perancangan kopling

Download perancangan kopling

If you can't read please download the document

Upload: vayuiks

Post on 19-Oct-2015

163 views

Category:

Documents


23 download

TRANSCRIPT

Document 1TUGAS RANCANGAN ELEMEN MESINKOPLING TOYOTA AVANZADENGAN SPESIFIKASIDAYA(N) : 92 PSPUTARAN(n) : 6.000 rpmDisusun Oleh :JUSUF GANDI LUMBAN TOBING08.813.0024FAKULTAS TEKNIKJURUSAN TEKNIK MESINUNIVERSITAS MEDAN AREA2010 2LEMBAR PENGESAHANTUGAS RANCANGANKOPLING TOYOTA AVANZADisusun OlehNAMA: JUSUF GNDI LUMBAN TOBINGNIM: 08.813.0024JURUSAN: TEKNIK MESINDisetujui Oleh :Ketua JurusanIr. H. Amru Siregar, MTDosen PembimbingKoordinator TugasRancanganIr. H. Syafrian Lubis, MMIr. H. Syafrian Lubis, MM 3UNIVERSITAS MEDAN AREAFAKULTAS TEKNIKPROGRAM STUDI TEKNIK MESINTUGAS RANCANGAN : 1 (SATU)No.: 01/TM/04/2011Nama: Jusuf Gandi Lumban TobingNo. Stambuk: 08.813.0024Spesifikasi Tugas: Rencanakanlah sebuah system kerja Kopling kendaraanToyota AVANZA dengan spesifikasi :Daya(N) : 92 PSPutaran(n): 6.000 rpmRancangan Meliputi :1.Gambar Kerja2.Perhitungan KoplingDiberikan Tanggal: .../... /2011Selesai Tanggal: .../.../2011Medan,.../.../2011Disetujui OlehKetua JurusanDosen PembimbingKoordinator T.R(Ir. H. Amru Siregar, MT) (Ir. H. Syafrian Lubis, MM)(Ir. H.Amrinsyam , MT) 4KATA PENGANTARPuji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkatdan karunia_Nya penulis dapat menyelesaikan tugas rancangan ini.Adapun isi pembuatan tugas rancangan ini adalah mengenai RancanganKopling Toyota AVANZA. Tugas rancangan ini penulis sajikan sedemikian rupasehingga para pembaca dapat mempelajari dan memahaminya.Penulis merasa kesulitan dalam pembuatan tugas rancangan ini, karenabanyaknya hambatan dan tantangan dalam pembuatannya .Tujuan tugas rancanganini dibuat oleh penulis tidak lain adalah untukmengembangkan pengetahuan umummengenai PerancanganKopling, yangmendukung segala bidang, baik untuk pemula maupun tingkat menengah ataupunkaum awam. Sehingga tugas ini kelak berguna untuk para pembaca.Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih kepada bapakIr. Syafrian Lubis.MM. atas segala bimbingan yang telah diberikannya dalammenyelesaikan tugas ini. Oleh karena itu penulis menyadari seperti pepatah yangPHQJDWDNDQ _ WLGDN DGD JDGLQJ \DQJ WLGDN UHWDN_Maka dengan itu penulis mengharapkan kritik dan saran atas penyempurnaan tugasrancangan ini yang membangun ide ide baru. Demikianlah penulis mengucapkanterima kasih.Medan, ...April 2011Jusuf G.L.Tobing 5iDAFTAR ISIHALAMANKATA PENGANTAR.............................................................................................iDAFTAR ISI.......................................................................................................... iiBAB I.PENDAHULUAN.......................................................................................11.1 Latar belakang kopling............. ..................................................................11.2 Tujuan... ...................................................................... .................................11.3 Batasan masalah ................................................... .......................................11.4.Sistematika Penulisan .................................................................................2BAB II.TEORI KOPLING ...................................................................................32.1 Pengertian Kopling ...................................................................................32.1.1.Gambar dan cara kerja kopling ...............................................................32.2 Klasifikasi kopling....................................................................................42.2.1 Kopling Tetap ...........................................................................................4BAB III.ANALISA PERHITUNGAN ...............................................................103.1 Poros ..................................................................................................... 103.1.1 Perhitungan Poros ...................................................................................103.2 Spine dan Naff ........................................................................................143.3 Plat Gesek ...............................................................................................193.4 Pegas ....................................................................................................... 253.4.1 Perhitungan pegas matahari .................................................................... 253.4.2 Perhitungan Pegas Tekan........................................................................ 273.5. Bantalan .................................................................................................. 