penyakit usia lanjut

34
SINDROM GERIATRI PENGERTIAN Sindrom geriatri adalah kumpulan gejala yang banyak dialami oleh pasien geriatri yang berkaitan dengan proses menua dan multipatologi, tidak hanya berkaitan dengan masalah fisik organbiologik tetapi juga psikologik dan sosial ekonomi.

Upload: ivond-telaumbanua

Post on 12-Jan-2016

95 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Usia Lanjut

TRANSCRIPT

Page 1: Penyakit Usia Lanjut

SINDROM GERIATRI

PENGERTIANSindrom geriatri adalah kumpulan gejala yang banyak dialami oleh pasien geriatri yang berkaitan dengan proses menua dan multipatologi, tidak hanya berkaitan dengan masalah fisik organbiologik tetapi juga psikologik dan sosial ekonomi.

Page 2: Penyakit Usia Lanjut

JENIS JENIS SINDROM GERIATRIBeberapa jenis berdasarkan keluhan yang dirasakan pasien geriatri adalah1. Imobilisasi

berkurangnya kemampuan bergerak atau ketidakmampuan untuk bergerak khususnya pada usia lanjut yang berlangsung selama 3 hari tirah baring atau lebih dengan gerak anatomi yang hilang akibat perubahan fungsi.Faktor resiko Imobilisasi:a. Osteoartritisb. Gangguan Penglihatanc. Frakturd. Hipotensi Posturale. Strokef. Lemah Ototg. Vertigo dan Hipertiroid

Page 3: Penyakit Usia Lanjut

2. Instabilitasinstabilitas atu gangguan keseimbangan yang terjadi pada lansia yang selalu menimbulkan jatuh tanpa sebab.Faktor resiko jatuh ada 2, yaitu:A. Faktor Internal :a. Gangguan penglihatanb. Infeksi telingac. Lemah otot tungkai, dllB. Faktor Eksternala. Lantai Licinb. Turun Tanggac. Tempat tidur terlalu tinggi

Page 4: Penyakit Usia Lanjut

3. InkontinensiaBiasanya yang sering terjadi pada lansia adalah inkontinensia urin akibat penurunan fungsi tubuh pada lansia. Keluhan dirasakan seperti mengompol, berkemih tidak lancar atau mengedan saat berkemih, dll

4. Gangguan IntelektualGangguan Intelektual yang berlangsung secara progresif disebut dimensia. Dimensia merupakan kelainan yang terjadi pada lansia berupa penurunan fungsi kognitif akibat perubahan-perubahan yang terjadi di sistem saraf pusat.

Page 5: Penyakit Usia Lanjut

5. Malnutrisimerupakan kekurangan nutrisi termasuk cairan. Pada lansia malnutrisi sering terjadi akibat dari :a. Obat-obatanb. Depresic. Penyakit Kronisd. Konstipasie. Disfagia, anoreksia, dll

Faktor resiko secara fisiologis :a. Penurunan efisiensi penyerapan nutrien pada ususb. Melambatnya peristaltikc. Sifat asam alamiah lambung dapat berkurangd. Penyakit kronis dapat meningkat pada lansiae. Pjk, hipertensi, DM, Osteoporosisf. Polifarmasi

Page 6: Penyakit Usia Lanjut

6. Dekubitus mengakibatkan anemia, perdarahan, hipoalbuminemia / sepsis, dan kematian.Faktor resiko :a. Imobilisasib. Inkontinensiac. Malnutrisi

7. Osteoporosis

Page 7: Penyakit Usia Lanjut

PENYAKIT-PENYAKIT YANG DI ALAMI USIA LANJUT

Page 8: Penyakit Usia Lanjut

VERTIGO

1. DEFINISIVertigo adalah adanya sensasi gerakan atau rasa gerak dari tubuh ataulingkungan sekitarnya dengan gejala lain yang timbul, terutama dari jaringan otonomik yang disebabkan oleh gangguan alat keseimbangan tubuh oleh berbagai keadaan atau penyakit. Keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan kesetimbangan tubuh ketika di tempatkan di berbagai posisi.

