cara ternak ikan cupang
TRANSCRIPT
CARA TERNAK IKAN CUPANG
Siapa yang tidak mengenal ikan cupang? Ikan kecil yang sangat populer dikalangan
para hobiis ini memiliki daya tarik tersendiri. Di pasaran terdapat dua jenis ikan
cupang yakni cupang adu dan cupang hias. Varietas cupang hias dikenal dengan
nama ilmiah betta splendens. Sedangkan cupang aduan ada berbagai macam varietas
antara lain betta imbelis, betta rubra, betta unimacullata, dll. Namun kita akan
membahas mengenai ternak cupang hias. Membedakan cupang hias dan cupang adu
sangatlah mudah. Yakni dengan melihat penampilan fisik sang ikan.
Pada ikan cupang hias memiliki sirip dan ekor yang indah berwarna-warni. Cupang
hias tidak harus berbuntut panjang sebab saat ini telah lahir strain baru yakni jenis
plakat. Cupang jenis plakat sepintas mirip dengan cupang aduan namun memiliki
bentuk tubuh yang lebih indah dan warna yang cemerlang. Cupang aduan secara
general memiliki ciri fisik dengan bentuk tubuh yang kurang menarik dan biasanya
berwarna gelap.
Prospek ikan cupang sebagai ikan hias sangatlah besar setiap harinya permintaan
ikan hias ini cukup signifikan. Penikmatnya tidak hanya dikalangan anak kecil seperti
jaman kakek kita kecil dulu. Ikan cupang kini digemari banyak orang dari berbagai
usia, golongan dan segala lapisan segmentasi masyarakat. Pemasarannya tergolong
mudah karena permintaan akan ikan ini terus mengalir. Serta jenis cupang hias juga
sangat banyak, mulai dari jenis slayer, serit (crown tail), halfmoon, double tail/cagak,
sampai jenis plakat. Ikan cupang memiliki tempat tersendiri dikalangan pecinta ikan
hias. Perlu diingat bahwa ikan ini tidak mengenal musim seperti ikan louhan, diskus,
tetra, dll.
Krisis ekonomi seperti saat ini juga menuntut kita untuk memutar otak guna mencari
penghasilan tambahan. Salah satu alternatifnya adalah dengan menjadi breeder ikan
cupang. Pekerjaan ini mungkin terlihat sepele bagi anda. Namun jika ini digarap
dengan serius dan ketekunan, anda akan memperoleh hasil yang tidak
mengecewakan. Ikan dari genus betta ini merupakan kerabat dekat gurami karena
satu ordo yankni ordo labyrinth. Ikan cupang memiliki kemampuan untuk mengambil
nafas langsung ke permukaan air. Hal ini berkat organ bernama labirin yang berada di
insang iakan cupang.
Sebenarnya beternak cupang sangatlah mudah ada beberapa langkah yang harus
ditempuh untuk menajdi seorang breeder yang sukses. Berikut ini tahapan proses
breeding ikan cupang sampai pada proses penjualan, yaitu :
1. Pemilihan induk
Pemilihan induk merupakan tahap paling penting dan menentukan dalam proses
breeding. Karena indukan yang berkualitas akan menghasilkan anakan yang
berkualitas pula. Berdasarkan pengalaman penulis hendaknya dalam memilih calon
induk dilakukan pada ikan yang berumur diatas delapan bulan. Sebab ikan yang
sudah berumur delapan bulan memiliki kematangan seksual secara sempurna. Organ
seks ikan sudah dapat menghasilkan gonad dan sperma yang berkualitas. Lebih baik
jika indukan betina yang akan memijah adalah betina yang masih perawan atau
belum pernah bertelur.
Selama kurang lebih dari sepuluh tahun menggeluti seluk beluk ikan hias ini penulis
menemukan fakta bahwa dari indukan yang berkualitas hanya menghasilkan 70%
anakan yang berkualitas pula. Oleh karena itu jangan main-main dalam pemilihan
calon indukan. Indukan yang baik adalah indukan yang telah matang secara seksual
sehingga tingkat keberhasilan dan angka tetas dapat mencapai 80%-90%. Jikia
pemilihan induk dilakukan secara sembrono maka hasil yang akan kita terima juga
akan sangat tidak memuaskan.
Berikut ini ciri-ciri indukan yang baik dan siap kawin:
a. Pejantan
1) Telah mencapai usia delapan bulan. Dapat ditandai dengan ukuran yang sudah
melebihi enam senti meter. Atau melihat pangkal ekor yang kekar.
2) Memiliki bentuk fisik yang bagus.
3) Memiliki mental yang berani.
4) Memiliki warna yang cerah dan cemerlang.
5) Sering membuat gelembung busa di permukaan air.
6) Gerak-gerik yang genit ketika melihat cupang betina
b. betina
1) mencapai usia yang cukup yakni delapan bulan. Ditandai dengan perutnya yang
gendut.
2) Memiliki bentuk fisik yang bagus.
3) Memiliki warna cemerlang serta sirip yang tegas.
4) Tubuh ikan berubah warna menjadi garis-garis transparan seperti zebra.
5) Bintik putih pada abdomen yang menjendol tanda telur siap dibuahi.
Kebanyakan breeder pemula seringkali tidak mampu membedakan antara pejantan
dengan betina. Sehingga seringkali terjadi breeder tersebut mencampurkan ikan dari
jenis kelamin yang sama. Tentu saja hal ini akan mengakibatkan ikan akan berkelahi
sehingga ekornya menjadi rusak. Sebenarnya sangatlah mudah untuk membedakan
pejantan dengan betina. Cupang betina memiliki bentuk tubuh yang kurang menarik
dan tidak simetris; ekor cupang betina juga kurang menarik dan pendek; warna
cupang betina kurang cemerlang jika dibandingkan dengan cupang pejantan. Cupang
pejantan sebaliknya dan memiliki ekor panjang dan indah serta warna yang
cemerlang.
Penulis juga melarang breeder pemula untuk tidak mengawinkan ikan dari satu induk
yang sama. Hal ini akan menghasilkan anakan yang cacat secara genetik dan
biasanya warna yang dihasilkan tidak indah. Cacat genetik ini diakibatkan karena
kerusakan genetik ysng disebabkan oleh pengumpulan kromosom. Jika indukan
berasal dari satu induk maka kromosomnya akan berkumpul yang pada akhirnya
segala cacat bawaan yang mungkin ada akan diturunkan pada anakan. Hendaknya
bakalan indukan berasal dari induk yang berbeda. Lebih baik lagi jika anda melakukan
perkawinan silang dari jenis dan warna yang lain.
2. Persiapan pemijahan
Setelah melakuan pemilihan bakal indukan kita juga harsu mempersiapkan calon
indukan dengan baik. Agar nantinya ketika sudah dikawinkan ikan tersebut akan
memijah dengan sukses tanpa gangguan. Indukan terpilih hendaknya dipisahkan dan
diberikan perlakuan khusus. Paling penting adalah memberikan pakan tambahan
yang bergizi bagi indukan cupang. Breeder juga harus mempersiapkan tempat yang
akan dijadikan tempat memijah.
Banyak benda yang dapat dijadikan sebagai wadah tempat memijah. Paling efektif
dan baik adalah dengan menggunakan aquarium sebab kita dapat memantu aktivitas
ikan dari berbagai sudut. Mengenai ukuran aquarium yang akan dipergunakan
sebenarnya tidak ada standar baku. Penulis menganjurkan ukuran minimum
menggunakan akuarium ukurang 30x40x30 (PxLxT). Ukuran tersebut tidak terlalu
lebar juga tidak terlalu sempit. Wadah seperti bak fiber, drum bekas, maupun galon
bekas juga dapat dipergunakan.
Sang pejantan kita letakkan di aquarium tersebut selama satu minggu dan diberikan
pakan jentik nyamuk. Lakukan treatmen ini selama satu minggu sampai pejantan
tersebut birahi yang ditandai dengan gerakan genit serta mengeluarkan busa. Ikan
betina sebelum proses perkawinan diberikan pakan jentik nyamuk untuk
mempercepat pematangan sel telur. Peringatan agar tidak memberikan pakan cacing
sutera kepada indukan yang sedang dipersiapkan. Kandungan lemak yang tinggi akan
menyulitkan ikan ketika mengeluarkan telur. Dikhawatirkan angka keberhasilan tetas
akan berkurang.
Pastikan juga indukan dalam keadaan sehat yang ditandai dengan gerakan yang
lincah serta nafsu makan yang tinggi. Untuk mencegah penyakit berikan pencegahan
dengan meneteskan metil biru kedalam aquarium. Aquarium yang akan digunakan
juga hendaknya harus bersih baik dari jamur maupun bakteri yang dapat membawa
penyakit pada anak cupang.
3. Proses pemijahan
Jika kedua calon indukan indukan tersebut diberikan perlakuan khusus maka
pemijahan dapat dilakukan. Sebenarnya tidak ada jangka waktu baku untuk
menyiapkan bakal indukan. Jika memang sudah terlihat siap sebaiknya pemijahan
segera dilakukan. Pejantan yang diletakkan dalam aquarium pemijahan bila sudah
membentuk busa-busa tempat meletakkan telurnya sudah dapat dilakukan
pemijahan. Namun kita tidak bisa langsung memasukkan cupang betina ke dalam
aquarium. Selayaknya manusia ikan cupang juga perlu pendekatan/perjodohan.
Perjodohan dilakukan agar ikan langsung kawin. Kebanyakan ikan yang tidak joodoh
akan berkelahi satu sama lain dan pemijahan akan gagal.
Proses perjodohan bertujuan agar masing-masing dapat mengenal pasangannya.
Penjodohan dapat dilakukan dengan memasukkan betina ke dalam toples atau botol.
Kemudian toples atau botol tersebut dimasukkan ke dalam aquarium pejantan.
Biarkan pejantan mengamati betina tersebut dan betina saling memandang. Apabila
masing-masing memperlihatkan reaksi positif, dimana pejantan akan berlenggak-
lenggok genit serta betina berubah warna menjadi sepertii zebra. Ikan betina dapat
segera dilepaskan secara perlahan ke dalam wadah.
Pejantan akan menghampiri betina dan menari-nari di hadapan cupang betina.
Cupang betina akan merespon rayuan tersebut dengan berjalan malas dan mengikuti
ke arah mana pejantan berenang. Jika waktunya telah tepat maka pejantan akan
mengajak betina untuk kawin. Biasanya perkawinan terjadi pada waktu waktu dingin.
Menurut pengalaman selama ini perkawinan terjadi pada pagi hari antara pukul
07.00-10.00 dan sore hari pukul 14.00-17.00. sebelumnya kita juga harus
memberikan fasilitas tempat pejantan meletakkan telurnya. Kita dapat menggunakan
daun pisang yang dipotong kecil ataupun daun singkong. Media tersebut harus
mengambang karena akan menjadi tempat busa yang dikeluarkan oleh pejantan.
Penulis tidak menganjurkan untuk menggunakan tanaman air karena akan
mempersulit pejantan untuk memungut telurnya.
Perkawinan terjadi apabila pejantan memeluk erat betina hingga membentuk bola.
Setelah bergelung membentuk bola kedua ikan ini akan lemas untuk beberapa saat.
Betina mengeluarkan telur dari perutnya berwarna putih kecil seukuran pasir. Saat
itulah pejantan membuahi dengan mengeluarkan sperma ke telur yang keluar
tersebut. Sekali mengeluarkan telur betina mampu mengeluarkan lima belas telur.
Pejantan kemudian dengan sigap memunguti telur yang jatuh menggunakan
mulutnya, dengan lembut dan penuh kasih sayang. Lalu telur-telur tersebut
diletakkan pada busa yang sudah dipersiapkan pada pejantan. Telur akan melekat
dan disimpan di dalam busa sang pejantan. Peristiwa ini akan berlangsung beberapa
kali selama beberapa menit sampai pada akhirnya betina kehabisan telur dalam
perutnya.
Lazimnya ketika proses perkawinan sang betina sering mamakan telurnya sendiri.
Oleh karena itu sediakan pakan yang cukup dalam aquarium berupa jentik nyamuk
atau cacing sutera. Hal ini untuk mengurangi sifat kanibal indukan betina. Proses
perkawinan usai ditandai dengan diusirnya betina dari wilayah perkawinan. Pejantan
dengan sigap menghalau betina agar tidak memakan telur yang telah tertata rapi
diantara busa sarang. Disinilah peran anda sebagai breeder untuk mengangkat betina
dari aquarium. Lakukan dengan perlahan dan jangan sampai menimbulkan riak besar
yang dapat merusak sarang busa. Setelah diangkat betina tersebut dapat
diistirahatkan di tempat lain dan diberikan pakan yang cukup.
Betina yang telah kawin dapat digunakan sampai dua kali pemijahan kembali. Hal ini
karena betina yang telah kawin berkali-kali (maksimal empat kali) akan mengalami
penurunan kualitas telur. Kuantitas maupun kualitas dari telur akan berkurang
sehingga akan merugikan kita sebagai breeder. Angka keberhasilan tetas juga
menurun sebab telur pertamalah yang terbaik. Setelah tidak terpakai hendaknya
betina tersebut jangan dibuang. Bagi sebagian besar breeder top betina adalah kunci
untuk mendapatkan cupang berkualitas unggul. Mereka biasanya melemparkan
betina yang telah habis untuk menjadi santapan arwana atau ikan lou han. Tujuannya
adalah untuk menjaa kualitas dan persaingan dengan breeder lain. Nantinya ikan
yang dihasilkan breeder tersebut tidak ada yang menyamai dan ujung-ujungnya pada
keberadaan stok ikan yang mempengaruhi harga jual di pasaran ikan hias.
4. Pembesaran anak
Setelah proses perkawinan dilalui dan induk betina sudah diangkat dari aquarium. Kini
tugas pejantan untuk menjaga anaknya sampai menetas. Sang pejantan akan terus
siaga berjaga dibawah sarang busa yang berisi telur. Pejantan juga akan memunguti
telur yang jatuh dan meletakkan kembali dalam sarang busa. Perilaku pejantan ini
bertentangan dengan sikapnya terhadap cupang lain. Cupang dewasa dikenal sebagai
ikan yang suka berkelahi. Di luar negeri ikan cupang dikenal dengan nama fighting
fish alias ikan petarung.
Tiga hari pasca perkawinan telur-telur akan berubah menjadi cupang. Awalnya telur
berwarna putih tersebut akan memiliki mata, kemudian ekornya terbentuk dan pada
hari ketiga cupang anak (burayak) terbentuk. Burayak tersebut belum dapat berenang
dengan baik. Seringkali pejantan memunguti anakan yang berenang terlalu jauh dari
sarang. Pejantan akan menjaga sampai burayak mampu berenang sendiri. Apabila
terlihat burayak sudah mampu berenang maka pejantan diangkat dari aquarium.
Selanjutnya istirahatkan pejantan.
Pada minggu pertama burayak tidak perlu diberi makan karena masih memiliki
cadangan makanan dari kuning telurnya. Selanjutnya burayak diberi pakan dengan
makanan yang kecil sesuai ukuran mulutnya.
5. Pemberian pakan
Proses pemberian merupakan tahapan yang sangat penting karena menentukan
kelangsungan hidup anakan. Ketika berumur tiga hari kantung telur yang dimiliki oleh
burayak mulai habis. Sehingga burayak akan membutuhkan suplai makanan.
