bagaimana dok

91
ETIKA-HUKUM KEDOKTERAN 2006 1 BAGAIMANA DOKTER BAGAIMANA DOKTER BERFIKIR, BEKERJA BERFIKIR, BEKERJA DAN MENAMPILKAN DAN MENAMPILKAN DIRI DIRI Dr H Tatang Kartawan Dr H Tatang Kartawan 2008 2008

Upload: linna-zalukhu

Post on 24-May-2015

1.332 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bagaimana dok

ETIKA-HUKUM KEDOKTERAN 2006

1

BAGAIMANA DOKTER BAGAIMANA DOKTER BERFIKIR, BEKERJABERFIKIR, BEKERJA

DAN MENAMPILKAN DAN MENAMPILKAN DIRIDIRI

Dr H Tatang KartawanDr H Tatang Kartawan

20082008

Page 2: Bagaimana dok

ETIKA-HUKUM KEDOKTERAN 2006

2

PENGANTAR BEBERAPA PENGERTIAN

• Etika (moral phylosophy) adalah bagian Etika (moral phylosophy) adalah bagian dari filsafat yang berkaitan dengan nilai-dari filsafat yang berkaitan dengan nilai-nilai kemanusiaan, yang mempelajari arti nilai kemanusiaan, yang mempelajari arti istilah moral dan teori mengenai perilaku istilah moral dan teori mengenai perilaku serta kebaikan.serta kebaikan.

• Filsafat (Gr: love of wisdom) adalah Filsafat (Gr: love of wisdom) adalah cabang ilmu yang mencakup Metafisika cabang ilmu yang mencakup Metafisika (hakikat kehidupan), Epistemologi (teori (hakikat kehidupan), Epistemologi (teori ilmu), Logika (yang mempelajari inferens ilmu), Logika (yang mempelajari inferens yang valid) dan Etika (Gr: ethos, yang valid) dan Etika (Gr: ethos, adat/kebiasaan, Lat: mores, kelakuan lahir adat/kebiasaan, Lat: mores, kelakuan lahir seseorang, Indonesia: etika, kesusilaanseseorang, Indonesia: etika, kesusilaan). ).

Page 3: Bagaimana dok

ETIKA-HUKUM KEDOKTERAN 2006

3

PENGANTAR PENGANTAR BEBERAPA PENGERTIANBEBERAPA PENGERTIAN

• Jadi pengertian Etika dapat dirumuskan Jadi pengertian Etika dapat dirumuskan sebagai sebagai Mores of the CommunityMores of the Community (Kesopanan Masyarakat) dan (Kesopanan Masyarakat) dan Ethics of Ethics of thethe PeoplePeople (Ahlak Manusia). (Ahlak Manusia).

• Etika Kedokteran mencakup Etika Etika Kedokteran mencakup Etika Jabatan Kedokteran (Jabatan Kedokteran (Medical EthicsMedical Ethics) ) dan Etika Asuhan Kedokteran (dan Etika Asuhan Kedokteran (Ethics of Ethics of Medical Care).Medical Care).

Page 4: Bagaimana dok

ETIKA-HUKUM KEDOKTERAN 2006

4

1.1. Etika (Jabatan) KedokteranEtika (Jabatan) Kedokteran Pengertiean etika disini cenderung kearah mores,Pengertiean etika disini cenderung kearah mores,Mencakup permasalahan mengenai perilaku Mencakup permasalahan mengenai perilaku dokter terhadap sejawatnya, pembantunya dan dokter terhadap sejawatnya, pembantunya dan orang-orang. orang-orang.

Setiap profesi memiliki etikanya sendiri-sendiri, Setiap profesi memiliki etikanya sendiri-sendiri, contohnya : jurnalis, hakim, jaksa, pengacara, contohnya : jurnalis, hakim, jaksa, pengacara, dokter, dll.dokter, dll. 2.2. Etika Asuhan KedokteranEtika Asuhan Kedokteran

Pengertian etika disini cenderung kearah ethos,Pengertian etika disini cenderung kearah ethos, tetapi bagaimanapun juga kedua pengertian tetapi bagaimanapun juga kedua pengertian (mores dan ethos) sangat berkaitan erat sekali. (mores dan ethos) sangat berkaitan erat sekali.

Page 5: Bagaimana dok

ETIKA-HUKUM KEDOKTERAN 2006

5

• Pengertian EtikaPengertian Etika berkaitan dengan : berkaitan dengan :

1.1. Sistem nilai yaitu nilai moral dan norma tuntunan orang-orang Sistem nilai yaitu nilai moral dan norma tuntunan orang-orang atau suatu masyarakat yang mengatur perilaku mereka.atau suatu masyarakat yang mengatur perilaku mereka.

2.2. Kode etik, yaitu seperangkat prinsip moral atau nilai.Kode etik, yaitu seperangkat prinsip moral atau nilai.

3.3. Ilmu tentang kebaikan dan keburukan.Ilmu tentang kebaikan dan keburukan.

• Pengertian Moral.Pengertian Moral.

Secara etimologik istilah moral memiliki pengertian serupa Secara etimologik istilah moral memiliki pengertian serupa dengan etikadengan etika, , meskipun mereka berasal dari bahasa yang meskipun mereka berasal dari bahasa yang berbeda.berbeda.

• Pengertian AmoralPengertian Amoral artinya melawan nilai-nilai moral yang artinya melawan nilai-nilai moral yang berlaku atau melawan norma yang digunakan oleh suatu berlaku atau melawan norma yang digunakan oleh suatu masyarakat. masyarakat.

Page 6: Bagaimana dok

ETIKA-HUKUM KEDOKTERAN 2006

6

MORAL MORAL DAN AGAMADAN AGAMA

Tak dipungkiri lagi bahwa Agama memiliki hubungan eratTak dipungkiri lagi bahwa Agama memiliki hubungan erat

dengan Moral :dengan Moral :

Sehari-hari agama mendorong niat untuk selalu berbuat kebajikan atau Sehari-hari agama mendorong niat untuk selalu berbuat kebajikan atau

berperilaku yang bermoral.berperilaku yang bermoral.

Perilaku yang dianjurkan dan perilaku yang dilarang didasarkan pada perintah Perilaku yang dianjurkan dan perilaku yang dilarang didasarkan pada perintah

dan larangan agama.dan larangan agama.

Pernyataan “Saya seorang penganut agama dan agama saya melarang saya Pernyataan “Saya seorang penganut agama dan agama saya melarang saya

berbuat itu” sering diucapkan.berbuat itu” sering diucapkan.

Setiap agama mengajarkan ahlak (moral) untuk dipergunakan sebagai Setiap agama mengajarkan ahlak (moral) untuk dipergunakan sebagai

tuntunan hidup bagi setiap penganutnya.tuntunan hidup bagi setiap penganutnya.

Page 7: Bagaimana dok

ETIKA-HUKUM KEDOKTERAN 2006

7

MORAL MORAL DAN AGAMADAN AGAMA

Berhagai agama yang berbeda memiliki doktrin tentang Berhagai agama yang berbeda memiliki doktrin tentang

moral yang sedikit berbeda, namun secara umum tidak moral yang sedikit berbeda, namun secara umum tidak

signifikan.signifikan.

Iman tidak selalu dapat dibuktikan (rasional), tetapi diyakini, Iman tidak selalu dapat dibuktikan (rasional), tetapi diyakini,

iman berasal dari Tuhan (Allah).iman berasal dari Tuhan (Allah).

Hubungan antara agama dan etika keduanya memberi Hubungan antara agama dan etika keduanya memberi

motivasi dan inspirasi agar pengikutnya mematuhi nilai-nilai motivasi dan inspirasi agar pengikutnya mematuhi nilai-nilai

dan norma-norma yang telah diterima/disepakati. dan norma-norma yang telah diterima/disepakati.

Page 8: Bagaimana dok

ETIKA-HUKUM KEDOKTERAN 2006

8

MORAL MORAL DAN HUKUMDAN HUKUM

• Seperti hubungan antara moral dan agama, juga Seperti hubungan antara moral dan agama, juga hubungan yang serupa terjadi antara moral dan hukum.hubungan yang serupa terjadi antara moral dan hukum.

• Hukum memerlukan moral.Hukum memerlukan moral.

. Pada zaman Romawi. Pada zaman RomawiI I ada pepatah ada pepatah “Quid leges sine “Quid leges sine moribus” moribus” yang berarti yang berarti ““Apalah artinya hukum apabila Apalah artinya hukum apabila tanpa moralitastanpa moralitas””

Page 9: Bagaimana dok

ETIKA-HUKUM KEDOKTERAN 2006

9

MORAL MORAL DAN HUKUMDAN HUKUM

Hukum kurang bermakna apabila tidak dijiwai moralitas, tanpa Hukum kurang bermakna apabila tidak dijiwai moralitas, tanpa moralitas hukum hanyalah moralitas hukum hanyalah nonsense nonsense belaka. belaka.

Di sisi lain moral juga memerlukan hukum, moral mungkin hanya Di sisi lain moral juga memerlukan hukum, moral mungkin hanya impian belaka apabila tidak dirumuskan dengan tegas dan jelas dan impian belaka apabila tidak dirumuskan dengan tegas dan jelas dan sekaligus dilembagakan dalam masyarakat sama seperti hukum. sekaligus dilembagakan dalam masyarakat sama seperti hukum.

Sebagai kosekwensinya hukum dapat mendorong moralitas dan Sebagai kosekwensinya hukum dapat mendorong moralitas dan dampak sosialnya. dampak sosialnya.

Menghormati milik orang lain, sebagai contoh, adalah satu dari Menghormati milik orang lain, sebagai contoh, adalah satu dari prinsip-prinsip moral terpenting yang nantinya mengarah pada prinsip-prinsip moral terpenting yang nantinya mengarah pada jaminan hak atas kekayaan intelektual. jaminan hak atas kekayaan intelektual.

