penyelenggaraan perkesmas mendukung jkn

69
PENYELENGGARAAN PERKESMAS DALAM MENDUKUNG JAMINAN KESEHATAN NASIONAL MELALUI PELAYANAN PRIMER Ns. Riyanto, M.Kep. Sp.Kom. Keta Umm IPKKI Psat

Upload: fredy-akbar-k

Post on 07-Oct-2015

43 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

sssssssssssssssssssssssss

TRANSCRIPT

  • PENYELENGGARAAN PERKESMAS DALAM MENDUKUNG JAMINAN KESEHATAN NASIONAL MELALUI PELAYANAN PRIMER Ns. Riyanto, M.Kep. Sp.Kom.Ketua Umum IPKKI Pusat

  • UNDANG UNDANG TENTANG KESEHATAN( UU NO 36 TAHUN 2009 )Setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses atas sumber daya di bidang kesehatan dan berhak atas pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, terjangkau (pasal 5)Pemerintah bertanggung jawab merencanakan, mengatur, menyelenggarakan, membina, dan mengawasi penyelenggaraan upaya kesehatan yang merata dan terjangkau oleh masyarakat. ( ps.14 ayat 1)PENDAHULUAN

  • PASAL 52 UU KESEHATAN NO 36/2009PELAYANAN KESEHATANUPAYA KES PERORANGANTUJUAN:UPAYA KES MASYARAKATTUJUAN:

    PENYEMBUHAN PENYPEMULIHAN KES (INDIVIDU/KELUARGA)MENCAKUP KEGIATAN : Promotif, Preventif, Kuratif, RehabilitatifPENCEGAHAN PENYPENINGKATAN KESEHATAN (KELOMPOK/MASYARAKAT)

  • UU Nomor : 36 ttg KesehatanBagian ke 4 : Peningkatan Kes. & Pencegahan PenykPeningkatan kesehatan mrpk segala bentuk upaya yg dilakukan pemerintah, Pemda dan atau masyk ut moptimalkan kes mll keg penyuluhan, penyebarluasan informasi atau keg lain ut menunjang tercapainya hidup sehatPencegahan penyakit mrpk segala bentuk upaya yg dilakukan Pemerintah, Pemda dan atau Masyk ut mhindari atau mkurangi risiko, masalah, dan dampak buruk akibat penyakit

  • UU Nomor : 36 ttg KesehatanBagian ke 5 : Penyembuhan penyk & Pemulihan Kes.Penyembuhan penyk dan Pemulihan Kes. Diselenggarakan ut mengembalikan st kes & fungsi tbh akibat Penyk dan atau akibat cacat atau mhilangkan cacatPenyembuhan penyk dan Pemulihan Kes. Dilakukan dgn pengendalian, Pengobatan dan atau perawatanPengendalian, Pengobatan dan atau perawatan dapat dilakukan berdasarkan ilmu kedokteran dan ilmu keperawatan atau cara lain yg dpt dipertg jwbkan kemanfaatan dan keamanannyaPem dan Pemda melakukan pembinaan & pengawasan thd pelaks pengobatan dan atau perawatan atau berdasarkan cara lain yg dpt dipertg jwbkan

  • UU Nomor : 36 ttg KesehatanPasal 23 :Nakes berwenang ut mselenggarakan YankesKewenangan ut mselenggarakan Yankes sbg mana ayat (1) dilakukan sesuai bidang keahlian yg dimilikiDlm mselenggarakan Yankes, Nakes wajib memiliki izin dari pemerintahSelama mberikan yankes sbg mana ayat (1) dilarang mengutamakan kepentingan yg bnilai materiKetentuan mengenai perizinan sbg mana ayat (3) diatur dlm Peraturan Menteri.

  • 1 JANUARI 2014PROGRAM JAMINAN SOSIAL DASAR HUKUM JKN

  • PROGAM JAMINAN KESEHATAN SEBAGAIMANA DIATUR DALAM UNDANG UNDANG NO. 40 THN 2004 MEMERLUKAN :

  • Jaminan Kesehatan diselenggarakan secara nasional berdasarkan prinsip Asuransi Sosial dan ekuitas (Pasal 19, UU No 40 tahun 2004)Jaminan Kesehatan adalah perlindungan kesehatan agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan, yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh pemerintah.*

  • MENGAPA PERLU MEMILIKI JAMINAN KESEHATAN Biaya kesehatan tidak dapat ditanggung sendiri oleh individu atau keluarga. Bergotong-royong agar dapat membiayai pelayanan kesehatan bersama, sehingga ada kepastian biaya.Agar terjadi subsidi antara yang sehat dengan yg sakit, antara yg muda dg yg tua, antar individu, dan antar daerah.*

  • BAGAIMANA MENJADI PESERTA Setiap penduduk wajib menjadi peserta JKN. Untuk menjadi peserta, harus membayar iuran kepada BPJS Kesehatan terdekat. Bagi yang tidak mampu, iuran dibayar Pemerintah sebagai Penerima Bantuan Iuran (PBI).Peserta PBI ditetapkan oleh Pemerintah, bukan mendaftarkan dirinya menjadi peserta PBI. *

  • Manfaat Jaminan Kesehatan bersifat pelayanan perorangan yg mencakup pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif, termasuk obat dan bahan medis habis pakai yang diperlukan.

