laporan desain site plan perumahan kota muntilan

11
DESAIN SITEPLAN KOTA MUNTILAN PERUMAHAN NURLINA YUSTININGRUM 36391 AGUS HERNANDO 36175 ARI RAMADHAN 32751 ARVIANDI ANTARIKSA 35316 HALIM NURIZA 38206 SONY KRISANDI 38324 ADHISTY HAFIZANUGRA 38471

Upload: nurlina-y

Post on 14-Dec-2014

617 views

Category:

Education


31 download

DESCRIPTION

Disusun Oleh: 1. Ari Ramadhan - 32751 2. Arviandi Antariksa - 35316 3. Agus Hernando - 36175 4. Nurlina Yustiningrum - 36391 5. Halim Nuriza - 38206 6. Sony Krisandi - 38324

TRANSCRIPT

  • 1. DESAIN SITEPLAN KOTA MUNTILAN PERUMAHAN NURLINA YUSTININGRUM 36391AGUS HERNANDO 36175 ARI RAMADHAN 32751 ARVIANDI ANTARIKSA 35316 HALIM NURIZA 38206SONY KRISANDI 38324 ADHISTY HAFIZANUGRA 38471
  • 2. ANALISA PEMILIHAN LOKASI. Tingginya tingkat proyeksi pada Kota Muntilan merupakan dilema yang perlu disikapi secara cermat oleh perencana. Po- tensi kuantitas sumber daya manusia yang besar tentu memerlukan perencanaan sa- rana prasaran yang memadai, terutama di bidang perumahan. Selain sebagai kebutu- han primer, eksisting perumahan yang me- madai turut mempengaruhi keberhasilan perencanaan Kota Muntilan sebagai Kota Pelayanan dan Jasa, serta meminimalisir pembangunan permukiman organik yang seringkali menyalahi aturan rencana tata ruang. Rencana perumahan terletak di Desa Ta- managung, Kecamatan Muntilan, dengan luas areal 402.325 m2. Lokasi tersebut san- gat strategis karena berdekatan dengan pusat kota. Selain itu, lokasi perumahan yang langsung terhubung dengan jalan utama Kota Muntilan akan memudahkan akses masyarakat terhadap sarana dan prasarana transportasi, sehingga diharap- kan mampu menekan penggunaan trans- portasi pribadi yang menghasilkan polusi udara. Penyediaan kompleks perumahan baru juga bertujuan untuk menopang kegia- tan sehari-hari masyarakat Kota Muntilan, serta menyediakan hunian yang Aman, Nyaman dan Mudah dijangkau. Penetapan lokasi tersebut ditentukan berdasar pa- rameter keamanan dan kenyamanan dari segi Fisik, Ekonomi dan Sosial. Fisik Ekonomi Sosial Topologi yang baik. Asri dan dikelilingi ruang hijau. Amenitas yang baik karena dekat dengan pusat kota. Keamanan yang terjamin (3 gate system oleh satpam selama 24 jam) Ketersediaan air yang cukup serta bebas banjir. Strategis, langsung terhubung dengan jalan utama Kota Muntilan. Fasilitas pendukung sosial seperti masjid, taman kanak- kanak, dan posyandu demi kenyamanan warga. Menuju Yogyakarta PASAR 20 600 40 80 Menuju Magelang U
  • 3. SITE PLAN. Perencanaan Perumahan didasari atas perbandingan hasil hitung eksisting permukiman tahun ini dengan proyeksi dua puluh tahun mendatang. Berikut merupakan hasil perhitungan di Kota Muntilan di Tahun 2013. 1. Rumah Saat Ini HH = PoP : HS HH = 42.923 : 5 HH = 8.585 Eksisting rumah di Kota Muntilan adalah 8.585 2. Persentase Rumah Layak Huni = Jumlah Rumah Layak Huni : Jum tlah Keseluruhan = Rumah x 100% = 8.585 : 8.585 x 100% = 100 % Kondisi rumah di Kota Muntilan sudah layak huni. 3. Kebutuhan Rumah Saat Ini = HH (s-u) = 8.585 8.585 = 0 Maka, kebutuhan permukiman di Kota Muntilan telah tercukupi. 