293.6 Baut......................................................................................................... 333.6.1 Perhitungan Baut.....................................................................................333.7 Paku Keling.............................................................................................37BAB IV.PERAWATAN MAINTENANCE ( PEMELIHARAAN ) ...............41BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................42 6DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................45ii 7BAB IPENDAHULUAN1.1. Latar BelakangTugas Elemen Mesin adalah salah satu kurikulum jurusan teknik mesin.Tugas ini adalah untuk merancang sebuah kopling.Pada pergerakan mesin diperlukan suatu komponen yang bisa memutuskandan menghubungkan daya dan putaran. Komponen ini adalah kopling di manaputaran yang dihasilkan oleh poros input akan dihubungkan ke poros output.Dalam hal ini diusahakan supaya tidak terjadi slip yang dapat merugikan ataumengurangi efisiensi suatu mesin.Sebelum ditemukannya kopling untuk menghentikan putaran mesin, kitaharus terlebih dahulu mematikannya. Hal ini adalah sangat tidak efektif. Efisiensisuatu mesin menjadi bertambah setelah ditemukan kopling yang digunakan untukmemindahkan dan memutuskan daya dan putaran suatu mesin ataupun motor.Maka boleh disimpulkan bahwa kopling adalah salah satu komponen mesin yangmemiliki peranan penting dalam pengoperasiannya.1.2. TujuanTujuan UmumAdapun tujuan umum dari sistem kopling ini adalah : Untuk mempermudah pemindahan transmisi. Untuk meredam momen yang timbul pada saat kendaraan berjalan. Untuk menghubungkan dan melepaskan putaran Crank Shaft keTransmisi.Tujuan KhususAdapun tujuan khusus dari kopling ini adalah : Agar dapat menghitung tegangan yang terjadi pada kopling. Agar dapat memilih/mengetahui bahan-bahan dan jenis bahan dalamperencanaan kopling. Agar dapat menghitung perbandingan putaran pada sistem kopling. 81.3.Batasan Masalah.Adapun batasan masalah agar tidak menyimpang dari tujuan perancanganyang akan di harapkan, penulis perlu membatasi masalah yang akan dihitung dalamrancangan kopling.Batasan-batasannya adalah :1. Daya (N)= 92PS2. Putaran (n)= 6000rpm1.4. Sistematika PenulisanSistematika penulisan yang akan dijabarkan yaitu diawali dengan LembarPengesahan, Kata Pengantar, Daftar Isi, Daftar Gambar, dan Skema Gambar. PadaBABIyangakan dibahas adalah LatarBelakangPerencanaan,TujuanPerencanaan, Batasan Masalah, dan Sistematika Penulisan. Pada BAB II akandibahas mengenai Tinjauan Pustaka mengenai kopling. Pada BAB III yang akandibahas adalah : Perhitungan ukuran Poros Perhitungan ukuran Spline&Naaf Perhitungan ukuran Plat Gesek Perhitungan ukuran Pegas Perhitungan ukuran Bantalan Perhitungan ukuran Baut&Mur Perhitungan ukuran Paku KelingSelanjutnyapadaBABIVakanditulismengenaiPemeliharaanMaintenance dari kopling. BAB V akan diisi dengan Kesimpulan dan saran dariperhitungan kopling. Dan diakhiri dengan Daftar Pustaka. 9BAB IITEORI KOPLING2.1. Pengertian KoplingKopling adalah elemen mesin yang berfungsi sebagai penerus daya danputaran dari poros penggerak ke poros yang di gerakkan secara pasti ( tanpa terjadislip ), dimana kedudukan kedua poros tersebut terletak pada suatu garis sumbuyang lurus atau sedikit berbeda sumbunya. Berbeda dengan kopling tak tetap yangdapat dilepaskan dan dihubungkan bila di perlukan, maka kopling tetap selaludalam keadaan terhubung.Secara garis besar kegunaan kopling adalah sebagai berikut :a.Untuk menjamin mekanisme dan karakteristik akibat bagian bagian mesinyang berputarb.Untuk menjamin hubungan antara poros penggerak dengan poros yang digerakkan.c.Untuk mengurangi beban lanjut pada waktu melakukan pemindahantransmisi dari poros yang di gerakkan atau dari suatu poros ke poros yanglain.2.1.1. Gambar dan cara kerja Kopling 10Pada saat pedal kopling ditekan / di idnjak ujung tuas akan mendorongbantalan luncur kebelakang.bantalan luncur akan menarik pelat tekan melawantekanan pegas.pada saat pelat tekan bergeraka mundur,pelat kopling tebebas dariroda penerus dan perpindahan daya terputusbila tekanan pedal koplingdilepas,pegas kopling akan mendorong pelat tekan maju dan menjepit pelat koplingdengan roda penerus dan terjadi perpindahan daya .Pada saat pelat tekan bergerakke depan.Pelat koplingakan menarik bantalan luncur sehingga pedal koplingkembali ke posisi semula secara mekanik,sebagai mekanisme pelepas hubungan2.2. Klasifikasi KoplingBerdasarkan fungsi, dan cara kerja dapat di bagi atas 2 jenis, yaitu :1.Kopling Tetap2.Kopling tidak tetap2.2.1. Kopling TetapKopling tetap adalah penerus daya dan putaran yang dapat dilakukan padasaat kopling bekerja dengan baut pengikat. Pemindahan daya dan putaran koplingini adalah secara pasti atau tidak terjadi slip dan kedua sumbunya harus segaris.Koplingtetap mencakupkoplingkaku yangtidak mengizinkansedikitketidaklurusan sumbu poros dan kopling universal digunakan bila kedua porosmembentuk sudut yang cukup besar.Sifat-sifat dari kopling tetap adalah sebagai berikut : Sumbu kedua poros harus terletak pada garis lurus. Pemutusan dan penyambungan kedua poros dapat pada saat kedua porostidak bekerja. Putaran kedua poros tidak sama.Kopling Tetap dibagi atas : 11A. Kopling kakuKopling ini tidak mengizinkan sedikit pun lurusan sumbu kedua poros sertatidak