pengembangan modul ajar cetak dan elektronik … · 2020. 8. 5. · abad 21 siswa kelas xi sma...
TRANSCRIPT
PENGEMBANGAN MODUL AJAR CETAK DAN ELEKTRONIK
MATERI LINGKARAN UNTUK MENINGKATKAN KECAKAPAN
ABAD 21 SISWA KELAS XI SMA MARSUDIRINI MUNTILAN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh:
Fabiana Dini Prawingga Nesri
NIM: 161414022
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2020
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENGEMBANGAN MODUL AJAR CETAK DAN ELEKTRONIK
MATERI LINGKARAN UNTUK MENINGKATKAN KECAKAPAN
ABAD 21 SISWA KELAS XI SMA MARSUDIRINI MUNTILAN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh:
Fabiana Dini Prawingga Nesri
NIM: 161414022
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2020
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
MOTTO
“Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan
memberi kelegaan kepadamu”
(Matius 11:28)
“Doa memberikan kekuatan pada orang yang lemah, membuat orang tidak
percaya menjadi percaya dan memberikan keberanian pada orang yang ketakutan”
(Aristoteles)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Dengan penuh rasa syukur dan bahagia, skripsi ini saya persembahkan kepada:
Kedua orangtua yang selalu mendoakan dan memberikan semangat serta
dukungan dengan sepenuh hati
Kakakku Henrikus Erlangga yang selalu memberi motivasi selama proses
penyusunan skripsi
Teman-teman Pendidikan Matematika Angkatan 2016 yang telah berdinamika
bersama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
Fabiana Dini Prawingga Nesri, 2020. Pengembangan Modul Ajar Cetak dan
Elektronik Materi Lingkaran untuk Meningkatkan Kecakapan Abad 21 Siswa
Kelas XI SMA Marsudirini Muntilan. Program Studi Pendidikan
Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan, Universitas Sanata Dharma.
Pembelajaran inovatif abad 21 dapat diartikan sebagai susunan kegiatan
yang memfasilitasi siswa membangun pengetahuannya sendiri melalui pencapaian
kecakapan abad 21. Keterampilan tersebut diantaranya adalah berpikir kritis,
komunikasi, kolaborasi dan kreatif. Keterampilan ini dapat dimuat dalam sebuah
bahan ajar. Berdasarkan pengamatan peneliti terhadap beberapa buku ajar
matematika kelas XI kelompok peminatan, aspek kecakapan abad 21 belum
mendapat perhatian yang besar khusunya aspek kolaborasi dan komunikasi. Oleh
karena itu, penelitian ini bertujuan untuk 1) mendeskripsikan proses pengembangan
modul ajar cetak dan elektronik materi lingkaran untuk meningkatkan kecakapan
abad 21 siswa kelas XI SMA Marsudirini Muntilan, 2) mendeskripsikan kualitas
modul ajar cetak dan elektronik materi lingkaran untuk meningkatkan kecakapan
abad 21 siswa kelas XI SMA Marsudirini Muntilan.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan
pengembangan (Research and Development). Subjek dalam penelitian ini adalah
siswa kelas XI MIPA SMA Marsudirini Muntilan. Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah wawancara, penyebaran kuesioner dan validasi modul.
Proses pengembangan modul dilaksanakan dengan menggunakan model
pengembangan ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation,
Evaluation). Tahap analisis (analysis) meliputi analisis kebutuhan sumber belajar,
kurikulum dan materi. Tahap perancangan (design) meliputi pembuatan kerangka
modul, penentuan tata letak dan buku referensi serta penyusunan instrumen
penilaian modul. Tahap pengembangan (development) meliputi pengembangan
modul, validasi ahli dan revisi modul. Tahap implementasi (implementation) adalah
tahap uji coba modul yang telah divalidasi dan direvisi kepada siswa. Tahap
evaluasi (evaluation) adalah tahap menganalisis kelebihan dan kelemahan modul
yang telah diujicobakan. Kualitas modul ditentukan oleh tiga kriteria yaitu validity
(validitas), practicality (kepraktisan) dan effectiveness (keefektifan). Modul ini
dinyatakan valid berdasarkan penilaian dari ahli materi dengan rata-rata sebesar
87% (sangat valid) dan penilaian dari ahli media dengan rata-rata sebesar 83%
(valid). Selain itu, modul dinyatakan praktis untuk digunakan oleh siswa
berdasarkan hasil kuesioner respon siswa dengan rata-rata sebesar 74% (praktis).
Selanjutnya, berdasarkan hasil wawancara dengan guru modul ini efektif membantu
siswa memahami materi lingkaran khususnya topik persamaan lingkaran dan modul
yang dikembangkan juga telah memuat beberapa kegiatan yang dapat berpotensi
meningkatkan kecakapan abad 21.
Kata Kunci: modul, kecakapan abad 21, kualitas pengembangan, penelitian dan
pengembangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
Fabiana Dini Prawingga Nesri, 2020. Development of Print and Electronic
Teaching Module Circle Material to Improve 21st Century Skill of Class XI
Students at Marsudirini Muntilan High School. Mathematics Education Study
Program, Department of Mathematics and Natural Sciences, Faculty of Teacher
Training and Education, Sanata Dharma University.
Innovative learning in the 21st century can be interpreted as a set of
activities that facilitate students to build their own knowledge through the
achievement of 21st century skills. These skills include critical thinking,
communication, collaboration, and creativity. This skill can be contained in the
teaching material. Based on the observations of researchers of several mathematics
textbooks for class XI specialization groups, aspects of 21st century skills have not
received much attention, especially aspects of collaboration and communication.
Therefore, this study aims to 1) describe the process of developing printed and
electronic teaching modules in circle material to improve 21st century skills of class
XI students of Marsudirini Muntilan High School, 2) describe the quality of printed
teaching modules and electronic circle materials to improve 21st century skills of
class students XI Marsudirini Muntilan High School.
The method used in this research was research and development. The
subjects in this study were students of class XI MIPA High School Marsudirini
Muntilan. Data collection techniques used were interviews, questionnaires, and
module validation.
The module development process is carried out using the ADDIE
development model (Analysis, Design, Development, Implementation, and
Evaluation). The analysis phase includes an analysis of the needs of learning
resources, curriculum, and materials. The design phase includes the creation of a
module framework, the determination of the layout, and reference books as well as
the preparation of the module assessment instruments. The development phase
includes the development of modules, expert validation, and module revisions. The
implementation phase is the trial phase of modules that have been validated and
revised to students. The evaluation stage was the stage of analyzing the strengths
and weaknesses of the modules that have been tested. Module quality is determined
by three criteria, namely validity, practicality, and effectiveness. This module is
declared valid based on the assessment of material experts with an average of 87%
(very valid) and the assessment of media experts with an average of 83% (valid).
Besides, the module is declared practical for students to use based on the results of
the student response questionnaire with an average of 74% (practical).
Furthermore, based on the results of interviews with the teacher this module is
effective in helping students understand the circle material specifically the topic of
circle equality, and the module developed has included several activities that could
potentially improve 21st century skills.
Keywords: modules, 21st century skills, quality of development, research and
development.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................................ iii
MOTTO ............................................................................................................................. iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................................ vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIS ........................................................................................ vii
ABSTRAK ....................................................................................................................... viii
ABSTRACT ......................................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ x
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................... xvi
DAFTAR TABEL ........................................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................. xviii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
A. Latar Belakang .......................................................................................................... 1
A. Identifikasi Masalah.................................................................................................. 5
B. Rumusan Masalah ..................................................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ...................................................................................................... 6
D. Batasan Masalah ....................................................................................................... 6
E. Batasan Istilah ........................................................................................................... 7
F. Manfaat Penelitian .................................................................................................... 8
G. Sistematika Penulisan ............................................................................................... 8
BAB II KAJIAN TEORI .................................................................................................. 10
A. Penelitian dan Pengembangan (Research and Development) ................................. 10
1. Pengertian Penelitian dan Pengembangan (Research and Development) ......... 10
2. Model ADDIE ................................................................................................... 11
B. Kecakapan Abad 21 ................................................................................................ 16
1. Keterampilan Berpikir Kritis (Critical Thinking Skills) .................................... 17
2. Keterampilan Berkomunikasi (Communication Skills) ..................................... 17
3. Keterampilan Berkolaborasi (Collaboration Skills) .......................................... 18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
4. Kreativitas (Creativity) ...................................................................................... 19
C. Pembelajaran Melalui Penemuan ........................................................................... 19
1. Definisi Discovery Learning (Pembelajaran Melalui Penemuan) ..................... 19
2. Langkah-Langkah Pembelajaran Melalui Penemuan ........................................ 20
3. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Melalui Penemuan .......................... 21
D. Teori Beban Kognitif .............................................................................................. 22
1. Beban Kognitif Intrinsik (Intrinsic Cognitive) .................................................. 22
2. Beban Kognitif Extraneous (Extraneous Cognitive Load) ................................ 23
3. Beban Kognitif Germane (Germane Cognitive) ................................................ 23
E. Modul ...................................................................................................................... 24
1. Pengertian Modul .............................................................................................. 24
2. Karakteristik Modul ........................................................................................... 25
3. Fungsi dan Tujuan Modul ................................................................................. 28
4. Desain Modul .................................................................................................... 29
5. Elemen Mutu Modul .......................................................................................... 30
6. Kriteria Modul dalam Pembelajaran .................................................................. 32
F. Kualitas Hasil Pengembangan ................................................................................ 33
1. Validitas (Validity) ............................................................................................ 34
2. Kepraktisan (Practicality) ................................................................................. 35
3. Keefektifan (Effectiveness) ................................................................................ 36
G. Lingkaran ................................................................................................................ 36
H. Penelitian yang Relevan ......................................................................................... 44
I. Kerangka Berpikir .................................................................................................. 45
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................................... 47
A. Jenis Penelitian ....................................................................................................... 47
B. Subjek Penelitian .................................................................................................... 51
C. Objek Penelitian ..................................................................................................... 51
D. Tempat Pengambilan Data dan Waktu Penelitian .................................................. 51
1. Tempat Pengambilan Data ................................................................................ 51
2. Waktu Penelitian ............................................................................................... 51
E. Bentuk Data ............................................................................................................ 52
1. Data Kuantitatif ................................................................................................. 52
2. Data Kualitatif ................................................................................................... 52
F. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................................... 53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
1. Wawancara Tidak Terstruktur ........................................................................... 53
2. Wawancara Terstruktur ..................................................................................... 54
3. Penyebaran Kuesioner ....................................................................................... 54
4. Validasi Modul .................................................................................................. 54
G. Instrumen Pengumpulan Data ................................................................................. 55
1. Pedoman Wawancara ........................................................................................ 55
2. Lembar Validasi Modul ..................................................................................... 56
3. Lembar Kuesioner Respon Siswa ...................................................................... 57
H. Validasi Instrumen Penelitian ................................................................................. 58
1. Validasi Pedoman Wawancara .......................................................................... 58
2. Validasi Modul .................................................................................................. 59
3. Validasi Lembar Kuesioner Respon Siswa ....................................................... 59
I. Teknik Analisis Data .............................................................................................. 59
1. Analisis Data Validitas Modul .......................................................................... 59
2. Analisis Data Kepraktisan Modul ...................................................................... 61
J. Prosedur Penelitian ................................................................................................. 62
1. Penyusunan Proposal ......................................................................................... 62
2. Tahap Persiapan Penelitian ................................................................................ 63
3. Tahap Pelaksanaan ............................................................................................ 63
4. Tahap Analisis Data .......................................................................................... 64
5. Tahap Penarikan Kesimpulan ............................................................................ 64
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................................. 65
A. Pelaksanaan Penelitian............................................................................................ 65
1. Persiapan Penelitian ........................................................................................... 65
2. Pengambilan Data .............................................................................................. 66
B. Pengembangan Modul ............................................................................................ 67
1. Analisis (Analysis) ............................................................................................. 67
2. Perancangan (Design) ......................................................................................... 69
3. Pengembangan (Development) .......................................................................... 75
4. Implementasi (Implementation) ......................................................................... 91
5. Evaluasi (Evaluation) ........................................................................................ 94
C. Kualitas Modul ....................................................................................................... 97
1. Validitas Modul ................................................................................................. 97
2. Kepraktisan Modul .......................................................................................... 101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
3. Keefektifan ...................................................................................................... 103
D. Pembahasan .......................................................................................................... 104
1. Pengembangan Modul ..................................................................................... 104
2. Kualitas Modul ................................................................................................ 108
E. Keterbatasan Penelitian ........................................................................................ 110
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................................... 111
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 111
B. Saran ..................................................................................................................... 112
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 114
LAMPIRAN .................................................................................................................... 118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Lingkaran berpusat di O (0,0) dan berjari-jari r ........................................... 37
Gambar 2. 2 Lingkaran berpusat di P (a, b) dan berjari-jari r .......................................... 38
Gambar 2. 3 Garis singgung lingkaran ............................................................................. 40
Gambar 2. 4 Garis singgung melalui titik pada lingkaran ................................................ 41
Gambar 2. 5 Garis singgung melalui titik di luar lingkaran .............................................. 43
Gambar 2. 6 Bagan Kerangka Berpikir ............................................................................. 46
Gambar 3. 1 Tahapan Model Penelitian dan Pengembangan ADDIE .............................. 47
Gambar 4. 1 Tampilan Sampul Modul.............................................................................. 77
Gambar 4. 2 Tampilan Kata Pengantar ............................................................................. 77
Gambar 4. 3 Tampilan Daftar Isi ...................................................................................... 78
Gambar 4. 4 Tampilan Peta Kompetensi .......................................................................... 78
Gambar 4. 5 Tampilan Peta Konsep ................................................................................. 79
Gambar 4. 6 Hasil Pekerjaan Siswa pada Pertemuan Pertama ......................................... 92
Gambar 4. 7 Hasil Pekerjaan Siswa pada Pertemua Kedua .............................................. 93
Gambar 4. 8 Komentar Siswa Tentang Kelebihan Modul ................................................ 95
Gambar 4. 9 Komentar Siswa Tentang Kekurangan Modul ............................................. 95
Gambar 4. 10 Hal Yang Disenangi pada Modul ............................................................... 96
Gambar 4. 11 Hal Yang Tidak Disenangi pada Modul ..................................................... 96
Gambar 4. 12 Presentase Respon Siswa Berdasarkan Alternatif Jawaban ..................... 101
Gambar 4. 13 Presentase Kepraktisan Modul pada Setiap Aspek .................................. 102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 3. 1 Tabel Kegiatan Penelitian ................................................................................ 52
Tabel 3. 2 Kisi-kisi Pedoman Wawancara Tidak Terstruktur Untuk Guru Matematika ... 55
Tabel 3. 3 Kisi-kisi Pedoman Wawancara Terstruktur Untuk Guru Matematika ............. 55
Tabel 3. 4 Kisi-kisi Lembar Validasi Modul Untuk Ahli Materi ...................................... 56
Tabel 3. 5 Kisi-kisi Lembar Validasi Modul Untuk Ahli Media ...................................... 57
Tabel 3. 6 Kisi-kisi Kuesioner Respon Siswa ................................................................... 58
Tabel 3. 7 Kriteria Penskoran Skala Likert ....................................................................... 60
Tabel 3. 8 Kriteria Validitas Materi dan Kriteria Validitas Media ................................... 60
Tabel 3. 9 Kriteria Penilaian Kuesioner ............................................................................ 61
Tabel 3. 10 Kriteria Kepraktisan Produk .......................................................................... 62
Tabel 4. 1 Pelaksanaan Kegiatan Penelitian ..................................................................... 66
Tabel 4. 2 Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi .............................. 69
Tabel 4. 3 Rincian Aspek Penilaian dan Banyak Butir Pernyataan untuk Ahli Materi .... 73
Tabel 4. 4 Rincian Aspek Penilaian dan Banyak Butir Pernyataan untuk Ahli media ..... 74
Tabel 4. 5 Rincian Aspek Penilaian dan Banyak Butir Pernyataan pada Kuesioner ........ 74
Tabel 4. 6 Rincian Indikator dan Banyak Butir Pertanyaan pada Pedoman Wawancara . 75
Tabel 4. 7 Tampilan Bagian Pendahuluan ........................................................................ 80
Tabel 4. 8 Tampilan Bagian Penyajian ............................................................................. 82
Tabel 4. 9 Tampilan Bagian Penutup ................................................................................ 85
Tabel 4. 10 Hasil Revisi dari Segi Materi ......................................................................... 88
Tabel 4. 11 Hasil Revisi dari Segi Media ......................................................................... 90
Tabel 4. 12 Pelaksanaan Uji Coba Modul ......................................................................... 91
Tabel 4. 13 Saran Modul ................................................................................................... 96
Tabel 4. 14 Penilaian Ahli Materi ..................................................................................... 98
Tabel 4. 15 Hasil Penilaian Validasi Ahli Materi ............................................................. 99
Tabel 4. 16 Penilaian Ahli Media ..................................................................................... 99
Tabel 4. 17 Hasil Penilaian Validasi Ahli Media ............................................................ 100
Tabel 4. 18 Presentase Kuesioner Respon Siswa ............................................................ 101
Tabel 4. 19 Presentase Kepraktisan Modul ..................................................................... 102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Pelaksanaan Penelitian ....................................................................... 117
Lampiran 2 Instrumen Penelitian .................................................................................... 121
Lampiran 3 Validasi Modul ............................................................................................ 125
Lampiran 4 Hasil Penelitian ........................................................................................... 139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan memiliki fungsi penting bagi manusia untuk menyongsong
lingkungan yang terus mengalami perubahan. Pendidikan adalah upaya yang
dilakukan manusia untuk mengelaborasi kemampuan dalam diri menuju ke arah
yang lebih baik. Pendidikan berperan penting sebagai proses menjadikan
individu untuk menjadi dirinya sendiri (Syafril & Zen, 2017: 35). Undang-
Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan
bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan situasi
belajar dan proses pembelajaran secara aktif yang dapat mengembangkan
potensi diri baik dalam hal keagamaan, kepribadian, kecerdasan, serta
keterampilan yang dibutuhkan untuk dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Pendidikan abad 21 merupakan sebuah sistem pendidikan yang
menggabungkan kecakapan keterampilan dan sikap, pengetahuan, serta
kompetensi terhadap teknologi (Kemendikbud, 2017). Kecakapan tersebut
dapat dikembangkan dengan menggunakan beragam kegiatan pembelajaran
yang berbasis aktivitas sehingga proses pembelajaran abad 21 mengutamakan
skills atau keterampilan. Komponen utama keterampilan abad 21 adalah
keterampilan belajar dan berpikir, memahami teknologi (menggunakan
teknologi dalam pembelajaran), dan keterampilan menjadi pemimpin
(kreativitas, etika dan menciptakan produk) (Arifin, 2017: 94)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Proses pembelajaran kurikukulum 2013 tidak lagi berpusat pada guru
tetapi berorientasi pada siswa, sehingga guru harus memberi ruang bagi siswa
untuk belajar menurut ketertarikannya dan merangsang siswa untuk
menyelesaikan masalah. Partnership for 21st Century Skills (NEA, 2012)
memperkenalkan keterampilan abad 21 meliputi critical thinking,
collaboration, communication, dan creativity. Keterampilan tersebut kemudian
dikenal dengan 4C yang merupakan singkatan dari critical thinking,
collaboration, communication, dan creativity. Dengan demikian fokus
pembelajaran harus mengelaborasi aspek kreativitas dan inovasi, berpikir kritis
dan memecahan masalah, komunikasi dan kolaborasi (Mufidah & Wijaya,
2017: 676).
Pembelajaran matematika di sekolah menjadi salah satu mata pelajaran
yang harus memuat 4C. Guru harus mampu mengenalkan konsep dan
pentingnya berpikir kritis kepada siswa agar menghasilkan keputusan yang
tepat terhadap suatu permasalahan yang diberikan. Kemudian guru juga harus
mampu mendorong siswa untuk menjadi kreatif. Hal itu dapat dilakukan guru
dengan menggunakan soal-soal terbuka (open-ended problem) sehingga siswa
terbiasa untuk memikirkan hal baru dan berbeda (Mahmudi, 2008: 44). Selain
itu untuk mengembangkan keterampilan berkomunikasi dan berkolaborasi pada
siswa, guru dapat melatihnya melalui pembelajaran yang bersifat kelompok.
Hal ini bertujuan agar siswa mampu mengkomunikasikan ide atau gasasan guna
memecahkan masalah serta mampu bekerjasama dengan orang lain secara
bertanggung jawab.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Pembelajaran Matematika di SMA Marsudirini Muntilan sudah
menerapkan kurikulum 2013 sehingga pembelajaran matematika dikelompokan
menjadi mata pelajaran wajib dan peminatan. Selain itu proses kegiatan
pembelajaran matematika telah didukung dengan buku matematika kurikulum
2013. Pembelajaran matematika wajib menggunakan buku matematika
kurikulum 2013 dari Dinas Pendidikan sedangkan pembelajaran matematika
peminatan menggunakan buku matematika kurikulum 2013 dari penerbit
swasta. Berdasarkan fakta yang diperoleh peneliti di lapangan, guru yang
mengampu pembelajaran matematika peminatan, belum pernah menyusun
bahan ajar untuk meningkatkan kecakapan abad 21 yang memuat aspek 4C.
Salah satu pokok bahasan matematika peminatan kelas XI di SMA
Marsudirini yang akan dimuat dalam sebuah bahan ajar adalah materi lingkaran.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran matematika
peminatan kelas XI SMA Marsudirini Muntilan diperoleh informasi bahwa
siswa sering melakukan kesalahan dalam menyelesaikan permasalahan yang
berkaitan dengan persamaan lingkaran. Hal ini terjadi karena siswa kurang
memahami dan menguasai konsep persamaan lingkaran. Hal tersebut juga
terjadi pada siswa kelas XI SMA N 3 Surakarta. Menurut Wardani, dkk (2016)
penyebab miskonsepsi pada siswa dalam materi lingkaran disebabkan karena
siswa kesulitan dalam mengklasifikasikan bentuk-bentuk persamaan lingkaran.
Oleh sebab itu perlu adanya sebuah bahan ajar yang dapat disesuaikan dengan
konteks belajar siswa, konstruktif, self instruction dan user friendly agar siswa
lebih mudah dalam memahami materi. Bahan ajar tersebut adalah modul.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Penggunaan modul dapat membantu siswa dalam memahami materi lingkaran
sehingga penguasan materi tidak melalui kegiatan menghafal tetapi melalui
penemuan konsep.
Modul merupakan suatu sarana yang dapat membantu siswa untuk
mengetahui dan menguasai suatu topik pembelajaran. Modul adalah bahan ajar
yang disajikan secara sistematis sehingga pembacanya dapat belajar secara
mandiri (Kurniasih & Sani, 2014: 61). Modul dikategorikan menjadi dua jenis
yaitu cetak dan elektronik. Modul cetak merupakan media pembelajaran
berbasis cetak (print out) sedangkan modul elektronik merupakan media
pembelajaran yang disajikan dalam format digital dimana dapat memuat video,
audio, dan lain-lain. Menurut Lasmiyati & Harta (2014: 164), kelebihan
pengajaran dengan menggunakan modul yaitu modul dapat menuntut siswa
lebih aktif belajar, dalam modul dapat ditetapkan tujuan pembelajaran yang
jelas sehingga kinerja siswa belajar terarah dalam mencapai tujuan
pembelajaran. Selain itu modul yang didesain menarik juga dapat menimbulkan
motivasi siswa untuk belajar.
Pembelajaran inovatif abad 21 dapat diartikan sebagai susunan kegiatan
yang memfasilitasi siswa membangun pengetahuannya sendiri melalui
pencapaian kecakapan abad 21. Keterampilan tersebut diantaranya adalah 4C.
Keterampilan ini dapat dimuat dalam sebuah bahan ajar. Berdasarkan
pengamatan peneliti terhadap beberapa buku ajar matematika kelas XI
kelompok peminatan, aspek kecakapan abad 21 belum mendapat perhatian yang
besar khusunya aspek kolaborasi dan komunikasi. Oleh karena itu, peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
ingin mengembangkan bahan ajar berupa modul cetak dan elektronik pada
materi lingkaran untuk meningkatkan kecakapan abad 21. Modul ini akan
dirancang untuk memfasilitasi siswa dalam belajar mandiri serta meningkatkan
kecakapan abad 21 sesuai dengan proses pembelajaran kurikulum 2013.
A. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah diuraikan, maka dapat
diindentifikasi permasalahan sebagai berikut:
1. Belum ada pengembangan modul ajar cetak dan elektronik untuk
meningkatkan kecakapan abad 21 pada materi lingkaran matematika
kelompok peminatan di SMA Marsudirini Muntilan dikarenakan guru
menggunakan sumber belajar berupa buku cetak dari penerbit swasta.
2. Siswa sering melakukan kesalahan dalam menyelesaikan permasalahan
yang berkaitan dengan persamaan lingkaran karena siswa kurang
memahami dan menguasai konsep persamaan lingkaran.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah diuraikan, maka dapat
dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana proses pengembangan modul ajar cetak dan elektronik materi
lingkaran untuk meningkatkan kecakapan abad 21 siswa kelas XI SMA
Marsudirini Muntilan?
2. Bagaimana kualitas modul ajar cetak dan elektronik materi lingkaran untuk
meningkatkan kecakapan abad 21 siswa kelas XI SMA Marsudirini
Muntilan?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mendeskripsikan proses pengembangan modul ajar cetak dan elektronik
materi lingkaran untuk meningkatkan kecakapan abad 21 siswa kelas XI
SMA Marsudirini Muntilan.
2. Mendeskripsikan kualitas modul ajar cetak dan elektronik materi lingkaran
untuk meningkatkan kecakapan abad 21 siswa kelas XI SMA Marsudirini
Muntilan.
D. Batasan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah, maka batasan masalah dalam penelitian
ini sebagai berikut:
1. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas XI SMA Marsudirini Muntilan
Tahun Ajaran 2019/2020.
2. Penelitian ini membahas tentang proses pengembangan serta kualitas modul
cetak dan elektronik yang meningkatkan kecakapan abad 21.
3. Modul yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah modul untuk siswa
kelas XI SMA Marsudirini Muntilan.
4. Materi yang digunakan adalah materi lingkaran pada matematika kelompok
peminatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
E. Batasan Istilah
Agar tidak menimbulkan kesalahpahaman isi dari penelitian ini, maka
perlu adanya batasan istilah yang digunakan, yaitu:
1. Pengembangan
Pengembangan adalah proses atau cara yang digunakan untuk
mengembangkan suatu produk.
2. Kecakapan abad 21
Kecakapan abad 21 adalah kemampuan yang perlu dikuasai untuk
menghadapi tantangan kehidupan di abad 21. Kecakapan tersebut meliputi
critical thinking, communication, collaboration, dan creativity.
3. Modul
Modul adalah suatu bahan ajar yang disusun secara sistematis dan bersifat
mandiri, yang digunakan sebagai sarana belajar siswa untuk mencapai
tujuan pembelajaran.
4. Lingkaran
Lingkaran adalah kumpulan titik-titik yang berjarak sama terhadap suatu
titik tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai
berikut:
1. Bagi Siswa
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kecakapan abad 21 pada
siswa serta membantu siswa untuk memahami materi lingkaran melalui
modul cetak dan elektronik yang telah dikembangkan.
2. Bagi Guru
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi wawasan bagi guru dalam
mengembangkan modul pembelajaran matematika serta dapat menjadi
alternatif sumber belajar yang dapat meningkatkan kecakapan abad 21 pada
siswa.
3. Bagi Peneliti
Peneliti menjadi bertambah pengetahuan dan pengalaman untuk
mengembangkan bahan ajar berupa modul cetak dan elektronik yang
bertujuan untuk meningkatkan kecakapan abad 21.
G. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam penelitian ini, disusun sebagai berikut:
1. BAB I PENDAHULUAN
Bab ini memuat latar belakang masalah, identifikasi masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, batasan
istilah, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
2. BAB II KAJIAN TEORI
Bab ini memuat penjelasan teori-teori yang digunakan untuk
mendasari dan mendukung penelitian.
3. BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini memuat jenis penelitian, subjek penelitian, objek
penelitian, tempat dan waktu penelitian, bentuk data, teknik
pengumpulan data, instrument pengumpulan data, validitas
instrument penelitian, teknik analisis data dan prosedur
penelitian.
4. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini memuat pelaksanaan penelitian, pengembangan modul,
kualitas produk, dan keterbatasan penelitian.
5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini memuat kesimpulan dan saran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
10
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Penelitian dan Pengembangan (Research and Development)
Penelitian merupakan suatu cara untuk menemukan, mengembangkan,
memahami dan menguji kebenaran ilmu pengetahuan. Kata pengembangan
dalam KBBI artinya proses, cara, perbuatan mengembangkan. Pengembangan
dalam penelitian ini adalah proses atau cara yang digunakan untuk
mengembangkan suatu produk. Ada beberapa jenis penelitian salah satunya
yaitu penelitian dan pengembangan (Research and Development). Berikut ini
akan dijelaskan tentang pengertian serta model dari penelitian dan
pengembangan (Research and Development).
1. Pengertian Penelitian dan Pengembangan (Research and Development)
Research and Development atau Penelitian dan pengembangan
adalah suatu metode atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu
produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada sehingga dapat
dipertanggungjawabkan (Winarni, 2018: 248). Penelitian dan
pengembangan merupakan metode penelitian yang sistematis dengan tujuan
untuk mengembangkan, memperbaiki, menghasilkan, menguji produk,
model, metode serta prosedur agar efektif, efisien, dan bermakna (Putra,
2015: 67). Menurut Sugiyono (2017: 477) metode penelitian dan
pengembangan adalah suatu cara ilmiah untuk merancang, meneliti,
memproduksi dan menguji validitas dari produk yang dihasilkan. Dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
demikian penelitian dan pengembangan merupakan cara ilmiah yang
sistematis untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan
produk yang telah ada dengan tujuan untuk menguji validitas produk yang
dihasilkan.
2. Model ADDIE
Salah satu model dari penelitian dan pengembangan adalah model
ADDIE. ADDIE merupakan tahapan umum yang dilakukan oleh peneliti
dalam mendesain dan mengembangkan, tahapan tersebut dapat diuraikan
menjadi tahap analisis (analysis), perancangan (design), pengembangan
(development), implementasi (implementation), dan evaluasi (evaluation)
(Rusdi, 2018: 121). Berikut penjelasan tahap dan langkah-langkah model
ADDIE:
1) Tahap Analisis (Analysis)
Tahap pertama dari model ADDIE adalah analisis (analysis).
Penelitian pada tahapan analisis mencakup empat hal yaitu analisis
kebutuhan, analisis karakteristik siswa, analisis kemampuan prasyarat
dan kemampuan awal, dan analisis lingkungan belajar. Hal tersebut
dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Analisis Kebutuhan
Analisis kebutuhan pengembangan produk merupakan hal
penting yang dilakukan untuk menentukan bahwa produk yang
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan pengguna. Analisis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
kebutuhan dapat dilakukan terhadap kebutuhan dasar pengguna
pada aspek tertentu.
b. Analisis Karakteristik Siswa
Analisis karakteristik siswa secara umum dapat dilakukan
berdasarkan kebutuhan usia. Usia pengguna dapat dikelompokan
menjadi usia usia biologis (biological age), kronologis
(chronological age), dan usia psikologis (psychological age). Usia
kronologis dapat ditentukan dari tahun kelahiran, usia biologis dapat
ditentukan dari kesehatan tubuh seseorang sedangkan usia
psikologis dapat ditentukan dari kejiwaan seseorang atau
keterampilan psikologis. Analisis karakteristik siswa meliputi minat,
bakat, keterbatasan, dan kelebihan individu.
c. Analisis Kemampuan Prasyarat dan Kemampuan Awal
Produk pembelajaran yang dikembangkan membutuhkan
kemampuan prasyarat dan kemampuan awal pengguna. Analisis ini
dibutuhkan pada aspek materi atau aspek keterampilan dasar lainnya
untuk mengembangkan suatu produk.
d. Analisis Lingkungan Belajar
Analisis lingkungan belajar dapat mencakup tentang budaya
belajar di sekolah, di kelas, pola interaksi guru dengan siswa, siswa
dengan siswa, potensi keterlibatan siswa dalam proses
pembelajaran, ketersediaan sumber belajar dan lain-lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
2) Tahap Perancangan (Design)
Tahap yang kedua dari model ADDIE adalah tahap perancangan
(design). Berikut hal yang perlu dilakukan peneliti pada tahap
perancangan yaitu:
a. Menentukan Tim Pengembang
Tim pengembang bisa terdiri dari validator ahli, validator
praktisi, teknisi, dan pengguna. Setiap anggota tim pengembang
dijelaskan persyaratan yang meliputi pengalaman, pengetahuan,
kompetensinya serta tugas dan fungsinya.
b. Menentukan Sumber Daya yang Dibutuhkan
Sumber daya yang dibutuhkan untuk pengembangan perlu
dianalisis dan ditentukan sebelum kegiatan pengembangan dimulai.
Sumber daya tidak hanya dibutuhkan pada saat produksi prototype
akan tetapi juga dibutuhkan pada saat uji coba penggunaan produk.
c. Menyusun Jadwal Pengembangan
Penyusunan jadwal perlu dilakukan agar penelitian dapat
berjalan dengan waktu yang tepat dan efisien. Selain itu penyusunan
jadwal juga dapat memberikan ilustrasi waktu yang dibutuhkan
peneliti dalam proses pengembangan suatu produk.
d. Memilih dan Menentukan Cakupan, Struktur, dan Urutan Materi
atau Pesan Pembelajaran
Produk yang dikembangkan mengandung konten kelimuan
yang khas dan memiliki pesan pembelajaran. Selain itu materi ajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
dapat bersumber dari bahan cetak seperti buku teks, koran, buku
cerita atau bahan elektronik seperti video youtube, animasi dan lain-
lain. Materi ajar dapat diorganisir dalam peta konsep atau diagram
alir yang dapat menggambarkan kata kunci dalam materi yang
disajikan.
e. Pembuatan Storyboard
Rancangan pesan (message design) merupakan hal yang
sangat penting dalam penelitian dan pengembangan. Rancangan
pesan tertuang dalam storyboard. Pembuatan storyboard
bermanfaat untuk memastikan bahwa konsep materi yang ada dalam
media dapat tersampaikan, memastikan bahwa rancangan interaksi
antara pengguna dan media sesuai dengan rencana serta untuk
mengidentifikasi kesalahan dalam penyajian.
f. Menentukan Spesifikasi Produk
Spesifikasi produk meliputi aspek pedagogis dan non
pedagogis. Aspek pedagogis merupakan aspek yang membahas
tentang pendidikan dan pembelajaran. Aspek ini memiliki ciri khas
proses dari suatu produk yang dihasilkan. Aspek non pedagogis
merupakan aspek fisik dari produk yang dikembangkan misalnya
desain dan standar teks.
3) Tahap Pengembangan (Development)
Tahap ini adalah merealisasikan rancangan produk. Pada tahap
pengembangan (development), telah disusun kerangka konseptual
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
produk sehingga dalam tahap ini kerangka yang masih konseptual
tersebut direalisasikan menjadi produk yang siap diimplementasikan.
Kemudian produk yang telah dihasilkan dapat dilanjutkan ke tahap
penilaian atau validasi ahli dan validasi praktisi.
a. Pengembangan Rancangan Produk
Pengembangan rancangan produk dilakukan berdasarkan
rancangan yang telah disusun dalam tahap desain. Langkah-langkah
pada tahapan ini antara lain yaitu pembuatan gambar ilustrasi, video,
pengetikan, pengeditan, dan lain-lain.
b. Validasi Ahli
Produk yang dikembangkan perlu mendapatkan validasi dari
ahli. Tujuan dari validasi ini adalah untuk memperoleh dan
mengetahui penilaian dari para ahli atas produk yang telah
dikembangkan sudah valid atau belum. Selain itu, validasi ahli
dilakukan untuk mereview produk awal serta memberikan masukan
perbaikan terhadap produk sebelum dilakukan uji coba. Hal-hal
yang divalidasi meliputi komponen isi, penyajian, bahasa serta
komponen kegrafikan.
c. Validasi Praktisi
Produk yang dikembangkan dapat divalidasi oleh praktisi
untuk mendapat masukan dalam perspektif praktisi. Pandangan
praktisi terhadap produk yang dikembangkan dalam menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
penghubung antara pandangan konseptual ahli dengan pengguna
akhir.
4) Tahap Implementasi (Implementation)
Pada tahap ini rancangan produk yang telah dikembangkan dan
telah divalidasi oleh ahli, diimplementasikan pada situasi nyata. Setelah
mengimplementasikan produk perlu dilakukan evaluasi awal untuk
memberi umpan balik pada penerapan produk berikutnya.
5) Tahap Evaluasi (Evaluation)
Tahap ini merupakan tahap yang terakhir dari model ADDIE.
Evaluasi merupakan tahap yang menghubungkan antara perancang dan
pengguna. Evaluasi dilakukan dalam dua bentuk yaitu evaluasi formatif
dan evaluasi sumatif (Winarni, 2018: 265). Evaluasi formatif adalah
evaluasi yang dilakukan pada setiap akhir tatap muka (mingguan),
sedangkan evaluasi sumatif merupakan evaluasi menyeluruh terhadap
proses pengembangan yang dilakukan dan dampak dari penggunaan
produk. Hasil evaluasi sumatif dapat digunakan sebagai perbaikan
proses pengembangan yang belum maksimal dikerjakan.
B. Kecakapan Abad 21
Kecakapan abad 21 terdiri dari keterampilan belajar dan berinovasi,
keterampilan teknologi dan media informasi serta keterampilan hidup dan
berkarier (Trilling and Fadel, 2009: 48). Keterampilan belajar dan berinovasi
meliputi berpikir kritis dan mengatasi masalah (critical thinking and problem
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
solving), komunikasi dan kolaborasi (communication and collaboration) serta
kreativitas dan inovasi (creativity and innovation).
1. Keterampilan Berpikir Kritis (Critical Thinking Skills)
Berpikir kritis (critical thinking) adalah proses kognitif untuk
menganalis dan mengevaluasi informasi secara cerdas (Yani & Ruhimat,
2018: 47). Berpikir kritis merupakan salah satu keterampilan berpikir
tingkat tinggi atau higher order thinking skills (HOTS) sehingga kecakapan
berpikir kritis (critical thinking skills) dapat dikatakan sebagai suatu
kemampuan seseorang dalam menganalisis suatu gagasan dengan
menggunakan penalaran yang logis (Sajidan, dkk., 2018: 14). Menurut
Zubaidah (2010) berpikir kritis adalah proses berpikir nalar yang disertai
dengan pengambilan keputusan atau pemecahan masalah. Dengan demikian
berpikir kritis adalah kemampuan seseorang menggunakan penalaran logis
untuk menganalisis suatu gagasan dan mengevaluasi informasi secara
cerdas yang diikuti dengan pengambilan keputusan atau pemecahan
masalah.
2. Keterampilan Berkomunikasi (Communication Skills)
Keterampilan berkomunikasi adalah kemampuan seseorang dalam
berkomunikasi (Yani & Ruhimat, 2018: 47). Keterampilan komunikasi
dalam proses pembelajaran antara lain sebagai berikut (Kemendikbud,
2017):
a) Memahami dan membangun komunikasi yang efektif dalam
berbagai bentuk dan isi baik secara lisan, tulisan, dan multimedia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
b) Menggunakan keahliannya untuk mengutarakan ide atau gagasan,
baik saat berdiskusi, di dalam dan di luar kelas, maupun tertuang
pada tulisan.
c) Menggunakan bahasa verbal yang sesuai dengan konten dan konteks
pembicaraan dengan lawan bicara atau yang diajak berkomunikasi.
d) Mendengarkan dan menghargai pendapat orang lain.
e) Menggunakan pemikiran yang logis, terstruktur sesuai dengan
kaidah yang berlaku.
3. Keterampilan Berkolaborasi (Collaboration Skills)
Kolaborasi merupakan keterampilan bekerja sama dalam kelompok,
menghargai gagasan yang disampaikan oleh orang lain baik secara lisan,
tertulis, maupun menggunakan media digital (Sajidan, dkk., 2018: 36).
Selain itu kolaborasi adalah bentuk interaksi sosial yaitu aktivitas kerja
sama yang ditunjukan untuk mencapai tujuan bersama (Yani & Ruhimat,
2018: 47). Menurut Redhana (2019) berkolaborasi dengan orang lain
meliputi:
a) Mampu bekerja secara efektif dan menghargai anggota tim yang
berbeda.
b) Menunjukkan fleksibilitas dalam melakukan kompromi agar dapat
mencapai tujuan umum.
c) Memikul tanggung jawab dan menghargai kontribusi dari setiap
anggota tim.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
4. Kreativitas (Creativity)
Kreativitas adalah proses mental yang memunculkan gagasan baru
atau memunculkan hubungan baru antara gagasan dan konsep yang sudah
ada (Yani & Ruhimat, 2018: 47). Menurut Fatmawijati (2018) kreativitas
adalah kemampuan intelektual individu dalam menciptakan dan
mengembangkan suatu hal yang baru dari kumpulan pengalaman,
pengetahuan dan konsep yang pernah didapatkan. Selain itu kreativitas
merupakan kemampuan seseorang menghasilkan sesuatu yang baru,
berdasarkan informasi yang diperoleh sehingga menghasilkan gagasan atau
solusi baru (Jagom, 2015: 177). Dengan demikian kreativitas merupakan
kemampuan individu dalam memunculkan, menciptakan dan
mengembangkan gagasan baru berdasarkan pengalaman atau informasi
yang telah diperoleh.
C. Pembelajaran Melalui Penemuan
Model pembelajaran merupakan suatu prosedur atau cara sistemastis
yang digunakan sebagai pedoman untuk mencapai tujuan pembelajaran. Salah
satu model pembelajaran yang sering digunakan yaitu model discovery
learning. Berikut ini akan dijelaskan tentang definisi, langkah-langkah serta
kelebihan dan kekurangan dari model discovery learning.
1. Definisi Discovery Learning (Pembelajaran Melalui Penemuan)
Discovery learning merupakan model yang membimbing siswa
untuk menemukan konsep melalui berbagai informasi atau data yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
diperoleh melalui pengamatan atau percobaan (Cintia, dkk. 2018: 71).
Jerome Bruner (Saefuddin & Berdiati, 2014: 56) mengungkapkan discovery
learning merupakan sebuah model pengajaran yang dapat membantu siswa
untuk memahami ide kunci suatu disiplin ilmu, dan meyakini bahwa
pembelajaran sejati terjadi melalui personal discovery (penemuan pribadi).
Selain itu menurut Furoidah (2017) discovery learning merupakan model
pembelajaran yang menuntut siswa untuk belajar secara aktif dalam
mengidentifikasi masalah dan memecahkan masalah secara individu
sehingga siswa bukan hanya sekedar menerima dari penjelasan guru.
2. Langkah-Langkah Pembelajaran Melalui Penemuan
Menurut Syah (Yani & Ruhimat, 2013: 69) terdapat enam langkah
pembelajaran melalui penemuan yaitu:
a. Stimulation, yaitu pemberian rangsangan agar peserta didik tertarik
dengan masalah yang dikemukakan oleh guru. Stimulasi dapat
dilakukan dengan meminta peserta didik untuk membaca buku, atau
mencari informasi pada sumber lain yang terjangkau.
b. Problem statement, yaitu mengajukan pertanyaan dari masalah yang
sedang dihadapi. Peserta didik dapat memilih sejumlah pertanyaan
yang menurut mereka sangat penting untuk diketahui jawabannya.
c. Data collection, yaitu kegiatan pengumpulan informasi untuk
menjawab pertanyaan yang diajukan. Kegiatan dapat berupa
wawancara dengan narasumber, mengamati objek, membaca
literatur, melakukan uji coba, menginterpretasi peta, dan lain-lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
d. Data processing, yaitu mengolah data menjadi suatu deskripsi yang
dapat menjawab pertanyaan yang diajukan. Kegiatan mengolah data
misalnya membuat tabulasi, membuat grafik, mengkorelasikan dua
rangkai data atau lebih, overlay peta, dan lain-lain.
e. Verification atau pembuktian untuk memastikan bahwa data yang
ditemukan menjawab pertanyaan penelitian. Verifikasi adalah upaya
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengemukakan
pendapatnya, menyampaikan persetujuan atau menemukan suatu
konsep dengan cara memberi ilustrasi dan contoh - contoh yang dapat
dijumpai dalam kehidupan nyata.
f. Generalization atau menarik kesimpulan dari apa yang telah diteliti.
Proses generalisasi diarahkan untuk memberi penguatan terhadap
teori, konsep kaidah, dan prinsip sesuai dengan harapan kompetensi
yang harus dikuasai dalam pembelajaran.
3. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Melalui Penemuan
Saefuddin & Berdiyati (2014: 57) menyebutkan kelebihan dan
kekurangan model pembelajaran melalui penemuan antara lain:
1) Kelebihan
a. Membantu siswa untuk menyempurnakan dan meningkatkan
keterampilan-keterampilan dan proses-proses kognitif.
b. Membantu siswa untuk meniadakan skeptisme (keragu-raguan)
karena mengarah pada kebenaran yang final dan tertentu atau pasti.
c. Berpusat pada siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
d. Dapat mengembangkan bakat dan kecakapan indvidu
2) Kelemahan
a. Model ini kurang efisien untuk mengajar di kelas yang jumlah
siswanya banyak karena membutuhkan waktu yang lama untuk
membantu mereka menemukan teori atau pemecahan masalah.
b. Model ini menimbulkan asumsi bahwa ada kesiapan pikiran untuk
belajar. Bagi siswa yang kurang pandai, akan mengalami kesulitan
abstrak atau berpikir sehingga dapat menimbulkan frustasi.
D. Teori Beban Kognitif
Teori beban kognitif (cognitive load theory) adalah teori pembelajaran
dan pengajaran yang menggambarkan implikasi desain instruksional model
arsitektur kognitif manusia berdasarkan pada basis pengetahuan permanen
dalam memori jangka panjang (long term memory) dan pemroses informasi
sementara yang sadar dalam memori kerja (Kalyuga, 2011: 1). Menurut Plass
(Mayasari, 2017: 1) dalam teori beban kognitif, beban yang diterima oleh
memori kerja (working memory) dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu:
1. Beban Kognitif Intrinsik (Intrinsic Cognitive)
Beban kognitif intrinsik mengacu pada tingkat kerumitan materi
yaitu berdasarkan banyaknya unsur yang ada dan unsur tersebut saling
terkait. Pada suatu materi jika terdapat banyak unsur dan saling terkait
serta disajikan dengan cara yang rumit maka beban kognitif intrinsiknya
sangat tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
2. Beban Kognitif Extraneous (Extraneous Cognitive Load)
Beban kognitif extraneous sangat dipengaruhi oleh cara
penyajian materi. Penyusunan dan penyajian materi yang baik dapat
menurunkan beban kognitif extraneous.
3. Beban Kognitif Germane (Germane Cognitive)
Proses kognitif germane memiliki hubungan positif dengan
pembelajaran karena berkaitan dengan pembentukan skema dan
otomatisasi pengolahan informasi. Hal ini terjadi jika muatan di working
memory kosong akibat dari minimalnya beban kognitif intrinsik dan
extraneous. Akan tetapi jika memori pekerja telah dipenuhi oleh beban
kognitif intrinsik dan extraneous maka tidak ada ruang yang tersisa untuk
beban kognitif germane, sehingga dapat menyebabkan memori pekerja
tidak dapat mengkonstruksi, mengkoding, dan mengintegrasikan materi
yang dipelajari.
Salah satu cara yang dapat meminimalkan extraneous cognitive load
yakni menggunakan worked example. Cara ini dapat digunakan dalam
pembelajaran di kelas maupun diterapkan pada buku (bahan ajar). Secara
umum, worked example merupakan cara memecahkan suatu masalah kemudian
dilanjutkan dengan praktek pada sejumlah masalah yang memiliki kesamaan
karakteristik (Pangesti & Retnowati, 2017: 36). Terdapat dua efek kognitif yang
menunjukkan ciri sebagai sumber dari extraneous cognitive load yang
berpengaruh terhadap desain worked example yaitu efek perhatian terpisah dan
efek pengulangan. Cara menghindari efek perhatian terpisah adalah dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
menggunakan teknik integratif. Teknik integratif digunakan untuk memusatkan
perhatian siswa dalam memahami gambar beserta keterangan. Sedangkan untuk
menghindari efek pengulangan, cara yang dilakukan adalah dengan mengurangi
penyajian informasi yang sama (Pangesti, 2015: 1174).