Page 10: Bagaimana dok

ETIKA-HUKUM KEDOKTERAN 2006

10

PERBANDINGAN ETIKA DAN HUKUM (1)PERBANDINGAN ETIKA DAN HUKUM (1)

• Persamaannya : Persamaannya : Berisi aturan, Berisi aturan, petunjuk,petunjuk,

keharusan dan larangan keharusan dan larangan Ada yang tertulis maupun yangAda yang tertulis maupun yang

tidak tertulistidak tertulis

Page 11: Bagaimana dok

ETIKA-HUKUM KEDOKTERAN 2006

11

PERBANDINGAN ETIKA DAN HUKUM (2)PERBANDINGAN ETIKA DAN HUKUM (2)PERBEDAANNYAPERBEDAANNYA

ETIKAKEDOKTERAN

HUKUMKEDOKTERAN

Terjadinya Tradisi yangdiwariskan darigenerasi ke generasi

Dibuat oleh Negaraatau InstitusiKenegaraan

Kepentingan Kelompok profesi Publik

Tujuan Menjaga/memeliharamartabat dankehormatan

Melindungimasyarakat

Ciri-ciri Lebih bersifat statis,fleksibel danhimbauan

Lebih bersifatdinamis dan rigid

Page 12: Bagaimana dok

ETIKA-HUKUM KEDOKTERAN 2006

12

PERBEDAAN ETIKA DAN HUKUM (3)PERBEDAAN ETIKA DAN HUKUM (3)PERBEDAANNYAPERBEDAANNYA

ETIKAKEDOKTERAN

HUKUMKEDOKTERAN

Lama berlakunya Relatif lebih lama Relatif berubah lebihcepat

Sanksi Sanksi moralSanksi psikologisSanksi sosialSanksi spiritual(Sanksi dijatuhkanoleh KelompokProfesi -> MKEK)

Sanksi hukum(pidana/perdata)-> Hukum badan(kurungan, denda)-> Ganti rugi-> Administratif (ijindicabut) => dijatuh-kan oleh MDTK

ProsedurPelanggaran

Diajukan kepadaKelompok Profesi

Diajukan oleh yangdirugikan atau olehMDTK dan juga MKEK

Page 13: Bagaimana dok

ETIKA-HUKUM KEDOKTERAN 2006

13

PERMASALAHAN ETIKA KEDOKTERAN PERMASALAHAN ETIKA KEDOKTERAN

DI DI INDONESIA INDONESIA

Permasalahan yang berkembang dalam etika adalah Permasalahan yang berkembang dalam etika adalah Penyimpangan EtikaPenyimpangan Etika, , yaitu evaluasi yang didasarkan yaitu evaluasi yang didasarkan pada apa yang benar dan apa yang salah. pada apa yang benar dan apa yang salah.

Sebagai konsekwensinya, persepsi ini menjadi sangat Sebagai konsekwensinya, persepsi ini menjadi sangat sulit dan kompleks karena persepsi selalu ditafsirkan sulit dan kompleks karena persepsi selalu ditafsirkan berbeda tergantung dari sudut pandangnya. berbeda tergantung dari sudut pandangnya.

Page 14: Bagaimana dok

ETIKA-HUKUM KEDOKTERAN 2006

14

PERMASALAHAN ETIKA KEDOKTERAN PERMASALAHAN ETIKA KEDOKTERAN

DI INDONESIADI INDONESIA

Mengacu pada Mengacu pada “Tantangan Etika Kedokteran di Indonesia” “Tantangan Etika Kedokteran di Indonesia” (Samil,2001), (Samil,2001), ada beberapa butir perhatian : ada beberapa butir perhatian :

Apa yang termasuk pada Kebaikan dan apa yang termasuk Apa yang termasuk pada Kebaikan dan apa yang termasuk pada Keburukan. pada Keburukan.

Apa yang termasuk pada Kebijaksanaan dan apa yang Apa yang termasuk pada Kebijaksanaan dan apa yang termasuk pada Kejahatan.termasuk pada Kejahatan.

Apa yang diinginkan dan apa yang tidak.Apa yang diinginkan dan apa yang tidak.

Page 15: Bagaimana dok

ETIKA-HUKUM KEDOKTERAN 2006

15

• Selanjutnya, ada tiga faktor penyebab yang Selanjutnya, ada tiga faktor penyebab yang dapat mengembangkan Etika Kedokteran :dapat mengembangkan Etika Kedokteran :

1. Penelitian.1. Penelitian. 2. Kemajuan Ilmu dan Teknologi Kedokteran.2. Kemajuan Ilmu dan Teknologi Kedokteran. 3. Krisis moral yang mendasar 3. Krisis moral yang mendasar dapat dapat merupakan dilema dalam mengambil merupakan dilema dalam mengambil keputusan. keputusan.

Page 16: Bagaimana dok

ETIKA-HUKUM KEDOKTERAN 2006

16

• Sesungguhnya permasalahan etika tidak berdiri Sesungguhnya permasalahan etika tidak berdiri sendiri, diantaranya ada permasalahan :sendiri, diantaranya ada permasalahan :

1. Hubungan dokter-dokter.1. Hubungan dokter-dokter. 2. Hubungan dokter-pasien.2. Hubungan dokter-pasien. 3. Produser (pabrik) alat-alat kesehatan. 3. Produser (pabrik) alat-alat kesehatan. 4. Hukum atau Peraturan tentang Kesehatan4. Hukum atau Peraturan tentang Kesehatan yang sangat ketat yang membuat para yang sangat ketat yang membuat para dokter ragu-ragu untuk bertindak. dokter ragu-ragu untuk bertindak.

Page 17: Bagaimana dok

ETIKA-HUKUM KEDOKTERAN 2006

17

• Menyelamatkan JiwaMenyelamatkan Jiwa adalah perilaku etika adalah perilaku etika yang baik, namun kualita hidup mana yang yang baik, namun kualita hidup mana yang harus diselamatkan? Hidup yang berkuatitas, harus diselamatkan? Hidup yang berkuatitas, sudah tentu, membutuhkan biaya tinggi; lalu sudah tentu, membutuhkan biaya tinggi; lalu bagaimana selanjutnya? Pertimbangan-bagaimana selanjutnya? Pertimbangan-pertimbangan ini bisa membawa para dokter pertimbangan ini bisa membawa para dokter menuju konflik diantara mereka sendiri.menuju konflik diantara mereka sendiri.

Page 18: Bagaimana dok

ETIKA-HUKUM KEDOKTERAN 2006

18

Permasalahan lain yang tidak kalah pentingnya adalah Permasalahan lain yang tidak kalah pentingnya adalah sbb : sbb :

Pluralisme bangsa dengan berbagai karakter dan budaya. Pluralisme bangsa dengan berbagai karakter dan budaya. Distribusi Pelayanan Kesehatan yang belum merata.Distribusi Pelayanan Kesehatan yang belum merata. Kecenderungan penyimpangan etika. Kecenderungan penyimpangan etika. Penyimpangan dalam Penyimpangan dalam informed consentinformed consent.. Penyimpangan rekam medik. Penyimpangan rekam medik. Penyimpangan dalam Penelitian. Penyimpangan dalam Penelitian.

Page 19: Bagaimana dok

ETIKA-HUKUM KEDOKTERAN 2006

19

HIPPOCRATES(460-377 sM)

• Lahir di Pulau Cos YunaniLahir di Pulau Cos Yunani• Ayahnya seorang dokter YunaniAyahnya seorang dokter Yunani• Bapak Ilmu KedokteranBapak Ilmu Kedokteran• Sering bepergian ke pelosok Yunani Sering bepergian ke pelosok Yunani

dan Asia Kecil untuk berpraktek dan Asia Kecil untuk berpraktek dokter dan mengajardokter dan mengajar

• Karyanya Corpus Hippocraticum dan Karyanya Corpus Hippocraticum dan Hippocratic OathHippocratic Oath

Page 20: Bagaimana dok

ETIKA-HUKUM KEDOKTERAN 2006

20

HIPPOCRATES (2)

• Corpus Hippocraticum (mungkin bukan Corpus Hippocraticum (mungkin bukan karyanya sendiri) berupa rangkuman karyanya sendiri) berupa rangkuman Perpustakaan Sekolah Kedokteran CosPerpustakaan Sekolah Kedokteran Cos

• 60 karya ditulis dunia kedokteran atas namanya untuk menghormatinya (abad 2 – 10 M)

• Meliputi Anatomi, Pokok-pokok Klinis, Meliputi Anatomi, Pokok-pokok Klinis, Penyakit wanita dan anak, Prognosis, Penyakit wanita dan anak, Prognosis, Pengobatan dengan Diet dan Obat, Pengobatan dengan Diet dan Obat, Pembedahan dan Etika KedokteranPembedahan dan Etika Kedokteran

Page 21: Bagaimana dok

ETIKA-HUKUM KEDOKTERAN 2006

21

HIPPOCRATES (3)

• Hippocratic Oath merupakan Hippocratic Oath merupakan petunjuk perilaku dokter sepanjang petunjuk perilaku dokter sepanjang zamanzaman

• Dipakai dalam penyumpahan dokter Dipakai dalam penyumpahan dokter di seluruh duniadi seluruh dunia

• Hippocrates oleh Plato disebut sbg Asclepiad dari Cos, karena ia menggunakan filsafat untuk mempelajarimempelajari Ilmu Kedokteran

Page 22: Bagaimana dok

ETIKA-HUKUM KEDOKTERAN 2006

22

HIPPOCRATES (4)

• Tubuh manusia “holistic” sebagai Tubuh manusia “holistic” sebagai suatu organismasuatu organisma

• Penyakit disebabkan sisa makanan Penyakit disebabkan sisa makanan yang tidak dicerna yg menyebabkan yang tidak dicerna yg menyebabkan baubau

• 5 abad kemudian Seranus (seorang 5 abad kemudian Seranus (seorang dokter Yunani) menulis biografinya, dokter Yunani) menulis biografinya, tetapi bernada imaginatiftetapi bernada imaginatif

• Wafat 377 sM di LarissaWafat 377 sM di Larissa

Page 23: Bagaimana dok

ETIKA-HUKUM KEDOKTERAN 2006

23

SUMPAH DOKTERSUMPAH DOKTERTHE HIPPOCRATIC OATHTHE HIPPOCRATIC OATH (1) (1)

(Dorland’s Med.Dict. 1988)(Dorland’s Med.Dict. 1988)