nmengurangi tumbukan dan getaran transmisiContoh Kopling bus Kopling flens kaku Kopling tempaGbr.2.1. Kopling Flens KakuGbr.2.2. Kopling BusB. Kopling LuwesBentuk rumah koling ini sama dengan flens kaku tetapi pemasangan porostidak dapat menonjol ke rumah yang satu lagi.Pada baut pengikat tidak terdapat kejutan yang besar (kejutan kecil).Contoh Kopling Flens luwes Kopling Karet Ban Kopling Karet Bintang Kopling Rantai Kopling gigi 12Gbr.2.3. Kopling Flens Luwes Gbr.2.4. Kopling Karet BanGbr.2.5. Kopling Karet BintangGbr.2.6. Kopling RantaiGbr.2.7. Kopling GigiC. Kopling UniversalPada kopling ini penghubung poros kopling ini digunakan kopling silangcontohnya :xKopling universal hookxKopling universal kecepatan tetap 13Gbr.2.8.Kopling Universal HookHal penting dalam perencanaan kopling tetap yaitu antara lain :1.Pemasangan yang mudah dan tetap2.Ringkas dan ringan3.Aman pada putaran tinggi, getaran dan tumbukan yang kecil4.Tidak ada atau sedikit mungkin bagian yang menonjol5.Dapat mencegah pembebanan yang berlebihan6.Getaran aksial pada poros sedikit mungkin sebab pada waktu panas terjadipemuaian2.2.2. Kopling Tidak Tetapkopling tidak tetap adalah suatu elemen yang menghubungkan poros yangdi gerakkan dengan poros penggerak. Dengan putaran yangsamadalammeneruskan daya, serta dapat melepaskan hubungan kedua poros tersebut baikdalam keadaan diam maupun pada saat poros berputar.Jenis-jenis kopling tidak tetap :A. Kopling CakarKopling cakar ini dapat meneruskan moment dengan kontak positif (tanpaperantara Gerakan) sehingga tidak terjadi slip.Ada dua bentuk kopling cakar yaitu :1. Kopling cakar persegiKonstruksi kopling ini paling sederhana dari antara kopling tidak tetap yanglainnya, dan kopling cakar persegi ini dapat meneruskan moment dalam dua arah 14tetap, tidak dapat di hubungkan dalam berputar, dengan demikian sepenuhnyaberfungsi sebagai kopling tetap.2. Kopling cakar spiralBaik dalam satu putaran saja, karena timbulnya tumbukan yang besar jikadihubungkan dalam keadaan berputar, maka cara menghubungkan semacam inihanya dilakukan jika poros penggerak mempunyai putaran kurang dari 50 rpmkopling ini dapat dihubungkan dalam keadaan berputar.Gbr.2.9. Kopling CakraB. Kopling platkopling plat adalah suatu kopling yang menggunakan suatu plat atau lebihyang di pasang di antara kedua poros, serta membuat kontak dengan poros tersebutsehingga terjadi penerusan daya melalui gesekan antar sesamanya. Konstruksikopling cukup sederhana dimana dapat di hubungkan atau di lepas dalam keadaanberputar .kopling ini dapat dibagi atas :1. Kopling Plat TunggalGbr.3.0. Kopling Plat Tunggal2.Kopling Plat Banyak 15Gbr.3.1. Kopling Plat BanyakMenurut cara kerjanya dan pelayananya kopling ini dibagi atas : Cara manual Cara hidrolik Cara pneumatic Cara elektromagnetikSerta dapat juga dibagi atas kopling basah dan kopling kering. Koplingkering yaitu apabila plat-plat bekerja dalam keadaan kering, sedangkan koplingbasah adalah apabila gesekan bekerja dalam keadaan basah atau dilumasi minyakpelumas dan ini semua dipilih tergantung pada tujuan kondisi kerja lingkungan dansebagainya.C. Kopling Kerucutkopling kerucut adalah suatu kopling yang menggunakan bidang gesekberbentuk kerucut dan mempunyai keuntungan, dimana dengan gaya aksial yangkecil dapat di transmisikan momen yang besar. Kopling macam ini dahulu banyakdi pakai, tetapi sekarang tidak lagi, karena daya yang di teruskan tidak seragam.danadakemungkinanterkenaminyak,koplingkerucutseringlebihmenguntungkan.Gbr.3.2. Kopling KerucutD. Kopling Friwil 16kopling friwil merupakan kopling yang di perlukan agar dapat di lepasdengan sendirinya bila poros mulai berputar dengan lambat atau dengan arah yangberlawanan dari poros yang digerakkan, seperti yang terlihat pada berbentuksedemikian rupa, sehingga poros penggerak (bagian dalam) berputar searaha jarumjam, maka gesekan yang timbul akan menyebabkan rol-rol atau bola-bola akantejepit dalam poros penggerak dengan cincin luar, bersamaan poros yang digerakkan akan berputar meneruskan daya.Jika poros penggerak berputar melawan arah jarum jam atau jika porosdigerakkan berputar lebih cepat maka bola-bola atau rol-rol akan lepas dari jepitansehingga tidak terjadi meneruskan moment lagi. Kopling ini sangat banyakdigunakan dalam otomatis mekanis.Gbr.3.3. Kopling FriwilE. Kopling Macam LainnyaTermasuk dalam golongan ini adalah misalnya kopling fluida kering ataukopling seerbuk, yang meneruskan momen dengan perantara gaya sentripugal padabuturan-butiran baja di dalam suatu rumah, dan kopling fluida yang bekerja atasdaya sentripugal pada minyak pengisian. Karena kopling tersebut tidak dapat dilepaskan hubungannya pada waktu berputar, maka dapat digolongkan dalamkopling tetap. 