Menurut Retnowati (Pangesti, 2015: 1173) dalam teori beban kognitif
disebutkan bahwa metode worked example efektif digunakan bagi siswa dengan
kemampuan awal rendah maupun untuk mempelajari konsep dan prosedur yang
baru. Namun apabila kemampuan siswa telah bertambah metode worked
example dapat diganti dengan metode faded example yang dapat mengurangi
beberapa langkah dalam penyelesaian soal.
E. Modul
Modul dapat menjadi salah satu sumber belajar bagi siswa. Modul bisa
digunakan untuk mendalami suatu materi secara mandiri. Berikut ini akan
dijelaskan tentang pengertian modul, karakteristik modul, fungsi dan tujuan
modul, desain modul, elemen mutu modul serta kriteria modul dalam
pembelajaran.
1. Pengertian Modul
Modul adalah bahan ajar yang disusun secara sistematis, dengan
bahasa yang mudah dipahami sesuai tingkat pengetahuan dan
perkembangan siswa sehingga mereka dapat belajar mandiri (Prastowo,
2014: 209). Menurut Daryanto (2013: 9) modul merupakan bahan ajar yang
dikemas secara sistematis dan terencana untuk membantu peserta didik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
menguasai tujuan belajar secara khusus. Selain itu modul adalah bahan ajar
yang dirancang sistematis sesuai dengan kurikulum (Purwanto, dkk 2007:
9). Modul dapat dikatakan sebagai suatu materi yang terorganisasi dengan
memperhatikan fungsi pendidikan sehingga melalui modul siswa dapat
mencapai kompetensi dasar pembelajaran (Adiputra, dkk., 2014: 20).
Dengan demikian modul merupakan suatu bahan ajar yang disusun secara
sistematis, terorganisasi, dan bersifat mandiri sehingga dapat digunakan
sebagai sarana belajar siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
Modul dikategorikan menjadi dua jenis yaitu cetak dan elektronik.
Modul cetak merupakan bahan ajar cetak yang dirancang untuk dapat
dipelajari secara mandiri oleh peserta didik dalam suatu pembelajaran
(Depdiknas, 2008: 3). Modul elektronik adalah bahan ajar mandiri
sistematis dengan format elektronik yang di dalamnya memuat animasi,
audio dan navigasi sehingga dapat membuat pengguna lebih interaktif
(Sugianto, 2013).
2. Karakteristik Modul
Pengembangan modul harus memperhatikan karakteristik modul
(Daryanto, 2013: 9). Karakteristik tersebut antara lain:
a) Pembelajaran Mandiri (Self instruction)
Karakteristik penting dalam sebuah modul adalah self
instruction. Karakter ini berpotensi membuat seseorang untuk belajar
secara mandiri dan tidak mengandalkan pihak lain. Untuk memenuhi
karakater self instruction, maka modul harus:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
a. Memuat tujuan pembelajaran yang jelas serta dapat menggambarkan
pencapaian Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar.
b. Terdapat materi pembelajaran yang disajikan ke dalam unit-unit
kegiatan yang spesifik, agar mudah untuk dipelajari.
c. Tersedia ilustrasi dan contoh yang mendukung kejelasan pemaparan
materi pembelajaran.
d. Terdapat tugas, soal latihan yang memungkinkan untuk mengukur
penguasaan peserta didik.
e. Menyajikan materi terkait dengan suasana, atau konteks kegiatan
dan lingkungan peserta didik (kontekstual)
f. Menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami.
g. Terdapat rangkuman materi pelajaran.
h. Terdapat instrumen penilaian, sehingga peserta didik dapat
melakukan penilaian mandiri (self assesment).
i. Memuat umpan balik atas penilaian peserta didik, sehingga peserta
didik mengetahui tingkat penguasaan materi.
j. Terdapat penjelasan atau informasi tentang rujukan/ pengayaan/
referensi yang mendukung materi pembelajaran.
b) Ketermuatan materi (Self Contained)
Modul dapat disebut self contained apabila seluruh materi
pembelajaran yang dibutuhkan dapat termuat di dalamnya. Tujuan dari
konsep ini yaitu memberikan kesempatan peserta didik untuk
mempelejari materi pembelajaran secara tuntas, karena materi belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
dikemas ke dalam satu kesatuan yang utuh. Jika harus dilakukan
pemisahan materi dari satu standar kompetensi/ kompetensi dasar yang
harus dikuasai oleh peserta didik, maka perlu hati-hati.
c) Berdiri Sendiri (Stand Alone)
Berdiri Sendiri (Stand Alone) merupakan karakteristik modul
yang tidak bergantung pada semua bahan ajar/ media lain dengan kata
lain tidak harus digunakan secara bersama-sama dengan bahan ajar/
media lain. Dengan memakai modul, peserta didik tidak membutuhkan
bahan ajar lain untuk mempelajari atau mengerjakan tugas pada modul
tersebut. Jika peserta didik masih menggunakan atau bergantung pada
bahan ajar lain, maka modul tersebut bukanlah modul yang berdiri
sendiri.
d) Adaptif (Adaptive)
Modul hendaknya dapat beradaptasi tinggi terhadap
perkembangan ilmu dan teknologi. Modul diakatakan adapatif apabila
dapat menyesuaikan dengan perkembangan ilmu dan teknologi, serta
fleksibel/ luwes di berbagai perangkat keras (hardware).
e) Bersahabat/ Akrab (User Friendly)
Modul juga hendaknya memenuhi kaidah bersahabat/ akrab
(user friendly) dengan pemakainya. Setiap informasi yang ditampilkan
bersifat membantu, bersahabat dan mudah dipakai. Selain itu salah satu
bentuk user friendly lainnya dalam sebuah modul adalah penggunaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
bahasa yang sederhana, mudah dimengerti, serta penggunaan istilah
yang umum.
3. Fungsi dan Tujuan Modul
Bahan ajar modul memiliki fungsi sebagai berikut (Prastowo, 2015:
107):
a. Bahan ajar mandiri. Maksudnya, modul yang digunakan dalam
proses pembelajaran berfungsi meningkatkan kemampuan peserta
didik untuk belajar mandiri tanpa harus mengahadirkan pendidik.
b. Pengganti fungsi pendidik. Maksudnya, modul sebagai bahan ajar
harus mampu menjelaskan materi pembelajaran dengan baik dan
mudah dipahami oleh peserta didik sesuai dengan tingkat
pengetahuan dan usia.
c. Sebagai alat evaluasi. Modul bisa digunakan oleh peserta didik untuk
mengukur dan menilai sendiri tingkat penguasaannya terhadap
materi yang dipelajari.
d. Sebagai bahan rujukan bagi peserta didik. Maksudnya, modul dapat
menjadi bahan acuan belajar oleh peserta didik.
Menurut Prastowo (2015: 108) tujuan penyusunan modul antara lain:
a. Agar peserta didik dapat belajar secara mandiri tanpa atau dengan
bimbingan pendidik.
b. Agar posisi pendidik tidak terlalu dominan dan otoriter dalam
kegiatan pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
c. Melatih kejujuran peserta didik. Peserta didik dapat melatih
kejujuranya dengan cara mengerjakan sunguh-sungguh soal latihan
tanpa melihat kunci jawaban yang tersedia dalam modul.
d. Menampung berbagai tingkat dan kecepatan belajar peserta didik.
Bagi peserta didik yang memiliki kecekatan atau kecepatan belajar
tinggi, maka mereka dapat lebih cepat menyelesaikan modul.
Sebaliknya, bagi peserta didik yang lambat, maka mereka
dipersilahkan untuk mengulangi kembali.
e. Agar peserta didik dapat mengukur sendiri tingkat penguasaan
materi yang telah dipelajari.
4. Desain Modul
Langkah awal dalam pengembangan suatu modul adalah
menetapkan desain/ rancangannya (Daryanto, 2013: 11). Proses
penyusunan modul terdiri dari:
a. Menetapkan strategi dan media pembelajaran yang sesuai. Pada tahap
ini perlu memperhatikan karakteristik dari kompetensi yang hendak
dipelajari, karakteristik peserta didik dan karakteristik konteks serta
situasi pengguna modul.
b. Memproduksi atau merealisasikan fisik modul. Komponen isi modul
antara lain tujuan belajar, prasyarat belajar, materi belajar, kegiatan
belajar dan komponen lain yang mendukung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
c. Mengembangkan perangkat penilaian yang memuat segi kompetensi
(pengetahuan, keterampilan, dan sikap) berdasarkan kriteria tertentu
yang telah ditetapkan.
5. Elemen Mutu Modul
Modul yang disusun perlu memperhatikan beberapa elemen yaitu:
format, organisasi, daya tarik, ukuran huruf, spasi kosong, dan konsistensi
(Daryanto, 2013: 13). Berikut penjelasannya:
1) Format
a. Menggunakan format kolom (tunggal atau multi) yang proposional
artinya penggunaan kolom tunggal atau multi disesuaikan dengan
bentuk dan ukuran kertas. Selain itu jarak dan perbandingan antar
kolom haruslah proposional. Artinya ukuran lebar antara kolom satu
dengan kolom lainnya pada kertas memiliki perbandingan yang
sama.
b. Menggunakan format kertas (vertical atau horizontal) yang tepat.
Penggunaan format kertas harus memperrhatikan tata letak dan
format pengetikan.
c. Menggunakan lambang (icon) yang mudah dipahami dan memiliki
tujuan untuk menegaskan sesuatu hal yang dianggap penting. Tanda
dapat berupa cetak tebal, cetak miring, gambar atau lainnya.
2) Organisasi
a. Menyajikan peta/ bagan yang menggambarkan lingkup materi yang
ingin dijelaskan dalam modul.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
b. Mengorganisasikan isi materi pembelajaran dengan susunan dan
urutan yang sistematis, sehingga peserta didik mudah untuk
memahaminya.
c. Menyusun dan mecantumkan naskah, gambar dan ilustrasi sehingga
informasi yang disajikan mudah dimengerti oleh peserta didik.
d. Mengorganisasikan antar bab, antar unit dan antar paragraph dengan
susunan dan alur yang memudahkan peserta didik untuk
memahaminya.
e. Menyusun antar judul, sub judul, dan uraian yang mudah diiukuti
oleh peserta didik.
Seluruh elemen di atas merupakan syarat yang dibutuhkan untuk
menghasilkan modul pembelajaran yang efektif.
3) Daya Tarik
Modul mempunyai daya tarik. Daya tarik modul terdiri dari:
a. Sampul (cover) depan. Sampul yang menarik adalah sampul yang
memadukan warna, gambar (ilustrasi), ukuran dan bentuk huruf
serasi.
b. Isi modul. Agar menarik isi modul dapat berupa gambar atau
ilustarsi, menggunakan huruf miring, tebal, garis bawah atau warna.
c. Mengemas tugas dan latihan sehingga menarik.
4) Bentuk dan Ukuran Huruf
Memakai bentuk dan ukuran huruf yang sesuai dengan karakter
peserta didik yaitu sederhana dan mudah dibaca.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
5) Ruang (spasi kosong)
Spasi kosong dapat berfungsi untuk menambah cacatan penting dan
memberikan kesempatan jeda kepada peserta didik. Menempatkan ruang
kosong dapat dilakukan di beberapa tempat seperti:
a. Ruang sekitar judul bab dan subbab.
b. Batas tepi (marjin); batas tepi yang luas memaksa perhatian peserta
didik untuk masuk ke tengah-tengah halaman.
c. Spasi antar kolom; semakin lebar kolomnya semakin luas spasi
diantaranya.
d. Pergantian antar bab atau bagian.
6) Konsistensi
a. Menggunakan bentuk dan huruf secara konsisten pada setiap halaman
serta tidak menggunakan bentuk dan ukuran huruf yang terlalu banyak
variasi.
b. Menggunakan jarak spasi konsisten. Jarak anatar judul dengan baris
perta, antara judul dengan teks utama.
c. Menggunakan tata letak pengetikan yang konsisten, baik dari format
pengetikan maupun margin/ batas-batas pengetikan.
6. Kriteria Modul dalam Pembelajaran
Dalam mengembangkan modul diperlukan prosedur dan strategi
tertentu yang sesuai dengan sasaran yang dicapai serta memenuhi kriteria
yang berlaku untuk pengembangan pembelajaran. Menurut Indriyanti &
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Susilowati (2010) ada lima kriteria yang berlaku dalam pengembangan
modul yaitu:
a. Membantu siswa dalam belajar secara mandiri.
b. Memiliki rencana kegiatan pembelajaran yang dapat direspon secara
maksimal oleh siswa. Artinya materi yang dicantumkan pada modul
dibagi menjadi beberapa kegiatan belajar sehingga materi dapat
dengan mudah dipahami oleh siswa.
c. Memuat isi pembelajaran yang lengkap sehingga mampu
memberikan kesempatan belajar kepada siswa.
d. Mengontrol kegiatan belajar siswa. Maksudnya, dengan modul
siswa dapat belajar dalam waktu yang bersamaan dan dapat
melanjutkan ke modul berikutnya secara bersamaan.
e. Memberikan informasi terkait dengan tingkat kemajuan belajar
siswa. Artinya, modul dapat digunakan untuk mengukur dan menilai
tingkat penguasaan siswa terhadap materi yang dipelajari.
F. Kualitas Hasil Pengembangan
Hasil pengembangan yang baik ditentukan dari kualitas produk hasil
pengembangan. Menurut Nieven (1999: 128) kualitas hasil pengembangan pada
penelitian pengembangan ditentukan oleh beberapa kriteria yaitu validity
(validitas), practicality (kepraktisan), effectiveness (keefektifan).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
1. Validitas (Validity)
Validasi produk dapat dilakukan dengan cara menghadirkan
beberapa pakar/ahli yang berpengalaman untuk menilai produk yang
dirancang (Sugiyono, 2015). Kriteria penilaian modul oleh para pakar/ahli
mengacu pada standar penilaian buku teks pelajaran kelompok peminatan
dari BSNP tahun 2014 yang meliputi aspek kelayakan isi, aspek penyajian,
aspek kebahasan, dan aspek kegrafikan.
a. Aspek kelayakan isi
Komponen penilaian kelayakan isi diuraikan menjadi beberapa
indikator berikut ini:
1) Kesesuaian materi dengan SK dan KD.
2) Keakuratan materi.
3) Kemuktahiran materi.
4) Mendorong keingintahuan.
5) Praktikum dan kewirausahaan.
6) Pengayaan.
b. Aspek kelayakan penyajian
Komponen penilaian kelayakan isi diuraikan menjadi beberapa
indikator berikut ini:
1) Teknik penyajian.
2) Pendukung penyajian.
3) Penyajian pembelajaran.
4) Koherensi dan keruntutan alur berpikir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
c. Aspek kelayakan kebahasan
Komponen penilaian kelayakan isi diuraikan menjadi beberapa
indikator berikut ini:
1) Kesesuaian dengan perkembangan peserta didik.
2) Keterbacaan.
3) Kelugasan
4) Komunikatif.
5) Dialogis dan Interaktif.
6) Kesesuaian dengan kaidah bahasa.
7) Penggunaan istilah, simbol/lambang, notasi.
d. Aspek kegrafikan
1) Ukuran buku.
2) Desain sampul buku.
3) Desain isi buku.
2. Kepraktisan (Practicality)
Kepraktisan ditentukan dari hasil penilaian pengguna atau pemakai.
Van den Akker (1999: 10) menyatakan “practicality refers to the extent that
user (and other experts) consider the intervention as appealing and usable
in ‘normal’conditions.” Yang dapat diartikan kepraktisan mengacu pada
sejauh mana pengguna (dan ahli lainnya) mempertimbangkan intervensi
menarik dan dapat digunakan dalam kondisi normal. Produk hasil
pengembangan disimpulkan praktis jika guru (ahli lainnya)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
mempertimbangkan produk mudah digunakan oleh guru dan siswa (Nieven,
1999: 127).
3. Keefektifan (Effectiveness)
Kata efektif menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti
ada efeknya (akibatnya, pengaruhnya, kesannya). Efektivitas adalah
pengukuran keberhasilan dalam pencapaian tujuan yang telah ditentukan
(Sucahyowati, 2017: 11). Van den Akker (1999: 10) menyatakan
“Effectiveness refers to the extent that the experiences and outcomes with
the intervention are consistent with the intended aims.” Yang dapat
diartikan efektivitas merujuk pada sejauh mana pengalaman dan hasil
intervensi konsisten dengan tujuan yang dimaksud. Keefektifan modul
dalam penelitian ini dilihat melalui respon guru terhadap penggunaannya.
Indikator suatu modul dikatakan efektif apabila modul mampu
membangkitkan motivasi kepada siswa untuk belajar dan aktivitas modul
bersesuaian dengan langkah-langkah pembelajaran yang digunakan.
G. Lingkaran
Materi lingkaran ini merujuk pada Suarsana (2014: 40–52) yang
dijelaskan sebagai berikut.
Lingkaran adalah tempat kedudukan titik-titik yang jaraknya sama
terhadap titik tertentu (Suarsana, 2014: 40). Titik tertentu itu dinamakan titik
pusat lingkaran dan jarak yang sama tersebut dinamakan jari-jari lingkaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
a) Persamaan Lingkaran
Persamaan lingkaran yang berpusat di (0,0) dengan jari-jari 𝑟 dapat
diturunkan sebagai berikut:
Pada gambar 2.1 tampak lingkaran dengan titik pusat di 𝑂(0,0) dan
jari-jari r satuan panjang. Untuk menentukan persamaan lingkaran, ambil
sembarang titik pada lingkaran, missal 𝑇(𝑥, 𝑦). Jarak titik 𝑇 dan titik
𝑂 adalah √𝑥2 + 𝑦2. Diketahui bahwa jarak titik 𝑇 dan titik 𝑂 adalah jari-
jari lingkaran yaitu r, maka diperoleh hubungan bahwa:
√𝑥2 + 𝑦2 = 𝑟
𝑥2 + 𝑦2 = 𝑟2
Persamaan Lingkaran yang berpusat di (𝑎, 𝑏) dengan jari-jari
𝑟 dapat diturunkan sebagai berikut:
𝑥
𝑟
𝑇(𝑥, 𝑦)
𝑜
𝑦
Gambar 2.1 Lingkaran Berpusat di 𝑶(𝟎, 𝟎) dan Berjari-jari r
Gambar 2. 1 Lingkaran berpusat di O (0,0) dan berjari-jari r
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Pada gambar 2.2 tampak sebuah lingkaran dengan pusat 𝑃(𝑎, 𝑏) dan
jari-jari r satuan. Untuk menentukan persamaan ini, ambil sembarang titik
pada lingkaran, misalnya 𝑇(𝑥, 𝑦). Pada segitiga siku-siku 𝑃𝑄𝑇 diperoleh
jarak titik 𝑇 dan 𝑃 adalah √(𝑥 − 𝑎)2 + (𝑦 − 𝑏)2. Diketahui jarak titik T
dan P adalah jari-jari lingkaran yaitu r, maka diperoleh hubungan bahwa:
√(𝑥 − 𝑎)2 + (𝑦 − 𝑏)2 = 𝑟
(𝑥 − 𝑎)2 + (𝑦 − 𝑏)2 = 𝑟2
karena 𝑇(𝑥, 𝑦) adalah sembarang titik pada lingkaran, maka setiap titik pada
lingkaran itu memenuhi hubungan tersebut. Hal ini berarti bahwa
persamaan lingkaran yang berpusat di titik 𝑃(𝑎, 𝑏) dengan jari-jari satuan
adalah
(𝑥 − 𝑎)2 + (𝑦 − 𝑏)2 = 𝑟2
Persamaan lingkaran (𝑥 − 𝑎)2 + (𝑦 − 𝑏)2 = 𝑟2 dapat diubah ke
bentuk lain yaitu 𝑥2 + 𝑦2 + 𝐴𝑥 + 𝐵𝑦 + 𝐶 = 0 yang disebut persamaan
𝑇(𝑥, 𝑦)
Q 𝑃(𝑎, 𝑏)
𝑟 𝑦 − 𝑏
𝑥 − 𝑎
𝑦
𝑥
Gambar 2.2 Lingkaran Berpusat di 𝑷(𝒂, 𝒃) dan Berjari-jari r
𝑂
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
kanonik lingkaran. Apabila diketahui persamaan kanonik atau persamaan
umum suatu lingkaran, yaitu 𝑥2 + 𝑦2 + 𝐴𝑥 + 𝐵𝑦 + 𝐶 = 0, maka dapat
dicari koordinat titik pusat dan jari-jarinya. Persamaan bentuk umum
tersebut diubah menjadi
𝑥2 + 𝐴𝑥 +1
4𝐴2 + 𝑦2 + 𝐵𝑦 +
1
4𝐵2 =
1
4𝐴2 +
1
4𝐵2 − 𝐶
(𝑥 +1
2𝐴)
2
+ (𝑦 +1
2𝐵)
2
=1
4𝐴2 +
1
4𝐵2 − 𝐶
Sehingga dapat disimpulkan bahwa titik pusat lingkaran adalah
(−1
2𝐴, −
1
2𝐵) dan jari-jarinya adalah √
1
4𝐴2 +
1
4𝐵2 − 𝐶.
b) Garis Singgung
Garis singgung lingkaran adalah garis yang bersinggungan dengan
lingkaran hanya di sebuah titik (Suarsana, 2014: 45). Titik tersebut
selanjutnya disebut titik singgung. Berikut akan dibahas persamaan garis
singgung sebuah lingkaran jika diketahui: gradien garis singgung, titik
singgung, dan titik di luar lingkaran yang dilalui oleh garis singgung
tersebut.
