penge cat an
TRANSCRIPT
Pengecatan/Painting
“Cat”
Cat berupa cairan yang kental, cat terdiri dari komponen resin, pigment, solvent, dan additives
yang apabila dicampurkan bersama akan membentuk suatu konsistensi yang merata. Cat
biasanya dilarutkan dengan thinner, agar mudah penggunannya. Dalam hal ini cat tipe dua
komponen, ditambahkan dengan hardener. Komponen cat adalah sebagai berikut :
1) Resin (Zat perekat)
Resin adalah unsur utama cat yang berbentuk cairan kental dan transparan yang
membentuk film atau lapisan setelah diaplikasi pada suatu obyek dan mengering.
Kandungan resin mempunyai pengaruh langsung pada kemampuan cat seperti misalnya:
kekerasan, ketahanan solvent serta ketahanan cuaca. Demikian pula berpengaruh atas
kualitas akhir misalnya tekstur, kilap (gloss), adhesi suatu cat, serta kemudahan
penggunaan diantaranya waktu pengeringan. Menurut tipe lapisan resin dibedakan
menjadi dua macam, yaitu :
Thermoplastik Resin, pengeringan resin terjadi karena penguapan solvent. Apabila
dipanaskan thermoplastic resin akan melunak dan akhirnya mencair. Jenis-jenis
thermoplastic resin antara lain : nitrocelluloce, cellulose acetat butylate, thermoplastic
acrylic, dan nylon. Resin tipe ini sering digunakan pada sistem pengecatan udara
Thermosetting Resin, jenis-jenisnya antara lain: amino alkyd, ollyurethane dua
komponen, thermosetting acrylic, dan epoxy resin. Thermosetting resin hanya akan
mengering dan mengeras jika dipanaskan dan tidak akan melunak lagi oleh adanya
pemanasan kembali. Biasanya digunakan pada cat bakar, dimana cat ini mempunyai daya
tahan yang kuat terhadap cuaca dan mempunyai kekerasan yang tinggi. Proses
pengeringannya dilakukan diruang oven.
2) Pigment (Zat pewarna)
Pigment adalah suatu bubuk yang telah digiling halus yang diperoleh dari batu-batuan
mineral atau buatan (syntetic). Pigment ini memberi warna dan daya tutup pada cat dan
ikut menentukan ketahanan cat. Pemberian zat warna pada cat tergantung pada fungsi
catnya. Pada cat dasar primer zat pewarna berfungsi membantu menahan karat. Zat warna
pada dempul membantu membentuk lapisan tebal dan mudah diamplas. Sedangkan pada
cat akhir zat warna memberikan efek pewarnaan yang tahan lama. Pigment atau zat
warna terbagi menjadi :
Pigment warna, berfungsi menambah warna pada cat dan menghasilkan daya
tutup pada permukaan yang dicat.
Pigment terang berfungai menambah warna-warni metalik pada cat.
Pigment extender, berfungsi menambah kekuatan cat pada bodi, menghasilkan
viscositas dan mencegah pengendapan.
Pigment pencegah karat, dipergunakan terutama pada cat dasar untuk membantu
mencegah karat pada plat dasar.
Pigment flatting, digunakan untuk mengurangi kilap pada cat, terutama pada cat
jenis doof.
3) Solvent (Pengencer)
Solvent adalah suatu cairan yang dapat melarutkan resin dan mempermudah
pencampuran pigment dan resin dalam proses pembuatan cat. Solvent sangat cepat
menguap apabila cat diaplikasi. Kegunaan solvent (thinner) ini untuk mengencerkan
campuran pigment (zat pewarna) dan resin (zat perekat) sehingga menjadi agak encer dan
dapat disemprotkan selama proses pengecatan. Thinner juga menurunkan kekentalan cat
sampai tingkat pengenceran tertentu yang tepat untuk pengecatan dengan kuas, semprot
atau roll. Thinner menguap sesaat setelah cat disemprotkan, thinner akan menguap dan
meninggalkan resin dan pigment yang kemudian kedua zat tersebut akan membentuk
lapisan yang keras. Solvent berdasarkan kegunaannya dibedakan menjadi dua macam.
Solvent untuk cat lacquer (thermoplastic resin) disebut thinner dan solvent untuk cat
namel (thermosetting resin) disebut reducer. Komponen pembentuk solvent (pengencer)
meliputi :
a) Diluent, merupakan larutan yang membantu melarutkan resin lacquer.
b) Laten solvent, juga digunakan untuk mencampur pelarut yang baik, hasilnya
sama dengan pelarut yang berkualitas baik.
c) Solvent murni, adalah larutan yang mampu melarutkan sesuatu yang
mengakibatkan cairan tersebut masuk kedalam larutan. Solvent murni melarutkan
bahan residu dan binder. Jenis solvent (pengencer) yang biasa dipergunakan
dalam pengecatan antara lain:
(1) Pengencer lambat kering, ini digunakan pada pengecatan warna sistem
acrylic yang ruangannya bersuhu 650 C keatas. Pengencer lambat kering
berfungsi:
untuk cat warna yang hasilnya kurang mengkilap,
untuk pemakaian cat acrylic enamel di bengkel-bengkel,
untuk memadukan dua buah permukaan yang diperbaiki pada bodi
kendaraan.