• ““I swear by Apollo the Physician, by I swear by Apollo the Physician, by Aesculapius, Hygenia and Panacea, and I Aesculapius, Hygenia and Panacea, and I take to witness all the gods and all the take to witness all the gods and all the godesses to keep according to my ability godesses to keep according to my ability and my judgement the following Oath”and my judgement the following Oath”

• ““To consider dear to me as my parents him To consider dear to me as my parents him who taught me this art; to live in common who taught me this art; to live in common with him and if necessary to share my with him and if necessary to share my goods with him; to look upon his children as goods with him; to look upon his children as my own brother, to teach them this art if my own brother, to teach them this art if they so desire without fee or written they so desire without fee or written promise ; promise ;

Page 24: Bagaimana dok

ETIKA-HUKUM KEDOKTERAN 2006

24

THE HIPPOCRATIC OATH (2)THE HIPPOCRATIC OATH (2)

to impart to my sons and the sons of to impart to my sons and the sons of the master who taught me and the the master who taught me and the disciples who have enrolled themselves disciples who have enrolled themselves and have agreed to the rules of the and have agreed to the rules of the profession, but to these alone, the profession, but to these alone, the precepts and the instruction, I will precepts and the instruction, I will prescribe regiment for the good of my prescribe regiment for the good of my patients according to my ability and my patients according to my ability and my judgement and never do harm to judgement and never do harm to anyone”anyone”

Page 25: Bagaimana dok

ETIKA-HUKUM KEDOKTERAN 2006

25

THE HIPPOCRATIC OATH (3)THE HIPPOCRATIC OATH (3)

• ““To please no one will I prescribe a deadly To please no one will I prescribe a deadly drug, nor give advice which may cause drug, nor give advice which may cause his death”his death”

• ““Nor will I give a woman a pessary to Nor will I give a woman a pessary to procure abortion, but I will preserve the procure abortion, but I will preserve the purity of my life and my art”purity of my life and my art”

• ““I will not cut for stone, even for patients I will not cut for stone, even for patients in whom the disease is manifest; I will in whom the disease is manifest; I will leave this operation to be performed by leave this operation to be performed by practitionerspractitioners (specialists in this art)” (specialists in this art)”

Page 26: Bagaimana dok

ETIKA-HUKUM KEDOKTERAN 2006

26

THE HIPPOCRATIC OATH (4)THE HIPPOCRATIC OATH (4)

• ““In every house where I come I will In every house where I come I will enter only for the good of my enter only for the good of my patients, keeping myself far from all patients, keeping myself far from all intentional ill-doing and all seduction, intentional ill-doing and all seduction, and especially from the pleasures of and especially from the pleasures of love with woman or with men, be love with woman or with men, be they free or slaves”they free or slaves”

Page 27: Bagaimana dok

ETIKA-HUKUM KEDOKTERAN 2006

27

THE HIPPOCRATIC OATH (5)THE HIPPOCRATIC OATH (5)

• ““All that may come to my knowledge All that may come to my knowledge in the exercise of my profession or in the exercise of my profession or outside of my profession or in daily outside of my profession or in daily commerce with men, which ought commerce with men, which ought not to be spread abroad, I will keep not to be spread abroad, I will keep secret and will never reveal” secret and will never reveal”

Page 28: Bagaimana dok

ETIKA-HUKUM KEDOKTERAN 2006

28

HIPPOCRATIC OATH (6)HIPPOCRATIC OATH (6)

• ““If I keep this Oath faithfully, If I keep this Oath faithfully, may I enjoy my life and practice may I enjoy my life and practice my art, respected by all men and my art, respected by all men and in all times; but if I swerve from in all times; but if I swerve from it or violate it, may the reserve it or violate it, may the reserve be my lot”. be my lot”.

Page 29: Bagaimana dok

ETIKA-HUKUM KEDOKTERAN 2006

29

SUMPAH DOKTERSUMPAH DOKTERSUMPAH HIPPOCRATES (1)SUMPAH HIPPOCRATES (1)

(terjemahan bebas dari MEDhelpNet dan Dorland’s Med.Dict.)(terjemahan bebas dari MEDhelpNet dan Dorland’s Med.Dict.)

• ““Saya bersumpah kepada Apollo, Dewa Kedokteran Saya bersumpah kepada Apollo, Dewa Kedokteran Aesculapius, Hygenia dan Panacea, dengan Aesculapius, Hygenia dan Panacea, dengan disaksikan oleh para dewa saya akan mengucapkan disaksikan oleh para dewa saya akan mengucapkan sumpah yang akan selalu saya pertahankan sumpah yang akan selalu saya pertahankan berdasar kekuatan dan kecakapan serta keyakinan berdasar kekuatan dan kecakapan serta keyakinan saya”saya”

• ““Saya akan memperlakukan Guru yang mengajarkan Saya akan memperlakukan Guru yang mengajarkan Seni Kedokteran sebagai orang tua sendiri, hidup Seni Kedokteran sebagai orang tua sendiri, hidup bersama dan bilamana perlu membagi harta benda bersama dan bilamana perlu membagi harta benda saya kepadanya, serta memperlakukan anak-saya kepadanya, serta memperlakukan anak-anaknya sebagai saudara kandung yang akan saya anaknya sebagai saudara kandung yang akan saya ajari Seni Kedokteran bila mereka mengingininya ajari Seni Kedokteran bila mereka mengingininya tanpa memungut bayaran atau syarat-syarat lain”tanpa memungut bayaran atau syarat-syarat lain”

Page 30: Bagaimana dok

ETIKA-HUKUM KEDOKTERAN 2006

30

SUMPAH HIPPOCRATES (2)SUMPAH HIPPOCRATES (2)

• ““Saya akan memberikan segala Saya akan memberikan segala pengetahuan Seni Kedokteran melalui pengetahuan Seni Kedokteran melalui petunjuk, kuliah dan instruksi kepada anak-petunjuk, kuliah dan instruksi kepada anak-anak saya dan anak-anak Guru saya serta anak saya dan anak-anak Guru saya serta murid-murid lain yang mau mengangkat murid-murid lain yang mau mengangkat sumpah dan mematuhi hukum-hukum sumpah dan mematuhi hukum-hukum Kedokteran”Kedokteran”

• ““Saya akan mengobati pasien berdasar Saya akan mengobati pasien berdasar kekuatan, kecakapan dan kepercayaan kekuatan, kecakapan dan kepercayaan saya demi kebaikan pasien dan saya tidak saya demi kebaikan pasien dan saya tidak akan pernah berbuat sesuatu yang akan pernah berbuat sesuatu yang membahayakan siapapun” membahayakan siapapun”

Page 31: Bagaimana dok

ETIKA-HUKUM KEDOKTERAN 2006

31

SUMPAH HIPPOCRATES (3)SUMPAH HIPPOCRATES (3)

• ““Sayapun tidak akan memberikan obat Sayapun tidak akan memberikan obat yang mematikan ataupun memberi yang mematikan ataupun memberi nasihat yang mengakibatkan kematian”nasihat yang mengakibatkan kematian”

• ““Begitu pula saya tidak akan memasang Begitu pula saya tidak akan memasang pessarium kedalam tubuh wanita yang pessarium kedalam tubuh wanita yang mengakibatkan abortus”mengakibatkan abortus”

• ““Saya akan melindungi kemurnian hidup Saya akan melindungi kemurnian hidup dan Seni Kedokteran”dan Seni Kedokteran”

• ““Saya tidak akan membedah pasien yang Saya tidak akan membedah pasien yang menderita sakit batu, tetapi akan menderita sakit batu, tetapi akan menyerahkannya kepada ahli yang menyerahkannya kepada ahli yang biasanya menanganinya” biasanya menanganinya”

Page 32: Bagaimana dok

ETIKA-HUKUM KEDOKTERAN 2006

32

SUMPAH HIPPOCRATES (4)SUMPAH HIPPOCRATES (4)

• ““Saya akan selalu berbuat demi Saya akan selalu berbuat demi kebaikan pasien, dan ketika kebaikan pasien, dan ketika memasuki rumahnya saya akan memasuki rumahnya saya akan senantiasa menghindarkan diri dari senantiasa menghindarkan diri dari perbuatan tidak baik yang disengaja perbuatan tidak baik yang disengaja termasuk mengganggu laki-laki termasuk mengganggu laki-laki maupun perempuan demi maupun perempuan demi kenikmatan cinta, baik mereka kenikmatan cinta, baik mereka budak maupun orang bebas”budak maupun orang bebas”

Page 33: Bagaimana dok

ETIKA-HUKUM KEDOKTERAN 2006

33

SUMPAH HIPPOCRATES (5)SUMPAH HIPPOCRATES (5)

• ““Saya akan merahasiakan segala Saya akan merahasiakan segala sesuatu yang saya ketahui sebagai sesuatu yang saya ketahui sebagai akibat praktek profesi saya atau akibat praktek profesi saya atau pekerjaan diluar itu atau yang pekerjaan diluar itu atau yang berasal dari perdagangan sehari-hari berasal dari perdagangan sehari-hari yang patut untuk tidak disebar-yang patut untuk tidak disebar-luaskan keluar”luaskan keluar”

Page 34: Bagaimana dok

ETIKA-HUKUM KEDOKTERAN 2006

34

SUMPAH HIPPOCRATES (6)SUMPAH HIPPOCRATES (6)

• ““Saya akan memperoleh berkah Saya akan memperoleh berkah dalam kehidupan sehari-hari dan dalam kehidupan sehari-hari dan dalam menjalankan Seni Kedokteran dalam menjalankan Seni Kedokteran serta akan dihormati selamanya bila serta akan dihormati selamanya bila saya mematuhi Sumpah ini, saya saya mematuhi Sumpah ini, saya akan mengalami nasib yang akan mengalami nasib yang sebaliknya bila mengingkari dan sebaliknya bila mengingkari dan menghianatinya”menghianatinya”

Page 35: Bagaimana dok

ETIKA-HUKUM KEDOKTERAN 2006

35

SUMPAH DOKTERSUMPAH DOKTERDECLARATION OF GENEVA (1)DECLARATION OF GENEVA (1)