1. Persamaan garis singgung lingkaran bila gradien garis singgung
diketahui. Pada gambar 2.3 di bawah ini diberikan garis 𝑦 = 𝑚𝑥 + 𝑛
dan lingkaran 𝑥2 + 𝑦2 = 𝑟2 akan dicari persamaan garis singgung pada
lingkaran yang sejajar dengan 𝑦 = 𝑚𝑥 + 𝑛
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
karena garis singgung yang dicari harus sejajar dengan garis 𝑦 = 𝑚𝑥 +
𝑛, maka dapat dimisalkan garis singgung itu adalah 𝑦 = 𝑚𝑥 + 𝑘. Garis
𝑦 = 𝑚𝑥 + 𝑘 menyinggung lingkaran, maka ada sebuah titik (titik
singgung) yang koordinat-koordinatnya memenuhi persamaan
lingkaran sehingga diperoleh
𝑥2 + (𝑚𝑥 + 𝑘)2 = 𝑟2
(1 + 𝑚2)𝑥2 + 2𝑚𝑘𝑥 + 𝑘 − 𝑟2 = 0
Agar garis 𝑦 = 𝑚𝑥 + 𝑘 menyinggung lingkaran pada satu titik maka
diskriminan dari persamaan tersebut harus sama dengan nol, yaitu
𝐷 = 4𝑚2𝑘2 − 4(1 + 𝑚2)(𝑘2 − 𝑟2) = 0
4𝑚2𝑘2 − 4𝑘2 + 4𝑟2 − 4𝑚2𝑘2 + 4𝑚2𝑟2 = 0
−4𝑘2 + 4𝑟2 + 4𝑚2𝑟2 = 0
−4(𝑘2 − 𝑟2 − 𝑚2𝑟2) = 0
𝑘2 − 𝑟2 − 𝑚2𝑟2 = 0
𝑘2 = 𝑟2 + 𝑚2𝑟2
𝑘 = ±√𝑟2 + 𝑚2𝑟2
𝑦
𝑦 = 𝑚𝑥 + 𝑛
Gambar 2.3 Garis Singgung Lingkaran
𝑥
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
𝑘 = ±𝑟√1 + 𝑚2
Jadi persamaan garis singgung lingkaran 𝑥2 + 𝑦2 = 𝑟2 dengan gradien
𝑚 adalah
𝑦 = 𝑚𝑥 + 𝑟√1 + 𝑚2 dan 𝑦 = 𝑚𝑥 − 𝑟√1 + 𝑚2
Sedangkan, persamaan garis singgung pada lingkaran (𝑥 − 𝑎)2 +
(𝑦 − 𝑏)2 = 𝑟2 dengan gradien 𝑚 adalah
𝑦 − 𝑏 = 𝑚(𝑥 − 𝑎) + 𝑟√1 + 𝑚2 dan 𝑦 − 𝑏 = 𝑚(𝑥 − 𝑎) − 𝑟√1 + 𝑚2
2. Persamaan Garis Singgung yang melalui titik pada lingkaran
Pada gambar 2.4 diketahui lingkaran 𝑥2 + 𝑦2 = 𝑟2 dan titik
𝑃(𝑥1,𝑦1) terletak pada lingkaran. Akan dicari persamaan garis singgung
pada lingkaran di titik 𝑃. Misalkan titik 𝑄(𝑥2, 𝑦2) juga terletak pada
lingkaran, maka persamaan garis PQ adalah
𝑦−𝑦1
𝑦2−𝑦1=
𝑥−𝑥1
𝑥2−𝑥1 atau 𝑦 − 𝑦1 =
𝑦2−𝑦1
𝑥2−𝑥1 (𝑥 − 𝑥1)
Karena titik-titik 𝑃 dan 𝑄 pada lingkaran, maka berlaku 𝑥1 2 + 𝑦1
2 = 𝑟2
dan 𝑥2 2 + 𝑦2
2 = 𝑟2. Selanjutnya kedua persamaan ini dieliminasi
sehingga menghasilkan
𝑥2 2 − 𝑥1
2 + 𝑦2 2 − 𝑦1
2 = 0
𝑦
𝑥
𝑄(𝑥2,𝑦2)
𝑃(𝑥1,𝑦1)
Gambar 2.4 Garis Singgung Melalui Titik pada Lingkaran
𝑂
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
𝑦2 2 − 𝑦1
2 = −(𝑥2 2 − 𝑥1
2)
( 𝑦2 − 𝑦1)(𝑦2 + 𝑦1) = −(𝑥2 − 𝑥1
)(𝑥2 + 𝑥1
)
𝑦2−𝑦1
𝑥2−𝑥1= −
𝑥2+𝑥1
𝑦2+𝑦1
Dengan kesamaan ini, persamaan garis 𝑃𝑄 di atas dapat ditulis
menjadi
𝑦 − 𝑦1 = −𝑥2+𝑥1
𝑦2+𝑦1 (𝑥 − 𝑥1)
Jika titik Q mendekati titik P maka titik Q dan P berhimpit sehingga
𝑥2 = 𝑥1 dan 𝑦2 = 𝑦1. Garis 𝑃𝑄 berubah menjadi garis singgung
lingkaran di titik 𝑃 sehingga persamaannya:
𝑦 − 𝑦1 = −(𝑥1+𝑥1)
(𝑦1+𝑦1) (𝑥 − 𝑥1)
𝑦 − 𝑦1 = −2𝑥1
2𝑦1 (𝑥 − 𝑥1)
𝑦 − 𝑦1 = −𝑥1
𝑦1 (𝑥 − 𝑥1)
𝑦𝑦1 − 𝑦1 2 = −𝑥𝑥1 + 𝑥1
2
𝑦𝑦1 + 𝑥𝑥1 = 𝑥1 2 + 𝑦1
2
𝑥𝑥1 + 𝑦𝑦1 = 𝑟2
Jadi persamaan garis singgung lingkaran 𝑥1 2 + 𝑦1
2 = 𝑟2 di titik (𝑥1 , 𝑦1 )
adalah 𝑥𝑥1 + 𝑦𝑦1 = 𝑟2. Dengan cara yang sama dapat diturunkan
bahwa persamaan garis singgung pada lingkaran (𝑥 − 𝑎)2 + (𝑦 −
𝑏)2 = 𝑟2 dengan titik singgung (𝑥1 , 𝑦1 ) adalah (𝑥1 − 𝑎)(𝑥 − 𝑎) +
( 𝑦1 − 𝑏)(𝑦 − 𝑏) = 𝑟2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
3. Persamaan garis singgung lingkaran melalui titik di luar lingkaran
Pada gambar 2.5 diketahui lingkaran 𝑥1 2 + 𝑦1
2 = 𝑟2 dan titik 𝑇(𝑥0, 𝑦0)
yang terletak di luar lingkaran. Dari titik 𝑇 dapat dibuat 2 buah garis
singgung lingkaran yang menyinggung lingkaran di 𝑆1(𝑥1, 𝑦1) dan
di 𝑆2(𝑥2, 𝑦2). Persamaan garis singgung 𝑇𝑆1 adalah 𝑥𝑥1 + 𝑦𝑦1 = 𝑟2
dan persamaan garis singgung 𝑇𝑆2 adalah 𝑥𝑥2 + 𝑦𝑦2 = 𝑟2. Garis-garis
singgung ini melalui titik 𝑇(𝑥0, 𝑦0) maka berlaku bahwa 𝑥0𝑥1 +
𝑥0 𝑦1 = 𝑟2 dan 𝑥0𝑥2 + 𝑥0𝑦2 = 𝑟2. Dari kedua persamaan tersebut
dapat disimpulkan bahwa koordinat-koordinat titik-titik 𝑆1 dan 𝑆2
memenuhi persamaan garis
𝑥0𝑥 + 𝑥0 𝑦 = 𝑟2
Bentuk yang terakhir ini merupakan persamaan garis yang melalui titik
singgung dari garis-garis singgung melalui 𝑇(𝑥0, 𝑦0), selanjutnya garis
ini dinamakan garis kutub. Kemudian dengan cara yang sama dapat
diturunkan bahwa persamaan garis singgung pada lingkaran (𝑥 − 𝑎)2 +
𝑆1 (𝑥1,𝑦1)
𝑆2 (𝑥2,𝑦2)
𝑇(𝑥0,𝑦0)
𝑥
𝑦
Gambar 2.5 Garis Singgung Melalui Titik di Luar Lingkaran
𝑂
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
(𝑦 − 𝑏)2 = 𝑟2 yang melalui melalui 𝑇(𝑥0, 𝑦0) adalah (𝑥0 − 𝑎)(𝑥 −
𝑎) + ( 𝑦0 − 𝑏)(𝑦 − 𝑏) = 𝑟2.
H. Penelitian yang Relevan
Penelitian tentang pengembangan modul pernah dilakukan oleh para
peneliti sebelumnya. Berikut penelitian yang relevan terhadap pengembangan
modul cetak dan elektronik yaitu:
1. Nugrahani (2019), meneliti mengenai pengembangan modul matematika
materi hubungan antar sudut pada dua garis sejajar. Pengembangan modul
dilakukan dengan metode penelitian dan pengembangan yang diakhiri
dengan uji lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas modul
matematika yang dirancang ditinjau dari segi materi dan segi media sangat
baik. Selain itu respon siswa terhadap modul yang dirancang juga sangat
baik dengan rata-rata 3,39.
2. Proklamanto (2013), meneliti mengenai rancangan dan pengembangan
modul elektronik materi turunan fungsi dengan program geogebra.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan model
ADDIE. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modul elektronik yang
dikembangkan berhasil dengan memperoleh nilai baik.
3. Tegeh dan Kirna (2013), meneliti mengenai pengembangan bahan ajar
modul metode penelitian pendidikan dengan ADDIE model. Penelitian ini
adalah penelitian pengembangan untuk mengetahui langkah-langkah
pengembangan bahan ajar dengan model ADDIE serta hasil uji coba bahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
ajar. Hasil uji dari ahli isi menunjukkan bahwa bahan ajar berkualifikasi
cukup baik sedangkah ahli uji dari ahli media dan hasil uji lapangan
menunjukkan bahwa bahan ajar berkualifikasi baik.
I. Kerangka Berpikir
Pembelajaran matematika menjadi salah satu mata pelajaran yang harus
memuat keterampilan 4C, sehingga proses pembelajaran matematika berfokus
pada mengelaborasi aspek-aspek berpikir kritis, kreatif, komunikasi, dan
kolaborasi. Untuk menunjang keterampilan tersebut maka diperlukannya suatu
inovasi pembelajaran salah satunya adalah pengembangan bahan ajar berupa
modul yang memuat kecakapan abad 21.
Modul dapat membantu siswa untuk memahami suatu materi secara
mandiri tanpa atau dengan bimbingan guru. Selain itu modul juga dapat menjadi
bahan berlatih untuk siswa dalam melakukan penilaian sendiri (self assesment)
terhadap materi yang telah dipelajari.
Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan modul ajar cetak dan
elektronik materi lingkaran untuk meningkatkan kecakapan abad 21 siswa kelas
XI SMA Marsudirini Muntilan. Modul ajar cetak dan elektronik yang
dikembangkan diharapkan dapat meningkatkan kecakapan abad 21 siswa serta
membantu siswa memahami materi lingkaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
.
Pembelajaran matematika menjadi salah satu mata pelajaran yang
perlu memuat keterampilan 4C
Pengembangan bahan ajar berupa modul yang memuat kecakapan
abad 21
Modul ajar cetak dan elektronik yang dikembangkan diharapkan
dapat meningkatkan kecakapan abad 21 siswa serta membantu
siswa memahami materi lingkaran
Diperlukannya suatu inovasi pembelajaran
Gambar 2.6 Bagan Kerangka Berpikir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses dan kualitas dari
pengembangan modul. Modul yang ingin dikembangkan dari penelitian ini
adalah modul ajar cetak dan elektronik materi lingkaran untuk meningkatkan
kecakapan abad 21 siswa kelas XI SMA Marsudirini Muntilan. Jenis penelitian
yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (Research and
Development). Menurut Sugiyono (2017: 477) metode penelitian dan
pengembangan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk meneliti, merancang,
memproduksi dan menguji validitas produk yang dihasilkan.
Model penelitian dan pengembangan yang diterapkan dalam penelitian
ini adalah model pengembangan ADDIE (Analysis, Design, Development,
Implementation, Evaluation). Berikut disajikan bagan tentang tahapan model
penelitian dan pengembangan ADDIE.
Evaluation
Design
Development
Implementation
Analysis
Gambar 3.1 Tahapan Model Penelitian dan Pengembangan ADDIE
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Proses pengembangan modul dengan menggunakan model ADDIE
diuraikan sebagai berikut:
1) Analisis (Analysis)
Tahap ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis perlunya
pengembangan modul.
a. Analisis Kebutuhan Sumber Belajar
Analisis kebutuhan sumber belajar dilakukan untuk
mengetahui bahan ajar yang digunakan dalam proses pembelajaran
matematika peminatan siswa kelas XI SMA. Hal ini bertujuan agar
modul yang akan dikembangkan dapat memfasilitasi siswa untuk
belajar.
b. Analisis Kurikulum
Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui kurikulum yang
digunakan agar pengembangan modul ajar cetak dan elektronik
sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Hal yang dianalisis dalam
kurikulum antara lain standar kompetensi, kompetensi dasar dan
indikator pencapaian pada materi lingkaran.
c. Analisis Materi
Kegiatan ini dilakukan untuk menyusun dan menjabarkan
materi lingkaran yang perlu dipelajari oleh siswa kelas XI SMA.
Pada materi lingkaran terdapat tiga sub bab yaitu persamaan
lingkaran, kedudukan titik dan garis pada lingkaran serta persamaan
garis singgung lingkaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
2) Perancangan (Design)
Tahap ini dilakukan dengan tujuan merancang penulisan modul
berdasarkan hasil dari tahap analisis. Kegiatan yang dilakukan yaitu:
a. Membuat kerangka penyusunan modul
b. Menentukan tata letak (layout) modul
c. Menentukan buku referensi yang berkaitan dengan materi lingkaran
kelas XI SMA.
d. Menyusun instrumen penilaian modul
3) Pengembangan (Development)
Tahap ini merupakan tahap untuk merealisasikan kerangka
penyusunan modul yang telah dirancang. Selain itu pada tahap ini juga
dilakukan validasi dan revisi modul agar modul yang dikembangkan
dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Kegiatan yang dilakukan pada
tahap ini adalah:
a. Pengembangan rancangan produk
Pengembangan rancangan produk dilakukan sesuai dengan
rancangan yang telah disusun. Tahap ini diperoleh produk berupa
modul ajar cetak dan elektronik materi lingkaran untuk
meningkatkan kecakapan abad 21 siswa kelas XI SMA Marsudirini
Muntilan.
b. Validasi Ahli
Produk modul ajar cetak dan elektronik materi lingkaran
untuk meningkatkan kecakapan abad 21 yang telah dirancang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
membutuhkan validasi dari ahli media dan ahli materi. Validasi
tersebut dilakukan oleh dosen (expert judgment). Tujuan dari
validasi ini untuk mengetahui salah satu aspek kualitas modul yaitu
valid. Validasi ini juga bertujuan untuk mendapatkan kritik dan
saran dari validator berkaitan dengan kesesuaian materi dan media
pada modul sehingga dapat menjadi perbaikan untuk modul yang
dikembangkan.
c. Revisi
Produk modul ajar cetak dan elektronik materi lingkaran
untuk meningkatkan kecakapan abad 21 yang telah divalidasi oleh
validator kemudian direvisi berdasarkan kritik dan saran yang
diberikan sehingga modul dapat digunakan dalam kegiatan
pembelajaran.
4) Implementasi (Implementation)
Tahap ini adalah tahap untuk melakukan uji coba modul yang
telah divalidasi dan direvisi. Modul diujicobakan secara terbatas pada
siswa yang telah ditentukan untuk menjadi subjek penelitian. Setelah uji
coba modul, siswa akan mendapatkan kuesioner sebagai tanggapan
terhadap modul yang digunakan. Kuesioner ini bertujuan untuk
mendapatkan data tentang kepraktisan modul.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
5) Evaluasi (Evaluation)
Tahap ini bertujuan untuk menganalisis kelebihan dan
kekurangan modul. Peneliti melakukan analisis berdasarkan hasil
kuesioner respon siswa. Kegiatan ini menjadi sarana perbaikan dari
proses pengembangan yang belum maksimal dikerjakan.
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Marsudirini Muntilan
pada tahun ajaran 2019/2020 yang berjumlah 14 siswa.
C. Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah bahan ajar berupa modul cetak dan
elektronik dengan materi lingkaran untuk meningkatkan kecakapan abad 21
siswa kelas XI SMA Marsudirini Muntilan.
D. Tempat Pengambilan Data dan Waktu Penelitian
1. Tempat Pengambilan Data
Tempat pengambilan data dilaksanakan di SMA Marsudirini
Muntilan, Jalan Sleko No.4, Tambakan, Sedayu, Muntilan, Magelang.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Oktober 2019 sampai bulan
Juni 2020. Berikut rincian kegiatannya:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
E. Bentuk Data
Bentuk data yang diambil dalam penelitian ini adalah:
1. Data Kuantitatif
Data kuantitatif diperoleh berdasarkan hasil penilaian validasi
modul oleh ahli materi dan media serta hasil respon siswa yang berkaitan
dengan kepraktisan penggunaan modul. Hasil penilaian validasi modul
kemudian diklasifikasikan berdasarkan kriteria validitas sedangkan hasil
kuesioner respon siswa kemudian diklasifikasikan berdasarkan kriteria
kepraktisan.
2. Data Kualitatif
Data yang berupa data kualitatif dalam penelitian ini antara lain:
N
o Kegiatan
Bulan
Okt-2019 Nov-2019 Des-2019 Feb-2020 Maret- 2020 April-2020 Mei-2020 Juni 2020
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Menyusun
bab 1-5
2 Ijin
Penelitian
ke Sekolah
3 Merancang
modul ajar
cetak dan
elektronik
4 Validasi
modul oleh
ahli
5 Uji coba
modul dan
pengisian
Kuesioner
6 Analisis
Data Hasil
Penelitian
Tabel 3.1 Tabel Kegiatan Penelitian
Tabel 3. 1 Tabel Kegiatan Penelitian
Tabel 3. 2 Tabel Kegiatan Penelitian
Tabel 3. 3 Tabel Kegiatan Penelitian
Tabel 3. 4 Tabel Kegiatan Penelitian
Tabel 3. 5 Tabel Kegiatan Penelitian
Tabel 3. 6 Tabel Kegiatan Penelitian
Tabel 3. 7 Tabel Kegiatan Penelitian
Tabel 3. 8 Tabel Kegiatan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
a. Data Wawancara
Data ini diperoleh berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata
pelajaran matematika peminatan kelas XI MIPA SMA Marsudirini
Muntilan. Wawancara dilakukan sebelum pembuatan modul dan sesudah
uji coba modul.
b. Data Validasi Modul
Data ini diperoleh berdasarkan saran dan komentar yang diberikan
dari ahli media dan materi melalui lembar validasi modul.
c. Data Kepraktisan Modul
Data ini diperoleh berdasarkan saran dan komentar siswa setelah
menggunakan modul.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Wawancara Tidak Terstruktur
Wawancara tidak terstruktur merupakan wawancara yang tidak
menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis
dan lengkap. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis
besar permasalahan yang akan ditanyakan (Sugiyono, 2012: 140).
Penelitian ini menggunakan teknik wawancara tidak terstruktur.
Wawancara ini dilakukan sebelum peneliti melakukan pembuatan modul.
Wawancara ini digunakan untuk mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan
pembelajaran. Hal yang berkaitan dengan pembelajaran antara lain adalah
sumber belajar matematika yang digunakan oleh guru dan siswa serta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
kesulitan belajar siswa khususnya terkait materi lingkaran pada matematika
peminatan kelas XI MIPA.
2. Wawancara Terstruktur
Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data
apabila peneliti telah mengetahui dengan pasti tentang informasi yang akan
diperoleh (Sugiyono, 2012: 138). Penelitian ini menggunakan teknik
wawancara terstruktur. Wawancara ini dilakukan peneliti setelah
melakukan uji coba modul. Wawancara ini digunakan untuk mengetahui
hal-hal yang berkaitan dengan efektivitas modul dalam proses pembelajaran
yang ditinjau dari kegunaan dan potensinya untuk meningkatkan kecakapan
abad 21.
3. Penyebaran Kuesioner
Penyebaran kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan
tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2012: 142). Penelitian
ini menggunakan penyebaran kuesioner untuk mengetahui kepraktisan
modul yang dikembangkan. Penyebaran kuesioner ini akan dilakukan
setelah siswa menggunakan modul yang dikembangkan.
4. Validasi Modul
Validasi ini digunakan sebagai acuan untuk mengukur validitas dari
modul yang dikembangkan. Validasi ini ditujukan kepada ahli materi dan
ahli media. Dalam proses validdasi ini, validator akan memberikan kritik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
dan saran yang berkaitan dengan pengembangan modul. Hal ini bertujuan
agar modul yang dikembangkan dapat sesuai dengan kecakapan abad 21.
G. Instrumen Pengumpulan Data
1. Pedoman Wawancara
Kegiatan wawancara tidak terstruktur dilakukan peneliti kepada
guru mata pelajaran matematika peminatan kelas XI MIPA SMA
Marsudirini Muntilan untuk mengetahui analisis kebutuhan modul cetak
dan elektronik pada materi lingkaran. Kisi-kisi pedoman wawancara yang
digunakan peneliti disajikan pada tabel berikut:
No Indikator
1. Mengetahui buku matematika yang digunakan dalam proses
pembelajaran matematika
2. Mengetahui kesulitan siswa pada materi lingkaran.
Kegiatan wawancara terstruktur dilakukan peneliti kepada guru
mata pelajaran matematika peminatan kelas XI MIPA SMA Marsudirini
Muntilan untuk mengetahui efektivitas penggunaan modul dalam
pembelajaran. Kisi-kisi pedoman wawancara yang digunakan peneliti
disajikan pada tabel berikut:
No Indikator
1. Mengidentifikasi manfaat penggunaan modul
Tabel 3.2 Kisi-kisi Pedoman Wawancara Tidak Terstruktur Untuk
Guru Matematika
Tabel 3. 9 Kisi-kisi Pedoman Wawancara Tidak Terstruktur Untuk Guru
Matematika
Tabel 3.2 Kisi-kisi Pedoman Wawancara Tidak Terstruktur Untuk
Guru Matematika
Tabel 3. 10 Kisi-kisi Pedoman Wawancara Tidak Terstruktur Untuk Guru
Matematika
Tabel 3.2 Kisi-kisi Pedoman Wawancara Tidak Terstruktur Untuk
Guru Matematika
Tabel 3. 11 Kisi-kisi Pedoman Wawancara Tidak Terstruktur Untuk Guru
Matematika
Tabel 3.2 Kisi-kisi Pedoman Wawancara Tidak Terstruktur Untuk
Tabel 3.3 Kisi-kisi Pedoman Wawancara Terstruktur Untuk
Guru Matematika
Tabel 3. 17 Kisi-kisi Pedoman Wawancara Terstruktur Untuk Guru Matematika
Tabel 3.3 Kisi-kisi Pedoman Wawancara Terstruktur Untuk
Guru Matematika
Tabel 3. 18 Kisi-kisi Pedoman Wawancara Terstruktur Untuk Guru Matematika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
2. Mengetahui potensi kecakapan abad 21 pada modul
3. Mengetahui kesan guru terhadap modul yang dikembangkan
2. Lembar Validasi Modul
Lembar validasi ini digunakan untuk memperoleh data validasi dari
ahli media dan ahli materi terhadap modul yang dikembangkan. Hasil dari
validasi modul ini akan digunakan untuk menunjukkan tingkat validitas
modul yang dikembangkan. Kisi-kisi validasi modul yang digunakan
peneliti disajikan pada tabel berikut:
Kriteria Indikator
Aspek Kelayakan Isi
Kesesuaian materi dengan KD
Keakuratan materi
Kemuktahiran Materi
Mendorong Keingintahuan
Menemukan dan menjelaskan strategi
dalam menyelesaikan masalah
Mengungkapan ide melalui lisan atau
tulisan
Mengevaluasi argumen
Menyelesaikan suatu masalah dengan
berbagai macam cara
Aspek Kelayakan
Penyajian
Teknik Penyajian
Pendukung Penyajian
Penyajian Pembelajaran
Koherensi dan Keruntutan Alur
Berpikir
Aspek Kelayakan
Bahasa
Lugas
Komunikatif, Dialogis dan Interaktif
Kesesuaian dengan Kaidah Bahasa
Penggunaan notasi, simbol/ lambing
Tabel 3.4 Kisi-kisi Lembar Validasi Modul Untuk Ahli Materi
Tabel 3. 25 Kisi-kisi Lembar Validasi Modul Untuk Ahli Materi
Tabel 3.4 Kisi-kisi Lembar Validasi Modul Untuk Ahli Materi
Tabel 3. 26 Kisi-kisi Lembar Validasi Modul Untuk Ahli Materi
Tabel 3.4 Kisi-kisi Lembar Validasi Modul Untuk Ahli Materi
Tabel 3. 27 Kisi-kisi Lembar Validasi Modul Untuk Ahli Materi
Tabel 3.4 Kisi-kisi Lembar Validasi Modul Untuk Ahli Materi
Tabel 3. 28 Kisi-kisi Lembar Validasi Modul Untuk Ahli Materi
Tabel 3.4 Kisi-kisi Lembar Validasi Modul Untuk Ahli Materi
Tabel 3. 29 Kisi-kisi Lembar Validasi Modul Untuk Ahli Materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Kriteria Indikator
Aspek Kelayakan
Kegrafikan
Ukuran Modul
Desain Sampul Modul
Desain Isi Modul Aspek Kelayakan Media
Elektronik Rekayasa Perangkat Lunak
Komunikasi Visual
Komunikasi Audio
3. Lembar Kuesioner Respon Siswa
Lembar kuesioner respon siswa ini digunakan untuk memperoleh
data tentang respon siswa terhadap penggunaan modul. Lembar kuesioner
ini menggunakan bentuk kuesioner tertutup dan kuesioner terbuka.