17BAB IIIANALISA PERHITUNGAN3.1. PorosPoros adalah salah satu yang penting dalam konstruksi kopling, maka perludiperhatikan sebaik mungkin.Hampir sama dengan kopling sebagai penerus daya dan putaran, perencanaanseperti ini dipegang oleh poros.Poros sebagai pemindah daya dan putaran, Poros yang terbuat dari batangbaja mempunyai sifat-sifat sebagai berikut : Tahan terhadap momen puntir Mempunyai skalalitas yang baik Tidak mudah patahGambar 3.1. Poros 183.1.1.Perhitungan porosPada perencanaan ini poros memindahkan Daya (N) sebesar 92 PS danPutaran (n) sebesar 6000 rpm. Jika daya di berikan dalam daya kuda (PS) makaharus dikalikan 0.735 untuk mendapatkan daya dalam (kw).Daya(N) =92 PSPutaran (n) = 6000 rpmDimana :1 PS= 0.735 kwP= 92 x 0.735 kwP= 67,62 kwUntuk daya maksimalMomen puntir P = 67,62 kwMaka torsi untuk daya maksimum kgmmnpdxT51074,9(Lit 1, hal 7 ) 600062,671074,95xTT = 10976,98 kg mm = 1097,6 kg cmatau T = 11 kg mT = 12,2 kg m ( Dari spesifikasi mobil )Bahan poros di pilih dari bahan yang difinis dingin S45C-D dengan kekuatan tarik2B= 60 kg/mm.StandardanmacamLambangPerlakuan panasKekuatantarik(kg/mm )2Keterangan Bajakarbonkonstruksi mesin(JIS G 4501)S30CS35CS40CS45CS50CS55CPenormalan485255586266 Batang baja yangdifinis dinginS35C-DS45C-D5360Ditarikdingin,digerinda,dibubut,ataugabungan antarahal-hal tersebut 19S55C-D72 Sumber : literature 1 hal 3Tegangan geser yang di izinkan : 21xSfSfBaWWDimana :2a= Tegangan geser yang di izinkan poros (kg/mm)2B= Tegangan tarik izin poros = 60 kg/mmSf = Factor keamanan akibat pengaruh massa untuk bahan S-C (baja karbon)1diambil6sesuai dengan standart ASME ...............( lit 1 hal 8 )Sf = factor keamanan akibat pengaruh bentuk poros atau daya spline pada poros,2di mana harga sebesar 1,3- 3,0 maka di ambil 2,5Maka : 21xSfSfBaWW= 5,2660x= 4 kg/mmPertimbangan untuk momen diameter poros :rumus : 311,5TCKdsbtaW...................................................................( hal 8 )dimana :ds = Diameter poros (mm)T = Momen torsi rencana = 10977 kg mmC = factor keamanan terhadap beban lentur harganya 1,2-2,3bK = faktor bila terjadi kejutan dan tumbukan besar atau kasar 1,5-3,0tmaka : 20 31109772,15,141,5xxxds= 29,31 mmds = 30 mm ( Sesuai dengan tabel hal 9)Pada diameter poros di atas 30 mm, maka tegangan geser terjadi pada poros adalah 23/1,5mmkgdsTW 23/30109771,5mmkgW= 5,1 x 0,4 kg/mmW= 2,07 kg/mmBerdasarkan perhitungan di atas maka poros tersebut aman di pakai karenategangan geser yang terjadi lebih kecil dari tegangan geser yang diizinkan yaitu :2,07 < 4 kg/mmTable 3.1. diameter poros410*22,440100*224400 24(105)240 112542110250420 260440 4,5*11,22845*112280450 1230120300460 31,548*315480 5*12,53250125320500 130340530 3555 *5,61433,556140*335560 (15)150360 6163860160380600 (17)170 *6,31863180630 19190 20200 2265220 770 *7,171 75 880 85 990 95 sumber : literature 1 hal 9 21Keterangan :1.Tanda * menyatakan bahwa bilangan yang bersangkutan dipilih daribilangan standart.2.Bilangan di dalam kurung hanya di pakai untuk bagian di mana akan dipasang bantalan gelinding.3.2. Spline dan NaffA. SplineSpline adalah untuk meneruskan daya putaran yang menerima dari koplingyang meneruskan ke poros. Sistem ini dapat di jumpai pada kendaraan roda empat.Gbr 3.2. splineSpline yang direncanakan atau ketentuan ukuran spline antara lain :Jumlah spline ( Z )=8 buahJarak antara spline (S) =(0,5) x 5Tinggi spline ( H )=D-ds2A.1. Perhitungan splineDiameter maksimum spline (Diambil ds = 30 )Dimana :Ds = 0,81 x DD = 30_ 220,81= 37,03 mmmaka :L = 1,9 x dsL = 1,9 x 30 = 57 mm 2dsDH_ 23004,37_H= 1,76 mmW = 0,5 x ds= 0,5 x 30W = 15 mmJari-jari spline (rm) dapat di hitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : 4dsDrm_dimana :rm = Jari-jari rata-rataD = Diameter splineds = Diameter poros = 30 mmMaka : 43004,37_rm= 16,76 mmPermukaan kekuatan splineBesarnya gaya pada spline (Fs) adalah :Fs = T/rmDimana :Fs = Besarnya gaya-gaya yang berkerjaT = Moment torsi rencana = 10977 kg mmRm = Jari-jari splineMaka : 23 76,1610977SF= 654,95 kgBesarnya gaya yang di terima oleh setiap spline (Fm)Fm =Fs/zDimana :Z= jumlah spline = 8 buahFm = besar gaya yang di terimaMaka : 895,654mF= 81,87 kgPemeriksaan tegangan tumbukTegangan tumbuk yang terjadi (2c) adalah :2c = Fm/ Acdimana :Ac = luas yang mengalami tumbukan (mm)Ac = h x L= 3,52 x 57Ac = 200,64 mmmaka :2c = FM/ Ac 64,20087,81= 0,408 kg/mmPemeriksaan tegangan geserTegangan geser yang terjadi (Tg)2g = Fm/AgDimana : 24Ag = W x L= 15 x 57 mmAg = 855 mmmaka :2g = Fm/ Ag 285587,81mmkg= 0,096 kg/mmTegangan kombinasi yang terjadi (2)2=( )( ) 22gcWW_=() () 2222/096,0/408,0mmKgmmKg_= 0,419 kg/mmBahan poros dengan spline di pilih dari baja dengan difinis dingin S45C-D = 60kg/mm. maka besar tegangan izin ( 2a ) = 4 kg/mmDimana syarat pemakaian aman adalah : 2a > 2 =4 kg/mm > 0,419 kg/mm(terpenuhi)B. Perhitungan NaafNaaf yang di rencanakan adalah sebagai berikut :L = 1,5 x D= 1,5 x 37,04= 55,56 mmBahan naff di ambil S35C-D dengan kekuatan (2b)= 52 kg/mmTegangan geser ijin naaf (2g ) : 21xSfSfbaWW 25Dimana:2b= Tarik beban = 52 kg/mmSf = Faktor keamanan untuk baja = 61Sf = Faktor keamanan untuk alur baja = 1,82Maka : 8,1652xaW= 4,815 kg/mm2Tegangan gesek yang terjadi pada naaf (2g ) WxLfmgWDimana :fm = Gaya yang berkerja pada naaf ( 81,87 )W = Jarak antara spline dengan yang lainL = Panjang naafMaka : WxLfmgW 571587,81xgW= 0,096 kg/mm2Tegangan