laporan magang pak oles final.pdf

28
ANDREAS LAWE FAPERTA UNDANA 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perhatian masyarakat terhadap masalah pertanian dan lingkungan beberapa tahun terakhir semakin meningkat. Keadaan ini disebabkan semakin dirasakannya dampak negatif yang besar bagi lingkungan akibat penggunaan bahan kimia. Gerakan revolusi hijau pada massa orde baru, disadari telah menimbulkan permasalahan lain dalam dunia pertanian di Indonesia, diantaranya menciptakan ketergantungan para petani pada penggunaan pupuk kimia dan pestisida serta menurunnya kesuburan lahan. Maka dari itu salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi penggunaan bahan kimia dalam bidang pertanian adalah mengembangkan pertanian dengan sistem pertanian organik yang prinsip pengelolaannya kembali ke alam (Nasir, 2005). Menurut Hamzah (2007), pertanian organik telah berkembang secara luas, baik dari sisi budidaya, sarana produksi, jenis produk, pengetahuan konsumen dan organisasi atau lembaga masyarakat yang menaruh minat (concern) pada pertanian organik. Tujuan yang ingin dicapai oleh para pelaku pertanian organik yaitu menyediakan produk yang sehat, aman dan ramah lingkungan. Perkembangan sistem pertanian organik berpengaruh terhadap perusahaan-perusahaan pupuk. Pengaruh tersebut berupa minimalisasi penggunaan bahan baku yang berupa bahan-bahan kimia dan kembali menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan dalam memproduksi pupuk sehingga hasilnya pula berupa pupuk organik. Salah satu produk pupuk oganik adalah pupuk ” bokashi kotaku” yang diproduksi oleh PT. Songgolangit Persada yang beralamat di Desa Bantas, Kecamatan Selemadeg Timur, Tabanan, Bali. PT. Songgolangit Persada sendiri merupakan salah satu anak perusahan dari PT. Karya Pak Oles Tocker yang bergerak di bidang produksi pupuk organik dengan tekhnologi effective microorganism ( EM). Bahan baku pupuk bokashi kotaku adalah kotoran sapi, babi, kambing, ayam dan kompos yang kemudian difermentasikan dengan bakteri effective microorganism ( EM) atau yang lebih dikenal dengan EM4. Teknologi EM memanfaatkan mikroorganisme alam sebagai fermentor (ragi) yang terdiri dari lima

Upload: andre-lawe

Post on 26-Dec-2015

453 views

Category:

Documents


23 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN MAGANG PAK OLES FINAL.pdf

ANDREAS LAWE FAPERTA UNDANA 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perhatian masyarakat terhadap masalah pertanian dan lingkungan beberapa

tahun terakhir semakin meningkat. Keadaan ini disebabkan semakin dirasakannya

dampak negatif yang besar bagi lingkungan akibat penggunaan bahan kimia.

Gerakan revolusi hijau pada massa orde baru, disadari telah menimbulkan

permasalahan lain dalam dunia pertanian di Indonesia, diantaranya menciptakan

ketergantungan para petani pada penggunaan pupuk kimia dan pestisida serta

menurunnya kesuburan lahan. Maka dari itu salah satu upaya yang dapat dilakukan

untuk mengurangi penggunaan bahan kimia dalam bidang pertanian adalah

mengembangkan pertanian dengan sistem pertanian organik yang prinsip

pengelolaannya kembali ke alam (Nasir, 2005).

Menurut Hamzah (2007), pertanian organik telah berkembang secara luas,

baik dari sisi budidaya, sarana produksi, jenis produk, pengetahuan konsumen dan

organisasi atau lembaga masyarakat yang menaruh minat (concern) pada pertanian

organik. Tujuan yang ingin dicapai oleh para pelaku pertanian organik yaitu

menyediakan produk yang sehat, aman dan ramah lingkungan. Perkembangan sistem

pertanian organik berpengaruh terhadap perusahaan-perusahaan pupuk. Pengaruh

tersebut berupa minimalisasi penggunaan bahan baku yang berupa bahan-bahan

kimia dan kembali menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan dalam

memproduksi pupuk sehingga hasilnya pula berupa pupuk organik. Salah satu

produk pupuk oganik adalah pupuk ” bokashi kotaku” yang diproduksi oleh PT.

Songgolangit Persada yang beralamat di Desa Bantas, Kecamatan Selemadeg

Timur, Tabanan, Bali.

PT. Songgolangit Persada sendiri merupakan salah satu anak perusahan dari

PT. Karya Pak Oles Tocker yang bergerak di bidang produksi pupuk organik dengan

tekhnologi effective microorganism (EM). Bahan baku pupuk bokashi kotaku adalah

kotoran sapi, babi, kambing, ayam dan kompos yang kemudian difermentasikan dengan

bakteri effective microorganism (EM) atau yang lebih dikenal dengan EM4. Teknologi EM

memanfaatkan mikroorganisme alam sebagai fermentor (ragi) yang terdiri dari lima

Page 2: LAPORAN MAGANG PAK OLES FINAL.pdf

ANDREAS LAWE FAPERTA UNDANA 2

kelompok mikroorganisme dari golongan ragi, L actobacillus, jamur fermentasi, bakteri

fotosintetik, dan Actinomycetes.

Pembuatan kompos secara tradisional membutuhkan waktu antara 3-4

bulan. Sekarang dengan menerapkan teknologi Effective Microorganism (EM),

pembuatan pupuk kompos hanya memerlukan waktu 3-14 hari. Hasil pupuk kompos

dari proses dekomposisi bahan organik dengan teknologi EM populer dikenal

dengan nama ''Pupuk Bokashi''.

Kata bokashi diambil dari bahasa Jepang yang berarti bahan organik yang

telah difermentasikan. Oleh orang Indonesia kata bokashi ada yang memperpanjang

menjadi ''bahan organik kaya akan sumber kehidupan''. Larutan EM pertama kali

ditemukan oleh Prof. Dr. Teruo Higa dari Universitas Ryukyus, Jepang pada tahun

1980-an. Jumlah mikroorganisme di dalam larutan EM sangat banyak, sekitar 80

genus. Mikroorganisme tersebut dipilih yang dapat bekerja secara efektif dalam

mendekomposisikan bahan organik. Pemanfaatan pupuk bokashi secara rutin dapat

berdampak nyata terhadap peningkatan kesuburan lahan, tanah menjadi gembur,

serta sifat fisik, kimia dan biologi tanah menjadi lebih baik (Wariyanto,2002)

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana proses pembuatan pupuk organik bokashi kotaku di PT. Songgolangit

Persada?