(Adopted by the General Assembly of the World Medical (Adopted by the General Assembly of the World Medical Association at Geneva Swizerland, September 1948)Association at Geneva Swizerland, September 1948)

At the time of being admitted as a At the time of being admitted as a member of the Medical Profession :member of the Medical Profession :

• ““I solemnly pledge myself to I solemnly pledge myself to consecrate my life to the service of consecrate my life to the service of humanity”humanity”

• ““I will give to I will give to my teachersmy teachers the respect the respect and gratitude which is their due”and gratitude which is their due”

• ““I will practice my profession with I will practice my profession with conscience and dignity”conscience and dignity”

Page 36: Bagaimana dok

ETIKA-HUKUM KEDOKTERAN 2006

36

DECLARATION OF GENEVA 1948 (2)DECLARATION OF GENEVA 1948 (2)

• ““The health of patient will be my first The health of patient will be my first consideration”consideration”

• ““I will respect I will respect the secretthe secret which are which are confided in me”confided in me”

• ““I will maintain by all the means in I will maintain by all the means in my power the honor and the noble my power the honor and the noble traditions of the medical profession”traditions of the medical profession”

• ““My colleaguesMy colleagues will be will be my brothersmy brothers” ”

Page 37: Bagaimana dok

ETIKA-HUKUM KEDOKTERAN 2006

37

DECLARATION OF GENEVA DECLARATION OF GENEVA 1948 (3)1948 (3)

• ““I will not permit considerations of I will not permit considerations of religion, nationality, race, party religion, nationality, race, party politics or social standingpolitics or social standing to to intervene between my duty and my intervene between my duty and my patient”patient”

• ““I will maintain the utmost respect I will maintain the utmost respect for for human life from the time of human life from the time of conception”conception”

Page 38: Bagaimana dok

ETIKA-HUKUM KEDOKTERAN 2006

38

DECLARATION OF GENEVA DECLARATION OF GENEVA 1948 (4)1948 (4)

• ““Even under threat, I will not use my Even under threat, I will not use my medical knowledge contrary to the medical knowledge contrary to the laws of humanity”laws of humanity”

• ““I make these promises solemnly, I make these promises solemnly, freely and upon my honor” freely and upon my honor”

Page 39: Bagaimana dok

ETIKA-HUKUM KEDOKTERAN 2006

39

SUMPAH DOKTERSUMPAH DOKTERDECLARATION OF GENEVA (1)DECLARATION OF GENEVA (1)

(Adopted by the 2(Adopted by the 2ndnd GA of the WMA Geneva Switzerland Sep 1948) GA of the WMA Geneva Switzerland Sep 1948)(And amended by the 22(And amended by the 22ndnd WMA GA Sydney Australia Aug 1968 WMA GA Sydney Australia Aug 1968

and the 35and the 35thth WMA GA Venice Italy Oct 1983 WMA GA Venice Italy Oct 1983and the 46and the 46thth WMA GA Stockholm Sweden Sep 1994) WMA GA Stockholm Sweden Sep 1994)

At the time of being admitted as a At the time of being admitted as a member of the Medical Profession :member of the Medical Profession :

• ““I solemnly pledge myself to I solemnly pledge myself to consecrate my life to the service of consecrate my life to the service of humanity”humanity”

Page 40: Bagaimana dok

ETIKA-HUKUM KEDOKTERAN 2006

40

SUMPAH DOKTERSUMPAH DOKTERDECLARATION OF GENEVA (2)DECLARATION OF GENEVA (2)

(Adopted by the 2(Adopted by the 2ndnd GA of the WMA Geneva Switzerland Sep 1948) GA of the WMA Geneva Switzerland Sep 1948)(And amended by the 22(And amended by the 22ndnd WMA GA Sydney Australia Aug 1968 WMA GA Sydney Australia Aug 1968

and the 35and the 35thth WMA GA Venice Italy Oct 1983 WMA GA Venice Italy Oct 1983and the 46and the 46thth WMA GA Stockholm Sweden Sep 1994) WMA GA Stockholm Sweden Sep 1994)

““I will give to I will give to my teachersmy teachers the the respect and gratitude which is their respect and gratitude which is their due”due”

• ““I will practice my profession with I will practice my profession with conscience and dignity”conscience and dignity”

Page 41: Bagaimana dok

ETIKA-HUKUM KEDOKTERAN 2006

41

DECLARATION OF GENEVA 1994 (3)DECLARATION OF GENEVA 1994 (3)• ““The health of my patient will be my first The health of my patient will be my first

consideration”consideration”• ““I will respect I will respect the secretthe secret which are which are

confided in me, even after the patient has confided in me, even after the patient has died”died”

• ““I will maintain by all the means in my I will maintain by all the means in my power the honor and the noble traditions power the honor and the noble traditions of the medical profession”of the medical profession”

• ““My colleaguesMy colleagues will be will be my sisters and my sisters and brothers” brothers”

Page 42: Bagaimana dok

ETIKA-HUKUM KEDOKTERAN 2006

42

DECLARATION OF GENEVA 1994 (4)DECLARATION OF GENEVA 1994 (4)

• ““I will not permit considerations of I will not permit considerations of age, disease or disability, creed, age, disease or disability, creed, ethnic origin, gender, nationality, ethnic origin, gender, nationality, political affiliation, race, sexual political affiliation, race, sexual orientation or social standing orientation or social standing to to intervene between my duty and my intervene between my duty and my patient”patient”

Page 43: Bagaimana dok

ETIKA-HUKUM KEDOKTERAN 2006

43

DECLARATION OF GENEVA 1994 (5)DECLARATION OF GENEVA 1994 (5)

• ““I will maintain the utmost respect I will maintain the utmost respect for for the human life from its the human life from its beginningbeginning””

• ““Even under threat I will not use my Even under threat I will not use my medical knowledge contrary to the medical knowledge contrary to the laws of humanity”laws of humanity”

• ““I make these promises solemnly, I make these promises solemnly, freely and upon my honor” freely and upon my honor”

Page 44: Bagaimana dok

ETIKA-HUKUM KEDOKTERAN 2006

44

SUMPAH DOKTERSUMPAH DOKTERLAFAL SUMPAH DOKTER LAFAL SUMPAH DOKTER

HASIL MUKTAMAR IDI XXIV 2000HASIL MUKTAMAR IDI XXIV 2000

Pada saat saya diterima sebagai Pada saat saya diterima sebagai anggota profesi kedokteran, demi Allah anggota profesi kedokteran, demi Allah (sesuai agama kepercayaan) saya (sesuai agama kepercayaan) saya bersumpah/ berjanji (sesuai bersumpah/ berjanji (sesuai kepercayaannya) bahwa:kepercayaannya) bahwa:

• ““Saya akan membaktikan hidup saya Saya akan membaktikan hidup saya guna kepentingan perikemanusiaan”guna kepentingan perikemanusiaan”

• ““Saya akan menjalankan tugas saya Saya akan menjalankan tugas saya dengan cara yang terhormat dan dengan cara yang terhormat dan bersusila sesuai dengan martabat bersusila sesuai dengan martabat dokter” dokter”

Page 45: Bagaimana dok

ETIKA-HUKUM KEDOKTERAN 2006

45

LAFAL SUMPAH DOKTERLAFAL SUMPAH DOKTERHASIL MUKTAMAR IDI XXIV 2000 (2)HASIL MUKTAMAR IDI XXIV 2000 (2)

• ““Saya akan memelihara dengan sekuat Saya akan memelihara dengan sekuat tenaga martabat dan tradisi luhur profesi tenaga martabat dan tradisi luhur profesi kedokteran”kedokteran”

• ““Saya akan merahasiakan segala sesuatu Saya akan merahasiakan segala sesuatu yang saya ketahui karena keprofesian yang saya ketahui karena keprofesian saya”saya”

• ““Saya tidak akan mempergunakan Saya tidak akan mempergunakan pengetahuan kedokteran saya untuk pengetahuan kedokteran saya untuk sesuatu yang bertentangan dengan sesuatu yang bertentangan dengan perikemanusiaan sekalipun diancam” perikemanusiaan sekalipun diancam”

Page 46: Bagaimana dok

ETIKA-HUKUM KEDOKTERAN 2006

46

LAFAL SUMPAH DOKTERLAFAL SUMPAH DOKTERHASIL MUKTAMAR IDI XXIV 2000 (3)HASIL MUKTAMAR IDI XXIV 2000 (3)

• ““Saya akan senantiasa Saya akan senantiasa mengutamakan kesehatan pasien”mengutamakan kesehatan pasien”

• ““Saya akan menjalankan tugas saya Saya akan menjalankan tugas saya dengan memperhatikan kepentingan dengan memperhatikan kepentingan masyarakat”masyarakat”

• ““Saya akan menjaga, memelihara Saya akan menjaga, memelihara dan menghormati hidup insani mulai dan menghormati hidup insani mulai dari saat pembuahan”dari saat pembuahan”

Page 47: Bagaimana dok

ETIKA-HUKUM KEDOKTERAN 2006

47

LAFAL SUMPAH DOKTERLAFAL SUMPAH DOKTERHASIL MUKTAMAR IDI XXIV 2000 (4)HASIL MUKTAMAR IDI XXIV 2000 (4)

• ““Saya akan berikhtiar dengan sungguh-Saya akan berikhtiar dengan sungguh-sungguh dan tidak akan terpengaruh sungguh dan tidak akan terpengaruh oleh pertimbangan jenis kelamin, usia, oleh pertimbangan jenis kelamin, usia, keagamaan, kebangsaan, kesukuan, keagamaan, kebangsaan, kesukuan, politik atau kedudukan sosial dalam politik atau kedudukan sosial dalam menunaikan kewajiban terhadap menunaikan kewajiban terhadap pasien”pasien”

• ““Saya akan memberikan kepada Guru-Saya akan memberikan kepada Guru-guru saya penghormatan dan guru saya penghormatan dan pernyataan terimakasih yang pernyataan terimakasih yang selayaknya” selayaknya”

Page 48: Bagaimana dok

ETIKA-HUKUM KEDOKTERAN 2006

48

LAFAL SUMPAH DOKTERLAFAL SUMPAH DOKTERHASIL MUKTAMAR IDI XXIV 2000 (5)HASIL MUKTAMAR IDI XXIV 2000 (5)

