penggunaan piracetam dalam penatalaksanaan stroke
TRANSCRIPT
-
8/13/2019 Penggunaan Piracetam Dalam Penatalaksanaan Stroke
1/8
1
PENGGUNAAN PIRACETAM DALAM PENATALAKSANAAN STROKE
Piracetam adalah obat yang digunakan dan dijual di banyak negara selama
beberapa tahun sebagai agen nootropik (obat dengan efek metabolik pada otak), dan
untuk terapi myoklonus. Baru-baru ini review Cochrane telah mempublikasikan
efikasi piracetam dalam perbaikan bahasa pada pasien stroke aphasia . Obat ini
juga direkomemdasikan lagi untuk terapi stroke akut.
1. Mekanisme kerjaa. Pada level neuronal :Berkaitan dengan kepala polar phospholipid membraneMemperbaiki fluiditas membran sel.Memperbaiki neurotransmisiMenstimulasi adenylate kinase yang mengkatalisa konversi ADP menjadi
ATP
b.Pada level vaskular :Meningkatkan deformabilitas eritrosit , maka aliran darah otak meningkatMengurangi hiperagregasi plateletMemperbaiki mikrosirkulasi
2. Farmakokinetik:Piracetam diabsorbsi sempurna setelah pemberian oral. Kosentrasi puncak dalam
plasma dicapai dalam waktu 30-40 menit, dan bioavailabilitas oral 100%. Waktu
paruh eliminasi 5-6 jam namun dapat meningkat pada usia lanjut terutama pada
-
8/13/2019 Penggunaan Piracetam Dalam Penatalaksanaan Stroke
2/8
2
mereka dengan berbagai penyakit. Piracetam diekskresi melalui urine secara utuh
lebih dari 98 %.
3. Indikasi:Strok iskemik akut dalam 7 jam pertama dari onset stroke.
4. Kontra indikasi :Hipersensitivitas terhadap piracetamPenderita dengan gangguan fungsi ginjal yang berat (creatinine clearance < 20
ml/menit)
Perlu perhatian khusus pada pasien dengan stroke hemoragik dan gangguanirnmunitas.
5. Efek samping:Gelisah, irritabilitas, insomnia, ansietas, tremor, dan agitasi.
6. Dosis dan cara pemberian :pertama 12 gram perinfus habis dalam 20 menit, dilanjutkan dengan 3 gram bolus
intravena per 6 jam atau 12 gram/24 jam dengan drip kontinyu sampai dengan
hari ke 4. Hari ke 5 sampai dengan akhir minggu ke 4 diberikan 4,8 gram 3 kali
per hari per oral. Minggu ke 5 - 12 diberikan 2,4 gram 2 kali sehari peroral.
7. Bukti Klinis.Tidak ada perbedaan outcome fungsional antara kelompok piracetam
dibandingkan kontrol piracetam dosis 12 g/ hari boluls iv selama 4 minggu,
dilanjutkan 4,8 g/hari selama 12 minggu tidak mempengaruhi outcome jika
diberikan dari 12 jam onset strok iskemik akut (Kelas l, Tingkat Evidensi B)
-
8/13/2019 Penggunaan Piracetam Dalam Penatalaksanaan Stroke
3/8
3
Piracetam mungkin bermanfaat jika diberikan dalam kurang 7 jam onset strokeiskemik akut derajat sedang dan berat (Kelas 1, Tingkat Evidensi B)
Pirasetam mungkin masih efektif untuk pengobatan afasia pasca stroke (Kelas /Tingkat Evidensi B).
Terapi Obat-obatan Neuroprotektan lainya
1. Citicholin
Mekanisme kerja dan farmakologik:
Pada level neuronal: Mekanisme kerja utama citikoline adalah meningkatkan pembentukan choline
dan meng hambat pengrusakan phosphatydilcholine (menghambat
phospholipase).
Pada metabolisme neuron meningkatkan ambilan glukosa, menurunkanpembentukan
asam laktat, mempercepat pembentukan asetilkolin dan menghambat
radikalisasi asam lemak dalam keadaan iskemia.