2. Bagaimana metode pemasaran PT. Songgolangit Persada dalam memasarkan

pupuk bokashi kotaku?

3. Bagaimana analisis ekonomi (rugi/laba) dari PT. Songgolangit Persada dalam

memproduksi pupuk bokashi kotaku?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui proses pembuatan pupuk organik bokashi kotaku di PT.

Songgolangit Persada.

2. Untuk mengetahui metode pemasaran PT. Songgolangit Persada dalam memasarkan

pupuk bokashi kotaku.

3. Untuk mengetahui perhitungan ekonomi (rugi/laba) dari PT. Songgolangit Persada

dalam memproduksi pupuk bokashi kotaku

1.4 Manfaat

Page 3: LAPORAN MAGANG PAK OLES FINAL.pdf

ANDREAS LAWE FAPERTA UNDANA 3

a. Bagi Petani

Sebagai bahan pertimbangan bagi petani dalam memilih jenis pupuk organik

untuk usaha peningkatan kesuburan lahan pertaniannya karena pupuk bokashi kotaku

dapat memperbaiki unsure hara pada lahan serta mampu meningkatkan kesuburan

tanah sehingga produksi tanaman meningkat. Selanjutnya laporan ini dapat menjadi

pedoman bagi petani dalam menggunakan pupuk orgnik bokashi kotaku .

b. Bagi Instansi Terkait

Sebagai salah satubahan pertimbangan untuk instansi/lembaga terkait dalam upaya

untuk memberikan penyuluhan kepada petani agar mau beralih ke pertanian

dengan memanfaatka pupuk organik bokhasi kotaku.

c. Bagi Mahasiswa

Sebagai salah satu sumber untuk menambah wawasan dan pengetahuan

mahasiswa mengenai dunia pertanian, khususnya pertanian organik.

Sebagai salah satu sumber informasi bagi mahasiswa yang ingin menekuni

dunia agribisnis khususnya dalam agroindustri pembuatan pupuk organik

berbasis teknologi EM4.

Sebagai salah satu refrensi dan bahan pertimbangan bagi mahasiswa yang

akan melaksanakan magang di tahun berikutnya.

Page 4: LAPORAN MAGANG PAK OLES FINAL.pdf

ANDREAS LAWE FAPERTA UNDANA 4

BAB II

METODOLOGI PELAKSANAAN MAGANG

2.1 Kerangka Pemikiran

SKEMA KERANGKA PEMIKIRAN

PT. SONGGOLANGIT

PERSADA

PROSES

PENGOLAHAN

OUTPUT

PUPUKBOKHASIKOTAKU

INPUT

BAHAN BAKU MODAL TENAGA KERJA

PEMASARAN

BIAYA-BIAYA

PENERIMAAN

PENDAPATAN

BSRSIH

Page 5: LAPORAN MAGANG PAK OLES FINAL.pdf

ANDREAS LAWE FAPERTA UNDANA 5

2.2 Tempat Dan Waktu Pelaksanaan Magang Kerja

Kegiatan Magang Kerja dilaksanakan di PT.Songgolangit Persada Tabanan, Bali.

Kegiatan Magang Kerja akan dilaksanakan mulai tanggal 17 Juli 2014 sampai tanggal 16

Agustus 2014. Penentuan lokasi magang ini dilakukan dengan metode purposive

sampling yaitu metode penentuan lokasi magang secara sengaja berdasarkan beberapa

pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut. (1) PT.Songgolangit merupakan salah satu

perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang produksi pupuk dan merupakan satu-

satunya perusahaan di Indonesia yang menggunakan teknologi EM (Effective

microorganism) dalam proses produksi pupuknya.

2.3 Metode Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data di lokasi kegiatan penulis menggunakan metode-metode

sebagai berikut:

a. Observassi Lapang

Observasi keadaan umum yang meliputi : lokasi, luas area, struktur

organisasi, jumlah tenaga kerja, dan proses produksi yang dijlankan.

b. Diskusi dan wawancara

Diskusi dan wawancara adalah bentuk praktek kerja langsung untuk

memperoleh penjelasan dan pemahaman dari kegiatan yang dilakukan serta

memperoleh keterangan dari pihak instansi mengenai hal-hal yang berkaitan

dengan tujuan magang kerja baik secara langsung maupun secara tidak langsung.

2.4 Metode Sampling

Sample dalam kegiatan magang ini ditentukan dengan metode purposive

sampling, yaitu ditentukan secara sengaja. Sample yang ditentukan terdiri dari : (1) Kabag

Produksi, (2) Kabag Administrasi & Keuangan, dan (3) Kabag Pemasaran.

2.5 Jenis Data yang Digunakan

Data yang dikumpulkan dari lokasi magang kerja adalah data yang relevan

dengan topik magang kerja yang dipilih, yaitu berupa:

Page 6: LAPORAN MAGANG PAK OLES FINAL.pdf

ANDREAS LAWE FAPERTA UNDANA 6

a. Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung di tempat magang

kerja melalui observasi lapang dan wawancara langsung dengan pihak

instansi.

b. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumen-dokumen

perusahaan, laporan magang terdahulu, serta literature dan artikel yang

relevan dengan topik magang kerja yang dipilih.