Kombinasi ( 2 )t2t= 22)()(gcWW_= 2222)/096,0()/408,0(mmKgmmKg_= 0,419 kg/mm2 26Persentase syarat keamanan adalah : 2a>2t= 4 kg/mm2> 0,419 kg/mm2(terpenuhi/aman) Tegangan geser yang diizinkan lebih besar dari Tegangankombinasi yang terjadi.3.3. Plat GesekPlat gesek berfungsi untuk meneruskan momen akibat terjadinya gesekanpada plat, sekaligus berfungsi sebagai penahan dan penghindar dari adanyapembebanan yang berlebihan dan sebagai pembatas momen.Syarat plat gesek antara lain : Tahan pada suhu yang tinggi Tahan pada gesekanPada perencanaan ini bahan yang digunakan ialah besi cor dan asbes. Denganasumsi material sangat baik untuk menghantar putaran serta tahan pada temperaturetinggi.Gambar 3.3. Plat gesek 273.3.1. Perhitungan ukuran plat gesekUkuran palt atau bidang gesek yang di gunakan kopling dapat dihitung dengan :kgcmrmZFMFXEU2..2...2Adapun jenis-jenis bahan plat gesek dapat di lihat pada table bahan ini :MaterialOperatingKoefisienUnit persMax operating FrictionIn oil0,086 - 8250 HardenerIn oil0,066 8250 Cast ironDry0,152,5 4300 Cast ironIn oil0,154150 BronzeDry0,32 3200 AsbestosDry0,42 - 3550 Sumber : Elemen MesinDalam perancanaan ini bahan plat gesek di pilih adalah asbestos dan tebal bahantersebut adalah :Koefisien gesek ( F ) = 0,4 (diambil)Tekanan permukaan ( ! ) =3 kg/mm (diambil)2Perhitungan plat gesek :cmkgrmbFMtdX/..2...22EUDimana :Mtd = Moment yang di rencanakan (kg/cm) = 1097,6 kg/cmF= Koefisien gesek (0,4) (diambil)_= Tekanan permukaan ( 3,5-7,0 kg/mm atau (0,35- 0,7 kg/mm ) = 3 kg/mm2)22Z= Jumlah pasangan yang bergerak = 1 (plat tunggal)_= Faktor kerja plat (1,2-1,5) = 1,5 (diambil)b =Lebar plat (0,2-0,5) = 0,5 (diambil)Maka : cmkgxrmxxx/5,15,03)4,0(26,10972 28rm2= 1097,6 x 1,51,2rm = 10,04 cm= 100,4 mmMaka lebar bidang gesek (b) adalah :b = 0,4 x rm= 0,4 x 10,04= 4,016 cm= 40,16 mmJari-jari dalam bidang gesek (r )1 21brmr_ 2016,404,101_r= 8,032 cm= 8,032 mmDiameter dalam bidang gesek (D )1D1= 2 x r1= 2 x 8,032= 16,06 cm= 160,6 mmJari-jari dalam bidang gesek (r )2 22brmr_ 2016,404,10_= 12,05 cm= 120,5 mmDiameter luar bidang gesek (D2)D = 2 x r2 2= 2 x 12,05= 24,1cm= 241 mmBesar gaya yang menentukan faktor adalah : 29F = A x PaDimana :Pa= Tekanan yang diinginkan = 0,007 0,07 ( besi cor dan asbes ) = 0,007kg/mm2( diambil )A= luas bidang gesek () ( ) __221224.4ldplbnDDASSdimana :n = jumlah paku keling dan parit = 18dp= Diameter paku keling = 3 mmb= Panjang paritkarena jumlah paku keling (n) maka total luas permukaan (Lp) adalah : 24dpnLpS 23418xxS= 127,23 mm2Dimana panjang parit (b)b = 212DD_= 26,160241mmmm_b = 40,2 mmMaka luas bidang gesek (A) adalah : () ( ) __221224.4ldplbnDDASS () () __2223432,40186,1602414SSx= 2317 mm2Sehingga :F=A.xaU=2317 mm x 0,07Kg/ mm22=16,22 Kg 30Moment yang terjadi pada plat gesek (mg)Mg=Md + MtDimana :Md=Momen dinamisMt=Momen torsiT=Waktu penyambungan kopling ( 3 detik )W=Kecepatan sudutAp=Kerja plat gesek akibat energi kineticMaka :Ap= 12275100xx=1250 Kg/mmW= 60.2nS= 60600014,32xx=62,8 rad/detmd = 2 x Ap W x 2= 28,6212502xx= 19,90 kg/mmMaka torsi (mt) adalah :Mt = 2 x ! x 0,4 x 0,4 ( rm x Z )21,5= 2 x 3 x 0,4 x 0,4 ( 13,8 x 2 )21,5= 243,8 kg cmDari perhitungan di atas maka moment yang terjadi pada plat gesek adalah :Mg=Md + Mt=19,9 Kg cm + 243,8 Kg cm=263,7 Kg cm 31Sehingga beban perbandingan untuk kekuatan dari momen yang terjadi adalahMtd > Mg = 1097,6 kg cm > 263,7 kg cm (mtd lebih besar dari Mg) sehingga konstruksi pemakaian ini cukup aman. Daya yang hilang karena gesekan(Ng)Ng = Mg x W x l x ZF x 75 x 3600= 263,7 x 62,8 x 2 x 21,622 x 75 x 3600= 0,15 DkDaya maximum yang terjadi (Dmax) adalah :D max = Mtd x n9,74 x 105=1097,6 x 60009,74 x 105= 6,76 mmDaya mekanisme adalah :Nm =D max x 0,_ [ _ _ ! ( __00-10,3 )6000= 6,76 x 0,5 x 2 + 100 ( 6000-10,3 )6000= 106,58Efisiensi Kopling ( _K ) adalah :_K = Nm Ng x 100 %Nm= 106,58 0,15 x 100 %106,58= 99,8 %3.4.PegasPada pegas kendaraan, baik roda dua maupun roda empat berfungsisebagai penarik tumbukan atau kejutan sebagai media pembalik dalam perencanaandirencanakan dua pegas yaitu : Pegas matahari (diafragma) dan pegas tekan (kejut) 323.4.1. Perhitungan Pegas Matahari ( Diafragma )Pada prinsipnya cara kerja pegas matahari sama dengan sistem cantileverbeam, dimana difleksi pada pegas ini terjadi bila gaya di abaikan oleh penekanujung.Perhitung gaya pada pegas dapat di hitung dengan menggunakan rumus persamaansebagai berikut : nQQpDimana :Q = gaya untuk melepas koplingn = jumlah pegas = ( 18 )untuk mendapat besar Q lebih dahulu di cari besar gaya tekan pegas terhadap platgesek ( pd )pd = Pv x fkDimana :Pv = Tekanan tumbuk izin asbes = 3-4 kg/cm ( 3 kg/cm diambil )fk = Luas permukaan gesek ( 231,7 cm )2maka :pd = 3 kg/cm x 231,7 cm22= 695,1 kgPada prinsipnya kerja pegas matahari mengalami keseimbangan, maka pada pegasberlaku system keseimbangan : _m = 0Dari gambar di ats dapat di lihat bahwa keseimbangan adalah nol atau _m = 0Q x l = pd x kDimana :L = panjang cutterK = konstanta pegasMaka :Q =695,1 kg/ 1,5 cm3 cm 33= 154,45 kgSehingga ; nQQp= 154,45 kg 18= 