pengelolaan lapang an pabrik produksi karet perkebunan ... · ap petzk dikelilingi oleh parit...
TRANSCRIPT
Pembibitan
Kegiatan d i pembibitan karet meliputi seluruh kegi-
a tan lapang yang berhubungan dengan p embangman p embibit-
an karet, baik pembibitan batang baviah maupun pembangun-
an kebun entres.
Pembibitan Batang Bawah
1. Perkecambahan bi;ji. Pengmpulan b i j i untuk pem-
b ib i tan batang baviah berasal da r i b i ji-bi j i propelegiti??
klon LCB 1320 dan GT-1. Untuk keperluan batang bawah di-
c a r i klon yang mempunyai persyaratstn-persyaratan antara
la in: (1) Tumbuhnya cepat dan kuat, berasal dar i pohon in-
duk yang t inggi produksinya. ( 2 ) Mempunyai akar tunggang
yang dapat masuk sampai jauh ke dalam tanah, sehingga dz,
p a t mengambil banyak air dan zat hara untuk pertmbuhan
batang atas. (3) Bibitnga culcup seragam, berasal da r i
klon unggul dengan produksi tinggi. ( 4) Mudah d i o M a s i
dan dapat berkombinasi baik dengan bahan tempelan da r i
berbagai klon. ( 5) Tahan terhadap i k l i m b a dan ( 6)
r e s i s t en terhadap penyakit.
Sumber b i j i berasal da r i pertanaman yang t e lah ber-
umur leb ih da r i 10 tahun. B i ji-bi j i yang dikumpulkan a d z
l a h b i j i masak yang te lah keluar da r i buahnya dan jatuh.
Seleksi benih d i l a h k a n antara l a i n dengan menganati ukur-
an, kelicinan dan daya l e n t i n g / p a n ~ benih a>abi la dija-
tuhkan d i l a n t a i dar i ketinggitln 40 cm. Seleksi benih di-
lakukan d i tempat khusus d i kantor afdeling Wayrilau dzn
memerlukan 2 HK/ha pembibitan.
Biji-bi j i ha s i l se leks i tidak bisa disimpan l eb ih d a
ri dua ha r i dan selama vraktu penyimpanan b i ji-bi j i dise-
bar merata d i tempat yang teduh.
Untuk mengecambahkan benih karet perlu dipersiagk8.n
tempat khusus. U k u r a n tempat 1 x 10 m2 memanjang da r i a
rah UtaraSelatan. Tempat tersebut beru2a bedengan ti~.nzh
setinggi kira-kira 1 5 cm dan d i sekitarnya di'ouat pa r i t
sedalam k i r a k i r a 1 5 cm untuk menghindarkan menggenang-
nya a i r .
Eagian a t a s media tempat perkecambahan t e r d i r i dari
l aa i san pas i r halus setebal k i r s k i r a 5 cm untuk merntlng-
kinkan pertumbuhan akar yang lurus pada takhap awal perke-
cambahan. Benih-benih diletakkan dengan jarak 0.5 x 1 cm,
b i j i ditekan ke dalam media ~ m b u h sedemikian hingga pung-
gung b i j i cukup tmpak. Penyiranan dilakukan dua k a l i se-
hari . Untuk menghindari penyinaran matahari langsung, di-
buat atap yang terbuat da r i alang-alang dengan t inggi di-
a tu r sedenikian mpa agar rnemdahkan pemeriksaa~m. . 2. Lokasi pembibitan. Pembibitan batang bawah di-
lakukan pada lahan dengan persyaratan-persyaratan lokasi
antara la in: (1) lahan yang paling baik/subur d i a rea l t e r -
tentu, ( 2) dekat dengan sumber a i r , ( 3) dekat dengan la-
p<w-gan, ( 4 ) diutamakax tempat i a t a r daz ( 5) mudah dica-
r ~ a i dengan kendaraan.
Lahan untuk pembibitan diolah sedalam k i r a k i r a 40
-cm mtuk memberi kesempatan akar tunggang tumbuh lurus.
Areal dibersibkan da r i kayu-ka-yuan atau gulma, kemudiaz
diratakan. Ukuran petak-petak pembibitan tergantung an-
t a r a l a i n pada jarak tanam dan mudahnya pengaygasan. Seti-
ap petzk d ike l i l ing i oleh p a r i t sebagai saluran air.
3. Tanam kecambah. Benih-benih yang sudah. berkecan-
bah hams segera diangkat, sedapat mugkin t idak l eb ih d a
ri dua minggu setelah perkecambahan. P e r l a h a n secara h a
t i -ha t i ~ a d a t ingkat pertumbuhan tersebut akan memperkecil
angka kerusakan kecambah. Pada perinsipnya Jangan sampai
akar kecambah patah pada w a k t u diangkat dar i perkecambaiian.
Seleksi kecambah dilakulkan dengan memilih kecambah-
kecambah yang twnbul~nya baik, akar t idak patah dan tumbuh-
nya lurus. Pencabutan kecambah dilalcukan dengan h a t i - h a
ti, trvlsportasinya rnenggunakan nyiru/tampah dan ditutup
dengan k a m g basah a tau pelepah pisang. Penanaman b i b i t
dengan jarak 30 x 33.3 cm dan set iap dua bar is jarak di-
perbesar menjadi 60 cm.
4. Pemeliharaan b ib i t . Kontrol dilakukan secara te-
rns-menerus sebelwn b i b i t diolculasi yang didasarkan pada
pertumbuhan tanaman yang sehat dan kekar. Tanaman- tanam-
an yang rnenperlihatkan pertum'cuhan t idak normal a tau ti-
dek akan mencapai syars t dapat diokulasi pada waktunya,
17
hams dibuang karena hanya akan ~nenghambur input sepert i
pupuk. Pembibitan hams bersih dari &s.a, penyianyian
pada t iga bulan pertama dilakukan set iap bulan.
Pupuk yang digunakan pada pembibitan adalah urea, BP
dan NOP. Urea dengan dosis 10 gr3m/poi~~n diberikan dua
k a l i sebulan pada b i b i t yang bemnur satu sampai dua bu-
Ian. Bibi t yang telah berumur lebih dar i dua bulan dibe-
ri urea sekal i sebulan dengan dosis 20 gran/pohon. RP d i -
berikan pada waktu tanam den6- dosis 250 gram/pohon.
