penjelasan pembangunan

25
Appendix C 1 B. PENJELASAN PELAKSANAAN PEKERJAAN BANGUNAN KONSTRUKSI KAYU Pasal 1 URAIAN UMUM 1. Mendatangkan, penanganan dan pengolahan semua bahan, pengerahan tenaga kerja, mengadakan alat bantu dan sebagainya, yang pada umumnya langsung atau tidak langsung termasuk dalam usaha penyelesaian dan penyerahan pekerjaan dalam keadaan sempurna dan lengkap. Dalam hal ini termasuk pula pekerjaan atau bagian pekerjaan yang walaupun tidak disebut dengan jelas dalam persyaratan teknis dan gambar-gambar, tetapi masih dalam lingkup pekerjaan yang dilaksanakan sesuai dengan petunjuk Direktorat PSMP dan Konsultan Lapangan. 2. Lapangan pekerjaan, termasuk segala sesuatu yang berada di dalamnya diserahkan sebagai tanggung jawab Komite Pembangunan Unit Sekolah Baru (KP-USB). 3. KP-USB harus menyerahkan pekerjaan dengan dalam keadaan selesai ddengan hasil sempurna, dimana termasuk pembersihan lokasi pekerjaan dan sebagainya. 4. Untuk keperluan persiapan dan perlengkapan pelaksanaan pekerjaan utama, KP-USB berkewajiban antara lain: a Mempersiapkan dan membersihkan halaman pekerjaan dari hal-hal yang dapat menganggu jalanya pekerjaan. b Pengamanan lokasi pekerjaan sehingga para pekerja dapat melaksanakan pekerjaan dengan nyaman dan aman, demikian pula bahan dan alat dalam keadaan aman. c Mengadakan segala sesuatu yang diperlukan pada penunjang pelaksanaan pekerjaan. 5. KP-USB wajib membuat gambar detail pelaksanaan (shop drawing) berdasarkan pada dokumen kontrak yang telah disesuaikan dengan lapangan. Gambar ini sebagai penjelas secara detail menganai pekerjaan khusus/spesifik yang belum tercakup lengkap dalam gambar kerja/dokumen kontrak. 6. Semua gambar shop-drawing sebelum dilaksanakan harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Konsultan Lapangan (KL). 7. Pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Komite USB adalah:

Upload: yano-samsudin

Post on 05-Jul-2015

396 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: penjelasan pembangunan

Appendix C1

B. PENJELASAN PELAKSANAAN PEKERJAANBANGUNAN KONSTRUKSI KAYUPasal 1URAIAN UMUM1. Mendatangkan, penanganan dan pengolahan semua bahan, pengerahan tenaga kerja, mengadakan alatbantu dan sebagainya, yang pada umumnya langsung atau tidak langsung termasuk dalam usahapenyelesaian dan penyerahan pekerjaan dalam keadaan sempurna dan lengkap. Dalam hal ini termasukpula pekerjaan atau bagian pekerjaan yang walaupun tidak disebut dengan jelas dalam persyaratan teknisdan gambar-gambar, tetapi masih dalam lingkup pekerjaan yang dilaksanakan sesuai dengan petunjukDirektorat PSMP dan Konsultan Lapangan.2. Lapangan pekerjaan, termasuk segala sesuatu yang berada di dalamnya diserahkan sebagai tanggungjawab Komite Pembangunan Unit Sekolah Baru (KP-USB).3. KP-USB harus menyerahkan pekerjaan dengan dalam keadaan selesai ddengan hasil sempurna, dimanatermasuk pembersihan lokasi pekerjaan dan sebagainya.4. Untuk keperluan persiapan dan perlengkapan pelaksanaan pekerjaan utama, KP-USB berkewajiban antaralain:a Mempersiapkan dan membersihkan halaman pekerjaan dari hal-hal yang dapat menganggu jalanyapekerjaan.b Pengamanan lokasi pekerjaan sehingga para pekerja dapat melaksanakan pekerjaan dengan nyamandan aman, demikian pula bahan dan alat dalam keadaan aman.c Mengadakan segala sesuatu yang diperlukan pada penunjang pelaksanaan pekerjaan.5. KP-USB wajib membuat gambar detail pelaksanaan (shop drawing) berdasarkan pada dokumen kontrakyang telah disesuaikan dengan lapangan. Gambar ini sebagai penjelas secara detail menganai pekerjaankhusus/spesifik yang belum tercakup lengkap dalam gambar kerja/dokumen kontrak.6. Semua gambar shop-drawing sebelum dilaksanakan harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dariKonsultan Lapangan (KL).7. Pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Komite USB adalah:“PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG UNIT SEKOLAH BARU SMP” yang di dalamnya meliputipekerjaan:a Pekerjaan Persiapan.b Pekerjaan konstruksi unit-unit gedung dan pengadaan mebelernya sebagai kelengkapan gedung sesuaifungsinya.c Pekerjaan Perawatan, selama jangka waktu pemeliharaan. Termasuk pembersihan umum pada waktu

Page 2: penjelasan pembangunan

penyerahan pertama, seperti bahan-bahan bangunan yang tidak terpakai, sampah, kerusakankerusakanatau ahal-hal yang merupakan akibat dari pekerjaan KP-USB.d Pekerjaan lain yang tercantum ataupun yang dimaksudkan dalam gambar-gambar, Spesifikasi Teknisserta Berita Acara Penjelasan.8. Pekerjaan yang harus dikerjakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan di dalam Spesifikasi Teknis, gambargambaryang ada, Berita Acara Penjelasan, Perintah Pejabat Pembuat Komitmen dan atau pihak yangditunjuk serta petunjuk-petunjuk teknis Konsultan Lapangan selama pekerjaan berlangsung.9. Ukuran-Ukuran :a. Ukuran-ukuran patokan dan ukuran tinggi telah ditetapkan seperti dalam gambar.Appendix C2b. Jika terdapat perbedaan antara ukuran yang tertera didalam gambar utama dengan ukuran yang terteradi dalam gambar detail, maka yang mengikat adalah ukuran yang berada di dalam gambar skala besar.Namun kejadian tersebut harus dilaporkan segera kepada Konsultan Pengawas lapangan untukmendapat persetujuan yang akan dilaksanakan.c. Pengambilan dan Pemakaian ukuran-ukuran yang keliru sebelum dan selama pelaksanaan pekerjaanini adalah menjadi tanggung jawab KP-USB sepenuhnya.d. Sebagai Patokan/Ukuran pokok + 0.00 diambil petunjuk yang diadakan di lapangan, yaitu padaketinggian lantai bangunan .e. Penetapan ukuran dan sudut-sudut siku senantiasa dijaga dan diperhatikan ketelitiannya denganmempergunakan waterpass dan alat ukur lainnya yang diperlukan.Pasal 2PERATURAN TEKNIS BANGUNAN YANG DIGUNAKANKecuali ditentukan lain dalam RKS ini, berlaku dan mengikat ketentuan-ketentuan tersebut dibawah ini termasuksegala perubahan dan tambahanya:2.1. Peraturan-peraturan umum mengenai pelaksanaan pembangunan di Indonesia atau Algemene voorwarden voor de uitvoering bijaanneming van openbare werken ( AV ) 19412.2. Keputusan Dirjen Dikdasmen Nomor 541/C.C3/Kep/MN/2004, tanggal 30 Desember 2004, tenangPembakuan Tipe Sekolah Menengah Pertama2.3. Pedoman Perencanaan Gedung Sekolah Menengah Umum SNI 03-1730-19892.4. Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI 1991) SK SNI T-15.1991.032.5. Tata cara pengadukan dan pengecoran beton SNI 03-3976-19952.6. Peraturan Muatan Indonesia NI.8 dan Indonesian Loading Code 1987 (SKBI-1.2.53.1987)2.7. Ubin lantai keramik, mutu dan cara uji SNI 03-0106-19872.8. Ubin semen polos SNI 03-0028-19872.9. Peraturan Konstruksi Kayu di Indonesia (PKKI) NI 52.10. Mutu Kayu Bangunan SNI 03-3527-1994