Kuesioner tertutup pada penelitian ini terdiri dari 10 pernyataan disertai
dengan pilihan jawaban yang telah diberikan. Hasil penilaian siswa dari
kuesioner tertutup akan diolah dan diklasifikasikan untuk menunjukkan
kepraktisan modul. Kuesioner terbuka pada penelitian ini terdiri dari 5
pertanyaan yang sifatnya memberikan kebebasan kepada siswa untuk
menjawab dan menyampaikan pendapatnya sesuai dengan situasi yang
dialami saat menggunakan modul. Hasil penilaian siswa dari kuesioner
terbuka akan menjadi dasar evaluasi perbaikan peneliti pada pengembangan
modul selanjutnya. Kisi-kisi kuesioner yang digunakan peneliti disajikan
pada tabel berikut:
Tabel 3.5 Kisi-kisi Lembar Validasi Modul Untuk Ahli Media
Tabel 3. 33 Kisi-kisi Lembar Validasi Modul Untuk Ahli Media
Tabel 3.5 Kisi-kisi Lembar Validasi Modul Untuk Ahli Media
Tabel 3. 34 Kisi-kisi Lembar Validasi Modul Untuk Ahli Media
Tabel 3.5 Kisi-kisi Lembar Validasi Modul Untuk Ahli Media
Tabel 3. 35 Kisi-kisi Lembar Validasi Modul Untuk Ahli Media
Tabel 3.5 Kisi-kisi Lembar Validasi Modul Untuk Ahli Media
Tabel 3. 36 Kisi-kisi Lembar Validasi Modul Untuk Ahli Media
Tabel 3.5 Kisi-kisi Lembar Validasi Modul Untuk Ahli Media
Tabel 3. 37 Kisi-kisi Lembar Validasi Modul Untuk Ahli Media
Tabel 3.5 Kisi-kisi Lembar Validasi Modul Untuk Ahli Media
Tabel 3. 38 Kisi-kisi Lembar Validasi Modul Untuk Ahli Media
Tabel 3.5 Kisi-kisi Lembar Validasi Modul Untuk Ahli Media
Tabel 3. 39 Kisi-kisi Lembar Validasi Modul Untuk Ahli Media
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Aspek Indikator
Kemudahan
penggunaan
Materi yang disampaikan dalam modul mudah dipahami
Materi yang disajikan pada modul sistematis
Aplikasi yang digunakan pada modul mudah dioperasikan
Tautan / link yang dicantumkan pada modul mudah
diakses
Bahasa yang digunakan pada modul sederhana dan
mudah dipahami
Latihan soal yang diberikan dapat membantu siswa
mengukur pengetahuan yang diperoleh
Daya Tarik
Modul memiliki tampilan yang menarik
Komposisi gambar dalam modul jelas dan mudah
dimengerti
Komposisi warna dalam modul menarik untuk dibaca
Penyajian materi pada modul dapat merangsang ide atau
gaagasan siswa dalam memecahkan masalah
Penyajian materi pada modul dapat mengembangkan
keterampilan berkomunikasi
Penyajian materi pada modul dapat mengembangkan
keterampilan berkolaborasi
Penggunaan teknologi pada modul dapat memperkuat
pemahaman siswa
Efisiensi Modul dapat digunakan sebagai sarana belajar mandiri
H. Validasi Instrumen Penelitian
1. Validasi Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara untuk mengetahui efektivitas modul akan
dikonsultasikan kepada dosen pendidikan matematika Universitas Sanata
Dharma untuk mendapatkan kritik dan saran. Komentar yang diberikan
menjadi sarana perbaikan sehingga instrumen valid untuk digunakan
Tabel 3.6 Kisi-kisi Kuesioner Respon Siswa
Tabel 3. 41 Kisi-kisi Kuesioner Respon Siswa
Tabel 3.6 Kisi-kisi Kuesioner Respon Siswa
Tabel 3. 42 Kisi-kisi Kuesioner Respon Siswa
Tabel 3.6 Kisi-kisi Kuesioner Respon Siswa
Tabel 3. 43 Kisi-kisi Kuesioner Respon Siswa
Tabel 3.6 Kisi-kisi Kuesioner Respon Siswa
Tabel 3. 44 Kisi-kisi Kuesioner Respon Siswa
Tabel 3.6 Kisi-kisi Kuesioner Respon Siswa
Tabel 3. 45 Kisi-kisi Kuesioner Respon Siswa
Tabel 3.6 Kisi-kisi Kuesioner Respon Siswa
Tabel 3. 46 Kisi-kisi Kuesioner Respon Siswa
Tabel 3.6 Kisi-kisi Kuesioner Respon Siswa
Tabel 3. 47 Kisi-kisi Kuesioner Respon Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
2. Validasi Modul
Validasi modul pada penelitian ini menggunakan pendapat dan
penilaian dari para ahli (expert judgment). Validasi modul ditinjau dari segi
materi dan segi media. Validasi materi dan media dilakukan oleh dosen
pendidikan matematika Universitas Sanata Dharma. Tujuan validasi modul
ini adalah memperoleh perbaikan modul sehingga modul valid untuk
diujicobakan kepada siswa.
3. Validasi Lembar Kuesioner Respon Siswa
Lembar kuesioner respon siswa akan dikonsultasikan kepada dosen
pendidikan matematika Universitas Sanata Dharma untuk mendapatkan
kritik dan saran. Komentar yang diberikan menjadi sarana perbaikan
sebelum instrumen diujicobakan kepada siswa.
.
I. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Analisis Data Validitas Modul
Data validitas modul diperoleh berdasarkan hasil validasi modul
yang telah dilakukan validator. Data ini kemudian dianalisis secara
kualitatif dan kuantitatif. Data berupa saran dan komentar dari ahli materi
dan media dianalisis secara kualitatif sedangkan data hasil penilaian dari
ahli materi dan media yang diukur dengan skala Likert empat interval
dianalisis secara kuantitatif. Kriteria penskoran skala likert disajikan pada
tabel berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
No Jawaban Skor
1 Sangat Setuju 4
2 Setuju 3
3 Tidak Setuju 2
4 Sangat Tidak Setuju 1
Skor yang telah diperoleh berdasarkan penilaian ahli kemudian
diubah ke dalam presentase yang diadaptasi oleh Akbar (2013: 158). Rumus
yang digunakan sebagai berikut:
𝑃 =∑ 𝑥
∑ 𝑥 𝑖× 100%
Keterangan:
P = Presentase validitas
∑ 𝑥 = Jumlah keseluruhan penilaian ahli setiap aspek
∑ 𝑥 𝑖 = Jumlah keseluruhan nilai ideal setiap aspek
Setelah hasil presentase diketahui, peneliti kemudian
mengelompokkan ke dalam kriteria validitas produk. Berikut disajikan tabel
kriteria validitas produk (Akbar, 2013: 40):
No Kriteria Validitas Tingkat Validitas
1 85,01% - 100,00% Sangat Valid
2 70,01% - 85,00% Valid
3 50,01% - 70,00% Kurang valid
4 01,00% - 50,00% Tidak valid
Tabel 3.7 Kriteria Penskoran Skala Likert
Tabel 3. 49 Kriteria Penskoran Skala Likert
Tabel 3.7 Kriteria Penskoran Skala Likert
Tabel 3. 50 Kriteria Penskoran Skala Likert
Tabel 3.7 Kriteria Penskoran Skala Likert
Tabel 3. 51 Kriteria Penskoran Skala Likert
Tabel 3.7 Kriteria Penskoran Skala Likert
Tabel 3. 52 Kriteria Penskoran Skala Likert
Tabel 3.7 Kriteria Penskoran Skala Likert
Tabel 3. 53 Kriteria Penskoran Skala Likert
Tabel 3.7 Kriteria Penskoran Skala Likert
Tabel 3. 54 Kriteria Penskoran Skala Likert
Tabel 3.7 Kriteria Penskoran Skala Likert
Tabel 3. 55 Kriteria Penskoran Skala Likert
Tabel 3.7 Kriteria Penskoran Skala Likert
Tabel 3. 56 Kriteria Penskoran Skala Likert
Tabel 3.8 Kriteria Validitas Materi dan Kriteria Validitas Media
Tabel 3. 57 Kriteria Validitas Materi dan Kriteria Validitas Media
Tabel 3.8 Kriteria Validitas Materi dan Kriteria Validitas Media
Tabel 3. 58 Kriteria Validitas Materi dan Kriteria Validitas Media
Tabel 3.8 Kriteria Validitas Materi dan Kriteria Validitas Media
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
2. Analisis Data Kepraktisan Modul
Data kepraktisan modul diperoleh berdasarkan hasil kuesioner
respon siswa. Data ini kemudian dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif.
Data berupa saran dan komentar dari siswa dianalisis secara kualitatif
sedangkan data hasil kuesioner respon siswa yang diukur dengan
menggunakan skala Likert empat interval dianalisis secara kuantitatif.
Kuesioner ini terdiri dari pernyataan positif dan pernyataan negatif dengan
masing-masing jawaban pada pernyataan positif diberikan skor tertinggi
empat dan pada pertanyaan negatif diberikan skor satu. Kriteria penilaian
kuesioner disajikan pada tabel berikut:
No Jawaban Skor
Postif Negatif
1 Sangat Setuju 4 1
2 Setuju 3 2
3 Tidak Setuju 2 3
4 Sangat Tidak Setuju 1 4
Untuk uji kepraktisan produk, skor yang diperoleh dari jawaban
siswa kemudian diubah ke dalam bentuk presentase yang diadopsi dari
Akbar (2013: 158). Rumus yang digunakan sebagai berikut:
𝑃 =𝑇𝑆𝑒
𝑇𝑆ℎ× 100%
Tabel 3.9 Kriteria Penilaian Kuesioner
Tabel 3. 65 Kriteria Penilaian Kuesioner
Tabel 3.9 Kriteria Penilaian Kuesioner
Tabel 3. 66 Kriteria Penilaian Kuesioner
Tabel 3.9 Kriteria Penilaian Kuesioner
Tabel 3. 67 Kriteria Penilaian Kuesioner
Tabel 3.9 Kriteria Penilaian Kuesioner
Tabel 3. 68 Kriteria Penilaian Kuesioner
Tabel 3.9 Kriteria Penilaian Kuesioner
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Keterangan:
P = Nilai Presentase
TSe = Total Skor Jawaban Siswa
TSh = Total Skor maksimal yang diharapkan
Setelah hasil diketahui, peneliti kemudian mengelompokkan ke
dalam kriteria kepraktisan produk. Tabel kriteria kepraktisan produk yang
diadaptasi dari Akbar (2013: 82) disajikan pada tabel berikut:
No Kriteria
Kepraktisan
Tingkat Kepraktisan
1 81,00% – 100,00% Sangat Praktis
2 61,00% – 80,00% Praktis
3 41,00% – 60,00% Kurang Praktis
4 21,00% – 40,00% Tidak Praktis
5 00,00% – 20,00% Sangat Tidak Praktis
J. Prosedur Penelitian
Peneliti menentukan tahap-tahap dalam pelaksanaan penelitian. Tahap
penelitian sebagai berikut:
1. Penyusunan Proposal
Penyusunan proposal dilakukan sebelum melaksanakan penelitian.
Proposal penelitian berisi BAB 1 Pendahuluan, BAB 2 Kajian Teori, dan
BAB 3 Metode Penelitian. Penyusunan proposal ini harus mendapatkan
persetujuan dan perbaikan dari dosen pembimbing baik dalam menyusun
Tabel 3.10 Kriteria Kepraktisan Produk
Tabel 3. 73 Kriteria Kepraktisan Produk
Tabel 3.10 Kriteria Kepraktisan Produk
Tabel 3. 74 Kriteria Kepraktisan Produk
Tabel 3.10 Kriteria Kepraktisan Produk
Tabel 3. 75 Kriteria Kepraktisan Produk
Tabel 3.10 Kriteria Kepraktisan Produk
Tabel 3. 76 Kriteria Kepraktisan Produk
Tabel 3.10 Kriteria Kepraktisan Produk
Tabel 3. 77 Kriteria Kepraktisan Produk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
rencana pelaksanaan penelitian hingga mempersiapkan instrumen yang
dibutuhkan untuk penelitian.
2. Tahap Persiapan Penelitian
a) Perizinan Penelitian
Peneliti meminta izin melakukan penelitian pada pihak sekolah
SMA Marsudirini Muntilan dengan surat permohonan penelitian dari
sekretariat JPMIPA.
b) Pengembangan Modul
Peneliti mengembangkan modul ajar cetak dan elektronik untuk
meningkatkan kecakapan abad 21.
c) Pembuatan Instrumen Penelitian
Pembuatan instrumen penelitian yang dibuat peneliti adalah
lembar validasi modul ahli materi, lembar validasi modul media dan
kuesioner mengenai kepraktisan modul.
d) Validasi Instrumen
Validasi dapat dilakukan oleh para ahli sehingga peneliti dapat
menerima masukkan dan saran untuk memperbaiki instrumen yang
telah dibuat.
3. Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada jadwal mata pelajaran
matematika peminatan di SMA Marsudirini Muntilan kelas XI MIPA.
Materi yang digunakan adalah materi lingkaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
4. Tahap Analisis Data
Setelah semua data penelitian terkumpul seperti data hasil validasi
modul oleh ahli materi dan ahli media serta hasil kuesioner kepraktisan
modul, peneliti akan menganalisis data sesuai dengan kriteria yang telah
ditentukan.
5. Tahap Penarikan Kesimpulan
Peneliti menarik kesimpulan dari proses analisis. Kesimpulan
kualitas modul diambil berdasarkan analisis data validitas modul dan
kepraktisan modul.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian
1. Persiapan Penelitian
Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti menyerahkan surat
permohonan ijin penelitian kepada kepala sekolah SMA Marsudirini
Muntilan. Hal tersebut bertujuan agar peneliti mendapatkan persetujuan
untuk melaksanakan penelitian di SMA Marsudirini Muntilan pada siswa
kelas XI MIPA Tahun Ajaran 2019/2020. Setelah mendapatkan persetujuan
dari pihak sekolah, peneliti melakukan wawancara tidak terstruktur kepada
guru mata pelajaran matematika peminatan kelas XI MIPA berkaitan
dengan sumber belajar matematika yang digunakan oleh guru dan siswa
serta kesulitan belajar siswa khususnya terkait materi lingkaran pada
matematika peminatan kelas XI MIPA. Hal tersebut bertujuan agar modul
yang dirancang dapat memfasilitasi siswa dalam pembelajaran matematika
peminatan.
Pada tahap berikutnya, peneliti mulai merancang modul ajar cetak
dan elektronik materi lingkaran yang memuat kecakapan abad 21 antara lain
kecakapan berpikir kritis, kreatif, berkomunikasi, dan berkolaborasi. Modul
yang telah dikembangkan kemudian divalidasi oleh dosen pendidikan
matematika Universitas Sanata Dharma sebagai ahli materi dan ahli media.
Validasi ini bertujuan untuk mengetahui bahwa modul yang dikembangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
layak digunakan untuk penelitian. Setelah modul dinyatakan layak oleh ahli
materi dan media, maka modul siap untuk diujicobakan kepada siswa kelas
XI MIPA SMA Marsudirini Muntilan.
2. Pengambilan Data
Uji coba modul kepada siswa kelas XI MIPA SMA Marsudirini
Muntilan dilakukan secara daring melalui whatsapp sebanyak dua kali
pertemuan. Setelah itu, peneliti membagikan kuesioner dengan
menggunakan google form kepada siswa dengan tujuan untuk mengetahui
kepraktisan dari modul yang telah dikembangkan. Selanjutnya, peneliti
melakukan wawancara terstruktur dengan guru mata pelajaran matematika
peminatan untuk mengetahui efektivitas modul yang ditinjau dari kegunaan
dan potensinya untuk meningkatkan kecakapan abad 21.
Berdasarkan tahap-tahap di atas, peneliti kemudian menyajikan ke dalam
tabel pelaksanaan kegiatan pengumpulan data dengan rincian sebagai berikut:
No Hari, Tanggal Kegiatan Penelitian
1. Senin, 23 Desember 2019 Menyerahkan surat ijin penelitian di SMA
Marsudirini Muntilan
2. Senin, 10 Febuari 2020 Melakukan wawancara tidak terstruktur
kepada guru mata pelajaran matematika
peminatan kelas XI MIPA
3. Rabu, 8 April 2020 Melakukan uji coba modul matematika
pada siswa kelas XI MIPA
4. Jumat, 17 April 2020 Melakukan uji coba modul matematika
pada siswa kelas XI MIPA
5. Minggu, 24 April 2020
Membagikan kuesioner respon siswa
Melakukan wawancara terstruktur kepada
guru mata pelajaran matematika peminatan
kelas XI MIPA
Tabel 4.1 Pelaksanaan Kegiatan Pengumpulan Data
Tabel 3. 81 Pelaksanaan Kegiatan Pengumpulan Data
Tabel 4.1 Pelaksanaan Kegiatan Pengumpulan Data
Tabel 3. 82 Pelaksanaan Kegiatan Pengumpulan Data
Tabel 4.1 Pelaksanaan Kegiatan Pengumpulan Data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
B. Pengembangan Modul
Model penelitiaan dan pengembangan yang diterapkan dalam
penelitian ini adalah model pengembangan ADDIE (Analysis, Design,
Development, Implementation, Evaluation). Penelitian ini menghasilkan
produk berupa modul ajar cetak dan elektronik materi lingkaran yang dapat
berpotensi meningkatkan kecakapan abad 21 siswa kelas XI SMA Marsudirini
Muntilan. Tahap-tahap yang dilakukan sebagai berikut:
1. Analisis (Analysis)
Tahap pertama dalam penelitian ini adalah analisis. Pada tahap ini
kegiatan yang dilakukan adalah analisis kebutuhan sumber belajar, analisis
kurikulum dan analisis materi. Berikut hasil dari kegiatan yang dilakukan.
a. Analisis Kebutuhan Sumber Belajar
Analisis kebutuhan sumber belajar dilakukan dengan
menganalisis bahan ajar yang digunakan dalam proses pembelajaran
matematika. Hal ini bertujuan agar modul yang dikembangkan dapat
memfasilitasi siswa dalam pembelajaran matematika peminatan. Pada
tahap ini peneliti melakukan wawancara secara tidak terstruktur dengan
guru mata pelajaran matematika peminatan. Berdasarkan hasil
wawancara diperoleh informasi bahwa buku yang digunakan dalam
pembelajaran matematika peminatan kelas XI MIPA di SMA
Marsudirini Muntilan menggunakan buku matematika kurikulum 2013
dari penerbit swasta. Guru mengungkapkan bahwa buku tersebut belum
mengarah pada kecapakan abad 21, selain itu guru juga menambahkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
bahwa belum pernah menyusun bahan ajar berupa modul siswa untuk
meningkatkan kecakapan abad 21 yang memuat aspek-aspek berpikir
kritis, berpikir kreatif, kolaborasi dan komunikasi.
b. Analisis Kurikulum
Pada tahap ini peneliti melakukan analisis kurikulum yang
digunakan di SMA Marsudirini Muntilan. Analisis ini bertujuan agar
kompetensi dasar dan indikator pencapaiaan kompetensi yang akan
dicantumkan dalam modul sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
Berdasarkan wawancara dengan guru mata pelajaran matematika
peminatan, kurikulum yang digunakan di SMA Marsudirini Muntilan
adalah kurikulum 2013 sehingga dalam penyusunan modul peneliti
menggunakan kompetensi dasar dan merumuskan indikator
pencapaiaan kompetensi yang sesuai dengan kurikulum 2013.
c. Analisis Materi
Pada tahap ini, peneliti melakukan analisis materi yang akan
dimuat dalam modul. Materi yang dipilih oleh peneliti adalah materi
lingkaran dan berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran
matematika peminatan diperoleh informasi bahwa siswa sering
melakukan kesalahan dalam menyelesaikan permasalahan yang
berkaitan dengan persamaan lingkaran. Sub pokok bahasan materi
lingkaran yang dimuat dalam modul yaitu persamaan lingkaran,
kedudukan titik dan garis terhadap lingkaran dan garis singgung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
lingkaran. Kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi pada
materi lingkaran dijabarkan sebagai berikut:
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.3 Menganalisis lingkaran
secara analitik
3.3.1 Memahami konsep lingkaran.
3.3.2 Merumuskan persamaan
lingkaran berpusat di 𝑂(0,0).
3.3.3 Merumuskan persamaan
lingkaran berpusat di 𝑃(𝑎, 𝑏).
3.3.4 Menentukan kedudukan titik
terhadap lingkaran
3.3.5 Menentukan kedudukan garis
terhadap lingkaran.
3.3.6 Menentukan persamaan garis
singgung melalui suatu titik
pada lingkaran.
3.3.7 Menentukan persamaan garis
singgung yang diketahui
gradiennya.
4.3 Menyelesaikan masalah
terkait dengan lingkaran.
4.3.1 Menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan lingkaran.
2. Perancangan (Design)
Tahap kedua yang digunakan dalam penelitian ini adalah
perancangan (design). Pada tahap ini peneliti mulai merancang modul ajar
cetak dan elektronik untuk meningkatkan kecakapan abad 21. Langkah-
langkah yang dilakukan pada tahap ini antara lain penyusunan kerangka
modul, menentukan tata letak (layout) modul, pemilihan buku referensi
yang berkaitan dengan materi lingkaran kelas XI, dan penyusunan
instrumen penilaian modul. Hasil rancangan modul ajar cetak dan
elektronik materi lingkaran untuk meningkatkan kecakapan abad 21 yaitu:
Tabel 4.2 Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Tabel 3. 89 Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Tabel 4.2 Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Tabel 3. 90 Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Tabel 4.2 Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Tabel 3. 91 Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Tabel 4.2 Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Tabel 3. 92 Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Tabel 4.2 Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Tabel 3. 93 Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Tabel 4.2 Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Tabel 3. 94 Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
a. Pembuatan kerangka penyusunan modul
Pembuatan kerangka penyusunan modul berdasarkan panduan
penyusunan bahan ajar dari RISTEKDIKTI tahun 2017 yang meliputi:
1) Bagian Luar Modul
i. Sampul depan
Judul modul : Modul Matematika Lingkaran
Fokus modul : Untuk Kelas XI SMA Marsudirini
Muntilan
Nama Penulis : Fabiana Dini P. N
ii. Sampul belakang
Judul modul : Modul Matematika Lingkaran
Fokus Modul : Untuk Kelas XI SMA Marsudirini
Muntilan
2) Bagian Dalam Modul
i. Bagian awal
Kata Pengantar
Daftar isi
Peta kompetensi
Peta konsep
ii. Isi Modul
Pendahuluan
Kegiatan Belajar 1: Persamaan Lingkaran
Deskripsi singkat
Relevansi
Capaian Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Kegiatan Belajar 2: Kedudukan Titik dan Garis Terhadap
Lingkaran
Kegiatan Belajar 3: Persamaan Garis Singgung Lingkaran
Penyajian
Uraian materi
Contoh soal
Latihan soal
Aktivitas interaktif
Gambar
Rangkuman
Penutup
Tes Formatif
Kunci Jawaban
Daftar Pustaka
iii. Bagian Akhir
Biodata penulis
b. Menentukan tata letak(layout) modul
Berikut tata letak (layout) isi modul yang akan dikembangkan:
1) Jenis huruf : Cambria Math, Cambria
2) Besar/ukuran huruf
Judul Kegiatan Belajar, ukuran 13 point, Bold.
Sub judul, ukuran 11 point, Bold.
Isi, ukuran 10 point
3) Margin
Batas/ Margin Ukuran
Top 2.54 cm
Bottom 2.54 cm
Inside 2.54 cm
Outside 1.1 cm
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
4) Spasi: 1.15 spasi
5) Ukuran kertas : A5
6) Nomor halaman, Kata pengantar, Daftar isi, Peta Kompetensi
menggunakan angka romawi kecil
7) Letak nomor halaman
Pada nomor halaman ganjil terletak di kanan bawah dan
pada nomor halaman genap terletak di kiri bawah.
c. Pemilihan buku referensi
Buku referensi yang peneliti gunakan sebagai pedoman untuk
penyusunan konsep, contoh soal serta latihan soal pada pengembangan
modul ini antara lain:
1) Jr, F. A., & Mendelson, E. (2003). Schaum's Outlines Kalkulus Edisi
Keempat. (Erlangga, Trans.) Jakarta: Erlangga.
2) Jupri, A. (2009). Geometri Dengan Pembuktian dan Pemecahan
Masalah. Jakarta: Bumi Aksara.
3) Kebudayaan, K. P. (2014). Matematika/MA/SMK/MAK Kelas XI
Semester 2. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
4) Noormandiri, B. K. (2016). Matematika Jilid 2 untuk SMA/MA Kelas
XI Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu Alam. Jakarta:
Erlangga.
5) Purcell, E. J., Varberg, D., & Rigdon, S. E. (2003). Kalkulus Edisi 8.
(Erlangga, Trans.) Jakarta: Erlangga.
