pengelolaan mgmp untuk meningkatkan kualitas pembelajaran...

19
PENGELOLAAN MGMP UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN EKONOMI SMA DI KOTA SALATIGA ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Kepada Program Studi Manajemen Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Magister dalam Ilmu Manajemen Pendidikan Oleh: SRI LISTYAWATI NIM: Q. 100 100 262 PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012

Upload: dohuong

Post on 04-Jul-2019

235 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGELOLAAN MGMP UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...eprints.ums.ac.id/22392/29/Artikel_Publikasi.pdf · pengelolaan MGMP IPS Ekonomi SMA di Kota Salatiga. Adapun tujuan khusus

PENGELOLAAN MGMP UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS

PEMBELAJARAN EKONOMI SMA DI KOTA SALATIGA

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

Diajukan Kepada

Program Studi Manajemen Pendidikan

Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh

Gelar Magister dalam Ilmu Manajemen Pendidikan

Oleh:

SRI LISTYAWATI NIM: Q. 100 100 262

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2012

Page 2: PENGELOLAAN MGMP UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...eprints.ums.ac.id/22392/29/Artikel_Publikasi.pdf · pengelolaan MGMP IPS Ekonomi SMA di Kota Salatiga. Adapun tujuan khusus

ii

PENGESAHAN

NASKAH PUBLIKASI

PENGELOLAAN MGMP UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS

PEMBELAJARAN EKONOMI SMA DI KOTA SALATIGA

Telah disetujui oleh

Pembimbing

Pembimbing Pendamping Pembimbing Utama

Dra. Wafrotur Rohmah, S.E., M. M.

Prof. Dr. Sutama, M. Pd.

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2012

Page 3: PENGELOLAAN MGMP UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...eprints.ums.ac.id/22392/29/Artikel_Publikasi.pdf · pengelolaan MGMP IPS Ekonomi SMA di Kota Salatiga. Adapun tujuan khusus

1

PENGELOLAAN MGMP UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS

PEMBELAJARAN EKONOMI SMA DI KOTA SALATIGA

Oleh:

Sri Listyawati

Q. 100 100 262

ABSTRACT

The objectives of the research are to describe the characteristics of: 1)

Senior highschool economics teachers’ organization; 2) Senior highschool

economics teachers’ organization programs and activities; and 3) the supporting

and inhibiting factors for the Senior highschool economics teachers’ organization

of Salatiga in improving learning quality at schools.

The type of the research is a qualitative researcg with the ethnographical

design. The subject of the research is the Senior highschool economics teachers’

organization management of Salatiga. The research was done in Salatiga. The

data collecting method are done using observation, in-depth interview, and

document techniques. The data analysis is done using qualitative approach based

on three main components, namely data reduction, data display, and verification.

The data validation are done using data triangulation, member check, and key

informant review techniques.

Based on the analysis, the research concludes that: 1) the characteristics of

Senior High school Economic Teachers’ organization are as follows: (a) the

organization structures and roles can be seen from the routine forums held by the

organization; (b) the organization management is aimed to achieve a better

quality economics learning; and (c) the organizational environment is highly

determine the organization in arranging scheduled activities; 2) the

characteristics of the organization’s programmes and activities covering: (a) the

learning administration construction, (b) the development of learning media and

learning sources, (c) the development of learning strategies and methods, and (d)

the construction and development of learning evaluation. The advantages of the

organization covering: (a) enhancing the learning material mastery, (b)

knowledge and experience sharing among teachers, (c) sharing the problems

solving; and 3) the characteristics of supporting factors for the organization to

improve learning qualities at schools covering teachers’ commitment komitmen,

paradigms shifting among teachers,mental attitudes, and activities monitoring

organization and evaluation. Whereas the inhibiting factors for the organization

cover funding, the less adequate facilities for the organization’s activities, and the

differences of the material delivered between one school and the others.

Key words: MGMP, management, learning quality.

Page 4: PENGELOLAAN MGMP UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...eprints.ums.ac.id/22392/29/Artikel_Publikasi.pdf · pengelolaan MGMP IPS Ekonomi SMA di Kota Salatiga. Adapun tujuan khusus

2

PENDAHULUAN

MGMP merupakan suatu wadah dan forum kegiatan guru mata pelajaran

sejenis dalam mengaktualisasikan kemampuannya membantu guru lain yang

mengalami kesulitan dalam kegiatan belajar mengajar. MGMP dibentuk dalam

sekolah, selanjutnya dalam satu wilayah Kota atau Kabupaten.

Tujuan pembentukan MGMP yang dikemukakan dalam buku pengelolaan

MGMP (Achmad, 2008: 4) sebagai berikut: (1) menumbuhkan kegairahan guru

untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan dalam mempersiapkan,

melaksanakan serta mengevaluasi program kegiatan belajar mengajar (KBM), (2)

menyetarakan kemampuan dan kemahiran guru dalam proses belajar mengajar

sehingga dapat menunjang usaha pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan,

(3) mendiskusikan permasalahan yang dihadapi oleh guru dalam melaksanakan

tugas sehari-hari dan mencari cara penyelesaian yang sesuai dengan karakteristik

mata pelajaran guru serta kondisi sekolah dan lingkungan, (4) membantu guru

memperoleh informasi teknis edukatif yang berkaitan dengan keilmuan dan

IPTEK, kegiatan pelaksanakan kurikulum dan metodologi serta sistem evaluasi

dengan mata pelajaran yang bersangkutan, (5) saling berbagi informasi dan

pengalaman dalam rangka menyesuaikan perkembangan IPTEK.