Page 3: penjelasan pembangunan

2.11. Peraturan Umum instalasi listrik (PUIL) SNI 04-0225-19872.12. Tata Cara Perencanaan Tangki Septick SNI 03-2398-19912.13. Peraturan Umum Keselamatan Kerja dari Departemen Tenaga Kerja2.14. Peraturan Semen Portland Indonesia NI 8 tahun1972.2.15. Peraturan Plumbing Indonesia.2.16. Tata Cara Pengecatan Kayu Untuk Rumah dan Gedung SNI 03-2407-1991.2.17. Tata Cara Pengecatan Dinding Tembok dengan Cat Emulsi SNI 03-2410-19912.18 Pedoman Perencanaan Penanggulangan Longsoran SNI 03-1962-1990.2.19 Peraturan dan ketentuan yang dikeluarkan Pemerintah Daerah setempat yang bersangkutan denganpermasalahan bangunan.Apabila penjelasan dalam RKS tidak sempurna atau belum lengkap sebagai mana ketentuan dan syarat dalamperaturan di atas, maka KP-USB wajib megikuti ketentuan peraturan-peraturan yang disebutkan di atas.Pasal 3PEKERJAAN PERSIAPAN3.1. Lingkup pekerjaanMeliputi pekerjaan3.1.1. Pembersihan lokasi sekeliling bangunan3.1.2. Pengamanan lokasi bangunan3.1.3. Pembuatan Gudang, Bangsal Kerja dan Direksi keet3.1.4. Pengadaan air untuk pelaksanaan pekerjaan3.1.5. Pengukuran (uitset) dan pemasangan bouwplank3.1.6. Pengadaan alat-alat kerja yang dibutuhkan3.1.7. Pembuatan WC sementara3.1.8. Keselamatan PekerjaAppendix C33.2. Persyaratan bahan3.2.1. Untuk Gudang dan Bangsal Kerja , digunakan Rangka kayu, dinding papan dan atap seng.3.2.2. Untuk Direksi Keet digunakan bahan rangka kayu, dinding papan dicat dengan cat tembok,atap seng gelombang BJLS 030, dan lantai papan atau beton rabat.3.2.3. Untuk penampungan air kerja disiapkan bak/drum penampung, air harus memenuhi kualitasyang ditentukan dalam Peraturan Beton Bertulang Indonesia SK-SNI-T-15-1919-03.3.2.4. Untuk papan nama proyek digunakan tiang dari kayu meranti dan triplek dicat putih.3.2.5. Bahan bouwplank dipakai tiang kayu kelas II uk. 5/7 dan papan kelas III ukuran 2/20 cm.3.2.6. Untuk alat-alat kerja berupa kotak adukan, kotak takaran, gerobak dorong dan lain-laindigunakan bahan kayu setempat.3.3. Pedoman Pelaksanaan3.3.1. Pembersihan lokasi sekeliling bangunanMeliputi pembersihan semua tanam tumbuh termasuk pembongkaran akar-akar pohon yangterkena bangunan dan halaman sekolah disekeliling bangunan, termasuk perataantanah/pembuatan terasering jika diperlukan. Hasil bongkaran tersebut diatas dibuang ke luarlokasi pekerjaan.

Page 4: penjelasan pembangunan

3.3.2. Pembuatan Gudang, Bangsal Kerja dan Direksi keet.Untuk gudang dan bangsal kerja dibuat bangunan sementara yang dapat melindungi pekerjadari panas dan hujan. Bangunan ini harus dibongkar setelah pekerjaan selesai dilaksanakan.Untuk Direksi Keet, dibuat dengan konstruksi semi permanen dengan ukuran sesuai gambar,luas = 21 m2, dilengkapi mobiler sederhana 1 mea tulis, 2 buah kursi duduk, 1 stel kursi tamudan 1 lembar triplek tempat menempel gambar. Pada waktu USB selesai dikerjakan dandiserah terimakan, bangunan ini disempurnakan menjadi rumah penjaga sekolah.3.3.3. Pengadaan air untuk pelaksanaan pekerjaan.Pengadaan air untuk pelaksanaan perjaan diambil dari sumber air terdekat, kemudianditampung dalam drum-drum yang telah disediakan. Kebutuhan air ini harus disediakan dalamjumlah yang cukup selama pelaksanaan pekerjaan. Air harusmemenuhi syarat yang tercantumdalam Peraturan Beton Bertulang Indonesia SK-SNI-T-15-1919-03.3.3.4. Pemasangan BouwplankTiang Bouwplank harus terpasang kuat dan atabil, Papan diketam rata dan lurus pada sisiatasnya dan dipasang horizontal/waterpass (timbang air) dengan sudut-sudutnya harus siku.Pasal 4PEKERJAAN GALIAN/URUGAN TANAH4.1. Lingkup pekerjaanPada pekerjaan ini jenis tanah yang dimaksud sudah termasuk tanah biasa, tanah gambut dan lain-lain:4.1.1 Galian tanah untuk pekerjaan substruktur (pondasi, saluran drainase keliling bangunan).4.1.2. Septicktank dan peresapan4.1.3. Timbunan kembali galian tanah untuk pondasi4.1.4. Timbunan tanah dan pasir bawah lantai, pondasi dan saluran termasuk pemadatannya.4.1.5. Perataan tanah sekeliling bangunan (cut & fill)4.1.6. Galian tanah diluar bangunan untuk mendapatkan peil lantai yang disyaratkan4.1.7. Investigasi dan Pematangan Kontur4.2. Persyaratan BahanUntuk timbunan bekas galian pondasi, digunakan tanah bekas galian pondasi. Untuk timbunan bawahlantai digunakan tanah dan pasir urug kualitas baik.Tanah timbunan dan pasir urugan harus bersih dari kotoran-kotoran organik maupun bahan-bahanbersifat kimiawi dan akar-akar kayu, serta sampah lainnya.4.3. Pedoman Pelaksanaan4.3.1. Galian pondasi baru boleh dilaksanakan berpedoman pada bouwplank dengan penandaansumbu ke sumbu yang telah diperiksa dan disetujui Konsultan Lapangan.Appendix C44.3.2. Bentuk galian dilaksanakan sesuai dengan ukuran yang tertera dalam gambar. Apabila di