    PAKET MANFAAT JKNPelayanan yang dibatasi meliputi: kaca mata, alat bantu dengar (hearing aid), alat bantu gerak (tongkat penyangga, kursi roda dan korset).Pelayanan yang tidak dijamin: Pelayanan yg tidak sesuai prosedur ; Pelayanan di luar faskes yg bekerjasama dg BPJS;Pelayanan yg bertujuan kosmetik; General check up, pengobatan alternatif;Pengobatan untuk mendapatkan keturunan, pengobatan impotensi; Pelayanan kesehatan pada saat bencana; danPasien bunuh diri.

  • KRITERIA Penyelenggara pelayanan kesehatan dasar sebagai kontak pertama pada pelayanan kesehatan formal dan penapis rujukan sesuai dengan standar pelayanan medikMemenuhi tugas dan fungsi sebagai gatekeeperMemenuhi prinsip pelayanan sebagai gatekeeperMemiliki kompetensi sebagai penapis rujukan

  • TUGAS DAN FUNGSI Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar untuk memenuhi kebutuhan kesehatan peserta BPJS secara paripurna, terpadu dan bermutuMengatur pelayanan kesehatan lanjutan melalui sistem rujukan.

    Penasehat, konselor, dan pendidik untuk mewujudkan keluarga sehat

    Manajer sumber daya

    *Kontak pertama pasienPenapis RujukanKendali Mutu dan Biaya

    TUGAS FUNGSI

  • Pelayanan Tingkat Pertama (primary care); Pelayanan yang mengutamakan promosi dan pencegahan (promotif dan preventive);Pelayanan bersifat pribadi (personal care);Pelayanan paripurna (comprehensive care);Pelayanan menyeluruh (holistic care);Pelayanan terpadu (integrated care);Pelayanan berkesinambungan (continuum care);Koordinatif dan kerjasama;Berorientasi pada keluarga dan komunitas (family and community oriented);Patient safety.PRINSIP PELAYANAN *

  • Prosedur Pelayanan Peserta JKN (1)(1) Untuk pertama kali setiap peserta didaftarkan oleh BPJS Kesehatan pada satu faskes tingkat pertama yang ditetapkan oleh BPJS Kesehatan setelah mendapat rekomendasi Dinkes Kabupaten/Kota. (2) Dalam jangka waktu paling sedikit 3 (tiga) bulan selanjutnya peserta berhak memilih faskes tingkat pertama yang diinginkan.(3) Peserta harus memperoleh pelayanan kesehatan pada faskes tingkat pertama tempat Peserta terdaftar.

  • Prosedur Pelayanan Peserta JKN (2)(4) Dalam keadaan tertentu, ketentuan no (3) tidak berlaku bagi peserta yang:berada di luar wilayah Fasilitas Kesehatan tingkat pertama tempat peserta terdaftar; ataudalam keadaan kegawat-daruratan medis (5) Jika peserta memerlukan layanan rujukan, maka Faskes tk pertama harus merujuk ke Faskes rujukan tk lanjut yg terdekat, sesuai sistem rujukan yang diatur dalam ketentuan peraturan yg berlaku.

  • INSTITUSI PELAKSANA ( PPK PRIMER/PPK1)

    PUSKESMASKLINIK PRATAMADOKTER/DOKTER GIGI PRAKTEK MANDIRIFASYANKES LAIN

    *

  • PerMenkes 001/2012 BAB III Pasal 4

    Pelayanan kesehatan dilaksanakan secara berjenjang, sesuai kebutuhan medis dimulai dari pelayanan kesehatan tingkat pertama.Pelayanan kesehatan tingkat kedua hanya dpt diberikan atas rujukan dari pelayanan kesehatan tingkat pertama.Pelayanan kesehatan tingkat ketiga hanya dapat diberikan atas rujukan dari pelayanan kesehatan tingkat kedua atau tingkat pertama.Bidan dan perawat hanya dapat melakukan rujukan ke dokter dan/atau dokter gigi pemberi pelayanan kesehatan tingkat pertama. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) dikecualikan pada keadaan gawat darurat, bencana, kekhususan permasalahan kesehatan pasien, dan pertimbangan geografis.

  • POLA PEMBIAYAANPROSPECTIVE PAYMENT Sistem kapitasi berdasarkan kesepakatan BPJS Kesehatan dan asosiasi fasilitas kesehatan primer di wilayah.