(2) Pengencer cepat kering, ini digunakan untuk perbaikan cat acrylic
lacquer yang asli. Jika menggunakan pengencer yang lambat kering akan
terjadi keretakan. Fungsi pengencer ini adalah:
a) untuk mempercepat penguapan pengencer yang lambat
kering jika diperlukan,
b) digunakan pada cat primer surfacer pada suhu kurang lebih
dibawah 600 C,
c) untuk mencegah terjadinya keretakan pada suhu rata-rata
65-850C,
d) untuk perbaikan setempat.
(3) Retarder,adalah pengencer paling lambat kering yang digunakan untuk
cuaca sangat panas. Fungsi retarder adalah :
a) mencegah pudarnya cat,
b) memungkinkan penggunaan cat warna pada cuaca yang
panas,
c) menyiapkan waktu yang cukup bagi cat untuk mengalir
karena penguapannya lama,
d) menambah kualitas Untuk perpaduan warna karena over
spraying kecil sehingga ada kesempatan untuk mengalir
keluar lebih lama dan menambah kilap cat.
4) Additif
Additif adalah suatu bahan yang ditambahkan pada cat dalam jumlah yang kecil untuk
meningkatkan kemampuan cat sesuai tujuan atau aplikasi cat. Berbagai tipe bahan yang
ditambahkan pada cat dalam jumlah yang kecil untuk meningkatkan kemampuan cat
sesuai dengan tujuan atau aplikasi cat. Zat additif berfungsi untuk :
a) mencegah terjadinya buih pada saat penyemprotan (anti foaming),
b) mencegah terjadinya pengendapan cat pada saat dipergunakan (antisetting ),
c) meratakan permukaan cat sesaat setelah disemprotkan (flow additif),
d) menambah kelenturan cat, dll.
“Thinner”
Thinner dikenal juga dengan nama solvent yaitu suatu pelarut yang membuat viscositas cat
menjadi lebih mudah diaplikasi. Berbagai tipe solvent dicampurkan bersamanya, untuk
menyesuaikan kemampuan larut thinner dan penguapannya.
“Hardener”
Suatu bahan yang membantu mengikat molekul di dalam resin, sehingga membentuk lapisan
yang kuat dan padat.
JENIS-JENIS CAT
Jenis cat dapat dibagi menjadi tiga macam menurut metode pengeringan (drying atau curing)
yaitu :
A. Heat Polymerization (Jenis Bakar )
Heat Polymerization adalah tipe one component yang mengeras apabila dipanaskan pada
temperatur tinggi kira-kira 1400C (2840F). Cat jenis ini apabila dipanaskan pada suhu antara
1400C. Maka suatu reaksi kimia berlangsung di dalam resin, mengakibatkan cat mengering dan
struktur hubungan menyilang yang dihasilkan begitu rapatnya sehingga setelah cat mengering
seluruhnya cat tidak akan larut oleh thinner.
B. Jenis Urethane (jenis two component)
Cat ini disebut urethane karena alkohol (OH) yang terkandung di dalam komponen utama dan
isocyanate yang terkandung di dalam hardener bereaksi membentuk struktur hubungan
menyilang (cross linking) yang disebut tingkatan urethane. Cat ini menghasilkan kemampuan
cooting yang baik termasuk ketahanan kilap, cuaca, solvent. Serta tekstur yang halus akan tetapi
cat ini mengeringnya lambat sehingga diperlukan drying equipment untuk mengeringkan dengan
benar.
C. Jenis Lacquer (solvent evaporation)
Cat jenis ini mongering dengan cepat sehingga mudah penanganannya, tetapi tidak banyak
digunakan sebanyak yang tersebut di atas. Karena tidak sekuat cat-cat jenis two component yang
kini banyak digunakan.
Bahan-Bahan dan Komponen dalam Pengecatan
Bahan–bahan yang digunakan dalam pekerjaan pengecatan antara lainsebagai berikut :
1) Cat Primer
Cat primer adalah lapisan cat yang digunakan sebagai cat dasar permukaan plat yang
berfungsi untuk memberikan ketahanan terhadap karat, meratakan adesi /daya lekat
diantara metal dasar (sheet metal) dan lapisan (coat) berikutnya. Primer digunakan dalam
lapisan yang sangat tipis dan tidak memerlukan pengamplasan. Dalam teknik pengecatan
cat primer ada 4 jenis, yaitu :
a) Wash primer, sering disebut etching primer, jenis ini terdiri dari bahan utama
vynil butyral resin dan zinchromate pigment anti karat, dengan demikian primer
ini mampu mencegah karat pada metal dasar.
b) Lacquer primer, terbuat dari bahan nitrocellulose dan alkyd resin.Cat primer ini
mudah dalam penggunaan dan cepat kering.
c) Urethane primer, terbuat dari bahan utama alkyd resin.Merupakan resin yang
mengandung polyisociate sebagai hardener. Cat primer jenis ini memberikan
ketahanan karat dan mempunyai daya lekat (adhesi) yang kuat.
d) Epoxy primer, cat primer jenis ini mengandung amine sebagai hardener.