Page 5: penjelasan pembangunan

tempat galian ditemukan pipa-pipa pembuangan, kabel listrik, telepon atau lainnya yang masihberfungsi, maka KP-USB secepatnya memberitahukan kepada Konsultan Lapangan ataukepada instansi yang berwenang untuk mendapat petunjuk seperlunya.4.3.3. KP-USB bertanggung jawab sepenuhnya atas segala kerusakan yang diakibatkan pekerjaangalian tersebut.Apabila pada waktu penggalian ditemukan benda-benda purbakala, maka KP-USB wajibmelaporkannya dan menyerahkan kepada pihak yang berwenang atau Pemerintah Daerahsetempat.Galian-galian untuk septicktank, saluran air hujan, saluran air kotor dan air bersih dilaksanakandengan ukuran yang ditetapkan dalam gambar kerja dan gambar detail.4.3.4 Untuk kondisi tanah yang mudah longsor harus memasang turap kayu pengaman yang cukupkuat. Turap di dalam bangunan harus dibongkar setelah pondasi selesai.4.3.5 Galian di luar bangunan untuk mendapatkan tinggi lantai yang disyaratkan dalam gambar.Penggalian tanah ini dimaksudkan untuk mendapatkan kontur tanah yang disyaratkan dalamSite Plan.4.3.6 Bila ternyata penggalian melebihi kedalaman yang telah ditentukan dalam gambar, maka KPUSBharus mengisi kelebihan galian tersebut dengan pasir urug.4.3.7 Pengurugan bekas galian pondasi, galian septicktank, galian saluran air hujan, saluran airbersih dan saluran air kotor diurug lapis demi lapis dengan ketebalan tiap lapis maksimum 15cm. Tiap lapisan dipadatkan dengan menumbuk lapisan tersebut, menggunakan alat tumbukyang baik. Setelah lapisan pertama padat, ditimbun dengan lapisan berikutnya dan dipadatkankembali seperti di atas. Demikian seterusnya dilakukan sampai semua lubang bekas galianpondasi tertutup kembali.4.3.8 Di bawah pondasi dan di bawah saluran air diurug dengan pasir pasangan setebal 10 cm dandipadatkan.Pasal 5PEKERJAAN PONDASI5.1. Lingkup PekerjaanMeliputi pengerjaan seluruh bangunan, terdiri dari :5.1.1. Pondasi tiang tongkat kayu.5.2. Persyaratan Bahan5.2.1. Pondasi tiang tongkat kayu belian ukuran 9/9 cm, laci dan alas ukuran 4,5/9 cm - 80 cm danalas kayu hutan ½ 30 - 80 cm, Balok keep 9/9 cm dari kayu belian, Gelagar 7/7, 8/8 cm danselempang kayu belian 4,5/9 cm, baut besi diameter 5/8”. Bahan dari kayu belian harus cukuptua, berkualitas baik dan tidak cacat.

Page 6: penjelasan pembangunan

5.3. Pedoman Pelaksanaan5.3.1. Sebelum pondasi dipasang terlebih dahulu diadakan pengukuran- pengukuran untuk as-aspondasi sesuai dengan gambar konstruksi dan dimintakan persetujuan Konsultan Lapangantentang kesempurnaan galian.5.3.2. Tiang tongkat kayu belian dengan ukuran 9/9 cm diatas laci dan alas dari kayu belian/alaskayu hutan di atas dasar pondasi yang disesuaikan dengan keadaan tanah dan petunjukKonsultan Lapangan .5.3.3. Tiang tongkat harus dipasang dengan teliti, harus tegak lurus dan siku serta diperkuat denganlaci dan alas, yang dipasang selang-seling dengan ukuran 4,5/9 cm.5.3.4. Antara tiang dengan tongkat diikat dengan baut diameter 5/8"dan pada bagian bawah dipasang lacidan alas ukuran 4,5/9 cm5.3.5. Keseluruhan pekejaan balok keep untuk konstruksi kayu, dibuat dari kayu belian yangberkualitas baik, tua dan tidak cacat dengan ukuran 9/9 cm atau sesuai dengan gambar danmenurut petunjuk Konsultan Lapangan.5.3.6. Pekerjaan gelagar dari kayu belian/kayu kelas I dengan ukuran 7/7, 8/8 cm atau harus sesuaidengan gambar dan menurut petunjuk Konsultan Lapangan.Appendix C5Pasal 6PEKERJAAN BETON BERTULANG6.1. Lingkup PekerjaanBeton bertulang K.175 dengan perbandingan 1 PC : 2 PS : 3 KR harus dibuat untuk:6.1.1. Struktur bangunan yang menggunakan konstruksi beton, seperti pondasi tiang pancang ataustrauss dan slof, serta6.1.2. Tempat-tempat lain yang mempergunakan beton bertulang sesuai dengan gambar rencanaseperti Lantai Kamar Mandi/ WC.6.2. Bahan6.2.1. Semen Portland (PC)Digunakan Portland Cement (PC) jenis I menurut NI - 8 tahun 1972 dan memenuhi S -400 menurut Standar Cement Portland yang digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia(NI 8 tahun 1972).Semen yang telah mengeras sebagian maupun seluruhnya dalam satu zak semen, tidakdiperkenankan pemakaiannnya sebagai bahan campuran.Penyimpanan harus sedemikian rupa sehingga terhindar dari tempat yang lembab agarsemen tidak cepat mengeras. Tempat penyimpanan semen harus ditinggikan 30 cm dantumpukan paling tinggi 2 m. Setiap semen baru yang masuk harus dipisahkan dari semenyang telah ada agar pemakaian semen dapat dilakukan menurut urutan pengiriman.6.2.2. Pasir beton

Page 7: penjelasan pembangunan

Pasir beton harus berupa butir-butir kasar-tajam dan keras, bebas dari bahan-bahan organis,lumpur dan sejenisnya serta memenuhi komposisi butir serta kekerasan sesuai dengansyarat-syarat yang tercantum dalam Peraturan Beton Bertulang Indonesia SK-SNI-T-15-1919-03.6.2.3. KerikilKerikil yang digunakan harus bersih dan bermutu baik, serta mempunyai gradasi dankekerasan sesuai yang disyaratkan dalam Peraturan Beton Bertulang Indonesia SK-SNIT-15-1919-03.Penimbunan kerikil dengan pasir harus dipisahkan agar kedua jenis material tersebuttidak tercampur untuk menjamin adukan beton dengan komposisi material yang tepat.6.2.4. Air KerjaAir yang digunakan harus air tawar, tidak mengandung minyak, asam alkali, garam,bahan-bahan organis atau bahan-bahan lain bersifat kimiawi yang dapat merusak beton ataubaja tulangan. Dalam hal ini sebaiknya dipakai air bersih yang dapat diminum.6.2.5. Besi betonBesi beton yang digunakan adalah baja lunak dengan mutu U-24 (tegangan lelehkarakteristik minimum 2400 kg/cm2).Daya lekat baja tulangan harus dijaga dari kotoran, lemak, minyak, karat lepas dan bahanlainnya.Besi beton harus disimpan dengan tidak menyentuh tanah dan tidak boleh disimpan diudara terbuka dalam jangka waktu panjang sehingga berkarat.Membengkok dan meluruskan tulangan harus dilakukan dalam keadaan batang dingin.Tulangan harus dipotong dan dibengkokkan sesuai gambar dan harus diminta persetujuanKonsultan Lapangan terlebih dahulu.Jika KP-USB tidak berhasil memperoleh diameter besi sesuai dengan yang ditetapkandalam gambar, maka dapat dilakukan penukaran dengan diameter yang terdekat dengancatatan: Harus ada persetujuan Konsultan Lapangan.Jumlah besi per-satuan panjang atau jumlah besi di tempat tersebut tidak boleh kurangdari yang tertera dalam gambar (dalam hal ini yang dimaksud adalah jumlah luas). Biayatambahan yang diakibatkan oleh penukaran diameter besi menjadi tanggung jawab KPUSB.Appendix C66.2.6. Cetakan dan AcuanBahan yang digunakan untuk cetakan dan acuan harus bermutu baik sehingga hasil akhirkonstruksi mempunyai bentuk, ukuran dan batas-batas yang sesuai dengan yangditunjukkan oleh gambar rencana dan uraian pekerjaan.Pembuatan cetakan dan acuan harus memenuhi ketentuan-ketentuan dalam PeraturanBeton Bertulang Indonesia SK-SNI-T-15-1919-03..6.2.7. Mutu beton

