ptk kopling

49
MODEL BELAJAR TGT (TEAM GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MEMPERBAIKI KOPLING DAN KOMPONEN – KOMPONENNYA PADA SISWA KELAS XI TKR 1 SMK NEGERI 2 TEBING TINGGI TAHUN PELAJARAN 2010/2011 0LEH DRS.EDWARD HUTAPEA. NIP.1986 0101 200604 1 008 SMK NEGRI 2 TEBING TINGGI Jl GUNUNG LAUSER Kecamatan Rambutan Kota Tebingtinggi Provinsi Sumatera Utara

Upload: ahmed-toufan-julidinata

Post on 27-Oct-2015

94 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ptk Kopling

MODEL BELAJAR TGT (TEAM GAMES TOURNAMENT) UNTUK

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MEMPERBAIKI KOPLING DAN

KOMPONEN – KOMPONENNYA PADA SISWA KELAS XI TKR 1 SMK

NEGERI 2 TEBING TINGGI TAHUN PELAJARAN 2010/2011

0LEH

DRS.EDWARD HUTAPEA.

NIP.1986 0101 200604 1 008

SMK NEGRI 2 TEBING TINGGI

Jl GUNUNG LAUSER

Kecamatan Rambutan

Kota Tebingtinggi

Provinsi Sumatera Utara

2011

I

Page 2: Ptk Kopling

HALAMAN PENGESAHAN

JUDUL

MODEL BELAJAR TGT(TEM GAMES TOURNAMENT) UNTUK

MENIGKATKAN PRESTASI BELAJAR MEMPERBAIKI KOPLING DAN

KOMPONEN-KOMPONENNYA PADA SISWA KELAS XI TKR 1 SMK NEGERI

2 TEBING TINGGI TAHUN PELAJARAN 2010/2011

BIDANG KAJIAN

Bidang kajian penelitian ini adalah “ Strategi dan metode

pengajaran dalam Pembelajaran di kelas “yaitu pengajaran yang efektif

untuk mengajarkan materi memeperbaiki koplihg dan komponennya

dalam kelas program TKR.

Penelitian

a.Penelitian : Drs. Edward Hutapea

b.Jenis Kelamin : Laki-laki

c.Pankat / Gol / NIP : Penata muda /III a /19680101 200604 1 008

d.Mata Pelajaran : Memperbaiki kopling dan Komponennya

e.Asal Sekolah : SMK Negri 2 Tebing Tinggi

LAMA PENELITIAN

Penelitian ini diperkirakan memerlukan waktu 3 bulan diawali

bulan januari tahun 2011 sampai dengan Maret 2011.

II

Page 3: Ptk Kopling

Kepala Sekolah Peneliti

SMK Negri 2 Tebing Tinggi

Drs.HARSONO Drs.EDWARD HUTAPEA

NIP.196603111994021001 NIP.196801012006041008

III

Page 4: Ptk Kopling

ABSTRAK

Edward hutapea.Model belajar TGT (Team Games

Tournament ) untuk meningkatkan perstasi belajar

mememperbaiki kopling dan komponen-komponennya

pada siswa kelas XI TKR 1 SMK NEGRI 2 TEBING TINGGI

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Suatu ciri khas dlam pendidikan “modern” saat ini, hendaknya siswa

dapat berpartisipasi aktif sedemikian hingga melibatkan intelektual dan

emosianal siswa di dalam proses belajarnya. Dengan demikian dapat

diterjemahkan bahwa dalam setiap pembelajaran dasar kompetensi

kejuruan merakit komputer harus diarahkan untuk pengembangan daya

aktivitas siswa baik mental maupun fisik.

Sehubung dengan hal tersebut maka solusi yang merupakan upaya

meningkatkan motivasi dan keaktifitasan siswa adalah dengan memberikan

pengalaman langsung kepada siswa terhadap materi dasr kompetensi

memperbaiki kopling dan komponennya malalui praktikum.

Masalah yang timbul adalah tidak semua sekolah mempunyai gedung

laboratorium dengan peralatan praktek dasar kompotensi memprbaiki

kopling dan komponennya.Kondis ini terutama dialamai oleh Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK).Hal ini tentu tidak mendukung upaya

pembelajaran dasar kompotensi kejuruan memperbaiki kopling melalu

pengalaman langsung oleh siswa terhadap konsep dan fakta dasar

kompotensi kejuruan memperbaiki kopling.

Sehubung dengan itu ,kami mencoba memberikan satu trobosan

pembelajaran dasar kompotensi kejuruan memperbaiki kopling dengan

melaksanakan praktikum tanpa gedung laboratorium dan peralatan dasar

kompotensi kejuruan memperbaiki kopling yang mahal.

IV

Page 5: Ptk Kopling

Permasalahan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah apakah

pembelajaran dasar kompotensi kejuruan memperbaiki kopling dan

komponen-komponeannya dengan penggunaan media intraktif dapat

meningkatkan kualitas pembelajaran produktif siswa SNK Negeri 2 Tebing

Tinggi ? tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kulitas proses dan

hasil belajar dasar kompotensi kejuruan memperbaiki kopling siswa SMK

Negeri 2 Tebing Tinggi melalui penggunaan media interaktif.

Penelitian ini terdiri dari 2 siklus, yang masing-masing siklus terdiri dari

perencanaan, pelaksanaan tindakan observasi, dan refleksi.Pelaksanaa tindakan

menggunakan media interaktif berbantuan kopling dengan metode pembelajaran

tamya jawab diskusi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada akhir siklus kedua rata-rata hasil

belajar 7,73,ketuntasan hasil belajar 83,87%, dan presentase aktivitas siswa dalam

prpses pembelajaran 85%.Hasil ini menunjukkan bahwa ketuntasn hasil belajar >80%

dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran >70%, yang berarti sudah ada

peningkatan kualitas pembelajaran dasar kompotensi kejuruan meamperbaiki

kopling siswa SMK Negeri 2 Tebing Tinggi melalui penggunaan media interaktif.