Keberhasilan MGMP dalam mewujudkan tujuan tersebut di atas antara lain

ditentukan oleh kualitas manajemennya. Semakin baik kualitas manajemen

MGMP semakin efektif pula MGMP dapat mencapai tujuannya. Fayol (Hasibuan,

2009: 11) mengemukakan bahwa dalam organisasi yang baik diterapkan asas-asas

manajemen umum yang baik (General Principles of Management). Dengan

demikian suatu organisasi akan berjalan dengan baik dan dapat mencapai optimal

apabila kualitas manajemennya baik. Kualitas pengelolaan manajemen MGMP

mencakup pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen antara lain perencanaan,

pengorganisasian, penggerakkan dan evaluasi, bukan satu-satunya faktor penentu

keberhasilan dalam mencapai tujuan dari organisasi. Peran kepemimpinan dan

partisipasi anggota juga ikut menentukan keberhasilan MGMP.

Dari uraian di atas pada dasarnya tujuan penyelenggaraan MGMP sangat

bermanfaat untuk meningkatkan kualitas profesional guru. Tapi pada

Page 5: PENGELOLAAN MGMP UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...eprints.ums.ac.id/22392/29/Artikel_Publikasi.pdf · pengelolaan MGMP IPS Ekonomi SMA di Kota Salatiga. Adapun tujuan khusus

3

kenyataannya di lapangan terdapat kesenjangan yang jelas. Kesenjangan yang

nampak adalah pada pengelolaannya, yaitu yang berhubungan dengan

manajemennya, peran pengurusnya dan partisipasi anggotanya.

Fenomena yang nampak dalam setiap kegiatan MGMP selama ini

menunjukkan kecenderungan partisipasi anggota masih rendah. Hal ini ditandai

dengan presentasi kehadiran anggota dalam setiap kegiatan MGMP. Demikian

juga masukan-masukan, saran untuk pemberdayaan MGMP dari anggota pada

setiap pertemuan relatif kecil. Menurut pengamatan peneliti bahwa prinsip-prinsip

manajemen mulai dari planning, organizing, actuating, dan controling (POAC)

tidak tersusun sesuai kebutuhan guru (Sudrajat, 2010: 2).

Berbagai masalah yang menyangkut faktor penyebab belum optimalnya

MGMP dalam menyelenggarakan fungsi dan peranannya untuk mewujudkan

tujuan harus dicairkan jalan keluar atau alternatif pemecahan. Dengan demikian

MGMP merupakan wadah untuk diskusi guru mata pelajaran sejenis dalam

memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya dapat

berfungsi secara optimal. Untuk itu dilakukan pembenahan terhadap kualitas

manajemen, pelaksanaan peran kepemimpinan dan partisipasi anggota karena

ketiga faktor tersebut merupakan penentu keberhasilan MGMP dalam

menjalankan fungsinya.

Keberadaan MGMP IPS Ekonomi SMA di Kota Salatiga selama ini sering

dianggap kurang aktif. Secara organisasi, keberadaannya memang ada karena

lembaga ini mempunyai struktur organisasi yang resmi. Akan tetapi, dilihat dari

aktivitas kegiatannya, MGMP IPS Ekonomi SMA di Kota Salatiga masih belum

optimal.

Kenyataan tersebut berdampak pada munculnya beberapa permasalahan

yang berkaitan dengan penyelenggaraan pembelajaran IPS Ekonomi tingkat SMA

di Kota Salatiga. Permasalahan tersebut berkaitan dengan masih adanya

kesenjangan dalam output pembelajaran IPS Ekonomi SMA antara siswa dari

SMA yang sudah maju dengan siswa yang berasal dari SMA yang kurang maju.

Dalam prakteknya ketiga faktor tersebut saling berkaitan satu sama lain.

Untuk membuktikan bahwa kualitas manajemen MGMP mempunyai hubungan

Page 6: PENGELOLAAN MGMP UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...eprints.ums.ac.id/22392/29/Artikel_Publikasi.pdf · pengelolaan MGMP IPS Ekonomi SMA di Kota Salatiga. Adapun tujuan khusus

4

yang erat dengan pelaksanaan peran pengurus dan partisipasi anggota diperlukan

adanya suatu penelitian. Hal ini mendorong penulis untuk mengadakan penelitian

dengan judul “Pengelolaan MGMP IPS Ekonomi SMA Di Kota Salatiga”.

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan karakteristik

pengelolaan MGMP IPS Ekonomi SMA di Kota Salatiga. Adapun tujuan khusus

penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: 1) Karakteristik organisasi MGMP

IPS Ekonomi SMA di Kota Salatiga; 2) Karakteristik program dan kegiatan

MGMP IPS Ekonomi SMA di Kota Salatiga untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran di sekolah; dan 3) Karakteristik faktor pendukung dan faktor

penghambat bagi organisasi MGMP IPS Ekonomi SMA di Kota Salatiga dalam

meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Hal ini dilandai dengan

adanya alasan (1) data yang dikumpulkan berupa data verbal dan perilaku subjek

penelitian yaitu makna-makna dan konteks perilaku yang mengarah pada

pemahaman yang lebih luas tentang makna dan konteks tingkah laku dan proses

yang terjadi dalam pola-pola amatan dari faktor-faktor yang berhubungan dengan

penyelenggaraan Musyawarah Guru Bidang Studi (MGBS) IPS Ekonomi SMA di

Kota Salatiga, (2) jenis data penelitian ini dikumpulkan secara langsung dari

lapangan, dari lingkungan sekitar responden dan peneliti memposisikan diri

sebagai instrumen utama, (3) proses analisis data yang digunakan ialah model

analisis langsung dan mempunyai hubungan antara pokok pikiran satu dengan

pokok pikiran lain (4) kesimpulan yang diperoleh setelah diadakannya analisis

data dinyatakan dalam deskripsi situasi dan bukan perhitungan angka model

statistik (Muhadjir, 2006:29).

