peningkatan kemampuan apresiasi cerita pendek …... · guru kelas v dan siswa, hasil pengamatan...

132
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS V SDN 3 SRINGIN TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Skripsi Oleh WAHYU HARJANTO X7107085 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Upload: vothu

Post on 10-Mar-2019

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK

DENGAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING

PADA SISWA KELAS V SDN 3 SRINGIN

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Skripsi

Oleh

WAHYU HARJANTO

X7107085

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK

DENGAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING

PADA SISWA KELAS V SDN 3 SRINGIN

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh:

Wahyu Harjanto

X7107085

SKRIPSI

Ditulis dan Diajukan untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan

Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 3: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 4: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 5: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRAK

Wahyu Harjanto. X7107085. PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI

CERITA PENDEK DENGAN MODEL ROLE PLAYING PADA SISWA

KELAS V SDN 3 SRINGIN JUMANTONO TAHUN PELAJARAN 2011/2012.

Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas

Maret Surakarta, Oktober 2011.

Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil apresiasi

cerita pendek pada siswa kelas V SDN 3 Sringin Jumantono tahun pelajaran

2011/2012. Subyek penelitin ini adalah adalah siswa SDN 3 Sringin dengan obyek

penelitian model Role Playing untuk meningkatkan kemampuan apresiasi cerita

pendek siswa.

Penelitian ini berbentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek yang

digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 3 Sringin tahun pelajaran

2011/2012 berjumlah 21 siswa yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 8 siswa

perempuan. Sumber data yang digunakan adalah informasi dari narasumber yaitu

guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek

dengan menggunakan model role playing, dan dokumen resmi. Teknik pengumpulan

data yang digunakan adalah observasi, wawancara, tes, dan kajian dokumen. Untuk

menguji validitas data, peneliti menggunakan triangulasi sumber data dan triangulasi

metode. Teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif meliputi

tiga buah komponen yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan simpulan atau

verifikasi. Proses penelitian dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari

empat tahap, yaitu: (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi,

dan (4) refleksi.

Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa model role playing dapat

meningkatkan kualitas proses dan hasil apresiasi cerita pendek pada siswa kelas V

SDN 3 Sringin tahun pelajaran 2011/2012. Hal ini dapat dilihat dengan meningkatnya

persentase sikap siswa pada aspek minat, keaktifan, kerja sama, dan kesungguhan

pada siklus I dan siklus II. Pada siklus I persentase klasikal sikap siswa adalah minat

Page 6: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76,19%, keaktifan siswa 71,42%, kerja sama 47,61%, dan kesungguhan 52,38%.

Pada siklus II persentase klasikal sikap siswa meningkat menjadi: minat 95,24%,

keaktifan siswa 85,71%, kerja sama 80,95%, dan kesungguhan 80,95%. Kualitas

hasil dibuktikan dengan diperoleh nilai rata-rata hasil tes awal sebelum tindakan

(prasiklus) yaitu 61,36 dengan ketuntasan klasikal 23,81%. Pada siklus I nilai rata-

rata kelas meningkat 68,07 dengan klasikal 76,19%. Setelah tindakan pada siklus II

nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 75,56 dengan ketuntasan klasikal 90,47%.

Page 7: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRACT

Wahyu Harjanto. X7107085. THE IMPROVING OF SHORT STORY

APRECIATION ABILITY WITH THE USE OF ROLE PLAYING MODEL IN

CLASS V GRADE STUDENT OF SDN 3 SRINGIN ON THE ACADEMIC YEAR

OF 2011/2012. Skripsi: The Faculty of Teacher Training and Education, Sebelas

Maret University, Surakarta, Desember 2011.

The purpose of this research is to improve the process and result quality of

apreciation short story with the use of role playing model in the fifth grade student of

SDN 3 Sringin on the academic year of 2011/2012.

This research has the form of Classroom Action Research (CAR). Subject

used in this research is the fifth grade student of SDN Sringin, Jumantono on the

academic year 2011/2012 amount to 21 students consist of 13 man students and 8

woman students. The data sources of the research were informant, that is the class V

teacher and students, the result of observation process and data on the learning

apreciation short story with the use role playing model, and official documents. The

data collecting technique used is observation, in-depth interview, test, and learn

document. The validity of the data was tested by using a data source triangulation and

a method triangulation. The data analysis technique applied is interactive analysis

model having three components, that are data reduction, data presentation, and

drawing conclusion or verification. The research process consisted of two cycles and

each cycle comprised four phases, namely: (1) planning, (2) implementation, (3)

observation, and (4) reflection.

Based on the results of the research, a conclusion is drawn that the use of role

playing can improve the process and result quality of apreciation short story in the

fifth grade student of SDN 3 Sringin on the academic year of 2011/2012. This can be

proved by the increasing percentage of students' attitudes on aspects of interest,

liveliness, cooperation, and seriousness in cycle I and cycle II. In cycle I, percentage

classical attitudes of the students is an interest of 76,19%, 71,42% students'

activeness, cooperation 41,61%, and the earnestness is 52,38%. In cycle II percentage

Page 8: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

classical attitudes of the students improve be an interest of 95,24%, 85,71% students'

activeness, cooperation 80,95%, and the earnestness is 80,95%. The result quality be

proved by the preliminary average score of the achievement test prior to the treatment

is 61,36 and the classical learning completeness is 23,81%. In cycle 1, the average

score of the achievement test improve becomes 68,07 and the classical learning

completeness is 68,19%. After the treatment of cycle II, the average score of the

achievement test becomes 74,56 and the classical learning completeness is 90,47%.

Page 9: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

MOTTO

“Janganlah pedihkan hatimu dengan penyesalan masa lalumu, dan janganlah

kerdilkan hatimu dengan kekhawatiran mengenai ketidak-pastian masa depanmu,

sehingga engkau lalai untuk mensyukuri hari ini.”

(Mario Teguh)

“ Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah

selesai dari pekerjaan atau tugas, kerjakanlah yang lain dengan sungguh”

(terjemahan: QS.Al Nasyirah :6-7)

“Tiada kesempatan untuk merubah masa lalu namun masih banyak kesempatan

untuk merubah masa depan.”

(Penulis)

Page 10: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERSEMBAHAN

Ku persembahkan skripsi ini untuk:

Orang tuaku,

Ibu Dwi Hayati yang memberikan arti tulusnya kasih sayang tanpa mengharap

balas jasa dan selalu berdoa untukku agar menjadi anak yang soleh, berbakti

kepada kedua orang tua, berguna bagi Agama, Nusa, dan Bangsa. Terima kasih

Ibu.

Bapak Sukiran yang telah memberikan motivasi, perhatian, kasih sayang dengan

tulus ikhlas, bekerja keras tanpa mengenal lelah agar roda kehidupan keluarga

tetap berjalan dan mendoakan aku dalam setiap langkahku. Terima kasih ayah.

Kedua adikku Rantika Silva Rohana, dan Niwang Anggardani yang selalu

memberikan senyuman dikala hati pilu, memberikan semangat, dukungan dan

dorongan.

Teman-temanku SI PGSD angkatan 2007 terkhusus untuk kelas VIIIC dan

adik-adik tingkatku PGSD FKIP UNS yang telah banyak membantu dan

mendoakanku.

Keluarga besar FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta dan almamaterku

tercinta tempatku menimba ilmu berkarakter kuat dan cerdas untuk masa

depan yang cerah.

Page 11: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan

nikmat dan karunia-Nya kepada kita. Atas kehendak-Nya pula skripsi dengan judul

”Peningkatan Kemampuan Apresiasi Cerita Pendek dengan Model Pembelajaran Role

Playing pada Siswa SDN 3 Sringin Jumantono Tahun Pelajaran 2011/2012” ini dapat

terselesaikan dengan baik sebagai persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan.

Penelitian dan Penulisan skripsi ini dapat diselesaikan atas bantuan dari

berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini, peneliti menyampaikan terima

kasih dan penghargaan yang tulus kepada semua pihak yang telah turut membantu.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada yang terhormat :

1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas sebelas Maret Surakarta;

2. Drs. Rusdiana Indianto, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas sebelas Maret Surakarta;

3. Drs. Hadi Mulyono, M.Pd, selaku Ketua Program Studi PGSD Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas sebelas Maret Surakarta;

4. Drs. Hasan Mahfud, M.Pd selaku Sekretaris Program Studi PGSD Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas sebelas Maret Surakarta;

5. Dra. Rukayah, M.Hum, selaku pembimbing I yang telah memberikan bimbingan,

kepercayaan, dukungan, saran, dan kemudahan yang sangat membantu dalam

penyelesaian skripsi ini;

6. Drs. Tri Budiarto, M.Pd, selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktu

memberikan bimbingan dan arahan, memberikan bimbingan, arahan, dan

dorongan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini dengan baik;

7. Bapak dan Ibu dosen program studi PGSD FKIP UNS yang telah memberikan

motivasi dan pengarahan kepada penulis;

8. Bapak Suparlan, S. Pd, selaku Kepala Sekolah SDN 3 Sringin yang telah

memberikan ijin untuk melakukan penelitian;

Page 12: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9. Ibu Purwani, Ama. Pd, selaku guru kelas V SDN 3 Sringin yang dengan senang

hati membantu penulis dan ikut berpartsipasi dalam melaksanakan penelitian;

10. Guru-guru SDN 3 Sringin, yang telah memberikan motivasi dan sebagai

informan terhadap penyusunan skripsi ini;

11. Siswa-siswi kelas V SDN 3 Sringin, yang telah berpartisipasi aktif sebagai subjek

penelitian dan membantu pelaksanaan penelitian ini;

12. Mahasiswa PGSD “07 C” yang telah memberikan semangat dalam proses

penelitian ini; dan

13. semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah banyak

membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Penulis telah berupaya untuk berbuat yang terbaik dalam penyusunan skripsi

ini. Namun demikian, disadari hasilnya masih jauh dari kesempurnaan. Semua ini

tidak lain karena keterbatasan penulis baik pengatahuan dan pengalaman. Oleh karena

itu, segala saran dan kritik membangun sangat diharapkan.

Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Semoga kebaikan dan bantuan dari semua pihak tersebut di atas mendapat pahala dan

imbalan dari Allah.

Surakarta, Oktober 2011

Penulis

Page 13: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR ISI

JUDUL ........................................................................................................... i

PENGAJUAN ................................................................................................ ii

PERSETUJUAN ............................................................................................ iii

PENGESAHAN ............................................................................................. iv

ABSTRAK ..................................................................................................... v

ABSTRACT ................................................................................................... vi

MOTTO .......................................................................................................... vii

PERSEMBAHAN .......................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ................................................................................... ix

DAFTAR ISI .................................................................................................. xi

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvi

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1

B. Identifikasi ............................................................................... 4

C. Pembatasan Masalah ................................................................ 4

D. Rumusan Masalah ................................................................... 4

E. Tujuan Penelitian .................................................................... 5

F. Manfaat Penelitian .................................................................. 5

BAB II LANDASAN TEORI ................................................................... 7

A. Tinjauan Pustaka ..................................................................... 7

1. Hakikat Apresiasi Cerita Pendek ....................................... 7

a. Pengertian Kemampuan .............................................. 7

b. Pengertian Apresiasi .................................................... 8

Page 14: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

c. Pengertian Cerita Pendek ............................................ 10

d. Ciri-ciri Cerita pendek ................................................. 11

e. Manfaat Cerita Pendek ................................................ 12

f. Klasifikasi Cerita Pendek ............................................ 15

g. Penilaian Apresiasi Cerita Pendek .............................. 16

h. Hakikat Kemampuan Apresiasi Cerita Pendek ............ 22

2. Hakikat Model Role Playing .............................................. 22

a. Pengertian Model ........................................................ 22

b. Pengertian Pembelajaran ............................................ 24

c. Komponen-komponen Pembelajaran .......................... 26

d. Tinjauan Tentang Role Playing ................................... 28

e. Alasan memilih Role Playing ...................................... 30

f. Tujuan Role Playing ..................................................... 33

g. Manfaat Role Playing ................................................... 34

h. Langkah-langkah Role Playing ................................... 35

B. Penelitian yang Relevan .......................................................... 37

C. Kerangka Berpikir ................................................................... 39

D. Hipotesis Tindakan .................................................................. 41

BAB III METODE PENELITIAN ........................................................... 42

A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................. 42

B. Subjek Penelitian ..................................................................... 43

C. Bentuk Penelitian ..................................................................... 44

D. Strategi Penelitian .................................................................... 44

E. Sumber Data ............................................................................ 45

F. Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 46

G. Validitas Data .......................................................................... 48

H. Teknik Analisis Data ............................................................... 49

I. Indikator Ketercapaian ............................................................. 51

J. Prosedur Penelitian .................................................................. 52

Page 15: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................... 59

A. Deskripsi Kondisi Awal .......................................................... 59

1. Hasil Wawancara dengan Guru dan Siswa ....................... 59

2. Pengamatan Proses Pembelajaran dikelas .......................... 60

3. Upaya peningkatan Pembelajaran Apresiasi Cerita Pendek 67

B. Pelaksanaan Tindakan .............................................................

1. Tindakan Siklus I ................................................................ 68

a. Perencanaan Tindakan .................................................... 68

b. Pelaksanaan Tindakan .................................................... 70

c. Observasi Siklus I ............................................................ 75

d. Analisis dan Refleksi Siklus I .......................................... 80

2. Tindakan Siklus II ............................................................... 82

a. Perencanaan Tindakan .................................................... 83

b. Pelaksanaan Tindakan .................................................... 85

c. Observasi ........................................................................ 88

d. Refleksi .......................................................................... 94

C. Hasil Penelitian ...................................................................... 95

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ................................. 105

A. Simpulan ................................................................................. 105

B. Implikasi .................................................................................. 106

C. Saran ........................................................................................ 107

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 110

LAMPIRAN .................................................................................................. 114

Page 16: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Lembar Nilai Apresiasi Cerita Pendek.......................................... 16

Tabel 2. Lembar Observasi Penilaian Proses................................................. 18

Tabel 3. Jadwal Penelitian Tindakan Kelas................................................... 41

Tabel 4. Indikator Ketercapaian Tujuan Penelitian ........................................ .... 49

Tabel 6. Data Penilaian Proses (Sikap Siswa) Apresiasi Cerita Pendek

Kelas V SDN 3 Sringin pada Kondisi Awal................................... 63

Tabel 7. Data Frekuensi Nilai Apresiasi Cerita Pendek Kelas V SDN

3 Sringin pada Kondisi Awal (Prasiklus) ........................................ 65

Tabel 8. Data Penilaian Proses (Sikap Siswa) Apresiasi Cerita Pendek

Kelas V SDN 3 Sringin pada Siklus I.............................................. 78

Tabel 9. Data Frekuensi Nilai Apresiasi Cerita Pendek Kelas V SDN

3 Sringin pada Siklus I..................................................................... 79

Tabel 10. Data Penilaian Proses (Sikap Siswa) Apresiasi Cerita Pendek

Kelas V SDN 3 Sringin siklus II...................................................... 88

Tabel 11. Data Frekuensi Nilai Apresiasi Cerita Pendek Kelas V SDN

3 Sringin pada Siklus II.................................................................... 83

Tabel 12. Data Frekuensi Penilaian Proses (Sikap Siswa) Apresiasi

Cerita Pendek Kelas V SDN 3 Sringin pada Prasiklus, Siklus I

dan II................................................................................................ 97

Tabel 13. Data Frekuensi Nilai Apresiasi Cerita Pendek Kelas V

SDN 3 Sringin pada Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II ................... 98

Page 17: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerangka Berpikir.. ..................................................................... 38

Gambar 2. Model Penelitian ......................................................................... 43

Gambar 3. Pengambilan Data ....................................................................... 47

Gambar 4 Alur Siklus Penelitian Tindakan Kelas.. ..................................... 51

Gambar 5. Grafik Penilaian Proses Apresiasi cerita Pendek kelas V pada

Kondisi Awal (Prasiklus).. .......................................................... 64

Gambar 6. Grafik Nilai Apresiasi Cerita pendek kelas V pada Kondisi

Awal (Prasiklus).......................................................................... 66

Gambar 7. Grafik Proses Penilaian Apresiasi Cerita Pendek Kelas V SDN 3 Sringin

pada Siklus I................................................................... 77

Gambar 8. Grafik Nilai Apresiasi Cerita Pendek pada kelas V SDN 3

Sringin Siklus I............................................................................ 80

Gambar 9. Grafik Penilaian Proses (Sikap Siswa) Apresiasi Cerita Pendek

SDN 3 Sringin pada Siklus II...................................................... 91

Gambar 10. Grafik Nilai Penilaian Apresiasi Cerita Pendek SDN 3

Sringin pada siklus II.................................................................... 94

Gambar 11. Grafik Frekuensi Penilaian Proses (Sikap Siswa) Apresiasi

Cerita Pendek kelas V SDN 3 Sringin I pada Prasiklus,

Siklus I, dan Siklus II................................................................... 97

Gambar 12. Grafik Frekuensi Nilai Penilaian Proses Apresiasi Cerita Pendek

Kelas V SDN 3 Sringin pada Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II.. 99

Page 18: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah

Pendidikan merupakan faktor utama dalam menentukan kualitas kehidupan

bangsa. Pendidikan mempunyai peran yang penting dalam menciptakan kehidupan

yang demokratis, cerdas, damai, terbuka terrhadap hal-hal yang baru. Seperti yang

tercantum dalam tujuan pendidikan nasional dalam SISDIKNAS (2003:2) bahwa

tujuan pendidikan nasional adalah mewujudkan masyarakat Indonesia yang damai,

demokratis, berakhlak mulia, berkeahlian, berdaya saing, maju dan sejahtera dalam

wadah kesatuan Negara Republik Indonesia yang didukung oleh manusia yang sehat,

mandiri, beriman bertaqwa, berakhlak mulia, cinta tanah air, berdasarkan hukum dan

lingkunganya, menguasai ilmu pengetahuan dan tekhnologi, memiliki etos kerja dan

disiplin.

Masyarakat semakin menyadari pentingnya pendidikan untuk meraih

kesempatan pada berbagai bidang dengan meningkatkan kualitas sumber daya

manusia. Tujuan pendidikan akan terwujud jika proses pembelajaran dilakukan secara

optimal. Pembelajaran merupakan proses berkesinambungan tidak hanya terbatas

pada penyampaian materi didepan kelas yang memberikan kesan kurang bermakna

bagi perkembangan siswa yang mengakibatkan hilangnya kepribadian. Namun

pembelajaran yaitu cara agar materi dapat diterima siswa di kelas kemudian

diterapkan dan diamalkan dalam kehidupan sahari-hari.

Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan

peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar,

baik secara lisan maupun tulisan, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya

manusia Indonesia. Menurut Depdiknas dalam Rukayah (2011:2) pembelajaran

bahasa Indonesia mempunyai tujuan yaitu : (1) Kemampuan yang efektif dan efisien

sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis; (2) menghargai dan

bangga ,menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara;

Page 19: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

(3) memahami bahasa Indonesia menggunakanya dengan tepat dan kreatif untuk

berbagai tujuan; (4) menggunakan bahas Indonesia sebagai kemampuan intelektual

serta kematangan emosi dan sosial; (5) menikmati dan memanfatkan karya sastra

untuk memperluas wawasan dan memeperluas budi pekerti, serta meningkatkan

kemampuan dan kemampuan berbahasa; (6) menghargai dan mengembangkan sastra

indonesia sebagai budaya dan khasanah budaya dan intelektual manusia indonesia.

Berdasarkan peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006

tentang standar isi yang dikembangkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan

(BSNP). Ruang lingkup mata pelajaran bahasa Indonesia mencakup komponen

kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra yang meliputi aspek mendengarkan,

berbicara, membaca, dan menulis.

Melaui proses pembelajaran diharapkan tujuan pendidikan dapat tercapai.

Proses pembelajaran yang dapat mencapai tujuan, merupakan tujuan yang mengarah

peningkatan efisiensi,efektivitas layanan dan pengembangan sebagai konsekuensi

dari inovasi pendidikan, pembelajaran yang melatih siswa baik secara individu

maupun kelompok aktif mencari, menggali, dan menemukan sendiri berbagai konsep

yang dipelajari.

Salah satu kenyataan menunjukkan bahwa pelaksanaan proses pembelajaran

di sekolah dasar masih menggunakan model konvensional yang menekankan pada

bercerita dan mencatat. Salah satu mata pelajaran yang harus ditingkatkan kualitasnya

di kelas V SD Negeri 3 Sringin, Jumantono adalah mata pelajaran Bahasa Indonesia

tentang apresiasi cerita pendek. Hal ini dapat dilihat pada lampiran 6 hal 127. dari

nilai yang diperoleh 75% siswa belum mencapai kriteria ketuntasan minimal yaitu 65.

Pembelajaran yang disajikan oleh guru cenderung membuat siswa pasif karena

kemampuan guru yang kurang dalam menggunakan model-model yang inovatif

sehingga membuat siswa kurang tertarik dan tidak bersemangat dalam proses

pembelajaran. Penggunaan model yang kurang tepat oleh guru akan membingungkan

siswa dalam menerima pesan moral yang disampaikan.

Page 20: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Selain faktor dari guru dalam mengajar, pada saat guru menjelaskan materi

banyak siswa yang kurang memperhatikan penjelasan guru. Hal ini dapat dilihat dari

banyaknya aktivitas lain yang dilakukan oleh siswa antara lain : siswa melamun,

siswa mencoret-coret meja atau kursi, usil dengan teman sebangku, berbicara dengan

teman sebangku. Ketika siswa ditanya kejelasan materi yang dipelajari mereka hanya

diam, hal ini membuktikan bahwa siswa belum paham dengan materi yang dipelajari.

Apabila hal ini dibiarkan maka nilai siswa akan menurun.

Pembelajaran di tingkat anak usia sekolah dasar diperlukan model yang

menarik untuk mengalihkan perhatian siswa dari hal-hal yang mereka anggap

menarik. Model adalah sebuah perencanaan yang menggambarkan proses yang

ditempuh pada proses belajar mengajar agar dicapai perubahan spesifik pada perilaku

siswa yang diharapkan, Chauhan dalam Abdul Aziz Wahab (2009: 52). Penggunaan

model yang tepat dapat membangkitkan motivasi, minat siswa, serta membantu

meningkatkan pemahaman apresiasi cerita, menyajikannya dengan menarik.

Model bukan hanya membuat pembelajaran lebih efisien tetapi juga

membantu siswa menyerap materi lebih mendalam. Hal ini penulis mempunyai

pemikiran untuk mengatasi permasalahan tersebut dangan menerapkan model

pembelajaran role playing. Dengan menerapkan model pembelajaran role playing

siswa dapat mengekplorasi perasaan dan memahami isi pesan terutama pada cerita

pendek. Dalam materi ini siswa dituntut menilai dan mengekplorasi perasaanya.

Bermain peran merupakan kegiatan menjadi orang lain sesuai dangan watak

dan karakter skenario yang ada. Siswa diajak untuk memerankan tokoh tokoh pada

skenario. Siswa diberikan skenario yang berisi diantaranya profil, karakter, peranan

hingga riwayat hidup tokoh cerita pendek. Kemudian siswa bermain peran secara

berkelompok yang dipentaskan secara sederhana di depan kelas. Siswa akan

memahami karakter, peranan, jabatan, hingga riwayat hidup tokoh cerita pendek.

Dengan bermain peran siswa dapat secara aktif melakukan kegiatan mendengar,

melihat, menyentuh, mengekplorasi dan mengalaminya sendiri.

Page 21: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Alasan digunakan model pembelajran role playing yaitu: (1) guru

mendorong minat siswa agar ikut aktif dalam proses pembelajaran. (2) siswa dapat

memahami konsep tentang peranan tokoh-tokoh cerita pendek dapat meningkat sesuai

tujuan yang telah ditetapkan. (3) siswa tidak merasa jenuh dengan pembelajaran

Bahasa Indonesia terutama pada cerita pendek yang diajarkan oleh guru. (4) siswa

mampu memahami isi pesan yang terkandung dalam cerita pendek yang telah

dipelajari. Apabila materi cerita pendek tidak ditingkatkan maka berdampak

menurunnya kaulitas hasil belajar apresiasi cerita pendek serta menurunnya nilai

moral siswa yang dapat dilihat dalam kehidupan sehari-hari yang kurang beretika,

tidak menjunjung norma-norma di masyarakat dan sikap kurang menghormati orang

lain.

Dari uraian tersebut mendorong peneliti mengangkat masalah ini untuk

dijadikan penelitian dengan judul: “Peningkatan Kemampuan Apresiasi Cerita

Pendek dengan Model Pembelajaran Role Playing Pada Siswa kelas V SD Negeri 3

Sringin Jumantono Tahun Pelajaran 2011/2012”.

B. Identifikasi masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut dapat diidentifikasi berbagai masalah

sebagai berikut :

1. Guru menyampaikan materi pembelajaran materi cerita pendek kurang menarik.

2. Guru hanya menerapkan metode konvensional yang tidak melibatkan siswa agar

bersikap aktif.

3. Siswa kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran.

4. Proses kegiatan pembelajaran kurang menarik, menyebabkan kemampuan

apresiasi cerita pendek siswa rendah.

5. Nilai belajar apresiasi cerita pendek siswa belum mencapai KKM (65).

C. Pembatasan masalah

1. Proses pembelajaran apresiasi Cerita pada siswa kelas V SD Negeri 3 Sringin

Jumantono dengan menggunakan model pembelajaran role playing.

Page 22: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2. Model pembelajaran role playing yang dimaksud dapat hasil pembelajaran

apresiasi cerita pendek sehingga anak mengalami sendiri seperti kejadian dalam

cerita pendek yang sesungguhnya.

D. Rumusan masalah

Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan proses pembelajaran dan hasil

pembelajaran dengan model role playing. Dengan model role playing diharapkan

proses pembelajaran dan hasil pembelajaran apresiasi cerita pendek dapat meningkat.

Dari latar belakang tersebut peneliti merumuskan masalah sebagai berikut :

1. “Apakah dengan model role playing dapat meningkatkan proses pembelajaran

apresiasi cerita pendek cerita mata pelajaran Bahasa Indonesia pada siswa kelas V

SD Negeri 3 Sringin Jumantono?”

2. “Apakah dengan model pembelajaran role playing dapat meningkatkan hasil

apresiasi cerita pendek mata pelajaran Bahasa Indonesia pada siswa kelas V SD

Negeri 3 Sringin, Jumantono?”

E. Tujuan penelitian

Tujuan penelitian yang berorientasi pada pembelajaran Bahasa Indonesia

yang menggunakan model pembelajaran role playing sebagai berikut:

1. Untuk meningkatkan proses pembelajaran apresiasi cerita pendek melalui model

role playing pada siswa kelas V SD Negeri 3 Sringin Jumantono.

2. Untuk meningkatkan hasil pembelajaran apresiasi cerita pendek dengan model

role playing pada siswa kelas V SD Negeri 3 Sringin, Jumantono.

F. Manfaat penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai beberapa manfaat yaitu:

1. Manfaat Teoritis

Manfaat penelitian secara toeritis diharapkan dapat memberikan rujukan

untuk menerapkan model-model pembelajaran inovatif, meningkatkan kualitas

pendidikan, serta memperkaya khasanah ilmu pangetahuan terutama materi cerita

pendek mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Page 23: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2. Manfaat Praktis

a. Bagi siswa

1) Meningkatnya kemampuan siswa, serta memberikan penanaman dalam mata

pelajaran Bahasa Indonesia khususnya mengenai apresiasi cerita pendek.

2) Siswa dapat mengekplorasi perasaan, mengkreasikan serta menyajikan cerita

pendek secara menarik.

3) Meningkatkan kualitas proses dan kualitas hasil apresiasi cerita pendek.

4) Meningkatnya nilai-nilai moral siswa agar menjadi jiwa yang memiliki

sopan santun, tata krama yang baik, serta memiliki sikap hormat kepada

orang lain.

5) Siswa merasakan pembelajaran yang menyenangkan dan inovatif dengan

bermain peran (role playing).

b. Bagi Guru

1) Memberikan pengalaman langsung kepada guru pada saat menerapkan

model pembelajaran role playing.

2) Memberikan masukan bahwa model role playing sebagai salah satu alternatif

untuk mengatasi kelemahan dalam pembelajaran apresiasi cerita pendek

mata pelajaran Bahasa Indonesia.

c. Bagi Sekolah

1) Meningkatkan perbaikan dan keberhasilan proses pembelajaran di sekolah

yaitu terkait pembelajaran cerita pendek dengan role playing.

2) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam upaya pengadaan

inovasi model pembelajaran di sekolah.

3) Hasil penelitian juga dapat meningkatkan kualitas pendidikan sekolah yang

semakin maju.