Meningkatkan biosintesa dan mencegah hidrolisis kardiolipin Memelihara asam arachidonat terikat pada fosfatidilkolin Merangsang pembentukan glutation merupakan antioksidan endogen otak
terhadap radikal bebas hidrogen peroksida dan lipid peroksida.
Mengurangi peroksidasi lipid Mengembalikan aktivitas Na'I K* ATP ase
-
8/13/2019 Penggunaan Piracetam Dalam Penatalaksanaan Stroke
4/8
4
Pada level vaskular.
oMeningkatkan aliran darah otak.
o Meningkatkan konsumsi 02o Menurunkan resistensi vaskuler.
Farmakokinetik:
Absorbsi oral hampir 100%, diserap dalam cytidine dan choline
Bioavailabilitas oralclan i.v. sama.
Indikasi:
Strok iskemik dalam < 24 jam pertama dari onset
Strok hemoragik intraserebral.
Kontra indikasi:
Penderita yang hipersensitifitas terhadap citicholine.
Peringatan dan perhatian:
Dalam keadaan akut dan gawat, citicoline harus diberikan bersama-samadengan obat-obat yang dapat menurunkan tekanan intrakranial atau obat
hemostatik, suhu badan dijaga agar tetap rendah.
Pada strok hemoragik intraserebral jangan mem berikan citicholine dosis lebihdari 500 mg sekaligus, jadi harus dosis kecil 100 mg - 200 mg, 2-3 kali sehari.
Pemberian secara intravena harus perlahan- lahan. Efek samping:
o Reaksi hipersensitif : ruam kulit.
-
8/13/2019 Penggunaan Piracetam Dalam Penatalaksanaan Stroke
5/8
5
o Insomnia, sakit kepala, pusing, kejang, mual, anoreksia, nilai fungsi hatiabnormal pada peme riksaan laboratorium, diplopia, perubahan tekanan darah
sementara dan malaise.
Dosis dan cara pemakaian:
Bisa diberikan dalam 24 jam sejak awal stroke. Untuk strok iskemik : 250 - 1000
mg/hari, i.v. terbagi dalam 2 - 3 kali/hari selama 2 - 14 hari, Untuk stroke
hemoragik: 150-200 mg/hari, i.v, terbagi dalam 2-3 kali/hari selama 2 - 14 hari.
2. Naftidrofuryl
Naftidrofuryl inhibitor selektif dari reseptor 5-HT2 pada sel endotel manusia
Telah digunakan selama beberapa tahun untuk iskemi serebral dan perifer
Penghambat potential TNF-alfa pemicu peningkatan ICAM- 1
Meningkatkan NOS mengurangi vasospasme
3. Nimodipin
14 uji klinis pada strok iskemik sejak thn 1984 (9 ujji klinis menemukan tidak
ada efek, uji klinis ada perburukan, sedangkan 4 uji klinis mendapatkan keluaran
yang posistif (Kelas l, Tingkat Evidensi A)
Meta-analisis dari 29 trials, 7665 pasien : tidak ada manfaat pada strok iskemik
Nimodipine meta-analisis bermanfaat sebagai neuroprotektan, 48 jam dari
onset (Kelas I, Tingkaf Evidensi A).
-
8/13/2019 Penggunaan Piracetam Dalam Penatalaksanaan Stroke
6/8
6
4. Neuropeptide
Pemberian neuropeptida pada stroke iskemik menunjukkan perbaikan yang
bermakna, makin besar dosis dan semakin dini pemberian maka makin baik
hasilnya (Skor Orgogozo dan Barthel Index) (Kelas I, Tingkaf Evidensi B)
-
8/13/2019 Penggunaan Piracetam Dalam Penatalaksanaan Stroke
7/8
7
ALOGARITMA STATUS EPILEPTIKUS
-
8/13/2019 Penggunaan Piracetam Dalam Penatalaksanaan Stroke
8/8
8