pengembangan alat penentuan jenis-jenis …digilib.unila.ac.id/23321/3/skripsi tanpa bab...
TRANSCRIPT
PENGEMBANGAN ALAT PENENTUAN JENIS-JENIS SISTEMBERBASIS BARANG BEKAS
(Skripsi)
Oleh
FERADITA ANGGRAINI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG2016
ABSTRAK
PENGEMBANGAN ALAT PENENTUAN JENIS-JENIS SISTEMBERBASIS BARANG BEKAS
Oleh
FERADITA ANGGRAINI
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan alat penentuan jenis-jenis sistem
berbasis barang bekas. Desain pada penelitian ini menggunakan desain R&D di
mana desain yang digunakan dibatasi sampai revisi uji coba lapangan awal. Hasil
validasi desain yang dikembangkan bahwa desain memiliki kriteria kelayakan
sangat tinggi. Hasil pada penelitian ini berupa alat penentuan jenis-jenis sistem
berbasis barang bekas. Hasil validasi kelayakan alat praktikum serta tanggapan
guru dan siswa memiliki kriteria kelayakan sangat tinggi dan sesuai dengan aspek
yang akan dicapai. Hasil uji keberfungsian semua komponen alat memiliki kri-
teria keberfungsian sangat tinggi. Kesimpulan pada penelitian ini alat penentuan
jenis-jenis sistem berbasis barang bekas dinyatakan layak untuk digunakan dalam
kegiatan pembelajaran.
Kata Kunci : Alat Praktikum, Sistem dan Lingkungan, Barang Bekas
PENGEMBANGAN ALAT PENENTUAN JENIS-JENIS SISTEMBERBASIS BARANG BEKAS
Oleh
FERADITA ANGGRAINI
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarSARJANA PENDIDIKAN
Pada
Program Studi Pendidikan KimiaJurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG
BANDARLAMPUNG2016
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Metro pada 16 Februari 1994, putri tunggal dari buah hati
Bapak Fauzan. L dan Ibu Dahlia Wati. Pendidikan formal diawali di TK Pertiwi
Teladan Kota Metro tahun 1998 dan menyelesaikannya tahun 2000. Pada tahun
yang sama, melanjutkan pendidikannya di SD Pertiwi Teladan Kota Metro
hingga tahun 2006, SMP Negeri 1 Metro tahun 2006 hingga 2009, dan SMA
Negeri 1 Metro tahun 2009 hingga 2012.
Tahun 2012 terdaftar sebagai Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia Jurus-
an Pendidikan MIPA FKIP Universitas Lampung melalui jalur Seleksi Nasional
Masuk Perguruan Tinggi Negeri Undangan (SNMPTN Undangan). Selama men-
jadi mahasiswa, penulis pernah terdaftar dalam organisasi internal kampus yaitu
menjadi anggota dalam Divisi Kaderisasi Himpunan Mahasiswa Pendidikan
Eksakta (Himasakta) FKIP Unila tahun 2014. Kemudian mengikuti Program
Pengalaman Lapangan (PPL) di SMA Negeri 1 Air Naningan yang terintergrasi
dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Air Kubang Kecamatan Air Naningan
Kabupaten Tanggamus tahun 2015.
PERSEMBAHAN
Puji syukur saya ucapkan atas ilmu, rahmat, dan hidayah dari Allah SWT yangtelah diberikan sehingga skripsi ini bisa dipersembahkan teruntuk :
IBU dan AYAH tercintaYang selalu menjadi pendukung dan pemberi semangat yang tiada habisnya
kepada saya, yang selalu mendoakan saya dalam setiap doanya untukkesuksesan saya, yang selalu memberikan limpahan nasehat dan kasih sayang
kepada saya, yang selalu menjaga dan melindungi saya.
Almarhum Kedua Nenekku terkasihHj. Rosyidah dan Alam Cahya
Yang selama ini telah memberikan saya nasehat kehidupan, yang telahmengajari saya membaca Al-qur’an, yang telah mengajari saya perjuangan
orangtua untuk anak terkasihnya, yang telah melahirkan kedua orangtua saya.
Keluargaku tersayangYang selalu mendukung saya
Rekan dan sahabatYang selalu ada di saat senang maupun duka, terima kasih atas doa dan
dukungan kepada saya
Dan almamater tercinta Universitas Lampung
MOTO
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Iamendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa
(dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdo`a): "Ya Tuhan kami,janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami,janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau
bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlahEngkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri
maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami,maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir".
(Q.s Al-Baqarah : 286)
Jika Allah memberikanmu cobaan, itu tandanya Allah sayang padamu. Jikaengkau tak mampu menghadapinya sendiri, lihatlah orang-orang disekelilingmu
dan sadarlah bahwa kamu masih memiliki keluarga serta teman-teman yang akanmembuatmu tersenyum, tertawa dan diam-diam menyemangatimu.
Jika kamu terjatuh, jangan lupa untuk bangkit kembali. Jika jatuh tidak bisabangkit, merangkaklah!
(Indah Riyana)
Kunci hidup ada empat : usaha, do’a, sabar dan bersyukur.
(Feradita Anggraini)
SANWACANA
Puji syukur ke-hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-
Nya sehingga dapat diselesaikan skripsi yang berjudul “Pengembangan Alat
Penentuan Jenis-jenis Sistem Berbasis Barang Bekas” sebagai salah satu syarat
untuk mencapai gelar sarjana pendidikan kimia. Tak lupa shalawat serta salam
semoga selalu tercurah kepada nabi Muhammad SAW, seorang suri tauladan yang
sangat luar biasa dalam kesederhanaanya, keluarga, sahabat, serta umat-Nya yang
senantiasa menjalankan kewajiban-Nya dengan istiqomah.
Pada kesempatan ini disampaikan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Muhammad Fuad, M.Hum., selaku Dekan FKIP Universitas
Lampung.
2. Bapak Dr. Caswita, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan MIPA.
3. Ibu Dr. Noor Fadiawati, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Kimia dan pembimbing I atas kesediaannya untuk memberikan kritik, saran,
dan motivasi selama proses penyusunan skripsi.
4. Ibu Lisa Tania, S.Pd., M.Sc., selaku pembimbing akademik dan pembimbing
II atas motivasi dan kesediaanya dalam memberikan bimbingan, pengarahan,
dan masukan kepada penulis selama penyusunan skripsi.
5. Ibu Dra. Ila Rosilawati, M. Si., selaku Pembahas atas keikhlasan, motivasi,
dan kesediannya dalam memberikan bimbingan, arahan, dan masukan.
6. Bapak M. Mahfudz Fauzi S., S.Pd., M. Sc., selaku validator dan dosen
pembimbing alat atas keikhlasan, motivasi, dan kesediaannya dalam selama
proses penyusunan skripsi.
7. Pihak SMA Negeri 2 Metro, SMA Negeri 5 Metro dan MAN 1 Metro atas
kesediaan untuk dilakukan studi lapangan serta pihak SMA Negeri 5 Bandar
Lampung atas kesediaan untuk dilakukan uji coba lapangan awal.
8. Sepupuku tersayang Marisa Rahma Silvia, Indah Pratiwi, dan Wijaya
Kusuma.
9. Sahabat terbaik selama dunia perkuliahan Nurul, Weny (Wencut), Elsa, Yanna
(Yance), Annisaa (Aca), Mak Jannah, Oktavia (Oda), Uni Devi, Kak Sinta, Ika
dan Fajar serta teman-teman kelas 12 A dan B (Carbon-12), adik dan kakak
tingkat Pendidikan Kimia.
10. Teman-teman seperjuangan alat Irma Ria, Ari Budi, Agung, Suradi, Nova,
Ratna, Rahma, Ervi, dan Dika.
11. Teman-teman Kuliah Kerja Nyata (KKN) Titi, Ulfi, Fisnia, Nadia, Kak Aria,
Yuli, Komang, Ade , dan Adi.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, akan tetapi sedikit
banyaknya semoga skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri
dan umumnya bagi pembaca. Amin.