    Alternatif :-Sistem paketuntuk paket pelayanan kesehatan tertentu (rawat inap dan persalinan)

    -Sistem anggaran Sistem pembayaran berdasarkan kesepakatan tarif sesuai dengan anggaran yang diajukan oleh PPK Primer

  • Keputusan Menteri Kesehatan nomor 836/MENKES/SK/VI/2005 tentang Pedoman Pengembangan Manajemen Kinerja Perawat dan BidanKeputusan Menteri Kesehatan Nomor 279/Menkes/SK/IV/2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Upaya Keperawatan Kesehatan Masyarakat di Puskesmas.Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/Menkes/148/I/2010 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Perawat;Kepmenkes No. 908/MENKES/SK/VII/2010, tentang pedoman penyelenggaraan pelayanan keperawatan keluarga

    *KEPMENKES/PERMENKES TERKAIT PELAYANAN KEPERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT

  • *Subdit Kepwt DasarKEPERAWATAN KESEHATAN MASYARAKATadalah perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta aktif masyarakat. mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu, ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat untuk ikut meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal, sehingga mandiri dalam upaya kesehatannya

  • CIRI PELAYANAN PERKESMASMemadukan tehnik dan ketrampilan keperawatan dan kesehatan masyarakatPelayanan Continuity careFokus intervensi : primary, secondary, tertiary prevention.Melakukan proses alih kelola dari perawat ke klien (kearah kemandirian)Kemitraan antara Perawat dan klienMelibatkan Peran Serta klien dlm pelayananMendukung multidisiplin colaboration

  • *Subdit Kepwt DasarSTRATEGI PELAYANANPERKESMASPROMKESKIA &KBGIZIKESLINGP2MPENGO-BATANINDIKATOR STANDAR PELAYANAN MINIMAL(SPM)UPAYAPENGEMBANGANUPAYAPENGEM-BANGANPERKESMASPERKESMAS(sedang diupayakan)

  • *Subdit Kepwt DasarFAKTOR EKSTERNAL( a.l PERUBAHAN SISTEM PEMERINTAHAN, GLOBALISASI, KOMITMEN GLOBAL, PERAN OP, DLLPERAWAT KUANTITAS KUALITAS TENAGA KES LAINTARGET PROGRAM GLOBAL NASIONAL DAERAHSTANDAR/PEDOMANSARANA,PRASARANA,PERALATAN KESDANAMANAJEMENYANKES DI PUSKESMAS(P1,P2,P3)TUGAS,TANGGUNGJAWAB PERAWAT (PERAN,FUNGSI VSTUGAS FAKTUAL) INDIKATORPERKESMASJUMLAHANGKA KREDITPERAWATSPM YANKES(CAKUPAN,MUTU)SISTEM INFORMASI(UMPAN BALIK)KELUARGARAWANMANDIRIINPUTPROSESOUTPUTOUTCOMEKERANGKA PENYELENGGARAAN PERKESMAS DI PUSKESMAS

  • *Subdit Kepwt DasarTUGAS POKOK PERAWAT(KepMenPan No 94 thn 2001 ttg Jabfung Perawat)Memberikan pelayanan keperawatan berupa asuhan keperawatan/kesehatan Individu, keluarga, kelompok, masyarakatDalam upayaPeningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, Penyembuhan penyakit, pemulihan kesehatanSerta pembinaan peran serta masyarakatDalam rangka kemandirian di bidang keperawatan/ kesehatan

  • *Subdit Kepwt DasarPERAN PERAWAT PUSKESMAS(MINIMAL VS IDEAL)KLIENPENDIDIK KESEHATANPEMBERI PELAYANAN KESEHATANPENEMU KASUSKOORDINATOR/PENGHUBUNGKONSELORROLE MODELPEMODIFIKASILINGKUNGANKONSULTANPEMBAHARU(CHANGE AGENT)MANAJER KASUSADVOKATPENELITI

  • *Subdit Kepwt DasarTANGGUNGJAWAB PERAWAT PUSKESMASUPAYA KES PERORANGANUPAYA KES MASYARAKATASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KELOMPOK MASYARAKAT ASUHAN KEPERAWATANKLIEN INDIVIDU DALAM KONTEKS KELUARGAPERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT(COMMUNITY HEALTH NURSING)

  • *Subdit Kepwt DasarTUJUAN UPAYA PERKESMASMENINGKATNYA KEMANDIRIAN INDIVIDU,KELUARGA, KELOMPOK/MASYARAKAT(RISTI/ RAWAN KESEHATAN) UNTUK MENGATASI MASALAH KESEHATAN/ KEPERAWATANNYA SEHINGGA TERCAPAI DERAJAD KESEHATAN MASYARAKAT YANG OPTIMAL

  • *Subdit Kepwt DasarPENDEKATAN DALAM PELAYANAN PERKESMAS (CHN)3 TINGKAT PENCEGAHAN(LEAVELL & CLARK)

    EPIDEMIOLOGIPROSES KEPERAWATAN(NURSING PROCESS)PRIMARY PREVENTIONSECONDARY PREVENTIONTERTIARY PREVENTIONPROMOTIF >>>PREVENTIF >>>KURATIFREHABILITATIFSURVEILLANCESASARAN PRIORITAS(RISIKO TINGGI,RENTAN)PENGKAJIANDIAGNOSIS KEPERAWATANRENCANA KEPERAWATANIMPLEMENTASI RENCANAEVALUASIKEMANDIRIANINDIVIDU,KELUARGAKELOMPOK, MASYARAKATMENGATASI MASALAH KESEHATANNYA

  • *Subdit Kepwt DasarPENDEKATAN NURSING PROCESS ASUHAN KEPERAWATANPENGKAJIAN PENETAPAN DIAGNOSA RENCANA IMPLEMENTASI EVALUASI PERAN PERAWATPERAN KLIEN

  • FENOMENA ALIH KELOLA*Subdit Kepwt DasarAskep Individu = kemampuan memenuhi kebutuhan dasar manusiaAskep Keluarga = kemampuan melaksanakan tugas pemeliharaan kesehatan anggota keluargaAskep Kelompok = mewujudkan kelompok swabantu dalam penanganan masalah kesehatan.