Biasanya para peternak memberikan pakan dengan tepung artemia salina. Namun
penulis biasa menggunakan kutu air halus yang diperoleh dengan mengkultur sendiri.
Hasilnya burayak akan cepat tumbuh besar. Bahkan ada beberapa peternak
memberikan pakan dengan kuning telur rebus. Kuning telur nantinya akan hancur
terkena air sehingga burayak akan melahap kuning telur tersebut.
Setelah berukuran cukup besar anakan ikan dapat diberi pakan cuk atau cacing
sutera. Setiap pakan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
a. cacing sutera/tubifex worm
Pakan ini termasuk sangat disenangi oleh ikan. Cupang yang sering mengkonsumsi
cacing sutera pertumbuhannya menjadi sangat pesat. Cacing sutera memiliki
kandungan lemak yang sangat tinggi. Resiko yang mungkin timbul adalah kegemukan
pada cupang. Bagi cupang betina terlalu banyak makan cacing mengakibatkan sulit
bertelur. Cacing sutera biasanya didapatkan dari selokan yang mengalir. Oleh karena
itu sebelum diberikan pada ikan kita hendaknya dibersihkan dan diberikan antibiotic.
b. cuk
Pakan yang merupakan anak nyamuk. Ncuk memiliki kandungan protein yang tinggi.
Cuk sangat baik untuk mencerahkan warna cupang dan mematangkan sel telur
indukan betina. Cuk juga sangat mudah didapatkan di sekitar lingkungan kita.
Sayangnya cuk juga mengundang bibit penyakit yang disebabkan oleh nyamuk
dewasa. Cuk yang sudah bongkok sebaiknya tidak diberikan kepada cupang karena
kandungan gizinya sudah berkurang.
c. kutu air
kutu air yang termasuk pada keluarga udang-udngan renik sangat sering ditemukan
di genangan air. Kutu air akan mudah ditemukan pada perairan yang mengandung
ganggang dan alga. Pemberian kutu air dapat memperlebar sirip ikan kesayangan
kita.
6. Penyortiran
Setelah ikan berubuh satu setengah bulan dapat dilakukan penyortiran. Ikan yang
disortir adalah pejantan yang berkualitas baik. Ikan yang berkualitas dicirikan dengan
bentuk fisik yang proporsional, sirip yang lebar, warna yang cemerlang. Proses
penyortiran bertujuan agar sirip ikan tidak rusak akibat berkelahi. Selnjutnya cupang
dapat ditempatkan pad akuarium soliter ukurang 15x15x20. jika tidak ada aquarium
maka dapat menggunakan botol selai ataupun botol bekas air mineral.
Penyortiran dilakukan secara perlahan agar anakan tidak mengalami stress. Pisahkan
antara pejantan yang berkualitas baik dan pejantan yang kurang berkualitas.
Nantinya pengklasifikasian ini akan menentukan harga jual ikan. Semakin berkualitas
maka harganya juga akan semakin mahal di pasara. Ikan betina tidak perlu disortir.
Mereka dapat dikumpulkan secara bersama dalam satu wadah. Penyortiran ikan
betina dilakukan apabila kita akan mempersiapkan induk.
Meraup Hasil Dari Ikan Cupang
CUPANG??! Memang agak geli dan tabu ketika mendengarnya. Tapi jangan salah
tafsir dan ’ngeres’dulu, karena kata ini hanyalah nama salah satu jenis ikan hias
yang cukup populer di masyarakat.Walaupun terdengar aneh, tapi komoditas ikan
hias ini mempunyai nilai ekonomis tinggi sampai ratusanribu bahkan jutaan rupiah.
Siapa pun bisa membudidayakan ikan ini, tua – muda, bahkan orang yang
mempunyai waktu terbatas pun bisa.Ada dua jenis ikan cupang, yaitu ikan cupang
aduan dan ikan cupang hias. Jenis cupang adu antara lain singapur, bagan, bangkok.
Sedangkan jenis cupang hias adalah halfmoon, serit (crown tail)dan plakat. Berbeda
dengan cupang adu, cupang hias memiliki warna sangat beragam dan
indah,terutama yang berkelamin jantan sehingga harganya pun lebih tinggi. Masing-
masing jenis cupang hias ini sering dipertandingkan dalam kontes yang membuat
harga ikan ini semakin menarik. Budidaya ikan ini sangat menjanjikan baik sebagai
mata pencaharian utama atau sambilan, sehingga dapat mengatasi pengangguran
dan menciptakan peluang kerja baru. Contoh analisa usaha,
satu ekor induk dapat menghasilkan 200 – 300 ekor anakan. Untuk anakan pertama
dari induk betina
biasanya 80% menghasilkan anakan jantan. Dalam waktu 2,5 bulan biasanya untuk
harga borongan Rp
1000 – Rp 2000 per ekor jantan. Bagaimana kalau mempunyai lima ekor indukan?
Belum lagi dari ikan
hias kontes yang memiliki harga sampai ratusan ribu per ekor. Cukup lumayan kan?
Di Kota Tangerang, banyak masyarakat yang sudah menekuni budidaya ini. Bahkan
ada
kawasan yang sudah terkenal seperti Kec. Karang Tengah, Ciledug, Larangan dan
Karawaci. Budidaya
cupang bisa dibilang sangat mudah dan tidak memerlukan modal besar, lahan luas
atau tempat yang
bagus. Sebagai sarananya cukup memanfaatkan wadah seperti, bak, plastik atau
terpal untuk bahan
dasar kolam.
Budidaya ikan ini sangat sederhana dan gampang-gampang susah. Secara garis
besar, kita
harus mengetahui media budidaya, pemilihan induk, proses pemijahan, perawatan
benih, pembesaran,
hama penyakit dan pemasaran.
Media Budidaya Cupang
Media yang digunakan untuk budidaya cupang terdiri dari
media pembesaran dan media pemijahan. Media pembesaran
biasanya menggunakan bak/kolam semen, plastik/terpal, aquarium
atau alternatif lain. Sedangkan untuk pemijahan dapat digunakan
baskom, toples, aquarium kecil, paso, ember plastik, kaleng bekas
cat plastik 5 kg yang kesemua wadah ini mempunyai diameter ±
20 cm.
Memilih Indukan
Untuk pemijahan, diperlukan indukan ikan jantan dan
betina. Jenis kelamin cupang dapat dibedakan dari sirip-sirip dan
warna badan. Cupang jantan memiliki jari-jari sirip anal, punggung
dan ekor yang tumbuh sempurna lebih panjang dibandingkan
selaput yang menutupinya. Cupang betina tidak memiliki
penonjolan dari jari-jari siripnya. Cupang jantan dewasa memiliki
lebih banyak bintik-bintik hitam di punggung. Ikan yang dipilih
untuk indukan berumur 6-7 bulan ukuran minimal 5 cm. Syarat
indukan yang baik adalah: sehat, proporsional, tipe sirip tebal
secara keseluruhan, serta berasal dari keturunan yang bagus.
Cara Pemijahan
- siapkan wadah pemijahan yang telah dicuci dan dikeringkan
- isi air ke dalam wadah pemijahan setinggi 10 – 15 cm
- masukan induk jantan ke dalam wadah
- biarkan indukan betina dalam botol dan masukan di tengah-tengah wadah yang
sudah
dimasukan induk jantan dengan tujuan agar birahi dan membuat buih/busa/sarang.
- jaga ikan agar jangan sampai lapar dan beri makan secukupnya
- kontrol ikan apakah sudah bertelur atau belum. Biasanya esok paginya telah
melakukan
pemijahan (kawin). Setelah bertelur dan proses pemijahan telah selesai, induk betina
diangkat
dan yang ditinggalkan induk jantannya saja karena induk jantan inilah yang akan
merawat
anakannya
- beri makan induk jantan secukupnya
- telur akan menetas ± 24 jam
- anakan yang telah menetas masih menyimpan makanan berupa kuning telur (yolk
sack) sampai
umur 5-7 hari sehingga sampai umur ini masih belum perlu diberi makan
- pada umur ini (seminggu) anakan berupa burayak agar dipindahkan ke tempat yang
lebih besar
ke dalam kolam/aquarium ataupun wadah lain yang kita miliki
- cara memindahkannya harus secara hati-hati dengan menuangkannya secara pelan-
pelan dan
indukan jantannya diikutkan
Perawatan Benih
Untuk pembesaran burayak/anakan, terlebih dahulu disiapkan medianya, yaitu air
yang sudah
diendapkan cukup lama dan diberi larutan blitz ich atau meteline blue untuk
membunuh jamur/bakteri.
Setelah dipindahkan, burayak mulai diberi makan. Umur 7-10 hari adalah masa yang
paling rawan,
karena pada masa itu cupang mulai berlatih menerima makanan luar.
Makanan yang biasanya diberikan adalah kuning telur ayam yang telah dimasak dan
dihancurkan, kutu air yang disaring, infusoria ataupun artemia, tergantung dari
ketersediaan makanan
yang dimiliki. Pemberian makanan dilakukan sehari sekali secukupnya.
Pembesaran
Budidaya cupang tidak memakan waktu lama, biasanya ikan umur dua bulan sudah
bisa
dipasarkan. Pada proses pembesaran, dilakukan pemberian makanan secara teratur,
mengawasi
kualitas air, dan melakukan pendederan. Anakan cupang yang berumur dua minggu
diberi makan kutu air
hidup. Biasanya makanan diberikan pagi dan sore hari. Setelah umur satu bulan,
dapat diberikan jentik
nyamuk halus (cuk).
Makanan yang mati (sisa) sebaiknya disipon/dibersihkan dengan menggunakan
selang agar air
tetap bersih dari kotoran. Sebaiknya penyiponan dilakukan paling lama seminggu
sekali, idealnya adalah
3 hari sekali dengan menyisakan air ¼ bagiannya. Penggantian air sangat
berpengaruh terhadap
pertumbuhan ikan. Semakin sering diganti maka pertumbuhan ikan semakin cepat.
Bila ikan cupang sudah kelihatan besar dan cukup padat, maka perlu dilakukan
pendederan ke
wadah yang lain yang lebih besar. Umumnya pada umur dua bulan cupang sudah
bisa disortir, terutama
yang jantan sudah bisa dimasukkan ke dalam botol/aquarium soliter untuk dilakukan
pemeliharaan lebih
lanjut. Cara memelihara ikan berkualitas akan diuraikan pada edisi selanjutnya.
Hama Penyakit
Seperti pada jenis ikan lainnya, budidaya cupang pun memiliki kendala hama dan
penyakit,
walaupun jarang sekali para pembudidaya menemukan cupangnya terkena penyakit.
Hama yang perlu
ditanggulangi adalah ular, burung dan yang paling penting adalah manusia. Untuk
mengatasinya adalah
dengan membuat pagar dan memberikan penutup pada kolam.
Sedangkan penyakit yang sering menyerang cupang adalah bintik putih/velpet yang
menempel di
bawah selaput lendir. Untuk mengatasinya gunakan air yang dicampur meteline
blue. Ikan sakit direndam
selama sehari semalam dan diberi aerasi.
Sebenarnya penyakit biasanya berasal dari makanan. Oleh karena itu makanan harus
dicuci
sebelum diberikan. Selain itu, pemberian makanan yang berlebihan dapat
menimbulkan sisa dan kotoran.
Pemasaran
Cupang dapat dipasarakan pada umur berapa saja tergantung kebutuhan para
pembudidayanya
baik untuk lokal maupun ekspor, sehingga harga yang didapatkan pun bervariasi.
Semakin terawat dan
bagus maka harganya pun semakin tinggi.
Pembeli ada yang datang langsung ke pembudidaya, atau pembudidaya dapat
menawarkan ke
agen-agen (supplier). Beruntung, di Kota Tangerang sudah terbentuk sistem plasma.
Sehingga para
pembudidaya sudah tidak pusing lagi memasarkan cupang karena sudah ada yang
menampung dan
memasarkan.
Untuk mengangkat harga cupang, cara yang dilakukan adalah dengan sering
mengadakan
kontes dan pameran. Prediksi tahun depan (2008) permintaan jenis cupang hias akan
semakin
meningkat karena pada tahun 2007 telah sering diadakan kontes baik di dalam
ataupun luar negeri.
Dengan demikian peluang untuk budidaya cupang tetap bagus dan cerah. Tinggal
bagaimana anda,
apakah ingin mencoba budidaya cupang yang cukup mudah dan menjanjikan ini?
Silahkan mencoba dan
jangan takut gagal !!
Diposkan oleh Hobiis ikan cupang (Nofgi) di 22:51 0 komentar
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBerbagi ke
Google Buzz
Kamis, 12 Agustus 2010
sejarah ikan cupang hias di indonesia
Sejarah Ikan Cupang Plakat di Indonesia
Ikan cupang plakat adalah ikan cupang hias dengan bentuk ekor yang lebih pendek
atau biasa disebut ikan ekor pendek. Cupang plakat berasal dari Thailand yang
pertama kali mengembangbiakannya. kata Plakad merupakan bahasa Thai yang
berarti cupang laga atau cupang aduan. cupang plakat memang sebenarnya
merupakan ikan cupang aduan atau laga yang berasal dari cupang alam. kata plakad
merupakan untuk membedakan antara ikan cupang hias dengan cupang aduan untuk
lebih familiar di kalangan internasional. kecantikan ikan cupang pelakat ini terlihat
pada bentuk sirip, gigi yang tajam, keindahan & kerasnya sisik ikan maupun gaya
bertarung nya.
Pada tahun 2000-an cupang plakat mulai dikenal luas oleh para hobies di Indonesia.
karena sebelumnya lebih di nominasi oleh ikan jenis serit maupun halfmoon. ikan
cupang plakat pertama kali dibawa & diperkenalkan di Indonesia oleh Henry
Gunawan, Hermanus & Joty Atmadjaja. Pada tahun 2003 pertama kali ikan cupang
plakad di konteskan oleh InBS dalam pagelaran InBS Award II di Gajah Mada Plaza,
tetapai pada saat itu masih pada tahap eksebisi. Plakat sengaja di perkenalkan untuk
menggairahkan pasar ikan cupang dalam rangka melawan boomingnya Lou Han.
semenjak itu ikan plakat makin banyak penggemarnya karena tampil dengan warna
baru & bentuk yang sangat unik. sukurnya ikan cuang mulai kembali di lirik para
pecinta ikan cupang.
Ikan cupang plakat pada awal kemunculannya mempunyai ekor berbentuk seperti
skop atau spade tail dengan tulang ekor yang hanya dua cabang. cupang yang
seperti ini biasa di sebut cupang plakat tradisional. memiliki ujung yang memanjang.
karena sirip dasinya atau ventralnya lebih panjang daripada sirip bawahnya.
Dalam perkembangannya plakat dikawinkan dengan ikan cupang half moon, yang
menghasilkan ekor yang berbentuk setengah lingkaran menyerupai huruf D tapi
bentuk besarannya tidak sebesar cupang half moon, jadi terlihat lebih imut. dan
mempunyai tulang ekor yang lebih banyak untuk menyokong ekornya yang
berbentuk half moon jadilah ikan jenis Plakat Halfmoon berekor pendek. bahkan ikan
cupang plakat ekor mawar (rose tail) mempunyai cabang ekor lebih dari 8 batang.
