia kerja tahun 2018 di Kabupaten Bogor diprediksi

sebanyak 3.901.496 jiwa atau 68,27 persen dari total penduduk Kabupaten Bogor.

Sebanyak 75 persen dari jumlah penduduk usia kerja bertempat tinggal pada

Kabupaten Bogor tanpa Bogor Barat. Jumlah penduduk usia kerja di Kabupaten

Bogor tanpa Bogor Barat tahun 2018 diprediksi sebanyak 2.913.453 jiwa atau 68,96

persen dari total penduduk Kabupaten Bogor minus Bogor Barat.

Jumlah penduduk usia kerja di Kabupaten Bogor tahun 2018 diprediksi

sebanyak 988.043 jiwa atau sekitar 66,32 persen dari total penduduk di Kabupaten

Bogor Barat.

Page 84: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

Hasil dan Pembahasan

Indikator Ekonomi Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2013 75

Tabel 3.3.1. Prediksi Jumlah Penduduk Usia Kerja, tahun 2013-2018

Tahun Bogor Bogor Barat Bogor tanpa Bogor Barat

Jumlah % Jumlah % Jumlah % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

2014    3.572.103              68,23    960.559             66,32     2.611.544   68,96

2015    3.655.265              68,24    968.587             66,32     2.686.678   68,96

2016    3.737.653              68,25     975.778             66,32     2.761.875   68,96

2017    3.819.703              68,26     982.246             66,32     2.837.457   68,96

2018    3.901.496              68,27     988.043             66,32     2.913.453   68,96

3.3.2. Angkatan Kerja dan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)

Penduduk usia kerja dikelompokkan menjadi dua yaitu angkatan kerja dan

bukan angkatan kerja. Angkatan kerja (AK) adalah penduduk usia kerja yang

bekerja ditambah penduduk yang menganggur. Bukan angkatan kerja (BAK) adalah

mereka yang bersekolah, mengurus rumah tangga, dan lainnya.

Page 85: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

Penyusunan Perencanaan Target Indikator Ekonomi Kabupaten Bogor Tahun 2014-2018 76

Tabel 3.3.2. Jumlah Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas Menurut Kegiatan

Selama Seminggu yang Lalu di Kabupaten Bogor Tahun 2014-2018

Keterangan 2014 2015 2016 2017 2018 (1) (2) (3) (4) (5) (6)

Kabupaten Bogor Angkatan Kerja 2.341.933     2.390.804     2.435.382      2.485.185   2.537.583  - Bekerja 2.148.503     2.197.637     2.245.338      2.296.838   2.349.422  - Menganggur         193.430         193.167         190.044       188.347      188.161 Bukan Angkatan Kerja   1.230.170     1.264.463     1.302.272      1.334.517   1.363.913  - Sekolah         279.367         289.222         322.313     339.924   349.772 - Mengurus Rumah Tangga 745.004         760.671         760.885   768.820   780.509 - Lainnya      205.799         214.570         219.073   225.773   233.632 Penduduk Usia Kerja 3.572.103     3.655.267      3.737.654     3.819.702   3.901.496 

Kabupaten Bogor Barat Angkatan Kerja 640.911         653.668         664.890   677.686   691.378  - Bekerja 562.496         575.360         587.848   601.332   615.099  - Menganggur 78.415           78.308           77.042   76.354   76.279 Bukan Angkatan Kerja 319.648         314.920         310.889   304.560   296.665  - Sekolah 54.499           53.879           57.707   58.095   56.774 - Mengurus Rumah Tangga 203.176         198.968         191.971   185.912   180.027 - Lainnya 61.973           62.073           61.211   60.553   59.864 Penduduk Usia Kerja 960.559         968.588         975.779   982.246   988.043 

Kabupaten Bogor tanpa Bogor Barat Angkatan Kerja     1.701.022     1.737.136     1.770.492      1.807.499   1.846.205  - Bekerja 1.586.007     1.622.277     1.657.490      1.695.506   1.734.323  - Menganggur 115.015         114.859         113.002   111.993   111.882 Bukan Angkatan Kerja 910.522         949.543         991.383      1.029.957   1.067.248  - Sekolah 224.868         235.343         264.606        281.829      292.999 - Mengurus Rumah Tangga 541.828         561.703         568.914         582.908      600.482 - Lainnya 143.826         152.497         157.863         165.220      173.768 Penduduk Usia Kerja 2.611.544     2.686.679     2.761.875     2.837.456   2.913.453 

TPAK merupakan penduduk usia kerja yang termasuk dalam angkatan kerja

(AK) yaitu mereka yang bekerja dan pengangguran. TPAK Kabupaten Bogor

diprediksi berkisar antara 65 hingga 66 persen selama kurun waktu 2014-2018.

Penduduk usia kerja yang bekerja cenderung bertambah dan pengganggur

cenderung mengalami penurunan.

Page 86: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

Hasil dan Pembahasan

Indikator Ekonomi Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2013 77

Penduduk usia kerja yang termasuk dalam bukan angkatan kerja (BAK)

adalah mereka yang sekolah, mengurus rumah tangga dan lainnya. BAK Kabupaten

Bogor diprediksi berkisar 34 hingga 35 persen selama kurun waktu 2014-2018.