Desain dalam penelitian ini adalah etnografi, yaitu sebuah pendekatan yang

mengarahkan penulis untuk menjelaskan bahwa penelitian yang dilakukan

merupakan hasil dari pengamatan terhadap tulisan ataupun fenomena dalam kurun

waktu tertentu. Pendekatan etnografi, menurut Sutopo (2006: 32) lebih

menekankan pada subjek pokok yang diteliti. Studi etnografi merupakan studi

Page 7: PENGELOLAAN MGMP UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...eprints.ums.ac.id/22392/29/Artikel_Publikasi.pdf · pengelolaan MGMP IPS Ekonomi SMA di Kota Salatiga. Adapun tujuan khusus

5

tentang bagaimana individu mencipta dan memahami kehidupan sehari-harinya,

sehingga melalui metode ini peneliti berusaha memahami bagaimana orang

memandang dan merumuskan struktur di dunia kehidupannya sendiri sehari-hari.

Penelitian ini dilakukan di MGMP IPS Ekonomi SMA di Kota Salatiga.

Penelitian dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan, yaitu mulai bulan April 2012

sampai dengan bulan Juni 2012.

Alasan dipilihnya MPMP IPS Ekonomi SMA di Kota Salatiga adalah

adanya kenyataan bahwa organisasi MGMP tersebut kurang optimal dalam

melaksanakan peranannya. Kondisi yang demikian mengakibatkan pada

munculnya permasalahan dalam pembelajaran IPS Ekonomi yang dilakukan.

Permasalahan tersebut berupa adanya kesenjangan hasil pembelajaran IPS

Ekonomi antar SMA. Dengan demikian maka hasil yang diharapkan nantinya

akan dapat digunakan sebagai masukan dalam pembenahan organisasi sehingga

dapat berperan lebih baik dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.

Pada sebuah penelitian kualitatif peneliti hadir sebagai instrumen kunci (key

instrumen). Dalam kapasitasnya sebagai key instrumen, peneliti bertindak sebagai

perencana dan pelaksana pengumpulan data di lapangan dan sekaligus penafsir,

analisis, dan pelapor hasil penelitian. Moleong (2006:45) mengetengahkan tujuh

karakteristik mengapa manusia memiliki kualifikasi baik sebagai key instrumen

yaitu: sifatnya yang responsif, adaptif, lebih holistik, kesadaran pada konteks tak

terkatakan, mampu memproses segera, mampu mengejar kualifikasi, dan mampu

meringkaskan segera.

Data dan sumber data yang digunakan sebagai bahan analisis data dalam

penelitian ini adalah semua pendapat, komentar, dan aktivitas yang berhubungan

dengan penyelenggaraan Musyawarah Guru Bidang Studi (MGBS) IPS Ekonomi

SMA di Kota Salatiga.

Nara sumber dalam penelitian ini terdiri dari Ketua MGMP IPS Ekonomi

SMA, Sekretaris MGMP, dan 3 orang guru sebagai anggota MGMP IPS Ekonomi

SMA di Kota Salatiga. Pemilihan nara sumber penelitian ditentukan dengan

pertimbangan bahwa nara sumber tersebut merupakan individu yang paling

mengetahui tentang MGMP tersebut.

Page 8: PENGELOLAAN MGMP UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...eprints.ums.ac.id/22392/29/Artikel_Publikasi.pdf · pengelolaan MGMP IPS Ekonomi SMA di Kota Salatiga. Adapun tujuan khusus

6

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik pengamatan

berpartisipasi (Partisipation observation), wawancara mendalam (dept interview),

penyelidikan sejarah hidup dan analisis dokumen.

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan model analisis

dalam situs dengan matriks deskriptif yang tertata dari Miles dan Huberman.

Dalam analisis model ini, situs dipisahkan dari yang tertinggi hingga terendah

berdasarkan variabel yang terpenting (Miles dan Huberman, 2004: 280). Langkah

pertama yang dilakukan dalam analisis ini adalah mengurutkan situs. Pengurutan

situs dimulai dengan melakukan pengurutan kasar yang diestimasikan. Langkah

berikutnya adalah memasukkan data untuk setiap situs dan menyusun kembali

baris-baris hingga urutan yang sistematis muncul. Langkah ini dilanjutkan dengan

penilaian akhir (Miles dan Huberman, 2004: 307).

Proses analisis data dilakukan dengan analisis data tertata dalam situs, yaitu

dilakukan melalui tiga tahapan (Miles dan Huberman, 1992:16) yaitu meliputi

reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan/ verifikasi. Analisis data

dalam penelitian kualitatif merupakan proses penyederhanaan data ke dalam

bentuk yang mudah dibaca dan diinterprestasikan.

Agar lebih mudah dalam memahami proses analisis, maka proses analisis

data dapat disajikan secara skematis ke dalam diagram sebagai berikut.