Komponen utama pembentuknya adalah epoxy resin. Epoxy primer memberikan
ketahanan terhadap karat dan mempunyai daya lekat yang sangat baik.
2) Dempul/ Putty
Dempul/putty adalah lapisan dasar (under coat) yang digunakan untuk mengisi bagian
yang penyok dalam dan besar atau cacat-cacat pada permukaan benda kerja. Dempul juga
dipergunakan dengan maksud untuk memberikan bentuk dari benda kerja apabila bentuk
benda kerja sulit dilakukan. Setelah mengering dempul dapat diamplas untuk
mendapatkan bentuk yang diinginkan. Dempul dapat digolongkan menjadi tiga macam
menurut penggunaannya, yaitu :
a) Polyester putty, sering juga disebut dempul plastik. Dempul ini menggunakan
organic peroxide sebagai hardener dan mengandung banyak pigment sehingga
dapat membentuk lapisan yang tebal dan mudah diamplas. Dempul jenis ini
menghasilkan tekstur yang keras setelah mengering. Biasanya dempul ini
diulaskan dengan menggunakan kape dempul dan dipergunakan untuk menutup
cacat yang parah atau untuk memberi bentuk pada bidang.
b) Epoxy putty, dempul ini mempunyai ketahanan yang baik terhadap karat dan
mempunyai daya lekat yang baik terhadap berbagai material dasar. Bahan utama
dempul ini adalah epoxy resin dan amine sebagai hardener. Oleh karena itu proses
pengeringan dempul ini lama, dengan pemanasan paksa menggunakan oven
pengering. Dempul ini dapat diulaskan dengan kap dempul atau disemprotkan.
c) Lacquer putty, dempul ini dapat disemprotkan secara tipis-tipis Untuk menutupi
lubang kecil atau goresan-goresan pada komponen. Bahan utama pembentuknya
adalah Nitrocellulose dan acrylic resin.
3) Surfacer
Surfacer adalah lapisan (coat) kedua yang disemprotkan diatas primer, putty atau lapisan
dasar (under coat) lainnya. Surfacer mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
a) Mengisi penyok kecil atau goresan kertas.
b) Mencegah penyerapan top coat
c) Meratakan adesi diatas under coat dan top coat
4) Cat warna/ Top coat
Peranan dari pada cat warna atau top coat adalah cat akhir yang memberi warna, kilap,
halus bersamaan dengan meningkatkan kualitas serta menjamin keawetan kualitas
tersebut.
5) Thinner/ Solvent
Thinner atau solvent berwarna bening dan berbau khas menyengat hidung. Zat cair ini
mengencerkan campuran zat pewarna dan zat perekat hingga menjadi agak encer dan
dapat dikerjakan selama pembuatan cat.Thinner juga menurunkan kekentalan cat agar
mendapatkan viscositas yang tepat untuk pengecatan.
6) Hardener
Hardener adalah suatu bahan yang membantu mengikat molekul di dalam resin sehingga
membentuk lapisan yang kuat dan padat untuk melarutkan hardener agar memperoleh
viscositas yang baik . Hardener ditambahkan pada komponen utama dari cat dua
komponen yaitu acrylic atau polyester resin.
7) Clear / Gloss
Clear/gloss digunakn sebagai cat pernis akhir pada pengecatan sistem dua lapis untuk
memberikan daya kilap dan daya tahan gores terhadap cat warna dasar metalik.
TATA CARA PENGECATAN LOGAM
Tata cara ini memuat tentang cara pengecatan pada permukaan logam dan cara penanggulangan
terhadap kegagalan dalam pengecatan.
Pengecatan Logam
Pengecatan logam adalah pelapisan permukaan dengan bahan cat untuk menahan karat,
meniadakan warna dasar serta memberikan pandangan yang indah dan merupakan pertahanan
terhadap pengaruh pengaruh destruktif terhadap cuaca. Bahan cat yang diperlukan :
a) Cat dasar (primer) dan cat antara (under coat), dimana tidak boleh terjadi : mengulit,
mengandung endapan, meng-gumpal, mengeras, adanya pemisahan warna dan bahan
asing lain dalam waktu 10 menit dapat mudah diaduk menjadi campuran yang serba
sama.
b) Cat tutup (top coat) menggunakan pengencer organik (alkyd, vinyl, epoxy, minyak,
phenolic, rubber base, polyurethan dan acrilic) tidak boleh ada gel, endapan keras kering,
dan waktu pengeringan maksimum 6 jam. Peralatan yang digunakan harus bersih dan
kering yang terdiri dari kwas atau alat semprot angin, sikat kawat, lap bersih, pengaduk
dari kayu atau besi, kertas amplas besi no. 3 atau amplas Duco No. 120 -800 dan kaleng
kosong.