Tabel 3.3.3. Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas Menurut Kegiatan Selama Seminggu yang Lalu di Kabupaten Bogor, Bogor Barat dan Bogor

tanpa Bogor Barat Tahun 2014-2018

Keterangan 2014 2015 2016 2017 2018 (1) (2) (3) (4) (5) (6)

Kabupaten Bogor Angkatan Kerja         65,56             65,41           65,16             65,06             65,04  - Bekerja         60,15             60,12           60,07             60,13             60,22  - Menganggur           5,42                5,28             5,08                4,93                4,82 Bukan Angkatan Kerja         34,44             34,59           34,84             34,94             34,96  - Sekolah           7,82                7,91             8,62                8,90                8,97 

- Mengurus Rumah Tangga         20,86            20,81            20,36             20,13             20,01  - Lainnya           5,76                5,87             5,86                5,91                5,99 Penduduk Usia Kerja  100,00   100,00   100,00    100,00    100,00 

Kabupaten Bogor Barat Angkatan Kerja         66,72             67,49           68,14             68,99             69,97  - Bekerja         58,56             59,40           60,24             61,22             62,25  - Menganggur           8,16                8,08             7,90                7,77                7,72 Bukan Angkatan Kerja         33,28             32,51           31,86             31,01             30,03  - Sekolah           5,67                5,56             5,91                5,91                5,75 

- Mengurus Rumah Tangga         21,15             20,54           19,67            18,93             18,22  - Lainnya           6,45                6,41            6,27                6,16                6,06 Penduduk Usia Kerja      100,00           100,00        100,00          100,00          100,00  

Kabupaten Bogor tanpa Bogor Barat Angkatan Kerja         65,13             64,66           64,10             63,70             63,37  - Bekerja         60,73             60,38           60,01             59,75             59,53  - Menganggur           4,40                4,28             4,09                3,95                3,84 Bukan Angkatan Kerja         34,87             35,34           35,90             36,30             36,63  - Sekolah           8,61                8,76             9,58                9,93             10,06 

- Mengurus Rumah Tangga         20,75             20,91           20,60             20,54             20,61  - Lainnya           5,51                5,68             5,72                5,82                5,96 Penduduk Usia Kerja      100,00           100,00        100,00           100,00           100,00 

Berdasarkan hasil Sakernas tahun 2012, tingkat Partisipasi Angkatan Kerja

(TPAK) total Kabupaten Bogor tahun 2012 sebesar 65,11 persen artinya 65,11

persen dari penduduk usia kerja di Kabupaten Bogor terlibat dan berusaha terlibat

dalam kegiatan produktif menghasilkan barang dan jasa. TPAK tahun 2012 (65,11%)

Page 87: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

Penyusunan Perencanaan Target Indikator Ekonomi Kabupaten Bogor Tahun 2014-2018 78

mengalami peningkatan jika dibandingkan TPAK tahun 2011 (62,54%). TPAK

Kabupaten Bogor tahun 2012 sebesar 65,11 persen atau berada di atas TPAK

Provinsi Jawa Barat (63,78%), namun masih dibawah dari TPAK Nasional (67,88%).

3.3.3. Penduduk Bekerja dan Pengangguran

Angkatan kerja terdiri atas mereka yang bekerja dan menganggur. Indikator

yang dapat diperoleh terkait dengan komponen angkatan kerja adalah tingkat

kesempatan kerja (TKK) dan tingkat pengangguran terbuka (TPT).

TKK merupakan komplemen dari TPT. Tingkat kesempatan kerja (TKK)

adalah perbandingan penduduk usia kerja yang bekerja terhadap total angkatan

kerja. TKK Kabupaten Bogor tahun 2014 – 2018 diperdiksi sebesar 91 hingga 93

persen.

Pengangguran merupakan bagian dari angkatan kerja. Mereka yang

tergolong usia kerja yang mencari kerja digolongkan sebagai pengangguran.

Tabel 3.3.4. Prediksi Angkatan Kerja Menurut Kegiatan Selama Seminggu yang Lalu di Kabupaten Bogor, Bogor Barat dan Bogor tanpa Bogor Barat Tahun 2014-2018

Keterangan 2014 2015 2016 2017 2018 (1) (2) (3) (4) (5) (6)

Kabupaten Bogor Angkatan Kerja 2.341.933  2.390.804   2.435.382   2.485.185  2.537.583  - Bekerja  2.148.503  2.197.637    2.245.338   2.296.838  2.349.422  - Menganggur     193.430     193.167      190.044      188.347     188.161 Indikator     - Tingkat Kesempatan Kerja (TKK) 91,74 91,92 92,20  92,42  92,59- Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 8,26 8,08 7,80  7,58  7,41

Kabupaten Bogor Barat Angkatan Kerja  640.911     653.668      664.890      677.686     691.378  - Bekerja     562.496    575.360      587.848      601.332     615.099  - Menganggur      78.415      78.308        77.042       76.354       76.279 Indikator    

- Tingkat Kesempatan Kerja (TKK) 87,77 88,02 88,41  88,73  88,97- Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 12,23 11,98 11,59  11,27  11,03

   

Page 88: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

Hasil dan Pembahasan

Indikator Ekonomi Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2013 79

Kabupaten Bogor tanpa Bogor Barat Angkatan Kerja  1.701.022  1.737.136   1.770.492   1.807.499  1.846.205  - Bekerja  1.586.007  1.622.277   1.657.490   1.695.506  1.734.323  - Menganggur 115.015    114.859  113.002   111.993  111.882 Indikator    

- Tingkat Kesempatan Kerja (TKK) 93,24 93,39 93,62  93,80  93,94- Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 6,76 6,61 6,38  6,20  6,06

Tingkat pengangguran terbuka (TPT) merupakan perbandingan antara

penduduk usia kerja yang menganggur terhadap angkatan kerja. TPT Kabupaten

Bogor tahun 2013-2018 diprediksi mengalami penurunan hingga 7,41 persen di

tahun 2018.

3.3.4. Penduduk Bekerja dan Lapangan Usaha

Jumlah dan proporsi penduduk yang bekerja menurut lapangan usaha

merupakan salah satu indikator yang digunakan melihat potensi sektor

perekonomian dalam menyerap tenaga kerja. Indikator tersebut juga digunakan

sebagai salah satu ukuran untuk menunjukkan struktur perekonomian suatu

wilayah.

Diperkirakan empat sektor lapangan usaha masih mendominasi penyerapan

tenaga kerja di Kabupaten Bogor untuk periode 2014 hingga 2018 yaitu industri;

perdagangan, hotel, restoran; Jasa-jasa dan sektor pertanian.

Di Kabupaten Bogor Barat pekerja lebih banyak diserap di sektor

perdagangan, industri pengolahan, pertanian dan sector jasa. Pola yang berbeda

dengan Kabupaten Bogor tanpa Bogor Barat, di Kabupaten Bogor tanpa Bogor

Barat pekerja lebih banyak diserap disektor industri pengolahan, perdagangan,

jasa dan sektor pertanian.