Gambar Model analisis interaktif (Interactive Model of Analysis)

Sumber: (Miles dan Huberman, 2002: 20)

Pengumpulan

Data

Sajian Data

Reduksi Data Penarikan

Kesimpulan/

Verifikasi

Page 9: PENGELOLAAN MGMP UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...eprints.ums.ac.id/22392/29/Artikel_Publikasi.pdf · pengelolaan MGMP IPS Ekonomi SMA di Kota Salatiga. Adapun tujuan khusus

7

Dalam menguji keabsahan suatu data atau memeriksa kebenaran data

digunakan cara memperpanjang masa penelitian, pengawasan yang terus-menerus,

trianggulasi teknik pengumpulan data, menganalisis kasus negatif, mengadakan

sumber check, serta membicarakan dengan orang lain atau teman sejawat.

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) struktur dan peranan organisasi

Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) IPS Ekonomi SMA di Kota Salatiga

dapat dilihat melalui forum rutin yang diselenggarakan oleh MGMP IPS Ekonomi

SMA di Kota Salatiga; 2) Pengelolaan organisasi MGMP IPS Ekonomi SMA di

Kota Salatiga diarahkan untuk mencapai pembelajaran IPS Ekonomi dengan

kualitas pembelajaran yang lebih meningkat; dan 3) Lingkungan Musyawarah

Guru Mata Pelajaran (MGMP) IPS Ekonomi SMA di Kota Salatiga sangat

menetukan dalam penyelenggaraan kegiatan rutin MGMP IPS Ekonomi SMA

Kota Salatiga.

Struktur dan peranan organisasi musyawarah guru mata pelajaran (MGMP)

IPS Ekonomi SMA di Kota Salatiga ditunjukkan melalui forum MGMP yang

diselenggarakan rutin. Pelaksanaan pemberdayaan guru dalam MGMP IPS

Ekonomi SMA yang memiliki kaitannya dengan keaktifan kehadiran peserta

MGMP, yang terjadi di setiap pertemuan menunjukkan tidak seimbang. Dalam

arti dari jumlah peserta yang banyak dikarenakan terbagi dalam beberapa wilayah,

jumlah saat hadir disetiap pertemuan tidak mencapai kisaran 90%, hanya sekitar

40% - 50 %. Tetapi dengan jumlah yang seadanya dalam setiap pertemuan

MGMP, tidak mengurungkan niat untuk mengundur atau menggeser waktu

pelaksanaan. Setiap materi yang dibahas dalam pertemuan MGMP umumnya

berbeda, dikarenakan materi yang akan jadikan bahan pertemuan disusun sesuai

dengan kebutuhan peserta MGMP. Melihat kenyataan yang terjadi dalam MGMP

IPS Ekonomi SMA Kota Salatiga, berkaitan dengan sarana prasarana yang

dimiliki kurang begitu lengkap. Hal ini dikarenakan faktor dana dan faktor

kepengurusan yang ada dalam organisasi yang kurang tertata dengan rapi.

Page 10: PENGELOLAAN MGMP UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...eprints.ums.ac.id/22392/29/Artikel_Publikasi.pdf · pengelolaan MGMP IPS Ekonomi SMA di Kota Salatiga. Adapun tujuan khusus

8

Temuan tersebut mendukung temuan penelitian yang dilakukan oleh

Thornton (2006: 181 - 196). Menurut hasil temuan penelitian yang dilakukan oleh

Thornton pada guru di Bangladesh, dijelaskan bahwa guru-guru melakukan

pertemuan yang bersifat formal maupun non-formal. Pertemuan formal dilakukan

untuk membahas mengenai permasalahan yang berkaitan dengan kurikulum,

pedagogi dan alokasi waktu untuk menyelesaikan modul. Sedangkan pertemuan

non-formal dilakukan untuk menangani permasalahan yang berkaitan dengan

permasalahan yang bersifat mendesak.

Meskipun ada perbedaan dengan temuan penelitian yang dilakukan

Thornton, persamaan yang ada adalah adanya pertemuan atau musyawarah yang

dilakukan MGMP untuk menghadapi permasalahan dalam pembelajaran.

Perbedaannya terletak pada kondisi bahwa sebagian besar guru di Kota Salatiga

untuk mencari “terobosan” penggalian sumber dana dengan mengajak teman-

teman sejawat untuk sedikit kreatif mengembangkan ilmu dengan

menerbitkan Lembar Kerja Siswa (LKS). Sedangkan pertemuan yang dilakukan

para guru di Bangladesh lebih fokus pada perbaikan mutu pembelajaran.

Pengelolaan organisasi MGMP IPS Ekonomi SMA di Kota Salatiga

diarahkan untuk mencapai pembelajaran IPS Ekonomi dengan kualitas

pembelajaran yang lebih meningkat. Ruang lingkup dalam kegiatan MGMP IPS

Ekonomi SMA di Kota Salatiga terdiri atas ruang lingkup yang dapat mendukung

kegiatan MGMP maupun ruang lingkup yang dapat menghambat kegiatan

MGMP. Dalam ruang lingkup kegiatan MGMP IPS Ekonomi SMA di Kota

Salatiga ini yang paling berpengaruh biasanya berupa keaktifan guru dalam

penyelenggaraan kegiatan MGMP IPS Ekonomi SMA di Kota Salatiga.