Kata Kunci : kualitas pembelajaran, media ineraktif, hasil belajar.

V

Page 6: Ptk Kopling

KATA PENGANTAR

Puji syukur penelii panjatkan kehadirat Allah atas kelimpahan

rahmat,sehingga kami dapat menyelesaikan penelitian hingga menyelesaikan

laporan ini

Pelaksanaan penelitian ini dapat berjalan dengan lancar berkat bantuan

dari berbagai pihak. Oleh seba itu, pada kesmpatan ini kami mengucapkan banyak

terimakasih kepada :

1. Kepala SMK Negeri 2 Tebing Tinggi yang telah memberikan kesempatan kepada

kami untuk mengadakan penelitian ini.

2. Pada guru Produktif SMK Negeri 2 Tebing Tinggi yang telah berpartisipasi dalam

pelaksanaan tindakan penelitian ini.

3. Para siwa kelas XI program TKR SMK Negeri 2 Tebing Tinggi yang menjadi subjek

penelitian ini dan berpartisipasi aktif selama pelaksanaan tindakan.

4. Semua pihak yang telah membantu pelancaran pelaksanaan penelitian Ini

semoga amal baik seamua pihak daiatas mendapat balasan berlipat ganda dari

Tuhan Yang Maha Esa. Amin.

Pada lapran panelitian ini penulis menyadari masih banyak kekurangan dan

kelemahahan kerana terbatasnya kemampuan peneliti, oleh karena itu kritik dan

saran dari berbagai pihak ini sangat peneliti hrapkan, guna perbaikan kemudian

Tebing Tinggi, Maret 2011

VI

Page 7: Ptk Kopling

DAFTAR ISI

Halaman judul……………………………………………………………………………………....I

Halaman pengesahan ………………….……………………………………………………….II

Abstraksi ………………………………………………..…………………………………………….III

Kata pengantar .……………………………………………………………………………………IV

Dafar isi …………………………….…………………………………………………………………..V

Daftar Tabel ………………………………………………………………………………………….VI

Daftar Gambar ………………………………………………………………………………………VII

Daftar Lampiran …………………………………………………………………………………....VIII

BAB I PENDAHULUAN.

A. Latar Belakang …………………………….…………….…………………………………..1

B. Rumusan Masalah…………………….………………..…………………………….…….2

C. Tujuan penelitian …………………….…………………………….………………..……..3

D. Manfaat penalitian……………………….…………………………….…………..……….4

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori………….…………………………………………………………….....….…....5

1. Strategi Belajar dan Mengajar.…………………….….……………...…….…..5

2. Strategi Pembelajaran Aktif…………………………………………..…….…..…6

3. Pembelajaran Efektif………………………………………………………….…….…7

4. Hasil Belajar Kopling………………….………………………………….….……...…8

B. Hasil Penelitian yang Relevan……………………………………………………….…..9

C. Kerangka Penelitian Pemikiran …..……………………………….………………….11

D. Hipotesis Tindakan ………………..….…..……………………………….……………….12

VII

Page 8: Ptk Kopling

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Setting Penelitian…………………………….………………………………….8

B. Subjek Penelitian………………….……..………………………………….…..8

C. Tehknik Dan Alat Pengumpulan Data……………….………………..…8

D. Validasi Data……………………………………….………….……………….…...8

E. Indikator Keberhasilan…………………………….……..………….….……..8

F. Prosedur Penelitian Tiap Siklus…………………….……………………….9

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Diskripsi Awal………………………………………………………………………10

B. Diskripsi Siklus I………………….……………………………………………..….11

C. Diskripsi Siklus II……………….……………………………..…………..……....12

D. Diskripsi Antar Siklus………..…………………………………………………..13

E. Pembahasan Dan Kesimpulan…….…………………………………..….…22

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan……………………………………………………………………………26

B. Saran……………………………..……………………………………………….……..26

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………….…………………....30

VIII

Page 9: Ptk Kopling

Daftar tabel

Tabel Halaman

Tabel deskripsi pengukuran variabel siklus I……………………………….….17

Tabel kopling slip ………………………………….……………………………………......23

Tabel kopling sulit bebas II siklus …….…………….………………………….……..24

Tabel deskripsi pengukuran variabel ………………………….…………….……..30

IX

Page 10: Ptk Kopling

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Silabus materi Kopling dan komponen-komponennya…………………….162. Rencanaan pelaksanaan pembelajaran 1…………………………………………193. Lembar kerja siswa 1………………………………………………………………………..204. Soal Post Test ke I…………………………………………………………………………..…215. Rencanaan pelaksanaan pembelajaran 2……………………………………..…..226. Lembar kerja siswa 2…………………………………………………………………………277. Soal Post Test ke 2…………………………………………………………………………....28

X

Page 11: Ptk Kopling

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Sistem kopling……………………………………………………………………………………………...18

Tutup kopling………………………………………………………………………………………………..19

XII

Page 12: Ptk Kopling

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran tidak lagi mengutamakan pada penyerapan dan

pemahaman melalui transfer informasi,tetapi lebih mengutamakan pada

pengembangan kemampuan dan pemrosesan infomasi. Untuk itu aktifitas

peserta didik perlu ditingkatkan melalaui peran aktif dan latihan–latihan atau

tugas belajar dengan bekerja kelompok kecil dan menjelaskan ide-ide kepada

orang lain.