Page 24: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Hakikat Apresiasi Cerita pendek

a. Pengertian Kemampuan

Chaplin (1981:1) mendefinisikan kemampuan sebagai berikut ability

(kemampuan, kecakapan, ketangkasan, bakat, kesanggupan) merupakan tenaga (daya

kekuatan) untuk melakukan suatu perbuatan. Menurut Woodworth dan Marquis

dalam Suryabrata (2002:161) kemampuan (ability) mempunyai tiga arti yaitu:

1) Anchievement yang merupakan actual ability, yang dapat diukur langsung dengan

alat atau tes tertentu.

2) Capacity yang merupakan potential ability, yang dapat diukur secara tidak

langsung dengan melalui pengukuran terhadap kecakapan individu, di mana

kecakapan ini berkembang dengan perpanduan antara dasar dengan training yang

intensif dan pengalaman.

3) Atitude, yaitu kualitas yang hanya data diungkap/diukur dengan tes khusus yang

sengaja dibuat untuk itu.

Kemampuan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdikbud, 2002:707-

708) berasal dari kata “mampu” yang berarti bisa atau sanggup. Kemampuan adalah

suatu kesanggupan dalam melakukan sesuatu. Seseorang dikatakan mampu apabila ia

bisa melakukan sesuatu yang harus ia lakukan. Sedangkan menurut Wikipedia

Indonesia Kemampuan adalah kapasitas seorang individu untuk melakukan beragam

tugas dalam suatu pekerjaan. (http://id.wikipedia.org/wiki/Kemampuan) diakses 17

april 2011 jam 15.02 wib).

Gagne melalui Ratna Wilis Dahar (1989: 134), mengemukakan bahwa

kemampuan adalah penampilan-penampilan yang dapat diamati sebagai hasil belajar.

Ada lima macam yaitu (1) kemampuan yang berhubungan dengan keterampilan

intelektual, (2) kemampuan yang berhubungan dengan penggunaan strategi kognitif,

Page 25: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

(3) kemampuan yang berhubungan dengan sikap, (4) kemampuan yang berhubungan

dengan informasi verbal, dan (5) kemamapuan yang berhubungan dengan

keterampilan motorik.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan kemampuan

adalah kesanggupan seseorang dalam melakukan suatu perbuatan atau pekerjaan yang

berupa bawaan dari lahir maupun hasil dari latihan dan praktek, kemampuan ini dapat

diukur langsung maupun secara tidak langsung dengan alat atau tes tertentu.

b. Pengertian Apresiasi

Secara etimologis istilah apresiasi berasal dari bahasa Latin apreciataio yang

berarti “menghargai “. Dalam bahasa indonesia berarti “menghargai”. Dalam bahasa

inggris aprecate yang berarti menghargai memahami, menghargai dan menilai”. Dari

kata appreciate dapat dibentuk kata appreciation yang berarti penghargaan,

pemahaman, dan penghayatan”. Kata apresiasi dalam bahasa indonesia mengandung

pengertian sejajar dengan kata aprecatio (Latin) kata appreciation (Inggris). Kata

apresisi juga diartikan sebagai kegiatan penilaian terhadap kualitas sesuatu dan

memberikan penghargaan yang tepat.

(http://www.infoplease.com/dictionary/appreciation.html.)

Menurut S. Effendi (1974:18), apresiasi sadalah kegiatan menggali cipta

sastra dengan sungguh-sungguh hingga tumbuh pengertian, penghargaan, kepekaan

pikiran kritis dan kepekaan perasaan yang baik terhadap cipta sastra. Menggali cipta

satra berarti memahami cipta sastra. Untuk itu diperlukan usaha untuk menyenangi

karya sastra. Perasaan senang terhadap karya sastra akan menumbuhkan keinginan

untuk lebih mengerti, menghargai, dan akhirnya memiliki kepekaan pikiran dan

perasaan terhadap karya sastra. Senada dengan pendapat S. Effendi, yaitu Jakob

Sumardjo dan Saini (1986: 173) mengatakan bahwa apresiasi mengandung pengertian

memahami, menikmati, dan menghargai atau menilai. Apresiasi yaitu memahami,

menikmati, dan menghargai atau menilai karya sastra.

Page 26: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Yus Rusyana (1984: 322) menyatakan bahwa apresiasi sebagai pengenalan

nilai-nilai yang lebih tinggi. Sedangkan apresiasi cerita adalah pengenalan dan

pemahaman yang tepat terhadap nilai cerita, dan kegairahan kepadanya, serta

kenikmatan yang timbul sebagai akibat semua itu. Dalam mengapresiasi cerita

pendek seseorang merasakan pengalaman yang telah disusun oleh pengaranganya.

Apresiasi tingkat pertama, apabila seseorang mengalami pengalaman yang ada dalam

sebuah cerita pendek. Apresiasi tingkat kedua, apabila daya intelektual pembaca

bekerja lebih giat, misalnya pembaca mulai bertanya kepada dirinya tentang makna

pengalaman yang diperolehnya, tentang pesan yang disampaikan pengarang, tentang

hal tersembunyi di belakang alur, dan lain-lain.

Boen S. Oemarjati (1991:58) menjelaskan bahwa apresiasi merupakan

tanggapan atau pemahaman sensitif terhadap karya sastra. Jelasnya penekanan pada

pengertian sensitif terutama menyangkut tanggapan seseorang tanggapan seseorang

terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam karya satra. Dengan demikian

mengapresiasi cerita berarti menanggapi karya sastra dengan kemampuan afektif di

satu pihak peka terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam cerita yang bersangkutan,

baik yang tersurat maupun yang tidak tersirat, kepekaan tanggapan tersebut

bermanfaat bagi upaya memahami pola tata nilai yang diperolehnya dalam cerita

dalam proporsi yang sesuai dengan konteks persoalanya.

Sejalan dengan pengertian di atas, Atar Semi (1993: 153) mengemukakan

bahwa untuk mengetahui atau menilai siswa yang telah memiliki apresiasi dapat

dipergunakan seperangkat indikator berikut (1) siswa mampu menginterpretasikan

perilaku (perwatakan) yang ditemuinya dalam karya sastra yang dibacanya, (2) siswa

memiliki sensitivitas terhadap bentuk dan gaya bahasa, (3) siswa mampu menangkap

ide atau tema, (4) siswa menunjukkan perkembangan atau kemajuan selera personal

terhadap sastra. Oleh karena itu, yang menjadi tujuan pengajaran cerita pendek adalah

apresiasi kreatif, yang dalam bentuk wujud kegiatan pembelajaran terdiri dari tiga

tingkatan, yakni pertama, tingkat penerimaan (siswa memperlihatkan bahwa siswa

mau belajar, mau bekerja sama, dan mau menyelesaikan tugas membaca, dan tugas–

Page 27: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

tugas lain); kedua, tingkat memberi respon (siswa suka terlibat dalam kegiatan

membaca dan menunjukkan minat pada kegiatan penelaahan cerita); ketiga, tingkat

apresiasi (siswa menyadari manfaat pengajaran, sehingga dengan kemauannya sendiri

ingin menambah pengalamannya).

Berdasarkan berbagai pendapat tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa

apresiasi yaitu upaya untuk mengenali, memahami, menikmati, menghargai, dan

menilai karya sehingga tumbuh rasa senang terhadap karya, dan akhirnya dapat

mengambil nilai-nilai yang terkandung dalam cerita pendek yang diperankannya.

c. Pengertian Cerita Pendek

Menurut Burhanudin Abdullah (2005: 10) cerita pendek yaitu cerita fiksi

bentuk prosa yang singkat padat, yang unsur ceritanya terpusat pada satu peristiwa

pokok, sehingga jumlah dan pengembangan pelaku terbatas, dan keseluruhan cerita

memberikan kesan tunggal.

Bal Ram Adhikari (2006:1) menyatakan pendapat tentang cerita pendek

sebagai berikut :

Short stories can be used as one of the means to achieve the ultimate goal of the

language teaching program. The ultimate goal of language teaching program is

to develop communicative competence in language learners.The purpose of

teaching short stories in the language classroom is obviously different from the

purpose of teaching them in the literature classroom. In the former case, the

short stories are used as a means to develop communicative competence, while

in the latter case; they are used as a means to develop 'literary competence. (

Jurnal of Nelta : vol 11)

Dari kutipan tersebut dapat diartikan cerita pendek dapat digunakan sebagai

cara untuk mencapai salah satu program dasar dari program pembelajaran bahasa.

Tujuan dan program pembelajaran bahasa adalah untuk mengembangkan kemampuan

dalam berkomunikasi dalam mempelajari bahasa. Maksud dari pembelajaran cerita

pendek dikelas yaitu mudah dipahami, berbeda dari maksud mengajar dikelas

kesusastraan sebagai contoh cerita pendek digunakan untuk mengembangkan

Page 28: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

kemampuan berkomunikasi sedangkan disisi lain digunakan untuk mengembangkan

kemampuan sastra.

Dengan demikian, cerita pendek itu cerita yang ringkas. Unsur-unsur intrisik

seperti setting, penokohan, peristiwa dalam cerita diungkapkan secara singkat. Ahli

lain mengemukakan, ceita pendek ialah karya sastra berbentuk prosa yang isinya

merupakan kisahan pendek yang mengandung kesan tunggal Guntur Tarigan (1989:

175-177). Kisahan pendek maksudnya cerita diungkapkan secara ringkas. Secara

ringkas maksudnya peristiwa-peristiwa diuraikan secara terbatas atau secara tidak

mendalam.

Menurut Willam Kenney (1966: 103) “More specifically, the term “ short

story” is normally applied to works of fiction ranging in length from one thousand to

fifteen thousand words”. yang artinya lebih spesifik cerita pendek biasanya

digunakan untuk menggambarkan cerita fiksi dengan panjang antara 1000 sampai

15000 kata. revisi yang cukup berarti dalam proses itu.

Liang Gie dan Widyamartaya dalam Korrie Layyun Rampan (1995: 10)

menekankan Cerita pendek harus dapat dibaca dalam waktu singkat dalam sekali

duduk. Cerita pendek adalah khayalan berbentuk prosa yang pendek, biasanya

dibawah 10.000 kata bertujuan menghasilkan menghasikan kesan kuat dan unsur-

unsur drama; oleh sebab itu alurnya disebut konflik dramatik.

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa cerita pendek adalah

tuturan yang membentangkan bagaimana terjadinya suatu peristiwa berupa kisah

nyata, omong kosong, atau dongengan yang menuturkan suatu perbuatan,

pengalaman, atau penderitaan orang lain.

d. Ciri-ciri Cerita Pendek

Ciri-ciri cerita pendek antara lain adalah (1) singkat, padu, dan ringkas; (2)

memiliki unsur utama berupa adegan, tokoh, dan gerakan; (3) bahasanya tajam,

sugestif, dan menarik perhatian; (4) mengandung impresi pengarang tentang konsepsi

kehidupan;(5) memberi efek tunggal dalam pikiran pembaca;(6) mengandung detail

Page 29: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dan inseden yang betul-betul terpilih; (7) ada pelaku utama yang benar-benar

menonjol dalam cerita: dan (8) menyajikan kebulatan efek dan kesatuan emosi

Guntur Tarigan. (1998: 177).

Dick Hartoko (1990: 130- 153).menyebutkan unsur-unsur cerita pendek

sebagai berikut: (1) cerita; (2) alur. Pembicaraan mengenai cerita meliputi (a)

fokalisator; dan (b) objek yang difokalisasikan. Objek yang difokalisasikan meliputi:

(a) tokoh-tokoh; (b) ruang; (c) hubungan-hubungan dalam kurun waktu. Pembicaraan

tentang alur meliputi: (a) peristiwa; dan (b) para pelaku. Pembicaraan tentang

peristiwa meliputi: (a) peristiwa fungsional; (2) kaitan; (3) peristiwa acuan; dan (d)

hubungan antar peristiwa. Pembicaraan tentang para pelaku meliputi: (a) model

aktualisasi; (b) komplikasi

Menurut Jakob Sumardjo dan Saini (1986: 37) unsur-unsur intrinsik cerpen

adalah peristiwa cerita (alur atau plot), tokoh cerita (karakter), tema cerita, suasana

cerita (mood dan atmosfir cerita), latar cerita atau (setting) sudut pandanagan

pencerita (point of view), dan gaya (style) pengarangnya. Unsur-unsur tersebut adalah

unsur pembangun cerita.Sebagai unsur pembangun cerita maka unsur-unsur tersebut

harus hadir dalam cerita.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan mengenai

ciri-ciri cerita pendek antara lain: (1) singkat, padu, dan ringkas; (2) memiliki unsur

utama berupa adegan, tokoh, dan gerakan; (3) bahasanya tajam, sugestif, dan menarik

perhatian; (4) mengandung impresi pengarang tentang konsepsi kehidupan; (5)

menimbulkan efek tunggal pada pikiran pembaca; (6) mengandung detil dan insiden

yang betul-betul terpilih; (7) ada pelaku utama yang benar-benar menonjol dalam

cerita; dan (8) menyatakan kebulatan efek dan kesatuan emosi.

e. Manfaat cerita pendek

Cerita merupakan kebutuhan bagi manusia dari anak-anak, orang dewasa,

sampai orang tua. Setiap detik, setiap jam, setiap hari kita mendengarkan orang

bercerita baik secara langsung atau tidak langsung. Cerita tidak hanya memberikan

Page 30: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

manfaat emotif namun juga memberikan manfaat bagi segala aspek. Cerita diyakini

sebagai aktivitas penting dan tidak dapat dipisahkan dalam dunia pendidikan. Cerita

bagi siswa memiliki manfaat yang sama dengan aktivitas dan program pendidikan itu

sendiri. Menurut Tadkirotun Musfiroh (2008:81-100) menyatakan bahwa manfaat

cerita adalah: (1) Membantu pembentukan pribadi dan moral anak, (2) Menyalurkan

kebutuhan imajinasi dan fantasi, (3) Memacu kemampuan verbal, (4) Merangsan

minat menulis anak, (5) Membuka cakrawala yang dijelaskan sebagai berikut:

1) Membantu pembentukan pribadi dan moral anak

Cerita memiliki pengaruh dalam cara berfikir dan perilaku peserta didik

mereka senang mendengarkan cerita walaupun ceritanya diulang-ulang. Anak

akan terbiasa memperoleh kebahagiaan melalui kegiatan, termasuk saat

mendengarkan cerita, akan tumbuh menjadi pribadi yang hangat, komponis, dan

memiliki kecerdasan interpersonal yang lebih tinggi dari pada anak yang tidak

mendengarkan cerita. Pendidik mempunyai peran penting sebagai tempat

bertanya dan tempat berbagi. Hubungan psikologis ini membuka peluang kepada

pendidik untuk membarikan penanaman moral kepada anak.

Cerita mendorong perkembangan moral kepada anak karena beberapa

sebab yaitu (1) menghadapkan anak kepada anak kepada situasi yang

mengandung konsiderasi yang mirip dengan yang dihadapi anak dalam dunia

nyata, (2) cerita dapat memancing anak menganalisis situasi, (3) cerita

mendorong anak untuk menelaah perasaan sendiri sebalum ia mendapatkan

respon orang lain untuk dibandingkan, (4) cerita mengembangkan sikap tepo

seliro yaitu pemahaman dan penghargaan atas apa yang diharapkan sehingga

siswa memiliki konsiderasi terhadap orang dalam kisah nyata.

2) Menyalurkan kebutuhan imajinasi dan fantasi

Masa anak-anak adalah masa yang mempunyai daya imajinasi atau daya

berangan-angan yang tinggi. Anak-anak membutuhkan membutuhkan penyaluran

imajinasi dan fantasi tentang barbagai hal yang yang muncul pada pikiran anak.

Anak membutuhkan dongeng atau cerita karena berbagai hal diantaranya : (1)

Page 31: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

anak membagun gambaran-gambaran mental pada saat memperdengarkan

memperdengarkan kata-kata yang melukiskan kejadian, (2) anak memperoleh

keterampilan yang beragam sesuai dengan latar belakang dan pengetahuan

masing-masing, (3) anak memperoleh kebebasan untuk melakukan pilihan secara

mental, (4) anak memperoleh kesempatan untuk menangkap imajinasi dan

citraan-citraan cerita, (5) anak memiliki tempat untuk melarikan permasalahan

seperti keinginan untuk melawan, kemarahan, rasa iri dan cemburu, (6) anak

memperoleh kesempatan untuk merangkai-rangkai hubungan sebab akibat secara

imajinatif.

3) Memacu kemampuan verbal

Cerita yang bagus tidak hanya meghibur namun juga mendidik sekaligus

merangsang kemampuan linguistik, yang paling penting adalah kemampuan

untuk mencapai sasaran praktis. Mendengar cerita yang bagus bagi anak sama

artinya dengan melakukan serangkaian kegiatan fonologis, sintaksis, sematik,

dan pragmatik. Selama menyimak cerita anak anak belajar bagaimana bunyi

diucapkan dengan benar. Secara tidak lansung anak telah menajamkan

kemampuan linguistiknya.

4) Merangsan minat menulis anak

Cerita memancing rasa kebahasaan anak, anak yang gemar membaca dan

mendengarkan cerita akan memiliki kemampuan berbicara, menulis dan

memehami gagasan rumit secara lebih baik, dikutip dari Leonhard dalam

Tadkirotun Musfiroh (2008:88). Cerita menumbuhkan kemampuan tulis anak,

cerita dapat menimbulakan inspirasi bagi anak untuk membuat cerita sendiri.

5) Membuka cakrawala

Cerita dapat membawa anak pada kegiatan yang lebih baik, mempertinggi

rasa ingin tahu yang tinggi, dan sikap menghargai kehidupan. Bercerita

memberikan jalan memberikan jalan bagaimana memahami diri sendiri dan

memahami orang lain, dan bagai mana memehami cerita itu sendiri

Page 32: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Setiap aktivitas pembelajaran yang diterapkan dalam sebuah kurikulum pasti

memiliki manfaat yang positif yang dapat diperoleh para pembelajarnya, begitu juga

dalam pembelajaran apresiasi cerita pendek. Rahmanto (1988: 16-25) menjelaskan

pembelajaran sastra termasuk pembelajaran apresiasi cerita pendek dapat

memberikan empat manfaat, yakni: (1) membantu keterampilan berbahasa, (2)

meningkatkan kemampuan budaya; (3) mengembangkan cipta dan rasa; dan (4)

menunjang pembentukan watak.

Beberapa pendapat tersebut jika ditarik kesimpulan pada dasarnya

pembelajaran cerita pendek memiliki peranan penting dalam pembentukan watak dan

kepribadian siswa. Hal ini tampak dari manfaat maupun fungsi pembelajaran cerita

pendek mencakup berbagai sendi kehidupan mulai dari segi intelektual, sosial,

budaya, hingga spiritual. Dengan demikian, pembelajaran cerita pendek merupakan

salah satu jalan yang dapat digunakan oleh pendidik untuk memperbaiki moral

bangsa yang cenderung menurun.

f. Klasifikasi Cerita pendek

Berdasarkan ciri-ciri cerita pendek yang sebagian besar mengacu pada

kuantitas maupun kualitas cerita, klasifikasi cerita pendek juga dititik beratkan pada

kedua hal tersebut. Tarigan (1993: 178) mengemukakan bahwa klasifikasi cerita

pendek dapat dilakukan dari berbagai sudut pandangan yang umum, yakni

berdasarkan jumlah kata dan berdasarkan nilai. Berdasarkan jumlah kata yang

terkandung oleh cerita pendek maka dapat dibedakan dua jenis cerita pendek, yaitu

cerpen yang pendek (short short story) dan cerita pendek yang panjang (long short

story). Cerpen yang pendek Short short story adalah cerpen yang jumlah kata-katanya

pada umumnya di bawah 5000 kata maksimum 5000 kata, atau kira-kira 16 halaman

kuarto spasi rangkap, yang dapat dibaca dalam waktu kira-kira seperempat jam.

Cerpen yang panjang (long short story) adalah cerita pendek yang jumlah kata-

katanya antara 5000 sampai 10.000 kata, minimal 5000 kata dan maksimal 10.000

kata, atau kira-kira 33 halaman kuarto spasi rangkap, yang dapat dibaca kira-kira

setengah jam.

Page 33: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Berdasarkan nilai yang terkandung oleh cerita pendek maka dapat dibedakan

dua jenis cerita pendek, yaitu cerita sastra dan cerita hiburan. Cerpen sastra adalah

cerpen didasarkan pada pertimbangan cerpen tersebut benar-benar bernilai sastra

yaitu memenuhi norma-norma yang dituntut oleh seni sastra. Cerpen hiburan adalah

cerpen yang dianggap tidak bernilai sastra, tetapi lebih ditunjukkan untuk menghibur

saja.

g. Penilaian Apresiasi Cerita Pendek.

Penilaian apresiasi cerita pendek di SD lebih sulit karena membutuhkan

persiapan, pelaksanaan, dan perskorannya memerlukan banyak waktu dan tenaga,

tidak mengherankan jika banyak guru SD yang melaksanakan kegiatan pembelajaran

cerita siswa hanya disuruh membaca lalu mengerjakan soal tanpa memfasilitasi siswa

mengekplorasi perasaanya. Banyak aspek atau faktor yang harus diidentifikasi dalam

penilaian apresiasi cerita pendek, ini merupakan masalah penilaian kemampuan siswa

menjiwai, mengekpresikan, mengkreasikan serta menyajikan cerita secara menarik

dihadapan guru. Namun demikian, upaya melaksanakan penilaian apresiasi cerita

pendek harus dilaksanakan demi pencapaian tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Tabel. 1 Daftar nilai Apresiasi Cerita Pendek kelas V

No Nama Aspek yang Dinilai Jumlah

Skor

Nilai

Akhir Ketuntasan I II III IV V

Jumlah

Page 34: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Nilai rata-rata

Nilai di bawah 65

Nilai di atas atau sama dengan 65

Ketuntasan Klasikal

Keterangan :

Aspek yang dinilai :

I. Lafal.

II. Intonasi.

III. Kelancaran Berbicara.

IV. Ekspresi Berbicara.

V. Pemahaman Isi.

Penjelasan dari tiap-tiap deskriptor sebagai berikut :

I. Lafal

Kemampuan melafalkan bunyi kata dijelaskan sebagai berikut:

a. Lafal sangat jelas: mengucapkan kata maupun kalimat dengan sangat jelas

yaitu benar-benar dapat dibedakan bunyi konsonan dan vokal (hampir tidak

ada kesalahan).

b. Lafal jelas: mengucapkan kata maupun kalimat dengan jelas yaitu dapat

dibedakan bunyi konsonan dan vokal (artikulasi jelas tetapi sesekali

melakukan kesalahan).

c. Lafal cukup jelas: cukup kesulitan mengucapkan bunyi konsonan dan vokal

dengan jelas tetapi masih dapat dipahami pendengar.

d. Lafal kurang jelas: melafalkan kata-kata yang susah sekali dipahami karena

masalah pengucapan yaitu bunyi konsonan dan vokal kurang jelas untuk

Page 35: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dibedakan sehingga memaksa pendengar harus mendengarkan dengan teliti

ucapannya.

e. Lafal tidak jelas: kesulitan (tidak jelas) melafalkan bunyi konsonan dan vokal

sehingga kesalahan dalam pelafalan terlalu banyak menyebabkan bicaranya

tidak dapat dipahami dan salah pengertian.

II. Intonasi

Kemampuan memberikan intonasi dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Intonasi sangat tepat: penempatan tekanan kata/suku kata sangat tepat

sehingga berbicaranya tidak terkesan datar dan membosankan.

b. Intonasi tepat: sedikit sekali kesalahan penempatan tekanan kata/suku kata,

pembicaraan juga tidak terkesan datar.

c. Intonasi cukup tepat: terkadang membuat kesalahan dalam penempatan

tekanan kata/suku kata sehingga cukup terkesan datar.

d. Intonasi kurang tepat: sering tidak memberikan tekanan kata/suku kata yang

seharusnya mendapatkan intonasi dan cukup membosankan lawan bicara.

e. Intonasi tidak tepat: sama sekali tidak ada tekanan kata/suku kata dalam

pembicaraannya dari awal sampai akhir sehingga membosankan lawan bicara

dan keseluruhan bicaranya terkesan datar.

III. Kelancaran

Kemampuan kelancaran berbicara dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Berbicara sangat lancar: berbicara dengan sangat lancar, tidak terputus-putus,

dan tidak terdapat sisipan bunyi “ee…” dan sejenisnya.

b. Berbicara lancar: sedikit sekali berbicara dengan terputus tetapi tidak terdapat

sisipan bunyi “ee…” dan sejenisnya.

c. Berbicara cukup lancar: terkadang berbicara dengan terputus-putus dan

terdapat sisipan bunyi “ee…” dan sejenisnya.

d. Berbicara kurang lancar: berbicara sering terputus-putus dan menyisipkan

bunyi “ee…” dan sejenisnya.

Page 36: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

e. Berbicara tidak lancar: berbicara selalu terputus-putus, banyak pengucapan

sisipan bunyi “ee…” dan sejenisnya, dan sangat membosankan lawan bicara.

IV. Ekspresi Berbicara

Kemampuan ekspresi berbicara dijelaskan sebagai berikut:

a. Ekspresi berbicara sangat tepat: hampir keseluruhan terdapat

mimik/pantomimik berbicara yang meyakinkan dan komunikatif.

b. Ekspresi berbicara tepat: terkadang menggunakan mimik/pantomimik

berbicara yang dapat membangkitkan perhatian lawan bicara.

c. Ekspresi berbicara cukup tepat: terdapat mimik/pantomimik berbicara tetapi

tidak proporsional (terlalu berlebihan/tidak tepat pada keadaan).

d. Ekspresi berbicara kurang tepat: ragu-ragu dalam memberikan gerak-gerik

(mimik/pantomimik) yang dapat meyakinkan lawan bicara.

e. Ekspresi berbicara tidak tepat: berbicara tanpa ada gerakan, statis, dan

terkesan kaku.

V. Pemahaman Isi

Kemampuan pemahaman isi pembicaraan dijelaskan sebagai berikut:

a. Sangat paham isi pembicaraan: isi pembicaraan sesuai dengan topik dan tokoh

yang diperankan tanpa kesulitan.

b. Memahami isi pembicaraan: isi pembicaraan sesuai dengan topik dan tokoh

yang diperankan tetapi sedikit mengalami kesulitan (kekeliruan).

c. Cukup memahami isi pembicaraan: terkadang berbicara tidak sesuai topik dan

tokoh yang diperankan.

d. Kurang memahami isi pembicaraan: sering berbicara tidak sesuai topik/isi

pembicaraan dan tokoh yang diperankan.

e. Tidak memahami isi pembicaraan: selalu berbicara di luar dari topik dan

tokoh yang diperankan, membingungkan lawan bicara.

Page 37: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Petunjuk penilaian :

1) Nilai setiap aspek yang dinilai apresiasi cerita berskala antara 1 sampai

5, secara garis besar nilai 5 memiliki arti sangat baik, nilai 4 berarti

baik, nilai 3 berarti cukup, nilai 2 berarti kurang, dan nilai 1 sangat

kurang.

2) Jumlah skor atau total nilai diperoleh dari menjumlahkan nilai setiap

aspek penilaian yang diperoleh siswa.

3) Nilai akhir yang diperoleh siswa diolah dengan menggunakan rumus:

Jumlah Skor X 4 = Nilai akhir.

4) Nilai rata-rata kelas dihitung dengan rumus berikut ini :

Jumlah nilai

Jumlah siswa

5) Presentase ketuntasan pembelajaran apresiasi dapat dihitung dengan

menggunakan rumus:

Jumlah siswa yang mendapat nilai ≥ 65 X 100 % = Presentase tingkat

keberhasilan

Jumlah Siswa

Tabel 2. Lembar observasi Penilaian Proses Siswa

Petunjuk : Berilah tanda (V) dari deskriptor yang tampak.

No. Nama

Sikap Siswa

Skor Ket Minat Keaktifan

Kerja

Sama Kesungguhan

= Nilai Rata-Rata

Page 38: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Jumlah

Persentase

Skor = jumlah tanda (V) pada kolom sikap siswa

Keterangan :

4 = A : Sangat Baik

3 = B : Baik

2 = C : Cukup

1 = D : Kurang

0 = E : Sangat Kurang

Penjelasan diskriptor sebagai berikut:

No.

Sikap Siswa Deskriptor Keterangan

1. Minat Siswa yang tertarik dan lebih antusias mengikuti

pembelajaran role playing sehingga siswa

tertarik mengikuti kegiatan pembelajaran.

2. Keaktifan Siswa terlihat lebih aktif bertanya, menjawab

pertanyaan, dan mengungkapkaan ide gagasan

serta aktif dalam bermain peran.