• ““Saya akan memperlakukan teman Saya akan memperlakukan teman sejawat saya seperti saudara sejawat saya seperti saudara sekandung”sekandung”

• ““Saya akan mentaati dan mengamalkan Saya akan mentaati dan mengamalkan Kode Etik Kedokteran Indonesia”Kode Etik Kedokteran Indonesia”

• ““Saya ikrarkan sumpah ini dengan Saya ikrarkan sumpah ini dengan sungguh-sungguh dan dengan sungguh-sungguh dan dengan mempertaruhkan kehormatan diri saya”mempertaruhkan kehormatan diri saya”

Page 49: Bagaimana dok

ETIKA-HUKUM KEDOKTERAN 2006

49

KODE ETIK KEDOKTERANKODE ETIK KEDOKTERAN

1.1. Sejarah dan Latar BelakangSejarah dan Latar Belakang2.2. Basic Principles of Medical Ethics Basic Principles of Medical Ethics

(Stanford, 1994)(Stanford, 1994)3.3. Asas Etik Kedokteran (Universal)Asas Etik Kedokteran (Universal)4.4. Falsafah Etik KedokteranFalsafah Etik Kedokteran5.5. Ethics QuoteEthics Quote6.6. Sifat dasar seorang dokter yang baik Sifat dasar seorang dokter yang baik

dan bijaksanadan bijaksana7.7. Principles of Medical Ethics (AMA, 2001)Principles of Medical Ethics (AMA, 2001)8.8. Kode Etik Kedokteran Indonesia (MKEK Kode Etik Kedokteran Indonesia (MKEK

IDI, 2001)IDI, 2001)9.9. MKEK dan wewenangnyaMKEK dan wewenangnya

Page 50: Bagaimana dok

ETIKA-HUKUM KEDOKTERAN 2006

50

SEJARAH SINGKATSEJARAH SINGKAT

Kode Etik tetua dalam praktik kedokteran dipublikasikan Kode Etik tetua dalam praktik kedokteran dipublikasikan bangsa Mesopotamia bangsa Mesopotamia (Babylonian) (Babylonian) sekitar sekitar 2500 2500 sMsM..

Kode Etik Kode Etik HammurabiHammurabi mengatur perilaku, misalnya : peraturan mengatur perilaku, misalnya : peraturan tentang perilaku yang diharuskan bagi profesi dokter.tentang perilaku yang diharuskan bagi profesi dokter.

Sumpah Sumpah HippocratesHippocrates yang menyatakan tentang perilaku yang menyatakan tentang perilaku dokter diterima oleh semua dokter di dunia.dokter diterima oleh semua dokter di dunia.

Sumpah ini berlaku sejak zaman keemasan Yunani Kuno Sumpah ini berlaku sejak zaman keemasan Yunani Kuno sekitar abad ke-5 sM. sekitar abad ke-5 sM.

Sumpah Hippocrates melindungi hak-hak pasien dan Sumpah Hippocrates melindungi hak-hak pasien dan membangkitkan perasaan mulia serta suci seorang dokter membangkitkan perasaan mulia serta suci seorang dokter tanpa perlu diberi sanksi atau hukuman. tanpa perlu diberi sanksi atau hukuman.

Kontribusi terbesar terhadap Etika Kedokteran dalam sejarah Kontribusi terbesar terhadap Etika Kedokteran dalam sejarah sejak Hippocrates adalah seorang filsuf Inggris bernama sejak Hippocrates adalah seorang filsuf Inggris bernama Thomas Thomas PercivalPercival yang mempublikasikan Kode Etik yang mempublikasikan Kode Etik Kedokteran pada tahun Kedokteran pada tahun 1803.1803.

Page 51: Bagaimana dok

ETIKA-HUKUM KEDOKTERAN 2006

51

Kode Etik Kedokteran Indonesia pertama dirumuskan dalam Kode Etik Kedokteran Indonesia pertama dirumuskan dalam Musyawarah Musyawarah Kerja Susila Kedokteran Kerja Susila Kedokteran didi Jakarta Jakarta tahuntahun1969.1969.

Sumber acuannya berasal dari Sumber acuannya berasal dari The International Medical Ethic CodeThe International Medical Ethic Code (Kode ini (Kode ini kemudian disempurnakan pada tahunkemudian disempurnakan pada tahun 1968 1968 dalamdalam The 22th Congress of The The 22th Congress of The World Association of DoctorsWorld Association of Doctors))..

Kode Etik Kedokteran Indonesia juga mengalami Kode Etik Kedokteran Indonesia juga mengalami modifimodifikkaasisi dalam dalam “Musyawarah Kerja Nasional Etik Kedokteran Ke-2” “Musyawarah Kerja Nasional Etik Kedokteran Ke-2” didi Jakarta Jakarta pada tahun pada tahun 19831983, yang kemudian diangkat oleh Pemerintah dengan mengeluarkan , yang kemudian diangkat oleh Pemerintah dengan mengeluarkan Keputusan Menkes RI Keputusan Menkes RI No.434/Menkes/SK/1983 No.434/Menkes/SK/1983 tertanggal 20 tertanggal 20 OOkktober 1983tober 1983..

Dalam Musyawarah IDI tahun 2000 di Malang diadakan banyak perubahan Dalam Musyawarah IDI tahun 2000 di Malang diadakan banyak perubahan (revisi) beberapa kali, dan pada revisi terakhir diterbitkan Kode Etik (revisi) beberapa kali, dan pada revisi terakhir diterbitkan Kode Etik Kedokteran Indonesia beserta Peraturan Pelaksanaannya tahun 2001 oleh Kedokteran Indonesia beserta Peraturan Pelaksanaannya tahun 2001 oleh MKEK IDI, yang dipakai semua dokter di Indonesia sampai sekarang.MKEK IDI, yang dipakai semua dokter di Indonesia sampai sekarang.

Page 52: Bagaimana dok

ETIKA-HUKUM KEDOKTERAN 2006

52

TANTANGAN YANG DIHADAPI TANTANGAN YANG DIHADAPI

ETIKA KEDOKTERAN INDONESIA ETIKA KEDOKTERAN INDONESIA Pola pikir manusia selalu berubah dari tahun ke tahun. Pola pikir manusia selalu berubah dari tahun ke tahun. Kemajuan di bidang Ilmu dan Teknologi untuk meningkatkan kualita hidup Kemajuan di bidang Ilmu dan Teknologi untuk meningkatkan kualita hidup

manusia mempengaruhi perkembangan Ilmu dan Profesi Kedokteran. manusia mempengaruhi perkembangan Ilmu dan Profesi Kedokteran. Hal tersebut juga mempengaruhi perkembangan berbagai masalah Hal tersebut juga mempengaruhi perkembangan berbagai masalah

termasuk biaya pelayanan medik yang tinggi. termasuk biaya pelayanan medik yang tinggi. Perubahan dalam Sistem Nilai Sosial yang dianggap biasa pada masa-Perubahan dalam Sistem Nilai Sosial yang dianggap biasa pada masa-

masa lalu menjadi tidak biasa pada saat ini. masa lalu menjadi tidak biasa pada saat ini. Masyarakat kini menjadi lebih kritis yang menuntut para dokter dan pusat-Masyarakat kini menjadi lebih kritis yang menuntut para dokter dan pusat-

pusat kesehatan memberikan pelayanan lebih baik, disamping adanya pusat kesehatan memberikan pelayanan lebih baik, disamping adanya suatu kenyataan bahwa dokter masa kini dapat dituntut di pengadilan.suatu kenyataan bahwa dokter masa kini dapat dituntut di pengadilan.

Page 53: Bagaimana dok

ETIKA-HUKUM KEDOKTERAN 2006

53

• Mengantisipasi tuntutan yang tidak diinginkan, profesi medis Mengantisipasi tuntutan yang tidak diinginkan, profesi medis memerlukan petunjuk tentang sikap dan perilaku para dokter. memerlukan petunjuk tentang sikap dan perilaku para dokter. Petunjuk inilah yang kemudian dikenal sebagai Kode Etik Petunjuk inilah yang kemudian dikenal sebagai Kode Etik Kedokteran. Kedokteran.

• Dalam mengamalkan etika kedokteran setiap dokter Dalam mengamalkan etika kedokteran setiap dokter membutuhkan pendidikan agama termasuk ahlak serta moral membutuhkan pendidikan agama termasuk ahlak serta moral yang baik dalam berinteraksi dengan sesama manusia. yang baik dalam berinteraksi dengan sesama manusia.

• Yang paling penting tentunya adalah pemahaman Yang paling penting tentunya adalah pemahaman sepenuhnya tentang kode etik. Melalui tuntunan kode etik, sepenuhnya tentang kode etik. Melalui tuntunan kode etik, diharapkan seorang dokter melaksanakan profesinya dengan diharapkan seorang dokter melaksanakan profesinya dengan baik yang pada gilirannya kemuliaan serta kehormatan baik yang pada gilirannya kemuliaan serta kehormatan profesi dapat ditegakkan dan dipelihara. profesi dapat ditegakkan dan dipelihara.

Page 54: Bagaimana dok

ETIKA-HUKUM KEDOKTERAN 2006

54

KODE ETIK KEDOKTERAN KODE ETIK KEDOKTERAN LATAR BELAKANG (1)LATAR BELAKANG (1)

• Abad XXV sM Kode Etik pertama di BabyloniaAbad XXV sM Kode Etik pertama di Babylonia• Abad V sM Sumpah HippopcratesAbad V sM Sumpah Hippopcrates• Abad XI M kembali ke Sumpah HippocratesAbad XI M kembali ke Sumpah Hippocrates• Nurenberg Code 1948Nurenberg Code 1948• International Code of Medical Ethics : International Code of Medical Ethics : -> WMA 3-> WMA 3rdrd London (England) Oct 1949 London (England) Oct 1949

-> WMA 22-> WMA 22ndnd Sydney Aug 1968 Sydney Aug 1968• KODEKI SK Menkes No 434/1983 Okt 1983KODEKI SK Menkes No 434/1983 Okt 1983• KODEKI dan Pedoman Pelaksanaannya MKEK KODEKI dan Pedoman Pelaksanaannya MKEK

IDI tahun 2001IDI tahun 2001

Page 55: Bagaimana dok

ETIKA-HUKUM KEDOKTERAN 2006

55

KODE ETIK KEDOKTERANKODE ETIK KEDOKTERANLATAR BELAKANG (2)LATAR BELAKANG (2)

Beberapa Deklarasi untuk menyempurnakan Beberapa Deklarasi untuk menyempurnakan permasalahan Etik :permasalahan Etik :

1.1. Deklarasi Helsinki (1964) tentang Penelitian dengan Deklarasi Helsinki (1964) tentang Penelitian dengan Subyek Manusia.Subyek Manusia.