Proporsi Pekerja di sektor pertanian di Kabupaten Bogor Barat lebih tinggi

dibandingkan Kabupaten Bogor tanpa Bogor Barat. Sebaliknya sector industry dan

jasa proporsinya lebih tinggi di Kabupatenn Bogor tanpa Bogor Barat dibandingkan

Kabupaten Bogor.

Page 89: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

Penyusunan Perencanaan Target Indikator Ekonomi Kabupaten Bogor Tahun 2014-2018 80

Tabel 3.3.5. Prediksi Penduduk Usia 15 tahun ke atas yang Bekerja Menurut

Lapangan Usaha di Kabupaten Bogor, Bogor Barat dan Bogor tanpa Bogor Barat Tahun 2014-2018

Lapangan Usaha 2014 2015 2016 2017 2018

(1) (3) (4) (5) (6) (7)

Kabupaten Bogor 1. Pertanian    278.923       280.678     282.627      281.734     281.283 2. Pertambangan & Penggalian      52.516         54.159        54.301        55.754       55.998 3. Industri Pengolahan    654.847       682.858     704.037      726.452     745.882 4. Listrik, Gas dan Air Minum        3.070           3.104          3.034          3.010          2.988 5. Konstruksi    104.851          99.291     109.570      117.524      116.890 6. Perdagangan, Hotel & Restoran   564.173       578.675      597.746      611.230     623.388 7. Transportasi & Komunikasi    147.214       149.645     147.601     147.463      147.377 8. Lembaga Keuangan      48.100         49.063       53.471        56.580        59.344 9. Jasa Sosial Kemasyarakatan    294.808        300.164      305.802      311.376      316.271 

J u m l a h 2.148.502     2.197.637  2.258.189   2.311.123   2.349.421 Kabupaten Bogor Barat

1. Pertanian       97.333  98.106  98.462   98.275        98.858 2. Pertambangan & Penggalian 32.907  33.968  33.993   34.928   35.232 3. Industri Pengolahan 124.288  129.869  133.348   137.811   142.827 4. Listrik, Gas dan Air Minum 564  572  557   553   554 5. Konstruksi 26.859  25.483  28.015   30.092   30.188 6. Perdagangan, Hotel & Restoran 164.513  169.042  173.988   178.158   183.194 7. Transportasi & Komunikasi 36.147  36.813  36.172   36.191   36.487 8. Lembaga Keuangan 8.238  8.420  9.138   9.685   10.256 9. Jasa Sosial Kemasyarakatan 71.647  73.088  74.176   75.639   77.503 

J u m l a h   562.496       575.361      587.849     601.332      615.099  Kabupaten Bogor tanpa Bogor Barat

1. Pertanian 181.590  182.572  182.748      181.926      182.425 2. Pertambangan & Penggalian 19.609  20.191  20.152        20.652        20.766 3. Industri Pengolahan 530.559  552.989  566.299      583.723      603.055 4. Listrik, Gas dan Air Minum 2.506  2.532  2.458   2.436   2.434 5. Konstruksi 77.992  73.808  80.928        86.702        86.702 6. Perdagangan, Hotel & Restoran 399.660  409.633  420.498      429.454      440.194 7. Transportasi & Komunikasi 111.067  112.832  110.572      110.342      110.890 8. Lembaga Keuangan 39.862  40.643  43.992        46.503        49.088 9. Jasa Sosial Kemasyarakatan 223.161  227.076  229.844      233.767      238.768 

J u m l a h 1.586.006    1.622.276   1.657.491   1.695.505     1.734.322 

Page 90: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

Hasil dan Pembahasan

Indikator Ekonomi Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2013 81

Tabel 3.3.6. Persentase Prediksi Penduduk Usia 15 tahun ke atas yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten Bogor, Bogor Barat dan Bogor tanpa Bogor

Barat Tahun 2014-2018

Lapangan Usaha 2014 2015 2016 2017 2018

(1) (3) (4) (5) (6) (7)

Kabupaten Bogor 1. Pertanian 17,30 17,05 16,75 16,34  16,07

2. Pertambangan & Penggalian 5,85 5,90 5,78 5,81 

5,73

3. Industri Pengolahan 22,10 22,57 22,68 22,92  23,224. Listrik, Gas dan Air Minum 0,10 0,10 0,09 0,09  0,095. Konstruksi 4,77 4,43 4,77 5,00  4,916. Perdagangan, Hotel & Restoran 29,25 29,38 29,60 29,63  29,787. Transportasi & Komunikasi 6,43 6,40 6,15 6,02  5,938. Lembaga Keuangan 1,46 1,46 1,55 1,61  1,679. Jasa Sosial Kemasyarakatan 12,74 12,70 12,62 12,58  12,60

J u m l a h 100,00 100,00 100,00 100,00  100,00Kabupaten Bogor Barat

1. Pertanian 17,30 17,05 16,75 16,34  16,072. Pertambangan & Penggalian 5,85 5,90 5,78 5,81  5,733. Industri Pengolahan 22,10 22,57 22,68 22,92  23,224. Listrik, Gas dan Air Minum 0,10 0,10 0,09 0,09  0,095. Konstruksi 4,77 4,43 4,77 5,00  4,916. Perdagangan, Hotel & Restoran 29,25 29,38 29,60 29,63  29,787. Transportasi & Komunikasi 6,43 6,40 6,15 6,02  5,938. Lembaga Keuangan 1,46 1,46 1,55 1,61  1,679. Jasa Sosial Kemasyarakatan 12,74 12,70 12,62 12,58  12,60

J u m l a h 100,00 100,00 100,00 100,00  100,00Kabupaten Bogor tanpa Bogor Barat

1. Pertanian 11,45 11,25 11,03 10,73  10,522. Pertambangan & Penggalian 1,24 1,24 1,22 1,22  1,203. Industri Pengolahan 33,45 34,09 34,17 34,43  34,774. Listrik, Gas dan Air Minum 0,16 0,16 0,15 0,14  0,145. Konstruksi 4,92 4,55 4,88 5,11  5,006. Perdagangan, Hotel & Restoran 25,20 25,25 25,37 25,33  25,387. Transportasi & Komunikasi 7,00 6,96 6,67 6,51  6,398. Lembaga Keuangan 2,51 2,51 2,65 2,74  2,839. Jasa Sosial Kemasyarakatan 14,07 14,00 13,87 13,79  13,77

J u m l a h 100,00 100,00 100,00 100,00  100,00

Page 91: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

Penyusunan Perencanaan Target Indikator Ekonomi Kabupaten Bogor Tahun 2014-2018 82

Komposisi ini menunjukkan adanya transisi pergeseran sektor yang banyak menyerap

tenaga kerja Kabupaten Bogor dari sektor pertanian ke sektor industri, perdagangan dan

jasa.