3. Kerja sama Siswa menunjukkan sikap kerja sama yang baik

dalam berdiskusi kelompok dan melakukan

bermain peran dan kekompakkan dalam

kelompok.

4. Kesungguhan Siswa menunjukkan sikap serius ketika

pembelajaran berlangsung terutama saat bermain

Page 39: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

peran bersama kelompok didepan kelas.

h. Hakikat Kemampuan Mengapresiasi Cerita Pendek

Berbagai pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa kemampuan

mengapresiasi cerita pendek adalah kesanggupan individu untuk melakukan kegiatan

mengenali, memahami, menghargai, menilai dan mengkreasikan cerita pendek

dihadapan umum secara sungguh-sungguh yang melukiskan realita kehidupan

manusia, secara ringkas dan padat, dan yang diceritakan hanya satu peristiwa pokok

guna mmengembangkan kemampuan imajinasi, memacu kemampuan verbal, serta

menanamkan nilai moral serta membentuk siswa memiliki kepribadian.

2. Hakikat Model Pembelajaran

a. Pengertian Model

Chauhan dalam Abdul Aziz Wahab (2009: 52) menyatakan:

“Model of teaching can be definited as an intructional design which

describes the prosses of specifying and producing particular environmental situations

which cause the students to interact in such a way that a specific change accurs in

their behavior”

Artinya model adalah sebuah perencanaan yang menggambarkan proses

yang ditempuh pada proses belajar mengajar agar dicapai perubahan spesifik pada

perilaku siswa yang diharapkan. Secara umum istilah “model” diartikan sebagai

kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan suatu

kegiatan. Dalam pengertian lain model juga diartikan sebagai barang atau benda

tiruan dari benda yang sesungguhnya, seperti, globe adalah model dari bumi tempat

kita hidup. (Winataputra, 1992: 34).

Model adalah suatu pola atau rencana yang sudah direncanakan dan

digunakan untuk menyusun kurikulum, mengatur kurikulum, mengatur materi

pembelajaran, dan memberi petunjuk kepada pendidik didalam kelas. Joice dan Weils

dalam Isjoni (2010: 50). Soli Abimanyu (2009:3) model pembelajaran yang

dikemukakan oleh Joyce and Weil adalah istilah yang memiliki kaitan makna dengan

Page 40: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

strategi pembelajaran. Model pembelajaran diartikan sebagai benda atau barang

tiruan dari benda yang sesungguhnya, seperti globe adalah model dari bumi, replika

pesawat terbang yang biasa dipajang adalah model pesawat terbang. Secara khusus

istilah model diartikan sebagai kerangka konseptual yang diartikan sebagai kerangka

konseptual yang digunakan untuk melakukan sesuatu kegiatan. Dengan mengacu

pengertian khusus tersebut, model pembelajaran menurut Joyce and Weil adalah

kerangka yang melukis prosedur sistematis dalam mengorganisasi pengalaman

belajar untuk mencapai tujuan tertentu dan fungsi sebagai pedoman bagi guru dalam

merencanakan dan melaksanakan pembelajaran.

Chaplin (2002: 306) mendefinisikan model dengan empat macam

pengertian. (1) model berarti satu kopi, tembusan, salinan, turunan dari sesuatu, (2)

satu bentuk ideal, atau standar. (3) satu penyajian fisik dari satu sistem untuk

memperlihatkan cara kerja sistem tersebut. (4) satu kumpulan asumsi atau postulat,

seringkali dalam bentuk matematis yang yang berusaha untuk menetapkan konsepsi

kerja yang digeneralisasikan, yang dapat menerangkan data empitris atau relasi

empiris.

Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, menyatakan bahwa model

adalah rencana, representasi, atau deskripsi yang menjelaskan suatu objek, sistem,

atau konsep, yang seringkali berupa penyederhanaan atau idealisasi. Bentuknya dapat

berupa model fisik (maket, bentuk prototipe), model citra (gambar rancangan, citra

komputer), atau rumusan matematis (http://id.wikipedia.org/wiki/Model)

Berdasarkan uraian tersebut yang dimaksud dengan model adalah kerangka

konseptual yang melukiskan prosedur dalam mengorganisasikan pengalaman belajar

untuk mencapai tujuan tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi pengajar dalam

melakukan aktivitas belajar mengajar.

b. Pengertian Pembelajaran

Menurut Oemar Hamalik (2003:57) pembelajaran adalah suatu kombinasi

yang tersusun meliputi unsur-unsur manusia, material, fasilitas, perlengkapan, dan

Page 41: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

prosedur manusia terlibat dalam sistem pengajaran yang terdiri dari siswa, guru dan

tenaga pendidik lainnya. Pembelajaran menurut Gagne dalam Isjoni (2010: 50)

menyatakan bahwa “An active process and suggest that teaching involves facilitating

active mental process by by student.” Artinya dalam proses pembelajaran siswa

berada dalam posisi proses mental yang aktif, dan guru mengkondisikan terjadinya

pembelajaran. Dalam proses pembelajaran harus sesuai dengan kebutuhan siswa .

Pembelajaran merupakan suatu yang wajib dilakukan dan diberikan kepada

anak-anak kita. Karena kunci sukses untuk menggapai cita-cita dimasa depan,

mempersiapkan generasi penerus bangsa yang berwawasan dan berintelektul tinggi

yang berguna bagi keluarga, agama nusa dan bangsa. Pembelajaran mempunyai peran

yang sangat utama dalam melakukan pembelajaran menerapkan model merupakan

keharusan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Penggunaan model pembelajaran

untuk menghindari siawa merasa jenuh, bosan dalam menyerap materi pembalajaran

yang disampaikan guru. (http://nadhirin.blogspot.com2009/model-pembelajaran-

efektif.html).

Dalam UUSPN No: 20 (2003:2) pembelajaran adalah proses interaksi antara

dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran dirancang oleh guru

untuk membangun kreativitas berfikir yang dapat meningkatkan kemampuan

mengkonstruksi pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan penguasaan yang

baik terhadap terhadap materi pembelajaran. Menurut Corey yang dikutip dalam Sri

Anitah (2005:6) pembelajaran adalah suatu proses yang dilakukan seseorang dikolola

secara sengaja dikelola untuk untuk memungkinkan ia turut serta dalam dalam

tingakah laku tertentu dalam kondisi khusus atau menghasilkan menghasilkan respon

terhadap situasi tertentu. Pembelajaran adalah suatu usaha yang sengaja melibatkan

dan menggunakan pengetahuan profesional yang dimiliki guru untuk mencapai tujuan

kurikulum.(http:sumberBadarudin,S.Pd.com/2010/HakikatBelajardanPembelajaran).

Pembelajaran merupakan proses komunikatif interaktif antara sumber

belajar, guru dan siswa yaitu saling bertukar informasi. Istilah dalam pembelajaran

keterampilan diambil dari kata terampil (skill) yang mengandung arti kecakapan

Page 42: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

kecakapan dan melaksanakan tugas dengan cekat, cepat, tepat.

(http://franciscusti.blogspot.com/2009/pembalajaran-merupakan-proses.html).

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah suatu

proses yang diciptakan antara guru dengan peserta didiknya dalam suatu lingkungan

sehingga terjadi proses pembelajaran yang efektif dan efisien untuk mencapai tujuan

yang diharapkan.

c. Komponen- komponen Pembelajaran

Komponen pembelajaran merupakan kegiatan yang melibatkan beberapa

komponen pembelajaran antara lain:

1) Siswa adalah Seorang yang bertindak sebagai pencari, penerima, dan menyimpan

isi pembelarajan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.

2) Guru adalah Seorang yang bertindak sebagai pengelola, katalisator dan peran

lainya untuk memungkinkan berlangsungnya kegiatan pembelajaran yang efektif.

3) Tujuan adalah Suatu pernyataan perubahan perilaku (kognitif, afektif,

psikomotorik) yang diinginkan terjadi pada siswa setelah mengikuti kegiatan

pembelajaran.

4) Isi pembelajaran adalah Segala informasi yang berupa fakta, prinsip, dan konsep

yang diperlukan untuk mencapai tujuan.

5) Metode adalah Cara yang teratur untuk memberi kesempatan kepada siswa untuk

mendapatkan segala informasi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.

6) Media adalah Bahan pengajaran dengan peralatan yang digunakan untuk

menyajikan kepada siswa agar lebih mudah memahami.

7) Evaluasi adalah suatu cara yang digunakan untuk menilai proses dan hasilnya.

(http://krisna 1.blog.uns.ac.id/20/01/2011/pengertian-dan-ciri-ciri-pembelajaran).

Pembelajaran merupakan materi yang penting dalam dan mengantarkan para

siswa menuju tujuan pembelajaran yang sebenarnya. Tujuan pembelajaran adalah

keterampilan dan kualitas tertentu yang dapat dikuasai oleh siswa. Semakin tinggi

kualitas yang harus dikuasai oleh siswa, semakin sukar dalam mencapai tujuanya.

Pembelajaran akan berjalan lancar dan menghasilkan produk yang berkualitas jika

Page 43: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ditangani oleh guru yang profesional dan berkualitas sesuai dibidangnya. Hal ini

sesuai dengan tujuan pembelajaran menurut Benjamin S. Bloom yang dikutip dalam

S. Nasution (1995:62) yang membagi tujuan pembelajaran menjadi tiga ranah yaitu:

(1) ranah kognitif ; (2) ranah afektif; (3) ranah psikomotor.

Penjelasan Bloom dalam Made Wena ( 2009 : 118) menyatakan tujuan dari

pembelajaran tersebut dinyatakan dalam bentuk perilaku yang secara sistematis

meliputi 3 ranah yaitu (1) kogmitif, (2) afektif, (3) Psikomotorik.

1) Ranah kognitif

Suatu perilaku yang menyangkut masalah pengetahuan, informasi

dan masalah kecakapan intelektual. Perilaku kognitif ini meliputi 6

tingkatan, yaitu: a) pengetahuan sikap, yaitu pengetahuan yang muncul bila

diperlukan, b) komperhensif, pemahaman dalam menafsirkan informasi, c)

mengaplikasi, menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh dalam

kehidupan nyata, d) menganalisis, menguraikan pengetahuan yang telah

diperoleh ke dalam berbagai bagian, e) mengadakan sintesis, memedukan

antara berbagai pengetahuan untuk menghasilkan suatu konsepsi atau

pengetahuan baru, f) mengadakan evaluasi, menilai pengetahuan yang

diserap siswa dengan menggunakan berbagai kriteria.

2) Ranah Afektif

Perilaku yang berupa sikap, nilai-nilai dan persepsi. Perilaku ini

terdiri dari 5 tingkatan yaitu: (a) penerimaan suatu tingakatan yng menarik

perhatian, (b) merespon, yaitu keinginan untuk berbagai interaksi, (c)

menilai, menentukan suatu posisi tertentu terhadap suatu nilai, (d)

mengorganisasi, yaitu mengambil penyesuaian dari berbagai alternatif yang

ada, (e) mengemukakan suatu pandangan atau pengambilan suatu keputusan

sebagai integrasi dari suatu klepercayaan, keyakinan, dan sikap seseorang.

3) Ranah Psikomotorik

Ranah psikomotor yaitu menyangkut pada suatu kelincahan gerakan

anggota badan terutama tangan dan koordinatornya. Perilaku terdiri dari 4

Page 44: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

tingkatan, yaitu: a) Gearakan anggota badan, separti gerak bahu, tangan dan

kaki, b) Gerakan yang benar-benar terkoordinasi secara baik, misalnya

gerakan tangan, badan atau kepala. c) Komunikasi tanpa verbal, misalnya

gerakan ekspresi muka cetusan hati nurani dan gerakan-gerakan badan atau

anggota badan yang penuh arti, d) Perilaku perbahasa dalam arti peningkatan

perilaku secara halus , misalnya perilaku lemah lembut.

Tujuan pembelajaran tersebut secara teoritis dapat dipisah-pisahkan,

akan tetapi dalam kenyataanya saling melengkapi dan saling berkaitan

sebagai suatu satu kesatuan, karena pribadi siswa juga merupakan suatu

kesatuan yang didalamnya ada unsur kognitif, afektif, psikomotorik. Dalam

merumuskan tujuan pembelajaran ada beberapa persyaratan yang harus

diketahui yaitu: (a) harus merumuskan secara spesifik bentuk kelakuan siswa

sebagai bukti telah mencapai tujuan itu, (b) harus dirumuskan lebih lanjut

kondisi-kondisi dimana kelakuan itu akan nyata, (c) harus ditentukan secara

spesifik kriteria akan itu akan nyata, (d) harus ditentukan secara spesifik

kriteria tentang tingakat kebarhasilan siswa dalam mencapai tujuan itu.

d. Tinjauan tentang Role Playing

Pada umumnya orang-orang menyebut role (peran) disini berarti rangkaian

perasaan, kata-kata, tindakan. Role merupakan sebuah alat yang unik dan lumrah

dengan berhubungan dengan orang lain, sedangkan playing bararti bermain. Menurut

Bruce Joyce dan Marsha Weil (2009:328) role playing adalah model berbasis

pengalaman dan mensyaratkan adanya materi dukungan yang tidak terlalu banyak,

selain situasi-situasi permasalahan itu sendiri. Role playing membantu masing-

masing siswa memecahkan dilema pribadi dengan bantuan kelompok sosial. Dalam

dimensi sosial memudahkan individu dalam menganalisis keadaan sosial khususnya

masalah antara manusia.

Bruce Joyce dan Marsha Weil (2009: 91) mengemukakan bahwa:

Role playing as a model of teaching has roots in both the personal and

sosial dimension of education. It attempts to help indiduals find personal

meaning within their sosial worlds and to resolve personal dilemmaswith the

Page 45: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

assistance of the social grup. In the sosial dimension, ts allow individual to

work toghether to analyzing social situasion, aspecially interpersonal

proble, and in developing decent and democratic ways of coping with these

situation.

Dari uraian tersebut artinya role playing merupakan sebuah model

pengajaran yang berasal dari dimensi-dimensi pendidikan individu maupun sosial.

Model ini membantu siswa untuk menemukan makna pribadi dalam dunia sosial

mereka dan membantu memecahkan dilema pribadi dengan bantuan kelompok

sosial. Dalam dimensi sosial memudahkan individu dalam bekerja sama dalam

menganalisis keadaan sosial khususnya masalah antar manusia.

Role Playing adalah suatu aktivitas pembalajaran yang terencana dirancang

untuk mecapai tujuan –tujuan pendidikan yang spesifik Hisyam Zaini (2007:101).

Pada prinsipnya Role Playing mengeksplorasi masalah-masalah hubunganya dengan

manusia dengan cara memainkan peran dalam situasi permasalahan kemudian

mendiskusikan peraturan peraturan. Siswa bersama-sama mengungkapkan perasaan,

tingkah laku, nilai, strategi, pemecahan masalah, kemudian dijadikan sebagai bahan

refleksi agar anak memberikan penilaian tantang permainan yang telah dilakukan.

Role playing adalah berakting sesuai dengan peran yang telah ditentukan untuk

tujuan-tujuan tertentu misalnya memerankan tokoh cerita pendek.

Menurut Patricia K. Tompkins (1998. Role Playing/Simulation, Vol 11)

berpendapat role playing adalah:

Role playing/simulation is an extremely valuable method for L2 learning. It

encourages thinking and creativity, lets students develop and practice new

language and behavioral skills in a relatively nonthreatening setting, and

can create the motivation and involvement necessary for learning to occur.

This paper will examine this technique in detail. (The Internet TESL Journal,

Vol. IV)

Artinya bermain peran/ simulasi adalah metode untuk pembelajaran L2 yang

berharga. Role playing membebaskan pikiran dan kreativitas, mengajak siswa

mengembangkan dan mempelajari bahasa baru dan kemampuan bertindak di suasana

yang tidak mengancam dan dapat mengkreasikan motivasi dan membawa hal-hal

Page 46: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

yang penting dalam pembelajaran. Tugas ini akan menguji kemampuan siswa secara

mendetail.

Role Playing sebagai model mengajar berasal berakar pada dimensi personal

dan sosial dari pendidikan. Role Paying membantu individu menemukan makna

pribadi dalam dunia sosial dan memecahkan dilema-dilema dengan bantuan

kelompok social. Pada dimensi social Role Playing memungkinkan individu untuk

bekerjasama dalam menganalisis kelompok sosial. ( Mulyani, Johar 2001: 56).

Model role playing dirancang khusus untuk membantu siswa mempelajari

mempelajari nilai-nilai sosial dan moral dan pencerminannya dalam perilaku. Model

ini juga di digunakan untuk membantu siswa menhumpulkan dan mengorganiasaikan

isu-isu moral dan sosial, mengembangkan empati kepada orang lain, memperbaiki

keterampilan sosial. Model ini memungkinkan siswa bekerjasama dalam

menganalisis situasi sosial, terutama permasalahan interpersonal melalui cara-cara

yang demokratis guna menghadapi situasi tersebut. Aunurrrahman ( 2009: 155)

Dari keterangan tersebut dapat disimpulkan bahwa bermain peran merupakan

kegiatan menjadi orang lain sesuai dengan peran yang telah ditentukan dengan tujuan

dapat mengkreasikan, mempertunjukan peristiwa dari cerita pendek yang dilakukan

oleh dua orang atau lebih. Bermain peran dapat dilakukan dengan latihan atau tanpa

latihan terlebih dahulu agar dalam pembelajaran siswa mengeksplorasi perasaan,

memperoleh wawasan tentang sikap, mengembangkan keterampilan dan berani

menyikapi masalah yang dihadapi, mengembangkan kemampuan berimajinasi

menanamkan kemampuan bertanggung jawab dalam bekerja sama dengan orang lain.

e. Alasan memilih Role Playing

Model role playing secara emplisit menganjurkan sebuah pengalaman yang

berbasis pembelajaran keadaan yang terjadi “disini’ dan “saat ini” model

pembelajaran ini berpandangan menciptakan analogi yang asli dan sama dengan

masalah kehidupan yang nyata dan lewat pengulangan kejadian, siswa dapat

merenungkan suatu kejadian. Peserta didik menggali aspek intelektual dan emosional,

Page 47: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

siswa dapat mengenali dan memahami perasaan masing-masing, serta menyadari

perasaan mereka mempengaruhi perilaku yang ditampakkan. Dari dimensi pribadi

dimensi ini membantu peserta didik menemukan makna dari lingkungan sosial yang

bermanfaat bagi dirinya.

Melalui role playing peserta didik diajak untuk belajar memecahkan

masalah pribadi yang sedang dihadapi dengan bantuan kelompok sosial yang

beranggotakan teman sekelas. Dari dimensi sosial model ini memberikan kesempatan

kepada peserta didik untuk bekerja sama dalam menganalisis masalah sosial, terutama

masalah yang menyangkut hubungan antara peserta didik. Pemecahan masalah

dilakukan secara demokratis. Dengan demikian peserta didik juga dilatih untuk

menjunjung tinggi nilai demokratis (http://dahli ahmad.blogspot.com/2011/01/model-

bermain-peran-dalam-pembelajaran).

Saminanto (2010:41) berpendapat melalui model pembelajaran role playing

diharapkan siswa dapat: (1) Mengeksplorasi perasaan siswa; (2) Mengembangkan

skill pemecahan masalah dan tingkah laku; (3) Mentransfer dan mewujudkan

pandangan mengenai perilaku, nilai dan persepsi siswa; (4) Mengeksplorasi materi

pelajaran dengan cara yang berbeda.

Menurut Van Ments dalam Hisyam Zaini (2007:103) menyatakan alasan

menggunakan role Playing diantaranya: (1) Mendemonstrasikan kemampuan dan

keterampilan yang diperoleh, (2) Mendemonstrasikan integrasi pengetahuan praktis,

(3) Membandingkan dan mengkontraskan posisi yang diambil dalam pokok

permasalahan, (4) Menerapkan pengetahuan dalam memecahkan masalah. (5)

Menjadikan problem abstrak menjadi kongkrit, (6) Membuat spekulasi terhadap

ketidak-pastian yang meliputi pengetahuan, (7) Melibatkan siswa dalam pembelajaran

yang langsung dan eksperiental, (8) Mendorong siswa memanipulasi pengetahuan

dalam cara yang dinamik, (9) Mendorong pembelajaran seumur hidup, (10)

Mempelajari bidang tertentu dari kurikulum secara selektif. (11) Memfasilitasi

ekspresi sikap dan perasaan siswa dengan sah, (12) Mengembangkan pemahaman

yang empatik, (13) Memberikan feedback yang segara bagi guru dan siswa.

Page 48: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Menurut Bruce Joyce (2009:330) secara psikologis model pembelajaran role

playing secara tersembunyi melibatkan perilaku pribadi, nilai, sistim kepercayaan

siswa dapat menumbuhkan semangat untuk menggabungkan proses pengembangan

yang dilakukan secara spontan dengan analisis yang dilakukannya. Siswa akan

memperoleh beberapa control dalam sistim kepercayaan mereka jika mampu

mengembangkan nilai dan perilaku serta mengujinya saat berinteraksi dengan orang

lain. Hal ini akan membantu mengevaluasi periaku, nilai, dan konsentrasi

kepercayaan diri mereka, serta dapat lebih mudah untuk mengembangkan hal-hal

tersebut.

Marika Soebrata (1997:49) menyatakan bahwa role playing dapat

memberikan kesempatan kepada siswa untuk menghayati pikiran dan perasaan orang

lain yang mungkin berbeda dengan pikiran dan perasaannya sehingga sikap toleran

dapat berkembang. Kondisi tersebut dapat dijadikan alasan bahwa role playing

digunakan karena dapat menanamkan sikap toleransi siswa kepada yang lainnya atau

termasuk dampak pengiring dalam kehidupan sehari-hari. Melalui model role playing

dapat melibatkan aspek aspek kognitif, afektif maupun psikomotor. Membantu

menemukan makna pribadi dalam dunia social mereka dan membantu masalah

pribadi dengan bantuan kelompok. Menurut Dani Wardani (2009 :63) ada beberapa

faktor role playing dipandang sangat efektif terutama dalam melakukan suatu

pembelajaran dibandingkan model konvensional belajar bersama yang diakui

bersama yaitu: 1) siswa lebih dekat dengan kita sehingga anak lebih mudah diajak

bermain peran karena permainan merupakan bagian kegiatan yang dilakukanya setiap

hari. Sesuatu yang tidak asing mendorong anak untuk melakukanya, 2) dilihat dari

sisi model yang digunakan permainan mempunyai nilai lebih dibandingkan dengan

model konvensional.

Asumsi ini berdasarkan dari sifat-sifat model belajar yang berkembang

cenderung kaku, hambar, rumit dan membosankan. Sehingga siswa sukar menyerap

materi pembelajaran. Berbeda jika dengan model pembelajran role playing

Page 49: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

memberikan keleluasaan, flesibelitas, rasa rileks (santai) namun mengajak

berkonsentrasi tinggi yang dapat mendorong memudahkan siswa dalam belajar.

Dari berbagai alasan tersebut diperkuat dengan model-model pembelajaran

yang baru yang menggabungkan dunia permainan dengan hal-hal modern menjadi

tehnik belajar cepat. Lebih lanjut Dani Wardani (2009: 76) Dengan menggunakan

model role playing ditambah perencanaan belajar yang matang berdasarkan informasi

dari “ The center For Accelerated learning” peserta mampu menyerap 57%

dibandingkan model konvensianal. Dalam hal ini menjadi bukti bahwa model

pembelajaran role playing dapat meningkatkan pemahaman siswa. (Dani Wardani

2008: 58)

Dari beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa alasan

penggunaan model role playing yaitu role playing menggabungkan antara dunia

fantasi anak yang diwujudkan dalam dunia nyata untuk meningkatkan pemahaman

siswa dibandingkan dengan menggunakan model konvensional, karena role playing

memberikan keleluasaan, flesibelitas, rasa rileks (santai) namun mengajak

berkonsentrasi tinggi yang dapat mendorong, memudahkan siswa memperdalam

materi dalam proses pembelajaran.

f. Tujuan Role Playing

Tujuan merupakan sesuatu yang harus ditentukan di dalam membuat suatu

perencanaan sehingga memiliki arah yang jelas. Model role playing ini digunakan

untuk mencapai beberapa bentuk tujuan pembelajaran baik secara instruksional

maupun pengiring. Model role playing dapat digunakan untuk meningkatkan

kemampuan apresasi cerita pendek, misalnya dalam bermain drama pendek.

Model bermain peran (http://www.scribd.com/doc/13065635/model-model-

pembelajaran), digunakan dengan tujuan: (1) Agar menghayati suatu kejadian atau

hal yang sebenarnya terdapat dalam realita kehidupan, (2) Agar memahami sebab

akibat suatu kejadian, (3) Sebagai penyaluran/pelepasan ketegangan dan perasaan

tertentu, (4) Sebagai alat mendiagnosa keadaan, kemampuan dan kebutuhan siswa,

Page 50: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

(5) Pembentukan konsep diri (self concept), (6) Menggali peran-peran seseorang

dalam suatu kehidupan kejadian dan keadaan, (7) Menggali dan meneliti nilai-nilai

atau norma-norma dan peran budaya dalam kehidupan, (8) Membantu siswa dalam

mengklasifikasikan atau memperinci, memperjelas pola berpikir, berbuat dan

memiliki keterampilan dalam membuat atau mengambil keputusan menurut caranya

sendiri, (9) Alat hubung untuk membina struktur sosial dan system nilai

lingkunganya, (10) Membina kemampan siswa dalam memecahkan masalah, berpikir

kritis analitis berkominkasi, hidup dalam kelompok dan lain-lain, (11) Melatih siswa

dalam mengemdalikan dan memperbaharui perasaan, cara berpikirnya dan

perbuatannya.

Esensi role playing adalah keterlibatan partisipan dan peneliti dalam situasi

masalah yang sebenarnya dan adanya keinginan untuk memunculkan resolusi damai

serta memahami apa yang muncul dari keterlibatan tersebut. Menurut Bruce Joyce,

Marsha Weil, dan Emily Calhoun (2009:329), role playing berperan/bertujuan untuk,

(1) mengeksplorasi perasaan siswa, (2) mentransfer dan mewujudkan pandangan

mengenai perilaku, nilai, dan persepsi siswa, (3) mengembangkan kemampuan

pemecahan masalah dan tingkah laku, (4) mengeksplorasi materi pelajaran dalam cara

yang berbeda.

Menurut Oemar Hamalik (2003:199) tujuan role playing sesuai dengan jenis

belajar adalah sebagai berikut: (1) Belajar dengan berbuat yaitu siswa melakukan

peranan tertentu sesuai dengan kenyataan yang sesungguhnya. Tujuannya untuk

mengembangkan keterampilan-keterampilan interaktif atau reaktif. (2) Belajar

melalui peniruan yaitu pengamat (siswa) menyamakan diri dengan pelaku dan

tingkah laku pemeran. (3) Belajar melalui balikan, pengamat menanggapi perilaku

para pemain peran yang telah ditampilkan. (4) Belajar melalui pengkajian, penilaian,

dan pengulangan yaitu pemeran dapat memperbaiki keterampilan-keterampilan

mereka dengan mengulanginya dalam penampilan berikutnya.

Berdasarkan dari beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa

tujuan role playing adalah proses pembelajaran terencana dengan cara bermain peran

Page 51: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dimaksudkan agar siswa memiliki self concept, memiliki kerjasama yang baik dalam

kelompok, peka dalam memahami persaaan orang lain, serta menanamkan nilai moral

guna diamalkan dalam kehidupan nyata.

g. Manfaat Role playing

Fannie R. Shaftel dan George Shaftel dalam Abdul Azis Wahab (2009:109)

mengemukakan bahwa role playing memiliki dua manfaat utama yaitu “education for

citizen” dan “group counseling”. Selain dua manfaat tersebut masih terdapat beberapa

manfaat lainnya. Penggunaan model ini akan memberikan manfaat apabila dilakukan

dengan langkah-langkah yang benar.

Manfaat role playing menurut Joyce, Weils (2009:341), adalah sebagai

berikut :

1) Siswa dapat meningkatkan kemampuannya dalam mengenali dan

memperhitungkan perasaannya sendiri serta perasaan orang lain. Siswa bisa

memiliki perilaku baru dalam menghadapi situasi sulit yang tengah dihadapi,

dan siswa meningkatkan skill memecahkan masalah.

2) Role playing bisa merangsang timbulnya beberapa aktivitas.

Siswa menikmati tindakan atau pemeranan. Role playing adalah salah satu

sarana untuk mengembangkan materi instruksional. Tingkatan dalam model

ini tidak akan pernah berakhir dengan sendirinya, tetapi hanya membantu

siswa untuk mengekspos nilai-nilai, perasan, solusi masalah, dan tingkah laku

yang ada dan terpendam dalam diri siswa.