Page 8: penjelasan pembangunan

Mutu beton yang digunakan adalah Karakteristik (K.175) dengan perbandingan campuran 1 Pc: 2 Ps : 3 Kr.6.3. Pedoman Pelaksanaan :6.3.1. Kecuali ditentukan lain dalam Rencana kerja dan syarat-syarat ini, maka sebagai pedomantetap dipakai Peraturan Beton Bertulang Indonesia SK-SNI-T-15-1919-03.6.3.2. KP-USB melaporkan secara tertulis pada Konsultan Lapangan apabila ada perbedaan yangdidapat dalam gambar konstruksi dan gambar arsitektur.6.3.3. Adukan betonPengangkutan adukan beton dari tempat pengadukan ketempat pengecoran harus dilakukandengan cara yang disetujui oleh Konsultan Lapangan , yaituTidak berakibat pemisahan dan kehilangan bahan-bahan.Tidak terjadi perbedaan waktu pengikatan yang menyolok antara beton yang sudah dicordan yang akan dicor, dan nilai slump untuk berbagai pekerjaan beton harus memenuhiPeraturan Beton Bertulang Indonesia SK-SNI-T-15-1919-03.6.3.4. Perawatan betonBeton yang sudah dicor harus dijaga agar tidak kehilangan kelembaban untuk paling sedikit 14(empat belas) hari. Untuk keperluan tersebut ditetapkan cara sebagai berikut:Dipergunakan karung-karung goni yang senantiasa basah sebagai penutup beton.Hasil pekerjaan beton yang tidak baik seperti sarang kerikil (porous), permukaan tidak ratasesuai bentuk yang direncanakan, munculnya pembesian pada permukaan beton, dancacat lainnya yang tidak memenuhi syarat, harus dibongkar kembali sebagian atauseluruhnya menurut perintah Konsultan Lapangan. Untuk selanjutnya diganti ataudiperbaiki segera atas resiko KP-USB.Pasal 7PEKERJAAN SRUKTUR DAN DINDING7.1. Lingkup Pekerjaan7.1.1. Rangka Badan menggunakan balok kayu dengan ukuran 8/12 cm, berfungsi sebagai strukturutama bangunan, dipasanga sesuai dengan gambar kerja.7.1.2. Dinding papan kayu 3/20 cm dipasang sebagai pembatas ruangan yang ditentukan dalamgambar.7.2. Persyaratan Bahan7.2.1. Rangka Badan menggunakan kayu jenis Belian/Klas kuat I dengan ukuran 8/12 cm, cukupumur, kering dan lurus.7.2.2. Tiang-tian pilar dinding menggunakan kayu klas kuat I atau II ukuran 5/10 cm, cukup umur,kering dan lurus.7.2.3. Untuk dinding memenggunakan papan kayu klas kuat II dengan ukuran 3/20 cm , cukup umurdan kering serta tidak baling .7.2.4. Alat penyambung menggunakan baut dengan ukuran sesuai gambar, paku, dan nagel (pantek)kayu keras.

Page 9: penjelasan pembangunan

7.3. Pedoman Pelaksanaan7.3.1. Pekerjaan struktur dan dinding kayu meliputi :Struktur badan bangunan, yaitu tiang-tiang pilar utama bangunan, termasuk sloof danAppendix C7ringbalk .Pasangan pilar untuk dinding, dinding papan dan balok apit.Permukaan kayu yang nampak harus diketam/diserut rata dan halus.7.3.2. Persyaratan PekerjaanTiang pilar utama digunakan kayu yang benar-benar cukup umur, kering dan lurus,dipasang secara presisi dan rapi sesuai dengan bambar kerja.Untuk kedudukan papan-papan dinding, dipasang pilar-pilar berjarak 2 m dan balokpembagi sebagai regel/frame sesuai gambar kerja. Pilar-pilar ini bertumpu pada sloofkayu dan ringbalk dengan menggunakan sambungan lubang dan pen.Papan-papan dinding dipasang bersusun rapi secara horisontal dengan menggunakanpaku. Agar papan-papan dinding tersebut tidak berubah bentuk akibat perubahan cuaca,maka diberi balok pengapit sebagai sabuk, ukuran 5/7 cm, dipasang tegak berjarak 2 m.Papan dinding dapat pula disusun berjajar secara vertikal dengan menggunakansambungan lidah dan alur sehingga susunan papan-papan tersebut rata/tidak baling danrapi. Agar kedudukan papan-papan dinding stabil dan tidak berubah akibat perubahancuaca, maka diberi balok pengaoit sebagai sebuk, dipasang horisontal sesuai gambarkerja.Konstruksi sambungan kayu harus rapi dan rapat/tidak longgar, ikatan perkuatan harusmenggunakan baut dan paku serta pen kayu keras yang sebelumnya bidang sambunganini harus dilumuri dengan lem kayu, agar sambungannya dapat melekat dengan baik.7.3.2. Pengukuran (Uit-zet) harus dilakukan oleh KP-USB secara teliti dan sesuai gambar, dengansyarat semua pasangan struktural maupun non struktural benar-benar siku, tegak-lurus danpresisi. Pasangan dinding harus rata (horizontal), baik dilihat dari dalam maupun dari luarbangunan.7.3.3. Apabila digunakan dinding pasangan bata merah atau batako, maka dapat menggunakanpedoman yang yang tertuang dalam “Penjelaksan Pelaksanaan Pekerjaan BangunanKonstruksi Beton”Pasal 8PEKERJAAN LANTAI10.1. Lingkup PekerjaanPemasangan lantai dibuat untuk semua bagian lantai ruangan, menggunakan papan-papan kayu.10.2. Bahan yang digunakan10.2.1. Balok-balok untuk lagur/pemikul utama menggunakan kayu klas kuat I yang tahan terhadap airdan perubahan cuaca, dengan ukuran 8/12 cm dengan balok-balok pembagi ukuran 6/12 cm.10.2.2. Papan-papan untuk lantai menggunakan kayu klas kuat I atau II dengan ukuran 4/20 cm.