Pelaksanaan pengecatan dilakukan sebagai berikut:
Besi dan Baja baru (belum pernah dicat) dibersihkan dengan cara mencuci dengan white spirit
atau solvent kemudian di lap. Hilangkan karat dan kerak dengan cara mengerok atau menggosok
dengan sikat kawat atau sand blasting kemudian dilakukan pengecatan dengan cat dasar, cat
antara dan cat tutup. Besi dan Baja yang sudah pernah di cat, dibersihkan permukaan dari
kotoran, di kerok dengan sikat kawat atau sand blasting bagian bagian cat yang telah rusak,
kemudian pengecatan dengan cat dasar, cat antara dan cat tutup. Seng dan besi/baja galvanis
yang permukaannya masih baru tidak memberikan pegangan secara baik untuk itu dibiarkan
selama beberapa bulan atau permukaan dikasarkan dengan bahan kimia atau diberi cat dasar
khusus. Bersihkan permukaan dari kotoran. Jika sudah pernah dicat bersihkan cat yang sudah
rusak dengan cara mengerok menggunakan sikat kawat. Bagian yang telah bersih dari cat lama
segera diberi cat dasar khusus.
Penanggulangan kegagalan dalam pengecatan
Bila menggelembung, kerok cat yang menggelembung dan haluskan permukaan, kemudian
diberi cat baru. Bila berbintik, ditunggu sampai kering sempurna. Setelah kering digosok dengan
amplas halus dan dibersihkan, kemudian diberi cat baru sampai rata. Bila retak-retak, di kerok
seluruh lapisan cat, dihaluskan dan dibersihkan kemudian beri lapisan cat baru. Bila warna
berubah, dipilih jenis cat lain, dan dilapisi dengan cat dasar tahan alkali. Bila sukar mengering,
seluruh lapisan cat di kerok dan bersihkan, dan dicat ulang dengan cat tahan alkali. Bila terdapat
garis-garis bekas kuas, digosok dengan amplas dan dibersihkan kemudian dicat ulang secara
benar. Bila daya tutup kurang, pengecatan diulangi hingga rata. Bila lapisan cat menurun pada
beberapa tempat, cat dibiarkan mengering, dan bagian cat yang menurun diratakan dengan
amplas, kemudian pengecatan diulangi.
PEKERJAAN PENGECATAN
1) Lingkup pekerjaan
Pekerjaan ini termasuk pada penyediaan tenaga kerja, bahan bahan, peralatan dan alat-
alat bantu lainnya yang digunakan dalam pekerjaan pengecatan sehingga tercapai hasil
pekerjaan yang bermutu dan sempurna untuk operasional. Persiapan permukaan bidang
yang akan dicat. Pengecatan permukaan dengan bahan-bahan yang telah ditentukan.
Pekerjaan ini meliputi pengecatan seluruh permukaan plesteran, beton, metal (logam),
kayu/ plywood, gypsum, kalsiboard dan/ atau bagian bagian lain sesuai dengan yang
tertera pada gambar dan yang tidak disebutkan secara khusus, dengan warna dan bahan
yang sesuai dengan petunjuk perencana / pengawas.
2) Persyaratan Bahan
Cat Dasar
Cat dasar yang digunakan harus mengikuti ketentuan sbb :
a) Alkali Resisting Primer / Alkali Resistant Sealer untuk cat interior dan
eksterior pada bidang permukaan plesteran, beton, gypsum, kalsiboard.
b) Alumunium Wood Primer Sealer dan/atau wood filler untuk bidang
permukaan kayu, plywood, dan sejenisnya.
c) Quick-Drying Metal Primer Chromate / Zinc Chromate Primer untuk bidang
permukaan besi dan logam lainnya.
Cat Akhir
Cat akhir yang digunakan harus mengikuti ketentuan sbb :
a) Vynil Acrylic Emulsion / Acrylic Emulsion untuk cat interior pada bidang
permukaan plesteran, beton, gypsum, kalsiboard, dan sejenisnya.
b) Acrylic Emulsion Exterior Grade Fungi / Acrylic Resin / Weathershield
untuk cat eksterior pada bidang permukaan plesteran, beton, atau lainnya.
c) Vynil Acrylic Solvent untuk cat pada bidang permukaan kayu, plywood, dan
sejenisnya.
d) Synthetic Super Gloss / Synthetic Enamel untuk cat pada bidang permukaan
besi dan logan lainnya.