8,58 kgLenturan atau defleksi yang terjadi pada pegas ( / )/ = 8 x n x D x Q3D x G4Dimana :/ = lendutan atau defleksi pegas ( mm )Q = gaya pada pegasG = Modulus geser = 7,5 x 10 kg/mm (untuk baja )33D = Diameter lilitan rata-rata = 13 mmD = Diameter kawat = 2,90mmMaka :/ = 8 x 18 x 13 x 204,4 = 64665619,232,90 x 7,5 x 1043530460,75= 121,9 mmtegangan lentur yang terjadi (l)adalah :l= Qp x L x hb x h3Dimana :l= Tegangan lentur yang terjadi ( kg/mm )2Qp = gaya pada pegasL= panjang pegas ke pin cutter 3 cm = 30 mmh = Tebal pegas 3,5 mmB = Tinggi pegas = 6 x h = 6 x 3,5 = 21 mmMaka :l= 8,58 x 30 x 3,5 = 900,921 x ( 3,5 )3900,4= 1,0006 kg/mm23.4.2. Perhitungan Pegas Tekan 34Pegas tekan berfungsi untuk meredam getaran sewaktu kopling bekerjaakibat getaran saat penyambungan maupun getaran akibat pemutusan pada kopling.Pada perencanaan ini jumlah pegas tekan ( Z= 6 buah )Gambar 3.5.2. Pegas TekanGaya yang dialami pada pegas tekanF = MtdRmDimana :Mtd = Moment yang di rencanakanRm = jari-jari letak pegas (cm)Rm = Do Dp4= 22,4 -3,2 4= 4,8cmRm = 48 mmmaka :F = 10977 kg mm48 mm= 228,69 kgGaya yang di terima setiap pegas ( Fp )Fp =FZ= 228,69 kg6Fp = 38,12 kgDalam pegas yang di rencanakan adalah bahan SUS 316 WPA (kawat baja poros )yang memiliki tegangan tarik sebesar (120 145 kg/mm )2 35Dimana :max = Kd 8 x D x Fp x d3Kd = faktor pegangan pegas dari awalKd = (C + 0,5) = 7+0,5 =10,7C7D = Diameter lilitan rata-rata = 22,4 mmd = diameter kawat = 3,2 mmmaka :max=1,07 8 x 22,4 x 38,123,14 x 3,23= 71,04 kg/mm2Tabel diameter standart dari kawat baja keras dan kawat musikTabel.3.5.0,080,502,90*6,50 0,900,553,20*7,00 0,10,603,50*8,00 0,120,654,00*9,00 0,140,704,50*10,00 0,160,905,00 0,181,005,50 0,21,206,0 0,231,40 0,261,60 0,291,80 0,322,00 0,352,30 0,452,60 Sumber : lit 1 hal 316Sedangkan besar tegangan punter (p)pada pegas tekan yaitu :p = 8 Fp x D x d3= 8 x 38,12 x 22,43,14 x (3,2)3Tp = 66,39 kg/mmDari syarat pemakaian > p = 71,04 kg/mm > 66,39 kg/mm (aman digunakan) karena tegangant2 izin maksimum lebih besar dari tegangan punter yang terjadi. 363.5. BantalanBantalan adalah elemen mesin yang menumpu poros yang berbebansehingga putaran dan getaran bolak-balik dapat berputar secara halus, dan tahanlama. Bantalan harus kokoh untuk memungkinkan poros serta elemen mesinnyaberkerja dengan baik, jika bantalan tidak berfungsi dengan baik maka prestasiseluruh sistem akan menurun atau tidak berkerja semestinya.Gambar 3.5. Bantalan Gelinding3.5. Perhitungan BantalanNomor bantalanUkuran luarKapasitasnominaldinamisspesifikC(kg)KapasitasnominalstatisspesifikCo(kg) JenisterbukaDua sekatDuasekattanpakontakdDBr 600060016002600360046005600660076008600960106001ZZ02ZZ6003ZZ04ZZ05ZZ6006ZZ07ZZ08ZZ6009ZZ10ZZ6001VV02VV6003VV04VV05VV6006VV07VV08VV6009VV10VV1012151720253035404550262832354247556268758088910121213141516160,50,50,50,5111,51,51,51,51,536040044047073579010301250131016401710196229263296464530740915101013201430 62006200ZZ6200VV103091400236 37620162026203620462056206620762086209621001ZZ02ZZ6203ZZ04ZZ05ZZ6206ZZ07ZZ08ZZ6209ZZ10ZZ01VV02VV6203VV04VV05VV6206VV07VV08VV6209VV10VV1215172025303540455032354047526272808590101112141516171819201111,51,51,52222535600750100011001530201023802570375030536046063570310501430165018802100 630063016302630363046305630663076308630963106300ZZ01ZZ02ZZ6303ZZ04ZZ05ZZ6306ZZ07ZZ08ZZ6309ZZ10ZZ6300VV01VV02VV6303VV04VV05VV6306VV07VV08VV6309VV10VV1012151720253035404550353742475262728090100110111213141517192023252711,51,51,52222,52,52,5363576089510701250161020902620320041504850365450545660785108014401840230031003650 Sumber : lit 1 hal 143Dipilih 6306ZZ, didapat d = 30 mm, D = 72 mm, B = 19mm, r = 2 mm. C = 2090kg, Co = 1440 kgDengan demikian beban ekivalen dinamis Pa (Kg) dapat diketahui denganmenggunakan persamaan :Pa = X . Fr + Y . Fa...........................................................................................( Lit 1, hal 135 )Dimana :Fr= Beban Radial (kg)Fa= Beban Aksial (kg)X,Y= Harga harga yang terdapat dalam tabel 4.9Untuk bantalan bola alur dalam dan berbaris tunggal :Maka :Fa/Co = 0,014 (direncanakan)Dengan ;Co= 1650 kg ; kapasitas nominal statis spesifikC= 2380 kg ; kapasitas nominal dinamis spesifikSehingga :Fa =Co . CFa = 0,014 x 1440= 20,16 kgSedangkan (Fr) dapat diketahui dengan menggunakan persamaan : 38 ,e.FrvFa!untuk baris tunggalDimana :Fr = ,.evFadengan (e) = 0,19 dan (v) = 1,2Maka :Fr = Kgx42,8819,02,116,20Harga : X = 0,56Y = 2,30Maka :Pa = X . Fr + Y . Fa= 0,56 x 88,42 + 2,30 x 20,16= 95,88 KgJika C (Kg) menyatakan beban nominal dinamis spesifik dan Pa (Kg) bebanekivalen dinamis, nama faktor kecepatan (fn) untuk bantalan bola adalah: 3133,3nfn.................................................................................................( Lit 1, hal 136 )dimana : n = 6000 rpmMaka : 31600033,3fn= 0,00561/3= 0,177Sedangkan faktor umur bantalan adalah : 86,388,952090177,0.xPaCfnfhSehingga umur nominal untuk bantalan bola adalah :Lh = 500 . (fh)3....................................................................................