Bandar Lampung, Juli 2016
Penulis,
Feradita Anggraini
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Tahap-tahap penelitian dan pengembangan ............................................... 14
2. Alur pengembangan alat praktikum ......................................................... 16
3. Desain I. (a) sistem terbuka, (b) sistem tertutup, (c) sistem terisolasi ...... 33
4. Desain II. (a) sistem terbuka, (b) sistem tertutup, (c) sistem terisolasi ... 34
5. Diagram persentase hasil validasi desain ................................................ 36
6. Alat praktikum I ....................................................................................... 38
7. Alat praktikum II ...................................................................................... 39
8. Alat praktikum III .................................................................................... 40
9. Alat praktikum IV .................................................................................... 42
10. Alat praktikum V ...................................................................................... 43
11. (a) Rangkaian alat praktikum sistem tertutup. (b). Komponen
selang sumbat karet untuk indetifikasi perpindahan materi ......... 44
12. (a) Pelindung benjana reaksi dan benjana reaksi. (b) Benjana reaksi
sistem terisolasi ........................................................................... 45
13. Alat praktikum VI ........................................................................ 45
14. (a) Benjana reaksi sistem terbuka. (b) Benjana reaksi sistem tertutup.
(c) Benjana reaksi sistem terisolasi .............................................. 46
15. Rangkaian alat praktikum VI. (a) sistem terbuka. (b) sistem
tertutup. (c) sistem terisolasi ....................................................... 47
xvii
16. Hasil perbaikan alat. (a) sistem terbuka. (b) sistem tertutup.
(c) sistem terisolasi ...................................................................... 48
17. Diagram hasil validasi uji kelayakan alat praktikum oleh validatorahli .................................................................................................. 49
18. (a) Benjana reaksi sistem terbuka sebelum diperbaiki. (b) Reakor
sistem terbuka setelah diperbaiki .................................................. 52
19. Diagram hasil uji keberfungsian ................................................... 53
20. Diagram hasil tanggapan guru ....................................................... 55
21. Diagram hasil tanggapan siswa ..................................................... 58
xi
DAFTAR ISI
HalamanDAFTAR TABEL ............................................................................................. xv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xvi
I. PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 4
D. Manfaat Penelitian .............................................................................. 5
E. Ruang Lingkup .................................................................................... 6
II. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 7
A. Sarana dan Prasarana ........................................................................... 7
1. Definisi Sarana dan Prasaran . ....................................................... 72. Laboratorium Sebagai Sarana dan Prasaran . ................................ 8
B. Alat Praktikum..................................................................................... 8
1. Definisi Alat Praktikum................................................................. 82. Kriteria Pengembangan Alat Praktikum . ...................................... 93. Pengembangan Alat Praktikum Berbasis Barang Bekas . ............. 12
C. Sistem dan Lingkungan......................................................................... 12
III. METODOLOGI PENELITIAN ............................................................. 14
A. Metode Penelitian ............................................................................... 14
B. Alur Pengembangan............................................................................. 15
1. Penelitian dan Pengumpulan Data .................................................. 152. Perencanaan .................................................................................... 17
xii
3. Pengembangan draf awal . .............................................................. 184. Uji Coba Lapangan Awal. ............................................................... 205. Revisi alat praktikum hasil uji coba lapangan awal . ...................... 20
C. Subyek dan Lokasi penelitian ............................................................. 20
D. Sumber Data......................................................................................... 21
E. Instrumen Penelitian ........................................................................... 21
1. Instrumen yang digunakan pada tahap penelitian dan pengumpulandata ..... ............................................................................................ 22
2. Insrumen yang digunakan pada tahap pengembangan alatpraktikum ........................................................................................ 22
3. Instrumen yang digunakan pada tahap pengujian . ......................... 23
F. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 24
G. Analisis Data........................................................................................ 24
1. Mengolah data penelitian dan pengumpulan data ....................... 242. Mengolah data pengembangan draf awal dan uji coba lapangan
awal . .............................................................................................. 25
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................................28
A. Hasil penelitian dan pengumpulan data ..................................................281. Hasil studi pustaka ............................................................................292. Hasil studi lapangan ..........................................................................30
B. Hasil perencanaan alat praktikum ...........................................................31
C. Hasil pengembangan draf awal ................................................................321. Desain alat praktikum .......................................................................332. Validasi desain ..................................................................................363. Revisi desain .....................................................................................384. Pengembangan alat praktikum ..........................................................385. Validasi ahli ......................................................................................486. Revisi alat praktikum ........................................................................517. Uji keberfungsian ..............................................................................52
D. Hasil uji coba lapangan awal .................................................................541. Tangapan guru terhadap kelayakan alat ............................................552. Tanggapan siswa terhadap kelayakan alat ........................................58
E. Revisi uji coba lapangan awal .................................................................59
xiii
F. Faktor Pendukung dan Kendala dalam Pengembangan Alat Praktikum .60
V. KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................................61A. Kesimpulan ...............................................................................................61B. Saran ..........................................................................................................62
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 63
LAMPIRAN ..................................................................................................... 66
1. Instrumen Analisis Kebutuhan Pengembangan Alat Praktikum Jenis-jenis Sistem Berbasis Barang Bekas ..................................................... 67
2. Hasil Instrumen Analisis Kebutuhan Pengembangan Alat Praktikum . 683. Instrumen Analisis Kebutuhan Pengembangan Alat Praktikum Jenis-
jenis Sistem Berbasis Barang Bekas ..................................................... 704. Hasil Kuesioner Analisis Kebutuhan Pengembangan Alat Praktikum
Berbasis Barang Bekas Untuk Membedakan Jenis-jenis Sistem ......... .. 725. Desain Alat Praktikum Jenis-jenis Sistem Berbasis Barang Bekas ....... 746. Instrumen Validasi Desain Aspek Kelayakan Pengembangan Alat
Praktikum Jenis-jenis Sistem Berbasis Barang Bekas ........................... 787. Hasil Instrumen Validasi Desain Aspek Kelayakan Pengembangan Alat
Praktikum Jenis-jenis Sistem Berbasis Barang Bekas ........................... 818. Hasil Instrumen Validasi Desain Aspek Kelayakan Pengembangan Alat
Praktikum Jenis-jenis Sistem Berbasis Barang Bekas ........................... 849. Rekapitulasi Hasil Validasi Desain Aspek Kelayakan Pengembangan
Alat Praktikum Jenis-jenis Sistem Berbasis Barang Bekas ................... 8710. Gambar Hasil Pengembangan Alat Praktikum Jenis-jenis Sistem
Berbasis Barang Bekas .......................................................................... 8811. Instrumen Validasi Aspek Kelayakan Alat Praktikum Jenis-Jenis Sistem
Berbasis Barang Bekas .......................................................................... 9312. Hasil Instrumen Validasi Aspek Kelayakan Alat Praktikum Jenis-Jenis
Sistem Berbasis Barang Bekas............................................................... 9613. Hasil Instrumen Validasi Aspek Kelayakan Alat Praktikum Jenis-jenis
Sistem Berbasis Barang Bekas............................................................... 9914. Rekapitulasi Hasil Vaidasi Aspek Kelayakan Alat Pengembangan Alat
Praktikum Jenis-jenis Sistem Berbasis Barang Bekas .............................10215. Penuntun Praktikum.................................................................................10316. Petunjuk Penggunaan ..............................................................................10917. Instrumen Uji Keberfungsian Pengembagan Alat Praktikum Jenis-jenis
Sistem Berbasis Barang Bekas ................................................................11918. Rekapitulasi Uji Keberfungsian Pengembangan Alat Praktikum Jenis-
jenis Sistem Berbasis Barang Bekas ........................................................12219. Instrumen Uji Coba Kelayakan Alat Praktikum Jenis-jenis Sistem
Berbasis Barang Bekas.............................................................................12320. Hasil Instrumen Uji Coba Kelayakan Alat Praktikum Jenis-jenis Sistem
Berbasis Barang Bekas ............................................................................125
xiv
21. Hasil Instrumen Uji Coba Kelayakan Alat Praktikum Jenis-jenis SistemBerbasis Barang Bekas.............................................................................128
22. Rekapitulasi Hasil Validasi Respon Guru Terhadap Pengembangan AlatPraktikum Jenis-jenis Sistem Berbasis Barang Bekas .............................131
23. Instrumen Uji Coba Kelayakan Alat Praktikum Jenis-jenis SistemBerbasis Barang Bekas.............................................................................132
24. Rekapitulasi Uji Kelayakan Respon Siswa Terhadap PengembanganAlat Praktikum Jenis-jenis Sistem Berbasis Barang Bekas.................... 134
25. Surat Keterangan Penelitian .................................................................. 13526. Daftar Hadir Seminar Proposal ............................................................. 13827. Daftar Hadir Seminar Hasil .................................................................. 140
xv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Pedoman pada kuisioner berdasarkan skala Guttman.................... 26
2. Tafsiran skor( persentase) kuesioner ............................................. 27
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sesuai dengan standar proses, sasaran proses pembelajaran harus mencakup pe-
ngembangan tiga ranah yaitu ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan di mana
ketiga ranah ini memilki lintasan perolehan yang berbeda. Proses pembelajaran
sepenuhnya akan diarahkan sesuai dengan ketiga ranah tersebut secara utuh/holis-
tik diharapkan pada proses pembelajaran ini akan melahirkan kualitas pribadi
yang mencerminkan keutuhan penguasaan sikap, pengetahuan, dan keterampilan
(Tim Penyusun, 2013). Pada proses pembelajaran, kompetensi keterampilan di-
peroleh melalui aktivitas mengamati, menanya, mencoba/eksperimen, menalar,
menyaji, dan mencipta diharapkan dari keterampilan ini siswa dapat membangun
sendiri atau menciptakan kembali pengetahuan (Tim Penyusun, 2013; Fadiawati,
2014). Dalam pembelajaran kimia pengetahuan bukan tujuan utama melainkan
sebagai untuk mengembangkan sikap dan keterampilan berpikir (Fadiawati,
2014).
