pengukuran dan penilaian akun

4
PENGUKURAN DAN PENILAIAN AKUN-AKUN NERACA (AKTIVA DAN HUTANG) Penilaian adalah penentuan jumlah rupiah yang harus dilekatkan pada suatu pos aset pada saat akan dilaporkan atau disajikan dalam statemen keuangan pada tanggal tertentu. Tujuan penilaian aset adalah mempresentasikan atribut pos-pos aset yang berpaut dengan tujuan pelaporan keuangan dengan menggunakan basis penilaian yang sesuai. Hendriksen dan Van breda membahas konsep dasar penilaian aset untuk tujuan pelaporan keuangan dari dua dimensi yaitu arah aliran aset dan waktu. Basis pengukuran untuk menilai aset yang paling valid adalah harga atau nilai pertukaran. Nilai pertukaran dijadikan basis karena dianggap objektif sehingga memenuhi kualitas keterandalan informasi. Nilai pertukaran itu sendiri dapat dipandang dari dua sisi yaitu pertukaran dalam pemerolehan aset (nilai masukan) dan pertukaran dalam pemanfaatan aset (nilai keluaran). Secara umum nilai masukan tersebut terdiri atas kos historis, kos pengganti dan kos harapan sedangkan nilai keluaran terdiri atas harga jual masa

Upload: virga-nanta

Post on 20-Dec-2015

33 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

tugas pengukuran

TRANSCRIPT

Page 1: Pengukuran Dan Penilaian Akun

PENGUKURAN DAN PENILAIAN AKUN-AKUN NERACA (AKTIVA DAN

HUTANG)

Penilaian adalah penentuan jumlah rupiah yang harus dilekatkan pada suatu pos aset

pada saat akan dilaporkan atau disajikan dalam statemen keuangan pada tanggal

tertentu. Tujuan penilaian aset adalah mempresentasikan atribut pos-pos aset yang

berpaut dengan tujuan pelaporan keuangan dengan menggunakan basis penilaian

yang sesuai. Hendriksen dan Van breda membahas konsep dasar penilaian aset untuk

tujuan pelaporan keuangan dari dua dimensi yaitu arah aliran aset dan waktu. Basis

pengukuran untuk menilai aset yang paling valid adalah harga atau nilai pertukaran.

Nilai pertukaran dijadikan basis karena dianggap objektif sehingga memenuhi

kualitas keterandalan informasi. Nilai pertukaran itu sendiri dapat dipandang dari dua

sisi yaitu pertukaran dalam pemerolehan aset (nilai masukan) dan pertukaran dalam

pemanfaatan aset (nilai keluaran). Secara umum nilai masukan tersebut terdiri atas

kos historis, kos pengganti dan kos harapan sedangkan nilai keluaran terdiri atas

harga jual masa lalu, harga jual sekarang, dan nilai terrealisasi harapan.

Konsep nilai masukan dan keluaran sebenarnya berkaitan dengan konsep kesatuan

usaha yang dianggap menguasai sumber ekonomik (aset) dan harus

mempertanggungjelaskan aset tersebut. Oleh karena itu yang dimaksud masukan

tidak lain adalah transaksi pertukaran (exchange) dalam rangka memperoleh suatu

aset, sedangkan keluaran adalah transaksi pertukaran dalam rangka menjual suatu pos

aset atau objek jasa tertentu. Nilai aset secara umum didasarkan pada nilai pertukaran

dengan mempertimbangkan objektivitas penilaian dan relevansi terhadap aliran kas.

Oleh karena itu, tiap dasar penilaian mempunyai keunggulan dan kelemahan serta

kondisi keterterapannya.

Page 2: Pengukuran Dan Penilaian Akun

Kewajiban mempunyai tiga karakteristik utama yaitu pengorbanan manfaat ekonomik

masa datang, menjadi keharusan sekarang, dan timbul akibat transaksi atau kejadian

masa lampau. Kewajiban secara umum dinilai atas dasar jumlah rupiah yang harus

dikorbankan seandainya pada saat tersebut kewajiban harus dilunasi. Jumlah ini

disebut nilai pelunasan sekarang. Sesuai dengan atributnya, kewajiban dapat dinilai

atas dasar harga pasar sekarang, nilai pelunasan neto, dan nilai diskunan aliran kas

masa datang. Kewajiban dapat diakui atas dasar kriteria pengakuan yaitu definisi,

keterukuran , keterandalan, dan keterpautan. Saat untuk menandai bahwa kriteria

pengakuan dipenuhi adalah kaidah pengakuan yaitu: ketersediaan dasar hukum,

keterterapan konsep dasar konservatisma, ketertentuan substansi ekonomik transaksi,

dan keterukuran nilai kewajiban. Pengukur yang paling objektif untuk menentukan

kos kewajiban pada saat terjadinya adalah penghargaan sepakatan. Penghargaan

sepakatan suatu kewajiban merefleksikan nilai setara tunai atau nilai sekarang

kewajiban yaitu jumlah rupiah pengorbanan sumber ekonomik seandainya kewajiban

dilunasi pada saat terjadinya.

Kendala pengukuran Hutang dapat dilihat dari konsep konservatisme. Konsep

konservatisme sebagai preferensi terhadap metode-metode akuntansi yang

menghasilkan nilai paling rendah untuk aset dan pendapatan di satu sisi, dan

menghasilkan nilai paling tinggi untuk utang dan biaya, di sisi lain. Atau dengan kata

lain, konservatisme menghasilkan nilai buku ekuitas yang paling rendah. Berdasarkan

definisi tersebut, maka praktik konservatisme akuntansi sering memperlambat atau

menunda pengakuan pendapatan yang mungkin terjadi, tapi mempercepat pengakuan

biaya yang mungkin terjadi. Sementara itu, dalam penilaian aset dan utang, aset

dinilai pada nilai yang paling rendah dan sebaliknya, utang dinilai pada nilai yang

paling tinggi. Hal inilah yang menjadi dasar mengapa konservatisme merupakan salah

satu kendala pengukuran.