5. Olrulasi. OMasi adalah salah satu cara untuk
memperbanyak tanaman karet secara vegetatif. Tujuan o h -
l a s i adal,?h u n k k mendapatkan s i f a%s i f2 t tanaman yang bp-
ik. Sifat-s i fat tersebut antara l a i n mempunyai produksi
yang tinggi, tahan teriiadap penyakit daun, Wit p~il ihan
baik, bidang sadapan dan kuali tas l a teks baik.
Perkebunan karet Kedaton hany'a melaksanakan okulasi
coklat, sedangkan untuk okulasi h i jau hanya terbatas pada
taraf percobaan. Pelaksanaan oku las i sebagian besar di-
kerjakan oleh tenagatenaga wanita, dimulai pukul 6 . 3 dan
berakhir pukul 10.00 kemdian dilanjutkan pada sore hari ,
diroulai pukul 15.00 sampai selesai . Eagasitas mengokvlasi
r a t a r a t a 250 batang/%JL/orang.
Diameter batang b i b i t yang terbaik untuk d i o M a s i
antara 4 sampai 6 cm pada ketinggian 5 cm d i a tas tanah.
Dalam keadaan normal ukuran diameter tersebut dapat d i c a
pai pada urmrr b i b i t antzra 9 sarnpai 1 5 bulan.
Bahan-bahan yang diperlukan untuk o M a s i adalah ka-
yu entres, batang yang akan diokulasi dan tali o M a s i
( plastik) . 'Sedangkan sat-aXat yang diperlukan adalah
pisau okulasi, l ap batang (terbuat dari sabut) dan lap
pisau.
Batang-batang yang telah siap untuk d i o M a s i diber-
sihkan denganlap batang. Kira-kira 5 cm d i atas tanah
dibuat sayatan secara serentak pada batang-batang terse-
but dengan ukuran 4 x 1 cm. Dengan demikian getah yang
keluar ada kesempatan menjadi kering, sehingga tidak akan
menempel pada kambium apabila kulit/jendela okulasi di-
buka.
Penyayatan jendela okulasi d imla i dari bagiaz b a
wah mengarah ke bagian atas batang. Pada waktu mengiris
kayu entres, sedikit kambium t e r i r i s bersama mata tidur-
nya. Maksudnya adalah agar kambium tersebut melindungi
kambium mata t i d u r dar i kontaminasi dengan tangan pada
waktu pengerjaan selanjutnya. Hata kayu yang sudah ter-
lepas dari kayu entres d i i r i s pinggirnya agar sesuai uk-ur-
annya dengan irisan yang telah dibuat pada batang bawah.
PengLepasan kambium yang t e r i r i s tadi dilakukan dengan ha-
ti-hati , jangan sampai mata tidur patah. Kemudian mata
t i d u r tersebut dipotong agak berbentuk persegi dan ditem-
pelkan pada i r i san batang bawah. Selanjutnya ~ i t / j e n -
dela okulasi d i tu tup dan diikat dengan t a l i plast ik (gan-
bar 1).
Gambar 1. Tehnik Okulasi: Pembuatan Jendela Okulasi (l), Pengambilan Mata En t re s ( 2 ) dan Penempelan ser- t a Pembalutan Okulasi ( 3 ) .
Setelah dua minggu kezudian diadakzn pemeriksaan ha-
s i l o m a s i . Tal i ohxlasi dibuka dan h a s i l tev.pelan di-
anati . Apabila tempelan te tap ker~arna hi jau (hidup) ber-
a r t i 01:niLasi te lah berhasil &an pada batanglya d ibe r i tan-
&a. Tetapi apabila tempelan berwarna kelabu-kehitaman me-
nunj~dfkan kegagalan okulasi dan hams diulang kemba.li.
6. Pembongkaran b ib i t . Rrjuh sampai sepuluh hari
sebelun b i b i t dibongkar, t e r l eb ih dahulu d i l a h k a n pomo-
tongan bagizn a tas batang gang sudah diokulasi. Pemotong-
an dengan gergaj i lca-pz k i rz-k i ra 2 sampai 4 cm d i a t a s
jendela olzulasi, arah potong miring ire a r e bzvgah.
mata okul (bud)
Gambar 2. H a s i l pernotongan b i b i t ( stuiap) yang telali di- oliulasi.
Pada bagian tempat pemotongan tersebut kemudian di-
o les dengan Otina C dengan naksud wztuk mencegah infeks i
jamvr. Pembongkaran b i b i t dengm pacul dilalrukan seca-
r a hati-hati. Tanah d iga l i melingkar pada jarak kira-ki-
r a 1 5 cn da r i b i b i t dengan kedalaman 30 sampai 35 cm.
Dius&akan sedzpat mungkin _o em'bone;lcarb~~ bib i t t idak meru-
sak akar.
Seleksi stump dilal~ukan dengan neail ih bibit-bibit
yang mempunyai akar tunegang lurus dan baik. Eibi t -bibi t
yang sak i t , akar bengkok atau berbentuk garsu hams dipi-
sahkan dan dibuang. Alcar-kar yang t e r l a lu pan jang dip+
tong &an disisakan sepanjaag kirz-kira 28 cm.
Pembibitan Polyba;:
S-hunp mcta t idur yang teliih memenuhi persgaratan ter-
l eb ih dail~ilu altarnya dicelupkan ice dalam la ru tan I za l 2 ?&
selama 5 menit, kem~~dian baru ditanm. dalam ?olybag.
Pembibitan polybzg adala& selah satu cara ~aeinperoleh
bahan tanaman benunu??, selling@ dapat rflemL~ercenat awal :>a-
nen. D i samping ih pembibitan 2jolyW.g dapat mem?;eri!ian
resiko penindahan yang 1ebi.h kec i l daripada cara konven-
s ion i l , karena &a tkdak terganggu.
Polybag yang d ibuakan berulnran diameter 1 6 cm dan
t inggi 32 cm, d ibe r i lubang-lulmng rnenvrut tiogginya.
Tanah L ~ W mengisinya diambil dari. t o p so i l yang subur
dan telah diayak, bebas da r i s i s a s i s a altar, batu-batuan,
sampah dan sebagainya.