Pembelajaran dengan kegiatan praktikum selain mempunyai peran khusus juga
efektivitas dalam pencapaian kognitif, afektif, dan tujuan praktis (Hofstein dkk.,
2004; Hofstein & Naaman, 2007). Pembelajaran kimia dengan kegiatan prakti-
kum merupakan kegiatan yang penting karena memberikan pembelajaran yang
2
efektif dan bermakna serta memberikan pengaruh terhadap keberhasilan siswa
dalam belajar kimia (Abraham & Millar, 2008; Rahmiyati, 2008; Koray &
Koksal, 2009). Dari kegiatan praktikum, fakta yang berkaitan dengan sains dapat
teramati dan siswa dapat menganalisis fakta tersebut (Hart dkk., 2000, Hayat dkk.,
2011). Kegiatan praktikum di laboratorium juga dapat meningkatkan sikap kritis,
keterampilan proses sains, ataupun sikap ilmiah siswa (Sumintono dkk, 2010),
membangkitkan motivasi belajar siswa, mengembangkan keterampilan dasar me-
lakukan eksperimen, sebagai wahana belajar pendekatan ilmiah, dan menunjang
materi pembelajaran (Baeti, 2014).
Salah satu contoh pembelajaran kimia yang harus dilakukan kegiatan praktikum
yaitu pada kompetensi dasar 4.4 yaitu merancang, melakukan, menyimpulkan
serta menyajikan hasil percobaan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm. Indikator
untuk mencapai kompetensi dasar tersebut siswa diharuskan dapat memahami
sistem terbuka, tertutup, dan terisolasi. Akan tetapi umumnya dalam proses pem-
belajaran siswa tidak diajak mengidentifikasi terjadi atau tidaknya pertukaran ma-
teri ataupun energi pada ketiga sistem tersebut. Hal ini dikarenakan pertukaran
materi atau energi tidak dapat teramati dengan jelas.
Pada proses pembelajarannya guru mengkaitkan contoh-contoh dalam kehidupan
sehari-hari untuk menjelaskan jenis-jenis sistem. Untuk sistem terbuka dapat di-
kaitkan dengan memasak air di dalam panci terbuka, untuk sistem tertutup me-
masak air dengan mengunakan panci tertutup sedangkan untuk sistem terisolasi
dengan menggunakan termos. Hal ini sesuai dengan studi lapangan di tiga
SMA/MA Kota Metro yaitu SMA Negeri 2, SMA Negeri 5, dan MAN 1 Metro
3
berupa tanggapan dari guru kimia dan siswa-siswi kelas XI IPA. Diperoleh hasil
bahwa dalam pembelajaran jenis-jenis sistem tidak disertai kegiatan praktikum.
Menurut guru kegiatan pembel-ajaran dirasa cukup dengan menyajikan gambar
terkait dengan jenis-jenis sistem. Selain itu, menurut para siswa dalam proses
pembelajaran, mereka hanya diberikan penjelasan terkait materi tersebut
kemudian mengerjakan soal-soal sehingga beberapa siswa tidak memahami materi
yang disampaikan bila tidak dilakukan praktikum.
Selama ini untuk membedakan ketiga jenis sistem pada pembelajaran kimia
kurang dikaitkan dengan reaksi-reaksi kimia. Untuk itu diperlukan suatu upaya
yang dapat dilakukan dalam mengatasi masalah tersebut dengan merancang/me-
ngembangkan alat praktikum sehingga siswa dapat memahami jenis-jenis sistem
dengan idetifikasi perpindahan matri dan energi melalui reaksi kimia. Pengem-
bangan alat praktikum dengan menggunakan alat dan bahan murah atau barang
bekas dapat menghemat biaya dan memanfaatkan barang bekas menjadi barang
yang lebih bermanfaat (Widiyatmoko & Pamelasari, 2012). Alat praktikum yang
dirancang dapat berasal dari bahan yang mudah diperoleh, mudah dalam pe-
rancangan dan penggunaanya sehingga dapat memperjelas atau menunjukkan
konsep dengan lebih baik (Tim Penyusun, 2011).
Sesuai dengan hasil studi pustaka dan lapangan yang telah dilakukan di SMA
Negeri 2, SMA Negeri 5, dan MAN 1 Metro melalui kuesioner analisis kebutuhan
bahwa pada materi sistem dan lingkungan belum dilakukan sebuah pengembang-
an alat praktikum yang dapat digunakan sebagai sarana proses belajar mengajar.
4
Oleh karena itu dilakukanlah penelitian yang berjudul “Pengembangan Alat
Penentuan Jenis-Jenis Sistem Berbasis Barang Bekas”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah :
1. Bagaimana desain pengembangan alat penentuan jenis-jenis sistem berbasis
barang bekas yang dikembangkan ?
2. Bagaimana kelayakan dari alat yang dikembangkan ?
3. Bagaimana keberfungsian dari alat yang dikembangkan ?
4. Bagaimana tanggapan guru mengenai alat yang dikembangkan?
5. Bagaimana tanggapan siswa mengenai alat yang dikembangkan ?
6. Apa saja faktor pendukung dalam mengembangkan alat penentuan jenis-jenis
sistem berbasis barang bekas ?
7. Apa saja faktor kendala dalam mengembangkan alat penentuan jenis-jenis
sistem berbasis barang bekas?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Mengembangkan alat penentuan jenis-jenis sistem berbasis barang bekas.
2. Mendeskripsikan kelayakan alat yang dikembangkan.
3. Mendeskripsikan keberfungsian alat yang dikembangkan.
4. Mendeskripsikan tanggapan guru mengenai alat penentuan jenis-jenis sistem
berbasis barang bekas yang dikembangkan.
5
5. Mendeskripsikan tanggapan siswa mengenai alat penentuan jenis-jenis sistem
berbasis barang bekas yang dikembangkan.
6. Mendeskripsikan faktor-faktor pendukung yang membantu dalam proses
pengembangan alat penentuan jenis-jenis sistem berbasis barang bekas.
7. Mendeskripsikan kendala yang dihadapi dalam proses pengembangan alat
penentuan jenis-jenis sistem berbasis barang bekas.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini menghasilkan alat penentuan jenis-jenis sistem berbasis barang
bekas dan memiliki manfaat sebagai berikut.
1. Manfaat bagi siswa
Sebagai sarana belajar siswa untuk materi sistem dan lingkungan. Alat praktikum
yang dikembangkan ini diharapkan dapat mempermudah siswa dalam mencapai
kompetensi dasar pada materi sistem dan lingkungan.
2. Manfaat bagi guru
Sebagai salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan untuk pembel-
ajaran. Alat praktikum yang dikembangkan ini diharapkan dapat mempermudah
guru dalam menjelaskan konsep pertukaran energi dan materi pada jenis-jenis
sistem dengan baik.