3.3.5. Penduduk Bekerja dan Tingkat Pendidikan

Pendidikan sangat berpengaruh terhadap dunia kerja. Tingkat

pendidikan penduduk yang bekerja di Kabupaten Bogor masih sangat rendah.

Diperkirkan masih sekitar separuh penduduk yang bekerja berpendidikan maksimun

tamat SD. Proporsi pekerja yang berpendidikan rendah cenderung mengalami

penurunan.

Tabel 3.3.7. Prediksi Penduduk Usia 15 tahun ke atas yang Bekerja Menurut Tingkat

Pendidikan yang Ditamatkan di Kabupaten Bogor, Bogor Barat dan Bogor tanpa Bogor Barat Tahun 2014-2018

Pendidikan 2014 2015 2016 2017 2018

(1) (3) (4) (5) (6) (7)

Kabupaten Bogor ≤ SD    1.078.693  1.094.106   1.108.201  1.123.119   1.137.721 SLTP       442.120     455.334      469.355    484.727     500.759 SLTA       482.994     497.128     511.874     527.870     544.411 Perguruan Tinggi       144.697      151.069      155.908     161.122      166.531 

J u m l a h    2.148.504    2.197.637   2.245.338  2.296.838   2.349.422 Kabupaten Bogor Barat

≤ SD       371.123     377.467      383.297     389.494      395.644  SLTP       108.679      112.283      116.077     120.247      124.618  SLTA          70.131        72.443        74.839       77.446        80.161  Perguruan Tinggi          12.563  13.167  13.636  14.145   14.676  J u m l a h       562.496  575.360  587.849  601.332   615.099 

Kabupaten Bogor tanpa Bogor Barat ≤ SD       707.570  716.639  724.904  733.625   742.077  SLTP       333.441  343.051  353.278  364.480   376.141 

SLTA       412.863  424.685  437.035  450.424   464.250 Perguruan Tinggi       132.134  137.902  142.272  146.977   151.855 J u m l a h    1.586.008  1.622.277   1.657.489  1.695.506   1.734.323 

Page 92: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

Hasil dan Pembahasan

Indikator Ekonomi Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2013 83

Proporsi pekerja yang berpendidikan rendah lebih tinggi di Kabupaten Bogor

Barat dibandingkan dengan Kabupaten Bogor tanpa Bogor barat. Sebaliknya

proporsi pekerja yang berpendidikan tamat Perguruan Tinggi lebih besar di

Kabupaten Bogor tanpa Bogor Barat dibandingkan Kabupaten Bogor Barat. Proporsi

pekerja yang berpendidikan tinggi di prediksi mengalami peningkatan.

Tabel 3.3.8. Persentase Prediksi Penduduk Usia 15 tahun ke atas yang Bekerja Menurut Tingkat Pendidikan yang Ditamatkan di Kabupaten Bogor, Bogor Barat dan

Bogor tanpa Bogor Barat Tahun 2014-2018

Pendidikan 2014 2015 2016 2017 2018

(1) (3) (4) (5) (6) (7)

Kabupaten Bogor ≤ SD 50,21 49,79 49,36 48,90  48,43SLTP 20,58 20,72 20,90 21,10  21,31SLTA 22,48 22,62 22,80 22,98  23,17Perguruan Tinggi 6,73 6,87 6,94 7,01  7,09

J u m l a h 100,00 100,00 100,00 100,00  100,00Kabupaten Bogor Barat

≤ SD 65,98 65,61 65,20 64,77  64,32 SLTP 19,32 19,52 19,75 20,00  20,26 SLTA 12,47 12,59 12,73 12,88  13,03 Perguruan Tinggi 2,23 2,29 2,32 2,35  2,39

J u m l a h 100,00 100,00 100,00 100,00  100,00Kabupaten Bogor tanpa Bogor Barat

≤ SD 44,61 44,17 43,74 43,27  42,79 SLTP 21,02 21,15 21,31 21,50  21,69

SLTA 26,03 26,18 26,37 26,57  26,77Perguruan Tinggi 8,33 8,50 8,58 8,67  8,76J u m l a h 100,00 100,00 100,00 100,00  100,00

Page 93: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

Hasil dan pembahasan

Penyusunan Perencanaan Target Indikator Ekonomi Kabupaten Bogor Tahun 2014-2018 84

3.4. KEMISKINAN

Kemiskinan merupakan salah satu persoalan mendasar yang menjadi pusat

perhatian pemerintah di negara manapun termasuk di Indonesia. Kemiskinan dan

penanggulangannya telah menjadi prioritas pembangunan dan menjadi agenda

pokok yang mengerahkan berbagai sumber daya pembangunan. Pada tahun 2014

Pemerintah Indonesia menargetkan angka kemiskinan menjadi 8 - 10 persen.

Kemiskinan masih menjadi salah satu isu strategis RPJMD 2013-2018 Provinsi Jawa

Barat yaitu penanggulangan penduduk miskin.

Dalam RPJMD Provinsi Jawa Barat terkait dengan kemiskinan target yang

ingin dicapai pada tahun 2018 antara lain persentase penduduk miskin diturunkan

sebesar 5,0 hingga 4,10 persen, meningkatkan kemampunan daya beli sebesar Rp.