(Lit 1, hal 136 )= 500 x ( 3,86 )3= 28756,228 jam 39Diperkirakan ketahanan dari bantalan, dilihat dari umur nominal bantalan( Lh = 28756,228 jam) dan berdasarkan dalam tabel umur bantalan, maka bantalanini termasuk pemakaian sebentar sebentar ( tidak terus menerus ).Dalam perencanaan ini direncanakan pemakaian selama ( 24 jam ) perhari maka : 119824228,28756hariSehingga diperkirakan umur bantalanapabila dipakai secara kontiniu(24am/hari) maka lamanya pemakaian kira kira 3,273 tahun, dimana 1 tahun 366hari.3.6.BautBaut merupakan pengikat yangsangat pentinguntuk mencegahkecelakaan dan kerusakan pada mesin.Perencanaan kopling ini memiliki dua macam baut :a.Baut pengikat poros dengan flywheel ada 8 buah.b.Buat pengikat rumah kopling dengan flywheel ada 12 buah.Pemeriksaan baut pengikat poros dengan poros dengan flywheelR = 40 mm.Gambar 3.6.A Baut3.6.1. Perhitungan BautA. Baut pengikat poros dengan flywheelJumlah baut yang di rencanakan (n) ada 8 buahGaya yang di tekan setiap baut (F) RMtcFDimana: 40Mtd = moment torsi rencana = 10977 kg/mmMaka :F = 10977 kg/mm40 mm= 274,4 kgSehingga beban tarik aksial (Fb) : NFFb84,274FbFb = 34,3 kgBahan terbuat dari SS 50 dengan kekuatan tarik (b)= 55 kg/mm ,2Tegangan geser izin (g) adalah : 21xSfSfbgWWDimana :Sf = Faktor keamanan untuk baja karbon tempa = 8Sf = Faktor keamana untuk baja karbon dengan pengaruh massa 1,3-3,0= 3,0 (3,0 diambil)g =55 kg/mm28 x 2= 3,43 kg/mm2Tegangan tarik yang terjadi (t) adalah : AFbtWDimana:Fb = beban tarik aksialtW= Tegangan tarik yang di izinkanMaka :W= F 41d >1 = xnw.S4d >1 = 814,34,2744xKgx= 43,69d = 43,129 ( Sesuai table 3.6 )1 ( )214dAS= 3,14 (43,129)2 4A = 1460,19 mmSehingga :t= 34,3 kg1460,19 mm= 0,0235 kg/mm2Syarat pemakaiang>t= 3,43 kg/mm > 0,0235 kg/mm2 2 Maka konstruksi baut pengikat poros dengan flywheel aman untuk di pakai danspesefikasi yang sudah di dapat atau di rencanakan antara lain :Diameter luar (D)= 48,000 mmDiameter Efektif (D ) = 44,752 mm2Diameter dalam (D )1= 43,129 mmJarak bagi (!)= 5 mmTinggi kaitan (H)= 2,706 mmB. Baut pengikat rumah kopling dengan flywheelJumlah baut yang di rencanakan ada 12 buahJarak sumbu ke baut (R) = 60 mm. 42Gambar 3.6.B BautMaka gaya yang di terima oleh setiap baut adalah :F = Mtd R= 10977 kg/mm60 mm= 182,95 kgSehingga gaya yang di terima oleh setiap baut (fb) adalah :fb = Fn= 182,9512= 15,245 kgBahan baut adalah SS 50 dengan kekuatan tarik (b)adalah 55 kg/mm2W= Fd >1 = xnw.S4d >1 = 1214,395,1824xKgx= 19,42 mm ( diambil 19,294 )Maka di perolehA = (19,294)24= 29.22 mm2Sehingga :t= 15,245 kg29,22 mm= 0,52 kg/mm2Syarat pemakaian adalahg >t = 3,43 kg/mm > 0,52 kg/mm . tegangan geser22 izin lebih besar dari tegangan tarik yang terjadi sehingga aman digunakan.Maka baut pengikat flywheel dengan rumah kopling aman untuk di pakai darispesifikasi yang sudah di dapat dan diperoleh :Diameter luar (D)= 22,000 mmDiameter Efektif (D ) = 20,376 mm2 43Diameter dalam (D ) = 19,294mm1Jarak bagi (!)= 2,5 mmTinggi kaitan (H)= 1,353mmTabel 3.6.UlirJarak bagi!Tinggikaitan H1Ulir dalam DiameterLuar DDiameterefektifD2DiameterdalamD1 123Ulir luar Diameterluar dDiameterefektif d2Diameterinti d1 M 6M 8M 7111,250,5410,5410,6776,0007,0008,0005,3506,3507,1884,9175,9176,647 M 10M 9M 111,251,51,50,6770,8120,8129,00010,00011,0008,1889,02610,0267,6478,3679,367 M 12M 16M 141,75220,9471,0831,08312,00014,00016,00010,86312,71014,71010,10611,83513,835 M 20M 18M 222,52,52,51,3531,3531,35318,00020,00022,00016,37618,37620,37615,24917,29419,294 M 24M 30M 27333,51,6241,6241,89424,00027,00030,00022,05125,05127,72720,75223,75226,752 M 36M 33M 393,5441,8942,1652,16533,00036,00039,00030,72734,40236,40229,21131,67034,670 M 42M 48M 454,54,552,4362,4362,70642,00045,00048,00039,00742,00744,75237,12940,12942,129 M 56M 52M 6055,55,52,7062,9772,97752,00056,00060,00048,75254,42856,42846,58750,04654,046 M 64M 68663,2483,24864,00068,00060,10364,10357,50561,505 Sumber : literature 1 hal 2903.7. Paku KelingBentuk dan ukuran paku keeling menurut normalisasi Dn 101diberikan dalam table. 44Gambar 3.7. Paku KelingTabel 3.7.Jenis dan sketsaDimensi DQaNL2mm 37 mm(1,6 1,8) d(0,6 0,8) d(3 10) d DQaNL2,6 mm 31 mm(1,6 1,8) d(0,6 0,8) d_ _ _ (___ 1,7) d_ _MOK WHEDO SODW DQan2,3 mm 36 mm(1,5 2) d(0,4-0,5) d 3.7.1.Perhitungan Paku KelingUntuk mengikat plat gesek dengan plat pembawa digunakan sistem sambunganpaku keling.Pada perencanaan paku keling ini, direncanakan paku keling sebanyak n = 24 buah.Pada perencanaan paku keling di ambil dari bahan Aluminium dengan kekuatantarik 2b= 37 kg/mm , dimana paku keling yang di rencanakan ( 2,3 6 ) atau flat 2head river.Sehingga :dp= diameter paku (direncanakan ) = 3 mmL=lebar permukaan plat gesek = 2317 mmV =faktor keamanan ( 8- 10 ) direncanakan = 10Lp=jarak antara paku keling ( L = 2,2 . d )p p Dkp=diameter kepala paku keling ( 14,6 . d )kdk= 4 (direncanakan ) 45maka : Dkp= 1,6 x 4 = 6,4 mmgaya yang berkerja pada paku keling adalah ;P = M (pLit : 3, hal : 14 )LpDimana : Mp=10977kg mmLp= 2,2 x d 2,2 x 3 = 6,6 mmpJadi :P = 10977 = 1663,18 kg mm6,6sedangkan gaya yang berkerja pada