Page 10: penjelasan pembangunan

10.2.3. Alat penyambung menggunakan lubang dan pen , baut dan paku dengan ukuran dan carapenyambungan sesuai gambar kerja10.3. Pedoman Pelaksanaan10.3.1. Balok-balok pemikul utama bertumpu pada sloof dengan menggunakan sepatu agarkedudukan balok-balok tersebut stabil., dipasang pada jarak 1 m atau sesuai gambar kerja.10.3.2. Agar kedudukan papan-papan lantai rata/tidak melendut, maka diantara balok-balok pemikuldipasang balok pembagi berjaran 2 m, dengan cara penyambungan sesuai gambar kerja.10.3.3. Agar diperoleh ikatan yang kokoh dan tidak baling akibat muai-susut kayu atau perubahanbentuk akibat perubahan cuaca, maka papan-papan lantai tersebut dirangkai dengansambungan lubang dan pen atau lidah dan alur.10.3.4. Agar permukaan lantai rata/datar, maka setelah papan-papan lantai terpasang, permukaanyang tidak rata, terutama pada pertemuan antar papan diketam.10.3.5. Semua permukaan kayu yang nampak harus diketam rata dan halus.Appendix C810.3.6. Apabila pekerjaan laintai menggunakan beton rabat atau penutup laintai keramik, maka dapatmenggunakan pedoman yang yang tertuang dalam “Penjelaksan Pelaksanaan PekerjaanBangunan Konstruksi Beton”.Pasal 9PEKERJAAN RANGKA ATAP DAN KUSEN11.1. Lingkup PekerjaanLingkup Pekerjaan meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan dan alat-alat bantu yang diperlukan,sehingga konstruksi selesai dilaksanakan. Bagian Pekerjaannya adalah:11.1.1 Pekerjaan Kuda-kuda Kayu dan atau Baja Ringan, gording, kasau, reng dan rangka atap11.1.2 Pekerjaan rangka badan dan dinding11.1.3 Daun pintu/jendela dan ventilasi11.1.4 Lisplank, papan talang dan riuter11.2. Persyaratan Bahan11.2.1. Untuk rangka kuda-kuda kayu termasuk gording mengunakan kayu kelas kuat II, rangka badandari kayu belian/kayu kelas kuat I, kusen pintu dan jendela, lisplank papan talang dari kayukelas kuat II, daun pintu WC/KM dari kayu belian, daun pintu dan jendela ruangan dari kayukelas kuat II.11.2.2. Ukuran kayu yang tertera dalam gambar merupakan ukuran terpasang. Kayu harus betul-betulkering, tidak keropos, lurus, tidak cacat/bermata.11.2.3. Untuk rangka kuda-kuda baja ringan menggunakan bahan zynkalum atau baja galvanis yangtahan terhadap korosi atau karat dengan ukuran sesuai spesifikasi teknis yang dikeluarkan

Page 11: penjelasan pembangunan

oleh produsen baja ringan untuk konstruksi atap bangunan11.3. Pedoman Pelaksanaan11.3.1. Kuda-kuda KayuSemua kayu untuk konstruksi kuda-kuda dan gording diawetkan dengan residu.Pengecatan dengan residu harus dilakukan 2 x sehingga menghasilkan warna yangmerata pada seluruh permukaan kayu.Konstruksi rangka harus dibuat sesuai gambar detail, untuk ukuran kayu maupun carapenyambungannya.Sambungan kayu harus dibuat dengan rapi/presisi dan penuh keahlian denganmemperhatikan peraturan yang disyaratkan dalam Sk-SNI-5-10-1990-F.Konstruksi sambungan konstruksi kuda-kuda harus dilengkapi baut dan besi strip/plat 4 x0,4 cm.11.3.2. Rangka AtapRangka atap dilaksanakan dengan kayu ukuran 5/7 dan ¾ cm. Dipasang dengan ukuran yangditetapkan dalam gambar. Hasil akhir pasangan harus rata dan tidak bergelombang.11.3.3. Kuda-kuda Baja RinganSemua bahan untuk kuda-kuda dan rangka atap lainnya menggunakan bahan baja ringanjenis zynkalum atau baja balvanis tahan korosi dan karat, dengan ukuran sesuai denganspesifikasi teknis yang dikeluarkan oleh produsen.Prosedur pelaksanaan konstruksi, perakiran dan pemasangan (erektion) mengikutipetunjuk teknis yang dikeluarkan oleh produsen.Pengerjaannya dilakukan secara rapid an presisi oleh tenaga terlatih dan terampil atautukang yang telah memperoleh pelatihan hingga terampil.Sambungan konstruksi dipakai alat penyambung baut dengan ukuran sesuai spesifikasiteknis yang dikeluarkan oleh produsen.11.3.4. Rangka BadanUkuran kayu untuk rangka badan digunakan 8/12 cm Kayu Belian/Klas IKonstruksi sambungan kayu harus rapi, tidak longgar, ikatan perkuatan harusmenggunakan baut, pen kayu keras yang sebelumnya bidang sambungan ini harusAppendix C9dilumuri dengan lem kayu, agar sambungannya dapat melekat dengan baik.11.3.5. Kusen dan Daun Pintu/Jendela, dan VentilasiKusen pintu/jendela menggunakan kayu klas kuat IIDaun pintu panil dibuat dengan kayu klas kuat I atau II dan disyaratkan agar KP-USBmemesan langsung pada tempat khusus pembuat pintu atau pada toko.Khusus untuk pintu KM/WC terbuat dari kayu belian atau kayu tahan air. Apabila menurutpenilaian Konsultan Lapangan pemasangan tidak rapi, maka Konsultan Lapangan berhakmenolak daun pintu tersebut.Jendela dibuat model panil, disesuaikan dengan gambar detail. Kaca untuk jendeladipasang kaca polos tebal 5 mm. Pasangan kaca harus memperhatikan muai susut baikdari kusen, maupun bahan kaca tersebut.Ventilasi jalusi dibuat dari papan klas kuat I atau II dengan ukuran 1 x 7 cm dan diketamhalus serta dipasang dengan rapi.11.3.6. Lisplank dibuat dari papan lebar sesuai gambar. Pemasangannya dipakukan langsung pada

Page 12: penjelasan pembangunan

usuk atau kaso. Pemasangan harus rapi dan lurus. Apabila dijumpai pemasangan yang tidaklurus, maka bagian tersebut harus dibongkar dan diperbaiki kembali atas beban KP-USB.11.3.7. Untuk semua daun pintu dan daun jendela digunakan kayu klas kuat I atau II kualitas terbaik.11.3.8. Untuk lisplank kayu digunakan papan klas kuat I atau II kualitas terbaik di lokasi.11.3.9. Untuk kayu motif digunakan kayu meranti batu kualitas baik.Pasal 10PEKERJAAN LANGIT-LANGIT (PLAFOND)12.1 Lingkup PekerjaanPekerjaan yang dilaksanakan adalah rangka plafond dan menutup plafond pada RuangKantor/Administrasi, Ruang Kelas, Ruang Perpustakaan, Ruang Laboratorium, KM/WC, Rumah DinasKepala Sekolah, Asrama Guru dan emperan keliling bangunan. Termasuk dalam lingkup pekerjaan iniadalah semua pekerjaan rangka langit-langit dan lis langit-langit ukuran 1/3 cm.12.2 Persyaratan Bahan12.2.1. Rangka langit-langit induk dipakai kayu klas kuat II ukuran balok gantung 5/10 cm kualitasbaik. Rangka pembagi digunakan kayu klas kuat II kulitas baik ukuran 5/7 dan 4/6 cm.12.2.2. Untuk langit-langit bagian dalam dan luar ruangan digunakan triplek dengan ketebalan 0,3 cmatau asbes ukuran 1 x 1 m dengan ketebalan minimal 4 mm.12.2.3. Bahan langit-langit yang dipasang adalah renglat dari papan klas kuat II kualitas baik.12.3 Pedoman Pelaksanaan12.3.1 Balok induk langit-langit ukuran 5/10 cm dipasang dengan urutan pertama, bertumpu padadinding rentang kiri dan kanan, kemudian rangka induk ukuran 5/7 cm dipasang dan diberipenggantung dari papan kualitas terbaik atau besi beton Ø 10 mm yang dikaitkan padagording. Kemudian dilanjutkan pemasangan rangka pembagi dari kayu kelas II ukuran 4/6 cm.12.3.2. Pemasangan rangka ini harus rapi dan waterpass. KP-USB bertanggung jawab atas kerapianpemasangan rangka ini.12.3.3. Penutup plafond dari bahan tripleks atau asbes dipasang pada rangka ini, denganmemakukannya menggunakan paku tripleks/asbes. Hasil akhir harus rata. Apabila terdapatpenutup plafond yang cacat, pecah harus diganti dengan tripleks baru.12.3.4. Untuk langit-langit renglat dipasang pada rangka kayu seperti diperlihatkan pada gambar.Pasal 11PEKERJAAN PENUTUP ATAP13.1 Lingkup PekerjaanBagian pekerjaan yang dilaksanakan adalah menutup semua bidang atap bangunan.Appendix C1013.2 Bahan yang digunakan13.2.1. Untuk atap digunakan bahan genteng keramik atau metal berwarna dengan ketebalan 0.25