Persilangan plakat dengan double tail menghasilkan plakat double tail atau cupang
cagak ekor pendek dan plakat simetris, yang menambah kemeriahan ikan cupang
hias, tapi ikan cupang plakat cagak ini masih belum banyak di pasaran untuk
sekarang ini. Plakat Simetris atau symmetrical plakat memiliki sirip punggung
(dorsal) yang tinggi dan lebar, karena memiliki grn double tail yang resesif.
Penampilan ikan cupang plakat simetris sangat menawan sehingga oleh
International Betta Congress (IBC) dimasukan ke dalam kelas tersendiri. untuk
membedakan dengan plakat halfmoon & plakat tradisional.
Ada juga cupang plakat untuk dikembangkan agar tubuhnya tumbuh lebih besar &
indah di banding dengan cupang umumnya yaitu ber ukuran sekitar 10 - 12 cm
diukur dari ujung mulut samapai ujung ekornnya. jadi besarnya kurang lebih dua kali
besar ikan cupang normal. yang merupakan persilangan antara cupang alam dengan
plakat yang berbadan agak besar yang menjadikan ikan jenis baru yaitu ikan cupang
giant plakat.mengenai sejarah ikan cupang raksasa (Cupang giant) sudah saya bahas
pada artikel sejarah ikan cupang raksasa pada kesempatan sebelumnya. pada saat
pertama kali di perkenalkan di Jakarta International Betta Show 2007 di arena Flora
2007 Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. ikan cupang cupang raksasa plakat ini
dibandrol dengan harga US$1.000,- atau setara dengan Rp.10.000.000,- pada saat
itu.
By. Teguh Setiawan.
Posted by Teguh Setiawan at 10:09 AM 1 comments
Labels: Mengenal Ikan, Sejarah Ikan
Tuesday, January 19, 2010
Ikan Cupang Double Tail (Cagak)
Awal mula ikan cupang double tail atau ekor cagak tampil sejak adanya ikan cupang
jenis half moon hal ini sebenarnya adalah cacat genetik yang diderita ikan cupang
hingga membuat ekor ikan menjadi seperti terbagi dua di bagian tengah ekornya
(caudal). akibat mutasi genetik ikan ini memiliki sirip punggung yang panjangnya
sama dengan sirip bawah dan memiliki sirip ekor atau dua cuping sirip ekor yang
berbeda. dengan demikian jika ikan cupang mekar akan terlihat bercabang atau
ekornya terbagi dua(cagak).
Definisi lain double tail yang baik adalah suatu lingkaran penuh dengan tidak ada
ruang terbuka (sepasi) di antara ketiga sirip, baik sirip punggung, sirip bawah,
maupun sirip ekor. dasar sirip di belakang double tail tampak lebih luas
dibandingkan dengan singgle tail (ekor tunggal). Double tail yang ideal ialah
memiliki sirip bawah yang berhubuingan secara simetris dengan sirip atas atau sirip
punggung dan sirip ekor.
Cupang double tail mempunyai cuping ekor yang sama dan seimbang di atas dan di
bawah garis tengah ikan itu. Cuping ekor yang atas dan bawah harus seimbang.
bentuk lingkarang sama seperti kita melihat ikan jenis half moon hal ini adalah
bentuk yang ideal untuk kedua cuping ekor ketika mengembang.
Untuk gen double tail sangat rentan terhadap gen singgle tail apabila kita
mengawinkannya. karena itu apabila kita mencoba untuk mengawinkan ikan dengan
gen double tail dengan ikan cupang gen singgle tail maka akan menghasilkan lebih
banyak ikan singgle tail, dan bahkan akan menghasilkan ikan yang benar-benar jelek
karena ini akan mengakibatkan nilai jual ikan tidak bagus, karena ke indahannya
yang berkurang banyak. Singgle tail yang memiliki gen double tail biasanya ditandai
dengan sirip punggung atau dorsal yang luasnya dua kali sirip punggung dinggle tail
normal. jika double tail kita kawinkan dengan double tail juga kita akan
menghasilkan ikan double tail setidaknya seperempatnya saja dari seluruh anakan
ikan, hal ini di akibatkan belum kuatnya gen ikan double tail untuk mengikan gen
seluruh anaknya menjadi jenis double tail seperti orang tuannya. yang selebihnya
menjadi ikan singgle tail atau setengah double tail, tetapi tetap anakan ikan tersebut
mempunyai gen double tail, dan ketika nanti dikawinkan ketika ikan dewasa atau
cukup umur kemungkinan akan menghasilkan ikan doble tail juga walau jumlahnya
tidak terlalu banyak. kalau menurut teorinya seharusnya ikan double tail yang
dikawinkan dengan sesamanya akan menghasilkan ikan yang sejenis tetapi untuk
saat ini sepertinya belum. hal ini belum bisa di samakan seperti ikan jenis serit &
half moon.
Untuk di Indonesia ikan jenis double tail belum terlalu banyak di ternakan karena
faktor keberhasilan memperoleh double tail yang sempurna sangat kecil. ynag
membuat para pecinta ikan cupang double tail masih kesulitan untuk mendapatkan
ikan cupang jenis ini dengan kwalitas yang baik. untuk dipelihara maupun untuk
kontes ikan cupang. tidak semua ikan cupang menyediakan kelas double tail karena
faktor masih sedikitnya ikan jenis ini.
By. Teguh Setiawan
Posted by Teguh Setiawan at 7:08 AM 0 comments
Labels: Mengenal Ikan
Friday, December 11, 2009
Sejarah Ikan Cupang Giant (Raksasa)
Ikan Cupang Giant atau raksasa adalah ikan cupang yang berukuran lebih dari
normal, hingga mencapai +/-12 cm. Cupang raksasa ini terlihat sangat besar dengan
bentuk tubuh yang tebal. Karena besarnya, terlihat cupang ini tidak seaktif cupang
normal, namun tetap memiliki keagresivitasan sebagaimana layaknya cupang. Insang
terbuka dengan gerakan siap menyerang selalu diperlihatkan ketika bertemu
musuhnya. Sirip akan dinaikin seakan memperlihatkan kemarahannya. Keindahan
cupang hias masih terlihat namun untuk cupang raksasa jenis halfmoon dan serit
belum didapat bentuk sirip yang sekokoh cupang halfmoon dan serit yang normal.
Penemunya yang pertamakali adalah Mr. Athapon (Uncle Sala) dan anaknya Mr.
Natee, peternak Thai pemilik Diamond Fish Farm yang pertama kali
mengembangbiakan cupang raksasa pada tahun 1999. Mereka mendapatkan seekor
cupang plakat yang memiliki panjang 4 inchi (10 cm) dikolam mereka dan memiliki
ide untuk mengembangkan cupang tersebut. Mereka mencari indukan betina yang
besar dari sekitar 300 an kolam mereka untuk pasangan si cupang plakat raksasa
yang mereka miliki. Dengan tidak pantang menyerah mereka mengawin silangkan
cupang raksasa tersebut sehingga dicapai ukuran dan bentuk yang dikehendaki.
Pada tahun 2001 Uncle Sala mulai memasarkan cupang raksasanya dan
menamakannya Giant Betta. Setahun kemudian dikirimnya giant betta ini mengikuti
kontes cupang internasional IBC di Amerika Serikat. Ketika itu harga seekor giant
betta ditawarkan di Aquabid seharga US$ 1000 dan terjual.
Pada awalnya untuk mencapai ukuran 3 inchi (7.5 cm) dibutuhkan waktu 8-9 bulan
namun sekarang untuk mencapai ukuran yang sama dapat dicapai hanya dalam
waktu 5 bulan saja. Sementara sirip dan warna sudah berkembang semakin
bervariasi sehingga didapat giant halfmoon, giant double tail, giant serit. Ukuran
terbesar yang dapat ditemukan adalah 5 inchi (12.5 cm) pada giant berumur lebih
dari 1 tahun.
Posted by Teguh Setiawan at 10:33 PM 3 comments
Labels: Mengenal Ikan, Sejarah Ikan
Monday, December 7, 2009
Ikan Cupang Di Sekitar Kita
Ikan cupang bukan hanya di sukai oleh kalangan anak-anak saja tapi yang pastinya di
sekarang di sukai oleh seluruh kalangan termasuk kalangan orang kantoran, karena
ikan jenis ini adalah ikan yang sangat mudah untuk di pelihara, karena tidak
memerlukan aerator atau pelembung udara ataupun sirkulasi air dengan
menggunakan pompa. Ikan cupang terkenal karena ketahanan tubuhnya karena
sangat mudah perawatannya atau ikan yang termasuk bandel perawatannya.
hanya dengan menggunakan toples cantik atau sederhana anda dapat memelihara
ikan cupang yang cantik ini, toples atau aquarium dapat di taruh didalam ruangan
tamu, meja belajar, meja kantor dan lain-lain dimanapun kita suka. Ikan cupang akan
memekarkan insangnya atau ngedok dan juga memekarkan sirip-siripnya apabila
melihat lawannya yaitu ikan cupang lainnya. karena ikan jenis ini sangatlah agresif &
selalu melindungi daerah kekuasaannya, tapi tenang saja terhadap tangan manusia
tidak menggigit kok...hehehe, tidak seperti Ikan Oskar maupun Lauhan yang
lumayan galak.
Nah Bagi Anda yang suka dengan Tanaman Air ikan cupang adalah kawan yang baik
untuk memanjakan anda dan tanaman anda tentunya karena dengan adanya ikan
cupang didalam Vas, toples atau pun botol yang anda isi dengan tanaman kesukaan
anda, tanaman & ikan cupang pajangan anda akan terlihat lebih indah. Dan hal ini
juga dapat menjaga agar tidak ada anak nyamuk atau cuk yang hidup disana, yang
dapat mengakibatkan akibat yang sangat fatal apabila ada nyamuk aides agypti atau
nyamuk demam berdarah atau sebangsanya yang sangat membahayakan keluarga
kita.
Ikan Cupang ada beberapa Tipe ada yang Tipe Aduan & Tipe Hias kalau tipe aduan
terkenalnya ikan aduan Bangkok-Thailand, Singapura, Bagan-Sumatra, dan Lain-lain.
Untuk Tipe jenis hias sangat bermacam macam jenis & warna ini yang pasti anda
sangat suka termasuk saya. ada yang berjenis Half Moon, Serit, Plakat dan lain-lain.
kenapa disebut jenis ikan cupang hias karena keindahan pada bentuk sirip ekor,
badannya yang indah juga warnanya yang sangat menawan membuat orang yang
melihatnya ingin memeliharanya.
Bagi yang ingin memilikinya ikan cupang ini banyak di perjual belikan di pasar-pasar
ikan, di toko ikan hias, penangkarannya, maupun di perumahan yang mencoba
menjual ikan cupangini. Untuk harganya relatif murah untuk pemulan anda hanya
mengeluarkan kocek sebesar Rp5.000,- s/d Rp15.000 ,- untuk setiap ikan cupang
pejantannya. gimana tertarik silahkan mencoba memeliharanya.
By. Teguh Setiawan
Posted by Teguh Setiawan at 8:54 PM 0 comments
Labels: Tips Memelihara Ikan
Saturday, December 5, 2009
BETTA ALBIMARGINATA
Ikan Cupang ini termasuk jenis ikan cupang liar atau cupang alam. Di Asia tenggara
juga termasuk Indonesia mepunyai jenis ikan baru yaitu Betta Albimarginata.
Cupang jenis ini ditemukan sejak tahun 1993 oleh Maurice Kottelat di Kalimantan
Timur. Albimarginata berarti bertepi putih, karean warna sirip, ekor & bawah
berwarna putih. bahkan sirip dan dasinya pun berujung putih. ukurannya hanya
berkisar 5 cm, (2 inci) dan ikan ini termasuk yang terkecil di antara jenis ikan
cupang yang kita kenal.
Betta Albinamarginata merupakan jenis mouthbreeder atau ikan yang mengerami
telurnya dalam mulutnya sampai menetas & mengelurkan anak-anak mereka pada
waktunya. Pejantan Betta Albimarginata megerami telurnya dan anaknya dalam
mulutnya selama 12 hari pada suhu 26-27 derajat celcius. jenis ini juga di tangkap
oleh Dickman, Knorr & Gram di aliran sungai Sembuak selebar 2 meter, di kota
Malinau sekitar 1996 yang letaknya kira-kira 100 km dari tempat Kottelat
menangkap spesimennnya.
Menurut Kottelat Betta Albimarginata sangat mirip dengan Betta Channoides
sehingga cukup membingungkan. tetapi beruyak keduannya berbeda sama sekali.
beruyak Betta Albimarginata berwarna hitam dan berukuran 5 mm, sedangkan
beruyak Betta Channoides berwarna terang seperti beruyak guppy. Betta
Marginatata ditemukan di perairan dangkal diantara akar-akar tumbuhan, dengan
pH 5,5 temperatur 27 derajat celcius, dan kesadahan 3 dH.
By. Teguh Setiawan
Posted by Teguh Setiawan at 9:01 AM 0 comments
Labels: Mengenal Ikan
Wednesday, December 2, 2009
Bisnis Kewirausahaan Ikan Cupang
A. Latar Belakang
Ikan cupang yang selama ini kita kenal mempunyai nama lain yaitu Betta fish atau
biasa di sebut dalam bahasa inggris yaitu Fighting fish, ikan ini sangat agresif,
penyendiri, mempunyai bentuk & warna sangat indah. Saat ini ikan cuang sangat di
minati parapencinta ikan cupang baik lokal maupun manca negara dan tentunya juga
anak-anak yang sangat menggemarinya. Maka itu berbisnis ikan cupang sangatlah
baik karena selain modalnya yang sangat relatif kecil, perawatan &
pengembangbikan yang sangat mudah juga sangat mudah dalam penjualannya.
Inilah dasar mengapa berbisnis ikan cupang sangatlah bagus untuk orang-orang
yang mempunyai kemauan berusaha & keuletan dalam mengerjakannya.
Jikalau Anda penggemar atau penghobi ikan hias, cobalah membudidayakan ikan
cupang sebagai alternatif penghasilan tambahan atau penghasilan sampingan.
Karena modal yang dibutuhkan dalam pembudidayaan ikan cupang tidaklah besar,
Anda hanya mengeluarkan modal sebesar Rp. 10.000.- s/d Rp. 20.000,- untuk
sepasang ikan cupang, sebagai indukan. Sebagai wadah tempat ikan atau
aquariumnya, Anda bida memanfaatkan bekas botol air kemasan yang tentunya Anda
bisa mendapatkan dengan mudah di sekitar lingkungan rumah Anda. Untuk pakan
ikan cupang tidaklah memerlukan pakan ikan yang mahal-mahal, cukup carikan
nyamuk mati, jentik-jentik nyamuk atau sisakan beberapa serat daging dari lauk
pauk yang kita makan sehari-hari.
Tentunya Anda harus mempelajari terlebih dahulu bagaimana cara mengawinkan
ikan cupang hingga bertelur dan menetaskannya. Kembangkanlah lagi dengan cara
mengawinkan anak-anak ikan cupang tersebut, pilihlah anak ikan cupang yang sehat
dan mempunyai sifat genetis yang baik. Anda bisa menjual anakan ikan cupang ke
pasaran dengan harga Rp. 1.500 s/d 2.000 per ekor. Dari sepasang induk ikan
cupang bisa dihasilkan 500 s/d 700 anak ikan cupang. Anda bisa hitung sendiri
berapa pemasukan yang Anda dapatkan bila Anda punya 10 pasang indukan.