Page 9: Penyakit Usia Lanjut

3.MANIFESTASI KLINIS

yaitu perasaan berputar yg kadang-kadang disertai gejala sehubungan dengan reak dan lembab yaitu mual,muntah,rasa kepala berat,nafsu makan turun,lelah,lidah pucat dengan selaput putih lengket,nadi lemah,puyeng (dizziness),nyeri kepala,penglihatan kabur,tinitus,mulut pahit,mudah tersinggung,gelisah,lidah merah dengan selaput tipis.

Page 10: Penyakit Usia Lanjut

OSTEOATRITIS GENU OSTEOATRITIS GENU1. definisi • Osteoartritis adalah penyakit degeneratif pada kartilago sendi yang banyak ditemukan.

Penderita OA mengeluh nyeri pada waktu melakukan aktivitas atau jika ada pembebanan pada sendi yang terkena.• Definisi osteoarthritis menurut American Rheumatism Association (ARA) adalah ‘sekelompok

kondisi heterogen yang menyebabkan timbulnya gejala dan tanda pada lutut yang berhubungan dengan defek integritas kartilgo, dan perubahan pada tulang di

bawahnya dan pada batas sendi.

2. Klasifikasi Osteoartritis terbagi menjadi dua jenis :a) Osteoartritis Primer : idiopatik dan general atau lokal. b) Osteoartritis Sekunder • trauma sendi • abnormalitas anatomis• Infeksi• Neuropati• hemophilia• perubahan metabolik pada kartilago atau perubahan tulang subkondral.

Page 11: Penyakit Usia Lanjut

.

Page 12: Penyakit Usia Lanjut

Lanjutan

3. PatogenesisOA dapat terjadi berdasarkan 2 mekanisme : a) Beban yang berlebihan pada komponen

material kartilago sendi dan tulang subkondral yang normal, sehingga terjadi kerusakan/kegagalan jaringan

b) kualitas komponen material kartilago yang jelek sehingga dengan beban yang normal pun tetap terjadi kerusakan.

Page 13: Penyakit Usia Lanjut

lanjutan

4. Penatalaksanaana) Terapi farmakologik berupa analgesik baik dari golongan non steroid (NSAID) maupun golongan steroid dapat diberikan oral maupun injeksi intraartikular. Suplemen glukosamin sulfat dan kondroitin sulfat sebagai bahan dasar tulang

rawan sendi juga sering digunakan sebagai terapi OA. Mekanisme kerjanya belum diketahui secara pasti, mempunyai efek anti inflamasi. Injeksi intraartikular dengan asam hyaluronat sebagai viscosuplement dapat

memperbaiki kekentalan dan elastisitas cairan sinovial.

b) Terapi non farmakologis terdiri dari Terapi modalitas bisa berupa terapi panas (Short wave diathermy, micro

wave diathermy, ultrasound diathermy), bertujuan mengurangi nyeri, mengurangi spasme otot, mengurangi kekakuan sendi, menambah ekstensibilitas tendon.

terapi dingin : Kompres dingin pada sendi OA akan menghambat aktivitas kolagenase di dalam sinovium.

TENS (Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation) : digunakan untuk mengurangi nyeri melalui kerjanya menaikkan ambang rangsang nyeri.

danTerapi laser pada dekade terakhir ini mulai populer digunakan pada OA untuk mengurangi nyeri.