  • *Subdit Kepwt DasarSASARAN PERKESMASSeluruh masyarakatKelompok/masyarakat Kelompok rawan kes., kelompok dgn mas. Khusus Calon jemaah haji, masyarakt yg. Termasuk DBK, DTPKIndividuKhususnya Individu risti: Pengunjung puskesmasPenderita mas. KesehatanKeluargakhususnya Rawan kes./Gakin (dgn anggota kelg,Memp mas risti, Mas peny menular, Mas.Kes.perlu TL)

  • *Subdit Kepwt DasarTATANAN PELAYANAN PERKESMASPuskesmas, Pusling, Pustu, Balai KesehatanDi rumah home care, Follow up careDi sekolah screening kes, Pembinaan Perilaku sehat, mempertahankan kes.Di tempat kerja/ IndustriBarak-barak penampunganPanti, Lapas. Kelompok khusus di masyarakat.

  • Izin dan penyelenggaraan praktik Perawat (Permenkes HK.02.02/menkes/148/I/2010 )

  • BAB IIIPENYELENGGARAAN PRAKTIKPasal 8Praktik keperawatan dilaksanakan pada fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama, tingkat kedua, dan tingkat ketiga.Praktik keperawatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat.Praktik keperawatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan melalui kegiatan:pelaksanaan asuhan keperawatan; pelaksanaan upaya promotif, preventif, pemulihan, dan pemberdayaan masyarakat; &pelaksanaan tindakan keperawatan komplementer.

  • Asuhan keperawatan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a meliputi pengkajian, penetapan diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi, dan evaluasi keperawatan.Implementasi keperawatan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) meliputi penerapan perencanaan dan pelaksanaan tindakan keperawatan.Tindakan keperawatan sebagaimana dimaksud pada ayat (5) meliputi pelaksanaan prosedur keperawatan, observasi keperawatan, pendidikan dan konseling kesehatan. Perawat dalam menjalankan asuhan keperawatan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dapat memberikan obat bebas dan/atau obat bebas terbatas.

  • Pasal 9Perawat dalam melakukan praktik harus sesuai dengan kewenangan yang dimiliki

    Pasal 10Dalam keadaan darurat untuk penyelamatan nyawa seseorang/pasien dan tidak ada dokter di tempat kejadian, perawat dapat melakukan pelayanan kesehatan diluar kewenangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8.Bagi perawat yang menjalankan praktik di daerah yang tidak memiliki dokter dalam rangka melaksanakan tugas pemerintah, dapat melakukan pelayanan kesehatan diluar kewenangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8.Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus mempertimbangkan kompetensi, tingkat kedaruratan & kemungkinan u/ dirujuk.

  • Daerah yang tidak memiliki dokter sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adalah kecamatan atau kelurahan/desa yang ditetapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.Dalam hal daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (4) telah terdapat dokter, kewenangan perawat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak berlaku.

    Pasal 11Dalam melaksanakan praktik, perawat mempunyai hak:memperoleh perlindungan hukum dalam melaksanakan praktik keperawatan sesuai standar;memperoleh informasi yang lengkap dan jujur dari klien dan/atau keluarganya;melaksanakan tugas sesuai dengan kompetensi; menerima imbalan jasa profesi; danmemperoleh jaminan perlindungan terhadap risiko kerja yang berkaitan dengan tugasnya.

  • PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN KEPERAWATAN KELUARGAKeputusan Menteri KesehatanNomor : 908/MENKES/SK/VII/2010

  • PELAYANAN KEPERAWATAN KELUARGAPelayanan Keperawatan Keluarga (yanwatga) merupakan pelayanan holistik yang menempatkan keluarga dan komponennya sebagai fokus pelayanan dan melibatkan anggota keluarga dalam proses keperawatan dengan memobilisasi sumber-sumber pelayanan kesehatan yang tersedia di keluarga dan sumber-sumber dari profesi lain di komunitas. Pelayanan keperawatan keluarga dapat diberikan di berbagai tatanan pelayanan seperti : di rumah, rumah sakit, klinik, tempat praktik perawat, & unit pemulihan kesehatan

  • TUJUAN PELAYANAN KEPERAWATAN KELUARGA

    Keluarga mampu melaksanakan tugas pemeliharaan kesehatan keluarga dan menangani masalah kesehatannyaKeluarga memperoleh pelayanan keperawatan sesuai kebutuhan.Keluarga mampu berfungsi optimal dalam memelihara hidup sehat anggota keluarganya