Langkah-langkah tersebut memerlukan partisipasi aktif dari siswa.

Untuk itu perlu ada model belajar yang melibatkan siswa secara langsung

dalam pembelajarn. Adapun model yang dimaksud adalah model

pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif adalah sutu pengajaran

yang melibatkan siswa bekerja dalam kelompok-kelompok untuk

menetapkan tujuan bersama.

Pembelajaran kooperatif lebih menekankan interaksi antar siswa. Dari

siswa akan melakukan komunikasi aktif dengan sesame temannya. Dengan

komunikasi tersebut diharapkan siswa dapat menguasai materi pelajaran

dengan mudah karena “siswa lebih mudah memahami penjelasan dari

kawannya disbanding penjelasan guru karena taraf pengetahuan serta

pemikiran mereka lebih sejalan dan sepandan penelitian juga menunjukkan

bahwa pembelajaran kooperatif memiliki dampak yang amat positif terhadap

siswa yang rendah hasil belajarnya.

Kembali pada masalah pembelajaran Memperbaiki kopling dan

komponen-komponennya di SMK Negeri 2 Tebing Tinggi khususnya pada XI

TKR 1 masih banyak terdapat siswa yang hasil belajarnya rendah dan tidak

mengalami ketuntasan dalam belajar. Kondisi seperti tersebut tentunya

1

Page 13: Ptk Kopling

bukan semta-mata karena daya serap siswa yang rendah , tetapi banyak

faktor yang mempengaruhinya. Bisa jadi karena metode pembelajaran yang

kurang relevan , model pembelajara kurang menarik , media pembelajaran

kurang mendukung , atau mungkin kerena faktor kesiapan siswa dalam

menerima materi pelajaran yang kurang , dan sebagainya. Namun dari

beberapa faktor tersebut berdasarkan studi pendahuluan yang peneliti

lakukan terdapat kecenderungan yang mengarah pada faktor model

pembelajaran yang harus diperbaiki.

Berdasarkan paparan tersebut diatas maka peneliti ingin mencoba

melakukan penelitian dengan judul “ Model belajar TGT ( Team Games

Tournament) untuk Menigkatkan Prestasi Belajar Memeprbaiki kopling dan

komponen-komponennya pad Siswa Kelas XI TKR 1 SMK Negeri 2 Tebing

Tinggi Tahun Pelajaran 2010/2011”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas , maka dirumuskan masalah :

1. Apakah pembelajaran Memperbaiki kopling dan komponen-

komponennya dengan penggunaan Model Belajar TGT (Team Games

Tournament) dapat meningkatkan keaktifan proses pembelajaran ?

2. Apakah pembelajaran Memperbaiki kopling dan komponen-

komponennya dengan penggunaan Model Belajar TGT (Team Games

Tournament) dapat meningkatkan keterampilan proses siswa dalam

pembelajaran ?

3. Apakah pembelajaran Memperbaiki kopling dan komponen-

komponennya dengan penggunaan Model Belajar TGT (Team Games

Tournament) dapat meningkatkan prestasi belajar siswa ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan

keaktifan , keterampilan proses dan hasil belajar siswa SMK Negeri 2 Tebing

2

Page 14: Ptk Kopling

Tinggi melalui pembelajarn Menperbaiki kopling dan komponen-

komponennya dengan mengunakan Model Belajar TGT (Team Games

Tournament ).

C. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:

1. Sekolah sebagai penentu kebijakan dalam upaya meningkatkan

prestasi belajar siswa khususnya mata pelajaran Memperbaiki kopling

dan komponen-komponennya melalui penggunaan Model belajar TGT

(Team Games Tournament ).

2. Guru , sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan model

pembelajaran yang dapat memberikan manfaat bagi siswa.

3. Siswa dapat meningkatkan motivasi belajar dan melatih sikap social

untuk saling peduli terhadap keberhasilan siswa lain dalam mencapai

tujuan belajar.

E. Batasan Masalah

Karena keterbatsan waktu , maka diperlukan pembatasan masalah yang

meliputi :

1. Penelitian ini hanya dikenakan pada siswa Kelas XI TKR 1 Semester

Genap tahun pelajaran 2010/2011.

2. Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan pada bulan Januari 2011

sampai dengan Maret 2011.

3. Materi yamg disampaikan adalah Memperbaiki kopling dan komponen-

komponennya.

3

Page 15: Ptk Kopling

BAB II

KERANGKA TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS

A. Kerangka Teoritis

1. Kajian Penelitian Pendukung

Penelitian yang dilakukan Wardono , 2005 tentang penerapan

pembelajaran kooperatif dengan teams gammes Tournament (TGT)

memberikan kesimpulan bahwa pembelajaran kooperatif TGT dapat

meningkatkan hasil belajar siswa.

Penelitian yang dilakukan oleh Ardan Sirodjuddin , 2007 tentang

pembelajaran kimia dengan pengunaan media interaktif memberikan

kesimpulan bahwa penggunaan media interaktif dapat menigkatkan kulitas

pembelajaran produktif siswa SMK Negeri 2 Tebing Tinggi.

2. Kajian Teori

2.1. Model pembelajaran kooperatif TGT(Teams Games

Tournamet)

Pembelajaran kooperatif model TGT adalah suatu tipe atau model

pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan , melibatkan seluruh siswa

tanpa ada perbedaan status. Tipe ini melibatkan peran siswa sebagai tutor

sebaya, mengandung unsusr permainan yang bisa menggairahkan semangat

belajar dan mengandung reinforcement. Aktivitas belajar lebih rileks

disamping menumbuhkan tanggung jawab , kejujuran , kerja sama ,

persaingan sehat dan keterlibatan belajar.