Page 14: Penyakit Usia Lanjut

lanjutan

1. Masalah fisik sehari-hari yang sering di jumpai pada lansia• Mudah jatuh 2. Penyakit degeneratif• Osteo Artritis (OA)• Osteoporosis• Hipertensi• Diabetes Mellitus• Dimensia• Penyakit Jantung Koroner• Kanker• Degenerasi/Kerusakan Penglihatan• Glaukoma• Hilangnya Pendengaran• Gangguan Kognitif

Page 15: Penyakit Usia Lanjut

HIPOTENSI ORTOSTATIK

Page 16: Penyakit Usia Lanjut

1. DEFINISIHipotensi ortostatik merupakan penurunan tekanan darah yang menyebabkan

berkurangnya aliran darah ke otak yang terjadi tiba-tiba saat berubah posisi dari telentang ke posisi duduk atau tegak. Hal ini lebih sering pada pasien yang mengkonsumsi obat antihipertensi

2. FAKTOR RESIKOAda beberapa faktor yang membuat seseorang menjadi lebih rentan terserang

hipotensi ortostatik, antara lain :a. Umur

Hipotensi ortostatik yang paling sering terjadi pada orang tua. Pengerasan pembuluh darah atau atherosclerosis yang berkembang ketika kita menua membuat lebih sulit bagi pembuluh darah untuk beradaptasi dengan cepat bila diperlukan

b. Pasien yang mengalami hipertensi dan mengonsumsi obat penurun tekanan darah seperti diuretik

c. KehamilanPada saat kehamilan, hormon progesteron meningkat dan menyebabkan pembuluh darah menjadi melebar, sehingga tekanan darah pun turun. Hal ini bisa dipicu oleh adanya tekanan pada pembuluh nadi besar (aorta) serta vena cava inferior (pembuluh darah balik)

Page 17: Penyakit Usia Lanjut

3. ETIOLOGIa. Pengaruh gaya gravitasi bumi

Jika seseorang berdiri secara tiba-tiba, gaya gravitasi menyebabkan sejumlah darah terkumpul di dalam pembuluh vena di tungkai. Pengumpulan darah ini mengakibatkan berkurangnya sejumlah darah yang akan kembali ke jantung dan sejumlah darah yang akan dipompa oleh jantung. Sebagai akibatnya tekanan darah menurun. Tubuh akan segera memberikan respon, dimana denyut jantung bertambah cepat dan kontraksinya menjadi lebih kuat. Pembuluh darah mengkerut sehingga kapasitasnya lebih kecil. Jika respon kompensasi tersebut gagal atau tidak lancar, akan terjadi hipotensi ortostatik

b. Pengaruh obat-obatanSebagian besar episode hipotensi ortostatik merupakan akibat dari efek samping obat,

terutama obat tertentu yang diberikan untuk mengatasi kelainan kardiovaskuler dan terutama pada orang tua.

Sebagai contoh, diuretika (terutama diuretika yang kuat dan dalam dosis tinggi), bisa menyebabkan berkurangnya volume darah dengan mengeluarkan cairan dari tubuh sehingga tekanan darah menurun. Obat-obat yang melebarkan pembuluh darah (misalnya nitrat, penghalang kalsium dan penghambat ACE), akan meningkatkan kapasitas pembuluh darah sehingga menurunkan tekanan darah.

Page 18: Penyakit Usia Lanjut

c. Perdarahan atau kehilangan cairan yang berlebihanPerdarahan atau kehilangan cairan berlebihan (karena muntah, diare,

keringat berlebihan, diabetes yang tidak diobati atau penyakit Addison), bisa menurunkan volume darah.

d. Gangguan pada sistem sensorSistem sensor di dalam arteri yang memicu terjadinya respon kompensasi,

bisa mengalami gangguan karena obat tertentu, yaitu barbiturat, alkohol dan obat-obat yang digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi dan depresi.

e. Pengaruh penyakit tertentuPenyakit yang merusak saraf yang mengatur diameter pembuluh darah, juga

bisa menyebabkan hipotensi ortostatik. Hal ini sering merupakan komplikasi dari diabetes, amiloidosis dan cedera tulang belakang.

