pengemasan hasil ternak dan ikan

38
Pengemasan Bahan Hasil Ternak dan Ikan serta Produk Olahannya Oleh : Noni Mulyadi, S.TP., M.Si. Suprijadi, S.TP., M.Si

Upload: noni-mulyadi

Post on 25-Oct-2015

375 views

Category:

Documents


22 download

TRANSCRIPT

Pengemasan

PengemasanBahan Hasil Ternak dan Ikan serta Produk OlahannyaOleh : Noni Mulyadi, S.TP., M.Si.Suprijadi, S.TP., M.Si1

PENDAHULUANSebelum dibuat oleh manusia, alam telah menyediakan kemasan untuk bahan pangan, seperti jagung dengan kelobotnya dllKemasan telah dikenal sejak jaman manusia purba penggunaan kulit binatang dan keranjang rumput untuk mewadahi buah-buahan yang dipungut dari hutan. Orang-orang Indonesia kuno membuat wadah dari bambu untuk menyimpan benda cairMenjelang abad pertengahan, bahan-bahan kemasan terbuat dari kulit, kain, kayu, batu, keramik dan kaca.

Fungsi KemasanFungsi PokokMenyimpan barang sedemikian rupa untuk memudahkan penanganan.Melindungi produk selama pemasaran dan penyimpanan

Uraian dari Fungsi PokokSebagai wadah atau tempatSebagai PelindungSebagai Penunjang Cara Penyimpanan dan TransportasiSebagai Alat Persaingan dalam Pemasaran (prinsip AIDAS)

prinsip AIDAS Attention menimbulkan perhatian bagi orang yang melihat.Interest menarik orang untuk tahuDesire to buy menimbulkan hasrat atau keinginan membeli bagi orang yang melihat.Action to buy menimbulkan orang untuk membeli bahan yang dikemas, akhirnya jadi pengguna (konsumen)Satisfaction karena bahan yang dikemas dari segi kualitas dan kuantitas sesuai dengan yang diinformasikan, maka konsumen menjadi puas. Akhirnya konsumen menjadi pelanggan

Undang-Undang Pangan No 18. 2012 Pasal 83 ayat 1Kemasan Pangan berfungsi untuk mencegah terjadinya pembusukan dan kerusakan, melindungi produk dari kotoran, dan membebaskan Pangan dari jasad renik patogen.Syarat-syarat KemasanTidak ToksikHarus cocok dengan bahan yang dikemas Harus menjamin sanitasi dan syarat-syarat kemasanDapat mencegah pemalsuanKemudahan membuka dan menutupKemudahan dan keamanan dalam mengeluarkan isiKemudahan pembuangan kemasan bekasUkuran, bentuk dan berat harus sesuaiTahan bantingPenampilan dan pencetakanBiaya yang rendahSyarat-syarat khusus

Undang-Undang Pangan No 7. 1996 Pasal 16 Ayat 1Setiap orang yang memproduksi pangan untuk diedarkan dilarang menggunakan bahan sebagai kemasan pangan yang dapat melepaskan cemaran yang merugikan atau membahayakan kesehatan manusia

Ayat 2Pengemasan pangan yang diedarkan dilakukan melalui tata cara yang dapat menghindarkan terjadinya kerusakan dan atau pencemaran.

7Undang-Undang Pangan No 18. 2012Pasal 82 ayat 2Setiap Orang yang melakukan Produksi Pangan dalam kemasan wajib menggunakan bahan Kemasan Pangan yang tidak membahayakan kesehatan manusiaPasal 83 ayat 1 dan 2Setiap Orang yang melakukan Produksi Pangan untuk diedarkan dilarang menggunakan bahan apa pun sebagai Kemasan Pangan yang dapat melepaskan cemaran yang membahayakan kesehatan manusia.Pengemasan Pangan yang diedarkan dilakukan melalui tata cara yang dapat menghindarkan terjadinya kerusakan dan/atau pencemaran.