2.2. Keaktifan dalam Pembelajaran Memperbaiki kopling dan

komponen-komponennya

Menurut Sunaryo dalam Sukestiyano (2000), untuk mencapai aktifitas

4

Page 16: Ptk Kopling

maksimal belajar siswa , dalam pembelajaran harus ada komunikasi yang

jelas antar guru dengan siswa , sehingga kegiatan belajar oleh siswa dapat

berdaya guna mencapai tujuan pembelajaran. Aktifitas siswa dalam

pembelajaran bisa positif maupun negatif. Aktifitas siswa yang positif

misalnya;

mengajukan pendapat atau gagasan , mengerjakan tugas atau soal ,

komunikasi dengan guru secara aktif dalam pembelajaran dan komunikasi

dengan sesama siswa sehingga dapat memecahkan suatu permasalahan yang

sedang dihadapi , sedangkan aktifitas yang negative , mislanya mengganggu

sesama siswa pada saat proses belajar mengajar dikelas , melakukan kegiatan

lain yang tidak sesuai dengan pelajaran yang sedang diajarkan oleh guru.

Aktifitas belajar memperbaiki kopling dan koponen-komponennya

adalah proses komunikasi antar siswa dan guru dalam lingkungan kelas baik

proses akibat dari hasil interaksi siswa dan guru , siswa dengan siswa

sehingga menghasilkan perubahan akademik , sikap , tingkahlaku dan

keterampilan yang dapat diamati melalui prehatian siswa , kesungguhan

siswa , kedisiplinan siswa , keterampilan bertanya/jawab siswa.

2.3. Keterampilan Proses Pembelajaran Memprbaiki kopling dan

komponen-kopmonennya

Dari pengertian belajar oleh Peaget dalam Sukestiyarno (2000) , yaitu

belajar untuk memperoleh dan menemukan struktur pemikiran yang lebih

umum yang dapat digunakan pada bermacam-macam situasi. Dengan

demikian pross belajar merupakan proses seseorang menemukan struktur

pemikiran yang lebih umum. Melihat Bruner dalam buku Direktoriat

Pendidikan Lanjutan Pertama (2004) , belajar adalah merupakan suatu preses

aktif yang memungkinkan manusia untuk menemukan hal-hal baru diluar

informasi yang diberikan kepada dirinya. Jadi proses belajar merupakan

proses aktif seseorang untuk menemukan suatu informsi.

Menurut Syah dalam Sukestiyarno (2000) , dijelaskan keterampilan

berproses disini dimaksudkan kemampuan melakukan pola-pola tingkah laku

5

Page 17: Ptk Kopling

proses aktif yang kompleks dan tersusun rapi dengan mulus dan sesuai

dengan keadaan strategi pembelajaran yang disusun untuk mencapai hasil

tertentu. Selanjutnya dijelaskan bahwa keterampilan bukan hanya meliputi

gerakan motorik saja melainkan juga pangejawantahan fungsi mental yang

bersifat kiognitif.

Dalam penelitian ini yang dimaksud keterampilan berproses adalah

suatu tuntutan proses aktif siswa dalam melakukan suatu kegiatan secara

motorik yang merupakan pangejawantahan fungsi mental yang dilakukan

oleh siswa dan dirancang secara sistematis strategi pembelajarannya oleh

pengajar untuk memperoleh suatu keterampilan tertentu secara optimal.

2.4. Prestasi Belajar

Menurut Winkel (1991:42) , hasil belajar merupakan bukti

keberhasilan yang telah dicapai siswa dimana setiap kegiatan belajar dapat

menimbulkan suatu perubahan yang khas. Dalam hal ini hasil belajar meliputi

keaktifan , keterampilan proses , motivasi juga prestasi belajar.

Penilaian hasil belajar adalah kegiatan yang bertujuan untuk

mengetahui sejauh mana proses belajar dan pembelajaran telah berjalan

secara efektif. Keefektifan pembelajaran tampak pada kemampuan siswa

mencapai tujuan belajar yang telah ditetapkan. Dari segi guru, penilaian hasil

belajar akan memberikan gambaran mengenai keefektifan mengajarnya,

apakah pendekatan dan media yang digunkan mampu membantu siswa

mecapai tujuan belajar yang ditetapkan. Tes hasil belajar yang dilakukan oleh

setiap guru dapat memberikan informasi sampai dimana penguasaan dan

kemampuan yang telah dicapai siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran

tersebut.

2.5. Dasar Kompotensi Kejuruan Memprbaiki Kopling

dan komponen-komponennya

6

Page 18: Ptk Kopling

Menurut undang-undang Sistem Pendidikan Nasoinal No. 20 Tahun

2003 Bab IX Tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 35 ayat 1 dan 2

bahwa Standar Nasional Pendidikan terdiri atas:

a. Standar isi

b. Standar proses

c. Standar Kompotensi Lulusan

d. Tenaga Kependidikan

e. Sarana dan Prasarana

f. Pengolahan

g. Pembiayaan, dan

h. Penilain Pendidikan

Standar isi mencakup lingkup materi minimal dan tingkat kompetensi

minimal untuk mencapai kompetensi minimal pada jenjang dan jenis pendidikan

tertentu. Yang termsuk dalam Standar Isi adalah:

a. Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum,

b. Standar Kompetensi (SK)

c. Kompetensi Dasar (KD) setiap mata pelajaran pada setiap semester

dari setiap jenis dan jenjang pendidikan dasar dan menengah.

