pengetahuan akan kandungan kimia suatu tumbuhan merupakan suatu langkah awal pemahaman tumbuhan...

6
Pengetahuan akan kandungan kimia suatu tumbuhan merupakan suatu langkah awal pemahaman tumbuhan tersebut sebagai obat. Hal ini dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan penyakit yang berkembang di masyarakat, salah satunya adalah penyakit diabetes hal ini di tandai dengan peningkata kadar gula darah (hiperglikemia). Saat ini penyakit diabetes masih menjadi masalah yang serius di Indonesia.(toenk) Karamunting (Rhodomyrtus tomentosa) adalah salah satu tumbuhan obat yang sering digunakan oleh masyarakat. Tumbuhan ini termasuk ke dalam famili Myrtaceae dan mempunyai nama internasional Rosemyrle. Secara tradisional, daun tumbuhan ini digunakan untuk mengobati luka, kudis, sakit perut, diare, sakit kepala, mencegah infeksi dan pendarahan setelah melahirkan (Burkill, 1966). Burkill, I. H. (1966). A Dictionary of Economic Product of The Malay Peninsula , Vol. II, Government of Malaysia and Singapore by The Ministry of Agriculture and Cooperatives, Kuala Lumpur, Malaysia. Buahnya digunakan sebagai antibisa dan obat diare. Sari akarnya digunakan untuk mengobati sakit jantung, mengurangi rasa sakit setelah melahirkan, obat diare, infeksi kulit dan untuk perawatan bekas luka pada kornea mata (Burkill, 1966; Bailey, 1930). Bailey, L. H. (1930). The Standart Cyclopedia of Horticulturae, Vol. III, The Macmillan Company, New York.

Upload: ahmad-zuhyardi-lubis

Post on 23-Nov-2015

10 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Pengetahuan akan kandungan kimia suatu tumbuhan merupakan suatu langkah awal pemahaman tumbuhan tersebut sebagai obat. Hal ini dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan penyakit yang berkembang di masyarakat, salah satunya adalah penyakit diabetes hal ini di tandai dengan peningkata kadar gula darah (hiperglikemia). Saat ini penyakit diabetes masih menjadi masalah yang serius di Indonesia.(toenk)Karamunting (Rhodomyrtus tomentosa) adalah salah satu tumbuhan obat yang sering digunakan oleh masyarakat. Tumbuhan ini termasuk ke dalam famili Myrtaceae dan mempunyai nama internasional Rosemyrle. Secara tradisional, daun tumbuhan ini digunakan untuk mengobati luka, kudis, sakit perut, diare, sakit kepala, mencegah infeksi dan pendarahan setelah melahirkan (Burkill, 1966). Burkill, I. H. (1966). A Dictionary of Economic Product of The Malay Peninsula, Vol. II, Government of Malaysia and Singapore by The Ministry of Agriculture and Cooperatives, Kuala Lumpur, Malaysia. Buahnya digunakan sebagai antibisa dan obat diare. Sari akarnya digunakan untuk mengobati sakit jantung, mengurangi rasa sakit setelah melahirkan, obat diare, infeksi kulit dan untuk perawatan bekas luka pada kornea mata (Burkill, 1966; Bailey, 1930). Bailey, L. H. (1930). The Standart Cyclopedia of Horticulturae, Vol. III, The Macmillan Company, New York.Tanaman mengandung senyawa golongan flavonoid, steroid, triterpenoid, tannin, galat, kuinolon dan unsur natrium, kalsium, serta magnesium (Dachriyanus, 2004). Dachriyanus. (2004). Cytotoxic Compounds from Karamunting (Rhodomytus tomentosa). Padang: Universitas Andalas. KARAKTERISASI SIMPLISIA DAN EKSTRAK SERTA ISOLASI SENYAWA AKTIF ANTIBAKTERI DARI DAUN KARAMUNTING ( Rhodomyrtus tomentosa ( W.Ait ) Hassk )

1Krisyanella, 2 Dachriyanus, 2 Marlina 1 Pasca sarjana prodi.Farmasi Universitas Andalas 2 Fakultas Farmasi Universitas AndalasSalah satu tanaman obat yang dalam beberapa tahun belakangan ini banyak menarik perhatian masyarakat adalah mahkota dewa (MD/Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.). Secara kualitatif, MD mengandung beberapa zat aktif seperti:

i) alkaloid, bersifat detoksifikasi yang dapat menetralisir racun di dalam tubuh,

ii) saponin yang bermanfaat sebagai anti bakteri dan virus, mengurangi kadar gula darah, mengurangi penggumpalan darah,

iii) flavonoid berfungsi sebagai anti-oksidan, dan iv) polifenol yang berfungsi sebagai antihistamin.( Kardono LBS. Chemical constituents of Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl. Ministry of Health: Research development Center for Parmacy and Traditional Medicine; 2003.)Kemungkinan efek menurunkan glukosa darah ini terjadi melalui kerja saponin dan tanin yang terkandung di dalamnya.( Simon M. Principles and practice of phytotherapy. London: Churchill Livingstone; 2000. Dan , Rotblatt M, Zimet I. Evidence-based herbal medicine. Haney & Belfus, INC; 2002.). Dari kepustakaan diketahui bahwa bergabungnya saponin ke dalam membran sel membentuk struktur yang lebih permeable dibanding membran aslinya. Saponin meningkatkan permeabilitas usus kecil, sehingga meningkatkan uptake zat yang sesungguhnya kurang diserap dan menyebabkan hilangnya fungsi normal usus. Pengaruh saponin terhadap susunan membran sel dapat menghambat absorbsi molekul zat gizi yang lebih kecil yang seharusnya cepat diserap, misalnya glukosa. Struktur membran sel yang terganggu diduga juga menimbulkan gangguan pada system transporter glukosa sehingga akan terjadi hambatan untuk penyerapan glukosa. Kemungkinan efek penurunan kadar glukosa darah ini selain oleh saponin juga mungkin disebabkan oleh kandungan tanin. Dari kepustakaan diketahui bahwa tanin ini bersifat sebagai astringen, dapat mempresipitasikan protein selaput lendir usus dan membentuk lapisan yang melindungi usus, sehingga menghambat penyerapan glukosa.( Rotblatt M, Zimet I. Evidence-based herbal medicine. Haney & Belfus, INC; 2002.)Efek hipoglikemik daging buah Mahkota dewa (Phaleria

Macrocarpa (Scheff.) Boerl.) terhadap kadar gula darah

pada manusia sehat setelah pembebanan glukosa

Meiyantia*, Hedi R. Dewoto**, dan Fransiscus D. Suyatna**

*Departemen Farmasi, Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti

**Departemen Farmakologi dan Terapetik Fakultas Kedokteran Universitas IndonesiaJuli-Agustus 2006, Vol.25 No.3Meiyanti, 2006 menjelaskan efek menurunkan glukosa darah ini terjadi melalui kerja saponin dan tanin yang terkandung di dalam buah mahkota dewa. Selanjutnya dijelaskan bahwa bergabungnya saponin ke dalam membran sel membentuk struktur yang lebih permeabel dibanding membrane aslinya. Dalam saluran pencernaan saponin meningkatkan permeabilitas pada usus kecil, sehingga meningkatkan ambilan zat yang sesungguhnya kurang diserap dan menyebabkan hilangnya fungsi normal usus. Penelitian yang dilakukan Meiyanti (2006), pada tikus putih memperlihatkan efek penurunan glukosa darah setelah pemberian mahkota dewa diperkirakan karena mekanisme penghambatan kerja enzim alfa-glukosidase yaitu enzim di dalam usus mengubah disakarida menjadi glukosa. Enzym alfaglukosidase inhibitor ini menghambat absorbsi glukosa pada usus halus, sehingga berfungsi sebagai antihiperglikemik setelah diberikan glukosa.Saponin

Saponin adalah glikosida triterpena dan sterol yang telah terdeteksi dalam lebih dari 90 suku tumbuhan. Saponin merupakan senyawa aktif permukaan dan bersifat seperti sabun, serta dapat dideteksi berdasarkan kemampuan membentuk busa dan menghemolisis sel darah. Triterpen tertentu terkenal karena rasanya, terutama kepahitannya. Pencarian saponin dalam tumbuhan telah dirangsang oleh kebutuhan akan sumber sapogenin yang mudah diperoleh. Saponin dan glikosida sapogenin adalah salah satu tipe glikosida yang tersebar luas dalam tumbuhan (Harborne, 1987). Harborne J.B. 1988. Metode Fitokimia : Penuntun Cara Modern Menganalisis

Tumbuhan. Edisi kedua. Kosaih Padmawinata dan Iwang Soediro, Penerjemah. Terjemahan dari : ITB Bandung. Bandung. hlm 47-50. Dikenal dua macam saponin, yaitu glikosida triterpenoid alkohol dan glikosida dengan struktur steroid. Kedua saponin ini larut dalam air dan etanol tetapi tidak larut dalam eter (Robinson, 1995). Robinson, T. 1995. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Kosaih Padmawinata, Penerjemah. Terjemahan dari : ITB Bandung. Bandung. hlm 139 145.Hasil skrining fitokimia salah satu kandungan buah naga adalah senyawa

golongan flavonoid. Golongan ini terutama yang berada dalam bentuk

glikosidanya mempunyai gugus-gugus gula. Dalam penelitian ini, diduga

glikosida flavonoid yang terkandung dalam buah naga tersebut diduga bertindak