Pada mulanya tanah d i i s i 1/3 t inggi polybag, di~jadat-
kan kenudian berangsur-angsur d i i s i tanah sampai mencapai
3/4 t iqggi polybag. Sebelum stump ditanam, tenah dalam
polybag te r lebih d&ulu disiram dengan a i r sampai keadaan
tan& basah selumhnya, kemudian ditugal. Perakaran s % w p
Gzm'om 3. Perakzxz?,il S t u q ydng G a i k (tengal?) d211 y a n ~ Tidzk Eaik ( p i n g g i r ) .
Gambar 4. BibiC Polybag Fang Siap Ditarnam.
g a g t e r l a l u ~ :zn jz~- - dipotorig, 1re~nv.diun s t~unp dit?-zzm d%
l ; i m polybz.g, tanell di?:~lat!<:an dan sege r - ciisiram 1 : a ~ i .
2oLgbzg-polyb?.g t e r s e b u t d i l e talckzn t egak pada i~?-rit se-
d a m 1 5 cm yang d i s u s m dalarn b a r i s a n gP-nda dan s e t i a p
barisan t e r d i r i dari 100 sampai 1 2 5 polybag. Tanah gFili-
an n a r i t . d i p a d a t t a n pnda polybzg un tuk menahan tegsk .
Pemel ibaraan pembib i tan p o l yb2.g rne l ipu t i penyira.man,
rnenyiang, menunas, pe?rmyulc?m ser te . peaberan tasan hama (Ian
penyaki t . Penyiramcn dil81mksn dua k a i s e h a r i . Untuk
mencegall d a n memberzntas hama s e r i n g disernijroti.ran Azodrin
0.1 $. PemL~uE:sn [email protected] campuran urea , KOP dan
Kies dengsn perbadingan 3.5 : 4 : 1 : 1. Pemu~~uJkz~n a i l s kuizin dua minggu s e k a i . Dos i s p e m u ~ ~ C m n pertarna 5 gram/
pohon, kedua dan l re t iga masing-masing 1 0 pam/pohon, ke-
empat $an ke l ima mas ing-mas i~g 1 5 gam/po!ion, keez.::~m dan
k e t u j a masing-masing 20 gcan/Pohon &an se te rusnya .
Kebun & t r e s
Luas kebun e n t r e s d i perkebuncn k z r e t Kedaton ada l&
0.4 h e k t a r , b e r i s i 3390 pohon e n t r e s , t e r l e t a k d i a f d e l i n g
'Jiayrsau. B i b i t e n t r e s d a r i E o n GT-1 b e r a s a l d 2 x i Sergen
Z di tanam pada t a h u n 1979 dengan j a r z k 1 x 1 m . S e t i a p ti-
g a b a r i s tanaman jaralr d i n e r b e s a r menjadi 1.5 m yang ber-
fungsi s e b w a i j;?.lan.
E i b i t o l d a s i yang tumbuh dipotong/dipangkas pada b a
g i a n yang berisayu co'f;Lat s e t i n g , ~ k i r a -k i r a 75 cm d a r i per-
tautan. Dengan penangkasan t e r s e b u t maka akan tunbuh c%
bzng. J d a h cak::~ng yacg akan dipel ihara tergantung p a
da kebutdia~o. nata ! rap (bud) yang diperlukan. Bins=ny&
nerkebunan mernelihiznra dua cabzng uxtulc s e t i a i ~ pohon entres.
Auabila - cabang-cabang tersebut sud& twntulo. nen j 2 d i
cabang berkayu coklat, di?angkas l a g i untuk merangsang
pembentukan cabang barn ( frame) . Frame yang berkoyu hi-
jau dapat digunakw a l tuk keperluan o h l a s i h i jzu ( green
budding). Sesuctah frame terbentulz, maka set izp ada cakang
l a t e r a l yang tuinbuh. perlu dipangkas dekat dengan pert-
bullannya.
Untuk keperluan oXmlssi colaat (brovm budding), sum-
ber mata !rzyu diambil da r i czbang-cabang y ~ a g sudah ber-
kayu dan berwarna colrlat. Cabang dipotong k i r G k i r 6 sz.
tu meter dan pada setinp meter ~7otongan kayu entres ter-
da,pat mata kayu berkisar =itara 1 5 s a m ~ a i 25 matr.
Yem~qukan kebun entres dengan urez diLakukan sebulaa
sekal i dengan dosis 20 gr~n/~oizon. S edangkan jenis pupuk
lainnya diberikan dengan pertimb?.nb-n s i t ua s i kebun. U k
tuk mencegah dan memberantzs penyakit biasanya disemprot
kan Dit'nane PA-45 dengzn konsentrasi 0 .2 sampi 0.3 9.
Pembangiman Xebun Karet
Penbanbyonan kebun karet baru/?eremajaan lneliputi u-
rut.zin kegiatan sejak penbukaan lahan sanmai dengan tanam.
Kebun Kedaton te lah melaksanakan perema jaan tanzman kare t
periode tahun 1980 seluas 137 hektar, berlokasi d i a3de-
l i n g Jayri lau. Xeadaan lokas i berupa hutan se:mder, t a
naman karet tua ( t idak produktif) dan *~adang alang-3Lang.
Pembukaan L ahan
Pembukaan lahan untuk peremajaan tanaman karet a d a
l ah suatu kegiatan neribersihkan areal da r i tumkuhan (ben-
da-benda) berbentuk hutan selmnder, pohon karet tua (ti-
dak produktif) dan atau alang-alang. Fegiatan i n i men-
pakan urutan kegiatan ~ e r t a m a d a r i penbangunan kebun yang
perlu mendapat perhatian karena akan menyangkut masalah
a l a t , tenaga, metoda dan biaya yang tersedia. Beberapa
ha1 yang ~ e n t i n g diperl~at ikan antara la in : (1) Luas a r e a
yang akan dibu'xa dan rencanz penanamannya. ( 2) Keadaan
wilayah, i k l i m dan vegetasi dan ( 3) tenaga, peralatan dan
biaya yang tersedia.
Tujuan pembukaan lahan untulc l eb ih memudzhkan pengo-
lahan tanah dan lebih l a n j u t akan dapat memberikm keada-
an 1 ahan yang menguntung'xsan bagi p ertumbuhan tanaman.
Penbukaan hutan sekunder dan atau tanaman karet tua.