3) Persyaratan lain
a) Semua material cat, baik cat dasar cat akhir maupun bahan pengencernya, harus
merupakan produk asli keluaran satu produsen yang sama, seperti : ICI ,
MOWILEX, Dana Paint, Putra Mataram, atau setara .
b) Tidak dibenarkan melakukan pencampuran cat sendiri (meng-oplos) atau
menggunakan material yang berbeda dengan yang telah ditentukan/ disyaratkan
oleh produsen.
Berbagai Tips Mengecat
Alternatif Pertama
Cara mengecat mobil/motor yang baik yaitu:
-A mpelas terlebih dahulu bagian yang akan dicat dengan ampelas(krtas gosok) ukuran
800 yang warerproof, kemudian dihaluskan dengan ampelas ukuran/no. 1000.
- Setelah permukaan telah digosok dengan ampelas cuci bagian yang akan dicat
dengan air bersih, dikeringkan dengan kain, dan dipanaskan dibawah terik
matahari sampai benar2 kering.
-Cat permukaan yang dikehendaki dengan Epoxy setlah kelar jemur bagian yang tercat
tadi kemudian gosok lagi dengan ampelas dengan ampelas ukuran 1200, dan jangan
sampai habis cukup sampai rata permukaannya.
-Setelah diampelas cuci bagian tersebut dengan air bersih dan jemur hingga kering dan
dibersihkan dengan kain yang lembut seperti kain kaos.
-Kemudian masuk pada tahap pengecatan dengan menggunakan cat dasar yang
diinginkan bisa putih atau abu2, saya biasa menggunakaan merk Avian atau steelgloss
dan dicat ditempat yang terbuka agar terkena matahari langsung dan hindari media debu,
setelah dicat jemur bagian tsb hingga benar2 kering, dan ampelas lagi untuk mendapatkan
hasil yg maksimal, namun dgn ampelas no.>1200 dan perlu diingat proses
pengampelasan cukup tipis2.
-Masuk dalam proses pewarnaan pilih warna sesuai yamg diinginkan dan campuran
untuk cat lebih diencerkan biasa sy memakai ukuran 1liter cat banding 4liter Thiner
Super A, dan dalam proses pengecatan cukup 1kali menarik spoit cat jangan diulang2
agar kelihatan rata.kemudian jemur hingga bener2 kering.
-Apabila dalam pengecatan untuk warna-warna bukan dop seperti warna metalik hasil
pengecatannya sedikit tidak rata atau seperti meluber bagian yang tidak rata catnya
diampelas lagi setelah kering dengan ampelas ukuran 1000 rata lagi catnya kemudian di
cat lagi.
-Setelah kering barulah kita memasuki proses pernis agar hasil bgus pilih pernisnya
dengan merk2 yang bagus seperti Avian S4000 Atau Blinken dan hasilnya kendaraan kita
seperti dikasih minyak mengkilap walau tak dicuci.
Alternatif Kedua
Bahan dan Alat yang digunakan untuk mengecat Motor :
1) Degreaser
2) Dempul
3) Epoxy Primer
4) Epoxy Surfacer
5) Cat Finishing
6) Clear Coat
7) Amplas ukuran / Nomor 80,120,360,400,600,1500,2000
Buat Ruang Khusus untuk Pengecatan:
Tidak perlu menggunakan ruangan khusus untuk pengecatan cukup gunakan gudang anda.
Bersihkan gudang anda dan lapisi dengan terpal atau plastik berwarna putih ( bisa juga dengan
dicat ). Dan letakkan beberapa kipas angin / blower dengan berbagai ukuran kecepatan untuk
menyedot partikel dan bau di dalam ruangan.
Siapkan juga lampu penerangan / tube lamp yang diletakan berlawanan arah untuk memberikan
cukup pencahayaan saat anda mengecat motor, yang nantinya akan dibantu oleh refleksi pantulan
sinar dari dinding warna putih yang telah anda persiapkan sebelumnya.
Keamanan.
Pastikan juga sirkulasi udara dalam spray booth ( ruang pengecatan ) bagus, sehingga tidak
membahayakan bagi kesehatan anda. Hal ini penting untuk menecegah kebakaran karena aroma
dan bau cat tersebut sangat mudah terbakar. Pastikan alat listrik , steaker, kabel sudah terinstal
dengan benar dan tidak membahayakan, dan juga gunakanlah masker yang berkualitas bagus.
Alat Pengecatan Motor..
Setidaknya anda menggunakan dua spraygun yang bagus, Ukuran Kompresor Angin Yang cocok
dan bagus. Spray gun dibutuhkan 2 unit untuk primer dan yang lainya untuk pengecatandan
aplikasi clear coat.
Tahap Pengecatan motor.