Page 19: Penyakit Usia Lanjut

4. MANIFESTASI KLINISSebagian besar penderita mengalami:

- Pingsan- Kepala terasa melayang/berputar- Pusing- Bingung- Penglihatan kabur (pada saat bangkit dari tempat tidur secara tiba-tiba atau

ketika berdiri setelah duduk dalam waktu yang lama)- Kelelahan, latihan, alkohol atau makanan berat bisa memperburuk gejala

5. PENEGAKKAN DIAGNOSADiagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.

Diagnosis akan semakin kuat jika tekanan darah menurun secara berarti pada saat penderita berdiri dan kembali normal jika penderita berbaring. Penurunan tekanan darah sistolik > 20 mm Hg atau tekanan darah diastolik > 10 mm Hg setelah 3 menit berdiri.

Page 20: Penyakit Usia Lanjut

6. PENATALAKSANAANa. Jika penyebab hipotensi ortostatik tidak dapat diobati, maka yang dapat dilakukan

adalah mengurangi atau menghilangkan gejalanya. Orang yang rentan sebaiknya tidak duduk atau berdiri secara tiba-tiba, atau tidak berdiri terlalu lama.

b. Jika tekanan darah rendah disebabkan oleh pengumpulan darah di tungkai, bisa digunakan stoking elastik.

c. Jika penyebabnya adalah tirah baring yang lama, penderita bisa mengatasi keadaan ini dengan duduk tegak untuk waktu yang lebih lama setiap harinya.

d. Efedrin atau fenilefrin bisa membantu mempertahankan tekanan darah. Volume darah juga dapat ditambah dengan meningkatkan asupan garam dan jika perlu bisa diberikan hormon yang menyebabkan tertahannya garam (misalnya fludrocortisone). Penderita yang tidak memiliki kegagalan jantung atau tekanan darah tinggi sering dianjurkan untuk menambahkan garam pada makanan mereka secara bebas atau dianjurkan untuk memakan tablet garam.

e. Orang tua dengan hipotensi ortostatik sebaiknya banyak minum air dan jangan minum alkohol.

f. Jika pengobatan diatas gagal, bisa diberikan obat lainnya (propanolol, dihydroergotamine, indometasin dan metoclopramide)

Page 21: Penyakit Usia Lanjut

Osteoporosisadalah penyakit tulang sistemik yang ditandai oleh penurunan densitas massa tulang dan perburukan

mikroarsitektur tulang sehingga tulang menjadi rapu dan mudah patah. 1. osteoporosis tipe 1.2. osteoporosis tipe 2.

Page 22: Penyakit Usia Lanjut

Penurunan fungsi kognitif

Fungsi kognitif adalah kemampuan mental yang terdiri dari atensi, kemampuan berbahasa, daya ingat, kemampuan visuospasial, kemampuan membuat konsep dan intelegensi

Page 23: Penyakit Usia Lanjut

Pada gangguan kognitif, diagnosa medis yang sering dihadapi adalah :

1. Delirium2. Demensia3. Insomnia

Page 24: Penyakit Usia Lanjut

INSTABILITAS DAN JATUHl Etiologi jatuh

1. kecelakaan2. sinkop3. drop attacks4. dizziness (vertigo)5. hipotensi ortostatik6. obat-obatan7. proses penyakit

l Faktor–faktor lingkungan yang sering dihubungan dengan kecelakaan pada lansia

1. Instrinsik2. Ekstrinsik

Page 25: Penyakit Usia Lanjut

PENATALAKSANAN PARIPURNA FARMAKOLOGI

Ada tiga faktor yang menjadi acuan dasar dalam pembuatan atau peresepan obat :

· Diagnosis dan patofisiologi penyakit· Kondisi organ tubuh· Farmakologi klinik obat (Boedi, 2006)