6
3. Manfaat bagi sekolah
Membantu sebagai alat pendidikan yang dapat digunakan dalam proses pembel-
ajaran. Alat praktikum merupakan salah satu bagian dari sarana dan prasarana
sekolah dalam untuk menunjang kegiatan praktikum di sekolah.
4. Manfaat bagi peneliti lain
Sebagai bahan salah satu sumber informasi yang dapat digunakan untuk kegiatan
pengembangan alat praktikum. Pengembangan alat praktikum ini diharapkan
dapat menjadi referensi yang memadai dalam pengembangan alat penentuan untuk
membedakan jenis-jenis sistem selanjutnya.
E. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup dari penelitian ini adalah.
1. Pengembangan adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk mengem-
bangkan suatu produk atau menyempurnakan yang telah ada sebelumnya
yang dapat dipertanggungjawabkan (Sukmadinata, 2011).
2. Alat praktikum yang akan dikembangkan adalah alat praktikum yang di-
gunakan untuk membedakan jenis-jenis sistem berbahan barang bekas.
3. Cakupan materi pada praktikum ini adalah sistem dan lingkungan.
4. Barang bekas adalah bahan/barang yang sudah dipakai dan mudah diperoleh
di lingkungan sekitar atau jika dibeli dengan harga murah (Widiatmoko &
Pamelasari, 2012).
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Sarana dan Prasarana
1. Definisi sarana dan prasarna
Menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan
nasio-nal salah satu lingkup standar nasional pendidikan di Indonesia adalah
meliputi standar sarana dan prasarana. Sesuai dengan Pasal (1) ayat (8) tentang
ketentuan umum menyatakan bahwa
(8) Standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yangberkaitan dengan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat berolah-raga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempatbermain, tempat berkreasi, serta sumber belajar lain, yang diperlukanuntuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologiinformasi dan komunikasi (Tim Penyusun, 2003).
Sedangkan menurut kamus besar bahasa Indonesia pengertian sarana dan prasara-
na adalah
Sarana/ sa.ra.na/ [n] (1) segala sesuatu yang dipakai sebagai alat dalammencapai maksud atau tujuan; alat; media: masjid merupakan salah satupembangunan mental spiritual yang sangat penting; (2) syarat’ upaya, dansebagainya: cita-cita saya untuk menjadi notaris tidak terwujud karenakekurangan (Pusat Bahasa, 2008a).
Prasarana/ pra.sa.ra.na/ [n] segala sesuatu yang merupakan penunjangutama terselenggaranya suatu proses (usaha, pembangunan, proyek, dansebagainya): jalan dan angkutan merupakan penting bagi pembangunansuatu daerah (Pusat Bahasa, 2008b).
8
Sarana pendidikan adalah peralatan perlengkapan yang secara langsung dipergu-
nakan dan menunjang proses pendidikan, sedangkan prasarana pendidikan adalah
fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan atau
pengajaran. Sehingga sarana dan prasarana merupakan komponen yang penting
sebagai penunjang yang dapat membantu kegiatan pembelajaran.
2. Laboratorium sebagai sarana dan prasarana
Salah satu sarana dan prasarana yang sangat diperlukan sekolah sebagai penun-
jang kegiatan pembelajaran adalah laboratorium. Laboratorium merupakan salah
satu sumber pembelajaran sains termasuk pembelajaran kimia yang sangat diper-
lukan untuk memberikan pengalaman nyata pada siswa, sebagai salah satu faktor
pendukung pembelajaran (Darsana dkk., 2014). Selain itu menurut Indrawati
(2006) dalam Asih dkk., (2013) salah satu fungsi laboratorium adalah sebagai
tempat berlangsungnya kegiatan pembelajaran yang memerlukan peralatan khusus
yang tidak mudah dihadirkan di ruang kelas. Sehingga laboratorium dapat dijadi-
kan sebagai penunjang dalam kegiatan proses pembelajaran sains.
B. Alat Praktikum
1. Definisi alat praktikum
Berdasarkan Permendikas RI Nomor 40 tahun 2008 dalam Asih dkk., (2013)
menjelaskan mengenai komponen fasilitas laboratorium IPA yang meliputi (1)
bangun/ ruang laboratorium, (2) perabot, (3) perlatan pendidikan, (4) alat dan
bahan percobaan, (5) media pendidikan, (6) bahan habis pakai, (7) perlengkapan
lainnya. Alat praktikum merupakan salah satu komponen penunjang dari
9
laboratorium. Alat praktikum adalah alat bantu untuk mendidik atau mengajar
supaya konsep yang diajarkan guru mudah dimengerti oleh siswa (Widiatmoko
dan Pamelasari, 2012).
Berdasarkan pengertian di atas, alat praktikum adalah sesuatu yang dapat diguna-
kan untuk mempermudah praktikan untuk melaksanakan kegiatan praktikum.
Beberapa contoh alat praktikum yang ada di laboratorium yaitu kertas saring
dipakai untuk memisahkan endapan atau padatan dari pelarut, selaput permiabel
dipakai untuk memisahkan suatu koloid dari pelarutnya (Syukri, 1999), batang
pengaduk untuk mengaduk larutan atau suspensi, pipet digunakan untuk memin-
dahkan larutan, buret digunakan untuk menghantarkan volume bisanya diguna-
kan pada saat titrasi (Day dan Underwood, 2002). Tetapi metode praktikum tidak
selalu dapat digunakan, salah satu alasan kelemahan dari metode praktikum
sebagai penunjang proses pembelajaran yaitu tidak tersedianya alat dan bahan di
laboratorium (Novalia, 2015) serta mahalnya alat-alat praktikum yang dapat
menghambat kegiatan praktikum di sekolah (Wardani, 2012).
2. Kriteria pengembangan alat praktikum
Media pembelajaran yang paling banyak digunakan di sekolah di samping buku
adalah alat dan bahan. Sehubungan dengan kegiatan pembelajaran IPA, alat yang
diperlukan adalah alat praktik peraga (APP) IPA. Di sekolah APP IPA dan che-
micals (bahan atau zat kimia) umumnya dibuat oleh pabrik (pabrikan), dropping
pemerintah atau pembelian alat dan bahan oleh sekolah dengan ragam, dan
jumlah masing-masing terbatas, sehingga guru IPA dituntut lebih kreatif dan
10
inovatif dalam upaya mengadakan APP IPA yang lebih beragam serta dengan
jumlah yang memadai untuk melaksanakan pembelajaran IPA (Tim Penyusun,
2011).
Dalam upaya mengadakan APP IPA tersebut, guru dan atau dengan siswa dapat
melakukan pengembangan dengan cara merancang dan membuat APP IPA
sederhana (buatan sendiri). Produk pengembangan APP IPA walaupun sederhana
dalam tampilan fisik, tetapi dapat mendukung prinsip kerja dan konsep IPA yang
diajarkannya sehingga tidak menimbulkan miskonsepsi. Menurut Kertasejaya
menyatakan pengertian alat peraga praktik IPA sederhana atau disebut juga alat
IPA yang dapat buatan sendiri, adalah alat yang dapat dirancang dan dibuat
sendiri dengan memanfaatkan alat/bahan sekitar lingkungan kita dalam waktu
relatif singkat dan tidak memerlukan keterampilan khusus dalam menggunaan
alat/bahan/perkakas; dapat menjelaskan/ menunjukkan/ membuktikan konsep-
konsep/gejala yang sedang dipelajari; alat lebih bersifat kualitatif daripada
ketepatan kuantitatif (Tim Penyusun, 2011).
Pengembangan alat peraga praktik IPA sederhana dapat dibuat dalam bentuk:
a. Padanan alat, yaitu alat yang dibuat dengan mengacu pada contoh alatyang sudah ada (alat praktik, alat peraga, alat pendukung) di laboratoriumIPA. Misalnya: bel listrik sederhana atau cakram Newton.
b. Prototip, yaitu alat baru yang sebelumnya tidak ada, atau dapat merupakanpengembangan dari alat yang sudah ada, pernah ada yang membuat namunkemudian dimodifikasi. Misalnya: slide proyektor atau episkop sederhana(Tim Penyusun, 2011).