Apabila ditinjau dari tujuan dan peran MGMP seperti di atas, MGMP adalah

suatu wadah yang strategis untuk meningkatkan kompetensi guru dan siswa dalam

rangka meningkatkan mutu pendidikan secara umum. Tetapi melihat kenyataan di

lapangan keberadaan MGMP masih banyak keterbatasan. Keterbatasan tersebut

dapat terlihat dari Sumber daya manusia, keterlibatan pengurus dan peserta belum

optimal, dana operasional yang terbatas, dan pembinaan serta perhatian dari Dinas

Pendidikan dan unsur-unsur terkait. Melihat keterbatasan yang ada, perlu kiranya

Page 11: PENGELOLAAN MGMP UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...eprints.ums.ac.id/22392/29/Artikel_Publikasi.pdf · pengelolaan MGMP IPS Ekonomi SMA di Kota Salatiga. Adapun tujuan khusus

9

semua pihak terterlibat dan stakeholder pendidikan berjibaku mengatasi secara

bersama-sama agar semua keterbatasan yang ada dalam organisasi MGMP dapat

dicarikan jalan pemecahannya. Jika dicermati, tampaknya dana menjadi problem

serius bagi pengurus MGMP dalam menjalankan program, baik jangka

panjang, menengah, maupun pendek. Tetang keterbatasan MGMP masih banyak

lagi kalau semua dikupas tuntas, namun itu semua bukannya solusi untuk

mengurangi bahkan menghilangkan keterbatasan yang ada. Saat ini hal yang

penting untuk mengatasi keterbatasan MGMP agar dapat menjalankan tugasnya

dengan baik sesuai dengan tujuan dan peranan, maka harus ada suatu langkah

nyata dari semua pihak mengatasi keterbatasan secara bersama-sama.

Temuan penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh

Beasley dan Butler (2002, 36 - 44). Hasil temuan penelitian yang dilakukan oleh

Beasley dan Butler menunjukkan bahwa kualitas hasil pembelajaran dapat

dilakukan melalui pengembangan guru di sekolah. Menurut Beasley dan Butler

dikatakan bahwa “the quality of learning outcomes for student can be enhanced

through continuous in-school professional development of teachers” (Beasley dan

Butler, 2002: 36).

Temuan tersebut di atas juga mendukung hasil penelitian yang dilakukan

oleh Jones dan De Saram (2005: 47 - 59). Menurut hasil penelitian Jones dan De

Saram dikatakan bahwa kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan melalui sistem

kualitas yang ditetapkan dan harus diikuti oleh para pendidik. Langkah yang

dilakukan melalui tiga langkah, yaitu: “1) focus on a lean philosophy; 2) build

adaptability into the system; and 3) tolerate staff and groups to break the rules in

rational and well-intended ways to optimize intended outcomes” (Jones dan De

Saram, 2005: 47).

Struktur dan peranan organisasi musyawarah guru mata pelajaran (MGMP)

IPS Ekonomi SMA dapat diperlihatkan melalui forum MGMP yang

diselenggarakan rutin. Pelaksanaan pemberdayaan guru dalam MGMP IPS

Ekonomi SMA yang memiliki kaitannya dengan keaktifan kehadiran peserta

MGMP, yang terjadi di setiap pertemuan menunjukkan tidak seimbang.

Kurangnya sarana dan prasarana menjadi salah satu faktor yang menyebabkan

Page 12: PENGELOLAAN MGMP UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...eprints.ums.ac.id/22392/29/Artikel_Publikasi.pdf · pengelolaan MGMP IPS Ekonomi SMA di Kota Salatiga. Adapun tujuan khusus

10

anggota MGMP untuk membuat terobosan-terobosan secara kreatif. Akan tetapi

terobosan kreatif yang kurang terkendali akan mengakibatkan tujuan utama

terbentuknya forum MGMP untuk meningkatkan kualitas pembelajaran menjadi

tidak tercapai. Sebagai akibatnya guru justru akan terjebak ke dalam perilaku

bisnis yang mengingkari misi utama pendidikan.

Lingkungan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) IPS Ekonomi

SMA di Kota Salatiga sangat menetukan dalam penyelenggaraan kegiatan rutin

MGMP IPS Ekonomi SMA Kota Salatiga. MGMP sebagai wadah pembinaan

guru IPS dituntut untuk dapat menjalankan peran dan fungsinya dalam

peningkatan sumber daya manusia dan profesionalisme guru agar tercipta

kesamaan terhadap aspek-aspek pembelajaran yang dilaksanakan, baik kurikulum,

materi bahan ajar, sumber dan bahan belajar, media dan alat pembelajaran, dan

perangkat penilaian, sehingga pembelajaran IPS khususnya di SMA sesuai dengan

ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedang berkembang.

Karakteristik program dan kegiatan MGMP IPS Ekonomi SMA di Kota

Salatiga untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah mencakup sebagai

berikut: 1) penyusunan perangkat pembelajaran, 2) pengembangan media dan

sumber pembelajaran, 3) pengembangan strategi dan metode pembelajaran, dan

4) penyusunan dan pengembangan alat penilaian/evaluasi pembelajaran. Manfaat

yang diperoleh dari adanya organisasi MGMP tersebut antara lain meliputi

sebagai berikut: 1) Meningkatkan kemampuan penguasaan materi IPS Ekonomi,

2) Sharing pengetahuan dan pengalaman, 3) Sharing permasalahan untuk mencari

solusi.

Keberadaan program MGMP IPS Ekonomi SMA di Kota Salatiga

dimaksudkan untuk menyatukan guru-guru dalam suatu forum. Melalui forum

tersebut diharapkan guru-guru mampu menuangkan segala aspirasi, ide, gagasan,

kritik serta saran dalam kaitannya dengan situasi pembelajaran yang terjadi pada

masing-masing sekolah. Keberdaaan MGMP IPS Ekonomi SMA di Kota Salatiga

juga tidak menutup kemungkinan sebagai wahana dalam meningkatkan mutu

kualitas pembelajaran IPS Ekonomi SMA di Kota Salatiga.