Dasar kompetensi kejuruan merupakan kelompok mata pelajaran

yang terdiri dari beberapa mata pelajaran tang mengandung sejumlah

kompetensi yang menjadi dasar untuk kelompok mata pelajaran kompetensi

kejuruan.

Pada program keahlian teknik Kendaraan Ringan , dasar kompetensi

kejuruan yang diberikan pada siswa adalah mempperbaiki kopling yang

terdiri dari :

a. Merencanakan kebutuhan dan spesifikasi

b. Memperbaiki kopling dan komponen-komponennya

7

Page 19: Ptk Kopling

c. Melakukan keselamatan kerja dalam memperbaiki kopling

d. Mengatur komponen kopling menggunakan alat sesuai stndar

operasional prosedur

e. Menyambung komponen-komponen kopling

f. Memeriksa hasil perbikan kopling

B. Kerangka berpikr

Pembelajaran materi memperbaiki kopling dan komponen-

komponennya adalah diajarkan kelas XI di semester Genap dengan alokasi

waktu 32 x 45. Pembelajaran dengan model TGT (Team Games Tournament)

dimulai dengan menanamkan kesadaran diri bahwa siswa baik dalam

kelompok maupun dalam kelas harus berkerja sama dalam kompetensi untuk

mau mengembangkan potensi menambah keterampilan , melihat kelemahan,

mengambil nilai manfaat , dan kesadaran menentukan untuk meyemangati

diri sendiri dan teman.

Kegiatan dimulai dengan diberikannya tugas dalam bentuk tugas

tersturktur untuk mempelajari materi yang belum diajarkan dikemas dalam

CD interaktif. Untuk mangaktifkan siswa diberi tugas membuat rangkuman ,

membuat pertanyaan dari bahan yang dirasa tidak tahu , mengerjakan soal.

Semua bahan ada dalam CD. Untuk mengubah keterampilan siswa dilakukan

review tentang semua tugas siswa yang kerjakan diluar kelas. Untuk lebih

menumbuhkan keaktifan dan keterampilan siswa dilakukan pembelajaran

kooperatif dengan tournament. Apabila keaktifan dan keterampilan siswa

sudah terbentuk dan dapat ditingkatkan akibatnya prestasai

pembelajarannya pun meningkat pula.

C. Hipotentis

Berdasar uraian diatas dengan skenario seprti tersebut diatas

dapatlah dimunculkan hipotentis tindakan : pembelajaran dengan model TGT

(Teams Games Tournament) pada pembelejaran dasar kompetensi kejuruan

8

Page 20: Ptk Kopling

otomotif dapat meningkatkan keaktifan , keterampilan proses , dan prestasi

belajar siswa.

9

Page 21: Ptk Kopling

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Setting Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan SMK Negeri 2 Tebing Tinggi tanggal 21

Januari sampai dengan 22Maret 2011.

B. Subyek Penelitian dan Sumber Data

Subyek penelitian adalah siswa kelas XII teknik kendaraan ringan

1 SMK Negeri 2 Tebing Tinggi pada semester genap tahun pelajaran

2010/2011 yan berjumlah 29 orang. Sumber data dalam penelitian ini adalah

kelas XI TKR1 SMK Negeri 2 tebing tinggi pada semester genap tahun

pelajaran 2010/2011 yang berjumlah 28 orang sebagai subjek penelitian.

C. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan tes, observasi, dan

angket. Sedangkan alat pengumpulan data berupa butir soal tes , lembar

observasi dan lembar angket.

D. Analisis Data

Data merupakan eksoresi atau hasil pengamatan/penghitungan/

pengukuran dari suatu variable. Data dari variable keaktifan dan variable

keterampilan proses diambil dengan tes. Data yang diperoleh diolah dengan

analisis deskritif.

E. Indikataor Kinerja

10

Page 22: Ptk Kopling

Indikator keberhasilan pada penalitian ini adalah :

1. Keaktifan siswa adalah ≥75%

2. Keterampilan proses sisw adalah ≥70%

3. Prestasi belajar siswa adalah ≥75%

F. Prosedur Penelitian

1. Prosedur yang Digunakan

Berdasarkan diskusi dilaboratif antara peneliti dan guru rekan sejawat

mata pelajaran Melakukan model belajar yang digunakan adalah model TGT

(Team Games Tournament). Prosedur tindakan pembelajaran yang akan

dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Penaliti dan guru rekan sejawat mata pelajaran Melakukan Instalisasi

Komponen berkolaborasi untuk menyiapkan pokok bahasan yang harus

diteliti dan harus dipelajari siswa.

b. Secara kolaborasi peneliti dan guru rekan sejawat mata pelajaran

Melakukan perbaikan kopling dan Komponen membuat rancangan

pembelajaran , media pembelajaran , instrumen evaluasi , dan skoring

evaluasi.

c. Pada pelaksanaan pembelajaran dengan model TGT (Team Gemes

Tournament) , siswa diberi pembelajaran yang bentuknya rangsangan

untuk berinisiatif diwujudkan dalam bentuk soal. Soal dikompetisikan

pada siswa dalam kelompok maupun antar tim. Siswa dibiarkan

mengkoordinir kompetisi dengan turnament antar tim.

d. Pada pembelajaran berakhir guru selalu memberi masalah pada siswa

berupa soal-soal untuk kompetisikan antar kelompok mereka sendiri.

Seterusnya untuk dibahas pada saat tatap muka berikutnya.

2. Siklus Kegiatan

11

Page 23: Ptk Kopling

Kegiatan dirancang dengan penelitian tindakan kelas 2 siklus. Kegiatan

diterapkan dalam upaya menumbuhkan semangat berkompetisi dan mampu

memecahkan masalah yang dihadapi maupun yang diberikan kepadanya.