Page 7: LAPORAN MAGANG PAK OLES FINAL.pdf

ANDREAS LAWE FAPERTA UNDANA 7

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Gambaran Umum Lokasi Magang

a. Gambaran umum desa bantas

Magang kerja dilaksanakan pada PT.Songgolangit Persada yang beralamat di

Desa Bantas, Keamatan Selemadeg Timur, Kabupaten Tabanan. Adapun gambaran

umum Desa Bantas yaitu sebagai berikut :

Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Gelogor

Sebelah Barat berbatasan dengn Desa Megati

Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Dukuhpulu kajo

Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Gadungan

b. Profil PT. Songgolangit Persada

Pada zaman modern sekarang ini, kebanyakan petani di Indonesia lebih memilih

system pertanian anorganik dengan memanfaatkan pupuk dan pestisida kimiawi dalam

usaha pengembangan usahataninya dibandingkan dengan pertanian organik. Dalam

kurun waktu yang singkat penggunaan pupuk dan pestisida kimiawi memang akan

mendatangkan keuntungan yang besar karena adanya peningkatan produksi pada

tanaman. Namun dalam kurun waktu yang cukup lama akan berdampak pada

pencemaran lingkungan, kerurusakan pada struktur tanah dan hilangnya kandungan

unsur hara daam tanah. Keadaan seperti ini tentu akan sangat merugikan bagi pertanian

yang berkelanjutan.

Sebagai ilmuwan pertanian asli Indonesia, Gusti Ngurah Wididana merasa

memiliki tanggung jawab dengan kondisi pertanian di Indonesia yang seperti ini.

Setelah mendapat lisensi dari Prof. Dr. Teruo Higa untuk mengembangkan beliau

langsung mendirikan PT. Songgolangit Persada pada tahun 1993 yang bertujuan untuk

memproduksi prduk organik EM-4. Dari waktu ke waktu PT. Songgolangit terus

berkembang dan tidak hanya memproduksi EM-4 namun meluas pada produksi pupuk

organik dan usaha perkebunan organik yang semuanya berbasis pada teknologi EM-4.

Pupuk organik Bokashi yang diproduksi di PT. Songgolangit lebih dikenal dengan

Page 8: LAPORAN MAGANG PAK OLES FINAL.pdf

ANDREAS LAWE FAPERTA UNDANA 8

nama Pupuk Organik Bokashi Kotaku yang terdiri dari pupuk bokashi kotaku sekar dan

pupuk bokashi kotaku granul. Sebagai suatu perusahan, dalam memproduksi pupuk

bokashi PT. Songgolangit Persada juga memiliki visi dan misi sebagai berikut :

Visi :

Mengembangkan pertnian organik dengan teknologi EM-4 untuk dapat

menhasilkan produk pertanian yang sehat dan berkualitas sehingga memberikan

manfaat ekonomis dan spiritual kepada konsumen dan produsen.

Misi :

1. Menghasilkan pupuk organik berkualitas yang dapat digunakan siapa saja

dengan mudah dan murah.

2. Menciptakan lapangan kerja.

3. Mengembangkan lingkungan yang sehat dan masyarakat yang sejahtera.

Page 9: LAPORAN MAGANG PAK OLES FINAL.pdf

ANDREAS LAWE FAPERTA UNDANA 9

STRUKTUR ORGANISASI PT. SONGGOLANGIT PERSADA

Sumber : PT. Songgolangit Persada

Gambar 3.1. Struktur Organisasi PT. Songgolangit Persada

DEWAN DIREKSI

Dr. Ir. G. N. Wididana, M.AgrIr. Agus Urson HP

Dra. Ketut Tisnawati

MANAGER PABRIK

Nyoman Sukamerta

KEPALA PRODUKSI

Drh. Komang Rista Rahayu

KEPALA PENGAWASAN MUTU

Endah Widyowati, S.Si.Apt

ADMINISTRASI

Ni Wayan wisnariatiLuh Okta Periani

SUPERVISOR PENGOLAHAN

Putu Paramita

SUPERVISOR PENGEMASAN

Putu Wesen Adnyana

SUPERVISOR GUDANG

Komang Suardika

SUPERVISORPENGAWASAN MUTU

Nyoman Suparta

ANGGOTA

Ketut Wiaget

Putu Paramita

ANGGOTA

Made AriniWayan Suwryasa

ANGGOTA

Putu Merta Yasa

Page 10: LAPORAN MAGANG PAK OLES FINAL.pdf

ANDREAS LAWE FAPERTA UNDANA 10

3.2 Tinjauan Umum Pupuk Bokashi Kotaku

Pupuk Bokashi Kotaku dibuat dari aneka jenis bahan organik yang difermentasi

dengan menggunakan Teknologi EM (Effective Microorganisme ). Dengan keragaman

bahan baku, proses fermentasi dan penerapan teknologi yang handal membuat pupuk

berkualitas tinggi. Bokashi Kotaku merupakan merek pupuk yang diproduksi PT.

Songgolangit Persada sejak tahun 1998 dan dipasarkan secara resmi pada tahun

1999. Tempat produksinya yaitu di sekitar kota Denpasar, Bali.

Proses pengolahan bahan baku menggunakan Teknologi EM (Effective

Microorganisms) dengan prinsip dasar fermentasi. Jadi, Bokashi Kotaku lebih dari

sekedar kompos biasa.Melalui proses fermentasi unsur hara yang dibebaskan lebih

banyak. Selain itu, juga dihasilkan sejumlah senyawa organik seperti asam laktat, asam

nukleat, biohormon, karbohidrat, protein, dan lain-lain yang dapat diserap oleh perakaran

tanaman. Senyawa organik ini juga dapat membentengi tanaman dari serangan penyakit.

Gambar 3.2 pupuk bokasi

Spesifikasi :

Jenis : Organik

Bentuk Fisik : Halus

Warna : Hitam Kecoklatan

Sifat : Ramah Lingkungan, tidak berbau

Kandungan Hara : N, P, K ( unsur makro ) dan Ca, Mg, Al, dll ( unsur

mircro )

Kemasan : 25 kg dan 40 kg, kemasan karung

Proses Produksi : Fermentasi dengan Teknologi EM ( Effective

Microorganisms )

Page 11: LAPORAN MAGANG PAK OLES FINAL.pdf

ANDREAS LAWE FAPERTA UNDANA 11

3.3 Keunggulan Dan Manfaat Pupuk Bokashi

1. Tidak Berbau

Meskipun dibuat dari sampah dan berbagai jenis bahan organik

lainnya, Bokashi Kotaku tidak menimbulkan bau busuk karena pembuatannya melalui

proses fermentasi sehingga dapat diaplikasikan setiap saat. Sedangkan pupuk organik

yang dibuat dengan cara konvensional masih memungkinkan menyebarkan bau busuk

bila belum sempurna.