6) Rifa'i, M. (2019). Matematika Dasar (Pra Kalkulus). Ponorogo:
Uwais Inspirasi Indoneia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
7) Rosihan, A. Y., & Indriyastuti. (2014). Perspektif Matematika 2
untuk Kelas XI SMA dan MA Kelompok Peminatan Matematika dan
Ilmu Alam. Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
8) Sulistiyono, Kurnianingsih, S., & Kuntarti. (2007). Matematika SMA
dan IPA untuk Kelas XI Semester 1. Jakarta: Erlangga.
d. Penyusunan instrumen penilaian modul
Penyusunan instrumen penilaian modul matematika terdiri dari
lembar validasi modul untuk ahli materi dan ahli media, lembar
kuesioner respon siswa serta pedoman wawancara. Hasil dari
penyusunan masing-masing instrumen dijelaskan sebagai berikut:
1) Penyusunan lembar validasi modul untuk ahli materi
Lembar validasi modul untuk ahli materi disusun berdasarkan
standar penilaian buku teks pelajaran kelompok peminatan dari
BSNP tahun 2014 yang meliputi aspek kelayakan isi, aspek
penyajian, aspek kebahasan. Rincian aspek yang dinilai dan jumlah
butir pernyataan dari masing-masing aspek pada lembar validasi
modul disajikan sebagai berikut:
Aspek Banyak Butir
Kelayakan Isi 12
Kelayakan Penyanjian 12
Kelayakan Bahasa 8
Jumlah 32
Tabel 4.3 Rincian Aspek Penilaian dan Banyak Butir
Pernyataan untuk Ahli Materi
Tabel 3. 97 Rincian Aspek Penilaian dan Banyak Butir Pernyataan untuk Ahli
Materi
Tabel 4.3 Rincian Aspek Penilaian dan Banyak Butir
Pernyataan untuk Ahli Materi
Tabel 3. 98 Rincian Aspek Penilaian dan Banyak Butir Pernyataan untuk Ahli
Materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
2) Penyusunan lembar validasi modul untuk ahli media
Lembar validasi modul untuk ahli media disusun berdasarkan
standar penilaian buku teks pelajaran kelompok peminatan dari
BSNP tahun 2014 yang meliputi aspek kelayakan kegrafikan dan
aspek kelayakan media elektronik. Rincian aspek yang dinilai dan
jumlah butir pernyataan dari masing-masing aspek pada lembar
validasi modul disajikan sebagai berikut:
Aspek Banyak Butir
Kelayakan Kegrafikan 12
Kelayakan Media Elektronik 8
Jumlah 20
3) Penyusunan lembar kuesioner respon siswa
Kuesioner respon siswa digunakan untuk mengetahui
kepraktisan modul. Lembar kuesioner ini disusun berdasarkan aspek
kemudahan penggunaan, daya tarik, dan efisiensi. Rincian aspek
yang dinilai dan banyaknya butir pernyataan dari masing-masing
aspek pada lembar kuesioner disajikan sebagai berikut:
Aspek
Banyak Butir
Pernyataan
+ -
Kemudahan Penggunaan 4 3
Tabel 4.4 Rincian Aspek Penilaian dan Banyak Butir
Pernyataan untuk Ahli media
Tabel 3. 105 Rincian Aspek Penilaian dan Banyak Butir Pernyataan untuk Ahli
media
Tabel 4.4 Rincian Aspek Penilaian dan Banyak Butir
Pernyataan untuk Ahli media
Tabel 3. 106 Rincian Aspek Penilaian dan Banyak Butir Pernyataan untuk Ahli
media
Tabel 4.4 Rincian Aspek Penilaian dan Banyak Butir
Pernyataan untuk Ahli media
Tabel 3. 107 Rincian Aspek Penilaian dan Banyak Butir Pernyataan untuk Ahli
media
Tabel 4.4 Rincian Aspek Penilaian dan Banyak Butir
Pernyataan untuk Ahli media
Tabel 3. 108 Rincian Aspek Penilaian dan Banyak Butir Pernyataan untuk Ahli
media
Tabel 4.5 Rincian Aspek Penilaian dan Banyak Butir
Pernyataan pada Kuesioner
Tabel 3. 113 Rincian Aspek Penilaian dan Banyak Butir
Pernyataan pada Lembar Kuesioner Respon Siswa
Tabel 4.5 Rincian Aspek Penilaian dan Banyak Butir
Pernyataan pada Kuesioner
Tabel 3. 114 Rincian Aspek Penilaian dan Banyak Butir
Pernyataan pada Lembar Kuesioner Respon Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Daya Tarik 5 2
Efisiensi 1
Jumlah 10 5
4) Penyusunan pedoman wawancara
Pedoman wawancara digunakan untuk mengetahui efektivitas
penggunaan modul. Pedoman ini disusun berdasarkan beberapa
indikator antara lain manfaat penggunaan modul, penilaian modul
dan fungsi modul. Rincian indikator dan jumlah butir pertanyaan
dari masing-masing indikator pada pedoman wawancara disajikan
sebagai berikut:
Indikator Banyak Butir
Mengidentifikasi manfaat penggunaan modul 2
Mengetahui potensi kecakapan abad 21 pada
modul
2
Mengetahui kesan guru terhadap modul yang
dikembangkan
6
Jumlah 10
3. Pengembangan (Development)
Tahap ketiga dari penelitian ini adalah pengembangan
(development). Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini yaitu:
a. Pengembangan modul
Pengembangan komponen modul ajar cetak dan elektronik
dilakukan dengan memperhatikan karakteristik modul yang self
Tabel 4.6 Rincian Indikator dan Banyak Butir
Pertanyaan pada Pedoman Wawancara
Tabel 3. 121 Rincian Indikator dan Banyak Butir Pertanyaan pada
Pedoman Wawancara
Tabel 4.6 Rincian Indikator dan Banyak Butir
Pertanyaan pada Pedoman Wawancara
Tabel 3. 122 Rincian Indikator dan Banyak Butir Pertanyaan pada
Pedoman Wawancara
Tabel 4.6 Rincian Indikator dan Banyak Butir
Pertanyaan pada Pedoman Wawancara
Tabel 3. 123 Rincian Indikator dan Banyak Butir Pertanyaan pada
Pedoman Wawancara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
instruction, self contained, stand alone, adaptive dan user friendly.
Komponen pada modul seperti kata pengantar, daftar isi, peta konsep,
deskripsi singkat, relevansi, capaian pembelajaran, uraian materi,
latihan, gambar, rangkuman, tes formatif, kunci jawaban dan daftar
pustaka dibuat dengan menggunakan software Microsoft Word
sedangkan untuk aktivitas interaktif pada modul dibuat dengan
menggunakan software GeoGebra. Hasil pengembangan modul
disajikan sebagai berikut:
1) Sampul
Sampul pada modul ajar cetak dan elektronik materi
lingkaran untuk meningkatkan kecakapan abad 21 terdiri dari 2
jenis sampul yaitu sampul depan dan sampul belakang. Sampul
bagian depan modul memuat judul “Modul Matematika
Lingkaran”, ilustrasi gambar lingkaran dengan diikuti penulisan
critical thinking, collaboration, creativity, dan communication
yang melingkar kemudian fokus modul yang ditujukan untuk kelas
XI SMA Marsudirini Muntilan dan nama penulis. Sedangkan untuk
sampul bagian belakang modul memuat judul yang dituliskan
dengan ukuran huruf (font size) lebih kecil dari judul utama.
Kemudian untuk desain warna sampul bagian depan dan bagian
belakang modul dipilih warna pastel atau warna cerah. Desain
sampul dengan warna yang cerah diharapkan dapat menarik minat
baca serta menumbuhkan semangat siswa untuk mempelajari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
materi yang disajkan pada modul. Tampilan sampul pada modul
yang dikembangkan disajkan sebagai berikut:
Sampul Bagian Belakang Sampul Bagian Depan
2) Kata Pengantar
Kata pengantar diletakan pada awal bagian modul yang
berisikan tentang ucapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha
Esa sehingga penulis berhasil menyusun modul matematika, tujuan
penulisan modul matematika, fitur-fitur yang disajikan pada modul
dan ucapan terima kasih penulis kepada semua pihak yang terlibat
dalam penulisan modul dan keterbukaan penulis untuk menerima
kritik dan saram sebagai bahan evaluasi. Tampilan kata pengantar
pada modul yang dikembankan disajikan sebagai berikut:
Gambar 4.1 Tampilan Sampul Modul
Gambar 2. 8 Tampilan Sampul Modul
Gambar 4.1 Tampilan Sampul Modul
Gambar 2. 9 Tampilan Sampul Modul
Gambar 4.1 Tampilan Sampul Modul
Gambar 2. 10 Tampilan Sampul Modul
Gambar 4.1 Tampilan Sampul Modul
Gambar 2. 11 Tampilan Sampul Modul
Gambar 4.1 Tampilan Sampul Modul
Gambar 2. 12 Tampilan Sampul Modul
Gambar 4.1 Tampilan Sampul Modul
Gambar 2. 13 Tampilan Sampul Modul
Gambar 4.1 Tampilan Sampul Modul
Gambar 2. 14 Tampilan Sampul Modul
Gambar 4.2 Tampilan Kata Pengantar
Gambar 2. 16 Tampilan Kata
Pengantar
Gambar 4.2 Tampilan Kata Pengantar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
3) Daftar Isi
Daftar isi disajikan dengan memuat urutan judul pada setiap
bab, daftar materi, beserta halamannya. Adanya daftar isi ini
diharapkan dapat membantu siswa untuk mencari materi yang
diinginkan secara cepat tanpa harus mencari satu persatu. Tampilan
daftar isi pada modul yang dikembangkan disajikan sebagai
berikut:
4) Peta Kompetensi
Peta ini menyajikan tentang kompetensi dasar dan indikator
pencapaian pada materi lingkaran. Tampilan peta kompetensi pada
modul yang dikembangkan disajikan sebagai berikut:
Gambar 4.3 Tampilan Daftar Isi
Gambar 2. 24 Tampilan Daftar Isi
Gambar 4.3 Tampilan Daftar Isi
Gambar 2. 25 Tampilan Daftar Isi
Gambar 4.3 Tampilan Daftar Isi
Gambar 2. 26 Tampilan Daftar Isi
Gambar 4.3 Tampilan Daftar Isi
Gambar 2. 27 Tampilan Daftar Isi
Gambar 4.3 Tampilan Daftar Isi
Gambar 2. 28 Tampilan Daftar Isi
Gambar 4.3 Tampilan Daftar Isi
Gambar 2. 29 Tampilan Daftar Isi
Gambar 4.4 Tampilan Peta Kompetensi
Gambar 2. 32 Tampilan Peta
Kompetensi
Gambar 4.4 Tampilan Peta Kompetensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
5) Peta Konsep
Peta ini menyajikan tentang pemetaan materi lingkaran yang
akan dipelajari. Tampilan peta konsep pada modul yang
dikembangkan disajikan sebagai berikut:
6) Bagian Isi Modul
Modul yang dikembangkan terdiri dari 3 kegiatan belajar
yaitu kegiatan belajar 1 tentang persamaan lingkaran, kegiatan
belajar 2 tentang kedudukan titik dan garis terhadap lingkaran dan
kegiatan belajar 3 tentang persamaan garis singgung lingkaran.
Pada setiap kegiatan belajar terdapat 3 bagian utama yaitu
a) Pendahuluan
Pendahuluan pada modul yang dikembangkan mencakup
motivasi, deskripsi singkat, relevansi dan capaian
pembelajaran. Tampilan dari masing-masing bagian
pendahuluan pada modul disajikan sebagai berikut:
Gambar 4.5 Tampilan Peta Konsep
Gambar 2. 40 Tampilan Peta Konsep
Gambar 4.5 Tampilan Peta Konsep
Gambar 2. 41 Tampilan Peta Konsep
Gambar 4.5 Tampilan Peta Konsep
Gambar 2. 42 Tampilan Peta Konsep
Gambar 4.5 Tampilan Peta Konsep
Gambar 2. 43 Tampilan Peta Konsep
Gambar 4.5 Tampilan Peta Konsep
Gambar 2. 44 Tampilan Peta Konsep
Gambar 4.5 Tampilan Peta Konsep
Gambar 2. 45 Tampilan Peta Konsep
Gambar 4.5 Tampilan Peta Konsep
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Motivasi
Peneliti memberikan motivasi pada modul ini untuk
memberikan rangsangan kepada siswa agar siap dan tertarik
dengan masalah yang dipelajari
Tampilan
Deskripsi singkat
Peneliti memberikan deskripsi singkat pada modul ini untuk
memberikan penjelasan secara singkat materi yang dipelajari
dan mengaitkannya dengan kejadian dalam kehidupan sehari-
hari.
Tampilan
Relevansi
Pada modul ini peneliti memberikan relevansi untuk
menjelaskan tentang keterkaitan materi yang akan dipelajari
dengan materi yang pernah dipelajari sebelumnya.
Tabel 4.7 Tampilan Bagian Pendahuluan
Tabel 3. 129 Tampilan Bagian Pendahuluan
Tabel 4.7 Tampilan Bagian Pendahuluan
Tabel 3. 130 Tampilan Bagian Pendahuluan
Tabel 4.7 Tampilan Bagian Pendahuluan
Tabel 3. 131 Tampilan Bagian Pendahuluan
Tabel 4.7 Tampilan Bagian Pendahuluan
Tabel 3. 132 Tampilan Bagian Pendahuluan
Tabel 4.7 Tampilan Bagian Pendahuluan
Tabel 3. 133 Tampilan Bagian Pendahuluan
Tabel 4.7 Tampilan Bagian Pendahuluan
Tabel 3. 134 Tampilan Bagian Pendahuluan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Tampilan
Capaian Pembelajaran
Pada modul ini peneliti memberikan capaian pembelajaran
untuk menjelaskan tentang kemampuan yang diperoleh siswa
setelah mempelajari materi tersebut.
Tampilan
b) Penyajian
Penyajian pada modul yang dikembangkan mencakup
uraian materi, kegiatan yang berbasis aktivitas dan kegiatan
yang mengarah pada kecakapan abad 21. Kegiatan tersebut
diantaranya ayo berkomunikasi, ayo berkolaborasi, ayo
berpikir kritis, ayo berpikir kreatif, contoh soal dan
rangkuman. Tampilan bagian penyajian adalah sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Uraian Materi
Penjelasan tentang materi lingkaran
Tampilan
Aktivitas Interaktif
Aktivitas interaktif ini bertujuan sebagai penunjang uraian
materi untuk memperkuat pemahaman siswa
Tampilan
Contoh Soal
Contoh soal berisikan soal yang berkaitan dengan materi
yang sedang dipelajari disertai dengan tahapan/cara
menyelesaikannya.
Tampilan
Ayo Mencoba
Kegiatan ayo mencoba berisikan tentang latihan soal yang
mirip dengan contoh soal. Kegiatan ini bertujuan agar
siswa memperoleh pemahaman terhadap materi yang
sedang dipelajari.
Tampilan
Tabel 4.8 Tampilan Bagian Penyajian
Tabel 3. 137 Tampilan Bagian Penyajian
Tabel 4.8 Tampilan Bagian Penyajian
Tabel 3. 138 Tampilan Bagian Penyajian
Tabel 4.8 Tampilan Bagian Penyajian
Tabel 3. 139 Tampilan Bagian Penyajian
Tabel 4.8 Tampilan Bagian Penyajian
Tabel 3. 140 Tampilan Bagian Penyajian
Tabel 4.8 Tampilan Bagian Penyajian
Tabel 3. 141 Tampilan Bagian Penyajian
Tabel 4.8 Tampilan Bagian Penyajian
Tabel 3. 142 Tampilan Bagian Penyajian
Tabel 4.8 Tampilan Bagian Penyajian
Tabel 3. 143 Tampilan Bagian Penyajian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Ayo Berkomunikasi
Kegiatan ayo berkomunikasi bertujuan untuk
meningkatkan kecakapan berkomunikasi siswa.
Tampilan
Ayo Berpikir Kreatif
Kegiatan ayo berpikir kreatif bertujuan untuk
meningkatkan kecakapan berpikir kreatif siswa.
Tampilan
Ayo Berkolaborasi
Kegiatan ayo berkolaborasi bertujuan untuk meningkatkan
kecakapan kolaborasi siswa.
Tampilan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
c) Penutup
Penutup pada modul yang dikembangkan mencakup tes
formatif, kunci jawaban, daftar pustaka, dan biodata penulis.
Tampilan dari masing-masing bagian penutup pada modul
disajikan sebagai berikut:
Ayo Berpikir Kritis
Kegiatan ayo berpikir kritis bertujuan untuk
meningkatkan kecakapan berpikir kritis siswa.
Tampilan
Rangkuman
Rangkuman pada modul ini bertujuan untuk
menyimpulkan, memantapkan pemahaman dan
menegaskan pengalaman belajar yang diperoleh siswa.
Tampilan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Tes Formatif
Merupakan tes yang diberikan setelah suatu kegiatan
belajar berakhir. Tes ini bertujuan untuk mengukur tingkat
penguasaan peserta
Tampilan
Kunci Jawaban
Kunci jawaban ini berfungsi sebagai umpan balik korektif
bagi siswa
Tampilan
Daftar Pustaka
Kumpulan sumber-sumber informasi yang digunakan
dalam penulisan modul.
Tampilan
Tabel 4.9 Tampilan Bagian Penutup
Tabel 3. 145 Tampilan Bagian Penutup
Tabel 4.9 Tampilan Bagian Penutup
Tabel 3. 146 Tampilan Bagian Penyajian
Tabel 4.9 Tampilan Bagian Penutup
Tabel 3. 147 Tampilan Bagian Penutup
Tabel 4.9 Tampilan Bagian Penutup
Tabel 3. 148 Tampilan Bagian Penyajian
Tabel 4.9 Tampilan Bagian Penutup
Tabel 3. 149 Tampilan Bagian Penutup
Tabel 4.9 Tampilan Bagian Penutup
Tabel 3. 150 Tampilan Bagian Penyajian
Tabel 4.9 Tampilan Bagian Penutup
Tabel 3. 151 Tampilan Bagian Penutup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
b. Validasi Ahli
Modul yang dikembangkan kemudian divalidasi oleh para ahli.
Peneliti memilih dua validator yaitu Ibu Maria Suci Apriani S.Pd.,
M.Sc. sebagai ahli materi dan Ibu Margaretha Madha Melissa
M.Pd.sebagai ahli media yang keduanya merupakan dosen Pendidikan
Matematika di Universitas Sanata Dharma. Tujuan dari validasi ini
untuk mengetahui validitas dan kelayakan dari modul yang
dikembangkan. Hasil validasi dari ahli materi dan ahli media
menunjukkan bahwa modul yang dikembangkan dapat digunakan
dengan revisi. Kritik, saran dan komentar yang diberikan oleh ahli
materi secara rinci disajikan sebagai berikut:
1) Kelebihan modul yang dikembangkan
Berdasarkan hasil validasi dari ahli materi, peneliti
menuliskan beberapa kelebihan dari modul yang dikembangkan.
Validator materi menyatakan bahwa modul yang dikembangkan
sudah melibatkan teknologi berupa scan QR code, memunculkan
permasalahan yang menggali beripikir kritis dan kreatif serta
sudah mendorong siwa untuk communicating dan collaboration.
2) Kekurangan modul yang dikembangkan
Berdasarkan hasil validasi ahli materi, peneliti menuliskan
beberapa kekurangan dari modul yang dikembangkan. Validator
materi menyatakan bahwa penulisan simbol matematika harus
disesuaikan dengan simbol yang baku, kemudian untuk soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
evaluasi disetiap akhir kegiatan belajar kurang menggali critical
dan creative thinking.
3) Saran untuk modul yang dikembangkan
Validator materi menyatakan bahwa pada modul dapat
ditambahkan tentang permasalahan yang mampu menggali
critical dan creative thinking. Selain itu permasalahan
kontekstual sebaiknya disesuaikan dengan keadaan yang
sebenarnya.
Kemudian kritik, saran dan komentar yang diberikan oleh ahli
media secara rinci disajikan sebagai berikut:
1) Kelebihan modul yang dikembangkan
Validator media menyatakan bahwa modul sudah runtut
sesuai urutan materi, bahasa yang digunakan komunikatif dan
sudah menggunakan media elektronik.
2) Kekurangan modul yang dikembangkan
Validator media menyatakan bahwa link URL yang
dicantumkan pada modul diperpendek serta memperbaiki QR
code.
3) Saran untuk modul yang dikembangkan
Validator media menyatakan bahwa dalam membuat kuis/
game pada modul bisa menggunakan aplikasi selain google form
misalnya aplikasi quizziz atau wordwall.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Pendapat dari validator materi dan validator media secara
keseluruhan menyatakan bahwa modul ajar cetak dan elektronik yang
telah dikembangkan sudah mampu membantu siswa dalam memahami
materi lingkaran selain itu modul yang dikembangkan sudah
melibatkan teknologi dan media elektronik. Hasil validasi dari ahli
materi dan ahli media pada modul yang dikembangkan dapat dilihat
pada lampiran 3.1 dan lampiran 3.2.
c. Revisi Modul
Hasil validasi kemudian ditindaklanjuti dengan revisi. Revisi
modul dari segi materi dan segi media dilakukan dengan
memperhatikan kritik dan saran validator. Hasil revisi yang telah
dilakukan peneliti disajikan sebagai berikut:
Sebelum Revisi Sesudah Revisi
Kritik dan Saran
Materi cenderung diberikan, baik
jika siswa menemukan sendiri
Tabel 4.10 Hasil Revisi dari Segi Materi
Tabel 3. 153 Hasil Revisi dari Segi Materi
Tabel 4.10 Hasil Revisi dari Segi Materi
Tabel 3. 154 Tampilan Bagian Penyajian
Tabel 4.10 Hasil Revisi dari Segi Materi
Tabel 3. 155 Hasil Revisi dari Segi Materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Kritik dan Saran
Pada modul dapat ditambahkan
tentang permasalahan yang
mampu menggali critical dan
creative thinking
Belum ada
Kritik dan Saran Soal evaluasi disetiap akhir
kegiatan belajar kurang menggali
critical dan creative thinking
Kritik dan Saran
Memperbaiki penulisan daftar
pustaka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Kritik dan Saran
Menambahkan skor penilaian
pada tes formatif
Sebelum Revisi Sesudah Revisi
Kritik dan Saran
Link URL bisa diperpendek
Kritik dan Saran
QR code diperbaiki agar dapat
diakses
Sudah dapat diakses
Tabel 4.11 Hasil Revisi dari Segi Media
Tabel 3. 161 Hasil Revisi dari Segi Media
Tabel 4.11 Hasil Revisi dari Segi Media
Tabel 3. 162 Hasil Revisi dari Segi Media
Tabel 4.11 Hasil Revisi dari Segi Media
Tabel 3. 163 Hasil Revisi dari Segi Media
Tabel 4.11 Hasil Revisi dari Segi Media
Tabel 3. 164 Hasil Revisi dari Segi Media
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
4. Implementasi (Implementation)
Tahap keempat dari penelitian ini adalah implementasi. Pada tahap
ini dilakukan ujicoba modul yang telah divalidasi dan direvisi. Peneliti
melakukan uji coba modul terhadap kelompok kecil (uji terbatas). Uji coba
ini dimaksudkan untuk melihat tingkat kepraktisan modul. Uji coba modul
matematika dilaksanakan pada siswa kelas XI MIPA SMA Marsudirini
Muntilan tahun pelajaran 2019/2020 yang berjumlah 14 siswa. Jadwal
pelaksanaan uji coba modul disajikan sebagai berikut:
No Hari, Tanggal Jumlah Siswa Kegiatan
1 Rabu, 8 April 2020 14 Guru menugaskan siswa
untuk mempelajari dan
mengerjakan “ayo
berkomunikasi” pada
halaman 5 dan “ayo
menemukan” pada
halaman 7 dan 11.
Guru meminta siswa
untuk mengumpulkan
hasil pengerjaannya
dalam bentuk foto via
WA paling lambat
tanggal 17 April 2020.
2 Jumat, 17 April
2020
14 Guru menugaskan siswa
untuk mengerjakan “ayo
berkolaborasi” pada
halaman 15 dan “ayo
berpikir kritis” pada
halaman 17.
Guru meminta siswa
untuk mengumpulkan
hasil pengerjaannya
dalam bentuk foto via
WA paling lambat
tanggal 19 April 2020.
Tabel 4.12 Pelaksanaan Uji Coba Modul
Tabel 3. 169 Pelaksanaan Uji Coba Modul
Tabel 4.12 Pelaksanaan Uji Coba Modul
Tabel 3. 170 Pelaksanaan Uji Coba Modul
Tabel 4.12 Pelaksanaan Uji Coba Modul
Tabel 3. 171 Pelaksanaan Uji Coba Modul
Tabel 4.12 Pelaksanaan Uji Coba Modul
Tabel 3. 172 Pelaksanaan Uji Coba Modul
Tabel 4.12 Pelaksanaan Uji Coba Modul
Tabel 3. 173 Pelaksanaan Uji Coba Modul
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Pelaksanaan uji coba modul pada pertemuan pertama dilakukan
secara daring sehingga proses pembelajaran tidak dapat berjalan seperti
proses pembelajaran dikelas. Guru memberikan informasi kepada siswa
untuk mengerjakan beberapa kegiatan yang terdapat pada modul dan
mengumpulkan hasilnya melalui whatsapp dengan batas waktu
penggumpulan 17 April 2020. Siswa diminta untuk mengerjakan “ayo
berkomunikasi” dengan ketentuan menyantumkan minimal dua pendapat
teman. Selain itu siswa juga diminta untuk mengerjakan “ayo
menemukan”. Siswa merespon baik atas tugas yang diberikan. Modul
dibagikan kepada 14 siswa di kelas XI MIPA dan terdapat 1 siswa yang
tidak mengikuti uji coba modul. Hasil pekerjaan siswa disajikan sebagai
berikut:
Gambar 4.6 Hasil Pekerjaan Siswa pada Pertemuan Pertama
Gambar 2. 48 Hasil Pekerjaan Siswa pada Pertemuan
Pertama
Gambar 4.6 Hasil Pekerjaan Siswa pada Pertemuan Pertama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Pelaksanaan uji coba modul pada pertemuan kedua masih dilakukan
secara daring. Guru kembali menugaskan siswa untuk mengerjakan
kegiatan yang terdapat pada modul dan mengumpulkan hasilnya melalui
whatsapp dengan batas waktu pengumpulan 19 April 2020. Tugas yang
dikerjakan yaitu kegiatan “ayo berkolaborasi” dan “ayo berpikir kritis”.