665 ribu, dan memeratakan kesejahteraan masyarakat dengan capaian indeks gini

0,30 hingga 0,35 point.

Sebagai bagian wilayah provinsi Jawa Barat kabupaten Bogorpun berupaya

mendukung program pembangunan, karenanya perencanaan dan capaian pada

tatanan kabupaten perlu ditentukan. Karena prediksi indikator terkait kemiskinan

dan kesejahteraan masyarakat perlu dihitung.

3.4.1. Prediksi Tingkat Kemiskinan di Kabupaten Bogor

Kemiskinan merupakan persoalan mendasar, tidak hanya di negara maju

terlebih di negara berkembang dan terbelakang. Di Indonesia kepdulian

menurunkan kemiskinan terus diupayakan, hingga pemerintah membentuk Tim

Nasional Penanggulangan Percepatan Kemiskinan (TNP2K).

Kabupaten Bogorpun berupaya menurunkan tingkat kemiskinan.

Diperkirakan kemiskinan di kabupaten Bogor masih berkisar pada angka 9 hingga 8

persen.

Prediksi penduduk miskin periode 2013 hingga 2018 masih berada pada

kisaran angka 8 hingga 9 persen. Penurunan persentase kemiskinan dari tahun 2015

hingga 2018 sangat kecil kecuali ada upaya khusus.

Persentase penduduk miskin kabupaten Bogor sebagian besar

disumbang oleh penduduk miskin yang berada di Kabupaten Bogor Barat.

Persentase Penduduk Miskin di Kabupaten Bogor Barat sangat tinggi. Seperlima

Page 94: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

Hasil dan pembahasan

Penyusunan Perencanaan Target Indikator Ekonomi Kabupaten Bogor Tahun 2014-2018 85

lebih dari masyarakat yang tinggal di Kabupaten Bogor Barat merupakan penduduk

miskin.

Tabel 3.4.1. Prediksi Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Kabupaten

Bogor, Bogor Barat dan Bogor tanpa Bogor Barat, 2014-2018

Tahun Jumlah Penduduk Miskin (ribu jiwa) Persentase (%)

Perubahan persentase

penduduk miskin (%) (1) (2) (3) (4)

Kabupaten Bogor 2014 470,91  9,00  0,26 2015 475,29  8,88  ‐0,12 2016 480,22  8,77  ‐0,10 2017 485,62  8,68  ‐0,09 2018 491,44  8,60  ‐0,08 

Bogor Barat 2014 283,34  19,70  ‐0,22 2015 293,90  20,25  0,55 2016 296,24  20,24  ‐0,01 2017 298,16  20,22  ‐0,02 2018 300,23  20,23  0,01 

Bogor tanpa Bogor Barat 2014 163,55  4,45  ‐0,14 2015 193,89  5,13  0,67 2016 189,92  4,88  ‐0,25 2017 190,34  4,76  ‐0,12 2018 187,09  4,55  ‐0,21 

Prediksi penduduk miskin di Kabupaten Bogor Barat tahun 2013-2018 masih

berkisar antara 19 hingga 20 persen. Perlu upaya sangat keras untuk menggerakan

roda perekonomian Kabupaten Bogor Barat. Relatif sangat sulit untuk menurunkan

tingkat kemiskinan di Kabupaten Bogor Barat.

Kabupaten Bogor minus Kabupaten Bogor merupakan wilayah yang

potensial industri, perdagangan dan sektor Jasa. Pusat pemerintah ada di

Kabupaten ini. Angka kemiskinan tahun 2013 hingga 2018 diperkirakan antara 4-5

persen.

Page 95: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

Hasil dan pembahasan

Penyusunan Perencanaan Target Indikator Ekonomi Kabupaten Bogor Tahun 2014-2018 86

3.4.2.Perubahan Garis Kemiskinan di Kabupaten Bogor

Garis kemiskinan diperkirakan terus meningkat, hal ini diprediksi oleh

adanya inflasi. Adapun persentase perubahan garis kemiskinan diperkirakan

cenderung menurun.

Garis kemiskinan di Kabupaten Bogor tanpa Bogor Barat diperkirakan lebih

rendah dibandingkan dengan Kabupaten minus Kabupaten Bogor Barat, hal ini salah

satunya karena perbedaan pola kecukupan untuk hidup layak yang lebih tinggi di

Kabupaten Bogor minus Bogor Barat.

Tabel 3.4.2 Garis Kemiskinan di Kabupaten Bogor dan Perubahannya Kabupaten Bogor, Bogor Barat dan Bogor tanpa Bogor Barat

Tahun 2014-2018

Tahun Garis Kemiskinan (Rp/Kapita/Bulan) Perubahan (%)

(1) (2) (3)

Kabupaten Bogor 2014 300.119,- 7,35

2015 320.667,- 6,85

2016 341.215,- 6,41

2017 361.763,- 6,02

2018 382.311,- 5,68

Kabupaten Bogor Barat 2014 278.483,- 6,85 2015 296.346,- 6,41 2016 314.208,- 6,03 2017 332.071,- 5,68 2018 349.933,- 5,38

Kabupaten Bogor tanpa Bogor Barat 2014 303.861,- 6,71

2015 322.956,- 6,28

2016 342.050,- 5,91

2017 361.145,- 5,58

2018 386.852,- 7,12

Page 96: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

Hasil dan pembahasan

Penyusunan Perencanaan Target Indikator Ekonomi Kabupaten Bogor Tahun 2014-2018 87

3.4.3. Prediksi Indeks Kedalaman dan Indeks Keparahan Kemiskinan di Kabupaten Bogor Persoalan kemiskinan bukan hanya sekadar berapa jumlah dan

persentase penduduk miskin. Dimensi lain yang perlu diperhatikan adalah tingkat

kedalaman dan keparahan dari kemiskinan. Selain upaya memperkecil jumlah

penduduk miskin, kebijakan penanggulangan kemiskinan juga mengarah pada

pengurangan tingkat kedalaman dan keparahan dari kemiskinan.

Tabel 3.4.3. Prediksi Indeks Kedalaman (P1) dan Keparahan Kemiskinan (P2) Kabupaten Bogor, Bogor Barat dan Bogor tanpa Bogor Barat

Tahun 2014-2018

Tahun Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Indeks Keparahan Kemiskinan (P2)

Bogor  Bogor Barat Bogor tanpa Bogor Barat  Bogor  Bogor 

Barat 

Bogor tanpa 

Bogor Barat(1)  (2)  (3)  (4) (5)  (6)  (7) 

2014 1,40  1,42  1,33  0,33  0,38  0,34 2015 1,43  1,46  1,33  0,34  0,34  0,33 2016 1,41  1,43  1,30  0,33  0,36  0,33 2017 1,42  1,46  1,28  0,34  0,36  0,32 2018 1,42  1,46  1,32  0,34  0,37  0,32 

Persoalan kemiskinan bukan hanya sekedar berapa jumlah dan persentase

penduduk miskin. Dimensi lain yang perlu diperhatikan adalah tingkat kedalaman

dan keparahan dari kemiskinan. Selain harus mampu memperkecil jumlah

penduduk miskin, kebijakan kemiskinan juga sekaligus harus bisa mengurangi

tingkat kedalaman dan keparahan dari kemiskinan.

Indeks Kedalaman Kemiskinan (Poverty Gap Index-P1) merupakan ukuran

rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap

garis kemiskinan. Semakin tinggi nilai indeks, semakin jauh rata-rata

pengeluaran penduduk dari garis kemiskinan.

Indeks kedalaman kemiskinan (P1) di Kabupaten Bogor dan Kabupaten Bogor

tanpa Bogor Barat cenderung menurun. Artinya rata-rata pengeluaran penduduk

Page 97: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

Hasil dan pembahasan

Penyusunan Perencanaan Target Indikator Ekonomi Kabupaten Bogor Tahun 2014-2018 88

miskin cenderung mendekati garis kemiskinan. Keadaan ini merupakan indikasi

bahwa dalam periode tersebut, rata-rata pengeluaran penduduk miskin

cenderung makin mendekati garis kemiskinan.

Indeks Keparahan Kemiskinan (Poverty Severity Index-P2) memberikan

gambaran mengenai penyebaran pengeluaran diantara penduduk miskin. Indeks

keparahan kemiskinan di Kabupaten Bogor, Kabupaten Bogor Barat dan Kabupaten

Bogor tanpa Bogor Barat di prediksi termasuk kategori sedang dengan kisaran 0,3.

3.4.4. Gini Ratio

Distribusi pendapatan nasional menggambarkan merata atau timpangnya

pembagian hasil pembangunan suatu negara di kalangan penduduknya. Distribusi

pendapatan nasional akan menentukan bagaimana pendapatan nasional yang

tinggi akan mampu menciptakan perubahan-perubahan dan perbaikan-perbaikan

dalam masyarakat. Distribusi pendapatan nasional yang tidak merata, tidak akan

menciptakan kemakmuran bagi masyarakat secara umum.

Gini ratio merupakan salah satu ukuran yang paling sering digunakan untuk

mengukur tingkat ketimpangan pendapatan secara menyeluruh. Tingkat

ketimpangan pendapatan di Kabupaten Bogor tanpa Bogor Barat lebih tinggi

dibandingkan dengan Bogor Barat, hal ini tercermin dari gini ratio Kabupaten Bogor

minus Bogor Barat lebih tinggi dibandingkan dengan Bogor Barat. Salah satu

penyebab tingginya gini ratio di Kabupaten Bogor tanpa Bogor Barat lebih tinggi

dibandingkan dengan kabupaten Bogor Barat adalah lebih heterogennya pola

kehidupan di Kabupaten tersebut.

Diprediksi gini ratio Kabupaten Bogor, Kabupaten Bogor Barat dan Bogor

tanpa Bogor Barat masih tergolong ke dalam kategori sedang hingga tahun 2018.

Page 98: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

Hasil dan pembahasan

Penyusunan Perencanaan Target Indikator Ekonomi Kabupaten Bogor Tahun 2014-2018 89

Tabel 3.4.4. Prediksi Gini Ratio Kabupaten Bogor, Bogor Barat dan Bogor tanpa Bogor Barat Tahun 2014-2018

Tahun Bogor Bogor Barat Bogor tanpa Bogor Barat

(1)  (2)  (3)  (4) 2014 0,35 0,27 0,37 2015 0,35 0,30 0,36 2016 0,35 0,31 0,37

2017 0,35 0,32 0,37 2018 0,36 0,32 0,37

Page 99: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

Hasil dan Pembahasan

Penyusunan Perencanaan Target Indikator Ekonomi Kabupaten BogorTahun 2014-2018 90

3.5. PREDIKSI INFLASI

Inflasi merupakan suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan

terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan

oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat,

berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi,

sampai termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang. Dengan

kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara

kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat

harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi.

Inflasi adalah indikator untuk melihat tingkat perubahan, dan dianggap terjadi jika

proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling pengaruh-

memengaruhi. Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan peningkatan

persediaan uang yang kadangkala dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga.

Inflasi merupakan salah satu indikator penting yang mendapat perhatian

khusu dari pemerintah. Hal ini disebabkan inflasi merupakan salah tolok ukur

perekonomian di suatu wilayah. Pemerintah bersama Bank Indonesia setiap tahun

selalu menyusun strategi program-program makro dan mikro ekonomi untuk

menetapkan target nilai inflasi selama setahun. Data inflasi selalu dirilis setiap

awal bulan oleh pemerintah pusat, dalam hal ini BPS, untuk memonitor

perkembangan inflasi di Indonesia. Hal ini disebabkan inflasi berhubungan erat

dengan daya beli masyarakat dan stabilitas ekonomi makro.

Kabupaten Bogor dalam menyusun target indikator ekonomi Kabupaten

Bogor tahun 2014-2018 memasukkan inflasi sebagai salah satu indikator yang

ditetapkan. Berdasarkan data-data time series inflasi di Kabupaten Bogor

diprediksi untuk kondisi 2014 sampai 2018.