2.2. Deklarasi Sydney (1968) dan Venice (1983) tentang Deklarasi Sydney (1968) dan Venice (1983) tentang Kriteria Mati dan Penyakit Terminal dikaitkan dengan Kriteria Mati dan Penyakit Terminal dikaitkan dengan Transplantasi Organ.Transplantasi Organ.

3.3. Deklarasi Oslo (1970) tentang Pengguguran Kandungan.Deklarasi Oslo (1970) tentang Pengguguran Kandungan.4.4. Deklarasi Munich (1973) tentang Penerapan Teknologi Deklarasi Munich (1973) tentang Penerapan Teknologi

Administrasi.Administrasi.5.5. Deklarasi Tokyo (1975) tentang Penggunaan Obat Deklarasi Tokyo (1975) tentang Penggunaan Obat

Terlarang.Terlarang.6.6. Deklarasi Brussel (1985) tentang Bayi Tabung.Deklarasi Brussel (1985) tentang Bayi Tabung.7.7. Deklarasi Madrid (1989) tentang Euthanasia dan Deklarasi Madrid (1989) tentang Euthanasia dan

Rekayasa Genetik. Rekayasa Genetik.

Page 56: Bagaimana dok

ETIKA-HUKUM KEDOKTERAN 2006

56

INTERNATIONAL MEDICAL ETHICSINTERNATIONAL MEDICAL ETHICS

International ethic code is used as main reference for International ethic code is used as main reference for every country.every country.

International ethic code has several times undergone International ethic code has several times undergone completion; the last was in The 22th Congress of completion; the last was in The 22th Congress of World Medical Association in Sydney, Australia in World Medical Association in Sydney, Australia in 1968.1968.

In order to add and complete consistent to the advances In order to add and complete consistent to the advances in medical science and technology,in medical science and technology, WorlWorldd MMedical edical Association has made Association has made several several declarations declarations in Helsinki, in Helsinki, Sydney, Venice, Oslo, Munich, Tokyo, Brussel and Sydney, Venice, Oslo, Munich, Tokyo, Brussel and Madrid.Madrid.

Page 57: Bagaimana dok

ETIKA-HUKUM KEDOKTERAN 2006

57

TThe Constitution of he Constitution of World Health Organization (WHO) World Health Organization (WHO)

19419466

InIn tthe International Health Conference in New York, he International Health Conference in New York, 6161 representatives of each country signed the representatives of each country signed the preambule of The preambule of The CConstitution of WHO onstitution of WHO which then which then was was established in 1948established in 1948.. Definition of Definition of hhealthyealthy : a state of complete physical, : a state of complete physical, mental and social well-being and not merely the mental and social well-being and not merely the absence of disease or infirmity; and the absence of disease or infirmity; and the acknowledgement of being healthy as one of basic acknowledgement of being healthy as one of basic human rights.human rights.

Page 58: Bagaimana dok

ETIKA-HUKUM KEDOKTERAN 2006

58

NNurenberg Code (1947)urenberg Code (1947)

After Second World War (1945), eventually it was known that After Second World War (1945), eventually it was known that the doctors in Germany undertook violence in their medical the doctors in Germany undertook violence in their medical researches on prisoners (mostly Jewish ethnic).researches on prisoners (mostly Jewish ethnic).The World condemned these experiments and the related doctors The World condemned these experiments and the related doctors were taken into allied court in Nurenberg. The judiciary elicited were taken into allied court in Nurenberg. The judiciary elicited The NurThe Nureenberg Code (1947) describing about ethics of biomedical nberg Code (1947) describing about ethics of biomedical research.research.In the 10-item document, a number of basic principles must be In the 10-item document, a number of basic principles must be kept. The longest description is the first article containing voluntary kept. The longest description is the first article containing voluntary agreement of the human subjects involved in biomedical studies; agreement of the human subjects involved in biomedical studies; this principle, in fact, is frequently violated in practice.this principle, in fact, is frequently violated in practice.

Page 59: Bagaimana dok

ETIKA-HUKUM KEDOKTERAN 2006

59

The Geneva Code The Geneva Code

(World Medical Association, 1948)(World Medical Association, 1948)

It was revised in 1968 and 1983.It was revised in 1968 and 1983.

It has humanitarian target of medical profession as the It has humanitarian target of medical profession as the reaction to criminal of German medical doctors.reaction to criminal of German medical doctors.

The Geneva Declaration can be viewed as modern version.The Geneva Declaration can be viewed as modern version.

Page 60: Bagaimana dok

ETIKA-HUKUM KEDOKTERAN 2006

60

International Code of International Code of

Medical Ethics 1949Medical Ethics 1949

It was revised in 1968 and 1983.It was revised in 1968 and 1983.

This code of ethic was based on The Geneva Declaration and This code of ethic was based on The Geneva Declaration and codes of ethic from various modern countries trying to codes of ethic from various modern countries trying to formulate the principles of medical ethic code that have been formulate the principles of medical ethic code that have been most common. most common.

In fact, the national ethic code refers to it.In fact, the national ethic code refers to it.

Page 61: Bagaimana dok

ETIKA-HUKUM KEDOKTERAN 2006

61

The Helsinki DeclarationThe Helsinki Declaration

(WMA 1964).(WMA 1964).

It was revised in 1975, 1983, 1989, and 1996. It was revised in 1975, 1983, 1989, and 1996. There are many principles of ethic for biomedical There are many principles of ethic for biomedical experiments with experiments with human subjectshuman subjects presented in it. presented in it.

Page 62: Bagaimana dok

ETIKA-HUKUM KEDOKTERAN 2006

62

The Sidney Declaration The Sidney Declaration (World Medical Association, 1968)(World Medical Association, 1968)

The understanding of life aid in ICU results in the traditional understanding The understanding of life aid in ICU results in the traditional understanding about death must be reviewed. In fact, a patient can rebreath and the blood about death must be reviewed. In fact, a patient can rebreath and the blood circulation may still be running on in his body on the assistance of very circulation may still be running on in his body on the assistance of very sophysticated technology. Consequently, there a novel term so-called brain sophysticated technology. Consequently, there a novel term so-called brain dead.dead.It is very important to determine the timing of death appropriately, especially in It is very important to determine the timing of death appropriately, especially in a patient as an organ donor.a patient as an organ donor.Since the time of the first heart transplantation happenedin 1967, The 22th Since the time of the first heart transplantation happenedin 1967, The 22th General Congress of WMA in Sydney has been facing the new situation; General Congress of WMA in Sydney has been facing the new situation; leading to establishing electroencephalography as the important method for leading to establishing electroencephalography as the important method for detemining the brain death.detemining the brain death.

Page 63: Bagaimana dok

ETIKA-HUKUM KEDOKTERAN 2006

63

The Oslo Declaration The Oslo Declaration ((AAbout therapeutical abortion, WMA, 1970)bout therapeutical abortion, WMA, 1970)

In the end of 1960s, some countries has begun to legislate In the end of 1960s, some countries has begun to legislate abortus provocatus, such as Britain with The Abortion Act abortus provocatus, such as Britain with The Abortion Act (1967), USA did it someyears later (1973).(1967), USA did it someyears later (1973).In anticipating this new situation of medical profession, WMA In anticipating this new situation of medical profession, WMA with its Statement on Therapeutic Abortion, without clear with its Statement on Therapeutic Abortion, without clear suggested definition, permitted medical doctors to perform suggested definition, permitted medical doctors to perform therapeutical abortion with regarding to local medical therapeutical abortion with regarding to local medical association commitment.association commitment.

Page 64: Bagaimana dok

ETIKA-HUKUM KEDOKTERAN 2006

64

The Tokyo Declaration (1975)The Tokyo Declaration (1975)

This declaration was accepted by The 29th Congress of WMA in Tokyo. This declaration was accepted by The 29th Congress of WMA in Tokyo. The objective was to present some guidelines for medical doctors The objective was to present some guidelines for medical doctors concerning non-humanitarian tortures and other actions that are concerning non-humanitarian tortures and other actions that are unhumanistic and humiliating through arrest and imprisonment.unhumanistic and humiliating through arrest and imprisonment.This guideline is required because many doctors were involved in such This guideline is required because many doctors were involved in such practices.practices.

Page 65: Bagaimana dok

ETIKA-HUKUM KEDOKTERAN 2006

65

The Belmont Report (1978)The Belmont Report (1978)

The principles and guidelines of ethic for protecting human subjects The principles and guidelines of ethic for protecting human subjects participating in studies (The National Commission for Protecting Human participating in studies (The National Commission for Protecting Human Subjects from biomedical and behavioral experiments).Subjects from biomedical and behavioral experiments).It was one of the documents yielded by The National Commission for It was one of the documents yielded by The National Commission for Protecting Human Subjects from biomedical and behavioral research Protecting Human Subjects from biomedical and behavioral research established by USA in 1974.established by USA in 1974.During its 5-year existence, the reports contained the guidelines of During its 5-year existence, the reports contained the guidelines of researches involving fetus, child, prisoner, mental-disabled people, etc.researches involving fetus, child, prisoner, mental-disabled people, etc.The final report formulated the principles of general ethic in reseach involving The final report formulated the principles of general ethic in reseach involving human subjects.human subjects.