Page 13: PENGELOLAAN MGMP UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...eprints.ums.ac.id/22392/29/Artikel_Publikasi.pdf · pengelolaan MGMP IPS Ekonomi SMA di Kota Salatiga. Adapun tujuan khusus

11

Hasil tersebut mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Thornton

(2006: 181 - 196). Konsep bahwa melalui MGMP dapat dijadikan sebagai forum

curah gagasan antar guru IPS Ekonomi SMA dalam meningkatkan kualitas

pembelajaran sesuai dengan temuan Thornton yang menyebutkan bahwa “teacher

collaboration and support given from one to another is focused on improving

teaching and learning in the classroom” (Thornton, 2006: 181).

Berdasarkan temuan penelitian yang dilakukan oleh Thornton, dikatakan

bahwa kerja sama dan dukungan guru yang diberikan dari satu guru ke guru yang

lain dititikberatkan pada pengembangan belajar mengajar di kelas, yang kemudian

disesuaikan dengan kehadiran mereka di sekolah lanjutan di Bangladesh.

Penelitian ini menunjukkan sejumlah pengembangan budaya kerja sama termasuk

kesulitan dalam bidang kurikulum, kurangnya kemampuan siswa, latar belakang

pendidikan guru dan faktor-faktor kontekstual yang mempengaruhi motivasi guru.

Kerja sama guru bukanlah satu-satunya bukti yang diperoleh pada tahap

pembicaraan guru kelas tetapi lebih mengarah pada kemampuan guru dalam

menerapkan kerja sama tersebut dengan guru yang lain.

Sebagai wahana dalam menyampaikan segala aspirasi, ide, gagasan, kritik

serta saran, maka diharapkan dalam forum tersebut guru dapat selalu ikut aktif

berpartisipasai dalam penyelenggaraan forum rapat. Sebab tanpa adanya

partisipasi dari para anggota, pertemuan rapat yang diadakan sama saja tidak

memberikan pengaruh yang berarti dalam meningkatkan mutu kualitas

pembelajaran IPS Ekonomi SMA di Kota Salatiga. Forum pertemuan MGMP

yang diselenggarakan di Kota Salatiga pada dasarnya memberikan dampak yang

baik bagi peningkatan kualitas pembelajaran IPS Ekonomi SMA di Kota Salatiga.

Temuan tersebut di atas mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh

Ranjan dan Khalil (2007: 15 - 25). Menurut Ranjan dan Khalil dijelaskan bahwa

kerangka kerja konseptual dalam kajian manajemen pembelajaran akan

meningkatkan kemajuan dan kualitas sekolah tersebut. Forum pertemuan yang

diselenggarakan MGMP menurut istilah Ranjan dan Khalil akan “yield more

benefits to increase the quality of knowledge sharing” (Ranjan dan Khalil, 2007:

15).

Page 14: PENGELOLAAN MGMP UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...eprints.ums.ac.id/22392/29/Artikel_Publikasi.pdf · pengelolaan MGMP IPS Ekonomi SMA di Kota Salatiga. Adapun tujuan khusus

12

Faktor pendukung pencapaian tujuan peningkatan kualitas pembelajaran IPS

SMA di Kota Salatiga terdiri dari komitmen, perubahan paradigma, sikap mental,

dan pengorganisasian pemantauan dan evaluasi kegiatan atau MGMP. Adapun

faktor penghambat revitalisasi MGMP IPS Ekonomi SMA di Kota Salatiga antara

lain dana, sarana dan prasarana yang kurang memadai untuk pelaksanaan kegiatan

MGMP, dan dan faktor ketidakseragaman materi SK/KD yang disampaikan antar

satu sekolah dengan sekolah lain.

Faktor penghambat yang berkaitan dengan pembiayaan MGMP disesuaikan

dengan situasi dan kondisi daerah masing‐masing. Biaya pelaksanaan program

kegiatan MGMP ditentukan oleh berbagai faktor, antara lain: besar kecilnya

jumlah sekolah, letak geografis, insentif nara sumber, dan pemeliharaan sarana

dan prasarana. Pembiayaan kegiatan MGMP mencakup sumber dana,

penggunaan, dan pertanggungjawaban.

Pembiayaan pelaksanaan kegiatan MGMP pada dasarnya dapat diperoleh

dari sumber-sumber sah dan tidak terikat seperti: 1) Iuran anggota; 2) Dana

Bantuan Operasional Sekolah (BOS); 3) Komite Sekolah/Dewan Pendidikan;

4) Dinas Pendidikan Provinsi atau Kabupaten/Kota; 5) Departemen Pendidikan

Nasional; 6) Hasil Kerjasama; 7) Masyarakat; 8) Sponsor yang tidak mengikat

dan sah, dan 9) Block Grant. Kesembilan sumber dana tersebut oleh pengurus

MGMP menyusun biaya operasional dengan pengelolaan yang diatur sebagai

berikut: 1) Sumber pemasukan, pengeluaran, dan jumlah dana yang dikelola;

2) Penyusunan dan pencairan anggaran, serta penggalangan dana di luar dana

investasi dan operasional; dan 3) Dana MGMP digunakan untuk membiayai

program rutin dan program pengembangan.

Faktor pendukung pelaksanaan revitalisasi MGMP IPS Ekonomi SMA di

Kota Salatiga meliputi keinginan bersama untuk menyatukan pemahaman dan

persepsi para guru terhadap pelaksanaan proses pembelajaran IPS di kelas, yang

meliputi persamaan perangkat pembelajaran, model dan metode pembelajaran,

serta alat penilaian/evaluasi yang digunakan. Dengan kata lain, faktor pendukung

pencapaian tujuan revitalisasi MGMP terdiri dari komitmen yang tinggi dari

anggota MGMP terhadap keterlaksanaan program kegiatan.