Manfaat penggunaan model bermain peran (http://www.scribd. com/ doc/

13065635/model-model-pembelajaran) adalah sebagai berikut : (1) Membantu siswa

menemukan makna dirinya dalam kelompok. (2) Membantu siswa memecahkan

persoalan pribadi dengan bantuan kelompok. (3) Memberi pengalaman bekerjasama

dalam memecahkan masalah. (4) Memberi siswa pengalaman mengembangkan sikap

dan keterampilan memecahkan masalah.

Page 52: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dari pendapat tersebut maka, dapat disimpulkan bahwa manfaat role playing

adalah untuk membantu siswa menemukan jati diri, mengeksplorasi perasaan diri,

meningkatkan daya imajinasi, belajar menemukan masalah dan meningkatkan

kemampuan dalam mengatasinya masalah-masalah sosial baik individu maupun

kelompok.

h. Langkah-langkah Role Playing.

1) Menurut Joyce, Weil (2008: 345-346) mengemukakan langkah-langkah

menggunakan role playing yaitu: (1) Memanaskan situasi kelompok dengan cara

mengidentifikasi dan memaparkan masalah kemudian menjelaskan tentang role

playing. (2) memilih partisipan dengan cara mengananilisis dan memilih pemain

yang akan membawakan peran. (3) mengatur setting/latar dengan cara mengatur

sesi tindakan dan menegaskan peran yang dibawakan. (4) menyiapkan pengamat,

(5) pemeranan tidak terlalu lama dan mengukuhkan peran. (6) berdiskusi dan

mengevaluasi dengan cara mengulangi kembali pemeranan, mengembangkan

fokus utama, dan mengembangkan pemeranan. (7) jika terjadi kesulitan hal yang

dilakukan dengan membimbing dengan pertanyaan, mencari pengganti peran

yang mengalami kesulitan tersebut, menghentikan dan melangkah ke tindak

lanjut, (8) Jika pemain keluar dari scenario yang ditetapkan, hal yang perlu

dilakukan yaitu menghentikan lalu meluruskan kembali keadaan dan masalah

setelah siswa paham memulai kembali bermain peran. (9) Jika siswa lain

menganggu harus diperingatkan agar tidak menggangu temannya, diberi tugas

khusus, jangan memperdulikan dan jika ada siswa yang kurang setuju dengan

peran temannya, akan diberi kesempatan untuk memerankan.

Menurut Saminanto (2010:39) menyatakan langkah-langkah role playing

adalah : (1) Guru menyiapkan skenario yang akan ditampilkan. (2) Menunjuk siswa

untuk mempelajari skenario 2 hari sebelum pembelajaran KBM dilaksanakan. (3)

Guru membentuk kelompok yang anggotanya 5 orang atau lebih. (4) Memberikan

penjelasan tentang kompetensi yang akan dicapai. (5) Memanggil para siswa yang

Page 53: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

telah ditunjuk untuk melakukan skenario yang telah dipersiapkan. (6) Masing-masing

siswa duduk dikelompoknya masing-masing sambil memperhatikan mengamati

skenario yang diperagakan. (7) Setelah selesai dipentaskan, masing-masing siswa

diberi kertas sebagai lembar kerja untuk membahas. (8) Masing-masing kelompok

menyampaikan hasil kesimpulannya. (9) Guru memberikan kesimpulan secara umum.

(10) Evaluasi. (11) Penutup.

Dari pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan langkah-langkah role playing

yaitu (1) menyiapkan skenario, (2) menjelaskan tentang role playing kepada siswa,

(3) menjelaskan tujuan pembelajaran akan dicapai (4) siswa membentuk kelompok,

(4) memberikan skenario kepada siswa untuk dipelajari bersama kelompoknya, (6)

latihan untuk pemeranan, (5) menunjuk kelompok untuk memainkan peran, (7)

kelompok lain memberikan tanggapan kepada kelompok yang memainkan peran (8)

membimbing siswa untuk menyimpulkan pembelajaran, (10) memberikan soal

latihan, (11) memberikan tindak lanjut, (12) penutup.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini:

1. Miranti Sudarmaji 2010 “Upaya meningkatkan kemampuan apresiasi cerita

pendek melalui penerapan metode pembelajaran Cooperative Integrated Reading

and Composition (circ) pada siswa kelas V SD Negeri IV Pulutan Wetan

Wuryantoro Wonogiri tahun ajaran 2009/2010.” Menyimpulkan bahwa

Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dapat meningkatkan

kemampuan apresiasi cerita pendek pada siswa kelas V SD Negeri IV Pulutan

Wetan Wuryantoro Wonogiri. Hasil penelitian ini sangat dimungkinkan dapat

diterapkan di kelas V sekolah lain jika kondisinya relatif sama atau mirip dengan

sekolah yang menjadi latar penelitian ini.

2. Sutino 2011 “Peningkatan Kemampuan Berbicara dengan Menggunakan Metode

Role Playing pada Siswa SDN pandak I Sidoharjo Sragen Tahun Ajaran

2010/2011.” Menyimpulkan Metode role playing mendorong siswa untuk menjadi

Page 54: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pembelajar yang aktif, karena mereka termotivasi untuk mengetahui isi materi

yang diberikan. Sebagai tehnik yang baru, role playing sangat menarik dan

berbeda dengan tehnik pembelajaran yang biasa digunakan dalam proses belajar

mengajar, dapat dikatakan penelitian ini hampir sama dengan model yang

digunakan peneliti.

3. Habib Faizin 2010. “Peningkatan Pemahaman Peran Tokoh-tokoh Persiapan

Kemerdekaan Indonesia Melalui Metode Bermain Peran (role-playing) dalam

Pembelajaran IPS Siswa Kelas V SD Muhammadiyah 24 Gajahan Surakarta

Tahun ajaran 2009/2010.” Penelitian tersebut menyimpulkan penerapan role

playing dapat meningkatkan pemahaman peran tokoh-tokoh persiapan

kemerdekaan Indonesia, model yang digunakan dalam penelitian tersebut

dikatakan sama dengan model yang digunakan dalam penelitian ini.

4. Fahrudin 2010. ”Hubungan antara Kemampuan Membaca pemahaman dan Sikap

Bahasa dengan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Pendek. (Sebuah Survei di

Sekolah Dasar Negeri Se–Gugus Yudistira Kecamatan Selogiri Kabupaten

Wonogiri Tahun 2009-2010)”. Dalam penelitian ini, menghubungkan apakah

membaca pemahaman dapat mempengaruhi kemampuan mengapresiasi cerita

pendek. Dari penelitian tersebut dapat diterik kesimpulan bahwa adanya korelasi

antara kemampuan membaca pemahaman dan sikap bahasa terhadap kemampuan

apresiasi cerita pendek.

Page 55: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

C. Kerangka berfikir

Kemampuan apresiasi cerita pendek kelas V SDN 3 Sringin saat ini masih

rendah karena nilai rata-rata kemampuan apresiasi cerita pendek siswa kondisi awal

belum mencapai KKM 65 serta kegiatan pembelajaran lebih banyak berpusat pada

guru. Dengan kondisi awal seperti ini, mendorong peneliti untuk merubah sistem

pembelajaran dan melakukan tindakan untuk mengatasi masalah tersebut agar tidak

berlarut-larut. Peneliti akan menyajikan materi apresiasi cerita pendek dengan model

pembelajaran role playing dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Peneliti akan

menggali aspek afektif, kognitif, psikomotor serta mengeksplorasi kemampuan siswa.

Dalam siklus I penerapan model role playing pada siswa kelas V SDN 3

Sringin dapat terlihat siswa dapat terlibat langsung dalam kegiatan percobaan seperti

menginterprestasikan perilaku (perwatakan), menjiwai watak, dan memerankan

skenario cerita pendek didepan teman-temannya. Dengan melibatkan siswa secara

langsung diharapkan, proses pembelajaran dan hasil belajar siswa akan meningkat.

Dari tindakan siklus II yang dilaksanakan peneliti diharapkan penggunaan

model pembelajaran role playing dapat meningkatkan proses pembelajaran dan hasil

belajar apresiasi cerita pendek sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Berdasarkan

uraian diatas dapat digambarkan kerangka pemikiran berikut ini :

Page 56: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gambar 1. Bagan kerangka Berpikir.

Keadaan awal

1. Kualitas proses pembelajaran cerita pendek rendah (minat, keaktifan,

kesungguhan, serta kerja sama siswa kurang dan pengelolaan kelas

berupa pembelajaran yang berpusat pada guru)

2. Kualitas hasil siswa dalam apresiasi cerita pendek rendah.

Guru

Kesulitan menentukan

Model pembelajaran

yang tepat dalam

pembelajaran apresiasi

cerita pendek.

Lingkungan

Tidak tersedianya

buku-buku yang

mendukung

pembelajaran

apresiasi cerita

pendek di kelas dan

di sekolah.

Siswa

Minat,

keaktifan, kerja sama,

dan kesungguhan siswa

rendah.

Penerapan model role playing

dalam pembelajaran apresiasi

cerita pendek

(Penelitian Tindakan Kelas)

Siklus I dan Siklus II

Kualitas hasil pembelajaran

apresiasi cerita pendek

meningkat

Kualitas proses pembelajaran

apresiasi cerita pendek

meningkat

Page 57: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan landasan teori dan kerangka berfikir maka dapat dirumuskan

hipotesis sebagai berikut :

1. Penggunaan model role playing dapat meningkatkan proses pembelajaran apresisi

cerita pendek pada siswa kelas V SD Negeri 3 Sringin, Jumantono Tahun

Pelajaran 2011/2012.

2. Penggunaan model role playing dapat meningkatkan hasil pembelajaran apresiasi

cerita pendek pada siswa kelas V SD Negeri 3 Sringin, Jumantono Tahun

Pelajaran 2011/2012.

Page 58: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 3 Sringin, Jumantono,

Karanganyar dibawah kepemimpinan Bapak Suparlan, S. Pd. penelitian difokuskan

di kelas V.

Pemilihan SD Negeri 3 Sringin, Jumantono, Karanganyar sebagai lokasi

penelitian adalah berdasarkan beberapa pertimbangan sebagai berikut :

1) Sekolah tersebut mengijinkan untuk dilaksanakan kegiatan penelitian

menggunakan model role playing dengan tujuan meningkatkan kualitas dan

kuantitas sekolah.

2) Sekolah bersedia memberikan data yang diperlukan peneliti.

3) Kualitas proses dan kualitas hasil dalam apresiasi cerita pendek siswa kelas V

masih rendah.

4) Di sekolah tersebut belum pernah digunakan sebagai objek penelitian, penelitian

ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi sekolah.

2. Waktu Penelitian

Penelitian telah dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2011-2012

selama 2 minggu yaitu dari tanggal 2-13 Agustus 2011 dengan jadwal penelitian

dilaksanakan pada siklus I pertemuan pertama dilaksanakan pada hari tanggal 3

Agustus 2011, pertemuan kedua dilakukan pada hari 5 agustus 2011 kemudian

dilanjutkan siklus II pertemuan pertama hari Rabu 10 Agustus 2011 dan pertemuan

ke dua pada hari Sabtu tanggal 13 Agustus 2011. Berikut ini jadwal kegiatan

penelitian:

Page 59: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel 3. Jadwal Penelitian Tindakan Kelas.

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian PTK ini adalah siswa kelas V SD Negeri 3 Sringin,

Jumantono. Siswa kelas V ini terdiri dari 8 siswa perempuan dan 13 siswa laki-laki.

Pada dasarnya mereka dari latar belakang yang berbeda-beda dilihat dari faktor

ekonomi orang tua siswa tetapi sebagian besar dari mereka adalah siswa dari

No

Kegiatan

Bulan

Juli Agustus September Oktober November

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Penyusunan

Proposal.

2 Mengurus

Ijin

Penelitian.

3 Pelaksanaan

Penelitian.

4 Analisis

Data.

5 Penyusunan

laporan.

6 Ujian

Skripsi.

Page 60: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

golongan menengah ke bawah. Dari 21 siswa ini kesemuanya adalah anak yang

normal, tidak cacat dalam artian tidak ada anak ABK (Anak Berkebutuhan Khusus).

C. Bentuk Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK)/(classroom action

research). Menurut IGAK Wardhani (2008:1.4) penelitian tindakan kelas adalah

penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri,

dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar

siswa menjadi meningkat. Sedangkan menurut Carr dan Kemmis dalam IGAK

Wardhani (2008:1.4) penelitian tindakan kelas adalah bentuk penelitian yang bersifat

reflektif atau spontan yang dilakukan oleh pelaku dalam masyarakat sosial dengan

tujuan memperbaiki pekerjaanya, memahami pekerjaan dan situasi tempat melakukan

pekerjaan. Berdasarkan beberapa pendapat, peneliti menyimpulkan bahwa penelitian

tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru dikelasnya sendiri dengan

tujuan memperbaiki kinerja melalui refleksi diri sehingga dapat meningkatkan

pemahaman siswa terhadap konsep pembelajaran yang akhirnya dapat meningkatnya

apresiaiasi cerita.

Page 61: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

D. Strategi Model Penelitian

Strategi yang diambil dalam penelitian ini adalah strategi tindakan kelas

model siklus karena objek penelitian hanya satu sekolah. Rencana penelitian

terdiri atas: (1) perancanaan atau planning yaitu membuat rencana sebelum

melaksanakan tindakan dengan membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP), lembar observasi, indikator ketercapaian yang akan dilaksanakan dalam

proses pembelajaran serta menyiapkan media berupa scenario cerita pendek

kemudian mengapresiasikan cerita dengan role playing. (2) Tindakan atau acting

pada langkah ini peneliti melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan

pembelajaran role playing yang mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran.

Pelakasanaan proses pembelajaran dilakukan empat kali pertemuan. (3)

pengamatan atau observing, dalam melakukan observasi dengan memakai format

observasi dilakukan dengan mengamati proses pembelajaran (aktivitas guru dan

siswa).(4) Refleksi atau reflecting yaitu menindak lanjuti hasil pengamatan untuk

ditarik kesimpulan dari peneliti untuk mencapai tujuan.

Untuk lebih jelas lagi strategi model penelitian tersebut ada pada gambar:

Gambar 2. Strategi Penelitian

Diadopsi dari Saminanto (2010: 9)

Perencanaan

Observasi

Tindakan Refleksi

Page 62: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

E. Sumber Data

Data yang dikumpulkan peneliti dan dikaji dalam penelitian ini diperoleh

dari data dan informasi. Sumber data dan informasi yang digunakan dalam

penelitian ini adalah:

1. Observasi mengapresiasi cerita pendek berlangsung di dalam kelas

dengan menggunakan model bermain peran (role playing).

2. Wawancara dengan nara sumber yaitu guru dan siswa kelas V SDN 3

Sringin.

3. Dokumen dikumpulkan dari silabus, RPP, daftar nilai siswa, foto-foto

ketika pembelajaran apresiasi ceerita pendek berlangsung, serta

wawancara dengan guru dan siswa kelas V.

F. Teknik Pengumpulan Data.

Fungsi data dalam penelitian tindakan adalah sebagai landasan refleksi.

Data dalam penelitian ini dikumpulkan oleh peneliti dan guru kelas melalui

wawancara, observasi, tes, dan metode dokumentasi.

1. Observasi

Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik

terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian, pengamatan dan pencatatan

yang dilakukan pada objek di tempat atau berlangsungnya suatu kejadian

Margono (2005:158).

Pengamatan yang dilakukan guru kelas V SDN 3 Sringin ngamatan

terhadap peneliti difokuskan pada RPP dan kemampuan peneliti dalam

melaksanakan proses pembelajaran apresiasi cerita pendek dengan role playing.

Pengamatan terhadap siswa difokuskan pada sikap/perilaku siswa dalam

mengikuti proses pembelajaran. Kegiatan observasi ini dilakukan berdasarkan

lembar observasi yang sudah dipersiapkan.

Dalam kegiatan ini peneliti bertindak sebagai partisipan aktif, yaitu

peneliti sebagai guru yang memegang kegiatan pembelajaran ketika apresiasi

cerita pendek dengan model role playing berlangsung. Sedangkan, guru kelas V

Page 63: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

bertindak sebagai pengamat pasif pada saat proses pembelajaran berlangsung.

Hasil pengamatan yang telah dilakukan didiskusikan untuk dianalisis antara

peneliti dan guru kelas V untuk menemukan kelemahan-kelemahan dalam proses

pembelajaran dan mencari solusi dari kelemahan pada saat proses pembelajaran.

Hasil diskusi yang telah diperoleh antara peneliti dan guru kelas V sebagai solusi

untuk mengatasi kelemahan-kelamahan dalam pembelajaran apresiasi cerita

pendek kemudian dijadikan acuan untuk pelaksanaan siklus berikutnya.

2. Wawancara

Menurut St.Y. Slamet dan Suwarto (2007:48) tujuan wawancara adalah

untuk menyajikan konstruksi saat sekarang dalam suatu konteks mengenai

tanggapan atau persepsi, tingkat dan bentuk keterlibatan, dan sebagainya. Menurut

Anas Sudijono (2005:82) wawancara adalah cara menghimpun bahan-bahan

keterangan yang dilaksanakan dengan melakukan tanya jawab lisan secara

sepihak, berhadapan muka dan dengan arah serta tujuan yang telah ditentukan.

Dalam praktek penelitian ini ada dua jenis alat bantu wawancara yaitu

pedoman wawancara dan daftar pertanyaan. Pedoman wawancara hanya

memberikan secara garis besar pokok permasalahan. Sedangkan daftar pertanyaan

lebih terinci dari segala hal yang dikehendaki dalam penelitian.wawancara

dilakukan pada siswa dan guru kelas V SD Negeri 3 Sringin, Jumantono sebelum

menerapkan pembelajaran role playing.

Teknik Wawancara dalam penelitian ini bertujuan mengumpulkan data

dan informasi dari informan terkait proses dan hasil pembelajaran apresiasi cerita

pendek yang dilakukan siswa sebelum dan sesudah menggunakan model role

playing pada pembelajaran Bahasa Indonesia pada siswa kelas V SD Negeri 3

Sringin Jumantono.

3. Tes

Menurut Anas Sudijono (2005:67) tes adalah cara atau prodesur dalam

rangka pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan, yang berbentuk

pemberian tugas atau serangkaian tugas berupa pertanyaan atau perintah (yang

Page 64: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

harus dikerjakan) oleh testee, sehingga dapat dihasilkan nilai yang melambangkan

tingkah laku atau prestasi testee. Menurut S Margono (2005:170) tes adalah

seperangkat rangsangan atau stimulus yang diberikan kepada seseorang dengan

maksud untuk mendapatkan jawaban yang dapat disajikan sebagai dasar bagi

penetapan skor angka.

Metode tes digunakan bertujuan untuk mengetahui perkembangan atau

keberhasilan pelaksanaan tindakan dengan menggunakan model role playing. Tes

unjuk kerja apresiasi cerita dilakukan pada proses kegiatan inti pembelajaran.

Penilaian mengapresiasi cerita pendek dilaksanakan berdasarkan lembar penilaian

apresiasi cerita pendek yang sudah dipersiapkan dengan mengacu pada penilaian

lima aspek yaitu: lafal, intonasi, kelancaran, ekspresi berbicara, dan pemahaman

isi.

4. Dokumentasi

Menurut St. Y. Slamet dan Suwarto (2007:53) dokumen adalah bahan

tertulis maupun film yang digunakan sebagai sumber data. Dokumentasi

merupakan suatu metode untuk memperoleh atau mengetahui segala hal dengan

melihat buku-buku, arsip-arsip atau catatan yang berhubungan dengan orang yang

diteliti. Selain itu dokumentasi ini sebagai sumber data karena dalam banyak hal

digunakan untuk menguji, menafsirkan atau meramalkan. Selain itu sebagai

“bukti” untuk suatu pengujian.

Dokumentasi dilakukan dengan mencatat/mengabadikan kegiatan berupa

foto/melihat arsip-arsip(catatan-catatan) yang dilakukan dalam penelitian ini,

dokumen-dokumen tersebut antara lain berupa arsip perencanaan pembelajaran

serta hasil pekerjaan siswa yang dapat memberi informasi data serta dokumen

berupa foto yang menggambarkan situasi pembelajaran Bahasa Indonesia. Teknik

pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan dokumen resmi. Dokumen

resmi untuk mengetahui data awal yaitu silabus, RPP sebelum dilakukan tindakan,

dan daftar nilai pelajaran apresiasi cerita pendek kelas V tentang apresiasi cerita.

Sedangkan dokumen yang digunakan untuk mengetahui perkembangan anak

Page 65: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dalam proses pembelajaran setelah tindakan berupa foto pembelajaran dan

peningkatan apresiasi cerita dengan menerapkan model pembelajaran role playing.

G. Validitas Data

Semua data yang dikumpulkan hendaknya mencerminkan apa yang

sebenarnya diukur atau diteliti. Untuk memperoleh data yang valid dalam

penelitian ini, peneliti menggunakan teknik triangulasi. Menurut Iskandar

(2009:60) triangulasi merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau

pembanding terhadap suatu data. Dapat diartikan bahwa untuk menarik simpulan

yang mantap dan bisa diterima kebenarannya, peneliti perlu mengkajinya dari

berbagai sudut pandang. Teknik-teknik uji validitas yang dilakukan peneliti

adalah sebagi berikut:

1) Triangulasi sumber data, teknik ini digunakan untuk menguji kebenaran data

yang diperoleh dari satu informan dengan informan yang lain. Data yang sama

atau sejenis, akan lebih valid kebenarannya bila digali dan dikomparasikan

dari beberapa sumber data yang berbeda. Dalam hal ini, kegiatan yang

dilakukan peneliti adalah membandingkan data/informasi terkait pembelajaran

cerita pendek yaitu sumber data yang diperoleh dari: guru kelas dan beberapa

siswa kelas V, hasil observasi pembelajaran apresiasi cerita pendek dengan

role playing, data nilai diambil ketika pembelajaran cerita pendek. Hasil

perbandingan data dari sumber data yang berbeda tersebut kemudian

disimpulkan.

2) Triangulasi metode, peneliti mengumpulkan data sejenis dengan

menggunakan metode/teknik pengumpulan data yang berbeda. Kegiatan yang

dilakukan peneliti yakni membandingkan data yang telah diperoleh dari

beberapa teknik pengumpulan data yang berbeda, kemudian dapat ditarik

simpulan data yang lebih kuat validitasnya. Peneliti membandingkan data

yang terkumpul dari teknik observasi, wawancara, dan tes unjuk kerja

apresiasi cerita, kemudian ditarik kesimpulan sehingga data benar-benar

mendekati kevalidan.

Page 66: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

H. Teknik Analisis Data.

Yang dimaksud analisis data adalah cara mengelola yang sudah diperoleh

dari dokumen. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis

Interaktif Miles dan Huberman. Model analisis interaktif, mempunyai tiga buah

komponen pokok yaitu Reduksi data, Sajian Data, Penarikan kesimpulan atau

verifikasi. Aktivitasnya dilakukan dalam bentuk interaktif dengan proses

pengumpulan data sebagai proses siklus. Kegiatan pokok analisis model ini

meliputi : reduksi data, penyajian data, kesimpulan-kesimpulan penarikan/

verifikasi (Milles dan Huberman 2007:20).

Adapun rincian model tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Reduksi Data.

Reduksi data yaitu proses pemilihan pemusatan perhatian pada

penyederhanaan, pengabstrakan dan tranformasi data kasar yang muncul dari

catatan-catatan tertulis di lapangan, reduksi data merupakan suatu bentuk

analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang

tidak perlu dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian sehingga dapat

ditarik kesimpulan dan diverifikasi (Milles dan Huberman 2007:16). Hasil

reduksi data berupa uraian singkat yang telah digolongkan dalam suatu

kegiatan tertentu. Reduksi data dilakukan dengan cara mengumpulkan data dari

proses pembelajaran, tes unjuk kerja, silabus, RPP, dan foto kegiatan belajar

menggunakan pembelajaran role playing kemudian data disimpan.

2. Penyajian data

Penyajian data yaitu sekumpulan informasi tersusun yang memberi

kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Dalam

pelaksanaan penelitian penyajian-penyajian data yang lebih baik merupakan

suatu cara yang utama bagi analisis kualitatif yang valid. Penyajian data berupa

sekumpulan informasi dalam bentuk tes naratif yang disusun, diatur, diringkas

dalam bentuk kategori-kategori sehingga mudah dipahami makna yang

Page 67: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

terkandung didalamnya. Data yang sudah didapat dikelas kemudian disusun

menjadi matrik yang digunakan untuk penelitian.

3. Kesimpulan-kesimpulan : penarikan/ verifikasi

Setelah data-data direduksi, disajikan langkah terakhir adalah dilakukannya

penarikan kesimpulan. Data-data yang didapatkan dari hasil penelitian

kemudian diuji kebenarannya. Penarikan kesimpulan ini merupakan bagian

dari konfigurasi utuh, sehingga kesimpulan-kesimpulan juga diverifikasi

selama penelitian berlangsung. Penarikan kesimpulan dilakukan bertahap yaitu

dari kesimpulan yang tepat dengan cara diskusi bersama mitra kolaborasi.

Penarikan kesimpulan dilaksanakan dengan membandingkan perolehan nilai

test tersebut. Tes ini dilakukan lebih dari satu kali. Jika mengalami peningkatan

maka usaha yang dilakukan dikatakan berhasil. Menarik kesimpulan dilakukan

dengan cara berdiskusi dengan guru kelas V SD Negeri 3 Singin Jumantono

tentang hasil akhir yang telah dicapai untuk menentukan langkah penelitian

selanjutnya.

Gambar 3 . Pengambilan data

(Sumber : Milles and Huberman 2007: 20)

Reduksi data

Penyajian

Data

Kesimpulan-

kesimpulan:

penarikan/ verivikasi

Pengumpulan Data

Page 68: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

I. Indikator Kerja

Indikator ketercapaian merupakan rumusan indikator ketercapaian yang

akan dijadikan acuan atau tolok ukur dalam menentukan keberhasilan atau

keefektifan penelitian (Sarwiji Suwandi, 2009: 61). Penelitian dikatakan berhasil

jika sekurang-kurangnya 75% siswa mendapatkan nilai diatas 70. Hal yang

dijadikan sebagai indikator ketercapaian dalam penelitian ini adalah

meningkatnya proses dan hasil pembelajaran apresiasi cerita pada siswa kelas V

Sekolah Dasar Negeri 3 Sringin, Jumantono melalui bermain peran (role playing).

Untuk mengukur ketercapaian tujuan penelitian, dirumuskan indikator-

indikator pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4. Indikator Ketercapaian Tujuan Penelitian

No Indikator Target Keterangan

1 Minat Siswa 75% siswa tampak

berminat mengikuti

pembelajaran.

Diamati ketika proses pembelajaran

sedang berlangsung dengan lembar

observasi dihitung dari jumlah siswa

yang tertarik dan antusias mengikuti

pembelajaran.

2 Keaktifan

Siswa

75% siswa terlihat

aktif dalam

melakukan diskusi,

mengungkapkan

pendapat dan

bermain peran.

Diamati ketika proses belajar

mengajar sedang berlangsung dengan

lembar observasi dihitung dari

jumlah siswa aktif dalam proses

pembelajaran.

3 Kerja sama

Siswa

75% siswa bekarja

sama dalam bermain

peran secara

berkelompok.

Diamati ketika proses diskusi

kelompok sedang berlangsung

dengan lembar observasi dihitung

dari jumlah siswa aktif diskusi

Page 69: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

kelompok.

4 Kesungguhan

Siswa

75% siswa

bersungguh-

sungguh dalam

memerankan

skenario cerita

pendek.

Diamati pada saat kegiatan inti pada

proses pembelajaran sedang

berlangsung dihitung dari jumlah

siswa yang terlihat fokus pada saat

mengerjakan tugas.

5 Kemampuan

apresiasi

cerita

Pendek

75% siswa

mendapatkan nilai

rata-rata diatas 70.

Dihitung dari jumlah siswa yang

mampu

mendapatkan nilai 70 ke atas

J. Prosedur Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto (2007:20). Ada empat tahapan penting

dalam penelitian tindakan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, tindakan, dan refleksi.