Beberapa metoda pembukaan h u t m sekunder dan atau tanaman
karet tua yang biasa dilaksmakan antara l a i n metoda me-
kanis, manual dan atau kimiavii. Sebelum lahan dibuka ter-
26
l e b i h dii21u_lu t e l a h dilalmkan sv.rvey wilayan d3:n mer in t i s
sekal igus d i t e tapkan saat dan metoda yang t epa t u t u k men-
buka lahan.
Iilekanis. Pembukaan hutan sekunder meng,gmnkan trak-
t o r crawler/dozer 140 - 150 ZP dengan daya k e r j a 1 - 2 ha
n e r - 8 JKT. Urutan kegia tan t e r d i r i d a r i menurnbang dan me-
n a t a pohon menurut l e t a k t e r t e n t u selca1igv.s mexbongkar
tune@- tungbvl. Kemudian dilakvkan ~embakaran pertama,
merenceh dan p embakaran kedua. S e t e l ah i t u kegia tan me-
ngolah tanah dengan viheel t r ak tor .
Manual. P embukaan lahxn 01 eh tenaga manus Fa dengan
alat-alat sederhana s e p e r t i bel iung a t a u ge rga j i ( cha i rk
saw). Urutan kegia tan s e t e l a h menebang pohon adalah me-
renceh, membakar pertame, merenceh dan membaker kedua.
Viaktu dan kebutuhan h a r i k e r j a saxgai dengan s e l e s a i bsc
k a r pe r hek t a r d iperki rakan a n t a r a 120 samyai 150 har i .
K i m i a ~ i . EIetoda i n i b i a s a dilakukan pada pembukaan
tanaman ka re t tua. Peracunan pohon dengan bahan Trioxone
100 y a i t u he rb i s ida s i s temik yang mengandung bahan a k t i f
2,4, S T Isc-octyl dan butyl e s t e r , d i l a ru tkan dalam s o l a r
denb@n perbandingan 1 : 9. Aplikasinya d i l a l m a n dengw
mencat sampai basah c inc in l u k a ( i r isan) se lebar 1 - 2 cm
pada pohon d a r i ket inggian 40 cm d i atas pemukaan tanah.
Penebangan pohon se t i ngg i k i r a k i r a 25 cm d i a t a s tan&,
dilakukan dua sampai tiga bulan s e t e l a h diracun, mei?ggun&
kari chain-sa-rj. Apabila pohon b e l m mati (ker ing) maka
perlu diracun kenbali. i'ohon yang txir.bang kemudlnn di-
renceh, d i jemur sainpai kering dan ak21imya dikakar.
Daya racun Trioxone 100 dapat mecatikan pohon dan
sekaligus rnerapuhkan jaringan kayu. Dengan demikian pe-
racunan pohon l eb ih l a n j u t dapat membersihkan berbagai
suinber penyakit yang terdapat 2ada poilon inang, misalnya
cendavian alcar putih yang sangat borbahay bagi tanaman ka.
r e t .
Pembukaan lahan alang-&an&. P embukaan lahan a i l%
1-x.ru!can secara kimiavii, menggunakan 'ocian antars. l a i n Dow-
pon atau. Bound Up. DowFon adal:%h herbisida sistercik ( ter-
masuk grup Dalapon), mengandwg ballan ak t i f garam IIja 2 , 2
dicilloropionic acid. Penyempro tan dengzn hiapsack spraFer
pada al-ang-alzng yang sedang tu.11;uh ak t i f , dilalcukan ti-
ga k a l i b e r t u m t t~rn2-b dengan do::is 1 5 , 7 dan 3 kdla c?&
l a = r o t a s i 4 minggu.
Round Up jug& ter?~lasuic herbisida sistemik, mengar%
dung ballan ak t i f I soprol i l amina g l i fosa t yang la-rut da-
lam a i r . Penyernprotan dilaW~can h a l c a l i , pertama dengan
dosis 5 l i t e r lha . dean kedua 1 liter/:ia, selang waktu 4 ming-
gu. Cara dan & a t pen;~enprot~n seruga dengan Dowpon.
h a bul?+n setelah d isers ro t kecludian dilaksanakm
"v~iping" alang-alang dergan bahan Dowpon 3 $, ro t a s i ti-
ga 1r ; t l i sebulan. Dua bulan selanjutnya r o t a s i diubah nen-
i ad i dua k a i sebulan dan pada bulan-bulan berikutnya se- "
k a i sebulan. Pengelapan dengan kain l a p secara sa tu per
sa tu pada alang-sang yang tunbvh.
P engolL*lan Taxah
Pengolahan tanah bertujuan ~m-bk mempersiagkan lTil?:'cn
yang sudah dibuka dan dibersihkai menjadi siap ditanami.
Urutan kegiatan meliputi membajak dan menggaru. Bajak
yang di-mak~an t e r d i r i da r i 3 piringan dan garu10 piring-
an, digerak'mn oleh wheel tralctor Ford 5000 ( 7 8 HP) . Ke-
giatan i n i masing-masing dilakukan t i g a ka l i ulangan de-
ngan t o t a l kaoasitas ker ja 29 JT(T/~SL.
D i samping memperbaiki s i f a t Pis ik tanah, pengolahan
txnah juga bemaksud untuk membersiiikan lahan dar i @ma-
m m a dan atau akar-akar l a - t e r d tanaman karet tua yang
ter t inggal d i d a l a tan&..
hienga j ir/Manc en,:
Terlebih daliulu te lah ditentukan a j i r kepala yang
pertana dengan a l a t theodolite pada area l yang sudah di-
0 D a r i a j i r kepala yang pertama ( t i t i k A dalam g a k
bar 3) ditentukan ar&l Utara, Selatan, T i m u r dan Barat.,
Ajir-aj i r kepala berikutnya ditentulcan melalui t i t i k A
tersebut, ya i tu den,- mengulkur jarak 50 m dar i A keseti-
a p arah tersebut (masing-masing t i t i k B, C , L) dan S dalam
gambar 3). Untuk se t iap a j i r kepala yacg b a n d i jadiE9n
sebagai t i t i k pusat s a l i b sumbu. Demikian seterusnya ti-
t i k tersebut dijadikan sebagai t i t i k tolak penentuan a j i r -
a j i r kepala beri-kutnya. Jarak antara a j i r - a j i r kepala di-
uirur dengan menggunakan kav~at se l ing yang te lah d iber i
Gambm 5. Denah Penentuan Ajir-ajir Kepala dan Ajir-ajir Tanaman.
tanda set izp 50 m. Setiap a j i r ::opal3 d iber i tanda wzr-
na rnerah-putih pada ~ l j ung a j i r .
Ajir tanaaan di3&mr menurut a j i r -a2i r kepalzla terse-
but, dimulai dar i a j i r kepala pertama: 6.6 m untuk. arah
UtaraSela tan dan 3 m untuk arah Timur-Barat. Aj i r tan-
an d iber i tanda warna putih pada ujung a j i r . i ? eke r j a~n
mengajir mernerlukan 6 HX per i.lekt?x.
Lubang Tanaman
Lubang tanaman d i h a t 2 - 3 minggu sebelum .senanan-
an b ib i t , dengan maksud a@r asam-asam tan* (uitziiren)
2 dapat dihilangkan. Luas dasar lubang 40 x 40 cm , keda-
2 laman lubang 40 cn dan l ua s bagian a tas lubang x 60 cm . Penggalian lubang dengaq pacul tapat d i sebel* T i m a j i r
tanman. Tanah gal ian dipisahlcm antara 1al:isa.n a tas dan
batvah. Pekerjaan ini mernerlukax 18 BK per liektar.
Saluran A i r
Saluran a i r utama gang sudah ada (alamiah) diperba-
i k i dan di'cersihkan untuk memperjelas kedudul~amya pada
meal yang akan dibuka. D i samping i t u dibuuat pula salu-
ran-salurzn tambahan dimana jwiiLah, jarak dan pengatwen-
nya tergantung pad2 topografi dan jenis tanah areal ber-
sangkutan. Pada jenis tanah berat seper t i Gley 13umik ja-
rak antara saluran tamballan hams l eb ih dekat dan perlu
diperhatikan cara pengaturan pembuangan a i r da r i salura*
saluran tarnbahan ke dalam saluran utama.
Pembuatan rorak terbatas pada tempat-tempat te r tentu
0 dirnana kemiringan l ~ h a n a n t a r a 8' sampai 20 . D i perke-
bunan k m e t Kedaton rorzk, t e r a s daz countur t i d a k ads
km-ena keadaan t o p o a a f i d a e r d ~ yzng r e l z t i f ciatar.
Trans-oortasi B i b i t
Bibi t -b ib i t polybag yang sudah s l a p ditanam, diang-
ku t d a r i a r e a l pembibitan ke a r ea l penanamarr sejauh k i r%
k i r a 1 km dengan sebuah truck. Bibi t -b ib i t disusun ber-
d i r i d i atas truck, sekaLi angkut rat&-rata 320 b i b i t per
truck. B i b i t s i a p ditane-m apabi la t e l a h b e m m t i g a sari+
p a i empat bulan d i polybag y z i t u pada keadaan t i d a k ter-
dapat daun-daun muda.
D i samping u n t u k menganght b i b i t t ruck ju,- b e r f u ~ g -
s i untuk mengangkut pupuk. Tenaga ker j a untuk transpor-
tasi b i b i t dan pupdc sebagian besar adalah wanita.
Penznanan B i b i t
Tenaga k e r j a untuk penenanan b i b i t sebagian besar via-
n i t a dan kapas i t as tanam rata-rata 20 bibit/iiK/orang.
Penanaman dimulai pukul 6.30 dan berakhir pukul 11.00 ke-
mudian d i l an ju tkan pada so re h a r i , dimulai p u l . 15.00
sampai s e l e sa i .
Pada prakteknya s e t i a p penanaman satu b i b i t memerlu-
kan 4 tenaga k e r j a yang d ibag i da laa tugas-tugas sebagai
berikwt: (1) Pengangkutan b i b i t d a r i t ruck &an mengecer-
kan po.da s e t i a p lubang tanaman. ( 2) Kem?erbaiki/membena-
h i lubang tanaman dan membersilikan rumput-rumput d i seke-
l i l ingnya . ( 3) Memberikan pupuk dasar (RP) , meletakkan
b i b i t ke dalam'lube.ng, mem'cuka - nolybag dan meluruskan b s
tanaman. ( 4) ?denimbun dan meoadatkan tan&.
Dasar polybag dipotong dengan pisau, kemudian b ib i t
dimasukkan ke dalam lubang tanam?-n gang sebelwnnya telah
d ibe r i pupuk dasar 1 2 5 g r a m SP. ilriata okulasi b i b i t d ~ 2 - a
dapkan ke ma;R Selatan agar terhindar dar i periyinaran ma-
tal iari langsung dan aemperoleh perbnbuhan batang yanng ba-
i k ( l m s ) . Selanjutnya b i b i t d i l m s @ . n den-@n a j i r , se-
te lah itu bagian samping polybag dipotong dengan pisau dan
polybag d i t a r i k ke atas.
Penimbunan tanah dilakulcan dengan hat i -hat i , dijaga
agar tanah polybag t idak pecah. T a ~ E t i ? d i i s i samgai sete-
ngah lubang, kemudian dipupuk l a g i dengan 1 2 5 ,mam RP.
Akhirnya tanah d i i s i sampai r a t a dengan pemulcaan lu-bang
dan dipadatkan.
Penyul man
Penyulaman dilakukan terhadap tanaman yang mati atau
kerdi l setelah ditanam d i lapang. Periode sulam sebulan
s e a Pen-maman u n W pertanaman yang berumur kurang
da r i sa tu tr3zun dapat menggunalcan b i b i t polybag. Sedan&-
kzn penyulaman untuk perta~aman yang berumw l eb ih dar i
sa tu taliun hams meng,oz~i~akan stump tinggi.
Pemel iharaan Taaanm
Tanama~r~ lenutup Tanah ( I<acan,@n)
Penanaman tanaman 2 enutup tanzh bertu juan untuk me-
nekan p e r t m b ~ ~ h a n &ma, nen:?han erosi dan memelihara ke-
A lenba'can tanah. Tanaman penutup tanah yang ditanam d a r i
jenis Legw,inosa, sehingga sering dise'tut "Legune Cover
Crop" ( L C C ) a t= lebih dikenal dengan i s t i l a h "kaczngan".