Page 15: PENGELOLAAN MGMP UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...eprints.ums.ac.id/22392/29/Artikel_Publikasi.pdf · pengelolaan MGMP IPS Ekonomi SMA di Kota Salatiga. Adapun tujuan khusus

13

Temuan tersebut mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Jayanthi

Ranjan dan Saani Khalil (2007) melakukan penelitian yang berjudul penerapan

menejemen pembelajaran dalam manajemen pendidikan: sebuah kerangka konsep.

Penelitian tersebut mengetengahkan sebuah kerangka kerja konseptual dalam

kajian manajemen pembelajaran pada sekolah bisnis di India.

Pengelolaan MGMP sebagai wadah peningkatan kompetensi dan

pengembangan profesionalisme guru meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan

evaluasi program MGMP. Untuk mengoptimalkan kemampuan dan kompetensi

guru IPS yang memiliki perbedaan latar belakang dan disiplin ilmu, serta untuk

mencapai tujuan pembelajaran sesuai dengan tuntutan kurikulum, maka

diperlukan sebuah wadah/ organisasi yang memiliki peran dan fungsi menyatukan

visi dan misi yang ingin dicapai dalam pembelajaran IPS. Untuk itulah MGMP

sebagai wadah komunikasi para guru IPS mutlak dibutuhkan keberadaannya,

sedangkan pada guru harus melibatkan diri secara aktif dalam setiap kegiatan

yang dilakukan organisasi MGMP.

Mengacu pada hasil tersebut di atas, maka pengelolaan MGMP yang ideal

dapat dilakukan dengan cara bahwa dalam penyusunan program KKG/MGMP

telah dipilih program--program yang menjadi prioritas, baik rutin maupun

program pengembangan. Keseluruhan program menjadi tanggung jawab bersama

seluruh pengurus KKG/MGMP. Tetapi, masing--masing program mempunyai

panitia yang dipimpin oleh seorang penanggung jawab program atau person in

charge (PIC).

Aspek-aspek utama yang perlu ditekankan pada program kerja MGMP

kaitannya dengan peningkatan kualitas pembelajaran antara lain: penyusunan

perangkat pembelajaran, perangkat penilaian dan evaluasi, serta media dan alat

peraga. Sedangkan dari segi pelaksanaan pembelajaran, yang perlu ditekankan

adalah aspek perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran. Dengan

menyusun dan merencanakan pembelajaran, membantu guru menciptakan suasana

pembelajaran secara efektif.

Berdasarkan faktor pendukung dan penghambat sebagaimana dikemukakan

di atas, maka disimpulkan bahwa faktor yang mendukung keterlaksanaan

Page 16: PENGELOLAAN MGMP UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...eprints.ums.ac.id/22392/29/Artikel_Publikasi.pdf · pengelolaan MGMP IPS Ekonomi SMA di Kota Salatiga. Adapun tujuan khusus

14

revitalisasi MGMP IPS Ekonomi SMA di Kota Salatiga adalah komitmen yang

kuat dari pengurus dan anggota MGMP IPS untuk mengoptimalkan peran dan

fungsi MGMP kaitannya dengan perubahan paradigma untuk menyamakan

persepsi dan pemahaman untuk kemajuan dan pencapaian tujuan pembelajaran,

dan di dukung dengan sikap mental yang positif terhadap perubahan, dan

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta pengorganisasian dalam

pelaksanaan program kegiatan MGMP IPS.

Guna mempermudah pemahaman terhadap pemaparan di atas, maka

selanjutnya dapat disajikan diagram pengelolaan MGMP yang ideal sebagai

berikut:

SIMPULAN

Karakteristik organisasi MGMP IPS Ekonomi SMA di Kota Salatiga adalah

bahwa: 1) struktur dan peranan organisasi Musyawarah Guru Mata Pelajaran

(MGMP) IPS Ekonomi SMA di Kota Salatiga dapat dilihat melalui forum rutin

yang diselenggarakan oleh MGMP IPS Ekonomi SMA di Kota Salatiga; 2)

Pengelolaan organisasi MGMP IPS Ekonomi SMA di Kota Salatiga diarahkan

untuk mencapai pembelajaran IPS Ekonomi dengan kualitas pembelajaran yang

lebih meningkat; dan 3) Lingkungan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)

Page 17: PENGELOLAAN MGMP UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...eprints.ums.ac.id/22392/29/Artikel_Publikasi.pdf · pengelolaan MGMP IPS Ekonomi SMA di Kota Salatiga. Adapun tujuan khusus

15

IPS Ekonomi SMA di Kota Salatiga sangat menetukan dalam penyelenggaraan

kegiatan rutin MGMP IPS Ekonomi SMA Kota Salatiga.

Karakteristik program dan kegiatan MGMP IPS Ekonomi SMA di Kota

Salatiga untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah mencakup:

1) penyusunan perangkat pembelajaran, 2) pengembangan media dan sumber

pembelajaran, 3) pengembangan strategi dan metode pembelajaran, dan

4) penyusunan dan pengembangan alat penilaian/evaluasi pembelajaran. Manfaat

yang diperoleh dari adanya organisasi MGMP tersebut antara lain meliputi: 1)

Meningkatkan kemampuan penguasaan materi IPS Ekonomi, 2) Sharing

pengetahuan dan pengalaman, 3) Sharing permasalahan untuk mencari solusi.