Hubungan keempat tahapan tersebut menunjukkan sebuah siklus atau kegiatan

berkelanjutan berulang. Prosedur penelitian merupakan rangkaian tahapan

penelitian dari awal hingga akhir penelitian. Penelitian ini merupakan tindakan

kelas suatu penelitian yang mengkaji tentang permasalahan dengan ruang lingkup

yang tidak terlalu luas dan berkaitan dengan perilaku seseorang/ kelompok

tertentu, disertai dengan pengamatan tarhadap hal yang akan diteliti terhadap

suatu perlakuan kemudian mengkaji sejauh mana dampak perlakuan dalam

mengubah, memperbaiki, atau meningkatkan mutu perilaku itu terhadap perilaku

yang akan diteliti. Penelitian ini proses pengkajian sistem berdaur sebagaimana

dalam kerangka berpikir. Prosedur penelitian tindakan kelas ini direncanakan dari

2 siklus, masing-masing siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan,

observasi dan refleksi.

Page 70: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pelaksanaan dilakukan dengan mengadakan pembelajaran yang dalam

satu siklus ada dua kali tatap muka yang masing-masing 2x35 menit sesuai RPP.

Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang akan dicapai. Sistem

prosedur penelitian Dikutip dari Suharsimi Arikunto (2007:74) digambarkan

sebagai berikut:

Gambar 4. Alur Siklus Penelitian Tindakan Kelas.

1. Siklus I

a. Perencanaan

Peneliti merencanakan tindakan, meliputi: (1) penyusunan RPP sesuai SK

dan KD yang ditetapkan dengan menggunakan model role playing, (2)

menyiapkan sarana pendukung seperti ruang kelas, materi, sumber, dan media

Permasalahan

Permasalahan

baru hasil

refleksi

Apabila

permasalahan

belum

terselesaikan

Perencanaan

tindakan I

Refleksi I

Perencanaan

tindakan II

Refleksi II

Dilanjutkan ke siklus

berikutnya

Pelaksanaan

tindakan I

Pengamatan/

pengumpulan data I

Pelaksanaan

tindakan II

Pengamatan/

pengumpulan data

II

Siklus I

Siklus II

Page 71: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pembelajaran, (3) menyiapkan instrumen tes apresiasi cerita pendek, dan (4)

mempersiapkan lembar observasi siswa dan guru.

b. Tindakan

Pada langkah ini guru melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan

pembelajaran role playing yang mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran.

Dalam hal ini, pelakasanaan pembelajaran dilakukan dalam dua kali pertemuan.

1) Kegiatan Awal

Guru mempersiapkan siswa secara mental dan psikis sebelum pembelajaran

dimulai agar siswa siap mengikuti pembelajaran, lalu guru bertanya kepada

siswa “apakah kalian tadi malam melihat sinetron?” kemudian Peserta didik

menjawab pertanyaan guru tentang sinetron di televisi yang mereka lihat.”

2) Kegiatan Inti

Dalam kegiatan inti, secara garis besar juga dibagi menjadi tiga kegiatan,

yaitu:

a) Eksplorasi

Dalam kegiatan ini, terdapat interaksi antara guru menyuruh siswa

bernyanyi, kemudian guru menyuruh siswa menceritakan sedikit sinetron

di trlrvisis yang dilihat siswa.

b) Elaborasi

(1) Guru memberikan informasi mengenai role playing.

(2) Guru menyampaikan materi yang akan dipelajar tentang cerita

pendek.

(3) Guru membagi siswa dalam 3 kelompok.

(4) Siswa melaksanakan diskusi terkait materi cerita pendek.

(5) Siswa memainkan cerita pendek dengan role playing.

(6) Guru membantu siswa atau kelompok yang mengalami kesulitan.

(7) Guru menilai kegiatan yang dilakukan oleh siswa.

Page 72: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

c) Konfirmasi

(1) Dengan bimbingan guru siswa mengevaluasi jalannya

pembelajaran role playing yang telah dilakukan.

(2) Guru memberi umpan balik dan penguatan.

(3) Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa.

3) Kegiatan Akhir

Peserta didik bersama guru membuat kesimpulan pembelajaran yang telah

dilakukan, setelah membuat kesimpulan peserta didik mengerjakan soal-soal

yang diberikan oleh guru, kemudian peserta didik menyimak penjelasan

guru tentang materi pembelajaran yang akan dilaksanakan selanjutnya. Guru

menyampaikan pesan-pesan moral kepada siswa dan guru menutup

pembelajaran.

c. Obsevasi.

Observasi dilakukan oleh guru kelas V terhadap pelaksanaan

tindakan oleh peneliti dalam pembelajaran apresiasi cerita pendek dengan

menggunakan model role playing. Pada tahap pengamatan dilakukan beberapa

hal, diantaranya sebagai berikut:

1) Melakukan pengamatan terhadap sikap siswa (penilaian proses) dan kerja

guru di dalam proses pembelajaran apresiasi cerita pendek di kelas

dengan berpedoman pada lembar observasi aktivitas siswa dan guru.

2) Melakukan penilaian apresiasi cerita pendek dengan berpedoman pada

lembar penilaian tes unjuk kerja apresiasi cerita pendek.

d. Refleksi

Peneliti bersama guru kelas V membuat refleksi atas tindakan pada

siklus I. Pada tahap refleksi peneliti melakukan analisis kelemahan-kelemahan

proses pelaksanaan pembelajaran siklus I dan hasil apresiasi berupa nilai siswa

pada siklus I apresiasi cerita dengan menggunakan model role playing. Peneliti

juga berdiskusi dengan guru kelas V untuk membantu menemukan permasalahan

Page 73: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pembelajaran yang akan digunakan sebagai dasar untuk perbaikan dalam

perencanaan siklus berikutnya.

Temuan yang terdapat pada siklus I yaitu terjadi peningkatan proses dan

hasil pembelajaran apreaiasi cerita pendek siswa. Aspek minat ,keaktifan,

kerjasama, kesungguhan siswa meningkat. Ketuntasan klasikal hasil belajar

mencapai 76,19% dengan nilai rata-rata 67,64. Siswa juga sudah terlihat aktif dan

antusias dibanding dengan kondisi awal. Namun, kondisi ini belum mencapai

indikator akhir ketercapaian penelitian sehingga perlu dilanjutkan pada siklus

berikutnya.

Siklus II

a. Perencanaan

Peneliti merencanakan tindakan, meliputi: (1) penyusunan RPP sesuai SK

dan KD yang ditetapkan dengan menggunakan model role playing, (2)

menyiapkan sarana pendukung seperti ruang kelas, materi, sumber, dan media

pembelajaran, (3) menyiapkan instrumen tes apresiasi cerita pedek, dan (4)

mempersiapkan lembar observasi siswa dan guru.

b. Tindakan

Tindakan yang dilaksanakan pada siklus II ini berdasar pada hasil

refleksi siklus I, yaitu pembelajaran bahasa Indonesia tentang apresiasi cerita

pendek dengan model role playing yang sudah diperbaiki dan disempurnakan

sesuai tujuan pembelajaran yang akan dicapai, adapun langkah-langkahnya:

1) Kegiatan Awal

Guru mempersiapkan siswa secara mental dan psikis sebelum pembelajaran

dimulai agar siswa siap mengikuti pembelajaran, lalu guru bertanya kepada

siswa “Apakah cerita pendek yang kamu senangi?”, kemudian Peserta didik

menjawab pertanyaan guru.

2) Kegiatan Inti

Page 74: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dalam kegiatan inti, secara garis besar juga dibagi menjadi tiga kegiatan,

yaitu:

a) Eksplorasi

Dalam kegiatan ini, terdapat interaksi antara guru menyuruh siswa

menceritakan sedikit cerita pendek yang mereka ketahui.

b) Elaborasi

(1) Guru memberikan informasi materi yang akan dipelajar tentang

cerita.

(2) Siswa melakukan diskusi kelompok mengenai skenario yang akan

diperankan.

(3) Siswa melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan

model role playing.

(4) Guru membantu siswa atau kelompok yang menemukan kesulitan.

(5) Guru menilai kegiatan yang dilakukan oleh siswa.

c) Konfirmasi

(1) Dengan bimbingan guru, peserta didik mengevaluasi jalannya role

playing,

(2) Peserta didik menyimak umpan balik yang diberikan guru tentang

pembelajaran yang telah dilaksanakan.

(3) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya.

3) Kegiatan Akhir/ Penutup

Pada kegiatan akhir/ penutup, peserta didik bersama guru membuat

kesimpulan pembelajaran role playing membuat kesimpulan peserta didik

mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru,kemudian peserta didik

menyimak penjelasan guru tentang materi pembelajaran yang akan dilaksanakan

selanjutnya. Guru menyampaikan pesan-pesan moral kepada siswa. Guru menutup

pembelajaran.

c. Observasi

Observasi dilakukan oleh guru kelas V terhadap pelaksanaan

tindakan oleh peneliti dalam pembelajaran apresiasi cerita pendek dengan

Page 75: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

menggunakan model role playing. Pada tahap pengamatan dilakukan beberapa

hal, diantaranya sebagai berikut:

1) Melakukan pengamatan terhadap sikap siswa (penilaian proses) dan kerja

guru di dalam proses pembelajaran apresiasi cerita pendek di kelas dengan

berpedoman pada lembar observasi aktivitas siswa dan guru.

2) Melakukan penilaian apresiasi cerita pendek dengan berpedoman pada

lembar penilaian tes unjuk kerja.

d. Refleksi

Peneliti bersama guru kelas V membuat refleksi atas tindakan pada siklus

II. Pada tahap refleksi peneliti melakukan analisis terhadap proses pelaksanaan

pembelajaran dan hasil belajar siswa pada siklus II tentang apresiasi cerita pendek

dengan menggunakan model role playing. Peneliti juga berdiskusi dengan

kolaborator untuk menemukan temuan-temuan pada siklus II.

Temuan yang terdapat pada siklus II yaitu terjadi peningkatan proses dan

hasil pembelajaran apresiasi cerita pendek siswa secara signifikan. Ketuntasan

klasikal kemampuan apresiasi cerita pendek mencapai 90,48% dengan nilai rata-

rata 74,35. Sikap siswa dari aspek minat, keaktifan, kerja sama, dan kesungguhan

sudah mencapai di atas 75%. Berdasarkan data tersebut, kualitas proses dan hasil

apresiasi cerita pendek sudah mencapai indikator ketercapaian penelitian sehingga

siklus (tindakan) dapat dihentikan. Hal ini membuktikan bahwa model role

playing dapat meningkatkan apresiasi cerita pendek siswa kelas V SDN 3 Sringin

Jumantono.

Page 76: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN

Pada bab IV ini akan dikemukakan tentang: (a) Deskripsi kondisi awal

(prasiklus), (b) Pelaksanaan tindakan (siklus), (c) Hasil penelitian, dan (d)

Pembahasan hasil penelitian. Penelitian tindakan dilakukan dalam 2 siklus dengan

empat tahap dalam setiap siklusnya. Tahapan tersebut meliputi: perencanaan,

pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi.

1. Deskripsi Kondisi Awal (Prasiklus)

Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan survei awal.

Survei awal ini dimaksud untuk mengetahui kondisi awal pembelajaran cerita

pendek serta kemampuan siswa dalam mengepresiasi cerita pendek. Kondisi awal

ini menjadi acuan untuk menentukan tindakan apa saja yang akan dilakukan pada

pembelajaran dalam siklus selanjutnya. Survei awal dilakukan pada hari Selasa

tanggal 2 Agustus 2011. Pada hari Selasa tanggal 2 Agustus 2011 diadakan

wawancara dengan guru dan siswa serta observasi kelas selanjutnya diadakan tes

pratindakan. Kegiatan pratindakan merupakan kegiatan yang dilaksanakan untuk

mengawali penelitian tindakan kelas ini. Kegiatan pratindakan meliputi: (a)

pembahasan tentang permasalahan dalam proses pembelajaran apresiasi cerita

pendek, (b) pelaksanaan uji pratindakan, dan (c) pembahasan tentang upaya

peningkatan kualitas proses pembelajaran khususnya pada apresiasi cerita pendek.

a. Hasil Wawancara dengan Guru dan Siswa

Wawancara dengan guru dan siswa dilakukan pada hari Selasa tanggal 2

Agustus 2011. Peneliti sebagai pewawancara sedangkan Ibu Purwani, A ma.Pd

guru kelas V dan beberapa siswa kelas V sebagai narasumber. Wawancara

terhadap guru kelas V dilakukan secara terstruktur yang sebelumnya pedoman

wawancara sudah disusun oleh peneliti kemudian hasil wawancara ditulis secara

ringkas pada kolom jawaban. Setting wawancara bertempat di ruang kelas V pada

waktu istirahat pukul 09.00 WIB. Hal yang peneliti tanyakan kepada guru yaitu

Page 77: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

tentang pelaksanaan pembelajaran dan proses pembelajaran cerita pendek siswa

yang pernah diterapkan oleh guru pada waktu sebelumnya. Pada bagian ini

peneliti akan menjelaskan dari hasil wawancara kepada guru dan sebagai

deskripsinya. Hasil wawancara tersebut diindikasi bahwa terjadi permasalahan

dalam pembelajaran cerita pendek pada siswa kelas V SD Negeri 3 Sringin,

Jumantono, Karanganyar. Menurut keterangan guru kelas V, pembelajaran cerita

pendek masih secara konvensional belum dilakukan secara optimal mengingat

rendahnya minat siswa terhadap pelajaran cerita dan kurangnya usaha penerapan

guru mengenai model-model inovatif tentang pembelajaran apresiasi cerita

pendek, sehingga berakibat pada rendahnya nilai apresiasi cerita pendek yang

berakibat nilai moral, sopan santun dan rasa hormat kepada orang lain kurang.

Pendapat tersebut juga didukung oleh hasil wawancara dengan beberapa

siswa kelas V mengenai minat mereka terhadap pelajaran apresiasi cerita pendek.

Pelaksanaan wawancara kepada siswa dilakukan pada waktu istirahat kedua pukul

11.00 WIB di ruang kelas V. Wawancara terhadap siswa dilakukan secara tidak

terstruktur artinya tanpa mempersiapkan pedoman wawancara dan pertanyaan

diberikan secara spontan sesuai kemampuan atau pemahaman peneliti. Siswa yang

menjadi nara sumber adalah Fitrian, Aditya, dan Dwi. Siswa tersebut menyatakan

kurang berminat terhadap pelajaran apresiasi cerita. Pada umumnya mereka

menyatakan kurang suka mengikuti pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas

karena siswa hanya disuruh membaca, mengerjakan soal, sehingga siswa merasa

tidak diberi kesempatan untuk mengeksplorasi perasan sehingga timbul rasa takut,

malu, dan kesulitan untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya di depan

kelas ketika dilihat oleh guru dan siswa lain. Mereka juga menyatakan kurang

suka dengan cara guru saat memberikan tugas pelajaran bahasa indonesia

khususnya cerita pendek kepada siswa, yaitu dengan meminta membaca kemudian

mengerjakan soal tanpa menggunakan model inovatif.

b. Pengamatan Proses Pembelajaran di Kelas

Sebelum proses penelitian dilaksanakan, peneliti melakukan survei awal

yang bertujuan untuk mengetahui kondisi awal pembelajaran cerita pendek dan

Page 78: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

mengetahui kemampuan awal siswa dalam kemampuan apresiasi cerita pendek.

Kondisi awal ini menjadi acuan untuk menentukan tindakan perbaikan. Survei

awal hari pertama dilaksanakan pada hari 2 Agustus 2011 pukul 09.15 Survei

awal pada hari pertama diawali dengan observasi proses pembelajaran cerita

pendek di kelas V SD Negeri V Sringin. Kemudian, dilanjutkan dengan

wawancara pada guru pengampu dan siswa kelas V SD Negeri 3 Sringin.

Observasi dilakukan pada saat pelajaran bahasa Indonesia terutama pembelajaran

cerita pendek. Dalam observasi, peneliti berada di dalam kelas dengan mengambil

posisi tempat duduk paling belakang. Peneliti mengambil tempat paling belakang

agar tidak mengganggu proses belajar pembelajaran di kelas tersebut. Peneliti

melakukan kegiatan pengamatan selama proses pembalajaran berlangsung. Segala

kejadian yang berlangsung pada jam pelajaran itu peneliti amati dan mencatatnya

dalam lembar observasi. Selanjutnya, peneliti melakukan wawancara kepada guru

kelas dan wawancara kepada siswa-siswa untuk mengetahui respon siswa

terhadap pembelajaran cerita pendek yang telah dilakukan.

Adapun hasil observasi yang dilakukan peneliti menunjukkan keadaan

sebagai berikut.

1) Minat siswa dalam mengikuti pembelajaran cerita pendek.

Selama proses pembelajaran berlangsung, siswa kurang berminat

terhadap pembelajaran cerita pendek. Hal tersebut dapat dilihat dari sikap

siswa ketika mengikuti pelajaran, yaitu perhatian siswa banyak yang tidak

fokus pada pelajaran, ada siswa yang sibuk dengan kegiatannya mencoret-coret

tembok, ada yang bergurau dengan temannya, ada yang melamun, menunduk,

menoleh-noleh, dan mengantuk. Lemahnya minat siswa terhadap pelajaran

cerita pendek juga dapat dilihat dari hasil pengamatan oleh peneliti selama

pembelajaran berlangsung.

2) Keaktifan siswa selama mengikuti pembelajaran cerita pendek

Pada waktu proses pembelajaran berlangsung, peneliti menyimpulkan

bahwa siswa kurang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Hal ini

Page 79: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

terlihat dari sedikitnya siswa yang berani bertanya atau menyampaikan

pendapat/sikap secara individu kepada guru. Mereka hanya bisa mengeluh

secara bersama-sama. Kurangnya keaktifan siswa juga terlihat saat

mendapatkan pertanyaan dari guru tidak ada satu pun siswa yang angkat tangan

untuk menjawab, pada umumnya siswa takut mengemukakan pendapat.

3) Perhatian dan kesungguhan siswa dalam mengikuti pembelajaran apresiasi

cerita pendek

Perhatian dan kesungguhan siswa terhadap guru kurang selama proses

pembelajaran berlangsung. Banyak siswa yang sibuk dengan kegiatan

pribadinya, misalnya bergurau dengan teman, tidak mendengarkan penjelasan

guru, melihat keluar kelas saat dijelaskan materi, dan bermain kertas. Siswa

juga tidak merespon stimulus yang diberikan guru. Mereka tampak bosan

dengan proses pembelajaran yang berlangsung secara monoton bahkan

beberapa siswa terlihat mengantuk.

4) Penggunaan media dalam Pembelajaran apresiasi cerita pendek

Berdasarkan hasil observasi pratindakan guru hanya menggunakan cerita

pendek yang terdapat dalam buku paket siswa. Dengan kata lain, guru hanya

mengandalkan materi yang terdapat dalam buku paket atau buku pegangan

untuk menentukan materi cerita pendek bagi siswa. Hal ini akan menimbulkan

kurangnya referensi bagi siswa untuk memahami cerita pendek yang diajarkan.

5) Penggunaan model dalam pembelajaran apresiasi cerita pendek

Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti diketahui bahwa

pembelajaran yang digunakan guru masih bersifat konvensional. Guru

menggunakan metode ceramah yang merupakan sistem pembelajaran berpusat

pada guru (teacher centered). Interaksi yang dilakukan guru dengan siswa

masih minim walaupun guru berusaha menghidupkan proses pembelajaran

dengan memberikan pertanyaan pada siswa. Intensitas tanya jawab yang

dilakukan dengan guru masih rendah, itu pun tidak ditanggapi siswa dengan

antusias.

Page 80: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6) Penguasaan kelas

Posisi guru saat mengajar hanya di depan kelas. Guru tidak berkeliling

kelas atau memantau siswa yang duduk di belakang sehingga banyak siswa

yang duduk di belakang tidak memperhatikan pelajaran. Mereka dapat leluasa

melakukan kegiatan pribadi, seperti bercanda dengan teman, bermain kertas,

dan melamun. Guru berkeliling hanya pada saat siswa mencatat materi

pembelajaran.

Berdasarkan observasi awal penilaian proses siswa oleh peneliti terkait

sikap siswa yaitu: minat, keaktifan, kerja sama, dan kesungguhan siswa di dalam

proses pembelajaran diperoleh data penilaian proses prasiklus siswa. Hasil

penilaian proses prasiklus secara detail dapat dilihat pada lampiran. Data

penilaian proses prasiklus dapat dimasukkan ke dalam tabel di bawah ini :

Tabel 5. Data Penilaian Proses (Sikap Siswa) Pembelajaran Apresiasi

Cerita Pendek kelas V SDN 3 Sringin pada Kondisi Awal (Pratindakan)

Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan bahwa dalam proses

pembelajaran apresiasi cerita pendek yang dilakukan oleh guru pada kondisi awal

yang berminat mengikuti pembelajaran apresiasi cerita pendek terdapat 13 siswa

(61,90%). Keaktifan siswa sebanyak 12 siswa (57,14%), siswa yang mampu

bekerja sama dengan baik dengan kelompoknya sebanyak 7 siswa (33,33%), dan

siswa yang bersungguh-sungguh dalam mengikuti apresiasi cerita pendek

No. Sikap Siswa Frekuensi (siswa) Persentase (%)

1 Minat 13 61,90

2 Keaktifan 12 57,14

3 Kerja sama 7 33,33

4 Kesungguhan 7 33,33

Page 81: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

sebanyak 7 siswa (33,33%). Data dalam tabel diatas dapat disajikan dalam grafik

pada gambar sebagai berikut:

Gambar 5. Grafik Penilaian Proses Apresiasi Cerita Pendek Siswa Kelas V SDN 3

Sringin pada Kondisi Awal (Prasiklus)

Berdasarkan sajian data penilaian proses siswa kelas V pada kondisi awal

(prasiklus) dari grafik di atas terlihat bahwa pembelajaran apresiasi cerita pendek

yang diterapkan guru belum mencapai hasil yang optimal. Dari keempat aspek

sikap yang diamati menunjukkan nilai siswa rata-rata masih di bawah 75%. Proses

kegiatan yang dilakukan siswa masih rendah sehingga perlu diadakan tindakan

pembelajaran selanjutnya.

Kualitas proses akan mempengaruhi kualitas hasil. Pengamatan pada

proses pembelajaran ini tidak terlepas dari hasil penilaian apresiasi cerita pendek

yang dilakukan siswa. Pengambilan nilai prasiklus yang dilakukan peneliti dengan

tes membawakan peran secara bebas oleh masing-masing individu di depan kelas.

Secara detail nilai peran yang dilakukan siswa pada kondisi awal dapat dilihat

pada lampiran. Penilaian apresiasi cerita pendek adalah penggabungan antara hasil

61,90% 57,14%

33,33% 33,33%

0

2

4

6

8

10

12

14

Minat Keaktifan Kerja sama Kesungguhan

Fre

kue

nsi

Sikap Siswa

Page 82: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

belajar siswa dengan hasil test tertulis siswa. Data penilaian siswa dapat dihitung

malelui tabel berikut:

Tabel 6 . Daftar Nilai Kemampuan Apresiasi Cerita Pendek Siswa Kelas V SDN 3

Sringin.

No Nama siswa Nilai Apresiasi Cerita

Pendek.

Hasil

Tertulis

Nilai

Rata-rata.

1

2

3

4

5

Rata-rata

Dari penggabungan penilaian proses dan hasil penilaian nilai tersebut

diperoleh nilai akhir apresiasi cerita pendek siswa seperti berikut ini:

Keterangan Pratindakan

Nilai Terendah 46

Nilai Tertinggi 76

Nilai Rata-rata 61,14

Siswa yang lulus KKM 8 siswa

Keterangan :

1. Nilai terendah dalam apresiasi cerita pendek : 46

2. Nilai tertinggi apresiasi cerita pendek : 76

3. Nilai rata-rata kelas pada apresiasi cerita pendek : 61,14

Page 83: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4. Sedangkan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal 65

5. Anak yang mendapat nilai di atas ketuntasan adalah : 8

6. Jumlah siswa yang mendapat nilai di bawah nilai KKM adalah 13 siswa.

Dari rincian data nilai tes awal dapat diperoleh gambaran seperti pada

tabel 5 di bawah ini :

Tabel 7. Data Frekuensi Nilai Kemampuan Apresiasi Cerita pendek Siswa Kelas

V SDN 3 Sringin pada Kondisi Awal (Prasiklus)

No Interval Nilai tengah Frekuensi Fi.xi Presentase

1 46-51 48,5 3 145,5 14,29%

2 52-56 54,5 4 218 19,05%

3 57-62 59,5 6 375 28,57%

4 63-67 65,5 - - -

5 68-72 70,5 7 493,5 33,33%

6 73-77 75,5 1 75,5 4,76%

Jumlah 21 1307,5 100%

Nilai rata-rata : 1307,5 : 21 = 62,26

Ketuntasan klasikal 8 siswa atau 38,10%

Data penilaian pembelajaran apresiasi cerita pendek pada tabel diatas

sebelum diadakan tindakan pada siswa kelas V SDN 3 Sringin, Jumantono

tersebut disajikan dalam grafik pada gambar berikut ini :

Page 84: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gambar 6. Grafik Nilai Apresiasi Cerita Pendek Kelas V SDN 3 Sringin pada

Kondisi Awal (Prasiklus)

Nilai apresiasi cerita pendek prasiklus pada tabel dan gambar di atas

menunjukkan bahwa siswa yang mendapat nilai dalam interval 46-51 sebanyak 3

siswa (14,29%), interval nilai 52-56 terdapat 4 siswa (19,05%), interval nilai 57-

62 sejumlah 6 siswa (28,57%), interval 63-67 terdapat siswa (0 %) mendapat,

interval nilai 68-72 sebanyak 7 siswa (33,33%) dan yang mendapat interal nilai

73-77 sebanyak 1 siswa (4,76%). Nilai rata-rata kelas adalah 62,26 dengan

ketuntasan klasikal sebanyak 8 siswa (38,10%) dari jumlah siswa. Hasil ini

menunjukkan kualitas kemampuan apresiasi cerita pendek pada kondisi awal

perlu ditingkatkan.

c. Upaya Peningkatan Pembelajaran Apresiasi Cerita Pendek

Dari hasil kegiatan observasi, wawancara, dan uji pratindakan tersebut,

guru dan peneliti melakukan diskusi untuk mencari solusi permasalahan yang

terdapat dalam pelaksanaan pembelajaran apresiasi cerita pendek. Dari pretes

yang dilakukan pada survei awal diketahui bahwa kemampuan apresiasi cerita

0

1

2

3

4

5

6

7

46-51 52-56 57-62 63-67 68-72 73-77

Fre

kue

nsi

Interval Nilai

Page 85: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pendek siswa kelas V SD Negeri 3 Sringin masih rendah. Rendahnya kemampuan

apresiasi cerita pendek tersebut tampak pada indikator berikut ini.

1) Siswa belum terbiasa bermain peran.

2) Siswa malu bermain peran di hadapan orang lain.

3) Siswa belum mempunyai keberanian untuk mengeksplorasi perasaannya.

4) Siswa kurang berminat dalam mempelajari cerita pendek.

Peneliti berasumsi mencari solusi dari masalah tersebut maka peneliti

menawarkan pembelajaran cerita pendek dengan model role playing. Maka

dicapailah kesepakatan bahwa peneliti akan melakukan penelitian bersama guru

kelas V sebagai kolaborator dengan judul ”Peningkatan Apresiasi Cerita Pendek

dengan Model Role Playing pada Siswa Kelas V SD Negeri 3 Sringin Jumantno

Tahun Pelajaran 2011/2012”. Penerapan tindakan ini difokuskan pada

peningkatan proses dan hasil apresiasi cerita pendek yang dilakukan siswa.

Melihat rendahnya kemampuan apresiasi cerita pendek yang bersumber dari siswa

yaitu pada rendahnya sikap meliputi: minat, keaktifan, kerjasama, dan

kesungguhan, maka peningkatan proses pada penelitian ini lebih memfokuskan

pada keempat aspek tersebut.

B. Pelaksanaan Tindakan (Siklus)

Proses penelitian ini dilakukan dalam dua siklus yang masing-masing

terdiri atas empat tahapan, yaitu: (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan

tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi.

1. Siklus I

Tindakan siklus I dilaksanakan 2 kali pertemuan. Setiap pertemuan terdiri

dari 2 jam pelajaran (2x35 menit). Siklus I dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal

3 Agustus 2011 (pertemuan 1) dan hari Sabtu tanggal 5 Agustus 2011 (pertemuan

2). Tahapan-tahapan pada siklus I adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan Tindakan

Peneliti dan guru kelas V mendiskusikan rencana tindakan yang

akan dilakukan dalam proses penelitian siklus I ini untuk mendapatkan hasil

Page 86: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

yang optimal sesuai target yang akan dicapai oleh peneliti adalah

meningkatnya kualitas proses dan kuailitas hasil tes unjuk sebesar 75% atau 16

siswa mendapat nilai 70 dalam apresiasi cerita pendek. Tahap-tahap

perencanaan pada siklus I meliputi kegiatan sebagai berikut :

1) Peneliti menyamakan persepsi dengan guru mengenai penelitian yang

dilakukan;

2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disusun berdasarkan

silabus Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) kelas V semester

II tahun 2007 materi cerita pendek. Perencanaan pelaksanaan

pembelajaran pada siklus I dirancang dengan 2 kali pertemuan. Alokasi

waktu setiap pertemuan adalah 2x35 menit, sehingga dalam satu siklus

terdapat alokasi waktu 4x35 menit. Rancangan pelaksanaan pembelajaran

yang dibuat mencakup penentuan: identitas RPP, standar kompetensi,

kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi, pembelajaran,

model pembelajaran, langkah-langkah kegiatan (skenario) pembelajaran,

sumber dan media pembelajaran, dan teknik penilaian. Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus I dapat dilihat pada lampiran.

3) Mempersiapkan Fasilitas dan Sarana Pendukung

Fasilitas yang perlu dipersiapkan untuk pelaksanaan

pembelajaran adalah:

a) Ruang kelas, ruang kelas yang digunakan adalah kelas V yang biasa

digunakan setiap hari. Ketika diskusi berlangsung, tempat duduk atau

kursi diatur sedemikian rupa sehingga mereka dapat bermain peran

dengan baik.

b) Materi pembelajaran, materi pertemuan I dan pertemuan II siswa

mengekplorasi, memgkreasikan cerita pendek dan menyajikan secara

menarik berdasarkan skenario yang telah disiapkan peneliti. Peneliti

memilih cerpen berjudul “Mencari Kota Impian” dan “ Cermin

Page 87: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Penunjuk Sifat Buruk”. Judul ini dipilih karena latar ceritanya sesuai

dengan kehidupan siswa untuk melatih kesabaran serta memberi

contoh agar anak tidak mempunyai sifat tamak, rakus, egois serta

bahasa yang digunakan sesuai dengan usia anak sehingga mudah

dipahami.

4) Menyiapkan Lembar Observasi: RPP, Pelaksanaan Pembelajaran Guru,

dan Penilaian Proses Siswa

Penggunaan lembar observasi akan mempermudah menentukan hal-

hal apa saja yang harus lebih diutamakan dalam pengamatan. Lembar

observasi RPP dibuat untuk menilai proses pembelajaran yang dilakukan

peneliti yang dinilai oleh guru kelas V. RPP merupakan kerangka

prosedural yang sangat penting dalam merencanakan pembelajaran

sehingga perlu dibuat penilaian.

Lembar pengamatan penilaian proses siswa diutamakan pada minat,

keaktifan, kerjasama, dan kesungguhan dalam proses pelaksanaan

pembelajaran apresiasi cerita pendek. Pengamatan siswa ini berfungsi

sebagai acuan penilaian kualitas proses.

5) Menyiapkan Instrumen Penilaian

Peneliti dan guru menyusun instrumen penelitian yang berupa

penilaian tes dan nontes. Instrumen tes dinilai dari hasil tes unjuk

kerja (praktik) dalam bentuk bermain peran (role playing) sesuai

kompetensi dasar yang ingin dicapai. Lembar penilaian tes apresiasi

cerita pendek terdapat pada lampiran dan rubrik penilaian tes unjuk kerja

kemampuan apresiasi cerita pendek siswa terdapat pada lampiran. Untuk

instrumen nontes dinilai berdasarkan hasil observasi penilaian proses

siswa yang dilakukan oleh peneliti dengan berdasarkan lembar penilaian

proses siswa dalam pembelajaran berbicara yang meliputi: (a) minat, (b)

keaktifan, (c) kerja sama, dan (d) kesungguhan siswa selama

pembelajaran berlangsung.

Page 88: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b. Pelaksanaan Tindakan

Tindakan siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Pertemuan

pertama dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 3 Agustus 2011 dan pertemuan

kedua pada hari Sabtu Tanggal 5 Agustus 2011 Pelaksanaan tindakan tersebut

dilaksanakan di ruang kelas V SD Negeri 3 Sringin.

Dalam pelaksanaan tindakan I ini, peneliti pengajar yang mengendalikan

proses kegiatan pembelajaran apresiasi cerita pendek dengan model role

playing, sedangkan Ibu Purwani, Ama. Pd guru kelas V melakukan observasi

atau pengamatan terhadap jalannya proses pembelajaran.

Deskripsi pelaksanaan tindakan siklus I adalah sebagai berikut:

1) Siklus I

a) Pertemuan pertama.

Pada pertemuan pertama yang diajarkan kepada siswa kelas V adalah

mengenai role playing, dan materi cerita pendek yang akan diperankan dengan

role playing yang meliputi: penjelasan tentang pengertian role playing dan

materi yang akan diperankan.

Kegiatan awal dilakukan kurang lebih selama 5 menit, peneliti lakukan

yakni membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam kemudian

mengkondisikan kelas, mempersapkan mental dan psikis siswa. Guru

menyuruh siswa melakukan berdoa bersama yang dipimpin oleh ketua kelas

dan diadakan presensi kehadiran untuk lebih mengenal dan mengetahui jumlah

siswa kelas V SDN 3 Sringin. Sebagai orientasi peneliti menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai agar siswa memahami dengan jelas mengenai

materi yang akan dipelajarinya. Tujuan pembelajaran pada pertemuan pertama

yaitu siswa mampu memainkan tokoh dalam cerita pendek dengan lafal,

intonasi, kelancaran, ekspresi, dan pemahaman isi cerita pendek dengan tepat.

Setelah itu, guru memberikan apersepsi sebagai upaya meningkatkan motivasi

belajar siswa dan menyamakan pandangan tentang materi cerita pendek yang

akan dipelajari siswa.

Page 89: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Kegiatan inti dilakukan sekitar 50 menit.pada tahap eksplorasi peneliti

dan siswa melakukan tanya jawab dengan dialog berikut ini:

- Anak-anak…. siapa yang tadi malam melihat sinetron?

Siswa disuruh menceritakan sinetron yang mereka lihat. Tahap elaborasi

dengan pendalaman materi kerja sama timbal balik dalam pembelajaran antara

guru dan siswa. Dalam kegiatan elaborasi ini siswa menyimak penjelasan dari

guru tentang role playing, guru membagi jumlah siswa ke dalam 3 kelompok

secara acak dari 21 siswa. Namun, pembagian kelompok juga memperhatikan

jumlah tokoh naskah cerita pendek yang akan dibawakan siswa. Guru

membentuk diskusi kelompok siswa dengan duduk saling berhadapan. Guru

membagikan skenario cerita pendek kepada masing-masing kelompok. Siswa

diminta untuk mengidentifikasi watak, sikap, sifat tokoh cerita pendek yang

telah diberikan, setelah siswa merasa siap guru menyuruh, membimbing dan

mengarahkan diskusi kelompok siswa sebelum bermain peran, sedangkan

siswa yang lain mangamati dan memberikan tanggapan kepada kelompok yang

membawakan peran.

Kegiatan konfirmasi, guru memberian reward (penguatan) kepada

masing-masing kelompok. Siswa diberikan kesempatan untuk menyatakan

kesulitan yang dihadapi dalam bermain peran. Guru memberikan konfirmasi

hasil belajar siswa dalam apresiasi cerita pendek. Siswa diberi motivasi agar

lebih semangat dan berpartisipasi aktif.

Kegiatan akhir kurang lebih selama waktu 10 menit. Dengan bimbingan

guru, siswa menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan dan

mengevaluasi hasil pembelajaran sebagai bentuk refleksi yang dilakukan guru.

Kemudian siswa diberikan tugas untuk belajar memainkan peran (role playing)

untuk pertemuan berikutnya agar dapat bermain peran lebih baik pada

pertemuan selanjunya yang merupakan tindak lanjut yang diberikan guru. Guru

juga menyampaian pesan-pesan moral kepada siswa berupa motivasi untuk giat

Page 90: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

belajar dan bersikap yang baik dalam kehidupan. Terakhir, guru menutup

proses pembelajaran dengan salam.

b) Pertemuan 2

Pertemuan kedua materi yang disampaikan berkaitan dengan pertemuan

I namun skenario cerita pendek dikembangkan dari pertemuan pertama. Tujuan

utama pembelajaran yang akan dicapai pada pertemuan II ini siswa lebih

mampu memainkan peran sesuai karakter tokoh dengan lafal, intonasi,

kelancaran, dan ekspresi yang tepat.

Kegiatan awal dilakukan kurang lebih selama 5 menit, peneliti lakukan

yakni membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam kemudian

mengkondisikan kelas, mempersapkan mental dan psikis siswa. Guru

menyuruh siswa melakukan berdoa bersama yang dipimpin oleh ketua kelas

dan diadakan presensi kehadiran untuk lebih mengenal dan mengetahui jumlah

siswa kelas V SDN 3 Sringin. Sebagai orientasi peneliti menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai agar siswa memahami dengan jelas mengenai

materi yang akan dipelajarinya. Tujuan pembelajaran pada pertemuan pertama

yaitu siswa mampu memainkan tokoh dalam cerita pendek dengan lafal,

intonasi, kelancaran, ekspresi, dan pemahaman isi cerita pendek dengan tepat.

Setelah itu, guru memberikan apersepsi sebagai upaya meningkatkan motivasi

belajar siswa dan menyamakan pandangan tentang materi cerita pendek yang

akan dipelajari siswa.

Kegiatan inti dilakukan sekitar 50 menit.pada tahap eksplorasi peneliti

dan siswa melakukan tanya jawab dengan dialog berikut ini:

- Anak-anak…. siapa yang tadi malam melihat sinetron?

Siswa disuruh menceritakan sinetron yang mereka lihat. Tahap elaborasi

dengan pendalaman materi kerja sama timbal balik dalam pembelajaran antara

guru dan siswa. Dalam kegiatan elaborasi ini siswa menyimak penjelasan dari

guru tentang role playing, guru membagi jumlah siswa ke dalam 3 kelompok

Page 91: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

secara acak dari 21 siswa. Namun, pembagian kelompok juga memperhatikan

jumlah tokoh naskah cerita pendek yang akan dibawakan siswa. Guru

membentuk diskusi kelompok siswa dengan duduk saling berhadapan. Guru

membagikan skenario cerita pendek kepada masing-masing kelompok. Siswa

diminta untuk mengidentifikasi watak, sikap, sifat tokoh cerita pendek yang

telah diberikan, setelah siswa merasa siap guru menyuruh, membimbing dan

mengarahkan diskusi kelompok siswa sebelum bermain peran, sedangkan

siswa yang lain mangamati dan memberikan tanggapan kepada kelompok yang

membawakan peran.

Kegiatan konfirmasi, guru memberian reward (penguatan) kepada

masing-masing kelompok. Siswa diberikan kesempatan untuk menyatakan

kesulitan yang dihadapi dalam bermain peran. Guru memberikan konfirmasi

hasil belajar siswa dalam apresiasi cerita pendek. Siswa diberi motivasi agar

lebih semangat dan berpartisipasi aktif.

Kegiatan akhir kurang lebih selama 10 menit. Siswa bersama guru

menyimpulkan hasil pembelajaran sebagai bentuk refleksi yang dilakukan

guru. Siswa diberikan tugas rumah untuk belajar kelompok berlatih memainkan

peran (role playing) agar semakin terbiasa sehingga penampilan berikutnya

akan lebih baik lagi. Hal ini merupakan tindak lanjut yang diberikan guru

mengingat penampilan bermain peran siswa masih kurang memuaskan. Guru

juga menyampaikan pesan-pesan moral kepada siswa agar, sabar, hidup rukun,

membantu sesama, dan bersikap hidup dan saling menghormati dalam dalam

kehidupan. Terakhir, guru menutup proses pembelajaran dengan salam.

c) Observasi Siklus I

Tahap observasi siklus I pada hari Selasa 3 Agustus 2011 yaitu

dilakukan pengamatan terhadap kegiatan guru dan siswa selama

proses pembelajaran. Proses pengamatan dilakukan oleh guru kelas V terhadap

RPP, pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru, dan penilaian proses

Page 92: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

siswa ketika mengikuti pembelajaran apresiasi cerita pendek. Kegiatan

pengamatan ini menggunakan lembar observasi yang sudah dipersiapkan.

Pengamatan difokuskan pada tiga aspek yaitu: (1) RPP yang dijadikan

pedoman mengajar guru (peneliti), (2) berlangsungnya proses pembelajaran

terkait sikap siswa dan kegiatan guru selama pembelajaran berlangsung, (3)

hasil penilaian tes unjuk kerja apresiasi cerita pendek dengan model role

playing oleh siswa. Dalam dalam proses pembelajaran, peneliti bertindak

sebagai partisipan yang mengendalikan proses pembelajaran. Sementara guru

kelas V sebagai pengamat jalanya proses pembelajaran dengan duduk di tempat

paling belakang agar dapat mengamati dan menilai proses pembelajaran yang

disajikan oleh peneliti.

Berdasarkan kegiatan observasi tersebut, secara garis besar diperoleh

gambaran tentang hasil dan jalannya pembelajaran pelajaran Bahasa

Indonesia tentang apresiasi cerita pendek oleh siswa dengan menggunakan

role playing sebagai berikut:

a) Pengamatan RPP Guru

Rencana pelaksanaan pembelajaran adalah alat yang digunakan guru

dalam mengajar, RPP sangat penting karena sebagai prosedur jalanya proses

pembelajaran di dalam kelas. RPP peneliti dinilai oleh guru kelas V dengan

lembar pengamatan RPP yang sudah dipersiapkan. RPP yang digunakan oleh

peneliti sudah termasuk kategori baik dengan rata-rata nilai 3,7. Secara garis

besar RPP yang disusun sudah relevan dengan standar kompetensi dan

kompetensi dasar yang ada dengan sistematika yang runtut dan tujuan

pembelajaran yang jelas mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.

Dalam melaksanakan pembelajaran peneliti berusaha melaksanakan

pembelajaran sesuai dengan perencanaan yang telah disusun bersama guru

kelas V. Setelah peneliti membagi siswa dalam kelompok kecil sesuai dengan

kelompok yang telah ditetapkan berdasarkan tingkat kecerdasan siswa, guru

mengontrol jalannya diskusi kelompok. Guru memberi kesempatan kepada

Page 93: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

siswa yang ingin bertanya mengenai permasalahan kelompok yang mereka

hadapi selama bermain peran.

Hasil pengamatan terhadap kegiatan pelaksanaan pembelajaran oleh

guru pada siklus I dapat dilihat pada lampiran 15. Hasil Pengamatan

difokuskan pada tujuh aspek kemampuan guru yaitu: (1) guru di dalam

mengelola ruang dan fasilitas pembelajaran kategori baik dengan nilai 3,5, (2)

melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan nilai 3,2 dalam kategori baik, (3)

mengelola interaksi kelas dalam kategori sangat baik dengan nilai 3,6, (4)

bersikap terbuka dan luwes serta membantu mengembangkan sikap positif

siswa terhadap belajar dengan nilai 3,5 termasuk kategoi baik, (5)

mendemonstrasikan kemampuan khusus dalam pembelajaran mata pelajaran

tertentu dalam kategori sangat baik dengan nilai 3,6, (6) melaksanakan evaluasi

proses dan hasil belajar dengan nilai 4 kategori sangat baik dan (7) kesan

umum kerja guru masih dalam kategori tidak baik dengan nilai 2,5. Sehingga

disimpulkan nilai rata-rata kegiatan pembelajaran guru adalah 3,41 termasuk

kategori baik. Sedangkan kekurangan/catatan yang diberikan oleh observer

yaitu guru kurang memperhatikan dan menegur siswa yang ramai. Kesan kerja

guru masih rendah dan perlu ditingkatkan.

b) Pengamatan Proses Apresiasi Cerita pendek

Dalam proses pembelajaran siswa terlihat lebih aktif dan bersungguh-

sungguh dibandingkan dengan kondisi awal. Secara klasikal kualitas proses

mengalami peningkatan terhadap minat, keaktifan, kerjasama, dan

kesungguhan pada diri siswa. Data penilaian proses siswa pada siklus I

dimasukkan ke dalam tabel berikut :

Tabel 8. Data Penilaian Proses (Sikap Siswa) Apresiasi Cerita Pendek kelas V

SDN 3 Sringin pada Siklus I

No. Sikap Siswa Frekuensi (siswa) Persentase (%)

1. Minat 16 76,19

Page 94: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel 8 di atas menunjukkan bahwa dalam proses pembelajaran yang

dilakukan oleh peneliti pada siklus I mengalami peningkatan dari kondisi awal.

Tindakan siklus I terdapat 16 siswa (76,19%) berminat mengikuti apresiasi

cerita pendek. Siswa yang aktif sebanyak 15 siswa (71,42%), siswa yang

mampu bekerja sama sebanyak 10 siswa (47,61%), dan siswa yang

bersungguh-sungguh dalam mengikuti apresiasi cerita pendek sebanyak 11

siswa (52,38%),. Data dalam tabel 8 tersebut dapat disajikan dalam grafik

diagram batang pada gambar 7 berikut :

Gambar 7. Grafik Penilaian Proses Pembelajaran Apresiasi Cerita Pendek

Siswa Kelas V SDN 3 Sringin pada Siklus I

c) Pengamatan Hasil Apresiasi Cerita Pendek

Setelah diadakan tes tindakan pada siklus I diperoleh data nilai

apresiasi cerita pendek. Daftar nilai apresiasi cerita pendek siswa siklus I

2. Keaktifan 15 71,42

3. Kerja sama 10 47,61

4. Kesungguhan 11 52,38

76,19% 71,42%

47,61% 52,38%

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

Minat Keaktifan Kerjasama Kesungguhan

Fre

kue

nsi

Sikap Siswa

Page 95: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

adalah gabungan antara hasil belajar siswa dan hasil tes tertulis. Berdasarkan

tindakan pada siklus 1 dapat dilihat pada lampiran. Data nilai tersebut

digabungkan dan dikelompokkan ke dalam daftar nilai apresiasi cerita pendek

sesuai tabel berikut:

Tabel 9 . Nilai Apresiasi Cerita Pendek Siklus I.

No

Nama

siswa

Siklus I

Nilai

rata-

rata.

Nilai apresiasi cerita

pendek

Hasil tertulis apersiasi

cerita pendek.

Pertemun I Pertemuan

II

Pertemuan I Pertemuan

II

1

2

3

Dari penilaian penggabungan nilai siklus I diperoleh nilai apresiasi cerita

pendek berikut ini:

Keterangan Pratindakan Siklus I

Nilai Terendah 46 48

Nilai Tertinggi 76 82

Nilai Rata-rata 61,14 67,71

Siswa yang lulus KKM ≥ 65 8 siswa 16 siswa

Keterangan :

1. Nilai terendah dalam apresiasi cerita pendek pada prasiklus : 46, pada

siklus I meningkat menjadi :48.

2. Nilai tertinggi apresiasi cerita pendek pada pada prasiklus : 76, sedangkan

pada siklus I meningkat menjadi 82.

3. Nilai rata-rata kelas pada apresiasi cerita pendek pada prasiklus: 61,14,

pada siklus I meningkat menjadi 67,71.

Page 96: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4. Pada prasiklus anak yang mendapatkan nilai di atas KKM adalah : 9 siswa

pada siklus I meningkat menjadi 16 siswa.

5. Jumlah siswa yang mendapat nilai di bawah KKM pada prasiklus sebanyak

12 siswa berkurang menjadi 5 siswa.

Gambar 8. Grafik perbandingan kemampuan Apresiasi Cerita Pendek

Prasiklus dan Siklus I.

Dari rincian data nilai tes siklus I dapat diperoleh gambaran nilai apresiasi

cerita pendek seperti pada tabel 7 di bawah ini :

Tabel 10. Data Frekuensi Hasil Apresiasi Cerita pendek Siswa Kelas V SDN 3

Sringin pada Siklus I.

No Interval Nilai tengah Frekuensi Fi.xi Presentase

1 48-54 51,5 2 102 9,52%

2 55-61 58,5 2 116 9,52%

3 62-68 65,5 3 195 14,29%

4 69-75 72,5 11 792 52,38%

5 76-82 79,5 3 237 14,29%

0

2

4

6

8

10

12

14

16

Prasiklus Siklus I

Fre

kue

nsi

Tindakan

Page 97: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Jumlah 21 1422 100%

Nilai rata-rata : 1422,5 : 21 = 67,71

Ketuntasan Klasikal 16 siswa (76,19%)

Dari 21 siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 3 Sringin, siswa belum

tuntas KKM terdapat 5 siswa atau sebesar 23,81% sisanya 16 siswa (76,19%)

siswa telah tuntas KKM yang terbagi dalam kelas 48-54 sebanyak 2 siswa

(9,52%), pada interval kelas 55-61 sebanyak 2 siswa (9,52%), pada kelas 62-

68 sebanyak 3 siswa (9,52%), 69-75 sebanyak 11 siswa (52,38%) dan kelas 76-

82 sebanyak 3 siswa (14,29%). Dari tabel 6 tersebut dapat diketahui

ketuntatasan hasil apresiasi siswa pada siklus I mencapai 76,19% atau 16 siswa

sudah tuntas. Sedangkan siswa yang tuntas tuntas 23,81% atau 5 siswa.

Berdasarkan data pada tabel maka hasil apresiasi cerita pendek setelah

diadakan tindakan siklus I pada siswa kelas V SDN 3 Sringin Jumantono

disajikan dalam grafik pada gambar 8 dibawah ini :

Gambar 9. Grafik Nilai Apresiasi Cerita Pendek Siswa Kelas V SDN 3 Sringin

pada siklus I

0

2

4

6

8

10

12

48-54 55-61 62-68 69-75 76-82

Fre

kue

nsi

Interval Nilai

Page 98: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pada gambar 8 di atas diketahui frekuensi dari masing-masing kelas.

Pada kelas 48-54 terdapat sebanyak 2 siswa, pada kelas 55-61 terdapat

sebanyak 2 siswa, pada kelas 62-68 terdapat 3 siswa, pada kelas 69-75

terdapat sebanyak 11 siswa, dan pada kelas 76-82 terdapat sebanyak 3 siswa.

Dengan jumlah keseluruhan 21 siswa, hanya terdapat 5 siswa yang belum

tuntas KKM.

Dari penilaian siklus I dapat disimpulkan bahwa ketuntasan hasil

apresiasi cerita pendek siswa yang memperoleh nilai ≥ 65 (KKM) pada siklus I

sebanyak 16 sudah mencapai target KKM dengan nilai rata-rata 67,71 namun

belum sesuai dengan indikator ketercapaian kerja yang ditetapkan peneliti yaitu

75% siswa mendapatkan nilai diatas 70, sehingga pembelajaran apresiasi cerita

pendek dilanjutkan ke siklus II.

d) Analisis dan Refleksi siklus I

Berdasarkan hasil observasi, dapat disimpulkan bahwa proses

pembelajaran dan hasil pembelajaran apresiasi cerita pendek siklus I

menunjukkan adanya peningkatan dari kondisi awal (prasiklus).

Keberhasilan proses pembelajaran apresiasi cerita pendek siklus I dapat

dilihat dari beberapa indikator berikut ini:

1) Minat

Minat siswa terhadap pembelajaran cerita pendek pada pratindakan

sebanyak 13 siswa (61,90%). Dengan diterapkan role playing minat siswa

pada siklus I meningkat 16 siswa atau sebesar 76,19%. Siswa tampak

tertarik dan antusias mengikuti pembelajaran dengan model dengan role

playing perhatian siswa lebih terfokus pada pelajaran.

2) Keaktifan

Keaktifan siswa dalam pembelajaran siklus I meningkat dari pratindakan

sebanyak 12 siswa (61,95%) menjadi 15 siswa (71,43%). Siswa lebih aktif

Page 99: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

untuk bertanya dan mengungkapkaan ide gagasan secara lisan ketika diskusi

kelompok serta aktif dalam melakukan bermain peran (role playing) cerita

pendek yang disiapkan guru.

3) Kerjasama

Sikap kerja sama selama mengikuti apresiasi cerita pendek mengalami

peningkatan menjadi 10 siswa (47,61%) pada siklus I. Hal ini menunjukkan

terjadinya peningkatan aspek kerja sama siswa dibandingkan pada kondisi

awal sebesar 7 siswa (33,33%).

4) Kesungguhan

Pada siklus I kesungguhan mengikuti apresiasi cerita pendek mengalami

peningkatan sebanyak 11 siswa atau sebesar 52,38% dari pratindakan yang

hanya 7 siswa (33,33%), sedangkan pada siklus I sebesar 10 siswa 47,62%

menunjukkan sikap kurang serius dalam pembelajaran. Ketika melakukan

bermain peran di kelas, siswa tidak bersungguh-sungguh justru bercanda

dengan sesama teman kelompoknya.

Selain meningkatkan proses pembelajaran, role playing juga

meningkatkan hasil apresiasi cerita pendek yang terbukti dari 21 siswa yang

melakukan tes hasil apresiasi cerita pendek pada siklus I, 16 siswa atau

(75,19%) telah mencapai ketuntasan nilai diri yang diharapkan 65. Ketuntasan

belajar ini mengalami peningkatan dari kondisi awal sebesar 61,14 pada siklus

I meningkat dengan nilai rata-rata kelas sebesar 60,07.

Dapat dikatakan bahwa kualitas pembelajaran apresiasi cerita pendek

mengalami peningkatan namun peningkatan ini belum sesuai dengan harapan

peneliti. Hal ini ditandai oleh beberapa hal berikut.

1) Sebagian siswa belum terbiasa dengan kondisi belajar dengan meggunakan

role playing. Keberanian siswa juga belum terlihat maksimal atau kurang

lantang dalam berbicara di depan kelas.

Page 100: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2) Kualitas proses dan kualitas hasil perlu ditingkatkan karena masih di bawah

75% siswa yang mendapatkan nilai diatas 70, hal ini dapat dilihat dari 21

siswa yang telah lulus dari target peneliti baru 12 siswa atau (57,14%).

3) Siswa kurang serius dan terlihat bergurau ketika bermain peran.

4) Siswa kurang percaya diri, terlihat skor nilai pada aspek ekspresi berbicara

masih sangat lemah sehingga dalam berbicara terasa kaku.

5) Sebagian siswa terlihat diam karena lupa apa yang akan dikatakan karena

tekas percakapan yang dipersiapkan peneliti panjang.

6) Peneliti kurang perhatian memperingatkan terhadap siswa yang tidak fokus

terhadap proses pembelajaran yang sedang berlangsung.

7) Siswa belum dapat memanfaatkan waktu dengan baik.

Berdasarkan analisis hasil tersebut, maka tujuan yang ingin dicapai dari

kegiatan pembelajaran belum terpenuhi. Suasana pembelajaran melalui penerapan

role playing belum mendapatkan hasil maksimal. Berdasarkan analisis tersebut,

berikut ini dikemukakan refleksi dari kekurangan yang telah ditemukan dan cara

mengatasinya.

1) Peneliti melatih siswa agar memberanikan diri berbicara didepan teman-

temanya.

2) Setiap siswa mendapat skenario baru dari peneliti, peneliti bersama siswa

melakukan latihan bermain peran diluar jam sekolah karena waktu jam

sekolah tidak mencukupi untuk latihan bermain peran, sehingga pada

waktu pelajaran apresiasi cerita pendek siswa telah siap membawakan dan

menyajikan cerita pendek secara menarik.

3) Peneliti mempersiapkan skenario dengan teks percakapan yang lebih

sederhana.

4) Siswa yang masih kurang serius dalam pembelajaran diingatkan dengan

menyebut nama siswa atau diberi pertanyaan yang berhubungan dengan

apresiasi cerita pendek yang dipelajarinya.

Berdasarkan hasil analisis dan refleksi di atas, tindakan pada siklus I

dikatakan belum berhasil karena belum mencapai hasil maksimal. Peningkatan

Page 101: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

memang terjadi pada beberapa indikator yang telah ditentukan pada siklus I tetapi,

nilai rata-rata apresiasi cerita pendek siswa masih kurang dari batas minimal

ketuntasan belajar yang ditetapkan peneliti yaitu 75% siswa mendapatkan nilai 70.

Oleh karena itu, siklus II sebagai perbaikan proses pembelajaran pada siklus I

perlu dilaksanakan. Pelaksanaan siklus II ini disetujui oleh guru setelah peneliti

berdiskusi dan mengajukan hasil analisis dan refleksi siklus I pada hari Rabu, 6

Agustus 2011.