Lumayan, khan?
Apalagi kalau Anda bisa menghasilkan ikan cupang kualitas aduan, kontes atau
bahkan kualitas ekspor. Anda bisa mendapatkan ratusan ribu rupiah per ekor.
Namun, sebelum itu Anda harus membayar terlebih dulu dengan ketelatenan dan
ketekunan, karena kendala yang biasa dihadapi adalah masalah air, makanan, media,
suhu dan penyakit. Cari tahu mengapa ikan cupang Anda misalnya mati, apa
penyebabnya? Perbaiki kesalahan-kesalahan tersebut dan mulailah lagi dari awal.
Dari beberapa materi motivasi mengatakan, Anda akan mendapatkan hasilnya
setelah mengalami dua atau tiga kali kegagalan.
B. Dasar-dasar yang mendukung bisnis ikan cupang
Awal untuk memulai bisnis ikan cupang yaitu kita harus mengetahui jenis-jenis ikan
cupang, Memilih/membeli Indukan yang baik, pengembangbiakannya, perawatan
dan penjualannya.
Mengenal Jenis-Jenis Ikan Cupang
Sebelum kita mengenal jenis-jenis ikan cupang kita harus mengenal terlebih dahulu
biologi dalam ikan cupang yaitu :
Filum : Chordata
Subfilum : Craeniata
Kelas : Osteichthyes
Subkelas : Actinopterygii
Super Ordo : Teleostei
Ordo : Percomorphoidei
Subordo : Anabantoidei
Famili : Anabantidae
Genus : Betta
Spesies : Betta Splendens
Asal : Thailand, Indonesia, Malaysia, kawasan Asia Tenggara, Asia Pasifik, sampai
Afrika
Nama Inggris : Siemese Fighting Fish
Nama Lokal : Cupang Laga, Kalakatau (Kalimantan)
Ikan Cupang Hiup di daerah tropis, terutama di benua Asia sampai Afrika. Habitat
asalnya di daerah perairan dangkal dan berair jernih, seperti daerah persawahan
hingga sungai yang bertemperatur 24-27 derajat celcius, dengan pH berkisar 6,2 –
7,5 serta tingkat kandungan mineral terlarut dalam air atau kesadahan (hardness)
berkisar 5-12 dH. Pada umumnya cupang sanggup hidup dan berkembang biak
dengan baik pada kisaran pH 6,5 - 7,2 dan hardness berkisar 8,5 – 10dH.
Cupang Aduan & hias dibagi lagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
1, Halfmoon (setengah bulan), cupang jenis ini memiliki sirip dan ekor yang lebar
dan simetris menyerupai bentuk bulan setengah. Jenis cupang ini pertama kali
dibudidaya di Amerika Serikat oleh Peter Goettner pada tahun 1982.
2. Crowntail (ekor mahkota) atau serit, cupang jenis ini pertama kali dibudidayakan
oleh seorang peternak cupang bernama A. Yusuf yang tinggal di daerah Jakarta
Timur, pada tahun 1997 namun adapula sebagian mengatakan dibudidayakan
pertamakali oleh Muhammad Yamin dari daerah Jakarta Barat. Ciri utamanya adalah
sirip dan ekornya yang menyerupai sisir sehingga di namakan serit.
3. Double tail (ekor ganda)
4. Plakat Halfmoon hampir mirip cupang laga tapi mempunyai ekor & sirip lebih
lebar & indah
5. Giant (cupang raksasa), cupang jenis ini merupakan hasil perkawinan silang
antara cupang biasa dengan cupang alam, cupang jenis ini ukurannya bisa mencapai
12 cm.
6. Aduan Atau Cupang Laga mempunyai Gigi & sisik yang tajam juga kuat, dengan
ekor yang pendek, & sangat agresif.
jika anda pemain cupang yang baru, ciri pertama yang harus kita lihat adalah
kesehatan cupang itu sendiri. apakah ikan yang kita pilih itu dalam keadaan sehata
atau sakit. Kalau yang sehat ikan sanagat lincah, berwarna cerah, sirip dan ekornya
selalu di kibar-kibarkan atau selalu mengembangkan ekoranya ketika di dekatkan
dengan ikan cupang lainnya jadi dengan kata lain ekor & siripnya tidak kucup terus.
Pada cupang yang kurang sehat, ekor dan siripnya selalu kuncup, dan sering
menggerak-gerakan badannya seperti kegatalan, bahkan warnanya terlihat kurang
cerah, kadang cupang yang seperti ini badannya terlihat belang-belang putih yang
bertanda ia kurang sehat dan penakut.
2. Memilih warna yang baik. baiknya bagi pemula memilih warna-warna dasar dulu
atau warna solid, seperti hijau polos, biru polos, merah polos dan lain-lain yang
penting warna solid ya.., jadi tidak ada noda lain di tubuh ikan, untuk pembeli yang
sudah berpengalaman terserah memilih ikan yang berwarna apa saja untuk di
pelihara ataupun di konteskan kembali.
3. Pilihlah cupang dengan sirip & ekor yang baik, warnanya terang, sirip-sirpnya
terbuka harmonis dan sempurna, tidak ada bayangan lain di ujung-ujung ekor &
siripnya.tidak ada jarak antara sirip bawah dan ekor (caudal) ataupun antara sirip-
sirip (dorsal) punggung.sirip-sirip merapat sempurna ketika ikan membuka dan
memekarkan sirip-sirip mereka.
4. Warna badan harus bersih, tidak ada noda jamur, atau beludru pada badan ikan.
kemampuan berenangnya sangat lincah & gagah, ikan yang terkena gangguan kemih
biasanya mengerak-gerakan ekornya dengan cepat.
5. Sebaiknya membeli ikan cupang pada peternak-peternak yang terpercaya atau
yang sudah terkenal dari dulu memiliki kualitas ikan yang baik, peternak yang selalu
menjadi peserta lomba ikan cupang ataupun pada juri ikan cupang. saya sangat
rekomendasikan untuk mengetahui asal-usul genetisnya, ya.. paling tidak keturunan
ikan-ikan juara. Banyak peternak-peternak handal mengiklankan hasil ternakannya
di media-media masa khususnya agrobisnis. komunikasi dapat di lakukan dengan
SMS, hubungan langsung dengan telepon, lewat internet dangan fasilitas email
ataupun blog-blog seperti yang saya lakukan ini. beberapa peternak sudah memiliki
website ataupun blog-blog untuk memasarkan ikan-ikan hasil budidayanya.
Cara Pengembangbiakan Ikan Cupang
Keindahan tubuh dan ciri-ciri yang spesifik yang dimiliki oleh setiap ikan hias serta
nilai ekonomis, adalah faktor utama yang harus diperhatikan dalam budidaya ikan
hias. Salah satu jenis ikan yang memiliki syarat-syarat tersebut adalah ikan cupang
hias.
Untuk membudiayakan atau mengembangkan ikan cupang hias tidaklah memerlukan
lahan yang luas, cukup menyediakan areal sekitar 5 meter persegi. Di Wilayah
Jakarta Pusat budidaya ikan cupang ada yang dilakukan diatas dak rumah dan
dipekarangan yang relatif sempit, dengan menggunakan wadah bekas ataupun kolam
bak semen atau akuarium. Ikan ini relatif mudah dipelihara dan dibudidayakan,
karena tidak memerlukan pakan khusus. Pakan ikan untuk benih biasanya digunakan
pakan alami berupa kutu air atau daphnia sp. yang dapat ditemukan di selokan yang
airnya tergenang. Untuk induk cupang digunakan pakan dari jentik-jentik nyamuk
(cuk). Untuk pertumbuhan anak ikan bisa diberi kutu air dan diselingi dengan cacing
rambut, akan lebih mempercepat pertumbuhan anak ikan.
Wadah Budidaya
Pada umumnya wadah pemeliharaannya adalah bak semen atau akuarium yang
ukurannya tidak perlu besar yaitu cukup 1 x 2 m atau akuarium 100 x 40 x 50 cm,
sedang wadah perkawinannya lebih kecil dari wadah pembesaran, yang bisa
digunakan antara lain : baskom, akuarium kecil atau ember dapat dipakai untuk
memijahkan ikan.
Ciri-ciri khusus
Ciri-ciri khas yang dimiliki oleh ikan cupang hias jantan adalah selain warnanya yang
indah, siripnya pun panjang dan menyerupai sisir serit, sehingga sering disebut
cupang serit. Sedangkan ikan betina warnanya tidak menarik (kusam) dan bentuk
siripnya lebih pendek dari ikan jantan.
Ciri ikan jantan untuk dipijahkan :
Umur +/- 6 bulan
Bentuk badan dan siripnya panjang dan berwarna indah.
Gerakannya agresif dan lincah.
Kondisi badan sehat (tidak terjangkit penyakit).
Ciri-ciri ikan betina :
Umur telah mencapai +/- 6 bulan
tidak terlalu agresif
Bentuk badan membulat menandakan siap kawin.
Gerakannya lambat.
Sirip pendek dan warnanya tidak menarik.
kondisi badan sehat.
Pemijahan dan perawatan ikan
Setelah induk cupang hias dipersiapkan begitu pula dengan wadahnya maka langkah
selanjutnya adalah melakukan pemijahan :
1. Persiapkan wadah baskom/akuarium kecil dan bersih.
2. Isi wadah dengan air bersih dengan ketinggian 15 - 30 Cm.
3. Masukkan induk ikan cupang jantan lebih dahulu selama 1 hari.
4. Tutup wadah dengan penutup wadah apa saja.
5. Sehari kemudian (sore hari) induk betina telah matang telur dimasukan ke dalam
wadah pemijahan.
6. Biasanya pada pagi harinya ikan sudah bertelur dan menempel disarang berupa
busa yang dipersiapkan oleh induk jantan.
7. Induk betina segera dipindahkan dan jantannya dibiarkan untuk merawat telur
sampai menetas.
Pembesaran anak
1. Ketika burayak ikan cupang sudah dapat brenang dan sudah habis kuning
telurnya, sudah harus disiapkan media yang lebih besar untuk tempat pembesaran.
2. Pindahkan anakan bersama induk jantannya.
3. Kemudian benih ikan diberi makanan kutu air dan wadah ditutup.
4. Sepuluh hari kemudian anak ikan dipindahkan ke tempat lain.
5. Dan selanjutnya setiap satu minggu, ikan dipindahkan ke tempat lain untuk lebih
cepat tumbuh.
Pasca Panen
Pasca panen yaitu setelah ikan cupang hias mencapai 1 bulan sudah dapat dilakukan
pemanenan sekaligus dapat diseleksi atau dipilih. Ikan yang berkwalitas baik dan
cupang hasil seleksi dipisahkan dengan ditempatkan ke dalam botol-botol tersendiri
agar dapat berkembang dengan baik serta menghindari perkelahian. Setelah usia 1,5
sampai 2 bulan cupang hias mulai terlihat keindahannya dan dapat dipasarkan.
Cara Perawatan Ikan Cupang
a. Cara Perawatan Ikan Cupang Adu atau Laga
Untuk mendapatkan jenis yang baik, ada beberapa saran untuk itu.Peliharalah yang
masih bakalan (muda). Asalkan tidak cacat, berkelamin jantan, sehat dan lincah.
Perhatikan pula warna tubuhnya yang harus cemerlang, warnanya harmonis, merata,
baik di tubuh dan siripnya, serta bermental baja.
Menurut pengalaman para pakar, untuk memperoleh bakalan cupang hias yang baik
memang tidak sesulit mendapatkan bakalan cupang aduan. Sebab cupang hias lebih
mudah dilihat kelebihan fisiknya ketimbang jenis aduan yang kudu dinilai juga gaya
bertarungnya, pukulan andalannya dan perilaku lain yang kadang susah ditebak jika
tak melihat sendiri. Sementara cupang aduan belum dijamin kualitasnya hanya
dengan melihat sosoknya.
Usia cupang bakalan yang ideal untuk dipelihara berkisar 1,5—5 bulan. Di umur itu,
harganya lebih murah ketimbang kalau membeli yang dewasa. Lagi pula
menyaksikan ia berkembang dan bertumbuh besar, punya keasyikan tersendiri. Saat
ini cupang untuk kontes usianya 3—5 bulan dengan kategori yunior.
Untuk membekali cupang agar memenangkan kontes di kemudian hari, perlu
mengikuti latihan. Training itu dilakukan saat ikan berusia ideal yakni 1,5—2 bulan
dengan sarana yang ideal bagi perkembangannya. Ibarat melatih calon atlet,
sebaiknya sejak dini juga diperkenalkan ”teknik bertanding”.
Langkah-langkahnya sebagai berikut. Bila kita memperoleh dengan cara membeli,
cupang dimasukkan ke dalam akuarium soliter dan diberi penyekat antar- akuarium
lainnya. Air yang dipakai harus diganti tiap tiga hari sekali. Agar tetap nafsu
makannya terjaga, airnya ditambahkan ammonia chloraminei dengan dosis 2 ml tiap
2,5 liter air.
Di pagi hari bukalah sekat setinggi setengah ketinggian air selama sepuluh menit. Ini
bertujuan agar cupang saling berhadapan dan terbiasa mengembangkan sirip-
siripnya di dalam air.
Sesudah sepuluh menit, sekat kembali ditutup seluruhnya. Barulah diberi pakan
sampai kenyang, tetapi usahakan agar tak ada sisa makanan untuk menjaga
kebersihan air.
Jika siang hari, sekat kembali dibuka. Biarkan sepuluh menit saling berhadapan.
Setelah selesai, sekat ditutup kembali dan pakan diberikan. Sore hari, masukkan ke
dalam akuarium cupang betina yang belum siap kawin. Biarkan selama 15—20
menit. Jika betina lebih galak, segera pisahkan. Bila telah selesai, pakan baru
diberikan.
Pelatihan lain yang tak kalah penting adalah penjemuran. Namun frekuensinya tidak
tiap hari, cukup dua kali seminggu dan lamanya sekitar 15—20 menit, sambil
dihadapkan dengan cupang dari kategori lain. Sesudah itu jangan lupa untuk
mengganti air dengan penyifonan (disedot), sisakan sepertiganya. Lalu isi dengan air
yang sudah diinapkan.
b. Cara Perawatan Ikan Cupang Hias
di sini saya akan menjelaskan satu contoh yaitu jenis cupang serit. ikan Cupang Serit
adalah jenis unggulan asli Indonesia. Dalam perawatan ikan jenis ini memang sedikit
agak diperlukan waktu & tenaga yang lebih banyak di bandingkan dengan merawat
ikan jenis aduan. bentuknya yang sangat cantik amat membuat para pecinta ikan
cupang khususnya banyak yang menyukainya dan banyak yang bertanya bagaimana
cara merawat ikan jenis serit ini secara baik & benar.
1. pada umur 1 bulan kita dapat melihat dari bentuk ikan jenis serit ini biasanya
sudah terlihat jelas mana yang jantan dan mana yang jenis betina, karena pada ikan
jantan biasanya warnanya lebih jelas & menyala beda dengan cupang dengan jenis
betina biasanya tampilannya sangat biasa dengan bentuk badan lebih oval dan
waranya kurang cerah. dalam ukuran ini dapat dibedakan pula ikan ini besarnat
akan menjadi jenis serit atau jenis lain, hal ini terjadi apabila ikan dicampur dengan
anakan ikan jenis lainnya. dapat dilihat dari ekornya yang lebih bergerigi dibanding
ikan jenis Half Moon ataupun jenis cupang aduan.