2. Bentuk Halus

Bokashi Kotaku bentuknya halus, tidak tercampur dengan ranting-ranting atau

daun seperti yang biasa terdapat pada kotoran kandang sehingga kebun/taman dan

tanaman dalam pot baik di dalam maupun di luar ruangan tetap tampak bersih.

3. Bebas Bahan Kimia Sintetis

Pupuk Bokashi Kotaku 100% menggunakan bahan-bahan alami. Tidak

menggunakankarbit (untuk mempercepat pematangan) dan formalin (untuk

menghilangkan bau).

4. Mengandung Senyawa Organik

Proses fermentasi menghasilkan senyawa organik yang berupa asam amino, asam

asetat, asam nukleat, protein, dan lain-lain yang dapat diserap langsung perakaran

tanaman.Mengandung unsur hara makro ( N-P-K ) dan unsur mikro ( Ca, Mg, Al, dan

lain-lain ).

5. Diinokulasi EM-4

EM-4 adalah kultur campuran dari berbagai jenis mikroorganisme

menguntungkan tanaman yang satu sama lain bekerja secara sinergis untuk membantu

menyediakan unsur hara bagi tanaman, meningkatkan daya tahan tanaman terhadap

penyakit, dan memperbaiki kondisi ekosistem mikro ( micro ecosystem ). Selain itu,

Bokashi Kotaku yang dibuat dari berbagai jenis bahan organik dan inokulasi EM-4

Page 12: LAPORAN MAGANG PAK OLES FINAL.pdf

ANDREAS LAWE FAPERTA UNDANA 12

menyebabkan pupuk ini dapat meningkatkan populasi, aktivitas, dan keragaman

mikroorganisme yang menguntungkan tanaman.

6. Kemasan Praktis

Pupuk Bokashi Kotaku dikemas dengan kantong plastik dan dilapisi inner yang

kedap air sehingga dapat disimpan lebih lama. Kemasan 30 kg dan 40 kg per zak

memudahkan dalam pengaplikasian. Hal ini tentunya lebih praktis daripada

menggendong berkeranjang-keranjang pupuk kandang.

7. Memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah

Pemakaian pupuk kimia secara terus menerus terbukti dapat merusak sifat-sifat

tanah baik sifat fisik, kimia, maupun biologi. Bokashi Kotaku dapat memperbaiki

kerusakan ketiga sifat tanah tersebut. Secara fisik tanah menjadi gembur, secara kimia

dapat menyediaakan unsur hara bagi tanaman, sedangkan secara biologis pupuk

Bokashi Kotaku dapat meningkatkan populasi, keragaman, dan aktivitas

mikoorganisme yang menguntungkan tanaman dan menekan pathogen (penyebab

penyakit) pada tanaman.

3.4 Proses Produksi

3.4.1 Bahan

Bahan yang digunakan dalam agroindustri pupuk bokashi dibagi menjadi

dua yaitu bahan baku dan bahan penolong. Bahan baku dalam agroindustri ini adalah

kotoran sapi, babi, ayam,komapos dan EM-4. Kotoran hewan dan kompos diperoleh

dari daerah-daerah yang ada di pulau Bali bahkan sebagiannya berasal dari pulau

Jawa jika bahan baku lokalnya kurang.

Bahan penolong yang digunakan untuk membantu proses produksi pupuk

bokashi adalah EM-4, air, karung kemasan, benang jahit dan solar. EM-4 berperan

sebagai fermentor yang mepercepat proses dekomposisi kotoran hewan dan kompos.

EM-4 merupakan bahan yang diproduksi sendiri di PT. Songgolangit Persada. Air

digunakan sebagai pelarut EM-4 dengan perbandingan 1 liter EM-4 membutuhkan

100 liter air untuk memfermentasi 1 ton campuran kotoran hewan dan kompos

menjadi pupuk bokashi.

Page 13: LAPORAN MAGANG PAK OLES FINAL.pdf

ANDREAS LAWE FAPERTA UNDANA 13

Karung kemasan berfungsi untuk membungkus pupuk bokashi. Karung yang

digunakan adalah karung ukuran 40 kg dan 25 kg. Dan benang jahit berfungsi untuk

menjahit karung pembunkus.

Gambar 3.3 bahan baku pupuk bokashi kotaku

3.4.2 Peralatan

Alat yang digunakan dalam agroindustri pupuk bokashi adalah 1buah

cangkul, 2 buah ember, 1 buah gembor, 2 buah sekop,1 unit mesin giling, 1 unit

timbangan dan 1 unit mesin jahit karung. Cangkul dan sekrop digunakan untuk

mencampur kotoran kambing, dedak, sekam, superdegra dan air sampai merata.

Ember digunakan sebagai tempat untuk membuat larutan dekomposer. Gembor

digunakan sebagai alat untuk menyiramkan larutan dekomposer ke dalam campuran

kotoran hewan dan kompos.

Gambar 3.4 mesin penghalus dan mesin jahit karung

Page 14: LAPORAN MAGANG PAK OLES FINAL.pdf

ANDREAS LAWE FAPERTA UNDANA 14

Mesin giling digunakan untuk menghaluskan bokashi yang masih berupa

gumpalan. Timbangan berfungsi sebagai alat pengukur berat agar berat pupuk

bokashi yang akan dipasarkan dapat sama ukurannya. Sedangkan mesin jahit karung

digunakan untuk menjahit kemasan.

3.4.3 Tenaga Kerja

Sesuai dengan misi PT. Songgolangit Persada dalam meniptakan lapangan

pekerjaan bagi masyarakat sekitar, maka proses produksi pupuk bokashi tidak

semuanya menggunakan mesin. Sebagian besar proses produksi dikerjakan oleh

tenaga manusia.Tenaga kerja yang dikerjakan dalam proses produksi pupuk

bokashi di PT. Songgolangit Persada berjunlah 8 orang dan semuanya berasal dari

warga desa Bantas yang tinggal di sekitar pabrik..