Adapun kriteria dalam pembuatan dan pengembangan alat peraga praktik IPA
sederhana adalah sebagai berikut:
a. Bahan mudah diperoleh (diantaranya dengan memanfaatkan limbah,
11
diminta, atau dibeli dengan harga relatif murah)b. Mudah dalam perancangan dan pembuatannyac. Mudah dalam perakitannya (tidak memerlukan keterampilan khusus)d. Mudah dioperasikannyae. Dapat memperjelas/ menunjukkan konsep dengan lebih baikf. Dapat meningkatkan motivasi siswag. Akurasi cukup dapat diandalkanh. Tidak berbahaya ketika digunakani. Menarikj. Daya tahan alat cukup baik (lama pakai)k. Inovasi dan kreatifl. Bernilai pendidikan (Tim Penyusun, 2011).
Adapun untuk mengevaluasi keberhasilan produk yang kita kembangkan yaitu
alat praktikum untuk membedakan jenis-jenis sistem aspek-aspek yang dapat kita
pehatikan sebagai dasar evaluasi kita sebagai berikut.
a. akurasi hasil pengukuran, artinya alat peraga praktik yang dikem-bangkan tersebut presisi dalam memperagakan suatu fenomena alam.Sehingga tidak menimbulkan salah konsep atau pengertian.
b. bernilai pendidikan bagi siswa, artinya dengan mengkaji suatu fenomenamelalui alat peraga praktik itu, siswa dimungkinkan secara berulang-ulang, memperlambat, mempercepat, terbuka memperlihatkan fenomenatersebut.
c. tidak mengandung faktor resiko (zero-risk) bagi siswa yangmenggunakan alat peraga tersebut. Faktor resiko dapat berupa adanyabagian yang tajam/membahayakan, kemungkinan jatuh/terbakarmenimpa siswa, tersengat listrik.
d. life- time atau lama-pakai alat peraga, artinya alat peraga praktiktersebut diusahakan terbuat dari bahan yang relatif dapat dipakailama atau secara berulang- ulang. Dengan demikian, alat peragapraktik hasil proses kreatif ini tidak sekali pakai langsung habis.
e. bernilai estetika tinggi. Walaupun sebagai alat peraga praktik yangdigunakan dalam laboratorium, hendaknya mempunyai penampilan yangbernilai seni, tanpa mengurangi kinerja alat peraga tersebut (TimPenyusun, 2011).
12
3. Pengembangan Alat Praktikum Berbasis Barang Bekas
Pengembangan alat praktikum salah satunya dapat menggunakan alternatif barang
bekas pakai. Untuk itu dalam memilih bahan dasar yang akan digunakan untuk
mengembangkan alat praktikum harus memperhatikan beberapa hal yaitu dalam
menggunakan bahan yang mudah diperoleh dari lingkungan sekitar, praktis digu-
nakan dalam kegiatan praktikum, mengembangkan bahan-bahan yang dapat mem-
bantu siswa dalam berpikir kritis, menggunakan bahan yang dapat mendorong
siswa untuk meningkatkan kemamuan memahami dan mengingat materi, dan
membuat alat praktikum yang dapat menciptakan suasana menyenangkan dalam
proses pembelajaran serta mampu mengaitkan pembelajaran dengan konteks ke-
hidupan sehari-hari (Widiyatmoko dan Pamelasari, 2012; Subamia. dkk., 2015).
C. Sistem dan Lingkungan
Termokimia merupakan cabang dari termodinamika yang mempelajari tentang kalor
yang dihasilkan atau dibutuhkan oleh reaksi kimia (Atkins, 1989). Termokimia juga
menghubungkan energi kalor dengan bentuk energi lain yang dikenal dengan kerja
(Petrucci, 1985). Kalor adalah energi yang dipindahkan karena perubahan suhu
(Chang, 2005). Sedangkan kerja adalah usaha yang dilakukan untuk menciptakan
perubahan ( Syukri, 1999). Kalor dan kerja bukan merupakan fungsi keadaan sehing-
ga nilainya bergantung pada lintasan proses dan dapat bervariasi (Chang, 2005).
Untuk mengetahui perubahan energi melalui sistem dan lingkungan. Sistem adalah
bagian alam semesta yang dipilih untuk diamati, sedangkan bagian alam semesta
yang berada disekeliling sistem dan berinteraksi dengan sistem disebut lingkungan.
Interaksi yang terjadi antara sistem dengan lingkungan berupa perpindahan energi
13
atau materi (Chang, 2005). Contoh yaitu jika reaksi kimia berada pada tabung reaksi,
maka zat kimia yang ada di dalam tabung reaksi disebut sistem, sedangkan yang di
luar zat kimia yang ada di dalam tabung reaksi disebut lingkungan (Syukri, 1999).
Batas antara sistem dengan lingkungan disebut dinding yang dapat bersifat diatermal
(tembus energi) atau adiatermal (tidak tembus energi). Dari perbedaan dinding yang
membatasi, sistem dapat dibedakan menjadi 3 jenis yaitu sistem terbuka, tertutup, dan
terisolasi. Sistem terbuka adalah sistem yang dapat terjadi pertukaran materi atau e-
nergi dengan lingkungannya. Sistem tertutup mempunyai dinding adiatermal oleh
sebab itu hanya terjadi pertukaran energi. Sistem terisolasi tidak terjadi pertukaran
materi dan energi dengan lingkungan (Syukri, 1999).
Dalam termokimia, perubahan keadaan sistem yang akan diamati berupa susunan, e-
nergi, suhu, tekanan, dan volume. Keadaan sistem ini termasuk fungsi keadaan yaitu
sifat-sifat hanya ditentukan oleh keadaan sistem, terlepas bagaimana keadaan tersebut
dicapai. Ketika sistem berubah, besar fungsi keadaan hanya bergantung pada keada-
an awal dan keadaan akhir saja (Chang, 2005).
III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan
pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut Borg Gall dan
Gall (Sukmadinata, 2011) terdapat sepuluh tahap dalam penelitian dan pengem-
bangan yang disajikan pada Gambar 1 berikut.
Keterangan:= aktivitas=arah aktivitas selanjutnya
Gambar 1. Tahap-tahap penelitian dan pengembangan
Penelitian danpengumpulan data
Pengembangan drafawal
Perencanaan
Uji coba lapangan Revisi hasil uji coba Uji coba lapanganawal
Penyempurnaan alatpraktikum hasil uji
lapangan
Uji pelaksanaanlapangan
Penyempurnaan alatpraktikum akhir
Deseminasi danimplementasi
15
Pada penelitian ini, tahap-tahap penelitian dan pengembangan hanya dilaksanakan
sampai tahap kelima yaitu tahap revisi hasil uji coba. Hal ini disebabkan oleh ke-
terbatasan waktu dan keahlian peneliti untuk melakukan tahap-tahap selanjutnya.
B. Alur Pengembangan
Alur pengembangan alat penentuan jenis-jenis sistem berbasis baran bekas meli-
puti tahap penelitian dan pengumpulan data, yang terdiri dari studi kepustakaan
dan studi lapangan, tahap perencanaan, tahap pengembangan draf awal, dan
tahap uji coba lapangan awal. Alur pengembangan tersebut dijabarkan melalui
Gambar 2 berikut. Adapun kelima tahap yang dilakukan adalah sebagai berikut.
1. Penelitian dan pengumpulan data
Penelitian dan pengumpulan data berguna untuk memperoleh informasi awal
dalam melakukan pengembangan. Tahapan ini meliputi studi pustaka dan studi
lapangan.
a. studi pustaka
Studi pustaka bersumber dari berbagai buku, kumpulan jurnal,dan informasi
yang tersedia di internet. Studi pustaka yang dilakukan berupa pencarian infor-
masi mengenai kriteria pengembangan alat penentuan jenis-jenis sistem ber-
basis baran bekas yang berguna sebagai pedoman dalam pengembangan alat.
Pada tahap ini juga dilakukan analisis kompetensi dasar materi sistem dan ling-
kungan yang berguna untuk membuktikan kesesuaian alat yang dikembangkan
dengan konsepnya.
16
Keterangan:= aktivitas= arah kegiatan selanjutnya
Gambar 2. Alur pengembangan alat praktikum
Studi Pustaka Studi Lapangan
ya
tidak
ya
ya
tidak
tidak
tidak
ya
Revisi
Revisi
Revisi
Alat praktikum Hasil Uji Coba Lapanganawal
Pengembangan Alat Praktikum
Desain Alat Praktikum
Validasi Ahli (Dosen Validator)
Alat Praktikum Hasil Validasi Ahli
Uji Coba Lapangan awal
Validasi Desain (Dosen Pembimbing)
Desain Alat Praktikum Hasil ValidasiAhli
Uji Keberfungsian
Alat Praktikum Hasil Uji Keberfungsian
Literatur tentang kriteriapengembangan alat praktikum
Literatur tentang KompetensiDasar (KD)
Pengisian angket oleh guru dansiswa di SMA/MA Kota Metromengenai keterlaksanaanpraktikum untuk membedakanjenis-jenis sistem Analisis alat praktikum yang
digunakan oleh guru dalampelaksanaan praktikum Analisis kelemahan alat
praktikum yang sudahdikembangkan.
Revisi
Rancangan pengembangan alat praktikum
Pene
litia
n da
n pe
ngum
pula
n da
taU
ji c
oba
lapa
ngan
aw
alPe
ngem
bang
an D
raf
Aw
alPe
renc
anaa
n
17
b. studi lapangan
Studi lapangan dilakukan di tiga sekolah Kota Metro. Studi lapangan bertujuan
untuk mengkaji keterlaksanaan praktikum untuk membedakan jenis-jenis sistem,
alat praktikum yang digunakan pada praktikum tersebut, serta kelemahan alat
praktikum yang pernah digunakan/dikembangkan.
2. Perencanaan
Berdasarkan studi pustaka dan studi lapangan diketahui bahwa alat praktikum
yang digunakan dalam pembelajaran sebagai contoh jenis-jenis sistem tidak dapat
menunjukkan terjadinya perpindahan materi maupun perpindahan energi. Oleh
karena itu, pada tahap ini dilakukan perencanaan bahan yang akan digunakan
untuk pengembangan alat. Bahan ini dipilih hingga dapat memperbaiki kelemah-
an alat yang sering dimanfaatkan sebagai contoh jenis-jenis sistem dalam pembel-
ajaran. Bahan yang akan digunakan dalam pengembangan alat ini yaitu bahan-
bahan yang berasal dari barang bekas untuk menunjukkan adanya perpindahan
materi. Selain itu, alat yang dikembangkan juga dilengkapi dengan alat pengukur
suhu guna menunjukkan adanya perpindahan energi. Pada tahap perencanaan ini
juga ditentukan aspek yang akan dicapai oleh alat praktikum yang dikembangkan
sehingga aspek ini menjadi acuan dalam pengembangan alat praktikum untuk
membedakan jenis-jenis sistem. Terdapat lima aspek yang akan dicapai pada
pengembangan alat praktikum yaitu aspek keterkaitan dengan bahan ajar, nilai ke-
pendidikan, efisiensi penggunaan alat, ketahanan alat dan keamanan bagi siswa.
18
3. Pengembangan draf awal
Dalam tahap pengembangan alat praktikum dilakukan beberapa tahap yang di-
jabarkan sebagai berikut.
a. desain alat praktikum
Dalam tahap ini dilakukan perancangan gambar alat praktikum menggunakan
bahan yang sudah ditentukan yaitu berbahan barang bekas. Penentuan ini mem-
pertimbangkan aspek-aspek yang akan dicapai.
b. validasi desain
Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai rancangan alat prak-
tikum dapat diterima secara rasional. Dikatakan demikian karena validasi masih
bersifat penilaian berdasarkan pemikiran rasional, belum fakta lapangan
(Sugiyono, 2012). Desain alat praktikum divalidasi oleh dosen pembimbing yang
bertujuan untuk mengevaluasi kesesuaian desain alat praktikum dengan aspek-
aspek yang ingin dicapai.
c. revisi desain alat praktikum
Setelah dilakukan validasi desain oleh dosen pembimbing, alat praktikum ter-
sebut direvisi sesuai dengan masukan dari dosen pembimbing untuk menghasil-
kan desain yang lebih baik. Setelah desain di revisi, diperolehlah desain alat
praktikum hasil validasi yang sesuai dengan aspek-aspek yang akan dicapai.
19
d. pengembangan alat praktikum
Pada tahap pengembangan alat praktikum ini, dilakukan pembuatan alat praktikum
menggunakan bahan barang bekas. Pembuatan alat praktikum sesuai dengan
desain hasil revisi validasi desain. Alat praktikum yang telah dikembangkankan
dapat divalidasi oleh validator.
e. validasi ahli
Alat praktikum yang telah dikembangkan selanjutnya akan divalidasi oleh
validator ahli yaitu dosen pendidikan kimia Universitas Lampung. Dalam hal ini,
validator ahli menilai kesesuaian alat praktikum dengan aspek-aspek yang ingin
dicapai.
f. revisi alat praktikum
Setelah dilakukan validasi oleh validator ahli, alat praktikum tersebut direvisi
sesuai dengan masukan dari validator untuk menghasilkan alat praktikum yang
lebih baik. Setelah alat praktikum direvisi, diperolehlah alat praktikum hasil
validasi ahli yang telah sesuai dengan aspek-aspek yang ingin dicapai.
g. uji keberfungsian
Alat praktikum hasil revisi alat praktikum selanjutnya akan dilakukan uji keber-
fungsian terhadap komponen pada alat praktikum. Uji keberfungsian melibatkan
mahasiswa Pendidikan Kimia Universitas Lampung. Uji ini bertujuan untuk me-
ngetahui keberfungsian alat praktikum yang dikembangkan serta kelemahan alat
praktikum tersebut.
20
4. Uji coba lapangan awal
Tahap ini dilakukan dengan melibatkan siswa dan guru di SMA 5 Bandar
Lampung. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini yaitu salah satu siswa men-
demonstrasikan praktikum untuk membedakan jenis-jenis sistem menggunakan
alat praktikum hasil pengembangan. Siswa lain memperhatikan dan mencatat
hasil praktikumnya. Setelah itu, guru dan siswa memberikan tanggapan terhadap
alat praktikum yang dikembangkan.
5. Revisi hasil uji coba lapangan awal
Setelah uji coba lapangan awal, peneliti melakukan revisi berdasarkan tanggapan
guru dan siswa melalui pengisian kuesioner terhadap alat praktikum yang dikem-
bangkan. Hasil akhir pada penelitian ini yaitu alat penentuan jenis-jenis sistem
berbasis barang bekas hasil uji coba lapangan awal.
C. Subjek dan Lokasi Penelitian
Subjek pada penelitian ini adalah alat penentuan jenis-jenis sistem berbasis
barang bekas. Lokasi pada penelitian ini adalah SMA/MA Kota Metro dan
Universitas Lampung serta SMA Negeri 5 Bandar Lampung. Pada tahap pe-
nelitian dan pengumpulan data dilakukan di SMAN 2 Metro, SMAN 5 Metro,
dan MAN 1 Kota Metro, pada tahap pengembangan alat praktikum dilakukan
di Universitas Lampung dan pada tahap uji coba lapangan awal dilakukan
SMA Negeri 5 Bandar Lampung.
21
D. Sumber Data dan Data Penelitian
Data pada tahap penelitian dan pengumpulan data yaitu jawaban terhadap kue-
sioner 30 siswa kelas XI IPA dan hasil wawancara yang melibatkan empat guru
bidang studi kimia kelas XI di tiga SMA/MA Kota Metro. Pada tahap pengem-
bangan alat praktikum, data penelitian yang digunakan berupa jawaban terhadap
kuesioner dan respon dosen pembimbing terhadap desain alat penentuan jenis-
jenis sistem berbasis barang bekas yang dikembangkan, dan jawaban terhadap
kuesioner dan respon dua orang dosen dari program studi pendidikan kimia
Universitas Lampung sebagai validator, serta jawaban terhadap kuesioner yang
disebarkan kepada 10 mahasiswa pendidikan kimia Universitas Lampung untuk
pengujian keberfungsian alat. Selanjutnya data pada tahap uji coba lapangan
awal adalah kuesioner terhadap kuesioner yang melibatkan dua guru bidang
studi kimia kelas XI serta 10 siswa kelas XI IPA dari SMA Negeri 5 Bandar
Lampung.