2. pada umur 1 bulan ini ikan cupang masing boleh di campur pada satu kolam
asalkan makanan yang di sediakan cukup untuk semua ikan yang ada di dalamnya.
apabila tidak kita sudah tahu kalau ikan cupang adalah jenis karnivora yang juga
bisa melakukan kanibalisme terhadap sesamanya. atau paling tidak ekor atau bagian
lain pada tubuh ikan cupang ini akan robek atau terluka. hal ini akan merusak
keindahan ikan cupang jenis serit ini.
3. baiknya apabila ikan sudah ber umur antara 2 s/d 3 bulan ditaruh pada wadah
yang berbeda untuk menghindari rusaknya ekor atau bagian lain pada ikan.
4. ikan cupang jenis ini memang agak sedikit cengeng pada air yang kurang bersih.
jadi baiknya 1 minggu sekali air harus diganti agar tidak membuat serit pada ikan
cupang menjadi berbentuk spiral atau kriting, jadi ketika mekar sudah tidak
sempurna mekarnya dan apabila sudah melilit akan membuat ekor ikan cupang serit
ini patah-patah, jadi perhatikan ini ya...
5. makan yang di sarankan untuk ikan ini agar menjaga warna menjadi lebih bagus
dan kesehatan ikan lebih terjaga saya merekomendasikan ikan cupang serit ini
diberimakan hanya cuk (jentik nyamuk) & kutu air asalkan penyajiannya jangan
terlalu banyak pada setiap wadah karna dapat membahayakan ikan cupang serit ini.
kenapa? kadang apabila terlalu banyak cuk ataupun kutu air yang tidak dimakan
ikan cupang dapat menyerang ekor ikan dan mengakibatkan kerontokan atau patah-
patah, jadi secukupnya aja ya..., dan jangan beri makan ikan ini pelet karena
makanan yang ini kurang di sukai ikan cupang & sisanya menjadi kotoran di
wadahnya jadi dapat merusak ekor ikan cupang. pasti anda gak mau begitu kan...
apabila demikian pastilah ikan anda akan lebih sehat & cantik.
C. Target Usaha Atau Penjualan
Target penjualan ikan adalah parapecinta ikan Cupang atau Hobies, Pedagang ikan
hias, Eksportir ikan hias, danjuga tentunya anak-anak yang merupakan pasar
potensial yang sampai sekarang tiada habisnya.
Penjualannya dapat di lakukan secara langsung & tidak langsung.
Penjualan secara langsung dapat dilakukan langsung dari peternakannya kepada
pedagang dengan menjual secara partai/grosir dan bisa juga secara satuan.lewat
toko-toko ikan hias, langsung dari rumah kita sendiri dengan hanya menyediakan
sdikit lahan untuk melakukan penjualannya, ataupun langsung mendatangi pembeli
seperti di pasarkan di pasar-pasar ataupun sekolah.
Penjualan secara tidak langsung seperti yang saya telah sebutkan diatas yaitu
dengan mengiklankan hasil ternakannya di media-media masa khususnya agrobisnis.
komunikasi dapat di lakukan dengan SMS, hubungan langsung dengan telepon,
lewat internet dangan fasilitas iklan geratis, email ataupun blog-blog seperti yang
saya lakukan ini. beberapa peternak sudah memiliki website ataupun blog-blog untuk
memasarkan ikan-ikan hasil budidayanya.
By. Teguh Setiawan
Posted by Teguh Setiawan at 7:51 AM 9 comments
Labels: Bisnis Ikan, Cara Budidaya Ikan, Mengenal Ikan, Tips Memelihara Ikan
Tuesday, December 1, 2009
SEJARAH AWAL MULA IKAN CUPANG ALAM DI THAILAND
Cupang alam dikenal sebagai ikan aduan sejak 2 abad yang lalu. para nenek moyang
bansa Thai merupakan bangsa pertama yang yang menangkap dan memperkenalkan
cupang dari alam untuk di adu. ada tiga jenis cupang yang sangat populer dan sering
di jadikan ikan aduan. yakni Betta Imbellis dari selatan Thailand, Betta Splendens
dari bagian tengah, dan Betta Smaragdina di sebelah utara Thailand. Dari permainan
sekelompok orang yang mengisi waktu luangnya saat beristirahat di sawah,
kebiasaan ini menjadi suatu bentuk persaingan antar kelompok & antar kampung.
Kemenangan dalam laga cupang akhirnya menjadi kebanggan kampung. umumnya
untuk menjaga nama baik kampung, biasanya penduduk merahasiakan tempat
penangkapan cupangnya dari parapesaingnya. Ikan yang diadu menjadi sarana
gengsi bagi kampung tertentu. Sejak itu cupang yang ditangkap di sawah mulai
diternakan untuk menghasilkan cupang juara yang mempunyai kemampuan
berkelahi yang baik.
Diposkan oleh Hobiis ikan cupang (Nofgi) di 00:07 0 komentar
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBerbagi ke
Google Buzz
Selasa, 10 Agustus 2010
Artikel Ikan Cupang
Ikan cupang sebagai ikan hias yang sangat populer dikalangan para pecinta ikan hias
memiliki daya tarik tersendiri. Di pasaran terdapat dua jenis ikan cupang yakni
cupang adu dan cupang hias. Varietas cupang hias dikenal dengan nama ilmiah betta
splendens. Sedangkan cupang aduan ada berbagai macam varietas antara lain betta
imbelis, betta rubra, betta unimacullata, dll. Ikan dari genus betta ini merupakan
kerabat dekat gurami karena satu ordo yakni ordo labyrinth. Ikan cupang memiliki
kemampuan untuk mengambil nafas langsung ke permukaan air. Hal ini berkat
organ bernama labirin yang berada di insang ikan cupang.
Pada ikan cupang hias memiliki sirip dan ekor yang indah berwarna-warni. Cupang
hias tidak harus berbuntut panjang sebab saat ini telah lahir strain baru yakni jenis
plakat. Cupang jenis plakat sepintas mirip dengan cupang aduan namun memiliki
bentuk tubuh yang lebih indah dan warna yang cemerlang. Cupang aduan secara
general memiliki ciri fisik dengan bentuk tubuh yang kurang menarik dan biasanya
berwarna gelap. Keindahan ikan cupang sudah sangat diakui oleh para pecinta ikan
hias.
Salah satu bukti betapa besarnya pamor ikan ini adalah dengan dibentuknya IBC
(international betta congress) yang merupakan komunitas pecinta ikan cupang di
seluruh dunia. Ikan cupang sebagai hewan peliharaan tidak hanya di Indonesia
melainkan sampai ke mancanegara. Padahal ikan cupang merupakan varietas asli
yang berasal dari daerah tropis asia tenggara yang khususnya berasal dari
Indonesia. Dahulu ikan cupang dari indonesia di introduksi ke luar negeri. Mereka
melakukan perkawinan untuk menghasilkan varietas baru yang menjadi ikan cupang
seperti sekarang ini. Negara yang kini menjadi eksportir cupang dunia antara lain
Singapura, Thailand, Indonesia, Brunei, dan Malaysia.
Posisi Indonesia yang hanya menduduki peringkat ketiga agak dipertanyakan. Hal ini
diakibatkan Indonesia memiliki kekayaan varietas yang lebih unggul jika
dibandingkan dengan negara lain juga didukung dengan lingkungan yang merupakan
habitat asli ikan cupang. Sayangnya di negeri ini budidaya ikan cupang hias masih
dianggap sebelah mata. Berdasarkan data terakhir dari IBC, di Thailand setiap
bulannya sebuah farm (peternakan) menghasilkan 10.000 ikan yang di ekspor ke luar
negeri terutama Amerika dan Eropa. Jumlah farm di Thailand sendiri mencapai
ribuan.
Ikan hias ini jika dikelola dan dibudidayakan dengan serius maka akan sangat
menguntungkan. Akan tetapi untuk menghasilkan keuntungan yang besar kita juga
membutuhkan modal yang cukup besar. Karena memang harga indukan berkualitas
cukup mahal di pasaran.
Kelebihan yang dimiliki ikan cupang antara lain :
1. Merupakan ikan yang tidak mengenal musim kawin. Sehingga kapan saja dapat
melakukan pembudidayaan.
2. Ikan cupang dikenal sebagai ikan yang tahan banting. Ikan ini sangat tahan
terhadap berbagai penyakit yang menyerang. Selain itu ikan cupang memiliki
toleransi yang tinggi terhadap perubahan kualitas air.
3. Varietas ikan hias memiliki warna yang banyak dan beraneka ragam jenis. Jika
dilakukan perkawinan silang secara intensif akan menghasilkan keturunan yang
sangat menarik.
4. Selain keindahan fisiknya ikan cupang juga memiliki sifat periang yang dapat
dijadikan pelepas stress. Peluang dengan banyaknya kontes cupang hias di
Purwokerto yang frekwensinya semakin intensif.
5. Pemasaran ikan yang sangat mudah dan digemari dari berbagai kalangan. Mulai
dari orang tua sampai dengan anak-anak sekolah dasar.
Prospek ikan cupang sebagai ikan hias sangatlah besar setiap harinya permintaan
ikan hias ini cukup signifikan. Penikmatnya tidak hanya dikalangan anak kecil seperti
jaman dulu. Ikan cupang kini digemari banyak orang dari berbagai usia, golongan
dan segala lapisan segmentasi masyarakat. Pemasarannya tergolong mudah karena
permintaan akan ikan ini terus mengalir. Serta jenis cupang hias juga sangat banyak,
mulai dari jenis slayer, serit (crown tail), halfmoon, double tail/cagak, sampai jenis
plakat. Ikan cupang memiliki tempat tersendiri dikalangan pecinta ikan hias. Perlu
diingat bahwa ikan ini tidak mengenal musim seperti ikan louhan, diskus, tetra, dll.
Krisis ekonomi seperti saat ini juga menuntut kita untuk memutar otak guna mencari
penghasilan tambahan. Salah satu alternatifnya adalah dengan menjadi breeder ikan
cupang. Pekerjaan ini mungkin terlihat remeh dan prospeknya kurang menjanjikan.
Namun jika ini digarap dengan serius dan ketekunan, kita akan memperoleh hasil
yang tidak mengecewakan.
Purwokerto yang merupakan daerah yang menjadi tempat transit penghubung
antara jawa tengah dan jawa timur merupakan daerah yang cukup potensial dalam
pengembangan ikan cupang. Maraknya kontes-kontes cupang hias yang
dilaksanakan di kota ini mulai dirasakan akhir-akhir ini. Banyak anak-anak sampai
kalangan orang tua turut berpartisipasi. Angka permintaan ikan cupang hias cukup
tinggi. Dalam satu hari berdasarkan survey kami jumlah transaksi ikan yang
dilaksanakan sampai dengan 1500 ekor per pekan.
Namun sayangnya dengan angka permintaan yang cukup besar masih belum bisa
dipenuhi oleh para pedagang. Banyak permintaan ikan cupang hias tidak dapat
dipenuhi di kota purwokerto. Salah satu penyebabnya adalah karena sebagian besar
ikan yang beredar di Purwokerto berasal dari luar kota seperti pekalongan, cilacap,
dan jakarta. Ikan cupang sendiri merupakan ikan hias yang sangat mudah
dikembangbiakkan. Namun jumlah peternak ikan cupang hias di Purwokerto sangat
sedikit dan kualitas ikan yang dihasilkan tidak seperti permintaan pasar.
Banyaknya pecinta (hobiis) ikan cupang di Purwokerto menjadi peluang yang cukup
menjanjikan untuk dijadikan alternatif usaha. Selain mudah penjualannya ikan ini
juga memiliki nilai ekonomis yang tinggi terutama ikan yang berkualitas kontes.
Bahkan memungkinkan untuk memasarkan barang ke luar kota. Mudahnya
memperoleh pakan alami juga menjadi nilai tambah dalam usaha beternak ikan
cupang hias. Karena semakin dekat dengan faktor produksi akan menambah nilai
plus suatu usaha.
Perkembangan kota ini yang mulai menggeliat dengan aktifitas perekonomian yang
sangat pesat menggambarkan terjadinya kenaikan taraf hidup penduduk. Pada
dasarnya setiap manusia harus memenuhi kebutuhannya. Kebutuhan yang beragam
dari setiap orang harus dipenuhi dengan alat pemuas kebutuhan. Ikan cupang
merupakan alat pemenuhan kebutuhan yang sifatnya sekunder. Melihat pada taraf
ekonomi masyarakat di daerah Purwokerto yang sudah mapan dan tingkat
pembangunan yang sangat pesat menyebabkan masyarakat letih. Keletihan
masyarakat tersebut membutuhkan sarana relaksasi yakni hewan peliharaan.
Berbeda dengan anjing maupun kucing yang memerlukan perlakuan sangat intensif.
Ikan cupang merupakan ikan hias yang sangat toleran terhadap berbagai keadaan
dan penyakit. Sehingga seringkali ikan cupang menjadi pilihan sebagai hewan
kelangenan. Keindahan sirip dan ekornya dapat menjadi obat penghilang stress.
Dengan angka kebutuhan hidup yang rendah dan telah tertutupi dengan upah
minimum regional. Maka biasanya apabila manusia telah memenuhi kebutuhan
primernya yakni sandang, pangan, dan papan akan memenuhi kebutuhan lainnya.
Ikan cupang kini menjadi salah satu barang yang menjadi alat pemenuhan kebutuhan
tersebut. Tak hanya menjadi sebuah hobi, ikan cupang juga mulai beralih menjadi
sebuah gaya hidup. Beberapa hobiis terutama dari etnis tionghoa sangat
menggemari ikan ini. Ikan cupang sebagaimana ikan arwana maupun lohan
dipercaya sebagai pembawa keberuntungan karena mendukung dalam feng shui.
Secara letak geografis kota Purwokerto terletak di kaki bukit Gunung Slamet. Posisi
kota Purwokerto sebagai tempat pembudidayaan ikan hias cukup potensial. Salah
satu daerah sentra penghasil ikan yakni di daerah Kecamatan Beji. Sayangnya ikan
yang yang diproduksi adalah ikan konsumsi semacam lele, gurami, dan ikan mas.
Keadaan tanah dan kondisi air sangat mendukung dalam usaha pembudidayaan ikan
hias. Ikan cupang pada dasarnya hidup dalam lingkungan dengan suhu 27-33 derajat
celsius serta dengan Ph air yakni antara 6,5-7,5 derajat. Keadaan kota Purwokerto
mendukung kehidupan ikan cupang.
Melihat pada komposisi penduduk kota ini yang didominasi oleh pendatang,
terutama mahasiswa. Tempat yang kami ajukan juga sangat potensial dikarenakan
para pendatang tersebut memang menyukai hewan peliharaan. Berbeda dengan
masyarakat kota Purwokerto asli yang kurang menyukai hewan peliharaan. Aktifitas
perniagaan memang menjadi salah satu andalan kota ini disamping pariwisata
alamnya yang terkenal. Dengan dibangunnya banyak pusat perdagangan
menandakan geliat ekonomi warga yang sangat cepat dan tinggi. Tak heran jika
kebutuhan sekunder dan tersier (mewah) mulai dicari warga untuk memenuhi
kebutuhannya.
