pengujian getaran kopling flens akibat …

22
PENGUJIAN GETARAN KOPLING FLENS AKIBAT PENYIMPANGAN PARALLEL PADA ARAH HORISONTAL. Oleh: Novi Saksono BM Dosen Kontruksi Dasar Mesin Jurusan Teknik Manufaktur Politeknik Manufaktur Negeri Bandung Email : novi.saksono@gmail.com Abstrak Kopling tetap digunakan untuk meneruskan daya dan putaran dari poros penggerak ke poros yang digerakkan, dimana posisi sumbu poros yang dihubungkan oleh kopling tetap harus berada pada satu garis lurus. Posisi sumbu poros yang tidak berada pada satu garis lurus disebut dengan ketidaksesumbuan (misalignment). Jenis ketaksesumban yang mungkin terjadi adalah ketidaksesumbuan parallel, ketidaksesumbuan sudut atau gabungan ketidaksesumbuan parallel dan sudut. Ketidaksesumbuan kopling tetap akan mengakibatkan timbulnya getaran, getaran yang berlebihan dalam · jangka waktu yang lama akan mengakibatkan kerusakan pada komponen-komponen mesin. Kondisi ketidaksesumbuan ini merupakan masalah yang sering teadi di industri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ciri getaran yang timbul akibat ketidaksesumbuan parallel kopling tetap. Jenis kopling tetap yang digunakan adalah kopling flens. Analisis statik dan dinamik hasil rancangan dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak MSC. Nastran 4.5. Analisis statik dan dinamik dilakukan untuk mengetahui lima frekuensi pribadi pertama dan modus getar yang teadi sehingga dalam proses pengujian, penempatan sensor getaran tidak mengalami kesalahan. Pengujian yang dilakukan terdiri dari; pengujian FRF (Fungsi Respon Frekuensi), peta spektrum dan spektrum fasa. Pada pengujian peta spektrum dan spektrum fasa divariasikan tiga tahap ketidaksesumbuan parallel pada arah horisontal. I Latar Belakang Kopling tetap merupakan salah satu komponen mesin yang digunakan untuk meneruskan putaran dan torsi. Besar kecepatan putar dan torsi yang diteruskan oleh kopling tidak berubah. Kopling dapat digunakan untuk berbagai aplikasi, misalnya pada industri manufaktur, pembangkit listrik, industri makanan /minuman dan otomotif Kopling tetap dik lompokan menjadi dua jenis, yaitu kopling kaku (rigid coupling) dan kopling fleksibel (flexible coupling). Kopling kaku diantaranya terdiri dari kopling bush, kopling bush setangkup dan kopling flens. Kopling fleksibel diantaranya terdiri dari kopling bush pin, kopling cakar, kopling Oldham dan kopling universal. Posisi poros masukan dan poros keluaran yang dihubungkan oleh kopling dituntut untuk berada pada satu sumbu yang berimpit. Bila kondisi ini tidak dipenuhi maka akan teadi ketidaksesumbuan (misalignment). Ketidaksesumbuan poros kopling merupakan masalah yang sering teadi pada industri. Ketidaksesumbuan yang mungkin terjadi adalah ketidaksesumbuan parallel, 1 /

Upload: others

Post on 01-Dec-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGUJIAN GETARAN KOPLING FLENS AKIBAT …

PENGUJIAN GETARAN KOPLING FLENS AKIBAT PENYIMPANGAN PARALLEL

PADA ARAH HORISONTAL.

Oleh: Novi Saksono BM

Dosen Kontruksi Dasar Mesin Jurusan Teknik Manufaktur

Politeknik Manufaktur Negeri Bandung Email : [email protected]

Abstrak

Kopling tetap digunakan untuk meneruskan daya dan putaran dari poros penggerak ke poros yang digerakkan, dimana posisi sumbu poros yang dihubungkan oleh kopling tetap harus berada pada satu garis lurus. Posisi sumbu poros yang tidak berada pada satu garis lurus

disebut dengan ketidaksesumbuan (misalignment). Jenis ketaksesumban yang mungkin terjadi adalah ketidaksesumbuan parallel, ketidaksesumbuan sudut atau gabungan ketidaksesumbuan parallel dan sudut. Ketidaksesumbuan kopling tetap akan mengakibatkan timbulnya getaran, getaran yang berlebihan dalam · jangka waktu yang lama akan mengakibatkan kerusakan pada komponen-komponen mesin. Kondisi ketidaksesumbuan ini merupakan masalah yang sering terjadi di industri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ciri getaran yang timbul akibat ketidaksesumbuan parallel kopling tetap. Jenis kopling tetap yang digunakan adalah kopling flens. Analisis statik dan dinamik hasil rancangan dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak MSC. Nastran 4.5. Analisis statik dan dinamik dilakukan untuk mengetahui lima frekuensi pribadi pertama dan modus getar yang terjadi sehingga dalam proses pengujian, penempatan sensor getaran tidak mengalami kesalahan. Pengujian yang dilakukan terdiri dari; pengujian FRF (Fungsi Respon Frekuensi), peta spektrum dan spektrum fasa. Pada pengujian peta spektrum dan spektrum fasa divariasikan tiga tahap ketidaksesumbuan parallel pada arah horisontal.

I Latar Belakang

Kopling tetap merupakan salah satu

komponen mesin yang digunakan untuk

meneruskan putaran dan torsi. Besar

kecepatan putar dan torsi yang diteruskan oleh

kopling tidak berubah. Kopling dapat

digunakan untuk berbagai aplikasi, misalnya

pada industri manufaktur, pembangkit listrik,

industri makanan /minuman dan otomotif.

Kopling tetap dikt;lompokan menjadi dua

jenis, yaitu kopling kaku (rigid coupling) dan

kopling fleksibel (flexible coupling). Kopling

kaku diantaranya terdiri dari kopling bush,

kopling bush setangkup dan kopling flens.

Kopling fleksibel diantaranya terdiri dari

kopling bush pin, kopling cakar, kopling

Oldham dan kopling universal.

Posisi poros masukan dan poros keluaran

yang dihubungkan oleh kopling dituntut untuk

berada pada satu sumbu yang berimpit. Bila

kondisi ini tidak dipenuhi maka akan terjadi

ketidaksesumbuan (misalignment).

Ketidaksesumbuan poros kopling merupakan

masalah yang sering terjadi pada industri.

Ketidaksesumbuan yang mungkin terjadi

adalah ketidaksesumbuan parallel,

1

/

Page 2: PENGUJIAN GETARAN KOPLING FLENS AKIBAT …
Page 3: PENGUJIAN GETARAN KOPLING FLENS AKIBAT …
Page 4: PENGUJIAN GETARAN KOPLING FLENS AKIBAT …
Page 5: PENGUJIAN GETARAN KOPLING FLENS AKIBAT …
Page 6: PENGUJIAN GETARAN KOPLING FLENS AKIBAT …
Page 7: PENGUJIAN GETARAN KOPLING FLENS AKIBAT …
Page 8: PENGUJIAN GETARAN KOPLING FLENS AKIBAT …
Page 9: PENGUJIAN GETARAN KOPLING FLENS AKIBAT …
Page 10: PENGUJIAN GETARAN KOPLING FLENS AKIBAT …
Page 11: PENGUJIAN GETARAN KOPLING FLENS AKIBAT …
Page 12: PENGUJIAN GETARAN KOPLING FLENS AKIBAT …
Page 13: PENGUJIAN GETARAN KOPLING FLENS AKIBAT …
Page 14: PENGUJIAN GETARAN KOPLING FLENS AKIBAT …
Page 15: PENGUJIAN GETARAN KOPLING FLENS AKIBAT …
Page 16: PENGUJIAN GETARAN KOPLING FLENS AKIBAT …
Page 17: PENGUJIAN GETARAN KOPLING FLENS AKIBAT …
Page 18: PENGUJIAN GETARAN KOPLING FLENS AKIBAT …
Page 19: PENGUJIAN GETARAN KOPLING FLENS AKIBAT …
Page 20: PENGUJIAN GETARAN KOPLING FLENS AKIBAT …
Page 21: PENGUJIAN GETARAN KOPLING FLENS AKIBAT …
Page 22: PENGUJIAN GETARAN KOPLING FLENS AKIBAT …