Karakteristik faktor pendukung dan faktor penghambat bagi organisasi

MGMP IPS Ekonomi SMA di Kota Salatiga dalam meningkatkan kualitas

pembelajaran di sekolah. Faktor pendukung pencapaian tujuan peningkatan

kualitas pembelajara IPS SMA di Kota Salatiga terdiri dari komitmen, perubahan

paradigma, sikap mental, dan pengorganisasian pemantauan dan evaluasi kegiatan

atau MGMP. Adapun faktor penghambat revitalisasi MGMP IPS Ekonomi SMA

di Kota Salatiga antara lain dana, sarana dan prasarana yang kurang memadai

untuk pelaksanaan kegiatan MGMP, dan dan faktor ketidakseragaman materi

SK/KD yang disampaikan antar satu sekolah dengan sekolah lain.

Page 18: PENGELOLAAN MGMP UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...eprints.ums.ac.id/22392/29/Artikel_Publikasi.pdf · pengelolaan MGMP IPS Ekonomi SMA di Kota Salatiga. Adapun tujuan khusus

16

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Yogyakarta: Rineka Cipta.

Beasley, Warren. 2002. Teacher leadership in science education reform: Learning

from Australian-led best practice in the Philippnes. Australia.

http://proquest.umi.com diakses pada tanggal 13 Maret 2008

Burhanuddin, 1994. Manajemen Program Pendidikan. Bandung: Falah

Production.

Depdikbud, Petunjuk Teknis Pelaksanaan MGMP, (2000), Kanwil

DepdikbudPropinsi Jawa Barat.

Davis, Keith dan John W. Newstrom. 1990. Human Behavior at Work:

Organizational Behavior. New York: McGraw – Hill Book Company.

Devito, Joseph A. 1995. The Interpersonal Communication Book. New York:

Harper Collins College Publishers.

Drake, Thelbert L. dan William H. Roe. 1986. Principalship. New York:

Macmillan Publishing Company.

Feldman, Daniel C. dan Arnold, J. Hugh. 1998. Managing Individual and Group

Behavior in Organization. Auckland: McGraw- Hill Book Company.

Ganawati, Dewi Dkk, 2007. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Terpadu dan

Kontekstual. Surakarta: Mediatama.

Gibson, Jane W. dan Richard M. Hodgetts. 1988. Organizational Communication:

A Managerial Perspective. Orlando, Florida: Academic Press Inc.

Hasan, Bahtiar, 2002. Perencanaan Pengajaran Bidang Studi, Jakarta, Pustaka

Ramadhan.

Hasan, Fuad. 1989. Renungan Budaya. Jakarta: Balai Pustaka.

Jones, John & Saram, Don De Saram, 2005. Academic Staff Views of Quality

Systems for Teaching and Learning: a Hong Kong case study. Hong Kong.

http://www.uge.edu.hk diakses pada tanggal 23 Februari 2008

Kotter, John P. 1988. The Leadership Factor. New York: Free Press.

Lefton, Lester A. dan Laura Valvatne. 1982. Mastering Psychology. Boston:

Allyn and Bacon.

Liliweri, Alo, 1997. Sosiologi Organisasi. Bandung: Citra Aditya Bakti.

Marwansyah dan Mukaram (2000), Manajemen Sumber Daya Manusia, Bandung,

Politeknik Bandung Press.

Malayu S.P. Hasibuan, (2001), Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta:

Pustaka Binaman Pressindo.

Page 19: PENGELOLAAN MGMP UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN ...eprints.ums.ac.id/22392/29/Artikel_Publikasi.pdf · pengelolaan MGMP IPS Ekonomi SMA di Kota Salatiga. Adapun tujuan khusus

17

Mathis, Robert L. dan Jackson, John H., (2002) Manajemen Sumber Daya

Manusia, (terjemahan Jimmi Sadeli dan Bayu Prawira Hie, Jakarta, PT

Salemba 4.

McClelland, David. 1999. Motivational Research Achievement. 1999

http://westrek,hypermort/. net/ Maslow/ od.hr07.htm.

Mulyasa, (2005), Menjadi Guru Profesional, Bandung, Remaja Rosda Karya.

Mulyati, Dian, 2005, Workshop TOT MGMP, Makalah.

Moleong, Lexy J., 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaj

Rosdakarya.

Nawawi, Hadari, 1989. Organisasi dan Pengelolahan Lembaga Pendidikan.

Jakarta: Haji Masagung.

Prokopenko, Joseph. 1987. Productivity Management: A Practical Handbook.

Geneva: ILO.

Rakhmat, Jalaluddin. 1998. Psikologi Komunikasi. Bandung: Penerbit Remaja

Rosdakarya.

Ranjan, Jayanthi & Khalil Saani, 2007. Application of Knowledge Management In

Management Education: A Conceptual Framework. India.

http://proquest.umi.com diakses pada tanggal 24 Februari 2008.

Robbins, Stephen P. 1994. Teori Organisasi: Struktur Desain dan Aplikasi.

Jakarta: Penerbit Arcan.

Saefudin, Aas dan Permana, Johar, 1991, Administrasi Pendidikan, FIP, IKIP

Bandung

Sugiyono, 2007. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, Nana Syaodih, 2007. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya.

Sutopo, HB., 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: Sebelas Maret

University Press.

Thornton, Hillarry. 2006. Teachers talking: the role of collaboration in secondary

scholls in Bangladesh. University of Birmingham, UK.

http://proquest.umi.com diakses pada tanggal 03 Maret 2008.

Varghese, G., 2006. Declining Tren In Science Education and Research In Indian

Universities. Kerala India. http://proquest.umi.com diakses pada tanggal

24 Februari 2008.