Keadaan yang demikian tidak dibarengi dengan jumlah pasoka ikan cupang hias
yang berkualitas. Selama ini ikan cupang yang diperoleh berasal dari luar kota. Yang
menjadi penyebabnya adalah karena para pedagang lebih menyukai untuk menjadi
distributor saja. Alasannya karena perputaran uang lebih cepat. Dalam satu minggu
arus perputaran uang dalam perdagangan ikan hias mencapai sepuluh juta rupiah.
Padahal dengan bermodalkan kesabaran keuntungan yang akan di tangguk juga
tidak sedikit. Oleh karena itulah kami berusaha untuk memenuhi permintaan
konsumen tersebut dengan memproduksi secara mandiri.
Diposkan oleh Hobiis ikan cupang (Nofgi) di 22:59 0 komentar
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBerbagi ke
Google Buzz
Penyakit-Penyakit Ikan Cupang
Penyakit
Adapun berbagai penyakit yang sering ditemui pada pemeliharaan ikan cupang
adalah sebagai berikut :
1. White spot
Penyakit
ini sangatlah umum dikalangan hobiis cupang, ciri-ciri penyakit ini
seperti sirip yang membengkok (bukan patah), cupang sering berenang
membenturkan badan kewadah, dan jika diperhatikan lebih jeli pada tubuh
cupang terdapat bintil-bintil kecil berwarna putih dan akan semakin
banyak jumlahnya jika tidak segera dilakukan pencegahan. Akibatnya
nafsu makan ikan cupang turun sangat drastis. Penyakit ini disebabkan
oleh mikroorganisme yang ikut terbawa dari pakan alami dan hidup di air
dengan PH yang rendah. Untuk pengobatannya bisa menggunakan obat-obat
anti mikroorganisme seperti Blitz-Inch (tapi tidak boleh
dicampur-campur). Pemberian obat anti mikroorganisme harus
memperhatikan dosis yang biasanya tercantum pada kemasannya. Setiap
hari selama masa pengobatan air harus selalu diganti dengan air yang
baru dan diberi obat anti mikroorganisme lagi hingga ikan cupang
benar-benar sembuh.
2. Penyakit busung
Penyakit
busung disebabkan oleh pemberian pakan yang kurang bersih dalam proses
sterilisasi pada pakan alami yang biasanya berasal dari cacing sutera.
Ciri-ciri penyakit ini adalah menggembungnya perut ikan dan sisiknya
terlihat berdiri serta ikan tidak mengeluarkan kotoran. Cara berenang
ikan cupang pun terlihat lebih sering mengambang dipermukaan air. Untuk
pengobatannya adalah dengan cara membiarkan ikan cupang puasa selama
kurang lebih tiga hari dengan tujuan agar cupang mengeluarkan kotoran
saat (maaf) buang air besar. Untuk mendukung kesehatan selama cupang
berpuasa maka perlu dilakukan penggantian air lama dengan air yang kaya
oksigen terlarut (air yang sudah diaerasi sebelumnya). Setelah kurang
lebih berpuasa selama tiga hari ikan cupang dapat diberi makan sedikit
demi sedikit lagi.
3. Sirip terlihat membengkok, tidak rata dan menjadi keriting.
Sirip
keriting terjadi akibat berbagai factor seperti air kotor karena jarang
diganti, suhu yang terlalu rendah ataupun factor makanan. Akibat sirip
keriting adalah ikan cupang menjadi kurang enak dilihat dan kurang
berwibawa ^^. Menurut pengalaman saya sirip keriting lebih disebabkan
akibat tidak seimbangnya pakan yang diberikan kepada cupang sejak dini.
Asalkan pemberian pakan alami seperti yang saya sebutkan diatas
dilakukan secara bergantian sejak dini atau saat cupang mulai berumur
sekitar satu bulan lebih (tidak memberikan pakan secara monoton misal : cupang
hanya makan kutu air saja),
niscaya 95 % ikan cupang tidak mengalami sirip yang keriting. Selain
itu pemberian vitamin-vitamin ikan juga mendukung perkembangan tubuh
dan kecerahan warna saat cupang beranjak dewasa.
4. Gigit ekor sendiri
Gigit
ekor yang terjadi merupakan akibat dari pemberian pakan yang tidak
teratur sehingga berakibat ikan cupang menjadi kelaparan.
Ada
juga akibat dari bakteri dan mikroorganisme yang hidup pada air kotor
dan keruh. Selain itu stres akibat tempat pemeliharaan yang terlalu
sempit juga dapan mengakibatkan cupang menggigit ekornya sendiri. Untuk
mengatasinya adalah dengan pemberian pakan yang teratur setiap pagi dan
sore dan selalu berganti menu makan. Kemudian dengan rutin mengganti
air yang sudah keruh, serta menempatkan cupang yang mengalami gigit
ekor pada wadah yang lebih besar dengan diberi sedikit ganggang atau
tanaman air.
5. Infeksi luka pada tubuh ikan
Luka
pada tubuh ikan cupang dapat terjadi karena berbagai faktor seperti
ikan melompat dan terbentur dinding kolam, kesalahan saat pemindahan
atau mengambil ikan, juga bisa karena berkelahi atau karena faktor lain
dari luar. Luka pada tubuh ikan umumnya akan sembuh dengan sendirinya,
namun yang kita khawatirkan adalah infeksi yang terjadi akibat parasit
yang menempel. Untuk mengantisipasi hal tersebut bisa menggunakan garam
ikan yang dilarutkan pada air diwadah pemeliharaan ikan. Ikan cupang
yang terkluka dipisahkan dan dibiarkan dalam wadah tersebut dan kondisi
airnya setiap hari diganti dengan tetap melarutkan garam ikan
secukupnya ( lebih kurang 2 sendok makan untuk 0.5 lt air. Garam ikan
juga bisa diganti dengan obat anti mikroorganisme seperti blitz-inch.
6. Cacingan
Meskipun
cacing merupakan pakan alami ikan cupang, tapi tidak menutup kemungkina
ikan cupang terkena penyakit cacingan,he2 :b. Hal tersebut dapat
dilihat dari bentuk kotoran ikan cupang, jika kotoran nya selalu hancur
dan berwarna putih dan terkadang kotoran mengekor pada (maaf) tempat
pembuangan kotoran ikan cupang, bisa jadi hal tersebut merupakan gejala
atau penyakit cacingan. Untuk pengobatannya bisa diberikan obat anti
cacing seperti worm-x dan pemberian obat haruslah memperhatikan dosis
pada kemasan. Untuk mempercepat proses penyembuhan sebaiknya selama
masa pengobatan ikan cupang diberi pakan kering dahulu seperti pellet
kecil atau cacing kering, karena bisanya pada pakan kemasan terdapat
treatment yang menjaga kesehatan ikan :).
Kiranya
pengalaman ini dalam membudidayakan ikan cupang selama ini bisa berguna
dan membantu menambah wawasan dan pengetahuan bagi siapapun yang
membaca. Saya mohon maaf yang sebesarnya jika ada hal yang
kurang berkenan terkait dengan penulisan bahasa,isi, serta ulasan yang
saya sampaikan.
Diposkan oleh Hobiis ikan cupang (Nofgi) di 22:56 0 komentar
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBerbagi ke
Google Buzz
PRAKTIK SALON IKAN CUPANG
Kontes ikan cupang saat ini telah merebak ke mana-mana. Bak jamur di musim hujan
bermunculan pula klub penggemar ikan hias ini. Maraknya kontes tak ubahnya ajang
fashion show bagi ikan kesayangan kita. Lewat kontes tersebut dapat diukur kualitas
ikan yang anda miliki. Sebab dalam kontes terdapat mekanisme serta standar nilai
yang berlaku universal. Jangan sampai ikan kita hanya bagus bagi kita pemiliknya
sedang di mata orang lain tak ubahnya (maaf) cupang hasil reject. Tentunya banyak
penggemar yang tak ingin kehilangan muka di arena kontes.
Banyak cara yang dilakukan untuk membuat ikan kita tampil cantik dan indah.
Pemeliharaan yang rutin dan telaten akan membuat ikan kita sehat serta prima.
Efeknya ikan kita akan menampilkan keindahannya secara maksimal. Namun banyak
hobiis yang enggan untuk melakukan perawatan secara intensif. Mereka hanya
menginginkan untuk meraih gelar juara. Banyak cara dilakukan salah satunya adalah
dengan cara melakukan salon terhadap ikannya.
Bagi hobiis pemula istilah menyalon cupang mungkin terdengar kurang familiar di
telinga. Namun bagi para penikmat kontes salon bukanlah hal yang asing. Menyalon
ikan pada dasarnya sama seperti salon bagi manusia. Yakni merubah penampilan
agar terlihat baik rupa dan indah. Namun sayangnya kegiatan menyalon merupakan
cara instan yang ditempuh hobiis agar kelangenannya terlihat apik. Oleh karena
itulah praktek menyalon pada saat kontes sangat dikecam oleh para peserta. Bahkan
juri tak segan melakukan diskualifikasi bagi ikan yang disinyalir disalon.
Tapi bagaimana cara menyelon cupang itu? Mungkin kita akan bertanya-tanya dalam
pikiran kita. Saya akan memberikan sedikit info sebatas apa yang saya ketahui
mengenai salon cupang.
Peralatan yang dibutuhkan:
Serok halus
Cawan
Piring dan kain halus
Es batu
Gunting bermata tipis yang tajam
Pinset
Silet/cutter
Ikan cupang merupakan ikan yang aktif dan lincah. Ketika ditangkap dengan serok
ikan ini kan menggelepar dan meronta agar dapat dilepaskan. Untuk melakukan
penyalonan pertamakali dilakukan pembiusan terhadap ikan. Hal ini bertujuan agar
ketika dilakukan penyalonan sirip atau tubuh ikan tidak terluka. Karena penyelonan
cupang tak ubahnya usaha operasi plastik yang melibatkan peralatan yang tajam dan
dapat melukai ikan. Meskipun istilah yang digunakan adalah bius tetapi tak
melibatkan obat bius sama sekali. Melainkan hanya sebongkah kecil batu es untuk
membuat ikan kehilangan kesadaran.
Ikan cupang pada dasarnya tidak membutuhkan obat bius lantaran ukuran tubuhnya
yang kecil. Berbeda dengan pembiusan ikan seperti arwana yang menggunakan
cairan kimiawi agar membuat ikan pingsan. Ukuran cupang yang kecil sulit untuk
menentukan dosisnya. Masukkan ikan ke dalam cawan. Perlahan tambahkan es batu
hingga air menjadi dingin. Ikan tidak boleh dimasukkan dalam air dingin secara
mendadak sebab dapat merusak sistem keseimbangan tubuhnya yang berujung
kematian. Oleh karena itu tunggu es batu hingga meleleh dan membuat air menjadi
dingin. Perlahan ikan akan kehilangan keseimbangan dan terlihat terhuyung-huyung
setelah air menjadi dingin. Ikan pun menjadi lemas dan tubuhnya mulai membiru
serta insangnya membuka lebar.
Bila ikan telah menunjukkan gejala di atas operasi harus segera dijalankan. Operasi
dilakukan secara cepat dan tidak boleh lebih dari tiga menit. Angkat ikan yang telah
terbius letakkan di atas kain halus yang ditempatkan di atas piring. Biarkan tubuh
ikan tergenangi air setengah badan. Tujuannya agar sirip dapat terbuka dan tidak
lengket. Sehingga dapat meminimalisir kejadian salah operasi. Selanjutnya kita
dapat melakukan eksekusi pada bagian tubuh ikan yang dirasa perlu untuk dilakukan
penyalonan.
Mungkin pertanyaan bagian mana yang disalon ada dalam kepala anda? Jelas
jawabannya ada di sirip. Bagian sirip yang menjadi target utama bedah plastik
jalanan ini. Berikut ini bentuk penyalonan yang saya ketahui :
1. Mencabut tulang sirip
Ikan yang bagus adalah ikan yang mempunyai sirip dengan komposisi harmonis dan
rapih. Maksudnya susunan seritnya teratur dan konsisten. Misal ikan dengan jenis
serit empat, pada ekornya harus terdapat serit dengan cabang yang sama. Sering
yang terjadi cupang memiliki tulang sirip yang tidak harmonis. Operasi dapa
dilakukan dengan mencabut tulang sirip yang tidak teratur tersebut.
Ikan yang telah dibius sebelumnya telah dipilih bagian tulang sirip yang hendak
dicabut. Selaput sirip di sekitar tulang tersebut dibeset dengan cutter agar
memudahkan pencabutan. Setelah tulang siring tersebut terpisah dari selaput sirip
lakukan pencabutan dengan menggunakan pinset secara lembut dan cepat. Tari
dengan kencang hingga sirip tercabut. Ingat tercabut, bukan terputus akibat tekanan
pinset. Tulang sirip yang tercabut akan menimbulkan pendarahan hebat pada bagian
tubuh ikan tersebut. Setelah selesai masukkan ikan dalam larutan anti biotik agar
terbebas dari penyakit.
2. Menggunting serit lebih/patah
Terkadang ada bagian serit yang lebih panjang dari serit yang lain. Hal ini tentunya
akan mempengaruhi penilaian dewan juri di gelanggang kontes. Mensiasatinya
cukup dengan melakukan pengguntingan. Namun perlu diingat pengguntingan harus
dilakukan secara miring sehingga hasil potongan membentuk sudut lancip. Sebab
jika tidak dipotong melancip serit akan tumbuh kembali cenderung bengkok. Serit
patah juga acap kali menjadi momok menakutkan. Ikan yang sudah disiapkan kontes
mendadak mengalami petah serit akibat penangkapan yang kasar sering terjadi.
Caranya juga cukup dibereskan dengan gunting.
Praktik terlarang
Kegiatan menyalon cupang merupakan praktik haram dalam dunia kontes. Sebab tak
ubahnya upaya curang guna mendongkrak penampilan cupang secara instan. Sanksi
bagi penyalon dalam kontes dapat berupa pengurangan poin bahkan diskwalifikasi.
Lebih baik hal tersebut tidak dilakukan bila anda tidak bisa mempraktikkannya
dengan baik.
Sebab jiak salah melakukannya, maka anda sama saja dengan menyiksa ikan.
Diposkan oleh Hobiis ikan cupang (Nofgi) di 22:48 0 komentar
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBerbagi ke
Google Buzz
ayoooo ............ budidayakan ikan cupang hias !!!!
Sebagai warga negara Indonesia, kita patut bangga dengan ikan cupang. Karena
ikan tersebut berasal dari wilayah asia, termasuk negara Indonesia. Oleh karena itu,
kita seharusnya juga semangat dalam membudidaya ikan cupang ini. Apalagi ikan
cupang hias.
kita perlu mengembangkan lagi jenis-jenis ikan cupang hias baru agar semakin
beragam dan dapat menarik minat orang-orang terhadap ikan hias ini.
dulu ikan cupang terkenal sebagai ikan aduan, tapi sekarang sudah terkenal sebagai
ikan hias karena warnanya terkenal indah dan siripnya lebar dan indah
Diposkan oleh Hobiis ikan cupang (Nofgi) di 22:03 0 komentar
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBerbagi ke
Google Buzz
BMinggu, 08 Agustus 2010
CUPANG GIANT
Ikan Cupang Giant atau raksasa adalah ikan cupang yang berukuran lebih dari normal, hingga
mencapai +/-12 cm. Cupang raksasa ini terlihat sangat besar dengan bentuk tubuh yang tebal.