Lepaskan Tangki motor dari rangka. Biasanya terdapat dua sekrup yang berada di depan
dan bagian belakang. Jangan lupa menutup kran bahan bakar dahulu. Pastikan tangki
motor yang akan anda cat tidak mengalami kebocoran. Sebaiknya lakuakan dulu
perontokan cat dari logam tangki. Apabila ada kebocoran gunakanlah epoxy dan dilapisi
menggunakan fiberglass atau lebih bagusnya anda reparasi ke spesialis reparasi tangki,
karena bagian tangki adalah sebuah item utama bagi penampilan motor.
Setelah masalah kebocoran teratasi Keringkan dan tutup katup bahan bakar menggunakan
isolasi pastikan dahulu tidak ada gas bahan bakar atau aroma bensin / harus kering
sepenuhnya. Isolasilah semua bagian dari panel yang anda tidak ingin mengecatnya
contoh : strip, Variasi, Logo dll.
Setelah proses pengupasan cat selesai gunakanlah degreaser / dilap pakai thinner untuk
membersihkan permukaan logam dari kotoran dan minyak.
Gunakanlah Epoxy Primer ( Khusus logam ) diatas lubang kecil dan bagian yang penyok.
Penggunaan Epoxy Primer memberikan lapisan dasar dan daya rekat yang bagus untuk
lapisan Cat diatasnya. Semprotkanlah primer dengan gerakan yang agak cepat pada
permulaan pengaplikasian supaya mendapatkan lapisan yang tipis dan merata. Kemudian
Gunakanlah Primer dalam jumlah secukupnya beberapa lapis sampai anda puas. Kadang
bisa sampai 6 lapisan atau bahkan lebih.
Amplas Epoxy menggunakan amplas ukuran 120 atau 360 dilanjutkan dengan ukuran
400 atau lebih, bertujuan untuk menghaluskan dan memberikan pola alami dari cat, dan
menghasilkan lapisan cat berikutnya sehalus sutra. apabila ada lubang kecil / penyok
yang terlihat oleh mata anda dan tangan anda setelah proses menghaluskan epoxy,
gunakanlah dempul secukupnya untuk menutup area tersebut ( tidak boleh melebihi 2 cm
ketebalanya ). Biasanya dalam proses pengamplasan epoxy penyok kecil ini mudah
terlihat dan terasa.
Gunakanlah amplas ukuran 80 dan pada saat dempul tersebut sudah berkuran ketebalanya
lanjutkan menggunakan amplas ukuran 120 dan kemudian finishing amplas ukuran 400.
Dan sekarang anda sudah siap untuk penggunaan epoxy surfacer yang akan memberikan
lapisan yang lebih halus dan ideal untuk dudukan cat. Epoxy Surfacer juga akan
mencegah Thinner masuk kedalam dempul yang mana akan mengakibatkan hasil
pengecatan menggelembung pada clear coat. Pastikan anda mengikutipanduan dan
spesifikasi pada setiap produk cat yang anda gunakan.
Kegagalan pengaplikasian produk akibat kesalahan pencampuran takaran, waktu
pencampuran , dan temperatur akan mengakibatkan anda frustasi.
Penggunaan Cat dan Clear Coat.
Sekarang saatnya mengecat !!!. Semprotkan cat menurut Spesifikasi panduan produk jumlah
campuran, waktu per lapisan, suhu pengeringan dll. Dan kemudian gunakanlah clear coat.
Setelah ronde pertama clear coat telah kering amplaslah menggunakan amplas basah ukuran 600.
anda akan melihat lubang / pori pada lapisan clear coat tersebut. Lanjutkan pengamplasan hingga
pori tersebut hilang. Apabila anda akan melakukan Airbrush sekaranglah saat nya menggambar
diatas permukaanya. Setelah selesai menggambar atau menggunakan cutting sticker tutuplah
menggunakan proses pengaplikasian clear coat lagi. Kadang harus menggunakan 2 lapisan lagi
atau lebih untuk mengubur gambar tersebut.
Apabila sudah halus dan bagus, Amplaslah menggunakan ukuran 1500. Apabila anda ingin hasil
lapisan yang lebih lembut dan mengkilap lanjutkan menggunakan ukuran 2000.
Tahap Pemolesan.
Sekarang adalah bagian kerja yang paling ditunggu. Hal terakhir adalah memoles body motor
yang sudah dicat sehingga sehalus kaca. Anda membutuhkan alat poles yang mempunyai
kecepatan yang bervariasi , sponge poles, dan kompon.
Gunakanlah kompon halus untuk menghilangkan permukaan clear coat yang jadul akibat proses
pengamplasan tadi. Setelah cukup licin anda bisa menggunakan obat poles untuk memunculkan
kilap dari kualitas clear coat yang anda gunakan.
Alternatif Ketiga
1) Ampelas dengan rata bagian yang akan dicat dengan ampelas (kertas gosok) ukuran 800
yang warerproof, kemudian dihaluskan dengan ampelas ukuran 1500.