  • Ruang Lingkup Pelayanan Kep. KeluargaPromosi Kesehatan : dalam rangka meningkatkan perilaku hidup sehat.Pencegahan Penyakit : melalui kegiatan: imunisasi; pencegahan merokok; program kebugaran fisik; screening dan follow up berbagai kasus seperti hipertensi; DM; osteoporosis.Intervensi Keperawatan untuk Proses Penyembuhan : melalui terapi modalitas dan komplementer; jenis terapi keperawatan antara lain: coaching, batuk efektif, inhalasi sederhana, tehnik relaksasi, management symptom, Perawatan luka,stimulasi kognitif, latihan rentang gerak (ROM), Terapi komplementer antara lain: pijat bayi, herbal terapi, meditasi, dan lain-lain. Pemulihan kesehatan untuk meningkatkan kemampuan klien di keluarga dapat berfungsi secara optimal melalui berbagai terapi modalitas, dan terapi komplementer keperawatan

  • TINJAUAN KONSEP TERAPI KEPERAWATANKeperawatan merupakan pelayanan profesional yang memberikan pelayanan secara holistik dan komprehensif sehingga ada berbagai cara yang digunakan untuk dapat membantu memenuhi kebutuhan pasien secara fisik, mental, sosial dan emosional (George 1995)

  • Teori keperawatan (Martha Roger, 1990)Science of unitary Human Beings Model konsep Holistic healing holistic healing terapies digunakan dalam praktik keperawatanManusia dengan lingkungan sebagai sumber energi yang dinamis Sakit timbul akibat ketidak seimbangan energi penanganannya dengan berbagai metode therapi modalitas/ Complementary and Alternatif

  • LanjutanTerapi modalitas, merupakan salah satu tindakan keperawatan yang lebih mengutamakan pada pemberdayaan klien (inner power). Keperawatan komplementer/ alternatif menjadi bagian penting dalam pelayanan kesehatan (Snyder & Lindquis, 2002).

  • Nursing therapyTeknik yang digunakan oleh perawat untuk membantu meningkatkan dan mempercepat proses penyembuhan klien ( Andris, Nicolas and Wolf (2006).Nursing Therapeutic : such as management symptom, wound care, counseling, therapeutic communication, etc. (WHO, 2010)

  • Nursing therapy (Sneider,2010)Therapy Biologis : herbal, food suplementTherapy Manipulatif : Memanfaatkan bagian tubuh, Massage, Rolfing, Back therapy, Bekam, akupresure, refleksi, shiatsu.Therapy Energy : Magnetic, panas, dingin, reiki, prana, System therapy : TCM, Ayurwedha.Spiritual therapy : doa, pengakuan dosa.

  • Jenis intervensi keperawatan komplementer:Mind- body intervention: yoga, thai ci, imagery, musik, meditasi, hypnotherapy, NLP (Neuro Linguistic Programming)Biologically based therapy : herbal/jamu, terapi diet, food suplement, Aromatherapi, homeopathy.Manipulative & body based method : Kiropraktik, acupressure and acupuncture, reflexology, massage, bekamEnergy therapy : healing touch, reiki, bioresonansi, TENS (Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation), prana

  • OBAT BEBAS DAN BEBAS TERBATAS1. Obat Bebas Obat bebas adalah obat yang dijual bebas di pasaran dan dapat dibeli tanpa resep dokter. Tanda khusus pada kemasan dan etiket obat bebas adalah lingkaran hijau dengan garis tepi berwarna hitam2. Obat Bebas Terbatas Obat bebas terbatas adalah obat yang sebenarnya termasuk obat keras tetapi masih dapat dijual atau dibeli bebas tanpa resep dokter, dan disertai dengan tanda peringatan. Tanda khusus pada kemasan dan etiket obat bebas terbatas adalah lingkaran biru dengan garis tepi berwarna hitam

  • PENGGUNAAN OBAT BEBAS/BEBAS TERBATASBatuk :A. Obat Batuk Berdahak (Ekspektoran)Gliseril GuaiakolatBromheksinKombinasi Bromheksin dengan Gliseril Guaiakolat atau Obat Batuk Hitam (OBH)B. Obat Penekan Batuk (Antitusif)Dekstrometorfan HBr (DMP HBr)Difenhidramin HClF L UAntihistaminOksimetazolin (tetes hidung)Dekongestan oralAntitusif/ekspektoranAntipiretik dan Analgesik

  • Lanjutan...............DEMAMParasetamol/AsetaminofenAsetosal (Aspirin)NYERIIbuprofen Asetosal (Aspirin) Parasetamol SAKIT MAAGSenyawa Aluminium hidroksida Magnesium hidroksida

  • Lanjutan...........KECACINGANPirantel PamoatMebendazolPiperazinDIAREOralit Adsorben dan Obat Pembentuk Massa (Norit), kombinasi Kaolin-Pektin dan attapulgit.BIANG KERINGATSalicyl talk dan sediaan yang mengandung Kalamin