masing masing paku keling dapat diasumsikan dengan persamaan berikut ini :P = P = 10977 = 457,37 kg mm n 24dengan faktor keamanan yang di rencanakan sebesar v = 10, maka di perolehtegangan izin sebesar :_ t = 2b= 37 = 3,7 kg/mm2 V 10Sedangkan tegangan geser (2g ) adalah :2g = Pkg/mm2n . F1dimana :P = gaya yang bekerja pada masing masing paku kelingF1= luas penampang paku keling= . d124d = diameter lubang paku keling ( d + 1 = 3 + 1 = 4 mm = 0,4 cm )1 n =jumlah paku keling = 24 buahjadi :F1= . d12= 3,14 x 42= 12,56 cm24 4maka :2g =P= 457,37= 1,517 kg/mm2n . F124 x 12,56sehingga tegangan geser yang di izinkan adalah : 462gl= 0,8 . _ t=0,8 x 3,7 = 2,96 kg/mm2sehingga diperoleh tegangan geser yang di izinkan lebih besar dari padategangan geser yang terjadi 2gl> 2g atau 2,96 kg/mm > 1,517 kg/mm , jadi paku22keling aman digunakan terhadap tegangan geser yang terjadi pada satu koplingyang bekerja.Tegangan tumbuk yang terjadi pada paku keling adalah :P =Pkg/mm2n . Fa . SDimana :Fa= luas penampangD1= diameter lubangS= tebal platN = jumlah paku kelingSedangkan tegangan tumbuk izin adalah :P1= 2 . _ t Maka :P = 2 x 3,7 = 7,4 kg/mm1 2Agar konstruksi aman maka :P1> PP1>P___n . Fa . dp7,4 kg/mm2> 457,37____ 24 x 4 x SS>457,37710,4S = 0,644 mmMaka tegangan tumbuk yang terjadi antara paku keling dan plat pembawaadalah :P =Pkg/mm2n . Fa .S 47= ___ 457,37_____24 x 4 x 3 x 0,644= 2,47 kg/mm2jadi tegangan tumbuk izin lebih besar dari pada tegangan tumbuk yangterjadi yakni :P1> P atau 7,4 kg/mm > 2,47 kg/mm2 2, berarti konstruksi paku keling amanterhadap hanya tumbuk yang terjadi. 48BAB IVPERAWATAN MAINTENANCE ( PEMELIHARAAN )Pemeliharaan yang di butuhkan oleh kopling adalah perawatan berkala yangdi lakukan setiap 6 bulan sekali, meliputi :xPembersihan sisa- sisa gesekan plat gesek yang berbahan dasar asbes yangbiasanya meninggalkan sisa di bagian dalam dari rumah kopling.xPemberian minyak pelumas pada pegas kopling guna mencegah karat yangtimbul karena usia atau waktu.xPenggantian karet penekan kopling yang biasanya juga rusak karena waktuatau jangka pemakaian.xPemeliharaan ini haruslah dilakukan di bengkel, hal ini karena untukmembongkar kopling kita terlebih dahulu haruslah menurunkan rumahtransmisi atau biasa di sebut (transdown).Dengan pemakaian dari kopling yang tidak terlalu dipaksakan dapatmembuat kopling menjadi lebih tahan lama dan awet. 49BAB VKESIMPULAN DAN SARANKesimpulanDalam perencanaan ini dapat ditarik beberapa kesimpulan:1.Suatu perncanaan dapatdikatakan aman apabila harga yang didapa tlebihkecil dari pada harga yang diizinkan2.Dalam perencanaan ini ukuran-ukuran poros sangat penting karena turutmempengaruhi perhitungan kopling yang direncanakan.3.Dalam desain poros dan kopling, bahan poros harus lebih kuat dari padabahan untuk koplingDari perhitungan rancangan Kopling TOYOTA AVANZA dapat diambilkesimpulan :1.Perhitungan PorosxMoment Torsi (T)= 10977 Kg mmxBahan Poros= S45C-DxDiameter Poros= 30mm2.Perhitungan Sline Dan NaafxBahan spline= S45C-DxLebar spline (w)= 15 mmxKedalaman spline= 3,52 mmxJari-Jari spline (d)= 16,76 mmxDiameter spline (d)= 37,04 mmxDiameter spline (L)= 57 mm3.Perhitungan Plat gesekxDiameter Luar (D2)= 241 mmxDiameter Luar (D1)= 160,6 mmxLuas Plat Gesek= 2317 mm24.Perhitungan Pegas 50xBahan Pegas Matahari dan Pegas Matahari =SUS 316 WPAxPanjang Pegas Maksimum=30 mmxJari-jari plat pegas=6,5 mm5.Perhitungan BantalanxBahan Bantalan= FC45C-DxBeban dinamis spesifikasi= 2090 KgxDiameter Luar= 72 mmxDiameter dalam (d)= 30 mmxLebar bantalan= 19 mm6.Perhitungan BautxBahan Baut= S50C-DxDiameter inti Baut= 43,12 mmxJarak Bagi (p)= 5 mmxTegangan Geser Ijin= 3,43 Kg/mm2xTegangan Tarik= 0,235 Kg/mm27.Perhitungan Paku KelingxBahan Paku Keling= AlumaniumxDiameter paku keling= 3 mmxTegangan geser izin = 2,96 kg/mmxTegangan geser yang terjadi = 1,517kg/mmxSaranDari perhitungan rancangan Kopling TOYOTA AVANZAdapat diambilkesimpulan :Untuk perencanaan ini sebaiknya diperhatikan bahan yang1.Digunakan untuk desain poros dan komponen-komponen kopling.2.Dalam perencanaan kopling tegangan izin harus lebih besar dari teganaganyang terjadi. 51Untuk mendapatkan hasil yang optimal maka persentase perbandingan antartegangan izin dengan tegangan yang terjadi adalah 75 85%.3.Dalam perencaan tersebut tegangan yang terjadi harus disesuaikan denganbahan fungsi dan pemakaian.4.Untuk memperpanjang masa pemakaian kopling maka perlu diperhatikanbagian bagian elemen mesin yang perlu diganti sebelum melewatiketentuan pemakaian dari e;emen mesin tersebut.5.Perlu perawatan intensif agar kopling dapat bekerja dengan baik.6.Suatuperncanaan sebaiknya diperhatikan bahwa harga yangDidapatdarihasil perhitungan harus lebih kecil dari pada harga yang diizinkan 52DAFTAR PUSTAKA1.Ir. Sularso, MSME dan Kyokatsu Suga, 1983, Dasar Perencanaan danPemilihan Elemen Mesin, P.T. Pradya Paramitha Jakarta.2.Ir. Jack Stolk dan Ir. C. Kros, 1993, Elemen Mesin ( Elemen KostruksiBangunan Mesin ), PENERBIT Erlangga, Jakarta Pusat.3.Niemann, H. Winter. 1992; Elemen Mesin Jilid 2. Erlangga, Jakarta.