2) Setelah itu cuci bagian yang akan dicat dengan air bersih, dikeringkan dengan kain, dan
diamkan pada terik matahari sampai benar2 kering
3) Semprot permukaan dengan Epoxy diamkan/keringkan yang selanjutnya gosok lagi
dengan ampelas dengan ampelas ukuran 2000, dan jangan sampai habis cukup sampai
rata permukaannya
4) Selesai diampelas, cuci dengan air bersih tunggu beberapa saat hingga benar-benar
kering, selanjutnya bersihkan menggunakan kain yang lembut seperti kain kaos katun
5) Kemudian lakukan pengecatan dasar sesuai yang diinginkan bisa putih atau abu2 dicat
ditempat yang terbuka agar terkena matahari serta hindari media debu, setelah dicat
diamkan hingga benar2 kering
6) Setelah kering ampelas lagi untuk mendapatkan hasil yg maksimal, namun dengan
ampelas ukuran 2000. Perlu diingat *proses pengampelasan cukup tipis2 saja, karena
maksud pengampelasn ini hanya untuk meratakan cat dasar.
7) Lakukan pencampuran cat dengan tiner sesuai jenis cat yang di pergunakan, jangan
terlalu kental dan jangan terlalu encer.
8) Bila jenis catnya kental biasanya 1:2 (1 ltr cat berbanding 2 ltr tiner), tapi bila jenis
catnya encer bisa 1:1, pergunakanlah campuran tiner yang bagus demi menghasilkan cat
dan warna yang bagus pula.
9) Mulailah melakukan pengecatan sesuai warna yang diinginkan, dalam proses pengecatan
cukup satu kali menarik spoit cat jangan terlalu tebal, jangan melompat dan jangan
diulang bolak-balik agar cat bisa rata, untuk berpindah dari atas kebawah lakukan
perpindahan penyemprotan setengah dari lebarnya keluaran cat.
10) Untuk mendapatkan warna yang lebih tebal anda bisa timpa ulang cat lebih lanjut dengan
cara sang sama hingga benar-benar rata, kemudian keringkan hingga bener2 kering.
11) Setelah kering barulah kita memasuki proses varnis agar hasil bagus dan lebih awet usia
dan warna cat, pilih varnis yang benar-benar bagus atau untuk kelas yang sedang bisa
menggunakan Avian S4000, Blinken, Clear coat GTX 4001.
12) Untuk melakukan proses varnish, lakukan pencampuran sesuai agar bisa menghasilkan
kilap yang bagus, untuk varnish dengan komponen hardener biasanya perbandingannya
100:25:75 (100 clear coat : 25 harddener : 75 thiner) lakukan penyemprotan sebagaimana
proses pengecatan (satu jalan, merata dan jangan melompat)
13) Untuk mendapatkan warna yang lebih tebal anda bisa timpa ulang cat lebih lanjut hingga
benar-benar rata, kemudian keringkan hingga bener2 kering
14) Setelah proses pengecatan selesai dan cat sudah benar-benar kering lakukanlah proses
poles untuk menyempurnakan hasil agar lebih maksimal dan agar cat benar-benar terlihat
mengkilat seperti baru.
Perawatan CAT
1) Claying
Tujuannya untuk mengangkat kotoran2 yg udah lama banget nempel di body motor kita,
seperti bekas aspal, bekas kotoran yg me"ngerak", dll. Tujuan utamanya ialah
menyegarkan dan menghaluskan kembali cat motor kita. Kapan sih kita bisa tahu klo kita
butuh men'clay' motor kita?
Coba deh raba dengan tangan kita (atau bisa juga kita masukan tangan kita ke dalam
kantong plastik dan coba raba body motor kita dengan tangan yang sudah terbungkus
plastik tersebut), klo kerasa kasar... nah berarti motor kita butuh nih treatment ini.
Clay ini bentuknya mirip kaya lilin yang buat mainan anak2 itu. Caranya,gosok clay ini
disekujur cat motor dengan dilubrikasikan dulu menggunakan quik detailer (nanti kita
bahas lagi apa sih quick detailer/QD).
gosok secara merata, lalu lap dengan menggunakan lap Microfiber/MF yang berkualitas.
Coba deh raba lagi.... wuih niscaya kayak pantat bayi tuh alusnya cat motor kita
hahahaha.
2) Cleaning
Tujuannya untuk menghilangkan bekas noda/wax terdahulu, meminimalkan
/menghilangkan baret halus (swirl mark) yang ada.
3) Polishing
langkah ini bertujuan untuk menghidupkan kembali warna cat kita. jangankan motor
lama, motor yang baru keluar dari pabrik aja pasti ada cacatnya. nah... polishing adalah
caranya. motor saya kebetulan masih tergolong baru, begitu melewati tahap ini hasilnya
keliatan sekali berbeda... sampai2 orang dealernya aja nanya, di cat lagi ya pak
motornya? hahahahahaha....
apaan sih polish itu...?