Karena besarnya, terlihat cupang ini tidak seaktif cupang normal, namun tetap memiliki
keagresivitasan sebagaimana layaknya cupang. Insang terbuka dengan gerakan siap menyerang
selalu diperlihatkan ketika bertemu musuhnya. Sirip akan dinaikin seakan memperlihatkan
kemarahannya. Keindahan cupang hias masih terlihat namun untuk cupang raksasa jenis
halfmoon dan serit belum didapat bentuk sirip yang sekokoh cupang halfmoon dan serit yang
normal.
Penemunya yang pertamakali adalah Mr. Athapon (Uncle Sala) dan anaknya Mr. Natee, peternak
Thai pemilik Diamond Fish Farm yang pertama kali mengembangbiakan cupang raksasa pada
tahun 1999. Mereka mendapatkan seekor cupang plakat yang memiliki panjang 4 inchi (10 cm)
dikolam mereka dan memiliki ide untuk mengembangkan cupang tersebut. Mereka mencari
indukan betina yang besar dari sekitar 300 an kolam mereka untuk pasangan si cupang plakat
raksasa yang mereka miliki. Dengan tidak pantang menyerah mereka mengawin silangkan
cupang raksasa tersebut sehingga dicapai ukuran dan bentuk yang dikehendaki. Pada tahun 2001
Uncle Sala mulai memasarkan cupang raksasanya dan menamakannya Giant Betta. Setahun
kemudian dikirimnya giant betta ini mengikuti kontes cupang internasional IBC di Amerika Serikat.
Ketika itu harga seekor giant betta ditawarkan di Aquabid seharga US$ 1000 dan terjual.
Pada awalnya untuk mencapai ukuran 3 inchi (7.5 cm) dibutuhkan waktu 8-9 bulan namun
sekarang untuk mencapai ukuran yang sama dapat dicapai hanya dalam waktu 5 bulan saja.
Sementara sirip dan warna sudah berkembang semakin bervariasi sehingga didapat giant
halfmoon, giant double tail, giant serit. Ukuran terbesar yang dapat ditemukan adalah 5 inchi (12.5
cm) pada giant berumur lebih dari 1 tahun.
Diposkan oleh Hobiis ikan cupang (Nofgi) di 01:22 0 komentar
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBerbagi ke
Google Buzz
STANDART CUPANG PLAKAT ........
Plakat ini paling umum diternakan belakangan ini, mengkombinasikan karakter
plakat tradisional dengan cupang kontes. Seperti plakat tradisional bentuknya tidak
simetris. Standard plakat kontes sama dengan plakat tradisional dengan 2
pengecualian penting berikut ini:
Sirip punggung: Sirip punggung harusnya setengah lingkaran dan lebih disukai
bukaannya seperti kipas. Yang paling ideal sirip punggung tumpang tindih dengan
bagian atas sirip ekor. Ujung depan sirip punggung dapat meruncing atau sedikit
membulat. Kapasitas dari sirip untuk membuka sering diperoleh tidak dengan
besarnya volume, akan tetapi dengan banyaknya cabang tulang sirip. Sirip atas yang
tumpang melewati tubuh kurang disukai.
Sirip ekor: Tidak seperti plakat tradisional, standard penilaian sirip ekor sama
dengan standar pada cupang kontes, Bukaan bentang ekor harus 180 derajat, tulang
yang lurus, ujung sudut meruncing, dan berbentuk setengah lingkaran (meyerupai
huruf D), tidak lebih panjang dari 1/3 badannya. Percabangan tulang ekor harus
sama dan merata disemua tulang dan memiliki cabang tulang 4 atau lebih namun
tidak berlebihan.. Bukaan ekor lebih dari 180 derajat (overhalfmoon/OHM) tidak
lebih disukai daripada bukaan ekor setengah lingkaran (180 derajat).
Sirip Bawah: Sirip bawah memiliki bentuk trapezium dengan ujung bagian depannya
(anterior) lebih pendek dari ujung bagian belakangnya (posterior). Dari ujung depan
sirip bawah ke ujung belakangnya menurun hingga ujung belakangnya (Posterior)
meruncing. Panjang tulang sirip bawah yang terpanjang idealnya dua kali atau lebih
(lebih disukai) lebih panjang dari tulang ekor yang terpanjang. (lihat gambar
dibawah) Saat ngedok, ujung depannya terangkat maju dan ujung belakangnya harus
overlap atau tumpang tindih dengan bagian bawah sirip ekor.
Sirip Dasi: Meruncing seperti pisau yang menghadap kebawah dengan lancipnya
menghadap kebelakang. Sirip dasi harus penuh, sama panjang, dan tidak terlihat
bersilang secara permanen. Panjang sirip dasi sedikitnya harus sama dengan
panjang sirip bawah yang terpanjang.
Sirip Dayung: Sama seperti standard cupang kontes yang lain.
Kesalahan Pada Bentuk dan Sirip Plakat Kontes
1. Sirip dasi sedikit lebih pendek dari 2/3 panjang badan (Kesalahan ringan)
2. Sirip dasi tidak bercabang lebih disukai, bercabang (Kesalahan Ringan).
3. Tulang sirip pada ekor yang terdekat dengan sirip punggung dan sirip bawah lebih
pendek
dari tulang sirip ekor bagian tengahnya, menyebabkan sudut ekor bagian atas dan
bawahnya membulat (Kesalahan kecil)
4. Sirip punggung tidak memiliki cabang utama (Kesalahan kecil)
4. Panjang sirip dasi setengah dari panjang badan atau sedikit kurang (Kesalahan
kecil)
5. Pencabangan pada sirip ekor < 3 derajat (Kesalahan kecil)
6. Sirip bawah tidak terlihat jelas menurunnya dari bagian paling depan (anterior) ke
bagian
paling belakang (posterior) (Kesalahan besar)
7. Ujung pada sirip bawah tidak meruncing dan panjang (Kesalahan besar)
8. Bukaan sirip ekor kurang dari 180 derajat (Kesalahan besar)
9. tambahan semua kesalahan umum lain yang sesuai dapat diterapkan
10. juri berhak menurunkan dan menaikkan satu level tingkat kesalahan
sedangkan...
Standar Nasional BMII :
Plakat adalah jenis betta splendens yang memiliki ekor pendek atau shortfin. Plakat
disebut juga dengan HMPK ( Halfmoon plakat ) dikarenakan fisik plakat menyerupai
halfmoon hanya saja sirip-sirip yang dimilikinya lebih pendek. Namun seiring
perkembangannya bentuk plakat menjadi berbeda dari halfmoon, baik dari sisi
ukuran sirip maupun pada bentuk tubuh.
Kriteria plakat untuk diikut sertakan dalam kontes :
1. Sirip anal harus berbentuk trapesium terbalik
2. Sirip anal harus lebih panjang dari sirip cadual
3. Bagian belakang sirip anal harus lebih panjang dari bagian depannya
4. Bagian depan tulang sirip anal panjangnya ¾ dari bagian elakangnya
5. Bagian depan sirip anal yang arahnya kearah depan mendapat nilai plus
6. Bagian depan dorsal yang mengarah ke depan mendapat nilai lebih
7. Sirip caudal yang berbentuk lebih dari 180 derajat atau over mendapat nilai plus
8. Sirip caudal tidak boleh lebih panjang dari sirip dorsal maupun anal
9. Semua sirip harus terlihat kokoh atau tidak ada bengkok maupun roboh
10. Saat bermain semua sirip harus overlap, mengunci rapat dan tidak ada spasi
antar siripnya
11. Sirip pangkal harus lebar baik dorsal, anal maupun cadual
12. Sirip pectoral harus lurus, sama besar dan sama panjang
13. Tulangan sirip tidak boleh menumpuk atau menjepit
14. Selaput sirip tidak boleh terlipat atau grepes
15. Ujung-ujung sirip cadual harus berbentik lancip atau tidak rounded
16. Bentuk tulangan dorsal dan anal yang mengarah ke belakang mendapat nilai
minus
17. Pangkal sirip cadual harus besar dan saat bermain tidak menungging ke atas 45
18. Sirip dorsal yang berbentuk rounded mendapat nilai minus
19. Tulangan terakhir sirip cadual harus sama antara bagian atas dan bagian
bawahnya
20. Bentuk sirip cadual harus balance dan jika bagian atas dan bawah di lipat harus
sama bentuknya atau tidak peyang
21. Sirip cadual yang berbentuk sabit lebar dan sama besar bagian atas dan
bawahnya mendapat nilai maksimal
22. Sirip dorsal yang berbentuk seperti topi tentara romawi ( mohawk ) merupakan
nilai plus
23. Antara sirip dorsal dengan badan bagian atas tidak boleh terlihat ada spasi
24. tambahan semua kesalahan umum lain yang sesuai dapat diterapkan
Diposkan oleh Hobiis ikan cupang (Nofgi) di 01:20 0 komentar
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBerbagi ke
Google Buzz
Tentang Cupang
ikan cupang adalah ikan air tawar yang habitat asalnya adalah beberapa negara di
Asia Tenggara, antara lain Indonesia, Thailand, Malaysia, dan Vietnam.
Ikan ini mempunyai bentuk dan karakter yang unik dan cenderung agresif dalam
mempertahankan wilayahnya. Di kalangan penggemar, ikan cupang umumnya
terbagi atas tiga golongan, yaitu cupang hias, cupang aduan, dan cupang liar.
Ikan cupang adalah salah satu ikan yang kuat bertahan hidup dalam waktu lama
sehingga apabila ikan tersebut ditempatkan di wadah dengan volume air sedikit dan
tanpa adanya alat sirkulasi udara (aerator), ikan ini masih dapat bertahan hidup.
Perkembangan variasi ditinjau dari segi bentuk dan warna terbilang pesat dalam
beberapa generasi terakhir.
Ikan Cupang hias dibagi lagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
Halfmoon (setengah bulan), cupang jenis ini memiliki sirip dan ekor yang lebar
dan simetris menyerupai bentuk bulan setengah. Jenis cupang ini pertama kali
dibudidaya di Amerika Serikat oleh Peter Goettner pada tahun 1982.
Crowntail (ekor mahkota) atau serit, cupang jenis ini pertama kali
dibudidayakan oleh seorang peternak cupang yang tinggal di daerah Jakarta Timur,
pada tahun 1998. Ciri utamanya adalah sirip dan ekornya yang menyerupai sisir
sehingga di namakan serit.
Double tail (ekor ganda)
Plakat Halfmoon
giant (cupang raksasa), cupang jenis ini merupakan hasil perkawinan silang
antara cupang biasa dengan cupang alam, cupang jenis ini ukurannya bisa mencapai
12 cm
Dalam kurun satu dekade terakhir ikan cupang hias yang banyak berkembang di
kawasan Asia Tenggara kian populer di mancanegara. Ikan hias ini sering
ditampilkan dalam ajang-ajang promosi dan pameran ikan hias internasional. Harga
ikan kecil yang berukuran 3-5 sentimeter itu bisa mencapai jutaan rupiah per ekor.
Ciri menonjol dari ikan yang gerakannya agresif ini adalah warnanya yang menarik
dan indah dengan sirip yang lebar dan bisa mekar. Jenis ikan cupang hias yang
banyak diminati adalah cupang alam (wild betta), selain cupang hasil budidaya.
Popularitas cupang hias kian berkilau seiring dengan semakin beragamnya corak
cupang. Ini yang membuat pasar cupang tidak seperti ikan hias lainnya, yang naik
turun seiring dengan tren selera peminat ikan hias.
Pengembangan ikan cupang hias tidak membutuhkan perawatan khusus. Hanya
butuh waktu dan ketekunan dalam proses menjodohkan cupang. Hal ini karena ikan
jantan sangat pemilih dalam menentukan pasangan.
Selain itu, pasca pemilahan diperlukan pengawasan. Sebab, ada kecenderungan ikan
betina yang telah menghasilkan telur akan disingkirkan oleh cupang jantan. Cupang
jantan cenderung merawat sendiri telur dan anakan. Sebaliknya, cupang betina
cenderung memakan telur hasil pemilahan.
Saat ini, pemasaran sebagian ikan cupang dilakukan melalui internet. Melalui
pemasaran berbasis internet itu, produk cupang dalam negeri bisa laku dijual hingga
ke benua lain. Ikan yang diekspor umumnya berkualitas tinggi, yaitu berukuran
tubuh lebih dari 4,5 sentimeter, dengan harga jual minimal ratusan ribu rupiah.
Semakin bagus bentuk tubuh, fisik, dan sirip cupang, harga jualnya makin bagus.
Bisnis ini menguntungkan karena tidak ada standar atau patokan harga tertentu.
Harga
a bergantung minat.
Diposkan oleh Hobiis ikan cupang (Nofgi) di 01:14 0 komentar
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBerbagi ke
Google Buzz
Selasa, 03 Agustus 2010
Ikan Cupang Hias Mempesona
Ikan cupang mempesona
APA sih yang menarik dari ikan cupang? Bentuk tubuhnya terlalu mini, paling besar hanya 5 cm, suka sekali
berkelahi dan paling gemar menyendiri. Dengan kondisi yang seperti itu, sekilas tentu tidak ada yang bisa
membuat orang jatuh hati pada ikan cupang. Tetapi faktanya memang berbeda. Justru ikan jenis ini
mencatat jumlah penggemar yang cukup banyak dan merata di seluruh dunia.
Susunan warnanya yang spesifik, bentuk tubuhnya yang indah, serta goyangan ekornya yang menawan,
telah membuat banyak orang terpesona. Daya tariknya telah membuat para pengagum dan penggemarnya
tak bosan-bosan untuk memperhatikan tingkahnya.Saking banyaknya penggemar ikan cupang ini, sampai
muncul komunitas penggemar ikan cupang, sentra budidaya ikan cupang dan aneka kontes ikan cupang
dari kelas lokal hingga kelas internasional.
Umumnya, penggemar ikan cupang bukanlah pendatang baru. Mereka menggemari ikan cupang sejak
masih kanak-kanak. Sebut saja Yogi Pramono. Pria yang pernah bekerja sebagai marketing sebuah
perusahaan makanan, mengaku suka ikan cupang sejak masih kanak-kanak."Saya awalnya suka sekali
menyaksikan ikan cupang berkelahi. Dua ikan saling berhadapan, ujar Yogi "Saya suka sekali menyaksikan
dua ikan cupang berkelahi. Saat ikan marah, bentuknya menjadi jauh lebih indah, siripnya berkembang
sempurna."
Memang ikan ini dikenal paling gemar beradu, sampai kadang menghabiskan waktu tigajam. Perkelahian
baru akan berakhir jika salah satu ikan mati dan yang lainnya lemas kehabisan energi. Kegemaran berkelahi
ikan cupang tak lepas dari habitat aslinya. Ikan ini dikenal sebagai jenis makluk hidup soliter. Dalam satu
rawa-rawa (lubuk air) biasanya hanya ada satu ikan pejantan. Jika dalam lubuk tersebut ada pejantan lain,
yang terjadi adalah saling berkelahi.