Tahapan langkah disusun dalam siklus penelitian. Setiap siklus terdiri atas

perencanaan , pelaksanaan , pengamatan , dan refleksi.

Siklus 1

Perencanaan

a. Meninjau kembali rancangan pembelajaran yang disiapkan siklus 1.

Penekanan perencanaan disini adalah menyiapkan siswa benar-benar

berada pada suasana untuk saling berkompetisi. Persiapan ini akan

ditemukan terlebih dahulu antara peneliti , guru rekan sejawat dan siswa

diluar jam pelajaran untuk ditanamkan sifat bekerja sama dalam tim dan

saling berkompetisi.

b. Menyiapkan modul CD interaktif pembelajaran berupa tugas rumah

maupun soal tournament : Isi program ini berupa ringkasan materi dan

soal-soal yang dicalonkan dalam turnament. Soal-soal dikerjakan

sebaiknya dalam kelompok. Bahan ini diberikan pada saat tatap muka

pada poin di atas.

Pelaksanaan

a. Peneliti guru dan rekan sejawat menampung semua permasalahan

yang muncul setelah siswa mempelajari modul CD intaraktif yang

diberikan sebelumnya.

b. Permasalahan dibahas bersama dengan model tanya jawab sambil

menjelaskan materi. Apabila permasalahan muncul dari siswa pada

suatu kelompok , maka pemecahannya dilakukan dengan model

kompetisi untuk tim lain. Bagi mereka yang dapat menyelesaikan

masalah dapat poin bintang atas nama kelompok dan atas nama

pribadi.

c. Untuk memperjelas atau mempertegas materi siswa diberi soal

12

Page 24: Ptk Kopling

turnament baru yang tidak jauh tingkat kesulitannya dengan soal

sebelumnya.

d. Guru memberikan soal turnament untuk tahap pertama yakni

turnament dalam kelompok. Dalam kegiatan ini di bawah pengawasan

dan bimbingan peneliti dan guru rekan sejawat.

e. Siswa diberi soal turnamen antar kelompok untuk tahap kedua. Soal

dibuat hampir mirip dari soal turnament tahap pertama.

f. Pada suatu penyelesaian suatu masalah soal siswa atau kelompok

lain.

g. Siswa diberi tes akhir siklus.

Pengamatan

a. Peneliti dan guru rekan sejawat mengamati apakah jiwa kompetitif

sudah dapat dilaksanakan oleh siswa dalam pembelajaran siklus 1.

b. Peneliti dan guru rekan sejawat mengamati pada setiap kegiatan yang

dilakukan siswa. Dimulai dari permasalahan yang muncul pada awal

pelajaran hingga akhir pelajaran. Berikan penilaian untuk masing-

masing siswa tentang indicator.

c. Peneliti dan guru rekan sejawat mengamati jalannya turnament tahap

pertama. Adakah permsalahan yang dihadapi siswa. Pada bagian-

bagain mana mereka mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal.

d. Peneliti dan guru rekan sejawat mengamati jalannya turnament tahap

kedua. Dilakukan evaluasi pada individu-individu yang mampu dan

tidak mampau manyelasaikan masalahnya.

e. Menilai hasil evaluasi siklus 1.

Refleksi

a. Secara kolaboratif peneliti dan guru rekan sejawat menganalisis hasil

pengamatan. Selanjutnya membuat suatu refleksi , membuat

simpulan sementara terhadap pelaksanaan siklus 1.

b. Mendiskusikan hasil analisis berdasar indicator pengamatan , dan

13

Page 25: Ptk Kopling

indikator evaluasi. Membuat suatu perbaikan tindakan atau

rancangan revisi berdasar hasil analisis pencapaian indikator-indikator

tersebut.

Siklus 2

Perencanaan

a. Meninjau kembali rancangan pembelajaran yang disiapkan untuk

siklus 2 dengan melakukan revesi sesuai hasil refleksi siklus 1.

Penekanan perencanaan disini adalah menekankan semangat dalam

menyelesaikan masalah sesuai dengan jiwa kompotitif siswa.

Dimungkinkan pada siklus 1 siswa masih banyak yang bingung , maka

siklus 2 ini lebih intensif dalam control tugas maupun permainan

turnament.

b. Menyiapkan modal berupa tugas rumah maupun soal turnament

untuk dilaksanakan pada siklus 2.

Pelaksanaan

a. Peneliti guru dan rekan sejawat kembali menampung semua

permasalahan yang muncul setelah siswa mempelajari modul CD

interaktif yang diberikan sebelumnya.

b. Permasalahan dibahas bersama dengan model tanya jawab sambil

menjelaskan materi yang sedang dipelajari. Kembali masalah yang

muncul berupa soal dikompetisikan pada kelompok lain untuk

turnament tahapan 1 dan 2.

c. Bersama siswa merangkum materi konsep siklus 2.

d. Siswa diberi soal turnament untuk tahap pertama yakni turnament

dalam kelompok. Dalam kegiatan ini di bawah pengawasan dan

bimbingan peneliti dan guru rekan sejawat. Disini kesempatan

menjawab soal lebih ditekankan pada tim yang belum aktif.

14

Page 26: Ptk Kopling

e. Siswa diberi soal turnament antar kelompok untuk tahap kedua.

Teknik yang dilakukan dalam turnamen ini benar-benar harus

memperhatikan keaktifan dan ketrampilan prosesnya. Diharapkan

pada turnamen ini lebih baik dan lebih aktif dari pada turnamen siklus

1.

f. Diakhiri dengan tes akhir siklus 2.

