pengelolaan dm pada pasien usia lanjut
DESCRIPTION
Pasien Usia Lanjut sering menderita penyakit Diabetes Mellitus dan Sering tidak disadariTRANSCRIPT
PENGELOLAAN DIABETES MELITUS
Dr . Johan L. Gautama
OBYEKTIF
• Setelah presentasi ini diharapkan peserta• Memahami patofisiologi Dibetes
Mellitus• Memahami Komplikasi dan Bahaya
Diabetes Mellitus• Memahami aspek-aspek khusus
pengelolaan diabetes dengan cara
non farmakologik dan farmakologik
Menurut American Diabetes Association (ADA)Dibetes Mellitus merupakan suatu kelompok penyakit Metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi Karena kelainan sekresi Insulin.
Menurut WHO 1980Suatu kumpulan problema anatomik dan kimiawi yang merupakanAkibat dari sejumlah faktor dimana didapat defisiensi insulinAbsolut atau relatif dan gangguan fungsi Insulin
Klasifikasi Diabetes Mellitus+ Tipe I Destruksi sel beta , umumnya menjurus ke defisiensi Insulin absolut. * Autoimun * Idiopatik+ Tipe 2 Bervariasi , mulai yang dominan resistensi insulin disertai defisiensi insulin relatif sampai yang dominan defek sekresi insulin disertai resistensi insulin+ Tipe lain * Defek genetik fungsi sel beta * Defek genetik kerja insulin * Penyakit eksokrin pankreas * Endokrinopati * Karena Obat atau Zat kimia * Infeksi * Sebab imunologi yang jarang * Sindrom genetik lain yang berkaitan dengan DM+ Diabetes Melitus gestasional
DIAGNOSA DIABETES MELLITUSA.Keluhan Klasik Poliuria , Polidipsia , Polifagia , dan Penurunan Berat Badan yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya.B. Keluhan Lainnya Lemah Badan , Kesemutan , gatal , mata kabur , dan Disfungsi Ereksi pada Pria serta pruritus vulvae pada wanitaC. Pemeriksaan Laboratorium KGDP > 126 mg/dl KGDPP > 200 mg/dl KGD sewaktu > 200 mg/dl
PENATALAKSANAAN
Tujuan Penatalaksanaan secara umum
Adalah meningkatkan kualitas hidup Penyandang Diabetes Mellitus.
TUJUAN PENATALAKSANAAN
Jangka pendek : Hilangnya keluhan dan tanda DM ,
mempertahankan rasa nyaman dan tercapainya target pengendalian gula darah
. Jangka panjang : Tercegahnya & terhambatnya
progesivitas penyulit mikroangiopati , makroangiopati dan neuropati
Prinsip Penatalaksanaan DM1. Edukasi
DM Type 2 biasanya terjadi pada saat pola gaya hidup dan perilaku telah terbentuk dengan mapan.
2. Terapi Gizi Medis.
Prinsip pengaturan makan pada penyandang DM hampir sama dengan anjuran makan untuk masyarakat pada umumnya yakni makanan dengan Gizi dan kalori yang seimbang.
3. Latihan Jasmani
Lakukan latihan jasmani secara teratur (3-4 kali seminggu selama kurang lebih 30 menit) , hindari kebiasaan hidup yang kurang gerak & bermalas-malasan.
4. Intervensi Obat-obatan.
KOMPLIKASI DIABETES MELLITUS
MAKROANGIOPATI
Pembuluh darah jantung , Pembuluh darah tepi
MIKROANGIOPATI
Retinopati Diabetikum
Nefropati Diabetikum
NEUROPATI
Yang tersering adalah neuropati perifer , berupa hilangnya sensasi distal, sehingga beresiko tinggi terjadinya ulkus kaki dan amputasi
MAKROANGIOPATI
Pembuluh darah jantung , Pembuluh darah tepi
MIKROANGIOPATI
Retinopati Diabetikum
Nefropati Diabetikum
NEUROPATI
Yang tersering adalah neuropati perifer , berupa hilangnya sensasi distal, sehingga beresiko tinggi terjadinya ulkus kaki dan amputasi
PENCEGAHAN DIABETES MELLITUS
• Pencegahan Primer
Sasaran : Kelompok yang memiliki faktor resiko seperti : Kelompok intoleransi glukosa , BB lebih , usia > 45 tahun , Riwayat keluarga dengan DM , Hypertensi (> 140/90 mmHg) , Dislipidemia , Pola makan yang kurang baik , pola hidup yang tidak sehat.