Dalam proses produksi pupuk bokashi, terdapat 3 kegiatan yang melibatkan

tenaga kerja yaitu kegiatan pencampuran bahan, penghalusan pupuk bokashi dan

pengemasan. Kegiatan pencampuran bahan merupakan tahap awal proses pembuatan

pupuk bokashi yang membutuhkan tenaga kerja 1-4 orang. Kegiatan kedua adalah

penghalusan pupuk bokashi. Peran pekerja dalam kegiatan ini adalah

mengoperasionalkan mesin giling dan membantu kelancaran kegiatan penghalusan.

Besarnya upah tenaga kerja dalam kegiatan ini disesuaikan dengan upah rata-rata

buruh tani.

Pengemasan merupakan tahap akhir dalam pembuatan pupuk bokashi.

Tenaga kerja yang dibutuhkan dalam proses ini sebanyak 1-4 orang. Masing-masing

kegiatan dikerjakan dalam waktu 1 hari. Sistem pengupahan dihitung berdasarkan

UMR Propinsi Bali yaitu Rp 50.000/hari kerja.

3.4.4 Proses Pengolahan

Secara teknis lankah-langkah pembuatan pupuk bokashi sangatlah mudah

sehingga dapat dikerjakan oleh siapapun. Alat-alat yang digunakan pun tidak terlalu

rumit.Secara garis besar ada 3 tahapan, yaitu pencampuran bahan, fermentasi dan

pengemasan. Berikut ini akan dijelaskan Secara lebih perinci teknik pembuatan

pupuk bokashi dengan bahan dasar kotoran hewan :

Bahan-bahan : (untuk 1 ton bokashi)

pupuk kandang (kotoran babi : sapi = 500 kg : 400 kg )

kompos (100 Kg)

Page 15: LAPORAN MAGANG PAK OLES FINAL.pdf

ANDREAS LAWE FAPERTA UNDANA 15

EM-4 (1 liter)

Air bersih 100 liter

Langkah-langkah pembuatan :

1. Pencampuran kotoran hewa (babi,ayam,sapi) dengan kompos

Langkah pertama yang dilakukan dalam proses pembuatan pupuk bokashi

adalah mencampur kotoran hewan dengan kompos sampai merata dengan

komposisi 50 % kotoran babi, 40 % dan 10 % kompos. Alat yang digunakan

adalah cangkul dan sekop.

Gambar 3.6 Pencampuran Bahan (kotoran sapi,babi,ayam dan kompos)

2. Pembuatan larutan dekomposer

Larutan dekomposer dibuat dari campuran EM-4 dengan air.

Perbandingan antara EM-4 dan air adalah 1 : 100. Artinya untuk 1 liter EM-4

dibutuhkan 100 liter air.Wadah yang digunakan dalam pembuatan larutan

dekomposer adalah ember.

3. Pemberian larutan dekomposer.

Setelah kotoran hewan dan kompos tercampur secara merata, langkah

selanjutnya adalah pemberian larutan dekomposer ke dalam campuran bahan-

bahan pembuatan pupuk bokashi. Larutan dekomposer disiramkan ke campuran

bahan menggunakan gembor secara merata. Kegunaan dari larutan dekomposer

adalah untuk mempercepat proses dekomposisi bahan-bahan organik.

Page 16: LAPORAN MAGANG PAK OLES FINAL.pdf

ANDREAS LAWE FAPERTA UNDANA 16

Gambar 3.5 Pemberan Larutan EM-4 Pada Pupuk

4. Penutupan campuran bahan dengan terpal.

Bahan-bahan yang telah tercampur rata dengan larutan dekomposer

kemudian ditutup dengan menggunakan terpal. Setelah ditutup dengan terpal,

campuran bahan pembuatan pupuk bokashi dibiarkan selama 7-10 hari untuk

proses dekomposisi.

5. PenghalusanSetelah proses dekomposisi selesai, maka terpal sudah harus dibuka dan

pupuk bokashi telah jadi. Tetapi karena masih berbentuk gumpalan, maka pupuk

bokashi perlu dihaluskan dengan tujuan agar pupuk bokashi dapat diserap dengan

cepat oleh tanaman. Penghalusan dilakukan dengan menggunakan mesin giling

(selep).

Page 17: LAPORAN MAGANG PAK OLES FINAL.pdf

ANDREAS LAWE FAPERTA UNDANA 17

6. Pengemasan

Pupuk bokashi yang sudah dihaluskan dapat langsung dikemas ke dalam

kemasan karung dan dijahit dengn mesin jahit karung. Sebelum dikemas, pupuk

bokashi ditimbang terlebih dahulu agar berat setiap kemasan yang akan

dipasarkan dapat sama. Setiap kemasan berisi 25 kg dan 40 kg pupuk bokashi.

Proses pengolahan pupuk bokashi

7. Pengangkutan dan penyimpanan

Setelah di kemas dalam karung, pupuk-pupuk tersebut diangkut dengan

menggunakan mobol pick up dan dibawa ke gudang penyimpanan untuk siap

dipasarkan.

Page 18: LAPORAN MAGANG PAK OLES FINAL.pdf

ANDREAS LAWE FAPERTA UNDANA 18

3.4.5 Pemasaran

Pemasaran pupuk bokashi kotaku yang dihasilkan oleh PT. Songgolangit

Persada masih terbatas di sekitar wilayah propinsi Bali dan sebagian daerah di pulau

Jawa. Lembaga pemasaran yang terlibat dalam pemasaran pupuk bokashi kotaku

antara lain pedagang kecil (pemilik kios atau toko pertanian), pedagang besar dan

agen distributor. Lembaga-lembaga pemasaran dalam menyampaikan produk dari

produsen berhubungan satu dengan yang lainnya yang membentuk jaringan

pemasaran. Dari jaringan pemasaran yang terbentuk dapat diketahui arus pemasaran

pupuk bokashi kotaku seperti produsen berhubungan langsung dengan konsumen

akhir, produsen berhubungan dengan pedagang kecil, pedagang besar dan agen

distributor. Pola pemasaran yang terbentuk selama pergerakan arus produk (pupuk

bokashi) dari produsen ke konsumen akhir disebut sistem pemasaran. Sistem

pemasaran dari pupuk bokashi dapat dilihat pada Gambar 3 berikut.