Page 13: penjelasan pembangunan

13.3. Pedoman Pelaksanaan13.3.1. Pemasangan penutup atap genteng keramik disusun rapi dengan bertumpu pada reng, danpada bagian sisi kiri dan kanan sebagai pengunci sebaiknya genteng lekatkan dengandipakukan pada reng.13.3.2. Apabila menggunakan penutup atap metal (seng gelombang atau aluminium) dipakukanlangsung pada rangka atap/langsung pada gording dengan menggunakan paku genteng (pakukhusus untuk atap metal).13.3.3. Tiap sambungan diberi tindisan sesuai dengan spesifikasi pabrik. Minimal tindisan antara satulembaran dengan lembaran lainnya 2,5 alur. Alur harus dipasang merata (tidak bolak balik),sehingga hasil akhir pasangan akan rapi.13.3.4. Bubungan ditutup dengan bahan yang sama dengan ketebalan setara BJLS 35 mm. Tindisanantara satu lebaran bubungan dengan lembaran bubungan lainnya harus sesuai denganpersyaratan pabrik.13.3.5. Pemasangan harus rapi dan memenuhi syarat-syarat sehingga tidak berakibat bocor. Apabilaterjadi kebocoran setelah pemasangannya, maka bagian yang bocor tersebut harus dibongkardan dipasang baru.Pasal 12PEKERJAAN PENGUNCI DAN PENGGANTUNG14.1. Lingkup PekerjaanPekerjaan pengunci dan penggantung dipasang pada semua daun pintu dan jendela, selanjutnya padajendela dipasang grendel dan hak angin.14.2. Persyaratan Bahan14.2.1. Engsel-engsel dari kuningan sekualitas baik ukuran 4 x 3 atau yang setaraf.14.2.2. Kunci pintu dipasang kunci 2 slaag (dua kali putar) atau yang setaraf.14.2.3. Grendel (sloot), Tarikan jendela dan hak angin berkualitas baik.14.2.4. Expanyolet berkualitas baik.14.3. Pedoman Pelaksanaan14.3.1. Setiap daun pintu dipasang kunci tanam 2 ( dua ) slaag, yang berkualitas baik.14.3.2. Engsel pintu dipasang 4 (empat) buah setiap lembaran daun pintu. Pemasangan dilakukandengan mur khusus untuk pintu, tidak dibenarkan melengketkan engsel ke pintu dan ke kozendengan menggunakan paku. Penguncian mur harus dilakukan dengan memutarnya denganobeng, sehingga seluruh batang masuk dan menempel kuat ke kayu yang dipasang.14.3.3. Untuk alat-alat tersebut di atas sebelum dipasang KP-USB memperlihatkan contoh terlebihdahulu untuk dimintakan persetujuan Konsultan Lapangan.14.3.4. Apabila pada waktu pemasangan alat-alat tersebut tidak sesuai dengan yang disyaratkan,maka Pimpro berhak untuk menyuruh bongkar kembali dan diganti dengan alat-alat yangdisyaratkan atas biaya KP-USB.

Page 14: penjelasan pembangunan

14.3.5. Grendel dan hak angin dipasang 2 (dua) buah untuk setiap daun jendela. Pasangan harus rapidan dapat bekerja dengan baik. Untuk melengketkan alat tersebut ke daun jendela harusmenggunakan mur seperti tersebut pada ayat 11.3.2 pasal ini.14.3.6. Expanyolet dipasang pada daun pintu buka dua (dua lembar daun pintu pada satu pintu).Pasal 13PEKERJAAN PERPIPAAN DAN PERLENGKAPAN SANITASI15.1. Lingkup PekerjaanPekerjaan Perpipaan dan Perlengkapan Sanitasi meliputi pemasangan seluruh jaringan air bersih, airAppendix C11kotor, pemasangan stop kran, floor drain, pipa hawa, septicktank, kloset jongkok, bak air fibre glass,instalasi air di dalam bangunan serta saluran air hujan.15.2. Bahan-bahan yang digunakan15.2.1. Pipa PVC diameter ½” dan diameter ¾” untuk keperluan air bersih digunakan dengan tekanankerja 7 Kg/cm2. Alat penyambung digunakan dari jenis bahan yang sama dengan bahan untukpipa.15.2.2. Stop kran ¾”15.2.3. Kran diameter ½”15.2.4. Saringan air kotor/floor drain dari plat galvanis kualitas baik.15.2.5. Septick tank/beerput, rangka dan dindingnya dari kayu belian sedangkan tutup bagian atasterbuat dari beton bertulang.15.2.6. Kloset jongkok standart15.2.7. Bak penampungan air dari fiber glass kapasitas 1000 liter dengan rangka menara kayu belian(sesuai gambar detail).15.2 .8. Untuk saluran air hujan digunakan beton tumbuk campuran 1 pc : 3 ps : 5 kr dan diplester.15.3. Pedoman Pelaksanaan15.3.1. Pemasangan pipa-pipa di dalam bangunan dipasang di dalam dinding (in bouw). Pasanganpipa-pipa tersebut harus horizontal dan vertikal, tidak boleh dipasang miring.15.3.2. Air diambil dari sumber air (sumur gali/sumur bor) dengan menggunakan pompa. Pengambilanair tersebut dihubungkan dari pompa ke toren air memakai pipa PVC diameter ¾”. Dari torendisalurkan ke dinding terdekat tempat pemakaian air dengan menggunakan pipa PVC ¾”. Darisini digunakan shock ½”- ¾” untuk merubah besaran pipa ke ½”. Pipa ½” ditanam di dalamdinding, dikeluarkan pada tempat-tempat yang dibutuhkan dan digunakan kran air diameter½”. Pipa pengambilan dan pipa distribusi harus ditanam di dalam tanah.15.3.3. Menara air dibuat dari konstruksi kayu belian (sesuai gambar). Diatas Menara dipasang bak airdari fiber glas dengan ukuran isi 1 m3 air.