. Pencegahan Sekunder
Sasaran adalah penderita DM agar supaya tidak timbul komplikasi
PENGELOLAAN
Langkah I menentukan tujuan penatalaksanaan yaitu– Mempertahankan kesehatan badan dan kualitas hidup
– Menjaga agar tidak terjadi hiperglikemi dan gejala-gejalanya
– Mengkaji dan mengatasi penyakit-penyakit komorbid
– Mengusahakan agar tidak terjadi efek samping obat
– Mengusahakan berat badan ideal.
– Mencegah atau menghambat dan mengatasi komplikasi
– Mengenali disabilitas dan kendala-kendala sosial
Langkah I menentukan tujuan penatalaksanaan yaitu– Mempertahankan kesehatan badan dan kualitas hidup
– Menjaga agar tidak terjadi hiperglikemi dan gejala-gejalanya
– Mengkaji dan mengatasi penyakit-penyakit komorbid
– Mengusahakan agar tidak terjadi efek samping obat
– Mengusahakan berat badan ideal.
– Mencegah atau menghambat dan mengatasi komplikasi
– Mengenali disabilitas dan kendala-kendala sosial
PENGELOLAAN
Langkah II melakukan pengkajian kemampuan penderita dalam hal fisik, psikologik, fungsional, sosial, ekonomi.
Langkah III melakukan terapi dan rehabilitasi.
Langkah II melakukan pengkajian kemampuan penderita dalam hal fisik, psikologik, fungsional, sosial, ekonomi.
Langkah III melakukan terapi dan rehabilitasi.
PILAR-PILAR PENGELOLAAN
Pengelolaan nonfarmakologik : Dietetik/terapi nutrisi Olahraga Penyuluhan
Pengelolaan farmakologik :pemakaian obat
Pengobatan harus dipilih berdasar kebutuhan individual
Risiko hipoglikemia sangat besar pada diabetes lansia
DIETETIK
Tujuan : Mencapai dan mempertahankan
hasil metabolik optimal : Mencapai kontrol glikemik optimal Menormalkan profil lipid Menormalkan tekanan darah Mencegah dan mengobati komplikasi
diabetes
Meminimalkan risiko komplikasi mikrovaskular
Meminimalkan risiko kardiovaskular
Mencegah dan mengatasi obsitas Mencegah dan mengatasi
nefropati Memperbaiki kesehatan umum
dengan memilih makanan-makanan sehat
DIETETIK
Mendorong aktivitas fisik Memperbaiki gaya hidup dan
kualitas hidup Meningkatkan ketaatan terhadap
terapi nutrisi Menjamin kebutuhan nutrisi untuk
mencegah malnutrisi
DIETETIK
OLAHRAGA• Sesuaikan dengan kapasitas fungsionalnya,
apakah penderita masih bisa berjalan, atau hanya bisa duduk saja.
• Risiko olahraga: hipoglikemia pada penderita yang menggunakan sulfonilurea dan insulin, presipitasi penyakit kardiovaskular, perdarahan vitreous dan ablasi retina pada retinopati proliferatif, bertambahnya proteinuria, trauma jaringan lunak dan sendi.
• kontraindikasi : penyakit kardiovaskular, muskuloskeletal, dan lain-lain.
TERAPI FARMAKOLOGIK
– Selalu diperhatikan daftar semua obat yang digunakan penderita
– Hindari “multiple physician” dan multifarmasi
– Tanyakan tentang obat-obat tanpa resep dan suplemen
– Pastikan ketaatan dan kesetiaan penderita dalam hal mengkonsumsi obat
– Bicarakan tentang perawatan dan pengobatan dengan caregiver / keluarga.
– Selalu diperhatikan daftar semua obat yang digunakan penderita
– Hindari “multiple physician” dan multifarmasi
– Tanyakan tentang obat-obat tanpa resep dan suplemen
– Pastikan ketaatan dan kesetiaan penderita dalam hal mengkonsumsi obat
– Bicarakan tentang perawatan dan pengobatan dengan caregiver / keluarga.
KESIMPULAN
• Prevalensi DM semakin meningkat• Penglolaan DM membutuhkan perhatian
lebih mengingat adanya interaksi antara perjalanan diabetes dengan proses menua serta timbulnya komplikasi
• Pada dasarnya pilar pengelolaan sama, hanya disesuaikan dengan kondisi pasien itu sendiri
Terimakasih