Page 26: Penyakit Usia Lanjut

Setelah dokter mendiagnosis penyakit

pasien, maka sebelum penentuan obat yang diberikan perlu dipertimbangkan kondisi organ tubuh serta farmakologi dari obat yang akan diresepkan. Pada usia lanjut banyak hal-hal yang lainnya yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan obat, karena pada golongan lansia berbagai perubahan fisiologik pada organ dan sistema tubuh akan mempengaruhi tanggapan tubuh terhadap obat. Adapun prinsip umum penggunaan obat pada usia lanjut :

Page 27: Penyakit Usia Lanjut

1. Berikan obat hanya yang betul-betul diperlukan artinya hanya bila ada indikasi yang tepat. Bila diperlukan efek plasebo berikan plasebo yang sesungguhnya

2. Pilihlah obat yang memberikan rasio manfaat yang paling menguntungkandan tidak berinteraksi dengan obat yang lain atau penyakit lainnya

3. Mulai pengobatan dengan dosis separuh lebih sedikit dari dosis yang biasa diberikan pada orang dewasa yang masih muda.

Page 28: Penyakit Usia Lanjut

4. Sesuaikan dosis obat berdasarkan dosis klinik pasien, dan bila perlu dengan memonitor kadar plasma pasien. Dosis penuNjang yang tepat umumnya lebih rendah.

5. Berikan regimen dosis yang sederhana dan sediaan obat yang mudah ditelan untuk memelihara kepatuhan pasien

6. Periksa secara berkala semua obat yang dimakan pasien, dan hentikan obat yang tidak diperlukan lagi (Manjoer, 2004)

Page 29: Penyakit Usia Lanjut

Penatalaksanaan Paripurna Nonfarmakologi

Komponen pendekatan paripurna pasien geriatri meliputi: pendekatan interdisiplin, intensitas perawatan lebih tinggi, rehabilitasi medik langsung merawat tanpa konsul (automatis), psikiatri langsung merawat tanpa konsul (automatis), tempat/ruang rawat bersifat khusus (terpisah dari ruang rawat umum) sehingga penatalaksanaan rehabilitasi dan psikiatrik dapat lebih menyatu.

Page 30: Penyakit Usia Lanjut

1. Model unidisiplin2. Model paradisiplin3. Model multidisiplin4. Model interdisiplin5. Model pandisiplin

Page 31: Penyakit Usia Lanjut

REHABILITASI MEDIK PADA USIA LANJUT

Rehabilitasi medik adalah suatu bentuk pelayanankesehatan yang bertujuan untuk memulihkan ataumengoptimalkan kemampuan seseorang setelahmengalami gangguan kesehatan yang berakibat padapenurunan kemampuan fisik.

Page 32: Penyakit Usia Lanjut

Tujuan Rehabilitasi Medik padaUsia Lanjut

1. Memberikan pelayanan rehabilitasi medik yangkomprehensif.

2. Berperan dalam mempertahankan dan atau meningkatkankualitas hidup pasien ( kesehatan, vitalitas, fisik, dan fungsi).

3. Mencegah atau mengurangi keterbatasan (impairment ),hambatan (disability) dan kecacatan (handicap ).

Page 33: Penyakit Usia Lanjut

Cognitive Performance Scale (CPS)

Skor CPS berdasarkan pada :1. Status koma (comatose status)2. Kemampuan dalam membuat keputusan (decision making)- independent- modified independence- moderately impaired- severely impaired3. Kemampuan memory (short-term memory)- mengerti- biasanya mengerti- kadang-kadang mengerti- jarang/tidak pernah mengerti4. Tingkat pengertian (making self understood)5. Makan (eating)

Page 34: Penyakit Usia Lanjut

Tes Keseimbangan & Fungsi Koordinasi

•Tes Keseimbangan : 1. Tes Romberg 2. Tes Satu Kaki

•Tes Fungsi Koordinasi 1. Tes Menempatkan Tumit Kaki 2. Tes Menyentuh 3. Tes Menepuk Lutut 4. Tes Tangan 5. Tes Gaya Berjalan