Page 15: penjelasan pembangunan

15.3.4. Setelah selesai pemasangan seluruh jaringan air, harus dilakukan pengetesan yangdisaksikan oleh KP-USB dan Konsultan Lapangan. Pengujian harus menghasilkan tekananhidraulik sebesar 10 kg/cm2 selama satu jam tanpa penurunan tekanan. Segala cacat dankekurangan-kekurangan yang dijumpai dari hasil pengujian harus diperbaiki dan semua biayayang timbul akibat kegagalan pengujian adalah taggungan KP-USB.15.3.5. Air kotor dari MCK dialirkan dengan pipa beton diameter 1/2 - 20 cm dan diameter 20 cmkesaluran terdekat.15.3.6. Pembuangan air limbah/kotoran dari wastafel dialirkan dengan pipa PVC diameter 4” kesepticktank. Pada tempat-tempat tertentu sebelum pipa dihubungkan ke septicktank, harusdipasang satu buah bak kontrol.15.3.7. Septicktank/beerput dibuat dari kayu belian dan bagian atasnya beton bertulang 1 PC : 2 PS :3 KR tebal 4-6 cm serta diberi pipa pembuangan udara dari pipa galvanis diameter 2”.15.3.8. Segala sesuatunya mengenai bentuk, ukuran maupun kapasitas septicktank/beerput harusdilaksanakan sesuai gambar yang bersangkutan.15.3.9. Didalam KM/WC dilengkapi satu buah bak air dari beton bertulang 1 PC : 2 PS : 3 KR. Bak inikemudian dilapisi keramik/porselin kualitas baik. Lubang penguras pada bak air dipasang pipakhusus yang dilengkapi dengan penutup khusus yang mempunyai ulir kualitas baik.15.3.10. Untuk lokasi pekerjaan yang sudah mempunyai jaringan PDAM sumber air untuk kebutuhansekolah diambil dari Jaringan PDAM tersebut. Segala biaya yang timbul dari penyambunganair ini dibebankan pada KP-USB.Pasal 14PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK16.1. Lingkup PekerjaanPekerjaan instalasi listrik meliputi pemasangan seluruh jaringan instalasi di dalam bangunan,pemasukan arus yang bersumber dari instalasi PLN (Perusahaan Listrik Negara) atau genset,Appendix C12penyediaan bola lampu, kabel-kabel, pipa-pipa PVC, tiang listrik dan sebagainya sehingga listrikmenyala. Jumlah titik lampu dan stop kontak yang harus dipasang disesuai dengan jumlah yang terteradalam gambar. Titik lampu dan stop kontak mengandung maksud tempat mata lampu dan stop kontakyang telah dipasang kabel-kabel yang diperlukan sehingga arus listrik sudah berfungsi pada titiktersebut.16.2. Bahan-bahan yang digunakan16.2.1. Kabel NYWGBY

Page 16: penjelasan pembangunan

Kabel dengan 4 intiLapisan isolasi PVC melindungi setiap intiLapisan metal yang menyelubungi secara keseluruhan sebagai earting conductor.16.2.2. Kabel NYMKabel dengan 3 inti untuk satu passInti copper dibugkus dengan isolasi PVSIsolasi 2 lapis menyelibungi inti16.2.3. Kabel NYAIsolasi PVC, luas penampang minimum yang boleh digunakan 2,5 mm2Kawat BC, kawat tembaga yang telanjang.16.2.4. Steker stop kontak dan saklar dari kualitas baik16.2.5. Bola lampu pijar, TL dan armaturnya adalah produksi Nasional atau yang sekualitas, dengansyarat-syarat berikut :Lampu TLBody dari plat besi, tebal minium 0.9 mm, dicat putih didepan, abu-abu dibelakang.Balast merk Sinar atau sejenisnyaStater Merek Philips atau sejenisnyaFittingBagi TL 20 W/220 V besarnya 2,5 micro F + 10 %Pengabelan didalam harus disolderKap merek SUN atau sekualitas16.2.6. Panel box yang dilengkapi fuse, switch untuk pembagian group pemasangan instalasi listrik,Produksi dalam Negeri (nasional) atau sekualitas, dengan arde (pentanahan) dari kabel B.C.Macam-macam switch/oulet yang digunakan untuk tegangan 220 volt adalah :Outlet/stop kontak biasa (General Purpose Outlet)Pole : Phase + Neutral + EarthTegangan : 220 volt, 1 phase, 50 hzRating arus : 16 ampereType : Pemasangan sistem tanamPlug dan socket 1 phase untuk powerPole : 1 Phase + Neutral + EarthTegangan : 220 volt, 1 phase, 50 hzRating arus : minimum 25 ampereProteksi : soketdengan tutup dan plug lockingType : Pemasangan di luar diberi landasan kayuSekering BOXMain Panel terdapat pada panel pertama menerima daya dari gardu induk PLN ataupunGenset.Bahan : Rangka profil 30 mmCover : Besi plat 2 mmModule : Minimum (30 x 40 ) tinggi maksimum 175 cmPotongan : Puc Standing kuat tdak bergetarWarna : Abu-abu16.2.7. Apabila jaringan PLN berjarak 200 m dari lokasi Sekolah maka KP-USB wajib menambahTiang listrik.Appendix C1316.3. Penggunaan

Page 17: penjelasan pembangunan

16.3.1. Kabel NFGBY dipergunakan sebagai penghubung antara main panel di gardu induk kedistribution panel ditiap-tiap bangunan. Di luar bangunan dipasang sebagai kabel tanahdengan memperhatika peraturan-peratuan yang berlaku.16.3.2. Kabel NYM dipergunakan sebagai kabel instalasi penerangan di dalam dinding.16.3.3. Kabel NYA dipergunakan sebagai kabel instalasi penerangan.16.4. Pedoman Pelaksanaan16.4.1. Pemasangan instalasi listrik dan tata letak titik lampu/stop kontak serta jenis armatur lampuyang dipakai harus dikerjakan sesuai dengan gambar instalasi listrik. Sedangkan sistimpemasangan pipa-pipa listrik pada dinding maupun beton harus ditanam (sistem inbouw) danpenarikan kabel (jaringan kabel) diatas plafond diikat dengan isolator khusus dengan jarak1,00 atau 1,20 m, atau jaringan kabel diatas plafond tersebut dimasukkan dalam pipa PVC.Khusus untuk instalasi stop kontak harus dilengkapi kabel arde (pentanahan) sesuai denganperaturan yang berlaku (mencapai dan terendam air tanah).16.4.2. Pemasangan instalasi listrik berikut penggunaan bahan/komponen-komponennya harusdisesuaikan dengan sistem tegangan lokal 220 Volt. Daya yang digunakan sebagai berikut:Ruang Kantor 6 AmpereRuang Perpustakaan 6 Ampere(tiga) RKB 8 AmpereKM/WC murid 2 Ampere16.4.3. Untuk pekerjaan instalasi listrik, atas persetujuan Direktorat PSMP, KP-USB boleh menunjukpihak ketiga (instalatur) yang telah memiliki izin usaha instalasi listrik atau izin sebagaiinstalatur yang masih berlaku dari Perum Listrik Negara (PLN). KP-USB tetap bertanggungjawab penuh atas pekerjaan ini sampai listrik tersebut menyala (siap digunakan), termasukbiaya pengujian dengan pihak PLN.16.4.4. Pengujian instalasi listrik harus dilakukan KP-USB pada beban penuh selama 1 x 24 jamsecara terus menerus. Semua biaya yang timbul akibat pengujian ini menjadi tanggung jawabKP-USB.16.4.5. KP-USB berkewajiban memasukkan arus yang bersumber dari instalasi PLN. Pemasukan arusini bila harus menambah tiang maka KP-USB harus menambah tiang beton pracetak. Biayapenambahan tiang dan kabel listrik menjadi beban KP-USB.Pasal 15PEKERJAAN PENGECATAN17.1 Lingkup pekerjaan17.1.1. Meni kayu untuk bidang kusen yang melekat ketembok, sambungan-sambungan konstruksikayu pada kuda-kuda dan lain-lain.17.1.2. Meni besi untuk baut-baut dan besi strip.

Page 18: penjelasan pembangunan

17.1.3. Cat kayu untuk bidang-bidang kayu kusen yang nampak, daun pintu panel dan ventilasi kayu,lisplank serta dinding papan yang dapat dibuka dan plafond renglat.17.1.4. Cat tembok untuk dinding yang diplester, bidang-bidang beton dan plafond tripleks.17.1.5. Residu/Teer untuk kayu kuda-kuda, gording dan rangka atap.17.2. Bahan-bahan yang digunakan harus berkualitas baik, seperti:17.2.1. Meni kayu dan besi sekualitas Kuda Terbang, Platone atau Ftalit.17.2.2. Cat kayu sekualitas sekualitas Kuda Terbang, Platone atau Ftalit.17.2.3. Cat tembok sekualitas Kuda Terbang, Polymix, Vinilex, Platone.17.2.4. Residu kualitas baik tidak luntur.17.2.5. Politur sekualitas Platone.17.2.6. Plamur kayu dan dinding sekualitas Kuda Terbang, dan Platone.Appendix C1417.3. Pedoman pelaksanaan17.3.1. Pekerjaan pengecatan dilaksanakan setelah pemasangan plafond.17.3.2. Pekerjaan meni, residu harus betul-betul rata, berwarna sama, pengecatan minimal 2 (dua)kali.17.3.3. Pekerjaan cat kayu harus dilakukan lapis demi lapis dengan memperhatikan waktupengeringan jenis bahan yang digunakan.Urutan pekerjaan sebagai berikut:2 (dua) kali pengerjaan meni kayu/cat dasar1 (satu) kali lapis pengisi dengan plamur kayuPenghalusan dengan amplasFinishing dengan cat kayu sampai rata minimal 2 (dua) kali17.3.4. Pengecatan dinding harus dilakukan menurut proses sebagai berikut:Penggosokan dinding dengan batu gosok sampai rata dan halus, setelah itu dilap dengankain basah hingga bersih.Melapis dinding dengan plamur tembok, dipoles sampai rata. Setelah betul-betul keringdigosok dengan amplas halus dan dilap dengan kain kering yang bersih.Pengecatan dengan cat tembok emulsi sampai rata, minimal 2 (dua) kali.Pekerjaan cat tembok harus menghasilkan warna merata sama dan tidak terdapatbelang-belang atau noda-noda mengelupas17.3.5. Pengecatan plafond harus dilakukan menurut proses berikutMembersihkan bidang plafond yang akan dicat.Mengecat plafond 2 (dua) kali, sehingga menghasilkan bidang pengecatan yang meratasama dan tidak terdapat belang-belang atau noda-noda mengelupas.17.3.6. Warna yang digunakan ditentukan oleh hasil kesepakatan rapat KP-USB.Pasal 16PEKERJAAN SITE DAN INSFRASTRUKTUR18.1. Lingkup PekerjaanPembuatan tiang bendera, selasar penghubung bangunan, jalan masuk, jalan rabat beton, pagarsekolah, saluran air hujan, tempat parkir sepeda, gapura, penataan halaman upacara dan halamanbermain, bak sampah penyediaan sumur pompa dan pra instalasi.18.2. Bahan Yang digunakan

Page 19: penjelasan pembangunan

18.2.1. Tiang bendera, dari bahan pipa besi galvanis, pondasi beton cor, tali, bendera dan pengecatandengan ukuran sesuai gambar.18.2.2. Selasar penghubung antar bangunan, bahan yang digunakan konstruksi kayu belian/kayukelas I dan diberi atap.18.2.3. Saluran Keliling dan Jalan Rabat Beton, bahan yang digunakan Cor Beton Tumbuk denganCampuran 1 Pc : 3Ps : 5 Kr.18.2.4. Pagar Sekolah, bahan yang digunakan Wermess, untuk pagar depan, sedangkan untuk pagarsamping dan belakang digunakan pagar Kawat Berduri /Kawat Harmonika dengan PondasiTiang Belian Ukuran 7/7.18.2.5. Perataan /Penataan Halaman upacara dari gebalan rumput dan tanaman musiman.18.2.6. Tempat Parkir Sepeda, bahan yang digunakan lantai cor beton tumbuk, Kerangka KayuBelian, penutup Atap Genteng Metal 0,25.18.2.7. Gapura, bahan digunakan Kerangka Kayu Belian Ukuran 8/8, Penutup Atap Genteng Metal0,25.18.3. Pedoman Pelaksanaan18.3.1. Tiang bendera dipasang sesuai dengan letak yang tertara dalam site plan, dibuat dari pondasibeton cor, pada kedalaman yang cukup kuat, kemudian ditanam 2 buah besi profil yang dibuatangker baut tempat memasukkan pipa besi. Dilengkapi dengan kerekan dan tali bendera.18.3.2. Jalan masuk dan Saluran air hujan dibuat dengan beton tumbuk dan diplester, ditimbunAppendix C15bagian dalamnya dengan pasir urug, kemudian di cor dengan beton cor 1 Pc : 3 PS : 5 Kr.18.3.3. Tempat Parkir dibuat dengan lantai cor beton tumbuk, rangka kayu Belian dan Penutup AtapGenteng Metal.18.3.4. Pra instalasi dilakukan dengan mengurus pemasukan air dari PDAM, listrik dari PLN ataugenerator sampai kedua hal tersebut berfungsi dan pada lokasi tersebut dibuat sumur gali atausumur bor, hingga kedalaman sumur.18.3.4 Papan nama sekolah dibuat dari konstruksi kayu belian/Kayu kelas I. Dengan pentutup atapdari Genteng Metal.Pasal 17PEKERJAAN FINISHING19.1 Sebelum pekerjaan diserah terimakan KP-USB diwajibkan membongkar gudang, bangsal-bangsalkerja, membersihkan bahan-bahan bangunan, kotoran-kotoran bekas yang ada dalam lokasi bangunan,

Page 20: penjelasan pembangunan

sehingga pada saat serah terima dilaksanakan, bangunan dalam keadaan bersih dan rapi.19.3. Pada waktu diadakan serah terima pertama pekerjaan, maka harus menyerahkan Surat Ijin MendirikanBangunan (IMB) yang dikeluarkan Pemerintah Daerah setempat.Pasal 18PEKERJAAN LAIN-LAIN20.1. Lingkup pekerjaannya adalah Administrasi/dokumentasi, Biaya kemananan/jaga malam, obatanobatan/P3K, papan nama proyek dan direksi keet lengkap.Administrasi/dokumentasi yang dimaksud adalah kegitan untuk membuat segala administrasi proyek,yaitu membuat buku harian, mingguan, bulanan dan, as built drawing, foto-foto proyek dan lain-lainyang dibutuhkan untuk kelancaran pekeraan. As built drawing adalah gambar-gambar yang sesuaidengan pelaksanaan dilapangan dan harus diselesaikan 4 minggu setelah serah terima pekerjaanuntuk pertama kali dalam format kertas kalkir.Obat-obatan/P3K minimum disediakan di lapagan untuk keperluan 20 orang pekerja.20.2. Apabila ada pekerjaan yang tidak tersebutkan dalam uraian ini, yang ternyata pekerjaan tersebut harusada agar mendapatkan hasil akhir yang sempurna, maka pekerjaan tesebut harus diaksanakan.20.3. Rencana kerja dan syarat-syarat ini menjadi pedoman dan harus ditaati dalam melaksanakan pekerjaanini.Appendix C16