Beside the concised introduction, this report also consisted of 3 parts :Beside the concised introduction, this report also consisted of 3 parts :1. 1. Boundaries between practice and research.Boundaries between practice and research.2. 2. Basic ethical principlesBasic ethical principles3. 3. ApplicationsApplications

Page 66: Bagaimana dok

ETIKA-HUKUM KEDOKTERAN 2006

66

The Lisbon Declaration on Patient’s Rights The Lisbon Declaration on Patient’s Rights (WMA,1981)(WMA,1981)

This right is related to the state of ill patients who This right is related to the state of ill patients who require health services. USA is the first country which require health services. USA is the first country which possesses it, called “A Patient’s Bill of Rights” (1973).possesses it, called “A Patient’s Bill of Rights” (1973).The Lisbon Declaration indeedly provided International The Lisbon Declaration indeedly provided International Code of Medical Ethics (1949) that merely talked of the Code of Medical Ethics (1949) that merely talked of the doctor obligations. This declaration said about the doctor doctor obligations. This declaration said about the doctor obligation to patient but on the orher side patients also obligation to patient but on the orher side patients also have their own rights.have their own rights.

Page 67: Bagaimana dok

ETIKA-HUKUM KEDOKTERAN 2006

67

The Declaration on Medical Doctor Independence The Declaration on Medical Doctor Independence and The Profession Freedom (WMA, 1986)and The Profession Freedom (WMA, 1986)

This declaration had been approved by The Congress of WMA in This declaration had been approved by The Congress of WMA in California, USA.California, USA.It described and detailed point (b) of The Lisbon Declaration It described and detailed point (b) of The Lisbon Declaration (1981). Unlike The Lisbon Declaration was about the patient’s (1981). Unlike The Lisbon Declaration was about the patient’s rights, the declaration here highlightened the independence of rights, the declaration here highlightened the independence of medical profession and medical profession freedom, in order that medical profession and medical profession freedom, in order that doctor will side with patientconcern.doctor will side with patientconcern.The regulation of health service costs.The regulation of health service costs.

Page 68: Bagaimana dok

ETIKA-HUKUM KEDOKTERAN 2006

68

KODE ETIK KEDOKTERANKODE ETIK KEDOKTERANPENGERTIAN (1)PENGERTIAN (1)

• Kode Etik Profesi adalah :Kode Etik Profesi adalah :

a. Seperangkat peraturan atau ketentuan a. Seperangkat peraturan atau ketentuan yang dibuat oleh kelompok profesi.yang dibuat oleh kelompok profesi.

b. Bertujuan memberikan arah moral b. Bertujuan memberikan arah moral bagi anggota profesi.bagi anggota profesi.

c. Menjamin mutu moral profesi di mata c. Menjamin mutu moral profesi di mata masyarakat.masyarakat.

• Kode Etik Kedokteran atau Etika Profesi Kode Etik Kedokteran atau Etika Profesi diharapkan dapat menjadi tuntunan moral diharapkan dapat menjadi tuntunan moral yang lengkap bagi anggota profesi. yang lengkap bagi anggota profesi.

Page 69: Bagaimana dok

ETIKA-HUKUM KEDOKTERAN 2006

69

KODE ETIK KEDOKTERANKODE ETIK KEDOKTERANPENGERTIAN (2)PENGERTIAN (2)

Inti Kode Etik Profesi :Inti Kode Etik Profesi :

1.1. Materi muatannya mengandung prinsip umum Materi muatannya mengandung prinsip umum aturan profesi berbentuk janji publik aturan profesi berbentuk janji publik supaya supaya publik percaya kepada profesi tersebut dan publik percaya kepada profesi tersebut dan semua materi muatannya merupakan semua materi muatannya merupakan kewajiban si pengemban profesi.kewajiban si pengemban profesi.

2.2. Sebagian besar prinsip-prinsip tersebut Sebagian besar prinsip-prinsip tersebut merupakan kekhususan dari norma umum merupakan kekhususan dari norma umum masyarakat.masyarakat.

3.3. Isinya adalah norma fungsional Isinya adalah norma fungsional untuk untuk mempertahankan kedudukan terpercaya mempertahankan kedudukan terpercaya hubungan Dokter-Pasien. hubungan Dokter-Pasien.

Page 70: Bagaimana dok

ETIKA-HUKUM KEDOKTERAN 2006

70

KODE ETIK KEDOKTERANKODE ETIK KEDOKTERANPERUBAHAN DARI WAKTU KE PERUBAHAN DARI WAKTU KE

WAKTUWAKTU

Terjadi karena :Terjadi karena :• Perubahan sosio-kultural masyarakat.Perubahan sosio-kultural masyarakat.• Kemajuan Ilmu dan Teknologi Kemajuan Ilmu dan Teknologi

Kedokteran.Kedokteran.• Perubahan Hubungan Dokter-Pasien Perubahan Hubungan Dokter-Pasien

(ada pihak ketiga).(ada pihak ketiga).• Kompleksitas masalah kesehatan.Kompleksitas masalah kesehatan.• Kompleksitas masalah Moral. Kompleksitas masalah Moral.

Page 71: Bagaimana dok

ETIKA-HUKUM KEDOKTERAN 2006

71

PRINSIP DASAR ETIKA KEDOKTERANPRINSIP DASAR ETIKA KEDOKTERAN(Stanford University Medical Center, (Stanford University Medical Center,

Committee on Ethics, 1994)Committee on Ethics, 1994)

1.1. Preserve lifePreserve life

2.2. Alleviate sufferingAlleviate suffering

3.3. Do no harmDo no harm

4.4. Tell the truthTell the truth

5.5. Respect the patient’s autonomyRespect the patient’s autonomy

6.6. Deal justly with patientsDeal justly with patients

Page 72: Bagaimana dok

ETIKA-HUKUM KEDOKTERAN 2006

72

ASAS ETIK KEDOKTERAN (UNIVERSAL)ASAS ETIK KEDOKTERAN (UNIVERSAL)ATAU KAIDAH DASAR BIO-ETIKA/MORALATAU KAIDAH DASAR BIO-ETIKA/MORAL

(KDB ATAU KDM)(KDB ATAU KDM)

• Asas menghormati otonomi pasien Asas menghormati otonomi pasien (Principle of Respect of the Autonomy).(Principle of Respect of the Autonomy).

• Asas perilaku beramal dan berbudi luhur Asas perilaku beramal dan berbudi luhur (Principle of Beneficence).(Principle of Beneficence).

• Asas Keadilan (Principle of Justice).Asas Keadilan (Principle of Justice).• Asas tidak menyakiti atau merugikan Asas tidak menyakiti atau merugikan

(Principle of Non-maleficence, Primum non (Principle of Non-maleficence, Primum non Nocere). Nocere).

• Asas kejujuran (Principle of Veracity).Asas kejujuran (Principle of Veracity).• Asas kerahasiaan(Principle of Asas kerahasiaan(Principle of

Confidentiality)Confidentiality)

Page 73: Bagaimana dok

ETIKA-HUKUM KEDOKTERAN 2006

73

FALFAFAH ETIK KEDOKTERAN FALFAFAH ETIK KEDOKTERAN

• ““Only a good person can be a Only a good person can be a good physician”good physician” (Rudolf Ramm, (Rudolf Ramm, The Leading Nazi Medical Ethics, The Leading Nazi Medical Ethics, 1942)1942)

Page 74: Bagaimana dok

ETIKA-HUKUM KEDOKTERAN 2006

74

ETHICS QUOTE (1)ETHICS QUOTE (1)

• ““An attorney has a constant and perpetual An attorney has a constant and perpetual rendezvous with ethics”.rendezvous with ethics”.

McClure v Donovan (1947)McClure v Donovan (1947)

• ““Morality is stronger than tyrants”Morality is stronger than tyrants”

Louis-Antoine-Leon de Saint-Just, French Louis-Antoine-Leon de Saint-Just, French revolutionary (1767-1794) revolutionary (1767-1794)

Page 75: Bagaimana dok

ETIKA-HUKUM KEDOKTERAN 2006

75

ETHICS QUOTE (2)ETHICS QUOTE (2)

• ““Ethics is a code of values which guide our Ethics is a code of values which guide our choices and actions and determine the purpose choices and actions and determine the purpose and course of our lives”and course of our lives”

Ayn Rand, Russian-American novelist and Ayn Rand, Russian-American novelist and philosopher (1905-1982)philosopher (1905-1982)

• ““Morality is simply the attitude we adopt toward Morality is simply the attitude we adopt toward people whom we personally dislike”people whom we personally dislike”

Oscar Wilde, Anglo-Irish wit and author (1854-Oscar Wilde, Anglo-Irish wit and author (1854-1900)1900)

Page 76: Bagaimana dok

ETIKA-HUKUM KEDOKTERAN 2006

76

SIFAT DASAR SEORANG DOKTER SIFAT DASAR SEORANG DOKTER YANG BAIK DAN BIJAKSANAYANG BAIK DAN BIJAKSANA

• Sifat KetuhananSifat Ketuhanan• Kemurnian niatKemurnian niat• Keluhuran budiKeluhuran budi• Kerendahan hatiKerendahan hati• Kesungguhan kerjaKesungguhan kerja• Integritas ilmiahIntegritas ilmiah• Integritas sosialIntegritas sosial• KesejawatanKesejawatan

• ““Etik sepanjang Etik sepanjang masa masa mengutamakan mengutamakan penderita yang penderita yang berobat, demi berobat, demi keselamatan keselamatan dan kepentingan dan kepentingan penderita”penderita”

Page 77: Bagaimana dok

ETIKA-HUKUM KEDOKTERAN 2006

77

PRINCIPLES OF MEDICAL ETHICS (1)PRINCIPLES OF MEDICAL ETHICS (1)(AMERICAN MEDICAL ASSOCIATION, 2001)(AMERICAN MEDICAL ASSOCIATION, 2001)

1.1. A physician shall be dedicated to providing A physician shall be dedicated to providing competent medical care, with compassion and competent medical care, with compassion and respect for human dignity and rights.respect for human dignity and rights.

2.2. A physician shall uphold the standards of A physician shall uphold the standards of professionalism, be honest in all professional professionalism, be honest in all professional interactions, and strive to report physicians interactions, and strive to report physicians deficient in character or competence, or deficient in character or competence, or engaging in fraud or deception, to appropriate engaging in fraud or deception, to appropriate entities.entities.