  • Lanjutan..........JERAWATSulfur, resorsinol, asam salisilat, benzoil peroksida, triklosanKADAS/ KURAP DAN PANUObat yang mengandung Klotrimazol 1 %Obat yang mengandung Mikonasola nitrat 2 % Obat yang mengandung Asam undesilenat, Seng undesilenat, kalsium propionat, natrium propionatLUKA BAKARObat yang mengandung perak sulfadiazinObat yang mengandung oleum iecoris aselli (minyak ikan, levertraan)

  • KETOMBEShampo yang mengandung Selenium sulfid/Zinc pirithoneShampo yang mengandung Mundidone (Povidone iodine 4 %)Shampo yang mengandung SulfurResorsinolKUDISSediaan yang mengandung Gamaheksan (lindane) 0,5 %, triklorokarbanilida 0,5 %, asam salisilat 2 % Sediaan yang mengandung Lindane 1%, asam usnat 1 %KUTILObat yang mengandung asam salisilat 2 g, asam laktat 0,5 g, polidokanol 0,2 gAsam SalisilatAsam Laktat

  • TERIMA KASIH *

  • Manfaat JKN (Perpres : 12 Th 2013 tentang Jamkes)Pasal 20Setiap Peserta berhak memperoleh Manfaat Jaminan Kesehatan yang bersifat pelayanan kesehatan perorangan, mencakup pelayanan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif termasuk pelayanan obat dan bahan medis habis pakai sesuai dengan kebutuhan medis yang diperlukan.Manfaat Jaminan Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas Manfaat medis dan Manfaat non medis.Manfaat medis sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak terikat dengan besaran iuran yang dibayarkan.Manfaat non medis sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi Manfaat akomodasi dan ambulans.Manfaat akomodasi sebagaimana dimaksud pada ayat (4) ditentukan berdasarkan skala besaran iuran yang dibayarkan.Ambulans sebagaimana dimaksud pada ayat (4) hanya diberikan untuk pasien rujukan dari Fasilitas Kesehatan dengan kondisi tertentu yang ditetapkan oleh BPJS Kesehatan.*

  • Pasal 21Manfaat pelayanan promotif & preventif meliputi pemberian Yan. :penyuluhan kesehatan perorangan;imunisasi dasar;keluarga berencana; danskrining kesehatan.Penyuluhan kesehatan perorangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi paling sedikit penyuluhan mengenai pengelolaan faktor risiko penyakit dan perilaku hidup bersih dan sehat.Pelayanan imunisasi dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b meliputi Baccile Calmett Guerin (BCG), Difteri Pertusis Tetanus dan Hepatitis-B (DPTHB), Polio, dan Campak.Pelayanan keluarga berencana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c meliputi konseling, kontrasepsi dasar, vasektomi dan tubektomi bekerja sama dengan lembaga yang membidangi keluarga berencana.Vaksin untuk imunisasi dasar dan alat kontrasepsi dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat (4) disediakan oleh Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah.*

  • Lanjutan.Pelayanan skrining kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d diberikan secara selektif yang ditujukan untuk mendeteksi risiko penyakit dan mencegah dampak lanjutan dari risiko penyakit tertentu.Ketentuan mengenai tata cara pemberian pelayanan skrining kesehatan jenis penyakit, dan waktu pelayanan skrining kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (6) diatur dengan Peraturan Menteri.

    Pasal 22Pelayanan kesehatan yang dijamin terdiri atas:pelayanan kesehatan tingkat pertama, meliputi pelayanan kesehatan non spesialistik yang mencakup:administrasi pelayanan;pelayanan promotif dan preventif;pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasi medis;tindakan medis non spesialistik, baik operatif maupun non op.;pelayanan obat dan bahan medis habis pakai;transfusi darah sesuai dengan kebutuhan medis;*

  • Lanjutan.pemeriksaan penunjang diagnostik laboratorium tingkat pratama; rawat inap tingkat pertama sesuai dengan indikasi.

    b. Pelayanan kesehatan rujukan tingkat lanjutan, meliputi pelayanan kesehatan yang mencakup:rawat jalan yang meliputi:administrasi pelayanan;pemeriksaan, pengobatan dan konsultasi spesialistik oleh dokter spesialis dan subspesialis;tindakan medis spesialistik sesuai dengan indikasi medis;pelayanan obat dan bahan medis habis pakai;pelayanan alat kesehatan implan;pelayanan penunjang diagnostik lanjutan sesuai indikasi medis;rehabilitasi medis;pelayanan darah;pelayanan kedokteran forensik; danpelayanan jenazah di Fasilitas Kesehatan.*

  • Lanjutan.rawat inap yang meliputi:perawatan inap non intensif; danperawatan inap di ruang intensif.pelayanan kesehatan lain yang ditetapkan oleh Menteri.Dalam hal pelayanan kesehatan lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c telah ditanggung dalam program pemerintah, maka tidak termasuk dalam pelayanan kesehatan yang dijamin.Dalam hal diperlukan, selain pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Peserta juga berhak mendapatkan pelayanan berupa alat bantu kesehatan.Jenis dan plafon harga alat bantu kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditetapkan oleh Menteri.*