Tanaman LCC yang di,-un-kan hams mempunyai p e r s y s
ra tan te r tentu antara l a i n mempnyai pertum'tuhan yang ce-
pa t , tananan tusnkuh l e b a t dan berdaun banyalc sehingea da-
pat nenutu? permkaan tanah secara rapat. Eerkebunzn
menggwnakan Calor;o,.;or?i~m caerel i v a se'tzgai tanaman LCC.
P enc~nr;nia.~qz s e tu sz.mp a i &].a minggu s eeb e l u . x: en.?.n;?-:?.:>-n !.-?-
r e t , memerl.u:~:sn ra ta- ra ta 26 iIK/ha. Kebutuhaa benih - C r r
loqogoni~m caere l i l~a zdalah 1 1 2 kdha , rlicarnpvr p ~ u k RP
dengan perbandingan 1 : 1. Penanaman dilaidcan dalam 5
barisan nemrtnjang d i antara dua barisan tanaman karet.
Ear is pertama 1 .5 m da r i bariscan tanaman k a e t , dernikian
p u l a dengan barisan kelima. Jarak antara barisan LCC m a
sing-m~sing 75 cm &an jerak tanaix dalam barisan 10 cm.
Setelah b e m u r sa tu talnun LCC dipupuk dengan 125
kg ilf'jha. kpl ikasi puquk secara sebar r a ta , dilalxakan
pada s a t keadacw davn t idak basah (kering).
Calor~ogonim. caereliun banyak dipakai oleh perkebun-
an karena mempunyai s i f a t -s i f a t istimewa, antara la in :
(1) Da.112.t mengikat nitrogen bebas dar i udara karena jenis
LCC i n i menl~un;~ai banyak b i n t i l alrar, ( 2 ) nenam-~~h bailan
orsani!c tanah, ( 3) rnern-perbei!ri dan ::nemljerta2~ankan zt,r&-
tur tmzh, ( 4) meqerkecil pencucian, ( 5) t8.hiln t e r h a d a ~
naungan dan ( 6) pertumbuhanngs cepat.
Perbanyakan tanman dzpa tpu l a d i l a5rdI:an se cara ve-
ge t a t i f ( s t ek batang), baik s tek langsung d i lapaog mau-
pun t idak langsung, t e t a p i disemai daLiulu da l a i kzntong-
k a n t o p ~ plast ik . I'fioelyono (1979) menjelasmn bahl7la s tek
t idak langsung d i lapang mem'uerikan has i l yang l eb ih ha-
i k dan l e b i l ~ ekonomis dibandingka dengan penanaman mel%
l u i b i ji.
Untuk memelihara tanamstn LCC, sebelm tanaman i n i
menutup areal kebun maka @ l m a @ r r , a gang twz?b~- izarus
segera disiang. Pada t i g a bulan 9ertm.e setelah tanan
LCC di1)erlukan penyiangan yang agak sering yai tu t i g a ka-
li sebulan. UnWl pekerjaan rnenyiang tersebut diperlu-
kan 75 sampai 90 HK/ha.
Ta~amm Karet E e l m ?,!eng>~asil-ka?? ( TEE)
Pemel ihara231 pada tanaman !caret belvm men~hasi l lian
melinuti kegiatz-n rnembolror, penunasan, pempukan s e r t a
pengendalian hama dan penyakit.
TJeabokor secara ring-weeding d i l a w a n pada tananr--
an rnuda dengan tujuan m-tulc mencegah perkembangan LCC
yang mngkin akan menutup tanaman karet. Pada tanaman
berurmr larang dar i sa tu tahun bokor d i l a W a n se t iap bu-
1a.n dengan jari- j a r i ring-weeding 0.5 meter. Seclangkan
pada tanaman yang b e m m s l eb ih dar i dua tahvr~, bokor di-
la lakan secara strip-weeding.
Tmnas- tunas samning yang tumbuh -,ada ke tingpian ku-
rang da r i dua meter d i a t a s pen-ukaan tanah h a n d di-po-
tong. Tujuan pemotongan tunas tersebut ada;lah agar nan-
t inya diperoleh bidang sadapan yang lebih luas. Femotong-
an tunzs dilalmkan sampai tanaman berumur sa tu tahun de-
ngan frekuensi potong dua k a l i sebulan. SedP-ngkan kon-
t r o l tunas pada tanamzin yang bemnur lebih da r i dua tz.
hun dilahukan sekal i sebulan.
Pemupukan b e r t u j u a ~ nenambah hara dalan tanah agar
digeroleh pertmbuhan tanaman yang baik. PV-~LL! dasar
yang digunakan ac?.alah Bock Phosphate (BP) dengan dosis
250 gradpohon. Pempkan selanjutnya densan urea, RP,
XOP dzn Kies diberikan se te lah tanaman b e m 2 bulan.
Saat, dosis dan cara pemberian pupuk unw tanaman mda
s epe r t i tercantum dalam tabel 2.
Hma dan penyakit per lu dikendalikan agar secara e-
konomis t idak merugikan tanaman. Pengendalian dilakukan
baik secara pencegahan maupun pemberantasan. Usaha per-
kebunan unt* pemeliharaan tanaman muda terutama diarah-
ken kepada pengendalian penyakit akar putih gang d i s ebab
kan oleh cendawan Fomes lignosus. Penyakit i n i dapat me-
nyerang tanaman pada semua s tadia p ertumbuhan. Kel emba-
ban yang t inggi dan kurangnya s inar matahari nerupakan
keadaan yang ideal bagi pertumbuhan dan perkembangan cen-
Tabel 2. Be'xomendasi Pex?.upuLe.n Tanaman Kuda EerdasarL:zn Guthrie I n t e r n a t i o n a l P lan ta t ion Service.
U m u r ta- Jen i s pu2uk ( grz~9/pohon) Ja rak d a r i naman Urea BY MOP Kies pohon ( bul an) ( cm>
Smber: Gu tmie I n t e r n a t i o n a l P l an t a t i on Service. 1980. F e r t i l i z e r Reconendations.
dawan tersebut . Geja la serangan & a t ingka t awal b e l m
je las . Pada t i ngka t l e b i h l a n j u t mengakibat'rran daun ke-
kuning-kuningan kemdian jatuh (rontok) . B i l a tingkai;
serangan t ingg i , ~ e r t a n a m a n ke l iha tan gundul dan dapat
mengakibatkan kematian.