Page 19: LAPORAN MAGANG PAK OLES FINAL.pdf

ANDREAS LAWE FAPERTA UNDANA 19

Gambar 3.7. bagan pemasaran pupuk bokashi kotaku

Untuk pemasaran sekitar daerah Kecamatan Selemadeg Timur, biasanya

produsen berhubungan langsung dengan konsumen akhir dengan cara produsen yang

mendatangi konsumen atau konsumen yang mendatangi produsen. Selain

berhubungan langsung dengan konsumen akhir, produsen pupuk bokashi juga

berhubungan dengan para pedagang kecil yang memiliki toko atau kios pertanian.

Dari toko atau kios pertanian inilah kemudian produk disalurkan ke konsumen

akhir.

Untuk pemasaran di seuruh pulau Bali, PT. Songgolangit Persada telah

menjalin kerja sama dengan agen-agen/pedagang besar untuk memasarkan pupuk

bokashi. Dari agen/toko, pupuk bokashi disalurkan lewat distributor yang dimiliki

agen/pedagang besar untuk disalurkan lagi kepada konsumen. Harga jual pupuk

bokashi di tingkat produsen sebesar Rp 25.000 per kemasan 25 kg dan Rp 35.000,00

per kemasan 40 kg.

PRODUSEN

PT. Songgolangit Persada

KONSUMEN

KONSUMENDISTRIBUTOR

KOSUMEN TOKO/KIOSPERTANIAN

PEDAGANGBESAR

Page 20: LAPORAN MAGANG PAK OLES FINAL.pdf

ANDREAS LAWE FAPERTA UNDANA 20

3.5 Analisis Ekonomi

3.5.1 Analisis Biaya, Penetapan Harga Pokok dan Harga jual, Analisis Penerimaan,

dan Analisis Pendapatan

3.5.1.1 Analisis Biaya

Biaya produksi pada agroindustri pupuk bokashi adalah semua pengeluaran

atau biaya yang digunakan untuk menghasilkan pupuk bokashi per satu siklus proses

produksi per kemasan. Setiap kemasan berisi dan 25 kg dan 40 kg pupuk bokashi dan

lama waktu per proses produksi adalah 1 bulan. Biaya produksi yang dikeluarkan oleh

perusahaan pupuk bokashi terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Adapun biaya

produksi dalam proses produksi adalah sebagai berikut:

1. Biaya Tetap (fixed cost)

Biaya tetap adalah biaya yang besarnya tidak tergantung pada volume produksi.

Biaya tetap dalam penelitian ini adalah biaya penyusutan alat yang digunakan dalam

proses produksi pupuk bokashi seperti pada table 1.

Tabel 1. Biaya Tetap (Penyusutan) Alat Dan Mesin Produksi Per Bulan

Jenis Biaya hargaawal/unit

hargaakhir(Rp)

jumlahalat(unit)

umurekonomis(bulan)

Biayapenyusutan/bln

(Rp)MesinPenghalus

10.000.000 5.000.000 1 60 83.333,33

Mesin Jahit 1.500.000 750.000 1 60 12.500Ember 15.000 7.500 2 24 625Skop 45.000 22.500 2 24 1.875Terpal 160.000 40.000 2 24 10.000Cangkul 40.000 20.000 1 24 833,33Gembor 20.000 10.000 1 24 416,67Timbangan 550.000 225.000 1 60 5.416,67

T o t a l 115.000Sumber :diolah dari data primer PT.SLP Januari-Juni tahun 2013

Alat-alat dan mesin yang digunakan dalam proses produksi pupuk bokashi dan

dikenakan biaya penyusutan adalah mesin penghalus, mesin jahit karung, ember, skop,

terpal, cangkul, gembor dan timbangan. Biaya penyusutan dihitung dengan metode garis

lurus dan tanpa perhitungan bunga modal. Formulasi perhitungannya sebagai berikut :

Page 21: LAPORAN MAGANG PAK OLES FINAL.pdf

ANDREAS LAWE FAPERTA UNDANA 21

Dimana:

D : biaya penyusutan per tahun (Rp./tahun)

P : harga awal mesin (Rp.)

S : harga akhir mesin (Rp.)

N : perkiraan umur ekonomis (tahun)

2. Biaya Variabel (Variable Cost)

Biaya variable adalah biaya yang besarnya tergantung pada kuantitas produksi.

Besarnya biaya variable dalam produksi pupuk di PT.SLP secara rinkas dapat di lihat

pada table 2 dan table 3 berikut ini :

Tabel 2. Biaya Variable Pupuk Bokashi Kotaku

Untuk Pembuatan 80 Ton Bokashi Kemasan 40 Kg

Jenis Biaya Jumlah Harga/Unit BeratTotal

Harga(Rp)

1 Kompos 2 Truck 2,975,000 17,000 Kg 5,950,000

2 Kohe Babi Lokal 10 Truck 550,000 31,500 Kg 5,500,000

3 Kohe Sapi Lokal 10 Truck 770,000 31,500 Kg 7,700,00080,000 Kg

4 EM 4 Aktif 80 Liter 2,500 200,000

5 Listrik

6 Solar 80 Liter 6,000 480,000

7 Tenaga Kerja 8 Orang 50,000 4,000,000

8 Kemasan 40 Kg 2,000 Pcs 2,250 4,500,000

9 Benang Jahit 8 rol 6,000 48,000

Total Biaya Variabel 28,378,000Kuantitas Produksi 2,000Biaya Variable Rata-Rata 14,189

Sumber :diolah dari data primer PT.SLP Januari-Juni tahun 2013

Tabel 3. Baya Variable Pupuk Bokashi Kotaku

Page 22: LAPORAN MAGANG PAK OLES FINAL.pdf

ANDREAS LAWE FAPERTA UNDANA 22

Untuk Pembuatan 36 Ton Bokashi Kemasan 25 Kg

No Jenis Biaya Jumlah Harga/unit Berat Jumlah

1 Kohe Sapi 1 Truck 2,500,000 12,000 Kg 2,500,000

2 Kompos 1 Truck 4,500,000 12,000 Kg 4,500,000

3 Kohe Babi Lokal 4 Truck 500,000 12,000 Kg 2,000,00036,000 Kg

4 EM 4 10 Liter 15,000 150,000

5 Molase 10 Liter 10,000 100,000

6 Air 300 Liter 1,500 450,0007 Listrik -

8 Solar 30 Liter 6,000 180,000

9 Tenaga Kerja 8 0rang 50000 1,620,000

10 Kemasan 25 Kg 1,440 Pcs 2,100 3,024,000

11 Benang Jahit 7 rol 6,000 42,000Total Biaya Variabel 14,566,000Kuantitas Produksi 1,440Biaya Variabel Rata-Rata 10,115

Sumber :diolah dari data primer PT.SLP Januari-Juni tahun 2013

Dari table 2 dan 3 di atas dapat diketahui bahwa biaya variable dalam pembuatan

pupuk bokashi kotaku dapat dibagi atas 2 kelompok berdasarkan ukuran kemasan, yaitu

biaya variable untuk pembuatan pupuk kemasan 25 Kg dan 40 Kg dan masing-masing

jumlahnya berbeda-beda. Biaya variable total untuk untuk pembuatan pupuk kemasan 40 Kg

sebesar Rp 28,378,000 dan untuk kemasan 25 Kg sebesar Rp 14,566,000. Sehingga total

seluruh biaya variable dalam satu periode produksi pupuk bokashi kotaku adalah Rp

42,944,000. Sedangkan biaya variable rata-rata per kemasan untuk kemasan 40 Kg sebesar

Rp 14,189 dan untuk kemasan 25 Kg Rp 10,115.

3. Biaya Total (Total Variable Cost)

Biaya total adalah gabungan dari biaya tetap dan biaya variable. Rician biaya

total pada produksi pupuk bokashi kotaku dapat dilihat pada table 4 berikut ini :

Page 23: LAPORAN MAGANG PAK OLES FINAL.pdf

ANDREAS LAWE FAPERTA UNDANA 23

Table 4. Biaya Total Rata-Rata Per Kemasan Per Siklus Produksi

No. Keterangan

40 Kg

(Rp)

25 Kg

(Rp)

1 Biaya Tetap Total 115.000 115.000

2 Biaya Variable Total 28.378.000 14.566.000

3 Biaya Total 28.493.000 14.681.000

4 Kuantitas Produksi 2.000 1.440

5 Biaya Total Rata-Rata 14.246 10.195

Sumber :diolah dari data primer PT.SLP Januari-Juni tahun 2013

3.4.1.2 Harga Pokok dan Harga Jual

Harga pokok penjualan merupakan biaya langsung yang timbul dari kegiatan

produksi suatu produk, seperti biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya overhead

pabrik, biaya kemasan/label, biaya pemasaran dan biaya pengangkutan. Sehingga

harga pokok penjualan pupuk bokashi kotaku per kemasan dapat ditentukan

berdasarkan biaya variable pada table 2 dan 3, yaitu Rp14.189 per kemasan untuk

kemasan 40 Kg dan Rp 10.115 per kemasan untuk kemasan 25 Kg.

Sedangkan harga jual adalah besarnya harga yang akan dibebankan kepada

konsumen yang di hitung dari biaya produksi ditambah dengan biaya non produksi

dan laba yang diharapkan. (Mulyadi 2005)

Harga jual pupuk bokashi kotaku yang ditetapkan oleh PT. Songgolangit

Persada adalah Rp 25.000 per kemasan 25 Kg dan Rp 35.000 per kemasan 40 Kg.

harga jual tersebut merupakan harga jual di tingkat produsen.

3.4.1.3 Analisis Penerimaan

Penerimaan merupakan hasil perkalian antara harga jual pupuk bokashi per

kemasan dengan jumlah pupuk bokashi yang terjual. Secra matematis dirumuskan

sebagai berikut :

TR = (TP) . (P)

Dimana : TR = Total Revenue/ Total Penerimaan

Tp = Total Poduck/Total Produksi

P = Price/Tingkat Harga

Page 24: LAPORAN MAGANG PAK OLES FINAL.pdf

ANDREAS LAWE FAPERTA UNDANA 24

Adapun rincian penerimaan PT. Songgolangit Persada dapat dilihat pada table 5.

Table 5. Total Penerimaan Per Proses Produksi

No . Keterangan 40 kg 25 Kg

1. Kuantitas Produksi (zak) 2.000 1.440

2. Harga Jual/Kemasan (Rp) 35.000 25.000

3. Penerimaan (Rp) 70.000.000 36.000.000

Total Penrimaan (Rp) 106.000.000

Sumber :diolah dari data primer PT.SLP Januari-Juni tahun 2013

Jumlah pupuk bokashi yang terjual adalah 2.000 zak kemasan 40 kg dan

1.440 zak kemasan 25 Kg dengan harga masing-masing per kemasannya Rp 35.000

dan Rp 25.0000. Sehingga total penerimaan dari hasil penjualan pupuk kemasan 40

Kg sebesar Rp 70.000.000 dan kemasan 25 Kg sebesar Rp 36.000.000. Dan total

penerimaan keseluruhannya sebesar Rp 106.000.000.

3.4.1.4 Analisis Pendapatan

Pendapatan bersih perusahaan pupuk bokashi kotaku merupakan selisih dari

penerimaaan total yang diterima oleh PT. Songgolangit Persada dengan total biaya

yang telah dikeluarkan selama proses produksi setelah dikurangi dengan pajak.

Secara matematis diformulasikan sebagai berikut :

NR = (TR – TC) - Pajak TC = VC + FC

Dimana : NR = Nett Revenue/Pendapatan Bersih

TR = Total Revenue

TC = Total Cost

Page 25: LAPORAN MAGANG PAK OLES FINAL.pdf

ANDREAS LAWE FAPERTA UNDANA 25

Table 5. Total Pendapatan Per Proses Produksi

No . Keterangan

40 kg

(Rp)

25 Kg

(Rp)

1. Penerimaan (Rp) 70.000.000 36.000.000

2. Biaya Total (Rp) 28.493.000 14.681.000

3. Pendapatan Kotor (Rp) 41.507.000 21.319.000

Total Pendapatan Kotor 62.826.000

4 Pajak ( 15 %) 9.423.900

5 Pendapatan bersih 53.402.100

Sumber :diolah dari data primer PT.SLP Januari-Juni tahun 2013

Dari table 5 dapat diketahui total pendapatan sebelum PT.Songgolangit dari

penjualan pupuk bokashi adalah Rp 62.826.000. Untuk memperoleh pendapatan

bersih/laba usaha maka pendapatan kotor harus dikurangi pajak. Sesuai dengan Pasal

17 ayat 1, Undang-Undang No. 36 tahun 2008 (Undang-Undang tentang Pajak

Penghasilan), bahwa tarif (potongan) pajak penghasilan di atas 50 juta adalah sebesar

15% maka pajak penghasilan perusahaan pupuk bokashi PT. Songgolangit Persada

sebesar Rp 9.423.900 sehingga dipeoleh pendapatan bersih sebesar Rp 53.402.100.

3.5 Kendala-Kendala Yang Dihadapi

Dalam menjalankan usaha PT. songgolangit Persada juga mengalami brbagai

kendala yang menghambat pertumbuhan perusahaan, dalam hal ini berhubungan

dengan pertumbuhan pendapatan. Kendala-kendala tersebut dapat dilihat dari dua

segi, yaitu kendala internal dan kendala eksternal.

Kendala Internal

Kendala internal PT. Songgolangit Persada terjadi pada bagian pemasaran,

yaitu pemasaran pupuk bokashi kotaku hanya terfokus di Pulau Bali dan pulau

Jawa. Sementara di pulau Jawa sendiri terdapat banyak industri-industri pupuk

organik.

Kendala Eksternal

Kendala eksternal yang dihadapi PT. Songgolangit Persada yaitu adanya

pesaing produk sejenis seperti pupuk organik Pubotan (pupuk bokashi tanaman),

Pupuk Organik Tanaman Subur, Pupuk Hayati Ultra Gen dan lain-lain.

Page 26: LAPORAN MAGANG PAK OLES FINAL.pdf

ANDREAS LAWE FAPERTA UNDANA 26

BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Pupuk organik bokashi kotaku merupakan satu-satunya jenis pupuk organik

di Indonesia yang menggunakan tekhnologi mikroorganisme (EM-4). Pupuk organik

bokashi kotaku merupakan salah satu produk unggulan dari PT. Karya Pak Oles

Tocker yang di produksi di PT. Songgolangit Persada yang beralamat di Tabanan,

Bali.

Proses pembuatan pupuk organik sangatlah mudah danmenggunakan

peralatan yang sederhana sehingga dapat dilakukan oleh semua kalangan masyarakat.

Bahan baku yang digunakan pun adalah bahan baku yang mudah di peroleh di

lingkungan seperti kotoran ternak dan kompos. Yang membedakan pupuk organik

bokash kotaku dengan pupuk organik lainnya adalah pada teknik fermentasinya.

Puppuk organik bokashi kotaku difermentasi dengan teknologi mikroorganisne

(EM-4).

Dalam analisis biaya produksi pupuk bokashi kotaku, terdapat dua komponen

biaya, yaitu biaya tetapdan biaya variable. Biaya tetap meliputi biaya penyusutan

mesin dan peralatan produksi. Sedangkan biaya variable meliputi biaya bahan baku

dan bahan penolong serta biaya tenaga kerja.

Peneriman total dari produksi pupuk bokashi kotaku di PT. Songgolangit

Persada per periode produksinya mencapai Rp 106.000.0000. Sehingga setelah

dikurangi dengan total biaya produksi sebesar Rp 43.174.000 dan pajak 15 % (Rp

9.423.900) diperoleh pendapatan bersih perusahan sebesar Rp 53.402.100.

4.1.1 SARAN

1. PT. Songgolangit Persada terus mendekatkan produk pupuk bokashi kotaku dengan

petani-petani di Indonesia, terutama di daerah-daerah yang masih kurang industry

pupuk seperti di Indonesia timur. PT. SLP juga perlu membangun caban-cabang

produksi di seluruh propinsi di Indonesia. Dengan cara seperti ini seluruh petani-

petani di Indonesia dapat lebih mengenal pupuk bokashi kotaku.

2. Dalam mempromosikan produk sebaiknya menggunakan media promosi yang lebih

efektif seperti TV karena TV lebih dapat di akses oleh semua kalangan masyarakat.

Saluan TV yang di pilih pun harus saluran TV yang dapat menjangkau seluruh

wilayah di Indonesia.

Page 27: LAPORAN MAGANG PAK OLES FINAL.pdf

ANDREAS LAWE FAPERTA UNDANA 27

DAFTAR PUSTAKA

Pambudy, R, 1999. Kumpulan Pemikiran : Bisnis dan Kewirausahaan dalam Sistem

Agribisnis. Pustaka Wirausaha Muda, Bogor.

Armenia, Yuka Marlianita Sari. 2007. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Ikan dan

seafood pada CV. Kyu Karya Abadi di Kuta Bali (Skripsi) Fakultas Pertanian

Universitas Udayana, Denpasar.

Purwanto, E.A. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif Untuk Administrasi Publik danMasalah Sosial. Gava Media. Yogyakarta

Wariyanto, Agus. 2002. Bokashi : Penggembur Tanah dari Bahan Murah. Availableat http://www.suara-merdeka.go.id (Verified 14 Feb. 2008).

Mubyarto. 1987. Pengantar Ekonomi Pertanian. Sinar Harapan. Yogyakarta. Mulyadi.

2000. Akuntansi Biaya. Edisi V. Fakultas Ekonomi. Universitas GajahMada. Yogyakarta.

Armenia, Yuka Marlianita Sari. 2007. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Ikan danseafood pada CV. Kyu Karya Abadi di Kuta Bali (Skripsi) Fakultas PertanianUniversitas Udayana, Denpasar.

Gitosudarma, Indriyo. 2000. Manajemen Pemasaran. Edisi Pertama.BPFE,Yogyakarta.

Hikmawati, R. 2002, Analisis Strategi Pemasaran Pupuk Urea pada PT. PupukKujang (Persero), Skripsi ,Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian,Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Kotler, 2005 Manajemen Pemasaran. Jilid 1. Edisi Ke-11 PT.Prenhallindo, Jakarta.

Page 28: LAPORAN MAGANG PAK OLES FINAL.pdf

ANDREAS LAWE FAPERTA UNDANA 28