2. Siklus II

Tindakan pada siklus II dilaksanakan 2 kali pertemuan. Setiap pertemuan

terdiri dari 2 jam pelajaran (2x35 menit). Siklus II dilaksanakan pada hari Rabu,

10 Agustus 2011 (pertemuan 1) dan Sabtu, 13 Agustus 2011 (pertemuan 2).

Hasil refleksi pada siklus I, maka peneliti bersama guru kelas V sebagai

observer, berdiskusi mengenai cara yang tepat untuk memperbaiki kekurangan

yang ada pada siklus I. Tahap ini dilakukan pada hari Senin, 8 Agustus 2011 di

ruang kantor V SDN 3 Sringin. setelah dilaksanakannya siklus I. Proses

pembelajaran cerita pendek pada siklus II ini, maka diperoleh kesepakatan

langkah perbaikan dari tindakan siklus I, yaitu:

1) Peneliti meningkatkan kulitas proses dari aspek minat, keaktifan, kerjasama,

dan kesungguhan di dalam proses pembelajaran dengan menciptakan kondisi

pembelajaran yang menyenangkan dan memotivasi siswa untuk belajar.

2) Peneliti mengembangkan skenario cerita pendek pada siklus I dengan membuat

skenario dengan percakapan yang lebih singkat agar mudah di hafal dan

dipahami siswa.

3) Peneliti mengajak siswa berlatih bermain peran diluar jam pelajaran agar

mendapatkan bermain peran secara maksimal.

4) Peneliti yang belum aktif bermain peran, dibangkitkan semangatnya sehingga

diskusi yang dilaksanakan bermanfaat untuk menyempurnakan hasil kerja

kelompoknya.

Page 102: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5) Peneliti menegur dan memberikan pertanyaan kepada siswa yang kurang serius

(ramai, menganggu temanya).

6) Peneliti lebih memotivasi siswa agar berani dan percaya diri tampil

membawakan peran di depan kelas dengan cara penguatan verbal.

7) Peneliti menciptakan setting bermain peran.

8) Peneliti selalu memberikan arahan dan perhatian pada siswa agar mempunyai

rasa tanggung jawab terhadap kelompoknya.

9) Peneliti memberi saran agar siswa berimprovisasi mampu mengembangkan

daya pikir dan kreativitas diri ketika percakapan yang harus diucapkan lupa

namun tidak menyimpang dari isi cerita pendek.

10) Peneliti lebih memberikan perhatian kepada siswa dengan cara pendekatan

individu dan menegur bagi siswa yang tidak fokus pada proses pembelajaran.

Tahapan-tahapan pada siklus II adalah sebagai berikut:

a) Perencanaan Tindakan

Peneliti dan guru kelas V mendiskusikan rencana tindakan yang

akan dilakukan dalam proses penelitian siklus II ini untuk mendapatkan hasil

yang optimal sesuai harapan bahwa target yang akan dicapai adalah 75 % siswa

mendapatkan nilai 70.

Tahap-tahap perencanaan pada siklus II meliputi kegiatan sebagai berikut :

1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disusun berdasarkan

silabus Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) kelas V semester I

tahun 2007 materi cerita. Perencanaan pelaksanaan pembelajaran pada

siklus I dirancang dengan 2 kali pertemuan. Alokasi waktu setiap

pertemuan adalah 2x35 menit, sehingga dalam satu siklus terdapat alokasi

waktu 4x35 menit. Rancangan pelaksanaan pembelajaran yang dibuat

mencakup penentuan: identitas RPP, standar kompetensi, kompetensi

dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi, pembelajaran, model dan

Page 103: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

metode pembelajaran, langkah-langkah kegiatan (skenario) pembelajaran,

sumber dan media pembelajaran, dan teknik penilaian.

2) Mempersiapkan Fasilitas dan Sarana Pendukung

Fasilitas yang perlu dipersiapkan untuk pelaksanaan pembelajaran adalah:

a) Ruang kelas, ruang kelas yang digunakan adalah kelas V diatur agar

dapat bermain peran dengan baik.

b) Guru mengembangkan materi pembelajaran, naskah cerita pendek

yang dibuat semakin baik untuk diperankan di depan kelas.

c) Mempersiapkan media pembelajaran, media pembelajaran yang

digunakan adalah gergaji, cermin, palu, ember, dll.

d) Mempersiapkan hadiah yang akan diberikan kepada siswa sebagai

setelah peembelajaran selesai sebagai wujud penghargaan bermain

peran agar lebih giat dalam belajar.

3) Menyiapkan Lembar Observasi: RPP, Pelaksanaan Pembelajaran Guru,

dan Penilaian Proses Siswa

Penggunaan lembar observasi akan mempermudah menentukan hal-

hal yang harus lebih diutamakan dalam pengamatan. Lembar

observasi RPP dibuat untuk menilai Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

peneliti oleh guru kelas V. RPP merupakan kerangka prosedural dalam

perancanaan pembelajaran sehingga perlu dibuat penilaian. Lembar

pengamatan penilaian proses siswa lebih diutamakan pada minat,

keaktifan, kerjasama, dan kesungguhan dalam proses pelaksanaan

pembelajaran cerita. Pengamatan siswa ini berfungsi sebagai hasil

penilaian nontes kualitas proses. Sedangkan lembar observasi yang

dibuat untuk guru lebih diutamakan pada persiapan, jalannya

kegiatan, dan pelaksanaan evaluasi pembelajaran.

4) Menyiapkan Instrumen Penilaian

Peneliti dan guru menyusun instrumen penelitian yang berupa

penilaian tes dan nontes. Instrumen tes dinilai dari hasil tes unjuk

Page 104: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

kerja (praktik) mengapresiasi cerita pendek dalam bentuk bermain peran

(role playing) sesuai kompetensi dasar yang ingin dicapai. Untuk

instrumen nontes dinilai berdasarkan hasil observasi kegiatan siswa

yang dilakukan oleh peneliti dengan berdasarkan lembar penilaian

proses apresiasi cerita pendek yang meliputi: (a) minat, (b) keaktifan, (c)

kerja sama, dan (d) kesungguhan siswa selama pembelajaran berlangsung.

b) Pelaksanaan Tindakan

Tindakan siklus II dilaksanakan dua kali pertemuan. Pertemuan pertama

dilaksanakan pada hari Rabu, 10 Agustus 2011 dan pertemuan kedua pada hari

Sabtu, 13 Agustus 2011. Pelaksanaan tindakan tersebut dilaksanakan di ruang

kelas V SD Negeri 3 Sringin.

Deskripsi pelaksanaan tindakan siklus II adalah sebagai berikut:

1) Pertemuan I (2x35 menit)

Kegiatan awal kurang lebih selama 5 menit. Peneliti membuka

pembelajaran dengan mengucapkan salam dilanjutkan dengan mengkondisikan

kelas serta mempersiapkan mental dan psikis siswa. Melakukan berdoa

bersama yang dipimpin oleh ketua kelas dan diadakan presensi kehadiran siswa

untuk mengetahui jumlah siswa yang hadir. Peneliti menjelaskan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai siswa secara singkat dan jelas. Tujuan

pembelajaran pada pertemuan pertama yaitu siswa mampu menilai, menjiwai,

mengeksplorasi cerita pendek dengan lafal, intonasi, ekspresi yang tepat.

Setelah itu, guru memberikan apersepsi sebagai upaya meningkatkan motivasi

belajar dan membuka wawasan siswa tentang drama. Apersepsi diberikan

dengan bersama-sama menyanyikan lagu berlirikkan materi drama dengan nada

seperti lagu sama dengan pada siklus I pertemuan I.

Langkah selanjutnya masuk pada inti pembelajaran dengan durasi waktu

sekitar 55 menit. Kegiatan yang dilakukan guru dalam inti pembelajaran

terdapat tiga (3) bentuk tindakan nyata yakni eksplorasi, elaborasi, dan

konfirmasi. Secara sistematika, awal inti pembelajaran dilakukan tindakan

Page 105: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

eksplorasi agar siswa mampu menggali pemahaman awal yang ada pada

dirinya. Guru mengadakan tanya jawab dengan siswa seperti berikut :

- Anak-anak…. siapa yang pernah melihat pertunjukan drama ?

- coba ceritakan drama yang pernah kalian lihat?

Tindakan selanjutnya yaitu elaborasi dengan melakukan proses

kerjasama dalam pembelajaran antara peneliti dan siswa. Dalam kegiatan

elaborasi siswa dijelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan saat bermain peran,

agar dalam memainkan peran dapat efektif. Siswa diberikan waktu 5 menit

untuk mempersiapkan diri dengan kelompoknya sebelum maju bermain peran

(role playing) karena sebelumnya sudah latihan diluar jam pelajaran. Kegiatan

selanjutnya adalah masing-masing kelompok siswa maju memerankan skenario

cerita pendek yang sudah dipersiapkan oleh peneliti. Kegiatan bermain peran

ini penilaiannya difokuskan pada penjiwaan, intonasi, lafal, ekspresi,

kelancaran, yang dibawakan siswa. Melalui lembar penilaian, guru kelas V

melakukan penilaian apresiasi cerita pendek yang dilakukan siswa secara

individu.

Kegiatan konfirmasi, peneliti memberikan reward (penguatan) kepada

masing-masing kelompok. Siswa diberikan kesempatan untuk menyatakan

kesulitan yang dihadapi. Siswa dimotivasi agar lebih semangat dan

berpartisipasi aktif.

Kegiatan akhir kurang lebih menghabiskan waktu 10 menit. Siswa

bersama peneliti menyimpulkan hasil pembelajaran sebagai bentuk refleksi.

peneliti menyampaikan pesan-pesan moral kepada siswa berupa motivasi untuk

giat belajar dan bersikap yang baik dalam kehidupan. Peneliti menutup proses

pembelajaran dengan salam.

2) Pertemuan 2 (2x35 menit)

Pertemuan kedua sama dengan pertemuan sebelumnya masih

membawakan peran cerita pendek. Tujuan utama pembelajaran yang akan

Page 106: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dicapai pada pertemuan II ini yaitu siswa mampu memainkan peran sesuai

karakter tokoh dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat.

Kegiatan awal pembelajaran menghabiskan waktu kurang lebih 5 menit.

Kegiatan awal yang dilakukan peneliti sama dengan pertemun sebelumnya

karena dimulai awal jam pelajaran yaitu membuka pembelajaran dengan

mengucapkan salam, dilanjutkan dengan mengkondisikan kelas. Kemudian

berdoa bersama yang dipimpin oleh ketua kelas dan diadakan presensi

kehadiran siswa. Jumlah siswa yang hadir lengkap ada 21 siswa. Peneliti

menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai siswa. Tujuan

pembelajaran yang akan dicapai yaitu siswa mampu bermain peran (role

playing) secara tepat dan mampu memainkan peran tokoh drama pendek

dengan lafal, intonasi, penghayatan, dan ekspresi yang sesuai karakter tokoh

secara tepat. Apersepsi siklus II pertemuan II siswa disuruh dengan bernyanyi

bersama-sama seperti pada siklus sebelumnya. Kemudian peneliti mengadakan

tanya jawab setelah bernyanyi untuk mengetahui antusias siswa mengikuti

pembelajaran.

Pada kegiatan inti pembelajaran dengan durasi waktu sekitar 55 menit.

Kegiatan yang dilakukan peneliti dalam inti pembelajaran terdapat tiga (3)

bentuk tindakan yakni eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Secara sistematika

awal inti pembelajaran dilakukan tindakan eksplorasi agar siswa mampu

menggali pemahaman awal yang ada pada dirinya. peneliti mengadakan tanya

jawab dengan siswa seperti berikut :

- peneliti menyuruh siswa menceritakan cerita pendek yang telah di pelajari

pada pertemuan sebelumnya?

Tindakan selanjutnya yaitu elaborasi dengan melakukan proses

kerjasama dalam pembelajaran antara guru dan siswa. Sebelum siswa

memainkan peran dari tokoh cerita pendek, guru menanyakan kejelasan apakah

siswa sudah siap membawakan peran cerita pendek. Siswa diberikan waktu 5

menit untuk mempersiapkan diri dengan kelompoknya sebelum maju bermain

Page 107: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

peran (role playing) karena sebelumnya sudah latihan diluar jam pelajaran.

Kegiatan selanjutnya adalah masing-masing kelompok siswa maju

memerankan dari naskah cerita pendek yang sudah dipersiapkan oleh peneliti.

Kegiatan bermain peran ini penilaiannya difokuskan pada penjiwaan, intonasi,

lafal, ekspresi, kelancaran, yang dibawakan siswa. Dengan lembar penilaian,

dilakukan penilaian apresiasi cerita pendek yang dilakukan siswa oleh guru

kelas V secara individu.

Kegiatan konfirmasi, peneliti memberikan reward (penguatan) kepada

masing-masing kelompok. Siswa diberikan kesempatan untuk menyatakan

kesulitan yang dihadapi. Siswa dimotivasi agar lebih semangat dan

berpartisipasi aktif.

Kegiatan akhir kurang lebih menghabiskan waktu 10 menit. Siswa

bersama peneliti menyimpulkan hasil pembelajaran sebagai bentuk refleksi

yang dilakukan guru. Hasil pembelajaran sudah menunjukkan peningkatan dari

bermain peran yang sebelumnya. Peneliti mengucapkan terima kasih atas

perhatian, kerjasama, dan kesungguhan siswa. Peneliti juga menyampaian

pesan-pesan moral kepada siswa. Kemudian guru menutup pembelajaran

dengan salam.

c) Observasi

Tahap observasi siklus II pada hari Rabu, tanggal 10 Agustus 2011 dan

hari Sabtu, tanggal 13 Agustus 2011 dilakukan pengamatan terhadap

kegiatan guru dan siswa selama proses pembelajaran. Proses

pengamatan dilakukan oleh guru kelas V Ibu Purwani, Ama.Pd. Pengamatan

menggunakan lembar observasi yang sudah dipersiapkan. Pengamatan

difokuskan pada tiga aspek yaitu (1) RPP yang dijadikan pedoman mengajar

peneliti, (2) berlangsungnya proses pelaksanaan pembelajaran terkait sikap

siswa (penilaian proses) dan kegiatan guru selama pembelajaran berlangsung.

(3) hasil penilaian tes unjuk apresiasi cerita pendek dengan model role playing

oleh siswa.

Page 108: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Berdasarkan kegiatan observasi tersebut, secara garis besar diperoleh

gambaran jalannya apresiasi cerita pendek dengan menggunakan role playing

sebagai berikut:

1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran peneliti

Pengamatan terhadap rencana pelaksanaan pembelajaran yang digunakan

guru dalam mengajar sangat penting karena sebagai prosedur mengajar peneliti

di kelas. RPP peneliti dinilai oleh guru kelas V dengan lembar pengamatan

RPP yang sudah dipersiapkan. Guru menilai RPP yang digunakan oleh peneliti

dengan hasil rata-rata nilai 3,85 yang menunjukkan penyusunan RPP dalam

kategori baik. Secara garis besar RPP yang disusun sudah relevan dengan

standar kompetensi dan kompetensi dasar yang ada dengan sistematika yang

runtut dan tujuan pembelajaran yang jelas mencakup ranah kognitif, afektif,

dan psikomotor.

d) Sikap Siswa (Penilaian Proses)

Pengamatan sikap siswa selama pembelajaran ini adalah bentuk penilaian

kualitas proses. Di dalam proses pembelajaran siklus II siswa sudah terlihat lebih

aktif dan bersungguh-sungguh dibandingkan dengan siklus I. Secara klasikal

terdapat peningkatan terhadap minat, keaktifan, kerjasama, dan kesungguhan pada

diri siswa. Data pengamatan sikap siswa pada siklus II dapat dimasukkan ke

dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 11. Data Penilaian Proses (Sikap Siswa) Pembelajaran Apresiasi Cerita

Pendek Kelas V SDN Sringin pada Siklus II

No. Sikap Siswa Frekuensi (siswa) Persentase (%)

1. Minat 20 95,24

2. Keaktifan 18 85,71

3. Kerja sama 17 80,95

4. Kesungguhan 17 80,95

Page 109: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel 11 di atas menunjukkan bahwa dalam proses pembelajaran yang

dilakukan oleh guru pada siklus II mengalami peningkatan. Terdapat 20 siswa

(95,24%) yang berminat mengikuti apresiasi cerita pendek. Siswa yang tercatat

aktif sebanyak 18 siswa (85,71%), siswa yang mampu bekerja sama dengan

baik sebanyak 17 siswa (80,95,67%), dan siswa yang kelihatan bersungguh-

sungguh 17 siswa (80,95%). Data dalam tabel tersebut dapat disajikan dalam

grafik pada gambar sebagai berikut :

Gambar 10. Grafik Penilaian Proses (Sikap Siswa) Pembelajaran Cerita Pendek

Kelas V SDN 3 Sringin pada Siklus II

3) Kegiatan Pelaksanaan Pembelajaran Peneliti

Hasil Pengamatan difokuskan pada tujuh aspek kemampuan yang

dilakukan peneliti yaitu: (1) peneliti mengelola ruang dan fasilitas

pembelajaran termasuk kategori baik dengan nilai 3,5, (2) melaksanakan

kegiatan pembelajaran dengan nilai 3,6 dalam kategori sangat baik, (3)

mengelola interaksi kelas juga sudah sangat baik dengan nilai 4, (4) bersikap

terbuka dan luwes serta membantu mengembangkan sikap positif siswa

terhadap belajar dengan nilai 3,5, (5) mendemonstrasikan kemampuan khusus

dalam pembelajaran mata pelajaran tertentu termasuk kategori baik dengan

95,24% 85,71% 80,95% 80,95%

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

20

Minat Keaktifan Kerjasama Kesungguhan

Fre

kue

nsi

Sikap Siswa

Page 110: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

nilai 3,3, (6) melaksanakan evaluasi proses dan hasil belajar dengan nilai 4

kategori sangat baik, dan (7) kesan umum kerja peneliti dalam kategori baik

dengan nilai 3,5. Sehingga nilai rata-rata kegiatan pembelajaran peneliti adalah

3,63 termasuk dalam kategori sangat baik. Berdasarkan rata-rata nilai tersebut

menunjukkan kualitas pembelajaran yang dilakukan peneliti meningkat

dibandingkan dengan siklus I.

4) Hasil penilaian tes unjuk kerja apresiasi cerita pendek siswa dengan model

role playing

Daftar nilai apresiasi cerita pendek siswa siklus II dapat dilihat pada

lampiran. Data nilai tersebut dikelompokkan ke dalam tabel di bawah ini:

Keterangan Pratindakan Siklus I Siklus II

Nilai Terendah 46 48 59

Nilai Tertinggi 76 82 83

Nilai Rata-rata 61,14 67,64 74,19

Siswa yang lulus KKM ≥ 65 8 16 19

Keterangan :

1. Nilai terendah dalam apresiasi cerita pendek pada siklus II : 59

2. Nilai tertinggi apresiasi cerita pendek siklus II: 83

3. Nilai rata-rata kelas pada apresiasi cerita pendek Pada siklus II : 74,19

4. Nilai Kriteria Ketuntasan Minimal 65

5. Anak yang mendapat nilai di atas KKM pada siklus II adalah : 19

6. Jumlah siswa yang mendapat nilai di bawah nilai KKM pada siklus II

adalah 2 siswa.

Page 111: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Grafik 11.Peningkatan Tindakan Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II Kelas V SD

Negeri 3 Sringin.

Dari rincian data nilai tes siklus II dapat dijabarkan nilai apresiasi cerita

pendek seperti pada tabel 9 di bawah ini :

Tabel 12. Data Frekuensi Nilai Apresiasi Cerita Pendek Kelas V SDN 3 Sringin

pada Siklus II

No Interval Nilai tengah Frekuensi Fi.xi Presentase

1 59-62 60,5 2 121 9,52%

2 63-66 64,5

3 67-70 68,5

4 71-74 72,5 6 435 28,57%

5 75-78 76,5 11 841,5 52,38%

6 79-83 80,5 2 161 9,52%

Jumlah 21 1558 100%

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

20

Prasiklus Siklus I Siklus II

Fre

kue

nsi

Tindakan

Page 112: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Nilai rata-rata : 1558,5 : 21 = 74,19

Ketuntasan Klasikan 19: 21 X100% = 90,48 %

Dari tabel 11 di atas dapat dilihat persentase siswa yang belum dan

sudah tuntas KKM. Dari 21 siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 3 Sringin,

terdapat 19 siswa telah tuntas dari indikator kerja peneliti. Pada nilai kelas 71-

74 sebanyak 6 siswa (28,57%), dan interval kelas 77-78 terdapat 11 siswa

(52,38%). Dari tabel tersebut juga dapat diidentifikasi ketuntatasan hasil belajar

siswa pada siklus II mencapai 90,48% atau 19 siswa sudah tuntas dari target

yang ditetapkan peneliti. Sedangkan siswa yang belum tuntas 2 siswa atau

(9,52%).

Berdasarkan data pada tabel 11 maka hasil apresiasi cerita pendek

setelah diadakan tindakan siklus II siswa kelas V SDN 3 Sringin dapat

digambarkan sebagai berikut:

Gambar 12. Grafik Nilai Apresiasi cerita pendek Siswa Kelas V SDN 3 Sringin

pada siklus II

0

2

4

6

8

10

12

59-62 63-66 67-70 71-74 75-78 79-83

Fre

kue

nsi

Interval Nilai

Page 113: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pada gambar 10 di atas ditunjukkan frekuensi dari masing-masing kelas.

Pada kelas 59-62 terdapat sebanyak 2 siswa, pada kelas 71-74 terdapat

sebanyak 6 siswa, pada interval kelas 75-78 terdapat 11 siswa sedangkan pada

interval kelas 79-83 sebanyak 2 siswa. Dari jumlah keseluruhan 21 siswa,

hanya terdapat 2 siswa yang belum tuntas KKM. Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa ketuntasan hasil apresiasi cerita pendek yang memperoleh

nilai ≥ 65 (KKM) sudah mencapai target capaian 75% siswa mendapat nilai ≥

70 sesuai harapan peneliti sehingga tindakan dihentikan di siklus II.

d) Refleksi

Berdasarkan hasil observasi, peneliti menyimpulkan bahwa proses dan

hasil pembelajaran apresiasi cerita pendek siklus II menunjukkan peningkatan

yang signifikan dari siklus I.

Keberhasilan proses pembelajaran apresiasi cerita pendek siklus II dapat

dilihat dari beberapa indikator berikut ini:

1) Minat

Minat siswa terhadap pembelajaran cerita pendek dengan penerapan

model role playing di siklus II, secara klasikal telah menunjukkan

peningkatan dari siklus I sebanyak 16 siswa (76,19%) menjadi 20 siswa

sebesar (95,25%) pada siklus II. Siswa lebih antusias mengikuti apresiasi

cerita pendek model role playing, sehingga minat siswa meningkat.

2) Keaktifan

Keaktifan siswa dalam pembelajaran meningkat. Siswa terlihat lebih

aktif untuk bertanya dan mengungkapkan gagasan ketika berdiskusi, aktif

melakukan kegiatan bermain peran. Keaktifan klasikal siswa meningkat dari

siklus I sebanyak 15 sebesar 71,43% menjadi 85,71% atau sebanyak 18

siswa.

3) Kerja sama

Page 114: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Siswa yang menunjukkan sikap kerjasama yang baik selama mengikuti

pembelajaran cerita pendek sebesar 80,95% atau sebanyak 17 orang,

sedangkan 19,05% atau 4 orang sisanya belum mampu melakukan kerja

sama yang baik dengan anggota kelompoknya.

4) Kesungguhan

Siswa yang menunjukkan kesungguhan dalam mengikuti pembelajaran

cerita pendek sebayak 17 siswa atau sebesar 80,95%, sedangkan 4 siswa

lainnya atau sebesar 19,05% menunjukkan sikap kurang serius selama

mengikuti pelajaran. Pada saat melakukan apresiasi cerita pendek di depan

kelas, kebanyakan siswa sudah terlihat bersungguh-sungguh mengapresiasi

cerita pendek.

Berdasarkan perbaikan pada siklus I dibuktikan bahwa penggunaan

model role playing pada siklus II ini dapat meningkatkan hasil pembelajaran

apresiasi cerita pendek. Hal ini terbukti dari 21 siswa yang melakukan tes

unjuk kerja apresiasi cerita pendek, 19 siswa atau sebesar 90,47% telah

mencapai ketuntasan belajar dengan mendapat nilai di atas 70 sesuai target

peneliti. Ketuntasan belajar ini mengalami peningkatan dari siklus I sebanyak

3 siswa 14,26% dengan rata-rata nilai apresiasi cerita pendek dikelas V SDN

3Sringin sebesar 74,19 .

Secara umum semua kelemahan yang ada dalam proses

pembelajaran apresiasi cerita pendek pada siklus II sudah dapat diatasi

dengan baik walaupun masih ada beberapa siswa kurang kerjasama

dan kurang bersungguh-sungguh. Secara garis besar siswa termotivasi

dalam belajar, senang hati, dan antusias dalam melakukan kegiatan

karena siswa belajar sambil bekerja sama dengan temannya. Selain itu,

peningkatan kualitas hasil apresiasi cerita pendek pada siklus II

mencapai indikator ketercapaian yaitu 75% dari jumlah siswa yang

ada. Oleh karena itu, penelitian dapat dihentikan dan dinyatakan

berhasil.

Page 115: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

C. Hasil Penelitian

1. Proses Pembelajaran

Hasil penelitian proses pembelajaran disajikan dalam bentuk peningkatan

dari hubungan antarsiklus. Hasil penelitian persiklus sudah disajikan pada tahap

observasi (pengamatan) pada masing-masing siklus. Berdasarkan pengamatan dari

analisis data yang ada, dapat dilihat adanya peningkatan kualitas proses dan hasil

siswa kelas V SDN 3 Sringin Jumantono dalam pembelajaran Bahasa Indonesia

materi cerita pendek melalui role playing.

Peningkatan proses pembelajaran ditunjukkan dari sebaran frekuensi

sikap siswa meliputi minat, keaktifan, kerjasama, dan kesungguhan siswa yang

mengalami peningkatan seperti pada tabel 12 berikut ini :

Tabel 13. Data Frekuensi Penilaian Proses (Sikap Siswa) Pembelajaran

Cerita Pendek Kelas V SDN 3 Sringin pada Prasiklus, Siklus I dan Siklus II.

No. Sikap Siswa

Frekuensi

Prasiklus Siklus I Siklus II

1. Minat 13 16 20

2. Keaktifan 12 15 18

3. Kerja sama 7 10 17

4. Kesungguhan 7 11 17

Tabel di atas menunjukkan adanya peningkatan frekuensi pengamatan

sikap siswa dari prasiklus sampai siklus II. Secara klasikal aspek sikap minat,

keaktifan, kerjasama, dan kesungguhan siswa dalam proses pembelajaran terjadi

peningkatan. Dari tabel perbandingan frekuensi pengamatan sikap siswa di atas

dapat dibuat grafik pada gambar sebagai berikut:

Page 116: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gambar 13. Grafik Frekuensi Penilaian Proses (Sikap Siswa) Pembelajaran Cerita

Pendek Kelas V SDN 3 Sringin pada Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II

Keterangan :

Prasiklus :

Siklus I :

Siklus II :

2. Hasil Pembelajaran.

Peningkatan hasil pembelajaran apresiasi cerita pendek ini dinilai dari

penilaian perbuatan dan penilaian tertulis apresiasi cerita pendek (gabungan antara

0

5

10

15

20

25

Minat Keaktifan Kerjasama Kesungguhan

Fre

kue

nsi

Sikap Siswa

Prasiklus Siklus I Siklus II

Page 117: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

penilaian perbuatan dan tes tertulis). Sebelum diadakan tindakan kemampuan

siswa dalam mengapresiasi cerita pendek dengan bermain peran dikelas masih

sangat kurang. Siswa mengaku masih malu bercerita bermain peran. Selain itu,

mereka juga bingung yang akan dilakukan. Hal ini membuat hasil cerita mereka

tidak runtut, tidak lengkap, dan menggunakan bahasa yang kurang tepat.

Berdasarkan hasil tes pratindakan, kemampuan siswa dalam bermain

peran terdapat 8 siswa atau 38,10% yang mendapat nilai ≥ 65, sedangkan 13 siswa

yang lain mendapat nilai < 65. Setelah dilakukan tindakan, kemampuan apresiasi

cerita pendek melalui bermain peran mengalami peningkatan pada setiap

siklusnya. Pada siklus I siswa yang mendapatkan nilai ≥ 65 sebanyak 16 siswa

atau 76,19%. Pada siklus II siswa yang lulus KKM meningkat menjadi 19 siswa

atau 90,47%. Secara ringkas, kenaikan kemampuan nilai apresiasi cerita pendek

pada siswa kelas V SD Negeri 3 Sringin dapat dilihat dari tabel dan grafik berikut

ini:

Tabel 14. Rekapitulasi Peningkatan Kemampuan Apresiasi Cerita

Pendek Prasiklus, Siklus I, Siklus II diatas KKM.