Secara umum, inflasi tahun 2014-2018 diprediksi masih terkendali pada level

3,5-5,5 persen. Nilai ini didasarkan pada beberapa asumsi sebagai berikut :

1. Terjaganya harga bahan-bahan kebutuhan pokok makanan

Terjaganya harga-harga bahan makanan tak lepas dari upaya pemerintah

untuk memperbaiki infrastruktur pertanian dan keterhubungan antar

wilayah. Hal ini membuat lancarnya pasokan bahan makanan. Disamping itu,

Page 100: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

Hasil dan Pembahasan

Penyusunan Perencanaan Target Indikator Ekonomi Kabupaten BogorTahun 2014-2018 91

peningkatan produksi pangan yang didukung oleh meningkatnya luas lahan

dan produktivitas pertanian turut berperan dalam menjaga stabilitas harga.

2. Relatif stabilnya kelompok harga bahan kebutuhan yang diatur pemerintah

(administered prices).

Komoditi yang termasuk dalam administered price adalah barang-barang

yang mekanisme pembentukan harganya banyak dipengaruhi oleh kebijakan

pemerintah. Walaupun pada periode-periode lainnya pergerakan harga

komponen ini terbentuk dari mekanisme pasar, namun pada periode

tertentu terdapat pengaruh dari kebijakan pemerintah yang berdampak

sangat signifikan terhadap pembentukan keseimbangan harga yang baru

pada komponen ini. Sehingga dalam jangka panjang, pembentukan harga

komponen ini dapat dikatakan lebih banyak dipengaruhi oleh kebijakan

pemerintah. Jika barang-barang yang termasuk golongan administered

priced (misal : BBM, Tarif Dasar Listrik, tarif air minum) relatif stabil

harganya, maka inflasi akan dapat terkendali.

3. Membaiknya ekspektasi inflasi

Ekspektasi inflasi yang tinggi akan mendorong masyarakat untuk

mengalihkan aset finansial yang dimilikinya menjadi asset riil, seperti

tanah, rumah, dan barang-barang konsumsi lainnya. Begitu juga sebaliknya

ekspektasi inflasi yang rendah akan memberikan insentif terhadap

masyarakat untuk menabung serta melakukan investasi pada sektor-sektor

produktif. Ekspektasi inflasi dapat dibentuk diantaranya melalui

pengumuman kepada publik mengenai target inflasi yang hendak dicapai

dalam beberapa periode ke depan. Disamping itu, penetapan harga dan

upah cenderung mengikuti koridor target inflasi yang ditetapkan dan kurang

responsif terhadap fluktuasi inflasi sesaat. Dengan penetapan terget inflasi,

diharapkan mempengaruhi ekspektasi masyarakat yang pada akhirnya

memiliki kekuatan untuk mengendalikan infalsi sesuai target yang

ditetapkan.

Page 101: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

Hasil dan Pembahasan

Penyusunan Perencanaan Target Indikator Ekonomi Kabupaten BogorTahun 2014-2018 92

4. Stabilnya nilai tukar rupiah

Relatif stabilnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing akan

mendorong kestabilan harga barang-barang impor. Hal ini turut berperan

untuk mngendalikan laju inflasi.

Prediksi inflasi Kabupaten Bogor yang berada pada kisaran 3,5-5,5 persen

per tahun dikategorikan sebagai inflasi rendah. Berdasarkan keparahannya inflasi

juga dapat dibedakan :

1. Inflasi ringan (kurang dari 10% / tahun)

2. Inflasi sedang (antara 10% sampai 30% / tahun)

3. Inflasi berat (antara 30% sampai 100% / tahun)

4. Hiperinflasi (lebih dari 100% / tahun)

Inflasi memiliki dampak positif dan dampak negatif tergantung parah atau

tidaknya inflasi. Apabila inflasi itu ringan, justru mempunyai pengaruh yang positif

dalam arti dapat mendorong perekonomian lebih baik, yaitu meningkatkan

pendapatan nasional dan membuat orang bergairah untuk bekerja, menabung dan

mengadakan investasi. Sebaliknya,jika inflasi tak terkendali (hiperinflasi), keadaan

perekonomian menjadi tak menentu. Dengan prediksi inflasi sebesar 3,5-5,5

persen per tahun pada rentang waktu 2014-2018, diharapkan dapat menjadi

stimulus bagi masyarakat Kabupaten Bogor.

Page 102: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

Hasil dan Pembahasan

Penyusunan Perencanaan Target Indikator Ekonomi Kabupaten Bogor Tahun 2014-2018 93

3.6. PREDIKSI NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI KABUPATEN BOGOR

Pembangunan di segala bidang merupakan arah dan tujuan pemerintah.

Hakikat dari pembangunan itu sendiri adalah meningkatnya kesejahteraan

masyarakat. Kabupaten Bogor merupakan suatu wilayah dengan banyak potensi

yang dimilikinya. Salah satunya adalah potensi dalam bidang pertanian. Alam dan

iklimnya yang subur, menjadi penopang berkembangnya sektor pertanian di

Kabupaten Bogor. Peran sektor pertanian menjadi penting karena sektor ini

menjadi penopang pertumbuhan ekonomi wilayah, penyedia lapangan kerja,

penyedia kebutuhan pangan masyarakat, serta pendorong tumbuhnya sektor

industri. Akan tetapi kondisi yang terjadi sangat berbeda. Nasib petani dari hari ke

hari kian terpuruk. Tingkat kesejahteraannya tidak membaik, seiring dengan laju

pertumbuhan ekonomi yang seharusnya dinikmati bersama. Posisi tawar petani

berada pada posisi yang lemah. Kebijakan pemerintah telah banyak dilakukan

namun belum mengena sasaran dan belum intensif. Akibatnya, nilai tukar produk

pertanian rendah. Peningkatan pendapatan di sektor pertanian pun termasuk

paling lambat kecuali bagi petani yang sudah menembus pasar ekspor dikarenakan

produk unggulan mereka.