Modul dibagikan kepada 14 siswa di kelas XI MIPA dan terdapat 1 siswa
yang tidak mengikuti uji coba modul. Hasil pekerjaan siswa disajikan
sebagai berikut:
Setelah siswa menggunakan modul, peneliti membagikan kuesioner.
Kuesioner ini bertujuan untuk melihat respon siswa terhadap modul yang
Gambar 4.7 Hasil Pekerjaan Siswa pada Pertemuan Kedua
Gambar 2. 56 Hasil Pekerjaan Siswa pada Pertemua Kedua
Gambar 4.7 Hasil Pekerjaan Siswa pada Pertemuan Kedua
Gambar 2. 57 Hasil Pekerjaan Siswa pada Pertemua Kedua
Gambar 4.7 Hasil Pekerjaan Siswa pada Pertemuan Kedua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
telah dikembangkan ditinjau dari beberapa aspek yang memenuhi kriteria
kepraktisan. Kuesioner dibagikan kepada 14 siswa di kelas XI MIPA dan
terdapat 4 siswa yang tidak mengisi kuesioner tersebut. meminta siswa
untuk menilai modul yang digunakan selama proses uji coba
5. Evaluasi (Evaluation)
Tahap kelima dari penelitian ini adalah evaluasi. Tahap ini bertujuan
untuk menganalisis kelebihan dan kekurangan modul berdasarkan
komentar dan saran dari siswa. Peneliti melakukan analisis berdasarkan
hasil kuesioner respon siswa. Kelebihan, kekurangan dan hal-hal yang
disenangi serta tidak disenangi siswa dari modul disajikan sebagai berikut:
a. Kelebihan modul matematika
Siswa menyatakan bahwa materi dan contoh soal pada
modul yang dikembangkan ringkas dan mudah dipahami. Kemudian
siswa merasa bahwa modul yang dikembangkan menarik untuk
dibaca dan mendorong untuk melakukan diskusi dengan teman.
Komentar dari siswa tentang kelebihan modul disajikan sebagai
berikut:
Jawaban S4
Jawaban S5
Jawaban S6
Jawaban S7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Jawaban S8 Jawaban S10
b. Kekurangan modul matematika
Siswa menyatakan bahwa bahasa dan kalimat yang
digunakan masih sulit untuk dimengerti. Selain itu siswa merasa
kesulitan untuk mengakses QR code yang terdapat pada modul.
Komentar dari siswa tentang kekurangan modul disajikan sebagai
berikut:
Jawaban S4
Jawaban S3
Jawaban S6
Jawaban S7
c. Hal yang disenangi dari modul matematika
Siswa menyatakan bahwa warna pada modul yang
dikembangkan unik, menarik dan dapat membantu mempelajari
materi lingkaran. Komentar siswa tentang hal yang disenangi pada
modul disajikan sebagai berikut:
Jawaban S5
Jawaban S6
Gambar 4.8 Komentar Siswa Tentang Kelebihan Modul
Gambar 2. 64 Komentar Siswa Tentang Kelebihan Modul
Gambar 4.8 Komentar Siswa Tentang Kelebihan Modul
Gambar 2. 65 Komentar Siswa Tentang Kelebihan Modul
Gambar 4.8 Komentar Siswa Tentang Kelebihan Modul
Gambar 2. 66 Komentar Siswa Tentang Kelebihan Modul
Gambar 4.8 Komentar Siswa Tentang Kelebihan Modul
Gambar 2. 67 Komentar Siswa Tentang Kelebihan Modul
Gambar 4.8 Komentar Siswa Tentang Kelebihan Modul
Gambar 2. 68 Komentar Siswa Tentang Kelebihan Modul
Gambar 4.8 Komentar Siswa Tentang Kelebihan Modul
Gambar 2. 69 Komentar Siswa Tentang Kelebihan Modul
Gambar 4.8 Komentar Siswa Tentang Kelebihan Modul
Gambar 2. 70 Komentar Siswa Tentang Kelebihan Modul
Gambar 4.9 Komentar Siswa Tentang Kekurangan Modul
Gambar 2. 72 Komentar Siswa Tentang Kekurangan Modul
Gambar 4.9 Komentar Siswa Tentang Kekurangan Modul
Gambar 2. 73 Komentar Siswa Tentang Kekurangan Modul
Gambar 4.9 Komentar Siswa Tentang Kekurangan Modul
Gambar 2. 74 Komentar Siswa Tentang Kekurangan Modul
Gambar 4.9 Komentar Siswa Tentang Kekurangan Modul
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Jawaban S7
Jawaban S8
d. Hal yang tidak disenangi dari modul matematika
Siswa menyatakan bahwa soal-soal yang terdapat pada
modul banyak menggunakan penalaran sehingga membuat pusing
dan bingung. Komentar siswa tentang hal yang tidak disenangi pada
modul disajikan sebagai berikut:
Jawaban S3
Jawaban S4
Jawaban S5 Jawaban S7
Kemudian untuk saran perbaikan modul dari guru serta siswa
secara umum disajikan sebagai berikut:
Guru Transkrip Wawancara
Tambahkan
gambar-gambar
atau aplikasi
dalam kehidupan
sehari-hari
P: “Apa saran ibu terhadap modul matematika yang
telah dikembangkan ini?”
G:“Tambahkan gambar-gambar atau aplikasi
dalam kehidupan sehari-hari.”
Gambar 4.10 Hal Yang Disenangi pada Modul
Gambar 2. 80 Hal Yang Disenangi Pada Modul
Gambar 4.10 Hal Yang Disenangi pada Modul
Gambar 2. 81 Hal Yang Disenangi Pada Modul
Gambar 4.10 Hal Yang Disenangi pada Modul
Gambar 2. 82 Hal Yang Disenangi Pada Modul
Gambar 4.10 Hal Yang Disenangi pada Modul
Gambar 2. 83 Hal Yang Disenangi Pada Modul
Gambar 4.10 Hal Yang Disenangi pada Modul
Gambar 2. 84 Hal Yang Disenangi Pada Modul
Gambar 4.10 Hal Yang Disenangi pada Modul
Gambar 2. 85 Hal Yang Disenangi Pada Modul
Gambar 4.10 Hal Yang Disenangi pada Modul
Gambar 2. 86 Hal Yang Disenangi Pada Modul
Gambar 4.11 Hal Yang Tidak Disenangi pada Modul
Gambar 2. 88 Hal Yang Tidak Disenangi pada Modul
Gambar 4.11 Hal Yang Tidak Disenangi pada Modul
Gambar 2. 89 Hal Yang Tidak Disenangi pada Modul
Gambar 4.11 Hal Yang Tidak Disenangi pada Modul
Gambar 2. 90 Hal Yang Tidak Disenangi pada Modul
Gambar 4.11 Hal Yang Tidak Disenangi pada Modul
Gambar 2. 91 Hal Yang Tidak Disenangi pada Modul
Tabel 4.13 Saran Modul
Tabel 3. 177 Saran Modul
Tabel 4.13 Komentar dan Saran Modul
Tabel 3. 178 Komentar dan Saran Modul
Tabel 4.13 Komentar dan Saran Modul
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Siswa Jawaban S1dan S4
Sebaiknya soal
pada modul
menggunakan
bahasa dan
kalimat yang
mudah dipahami
Mempermudah
akses QR code
Jawaban S6
Menyajikan lebih
banyak contoh
soal
Jawaban S2 dan S9
Mempertahankan
soal-soal yang
dapat membuat
siswa-siswi
melakukan
diskusi
Jawaban S3
C. Kualitas Modul
Penilaian kualitas hasil pengembangan modul pada penelitian ini
ditentukan oleh tiga kriteria yaitu validity (validitas), practicality (kepraktisan)
dan effectiveness (keefektifan).
1. Validitas Modul
Validitas pada modul yang dikembangkan berdasarkan hasil
penilaian yang dilakukan oleh para ahli (expert judgment). Validitas modul
ditinjau dari segi materi dan media. Hasil penilaian dari ahli materi dan
ahli media disajikan sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
a. Hasil Penilian Ahli Materi
No Kriteria
Nomor
Butir
Penilaian
Nilai
1
Aspek Kelayakan Isi
1 3
2 3
3 4
4 3
5 4
6 2
7 3
8 3
9 3
10 3
11 3
12 4
Jumlah 38
2
Aspek Kelayakan
Penyajian
1 4
2 4
3 4
4 4
5 3
6 4
7 3
8 4
9 3
10 4
11 4
12 4
Jumlah 45
3
Aspek Kelayakan Bahasa
1 3
2 3
3 4
4 4
5 4
6 4
7 4
8 3
Jumlah 29
Tabel 4.14 Penilaian Ahli Materi
Tabel 3. 185 Penilaian Ahli Materi
Tabel 4.14 Penilaian Ahli Materi
Tabel 3. 186 Penilaian Ahli Materi
Tabel 4.14 Penilaian Ahli Materi
Tabel 3. 187 Penilaian Ahli Materi
Tabel 4.14 Penilaian Ahli Materi
Tabel 3. 188 Penilaian Ahli Materi
Tabel 4.14 Penilaian Ahli Materi
Tabel 3. 189 Penilaian Ahli Materi
Tabel 4.14 Penilaian Ahli Materi
Tabel 3. 190 Penilaian Ahli Materi
Tabel 4.14 Penilaian Ahli Materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Pada tabel 4.14 telah diperoleh penilaian untuk setiap aspek
kelayakan materi dari validator. Selanjutnya penilaian tersebut diubah ke
dalam presentase validitas dan dikelompokkan sesuai dengan kriteria
validitas materi menurut (Akbar, 2013: 40) yang dijelaskan pada tabel 3.8.
Hasil perhitungan presentase validitas materi disajikan sebagai berikut:
No Aspek Presentase Kriteria
1 Kelayakan Isi 79% Valid
2 Kelayakan Penyajian 93% Sangat Valid
3 Kelayakan Bahasa 90% Sangat Valid
Rata-rata 87% Sangat Valid
Berdasarkan tabel 4.15 hasil penilaian validasi ahli materi pada
aspek kelayakan isi diperoleh presentase validitas sebesar 79%. Pada
aspek kelayakan penyajian diperoleh presentase validitas 93% dan pada
aspek kelayakan bahasa diperoleh presentase validitas sebesar 90%. Dari
ketiga aspek tersebut diperoleh skor rata-rata yaitu 87%. Oleh karena itu
kriteria modul yang telah dikembangkan dari segi materi adalah sangat
valid.
b. Hasil Penilaian Ahli Media
No Kriteria Nomor Butir
Penilaian Nilai
1 Aspek Kelayakan
Kegrafikan
1 4
2 4
3 4
4 3
5 3
Tabel 4.15 Hasil Penilaian Validasi Ahli Materi
Tabel 3. 193 Hasil Penilaian Validasi Ahli Materi
Tabel 4.15 Hasil Penilaian Validasi Ahli Materi
Tabel 3. 194 Hasil Penilaian Validasi Ahli Materi
Tabel 4.15 Hasil Penilaian Validasi Ahli Materi
Tabel 3. 195 Hasil Penilaian Validasi Ahli Materi
Tabel 4.15 Hasil Penilaian Validasi Ahli Materi
Tabel 3. 196 Hasil Penilaian Validasi Ahli Materi
Tabel 4.15 Hasil Penilaian Validasi Ahli Materi
Tabel 3. 197 Hasil Penilaian Validasi Ahli Materi
Tabel 4.15 Hasil Penilaian Validasi Ahli Materi
Tabel 4.16 Penilaian Ahli Media
Tabel 3. 201 Penilaian Ahli Media
Tabel 4.16 Penilaian Ahli Media
Tabel 3. 202 Penilaian Ahli Media
Tabel 4.16 Penilaian Ahli Media
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
6 3
7 4
8 3
9 4
10 4
11 4
12 4
Jumlah 44
2 Aspek Kelayakan
Media Elektronik
1 4
2 3
3 2
4 3
5 3
6 3
7 3
8 3
Jumlah 24
Pada tabel 4.16 telah diperoleh penilaian untuk setiap aspek
kelayakan media dari validator. Selanjutnya penilaian tersebut diubah ke
dalam presentase validitas dan dikelompokkan sesuai dengan kriteria
validitas media (Akbar, 2013: 40) yang dijelaskan pada tabel 3.8. Hasil
perhitungan presentase validitas media disajikan sebagai berikut:
No Aspek Presentase Kriteria
1 Kelayakan
Kegrafikan
91% Sangat Valid
2 Kelayakan Media
Elektronik
75% Valid
Rata-rata 83% Valid
Berdasarkan tabel 4.17 hasil penilaian validasi ahli media pada
aspek kelayakan kegrafikan didapatkan presentase validitas sebesar 91%
dan pada aspek kelayakan media elektronik didapatkan presentase
Tabel 4.17 Hasil Penilaian Validasi Ahli Media Tabel 3. 209 Hasil Penilaian Validasi Ahli Media
Tabel 4.17 Hasil Penilaian Validasi Ahli Media Tabel 3. 210 Hasil Penilaian Validasi Ahli Media
Tabel 4.17 Hasil Penilaian Validasi Ahli Media Tabel 3. 211 Hasil Penilaian Validasi Ahli Media
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
validitas sebesar 75%. Dari kedua aspek tersebut diperoleh skor rata-rata
yaitu 83%. Oleh karena itu kriteria modul yang telah dikembangkan dari
segi media adalah valid.
2. Kepraktisan Modul
Kepraktisan pada modul yang dikembangkan dianalisis berdasarkan
hasil kuesioner respon siswa. Kepraktisan modul ditinjau dari aspek
kemudahan penggunaan, daya tarik dan efisiensi. Rekapitulasi presentase
kuesioner respon siswa terhadap penggunaan modul berdasakan alternatif
jawaban disajikan sebagai berikut:
Aspek Presentase Respon Siswa
Jumlah SS S TS STS
Kemudahan
Penggunaan
12,86% 64,29% 18,57% 4,29% 100%
Daya Tarik 14,29% 70% 15,71% 0% 100%
Efisiensi 20% 60% 20% 0% 100%
Rata-rata 15,71% 64,76% 18,10% 1,43% 100%
Pada tabel 4.18 telah diperoleh rata-rata presentase kuesioner respon
siswa sebesar 12,38% sangat setuju, 53,81% setuju, 29,05% tidak setuju dan
4,76% sangat tidak setuju. Perbandingan presentase respon siswa
berdasakan alternatif jawaban disajikan pada diagram berikut ini:
Tabel 4.18 Presentase Kuesioner Respon Siswa
Tabel 3. 217 Presentase Kuesioner Respon Siswa
Tabel 4.18 Presentase Kuesioner Respon Siswa
Tabel 3. 218 Presentase Kuesioner Respon Siswa
Tabel 4.18 Presentase Kuesioner Respon Siswa
Tabel 3. 219 Presentase Kuesioner Respon Siswa
Tabel 4.18 Presentase Kuesioner Respon Siswa
Tabel 3. 220 Presentase Kuesioner Respon Siswa
Tabel 4.18 Presentase Kuesioner Respon Siswa
Gambar 4.12 Presentase Respon Siswa Berdasarkan Alternatif
SS15,71%
S64,76%
TS18,10%
STS4,76%
SS S TS STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Selanjutnya hasil kuesioner respon siswa yang telah didapatkan
dikelompokkan sesuai dengan kriteria kepraktisan menurut Akbar (2013,
82) yang dijelaskan pada tabel 3.10. Hasil perhitungan presentase
kepraktisan modul disajikan sebagai berikut:
Berdasarkan tabel 4.19 pada aspek kemudahan penggunaan
diperoleh presentase sebesar 71%, pada aspek daya tarik diperoleh
presentase sebesar 75% dan pada aspek efisiensi diperoleh presentase
sebesar 75%. Dari ketiga aspek tersebut diperoleh skor rata-rata
presentase yaitu 74%. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa modul
yang dikembangkan praktis untuk digunakan oleh siswa. Perbandingan
presentase kepraktisan modul pada setiap aspek disajikan pada diagram
berikut ini:
No Aspek Tse Tsh Presentase Kriteria
1 Kemudahan
Penggunaan
2,86
4 71% Praktis
2 Daya Tarik 2,99
4 75% Praktis
3 Efisiensi 3,00
4 75% Praktis
Rata-rata 2,95 4 74% Praktis
Tabel 4.19 Presentase Kepraktisan Modul
Tabel 3. 225 Presentase Kepraktisan Modul
Gambar 4.13 Presentase Kepraktisan Modul pada Setiap Aspek
69%
70%
71%
72%
73%
74%
75%
KemudahanPenggunaan
Daya Tarik Efisiensi
71%
75% 75%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
3. Keefektifan
Keefektifan modul yang dikembangkan dianalis berdasarkan hasil
wawancara. Peneliti melakukan wawancara dengan narasumber yaitu Ibu
Priskila Mawarti, S.Pd. selaku guru mata pelajaran matematika peminatan
kelas XI MIPA. Berdasarkan hasil wawancara guru menyatakan bahwa
modul yang dikembangkan dapat membantu siswa dalam memahami
materi lingkaran dan dapat memberi motivasi siswa untuk banyak berlatih
memecahkan persoalan matematika tentang persamaan lingkaran secara
mandiri di rumah.
P: “Menurut Ibu apa kelebihan dari penggunaan modul ajar
cetak dan elektronik ini?”
G: “Membantu siswa dalam belajar mandiri, dan modul ini
memberi motivasi siswa untuk lebih banyak berlatih
memecahkan persoalan matematika tentang persamaan
lingkaran secara mandiri di rumah.”
(transkrip wawancara tanggal 24 April 2020)
Selain itu, modul yang dikembangkan juga sudah mencakup
kecakapan abad 21 dan dapat berpotensi meningkatkan kecakapan abad 21
siswa karena di dalam modul terdapat bagian-bagian yang menuntun siswa
untuk berpikir kritis, kreatif, komunikasi dan kolaborasi.
P: “Menurut ibu apakah penyajian materi dalam modul ini
sudah mencakup kecakapan abad 21? Mengapa?” G: “Sudah karena dalam modul sudah mencakup kegiatan-
kegiatan untuk berpikir kritis, kreatif, komunikasi, dan
kolaborasi.”
P: “Apakah Modul Ajar Cetak dan Elektronik ini dapat
berpotensi untuk meningkatkan kecakapan abad 21
siswa kelas XI? Mengapa?”
G: “Dapat karena terdapat bagian-bagian yang menuntun
siswa berpikir kritis, berpikir kreatif, berkolaborasi,
dan berkomunikasi.” (transkrip wawancara tanggal 24 April 2020)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa modul
efektif membantu siswa memahami materi lingkaran khususnya topik
persamaan lingkaran dan modul potensi untuk meningkatkan kecakapan
abad 21.
D. Pembahasan
1. Pengembangan Modul
Peneliti menggunakan model ADDIE dalam proses pengembangan
modul ajar cetak dan elektronik materi lingkaran untuk meningkatkan
kecakapan abad 21 siswa kelas XI SMA Marsudirini Muntilan. Hal ini
disebabkan karena model ADDIE memiliki langkah-langkah yang
sederhana dan sistematis. Hal ini sejalan dengan penelitian oleh (Tegeh
dan Kirna, 2013) bahwa ADDIE merupakan sebuah model yang tersusun
dengan urutan-urutan kegiatan yang sistematis dalam upaya pemecahan
masalah yang berkaitan dengan sumber belajar sesuai dengan kebutuhan
dan karakteristik belajar.
Model pengembangan ADDIE terdiri dari 5 tahapan yaitu analisis
(analysis), perancangan (design), pengembangan (development),
implementasi (implementation), dan evaluasi (evaluation). Pada tahap
analisis diperoleh bahwa buku yang digunakan dalam pembelajaran
matematika peminatan di SMA Marsudirini Muntilan adalah buku
matematika kurikulum 2013 dari penerbit swasta dan buku tersebut belum
mengarah pada kecapakan abad 21. Selain itu juga telah dijelaskan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
guru belum pernah menyusun bahan ajar berupa modul siswa untuk
meningkatkan kecakapan abad 21. Berdasarkan hal tersebut maka peneliti
ingin mengembangkan produk berupa modul ajar cetak dan elektronik
untuk meningkatkan kecakapan abad 21 yang memuat aspek-aspek
berpikir kritis, berpikir kreatif, kolaborasi dan komunikasi. Pemaparan
tahap analisis yang dilakukan peneliti mengikuti beberapa langkah analisis
berdasarkan teori Rusdi (2018: 121) yang meliputi analisis lingkungan
belajar yang mengidentifikasi ketersediaan sumber belajar dan analisis
kebutuhan yang mengidentifikasi kebutuhan kurikulum dan kebutuhan
materi.
Setelah tahap analisis, tahap selanjutnya yang dilakukan peneliti
adalah tahap perancangan. Pada tahap ini peneliti melakukan penyusunan
kerangka modul didasarkan pada panduan penyusunan bahan ajar yang
dipublikasikan oleh RISTEKDIKTI (2017) dan untuk penentuan tata letak
(layout) modul, kegiatan yang dilakukan peneliti adalah memilih jenis
huruf, menentukan ukuran huruf, spasi, dan ukuran kertas. Hal tersebut
seperti teori yang dikemukakan (Daryanto, 2013) bahwa modul yang
dirancang dan dikembangkan perlu memperhatikan beberapa elemen
yaitu: format, organisasi, daya tarik, ukuran huruf, spasi kosong, dan
konsistensi. Selain itu, peneliti juga melakukan pemilihan buku referensi
yang berkaitan dengan materi lingkaran kelas XI dan melakukan
penyusunan instrumen penilaian modul yang ditinjau dari aspek kelayakan
isi, penyajian, bahasa, kegrafikan dan media elektronik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Selanjunya pada tahap ketiga yaitu tahap pengembangan, peneliti
mulai merealisasikan kerangka penyusunan modul dengan mulai membuat
dan menyusun modul menjadi satu kesatuan yang utuh sehingga siap
diimplementasikan. Penyusunan dan pengembangan komponen modul
ajar cetak dan elektronik yang meliputi isi, pemilihan bahasa dan teknik
penyajiannya dilakukan dengan memperhatikan karakteristik modul yang
self instruction, self contained, stand alone, adaptive dan user friendly
sesuai dengan teori (Daryanto, 2013).
Pengembangan modul ini memenuhi self instruction yaitu terdapat
tujuan pembelajaran pada setiap kegiatan pembelajaran, terdapat materi
pembelajaran yang disajikan ke dalam unit-unit kegiatan, terdapat tugas,
soal latihan, rangkuman materi pelajaran, tersedianya ilustrasi dan contoh
serta terdapat umpan balik untuk mengetahui tingkat penguasaan materi.
Self contained, materi lingkaran yang disajikan pada modul telah
disesuaikan dengan kompetensi dasar yang dibagi ke dalam tiga kegiatan
belajar yaitu kegiatan belajar 1 tentang persamaan lingkaran, kegiatan
belajar 2 tentang kedudukan titik dan garis terhadap lingkaran dan kegiatan
belajar 3 tentang persamaan garis singgung lingkaran. Stand alone, modul
yang dikembangkan dapat berdiri sendiri. Hal ini ditunjukkan dengan
terdapatnya kegiatan-kegiatan pada modul yang dapat dikerjakan oleh
siswa tanpa membutuhkan atau menggunakan bahan ajar lain. Selain itu,
modul yang dikembangkan adaptive karena peneliti mencantumkan
teknologi berupa QR code pada modul yang memuat video pembahasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
soal latihan dan aktivitas interaktif menggunakan software geogebra.