4. Proyeksi Penduduk (22 tahun) Pt = Po (1+r) Pt = 43.923 (1+0,02) Pt = 67.904 Ruang Terbuka Hijau Legenda : Area Perdagangan (Ruko) Masjid Lingkungan Taman Kanak-Kanak Posyandu Taman Bunga Rumah Tipe 70 m2 Rumah Tipe 54 m2 Rumah Tipe 40 m2 80 U 5. Rumah tahun 2033 = Penduduk tahun 2033 : 5 = 67.904 : 5 = 13.581 unit 6. Rumah yang dibutuhkan tahun 2033 = 13.581 - 8.585 = 4996 Setelah diketahui angka kebutuhan permukiman, pembangunan perumahan dibagi dalam dua kurun waktu tahapan yang terbagi dalam tiga zona pemban- gunan. Pembagian kurun waktu dimak- sudkan untuk meningkatkan efisiensi penggunaan permukiman apabila telah memenuhi kebutuhan. Kawasan Perdagangan Kawasan Ruang Terbuka Rumah Tipe 70
  • 4. Ruang Terbuka Hijau Legenda : Area Perdagangan (Ruko) Masjid Lingkungan Taman Kanak-Kanak Posyandu Taman Bunga Rumah Tipe 70 m2 Rumah Tipe 54 m2 Rumah Tipe 40 m2 80 U Kawasan Joging Track Kawasan Riverfront Kawasan Taman Perumahan
  • 5. Ditujukan untuk masyarakat menengah ke atas. Mayoritas jenis rumah kopel dan jenis rumah qudruplex dengan tipe rumah 70. Di- harapkan dapat memberi ruang yang lebih nyaman dan private. Berisi mayoritas jenis tipe rumah Quadruplex dan beberapa rumah deret. Den- gan tiper rumah 70 serta tipe rumah 54 dan 40 kluster ini lebih ditujukan untuk masyarakat menengah. Kluster 1 Kluster ini didominasi jenis rumah deret, tipe rumah 54. Hanya ada sedikit rumah tipe 70. Kluster ini lebih ditujukan untuk masyarakat menengah, aktifitas serta kegiatan sosial juga turut diharapkan lebih hidup di kluster ini. Kluster 3Kluster 2 Kluster 4 Didominasi jenis rumah deret serta jenis rumah tunggal. Memiliki pola jalan loop dengan akses mobilitas paling baik karena dekat gerbang utama. TIPOLOGI KLUSTER. 1 3 Ruang Terbuka Hijau Legenda : Area Perdagangan (Ruko) Masjid Lingkungan Taman Kanak-Kanak Posyandu Taman Bunga Rumah Tipe 70 m2 Rumah Tipe 54 m2 Rumah Tipe 40 m2 80 U 2 4
  • 6. TIPOLOGI MODEL BANGUNAN. Tipe Kopel Ruang Terbuka Hijau Legenda : Area Perdagangan (Ruko) Masjid Lingkungan Taman Kanak-Kanak Posyandu Taman Bunga Rumah Tipe 70 m2 Rumah Tipe 54 m2 Rumah Tipe 40 m2 80 U Tipe Quadruplex Tipe Deret
  • 7. Tipe 40 01 02 03 04 0 50 60 70 80 90 100 (%) Tipe 54 Tipe 70 Mixed Use Pendidikan Kesehatan Ibadah 0,5% 0,2% 0,5% 8,3% 40,9% 31,0% 18,2% Gambar ini merupakan contoh rumah den- gan Tipe 40. Rumah tipe ini disediakan den- gan desain artistik moderen, rumah Tipe 40 ini di bangun 70 unit dengan desain per dua rumah saling berdampingan. Gambar ini merupakan contoh rumah den- gan tipe 54. Rumah tipe ini dibangun dengan desain single bersinegi dengan kawasan hijau yang ada. Gambar ini merupakan contoh rumah dengan tipe 70. rumah tipe ini dibangun hampir sama dengan rumah tipe yang di bawahnya, yang membedakan hanya luas rumah dan desain nya yang menjadikan rumah ini lebih berke- las. TIPOLOGI RUMAH. 20 60 04 0 80 U Legenda : Mixed Use Ibadah Pendidikan Kesehatan Rumah Tipe 70 m Rumah Tipe 54 m Rumah Tipe 40 m
  • 8. 20 6004 0 80 Pada site perumahan ini terdapat kawasan hijau yang masih alami. Di samping ber- peran sebagai area hijau, kawasan tersebut juga berperan sebagai kawasan penyangga (buffer) untuk menjaga kawasan sungai. Taman ini berlokasi di pinggir sungai dan berperan sebagai tempat untuk rekreasi penghuni di area perumahan tersebut. Taman tersebut cukup untuk mengakomodasi aktivitas rekreasi Taman dan juga sebagai bundaran difungsikan untuk mengakomodasi aktivitas penghuni di sekitar lingkungan taman tersebut dan juga sebagai area hijau. Pada site perumahan ini menyediakan setidaknya 350% dari luas site seba- gai kawasan hijau. Kawasan hijau tersebut terdiri dari 44,3% berbentuk ta- man dan 55,7% masih alami. Taman yang tersedia ditujukan untuk memen- uhi kebutuhan resapan air bagi site perumahan tersebut dan juga untuk memenuhi kebutuhan rekreasi bagi penghuni di perumahan tersebut. Kawasan hijau yang masih alami berperan sebagai area penyangga/sempadan sungai dan juga berfungsi sebagai paru-paru bagi site perumahan tersebut. RUANG TERBUKA HIJAU. Taman Area alami 01 02 03 04 0 50 60 70 80 90 100 (%) (44,3%) (55,7%) U
  • 9. POTONGAN JALAN. Pada sisi jalan dibuat jalur pe- destrian untuk mengakomo- dasi pejalan kaki dan men- umbuhkan tingkat hubungan sosial antar penghuni. Jalur pedestrian didesain seny- aman mungkin untuk kebu- tuhan pejalan kaki. Jalan arteri berfungsi sebagai akses utama untuk masuk atau keluar dari kawasan pe- rumahan. Jalan tersebut dibuat dalam dua jalur dan empat lajur dan didesain untuk kecepatan yang tergolong tinggi bagi ken- daraan. Jalan kolektor berfungsi untuk mengumpul- kan penghuni, khususnya yang mengguna- kan kendaraan pribadi, menuju akses keluar atau masuk kawasan perumahan. Jalan lingkungan dibuat sempit dengan ka- pasitas lebar jalan untuk dua mobil. Dengan demikian lingkungan rumah akan aman dari bahaya kendaraan yang melintas, sebab ke- cepatan kendaraan akan berkurang dengan jalan yang sempit. Kolektor Arteri 01 02 03 04 0 50 60 70 80 90 100( %) (25%) (60%)Lingkungan (15%) 20 6004 0 80 U
  • 10. PENAMPANG JALAN. Jalan Arteri Jalan arteri dengan total lebar ruang milik jalan 10 me- ter untuk dua jalur. Selain itu, disediakan jalur pedes- trian selebar tiga meter sekaligus untuk street furniture seperti pohon, lampu jalan, dan fasilitas umum seperti tempat sampah. Jalan Kolektor Jalan kolektor dengan lebar jalan empat meter untuk mas- ing jalur, total lebar jalan sembilan meter dengan pemisah jalan (devider) selebar satu meter. Di masing-masing sisi jalan disediakan trotoar selebar tiga meter untuk menga- komodasi pejalan kaki dan pada trotoar terdapat berbagai fasilitas umum, seperti tempat sampah. Jalan Lingkungan Jalan lingkungan selebar empat meter dengan trotoar selebar satu meter pada masing-masing jalan. Jalan ini dilengkapi street furniture berupa lampu jalan, dan jalur hijau untuk resapan air.
  • 11. Perencanaan Pembangunan Permukiman Jurusan Teknik Arsitektur dan Perencanaan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada