cara ternak ikan cupang

68
CARA TERNAK IKAN CUPANG Siapa yang tidak mengenal ikan cupang? Ikan kecil yang sangat populer dikalangan para hobiis ini memiliki daya tarik tersendiri. Di pasaran terdapat dua jenis ikan cupang yakni cupang adu dan cupang hias. Varietas cupang hias dikenal dengan nama ilmiah betta splendens. Sedangkan cupang aduan ada berbagai macam varietas antara lain betta imbelis, betta rubra, betta unimacullata, dll. Namun kita akan membahas mengenai ternak cupang hias. Membedakan cupang hias dan cupang adu sangatlah mudah. Yakni dengan melihat penampilan fisik sang ikan. Pada ikan cupang hias memiliki sirip dan ekor yang indah berwarna-warni. Cupang hias tidak harus berbuntut panjang sebab saat ini telah lahir strain baru yakni jenis plakat. Cupang jenis plakat sepintas mirip dengan cupang aduan namun memiliki bentuk tubuh yang lebih indah dan warna yang cemerlang. Cupang aduan secara general memiliki ciri fisik dengan bentuk tubuh yang kurang menarik dan biasanya berwarna gelap. Prospek ikan cupang sebagai ikan hias sangatlah besar setiap harinya permintaan ikan hias ini cukup signifikan. Penikmatnya tidak hanya dikalangan anak kecil seperti jaman kakek kita kecil dulu. Ikan cupang kini digemari banyak orang dari berbagai usia, golongan dan segala lapisan segmentasi masyarakat. Pemasarannya tergolong mudah karena permintaan akan ikan ini terus mengalir. Serta jenis cupang hias juga sangat banyak, mulai dari jenis slayer, serit (crown tail), halfmoon, double tail/cagak, sampai jenis plakat. Ikan cupang memiliki tempat tersendiri dikalangan pecinta ikan hias. Perlu diingat bahwa ikan ini tidak mengenal musim seperti ikan louhan, diskus, tetra, dll. Krisis ekonomi seperti saat ini juga menuntut kita untuk memutar otak guna mencari penghasilan tambahan. Salah satu alternatifnya adalah dengan menjadi breeder ikan cupang. Pekerjaan ini mungkin terlihat

Upload: dika-andika

Post on 30-Jun-2015

14.297 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

CARA TERNAK IKAN CUPANG

Siapa yang tidak mengenal ikan cupang? Ikan kecil yang sangat populer dikalangan

para hobiis ini memiliki daya tarik tersendiri. Di pasaran terdapat dua jenis ikan

cupang yakni cupang adu dan cupang hias. Varietas cupang hias dikenal dengan

nama ilmiah betta splendens. Sedangkan cupang aduan ada berbagai macam varietas

antara lain betta imbelis, betta rubra, betta unimacullata, dll. Namun kita akan

membahas mengenai ternak cupang hias. Membedakan cupang hias dan cupang adu

sangatlah mudah. Yakni dengan melihat penampilan fisik sang ikan.

Pada ikan cupang hias memiliki sirip dan ekor yang indah berwarna-warni. Cupang

hias tidak harus berbuntut panjang sebab saat ini telah lahir strain baru yakni jenis

plakat. Cupang jenis plakat sepintas mirip dengan cupang aduan namun memiliki

bentuk tubuh yang lebih indah dan warna yang cemerlang. Cupang aduan secara

general memiliki ciri fisik dengan bentuk tubuh yang kurang menarik dan biasanya

berwarna gelap.

Prospek ikan cupang sebagai ikan hias sangatlah besar setiap harinya permintaan

ikan hias ini cukup signifikan. Penikmatnya tidak hanya dikalangan anak kecil seperti

jaman kakek kita kecil dulu. Ikan cupang kini digemari banyak orang dari berbagai

usia, golongan dan segala lapisan segmentasi masyarakat. Pemasarannya tergolong

mudah karena permintaan akan ikan ini terus mengalir. Serta jenis cupang hias juga

sangat banyak, mulai dari jenis slayer, serit (crown tail), halfmoon, double tail/cagak,

sampai jenis plakat. Ikan cupang memiliki tempat tersendiri dikalangan pecinta ikan

hias. Perlu diingat bahwa ikan ini tidak mengenal musim seperti ikan louhan, diskus,

tetra, dll.

Krisis ekonomi seperti saat ini juga menuntut kita untuk memutar otak guna mencari

penghasilan tambahan. Salah satu alternatifnya adalah dengan menjadi breeder ikan

cupang. Pekerjaan ini mungkin terlihat sepele bagi anda. Namun jika ini digarap

dengan serius dan ketekunan, anda akan memperoleh hasil yang tidak

mengecewakan. Ikan dari genus betta ini merupakan kerabat dekat gurami karena

satu ordo yankni ordo labyrinth. Ikan cupang memiliki kemampuan untuk mengambil

nafas langsung ke permukaan air. Hal ini berkat organ bernama labirin yang berada di

insang iakan cupang.

Sebenarnya beternak cupang sangatlah mudah ada beberapa langkah yang harus

ditempuh untuk menajdi seorang breeder yang sukses. Berikut ini tahapan proses

breeding ikan cupang sampai pada proses penjualan, yaitu :

1. Pemilihan induk

Pemilihan induk merupakan tahap paling penting dan menentukan dalam proses

breeding. Karena indukan yang berkualitas akan menghasilkan anakan yang

berkualitas pula. Berdasarkan pengalaman penulis hendaknya dalam memilih calon

induk dilakukan pada ikan yang berumur diatas delapan bulan. Sebab ikan yang

sudah berumur delapan bulan memiliki kematangan seksual secara sempurna. Organ

seks ikan sudah dapat menghasilkan gonad dan sperma yang berkualitas. Lebih baik

jika indukan betina yang akan memijah adalah betina yang masih perawan atau

belum pernah bertelur.

Selama kurang lebih dari sepuluh tahun menggeluti seluk beluk ikan hias ini penulis

menemukan fakta bahwa dari indukan yang berkualitas hanya menghasilkan 70%

anakan yang berkualitas pula. Oleh karena itu jangan main-main dalam pemilihan

calon indukan. Indukan yang baik adalah indukan yang telah matang secara seksual

sehingga tingkat keberhasilan dan angka tetas dapat mencapai 80%-90%. Jikia

pemilihan induk dilakukan secara sembrono maka hasil yang akan kita terima juga

akan sangat tidak memuaskan.

Berikut ini ciri-ciri indukan yang baik dan siap kawin:

a. Pejantan

1) Telah mencapai usia delapan bulan. Dapat ditandai dengan ukuran yang sudah

melebihi enam senti meter. Atau melihat pangkal ekor yang kekar.

2) Memiliki bentuk fisik yang bagus.

3) Memiliki mental yang berani.

4) Memiliki warna yang cerah dan cemerlang.

5) Sering membuat gelembung busa di permukaan air.

6) Gerak-gerik yang genit ketika melihat cupang betina

b. betina

1) mencapai usia yang cukup yakni delapan bulan. Ditandai dengan perutnya yang

gendut.

2) Memiliki bentuk fisik yang bagus.

3) Memiliki warna cemerlang serta sirip yang tegas.

4) Tubuh ikan berubah warna menjadi garis-garis transparan seperti zebra.

5) Bintik putih pada abdomen yang menjendol tanda telur siap dibuahi.

Kebanyakan breeder pemula seringkali tidak mampu membedakan antara pejantan

dengan betina. Sehingga seringkali terjadi breeder tersebut mencampurkan ikan dari

jenis kelamin yang sama. Tentu saja hal ini akan mengakibatkan ikan akan berkelahi

sehingga ekornya menjadi rusak. Sebenarnya sangatlah mudah untuk membedakan

pejantan dengan betina. Cupang betina memiliki bentuk tubuh yang kurang menarik

dan tidak simetris; ekor cupang betina juga kurang menarik dan pendek; warna

cupang betina kurang cemerlang jika dibandingkan dengan cupang pejantan. Cupang

pejantan sebaliknya dan memiliki ekor panjang dan indah serta warna yang

cemerlang.

Penulis juga melarang breeder pemula untuk tidak mengawinkan ikan dari satu induk

yang sama. Hal ini akan menghasilkan anakan yang cacat secara genetik dan

biasanya warna yang dihasilkan tidak indah. Cacat genetik ini diakibatkan karena

kerusakan genetik ysng disebabkan oleh pengumpulan kromosom. Jika indukan

berasal dari satu induk maka kromosomnya akan berkumpul yang pada akhirnya

segala cacat bawaan yang mungkin ada akan diturunkan pada anakan. Hendaknya

bakalan indukan berasal dari induk yang berbeda. Lebih baik lagi jika anda melakukan

perkawinan silang dari jenis dan warna yang lain.

2. Persiapan pemijahan

Setelah melakuan pemilihan bakal indukan kita juga harsu mempersiapkan calon

indukan dengan baik. Agar nantinya ketika sudah dikawinkan ikan tersebut akan

memijah dengan sukses tanpa gangguan. Indukan terpilih hendaknya dipisahkan dan

diberikan perlakuan khusus. Paling penting adalah memberikan pakan tambahan

yang bergizi bagi indukan cupang. Breeder juga harus mempersiapkan tempat yang

akan dijadikan tempat memijah.

Banyak benda yang dapat dijadikan sebagai wadah tempat memijah. Paling efektif

dan baik adalah dengan menggunakan aquarium sebab kita dapat memantu aktivitas

ikan dari berbagai sudut. Mengenai ukuran aquarium yang akan dipergunakan

sebenarnya tidak ada standar baku. Penulis menganjurkan ukuran minimum

menggunakan akuarium ukurang 30x40x30 (PxLxT). Ukuran tersebut tidak terlalu

lebar juga tidak terlalu sempit. Wadah seperti bak fiber, drum bekas, maupun galon

bekas juga dapat dipergunakan.

Sang pejantan kita letakkan di aquarium tersebut selama satu minggu dan diberikan

pakan jentik nyamuk. Lakukan treatmen ini selama satu minggu sampai pejantan

tersebut birahi yang ditandai dengan gerakan genit serta mengeluarkan busa. Ikan

betina sebelum proses perkawinan diberikan pakan jentik nyamuk untuk

mempercepat pematangan sel telur. Peringatan agar tidak memberikan pakan cacing

sutera kepada indukan yang sedang dipersiapkan. Kandungan lemak yang tinggi akan

menyulitkan ikan ketika mengeluarkan telur. Dikhawatirkan angka keberhasilan tetas

akan berkurang.

Pastikan juga indukan dalam keadaan sehat yang ditandai dengan gerakan yang

lincah serta nafsu makan yang tinggi. Untuk mencegah penyakit berikan pencegahan

dengan meneteskan metil biru kedalam aquarium. Aquarium yang akan digunakan

juga hendaknya harus bersih baik dari jamur maupun bakteri yang dapat membawa

penyakit pada anak cupang.

3. Proses pemijahan

Jika kedua calon indukan indukan tersebut diberikan perlakuan khusus maka

pemijahan dapat dilakukan. Sebenarnya tidak ada jangka waktu baku untuk

menyiapkan bakal indukan. Jika memang sudah terlihat siap sebaiknya pemijahan

segera dilakukan. Pejantan yang diletakkan dalam aquarium pemijahan bila sudah

membentuk busa-busa tempat meletakkan telurnya sudah dapat dilakukan

pemijahan. Namun kita tidak bisa langsung memasukkan cupang betina ke dalam

aquarium. Selayaknya manusia ikan cupang juga perlu pendekatan/perjodohan.

Perjodohan dilakukan agar ikan langsung kawin. Kebanyakan ikan yang tidak joodoh

akan berkelahi satu sama lain dan pemijahan akan gagal.

Proses perjodohan bertujuan agar masing-masing dapat mengenal pasangannya.

Penjodohan dapat dilakukan dengan memasukkan betina ke dalam toples atau botol.

Kemudian toples atau botol tersebut dimasukkan ke dalam aquarium pejantan.

Biarkan pejantan mengamati betina tersebut dan betina saling memandang. Apabila

masing-masing memperlihatkan reaksi positif, dimana pejantan akan berlenggak-

lenggok genit serta betina berubah warna menjadi sepertii zebra. Ikan betina dapat

segera dilepaskan secara perlahan ke dalam wadah.

Pejantan akan menghampiri betina dan menari-nari di hadapan cupang betina.

Cupang betina akan merespon rayuan tersebut dengan berjalan malas dan mengikuti

ke arah mana pejantan berenang. Jika waktunya telah tepat maka pejantan akan

mengajak betina untuk kawin. Biasanya perkawinan terjadi pada waktu waktu dingin.

Menurut pengalaman selama ini perkawinan terjadi pada pagi hari antara pukul

07.00-10.00 dan sore hari pukul 14.00-17.00. sebelumnya kita juga harus

memberikan fasilitas tempat pejantan meletakkan telurnya. Kita dapat menggunakan

daun pisang yang dipotong kecil ataupun daun singkong. Media tersebut harus

mengambang karena akan menjadi tempat busa yang dikeluarkan oleh pejantan.

Penulis tidak menganjurkan untuk menggunakan tanaman air karena akan

mempersulit pejantan untuk memungut telurnya.

Perkawinan terjadi apabila pejantan memeluk erat betina hingga membentuk bola.

Setelah bergelung membentuk bola kedua ikan ini akan lemas untuk beberapa saat.

Betina mengeluarkan telur dari perutnya berwarna putih kecil seukuran pasir. Saat

itulah pejantan membuahi dengan mengeluarkan sperma ke telur yang keluar

tersebut. Sekali mengeluarkan telur betina mampu mengeluarkan lima belas telur.

Pejantan kemudian dengan sigap memunguti telur yang jatuh menggunakan

mulutnya, dengan lembut dan penuh kasih sayang. Lalu telur-telur tersebut

diletakkan pada busa yang sudah dipersiapkan pada pejantan. Telur akan melekat

dan disimpan di dalam busa sang pejantan. Peristiwa ini akan berlangsung beberapa

kali selama beberapa menit sampai pada akhirnya betina kehabisan telur dalam

perutnya.

Lazimnya ketika proses perkawinan sang betina sering mamakan telurnya sendiri.

Oleh karena itu sediakan pakan yang cukup dalam aquarium berupa jentik nyamuk

atau cacing sutera. Hal ini untuk mengurangi sifat kanibal indukan betina. Proses

perkawinan usai ditandai dengan diusirnya betina dari wilayah perkawinan. Pejantan

dengan sigap menghalau betina agar tidak memakan telur yang telah tertata rapi

diantara busa sarang. Disinilah peran anda sebagai breeder untuk mengangkat betina

dari aquarium. Lakukan dengan perlahan dan jangan sampai menimbulkan riak besar

yang dapat merusak sarang busa. Setelah diangkat betina tersebut dapat

diistirahatkan di tempat lain dan diberikan pakan yang cukup.

Betina yang telah kawin dapat digunakan sampai dua kali pemijahan kembali. Hal ini

karena betina yang telah kawin berkali-kali (maksimal empat kali) akan mengalami

penurunan kualitas telur. Kuantitas maupun kualitas dari telur akan berkurang

sehingga akan merugikan kita sebagai breeder. Angka keberhasilan tetas juga

menurun sebab telur pertamalah yang terbaik. Setelah tidak terpakai hendaknya

betina tersebut jangan dibuang. Bagi sebagian besar breeder top betina adalah kunci

untuk mendapatkan cupang berkualitas unggul. Mereka biasanya melemparkan

betina yang telah habis untuk menjadi santapan arwana atau ikan lou han. Tujuannya

adalah untuk menjaa kualitas dan persaingan dengan breeder lain. Nantinya ikan

yang dihasilkan breeder tersebut tidak ada yang menyamai dan ujung-ujungnya pada

keberadaan stok ikan yang mempengaruhi harga jual di pasaran ikan hias.

4. Pembesaran anak

Setelah proses perkawinan dilalui dan induk betina sudah diangkat dari aquarium. Kini

tugas pejantan untuk menjaga anaknya sampai menetas. Sang pejantan akan terus

siaga berjaga dibawah sarang busa yang berisi telur. Pejantan juga akan memunguti

telur yang jatuh dan meletakkan kembali dalam sarang busa. Perilaku pejantan ini

bertentangan dengan sikapnya terhadap cupang lain. Cupang dewasa dikenal sebagai

ikan yang suka berkelahi. Di luar negeri ikan cupang dikenal dengan nama fighting

fish alias ikan petarung.

Tiga hari pasca perkawinan telur-telur akan berubah menjadi cupang. Awalnya telur

berwarna putih tersebut akan memiliki mata, kemudian ekornya terbentuk dan pada

hari ketiga cupang anak (burayak) terbentuk. Burayak tersebut belum dapat berenang

dengan baik. Seringkali pejantan memunguti anakan yang berenang terlalu jauh dari

sarang. Pejantan akan menjaga sampai burayak mampu berenang sendiri. Apabila

terlihat burayak sudah mampu berenang maka pejantan diangkat dari aquarium.

Selanjutnya istirahatkan pejantan.

Pada minggu pertama burayak tidak perlu diberi makan karena masih memiliki

cadangan makanan dari kuning telurnya. Selanjutnya burayak diberi pakan dengan

makanan yang kecil sesuai ukuran mulutnya.

5. Pemberian pakan

Proses pemberian merupakan tahapan yang sangat penting karena menentukan

kelangsungan hidup anakan. Ketika berumur tiga hari kantung telur yang dimiliki oleh

burayak mulai habis. Sehingga burayak akan membutuhkan suplai makanan.

Biasanya para peternak memberikan pakan dengan tepung artemia salina. Namun

penulis biasa menggunakan kutu air halus yang diperoleh dengan mengkultur sendiri.

Hasilnya burayak akan cepat tumbuh besar. Bahkan ada beberapa peternak

memberikan pakan dengan kuning telur rebus. Kuning telur nantinya akan hancur

terkena air sehingga burayak akan melahap kuning telur tersebut.

Setelah berukuran cukup besar anakan ikan dapat diberi pakan cuk atau cacing

sutera. Setiap pakan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

a. cacing sutera/tubifex worm

Pakan ini termasuk sangat disenangi oleh ikan. Cupang yang sering mengkonsumsi

cacing sutera pertumbuhannya menjadi sangat pesat. Cacing sutera memiliki

kandungan lemak yang sangat tinggi. Resiko yang mungkin timbul adalah kegemukan

pada cupang. Bagi cupang betina terlalu banyak makan cacing mengakibatkan sulit

bertelur. Cacing sutera biasanya didapatkan dari selokan yang mengalir. Oleh karena

itu sebelum diberikan pada ikan kita hendaknya dibersihkan dan diberikan antibiotic.

b. cuk

Pakan yang merupakan anak nyamuk. Ncuk memiliki kandungan protein yang tinggi.

Cuk sangat baik untuk mencerahkan warna cupang dan mematangkan sel telur

indukan betina. Cuk juga sangat mudah didapatkan di sekitar lingkungan kita.

Sayangnya cuk juga mengundang bibit penyakit yang disebabkan oleh nyamuk

dewasa. Cuk yang sudah bongkok sebaiknya tidak diberikan kepada cupang karena

kandungan gizinya sudah berkurang.

c. kutu air

kutu air yang termasuk pada keluarga udang-udngan renik sangat sering ditemukan

di genangan air. Kutu air akan mudah ditemukan pada perairan yang mengandung

ganggang dan alga. Pemberian kutu air dapat memperlebar sirip ikan kesayangan

kita.

6. Penyortiran

Setelah ikan berubuh satu setengah bulan dapat dilakukan penyortiran. Ikan yang

disortir adalah pejantan yang berkualitas baik. Ikan yang berkualitas dicirikan dengan

bentuk fisik yang proporsional, sirip yang lebar, warna yang cemerlang. Proses

penyortiran bertujuan agar sirip ikan tidak rusak akibat berkelahi. Selnjutnya cupang

dapat ditempatkan pad akuarium soliter ukurang 15x15x20. jika tidak ada aquarium

maka dapat menggunakan botol selai ataupun botol bekas air mineral.

Penyortiran dilakukan secara perlahan agar anakan tidak mengalami stress. Pisahkan

antara pejantan yang berkualitas baik dan pejantan yang kurang berkualitas.

Nantinya pengklasifikasian ini akan menentukan harga jual ikan. Semakin berkualitas

maka harganya juga akan semakin mahal di pasara. Ikan betina tidak perlu disortir.

Mereka dapat dikumpulkan secara bersama dalam satu wadah. Penyortiran ikan

betina dilakukan apabila kita akan mempersiapkan induk.

Meraup Hasil Dari Ikan Cupang

CUPANG??! Memang agak geli dan tabu ketika mendengarnya. Tapi jangan salah

tafsir dan ’ngeres’dulu, karena kata ini hanyalah nama salah satu jenis ikan hias

yang cukup populer di masyarakat.Walaupun terdengar aneh, tapi komoditas ikan

hias ini mempunyai nilai ekonomis tinggi sampai ratusanribu bahkan jutaan rupiah.

Siapa pun bisa membudidayakan ikan ini, tua – muda, bahkan orang yang

mempunyai waktu terbatas pun bisa.Ada dua jenis ikan cupang, yaitu ikan cupang

aduan dan ikan cupang hias. Jenis cupang adu antara lain singapur, bagan, bangkok.

Sedangkan jenis cupang hias adalah halfmoon, serit (crown tail)dan plakat. Berbeda

dengan cupang adu, cupang hias memiliki warna sangat beragam dan

indah,terutama yang berkelamin jantan sehingga harganya pun lebih tinggi. Masing-

masing jenis cupang hias ini sering dipertandingkan dalam kontes yang membuat

harga ikan ini semakin menarik. Budidaya ikan ini sangat menjanjikan baik sebagai

mata pencaharian utama atau sambilan, sehingga dapat mengatasi pengangguran

dan menciptakan peluang kerja baru. Contoh analisa usaha,

satu ekor induk dapat menghasilkan 200 – 300 ekor anakan. Untuk anakan pertama

dari induk betina

biasanya 80% menghasilkan anakan jantan. Dalam waktu 2,5 bulan biasanya untuk

harga borongan Rp

1000 – Rp 2000 per ekor jantan. Bagaimana kalau mempunyai lima ekor indukan?

Belum lagi dari ikan

hias kontes yang memiliki harga sampai ratusan ribu per ekor. Cukup lumayan kan?

Di Kota Tangerang, banyak masyarakat yang sudah menekuni budidaya ini. Bahkan

ada

kawasan yang sudah terkenal seperti Kec. Karang Tengah, Ciledug, Larangan dan

Karawaci. Budidaya

cupang bisa dibilang sangat mudah dan tidak memerlukan modal besar, lahan luas

atau tempat yang

bagus. Sebagai sarananya cukup memanfaatkan wadah seperti, bak, plastik atau

terpal untuk bahan

dasar kolam.

Budidaya ikan ini sangat sederhana dan gampang-gampang susah. Secara garis

besar, kita

harus mengetahui media budidaya, pemilihan induk, proses pemijahan, perawatan

benih, pembesaran,

hama penyakit dan pemasaran.

Media Budidaya Cupang

Media yang digunakan untuk budidaya cupang terdiri dari

media pembesaran dan media pemijahan. Media pembesaran

biasanya menggunakan bak/kolam semen, plastik/terpal, aquarium

atau alternatif lain. Sedangkan untuk pemijahan dapat digunakan

baskom, toples, aquarium kecil, paso, ember plastik, kaleng bekas

cat plastik 5 kg yang kesemua wadah ini mempunyai diameter ±

20 cm.

Memilih Indukan

Untuk pemijahan, diperlukan indukan ikan jantan dan

betina. Jenis kelamin cupang dapat dibedakan dari sirip-sirip dan

warna badan. Cupang jantan memiliki jari-jari sirip anal, punggung

dan ekor yang tumbuh sempurna lebih panjang dibandingkan

selaput yang menutupinya. Cupang betina tidak memiliki

penonjolan dari jari-jari siripnya. Cupang jantan dewasa memiliki

lebih banyak bintik-bintik hitam di punggung. Ikan yang dipilih

untuk indukan berumur 6-7 bulan ukuran minimal 5 cm. Syarat

indukan yang baik adalah: sehat, proporsional, tipe sirip tebal

secara keseluruhan, serta berasal dari keturunan yang bagus.

Cara Pemijahan

- siapkan wadah pemijahan yang telah dicuci dan dikeringkan

- isi air ke dalam wadah pemijahan setinggi 10 – 15 cm

- masukan induk jantan ke dalam wadah

- biarkan indukan betina dalam botol dan masukan di tengah-tengah wadah yang

sudah

dimasukan induk jantan dengan tujuan agar birahi dan membuat buih/busa/sarang.

- jaga ikan agar jangan sampai lapar dan beri makan secukupnya

- kontrol ikan apakah sudah bertelur atau belum. Biasanya esok paginya telah

melakukan

pemijahan (kawin). Setelah bertelur dan proses pemijahan telah selesai, induk betina

diangkat

dan yang ditinggalkan induk jantannya saja karena induk jantan inilah yang akan

merawat

anakannya

- beri makan induk jantan secukupnya

- telur akan menetas ± 24 jam

- anakan yang telah menetas masih menyimpan makanan berupa kuning telur (yolk

sack) sampai

umur 5-7 hari sehingga sampai umur ini masih belum perlu diberi makan

- pada umur ini (seminggu) anakan berupa burayak agar dipindahkan ke tempat yang

lebih besar

ke dalam kolam/aquarium ataupun wadah lain yang kita miliki

- cara memindahkannya harus secara hati-hati dengan menuangkannya secara pelan-

pelan dan

indukan jantannya diikutkan

Perawatan Benih

Untuk pembesaran burayak/anakan, terlebih dahulu disiapkan medianya, yaitu air

yang sudah

diendapkan cukup lama dan diberi larutan blitz ich atau meteline blue untuk

membunuh jamur/bakteri.

Setelah dipindahkan, burayak mulai diberi makan. Umur 7-10 hari adalah masa yang

paling rawan,

karena pada masa itu cupang mulai berlatih menerima makanan luar.

Makanan yang biasanya diberikan adalah kuning telur ayam yang telah dimasak dan

dihancurkan, kutu air yang disaring, infusoria ataupun artemia, tergantung dari

ketersediaan makanan

yang dimiliki. Pemberian makanan dilakukan sehari sekali secukupnya.

Pembesaran

Budidaya cupang tidak memakan waktu lama, biasanya ikan umur dua bulan sudah

bisa

dipasarkan. Pada proses pembesaran, dilakukan pemberian makanan secara teratur,

mengawasi

kualitas air, dan melakukan pendederan. Anakan cupang yang berumur dua minggu

diberi makan kutu air

hidup. Biasanya makanan diberikan pagi dan sore hari. Setelah umur satu bulan,

dapat diberikan jentik

nyamuk halus (cuk).

Makanan yang mati (sisa) sebaiknya disipon/dibersihkan dengan menggunakan

selang agar air

tetap bersih dari kotoran. Sebaiknya penyiponan dilakukan paling lama seminggu

sekali, idealnya adalah

3 hari sekali dengan menyisakan air ¼ bagiannya. Penggantian air sangat

berpengaruh terhadap

pertumbuhan ikan. Semakin sering diganti maka pertumbuhan ikan semakin cepat.

Bila ikan cupang sudah kelihatan besar dan cukup padat, maka perlu dilakukan

pendederan ke

wadah yang lain yang lebih besar. Umumnya pada umur dua bulan cupang sudah

bisa disortir, terutama

yang jantan sudah bisa dimasukkan ke dalam botol/aquarium soliter untuk dilakukan

pemeliharaan lebih

lanjut. Cara memelihara ikan berkualitas akan diuraikan pada edisi selanjutnya.

Hama Penyakit

Seperti pada jenis ikan lainnya, budidaya cupang pun memiliki kendala hama dan

penyakit,

walaupun jarang sekali para pembudidaya menemukan cupangnya terkena penyakit.

Hama yang perlu

ditanggulangi adalah ular, burung dan yang paling penting adalah manusia. Untuk

mengatasinya adalah

dengan membuat pagar dan memberikan penutup pada kolam.

Sedangkan penyakit yang sering menyerang cupang adalah bintik putih/velpet yang

menempel di

bawah selaput lendir. Untuk mengatasinya gunakan air yang dicampur meteline

blue. Ikan sakit direndam

selama sehari semalam dan diberi aerasi.

Sebenarnya penyakit biasanya berasal dari makanan. Oleh karena itu makanan harus

dicuci

sebelum diberikan. Selain itu, pemberian makanan yang berlebihan dapat

menimbulkan sisa dan kotoran.

Pemasaran

Cupang dapat dipasarakan pada umur berapa saja tergantung kebutuhan para

pembudidayanya

baik untuk lokal maupun ekspor, sehingga harga yang didapatkan pun bervariasi.

Semakin terawat dan

bagus maka harganya pun semakin tinggi.

Pembeli ada yang datang langsung ke pembudidaya, atau pembudidaya dapat

menawarkan ke

agen-agen (supplier). Beruntung, di Kota Tangerang sudah terbentuk sistem plasma.

Sehingga para

pembudidaya sudah tidak pusing lagi memasarkan cupang karena sudah ada yang

menampung dan

memasarkan.

Untuk mengangkat harga cupang, cara yang dilakukan adalah dengan sering

mengadakan

kontes dan pameran. Prediksi tahun depan (2008) permintaan jenis cupang hias akan

semakin

meningkat karena pada tahun 2007 telah sering diadakan kontes baik di dalam

ataupun luar negeri.

Dengan demikian peluang untuk budidaya cupang tetap bagus dan cerah. Tinggal

bagaimana anda,

apakah ingin mencoba budidaya cupang yang cukup mudah dan menjanjikan ini?

Silahkan mencoba dan

jangan takut gagal !!

Diposkan oleh Hobiis ikan cupang (Nofgi) di 22:51 0 komentar

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBerbagi ke

Google Buzz

Kamis, 12 Agustus 2010

sejarah ikan cupang hias di indonesia

Sejarah Ikan Cupang Plakat di Indonesia

Ikan cupang plakat adalah ikan cupang hias dengan bentuk ekor yang lebih pendek

atau biasa disebut ikan ekor pendek. Cupang plakat berasal dari Thailand yang

pertama kali mengembangbiakannya. kata Plakad merupakan bahasa Thai yang

berarti cupang laga atau cupang aduan. cupang plakat memang sebenarnya

merupakan ikan cupang aduan atau laga yang berasal dari cupang alam. kata plakad

merupakan untuk membedakan antara ikan cupang hias dengan cupang aduan untuk

lebih familiar di kalangan internasional. kecantikan ikan cupang pelakat ini terlihat

pada bentuk sirip, gigi yang tajam, keindahan & kerasnya sisik ikan maupun gaya

bertarung nya.

Pada tahun 2000-an cupang plakat mulai dikenal luas oleh para hobies di Indonesia.

karena sebelumnya lebih di nominasi oleh ikan jenis serit maupun halfmoon. ikan

cupang plakat pertama kali dibawa & diperkenalkan di Indonesia oleh Henry

Gunawan, Hermanus & Joty Atmadjaja. Pada tahun 2003 pertama kali ikan cupang

plakad di konteskan oleh InBS dalam pagelaran InBS Award II di Gajah Mada Plaza,

tetapai pada saat itu masih pada tahap eksebisi. Plakat sengaja di perkenalkan untuk

menggairahkan pasar ikan cupang dalam rangka melawan boomingnya Lou Han.

semenjak itu ikan plakat makin banyak penggemarnya karena tampil dengan warna

baru & bentuk yang sangat unik. sukurnya ikan cuang mulai kembali di lirik para

pecinta ikan cupang.

Ikan cupang plakat pada awal kemunculannya mempunyai ekor berbentuk seperti

skop atau spade tail dengan tulang ekor yang hanya dua cabang. cupang yang

seperti ini biasa di sebut cupang plakat tradisional. memiliki ujung yang memanjang.

karena sirip dasinya atau ventralnya lebih panjang daripada sirip bawahnya.

Dalam perkembangannya plakat dikawinkan dengan ikan cupang half moon, yang

menghasilkan ekor yang berbentuk setengah lingkaran menyerupai huruf D tapi

bentuk besarannya tidak sebesar cupang half moon, jadi terlihat lebih imut. dan

mempunyai tulang ekor yang lebih banyak untuk menyokong ekornya yang

berbentuk half moon jadilah ikan jenis Plakat Halfmoon berekor pendek. bahkan ikan

cupang plakat ekor mawar (rose tail) mempunyai cabang ekor lebih dari 8 batang.

Persilangan plakat dengan double tail menghasilkan plakat double tail atau cupang

cagak ekor pendek dan plakat simetris, yang menambah kemeriahan ikan cupang

hias, tapi ikan cupang plakat cagak ini masih belum banyak di pasaran untuk

sekarang ini. Plakat Simetris atau symmetrical plakat memiliki sirip punggung

(dorsal) yang tinggi dan lebar, karena memiliki grn double tail yang resesif.

Penampilan ikan cupang plakat simetris sangat menawan sehingga oleh

International Betta Congress (IBC) dimasukan ke dalam kelas tersendiri. untuk

membedakan dengan plakat halfmoon & plakat tradisional.

Ada juga cupang plakat untuk dikembangkan agar tubuhnya tumbuh lebih besar &

indah di banding dengan cupang umumnya yaitu ber ukuran sekitar 10 - 12 cm

diukur dari ujung mulut samapai ujung ekornnya. jadi besarnya kurang lebih dua kali

besar ikan cupang normal. yang merupakan persilangan antara cupang alam dengan

plakat yang berbadan agak besar yang menjadikan ikan jenis baru yaitu ikan cupang

giant plakat.mengenai sejarah ikan cupang raksasa (Cupang giant) sudah saya bahas

pada artikel sejarah ikan cupang raksasa pada kesempatan sebelumnya. pada saat

pertama kali di perkenalkan di Jakarta International Betta Show 2007 di arena Flora

2007 Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. ikan cupang cupang raksasa plakat ini

dibandrol dengan harga US$1.000,- atau setara dengan Rp.10.000.000,- pada saat

itu.

By. Teguh Setiawan.

Posted by Teguh Setiawan at 10:09 AM 1 comments

Labels: Mengenal Ikan, Sejarah Ikan

Tuesday, January 19, 2010

Ikan Cupang Double Tail (Cagak)

Awal mula ikan cupang double tail atau ekor cagak tampil sejak adanya ikan cupang

jenis half moon hal ini sebenarnya adalah cacat genetik yang diderita ikan cupang

hingga membuat ekor ikan menjadi seperti terbagi dua di bagian tengah ekornya

(caudal). akibat mutasi genetik ikan ini memiliki sirip punggung yang panjangnya

sama dengan sirip bawah dan memiliki sirip ekor atau dua cuping sirip ekor yang

berbeda. dengan demikian jika ikan cupang mekar akan terlihat bercabang atau

ekornya terbagi dua(cagak).

Definisi lain double tail yang baik adalah suatu lingkaran penuh dengan tidak ada

ruang terbuka (sepasi) di antara ketiga sirip, baik sirip punggung, sirip bawah,

maupun sirip ekor. dasar sirip di belakang double tail tampak lebih luas

dibandingkan dengan singgle tail (ekor tunggal). Double tail yang ideal ialah

memiliki sirip bawah yang berhubuingan secara simetris dengan sirip atas atau sirip

punggung dan sirip ekor.

Cupang double tail mempunyai cuping ekor yang sama dan seimbang di atas dan di

bawah garis tengah ikan itu. Cuping ekor yang atas dan bawah harus seimbang.

bentuk lingkarang sama seperti kita melihat ikan jenis half moon hal ini adalah

bentuk yang ideal untuk kedua cuping ekor ketika mengembang.

Untuk gen double tail sangat rentan terhadap gen singgle tail apabila kita

mengawinkannya. karena itu apabila kita mencoba untuk mengawinkan ikan dengan

gen double tail dengan ikan cupang gen singgle tail maka akan menghasilkan lebih

banyak ikan singgle tail, dan bahkan akan menghasilkan ikan yang benar-benar jelek

karena ini akan mengakibatkan nilai jual ikan tidak bagus, karena ke indahannya

yang berkurang banyak. Singgle tail yang memiliki gen double tail biasanya ditandai

dengan sirip punggung atau dorsal yang luasnya dua kali sirip punggung dinggle tail

normal. jika double tail kita kawinkan dengan double tail juga kita akan

menghasilkan ikan double tail setidaknya seperempatnya saja dari seluruh anakan

ikan, hal ini di akibatkan belum kuatnya gen ikan double tail untuk mengikan gen

seluruh anaknya menjadi jenis double tail seperti orang tuannya. yang selebihnya

menjadi ikan singgle tail atau setengah double tail, tetapi tetap anakan ikan tersebut

mempunyai gen double tail, dan ketika nanti dikawinkan ketika ikan dewasa atau

cukup umur kemungkinan akan menghasilkan ikan doble tail juga walau jumlahnya

tidak terlalu banyak. kalau menurut teorinya seharusnya ikan double tail yang

dikawinkan dengan sesamanya akan menghasilkan ikan yang sejenis tetapi untuk

saat ini sepertinya belum. hal ini belum bisa di samakan seperti ikan jenis serit &

half moon.

Untuk di Indonesia ikan jenis double tail belum terlalu banyak di ternakan karena

faktor keberhasilan memperoleh double tail yang sempurna sangat kecil. ynag

membuat para pecinta ikan cupang double tail masih kesulitan untuk mendapatkan

ikan cupang jenis ini dengan kwalitas yang baik. untuk dipelihara maupun untuk

kontes ikan cupang. tidak semua ikan cupang menyediakan kelas double tail karena

faktor masih sedikitnya ikan jenis ini.

By. Teguh Setiawan

Posted by Teguh Setiawan at 7:08 AM 0 comments

Labels: Mengenal Ikan

Friday, December 11, 2009

Sejarah Ikan Cupang Giant (Raksasa)

Ikan Cupang Giant atau raksasa adalah ikan cupang yang berukuran lebih dari

normal, hingga mencapai +/-12 cm. Cupang raksasa ini terlihat sangat besar dengan

bentuk tubuh yang tebal. Karena besarnya, terlihat cupang ini tidak seaktif cupang

normal, namun tetap memiliki keagresivitasan sebagaimana layaknya cupang. Insang

terbuka dengan gerakan siap menyerang selalu diperlihatkan ketika bertemu

musuhnya. Sirip akan dinaikin seakan memperlihatkan kemarahannya. Keindahan

cupang hias masih terlihat namun untuk cupang raksasa jenis halfmoon dan serit

belum didapat bentuk sirip yang sekokoh cupang halfmoon dan serit yang normal.

Penemunya yang pertamakali adalah Mr. Athapon (Uncle Sala) dan anaknya Mr.

Natee, peternak Thai pemilik Diamond Fish Farm yang pertama kali

mengembangbiakan cupang raksasa pada tahun 1999. Mereka mendapatkan seekor

cupang plakat yang memiliki panjang 4 inchi (10 cm) dikolam mereka dan memiliki

ide untuk mengembangkan cupang tersebut. Mereka mencari indukan betina yang

besar dari sekitar 300 an kolam mereka untuk pasangan si cupang plakat raksasa

yang mereka miliki. Dengan tidak pantang menyerah mereka mengawin silangkan

cupang raksasa tersebut sehingga dicapai ukuran dan bentuk yang dikehendaki.

Pada tahun 2001 Uncle Sala mulai memasarkan cupang raksasanya dan

menamakannya Giant Betta. Setahun kemudian dikirimnya giant betta ini mengikuti

kontes cupang internasional IBC di Amerika Serikat. Ketika itu harga seekor giant

betta ditawarkan di Aquabid seharga US$ 1000 dan terjual.

Pada awalnya untuk mencapai ukuran 3 inchi (7.5 cm) dibutuhkan waktu 8-9 bulan

namun sekarang untuk mencapai ukuran yang sama dapat dicapai hanya dalam

waktu 5 bulan saja. Sementara sirip dan warna sudah berkembang semakin

bervariasi sehingga didapat giant halfmoon, giant double tail, giant serit. Ukuran

terbesar yang dapat ditemukan adalah 5 inchi (12.5 cm) pada giant berumur lebih

dari 1 tahun.

Posted by Teguh Setiawan at 10:33 PM 3 comments

Labels: Mengenal Ikan, Sejarah Ikan

Monday, December 7, 2009

Ikan Cupang Di Sekitar Kita

Ikan cupang bukan hanya di sukai oleh kalangan anak-anak saja tapi yang pastinya di

sekarang di sukai oleh seluruh kalangan termasuk kalangan orang kantoran, karena

ikan jenis ini adalah ikan yang sangat mudah untuk di pelihara, karena tidak

memerlukan aerator atau pelembung udara ataupun sirkulasi air dengan

menggunakan pompa. Ikan cupang terkenal karena ketahanan tubuhnya karena

sangat mudah perawatannya atau ikan yang termasuk bandel perawatannya.

hanya dengan menggunakan toples cantik atau sederhana anda dapat memelihara

ikan cupang yang cantik ini, toples atau aquarium dapat di taruh didalam ruangan

tamu, meja belajar, meja kantor dan lain-lain dimanapun kita suka. Ikan cupang akan

memekarkan insangnya atau ngedok dan juga memekarkan sirip-siripnya apabila

melihat lawannya yaitu ikan cupang lainnya. karena ikan jenis ini sangatlah agresif &

selalu melindungi daerah kekuasaannya, tapi tenang saja terhadap tangan manusia

tidak menggigit kok...hehehe, tidak seperti Ikan Oskar maupun Lauhan yang

lumayan galak.

Nah Bagi Anda yang suka dengan Tanaman Air ikan cupang adalah kawan yang baik

untuk memanjakan anda dan tanaman anda tentunya karena dengan adanya ikan

cupang didalam Vas, toples atau pun botol yang anda isi dengan tanaman kesukaan

anda, tanaman & ikan cupang pajangan anda akan terlihat lebih indah. Dan hal ini

juga dapat menjaga agar tidak ada anak nyamuk atau cuk yang hidup disana, yang

dapat mengakibatkan akibat yang sangat fatal apabila ada nyamuk aides agypti atau

nyamuk demam berdarah atau sebangsanya yang sangat membahayakan keluarga

kita.

Ikan Cupang ada beberapa Tipe ada yang Tipe Aduan & Tipe Hias kalau tipe aduan

terkenalnya ikan aduan Bangkok-Thailand, Singapura, Bagan-Sumatra, dan Lain-lain.

Untuk Tipe jenis hias sangat bermacam macam jenis & warna ini yang pasti anda

sangat suka termasuk saya. ada yang berjenis Half Moon, Serit, Plakat dan lain-lain.

kenapa disebut jenis ikan cupang hias karena keindahan pada bentuk sirip ekor,

badannya yang indah juga warnanya yang sangat menawan membuat orang yang

melihatnya ingin memeliharanya.

Bagi yang ingin memilikinya ikan cupang ini banyak di perjual belikan di pasar-pasar

ikan, di toko ikan hias, penangkarannya, maupun di perumahan yang mencoba

menjual ikan cupangini. Untuk harganya relatif murah untuk pemulan anda hanya

mengeluarkan kocek sebesar Rp5.000,- s/d Rp15.000 ,- untuk setiap ikan cupang

pejantannya. gimana tertarik silahkan mencoba memeliharanya.

By. Teguh Setiawan

Posted by Teguh Setiawan at 8:54 PM 0 comments

Labels: Tips Memelihara Ikan

Saturday, December 5, 2009

BETTA ALBIMARGINATA

Ikan Cupang ini termasuk jenis ikan cupang liar atau cupang alam. Di Asia tenggara

juga termasuk Indonesia mepunyai jenis ikan baru yaitu Betta Albimarginata.

Cupang jenis ini ditemukan sejak tahun 1993 oleh Maurice Kottelat di Kalimantan

Timur. Albimarginata berarti bertepi putih, karean warna sirip, ekor & bawah

berwarna putih. bahkan sirip dan dasinya pun berujung putih. ukurannya hanya

berkisar 5 cm, (2 inci) dan ikan ini termasuk yang terkecil di antara jenis ikan

cupang yang kita kenal.

Betta Albinamarginata merupakan jenis mouthbreeder atau ikan yang mengerami

telurnya dalam mulutnya sampai menetas & mengelurkan anak-anak mereka pada

waktunya. Pejantan Betta Albimarginata megerami telurnya dan anaknya dalam

mulutnya selama 12 hari pada suhu 26-27 derajat celcius. jenis ini juga di tangkap

oleh Dickman, Knorr & Gram di aliran sungai Sembuak selebar 2 meter, di kota

Malinau sekitar 1996 yang letaknya kira-kira 100 km dari tempat Kottelat

menangkap spesimennnya.

Menurut Kottelat Betta Albimarginata sangat mirip dengan Betta Channoides

sehingga cukup membingungkan. tetapi beruyak keduannya berbeda sama sekali.

beruyak Betta Albimarginata berwarna hitam dan berukuran 5 mm, sedangkan

beruyak Betta Channoides berwarna terang seperti beruyak guppy. Betta

Marginatata ditemukan di perairan dangkal diantara akar-akar tumbuhan, dengan

pH 5,5 temperatur 27 derajat celcius, dan kesadahan 3 dH.

By. Teguh Setiawan

Posted by Teguh Setiawan at 9:01 AM 0 comments

Labels: Mengenal Ikan

Wednesday, December 2, 2009

Bisnis Kewirausahaan Ikan Cupang

A. Latar Belakang

Ikan cupang yang selama ini kita kenal mempunyai nama lain yaitu Betta fish atau

biasa di sebut dalam bahasa inggris yaitu Fighting fish, ikan ini sangat agresif,

penyendiri, mempunyai bentuk & warna sangat indah. Saat ini ikan cuang sangat di

minati parapencinta ikan cupang baik lokal maupun manca negara dan tentunya juga

anak-anak yang sangat menggemarinya. Maka itu berbisnis ikan cupang sangatlah

baik karena selain modalnya yang sangat relatif kecil, perawatan &

pengembangbikan yang sangat mudah juga sangat mudah dalam penjualannya.

Inilah dasar mengapa berbisnis ikan cupang sangatlah bagus untuk orang-orang

yang mempunyai kemauan berusaha & keuletan dalam mengerjakannya.

Jikalau Anda penggemar atau penghobi ikan hias, cobalah membudidayakan ikan

cupang sebagai alternatif penghasilan tambahan atau penghasilan sampingan.

Karena modal yang dibutuhkan dalam pembudidayaan ikan cupang tidaklah besar,

Anda hanya mengeluarkan modal sebesar Rp. 10.000.- s/d Rp. 20.000,- untuk

sepasang ikan cupang, sebagai indukan. Sebagai wadah tempat ikan atau

aquariumnya, Anda bida memanfaatkan bekas botol air kemasan yang tentunya Anda

bisa mendapatkan dengan mudah di sekitar lingkungan rumah Anda. Untuk pakan

ikan cupang tidaklah memerlukan pakan ikan yang mahal-mahal, cukup carikan

nyamuk mati, jentik-jentik nyamuk atau sisakan beberapa serat daging dari lauk

pauk yang kita makan sehari-hari.

Tentunya Anda harus mempelajari terlebih dahulu bagaimana cara mengawinkan

ikan cupang hingga bertelur dan menetaskannya. Kembangkanlah lagi dengan cara

mengawinkan anak-anak ikan cupang tersebut, pilihlah anak ikan cupang yang sehat

dan mempunyai sifat genetis yang baik. Anda bisa menjual anakan ikan cupang ke

pasaran dengan harga Rp. 1.500 s/d 2.000 per ekor. Dari sepasang induk ikan

cupang bisa dihasilkan 500 s/d 700 anak ikan cupang. Anda bisa hitung sendiri

berapa pemasukan yang Anda dapatkan bila Anda punya 10 pasang indukan.

Lumayan, khan?

Apalagi kalau Anda bisa menghasilkan ikan cupang kualitas aduan, kontes atau

bahkan kualitas ekspor. Anda bisa mendapatkan ratusan ribu rupiah per ekor.

Namun, sebelum itu Anda harus membayar terlebih dulu dengan ketelatenan dan

ketekunan, karena kendala yang biasa dihadapi adalah masalah air, makanan, media,

suhu dan penyakit. Cari tahu mengapa ikan cupang Anda misalnya mati, apa

penyebabnya? Perbaiki kesalahan-kesalahan tersebut dan mulailah lagi dari awal.

Dari beberapa materi motivasi mengatakan, Anda akan mendapatkan hasilnya

setelah mengalami dua atau tiga kali kegagalan.

B. Dasar-dasar yang mendukung bisnis ikan cupang

Awal untuk memulai bisnis ikan cupang yaitu kita harus mengetahui jenis-jenis ikan

cupang, Memilih/membeli Indukan yang baik, pengembangbiakannya, perawatan

dan penjualannya.

Mengenal Jenis-Jenis Ikan Cupang

Sebelum kita mengenal jenis-jenis ikan cupang kita harus mengenal terlebih dahulu

biologi dalam ikan cupang yaitu :

Filum : Chordata

Subfilum : Craeniata

Kelas : Osteichthyes

Subkelas : Actinopterygii

Super Ordo : Teleostei

Ordo : Percomorphoidei

Subordo : Anabantoidei

Famili : Anabantidae

Genus : Betta

Spesies : Betta Splendens

Asal : Thailand, Indonesia, Malaysia, kawasan Asia Tenggara, Asia Pasifik, sampai

Afrika

Nama Inggris : Siemese Fighting Fish

Nama Lokal : Cupang Laga, Kalakatau (Kalimantan)

Ikan Cupang Hiup di daerah tropis, terutama di benua Asia sampai Afrika. Habitat

asalnya di daerah perairan dangkal dan berair jernih, seperti daerah persawahan

hingga sungai yang bertemperatur 24-27 derajat celcius, dengan pH berkisar 6,2 –

7,5 serta tingkat kandungan mineral terlarut dalam air atau kesadahan (hardness)

berkisar 5-12 dH. Pada umumnya cupang sanggup hidup dan berkembang biak

dengan baik pada kisaran pH 6,5 - 7,2 dan hardness berkisar 8,5 – 10dH.

Cupang Aduan & hias dibagi lagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

1, Halfmoon (setengah bulan), cupang jenis ini memiliki sirip dan ekor yang lebar

dan simetris menyerupai bentuk bulan setengah. Jenis cupang ini pertama kali

dibudidaya di Amerika Serikat oleh Peter Goettner pada tahun 1982.

2. Crowntail (ekor mahkota) atau serit, cupang jenis ini pertama kali dibudidayakan

oleh seorang peternak cupang bernama A. Yusuf yang tinggal di daerah Jakarta

Timur, pada tahun 1997 namun adapula sebagian mengatakan dibudidayakan

pertamakali oleh Muhammad Yamin dari daerah Jakarta Barat. Ciri utamanya adalah

sirip dan ekornya yang menyerupai sisir sehingga di namakan serit.

3. Double tail (ekor ganda)

4. Plakat Halfmoon hampir mirip cupang laga tapi mempunyai ekor & sirip lebih

lebar & indah

5. Giant (cupang raksasa), cupang jenis ini merupakan hasil perkawinan silang

antara cupang biasa dengan cupang alam, cupang jenis ini ukurannya bisa mencapai

12 cm.

6. Aduan Atau Cupang Laga mempunyai Gigi & sisik yang tajam juga kuat, dengan

ekor yang pendek, & sangat agresif.

jika anda pemain cupang yang baru, ciri pertama yang harus kita lihat adalah

kesehatan cupang itu sendiri. apakah ikan yang kita pilih itu dalam keadaan sehata

atau sakit. Kalau yang sehat ikan sanagat lincah, berwarna cerah, sirip dan ekornya

selalu di kibar-kibarkan atau selalu mengembangkan ekoranya ketika di dekatkan

dengan ikan cupang lainnya jadi dengan kata lain ekor & siripnya tidak kucup terus.

Pada cupang yang kurang sehat, ekor dan siripnya selalu kuncup, dan sering

menggerak-gerakan badannya seperti kegatalan, bahkan warnanya terlihat kurang

cerah, kadang cupang yang seperti ini badannya terlihat belang-belang putih yang

bertanda ia kurang sehat dan penakut.

2. Memilih warna yang baik. baiknya bagi pemula memilih warna-warna dasar dulu

atau warna solid, seperti hijau polos, biru polos, merah polos dan lain-lain yang

penting warna solid ya.., jadi tidak ada noda lain di tubuh ikan, untuk pembeli yang

sudah berpengalaman terserah memilih ikan yang berwarna apa saja untuk di

pelihara ataupun di konteskan kembali.

3. Pilihlah cupang dengan sirip & ekor yang baik, warnanya terang, sirip-sirpnya

terbuka harmonis dan sempurna, tidak ada bayangan lain di ujung-ujung ekor &

siripnya.tidak ada jarak antara sirip bawah dan ekor (caudal) ataupun antara sirip-

sirip (dorsal) punggung.sirip-sirip merapat sempurna ketika ikan membuka dan

memekarkan sirip-sirip mereka.

4. Warna badan harus bersih, tidak ada noda jamur, atau beludru pada badan ikan.

kemampuan berenangnya sangat lincah & gagah, ikan yang terkena gangguan kemih

biasanya mengerak-gerakan ekornya dengan cepat.

5. Sebaiknya membeli ikan cupang pada peternak-peternak yang terpercaya atau

yang sudah terkenal dari dulu memiliki kualitas ikan yang baik, peternak yang selalu

menjadi peserta lomba ikan cupang ataupun pada juri ikan cupang. saya sangat

rekomendasikan untuk mengetahui asal-usul genetisnya, ya.. paling tidak keturunan

ikan-ikan juara. Banyak peternak-peternak handal mengiklankan hasil ternakannya

di media-media masa khususnya agrobisnis. komunikasi dapat di lakukan dengan

SMS, hubungan langsung dengan telepon, lewat internet dangan fasilitas email

ataupun blog-blog seperti yang saya lakukan ini. beberapa peternak sudah memiliki

website ataupun blog-blog untuk memasarkan ikan-ikan hasil budidayanya.

Cara Pengembangbiakan Ikan Cupang

Keindahan tubuh dan ciri-ciri yang spesifik yang dimiliki oleh setiap ikan hias serta

nilai ekonomis, adalah faktor utama yang harus diperhatikan dalam budidaya ikan

hias. Salah satu jenis ikan yang memiliki syarat-syarat tersebut adalah ikan cupang

hias.

Untuk membudiayakan atau mengembangkan ikan cupang hias tidaklah memerlukan

lahan yang luas, cukup menyediakan areal sekitar 5 meter persegi. Di Wilayah

Jakarta Pusat budidaya ikan cupang ada yang dilakukan diatas dak rumah dan

dipekarangan yang relatif sempit, dengan menggunakan wadah bekas ataupun kolam

bak semen atau akuarium. Ikan ini relatif mudah dipelihara dan dibudidayakan,

karena tidak memerlukan pakan khusus. Pakan ikan untuk benih biasanya digunakan

pakan alami berupa kutu air atau daphnia sp. yang dapat ditemukan di selokan yang

airnya tergenang. Untuk induk cupang digunakan pakan dari jentik-jentik nyamuk

(cuk). Untuk pertumbuhan anak ikan bisa diberi kutu air dan diselingi dengan cacing

rambut, akan lebih mempercepat pertumbuhan anak ikan.

Wadah Budidaya

Pada umumnya wadah pemeliharaannya adalah bak semen atau akuarium yang

ukurannya tidak perlu besar yaitu cukup 1 x 2 m atau akuarium 100 x 40 x 50 cm,

sedang wadah perkawinannya lebih kecil dari wadah pembesaran, yang bisa

digunakan antara lain : baskom, akuarium kecil atau ember dapat dipakai untuk

memijahkan ikan.

Ciri-ciri khusus

Ciri-ciri khas yang dimiliki oleh ikan cupang hias jantan adalah selain warnanya yang

indah, siripnya pun panjang dan menyerupai sisir serit, sehingga sering disebut

cupang serit. Sedangkan ikan betina warnanya tidak menarik (kusam) dan bentuk

siripnya lebih pendek dari ikan jantan.

Ciri ikan jantan untuk dipijahkan :

Umur +/- 6 bulan

Bentuk badan dan siripnya panjang dan berwarna indah.

Gerakannya agresif dan lincah.

Kondisi badan sehat (tidak terjangkit penyakit).

Ciri-ciri ikan betina :

Umur telah mencapai +/- 6 bulan

tidak terlalu agresif

Bentuk badan membulat menandakan siap kawin.

Gerakannya lambat.

Sirip pendek dan warnanya tidak menarik.

kondisi badan sehat.

Pemijahan dan perawatan ikan

Setelah induk cupang hias dipersiapkan begitu pula dengan wadahnya maka langkah

selanjutnya adalah melakukan pemijahan :

1. Persiapkan wadah baskom/akuarium kecil dan bersih.

2. Isi wadah dengan air bersih dengan ketinggian 15 - 30 Cm.

3. Masukkan induk ikan cupang jantan lebih dahulu selama 1 hari.

4. Tutup wadah dengan penutup wadah apa saja.

5. Sehari kemudian (sore hari) induk betina telah matang telur dimasukan ke dalam

wadah pemijahan.

6. Biasanya pada pagi harinya ikan sudah bertelur dan menempel disarang berupa

busa yang dipersiapkan oleh induk jantan.

7. Induk betina segera dipindahkan dan jantannya dibiarkan untuk merawat telur

sampai menetas.

Pembesaran anak

1. Ketika burayak ikan cupang sudah dapat brenang dan sudah habis kuning

telurnya, sudah harus disiapkan media yang lebih besar untuk tempat pembesaran.

2. Pindahkan anakan bersama induk jantannya.

3. Kemudian benih ikan diberi makanan kutu air dan wadah ditutup.

4. Sepuluh hari kemudian anak ikan dipindahkan ke tempat lain.

5. Dan selanjutnya setiap satu minggu, ikan dipindahkan ke tempat lain untuk lebih

cepat tumbuh.

Pasca Panen

Pasca panen yaitu setelah ikan cupang hias mencapai 1 bulan sudah dapat dilakukan

pemanenan sekaligus dapat diseleksi atau dipilih. Ikan yang berkwalitas baik dan

cupang hasil seleksi dipisahkan dengan ditempatkan ke dalam botol-botol tersendiri

agar dapat berkembang dengan baik serta menghindari perkelahian. Setelah usia 1,5

sampai 2 bulan cupang hias mulai terlihat keindahannya dan dapat dipasarkan.

Cara Perawatan Ikan Cupang

a. Cara Perawatan Ikan Cupang Adu atau Laga

Untuk mendapatkan jenis yang baik, ada beberapa saran untuk itu.Peliharalah yang

masih bakalan (muda). Asalkan tidak cacat, berkelamin jantan, sehat dan lincah.

Perhatikan pula warna tubuhnya yang harus cemerlang, warnanya harmonis, merata,

baik di tubuh dan siripnya, serta bermental baja.

Menurut pengalaman para pakar, untuk memperoleh bakalan cupang hias yang baik

memang tidak sesulit mendapatkan bakalan cupang aduan. Sebab cupang hias lebih

mudah dilihat kelebihan fisiknya ketimbang jenis aduan yang kudu dinilai juga gaya

bertarungnya, pukulan andalannya dan perilaku lain yang kadang susah ditebak jika

tak melihat sendiri. Sementara cupang aduan belum dijamin kualitasnya hanya

dengan melihat sosoknya.

Usia cupang bakalan yang ideal untuk dipelihara berkisar 1,5—5 bulan. Di umur itu,

harganya lebih murah ketimbang kalau membeli yang dewasa. Lagi pula

menyaksikan ia berkembang dan bertumbuh besar, punya keasyikan tersendiri. Saat

ini cupang untuk kontes usianya 3—5 bulan dengan kategori yunior.

Untuk membekali cupang agar memenangkan kontes di kemudian hari, perlu

mengikuti latihan. Training itu dilakukan saat ikan berusia ideal yakni 1,5—2 bulan

dengan sarana yang ideal bagi perkembangannya. Ibarat melatih calon atlet,

sebaiknya sejak dini juga diperkenalkan ”teknik bertanding”.

Langkah-langkahnya sebagai berikut. Bila kita memperoleh dengan cara membeli,

cupang dimasukkan ke dalam akuarium soliter dan diberi penyekat antar- akuarium

lainnya. Air yang dipakai harus diganti tiap tiga hari sekali. Agar tetap nafsu

makannya terjaga, airnya ditambahkan ammonia chloraminei dengan dosis 2 ml tiap

2,5 liter air.

Di pagi hari bukalah sekat setinggi setengah ketinggian air selama sepuluh menit. Ini

bertujuan agar cupang saling berhadapan dan terbiasa mengembangkan sirip-

siripnya di dalam air.

Sesudah sepuluh menit, sekat kembali ditutup seluruhnya. Barulah diberi pakan

sampai kenyang, tetapi usahakan agar tak ada sisa makanan untuk menjaga

kebersihan air.

Jika siang hari, sekat kembali dibuka. Biarkan sepuluh menit saling berhadapan.

Setelah selesai, sekat ditutup kembali dan pakan diberikan. Sore hari, masukkan ke

dalam akuarium cupang betina yang belum siap kawin. Biarkan selama 15—20

menit. Jika betina lebih galak, segera pisahkan. Bila telah selesai, pakan baru

diberikan.

Pelatihan lain yang tak kalah penting adalah penjemuran. Namun frekuensinya tidak

tiap hari, cukup dua kali seminggu dan lamanya sekitar 15—20 menit, sambil

dihadapkan dengan cupang dari kategori lain. Sesudah itu jangan lupa untuk

mengganti air dengan penyifonan (disedot), sisakan sepertiganya. Lalu isi dengan air

yang sudah diinapkan.

b. Cara Perawatan Ikan Cupang Hias

di sini saya akan menjelaskan satu contoh yaitu jenis cupang serit. ikan Cupang Serit

adalah jenis unggulan asli Indonesia. Dalam perawatan ikan jenis ini memang sedikit

agak diperlukan waktu & tenaga yang lebih banyak di bandingkan dengan merawat

ikan jenis aduan. bentuknya yang sangat cantik amat membuat para pecinta ikan

cupang khususnya banyak yang menyukainya dan banyak yang bertanya bagaimana

cara merawat ikan jenis serit ini secara baik & benar.

1. pada umur 1 bulan kita dapat melihat dari bentuk ikan jenis serit ini biasanya

sudah terlihat jelas mana yang jantan dan mana yang jenis betina, karena pada ikan

jantan biasanya warnanya lebih jelas & menyala beda dengan cupang dengan jenis

betina biasanya tampilannya sangat biasa dengan bentuk badan lebih oval dan

waranya kurang cerah. dalam ukuran ini dapat dibedakan pula ikan ini besarnat

akan menjadi jenis serit atau jenis lain, hal ini terjadi apabila ikan dicampur dengan

anakan ikan jenis lainnya. dapat dilihat dari ekornya yang lebih bergerigi dibanding

ikan jenis Half Moon ataupun jenis cupang aduan.

2. pada umur 1 bulan ini ikan cupang masing boleh di campur pada satu kolam

asalkan makanan yang di sediakan cukup untuk semua ikan yang ada di dalamnya.

apabila tidak kita sudah tahu kalau ikan cupang adalah jenis karnivora yang juga

bisa melakukan kanibalisme terhadap sesamanya. atau paling tidak ekor atau bagian

lain pada tubuh ikan cupang ini akan robek atau terluka. hal ini akan merusak

keindahan ikan cupang jenis serit ini.

3. baiknya apabila ikan sudah ber umur antara 2 s/d 3 bulan ditaruh pada wadah

yang berbeda untuk menghindari rusaknya ekor atau bagian lain pada ikan.

4. ikan cupang jenis ini memang agak sedikit cengeng pada air yang kurang bersih.

jadi baiknya 1 minggu sekali air harus diganti agar tidak membuat serit pada ikan

cupang menjadi berbentuk spiral atau kriting, jadi ketika mekar sudah tidak

sempurna mekarnya dan apabila sudah melilit akan membuat ekor ikan cupang serit

ini patah-patah, jadi perhatikan ini ya...

5. makan yang di sarankan untuk ikan ini agar menjaga warna menjadi lebih bagus

dan kesehatan ikan lebih terjaga saya merekomendasikan ikan cupang serit ini

diberimakan hanya cuk (jentik nyamuk) & kutu air asalkan penyajiannya jangan

terlalu banyak pada setiap wadah karna dapat membahayakan ikan cupang serit ini.

kenapa? kadang apabila terlalu banyak cuk ataupun kutu air yang tidak dimakan

ikan cupang dapat menyerang ekor ikan dan mengakibatkan kerontokan atau patah-

patah, jadi secukupnya aja ya..., dan jangan beri makan ikan ini pelet karena

makanan yang ini kurang di sukai ikan cupang & sisanya menjadi kotoran di

wadahnya jadi dapat merusak ekor ikan cupang. pasti anda gak mau begitu kan...

apabila demikian pastilah ikan anda akan lebih sehat & cantik.

C. Target Usaha Atau Penjualan

Target penjualan ikan adalah parapecinta ikan Cupang atau Hobies, Pedagang ikan

hias, Eksportir ikan hias, danjuga tentunya anak-anak yang merupakan pasar

potensial yang sampai sekarang tiada habisnya.

Penjualannya dapat di lakukan secara langsung & tidak langsung.

Penjualan secara langsung dapat dilakukan langsung dari peternakannya kepada

pedagang dengan menjual secara partai/grosir dan bisa juga secara satuan.lewat

toko-toko ikan hias, langsung dari rumah kita sendiri dengan hanya menyediakan

sdikit lahan untuk melakukan penjualannya, ataupun langsung mendatangi pembeli

seperti di pasarkan di pasar-pasar ataupun sekolah.

Penjualan secara tidak langsung seperti yang saya telah sebutkan diatas yaitu

dengan mengiklankan hasil ternakannya di media-media masa khususnya agrobisnis.

komunikasi dapat di lakukan dengan SMS, hubungan langsung dengan telepon,

lewat internet dangan fasilitas iklan geratis, email ataupun blog-blog seperti yang

saya lakukan ini. beberapa peternak sudah memiliki website ataupun blog-blog untuk

memasarkan ikan-ikan hasil budidayanya.

By. Teguh Setiawan

Posted by Teguh Setiawan at 7:51 AM 9 comments

Labels: Bisnis Ikan, Cara Budidaya Ikan, Mengenal Ikan, Tips Memelihara Ikan

Tuesday, December 1, 2009

SEJARAH AWAL MULA IKAN CUPANG ALAM DI THAILAND

Cupang alam dikenal sebagai ikan aduan sejak 2 abad yang lalu. para nenek moyang

bansa Thai merupakan bangsa pertama yang yang menangkap dan memperkenalkan

cupang dari alam untuk di adu. ada tiga jenis cupang yang sangat populer dan sering

di jadikan ikan aduan. yakni Betta Imbellis dari selatan Thailand, Betta Splendens

dari bagian tengah, dan Betta Smaragdina di sebelah utara Thailand. Dari permainan

sekelompok orang yang mengisi waktu luangnya saat beristirahat di sawah,

kebiasaan ini menjadi suatu bentuk persaingan antar kelompok & antar kampung.

Kemenangan dalam laga cupang akhirnya menjadi kebanggan kampung. umumnya

untuk menjaga nama baik kampung, biasanya penduduk merahasiakan tempat

penangkapan cupangnya dari parapesaingnya. Ikan yang diadu menjadi sarana

gengsi bagi kampung tertentu. Sejak itu cupang yang ditangkap di sawah mulai

diternakan untuk menghasilkan cupang juara yang mempunyai kemampuan

berkelahi yang baik.

Diposkan oleh Hobiis ikan cupang (Nofgi) di 00:07 0 komentar

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBerbagi ke

Google Buzz

Selasa, 10 Agustus 2010

Artikel Ikan Cupang

Ikan cupang sebagai ikan hias yang sangat populer dikalangan para pecinta ikan hias

memiliki daya tarik tersendiri. Di pasaran terdapat dua jenis ikan cupang yakni

cupang adu dan cupang hias. Varietas cupang hias dikenal dengan nama ilmiah betta

splendens. Sedangkan cupang aduan ada berbagai macam varietas antara lain betta

imbelis, betta rubra, betta unimacullata, dll. Ikan dari genus betta ini merupakan

kerabat dekat gurami karena satu ordo yakni ordo labyrinth. Ikan cupang memiliki

kemampuan untuk mengambil nafas langsung ke permukaan air. Hal ini berkat

organ bernama labirin yang berada di insang ikan cupang.

Pada ikan cupang hias memiliki sirip dan ekor yang indah berwarna-warni. Cupang

hias tidak harus berbuntut panjang sebab saat ini telah lahir strain baru yakni jenis

plakat. Cupang jenis plakat sepintas mirip dengan cupang aduan namun memiliki

bentuk tubuh yang lebih indah dan warna yang cemerlang. Cupang aduan secara

general memiliki ciri fisik dengan bentuk tubuh yang kurang menarik dan biasanya

berwarna gelap. Keindahan ikan cupang sudah sangat diakui oleh para pecinta ikan

hias.

Salah satu bukti betapa besarnya pamor ikan ini adalah dengan dibentuknya IBC

(international betta congress) yang merupakan komunitas pecinta ikan cupang di

seluruh dunia. Ikan cupang sebagai hewan peliharaan tidak hanya di Indonesia

melainkan sampai ke mancanegara. Padahal ikan cupang merupakan varietas asli

yang berasal dari daerah tropis asia tenggara yang khususnya berasal dari

Indonesia. Dahulu ikan cupang dari indonesia di introduksi ke luar negeri. Mereka

melakukan perkawinan untuk menghasilkan varietas baru yang menjadi ikan cupang

seperti sekarang ini. Negara yang kini menjadi eksportir cupang dunia antara lain

Singapura, Thailand, Indonesia, Brunei, dan Malaysia.

Posisi Indonesia yang hanya menduduki peringkat ketiga agak dipertanyakan. Hal ini

diakibatkan Indonesia memiliki kekayaan varietas yang lebih unggul jika

dibandingkan dengan negara lain juga didukung dengan lingkungan yang merupakan

habitat asli ikan cupang. Sayangnya di negeri ini budidaya ikan cupang hias masih

dianggap sebelah mata. Berdasarkan data terakhir dari IBC, di Thailand setiap

bulannya sebuah farm (peternakan) menghasilkan 10.000 ikan yang di ekspor ke luar

negeri terutama Amerika dan Eropa. Jumlah farm di Thailand sendiri mencapai

ribuan.

Ikan hias ini jika dikelola dan dibudidayakan dengan serius maka akan sangat

menguntungkan. Akan tetapi untuk menghasilkan keuntungan yang besar kita juga

membutuhkan modal yang cukup besar. Karena memang harga indukan berkualitas

cukup mahal di pasaran.

Kelebihan yang dimiliki ikan cupang antara lain :

1. Merupakan ikan yang tidak mengenal musim kawin. Sehingga kapan saja dapat

melakukan pembudidayaan.

2. Ikan cupang dikenal sebagai ikan yang tahan banting. Ikan ini sangat tahan

terhadap berbagai penyakit yang menyerang. Selain itu ikan cupang memiliki

toleransi yang tinggi terhadap perubahan kualitas air.

3. Varietas ikan hias memiliki warna yang banyak dan beraneka ragam jenis. Jika

dilakukan perkawinan silang secara intensif akan menghasilkan keturunan yang

sangat menarik.

4. Selain keindahan fisiknya ikan cupang juga memiliki sifat periang yang dapat

dijadikan pelepas stress. Peluang dengan banyaknya kontes cupang hias di

Purwokerto yang frekwensinya semakin intensif.

5. Pemasaran ikan yang sangat mudah dan digemari dari berbagai kalangan. Mulai

dari orang tua sampai dengan anak-anak sekolah dasar.

Prospek ikan cupang sebagai ikan hias sangatlah besar setiap harinya permintaan

ikan hias ini cukup signifikan. Penikmatnya tidak hanya dikalangan anak kecil seperti

jaman dulu. Ikan cupang kini digemari banyak orang dari berbagai usia, golongan

dan segala lapisan segmentasi masyarakat. Pemasarannya tergolong mudah karena

permintaan akan ikan ini terus mengalir. Serta jenis cupang hias juga sangat banyak,

mulai dari jenis slayer, serit (crown tail), halfmoon, double tail/cagak, sampai jenis

plakat. Ikan cupang memiliki tempat tersendiri dikalangan pecinta ikan hias. Perlu

diingat bahwa ikan ini tidak mengenal musim seperti ikan louhan, diskus, tetra, dll.

Krisis ekonomi seperti saat ini juga menuntut kita untuk memutar otak guna mencari

penghasilan tambahan. Salah satu alternatifnya adalah dengan menjadi breeder ikan

cupang. Pekerjaan ini mungkin terlihat remeh dan prospeknya kurang menjanjikan.

Namun jika ini digarap dengan serius dan ketekunan, kita akan memperoleh hasil

yang tidak mengecewakan.

Purwokerto yang merupakan daerah yang menjadi tempat transit penghubung

antara jawa tengah dan jawa timur merupakan daerah yang cukup potensial dalam

pengembangan ikan cupang. Maraknya kontes-kontes cupang hias yang

dilaksanakan di kota ini mulai dirasakan akhir-akhir ini. Banyak anak-anak sampai

kalangan orang tua turut berpartisipasi. Angka permintaan ikan cupang hias cukup

tinggi. Dalam satu hari berdasarkan survey kami jumlah transaksi ikan yang

dilaksanakan sampai dengan 1500 ekor per pekan.

Namun sayangnya dengan angka permintaan yang cukup besar masih belum bisa

dipenuhi oleh para pedagang. Banyak permintaan ikan cupang hias tidak dapat

dipenuhi di kota purwokerto. Salah satu penyebabnya adalah karena sebagian besar

ikan yang beredar di Purwokerto berasal dari luar kota seperti pekalongan, cilacap,

dan jakarta. Ikan cupang sendiri merupakan ikan hias yang sangat mudah

dikembangbiakkan. Namun jumlah peternak ikan cupang hias di Purwokerto sangat

sedikit dan kualitas ikan yang dihasilkan tidak seperti permintaan pasar.

Banyaknya pecinta (hobiis) ikan cupang di Purwokerto menjadi peluang yang cukup

menjanjikan untuk dijadikan alternatif usaha. Selain mudah penjualannya ikan ini

juga memiliki nilai ekonomis yang tinggi terutama ikan yang berkualitas kontes.

Bahkan memungkinkan untuk memasarkan barang ke luar kota. Mudahnya

memperoleh pakan alami juga menjadi nilai tambah dalam usaha beternak ikan

cupang hias. Karena semakin dekat dengan faktor produksi akan menambah nilai

plus suatu usaha.

Perkembangan kota ini yang mulai menggeliat dengan aktifitas perekonomian yang

sangat pesat menggambarkan terjadinya kenaikan taraf hidup penduduk. Pada

dasarnya setiap manusia harus memenuhi kebutuhannya. Kebutuhan yang beragam

dari setiap orang harus dipenuhi dengan alat pemuas kebutuhan. Ikan cupang

merupakan alat pemenuhan kebutuhan yang sifatnya sekunder. Melihat pada taraf

ekonomi masyarakat di daerah Purwokerto yang sudah mapan dan tingkat

pembangunan yang sangat pesat menyebabkan masyarakat letih. Keletihan

masyarakat tersebut membutuhkan sarana relaksasi yakni hewan peliharaan.

Berbeda dengan anjing maupun kucing yang memerlukan perlakuan sangat intensif.

Ikan cupang merupakan ikan hias yang sangat toleran terhadap berbagai keadaan

dan penyakit. Sehingga seringkali ikan cupang menjadi pilihan sebagai hewan

kelangenan. Keindahan sirip dan ekornya dapat menjadi obat penghilang stress.

Dengan angka kebutuhan hidup yang rendah dan telah tertutupi dengan upah

minimum regional. Maka biasanya apabila manusia telah memenuhi kebutuhan

primernya yakni sandang, pangan, dan papan akan memenuhi kebutuhan lainnya.

Ikan cupang kini menjadi salah satu barang yang menjadi alat pemenuhan kebutuhan

tersebut. Tak hanya menjadi sebuah hobi, ikan cupang juga mulai beralih menjadi

sebuah gaya hidup. Beberapa hobiis terutama dari etnis tionghoa sangat

menggemari ikan ini. Ikan cupang sebagaimana ikan arwana maupun lohan

dipercaya sebagai pembawa keberuntungan karena mendukung dalam feng shui.

Secara letak geografis kota Purwokerto terletak di kaki bukit Gunung Slamet. Posisi

kota Purwokerto sebagai tempat pembudidayaan ikan hias cukup potensial. Salah

satu daerah sentra penghasil ikan yakni di daerah Kecamatan Beji. Sayangnya ikan

yang yang diproduksi adalah ikan konsumsi semacam lele, gurami, dan ikan mas.

Keadaan tanah dan kondisi air sangat mendukung dalam usaha pembudidayaan ikan

hias. Ikan cupang pada dasarnya hidup dalam lingkungan dengan suhu 27-33 derajat

celsius serta dengan Ph air yakni antara 6,5-7,5 derajat. Keadaan kota Purwokerto

mendukung kehidupan ikan cupang.

Melihat pada komposisi penduduk kota ini yang didominasi oleh pendatang,

terutama mahasiswa. Tempat yang kami ajukan juga sangat potensial dikarenakan

para pendatang tersebut memang menyukai hewan peliharaan. Berbeda dengan

masyarakat kota Purwokerto asli yang kurang menyukai hewan peliharaan. Aktifitas

perniagaan memang menjadi salah satu andalan kota ini disamping pariwisata

alamnya yang terkenal. Dengan dibangunnya banyak pusat perdagangan

menandakan geliat ekonomi warga yang sangat cepat dan tinggi. Tak heran jika

kebutuhan sekunder dan tersier (mewah) mulai dicari warga untuk memenuhi

kebutuhannya.

Keadaan yang demikian tidak dibarengi dengan jumlah pasoka ikan cupang hias

yang berkualitas. Selama ini ikan cupang yang diperoleh berasal dari luar kota. Yang

menjadi penyebabnya adalah karena para pedagang lebih menyukai untuk menjadi

distributor saja. Alasannya karena perputaran uang lebih cepat. Dalam satu minggu

arus perputaran uang dalam perdagangan ikan hias mencapai sepuluh juta rupiah.

Padahal dengan bermodalkan kesabaran keuntungan yang akan di tangguk juga

tidak sedikit. Oleh karena itulah kami berusaha untuk memenuhi permintaan

konsumen tersebut dengan memproduksi secara mandiri.

Diposkan oleh Hobiis ikan cupang (Nofgi) di 22:59 0 komentar

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBerbagi ke

Google Buzz

Penyakit-Penyakit Ikan Cupang

Penyakit

Adapun berbagai penyakit yang sering ditemui pada pemeliharaan ikan cupang

adalah sebagai berikut :

1. White spot

Penyakit

ini sangatlah umum dikalangan hobiis cupang, ciri-ciri penyakit ini

seperti sirip yang membengkok (bukan patah), cupang sering berenang

membenturkan badan kewadah, dan jika diperhatikan lebih jeli pada tubuh

cupang terdapat bintil-bintil kecil berwarna putih dan akan semakin

banyak jumlahnya jika tidak segera dilakukan pencegahan. Akibatnya

nafsu makan ikan cupang turun sangat drastis. Penyakit ini disebabkan

oleh mikroorganisme yang ikut terbawa dari pakan alami dan hidup di air

dengan PH yang rendah. Untuk pengobatannya bisa menggunakan obat-obat

anti mikroorganisme seperti Blitz-Inch (tapi tidak boleh

dicampur-campur). Pemberian obat anti mikroorganisme harus

memperhatikan dosis yang biasanya tercantum pada kemasannya. Setiap

hari selama masa pengobatan air harus selalu diganti dengan air yang

baru dan diberi obat anti mikroorganisme lagi hingga ikan cupang

benar-benar sembuh.

2. Penyakit busung

Penyakit

busung disebabkan oleh pemberian pakan yang kurang bersih dalam proses

sterilisasi pada pakan alami yang biasanya berasal dari cacing sutera.

Ciri-ciri penyakit ini adalah menggembungnya perut ikan dan sisiknya

terlihat berdiri serta ikan tidak mengeluarkan kotoran. Cara berenang

ikan cupang pun terlihat lebih sering mengambang dipermukaan air. Untuk

pengobatannya adalah dengan cara membiarkan ikan cupang puasa selama

kurang lebih tiga hari dengan tujuan agar cupang mengeluarkan kotoran

saat (maaf) buang air besar. Untuk mendukung kesehatan selama cupang

berpuasa maka perlu dilakukan penggantian air lama dengan air yang kaya

oksigen terlarut (air yang sudah diaerasi sebelumnya). Setelah kurang

lebih berpuasa selama tiga hari ikan cupang dapat diberi makan sedikit

demi sedikit lagi.

3. Sirip terlihat membengkok, tidak rata dan menjadi keriting.

Sirip

keriting terjadi akibat berbagai factor seperti air kotor karena jarang

diganti, suhu yang terlalu rendah ataupun factor makanan. Akibat sirip

keriting adalah ikan cupang menjadi kurang enak dilihat dan kurang

berwibawa ^^. Menurut pengalaman saya sirip keriting lebih disebabkan

akibat tidak seimbangnya pakan yang diberikan kepada cupang sejak dini.

Asalkan pemberian pakan alami seperti yang saya sebutkan diatas

dilakukan secara bergantian sejak dini atau saat cupang mulai berumur

sekitar satu bulan lebih (tidak memberikan pakan secara monoton misal : cupang

hanya makan kutu air saja),

niscaya 95 % ikan cupang tidak mengalami sirip yang keriting. Selain

itu pemberian vitamin-vitamin ikan juga mendukung perkembangan tubuh

dan kecerahan warna saat cupang beranjak dewasa.

4. Gigit ekor sendiri

Gigit

ekor yang terjadi merupakan akibat dari pemberian pakan yang tidak

teratur sehingga berakibat ikan cupang menjadi kelaparan. 

Ada

juga akibat dari bakteri dan mikroorganisme yang hidup pada air kotor

dan keruh. Selain itu stres akibat tempat pemeliharaan yang terlalu

sempit juga dapan mengakibatkan cupang menggigit ekornya sendiri. Untuk

mengatasinya adalah dengan pemberian pakan yang teratur setiap pagi dan

sore dan selalu berganti menu makan. Kemudian dengan rutin mengganti

air yang sudah keruh, serta menempatkan cupang yang mengalami gigit

ekor pada wadah yang lebih besar dengan diberi sedikit ganggang atau

tanaman air.

5. Infeksi luka pada tubuh ikan

Luka

pada tubuh ikan cupang dapat terjadi karena berbagai faktor seperti

ikan melompat dan terbentur dinding kolam, kesalahan saat pemindahan

atau mengambil ikan, juga bisa karena berkelahi atau karena faktor lain

dari luar. Luka pada tubuh ikan umumnya akan sembuh dengan sendirinya,

namun yang kita khawatirkan adalah infeksi yang terjadi akibat parasit

yang menempel. Untuk mengantisipasi hal tersebut bisa menggunakan garam

ikan yang dilarutkan pada air diwadah pemeliharaan ikan. Ikan cupang

yang terkluka dipisahkan dan dibiarkan dalam wadah tersebut dan kondisi

airnya setiap hari diganti dengan tetap melarutkan garam ikan

secukupnya ( lebih kurang 2 sendok makan untuk 0.5 lt air. Garam ikan

juga bisa diganti dengan obat anti mikroorganisme seperti blitz-inch.

6. Cacingan

Meskipun

cacing merupakan pakan alami ikan cupang, tapi tidak menutup kemungkina

ikan cupang terkena penyakit cacingan,he2 :b. Hal tersebut dapat

dilihat dari bentuk kotoran ikan cupang, jika kotoran nya selalu hancur

dan berwarna putih dan terkadang kotoran mengekor pada (maaf) tempat

pembuangan kotoran ikan cupang, bisa jadi hal tersebut merupakan gejala

atau penyakit cacingan. Untuk pengobatannya bisa diberikan obat anti

cacing seperti worm-x dan pemberian obat haruslah memperhatikan dosis

pada kemasan. Untuk mempercepat proses penyembuhan sebaiknya selama

masa pengobatan ikan cupang diberi pakan kering dahulu seperti pellet

kecil atau cacing kering, karena bisanya pada pakan kemasan terdapat

treatment yang menjaga kesehatan ikan :).

Kiranya

pengalaman ini dalam membudidayakan ikan cupang selama ini bisa berguna

dan membantu menambah wawasan dan pengetahuan bagi siapapun yang

membaca. Saya mohon maaf yang sebesarnya jika ada hal yang

kurang berkenan terkait dengan penulisan bahasa,isi, serta ulasan yang

saya sampaikan.

Diposkan oleh Hobiis ikan cupang (Nofgi) di 22:56 0 komentar

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBerbagi ke

Google Buzz

PRAKTIK SALON IKAN CUPANG

Kontes ikan cupang saat ini telah merebak ke mana-mana. Bak jamur di musim hujan

bermunculan pula klub penggemar ikan hias ini. Maraknya kontes tak ubahnya ajang

fashion show bagi ikan kesayangan kita. Lewat kontes tersebut dapat diukur kualitas

ikan yang anda miliki. Sebab dalam kontes terdapat mekanisme serta standar nilai

yang berlaku universal. Jangan sampai ikan kita hanya bagus bagi kita pemiliknya

sedang di mata orang lain tak ubahnya (maaf) cupang hasil reject. Tentunya banyak

penggemar yang tak ingin kehilangan muka di arena kontes.

Banyak cara yang dilakukan untuk membuat ikan kita tampil cantik dan indah.

Pemeliharaan yang rutin dan telaten akan membuat ikan kita sehat serta prima.

Efeknya ikan kita akan menampilkan keindahannya secara maksimal. Namun banyak

hobiis yang enggan untuk melakukan perawatan secara intensif. Mereka hanya

menginginkan untuk meraih gelar juara. Banyak cara dilakukan salah satunya adalah

dengan cara melakukan salon terhadap ikannya.

Bagi hobiis pemula istilah menyalon cupang mungkin terdengar kurang familiar di

telinga. Namun bagi para penikmat kontes salon bukanlah hal yang asing. Menyalon

ikan pada dasarnya sama seperti salon bagi manusia. Yakni merubah penampilan

agar terlihat baik rupa dan indah. Namun sayangnya kegiatan menyalon merupakan

cara instan yang ditempuh hobiis agar kelangenannya terlihat apik. Oleh karena

itulah praktek menyalon pada saat kontes sangat dikecam oleh para peserta. Bahkan

juri tak segan melakukan diskualifikasi bagi ikan yang disinyalir disalon.

Tapi bagaimana cara menyelon cupang itu? Mungkin kita akan bertanya-tanya dalam

pikiran kita. Saya akan memberikan sedikit info sebatas apa yang saya ketahui

mengenai salon cupang.

Peralatan yang dibutuhkan:

Serok halus

Cawan

Piring dan kain halus

Es batu

Gunting bermata tipis yang tajam

Pinset

Silet/cutter

Ikan cupang merupakan ikan yang aktif dan lincah. Ketika ditangkap dengan serok

ikan ini kan menggelepar dan meronta agar dapat dilepaskan. Untuk melakukan

penyalonan pertamakali dilakukan pembiusan terhadap ikan. Hal ini bertujuan agar

ketika dilakukan penyalonan sirip atau tubuh ikan tidak terluka. Karena penyelonan

cupang tak ubahnya usaha operasi plastik yang melibatkan peralatan yang tajam dan

dapat melukai ikan. Meskipun istilah yang digunakan adalah bius tetapi tak

melibatkan obat bius sama sekali. Melainkan hanya sebongkah kecil batu es untuk

membuat ikan kehilangan kesadaran.

Ikan cupang pada dasarnya tidak membutuhkan obat bius lantaran ukuran tubuhnya

yang kecil. Berbeda dengan pembiusan ikan seperti arwana yang menggunakan

cairan kimiawi agar membuat ikan pingsan. Ukuran cupang yang kecil sulit untuk

menentukan dosisnya. Masukkan ikan ke dalam cawan. Perlahan tambahkan es batu

hingga air menjadi dingin. Ikan tidak boleh dimasukkan dalam air dingin secara

mendadak sebab dapat merusak sistem keseimbangan tubuhnya yang berujung

kematian. Oleh karena itu tunggu es batu hingga meleleh dan membuat air menjadi

dingin. Perlahan ikan akan kehilangan keseimbangan dan terlihat terhuyung-huyung

setelah air menjadi dingin. Ikan pun menjadi lemas dan tubuhnya mulai membiru

serta insangnya membuka lebar. 

Bila ikan telah menunjukkan gejala di atas operasi harus segera dijalankan. Operasi

dilakukan secara cepat dan tidak boleh lebih dari tiga menit. Angkat ikan yang telah

terbius letakkan di atas kain halus yang ditempatkan di atas piring. Biarkan tubuh

ikan tergenangi air setengah badan. Tujuannya agar sirip dapat terbuka dan tidak

lengket. Sehingga dapat meminimalisir kejadian salah operasi. Selanjutnya kita

dapat melakukan eksekusi pada bagian tubuh ikan yang dirasa perlu untuk dilakukan

penyalonan.

Mungkin pertanyaan bagian mana yang disalon ada dalam kepala anda? Jelas

jawabannya ada di sirip. Bagian sirip yang menjadi target utama bedah plastik

jalanan ini. Berikut ini bentuk penyalonan yang saya ketahui :

1. Mencabut tulang sirip

Ikan yang bagus adalah ikan yang mempunyai sirip dengan komposisi harmonis dan

rapih. Maksudnya susunan seritnya teratur dan konsisten. Misal ikan dengan jenis

serit empat, pada ekornya harus terdapat serit dengan cabang yang sama. Sering

yang terjadi cupang memiliki tulang sirip yang tidak harmonis. Operasi dapa

dilakukan dengan mencabut tulang sirip yang tidak teratur tersebut.

Ikan yang telah dibius sebelumnya telah dipilih bagian tulang sirip yang hendak

dicabut. Selaput sirip di sekitar tulang tersebut dibeset dengan cutter agar

memudahkan pencabutan. Setelah tulang siring tersebut terpisah dari selaput sirip

lakukan pencabutan dengan menggunakan pinset secara lembut dan cepat. Tari

dengan kencang hingga sirip tercabut. Ingat tercabut, bukan terputus akibat tekanan

pinset. Tulang sirip yang tercabut akan menimbulkan pendarahan hebat pada bagian

tubuh ikan tersebut. Setelah selesai masukkan ikan dalam larutan anti biotik agar

terbebas dari penyakit.

2. Menggunting serit lebih/patah

Terkadang ada bagian serit yang lebih panjang dari serit yang lain. Hal ini tentunya

akan mempengaruhi penilaian dewan juri di gelanggang kontes. Mensiasatinya

cukup dengan melakukan pengguntingan. Namun perlu diingat pengguntingan harus

dilakukan secara miring sehingga hasil potongan membentuk sudut lancip. Sebab

jika tidak dipotong melancip serit akan tumbuh kembali cenderung bengkok. Serit

patah juga acap kali menjadi momok menakutkan. Ikan yang sudah disiapkan kontes

mendadak mengalami petah serit akibat penangkapan yang kasar sering terjadi.

Caranya juga cukup dibereskan dengan gunting.

Praktik terlarang

Kegiatan menyalon cupang merupakan praktik haram dalam dunia kontes. Sebab tak

ubahnya upaya curang guna mendongkrak penampilan cupang secara instan. Sanksi

bagi penyalon dalam kontes dapat berupa pengurangan poin bahkan diskwalifikasi.

Lebih baik hal tersebut tidak dilakukan bila anda tidak bisa mempraktikkannya

dengan baik.

Sebab jiak salah melakukannya, maka anda sama saja dengan menyiksa ikan.

Diposkan oleh Hobiis ikan cupang (Nofgi) di 22:48 0 komentar

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBerbagi ke

Google Buzz

ayoooo ............ budidayakan ikan cupang hias !!!!

Sebagai warga negara Indonesia, kita patut bangga dengan ikan cupang. Karena

ikan tersebut berasal dari wilayah asia, termasuk negara Indonesia. Oleh karena itu,

kita seharusnya juga semangat dalam membudidaya ikan cupang ini. Apalagi ikan

cupang hias.

kita perlu mengembangkan lagi jenis-jenis ikan cupang hias baru agar semakin

beragam dan dapat menarik minat orang-orang terhadap ikan hias ini.

dulu ikan cupang terkenal sebagai ikan aduan, tapi sekarang sudah terkenal sebagai

ikan hias karena warnanya terkenal indah dan siripnya lebar dan indah

Diposkan oleh Hobiis ikan cupang (Nofgi) di 22:03 0 komentar

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBerbagi ke

Google Buzz

BMinggu, 08 Agustus 2010

CUPANG GIANT

Ikan Cupang Giant atau raksasa adalah ikan cupang yang berukuran lebih dari normal, hingga

mencapai +/-12 cm. Cupang raksasa ini terlihat sangat besar dengan bentuk tubuh yang tebal.

Karena besarnya, terlihat cupang ini tidak seaktif cupang normal, namun tetap memiliki

keagresivitasan sebagaimana layaknya cupang. Insang terbuka dengan gerakan siap menyerang

selalu diperlihatkan ketika bertemu musuhnya. Sirip akan dinaikin seakan memperlihatkan

kemarahannya. Keindahan cupang hias masih terlihat namun untuk cupang raksasa jenis

halfmoon dan serit belum didapat bentuk sirip yang sekokoh cupang halfmoon dan serit yang

normal.

Penemunya yang pertamakali adalah Mr. Athapon (Uncle Sala) dan anaknya Mr. Natee, peternak

Thai pemilik Diamond Fish Farm yang pertama kali mengembangbiakan cupang raksasa pada

tahun 1999. Mereka mendapatkan seekor cupang plakat yang memiliki panjang 4 inchi (10 cm)

dikolam mereka dan memiliki ide untuk mengembangkan cupang tersebut. Mereka mencari

indukan betina yang besar dari sekitar 300 an kolam mereka untuk pasangan si cupang plakat

raksasa yang mereka miliki. Dengan tidak pantang menyerah mereka mengawin silangkan

cupang raksasa tersebut sehingga dicapai ukuran dan bentuk yang dikehendaki. Pada tahun 2001

Uncle Sala mulai memasarkan cupang raksasanya dan menamakannya Giant Betta. Setahun

kemudian dikirimnya giant betta ini mengikuti kontes cupang internasional IBC di Amerika Serikat.

Ketika itu harga seekor giant betta ditawarkan di Aquabid seharga US$ 1000 dan terjual.

Pada awalnya untuk mencapai ukuran 3 inchi (7.5 cm) dibutuhkan waktu 8-9 bulan namun

sekarang untuk mencapai ukuran yang sama dapat dicapai hanya dalam waktu 5 bulan saja.

Sementara sirip dan warna sudah berkembang semakin bervariasi sehingga didapat giant

halfmoon, giant double tail, giant serit. Ukuran terbesar yang dapat ditemukan adalah 5 inchi (12.5

cm) pada giant berumur lebih dari 1 tahun.

Diposkan oleh Hobiis ikan cupang (Nofgi) di 01:22 0 komentar

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBerbagi ke

Google Buzz

STANDART CUPANG PLAKAT ........

Plakat ini paling umum diternakan belakangan ini, mengkombinasikan karakter

plakat tradisional dengan cupang kontes. Seperti plakat tradisional bentuknya tidak

simetris. Standard plakat kontes sama dengan plakat tradisional dengan 2

pengecualian penting berikut ini:

Sirip punggung: Sirip punggung harusnya setengah lingkaran dan lebih disukai

bukaannya seperti kipas. Yang paling ideal sirip punggung tumpang tindih dengan

bagian atas sirip ekor. Ujung depan sirip punggung dapat meruncing atau sedikit

membulat. Kapasitas dari sirip untuk membuka sering diperoleh tidak dengan

besarnya volume, akan tetapi dengan banyaknya cabang tulang sirip. Sirip atas yang

tumpang melewati tubuh kurang disukai.

Sirip ekor: Tidak seperti plakat tradisional, standard penilaian sirip ekor sama

dengan standar pada cupang kontes, Bukaan bentang ekor harus 180 derajat, tulang

yang lurus, ujung sudut meruncing, dan berbentuk setengah lingkaran (meyerupai

huruf D), tidak lebih panjang dari 1/3 badannya. Percabangan tulang ekor harus

sama dan merata disemua tulang dan memiliki cabang tulang 4 atau lebih namun

tidak berlebihan.. Bukaan ekor lebih dari 180 derajat (overhalfmoon/OHM) tidak

lebih disukai daripada bukaan ekor setengah lingkaran (180 derajat).

Sirip Bawah: Sirip bawah memiliki bentuk trapezium dengan ujung bagian depannya

(anterior) lebih pendek dari ujung bagian belakangnya (posterior). Dari ujung depan

sirip bawah ke ujung belakangnya menurun hingga ujung belakangnya (Posterior)

meruncing. Panjang tulang sirip bawah yang terpanjang idealnya dua kali atau lebih

(lebih disukai) lebih panjang dari tulang ekor yang terpanjang. (lihat gambar

dibawah) Saat ngedok, ujung depannya terangkat maju dan ujung belakangnya harus

overlap atau tumpang tindih dengan bagian bawah sirip ekor.

Sirip Dasi: Meruncing seperti pisau yang menghadap kebawah dengan lancipnya

menghadap kebelakang. Sirip dasi harus penuh, sama panjang, dan tidak terlihat

bersilang secara permanen. Panjang sirip dasi sedikitnya harus sama dengan

panjang sirip bawah yang terpanjang.

Sirip Dayung: Sama seperti standard cupang kontes yang lain.

Kesalahan Pada Bentuk dan Sirip Plakat Kontes

1. Sirip dasi sedikit lebih pendek dari 2/3 panjang badan (Kesalahan ringan)

2. Sirip dasi tidak bercabang lebih disukai, bercabang (Kesalahan Ringan).

3. Tulang sirip pada ekor yang terdekat dengan sirip punggung dan sirip bawah lebih

pendek

dari tulang sirip ekor bagian tengahnya, menyebabkan sudut ekor bagian atas dan

bawahnya membulat (Kesalahan kecil)

4. Sirip punggung tidak memiliki cabang utama (Kesalahan kecil)

4. Panjang sirip dasi setengah dari panjang badan atau sedikit kurang (Kesalahan

kecil)

5. Pencabangan pada sirip ekor < 3 derajat (Kesalahan kecil)

6. Sirip bawah tidak terlihat jelas menurunnya dari bagian paling depan (anterior) ke

bagian

paling belakang (posterior) (Kesalahan besar)

7. Ujung pada sirip bawah tidak meruncing dan panjang (Kesalahan besar)

8. Bukaan sirip ekor kurang dari 180 derajat (Kesalahan besar)

9. tambahan semua kesalahan umum lain yang sesuai dapat diterapkan

10. juri berhak menurunkan dan menaikkan satu level tingkat kesalahan

sedangkan...

Standar Nasional BMII :

Plakat adalah jenis betta splendens yang memiliki ekor pendek atau shortfin. Plakat

disebut juga dengan HMPK ( Halfmoon plakat ) dikarenakan fisik plakat menyerupai

halfmoon hanya saja sirip-sirip yang dimilikinya lebih pendek. Namun seiring

perkembangannya bentuk plakat menjadi berbeda dari halfmoon, baik dari sisi

ukuran sirip maupun pada bentuk tubuh.

Kriteria plakat untuk diikut sertakan dalam kontes :

1. Sirip anal harus berbentuk trapesium terbalik

2. Sirip anal harus lebih panjang dari sirip cadual

3. Bagian belakang sirip anal harus lebih panjang dari bagian depannya

4. Bagian depan tulang sirip anal panjangnya ¾ dari bagian elakangnya

5. Bagian depan sirip anal yang arahnya kearah depan mendapat nilai plus

6. Bagian depan dorsal yang mengarah ke depan mendapat nilai lebih

7. Sirip caudal yang berbentuk lebih dari 180 derajat atau over mendapat nilai plus

8. Sirip caudal tidak boleh lebih panjang dari sirip dorsal maupun anal

9. Semua sirip harus terlihat kokoh atau tidak ada bengkok maupun roboh

10. Saat bermain semua sirip harus overlap, mengunci rapat dan tidak ada spasi

antar siripnya

11. Sirip pangkal harus lebar baik dorsal, anal maupun cadual

12. Sirip pectoral harus lurus, sama besar dan sama panjang

13. Tulangan sirip tidak boleh menumpuk atau menjepit

14. Selaput sirip tidak boleh terlipat atau grepes

15. Ujung-ujung sirip cadual harus berbentik lancip atau tidak rounded

16. Bentuk tulangan dorsal dan anal yang mengarah ke belakang mendapat nilai

minus

17. Pangkal sirip cadual harus besar dan saat bermain tidak menungging ke atas 45

18. Sirip dorsal yang berbentuk rounded mendapat nilai minus

19. Tulangan terakhir sirip cadual harus sama antara bagian atas dan bagian

bawahnya

20. Bentuk sirip cadual harus balance dan jika bagian atas dan bawah di lipat harus

sama bentuknya atau tidak peyang

21. Sirip cadual yang berbentuk sabit lebar dan sama besar bagian atas dan

bawahnya mendapat nilai maksimal

22. Sirip dorsal yang berbentuk seperti topi tentara romawi ( mohawk ) merupakan

nilai plus

23. Antara sirip dorsal dengan badan bagian atas tidak boleh terlihat ada spasi

24. tambahan semua kesalahan umum lain yang sesuai dapat diterapkan

Diposkan oleh Hobiis ikan cupang (Nofgi) di 01:20 0 komentar

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBerbagi ke

Google Buzz

Tentang Cupang

ikan cupang adalah ikan air tawar yang habitat asalnya adalah beberapa negara di

Asia Tenggara, antara lain Indonesia, Thailand, Malaysia, dan Vietnam. 

Ikan ini mempunyai bentuk dan karakter yang unik dan cenderung agresif dalam

mempertahankan wilayahnya. Di kalangan penggemar, ikan cupang umumnya

terbagi atas tiga golongan, yaitu cupang hias, cupang aduan, dan cupang liar.

Ikan cupang adalah salah satu ikan yang kuat bertahan hidup dalam waktu lama

sehingga apabila ikan tersebut ditempatkan di wadah dengan volume air sedikit dan

tanpa adanya alat sirkulasi udara (aerator), ikan ini masih dapat bertahan hidup.

Perkembangan variasi ditinjau dari segi bentuk dan warna terbilang pesat dalam

beberapa generasi terakhir.

Ikan Cupang hias dibagi lagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

Halfmoon (setengah bulan), cupang jenis ini memiliki sirip dan ekor yang lebar

dan simetris menyerupai bentuk bulan setengah. Jenis cupang ini pertama kali

dibudidaya di Amerika Serikat oleh Peter Goettner pada tahun 1982.

Crowntail (ekor mahkota) atau serit, cupang jenis ini pertama kali

dibudidayakan oleh seorang peternak cupang yang tinggal di daerah Jakarta Timur,

pada tahun 1998. Ciri utamanya adalah sirip dan ekornya yang menyerupai sisir

sehingga di namakan serit.

Double tail (ekor ganda)

Plakat Halfmoon

giant (cupang raksasa), cupang jenis ini merupakan hasil perkawinan silang

antara cupang biasa dengan cupang alam, cupang jenis ini ukurannya bisa mencapai

12 cm

Dalam kurun satu dekade terakhir ikan cupang hias yang banyak berkembang di

kawasan Asia Tenggara kian populer di mancanegara. Ikan hias ini sering

ditampilkan dalam ajang-ajang promosi dan pameran ikan hias internasional. Harga

ikan kecil yang berukuran 3-5 sentimeter itu bisa mencapai jutaan rupiah per ekor.

Ciri menonjol dari ikan yang gerakannya agresif ini adalah warnanya yang menarik

dan indah dengan sirip yang lebar dan bisa mekar. Jenis ikan cupang hias yang

banyak diminati adalah cupang alam (wild betta), selain cupang hasil budidaya.

Popularitas cupang hias kian berkilau seiring dengan semakin beragamnya corak

cupang. Ini yang membuat pasar cupang tidak seperti ikan hias lainnya, yang naik

turun seiring dengan tren selera peminat ikan hias.

Pengembangan ikan cupang hias tidak membutuhkan perawatan khusus. Hanya

butuh waktu dan ketekunan dalam proses menjodohkan cupang. Hal ini karena ikan

jantan sangat pemilih dalam menentukan pasangan.

Selain itu, pasca pemilahan diperlukan pengawasan. Sebab, ada kecenderungan ikan

betina yang telah menghasilkan telur akan disingkirkan oleh cupang jantan. Cupang

jantan cenderung merawat sendiri telur dan anakan. Sebaliknya, cupang betina

cenderung memakan telur hasil pemilahan.

Saat ini, pemasaran sebagian ikan cupang dilakukan melalui internet. Melalui

pemasaran berbasis internet itu, produk cupang dalam negeri bisa laku dijual hingga

ke benua lain. Ikan yang diekspor umumnya berkualitas tinggi, yaitu berukuran

tubuh lebih dari 4,5 sentimeter, dengan harga jual minimal ratusan ribu rupiah. 

Semakin bagus bentuk tubuh, fisik, dan sirip cupang, harga jualnya makin bagus.

Bisnis ini menguntungkan karena tidak ada standar atau patokan harga tertentu.

Harga

a bergantung minat.

Diposkan oleh Hobiis ikan cupang (Nofgi) di 01:14 0 komentar

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBerbagi ke

Google Buzz

Selasa, 03 Agustus 2010

Ikan Cupang Hias Mempesona

Ikan cupang mempesona

APA sih yang menarik dari ikan cupang? Bentuk tubuhnya terlalu mini, paling besar hanya 5 cm, suka sekali

berkelahi dan paling gemar menyendiri. Dengan kondisi yang seperti itu, sekilas tentu tidak ada yang bisa

membuat orang jatuh hati pada ikan cupang. Tetapi faktanya memang berbeda. Justru ikan jenis ini

mencatat jumlah penggemar yang cukup banyak dan merata di seluruh dunia.

Susunan warnanya yang spesifik, bentuk tubuhnya yang indah, serta goyangan ekornya yang menawan,

telah membuat banyak orang terpesona. Daya tariknya telah membuat para pengagum dan penggemarnya

tak bosan-bosan untuk memperhatikan tingkahnya.Saking banyaknya penggemar ikan cupang ini, sampai

muncul komunitas penggemar ikan cupang, sentra budidaya ikan cupang dan aneka kontes ikan cupang

dari kelas lokal hingga kelas internasional.

Umumnya, penggemar ikan cupang bukanlah pendatang baru. Mereka menggemari ikan cupang sejak

masih kanak-kanak. Sebut saja Yogi Pramono. Pria yang pernah bekerja sebagai marketing sebuah

perusahaan makanan, mengaku suka ikan cupang sejak masih kanak-kanak."Saya awalnya suka sekali

menyaksikan ikan cupang berkelahi. Dua ikan saling berhadapan, ujar Yogi "Saya suka sekali menyaksikan

dua ikan cupang berkelahi. Saat ikan marah, bentuknya menjadi jauh lebih indah, siripnya berkembang

sempurna."

Memang ikan ini dikenal paling gemar beradu, sampai kadang menghabiskan waktu tigajam. Perkelahian

baru akan berakhir jika salah satu ikan mati dan yang lainnya lemas kehabisan energi. Kegemaran berkelahi

ikan cupang tak lepas dari habitat aslinya. Ikan ini dikenal sebagai jenis makluk hidup soliter. Dalam satu

rawa-rawa (lubuk air) biasanya hanya ada satu ikan pejantan. Jika dalam lubuk tersebut ada pejantan lain,

yang terjadi adalah saling berkelahi.

ASIA TENGGARA

Habitat asli ikan ini sebagian besar memang di AsiaTenggara. termasuk Indonesia, terutama di Kalimantan

dan Sumatera. Jenis ikan cupang yang menjadi andalan Indonesia saat maju dalam kontes ikan cupang

internasional adalah cupang serit (crowntail) Sedang untuk jenis halfmoon dengan ekor mengembang

membentuk huruf D, jagonya adalah negara Swiss.Ikan cupang awalnya memang lebih dikenalsebagai ikan

petarung. Terutama ikan cupang jenis Bagan. Ini adalah jenis cupang yang paling banyak diadu di arena adu

cupang. Nama Bagan sendiri diambil dari nama Kota Bagan Siapi Api di Sumatera Utara, karena memang

cupang ini berasal dari sana.

CUPANG HIAS

Namun seiring perkembangan dan perkawinan silang antar ikan cupang, kini dikenal pula cupang hias.

Cupang ini tidak suka bertarung dan cenderung menonjolkan keindahan tubuhnya.Ikan yang berasal dari

daerah tropis ini pada dasarnya ada dua jenis yakni cupang hias (kontes) dan cupang adu. Khusus untuk

cupang hias, jenisnya macam- macam sesuai dengan bentuknya.Ada jenis serit yang siripnya bergerigi dan

menjuntai panjang mirip sisir. Cupang ini berasal dari perairan Indonesia . Harganya bisa mencapai ratusan

ribu rupiah, bila kualitasnya ekspor.

Ada juga cupang yang mirip burung merak. Ini adalah jenis cupang halfmoon atau setengah bulan. Siripnya

bisa mengembang sampai setengah lingkaran. Lalu ikan cupang plakat bentuknya hampir sama dengan tipe

petarung. Namun bila amarahnya terusik, tipe plakat ini akan mengembangkan siripnya hingga tegak

melebihi 180 derajat, inilah yang membedakan dengan cupang petarung.Dari sekian banyak jenis ikan

cupang hias, tipe halfmoon boleh dikatapaling banyak mendatangkan rejeki. Baik warna, sirip dan ekornya

sangat memikat. Halfmoon adalah cupang asal Thailand. Kurun waktu sepuluh tahun ke belakang ikan ini

merambah pasaran Indonesia. Harganya bisa mencapai jutaan rupiah. Biasanya ikan jenis ini sering

menjadi ajang kontes.

KEMBANG BIAK CUPANG

Munculnya ikan cupang dengan warna dan bentuk yang bervariasi ini, sekaligus juga membuktikan bahwa

cupang bukan sekadar ikan aduan. "Ini bisa mengubah anggapan orang bahwa cupang tidak untuk diadu,

namun juga untukdinikmati dan dibudidaya," kata Tabrani, penggemar cupang.

Bagaimana ikan cupang ini berkembang biak? Ikan cupang jantan tampil lebih agresif. Jika bertemu ikan

cupang betina, cupang jantan akan berjoget lantas membuat sarang busa dengan air liurnya. Proses

perkawinan terjadi dengan cara cupang betina dijepit si jantan.Jika cupang betinanya terlalu gemuk, maka

cupang jantan akan menubruknya hingga telur ikan keluar. Telurnya lantas diambil ikan cupang jantan

untuk selanjutnya ditaruh diatas busa. Proses perkawinan yang unik ini umumnya terjadi pukul 10 pagi,

(inung/st)

Entitas terkaitBentuk | Biasanya | Cupang | Daya | Habitat | Halfmoon | Harganya | Ikan | Indonesia | Jenis |

Justru | Kalimantan | Kegemaran | Khusus | Kurun | Munculnya | Perkelahian | Pria | Proses | Saking | Sebut

| Siripnya | Sumatera | Susunan | Telurnya | Terutama | Yogi | ASIA TENGGARA | CUPANG HIAS | Nama

Bagan | KEMBANG BIAK CUPANG | Kota Bagan Siapi Api |

Ringkasan Artikel Ini

Daya tariknya telah membuat para pengagum dan penggemarnya tak bosan-bosan untuk

memperhatikan tingkahnya.Saking banyaknya penggemar ikan cupang ini, sampai muncul komunitas

penggemar ikan cupang, sentra budidaya ikan cupang dan aneka kontes ikan cupang dari kelas lokal

hingga kelas internasional. Jenis ikan cupang yang menjadi andalan Indonesia saat maju dalam kontes

ikan cupang internasional adalah cupang serit (crowntail) Sedang untuk jenis halfmoon dengan ekor

mengembang membentuk huruf D, jagonya adalah negara Swiss.Ikan cupang awalnya memang lebih

dikenalsebagai ikan petarung. CUPANG HIAS Namun seiring perkembangan dan perkawinan silang antar

ikan cupang, kini dikenal pula cupang hias. Cupang ini tidak suka bertarung dan cenderung menonjolkan

keindahan tubuhnya.Ikan yang berasal dari daerah tropis ini pada dasarnya ada dua jenis yakni cupang

hias (kontes) dan cupang adu. KEMBANG BIAK CUPANG Munculnya ikan cupang dengan warna dan

bentuk yang bervariasi ini, sekaligus juga membuktikan bahwa cupang bukan sekadar ikan aduan

Diposkan oleh Hobiis ikan cupang (Nofgi) di 05:43 0 komentar

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBerbagi ke

Google Buzz

Perawatan Ikan Cupang

Bagian 1

Cara Perawatan Ikan Cupang :

Bagian 2 (cupang hias)

Merawat ikan cupang hias siap kontes tidaklah sulit , yang diperlukan hanyalah

ketekunan dan ketelitian pemeliharaan ikan cupang setiap harinya, misalnya

permberian pakan yang teratur , penggantian air akuarium yang teratur, dan tidak

lupa pula melatih mental ikan cupang. Tak jarang peternak menghabiskan waktu

dari pagi hingga malam untuk mengontrol kondisi ikan cupang.

A. Pakan

Cupang hias diberi pakan alami seperti kutu air. Permberian pakan 2x dalam

sehari ,pada waktu pukul 07.00 dan 17.00, berikan pakan yang secukupnya. Terlalu

banyak pakan tidak bagus khususnya terhadap kebersihan air di akuarium

(dikhawatirkan akan mengendap dan membusuk di dasar air)

Pemekaian takaran, seperti sendok teh bisa mengontrol jumlah pemberian pakan.

submit

Botol aor mineral yang diberi selang juga bisa dimanfaatkan untuk pemberian

makanan cupang. Alat itu selain murah juga mudah dioperasikan. Kutu air

dimasukan ke botol lalu disemprotkan satu per satu ke dalam akuarium. Kutu air

yang telah dibekukan di dalam freezer pemberiannya cukup dengan dicuil-cuil.

Jentik nyamuk dapat diberikan sebagai selingan setiap 2 hari sekali , bisa juga

diberikan untuk makanan pokok. Toh ,ikan cupang yang berumur 1.5 bulan sudah

bisa makan makanan yang berukuran besar. Cuk sebaiknya diambil yang teidak

bengkok atau tua.

Ada cara untuk menyeleksi cuk. Jentik nyamuk yang diambil dari selokan atau

empeng biasanya masih kotor dan bercampur dengan larva hewan lain. Masukkan

cuk ke air es, secara otomatis mereka akan teler, cuk akan mengendap ke dasar

sedangkan Non-cuk akan mengambang.Cuk diambil dengan saringan halus,lalu

dimasukan ke dalam air yang telah ditetesi PK, dosis 1/2 tetes untuk ember ukuran

15 liter, ini untuk “membangunkan” cuk, setelah itu cuk dicuci dengan air bersihdan

siap disajikan

Jika cuk susah diperoleh, cacing cutra ,cacing rambut, atau cacing darah juga bisa

diberikan , namun penggunannya terkadang membuat cupang menjadi kembung.

Sebaiknya cacing dibersihkan berulang-ulang dengan air bersih sebelum siap

disajikan

B. Ganti Air

Pengolahan air sangat penting agar cupang tetap sehat. Ganti air 50% sebaiknya

dilakukan setiap hari,semakin sering air diganti pertumbuhan ikan cupang akan

semakin cepat. Batas maksimal pergantian air 3 hari. Caranya cukup menyedot

dengan selang plastik.

Seminggu sekali air diganti total. Botol atau akuarium dicuci bersih kemudian

dijemur agar kuman-kumannya mati. Cara lain untuk membunh cendawanatau

bakteri dengan merendam wadah itu dengan larutan PK dosis tinggi selama 1-2 jam.

setelah itu wadah dicuci dengan bersih dan dijemur.

Terlambat mengganti air menyebabkan penyakit. sisa pakan dan kotoran cupang

yang mengendap di dasar air dapat menyebabkan penyakit misalnya: white spot ,

velvet, busung dan berak putih

….Serangan white spot ditandai dengan bercak-bercak putih disekujur tubuh ikan.

Penyebabnya adalah bakteri Ichtyophthirius multifillis. Obati dengan cara mesukan

ikan ke dalam air yang sudah ditetesi dengan obat anti bakteri, seperti Bliz Id , dosis

4 tetes setiap 4 liter air.

Cara sederhana dengan memasukan 1 sendok teh garam dapur ke dalam akuarium,

atau ikan dimasukan ke dalam baskom yang telah dibubuhi garam dapur, Dosis 2-3

sendok makan setiap liter. Karena reaksi cepat , perendaman ikan yang sakit tidak

perlu lama. Begitu dicelup langsung diambil

Ciri serangan Velvet sirip ikan hias menguncup. Penyebabnya adalah parasit

Saproglenia sp. Cara pengobatan dengan memberi obat anti bakteri seperti Blitch

itch, dosis 2 tetes per 4 liter air. Kemudian bubuhi 4 sendok makan garam. Ikan

dimasukan ke dalam larutan itu selama 10 menit, Selanjutnya ikan dipindah ke 4

wadah lain dengan konsentrasi obat makin berkurang.

Cara lain dengan pemberian obat anti bakteri, seperti Fismate atau Root stop .

Konsentrasi 0.3-0.5 ml/menit. Ikan dibiarkan selama 30 menit, setelah itu masukan

ikan kedalam air yang telah dibubuhi antibiotika,seperti Furazolidon, Tetracycline,

dan Octazin selama 2-3 jam. Dosis yang dianjurkan setiap tablet 250 g dilarutkan

kedalam 20 liter air.

Penyakit busung sulit dideteksi ciri-cirinya karena yang diserang organ dalam,

biasanya hanya ditandai dengan perut ikan tampak membuncit. Penyebabnya bekteri

Salmonella sp. Pengobatannya dengan merendam ikan swlama 1-2 jam ke dalam

larutan Flagil 500.

Berak putih disebabkan cacing Ascaris sp. Ia tidak menyebabkan kematian, tetapi

pertumbuhan ikan dan warna ikan terhambat. Cara pengobatan dengan obat cacing,

Seperti Verominox atau Worm x , dosis 1 tetes per 5 liter air. Setelah perlakukan

selama 1 minggu ikan akan pulih kembali.

Penyakit lain banyak disebabkan salah perawatan, seperti bacul dan gigit ekor. Bacul

ditandai dengan warna menjadi pucat. kondisi ini selain disebabkan karena air kotor

juga karena karena terlalu lama ditantang oleh ikan cupang hias lain yang ukurannya

lebih besar. Sedangkan gigit ekor ditandai ikan sering menggigit ekor sendiri, ini

disebabkan ikan kurang pakan , sering ditantang , gatal karena air tidak dikuras

(terlalu kotor).

Meskipun banyak obat-obatan di toko ikan ,pencegahan jauh lebih baik daripada

pengobatan. Perawatan secara hati-hati dan teratur, seperti pakan dan mengganti

air teratur bisa mencegah penyakit. Salah perawatan dapat membuat Ikan “jagoan”

kalah sebelum bertanding.

C. Melatih Mental

Cupang unggulan diletakkan di tempat terpisah sesuai kategori. Maskot usahakan

tidak dicampurdengan warna dasar atau warna kombinasi. Ukuran ikan diupayakan

seragam. Hal itu membiasakan cupang bertemu sesama jenis. Tek jarang mental

ikan cupang turun begitu melihat ikan cupang lain yang ukurannya lebih besar dan

berbeda warna

Cupang hias siap kontes perlu dirawat di rak sendiri. Pakan menjelang kontes

bervariasi , lain hobiis lain caranya. Yang umum dipakaiseperti perawatan biasa.,

namun ada yang memberi 1-2 kroto per ekor cupang, Jumlah cuk pun dibatasi, 5-7

ekor setiap sekali pemberian pakan. Blood worm tidak diberikan untuk mencegah

cupang kegemukansehingga tampak kurang sehat dan tidak lincah. Saking

sayangnya, ada hobiis yang merawat ikan cupangnya di air mineral.

Satu jam setelah pemberian pakan , sekat diambil satu per satu untuk melatih

mental, jika dianggap ruangan kurang sinar matahari, cupang bisa dijemur selama

1,5 jam. Matahari pagi dan sore hari lebih baik karena tidak terlalu panas. Sinar

matahari yang terlalu panas dapat membuat ikan cupang loyo

Akuarium yang tidak dibatasi , sekatnya diubah-ubah posisinya, Misalnya: Akuarium

a pindah ke akuarium b , lalu ke akuarium c. Untuk sekedar Coba-coba, tidak ada

salahnya maskot didekatkan dengan warna dasar, atau yang lainnya. Cupang hias

pun dilatih berdekatan dengan yang berukuran lebih besar.

Diposkan oleh Hobiis ikan cupang (Nofgi) di 05:26 0 komentar

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBerbagi ke

Google Buzz

jenis-jenis ikan cupang hias :

*halfmoon

*serit(crowntail)

*giant(cupang besar)

*double tail

*plakat

satiap jenis ikan cupang memiliki keunikan yang berbeda-beda

Cupang emang bagus-bagus dan indah dipandang mata, dan ternyata ikan ini juga

memang mempunyai beberapa jenis. Caranya gampang kok, kalian bisa nentuin jenisnya

dari ekornya. Langsung aja ya ^_^

1. Cupang Serit

Kenapa disebut cupang serit, gak tau juga sih(hehehe). Mungkin karena bentuk ekornya yang

diserit-serit kali... makanya bentuknya jadi bercabang-cabang. Bukan hanya ekornya aja tapi juga

sirip lain juga bentuknya begitu. Cupang serit bisa dijadikan sebagai cupang adun dan juga

cupang kontes.

2. Cupang Halfmoon

Kita semua juga bakal tau ,kenapa jenis ini disebut halfmoon. Tentunya ekornya yang indah itu

bagaikan setengah rembulan. Gamapng banget kan? Cupang ini semakin bagus bila ekornya

semakin membentuk sudut 180 derajat. Cupang jenis ini biasanya dijadikan sebagai cupang

kontes.

3. Cupang Plakat

Nah, yang satu ini biasanya dijadiin cupang aduan nih. Karena bentuk ekornya yang kecil dan irit,

orang-orang jadi tega mempertarungkan mereka(kasian ya, dasar kejam). Tapi walaupun begitu

enggak jarang kok yang dijadiin cupang kontes.

4. Double Tail

Ini dia salah satu cupang cukup unik. Cupang double tail(ekor ganda) memang memiliki

perbedaan morfologi yang cukup mencolok. Cupang ini mempunyai ekor yang bercabang menjadi

dua sehingga disebut double tail. Tidak seperti jenis yang lainnya yang membentuk ekor 180

derajat. Ekor cupang ini membentuk huruf V.

Mohon maaf bila ada kesalahan informasi dan penulisan

Semoga info di atas bermanfaat bagi kita semua ;)