Indikator Pratindakan Siklus I Siklus II

Kemampuan mengapresiasi

cerita pendek

8 siswa

Lulus KKM

16 siswa

Lulus KKM

19 siswa

Lulus KKM

Dari tabel perbandingan nilai apresiasi cerita pendek di atas dapat

digambarkan pada grafik gambar sebagai berikut:

Page 118: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gambar 14. Grafik Frekuensi Ketuntasan KKM Apresiasi Cerita Pendek Siswa

Kelas V SDN 3 Sringin pada Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II

Keterangan :

Prasiklus :

Siklus I :

Siklus II :

Dari gambar 14 tersebut dapat dibuktikan bahwa awal prasiklus, siklus I ,

dan siklus II pada setiap siklusnya mengalami peningkatan. Dari 21 siswa, pada

prasiklus terdapat 8 siswa yang lulus KKM (65), siklus I terdapat 16 siswa lulus

KKM, pada siklus II meningkat menjadi 19 siswa telah lulus KKM (65) serta

sesuai target indikator kerja yang ditetapkan peneliti yaitu 75% siswa

mendapatkan nilai diatas 70.

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

20

Fre

kue

nsi

Intrval Nilai

Prasiklus Siklus I Siklus II

Page 119: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil pengamatan tindakan yang dilakukan oleh peneliti,

dapat disimpulkan bahwa penerapan model role playing dapat meningkatkan

proses maupun hasil pembelajaran apresiasi cerita pendek pada siklus I, dan siklus

II. Secara garis besar penelitian ini telah berhasil menjawab rumusan masalah

yang telah dikemukakan peneliti pada bab I, yaitu “Apakah penerapan model Role

Playing dapat meningkatkan proses dan hasil pembelajaran apresiasi cerita pendek

siswa kelas V SD Negeri 3 Sringin Tahun pelajaran 2011/2012?”

Jawaban untuk perumusan masalah di atas adalah: Penelitian tindakan

kelas pada siswa kelas V SD Negeri 3 Sringin dapat meningkatkan kemampuan

apresiasi cerita pendek. Data ini dapat dinilai dari peningkatan proses dan hasil

pembelajaran. Pembahasan hasil penelitian ini akan dijabarkan secara garis besar

kualitas proses dan hasil pembelajaran apresiasi cerita pendek dari prasiklus dan

setelah dilaksanakan tindakan pada siklus I dan siklus II dengan menggunakan

model role playing.

Pembahasan hasil penelitian ini sebagai berikut :

1. Prasiklus

Pada prasiklus terlihat bahwa minat dan keaktifan siswa dalam mengikuti

proses kegiatan pembelajaran masih tergolong rendah. Pembelajaran apresiasi

cerita pendek masih menggunakan cara konvensional yaitu siswa diminta

mengomentari persoalan faktual yang dikemukakan guru secara individu.

Meskipun metode pembelajaran konvensional ini menuntut siswa untuk aktif

tetapi suasana pembelajaran terkesan membosankan karena siswa masih

bingung mengemukakan permasalahan kehidupan yang dialaminya sehingga

siswa yang menanggapi juga merasa kesulitan. Selain itu siswa merasa takut

ketika diminta berbicara mengekpresikan dirinya secara individu di depan

kelas. Hal ini membuat siswa tidak antusias mengikuti pembelajaran cerita

pendek yang diberikan oleh guru. Akibatnya presentase nilai kualitas proses

secara klasikal yang meliputi minat, keaktifan, kerjasama, dan kesungguhan

Page 120: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

masih rendah. Terbukti persentase niai kualitas proses klasikal pada

pratindakan masih rendah yaitu minat 61,90%, keaktifan 57,14%, kerja sama

33,33%, dan kesungguhan 33,33%.

Kualitas proses yang rendah berimbas pada kualitas hasil apresiasi cerita

pendek siswa menjadi rendah. Terbukti dengan banyaknya siswa yang

memperoleh nilai di bawah KKM. Nilai apresiasi cerita pendek yang

diperoleh siswa masih rendah. Pada prasiklus siswa yang belum tuntas

KKM sebanyak 13 siswa, sedangkan yang sudah tuntas KKM sebanyak 8

siswa. Nilai terendah pada prasiklus adalah 46 dan nilai tertinggi yang dicapai

siswa adalah 76.

Siswa yang memperoleh nilai pada kelas 46-51 sebanyak 3 siswa atau

14,29%, pada kelas 52-57 sebanyak 4 siswa atau 19,05%, pada kelas 58-

63 sebanyak 6 siswa atau 14,29%, pada kelas 64-69 sebanyak 3 siswa atau

14,29% dan interval nilai 70-76 sebanyak 5 siswa atau sebesar 23,81%. Selama

prasiklus nilai rata-rata klasikal yang dicapai adalah 61,36. Nilai rata-rata

ini dapat dikatakan rendah karena nilai yang diperoleh siswa pun juga

masih rendah. Oleh karena itu perlu dilakukan tindakan selanjutnya untuk

meningkatkan kemampuan apresiasi cerita pendek.

2. Siklus I

Berdasarkan tindakan yang sudah dilaksanakan pada siklus I terbukti

adanya peningkatan kualitas proses dan hasil apresiasi cerita pendek. Dalam

proses pembelajaran cerita pendek siklus I ini peneliti menggunakan model

role playing, siswa bermain peran tentang cerita pendek yang dibuat oleh

peneliti. Proses pembelajaran terkesan lebih hidup dan menyenangkan

meskipun hasilnya belum maksimal karena siswa baru pertama kali bermain

peran. Siswa lebih berminat dan terlihat aktif dalam pembelajaran terutama

ketika praktik bermain peran secara berkelompok melalui bermain peran.

Kerjasama dan kesungguhan siswa sangat jelas terlihat karena model role

playing ini dilakukan secara kelompok yang mengutamakan kerjasama dan

Page 121: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

keseriusan dari anggota kelompoknya. Peningkatan proses pembelajaran

dibuktikan dengan nilai persentase kualitas proses klasikal yaitu minat 76,19%,

keaktifan 66,67%, kerjasama 38,09%, dan kesungguhan 52,38%.

Pada siklus I hasil apresiasi cerita pendek yang ingin dicapai adalah 75%

siswa tuntas KKM (65). Dalam siklus I diharapkan sebanyak 16 siswa

memperoleh nilai di atas KKM. Berdasarkan tindakan pada siklus I dari 21

siswa diketahui yang tuntas KKM sebanyak 16 siswa (76,19%) dengan nilai

rata-rata 67,71. Memang dari 21 siswa berjumlah 16 siswa telah lulus dari

ketuntasan yang diharapkan namun belum sesuai dengan indikator kinerja

yang ditetapkan peneliti 75% siswa mendapatkan nilai 70 dan menyatakan

siklus I belum tercapai.

Pengamatan dari tindakan pada siklus I ditemukan beberapa hal yang

terkait faktor-faktor penilaian apresiasi cerita pendek siswa yaitu: pertama,

rata-rata siswa menggunakan lafal dan intonasi yang cukup jelas dalam

mengapresiasi cerita pendek dengan role playing karena siswa cukup percaya

diri dan tidak merasa takut ketika penampilannya dilihat teman-temannya.

Kedua, kelancaran siswa pada siklus I rata-rata cukup lancar dan dari segi

pemahaman isi cerita pendek juga sudah baik. Namun, untuk ekspresi berbicara

siswa rata-rata nilainya masih kurang memuaskan, terkadang siswa berbicara

tidak melihat kepada teman atau lawan bicaranya. Gerakan-gerakan tubuh

belum begitu terlihat pada siklus I sehingga kegiatan siswa masih terkesan

kaku dan monoton.

Peningkatan proses dan hasil pembelajaran pada siklus I belum

memuaskan dan masih terdapat kekurangan dan harus diperbaiki. Diharapkan

kemampuan apresiasi cerita pendek semakin meningkat. Oleh karena itu,

penelitian ini dilanjutkan ke siklus II.

3. Siklus II

Pada tindakan siklus II terjadi peningkatan proses dan hasil pembelajaran

yang signifikan dari tindakan sebelumnya. Dilihat dari proses pembelajaran

Page 122: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

apresiasi cerita pendek dengan model role playing, siswa semakin berminat

yang ditandai dengan banyaknya siswa yang lebih antusias dan memperhatikan

jalannya proses pembelajaran cerita pendek. Persentase minat siswa secara

klasikal mencapai 95,25%. Keaktifan klasikal siswa meningkat menjadi

85,71% ditandai dengan banyaknya siswa yang lebih aktif bertanya dan

berpendapat ketika diskusi kelompok serta bermain peran. Kerja sama dari

siswa dalam kelompoknya juga semakin meningkat menjadi 80,95%, dalam hal

ini siswa lebih bertanggung jawab sebagai bagian dari kelompoknya.

Pengamatan dari segi kesungguhan siswa juga terjadi peningkatan menjadi

80,95% ditandai siswa lebih serius untuk melakukan diskusi dan bermain peran

(role playing).

Hasil pembelajaran apresiasi cerita pendek siklus II terjadi peningkatan.

Indikator ketercapaian hasil belajar pada siklus II adalah 75% atau sebanyak

16 siswa mendapatkan nilai diatas 70 dalam kemampuan apresiasi cerita

pendek. Setelah diadakan tindakan siklus II , dari 21 siswa kelas V terdapat

19 siswa atau 90,48% tuntas KKM dan 2 siswa (9,52%) belum tuntas KKM.

Hal ini dibuktikan dengan naiknya jumlah frekuensi pada tiap kelas interval.

Setelah tindakan siklus II nilai terendah terdapat pada kelas 59-62

sebanyak 2 siswa atau sebesar 9,52%, pada kelas 71-74 sebanyak 6 atau

28,57%, pada kelas 75-78 sebanyak 11 siswa atau 52,38% dan pada kelas 78-

83 terdapat 2 siswa atau 9,52%. Dilihat dari nilai rata-rata klasikal siswa juga

terdapat peningkatan. Nilai rata-rata klasikal pada siklus I sebesar 67,71

meningkat menjadi 74,35 pada siklus II.

Peningkatan poses dan hasil belajar apresiasi cerita pendek dengan

menggunakan model role playing pada siklus II sudah memuaskan dan

mencapai indikator ketercapaian kerja. Oleh karena itu, pelaksanaan tindakan

dapat dihentikan dan terbukti dinyatakan berhasil.

Page 123: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Berdasarkan atas tindakan yang dilakukan pada siklus I dan II,

keberhasilan pembelajaran cerita pendek dengan menggunakan model role

playing dapat dilihat dari indikator-indikator sebagai berikut:

a. Proses Pembelajaran Apresiasi cerita Pendek

1) Siswa semakin berminat dalam mengikuti pembelajaran cerita pendek. Hal

ini ditunjukkan dengan siswa menujukkan sikap yang memperhatikan dan

tidak gaduh. Ketika proses pembelajaran berlangsung. Selain itu, siswa

antusias mengikuti pembelajaran dan tidak ada siswa yang mengantuk atau

melamun.

2) Siswa terlihat bersemangat dan aktif dalam pembelajaran. Keadaan ini

ditandai dengan keaktifan siswa bertanya dan berpendapat saat diskusi

kelompok serta aktif bermain peran dari tokoh cerita pendek yang

diperankannya.

3) Siswa lebih melakukan kerjasama dalam kegiatan pembelajaran.

Kerjasama terlihat ketika siswa berdiskusi dan bermain peran di depan

kelas. Siswa memiliki rasa tanggung jawab dan empati terhadap temannya.

4) Siswa memiliki kesungguhan dalam belajar. Hal ini ditunjukkan dengan

keseriusan siswa ketika harus bermain peran dengan kelompoknya untuk

mendapatkan hasil yang terbaik.

b. Hasil Pembelajaran Apresiasi Cerita Pendek.

Nilai kemampuan apresiasi cerita pendek siswa dengan model role playing

yang telah dilaksanakan peneliti menunjukkan peningkatan dari siklus I sampai

siklus II dibandingkan dengan kondisi awal. Ketuntasan klasikal siklus II

mencapai 90,48% dengan nilai rata-rata 74,35.

Kualitas hasil apresiasi cerita pendek ditandai dengan meningkatnya

aspek-aspek penilaian yang secara garis besar dijelaskan sebagai berikut :

1) Siswa mampu berbicara dengan lafal yang sudah jelas. Secara klasikal

siswa dapat melafalkan bunyi atau artikulasi bahasa dengan baik dan jelas.

Page 124: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2) Siswa berbicara dengan intonasi yang tepat. Ketepatan memberikan

tekanan dalam berbicara siswa secara klasikal dalam kategori baik dan

tepat.

3) Siswa berbicara dengan lancar. Hal ini ditunjukkan ketika berbicara siswa

tidak menggunakan kata “ee..” dan hanya sedkit siswa yang kurang lancar.

4) Siswa mampu berbicara dengan ekspresi yang terbilang baik. Secara umum

siswa sudah berbicara menggunakan kontak mata sebagai syarat keefektifan

berbicara dan kadang disertai gerakan tubuh (pantomimik).

5) Siswa sudah berbicara sesuai isi atau tema cerita pendek yang

diperankannya. Hal ini ditunjukkan dengan arah pembicaraan siswa dalam

bermain peran yang sudah sesuai topik cerita pendek yang ditentukan.

Page 125: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan kajian teori, hasil penelitian, dan pembahasan yang telah

dilakukan dapat ditarik simpulan sebagai berikut.

1. Penerapan model Role Playing dapat meningkatkan proses pembelajaran

apresiasi cerita pendek pada siswa kelas V SD Negeri 3 Sringin Jumantono

terbukti dengan adanya peningkatan proses pembelajaran sebagai berikut:

a. Meningkatnya minat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran apresiasi

cerita pendek. Pernyataan di atas terbukti dengan meningkatnya minat siswa

selama mengikuti kegiatan proses pembelajaran apresiasi cerita pendek pada

siklus I, dan siklus II. Peningkatan minat siswa dapat dilihat dari

perbandingan persentase minat siswa antarsiklus, yaitu 76,19 % (pada siklus

I), 95,24% (pada siklus II).

b. Meningkatnya keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran

apresiasi cerita pendek. Pernyataan di atas terbukti dengan meningkatnya

keaktifan siswa selama mengikuti kegiatan proses pembelajaran apresiasi

cerita pendek pada siklus I, dan siklus II. Perbandingan persentase keaktifan

siswa antarsiklus, yaitu 71,43% (pada siklus I) dan 85,71% (pada siklus II).

c. Meningkatnya kerja sama siswa dalam mengikuti proses pembelajaran

apresiasi cerita pendek. Pernyataan di atas terbukti dengan meningkatnya

kerja sama siswa selama mengikuti kegiatan proses pembelajaran apresiasi

cerita pendek pada siklus I dan siklus II. Peningkatan ini dapat dilihat dari

persentase di siklus I sebesar 47,61% disiklus II menjadi 80,95%.

d. Meningkatnya kesungguhan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran

apresiasi cerita pendek. Pernyataan di atas terbukti dengan meningkatnya

kesungguhan siswa selama mengikuti kegiatan proses pembelajaran

apresiasi cerita pendek. Kesungguhan siswa meningkat di siklus I dari

52,38% dan di silklus II menjadi 80,95%.

Page 126: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2. Penerapan model Role Playing dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam

kemampuan apresiasi cerita pendek. Hal ini ditandai dengan nilai rata-rata

siswa yang mengalami peningkatan pada tiap siklusnya. Pada prasiklus hasil

belajar siswa masih rendah, jumlah siswa yang mencapai KKM masih belum

mencapai 75%. Pada siklus I jumlah siswa yang mencapai KKM sebanyak 16

siswa (76,19%). Pada siklus II sebanyak 19 siswa sudah mencapai KKM atau

peningkatan sebesar 14,28% dari siklus I. Peningkatan ini sudah mencapai

85,71% nilai ketuntasan minimal, dengan nilai rata-rata 74,35.

B. Implikasi

Penelitian ini mampu memberikan gambaran tentang keberhasilan proses

dan hasil pembelajaran. Keberhasilan tersebut tidak terlepas dari pengaruh guru,

siswa, media pembelajaran, model pembelajaran, dan sumber belajar. Model

pembelajaran yang tepat akan menghasilkan proses dan hasil pembelajaran yang

baik, begitu juga dengan faktor yang saling mempengaruhi satu sama lain.

Kemampuan guru untuk menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan

dan sumber belajar yang tepat juga akan memudahkan siswa menyerap pelajaran

sehingga lebih termotivasi untuk mengikuti pembelajaran. Selain itu persiapan

pembelajaran yang tepat juga akan berdampak pada kualitas proses pembelajaran

yang baik. Kualitas hasil dan proses akan meningkat dengan model dan media

yang tepat. Guru memang harus pandai memilih model dan media yang akan

digunakan sebelum mengajar agar menghasilkan proses dan hasil yang baik.

Model yang digunakan harus disesuaikan dengan materi yang akan

disampaikan dalam pelajaran. Penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas proses

dan kualitas hasil pembelajaran apresiasi cerita pendek dapat ditingkatkan dengan

menggunakan model Role Playing dapat membantu siswa dalam memahami cerita

pendek yang diapresiasikan siswa. Role Playing dapat membantu siswa

mempermudah dalam menganalisis, mengkreasikan, menjiwai cerita pendek dan

menyajikan secara menarik. Model ini juga mampu menuntun siswa untuk

menemukan ide pokok pada setiap paragraf dan menyusunnya dalam ringkasan

cerita secara runtut. Siswa menunjukkan minat yang tinggi ketika belajar dengan

Page 127: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Role Playing Siswa juga dilatih untuk bekerja sama menyelesaikan masalah.

Penelitian ini dapat dijadikan masukan untuk guru dalam memberikan alternatif

model pembelajaran dalam merangsang minat, keaktifan, dan kesungguhan siswa

sehingga siswa dapat mengembangkan potensi mereka masing-masing. Penelitian

ini juga memberikan penjelasan bahwa pembelajaran apresiasi cerita pendek

bukan hanya bertujuan untuk mentransformasikan pengetahuan saja, tetapi juga

membutuhkan peran aktif siswa dalam kegiatan apresiasi cerita pendek. Interaksi

aktif ini diperlukan untuk mewujudkan komunikasi yang efektif dalam proses

pembelajaran. Di sisi lain, keaktifan tidak akan terwujud secara maksimal jika

tidak ada minat atau rasa tertarik terhadap pembelajaran. Oleh karena itu, hasil

penelitian ini memberikan rujukan bahwa dengan memperhatikan sesuatu yang

dapat menarik perhatian, maka perilaku siswa dalam proses pembelajaran dapat

berubah ke arah yang lebih baik. Model Role Playing merupakan model yang

merangsang siswa untuk berperan aktif dalam pembelajaran dan membimbing

mereka proses pembelajaran apresiasi cerita pendek.

C. Saran

Berdasarkan simpulan dan implikasi hasil penelitian di atas perlu

diperhatikan beberapa hal untuk perbaikan dan pengembangan pembelajaran

apresiasi cerita pendek di tingkat SD/MI. Penulis menyarankan sebagai berikut.

1. Bagi Guru

a. Guru dapat mengenalkan model Role Playing terhadap rekan sejawatnya,

sehingga guru yang lain juga dapat mempraktikkan model ini dalam

pembelajaran apresiasi cerita pendek.

b. Guru sebaiknya memilih media, model dan sumber belajar yang tepat

sesuai dengan materi yang akan diajarkan untuk mendapatkan hasil yang

maksimal.

c. Guru seharusnya cepat dalam beradaptasi dengan model pembelajaran

yang baru, sehingga memperlancar proses pembelajaran.

Page 128: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

d. Guru dapat mencari model pembelajaran lain yang lebih inovatif dan

kreatif untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran serta

agar siswa tidak mengalami kejenuhan.

2. Bagi Siswa

a. Siswa sebaiknya lebih kritis dan terbuka terhadap hal-hal baru yang

mereka peroleh sehingga mampu menunjang proses dan hasil belajar

mereka di sekolah.

b. Siswa seharusnya mematuhi perintah guru selama perintah itu mampu

meningkatkan kemampuan mereka, sehingga proses pembelajaran dapat

berjalan dengan baik.

c. Siswa sebaiknya lebih aktif dan bersungguh-sungguh selama proses

pembelajaran berlangsung.

3. Bagi Sekolah

a. Pihak sekolah sebaiknya menyediakan media dan sumber pembelajaran

bahasa terutama buku-buku cerita pendek di perpustakaan agar dapat

meningkatkan pengetahuan siswa tentang materi ini.

b. Pihak sekolah sebaiknya semakin giat memberikan motivasi kepada guru

untuk terus mengembangkan diri dengan melakukan banyak penelitian.

Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas guru dan keterampilan

mengajar guru. Sekolah Sekolah hendaknya memberikan kesempatan dan

dukungan kepada pendidik untuk menggunakan model pembelajaran

yang lebih bervariasi.

4. Bagi peneliti lain

a. Peneliti yang lain hendaknya mampu meningkatkan kualitas

pembelajaran dengan model Role Playing dengan mengembangkan

strategi pembelajaran yang berbeda, dan dapat berkolaborasi dengan guru

secara optimal.

b. Peneliti lain diharapkan mampu menerapkan atau menciptakan

pembelajaran baru yang lebih efektif dan efisien untuk meningkatkan

kemampuan apresiasi cerita pendek siswa.

Page 129: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Daftar Pustaka

Abdul Aziz Wahab. 2009. Metode dan Model Model Ilmu Pengetahuan Sosial

(IPS). Bandung: Alfa Beta.

Adhikari, Bal Ram. 2006. Teaching Short Stories in the Language Classroom.

Vol 11.

(http://www.nepjol.info/index.php/NELTA/article/download/3146/2737.)

Diunduh 21 juli 2011.

Anas Sudijono. 2005. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: RajaGrafindo

Persada.

Anton Sukarno. 2006. Pelayanan dan Model. Surakarta: Sebalas Maret University

Press.

Atar Semi. 1993. Rancangan Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Bandung:

Angkasa.

Aunurrahman. 2009. Belajar dan pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Model Silabus Kelas V. 2007.

Jakara

Boen Oemarjati. 1991. Pembinaan Apresiasi sastra dalam Proses Belajar

Mengajar. Yogyakarta: Kanisius.

Bruch Joyce, Marsha Weil, Chaloun, Emily Calhoun. 2009. Model-model

Pengajaran; (terjemahan Achmad Fawaid) Pustaka Pelajar: Yogyakarta.

Burhanudin Abdullah. 2005. Teori pengkajian Fiksi. Yogyakarta. Gajah Mada

Universicity Press.

Chaplin. 2002. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta Utara: Raja Grafindo Persada.

Dani Wardani. 2009. Bermain sambil Belajar. Bandung: Edukasia.

Depdiknas Undang-undang SISDIKNAS 2003. (UU RI No : 20 Tahun 2003).

2005. Solo: Kharisma.

Depdiknas. 2008. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta: Balitbang

Depdiknas.

Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balitbang.

Dick Hartoko. 1990. Pengantar Ilmu Sastra. Jakarta: Gramedia.

Fahrudin. Tesis. 2009. Hubungan antara Kemampuan Membaca Pemahaman Dan

Sikap Kahasa dengan kemampuan Mengapresiasi Cerita Pendek.

Page 130: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Habib Faizin. Skripsi. 2010. Peningkatan Pemahaman Peran Tokoh-tokoh

Persiapan Kemerdekaan Indonesia melalui Metode Bermain Peran (role-

playing) dalam pembelajaran IPS siswa Kelas V SD Muhammadiyah 24

Gajahan Surakarta Tahun Ajaran 2009/2010.

Hamalik, Oemar. 2003. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Hasyim Zaini. 2007. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta. Institute Agama

Islam Negeri Sunan Kalijaga.

Herman J. Waluyo. 2002. Pengkajian Cerita Fiksi. Surakarta: Sebelas Maret

University Press.

I.G.A.K Wardani. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Universitas Terbuka.

Isjoni. 2010. Cooperative Learning. Bandung: Alfabeta.

Iskandar. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Gaung Persada.

Jakob Sumardjo dan Saini K.M. 1986. Apresiasi Kesusastraan. Jakarta:

Gramedia.

Kenney, William. 1966. How to Analyze Fiction. New York: Monarch Press.

Korrie Layyun Rampan. 1995. Dasar-dasar penuliasn Cerita Pendek. Flores

NTT: Nusa Indah.

Marika Soebrata. 1997. Strategi Pembelajaran PLB; Surakarta: UNS Press

Miles dan Huberman. 2007. Analisis Data Kualitatif; (terjemah Tjetjep Rohendi

Rosidi) Jakarta: UI Press.

Miranti Sudarmaji. Skripsi. 2010. “Upaya meningkatkan kemampuan apresiasi

cerita pendek melalui penerapan metode pembelajaran Cooperative

Integrated Reading and Composition (CIRC) pada siswa kelas V SD Negeri

IV Pulutan Wetan Wuryantoro Wonogiri tahun ajaran 2009/2010.”

Mulyani, Johar, 2001. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: C.V Maulana.

Nasution. 1995. Belajar dan Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Nursid Sumaatmadja. 2005. Konsep Dasar IPS. Jakarta: Universitas Terbuka.

Nyimas Aisyah. 2007. Pengembangan Matematika SD. Dirjen Dikti Depertemen

Pendidikan Nasional.

Patricia K. Tompkins. 1998. Role Playing/Simulation. Vol IV

(http/tesis/jurnal/Tompkins-RolePlaying.html) Diunduh tanggal 15

September 2011.

Ratna Wilis Dahar. 1989. Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga.

Page 131: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Rukayah. 2011. Pendalaman Materi Bidang Studi Guru Kelas SD. Surakarta:

Panitia Sertifikasi Guru Rayon 113 Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Rumiatini. 2007. Pengembangan Pendidikan Kewarganegaraan SD. Dirjen Dikti

Depertemen Pendidikan Nasional.

S Margono. 2005. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

S. Effendi. 1974 .Bimbingan Apresiasi Puisi. Ende-Flores: Nusa Indah.

Saminanto. 2010. Ayo Praktik PTK. Semarang: Rasail Media Grup.

Soli Abimanyu. 2009. Strategi pembelajaran. Jakarta. Depdiknas.

Sri Anitah. 2005. Strategi Belajar Mengajar. Surakarta. UNS press.

St. Y. Slamet dan Suwarto. 2007. Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif. Surakarta:

Uns Press.

Sugiyanto. 2009. Model-model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Mata Padi

Pressindo.

Suharsimi Arikunto, Suharjhono, dan Supardi. 2009. Penelitian Tindakan Kelas.

Jakarta: Bumi Aksara.

Surya Sabrata. 2002. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sutino. Skripsi. 2011. “Peningkatan Kemampuan Berbicara dengan

Menggunakan Metode Role Playing pada Siswa SDN pandak I Sidoharjo

Sragen Tahun Ajaran 2010/2011.”

Tadkhirotun Musfiroh. 2008. Cerita Untuk Anak Usia Dini. Jogjakarta: Tiara

Wacana.

Tarigan, Herny Guntur. 1993. Prinsip-Prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa.

Winataputra. 1992. Materi Pokok Strategi Belajar Mengajar Matematika. Jakarta:

Universitas Terbuka, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Wena, Made. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi

Aksara.

Yus Rusyana. 1984. Bahasa dan Sastra dalam Gamitan Pendidikan. Bandung:

C.V. Diponegoro.

(http://dahliahmad.blogspot.com/2011/01/model-bermain-peran-

dalampembelajaran). Diunduh tanggal 15 Januari 2011

(http://franciscusti.blogspot.com/2009/pembalajaran-merupakan-proses.html). Diunduh tanggal 15 Januari 2011.

Page 132: PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK …... · guru kelas V dan siswa, hasil pengamatan proses dan data pembelajaran cerita pendek ... Pengertian Apresiasi ..... 8. perpustakaan.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

(http://krisna1.blog.uns.ac.id/pengertian-dan-ciri-ciri-pembelajaran) Diunduh

tanggal 15 Januari 2011.

(http://nadhirin.blogspot.com2009/model-pembelajaran-efektif.html) Diunduh

tanggal 15 Januari 2011.

(http://www.scribd.com/doc/13065635/model-model-pembelajaran) Diunduh

tanggal 15 Januari 2011).

(http:sumberbadarudin,s.pd.com/2010/hakikatbelajardanpembelajaran) Diunduh

tanggal 15 Januari 2011.

(http://www.infoplease.com/dictionary/appreciation.html.) Diunduh tanggal 15

Januari 2011

(http://id.wikipedia.org/wiki/Kemampuan) Diakses tanggal 17 april 2011)

(http://id.wikipedia.org/wiki/Model) Diakses tanggal 17 april 2011)