  • Lanjutan.Pasal 23Manfaat akomodasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (5) berupa layanan rawat inap sebagai berikut:ruang perawatan kelas III bagi:Peserta PBI Jaminan Kesehatan; danPeserta Pekerja Bukan Penerima Upah dan Peserta bukan Pekerja dengan iuran untuk Manfaat pelayanan di ruang perawatan kelas III.ruang perawatan kelas II bagi:Pegawai Negeri Sipil dan penerima pensiun Pegawai Negeri Sipil golongan ruang I dan golongan ruang II beserta anggota keluarganya; Anggota TNI dan penerima pensiun Anggota TNI yang setara Pegawai Negeri Sipil golongan ruang I dan golongan ruang II beserta anggota keluarganya;*

  • Lanjutan.Anggota Polri dan penerima pensiun Anggota Polri yang setara Pegawai Negeri Sipil golongan ruang I dan golongan ruang II beserta anggota keluarganya;Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri yang setara Pegawai Negeri Sipil golongan ruang I dan golongan ruang II beserta anggota keluarganya;Peserta Pekerja Penerima Upah bulanan sampai dengan 2 (dua) kali penghasilan tidak kena pajak dengan status kawin dengan 1 (satu) anak, beserta anggota keluarganya; danPeserta Pekerja Bukan Penerima Upah dan Peserta bukan Pekerja dengan iuran untuk Manfaat pelayanan di ruang perawatan kelas II;*

  • ruang perawatan kelas I bagi:Pejabat Negara dan anggota keluarganya;Pegawai Negeri Sipil dan penerima pensiun pegawai negeri sipil golongan ruang III dan golongan ruang IV beserta anggota keluarganya;Anggota TNI dan penerima pensiun Anggota TNI yang setara Pegawai Negeri Sipil golongan ruang III dan golongan ruang IV beserta anggota keluarganya;Anggota Polri dan penerima pensiun Anggota Polri yang setara Pegawai Negeri Sipil golongan ruang III dan golongan ruang IV beserta anggota keluarganya;Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri yang setara Pegawai Negeri Sipil golongan ruang III dan golongan ruang IV beserta anggota keluarganya;*Lanjutan.

  • Veteran dan Perintis Kemerdekaan beserta anggota keluarganya;Peserta Pekerja Penerima Upah bulanan lebih dari 2 (dua) kali penghasilan tidak kena pajak dengan status kawin dengan 1 (satu) anak, beserta anggota keluarganya; danPeserta Pekerja Bukan Penerima Upah dan Peserta bukan Pekerja dengan iuran untuk Manfaat pelayanan di ruang perawatan kelas I.Pasal 24 :Peserta yang menginginkan kelas perawatan yang lebih tinggi dari pada haknya, dapat meningkatkan haknya dengan mengikuti asuransi kesehatan tambahan, atau membayar sendiri selisih antara biaya yang dijamin oleh BPJS Kesehatan dengan biaya yang harus dibayar akibat peningkatan kelas perawatan.*Lanjutan.

  • Pasal 25Pelayanan kesehatan yang tidak dijamin meliputi:pelayanan kesehatan yang dilakukan tanpa melalui prosedur sebagaimana diatur dalam peraturan yang berlaku;pelayanan kesehatan yang dilakukan di Fasilitas Kesehatan yang tidak bekerjasama dengan BPJS Kesehatan, kecuali untuk kasus gawat darurat;pelayanan kesehatan yang telah dijamin oleh program jaminan kecelakaan kerja terhadap penyakit atau cedera akibat kecelakaan kerja atau hubungan kerja;pelayanan kesehatan yang dilakukan di luar negeri;pelayanan kesehatan untuk tujuan estetik;pelayanan untuk mengatasi infertilitas;pelayanan meratakan gigi (ortodonsi);gangguan kesehatan/penyakit akibat ketergantungan obat dan/atau alkohol;*

  • Lanjutangangguan kesehatan akibat sengaja menyakiti diri sendiri, atau akibat melakukan hobi yang membahayakan diri sendiri;pengobatan komplementer, alternatif dan tradisional, termasuk akupuntur, shin she, chiropractic, yang belum dinyatakan efektif berdasarkan penilaian teknologi kesehatan (health technology assessment);pengobatan dan tindakan medis yang dikategorikan sebagai percobaan (eksperimen);alat kontrasepsi, kosmetik, makanan bayi, dan susu; perbekalan kesehatan rumah tangga;pelayanan kesehatan akibat bencana pada masa tanggap darurat, kejadian luar biasa/wabah; danbiaya pelayanan lainnya yang tidak ada hubungan dengan Manfaat Jaminan Kesehatan yang diberikan.b