Klasifikasi KemasanBerdasarkan frekwensi pemakaianKemasan sekali pakai (disposable)Kemasan yang dipakai berulang kali (multi trip)Kemasan tidak dibuang dan tidak dikembalikan Berdasarkan struktur sistim kemasKemasan primer Kemasan skunder Kemasan tersier

Klasifikasi Kemasan lanjut..Berdasarkan sifat kehalusanFleksibleKakuSemi kaku/semi fleksibleBerdasarkan sifat perlindungan terhadap lingkunganKemasan hermetis Kemasan tahan cahaya (tidak transparan) Kemasan tahan suhu tinggi Berdasarkan tingkat siap pakaiWadah siap pakai Wadah siap dirakit

Bahan-bahan KemasanKayuAplikasi Kemasan Kayu Untuk Bahan PanganPallet KayuLogamBaja (steel)Kaleng logam (tinplate)AlumuniumGelasBentuk Kemasan gelas (botol, jar, tumbler, jugs, vial, carboysJenis penutupan gelas (Crown Cap (Sumbat Mahkota), Screw Cap, Rolled on Cap, Snoppiet and press on Cap , Paper, cork, alumunium, plastik and rubber closure)

11Bahan-bahan Kemasan ..lanjutan Kertas atau KartonJenis-jenis kertas (Kertas glasin dan kertas tahan minyak, Kertas Perkamen, Kertas lilin, Daulang (Container board), Chipboard, Kertas plastikBentuk kemasan kertas (Amplop, karton lipat, kardus)PlastikJenis-jenis plastik (Politen atau polietilen (PE), Poliester atau Polietilen treptalat (PET), Polipropilen (PP), Polistiren (PS), Polivinil Khlorida (PVC), Poliviniliden Khlorida (PVDC), Selopan, Selulose Asetat (CA), Selulosa Propionat, Etil Selulosa, MetiI Selulosa, Nilon atau Polianida (PA), Polikarbonat (PC), Pliofilm (Karet Hidrokhlorida), Poliuretan, PoIitetra Fluoroetilen (PTFE)

12Karakterisitik jenis bahan kemasanKemasan Kertas (mudah robek, tidak dapat untuk produk cair, tidak dapat dipanaskan, fleksibel)Kemasan Gelas (berat, mudah pecah, mahal, non biodegradable, dapat dipanaskan, transparan/translusid, bentuk tetap (rigid), proses massal (padat/cair), dapat didaur ulang)Kemasan logam/kaleng (bentuk tetap, ringan, dapat dipanaskan, proses massal (bahan padat atau cair), tidak transparan, dapat bermigrasi ke dalam makanan yang dikemas, non biodegradable, tidak dapat didaur ulang)

Karakterisitik jenis bahan kemasanKemasan plastik (bentuk fleksibel, transparan, mudah pecah, non biodegradable, ada yang tahan panas, monomernya dapat mengkontaminasi produk)Komposit (kertas/plastik)(lebih kuat, tidak transparan, proses massal, pengisian aseptis, khusus cairan, non biodegradable)

Selain jenis-jenis kemasan di atas saat ini juga dikenal kemasan edible dan kemasan biodegradable

MENGEMAS KOMODITAS HASIL TERNAK DAN IKAN SERTA PRODUK OLAHANNYAKomoditas Hasil Ternak Susu Kemasan susu sebaiknya didesain untuk melindungi produk dari kontaminasi oleh debu atau bakteri dan dari pengaruh sinar oleh oksigen. Jenis dan bentuk kemasan susu yaitu plastik, karton, kaleng dan gelas

Komoditas Hasil Ternak Daging Pengemasan daging segar terutama ditujukan untuk mencegah dehidrasi, mencegah masuknya bau dan rasa asing dari luar kemasan, tetapi dapat melewatkan oksigen seperlunya ke dalam kemasan sehingga warna merah cerah dapat dipertahankan selama penjualanCara pengemasan daging segar pada tingkat pengecer ialah menggunakan kombinasi nampan dan plastik pembungkus, yaitu daging diletakkan pada nampan yang cukup kaku dan kemudian dibungkus dengan lembaran plastik pembungkus

Pengemasan pada produk perikananUdang dengan pembekuan IQF (Individual Quick Frozen). Pada udang dilapisi plastik untuk kemasan 2 kg, lalu udang disusun berbaris dalam plastik sampai penuh, lalu tambah air untuk membentuk produk sesuai dengan bentuk pan dan untuk mencegah dehidrasi, lalu dibekukan. Pada master karton dilapisi plastik poyethilene, lalu blok udang beku dimasukkan secara bertingkat sesuai dengan berat yang telah ditentukan, lalu plastik dirapikan, master carton ditutup lalu dilakban dan diikat dengan menggunakan stripping belt.

Pengemasan pada produk perikananNatural Fillet (scarlet snapper/kakap merah). Ikan dibungkus (dikemas) satu per satu dengan lembaran plastik polyethilene, lalu disusun di pan dengan cara bagian kepala selalu menghadap ke sisi pan, lalu dibekukan. Setelah beku, ikan beku diletakkan di inner carton tanpa dilapisi plastik. Inner carton sudah disesuaikan ukurannya sesuai dengan net weight productPengemasan pada produk perikananWGGS (Whole Gilled Gutted Scaled/kakap merah utuh, dihilangkan insang, sisik dan isi perut).Ikan disusun di pan secara serong/agak tidur. Tiap ikan dilapisi plastik biru agar tidak lengket yang dapat menyebabkan daging ikan rusak. Setelah ikan beku, ikan diglazing terlebih dahulu, kemudian dimasukkan ke dalam kantong plastik polyethilene satu-satu. Lalu masukkan ke dalam master carton (MC) yang sudah dilapisi plastik dengan cara disusun rapi hingga seluruh ikan masuk ke dalam mc sesuai dengan net weightnya, lalu mc ditutup, dilakban dan diikat dengan menggunakan stripping beltPengemasan pada produk perikananFilet ikanFilet ikan bisa dikemas menggunakan styrofaom + cling warp. Perpaduan kemasan styrofoam dengan cling warp kedap udara sehingga dapat mencegah terjadinya oksidasi, sehingga proses pembusukan oleh udara dan kerusakan enzim yang menyebabkan denaturasi pada ikan dapat dihambat Pengemasan pada produk perikananKerupuk Ikan, abon ikanKerupuk ikan yang sudah digoreng dan abon ikan sangat sensitif terhadap O2 sehingga cocok dikemas dengan kemasan plastik yang dimetalisasi, atau bagian dalam dilapis aluminium foil. Untuk produk kering yang berlemak tinggi dapat digunakan kemasan plastik dilapis kertas atau plastik LDPE/Aluminium foil/LDPE/ kertasPengemasan pada produk perikananKecap ikanKecap dapat dikemas dalam tiga jenis kemasan, yaitu kemasan plastik, kemasan botol plastik dan kemasan botol gelas. Umumnya ketiga jenis kemasan tersebut dipilih kemasan gelap karena bersifat tidak tembus cahaya yang mampu melindungi kestabilan isinyaPengemasan pada produk perikananSardines dalam Saus CabaiProduk Sardines dalam Saus Cabai dikemas menggunakan kemasan logam (kaleng).

PEMBERIAN LABEL

Pengertianyang dimaksud dengan label pangan adalah setiap keterangan mengenai pangan yang berbentuk gambar, tulisan, kombinasi keduanya, atau bentuk lain yang disertakan pada pangan, dimasukkan ke dalam, ditempelkan pada, atau merupakan bagian kemasan pangan (Undang Undang RI No. 7 tahun 1996)UU Pangan No 18. 2012 Pasal 97 ayat 1 revisi UU Pangan No 7. 1996 Pasal 30 ayat 1 Setiap Orang yang memproduksi Pangan di dalam negeri untuk diperdagangkan wajib mencantumkan label di dalam dan/atau pada Kemasan Pangan.

27Ayat 3Pencantuman label di dalam dan/atau pada Kemasan Pangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) ditulis atau dicetak dengan menggunakan bahasa Indonesia serta memuat paling sedikit keterangan mengenai:nama produk;daftar bahan yang digunakan;berat bersih atau isi bersih;nama dan alamat pihak yang memproduksi atau mengimpor;halal bagi yang dipersyaratkan;tanggal dan kode produksi;tanggal, bulan, dan tahun kedaluwarsa;nomor izin edar bagi Pangan Olahan; danasal usul bahan Pangan tertentu.28BISKUIT INOELDEPKES RI SP. NO.001/10.25/2003P-IRT NO. 206321101003ISI BERSIH : 100 GRAMKOMPOSISI : TEPUNG, GULA, GARAM DLLDIPRODUKSI OLEH :IBU INOELBANDUNG - INDONESIASEBAIKNYA DIKONSUMSI SEBELUM BULAN 03- 2003KODE PRODUKSI : 1503.ARBAGIAN UTAMATujuan pelabelan pada kemasanMemberi informasi tentang isi produk yang diberi label tanpa harus membuka kemasanSebagai sarana komunikasi antara produsen dan konsumen tentang hal-hal dari produk yang perlu diketahui oleh konsumen, terutama yang kasat mata atau yang tidak diketahui secara fisikMemberi petunjuk yang tepat pada konsumen sehingga diperoleh fungsi produk yang optimumSarana periklanan bagi konsumenMemberi rasa aman bagi konsumen

30PADA IKLAN PANGAN DILARANG

Memberikan keterangan atau pernyataan yang tidak benar dan/atau menyesatkan pada label (pasal 100 ayat 2)

Memuat keterangan atau pernyataan yang tidak benar atau menyesatkan dalam iklan Pangan yang diperdagangkan. (pasal 104 ayat 2)Ketentuan PidanaPasal 144Setiap Orang yang dengan sengaja memberikan keterangan atau pernyataan yang tidak benar atau menyesatkan pada label sebagaimana dimaksud dalam Pasal 100 ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun atau denda paling banyak Rp6.000.000.000,00 (enam miliar rupiah).

Pasal 145Setiap Orang yang dengan sengaja memuat keterangan atau pernyataan tentang Pangan yang diperdagangkan melalui iklan yang tidak benar atau menyesatkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 104 ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun atau denda paling banyak Rp6.000.000.000,00 (enam miliar rupiah)CONTOH LABEL UNTUK SIROP BUKAN DARI BUAH JERUK, TAPI HANYA MENGGUNAKAN ESSENCE

ORANGE JUICEBANDUNG - INDONESIAMANA TAHANRDEPKES RI.SP.NO.422/10.03/07NETTO : 330 ML

CAP BERINGINSALAHBENAR

SIRUP RASA JERUKBANDUNG - INDONESIAMANA TAHANRDEPKES RI.SP.NO.422/10.03/07NETTO : 330 ML

CAP BERINGIN: 1. DILAKUKAN SETELAH PENCANTUMAN TULISAN BAIK DIGUNAKAN SEBELUM , SESUAI DENGAN JENIS DAN DAYA TAHAN YANG BERSANGKUTAN.

2. DALAM HAL PRODUK PANGAN YANG KADALUARSANYA LEBIH DARI 3 (TIGA) BULAN, DIPERBOLEH KAN UNTUK HANYA MENCANTUMKAN BULAN DAN TAHUN KADALUARSA SAJA.

KODE PRODUKSI PANGAN OLAHAN WAJIB DICANTUMKAN PADA LABEL, WADAH ATAU KEMASAN PANGAN , DAN TERLETAK PADA BAGIAN YANG MUDAH DILIHAT ATAU DIBACA .

CARA PENCANTUMANTANGGAL, BULAN, TAHUN KADALUARSA

Contoh Desain Label

Contoh Desain Label

MerekSertifikat halalKomposisiKet. tambahanyang dianggap perluJenis produkBerat/isiProdusenProdusenSertifikat POM TERIMA KASIH