Page 78: Bagaimana dok

ETIKA-HUKUM KEDOKTERAN 2006

78

PRINCIPLES OF MEDICAL ETHICS (2)PRINCIPLES OF MEDICAL ETHICS (2)(AMERICAN MEDICAL ASSOCIATION, 2001)(AMERICAN MEDICAL ASSOCIATION, 2001)

3. A physician shall respect the law and also 3. A physician shall respect the law and also recognize a responsibility to seek changes in recognize a responsibility to seek changes in those requirements which are contrary to the those requirements which are contrary to the best interests of the patient.best interests of the patient.

4. A physician shall respect the rights of patients, 4. A physician shall respect the rights of patients, colleagues, and other health professionals, colleagues, and other health professionals, and shall safeguard patient confidences and and shall safeguard patient confidences and privacy within the constraints of the law. privacy within the constraints of the law.

Page 79: Bagaimana dok

ETIKA-HUKUM KEDOKTERAN 2006

79

PRINCIPLES OF MEDICAL ETHICS (3)PRINCIPLES OF MEDICAL ETHICS (3)

5.5. A physician shall continue to study, apply, and A physician shall continue to study, apply, and advance scientific knowledge, maintain a advance scientific knowledge, maintain a commitment to medical education, make relevant commitment to medical education, make relevant information available to patients, colleagues, and the information available to patients, colleagues, and the public, obtain consultation, and use the talents of public, obtain consultation, and use the talents of other health professionals when indicated.other health professionals when indicated.

6.6. A physician shall, in the provision of appropriate A physician shall, in the provision of appropriate patient care, except in emergencies, be free to patient care, except in emergencies, be free to choose whom to serve, with whom to associate, and choose whom to serve, with whom to associate, and the environment in which to provide medical care.the environment in which to provide medical care.

Page 80: Bagaimana dok

ETIKA-HUKUM KEDOKTERAN 2006

80

PRINCIPLES OF MEDICAL ETHICS (4)PRINCIPLES OF MEDICAL ETHICS (4)

7. A physician shall recognize a responsibility to 7. A physician shall recognize a responsibility to participate in activities contributing to the participate in activities contributing to the improvement of the community and the improvement of the community and the betterment of public health.betterment of public health.

8. A physician shall, while caring for a patient, 8. A physician shall, while caring for a patient, regard responsibility to the patient as regard responsibility to the patient as paramount.paramount.

9. A physician shall support access to medical 9. A physician shall support access to medical care for all people. care for all people.

Page 81: Bagaimana dok

ETIKA-HUKUM KEDOKTERAN 2006

81

KODE ETIK KEDOKTERAN KODE ETIK KEDOKTERAN INDONESIAINDONESIA

FUNGSI KODEKIFUNGSI KODEKI1.1. Sebagai kode etik “umum” Sebagai kode etik “umum” Memuat Memuat

Kaidah Dasar Bio-Etika.Kaidah Dasar Bio-Etika.

2.2. Sebagai kode etik “Spesialis” Sebagai kode etik “Spesialis” Karena Karena spesialistik keilmuannya membawa kadar spesialistik keilmuannya membawa kadar etika tanggung-jawab lebih besar.etika tanggung-jawab lebih besar.

3.3. Memuat etiket sopan santun (antar Memuat etiket sopan santun (antar sejawat).sejawat).

4.4. Merupakan acuan untuk disiplin kedokteran Merupakan acuan untuk disiplin kedokteran (setelah verifikasi keterangan saksi ahli) (setelah verifikasi keterangan saksi ahli) Pedoman memberikan sanksi kepada Pedoman memberikan sanksi kepada sesama anggota profesi.sesama anggota profesi.

Page 82: Bagaimana dok

ETIKA-HUKUM KEDOKTERAN 2006

82

KODE ETIK KEDOKTERAN KODE ETIK KEDOKTERAN INDONESIAINDONESIA

CIRI-CIRI TINGGINYA MORALITAS CIRI-CIRI TINGGINYA MORALITAS KODEKIKODEKI

• Berani berbuat sesuai tuntutan profesi Berani berbuat sesuai tuntutan profesi (Etika Epicurian).(Etika Epicurian).

• Sadar akan kewajibannya (Etika Sadar akan kewajibannya (Etika Kantian).Kantian).

• Memiliki idealisme tinggi (Etika Memiliki idealisme tinggi (Etika Aristotelian)Aristotelian)

Secara eksplisit tidak tercantumSecara eksplisit tidak tercantum

dalam KODEKI.dalam KODEKI.

Page 83: Bagaimana dok

ETIKA-HUKUM KEDOKTERAN 2006

83

KODE ETIK KEDOKTERAN INDONESIAKODE ETIK KEDOKTERAN INDONESIAMKEK IDI 2001MKEK IDI 2001

MUKADIMAHMUKADIMAH

• Sejarah KedokteranSejarah Kedokteran

• FalfafahFalfafah

• Prinsip-prinsipPrinsip-prinsip

• Komitmen profesiKomitmen profesi

Page 84: Bagaimana dok

ETIKA-HUKUM KEDOKTERAN 2006

84

KODE ETIK KEDOKTERAN INDONESIAKODE ETIK KEDOKTERAN INDONESIAKEWAJIBAN UMUM (1)KEWAJIBAN UMUM (1)

• Tentang Sumpah DokterTentang Sumpah Dokter• Tentang Profesi DokterTentang Profesi Dokter• Perbuatan yang bersifat memuji diriPerbuatan yang bersifat memuji diri• Perbuatan yang melemahkan daya Perbuatan yang melemahkan daya

tahan pasientahan pasien• Tentang penemuan baruTentang penemuan baru• Tentang kebenaran Tentang kebenaran

keterangan/pendapatketerangan/pendapat

Page 85: Bagaimana dok

ETIKA-HUKUM KEDOKTERAN 2006

85

KODE ETIK KEDOKTERAN INDONESIAKODE ETIK KEDOKTERAN INDONESIAKEWAJIBAN UMUM (2)KEWAJIBAN UMUM (2)

• Tentang pelayanan medisTentang pelayanan medis• Bersikap jujurBersikap jujur• Tentang hak-hakTentang hak-hak• Kewajiban melindungi hidup insaniKewajiban melindungi hidup insani• Kepentingan masyarakatKepentingan masyarakat• Kerjasama dengan pihak lainKerjasama dengan pihak lain

Page 86: Bagaimana dok

ETIKA-HUKUM KEDOKTERAN 2006

86

KODE ETIK KEDOKTERAN INDONESIAKODE ETIK KEDOKTERAN INDONESIA

KEWAJIBAN DOKTER TERHADAP PASIENKEWAJIBAN DOKTER TERHADAP PASIEN

• Bersikap tulus ikhlasBersikap tulus ikhlas• Kesempatan pasien untuk Kesempatan pasien untuk

berhubungan dengan berhubungan dengan keluarga/penasihatnyakeluarga/penasihatnya

• Kerahasiaan pasienKerahasiaan pasien• TentangTentang Pertolongan darurat.Pertolongan darurat.

Page 87: Bagaimana dok

ETIKA-HUKUM KEDOKTERAN 2006

87

KODE ETIK KEDOKTERAN INDONESIAKODE ETIK KEDOKTERAN INDONESIA

KEWAJIBAN DOKTER TERHADAP TEMAN SEJAWATKEWAJIBAN DOKTER TERHADAP TEMAN SEJAWAT

• Tentang perlakuanTentang perlakuan

• Tidak boleh mengambil alih Tidak boleh mengambil alih pasien dari teman sejawat pasien dari teman sejawat

Page 88: Bagaimana dok

ETIKA-HUKUM KEDOKTERAN 2006

88

KODE ETIK KEDOKTERAN INDONESIAKODE ETIK KEDOKTERAN INDONESIA

KEWAJIBAN DOKTER TERHADAP DIRI SENDIRIKEWAJIBAN DOKTER TERHADAP DIRI SENDIRI

• Tentang memelihara kesehatan Tentang memelihara kesehatan diridiri

• Mengikuti perkembangan Ilmu Mengikuti perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Pengetahuan dan Teknologi Kedokteran/KesehatanKedokteran/Kesehatan

Page 89: Bagaimana dok

ETIKA-HUKUM KEDOKTERAN 2006

89

WEWENANG MKEKWEWENANG MKEK

1.1. Pertimbangan dan usul pelaksanaan Etika Pertimbangan dan usul pelaksanaan Etika Kedokteran.Kedokteran.

2.2. Bimbingan dan Pengawasan Etika Bimbingan dan Pengawasan Etika Kedokteran.Kedokteran.

3.3. Penilaian Pelaksanaan Etika Kedokteran.Penilaian Pelaksanaan Etika Kedokteran.

----------- Pertanggung-jawabannya melalui----------- Pertanggung-jawabannya melalui

Dewan Pertimbangan kepada Dewan Pertimbangan kepada

Muktamar IDI/Muswil IDI/Musda Muktamar IDI/Muswil IDI/Musda IDI.IDI.

Page 90: Bagaimana dok

ETIKA-HUKUM KEDOKTERAN 2006

90

TATA-LAKSANA PELAYANAN TATA-LAKSANA PELAYANAN ETIKA KEDOKTERANETIKA KEDOKTERAN

MKEK IDI MKEK IDI Bimbingan Bimbingan

P3EK DepKes P3EK DepKes Menjatuhkan Menjatuhkan sanksi etiksanksi etik

MDTK (Nasional) MDTK (Nasional) Menjatuhkan Menjatuhkan sanksi sanksi

disiplin disiplin

Page 91: Bagaimana dok

KESIMPULAN

• Dokter berfikir selalu untuk kepentingan Dokter berfikir selalu untuk kepentingan pasien.pasien.

• Dokter bekerja dalam koridor etika, hukum Dokter bekerja dalam koridor etika, hukum dan norma sosio-kultural.dan norma sosio-kultural.

• Dokter berpenampilan profesional, santun Dokter berpenampilan profesional, santun dan sangat care terhadap pasien.dan sangat care terhadap pasien.

ETIKA-HUKUM KEDOKTERAN 2006

91