Pencegailan t erhada? p enyakit i n i diiakukan dengan
mencelupkan akar b i b i t (stump) ke dalam l a r u t a n I z a l 2 $
selama 5 menit sebelum b i b i t t e r sebu t ditanam d i dalam
polybag. Sedangkan pemberantasan pada tanaman yang ter -
serang, alcar dibersihkan k e ~ v - d i ; ~ d io l e s denean Yonex-2
dan akliirnya dengan l a r u t a n I e a l 2 $.
Tznanan Karet Sudah TLen,?l~dsil!rzn (?ST?)
Pemel iharaa? pnda tanaman kare t sudah men@;asilkan
( TSLI) mel ipu t i m t a n kegia tan menyiang, pem-~r:mlran dan
pengendalian penyakit EB (Brown Bnrk Disease) . Penyiangnn e l m a pada tanaman sudah mengilasilkan di-
lalrukan dua bulan s e k a l i dan memerlukan 2 FE/ha. Penyi-
angan dilnhqkan teriladap g ~ i ~ m a - ~ u j _ a a go1 ongan m ~ p u t j a-
h a t dan perdu miszlnya Xekania cordata, Nimosa SJ-I &an se-
bagainya. Se te lah tanaman k w e t menggagurkan d a m biasa-
nya memerlukan penyiangan terhadap gulma gang l e b i h berat .
Pemupzkan tanaman k a r e t sudah menghasilkan didasar-
kan pada h a s i l a n a l i s a dam, d i s e r t a i pertinkangan jen i s
tanah, analisa produksi, UIUT taneman dan kondisi pohon.
Frienurut Guthrie I n t e r n a t i o n a l P l an t a t i on Service ( lgm) ,
dos i s pupuk yang dianjurkan be rk i s a r antara 75 - 350 g ~ m
urea , 75 - 300 gram RP, 50 - 275 grm KO? dan r a t a - r a t a
50 gram Kies per pohon. Pempukan dilakukan ddua bulan
sebeluin g u p daun, biasanya pada bulan April a t au i~lei.
Apl ikas i pupuk d i samping ba r i s an tanaman dan diber ikan
secara sebar l a n g s u ~ g .
Penyakit BB menrpakan penyakit f i s i o l o g i k tanamau.
Ge ja la pada t i ngka t serangan a w a l bahwa kadar k w e t ke-
r i n g l a t e k s menurun. Pada t i ngka t serangan l e b i h l a n j u t
l a t e k s yang keluax aar i l u k a sadapan sed ik i t . B i l a ting-
Gmbar 7. Sersngan Penyakit BB: (1) Pada Tingknt A w s l dan ( 2) Pada Tingkat L ebi2~ La? Jut.
k a t serangan l e b i h parall 3:3!:a l a k a sadapan t i dak tnenee
1v.arican l ?teks dan Mit bel:as pelukaan bemarna cojfir?t.
Usalia pencegahan yada serangan t ingka t =?;a1 y a i t u dengm
rnenurunlc:an i n t e n s i t a s sadap d3.n mengoles biciang s~utzpan
dengan Benlate 0.2 $. B i l a t ingka t serangan ;331r&, po-
hon h m s di is t imJlat ican sarnpai g e j a l a penyakit h i l m g .
Bukaan Sadap
Bulcaan sadap un tuk pertaxna.man yang b e r z s a l d n r i o!a-
l a s i d a p a t d i l a k u k a n a p a b i l a 60 $ d a r i jumlah poizon su>
bo. a rea2 pertanaman t e r s e b u t t e l a h mencayai lilit b a t a ~ g
)/ 50 cm dan 20 +$ mencapai lilit b a t a n g antara 45 - 49 cm
diu.lrur pada k e t i n g g i a n satu mete r d i atas p e r t a u t a n ( k s
k i ga jab.). Eukaan sadap susulan d i l a k u k a n a p a b i l a 1 0 $
d a r i j u n l a l ~ pohon t e l a h mencapai lilit ba t ang 45 cm.
T inggi bukaan sadap d i s e s u a i k a n dengan r encana pe-
ngadapan jm-gka panjang, y a i t u d i t e t a p k z a 13 cm d i a t a c
permulaan tanah. Untuk nempe~nudah pen,@nwan t i n g g i dan
mengganbax 1 e r e n g sadzp, digunalcan t o n g k a t kayu s epan jang
130 cm. Pada b a g i a n at2.s t o n g k a t d i b e r i u lwan u n t u k
menggmbar l e r e n g sadzp dengac s u d u t 40' t e rhadap ho r i -
zon t a l . I r isan un tuk bukaan sadap d i l a h k a n 5 sampai 6
keLi s eh ingga kedalaman sadap s e s u a i d e n g m s t a n d a r d y a
i t u 1 sampai 1.5 m d a r i kambium.
&at-alat sadap t e r d i r i d a r i t a l a n g sadap ( s p o u t ) ,
manglcok, tst i, kawat gantungan untuk mangkok, p i s a u sac
dap, k e r a n j m g untulc cu? lump/scrap, b z t u asahan p i s a u ,
ember 3ungwt, ember a ~ g k u t dan obor.
S i s t i n Sadap
Penyadapan pada tau per tama dan kedua menggunakan
s i s t i m sadap S2D4 + GSA 2 2 , t a h m ke3 s m p a i dengan ke-
Il s i s - t i m s adap S D + GEA 2.5 $ d a n t a b ke-12 sampai 2 3
Tabel 3. S i s t i m Peligsdz*~an, P e n g g a ~ a a ? Pane l dan S tir.u- l z s i pnda Tanaman Kare t Frobulr t i f .