Selanjutnya modul yang dikembangkan user friendly karena mudah
dipakai.
Selain memperhatikan karakteristik modul, pada tahap ini peneliti
mengembangkan modul dengan menggunakan model discovery learning.
Hal ini ditunjukkan bahwa penyajian materi pada modul ini tidak secara
langsung diberikan kepada siswa. Beberapa materi pada setiap kegiatan
belajar dikemas dengan menggunakan langkah-langkah terstruktur yang
mengarahkan siswa untuk dapat menemukan konsep secara individu.
Pengembangan modul ini juga didasari oleh teori beban kognitif (cognitive
load theory). Peneliti menggunakan teknik penyajian worked example
yaitu memberikan contoh soal pada setiap kegiatan belajar dengan diikuti
latihan soal yang memiliki kesamaan karakteristik penyelesaian. Hal ini
bertujuan untuk meminimalkan beban kognitif extraneous pada siswa.
Selanjutnya untuk mendukung kecakapan abad 21 modul ini menyajikan
soal-soal yang mengarah pada berpikir kritis, kreatif, komunikasi dan
berkolaborasi. Soal tersebut kemudian dikemas ke dalam fitur-fitur bahasa
yang menarik seperti ayo berpikir kritis, ayo berpikir kreatif, ayo
berkomunikasi dan ayo berkolaborasi.
Setelah modul disusun menjadi satu kesatuan yang utuh, langkah
berikutnya yaitu validasi modul. Validasi ini betujuan untuk mengetahui
kelayakan dan validitas dari modul yang dikembangkan. Peneliti memilih
dua validator yaitu dosen pendidikan Matematika Universitas Sanata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Dharma sebagai ahli materi dan ahli media. Penilaian yang diberikan para
ahli (expert judgment) kemudian ditindaklanjuti dengan revisi sehingga
modul yang dikembangkan dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
Tahap yang keempat yaitu tahap implementasi. Pada tahap ini
peneliti melakukan uji coba modul yang telah divalidasi dan direvisi pada
siswa kelas XI MIPA SMA Marsudirini Muntilan. Uji coba modul
dilakukan secara daring dengan diikuti oleh 13 siswa. Uji coba modul
dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan yaitu pada tanggal 8 April 2020
dan 17 April 2020. Pada tanggal 24 April 2020, peneliti membagikan
kuesioner melalui googleform kepada siswa. Kuesioner ini bertujuan
untuk melihat respon siswa setelah menggunakan modul. Hasil kuesioner
kemudian dianalis untuk menunjukkan kepraktisan modul.
Tahap kelima dari penelitian ini adalah tahap evaluasi. Pada tahap
ini dilakukan evaluasi atau penilaian terhadap modul selama proses uji
coba. Hasil evaluasi didapatkan melalui beberapa pertanyaan terbuka dari
kuesioner yang telah dibagikan kepada siswa dan evaluasi ini digunakan
sebagai sarana perbaikan untuk pengembangan modul selanjutnya.
2. Kualitas Modul
Penilaian kualitas hasil pengembangan modul pada penelitian ini
ditentukan oleh tiga kriteria yaitu validity (validitas), practicality
(kepraktisan) dan effectiveness (keefektifan). validitas modul ajar cetak
dan elektronik yang dikembangkan diketahui berdasarkan penilaian dari
ahli materi dan ahli media. Penilaian validitas modul ini dilaksanakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
sebelum peneliti melakukan uji coba modul pada siswa kelas XI SMA
Marsudirini Muntilan. Berdasarkan penilaian ahli materi yang ditinjau dari
aspek kelayakan isi, penyajian, dan bahasa diperoleh hasil rata-rata
keseluruhan sebesar 87% dengan kriteria sangat valid. Selanjutnya
berdasarkan penilaian ahli media yang ditinjau dari aspek kelayakan
kegrafikan dan media elektronik diperoleh hasil rata-rata keseluruhan
sebesar 83% dengan kriteria valid. Dengan demikian modul yang telah
dikembangkan ditinjau dari segi materi dan media tergolong valid atau
dapat dikatakan modul layak digunakan dengan revisi. Selain itu,
kepraktisan modul diketahui dari hasil kuesioner respon siswa.
Berdasarkan kuesioner respon siswa yang ditinjau dari aspek kemudahan,
daya tarik dan efisiensi diperoleh rata-rata keseluruhan sebesar 74%
dengan kriteria praktis. Oleh karena itu modul yang dikembangkan
tergolong praktis untuk digunakan oleh siswa. Selanjutnya untuk
keefektifan modul peneliti melakukan wawancara dengan guru mata
pelajaran matematika peminatan kelas XI MIPA. Berdasarkan hasil
wawancara dapat disimpulkan bahwa modul efektif membantu siswa
memahami materi lingkaran khususnya topik persamaan lingkaran dan
memiliki potensi untuk meningkatkan kecakapan abad 21.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
E. Keterbatasan Penelitian
Penelitian yang dilakukan masih memiliki keterbatasan diantaranya
sebagai berikut:
1. Pelaksanaan uji coba modul dilakukan secara terbatas sehingga
keefektifan modul hanya ditinjau berdasarkan hasil wawancara dengan
guru.
2. Pelaksanaan uji coba modul dilakukan secara daring sehingga modul tidak
dapat digunakan secara langsung dalam pembelajaran tatap muka di kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses dan kualitas dari
modul yang telah dikembangkan. Modul yang dikembangkan adalah modul
ajar cetak dan elektronik materi lingkaran untuk meningkatkan kecakapan abad
21. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan peneliti
maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Proses pengembangan modul ajar cetak dan elektonik materi lingkaran
untuk meningkatkan kecakapan abad 21 siswa kelas XI SMA Marsudirini
Muntilan dilakukan dengan model pengembangan ADDIE yang terdiri
dari 5 tahapan. Tahap pertama yaitu tahap analisis (analysis) yang
dilakukan dengan menganalisis sumber belajar, kurikulum dan materi
yang digunakan. Kemudian untuk tahap kedua yaitu tahap perancangan
(design) yang dilakukan dengan cara membuat kerangka modul,
menentukan tata letak dan buku referensi serta menyusun instrumen
penilaian modul. Selanjutnya tahap ketiga yaitu tahap pengembangan
(development) yang dilakukan dengan cara mengembangkan modul,
validasi dan revisi modul. Setelah itu, tahap keempat adalah tahap
implementasi (implementation) yang dilakukan dengan uji coba modul
yang telah divalidasi dan direvisi kepada siswa kelas XI MIPA di SMA
Marsudirini Muntilan. Kemudian tahap kelima yaitu tahap evaluasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
(evaluation) yang dilakukan dengan menganalisis kelebihan dan
kekurangan modul berdasarkan komentar dan saran dari siswa.
2. Kualitas modul ajar cetak dan elektonik materi lingkaran untuk
meningkatkan kecakapan abad 21 siswa kelas XI MIPA di SMA
Marsudirini Muntilan memenuhi kriteria validity (validitas), practicality
(kepraktisan) dan effectiveness (keefektifan). Modul ini dinyatakan valid
berdasarkan penilaian dari ahli materi dengan rata-rata sebesar 87%
(sangat valid) dan penilaian dari ahli media dengan rata-rata sebesar 83%
(valid). Selain itu modul dinyatakan praktis untuk digunakan oleh siswa
berdasarkan hasil kuesioner respon siswa dengan rata-rata sebesar 74%
(praktis). Selanjutnya berdasarkan hasil wawancara dengan guru modul ini
efektif membantu siswa memahami materi lingkaran khususnya topik
persamaan lingkaran dan modul yang dikembangkan juga telah memuat
beberapa kegiatan yang dapat berpotensi meningkatkan kecakapan abad
21.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian berkaitan dengan pengembangan modul
ajar cetak dan elektronik untuk meningkatkan kecakapan abad 21, peneliti
memberikan saran sebagai berikut:
1. Bagi Guru
Bagi guru modul ini bisa menjadi salah satu referensi bahan ajar
yang dapat digunakan untuk memberikan tugas dan latihan kepada siswa
secara mandiri. Selain itu modul ini juga dapat digunakan guru untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
mengetahui pemahaman siswa pada materi lingkaran. Apabila materi yang
terdapat pada modul belum pernah disampaikan kepada siswa maka
sebaiknya guru dapat menjelaskannya terlebih dahulu agar siswa dapat
menerima materi pada modul dengan baik.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya untuk menguji keefektifan pada produk
yang dikembangkan sebaiknya tidak hanya melalui kegiatan wawancara
akan lebih baik jika keefektifan juga dilihat dari peningkatan hasil belajar
siswa. Hal tersebut dilakukan agar produk yang dikembangkan juga dapat
membantu siswa untuk mencapai tujuan belajar sesuai dengan standar
ketuntasan belajar yang telah ditetapkan oleh sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
DAFTAR PUSTAKA
Adiputra, I. N. S., Sugihartini, N., Wahyuni, D. S., & Sunarya, I. M. G. (2014).
Pengembangan e-modul pada materi “melakukan instalasi sistem operasi
jaringan berbasis gui dan text” untuk siswa kelas X teknik komputer dan
jaringan SMK Negeri 3 Singaraja. Kumpulan Artikel Mahasiswa
Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI), 3(1), 19–26.
Arifin, Z. (2017). Arifin, Z. (2017). Mengembangkan instrumen pengukur critical
thinking skills siswa pada pembelajaran matematika abad 21. Jurnal
THEOREMS (The Original Research of Mathematics), 1(2), 92–100.
BSNP. (2010). Laporan BSNP. Jakarta: BSNP.
Cintia, N. I., Kristin, F., & Anugraheni, I. (2018). Penerapan model pembelajaran
discovery learning untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan
hasil belajar siswa. Perspektif Ilmu Pendidikan, 32(1), 67–75.
Daryanto. (2013). Menyusun Modul Bahan Ajar untuk Persiapan Mengajar.
Yogyakarta: Gava Media.
Depdiknas. (2003). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas.
Furoidah, A. Z., Indrawati, I., & Subiki, S. (2017). Implementasi model discovery
learning disertai lembar kerja siswa dalam pembelajaran fisika siswa di
SMA. Jurnal pembelajaran fisika, 6(3), 293–299.
Indriyanti, N. Y., & Susilowati, E. (2010). Pengembangan Modul. Surakarta: Tim
Pengabdian Kepada Masyarakat LPPM UNS.
Jagom, Y. O. (2015). Kreativitas siswa SMP dalam menyelesaikan masalah
geometri berdasarkan gaya belajar visual-spatial dan auditory-
sequential. Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika, 1(3), 176–190.
Kalyuga, S. (2011). Cognitive load theory: How many types of load does it really
need?. Educational Psychology Review, 23(1), 1–19.
Kemendikbud. (2016). Permendikbud Nomor 22 Tahun2016 tentang Standar
Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Kemendikbud.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Kemendikbud. (2017). Panduan Implementasi Kecakapan Abad 21 Kurikulum
2013 di Sekolah Menengah Atas. Jakarta: Kemendikbud.
Kurniasih, I., & Sani, B. (2014). Panduan Membuat Bahan Ajar (Buku Teks
Pelajaran) Sesuai Dengan Kurikulum 2013. Surabaya: Kata Pena.
Lasmiyati, L., & Harta, I. (2014). Pengembangan modul pembelajaran untuk
meningkatkan pemahaman konsep dan minat smp. Pythagoras: Jurnal
Pendidikan Matematika, 9(2), 161-174.
Mahmudi, A. (2008). Tinjauan kreativitas dalam pembelajaran
matematika. Pythagoras: Jurnal Pendidikan Matematika, 4(2), 37–49.
Mayasari, N. (2017). Beban kognitif dalam pembelajaran persamaan differensial
dengan koefisien linier di IKIP PGRI Bojonegoro. Jurnal Silogisme: Kajian
Ilmu Matematika dan Pembelajarannya, 2(1), 1–6.
Mufidah, S., & Wijaya, A. (2017). Pengembangan Kemampuan Berpikir Tingkat
Tinggi Siswa Melalui Pembelajaran Matematik Realistik. In Seminar
Matematika dan Pendidikan Matematika. UNY. Hal (pp. 675-680).
Munandar, Utami. (2009). Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat.
Jakarta: Rineka cipta.
NEA. (2012). Preparing 21st century students for a global society: An educator’s
guide to the “Four Cs”. Alexandria, VA: National Education Association.
Nieveen, N., Gustafson, K., Branch, R. M., & Van den Akker, J. (1999). Design
Approaches and Tools in Education and Training. Springer Science &
Business Media.
Nugrahani, P. (2019). Pengembangan Modul Matematika Materi Hubungan Antar
Sudut pada Dua Garis Sejajar untuk Kelas VII SMP REGINA PACIS
SURAKARTA. Skripsi: Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Pangesti, F. T. P. (2015). Efek Cognitive Load Theory dalam Mendesain Bahan
Ajar Geometri. Artikel dipublikasikan dalam Seminar Nasional Matematika
Dan Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika, Universitas
Negeri Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Pangesti, F. T. P., & Retnowati, E. (2017). Pengembangan bahan ajar geometri
SMP berbasis cognitive load theory berorientasi pada prestasi belajar
siswa. Pythagoras, 12, 33–46.
Prastowo, Andi. (2014). Pengembangan Bahan Ajar Tematik (Tinjauan Teoritik
dan Praktik). Jakarta: Kencana.
Prastowo, Andi. (2015). Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif.
Yogyakarta: DIVA Press.
Proklamanto, A. R. (2013). Rancangan dan Pengembangan Modul Elektronik
Materi Turunan Fungsi dengan Program Geogebra. Skripsi: Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
Purwanto, R. A., & Lasmono, S. (2007). Pengembangan Modul. Jakarta:
DEPDIKNAS
Redhana, I. W. (2019). Mengembangkan keterampilan abad ke-21 dalam
pembelajaran Kimia. Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, 13(1), 2239–2253.
Rusdi, M. (2018). Penelitian Desain dan Pengembangan Kependidikan. Depok:
PT. Rajagrafindo Persada.
Saefuddin, A., & Berdiati, I. (2014). Pembelajaran Efektif. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Sajidan, dkk. (2018). Peningkatan Proses Pembelajaran dan Penilaian
Pembelajaran Abad 21 dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran SMK.
Jakarta: Kemendikbud.
Suarsana, I. (2014). Geometri Analitik. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sucahyowati, H. (2017). Pengantar Manajemen. Wilis.
Sugianto, D., Abdullah, A. G., Elvyanti, S., & Muladi, Y. (2013). Modul virtual:
Multimedia flipbook dasar teknik digital. Innovation of Vocational
Technology Education, 9(2), 101–116.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian dan Pengembangan (Research and
Development). Bandung: Alfabeta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R & D). Bandung: Alfabeta.
Sutarti, T., & Irawan, E. (2017). Kiat Suskes Meraih Hibah Penelitian
Pengembangan. Sleman: Deepublish.
Syafril dan Zelhendri Zen. (2017). Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Depok: Prenada
Media.
Tegeh, I. M., & Kirna, I. M. (2013). Pengembangan bahan ajar metode penelitian
pendidikan dengan addie model. Jurnal Ika, 11(1), 12–26.
Trilling, B., & Fadel, C. (2009). 21st Century Skills: Learning for Life in Our Times.
John Wiley & Sons.
Wardani, E. P., Mardiyana, M., & Subanti, S. (2016). Analisis miskonsepsi siswa
pada materi pokok lingkaran ditinjau dari kesiapan belajar dan gaya berpikir
siswa kelas XI IPA SMA N 3 Surakarta tahun ajaran 2013/2014. Jurnal
Pembelajaran Matematika, 4(3), 328–340.
Winarni. (2018). Teori dan Praktik Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Penelitian
Tindakan Kelas (PTK), Research and Development (R and D). Jakarta:
Bumi Aksara.
Yani, A., & Ruhimat, M. (2018). Teori dan Implementasi Pembelajaran Saintifik
Kurikulum 2013. Bandung: PT Refika Aditama.
Zubaidah, S. (2010). Berpikir Kritis: Kemampuan berpikir tingkat tinggi yang dapat
dikembangkan melalui pembelajaran sains. In Makalah Seminar Nasional
Sains dengan Tema Optimalisasi Sains untuk memberdayakan Manusia.
Pascasarjana Unesa (Vol. 16), 1–14.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
LAMPIRAN 1
SURAT PELAKSANAAN PENELITIAN
Lampiran 1.1 Surat Ijin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Lampiran 1.2 Surat Melaksanakan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
LAMPIRAN 2
INSTRUMEN PENELITIAN
Lampiran 2.1 Pedoman Wawancara
Pedoman Wawancara
1. Bagaimana pendapat Ibu terhadap penggunaan modul ajar cetak dan
elektronik materi lingkaran ini?
2. Apakah Modul Ajar Cetak dan Elektronik ini dapat membantu siswa
dalam memahami materi lingkaran? Mengapa?
3. Menurut ibu apakah modul matematika ini dapat membantu mengukur
tingkat pemahaman siswa?
4. Apakah Modul Ajar Cetak dan Elektronik ini dapat berpotensi untuk
meningkatkan kecakapan abad 21 siswa kelas XI? Mengapa?
5. Menurut Ibu apa kelebihan dari penggunaan modul ajar cetak dan
elektronik ini?
6. Menurut Ibu apa kekurangan dari penggunaan modul ajar cetak dan
elektronik ini?
7. Apa saran ibu terhadap modul matematika yang telah dikembangkan ini?
8. Apakah bahasa yang digunakan dalam modul matematika ini mudah
dimengerti oleh siswa? Mengapa?
9. Menurut ibu apakah penyajian materi dalam modul ini sudah mencakup
kecakapan abad 21? Mengapa?
10. Menurut ibu apakah modul ini dapat menjadi sarana siswa untuk belajar
mandiri? Mengapa?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Lampiran 2.2 Kuesioner Respon Siswa
Lembar Kuesioner Respon Siswa
Indentitas
Nama : ………………………………..
No Absen : ………………………………..
Kelas : ………………………………..
Sekolah : ………………………………..
Petunjuk :
1. Tuliskan indentitas anda.
2. Bacalah setiap pernyataan dengan teliti.
3. Jawablah pernyataan dengan jujur, tanpa pengaruh orang lain karena
jawaban anda tidak akan mempengaruhi nilai.
4. Berilah tanda checklist () pada salah satu kolom sesuai dengan keadaan
yang sebenarnya.
Keterangan:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
No Pernyataan SS S TS STS
1 Modul matematika ini dapat membantu saya
memahami materi lingkaran
2 Saya kesulitan untuk mengakses QR code atau link
yang tercantum pada modul matematika ini
3 Aplikasi geogebra pada modul matematika ini
dapat saya operasikan dengan mudah
4 Bahasa yang digunakan dalam modul matematika
ini sederhana dan mudah saya pahami
5 Saya kesulitan memahami kalimat yang terdapat
pada modul matematika ini
6 Contoh soal pada modul ini dapat mendorong rasa
ingin tahu saya terhadap materi lingkaran
7
Simulasi geogebra pada modul ini dapat
memperkuat pemahaman saya terkait materi
lingkaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
8 Modul matematika ini dapat saya gunakan untuk
belajar mandiri
9 Saya bosan dengan komposisi warna dalam modul
matematika ini
10
Latihan soal pada modul ini dapat membantu saya
mengukur tingkat pemahaman terkait materi
lingkaran
11 Saya tertarik dengan tampilan modul matematika
ini
12 Saya kurang tertantang untuk menyelesaikan soal
pada modul matematika ini.
13 Saya merasa materi yang disusun pada modul
matematika ini kurang terstruktur
14
Kegiatan pada modul matematika ini mampu
mendorong saya untuk berdiskusi dengan teman
lain
15 Penyajian gambar/ ilustrasi pada modul
matematika ini jelas dan mudah saya mengerti
Pertanyaan Pendukung
1. Apa kelebihan dari modul matematika ini?
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
2. Apa kekurangan dari modul matematika ini?
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
3. Apa yang anda senangi dari modul matematika ini?
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………….
4. Apa yang anda tidak senangi dari modul matematika ini?
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
5. Tuliskan komentar dan saran anda.
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
LAMPIRAN 3
HASIL VALIDASI MODUL
Lampiran 3.1 Hasil Validasi Modul (Ahli Materi)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
Lampiran 3.2 Hasil Validasi Modul (Ahli Media)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
LAMPIRAN 4
HASIL PENELITIAN
Lampiran 4.1 Modul Hasil Revisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
Lampiran 4.2 Hasil Kuesioner Respon Siswa
Aspek Nomor
Pernyataan
Kode Siswa
S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10
Kemudahan
Penggunaan
1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2 4 4 1 2 3 1 4 3 4 3
3 3 2 2 2 3 2 2 2 4 3
4 3 3 3 2 3 3 2 3 4 3
5 3 4 2 1 3 3 2 2 3 3
10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
13 3 4 3 2 3 3 4 3 3 3
Daya Tarik
6 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3
7 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3
9 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3
11 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3
12 2 3 2 3 3 3 4 3 3 3
14 2 3 4 4 3 3 3 3 4 3
15 4 4 3 2 4 3 3 3 3 3
Efisiensi 8 3 4 3 3 2 2 3 3 4 3
Jumlah 45 49 40 38 44 41 44 41 52 45
Lampiran 4.3 Hasil Transkrip Wawancara Guru
Transkripsi ini ditulis berdasarkan data yang diperoleh pada hari Minggu, 24 April
2020 yang telah direkam. Transkripsi ini merupakan bentuk pengambilan data yang
dilakukan dengan guru untuk mengetahui efektivitas penggunaan modul dalam
pembelajaran.
Kode Narasumber : G
Peran : Guru Mata Pelajaran Matematika Peminatan kelas XI MIPA
a. Manfaat penggunaan modul
P Bagaimana pendapat Ibu terhadap penggunaan modul ajar cetak dan
elektronik materi lingkaran ini?
G Bagus, berbeda dari buku cetak yang biasanya dipakai oleh siswa karena
dapat digunakan sebagai sarana belajar untuk meningkatkan kecakapan
abad 21
P Apakah Modul Ajar Cetak dan Elektronik ini dapat membantu siswa
dalam memahami materi lingkaran? Mengapa?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
b. Penilaian modul
c. Fungsi modul
G Ya dapat membantu karena berdasarkan hasil pekerjaan dari tugas yang
diberikan, siswa rata-rata dapat mengerjakaannya.
P Menurut ibu apakah modul matematika ini dapat membantu mengukur
tingkat pemahaman siswa? Mengapa?
G Ya dapat karena modul ini sudah dilengkapi dengan tes beserta kunci
jawabannya sehingga modul dapat digunakan sebagai alat untuk
mengukur sejauh mana siswa paham.
P Apakah Modul Ajar Cetak dan Elektronik ini dapat berpotensi untuk
meningkatkan kecakapan abad 21 siswa kelas XI? Mengapa?
G Dapat karena terdapat bagian-bagian yang menuntun siswa berpikir kritis,
berpikir kreatif, berkolaborasi, dan berkomunikasi
P Menurut Ibu apa kelebihan dari penggunaan modul ajar cetak dan
elektronik ini?
G Membantu siswa dalam belajar mandiri, dan modul ini memberi motivasi
siswa untuk lebih banyak berlatih memecahkan persoalan matematika
tentang persamaan lingkaran secara mandiri di rumah.
P Menurut Ibu apa kekurangan dari penggunaan modul ajar cetak dan
elektronik ini?
G Masih kurang gambar-gambar aplikasi dalam kehidupan sehari-hari
P Apa saran ibu terhadap modul matematika yang telah dikembangkan ini?
G Tambahkan gambar-gambar atau aplikasi dalam kehidupan sehari-hari.
P Apakah bahasa yang digunakan dalam modul matematika ini mudah
dimengerti oleh siswa? Mengapa?
G Ya, sebagian besar bahasa yang digunakan dalam modul sudah dapat
dipahami oleh semua siswa karena masih ada beberapa siswa
menanyakan maksud dari kalimat pada modul atau kurang dapat
memahami bahasanya.
P Menurut ibu apakah penyajian materi dalam modul ini sudah mencakup
kecakapan abad 21? Mengapa?
G Sudah karena dalam modul sudah mencakup kegiatan-kegiatan untuk
berpikir kritis, kreatif, komunikasi, dan kolaborasi.
P Menurut ibu apakah modul ini dapat menjadi sarana siswa untuk belajar
mandiri? Mengapa?
G Bisa karena modul tersebut dapat digunakan siswa dalam belajar
matematika peminatan ketika berada di rumah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
Lampiran 4.4 Hasil Pekerjaan Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI