pengembangan pakan mandiri komoditas air payau melalui ... · memiliki nutrisi yang komplit seperti...
TRANSCRIPT
Pakan merupakan salah satu komponen utama dalam kegiatanbudidaya ikan. Pada budidaya ikan secara intensif, kontribusi biaya dari pakan dapat mencapai 70 dari total biaya p r o d u k s i . P a d a b u d i d a y a i k a n t r a d i s i o n a l p l u s , pakan buatan tambahan juga sangat dibutuhkan ketika daya dukung pakan alami menurun khususnya pada fase akhir pemeliharaan ikan (pembesaran). Untuk menekanharga pakan, salah satu upayanya adalah pembudidayadapat membuat pakan mandiri dengan memanfaatkan bahan bakul o k a l y a n g a d a d i s e k i t a r l o k a s i p e m b u d i d a y a .
A. Pendahuluan
B. Komoditas Ikan Air Payau
Beberapa jenis komoditas ikan air payau yang dapat dikembangkan pakannya secara mandiri oleh pembudidaya dengan memanfaatkan bahan baku lokal antara lain: ikan bandeng,nila saline, baronang, udang windu dan vaname yang dipelihara secara tradisional plus.
C. Kebutuhan Nutrisi Ikan Payau
Pada budidaya secara tradisional plus dengan tetap mengha-rapkan adanya peran pakan alami di tambak, maka pakanmandiri yang dapat dibuat oleh pembudidaya tidak perlumemil ik i nutr is i yang kompl i t seper t i pakan untuk keperluan pada budidaya intensif dan super intensif. Minimal kebutuhan nutrisi makro ikan dapat terpenuhi sepert i pada Tabel 1. Namun untuk pakan udang harus menggunakan tepung tepung ikan dan perekat yang bagus untuk meningkatkan daya attraktan dan ketahanan pakan
Komoditas Makro nutrient dalam pakan (%)
Protein Lemak S.kasar
Bandeng 2 0 – 3 0 6 – 10 3-12
Baronang 20 – 30 6 – 10 3-12
Nila saline 20 – 30 6 – 10 3-8
Udang windu 30 – 40 6 – 9 >5
Udang vaname 30 – 35 6 – 9 >5
dalam air.
D. Beberapa Bahan Baku Lokal Untuk Pakan Ikan
Jenis bahan hewani Protein Lemak Serat kasar Abu BETN
Tepung ikan lokal 44,7- 55,4 4,8- 10,8 1,1- 3,4 21,7- 24,7 11,0-22,3
Tep. kepala udang 44,4- 49,8 3,8- 8,4 15,8- 19,7 25,7- 27,8 1,2- 2,8
Tep.limbah ayam 59,1- 62,7 17,2- 22,3 1,9-2,4 5,3-7,4 8,8- 12,9
Tep. keong mas 51,8- 66,0 5,2- 13,6 2,8-6,1 11,2-24 4,5- 14,8
Tep limbah kepiting 6,6- 10,1 1,0-3,1 3,8-8,3 58,2-62,3 25,3- 25,9
Tep. kedele 36-41 18,4 -20 3,5-6,4 6,0-7,2 27,4- 38,5
Bungkil kedele 44-48 3,5-5,7 6,2-7,2 6,8-9,3 30,3-40,7
Ampas tahu 18,2-24,0 5,8-10,3 20,1-26,8 2,4-10,6 36,7-39,4
Dedak halus 11,9- 13,8 11,9-15,9 6,2-14,3 9,4-11,7 49,5-53,8
Bungkil kopra 18-24 5,4-20 12,4-16,7 4,6-7,7 39,2-40,1
Bk. kopra fermentasi 29,3- 29,8 5,2-6,7 16,4-16,5 7,2-8,4 38,7-41,8
Tep. jagung 10,2- 11,0 3,8-4,1 1,7-2,4 1,8-2,2 38,7-41,8
Mi apkiran 10-11 5,3-17,5 0,81-2,5 4,2-4,8 38,7-41,8
Goss (Cera-tophyllum) 17-20,8 2,7-3,2 13,5-16,6 28,4-30,5 38,7-41,8
Tep kanji / tapioka 0,2-0,5 0,2-0,3 0,9-1,5 7,0-8,2 38,7-41,8
Tep rumput laut 10,7-13,0 0,9-1,5 16,1-17,3 15,1-22,5 45,6-48,0
Pemilihan bahan baku didasarkan atas kandungan nutrisi yang tinggi, harga murah, dan ketersediannya di lokasi sekitar wilayah pengembangan kegiatan budidaya, sehingga diharapkan akan didapatkan harga pakan yang murah tetapi tetap berkualitas
untuk pertumbuhan ikan budidaya.
Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payaudan Penyuluhan Perikanan
Pengembangan Pakan Mandiri KomoditasAir Payau Melalui Pemanfaatan
Bahan Baku Lokal
Jl. Makmur Daeng Sitakka No. 129 Maros Sulawesi Selatan 90512, Indonesia
Telp/Fax : (0411) 371-544 - (0411) 371-545 Email :
[email protected]@gmail.com
@Riset_Maros
@Riset_Maros
BRPBAP3 Maros
brpbapmaros.kkp.go.id
Tabel 2. Beberapa jenis bahan pakan untuk pembesaran ikan dengan kandungan nutrisinya/ proksimat (% bahan kering)
Tabel 1. Kebutuhan nutrisi dalam pakan untuk komoditas ikan air payau pada budidaya tradisional plus (% bahan kering)
eGosse
E. Formulasi Pakan MandiriPenyusunan formulasi pakan didasarkan atas kebutuhan nutrisi ikan untuk tumbuh optimum, kandungan nutrisi bahan baku serta ketersediaan bahan dan harga yang murah. Penyusunanformulasi dapat dilakukan dengan metode kuadran atau menggunakan program Microsoft Excell sederhana. Contoh formulasi pakan mandiriuntuk pembesaran ikan bandeng sepert i pada Tabel 2.
Komposisi bahan pakan Jumlah (%) Tep. ikan lokal 20 Tep. bungkil kopra hasil fermentasi
35
Ampas tahu 15 Dedak halus 15 Mi apkiran 14 Vitamin & mineral mix 1,0 Komposisi proksimat pakan (% bahan kering) - Protein kasar 25,3 - Lemak 6,1 - Serat kasar 10,2 - Abu 11,4 - BETN 47,0 - Energi total (Kkal/kg) 3.930 Harga pakan (Rp/kg) 5.500
Berdasarkan hasil analisis proksimatnya, pakan tersebut dapat digunakan dalam pembesaran ikan bandeng, baronang, dan ikan nila saline yang dipelihara secara tradisonal plus di tambak.
F. PembuatanPakan MandiriTa h a p a n d a l a m p e m b u a t a n / p e n c e t a k a n p e l l e t :a. Penyediaan bahan baku pakan. Semua bahan padatan harus dalam bentuk tepung dengan ukuran butiran maksimum 300 µm. Semakin halus bahan semakin baik karena akan meningkatkan homogenitas campuran, daya lekat pellet dan kecernaan pakan.
b. Penimbangan bahan. Timbang setiap bahan berdasarkan formulasi
yang telah ditentukan dengan menggunakan timbangan yang sesuai.
c. Pencampuran bahan. Bahan yang telah ditimbang dicampur
satu per satu dimulai dari bahan yang paling sedikit hingga
menghasilkan campuran yang homogen. Mixer dibutuhkan,
utamanya jika kita ingin membuat pakan dalam jumlah yang banyak.
d. Penambahan air. Campuran yang telah homogen ditambahkan air bersih (20-30%) dan diaduk-aduk hingga membentuk adonan yang siap dicetak.
e. Pencetakan pellet. Pencetakan pellet menggunakan mesin pencetak
pellet. Ukuran pellet yang dicetak harus disesuaikan dengan ukuran
bukaan mulut ikan, sehingga perlu disediakan beberapa ukuran
piringan (dish) cetakan (ukuran lubang 2, 3, dan 4 mm).
f. Pengukusan pellet. Pellet yang telah dicetak dikukus dalam
panci yang airnya telah mendidih selama sekitar 3 menit untuk mengaktifkan
perekatnya dan mengelatinisasi karhohidratnya agar pakan mudah dicerna.
g. Pengeringan Pellet. pellet yang telah dikukus sela-njutnya dikeringkan dalam oven atau menggunakan sinar matahari langsung selama 6-8 jam akan menghasilkan pellet kering dengan
kadar air sekitar 10-12 %.
h. Pengepakan dan Penyimpanan. Pellet yang telah dikeringkan, didi-
nginkan , dan selanjutnya dikemas dalam karung yang dilapisi dengan
plastik tipis untuk mencegah kontaminasi dan gangguan dari tikus
lalu disimpan pada tempat yang kering.
G. Uji Biologi Pakan Mandiri
Peubah Pakan uji
Pakan komersial
Pakan Mandiri
Kepadatan awal ikan (ekor/Ha)
6000 6000
Bobot awal aplikasi pakan (g)
53,0 50,3
Bobot akhir (g) 196,5 184,3 Laju pertumbuhan spesifik (%/h ari)
1,09 1,08
Rasio konversi pakan 1,49 1,53 Rasio efisiensi protein 2,62 2,58
Sintasan (%) 96,6 96,3
Produksi (kg/petak) 908 857
Harga pakan (Rp/kg) 8.200 5.500
Biaya pakan (Rp)/kg produksi ikan
12.218 8.415
Laju pertumbuhan ikan, sintasan, serta tingkat pemanfaatan pakan pada
pembesaranikan bandeng relatif sama antara yang diberi pakan komersi
al, dan yang diberi pakan mandiri. Namun penggunaan pakan mandiri
yang berbahan baku lokal memiliki biaya pakan lebih murah sekitar
31 % dari pada penggunaan pakan komersil, dan layak dikembangkan
Tabel 4 : Performa pertumbuhan ikan bandeng yang diberi pakan
komersial dn pakan mandiri
Tabel 3 : Formulasi dan komposisi proksimat pakan mandiri