ASIA TENGGARA
Habitat asli ikan ini sebagian besar memang di AsiaTenggara. termasuk Indonesia, terutama di Kalimantan
dan Sumatera. Jenis ikan cupang yang menjadi andalan Indonesia saat maju dalam kontes ikan cupang
internasional adalah cupang serit (crowntail) Sedang untuk jenis halfmoon dengan ekor mengembang
membentuk huruf D, jagonya adalah negara Swiss.Ikan cupang awalnya memang lebih dikenalsebagai ikan
petarung. Terutama ikan cupang jenis Bagan. Ini adalah jenis cupang yang paling banyak diadu di arena adu
cupang. Nama Bagan sendiri diambil dari nama Kota Bagan Siapi Api di Sumatera Utara, karena memang
cupang ini berasal dari sana.
CUPANG HIAS
Namun seiring perkembangan dan perkawinan silang antar ikan cupang, kini dikenal pula cupang hias.
Cupang ini tidak suka bertarung dan cenderung menonjolkan keindahan tubuhnya.Ikan yang berasal dari
daerah tropis ini pada dasarnya ada dua jenis yakni cupang hias (kontes) dan cupang adu. Khusus untuk
cupang hias, jenisnya macam- macam sesuai dengan bentuknya.Ada jenis serit yang siripnya bergerigi dan
menjuntai panjang mirip sisir. Cupang ini berasal dari perairan Indonesia . Harganya bisa mencapai ratusan
ribu rupiah, bila kualitasnya ekspor.
Ada juga cupang yang mirip burung merak. Ini adalah jenis cupang halfmoon atau setengah bulan. Siripnya
bisa mengembang sampai setengah lingkaran. Lalu ikan cupang plakat bentuknya hampir sama dengan tipe
petarung. Namun bila amarahnya terusik, tipe plakat ini akan mengembangkan siripnya hingga tegak
melebihi 180 derajat, inilah yang membedakan dengan cupang petarung.Dari sekian banyak jenis ikan
cupang hias, tipe halfmoon boleh dikatapaling banyak mendatangkan rejeki. Baik warna, sirip dan ekornya
sangat memikat. Halfmoon adalah cupang asal Thailand. Kurun waktu sepuluh tahun ke belakang ikan ini
merambah pasaran Indonesia. Harganya bisa mencapai jutaan rupiah. Biasanya ikan jenis ini sering
menjadi ajang kontes.
KEMBANG BIAK CUPANG
Munculnya ikan cupang dengan warna dan bentuk yang bervariasi ini, sekaligus juga membuktikan bahwa
cupang bukan sekadar ikan aduan. "Ini bisa mengubah anggapan orang bahwa cupang tidak untuk diadu,
namun juga untukdinikmati dan dibudidaya," kata Tabrani, penggemar cupang.
Bagaimana ikan cupang ini berkembang biak? Ikan cupang jantan tampil lebih agresif. Jika bertemu ikan
cupang betina, cupang jantan akan berjoget lantas membuat sarang busa dengan air liurnya. Proses
perkawinan terjadi dengan cara cupang betina dijepit si jantan.Jika cupang betinanya terlalu gemuk, maka
cupang jantan akan menubruknya hingga telur ikan keluar. Telurnya lantas diambil ikan cupang jantan
untuk selanjutnya ditaruh diatas busa. Proses perkawinan yang unik ini umumnya terjadi pukul 10 pagi,
(inung/st)
Entitas terkaitBentuk | Biasanya | Cupang | Daya | Habitat | Halfmoon | Harganya | Ikan | Indonesia | Jenis |
Justru | Kalimantan | Kegemaran | Khusus | Kurun | Munculnya | Perkelahian | Pria | Proses | Saking | Sebut
| Siripnya | Sumatera | Susunan | Telurnya | Terutama | Yogi | ASIA TENGGARA | CUPANG HIAS | Nama
Bagan | KEMBANG BIAK CUPANG | Kota Bagan Siapi Api |
Ringkasan Artikel Ini
Daya tariknya telah membuat para pengagum dan penggemarnya tak bosan-bosan untuk
memperhatikan tingkahnya.Saking banyaknya penggemar ikan cupang ini, sampai muncul komunitas
penggemar ikan cupang, sentra budidaya ikan cupang dan aneka kontes ikan cupang dari kelas lokal
hingga kelas internasional. Jenis ikan cupang yang menjadi andalan Indonesia saat maju dalam kontes
ikan cupang internasional adalah cupang serit (crowntail) Sedang untuk jenis halfmoon dengan ekor
mengembang membentuk huruf D, jagonya adalah negara Swiss.Ikan cupang awalnya memang lebih
dikenalsebagai ikan petarung. CUPANG HIAS Namun seiring perkembangan dan perkawinan silang antar
ikan cupang, kini dikenal pula cupang hias. Cupang ini tidak suka bertarung dan cenderung menonjolkan
keindahan tubuhnya.Ikan yang berasal dari daerah tropis ini pada dasarnya ada dua jenis yakni cupang
hias (kontes) dan cupang adu. KEMBANG BIAK CUPANG Munculnya ikan cupang dengan warna dan
bentuk yang bervariasi ini, sekaligus juga membuktikan bahwa cupang bukan sekadar ikan aduan
Diposkan oleh Hobiis ikan cupang (Nofgi) di 05:43 0 komentar
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBerbagi ke
Google Buzz
Perawatan Ikan Cupang
Bagian 1
Cara Perawatan Ikan Cupang :
Bagian 2 (cupang hias)
Merawat ikan cupang hias siap kontes tidaklah sulit , yang diperlukan hanyalah
ketekunan dan ketelitian pemeliharaan ikan cupang setiap harinya, misalnya
permberian pakan yang teratur , penggantian air akuarium yang teratur, dan tidak
lupa pula melatih mental ikan cupang. Tak jarang peternak menghabiskan waktu
dari pagi hingga malam untuk mengontrol kondisi ikan cupang.
A. Pakan
Cupang hias diberi pakan alami seperti kutu air. Permberian pakan 2x dalam
sehari ,pada waktu pukul 07.00 dan 17.00, berikan pakan yang secukupnya. Terlalu
banyak pakan tidak bagus khususnya terhadap kebersihan air di akuarium
(dikhawatirkan akan mengendap dan membusuk di dasar air)
Pemekaian takaran, seperti sendok teh bisa mengontrol jumlah pemberian pakan.
submit
Botol aor mineral yang diberi selang juga bisa dimanfaatkan untuk pemberian
makanan cupang. Alat itu selain murah juga mudah dioperasikan. Kutu air
dimasukan ke botol lalu disemprotkan satu per satu ke dalam akuarium. Kutu air
yang telah dibekukan di dalam freezer pemberiannya cukup dengan dicuil-cuil.
Jentik nyamuk dapat diberikan sebagai selingan setiap 2 hari sekali , bisa juga
diberikan untuk makanan pokok. Toh ,ikan cupang yang berumur 1.5 bulan sudah
bisa makan makanan yang berukuran besar. Cuk sebaiknya diambil yang teidak
bengkok atau tua.
Ada cara untuk menyeleksi cuk. Jentik nyamuk yang diambil dari selokan atau
empeng biasanya masih kotor dan bercampur dengan larva hewan lain. Masukkan
cuk ke air es, secara otomatis mereka akan teler, cuk akan mengendap ke dasar
sedangkan Non-cuk akan mengambang.Cuk diambil dengan saringan halus,lalu
dimasukan ke dalam air yang telah ditetesi PK, dosis 1/2 tetes untuk ember ukuran
15 liter, ini untuk “membangunkan” cuk, setelah itu cuk dicuci dengan air bersihdan
siap disajikan
Jika cuk susah diperoleh, cacing cutra ,cacing rambut, atau cacing darah juga bisa
diberikan , namun penggunannya terkadang membuat cupang menjadi kembung.
Sebaiknya cacing dibersihkan berulang-ulang dengan air bersih sebelum siap
disajikan
B. Ganti Air
Pengolahan air sangat penting agar cupang tetap sehat. Ganti air 50% sebaiknya
dilakukan setiap hari,semakin sering air diganti pertumbuhan ikan cupang akan
semakin cepat. Batas maksimal pergantian air 3 hari. Caranya cukup menyedot
dengan selang plastik.
Seminggu sekali air diganti total. Botol atau akuarium dicuci bersih kemudian
dijemur agar kuman-kumannya mati. Cara lain untuk membunh cendawanatau
bakteri dengan merendam wadah itu dengan larutan PK dosis tinggi selama 1-2 jam.
setelah itu wadah dicuci dengan bersih dan dijemur.
Terlambat mengganti air menyebabkan penyakit. sisa pakan dan kotoran cupang
yang mengendap di dasar air dapat menyebabkan penyakit misalnya: white spot ,
velvet, busung dan berak putih
….Serangan white spot ditandai dengan bercak-bercak putih disekujur tubuh ikan.
Penyebabnya adalah bakteri Ichtyophthirius multifillis. Obati dengan cara mesukan
ikan ke dalam air yang sudah ditetesi dengan obat anti bakteri, seperti Bliz Id , dosis
4 tetes setiap 4 liter air.
Cara sederhana dengan memasukan 1 sendok teh garam dapur ke dalam akuarium,
atau ikan dimasukan ke dalam baskom yang telah dibubuhi garam dapur, Dosis 2-3
sendok makan setiap liter. Karena reaksi cepat , perendaman ikan yang sakit tidak
perlu lama. Begitu dicelup langsung diambil
Ciri serangan Velvet sirip ikan hias menguncup. Penyebabnya adalah parasit
Saproglenia sp. Cara pengobatan dengan memberi obat anti bakteri seperti Blitch
itch, dosis 2 tetes per 4 liter air. Kemudian bubuhi 4 sendok makan garam. Ikan
dimasukan ke dalam larutan itu selama 10 menit, Selanjutnya ikan dipindah ke 4
wadah lain dengan konsentrasi obat makin berkurang.
Cara lain dengan pemberian obat anti bakteri, seperti Fismate atau Root stop .
Konsentrasi 0.3-0.5 ml/menit. Ikan dibiarkan selama 30 menit, setelah itu masukan
ikan kedalam air yang telah dibubuhi antibiotika,seperti Furazolidon, Tetracycline,
dan Octazin selama 2-3 jam. Dosis yang dianjurkan setiap tablet 250 g dilarutkan
kedalam 20 liter air.
Penyakit busung sulit dideteksi ciri-cirinya karena yang diserang organ dalam,
biasanya hanya ditandai dengan perut ikan tampak membuncit. Penyebabnya bekteri
Salmonella sp. Pengobatannya dengan merendam ikan swlama 1-2 jam ke dalam
larutan Flagil 500.
Berak putih disebabkan cacing Ascaris sp. Ia tidak menyebabkan kematian, tetapi
pertumbuhan ikan dan warna ikan terhambat. Cara pengobatan dengan obat cacing,
Seperti Verominox atau Worm x , dosis 1 tetes per 5 liter air. Setelah perlakukan
selama 1 minggu ikan akan pulih kembali.
Penyakit lain banyak disebabkan salah perawatan, seperti bacul dan gigit ekor. Bacul
ditandai dengan warna menjadi pucat. kondisi ini selain disebabkan karena air kotor
juga karena karena terlalu lama ditantang oleh ikan cupang hias lain yang ukurannya
lebih besar. Sedangkan gigit ekor ditandai ikan sering menggigit ekor sendiri, ini
disebabkan ikan kurang pakan , sering ditantang , gatal karena air tidak dikuras
(terlalu kotor).
Meskipun banyak obat-obatan di toko ikan ,pencegahan jauh lebih baik daripada
pengobatan. Perawatan secara hati-hati dan teratur, seperti pakan dan mengganti
air teratur bisa mencegah penyakit. Salah perawatan dapat membuat Ikan “jagoan”
kalah sebelum bertanding.
C. Melatih Mental
Cupang unggulan diletakkan di tempat terpisah sesuai kategori. Maskot usahakan
tidak dicampurdengan warna dasar atau warna kombinasi. Ukuran ikan diupayakan
seragam. Hal itu membiasakan cupang bertemu sesama jenis. Tek jarang mental
ikan cupang turun begitu melihat ikan cupang lain yang ukurannya lebih besar dan
berbeda warna
Cupang hias siap kontes perlu dirawat di rak sendiri. Pakan menjelang kontes
bervariasi , lain hobiis lain caranya. Yang umum dipakaiseperti perawatan biasa.,
namun ada yang memberi 1-2 kroto per ekor cupang, Jumlah cuk pun dibatasi, 5-7
ekor setiap sekali pemberian pakan. Blood worm tidak diberikan untuk mencegah
cupang kegemukansehingga tampak kurang sehat dan tidak lincah. Saking
sayangnya, ada hobiis yang merawat ikan cupangnya di air mineral.
Satu jam setelah pemberian pakan , sekat diambil satu per satu untuk melatih
mental, jika dianggap ruangan kurang sinar matahari, cupang bisa dijemur selama
1,5 jam. Matahari pagi dan sore hari lebih baik karena tidak terlalu panas. Sinar
matahari yang terlalu panas dapat membuat ikan cupang loyo
Akuarium yang tidak dibatasi , sekatnya diubah-ubah posisinya, Misalnya: Akuarium
a pindah ke akuarium b , lalu ke akuarium c. Untuk sekedar Coba-coba, tidak ada
salahnya maskot didekatkan dengan warna dasar, atau yang lainnya. Cupang hias
pun dilatih berdekatan dengan yang berukuran lebih besar.
Diposkan oleh Hobiis ikan cupang (Nofgi) di 05:26 0 komentar
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBerbagi ke
Google Buzz
jenis-jenis ikan cupang hias
jenis-jenis ikan cupang hias :
*halfmoon
*serit(crowntail)
*giant(cupang besar)
*double tail
*plakat
satiap jenis ikan cupang memiliki keunikan yang berbeda-beda
Cupang emang bagus-bagus dan indah dipandang mata, dan ternyata ikan ini juga
memang mempunyai beberapa jenis. Caranya gampang kok, kalian bisa nentuin jenisnya
dari ekornya. Langsung aja ya ^_^
1. Cupang Serit
Kenapa disebut cupang serit, gak tau juga sih(hehehe). Mungkin karena bentuk ekornya yang
diserit-serit kali... makanya bentuknya jadi bercabang-cabang. Bukan hanya ekornya aja tapi juga
sirip lain juga bentuknya begitu. Cupang serit bisa dijadikan sebagai cupang adun dan juga
cupang kontes.
2. Cupang Halfmoon
Kita semua juga bakal tau ,kenapa jenis ini disebut halfmoon. Tentunya ekornya yang indah itu
bagaikan setengah rembulan. Gamapng banget kan? Cupang ini semakin bagus bila ekornya
semakin membentuk sudut 180 derajat. Cupang jenis ini biasanya dijadikan sebagai cupang
kontes.
3. Cupang Plakat
Nah, yang satu ini biasanya dijadiin cupang aduan nih. Karena bentuk ekornya yang kecil dan irit,
orang-orang jadi tega mempertarungkan mereka(kasian ya, dasar kejam). Tapi walaupun begitu
enggak jarang kok yang dijadiin cupang kontes.
4. Double Tail
Ini dia salah satu cupang cukup unik. Cupang double tail(ekor ganda) memang memiliki
perbedaan morfologi yang cukup mencolok. Cupang ini mempunyai ekor yang bercabang menjadi
dua sehingga disebut double tail. Tidak seperti jenis yang lainnya yang membentuk ekor 180
derajat. Ekor cupang ini membentuk huruf V.
Mohon maaf bila ada kesalahan informasi dan penulisan
Semoga info di atas bermanfaat bagi kita semua ;)