Polish itu adalah produk yang mengandung unsur mengikis atau abrasive, cara kerja
polish yaitu dengan mengambil sedikit lapisan permukaan cat, untuk tujuan memperbaiki
atau menghaluskan permukaan yang terdapat defect tersebut.
Bentuk dari produk polish bisa cream, pasta, atau lotion. Klasifikasi polish dibagi
berdasarkan kemampuan daya kikisnya terhadap permukaan cat. Jadi ada kelas light cut,
medium cut, dan heavy cut. Semua kelas itu diperuntukan untuk keperluan spesifik kerja
masing masing, apakah untuk tujuan memperbaiki atau tujuan menyempurnakan.
Selain itu jangan lupa juga, polish dibagi lagi menjadi 2 jenis aplikasi penggunaan.
Apakah itu untuk digunakan dengan tangan, atau digunakan dengan mesin. INGAT!
jangan sampai salah memilih.
ok sekarang kita masuk ke jenis jenis polish, cuman ini yang saya tau aja ya. klo ada yang
mau menambahkan monggo silahkeun
Compound :
Biasa disebut dengan cutting compound atau rubbing compound, kegunaannya untuk
menghilangkan defect yang diakibatkan oleh oksidasi berat atau scratch.
Polish :
Produk yang merupakan hasil perpaduan dari berbagai macam kandungan kimia, yang
bertujuan unutk menghilangkan oksidasi ringan (bintik air),swirl mark (baret Halus), atau
pun swirl mark yang timbul akibat dari pemakaian mesin poles.
Glaze :
Polishing produk yang sifatnya sangat ringan sekali, hampir tidak ada kemampuan unutk
mengikis... diperuntukkan untuk mengembalikan kilauan permukaan cat dengan cara
memberikan nutrisi khusus, glaze inilah yang sebenarnya membuat permukaan cat
menjadi lebih berkilau. tapi perlu diingat... glaze tidak mempunyai kemampuan untuk
memberikan proteksi terhadap sinar matahari atau cuaca.
Paint cleaner/pre-wax cleaner :
Produk yang mengandung bahan kimia yang bertujuan untuk membersihkan sisa wax
terdahulu, juga dapat digunakan sebagai penghilang kotoran yang tidak bisa hilang hanya
dengan cara dicuci saja.
Gimana sih cara melakukan proses polishing yang baik:
Jangan pernah mencampur adukan berbagai macam jenis polish di dalam satu
kain yang sama. dengan kata lain... satu kain hanya digunakan untuk satu jenis
polish begitu selanjutnya.
-Usahakan menggunakan tehnik yang paling ringan terlebih dahulu, dicoba
dengan memakai tangan saja di bagian yang perlu di polish , bila hal tersebut
tidak berhasil... baru kita bisa beralih dengan menggunakan mesin detailing (dual
action atau rotary buffer)
-Bekerjalah di lingkungan kerja yang cukup ventilasi udara, penerangan yang
cukup, dan yang pasti jangan pernah bekerja di bawah sinar matahari langsung...
4) Waxing/protection/sealent
nah pasti udah pada kenal sama tahap ini...? tahap ini yang biasa kita kenal dengan istilah
moles. tujuannya untuk memberikan proteksi terhadap sinar UV di cat motor kita setelah
semua tahapan di atas tadi. produk mana yang bikin paling kinclong ?
cari yang terdapat kandungan pure carnaubanya (dibuat dari bahan alam), cuman
biasanya produk ini tidak dapat bertahan terlalu lama terkena sinar matahari. klo mau yg
awet kinclongnya ? cari yang berbahan sintesis (biasa dikenal dengan Sealent product),
basisnya dari bahan2 kimia sehingga lebih tahan terhadap cuaca. cuman untuk
kinclongnya sih lebih
ok yg pure carnauba.
5) Maintaining
Nah... semua proses tersebut dapat bertahan lebih lama lagi hasilnya klo kita rawat.
Gimana sih cara ngerawatnya? bisa dengan waxing motor 2 minggu sekali, klo mau lebih
bagus lagi bisa juga disemprotkan quik detailer setiap kita abis nyuci, step ini yang paling
sering saya lakukan untuk mempertahankan hasil dari semuanya.
Klo semua step ini dilakukan dengan benar, hasilnya bakal RUARRRR...BIASA! cat
akan terlihat lebih Deep, wetlook ,dan slick setiap harinya.
yang perlu diingat dari semua proses ini adalah :
-Jangan pernah mencampur campur produk ini dalam satu applicator pad. jadi buat
cleaning applicatornya sendiri,buat polishing sendiri,buat waxing juga sendiri. lapnya
juga gitu.. harus sendiri-sendiri.
-Gunakan lap yang terbuat dari bahan Microfiber, emang sih agak mahal... cuman yakin
deh hasilnya bakal lebih bagus, gak bikin baret, dan lebih tahan lama karena bisa dicuci
berkali kali.