Kebijakan dalam pembangunan, khususnya dibidang kesejahteraan seolah

menempatkan petani pada posisi yang diperhatikan, namun dalam kenyataan

membuktikan bahwa pertanian menjadi sektor yang inferior dalam

pengembangannya. Kondisi ini pada gilirannya akan membuat keterpurukan

pertanian yang pada akhirnya menurunkan kesejahteraan petani.

NTP, yang diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani

terhadap indeks harga yang dibayar petani (dalam persentase), merupakan salah

satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan.

NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian dengan

barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi

NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani.

Dalam penyusunan target indikator ekonomi daerah Kabupaten Bogor, NTP

merupakan salah satu indikator yang dihitung nilainya selama lima tahun ke depan

yaitu 2014-2018. Penghitungan prediksi NTP ini berdasarkan kebutuhan

Page 103: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

per

pre

pad

akh

men

surp

Penyusunan

encanaan

diksi NTP t

Gam

Pada Ga

da tahun 2

hirnya men

nunjukkan

plus, pend

Secara u

• NTP > 1

dengan

Harga

Pendap

• NTP = 1

tahun d

harga

barang

Perencanaa

pembang

tahun 2014

mbar 3.6.1

ambar 3.6

2014. Nila

ncapai 117

kesejaht

apatannya

umum NTP

100 berart

NTP pada

produksi

patan petan

100 berart

dasar, deng

produksiny

konsumsi.

an Target Ind

gunan yan

4-2018 disa

. Prediksi

.1 terlihat

i ini meng

,56 pada t

eraan pet

a naik dan

menghasi

ti NTP pad

a tahun da

naik leb

ni naik dan

ti NTP pad

gan kata la

ya sama

Pendapat

dikator Ekon

ng berpih

ajikan pad

NTP Kabup

t bahwa N

galami pe

tahun 2018

tani yang

pengeluar

lkan 3 pen

a suatu pe

asar, deng

bih besar

n menjadi

da suatu pe

ain petani

dengan p

tan petani

omi Kabupat

ak bagi

da Gambar

paten Bogo

NTP Kabup

eningkatan

8. Nilai NT

lebih bai

rannya lebi

ngertian :

eriode tert

an kata la

dari ke

lebih besa

eriode ter

mengalam

persentase

sama deng

ten Bogor Ta

kesejahter

3.6.1.

or Tahun 2

paten Bogo

dari tahu

TP yang be

ik karena

ih rendah.

tentu lebih

ain petani

enaikan h

ar dari pen

tentu sam

mi impas. K

e kenaikan

gan penge

Hasil dan P

ahun 2014-20

raan peta

2014-2018

or mencap

un ke tahu

erada di at

petani m

h baik dib

mengalam

harga kon

ngeluarann

ma dengan

Kenaikan/p

n/penurun

luarannya

Pembahasan

018 94

ani. Data

pai 104,60

un hingga

tas 100 ini

mengalami

andingkan

mi surplus.

nsumsinya.

ya.

NTP pada

penurunan

nan harga

.

n

Page 104: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

Hasil dan Pembahasan

Penyusunan Perencanaan Target Indikator Ekonomi Kabupaten Bogor Tahun 2014-2018 95

• NTP < 100 berarti NTP pada suatu periode tertentu menurun dibandingkan

NTP pada tahun dasar, dengan kata lain petani mengalami defisit. Kenaikan

harga produksi relatif lebih kecil dibandingkan dengan kenaikan harga

barang konsumsinya. Pendapatan petani turun dan lebih kecil dari

pengeluarannya.

Page 105: Penyusunan Dok Target Indikator Ekonomi Daerah Kab Bogor - 2014-2018

Kesimpulan  

Penyusunan Perencanaan Target Indikator Ekonomi Kabupaten BogorTahun 2014-2018 96  

BAB IV

KESIMPULAN

1. Kinerja perekonomian Kabupaten Bogor pada tahun 2014-2018 diprediksi

berkisar 6,07-6,21 persen. Kinerja DOB Kabupaten Bogor Barat diprediksi

lebih rendah dari kabupaten induknya, yaitu berkisar 5,04-5,83 persen pada

tahun 2014-2018. Kinerja perekonomian Kabupaten Bogor setelah DOB

Kabupaten Bogor berdiri diprediksi meningkat, menjadi sebesar 6,18-6,25

persen pada tahun 2014-2018. PDRB perkapita DOB Kabupaten Bogor Barat

diprediksi hanya 8,98-14,85 juta per orang per tahun. Nilai ini setara dengan

sepertiga PDRB Kabupaten Bogor. Bisa jadi, setelah pemisahan dari

induknya, DOB Kabupaten Bogor Barat menjadi kabupaten termiskin di

Provinsi Jawa Barat.

2. Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Bogor diprediksi sebesar 2,38-2,13

persen pada tahun 2014-2018. Laju pertumbuhan penduduk DOB Kabupaten

Bogor Barat mencapai 0,93-0,59 persen pada tahun 2014-2018. Laju

pertumbuhan penduduk Kabupaten Bogor setelah DOB Kabupaten Bogor

Barat berdiri menjadi 2,95-2,68 persen pada tahun 2014-2018.

3. Tingkat Pengangguran Terbuka di Kabupaten Bogor Barat lebih tinggi

dibandingkan dengan Kabupaten Bogor. TPT Kabupaten Bogor, DOB

Kabupaten Bogor Barat dan Kabupaten Bogor tanpa Kabupaten Bogor Barat

menunjukkan penurunan pada tiap tahunnya.

4. Tingkat kemiskinan di Kabupaten Bogor diprediksi sekitar 8 persen, DOB

Kabupaten Bogor Barat sekitar 20 persen dan Kabupaten Bogor tanpa

Kabupaten Bogor Barat diprediksi sekitar 4 persen.

5. Inflasi di Kabupaten Bogor selama tahun 2014-2018 diprediksi mencapai

kisaran 3,5-5,5 persen.

6. NTP di Kabupaten Bogor pada tahun 2014-2018 diprediksi antara 104,60-

117,56. Peningkatan ini menunjukkan meningkatnya kesejahteraan para

petani di Kabupaten Bogor.