    *

  • Pasal 26Pengembangan penggunaan teknologi dalam Manfaat Jaminan Kesehatan harus disesuaikan dengan kebutuhan medis sesuai hasil penilaian teknologi kesehatan (health technology assessment).Penggunaan hasil penilaian teknologi dalam Manfaat Jaminan Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Menteri.Ketentuan mengenai tata cara penggunaan hasil penilaian teknologi (health technology assessment) sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dengan Peraturan BPJS Kesehatan.Pasal 27Peserta Jaminan Kesehatan dapat mengikuti program asuransi kesehatan tambahan.BPJS Kesehatan dan penyelenggara program asuransi kesehatan tambahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat melakukan koordinasi dalam memberikan Manfaat untuk Peserta Jaminan Kesehatan yang memiliki hak atas perlindungan program asuransi kesehatan tambahan*

  • *****Salah satu progam jaminan sosial sebagaimana diatur dalam UU. No. 40 thn 2004 adalah pogram jaminan kesehatan yang akan dilaksanakan oleh BPJS kesehatan pada tanggal 1 Januari 2014 . Manfaat jaminan kesehatan sebagaimana telah diatur dlm Perpres No.12 thn 2013 salah satunya adalah jaminan pelayanan kesehatan tingkat pertama.*Implementasi program JKN sebagaimana diatur dalam UU SJSN diperlukan 3 (tiga) hal untuk mencapai tujuan yaitu: pengaturan sistem pelayanan kesehatan, pemenuhan kebutuhan medik dasar dan peningkatan derajat kesehatan masyakat melalui promosi kesehatan. *

    Jaminan Kesehatanadalah perlindungan kesehatan agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh pemerintah. Jadi seluruh peserta pada dasarnya membayar iuran, hanya untuk masyarakat miskin dan tidak mampu, iuran dibayar oleh negara.

    Jaminan Kesehatan diselenggarakan secara nasional berdasarkan prinsip Asuransi Sosial dan ekuitas (UU No 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional, pasal 19).

    Prinsip Asuransi Sosial meliputi :Pengelolaan oleh badan nirlaba yang merupakan Badan Hukum Publik yang bertanggung-jawab langsung kepada Presiden. Dana yang dikelola bersifat dana amanah, artinya hasil keuntungan dikembalikan sepenuhnya untuk kepentingan peserta. Kekayaan pengelola (BPJS) terpisah dengan kekayaan jaminan sosial peserta. Portabilitas. Pelayanan terstruktur dan berjenjang.Transparan dan akuntabel dalam pengelolaan dan wajib mempublikasikan neraca setiap enam bulan.

    Prinsip ekuitas adalah bahwa setiap peserta JKN mempunyai hak yang sama dalam pelayanan kesehatan.

    *Sebagian besar masyarakat kita tidak mampu membayar biaya kesehatan, terutama pada kasus-kasus katastropik dan kasus lain yg berbiaya besar. Karena itu, setiap orang wajib masuk dalam sistem jaminan kesehatan nasional. Dengan JKN, akan terjadi gotong-royong dan saling membantu antar peserta. Ringan sama dijinjing, berat sama dipikul.

    Selain itu, melalui JKN akan terjadi subsidi silang antar peserta, antar penduduk, antar daerah, sehingga akan tumbuh solidaritas sosial dalam negara kesatuan RI.*

    Bagaimana menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional? Setiap penduduk wajib menjadi peserta jaminan kesehatan. Untuk menjadi peserta harus membayar iuran jaminan kesehatan kepada BPJS Kesehatan. Pemberi kerja mendaftar pekerjanya dan dirinya kepada BPJS kesehatan. Bagi yang tidak mempunyai penghasilan tetap dapat membayar langsung atau melalui kelompoknya. Bagi masyarakat yang miskin dan tidak mampu membayar iuran maka iurannya dibayar pemerintah sebagai Penerima Bantuan Iuran (PBI). Peserta PBI ditetapkan by name by address oleh pemerintah, bukan mendaftar dirinya menjadi menjadi peserta PBI.

    *Mengacu pada UU No 40/2004 tentang SJSN khususnya pada pasal 22, diamanatkan bahwa manfaat yang menjadi hak peserta bersifat pelayanan kesehatan perorangan yang mencakup upaya pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif, termasuk obat dan bahan medis habis pakai yang diperlukan. Pada penjelasan pasal 22 (1) disebutkan: yang dimaksud komprehensif termasuk cuci darah dan operasi jantung.

    Hal ini memerlukan pengaturan yang jelas untuk memberi kepastian mengenai ruang lingkup manfaat bagi peserta, dan telah diatur dalam Peraturan presiden Nomor 12 tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan.

    Pelayanan yang dibatasi meliputi: kalat bantu dengar (hearing aid)aca mataalat bantu gerak (tongkat penyangga, kursi roda dan korset)

    Pelayanan yg tidak dijamin meliputi: Pelayanan yg tidak sesuai prosedur Pelayanan diluar Faskes yg bekerjasama dng BPJSPelayanan bertujuan kosmetik General check up, pengobatan alternatifPengobatan untuk mendapatkan keturunan, pengobatan impotensiPelayanan kesehatan pada saat bencanaPasien bunuh diri/ penyakit yg timbul akibat kesengajaan untuk menyiksa diri sendiri/narkoba.****************************Donald Pardede**