Ta .hmke- S i s t i m S a d a p Panel S t imiLas i
11 S D 2 3
3 GJA 2.5 $
12-1 6 A l t e r n a t e S 2
C/i i (7 7 , &D3?D4 <&A 2.5 5
17- 21 , $ D ~ ? D ~ D / 1 s 2.5 $
Sumi~er: PTP X. 1978. Buku petunjvlc t-teiiis budidayn: ICaret, Ke lapa d l l .
dengan ke-27 mel?g;=unakan A l t e r n z t e Tapping System ( ATS)
S i s t i m sadap i l l t e r n a t e Tapping System (ATS) ada l ah
s i s t in sadap yang d i l a k u k a n mengarah ke atas dan ke b%
w a h pohon s e c a r a be rgan t i an . S i s t i x sadzp i n i d i l a lmkan
padn tallanan-tandmaii yang berumur le'cih d a r i 1 2 tzhun de-
ngan i n t e n s i t a s sadap 4 h a r i s e k a l i (D ) . S i s t i m sadap 4
ATS b e r t u j u a n un-tnk memanfaatkan waktu sementara menung-
gu pul ihnya kulit pada bidang sadapan bawah.
Perpindahan Panel
Perpindahan peng,%naan panel ssda2an p e r l u dilaliu-
kan daengan ~qaksud: ( 1 ) Agar ,,anel t e r s e b u t menda:)at is-
t i r a h a t cukup sebelwa dibulra kembali. ( 2 ) Untuk l e b i h
meningkatkan b a s i l . ( 3 ) Xemberi kesezpatan untuk pertwn-
bullan lilit b a t a n g dan ( 4 ) memperkecil r e s i k o serangan
penyaki t BB.
S e t e l a h tanaman 3 t&un disadap kemudian diadakan
perpindahan panel d m i A ke B dan untuk s e l a n j u t n y a per-
pindahan panel antara panel A d m B d i lakukzn s e t i : ~ t%
hun sampai pada tahun ke- l l penyadapan (gambar 8).
Perpindahan panel pada s i s t i m sadap ATS sebagai be-
r i k u t : S e t e l a h dua be lan disadap d i panel C , kemudian
pindah pada panel 11. Empat bulan kemudian pindah kem-
baLi pada panel C. k p a t bu lan s e l a n j u t n y a pindah l a g i
pada panel I1 dan dua bulan b e r i k u t n t a pindah panel D-1.
Perpindahan panel pada D-I s e c a r a b e r g a n t i a n s e p e r t i pa-
d a perpindahan pane l C - I 1 ( ganbar 8.2).
Konsms i K u l i t
JuniLah h n r i sadap d iperh i tungkan 340 h a r i p e r tahun.
Apabila f r e k u e n s i sadap D b e r a r t i ada 340/4 = 55 h a r i 4
sada2/tahun, dan untuk D ada 340/3 = 113 hari sadap/t&un. 3
Gambar 8. Penggunaan Panel S i s t i m Sadap Biasa (1) dan Sistim Sadap ATS ( 2 ) .
p e r pohon. Decgan demiki:m pemzlcaian Wit untuli p m e l
A da2at d i h i h ~ g sebitgai b e r i l n ~ t :
2 tahun disadap D4: 2 x 85 X 1.75 mm = 30 cm
4 t & u n disadap D 4 x 1 1 3 x1.75 i m = 60 cm + 3:
Juml ah p emakaian !nfi it = 110 cm.
Tinggi bukaan saditp a d a l a l ~ 130 cm, b e r z r t i t e rd :~p?~ t
sisa Wit 20 cm t i d a k disadap. S i s a ' d i t t e r s e b u t di-
perhitungkan sebagai kaki ga jah Fang t i d a k boleh disadap.
D e n e n c a r a yang s m a dapa t d ih i t ung be31v;a penakaian 'm-
l i t u i~ tuk panel I3 sebanyak 100 cm. Pernairaian Wit pada
sistim s a d q ATS te rgactung kepada t i n & irisanny.2.
Tabel 4. P e r i n c i a Pemakzian k v l i t pada S i s t im Saciap ATS .
Ting,e irisan pemakaian l d i t pe r Pemalcaian Wit d a r i tanah h a r i sadap (m) pe r tahw ( cm) .
Tinggi bukaan sadap
Tinggi d i atas pemukaan tanah = 196 cm.
Sumber: PTP X. 1978. Buliu petunjuk t e h n i s budidaya: Karet, Kelapa a l l .
Kanasi tzs Sadap
Kapasitas menyadap s e t i a p penyadap r a t a - r a t a 500 po-
hon per h a s i sadap (satu hanca) untuk s i s t i m sadap biasa.
Sedangkan untuk s i s t i m sadap AIPS, s e t i a p pe~yadap rata-
rata mampu menyadap 375 pohon/hari sadap.
Penyadapan s e t i a p h a r i dimulai oada pukul 5 . 3 de-
ngan menggunakm a l a t penerangan obor. Pengumpulan 1 a-
t eks dilakukan pada pukul 11.00. Set iap s a tu kernandoran
sadap r a t a r a t a mempunyai 20 sampai 25 orang penyadap.
S t i n u l a s i E thre l
Tu juzn ut'ama stinilasi e t h r e l adalah ~rntulc mendapat-
kan tambahan keuntungan dengan kenaikan produksi l a t e k s
yang didapat. H a l i n i t en tu s a j a tanpa rnengabaikan ke-
sehatan pohon sebelwn dan sesudah distimullasi.
S t imulas i e t h r e l d iber ikan dalam dua ca ra y a i t u ap-
l i k a s i "grove" dan "scraping". Pada a p l i b s i grove, eth-
r e 1 d i l a ru tkan dalan air dengan konsentrasi s e sua i k e ~ e r -
luan. Larutan i n i se lan ju tnya disebut GZA (Grove Etinrel
A i r ) . Aplikasi dilakukan d i atas i r i s a n sadap dimana
scrap diambil t e r l e b i h dahulu. Waktu pernberiannya dua
k a l i sebulan dan mernerlukan 1 m/hanca.
Pada a p l i k a s i scraping, e t h r e l d i l a ru tkan dalam mi -
nyak sawit dan Otina C dan larutannya d i sebu t SEaYi ( s c r a p
i n g Ethre l Kinyak). Wit d i bawah i r i s a n sadap dikerok
dahulu, kemudian d i o l e s dengan SBd. Pengerokan Wit ti-
dak boleh t e r l a l u d a l ~ agar l a t e k s t i dak keluar. Lebar
46
p engerokan _hit it disesuaikan den@?n i:ebut~:han/pernal~ai~zn
kulit untuk se'oulnn. Aalikasi scraning dilakukan se'ovlan
sekrz;li, memerlu-kan 1 . 5 HK/hanca.