Pengamatan

a. Peneliti guru dan rekan sejawat mengamati pada setiap kegiatan

yang dilakukan siswa. Dimulai dari permasalahan yang muncul pada

awal pelajaran hingga akhir pelajaran. Berikan penilaian lagi untuk

masing-masing siswa tentang indikator keaktifan dan keterampilan

proses.

b. Peneliti guru dan rekan sejawat mengamati jalannya turnament

tahap pertama dan kedua. Peneliti guru dan rekan sejawat

membandingkan dengan pelaksanaan siklus 1 dan siklus 2.

c. Peneliti guru dan rekan sejawat mengamati jalannya turnament

tahap kedua. Dialkukan evaluasi pada individu-individu yang mampu

dan tidak mampu menyelesaikan masalahnya.

Refleksi

a. Secara kaloboratif peneliti guru dan rekan sejawat menganalisis hasil

pengamatan. Selanjutnya memebuat suatu refleksi , memebuat

simpulan sementara terhadap pelaksanaan siklus 2.

b. Mendiskusikan hasil analisis berdasar indikator pangamatan , dan

indicator soal turnament. Kali ini ditekankan pada refleksi kegiatan

dan ketrampilan untuk tiap individu. Apakah tiap individu sudah

mulai terbiasa dengan turnament , dan sudah mulai terlatih

memecahkan masalah.

15

Page 27: Ptk Kopling

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Siklus I

Kegiatan dimulai dengan perencanaan dari membuat rencana

pembelajaran untuk dirancang 12 jam pelajaran. Menyusun rancangan

pembagian kelompok dan pembuka Modul CD interaktif

Pada pelaksanaan , diawali dengan pemberian tugas rumah untuk

kelompok diambil dari CD interaktif. Tugasnya merangkum kembali materi ,

membuat pertanyaan , dan menyelesaikan soal latihan (semua hal di atas

untuk materi baru yang belum diajarkan). Tugas direview pada tahap muka di

kelas dengan menyerahkan ke 3 tugas di atas. Guru menampung semua

permasalahan yang ada. Selanjutnya di beri soal latihan untuk

diturnamentkan.

KONTRUKSI

16

Page 28: Ptk Kopling

Kopling terdiri dari:

1. Clutch disc (plat kopling)2. Pressure plate3. Diapragm spring4. Release bearing5. Clutch cover6. Release fork7. Release cylinder

Hasil pengamatan menunjukkan bahwa mulanya siswa merasa protes

dengan tugas yang diberikan, mereka merasa kesulitan mempelajari karena

materinya belum pernah diajarkan. Akan tetapi memang hal itu yang

diinginkan dalam penelitian ini. Siswa di tuntut aktif mandiri sebelumnya,

mereka bisa bertanya pada siapa saja sebelum bertanya pada guru pada saat

tatap muka. Setelah dilakukan review materi mereka lega untuk membahas

bersama tahap soal yang diberikan. Dilanjutkan dengan kompetisi

mengerjakan soal. Hasil pengamatan untuk ke tiga variabel lihat tabel 1

Tabel 4. 1. Diskripsi pengukuran variabel siklus I

No Variabel Jumlah Prosentase

Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas

1 Keaktifan

siswa

10 22 31,35 68,25

2 Ketrampilan

Proses

6 26 18,75 81,25

3 Prestasi

Belajar

8 24 25,0 75,0

Dilakukan refleksi, ternyata pada siklus 1 ini masih banyak siswa

belum tuntas dan mengalami masalah. Pada variable keaktifan ternyata

masih cukup besar yang belum mengalami ketuntasan 68,75%. Merupakan

bilangan yang cukup tinggi untuk varibel keaktifan. Permasalahan teletak

17

Page 29: Ptk Kopling

pada partisipasi mengawali pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran.

Untuk menaikan keaktifan ini akan dilakukan penyembuhan yang lebih

mendekatkan tugas pada anak dengan cara wawancara secara informal. Pada

variabel ketrampilan proses juga masih banyak yang belum tuntas. Angka

18,75% merupakan angka yang cukup memprihatinkan. Dalam hal ini siswa

pada siklus 1 ini masih saling belum percaya diri dan masih bingung mengikuti

strategi yang dilaksanakan. Pada variabel hasil belajar rendah , hal ini sebagai

dampak kurangnya keaktifan siswa dalam. Siswa masih banyak yang belum

mengetahui system pembelajaran yang disosialkan. Ada 25,78% saja yang

mendapatkan skor tuntas. Merupakan tugas cukup serius untuk

mekaksanakan peningkatan skor variabel di siklus berikutnya. Dilihat dari

skor rata-rata untuk ketiga variabel tersebut masih di bawah 70%. Jadi pada

siklus berikutnya diupayakan diperbaiki cara belajar siswa.

Dilakukan refleksi , siswa lebih dari perhatian. Pada tugas, siswa

diminta tetap mengerjakan walaupun masih banyak kesalahan , siswa dapat

menulis pertanyaan sebanyak-banyaknya untuk dibahas dalam review tatap

muka. Pada permainan turnament siswa juga diberi kesempatan berani

mengemukakan pendapat walau masih banyak kesalahan, yang penting siswa

mau berpartisipasi.

B. Siklus II

Pada tahap perancanan telah dilakukan perbaikan rencana

pembelajaran berdasar hasil refleksi. Materi yang diberikan dirancang untuk

20 jam pelajaran. Pada tahap ini untuk pelaksanaanya lebih memperhatikan

penyelesaian tugas struktur dengan memberikan kesempatan pada siswa

untuk latihan praktek memperbaiki kopling dan komponen-komponennya

dalam kelompoknya. Guru menampung semua permasalahan yang muncul

terbaru. Selanjutnya dilaksanakan tournament.

18

Page 30: Ptk Kopling

1. Periksa freeplay pedal kopling Stel

2. Periksa permukaan kopling Ganti

1. Clutch disc2. Pressure plate3. Release fork4. Release baering5. Release 6. Pressure spring7. Clutchcover

TUTUP KOPLING (CLUTCH COVER)

1. Tabel Kopling Slip

Tidak ada

Aus, berminyak

Aus

Aus

23

3

1

4

5

2

Periksa seal transmisi / Ganti

3. Periksa pegas diapragma / Ganti

2

6

71

5

Page 31: Ptk Kopling

2. Periksa freeplay pedal kopling Stel

1. Periksa tinggi pedal kopling Stel

3. Periksa udara dalam sistem kopling

4. Periksa pipa kopling Ganti

5. Periksa master cylinder Ganti

6. Periksa release cylinder Ganti

2. Tabel Kopling Sulit Bebas (Susah pindah gigi)

Kurang tinggi

Terlalu besar

OK

Bocor

OK Bocor

Bocor

OK Aus, rusak

Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pada diri siswa nampak

adanya perbaikan untuk ketiga variabel di atas. Meraka sudah bisa

menangkap tugas yang dikerjakan , melakukan permainan turnament. Disini

siswa tetap dituntut aktif , bisa bekerja sama dengan baik. Pada kegiatan

turnament siswa nampak terkoordinasi lebih baik dari sebulumnya. Hasil

pengamatan ke tiga variabel seperti table 2.

24

7. Periksa plat kopling Ganti

Page 32: Ptk Kopling

Table 4.2. Diskripsi pengukuran variabel siklus 2.

No Variabel Jumlah Prosentase

Tuntas Tidak

Tuntas

Tuntas Tidak

Tuntas

1 Keaktian

siswa

28 4 87,50 12,50

2 Ketrampilan

Proses

29 3 90,62 9,38

3 Prestasi

Belajar

27 5 84,37 15,63

Hasil tersebut menunjukan penigkatan yang cukup signifikan. Ke tiga

variabel mencerminkan sesudah melebihi skor tuntas. Dengan adanya

perhatian lebih khusus terhadap tugas yaitu melalui intensifikasi dengan

diskusi pada kelempok masing-masing di luar kelas memberi efektifitas baik

dari segi waktu maupun dari segi peningkatan skor variabel.

No Varabel Presentase

Silkus I Siklus II

1 Keaktifan siswa 31,25 87,50

2 Ketrampilan Proses 18,25 90,62

3 Prestasi siswa 25,00 84,37

25

Page 33: Ptk Kopling

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Mata pelajaran Memperbiki kopling dan komponen-komponennya

diberikan untuk membekali siswa dalam menghadapi tuntutan dunia. Agar

siswa menguasai konsep yang ada maka perlu adanya usaha bagaimana

membelajarkan materi tersebut menjadi menyenangkan dan mudah untuk

diajarkan. Melalui penelitian , kemudahan tersebut akan mampu diupayakan.

Dengan menggunakn model TGT (Team Games Tournament)

diharapkan antar siswa dapat melakukan sosialisasi saling membantu. Siwa

dibagi dalam kelompok beranggotakan 6 orang. Dengan menerapkan strategi

pembelajaran yang mengandalkan pemberian tugas terstruktur untuk materi

yang belum diajarkan dapat menggugah siswa aktif mandiri. Kegiatan

selanjutnya adalah pada tatap muka di kelas diawali dengan review materi.

Untuk menguatkan penangkapan konsep dilakukan permainan turnament.

Hasil yang diperoleh pada siklus 1 hingga siklus 2 untuk masing-

masing variabel menunjukkan adanya peningkatan. Jumlah siswa yang

mencapai skor tuntas 75% untuk variabel keaktifan siswa dalam

pembelajaran mengalami peningkatan berturut-turut 31,25%, dan 87,50%;

Jumlah siswa yang mencapai skor tuntas 70% untuk variabel pada variabel

ketrampilan proses mengalami kenaikan masing-masing 18,75% dan 90% juga

mengalami peningkatan masing-masing berturutan dari 25,00% dan 84,57%.

Hal ini menandakan bahwa penelitian ini berhasil sesuai dengan tujuan yang

dicapai.

B. Saran

Guru dalam mengajarkan mata pelajaran Memperbaiki kopling dan

komponen-komponennya selalu berusaha mencari variasi model belajar yang

memberi keaktifan siswa , dan ketrampilan proses siswa. Dengan variasi

model belajar niscaya hasil belajar siswa pun juga akan mencapai ketuntasan.

26

Page 34: Ptk Kopling

Siswa hendaknya harus aktif dalam proses pembelajaran. Dengan aktif

mandiri akan diperoleh konsep yang benar-benar mendalam.

Bagi penentu kebijakan hendaknya bersifat responaif , member

fasilitas sarana dan prasarana yang cukup untuk membantu guru kreatif

melakukan pembelajaran.

31

Page 35: Ptk Kopling

Daftar Pustaka

1. Ardan sirodjuddin 2007 pembelajaran dengan penggunaan media interaktif Bandung

Tarsito

2. Sunaryo dan Peaget dalam Sukistyarno 2000 Belajar untuk mencapai hasil belajar

maximal sekali jaga Yogyakarta

3. Russeffendi 1988. Pengantar kepada membantu guru mengembangkan

kompetensinya dalam pengajaran untuk meningkatkan CBSA. Bandung : Tarsito.

4. Nana Sudjana 1995. Penilain hasil belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja

Rosdakarya.

32