E. Instrumen Penelitian
Menurut Arikunto (2010), instrumen adalah alat yang berfungsi untuk memper-
mudah pelaksanaan sesuatu. Instrumen pengumpulan data merupakan alat yang
digunakan oleh pengumpul data untuk melaksanakan tugasnya mengumpulkan
data. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah instrumen berupa
kuesioner. Berikut ini penjabarannya dari instrumen yang digunakan pada
masing-masing tahap pengembangan alat penentuan jenis-jenis sistem berbasis
barang bekas.
22
1. Instrumen yang digunakan pada tahap penelitian dan pengumpulan data
Pada tahap studi pendahuluan, instrumen yang digunakan berupa kuesioner dan
pedoman wawancara untuk mengidentifikasi kebutuhan pengembangan alat
dengan responden guru dan siswa. Kuisioner akan diberikan untuk siswa dan
pedoman wawancara akan diberikan kepada guru. Pedoman wawancara untuk
responden guru disusun untuk mengkaji keterlaksanaan praktikum untuk mem-
bedakan jenis-jenis sistem di sekolah, alat praktikum yang digunakan pada prak-
tikum tersebut, kesulitan penggunaannya, kelemahan alat praktikumnya, sekaligus
mengidentifikasi kelemahan alat praktikum yang telah dikembangkan sebelum-
nya. Sedangkan kuesioner untuk responden siswa disusun untuk mengetahui
pengalaman praktikum siswa, keterlaksanaan praktikum untuk membedakan jenis-
jenis sistem, alat praktikum yang digunakan pada praktikum tersebut, dan ke-
sulitan penggunaannya.
2. Instrumen yang digunakan pada tahap pengembangan alat praktikum
Instrumen yang digunakan pada tahap pengembangan alat praktikum yaitu berupa
kuesioner. Berikut ini dijabarkan mengenai kuesioner yang digunakan pada tahap
pengembangan alat praktikum.
a. tahap validasi desain alat praktikum
Instrumen yang digunakan berupa kuesioner validasi. Kuesioner ini disusun
untuk mengetahui ketercapaian aspek-aspek sebagai berikut.
1) aspek kesesuaian desain dengan konsep.
23
2) Aspek kemudahan memperoleh bahan yang digunakan.
3) Aspek keterjangkauan biaya pembuatan.
4) Aspek kemudahan penyimpanan.
5) Aspek kemudahan membawa/memindahkan.
6) Aspek kemudahan pengamatan.
7) Aspek keamanan bagi siswa.
8) Aspek ketahanan alat terhadap bahan-bahan kimia.
9) Aspek ketahanan alat terhadap perubahan lingkungan.
b. tahap validasi ahli
Instrumen yang digunakan berupa kuesioner validasi. Kuesioner ini disusun
untuk mengetahui ketercapaian pada aspek keterkaitan bahan ajar, nilai pendidik-
an, efisiensi penggunaan alat, ketahanan alat, dan keamanan bagi siswa.
c. tahap uji keberfungsian
Instrumen yang digunakan berupa kuesioner. Kuesioner tersebut yang disusun
untuk mengetahui keberfungsian alat serta kelemahan alat yang telah dikembang-
kan.
3. Instrumen yang digunakan pada tahap pengujian
Pada tahap pengujian, instrumen yang digunakan berupa kuesioner untuk meng-
identifikasi tanggapan guru dan siswa terhadap alat praktikum yang telah di-
kembangkan. Ada dua jenis kuesioner yang digunakan yaitu kuesioner untuk
responden guru dan kuesioner untuk responden siswa.
24
a. instrumen tanggapan guru terhadap alat praktikum yang dikembangkan
Instrumen ini berbentuk lembar kuisioner yang disusun untuk mengkaji keter-
capaian aspek yang diharapkan, yaitu aspek keterkaitan dengan bahan ajar, keber-
nilaian pendidikan, ketahanan alat, efisiensi penggunaan alat, dan keamanan bagi
siswa.
b. instrumen tanggapan siswa terhadap alat praktikum yang dikembangkan
Instrumen ini berbentuk lembar kuesioner. Kuesioner ini disusun untuk menge-
tahui ketercapaian aspek ketahanan alat, efisiensi penggunaan alat, dan keamanan
bagi siswa.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner (kuisioner).
Menurut Sugiyono (2012), kuisioner adalah teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner yang disebarkan berisi pertanya-
an/pernyataan terbuka dan tertutup dan diberikan kepada responden secara lang-
sung. Responden diminta mengisi kuesioner sesuai dengan petunjuk kuesioner.
G. Analisis Data
1. Mengolah data penelitian dan pengumpulan data
Adapun kegiatan dalam teknik analisis data hasil kuesioner dilakukan dengan cara
sebagai berikut.
25
a. mengklasifikasi data, bertujuan untuk mengelompokkan jawaban berdasarkan
pertanyaan kuesioner penelitian dan pengumpulan data.
b. melakukan tabulasi data berdasarkan klasifikasi yang dibuat, bertujuan untuk
memberikan gambaran frekuensi dan kecenderungan dari setiap jawaban
berdasarkan pertanyaan pada kuesioner dan banyaknya sampel.
c. menghitung persentase jawaban, bertujuan untuk melihat besarnya persentase
setiap jawaban dari pertanyaan sehingga data yang diperoleh dapat dianalisis
sebagai temuan. Rumus yang digunakan untuk menghitung persentase jawab-
an responden setiap item adalah sebagai berikut.
% Jin =∑
x 100 % (Sudjana, 2005)
Keterangan :% Jin = Persentase pilihan jawaban-i pada alat penentuan jenis-jenis sistem berbasis baran bekas∑ = Jumlah skor jawaban-i
N = Jumlah skor total
e. Menjelaskan hasil presentasi jawaban responden dalam bentuk deskripsi
narativ.
2. Mengolah data pengembangan draf awal dan uji coba lapangan awal
Adapun kegiatan dalam teknik analisis data hasil kuesioner dilakukan dengan cara
sebagai berikut.
a. Mengode dan mengklasifikasikan data, bertujuan untuk mengelompokkan
jawaban berdasarkan pertanyaan kuesioner.
b. Melakukan tabulasi data berdasarkan klasifikasi yang dibuat, bertujuan untuk
memberikan gambaran frekuensi dan kecenderungan dari setiap jawaban ber-
dasarkan pertanyaan kuesioner dan banyaknya responden (pengisi kuesioner).
26
c. Memberi skor jawaban responden. Penskoran jawaban responden dalam
kuesioner dilakukan berdasarkan skala Guttman.
Tabel 1. Penskoran pada kuesioner.No. Pilihan Jawaban Skor1 Ya 12 Tidak 0
d. Mengolah jumlah skor jawaban responden. Pengolahan jumlah skor (∑ )
jawaban kuesioner adalah sebagai berikut :
1) Skor untuk pernyataan Ya
Skor = 1 x jumlah responden yang menjawab Ya
2) Skor untuk pernyataan Tidak
Skor = 0 x jumlah responden yang menjawab Tidak
e. Menghitung persentase jawaban kuesioner pada setiap item dengan mengguna-
kan rumus sebagai berikut.
%100% maks
in S
SX (Sudjana, 2005)
Keterangan: inX% =Persentase jawaban kuesioner-i alat penentuan jenis-jenis
sistem berbasis baran bekas.
S = Jumlah skor jawaban
maksS =Skor maksimum
f. Menghitung rata-rata persentase kuesioner untuk mengetahui aspek yang ingin
dicapai pada alat penentuan jenis-jenis sistem berbasis baran bekas dengan
rumus sebagai berikut.
n
XX
in
i
%% (Sudjana2005)
27
Keterangan : iX% = Rata-rata persentase kuesioner-i pada alat penentuan
jenis-jenis sistem berbasis baran bekas.
inX% =Jumlah persentase kuesioner-i instrumen pada alat
penentuan jenis-jenis sistem berbasis baran bekas.n =Jumlah pernyataan kuesioner
g. Menafsirkan persentase jawaban kuesioner secara keseluruhan yang
ditunjukkan pada Tabel 2.
Tabel 2. Tafsiran skor (persentase) kuesioner (Arikunto, 2012).Persentase Kriteria
80,1% - 100% Sangat tinggi60,1% - 80% Tinggi40,1% - 60% Sedang20,1% - 40% Rendah0,0% - 20% Sangat rendah
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut:
1. Desain alat penentuan jenis-jenis sistem berbasis barang bekas yang akan
dikembangkan menggunakan bahan dasar barang bekas dinyatakan layak
untuk dilakukan pengembangan alat praktikum dengan kriteria kelayakan
sangat tinggi.
2. Alat penentuan jenis-jenis sistem berbasis barang bekas yang telah di-
kembangkan dinyatakan layak digunakan dalam kegiatan pembelajaran
sistem dan lingkungan dengan kriteria kelayakan sangat tinggi.
3. Alat penentuan jenis-jenis sistem berbasis barang bekas yang telah di-
kembangkan dinyatakan semua komponen alat berfungsi dengan baik dengan
kriteria kelayakan sangat tinggi.
4. Tanggapan guru terhadap kelayakan alat penentuan jenis-jenis sistem berbasis
barang bekas yang telah dikembangkan dinyatakan layak digunakan dalam
kegiatan pembelajaran dengan kriteria kelayakan sanagt tinggi.
62
5. Tanggapan siswa terhadap kelayakan alat praktikum berbasis baang bekas
untuk membedakan jenis-jenis sistem yang telah dikembangkan dinyatakan
layak digunakan dalam kegiatan pembelajaran dengan kriteria kelayakan
sangat tinggi.
6. Faktor pendukung pengembangan alat penentuan jenis-jenis sistem berbasis
barang bekas kemudahan peneliti dalam mencari alat-alat yang berhubungan
dengan pengembangan alat praktikum sedangkan pada penelitian ini tidak
memiliki faktor kendala yang berarti.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, saran yang diajukan peniliti adalah
sebagai berikut:
1. Perlu adanya pengembangan lebih lanjut pada alat penentuan jenis-jenis
sistem berbasis barang bekas oleh peneliti lain guna memperbaiki kelemahan
pengembangan alat praktikum yang sudah dilakukan.
2. Perlu adanya kegiatan praktikum jenis-jenis sistem menggunakan reaksi yang
bersifat eksoterm maupun endoterm agar siswa dapat memahami perpindahan
materi maupun energi dari sistem ke lingkungan maupun sebaliknya.
DAFTAR PUSTAKA
Abrahams, I & R. Millar. 2008. Does Practical Work Really Work? A study of theeffectiveness of practical work as a teaching and learning method in schoolscience. International Journal of Science Education. Vol 30: 1945-1969.
Arikunto, S. 1997. Penilaian Program Pendidikan. Edisi III. Jakarta: BinaAksara.
Asih, L. S., I.W. Muderawan, dan I W Karyasa. 2013. Analisis StandarLaboratorium Kimia dan Efektivitasnya terhadap Capaian KompetensiAdaptif di SMK Negeri 2 Negara. E-Journal Program PascasarjanaUniversitan Pendidikan Ganesha, Vol 3.
Atkins, P. W. 1989. Kimia Fisika Edisi keempat Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Baeti, S. N., A. Binadja, dan E. Susilaningsih. 2014. Pembelajaran BerbasisPraktikum Bervisi SETS untuk Mneingkatkan Keterampilan Laboratoriumdan Penguasaan Kompetensi. Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol 8 (1):1260-1270.
Chang, R. 2005. Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 1 alihbahasa Departemen Kimia, ITB. Erlangga: Jakarta.
Darsana, I. W., I. W. Sadia, dan I. N. Tika. 2014. Analisis Standar KebutuhanLaboratorium Kimia Dalam Implementasi Kurikulum 2013 Pada SMANegeri Di Kabupaten Bangli. e-Journal Program Pascasarjana UniversitasPendidikan Ganesh. Vol 4.
Day, R.A., dan A. L. Underwood. 2002. Analisis Kimia Kuantitatif Edisi Keenam.Jakarta: Erlangga.
Fadiawati, N. 2011. Perkembangan Konsepsi Pembelajaran tentang StrukturAtom dari SMA hingga Perguruan Tinggi. Disertasi. Sps-UPL Bandung.
-----------------. 2014. Ilmu Kimia sebagai Wahana Mengembangkan Sikap danKeterampilan Berpikir. Majalah Edu Spot Media Informasi PendidikanEdisi 10 : UNILA: 8.
64
Hart, C., P. Mulhall, A. Berry, J. Loughran, dan R. Gunstone. 2000. What is thePurpose of this Experiment? Or Can Students Learn Something from DoingExperiments?. J. Research in Science Teaching. Vol 37 (7): 655-675.
Hayat, M. S., S. Anggraeni, dan S. Redjeki. 2011. Pembelajaran BerbasisPraktikum Pada Konsep Invertebrata Untuk Pengembangan Sikap IlmiahSiswa. Bioma. Vol 2 (2): 141-153.
Herron, J. D., L.L. Cantu, R. Ward, dan V. Srinivasan. 1997. Problem Associatedwith Concept Analysis. Science Education. Vol 62 (2): 185-199.
Hofstein, A., R. M. Naaman. 2007 The laboratory in science education: the stateof the art. J. Chemestry Education Research and Practice. Vol 8 (2): 105-107.
Hofstein, A., O. Navon. M. Kipnis.dan R. M. Naaman. 2004. DevelopingStudents’Ability to Ask More and Better Question Resulting frm Inquiry-Type Chemistry Laboratories. Journal of research in science teaching. Vol42 (7): 28-54.
Koray, O & M. S. Koksal. 2009. The effect of Creative and critical thinking basedlaboratory applications on creative and logical thinking abillities ofprospective teachers. Asia Pacific Forum on Science Learning andTeaching, 10 (1): 1-13
Petrucci, R. H. 1985. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern Edisi Keempat-Jilid 1 alih bahasa Suminar Achmandi. Jakarta: Erlangga.
Pusat Bahasa. 2008a. Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring. (Online),(http://badanbahasa.kemendikbud.go.id/kbbi/index.php untuk sarana),diakses 22 Januari 2016 pukul 6:34 WIB di Bandar Lampung.
Pusat Bahasa. 2008b. Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring. (Online),(http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/kbbi/index.php untuk pasarana ), diakses 22Januari 2016 pukul 6:35 WIB di Bandar Lampung .
Rahmiyati, S. 2008. Keefektifan Pemanfaatan Laboratorium di Madrasah AliyahYogyakarta. Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, (1) : 88-100.
Novalia, R., N. Fadiawati,I. Rosilawati. 2015. Pengembangan Instrumen AsesmenKinerja Pada Praktikum Pengaruh Konsentrasi Terhadap Laju Reaksi.Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Kimia, Vol 4 (2): 568-580.
Riduwan. 2012. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru- Karyawan dan PenelitiPemula. Bandung: Alfabeta
65
Subamia, I. D. P.,I. G. A. N. S.Wahyuni, dan N. N. Widiasih. 2014.Pengembangan Perangkat Penunjang Praktikum IPA SMP BerorientasiLingkungan. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, Vol 47 (1): 684-696.
Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.
Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif, dan R&D).Bandung: IKAPI.
Sumintono, B., M. A. Ibrahim, dan F. A. Phang, . 2010. Pengajaran Sainsdengan Praktikum Laboratorium: Perspektif dari Guru-guru Sains SMPN diKota Cimahi. Jurnal Pengajaran MIPA, Vol 15 (2): 120-127.
Sukmadinata, N. S. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: RemajaRosda Karya.
Syukri, S. 1999. Kimia Dasar 1. Bandung: ITB.
Tim Penyusun. .2003. Salinan Lampiran Permendikbud No 20 tahun 2003Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta : Permendikbud.
-------------------. 2011. Pedoman Pembuatan Alat Peraga Kimia Sederhana UntukSMA.Kementrian Negeri Jakarta.
------------------. 2013. Salinan Lampiran Permendikbud No 65 tahun 2013Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta:Permendikbud.
Wardani, S. 2008. Pengembangan Keterampilan Poses Sains DalamPembelajaran Kromatografi Lapis Tipis Melalui Praktikum Skala Mikro.Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol 2: 319.
Widiyatmoko, A., Pamelasari, S D. 2012. Pembelajaran Berbasis Proyek UntukMengembangkan Alat Peraga IPA Dengan Memanfaatkan Bahan BekasPakai. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, Vol 1 (1): 51-56.